Bahwa pada mula pertama dijadikan Allah akan langit dan bumi. Maka bumi itu lagi campur baur adanya, yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah berlayang-layang di atas muka air itu. Maka firman Allah: Hendaklah ada terang. Lalu terangpun jadilah. Maka dilihat Allah akan terang itu baiklah adanya, lalu diceraikan Allah terang itu dengan gelap. Maka dinamai Allah akan terang itu siang dan akan gelap itu malam. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang pertama. Maka firman Allah: Hendaklah ada suatu bentangan pada sama tengah air itu, supaya diceraikannya air dengan air. Maka dijadikan Allah akan bentangan itu serta diceraikannyalah air yang di bawah bentangan itu dengan air yang di atas bentangan; maka jadilah demikian. Lalu dinamai Allah akan bentangan itu langit. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang kedua. Maka firman Allah: Hendaklah segala air yang di bawah langit itu berhimpun kepada satu tempat, supaya kelihatan yang kekeringan itu; maka jadilah demikian. Lalu dinamai Allah akan yang kekeringan itu darat, dan akan perhimpunan segala air itu dinamainya laut; maka dilihat Allah itu baiklah adanya. Maka firman Allah: Hendaklah bumi itu menumbuhkan rumput dan pokok yang berbiji dan pohon yang berbuah-buah dengan tabiatnya, yang berbiji dalamnya di atas bumi itu; maka jadilah demikian, yaitu ditumbuhkan bumi akan rumput dan pokok yang berbiji dengan tabiatnya dan pohon-pohon yang berbuah-buah, yang berbiji dalamnya dengan tabiatnya; maka dilihat Allah itu baiklah adanya. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang ketiga. Maka firman Allah; Hendaklah ada beberapa benda terang dalam bentangan langit, supaya diceraikannya siang dengan malam dan menjadi tanda dan ketentuan masa dan hari dan tahun, dan supaya ia itu menjadi benda terang pada bentangan langit akan menerangkan bumi; maka jadilah demikian. Maka dijadikan Allah akan kedua benda terang yang besar itu, yaitu terang yang besar itu akan memerintahkan siang dan terang yang kecil itu akan memerintahkan malam, dan lagi segala bintangpun. Maka ditaruh Allah akan dia dalam bentangan langit akan memberi terang di atas bumi, dan akan memerintahkan siang dan malam, dan akan menceraikan terang itu dengan gelap; maka dilihat Allah itu baiklah adanya. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang keempat. Maka firman Allah: Hendaklah dalam segala air itu menggeriak beberapa kejadian yang bernyawa dan yang sulur-menyulur, dan hendaklah ada unggas terbang di atas bumi, dalam bentangan langit. Maka dijadikan Allah akan ikan raya yang besar-besar dan segala binatang sulur-menyulur, yang menggeriak dalam air itu tiap-tiap dengan tabiatnya, dan segala unggas yang bersayap dengan tabiatnya; maka dilihat Allah itu baiklah adanya. Maka diberkati Allah akan dia, firman-Nya: Jadilah biak dan bertambah-tambahlah kamu dan ramaikanlah air yang di dalam laut itu dan hendaklah segala unggas itupun bertambah-tambah di atas bumi. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang kelima. Maka firman Allah: Hendaklah bumi itu mengeluarkan kejadian yang hidup dengan tabiatnya, yaitu dari pada binatang yang jinak dan yang menjalar dan yang liar, tiap-tiap dengan tabiatnya; maka jadilah demikian. Maka dijadikan Allah akan segala binatang yang liar di atas bumi itu dengan tabiatnya, dan segala binatang yang jinakpun dengan tabiatnya, dan segala binatang yang menjalar di atas bumipun dengan tabiatnya; maka dilihat Allah itu baiklah adanya. Maka firman Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia atas peta dan atas teladan Kita, supaya diperintahkannya segala ikan yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang jinak dan seisi bumi dan segala binatang pelata yang menjalar di tanah. Maka dijadikan Allah akan manusia itu atas petanya, yaitu atas peta Allah dijadikannya ia, maka dijadikannya mereka itu laki-laki dan perempuan. Maka diberkati Allah akan keduanya serta firman-Nya kepadanya: Berbiaklah, dan bertambah-tambahlah kamu, dan penuhilah olehmu akan bumi itu dan taklukkanlah dia, dan perintahkanlah segala ikan yang di dalam laut dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang menjalar di atas bumi. Lagi firman Allah: Bahwa sesungguhnya Aku telah memberikan kamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji-biji di atas seluruh muka bumi dan segala pohon yang berbuah dengan berbiji itu akan makananmu, tetapi akan segala binatang liar yang di bumi dan segala unggas yang di udara dan segala binatang yang menjalar di atas bumi, yang ada nyawa hidup dalamnya, maka Aku mengaruniakan segala tumbuh-tumbuhan yang hijau akan makanannya; maka jadilah demikian. Maka dilihat Allah akan tiap-tiap sesuatu yang dijadikan-Nya itu, sesungguhnya amat baiklah adanya. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang keenam. Demikianlah sudah dijadikan langit dan bumi serta dengan segala isinya. Maka pada hari yang ketujuh setelah sudah disampaikan Allah pekerjaan-Nya, yang telah diperbuat-Nya itu, maka berhentilah Ia pada hari yang ketujuh itu dari pada pekerjaan-Nya, yang telah diperbuat-Nya. Maka diberkati Allah akan hari yang ketujuh itu serta disucikannya, karena dalamnya telah Ia berhenti dari pada pekerjaan-Nya, yang telah diperbuat-Nya, akan menyempurnakan dia. Maka demikianlah asalnya langit dan bumi pada masa ia itu dijadikan, tatkala diperbuat Tuhan Allah akan langit dan bumi: pada masa itulah belum ada tumbuh-tumbuhan di atas bumi dan tiada pokok bertunas di padang, karena belum lagi diturunkan Tuhan Allah hujan kepada bumi dan belum ada orang akan membelakan tanah itu; melainkan naiklah uap dari bumi serta membasahkan segala tanah itu. Maka dirupakan Tuhan Allah akan manusia itu dari pada lebu tanah dihembuskan-Nya nafas hidup ke lubang hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi suatu nyawa yang hidup adanya. Maka diperbuat Tuhan Allah pula suatu taman dalam Eden, di sebelah timur, maka di sanalah ditaruh-Nya akan manusia, yang telah dirupakan-Nya itu. Maka di sana ditumbuhkan Tuhan Allah dari pada tanah berbagai-bagai pohon yang permai kepada pemandangan mata dan baik akan dimakan, dan lagi adalah pohon alhayat di tengah-tengah taman itu dan pohon pengetahuan akan hal baik dan jahatpun. Maka dari pada Eden mengalirlah suatu sungai akan membasahkan taman itu, maka dari pada tempat itulah dibagikan sungai itu empat batangnya. Adapun nama sungai yang pertama itu Pison; ia itulah yang melengkung seluruh tanah Hawilah, tempat ada emas. Maka emas dari tanah itu baik adanya, dan di sanapun ada hablur dan permata unam. Maka nama sungai yang kedua itu Gihon; ia itu melengkung seluruh tanah Kusy. Maka nama sungai yang ketiga itu Hidekel; ia itu mengalir ke sebelah timur benua Asyur. Dan nama sungai yang keempat itu Ferat. Maka diambil oleh Tuhan Allah akan manusia, ditaruh-Nya dalam taman Eden itu, supaya diusahakannya dan dipeliharakannya akan dia. Maka berfirmanlah Tuhan Allah kepada manusia, kata-Nya: Adapun buah-buah segala pohon yang dalam taman ini boleh engkau makan sesukamu, tetapi buah pohon pengetahuan akan hal baik dan jahat itu janganlah engkau makan, karena pada hari engkau makan dari padanya engkau akan mati. Dan lagi berfirmanlah Tuhan Allah demikian: Tiada baik manusia itu seorang orangnya, bahwa Aku hendak memperbuat akan dia seorang penolong yang sejodoh dengan dia. Karena setelah dijadikan Tuhan Allah akan segala binatang yang di atas bumi dan segala unggas yang di udara dari pada tanah, maka didatangkannya sekaliannya itu kepada Adam, hendak melihat bagaimana dinamai Adam akan dia, maka sebagaimana dinamai Adam akan segala nyawa yang hidup itu, begitu juga akan jadi namanya. Lalu dinamai oleh Adam akan segala binatang yang jinak dan akan segala unggas yang di udara dan akan segala margasatwa, akan tetapi bagi manusia tiada didapatinya akan seorang penolong yang sejodoh dengan dia. Maka didatangkan Tuhan Allah atas Adam itu tidur yang lelap, lalu tertidurlah ia. Maka diambil Allah sebilah tulang rusuknya, lalu ditutupkan-Nya pula tempat itu dengan daging. Maka dari pada tulang yang telah dikeluarkan-Nya dari dalam Adam itu diperbuat Tuhan seorang perempuan, lalu dibawa-Nya akan dia kepada Adam. Maka kata Adam: Bahwa sekarang tulang ini dari pada tulangku dan daging ini dari pada dagingku; maka ia akan dinamai perempuan, sebab ia telah dikeluarkan dari dalam orang laki-laki adanya. Maka sebab itulah tak dapat tiada orang akan meninggalkan ibu bapanya dan berdamping pada isterinya, maka keduanya itu menjadi sedaging jua adanya. Hata, maka keduanyapun bertelanjang tubuhnya, baik Adam baik Hawa, maka tiada malu ia. Sebermula, maka ular itu terlebih cerdik dari pada segala binatang di atas bumi yang telah dijadikan Tuhan Allah. Maka kata ular kepada perempuan itu: Barangkali firman Allah begini: Jangan kamu makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini? Maka sahut perempuan itu kepada ular: Boleh kami makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini, akan tetapi akan buah pohon yang di tengah taman itu adalah firman Allah: Jangan engkau makan atau jamah akan dia, supaya jangan engkau mati. Lalu kata ular kepada perempuan itu: Niscaya tiada kamu akan mati, melainkan telah diketahui Allah akan hal, jika engkau makan buah itu, tak dapat tiada pada ketika itu juga celiklah matamu dan engkau jadi seperti Allah, sebab mengetahui baik dan jahat. Maka dilihat oleh perempuan itu bahwa buah pohon itu baik akan dimakan dan sedap kepada pemandangan mata, yaitu sebatang pohon asyik akan mendatangkan budi, maka diambilnya dari pada buahnya, lalu dimakannya, serta diberikannya pula kepada lakinya, maka iapun makanlah. Lalu keduanyapun celiklah matanya, diketahuinyalah akan hal ia bertelanjang, lalu disematnya daun pokok ara, diperbuatnya cawat. Maka kedengaranlah kepada mereka itu suara Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman pada masa angin silir, maka Adam dan Hawapun menyembunyikan dirinya dari hadirat Tuhan Allah dalam belukar taman itu. Maka Tuhan Allah berseru akan Adam, kata-Nya: Di manakah engkau? Maka sahut Adam: Bahwa kudengar suara-Mu dalam taman, maka takutlah aku, karena aku telanjang, sebab itu aku bersembunyi. Maka firman Allah: Siapa gerangan memberitahu engkau, bahwa engkau telanjang? Sudahkah engkau makan dari pohon, yang telah Kupesan jangan engkau makan buahnya? Maka sahut Adam: Adapun perempuan yang telah Tuhan karuniakan kepadaku itu, ia itu memberikan daku buah pohon itu, lalu kumakan. Maka firman Tuhan Allah kepada perempuan itu: Apakah ini yang telah kauperbuat? Maka sahut perempuan itu: Si ular itu menipukan daku, lalu aku makan. Maka firman Tuhan Allah kepada ular itu: Sebab telah engkau berbuat yang demikian, maka terkutuklah engkau dari pada segala binatang yang jinak dan dari pada segala binatang hutan, maka engkau akan menyulur dengan perutmu, dan engkaupun akan makan lebu tanah sepanjang umur hidupmu. Maka Aku akan mengadakan perseteruan antaramu dengan perempuan ini, dan antara benihmu dengan benihnya; maka ia akan meremukkan kepalamu dan engkaupun akan mematukkan tumitnya. Maka firman Tuhan kepada perempuan itu: Bahwa Aku akan menambahi sangat kesusahanmu pada masa engkau mengandung, maka dengan kesusahanpun engkau akan beranak, dan engkau akan takluk kepada lakimu dan iapun akan memerintahkan dikau. Lalu firman Allah kepada Adam: Bahwa sebab telah engkau mendengar akan kata binimu serta sudah makan buah pohon, yang telah Kupesan kepadamu jangan engkau makan dia, maka terkutuklah bumi itu karena sebab engkau, maka dengan kesusahan engkau akan makan hasilnya seumur hidupmu. Maka bumi itu akan menumbuhkan bagimu duri dan onak, dan sayur-sayuran di ladang akan menjadi makananmu. Maka dengan berpeluh mukamu engkau akan makan rezekimu sehingga engkau kembali pula kepada tanah, karena dari padanya engkau telah diambil; bahwa abulah adamu, maka kepada abupun engkau akan kembali juga. Hata, maka dipanggil Adam akan bininya itu Hawa, sebab ialah ibu segala orang yang hidup. Maka diperbuat Tuhan Allah akan Adam dan Hawa itu sarung dari pada kulit, lalu dikenakan-Nya pada mereka itu. Maka firman Tuhan Allah: Bahwasanya manusia ini telah menjadi bagaikan seorang Kita, sebab diketahuinya akan baik dan jahat; maka sekarangpun jangan ia mengedangkan tangannya lalu mengambil lagi buah pohon alhayat itu dan makan dia dan ia hidup selama-lamanya. Maka sebab itu disuruh Tuhan Allah akan dia keluar dari dalam taman Eden, supaya diusahakannya tanah yang telah ia dijadikan dari padanya. Lalu dihalaukan-Nya manusia itu ke luar dan ditaruh-Nya beberapa kerubiun arah ke sebelah timur taman Eden itu serta dengan sebilah mata pedang yang bernyala-nyala dan yang dilayamkan akan menunggui jalan kepada pohon alhayat itu adanya. Sebermula, maka bersetubuhlah Adam dengan bininya, yaitu Hawa, maka hamillah ia, lalu beranaklah ia akan Kain, maka katanya: Aku telah beroleh seorang laki-laki dari pada Tuhan. Kemudian dari pada itu diperanakkannya Habel, adik Kain. Maka Habel itu menjadi seorang gembala kambing dan Kain itu menjadi peladang. Maka sekali peristiwa, pada kesudahan tahun, dibawa oleh Kain akan hasil tanah akan persembahan kepada Tuhan. Maka oleh Habelpun dibawa akan kambing-kambingnya yang sulung serta dengan tambunnya. Maka berkenanlah Tuhan akan Habel dengan persembahannya, tetapi akan Kain dengan persembahannya tiada Allah berkenan. Lalu marahlah sangat Kain itu serta mukanyapun tunduklah. Maka firman Tuhan kepada Kain: Mengapa engkau marah dan mukamu tunduk? Jikalau engkau berbuat baik, bukankah akan ada tengadah? Dan jikalau engkau tiada berbuat baik, maka dosa itu ada sedia di muka pintu. Bukankah kehendaknya akan dikau, dan engkaupun memerintahkan dia? Lalu Kainpun berkata-kata dengan Habel, adiknya; maka pada sekali peristiwa, tatkala mereka itu di padang, berbangkitlah Kain lawan Habel, adiknya lalu dibunuhnya. Maka firman Tuhan kepada Kain: Di mana Habel, adikmu itu? Maka sahutnya: Tiada aku tahu. Akukah penunggu adikku? Maka firman Tuhan: Apa yang telah kaubuat? Bahwa suara darah adikmu itu berseru kepada-Ku dari bumi. Maka sekarang terkutuklah engkau di atas bumi, yang telah mengangakan mulutnya akan menerima darah adikmu itu dari pada tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah ini kelak, niscaya tiada akan diberinya hasilnya kepadamu; bahwa engkau akan mengembara dan sesat di atas bumi. Maka sembah Kain kepada Tuhan: Bahwa dosaku itu terlebih dari pada yang boleh kutanggung. Bahwa sesungguhnya sekarang Engkau menghalaukan daku dari pada tanah ini, maka aku terlindung dari pada hadirat-Mu dan aku akan mengembara dan sesat di atas bumi, maka akan jadi kelak, bahwa barangsiapa yang bertemu dengan aku, niscaya dibunuhnya akan daku. Maka firman Tuhan kepada Kain: Oleh sebab itu barangsiapa yang membunuh akan Kain itu balasnya tujuh kali ganda. Maka oleh Tuhan diadakan suatu tanda pada kain, supaya jangan ia dibunuh oleh barangsiapa yang bertemu dengan dia. Maka undurlah Kain dari pada hadirat Tuhan, lalu diamlah dia di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Maka bersetubuhlah Kain dengan bininya, maka hamillah ia, lalu diperanakkannya Henokh. Maka diperbuatlah oleh Kain sebuah negeri, dinamainya akan negeri itu Henokh, menurut nama anaknya. Maka Henokh itupun beranaklah Irad, dan Irad beranaklah Mekhuyael, dan Mekhuyael beranaklah Metusael, dan Metusael beranaklah Lamekh. Maka oleh Lamekh diambil dua orang akan bininya, nama seorang Ada dan seorang Zila namanya. Maka Ada itupun beranaklah Yabal, ia itulah bapa segala orang yang mendiami kemah dan yang memeliharakan lembu kambing. Maka nama adiknya itu Yubal; yaitu bapa segala orang yang bermain kecapi dan muri. Maka Zila itupun beranaklah Tubal-Kain, ia itu seorang tukang menempa segala perkakas dari pada tembaga dam besi; maka adik perempuan Tubal-Kain itu Naema namanya. Maka kata Lamekh kepada kedua bininya, Ada dan Zila itu: Dengarlah akan perkataanku, hai kamu, bini Lamekh! Dengarlah tuturku: sesungguhnya seorang laki-laki kubunuh karena lukaku dan seorang mudapun karena bincutku. Karena jikalau kiranya Kain dibelai tujuh kali, maka Lamekh akan dibelai tujuh puluh kali tujuh. Maka Adampun bersetubuhlah pula dengan bininya, lalu beranaklah ia laki-laki seorang, maka dinamainya akan dia Set, katanya: Karena Allah telah menentukan kepadaku benih yang lain akan ganti Habel, yang telah dibunuh oleh Kain. Maka Set itupun beranaklah laki-laki seorang, dinamainya akan dia Enos; maka pada masa itulah orang mulai sembahyang dengan Nama Tuhan. Bahwa inilah surat anak cucu Adam. Maka pada hari dijadikan Allah akan manusia, dijadikannya atas teladan Allah. Dan dijadikannya dia laki-laki dan perempuan, lalu diberkatinya dan dinamainya manusia pada hari yang dijadikannya itu. Maka Adam telah hidup seratus tiga puluh tahun lamanya, lalu beranaklah ia laki-laki seorang yang serupa dan seteladan dengan dia, maka dinamainya akan dia Set. Kemudian dari pada Adam beranak Set itu adalah umurnya delapan ratus tahun, maka beranaklah ia beberapa laki-laki dan perempuan. Maka panjang umur Adam itu sekalian sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu matilah ia. Maka Set itu hidup seratus lima tahun lamanya, lalu beranak Enos. Kemudian dari pada beranak Enos, maka Set hidup delapan ratus tujuh tahun lamanya dan beroleh beberapa anak laki-laki dan perempuan. Adapun panjang umur Set itu sembilan ratus dua belas tahun, lalu matilah ia. Maka Enos itu hidup sembilan puluh tahun lamanya, lalu beranak Kenan. Kemudian dari pada beroleh Kenan itu, Enos hidup delapan ratus lima belas tahun lamanya dan beroleh beberapa anak laki-laki dan perempuan. Maka sekalian umur Enos itu sembilan ratus lima tahun, lalu matilah ia. Maka Kenan hidup tujuh puluh tahun, lalu beranak Mahalalel. Kemudian dari pada beroleh Mahalalel itu Kenanpun hidup delapan ratus empat puluh tahun lamanya, dan beroleh beberapa anak laki-laki dan perempuan. Maka sekalian umur Kenan itu sembilan ratus sepuluh tahun, lalu matilah ia. Maka Mahalalel hidup enam puluh lima tahun, lalu beranak Yered. Kemudian dari pada beroleh Yered itu, Mahalalel hidup delapan ratus tiga puluh tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan. Maka sekalian umur Mahalalel itu delapan ratus sembilan puluh lima tahun, lalu matilah ia. Maka Yered itu hidup seratus enam puluh dua tahun, lalu beranak Henokh. Kemudian dari pada beroleh Henokh itu, Yered hidup delapan ratus tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan. Maka sekalian umur Yered itu sembilan ratus enam puluh dua tahun, lalu matilah ia. Maka Henokh itu hidup enam puluh lima tahun lamanya, lalu beranak Metusalah. Kemudian dari pada beroleh Metusalah itu, Henokh hidup dengan Allah tiga ratus tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan. Maka sekalian umur Henokh itu tiga ratus enam puluh lima tahun. Maka Henokh itu hidup dengan Allah, maka tiadalah ia lagi, karena diangkat Allah akan dia. Maka Metusalah itu hidup seratus delapan puluh tujuh tahun lamanya, lalu beranak Lamekh. Kemudian dari pada beroleh Lamekh itu, Metusalah hidup tujuh ratus delapan puluh dua tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan. Maka sekalian umur Metusalah itu sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu matilah ia. Maka Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun lamanya, lalu beranak laki-laki seorang. Maka dinamainya Nuh, katanya: Inilah kelak akan menghiburkan kita dalam kelelahan kita dan dalam kesakitan tangan kita dari sebab bumi, yang telah dilaknatkan Tuhan adanya. Maka kemudian dari pada beroleh Nuh itu, Lamekh hidup lima ratus sembilan puluh lima tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan. Maka sekalian umur Lamekh itu tujuh ratus tujuh puluh tujuh tahun, lalu matilah ia. Maka umur Nuh lima ratus tahun dan beranaklah ia Sem dan Ham dan Yafet. Maka tatkala banyak manusia itu makin bertambah-tambah di atas bumi dan telah diperanakkannya beberapa anak perempuan, maka dipandanglah oleh anak laki-laki Allah akan anak perempuan manusia sebab elok parasnya, lalu diambilnyalah bagi dirinya akan bini barangsiapa yang disukainya. Maka firman Tuhan: Bahwa Roh-Ku tiada akan berbantah-bantah selama-lamanya dengan manusia, karena hawa nafsu jua adanya, melainkan tinggal lagi panjang umurnya seratus dua puluh tahun. Maka pada zaman itu adalah beberapa orang tinggi besar dalam dunia dan kemudian dari pada itupun, setelah anak-anak Allah bersetubuh dengan anak-anak perempuan manusia lalu beranak; maka inilah orang gagah dan orang yang termasyhur namanya pada zaman dahulukala. Maka dilihat Tuhan kejahatan manusia itu terlampau banyak di atas bumi dan pada sediakala segala akal pikiran hatinya jahat semata-mata. Maka bersesallah Tuhan sebab telah dijadikannya manusia di atas bumi, maka ia itu mendukacitakan hati-Nya. Maka firman Tuhan: Bahwa Aku akan membinasakan manusia, yang telah Kujadikan di atas bumi, baik manusia baik binatang yang berkaki empat, dan binatang yang melata, dan unggas yang di udara, karena bersesallah Aku sebab telah Kujadikan mereka itu. Tetapi Nuh itu mendapat karunia di hadirat Tuhan. Maka inilah anak buah Nuh. Maka Nuh itu seorang yang benar dan tulus hatinya di antara orang zamannya, dan Nuh itu hidup dengan Allah. Maka Nuhpun beranak laki-laki tiga orang, yaitu Sem dan Ham dan Yafet. Maka bumi itupun telah rusaklah di hadapan hadirat Allah dan lagi bumi telah penuh dengan penggagahan. Maka ditilik Allah kepada bumi, sesungguhnya telah rusaklah adanya, karena segala manusia di atas bumi telah merusakkan jalannya. Maka sebab itu firman Allah kepada Nuh: Adapun kesudahan segala manusia itu telah datang di hadapan hadirat-Ku, karena bumi ini telah dipenuhinya dengan penggagahan; maka sesungguhnya Aku akan membinasakan mereka itu kelak serta dengan bumi itu. Perbuatlah akan dirimu sebuah bahtera dengan kayu gofir; hendaklah engkau memperbuatkan dia berbilik-bilik dan gala-galakanlah luar dalamnya. Maka demikian hendaklah kauperbuat akan dia: Panjang bahtera itu tiga ratus hasta, dan lebarnya lima puluh hasta, dan tingginya tiga puluh hasta. Maka hendaklah kauperbuatkan tingkap pada bahtera itu, sehasta dari atas hendaklah kauhabiskan dia, dan pintu bahtera itupun hendaklah kaukenakan pada sebelah iringannya, dan hendaklah kauperbuatkan bahtera itu dengan tingkap yang di bawah dan yang kedua dan yang ketiga. Bahwa sesungguhnya Aku, bahkan Aku kelak mendatangkan air bah di atas bumi hendak membinasakan segala makhluk yang bernyawa hidup di bawah langit, dan segala sesuatu yang di bumi itu akan putus nyawanya, akan tetapi dengan dikau Aku akan mendirikan perjanjian-Ku, maka hendaklah engkau masuk ke dalam bahtera itu, yaitu engkau serta dengan anak binimu dan bini anak-anakmu bersama-sama dengan dikau. Maka dari pada segala yang hidup, yaitu dari pada segala makhluk dua ekor, seekor jantan dan seekor betina, hendaklah kaubawa masuk ke dalam bahtera itu akan dipeliharakan hidupnya bersama-sama dengan dikau. Dari pada segala unggas dengan bakanya dan dari pada segala binatang yang berkaki empat dengan bakanya dan dari pada segala binatang yang melata di atas bumi dengan bakanya, dua ekor dari pada tiap-tiap jenis kelak datang mendapatkan dikau akan dipeliharakan hidupnya. Maka engkau, ambillah olehmu dari pada segala makanan yang dapat dimakan, himpunkanlah dia kepadamu, supaya ia itu menjadi makanan bagi kamu dan bagi sekaliannya. Maka dibuatlah oleh Nuh setuju dengan segala perkara firman Allah kepadanya, demikianlah dibuatnya. Hata, maka kemudian dari pada itu berfirmanlah Tuhan kepada Nuh: Masuklah engkau serta segala isi rumahmupun ke dalam bahtera, karena engkaulah yang Kulihat benar di hadapan hadirat-Ku di antara segala orang zaman ini. Maka dari pada segala binatang yang halal hendaklah diambil olehmu akan tujuh pasang; yaitu jantan betina; tetapi dari pada segala binatang yang haram dua ekor saja, yaitu jantan serta dengan betinanya. Dan lagi dari pada unggas yang di udarapun tujuh pasang, yaitu jantan betina, akan memeliharakan hidup benihnya di atas seluruh muka bumi. Karena tujuh hari lagi maka Aku akan menurunkan hujan kepada bumi ini empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan segala keadaan yang hidup, yang telah Kujadikan itu, hendak Kubinasakan dari atas muka bumi. Maka oleh Nuh diperbuatlah akan segala perkara yang dipesan Tuhan kepadanya. Maka adalah umur Nuh itu enam ratus tahun tatkala air bah itu datang ke atas bumi. Maka Nuh dengan anak bininya dan bini-bini anaknyapun sertanya masuklah ke dalam bahtera dari karena air bah itu. Maka dari pada segala binatang yang halal dan yang haram, dan dari pada segala unggas, dan dari pada segala binatang yang melata di atas bumi, datanglah berpasang-pasang mendapatkan Nuh, lalu masuk ke dalam bahtera, yaitu dari pada jantan dan betina, seperti firman Allah kepada Nuh itu. Hata, maka selang tujuh hari datanglah air bah itu di atas bumi; yaitu tatkala umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua dan tujuh belas hari bulan, pada hari itu juga segala pancaran tubir yang besar itupun berpecahlah dan segala pintu air di langitpun terbukalah. Maka hujan yang deraspun turunlah kepada bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Maka pada hari itu juga masuklah Nuh dan Sem dan Ham dan Yafet, yaitu anak-anak Nuh, dan bini Nuh, dan ketiga orang bini anaknya itupun sertanya ke dalam bahtera. Maka mereka itu serta dengan segala binatang yang liar dengan bakanya dan segala binatang yang jinak dengan bakanya dan segala binatang yang melata di atas bumi dengan bakanya dan segala unggas dengan bakanya dan segala burung-burung dengan pelbagai sayapnya. Maka dari pada segala kejadian yang bernafas dan hidup datanglah berpasang-pasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu. Maka sekaliannya yang masuk itu masuklah jantan betina dari pada segala kejadian, setuju dengan firman Allah yang kepada Nuh itu. Setelah sudah masuk ia, maka ditutupkan Tuhan akan bahtera itu. Maka adalah air bah itu di atas bumi empat puluh hari lamanya, dan air itupun bertambah-tambahlah, diangkatnya akan bahtera itu, sehingga ia itu naik tinggi dari atas bumi. Maka air itupun makin bertambah-tambah dan menjadi amat besar di atas bumi, dan bahtera itupun teratung-atunglah di atas air. Maka air itupun makinlah bertambah-tambah besarnya di atas muka bumi, sehingga segala gunung yang tinggi-tinggi di bawah segala langitpun diliputi olehnya. Lima belas hasta lebih tinggi lagi naiklah air itu setelah diliputinya akan segala gunung itu. Maka segala kejadian yang bergerak di atas muka bumi itupun putuslah nyawanya, baik segala unggas baik segala binatang yang jinak baik segala binatang liar dan segala binatang yang melata di atas bumi, dan segala manusiapun. Dari pada segala kejadian yang di darat itu barang sesuatu yang ada nafas hidup dalam lubang hidungnya itupun matilah. Demikianlah hal ditumpas segala keadaan yang di atas muka bumi, baik manusia, baik binatang yang jinak dan segala binatang yang melata dan segala unggas di udara, maka tumpaslah sekaliannya itu dari atas bumi; hanya Nuh juga tinggal hidup dan segala mereka yang sertanya dalam bahtera itu. Maka air itupun besarlah di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya. Hata, maka Allahpun ingatlah akan Nuh dan akan segala binatang liar dan jinak yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu; maka diadakan Allah suatu angin bertiup di atas bumi, lalu air itupun surutlah. Maka segala pancaran tubir dan segala pintu air di langit itupun terkatuplah dan hujan yang deras dari langit itupun terhentilah. Maka air itupun baliklah dari atas bumi sambil beralun-alun pergi datang; maka pada kesudahan seratus lima puluh hari air itupun surutlah. Maka pada bulan yang ketujuh dan tujuh belas hari bulan itu terkandaslah bahtera itu di atas gunung Ararat. Maka air itupun makinlah lebih surut, sehingga pada bulan yang kesepuluh; dan pada bulan yang kesepuluh sehari bulan itu kelihatanlah segala puncak gunung. Maka kemudian dari pada empat puluh hari dibukakanlah oleh Nuh tingkap bahtera, yang telah diperbuatnya itu. Lalu dilepaskannya seekor burung gagak, yang terbang pergi datang, sehingga kekeringanlah air itu dari atas muka bumi. Kemudian dari pada itu dilepaskannya seekor burung merpati, hendak melihat kalau air itu sudah surut sekali dari atas muka bumi. Tetapi oleh merpati itu tiada didapati akan tempat hendak bertengger, maka kembalilah ia kepada Nuh dalam bahtera, karena adalah lagi air di atas seluruh muka bumi; maka oleh Nuh dianjurkan tangan, dicapainya akan dia, lalu diambilnya pula akan dia ke dalam bahtera. Maka oleh Nuh dinantikan pula tujuh hari lagi, lalu dilepaskannya pula merpati itu ke luar dari dalam bahtera. Maka kembalilah pula merpati itu kepada Nuh pada petang hari; bahwa sesungguhnya adalah diparuhnya sehelai daun terpetik dari pohon zait; sebab itu diketahui Nuh akan hal telah kekeringan air itu dari atas bumi. Maka bernantilah pula ia tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya merpati itu pula, tetapi tiada ia kembali lagi kepada Nuh. Maka adalah pada enam ratus satu tahun, pada bulan yang pertama dan pada sehari bulan itu airpun kekeringanlah dari atas muka bumi; maka dibuka oleh Nuh akan tudung bahtera itu, lalu dilihatnya bahwa sesungguhnya muka bumi itupun kekeringanlah adanya. Maka pada bulan yang kedua dan pada tujuh likur hari bulan kekeringanlah bumi itu. Lalu firman Allah kepada Nuh, kata-Nya: Keluarlah dari dalam bahtera itu, baik engkau baik anak binimu, dan bini anak-anakmu itu sertamu, dan bawalah ke luar bersama-sama akan segala binatang hidup yang sertamu dari pada segala yang berdaging, yaitu dari pada unggas dan binatang yang jinak dan segala binatang yang melata di atas bumi, supaya berbiak dan berlimpah-limpah ia di atas bumi dan bertambah-tambah banyaknya di atas bumi. Maka keluarlah Nuh dan anak bininya dan bini anak-anaknyapun sertanya. Maka segala binatang liar dan segala yang melata dan segala unggas dan barang sesuatu yang menjalar di atas bumi, masing-masing dengan jenisnya itupun keluarlah dari dalam bahtera. Maka diperbuatlah oleh Nuh akan sebuah mezbah bagi Tuhan, diambilnyalah dari pada segala binatang yang halal dan dari pada segala unggas yang halal, lalu dipersembahkannya korban bakaran di atas mezbah itu. Maka harumlah baunya kepada Tuhan, lalu kata Tuhan dalam diri-Nya: Bahwa tiada Aku hendak mengutuki bumi itu lagi dari sebab manusia, meskipun sangka-sangka hati manusia itu jahat adanya dari pada kecil mula, dan tiada lagi Aku akan membinasakan pula segala keadaan yang hidup seperti yang telah Kuperbuat itu. Maka selamanya ada bumi, tiada lagi akan berhenti musim menabur dan menuai, sejuk dan panas, musim hujan dan musim kemarau, siang dan malam itu. Maka diberkati Allah akan Nuh serta anak-anaknya; maka firman Tuhan kepadanya: Berbiaklah kamu dan bertambah-tambahlah dan ramaikanlah bumi itu. Maka takut dan gentar akan dikau berlakulah atas segala binatang yang di atas bumi itu dan segala unggas yang di udara dan segala keadaan yang bergerak di atas bumi dan segala ikan yang di laut, maka sekaliannya itu Kuserahkan ke tanganmu. Maka segala binatang yang bergerak, yaitu yang hidup, itu akan menjadi makananmu; sekalian itu telah kuberikan kepadamu, demikianpun segala tumbuh-tumbuhan yang hijau. Tetapi daging dengan jiwanya, yaitu dengan darahnya, janganlah kamu makan dia. Bahwa sesungguhnya akan darah kamu, yaitu jiwa kamu, maka Aku akan menuntut belanya; kepada segala binatang Aku menuntut belanya dan kepada tangan manusiapun; dan kepada tangan segala saudara orang Aku akan menuntut jiwa manusia. Barangsiapa yang menumpahkan darah manusia, maka darahnyapun akan ditumpahkan oleh manusia, karena atas teladan Allah telah dijadikan Allah akan manusia itu. Tetapi akan kamu, hendaklah kamu berbiak dan bertambah-tambah dan beranak berbuah di atas bumi dengan kelimpahan serta berbanyak-banyaklah kamu di atas bumi itu. Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknyapun sertanya, kata-Nya: Bahwasanya Aku, bahkan Aku yang meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan benihmu yang kemudian dari padamu, dan lagi dengan segala kejadian hidup yang sertamu dari pada unggas dan segala binatang yang jinak dan segala binatang di bumi yang sertamu, dengan segala yang keluar dari dalam bahtera itu hingga segala binatang yang di atas bumipun. Maka Aku meneguhkan perjanjian-Ku ini dengan kamu, bahwa segala keadaan yang berdaging itu sekali-kali tiada akan dibinasakan lagi dengan air bah, dan tiada lagi akan ada air bah yang membinasakan bumi. Maka firman Allah: Bahwa inilah tanda perjanjian-Ku, yang Kuperbuat diantara-Ku dengan kamu dan dengan segala kejadian hidup, yang sertamu, turun-temurun sampai selama-lamanya: Bahwa pelangi-Ku telah Kutaruh dalam awan-awan, maka ia itulah akan tanda perjanjian di antara-Ku dengan bumi. Maka akan jadi kelak, apabila Aku mendatangkan awan-awan ke atas bumi dan pelangi itupun kelihatan dalam awan-awan, bahwa Aku ingat akan perjanjian-Ku yang di antara-Ku dengan kamu dan dengan segala kejadian yang hidup di antara segala yang berdaging, bahwa sekali-kali tiada lagi menjadi air bah, yang membinasakan segala keadaan yang berdaging itu. Maka apabila pelangi itu dalam awan-awan. Aku menilik akan dia kelak hendak ingat akan perjanjian yang kekal, yang antara Allah dengan segala kejadian yang hidup dan yang berdaging di atas bumi. Maka firman Allah kepada Nuh: Bahwa inilah tanda perjanjian yang telah Kuteguhkan antara Aku dengan segala yang berdaging di atas bumi adanya. Bermula, maka anak-anak Nuh yang keluar dari dalam bahtera itu, yaitu Sem dan Ham dan Yafet; maka Ham itulah bapa Kanaan. Maka ketiga orang inilah anak-anak Nuh dan dari pada mereka itulah orang berpecah-pecah di atas seluruh muka bumi. Arakian, maka Nuh mulai menjadi seorang peladang, ditanamnyalah pokok anggur satu kebun. Maka diminum oleh Nuh air anggur itu, lalu iapun mabuklah, maka berbaringlah ia dengan telanjang di tengah-tengah kemahnya. Maka terlihatlah Ham, bapa Kanaan itu, akan ketelanjangan bapanya, lalu pergilah ia memberitahu kepada kedua saudaranya, yang di luar. Maka oleh Sem dan Yafet diambil akan sehelai kain, disangkutkannya pada bahunya, lalu berjalanlah ia membelakang, ditudungkannyalah ketelanjangan bapanya sambil dipalingkannya mukanya, sehingga tiada dilihat oleh mereka itu akan ketelanjangan bapanya. Hata, maka Nuhpun sadarlah dari pada mabuknya, lalu diketahuinyalah akan perbuatan anaknya yang bungsu itu kepadanya. Maka katanya: Laknatlah si Kanaan; biarlah ia menjadi hamba segala hamba saudaranya. Dan lagi kata Nuh: Segala puji bagi Tuhan, yaitulah Allahnya Sem, maka Kanaan itu menjadi hambanya. Maka Allah akan meluaskan Yafet sehingga ia akan menduduki kemah-kemah Sem; maka Kanaan akan menjadi hambanya. Maka kemudian dari pada air bah, Nuh itu hidup tiga ratus lima puluh tahun lamanya. Maka adalah sekalian umur Nuh itu sembilan ratus lima puluh tahun, lalu matilah ia. Bermula, maka inilah anak buahnya anak-anak Nuh, yaitu Sem, Ham dan Yafet; maka kemudian dari pada air bah itu mereka itu beranak laki-laki beberapa orang. Adapun anak laki-laki Yafet yaitu Gomer dan Magog dan Madai dan Yawan dan Tubal dan Mesekh dan Tiras. Maka anak laki-laki Gomer yaitu Askenaz dan Rifat dan Togarma. Maka anak laki-laki Yawan yaitu Elisa dan Tarsis dan segala orang Khitim dan Dodanim. Maka dari pada mereka inilah berpecah-pecah beberapa bangsa kepada segala pulau dan ke tepi-tepi laut, masing-masing dengan bahasanya dan sukunya dan bangsanya. Maka anak laki-laki Ham yaitu Kusy dan Mizraim dan Put dan Kanaan. Maka anak laki-laki Kusy yaitu Seba dan Hawila dan Sapta dan Raema dan Sabtekha; dan anak laki-laki Raema yaitu Syeba dan Dedan. Maka Kusypun beranak Nimrod, maka inilah mulai menjadi seorang penggagah di atas bumi ini. Dan ialah seorang pemburu yang gagah di hadapan hadirat Tuhan, yang dikatakan akan halnya: laksana Nimrod, seorang pemburu yang gagah di hadapan hadirat Tuhan. Maka ibu negeri kerajaannya yaitu Babil dan Erikh dan Akad dan Kalne dalam benua Siniar. Maka dari pada negeri itu keluarlah Asyur, lalu diperbuatnyalah negeri Niniwe dan Rehobot dan Ir dan Kalakh dan Resin, di antara Niniwe dengan Kalakh, maka inilah negeri yang besar itu. Maka Mizraim beranaklah akan segala orang Ludim dan Ananim dan Lehabim dan Naftukhim dan Patrusim dan Kaslukhim (maka dari padanyalah telah terpancar bangsa Filistin) dan Kaftorim. Maka Kanaan beranaklah akan Sidon, yaitu anaknya yang sulung, dan akan Het. dan akan orang Yebuzi dan Amori dan Girgazi dan Hewi dan Arki dan Sini dan Arwadi dan Tsemari dan Hamati; maka kemudian dari pada itu berpecah-pecahlah pula segala bangsa orang Kanani itu. Maka perhinggaan negeri orang Kanani itu dari Sidon arah ke Gerar sampai ke Gaza, dan sampai ke jalan yang menuju ke Sodom dan Gomorah dan Adema dan Zeboyim, hingga sampai ke Lasa. Mereka inilah anak-anak Ham serta dengan kaumnya dan bahasanya dan dalam negeri-negerinya dan dengan bangsanya. Arakian, maka jadi pula anak laki-laki Sem, yaitu bapa segala bani Heber dan saudara Yafet, yang tua. Maka anak laki-laki Sem ia itulah Elam dan Asyur dan Arfaksad dan Lud dan Aram. Maka anak-anak Aram yaitu Uz dan Hul dan Geter dan Maz. Maka Arfaksad beranaklah Selah dan Selah beranak Heber. Maka Heber beranaklah laki-laki dua orang, seorang bernama Peleg, karena pada zamannya cerai-berailah segala orang isi dunia itu, dan nama adiknya itu Yoktan. Maka Yoktan itupun beranaklah Almodad dan Selef dan Hatsarmawit dan Yerakh dan Hadoram dan Uzal dan Dikela dan Obal dan Abimail dan Syeba dan Ofir dan Hawila dan Yobab, sekalian inilah anak laki-laki Yoktan. Maka adalah tempat kediaman mereka itu dari negeri Mesya sampai ke negeri Sefar, pegunungan di sebelah timur. Maka mereka inilah anak cucu Sem serta dengan kaumnya dan bahasanya dan dalam negeri-negerinya dengan bangsanya. Maka inilah segala kaum keluarga anak-anak Nuh, masing-masing dengan anak buahnya dan bangsanya, maka dari pada mereka itulah segala bangsapun telah berpecah-pecah di atas muka bumi, kemudian dari pada air bah itu. Bahwa pada seluruh bumi adalah hanya sebahasa dan sama petuturan. Maka sekali peristiwa, tatkla mereka itu berjalan ke sebelah timur, didapatinya akan suatu padang luas di tanah Siniar, lalu diamlah mereka itu di sana. Maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Mari kita memperbuat batu bata serta membakar akan dia baik-baik. Maka batu bata itu baginya akan ganti batu betul dan gala-gala akan ganti kapur. Lagi kata mereka itu: Marilah kita bangunkan sebuah negeri dan sebuah menara, yang kemuncaknya sampai ke langit; demikianlah kita mengadakan suatu nama bagi diri kita, supaya jangan tercerai-berailah kita atas seluruh muka bumi. Hata, maka turunlah Tuhan hendak melihat negeri dan menara yang diperbuat oleh segala anak Adam itu. Maka firman Tuhan: Bahwa segala manusia ini sama sebangsa adanya dan mereka itu sekalian sama sebahasa jua; maka inilah sahaja mulanya perbuatan mereka itu; sekarang bukankah baik mereka itu ditegahkan dari pada segala sesuatu yang hendak diperbuatnya ini? Mari, baiklah kita turun serta mengacaukan bahasanya di sana, supaya seorangpun tiada mengerti akan bahasa kawannya. Maka dengan hal demikian ditaburkan Tuhan akan mereka itu dari sana ke atas segala muka bumi; maka berhentilah mereka itu dari pada pekerjaan membangunkan negeri itu. Maka sebab itu dinamainya akan negeri itu Babil, karena di sana telah dikacaukan Tuhan bahasa segala orang di atas bumi; maka dari sanalah ditaburkan Tuhan akan mereka itu atas seluruh muka bumi. Syahadan, maka inilah anak cucu Sem: tatkala umur Sem seratus tahun diperolehnya Arfaksad, yaitu dua tahun kemudian dari pada air bah. Maka kemudian dari pada beroleh Arfaksad itu Sem hidup lima ratus tahun serta beranak laki-laki dan perempuan. Maka Arfaksad itu hidup tiga puluh lima tahun, lalu beranaklah Selah. Maka kemudian dari pada beroleh Selah itu, Arfaksad hidup empat ratus tiga tahun serta beranaklah laki-laki dan perempuan. Maka Selah itu hidup tiga puluh tahun, lalu beranak Heber. Maka kemudian dari pada beroleh Heber itu Selah hidup empat ratus tiga tahun serta beranak laki-laki dan perempuan. Maka Heber hidup tiga puluh empat tahun, lalu beranak Peleg. Maka kemudian dari pada beroleh Peleg itu Heber hidup empat ratus tiga puluh tahun serta beranak laki-laki dan perempuan. Maka Peleg hidup tiga puluh tahun, lalu beranak Rehu. Maka kemudian dari pada beroleh Rehu itu Peleg hidup dua ratus sembilan tahun serta beranak laki-laki dan perempuan. Maka Rehu hidup tiga puluh dua tahun, lalu beranak Serug. Maka kemudian dari pada beroleh Serug itu Rehu hidup dua ratus tujuh tahun serta beranak laki-laki dan perempuan. Maka Serug hidup tiga puluh tahun, lalu beranak Nahor. Maka kemudian dari pada beroleh Nahor itu Serug hidup dua ratus tahun serta beranak laki-laki dan perempuan. Maka Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, lalu beranak Terah; maka kemudian dari pada beroleh Terah itu Nahor hidup seratus sembilan belas tahun serta beranak laki-laki dan perempuan. Maka Terah hidup tujuh puluh tahun, lalu beranak Abram dan Nahor dan Haran. Maka inilah anak buah Terah, yaitu Terah beranak Abram dan Nahor dan Haran, dan Haran beranak Lut. Maka Haran itu mati dahulu dari pada Terah, bapanya, di tanah tempat ia tumpah darah, yaitu di Urkasdim. Maka Abram dan Nahorpun beristerilah; maka nama isteri Abram itu Sarai dan nama isteri Nahor itu Milka, yaitu anak Haran, bapa Milka dan Yiska. Maka Sarai itu mandul, tiada beranak. Maka dibawa oleh Terah akan Abram, anaknya, dan Lut, cucunya, yaitu anak Haran, dan akan Sarai, menantunya, yaitu isteri Abram, anaknya itu, lalu berpindahlah mereka itu dengan dia dari Urkasdim hendak ke tanah Kanaan; maka sampailah mereka itu ke Haran, lalu diamlah di sana. Maka umur Terah dua ratus lima tahun, lalu matilah ia di negeri Haran itu. Sebermula, maka Tuhan telah berfirman kepada Abram demikian: Keluarlah engkau dari negerimu dan dari pada kaum keluargamu dan dari dalam rumah bapamu, pergilah ke negeri yang akan Kutunjuk kepadamu kelak. Maka Aku akan menjadikan dikau satu bangsa yang besar dan Aku akan memberkati engkau dan membesarkan namamu; maka hendaklah engkau menjadi suatu berkat. Maka Aku akan memberi berkat kepada barangsiapa yang memberkati akan dikau, dan Aku akan memberi laknat kepada barangsiapa yang melaknatkan dikau; maka dari dalammu juga segala bangsa yang di atas bumi akan beroleh berkat. Maka Abrampun berangkatlah dari sana, seperti firman Tuhan kepadanya, dan Lutpun berjalanlah sertanya; maka tatkala Abram berangkat dari negeri Haran itu adalah umurnya tujuh puluh lima tahun. Maka oleh Abram dibawalah akan Sarai, isterinya, dan akan Lut, anak saudaranya, serta segala harta benda yang telah dikumpulkannya dan segala orang yang telah diperolehnya dari negeri Haran, maka berjalanlah mereka itu sekalian hendak pergi ke tanah Kanaan; maka sampailah mereka itu ke tanah Kanaan. Maka Abrampun berjalan melalui benua itu, lalu sampailah ia ke negeri Sikhem, yaitu sampai ke hutan pohon jati More. Maka pada masa itu orang Kanani lagi dalam negeri itu. Maka kelihatanlah Tuhan kepada Abram, lalu firman-Nya: Bahwa tanah ini akan Kuanugerahkan kepada anak cucumu. Maka di sanalah diperbuat oleh Abram akan sebuah mezbah bagi Tuhan, yang telah kelihatan kepadanya. Maka berpindahlah ia dari sana ke gunung-gunung yang di sebelah timur negeri Bait-el, lalu didirikannyalah kemahnya, maka Bait-el itu duduknya di sebelah barat dan Ai itu di sebelah timurnya; maka di sanalah diperbuatnya sebuah mezbah bagi Tuhan, lalu dimintanya doa dengan nama Tuhan. Arakian, maka Abrampun berangkat dari sana, lalu berjalan menuju ke sebelah selatan. Maka datanglah suatu bala kelaparan dalam negeri itu, lalu turunlah Abram ke negeri Mesir, hendak menumpang di sana seperti seorang dagang, karena terlalu besar bala kelaparan dalam negeri itu. Maka sekali peristiwa, tatkala hampirlah ia akan sampai ke Mesir, maka berkatalah ia kepada Sarai, isterinya itu, katanya: Bahwa telah kakanda mengetahui akan hal adinda ini seorang perempuan yang elok paras; maka sebab itu apabila dilihat oleh orang Mesir akan adinda kelak, niscaya mereka itu akan berkata demikian: Inilah isterinya; maka kakanda ini akan dibunuhnya, tetapi adinda akan dihidupinya. Sebab itu katakan apalah adinda saudaralah kepada kakanda, supaya selamatlah kakanda oleh sebab adinda dan terpeliharalah nyawa kakanda oleh karena adinda. Hata, maka demikianpun jadilah; serta sampailah Abram ke dalam negeri Mesir dilihat oleh orang Mesir akan perempuan itu seorang yang amat elok parasnya. Maka terpandanglah pula oleh menteri Firaun akan perempuan itu, lalu dipujinya akan dia di hadapan Firaun; maka perempuan itupun dibawa oranglah ke dalam istana Firaun. Maka dianugerahinya Abram karena sebab perempuan itu. Maka Abram adalah menaruh kambing dan lembu dan keledai dan hamba sahaya dan keledai betina dan unta. Maka didatangkan Allah beberapa bala yang besar atas Firaun dan atas isi istananyapun karena sebab Sarai, isteri Abram itu. Maka dipanggil oleh Firaun akan Abram, lalu titahnya: Bagaimanakah perbuatanmu ini akan daku? Mengapakah tiada engkau memberitahu aku, bahwa perempuan itu binimu adanya? Mengapa katamu demikian: Ialah saudaraku, sehingga hampirlah aku mengambil dia akan isteri bagiku. Maka sekarang, inilah binimu; ambillah akan dia, lalu pergi! Maka dititahkan oleh Firaun kepada orang-orangnya akan hal Abram, supaya dilepaskannya akan dia pergi serta dengan isterinya dan segala sesuatu yang ada padanya. Maka Abrampun keluarlah dari negeri Mesir serta dengan isterinya dan segala sesuatu yang ada padanya, menuju ke selatan dan Lutpun ada bersama-sama. Maka adalah Abram itu amat kaya dengan binatang dan perak dan emas. Maka berjalanlah ia menurut jalannya yang dahulu itu dari sebelah selatan sampai ke Bait-el, yaitu tempat kemahnya pada mula-mula, antara Bait-el dengan Ai; sampai ke tempat mezbah, yang telah diperbuatnya di sana pada mulanya, maka Abrampun meminta doa di sana dengan nama Tuhan. Adapun Lut, yang berjalan bersama-sama dengan Abram itu, iapun ada menaruh kambing dan lembu dan kemah. Maka tiadalah termuat tanah itu akan mereka itu diam bersama-sama, karena hidup-hidupan mereka itu terlalu banyak, maka oleh sebab itulah tiada boleh mereka itu diam bersama-sama. Dan lagi berbangkitlah perbantahan antara segala gembala lembu kambing Abram dengan segala gembala lembu kambing Lut; maka tatkala itu orang Kanaan dan orang Ferizipun menduduki tanah itu. Maka kata Abram kepada Lut: Janganlah kiranya jadi perbantahan antara aku dengan dikau dan antara gembalaku dengan gembalamu, karena kita ini bersaudara. Bukankah sekalian tanah ini di hadapanmu? Berasinglah kiranya engkau dari padaku. Jikalau engkau pergi ke sebelah kiri, maka aku pergi ke sebelah kanan kelak, dan jikalau engkau pergi ke sebelah kanan, maka aku akan pergi ke sebelah kiri. Maka diangkat Lut akan matanya, dilihatnya seluruh padang Yarden, yang dibasahkan oleh sungai itu pada segenap tempatnya, yaitu dahulu dari pada dibinasakan Allah akan negeri Sodom dan Gomorah, pada sepanjang jalan sampai ke Zoar itulah sepeti taman Tuhan dan seperti tanah Mesir adanya. Sebab itu dipilih Lut segala padang Yarden bagi dirinya, lalu berjalan ia ke sebelah timur; maka bercerailah mereka itu seorang dengan seorang. Maka Abrampun diamlah di tanah Kanaan, tetapi Lut itu tinggal di dalam negeri-negeri di padang itu serta didirikannya kemahnya sampai ke negeri Sodom. Maka segala orang isi negeri Sodom itu orang jahat adanya dan orang berdosa terlalu sangat di hadapan Allah. Maka kemudian dari pada Lut bercerai dengan Abram berfirmanlah Tuhan kepada Abram demikian: Sekarang angkatlah matamu, lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke sebelah utara dan ke sebelah selatan dan ke sebelah timur dan ke sebelah barat; karena segala tanah yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada anak cucumu sampai selama-lamanya. Maka Aku akan menjadikan anak cucumu itu seperti lebu tanah banyaknya; jikalau kiranya dapat dibilang akan lebu tanah itu, barulah dapat dibilang akan anak cucumu juga. Berangkatlah engkau, jalanilah seluruh tanah itu dari pada bujurnya dan lintangnya, karena ia itu akan Kuberikan kepadamu. Maka Abrampun duduk dalam kemah-kemah; maka datanglah ia membuat kemah hampir dengan hutan pohon jati Mamre, yang di negeri Heberon, lalu diperbuatnyalah di sana suatu mezbah bagi Tuhan. Hata, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada zaman Amrafel raja Siniar dan Ariokh raja Elasar dan Kedorlaomer raja Elam dan Tidial raja Khalaik, bahwa segala raja yang tersebut itu berperang dengan Bira raja Sodom, dan dengan Birsya raja Gomorah, dan Syinab raja Adema dan Syemebar raja Zeboyim dan dengan raja Bela, yaitu negeri Zoar. Maka mereka itu sekalian berhimpunlah di padang Sidim, yaitu sekarang tasik Air masin. Dua belas tahun lamanya raja-raja itu telah takluk kepada raja Kedorlaomer; setelah sampai kepada tahun yang ketiga belas maka mendurhakalah mereka itu. Maka pada tahun yang keempat belas datanglah Kedorlaomer dan segala raja-raja sertanya itu, lalu dikalahkannya orang Refayim di negeri Asyterot-Karnayim dan orang Zuzim di negeri Ham, dan orang Imim di Syaweh-Kiryatayim, dan orang Hori di gunungnya, Seir namanya, sampai ke padang Paran, yang pada sisi padang belantara. Kemudian berpalinglah mereka itu, lalu datang ke En-Mispat, yaitu Kades, dialahkannya segala negeri orang Amalek dan lagi orang Amori, yang duduk di Hazezon Tamar. Maka pada masa itu keluarlah raja Sodom dan raja Gomorah dan raja Adema dan raja Zeboyim dan raja Bela, yaitu Zoar, lalu mengikat peranglah di padang Sidim, hendak melawan Kedorlaomer raja Elam dan Tidial raja Khalaik dan Amrafel raja Siniar dan Ariokh raja Elasar; empat orang raja melawan lima orang raja itu. Maka adalah padang Sidim itu penuh dengan telaga minyak tanah; maka raja Sodom dan raja Gomorah larilah, lalu rebahlah mereka itu di sana; maka segala orang yang tinggal itupun larilah ke gunung. Maka dirampas oranglah akan segala harta benda yang di Sodom dan Gomorah serta segala perbekalannyapun, lalu pergi. Maka ditawannya juga akan Lut, yaitu anak saudara Abram, serta dengan segala harta bendanya, karena iapun ada duduk dalam negeri Sodom itu, lalu pergi. Hata, maka datanglah seorang yang telah lari berlepas dirinya, mengabarkan hal itu kepada Abram, orang Ibrani, yang duduk hampir dengan hutan pohon jati Mamre, seorang orang Amori, yang saudara Eskol dan saudara Aner, yaitu orang seperjanji dengan Abram. Demi didengar oleh Abram akan hal saudaranya telah dibawa dengan tertawan, maka dilengkapkannyalah dengan senjata akan segala hambanya yang berpelajaran, yaitu segala orang yang telah jadi dalam rumahnya, ada tiga ratus delapan belas orang, lalu dikejarnya musuh itu sampai ke negeri Dan. Maka dibaginyalah orang-orangnya itu pada malam, ia serta dengan segala hambanya, lalu dialahkannya musuh itu, diusirnya sampai ke Hoba, yaitu yang di sebelah kiri negeri Damsyik. Maka dibawanyalah kembali akan segala harta benda dan lagi dibawanya kembali akan Lut, saudaranya itu, serta dengan segala harta bendanya dan segala perempuan dan segala rakyatpun. Maka keluarlah raja Sodom itu mengelu-elukan Abram, setelah sudah ia kembali dari mengalahkan raja Kedorlaomer dan segala raja-raja yang sertanya di padang Syawe, yaitu padang raja. Maka Malkisedik, raja Salem, itupun membawa roti dan anggur; maka Malkisedik itu imam Allah taala adanya. Maka Malkisedik itupun memberi berkat akan Abram, seraya katanya: Bahwa Abram diberkati Allah taala, yang mempunyai langit dan bumi. Maka segala puji bagi Allah taala, yang telah menyerahkan segala musuhmu kepada tanganmu. Maka dipersembahkan Abram kepadanya dalam sepuluh asa dari pada segala harta bendanya. Maka kata raja Sodom kepada Abram: Berikanlah kiranya kepadaku segala orang itu, tetapi segala jarahan ambillah akan dirimu. Maka ujar Abram kepada raja Sodom: Bahwa aku telah bersumpah demi Tuhan, Allah taala, yang mempunyai langit dan bumi, bahwa sekali-kali tiada aku mau mengambil barang sesuatu yang milikmu, jikalau selembar benang atau tali kasut sekalipun, supaya jangan kelak katamu: Aku telah mengayakan Abram. Kecuali barang yang dimakan oleh orang-orangku dan bahagian orang yang telah berjalan sertaku, yaitu Aner dan Eskol dan Mamre, biarlah diambil oleh mereka itu akan bahagiannya. Hata, maka kemudian dari pada segala perkara yang tersebut itu datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu khayal, katanya: Janganlah engkau takut, hai Abram! karena Akulah perisaimu dan pahalamu yang amat besar. Maka sembah Abram: Ya Allah, Tuhan, apakah yang hendak Tuhan mengaruniakan kepada sahaya, sedang sahaya pulang kelak dengan tiada beranak, maka Eliezar, orang Damsyik inilah pemerintah rumah sahaya. Dan lagi sembah Abram: Bahwa sesungguhnya tiadalah Tuhan mengaruniakan anak buah kepada sahaya, niscaya seorang hamba yang diperanakkan dalam rumah sahaya itu akan menjadi waris sahaya. Maka sesungguhnya datanglah firman Tuhan kepadanya, bunyinya: Orang itu bukan menjadi warismu, melainkan seorang yang terpancar kelak dari pada sulbimu itulah akan menjadi warismu. Maka oleh Tuhan dibawa akan dia ke luar, lalu firman-Nya: Tengadahlah olehmu ke langit, bilanglah segala bintang, jikalau kiranya dapat engkau membilang dia; maka firman Tuhan kepadanya: Demikianlah akan jadi anak cucumu. Maka percayalah Abram akan Tuhan, maka itulah yang dibilangkan Tuhan baginya akan kebenaran. Lalu firman Tuhan kepadanya: Bahwa Akulah Tuhan, yang telah mengantar akan dikau ke luar dari negeri Urkasdim hendak memberikan dikau tanah ini akan milikmu turun-temurun. Maka sembah Abram: Ya Allah, Tuhan! dengan apakah boleh sahaya tahu akan tanah ini menjadi milikku turun-temurun? Maka firman Tuhan kepadanya: Persembahkanlah kepada-Ku seekor lembu betina, yang tiga tahun umurnya, dan seekor kambing betina, yang tiga tahun umurnya, dan seekor domba jantan, yang tiga tahun umurnya, dan burung tekukur seekor, dan anak merpati. Maka dibawanyalah akan sekalian itu, dibaginya dua, lalu diletakkannya kedua bahagian itu bertentangan, tetapi tiada dibaginya akan burung itu. Maka turunlah unggas kepada sembelihan itu, tetapi dihalaukanlah oleh Abram akan dia. Maka apabila masuklah matahari, tiba-tiba tertidurlah Abram amat lelap, maka sesungguhnya datanglah atasnya suatu kekejutan dan kegentaran yang besar. Maka firman Tuhan kepada Abram: Ketahuilah olehmu dengan ketentuannya, bahwa anak cucumu itu akan jadi orang dagang dalam negeri yang bukan mereka itu punya, dan mereka itu akan diperhambakan oleh orang isi negeri itu dan dianiayai empat ratus tahun lamanya; tetapi akan bangsa yang memperhambakan mereka itu, Aku akan menghukumkan dia, kemudian dari pada itu mereka itu akan keluar dengan membawa harta amat banyak. Maka engkau akan kembali kepada segala nenek moyangmu dengan selamat dan engkau akan dikuburkan pada masa cukup tuamu. Maka anak buahmu gilir yang keempat itu akan datang kembali ke mari, karena sekarang kejahatan orang Amori itu belum cukup adanya. Hata, setelah sudah masuk matahari dan malampun telah sampai, sesungguhnya adalah di sana sebuah dapur yang berasap dan sepucuk damar yang bernyala-nyala itu melintas ditengah-tengah segala penggal itu. Maka pada hari itu juga berjanjilah Tuhan dengan Abram, firman-Nya: Aku telah memberi tanah ini akan anak buahmu, yaitu dari pada sungai Mesir sampai kepada sungai besar, yaitu sungai Ferat, tempat orang Keni dan orang Kenizi dan orang Kadmoni, dan orang Heti dan orang Ferezi dan orang Refayim, dan orang Amori dan orang Kanani dan orang Girgazi, dan orang Yebuzi. Hata, maka Sarai, isteri Abram itu, tiada beranak; maka adalah padanya seorang sahaya perempuam Mesir, yang bernama Hagar. Maka kata Sarai kepada Abram: sesungguhnya Tuhan telah menahani adinda dari pada beranak; sebab itu hendaklah kiranya kakanda bersetubuh dengan sahaya adinda, kalau-kalau adinda beroleh anak dari padanya. Maka diluluskan Abram permintaan Sarai itu. Maka setelah sepuluh tahun lamanya Abram telah mendiami negeri Kanaan itu, diambil oleh Sarai isteri Abram, akan Hagar, sahaya Mesir itu, diberikannya kepada Abram, suaminya, akan gundiknya. Maka bersetubuhlah Abram dengan Hagar, lalu mengandunglah ia; demi diketahuinya akan dirinya telah mengandung, maka dicelakannya enciknya. Maka kata Sarai kepada Abram: Bahwa malu adinda ini pulanglah kepada kakanda, karena adinda telah menyerahkan sahaya adinda kepada ribaan kakanda, maka semenjak diketahuinya dirinya mengandung, maka dicelakannya adinda; sebab itu Tuhan juga akan menghukumkan antara adinda dengan kakanda. Lalu ujar Abram kepada Sarai: Sesungguhnya sahayamu itu adalah dalam tanganmu; buatlah olehmu akan dia barang kehendakmu. Maka direndahkanlah oleh Sarai akan dia, lalu perempuan itupun larilah dari padanya. Maka oleh Malaekat Tuhan didapati akan dia dekat suatu mata air dalam padang belantara, yaitu dekat mata air yang di jalan ke negeri Tsyur. Maka katanya: Hai Hagar, sahaya Sarai! engkau dari mana dan hendak ke mana? Maka sahutnya: Aku telah lari dari pada Sarai encikku. Maka kata Malaekat Tuhan kepadanya: Baliklah engkau kepada encikmu serta tundukkanlah dirimu ke bawah tangannya. Dan lagi kata Malaekat Tuhan kepadanya: Bahwa Aku akan memperbanyakkan amat anak buahmu, sehingga tiada tepermanai banyaknya. Dan lagi pula kata Malaekat Tuhan kepadanya: Sesungguhnya engkau ada mengandung dan engkau akan beranak laki-laki seorang, maka hendaklah engkau namai akan dia Ismail, sebab telah didengar Tuhan akan dikau dalam hal kesukaranmu. Maka kanak-kanak itu akan menjadi seorang bagai keledai hutan lakunya dan tangannya akan melawan segala orang dan tangan segala orangpun akan melawan dia; maka iapun akan duduk pada sebelah timur segala saudaranya. Maka dipanggil Hagar akan nama Tuhan yang telah berfirman kepadanya itu: Allah Penilik; karena kata Hagar: Sungguhkah aku melihat Tuhan di sini, yang telah menilik akan daku? Maka sebab itulah dinamainya akan mata air itu Lakhai-Roi; bahwa adalah ia itu antara Kades dan Bered. Maka Hagarpun beranaklah laki-laki seorang bagi Abram, lalu dinamai oleh Abram akan anaknya yang telah diperanakkan oleh Hagar itu, Ismail. Maka pada masa Hagar memperanakkan Ismail bagi Abram itu, adalah umur Abram delapan puluh enam tahun. Sebermula, setelah sampai sembilan puluh sembilan tahun umur Abram, maka kelihatanlah Tuhan kepadanya, lalu firman-Nya: Akulah Allah yang Mahakuasa; hendaklah engkau berjalan di hadapan hadirat-Ku dan hendaklah tulus hatimu, maka Aku akan membuat perjanjian antara Aku dengan dikau, serta Aku akan memperbanyakkan dikau amat sangat. Lalu sujudlah Abram dengan mukanya sampai ke bumi; maka berfirman Tuhan kepadanya, katanya: Akan Daku, bahwa sesungguhnya perjanjian-Ku adalah dengan dikau, maka engkau akan menjadi bapanya beberapa banyak bangsa. Maka namamupun tiada disebut orang lagi Abram, melainkan namamu akan menjadi Ibrahim, karena engkau telah Kujadikan bapanya beberapa banyak bangsa. Maka Aku akan membiakkan dikau terlalu amat dan Aku akan menjadikan beberapa bangsa dari padamu, dan raja-rajapun akan berpancar dari padamu. Maka Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku antara Aku dengan dikau dan dengan anak cucumu kemudian dari padamu dengan bangsanya, yaitu suatu perjanjian yang kekal, bahwa Aku menjadi Allah bagimu dan bagi segala anak cucumu yang kemudian dari padamu itu. Maka kepadamu dan kepada segala anak cucumu Aku akan menganugerahkan tanah, tempat engkau jadi orang dagang sekarang ini, yaitu segala tanah Kanaan akan miliknya pada selama-lamanya, maka Aku akan menjadi Allah bagi mereka itu. Dan lagi firman Allah kepada Ibrahim: Bahwa sebab itu hendaklah engkau memeliharakan perjanjian-Ku, baik engkau baik anak cucumu yang kemudian dari padamu dengan bangsanya. Maka inilah perjanjian-Ku antara Aku dengan dikau dan dengan anak cucumu kemudian dari padamu, yang patut dipeliharakan oleh kamu; yaitu segala anak laki-laki di antara kamu itu hendaklah disunatkan. Hendaklah kamu menyunatkan daging kulupmu akan tanda perjanjian, yang antara Aku dengan dikau. Maka anak laki-laki yang umur delapan hari itu patut disunatkan, yaitu segala laki-laki dalam bangsamu, dan orang yang diperanakkan dalam rumahmu dan yang dibeli dengan uang kepada segala orang dagang, yang bukan dari pada anak buahmu. Baik orang laki-laki yang jadi dalam rumahmu baik yang dibeli dengan uang, tak dapat tiada disunatkan juga, supaya perjanjian-Ku dalam tubuhmu itu menjadi satu perjanjian yang kekal adanya. Adapun segala orang laki-laki yang berkulup dan yang daging kulupnya tiada disunatkan, ia itu akan ditumpas dari antara bangsanya, karena telah diubahkannya perjanjian-Ku. Dan lagi firman Allah kepada Ibrahim: Maka akan hal Sarai, isterimu itu, jangan lagi engkau panggil namanya Sarai, melainkan Sarah itulah akan namanya. Karena Aku akan memberi berkat kepadanya serta dari padanya juga Aku akan menganugerahkan seorang anak laki-laki kepadamu; bahkan, Aku akan memberi berkat kepadanya, sehingga ia akan jadi asal beberapa bangsa, dan raja-raja beberapa bangsapun akan berpancaran dari padanya. Maka pada masa itu sujudlah Ibrahim dengan mukanya sampai ke bumi sambil tertawa, lalu berkata ia dalam hatinya: Bolehkah jadi kanak-kanak bagi seorang yang sudah seratus tahun umurnya? Bolehkah Sarah, yang sudah sembilan puluh tahun umurnya itu, lagi beranak? Maka sembah Ibrahim kepada Allah: Ya Tuhan, biar apalah Ismail saja hidup di hadapan hadirat-Mu. Maka firman Allah: Bahwa sesungguhnya Sarah, isterimu itu beranak kelak bagimu laki-laki seorang; hendaklah engkau namai akan dia Ishak; maka Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan dia, yaitu suatu perjanjian yang kekal, serta dengan anak buahnya yang kemudian dari padanya. Maka akan hal Ismail itupun telah Kululuskan permintaanmu; bahwa sesungguhnya Aku telah memberkati akan dia dan membiakkan dia dan memperbanyakkan dia amat sangat dan dua belas orang raja-raja akan berpancar dari padanya dan Aku akan menjadikan dia satu bangsa yang besar. Akan tetapi perjanjian-Ku akan Kutetapkan dengan Ishak, yang akan diperanakkan oleh Sarah bagimu pada masa yang tertentu, tahun yang datang ini. Maka berhentilah Allah dari pada berfirman kepada Ibrahim, lalu naiklah Tuhan dari padanya. Maka diambil Ibrahim akan Ismail, anaknya, dan akan segala orang laki-laki yang telah jadi dalam rumahnya dan yang telah dibelinya dengan uang, yaitu segala orang laki-laki di antara mereka itu sekalian yang dalam rumah Ibrahim, lalu disunatkannya daging kulupnya pada hari itu juga, setuju dengan firman Allah kepadanya. Maka pada masa disunatkan daging kulupnya, adalah umur Ibrahim sembilan puluh sembilan tahun. Dan umur Ismail, anaknya itu, tiga belas tahun pada masa disunatkan daging kulupnya. Pada sama sehari Ibrahim dan Ismail, anaknya itu, disunatkanlah. Dan segala orang laki-laki yang dalam rumahnya, yaitu yang telah jadi dalam rumahnya dan yang dibeli dengan uang kepada orang dagang, sekalian itupun disunatkan bersama-sama dengan dia. Hata, maka kemudian dari pada itu kelihatanlah Tuhan kepada Ibrahim hampir dengan hutan pohon jati Mamre, tatkala duduklah Ibrahim di pintu kemahnya ketika hari panas. Maka diangkatnya matanya, dilihatnya bahwa tiga orang ada berdiri di hadapannya; serta terlihatlah ia akan dia, maka berlarilah ia dari pada pintu kemahnya pergi mendapatkan mereka itu, lalu tunduklah ia sampai ke bumi, sambil sembahnya: Ya Tuhan, jikalau kiranya Tuhan kasih akan hamba, maka jangan apalah Tuhan lalu dari hadapan hambamu; biarlah kiranya dibawakan orang sedikit air akan pembasuh kakimu dan duduklah di bawah pohon kayu ini. Maka hamba akan membawakan sedikit roti, supaya segarlah hatimu, kemudian dari pada itu bolehlah Tuhan berjalan pula. Bukankah sebab itu juga senyampang Tuhan lalu dari pada rumah hamba ini? Maka sahut mereka itu: Perbuatlah olehmu seperti katamu itu. Maka dengan gopoh-gopohnya masuklah Ibrahim ke dalam kemahnya mendapatkan Sarah, lalu katanya: Segeralah adinda ambil tiga sukat tepung halus, ramaskanlah dia dan perbuatlah akan penganan. Lalu berlarilah Ibrahim kepada kawan lembunya, diambilnya seekor anak lembu yang tambun dan baik rupanya, diberikannya kepada seorang orang muda, maka orang muda itupun memasak akan dia dengan segeranya. Maka oleh Ibrahim diambil pula akan minyak sapi dan air susu dan anak lembu yang telah dimasak itu, lalu disajikannya di hadapan mereka itu, maka iapun berdiri hampir dengan mereka itu di bawah pohon kayu. Maka mereka itupun makanlah. Lalu kata mereka itu kepada Ibrahim: Di mana Sarah, isterimu? Maka sahutnya: Adalah ia dalam kemah. Maka katanya: Bahwa tak dapat tiada Aku akan kembali kepadamu tahun yang datang ini pada masa begini, maka sesungguhnya Sarah, isterimu, telah beranak laki-laki. Maka terdengarlah kata itu kepada Sarah di belakang pintu kemah, yaitu tempat ia berdiri. Maka Ibrahim dan Sarahpun sudah tua dan jauh sangat umurnya dan pada Sarahpun telah putus adat jalan perempuan; sebab itu tertawalah Sarah, katanya dalam hatinya: Bolehkah ada bagiku birahi lagi kemudian dari pada sudah tua aku dan suamikupun sudah tua adanya? Maka firman Tuhan kepada Ibrahim: Apa sebab maka Sarah itu tertawa, katanya: Bolehkah aku beranak lagi setelah sudah tua aku? Adakah barang sesuatu yang mustahil kepada Tuhan? Maka pada masa yang tertentu Aku akan kembali kepadamu, tahun yang datang ini, maka Sarah telah beranak laki-laki. Maka bersangkallah Sarah, katanya: Tidak saya tertawa; karena takutlah ia. Maka firman Tuhan: Sungguh engkau telah tertawa. Maka berbangkitlah ketiga orang itu dari sana, lalu berjalan menuju negeri Sodom, dan Ibrahimpun berjalan bersama-sama hendak mengantarkan mereka itu. Lalu firman Tuhan: Bolehkah Aku menyembunyikan dari pada Ibrahim perkara yang hendak Kuperbuat itu? Sedang Ibrahimpun akan menjadi suatu bangsa yang besar dan berkuasa, maka dalamnya segala bangsa yang di atas bumi akan diberkati. Karena telah Kupilih akan dia, supaya disuruhnya anak-anaknya serta isi rumahnya yang kemudian dari padanya itu memeliharakan jalan Tuhan serta melakukan kebenaran dan keadilan, supaya disampaikan Tuhan kepada Ibrahim barang yang telah dijanjinya kepadanya. Lalu firman Tuhan: Tegal seru dari pada Sodom dan Gomorah amat besar dan sebab dosa mereka itu terlalu jahat adanya, maka turunlah Aku sekarang pergi melihat kalau mereka itu telah berbuat semuanya seperti serunya, yang telah sampai kepada-Ku itu; jikalau tidak, maka Aku akan mengetahuinya. Maka kedua orang itupun memalingkan mukanya dari sana, lalu berjalan menuju ke Sodom, tetapi Ibrahim tinggal lagi berdiri di hadapan hadirat Tuhan. Maka datanglah Ibrahim hampir sambil menyembah, katanya: Masakan Tuhan hendak membinasakan orang benar itu bersama-sama dengan orang jahat. Barangkali ada lima puluh orang yang benar dalam negeri itu, masakan Tuhan hendak membinasakan mereka itu juga dengan tiada disayangkan tempat itu tersebab oleh lima puluh orang benar yang di dalamnya. Jauhlah kiranya dari pada Tuhan berbuat perkara yang demikian, yaitu membunuh orang yang benar itu bersama-sama dengan orang yang jahat, seolah-olah orang yang benar itu disamakan dengan orang yang jahat adanya. Jauhlah itu dari pada Tuhan. Masakan Hakim segenap bumi ini tiada membenarkan mana yang benar! Maka firman Tuhan: Jikalau kiranya Kudapati akan lima puluh orang yang benar dalam negeri Sodom itu, maka karena mereka itulah niscaya Kupeliharakan kelak segenap tempat itu. Maka sembah Ibrahim pula: sesungguhnya keadaan hamba lebu tanah dan abu, maka hamba telah memberanikan diri hamba hendak berkata-kata dengan Tuhan: Barangkali pada lima puluh orang yang benar itu ada kurang lima, masakan Tuhan menumpas juga negeri itu dari sebab kurang lima orang. Maka firman Tuhan: Jikalau Kudapati akan empat puluh lima dalamnya, maka tiada Aku membinasakan tempat itu. Maka sembah Ibrahim pula: Barangkali ada empat puluh orang yang benar di sana. Maka firman Tuhan: Karena sebab orang empat puluh itu maka tiada Aku akan membinasakan dia. Lalu sembah Ibrahim: Jangan apalah Tuhan murka akan sembah hamba ini: Barangkali ada di sana tiga puluh orang yang benar. Maka firman Tuhan: Jikalau Kudapati akan tiga puluh orang disana, maka tiada Aku membinasakan dia. Lalu sembah Ibrahim: Sesungguhnya hamba telah memberanikan diri hamba hendak berkata-kata dengan Tuhan: Barangkali ada di sana dua puluh orang yang benar. Maka firman Tuhan: Karena sebab dua puluh orang itulah maka tiada Aku membinasakan dia. Dan lagi pula sembah Ibrahim: Jangan apalah Tuhan murka akan sembah hamba lagi sekali ini sahaja: Barangkali di sana sepuluh orang yang benar. Maka firman Tuhan: Karena sebab sepuluh orang itulah maka tiada Aku akan membinasakan dia. Setelah sudah firman-Nya kepada Ibrahim, maka gaiblah Tuhan; maka Ibrahimpun kembalilah ke tempatnya. Maka sampailah kedua orang malaekat itu ke Sodom pada petang hari; maka pada masa itu Lutpun ada duduk di pintu negeri Sodom. Serta terlihatlah Lut akan mereka itu, maka bangkitlah ia berdiri, lalu pergi mendapatkan mereka itu, maka sujudlah ia sampai mukanya ke bumi, sambil sembahnya: Baiklah sekarang tuan singgah apalah ke rumah hamba dan bermalamlah di sana, biar kaki tuan dibasuh, maka esok pagi-pagi hari kelak bolehlah tuan berjalan pula menurut jalan tuan. Maka sahut mereka itu: Tidak, melainkan kami hendak bermalam di luar ini. Maka berturut-turut dibujuknya mereka itu, sehingga mereka itu singgah kepadanya dan masuk ke dalam rumahnya, lalu dijamunya akan mereka itu, diperbuatkannyalah roti yang tiada beragi. Maka mereka itupun makanlah. Maka sebelum mereka itu berbaring hendak tidur, datanglah segala orang isi negeri, yaitu segala orang Sodom, tua muda segenap bangsa dari pada segala pihak mengepung berkeliling rumah itu. Lalu berserulah mereka itu akan Lut, serta katanya kepadanya: Di manakah orang yang telah datang kepadamu itu malam ini? Bawalah akan dia ke luar, supaya kami berbuat kehendak kami akan dia. Maka keluarlah Lut dari pada pintu rumah hendak mendapatkan mereka itu, maka dirapatkannya daun pintunya, lalu katanya: Hai saudaraku, janganlah kamu berbuat jahat begitu. Bahwasanya adalah padaku dua orang anakku perempuan, yang belum mengetahui laki-laki; biarlah kiranya kuantarkan dia ke luar kepadamu, maka perbuatlah olehmu akan dia bagaimana baik kepada pemandangan mata kamu, asal jangan kamu berbuat barang sesuatu akan orang laki-laki itu, karena sebab hendak melindungkan dirinya mereka itu telah datang ke bawah pernaungan atap rumahku. Maka kata orang itu: Marilah engkau! Dan lagi katanya: Ia ini seorang dagang yang datang menumpang di sini, maka ia hendak menjadi hakim juga; sekarang kami hendak berbuat jahat akan dikau terlebih dari pada akan mereka itu! Lalu ditempuh oleh mereka itu akan orang itu, yaitu akan Lut, dan mereka itupun datanglah hampir hendak memecahkan pintu. Tetapi kedua orang itupun mengulurkan tangannya, ditariknya Lut masuk ke dalam rumah, lalu pintupun dikuncikannya. Maka dipalu oleh keduanya akan segala orang yang di pintu rumah itu dari pada kecil dan besar dengan mengaburkan matanya, sehingga penatlah mereka itu hendak mendapat pintu. Maka kata kedua orang itu kepada Lut: Jikalau padamu di sini ada lagi menantu atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau segala orang yang engkau punya dalam negeri ini, bawalah akan dia ke luar dari tempat ini; karena kami hendak membinasakan negeri ini, sebab telah besarlah serunya di hadapan hadirat Tuhan, dan Tuhanpun telah menyuruhkan kami akan membinasakan dia. Maka keluarlah Lut, lalu berkata-kata ia dengan menantunya yang hendak kawin dengan anak-anaknya perempuan, katanya: Bangunlah kamu, keluarlah dari dalam tempat ini, karena Tuhan hendak membinasakan negeri ini. Tetapi pada sangka menantunya Lut hendak membuat olok-olok akan dia. Maka apabila menyingsinglah fajar diajak-ajaklah oleh kedua orang malaekat itu akan Lut, katanya: Bangunlah engkau, bawalah anak binimu dan kedua orang anakmu perempuan, yang dengan engkau di sini, supaya engkaupun jangan binasa dalam celaka negeri ini. Tetapi berlambat-lambat juga ia, lalu oleh kedua orang itupun dipeganglah tanganya dan tangan bininya dan tangan kedua anaknya, sebab hendak dikasihani juga oleh Tuhan akan dia, lalu dihantarnya akan dia ke luar, dibawanya akan dia ke luar negeri itu. Hata, setelah sudah dihantarnya akan mereka ke luar, lalu katanya: Lari lepaskanlah nyawamu: janganlah kamu menoleh ke belakang dan janganlah berhenti di seluruh padang ini: larilah kamu ke gunung, supaya kamupun jangan binasa. Maka sembah Lut kepadanya: Janganlah begitu, ya Tuhan! Jikalau kiranya hamba telah mendapat kasihan dari pada hadirat Tuhan, hendaklah kiranya Tuhan membesarkan pula rahmat Tuhan, yang telah Tuhan tunjuk kepada hamba, tegal Tuhan hendak memeliharakan nyawa hamba, karena hamba tiada sampai kuasa hendak lari ke gunung, kalau-kalau celaka itu lekat pada hamba, lalu hamba mati. Tengok apalah negeri itu dekat, dapat hamba lari ke sana, lagi yaitu sebuah negeri kecil: biarlah kiranya hamba melindungkan diri hamba di sana dan melepaskan nyawa hamba dari pada bahaya ini. Bukankah ia itu sebuah negeri yang kecil? Maka katanya kepada Lut: Bahwasanya akan hal inipun telah Kululuskan permintaanmu, yaitu tiada Aku hendak membinasakan negeri, yang telah kaukatakan itu. Segeralah engkau lari berlepas dirimu ke sana, karena tiada boleh Aku membuat barang sesuatu sebelum engkau sampai ke sana. Maka sebab itulah disebut orang nama negeri itu Zoar. Maka matahari telah terbit di atas bumi apabila Lut masuk ke dalam Zoar. Setelah itu maka diturunkan oleh Tuhan atas Sodom dan Gomorah hujan belerang dan api dari pada Tuhan, yaitu dari langit. Maka dibongkar Tuhan akan segala negeri itu dan seluruh padang itu dan segala isi negeri itu serta segala tumbuh-tumbuhanpun yang di tanah itu. Maka bini Lut itu menoleh ke belakang, lalu jadilah ia sebatang tiang garam. Hata, maka pada pagi-pagi hari itu juga bangunlah Ibrahim, lalu pergi ke tempat ia telah berdiri di hadapan hadirat Tuhan itu, maka dipandangnyalah ke sebelah negeri Sodom dan Gomorah dan ke sebelah seluruh tanah padang itu, maka dilihat ada asapnya api naik dari tanah itu seperti asap api dapur adanya. Maka tatkala dibinasakan Allah segala negeri di padang itu, diingat Allah akan Ibrahim, maka sebab itu dikeluarkannya Lut dari tengah kebinasaan, tatkala dibongkarnya negeri tempat Lut itu diam dahulu. Maka Lut itupun keluarlah dari negeri Zoar, lalu pergi diam di gunung serta dengan kedua anaknya perempuan, karena takutlah ia duduk dalam Zoar; maka diamlah ia serta dengan kedua anaknya dalam sebuah gua. Maka kata anak yang sulung itu kepada yang bungsu: Bapa kita sudah tua, dan seorang laki-laki juapun tiada dalam negeri ini akan duduk dengan kita seperti adat segala dunia. Marilah kita beri minum air anggur kepada bapa kita, lalu kita berseketiduran dengan dia supaya dapat kita memeliharakan anak buah dari pada bapa kita. Maka pada malam itu diberinyalah akan bapanya minum air anggur, lalu yang sulung itupun berseketiduranlah dengan bapanya, maka tiada bapanya sadar bilakah ia berbaring dan bilakah ia bangun. Maka pada keesokan harinya kata yang sulung kepada yang bungsu: Bahwa semalam aku telah berseketiduran dengan bapaku, marilah kita beri minum air anggur lagi akan dia pada malam inipun, dan pergilah engkaupun berseketiduran dengan dia, supaya kita memeliharakan anak buah dari bapa kita. Maka diberinyalah akan bapanya minum air anggur pada malam itu juga, lalu yang bungsu itupun pergilah berseketiduran dengan dia, maka tiada Lut sadar bilakah ia berbaring dan bilakah ia bangun. Maka kedua anak Lut itupun mengandunglah, yaitu dari pada bapanya. Maka yang sulung itupun beranaklah laki-laki seorang, dinamainya akan dia Moab; ia itulah asal orang Moabi sampai sekarang ini. Dan yang bungsu itupun beranaklah laki-laki seorang, dinamainya akan dia Bin-Ammi; ia itulah asal segala orang Ammon sampai sekarang ini. Sebermula, maka Ibrahimpun berangkatlah dari sana, lalu berjalan ke sebelah selatan, maka diamlah ia di antara negeri Kades dengan negeri Syur, serta menumpanglah ia seperti seorang dagang di negeri Gerar. Maka dikatakan Ibrahim akan Sarah, isterinya itu, ialah saudaranya. Maka oleh Abimelekh, raja Gerar itu, disuruhkan orang mengambil Sarah. Tetapi datanglah Allah kepada Abimelekh dalam mimpi pada malam, firman-Nya kepadanya: Bahwa sesungguhnya engkau akan mati kelak, karena sebab perempuan yang telah kauambil itu, ia itu bini orang. Akan tetapi Abimelekh belum lagi bersetubuh dengan dia, sebab itu sembahnya: Ya Tuhan! masakan Tuhan membunuh suatu bangsa yang tiada bersalah? Bukankah Ibrahim sendiri telah berkata kepadaku begini: Perempuan ini saudaraku? dan perempuan itupun sendiri telah berkata demikian: Orang laki-laki ini saudaraku. Maka dengan tulus hatiku dan dengan sesuci-suci tanganku juga telah kuperbuat itu. Maka firman Allah kepadanya dalam mimpi: Ya, kuketahui bahwa dengan tulus hatimu juga telah kauperbuat itu, dan lagi telah kutegahkan dikau dari pada berbuat dosa akan Daku, maka sebab itu tiada Kubiarkan engkau menjamah akan perempuan itu. Maka sekarangpun hendaklah engkau kembalikan isteri orang itu, karena suaminya itu seorang nabi adanya, maka iapun akan memintakan doa, supaya engkau tinggal hidup; tetapi jikalau kiranya tiada engkau mengembalikan dia, ketahuilah olehmu dengan sesungguhnya engkau akan mati kelak serta dengan segala sesuatu yang ada padamu. Maka bangunlah Abimelekh pagi-pagi, lalu dipanggilnya segala hambanya, disampaikannyalah segala firman ini ke telinga mereka itu, maka sekalian orang itupun takut sangat. Kemudian dari pada itu dipanggil oleh Abimelekh akan Ibrahim, lalu katanya: Bagaimana ini yang telah kauperbuat akan kami dan apakah dosaku kepadamu, maka engkau telah mendatangkan suatu salah besar atasku dan atas kerajaankupun; bahwa telah kauperbuat beberapa perbuatan akan daku yang tiada patut diperbuat. Dan lagi kata Abimelekh kepada Ibrahim: Apakah yang telah kaulihat, maka engkau berbuat perkara yang demikian? Maka sahut Ibrahim: Karena pada sangkaku, jikalau dengan sebenarnya dalam negeri ini tiada takut akan Allah, niscaya dibunuh oleh mereka itu akan daku kelak karena sebab isteriku itu. Maka sesungguhnya ialah saudaraku juga, yaitu anak bapaku, tetapi bukannya anak ibuku, maka ia telah menjadi isteriku. Maka pada sekali peristiwa, tatkala disuruhkan Allah akan daku pergi mengembara dari pada rumah bapaku, bahwa kataku kepadanya: Inilah kasihmu yang boleh kaunyatakan kepadaku; barang di mana tempat kita sampai katakanlah akan daku: ialah saudaraku. Hata, maka oleh Abimelekh diambil beberapa domba dan lembu dan hamba sahaya, dianugerahkannya kepada Ibrahim, maka Sarah isteri Ibrahimpun dikembalikannyalah. Maka kata Abimelekh: Bahwa segala negeriku adalah di hadapanmu, duduklah barang di mana tempat engkau berkenan. Lalu katanya kepada Sarah: Bahwa kepada saudaramu ini telah kukaruniakan seribu keping perak; sesungguhnya ia itulah menjadi suatu tudung pada kedua belah matamu bagi segala orang, yang ada bersama-sama dengan dikau, dan bagi segala orang lainpun, supaya nyatalah engkau. Maka oleh Ibrahimpun diminta doa kepada Allah akan Abimelekh kedua laki isteri, dan akan segla sahayanya; maka sekalian itupun beranaklah pula. Karena telah ditumpatkan Tuhan akan segala rahim orang perempuan isi istana Abimelekh, yaitu dari sebab Sarah, isteri Ibrahim itulah. Hata, maka disampaikan Tuhan kepada Sarah barang yang telah dijanji-Nya serta dibuat Tuhan akan dia setuju dengan firman-Nya; karena Sarahpun mengandunglah, lalu beranaklah ia laki-laki seorang bagi Ibrahim pada masa tuanya, yaitu pada ketika yang telah ditentukan Allah kepadanya. Maka dinamailah oleh Ibrahim akan anaknya, yang telah diperanakkan oleh Sarah baginya itu, Ishak. Maka disunatlah oleh Ibrahim akan Ishak, anaknya, pada delapan hari umurnya, setuju dengan firman Allah kepadanya itu. Maka pada masa Ishak, anaknya itu jadi, adalah umur Ibrahim seratus tahun. Maka kata Sarah: Bahwa Allah telah menjadikan aku tertawa, sehingga segala orang yang mendengarnya kelak akan tertawa sertaku. Dan lagi katanya: Siapa gerangan dahulu dapat mengatakan kepada Ibrahim, bahwa Sarah akan menyusui kanak-kanak? Maka aku telah beranak juga baginya laki-laki seorang pada masa tuanya. Maka kanak-kanak itupun makinlah besar, lalu saraklah susu. Maka tatkala Ishak itu cerai susu diperbuatlah oleh Ibrahim suatu perjamuan besar. Maka terlihatlah Sarah akan anak Hagar, perempuan Mesir, yang telah diperanakkannya bagi Ibrahim itu, tengah mengolok-olok. Sebab itu kata Sarah kepada Ibrahim: Nyahkanlah sahaya perempuan ini serta dengan anaknya, karena anak sahaya perempuan ini tiada boleh menjadi waris serta dengan anakku Ishak itu. Maka kepada pemandangan Ibrahim kata ini amat jahat adanya, oleh sebab anaknya itu. Tetapi firman Allah kepada Ibrahim: janganlah jahat kepada pemandanganmu barang yang telah dikatakan Sarah akan hal budak itu dan akan hal sahayamu; dengarlah olehmu akan katanya, karena dalam Ishaklah benihmu akan disebut. Maka anak sahayamu itupun akan kujadikan suatu bangsa,karena iapun dari pada benihmu. Maka bangunlah Ibrahim pada pagi-pagi hari, lalu diambilnya roti dan sebuah kirbat yang berisi air, diberikannya kepada Hagar, ditanggungkannya pada bahunya, dan budak itupun, lalu disuruhnya pergi. Maka berjalanlah ia, lalu sesatlah ia dalam padang Birsyeba. Hata, setelah habislah air yang di dalam kirbat itu, maka dibaringkannyalah budak itu di bawah pokok serumpun. Lalu pergilah ia duduk bertentangan kira-kira sepermanah jauhnya, serta katanya: Tiada tertahan aku melihat budak ini mati. Maka duduklah ia bertentangan dengan dia sambil menangis dengan nyaring suaranya. Maka didengar Allah akan suara budak itu, lalu berserulah Malaekat Allah dari langit akan Hagar, kata-Nya kepadanya: Apakah yang engkau susahkan, hai Hagar? Janganlah takut, karena telah didengar Allah akan suara budak itu dari tempatnya. Bangunlah engkau, angkatlah budak itu, sokonglah dia, karena Aku akan menjadikan dia suatu bangsa yang besar. Maka dicelikkan Allah akan mata Hagar, sehingga terlihatlah ia akan suatu mata air, lalu pergilah ia mengisikan kirbat itu dengan air, diberinya minum akan budak itu. Maka disertai Allah akan budak itu sehingga besarlah ia, lalu iapun duduklah dalam padang belantara dan menjadi seorang pemanah. Maka duduklah ia dalam padang belantara Paran dan diambil oleh ibunya akan dia seorang perempuan dari tanah Mesir akan isterinya. Kalakian, maka pada masa itu juga kata Abimelekh dan Pikhol, panglima perangnya, kepada Ibrahim: Bahwa Allah juga adalah sertamu dalam segala sesuatu perbuatanmu. Sebab itu sekarangpun hendaklah engkau bersumpah kepadaku demi Allah, bahwa jangan engkau akan bermusuh dengan aku atau dengan anak cucu cicitku, melainkan hendaklah engkau berbuat akan daku dan akan tanah, tempat engkau menumpang dalamnya itu, sekadar kebajikan yang telah kubuat kepadamu. Maka kata Ibrahim: Baiklah, aku bersumpah. Maka Ibrahimpun mengadu kepada Abimelekh akan hal perigi, yang telah dirampas oleh hamba-hamba Abimelekh itu. Maka sahut Abimelekh: Tiada kuketahui siapa gerangan yang telah berbuat pekerjaan yang demikian, lagipun tiada engkau beritahu aku dan tiada pula kudengar kabar akan hal itu melainkan pada hari ini juga. Maka oleh Ibrahim diambil akan domba dan lembu beberapa ekor, lalu diberikannya kepada Abimelekh, maka berjanji-janjianlah keduanya. Maka oleh Ibrahim diasingkan tujuh ekor anak domba betina dari pada kawannya. Maka kata Abimelekh kepada Ibrahim: Buat apa tujuh ekor anak domba betina ini, yang telah kauasingkan? Maka sahut Ibrahim: Ketujuh ekor anak domba ini hendaklah kauambil dari pada tanganku akan suatu kesaksian bagiku, bahwa aku yang telah menggali perigi ini. Maka sebab itu dinamai oranglah akan tempat itu Birsyeba, karena di situ telah bersumpah keduanya. Maka demikianlah perihal mereka itu telah berjanji di Birsyeba itu; setelah itu maka bangunlah Abimelekh dan Pikhol, panglima perangnya, lalu kembalilah ia ke tanah orang Filistin. Maka di Birsyeba itu ditanam oleh Ibrahim beberapa pokok, lalu dimintanya doa di sana dengan nama Tuhan, yaitu Allah yang kekal selama-lamanya. Maka Ibrahimpun menumpanglah di tanah orang Filistin itu beberapa berapa hari lamanya. Hata, maka pada sekali peristiwa, yaitu kemudian dari pada segala perkara yang tersebut itu, maka dicobai Allah akan Ibrahim, firman-Nya kepadanya: Hai Ibrahim! Maka sembahnya: Sahaya, Tuhan! Lalu firman Tuhan: Ambillah olehmu akan anakmu yang tunggal itu, yaitu Ishak, yang kaukasihi, bawalah akan dia ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana akan korban bakaran di atas sebuah bukit, yang akan kutunjuk kepadamu kelak. Maka bangunlah Ibrahim pagi-pagi hari, dipelanakannya keledainya, lalu dibawanya sertanya akan dua orang hambanya dan akan Ishak anaknyapun dan dibelahnya kayu akan korban bakaran, lalu berangkatlah ia berjalan ke tempat yang telah dikatakan Allah kepadanya. Maka pada hari yang ketiga Ibrahimpun mengangkatlah matanya, lalu dilihatnya tempat itu dari jauh. Maka kata Ibrahim kepada hambanya: Tinggallah kamu serta dengan keledai itu di sini, maka aku dan budak ini hendak ke sana; setelah sudah kami meminta doa, kami akan balik kepadamu. Maka oleh Ibrahim diambil akan kayu korban bakaran itu, ditanggungkannya kepada Ishak, anaknya, dan pada tangannya sendiri dipegangnya sepotong api dan sebilah pisau, lalu berjalanlah keduanya bersama-sama. Maka kata Ishak kepada Ibrahim, bapanya: Ya bapaku! Maka sahut Ibrahim: Ada apa, hai anakku? Maka kata Ishak: Tengok, inilah apinya dan kayunya, tetapi di manakah anak kambingnya, yang hendak dibuat korban bakaran itu? Maka sahut Ibrahim: Hai anakku! Allah juga yang akan mengadakan bagi dirinya suatu anak domba akan korban bakaran itu. Maka berjalanlah keduanya bersama-sama. Lalu sampailah mereka itu ke tempat yang telah dikatakan Allah kepadanya, maka di sana diperbuatlah oleh Ibrahim sebuah mezbah, diaturkannyalah kayu, lalu diikatkannya Ishak, anaknya, diletakkannya di atas mezbah, di atas kayu itu. Maka diulurkan Ibrahim tangannya, diambilnya pisau hendak menyembelih anaknya. Tetapi datanglah seru Malaekat Tuhan kepadanya dari langit mengatakan: Hai Ibrahim! Ibrahim! Maka sahutnya: Sahaya Tuhan! Maka kata Malaekat itu: Janganlah engkau mendatangkan tanganmu kepada budak itu, dan jangan dipengapakan dia, karena sekarang kuketahuilah akan hal engkau takut akan Allah, sedang anakmu, yaitu anakmu yang tunggal itu, tiada kautahankan dari pada-Ku. Maka Ibrahimpun mengangkatkan matanya, dilihatnya bahwasanya di belakangnya adalah seekor domba jantan tersangkut dengan tanduknya dalam belukar, maka Ibrahimpun pergi mengambil domba itu, lalu dipersembahkannya, menjadi korban bakaran akan ganti anaknya. Maka dinamai Ibrahim akan tempat itu: Tuhan mengadakannya! Sebab itu kata orang sampai pada hari ini: Di bukit Tuhan itu akan diadakannya. Maka berserulah Malaekat Tuhan akan Ibrahim dari langit pada kedua kalinya, kata-Nya: Inilah firman Tuhan: Demi diri-Ku juga Aku bersumpah, tegal telah kauperbuat perkara ini, dan tiada kautahani anakmu, yaitu anakmu yang tunggal itu, dari pada-Ku, bahwa sesungguhnya Aku akan memberi berkat besar akan dikau, dan Aku akan memperbanyakkan anak buahmu sepeti bintang di langit dan seperti kersik di tepi pantai; maka anak buahmu itupun akan mempunyai pintu negeri segala musuhnya. Maka dalam benihmu segala bangsa yang di bumi itu akan diberkati, sebab engkau telah menurut firman-Ku. Setelah itu maka kembalilah Ibrahim kepada hambanya, maka mereka itupun berangkatlah pergi bersama-sama ke Birsyeba, lalu diamlah Ibrahim di Birsyeba. Hata, maka pada sekali peristiwa, kemudian dari pada segala perkara ini, diwartakan oranglah kepada Ibrahim, katanya: Bahwa Milka telah beranak laki-laki beberapa orang bagi Nahor, saudaramu itu, yaitu akan Huz, anaknya yang sulung, dan akan Buz, adiknya, dan akan Kemuil, bapa Aram, dan Ghesed dan Hazu dan Pidasy dan Yidlaf dan Betuil. Maka Betuil telah beranak Ribkah; maka delapan orang ini diperanakkan Milka bagi Nahor, saudara Ibrahim itu. Maka gundiknya yang bernama Riumah itupun beranakkan Tebah dan Gaham dan Tahasy dan Maakha. Maka adalah umur Sarah itu seratus dua puluh tujuh tahun; ia itulah umur hidup Sarah. Maka matilah Sarah di Kiryat-Arba, yaitu Heberon dalam benua Kanaan, maka datanglah Ibrahim meratapi Sarah, dan ditangisinya akan dia. Maka berbangkitlah Ibrahim dari hadapan isterinya yang mati itu, lalu berbicaralah ia dengan anak-anak Het, katanya: Bahwa aku ini seorang dagang dan orang menumpang di antara kamu; berikan apalah olehmu akan daku suatu pekuburan pusaka di antara kamu; supaya orangku yang mati itu kukuburkan dari hadapan pemandanganku. Maka disahut oleh anak-anak Het itu akan Ibrahim, katanya: Dengarlah olehmu akan kata kami, ya tuan! bahwa engkaulah seorang amir Allah di antara kami, maka dalam barang mana pekuburan kami yang termulia kuburkanlah orangmu yang mati itu, maka dari pada kami seorangpun tiada akan menahankan kuburnya dari pada orangmu yang mati itu dikuburkan dalamnya. Maka Ibrahimpun bangkitlah berdiri, lalu tunduk kepada orang-orang yang empunya tanah itu, yaitu anak-anak Het. Maka berbicaralah Ibrahim dengan mereka itu, katanya: Jikalau kiranya ada dengan kesukaanmu aku menguburkan orangku yang mati itu dari hadapan pemandanganku, maka dengarlah olehmu akan daku serta tolonglah pintakan aku kepada Eferon bin Zohar, supaya diberikannya kepadaku gua Makhpela, miliknya yang di tepi bendangnya, dengan sepenuh harganya, biarlah diberikannya akan pekuburanku pusaka di antara kamu. Maka Eferon itu adalah duduk di antara anak-anak Het. Maka disahutlah oleh Eferon, orang Heti itu, akan Ibrahim pada pendengaran segala anak-anak Het dan segala orang yang keluar masuk dari pintu negeri itu, katanya: Bukannya demikian, ya tuan! dengarlah olehmu akan kataku: adapun tanah itu kuberikan tuan dan gua yang di dalamnyapun kuberikan tuan, ia itu di hadapan segala anak kaumku kuberikan tuan, tanamkan juga orang tuan yang mati itu. Maka Ibrahimpun tunduklah di hadapan orang-orang negeri itu, lalu berkatalah ia kepada Eferon di hadapan segala orang negeri itu, katanya: Jikalau dengan sesungguhnya engkau kasih akan daku, maka hendaklah kiranya engkau dengar akan kataku ini: Bahwa aku hendak membayar harga tanah itu, terimalah uang itu dari padaku, maka bolehlah aku menanamkan orangku yang mati itu di sana. Maka sahut Eferon kepada Ibrahim, katanya: Tuan dengar apalah akan kataku: adapun harga tanah itu, yaitu empat ratus syikal perak, apakah dia antara dengan tuan? Sebab itu tanamkan sahaja orang tuan yang mati itu. Maka diturutlah oleh Ibrahim akan kata Eferon itu, lalu ditimbangkan oleh Ibrahim bagi Eferon akan sebanyak perak yang disebutkannya, yaitu di hadapan segala anak-anak Het, empat ratus syikal perak yang terpakai kepada saudagar-saudagar. Maka demikianlah peri tanah Eferon yang di Makhpela, yang di sebelah timur Mamre, yaitu tanahnya dan gua yang di dalamnya dan segala pohon kayu pada tanah itu, yang menjadi pagar kelilingnya, sekalian itu diberikan kepada Ibrahim akan miliknya di hadapan segala anak-anak Het dan di hadapan segala orang yang keluar masuk dari pintu negerinya. Kemudian dari pada itu dikuburkan Ibrahim akan Sarah, isterinya, dalam gua di ladang Makhpela, yang di sebelah timur Mamre, yaitu Heberon, dalam benua Kanaan. Maka demikianlah peri ladang itu dan gua yang di dalamnya telah dipulangkan kepada Ibrahim oleh anak-anak Het akan pekuburan miliknya sendiri. Maka Ibrahimpun telah tualah dan banyak sudah umurnya, maka telah diberkati Tuhan akan Ibrahim dalam segala perkara. Maka kata Ibrahim kepada hambanya, yaitu kepada yang tua dalam rumahnya dan yang memerintahkan segala miliknya: Bubuhlah tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya engkau kusuruh bersumpah demi Tuhan, yaitu Allah langit dan Allah bumi, bahwa janganlah engkau akan mengambilkan anakku seorang bini dari pada segala anak perempuan orang Kanani, di antaranya juga aku diam; melainkan hendaklah engkau pergi ke negeriku dan kepada kaum keluargaku akan mengambil seorang bini akan anakku Ishak. Maka kata hambanya kepadanya: Kalau kiranya perempuan itu tiada mau mengikut akan sahaya ke negeri ini, bolehkah sahaya bawa akan anak tuan pergi pula ke negeri, yang tempat tuan sudah keluar itu? Maka kata Ibrahim kepadanya: Jagalah baik-baik, jangan engkau bawa akan anakku pergi pula ke sana. Bahwa Tuhan, Allah langit, yang telah mengeluarkan daku dari pada rumah bapaku dan dari pada negeri keluargaku dan yang telah berfirman dan bersumpah padaku, firman-Nya: Bahwa kepada anak buahmu Aku akan mengaruniakan tanah ini, maka Ia juga akan menyuruhkan malaekat-Nya di hadapanmu, supaya engkau mengambil seorang bini akan anakku dari sana. Maka jikalau kiranya perempuan itu tiada mau mengikut akan dikau, maka lepaslah engkau dari pada sumpahku ini: Hubaya-hubaya janganlah engkau bawakan anakku pergi pula ke sana. Maka oleh hamba itu dibubuhlah tangannya di bawah pangkal paha Ibrahim, tuannya, lalu bersumpahlah ia akan hal itu. Hata, maka oleh hamba itu diambillah akan sepuluh ekor unta dari pada segala unta tuannya, lalu ia pergi; maka dari pada segala harta benda tuannya adalah dalam tangannya, maka berangkatlah ia lalu berjalan ke Mesopotamia, yaitu ke negeri Nahor. Maka diderumkannyalah untanya di luar negeri hampir dengan sebuah perigi pada petang hari, yaitu ketika segala perempuan ke luar pergi menimba air. Maka katanya: Ya Tuhan, ya Allah tuanku Ibrahim, beri apalah hambamu berjumpa dengan dia pada hari ini juga dan buatlah kiranya kebajikan akan tuanku Ibrahim. Lihat apalah hamba akan berdiri pada sisi perigi ini sedang segala anak-anak perempuan orang isi negeri ke luar datang menimba air. Maka biarlah jadi kelak, adapun dayang, yang hamba kata kepadanya: Turunkan apalah buyungmu supaya aku minum, maka sahutnya: Minumlah dan akan untamupun kuberi minum juga, ia itulah dia yang telah Tuhan tentukan bagi hambamu Ishak, maka akan hal itulah boleh hamba ketahui bahwa Tuhan berbuat kebajikan akan tuan hamba itu. Maka jadilah juga sebelum habis ia berkata-kata, bahwa sesungguhnya keluar Ribkah dengan menanggung buyung di atas bahunya, maka ialah anak Betuil bin Milka, isteri Nahor, yang saudara laki-laki Ibrahim. Maka dayang itulah seorang anak dara terlalu elok parasnya, yang belum mengetahui orang laki-laki, maka turunlah ia ke perigi itu mengisi buyungnya, lalu ia naik pula. Maka berlarilah hamba itu mendapatkan dia sambil katanya: Beri apalah hamba minum barang sedikit air dari dalam buyungmu. Maka kata dayang itu: Minumlah, tuan! Maka segeralah diturunkannya buyungnya kepada tangannya, lalu diberinya minum akan dia. Setelah sudah diberinya minum akan dia, katanya: Mari, sahaya timbakan air akan segala untamupun sampai sudah ia minum kenyang-kenyang. Maka dengan segera dituangkannya isi buyungnya ke dalam palung, kemudian berlarilah pula ia ke perigi itu menimba air, lalu ditimbakannya air akan segala untanya. Maka heranlah orang itu akan dia, sambil berdiam dirinya, hendak mengetahui kalau dihasilkan Allah perjalanannya atau tidak. Hata, setelah sudah segala unta itu minum kenyang-kenyang, maka diambil oleh orang itu sepasang anting-anting emas, beratnya setengah syikal, dan sepasang gelang emas, beratnya sepuluh syikal, yang dikenakannya pada kedua belah tangannya; lalu katanya: Anak siapakah engkau? katakanlah kepadaku. Adakah di rumah bapamu tempat yang boleh kami menumpang? Maka kata dayang itu kepadanya: Sahaya ini anak Betuil bin Milka, yang telah diperanakkan Milka bagi Nahor. Dan lagi kata dayang itu kepadanya: Adalah pada kami rumput kering dan makanan untapun cukup dan tempat tumpanganpun ada. Lalu orang itupun menundukkan kepalanya dan meminta doa kepada Tuhan, katanya: Segala puji bagi Tuhan, yaitu Allah tuanku Ibrahim, karena tiada dikurangkannya kemurahan-Nya dan setia-Nya kepada tuanku, maka akan daku, dalam aku berjalan, Tuhan telah menghantarkan daku ke rumah segala saudara tuanku. Maka berlarilah dayang itu pergi memberitahu hal itu sekalian ke rumah ibunya. Maka adalah pada Ribkah itu seorang saudara laki-laki, yang bernama Laban; maka berlari-larilah Laban itu pergi mendapatkan orang itu ke perigi. Karena apabila dilihatnya anting-anting dan gelang itu pada tangan saudaranya, serta didengarnya segala perkataaan Ribkah, saudaranya itu, katanya: Demikian orang itu telah berkata-kata dengan aku, maka pergilah Laban mendapatkan orang itu yang lagi berdiri di sisi segala untanya dekat dengan perigi itu. Maka kata Laban: Silakanlah masuk tuan hamba yang diberkati oleh Tuhan. Mengapa maka tuan hamba berdiri di luar, karena sudah hamba sediakan rumah dan tempat akan segala unta ini. Maka masuklah orang itu ke dalam rumah, lalu diuraikan oranglah akan tali segala untanya, diberikannya rumput kering dan makanan dan dibawakannya air pembasuh kaki orang itu dan kaki segala orang yang sertanya. Kemudian disajikan oranglah kepadanya makanan, tetapi katanya: Tiada hamba mau makan sebelum hamba katakan habis segala perkataan hamba dahulu. Maka sahut Laban: Katakanlah dia. Maka katanya: Hamba ini hamba Ibrahim: Maka telah diberi Tuhan banyak berkat akan tuan hamba, sampai tuan hamba telah menjadi seorang besar, diberikan Allah kepadanya beberapa lembu kambing dan emas perak dan beberapa orang hamba sahaya dan beberapa ekor unta dan keledai. Maka Sarah, isteri tuan hamba, telah beranak laki-laki seorang dengan tuan hamba pada hari tuanya, dan diberinyalah akan anaknya itu segala sesuatu yang ada padanya. Maka oleh tuan hamba disuruhlah akan hamba bersumpah, katanya: Janganlah engkau ambil seorang isteri akan anakku dari pada segala anak perempuan Kanani, di tempatnya juga aku diam, tetapi pergilah engkau ke rumah bapaku dan kepada kaum keluargaku, caharikanlah anakku seorang isteri di sana. Maka sahut hamba kepada tuan hamba: Barangkali perempuan itu tiada mau mengikut hamba? Maka katanya kepada hamba: Bahwa Tuhan, yang di hadapan hadiratnya juga aku telah berjalan, Ia itu kelak akan menyuruhkan malaekat bersama-sama dengan dikau serta Iapun akan menghasilkan perjalananmu itu, supaya engkau mengambilkan anakku seorang isteri dari pada kaum keluargaku dan dari dalam rumah bapaku. Maka pada masa itu kelak terlepaslah engkau dari pada sumpahku ini, apabila sudah engkau sampai kepada kaum keluargaku dan tiada diberikannya ia kepadamu, niscaya terlepaslah engkau dari pada sumpahku ini. Hata, maka pada hari ini sampailah aku ke perigi itu, lalu doaku: Ya Tuhan, ya Allah tuanku Ibrahim! hendaklah kiranya Tuhan hasilkan jalanku yang kujalani ini. Lihatlah, aku berdiri dekat perigi ini, biarlah kiranya jadi demikian: mana anak dara, yang keluar hendak menimba air, serta kataku kepadanya: Berilah aku minum sedikit air dari pada buyungmu; maka katanya: Minumlah olehmu dan lagi akan segala untamupun hendak kutimbakan air, maka ia itulah perempuan yang telah ditentukan Tuhan bagi anak tuanku itu. Maka sebelum lagi habis hamba berkata-kata dalam hati hamba, heran, maka keluarlah Ribkah serta buyungnya di atas bahunya; maka turunlah ia ke perigi, lalu menimba air. Maka kata hamba kepadanya: Berilah kiranya hamba minum; maka segeralah diturunkannya buyungnya dari atas bahunya, lalu katanya: Minumlah tuan dan akan segala untamupun hendak sahaya beri minum. Kemudian minumlah hamba dan segala unta itupun diberinyalah minum. Maka bertanyalah hamba akan dia: Anak siapakah engkau? Maka sahutnya: Anak Betuil bin Nahor, yang telah diperanakkan oleh Milka baginya. Maka hamba kenakan anting-anting pada hidungnya dan gelang pada kedua belah tangannya. Maka hambapun menundukkan kepala hamba serta menyembah sujud kepada Tuhan, serta memuji Tuhan, yaitu Allah tuan hamba Ibrahim, yang telah menghantarkan hamba pada jalan yang betul akan mengambil anak saudara tuan hamba itu bagi anaknya. Maka sekarangpun jikalau kiranya tuan-tuan hendak berbuat kebajikan dan setia akan tuan hamba, katakanlah kepada hamba, dan jikalau kiranya tidak, maka katakanlah kepada hamba juga, supaya hamba balik ke sebelah kanan atau ke sebelah kiri. Setelah itu maka sahut Laban dan Betuil, katanya: Adapun perkara ini terbitnya dari pada Tuhan juga, maka tiada boleh kami mengatakan kepadamu baik atau jahat. Tengoklah, adalah Ribkah itu di hadapanmu, ambillah olehmu akan dia, bawalah akan dia dan biarlah dia menjadi isteri anak tuanmu setuju dengan firman Tuhan itu. Demi didengar oleh hamba Ibrahim itu akan segala kata mereka itu, maka sujudlah ia kepada Tuhan sampai ke bumi. Lalu dikeluarkanlah oleh hamba itu beberapa benda perak, dan benda emas dan beberapa persalin, diberikannyalah kepada Ribkah, dan lagi pula beberapa benda yang indah-indah diberikannya kepada saudaranya laki-laki dan kepada ibunya. Maka mereka itupun makan minumlah, dan iapun bersama-sama dengan segala orang yang sertanya, lalu bermalamlah ia di sana; maka bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu kata hamba itu: Bermohonlah hamba kembali kepada tuan hamba. Maka kata saudaranya laki-laki dan ibunya: Biarlah anak perempuan ini tinggal lagi dengan kami barang sedikit hari, sekurang-kurangnya sepuluh hari, kemudian bolehlah tuan pergi. Maka sahutnya kepada mereka itu: Janganlah kamu tahankan hamba, sedang sudah dihasilkan Tuhan akan perjalanan hamba, biarlah hamba pergi berjalan pulang kepada tuan hamba. Maka kata mereka itu: Baiklah kami panggilkan anak perempuan itu dan bertanyakan mulut dia. Maka dipanggil oleh mereka itu akan Ribkah, lalu katanya kepadanya: Maukah engkau pergi serta dengan orang ini? Maka sahutnya: Sahaya mau pergi. Maka diberinyalah Ribkah, saudaranya perempuan itu, pergi serta dengan pengasuhnya dan hamba Ibrahim itupun dengan segala orang-orangnya. Maka diberkati oleh mereka itu akan Ribkah serta katanya kepadanya: Hai saudara kami, hendaklah kiranya engkau jadi beribu-ribu laksa dan biarlah anak buahmupun mempunyai pintu negeri segala musuhnya. Maka Ribkahpun bangunlah serta dengan segala dayang-dayangnya, lalu berjalan mengikut orang itu dengan mengendarai unta, maka oleh hamba itupun diambil akan Ribkah, dibawanya akan dia pergi. Hata, maka Ishakpun datanglah dari sebelah barat perigi Lakhai-Roi, karena adalah ia duduk di negeri selatan. Maka Ishakpun telah keluar ke padang hendak berjalan-jalan pada ketika petang hari, maka diangkatnya matanya, tiba-tiba dilihatnya bahwasanya adalah beberapa unta datang. Maka Ribkahpun mengangkatlah matanya, serta terlihatlah ia akan Ishak, maka turunlah ia dari atas unta. Lalu katanya kepada hamba itu: Siapakah orang laki-laki yang berjalan di padang ini datang mendapatkan kita? Maka sahut hamba itu: Ia itulah tuan hamba. Sebab itu diambil oleh Ribkah akan tudung muka, lalu ditudungnya dirinya. Maka oleh hamba itupun diceriterakanlah kepada Ishak segala perkara yang telah diperbuatnya itu. Maka dibawalah oleh Ishak akan Ribkah itu ke dalam kemah Sarah, bundanya, lalu diambilnya Ribkah akan isterinya, dan dikasihinyalah akan dia. Maka demikianlah Ishakpun terhibur kemudian dari pada kematian bundanya. Sebermula, maka Ibrahimpun beristerikan pula seorang, yang bernama Ketura. Maka inipun beranaklah dengan dia Zimram dan Yoksan dan Medan dan Midian dan Isbak dan Suah. Maka Yoksanpun beranak Syeba dan Dedan. Maka bani Dedan itulah orang Asyurim dan Letusyim dan Liumim. Maka segala anak laki-laki Midian itulah Efa dan Efir dan Hanokh dan Abida dan Eldaa; maka sekalian inilah anak laki-laki Ketura. Maka kepada Ishaklah diberikan oleh Ibrahim segala sesuatu yang ada padanya. Tetapi akan segala anak laki-laki yang diperoleh Ibrahim dari pada gundik-gundik itu diberikannya beberapa hadiah, kemudian disuruhnya sekalian mereka itu pergi dari pada Ishak, anaknya, tatkala Ibrahim lagi hidup, yaitu ke sebelah timur, ke negeri timur itu. Maka inilah panjang umur Ibrahim dan lama hidupnya seratus tujuh puluh lima tahun. Maka Ibrahimpun putuslah nyawanya dan matilah ia baik-baik tua, dan sepuas-puas umurnya, serta ia dihimpunkan dengan kaumnya. Maka Ishak dan Ismail, kedua anaknyapun menguburkan dia dalam gua Makhpela, yang di ladang Eferon bin Zohar, orang Heti itu, yang di sebelah timur Mamre. yaitu di ladang yang telah dibeli oleh Ibrahim kepada anak-anak Het; maka di sanalah dikuburkannya Ibrahim dan Sarah isterinya. Maka jadilah kemudian dari pada mati Ibrahim, bahwa diberkati Allah akan Ishak, anaknya itu, maka duduklah Ishak dekat perigi Lakhai-Roi. Maka inilah anak buah Ismail, anak Ibrahim dengan Hagar, perempuan Mesir, sahaya Sarah itu, yang telah memperanakkan dia bagi Ibrahim. Maka inilah nama-nama segala anak laki-laki Ismail, masing-masing dengan namanya dan sejarahnya; maka anak sulung Ismail itu Nebayot, kemudian Kedar dan Adbeel dan Mibsam dan Misma dan Duma dan Masa dan Hadar dan Tema dan Yetur dan Nafis dan Kedma. Maka inilah segala anak laki-laki Ismail dan inilah nama-namanya, masing-masing pada negerinya dan tempat kedudukannya, yaitu dua belas orang raja, masing-masing dengan bangsanya. Maka inilah umur hidup Ismail itu, seratus tiga puluh tujuh tahun; maka putuslah nyawanya, matilah ia dan iapun dihimpunkan dengan kaumnya. Maka duduklah mereka itu dari negeri Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir, yaitu pada jalan ke Asyur, maka kedudukannya itu di sebelah timur tempat segala saudaranya. Maka inilah anak-buah Ishak, anak Ibrahim. Maka Ibrahim beranaklah Ishak. Maka adalah umur Ishak empat puluh tahun apabila diperisterikannya Ribkah, anak Betuil, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu. Maka Ishakpun memohon kepada Tuhan sangat-sangat akan hal isterinya, sebab mandul ia, maka diluluskan Tuhan akan permintaannya, lalu Ribkah isterinyapun hamillah. Maka kanak-kanak itupun mengguwit-guwit sangat dalam kandungannya, sebab itu katanya: Jikalau demikianlah halku ini, betapakah perinya kelak? Lalu pergilah ia bertanyakan Tuhan. Maka firman Tuhan kepadanya: Bahwa adalah dua bangsa dalam kandunganmu, yaitu dua bangsa yang berlainan akan keluar dari pada rahimmu; maka satu bangsa itu akan terlebih kuat dari pada satunya, dan yang tua itu akan diperhamba oleh yang muda. Hata, setelah genaplah harinya akan bersalin itu, sesungguhnya adalah anak kembar dalam rahimnya. Maka keluarlah yang pertama itu merah warnanya, sama sekali seperti kulit yang berbulu rupanya; sebab itu dinamainya akan dia Esaf. Kemudian keluarlah saudaranya laki-laki, maka tangannya adalah memegang tumit Esaf itu; sebab itu dinamai oranglah akan dia Yakub. Maka umur Ishak itu enam puluh tahun tatkala kanak-kanak itu jadi. Maka kedua budak itupun makinlah besar, maka Esaf itu pandai berburu, dan ialah seorang peladang, tetapi Yakub seorang pendiam, yang duduk dalam kemah. Maka Esaf itu dikasihi oleh Ishak, sebab Ishak suka makan perburuannya, tetapi Ribkah itu mengasihi Yakub. Hata, pada sekali peristiwa Yakub telah merebus suatu rebusan, maka datanglah Esaf dari padang dengan lelahnya. Lalu kata Esaf kepada Yakub: Berilah kiranya akan daku makan rebusan yang merah-merah itu, karena aku ini lelah. Maka dari sebab itulah disebut orang namanya Edom. Maka kata Yakub: Jualkan apalah kepadaku pada hari ini juga hak kesulunganmu. Maka kata Esaf: Bahwa sesungguhnya aku ini selalu dalam bahaya maut, entah apa gunanya hak kesulungan itu kepadaku? Maka kata Yakub: Bersumpahlah engkau kepadaku sekarang ini juga. Maka bersumpahlah ia kepadanya dan dijualkannya hak kesulungan itu kepada Yakub. Kemudian diberikan oleh Yakub kepada Esaf roti dan rebusan kacang merah itu. Setelah sudah makan minum maka bangunlah ia lalu pergi. Demikianlah dihinakan oleh Esaf akan hak kesulungannya. Sebermula, maka adalah bala kelaparan dalam negeri itu, yaitu lain dari pada bala kelaparan yang pada zaman Ibrahim. Maka sebab itu pergilah Ishak mendapatkan Abimelekh, raja orang Filistin, ke Gerar. Maka kelihatanlah Tuhan kepadanya, lalu firman-Nya: Janganlah engkau turun ke Mesir, duduklah engkau di tanah, yang Kukatakan kepadamu. Tinggallah engkau seperti seorang dagang dalam negeri ini, maka Aku menyertai akan dikau kelak dan Kuberi berkat akan dikau, karena kepadamu dan kepada anak buahmu Aku akan mengaruniakan segala negeri ini dan Aku akan menetapkan sumpah, yang telah Aku bersumpah kepada Ibrahim, bapamu. Dan Aku memperbanyakkan anak buahmu itu seperti bintang di langit banyaknya dan Aku akan mengaruniakan segala negeri ini kepada anak buahmu, maka segala bangsa di atas bumi itu akan diberkati dalam benihmu itu; yaitu sebab Ibrahim telah menurut firman-Ku dan telah dipeliharakannya syarat-Ku dan segala pesan-Ku dan syariat-Ku dan hukum-Ku. Hata, maka Ishakpun duduklah di Gerar. Maka ditanya oleh orang isi negeri itu akan dia dari hal isterinya, maka sahutnya: Ialah saudaraku, karena takutlah ia mengatakan dia isterinya, katanya: Kalau-kalau dibunuh orang isi negeri ini akan daku oleh sebab Ribkah, karena elok parasnya. Maka sekali peristiwa, setelah sudah lama ia diam di sana, ditengoklah oleh Abimelekh, raja orang Filistin, dari pada tingkapnya; sesungguhnya terlihatlah ia akan Ishak itu tengah bergurau dengan Ribkah, isterinya. Maka dipanggillah oleh Abimelekh akan Ishak, lalu katanya: Bahwa sesungguhnya perempuan ini isterimu, bagaimana maka katamu: Ialah saudaraku? Maka sahut Ishak kepadanya: Karena pada sangkaku barangkali aku dibunuh oleh sebab dia. Maka kata Abimelekh: Betapa maka engkau berbuat demikian ini akan kami? Mudah juga barang seorang dari pada bangsa ini berseketiduran dengan isterimu, demikian boleh engkau mendatangkan suatu salah atas kami. Maka Abimelekhpun memberi titah kepada segenap bangsa itu, katanya: Barangsiapa menyentuh akan orang ini atau akan isterinya, tak dapat tiada ia itu akan mati dibunuh. Hata, maka Ishakpun menabur biji dalam tanah itu, maka pada setahun itu juga diperolehnya seratus kali ganda; demikianlah diberkati Tuhan akan dia. Maka orang itupun menjadi besar, makin lama makin lebih bertambah besarnya, sehingga iapun menjadi tersangat besar. Maka adalah padanya perolehan kambing dan perolehan lembu dan hamba sahayapun banyak, sehingga dengkilah orang-orang Filistin akan dia. Karena segala perigi, yang telah digali oleh hamba-hamba bapanya pada zaman Ibrahim, bapanya itu, ditumpatkanlah oleh orang Filistin, ditimbusnya dengan tanah. Maka kata Abimelekh kepada Ishak: Lalulah engkau dari pada kami, karena engkau telah menjadi terlebih kuasa dari pada kami. Maka Ishakpun undurlah dari sana, didirikannyalah kemahnya di lembah Gerar, lalu diamlah ia di sana. Setelah sudah kembali maka oleh Ishak dibuka pula akan segala perigi, yang telah digali pada zaman Ibrahim, bapanya, karena sudah ditumpatkan oleh orang Filistin kemudian dari pada mati Ibrahim; maka sekalian itu dinamai oleh Ishak menurut nama-nama, yang telah diberi oleh bapanya akan dia. Maka sementara hamba-hamba Ishakpun menggali di lembah itu, didapatinya di sana akan suatu mata air hidup. Maka berbantahlah segala gembala Gerar itu dengan segala gembala Ishak, katanya: Bahwa air ini kami punya; maka sebab itu dinamainyalah perigi itu Esek, karena mereka itu berbantah-bantah dengan dia. Lalu digalinya perigi yang lain, maka berbantahlah pula mereka itu akan sebabnya, maka sebab itu dinamainya perigi itu Sitna. Maka Ishakpun berpindahlah dari sana, lalu digalinya perigi yang lain, maka tiada mereka itu berbantah-bantah akan sebabnya, maka dinamainyalah Rehobot, serta katanya: Sekarang diberi Tuhan keluasan akan kita, maka boleh kita bertambah-tambah dalam negeri ini. Kemudian dari pada itu naiklah ia dari sana ke Birsyeba. Maka pada malam itu kelihatanlah Tuhan kepadanya serta firman-Nya: Bahwa Akulah Allah Ibrahim, bapamu; janganlah takut, karena Akulah menyertai akan dikau dan Aku akan memberkati akan dikau serta Aku memperbanyakkan anak buahmu, karena sebab Ibrahim, hamba-Ku itu. Maka dibangunkan oleh Ishak di sana sebuah mezbah, lalu meminta doalah ia dengan nama Tuhan, serta didirikannyalah kemahnya di sana. Maka oleh hamba-hamba Ishakpun digalilah sebuah perigi pula di sana. Maka Abimelekhpun datanglah dari Gerar serta dengan Ahuzat, seorang sahabatnya, dan Pikhol, panglima perangnya, mendapatkan Ishak. Maka kata Ishak kepada mereka itu: Apa sebabnya maka kamu datang mendapatkan aku, sedang kamu benci akan daku dan telah menyuruhkan aku lalu dari pada kamu. Maka sahut mereka itu: Sesungguhnya kami melihat dengan nyata-nyata bahwa Tuhan menyertai akan dikau, lalu kata kami: Hendaklah kiranya ada suatu sumpah setia di antara kedua pihak kita, yaitu antara kami dengan dikau, dan hendaklah kami membuat suatu perjanjian dengan dikau: Bahwa janganlah engkau mendatangkan barang jahat atas kami, seperti kamipun tiada menyentuh akan dikau, dan suatupun tiada kami perbuat, melainkan kebajikan juga, dan adapun kami telah menyuruhkan dikau lalu itu, yaitu dengan selamat juga. Bahwa sesungguhnya sekarang engkau diberkati oleh Tuhan. Maka diperbuatlah oleh Ishak suatu perjamuan akan mereka itu, maka mereka itupun makan minumlah. Maka bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu bersumpahlah seorang dengan seorang; maka Ishakpun melepaskan mereka itu pulang, lalu berjalanlah mereka itu dari padanya dengan selamat. Maka sekali peristiwa pada hari itu juga datanglah hamba-hamba Ishak itu memberitahu kepadanya akan hal perigi, yang digali oleh mereka itu, katanya: Kami telah medapat air. Maka dinamainya Syeba; sebab itulah nama negeri itu Birsyeba sampai kepada masa ini. Hata, maka tatkala umur Esaf empat puluh tahun, maka beristerilah dia akan Yudit, anak Beeri, orang Heti, dan Basyemat, anak Elon, orang Heti itu. Maka ia itu mendatangkan dukacita dalam hati Ishak dan Ribkah. Sebermula, maka pada sekali peristiwa tatkala Ishak sudah tua dan telah kaburlah matanya, sehingga tiada ia nampak, maka dipanggilnya Esaf, anaknya yang sulung, lalu katanya kepadanya: Hai anakku! Maka sahutnya: Sahaya. Maka katanya: Sesungguhnya telah tualah aku, tiadalah kuketahui akan ajalku hidup. Maka sekarangpun bawa apalah akan segala perkakasmu dan terkasymu dan panahmu, keluarlah engkau ke padang, burukanlah aku suatu perburuan, dan perbuatkanlah aku makanan yang sedap seperti kegemaranku, bawalah akan dia kepadaku, supaya aku makan, dan supaya kuberkati akan dikau dahulu dari pada matiku. Maka terdengarlah Ribkah akan barang yang dikatakan Ishak kepada Esaf, anaknya itu. Maka Esafpun pergilah ke padang hendak memburukan suatu perburuan yang boleh disajikannya. Maka kata Ribkah kepada Yakub, anaknya: Bahwasanya telah kudengar bapamu berkata-kata dengan Esaf, saudaramu, katanya: Bawakanlah aku barang perburuan dan perbuatkanlah aku makanan yang sedap, supaya kumakan, maka aku akan memberkati akan dikau di hadapan hadirat Tuhan dahulu dari pada matiku. Sebab itu sekarangpun, hai anakku, dengarlah akan kataku dan buatlah barang, yang kupesan akan dikau: Pergilah engkau kepada kawan kambing, ambilkanlah aku dari sana barang dua ekor anak kambing yang baik-baik, maka aku akan memperbuatkan dia makanan yang sedap akan bapamu, seperti kegemarannya. Maka engkau akan membawakan dia kepada bapamu, biar dimakannya, supaya diberkatinya akan dikau dahulu dari pada matinya. Maka kata Yakub kepada Ribkah, ibunya: Bahwasanya Esaf, abangku itu, seorang yang berbulu kulitnya, maka aku ini seorang licin kulitku. Kalau-kalau diraba oleh bapaku akan daku, maka aku kelak kepada pemandangannya seperti seorang penipu, dan aku kelak mendatangkan laknat atas diriku, bukannya berkat. Maka kata ibunya kepadanya: Pulanglah laknatmu itu kepadaku, hai anakku! melainkan dengarlah juga akan kataku dan pergilah ambil dia akan daku. Maka pergilah ia mengambilkan dia, lalu dibawanya kepada ibunya: maka diperbuatkanlah oleh ibunya makanan yang sedap, seperti kegemaran bapanya. Lalu diambil Ribkah akan pakaian Esaf anaknya yang sulung, yaitu yang indah-indah dan yang ada sertanya dalam rumah, lalu dikenakannyalah kepada Yakub, anaknya yang bungsu. Maka kedua belah tangannya dan tempat yang licin di batang lehernya itu disalutkannya dengan kulit anak kambing itu. Maka diberikannyalah makanan yang sedap dan roti, yang telah diperbuatkannya itu, ke tangan Yakub, anaknya. Maka datanglah ia kepada bapanya sambil katanya: Ya bapaku! Maka kata Ishak: Akulah di sini, hai anakku, siapakah engkau? Maka kata Yakub kepada bapanya: Aku inilah Esaf, anakmu yang sulung, maka telah kuperbuat seperti pesan bapaku itu. Sekarang bangunlah kiranya, duduk, makanlah dari pada perburuanku, supaya hatimu memberkati akan daku. Maka kata Ishak kepada anaknya: Betapa dengan segeranya engkau telah mendapat itu, hai anakku? Maka sahutnya: Sebab dipertemukan Tuhan Allahmu aku dengan dia. Maka kata Ishak kepada Yakub: Marilah engkau hampir, supaya kuraba akan dikau, hai anakku, kalau sungguh engkau anakku Esaf atau tidak. Maka datanglah Yakub hampir kepada Ishak, bapanya, lalu diraba oleh Ishak akan dia, sambil katanya: Suara juga suara Yakub, tetapi tangannya ini tangan Esaf adanya. Tetapi tiada dikenalnya akan dia tegal kedua belah tangannya berbulu juga seperti tangan Esaf, abangnya; lalu diberkatinyalah akan dia. Maka kata Ishak: Sungguhkah engkau anakku Esaf sendiri? Maka katanya: Sungguh! Maka kata Ishak: Hampirkanlah dia kepadaku, supaya aku makan dari pada perburuhan anakku dan supaya hatiku memberkati akan dikau. Maka dihampirkannyalah kepadanya, lalu Ishakpun makanlah; maka diberi Yakub akan dia air anggur, lalu diminumnya. Maka kata Ishak, bapanya, kepadanya: Marilah hampir, ciumlah akan daku, hai anakku! Lalu datanglah ia hampir serta diciumnyalah akan bapanya; maka oleh Ishak dicium akan harum bau pakaiannya, lalu diberkatinyalah akan dia, katanya: Bahwa harum bau anakku ini seperti harum bau padang yang telah diberkati oleh Tuhan. Maka sebab itu diturunkan Allah kiranya atasmu dari pada embun di langit dan dari pada kegemukan bumi dan kelimpahan gandum dan air anggur. Maka beberapa bangsa memperhambakan dirinya kepadamu dan beberapa kaum akan menundukkan dirinya di hadapanmu, dan hendaklah engkau menjadi tuan segala saudaramu dan segala anak ibumu itupun akan menundukkan dirinya di hadapanmu, maka kutuklah kiranya barangsiapa yang mengutuki akan dikau dan berkatlah kiranya barangsiapa yang memberkati akan dikau. Setelah sudah Ishak itu memberkati akan Yakub dan baharu Yakub undur dari hadapan Ishak, bapanya, maka masuklah Esaf, yang datang dari pada berburu. Maka iapun memperbuatkan makanan yang sedap, lalu dibawanyalah kepada bapanya, sambil katanya: Bangunlah kiranya, ya bapaku! makanlah dari pada perburuan anakmu, supaya hatimu memberkati akan daku. Maka kata Ishak, bapanya itu, kepadanya: Siapakah engkau ini? Maka sahutnya: Aku ini Esaf, anakmu yang sulung. Maka gemetarlah Ishak dengan gentar besar terlalu sangat serta katanya: Siapakah dia yang telah memburu perburuan itu dan yang telah membawa dia kepadaku? karena sudah kumakan sekalian itu dahulu dari pada datangmu serta telah kuberkati akan dia, bahkan, iapun akan keberkatan juga. Demi didengar Esaf akan kata bapanya demikian ini, maka menangislah ia dengan tangis yang amat besar, sambil katanya kepada bapanya: Berkati apalah akan dakupun, ya bapaku! Maka kata bapanya: Adikmu telah datang dengan tipu, diambilnyalah akan berkatmu. Maka sahutnya: Bukankah patut dinamai orang akan dia Yakub? Karena sekarang ini telah dua kali diperdayakannya aku: telah direbutnya hak kesulunganku dan sekarang sesungguhnya berkatkupun direbutnya pula. Lalu kata Esaf: Tiadalah lagi bapa taruh bagiku berkat? Maka disahut oleh Ishak, katanya kepada Esaf: Bahwa sesungguhnya sudah kuangkat akan dia menjadi tuanmu, dan telah kujadikan sekalian saudaranya itu akan hambanya dan telah kubantu akan dia dengan gandum dan air anggur; maka apakah lagi boleh kuperbuat bagimu, hai anakku? Maka kata Esaf kepada bapanya: Satukah ini sahaja berkat yang ada padamu, ya bapaku? Berkatilah kiranya akan daku, bahkan, akan dakupun, ya bapaku! Maka Esafpun menangislah dengan nyaring suaranya. Maka disahutlah oleh Ishak, bapanya, katanya: Bahwa sesungguhnya kedudukanmu itu tiada dengan kegemukan tanah atau dengan embun dari langit di atas, melainkan dari pada pedangmu engkau akan hidup dan engkau akan memperhambakan dirimu kepada adikmu; maka akan jadi kelak, apabila engkau menggagahi dirimu, engkau akan membuangkan kuknya dari pada tengkukmu. Hata, maka bencilah Esaf akan Yakub oleh karena berkat yang telah diberkati oleh bapanya akan dia; maka kata Esaf dalam hatinya: Adapun hari perkabungan bapaku itupun telah hampirlah, maka pada masa itu aku kelak membunuh adikku, si Yakub itu. Maka diberitahu oranglah kepada Ribkah segala kata Esaf, anaknya yang sulung itu; maka disuruhnyalah panggil akan Yakub, anaknya yang bungsu, lalu katanya kepadanya: Ketahuilah olehmu bahwa Esaf, abangmu itu, menghiburkan dirinya dari halmu, hendak dibunuhnya akan dikau. Maka sekarangpun, hai anakku! dengarlah akan kataku: pergilah engkau, larilah ke Haran, kepada Laban, saudaraku; maka duduklah engkau dengan dia di sana beberapa hari lamanya, sehingga padamlah amarah saudaramu itu; sehingga berhentilah amarah saudaramu itu dari padamu dan terlupalah ia akan perbuatanmu itu kepadanya. Maka kemudian kelak aku akan menyuruh memanggil akan dikau dari sana. Mengapa maka aku ini akan kehilangan kedua kamu dalam sehari? Maka kata Ribkah kepada Ishak: Bahwa jemulah sudah aku akan hidup oleh sebab anak-anak Het itu; jikalau kiranya Yakubpun mengambil seorang bini dari pada anak-anak Het, seperti sekalian yang dari pada anak-anak negeri ini, apa gerangan gunanya hidupku itu kepadaku? Arakian, maka dipanggil Ishak akan Yakub, lalu diberkatinyalah serta dipesannya akan dia, katanya: Janganlah engkau berbinikan seorang dari pada segala anak orang Kanani. Bangunlah dan pergilah engkau ke Padan-Aram, ke rumah Betuil, bapa ibumu, ambillah dari sana seorang bini akan dirimu dari pada anak-anak Laban, saudara laki-laki ibumu. Maka Allah yang Mahakuasa berkatilah kiranya akan dikau dan dibiakkannya engkau dan diperbanyakkannya engkau, supaya engkau jadi suatu perhimpunan beberapa bangsa, serta dikaruniakannya berkat Ibrahim itu akan dikau dan akan anak cucumupun sertamu, supaya engkau mempusakai tanah, tempat engkau menumpang dalamnya seperti seorang dagang dan yang telah dikaruniakan Allah kepada Ibrahim. Demikianlah disuruh oleh Ishak akan Yakub berjalan, maka pergilah ia ke Padan-Aram, kepada Laban bin Betuil, orang Aram itu, yaitu saudara Ribkah, ibu Yakub dan Esaf. Maka apabila dilihat oleh Esaf bahwa telah diberkati Ishak akan Yakub dan disuruhnya ia pergi ke Padan-Aram, hendak mengambil akan dirinya seorang bini dari sana, dan setelah diberkatinya akan dia dipesankannya: Janganlah engkau berbinikan orang dari pada segala anak perempuan Kanani; dan lagi diturut oleh Yakub akan kata ibu bapanya, lalu pergi ia ke Padan-Aram; maka apabila dilihat Esaf bahwa Ishak, bapanya, tidak suka akan anak-anak perempuan Kanani itu, maka pergilah Esaf kepada Ismail, lalu diambilnya akan Mahalat, anak Ismail bin Ibrahim dan saudara perempuan Nebayot itu, dijadikannya bininya, lain dari pada bini yang telah ada padanya. Hata, maka keluarlah Yakub dari Birsyeba, lalu pergilah ia ke Haran. Maka sampailah ia kepada suatu tempat, lalu bermalamlah di sana sebab matahari sudah masuk, maka diambilnyalah sebuah batu dari pada segala batu yang di tempat itu, diperbuatnyalah bantalnya, lalu berbaringlah ia di sana hendak tidur. Maka bermimpilah ia, bahwa sesungguhnya adalah suatu tangga terdiri di atas bumi, dan kepala tangga itupun sampai ke langit; heran, maka beberapa malaekat Allah pun naik turun tangga itu. Maka sesungguhnya Tuhanpun ada berdiri di atasnya sekali, serta firman-Nya: Aku inilah Tuhan, Allah Ibrahim, nenekmu, dan Allah Ishak, maka tanah, tempat engkau berbaring atasnya itupun akan Kuberikan kepadamu dan kepada anak buahmu. Maka anak buahmupun akan menjadi seperti lebu tanah banyaknya dan engkaupun akan merambak ke timur dan ke barat, ke utara dan ke selatan, maka dalammu dan dalam benihmu segala bangsa di bumi akan beroleh berkat. Maka sesungguhnya Akulah akan sertamu, dan Akulah hendak memeliharakan dikau barang ke manapun engkau pergi, dan Aku yang hendak memulangkan dikau kepada negeri ini juga, karena tiadalah Aku meninggalkan dikau sampai sudah Aku menyampaikan barang yang telah Kujanji kepadamu. Maka tersadarlah Yakub dari pada tidurnya, lalu katanya: Sebenarnyalah Tuhan ada pada tempat ini, maka tiada aku mengetahuinya. Maka ketakutanlah ia seraya katanya: Bagaimana hebatnya tempat ini! bukannya lain, melainkan rumah Allah juga dan inilah pintu sorga adanya. Maka bangunlah Yakub pagi-pagi hari, diambilnya batu yang telah diperbuatnya bantal itu, didirikannyalah akan suatu tanda, lalu dituangnyalah minyak di atasnya. Maka dinamainyalah akan tempat itu Bait-el, tetapi dahulu nama negeri itu Luz. Maka bernazarlah Yakub suatu nazar, katanya: Jikalau kiranya Allah akan sertaku dan memeliharakan aku pada jalan yang kujalani ini, dan dikaruniakan-Nya kepadaku makanan akan dimakan dan pakaian akan dipakai, dan aku pulang kelak dengan selamat ke rumah bapaku, niscaya Tuhanlah jadi Allahku; maka batu ini, yang telah kudirikan akan suatu tanda itu, menjadi sebuah bait Allah, maka aku akan mempersembahkan kepada-Mu dalam sepuluh asa dari pada segala sesuatu, yang Engkau karuniakan kepadaku. Maka Yakubpun berangkat dari sana, lalu berjalan menuju tanah orang Masyrik. Maka dilihatnya bahwasanya adalah sebuah perigi dalam padang itu, heran, maka adalah di sana tiga kawan kambing berkaparan pada sisinya, karena dari perigi itulah orang memberi minum akan segala kambing itu, maka adalah sebuah batu besar di atas mulut perigi itu. Maka dikumpulkan oranglah ke sana sekalian kawan binatangnya, lalu digulingkannya batu yang di atas mulut perigi itu, diberilah oleh mereka itu minum akan segala kambing, setelah itu dikembalikannyalah batu itu kepada mulut perigi itu pula kepada tempatnya. Maka kata Yakub kepada mereka itu: Hai saudara-saudaraku! dari mana kamu ini? Maka sahut mereka itu: Kami ini dari Haran. Maka katanya kepada mereka itu: Kenalkah kamu akan Laban bin Nahor? Maka sahut mereka itu: Kami kenal. Maka katanya kepada mereka itu: Adakah ia baik? Maka sahut mereka itu: Adalah ia baik; lihat, itulah Rakhel, anak perempuan, datang membawa kambing dombanya. Maka kata Yakub: Lihatlah, hari lagi siang, belum ketika mengumpulkan binatang; berilah minum akan segala kambing itu, lalu pergilah menggembalakan dia pula. Maka sahut mereka itu: Tiada boleh kami sebelum berkumpul semua kawan kambing itu dan digulingkan oranglah batu yang di atas mulut perigi itu, lalu kami beri minum akan segala kambing. Maka sementara lagi ia berkata-kata dengan mereka itu datanglah Rakhel membawa kambing domba bapanya, karena ia juga seorang gembala adanya. Demi dilihat oleh Yakub akan Rakhel, anak Laban, yaitu saudara ibunya, dan akan kambing Laban, saudara ibunya, datanglah Yakub hampir, lalu digulingkannyalah batu itu dari atas mulut perigi, diberinya minum akan kawan kambing Laban, saudara ibunya, dan diciumlah oleh Yakub akan Rakhel, serta menangislah ia dengan nyaring suaranya. Karena oleh Yakub diberitahu Rakhel, bahwa ia anak saudara bapanya, yaitu anak Ribkah; maka berlari-larilah Rakhel pergi memberitahu bapanya. Serta didengar oleh Laban akan kabar mengatakan Yakub, anak saudaranya, telah datang, maka berlarilah ia pergi mendapatkan dia, lalu dipeluknya serta diciumnya akan dia dan dibawanya akan dia masuk ke dalam rumahnya. Maka diceriterakanlah oleh Yakub segala hal ihwalnya kepada Laban. Maka kata Laban kepadanya: Bahwasanya engkaulah sedaging darah dengan aku. Maka duduklah Yakub sertanya genap satu bulan lamanya. Kemudian kata Laban kepada Yakub: Sebab engkau ini saudaraku, adakah patut kiranya engkau memperhambakan dirimu kepadaku dengan cuma-cuma? Katakanlah kepadaku apakah yang akan jadi upahmu. Maka adalah pada Laban dua anak perempuan: yang sulung bernama Lea dan yang bungsu itu Rakhel namanya. Maka Lea itu bermata biuku, tetapi Rakhel itu elok parasnya dan cantik sikapnya. Maka Yakubpun birahilah akan Rakhel, sebab itu katanya kepada Laban: Biarlah aku memperhambakan diriku kepadamu tujuh tahun lamanya karena Rakhel, anakmu yang bungsu itu. Maka kata Laban: Baik aku berikan dia kepadamu dari pada kuberikan kepada orang lain; tinggallah engkau dengan aku. Maka Yakubpun memperhambakanlah dirinya tujuh tahun lamanya oleh karena Rakhel, maka pada perasaannya tujuh tahun itulah seperti sedikit hari jua, oleh sebab birahinya akan dia. Maka kata Yakub kepada Laban: Berikanlah biniku, karena telah genaplah hariku, supaya aku didudukkan dengan dia. Maka oleh Laban dihimpunkanlah segala orang isi negeri itu, lalu diperbuatnyalah suatu perjamuan. Maka pada malam hari itupun diambilnya akan Lea, anaknya, lalu dihantarkannya kepada Yakub, maka Yakubpun bersetubuhlah dengan dia. Maka akan Lea, anaknya itu, diberikan Laban pula Zilpa, sahayanya perempuan, akan seorang sahaya baginya. Setelah pagi hari, sesungguhnya ia itulah Lea juga; sebab itu kata Yakub kepada Laban: Mengapa maka engkau berbuat akan daku demikian? Bukankah aku telah memperhambakan diriku kepadamu karena sebab Rakhel? Mengapa engkau menipukan daku? Maka sahut Laban: Dalam negeri kami ini tiada biasa orang berbuat demikian, yaitu memberikan yang bungsu itu dahulu dari pada yang sulung. Sampaikanlah olehmu tujuh hari bagi anakku ini, maka anak itu juga kuberikan kepadamu kelak karena pekerjaan yang kaukerjakan akan daku lagi tujuh tahun lamanya. Maka diperbuat oleh Yakub demikian, disampaikannyalah tujuh hari bagi perempuan ini, lalu oleh Laban diberikan Rakhel, anaknya itu, juga kepadanya akan bininya. Maka kepada Rakhel, anaknya, diberikan oleh Laban Bilha, sahayanya perempuan, akan seorang sahaya baginya. Maka duduklah pula Yakub dengan Rakhel, dan dikasihinyalah akan Rakhel terlebih dari pada kasihnya akan Lea, maka iapun memperhambakan dirinya kepada Laban pula tujuh tahun lagi. Maka apabila dilihat Tuhan akan hal Lea itu kebencian, maka dibukakannyalah rahimnya, tetapi Rakhel itu mandul adanya. Maka Leapun mengandunglah, lalu beranaklah ia laki-laki seorang, dinamainya akan dia Rubin, katanya: Bahwa telah ditilik Tuhan akan kesusahanku, maka sebab itulah sekarang lakiku kasih akan daku kelak. Maka mengandunglah pula ia, lalu beranaklah laki-laki seorang, maka katanya: Oleh sebab telah didengar Tuhan akan hal aku dibenci, maka ini lagi dikaruniakan-Nya kepadaku. Maka dinamainya akan kanak-kanak itu Simeon. Maka mengandunglah pula ia, lalu beranaklah laki-laki seorang, katanya: Bahwa sekarang, pada sekali ini, lakiku akan berdamping dengan aku, sebab sudah kuperanakkan baginya laki-laki tiga orang; maka oleh sebab itulah dinamainya akan kanak-kanak itu Lewi. Maka mengandunglah ia pula, lalu beranaklah laki-laki seorang, maka katanya: Pada sekali ini aku hendak memuji Tuhan; maka oleh sebab itulah dinamainya akan kanak-kanak itu Yehuda. Maka berhentilah ia dari pada beranak. Hata, tatkala dilihat oleh Rakhel akan hal tiada ia beranak bagi Yakub itu, maka cemburuanlah Rakhel akan abangnya, lalu katanya kepada Yakub: Berikan apalah akan daku anak; jikalau tidak, maka matilah aku ini. Maka marahlah Yakub akan Rakhel, serta katanya: Aku ini ganti Allahkah, yang menahankan dikau dari pada berbuah rahimmu? Maka kata Rakhel: Lihat, inilah sahayaku Bilha, hendaklah engkau bersetubuh dengan dia, maka ia akan beranak ditumpuanku, supaya akupun beroleh anak dari padanya. Maka diberikannyalah akan dia Bilha, sahayanya itu, akan gundiknya, lalu Yakubpun bersetubuhlah dengan dia. Maka mengandunglah Bilha, lalu beranaklah ia bagi Yakub laki-laki seorang. Maka kata Rakhel: Bahwa telah dibenarkan Allah akan halku dan lagi telah diterimanya permintaanku dan dikaruniakannya seorang anak laki-laki kepadaku; maka sebab itu dinamainya akan kanak-kanak itu Dan. Maka Bilha sahaya Rakhel itupun mengandunglah pula, lalu beranaklah ia laki-laki yang kedua bagi Yakub. Maka kata Rakhel: Bahwa aku telah bergumul dengan abangku beberapa pergumulan yang keras dan aku telah mengalahkan dia; lalu dinamainya akan kanak-kanak itu Naftali. Maka apabila dilihat oleh Lea akan hal dirinya telah berhenti dari pada beranak, maka diambilnya akan Zilpa, sahayanya, diberikannya kepada Yakub akan gundiknya. Maka beranaklah Zilpa, sahaya Lea itu, bagi Yakub laki-laki seorang. Lalu kata Lea: Selamat baginya; maka dinamainya akan kanak-kanak itu Gad. Kemudian beranaklah Zilpa, sahaya Lea itu, laki-laki yang kedua bagi Yakub. Maka kata Lea: Berbahagialah kiranya aku, oleh karena segala orang perempuan kelak akan mengatakan aku selamat. Maka dinamainyalah akan kanak-kanak itu Asyer. Bermula, maka pada musim memotong gandum berjalanlah Rubin ke luar, maka didapatinya akan buah dudayim di padang itu, lalu dibawanyalah akan dia kepada Lea, ibunya. Maka kata Rakhel kepada Lea: Berikan apalah akan daku dari pada buah dudayim anakmu itu. Maka sahut Lea kepadanya: Belumkah cukup engkau sudah mengambil lakiku? Maukah pula engkau mengambil buah dudayim anakku itu? Maka kata Rakhel: Oleh sebab itulah ia akan beseketiduran dengan dikau pada malam ini karena buah dudayim anakmu itu. Hata, apabila datanglah Yakub dari ladang pada petang hari, maka keluarlah Lea pergi mendapatkan dia sambil katanya: Haruslah engkau singgah kepadaku, karena sesungguhnya aku telah mengupah engkau dengan buah dudayim anakku. Maka berseketiduranlah ia dengan dia pada malam itu. Maka didengar Allah akan permintaan doa Lea, sehingga iapun mengandunglah, lalu beranaklah bagi Yakub laki-laki yang kelima. Maka kata Lea: Bahwa telah diberikan Allah upahku kepadaku, sebab sudah kuberikan sahayaku kepada lakiku. Maka dinamainya akan kanak-kanak itu Isakhar. Maka Lea mengandung pula, lalu beranaklah laki-laki yang keenam bagi Yakub. Maka kata Lea: Bahwa telah dikaruniakan Allah kepadaku suatu anugerah yang baik; sekarang ini lakiku akan tinggal sertaku, oleh karena aku telah beranakkan baginya enam orang anaknya laki-laki. Maka dinamainya akan kanak-kanak itu Zebulon. Kemudian beranaklah ia perempuan seorang, dinamainya akan dia Dinah. Arakian, maka diingatlah Allah akan Rakhelpun dan didengarnya akan doanya, lalu dibukakannyalah rahimnya. Maka mengandunglah ia, lalu beranaklah ia laki-laki seorang, maka katanya: Bahwa telah dihapuskan Allah akan kecelaanku. Maka dinamainya akan kanak-kanak itu Yusuf serta katanya: Tuhan akan menambahi dia bagiku dengan seorang anak laki-laki yang lain pula. Maka pada sekali peristiwa, yaitu setelah sudah diperanakkan Rakhel akan Yusuf, maka kata Yakub kepada Laban: Berilah kiranya aku pergi, supaya aku pulang ke tempatku dan ke negeriku. Berikanlah bini-biniku dan anak-anakku, yang telah kuperoleh dengan memperhambakan diriku kepadamu, supaya boleh aku pergi; karena engkau mengetahui akan jasaku, yang telah kulakukan kepadamu itu. Maka sahut Laban akan dia: Biar kiranya aku beroleh kasihan dari padamu, karena telah nyatalah kepadaku, bahwa Tuhan memberkati akan daku itupun oleh karenamu juga. Dan lagi kata Laban: Katakanlah kepadaku, apakah akan jadi upahmu, maka aku akan memberikan dia. Maka sahut Yakub akan dia: Bahwa engkau mengetahui akan perihal aku memperhambakan diriku kepadamu dan bagaimana jadinya segala binatangmu, yang di bawah tanganku. Karena sedikit yang ada padamu dahulu dari pada datangku, ia itu telah bertambah-tambah sampai menjadi banyak; maka Tuhan telah memberi berkat akan dikau selamanya aku memerintahkannya, maka sekarang bilakah pula aku mengerjakan rumahku sendiri? Maka kata Laban: Apakah yang hendak kuberikan kepadamu? Maka sahut Yakub: Satupun tak usah kauberikan daku, jikalau engkau hendak berbuat akan daku demikian ini, maka aku hendak menggembalakan dan menunggui segala kawan kambingmu pula. Pada hari ini akan aku melalui segala kawan binatangmu serta kuasingkan dari padanya tiap-tiap yang berintik dan berbelang, maka segala binatang yang perang di antara segala domba dan yang berbelang dan berintik di antara segala kambing ia itu akan menjadi upahku. Maka kebenaranku itu kelak menjadi saksi akan daku pada hari esok, apabila engkau datang memeriksai upahku: tiap-tiap suatu yang tiada berintik atau berbelang di antara segala kambing dan yang warna perang di antara segala domba itu, ia itulah akan dibilangkan curianku. Maka sahut Laban: Sesungguhnya jadilah seperti katamu ini. Maka pada hari itu juga diasingkannyalah segala kambing jantan yang bercorak dan berbelang dan segala kambing betina yang berintik dan berbelang dan segala yang berbelang putih, dan segala yang perang warnanya di antara segala domba, sekalian itu diserahkannya ke tangan anak-anaknya. Maka dijauhkan Laban sekalian itupun tiga hari perjalanan jaraknya dengan tempat Yakub, maka Yakubpun menggembalakan segala kawan domba Laban yang lain itu. Maka oleh Yakub diambil beberapa ranting dari pada pohon hawar yang hijau-hijau dan dari pada pohon bondok dan kastal, dikupaskannya sampai bercorak-corak putih dan kelihatannyalah putihnya, yang pada ranting-ranting itu. Maka ranting-ranting yang telah dikupaskannya itu diletakkannya dalam lopak-lopak air, dalam palung-palung tempat kambing domba datang minum, di hadapan segala kawan binatang pada masa ia itu hendak berbekak, di tempat kawan-kawan kambing itu datang minum. Setelah berbekak segala kawan kambing hampir dengan ranting-ranting itu, maka beranaklah ia ada yang becorak, ada yang berintik, ada yang berbelang. Maka diasingkan Yakub segala anak domba itu, lalu dipalingkannyalah muka segala kawan kambing itu kepada yang bercorak dan segala yang perang di antara segala kawan kambing Laban, maka demikian diperolehnya beberapa kawan kambing bagi dirinya, yang tiada dicampurkannya dengan segala kawan kambing Laban. Maka jadilah seberapa kali berbekaklah kawan-kawan binatang itu pada musim apabila terbiaklah ia, maka diletakkan Yakub ranting-ranting itu dalam lopak-lopak air, supaya berbekak ia hampir dengan ranting-ranting itu. Tetapi pada musim segala binatang itu lemah tiada diletakkannya; demikianlah segala binatang yang lemah itu jadilah bahagian Laban dan yang kuat-kuat itu jadilah Yakub punya. Maka makin lebih bertambah-tambah kekayaan Yakub, sehingga adalah padanya beberapa berapa kawan kambing domba dan beberapa berapa hamba sahaya dan beberapa berapa unta dan keledai. Kalakian, maka kedengaranlah kepada Yakub segala perkataan anak laki-laki Laban, katanya: Bahwa si Yakub itu telah mengambil segala sesuatu yang bapa kita punya dan dari pada barang yang bapa kita punya itu telah dijadikannya segala kemuliaan ini. Dan lagi dipandang Yakub akan muka Laban bahwa sesungguhnya ia itu tiada sama baik kepadanya seperti dahulu. Maka firman Tuhan kepada Yakub: Pulanglah engkau ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaum keluargamu, maka Aku menyertai akan dikau. Lalu disuruh Yakub panggil Rakhel dan Lea datang ke padang, ke tempat segala kawan kambingnya. Maka kata Yakub kepadanya: Telah kupandang muka bapamu itu tiada sama baik kepadaku seperti dahulu, tetapi telah disertai Allah bapaku juga akan daku. Maka kamu ketahui, bahwa dengan sekuat-kuatku kuperhambakan diriku kepada bapamu. Tetapi bapamu telah menipu akan daku, diubahkannya upahku sampai sepuluh kali, tetapi tiada diluluskan Allah akan dia berbuat jahat akan daku. Apabila katanya: Segala binatang yang berbelang itu akan jadi upahmu, maka segala kawan binatang itupun beranaklah yang berbelang-belang, dan apabila katanya: Segala yang bercorak itu akan jadi upahmu, maka beranaklah segala kawan binatang itu bercorak-corak. Demikianlah telah dirampas Allah akan kawan binatang bapamu, diberikannya kepadaku; Karena pada sekali peristiwa tatkala berbekaklah kawan binatang itu, maka kuangkat mata, lalu kulihat dalam mimpiku, bahwa sesungguhnya segala kambing jantan yang menjantani kambing betina itu ada bercorak dan berbelang dan berintik-rintik. Maka kata Malaekat Tuhan Allah kepadaku dalam mimpi: Hai Yakub! Maka sahutku: Sahaya. Lalu kata-Nya: Sekarang angkatlah matamu, lihatlah segala kambing jantan, yang menjantani kambing betina itu bercorak dan berbelang dan berintik-rintik, karena telah Kulihat segala perbuatan Laban akan dikau itu. Bahwa Aku inilah Allah Bait-el, tempat engkau mencurahkan minyak kepada batu tanda, yaitu tempat engkau telah bernazar kepada-Ku, maka sekarangpun bangunlah engkau, keluarlah dari negeri ini dan pulanglah engkau ke negeri kaum keluargamu. Maka sahut Rakhel dan Lea kepadanya, katanya: Adakah lagi bagi kami bahagian atau barang pusaka dalam rumah bapa kami? Bukankah kami ini dibilangkan olehnya bagaikan orang helat? karena telah dijualnya kami dan segala harta kamipun telah dimakannya habis. Karena segala kekayaan, yang telah dirampas Allah dari pada bapa kami, ia itulah kami punya dan anak-anak kami punya; maka sekarangpun baiklah kauperbuat segala sesuatu, yang firman Allah kepadamu itu. Setelah itu maka bangunlah Yakub, lalu dinaikkannya segala anak bininya ke atas unta, dan dibawanyalah akan segala binatangnya dan segala harta benda yang telah diperolehnya, yaitu kawan binatang miliknya, yang telah diperolehnya di Padan-Aram, hendak pergi mendapatkan Ishak, bapanya, ke negeri Kanaan. Hata, maka Labanpun sudah pergi mengguntingkan bulu dombanya; lalu dicuri Rakhel akan berhala bapanya. Maka Yakubpun pergilah diam-diam, tiada diberinya tahu Laban, orang Aram itu, ia hendak pergi. Maka larilah Yakub dengan segala sesuatu yang padanya, maka berangkatlah ia, lalu menyeberang sungai serta berjalan menuju ke gunung Gilead. Maka selang tiga hari dikabarkan oranglah kepada Laban, mengatakan: Yakub sudah lari. Maka dibawa Laban segala saudaranya bersama-sama, lalu diusirnya akan dia sejauh perjalanan tujuh hari; maka didapatinya akan dia di gunung Gilead. Tetapi datanglah Allah kepada Laban, orang Aram itu, pada malam dalam mimpi, firman-Nya: Ingat baik-baik; jangan engkau berkata-kata denga Yakub itu baik atau jahat. Setelah itu maka Yakubpun didapatilah oleh Laban. Maka Yakub telah mendirikan kemahnya di atas gunung itu, dan Laban serta segala saudaranyapun mendirikan kemahnya di atas gunung Gilead itu. Maka kata Laban kepada Yakub: Apa macam perbuatanmu ini, maka diam-diam engkau lari dan anak-anakkupun kaubawa seperti orang yang ditawan dengan pedang. Apakah sebabnya maka engkau lari diam-diam dan meninggalkan daku curi-curi dengan tiada memberitahu aku, supaya boleh kuhantarkan dikau dengan sukahati dan dengan nyanyi dan bunyi gendang kecapi? Dan lagi tiada kauberi aku mencium anak-anakku laki-laki dan perempuan? Bahwa dengan demikian telah kauperbuat suatu pekerjaan yang bodoh. Adalah juga kuasa pada tanganku akan berbuat jahat kepadamu, tetapi malam tadi Allah bapamu telah berfirman kepadaku, firman-Nya: Ingat baik-baik; jangan engkau berkata-kata dengan Yakub atau baik atau jahat. Maka sekarangpun engkau hendak pergi, karena sangatlah rindu engkau akan rumah bapamu, mengapa maka engkau mencuri berhalaku? Maka sahut Yakub kepada Laban, katanya: Sesungguhnya takutlah aku, serta kataku: Kalau-kalau engkau mengambil anak-anakmu pula dari padaku dengan keras. Maka kepada barangsiapa engkau mendapat berhalamu itu, janganlah ia hidup lagi. Selidikilah olehmu di hadapan segala saudara kita kalau ada padaku barang sesuatu yang milikmu; ambillah dia. Tetapi tiada diketahui Yakub akan hal Rakhel yang telah mencurinya. Maka masuklah Laban ke dalam kemah Yakub dan ke dalam kemah Lea dan ke dalam kemah kedua sahaya perempuan itu, tetapi suatupun tiada didapatinya. Kemudian keluarlah ia dari dalam kemah Lea, lalu masuk ke dalam kemah Rakhel. Tetapi oleh Rakhel sudah diambil akan patung itu, dimasukkannya ke dalam pelana unta, lalu duduklah ia di atasnya. Maka diselidikilah oleh Laban pada segenap kemah itu, suatupun tiada didapatinya. Maka kata Rakhel kepada bapanya: Janganlah kiranya tuan amarah sebab tiada hamba boleh bangun di hadapan tuan, karena adat perempuan ada berlaku atas hamba. Maka diselidikinya kemah itupun, tiada didapatinya akan patungnya. Maka berbangkitlah amarah Yakub serta berbantahlah ia dengan Laban; maka kata Yakub kepada Laban: Apakah salahku dan apakah dosaku, maka engkau mengejar akan daku dengan panas hatimu. Apabila diraba-raba olehmu akan segala barang-barangku, apakah yang telah kaudapat dari pada segala benda isi rumahmu? Letakkanlah dia di sini di hadapan segala saudaraku dan saudaramu, biar dihukumkan oleh mereka itu antara kita berdua. Maka telah dua puluh tahun ini lamanya aku bersama-sama dengan dikau, bahwa dombamu betina dan kambingmu betina tiada gugur anaknya dan yang jantan dalam kawan dombamupun tiada kumakan. Yang mana telah koyak tiada kubawa kepadamu, melainkan ia itu kuganti, dan yang mana dicuri pada siang atau dicuri pada malam ia itu telah kautempuhkan kepadaku. Adalah halku pada siang hari dihanguskan oleh panas terik dan pada malam dirusakkan oleh sejuk, sehingga tidurpun hilanglah dari pada mataku. Maka sekarangpun dua puluh tahun aku dalam rumahmu: empat belas tahun lamanya aku memperhambakan diriku kepadamu karena kedua anakmu dan enam tahun karena kawan binatangmu, maka sampai sepuluh kali engkau telah mengubahkan upahku. Jikalau kiranya Allah bapaku, yaitu Allah Ibrahim dan yang kehormatan Ishak itu, tiada menyertai akan daku, niscaya sekarang engkau melepaskan daku pergi dengan hampa juga. Bahwa telah ditilik Allah akan dukacitaku dan akan kelelahan kedua belah tanganku ini, maka Ialah yang telah menegurkan dikau malam tadi. Maka sahut Laban kepada Yakub, katanya: Bahwa anak-anak perempuan inilah anakku dan segala anak-anak inipun anakku dan segala kawan binatang inipun kawan binatangku dan segala sesuatu yang kaulihat di sini ia itu aku punya; tetapi pada hari ini hendak kupengapakan anakku perempuan ini dan segala anak-anaknya, yang telah diperanakkannya? Sekarangpun marilah kita membuat suatu perjanjian antara aku dengan dikau, ia itu akan menjadi suatu kesaksian antaraku dengan dikau. Maka diambil oleh Yakub sebuah batu, lalu didirikannya akan suatu tanda. Maka kata Yakub kepada saudara-saudaranya: Himpunkanlah batu. Maka diambil oleh mereka itu akan beberapa batu, lalu dijadikannya suatu timbunan, maka makanlah mereka itu di sana di atas timbunan batu itu. maka dinamai oleh Laban akan dia Yagar-sahaduta; tetapi Yakub menamai akan dia Galed. Maka kata Laban: Bahwa pada hari ini timbunan batu ini menjadi saksi antara aku dengan dikau. Maka sebab itu dinamainya Galed, dan lagi Mizpa, karena katanya: Hendaklah Tuhan menunggu antara aku dengan dikau, setelah kita bercerai seorang dengan seorang. Jikalau kiranya engkau menganiayai anak-anakku dan engkau berbinikan yang lain dari pada anakku, bahwa seorangpun tiada serta, tetapi ingatlah, Allah juga akan menjadi saksi antara aku dengan dikau. Dan lagi kata Laban kepada Yakub: Lihatlah akan timbunan ini dan akan batu tanda ini, yang kudirikan antara aku dengan dikau; maka timbunan ini menjadi saksi dan batu tanda inipun menjadi saksi, bahwa aku ini tiada akan melangkah timbunan ini mendapatkan dikau, dan engkaupun tiada akan melangkah timbunan dan batu tanda ini mendapatkan daku dengan berniat jahat. Bahwa Allah Ibrahim dan Allah Nahor dan Allah bapa mereka itu menjadi hakim antara kita. Lalu bersumpahlah Yakub demi Yang kehormatan Ishak, bapanya. Maka dipersembahkanlah oleh Yakub suatu korban sembelihan di atas bukit itu, dan dipanggilnya segala saudaranya datang makan sehidangan; maka mereka itupun makanlah, lalu bermalamlah di atas gunung itu. Maka pagi-pagi bangunlah Laban, diciumnya anak-anaknya laki-laki dan perempuan serta diberkatinya akan mereka itu, lalu Labanpun berjalanlah pulang ke tempatnya. Maka Yakubpun langsung berjalan, lalu bertemulah dengan dia beberapa malaekat Allah. Demi dilihat Yakub akan mereka itu, maka katanya: Bahwa inilah balatentara Allah; maka dinamainya akan tempat itu Mahanaim. Maka oleh Yakub disuruhkan beberapa utusan berjalan dahulu mendapatkan Esaf, saudaranya, ke tanah Seir, yaitu negeri Edom. Maka dipesannyalah kepada mereka itu, katanya: Demikian katakanlah olehmu kepada Esaf, tuanku: Bahwa sembah hambamu, Yakub, demikian: Hamba telah menumpang dengan Laban selaku orang dagang, dan hamba tinggal sertanya sampai sekarang ini. Maka adalah pada hamba lembu dan keledai dan kambing domba dan sahaya laki-laki dan perempuan, maka inilah hamba suruh permaklumkan kepada tuan, supaya hamba beroleh kasihan dari pada pemandangan tuan. Maka utusan itupun kembalilah kepada Yakub, katanya: Bahwa kami telah berjumpa dengan Esaf, saudaramu, maka iapun datang mendapatkan dikau, dan adalah empat ratus orangpun sertanya. Maka takutlah Yakub sangat serta dengan gentarnya, maka segala orang yang sertanya dan segala kambing dan lembu dan untapun dibaginyalah dua pasukan, karena katanya: Jikalau kiranya Esaf datang menempuh akan satu pasukan serta dialahkannya, maka pasukan yang tinggal itu boleh lari terlepas. Maka sembah Yakub: Ya Allah nenekku Ibrahim, ya Allah bapaku Ishak, ya Tuhan yang telah berfirman kepadaku demikian: Pulanglah engkau ke negerimu dan kepada kaum keluargamu, maka Aku akan berbuat baik akan dikau. Bahwa hamba ini tiada patut beroleh sedikitpun dari pada segala kebajikan dan setia, yang telah Tuhan lakukan akan hamba Tuhan ini; karena dengan tongkat hamba ini jua hamba telah menyeberang sungai Yarden, maka sekarang hamba telah menjadi dua pasukan! Sentakkanlah kiranya hamba dari dalam tangan saudara hamba, dari dalam tangan Esaf, karena takutlah hamba akan dia, kalau-kalau ia datang menyerang akan hamba dan akan ibu dengan anak-anaknya. Bukankah Tuhan telah berfirman demikian: Sesungguhnya Aku hendak berbuat baik akan dikau dan menjadikan benihmu seperti kersik di laut, yang tiada terpermanai banyaknya. Maka Yakubpun bermalamlah di sana pada malam itu juga, maka diambilnyalah dari pada barang yang dekat tangannya akan hadiah bagi Esaf, saudaranya, yaitu kambing betina dua ratus ekor, dan kambing jantan dua puluh ekor, dan domba betina dua ratus ekor, dan domba jantan dua puluh ekor, dan unta betina yang menyusui serta dengan anaknya tiga puluh ekor, dan lembu betina empat puluh ekor, dan lembu jantan sepuluh ekor, dan keledai betina dua puluh ekor, dan keledai jantan sepuluh ekor. Maka sekalian itu diserahkannya ke tangan hamba-hambanya, tiap-tiap kawan binatang itu sendiri-sendiri, lalu kata Yakub kepada segala hambanya: Berjalanlah kamu dahulu dari padaku, berilah berjarak antara kawan dengan kawan itu. Maka dipesannya kepada yang pertama, katanya: Apabila engkau berjumpa dengan Esaf, saudaraku, dan ditanyakannya dikau, katanya: Siapa punya orang engkau? dan engkau hendak ke mana? dan siapa punya sekalian yang di hadapanmu ini? Hendaklah kausahut: Ia ini Yakub, hamba tuan, punya, suatu hadiah yang dikirimkannya kepada Esaf, tuan hamba, bahwa sesungguhnya adalah ia sendiripun di belakang kami. Maka demikian juga pesannya kepada yang kedua dan yang ketiga, serta kepada sekalian yang mengiringkan kawan-kawan binatang itu, katanya: Demikian hendaklah kamu katakan kelak kepada Esaf, apabila kamu berjumpa dengan dia. Hendaklah kamu katakan: Sesungguhnya hambamu Yakub itupun ada di belakang. Karena kata Yakub dalam hatinya: Aku hendak memadamkan amarahnya dengan suatu hadiah, yang diantar dahulu dari pada datangku; kemudian kelak aku berjumpa dengan dia, mudah-mudahan diterimanya akan daku. Maka demikianlah hadiah itu dihantar dahulu dari padanya, tetapi ia sendiri bermalamlah pada malam itu di tempat perhentiannya. Maka bangunlah ia pada malam itu juga, diambilnya akan kedua bininya dan kedua sahayanya dan kesebelas anak-anaknya, lalu menyeberanglah ia di pangkalan tambang sungai Yabok. Maka dibawanya akan mereka itu, disuruhnya menyeberang sungai dan dibawanyalah akan segala sesuatu yang ada padanya itupun ke seberang. Melainkan tinggallah Yakub seorang-orangnya, maka adalah seorang laki-laki bergumul dengan dia sampai terbit fajar. Maka apabila dilihat orang itu akan hal tiada dapat dialahkannya Yakub, maka dipegangnyalah akan pangkal paha Yakub, lalu pangkal paha Yakub itupun tergeliat dalam ia bergumul dengan dia. Maka katanya: Lepaskanlah aku karena fajar sudah merekah; tetapi kata Yakub kepadanya: Tiada engkau kulepaskan sebelum engkau memberkati aku. Maka kata orang itu kepadanya: Siapa namamu? Maka jawabnya: Yakub. Maka kata orang itu: Tiada lagi engkau bernama Yakub, melainkan Israel, karena telah engkau berlaku seperti seorang raja di hadapan Allah dan kepada manusia, dan engkau sudah menang. Maka bertanya Yakub, katanya: Katakanlah kiranya namamupun. Maka sahutnya: Mengapa engkau bertanyakan namaku? Maka diberkatinyalah akan dia di sana. Maka dinamai oleh Yakub akan tempat itu Peniel, karena katanya: Sudah kulihat Allah muka dengan muka, maka nyawaku selamatlah. Maka setelah dilaluinya Peniel itu mataharipun terbitlah, maka Yakubpun timpanglah pahanya. Sebab itu sampai pada hari ini tiada dimakan oleh bani Israel akan urat kerukut, yang pada pangkal paha, sebab telah dipegangnya pangkal paha Yakub pada tempat urat kerukut itu. Hata, maka Yakubpun mengangkatlah matanya, lalu dilihatnya bahwa sesungguhnya datanglah Esaf dan empat ratus orang itupun sertanya. Maka dibagilah oleh Yakub segala anak-anaknya itu kepada Lea dan kepada Rakhel dan kepada kedua orang sahaya itu. Maka ditaruhnya akan kedua orang sahaya itu serta dengan anak-anaknya pada hulu, dan Lea serta dengan anak-anaknya itu di belakang sedikit dan Rakhel serta dengan Yusuf itu di belakang sekali. Maka ia sendiripun berjalanlah pada hulu mereka itu, lalu sujud ke bumi tujuh kali sehingga hampirlah sampai ia kepada saudaranya. Maka berlarilah Esaf datang mendapatkan dia, lalu didekapnya akan dia dan dipeluknya lehernya serta diciumnya akan dia, maka bertangis-tangisanlah keduanya. Maka serta diangkat Esaf matanya terlihatlah ia akan segala perempuan dan anak-anak itu, lalu katanya: Siapakah orang-orang ini yang sertamu? Maka sahut Yakub: Inilah anak-anak yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba. Maka kedua sahaya itu serta dengan anak-anaknya datanglah hampir, lalu sujudlah mereka itu. Maka datanglah pula Lea serta dengan anak-anaknya, lalu sujud, kemudian datanglah Yusuf dan Rakhel, keduanyapun sujud. Maka kata Esaf: Apakah maunya segala kawan binatang yang telah bertemu dengan aku itu? Maka sahut Yakub: Ia itu akan mendapat kasihan dari pada pemandangan tuan. Maka kata Esaf: Hai adikku, adalah cukup padaku, biarlah tinggal padamu barang yang engkau punya. Maka sahut Yakub: Janganlah kiranya demikian, tegal sekarang hamba sudah mendapat kasihan dari pada tuan, hendaklah tuan terima juga hadiah ini dari pada tangan hamba, karena adapun hamba melihat muka tuan itu serasa hamba melihat wajah Allah, serta tuanpun berkenan akan hamba. Terima apalah berkat hamba, yang telah dihantarkan kepada tuan, karena telah dikaruniakan Allah akan hamba dan adalah cukup pada hamba. Maka diajak-ajaknya juga akan dia, lalu diterimanyalah. Maka kata Esaf: Baiklah kita berangkat berjalan, biarlah aku berjalan di hadapanmu. Tetapi sahut Yakub kepadanya: Maklumlah tuan bahwa anak-anak ini lemah lembut, dan lagi serta hambapun adalah kambing dan lembu yang menyusui anaknya, jikalau kiranya dihalau orang akan dia sehari jua lamanya, niscaya segala kawan binatang itu akan mati kelak. Hendaklah kiranya tuan berjalan dahulu dari pada hamba, maka hamba akan berangsur-angsur perlahan-lahan setuju dengan jalan pekerjaan hamba dan dengan jalan budak-budak ini, sehingga sampailah hamba kepada tuan di Seir. Maka kata Esaf: Biarlah sekarang aku tinggalkan padamu beberapa orang dari pada segala rakyat yang sertaku. Maka ujar Yakub: Mengapa demikian? Biarlah kiranya hamba mendapat kasihan dari pada tuan. Setelah itu maka pulanglah Esaf pada hari itu juga menuju jalan ke Seir. Maka Yakubpun berjalanlah ke Sukot, lalu diperbuatnya di sana kandang akan segala binatangnya, maka sebab itulah dinamai orang akan tempat itu Sukot. Maka datanglah Yakub dengan selamat sampai ke Sikhem, yaitu sebuah negeri di tanah Kanaan, pada masa ia datang dari Padan-Aram; maka didirikannya kemahnya bertentangan dengan negeri itu. Maka dibelinyalah sekeping tanah, tempat yang didirikannya kemahnya itu, kepada anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dengan seratus keping perak. Maka di situlah didirikannya sebuah mezbah dan dinamainya akan dia: Allah Israel itulah Allah yang Mahakuasa adanya. Sebermula, maka Dinah, anak perempuan Lea, yang diperanakkannya bagi Yakub itu, keluarlah hendak melihat anak-anak perempuan negeri itu. Maka terlihatlah oleh Sikhem bin Hemor, orang Hewi, raja negeri itu, akan dia, lalu dilarikannyalah dan berseketiduranlah dengan dia, digagahinya akan dia. Maka hatinyapun lekatlah pada Dinah, anak Yakub itu, serta birahilah ia akan anak dara itu, maka iapun membujuk-bujuk hati anak dara itu. Maka berkata Sikhem kepada Hemor, bapanya, katanya: Ambilkanlah aku anak dara ini akan isteriku. Maka kedengaranlah kabar kepada Yakub mengatakan Sikhem telah mempercabuli Dinah, anaknya, sementara segala anak-anaknya laki-laki ada di padang serta dengan segala binatangnya; maka diamlah Yakub sampai datang mereka itu. Maka keluarlah Hemor, bapa Sikhem itu, pergi mendapatkan Yakub hendak berbicara dengan dia. Maka apabila datanglah anak-anak Yakub dari padang dan didengarnya hal itu, maka sakit hatilah mereka itu serta marahlah ia sangat, sebab Sikhem telah membuat suatu perkara bodoh dalam Israel, yaitu dipercabulnya anak Yakub, yang sekali-kali tiada patut diperbuatnya. Maka berbicaralah Hemor dengan mereka itu, katanya: Bahwa anakku Sikhem birahi akan anakmu; berikanlah kiranya dia akan isterinya. Dan hendaklah kiranya kamu berbesan dengan kami, yaitu, berikanlah anak-anak perempuan kamu kepada kami dan ambillah anak-anak perempuan kami akan dirimu. Dan hendaklah kiranya kamu duduk dengan kami, bahwa tanah ini adalah di hadapanmu, duduklah dan berkelilinglah kamu dan ambillah milik dalamnya. Dan lagi kata Sikhem kepada bapa dan kakak adik anak perempuan itu: Biarlah kiranya hamba beroleh kasihan dari pada tuan-tuan, maka barang sesuatu yang tuan-tuan kehendaki itu hamba berikan kelak. Pintalah dari pada hamba beberapa banyak isi kawin dan hadiahpun, maka hamba akan memberikan dia seperti yang tuan-tuan kehendaki, tetapi berikanlah kepada hamba juga anak dara itu akan bini hamba. Maka disahut oleh anak-anak Yakub kepada Sikhem dan Hemor, bapanya dengan tipunya, sebab telah dipercabulnya Dinah, saudara mereka itu. Maka kata mereka itu kepadanya: Tiada boleh kami berbuat perkara yang demikian, yaitu memberikan saudara kami kepada seorang kulup, karena ia itulah suatu kecelaan atas kami. Hanya atas seperkara ini sahaja bolehlah kami menurut kehendakmu, yaitu jikalau kamu sama seperti kami dan segala orang laki-laki di antara kamu itu disunatkan. Baharulah boleh kami memberikan anak-anak perempuan kami kepada kamu dan anak-anak perempuan kamu kami ambil akan kami dan kamipun akan duduk dengan kamu dan bolehlah menjadi sebangsa jua. Tetapi jikalau tiada kamu menurut akan kata kami dalam perkara sunat itu, tak dapat tiada kami ambil akan anak kami, lalu kami akan berjalan pergi. Maka segala kata mereka itu berkenanlah kepada Hemor dan kepada Sikhem bin Hemor itu. Maka orang muda itupun mengerjakan perkara ini dengan tiada bertangguh lagi, karena sangat birahilah ia akan anak Yakub itu; dan lagi ialah seorang yang mulia terlebih dari pada segala orang isi rumah bapanya. Maka datanglah Hemor dan Sikhem, anaknya, ke pintu negerinya, lalu berbicaralah keduanya dengan segala orang isi negerinya, katanya: Bahwa segala orang ini hendak bersahabat dengan kita, sebab itu biarlah mereka itu duduk di negeri ini dan beridar-idar dalamnya, karena sesungguhnya tanah itu cukup luas bagi mereka itupun, maka anak-anaknya perempuan hendaklah kita ambil akan bini kita dan anak-anak perempuan kita hendaklah kita berikan mereka itu. Tetapi atas janji seperkara ini sahaja mereka itu mau menurut kehendak kita dan duduk dengan kita akan menjadi sebangsa jua, yaitu jikalau segala orang laki-laki di antara kita dikhatankan, seperti mereka itupun berkhatan adanya. Bukankah kelak segala lembu kambing dan segala harta bendanya dan segala binatangnya menjadi kita punya? Hanya biarlah kiranya kita menurut kehendaknya, maka mereka itu akan duduk dengan kita. Maka dibenarkanlah oleh segala orang yang keluar dari pada pintu negeri itu akan kata Hemor dan Sikhem, anaknya, lalu masing-masing orang laki-lakipun dikhatankanlah, yaitu segala orang yang keluar dari pada pintu negeri itu. Setelah sampai tiga hari, sedang mereka itu dalam penyakit, maka diambil oleh kedua anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi saudara Dinah itu, masing-masing akan pedangnya, lalu masuklah ia menyerang negeri itu dengan gembiranya serta dibunuhnyalah segala orang laki-laki itu. Maka Hemor dan Sikhem anaknya itupun dibunuhnyalah dengan mata pedang dan diambilnyalah Dinah dari dalam rumah Sikhem, lalu keluarlah mereka itu pulang. Setelah sudah segala orang itu dibunuh, maka datanglah segala anak laki-laki Yakub menjarah rayah dalam negeri itu sebab saudara mereka itu telah dipercabul oranglah. Maka segala kambingnya dan lembunya dan segala keledainya dan barang yang ada dalam negeri dan barang yang ada di padang sekalian itu dirampasnyalah. Maka segala hartanya dan segala anak-anaknya dan segala bininyapun ditawaninyalah dan dijarahnya akan segala sesuatu yang dalam rumah adanya. Maka kata Yakub kepada Simeon dan Lewi: Bahwa kamu telah mengharu-birukan daku dan membusukkan namaku di antara segala orang yang mendiami negeri ini, yaitu di antara orang Kanani dan di antara orang Ferizi; maka kita ini orang yang sedikit jua bilangannya, jikalau dikerahkan mereka itu kawan-kawannya hendak melawan kita, tak dapat tiada dialahkannya akan daku dan dibinasakannya aku serta dengan segala isi rumahkupun. Maka sahut mereka itu: Patutkah dibuatnya akan saudara kami seperti akan seorang sundal? Sebermula, maka firman Allah kepada Yakub: Berangkatlah engkau mudik ke Bait-el, diamlah di sana dan perbuatkanlah di sana sebuah mezbah bagi Allah, yang telah kelihatan kepadamu tatkala engkau lari dari hadapan Esaf, abangmu. Lalu kata Yakub kepada orang-orang isi rumahnya dan kepada segala bangsa yang sertanya: Buanglah segala berhala orang helat yang ada di antara kamu, dan sucikanlah diri kamu dan tukarkanlah segala pakaian kamu. Marilah kita berjalan mudik ke Bait-el, karena aku hendak memperbuat sebuah mezbah di sana bagi Allah, yang telah mendengar akan suaraku pada masa kesukaranku dan yang menyertai akan daku pada jalan yang telah kujalani itu. Maka diberikanlah oleh mereka itu kepada Yakub segala berhala orang helat yang didapatinya dan segala anting-anting yang pada telinganya, maka oleh Yakub disembunyikan sekalian itu dalam tanah di bawah pohon kayu jati, yang dekat negeri Sikhem itu. Lalu berjalanlah mereka itu, maka didatangkan Allah suatu ketakutan atas segala negeri yang keliling mereka itu, sehingga tiada dikejarnya akan anak-anak Yakub. Maka dengan hal yang demikian sampailah Yakub dan segala orang yang sertanya itu ke negeri Luz, yaitu Bait-el, yang di tanah Kanaan. Maka diperbuatnyalah di sana sebuah mezbah dan dinamainya tempat menyatakan diri-Nya kepadanya, tatkala Yakub lari dari hadapan abangnya. Hata, maka matilah Debora, pengasuh Ribkah, lalu ia dikuburkan di sebelah selatan Bait-el di bawah pohon kayu jati, yang dinamainya Jati penangisan. Maka kenyataanlah Allah kepada Yakub pula, kemudian dari pada datangnya dari Padan-Aram, maka diberkatinyalah akan dia. Maka firman Allah kepadanya: Adapun namamu, Yakub itu, tiada lagi dipanggil Yakub, melainkan Israel akan jadi namamu; maka dinamainya akan dia Israel. Lalu firman Allah kepadanya: Bahwa Aku inilah Allah yang Mahakuasa! jadilah engkau biak dan bertambah-tambahlah. Bahwa satu bangsa, bahkan, suatu kebanyakan bangsa akan jadi dari padamu dan raja-rajapun akan terpancar dari pada sulbimu. Maka tanah ini, yang telah kuberikan kepada Ibrahim dan Ishak itu, akan Kuberikan kepadamupun, dan kepada anak cucumu yang kemudian dari padamu akan Kuberikan tanah itu. Lalu naiklah Allah dari padanya, dari tempat Ia berfirman kepada Yakub itu. Maka oleh Yakub didirikanlah suatu tanda peringatan di tempat Tuhan berfirman kepadanya, yaitu suatu tanda peringatan dari pada batu, dan dicucurkannyalah kepadanya persembahan minuman serta dicurahkannyalah minyak di atasnya. Maka dinamai Yakub akan tempat Allah berfirman kepadanya itu Bait-el. Hata, mereka itupun berjalanlah dari Bait-el; adalah kira-kira sedikit jalan lagi akan sampai ke Eferata, maka Rakhelpun beranaklah dan terlalu payah beranaknya itu. Maka dalam merasai terlalu payah beranak itu kata bidan itu kepadanya: Janganlah engkau takut, karena engkau mendapat seorang anak laki-laki pula. Maka apabila putuslah nyawanya dan hendak mati ia, dinamainya akan kanak-kanak itu Bin-oni, tetapi bapanya menamai akan dia Benyamin. Demikianlah peri mati Rakhel, lalu ditanamkanlah akan dia pada sisi jalan ke Eferata, yaitu Betlehem. Maka didirikanlah oleh Yakub suatu tanda peringatan di atas kuburnya; ia itulah nisan keramat Rakhel yang ada sampai pada hari ini. Maka berangkatlah Israel dari sana, lalu didirikannyalah kemahnya di sebelah sana Mignal-Edar. Maka sekali peristiwa, tatkala Israel menduduki tanah itu, bahwa Rubin pergi, lalu berseketiduran dengan Bilha, gundik bapanya, maka kedengaranlah kabarnya kepada Israel. Adapun bilangan segala anak laki-laki Yakub itu dua belas orang banyaknya. Maka segala anak laki-laki Lea, ia itulah Rubin, anak sulung Yakub, kemudian Simeon dan Lewi dan Yehuda dan Isakhar dan Zebulon. Adapun anak laki-laki Rakhel itulah Yusuf dan Benyamin. Maka anak laki-laki Bilha, sahaya Rakhel, itulah Dan dan Naftali. Dan anak laki-laki Zilpa, sahaya Lea, itulah Gad dan Asyer; maka sekalian inilah anak-anak Yakub yang telah diperanakkan baginya di Padan-Aram. Kalakian, maka Yakubpun sampailah kepada Ishak, bapanya, dalam Mamre di Kiryat-Arba, yaitu Heberon, tempat Ibrahim dan Ishak menumpang seperti orang dagang adanya. Maka adalah umur Ishak seratus delapan puluh tahun. Maka putuslah nyawa Ishak, matilah ia dan dikumpulkan dengan nenek moyangnya pada masa ia seorang tua sepuas-puas umurnya, lalu ia dikuburkan oleh anaknya, yaitu Esaf dan Yakub. Maka inilah anak cucu Esaf, yaitu Edom. Maka Esafpun beristerikan anak orang Kanani, yaitu Adah, anak Elon, orang Heti, dan Aholibama, anak Anah, yaitu anak Zibeon, orang Hewi itu. Dan Basyemat, anak Ismail, yaitu saudara perempuan Nebayot. Maka Adah itu beranaklah Elifaz bagi Esaf, dan Basyemat beranaklah Rehuil. Maka Aholibama beranaklah Yehusy dan Yaelam dan Korah. Maka sekalian inilah anak laki-laki Esaf, yang telah diperanakkan baginya di tanah Kanaan. Adapun Esaf itupun membawa akan segala bininya dan segala anak-anaknya laki-laki dan perempuan dan segala orang isi rumahnya dan lembu kambingnya dan segala binatangnya dan segala harta bendanya, yang telah diperolehnya di tanah Kanaan, lalu pergilah ia kepada suatu tanah yang jauh dari pada Yakub, saudaranya. Karena harta benda mereka itu terlalu banyak, sehingga tiada boleh mereka itu duduk bersama-sama, dan tanah tempat mereka itu menumpang seperti orang dagang itu tiada termuat akan mereka itu oleh sebab banyak binatangnya. Sebab itu duduklah Esaf di gunung Seir, maka Esaf itupun Edom. Maka inilah anak cucu Esaf, bapa orang Edom di gunung Seir; dan inilah nama-nama segala anak laki-laki Esaf: Adapun Elifaz, itu anak laki-laki Adah, bini Esaf, dan Rehuil, anak laki-laki Basyemat, bini Esaf. Maka segala anak laki-laki Elifaz ia itu Teman dan Omar dan Zifo dan Gaetam dan Kenaz. Maka Timna itulah gundik anak Esaf yang bernama Elifaz; maka Timna itu beranakkan Amalek bagi Elifaz, maka sekalian inilah anak laki-laki Adah, bini Esaf itu. Maka inilah anak laki-laki Rehuil, yaitu Nahat dan Zerah dan Syamma dan Mizza; maka sekalian inilah anak laki-laki Basyemat, bini Esaf itu. Maka inilah anak laki-laki Aholibama, anak perempuan Anah, yaitu anak perempuan Zibeon, bini Esaf itu, maka beranaklah ia bagi Esaf itu Yehusy dan Yaelam dan Korah. Bahwa inilah segala amir dari pada anak-anak Esaf itu, yaitu anak-anak laki-laki Elifaz, anak sulung Esaf itu: amir Teman dan amir Omar dan amir Zifo dan amir Kenaz dan amir Korah dan amir Gaetam dan amir Amalek. Bahwa inilah segala amir anak-anak Elifaz di tanah Edom, maka ia itulah anak-anak laki-laki Adah. Adapun inilah anak-anak laki-laki Rehuil bin Esaf itu: amir Nahat dan amir Zerah dan amir Syamma dan amir Mizza; inilah amir anak-anak Rehuil di tanah Edom, yaitu anak-anak laki-laki Basyemat, bini Esaf itu. Maka inilah anak-anak laki-laki Aholibama, bini Esaf itu: amir Yehusy dan amir Yaelam dan amir Korah; bahwa inilah amir anak-anak Aholibama, anak perempuan Adah, bini Esaf itu. Maka sekalian inilah anak laki-laki Esaf, yang bernama Edom dan inilah amir-amir mereka itu. Maka inilah anak laki-laki Seir, orang Horiti, yang menduduki tanah itu: Lotan dan Syobal dan Zibeon dan Anah dan Dyson dan Ezar dan Dysan; maka inilah amir-amir Horiti, anak-anak Seir di tanah Edom. Maka adalah anak-anak Lotan itu: Hori dan Heman; dan saudara perempuan Lotan yaitu Timna. Maka anak-anak Syobal itu: Alwan dan Manahat dan Ebal dan Sefo dan Onam. Maka inilah anak-anak Zibeon itu: Aya dan Anah; adapun Anah itulah yang telah mendapat beberapa mata air panas dalam padang belantara pada masa digembalakannya segala keledai Zibeon, bapanya. Maka adalah anak-anak Anah inilah: Disyon dan Aholibama, itulah anak perempuan Anah. Maka inilah anak-anak Disyon: Hemdan dan Esyban dan Iteran dan Kheran. Maka inilah anak-anak Ezar: Bilhan dan Zaawan dan Akan. Maka anak-anak Disyon itu Uz dan Aran. Maka inilah amir-amir orang Horiti: amir Lotan dan amir Syobal dan amir Zibeon dan amir Anah dan amir Disyon dan amir Ezar dan amir Disyan; maka inilah amir-amir orang Horiti di antara amirnya dalam tanah Seir. Maka inilah raja-raja yang telah kerajaan di tanah Edom, dahulu dari pada seorang menjadi raja bani Israel. Adapun yang telah kerajaan di negeri Edom, ia itu Bela bin Beor, dan nama negerinya Dinhaba. Maka matilah Bela itu, lalu kerajaanlah Yobab bin Zerah dari Bozra akan gantinya. Maka matilah Yobab, lalu kerajaanlah Husyam dari tanah orang Temani akan gantinya. Maka matilah Husyam, lalu kerajaanlah Hadad bin Bedad akan gantinya, yang mengalahkan Midian di padang Moab, maka nama negerinya Awit. Maka matilah Hadad, lalu kerajaanlah Samla dari Masyreka akan gantinya. Maka matilah Samla, lalu kerajaanlah Saul dari Rehobot dekat sungai akan gantinya. Maka matilah Saul, lalu kerajaanlah Baal-Hanan bin Akhbor akan gantinya. Maka matilah Baal-Hanan bin Akhbor itu, lalu kerajaanlah Hadar akan gantinya, maka nama negerinya Pahu dan nama isterinya Mehetabiel anak Matered, anak perempuan Mezahab. Maka inilah nama-nama segala amir yang asalnya dari pada Esaf, seturut bangsa-bangsanya dan tempat-tempatnya, masing-masing dengan namanya, yaitu amir Timna dan amir Alwa dan amir Yetet dan amir Aholibama dan amir Ela dan amir Pinon, dan amir Kenaz dan amir Teman dan amir Mibzar, dan amir Magdiel dan amir Iram; maka inilah segala amir Edom seturut segala tempat kedudukannya di tanah miliknya; maka Esaf itulah bapa Edom adanya. Sebermula, maka Yakubpun duduklah di tanah tempat bapanya menumpang seperti orang dagang, di tanah Kanaan. Bahwa inilah hikayat Yakub: Maka Yusuf, tatkala umurnya tujuh belas tahun, adalah ia menggembalakan kawan kambing serta dengan segala saudaranya, maka budak itu bersama-sama dengan anak Bilha dan anak Zilpa, kedua gundik bapanya, maka disampaikan Yusuf kabar akan hal kejahatan saudara-saudaranya kepada bapanya. Adapun kasih Israel akan Yusuf itu terlebih dari pada kasihnya akan segala anak-anaknya, oleh karena ialah anaknya yang jadi pada masa tuanya, maka diperbuatkannya akan dia sehelai jubah yang berbagai-bagai warnanya. Maka apabila dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa kasih bapanya akan dia terlebih dari pada kasihnya akan segala saudaranya, maka bencilah mereka itu akan dia, tiada mereka itu mau berkata-kata sama dia dengan baiknya. Maka bermimpilah Yusuf suatu mimpi, lalu dikatakannya kepada saudara-saudaranya, maka makin lebih pula benci mereka itu akan dia. Maka kata Yusuf kepada mereka itu: Dengarlah olehmu kiranya mimpi yang telah kumimpikan itu. Bahwa adalah kita di ladang tengah mengikat gandum bergemal-gemal, maka sesungguhnya gemalku itu berbangkitlah lalu berdiri, maka gemal-gemal kamupun datanglah berkeliling serta menundukkan dirinya kepada gemalku. Maka kata saudara-saudaranya kepadanya: Masakan engkau menjadi raja kami; masakan engkau memerintahkan kami? Maka makin lebih lagi mereka itu benci akan dia oleh sebab mimpinya dan oleh sebab perkataanya itu. Maka bermimpilah pula ia akan suatu mimpi yang lain, lalu inipun dikatakannyalah kepada saudara-saudaranya, katanya: Bahwasanya aku telah bermimpi suatu mimpi pula; bahwa matahari dan bulan dan sebelas buah bintang menundukkan dirinya kepadaku. Maka mimpi ini dikatakan Yusuf kepada bapanya dan kepada segala saudaranya, tetapi digusar oleh bapanya akan dia, katanya: Apakah macam mimpi yang telah kaumimpikan itu? Masakan kami sekalian, yaitu aku serta ibumu dan segala saudaramu, akan datang menundukkan diri kami kepadamu sampai ke bumi? Maka saudara-saudaranyapun dengkilah akan dia, tetapi bapanya menyimpankan perkara itu dalam hatinya. Hata, maka pada sekali peristiwa saudara-saudaranyapun pergilah menggembalakan kawan kambing bapanya dekat Sikhem. Maka kata Israel kepada Yusuf: Bukankah saudaramu menggembalakan kawan kambing dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh pergi mendapatkan mereka itu. Maka sahut Yusuf: Sahaya! Maka kata Yakub kepada Yusuf: Pergilah engkau melihat akan hal saudaramu, kalau mereka itu baik dan segala kambingnyapun baik; bawalah kabar kembali kepadaku. Demikianlah disuruh Yakub akan dia dari lembah Heberon, lalu sampailah ia ke Sikhem. Maka adalah seorang anu bertemu dengan dia, karena sesungguhnya sesatlah Yusuf di padang itu, lalu bertanyalah orang itu akan dia, katanya: Apakah engkau cahari? Maka sahutnya: Aku ini mencahari saudara-saudaraku; katakanlah kiranya kepadaku di manakah mereka itu menggembalakan kawan kambingnya. Maka kata orang itu: Sudah mereka itu berjalan dari sini, karena kudengar kata mereka itu: Mari kita pergi ke Dotan. Maka Yusufpun pergi mengikuti saudaranya, lalu didapatinyalah mereka itu di Dotan. Demi terlihatlah mereka itu akan dia dari jauh dan sebelum lagi sampai ia kepada mereka itu, maka bermufakatlah mereka itu bersama-sama hendak membunuh dia. Maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Tengoklah, tukang mimpi itu datang. Sebab itu marilah sekarang, kita bunuh ia serta membuangkan dia ke dalam sebuah perigi ini, lalu hendak kita katakan kelak, bahwa ia telah dimakan oleh seekor binatang yang buas; kemudian boleh kita lihat apakah jadinya mimpi-mimpinya itu. Setelah didengar oleh Rubin akan niat mereka itu demikian, maka dilepaskannya dia dari pada tangan mereka itu dengan mengatakan ini: Janganlah kita bunuh akan dia. Dan lagi kata Rubin kepada mereka itu: Janganlah kamu tumpahkan darah; buangkanlah dia ke dalam perigi yang di padang belantara ini, dan jangan mendatangkan tangan kepadanya. Maka kata Rubin demikian hendak melepaskan Yusuf dari pada tangan mereka itu, supaya dapat dikembalikannya pula kepada bapanya. Maka serta sampailah Yusuf kepada saudara-saudaranya, ditanggalkan mereka itu jubahnya, yaitu jubah yang berbagai-bagai warna, yang dipakainya itu. Maka ditangkap oleh mereka itu akan dia, lalu dibuangkannya ke dalam perigi, tetapi perigi itu buta, tiada air dalamnya. Lalu mereka itu duduk hendak makan roti. Serta mereka itu mengangkat matanya dilihatnya bahwasanya adalah datang suatu kafilah orang Ismaili dari negeri Gilead serta dengan untanya bermuat rempah-rempah dan getah dan kemenyan, ia itu berjalan hendak ke Mesir. Maka kata Yehuda kepada saudara-saudaranya: Apakah gunanya kita membunuh adik kita dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jualkan dia kepada orang Ismaili ini dan janganlah kita datangkan tangan kepadanya, karena ialah adik kita dan sedaging darah dengan kita. Maka diturutlah oleh saudara-saudaranya akan katanya. Maka sementara lalulah saudagar Midiani itu ditariknya Yusuf naik dari dalam perigi, lalu dijualkannya Yusuf kepada orang Ismaili itu dengan harga dua puluh keping perak, maka oleh orang itu dibawa akan Yusuf ke Mesir. Maka apabila kembalilah Rubin kepada perigi itu, heran, dilihatnya tiada Yusuf dalam perigi itu lagi, lalu dikoyak-koyakkannya pakaiannya. Maka kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, lalu katanya: Budak itu tiada, maka aku ini ke manakah aku hendak pergi? Maka diambil oleh mereka itu akan jubah Yusuf dan disembelihkannya seekor anak kambing, lalu dicelupkannya jubah itu dalam darah kambing itu. Maka dikirimkannyalah jubah yang berbagai-bagai warnanya itu disuruhnya bawa kepada bapanya, serta katanya: Inilah yang kami dapat; periksalah kalau ini jubah anakmu atau tidak. Maka dikenalnya, lalu katanya: Ia ini jubah anakku, niscaya ia dimakan oleh seekor binatang yang buas; tiada syak lagi Yusuf itu sudah dicarik-carik. Maka Yakubpun mengoyakkanlah pakaiannya, lalu dipakainya kain kembali pada pinggangnya, serta berkabunglah ia karena anaknya beberapa hari lamanya. Maka datanglah segala anak-anaknya laki-laki dan perempuan hendak menghiburkan dia, tetapi engganlah ia dihiburkan serta katanya: Bahwa karena anakku ini aku hendak berkabung sampai ke kubur. Demikianlah Yusuf itu ditangisi oleh bapanya. Hata, maka dijual pula oleh orang Midian itu akan Yusuf di negeri Mesir kepada Potifar, seorang pegawai Firaun dan penghulu biduanda adanya. Maka sekali peristiwa pada masa itu juga ditinggalkan Yehuda akan segala saudaranya, lalu pergi ke selatan, didirikannyalah kemahnya dekat dengan tempat seorang orang Adulami, yang bernama Hira. Maka dilihat oleh Yehuda di sana seorang anak perempuan orang Kanani, yang bernama Syua, lalu diambilnya dan berseketiduranlah ia dengan dia. Maka perempuan itupun mengandunglah, lalu beranaklah ia laki-laki seorang, yang dinamainya Er. Maka mengandunglah ia pula lalu beranaklah laki-laki seorang, yang dinamainya Onan. Dan lagi mengandunglah ia pula, lalu beranaklah laki-laki seorang, yang dinamainya Syela. Maka adalah Yehuda di negeri Khezib pada masa diperanakkannya dia. Hata, maka diambil oleh Yehuda seorang bini akan Er, anaknya yang sulung itu, maka nama perempuan itu Tamar. Tetapi Er anak sulung Yehuda itupun jahatlah adanya kepada pemandangan Tuhan, sebab itu dibinasakan Tuhan akan dia. Lalu kata Yehuda kepada Onan: Pergilah engkau mendapatkan bini abangmu, perbinikanlah dia akan ganti abangmu dan adakanlah benih bagi abangmu itu. Maka telah diketahui Onan akan benih ini kelak bukan menjadi dia punya; sebab itu apabila bersetubuh ia dengan bini abangnya ditumpahkannya maninya ke tanah, supaya jangan diadakannya benih bagi abangnya. Maka perkara yang diperbuatnya ini jahatlah adanya kepada pemandangan Tuhan, sebab itu dibinasakan Tuhan akan diapun. Lalu kata Yehuda kepada Tamar, menantunya: Tinggallah engkau bujang dalam rumah bapamu sampai anakku si Syela itu besar kelak, karena kata Yehuda: Asal jangan iapun mati seperti kedua abangnya itu. Maka Tamarpun pergilah, lalu tinggal dalam rumah bapanya. Setelah beberapa hari antaranya maka matilah anak Syua, bini Yehuda itu; setelah sudah Yehuda menghiburkan dirinya, pergilah ia kepada orang yang mengguntingi bulu kambingnya, ke negeri Timna serta dengan Hira, orang Adulami, sahabatnya itu. Maka dikabarkan oranglah kepada Tamar, mengatakan: Tengoklah mentuamu pergi ke Timna hendak mengguntingi bulu kambingnya. Maka ditanggalkanlah oleh perempuan itu akan pakaian hal jandanya serta ia berpakaikan tudung yang menudungkan ia sama sekali, lalu duduklah ia di pintu mata air kembar, yang ada pada tepi jalan ke Timna, karena telah dilihatnya Syela itu sudah besar dan tiada ia diberikan kepada Syela akan bininya. Maka apabila dilihat oleh Yehuda akan dia, disangkakannya ia seorang perempuan sundal, sebab ditudungkannya mukanya. Maka singgahlah Yehuda kepada perempuan itu serta katanya: Marilah engkau, biarlah aku berseketiduran dengan dikau. Maka tiada diketahuinya akan perempuan itu menantunya. Lalu sahut perempuan itu: Apakah hendak kauberikan daku, supaya engkau beseketiduran dengan aku? Maka katanya: Nanti kukirim seekor anak kambing dari pada kawan kambing itu. Maka sahut perempuan itu: Baik, jikalau engkau memberi petaruh sampai engkau mengirimkan dia. Maka bertanyalah Yehuda: Apakah petaruh yang patut kuberikan dikau? Maka sahutnya: Berikanlah cincin meteraimu dan cindaimu dan tongkat yang ada pada tanganmu itu. Maka diberikannyalah kepadanya, lalu iapun berseketiduranlah dengan dia, setelah itu mengandunglah ia. Maka berbangkitlah perempuan itu, lalu pergi serta disingkapkannya kain tudungnya, dipakainya pakaian jandanya pula. Maka dikirimkanlah oleh Yehuda anak kambing itu dengan sahabatnya, orang Adulami itu, disuruhnya menebus petaruhnya dari pada tangan perempuan itu, tetapi tiada didapatinya akan dia. Kemudian bertanyalah ia akan orang-orang di tempat itu, katanya: Di manakah perempuan sundal, yang telah duduk di tempat mata air kembar pada sisi jalan itu? Maka sahut mereka itu: Di sini tiada perempuan sundal. Maka kembalilah ia kepada Yehuda, serta katanya: Tiada kudapati akan dia; dan lagi kata orang di tempat itu: Di sini tiada perempuan sundal. Maka kata Yehuda: Biar diambilnya bagi dirinya, asal jangan kita mendapat malu. Bahwasanya aku sudah mengirimkan kambing ini kepadanya, tetapi tiada kaudapati akan dia. Kalakian, maka adalah kira-kira tiga bulan kemudian dari pada itu dikabarkan oranglah kepada Yehuda, mengatakan: Adapun Tamar, menantumu itu, telah berkendak, dan lagi sesungguhnya mengandunglah ia dengan zinahnya. Maka kata Yehuda: Bawalah dia ke mari, supaya dibakar habis akan dia. Sementara dibawa oranglah akan dia, maka disuruh perempuan itu akan orang pergi mendapatkan mentuanya serta mengatakan: Adapun hal aku mengandung ini, yaitu dengan orang yang empunya barang-barang ini. Maka kata pula perempuan itu: Periksalah kiranya siapakah yang empunya cincin meterai dan cindai dan tongkat ini? Maka mengakulah Yehuda serta katanya: Bahwa perempuan ini terlebih benar dari pada aku, oleh sebab tiada kuberikan dia kepada anakku si Syela itu. Maka tiada ia berseketiduran dengan dia lagi. Hata, maka apabila perempuan itu hendak beranak nyatalah ada anak kembar dalam rahimnya. Maka dalam ia beranak ada seorang dari pada kedua anak-anak itu mengeluarkan tangannya lalu dipegang oleh bidan, diikatkannya sehelai benang merah, katanya: Inilah keluar dahulu. Maka apabila ditariknya tangannya masuk pula, heran, maka keluarlah saudaranya laki-laki. Maka kata bidan itu: Apakah yang engkau gagahkan? Maka padamu akan ada gagah; sebab itu dinamai akan dia Paris. Kemudian keluarlah saudaranya laki-laki, yang berikatan benang merah itu pada tangannya, lalu dinamai akan dia Zerah. Arakian, maka Yusuf itu dibawa oranglah turun ke Mesir; maka Potifar seorang pegawai Firaun dan penghulu biduanda, yaitu seorang orang Mesir, telah membeli dia dari pada tangan orang Ismaili yang telah membawa akan dia turun ke sana. Maka Tuhanpun menyertai akan Yusuf sehingga ia seorang yang untung baik dalam segala perkara dan diamlah ia dalam rumah tuannya, orang Mesir itu. Maka apabila dilihat oleh tuannya akan hal disertai Tuhan akan dia dan diadakan Tuhan bahwa segala sesuatu yang dibuatnya itu beruntung oleh tangan Yusuf, maka dikasihankannya akan Yusuf, disuruhnya layani dia dan diangkatnya akan dia menjadi pemerintah rumahnya, dan segala sesuatu harta bendanyapun diserahkannyalah ke tangan Yusuf. Kemudian dari pada diangkatnya akan dia atas seisi rumahnya dan atas segala sesuatu yang padanya, maka diberi Tuhan berkat akan rumah orang Mesir itu karena sebab Yusuf, maka adalah berkat Tuhan atas segala sesuatu yang padanya, baik dalam rumah baik di bendang. Maka segala sesuatu yang padanya itu diserahkannyalah ke tangan Yusuf, sehingga tiada diketahuinya akan barang suatu juapun, melainkan akan makanan yang dimakannya. Maka adalah Yusuf itu baik rupanya dan elok parasnya. Maka sekali peristiwa kemudian dari pada segala perkara ini, bahwa isteri tuannya jatuhlah mata kepada Yusuf, lalu katanya: Seketiduranlah kiranya engkau dengan aku. Tetapi engganlah Yusuf sambil katanya kepada isteri tuannya itu: Bahwasanya tuan sahaya tiada turut mengetahui akan barang apapun baik yang di dalam rumah, melainkan segala sesuatu yang padanya itu telah diserahkannya ke tangan sahaya. Di dalam rumah ini seorangpun tiada besar dari pada sahaya dan tiada dijauhkan tuan dari pada sahaya barang sesuatu, melainkan encik jua, sebab enciklah isterinya; manakah boleh sahaya berbuat jahat yang besar ini serta berdosa kepada Allah? Maka demikianlah perihalnya perempuan itu berkata-kata kepada Yusuf daripada sehari datang kepada sehari, tiada juga didengarnya akan dia padahal berseketiduran atau menurut kehendaknya. Maka sekali peristiwa, pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah hendak mengerjakan pekerjaannya, maka dari pada segala orang isi rumah itu seorangpun tiada sertanya di sana. Maka dicapailah oleh perempuan itu akan dia pada jubahnya sambil katanya: Seketiduranlah kiranya dengan aku. Tetapi dilucutkan oleh Yusuf jubahnya, yang tinggal di tangan perempuan itu, lalu larilah ia ke luar. Demi dilihat oleh perempuan itu Yusuf telah meninggalkan jubahnya dalam tangannya dan ia sudah lari ke luar, maka dipanggilnya akan segala orang isi rumahnya, lalu katanya pada mereka itu: Coba pikir, dibawanya masuk kepada kita orang Ibrani ini hendak memberi malu akan kita, karena datanglah ia mendapatkan aku hendak berseketiduran dengan aku, tetapi berteriaklah aku dengan suara yang nyaring; serta didengarnya kenyaringan suaraku sambil berteriak, maka ditinggalkannya jubahnya padaku, lalu larilah ia ke luar. Maka ditaruhlah oleh perempuan itu akan jubah Yusuf itu pada sisinya sampai pulang tuannya. Maka dikatakannyalah kepadanya segala perkataan itu, demikian katanya: Adapun hamba Ibrani, yang telah kaubawa masuk kepada kami, ia itu telah datang hendak memberi malu akan daku. Serta aku berteriak dengan nyaring suaraku, ditinggalkannya jubahnya padaku, lalu larilah ia ke luar. Setelah didengar oleh tuan Yusuf akan segala perkataan isterinya, yang dikatakannya kepadanya, katanya: Demikianlah hambamu telah berbuat akan daku, maka bernyala-nyala amarahnya. Maka oleh tuannya diambil akan Yusuf, lalu dimasukkannya ke dalam penjara, tempat raja punya orang yang terbelenggupun dipenjarakan; maka adalah Yusuf di sana dalam penjara. Tetapi disertai Tuhan akan Yusuf dan ditunjuknya kasihnya akan dia dan diadakannya bahwa Yusuf mendapat kasihan dari pada penghulu penjara itu. Maka oleh penghulu penjara itu diserahkan segala orang yang terpenjara itu ke tangan Yusuf, maka barang sesuatu yang diperbuat oleh mereka itu, ia itu diperbuat oleh Yusufpun. Maka oleh penghulu penjara tiada dibuang-buang mata akan barang perkara yang di bawah tangan Yusuf, sebab disertai Tuhan akan dia dan barang yang dibuatnya itupun diuntungkan Tuhan adanya. Maka sekali peristiwa, kemudian dari pada segala perkara ini, bahwa penjawat minuman raja Mesir dan penjawat santapanpun mendurhaka kepada tuannya, yaitu kepada baginda raja Mesir. Maka murkalah sangat Firaun akan kedua pegawainya, yaitu akan penghulu penjawat minuman dan akan penghulu penjawat santapan itu. Maka dimasukkannyalah keduanya ke dalam penjara di rumah penghulu biduanda, yaitu tempat Yusufpun dipenjarakan. Maka oleh penghulu biduanda itupun diberi akan Yusuf setempat dengan mereka itu, supaya dilayaninya akan mereka itu, maka adalah mereka itu dalam penjara beberapa hari lamanya. Hata, maka kedua orang itupun bermimpilah, masing-masing ada mimpinya, yaitu pada satu malam jua, dan mimpi masing-masing itu ada tabirnya, baik penjawat minuman baik penjawat santapan raja Mesir, yang telah terkurung dalam penjara itu. Maka pada pagi hari datanglah Yusuf mendapatkan mereka itu, serta dipandangnyalah akan mereka itu bahwasanya mereka itu tampak susah. Lalu bertanyalah Yusuf akan kedua pegawai Firaun, yang sertanya dalam penjara di rumah tuannya itu, katanya: Mengapa mukamu tampak susah pada hari ini? Maka sahut mereka itu akan dia: Kami telah bermimpi, tetapi di sini seorangpun tiada yang dapat menabirkannya. Maka kata Yusuf kepadanya: Bukankah segala tabir itu Allah punya? Katakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku. Maka oleh penghulu penjawat minuman itupun diceriterakanlah mimpinya kepada Yusuf, katanya: Dalam mimpiku, heran, ada kelihatan sebatang pokok anggur di hadapanku. Maka adalah pada pokok anggur itu tiga cabang, rupanya seperti bertunas serta berkembanglah bunganya dan tanda-tandanya sudah bermasakkan buah anggur. Maka piala Firaun adalah di tanganku, lalu kuambil buah anggur itu, kuperah dalam piala Firaun, kemudian kupersembahkan piala itu ke tangan Firaun. Maka kata Yusuf kepadanya: Inilah tabirnya: adapun arti tiga cabang itu tiga hari adanya. Dalam tiga hari ini Firaun kelak mengangkat akan dikau serta memulangkan dikau kepada jawatanmu, dan engkaupun akan mempersembahkan piala Firaun itu pula ke tangannya seperti biasa, tatkala engkau lagi penjawat minumannya. Tetapi ingatlah kiranya akan daku, apabila engkau selamat kelak, kasihankanlah kiranya akan daku, serta persembahkan apalah halku kepada Firaun dan coba keluarkan daku dari dalam rumah ini. Karena aku ini telah dicuri orang dari dalam negeri orang Ibrani, maka di sinipun tiada kuperbuat barang suatu, yang patut dikurungkan orang akan daku dalam penjara ini. Arakian, setelah dilihat oleh penghulu penjawat santapan akan tabir mimpinya itu baik, lalu katanya kepada Yusuf: Akupun telah dalam bermimpi, heran, maka adalah aku menjunjung tiga buah rantang jala-jala di atas kepalaku. Maka dalam rantang di atas itulah pelbagai santapan Firaun, yang perbuatan tukang roti, maka dimakan oleh unggas akan dia dari dalam rantang yang di atas kepalaku. Maka sahut Yusuf, katanya: Inilah tabirnya: adapun tiga buah rantang itupun tiga hari adanya. Dalam tiga hari ini Firaun akan mengangkatkan kepalamu, digantungkannya tubuhmu pada sebatang kayu dan segala unggaspun akan datang memakan dagingmu dari tubuhmu. Hata, maka pada hari yang ketiga, yaitu pada hari jadi Firaun, diperbuat baginda suatu perjamuan akan segala pegawainya, maka diangkatnya kepala penghulu penjawat minuman dan kepala penghulu penjawat santapan itu di antara segala pegawainya. Maka dipulangkannyalah penghulu penjawat minuman itu kepada jawatannya kembali, supaya dipersembahkannya pula piala itu ke tangan Firaun. Tetapi penghulu penjawat santapan itu digantungkannya, seperti yang telah ditabirkan oleh Yusuf kepada mereka itu. Maka tiada juga penghulu penjawat minuman itu ingat akan Yusuf, melainkan terlupalah ia akan dia. Hata, setelah sudah habis genap dua tahun, maka Firaunpun bermimpilah bahwasanya adalah ia berdiri di tepi sungai. Heran, maka dari dalam sungai itu naiklah tujuh ekor lembu yang elok rupanya serta dengan tambunnya, lalu mencahari makan dalam rumput. Heran, maka kemudian dari pada itu adalah tujuh ekor lembu yang lain pula naik dari dalam sungai, keji rupanya lagi kurus tubuhnya, lalu berdirilah ia hampir dengan lembu yang lain itu di tepi sungai. Maka oleh lembu yang keji rupanya dan kurus tubuhnya itupun habislah dimakannya akan ketujuh ekor lembu yang elok rupanya dan tambun itu. Setelah itu maka Firaunpun sadarlah. Maka tertidurlah pula Firaun, lalu bermimpilah ia pada kedua kalinya. Heran, maka terbitlah tujuh mayang gandum dari pada sebatang yang subur lagi baik. Heran, maka tujuh mayang gandum yang seni dan terlayur oleh angin timur, tumbuhlah kemudian dari padanya. Maka tujuh mayang yang seni itu menelanlah akan mayang yang subur dan berisi itu, lalu Firaunpun sadarlah. Heran, maka inilah suatu mimpi adanya. Maka pada pagi-pagi hari berdebarlah hati baginda, lalu disuruhnyalah panggil segala sasterawan di negeri Mesir dan segala orang alim yang ada di sana; maka oleh Firaun dikatakanlah kepada mereka itu mimpinya, tetapi seorangpun tiada yang dapat menabirkan dia kepada Firaun. Maka pada masa itu berdatang sembah penghulu penjawat minuman itu kepada Firaun, sembahnya: Bahwa pada hari ini teringatlah patik akan salah patik; karena sangat murkalah Firaun akan patik, lalu patik dikurungkan ke dalam penjara penghulu biduanda, yaitu patik serta dengan penghulu penjawat santapan. Maka pada suatu malam juga patik bermimpi, baik patik baik patik itu, adapun patik bermimpi itu masing-masing ada mimpinya. Maka serta dengan patik adalah di sana seorang orang muda Ibrani, hamba penghulu biduanda itu, maka mimpi itu patik katakan kepadanya, lalu ditabirkannya mimpi patik, maka seperti mimpi masing-masing demikianlahpun ditabirkannya. Dan seperti yang ditabirkannya itu demikianpun jadilah: patik ini dikembalikannya kepada jawatan patik, dan patik itu digantungkannya. Maka oleh Firaun disuruh panggilkan Yusuf, maka dengan segeranya dikeluarkan oranglah ia dari dalam penjara, dicukurnya akan dia serta disalinkannya pakaiannya, lalu datanglah ia menghadap Firaun. Maka titah Firaun kepada Yusuf: Bahwa aku telah bermimpi, maka seorangpun tiada yang dapat menabirkannya, tetapi telah kudengar kabar akan halmu, mengatakan: Serta suatu mimpi dikatakan sahaja kepadamu, maka engkau dapat menabirkannya. Maka sahut Yusuf kepada Firaun, sembahnya: Bahwa ini bukannya dalam kuasa patik, maka Allah juga kelak memberitahu selamat Firaun. Maka titah Firaun kepada Yusuf: Adapun dalam mimpiku itu, heran, maka adalah aku berdiri di tepi sungai; heran, maka naiklah dari dalam sungai itu tujuh ekor lembu yang tambun lagi elok rupanya, lalu mencahari makan dalam rumput. Heran, maka kemudian naiklah pula lain tujuh ekor lembu yang kurus lagi sangat keji rupanya dan nipis dagingnya, begitu jahat belum pernah kulihat dalam seluruh negeri Mesir. Maka oleh lembu yang kurus dan keji itupun habislah dimakannya akan ketujuh ekor lembu tambun yang naik mula-mula itu. Maka termasuklah ia ke dalam perutnya, tetapi tiada nyata kepadaku ia telah turun ke dalam perutnya, karena rupanya lagi keji seperti dahulu juga. Lalu jagalah aku. Kemudian dari pada itu kulihat pula dalam mimpiku, heran, maka terbitlah tujuh mayang gandum pada sebatang, penuh-penuh dan baik rupanya. Heran, maka kemudian dari padanya tumbuhlah pula tujuh mayang gandum yang kering lagi kurus dan yang dilayurkan oleh angin timur. Maka oleh tujuh mayang gandum yang kering dan kurus itupun ditelanlah akan tujuh mayang gandum yang baik itu. Maka sekalian ini telah kukatakan kepada segala orang sasterawan, tetapi seorang juapun tiada yang dapat menabirkan dia kepadaku. Maka sembah Yusuf kepada Firaun: Bahwa mimpi Firaun ini satu jua adanya, maka barang yang hendak diadakan Allah itu diberinya tahu Firaun. Adapun ketujuh ekor lembu yang baik itu, ia itu tujuh tahun adanya, dan ketujuh mayang gandum yang baik itupun tujuh tahun adanya, bahwa mimpi ini satu jua. Maka ketujuh ekor lembu kurus lagi keji, yang naik kemudian dari padanya itu, ia itupun tujuh tahun adanya, dan ketujuh mayang gandum yang kurus dan terlayur oleh angin timur itu akan menjadi kelak tujuh tahun lamanya bala kelaparan. Maka inilah sembah yang telah patik persembahkan kepada Firaun, adapun barang yang hendak diadakan Allah kelak, ia itu telah ditunjuknya kepada Firaun. Bahwa sesungguhnya tujuh tahun yang datang ini akan jadi kelimpahan besar dalam seluruh negeri Mesir. Tetapi kemudian dari pada itu akan datang tujuh tahun bala kelaparan, sehingga kelupaanlah segala kelimpahan itu dalam negeri Mesir dan bala kelaparan itulah akan membinasakan segala negeri. Maka kelimpahan itupun tiada akan diingat lagi dalam negeri oleh sebab bala kelaparan yang datang kemudian, karena bala kelaparan itu akan terlalu besar adanya. Adapun mimpi itu berulang bagi Firaun sampai dua kali, ia itu sebab perkara itu sudah ditentukan Allah baik-baik, maka Allah juga akan melakukan dia dengan segeranya. Maka sekarangpun baiklah kiranya Firaun mencahari seorang yang budiman lagi dengan bijaksananya, serta mengangkat akan dia supaya diperintahkannya negeri Mesir. Maka hendaklah kiranya Firaun berbuat demikian: angkatlah beberapa orang wali atas tanah itu dan ambillah seperlima bahagian hasil tanah Mesir dalam tujuh tahun kelimpahan itu. Hendaklah dikumpulkan oleh mereka itu segala makanan dalam segala tahun yang baik, yang datang ini, serta ditimbunkan gandum di bawah perintah Firaun dan ditaruhkan makanan dalam segala negeri. Maka segala makanan itu akan menjadi bekal bagi negeri itu pada tujuh tahun bala kelaparan yang kelak jadi di negeri Mesir, supaya jangan binasa orang isi negeri oleh karena bala kelaparan itu. Hata, maka sembah Yusuf itupun dibenarkanlah oleh Firaun dan oleh segala pegawainya. Lalu titah Firaun kepada pegawainya: Manakah boleh kita mendapat seorang yang seperti ini, yang ada Roh Allah dalamnya. Lalu titah Firaun kepada Yusuf: Sedang dinyatakan Allah akan dikau segala perkara ini, maka tiadalah seorang juapun yang budiman dan bijaksana seperti engkau. Tak dapat tiada engkau kujadikan penghulu dalam istanaku, maka segala rakyatku akan menurut perintahmu, hanya takhta ini sahaja aku akan lebih dari pada engkau. Dan lagi titah Firaun kepada Yusuf: Bahwasanya aku mengangkat akan dikau menjadi penghulu dalam seluruh benua Mesir. Maka Firaunpun mencabut cincin dari pada tangannya, dikenakannya pada tangan Yusuf serta disuruhnya akan dia berpakaikan kain khasah yang halus, serta dihiasinya lehernya dengan suatu rantai emas. Lalu dinaikkannyalah ke atas rata, pangkat yang kedua, yang ada baginya; maka orangpun berseru-serulah di hadapannya: Bertelutlah kamu! Demikianlah diangkat Firaun akan dia menjadi pemerintah atas seluruh benua Mesir itu. Maka titah Firaun kepada Yusuf: Bahwa akulah Firaun, tetapi dengan tiada engkau seorangpun tiada boleh mengangkat tangannya atau kakinya dalam seluruh benua Mesir. Maka dinamai oleh Firaun akan Yusuf itu: Zafnat-Paaneyah, serta diberinya akan dia Asenat, anak Potifera, imam di On, akan isterinya. Maka Yusufpun keluarlah pergi melihat seluruh benua Mesir. Maka adalah umur Yusuf tiga puluh tahun tatkala ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka Yusufpun bermohonlah kepada Firaun, lalu dijalaninyalah akan segala benua Mesir. Maka dalam tujuh tahun kelimpahan itu keluarlah hasil dari tanah itu sepenuh-penuh tangan banyaknya. Maka dikumpulkan oleh Yusuf dari pada segala makanan yang di tanah Mesir dalam tujuh tahun kelimpahan itu, serta ditaruhnya makanan itu dalam negeri-negeri, maka dalam tiap-tiap negeri ditaruhnya akan hasil tanah jajahannya. Maka demikianlah dikumpulkan Yusuf akan gandum yang seperti pasir di laut banyaknya, sehingga berhentilah orang dari pada membilang dia, karena tiada tepermanai banyaknya. Maka sebelum datang segala tahun bala kelaparan itu jadilah bagi Yusuf dua orang anaknya laki-laki, diperanakkan baginya oleh Asenat, anak Potifera, imam di On. Maka dinamai oleh Yusuf akan anaknya yang sulung itu Manasye, katanya: Karena Allah telah melupakan akan daku dari pada segala kesukaranku dan dari pada segenap rumah bapaku. Maka dinamainya akan anaknya yang kedua itu Efrayim, katanya: Karena Allah telah membiakkan daku dalam negeri kesukaranku. Maka tujuh tahun kelimpahan yang telah jadi di negeri Mesir itu, genaplah sudah; maka tujuh tahun bala kelaparan itu mulai datang, seperti yang dikatakan oleh Yusuf; maka adalah bala kelaparan dalam segala negeri, tetapi dalam seluruh benua Mesir adalah makanan. Kemudian dari pada itu segala isi negeri Mesirpun kelaparanlah, lalu berserulah orang banyak itu kepada Firaun meminta makan. Maka titah Firaun kepada segala orang Mesir itu: Pergilah kamu mendapatkan Yusuf, perbuatlah olehmu akan barang yang dikatakannya kepadamu kelak. Hata, apabila bala kelaparan telah datang atas segala negeri itu, maka dibukakan oleh Yusuf akan segala gedung yang ada isinya, lalu dijualnyalah kepada segala orang Mesir, karena sangat besarlah bala kelaparan itu dalam negeri Mesir. Maka dari pada segala negeri datanglah orang ke Mesir mendapatkan Yusuf, hendak membeli gandum, karena sangat besarlah bala kelaparan dalam segala negeri itu. Sebermula, setelah kedengaranlah kabar kepada Yakub, mengatakan adalah gandum di Mesir, maka kata Yakub kepada anak-anaknya: Mengapa kamu berpandang seorang akan seorang? Dan lagi katanya: Bahwasanya telah kudengar kabar mengatakan adalah gandum di Mesir; sebab itu turunlah kamu ke sana, belikanlah kita dari sana, supaya kita hidup dan jangan mati. Maka turunlah saudara-saudara Yusuf itu, sepuluh orang banyaknya, hendak membeli gandum ke Mesir. Tetapi Benyamin, adik Yusuf itu, tiada disuruhkan Yakub pergi bersama-sama dengan segala saudaranya, karena kata Yakub: Entah, barangkali datang suatu bahaya kepadanya. Maka datanglah anak-anak Israel membeli gandum di antara segala orang yang telah datang itu; karena besarlah bala kelaparan di tanah Kanaanpun. Adapun Yusuf telah menjadi wazir di negeri itu, ia sendiri juga menjual gandum kepada segala negeri itu. Hata, maka segala saudara Yusufpun datanglah, lalu mereka itu sujud di hadapannya dengan mukanya sampai ke bumi. Demi dilihat Yusuf akan saudara-saudaranya, dikenalnyalah mereka itu, tetapi ia pura-pura tiada kenal akan mereka itu serta berkatalah ia kepada mereka itu dengan garangnya, katanya: Dari mana kamu datang? Maka sembah mereka itu: Dari negeri Kanaan hendak membeli makanan. Maka Yusufpun mengenal akan saudara-saudaranya, tetapi mereka itu tiada mengenal akan dia. Maka pada masa itu teringatlah Yusuf akan mimpi yang telah dimimpikannya akan hal mereka itu. Maka katanya kepadanya: Kamu sekalian orang pengintai; kamu datang hendak melihat di mana tanah ini teralpa adanya. Maka sembah mereka itu kepadanya: Bukan, ya tuanku! melainkan patik ini telah datang hendak membeli makanan. Patik sekalian ini anak-anak sebapa jua dan patik ini orang benar, bukannya patik tuanku orang pengintai adanya. Maka kata Yusuf: Bukan, melainkan kamu telah datang melihat di mana tanah ini teralpa adanya. Maka sembah mereka itu; Patik tuanku semua dua belas orang bersaudara yang sebapa dalam negeri Kanaan; maka sesungguhnya yang bungsu ada sekarang dengan bapa patik dan yang seorang sudah tiada. Maka kata Yusuf kepadanya: Betul juga kataku kepadamu, bahwa kamu ini orang pengintai. Maka dengan inilah kamu akan diuji: demi alhayat Firaun tiada boleh kamu keluar dari sini, melainkan adikmu itu sudah datang ke mari. Suruhkanlah seorang dari pada kamu pergi mengambil adikmu itu ke mari, tetapi tinggallah kamu ini terpenjara di sini, supaya dapat diuji perkataanmu kalau kamu benar, maka jikalau tidak, demi alhayat Firaun, bahwa kamulah orang pengintai juga. Maka ditaruhnyalah akan mereka itu bersama-sama dalam penjara sampai tiga hari lamanya. Maka pada hari yang ketiga kata Yusuf kepadanya: Buatlah ini, supaya kamu hidup, karena akupun takut akan Allah. Jikalau kiranya kamu orang yang benar, baiklah saudara kamu seorang tinggal terkurung dalam penjara dan pergilah kamu sekalian, bawalah gandum karena sebab kelaparan orang isi rumahmu. Maka apabila kamu membawa akan adikmu itu kepadaku, niscaya didapati akan katamu itu benar adanya dan tiada kamu akan dibunuh. Maka dibuatlah oleh mereka itu demikian. Maka pada masa itu kata mereka itu seorang kepada seorang: Bahwa sesungguhnya kita sekalian ini bersalah akan adik kita, yang telah kita lihat kepicikan hatinya tatkala ia minta dikasihankan oleh kita, tetapi tiada kita mau dengar, maka sebab itulah kepicikan ini telah datang atas kita! Maka sahut Rubin kepada mereka itu, katanya: Bukankah aku sudah mengingatkan kamu serta kataku: Janganlah kamu berbuat dosa kepada budak itu, tetapi tiada juga kamu mau dengar? Sebab itu, tengoklah, darahnya sekarang dituntut belanya. Maka tiada mereka itu tahu akan hal Yusuf mengerti perkataannya, karena Yusuf berkata kepada mereka itu dengan seorang jurubahasa. Maka undurlah Yusuf dari pada mereka itu, lalu menangis, kemudian baliklah ia pula serta berkata-kata dengan mereka itu. Maka diambilnya akan Simeon dari antaranya, dipenjarakannya di hadapan mereka itu. Setelah itu disuruh oleh Yusuf akan orang mengisikan segala karung mereka itu dengan gandum dan memulangkan uang masing-masing ke dalam karungnya dan memberi bekal akan mereka itu bagi perjalanannya. Maka demikianpun dibuat oranglah akan mereka itu. Maka dimuatkannya gandum itu di atas keledainya, lalu berjalanlah mereka itu dari sana. Maka seorang dari pada mereka itu membuka karungnya hendak memberi makan akan keledainya di rumah wakaf, maka terlihat ia akan uangnya, bahwa sesungguhnya adalah ia itu dalam mulut karungnya. Maka katanya kepada segala saudaranya: Bahwasanya uangku sudah dipulangkan. Tengoklah, adalah dalam karungku. Maka hati mereka itu sekalianpun tawarlah, serta gemetarlah mereka itu, katanya seorang akan seorang: Apa gerangan ini, yang dilakukan Allah atas kita? Maka sampailah mereka itu kepada Yakub, bapanya, di tanah Kanaan, lalu diceriterakannyalah segala hal yang telah berlaku kepadanya, katanya: Adapun orang yang dipertuan dalam negeri itu, ia itu sangat keras titahnya kepada kami, disangkakannya kami ini orang pengintai negeri. Tetapi sembah kami kepadanya: Patik ini orang yang benar; bukannya patik ini orang pengintai. Patik ini dua belas orang bersaudara yang sebapa, maka seorang patik sudah tiada dan yang bungsu ada sekarang dengan bapa patik di negeri Kanaan. Maka titah orang yang dipertuan dalam negeri itu kepada kami: Dengan ini juga boleh kuketahui akan kamu orang baik-baik: tinggalkanlah seorang kamu padaku dan bawalah kamu akan makanan karena sebab kelaparan orang isi rumahmu serta berjalanlah, dan bawalah akan adikmu itu ke mari kepadaku, supaya kuketahui akan kamu bukannya orang pengintai, melainkan orang baik-baik, kemudian aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu dan kamupun boleh berniaga dalam negeri ini. Maka sesungguhnya apabila dikeluarkan mereka itu isi karung-karungnya, heran, maka adalah pundi-pundi uang masing-masing mereka itu dalam karungnya; serta terlihatlah mereka itu dan bapanyapun akan pundi-pundi uangnya, maka ketakutanlah mereka itu. Maka kata Yakub, bapanya, kepada mereka itu: Kamu membuluskan aku, karena Yusuf sudah tiada dan Simeonpun tiada, sekarang kamu hendak mengambil Benyamin pula. Segala perkara ini ada melawan aku. Lalu kata Rubin kepada bapanya: Bunuhlah akan kedua orang anak sahaya laki-laki, kalau tiada sahaya kembalikan budak ini kepada bapa. Serahkanlah dia kepada sahaya sahaja, niscaya sahaya bawa balik akan dia kepada bapa. Tetapi kata Yakub: Anakku ini tiada akan turun serta dengan kamu, karena abangnya sudah mati dan sekarang tingallah ia seorang-orang; jikalau kiranya ia kena barang suatu bahaya pada jalan yang hendak kamu jalani itu, niscaya kamu akan membawa kelak ubanku yang putih ini ke kubur dengan dukacita adanya. Maka bala kelaparan makinlah lebih besar dalam negeri itu. Hata, setelah sudah dimakan habis akan segala gandum yang telah dibawa oleh mereka itu dari negeri Mesir, maka kata bapanya kepada mereka itu: Pergilah kamu pula, belikanlah kita sedikit makanan. Maka sahut Yehuda kepadanya, katanya: Bahwa tuan itu telah bertitah dengan sungguh-sungguh kepada kami, katanya: Kamu tiada boleh memandang mukaku pula, melainkan adikmu itu adalah serta dengan kamu. Sebab itu, jikalau bapa beri adik kami pergi serta dengan kami, bolehlah kami berjalan turun dan membelikan bapa makanan. Tetapi jikalau tiada bapa menyuruhkan adik kami, maka kamipun tiada boleh berjalan; karena kata tuan itu kepada kami: Bahwa tiada boleh kamu memandang mukaku pula, melainkan adikmu itu adalah serta dengan kamu. Lalu kata Israel: Mengapa maka kamu buat begitu susah akan daku dengan menceriterakan kepada tuan itu adalah lagi seorang adikmu? Maka sahut mereka itu: Bahwa dengan selidiknya tuan itu bertanyakan hal kami sekalian dan hal kaum keluarga kami, katanya: Adakah bapamu lagi hidup? Adakah padamu seorang adik lagi? Maka kami sahut seturut katanya itu; bagaimana boleh kami ketahui tuan itu hendak berkata demikian: Bawalah turun akan adikmu itu. Maka kata Yehuda kepada Israel, bapanya: Suruhkanlah budak ini pergi dengan sahaya, maka kami hendak berjalan, supaya kami hidup dan jangan mati, baik kami, atau bapa, atau anak-anak kami. Maka sahaya mengaku budak ini; dari pada tangan sahaya boleh bapa meminta dia; jikalau sahaya tiada membawa balik akan dia kepada bapa dan menghadapkan dia kepada bapa, hendaklah salah itu tertanggung atas sahaya sampai selama-lamanya. Karena jikalau kiranya tiada kami berlambat-lambatan demikian, niscaya sekarang ini sudah sampai dua kali boleh kami kembali. Lalu kata Israel, bapanya, kepada mereka itu: Jikalau demikian buatlah olehmu begini: ambillah buah-buah hasil tanah ini yang terutama dalam bekas-bekasmu, bawalah turun akan suatu persembahan kepada tuan itu, yaitu sedikit getah harum dan sedikit air madu dan rempah-rempah dan kemenyan dan buah keras dan buah badam. Dan bawalah dalam tanganmu uang dua kali banyaknya, karena adapun uang yang telah dikembalikan dalam mulut karung-karungmu itu, hendaklah kamu bawa balik dalam tanganmu; entah barangkali salah. Dan bawalah akan adikmupun, pergilah kamu kembali kepada tuan itu. Maka Allah yang Mahakuasa itu beri apalah kamu mendapat kasihan di hadapan tuan itu, supaya diberinya saudaramu yang lain itu dan Benyaminpun pulang sertamu. Maka akan daku ini, jikalau dibuluskan, biarlah aku bulus! Maka oleh orang itu diambil akan persembahan itu dan akan uang dua kali banyaknya dalam tangannya dan lagi akan Benyamin, lalu berjalanlah ia ke Mesir, maka datanglah ia menghadap Yusuf. Demi dilihat Yusuf adalah Benyamin serta dengan mereka itu, maka titahnya kepada pemerintah istananya: Bawalah akan orang ini ke dalam rumah, sembelihkanlah binatang sembelihan, sediakanlah dia, karena orang ini akan makan sehidangan dengan aku pada tengah hari ini. Maka oleh hamba itu diperbuat seperti pesan Yusuf, dibawanya akan orang itu ke dalam rumah Yusuf. Maka mereka itupun ketakutanlah, sebab dibawa oranglah akan dia ke dalam rumah Yusuf. Maka kata mereka itu: Adapun kita dibawa masuk ke dalam ini, ia itu sebab uang yang telah dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya, supaya ada sebab akan menuduh kita dan menyerbukan dirinya kepada kita, lalu kita dijadikannya hambanya serta dengan segala keledai kitapun. Maka mereka itupun menghampirlah kepada orang yang pemerintah rumah Yusuf, lalu mereka itu berkata-kata dengan dia di muka pintu, katanya: Ya tuan! sungguh pada mulanya kami telah datang turun hendak membeli makanan. Maka jadi setelah kami sampai di rumah wakaf serta membuka karung kami, heran, maka masing-masing empunya uang adalah dalam mulut karungnya, yaitu uang kami dengan genap timbangannya, tetapi kami sudah membawa balik dia dalam tangan kami. Dan lagi kami telah membawa uang lain pula dalam tangan kami, hendak membeli makanan, maka tiada kami ketahui siapa yang sudah membubuh uang itu dalam karung kami. Maka kata orang itu: Selamatlah kamu, jangan takut! Bahwa Allahmu dan Allah bapamu itu telah mengaruniakan suatu harta dalam karungmu; bahwa uangmu itu telah kuterima. Hata, maka dibawanya ke luar akan Simeon kepada mereka itu. Maka dibawanya akan mereka itu sekalian ke dalam rumah Yusuf, lalu diberikannyalah air, supaya mereka itu membasuh kaki, dan lagi diberinya makan kepada segala keledainya. Maka oleh mereka itupun disediakanlah persembahan, sehingga datanglah Yusuf pada tengah hari; karena telah mereka itu mendengar kabar mengatakan mereka itu tinggal makan di sana. Setelah sudah Yusuf pulang, maka dibawa oleh mereka itu akan persembahan yang di tangannya kepadanya dalam rumah, lalu sujudlah mereka itu di hadapannya sampai ke bumi. Maka Yusufpun bertanyakanlah hal selamat mereka itu, katanya: Adakah baik bapa kamu, orang tua, yang telah kamu sebutkan itu? Adakah ia lagi hidup? Maka sembah mereka itu: Hamba tuanku, bapa patik itu, ada baik, lagi hidup. Lalu mereka itupun menundukkan kepalanya sambil memberi hormat. Maka Yusufpun mengangkat matanya, dilihatnya Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: Inikah adikmu yang bungsu, yang telah kamu sebutkan kepadaku? Maka kata Yusuf pula: Dikasihani Allah kiranya akan dikau, hai anakku! Maka Yusufpun bergopoh-gopoh dari sana, karena rindu sangat hatinya akan adiknya, dicaharinya tempat hendak menangis, lalu masuklah ia ke dalam bilik serta menangis di sana. Kemudian dibasuhkannya mukanya, lalu keluar dengan menahani dirinya sambil katanya: Bawalah makanan. Maka dihidangkan oranglah bagi Yusuf setempat dan bagi saudaranyapun setempat, dan bagi orang Mesir yang turut makan bersama-samapun setempat, karena tiada boleh orang Mesir itu makan sehidangan dengan orang Ibrani, sebab ia itu suatu kebencian kepada orang Mesir. Maka duduklah mereka itu di hadapan Yusuf, yaitu yang sulung pada pangkat kesulungannya dan yang bungsu pada pangkat kebungsuannya, sehingga heranlah mereka itu sekalian seorang akan seorang. Maka diangkat oranglah sajian dari hadapan Yusuf ke hadapan mereka itu, tetapi sajian Benyamin itu lima kali lebih besar dari pada segala sajian orang lain; maka minumlah mereka itu dan bersuka-sukaanlah mereka itu serta dengan dia. Arakian, maka Yusufpun berpesanlah kepada pemerintah rumahnya, katanya: Isikanlah karung segala orang ini dengan makanan, sekira-kira dapat dibawa oleh mereka itu, dan bubuhlah uang masing-masing di mulut karungnya. Maka pialaku, yaitu piala perak, bubuhlah di mulut karung orang yang bungsu dan lagi uang harga gandumnyapun. Maka diperbuatnya seperti pesan yang dikatakan Yusuf itu. Maka serta teranglah pagi-pagi hari dilepaskan oranglah mereka itu sekalian pergi serta dengan keledainya. Setelah mereka itu keluar dari negeri, tiada berapa jauhnya, maka kata Yusuf kepada pemerintah rumahnya itu: Bangunlah engkau, kejar akan orang itu dari belakang, maka apabila engkau sampai kepadanya, katakanlah demikian: Mengapa kamu membalas baik itu dengan jahat? Bukankah ia itu piala santapan tuanku dan dengan dia juga diketahuinya perkara yang tersembunyi? Bahwa sejahat-jahat perbuatan, yang telah kamu perbuat itu. Maka didapatinya akan mereka itu, lalu dikatakannya kepadanya segala perkataan itu. Maka sahut mereka itu kepadanya: Apakah sebabnya maka tuan berkata-kata begitu? Jauhlah hambamu ini dari pada berbuat perkara yang demikian. Bahwa sesungguhnya uang yang telah kami dapat dari mulut karung kami, sudah kami bawa kembali kepada tuan dari negeri Kanaan; masakan kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu? Pada barangsiapapun baik di antara hambamu sekalian yang didapati akan piala itu, biarlah ia mati dibunuh dan kami sekalianpun biar menjadi hamba tuan. Maka sahutnya: Baiklah sekarang seperti katamu ini, demikianpun jadilah: pada barangsiapa didapatinya akan dia, ia itu menjadi hambaku, tetapi kamu yang lain itu tiada bersalah. Maka dengan segera mereka itu menurunkan karungnya masing-masing ke bumi, lalu masing-masing membuka karungnya. Maka orang itupun menyelidiklah mulai dari pada yang besar sampai kepada yang kecil, maka didapatilah akan piala itu dalam karung Benyamin. Maka dikoyakkan oleh mereka itu sekalian akan pakaiannya sendiri dan dimuatkanlah masing-masing akan karungnya ke atas keledainya, lalu kembalilah mereka itu ke dalam negeri. Maka masuklah Yehuda dan segala saudaranya ke dalam rumah Yusuf, karena Yusuf lagi di sana, lalu sujudlah mereka itu di hadapannya sampai ke bumi. Maka kata Yusuf kepada mereka itu: Apakah macam perbuatanmu ini? Tiadakah kamu tahu bahwa orang yang seperti aku boleh menyatakan barang yang tersembunyi ini? Maka sembah Yehuda: Apakah yang hendak patik sahut kepada tuanku? Apakah yang hendak patik persembahkan? Dan bagaimana patik sekalian ini dapat membenarkan diri patik? Bahwa telah didapati Allah akan dosa patik-patik tuanku. Bahwa sesungguhnya patik sekalian menjadi hamba kepada tuanku, baik patik sekalian baik ia, yang telah didapati piala itu dalam tangannya. Maka titah Yusuf: Dijauhkan Allah kiranya aku dari pada berbuat demikian, melainkan orang yang telah didapati piala itu dalam tangannya, itu juga akan menjadi hambaku, tetapi kamu sekalian berjalanlah naik dengan selamat kepada bapamu. Lalu datanglah Yehuda hampir kepada Yusuf sambil sembahnya: Ya tuanku! biarlah kiranya patik mempersembahkan sepatah kata di bawah telapakan tuanku dan jangan apalah berbangkit murka tuanku akan patik, karena tuanku sama juga dengan Firaun. Maka tuanku telah bertanya akan patik: Adakah lagi pada kamu bapa atau adik? Maka sembah patik kepada tuanku: Adalah bagi patik bapa yang sudah tua dan seorang anaknya laki-laki yang bungsu, yang telah diperolehnya pada masa tuanya, maka abangnya sudah mati, tinggallah ia seorang dirinya yang seibu, maka bapanya mengasihi akan dia. Maka titah tuanku kepada patik ini: Bawalah akan dia turun kepadaku, supaya kupandang akan dia. Maka sembah patik kepada tuanku: Barangkali orang muda itu tiada boleh meninggalkan bapanya; jikalau kiranya ditinggalkannya, niscaya matilah bapanya kelak. Tetapi titah tuanku kepada patik: Jikalau adikmu yang bungsu itu tiada turun serta dengan kamu, jangan kamu memandang mukaku lagi. Hata, setelah mudik patik kepada hamba tuanku, bapa patik, maka patik sampaikanlah segala titah tuanku kepadanya. Maka kata bapa patik: Kembalilah kamu, belikanlah kita makanan sedikit. Maka sahut patik: Tiada boleh kami berjalan turun, melainkan kami membawa bersama-sama akan adik kami, maka turunlah kami; karena kecuali adik kami ada bersama-sama, maka tiada boleh kami memandang muka tuan itu pula. Lalu kata hamba tuanku, bapa patik, kepada patik: Kamu tahu bahwa biniku telah memperanakkan bagiku dua anak laki-laki. Maka yang seorang sudah pergi dari padaku, kemudian kataku: Sesungguhnya ia telah dicarik-carik karena tiada kulihat akan dia pula sampai sekarang ini! Jikalau kamu hendak mengambil anak inipun dari padaku, lalu datang sesuatu bahaya atasnya, niscaya kamu kelak memasukkan ubanku ini dengan dukacita ke dalam kubur. Sebab itu, jikalau patik mendapatkan hamba tuanku, bapa patik, maka budak ini tiada serta dengan patik, tegal nyatalah nyawa bapa itu bergantung kepada nyawa budak ini, maka akan jadi kelak, serta dilihatnya budak ini tiada, niscaya matilah ia dan patikpun akan memasukkan uban hamba tuanku, bapa patik, dengan dukacita ke dalam kubur. Tambahan pula patik sudah mengaku akan budak ini di hadapan bapa patik, serta kata patik: Jikalau tiada sahaya kembalikan dia pula kepada bapa, niscaya sahaya akan menanggung dosa selama-lamanya akan bapa sahaya adanya. Maka sekarang, biar apalah patik tinggal di sini menjadi hamba tuanku akan ganti budak ini, berilah kiranya budak ini berjalan naik bersama-sama dengan segala saudaranya. Karena bagaimana boleh patik mendapatkan bapa patik, jikalau budak ini tiada serta? Jangan patik melihat celaka yang akan berlaku atas bapa patik itu. Hata, pada ketika itu tiada lagi Yusuf dapat menahankan dirinya di hadapan segala orang yang hampir kepadanya, maka berserulah ia: Suruhlah sekalian orang keluar dari sini. Maka seorangpun tiada sertanya tatkala Yusuf menyatakan dirinya kepada segala saudaranya. Maka menangislah ia dengan nyaring suaranya, sehingga kedengaranlah bunyinya kepada orang Mesir dan kepada orang isi istana Firaunpun. Maka kata Yusuf kepada segala saudaranya: Aku ini Yusuf! Adakah bapaku lagi hidup? Maka tiada tersahut oleh saudara-saudaranya, karena terkejutlah mereka itu di hadapannya. Maka kata Yusuf kepada segala saudaranya: Mari, hampirlah kamu kepadaku. Lalu mereka itupun datanglah hampir. Maka katanya: Akulah Yusuf adikmu, yang telah kamu jual ke negeri Mesir. Tetapi sekarang, jangan kamu susah atau marah akan dirimu, sebab telah kamu menjual aku ke mari, karena telah disuruhkan Allah akan daku terdahulu dari pada kamu, hendak memeliharakan nyawa orang. Karena sekarang ini baharu dua tahun bala kelaparan dalam negeri ini; tinggal lagi lima tahun, dalamnya tiada akan ada orang menenggala atau menuai. Maka disuruhkan Allah akan daku di hadapan kamu, hendak memeliharakan anak buahmu di atas bumi dan menghidupi nyawa kamu sekalian dengan pertolongan yang amat besar. Sebab itu, bukan kamu yang telah menyuruhkan daku ke mari, melainkan Allah juga, dijadikannya aku akan ayah Firaun dan akan tuan bagi segala isi istananya dan akan pemerintah segala negeri Mesir. Maka segera pergilah kamu naik mendapatkan bapaku, katakanlah kepadanya: Demikianlah kata anakmu, Yusuf: Bahwa Allah telah menjadikan aku tuan dalam segala negeri Mesir, sebab itu datanglah turun kepadaku dengan tiada berhambatan lagi. Maka bapa akan duduk di tanah Gosyen, hampir dengan aku, yaitu bapa serta dengan segala anak-anakmu dan cucumu dan kawan kambingmu dan lembumu dan segala sesuatu yang ada padamu. Maka di sanalah aku akan memeliharakan bapa, karena lagi akan ada lima tahun bala kelaparan, supaya jangan kepapaanlah bapa serta isi rumahmu dan segala sesuatu yang ada padamu. Bahwa sesungguhnya mata kamu sekalian melihat dan mata adikku Benyaminpun, bahwa mulutku juga yang berkata-kata dengan kamu. Sebab itu berilah tahu kepada bapaku segala kemuliaanku di negeri Mesir ini dan segala sesuatu yang telah kamu lihat itu, maka segeralah kamu bawa akan bapaku turun ke mari. Maka Yusufpun memeluklah leher Benyamin, adiknya, sambil menangis, dan Benyaminpun menangislah sambil memeluk leher Yusuf. Dan lagi dicium Yusuf akan segala saudaranya sambil menangis, kemudian segala saudaranyapun berkata-kata dengan dia. Maka kabarnyapun kedengaranlah ke dalam istana Firaun, mengatakan saudara-saudara Yusuf telah datang; maka baiklah ia itu kepada pemandangan Firaun dan kepada pemandangan segala pegawainya. Maka titah Firaun kepada Yusuf: Katakanlah kepada segala saudaramu demikian: Perbuatlah olehmu akan ini, muatilah segala binatangmu, lalu berjalanlah pergi ke negeri Kanaan; dan bawalah akan bapamu dan segala isi rumah kamu ke mari kepadaku, maka aku akan mengaruniai kamu dengan yang amat baik di negeri Mesir dan kamu akan makan dari pada segala lemak tanah ini. Maka sekarang kamu dipesankan, perbuatlah olehmu akan ini: ambillah dari dalam negeri Mesir beberapa pedati akan anak-anakmu dan akan segala binimu serta hendaklah kamu bawa akan bapamupun ke mari. Dan janganlah kamu sayang akan perkakas rumahmu, karena barang yang terutama dalam segala negeri Mesir itu akan menjadi kamu punya. Maka dibuatlah oleh anak-anak Israel demikian, serta diberikan Yusuf kepada mereka itu beberapa pedati, seperti titah Firaun, dan diberinyalah pula akan mereka itu bekal pada perjalanannya. Maka dipersalinnyalah akan masing-masing mereka itu, melainkan akan Benyamin diberikannya tiga ratus keping uang perak dan lima persalinan. Maka kepada bapanya dikirimnyalah ini: sepuluh ekor keledai jantan yang muat barang yang indah-indah dari negeri Mesir, dan sepuluh ekor keledai betina yang muat gandum dan roti dan pelbagai makanan bagi bapanya di jalan. Maka disuruhnyalah saudaranya pergi, lalu berjalanlah mereka itu. Maka kata Yusuf kepadanya: janganlah kiranya berbangkit marahmu di jalan. Maka berjalanlah mereka itu dari negeri Mesir, lalu sampailah ke negeri Kanaan, kepada Yakub, bapanya. Maka mereka itupun mengabarkanlah kepadanya, katanya: Bahwa Yusuf lagi hidup; bahkan, ialah Yamtuan pada segala negeri Mesir! Maka berdebarlah hati Yakub, karena tiada ia percaya akan kata mereka itu. Tetapi setelah disampaikan mereka itu kepadanya segala perkataan Yusuf yang dikatakannya kepada mereka itu, dan setelah dilihatnya segala pedati yang dikirim Yusuf supaya membawa akan dia, maka roh Yakub bapanyapun segarlah pula. Maka kata Israel: Cukuplah sudah! Anakku Yusuf lagi hidup, maka aku hendak pergi berjumpa dengan dia dahulu dari pada matiku! Maka Israelpun berangkatlah serta segala sesuatu yang padanya, maka datanglah ia ke Birsyeba, lalu dipesembahkannya beberapa korban kepada Allah Ishak, bapanya. Maka berfirmanlah Allah kepada Israel dengan khayal pada malam, firman-Nya: Hai Yakub! Yakub! maka sembah Yakub: Sahaya, Tuhan! Maka firman-Nya: Bahwa Akulah Allah bapamu; janganlah engkau takut turun ke Mesir, karena di sana Aku jadikan dikau kelak suatu bangsa yang besar. Maka Aku akan turun sertamu ke Mesir dan dengan sungguh-sungguh Aku akan membawa kamu naik pula; dan Yusufpun akan membubuh tangannya pada matamu. Maka Yakubpun berangkatlah dari Birsyeba, dihantar oleh bani Israel akan Yakub, bapanya, dan akan anak-anaknya dan akan segala bininya dengan naik pedati, yang telah dikirim oleh Firaun supaya membawa akan dia. Maka dibawalah oleh mereka itu sertanya akan segala binatangnya dan segala harta bendanya, yang telah diperolehnya dalam negeri Kanaan itu, lalu datanglah ia ke Mesir, yaitu Yakub dan segala anak cucunyapun sertanya: anak-anaknya laki-laki dan cucunya laki-laki serta anak-anaknya perempuan dan cucunya perempuan, yang dari pada anak-anaknya laki-laki, dan segala anak buahnyapun dibawanya sertanya ke Mesir. Maka inilah nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir, yaitu Yakub dan anak-anaknya laki-laki; maka yang sulung yaitu Rubin, dan anak-anak laki-laki Rubin, yaitu Hanokh dan Palu dan Hezron dan Karmi. Maka anak-anak laki-laki Simeon, yaitu Yemuil dan Yamin dan Ohad dan Yakhin dan Zohar, dan Saul, yaitu anak laki-laki dari pada seorang perempuan Kanani. Maka anak-anak laki-laki Lewi, yaitu Gerson dan Kehat dan Merari. Maka anak-anak laki-laki Yehuda, yaitu Er dan Onan dan Syela dan Paris dan Zerah; akan tetapi Er dan Onan itu sudah mati di negeri Kanaan. Maka anak laki-laki Paris, yaitu Hezron dan Hamul. Maka anak-anak laki-laki Isakhar, yaitu Tola dan Pua dan Ayub dan Simron. Maka anak-anak laki-laki Zebulon, yaitu Sered dan Elon dan Yahliel. Maka sekalian inilah anak-anak laki-laki Lea, yang diperanakkannya bagi Yakub di Padan-Aram; dan lagi Dinah, anaknya perempuan itu. Maka segala anak-anaknya laki-laki dan perempuan itu sekalian tiga puluh tiga orang banyaknya. Maka anak-anak laki-laki Gad, yaitu Zifeyon dan Hagi dan Syumi dan Izbon dan Eri dan Arodi dan Areli. Maka anak-anak laki-laki Asyer, yaitu Yimna dan Yiswa dan Yiswi dan Beria dan Sera, saudara perempuan mereka itu. Maka anak-anak laki-laki Beraya, yaitu Heber dan Malkhiel. Maka inilah anak-anak laki-laki Zilpa, yang diberi oleh Laban akan Lea, anaknya, maka yaitu semuanya diperanakkannya bagi Yakub enam belas orang banyaknya. Maka anak-anak laki-laki Rakhel, isteri Yakub, yaitu Yusuf dan Benyamin. Maka bagi Yusufpun diperanakkan di negeri Mesir Manasye dan Efrayim, yang diperanakkan oleh Asenat, anak Potifera, imam di On. Maka anak-anak laki-laki Benyamin, yaitu Bela dan Bekher dan Asybel dan Gera dan Naaman dan Ekhi dan Rusy dan Mupim dan Hupim dan Ared. Maka sekalian inilah anak-anak laki-laki Rakhel, yang telah diperanakkan bagi Yakub, semuanya empat belas orang banyaknya. Maka anak laki-laki Dan, yaitu Khusim. Maka anak-anak laki-laki Naftali, yaitu Yahziel dan Guni dan Yezer dan Syilem. Maka inilah anak-anak laki-laki Bilha, yang diberikan oleh Laban kepada Rakhel, anaknya, maka diperanakkannya sekalian itu bagi Yakub, semuanya tujuh orang banyaknya. Maka jumlahnya segala orang yang datang serta dengan Yakub ke negeri Mesir, yaitu yang telah terbit dari pada sulbinya, kecuali segala bini anak-anak Yakub itu, semuanya enam puluh enam orang banyaknya. Maka anak-anak laki-laki Yusuf, yang telah diperanakkan baginya di Mesir, itulah dua orang, maka sekalian orang isi rumah Yakub, yang telah datang ke Mesir, itulah tujuh puluh orang banyaknya. Maka oleh Yakub disuruh akan Yehuda berjalan dahulu, supaya dipanggilnya Yusuf datang ke negeri Gosyen, maka sampailah mereka itu ke negeri Gosyen itu. Maka oleh Yusufpun disediakanlah ratanya, lalu naiklah ia ke Gosyen pergi bertemu dengan Israel, bapanya. Serta berjumpa dengan dia Yusufpun memeluklah lehernya dan menangislah lekat pada lehernya beberapa lamanya. Maka kata Israel kepada Yusuf: Sekarangpun baiklah aku mati, sedang telah kupandang mukamu, maka engkau lagi hidup. Lalu kata Yusuf kepada segala saudaranya dan kepada isi rumah bapanya: Bahwa aku hendak pergi memberitahu Firaun serta mempersembahkan kepada baginda: Segala saudara patik dan segala orang isi rumah bapa patik, yang di negeri Kanaan itu, telah datang kepada patik; maka patik itu sekalian gembala kambing adanya, karena biasalah patik itu memeliharakan binatang, dan lagi dibawa oleh patik itu akan kawan kambingnya dan segala lembunya dan segala sesuatu yang ada padanya. Maka apabila dipanggil oleh Firaun akan kamu dan kamu ditanyai kelak: Apakah pencaharianmu, hendaklah kamu sahut demikian: Bahwa patik sekalian ini biasa memeliharakan lembu kambing dari kecil patik sampai sekarang ini, baik patik baik nenek moyang patik. Maka demikian supaya boleh kamu duduk di tanah Gosyen, karena adapun gembala kambing itu suatu kebencian kepada orang Mesir adanya. Sebermula, maka Yusufpun datanglah memberitahu Firaun sembahnya: Bahwa bapa patik dan segala saudara patik serta dengan lembu kambingnya dan segala sesuatu yang padanya telah datang dari negeri Kanaan, bahwasanya adalah patik-patik itu di negeri Gosyen. Maka oleh Yusuf diambil akan beberapa saudaranya, lima orang banyaknya, lalu dihadapkannyalah mereka itu kepada Firaun. Maka titah Firaun kepada saudara Yusuf itu: Apakah pencaharian kamu? Maka sembah mereka itu kepada Firaun: Patik tuanku gembala kambing, baik patik baik nenek moyang patik. Dan lagipula sembah mereka itu kepada Firaun: Adapun patik ini datang ke mari hendak menumpang dalam negeri ini bagaikan orang dagang, karena tiadalah bagi patik tempat hendak memeliharakan kawan kambing patik, sebab besarlah bala kelaparan di negeri Kanaan itu; maka sekarang tuanku beri apalah izin akan patik tinggal di negeri Gosyen. Maka titah Firaun kepada Yusuf, katanya: Bahwa bapamu dan segala saudaramu telah datang kepadamu. Maka tanah Mesir ini adalah di hadapanmu, dudukkanlah bapamu dan segala saudaramu di tanah yang terbaik, suruhlah mereka itu duduk di negeri Gosyen. Maka jikalau engkau tahu bahwa di antara mereka itu ada orang yang pandai, jadikanlah mereka itu penghulu gembala atas segala milikku. Maka oleh Yusuf dibawa akan Yakub bapanyapun, lalu dihadapkannya kepada Firaun, maka Yakubpun memberkatilah Firaun. Maka kata Firaun kepada Yakub: Berapakah sudah umur nenek? Maka sahut Yakub kepada Firaun: Adapun banyak tahun dagang beta ini ada seratus tiga puluh tahun, bahwa sedikit lagi jahat telah jadi segala umur beta hidup, tiada ia itu sama dengan umur hidup nenek moyang beta, tatkala dagang mereka itu. Maka oleh Yakub diberkati akan Firaun, lalu bermohonlah ia keluar dari hadapannya. Maka Yusufpun menyediakan tempat duduk bagi bapanya dan segala saudaranya dan diberikannyalah mereka itu milik dalam negeri Mesir tanah yang terbaik, yaitu tanah Ramesis, setuju dengan titah Firaun. Maka dipeliharakanlah Yusuf akan bapanya dan segala saudaranya dan segala isi rumah bapanya dengan makanan, sehingga sampai segala anak-anaknyapun. Maka makananpun tiadalah dalam negeri itu, karena amat besarlah bala kelaparan, sehingga gemeletaklah segala orang isi negeri Mesir dan negeri Kanaan dari sebab kelaparan. Maka dikumpulkanlah oleh Yusuf segala uang yang terdapat dalam negeri Mesir dan dalam negeri Kanaan, yaitu uang pembayar gandum yang dibeli oleh mereka itu, maka oleh Yusuf dibawa masuk akan segala uang itu ke dalam istana Firaun. Setelah habislah uang dalam negeri Mesir dan negeri Kanaan, maka datanglah segala orang Mesir menghadap Yusuf, lalu sembahnya: Tuanku beri apalah akan patik sekalian makanan; mengapa gerangan patik akan mati di hadapan tuanku, karena segala uang sudah habis? Maka sahut Yusuf: Bawalah binatangmu, maka aku memberikan kamu gandum ganti binatangmu, jikalau tiada uang. Maka dibawa oleh mereka itu akan binatangnya kepada Yusuf, lalu diberi Yusuf akan mereka itu makanan ganti kuda dan ganti kambing domba dan lembu dan keledai; dipeliharakannya mereka itu dengan makanan pada tahun itu juga karena segala binatangnya. Maka setelah habislah tahun itu, pada tahun yang lain datanglah mereka itu kepadanya serta sembahnya: Bahwa tiadalah boleh patik menyembunyikan dari pada tuanku, tegal tiada lagi uang dan segala lembu kambing dan binatang tanggungpun telah menjadi tuanku punya, bahwa suatupun tiada tinggal lagi di hadapan tuanku, melainkan badan patik dan tanah patik sekalian. Mengapa patik sekalian akan mati di hadapan mata tuanku, baik patik baik tanah patik? Tuanku beli apalah diri patik dan tanah patik dengan makanan, maka patik dan tanah patik akan menjadi milik Firaun; tuanku beri apalah benih, supaya patik sekalian hidup, jangan patik mati, dan tanah patikpun jangan menjadi tandus. Demikianlah dibeli Yusuf segala tanah Mesir itu akan Firaun, karena orang Mesir masing-masing menjualkan bendangnya, oleh sebab bala kelaparan itu tersangat besar atas mereka itu; maka demikianlah tanah itupun menjadi milik Firaun. Setelah itu dipindahkannyalah orang banyak itu dari pada sebuah negeri kepada sebuah negeri, dari pada suatu ujung perhinggaan tanah Mesir sampai kepada ujung yang lain. Hanya tanah segala imam juga tiada dibelinya, karena mereka itu beroleh pelabur dari pada Firaun serta makan pelabur, yang dianugerahkan Firaun akan dia; sebab itulah tiada dijualnya tanahnya. Maka pada masa itu kata Yusuf kepada orang banyak itu: Bahwasanya sekarang ini aku telah membeli diri kamu dan tanah kamupun akan Firaun. Tengok, inilah benih, supaya kamu menaburi tanah itu. Adapun dari pada hasilnya tak dapat tiada kamu akan mempersembahkan seperlimanya kepada Firaun dan empat bahagian yang lain itu bagimu akan benih di bendang dan akan makanan kamu dan segala isi rumah kamu dan akan makanan anak-anak kamu. Maka sembah mereka itu: Bahwa tuanku sudah menghidupi patik, biarlah kiranya patik mendapat kasihan dari pada tuanku, maka patik sekalian hendak menjadi hamba Firaun. Maka dibuat oleh Yusuf suatu hukum dalam seluruh negeri Mesir akan perkara itu sampai kepada hari ini, bahwa dalam lima bahagian satu bagi Firaun; hanya tanah segala imam juga yang tiada menjadi milik Firaun. Arakian, maka duduklah Israel di negeri Mesir di tanah Gosyen, serta diperolehnya milik dalamnya dan bertambah-tambahlah mereka itu serta menjadi amat banyak. Adapun Yakub diam di negeri Mesir itu tujuh belas tahun lamanya, sehingga umur Yakubpun menjadi seratus empat puluh tujuh tahun. Setelah Israel hampir akan mati maka dipanggilnya akan Yusuf, anaknya, katanya kepadanya: Jikalau kiranya engkau kasih akan daku, bubuhlah tanganmu di bawah pangkal pahaku serta buatlah kebajikan dan setia akan daku, dan janganlah kiranya engkau kuburkan aku di Mesir. Melainkan biarlah aku dikuburkan setempat dengan nenek moyangku, hendaklah engkau membawa akan daku dari Mesir dan tanamkanlah aku dalam kubur mereka itu. Maka sahut Yusuf: Sahaya akan berbuat seperti pesan bapa itu. Maka katanya: Bersumpahlah padaku. Lalu iapun bersumpah padanya. Maka Israelpun menundukkan dirinya di kepala peraduannya. Hata, maka kemudian dari pada itu dipersembahkan oranglah kepada Yusuf: Bahwa sesungguhnya paduka ayahanda tuanku gering. Maka dibawa Yusuf akan kedua orang anaknya, yaitu Manasye dan Efrayim itu, sertanya. Maka diberitahu oranglah kepada Yakub, katanya: Lihat apalah anak tuan, Yusuf itu, datang mendapatkan tuan. Maka Israelpun menggagahilah dirinya lalu duduk di atas peraduannya. Maka kata Yakub kepada Yusuf: Bahwa Allah yang Mahakuasa telah kelihatan kepadaku di Luz dalam negeri Kanaan, diberkatinya aku, serta firman-Nya kepadaku: Bahwa sesungguhnya Aku akan membiakkan dikau dan memperbanyakkan dikau dan menjadikan dikau suatu perhimpunan beberapa bangsa, dan tanah ini akan Kukaruniakan kepada benihmu yang kemudian dari padamu akan miliknya sampai selama-lamanya. Maka sekarang kedua anakmu, yaitu Efrayim dan Manasye, yang diperanakkan bagimu di tanah Mesir dahulu dari pada datangku kepadamu ke Mesir ini, akulah yang empunya dia, yaitu seperti Rubin dan Simeon aku empunya dia; tetapi anak buahmu yang kauperoleh kemudian dari pada kedua ini kelak, engkaulah yang empunya dia, maka mereka itu akan dinamai menurut nama saudara-saudaranya dalam bahagian pusakanya. Adapun tatkala aku datang dari Padan matilah Rakhel pada sisiku di tanah Kanaan pada jalan, hingga sekerat jalan lagi jauhnya sampai ke Eferat, maka kukuburkanlah ia di sana pada jalan ke Eferat, yaitu Betlehem. Hata, maka terlihatlah Israel akan anak Yusuf, lalu katanya: Siapa punya ini? Maka kata Yusuf kepada bapanya: Inilah anakku, yang telah dikaruniakan Allah kepadaku di tempat ini. Maka kata Yakub: Bawa apalah keduanya kepadaku, supaya aku memberkati mereka itu. Maka kedua belah mata Israel telah kaburlah oleh sebab tuanya, sehingga tiada ia nampak baik-baik. Maka dihampirkannyalah keduanya kepadanya, lalu diciumnya serta dipeluknya. Maka kata Israel kepada Yusuf: Bahwa tiada kusangka boleh memandang mukamu lagi, heran, maka diberi Allah pula aku melihat anakmupun. Maka diundurkan Yusuf keduanya itu dari pada lututnya, supaya sujudlah ia di hadapannya sampai ke bumi. Maka diambil Yusuf akan keduanya, yaitu Efrayim dengan tangannya kanan pada sebelah kiri Israel dan Manasyepun dengan tangannya kiri pada sebelah kanan Israel, lalu dihampirkannyalah keduanya kepadanya. Tetapi Israelpun mengulurkan tangannya kanan ditumpangkannya di atas kepala Efrayim, meskipun ialah yang bungsu, dan tangannya kiri di atas kepala Manasye, maka dengan sengajanya dihantarkannya kedua belah tangannya demikian; maka Manasye itu yang sulung adanya. Lalu Israelpun memberkatilah akan Yusuf, katanya: Bahwa Allah, di hadapan hadirat-Nya sudah berjalan nenek moyangku Ibrahim dan Ishak, yaitu Allah yang telah memeliharakan daku dari pada ketika jadiku hingga sampailah kepada hari ini, bahwa Malaekat yang telah melepaskan aku dari pada segala jahat, Ia juga berkatilah kiranya kedua budak ini, biarlah namaku disebut dalam mereka itu dan nama nenek moyangku Ibrahim dan Ishakpun, dan hendaklah mereka itu bertambah-tambah amat banyak di atas bumi. Maka apabila dilihat oleh Yusuf akan bapanya menumpangkan tangannya yang kanan di atas kepala Efrayim, maka tiada benar kepada rasa hatinya, lalu dipegangnya tangan bapanya hendak memindahkan dia dari atas kepala Efrayim ke atas kepala Manasye. Maka kata Yusuf kepada bapanya: Janganlah demikian, ya bapaku! karena inilah yang sulung; tumpangkanlah kiranya tanganmu yang kanan di atas kepala dia. Tetapi engganlah bapanya sambil katanya: Tahulah aku, hai anakku, tahulah aku. Maka iapun akan menjadi suatu bangsa dan iapun akan menjadi besar, tetapi adiknya juga akan menjadi terlebih besar dari pada dia dan benihnya akan menjadi suatu perhimpunan bangsa adanya. Maka diberkatinyalah mereka itu pada hari itu juga, katanya: Dalam kamulah Israel akan memberkati orang, katanya: Bahwa dijadikan Allah kiranya kamu seperti Efrayim dan seperti Manasye. Maka dilebihkannya Efrayim itu daripada Manasye. Kemudian kata Israel kepada Yusuf: Bahwasanya ajalku akan sampai, tetapi kamu akan disertai Allah dan Allah juga akan memulangkan kamu ke dalam negeri nenek moyangmu. Maka aku telah memberi akan dikau sepotong tanah lebih dari pada bahagian segala saudaramu, yaitu yang telah kurampas dari pada tangan orang Amori dengan pedangku dan dengan panahku. Kemudian dari pada itu dipanggil Yakub akan segala anak-anaknya, katanya: Berhimpunlah kamu, maka aku hendak memberitahu kamu barang yang akan berlaku atasmu pada kemudian hari. Berhimpunlah kamu serta dengarlah hai anak-anak Yakub! dengarlah akan perkataan Israel, bapamu. Hai Rubin, engkaulah anak sulungku dan kuatku dan permulaan kuasaku, yang terindah kemuliaannya dan terindah kuasanya; bergelembunglah seperti dari air; maka tiada engkau lagi yang terutama, sebab engkau telah menaiki peraduan bapamu, engkau telah menajiskan peraduan nikahku, sebab engkau telah menaikinya. Bahwa Simeon dan Lewi itu adik-beradik adanya, maka pedangnya itu perkakas pembunuhan. Nyawaku tiada masuk bicara mereka itu dan hatiku tiada setuju dengan mufakat mereka itu pada masa dibunuhnya orang dengan garangnya dan dibantainya lembu jantan dengan sengajanya. Terkutuklah kiranya amarahnya, sebab garangnya dan amoknya, karena ia itu bengis adanya. Maka aku akan membagi-bagi mereka itu di antara bani Yakub dan mencerai-beraikan mereka itu di antara orang Israel. Adapun akan engkau, hai Yehuda! engkau akan dipuji oleh segala saudaramu, maka tanganmu akan menekan tengkuk segala seterumu, dan segala anak bapamu akan menundukkan dirinya di hadapanmu. Yehuda itu anak singa adanya. Dengan rampasan, hai anakku! telah engkau naik. Maka ia berlingkar serta menderum seperti singa, seperti singa tua. Siapa gerangan akan membangunkan dia? Bahwa tongkat kerajaan itu tiada akan undur dari pada Yehuda dan pemberi hukumpun tidak dari antara kakinya, sehingga datanglah Silo, maka kepadanyalah segala bangsa akan menurut. Maka ditambatkannya keledainya yang muda pada pokok anggur dan anak keledainya yang betina pada pokok anggur yang terutama, maka ia membasuh kainnya dalam air anggur dan selimutnya dalam darah anggur. Matanya akan merah dengan air anggur dan giginyapun akan putih dengan air susu. Bahwa Zebulon akan duduk pada tepi pantai laut, pada tepi laut yang berkapal-kapal dan perhinggaannya akan sampai ke Sidon. Bahwa Isakhar itu seekor keledai yang kuat tulangnya, yang akan menderum di antara dua petak. Demi dilihatnya perhentian itu baik dan tanah itupun permailah adanya, maka disengetkannyalah bahunya akan memikul, lalu takluklah ia memberi upeti. Bahwa Dan akan memerintahkan kaumnya seperti satu dari pada segala suku bani Israel. Dan itu seperti seekor ular pada tepi jalan, seperti seekor ular biludak pada sisi simpangan, yang mematuk tumit kuda, sehingga gugurlah telentang orang yang mengendarainya. Aku menantikan selamat yang dari pada-Mu, ya Tuhan! Adapun Gad itu, maka ia akan ditempuh oleh suatu pasukan, tetapi kemudian kelak iapun akan menempuhinya. Maka makanan Asyer itu akan lemak adanya, dibawanya masuk santapan raja yang sedap-sedap. Bahwa Naftali itupun pohon kayu yang merambak, dan cabang-cabangnyapun permai. Maka Yusuf itu suatu cabang pokok yang berbuah-buah, suatu cabang pokok yang berbuah pada sisi mata air, maka ranting-rantingnya melata pada pagar tembok yang tinggi. Bahwa orang-orang pemanah telah menyusahi dia sangat dan dibetulinya akan dia dengan garangnya. Tetapi panahnya tinggal terbentang juga dan lengannya dan tangannyapun dengan akasnya, oleh pertolongan Allahnya Yakub yang Mahakuasa, oleh penunggu batu Israel. Oleh Allah bapamu, yang akan menolong engkau, oleh Allah Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas dan berkat mata air yang dalam-dalam dan berkat susu dan berkat rahim. Adapun berkat bapamu itu melebihi segala berkat nenek moyangku sampai kepada segala kesedapan bukit yang kekal, ia itu akan turun kepada kepala Yusuf, kepada batu kepala dia, yang bermakota di antara segala kakak adiknya. Bahwa Benyamin itu seperti seekor gurk yang mencarik-carik, pada pagi hari ia makan mangsanya dan pada petang ia membagi-bagi rampasan. Maka segala bangsa ini menjadi dua belas suku bani Israel adanya, maka inilah yang disabdakan bapanya akan halnya, tatkala diberkatinya mereka itu masing-masing dengan berkatnya sendiri-sendiri. Setelah itu maka berpesanlah ia kepada mereka itu, katanya: Bahwa aku ini pulang kepada asalku, kuburkanlah aku di tempat nenek moyangku, dalam gua yang ada di bendang Eferon, orang Heti itu, yaitu dalam gua yang di bendang Makhpela bertentangan dengan Mamre di tanah Kanaan, yang telah dibeli oleh Ibrahim serta dengan bendang itu kepada Eferon, orang Heti itu, akan suatu pekuburan pusaka. Maka di sanalah dikuburkan oranglah Ibrahim dan Sarah, isterinya; di sanapun dikuburkan Ishak dan Ribkah, isterinya, dan di sana juga telah dikuburkan Lea. Maka bendang itu serta gua yang di dalamnya sudah dibeli kepada anak-anak Het. Setelah sudah Yakub berpesan kepada anak-anaknya, ditariknya kedua belah kakinya naik ke atas peraduan, maka putuslah nyawanya, kembalilah ia kepada asalnya. Maka Yusufpun rebahlah pada muka bapanya serta menangislah akan dia dan diciumnyalah akan dia. Maka disuruh Yusuf akan segala hambanya yang tabib membubuh rempah pada mayat bapanya, maka oleh segala tabib itupun dibubuhlah rempah pada Israel. Dikerjakannya empat puluh hari lamanya, karena demikianlah baharu genap segala hari orang yang dibubuh rempah itu; maka segala orang Mesirpun berkabunglah akan dia tujuh puluh hari lamanya. Setelah lepaslah hari perkabungan itu kata Yusuf kepada orang isi istana Firaun: Jikalau kiranya kamu kasih akan daku, persembahkan apalah kepada Firaun kataku ini: Bahwa ayah beta telah menyuruhkan beta bersumpah, katanya: Lihatlah, aku ini hendak mati, maka takkan jangan engkau menguburkan daku dalam kuburku, yang telah kugali di tanah Kanaan itu. Maka sekarang beri apalah kiranya beta mudik, supaya beta menguburkan bapa beta, kemudian beta akan balik kembali. Maka titah Firaun: Mudiklah dan kuburkanlah ayahmu, seperti yang telah disuruhnya engkau bersumpah. Hata, maka Yusufpun mudiklah hendak menguburkan bapanya, maka segala pegawai Firaunpun mudik sertanya, yaitu segala penjawat istananya dan segala orang besar-besar dalam negeri Mesir. Dan lagi segala orang isi rumah Yusuf dan segala saudaranya dan segala isi rumah bapanya, melainkan anak-anak mereka itu dan segala kawan kambing dan lembunya ditinggalkannya dalam negeri Gosyen. Maka mudiklah sertanya beberapa rata dan orang berkuda, maka tentara itu amat besar adanya. Maka sampailah sekaliannya itu ke tempat mengirik gandum Atad, yang di seberang sana Yarden, maka di sanalah mereka itu meratap, terlalu amat besar dan sangat ratapnya, maka Yusufpun berbuat akan bapanya suatu perkabungan tujuh hari lamanya. Demi dilihat orang Kanaan, yang mendiami tanah itu, akan perkabungan di halaman Atad itu, kata mereka itu: Bahwa inilah suatu perkabungan orang Mesir yang amat besar adanya. Sebab itu disebut orang nama tempat itu Abel-Mizraim, yang di seberang Yarden. Maka oleh anak-anak Israelpun dibuatlah akan bapanya sebagaimana yang telah dipesannya kepada mereka itu. Maka dihantar anak-anaknya akan mayatnya ke tanah Kanaan, lalu dikuburkannyalah akan dia di sana dalam gua di bendang Makhpela, yang telah dibeli oleh Ibrahim serta dengan bendang itu kepada Eferon, orang Heti, di sebelah timur Mamre, akan suatu pekuburan pusaka. Setelah bapanya dikuburkan, maka Yusufpun pulanglah ke Mesir serta dengan segala saudaranya dan segala orang yang telah mudik sertanya hendak menguburkan bapanya itu. Hata, apabila dilihat oleh saudara-saudara Yusuf akan hal bapanya sudah mati, maka kata mereka itu: Entah barangkali Yusuf benci akan kita kelak dan membalas kepada kita segala jahat yang telah kita perbuat akan dia. Sebab itu disuruhlah oleh mereka itu akan orang pergi menghadap Yusuf serta mengatakan: Bahwa dahulu dari pada matinya bapamu telah berpesan, katanya: Demikian katakanlah olehmu kepada Yusuf: Ampunilah kiranya salah segala saudaramu dan dosanya, karena mereka itu telah berbuat jahat akan dikau; tetapi sekarang ampunilah kiranya salah hamba-hamba Allah bapamu itu. Maka menangislah Yusuf apabila mereka itu berkata-kata kepadanya. Kemudian datang pula segala saudaranya menyembah sujud di hadapannya, sambil katanya: Bahwa sesungguhnya kami sekalian ini menjadi hambamu. Maka kata Yusuf kepada mereka itu: Janganlah kamu takut! Adakah aku ini akan ganti Allah? Sungguhpun kamu telah mereka jahat akan daku, tetapi ia itu direka Allah juga akan kebajikan, hendak diadakannya seperti yang ada sekarang ini, yaitu akan menghidupi suatu bangsa yang besar adanya. Maka sekarangpun janganlah kamu takut, karena aku akan memeliharakan kamu dan segala anak-anak kamu. Maka demikianlah dihiburkan Yusuf akan mereka itu serta disenangkannyalah hati mereka itu. Hata, maka Yusufpun duduklah di Mesir, ia serta dengan segala orang isi rumah bapanya, maka hiduplah Yusuf seratus sepuluh tahun lamanya. Maka dilihat oleh Yusuf akan anak cucu Efrayim sampai kepada sunat yang ketiga; dan lagi tatkala jadi anak-anak Makhir bin Manasye, diletakkan oranglah akan dia di ribaan Yusuf. Maka kata Yusuf kepada saudara-saudaranya: Bahwa aku hendak mati, maka sesungguhnya Allah akan mengunjungi kamu dan kamu akan dibawanya keluar dari dalam negeri ini naik ke tanah yang telah dijanji-Nya kepada Ibrahim dan Ishak dan Yakub pakai sumpah. Maka disuruhlah oleh Yusuf akan bani Israel itu bersumpah, katanya: Bahwa sesungguhnya Allah akan mengunjungi kamu, maka pada masa itu takkan jangan kamu membawa akan tulang-tulangku dari sini. Hata, maka Yusufpun matilah pada seratus sepuluh tahun umurnya, maka dirempah-rempahi oranglah akan dia, lalu ditaruhlah akan dia dalam sebuah keranda di negeri Mesir. Bahwa inilah nama-nama bani Israel yang telah datang ke Mesir serta dengan Yakub; maka datanglah mereka itu ke sana masing-masing membawa isi rumahnya: Rubin, Simeon, Lewi, dan Yehuda; Isakhar, Zebulon dan Benyamin; Dan, Naftali, Gad dan Asyer. Adapun jumlah segala orang yang telah terbit dari pada sulbi Yakub itu, ia itu tujuh puluh orang banyaknya; tetapi Yusuf telah ada di Mesir. Setelah sudah mati Yusuf dan lagi segala saudaranya dan segala orang zaman itu, lalu bani Israelpun biaklah dan bertambah-tambah banyaknya dan menjadi terlalu besar kuasanya, sehingga ramailah negeri dengan mereka itu. Kemudian naiklah kerajaan di Mesir raja lain, yang tiada mengenal akan Yusuf. Maka titahnya kepada rakyatnya: Bahwa sesungguhnya bangsa bani Israel itu menjadi banyak dan lebih kuasa dari pada kita. Marilah kita berlaku kepadanya dengan akal, supaya jangan makin bertambah-tambah banyaknya dan jangan pula, apabila kita masuk perang, mereka itu sefakat dengan musuh kita dan melawan akan kita, lalu keluar dari negeri ini. Maka diangkatnya akan beberapa orang, dijadikannya penghulu pengerah atas mereka itu, hendak dianiayakannya bani Israel dengan pekerjaan; maka dibangunkan mereka itu bagi Firaun dua buah kota perbekalan, yaitu Pitom dan Raamsis. Tetapi makin orang Mesir menganiaya akan mereka itu, makin lebih bertambah-tambah banyaknya dan besarnya, sehingga geram hatilah orang Mesir akan bani Israel. Maka dengan bengisnya disuruh orang Mesir akan bani Israel bekerja; dan disukarkannya kehidupan mereka itu dengan pekerjaan yang payah dari pada membuat gala dan batu bakar dan pekerjaan dengan kekerasan di padang serta segala pekerjaan negeri yang lain-lain, dengan bengisnya disuruhnya mereka itu membuat dia. Dan lagi bertitahlah raja Mesir kepada bidan orang Ibrani, seorang Sifera dan seorang Pua namanya, titahnya; Apabila kamu membidan perempuan Ibrani itu beranak, dan kamu lihat ketika beranak sudah sampai, jikalau laki-laki anaknya, hendaklah kamu bunuh ia, tetapi jikalau perempuan, biarlah ia hidup. Tetapi takutlah bidan itu akan Allah, tiada dibuatnya seperti titah raja Mesir itu kepadanya, melainkan dihidupinya segala anak laki-lakipun. Maka oleh raja Mesir disuruh panggil bidan itu, lalu titahnya kepadanya: Mengapa maka kamu berbuat demikian, yang kamu menghidupi segala anak laki-laki? Maka sembah bidan itu kepada Firaun: Ya tuanku, karena perempuan Ibrani itu tiada sama dengan perempuan Mesir, melainkan kuatlah mereka itu, maka dahulu dari pada datang bidan mereka itu sudah beranak. Maka sebab itu dibuatlah Allah baik akan bidan itu, maka bertambah-tambahlah bangsa itu dan menjadi amat kuasa. Maka demikianlah peri dibangunkan Allah rumah mereka itu, karena sebab bidan itu takut akan Tuhan. Maka titah Firaun kepada segala rakyatnya, katanya: Segala anak laki-laki yang akan jadi kelak, takkan jangan kamu buang ke dalam sungai, tetapi hidupilah akan segala anak perempuan. Sebermula, maka seorang laki-laki dari pada isi rumah Lewi pergi mengambil seorang anak perempuan Lewi akan bininya. Maka hamillah orang perempuan itu, lalu beranaklah laki-laki. Maka apabila dilihatnya akan elok rupanya, disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi sebab tiada lagi dapat disembunyikannya, diambilnya akan dia sebuah peti dari pada buluh rantik, disapukannya minyak keruwing dan gala-gala, lalu dibaringkannya kanak-kanak itu di dalamnya, diletakkannya dalam kercut pada tepi sungai. Maka abangnya perempuanpun berdirilah dari jauh, hendak mengetahui apakah yang akan berlaku atasnya. Hata, maka turunlah puteri Firaun hendak siram dalam sungai serta dengan segala dayang-dayangnya, yang berjalan di tepi sungai itu, maka terlihatlah ia akan peti yang dalam kercut itu, lalu disuruhkannya sahayanya pergi mengambilkan dia. Setelah dibukanya maka dilihatnya kanak-kanak itu, heran, maka kanak-kanak itupun menangislah; sebab itu tergeraklah hati tuan puteri oleh kasihan akan dia serta katanya: Bahwa inilah seorang kanak-kanak orang Ibrani. Maka sembah abang perempuan kanak-kanak itu kepada puteri Firaun: Bolehkah sahaya pergi memanggilkan tuan seorang pengasuh dari pada segala orang perempuan Ibrani, supaya disusuinya kanak-kanak itu karena tuan? Maka kata puteri Firaun kepadanya: Baiklah. Lalu si dayang itupun pergilah memanggil ibu kanak-kanak itu. Maka kata puteri Firaun kepadanya: Bawalah olehmu akan kanak-kanak ini, susuilah dia karena aku, maka aku akan memberikan upahmu. Maka oleh perempuan itu diambil akan kanak-kanak itu, lalu disusuinya. Setelah sudah besarlah budak itu dibawanya akan dia kepada puteri Firaun, maka budak itu diangkat anak olehnya dan dinamainya akan dia Musa, katanya: Sebab telah kuangkat ia dari dalam air. Hata, sekali peristiwa, yaitu setelah Musa sudah besar, maka keluarlah ia pergi mendapatkan saudara-saudaranya hendak melihat segala tanggungan mereka itu, maka dilihatnya seorang orang Ibrani dari pada segala saudaranya dipalu oleh seorang orang Mesir. Maka berpalinglah Musa ke sana ke mari, serta dilihatnya seorangpun tiada, dibunuhnya akan orang Mesir itu, lalu disembunyikannya bangkainya dalam pasir. Maka pada keesokan harinya keluarlah pula ia, dilihatnya dua orang orang Ibrani tengah berkelahi, lalu katanya kepada yang salah itu: Mengapa engkau palu akan kawanmu? Maka sahutnya: Siapa telah menjadikan dikau penghulu dan hakim atas kami? maka katamu demikian sebab hendak membunuh akan dakupun, seperti telah kaubunuh orang Mesir itu? Maka takutlah Musa, katanya: Bahwasanya sudah ketahuan perkara ini! Maka kedengaranlah perkara ini kepada Firaunpun, lalu dicarinya jalan hendak membunuh Musa; tetapi larilah Musa dari hadapan Firaun, sampai ke negeri Midian, lalu duduklah di sana hampir dengan sebuah perigi. Hata, pada imam yang di Midian itu adalah tujuh orang anaknya perempuan, maka datanglah mereka itu hendak menimba air dan mengisi segala palung akan memberi minum kawan kambing domba bapanya. Maka datanglah beberapa gembala laki-laki yang menghalaukan mereka itu dari sana, tetapi bangkitlah Musa datang menolong mereka itu, lalu diberinya minum kawan kambing dombanya. Hata, apabila mereka itu datang kepada Rehuil, bapanya, katanya: Apa sebabnya pada hari ini kamu pulang dengan begini segera? Maka sahut mereka itu: Ada seorang orang Mesir melepaskan kami dari pada tangan gembala itu, dan lagi ditimbakannya air akan kami dengan limpahnya dan diberinya minum akan kawan kambing dombapun. Maka kata Rehuil kepada anak-anaknya: Di manakah ia? Mengapa kamu biarkan ia di sana? Jemputlah akan dia, supaya ia makan roti. Maka ridlalah Musa menumpang dalam rumah orang itu, dan oleh orang itupun diberikanlah anaknya, bernama Zippora, kepada Musa akan bininya. Maka beranaklah ia laki-laki seorang, lalu dinamai Musa akan dia Gersom, katanya: Karena sekarang aku telah menjadi seorang dagang dalam negeri asing. Hata, maka beberapa tahun kemudian, setelah sudah mangkat raja Mesir itu, maka berkeluh-kesahlah orang-orang Israel serta berserulah mereka itu dari sebab pekerjaannya yang berat itu, maka tangisnya sampai ke hadirat Allah. Maka didengar Allah akan pengaduh mereka itu serta ingatlah Allah akan perjanjian-Nya dengan Ibrahim dan dengan Ishak dan dengan Yakub. Maka ditilik Allah akan bani Israel serta diketahui-Nyalah. Sebermula, maka adalah Musa menggembalakan kawan domba Yetero, mentuanya, imam di negeri Midian; dibawanya akan kawan domba itu jauh ke dalam padang Tiah, sehingga sampailah ia ke bukit Allah, yaitu Horeb. Maka kelihatanlah kepadanya malaekat Tuhan itu dalam nyala api di tengah-tengah belukar duri, heran, maka dilihatnya belukar duri itupun bernyala-nyala dengan api, tetapi tiada juga belukar itu dimakan olehnya. Maka kata Musa: Baiklah aku pergi ke sana hendak melihat ajaib yang besar itu, yaitu belukar ini tiada hangus. Demi dilihat Tuhan ia datang hendak melihat, maka berserulah Allah akan dia dari tengah-tengah belukar duri itu, firman-Nya: Hai Musa, Musa! Maka sembahnya: Sahaya, Tuhan! Maka firman-Nya: Janganlah engkau hampir ke mari; tanggalkanlah kasut pada kakimu, karena tempat engkau berdiri itu tanah yang suci adanya. Dan lagi firman-Nya: Aku inilah Allah bapamu, yaitu Allah Ibrahim dan Allah Ishak dan Allah Yakub. Maka ditudungkan Musa mukanya, sebab takutlah ia memandang kepada Allah. Maka firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya telah Kulihat segala aniaya yang berlaku atas umat-Ku, yang di Mesir itu, serta Kudengar tangis mereka itu dari karena segala pengerahnya, bahkan, Aku mengetahui segala sengsaranya. Maka sebab itu telah Aku turun hendak melepaskan mereka itu dari pada tangan orang Mesir dan membawa mereka itu keluar dari pada negeri ini kepada sebuah negeri yang baik dan luas, kepada sebuah negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, ke tempat kedudukan orang Heti dan orang Amori dan orang Ferizi dan orang Hewi dan orang Yebuzi. Maka sekarang, sesungguhnya tangis bani Israel itu telah sampai ke hadirat-Ku dan lagi telah Kulihat segala aniaya orang Mesir akan mereka itu. Marilah sekarang, Aku hendak menyuruhkan dikau menghadap Firaun, supaya engkau membawa akan umat-Ku, yaitu akan bani Israel, keluar dari negeri Mesir. Maka sembah Musa kepada Allah: Siapa gerangan hambamu ini, maka hamba akan menghadap Firaun dan membawa bani Israel keluar dari negeri Mesir? Maka firman Allah: Bahwasanya Aku kelak menyertai akan dikau dan inilah akan menjadi suatu tanda bagimu, bahwa Aku menyuruhkan dikau: apabila bangsa ini telah kaubawa keluar dari Mesir, maka kamu akan berbuat bakti kepada Allah di atas bukit ini. Maka sembah Musa kepada Allah: Bahwa sesungguhnya apabila hamba datang mendapatkan bani Israel serta kata hamba kepada mereka itu: Bahwa Allah nenek moyang kamu telah menyuruhkan daku mendapatkan kamu, maka bertanyalah mereka itu: Siapakah namanya? maka apa gerangan hamba sahut kepadanya? Maka firman Allah kepada Musa: AKU AKAN ADA, YANG AKU ADA. Dan lagi firman-Nya: Demikian hendaklah kaukatakan kepada bani Israel: Bahwa AKU ADA telah menyuruhkan daku mendapatkan kamu. Lalu firman Allah kepada Musa: Demikian hendaklah kaukatakan kepada bani Israel: Bahwa Tuhan, Allah nenek moyang kamu, yaitu Allah Ibrahim dan Allah Ishak dan Allah Yakub, telah menyuruhkan daku mendapatkan kamu; maka inilah nama-Ku selama-lamanya dan nama peringatan akan Daku turun temurun. Pergilah engkau dan himpunkanlah segala tua-tua Israel, katakanlah kepada mereka itu: Bahwa Tuhan, Allah nenek moyang kamu, telah kelihatan kepadaku, yaitu Allah Ibrahim, Ishak dan Yakub, firman-Nya: Bahwa sesungguhnya Aku telah menilik akan kamu serta Kulihat segala sesuatu yang dilakukan atas kamu di negeri Mesir; maka sebab itulah firman-Ku: Aku hendak membawa kamu keluar dari pada sengsara Mesir itu ke negeri orang Kanani dan Heti dan Amori dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi, ke negeri yang berkelimpahan air susu dan madu. Maka mereka itu kelak mendengar akan katamu, lalu hendaklah kamu pergi, baik engkau baik segala tua-tua Israel menghadap raja Mesir, dan hendaklah sembahmu kepadanya demikian: Bahwa Tuhan, Allah orang Ibrani itu, telah kelihatan kepada patik, maka sebab itu berilah kiranya patik sekalian ini pergi ke dalam padang Tiah sejauh tiga hari perjalanan, supaya patik mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allah patik. Tetapi sudah Kuketahui akan hal raja Mesir itu tiada akan diberinya kamu pergi, jikalau dengan tangan yang kuat sekalipun. Karena Aku akan mengedangkan tangan-Ku dan memalu negeri Mesir dengan segala ajaib-Ku, yang Kuadakan kelak di dalamnya; kemudian baharulah diberinya kamu pergi. Maka Aku akan memberi bangsa ini beroleh kasihan pada pemandangan orang-orang Mesir, sehingga akan jadi apabila kamu keluar kelak, tiada kamu akan pergi dengan hampa. Karena masing-masing orang perempuan akan meminta kepada orang sekampungnya atau kepada orang setangganya serba benda perak dan serba benda emas dan pakaian, maka ia itu akan ditanggungkan olehmu di atas bahu anak-anakmu laki-laki dan perempuan, sehingga kamu akan menjarahi negeri Mesir. Maka sahut Musa, sembahnya: Tetapi barangkali mereka itu tiada percaya akan daku atau tiada mendengar akan kataku; melainkan mereka itu akan berkata demikian: Bahwa Tuhan itu tiada kelihatan kepadamu! Maka firman Tuhan kepada Musa: Apakah yang pada tanganmu ini? Maka sahutnya: Tongkat. Maka firman Tuhan: Campakkanlah dia ke bumi. Maka dicampakkannya ke bumi, lalu menjadi ular; maka larilah Musa dari padanya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Ulurkanlah tanganmu, capailah akan dia pada ekornya. Maka diulurkannya tangannya, dicapainya, lalu menjadi tongkat pula pada tangannya. Maka firman Tuhan: Ia itu supaya mereka itu percaya, bahwa telah kelihatan kepadamu Tuhan, Allah nenek moyang mereka itu, yaitu Allah Ibrahim dan Allah Ishak dan Allah Yakub. Lalu firman Tuhan kepadanya: Sekarang masukkanlah tanganmu ke dalam dada bajumu. Maka dimasukkannyalah tangannya ke dalam dada bajunya, lalu dikeluarkannya pula, heran, maka tangannya buduk, putih seperti salju. Maka firman Tuhan: Kembalikanlah tanganmu ke dalam dada bajumu. Maka dikembalikannyalah tangannya ke dalam dada bajunya, lalu dikeluarkannya, heran, maka tangannya jadi pula seperti tubuhnya. Maka firman Tuhan: Jikalau tiada kiranya mereka itu percaya akan dikau dan tiada diindahkannya tanda yang pertama itu, mereka itu akan percaya sebab tanda yang kemudian itu. Dan jikalau kiranya tiada mereka itu percaya sebab kedua tanda ini dan tiada didengarnya akan katamu, maka hendaklah diambil olehmu dari pada air sungai, curahkanlah dia ke tanah, maka air yang telah kauambil dari sungai itu akan berubah menjadi darah di atas tanah adanya. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Ya Tuhan! hamba ini bukannya orang yang pandai berkata-kata, baik dahulu baik sekarang, semenjak Tuhan berfirman kepada hamba-Mu, melainkan hamba ini berat mulut dan berat lidahpun. Maka firman Tuhan kepadanya: Siapa gerangan telah menjadikan mulut pada manusia? atau siapa telah menjadikan orang kelu, atau orang tuli, atau orang celek, atau orang buta? Bukankah Aku ini Tuhan? Maka sekarangpun pergilah engkau; Aku akan ada beserta dengan mulutmu dan Aku akan mengajar engkau barang yang patut akan dikatakan olehmu. Maka sembah Musa: Ya Tuhan! suruhkan apalah barangsiapapun baik, yang patut disuruhkan oleh Tuhan. Maka berbangkitlah murka Tuhan akan Musa, lalu firman-Nya: Bukankah Harun, orang Lewi itu, abangmu? Maka Aku tahu ia pandai berkata-kata; bahwa sesungguhnya iapun akan keluar lalu bertemu dengan dikau, maka serta dilihatnya akan dikau, niscaya sukacitalah ia kelak dalam hatinya. Maka hendaklah engkau berkata-kata dengan dia dan membubuh perkataan itu dalam mulutnya, maka Aku akan ada beserta dengan mulutmu dan dengan mulut dia, dan Aku akan mengajar kamu barang yang patut kamu perbuat. Maka iapun akan berkata-kata kepada bangsa itu akan gantimu, dan iapun akan jadi ganti mulutmu dan engkau akan jadi baginya akan ilah. Ambillah tongkat ini pada tanganmu, karena dengan dia juga engkau akan mengadakan segala tanda itu. Arakian, maka undurlah Musa, lalu pergi mendapatkan Jetero mentuanya. Maka kata Musa kepadanya: Beri apalah hamba berjalan kepada saudara-saudara hamba, yang ada di Mesir, supaya hamba lihat kalau mereka itu lagi hidup. Maka sahut Jetero kepada Musa: Pergilah dengan selamat! Maka firman Tuhan kepada Musa, pada masa ia lagi di Midian: Pergilah engkau, pulanglah ke Mesir, karena segala orang yang hendak membunuh akan dikau itu sudah mati. Maka diambil Musa akan anak-bininya, dibawanya dengan mengendarai keledai hendak pulang ke Mesir; maka tongkat Allah itupun dibawalah oleh Musa dalam tangannya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Sekarang, sedang engkau pergi hendak pulang ke Mesir, takkan jangan diperbuat olehmu di hadapan Firaun segala mujizat yang telah Kutaruh dalam kuasa tanganmu, tetapi Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga tiada diberinya bangsa itu pergi. Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Firaun demikian: Inilah firman Tuhan: Bahwa Israel itulah anak-Ku laki-laki, yaitu anak-Ku yang sulung. Maka firman-Ku kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia berbuat ibadat kepada-Ku; jikalau engganlah engkau memberi akan dia pergi, bahwa sesungguhnya Aku akan membunuh anakmu laki-laki yang sulung. Kalakian, maka pada tengah jalan, dalam rumah wakaf, datanglah Tuhan atas Musa, hendak membunuh dia. Maka oleh Zippora diambil pisau batu, dikeratnya kulup anaknya, lalu dicampakkannya di hadapan kaki lakinya, katanya: Bahwa sesungguhnya engkaulah seorang mempelai darah bagiku. Kemudian dibiarkan Tuhan akan dia. Maka dari pada masa itulah dipanggil orang akan sunat itu mempelai darah. Hata, maka firman Tuhan kepada Harunpun: Pergilah engkau mendapatkan Musa di padang Tiah. Maka pergilah ia, didapatinya akan dia dekat bukit Allah, lalu diciumnya akan dia. Maka dikabarkan Musa kepada Harun segala firman Tuhan yang telah menyuruhkan dia, dan segala mujizat yang disuruh Tuhan perbuat. Maka pergilah Musa dan Harun, lalu dihimpunkannya segala tua-tua bani Israel. Maka disampaikan Harun kepada mereka itu segala firman Tuhan yang kepada Musa itu, serta diperbuatnyalah mujizat itu di hadapan bangsa itu. Maka percayalah bangsa itu apabila didengarnya bahwa dikunjungi Tuhan akan bani Israel serta dilihat Tuhan akan sengsara mereka itu, maka mereka itupun menundukkan kepalanya, lalu meminta doa. Kemudian dari pada itu pergilah Musa dan Harun menghadap Firaun, lalu sembahnya: Demikianlah firman Tuhan, Allah Israel: Berilah segala umat-Ku itu pergi, supaya dibuat oleh mereka itu suatu hari raya bagi-Ku di padang Tiah. Tetapi titah Firaun: Siapakah Tuhan, yang patut aku menurut katanya serta membiarkan orang Israel itu pergi? Tiada aku tahu akan Tuhan itu dan lagi tiada aku memberi orang Israel itu pergi. Maka sembah Musa dan Harun: Bahwa Allah orang Ibrani telah bertemu dengan patik, maka sebab itu beri apalah patik sekalian pergi barang tiga hari perjalanan jauhnya ke dalam padang Tiah dan mempersembahkan korban di sana kepada Tuhan, Allah patik, supaya jangan Ia datang atas patik dengan bala sampar atau dengan bala pedang. Maka titah raja Mesir kepada mereka itu: Hai Musa dan Harun! mengapa kamu menahankan bangsa ini dari pada pekerjaannya? Pergilah kamu kepada tanggunganmu. Dan lagi titah Firaun: Bahwa sesungguhnya bangsa itu sudah terlalu banyak dalam negeri ini, maka bolehkah kamu memperhentikan mereka itu dari pada pekerjaannya? Maka sebab itu pada hari itu juga bertitah Firaun kepada segala pengerah dan mandur di antara bangsa itu, titahnya: Mulai dari pada sekarang ini jangan lagi kamu berikan jerami kepada orang itu akan membakar batu seperti kelamarin dan kelamarin dahulu, melainkan biarlah mereka itu sendiri pergi mencahari dia akan dirinya. Dan tanggungkanlah atas mereka itu bilangan batu yang sama banyaknya dengan yang diperbuat oleh mereka itu kelamarin dan kelamarin dahulu; janganlah kamu kurangkan dia, karena mereka itu berjalan dengan lekanya, maka sebab itu serunya demikian: Lepaskanlah patik pergi, biarlah patik membawa korban kepada Allah patik! Pekerjaan orang itu hendaklah diberatkan pula, supaya mereka itu mengerjakan dia dan jangan pula mereka itu membeliak kepada janjian bohong-bohong. Maka keluarlah segala pengerah dan mandur rakyat itu, lalu katanya kepada orang banyak: Inilah titah Firaun: Tiada lagi aku memberi jerami kepadamu. Pergilah kamu sendiri mencahari jerami barang di mana kamu boleh mendapat dia, tetapi pekerjaanmu itu tiada akan dikurangkan. Maka segala rakyat itupun berpecah-pecahlah dalam seluruh negeri Mesir hendak memungut tunggul jerami akan ganti jerami. Maka segala pengerahpun memburu dia, katanya: Habiskanlah pekerjaanmu seperti biasa sehari-hari, pada masa ada lagi jerami. Maka segala mandur bani Israel, yang diangkat oleh segala pengerah Firaun atas mereka itu, ia itu dipalu oranglah sambil katanya: Mengapa kelamarin dan hari ini tiada kamu menghabiskan tugas kamu pada membakar batu seperti dahulu? Maka sebab itu pergilah segala mandur bani Israel menghadap Firaun sambil berseru, sembahnya: Apa mulanya maka tuanku berbuat demikian akan patik tuanku? Maka tiada diberikan jerami kepada patik tuanku serta katanya kepada patik: Perbuatkanlah batu itu. Maka sesungguhnya patik tuanku dipalunya, tetapi orang-orang tuanku juga yang salah. Maka titah Firaun: Bahwa kamu berjalan dengan lekamu, bahkan, dengan lekamu, sebab itu sembahmu demikian: Lepaskanlah patik pergi, supaya patik membawa korban kepada Tuhan! Sebab itu, sekarang pergilah kamu, bekerjalah, tetapi jerami tiada akan diberikan kepadamu, maka takkan jangan segenap bilangan batu itu kamu bawa masuk juga. Maka pada masa itu diketahui oleh segala mandur bani Israel akan peri halnya jahat adanya, sebab dikatakan kepadanya: Tiada boleh kamu mengurangkan batu itu, pada tiap-tiap hari pekerjaanya sendiri-sendiri. Hata, maka bertemulah mereka itu dengan Musa dan Harun, yang datang mendapatkan mereka itu, setelah ia keluar dari hadapan Firaun. Maka kata mereka itu kepadanya: Bahwa ditilik Tuhan kiranya akan kamu serta dihukumnya, sebab telah kamu membusukkan nama kami di hadapan Firaun dan di hadapan segala pegawainya, seolah-olah kamu memberikan sebilah pedang pada tangannya akan membunuh kami. Maka kembalilah Musa menghadap Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan! mengapa maka Tuhan mendatangkan jahat atas bangsa ini? Mengapa juga Tuhan menyuruhkan hamba? Karena semenjak hamba masuk ke dalam serta menghadap Firaun akan menyampaikan kepadanya firman-Mu, dilakukannya jahat akan bangsa ini, maka umat-Mu sekali-kali tiada Tuhan lepaskan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Sekarang boleh engkau melihat barang yang hendak Kulakukan atas Firaun, karena oleh tangan yang kuasa dilepaskannya kelak mereka itu pergi: bahkan oleh tangan yang kuasa kelak dihalaukannya mereka itu dari dalam negerinya. Arakian, maka berfirmanlah Allah kepada Musa, firman-Nya: Akulah Tuhan! Maka Aku telah menyatakan diri-Ku kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub seperti Allah yang Mahakuasa, tetapi tiada diketahuinya akan Daku dengan nama-Ku Tuhan. Dan lagi Aku sudah meneguhkan perjanjian-Ku dengan mereka itu, bahwa Aku akan mengaruniakan kepada mereka itu negeri Kanaan, yaitu tanah penumpangan mereka itu, tempat mereka itu dahulu orang dagang adanya. Maka sekarangpun telah Kudengar pengerik bani Israel, yang diperhambakan oleh orang Mesir, dan teringatlah Aku akan perjanjian-Ku. Sebab itu katakanlah kepada bani Israel: Akulah Tuhan! maka Aku kelak membawa akan kamu keluar dari pada aniaya orang Mesir dan Aku akan melepaskan kamu kelak dari pada perhambaan mereka itu dan Aku akan menebus kamu dengan lengan yang terkedang dan dengan siksa yang besar. Maka kamu Kuangkat akan umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu, maka kamu akan mengetahui kelak bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa akan kamu keluar dari pada aniaya orang Mesir. Maka Aku kelak membawa akan kamu ke dalam negeri yang telah Kujanji dengan sumpah hendak memberikan dia kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, maka Aku akan memberikan dia kepadamu akan suatu bahagian pusaka, yaitu Aku, Tuhan. Maka Musapun berkata demikian kepada bani Israel, tetapi tiada mereka itu mendengar akan Musa dari sebab kepicikan hatinya dan dari sebab perhambaan yang berat itu. Lagipun berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Pergilah engkau, berkatalah kepada Firaun, raja Mesir itu, supaya diberinya bani Israel itu keluar dari dalam negerinya. Tetapi sembah Musa kepada Tuhan: Bahwa sesungguhnya bani Israel tiada mendengar akan hambamu ini, masakan Firaun mendengar akan sembah hamba, seorang yang tiada petah lidahnya. Maka berfirmanlah Tuhan juga kepada Musa dan Harun, diberinya kuasa akan mereka di hadapan bani Israel dan di hadapan Firaun, raja Mesir itu, supaya dihantarkannya bani Israel keluar dari negeri Mesir. Bermula, maka inilah segala kepala rumah bapa-bapanya: Adapun anak-anak laki-laki Rubin, anak sulung Israel, yaitu Hanokh dan Palu, Hezron dan Kharmi, sekalian inilah isi rumah-rumah Rubin. Maka anak-anak laki-laki Simeon, yaitu Yemuil dan Yamin dan Ohad dan Yakhin dan Zohar dan Saul, anak seorang perempuan Kanani. Sekalian inilah isi rumah-rumah Simeon. Maka inilah nama-nama segala anak-anak laki-laki Lewi, seturut masa jadinya: Gerson dan Kehat dan Merari. Maka jumlah segala tahun umur Lewi itu seratus tiga puluh tujuh tahun. Maka anak-anak laki-laki Gerson inilah: Libni dan Simei dengan isi rumahnya. Maka anak-anak laki-laki Kehat inilah: Amram dan Yizhar dan Heberon dan Uziel; maka jumlah segala tahun umur Kehat itu seratus tiga puluh tiga tahun. Maka anak-anak laki-laki Merari inilah: Mahli dan Musi. Sekalian inilah isi rumah-rumah Lewi seturut masa jadinya. Bermula, maka oleh Amram diambil akan Yokhebed, mak mudanya, akan bininya, maka diperanakkannya baginya Harun dan Musa. Maka jumlah segala tahun umur Amram itu seratus tiga puluh tujuh tahun. Maka anak-anak laki-laki Yizhar inilah: Korah dan Nefig dan Sikheri. Maka anak-anak laki-laki Uziel inilah: Misail dan Alzafan dan Siteri. Maka Harun mengambil Eliseba, anak Aminadab, saudara Nahesyon, akan bininya, maka diperanakkannya baginya Nadab dan Abihu dan Eliazar dan Itamar. Maka anak-anak laki-laki Korah, inilah: Asyir dan Elkana dan Abiasaf; sekalian inilah isi rumah orang Korahi. Maka Eliazar bin Harun itu mengambil seorang dari pada segala anak perempuan Putiel akan bininya, diperanakkannyalah baginya Pinehas. Maka sekalian inilah kepala bapa-bapa orang Lewi dengan isi rumah-rumahnya. Maka inilah Harun dan Musa, yang firman Tuhan kepadanya: Hantarkanlah olehmu akan bani Israel keluar dari negeri Mesir sekadar segala tentaranya. Maka inilah dia yang sudah bersembah kepada Firaun, raja Mesir, hendak menghantarkan bani Israel keluar dari negeri Mesir. Inilah Musa dan Harun. Maka sekali peristiwa, pada masa Tuhan berfirman kepada Musa di negeri Mesir, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, bunyi-Nya: Akulah Tuhan! sampaikanlah kepada Firaun, raja Mesir, segala perkara yang Aku berfirman kepadamu itu. Maka sembah Musa di hadapan hadirat Tuhan: Bahwa sesungguhnya hamba ini seorang yang tiada petah lidahnya, masakan Firaun dengar akan hamba? Sebermula, maka firman Tuhan kepada Musa: Bahwa sesungguhnya engkau telah Kujadikan seperti ilah bagi Firaun, dan Harun, abangmu itu, akan menjadi seperti nabimu. Bahwa engkau akan mengatakan segala firman-Ku yang kepadamu, dan Harun, abangmu, akan bersembah kepada Firaun, supaya diberinya bani Israel itu keluar dari dalam negerinya. Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyakkan segala ajaib dan tanda-tanda-Ku dalam negeri Mesir. Maka Firaun akan tiada menurut katamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan membawa akan balatentara-Ku, yaitu akan umat-Ku, bani Israel, keluar dari negeri Mesir dengan siksa yang besar-besar. Pada masa itulah diketahui oleh orang-orang Mesir kelak bahwa Akulah Tuhan, yaitu apabila Aku mengedangkan lengan-Ku ke atas Mesir dan membawa akan bani Israel keluar dari antara mereka itu. Maka oleh Musa dan Harun dibuatlah seperti firman Tuhan kepadanya, demikianpun dibuatnya. Maka pada masa mereka itu bersembah kepada Firaun adalah umur Musa delapan puluh tahun dan umur Harunpun delapan puluh tiga tahun. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun, firman-Nya: Apabila titah Firaun kepadamu demikian: Tunjuklah olehmu suatu mujizat, maka hendaklah engkau katakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu, campakkan ke bumi di hadapan Firaun, maka ia itu akan menjadi seekor ular naga. Maka pergilah Musa dan Harun menghadap Firaun, lalu diperbuat oleh mereka itu seperti firman Tuhan kepadanya; maka dicampakkan Harun tongkatnya di hadapan Firaun dan di hadapan segala pegawainya, lalu tongkat itu menjadi seekor ular naga. Maka dipanggil Firaun akan segala orang majusi dan segala penyulap, maka orang hobatan Mesirpun berbuat demikian dengan manteranya. Karena dicampakkan masing-masing akan tongkatnya, lalu menjadi ular naga, tetapi oleh tongkat Harun itu ditelanlah akan segala tongkat mereka itu. Maka keraslah hati Firaun, sehingga tiada didengarnya akan kata keduanya, seperti yang telah difirmankan Tuhan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Adapun hati Firaun itu keraslah adanya dan engganlah ia melepaskan bangsa itu pergi. Sebab itu, pergilah engkau menghadap Firaun pada pagi-pagi hari, bahwa sesungguhnya ia akan ke luar pergi ke tepi sungai, maka hendaklah engkau berdiri di hadapannya di tepi sungai itu, ambillah tongkat yang telah tahu berubah menjadi ular itu pada tanganmu, serta katakanlah kepadanya: Bahwa Tuhan, yaitu Allah orang Ibrani, telah menyuruhkan daku kepadamu dengan firman-Nya ini: Lepaskanlah umat-Ku itu pergi akan berbuat bakti kepada-Ku dalam padang Tiah! tetapi sesungguhnya sampai sekarang ini tiada engkau menurut firman-Ku. Sebab itu firman Tuhan: Akan perkara ini dapat diketahui olehmu bahwa Akulah Tuhan: tengoklah, dengan tongkat ini, yang pada tanganku, akan kupalu air yang di dalam sungai ini, maka air itu akan berubah menjadi darah, dan segala ikan yang di dalam sungai itu akan mati, sehingga busuklah bau sungai itu dan orang-orang Mesirpun akan segan minum air sungai itu. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan kedangkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas mereka itu dan ke atas segala perkumpulan airnya, supaya ia itu berubah menjadi darah, biarlah ada darah dalam seluruh tanah Mesir, baik dalam bekas kayu baik dalam bekas batu. Maka oleh Musa dan Harun diperbuatlah seperti firman Tuhan ini, diangkatnya tongkat itu, lalu dipalukannyalah kepada air yang di dalam sungai di hadapan Firaun dan di hadapan segala pegawainya, maka segala air yang di dalam sungai itu berubah menjadi darah; maka matilah segala ikan di dalam sungai dan busuklah bau sungai itu, sehingga air yang di dalamnya tiada dapat diminum oleh orang Mesir, maka jadilah darah pada seluruh tanah Mesir. Tetapi segala orang hobatan Mesirpun berbuatlah demikian juga dengan manteranya, sehingga keraslah hati Firaun, tiada didengarnya akan keduanya, sebagaimana telah difirmankan Tuhan. Maka Firaunpun berpalinglah dirinya, lalu pulang ke istananya, tiada ditaruhnya hati pada perkara ini. Tetapi segala orang Mesir itu menggali-gali keliling sungai itu hendak mencahari air minum, karena air sungai itu tiada dapat diminumnya, Maka demikian genaplah tujuh hari kemudian dari pada dipalu Tuhan akan air sungai itu. Kemudian dari pada itu Firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau menghadap Firaun, katakanlah kepadanya: Inilah firman Tuhan: Lepaskanlah umat-Ku pergi berbuat bakti kepada-Ku. Maka jikalau engganlah engkau melepaskan mereka itu pergi, niscaya Kupalu seluruh negerimu kelak dengan mendatangkan katak atasnya, sehingga sungaipun ramai akan menyulurkan katak, maka ia itu akan naik dan masuk ke dalam istanamu dan ke dalam bilik peraduanmu, bahkan ke atas tilammu dan lagi ke dalam rumah segala pegawaimu dan ke atas rakyatmu dan ke dalam dapurmu dan ke dalam palungmu. Maka katak itupun akan naik ke atas engkau dan ke atas rakyatmu dan ke atas segala pegawaimu. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Katakanlah kepada Harun: Kedangkanlah lenganmu dengan tongkat itu ke atas segala sungai dan serokan dan telaga, suruhlah naik katak ke atas tanah Mesir. Maka Harunpun mengedangkanlah lengannya ke atas segala air Mesir, lalu naiklah katak menudungi tanah Mesir. Maka oleh orang hobatanpun dibuat demikian dengan manteranya, disuruhnya katak naik ke atas tanah Mesir. Lalu dipanggil Firaun akan Musa dan Harun serta titahnya: Pintalah doa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, supaya dihalaukannya segala katak ini dari padaku dan dari pada rakyatku, maka aku akan melepaskan bangsa itu pergi akan membawa korban kepada Tuhan. Maka kata Musa kepada Firaun: Berikanlah titah bila gerangan aku akan meminta doa dengan sungguh-sungguh akan dikau dan segala pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak ini dihilangkan dari padamu dan dari pada segala rumahmu, sehingga tertinggallah ia dalam sungai jua. Maka titah Firaun: Pada esok harilah. Maka kata Musa: Baiklah, seperti katamu ini, supaya diketahui olehmu, bahwa Tuhan, Allah kami itu, tiada samanya. Maka segala katak itu akan undur dari padamu dan dari pada segala rumahmu dan dari pada segala pegawaimu dan dari pada rakyatmu, tertinggallah ia kelak dalam sungai jua. Maka Musa dan Harunpun keluarlah dari hadapan Firaun, lalu dipinta Musa doa kepada Tuhan dari karena segala katak yang didatangkannya atas Firaun. Maka oleh Tuhan diperbuatlah setuju dengan kata Musa, lalu matilah katak itu dalam segala rumah dan halaman dan di bendang-bendangpun. Maka dikumpulkan oranglah akan bangkainya bertimbun-timbun, sehingga busuklah bau negeri itu. Demi dilihat Firaun adalah reda sedikit, maka dikeraskannya hatinya, sehingga tiada didengarnya akan kata Musa dan Harun, seperti yang telah difirmankan Tuhan. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Katakanlah kepada Harun: Kedangkanlah tongkatmu, palulah akan lebu tanah itu, supaya ia itu berubah menjadi tuma dalam seluruh negeri Mesir. Maka diperbuatnyalah demikian, karena dikedangkan Harun tangannya dengan tongkatnya, lalu dipalunya akan lebu tanah, maka jadilah beberapa berapa tuma pada manusia dan pada segala binatang, segala lebu tanah itu berubah menjadi tuma dalam seluruh negeri Mesir. Maka dicoba oleh orang hobatanpun berbuat demikian dengan manteranya hendak mengadakan tuma, tetapi tiada dapat mereka itu, maka adalah tumapun pada segala manusia dan pada segala binatang. Maka sembah segala orang hobatan itu kepada Firaun: Bahwa inilah alamat kuasa Allah juga! tetapi hati Firaunpun kekerasanlah, sehingga tiada didengarnya akan katanya, seperti yang telah difirmankan Tuhan. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Esok bangunlah engkau pagi-pagi, lalu pergi menghadap Firaun, bahwa sesungguhnya iapun akan keluar mendapatkan sungai, maka hendaklah engkau katakan kepadanya: Inilah firman Tuhan: Lepaskanlah umat-Ku itu pergi, supaya mereka itu berbuat bakti kepada-Ku. Jikalau tiada engkau melepaskan umat-Ku pergi, niscaya Aku mendatangkan kelak beberapa berapa tabuhan atas engkau dan atas segala pegawaimu dan atas segala rakyatmu dan ke dalam segala rumahmu, sehingga penuhlah segala rumah orang Mesir dengan kebanyakan tabuhan itu, demikianpun segala negeri tempat kedudukan mereka itu. Tetapi pada hari itu Aku akan mengasingkan negeri Gosyen, tempat kedudukan umat-Ku, supaya di sana jangan ada kelimpahan tabuhan, sehingga diketahui olehmu, bahwa Aku, Tuhan, ada di dalam negeri ini. Dan Aku akan mengasingkan umat-Ku dari pada bangsamu; maka pada esok hari juga alamat ini akan jadi. Maka oleh Tuhan diperbuatlah demikian, karena datanglah tabuhan terlalu amat banyak ke dalam istana Firaun dan ke dalam rumah segala pegawainya dan ke atas seluruh negeri Mesir, sehingga rusaklah tanah itu oleh kebanyakan tabuhan itu. Lalu dipanggil Firaun akan Musa dan Harun, titahnya: Pergilah kamu, bawalah korban kepada Allahmu dalam negeri ini. Tetapi kata Musa: Tiada patut kami berbuat demikian; bolehkah kami mengorbankan kepada Tuhan, Allah kami, akan barang yang kebencian orang Mesir? Bahwa sesungguhnya jikalau kiranya kami mengorbankan barang yang kebencian orang Mesir di hadapan matanya, bukankah mereka itu kelak melontari kami dengan batu? Biarkanlah kami pergi ke dalam padang Tiah sejauh tiga hari perjalanan, supaya kami membawa korban kepada Tuhan, Allah kami, seperti firman-Nya kepada kami. Maka titah Firaun: Bahwa aku akan melepaskan kamu pergi membawa korban bagi Tuhan, Allahmu, ke dalam padang Tiah; hubaya-hubaya jangan kamu berjalan terlalu jauh! Maka pintakanlah kamu doa akan daku dengan sungguh-sungguh. Maka kata Musa: Bahwa sekarang juga aku keluar dari hadapanmu, dan aku akan meminta doa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, supaya esok hari undurlah kebanyakan tabuhan ini dari pada Firaun dan segala pegawainya dan segala rakyatnya; tetapi jangan lagi Firaun membuat bohong, sehingga tiada dilepaskannya bangsa ini pergi akan membawa korban kepada Tuhan. Setelah itu maka keluarlah Musa dari hadapan Firaun, lalu dipintakannya doa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Maka oleh Tuhan diperbuatlah seperti kata Musa, diundurkannya kebanyakan tabuhan itu dari pada Firaun dan segala pegawainya dan segala rakyatnya, seekorpun tiada tinggal lagi. Tetapi pada sekali inipun dikeraskan Firaun hatinya, sehingga tiada dilepaskannya bangsa itu pergi. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau menghadap Firaun, katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Ibrani: Lepaskanlah umat-Ku pergi, supaya mereka itu berbuat bakti kepada-Ku. Karena jikalau engkau enggan akan melepaskan mereka itu pergi dan engkau tahankan mereka itu lagi dengan kekerasan, niscaya kuasa Tuhan akan berlaku atas segala binatangmu yang di padang, yaitu atas segala kuda dan keledai dan unta dan lembu dan binatang yang kecil-kecil dengan bala sampar yang amat besar. Maka Tuhan akan mengasingkan segala binatang orang Israel dari pada binatang orang Mesir, supaya dari pada segala binatang bani Israel seekorpun jangan mati. Maka ditentukan Tuhan akan ketikanya, firman-Nya: Esok harilah Tuhan akan mengadakan perkara itu dalam negeri ini. Maka pada keesokan harinya diadakan Tuhanlah perkara itu; segala binatang orang Mesirpun matilah, tetapi dari pada binatang bani Israel seekor juapun tiada mati. Maka dititahkan Firaun orang pergi ke sana, bahwa sesungguhnya seekor juapun tiada mati dari pada segala binatang orang Israel; tetapi hati Firaunpun ditegarkan, sehingga tiada dilepaskannya bangsa itu pergi. Maka sebab itu firman Tuhan kepada Musa dan Harun: Ambillah olehmu akan abu dari dapur genggammu penuh-penuh dan hendaklah Musa menghamburkan dia arah ke langit di hadapan Firaun. Maka abu itupun akan menjadi duli yang halus atas seluruh negeri Mesir, maka pada manusia dan pada binatang ia itu akan menjadi puru yang berpecah-pecah dan menjadi bisul dalam seluruh negeri Mesir. Maka diambil oleh keduanya akan abu dari dalam dapur, lalu menghadap Firaun, maka dihamburkan Musa abu itu arah ke langit, lalu menjadi puru yang berpecah-pecah dan menjadi bisul pada manusia dan pada binatang, sehingga segala orang hobatan itupun tiada dapat berdiri di hadapan Musa dari sebab segala puru itu: karena adalah puru pada segala orang hobatan dan pada segala orang Mesirpun. Tetapi ditegarkan Tuhan akan hati Firaun, sehingga tiada didengarnya akan kata keduanya, yaitu setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa itu. Maka firman Tuhan kepada Musa: Esok hari bangunlah engkau pagi-pagi, lalu menghadap Firaun dan katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan, yaitu Allah orang Ibrani: Lepaskanlah umat-Ku itu pergi, supaya mereka itu berbakti kepada-Ku. Karena sekali ini juga boleh Aku mendatangkan segala bala-Ku sampai ke dalam hatimu dan atas segala pegawaimu dan segala rakyatmu, supaya diketahui olehmu, bahwa tiada sama-Ku di atas seluruh muka bumi. Bahkan, sekali ini Aku hendak mengedangkan tangan-Ku, supaya Kupalu akan dikau dan segala rakyatmu dengan bala sampar, sehingga tertumpaslah kamu dari atas bumi. Bahwa sesungguhnya inilah sebabnya maka engkau telah Kujadikan, supaya Aku memperlihatkan kepadamu kuasa-Ku dan supaya nama-Ku disebut oranglah di atas seluruh muka bumi. Beranikah lagi engkau melawan umat-Ku dengan tiada mau melepaskan mereka itu pergi? Bahwa sesungguhnya esok pagi, hari begini, Aku menurunkan hujan rambun yang amat berat, maka sebagainya belum pernah ada dalam negeri Mesir dari pada jadinya sampai sekarang ini. Maka sekarangpun suruhlah kumpulkan segala binatangmu dan segala sesuatu yang padamu di padang, karena segala manusia dan segala binatang yang terdapat di luar dan yang tiada dikumpulkan ke dalam rumah, itu akan mati kelak, apabila dihujani dengan rambun itu. Bermula, maka barangsiapa dari pada segala pegawai Firaun yang takut akan firman Tuhan itu, ia itu melarikan segala hambanya dan segala binatangnya masuk ke dalam rumah, tetapi segala orang yang tiada mengindahkan firman Tuhan itu, ia itu membiarkan segala hambanya dan segala binatangnya di luar. Maka firman Tuhan kepada Musa: Angkatlah tanganmu arah ke langit, maka akan jadi hujan rambun dalam seluruh negeri Mesir atas segala manusia dan atas segala binatang dan atas segala tumbuh-tumbuhan dalam seluruh negeri Mesir. Maka diangkatlah Musa tongkatnya arah ke langit, lalu Tuhanpun mengadakan guruh dan hujan rambun dan halilintarpun memanah ke bumi, maka negeri Mesir itu dihujani oleh Tuhan dengan rambun. Maka adalah hujan rambun bercampur dengan halilintar sabung-menyabung amat hebat, maka belum pernah ada sebagainya dalam segala negeri Mesir semenjak orang Mesir itu telah menjadi suatu bangsa adanya. Maka ditimpa oleh hujan rambun akan segala sesuatu yang di luar, baik manusia baik binatang, dan lagi ditimpa oleh hujan rambun akan segala tumbuh-tumbuhan dan dipatahkannya segala pokok yang di ladang. Melainkan di benua Gosyen, tempat kedudukan bani Israel itu, tiada hujan rambun. Maka pada masa itu disuruhkan Firaun panggil akan Musa dan Harun, lalu titahnya kepadanya: Bahwa pada sekali ini aku telah berdosa; sesungguhnya Tuhan adil adanya, tetapi aku serta dengan segala rakyatku orang durhaka juga. Mohonkanlah sangat kepada Tuhan dengan tiada berhenti, supaya jangan lagi ada bunyi guruh yang besar ini dan hujan rambun itu, maka aku akan melepaskan kamu pergi, tiada lagi kamu akan tinggal. Maka kata Musa kepadanya: Apabila aku sudah keluar dari dalam negeri, aku akan menadahkan kedua belah tanganku kepada Tuhan, maka bunyi guruh itupun akan berhenti dan hujan rambun akan tiada lagi, supaya diketahui olehmu, bahwa bumi itu milik Tuhan adanya. Tetapi kuketahui juga akan dikau dan akan segala pegawaimu, bahwa belum lagi kamu takut akan hadirat Tuhan Allah. Hata, maka segala pokok rami dan syeir itu ditimpa oleh rambun itu, karena syeir itu sedang mengandungkan biji dan ramipun berbatanglah. Tetapi segala gandum dan sekui tiada ditimpa, sebab belum lagi tumbuh. Hata, maka Musapun undurlah dari hadapan Firaun keluar dari dalam negeri, lalu ditadahkannya tangannya kepada Tuhan, maka berhentilah bunyi guruh dan hujan rambun itu dan bumipun tiada lagi dihujani. Demi dilihat Firaun akan hal hujan dan rambun dan guruhpun sudah berhenti, maka kembali ia berbuat dosa dan ditegarkannya hatinya, baik ia baik segala pegawainya. Demikianlah perihal hati Firaun itu dikeraskan, sehingga tiada dilepaskannya bani Israel itu pergi, seperti firman Tuhan dengan lidah Musa adanya. Lalu firman Tuhan kepada Musa: Masuklah engkau menghadap Firaun, karena Aku telah mengeraskan hatinya dan hati segala pegawainyapun, supaya Aku mengadakan segala ajaib-Ku ini di antaranya, dan supaya boleh diceriterakan olehmu kepada anak cucu cicitmu segala perkara yang telah Kuadakan dalam Mesir, dan segala ajaib-Ku yang telah Kujadikan di antaranya, supaya diketahui olehmu bahwa Akulah Tuhan. Hata, maka pergilah Musa dan Harun menghadap Firaun, lalu katanya kepadanya: Demikianlah firman Tuhan, yaitu Allah orang Ibrani: Berapa lamakah engkau enggan menundukkan dirimu di hadapan hadirat-Ku? Lepaskanlah umat-Ku itu pergi berbuat bakti kepada-Ku; karena jikalau engkau enggan melepaskan mereka itu pergi, bahwa sesungguhnya esok harilah Aku mendatangkan belalang dalam segala perhinggaan negerimu. Maka belalang itupun akan menudungi muka bumi ini, sehingga rupa tanah itu tiada kelihatan lagi, maka ia itu kelak makan habis akan segala tumbuh-tumbuhan yang lagi tinggal bagimu, yang terlepas dari pada hujan rambun itu, dan lagi dimakannya habis akan segala pokok yang bertumbuh bagimu di padang. Maka belalang itupun akan memenuhi segala istanamu dan segala rumah pegawaimu dan segala rumah orang Mesir, maka sebagainya belum pernah dilihat oleh segala bapa kamu atau nenek moyang kamu, dari pada zaman mereka itu jadi dalam dunia sampai pada hari ini. Maka Musapun berpalinglah dirinya, lalu undur dari hadapan Firaun. Hata, maka sembah segala pegawai itu kepada Firaun: Berapa lama lagi orang ini menjadi seperti satu jerat kepada patik sekalian? Tuanku beri apalah orang itu pergi berbuat bakti kepada Tuhan, Allahnya. Belumkah tuanku tahu bahwasanya negeri Mesir itu telah binasalah? Maka dibawa oranglah akan Musa dan Harun kembali ke hadapan Firaun, lalu titah baginda kepadanya: Pergilah kamu, berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu! Siapa-siapa gerangan yang hendak pergi itu? Maka kata Musa: Bahwa semua kami juga hendak pergi, tua muda, serta dengan segala anak kami laki-laki dan perempuan dan kami membawa serta akan segala lembu kambing kami, karena adalah pada kami suatu hari raya bagi Tuhan. Maka titah baginda kepada mereka itu: Demikianlah biar Tuhan menyertai akan kamu, seperti aku memberi izin kamu pergi serta dengan segala anak-anakmu. Bahwa nyatalah sekarang niat kamu jahat adanya. Jangan demikian, melainkan kamu, orang laki-laki sahaja, pergilah sekarang berbuat bakti kepada Tuhan, karena demikianlah mintamu. Lalu dihalaukan oranglah akan mereka itu dari hadapan Firaun. Maka firman Tuhan kepada Musa: Kedangkanlah tanganmu ke atas negeri Mesir, supaya segala belalang itu naik ke atas Mesir dan dimakannya habis akan segala tumbuh-tumbuhan yang di tanah, segala sesuatu yang tertinggal dari pada hujan rambun itu. Maka dikedangkan Musa tongkatnya ke atas negeri Mesir, lalu didatangkan Tuhan suatu angin timur ke dalam negeri itu sehari semalam lamanya, maka tiba-tiba pada pagi-pagi dibawa naik oleh angin timur akan segala belalang itu. Maka naiklah belalang itu atas seluruh negeri Mesir dan turunlah ia kepada segala jajahan Mesir terlalu amat banyak, maka dahulu belum pernah ada belalang yang demikian dan kemudian haripun tiada akan ada sebagainya. Karena oleh belalang itu tertudunglah muka segala tanah, sehingga kelam kabutlah negeri, maka segala tumbuh-tumbuhan yang di tanah dan segala buah-buahan pohon kayu, yang tertinggal dari pada hujan rambun, habis-habis dimakan oleh belalang itu, maka sesuatu yang hijaupun tiada tertinggal pada pohon kayu dan pada segala tumbuh-tumbuhan dalam seluruh negeri Mesir. Maka pada masa itu segeralah dipanggil Firaun akan Musa dan Harun, titahnya: Bahwa aku telah berdosa kepada Tuhan, Allahmu, dan kepada kamupun. Maka sekarangpun ampunilah kiranya dosaku pada sekali ini, dan mintakanlah doa kepada Tuhan, Allahmu, dengan sungguh-sungguh, supaya diundurkannya bala kematian ini dari padaku. Maka keluarlah Musa dari hadapan Firaun, lalu dimintakannya doa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Maka diturunkan Tuhan angin barat yang amat keras, lalu segala belalang itupun diangkat olehnya, tercampak ke dalam laut Kolzom, seekor belalangpun tiada tinggal dalam segala jajahan negeri Mesir. Tetapi hati Firaun dikeraskan Tuhan juga, sehingga tiada dilepaskannya bani Israel itu pergi. Lalu firman Tuhan kepada Musa: Unjuklah tanganmu arah ke langit, maka akan jadi kelam kabut dalam negeri Mesir, sehingga orang meraba-raba kelak sebab kegelapan itu. Demi diunjuk Musa tangannya arah ke langit, maka datanglah kelam kabut yang amat gelap-gulita atas seluruh negeri Mesir tiga hari lamanya. Seorangpun tiada dapat melihat seorang dan lagi seorangpun tiada bergerak dari pada tempatnya dalam tiga hari itu, hanya pada segala bani Israel adalah terang dalam segala tempat kedudukannya. Maka pada masa itu dipanggil Firaun akan Musa, lalu titahnya: Pergilah kamu, buatlah bakti kepada Tuhan, hanya segala lembu kambingmu biarlah tinggal di sini, tetapi segala anak-anakmu boleh pergi serta dengan kamu. Tetapi kata Musa: Tak dapat tiada engkau memberikan binatang akan korban sembelihan dan korban bakaranpun pada tangan kami, yang dapat kami persembahkan kepada Tuhan, Allah kami. Maka segala binatang kamipun akan dibawa serta, seekor juapun jangan tinggal, karena dari pada sekalian itu kami akan mengambil hendak kami persembahkan kepada Tuhan, Allah kami, maka sebelum kami sampai di sana tiada kami ketahui akan barang yang patut kami persembahkan kepada Tuhan, Allah kami. Tetapi dikeraskan Tuhan hati Firaun, sehingga tiada ia mau melepaskan mereka itu pergi. Maka titah Firaun kepada Musa: Nyahlah engkau dari hadapanku! Jaga baik-baik, jangan engkau memandang mukaku lagi, karena apabila engkau memandang mukaku, maka engkau akan mati dibunuh kelak. Maka kata Musa: Benarlah katamu ini; sekali-kali jangankan lagi aku memandang mukamu! Maka Tuhan telah berfirman kepada Musa demikian: Hanya satu bala lagi hendak Kudatangkan atas Firaun dan atas negeri Mesir, kemudian kelak ia akan melepaskan kamu sekalian pergi dari sini, maka apabila diberinya kamu pergi, yaitu dengan tiada janji, maka iapun akan menghalaukan kamu dari sini dengan segeranya. Maka sekarangpun katakanlah kepada orang banyak itu: Hendaklah masing-masing orang laki-laki dan perempuan meminta kepada orang kekenalannya serba perkakas emas dan perak. Maka diberi Tuhan bahwa orang banyak itu mendapat kasihan dari pada orang-orang Mesir; tambahan pula nabi Musapun seorang yang termulia dalam negeri Mesir di hadapan segala pegawai Firaun dan di hadapan segala rakyat itu. Dan lagi kata Musa: Demikianlah firman Tuhan: Kira-kira pada tengah malam ini aku akan keluar berjalan keliling dalam negeri Mesir. Maka segala anak sulung dalam Negeri Mesir itupun akan mati, dari pada anak sulung Firaun, yang hendak duduk di atas takhta kerajaannya, sampai kepada anak sulung sahaya perempuan yang pada penggilingan itu dan anak-anak sulung segala binatangpun. Maka akan ada tangis yang besar dalam seluruh negeri Mesir, sebagaimana belum pernah jadi dan tiada akan jadi pula seperti tangis itu; tetapi di antara segala bani Israel seekor anjingpun tiada akan bergerak lidahnya dan tiada akan binasa, baik manusia baik binatang, maka ia itu supaya diketahui olehmu, bahwa Tuhan memperbedakan antara orang Mesir dengan orang Israel. Maka pada masa itu segala hambamu ini akan datang turun mendapatkan aku serta menundukkan dirinya di hadapanku sambil katanya: Pergilah engkau serta dengan segala orang yang turut akan kesan kakimu, maka pada masa itu akupun akan pergi. Maka keluarlah Musa dari hadapan Firaun dengan bernyala-nyala amarahnya. Maka Tuhan telah berfirman kepada Musa demikian: Bahwa Firaun tiada akan menurut katamu, supaya segala ajaib-Ku diperbanyak dalam negeri Mesir. Maka segala mujizat ini telah diadakan oleh Musa dan Harun di hadapan Firaun, tetapi hati Firaun dikeraskan juga oleh Tuhan, sehingga tiada diberinya bani Israel itu keluar dari dalam negerinya. Maka Tuhan telah berfirman kepada Musa dan Harun di negeri Mesir demikian: Bahwa bulan ini juga akan menjadi bagimu kepala segala bulan, maka ia akan menjadi bagimu yang pertama dari pada segala bulan dalam setahun. Berkatalah kepada segenap perhimpunan orang Israel demikian: Pada sepuluh hari bulan ini hendaklah masing-masing kamu mengambil seekor anak domba, sekadar segala rumah yang berkepala, yaitu seekor anak domba bagi isi sebuah rumah. Tetapi jikalau orang isi sebuah rumah kurang banyak akan mengambil seekor anak domba sendiri, baiklah diambilnya bersama-sama dengan orang yang sekampung dengan dia, yaitu dengan orang sebelahnya, turut bilangan orang isi rumah sekadar yang dapat dimakan habis oleh masing-masing, maka hendaklah dikira-kirakan olehmu akan anak domba itu. Maka hendaklah diambil olehmu seekor anak domba yang tiada celanya, yaitu jantan yang setahun umurnya, maka dari pada segala domba atau dari pada segala kambing hendaklah kamu ambil akan dia. Maka hendaklah kamu taruh akan dia sampai kepada empat belas hari bulan ini, lalu hendaklah segenap sidang Israel menyembelih akan dia pada petang hari. Maka dari pada darahnya hendaklah diambilnya, dibubuhnya pada kedua jenang dan pada ambang yang di atas pintu rumah, tempat mereka itu makan dia. Maka pada malam itu juga hendaklah mereka itu makan dagingnya, yang dipanggang pada api, dan lagi apam fatir, dan hendaklah dimakannya dengan gulai yang pahit. Jangan kamu makan dia mentah atau direbus, melainkan dipanggang di atas api serta dengan kepalanya dan kakinya dan isi perutnya. Dan lagi jangan kamu tinggalkan sisanya sampai pagi hari, melainkan sisanya yang tinggal sampai pagi hendaklah kamu bakar habis dengan api. Maka dengan demikian peri hendaklah kamu makan dia: yaitu dengan berikat pinggangmu dan berkasut kakimu dan tongkat pada tanganmu, maka hendaklah kamu makan dia dengan bersegera-segera, ia itulah Pasah Tuhan. Karena pada malam ini juga Aku akan melalui benua Mesir sambil Kupalu segala anak sulung dalam Mesir dari pada manusia dan binatang, serta Aku akan melakukan hukuman-Ku atas segala berhala orang Mesir, bahwa Akulah Tuhan! Maka darah itupun menjadi suatu tanda bagimu pada segala rumah tempat kamu ada, maka apabila Aku melihat darah itu, Aku akan lalu dari padamu, sehingga suatu bala kebinasaanpun tiada akan ada di antara kamu apabila Aku memalu negeri Mesir itu. Maka hari ini menjadi bagimu suatu peringatan, hendaklah kamu mempermuliakan dia akan hari raya bagi Tuhan, dan hendaklah kamu mempermuliakan dia turun-temurun; jadikan adat yang kekal adanya. Hendaklah kamu makan apam fatir tujuh hari lamanya, tetapi pada hari yang pertama juga hendaklah kamu membuangkan segala khamir dari dalam rumahmu, karena barangsiapa yang makan barang yang berkhamir dari pada hari yang pertama sampai kepada hari yang ketujuh itu, jiwanya akan ditumpas dari antara Israel. Maka pada hari yang pertama akan ada suatu perhimpunan yang suci dan pada hari yang ketujuhpun akan ada suatu perhimpunan yang suci, maka pada hari itu tiada boleh orang bekerja, hanya barang yang hendak dimakan oleh masing-masing itu boleh disediakan. Maka peliharakanlah adat makan apam fatir itu, karena betul pada hari ini juga Aku membawa akan segala balatentara kamu keluar dari negeri Mesir, maka sebab itu peliharakanlah hari ini turun-temurun menjadi suatu adat yang kekal. Pada bulan yang pertama empat belas hari bulan, pada petang hari, hendaklah kamu makan apam fatir sampai kepada selikur hari bulan itu juga petang. Tujuh hari lamanya jangan terdapat khamir dalam rumah-rumahmu; karena barangsiapa makan barang yang berkhamir, ia itu akan ditumpas dari antara perhimpunan Israel, baik ia orang dagang baik ia anak bumi. Suatupun tiada boleh kamu makan dari pada barang yang berkhamir, melainkan dalam segala rumahmu hendaklah kamu makan apam fatir. Hata, maka dipanggil Musa akan segala tua-tua Israel berhimpun, lalu katanya kepada mereka itu: Pilihlah serta ambillah anak-anak domba bagi orang isi segala rumah kamu, dan sembelihlah Pasah itu. Dan ambillah seikat zufa, celupkanlah dalam darah yang hendak di dalam bokor, dan percikkanlah dari pada darah yang dalam bokor itu kepada ambang di atas dan kepada kedua jenang pintu, maka adapun kamu seorangpun jangan keluar dari pada pintu rumahnya sampai pagi. Maka apabila Tuhan melalui negeri hendak dipalu-Nya orang Mesir, serta dilihat-Nya darah itu pada ambang di atas dan pada kedua jenang pintu, maka Tuhan akan lalu dari pada pintu itu, tiada diberi-Nya malakulmaut masuk ke dalam rumahmu akan membinasakan. Peliharakanlah perintah ini, jadikanlah dia satu adat bagi dirimu dan bagi segala anak-anakmu sampai selama-lamanya. Maka akan jadi, apabila kamu masuk ke dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan kepadamu, setuju dengan firman-Nya, tak dapat tiada kamu memeliharakan kebaktian ini. Maka akan jadi kelak, apabila anak-anakmu bertanya akan kamu: Apakah kebaktian yang pada kami ini? Hendaklah kamu sahut: Inilah korban Pasah bagi Tuhan, yang telah lalu dari pada segala rumah bani Israel dalam negeri Mesir tatkala dipalu-Nya segala orang Mesir, maka dilindungkan-Nya segala rumah kami. Hata, maka orang banyak itupun tunduklah, lalu menyembah. Maka pergilah bani Israel itu berbuat seperti firman Tuhan yang kepada Musa dan Harun itu, demikianlah dibuatnya. Maka jadilah pada tengah malam, bahwa dipalu Tuhan akan segala anak sulung dalam negeri Mesir, dari pada anak sulung Firaun, yang patut menggantikan dia dalam kerajaan, sampai kepada anak sulung orang yang terbelenggu dalam penjara dan anak sulung binatangpun. Maka pada malam itu juga bangunlah Firaun serta dengan segala pegawainya dan segala orang Mesir, maka adalah tangis yang ramai dalam negeri Mesir, karena sebuah rumahpun tiada yang tiada orang mati dalamnya. Maka dipanggil Firaun akan Musa dan Harun pada malam itu juga, lalu titahnya: Berangkatlah kamu, keluarlah dari segala antara rakyatku, baik kamu baik bani Israel, pergilah kamu berbuat bakti kepada Tuhan, setuju dengan katamu itu. Dan lagi segala kambing dombamu dan segala lembumupun bawalah serta setuju dengan katamu; pergilah kamu dan mintakanlah doa berkat akan dakupun. Maka diajak-ajak orang Mesir akan orang banyak itu, supaya mereka itu keluar dari negerinya dengan segera, karena katanya: Semua kami matilah kelak! Maka oleh orang banyak itu diangkat akan adonannya yang belum berkhamir, terbungkus segala gumpal adonan itu dengan pakaiannya di atas bahunya. Maka telah dibuat oleh bani Israel itu seperti pesan Musa, dimintanya kepada orang-orang Mesir serba benda emas dan perak dan pakaian. Maka diberi Tuhan orang banyak itu beroleh kasihan di hadapan pemandangan orang Mesir, sehingga diturutnya kehendaknya, demikian mereka itu menjarahlah harta orang Mesir. Maka berangkatlah bani Israel dari Raamsis lalu ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki sahaja, lain dari pada segala anak-anak. Dan lagi suatu tentara besar dari pada pelbagai bangsa itupun berangkatlah serta dengan mereka itu dan lagi beberapa kambing domba dan lembu, binatangnya amat banyak. Maka dari pada adonan yang dibawa mereka itu dari negeri Mesir dibakarnya apam fatir, karena ia itu tiada berkhamir, sebab mereka itu diincitkan keluar dari Mesir, sehingga tiada boleh berlambatan atau menyediakan bekal bagi dirinya. Adapun lamanya bani Israel sudah duduk dalam negeri Mesir, ia itu empat ratus tiga puluh tahun. Maka jadilah pada kesudahan empat ratus tiga puluh tahun itu, bahwa pada hari itu juga keluarlah segala balatentara umat Tuhan dari negeri Mesir. Maka malam ini hendaklah dibesarkan sungguh-sungguh bagi Tuhan, sedang telah dihantar-Nya akan mereka itu keluar dari negeri Mesir, maka inilah malam Tuhan yang patut dibesarkan sungguh-sungguh oleh segala bani Israel turun-temurun. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa dan Harun: Inilah syarat Pasah itu: seorang anak dagangpun jangan makan dia; tetapi adapun segala hambamu yang dibeli dengan uang, setelah sudah kamu khatankan dia, boleh mereka itu memakan dia. Maka orang lain bangsa atau orang upahan jangan memakan dia. Maka hendaklah ia itu dimakan dalam rumah juga, jangan kamu bawa dari pada daging itu keluar dari dalam rumah, dan sebatang tulangnyapun jangan kamu patahkan. Hendaklah segenap perhimpunan orang Israel berbuat demikian. Jikalau seorang dagang menumpang dengan kamu, maka iapun hendak memegang Pasah itu bagi Tuhan, biarlah segala orangnya laki-laki dikhatankan dahulu, kemudian baharulah boleh mereka itu datang hampir akan memegang Pasah itu, maka iapun akan disamakan dengan segala anak bumi, tetapi orang yang tiada berkhatan sekali-kali tiada boleh memakan dia. Maka satu jua syaratnya bagi anak bumi dan bagi orang dagang yang menumpang dengan kamu. Hata, maka oleh segala bani Israelpun dibuatlah seperti firman Tuhan yang kepada Musa dan Harun, demikianlah dibuatnya. Maka jadilah betul pada hari itu juga dihantar Tuhan akan segala bani Israel keluar dari dalam negeri Mesir dengan balatentaranya. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Sucikanlah bagi-Ku segala anak sulung; bahwa segala anak di antara bani Israel yang mula-mula keluar dari pada rahim, baik manusia baik binatang, Aku yang empunya dia. Arakian, maka kata Musa kepada orang banyak itu: Ingatlah kamu akan hari ini, yaitu hari yang kamu keluar dari Mesir, dari dalam tempat perhambaan itu, karena dengan tangan yang kuat Tuhan telah membawa akan kamu keluar dari sini, maka sebab itu yang berkhamir itu tiada boleh dimakan. Maka pada hari ini juga kamu sekalian keluar, pada bulan Abib. Maka akan jadi apabila Tuhan sudah membawa akan kamu masuk ke dalam negeri orang Kanani dan Heti dan Amori dan Hewi dan Yebuzi, yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu dengan bersumpah hendak dianugerahkan-Nya kepada kamu, yaitu sebuah negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, maka tak akan jangan kamu memegang kebaktian ini pada bulan ini juga. Tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan apam fatir, maka hari yang ketujuh itu akan jadi satu hari raya bagi Tuhan. Tujuh hari lamanya hendaklah dimakan apam fatir itu, jangan kelihatan padamu yang berkhamir, bahkan, janganlah kelihatan khamir di antara kamu dalam segala perhinggaan negerimu. Maka pada masa itu hendaklah kamu memberitahu kepada anak-anakmu serta katakan: Inilah sebab perkara yang telah dibuat Tuhan akan daku tatkala aku keluar dari negeri Mesir. Biarlah ini akan suatu tanda pada tanganmu dan akan suatu peringatan di antara kedua belah matamu, supaya hukum Tuhan adalah pada lidahmu, sebab telah dibawa Tuhan akan kamu keluar dari negeri Mesir dengan tangan yang kuat. Sebab itu peganglah akan syarat ini pada masa yang tertentu sebilang-bilang tahun. Dan lagi akan jadi, apabila Tuhan sudah membawa kamu masuk ke dalam negeri orang Kanani, seperti yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu dengan bersumpah, dan apabila sudah diberikannya negeri itu kepadamu, maka tak dapat tiada kamu memulangkan kepada Tuhan segala anak yang mula-mula keluar dari pada rahim dan lagi segala buah sulung dari pada segala binatang yang ada padamu, segala yang jantan itu Tuhan punya. Tetapi segala anak sulung keledai hendaklah kamu tebus dengan seekor anak domba, maka jikalau kiranya tiada kamu menebus dia, tak dapat tiada kamu mematahkan lehernya; tetapi segala anak sulung manusia di antara anak-anakmu laki-laki itu hendaklah kamu tebus. Maka akan jadi besok, apabila anakmu bertanya akan kamu, katanya: Apakah ini? hendaklah kamu katakan kepadanya: Bahwa Tuhan telah menghantar akan kami keluar dari Mesir, dari dalam tempat perhambaan itu dengan tangan yang kuat. Karena telah jadi tatkala dikeraskan Firaun akan hatinya, tiada diberinya kami pergi, maka dibunuh Tuhan akan segala anak sulung dalam negeri Mesir, dari pada anak sulung manusia sampai kepada anak sulung binatangpun, maka sebab itu aku mempersembahkan kepada Tuhan segala jantan di antara segala binatang yang diperanakkan mula-mula, tetapi segala anakku laki-laki yang sulung itu kutebus. Maka biarlah ini akan suatu tanda pada tanganmu dan akan suatu jamang antara kedua belah matamu, karena Tuhan telah menghantar akan kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat. Bermula, maka jadi setelah sudah diberi Firaun orang banyak itu pergi, maka dihantar Allah akan mereka itu bukan pada jalan ke negeri orang Filistin, jikalau ia itu dekat sekalipun, karena firman Allah: Kalau-kalau orang banyak itu menyesal apabila dilihatnya perang, lalu mereka itu kembali ke Mesir. Melainkan dihantar Allah akan orang banyak itu pada simpangan jalan yang menuju ke padang belantara laut Kolzom. Maka bani Israel itupun berjalanlah keluar dari negeri Mesir dengan lima tentaranya. Maka oleh Musa dibawa akan segala tulang Yusuf sertanya, karena telah dipesan Yusuf akan bani Israel sambil bersumpah dengan sumpah yang besar, katanya: Niscaya Allah akan mengunjungi kamu, maka pada masa itu bawalah akan segala tulangku sertamu dari sini! Hata, maka mereka itupun berjalanlah dari Sukot, lalu berhenti di Etam pada ujung padang belantara itu. Maka Tuhanpun berjalanlah di hadapannya, yaitu pada siang hari dalam sebatang tiang awan, hendak dihantarnya akan mereka itu di jalan, dan pada malam dalam sebatang tiang api, hendak diterangkannya mereka itu, supaya dapat mereka itu berjalan baik siang baik malam. Maka tiada dilalukannya tiang awan itu pada siang hari, atau tiang api itu pada malam dari pada pemandangan orang banyak itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Suruhkanlah bani Israel balik, lalu berhenti di sebelah timur Pi-Hakhirot, di antara Migdol dengan laut, bertentangan dengan Baal-Zefon, berbetulan dengan tempat itu hendaklah kamu berhenti di tepi laut. Kemudian kata Firaun kelak akan hal bani Israel: Mereka itu sudah sesat jalannya dan padang belantara itu sudah melengkung mereka itu. Maka Aku akan mengeraskan hati Firaun, supaya dikejarnya akan mereka itu, maka Aku kelak dipermuliakan akan Firaun dan akan segala balatentaranya, sehingga diketahui oleh segala orang Mesir, bahwa Akulah Tuhan. Maka oleh orang Israelpun dibuatlah demikian. Hata, setelah dikabarkan oranglah kepada baginda raja Mesir, bahwa bangsa itu sudah lari, maka berubahlah hati Firaun dan hati segala pegawainyapun kepada orang Israel, lalu katanya: Mengapa kita sudah berbuat demikian, yaitu kita biarkan orang Israel itu pergi, sehingga tiada lagi mereka itu jadi hamba kepada kita? Maka disuruh baginda sediakan ratanya, dibawanya akan segala rakyatnyapun sertanya. Dan lagi dibawanya akan enam ratus buah rata pilihan dan segala rata lain yang di Mesir serta dengan segala hulubalangnya. Karena dikeraskan Tuhan akan hati Firaun, raja Mesir, sehingga dikejarnya akan bani Israel, jikalau bani Israel telah keluar dengan kuasa yang dari atas sekalipun. Maka oleh orang Mesir dikejarlah akan mereka itu dengan segala kuda dan rata Firaun serta dengan orang yang mengendarainya dan segala balatentaranya, lalu sampailah ia kepadanya, sebab mereka itu lagi berhenti di tepi laut, yaitu dekat Pi-Hakhirot, bertentangan dengan Baal-Zefon. Setelah Firaun datang hampir, serta diangkat bani Israel matanya, dilihatnya orang Mesir mengikut dari belakang, maka ketakutanlah mereka itu sangat, lalu berserulah bani Israel kepada Tuhan. Serta katanya kepada Musa: Adakah sebab kurang kubur di Mesir, maka engkau membawa akan kami sertamu, supaya kami mati dalam padang belantara ini? Apakah macam perbuatanmu ini, yaitu engkau membawa akan kami keluar dari Mesir? Bolakkah kata kami kepadamu di Mesir: Lalulah engkau dari pada kami dan biarkanlah kami diperhamba oleh orang Mesir? Karena dari pada mati dalam padang belantara ini remaklah kami diperhamba oleh orang Mesir. Tetapi kata Musa kepada orang banyak itu: Janganlah kamu takut; pertetapkanlah hatimu, maka kamu akan melihat kelak pertolongan besar dari pada Tuhan, yang diadakan-Nya bagimu pada hari ini juga, karena adapun segala orang Mesir, yang kamu lihat pada hari ini, ia itu tiada kelihatan pula kepadamu sampai selama-lamanya. Bahwa Tuhan juga kelak berperang akan ganti kamu, dan kamu ini akan berdiam diri jua. Hata, maka firman Tuhan kepada Musa: Mengapa engkau berseru kepada-Ku? Suruhlah bani Israel berjalan dari sini. Dan engkau ini, angkatlah tongkatmu, unjukkanlah tanganmu ke atas laut, belahkanlah airnya, supaya dapat bani Israel berjalan di tengah-tengah laut di atas kekeringan itu. Tetapi akan Daku, bahwa sesungguhnya Aku akan mengeraskan hati segala orang Mesir, supaya mereka itupun masuk mengikut bani Israel, maka Aku dipermuliakan kelak akan Firaun dan akan segala balatentaranya, akan segala ratanya dan akan segala orangnya yang berkuda itu. Maka akan diketahui oleh segala orang Mesir, bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku dipermuliakan akan Firaun dan akan segala ratanya dan akan segala orangnya yang berkuda. Bermula, maka Malaekat Allah, yang ada berjalan di hadapan balatentara Israel itu, undur, lalu ke belakang mereka itu, sehingga tiang awan itupun undur dari hadapan mereka itu, lalu berdiri di belakangnya. Maka datanglah ia di antara balatentara orang Mesir dengan balatentara Israel, maka adalah awan itu sebelahnya gelap dan sebelahnya menerangi malam, sehingga tentara tiada dapat menghampiri tentara semalam-malaman itu. Hata, serta diunjuk Musa tangannya ke atas laut, maka diundurkan Tuhan air laut itu oleh angin timur yang keras, yang bertiup semalam-malaman itu, maka laut itupun kekeringanlah dan airnyapun terbelahlah. Maka masuklah bani Israel ke tengah-tengah laut dengan berjalan di atas kekeringan, dan adalah air itu bagi mereka itu akan dewala pada sebelah kiri kanannya. Maka dikejar oleh orang Mesir akan mereka itu, diturutnya masuk dengan segala kuda Firaun dan segala ratanya dan segala orangnya yang berkuda itu ke tengah-tengah laut. Maka jadi pada waktu jaga pagi-pagi itu juga dipandang Tuhan dari dalam tiang api dan awan itu akan balatentara orang Mesir, dikejutkannyalah balatentara orang Mesir itu, dan ditahankannyalah jentera segala rata mereka itu, sehingga ia itu tak boleh mara. Maka pada masa itu kata orang Mesir: Baik kita lari dari hadapan orang Israel, karena Tuhan juga yang berperang dengan orang Mesir akan ganti mereka itu. Maka firman Tuhan kepada Musa: Unjuklah tanganmu ke atas laut, supaya baliklah pula airnya ke atas segala orang Mesir dan ke atas segala ratanya dan segala orangnya yang berkuda. Maka diunjuklah Musa tangannya ke atas laut, lalu laut itupun baliklah pula kira-kira pada waktu terbit fajar, sehingga pasang besar airnya, maka larilah orang Mesir mendapatkan air itu, demikian dicampak Tuhan segala orang Mesir itu ke tengah-tengah laut. Karena apabila berbalik pasang air itu diliputinyalah segala rata dan orang yang berkuda dan segenap balatentara Firaun, yang telah turut akan orang Israel masuk ke dalam laut, dari pada sekalian itu seorangpun tiada terlepas. Tetapi segala bani Israel itu telah berjalan di atas kekeringan di tengah-tengah laut, maka airnya menjadi bagi mereka itu akan dewala pada sebelah kanan kirinya. Demikianlah peri dilepaskan Tuhan segala orang Israel pada hari itu juga dari pada tangan orang Mesir, maka dilihat orang Israel akan segala orang Mesir itu mati terhantar di pantai laut. Dan lagi dilihat orang Israel kodrat besar yang dilakukan Tuhan atas segala orang Mesir itu, lalu takutlah mereka akan Tuhan dan percayalah mereka itu akan Tuhan dan akan Musa, hambanya. Hata, maka pada masa itu dinyanyikan Musa dan segala bani Israel akan nyanyian ini bagi Tuhan, bunyinya: Aku hendak menyanyi bagi Tuhan, karena tinggi benar kemuliaan-Nya! Telah dicampakkan-Nya kuda serta dengan orang yang mengendarainya ke dalam laut. Bahwa Tuhan juga kuatku dan kepujianku, karena Ia telah mengadakan selamatku, Ia inilah Allahku, sebab itu aku hendak memuji Dia, maka Ialah Allah bapaku, sebab itu aku hendak membesarkan Dia! Bahwa Tuhanlah panglima perang, Yehuwa itulah namanya! Segala rata Firaun serta dengan balatentaranya telah dicampakkan-Nya ke dalam laut, dan segala hulubalangnya yang pilihanpun telah ditenggelamkan dalam laut Kolzom. Mereka itu telah diliputi lautan dan seperti batu tenggelamlah mereka itu dalam lubuk. Ya Tuhan, tangan-Mu kanan telah dipermuliakan dengan kodrat; ya Tuhan! tangan-Mu kanan telah menghancurluluhkan musuh! Dan dengan kebesaran tinggi-Mu Engkau telah membinasakan segala orang yang mendurhaka kepada-Mu; Engkau telah melepaskan murka-Mu yang terhangat, dihanguskannya mereka itu seperti jerami. Oleh nafas hidungmu bertimbun-timbunlah air itu, dan air pasang itupun berdirilah seperti segumpal batu adanya, dan segala ombak berbekulah di tengah-tengah laut. Maka kata musuh: Aku hendak mengejar, aku hendak menghambat, aku hendak membagi-bagi jarahan; beraniku hendak berpuas-puas akan mereka itu; aku hendak menghunus pedangku; tanganku hendak membinasakan mereka itu. Tetapi Tuhan telah meniupkan anginmu, lalu laut itupun meliputi mereka itu! tenggelamlah mereka itu seperti timah dalam gelombang yang gemuruh. Ya Tuhan! siapa gerangan di antara segala dewata yang dapat disamakan dengan Dikau? siapa gerangan seperti Engkau dipermuliakan dalam kesucian, haiban dalam puji-pujian serta yang mengadakan perkara ajaib? Baharu Engkau mengedangkan tangan-Mu kanan, maka bumipun sudah menelan akan mereka itu. Demikianlah peri Engkau menghantar akan orang banyak ini, yang telah Kautebus oleh kemurahan-Mu, maka oleh kodrat-Mu Engkau menghantarkan mereka itu dengan perlahan-perlahan sampai kepada rumah kesucian-Mu yang sedap. Kedengaranlah ia itu kepada segala bangsa, maka gemetarlah mereka itu; ketakutan telah datang atas segala orang isi negeri Filistin. Di sana berdirilah segala amir Edom dengan tercengang; kegentaran berlaku atas segala orang yang berkuasa di Moab; segala orang isi negeri Kanaan telah putus asanya! Biarlah kekejutan dan kegentaran datang atas mereka itu; biarlah mereka itu menjadi beku bagaikan batu oleh kebesaran kuasa-Mu, supaya segala umat-Mu berjalan terus, ya Tuhan! supaya berjalan terus segala umat, yang telah Kauperoleh. Maka Engkau akan membawa mereka itu masuk dan menetapkan mereka itu di atas bukit milik-Mu, di tempat yang telah Kaujadikan kedudukan-Mu, ya Tuhan! di tempat suci, yang telah dilengkap oleh tangan-Mu, ya Tuhan! Bahwa Tuhan berkerajaanlah kekal selama-lamanya. Serta datanglah segala kuda Firaun dengan rata dan orang yang mengendarainya sampai ke dalam laut, lalu dikembalikan Tuhan air laut itu ke atas mereka itu, tetapi bani Israel telah berjalan pada kekeringan di tengah-tengah laut juga. Maka oleh Miryam, nabiah, saudara perempuan Harun itu, diambil akan sebuah rebana pada tangannya, maka segala orang perempuanpun keluar mengiringkan dia sambil menabuh rebana serta menari. Maka menyanyilah Miryam berganti-ganti dengan mereka itu, demikianlah bunyinya: Pujilah Tuhan, karena amat besar tinggi-Nya! Bahwa kuda serta dengan orang yang mengendarainya telah dicampakkan-Nya ke dalam laut. Kemudian maka disuruh Musa orang Israel berangkat dari laut Kolzom, supaya mereka itu keluar dari sana, lalu ke padang belantara Syur, maka berjalanlah mereka itu dalam padang belantara itu tiga hari lamanya, tetapi tiada mendapat air. Lalu sampailah mereka itu ke Mara, tetapi air yang di Mara itu tiada dapat diminumnya, karena pahit rasanya, sebab itu dipanggil orang namanya Mara. Maka pada masa itu bersungut-sungutlah bangsa itu akan Musa, katanya: Apakah yang hendak kami minum? Maka Musapun berserulah kepada Tuhan, lalu ditunjuk Tuhan kepadanya suatu macam kayu, dibuangnya ke dalam air, lalu air itupun tawarlah. Maka di sanalah diberinya kepada mereka itu hukum undang-undang dan di sana juga dicobai-Nya akan mereka itu. Maka firman-Nya: Jikalau dengan sungguh-sungguh kamu dengarkan firman Tuhan, Allahmu, dan kamu berbuat barang yang benar kepada pemandangan-Nya dan kamu beri telinga akan segala hukum-Nya dan memeliharakan segala syariat-Nya, maka dari pada segala bala yang telah Kuletakkan pada negeri Mesir itu, satu balapun tiada hendak Kuletakkan pada kamu, karena Akulah Tuhan, tabibmu! Maka sampailah mereka itu ke Elim, di sana adalah dua belas pancaran air dan pohon korma tujuh puluh batang, lalu berhentilah mereka itu di sana dekat dengan air itu. Hata, setelah sudah mereka itu berangkat dari Elim, maka sampailah segenap perhimpunan bani Israel itu ke dalam padang belantara Sin, yang di antara Elim dengan Torsina, yaitu pada lima belas hari bulan yang kedua kemudian dari pada mereka itu keluar dari negeri Mesir. Maka segenap perhimpunan bani Israel bersungut-sungut akan Musa dan akan Harun dalam padang belantara itu. Maka kata bani Israel kepada keduanya: Aduh, baiklah kami mati oleh tangan Tuhan di Mesir tatkala kami lagi duduk hampir dengan periuk yang berisi daging dan makan roti sampai kenyang; niscaya kamu telah membawa akan kami keluar dari sana lalu masuk ke dalam padang belantara ini hendak membunuh segenap perhimpunan ini dengan kelaparan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Bahwa sesungguhnya Aku akan menghujani kamu dengan roti dari langit kelak, maka orang banyak itu akan keluar memungut dia pada sebilang hari sama banyaknya, yaitu supaya Aku mencobai mereka itu, kalau mereka itu akan berjalan menurut hukum-Ku atau tidak. Maka akan jadi kelak pada hari yang keenam hendaklah mereka itu bermasak-masak akan barang yang telah dibawanya masuk, maka ia itu akan dua kali banyaknya dari pada yang dikumpulkannya sehari-hari. Maka kata Musa dan Harun kepada segala bani Israel: Pada petang ini kamu akan mengetahui kelak, bahwa Tuhan juga yang sudah menghantarkan kamu ke luar dari negeri Mesir. Dan pada esok pagi kelak kamu melihat kemuliaan Tuhan, sebab telah didengarnya persungut-sungutan kamu akan Tuhan, karena siapa gerangan kedua kami ini, maka kamu bersungut-sungut akan kami! Dan lagi kata Musa: Jikalau Tuhan memberi makan daging akan kamu pada petang ini dan pada esok pagi roti sampai kenyang, maka ia itu sebab telah didengar Tuhan akan persungutan kamu, yang telah kamu bersungut-sungut akan Tuhan, karena siapa gerangan kami ini? Bahwa persungutan kamu ini bukannya akan kami, melainkan akan Tuhan. Kemudian kata Musa kepada Harun: Katakanlah kepada segenap perhimpunan bani Israel: Datanglah kamu hampir ke hadirat Tuhan, karena telah didengar-Nya persungutan kamu. Maka jadilah sementara Harun berkata-kata kepada segenap perhimpunan bani Israel serta berpalinglah mereka itu mukanya ke padang Tiah, bahwa sesungguhnya kelihatanlah kemuliaan Tuhan dalam awan. Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Bahwa telah Kudengar segala persungutan bani Israel. Katakanlah kepada mereka itu ini: Bahwa pada petang ini kamu akan makan daging kelak dan esok pagi kamu dikenyangkan dengan roti, supaya diketahui olehmu, bahwa Akulah Tuhan, Allah kamu. Maka jadilah demikian, pada petang itu juga turunlah beberapa burung puyuh, sehingga tertudunglah olehnya segala tempat tentara itu, dan pada paginya adalah embun keliling tempat tentara itu. Setelah sudah naik embun itu, heran, maka pada muka padang belantara di atas bumi itu adalah suatu macam benda yang seni dan beku, halusnya seperti embun beku. Serta terlihatlah bani Israel akan dia maka kata seorang akan seorang: Inilah manna! karena tiada diketahuinya akan dia. Maka kata Musa kepada mereka itu: Inilah roti yang diberikan Tuhan kepadamu akan dimakan. Maka inilah firman yang diberikan Tuhan, firman-Nya: Kumpulkanlah dari padanya sebanyak yang dapat dimakan oleh masing-masing, seorang segomer, seturut bilangan orangmu sekalian; hendaklah masing-masing memungut dia akan segala orang isi kemahnya. Maka bani Israelpun berbuatlah demikian; masing-masing memungut dia, ada yang banyak, ada yang sedikit. Tetapi apabila disukatnya dengan gomer, maka yang telah memungut banyak itu tiada lebih, dan yang telah memungut sedikit itupun tiada kurang, masing-masing telah memungut seberapa banyak yang dapat dimakannya. Maka kata Musa kepada mereka itu: Seorangpun jangan tinggalkan sisanya sampai pagi. Tetapi tiada mereka itu menurut kata Musa, karena adalah beberapa orang yang tinggalkan juga sisanya sampai pagi, lalu jadilah berulat dan baunyapun busuklah; maka sebab itu sangat marahlah Musa akan mereka itu. Maka dipungut oleh mereka itu akan dia pada sebilang pagi, masing-masing seberapa banyak yang dapat dimakannya, karena serta panas teriklah matahari maka melelehlah manna itu. Maka jadilah pada hari yang keenam dipungut oleh mereka itu dua kali banyaknya, yaitu masing-masing orang dua gomer, lalu datanglah segala penghulu bangsa itu memberitahu Musa. Maka kata Musa kepada mereka itu: Inilah dia yang telah difirmankan Tuhan: Esok harilah perhentian, yaitu sabat yang suci bagi Tuhan, sebab itu gorenglah sekarang barang yang hendak kamu goreng dan rebuslah barang yang hendak kamu rebus, maka yang lebih itu taruhlah akan dirimu dan simpanlah dia sampai esok pagi. Maka ditaruhnyalah sampai pagi setuju dengan perintah Musa, maka tiada ia itu berbau busuk dan tiada pula ia berulat. Maka kata Musa: Makanlah dia pada hari ini; bahwa hari inilah sabat Tuhan; pada hari ini tiada kamu mendapat dia di padang. Enam hari lamanya hendaklah kamu memungut dia, tetapi pada hari yang ketujuh adalah sabat, pada hari itulah tiada akan terdapat. Maka jadilah pada hari yang ketujuh itu bahwa beberapa orang dari pada mereka itu keluar hendak memungut dia, tetapi suatupun tiada didapatinya. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Musa: Berapa lamakah kamu enggan memeliharakan segala firman dan hukum-Ku? Bahwa sesungguhnya, tegal telah dikaruniakan Tuhan sabat itu kepadamu, maka pada hari yang keenam itu diberikan-Nya kepadamu roti yang cukup bagi dua hari banyaknya, sebab itu hendaklah masing-masing kamu tinggal tetap pada tempatnya, seorangpun jangan keluar dari tempatnya pada hari yang ketujuh. Demikianlah mereka itu berhenti pada hari yang ketujuh. Maka oleh orang isi rumah Israel dipanggil akan namanya itu Manna, maka adalah ia itu seperti biji ketumbar, putih warnanya dan rasanya seperti penganan yang bercampur air madu. Maka kata Musa: Inilah firman yang diberikan Tuhan: Isikanlah sesukat gomer dengan dia akan ditaruh bagi segala anak cucumu, supaya dilihatnya roti yang telah kuberi makan kamu dalam padang tiah ini, tatkala Allah membawa akan kamu keluar dari negeri Mesir. Dan lagi kata Musa kepada Harun: Ambillah sebuah buyung, bubuhlah dalamnya manna segomer, lalu letakkanlah dia di hadapan hadirat Tuhan akan ditaruh bagi segala anak cucumu. Maka setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa, demikianlah diletakkan oleh Harun akan dia di hadapan assyahadat itu akan ditaruh. Maka bani Israel itupun makanlah manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka itu masuk ke dalam negeri orang; yaitu mereka itu makan manna sehingga sampailah mereka itu ke perhinggaan negeri Kanaan. Adapun segomer, ia itu sepersepuluh seefa adanya. Hata, maka segenap perhimpunan bani Israel itu berangkatlah dengan segenap tentaranya dari padang Sin seperti firman Tuhan, lalu berhentilah mereka di Rafidim, maka di sana tiadalah air akan diminum oleh orang banyak itu. Maka pada masa itu berbantah-bantahlah orang banyak itu dengan Musa, katanya: Berikanlah air akan kami, supaya boleh kami minum! Maka kata Musa kepada mereka itu: Mengapa kamu berbantah-bantah dengan aku? Mengapa kamu mencobai akan Tuhan? Maka di sana orang banyak berdahaga hendak minum air, sebab itu besungut-sungutlah mereka itu akan Musa, katanya: Mengapa engkau telah membawa akan kami keluar dari Mesir, entah ia itu sebab hendak membunuh kami dan anak-anak kami dan segala binatang kami dengan dahaga? Maka pada masa itu berserulah Musa kepada Tuhan, katanya: Apakah kiranya aku berbuat akan bangsa ini? Nyaris mereka itu melempari aku dengan batu? Maka firman Tuhan kepada Musa: Lalulah engkau dari hadapan orang banyak itu dan bawalah sertamu beberapa orang dari pada segala tua-tua Israel, dan ambillah tongkatmu pada tanganmu, yang telah kaupakai akan memalu sungai itu, lalu pergilah. Bahwa sesungguhnya Aku akan berdiri di sana di hadapanmu di atas gunung batu Horeb, maka hendaklah engkau palu gunung batu itu, niscaya akan keluar air dari padanya, supaya orang banyak itu minum. Maka oleh Musa dibuat demikian di hadapan mata segala tua-tua Israel. Maka dinamainya tempat itu Massa dan Meriba, dari sebab perbantahan bani Israel dan sebab telah dicobai mereka itu akan Tuhan dengan kata ini: Adakah Tuhan di antara kita atau tidak? Arakian, maka datanglah orang Amalek berperang dengan orang Israel di Rafidim. Sebab itu kata Musa kepada Yusak: Pilihkanlah kita beberapa orang laki-laki, lalu keluarlah engkau memerangi orang Amalek: pada esok hari aku akan berdiri di atas kemuncak bukit itu dengan tongkat Allah pada tanganku. Maka dibuat oleh Yusak seperti pesan Musa kepadanya, diperanginyalah orang Amalek; maka Musa dan Harun dan Hurpun naiklah di atas kemuncak bukit. Heran, maka selamanya Musa menadahkan tangannya ke langit, menanglah Israel, tetapi semenjak diturunkannya tangannya, maka menanglah orang Amalek. Maka letihlah tangan Musa, sebab itu diambil mereka itu akan sebuah batu, diletakkannya di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya, maka oleh Harun dan Hur disokonglah kedua belah tangannya, seorang pada sebelah kiri, seorang pada sebelah kanannya, demikianlah tangannya tetap sampai masuk matahari. Sehingga dialahkan Yusak akan Amalek dan segala balatentaranya itu dengan mata pedang. Maka firman Tuhan kepada Musa: Suratkanlah ini dalam sebuah kitab akan suatu peringatan, dan bubuhlah firman ini pada telinga Yusak: Bahwa Aku menghapuskan kelak segala peringatan akan Amalek dari bawah langit! Maka didirikanlah oleh Musa sebuah mezbah, lalu dinamainya: Tuhanlah alamatku! Maka katanya: Tegal tangannya ada melawan arasy Tuhan, maka perang dari pada Tuhan akan ada dengan Amalek turun-temurun! Sebermula, maka kedengaranlah kabar kepada Jetero, imam di Midian, mentua Musa, dari hal segala sesuatu yang dilakukan Allah atas Musa dan atas Israel, umat-Nya, dan dari hal Tuhan telah menghantar akan orang Israel itu keluar dari Mesir. Maka oleh Jetero, mentua Musa, dibawa sertanya akan Zippora, isteri Musa, yang sudah disuruh Musa pulang, serta dengan kedua anaknya laki-laki, seorang namanya Gersom (karena kata Musa: Aku telah menjadi seorang dagang dalam negeri lain), dan seorang namanya Eliezar (karena kata Musa: Allah bapaku telah menjadi pertolonganku, dilepaskannya aku dari pada pedang Firaun). Setelah sampai Jetero, mentua Musa, serta dengan anak bininya kepada Musa dalam padang belantara, dekat dengan bukit Allah, tempat mereka itu berhenti, maka katanya kepada Musa: Bahwa aku, Jetero, mentuamu, telah datang mendapatkan dikau dengan membawa isterimu dan kedua orang anaknyapun sertanya. Lalu keluarlah Musa pergi mengelu-elukan mentuanya, maka menyembahlah ia kepadanya dan diciumnya akan dia serta mereka itu bertanyakan selamatnya seorang akan seorang, lalu pergilah bersama-sama ke kemahnya. Maka oleh Musa diceriterakanlah kepada mentuanya segala perkara yang telah dibuat Tuhan akan Firaun dan akan segala orang Mesir karena sebab orang Israel, dan segala kesusahan yang dirasainya di jalan, dan peri Tuhan melepaskan mereka itu dari sekaliannya. Maka sukacitalah hati Jetero sebab segala kebajikan yang dibuat Tuhan akan Israel dan sebab dilepaskannya mereka itu dari pada tangan orang Mesir. Maka kata Jetero: Segala puji bagi Tuhan, yang telah melepaskan kamu dari pada tangan orang Mesir dan dari pada tangan Firaun, dan yang telah meluputkan bangsa ini dari bawah tangan orang Mesir! Sekarang kuketahui, bahwa besarlah Tuhan dari pada segala dewata, karena dalam membesarkan dirinya dengan sombongnya mereka itu telah membinasakan dirinya sendiri. Maka dipersembahkan oleh Jetero, mentua Musa, korban bakaran dan korban sembelihan kepada Allah, maka Harun dan segala penghulu Israelpun datanglah makan sehidangan dengan mentua Musa di hadapan hadirat Allah. Maka pada keesokan harinya duduklah Musa membenarkan hal orang banyak itu, mereka itupun berdirilah di hadapan Musa dari pagi sampai petang. Setelah dilihat oleh mentua Musa akan segala kelakuannya dengan orang banyak itu, maka katanya: Apakah ini yang kaubuat akan orang banyak itu? Mengapa engkau duduk seorang orang dan mereka itu sekalian berdiri di hadapanmu dari pagi sampai petang! Maka sahut Musa kepada mentuanya: Inilah sebab orang banyak ini datang kepadaku hendak bertanyakan kebenaran Allah. Jikalau pada mereka itu ada barang suatu perkara, maka dibawanya di hadapan aku, supaya aku membenarkan hal orang dengan kawannya dan supaya aku memberitahu mereka itu segala syariat dan hukum Allah. Maka kata mentuanya kepada Musa: Tiada baik perbuatanmu yang demikian ini. Engkau tiada akan beroleh senang, baik engkau baik mereka ini yang sertamu, karena pekerjaan ini terlalu berat bagimu. Tiada dapat dikerjakan olehmu seorang orang. Maka sekarang turutlah kiranya akan kataku, aku hendak memberi nasehat akan dikau, maka engkau akan disertai Allah kelak; baiklah engkau menghadap Allah karena bangsa itu dan persembahkanlah segala perkaranya itu kepada Allah; dan artikanlah kiranya kepada mereka itu segala hukum dan syariat, dan tunjuklah akan mereka itu jalan yang patut dijalaninya dan pekerjaan yang patut dikerjakannya. Tetapi hendaklah engkau mencahari di antara mereka ini sekalian beberapa orang yang bijaksana dan yang takut akan Allah, yaitu orang setiawan yang benci akan laba yang keji, dan angkatlah akan orang itu jadi penghulu, setengah atas seribu orang, setengah atas seratus orang, setengah atas lima puluh orang dan setengah atas sepuluh orang. Supaya selalu dibenarkan oleh mereka itu akan perkara orang banyak ini, maka segala perkara yang besar-besar tak akan jangan dibawa oleh mereka itu ke hadapanmu, tetapi segala perkara yang kecil hendaklah dibenarkan oleh mereka itu sendiri; demikian ringankanlah tanggunganmu, biarlah mereka itupun ada menanggung sertamu. Jikalau kiranya engkau berbuat demikian, dan dibenarkan Allah akan dia, maka dapat engkau menanggung dia, dan mereka ini sekalipun sampailah ke tempatnya dengan sejahteranya. Maka diturutlah Musa akan kata mentuanya, serta dibuatnya segala perkara yang telah dipesannya. Maka dari pada segenap Israel dipilih Musa akan orang yang bijaksana, dijadikannya penghulu atas orang banyak itu, ada yang atas seribu orang, ada yang atas seratus orang, ada yang atas lima puluh orang dan ada yang atas sepuluh orang. Supaya selalu dibenarkan oleh mereka itu akan hal orang banyak itu, maka segala perkara yang besar-besar dipersembahkan kepada Musa, tetapi segala perkara yang kecil-kecil diselesaikan oleh mereka itu sendiri. Setelah itu maka dilepaskan Musa mentuanya pergi, lalu pulanglah ia ke negerinya. Arakian, maka pada bulan yang ketiga kemudian dari pada bani Israel keluar dari negeri Mesir, pada hari itu juga sampailah mereka itu ke padang belantara Torsina; Karena mereka itu telah berangkat dari Rafidim, lalu sampailah ke padang belantara Torsina; maka berhentilah orang Israel di sana, didirikannyalah kemah bertentangan dengan bukit itu. Maka Musapun mendaki bukit mendapatkan Allah, lalu berserulah Tuhan kepadanya dari atas bukit, firman-Nya: Katakanlah kepada orang isi rumah Yakub dan kabarkanlah kepada bani Israel demikian: Kamu telah melihat perkara yang sudah Kubuat akan orang Mesir, maka Aku telah mendukung kamu serasa di atas sayap burung nasar dan Aku telah mendatangkan kamu kepada-Ku. Maka sekarang, jikalau selalu kamu turut firman-Ku serta kamu memeliharakan perjanjian-Ku, maka dari pada segala bangsa kamulah menjadi milik-Ku, karena segenap bumi juga Aku yang empunya dia. Maka kamu akan mejadi bagi-Ku suatu kerajaan imam dan suatu bangsa yang suci. Maka firman ini hendaklah kaukatakan kepada segala bani Israel. Maka turunlah Musa, lalu dipanggilnya segala tua-tua bangsa itu, maka segala firman yang diberi Tuhan kepadanya itu disampaikannyalah kepada mereka itu. Maka sahut mereka itu sekalian bersama-sama, katanya: Segala firman yang diberi Tuhan, ia itu akan kami turut! Maka disampaikan Musa segala perkataan orang banyak ini pula kepada Tuhan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Bahwa sesungguhnya Aku akan turun kepadamu dalam sebuah awan yang kabus, supaya kedengaranlah kepada orang banyak apabila Aku berfirman kepadamu, dan lagi supaya mereka itu percaya akan dikau selama-lamanya. Maka telah sudah disampaikan Musa segala perkataan orang banyak itu kepada Tuhan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau mendapatkan orang banyak itu, sucikanlah mereka itu pada hari ini dan pada esok hari, hendaklah dibasuhkannya pakaiannya. Dan hendaklah mereka itu sedia pada hari yang ketiga, karena pada hari yang ketiga itu Tuhan akan turun kepada bukit Torsina di hadapan pemandangan mereka itu sekalian. Dan perhinggakanlah orang banyak itu berkeliling, katakanlah kepadanya: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki bukit ini atau menyentuh tepinya; barangsiapa yang menyentuh bukit ini, niscaya ia akan mati dibunuh kelak. Seorangpun jangan menjamah akan dia, karena tak dapat tiada orang itu akan dilontari dengan batu atau dipanah terus sampai mati; baik binatang baik manusia tiada boleh dihidupi lagi. Maka apabila tanduk kambing itu dibunyikan perlahan-perlahan bolehlah mereka itu mendaki bukit itu. Maka turunlah Musa dari atas bukit pergi mendapatkan orang banyak itu, lalu disucikannyalah mereka itu dan mereka itupun membasuhlah pakaiannya. Maka kata Musa kepada orang banyak itu: Bersedialah kamu bagi hari yang ketiga; seorangpun jangan menjamah orang perempuan. Hata, maka sesungguhnya pada hari yang ketiga pagi-pagi jadilah di atas bukit itu beberapa kilat dan petir dan awan yang kabus dan bunyi nafiri amat besar, sehingga gementarlah mereka itu sekalian yang dalam petentaraan itu. Maka dihantar Musa akan orang banyak itu keluar dari petentaraan hendak dipertemukannya mereka itu dengan Allah, lalu berdirilah mereka itu pada kaki bukit itu. Maka segenap bukit Torsina itupun berasaplah, sebab Tuhan adalah turun kepadanya dalam api, maka asapnya naik seperti asap tanur dan sangat gempalah segala bukit itu. Maka apabila lanjut bunyi nafiri itu dan makin bertambah besar, lalu berkatalah Musa dengan Allah dan disahut Allah akan dia dengan bunyi suara. Setelah sudah Tuhan turun kepada bukit Torsina, kepada kemuncak bukit itu, maka dipanggil Tuhan akan Musa datang ke atas kemuncak bukit, lalu Musapun naiklah. Maka firman Tuhan kepada Musa: Turunlah engkau, suruhlah orang banyak itu jangan memecahkan pagar akan menghampiri Tuhan hendak melihat-lihat, supaya jangan beberapa orang mereka itu binasa. Dan lagi hendaklah segala imam yang menghampiri Tuhan itu menyucikan dirinya, supaya jangan diterkam oleh Tuhan akan dia. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Bahwa mereka itu tiada dapat mendaki bukit Torsina ini, karena telah Tuhan berfirman kepada hamba demikian: Pagarilah olehmu akan bukit itu dan sucikanlah dia. Maka firman Tuhan kepadanya: Pergilah juga engkau, turunlah, kemudian naiklah engkau pula dan Harunpun sertamu; tetapi segala imam dan orang banyak itu jangan memecahkan pagar hendak naik mendapatkan Tuhan, supaya jangan diterkamnya akan mereka itu. Maka Musapun turunlah mendapatkan orang banyak itu, lalu disampaikannyalah segala firman ini kepada mereka itu. Hata, maka dikatakan Allah segala firman ini, bunyinya: Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantarkan kamu keluar dari negeri Mesir, dari dalam tempat perhambaan itu. Jangan padamu ada ilah lain di hadapan hadirat-Ku. Jangan diperbuat olehmu akan patung ukiran atau akan barang peta dari pada barang yang dalam langit di atas, atau dari pada barang yang di atas bumi di bawah, atau dari pada barang yang di dalam air di bawah bumi. Jangan kamu menyembah sujud atau berbuat bakti kepadanya, karena Akulah Tuhan, Allahmu, Allah yang cemburuan adanya, yang membalas durhaka segala bapa sampai kepada anak-anaknya dan kepada gilir yang ketiga dan yang keempatpun dari pada segala orang yang membenci akan Daku; tetapi Aku menunjuk kemurahan-Ku akan beribu-ribu gilir orang yang mengasihi akan Daku dan yang memeliharakan segala firman-Ku. Jangan kamu menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sia-sia, karena tiada dibilangkan Tuhan suci dari salah segala orang yang menyebut nama-Nya dengan sia-sia. Ingatlah kamu akan hari sabat, supaya kamu sucikan dia. Bahwa enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja dan mengerjakan pekerjaanmu; tetapi hari yang ketujuh itulah sabat Tuhan, Allahmu, pada hari itu jangan kamu bekerja, baik kamu, atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau binatangmu, atau orang dagang yang ada di dalam pintu gerbangmu. Karena dalam enam hari lamanya telah dijadikan Tuhan akan langit dan bumi dan laut, dengan segala isinya, maka berhentilah Tuhan pada hari yang ketujuh, sebab itulah diberkati Tuhan akan hari sabat itu dan disucikannya dia. Berilah hormat akan bapamu dan akan ibumu, supaya dilanjutkan umurmu dalam negeri yang dianugerahkan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jangan kamu membunuh. Jangan kamu berbuat zinah. Jangan kamu mencuri. Jangan kamu mengatakan kesaksian dusta akan samamu manusia. Jangan kamu ingin akan rumah samamu manusia, jangan kamu ingin akan bini samamu manusia, atau akan hambanya laki-laki, atau akan sahayanya perempuan, atau akan lembunya, atau akan keledainya, atau akan barang apa-apa yang samamu manusia punya. Hata, maka dilihat oleh mereka itu sekalian akan segala petir dan kilat dan bunyi nafiri dan bukit yang berasap itu; serta dilihatnya maka undurlah mereka itu, lalu berdiri dari jauh, sambil katanya kepada Musa: Hendaklah engkau sahaja berkata-kata dengan kami, maka kami akan dengar, tetapi jangan Allah berfirman kepada kami, asal jangan kami mati kelak! Maka kata Musa kepada mereka itu: Jangan takut, karena Allah telah turun hendak mencobai kamu, supaya takut akan Tuhan selalu adalah di hadapanmu, asal jangan kamu berbuat dosa. Arakian, maka orang banyak itupun berdirilah dari jauh, tetapi Musa menghampirilah kegelapan, tempat ada Allah. Maka firman Tuhan kepada Musa: Hendaklah engkau berkata kepada bani Israel demikian: Adapun kamu telah melihat bahwa Aku berfirman kepada kamu dari langit. Sebab itu jangan kamu memperbuat berhala dari pada perak, dan jangan kamu memperbuat berhala dari pada emas di hadapan Aku. Perbuatlah akan Daku sebuah mezbah dari pada tanah, dan persembahkanlah di atasnya segala korban bakaranmu dan korban syukurmu dan kambing dan lembumu; maka pada segala tempat yang Kujadikan peringatan atas nama-Ku, di sana Aku akan turun kepadamu dan memberkati kamu. Maka jikalau kamu hendak memperbuatkan Daku sebuah mezbah dari pada batu, jangan kamu perbuat dia dari pada batu pahat, jikalau kiranya kamu mengangkat pahatmu di atasnya, maka telah kamu menajiskan dia. Dan lagi jangan kamu naik kepada mezbah-Ku dengan pakai tangga, supaya kemaluanmu jangan ditelanjangkan di hadapannya. Bahwa inilah segala hukum yang hendak kausampaikan kepada mereka itu: Jikalau kamu membeli seorang hamba Ibrani, hanya enam tahun lamanya boleh ia mengerjakan engkau, tetapi pada tahun yang ketujuh tak dapat tiada dilepaskan ia menjadi seorang merdeka, yaitu karena Allah. Jikalau ia telah masuk seorang orangnya, patutlah ia keluarpun seorang orangnya; jikalau ia telah masuk berbini, patutlah bininyapun keluar sertanya. Jikalau tuannya telah memberi akan dia seorang bini, dan telah diperanakkan oleh perempuan itu laki-laki atau perempuan baginya, maka perempuan itu serta dengan segala anak-anaknya menjadi milik tuannya, dan lakinya akan keluar seorang orangnya. Tetapi jikalau dengan nyata hamba itu berkata demikian: Aku mengasihi akan tuanku dan akan anak biniku, tiada aku mau keluar merdeka, hendaklah tuannya membawa akan dia ke hadapan hakim, kemudian dibawa akan dia ke pintu rumahnya atau ke jenang pintunya, maka oleh tuannya akan ditindik terus telinganya dengan penggerek, lalu iapun akan jadi hambanya seumur hidupnya. Maka jikalau seorang sudah menjual anaknya perempuan menjadi sahaya, maka tiada ia akan keluar seperti keluar segala hamba laki-laki. Jikalau tiada ia berkenan kepada tuannya, sehingga tuannya tiada bertunangkan dia, maka patutlah ditebuskannya ia; tiada boleh dijualnya kepada bangsa yang lain, sebab sudah dicelakannya. Maka jikalau ditunangkannya dengan anaknya laki-laki, maka patutlah ia berlaku kepadanya seperti kepada anaknya perempuan. Jikalau ia berbinikan orang lain, maka tiada boleh dikurangkannya makanannya dan pakaiannya dan barang yang wajib atas orang kawin. Jikalau kiranya tiada diberikannya ketiga perkara ini, maka bolehlah ia keluar karena Allah, dengan tiada uang tebusan. Adapun barangsiapa yang memalu orang sampai mati, ia itu tak dapat tiada dibunuh juga hukumnya. Tetapi jikalau tiada disengajanya matinya, melainkan dipertemukan Allah tangannya dengan dia, maka Aku akan menentukan suatu tempat bagimu, yang dapat dilindungkannya dirinya ke sana. Tetapi jikalau barang seorang telah membunuh temannya dengan sengajanya, niatnya hendak membunuh dia juga, maka patutlah kamu mengambil orang itu, jikalau dari hadapan mezbah-Ku sekalipun, supaya ia mati dibunuh. Barangsiapa yang sudah memalu bapanya atau ibunya, ia itu tak dapat tiada mati dibunuh juga. Barangsiapa yang mencuri orang, entah sudah dijualnya, entah orang itu terdapat lagi dalam tangannya, ia itu takkan jangan mati dibunuh juga. Dan lagi barangsiapa yang mengutuki bapanya atau ibunya, ia itu tak akan jangan dibunuh juga hukumnya. Maka jikalau ada orang berbantah-bantah, dipalu seorang akan seorang dengan batu atau dengan gocoh sehingga tiada ia mati, melainkan ia jatuh sakit pada katilnya, jikalau orang itu bangkit berdiri pula serta berjalan di luar dengan bersandar pada tongkatnya, maka orang yang sudah memalu akan dia tiada bersalah, hanya akan digantinya rugi dari karena berhenti kerjanya dan disuruhnya obati dia sampai dia sembuh sakit. Dan lagi jikalau orang memalu hambanya laki-laki atau perempuan dengan kayu, sehingga matilah dia di bawah tangannya, maka tak akan jangan dituntut juga belanya. Tetapi jikalau kiranya tinggal ia lagi hidup sehari, dua hari, maka tiada dituntut belanya, karena ialah uangnya. Maka jikalau ada orang berkelahi serta memalu seorang yang bunting, sehingga gugurlah anaknya, tetapi tiadalah bahaya kematian, maka tak akan jangan ia kena denda sekadar yang dikenakan oleh lakinya orang itu dan yang ditentukan oleh orang wasit. Tetapi jikalau ada bahaya kematian sertanya, maka tak akan jangan jiwa akan ganti jiwa, mata akan ganti mata, gigi akan ganti gigi, tangan akan ganti tangan, kaki akan ganti kaki, ketunuan akan ganti ketunuan, luka akan ganti luka, bincut akan ganti bincut. Dan lagi jikalau seorang menampar hambanya, laki-laki atau perempuan, sehingga gugurlah sebiji matanya, maka tak akan jangan dimerdekakannya ia karena matanya. Dan jikalau ditamparnya akan hambanya perempuan atau hambanya laki-laki, sehingga gugurlah sebiji giginya, maka tak akan jangan dimerdekakannya ia karena giginya. Maka jikalau kiranya seekor lembu menanduk seorang laki-laki atau perempuan sampai mati, maka tak akan jangan lembu itu dilempar dengan batu sampai mati, dagingnya tak boleh dimakan, tetapi yang punya lembu itu tiada menanggung salah. Tetapi jikalau lembu itu dahulu memang nakal serta diketahui oleh yang empunya dia akan hal itu dan tiada ditungguinya, maka jikalau lembu itu membunuh seorang laki-laki atau perempuan, tak akan jangan lembu itupun dilempar dengan batu sampai mati dan orang yang empunya dia dibunuh juga hukumnya. Jikalau ditanggungkan uang bangun padanya, tak akan jangan diberinya akan tebusan jiwanya segala sesuatu yang ditanggungkan padanya. Atau jikalau ditanduknya seorang anak laki-laki atau perempuan, maka dengan demikian peripun dihukum akan dia. Jikalau ditanduk oleh lembu akan seorang hamba laki-laki atau perempuan, tak akan jangan diberinya uang perak tiga puluh keping kepada tuannya dan lembu itupun dilempar dengan batu sampai mati. Maka jikalau suatu lobang dalam tanah ditinggalkan orang terbuka atau orang menggali lobang dan tiada ditudunginya, lalu seekor lembu atau keledai jatuh ke dalamnya, maka tak dapat tiada yang empunya lobang itu akan memberi gantinya rugi dan membayar harganya kepada orang yang empunya binatang itu, tetapi bangkai itu menjadi dia punya. Maka jikalau lembu seorang melukakan lembu temannya sampai mati, tak dapat tiada lembu yang hidup itu dijual dan uang harganya dibahagi dua, demikianpun dibahagi dua akan lembu yang mati itu. Tetapi jikalau dahulupun nyatalah lembu itu memang nakal dan tiada ditunggu oleh orang yang empunya dia, maka tak dapat tiada digantinya dengan sempurnanya, seekor lembu akan ganti seekor lembu, tetapi yang mati itu menjadi dia punya. Arakian, jikalau seorang mencuri seekor lembu atau binatang yang kecil, dan disembelihkannya atau dijualnya, tak akan jangan digantikannya seekor lembu itu dengan lembu lima ekor dan seekor binatang kecil dengan kambing empat ekor. Jikalau seorang pencuri didapati tengah ia menetas, lalu dipalu orang akan dia sampai mati, maka tiada ditanggung hutang darah padanya. Jikalau telah terbit matahari atasnya, hutang darahpun ditanggung pada orang itu. Maka yang mencuri akan mengembalikan dia dengan sempurnanya; jikalau sudah tiada lagi padanya, maka ia akan dijual karena pencuriannya itu. Jikalau nyata barang yang dicuri itu didapati lagi dalam tangannya dengan hidupnya, baik lembu, atau keledai, atau barang binatang yang kecil, maka tak dapat tiada digantikannya dua kali banyaknya. Jikalau seorang membiarkan binatangnya makan habis akan ladang atau kebun anggur orang lain, sebab telah dihalaukannya binatang itu ke dalamnya, maka tak akan jangan diberinya barang yang terutama dari pada ladangnya sendiri dan yang terutama dari pada kebun anggurnya akan gantinya. Jikalau api dari pada orang yang memerun duri itu melata, sehingga dimakannya habis akan lampur gandum atau akan tumbuh-tumbuhan gandum atau akan barang perhumaan, maka tak akan jangan ia itu diganti dengan sempurnanya oleh orang yang telah memerun itu. Jikalau seorang menaruh uangnya atau barang-barangnya kepada kawannya akan disimpan, maka ia itu dicuri dari dalam rumah orang itu, jikalau pencuri didapati, tak akan jangan digantinya dua kali banyaknya. Jikalau tiada didapati akan pencuri itu, hendaklah orang yang empunya rumah itu dibawa menghadap hakim, supaya diperiksa kalau-kalau dibubuhnya tangannya kepada barang yang milik kawannya. Adapun segala perselisihan yang jahat sengajanya, baik dari sebab seekor lembu, atau seekor keledai, atau seekor binatang kecil, atau sehelai pakaian, atau segala barang yang hilang, yang dikatakan orang dia punya, perkara kedua pihak itu hendaklah dibawa ke hadapan hakim; mana yang dipersalahkan oleh hakim itu, tak akan jangan diberinya akan kawannya dua kali banyaknya akan gantinya. Jikalau seorang menaruh kepada kawannya seekor keledai atau lembu atau binatang kecil atau barang binatang yang lain akan dipeliharakan olehnya, maka binatang itu lalu mati atau luka atau terhalau sehingga tiada tampak lagi, hendaklah sumpah yang demi Tuhan di antara kedua pihak, kalau-kalau dibubuhnya tangannya pada barang yang milik kawannya, maka tak dapat tiada diterima oleh orang yang empunya binatang itu, tak usah yang lain itu memberi gantinya. Tetapi jikalau sungguh sudah dicuri dari padanya, maka patutlah diberinya gantinya akan orang yang empunya dia. Jikalau sudah dicarik-carik, hendaklah dibawanya akan menjadi saksi, maka yang tercarik itu tak usah digantinya. Maka jikalau seorang meminta pinjam barang sesuatu kepada kawannya, lalu yaitu rusak atau mati, jikalau yang empunya itu tiada serta, tak akan jangan diberinya gantinya dengan sempurnanya. Jikalau yang empunya itu serta, tak usah diberinya ganti, jikalau sudah disewanya, patutlah dibayarnya sewanya sahaja. Maka jikalau seorang menawari seorang anak dara yang belum bertunangan, dan berseketiduranlah ia dengan dia, maka tak akan jangan diberinya isi kawin akan dia dengan tiada bertangguh lagi, serta diambilnya akan bininya. Jikalau bapanya sekali-kali enggan memberikan dia kepadanya, hendaklah diberinya uang, banyaknya sekadar isi kawin anak dara itu. Jangan kamu hidupi seorang petenung. Barangsiapa yang berseketiduran dengan binatang, tak akan jangan orang itu mati dibunuh. Barangsiapa yang membawa persembahan kepada ilah, lain dari pada persembahan yang kepada Tuhan sendiri, ia itu akan ditumpas. Maka jangan kamu usik akan orang dagang atau menganiaya akan dia, karena kamupun telah menjadi orang dagang di negeri Mesir. Jangan kamu menganiaya akan seorang perempuan yang janda, atau akan seorang anak piatu. Jikalau kiranya kamu menganiaya akan dia sedikit jua, dan mereka itu berseru kepada-Ku, niscaya Kudengar seruannya kelak; maka murka-Ku akan bernyala-nyala dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang dan segala bini kamu akan menjadi janda dan segala anak-anakmu akan menjadi piatu. Jikalau kamu memberi pinjam uang kepada umat-Ku, yaitu kepada orang miskin yang di antara kamu, maka jangan kamu menjadi baginya seperti penagih utang yang keras, dan jangan ambil bunga dari padanya. Jikalau kiranya kamu mau mengambil pakaian kawanmu akan gadaian, tak akan jangan kamu memulangkan dia kepadanya dahulu dari pada masuk matahari. Karena hanya inilah tudungannya, yaitu pakaian pada kulit tubuhnya, dengan barang lain apakah dapat ia berbaring tidur gerangan? Bahwa sesungguhnya apabila ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan mendengar seruannya kelak, karena Aku ini rahmani. Jangan kamu mengutuki hakim dan jangan kamu menghujat penghulu bangsamu. Jangan kamu mempertangguhkan kelimpahanmu dan air matamu, maka tak akan jangan kamu mempersembahkan segala anakmu laki-laki yang sulung itu kepada-Ku. Demikianpun hendaklah kamu perbuat dengan segala lembumu dan segala kambingmu; tujuh hari lamanya biarkan dia serta dengan emaknya, maka pada hari yang kedelapan patutlah kamu mempersembahkan dia kepada-Ku. Hendaklah kamu menjadi orang yang suci bagi-Ku, sebab itu jangan kamu makan daging yang tercarik-carik di padang; patutlah kamu mencampakkan dia kepada anjing. Jangan kamu bawa kabar yang dusta dan jangan pula engkau memasuk tangan dalam perkara orang jahat, dan menjadi saksi akan hal yang tiada benar. Jangan kamu menurut orang kebanyakan dalam berbuat jahat, dan jangan pula kamu menjadi saksi akan barang perkara perselisihan hendak memutarbalikkan dia, akan memperkenankan orang yang berkuasa. Dan lagi jagan kamu menghiasi perkara orang hina dalam acaranya. Jikalau didapati olehmu akan lembu seterumu atau akan keledainya yang sesat, hendaklah kamu mengembalikan dia dengan segeranya. Jikalau kamu melihat keledai seorang yang benci akan kamu telah rebah di bawah tanggungannya, patutkah kamu enggan akan tolong menurunkan tanggungannya? Tidak; melainkan hendaklah kamu menolong akan dia dalam menurunkan tanggungannya itu. Jangan kamu mendolak-dalikkan hak orangmu yang miskin dalam acaranya. Jauhkanlah dirimu dari pada perkara yang tiada benar; adapun orang yang tiada bersalah dan yang benar adanya, jangan kamu hukumkan akan mati dibunuh, karena Aku tiada membenarkan orang yang jahat. Dan lagi jangan kamu menerima pemberian, karena pemberian itu membutakan mata orang yang melihat dan mendolak-dalikkan perkataan orang yang benar. Lagipun jangan kamu menganiayai orang dagang, karena kamu ketahui akan hati orang dagang, sedang kamu sendiripun telah menjadi orang dagang di negeri Mesir. Maka enam tahun lamanya hendaklah kamu menabur biji pada tanahmu, dan mengumpulkan hasilnya, tetapi pada tahun yang ketujuh tak akan jangan kamu membiarkan dia tandus dengan tiada diperusah, supaya orang-orang miskin di antara bangsamu boleh makan, dan supaya sisanya boleh dimakan oleh binatang yang di padang. Demikianpun hendaklah kamu perbuat akan kebun anggurmu dan akan pokok zaitmu. Enam hari lamanya hendaklah kamu mengerjakan pekerjaanmu, tetapi pada hari yang ketujuh patut kamu berhenti, supaya lembumu dan keledaimupun boleh berhenti, dan supaya anak sahayamu dan orang dagangpun boleh memulangkan nafasnya. Maka kecuali segala perkara firman-Ku kepadamu, hubaya-hubaya hendaklah kamu perhatikan ini, yaitu jangan kamu sebutkan nama ilah lain, dan jangan ia itu kedengaran dari pada mulutmu! Dalam setahun tiga kali hendaklah kamu berbuat hari raya bagi-Ku. Hendaklah kamu memeliharakan hari raya fatir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan fatir, setuju dengan firman-Ku kepadamu, pada masa yang tertentu bulan Abib, sebab dalam bulan itu juga kamu telah keluar dari Mesir; tetapi jangan orang menghadap hadirat-Ku dengan hampa tangannya. Lagipun hari raya pengumpulan buah bungaran dari pada perusahaanmu, yang telah kamu taburkan di bendangmu itu, dan lagi hari raya pengumpulan pada kesudahan tahun, apabila kamu kumpulkan hasil perusahaanmu dari bendang itu. Setahun tiga kali hendaklah segala orangmu laki-laki menghadap hadirat Tuhan Hua. Jangan kamu mempersembahkan darah korban-Ku dengan barang yang bekhamir, dan lemak korban-Ku pada hari raya jangan bermalam sampai pagi hari. Segala buah bungaran dari pada hasil tanahmu hendaklah kamu bawa masuk ke dalam bait Tuhan, Allahmu. Jangan kamu merebus anak kambing dengan air susu emaknya. Bahwa sesungguhnya Aku menyuruhkan seorang malaekat di hadapanmu, supaya dipeliharakannya kamu pada jalan ini dan dihantarnya akan kamu ke tempat yang telah Kusediakan itu. Ingatlah akan dirimu di hadapannya, turutlah akan perintahnya dan jangan kamu mendurhaka kepadanya, karena tiada disabarkannya durhakamu, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jikalau selalu kamu menurut katanya dan kamu membuat segala sesuatu yang firman-Ku, maka Aku akan menjadi seterunya segala seterumu dan lawannya segala pelawanmu. Karena malaekat-Ku itu akan berjalan di hadapanmu serta dibawanya akan kamu masuk ke dalam negeri orang Amori dan Heti dan Ferizi dan Kanani dan Hewi dan Yebuzi; maka Aku akan membinasakan mereka itu sekalian. Jangan kamu menyembah sujud kepada dewata mereka itu atau berbuat bakti kepadanya, dan jangan kamu menurut perbuatan mereka itu, melainkan hendaklah kamu menumpas mereka itu sama sekali, dan menghancurluluhkan segala berhalanya. Maka hendaklah kamu berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, maka Iapun akan memberkati rotimu dan airmu, dan segala penyakit akan Kulalukan kelak dari antara kamu. Dalam negerimu tiada akan ada orang yang gugur anaknya atau yang mandul, maka Aku akan menggenapkan bilangan segala harimu. Maka kegentaran akan Daku Kusuruhkan kelak berlaku di hadapanmu, dan Aku akan mengharu-birukan segala bangsa yang kamu datangi, dan Aku mengadakan kelak bahwa segala musuhmu akan menundukkan tengkuknya kepadamu. Dan lagi Aku akan menyuruhkan bala kebinasaan di hadapanmu, ia itu akan menghalaukan segala orang Hewi dan Kanani dan Heti dari hadapanmu. Bukan dalam setahun jua lamanya Aku akan menghalaukan mereka itu dari hadapanmu, supaya jangan negeri itu sunyi senyap dan segala margasatwapun jangan diperbanyakkan atas kamu. Dengan perlahan-lahan Aku hendak menghalaukan mereka itu dari hadapanmu, sekadar kamu bertambah-tambah dan mempusakai negeri itu. Maka perhinggaan negerimu akan Kutentukan dari laut Kolzom sampai ke laut orang Filistin dan dari padang Tiah sampai ke sungai itu, karena segala orang isi negeri itu akan Kuserahkan ke tanganmu, supaya dihalaukan olehmu dari hadapanmu. Maka jangan kamu berjanji-janjian dengan mereka itu atau dengan segala dewanya. Jangan mereka itu duduk dalam negerimu, supaya jangan diadakannya kamu berdosa kepada-Ku; jikalau kiranya kamu berbuat bakti kepada dewata mereka itu, niscaya ia itu akan menjadi suatu jerat bagimu. Bermula, maka firman Allah kepada Musa: Naiklah kamu menghadap Tuhan, baik engkau dan Harun dan Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang tua-tua Israel, lalu sujudlah kamu dari jauh. Lalu hendaklah hanya Musa seorang dirinya menghampiri Tuhan, tetapi jangan mereka itu sekalian datang hampir dan jangan pula orang banyak itu naik sertanya. Maka datanglah Musa memberitahu segala firman dan hukum Tuhan akan orang banyak itu, lalu mereka itu sekalianpun menyahut dengan suara jua, katanya: Akan segala hukum ini, yang firman Tuhan, kami akan turut. Maka oleh Musa disuratkanlah segala firman Tuhan, lalu bangunlah ia pagi-pagi, diperbuatnya sebuah mezbah pada kaki bukit itu dengan dua belas batang tiang batu seturut bilangan kedua belas suku bangsa Israel. Maka disuruhnya beberapa orang muda-muda dari pada bani Israel mempersembahkan kepada Tuhan beberapa korban bakaran dan korban syukur dari pada lembu jantan yang muda. Maka diambil Musa akan separuh darahnya, dibubuhnya dalam bokor, dan separuhnya dipercikkannya kepada mezbah itu. Lalu diambilnya kitab perjanjian itu, dibacakannya kepada pendengaran orang banyak itu, maka kata mereka itu: Segala firman Tuhan ini akan kami perbuat dan kami turut. Maka diambil Musa akan darah itu, dipercikkannya kepada orang banyak, sambil katanya: Bahwa sesungguhnya inilah darah perjanjian yang diteguhkan Tuhan dengan kamu akan segala firman ini. Maka Musa dan Harunpun naiklah dan lagi Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang tua-tua Israelpun sertanya. Maka kelihatanlah kepada mereka itu Allah Israel, maka di bawah kakinya adalah sesuatu, seakan-akan dari pada batu nilam perbuatannya, rupanya bagaikan langit apabila terang cuaca adanya. Tetapi tiada diulurkannya tangannya kepada orang-orang bangsawan bani Israel, melainkan setelah kelihatanlah Allah kepadanya, mereka itupun makan minumlah. Maka firman Tuhan kepada Musa: Naiklah engkau ke atas bukit menghadap Aku dan tinggallah di sana, maka Aku hendak memberikan kepadamu loh batu dan Taurat dan segala hukum, yang telah Kusuratkan akan mengajarkan mereka itu. Maka bangunlah Musa dan Yusak hambanya, lalu Musapun naiklah ke atas bukit Allah. Maka katanya kepada segala tua-tua itu: Tinggallah kamu di sini sampai kami kembali kepadamu; bahwa sesungguhnya Harun dan Hur adalah serta dengan kamu; barangsiapa yang ada perkara, biarlah dibawanya kepada mereka itulah. Hata, setelah Musa sudah naik ke atas bukit, datanglah sebuah awan menudungi bukit itu. Maka kemuliaan Tuhan duduklah di atas bukit Torsina ditudungi oleh awan itu enam hari lamanya, maka pada hari yang ketujuh dipanggilnya dari dalam awan itu akan Musa. Maka kepada pemandangan segala bani Israel rupa kemuliaan Tuhan di atas kemuncak bukit itu bagaikan api yang menghanguskan. Maka Musapun masuklah ke dalam awan itu setelah sudah ia naik ke atas bukit, dan adalah Musa di atas bukit itu empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Hata, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Suruhlah segala bani Israel mengambilkan Aku suatu persembahan tatangan. Maka dari pada segala orang yang datang dengan ridla hatinya hendaklah kauambilkan Aku persembahan tatangan itu. Maka inilah persembahan tatangan yang hendak kauambil dari padanya: emas dan perak dan tembaga. Dan lagi benang warna biru laut dan ungu dan kirmizi dan kain halus dan bulu kambing. Dan kulit domba jantan celupan merah dan kulit mina gajah dan kayu penaga. Dan minyak akan pelita, dan rempah-rempah akan minyak dan bau-bauan dan akan membakar dupa. Dan permata unam dan permata tatahan akan efod dan akan perhiasan dada. Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu. Setuju dengan segala yang akan Kutunjuk kepadamu, setuju dengan teladan kemah dan teladan segala perkakasnya hendaklah mereka itu memperbuatkan dia. Maka hendaklah diperbuatnya sebuah peti dari pada kayu penaga, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya dan tengah dua hasta tingginya. Maka hendaklah kausalutkan dia dengan emas semata-mata suci, yaitu disalutkan luar dalamnya, dan hendaklah engkau memperbuatkan pada tepinya yang di atas suatu karangan emas berkeliling. Dan tuanglah akan dia empat bentuk gelang, kenakanlah dia pada keempat penjurunya, yaitu dua bentuk gelang pada sebelah, dan dua bentuk gelang pada sebelahnya. Dan perbuatkanlah kayu pengusung dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan emas. Lalu masukkanlah kayu pengusung itu ke dalam gelang yang di kiri-kanan peti itu, supaya dengan dia juga peti itu dapat diusung oranglah. Maka hendaklah kayu pengusung itu selalu dalam gelang peti itu, tiada boleh ia itu dicabut. Kemudian hendaklah kaububuh dalam peti itu akan assyahadat, yang Kuberikan dikau kelak. Dan lagi perbuatkanlah sebuah tutupan gafirat dari pada emas semata-mata suci, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya. Demikianpun hendaklah kauperbuat dua kerubiun dari pada emas, yaitu dari pada emas tempawan hendaklah kaukerjakan dia, lagi berhubung dengan kedua ujung tutupan gafirat itu. Perhubungkanlah kerub satu dengan ujung sebelah, dan kerub satunya dengan ujung sebelahnya, yaitu perhubungkanlah kerubiun itu dengan tutupan gafirat itu pada kedua belah ujungnya. Maka hendaklah kerubiun itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas sambil menudungi tutupan gafirat itu dengan sayapnya, maka mukanya akan berhadap-hadapan, dan mata kerubiun itu hendaklah memandang kepada tutupan gafirat itu. Maka hendaklah kauletakkan tutupan gafirat itu di atas petinya kemudian dari pada engkau membubuh ke dalam peti itu akan assyahadat, yang akan Kukaruniakan kepadamu kelak. Maka di sanalah Aku akan turun kepadamu dan Aku akan berfirman kepadamu dari atas tutupan gafirat, dari tengah kedua kerubiun yang di atas peti assyahadat itu, segala perkara yang Kusuruh engkau sampaikan kepada bani Israel. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan sebuah meja dari pada kayu penaga, panjangnya dua hasta, lebarnya satu hasta dan tingginya tengah dua hasta. Dan hendaklah kausalutkan dia dengan emas semata-mata suci dan hendaklah engkau perbuatkan suatu karangan emas kelilingnya. Dan hendaklah kauperbuatkan pula pada kelilingnya suatu birai setapak lebarnya, dan pada birai itu perbuatkanlah suatu karangan emas berkeliling. Demikianpun hendaklah kauperbuatkan padanya empat bentuk gelang emas, kenakanlah gelang itu pada keempat penjurunya yang pada keempat kakinya. Setuju dengan birai hendaklah gelang itu akan dimasukkan kayu pengusung ke dalamnya, supaya meja itupun dapat diusung. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan emas, lalu meja itu diusung dengan dia itu. Dan lagi perbuatkanlah pinggannya dan bokornya dan cepernya akan pedupaan dan akan pencurah, maka hendaklah kauperbuatkan dia dari pada emas yang suci. Dan letakkanlah roti pertunjukan di atas meja itu selalu di hadapan hadirat-Ku. Demikianpun hendaklah kauperbuatkan sebuah kaki pelita dari pada emas yang suci, perbuatkanlah kaki pelita itu dengan terupam batangnya dan cabang-cabangnya, maka segala kelopaknya dan kuntumnya dan bunganya hendaklah diperbuat iras jua. Maka enam cabang hendaklah terbit dari pada kedua sisinya, tiga cabang dari pada sisi satu kaki pelita itu, dan tiga cabang dari pada sisi satunya. Maka tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada secabang, dan lagi sepucuk kuntum dan sebiji bunga; dan tiga buah kelopak seperti bunga badam pada cabang yang lain serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, demikian hendaklah keenam cabang itu terbit dari pada batang kaki pelita itu. Maka pada kaki pelita sendiripun hendaklah ada empat buah kelopak, seperti bunga badam rupanya serta dengan kuntumnya dan bunganya. Ia itu sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya; demikian hendaklah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Segala kuntumnya dan segala cabangnya hendaklah terbit dari padanya, semuanya itu iras jua dari pada emas yang terupam dan tulen. Maka hendaklah kauperbuatkan dia pelita tujuh buah, supaya apabila dipasang maka segala pelita itu menerangkan kedua pihak, sebelah-menyebelah. Maka segala sepitnya dan pemadamnya hendaklah dari pada emas semata-mata suci. Maka dari pada emas semata-mata suci, banyaknya setalenta, hendaklah kauperbuat akan segala perkakas yang tersebut itu. Dan ingatlah baik-baik kauperbuatkan semuanya atas teladan, yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit itu. Arakian, maka adapun kemah sembahyang itu, hendaklah kauperbuatkan dia sepuluh kain kelambu dari pada benang bisus yang dipintal dan yang berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, ditenun dengan berkerubiun; hendaklah kauperbuat dia suatu pekerjaan kepandaian sekali. Adapun panjang sehelai kelambu itu dua puluh delapan hasta, dan lebar sehelai kelambu itu empat hasta, dan hendaklah segala kelambu itupun seukuran juga. Lima helai kelambu hendaklah berhubung satu dengan satu, dan lima helai kelambu yang lainpun berhubung satu dengan satu. Lagipun hendaklah kauperbuat beberapa tali kancing pada tepi kain kelambu satu itu pada sisinya yang hendak diperhubungkan; demikianpun hendaklah kauperbuat pada tepi kelambu yang kedua pada tempat perhubungannya. Lima puluh tali kancing hendaklah kauperbuat pada kelambu sehelai dan lima puluh tali kancing pada sisi kelambu yang lain, pada tempat perhubungannya, segala tali kancing itu bertentangan satu dengan satu. Dan lagi hendaklah kauperbuat pengait lima puluh biji dari pada emas, akan diperhubungkan segala kelambu itu satu dengan satu oleh pengait itu, supaya kemah sembahyang itu menjadi satu jua. Lagipun hendaklah kauperbuat kain kelambu dari pada bulu kambing akan sebuah kemah di luar dari atas kemah sembahyang itu, dan hendaklah kauperbuat dia dari pada kain kelambu sebelas helai banyaknya. Panjangnya sehelai kain itu hendaklah tiga puluh hasta, dan lebarnya sehelai kain empat hasta; kesebelas kain kelambu itu hendaklah seukuran jua. Maka dari pada segala kain kelambu itu lima helai hendaklah kauperhubungkan jadi satu, demikianpun enam helai yang lain, maka separuhnya helai yang keenam itu hendaklah kaulabuhkan dengan lipatnya di hadapan pintu kemah itu. Maka hendaklah kauperbuat lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu sehelai, pada sisi enggan ia itu diperhubungkan, dan lima puluh tali kancing pada tepi kain kelambu yang lain, pada perhubungannya. Dan hendaklah kauperbuat lima puluh biji pengait dari pada tembaga, lalu masukkanlah segala pengait itu ke dalam tali kancing, dan hubungkanlah segenap kemah itu menjadi satu. Maka lebihnya kelambu kemah itu, yaitu separuhnya yang lebih itu, hendaklah kauberi berjuntai pada sebelah belakang kemah sembahyang itu. Maka sehasta pada sebelah sini, dan sehasta pada sebelah sana; yang lebih pada kelambu kemah itu hendaklah terjuntai pada sebelah-menyebelah kemah sembahyang itu akan menudungi dia. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah itu suatu tudung dari pada kulit kambing celupan merah, dan di atas itulah suatu tudung dari pada kulit mina gajah. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan kemah sembahyang itu beberapa jenang dari pada kayu penaga. Adapun panjang sebatang jenang itu hendaklah sepuluh hasta dan tengah dua hasta lebarnya tiap-tiap jenang itu. Pada sebatang jenang hendaklah ada dua pemegangan, akan dimasukkan masing-masing ke dalam lobangnya seperti anak-anak tangga; demikian hendaklah kauperbuat akan segala jenang kemah sembahyang itu. Maka hendaklah kauperbuat segala jenang kemah sembahyang itu demikianlah; dua puluh batang jenang arah ke sebelah selatan. Dan lagi hendaklah kauperbuat empat puluh buah kaki perak di bawah dua puluh batang jenang itu, dua buah kaki pada sebatang jenang dengan dua pemegangannya; dan dua buah kaki pada jenang yang lain dengan dua pemegangannya. Demikianpun hendaklah ada dua puluh batang jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain arah ke utara. Serta dengan keempat puluh kakinya dari pada perak, dua buah kaki di bawah sebatang jenang dan dua buah kaki di bawah jenang yang lain. Tetapi pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke barat hendaklah kauperbuat enam batang jenang. Lagipun hendaklah kauperbuat dua batang jenang akan tutup kedua penjuru kemah sembahyang yang di belakang. Supaya diperhubungkannya pagar yang di kiri kanan dengan pagar yang di belakang dari bawah sampai di atas, sampai di cincin yang pertama, maka keduanyapun hendaklah demikian, menjadi penjuru yang tertutup. Sebab itu jumlahnya delapan batang jenang serta dengan kakinya yang dari pada perak, enam belas kaki banyaknya, dua buah kaki di bawah tiap-tiap jenang. Dan lagi hendaklah kauperbuat beberapa palang dari pada kayu penaga, lima batang akan segala jenang sebelah satu kemah sembahyang, dan lima batang akan segala jenang sebelah kemah sembahyang yang lain, dan lima batang palang akan segala jenang sebelah barat kemah sembahyang pada kedua penjurunya. Maka palang yang di tengah hendaklah menerusi segala jenang itu dari pada ujung datang kepada ujungnya. Dan lagi hendaklah kausalutkan segala jenang itu dengan emas dan perbuatkanlah segala gelang tempat palang itupun dari pada emas, dan salutkanlah segala palang itupun dengan emas. Kemudian hendaklah engkau mendirikan kemah sembahyang itu setuju dengan teladan yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit itu. Dan lagi hendaklah kauperbuat suatu tirai dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, tenunan berkerubiun, yaitu suatu perbuatan yang amat kepandaian; dan gantungkanlah dia dengan pengait emas pada empat batang tiang dari pada kayu penaga, yang tersalut dengan emas, serta dengan empat kakinya dari pada perak. Dan lagi hendaklah kaugantungkan tirai itu di bawah pengaitnya, lalu bawalah masuk peti assyahadat di belakang tirai itu, maka tirai itulah akan suatu dinding bagimu di antara tempat yang suci dengan tempat yang mahasuci. Lalu letakkanlah tutupan gafirat itu di atas peti assyahadat dalam tempat yang mahasuci. Maka di luar tirai itu hendaklah kautaruh akan meja dan kaki pelita itu bertentangan dengan meja itu pada sebelah selatan kemah sembahyang, karena meja itu patutlah kautaruh pada sebelah utara. Maka pada pintu kemah itu hendaklah kauperbuat suatu tabir dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu perbuatan bersuji. Maka akan tabir itu hendaklah kauperbuat lima batang tiang dari pada kayu penaga, salutkanlah dia dengan emas; segala pengaitnyapun hendaklah dari pada emas dan tuanglah akan dia lima kaki dari pada tembaga. Arakian, maka hendaklah kauperbuat sebuah mezbahpun dari pada kayu penaga, lima hasta akan panjangnya dan lima hasta lebarnya (betul empat persegi mezbah itu) dan tiga hasta tingginya. Dan tanduknya hendaklah kauperbuat pada keempat penjurunya dan hendaklah tanduknya itu terbit dari padanya, dan salutkanlah dia dengan tembaga. Lagipun hendaklah kauperbuat periuk-periuknya akan dibubuh abu ke dalamnya, dan lagi penyodoknya dan bokor percikannya dan serampangnya dan perbaraannya, segala perkakasnya itu hendaklah kauperbuat dari pada tembaga. Maka hendaklah kauperbuat akan dia suatu lantai pada jala-jala tembaga, dan pada keempat penjuru jala-jala itu hendaklah kauperbuat empat bentuk gelang tembaga. Lalu bubuhlah akan dia di bawah rimbat mezbah arah ke bawah, yaitu sampai jala-jala itu kepada pertengahan mezbah. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan mezbah itu kayu pengusungnya dari pada kayu penaga dan salutkanlah dia dengan tembaga. Lalu kayu pengusung itu hendaklah dimasukkan ke dalam gelangnya, sehingga kayu pengusung itu adalah di kiri kanan mezbah, supaya ia itu dapat diusung oranglah. Hendaklah kauperbuatkan dia geronggang dari pada papan, seperti yang telah ditunjuk kepadamu di atas bukit, demikian hendaklah kauperbuatkan dia. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan halaman kemah sembahyang, adapun sebelah selatannya maka segala kain pagar halaman itu hendaklah dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya seratus hasta akan sisi satu itu. Lagipun hendaklah ada dua puluh batang tiangnya serta dengan kakinya tembaga, maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknya hendaklah dari pada perak. Demikianpun pada sebelah utara kain pagar, bujurnya hendaklah seratus hasta panjangnya dan dua puluh batang tiangnya serta dengan dua puluh kakinya dari pada tembaga, maka segala susuh tiang itu serta dengan segala tumbaknya hendaklah dari pada perak. Adapun lebar halaman pada sebelah barat, kain pagarnya akan lima puluh hasta panjangnya dan sepuluh batang tiangnya serta dengan sepuluh kakinya. Demikianpun lebar halaman di hadapan pada sebelah timur itu hendaklah lima puluh hasta. Maka dari pada itulah lima belas hasta kain pagar hendaklah pada sebelah sana serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga kakinya, dan lima belas hasta kain pagar pada sebelah sini serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga kakinya. Maka pada pintu halaman itu akan ada suatu tabir dua puluh hasta panjangnya, dari pada bisus yang halus berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, perbuatan yang bersuji, serta dengan empat batang tiangnya dan empat kakinya. Maka segala tiang ini pada segala pihak hendaklah bertumbak dan bersusuh perak, hanya segala kakinya dari pada tembaga. Maka panjang halaman itu hendaklah seratus hasta, dan lebarnya lima puluh hasta genap, dan tingginya lima hasta, dari pada bisus yang dipintal dan segala kakinya dari pada tembaga. Adapun segala perkakas kemah sembahyang yang terpakai kepada kebangunannya, segala labang dan pasaknya, jikalau pada halaman sekalipun, ia itu hendaklah dari pada tembaga. Maka hendaklah kausuruh segala bani Israel membawa kepadamu minyak buah zait yang ditumbuk serta yang jernih akan minyak pelita, supaya segala pelita itu dapat dipasang oranglah. Maka di dalam kemah perhimpunan, di luar tirai yang menudungi assyahadat, hendaklah disediakan oleh Harun serta anak-anaknya laki-laki akan dia di hadapan hadirat Tuhan dari pada petang datang kepada pagi hari; maka inilah suatu hukum yang kekal bagi segala bani Israel turun-temurun adanya. Maka suruhlah olehmu akan Harun, abangmu, dan akan anak-anaknya laki-lakipun sertanya dari antara segala bani Israel, datang hampir kepadamu akan mengerjakan imamat bagi-Ku, yaitu Harun dan lagi Nadab dan Abihu dan Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun. Dan perbuatlah akan Harun, abangmu itu, pakaian yang suci akan kemuliaan dan perhiasan. Dan suruhlah akan segala orang pandai lagi bijaksana, yang telah Kupenuhi dengan roh hikmat, memperbuatkan pakaian Harun, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku dengan sepertinya. Maka segala pakaian yang hendak diperbuat mereka itu, inilah: suatu perhiasan dada dan sehelai efod dan sehelai baju selimut dan sehelai baju dalam yang berjala-jala, dan sebuah kulah dan suatu ikat pinggang; maka sekalian inilah pakaian suci, yang hendak diperbuatnya akan Harun, abangmu, dan akan anaknya laki-laki, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku. Maka akan sekalian ini hendaklah diambilnya emas dan benang warna biru laut dan ungu dan kirmizi dan bisus. Maka efod itu hendaklah diperbuatnya dari pada emas dan dari pada benang bisus yang dipintal dan berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu tenunan kepandaiannya. Maka padanya akan ada dua tampal bahu yang tersambat pada kedua ujungnya, maka dengan dia juga ia itu akan disambat. Maka adapun sandang efod, yang suatu perbuatan kepandaian dan yang berhubung dengan dia, ia itu hendaklah diperbuat sama dan tersambat dengan dia, dari pada emas dan benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi. Maka hendaklah kauambil dua biji permata unam, lalu ukirlah di atasnya nama-nama bani Israel, yaitu dari pada segala nama mereka itu enam di atas permata satu, dan enam nama yang lain itu di atas permata satunya, seturut kejadian mereka itu. Perbuatan pengukir permata, seperti ukiran meterai, hendaklah kausuruh ukir di atas kedua biji permata itu segala nama bani Israel, dan hendaklah kausuruh ikat dia dengan ikatan emas. Maka kedua biji permata itu hendaklah kaukenakan pada kedua tampal bahu efod itu, menjadi permata peringatan akan bani Israel; maka segala nama mereka itu akan ditanggung oleh Harun di atas kedua belah bahunya di hadapan hadirat Tuhan, akan suatu peringatan. Maka hendaklah kauperbuat ikatannya dari pada emas. Dan perbuatlah akan rantai kecil dua utas dari pada emas semata-mata suci bercengkeling perbuatan kawat berkerawang; maka rantai kecil dari pada kawat itu hendaklah kaukenakan pada ikatan permata itu. Dan lagi hendaklah kauperbuat suatu perhiasan dada akan hukum, suatu perbuatan kepandaian, sama dengan efod juga hendaklah kauperbuat akan dia, ditenun dengan emas dan benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi. Maka ia itu hendak empat persegi dan berlapis dua, panjangnya sejengkal, lebarnyapun sejengkal. Dan hendaklah kautatahkan dia dengan suatu tatahan permata, empat jajarnya, pertama-tama sebiji permata akik dan sebiji permata zabarjad dan sebiji permata yakut, ia itulah jajar yang pertama. Maka pada jajar yang kedua sebiji permata zamrud dan sebiji permata nilam dan sebiji permata intan. Dan pada jajar yang ketiga sebiji permata pusparagam dan sebiji permata syabu dan sebiji permata martis. Dan pada jajar yang keempat sebiji permata firuzah dan sebiji permata unam dan sebiji permata yasyib, maka segala permata ini hendaklah berikatkan emas dalam pertatahannya. Maka segala permata ini hendaklah dua belas biji banyaknya setuju dengan nama segala bani Israel, maka nama-nama mereka itu diukir dalamnya dengan ukiran meterai, nama masing-masing sendiri-sendiri, maka ia itu bagi kedua belas suku bangsa adanya. Dan lagi hendaklah kauperbuat akan perhiasan dada itu rantai kecil dari pada emas semata-mata suci bercengkeling, perbuatan kawat emas berkerawang. Dan perbuatlah akan perhiasan dada itu dua bentuk cincin emas, lalu bubuhlah cincin itu pada kedua ujung perhiasan dada. Kemudian kenakanlah kedua rantai kecil dari pada kawat emas itu pada kedua bentuk cincin yang di ujung perhiasan dada itu. Maka ujung kedua utas rantai kecil yang dari pada kawat itu hendaklah kaukenakan kepada kedua kundam itu, supaya sampailah ia kepada kedua tampal bahu efod betul di hadapan. Dan lagi perbuatlah dua bentuk cincin emas, kenakanlah dia pada kedua ujung perhiasan dada, pada tepinya yang sebelah dalam arah ke efod. Dan lagi perbuatlah olehmu dua bentuk cincin emas pula dan kenakanlah dia pada kedua tampal bahu efod di sebelah bawah arah ke hadapan, pada tempat kesambatannya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian. Lalu perhiasan dada serta dengan cincinnya hendaklah ditambat kepada cincin efod dengan suatu tali yang biru warnanya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian, maka perhiasan dada itu tak boleh diceraikan dari pada efod. Demikianlah akan dipakai oleh Harun akan nama-nama bani Israel di atas hatinya, di dalam perhiasan dada hukum, apabila masuklah ia ke dalam tempat yang suci, akan suatu peringatan pada sediakala di hadapan hadirat Tuhan. Maka dalam perhiasan dada hukum itu hendaklah kaububuh Urim dan Tumimpun, supaya ia itu di atas jantung hati Harun apabila ia menghadap hadirat Tuhan dan supaya selalu dipakai Harun akan hukum bani Israel di atas hatinya di hadapan hadirat Tuhan. Dan lagi hendaklah kauperbuat baju selimut efod itu sama sekali biru laut warnanya. Dan potongan leher hendaklah pada sama tengahnya dan potongan leher itu hendak bernia tenunan, rupanya seperti leher baju zirha, supaya janganlah rabit. Maka pada kelimnya hendaklah kauperbuat rupa buah delima, yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya pada kelimnya berkeliling, berselang-selang dengan giring-giring keemasan, sehingga ada sebuah giring lalu sebuah delima, lagi pula sebuah giring lalu sebuah delima, yaitu pada kelim baju selimut itu berkeliling. Maka Harun akan berpakaikan dia apabila ia berbuat bakti, supaya kedengaranlah bunyinya apabila ia masuk ke dalam tempat yang suci di hadapan hadirat Tuhan dan apabila ia keluar pula, supaya jangan ia mati dibunuh. Maka hendaklah kauperbuat lagi suatu jamang dari pada emas semata-mata suci dan ukirlah di dalamnya seperti ukiran meterai: Kesucian Tuhan. Maka kenakanlah dia kepada kulah dengan tali yang biru laut warnanya, maka ia itu hendaklah di sebelah hadapan kulah itu. Maka hendaklah jamang itu pada dahi Harun, supaya diangkat Harun akan kesalahan segala benda yang suci yang dipersembahkan oleh bani Israel, segala persembahan mereka itu yang suci, maka pada sediakala jamang itu hendaklah pada dahinya, supaya diperolehnya keridlaan bagi mereka itu dari hadirat Tuhan. Dan lagi suruhlah engkau tenun sehelai baju dalam dari pada benang bisus dengan berjala-jala, dan kulah itupun hendaklah kauperbuat dari pada bisus dan ikat pinggang itu hendaklah perbuatan yang bersuji. Maka bagi anak-anak laki-laki Harunpun hendaklah kausuruh perbuat baju dalam dan suruhlah perbuat ikat pinggang dan lagi suruhlah perbuat bagi mereka itu kopiah akan kemuliaan dan perhiasan. Maka sekalian inilah hendaklah kaukenakan kepada Harun dan kepada anak-anaknya laki-laki, lalu hendaklah kausiramkan mereka itu dengan minyak bau-bauan, dan penuhilah tangan mereka itu dan sucikanlah mereka itu, supaya dikerjakannya imamat bagi-Ku. Dan lagi perbuatlah bagi mereka itu serual dari pada kain rami akan menudungi ketelanjangan tubuhnya, maka serual itu hendaklah dari pada pinggang datang ke paha belalang panjangnya. Maka tak akan jangan ia itu dipakai oleh Harun dan oleh anak-anaknya pada masa mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan atau apabila mereka itu menghampiri mezbah akan berbuat bakti dalam tempat yang suci, supaya jangan mereka itu kena barang kesalahan serta mati dibunuh. Maka inilah akan menjadi suatu hukum baginya dan bagi benihnyapun kekal selama-lamanya. Maka inilah peri perbuatanmu akan mereka itu, supaya mereka itu disucikan akan mengerjakan imamat bagi-Ku: ambillah seekor lembu muda, seekor anak lembu, dan dua ekor domba jantan yang tiada kecelaannya, dan roti fatir dan apam fatir yang telah diramas dengan minyak, dan adonan fatir yang disapu minyak, maka hendaklah kauperbuat sekalian ini dari pada tepung gandum. Dan bubuhlah dia dalam sebuah bakul, lalu persembahkanlah dia dalam bakul itulah serta dengan anak lembu dan kedua ekor domba jantan itu. Maka pada masa itu hendaklah kausuruh Harun dan anak-anaknya laki-laki datang hampir kepada pintu kemah perhimpunan, lalu basuhkanlah mereka itu dengan air. Kemudian dari pada itu hendaklah kauambil akan pakaian itu, kenakanlah kepada Harun baju dalam dan selimut efod dan efod dan perhiasan dada itu dan berpakaikanlah dia dengan sandang efod, yang perbuatan kepandaian itu; dan taruhlah kulah itu di atas kepalanya dan bubuhlah jamang kesucian itu pada kulahnya. Lalu ambillah akan minyak bau-bauan itu, curahkanlah dia di atas kepalanya, demikian hendaklah engkau menyiram dia. Kemudian suruhlah anak-anaknya laki-laki datang hampir dan kenakanlah kepadanya baju dalam itu. Maka hendaklah kauikatkan pinggang mereka itu, yaitu Harun dan anak-anaknya, dengan ikat pinggang itu dan ikatkanlah kopiah itu di atas kepalanya, supaya padanya imamat itu suatu hukum yang kekal selama-lamanya; dan hendaklah kaupenuhi tangan Harun dan tangan anak-anaknya. Kemudian suruhlah bawa lembu muda itu hampir kepada kemah perhimpunan, maka Harun dan anak-anaknyapun hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala lembu muda itu. Lalu sembelihlah lembu muda itu di hadapan hadirat Tuhan di muka pintu kemah perhimpunan. Kemdian ambillah dari pada darah lembu muda itu, bubuhlah dia dengan jarimu pada tanduk mezbah, dan segala darah yang tinggal itu hendaklah kaucurahkan pada kaki mezbah. Dan hendaklah kauambil akan segala lemak yang menudung isi perut dan jala-jala hampedal dan kedua buah punggung dan segala lemak yang ada padanya, lalu dibakarkanlah dia di atas mezbah itu; tetapi segala daging lembu muda itu dan kulitnya dan isi perutnya hendaklah kaubakar habis dengan api di luar tempat tentara; ia itulah korban karena dosa adanya. Setelah itu ambillah akan domba jantan seekor itu, maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala domba jantan itu. Lalu hendaklah kausembelihkan domba jantan itu dan ambillah dari pada darahnya, percikkanlah dia kepada mezbah berkeliling. Lalu lapah-lapahlah domba jantan itu berpenggal-penggal, maka isi perutnya dan pahanya hendaklah kaubasuh dan taruhlah dia serta dengan segala penggalnya dan dengan kepalanya. Maka domba jantan itu sama sekali hendaklah kaubakar di atas mezbah; ia itulah korban bakaran bagi Tuhan, akan suatu bau yang harum, dan suatu korban api bagi Tuhan adanya. Setelah itu hendaklah kauambil akan domba jantan lain itu, maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah menumpangkan tangannya di atas kepala domba jantan itu. Lalu sembelihkanlah domba jantan itupun dan ambillah dari pada darahnya, bubuhlah dia pada cuping telinga kanan Harun dan cuping telinga kanan anak-anaknya, demikianpun pada ibu tangan kanan mereka itu dan pada ibu kakinya yang kanan; maka darah itupun hendaklah kaupercikkan kepada mezbah berkeliling. Lalu ambillah dari pada darah yang di atas mezbah itu dan dari pada minyak bau-bauan, percikkanlah dia kepada Harun dan kepada pakaiannya dan kepada pakaian anak-anaknyapun sertanya, supaya sucilah ia dan pakaiannya dan anak-anaknya dan pakaian anak-anaknyapun sertanya. Setelah itu hendaklah kauambil dari pada domba jantan itu lemaknya dan ekornya dan lemak yang lekat pada isi perut dan jala-jala hampedalnya dan kedua buah punggungnya dengan lemak yang lekat padanya, dan bahunya sebelah kanan, karena inilah domba jantan korban tahbis adanya, dan lagi roti seketul dan sebuah roti surati yang bercampur minyak dan sebuah opak dari dalam bakul roti fatir, yang ada di hadapan hadirat Tuhan. Taruhlah dia di atas tangan Harun dan di atas tangan anak-anaknya laki-laki, maka hendaklah kautimangkan dia bagai korban timangan di hadapan hadirat Tuhan, lalu ambillah sekalian itu dari pada tangan mereka itu, bakarkanlah dia di atas mezbah, di atas korban bakaran itu, akan suatu bau yang harum di hadapan hadirat Tuhan; maka ia itulah suatu korban bakaran bagi Tuhan adanya. Maka ambillah juga akan dada domba jantan dari pada korban tahbis yang Harun punya, timangkanlah dia di hadapan hadirat Tuhan akan korban timangan; maka ia itu akan menjadi bahagianmu. Maka demikian hendaklah kausucikan dada korban timangan dan bahu korban tatangan, maka inilah dia yang patut ditimang dan ditatang dari pada domba jantan korban tahbis, dari pada yang Harun dan yang anak-anaknya punya. Maka inilah menjadi bagi Harun dan anak-anaknya suatu hak yang kekal selama-lamanya dari pada bani Israel, karena inilah korban tatangan adanya, maka korban tatangan itu dari pada segala bani Israel akan diambil dari pada korban syukurnya, maka korban tatangan mereka itu akan bagi Tuhan. Maka segala pakaian yang suci yang Harun punya itu akan menjadi milik anak-anaknya kemudian dari padanya, supaya dengan berpakaikan dia mereka itu disiram dengan minyak bau-bauan dan dengan dia juga mereka itu ditahbiskan. Maka barangsiapa dari pada anak-anaknya yang menggantikan dia menjadi imam, apabila ia masuk ke dalam kemah perhimpunan akan berbuat bakti dalam tempat yang suci, hendaklah ia berpakaikan dia tujuh hari lamanya. Dan lagi hendaklah engkau mengambil akan domba jantan tahbis itu, rebuslah dagingnya dalam tempat yang suci. Maka daging domba jantan inilah akan dimakan oleh Harun dan oleh anak-anaknya hampir dengan pintu kemah perhimpunan, demikianpun roti yang dalam bakul itu. Maka mereka itu akan makan barang yang telah mengadakan gafirat bagi mereka itu, yaitu supaya mereka itu ditahbiskan dan disucikan, tetapi orang keluaran jangan makan dari padanya, karena ia itulah suatu kesucian adanya. Maka jikalau ada sisanya dari pada daging korban tahbis itu atau dari pada roti itu sampai pagi hari, tak akan jangan engkau membakar habis segala sisa itu dengan api: tiada boleh dimakan, karena ia itulah suatu kesucian adanya. Maka hendaklah kauperbuat akan Harun dan akan anak-anaknya laki-laki seperti firman-Ku kepadamu: tujuh hari lamanya hendaklah engkau mentahbiskan mereka itu. Lagipun hendaklah engkau menyembelihkan seekor lembu muda pada sebilang hari itu akan korban karena dosa, yaitu akan korban gafirat, dan engkau akan mentahirkan mezbah sambil mengadakan gafirat baginya, dan siramkanlah dia dengan minyak bau-bauan akan menyucikan dia. Tujuh hari lamanya hendaklah engkau mengadakan gafirat bagi mezbah itu dan menyucikan dia, kemudian mezbah itu menjadi kesucian segala kesucian, barangsiapa yang menjamah mezbah itu akan suci adanya. Maka inilah dia yang hendak kaupersembahkan di atas mezbah itu senantiasa pada sebilang hari, yaitu dua ekor anak domba yang umur setahun. Seekor hendaklah kaupersembahkan pada pagi hari, seekor hendaklah kaupersembahkan pada petang hari, dengan sepersepuluhan tepung halus diramas dengan seperempat takar minyak tumbukan, dan lagi suatu persembahan curahan dari pada seperempat takar air anggur patut disertakan dengan anak domba seekor itu. Maka anak domba seekornya hendaklah kaupersembahkan pada petang hari, disertakan dengan persembahan makanan dan persembahan curahan, yang sama seperti persembahan pada pagi hari, ia itu akan suatu bau yang harum dan suatu korban bakaran bagi Tuhan. Maka inilah selalu menjadi korban bakaranmu turun-temurun, pada pintu kemah perhimpunan di hadapan hadirat Tuhan, maka di sana Aku akan datang mendapatkan kamu hendak berfirman kepada kamu. Maka di sanapun Aku akan datang mendapatkan bani Israel, dan kemuliaan-Ku akan menyucikan tempat itu kelak. Maka Aku akan menyucikan kemah perhimpunan dan mezbah itu, dan lagi Aku akan menyucikan Harun dan anak-anaknya laki-laki, supaya mereka itu mengerjakan imamat bagi-Ku. Maka Aku akan duduk di antara segala bani Israel dan Aku menjadi Allah mereka itu. Maka akan diketahui oleh mereka itu, bahwa Akulah Tuhan, Allahnya, yang telah menghantarkan mereka itu keluar dari negeri Mesir, supaya Aku boleh duduk di antara mereka itu, bahwa Akulah Tuhan, Allahnya. Dan lagi hendaklah engkau memperbuatkan pula sebuah meja akan membakar dupa di atasnya: perbuatkanlah dia dari pada kayu penaga. Sehasta akan panjangnya dan sehasta lebarnya, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya hendak berhubung dengan dia. Dan salutkanlah dia dengan emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknya, dan perbuatkanlah dia suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi perbuatkanlah padanya dua bentuk gelang emas, di bawah karangan itu pada kedua sisinya, kiri kanan, ia itu akan tempat kayu pengusung, supaya dapat diusung oranglah akan dia. Maka kayu pengusung itu hendaklah kauperbuat dari pada kayu penaga, lalu salutkanlah dia dengan emas. Maka meja itu hendaklah kautaruh di hadapan tirai yang menudungi tabut assyahadat, di hadapan tutupan gafirat yang di atas assyahadat itu, yaitu di tempat Aku datang mendapatkan kamu kelak. Maka di atas meja itulah akan dibakar rempah-rempah yang harum baunya oleh Harun pada sebilang pagi, apabila diisinya pelita hendaklah dibakarnya itu. Maka apabila dipasang Harun akan pelita itu pada petang hari, hendaklah ia itupun dibakar olehnya, maka selalu ia itu suatu bau-bauan yang harum di hadapan hadirat Tuhan di antara segala turunanmu. Maka di atas meja itulah jangan engkau membakar dupa yang lain atau korban bakaran atau persembahan makanan, dan lagi jangan engkau curahkan kepadanya persembahan minuman. Maka pada setahun sekali hendaklah Harun mengadakan gafirat bagi tanduk-tanduknya dengan darah korban karena dosa yang diampuni; pada setahun sekali hendaklah diadakannya gafirat baginya di antara segala bangsa kamu, maka inilah kesucian segala kesucian bagi Tuhan adanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Apabila engkau mengambil jumlah segala bani Israel kelak serta membilang banyaknya, maka pada masa dibilang akan dia hendaklah masing-masing mereka itu mempersembahkan kepada Tuhan uang tebusan jiwanya, supaya jangan diadakan suatu bala di antara mereka itu apabila kaubilang akan dia. Adapun yang hendak dipersembahkan oleh masing-masing yang masuk bilangan itu, ia itu setengah syikal yang setimbangan dengan syikal mukadis, maka syikal itulah dua puluh gera harganya; setengah syikal itu menjadi persembahan tatangan bagi Tuhan. Barangsiapa yang masuk bilangan, dari pada orang yang dua puluh tahun dan lebih umurnya, ia itu hendaklah mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan. Ia itu tak boleh dilebihkan oleh orang kaya, tak boleh dikurangkan oleh orang miskin dari pada setengah syikal itu apabila kamu mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan akan uang tebusan jiwamu. Maka sebab itu hendaklah engkau mengambil uang tebusan itu dari pada bani Israel dan berikanlah dia karena pekerjaan dalam kemah perhimpunan itu, maka ia itu menjadi peringatan akan bani Israel di hadapan hadirat Tuhan dan uang tebusan jiwamu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Dan lagi hendaklah kauperbuat sebuah kolam dari pada tembaga dan kakinyapun dari pada tembaga akan pebasuhan dan taruhlah dia di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu bubuhlah air dalamnya. Maka Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah membasuh kaki tangannya dengan air yang dari dalam kolam itu. Maka apabila mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan, tak akan jangan dibasuhkannya dirinya dengan air, asal jangan mereka itu mati dibunuh; maka demikianpun apabila mereka itu menghampiri mezbah hendak berbuat bakti dan memasang korban bakaran itu bagi Tuhan. Maka hendaklah mereka itu membasuh kaki tangannya, supaya jangan mereka itu mati dibunuh; maka perkara inilah menjadi suatu hukum yang kekal baginya dan bagi benihnya turun-temurun adanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Maka hendaklah engkau mengambil rempah-rempah yang terutama, yaitu mur yang cair lima ratus bahagian dan kayu manis yang wangi separuhnya, yaitu dua ratus lima puluh bahagian, dan deringu yang wangipun dua ratus lima puluh bahagian dan kulit teja lima ratus, ditimbang setuju dengan syikal tempat suci, dan minyak buah zait setakar. Maka dari padanya perbuatlah olehmu minyak siraman yang suci, suatu macam minyak yang diperbuat dengan kepandaian, seperti perbuatan tukang rempah-rempah, maka ia itu menjadi suatu minyak siraman yang suci. Maka dengan dia juga hendaklah engkau menyiram kemah perhimpunan dan peti assyahadat, dan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan kaki pelita itu serta dengan segala perkakasnya dan meja pedupaan itu, dan mezbah korban bakaran serta dengan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan itu serta dengan kakinya. Maka hendaklah kausucikan sekalian itu, supaya menjadi kesucian segala kesucian, barangsiapa yang menjamah akan dia, ia itu akan suci adanya. Dan lagi hendaklah engkau menyiram Harun serta anak-anaknya laki-laki dengan minyak itu, dan sucikanlah mereka itu, supaya mereka itu mengerjakan imamat bagi-Ku. Maka hendaklah kaukatakan kepada bani Israel: Bahwa minyak siraman yang suci ini bagi Aku sahaja di antara segala bangsa kamu. Tak boleh disiramkan kepada tubuh barang seorang manusia juapun dan tak boleh kamu perbuat minyak yang sama campurannya; maka ia itu suatu kesucian adanya dan ia itu menjadi suatu kesucianpun bagimu. Barangsiapa yang memperbuat minyak bau-bauan sama dengan ini, atau yang membubuh dia pada barang seorang yang tiada patut, ia itu akan ditumpas dari antara bangsanya. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Ambillah olehmu rempah-rempah yang harum baunya, yaitu getah mur dan lawang dan rasamala, rempah-rempah ini dan kemenyan yang suci, sekalian itu sama banyaknya. Maka hendaklah engkau memperbuatkan dia akan suatu dupa, setuju dengan perbuatan tukang rempah-rempah, bercampur dengan sendawa akan suatu kesucian. Maka ia itu hendaklah kautumbuk halus-halus, dan dari pada lumat itu taruhlah di hadapan assyahadat dalam kemah perhimpunan, tempat Aku datang mendapatkan kamu, maka ia itu akan menjadi kesucian segala kesucian bagi kamu sekalian. Maka dupa sebegini macam, seperti kauperbuat itu, jangan kamu perbuat akan dirimu sendiri, karena ia itu suatu kesucian bagi Tuhan adanya. Barangsiapa yang memperbuat sebegini macam hendak dipakainya sendiri, ia itu akan ditumpas dari antara bangsanya. Hata, maka kemudian dari pada itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Bahwa sesungguhnya Aku telah memanggil seorang yang bernama Bezaliel bin Uri bin Hur, dari pada suku Yehuda, dan Aku sudah memenuhi dia dengan Roah Allah dan dengan akal budi dan kepandaian, yaitu dalam segala pekerjaan tangan, akan mengadakan perbuatan kepandaian dan akan mengerjakan emas dan perak dan tembaga dan ukiran permata akan ditatahkan dan ukiran kayu, dan akan mengadakan segala perbuatan yang sebagainya. Akan Daku, bahwa sesungguhnya Aku menyertai dia dengan Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan; maka dalam hati segala orang yang pandai telah Kukaruniakan akal budi, supaya dapat dikerjakan olehnya segala perkara yang telah Kupesan kepadamu, yaitu kemah perhimpunan dan peti assyahadat dan tutupan gafirat yang di atasnya dan segala perkakas kemah itu, dan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan kaki pelita dari pada emas semata-mata suci serta dengan segala perkakasnya dan tempat persembahan dupa itu, dan lagi mezbah korban bakaran serta dengan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan serta dengan kakinya, dan segala pakaian jawatan dan segala pakaian yang suci, yang dipakai oleh Harun, imam besar, dan segala pakaian anak-anaknya akan mengerjakan imamat itu, dan lagi minyak siraman dan dupa dari pada rempah-rempah yang harum itu akan tempat yang suci; maka hendaklah mereka itu memperbuatkan dia setuju dengan segala perkara yang telah Kupesan kepadamu itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada bani Israel: Peliharakanlah olehmu baik-baik segala sabat-Ku, karena ia itulah suatu tanda di antara Aku dengan kamu dan segala benihmu, supaya diketahui oranglah, bahwa Aku ini Tuhan, yang menyucikan kamu. Sebab itu peliharakanlah olehmu sabat itu, bahkan, ia itu menjadi suatu kesucian bagimu! Barangsiapa yang menghinakan dia, ia itu tak akan jangan mati dibunuh; karena barangsiapa yang bekerja pada hari itu, ia itu jiwanya akan ditumpas dari antara bangsanya. Patutlah orang bekerja enam hari lamanya, tetapi pada hari yang ketujuh adalah sabat perhentian, suatu kesucian bagi Tuhan! Barangsiapa yang bekerja pada hari sabat, ia itu tak akan jangan mati dibunuh hukumnya. Maka sebab itu hendaklah segala bani Israel memeliharakan sabat itu dan memuliakan dia turun-temurun akan suatu perjanjian yang kekal selama-lamanya. Maka sabat itulah menjadi suatu tanda di antara Aku dengan segala bani Israel sampai selama-lamanya, maka ia itu sebab Tuhanpun telah menjadikan langit dan bumi dalam enam hari lamanya dan Tuhan telah berhenti pada hari yang ketujuh serta disenangkannya diri-Nya. Hata, setelah sudah habis Tuhan berfirman kepada Musa di atas bukit Torsina itu, maka dikaruniakan-Nya kepadanya kedua loh assyahadat itu, yaitu batu yang tersurat oleh jari Allah. Sebermula, maka apabila dilihat oleh orang banyak bahwa berlambatan juga Musa turun dari atas bukit itu, maka berkerumunlah mereka itu kepada Harun sambil katanya: Mari, perbuatkanlah kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun akan Musa, orang yang telah menghantarkan kami keluar dari negeri Mesir, tiada kami tahu apakah jadinya. Maka kata Harun kepada mereka itu: Cabutkanlah segala perhiasan emas yang ada pada telinga binimu dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan, bawalah dia ke mari kepadaku. Maka oleh orang banyak sekalian itu dicabutlah segala perhiasan yang pada telinga mereka itu, lalu dibawanya kepada Harun. Maka disambutnyalah dari pada tangan mereka itu, lalu diukirnya dengan pelukis satu teladan, maka setuju dengan dia dituang oranglah seekor anak lembu, lalu kata mereka itu: Hai orang Israel! Inilah dewamu, yang telah membawa akan kamu keluar dari negeri Mesir. Maka apabila dilihat Harun akan hal ini, didirikannyalah sebuah mezbah akan dia, lalu iapun berseru katanya: Esok harilah ada hari raya bagi Tuhan! Maka pada keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan dibawanya korban syukur pula, maka orang banyak itupun duduklah makan minum, kemudian bangkitlah mereka itu berdiri hendak bermain ramai-ramai. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau; turunlah dari atas bukit, karena bangsamu, yang telah kaubawa naik dari negeri Mesir, ia itu telah merusakkan halnya. Dengan segera juga mereka itu telah undur dari pada jalan yang Kupesan kepadanya! mereka itu telah memperbuat akan dirinya seekor anak lembu tuangan, lalu mereka itu sujud di hadapannya, dipersembahkannya korban padanya sambil katanya: Hai Israel! inilah dewamu, yang telah membawa akan kamu keluar dari negeri Mesir. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Bahwa Aku telah melihat bangsa ini, sesungguhnya mereka itu suatu bangsa yang tegar tengkuknya. Maka sekarang biarkanlah Aku menyalakan murka-Ku akan dia serta menghanguskan dia, maka Aku akan menjadikan dikau suatu bangsa yang besar. Tetapi Musa menyembah sujudlah di hadapan hadirat Tuhan, Allahnya, sambil sembahnya: Ya Tuhan! mengapa gerangan murka-Mu dinyalakan atas umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari negeri Mesir dengan kodrat-Mu yang besar serta dengan tangan yang kuat? Mengapa gerangan orang Mesir berkata demikian: Dengan niat jahat telah dihantarkannya mereka itu keluar, hendak dibunuhnya mereka itu di antara gunung-gunung serta dibinasakannya mereka itu dari atas muka bumi? Berhentikan apalah kehangatan murka-Mu dan sayangkanlah kiranya umat-Mu dari pada dibinasakan! Ingat apalah akan hamba-Mu Ibrahim dan Ishak dan Israel, yang telah Kaujanji dengan bersumpah demi diri-Mu, sambil firman-Mu: Aku akan memperbanyakkan benihmu sebanyak bintang di langit adanya, dan seluruh tanah yang telah Aku berfirman kepadamu akan halnya itu Kukaruniakan kelak kepada benihmu, menjadi miliknya pusaka selama-lamanya. Maka pada masa itu bersesallah Tuhan akan celaka yang hendak didatangkan-Nya atas segala umat-Nya, seperti firman-Nya. Maka Musapun berpalinglah dirinya, lalu turun dari atas bukit serta dengan dua loh batu assyahadat itu dalam tangannya; maka kedua loh batu itu bersuratan sebelah menyebelahnya, yaitu bersuratan atas bawahnya. Maka kedua loh batu itupun perbuatan Allah adanya dan suratannyapun suratan Allah sendiri, terukir dalam loh batu itu. Arakian, apabila terdengarlah Yusak akan bunyi suara orang banyak itu ramai bersorak, maka katanya kepada Musa: Ada sorak orang berperang dalam balatentara. Tetapi kata Musa: Bukan ini bunyi sorak kemenangan dan bukan suara orang alah, melainkan kedengaranlah kepadaku bunyi orang menyanyi ramai-ramai. Hata, apabila dihampirinya tempat orang banyak serta terlihatlah ia akan anak lembu dan akan orang ramai-ramai itu, maka bernyalalah amarah Musa, lalu dicampakkannya kedua loh batu itu dari dalam tangannya, dipecahkannya pada kaki bukit itu. Maka diambilnya anak lembu yang telah diperbuat oleh mereka itu, dibakarnya habis dengan api, dihancur-luluhkannya menjadi lebu, lalu ditaburkannya di atas air, disuruhnya bani Israel minum dia. Maka kata Musa kepada Harun: Engkau dipengapakan orang banyak ini, maka engkau mendatangkan atasnya salah yang begitu besar? Maka kata Harun: Janganlah kiranya amarah tuan sangat bernyala! tuan tahu akan hal bangsa ini sama sekali jahat adanya. Maka kata mereka itu kepada hamba: Perbuatlah akan kami berhala, yang berjalan di hadapan kami, karena adapun Musa, orang yang telah membawa akan kami naik dari negeri Mesir, tiada kami tahu apakah jadinya. Lalu kata hamba kepada mereka itu: Barangsiapa yang pakai emas, hendaklah dicabutnya serta dibawanya ke mari kepadaku. Maka telah kulontarkan dia ke dalam api, lalu keluarlah rupa anak lembu ini. Maka pada masa itu dilihat Musa akan orang banyak itu teralpa adanya (karena Harun telah mengalpakan mereka itu, sehingga ia menjadi kehinaan di antara segala orang yang hendak berbangkit melawan dia), maka Musapun tinggal berdiri dalam pintu tempat perhentian tentara itu, lalu katanya: Barangsiapa yang cenderung kepada Tuhan, marilah kepadaku! Maka berhimpunlah kepadanya segala anak Lewi. Maka kata Musa kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, yaitu Allah Israel: Masing-masing kamu sandangkanlah pedangnya, berjalanlah lalu lalang dalam tempat tentara, dari pada suatu pintu kepada suatu pintu dan bunuhlah masing-masing kamu akan saudaranya dan masing-masing akan sahabatnya dan masing-masing akan orang sekampungnya. Maka diperbuatlah oleh anak-anak Lewi seperti kata Musa itu; maka pada hari itu matilah dari pada bangsa itu kira-kira tiga ribu orang banyaknya. Karena Musa telah berkata demikian: Sucikanlah dirimu bagi Tuhan pada hari ini, seorangpun jangan sayang akan anaknya atau akan saudaranya, supaya pada hari ini kamu beroleh berkat dari pada Tuhan! Hata, maka keesokan harinya kata Musa kepada orang banyak itu: Bahwa kamu sudah berbuat dosa yang amat besar; maka sekarang aku hendak naik menghadap Tuhan, kalau-kalau aku dapat mengadakan gafirat atas dosa kamu itu. Maka kembalilah Musa kepada Tuhan, lalu sembahnya: Wah, bangsa ini telah berbuat dosa yang amat besar dengan memperbuat berhala emas akan dirinya. Maka sekarang, jikalau boleh, ampunilah kiranya dosa mereka itu! jikalau tiada, maka parangkan apalah aku dari dalam kitab-Mu, yang telah Kausuratkan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Orang itulah patut Kuparangkan dari dalam kitab-Ku, yaitu yang telah berdosa kepada-Ku. Maka sekarang, pergilah engkau, hantarkanlah bangsa ini ke tempat yang telah Kukatakan kepadamu; bahwa sesungguhnya malaekat-Ku akan berjalan di hadapanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku, maka Aku akan membalas dosanya kepada mereka itu! Maka demikianlah disiksakan Tuhan akan bangsa itu, sebab telah diperbuatnya anak lembu, yang diperbuat oleh Harun akan mereka itu. Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Pergilah engkau, berangkatlah dari sini, baik engkau baik orang banyak itu, yang telah kaubawa naik dari negeri Mesir ke negeri yang telah Kujanjikan kepada Ibrahim dan Ishak dan Yakub dengan pakai sumpah, sambil firman-Ku: Aku akan menganugerahkan dia kepada benihmu. Maka Aku akan menyuruhkan kelak seorang malaekat di hadapanmu (dan Aku akan menghalaukan segala orang Kanani dan Amori dan Heti dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi) ke negeri yang berkelimpahan air susu dan madu; tetapi Aku tiada berangkat bersama-sama di antara kamu, karena kamulah suatu bangsa yang tegar tengkukmu, asal jangan Aku menghanguskan kamu di jalan ini. Hata, serta kedengaranlah firman yang keras ini kepada orang banyak itu, maka bersesallah mereka itu, seorangpun tiada memakai perhiasannya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Katakanlah kepada segala bani Israel: Kamulah suatu bangsa yang tegar tengkuknya, jikalau kiranya Aku berangkat bersama-sama di antara kamu, sebentar juga Aku membinasakan kamu kelak; maka sekarangpun tanggalkanlah segala perhiasanmu, supaya Kuketahui barang yang akan Kuperbuat akan kamu. Maka oleh bani Israel ditanggalkanlah segala perhiasannya, jauh dari pada bukit Horeb. Maka oleh Musa diambil akan kemahnya, didirikannyalah di luar tempat tentara, jauh dari pada orang banyak itu, dan dinamainya akan dia kemah perhimpunan, maka barangsiapa yang hendak bertanyakan Tuhan, ia itu keluar ke kemah perhimpunan, yang di luar tempat tentara itu. Maka sesungguhnya apabila Musa keluar ke kemah itu, berbangkitlah orang sekalian, lalu berdiri masing-masing pada pintu kemahnya, dihantarnya Musa dengan matanya, sampai sudah ia masuk ke dalam kemah itu. Maka sesungguhnya apabila Musa sudah masuk ke dalam kemah, turunlah tiang awan itu, lalu berhenti pada pintu kemah, maka Tuhanpun berfirmanlah kepada Musa. Maka serta dilihat orang banyak akan tiang awan itu terdiri pada pintu kemah, maka berbangkitlah orang itu sekalian, lalu sujud masing-masing dalam pintu kemahnya. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa muka dengan muka, seperti seorang manusia berkata dengan sahabatnya; setelah itu maka kembalilah Musa kepada tempat tentara itu, tetapi hambanya, yaitu Yusak bin Nun, seorang orang muda, tiada undur dari dalam kemah itu. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Bahwasanya firman-Mu kepadaku: Hantarkanlah orang banyak ini naik; maka tiada Engkau memberitahu aku, siapa yang hendak Kausuruhkan sertaku, tetapi firman-Mu juga: Bahwa Aku mengenal engkau dengan namamu! dan lagi: Engkau telah beroleh rahmat pada pemandangan-Ku! Maka sekarangpun pintaku, jikalau aku telah mendapat rahmat pada pemandanganmu, biarlah kiranya aku mengetahui jalanmu, maka dapat kuketahui dengan sebenarnya, bahwa aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, dan ingat apalah bahwa bangsa ini umat-Mu adanya! Maka firman Tuhan: Jikalau kiranya Aku sendiri berangkat bersama-sama, bolehkah ia itu menyenangkan hatimu? Maka sembah Musa kepada Tuhan: Jikalau tiada Engkau sendiri pergi besama-sama, maka jangan apalah Engkau membawa akan kami naik dari sini. Karena dengan apa gerangan boleh diketahui, bahwa aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, baik aku baik umat-Mu? Bukankah dengan ini: jikalau Engkau berangkat bersama-sama dengan kami? demikianlah dapat kami diasingkan, baik aku baik umat-Mu, dari pada segala bangsa yang di atas bumi. Maka firman Tuhan kepada Musa: Lagi perkara ini, yang kaukatakan itu, hendak Kuperbuat, sebab engkau telah beroleh rahmat pada pemandangan-Ku dan Aku mengenal engkau dengan namamu. Maka sembah Musa: Tunjukkan apalah sekarang kemuliaan-Mu kepadaku! Tetapi firman Tuhan: Bahwa Aku akan menjalankan segala kebajikan-Ku lalu dari pada matamu dan Aku akan menyebut nama Tuhan di hadapan mukamu, maka Aku akan mengasihankan barangsiapa yang Kukasihankanlah dan mengaruniakan rahmat-Ku kepada barangsiapa yang Kukaruniakan rahmat itu. Dan lagi firman Tuhan: Tiada boleh engkau memandang wajah-Ku, karena seorang manusiapun tiada dapat memandang Aku serta tinggal hidup. Dan lagi firman Tuhan: Bahwasanya adalah suatu tempat hampir dengan Aku, maka di sana hendaklah engkau berdiri di atas gunung batu. Maka akan jadi kelak, apabila kemuliaan-Ku berjalan lalu, maka Aku menaruhkan dikau dalam celah batu itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku sampai sudah Aku berjalan lalu. Maka apabila Aku sudah melalukan tangan-Ku, maka engkau akan melihat ujung belakang-Ku, tetapi wajah-Ku itu tiada dapat dipandang! Arakian, maka firman Tuhan kepada Musa: Pahatkanlah akan dirimu dua loh batu seperti yang dahulu itu, maka Aku akan menyurat padanya segala perkataan yang telah ada pada loh batu dahulu, yang telah kaupecahkan itu. Maka bersedialah engkau pada pagi hari, supaya pagi-pagi engkau mendaki bukit Torsina, lalu berdirilah engkau di hadapan-Ku di atas kemuncak bukit itu. Maka seorangpun jangan naik sertamu dan seorangpun jangan kelihatan di atas segenap bukit itu, dan lagi jangan ada binatang kecil atau lembu mencahari makan pada keliling bukit itu. Hata, maka dipahatkanlah oleh Musa dua loh batu seperti yang dahulu itu; maka bangunlah ia pagi-pagi, lalu mendaki bukit Torsina, seperti firman Tuhan kepadanya, serta dibawanya akan kedua loh batu itu pada tangannya. Maka Tuhanpun turunlah dalam sebuah awan, lalu berdiri hampir dengan dia sambil Ia menyebut nama Hua. Maka Tuhanpun berjalan lalu dari pada matanya sambil Ia berseru: Hua, Hua, Allah, arrahmani arrahimi, yang panjang sabar lagi besar kemurahan-Nya dan kebenaran-Nya! Yang memeliharakan kemurahan-Nya bagi orang beribu-ribu dan yang mengampuni segala durhaka dan kesalahan dan dosa; yang sekali-kali tiada mengirakan suci dari pada salah segala orang jahat, melainkan yang membalas durhaka segala bapa kepada anak cucu cicitnya sampai kepada gilir yang ketiga dan yang keempat! Maka bersegeralah Musa menundukkan kepalanya sampai ke bumi, lalu iapun menyembah sujudlah. Sambil sembahnya: Ya Tuhan! jikalau kiranya sekarang aku telah beroleh rahmat pada pemandangan-Mu, Tuhan berjalan apalah di tengah-tengah kami; sesungguhnya bangsa ini tegar tengkuknya, tetapi ampunilah kiranya durhaka dan dosa kami dan terima apalah kami akan suatu bahagian pusaka. Maka firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya Aku berjanji di hadapan segenap bangsamu, bahwa Aku akan berbuat beberapa ajaib, yang belum pernah diadakan di atas seluruh muka bumi atau di antara barang bangsa, maka segenap bangsa, yang di tengah-tengahnya ada engkau, itu akan melihat perbuatan Tuhan, bahwa hebat adanya barang yang hendak Kuperbuat akan kamu. Maka hendaklah engkau memeliharakan barang yang Kupesan kepadamu pada hari ini! bahwa sesungguhnya Aku akan menghalaukan dari hadapanmu segala orang Amori dan Kanani dan Heti dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi. Maka jagalah dirimu dari pada berjanji-janjian dengan orang isi negeri yang kamu tuju itu, supaya jangan mereka itu menjadi akan suatu jerat di antara kamu. Melainkan hendaklah kamu membongkar segala mezbahnya dan memecahkan segala patung yang didirikannya, dan menebang segala hutan-hutannya. *** Janganlah kamu berjanji-janjian dengan orang isi negeri itu, karena apabila mereka itu berkendak mengikut dewatanya dan membawa korban kepada berhalanya, barangkali dijemputnya akan kamu dan kamupun makan dari pada korbannya itu. Maka jikalau kiranya kamu mengambil anak perempuan mereka itu akan bini anakmu laki-laki, niscaya anaknya perempuan itu akan berkendak mengikut berhalanya dan diadakannya pula bahwa anakmu laki-lakipun berkendak mengikut berhala mereka itu. Janganlah kamu memperbuat akan dirimu patung tuangan. Tak akan jangan kamu memeliharakan hari raya roti fatir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan roti fatir setuju dengan firman-Ku, pada masa yang tertentu dalam bulan Abib, karena dalam bulan Abib kamu telah keluar dari Mesir. Segala anak yang mula-mula keluar dari dalam rahim itulah Aku punya; bahkan, segala binatangmu yang diperanakkan jantan dan yang mula-mula keluar dari dalam perut emaknya, baik dari pada binatang yang besar baik dari pada binatang yang kecil. Tetapi keledai yang mula-mula diperanakkan hendaklah kamu tebus dengan seekor binatang kecil, tetapi jikalau ia itu tiada kamu tebus tak akan jangan kamu patahkan lehernya. Bahwa segala anakmu laki-laki yang sulung itu hendaklah kamu tebus, dan pada masa itu jangan orang menghadap Aku dengan hampa tangannya. Maka enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh itu hendaklah kamu berhenti; baik musim membajak baik musim menuai, kalau hari itu hendaklah kamu berhenti juga. Dan lagi hendaklah kamu memegang masa raya asabia, yaitu hari raya buah sulung dari pada pemotongan gandum, dan hari raya pungutan buah-buahan pada kesudahan tahun. Tak akan jangan tiga kali dalam setahun segala orang laki-laki yang di antara kamu akan datang menghadap Tuhan Hua, yaitu Allah Israel. Maka apabila sudah Aku menghalaukan segala bangsa itu dari dalam negerinya di hadapan kamu, dan sudah Aku meluaskan perhinggaan negerimu, maka seorangpun tiada akan menghendaki negerimu dalam antara kamu berjalan naik hendak menghadap Tuhan, Allahmu, tiga kali pada setahun. Maka janganlah kamu mempersembahkan barang suatu yang khamir serta dengan korban-Ku sembelihan, dan lagi korban sembelihan pada hari raya Pasah jangan bermalam sampai pagi. Segala buah bungaran dari pada hasil tanahmu hendaklah kamu bawa masuk ke dalam bait Tuhan, Allahmu. Maka janganlah kamu merebus anak kambing itu dengan air susu emaknya. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa: Suratkanlah segala firman ini, karena seperti bunyi firman ini Aku telah berjanji dengan dikau serta dengan Israel. Maka Musa adalah di sana serta dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tiada ia makan roti dan tiada ia minum air, maka disuratkannya segala firman perjanjian, sepuluh firman itu, di atas loh batu itu. Hata, maka tatkala turunlah Musa dari atas bukit Torsina adalah kedua loh batu itu dalam tangannya sambil ia turun dari atas bukit itu, maka tiada diketahuinya akan kulit mukanya bercahaya oleh sebab telah ia berkata-kata dengan Tuhan. Demi dipandang Harun dan segala bani Israel akan Musa, dilihatnya kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka itu datang hampir kepadanya. Tetapi dipanggil Musa akan mereka itu, lalu Harun dan segala penghulu perhimpunan itupun datanglah hampir kepadanya, maka Musapun berkata-kata dengan mereka itu. Kemudian segala bani Israelpun datanglah hampir, lalu disampaikan Musa kepada mereka itu segala perkara yang dikatakan Tuhan kepadanya di atas bukit Torsina itu. Maka selama Musa berkata-kata dengan mereka itu ditudunginya mukanya. Tetapi apabila Musa datang menghadap Tuhan hendak berkata-kata dengan Tuhan, disingkapkannya tudung itu sampai ia keluar; setelah sudah keluar disampaikannyalah kepada segala bani Israel segala firman yang kepadanya itu. Maka apabila dilihat bani Israel akan muka Musa, bahwa bercahayalah kulit mukanya, maka dikenakan Musa tudung itu pada mukanya sampai ia masuk pula hendak berkata-kata dengan Tuhan. Hata, maka disuruh Musa berhimpun segenap sidang bani Israel, lalu katanya kepada mereka itu: Inilah segala perkataan yang firman Tuhan, supaya diturut oranglah akan dia. Bahwa enam hari lamanya hendaklah orang bekerja, tetapi hari yang ketujuh itu menjadi bagi kamu suatu kesucian, suatu sabat perhentian bagi Tuhan; barangsiapa yang bekerja pada hari itu, ia itu akan mati dibunuh. Pada hari sabat itu jangan kamu memasang api dalam barang sebuahpun dari pada segala rumahmu. Dan lagi berkata Musa kepada segenap sidang bani Israel itu, katanya: Inilah perkataan yang firman Tuhan, bunyinya: Ambillah dari pada barang yang ada padamu akan persembahan tatangan bagi Tuhan, masing-masing orang yang ridla hatinya hendaklah membawa dia akan persembahan tatangan bagi Tuhan, yaitu emas atau perak atau tembaga, atau benang biru laut atau ungu atau kirmizi warnanya atau bisus atau bulu kambing, atau kulit domba jantan celupan merah atau kulit gajah mina atau kayu penaga, atau minyak akan pelita atau rempah-rempah akan minyak bau-bauan dan akan membakar dupa, atau permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada. Maka segala orang di antara kamu yang berbudi hatinya hendaklah datang memperbuatkan segala perkara yang dipesan Tuhan: yaitu tempat sembahyang serta dengan kemahnya dan tudungnya dan segala kait-kaitnya dan segala papannya dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya dan segala kakinya, dan tabut serta dengan kayu pengusungnya dan tutupan gafirat itu dan tirai dinding tudung, dan meja itu serta dengan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan roti tunjukan itu, dan kaki pelita akan dipasang serta dengan segala perkakasnya dan pelitanya dan minyak akan pelita itu, dan meja pedupaan serta dengan kayu pengusungnya dan minyak siraman dan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya dan tabir pintu akan pintu kemah sembahyang itu, dan mezbah akan korban bakaran serta dengan lantai tembaga yang akan ada padanya dan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan kolam pebasuhan serta dengan kakinya, dan kain layar halaman serta dengan tiangnya dan kakinya dan tabir pintu pagar halaman itu, dan segala labang kemah sembahyang dan segala pasak halaman serta dengan talinya, dan segala pakaian jawatan akan mengerjakan tempat suci itu, segala pakaian suci bagi Harun, imam besar, dan segala pakaian anak-anaknya laki-laki akan mengerjakan imamat itu. Hata, maka keluarlah segenap sidang bani Israel itu dari hadapan Musa, lalu datanglah segala orang yang ada gerakan hatinya dan masing-masing orang yang ridla hatinya, dibawanya persembahan tatangan kepada Tuhan akan perbuatan kemah perhimpunan dan akan segala pekerjaannya dan akan pakaian yang suci. Maka datanglah baik orang laki-laki baik orang perempuan, semua dengan ridla hatinya, dibawanya akan gelang dan subang dan cincin dan kerungsang, semuanya perhiasan emas, demikianpun segala orang laki-laki yang mempersembahkan suatu persembahan timangan dari pada emas kepada Tuhan. Dan oleh segala orang yang didapati padanya benang biru laut atau ungu atau kirmizi atau bisus atau bulu kambing atau kulit domba jantan celupan merah atau kulit gajah mina, dibawanya juga akan dia. Adapun barangsiapa yang membawa suatu persembahan tatangan dari pada perak atau tembaga, maka dibawanya akan persembahan tatangan bagi Tuhan, dan barangsiapa yang didapati padanya kayu penaga, maka dibawanya akan segala pekerjaan khidmat itu. Maka segala orang perempuan yang berbudi hatinya itupun memintal dengan tangannya, lalu dibawanya akan barang yang terpintal itu, biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan bisus. Dan segala orang perempuan yang cukup bijak dan pandai bagi yang demikian, ia itu memintal bulu kambing. Maka oleh segala penghulu dibawa akan permata unam dan permata pertatahan akan efod dan akan perhiasan dada itu, dan rempah-rempah dan minyak akan pelita dan akan minyak siraman dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya. Segala orang laki-laki dan perempuan yang digerakkan hatinya oleh keridlaan akan membawa barang kepada segala pekerjaan yang dipesan Tuhan akan diperbuat oleh tangan Musa, maka segala bani Israel membawa dia dengan ridla hatinya akan suatu persembahan kepada Tuhan. Kemudian dari pada itu kata Musa kepada segala bani Israel: Bahwa sesungguhnya telah dipanggil Tuhan akan Bezaliel dengan disebutkan namanya, ia itu bin Uri bin Hur dari pada suku Yehuda; maka dipenuhi oleh Roh Allah akan dia dengan akal budi dan kepandaian, yaitu dalam segala pekerjaan tangan, dan akan mengadakan perbuatan hikmat dan akan bekerja dengan emas dan dengan perak dan dengan tembaga, dan akan mengukir permata dan menatahkan dia dan akan mengukir kayu dengan kepandaian dan akan mengadakan segala pekerjaan tangan yang dengan kepandaian. Dan lagi dikaruniakan Tuhan kepadanya kepandaian akan mengajar orang lainpun, baik kepada dia baik kepada Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan. Maka dipenuhinya mereka itu dengan budi dalam hatinya akan mengerjakan segala perbuatan tukang dan orang yang pandai dan akan menyuji dengan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dengan bisus dan akan bertenun dan akan berbuat segala macam pekerjaan dan akan mengadakan segala perbuatan hikmat. Hata, maka Bezaliel dan Aholiab dan segala orang yang berbudi hatinya, yang dianugerahi Tuhan dengan akal budi, supaya diketahuinya peri memperbuat segala pekerjaan akan khidmat dalam tempat yang suci itu, ia itu mulai bekerja setuju dengan segala perkara yang dipesan Tuhan. Karena telah dipanggil Musa akan Bezaliel dan Aholiab dan segala orang yang berakal budi, yang telah dianugerahi Allah dengan budi dalam hatinya, segala orang yang digerakkan hatinya akan datang kepada pekerjaan itu dan akan mengerjakan dia. Maka diangkat oleh mereka itu dari hadapan Musa akan segala persembahan tatangan, yang telah dibawa oleh bani Israel bagi pekerjaan yang diperbuat karena tempat yang suci, tetapi pada sebilang pagi dibawa oleh mereka itu lagi akan persembahan dengan ridla hatinya. Maka sebab itu datanglah segala orang yang pandai, yang mengerjakan segala pekerjaan karena tempat yang suci itu, masing-masing dari pada pekerjaannya, yang dikerjakan olehnya. Lalu berkata mereka itu dengan Musa, katanya: Orang itu membawa terlalu banyak, lebih dari pada yang dipakai akan pekerjaan yang disuruh Tuhan kami perbuat. Maka disuruh Musa berseru-seru di antara orang banyak itu, katanya: Baik orang laki-laki baik orang perempuan, jangan lagi susah akan membawa persembahan tatangan kepada tempat yang suci itu! Maka demikianlah orang banyak itu ditahani dari pada membawa akan dia lagi. Karena telah cukuplah ramuan bagi segala pekerjaan yang hendak diperbuat, bahkan, adalah lebih. Maka demikianlah diperbuat oleh segala orang yang pandai di antara tukang-tukang itu akan kemah sembahyang sepuluh helai kain kelambu dari pada bisus yang dipintal dan dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya, ditenun berkerubiun, suatu perbuatan kepandaian yang dikerjakannya. Maka panjang sehelai kelambu itu dua puluh delapan hasta dan lebarnya sehelai kelambu empat hasta; segala kelambu itu sama ukurannya. Maka dipersambatkannyalah lima helai kelambu, satu dengan satu, dan dipersambatkannyalah lima helai kelambu yang lainpun, satu dengan satu. Lalu dikenakannyalah tali kancing yang biru laut warnanya pada tepi kelambu itu, pada tepinya yang dipersambatkan, demikianpun dikenakannyalah pada tepi kelambu yang kedua, pada tepinya yang dipersambatkan. Lima puluh tali kancing dikenakannyalah pada kelambu satu dan lima puluh tali kancing dikenakannyalah pada tepi kelambu yang kedua, pada tepi yang dipersambatkan; maka segala tali kancing itu bertentangan satu dengan satu. Dan lagi diperbuatkannya lima puluh biji kait emas, lalu dipersambatkannyalah segala kelambu itu satu dengan satu dengan kait-kait itu, sehingga ia itu menjadi satu kemah adanya. Maka diperbuatkannya pula kain kelambu dari pada bulu kambing akan teratak yang di atas kemah itu: ia itu dari pada sebelas helai kain. Maka panjang sehelai tiga puluh hasta, dan lebar sehelai empat hasta; kesebelas helai kain itu sama ukurannya. Maka dipersambatkannyalah lima helai kelambu sendiri dan lagi enam helai kelambu sendiri. Dan dikenakannyalah lima puluh tali kancing pada tepi kelambu, pada tepinya yang dipersambatkan; dan lagi dikenakannyalah lima puluh tali kancing pada tepi kelambu, pada tepi lain yang dipersambatkan. Maka diperbuatkannyalah pula lima puluh biji kait tembaga akan mempersambatkan teratak itu menjadi satu. Lalu diperbuatkannya akan teratak itu suatu tudungan dari pada kulit domba jantan celupan merah dan di atasnya suatu tudung dari pada kulit gajah mina. Maka diperbuatkannya pula akan kemah sembahyang itu beberapa jenang yang terdiri dari pada kayu penaga. Panjang sebatang jenang itu sepuluh hasta dan tengah dua hasta lebarnya tiap-tiap jenang itu. Pada sebatang jenang dua pemegangan, dimasukkan ke dalam lobangnya seperti anak tangga, demikianlah diperbuatkannya segala jenang kemah sembahyang itu. Maka diperbuatkannya pula segala jenang akan kemah sembahyang itu, sehingga dua puluh batang jenang arah ke sebelah selatan. Dan diperbuatkannya empat puluh buah kaki perak di bawah dua puluh batang jenang itu; dua buah kaki pada sebatang jenang dengan dua pemegangannya, dan dua buah kaki pada jenang lain dengan dua pemegangannya. Dan diperbuatkannya lagi dua puluh batang jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain arah ke utara, serta dengan keempat puluh kakinya dari pada perak; dua buah kaki di bawah sebatang jenang dan dua buah kaki di bawah jenang yang lain. Tetapi pada sebelah kemah sembahyang arah ke barat diperbuatkannya enam batang jenang. Dan diperbuatkannya pula dua batang jenang akan tutup kedua penjuru kemah sembahyang yang di belakang. Sehingga diperhubungkannya pagar yang di kiri kanan dengan pagar yang di belakang, dari bawah sampai di atas sampai ke cincin yang pertama; demikianlah diperbuatkannya keduanya, sehingga menjadi penjuru yang tertutup adanya. Demikian adalah jumlahnya delapan batang jenang serta dengan kakinya dari pada perak, enam belas buah kaki banyaknya, dua buah kaki di bawah tiap-tiap jenang. Dan lagi diperbuatkannya beberapa palang dari pada kayu penaga: lima batang akan segala jenang sebelah satu kemah sembahyang, dan lima batang akan segala jenang pada sebelah kemah sembahyang yang lain, dan lagi lima batang palang akan segala jenang kemah sembahyang sebelah barat pada kedua penjurunya. Maka palang yang di tengah itu dimasukkannya terus ke dalam segala jenang, dari pada ujung datang kepada ujungnya. Maka segala jenang itu disalutkannya dengan emas, dan diperbuatkannya segala gelang pada tempat palang itupun dari pada emas, dan segala palang itupun disalutkannya dengan emas. Maka diperbuatkannya lagi suatu tirai dari pada benang bisus yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, tenunan berkerubiun, yaitu suatu perbuatan yang amat kepandaian. Maka diperbuatkannya akan dia empat batang tiang dari pada kayu penaga, yang disalutkannya dengan emas; kait-kaitnyapun dari pada emas, dan dituangnya akan dia empat kaki dari pada perak. Maka diperbuatkannya pula akan pintu kemah itu suatu tabir dari pada benang yang dipintal, berwarna biru laut dan ungu dan kirmizi, suatu perbuatan yang bersuji adanya, dan lima batang tiangnya serta dengan segala kaitnya, lalu disalutkannya kepalanya dan ikatannya dengan emas, dan keempat kakinya diperbuatkannya dari pada tembaga. Arakian, maka oleh Bezaliel diperbuatkanlah tabut itu dari pada kayu penaga, panjangnya tengah tiga hasta, lebarnya tengah dua hasta dan tingginya tengah dua hasta. Maka disalutkannya dengan emas semata-mata suci luar dalamnya dan diperbuatkannya akan dia karangan emas berkeliling. Dan dituangnya akan dia empat bentuk gelang dari pada emas pada keempat penjurunya, sehingga dua bentuk gelang pada sebelah kiri dan dua bentuk gelang pada sebelah kanannya. Dan diperbuatkannya pengusung dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas. Maka kayu pengusung itu dimasukkannya ke dalam gelangnya pada kiri kanan tabut, supaya tabut itu dapat diusung. Dan lagi diperbuatkannya tutupan gafirat itu dari pada emas semata-mata suci, panjangnya tengah tiga hasta, lebarnya tengah dua hasta. Dan lagi diperbuatkannya dua kerubiun dari pada emas, yaitu dari pada emas tempawan, diperbuatnya akan dia berhubung dengan kedua ujung tutupan gafirat itu: seorang kerubiun dengan ujung sebelah dan seorang kerubiun dengan ujung sebelahnya, yaitu diperhubungkannyalah kerubiun itu dengan tutupan gafirat pada kedua ujungnya. Maka kerubiun itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sambil menudungi tutupan gafirat itu dengan sayapnya, maka mukanya berhadap-hadapan dan matanya ada memandang tutupan tabut itu. Maka diperbuatkannya pula sebuah meja dari pada kayu penaga, panjangnya dua hasta, lebarnya sehasta dan tingginya tengah dua hasta. Lalu disalutkannya dengan emas semata-mata suci dan diperbuatkannya suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi diperbuatkannya kelilingnya suatu tirai setapak tangan lebarnya, dan pada tirai itu diperbuatkannya suatu karangan emas berkeliling. Dan dituangnya pula akan dia empat bentuk gelang dari pada emas, maka dikenakannyalah gelang itu pada keempat penjuru yang pada keempat kakinya. Setuju dengan birai adalah gelang itu akan dimasukkan kayu pengusung ke dalamnya, supaya meja itupun dapat diusung. Maka diperbuatkannya pengusung itu dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas akan mengusung meja itu. Maka diperbuatkannya segala perkakaspun yang akan ada di atas meja itu, yaitu pinggannya dan bokornya dan cepernya akan pedupaan dan akan pencucuran, akan mempersembahkan persembahan cucuran, semuanya dari pada emas semata-mata suci. Maka diperbuatkannya pula sebuah kaki pelita dari pada emas semata-mata suci, dan diperbuatkannya kaki pelita itu dengan terupam batangnya dan cabang-cabangnya, maka segala kelopaknya dan kuntumnya dan bunganyapun iras juga. Maka enam cabang keluarlah dari pada sisinya, tiga cabang dari pada satu sisi kaki pelita, dan tiga cabang dari pada sisinya yang lain. Maka tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada sebatang, serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, dan tiga buah kelopak seperti bunga badam rupanya pada batang yang lain, serta dengan sepucuk kuntum dan sebiji bunga, demikian adalah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Tetapi pada kaki pelita sendiripun adalah empat buah kelopak seperti bunga badam rupanya serta dengan kuntumnya dan bunganya: yaitu sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, dan lagi pula sepucuk kuntum di bawah dua cabang yang terbit dari padanya, demikianlah keenam cabang yang terbit dari pada batang kaki pelita itu. Segala kuntumnya dan segala cabangnya terbitlah dari padanya, semuanya itu iras jua, dari pada emas yang terupam dan semata-mata suci. Maka diperbuatkannya akan dia tujuh buah pelita, dan segala sepitnya dan pemadamnya dari pada emas semata-mata suci. Maka diperbuatkannya dia dari pada emas semata-mata suci setalenta beratnya serta dengan segala perkakasnya. Maka diperbuatkannya meja pedupaan itu dari pada kayu penaga, panjangnya sehasta, lebarnyapun sehasta, betul empat persegi, tetapi tingginya dua hasta, dan tanduknya adalah berhubung dengan dia. Lalu disalutkannya emas semata-mata suci, baik papan atasnya baik pagarnya berkeliling dan segala tanduknyapun, dan diperbuatnya akan dia suatu karangan emas kelilingnya. Dan lagi diperbuatkannya padanya dua bentuk gelang dari pada emas di bawah karangan itu, pada kedua sisinya pada kiri kanannya, akan tempat kayu pengusung, supaya ia itu dapat diusung oranglah. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan emas. Dan lagi diperbuatkannya minyak siraman yang suci dan dupa dari pada rempah-rempah yang amat suci dan harum baunya setuju dengan perbuatan tukang rempah-rempah. Arakian, maka diperbuatkannya lagi mezbah akan korban bakaran itu dari pada kayu penaga, panjangnya lima hasta, lebarnyapun lima hasta, betul empat persegi, dan tingginya tiga hasta. Dan diperbuatkannya tanduknya pada keempat penjurunya, segala tanduknya itupun terbitlah dari padanya dan disalutkannya sekalian itu dengan tembaga. Dan lagi diperbuatkannya segala perkakas mezbah itu, yaitu segala periuknya dan penyodoknya dan bokor percikannya dan serampangnya dan pebaraannya, segala perkakas itu diperbuatkannya dari pada tembaga. Dan lagi diperbuatkannya pada mezbah itu suatu lantai dari pada jala-jala tembaga, di bawah rimbatnya, arah ke bawah sampai kepada pertengahannya. Dan dituangkannyalah empat bentuk gelang pada keempat penjuru lantai tembaga akan tempat kayu pengusung. Maka kayu pengusung itu diperbuatkannya dari pada kayu penaga, lalu disalutkannya dengan tembaga. Maka dimasukkannya kayu pengusung itu ke dalam gelang yang pada kiri kanan mezbah itu, supaya ia itu dapat diusung oranglah; maka mezbah itu diperbuatkannya geronggang dari pada papan. Dan lagi diperbuatkannyalah kolam tembaga itu serta dengan kakinya tembaga dari pada segala cermin yang dibawa oleh perempuan beramai-ramai kepada pintu kemah perhimpunan. Maka diperbuatkannya akan halaman itu; adapun akan sebelah selatannya adalah segala pagar halaman itu dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya seratus hasta. Maka kedua puluh batang tiangnya serta dengan kedua puluh kakinya adalah dari pada tembaga, maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknya adalah dari pada perak. Maka pada sebelah utara adalah panjangnya seratus hasta, maka kedua puluh batang tiangnya serta dengan kedua puluh kakinya adalah dari pada tembaga, maka segala susuhnya dan segala tumbaknya adalah dari pada perak. Maka pada sebelah barat panjang pagar layar itu lima puluh hasta, banyak tiangnya sepuluh batang dan kakinyapun sepuluh buah; maka segala susuh tiang itu dan segala tumbaknyapun adalah dari pada perak. Maka pada sebelah timur, di hadapan halaman itu, panjangnya lima puluh hasta. Panjang pagar layar sebelah sana lima belas hasta serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga buah kakinya. Dan pada sebelah sini, yaitu pada kiri kanan pintu halaman itu, adalah panjang pagar layar lima belas hasta serta dengan tiga batang tiangnya dan tiga buah kakinya. Maka segala pagar layar keliling halaman itu adalah dari pada benang bisus yang dipintal. Maka segala kaki tiang itu dari pada tembaga dan susuh tiang dan tumbaknyapun dari pada perak dan persalutan kepalanya dari pada perak, maka segala tiang itu diperhubungkan bersama-sama dengan beberapa tumbak dari pada perak. Maka tudung pintu halaman itu suatu perbuatan yang bersuji, dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada benang bisus yang dipintal, panjangnya dua puluh hasta dan tingginya sama dengan lebarnya adalah lima hasta, setuju dengan segala layar pagar halaman itu. Maka keempat batang tiangnya serta dengan keempat kakinya adalah dari pada tembaga, susuhnya dan tumbaknya dari pada perak dan kepalanyapun disalutkan dengan perak. Maka segala pasak kemah sembahyang dan pasak halaman yang kelilingnya itu adalah dari pada tembaga. Maka inilah bilangan segala perkara kemah sembahyang, yaitu kemah assyahadat, yang dibilang dengan pesan Musa oleh orang-orang Lewi, di bawah perintah Itamar bin Harun yang imam. Maka oleh Bezaliel bin Uri bin Hur, dari pada suku Yehuda, diperbuatkan segala perkara yang sudah dipesan oleh Tuhan kepada Musa. Maka kawannya itulah Aholiab bin Ahisamakh, dari pada suku Dan, seorang tukang yang pandai dan yang dapat menyuji dengan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dengan bisus. Adapun akan banyak segala emas yang dipakai kepada pekerjaan memperbuatkan tempat yang suci itu, yaitu segala emas persembahan timangan, adalah sembilan likur talenta tujuh ratus tiga puluh syikal, yang sama dengan syikal tempat suci itu. Maka adapun akan banyak perak segala orang yang terbilang di antara perhimpunan itu, ia itu adalah seratus talenta seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal, yang sama dengan syikal tempat suci itu. Seorang sebeka, yaitu setengah syikal, yang sama dengan syikal tempat suci, dari pada masing-masing orang yang masuk bilangan yang umur dua puluh tahun atau lebih, yaitu enam ratus ribu dan tiga ribu lima ratus lima puluh jumlahnya. Seratus talenta perak dipakai akan menuang segala kaki tempat yang suci dan segala kaki tirai dinding; akan seratus kaki dipakai seratus talenta, yaitu sekaki setalenta. Maka dari pada seribu tujuh ratus tujuh puluh lima syikal itu diperbuatkannya segala susuh pada tiang-tiang itu dan disalutkannya segala kepala tiang dengan dia dan diperbuatnya segala tumbak akan dia. Maka adapun akan banyak tembaga persembahan timangan itu adalah tujuh puluh talenta dua ribu empat ratus syikal. Maka dari pada itulah diperbuatkannya segala kaki pintu kemah perhimpunan dan mezbah tembaga dan lantai tembaga yang ada padanya, dan segala perkakas mezbah itu, dan segala kaki pagar halaman yang kelilingnya dan segala kaki pintu halaman itu, dan lagi segala pasak kemah sembahyang dan segala pasak halaman yang kelilingnya. Dan lagi diperbuatkannya segala pakaian jawatan akan mengerjakan tempat yang suci itu, yaitu dari pada benang biru laut dan ungu dan kirmizi, dan lagi diperbuatnya segala pakaian yang suci akan Harun, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatkannya efod itu dari pada benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal. Maka ditempakannya emas itu menjadi berkeping-keping yang tipis, lalu dihunusnya menjadi dawai akan dibubuh di antara benang yang biru laut dan di antara yang ungu dan di antara yang kirmizi warnanya dan di antara bisus itu, menjadi suatu tenunan yang amat kepandaian. Maka diperbuatkannya padanya tampal bahu yang tersambat, maka olehnya ia itu dipersambatkan pada kedua ujungnya. Maka adapun sandang efod, yang suatu perbuatan kepandaian dan yang berhubung dengan dia, ia itu diperbuat begitu juga dari pada emas dan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka dikerjakannya pula permata unam itu, diikatkannya dengan ikatan emas dan diukirnya seperti ukiran meterai dengan nama-nama segala bani Israel. Lalu dikenakannyalah kepada kedua tampal bahu efod itu menjadi permata peringatan akan bani Israel, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa itu. Maka diperbuatkannya lagi perhiasan dada itu, suatu perbuatan yang amat kepandaian, sama dengan perbuatan efod, dari pada benang emas dan benang yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada bisus yang dipintal. Maka diperbuatkannya empat persegi dan berlapis dua, panjangnya sejengkal, lebarnyapun sejengkal, berlapis dua adanya. Maka dipertatahkannya dengan permata empat jajar, sejajar dari pada sebiji permata akik dan sebiji permata zabarjad dan sebiji permata yakut, ia itulah jajar yang pertama. Maka jajar yang kedua itu dari pada sebiji permata zamrud dan sebiji permata nilam dan sebiji permata intan. Dan jajar yang ketiga itu dari pada sebiji permata pusparagam dan sebiji permata syabu dan sebiji permata martis. Dan jajar yang keempat itu dari pada sebiji permata firuzah dan sebiji permata unam dan sebiji permata yasyib, berikatkan emas dalam pertatahannya. Maka banyak permata itu sama dengan segala nama bani Israel, yaitu dua belas banyaknya, nama masing-masing diukir dalamnya dengan ukiran meterai, setuju dengan kedua belas suku bangsa itu. Maka diperbuatkannya lagi pada perhiasan dada itu rantai kecil dari pada emas semata-mata suci, bercengkeling, perbuatan dawai emas berkerawang. Dan diperbuatkannya dua kundam emas dan dua bentuk cincin emas, maka kedua cincin itu dibubuhnya pada kedua ujung perhiasan dada itu. Lalu dikenakannyalah kedua rantai kecil dari pada dawai emas itu kepada kedua bentuk cincin, yang diujung perhiasan dada itu. Tetapi ujung kedua utas rantai kecil yang dari pada dawai itu dikenakannya kepada kedua kundam itu, sehingga sampailah ia itu kepada kedua tampal bahu efod betul di hadapan. Maka diperbuatkannya lagi dua bentuk cincin dari pada emas yang dikenakannya kepada kedua ujung perhiasan dada, yaitu pada tepinya yang arah ke sebelah dalam, ke efod itu. Dan diperbuatkannya dua bentuk cincin pula yang dikenakannya kepada kedua tampal bahu efod itu di sebelah bawahnya arah ke hadapan pada tempat persambungannya, di atas sandang efod yang perbuatan kepandaian. Maka ditambatkannya cincin perhiasan dada itu pada cincin efod dengan suatu tali dari pada benang biru laut di atas sandang efod perbuatan kepandaian, maka perhiasan dada itu tiada diceraikan dari pada efod, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatnya lagi baju selimut efod dari pada tenunan, yang sama sekali biru laut warnanya. Maka potongan leher baju itu adalah pada sama tengahnya seperti potongan leher baju zirha, maka potongan leher itu bernia keliling, supaya jangan ia itu koyak. Maka pada kelim baju selimut itu diperbuatkannya beberapa buah delima dari pada benang yang terpintal dan yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya. Dan diperbuatnya lagi beberapa giring-giring dari pada emas semata-mata suci, lalu dibubuhnya segala giring-giring itu di tengah-tengah segala delima pada kelim jubah itu keliling di tengah-tengah segala buah delima; yaitu berselang-selang, sebiji giring lalu sebuah delima, dan lagi sebiji giring lalu sebuah delima pada klim jubah itu keliling, yang dipakai dalam pekerjaan, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatnya pula baju dalam, tenunan dari pada bisus, akan Harun dan anak-anaknya laki-laki; dan lagi kulah dari pada bisus dan destarpun dari pada bisus dan serual dan kain rami dari pada bisus yang dipintal; dan ikat pinggang dari pada bisus yang dipintal dan yang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya, yang bersuji, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatkannya pula jamang makota kesucian dari pada emas semata-mata suci, lalu diukirnya dengan ukiran meterai suratan ini: Kesucian Tuhan. Maka dikenakannyalah padanya suatu tali dari pada benang yang biru laut warnanya akan diikatkan dia dengan kulah itu pada sebelah hadapannya, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka demikian disampaikannyalah segala pekerjaan memperbuat kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan itu, maka ia itu diperbuatkan oleh bani Israel setuju dengan segala perkara firman Tuhan yang kepada Musa, demikianlah diperbuatnya. Lalu dibawanya akan kemah sembahyang itu kepada Musa, yaitu akan kemah serta dengan segala perkakasnya dan kait-kaitnya dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya dan segala kakinya; dan lagi akan tudung yang dari pada kulit domba jantan celupan merah dan akan tudung yang dari pada kulit gajah mina dan kain tirai dinding itu, dan akan tabut assyahadat serta dengan kayu pengusungnya dan tutupan gafirat itu, dan akan meja itu serta dengan segala perkakasnya dan segala roti tunjukan itu, dan akan kaki pelita dari pada emas semata-mata suci serta dengan segala pelitanya lengkap akan disediakan dan segala perkakasnya dan minyak akan pelita itu, dan akan tempat persembahan dari pada emas dan akan minyak bau-bauan dan akan dupa dari pada rempah-rempah yang harum baunya dan akan tudung pintu kemah itu, dan akan mezbah tembaga serta dengan lantai tembaga yang ada padanya dan akan kayu pengusungnya dan segala perkakasnya dan akan kolam itu serta dengan kakinya, dan akan segala layar pagar halaman itu serta dengan segala tiangnya dan kakinya dan akan tudung pintu halaman dan akan segala talinya dan pasaknya dan akan segala perkakas yang terpakai kepada pekerjaan dalam kemah sembahyang, yaitu dalam kemah perhimpunan itu, dan akan segala pakaian jawatan bagi pekerjaan dalam tempat yang suci itu, yaitu segala pakaian yang suci bagi Harun, yang imam, dan segala pakaian anak-anaknya laki-laki akan mengerjakan imamat itu. Maka ia itu setuju dengan segala firman Tuhan kepada Musa, demikianlah segala pekerjaan itu telah diperbuat oleh bani Israel. Maka diperiksalah oleh Musa akan segala pekerjaan itu, bahwa sesungguhnya telah diperbuat oleh mereka itu akan dia setuju dengan segala firman Tuhan, demikianlah sudah diperbuatnya. Maka Musapun memberkati mereka itu. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Pada bulan yang pertama, yaitu pada sehari bulan itu, hendaklah engkau mendirikan kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan. Maka di dalamnya hendaklah engkau menaruhkan tabut assyahadat itu, lalu tudungilah tabut itu dengan tirai dinding. Dan meja itupun hendaklah kaubawa ke dalamnya dan letakkanlah di atasnya barang yang patut kauletakkan, dan hendaklah engkau membawa kaki pelita itupun ke dalamnya, lalu pasanglah segala pelitanya. Maka hendaklah engkau menaruhkan meja emas akan persembahan dupa itu di hadapan tabut assyahadat, lalu gantungkanlah tudung pintu kemah sembahyang itu. Maka mezbah akan korban bakaran itu hendaklah kautaruh di hadapan pintu kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan. Maka kolam itu hendaklah kautaruh di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu bubuhlah air di dalamnya. Kemudian dari pada itu hendaklah engkau mendirikan halaman itu kelilingnya dan menggantungkan tudungnya pada pintu halaman itu. Lalu hendaklah engkau mengambil minyak bau-bauan itu, bubuhlah dari padanya kepada kemah sembahyang dan kepada segala barang-barang yang di dalamnya dan sucikanlah dia serta dengan segala perkakasnya, supaya ia itu suatu kesucian adanya. Dan lagi hendaklah engkau membubuh minyak bau-bauan itu pada mezbah akan korban bakaran serta dengan segala perkakasnya, dan sucikanlah mezbah itu, supaya mezbah itu menjadi kesucian dari pada segala kesucian. Lalu bubuhlah minyak bau-bauan itu pada kolam serta dengan kakinya dan sucikanlah dia. Dan suruhlah olehmu akan Harun dan akan anak-anaknya laki-laki datang hampir kepada kemah perhimpunan, lalu basuhkanlah mereka itu dengan air. Dan hendaklah engkau mengenakan pakaian yang suci itu kepada Harun, dan siramilah dia dengan minyak bau-bauan, dan sucikanlah dia, supaya ia mengerjakan imamat bagi-Ku. Dan lagi suruhlah olehmu akan anak-anaknyapun datang hampir, lalu kenakanlah kepadanya pakaian dalam itu. Dan siramilah mereka itupun dengan minyak bau-bauan, seperti telah kausirami bapanya, supaya mereka itupun mengerjakan imamat bagi-Ku, maka akan jadi kelak bahwa penyiraman itu menjadi baginya suatu imamat yang kekal, turun-temurun. Hata, maka diperbuatlah oleh Musa akan segala perkara itu setuju dengan firman Tuhan, demikianlah diperbuatnya. Bahwa sesungguhnya pada bulan yang pertama, tahun yang kedua, pada sehari bulan itu didirikan oranglah akan kemah sembahyang itu. Maka didirikan Musa akan kemah sembahyang itu, dibubuhnya alas kakinya dan didirikannya segala jenangnya dan dibubuhnya segala kayu palangnya dan didirikannya segala tiangnya. Maka dibentangkannyalah kemah itu di atas kemah sembahyang dan diletakkannya tudung kemah itu di atasnya, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diambilnya akan syahadat itu, diletakkannya dalam tabut dan dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan dibubuhnya tutupan gafirat di atas tabut itu. Maka tabut itupun dibawanya masuk ke dalam kemah sembahyang, lalu digantungkannyalah tirai dinding itu, ditudunginya tabut assyahadat, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah akan meja itu dalam kemah perhimpunan pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke utara, di luar tirai dinding. Lalu diletakkannya roti di atasnya dengan sepertinya, di hadapan hadirat Tuhan, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnya lagi akan kaki pelita itu di dalam kemah perhimpunan, bertentangan dengan meja itu pada sebelah kemah sembahyang yang arah ke selatan. Maka dipasangnyalah segala pelita itu di hadapan hadirat Tuhan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah akan mezbah emas itu di dalam kemah perhimpunan di hadapan tirai dinding. Maka di atasnya dibakarnya dupa dari pada rempah-rempah yang harum itu, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka digantungkannya lagi tudung pintu kemah sembahyang itu. Maka mezbah akan korban bakaran itu ditaruhnya di hadapan pintu kemah sembahyang, yaitu kemah perhimpunan, lalu dibakarnya korban bakaran di atasnya dan persembahan makanan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka ditaruhnyalah lagi kolam itu di antara kemah perhimpunan dengan mezbah, lalu dibubuhnya air di dalamnya akan pembasuh. Maka dengan air dari dalamnya dibasuhkan Musa dan Harun dan anak-anaknya laki-laki akan tangannya dan kakinya. Apabila mereka itu masuk ke dalam kemah perhimpunan dan apabila mereka itu menghampiri mezbah, maka dibasuhkannyalah dirinya, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka didirikannya pula akan halaman itu keliling kemah sembahyang dan mezbah, lalu digantungkannya tudung pintu halaman itu. Demikianlah disampaikan Musa segala pekerjaan itu. Lalu turunlah awan itu mengelubungi kemah perhimpunan dan kemuliaan Tuhanpun datang memenuhi segenap kemah sembahyang, sehingga Musapun tiada dapat masuk ke dalam kemah perhimpunan itu, sebab awan itu tinggal di atasnya dan kemuliaan Tuhan memenuhi kemah sembahyang itu. Maka apabila awan itu diangkat dari atas kemah sembahyang, maka berangkatlah segala bani Israel kepada segala perjalanannya; tetapi selama awan itu tiada berangkat, maka mereka itupun tiada berangkat dari sana sampai kepada hari awan itu diangkat pula. Karena awan Tuhan itu adalah di atas kemah sembahyang pada siang hari, dan api adalah di atasnya pada malam, di hadapan mata segala bani Israel dalam segala perjalanannya. Sebermula, maka dipanggil Tuhan akan Musa, lalu berfirmanlah Tuhan kepadanya dari dalam kemah perhimpunan, firman-Nya: Sampaikanlah kepada bani Israel perkataan ini: Jikalau barang seorang dari pada kamu hendak mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dari pada segala binatangnya, maka patutlah dipersembahkannya dari pada lembu atau kambingnya. Jikalau persembahannya itu suatu korban bakaran dari pada lembunya, maka hendaklah dipersembahkannya seekor jantan yang tiada celanya dan hendaklah dibawanya akan dia sampai kepada pintu kemah perhimpunan, supaya ia itu mengadakan baginya gafirat di hadapan hadirat Tuhan. Maka hendaklah ditumpangkannya tangannya kepada kepala korban bakaran itu, supaya ia itu mengadakan keridlaan baginya akan beroleh ampun. Kemudian hendaklah disembelihkannya lembu muda itu di hadapan hadirat Tuhan; hendaklah anak-anak Harun, yang imam itu, mempersembahkan darahnya serta memercikkan dia keliling kepada mezbah, yang di hadapan pintu kemah perhimpunan. Lalu hendaklah dikulitinya korban bakaran itu dan dipotongnya berpenggal-penggal. Maka oleh anak-anak Harun, yang imam itu, hendaklah dibubuh api di atas mezbah, lalu diletakkan kayu di atas api itu. Dan lagi hendaklah segala penggalnya dan kepalanya dan lemaknya diatur oleh anak-anak Harun, yang imam itu, di atas kayu yang dalam api di atas mezbah itu. Tetapi isi perutnya dan pahanya hendaklah dicuci dengan air, maka sekalian itu hendaklah dibakar oleh imam itu di atas mezbah akan korban bakaran, akan korban api, yaitu suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka jikalau persembahannya dari pada binatang yang kecil, seperti domba atau kambing akan korban bakaran, maka hendaklah dipersembahkannya seekor jantan yang tiada celanya. Dan hendaklah disembelihkannya pada sisi mezbah yang arah ke utara di hadapan hadirat Tuhan, maka oleh anak-anak Harun, yang imam, akan dipercikkan darahnya kepada mezbah berkeliling. Lalu hendaklah dipotongnya berpenggal-penggal serta dengan kepalanya dan lemaknya, maka ia itu akan diatur oleh imam di atas kayu yang dalam api di atas mezbah. Tetapi isi perutnya dan pahanya hendaklah dicuci dengan air, maka sekalian itu akan dipersembahkan dan dibakar oleh imam di atas mezbah akan korban bakaran dan korban api, yaitu suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka jikalau persembahannya kepada Tuhan suatu korban bakaran dari pada burung, maka hendaklah dipersembahkannya korban itu dari pada burung tekukur atau dari pada anak merpati. Maka imam akan membawa dia kepada mezbah dan memulaskan kepalanya, lalu membakar dia di atas mezbah dan darahnya hendak diperah kepada dinding mezbah. Maka temboloknya dan bulunya hendak dilalukannya, dibuang pada sebelah timur mezbah di tempat abu itu. Lalu hendaklah dibelahkannya burung itu pada tempat sayapnya, tetapi jangan diceraikan, maka imam akan membakar dia di atas mezbah, di atas kayu yang dalam api itu akan korban bakaran, akan korban api, yaitu suatu bau yang harum bagi Tuhan adanya. Maka jikalau barang seorang mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan makanan, maka persembahan itu hendaklah dari pada tepung halus, disirami olehnya dengan minyak dan disertakan kemenyan. Maka hendaklah dibawanya kepada anak-anak Harun, yang imam, dan ia akan mengambil dari padanya segenggam penuh-penuh, yaitu dari pada tepungnya dan dari pada minyaknya serta dengan segala kemenyan itu, maka imam itu akan membakar bahagian persembahan itu di atas mezbah akan persembahan api, yaitu suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka barang yang tinggal dari pada persembahan makanan itu menjadi bahagian Harun dan anak-anaknya, ia itulah kesucian segala kesucian dari pada segala persembahan api kepada Tuhan. Maka jikalau kamu hendak mempersembahkan suatu persembahan makanan yang dibakar dalam dapur, maka hendaklah ia itu apam fatir dari pada tepung halus diramas dengan minyak atau adonan fatir yang tersapu dengan minyak. Maka jikalau persembahanmu suatu persembahan makanan yang direndang dalam belanga, maka hendaklah ia itu dari pada tepung halus yang tiada beragi dan diramas dengan minyak. Lalu pecahkanlah dia, siramlah dia dengan minyak, demikianlah ia itu menjadi persembahan makanan. Maka jikalau persembahanmu suatu persembahan makanan yang dipanggang pada kursang, maka hendaklah ia itu diperbuat dari pada tepung halus dan minyak. Maka persembahan makanan yang disediakan demikian hendaklah kaupersembahkan kepada Tuhan; maka ia itu akan dihampirkan oranglah kepada imam, yang akan membawa dia kepada mezbah. Maka dari pada persembahan makanan itu akan diambil oleh imam bahagian yang patut dipersembahkan, lalu hendaklah dibakarnya di atas mezbah, maka ia itu suatu persembahan api, suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka barang yang tinggal dari pada persembahan makanan itu akan menjadi bahagian Harun dan anak-anaknya, ia itulah kesucian segala kesucian dari pada segala persembahan api bagi Tuhan. Janganlah barang suatu persembahan makanan yang kamu persembahkan kepada Tuhan itu diperbuat berkhamir, karena baik khamir baik air madu, janganlah kamu bakar dia akan persembahan api kepada Tuhan. Boleh juga kamu mempersembahkan dia bagi persembahan hasil yang sulung kepada Tuhan, tetapi tiada boleh ia itu dibakar di atas mezbah bagi bau yang harum. Maka segala persembahan makanan yang kamu persembahkan itu hendaklah kamu garami dengan garam, sekali-kali jangan kamu tinggalkan dari pada persembahan makananmu akan garam perjanjian Allahmu, maka serta dengan segala persembahanmu tak akan jangan kamu mempersembahkan garampun. Maka jikalau kamu mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan makanan dari pada buah bungaran, maka hendaklah ia itu mayang gandum yang baharu dan terpanggang di api, bijinya ditumbuk halus-halus; demikian hendaklah kamu mempersembahkan persembahan makanan dari pada buah bungaranmu. Maka hendaklah kamu membubuh lagi minyak dan taruhlah pula kemenyan di atasnya, demikianlah ia itu menjadi suatu persembahan makanan. Maka bahagian persembahan dari pada gandum yang ditumbuk dan dari pada minyak serta dengan segala kemenyan itu akan dibakar oleh imam bagi persembahan api kepada Tuhan. Arakian, maka jikalau persembahannya suatu korban syukur dan jikalau dipersembahkannya dari pada segala lembu, maka hendaklah ia itu seekor jantan atau seekor betina; maka janganlah ia itu ada celanya apabila dipersembahkannya itu di hadapan hadirat Tuhan. Maka hendaklah ia menumpangkan tangannya kepada kepala persembahannya, lalu menyembelihkan dia di hadapan pintu kemah perhimpunan, maka darahnya hendaklah dipercikkan oleh anak-anak Harun, yang imam, kepada mezbah keliling. Lalu hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan dari pada korban syukur itu bahagian yang patut dimakan api, yaitu lemak yang menudung isi perut dan segala lemak yang pada isi perut itu. Dan lagi kedua buah punggung dan segala lemak yang ada padanya dan yang pada lambungnya dan jala-jala yang menudung hampedas serta dengan buah punggung itu akan diambil olehnya. Maka sekalian itu akan dibakar oleh anak-anak Harun di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran yang ada di atas kayu dalam api itu, akan persembahan api, suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka jikalau persembahannya dari pada binatang yang kecil akan korban syukur kepada Tuhan, baik jantan baik betina, janganlah bercela barang yang dipersembahkan olehnya. Maka jikalau anak domba yang dipersembahkannya akan korban, maka hendaklah ia itu dibawanya ke hadapan hadirat Tuhan. Dan hendaklah ditumpangkannya tangannya kepada kepala korban itu dan disembelihkannya di hadapan pintu kemah perhimpunan dan darahnya akan dipercikkan oleh anak-anak Harun kepada mezbah itu keliling. Maka dari pada korban syukur itu ia akan mempersembahkan kepada Tuhan bahagian yang patut dibakar, yaitu lemaknya dan ekornya sama sekali, yang patut dipotongnya dekat dengan tulang belakang, dan lemak yang menudung isi perutnya dan segala lemak yang ada pada isi perut itu; dan kedua buah punggungnya, dan lemak yang ada padanya, yang ada pada lambung itu, dan jala-jala yang menudung hampedas akan diambil olehnya serta dengan buah punggung itu. Maka sekalian itu hendaklah dibakar oleh imam di atas mezbah akan makanan korban api bagi Tuhan. Maka jikalau persembahannya seekor kambing betina hendaklah dipersembahkannya di hadapan hadirat Tuhan, dan hendaklah ditumpangkannya tangannya kepada kepalanya dan disembelihkannya di hadapan kemah perhimpunan, dan darahnya akan dipercikkan oleh anak-anak Harun kepada mezbah itu keliling. Maka dari pada persembahannya ia akan mempersembahkan kepada Tuhan bahagian yang patut dibakar, yaitu lemak yang menudung isi perutnya dan segala lemak yang ada pada isi perut itu. Dan kedua buah punggungnya dan lemak yang ada padanya, yang ada pada lambung itu dan jala-jala yang menudung hampedas akan diambil olehnya serta dengan buah punggung itu. Maka sekalian itu hendaklah dibakar oleh imam di atas mezbah akan makanan korban api, akan suatu bau yang harum; bahwa segala lemak akan menjadi Tuhan punya. Maka inilah suatu hukum yang kekal di antara kamu turun-temurun pada segala tempat kejadianmu; baik lemak baik darah, janganlah kamu makan dia. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Sampaikanlah kepada bani Israel perkataan ini: Jikalau barang seorang sudah berdosa, sebab ia sesat dari pada barang suatu hukum Tuhan dan telah dibuatnya barang suatu yang tiada boleh dibuat sekali-kali; jikalau imam yang telah disirami dengan minyak itu sudah berdosa, sehingga didatangkannya salah atas segala umat itu, maka hendaklah dipersembahkannya karena dosanya, yang telah dibuatnya itu, seekor lembu muda, seekor anak lembu yang tiada celanya, akan korban karena dosa kepada Tuhan. Maka lembu muda itu hendaklah dibawanya ke pintu kemah perhimpunan, ke hadapan hadirat Tuhan, dan hendaklah ia menumpangkan tangannya kepada kepala lembu muda itu, lalu hendaklah ia menyembelihkan lembu muda itu di hadapan hadirat Tuhan. Maka imam yang disirami dengan minyak itu akan mengambil dari pada darah lembu muda itu dan membawa dia ke dalam kemah perhimpunan. Maka imam itu akan mencelupkan jarinya ke dalam darah itu dan memercikkan tujuh kali dari pada darah itu di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan tirai dinding tempat suci itu. Maka hendaklah imam itu membubuh dari pada darah itu kepada tanduk meja bakar dupa yang dari pada rempah-rempah harum, di hadapan hadirat Tuhan dalam kemah perhimpunan, kemudian hendaklah dicurahkannya segala darah lembu muda itu pada kaki mezbah korban bakaran, yang di hadapan pintu kemah perhimpunan. Maka segala lemak yang pada lembu muda korban karena dosa itu akan diambilnya dari padanya, yaitu lemak yang menudungi isi perut dan segala lemak yang ada pada isi perut itu. Dan lagi kedua buah punggung serta dengan lemak yang ada padanya, yang pada lambung itu, dan jala-jala yang menudung hampedas itu akan diambilnya serta dengan buah punggung itu; seperti ia itu diambil juga dari pada lembu korban syukur, maka sekalian itu akan dibakar oleh imam di atas mezbah korban bakaran itu. Tetapi adapun kulit lembu muda itu dan segala dagingnya serta dengan kepalanya dan pahanya dan isi perutnya dan tahinya. Segenap lembu muda itu akan dibawa olehnya keluar dari pada tempat tentara kepada suatu tempat yang suci, ke tempat orang membuang abu, maka hendaklah dibakarnya habis akan dia dengan api di atas kayu, maka di tempat orang membuang abu hendaklah dibakar habis akan dia. Maka jikalau segenap sidang bani Israel telah berdosa sebab sesat, sehingga perkara itu terlindung dari pada mata segenap sidang itu, dan telah dibuatnya barang sesuatu yang ada melawan firman Tuhan, yang tak boleh dibuatnya dan dengan demikian mereka itu telah bersalah, maka dosa yang telah dibuatnya itu menjadi ketahuan kepada mereka itu, maka hendaklah segenap sidang itu mempersembahkan seekor lembu muda, yaitu seekor anak lembu akan korban karena dosa, serta membawa dia ke hadapan kemah perhimpunan. Maka oleh segala tua-tua sidang itu hendaklah ditumpangkan tangannya pada kepala lembu muda itu di hadapan hadirat Tuhan, dan disembelihkannya lembu muda itu di hadapan hadirat Tuhan. Lalu imam yang disiram dengan minyak itu akan membawa dari pada darah lembu muda itu ke dalam kemah perhimpunan. Dan imam itu akan mencelupkan jarinya ke dalam darah itu dan memercikkan dia tujuh kali kepada tirai dinding di hadapan hadirat Tuhan. Maka dari pada darah itupun hendaklah dibubuhnya kepada segala tanduk mezbah, yang di hadapan hadirat Tuhan dalam kemah perhimpunan, lalu hendaklah dicurahkannya segala darah itu kepada kaki mezbah korban bakaran, yang di hadapan pintu kemah perhimpunan. Dan hendaklah diambilnya dari padanya segala lemaknya, dibakarnya di atas mezbah. Maka hendaklah dibuatnya akan lembu muda inipun seperti yang telah dibuatnya akan lembu muda korban karena dosa itu, demikianlah hendak dibuatnya akan dia, maka oleh imam akan diadakan gafirat bagi mereka itu, lalu ia itupun akan diampuni kepada mereka itu. Kemudian hendaklah dibawanya akan lembu muda itu ke luar dari pada tempat orang banyak, dibakarnya habis akan dia seperti dibakarnya habis akan lembu muda yang dahulu itu: maka inilah suatu korban karena dosa orang banyak adanya. Maka jikalau seorang penghulu telah berdosa sebab sesat dan telah berbuat barang sesuatu yang melawan firman Tuhan, Allahnya, yang tiada boleh dibuatnya, sehingga bersalahlah ia; maka jikalau dosanya, yang telah dibuatnya itu, menjadi ketahuan kepadanya, maka hendaklah dibawanya seekor kambing jantan yang tiada celanya akan persembahan korbannya. Dan hendaklah ditumpangkannya tangannya pada kepala kambing jantan itu, lalu disembelihkannya pada tempat penyembelihan korban bakaran di hadapan hadirat Tuhan, ia itulah korban karena dosanya. Maka oleh imam akan diambil dengan jarinya dari pada darah korban karena dosa itu, dibubuhnya pada segala tanduk mezbah korban bakaran, lalu dicurahkannya segala darah itu pada kaki mezbah korban bakaran. Maka segala lemaknya hendaklah dibakarnya di atas mezbah seperti lemak korban syukur itu; demikianlah imam itu akan mengadakan gafirat baginya dan dosanyapun akan diampuni kepadanya. Maka jikalau barang seorang dari pada segala anak bumi itu telah berdosa sebab sesat dan telah berbuat barang sesuatu yang melawan segala firman Tuhan, yang tiada boleh dibuatnya, sehingga ia bersalah, maka dosa yang telah dibuatnya itu menjadi ketahuan kepadanya, maka hendaklah dipersembahkannya seekor kambing yang tiada celanya, seekor kambing betina yang muda, akan korban karena dosa yang telah dibuatnya. Maka hendaklah ditumpangkannya tangannya pada kepala korban karena dosa itu, dan korban karena dosa itu akan disembelih oranglah pada tempat korban bakaran. Lalu hendaklah diambil oleh imam dengan jarinya dari pada darah itu, dibubuhnya pada segala tanduk mezbah korban bakaran, setelah itu hendaklah segala darah itu dicurahkannya pada kaki mezbah itu. Maka segala lemaknya hendaklah diambilnya dari padanya seperti diambil akan lemak korban syukurpun, dan hendaklah ia itu dibakar oleh imam di atas mezbah akan suatu bau yang harum bagi Tuhan; maka imam itupun akan mengadakan gafirat baginya dan dosanyapun akan diampuni kepadanya. Maka jikalau dipersembahkannya seekor anak domba akan korban karena dosanya, hendaklah dipersembahkannya seekor betina yang tiada celanya. Maka hendaklah ditumpangkannya tangannya pada kepala korban karena dosa itu dan disembelihkannya akan korban karena dosa pada tempat penyembelihan korban bakaran itu. Kemudian hendaklah diambil oleh imam dengan jarinya dari pada darah korban karena dosa itu, dibubuhnya pada segala tanduk mezbah korban bakaran; setelah itu hendaklah segala darah itu dicurahkannya pada kaki mezbah. Maka segala lemak hendaklah diambilnya dari padanya, seperti diambil akan lemak dari pada anak domba korban syukur itu, lalu ia itu dibakar oleh imam di atas mezbah, di atas korban api bagi Tuhan, maka imam itupun akan mengadakan gafirat baginya dan dosa yang telah dibuatnya akan diampuni kepadanya. Bermula, maka jikalau barang seorang sudah berdosa, didengarnya bunyi sumpah apabila ia menghadap menjadi saksi akan perkara yang telah dilihatnya atau yang diketahuinya, maka tiada diberinya tahu, sehingga ditanggungnya kesalahannya; atau jikalau barang seorang sudah kena barang yang najis, baik bangkai binatang liar yang haram baik bangkai binatang jinak yang haram baik bangkai binatang melata yang haram, dan tiada diketahuinya akan dirinya najis, maka demikianlah ia telah bersalah; atau jikalau ia telah menjamah seorang yang ada barang najisnya, yang dapat menajiskan orang lainpun, maka ia itu terlindung dari padanya, tetapi kemudian menjadi ketahuan kepadanya akan dirinya telah bersalah; atau jikalau barang seorang sudah bersumpah dan telah ia membuka mulutnya dengan terlanjur, baik akan berbuat sesuatu yang jahat baik akan berbuat sesuatu yang baik, dalam dua-dua perkara itu, jikalau orang sudah bersumpah dengan tiada teringat lagi akan dia, maka ia itu terlindung dari padanya, kemudian diketahuinya akan dirinya bersalah; maka jikalau barang seorang telah bersalah dengan peri yang demikian itu, hendaklah ia mengaku dosa yang telah dibuatnya; maka karena dosa yang telah dibuatnya itu hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan seekor betina dari pada binatang kecil, yaitu seekor anak domba atau seekor anak kambing akan korban karena dosa yang telah dibuatnya; maka demikianlah diadakan oleh imam gafirat baginya karena dosanya. Tetapi jikalau tangannya tiada sampai kuat akan membelanjakan seekor binatang kecil, maka hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati akan korban karena dosa yang telah dibuatnya, yaitu seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran. Maka hendaklah dibawanya akan dia kepada imam, yang akan mengorbankan dahulu yang telah ditentukan bagi korban karena dosa, dipulaskannya kepalanya dekat dengan lehernya, tetapi jangan diceraikannya dari padanya. Maka dari pada darah korban karena dosa ini hendaklah dipercikkannya kepada dinding mezbah, dan darah yang lagi tinggal itu hendaklah diperah pada kaki mezbah, ia inilah korban karena dosa adanya. Maka dari pada yang lain itu hendaklah diperbuatnya korban bakaran seperti patut; maka demikianlah diadakan oleh imam gafirat baginya, dan dosa yang telah dibuatnya itu akan diampuni kepadanya. Maka jikalau tangannya tiada sampai kuat akan membelanjakan dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati, maka hendaklah dipersembahkan oleh orang yang telah berbuat dosa itu akan sepersepuluhan seefa tepung halus akan persembahan karena dosanya, maka janganlah ia itu disiraminya dengan minyak atau dibubuhnya kemenyan, sebab persembahan karena dosa adanya. Maka hendaklah dibawanya kepada imam, lalu diambil imam dari padanya seberapa banyak dapat digenggam akan bahagian persembahan, dan dibakarnya di atas mezbah, di atas korban api bagi Tuhan: ia itulah persembahan karena dosa adanya. Maka demikianlah diadakan imam gafirat baginya akan dosa yang telah dibuatnya atas peri yang tersebut itu, dan dosa itupun akan diampuni kepadanya, maka yang lebih itulah bahagian imam seperti dari pada persembahan makananpun. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Jikalau barang seorang telah mengurangkan dari pada barang yang patut akan perkara yang suci bagi Tuhan dan telah ia berdosa sebab sesat, maka hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan seekor domba jantan yang tiada celanya dari pada kambing dombanya akan korban karena salahnya, sebanyak syikal perak yang setuju dengan nilaianmu, dan yang sama beratnya dengan syikal tempat suci itu, akan persembahan karena salahnya. Maka barang yang dikurangkannya dengan dosanya dari pada perkara yang suci itu hendaklah dipulangkannya dan dipertambahkannya lagi dengan seperlimanya dan dibawanya kepada imam, maka oleh imam itupun akan diadakan gafirat baginya dengan domba jantan itu dikorbankan karena dosanya, lalu ia itu akan diampuni kepadanya. Maka jikalau barang seorang telah berdosa dan telah berbuat sesuatu melawan firman Tuhan, yang tiada boleh dibuatnya, jikalau tiada diketahuinya sekalipun akan dirinya bersalah dan ada menanggung kesalahannya, maka hendaklah dibawanya kepada imam akan seekor domba jantan yang tiada celanya dari pada segala kambing dombanya, setuju dengan nilaianmu, akan korban karena salahnya, maka oleh imam itu akan diadakan gafirat baginya atas kesesatannya, yang telah ia sesat, sebab tiada diketahuinya, lalu ia itu akan diampuni kepadanya. Maka demikianlah peri korban karena salah barang seorang yang telah bersalah kepada Tuhan. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Jikalau barang seorang sudah berbuat dosa dan telah melawan Tuhan dengan melangkahkan perintah-Nya, sebab bersangkallah ia kepada samanya manusia akan barang petaruh, atau barang yang diserahkan kepada tangannya, atau akan barang rampasan, atau akan barang yang diambilnya dengan gagah dari pada samanya manusia; atau telah didapatnya barang yang hilang, lalu ia bersangkal serta dengan bersumpah dusta, atau barang dosa apapun baik yang perinya demikian, yang dibuat orang itu; bahwa sesungguhnya jikalau ia telah berdosa begitu serta hendak menghapuskan dia dengan suatu korban karena salahnya, maka tak akan jangan dipulangkannya barang yang telah dicurinya atau barang yang telah dirampasnya dengan gagah, atau petaruh yang telah diamanatkan kepadanya akan dipeliharakan, atau barang hilang yang telah didapatnya; atau barang apapun baik, yang telah ia bersumpah akan halnya dengan dusta, maka hendaklah diberinya sepenuh-penuh harganya akan gantinya dan dipertambahkannya lagi dengan seperlimanya, maka hendaklah dipulangkannya kepada orang yang empunya, yaitu pada hari dipersembahkannya korban karena salahnya. Maka hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan seekor domba jantan yang tiada celanya, dari pada kambing dombanya, akan korban karena salahnya, setuju dengan nilaianmu, dan dibawa kepada imam akan dikorbankan karena salahnya. Maka oleh imam akan diadakan gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan, dan ia itu akan diampuni kepadanya; barang apapun baik dari pada segala perkara yang dibuatnya akan menjadikan dirinya bersalah demikian. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada Harun dan kepada anak-anaknya demikian: Inilah syarat korban bakaran maka hendaklah korban bakaran itu tinggal di atas mezbah akan dibakar semalam-malaman sampai pagi hari, dan api di atas mezbah itupun hendaklah dipeliharakan. Maka imam itu akan memakai baju kain rami dan serual kain rami, lalu mengangkat segala abu korban bakaran, yaitu setelah sudah dimakan habis oleh api di atas mezbah akan dia, dan hendaklah ditaruhnya akan abu itu pada sisi mezbah. Kemudian hendaklah ditanggalkannya pakaiannya dan memakai pakaian yang lain, lalu abu itupun dibawanya ke luar tempat tentara kepada suatu tempat yang suci. Maka demikianlah api di atas mezbah itu dipeliharakan selalu, supaya jangan ia itu padam; maka pada sebilang pagi imam itu akan membakar kayu di atasnya dan meletakkan korban bakaran di atas kayu itu dan membakar segala lemak korban syukur di atasnya. Maka di atas mezbah itu hendaklah dipeliharakan selalu suatu api yang kekal, janganlah ia itu dipadamkan. Maka inilah syarat persembahan makanan: Ia itu akan dipersembahkan oleh anak-anak Harun di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan mezbah. Maka dari padanya akan diambilnya, yaitu dari pada tepung persembahan makanan dan dari pada minyaknya seberapa banyak yang dapat digenggamnya, dan lagi segala kemenyan yang di atas persembahan makanan itu, maka sekalian itu hendaklah dibakarnya di atas mezbah akan suatu bau yang harum, akan suatu bahagian persembahan kepada Tuhan. Maka lebihnya akan dimakan oleh Harun dan oleh anak-anaknya, yaitu dimakan fatir pada tempat yang suci, pada halaman kemah perhimpunan hendaklah mereka itu makan dia. Maka ia itu tiada boleh dibakar berkhamir, dan ia itulah bahagian mereka itu, yang telah Kukaruniakan kepadanya dari pada segala persembahan kepada-Ku yang dimakan api; maka ia itulah kesucian segala kesucian, sama seperti korban karena dosa dan korban karena salah itu. Maka segala orang laki-laki di antara anak-anak Harun itu boleh makan dia, maka inilah suatu hukum yang kekal bagi kamu turun-temurun; adapun persembahan api ini yang kepada Tuhan; barangsiapa yang menjamah akan dia, patutlah ia suci adanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Maka inilah persembahan Harun dan anak-anaknya yang patut dipersembahkannya kepada Tuhan pada hari mereka itu disirami minyak; yaitu sepersepuluhan seefa tepung halus akan persembahan makanan pada sediakala, separuhnya pada pagi hari dan separuhnya pada petang hari. Maka ia itu akan disediakan dengan minyak dalam belanga dan hendaklah kamu membawa akan dia terendang dan dipecahkan berkeping-keping, demikianlah dipersembahkan persembahan makanan itu akan suatu bau yang harum kepada Tuhan. Maka ia itu akan disediakan oleh imam yang disirami dengan minyak di antara anak-anaknya laki-laki, yang menggantikan dia kemudian dari padanya, maka inilah suatu hukum yang kekal selama-lamanya, bahwa ia itu dibakar sama sekali bagi Tuhan. Demikianlah segala persembahan makanan imam itu akan dibakar habis sama sekali; janganlah ia itu dimakan. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada Harun dan kepada anak-anaknya: Inilah syarat korban karena dosa itu: pada tempat penyembelihan korban bakaran itu hendaklah korban karena dosapun disembelihkan, di hadapan hadirat Tuhan, ia itulah kesucian segala kesucian adanya. Maka imam yang mempersembahkan korban karena dosa itu akan makan dia, maka korban itu akan dimakan pada tempat yang suci pada halaman kemah perhimpunan. Barangsiapa yang menjamah dagingnya itu hendaklah suci adanya dan barangsiapa yang tepercik dengan darahnya, pakaian yang tepercik itu hendaklah dibasuh pada tempat yang suci. Maka periuk bekas daging itu direbus hendaklah dipecahkan, tetapi jikalau ia itu direbus dalam periuk tembaga, maka hendaklah ia itu digosok dan dicelup dalam air. Maka segala orang laki-laki di antara segala imam itu akan makan korban itu; ia itulah kesucian segala kesucian. Tetapi adapun segala korban karena dosa, yang darahnya dibawa masuk ke dalam kemah perhimpunan akan mengadakan gafirat itu, ia itu tiada boleh dimakan pada tempat yang suci, melainkan hendaklah ia itu dibakar habis dengan api. Maka inilah syarat korban karena salah, ia itulah kesucian segala kesucian adanya. Pada tempat penyembelihan korban bakaran itu hendaklah disembelihkannya korban karena salahpun, dan darahnya hendaklah dipercikkan keliling kepada mezbah. Maka dari padanya hendaklah dipersembahkan segala lemaknya dan ekornya dan lemak yang menudung isi perutnya; dan kedua buah punggungnya dan lemak yang ada padanya, yang ada pada lambung itu dan jala-jala yang di atas hampedas hendaklah diambilnya serta dengan buah punggung itu. Maka sekalian itulah akan dibakar oleh imam di atas mezbah akan korban yang dimakan api bagi Tuhan, ia itulah korban karena salah. Segala orang laki-laki di antara segala imam boleh makan dia, maka pada tempat yang suci hendaklah ia itu dimakan, bahwa inilah kesucian segala kesucian adanya. Seperti korban karena dosa demikianpun hendaklah korban karena salah itu; dengan sama syaratnya bagi keduanya, maka ia itu menjadi bahagian imam, yang telah mengadakan gafirat olehnya. Maka imam yang mempersembahkan korban bakaran barang seorang, ia itu akan mempunyai kulit korban bakaran yang telah dipersembahkannya. Maka segala persembahan makanan yang dibakar dalam dapur atau dipanggang atau direndang dalam kuali, itupun menjadi bahagian imam yang mempersembahkannya. Demikianpun segala persembahan makanan yang diadon dengan minyak atau yang kering itu menjadi bahagian segala anak-anak Harun yang laki-laki, masing-masing sama banyaknya. Maka inilah syarat persembahan syukur, yang patut dipersembahkan orang kepada Tuhan: Maka jikalau orang mempersembahkan dia bagi persembahan puji-pujian, maka hendaklah serta dengan persembahan puji-pujian itu dipersembahkannya beberapa apam fatir yang disediakan dengan minyak, atau adonan fatir yang disirami dengan minyak, maka apam yang disediakan dengan minyak itu hendaklah dari pada tepung halus yang direndang. Maka serta dengan apam itu hendaklah dipersembahkan orang lagi roti berkhamir bersama-sama dengan persembahan syukur puji-pujian. Maka sekeping dari padanya, yaitu dari pada segenap persembahan itu, hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan akan persembahan tatangan; maka ia itulah menjadi bahagian imam yang telah memercikkan darah korban syukur itu. Maka daging korban syukur puji-pujiannya itu hendaklah dimakan pada hari juga apabila ia itu dipersembahkan bagi korban dan suatupun sisanya jangan tinggal sampai pagi. Tetapi jikalau korban persembahannya suatu korban nazar atau suatu korban ikhtiar, maka hendaklah ia itu dimakan pada hari apabila ia itu dipersembahkannya dan sisanyapun boleh dimakan pada keesokan harinya. Tetapi jikalau ada barang sisa daging korban itu pada hari yang ketiga, maka tak akan jangan ia itu dibakar habis dengan api. Maka jikalau kiranya dimakan dari pada daging korban syukur itu pada hari yang ketiga, maka orang yang telah mempersembahkannya itu tiada diperkenankan dan tiada pula faedahnya baginya, ia itulah barang kejemuan, dan orang yang telah makan dia itu akan menanggung salahnya. Dan lagi daging yang telah kena barang suatu yang haram itupun tiada boleh dimakan, melainkan patutlah ia itu dibakar habis dengan api, tetapi adapun daging yang lain itu, barangsiapa yang suci itu boleh makan dia. Tetapi barangsiapa yang makan dari pada daging korban syukur, yang Tuhan punya, sedang lagi najis adanya, maka orang itu akan ditumpas dari antara bangsanya. Demikianpun barangsiapa yang telah menjamah barang sesuatu yang haram dari pada najis manusia atau binatang besar yang haram atau binatang melata yang haram, lalu ia makan dari pada daging korban syukur, yang Tuhan punya, maka orang itu akan ditumpas dari antara bangsanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada bani Israel ini: Janganlah kamu makan lemak lembu atau domba atau kambing. Maka lemak bangkai binatang atau lemak binatang yang terkoyak-koyak itu boleh juga dipakai akan segala pekerjaan, tetapi sekali-kali jangan kamu makan dia. Karena barangsiapa yang makan lemak barang binatang, yang dari padanya dipersembahkan suatu korban api kepada Tuhan, maka orang yang makan dia itu akan ditumpas dari antara bangsanya. Demikianpun janganlah kamu makan darah dalam segala tempat kedudukanmu, baik darah burung, baik darah binatang yang berkaki empat. Barangsiapa yang makan darah ia itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada bani Israel ini: Barangsiapa yang mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan, hendaklah dipersembahkannya sendiri persembahan korban syukur itu kepada Tuhan. Dengan tangannya sendiri hendaklah dibawanya dari padanya barang yang ditentukan akan korban api bagi Tuhan, yaitu lemaknya serta dengan dadanya hendaklah dibawanya, supaya ia itu ditimang-timang bagi korban timangan di hadapan hadirat Tuhan. Maka imam itu akan membakar lemaknya di atas mezbah, tetapi dadanya menjadi bahagian Harun dan anak-anaknya. Demikianpun hendaklah kamu berikan kepada imam bahunya kanan bagi korban tatangan dari pada segala korban syukurmu. Barangsiapa dari pada segala anak laki-laki Harun, yang mempersembahkan darah korban syukur dan lemaknya, maka bahu kanan itulah menjadi bahagiannya. Karena dada korban timangan dan bahu korban tatangan itu telah Kuambil akan diri-Ku dari pada segala korban syukur bani Israel dan telah Kukaruniakan dia kepada Harun, yang imam, dan kepada anak-anaknya, ia itulah syarat yang kekal pada segala bani Israel. Maka ia inilah bahagian yang suci bagi Harun dan bahagian yang suci bagi anak-anaknya laki-laki dari pada segala korban api Tuhan, ia itu mulai dari pada hari yang disuruhnya mereka itu datang hampir akan mengerjakan imamat bagi Tuhan. Maka demikianlah firman Tuhan pada hari yang disiraminya mereka itu dengan minyak, bahwa ia itu diberikan oleh bani Israel kepada mereka itu, dan inilah suatu syarat yang kekal turun-temurun. Maka inilah hukum korban bakaran, dan persembahan makanan dan korban karena dosa dan korban karena salah dan korban lantikan dan korban syukur, yang dipesan Tuhan kepada Musa di atas bukit Torsina, pada hari yang disuruh-Nya bani Israel mempersembahkan persembahan korbannya kepada Tuhan dalam padang belantara Sinai. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Ambillah olehmu akan Harun dan akan anak-anaknya laki-lakipun sertanya dan akan pakaiannya dan minyak siraman itu dan akan lembu muda korban karena dosa dan kedua domba jantan dan rantang dengan apam fatir itu. Dan kerahkanlah segenap sidang itu berhimpun di hadapan pintu kemah perhimpunan. Maka dibuatlah oleh Musa seperti firman Tuhan kepadanya, lalu sidang itu dikumpulkan di hadapan pintu kemah perhimpunan. Maka kata Musa kepada sidang itu: Adapun perkara yang jadi ini, ia itulah yang disuruh Tuhan perbuat. Maka disuruh Musa akan Harun dan akan anak-anaknyapun datang hampir, lalu dibasuhkannyalah mereka itu dengan air. Maka dikenakannyalah padanya baju dalam itu dan diikatkannya pinggangnya dengan pengikat pinggang, dan dikenakannya padanya baju selimut dan diikatkannya efod di atasnya, disandangkannya dengan sandang efod perbuatan kepandaian, serta diikatkannya dengan dia itu. Dan dibubuhnya perhiasan dada itu di atasnya dan diikatkannya Urim dan Tumim pada perhiasan dada itu. Maka dikenakannyalah kulah itu pada kepalanya dan diikatkannya pada kulah itu jamang yang dari pada emas, yaitu makota kesucian, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diambil Musa akan minyak bau-bauan itu, lalu disiramkannya kepada kemah sembahyang dan kepada segala sesuatu yang di dalamnya, dan disucikannyalah dia. Maka dari pada minyak itu dipercikkannya tujuh kali kepada mezbah, dan disiramnya mezbah dan segala perkakasnya dan kolam serta dengan kakinya akan menyucikan dia. Maka dicurahkannyalah minyak bau-bauan itu di atas kepala Harun dan disiramnya akan menyucikan dia. Maka disuruh Musa akan anak-anak Harun datang hampir, lalu dikenakannya baju dalam kepada mereka itu dan diikatkannya pinggang mereka itu dengan pengikat pinggang dan dikenakannyalah kulah kepada mereka itu, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Lalu disuruhnya lembu muda akan korban karena dosa itu datang hampir, maka Harun dan anak-anaknya menumpangkan tangannya pada kepala lembu muda akan korban karena dosa itu. Maka disembelihkannya lalu diambil Musa akan darah itu, disapukannya dengan jarinya kepada segala tanduk mezbah keliling, demikianlah disucikannya mezbah itu; maka segala darah itu dicurahkannya pada kaki mezbah, demikianlah disucikannya dia, supaya diadakan gafirat atasnya. Setelah itu maka diambilnya akan segala lemak yang pada isi perutnya dan jala-jala yang pada hampedas dan kedua buah punggung serta dengan lemaknya, lalu dibakar Musa akan dia di atas mezbah. Tetapi lembu muda itu serta dengan kulitnya dan segala dagingnya dan temboloknya dibakarnya habis dengan api di luar tempat tentara itu, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Lalu disuruhnya domba jantan akan korban bakaran itu datang hampir, maka Harun dan anak-anaknya menumpangkan tangannya pada kepala domba jantan itu. Maka disembelihkannya akan dia, lalu darahnya dipercikkan Musa keliling kepada Mezbah. Maka dibahagikannyalah domba jantan itu berpenggal-penggal, lalu dibakar Musa akan kepalanya dan segala penggalnya dan segala lemaknya. Maka isi perutnya dan pahanya dibasuhkannya dengan air; demikianlah dibakar Musa akan segenap domba jantan itu di atas mezbah; maka ia itulah suatu korban bakaran akan bau yang harum, suatu korban api bagi Tuhan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Kemudian dari pada itu disuruhnya domba jantan yang kedua itu datang hampir, yaitu domba jantan akan korban lantikan, maka Harun dan anak-anaknya menumpangkanlah tangannya pada kepala domba jantan itu. Maka disembelihkannya akan dia, lalu diambil Musa akan darahnya, dibubuhnya pada cuping telinga Harun yang kanan dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan. Dan lagi disuruhnya anak-anak laki-laki Harun datang hampir, lalu dibubuh Musa dari pada darah itu pada cuping telinga mereka itu yang kanan dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan, dan darah yang lebih itu dipercikkan Musa keliling kepada mezbah. Maka diambilnya akan lemaknya dan ekornya dan segala lemak yang pada isi perutnya dan jala-jala yang pada hampedasnya dan kedua buah punggung serta dengan lemaknya dan bahunya kanan; maka dari dalam rantang apam fatir yang di hadapan hadirat Tuhan diambilnya apam fatir sekeping dan penganan roti yang disediakan dengan minyak dan segumpal adonan, lalu diletakkannya di atas segala lemak itu dan di atas bahu yang kanan. Maka sekaliannya itu diletakkannya di atas tangan Harun dan di atas tangan anak-anaknya, lalu ditimang-timangkannya akan persembahan timangan di hadapan hadirat Tuhan. Setelah itu maka diambil pula oleh Musa akan semuanya itu dari pada tangannya, dibakarnya di atas mezbah, di atas korban bakaran itu, maka ia itulah korban lantikan akan bau yang harum, ia itu korban api bagi Tuhan. Maka diambil Musa akan dada itu ditimang-timangkannya akan korban timangan di hadapan hadirat Tuhan, maka adalah ia itu bahagian Musa dari pada domba jantan korban lantikan, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Dan lagi diambil Musa dari pada minyak bau-bauan dan dari pada darah yang di atas mezbah, dipercikkannya kepada Harun dan kepada pakaiannya dan kepada anak-anaknya dan kepada pakaian anak-anaknyapun sertanya; demikianlah disucikannya Harun dan pakaiannya dan anak-anaknya dan pakaian anak-anaknyapun sertanya. Maka kata Musa kepada Harun dan kepada anak-anaknya: Rebuslah daging ini di hadapan pintu kemah perhimpunan, lalu makanlah dia di sana serta dengan roti yang dalam rantang persembahan lantikan, seperti firman Tuhan yang kepadaku, bunyinya: Bahwa ia itu hendaklah dimakan oleh Harun dan oleh anak-anaknya laki-laki. Tetapi barang yang tinggal dari pada daging dan dari pada roti itu hendaklah kaubakar habis dengan api. Maka tiada boleh kamu undur dari pada pintu kemah perhimpunan itu tujuh hari lamanya, sampai kepada hari apabila genaplah segala hari lantikan kamu, karena lantikan kamu itu hendaklah tujuh hari lamanya. Maka seperti yang telah dibuat pada hari ini, demikianpun disuruh Tuhan perbuat akan diadakan gafirat atas kamu. Maka hendaklah kamu tinggal di hadapan pintu kemah perhimpunan siang malam tujuh hari lamanya, dan hendaklah kamu melakukan pengawalan Tuhan supaya jangan kamu mati dibunuh, karena demikianlah firman yang kepadaku. Maka diperbuatlah oleh Harun dan anak-anaknya akan segala perkara yang dipesan Tuhan dengan berfirman kepada Musa. Hata, maka pada hari yang kedelapan dipanggil Musa akan Harun dan anak-anaknya laki-laki dan segala tua-tua Israel berhimpun. Maka katanya kepada Harun: Ambillah akan dirimu seekor anak lembu, yaitu seekor lembu muda akan korban karena dosa dan seekor domba jantan akan korban bakaran, yang tiada celanya, dan bawalah akan dia ke hadapan hadirat Tuhan. Lalu katakanlah kepada segala bani Israel ini: Ambillah oleh kamu seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan seekor anak lembu dan seekor anak domba, yang setahun umurnya dan tiada celanya, keduanya akan korban bakaran. Dan lagi seekor lembu jantan dan seekor domba jantan akan korban syukur akan dikorbankan di hadapan hadirat Tuhan dan persembahan makanan yang disediakan dengan minyak, karena pada hari inilah Tuhan akan kelihatan kepadamu. Maka dibawalah oleh mereka itu akan sekalian, yang disuruh Musa, sampai di hadapan pintu kemah perhimpunan, maka segenap sidang itu datanglah hampir, lalu berdiri di hadapan hadirat Tuhan. Maka kata Musa: Demikianlah firman Tuhan: Perbuatlah olehmu akan dia, maka kemuliaan Tuhan akan kelihatan kepadamu kelak. Maka kata Musa kepada Harun: Datanglah hampir engkau kepada mezbah dan sediakanlah korbanmu karena dosa dan korbanmu bakaran dan adakanlah gafirat karena dirimu dan karena orang banyak itu, lalu sediakanlah korban orang banyak itu dan adakanlah gafirat karena mereka itu seperti firman Tuhan. Maka Harunpun datanglah hampir kepada mezbah, lalu disembelihkannya lembu muda akan korban karena dosa dirinya sendiri. Maka oleh anak-anak Harun dibawa akan darah itu kepadanya, lalu dicelupkannya jarinya dalam darah itu, disapukannya kepada tanduk mezbah dan darah yang lagi tinggal itu dicurahkannya kepada kaki mezbah. Tetapi segala lemaknya dan kedua buah punggung dan jala-jala yang pada hampedas korban karena dosa itu dibakarnya di atas mezbah, seperti firman Tuhan yang kepada Musa. Tetapi dagingnya dan kulitnyapun dibakarnya habis dengan api di luar tentara itu. Setelah itu maka disembelihkannya korban bakaran itu, maka darahnya dibawa oleh anak-anak Harun kepadanya, lalu dipercikkannya keliling kepada mezbah. Demikianpun dibawa oleh mereka itu kepadanya akan korban bakaran berpenggal-penggal serta dengan kepalanya, lalu dibakarnya sekalian itu di atas mezbah. Maka dicucikannya isi perut dan pahanya, lalu dibakarnya akan dia di atas korban bakaran di atas mezbah itu. Setelah itu maka dipersembahkannya akan korban orang banyak, diambilnya kambing jantan itu akan korban karena dosa orang banyak, lalu disembelihkannya dan disediakannya akan korban karena dosa seperti yang pertama itu. Maka dipersembahkannya akan korban bakaran, disediakannya setuju dengan syaratnya. Dan lagi dipersembahkannya persembahan makanan, diambilnya dari padanya penuh segenggam, lalu dibakarnya di atas mezbah, lain dari pada persembahan bakaran pada pagi hari itu. Setelah itu maka disembelihkannya lembu jantan dan domba jantan itu akan korban syukur karena orang banyak; maka anak-anak Harunpun membawa darah itu kepadanya, lalu dipercikkannya keliling kepada mezbah. Maka adapun lemak lembu jantan dan domba jantan itu, dan ekornya dan lemak isi perutnya dan buah punggungnya dan jala-jala yang pada hampedas itu. Segala lemak itu diletakkannya di atas dada korban itu, lalu dibakarnya segala lemak itu di atas mezbah. Tetapi dada dan bahu yang kanan itu ditimang-timang oleh Harun akan korban timangan di hadapan hadirat Tuhan, setuju dengan perintah Musa. Lalu diangkat Harun akan tangannya ke atas orang banyak itu serta diberkatinya mereka itu; setelah sudah dipersembahkannya korban karena dosa dan korban bakaran dan korban syukur itu, maka turunlah ia. Maka Musa dan Harunpun masuklah ke dalam kemah perhimpunan, lalu keluarlah ia pula dan diberkatinya orang banyak itu; maka kemuliaan Tuhanpun kelihatanlah kepada orang banyak itu. Maka dari hadirat Tuhan keluarlah suatu api yang makan habis akan segala korban bakaran dan lemak yang di atas mezbah itu. Demi dilihat oleh orang banyak sekalian akan hal yang demikian, maka bersorak-soraklah mereka itu lalu sujudlah mereka itu dengan mukanya sampai ke bumi. Sebermula, maka oleh Nadab dan Abihu, anak-anak Harun itu, diambil masing-masing akan pedupaannya, dibubuhnya api ke dalamnya dan diletakkannya dupa di atas api itu, maka dalam itu dibawanya ke hadapan hadirat Tuhan akan api yang tiada patut, yaitu yang tiada diperintahkan demikian. Maka keluarlah suatu api dari hadirat Tuhan, yang menghanguskan keduanya, sehingga matilah keduanya di hadapan hadirat Tuhan. Maka kata Musa kepada Harun: Inilah dia yang telah dikatakan Tuhan, firman-Nya: Bahwa Aku hendak dipermuliakan oleh orang yang menghampiri Aku, supaya Aku dihormati di hadapan orang banyak sekalian. Maka Harunpun berdiamlah dirinya! Maka dipanggil Musa akan Misael dan Elzafan, anak-anak Uziel, mamak Harun, lalu katanya kepada mereka itu: Marilah kamu, bawalah akan saudaramu dari hadapan tempat suci ini sampai ke luar tempat tentara. Maka datanglah mereka itu hampir, lalu dibawanya akan dia serta dengan pakaiannya sampai ke luar tempat tentara seperti perintah Musa. Maka kata Musa kepada Harun dan kepada Eliazar dan Itamar, anak-anak Harun: Janganlah kamu menguraikan rambutmu atau mengoyak-ngoyakkan pakaianmu, supaya jangan kamupun mati dibunuh dan mendatangkan murka besar atas segenap sidang ini; melainkan segala saudaramu, yaitu segenap isi rumah Israel, boleh menangisi api ini, yang telah dinyalakan Tuhan. Dan lagi jangan kamu keluar dari pada pintu kemah perhimpunan, supaya jangan kamupun mati dibunuh, karena minyak bau-bauan Tuhan adalah padamu. Maka mereka itupun berbuatlah seperti pesan Musa. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Harun, firman-Nya: Baik air anggur baik minuman yang keras, jangan diminum olehmu atau oleh anak-anakmupun sertamu, apabila kamu masuk ke dalam kemah perhimpunan, supaya jangan kamu mati dibunuh; maka inilah suatu hukum yang kekal di antara kamu turun-temurun, supaya dapat kamu membedakan antara perkara yang suci dengan perkara yang tiada suci dan antara barang yang haram dengan barang yang halal, dan supaya dapat kamu mengajarkan bani Israel segala hukum, yang firman Tuhan kepadanya dengan lidah Musa. Maka kata Musa kepada Harun dan kepada Eliazar dan Itamar, anak-anaknya yang lagi tinggal itu: Ambillah olehmu akan persembahan makanan yang tinggal dari pada korban bakaran Tuhan, makanlah dia fatir hampir dengan mezbah, karena ia itulah kesucian segala kesucian adanya. Maka hendaklah kamu makan dia dalam tempat yang suci itu, karena ia itulah bahagian yang ditentukan bagimu dan bagi anak-anakmu laki-lakipun dari pada segala korban bakaran Tuhan, karena demikianlah firman-Nya kepadaku. Tetapi dada korban timangan dan bahu korban tatangan itu bolehlah kamu makan pada barang tempat yang suci, yaitu engkau dan anak-anakmu laki-laki dan perempuanpun sertamu, karena ia itu telah diberikan kepadamu dan kepada anak-anakmupun akan bahagianmu yang tentu dari pada segala korban syukur bani Israel. Adapun bahu korban tatangan dan dada korban timangan itu hendaklah dibawa serta dengan korban bakaran lemak itu, supaya ditimang-timang akan dia di hadapan hadirat Tuhan akan persembahan timangan. Maka inilah menjadi suatu hukum yang kekal bagimu dan bagi anak-anakmupun sertamu, setuju dengan firman Tuhan. Hata, maka dicahari Musa dengan selidiknya akan kambing jantan korban karena dosa itu, maka sesungguhnya telah dibakar habis akan dia. Maka sangatlah marah Musa akan Eliazar dan Itamar, anak-anak laki-laki Harun, yang lagi tinggal itu, katanya: Mengapa maka tiada kamu makan korban karena dosa itu pada tempat yang suci? karena ia itu kesucian segala kesucian adanya dan telah dikaruniakan kepadamu, supaya ditanggung olehmu akan kesalahan orang banyak itu dan kamu mengadakan gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan. Bahwa sesungguhnya darahnyapun tiada dibawa masuk ke dalam tempat yang suci itu; bolehlah kamu makan dia dalam tempat yang suci, seperti pesanku. Maka ujar Harun kepada Musa: Bahwa sesungguhnya pada hari ini juga telah dipersembahkannya korbannya karena dosa dan korbannya bakaran di hadapan hadirat Tuhan, maka perkara yang demikian telah berlaku atasku, maka bolehkah pada hari ini aku makan korban karena dosa itu? Masakan ia itu baik kepada pemandangan Tuhan? Demi didengar Musa akan kata ini, maka baiklah ia itu kepada pemandangannya. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun, firman-Nya kepadanya: Katakanlah ini kepada segala bani Israel: Bahwa inilah dia binatang yang boleh kamu makan, dari pada segala binatang yang berkaki empat di atas bumi. Dari pada binatang yang berkaki empat segala yang kukunya terbelah dua, yaitu yang bersiratan kukunya serta yang memamah biak, bolehlah kamu makan. Tetapi tiada boleh kamu makan dari pada segala yang memamah biak sahaja, atau yang terbelah kukunya sahaja, seperti unta, karena sungguhpun ia memamah biak, tetapi kukunya tiada terbelah, maka haramlah ia kepadamu; dan kelinci, karena sungguhpun ia memamah biak, tetapi kukunya tiada terbelah, maka haramlah ia kepadamu; dan kawelu, karena sungguhpun ia memamah biak, tetapi kukunya tiada terbelah, maka haramlah ia kepadamu; dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu. Janganlah kamu makan dari pada dagingnya dan jangan pula kamu menjamah bangkainya, maka haramlah ia kepadamu. Maka inilah dia yang boleh kamu makan dari pada segala yang di dalam air: yaitu segala yang bersirip dan bersisik, yang dalam air, baik dalam laut baik dalam sungai, maka bolehlah kamu makan dia. Tetapi segala yang tiada bersirip dan bersisik dalam laut atau dalam sungai, dari pada segala yang menjulur dalam air dan dari pada segala yang hidup dalam air itu, maka kehinaanlah ia itu kepadamu. Ia itu suatu perkara yang hina kepadamu; janganlah kamu makan dari pada dagingnya, dan hendaklah kamu ngeri akan bangkainya. Segala yang tiada bersirip dan bersisik dalam air itu menjadi satu kehinaan kepadamu. Maka inilah dia dari pada segala unggas yang patut kamu ngeri akan dia, dan yang tiada boleh kamu makan sebab kehinaanlah adanya, yaitu burung nasar dan burung baz dan nasar laut, dan rajawali dan alap-alap sejenis-jenisnya, dan segala burung gagak sejenis-jenisnya, dan burung unta dan burung hantu dan camar dan elang sejenis-jenisnya, dan pungguk dan belibis dan jompok, dan burung pong dan enggang dan banga, dan laklak dan bangau sejenis-jenisnya dan meragai dan kelelawar. Dan segala binatang bersayap yang berjalan dengan berkaki empat itu kehinaanlah adanya kepadamu. Tetapi adapun yang boleh kamu makan dari pada segala binatang yang bersayap dan berjalan dengan berkaki empat itu, yaitu segala yang ada paha pada kaki atasnya akan berlompat-lompat dengan dia di atas bumi. Maka dari padanya boleh kamu makan segala jenis belalang, yaitu belalang solham dan hargol dan hagab sejenis-jenisnya. Tetapi segala binatang lain yang bersayap dan berkaki empat itu kehinaanlah adanya bagimu. Maka olehnya juga kamu dinajiskan, barangsiapa yang menjamah bangkainya itu menjadi najis sampai masuk matahari. Dan barangsiapa yang membawa lalu akan bangkainya, hendaklah ia membasuhkan pakaiannya, maka najislah ia sampai masuk matahari. Maka segala binatang yang bersiratan juga kukunya, tetapi kukunya tiada terbelah dua atau yang tiada memamah biak, ia itu haramlah kepadamu; barangsiapa yang menjamah akan dia, ia itu menjadi najis adanya. Maka segala yang berjalan dengan tangan di antara segala binatang yang berkaki empat itulah haram kepadamu; barangsiapa yang menjamah bangkainya itu najislah ia sampai masuk matahari. Dan barangsiapa yang membawa lalu akan bangkainya, ia itu akan membasuhkan pakaiannya dan ia menjadi najis sampai masuk matahari; sekalian itu haramlah adanya kepadamu. Dan lagi di antara segala binatang kecil yang melata di atas bumi itu, haram kepadamu inilah: binturung dan tikus dan cecak sejenis-jenisnya; dan bingkarung dan tokeh dan kubin dan unam dan mondok. Di antara segala binatang kecil yang melata sekalian ini haramlah kepadamu; barangsiapa yang menjamah akan dia sudah mati, ia itu menjadi najis sampai masuk matahari; maka segala sesuatu yang ditimpa olehnya sudah mati, ia itu najislah adanya, dari pada segala bekas kayu atau pakaian atau kulit atau karung, segala bekas yang terpakai kepada barang sesuatu itu hendaklah dicelupkan dalam air, maka ia itu najis sampai masuk matahari, kemudian sucilah pula. Adapun segala benda tembekar, yang telah jatuh barang suatu dari pada binatang itu ke dalamnya, segala isinyapun haramlah adanya dan bekasnyapun hendaklah kamu pecahkan. Segala makanan dalam bekas itu yang hendak dimakan dan yang ada air di atasnya, ia itu haramlah, dan segala minuman yang hendak diminum, yang dalam bekas yang demikian, ia itupun haramlah. Dan lagi segala benda lain yang ditimpa bangkainya itu haramlah, baik dapur baik periuk, hendaklah dipecahkan, karena haramlah adanya tak akan jangan kamu bilangkan dia haram. Hanya mata air atau perigi yang dikumpulkan air ke dalam itu tinggal halal juga; tetapi barangsiapa yang menjamah bangkainya itu najislah adanya. Maka jikalau kiranya dari pada bangkai itu ada yang menimpa biji-bijian yang hendak ditabur, ia itu tinggal halal juga; tetapi jikalau adalah air di atas biji-bijian itu, lalu ia itu ditimpa oleh bangkainya, maka haramlah adanya kepadamu. Maka apabila dari pada binatang yang menjadi makananmu ada yang mati sendirinya, barangsiapa yang menjamah akan bangkainya itu najislah ia sampai masuk matahari; dan lagi barangsiapa yang telah makan dari pada bangkainya itu hendaklah ia membasuhkan pakaiannya dan najislah ia sampai masuk matahari; dan barangsiapa yang membawa lalu akan bangkainya itu hendaklah ia membasuhkan pakaiannya dan najislah ia sampai masuk matahari. Maka segala binatang lain yang melata dan menjulur di atas bumi itu kehinaanlah adanya, tiada boleh dimakan. Sekalian, baik yang menjulur dengan perutnya baik yang merangkak dengan berkaki empat baik yang banyak kakinya, segala binatang yang melata dan menjulur di atas bumi, janganlah kamu makan dia, karena kehinaanlah adanya. Maka sebab itu janganlah kamu menghinakan dirimu dengan barang binatang yang melata, dan jangan kamu menajiskan dirimu dengan dia, sehingga menjadi najis adamu. Karena Akulah Tuhan, Allahmu, sebab itu tak akan jangan kamu menyucikan dirimu dan menjadi suci, karena Akulah suci; dan jangan kamu menajiskan dirimu dengan barang binatang yang melata atau menyulur di atas bumi. Karena Akulah Tuhan, yang telah menghantar kamu keluar dari negeri Mesir, supaya Akulah Allahmu, maka jadilah kamu suci, karena Akulah suci. Maka inilah hukum akan hal segala binatang yang berkaki empat dan segala unggas dan segala keadaan hidup, yang menyulur dalam air dan yang melata di atas bumi. Akan membedakan antara yang haram dengan yang halal dan antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tiada boleh dimakan orang. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah ini kepada segala bani Israel: Apabila hamillah seorang perempuan lalu beranaklah ia laki-laki, maka najislah ia tujuh hari lamanya, seturut hari haidnya yang biasa. Maka pada hari yang kedelapan hendaklah dikhatankan kulup daging anak-anak itu. Kemudian perempuan itu akan tinggal lagi tiga puluh tiga hari lamanya dalam darah taharatnya, suatupun tiada yang suci boleh dijamahnya dan tiada boleh ia masuk ke dalam tempat yang suci sampai sudah genap segala hari taharatnya. Tetapi jikalau ia beranak perempuan, maka dua jumaat lamanya najislah ia, seperti haidnya yang biasa, kemudian hendaklah ia tinggal lagi enam puluh enam hari lamanya dalam darah taharatnya. Maka setelah genaplah segala hari taharatnya karena anak laki-laki atau perempuan itu, maka hendaklah dibawanya akan seekor anak domba yang setahun umurnya akan korban bakaran dan seekor anak merpati atau burung tekukur akan korban karena dosa, ke pintu kemah perhimpunan kepada imam. Maka imam itu akan mengorbankan dia di hadapan hadirat Tuhan dan mengadakan gafirat atasnya, lalu sucilah ia dari pada pancaran darahnya. Maka demikianlah hukum orang yang beranak laki-laki atau perempuan. Tetapi jikalau tiada kuat ia membelanjakan seekor anak domba, maka hendaklah diambilnya dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati, seekor akan korban bakaran dan seekor akan korban karena dosa, maka imam itu akan mengadakan gafirat atasnya, lalu sucilah ia. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun, firman-Nya: Jikalau pada kulit tubuh barang seorang ada barang bengkak atau restung atau panau, yang boleh menjadi bala kusta pada kulit tubuhnya, maka hendaklah orang itu dibawa kepada Harun, yang imam, atau kepada salah suatu dari pada segala anak-anaknya laki-laki yang imam. Maka imam itu akan menyelidik bala yang pada kulit tubuhnya itu, jikalau bulu roma pada tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih dan kelihatan penyakit itu lebih dalam dari pada kulit tubuhnya, ia itulah bala kusta adanya; setelah sudah diselidik hendaklah imam membilangkan dia najis. Tetapi jikalau kulit tubuhnya berpanau dan kelihatannya tiada lebih dalam dari pada kulit itu dan bulu romanyapun tiada berubah menjadi putih, maka hendaklah imam mengurungkan orang yang berpenyakit itu tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang ketujuh hendaklah imam itu menyelidik akan dia, jikalau sungguh-sungguh pada pemandangannya penyakit itu tetap, tiada makan lebih jauh dalam kulitnya, maka hendaklah imam mengurungkan dia pula tujuh hari lamanya. Maka hendaklah pada hari yang ketujuh itu imam menyelidik akan dia pada kedua kalinya, jikalau nyata penyakit itu susutlah dan tiada makan lebih jauh dalam kulit, maka hendaklah imam membilangkan dia suci, karena puru jua adanya, hendaklah orang itu membasuhkan pakaiannya, lalu sucilah ia. Tetapi jikalau penyakit itu telah makan makin jauh dalam kulitnya setelah sudah ditunjukkannya dirinya kepada imam akan disucikan, atau jikalau ia menghadap imam pada kedua kalinya, maka dilihat imam bahwasanya penyakit itu makin lebih makan dalam kulitnya, maka hendaklah imam membilangkan dia najis adanya, ia itulah penyakit kusta. Barangsiapa yang kena bala kusta ia itu hendaklah dibawa kepada imam. Jikalau dilihat imam bahwasanya adalah bengkak putih pada kulitnya dan bengkak itu telah mengubahkan warna bulu romanya menjadi putih, dan bertumbuhlah daging yang jahat dalam bengkak itu, maka ia itulah penyakit kusta yang sudah lama pada kulit tubuhnya, sebab itu hendaklah imam membilangkan dia najis adanya; jangan dikurungkannya akan dia, karena najislah ia. Tetapi jikalau kusta itu bertumbuh di mana-mana pada kulit itu dan kusta itu menutupi segenap kulit orang yang kena penyakit itu, dari pada kepalanya datang kepada kakinya, pada pemandangan mata imam itu; maka jikalau dilihat imam bahwasanya segenap tubuhnya ketutupan kusta, maka hendaklah imam itu membilangkan suci orang berpenyakit itu; jikalau ia telah berubah menjadi putih sekalipun suci juga ia. Tetapi apabila kelihatan daging jahat di dalamnya, maka najislah adanya. Jikalau dilihat imam akan daging jahat itu, maka hendaklah dibilangkan akan dia najis adanya, karena daging jahat itu najis, ia itu kusta. Tetapi jikalau daging jahat itu hilang serta berubah pula menjadi putih, dan orang itu datang menghadap imam, dan dilihat imam akan dia, bahwasanya penyakitnya telah menjadi putih, maka hendaklah imam itu membilangkan suci orang yang berpenyakit itu, karena suci juga ia. Maka jikalau barang seorang berbisul kulit tubuhnya dan bisul itu telah sembuh, tetapi pada tempat bisul itu tumbuhlah bara putih atau panau putih merah, maka hendaklah ia itu ditunjuk kepada imam. Maka jikalau dilihat imam bahwasanya rupanya lebih dalam dari pada kulit itu dan bulu romanyapun telah berubah menjadi putih, maka hendaklah imam itu membilangkan dia najis; ia itulah penyakit kusta yang telah bertumbuh oleh bisul itu. Tetapi jikalau dilihat imam akan dia, bahwasanya tiadalah bulu roma yang putih padanya dan tiada ia itu lebih dalam dari pada kulit melainkan makin lebih susut, maka hendaklah imam itu mengurungkan dia tujuh hari lamanya. Jikalau ia itu makan lebih jauh dalam kulitnya, maka hendaklah imam itu membilangkan dia najis, karena ia itulah penyakitnya. Tetapi jikalau panau itu tiada makan lebih jauh dan tiada pula berpecah-pecah, maka ia itulah keruping bisul juga, hendaklah imam membilangkan dia suci. Atau jikalau barang seorang kena hangus kulit tubuhnya pada api, setelah sudah sembuh adalah pada tempat yang kena hangus itu panau putih merah atau putih sama sekali, hendaklah imam itu melihati dia, jikalau sesungguhnya bulu roma pada tempat itu telah berubah menjadi putih dan kelihatannya lebih dalam dari pada kulitnya, kusta yang telah tumbuh oleh kena hangus itu, maka hendaklah imam itu membilangkan dia najis, karena ia itulah penyakit kusta. Tetapi jikalau diselidik imam akan dia maka sesungguhnya tiadalah bulu roma yang putih pada tempat itu dan tiada pula ia itu lebih dalam dari pada kulitnya dan lagi lebih susutlah ia, maka hendaklah imam itu mengurungkan dia tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang ketujuh itu hendaklah diselidik imam akan dia, jikalau makin lebih termakan dalam kulitnya, maka hendaklah imam itu membilangkan dia najis, karena ia itulah penyakit kusta. Tetapi jikalau panau itu tetap pada tempatnya dan tiada pula berpecah-pecah di atas kulitnya, melainkan lebih susutlah ia, maka ia itulah bengkak hangus sahaja, hendaklah imam membilangkan dia suci, karena bekas hangus juga adanya. Bermula, jikalau seorang laki-laki atau perempuan kena kudis kepalanya atau janggutnya, hendaklah ia itu diselidik oleh imam, jikalau sesungguhnya kelihatannya lebih dalam dari pada kulitnya dan ada rambut yang kuning nipis padanya, hendaklah imam itu membilangkan dia najis, karena kudis itulah penyakit kusta pada kepala atau janggut adanya. Tetapi jikalau dilihat imam akan kudis kepala itu, bahwasanya kelihatannya tiada lebih dalam dari pada kulitnya, jikalau tiada padanya rambut hitam sekalipun, hendaklah imam mengurungkan orang yang kena kudis kepalanya itu tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang ketujuh hendaklah dilihat imam akan penyakitnya, jikalau sesungguhnya kudis kepala itu tiada makin lebih termakan dan tiadalah rambut kuning padanya dan tiada pula kelihatannya lebih dalam dari pada kulitnya, maka hendaklah disuruhnya cukur kepalanya, tetapi tempat kudis itu jangan dicukur, lalu hendaklah imam itu mengurungkan pada kedua kalinya orang yang kena kudis kepalanya itu tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang ketujuh hendaklah dilihat imam akan kudis kepalanya, jikalau sesungguhnya penyakit itu tiada makin lebih makan dalam kulit itu, dan kelihatannyapun tiada lebih dalam dari pada kulitnya, maka hendaklah imam itu membilangkan dia suci, dan hendaklah orang itu membasuhkan pakaiannya, lalu sucilah ia. Tetapi jikalau kudis kepala itu telah berpecah-pecah di mana-mana pada kulit itu setelah sudah ditunjuknya dirinya akan disucikan, dan sudah dilihat imam akan dia, bahwasanya kudis kepala itu telah berpecah-pecah pada kulitnya, maka tiada usah dicahari imam akan rambut yang telah jadi kuning itu, karena najislah juga adanya. Tetapi jikalau pada pemandangan matanya kudis kepala itu tiada makin lebih makan dan bertumbuhlah rambut hitam padanya, maka kudis kepala itu sudah sembuhlah, dan orang itupun sucilah, maka hendaklah imam itu membilangkan dia suci. Jikalau seorang laki-laki atau perempuan berpanau kulit tubuhnya, ia itu berbelang putih, maka dilihat imam bahwasanya panau pada kulit tubuhnya makin suram putihnya, ia itulah panau jua yang bertumbuh pada kulitnya, dan orang itupun sucilah adanya. Dan lagi jikalau rambut barang seorang gugur, sulah jua ia, maka sucilah adanya. Dan jikalau gugur rambutnya pada sebelah dahinya, botak jua ia, maka sucilah adanya. Tetapi jikalau pada kepala botak atau sulah itu adalah penyakit putih merah, ia itulah kusta, yang bertumbuh pada kepala sulah atau botak itu. Maka jikalau dilihat imam akan dia, bahwasanya adalah bengkak putih merah pada kepalanya yang sulah atau botak itu, rupanya seperti kusta pada kulit tubuh itu: Niscaya orang itu berkusta dan najislah ia, tak akan jangan imam itu membilangkan dia najis, karena penyakitnya ada di atas kepalanya. Maka adapun orang kusta, yang kena bala itu dengan sesungguhnya, maka hendaklah pakaiannya terkoyak-koyak dan terurailah rambutnya dan terbebatlah bibir atasnya dan hendaklah ia berseru: Najis! najis! Maka segala hari penyakit itu padanya najislah ia, maka sebab najislah adanya hendaklah ia duduk berasing, yaitu di luar tempat tentara akan ada tempat kedudukannya. Maka jikalau bala kusta itu pada barang suatu pakaian, baik pada kain bulu kambing baik pada kain kapas, atau pada kain belacu atau kain campuran kapas dengan bulu atau pada belulang atau pada segala yang diperbuat dari pada kulit, maka jikalau pada pakaian atau belulang atau kain atau belacu atau perkakas kulit, tempat yang kena itu kehijauan atau kemerahan warnanya, ia itulah bala kusta, maka hendaklah ia itu ditunjuk kepada imam. Setelah dilihat imam tempat yang kena itu, maka hendaklah disuruhnya simpan barang yang kena itu tujuh hari lamanya. Maka apabila dilihatnya pada hari yang ketujuh itu bahwa jahat itu sudah makan lebih jauh pada pakaian atau kain atau belacu atau belulang atau barang apapun baik yang diperbuat dari pada kulit, maka jahat itulah bala kusta yang makan selalu, dan najislah adanya. Maka hendaklah dibakarnya habis akan pakaian atau belacu atau kain yang dari pada bulu atau dari pada kapas, atau segala perkakas kulit, yang kena bala itu, karena ia itulah kusta yang jahat, tak akan jangan ia itu dibakar habis dengan api. Tetapi jikalau dilihat imam bahwa jahat itu tiada makan lebih jauh dalam pakaian atau kain atau belacu atau perkakas kulit, maka hendaklah disuruh imam akan orang membasuhkan barang yang kena jahat itu, lalu hendaklah disimpannya pada kedua kalinya tujuh hari lamanya. Maka apabila dilihat imam akan jahat itu, setelah sudah ia itu dibasuh baik-baik, bahwasanya jahat itu tiada berubah rupanya, jikalau jahat itu tiada makan lebih jauh sekalipun, maka najislah juga adanya, hendaklah ia itu dibakar habis dengan api, karena adalah ia itu haus-haus baik pada mukanya baik pada belakangnya. Tetapi jikalau dilihat imam bahwasanya tempat yang kena itu telah kerut kemudian dari pada dibasuh baik-baik, maka hendaklah dikoyaknya putus dari pada pakaian atau kulit atau kain atau belacu itu. Tetapi jikalau kemudian dari pada itu nyatalah yang demikian itu bertumbuh pula pada pakaian atau kain atau belacu atau perkakas kulit itu, maka hendaklah kamu membakar habis dengan api akan barang yang jahat itu padanya. Tetapi adapun pakaian atau kain atau belacu atau segala perkakas kulit yang telah hilang jahat itu dari padanya kemudian dari pada dibasuh, maka hendaklah ia itu dibasuh sekali lagi, lalu sucilah adanya. Maka inilah hukum akan bala kusta pada kain kapas atau kain bulu atau kain belacu atau kain campuran atau segala perkakas kulit, akan membilangkan dia suci atau najis adanya. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Inilah menjadi hukum akan orang berkusta pada hari ia disucikan: Hendaklah ia dibawa menghadap imam. Maka imam itu akan pergi ke luar tempat tentara, jikalau dilihat imam bahwasanya bala kusta itu telah undur dari pada orang berkusta itu, hendaklah disuruh imam orang mengambil dua ekor burung yang halal dan kayu araz dan benang kirmizi dan zufa. Lalu hendaklah disuruh imam orang menyembelihkan burung seekor itu di atas sebuah periuk yang berisi air hidup. Setelah itu hendaklah diambilnya akan burung seekor yang hidup itu dan akan kayu araz dan benang kirmizi dan zufa itu dicelupkannya serta dengan burung yang hidup itu dalam darah burung yang tersembelih di atas air hidup itu. Lalu hendaklah dipercikkannya tujuh kali kepada orang yang hendak disucikan dari pada kustanya, kemudian hendaklah dibilangkan dia suci dan dilepaskannya burung yang hidup itu terbang di padang. Maka hendaklah orang yang disucikan itu membasuh pakaiannya dan mencukur segala rambutnya dan membasuh dirinya dengan air, supaya sucilah ia; lalu bolehlah ia masuk ke dalam tempat tentara itu, tetapi hendaklah ia tinggal di luar kemahnya lagi tujuh hari lamanya. Maka akan jadi kelak pada hari yang ketujuh itu, bahwa ia akan mencukur segala rambut kepalanya dan bulu janggutnya dan keningnya, segala rambutnya hendaklah dicukurnya dan dibasuhnya pakaiannya dan dimandikannya tubuhnya dengan air, lalu sucilah ia. Maka pada hari yang kedelapan itu hendaklah diambilnya dua ekor anak domba yang tiada celanya dan seekor domba betina yang setahun umurnya dan tiada celanya dan lagi tiga perpuluhan tepung halus diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan setakar minyak. Maka imam yang menyucikan itu akan menaruh orang yang hendak disucikan dan segala persembahan itu di hadapan hadirat Tuhan di hadapan pintu kemah perhimpunan. Maka imam itu akan mengambil anak domba seekor itu lalu mempersembahkan dia serta dengan setakar minyak itu akan korban karena salah dan menimang-nimangkan dia akan korban timangan di hadapan hadirat Tuhan. Lalu hendaklah disembelihkannya anak domba itu di tempat orang menyembelihkan korban karena dosa dan korban bakaran, yaitu di tempat suci; karena seperti korban karena dosa demikianpun korban karena salah adanya: ia itulah bahagian imam, dan kesucian segala kesucian adanya. Maka hendaklah diambil imam dari pada darah korban karena salah itu, lalu dibubuh oleh imam akan dia pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan. Lagipun hendaklah diambil imam dari pada minyak setakar itu, dituangnya ke dalam tangan kiri imam sendiri. Lalu hendaklah dicelup imam jari tangan kanannya ke dalam minyak yang pada tangannya kiri serta dipercikkannya dengan jarinya dari pada minyak itu tujuh kali di hadapan hadirat Tuhan. Maka dari pada sisa minyak yang dalam tangannya hendaklah dibubuh imam pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan, di atas bekas darah korban karena salah itu. Maka sisa minyak yang lagi tinggal dalam tangan imam itu hendaklah dibubuhnya di atas kepala orang yang hendak disucikan itu, maka demikianlah peri diadakan imam gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan. Setelah itu maka hendaklah imam itu menyediakan korban karena dosa serta mengadakan gafirat atas orang yang hendak disucikan, kemudian dari pada itu hendaklah disembelihkannya korban bakaran itu. Maka korban bakaran dan persembahan makanan itu hendaklah dipersembahkan oleh imam di atas mezbah, demikian hendaklah diadakan imam gafirat atasnya, supaya sucilah ia. Tetapi jikalau orang itu miskin, tiada sampai kuat membelanjakan sekalian itu, maka hendaklah diambilnya hanya seekor anak domba akan korban karena salah dan korban timangan supaya diadakan gafirat atasnya, dan lagi seperpuluhan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan dan minyak setakar; dan lagi dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati, sekadar kuatnya, maka dari pada itu seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran. Maka pada hari yang kedelapan hendaklah dibawanya akan dia karena kesuciannya kepada imam, ke pintu kemah perhimpunan, ke hadapan hadirat Tuhan. Maka hendaklah diambil imam akan anak domba korban karena salah itu dan akan minyak setakar itu, lalu ditimang-timang olehnya akan persembahan timangan di hadapan hadirat Tuhan. Setelah itu maka hendaklah disembelihkannya anak domba korban karena salah itu, lalu diambil imam dari pada darah korban karena salah itu, dibubuhnya pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan, dan pada ibu tangannya kanan, dan pada ibu kakinya kanan, dan lagi hendaklah dituang imam dari pada minyak itu ke dalam tangan kiri imam sendiri. Setelah itu maka hendaklah dipercikkan imam dengan jarinya kanan dari pada minyak yang dalam tangannya kiri, tujuh kali di hadapan hadirat Tuhan. Maka dari pada minyak yang dalam tangannya hendaklah dibubuh imam pada cuping telinga kanan orang yang hendak disucikan, dan pada ibu tangannya kanan dan pada ibu kakinya kanan, pada tempat bekas korban karena salah itu. Maka sisa minyak yang dalam tangan itu, hendaklah dibubuhnya pada kepala orang yang hendak disucikan, supaya diadakan gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan. Kemudian hendaklah disediakannya seekor burung tekukur atau seekor anak merpati, sekadar ia dapat membelanjakan. Dari pada yang dapat dibelanjakannya hendaklah disediakannya seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran serta dengan persembahan makanan itu, maka demikianlah diadakan imam gafirat atas orang yang hendak disucikan di hadapan hadirat Tuhan. Maka inilah hukum akan orang yang telah kena penyakit kusta, yang tiada sampai kuat akan membelanjakan barang yang patut kepada kesuciannya. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun, firman-Nya: Apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri Kanaan, yang hendak Kukaruniakan kepadamu akan milikmu, maka apabila Aku mendatangkan bala kusta kepada barang sebuah rumah dalam negeri milikmu itu, hendaklah orang yang punya rumah itu datang memberi tahu imam, sambil katanya: Pada sangka sahaya rumah sahaya kena bala kusta. Lalu hendaklah disuruh imam orang menghampakan rumah itu dahulu dari pada datang imam melihat bala itu, supaya jangan menjadi najis segala yang dalam rumah itu, setelah itu baharu datang imam melihati rumah itu. Maka apabila dilihatnya akan bala itu bahwasanya adalah jahat pada dinding rumah itu, yaitu lekok-lekok kecil kehijauan atau kemerahan, kelihatannya lebih dalam dari pada dinding itu, maka imam itu akan keluar dari pada rumah itu, ke sebelah pintu rumah, lalu hendaklah disuruhnya tutup rumah itu tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang ketujuh hendaklah imam itu datang kembali, maka apabila dilihatnya bahwasanya jahat itu makin lebih makan dalam dinding rumah itu, hendaklah disuruhnya orang mencungkil batu yang kena jahat itu dan membuang dia ke luar negeri kepada suatu tempat yang najis; dan hendaklah disuruhnya kikis-kikis dalamnya rumah itupun berkeliling, maka abu kapur yang dikikis itu hendaklah dibawa ke luar negeri, dicampak kepada suatu tempat yang najis. Setelah itu maka hendaklah diambilnya batu yang lain menggantikan batu yang dicungkil itu, dan lagi diambilnya kapur yang lain, disapukannya kepada rumah itu. Tetapi jikalau jahat itupun bertumbuh pula dalam rumah itu kemudian dari pada dicungkil orang akan batunya dan dikikis-kikisnya rumah itu dan disapukannya dengan kapur; maka datanglah imam, dilihatnya bahwasanya jahat itu makin lebih termakan dalam rumah itu, niscaya adalah kusta yang jahat dalam rumah itu, dan najislah adanya. Maka hendaklah dibongkar orang akan rumah itu, baik batunya baik kayunya baik segala kapur rumah itu, lalu disuruh ia itu dibawa ke luar negeri kepada suatu tempat yang najis. Maka barangsiapa yang masuk ke dalam rumah itu selama hari rumah itu sudah tertutup, maka najislah orang itu sampai masuk matahari. Dan barangsiapa yang tidur dalam rumah itu, hendaklah ia membasuh pakaiannya, dan barangsiapa yang makan dalam rumah itupun, hendaklah ia membasuh pakaiannya. Tetapi jikalau imam sudah masuk serta dilihatnya bahwasanya jahat itu tiada makin lebih makan dalam rumah itu kemudian dari pada rumah itu disapu dengan kapur, maka hendaklah imam membilangkan rumah itu suci, sebab telah lalulah bala itu. Maka supaya disucikannya rumah itu hendaklah diambil imam akan dua ekor burung dan kayu araz dan benang kirmizi dan zufa. Maka burung yang seekor itu hendaklah disembelihkannya di atas sebuah periuk tanah yang berisi air hidup. Lalu hendaklah diambilnya akan kayu araz dan zufa dan benang kirmizi dan burung seekor yang hidup itu, sekaliannya dicelupkannya ke dalam darah burung yang telah disembelihkan dan dalam air hidup itu; maka hendaklah dipercikkannya kepada rumah itu tujuh kali. Demikianlah peri disucikannya rumah itupun dengan darah burung dan air hidup serta dengan burung yang hidup dengan kayu araz dan zufa dan benang kirmizi. Maka burung seekor yang hidup itu hendaklah dibawanya ke luar negeri, dilepaskannya terbang di padang, demikianlah peri diadakannya gafirat atas rumah itu, lalu sucilah adanya. Maka inilah hukum akan segala macam bala kusta dan kudis kepala yang jahat, dan akan kusta pada pakaian dan pada rumah, dan lagi akan bengkak dan puru dan panau, dan akan mengajar pada hari yang mana orang najis dan pada hari yang mana orang suci pula adanya; bahwa inilah hukum akan penyakit kusta itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel ini: Barang seorang laki-laki yang berbeser tubuhnya, maka sebab beser itu najislah ia. Maka inilah najasatnya sebab besernya: apabila tubuhnya berlelehan besernya atau tumpatlah tubuhnya dari pada besernya, ia itulah najasatnya. Segala kasur bekas orang yang berbeser itu berbaring, ia itu najislah adanya, dan segala perkakas bekas orang itu duduk, ia itupun najislah adanya. Dan barangsiapa yang telah menjamah kasurnya itu hendaklah ia membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Dan barangsiapa yang duduk di atas perkakas bekas orang yang berbeser itu duduk, ia itu hendaklah membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Dan barangsiapa yang menjamah tubuh orang yang berbeser itu, ia itu hendaklah membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Dan lagi jikalau orang yang berbeser itu meludahi barang seorang yang suci, maka hendaklah orang yang diludahi itu membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Demikianpun segala kendaraan bekas orang yang berbeser itu kendarai, ia itu najis adanya. Dan barangsiapa yang menjamah barang sesuatu yang telah ada dibawahnya, ia itu najis adanya sampai masuk matahari, dan barangsiapa yang membawa lalu akan dia, ia itu hendaklah membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Demikianpun barangsiapa yang telah menjamah orang yang berbeser itu dengan tiada dicelupkannya tangannya dalam air dahulu, ia itu hendaklah membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Dan lagi barang tembekar yang telah dijamah oleh orang yang berbeser itu, ia itu hendaklah dipecahkan, tetapi segala barang kayu hendaklah dicuci dengan air. Maka apabila sembuhlah orang yang berbeser itu dari pada besernya, maka hendaklah dibilangnya tujuh hari mulai dari pada hari baiknya, lalu hendaklah dibasuhnya pakaiannya dan dimandikannya tubuhnya dalam air yang mengalir, supaya sucilah ia. Maka pada hari yang kedelapan itu hendaklah diambilnya akan dirinya dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati, lalu hendaklah ia datang ke hadapan hadirat Tuhan, ke pintu kemah perhimpunan dan memberikan burung itu kepada imam. Maka hendaklah imam itu menyediakan dia, seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran, demikian diadakan imam gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan, karena besernya itu. Bermula, maka jikalau seorang laki-laki telah tumpahlah maninya, hendaklah dimandikannya segenap tubuhnya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Maka segala pakaian dan segala kulit yang kena mani itu, ia itu hendaklah dibasuh dengan air, dan najislah adanya sampai masuk matahari. Demikianpun seorang perempuan, jikalau seorang laki-laki telah berbaring pada sisinya dengan tertumpah maninya, hendaklah keduanya memandikan dirinya dengan air, maka najislah adanya sampai masuk matahari. Maka jikalau seorang perempuan ada cemar kainnya dan cemar kain tubuhnya itulah darah, hendaklah ia berasing tujuh hari lamanya, maka barangsiapa yang menjamah akan dia, ia itu najis adanya sampai masuk matahari. Maka segala barang yang telah ia berbaring di atasnya pada masa cemar kainnya, ia itulah najis, dan segala barang yang telah ia duduk di atasnya, ia itupun najis adanya. Dan barangsiapa yang menjamah tempat tidurnya, hendaklah ia membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Dan lagi barangsiapa yang menjamah akan barang perkakas yang telah ia duduk di atasnya, ia itu hendaklah membasuh pakaiannya dan memandikan dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Dan segala sesuatu yang telah ada di atas tempat tidur atau pada barang perkakas bekas duduknya, barangsiapa yang menjamah akan dia, ia itupun najis sampai masuk matahari. Maka jikalau seorang laki-laki telah bersetubuh dengan dia serta kena cemar kainnya, maka tujuh hari lamanya najislah ia, dan segala tempat tidur bekas ia berbaring itupun najislah. Maka jikalau seorang perempuan tumpah-tumpah darah beberapa hari lamanya, lain dari pada cemar kainnya atau lebih lama dari pada cemar kainnya yang biasa, maka pada masa tumpah-tumpah darahnya itu najislah ia sama seperti pada hari cemar kainnya yang biasa; maka najislah adanya. Segala tempat tidur bekas ia berbaring segala hari tumpah-tumpah darahnya itu menjadi baginya sama seperti tempat tidurnya pada masa cemar kainnya yang biasa, dan segala barang perkakas bekas duduknya itu najislah sama seperti najasat cemar kainnya yang biasa. Dan barangsiapa yang menjamah barang-barang itu, najislah ia, sebab itu hendaklah dibasuhnya pakaiannya dan dimandikannya dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari. Maka apabila mulai sembuh ia dari pada tumpah-tumpah darahnya, hendaklah dibilangnya bagi dirinya tujuh hari, kemudian baharulah ia suci. Maka pada hari yang kedelapan hendaklah diambilnya akan dirinya dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung merpati, lalu dibawanya kepada imam, ke pintu kemah perhimpunan. Maka hendaklah imam itu menyediakannya, seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran, dan imam itu akan mengadakan gafirat atasnya di hadapan hadirat Tuhan, karena najasat cemar kainnya. Demikianlah kehendaknya engkau menasehatkan bani Israel dari pada segala najasat, supaya jangan binasa mereka itu sebab najasatnya, apabila dinajiskannya kemah-Ku, yang di tengah-tengahnya. Maka inilah hukumnya akan orang yang berbeser dan akan orang yang tumpah maninya, yang najis oleh sebab itu, dan akan orang perempuan yang dapat cemar kainnya seperti biasa, dan akan tiap-tiap orang, baik laki-laki baik perempuan, yang dapat beser itu dan akan orang laki-laki yang telah berbaring pada sisi orang yang najis adanya. Sebermula, maka kemudian dari pada mati kedua anak laki-laki Harun, yang mati tatkala mereka itu menghampiri hadirat Tuhan, berfirmanlah Tuhan kepada Musa; maka firman Tuhan kepada Musa demikian bunyinya: Katakanlah olehmu kepada Harun, abangmu, janganlah barang bilapun baik ia masuk ke dalam tempat yang suci, ke belakang tirai dinding sampai di hadapan tutupan gafirat yang di atas tabut itu, supaya jangan iapun mati dibunuh, karena nyatalah Aku dalam awan di atas tutupan gafirat itu. Maka hendaklah Harun masuk ke dalam tempat yang suci dengan membawa barang ini: seekor anak lembu atau lembu muda akan korban karena dosa dan seekor domba jantan akan korban bakaran. Maka hendaklah ia berpakaikan baju dalam dari pada kain rami yang suci dan serual dari pada kain rami akan ada pada tubuhnya dan hendaklah ia berpakaikan pengikat pinggang dari pada kain rami dan destarpun dari pada kain rami; maka sekalian inilah pakaian yang suci, sebab itu hendaklah dimandikannya tubuhnya dengan air dahulu dari pada berpakaikan dia. Maka dari pada sidang bani Israel hendaklah diambilnya dua ekor kambing jantan akan korban karena dosa dan seekor domba jantan akan korban bakaran. Maka hendaklah Harun mempersembahkan lembu muda akan korban karena dosa dirinya sendiri serta mengadakan gafirat atas dirinya dan atas rumahnya. Lalu hendaklah diambilnya akan kedua ekor kambing jantan itu, didirikannya di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan pintu kemah perhimpunan. Maka hendaklah Harun membuang undi atas kedua ekor kambing jantan itu: seundi bagi Tuhan dan seundi bagi kambing yang hendak dihalaukan. Setelah itu hendaklah disuruh Harun bawa hampir akan kambing jantan yang kena undi bagi Tuhan itu, lalu disediakannya akan korban karena dosa. Tetapi adapun kambing jantan seekor, yang telah kena undi akan dihalaukan, ia itu hendaklah didirikannya dengan hidupnya di hadapan hadirat Tuhan, akan diadakan gafirat olehnya, supaya dihalaukan orang akan kambing jantan itu, dilepaskannya ke dalam gurun. Maka hendaklah disuruh Harun bawa hampir kepadanya lembu muda akan korban karena dosa dirinya sendiri, supaya diadakannya gafirat atas dirinya dan atas isi rumahnya, lalu hendaklah disembelihkannya lembu muda itu akan korban karena dosa dirinya sendiri. Setelah itu hendaklah diambilnya akan pedupaan penuh dengan bara api dari pada mezbah, yang di hadapan hadirat Tuhan, dan kedua genggamnya penuh dengan dupa dari pada rempah-rempah harum yang tertumbuk halus-halus, lalu hendaklah dibawanya sekalian itu masuk ke belakang tirai dinding itu. Maka dupa itu hendaklah dibubuhnya di atas api di hadapan hadirat Tuhan, supaya asap dupa itu menudungi tutupan gafirat yang di atas assyahadat itu, supaya jangan ia mati dibunuh. Maka hendaklah diambilnya dari pada darah lembu muda, dipercikkannya dengan jarinya kepada sebelah hadapan tutupan gafirat yang arah ke timur, dan kepada sebelah hadapan tutupan gafirat itu hendaklah dipercikkannya dengan jarinya dari pada darah itu tujuh kali. Setelah itu hendaklah disembelihkannya kambing jantan korban karena dosa yang karena orang banyak itu, serta dibawanya akan darahnya masuk ke belakang tirai dinding, dan hendaklah diperbuatnya dengan darah itu sama seperti yang telah diperbuatnya dengan darah lembu muda itu, yaitu dipercikkannya kepada sebelah atas tutupan gafirat dan kepada sebelah hadapan tutupan gafirat. Demikianlah diadakannya gafirat atas tempat yang suci itu sebab najasat segala bani Israel dan sebab segala kesalahannya, dan sebab segala dosanya, dan demikianpun hendaklah diperbuatnya akan kemah perhimpunan yang diam serta dengan mereka itu di tengah-tengah segala najasatnya. Maka seorangpun jangan sertanya dalam kemah perhimpunan apabila ia masuk akan mengadakan gafirat dalam tempat yang suci itu sampailah ia ke luar pula; demikian hendaklah diadakannya gafirat atas dirinya dan atas isi rumahnya dan atas segenap sidang orang Israel itu. Setelah keluar hendaklah ia langsung ke mezbah, yang di hadapan hadirat Tuhan, serta mengadakan gafirat atasnya, dan hendaklah diambilnya dari pada darah lembu muda dan dari pada darah kambing jantan itu, dibubuhnya pada tanduk mezbah itu keliling. Maka hendaklah dipercikkannya dengan jarinya dari pada darah itu tujuh kali kepada mezbah itu, demikianlah disucikannya dan dikuduskannya dari pada segala najasat bani Israel. Setelah sudah diadakannya gafirat atas tempat suci dan kemah perhimpunan dan mezbah itu, maka hendaklah disuruhnya bawa kambing jantan yang hidup itu hampir kepadanya. Maka hendaklah ditumpangkan Harun kedua belah tangannya pada kepala kambing jantan yang hidup itu dan di atasnya ia akan mengaku segala durhaka bani Israel, segala dosanya dan menanggungkan dia di atas kepala kambing jantan itu, lalu hendaklah disuruhnya orang, yang ditentukan bagi yang demikian, membawa kambing itu pergi ke gurun. Maka kambing jantan itu akan menanggung dan membawa lalu akan segala kesalahan mereka itu kepada suatu tanah yang sunyi, maka kambing jantan itupun hendaklah dihalaukannya ke gurun itu. Sudah itu, maka Harunpun akan masuk ke dalam kemah perhimpunan lalu menanggalkan pakaian kain rami, yang dipakaikan apabila ia masuk ke dalam tempat yang suci itu, serta meninggalkan dia di sana. Maka hendaklah dimandikannya tubuhnya dengan air pada tempat yang suci itu, lalu berpakaikan pakaiannya yang sehari-hari; setelah itu hendaklah ia keluar, lalu menyediakan korban bakarannya dan korban bakaran orang banyak itu serta mengadakan gafirat atas dirinya dan atas orang banyak itu. Maka lemak korban karena dosa itu hendaklah dibakarnya di atas mezbah. Adapun akan orang yang sudah membawa lalu akan kambing jantan yang dihalaukan itu, hendaklah ia membasuhkan pakaiannya dan memandikan tubuhnya dengan air; setelah sudah bolehlah ia masuk pula ke dalam tempat tentara itu. Maka adapun lembu muda korban karena dosa dan domba jantan korban karena dosa, yang darahnya telah dibawa masuk ke dalam tempat yang suci akan mengadakan gafirat, ia itu hendaklah dibawa orang ke luar tempat tentara dan dibakar habis dengan api, baik kulitnya baik dagingnya baik isi perutnya. Maka orang yang membakar habis akan dia itu hendaklah membasuhkan pakaiannya dan memandikan tubuhnya dalam air, setelah sudah bolehlah ia masuk pula ke dalam tempat tentara itu. Bermula, maka inilah menjadi bagimu suatu hukum yang kekal selama-lamanya: Bahwa pada bulan yang ketujuh dan pada sepuluh hari bulan itu hendaklah kamu merendahkan hatimu dengan berpuasa, janganlah kamu berbuat barang sesuatu pekerjaan, baik kamu anak bumi baik orang dagang yang duduk menumpang di antara kamu. Karena pada hari itulah akan diadakan gafirat atasmu, supaya kamu disucikan, sehingga sucilah kamu dari pada segala dosamu di hadapan hadirat Tuhan. Maka hari itu akan menjadi bagimu suatu sabat perhentian, supaya kamu merendahkan hatimu dengan berpuasa; maka inilah suatu hukum yang kekal selama-lamanya. Maka gafirat itu akan diadakan oleh imam yang telah disiram dengan minyak bau-bauan, atau oleh orang yang telah dilantik akan mengerjakan imamat menggantikan bapanya; maka hendaklah ia berpakaikan pakaian kain rami, yaitu pakaian tempat suci. Maka hendaklah diadakannya gafirat atas tempat yang suci sendiri dan atas kemah perhimpunan dan atas mezbahpun hendaklah diadakannya gafirat, demikianpun atas segala imam dan atas segala orang sidang itu hendaklah diadakannya gafirat. Maka inilah menjadi bagimu satu hukum yang kekal selama-lamanya, yaitu pada setahun sekali hendaklah diadakan gafirat atas segala bani Israel karena segala dosanya. Maka dibuat oranglah seperti firman Tuhan yang kepada Musa itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada Harun dan kepada anak-anaknya dan kepada segala bani Israelpun demikian: Inilah kata yang dikatakan Tuhan, firman-Nya: Barangsiapa dari pada isi rumah Israel, yang akan menyembelihkan seekor lembu atau anak domba atau kambing betina, baik dalam tempat tentara baik di luar tempat tentara, maka tiada dibawanya akan dia ke pintu kemah perhimpunan supaya dari padanya dipersembahkannya kepada Tuhan suatu persembahan di hadapan kemah sembahyang Tuhan, maka darahnya akan ditanggungkan kepada orang itu, sebab ditumpahkannya darah, maka orang itupun akan ditumpas dari antara bangsanya. Maka ia itu supaya dibawa oleh bani Israel kepada Tuhan akan persembelihannya, yang disembelihkannya di luar itu, yaitu dibawanya ke pintu kemah perhimpunan dan kepada imam, serta dipersembahkannya kepada Tuhan akan korban syukur. Maka darahnya hendaklah dipercikkan oleh imam kepada mezbah Tuhan yang di pintu kemah perhimpunan, dan lemaknya hendaklah dibakarnya akan suatu bau yang harum bagi Tuhan. Dan jangan mereka itu lagi mempersembahkan persembelihannya kepada syaitan, yang diturutnya dengan zinahnya; maka inilah menjadi suatu hukum yang kekal bagi mereka itu turun-temurun. Maka katakanlah olehmu kepada mereka itu: Barangsiapa dari pada isi rumah Israel dan dari pada segala orang dagang, yang duduk menumpang di antaranya, apabila dipersembahkannya suatu korban bakaran atau korban sembelihan, maka tiada dibawanya akan dia ke pintu kemah perhimpunan, supaya ia itu disediakan bagi Tuhan, maka orang itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. Dan barangsiapa dari pada isi rumah Israel dan dari pada segala orang dagang yang duduk menumpang di antaranya, apabila ia makan barang sesuatu yang darah, niscaya wajahku akan melawan orang yang telah makan darah itu, dan Aku akan menumpas dia kelak dari antara bangsanya. Karena nyawa daging itu adalah dalam darahnya, sebab itu Aku telah menentukan dia bagi kamu di atas mezbah, supaya dengan dia juga diadakan gafirat atas jiwamu, karena darah juga yang mengadakan gafirat atas jiwa. Maka sebab itupun firman-Ku kepada segala bani Israel ini: Dari pada kamu seorangpun jangan makan darah, dan seorang dagangpun yang duduk menumpang di antara kamu itu jangan makan darah. Barangsiapa dari pada segala bani Israel dan dari pada segala orang dagang, yang duduk menumpang di antaranya, jikalau dalam berburu telah ditangkapnya barang binatang yang liar atau unggas yang halal dimakan, hendaklah ditumpahkannya darahnya dan ditudunginya dengan tanah. Karena nyawa segala daging itulah darahnya, ia itu dibilang akan nyawanya, sebab itu firman-Ku kepada segala bani Israel: Jangan kamu makan darah barang sesuatu daging karena nyawa segala daging itulah darahnya; barangsiapa yang makan dia, ia itu akan ditumpas kelak. Dan lagi baik anak bumi baik orang dagang, barangsiapa yang telah makan sesuatu bangkai atau binatang yang tercarik-carik itu, hendaklah dibasuhnya pakaiannya dan dimandikannya dirinya dalam air, maka najislah ia sampai masuk matahari, lalu sucilah pula ia. Maka jikalau kiranya tiada dibasuhnya pakaiannya dan tiada dimandikannya tubuhnya, niscaya ia akan menanggung salahnya. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel, demikianlah firman-Nya: Akulah Tuhan, Allahmu! Jangan kamu menurut perbuatan orang di negeri Mesir, tempat kedudukanmu dahulu, dan jangan kamu menurut perbuatan orang di negeri Kanaan, tempat Aku menghantar kamu ke sana, dan jangan kamu menurut adat-adat mereka itu. Melainkan hendaklah kamu menurut segala hukum-Ku dan memeliharakan segala perintah-Ku, supaya kamu melakukan dirimu setuju dengan dia: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Maka hendaklah kamu memeliharakan segala hukum-Ku dan segala perintah-Ku; barangsiapa yang berbuat begitu ia itu akan hidup olehnya: Bahwa Akulah Tuhan! Seorangpun jangan menghampiri seorang sanak saudaranya hendak kawin dengan dia: Bahwa Akulah Tuhan! Jangan kamu kawin dengan ibumu kemudian dari pada mati bapamu, karena ialah ibumu; jangan kamu kawin dengan dia. Jangan kamu kawin dengan bini bapamu, karena ialah seketiduran dengan bapamu. Jangan kamu kawin dengan saudaramu perempuan ia itu anak bapamu atau anak ibumu, baik ia diperanakkan di dalam rumah atau diperanakkan di luar rumah, jangan kamu kawin dengan dia. Jangan kamu kawin dengan cucumu perempuan yang dari pada sebelah anakmu laki-laki atau dari sebelah anakmu perempuan, karena ialah dari pada ketiduranmu sendiri. Jangan kamu kawin dengan anak perempuan bini bapamu, yang diperanakkan bagi bapamu, karena ialah saudaramu perempuan, jangan kamu kawin dengan dia. Jangan kamu kawin dengan saudara perempuan bapamu, karena sedarah daging juga ia dengan bapamu. Jangan kamu kawin dengan saudara perempuan ibumu, karena sedarah daging juga ia dengan ibumu. Jangan kamu mencemarkan tempat tidur saudara laki-laki bapamu, sebab kawin dengan bininya, karena ialah mamakmu. Jangan kamu kawin dengan menantumu perempuan, karena ialah bini anakmu, jangan kamu kawin dengan dia. Jangan kamu kawin dengan bini saudaramu, sebab telah seketiduran ia dengan saudaramu. Jangan kamu kawin dengan seorang perempuan serta dengan anaknyapun sekali; jangan kamu mengambil cucunya dari sebelah anaknya laki-laki atau dari sebelah anaknya perempuan akan binimu, karena ialah sedarah daging dengan kamu, maka haramlah perbuatan yang demikian. Maka jangan kamu mengambil seorang perempuan dan saudaranya perempuan itupun sertanya akan binimu, sehingga kamu adakan cemburuan, sebab bersetubuh dengan seorang pada sisi seorangnya selagi hidupnya. Maka jangan kamu bersetubuh dengan seorang perempuan pada masa cemar kainnya. Dan jangan kamu bersetubuh dengan bini samamu manusia, sehingga kamu menjadi najis dengan dia. Maka jangan kamu menyerahkan seorang dari pada benihmu akan dipersembahkan kepada Molekh, dan jangan kamu menghinakan nama Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! Jangan kamu berbaring dengan seorang laki-laki cara perempuan, karena ia itulah suatu perkara yang keji. Dan lagi jangan kamu menajiskan dirimu oleh berbaring dengan binatang, dan seorang perempuanpun jangan berbaring dengan binatang karena ia itulah suatu perkara yang amat keji adanya. Jangan kamu menjiskan dirimu dengan barang sesuatu dari pada segala perkara ini, karena dengan perbuatan yang demikian telah menajiskan dirinya segala bangsa, yang akan Kuhalaukan dari hadapanmu kelak. Demikianlah negeri itu telah dinajiskan, sehingga tak dapat tiada Aku membalas segala kejahatannya kepadanya; karena negeri itupun memuntahkan segala orang isinya. Melainkan hendaklah kamu memeliharakan segala hukum-Ku dan segala firman-Ku ini dan satupun perkara yang keji itu jangan kamu perbuat, baik anak bumi baik orang yang duduk menumpang di antara kamu. Karena segala perkara yang keji itu telah diperbuat orang isi negeri yang di hadapanmu itu, maka negeri itu telah dinajiskan olehnya. Supaya negeri itu jangan muntahkan kamupun apabila kamu menajiskan dia, seperti dimuntahkannya akan bangsa yang di hadapanmu itu. Karena barangsiapa yang akan berbuat sesuatu perkara yang keji itu, ia itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. Sebab itu hendaklah kamu memeliharakan firman-Ku dan jangan kamu menurut barang sesuatu dari pada segala adat yang keji, yang diperbuat dahulu dari pada kamu itu, dan jangan kamu menajiskan dirimu dengan dia. Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada segenap sidang bani Israel firman ini: Hendaklah kamu suci, karena sucilah Aku, Tuhan, Allahmu! Maka hendaklah masing-masing orang memberi hormat akan ibu bapanya dan memeliharakan sabat-Ku: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Dan jangan kamu berpaling kepada dewa-dewa dan jangan kamu memperbuatkan berhala perbuatan tuangan: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Maka apabila kamu mempersembahkan kepada Tuhan korban syukur, hendaklah kamu mempersembahkan dia dengan keridlaan hatimu. Maka pada hari yang kamu mempersembahkan dia dan pada keesokan harinya hendaklah ia itu dimakan, tetapi barang yang tinggal sampai lusanya itu hendaklah dibakar habis dengan api. Maka jikalau kiranya lusanya dimakan dari padanya, ia itu suatu perkara yang keji dan tiada diperkenankan. Maka barangsiapa yang makan dia, ia itu akan menanggung salahnya, sebab dihinakannya kesucian Tuhan, maka orang itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. Maka apabila kamu menuai hasil tanahmu, jangan kamu menuai habis-habis segala ujung tanahmu dan jangan kamu memungut barang yang ketinggalan dari pada penuaianmu itu. Jangan kamu memetik buah-buah anggurmu sampai pada kedua kalinya dan buah-buah yang telah luruh itu jangan kamu pungut, melainkan hendaklah kamu membiarkan dia bagi orang yang papa dan yang dagang: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Jangan kamu mencuri, dan jangan kamu berdusta, dan jangan kamu menipu seorang akan seorang. Dan jangan kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, karena demikian kamu menghinakan nama Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! Jangan kamu menganiayakan samamu manusia, atau merampas barang-barangnya, dan uang pembayar upah orang upahanmu jangan bermalam sertamu sampai pagi hari. Jangan kamu mengutuki orang tuli dan jangan kamu meletakkan kesentuhan di hadapan orang buta, melainkan hendaklah kamu takut akan Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! Jangan kamu lalim dalam hukum; jangan kamu memandang akan muka orang kecil atau mengindahkan muka orang besar, melainkan hendaklah kamu membenarkan hal samamu manusia dengan adil. Jangan kamu berjalan keliling di antara bangsamu bagaikan orang penuduh, dan jangan kamu bangkit akan menuntut darah samamu manusia: Bahwa Akulah Tuhan! Jangan dalam hatimu ada dengki akan saudaramu, melainkan hendaklah kamu menegur samamu manusia dengan nyata-nyata, maka tiada salah tertanggung atasmu karena sebabnya. Jangan kamu membalas jahat atau berdendam akan bani bangsamu, melainkan hendaklah kamu mengasihi akan samamu manusia seperti akan dirimu sendiri: Bahwa Akulah Tuhan! Hendaklah kamu memeliharakan hukum-Ku, jangan kamu menjodohkan dua jenis binatangmu yang berlainan, dan jangan kamu menaburi bendangmu dengan dua jenis biji-bijian, dan jangan kamu berpakaikan pakaian tenunan dua macam benang. Maka jikalau seorang berseketiduran dengan seorang perempuan yang sahaya adanya dan yang telah diberi kepada orang akan gundiknya, tetapi ia belum ditebus dan belum dimerdekakan, maka hendaklah keduanya disiksa dengan disesah, tetapi jangan mereka itu dibunuh, tegal belum ia dimerdekakan. Setelah itu maka hendaklah dipersembahkannya kepada Tuhan korban karena salahnya di pintu kemah perhimpunan, yaitu seekor domba jantan akan korban karena salahnya. Maka oleh imam akan diadakan gafirat atasnya dengan domba jantan akan korban karena salah di hadapan hadirat Tuhan, sebab dosa yang telah dibuatnya, maka dosa yang telah dibuatnya itu akan diampuni kepadanya. Maka apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri itu dan kamu menanam segala jenis pokok buah-buah, maka hendaklah buahnya yang muda-muda itu seperti dikhatankan kulupnya, tiga tahun lamanya hendaklah kamu membilangkan dia seperti belum dikhatankan, dan janganlah kamu makan dari padanya. Maka pada tahun yang keempat segala buahnya akan suci adanya, suatu persembahan puji-pujian bagi Tuhan. Tetapi pada tahun yang kelima bolehlah kamu makan buahnya serta memungut hasilnya bagi dirimu: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Jangan kamu makan barang sesuatu yang darah adanya, dan jangan kamu menyidik pesona seranah atau melihat dalam nujum. Jangan kamu mencukur rambut kepalamu keliling sehingga tinggal jambul sahaja, dan jangan kamu merusakkan ujung janggutmu. Jangan kamu menoreh tubuhmu karena sebab seorang yang mati, dan jangan kamu menyelarkan tubuhmu dengan barang sesuatu tulisan: Bahwa Akulah Tuhan. Jangan kamu menghinakan anakmu perempuan dengan menaruh akan dia bagaikan sundal, supaya negeri itu jangan dipenuhi dengan persundalan dan perbuatan yang keji. Hendaklah kamu memeliharakan sabat-Ku dan mengindahkan tempat-Ku yang suci itu: Bahwa Akulah Tuhan! Dan jangan kamu berpaling kepada orang petenung atau orang yang manaruh hikmat iblis, jangan kamu mencahari mereka itu hendak menajiskan dirimu dengan dia: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Di hadapan orang berambut putih hendaklah kamu bangkit berdiri; berilah hormat akan orang tua, dan takutlah kamu akan Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! Maka apabila seorang dagang duduk menumpang di antara kamu dalam negerimu jangan kamu mengusik akan dia. Biarlah orang dagang yang duduk menumpang di antara kamu itu dipandang olehmu bagaikan anak bumi juga dan dikasihi olehmu bagaikan kasih kamu akan dirimu sendiri, karena dahulu kamupun orang daganglah di negeri Mesir: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Jangan kamu merugikan orang dalam hukum dengan ukuran atau dengan timbangan atau dengan sukatan. Maka hendaklah kamu menaruh akan neraca yang betul dan akan buah timbangan yang betul dan akan efa yang betul dan akan hin yang betul: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu ke luar dari negeri Mesir. Maka sebab itu hendaklah kamu memeliharakan segala hukum-Ku dan segala firman-Ku, dan perbuatlah akan dia: Bahwa Akulah Tuhan! Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Dan lagi katakanlah kepada segala bani Israel ini: Barangsiapa dari pada segala bani Israel atau dari pada segala orang dagang, yang duduk menumpang di antara orang Israel, jikalau dipersembahkannya anaknya kepada Molekh, orang itu akan mati dibunuh, dilempari dengan batu oleh orang isi negeri. Maka Aku sendiripun akan menunjuk wajah-Ku melawan orang itu dan menumpaskan dia dari antara bangsanya, sebab telah dipersembahkannya anak buahnya kepada Molekh, hendak menajiskan tempat-Ku yang suci dan menghinakan nama-Ku yang suci itu. Maka jikalau kiranya orang isi negeri itu pura-pura tiada melihat apabila orang itu mempersembahkan anak buahnya kepada Molekh, sehingga tiada dibunuh mereka itu akan dia: maka Aku akan menunjuk wajah-Ku kelak melawan orang itu dan melawan kaum keluarganya, maka Aku akan menumpaskan dia dari antara bangsanya serta dengan segala orang yang menurut zinahnya, yang menurut zinah Molekh itu. Demikianpun jikalau seorang sudah pergi bertanyakan orang petenung atau orang yang tahu hikmat iblis, hendak menurut zinahnya, maka Aku akan menunjuk wajah-Ku kelak melawan orang itu dan menumpaskan dia dari antara bangsanya. Sebab itu sucikanlah dirimu dan jadilah kamu suci, karena Akulah Tuhan, Allahmu! Dan peliharakanlah segala hukum-Ku dan buatlah akan dia, maka Aku ini Tuhan, yang menyucikan kamu. Jikalau barang seorang, siapapun baik, telah mengutuki bapanya atau ibunya, maka tak akan jangan orang itu mati dibunuh, sebab telah dikutukinya bapanya atau ibunya, maka darahnya tertanggunglah atasnya. Maka jikalau seorang laki-laki telah berbuat zinah dengan bini orang, sebab telah ia berbuat zinah dengan bini orang itu, tak akan jangan keduanya mati dibunuh, baik laki-laki baik perempuan yang berbuat zinah itu. Maka jikalau seorang telah berseketiduran dengan bini bapanya dan telah mencemarkan tempat tidur bapanya, tak akan jangan keduanya mati dibunuh, maka darahnya tertanggunglah atasnya. Demikianpun jikalau seorang telah berseketiduran dengan bini anaknya, tak akan jangan keduanya mati dibunuh, sebab telah diperbuatnya suatu perkara yang keji, maka darahnya tertanggunglah atasnya. Maka jikalau seorang laki-laki telah berseketiduran dengan seorang laki-laki, yaitu cara perempuan, maka keduanya telah berbuat suatu perkara yang keji, tak akan jangan ia mati dibunuh dan darahnya tertanggunglah atasnya. Maka jikalau seorang telah mengambil seorang perempuan dan emaknyapun sertanya akan bininya, ia itulah perbuatan yang keji, tak akan jangan dibakar habis akan ketiganya dengan api, supaya jangan ada perbuatan yang keji di antara kamu. Demikianpun jikalau seorang laki-laki telah berseketiduran dengan binatang, tak akan jangan orang itu mati dibunuh dan binatang itupun dipalu sampai mati. Demikianpun jikalau seorang perempuan telah menghampiri binatang hendak memuaskan nafsunya, maka hendaklah kamu membunuh perempuan itu dan binatang itupun sertanya; tak akan jangan keduanya mati dibunuh, maka darahnya tertanggunglah atasnya! Maka jikalau seorang telah berbinikan saudaranya perempuan, baik ia anak bapanya atau anak ibunya, dan mereka itu telah berseketiduran, ia itulah sumbang adanya, mereka itu akan ditumpas di hadapan mata segala bani bangsanya, sebab telah dicemarkannya saudaranya perempuan, maka salahnya tertanggunglah atasnya. Maka jikalau seorang telah berbaring dengan seorang perempuan yang cemar kainnya dan telah bersetubuh dengan dia, dan perempuan itupun ridla akan dia, maka keduanya akan ditumpas dari antara bangsanya. Dan lagi jangan kamu berseketiduran dengan saudara perempuan ibumu atau dengan saudara perempuan bapamu, karena demikian orang menghinakan daging darahnya sendiri, keduanya akan menanggung salahnya. Maka jikalau seorang telah berseketiduran dengan mamaknya perempuan, ia itu telah mencemarkan tempat tiduran mamaknya laki-laki; keduanya akan menanggung dosanya dan mereka itu akan mati bulus. Maka jikalau seorang telah mengambil bini saudaranya laki-laki, ia itulah sumbang adanya, dan ia telah mencemarkan tempat tidur saudaranya, maka mereka itu akan tinggal bulus. Maka sebab itu peliharakanlah kamu segala hukum-Ku, dan segala firman-Ku, dan buatlah akan dia, supaya jangan kamupun dimuntahkan oleh negeri, tempat yang Aku menghantarkan kamu ke sana, supaya kamu duduk di dalamnya. Maka jangan kamu menurut adat bangsa yang akan Kuhalaukan kelak dari hadapanmu, karena mereka itu telah berbuat segala perkara itu, sehingga jemulah Aku akan mereka itu. Maka sebab itu firman-Ku kepadamu: Ambillah negerinya akan bahagian pusakamu, karena Aku telah mengaruniakan dia kepadamu akan milikmu turun-temurun, yaitu suatu negeri yang berkelimpahan air susu dan madu: Bahwa Aku inilah Tuhan, Allahmu, yang telah mengasingkan kamu dari pada segala bangsa yang lain! Maka sebab itu hendaklah kamu membedakan antara binatang yang halal dengan yang haram dan antara unggas yang halal dengan yang haram; maka jangan kamu menajiskan dirimu dengan binatang yang berkaki empat atau dengan unggas atau dengan binatang yang melata di atas bumi, yang telah Kuasingkan, supaya haramlah ia kepadamu. Maka hendaklah kamu menjadi suci bagi-Ku, karena Aku ini Tuhan yang Mahasuci adanya; maka Aku telah mengasingkan kamu dari pada segala bangsa yang lain itu, supaya kamu menjadi umat-Ku. Maka barangsiapa di antara kamu, baik orang laki-laki atau perempuan, yang menjadi petenung atau menaruh hikmat iblis, tak akan jangan ia itu mati dibunuh, hendaklah orang melempari dia dengan batu, maka darahnya tertanggunglah atasnya. Bermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: Katakanlah olehmu kepada segala imam anak-anak Harun itu, demikian: Seorang imampun jangan menajiskan dirinya di antara bangsanya dari karena seorang mati. Melainkan dari pada karena keluarganya yang berdamping dengan dia, yaitu dari karena ibunya atau bapanya atau anaknya laki-laki atau anaknya perempuan atau saudaranya laki-laki. Atau dari karena saudaranya perempuan yang duduk sertanya selagi anak dara, yang belum menjadi bini orang, dari karena diapun boleh ia menajiskan dirinya. Maka jangan ia menajiskan dirinya dalam hal pangkat kepala isi rumahnya di antara bangsanya, sehingga ia menghinakan dirinya. Jangan mereka itu bergundulkan kepalanya atau mencukur ujung janggutnya atau menoreh tubuhnya. Maka hendaklah mereka itu menjadi suci bagi Allahnya, dan jangan mereka itu menghinakan nama Allahnya, karena mereka itu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, yaitu santapan Allahnya; maka sebab itu hendaklah mereka itu suci adanya. Jangan mereka itu berbinikan seorang perempuan sundal atau yang telah membuang dirinya, dan lagi jangan diperbinikannya seorang perempuan yang telah dibuang oleh lakinya, karena imam itu suci bagi Tuhan. Maka hendaklah kamu membilangkan dia suci, sebab dipersembahkannya santapan Allahmu; maka sucilah Aku, Tuhan, yang menyucikan kamu. Maka sebab itu apabila seorang anak perempuan imam menjadi seorang sundal, maka dihinakannya, bapanya, tak akan jangan perempuan itu dibakar habis dengan api. Maka adapun yang imam besar di antara segala saudaranya dan yang telah disiram kepalanya dengan minyak bau-bauan dan yang telah dilantik akan berpakaian pakaian yang suci itu, ia itu tak boleh menguraikan rambutnya atau mengoyak-ngoyak pakaiannya. Maka jangan ia datang hampir kepada orang mati, dan jangan ia menajiskan dirinya, jikalau karena bapanya atau karena ibunya sekalipun. Maka jangan ia keluar dari pada tempat yang suci itu, supaya jangan dihinakannya tempat suci Allahnya, karena makota yang kena minyak bau-bauan Allahnya adalah padanya: Bahwa Akulah Tuhan! Maka hendaklah diperbinikannya seorang yang lagi anak dara adanya. Jangan diambilnya seorang perempuan janda, atau yang terbuang, atau sundal yang hina, melainkan seorang anak dara dari pada bangsanya sendiri hendaklah diambilnya akan bininya. Supaya jangan dihinakannya benihnya di antara bangsanya; karena Akulah Tuhan, yang menyucikan dia! Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada Harun ini: Barangsiapa dari pada benihmu, turun-temurun, yang berkecelaan tubuhnya, ia itu tiada boleh datang hampir akan mempersembahkan santapan Allahnya. Maka dari pada segala orang yang berkecelaan itu seorangpun jangan datang hampir, baik orang yang buta atau yang timpang atau yang sumbing bibirnya atau telinganya, atau orang yang berkecelaan tangannya atau kakinya, atau orang yang bungkuk, atau yang keretut, atau yang berbelalak matanya, atau yang berkurap atau berpuru atau berburut. Dari pada segala benih Harun, imam itu, barangsiapa yang berkecelaan, ia itu tiada boleh datang hampir akan mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan; adalah kecelaan padanya, maka tiada boleh ia datang hampir akan mempersembahkan santapan Allahnya. Maka santapan Allahnya, baik yang kesucian segala kesucian baik yang kesucian adanya, itu boleh dimakannya; tetapi tiada boleh ia datang sampai ke tirai dinding dan tiada boleh ia menghampiri mezbah, sebab berkecelaanlah tubuhnya, supaya jangan dihinakannya segala tempat-Ku yang suci itu: Bahwa Akulah Tuhan, yang menyucikan dia. Maka Musapun menyampaikanlah segala firman ini kepada Harun dari kepada anak-anaknya dan kepada segala bani Israelpun. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada Harun dan kepada anak-anaknya, supaya mereka itu melakukan dirinya dengan akal budi dalam segala perkara yang suci itu, jangan dihinakannya nama kesucian-Ku: Bahwa Akulah Tuhan! Katakanlah kepada mereka itu: Barangsiapa dari pada segala benihnya turun-temurun, yang datang hampir kepada barang-barang suci, yang disucikan oleh bani Israel bagi Tuhan, jikalau ia datang pada masa adalah lagi najasatnya padanya, maka orang itu akan ditumpas kelak dari hadapan-Ku: Bahwa Akulah Tuhan! Dari pada benih Harun segala orang yang berkusta atau berbeser itu, barangsiapapun baik, tak boleh ia makan dari pada barang yang suci sebelum sembuhlah ia pula; demikianpun segala orang yang telah menjamah barang sesuatu yang dinajiskan oleh mayat, atau segala orang yang telah tumpah maninya. Atau orang yang telah menjamah barang suatu binatang melata yang menajiskan dia, atau orang yang menajiskan dia, sekadar segala yang dapat menajiskan. Barangsiapa yang telah menjamah barang sebagainya itu, najislah adanya sampai masuk matahari; jangan ia makan dari pada barang yang suci itu sampai sudah dimandikannya tubuhnya dalam air. Setelah sudah masuk matahari baharu sucilah ia, kemudian bolehlah ia makan dari pada barang yang suci itu, karena ia itulah makanannya. Barang bangkai atau yang koyak-koyak itu jangan dimakannya, supaya jangan ia menjadi najis: Bahwa Akulah Tuhan! Demikian hendaklah mereka itu melakukan kebaktian kepada-Ku, supaya dalamnya jangan mereka itu menanggung dosa serta mati sebab dihinakannya akan dia: Bahwa Akulah Tuhan, yang menyucikan mereka itu. Dan lagi orang keluaranpun jangan makan dari pada barang yang suci itu, baik ia orang menumpang baik ia orang upahan imam, jangan ia makan dari pada barang yang suci itu. Tetapi adapun orang yang milik imam, sebab dibelinya dengan uang, ia itupun boleh makan dari padanya; demikianpun orang yang diperanakkan dalam rumahnya, bolehlah mereka itu makan dari pada makanannya. Tetapi anak perempuan imam, jikalau ia telah menjadi bini orang keluaran, tiada boleh ia makan dari pada persembahan tatangan barang yang suci itu. Tetapi anak perempuan imam, jikalau ia janda atau tertalak dan tiada beranak, sehingga telah kembalilah ia ke rumah bapanya seperti pada masa mudanya, ia itu boleh makan dari pada makanan bapanya, tetapi jangan seorang keluaran makan dari padanya. Maka jikalau seorang telah makan dari pada barang yang suci itu sebab sesat, maka hendaklah dipertambahkannya dengan seperlima banyaknya dan dikembalikannya barang yang suci itu kepada imam demikianlah. Maka demikian tiada mereka itu akan menghinakan barang yang suci, yang dipersembahkan oleh bani Israel kepada Tuhan akan persembahan tatangan; dan tiada ditanggungkan mereka itu kesalahan dosa atas dirinya sebab dimakannya barang yang suci itu: Bahwa Akulah Tuhan, yang menyucikan mereka itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada Harun dan kepada anak-anaknya dan kepada segala bani Israel ini: Barangsiapapun baik dari pada isi rumah Israel atau yang menumpang di antara orang Israel seperti orang dagang, jikalau ia hendak mempersembahkan suatu persembahan seperti segala nazarnya dan segala persembahan dari ridla hatinya, yang hendak dipersembahkannya kepada Tuhan akan korban bakaran; supaya ia itu mengadakan keridlaan atasmu, maka hendaklah ia itu jantan yang tiada berkecelaan, diambil dari pada segala lembu atau anak domba atau kambing. Segala sesuatu yang berkecelaan adanya jangan kamu persembahkan, karena ia itu tiada mengadakan keridlaan atasmu. Maka jikalau seorang mempersembahkan kepada Tuhan suatu korban syukur, hendak menyampaikan nazarnya, atau seperti persembahan dengan ridla hatinya, diambil dari pada segala lembu atau kambing domba, maka hendaklah ia itu tiada berkecelaan, supaya diadakannya keridlaan maka tak boleh ia itu berkecelaan adanya. Adapun binatang yang buta, atau luka, atau timpang, atau sakit, atau berkurap, atau berpuru itu, ia itu tak boleh kamu korbankan atau persembahkan kepada Tuhan akan korban bakaran di atas mezbahnya. Tetapi seekor lembu atau domba yang sumbing telinganya atau bibirnya itu boleh kamu sediakan akan korban dari ridla hatimu, tetapi akan menyampaikan nazarmu tiada ia itu boleh mengadakan keridlaan. Maka binatang yang kebiri sebab ditindih, atau dipecahkan, atau dikoyak, atau dikerat buah pelirnya, jangan kamu persembahkan kepada Tuhan, dan lagi dalam negerimu jangan kamu mengebirikan binatang. Maka dari pada tangan orang lain bangsapun jangan kamu mempersembahkan segala perkara ini kepada Allahmu akan santapannya, karena busuknya ada di dalamnya dan adalah kecelaan padanya, tiada boleh diadakannya keridlaan atasmu. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Apabila anak lembu atau anak domba atau anak kambing baharu jadi, maka hendaklah ia itu tinggal serta dengan emaknya tujuh hari lamanya, tetapi mulai dari pada hari yang kedelapan dan lebih tuapun bolehlah ia itu dipersembahkan kepada Tuhan akan korban bakaran. Tetapi jangan kamu menyembelihkan lembu atau domba serta dengan anaknya sekali pada sama sehari. Maka jikalau kamu akan mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan puji-pujian, maka hendaklah kamu mempersembahkan dia, supaya boleh diadakannya keridlaan atasmu. Maka pada sehari itu jua hendaklah ia itu dimakan: jangan kamu tinggalkan sisanya sampai pagi hari: Bahwa Akulah Tuhan! Maka hendaklah kamu memeliharakan firman-Ku dan berbuat akan dia: Bahwa Akulah Tuhan! Maka jangan kamu menghinakan nama-Ku yang suci itu, supaya Aku dibilang suci di antara segala bani Israel: Bahwa Akulah Tuhan, yang menyucikan kamu. Dan yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir, supaya Akulah Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan! Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Adapun segala masa raya Tuhan, yang akan diserukan oleh kamu bagi perhimpunan yang suci, segala masa raya-Ku inilah dia: Enam hari lamanya hendaklah orang bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh itulah sabat perhentian bagi suatu perhimpunan yang suci, barang sesuatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat, karena ia itulah sabat Tuhan pada segala tempat kedudukan kamu. Maka inilah segala masa raya Tuhan akan perhimpunan yang suci, yang hendak kamu serukan pada masanya yang tertentu: Pada bulan yang pertama, pada empat belas hari bulan itu dan pada petang hari adalah Pasah Tuhan. Maka pada lima belas hari bulan itu adalah hari raya fatir bagi Tuhan, maka hendaklah kamu makan apam fatir tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang pertama itu hendaklah bagimu suatu perhimpunan yang suci; barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat. Maka tujuh hari lamanya hendaklah kamu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, maka pada hari yang ketujuhpun akan ada suatu perhimpunan yang suci, barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri yang hendak Kuanugerahkan kepadamu, serta kamu menuai hasilnya, maka hendaklah dari pada hulu penuaianmu seikat kamu bawa kepada imam. Maka hendaklah seikat itu ditimang-timang imam di hadapan hadirat Tuhan, supaya diadakannya keridlaan atasmu; maka pada keesokan harinya kemudian dari pada sabat itu hendaklah ditimang-timang imam akan dia. Maka pada hari kamu menimang-nimang seikat itu hendaklah kamu menyediakan seekor anak domba yang setahun umurnya dan yang tiada berkecelaan, akan korban bakaran bagi Tuhan. Dan lagi persembahan makanan dari pada dua perpuluhan tepung halus, yang diramas dengan minyak, akan persembahan bakaran, suatu bau yang harum bagi Tuhan, dan suatu persembahan minuman dari pada air anggur, seperempat hin banyaknya. Maka jangan kamu makan roti, atau emping, atau tepung yang ditumbuk, sampai pada hari itu juga, sampai sudah kamu membawa persembahan itu kepada Allahmu; maka inilah suatu hukum yang kekal bagimu turun-temurun pada segala tempat kedudukan kamu. Setelah itu maka dari pada keesokan harinya kemudian, dari pada sabat itu, yaitu dari pada hari yang kamu mempersembahkan gandum seikat akan persembahan timang-timangan, hendaklah kamu membilang tujuh sabtu genap. Sampai kepada keesokan harinya kemudian dari pada sabtu yang ketujuh itu, genap lima puluh hari hendaklah kamu bilang, maka pada hari itu hendaklah kamu mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan makanan yang baharu. Maka dari dalam rumah-rumahmu hendaklah kamu membawa roti dua ketul akan persembahan timang-timangan, yaitu diperbuat dari pada dua perpuluhan tepung halus, dibakar berkhamir akan hulu hasil bagi Tuhan. Maka serta dengan roti itu hendaklah kamu mempersembahkan pula tujuh ekor anak domba, yang umur setahun dan tiada celanya dan seekor lembu muda, yaitu anak lembu, dan dua ekor domba jantan, sekalian itu akan korban bakaran bagi Tuhan, serta dengan persembahannya makanan dan minuman, akan persembahan bakaran dan bau yang harum kepada Tuhan. Maka hendaklah kamu menyediakan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur. Maka hendaklah ditimang-timang oleh imam akan dia serta dengan roti hulu hasil itu akan persembahan timangan di hadapan hadirat Tuhan, maka sekalian itu serta dengan kedua ekor anak domba itu menjadi suatu kesucian bagi Tuhan dan bahagian imam. Maka pada hari itu juga hendaklah kamu berseru-seru bahwa adalah perhimpunan yang suci bagimu; barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat; ia itulah satu hukum yang kekal bagimu turun-temurun dalam segala tempat kedudukanmu. Maka apabila kamu menuai hasil tanahmu, jangan kamu menuai habis-habis akan segala ujung bendangmu, dan jangan kamu memungut barang yang tinggal dari pada penuaianmu, melainkan tinggalkanlah ia bagi orang miskin dan orang dagang: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Arakian, bahwa berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Pada bulan yang ketujuh dan pada sehari bulan itu hendaklah ada perhentian bagimu, suatu hari raya bunyi nafiri dan perhimpunan yang suci. Jangan kamu bekerja pada hari itu, melainkan hendaklah kamu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Tetapi pada sepuluh hari bulan yang ketujuh itu, yaitu hari gafirat yang besar, akan ada perhimpunan yang suci bagimu, maka pada hari itu hendaklah kamu merendahkan hatimu dan mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan. Maka pada hari itu jangan kamu bekerja, karena ia itulah hari gafirat, akan diadakan gafirat atasmu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu. Maka sebab itu barangsiapa yang tiada merendahkan hatinya pada hari itu, ia itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya. Demikianpun barangsiapa yang berbuat barang sesuatu pekerjaan pada hari itu, maka Aku akan membinasakan orang itu kelak di antara bangsanya. Barang suatu pekerjaanpun jangan kamu perbuat; maka inilah suatu hukum yang kekal bagimu turun-temurun pada segala tempat kedudukanmu. Maka hendaklah hari itu bagimu satu sabat perhentian, serta hendaklah kamu merendahkan hatimu; pada sembilan hari bulan itu ketika masuk matahari, yaitu dari pada masuk matahari sampai kepada masuk matahari, hendaklah kamu berhenti pada sabatmu. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Bahwa pada lima belas hari bulan yang ketujuh itu juga hendaklah ada hari raya pondok daun-daunan bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama itu akan ada perhimpuan yang suci; jangan kamu bekerja pada hari itu. Maka tujuh hari lamanya hendaklah kamu mempersembahkan kepada Tuhan beberapa korban bakaran dan pada hari yang kedelapan hendaklah ada bagimu suatu perhimpunan yang suci, dan persembahkanlah beberapa korban bakaran kepada Tuhan; maka inilah hari raya adanya, jangan kamu bekerja pada hari itu. Maka inilah segala masa raya Tuhan, yang hendak kamu seru-serukan akan perhimpunan yang suci dan akan dipersembahkan kepada Tuhan beberapa korban api dan korban bakaran dan persembahan makanan dan korban sembelihan dan persembahan minuman, masing-masing pada harinya. Kecuali segala sabat Tuhan dan kecuali segala persembahanmu dan segala nazarmu dan segala korban dari ridla hatimu, yang hendak kamu persembahkan kepada Tuhan. Maka sebab itu pada lima belas hari bulan yang ketujuh, apabila kamu sudah mengumpulkan segala hasil tanahmu, hendaklah kamu membuat suatu masa raya bagi Tuhan tujuh hari lamanya; maka pada hari yang pertama hendaklah ada perhentian dan pada hari yang kedelapanpun hendaklah ada perhentian. Maka pada hari yang pertama hendaklah kamu mengambil akan dirimu beberapa cabang dari pada pokok yang permai dan pelepah kurma dan carang pohon kayu yang rindang dan pokok gandarusa, dan bersuka-sukaanlah kamu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, tujuh hari lamanya. Maka dalam setahun tujuh hari lamanya hendaklah kamu membuat hari raya ini bagi Tuhan, ia itu hukum yang kekal bagimu turun-temurun; maka pada bulan yang ketujuh hendaklah kamu membuat dia. Tujuh hari lamanya hendaklah kamu duduk dalam pondok daun-daunan, segala orang peranakan Israel akan duduk dalam pondok-pondok itu. Supaya diketahui oleh segala anak buahmu, bahwa Aku telah medudukkan bani Israel dalam pondok-pondok, tatkala Aku menghantar akan mereka itu ke luar dari negeri Mesir: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu. Demikianlah dipesan Musa kepada segala bani Israel akan segala masa raya Tuhan itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Suruhlah bani Israel itu membawa kepadamu akan minyak zait yang ditumbuk dan jernih bagi pelita itu, supaya pelita itu dapat dipasang selalu. Maka hendaklah disediakan Harun akan dia di luar tirai tempat assyahadat itu dalam kemah perhimpunan, dari petang sampai pagi hari di hadapan hadirat Tuhan; bahwa inilah hukum yang kekal bagimu turun-temurun. Maka hendaklah disediakannya segala pelita itu di atas kaki pelita yang dari pada emas tulen, di hadapan hadirat Tuhan selalu. Dan lagi hendaklah engkau mengambil tepung halus, bakarkanlah roti dua belas ketul dari padanya, tiap-tiap roti itu dari pada dua perpuluhan. Maka hendaklah engkau meletakkan dia di atas meja yang dari pada emas tulen itu di hadapan hadirat Tuhan dengan dua timbunan, enam ketul roti setimbunan. Maka di atas dua-dua timbunan itu hendaklah kaububuh kemenyan yang suci akan bahagian persembahan roti itu, ia itu suatu persembahan bakaran bagi Tuhan. Maka pada sebilang hari sabat hendaklah engkau menyediakan dia di hadapan hadirat Tuhan selalu; maka inilah menjadi bagi orang Israel suatu perjanjian yang kekal selama-lamanya. Maka inilah menjadi bahagian Harun dan anak-anaknya, yang patut makan dia dalam tempat yang suci itu, karena inilah kesucian segala kesucian baginya dari pada segala persembahan bakaran yang kepada Tuhan; suatu hukum yang kekal selama-lamanya. Alkisah, maka adalah seorang laki-laki, emaknya orang Israel, bapanya seorang orang Mesir, ia itu datang di antara orang-orang Israel, lalu orang itu mulai berbantah-bantah dengan seorang orang Israel dalam tentara itu. Maka oleh orang yang punya emak perempuan Israel itu disebutkan nama itu dengan beraninya dan dihujatkannya; lalu dibawa oranglah akan dia menghadap Musa; maka nama emaknya Selomit, anak Diberi dari pada suku Dan. Maka ditaruh oranglah akan dia dalam penjara, supaya dalam halnya diputuskan hukum dengan nyata-nyata, setuju dengan firman Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Bawalah akan orang yang telah menghujat itu ke luar dari pada tempat tentara, hendaklah segala orang yang telah mendengarnya itu menumpangkan tangannya pada kepala orang itu, lalu hendaklah segenap sidang itu melempari dia dengan batu. Dan lagi katakanlah olehmu kepada segala bani Israel: Adapun orang yang menghujat Allahnya, ia itu akan menanggung durhakanya, barangsiapapun baik. Maka barangsiapa yang menghujat nama Hua, tak akan jangan orang itu mati dibunuh; hendaklah segenap sidang melempari dia dengan batu, baik ia orang dagang baik ia anak bumi, jikalau dihujatnya nama itu, tak akan jangan orang itu mati dibunuh. Maka barangsiapa yang telah memalu orang sampai ia mati, tak akan jangan iapun akan mati dibunuh. Maka barangsiapa yang telah membunuh binatang orang lain, ia itu akan memberi gantinya, binatang akan ganti binatang. Maka jikalau barang seorang telah merusakkan tubuh samanya manusia, maka sekadar perbuatannya hendaklah diperbuat akan diapun: luka akan ganti luka dan mata akan ganti mata dan gigi akan ganti gigi; barang apa celaka yang didatangkannya kepada tubuh orang, demikianpun hendak didatangkan atas dia. Maka sebab itu barangsiapa yang membunuh binatang, ia itu akan memberi gantinya, tetapi barangsiapa yang membunuh orang, ia itu akan mati dibunuh juga. Maka hukum satu jua akan ada padamu, baik bagi orang dagang baik bagi anak bumi, karena Akulah Tuhan, Allahmu. Maka disuruh Musa akan bani Israel membawa orang penghujat itu ke luar tempat tentara dan melempari dia dengan batu sampai ia mati; maka diperbuatlah oleh bani Israel seperti firman Tuhan yang kepada Musa itu. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan lagi kepada Musa di atas bukit Torsina, firman-Nya: Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri yang hendak Kukaruniakan kepadamu itu, maka hendaklah tanahnya berhenti satu sabat bagi Tuhan. Enam tahun lamanya hendaklah kamu menaburi bendangmu dan enam tahun lamanya hendaklah kamu merancung pokok anggurmu serta mengumpulkan hasilnya. Tetapi pada tahun yang ketujuh akan ada sabat perhentian yang suci bagi tanah itu, yaitu sabat Tuhan, maka jangan kamu menaburi bendangmu atau merancung pokok anggurmu. Maka barang yang tumbuh sendirinya pada perhumaanmu itu jangan kamu tuai dan buah pokok anggurmu, yang tiada dirancung itu, jangan kamu kerat; maka hendaklah ia itu tahun perhentian yang suci bagi tanah itu. Maka hasil tanah pada sabat itu akan menjadi makanan bagi kamu dan bagi hambamu laki-laki dan perempuan dan bagi orang dagang yang duduk menumpang dalam rumahmu, dan bagi binatangmu yang jinak dan bagi segala binatang liar, yang pada tanahmu; segala hasil itu akan menjadi makanannya. Dan lagi hendaklah kamu membilang tujuh tahun sabat, yaitu tujuh kali tujuh tahun, jadi jumlah segala tahun itu empat puluh sembilan tahun banyaknya. Setelah itu maka pada bulan yang ketujuh dan pada sepuluh hari bulan itu hendaklah kamu meniupkan nafiri bunyi-bunyian itu keliling, yaitu pada hari gafirat itu hendaklah kamu meniupkan nafiri keliling dalam segala negerimu. Maka tahun yang kelima puluh itu hendaklah kamu sucikan dan berseru-serukan kemerdekaan dalam negeri itu bagi segala orang isinya; maka hendaklah ia itu menjadi suatu tahun yobel bagi kamu; tak akan jangan masing-masing kamu kembalilah kepada miliknya dan masing-masingpun kembalilah kepada isi rumahnya. Maka tahun yang kelima puluh itu menjadi bagi kamu tahun yobel, sebab itu jangan kamu menaburi biji-bijian, dan jangan menuai barang yang tumbuh sendirinya, dan jangan kamu memetik buah pokok anggurnya yang tiada dirancung. Karena ia itulah tahun yobel dan sucilah ia itu bagi kamu; barang hasil bendang yang tumbuh sendirinya itu hendaklah kamu makan. Maka pada tahun yobel itu hendaklah kamu kembali masing-masing kepada miliknya. Maka sebab itu, jikalau kamu menjual barang sesuatu yang dapat dijual kepada samamu manusia, atau jikalau kamu membeli dari pada tangan samamu manusia, janganlah kamu berkurang-kurangan seorang akan seorang. Sekadar bilangan tahun kemudian dari pada tahun yobel itu hendaklah kamu beli dari pada samamu manusia maka hendaklah dijualnya kepadamu dengan bilangan segala tahun hasilnya. Sekadar banyak tahun hendaklah kamu memperbanyakkan pembeliannya, dan sekadar kurang tahun itu hendaklah kamu mengurangkan pembeliannya; karena hanya bilangan segala hasilnya jua yang dijual kepadamu. Maka sebab itu janganlah kamu merugikan seorang akan seorang, melainkan hendaklah kamu takut akan Allahmu, karena Akulah Tuhan, Allahmu. Maka hendaklah kamu menurut segala hukum-Ku dan memeliharakan segala firman-Ku dan berlaku setuju dengan dia, supaya boleh kamu duduk dalam negeri itu dengan sentosa. Maka tanah itupun akan memberi hasilnya dan kamu akan makan dia sampai kenyang-kenyang, dan kamu akan duduk dalam negeri itu dengan sentosa. Maka jikalau kiranya kamu berkata demikian: Apakah yang kami akan makan pada tahun yang ketujuh itu? bahwasanya tiada boleh kami menabur dan tiada boleh kami mengumpulkan hasil kami. Niscaya Aku akan menyuruhkan berkat-Ku atas kamu pada tahun yang keenam itu, supaya ditumbuhkannya hasil bagi kamu yang cukup akan tiga tahun. Sehingga pada tahun yang kedelapan kamu ada lagi biji-bijian dan kamu boleh makan dari pada hasil yang lama itu sampai kepada tahun yang kesembilan, maka kamu akan makan yang lama itu sampai hasil yang baharu itu sudah dibawa masuk pula. Maka sebab itu janganlah tanah itu dijual bagi selama-lamanya, karena tanah itu Aku punya, dan kamulah orang dagang dan orang yang menumpang dengan Aku. Maka sebab itu juga hendaklah dalam seluruh negerimu kamu membiarkan tanah itu ditebus. Maka jikalau kiranya saudaramu telah menjadi miskin, sehingga dijualnya apa-apa dari pada miliknya, maka hendaklah datang penebusnya, dari pada sanak saudaranya yang terdekat dengan dia, serta hendaklah ditebusnya akan barang yang telah dijual oleh saudaranya itu. Maka jikalau kiranya seorang tiada berpenebus, tetapi kemudian tangannya telah beroleh dan mendapat yang cukup akan menebus miliknya, maka hendaklah dicengkolongnya segala tahun barang itu telah dijual, dan dipulangkannya lebihnya kepada orang yang telah membeli dia dari padanya, setelah itu bolehlah ia kembali kepada miliknya. Tetapi jikalau tangannya tiada mendapat cukup akan dipulangkan kepadanya, maka barang yang dijualnya itu hendaklah dalam tangan orang yang membelinya sampai tahun yobel itu, tetapi pada tahun yobel keluarlah ia itu dan kembalilah ia kepada miliknya. Maka jikalau barang seorang telah menjual rumah dalam negeri yang berpagarkan tembok, maka bolehlah ia itu ditebus setelah genap setahun kemudian dari pada ia itu dijual, pada setahun suntuk bolehlah ia itu ditebus. Tetapi jikalau rumah tiada ditebus apabila genaplah sudah setahun itu, maka rumah yang dalam negeri berpagarkan tembok itu, tinggal milik orang yang telah membelinya sampai selama-lamanya turun-temurun, maka tiada ia itu dikembalikan pada tahun yobel itu. Tetapi rumah-rumah di tempat yang tiada berpagarkan tembok itu hendaklah dibilang sama dengan tanah bendang juga, bolehlah ia itu ditebus dan dikembalikan pula pada tahun yobel adanya. Maka adapun segala negeri orang Lewi itu dan segala rumah yang dalam negeri miliknya, maka suatu tebusan yang kekal menjadi bahagian orang Lewi. Maka tiap-tiap orang, hanya jikalau ia dari pada orang Lewi, itu boleh menebusnya; tetapi rumah yang dijual dalam barang suatu negeri milik mereka itu, ia itu dikembalikan juga pada tahun yobel dari sendirinya, karena segala rumah dalam negeri-negeri orang Lewi itulah milik mereka turun-temurun di antara segala bani Israel. Tetapi tanah kampung keliling negeri mereka itu tiada boleh dijual, karena ia itu milik mereka itu yang kekal selama-lamanya. Maka jikalau saudaramu telah menjadi miskin dan tangannya gementar sertamu, maka hendaklah kamu memegang akan dia, jikalau ia orang dagang atau orang menumpang sekalipun, supaya iapun boleh hidup sertamu. Maka janganlah kamu mengambil dari padanya bunga atau laba yang terlalu, melainkan takutlah kamu akan Allahmu, supaya saudaramupun boleh hidup sertamu. Jangan kamu memberikan uangmu kepadanya dengan makan bunga, dan makananmupun jangan kamu berikan kepadanya dengan mengambil untung. Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu ke luar dari negeri Mesir, hendak mengaruniakan negeri Kanaan kepadamu, supaya Aku menjadi Allahmu! Maka jikalau saudaramu yang sertamu itu telah menjadi miskin dan dijualnya dirinya kepadamu, jangan kamu menyuruh dia mengerjakan pekerjaan seorang sahaya. Melainkan hendaklah ia tinggal sertamu bagaikan orang upahan atau orang menumpang dan ia memperhambakan dirinya kepadamu sampai tahun yobel itu. Lalu hendaklah ia keluar dari padamu, baik ia baik anak-anaknyapun sertanya, dan kembalilah ia kepada kaum keluarganya, dan pulanglah ia kepada milik nenek moyangnya. Karena mereka itulah hamba-hamba-Ku, yang telah Kuhantar keluar dari negeri Mesir; sebab itu jangan mereka itu dijual seperti orang menjual sahaya. Maka jangan kamu memerintahkan dia dengan bengis, melainkan takutlah kamu akan Allahmu. Tetapi segala sahaya laki-laki atau perempuan yang ada padamu itu, hendaklah dari pada bangsa-bangsa yang duduk keliling kamu, maka dari pada mereka itulah boleh kamu membeli sahaya laki-laki atau perempuan. Demikianpun dari pada anak-anak orang dagang yang duduk menumpang di antara kamu, dari pada mereka itupun boleh kamu membeli dia, dan dari pada anak buahnya yang ada sertamu jikalau telah diperanakkannya dalam negerimu sekalipun; mereka itulah menjadi milikmu. Maka bolehlah kamu membilangkan dia milik pusaka bagi anak-anakmu kemudian dari padamu, supaya mereka itu mempusakai dia bagi milik yang kekal; maka orang itu boleh kamu suruh berbuat pekerjaan sahaya, tetapi adapun saudaramu, yang dari pada bani Israel itu, jangan seorang memerintahkan seorang dengan bengis. Maka jikalau seorang dagang atau orang yang menumpang di antara kamu telah beroleh harta, maka saudaramu yang sertanya itu telah menjadi miskin, sehingga dijualnya dirinya kepada orang dagang yang duduk di antara kamu atau kepada peranakan orang dagang itu, setelah dijualnya dirinya hendaklah ada tebusan baginya; maka hendaklah ia ditebus oleh salah seorang dari pada segala saudaranya. Baik mamaknya laki-laki baik anak laki-laki mamaknya, hendaklah menebus dia, atau yang dari pada kaum keluarganya yang sedarah daging dengan dia itu hendaklah menebus dia; atau jikalau ia sendiri telah beroleh harta, maka hendaklah ditebusnya dirinya. Maka hendaklah ia berkira-kira dengan orang yang telah membeli dia, dari pada tahun yang dijualnya dirinya kepadanya sampai tahun yobel itu, serta uang pembeli itu dicengkolongkan dengan bilangan segala tahun yang ia telah sertanya, atas bilangan hari orang upahan adanya. Maka jikalau ada lagi banyak tahun itu, setuju dengan dia hendaklah dikembalikannya uang pembelinya akan tebusannya. Maka jikalau tinggal lagi sedikit tahun sampai tahun yobel itu, apabila ia berjelas kira-kira dengan dia, hendaklah dikembalikannya uang tebusannya kepadanya setuju dengan tahun itu. Seperti seorang upahan hendaklah ia sertanya dari pada setahun datang kepada setahun, maka jangan ia diperintahkan olehnya dengan bengis di hadapan matamu. Maka jikalau tiada ia ditebus dengan peri yang demikian, maka pada tahun yobel juga keluarlah ia dengan merdekanya, baik ia baik anak-anaknyapun sertanya; karena segala bani Israel itulah hamba-Ku, bahkan, hamba-Ku yang telah Kuhantar keluar dari negeri Mesir: Maka Akulah Tuhan, Allahmu. Maka jangan kamu memperbuat berhala atau patung akan dirimu dan jangan kamu mendirikan dia bagi dirimu, dan batu yang terukirpun jangan kamu taruh dalam negerimu akan menyembah sujud di hadapannya, karena Akulah Tuhan, Allahmu! Hendaklah kamu mengindahkan segala sabat-Ku, dan memuliakan tempat-Ku yang suci itu: Bahwa Akulah Tuhan. Maka jikalau kamu melakukan hukum-Ku dan menurut firman-Ku serta kamu berbuat akan dia, maka Aku akan menurunkan hujan-Ku kepadamu pada musimnya dan tanahpun akan memberi hasilnya dan segala pokok di ladangpun akan memberi buah-buahnya. Maka musim penebahan gandum akan mendapatkan musim pungutan buah anggur, dan musim pungutan buah anggur akan mendapatkan musim penaburan, maka kamu akan makan rezekimu sampai kenyang-kenyang, dan dengan sentosa kamu akan duduk dalam negerimu. Maka Aku akan memberi sejahtera dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tiada dikejutkan oleh barang seorang, dan Aku akan melalukan segala binatang yang buas dari pada negerimu dan pedangpun tiada akan menerusi negerimu. Maka kamu akan menghalaukan musuhmu dan mereka itu akan rebah dimakan pedang di hadapanmu. Maka lima orang dari pada kamu akan menghalaukan seratus, dan seratus orang dari pada kamu akan menghalaukan sepuluh ribu; maka segala musuhmu akan rebah dimakan pedang di hadapanmu. Maka Aku akan menilik akan kamu dan membiakkan kamu dan memperbanyakkan kamu, dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu. Maka kamu akan makan yang lama itu, yang sudah lebih dari setahun, dan karena yang baharu itu kamu akan membawa ke luar yang lama adanya. Maka Aku akan mendirikan kemah-Ku di antara kamu, dan hati-Kupun tiada jemu akan kamu. Dan Aku akan berjalan di antara kamu serta menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku. Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri orang Mesir supaya jangan lagi kamu sahaya mereka itu; dan aku telah memecahkan kayu penggandaranmu dan menyuruhkan kamu berjalan tegap. Tetapi jikalau tiada kamu mendengar akan Daku dan tiada kamu melakukan segala hukum ini, jikalau kamu membuang firman-Ku dengan cuca dan jikalau hatimu jemu akan perintah-Ku dan tiada kamu menurut segala hukum-Ku hendak meniadakan perjanjian-Ku, maka demikianlah Akupun berbuat akan kamu kelak, dan Aku akan mendatangi kamu dengan peri yang hebat, dengan bala seni dan demam panas, yang menghancurkan mata dan meletihkan nyawa; maka cuma-cuma kamu akan menabur biji-bijianmu, karena musuhmu kelak makan habis akan dia. Maka Aku akan memalingkan wajah-Ku melawan kamu, sehingga kamu dialahkan oleh segala musuhmu, dan segala pembencimu akan memerintahi kamu, dan kamu akan lari, apabila seorangpun tiada yang mengejar. Maka jikalau kemudian dari pada segala perkara ini belum kamu mau dengar akan Daku, niscaya Aku menambahinya lagi, hendak menyiksakan kamu tujuh kali lebih sebab segala dosamu. Maka Aku akan memutuskan segala kemuliaan kuatmu dan menjadikan langitmu bagaikan besi dan tanahmu bagaikan tembaga. Sehingga segala kelelahanmu terbuang-buang dan tanahmu itu tiada akan memberi hasilnya kepadamu dan segala pokok di ladangpun tiada akan memberi buah-buahnya. Maka jikalau kamu lagi mendurhaka kepada-Ku dan tiada mau dengar akan Daku, niscaya Aku akan menghimpunkan lagi beberapa bala lain atas kamu, tujuh kali lebih sebab segala dosamu. Maka Aku akan menyuruhkan kepadamu segala binatang yang buas-buas dari padang, supaya dibuluskannya kamu dan dibinasakannya binatangmu dan disurutkannya bilangan kamu dan disunyikannya segala jalanmu. Maka jikalau kemudian dari pada segala perkara ini belum cukup kamu disiksakan dan kamu lagi mendurhaka kepada-Ku, maka berkanjanglah juga Aku dalam melawan kamu, dan kamu akan Kupalu lagi tujuh kali lebih sebab segala dosamu. Maka Aku akan mendatangkan pedang atas kamu, supaya dibalasnya balasan perjanjian itu, sehingga kamu akan mengurungkan dirimu dalam negeri-negerimu, dan Aku akan menyuruhkan bala sampar di antara kamu, dan kamupun akan diserahkan ke tangan musuh. Maka apabila Aku memutuskan bagimu bekal roti itu, lalu sepuluh orang perempuan akan membakar rotinya dalam satu dapur jua, dan dikembalikannya rotimu itu dengan ditimbang-timbang, maka kamu akan makan, tetapi tiada menjadi kenyang. Maka jikalau kemudian dari pada itu juga tiada kamu dengar akan Daku, melainkan berkanjanglah kamu dalam mendurhaka kepada-Ku, maka Akupun akan berkanjang dalam melawan kamu dengan murka yang bernyala-nyala, dan Aku akan menyiksakan kamu tujuh kali lebih lagi sebab segala dosamu. Sehingga kamu akan makan daging anak-anakmu laki-laki dan daging anak-anakmu perempuan. Maka Aku akan merobohkan segala panggungmu dan membinasakan segala gambar syamsiat kamu, maka mayat-mayat kamu akan Kucampak di atas pecah-pecahan berhalamu yang tahi adanya, dan hati-Kupun jemu akan kamu! Maka segala negerimu akan Kujadikan sunyi senyap dan segala tempatmu yang suci itu akan Kubinasakan, dan tiada Aku mau mencium barang yang kamu tentukan akan bau yang harum bagi-Ku. Maka tanah itu Kujadikan sunyi senyap, sehingga musuhmu, yang akan mengedudukinya itu tercengang-cengang akan dia. Maka kamu sendiri akan Kucerai-beraikan di antara segala bangsa serta Aku menghunus pedang di belakang kamu, maka tanahmu akan menjadi gurun dan segala negerimu akan menjadi sunyi senyap. Maka pada masa itulah tanah itu berkenan akan sabatnya pada segala hari ia itu tandus adanya, dan kamupun adalah dalam negeri musuhmu; maka pada masa itulah tanah itu akan berhenti dan berkenan akan segala sabatnya. Selama tandus adanya maka tanah itu akan berhenti, sebab tiada ia itu berhenti pada sabatmu, tatkala kamu lagi mengedudukinya. Maka akan segala orang yang tertinggal dari pada kamu dalam negeri musuhnya, Aku akan mengadakan ketakutan dalam hatinya yang sudah tawar, sehingga bunyi daun yang terlayang-layangpun akan menghalaukan mereka itu, maka mereka itu akan lari seperti orang yang lari dari pada pedang, dan mereka itu akan rebah di tempat tiada orang yang mengejar. Maka mereka itu akan berhembalangan tindih-menindih seperti kalau ada pedang di belakangnya, meski seorangpun tiada yang mengejar, dan tiada kamu akan tahan berdiri di hadapan segala musuhmu. Demikianlah kamu akan binasa di antara segala bangsa, dan kamu akan dimakan oleh tanah musuhmu. Maka orang yang tertinggal dari pada kamu dalam negeri musuhnya ia itu akan kurus kering oleh sebab segala salahnya, baik sebab salah nenek moyangnya baik sebab salah dirinya, mereka itu akan kurus kering adanya. Maka pada masa itulah mereka itu akan mengaku segala salah dirinya dan salah nenek moyangnyapun, sebab ia mendurhaka kepada-Ku dengan degilnya dan melawan akan Daku dengan sengajanya. Maka sebab itu Akupun berbangkit melawan mereka itu, serta Aku membuang mereka itu ke dalam negeri musuhnya. Maka apabila hati mereka itu yang tiada tersunat itu merendahkan dirinya dan mereka itu jemu akan segala salahnya, maka pada masa itulah Aku kelak ingat akan perjanjian-Ku dengan Yakub dan akan perjanjian-Ku dengan Ishak dan akan perjanjian-Ku dengan Ibrahim, maka Aku kelak ingat akan dia dan akan negerinyapun Aku ingat. Demikianpun apabila tanah itu telah ditinggalkan oleh mereka itu dan telah berkenan akan sabatnya, sebab tanduslah ia itu oleh karena mereka itu, serta telah jemulah mereka itu akan segala salahnya, sebab, bahkan, sebab telah dibuangkannya hukum-Ku dengan cuca dan hatinyapun jemu akan firman-Ku. Karena sesungguhnya pada masa itu juga, apabila mereka itu dalam negeri musuhnya, tiada Aku akan membuang mereka itu atau jemu akan mereka itu sangat begitu, sehingga Aku menumpas mereka itu serta Aku meniadakan perjanjian-Ku dengan mereka itu, karena Akulah Tuhan, Allahnya! Melainkan karena selamat mereka itu, Aku ingat kelak akan perjanjian-Ku dengan nenek moyangnya, tatkala Aku menghantarkan mereka itu keluar dari negeri Mesir di hadapan mata segala bangsa, hendak menjadi Allah mereka itu: Bahwa Akulah Tuhan. Hata, maka sekalian inilah undang-undang dan hukum dan firman yang telah ditentukan Tuhan di antara dirinya dengan segala bani Israel di atas bukit Torsina oleh tangan Musa adanya. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, firman-Nya: Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel ini: Jikalau barang seorang mengasingkan barang sesuatu sebab bernazar, maka hendaklah ia itu Tuhan punya, setuju dengan nilaianmu akan orang itu. Maka adapun nilaianmu akan seorang laki-laki dari pada dua puluh tahun umurnya, hendaklah nilaianmu itu lima puluh syikal perak, yang sama dengan syikal tempat suci itu. Maka jikalau seorang perempuan, hendaklah nilaianmu tiga puluh syikal. Maka jikalau orang itu dari pada lima tahun sampai dua puluh tahun umurnya, jikalau laki-laki hendaklah nilaianmu dua puluh syikal, jikalau perempuan sepuluh syikal. Maka jikalau anak dari pada sebulan sampai lima tahun umurnya, hendaklah nilaianmu akan laki-laki lima syikal perak dan akan perempuan hendaklah nilaianmu tiga syikal perak. Maka jikalau orang umur enam puluh tahun atau lebih, jikalau laki-laki hendaklah nilaianmu lima belas syikal, dan akan perempuan sepuluh syikal. Tetapi jikalau terlalu miskin ia akan nilaianmu itu, maka hendaklah ia datang menghadap imam, lalu dinilai imam akan dia, sekadar kuat tangan orang yang bernazar itu hendaklah dinilai imam akan dia. Maka jikalau binatang seperti yang dipersembahkan orang kepada Tuhan akan korban, barang apa yang dipersembahkan kepada Tuhan demikian, ia itu suci adanya. Tak boleh digantinya atau ditukarnya dengan yang lebih baik atau dengan lebih jahat, maka jikalau kiranya telah ditukarnya binatang dengan binatang, tak akan jangan keduanya, baik ini baik tukarannya, sucilah adanya. Maka jikalau barang seekor binatang yang haram, yang tiada dapat dipersembahkan orang kepada Tuhan akan korban, maka hendaklah ditaruhkannya binatang itu di hadapan imam. Lalu dinilai imam akan dia antara baik dengan jahatnya, maka setuju dengan nilaianmu, hai imam! akan jadinya. Maka jikalau ia hendak menebus dia, patutlah dipertambahkannya dengan seperlima lebih dari pada nilaianmu. Maka jikalau barang seorang mempersembahkan rumahnya akan suatu kesucian bagi Tuhan, maka hendaklah ia itu dinilai oleh imam antara baik dengan buruk, maka seperti nilaian imam itu begitu juga jadinya. Maka jikalau orang yang telah mempersembahkan dia hendak menebus rumahnya, patutlah dipertambahkannya dengan seperlima lebih dari pada uang nilaianmu, lalu rumah itu menjadi miliknya pula. Maka jikalau barang seorang mempersembahkan kepada Tuhan suatu bahagian dari pada bendang pusakanya, maka hendaklah nilaianmu setuju dengan taburannya, yaitu akan sehomer biji syeir lima puluh syikal perak. Jikalau dipersembahkannya bendangnya mulai dari pada tahun yobel, seperti nilaianmu begitu juga jadinya. Maka jikalau dipersembahkannya bendang itu kemudian dari pada tahun yobel itu, maka hendaklah harganya dikira-kirakan imam baginya sekadar segala tahun, yang lagi ada sampai tahun yobel itu, maka ia itu dicengkolong dari pada nilaianmu. Maka jikalau orang yang telah mempersembahkan bendang itu hendak menebus dia, patutlah dipertambahkannya uang nilaianmu dengan seperlimanya lagi, demikianlah ia itu tinggal miliknya. Maka jikalau tiada ditebusnya bendang itu atau jikalau sudah dijualnya bendang itu kepada orang lain, maka tiada boleh ia itu ditebus lagi. Maka pada tahun yobel, apabila lepaslah bendang itu, jadilah ia bagi Tuhan seperti bendang yang haram adanya, maka ia itu menjadi milik imam. Maka jikalau dipersembahkannya kepada Tuhan suatu bendang yang telah dibelinya dan yang tiada dari pada bendang pusakanya, maka hendaklah uang nilaianmu dikira-kirakan imam baginya sampai kepada tahun yobel, dan hendaklah diberinya pada hari engkau menilaikan dia juga, maka sucilah ia itu bagi Tuhan; maka pada tahun yobel patutlah bendang itu dipulangkan kepada orang padanya juga sudah dibelinya, yaitu kepada orang yang punya tanah pusaka itu. Maka segala nilaianmu itu hendaklah dengan syikal tempat suci, dari pada dua puluh gera dalam sesyikal. Arakian, maka segala binatang yang diperanakkan mula-mula, yang Tuhan punya sebab sulungnya, janganlah ia itu dinazarkan orang; baik ia itu dari pada lembu atau dari pada kambing domba, Tuhan juga yang empunya dia. Tetapi jikalau ia itu dari pada binatang yang haram, maka bolehlah ditebusnya dengan nilaianmu, maka hendaklah dipertambahkannya, lagi dengan seperlimanya, maka jikalau ia itu tiada ditebus, bolehlah dijual sekadar nilaianmu. Tetapi segala yang ditentukan akan ditumpas, yang ditentukan orang akan ditumpas bagi Tuhan dari pada segala miliknya, baik orang atau binatang atau suatu bahagian bendang pusakanya, ia itu tiada boleh dijual atau ditebus; segala yang ditentukan akan ditumpas ia itu kesucian segala kesucian adanya bagi Tuhan. Segala yang ditentukan akan ditumpas, yang ditentukan akan ditumpas dari pada manusia, ia itu tak boleh ditebus, tak akan jangan ia itu dibunuh juga. Maka segala perpuluhan hasil tanah, baik dari pada biji-bijian di bendang baik buah-buah segala pokok, ia itu Tuhan punya, dan sucilah ia itu bagi Tuhan. Tetapi jikalau barang seorang hendak menebus suatu bahagian perpuluhannya, hendaklah dipertambahkannya dengan seperlima banyaknya. Segala perpuluhan dari pada lembu atau kambing domba, segala yang lalu dari bawah tongkat itu, perpuluhannya itulah suci bagi Tuhan. Jangan dipilihnya dari pada yang baik dan yang jahat dan jangan pula ditukarnya, maka jikalau kiranya telah ditukarnya, hendaklah suci keduanya, baik itu baik tukarannya; janganlah ia itu ditebus. Maka sekalian inilah firman Tuhan, yang diberi Tuhan kepada Musa di atas bukit Torsina akan disampaikan kepada segala bani Israel. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa di padang Tiah, dalam kemah perhimpunan hari yang pertama, bulan yang kedua, tahun yang kedua kemudian dari pada mereka itu keluar dari negeri Mesir, firman-Nya: Ambillah olehmu jumlah segenap sidang bani Israel dengan segala suku bangsanya dan rumah-rumah bapanya serta dengan bilangan nama segala orang laki-laki masing-masing, yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang di antara Israel yang keluar akan berperang hendaklah engkau bilang dalam segala tentaranya, baik engkau baik Harun. Maka serta dengan kedua kamu akan dari tiap-tiap suku seorang, yang penghulu sukunya. Maka inilah nama-nama segala orang yang akan membantu kamu: dari pada suku Rubin, Elizur bin Sedeur; dari pada Simeon, Selumiel bin Zurisadai; dari pada Yehuda, Nahesyon bin Aminadab; dari pada Isakhar, Natanael bin Zuhar; dari pada Zebulon, Eliab bin Helon; dari pada anak-anak Yusuf, yaitu dari pada Efrayim, Elisama bin Amihud, dan dari pada Manasye, Gamaliel bin Pedazur; dari pada Benyamin, Abidan bin Gideoni; dari pada Dan, Ahiezar bin Amisadai; dari pada Asyer, Pagiel bin Okhran; dari pada Gad, Elyasaf bin Dehuil; dan dari pada Naftali, Ahira bin Enan. Maka sekalian inilah orang terpanggil kepada majelis besar dan kepala suku bangsanya dan penghulu-penghulu atas beribu-ribu orang Israel adanya. Maka segala orang yang tersebut namanya di atas ini diambil oleh Musa dan Harunpun sertanya, lalu dipanggilnya berhimpun segenap sidang itu pada hari yang pertama bulan yang kedua, supaya diberinya tahu umurnya, seturut sukunya dan seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama masing-masing, yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu. Setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa, demikianlah dibilangnya akan mereka itu dalam padang Tiah. Maka inilah bilangan bani Rubin, anak sulung Israel, seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama masing-masing orang laki-laki, yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang. Maka jumlah segala orang yang dari pada suku Rubin itu empat laksa enam ribu lima ratus banyaknya. Maka bilangan bani Simeon seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama masing-masing orang laki-laki, yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Simeon itu lima laksa sembilan ribu tiga ratus banyaknya. Maka bilangan bani Gad seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Gad itu empat laksa lima ribu enam ratus lima puluh banyaknya. Maka bilangan segala bani Yehuda seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Yehuda itu tujuh laksa empat ribu enam ratus banyaknya. Maka bilangan segala bani Isakhar seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Isakhar itu lima laksa empat ribu empat ratus banyaknya. Maka bilangan segala bani Zebulon seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Zebulon itu lima laksa tujuh ribu empat ratus banyaknya. Maka bilangan bani Yusuf, yaitu dari pada Efrayim seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Efrayim itu empat laksa lima ratus banyaknya. Maka bilangan bani Manasye seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Manasye itu tiga laksa dua ribu dua ratus banyaknya. Maka bilangan bani Benyamin seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Benyamin itu tiga laksa lima ribu empat ratus banyaknya. Maka bilangan bani Dan seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Dan itu enam laksa dua ribu tujuh ratus banyaknya. Maka bilangan bani Asyer seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Asyer itu empat laksa seribu lima ratus banyaknya. Maka bilangan bani Naftali seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, serta dengan bilangan nama-nama segala orang yang umur dua puluh tahun dan lebih dari pada itu, segala orang yang keluar akan berperang, jumlah segala orang yang dari pada suku Naftali itu lima laksa tiga ribu empat ratus banyaknya. Maka orang sekalian inilah yang telah dibilang oleh Musa dan Harun dan oleh penghulu-penghulu orang Israel, dua belas orang banyaknya, masing-masing jadi penghulu atas isi rumah bapa-bapanya. Demikianlah segala orang yang terbilang dari pada bani Israel seturut rumah bapa-bapanya, dan yang umur dua puluh tahun atau lebih, segala orang Israel yang keluar akan berperang, jumlah sekalian itu enam keti tiga ribu lima ratus lima puluh banyaknya. Tetapi segala orang Lewi sesukunya serta dengan rumah bapa-bapanya tiada masuk bilangan itu; karena firman Tuhan kepada Musa demikian: Hanya orang suku Lewi itu jangan engkau bilang dan jangan pungut jumlahnya di antara segala bani Israel; melainkan hendaklah engkau mengangkat orang Lewi itu atas kemah assyahadat dan atas segala sesuatu yang sebagainya, serta hendaklah mereka itu mengusung kemah sembahyang dan segala perkakasnya dan hendaklah mereka itu mengerjakan dia dan duduk keliling kemah sembahyang itu. Maka apabila kemah sembahyang itu akan berangkat hendaklah mereka itu merombak dia, dan apabila kemah sembahyang itu akan berhenti hendaklah mereka itu mendirikan dia pula; maka barangsiapa orang lain yang menghampiri dia, ia itu akan mati dibunuh. Maka hendaklah segala bani Israel mendirikan kemahnya masing-masing pada tempatnya dan masing-masing dekat dengan panjinya seturut tentaranya. Tetapi segala orang Lewi itu hendaklah mendirikan kemahnya keliling kemah assyahadat, asal jangan murka berlaku atas sidang bani Israel, maka sebab itu hendaklah segala orang Lewi itu melakukan pengawalan kemah assyahadat itu. Maka demikianlah diperbuat oleh bani Israel, yaitu diperbuatnya sekalian itu setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun, firman-Nya: Hendaklah segala bani Israel mendirikan kemahnya masing-masing di bawah panjinya dengan alamat rumah bapa-bapanya, maka hendaklah mereka itu duduk bertentangan keliling kemah perhimpunan. Maka pada sebelah timurnya, yaitu pada sebelah matahari terbit, akan duduk suku Yehuda dengan panjinya serta dengan segala tentaranya, dan Nahesyon bin Aminadab menjadi penghulu bani Yehuda itu. Adapun tentaranya, segala orangnya yang telah dibilang itu, tujuh laksa empat ribu enam ratus banyaknya. Maka pada sisinya akan didirikan suku Isakhar akan segala kemahnya, maka Natanael bin Zuhar menjadi penghulu bani Isakhar itu. Adapun tentaranya, segala orangnya yang dibilang itu, lima laksa empat ribu empat ratus banyaknya. Dan lagi suku Zebulon, maka Eliab bin Helon menjadi penghulu bani Zebulon itu. Adapun tentaranya, segala orangnya yang dibilang itu, lima laksa tujuh ribu empat ratus banyaknya. Maka jumlah segala orang tentara Yehuda yang dibilang itu seketi delapan laksa enam ribu empat ratus banyaknya dengan segala tentaranya, maka mereka itu akan berjalan dahulu. Maka panji suku Rubin serta dengan segala tentaranya akan ada pada sebelah selatan dan Elizur bin Sedeur menjadi penghulu bani Rubin itu. Adapun tentaranya, segala orangnya yang dibilang itu, empat laksa enam ribu lima ratus banyaknya. Maka pada sisinya hendaklah suku Simeon mendirikan kemahnya, maka Silumeil bin Zurisadai menjadi penghulu bani Simeon itu. Adapun tentaranya, segala orangnya yang dibilang itu, lima laksa sembilan ribu tiga ratus banyaknya. Dan lagi suku Gad, maka Elyasaf bin Rehuil menjadi penghulu bani Gad itu. Adapun tentaranya, segala orangnya yang dibilang itu, empat laksa lima ribu enam ratus lima puluh banyaknya. Maka jumlah segala orang yang dibilang dalam tentara Rubin itu seketi lima laksa seribu empat ratus lima puluh, dengan segala tentaranya, maka mereka itu akan berjalan menjadi tentara yang kedua. Kemudian dari pada mereka itu hendaklah berjalan tentara orang Lewi serta dengan kemah perhimpunan pada sama tengah segala tentara itu, sama seperti mereka itu mendirikan kemahnya, begitu juga hendaklah mereka itu berjalan, masing-masing pada tempatnya serta dengan panjinya. Maka panji suku Efrayim serta dengan tentaranya akan ada pada sebelah barat, dan Elisama bin Amihud menjadi penghulu bani Efrayim itu. Adapun tentaranya dan segala orang yang dibilang itu, empat puluh ribu lima ratus. Maka pada sisinya adalah suku Manasye dan Gamaliel bin Pedazur menjadi penghulu bani Manasye itu. Adapun tentaranya dan segala orangnya yang dibilang itu, tiga laksa dua ribu dua ratus banyaknya. Dan lagi suku Benyamin, maka Abidan bin Gideoni menjadi penghulu Benyamin itu. Adapun tentaranya dan segala orangnya yang dibilang itu, tiga laksa lima ribu empat ratus banyaknya. Maka jumlah segala orang yang dibilang dalam tentara Efrayim itu seketi delapan ribu seratus serta dengan tentaranya, maka mereka itu akan berjalan menjadi tentara yang ketiga. Maka panji tentara Dan itu akan ada pada sebelah utara serta dengan segala tentaranya, maka Ahiezar bin Amisadai menjadi penghulu bani Dan itu. Adapun tentaranya dan segala orangnya yang dibilang itu, enam laksa dua ribu tujuh ratus banyaknya. Maka pada sisinya hendaklah suku Asyer mendirikan kemahnya, maka Pagiel bin Okhran menjadi penghulu bani Asyer itu. Adapun tentaranya dan segala orangnya yang dibilang itu, empat laksa seribu lima ratus banyaknya. Dan lagi suku Naftali, maka Ahira bin Enan menjadi penghulu bani Naftali itu. Adapun tentaranya dan segala orangnya yang dibilang itu, lima laksa tiga ribu empat ratus banyaknya. Maka jumlah segala orang yang dibilang dalam tentara Dan itu seketi lima laksa tujuh ribu enam ratus, maka hendaklah mereka itu berjalan terkemudian serta dengan panjinya. Maka sekalian inilah orang terbilang dari pada bani Israel seturut rumah bapa-bapanya, maka jumlah segala orang yang terbilang dalam segala tentaranya itu enam keti tiga ribu lima ratus lima puluh orang. Tetapi tiada dibilangnya segala orang Lewi itu di antara bani Israel, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka diperbuatlah oleh bani Israel segala sesuatu yang firman Tuhan kepada Musa, didirikannyalah kemahnya seturut panji-panjinya, demikianpun berjalanlah mereka itu masing-masing dengan sukunya serta dengan isi rumah bapa-bapanya. Sebermula, maka inilah Anak buah Harun dan Musa pada masa Tuhan berfirman kepada Musa di atas bukit Torsina. Maka inilah nama anak-anak laki-laki Harun: yang sulung itu Nadab, lalu Abihu dan Eliazar dan Itamar. Dan inilah nama anak laki-laki Harun, yaitu imam yang disiram dan yang telah dilantik akan mengerjakan imamat. Tetapi Nadab dan Abihu matilah di hadapan hadirat Tuhan tatkala mereka itu membawa api yang lain ke hadapan hadirat Tuhan dalam padang Tiah maka tiadalah anak pada mereka itu; tetapi Eliazar dan Itamar mengerjakan imamat di hadapan Harun, bapanya. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Suruhlah suku Lewi itu datang hampir, lalu taruhlah mereka itu di hadapan imam Harun, supaya mereka itu menolong akan dia, dan supaya mereka itu berkawal akan gantinya dan berkawal akan ganti segenap sidang di hadapan kemah perhimpunan akan mengerjakan pekerjaan kemah sembahyang itu, dan supaya mereka itu menaruh akan segala perkakas kemah perhimpunan itu dan berkawal akan ganti segala bani Israel dalam mengerjakan kemah sembahyang itu. Demikian hendaklah kauberikan segala orang Lewi itu kepada Harun dan kepada anak-anaknya laki-laki, karena mereka itu telah dikaruniakan kepadanya, dari pada segala bani Israel mereka itulah dikaruniakan kepadanya. Tetapi akan Harun dan anak-anaknya laki-laki hendaklah kauangkat, supaya mereka itu mengerjakan imamatnya, maka dari pada orang keluaran barangsiapapun yang menghampiri pekerjaan itu, ia itu akan mati dibunuh. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, demikian: Akan Daku, bahwa sesungguhnya Aku telah mengambil akan segala orang Lewi dari antara bani Israel akan ganti segala anak sulung yang mula-mula keluar dari dalam rahim di antara segala bani Israel; maka segala orang Lewi itu hendaklah Aku punya. Karena segala anak sulung itu milik-Ku, maka pada hari Aku palu segala anak sulung di negeri Mesir, pada hari itu juga telah Kusucikan bagi-Ku segala yang sulung di antara Israel, baik manusia baik binatang, ia itu menjadi Aku punya: Bahwa Akulah Tuhan! Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dalam padang belantara Sinai demikian: Bilanglah olehmu akan segala bani Lewi seturut rumah bapa-bapanya, seturut sukunya, yaitu segala anak laki-laki yang umur sebulan dan lebih dari pada itu hendaklah kaubilang. Maka Musapun membilanglah mereka itu setuju dengan firman Tuhan, seperti yang telah disuruh kepadanya. Maka segala anak laki-laki Lewi dengan nama-namanya inilah: Gerson dan Kehat dan Merari. Maka nama anak laki-laki Gerson seturut sukunya inilah: Libni dan Simei. Dan anak laki-laki Kehat seturut sukunya itulah Amram dan Yizhar dan Heberon dan Uzziel. Dan anak laki-laki Merari seturut sukunya itulah Makhli dan Musi, maka sekalian inilah suku orang Lewi seturut rumah bapa-bapanya. Maka dari pada Gerson turunlah suku orang Libni dan suku orang Simei, yaitulah suku orang Gersoni. Adapun bilangan segala anak laki-laki, yang umur sebulan dan lebih dari pada itu, jumlah segala orangnya yang dibilang itu tujuh ribu lima ratus banyaknya. Maka hendaklah segala bangsa Gerson itu mendirikan kemahnya di belakang kemah sembahyang arah ke barat. Maka hendaklah Elyasaf bin Lail menjadi penghulu suku orang Gersoni itu. Maka barang dari pada kemah perhimpunan yang diamanatkan kepada anak laki-laki Gerson ia itu kain tudung yang pada sebelah dalam dan kain tudung kemah yang di atasnya dan segala kain tudung yang di luar dan tudung pintu kemah perhimpunan, dan kain pagar halaman dan tudung pintu halaman, yang keliling kemah sembahyang dan mezbah, dan segala talinya serta dengan segala yang patut pada pekerjaan itu. Maka dari pada Kehat turunlah suku orang Amrami dan suku orang Yizhari dan suku orang Heberoni dan suku orang Uzzieli, yaitulah segala suku orang Kehati. Adapun bilangan segala anak laki-laki, yang umur sebulan dan lebih dari pada itu, jumlahnya delapan ribu enam ratus, orang yang mengawali tempat yang suci itu. Maka hendaklah segala anak buah anak laki-laki Kehat itu mendirikan kemahnya pada sebelah kemah sembahyang arah ke selatan. Dan hendaklah Elisafan bin Uzziel menjadi penghulu suku bangsa orang Kehati itu. Adapun barang yang diamanatkan kepadanya ia itu tabut dan meja dan kaki pelita dan segala mezbah dan segala perkakas tempat suci, yang terpakai dalam mengerjakan dia, dan lagi tirai dinding serta dengan segala yang patut pada pekerjaannya. Maka Eleazar bin Harun itu menjadi penghulu besar atas segala penghulu orang Lewi dan perintahnya akan atas segala orang yang mengawali tempat suci itu. Maka dari pada Merari turunlah suku orang Makhli dan suku orang Musi, yaitulah bangsa Merari. Adapun bilangan segala anak laki-laki, yang umur sebulan dan lebih dari pada itu, jumlahnya enam ribu dua ratus. Maka Zuriel bin Abihail menjadi penghulu suku bangsa Merari, dan hendaklah mereka itu mendirikan kemahnya pada sebelah kemah sembahyang arah ke utara. Maka barang yang diamanatkan kepada anak-anak laki-laki Merari ia itu segala jenang kemah sembahyang dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya dan segala kakinya dan segala perkakasnya dan segala yang patut pada pekerjaan itu, dan segala tiang halaman berkeliling serta dengan segala kakinya dan pasaknya dan talinya. Maka adapun orang yang akan mendirikan kemahnya di hadapan kemah sembahyang arah ke timur, di hadapan kemah sembahyang arah ke sebelah matahari terbit, yaitulah Musa dan Harun serta dengan anak-anaknya laki-laki, supaya mereka itu mengawali tempat yang suci itu akan ganti pengawalan segala bani Israel; maka barangsiapa orang keluaran yang datang hampir kepadanya, ia itu akan mati dibunuh. Adapun bilangan segala orang Lewi, yang dibilang oleh Musa dan Harun dengan firman Tuhan, seturut suku-sukunya, yaitu segala anak laki-laki yang umur sebulan dan lebih dari pada itu, jumlahnya dua puluh dua ribu orang. Maka firman Tuhan kepada Musa: Bilanglah olehmu akan segala anak sulung laki-laki di antara segala bani Israel, yaitu yang umur sebulan atau lebih dari pada itu, dan ambillah akan bilangan segala nama mereka itu, dan ambillah bagiku segala orang Lewi itu akan ganti segala anak sulung di antara bani Israel: Bahwa Akulah Tuhan; dan segala binatang orang Lewi akan ganti segala anak sulung di antara segala binatang bani Israel. Maka dibilanglah oleh Musa akan segala anak sulung di antara bani Israel setuju dengan firman Tuhan yang kepadanya itu. Maka adapun banyak anak sulung laki-laki, seturut bilangan nama-namanya yang umur sebulan dan lebih dari pada itu, setelah dibilang jumlahnya dua puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tiga orang. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Ambillah olehmu segala orang Lewi itu akan ganti segala anak sulung di antara bani Israel, dan segala binatang orang Lewi akan ganti binatang mereka itu, karena segala orang Lewi itu menjadi Aku punya: Bahwa Akulah Tuhan! Dan lagi uang tebusan dua ratus tujuh puluh tiga orang yang tinggal lagi dari pada segala anak sulung bani Israel, yang lebih dari pada segala orang Lewi itu, hendaklah diambil olehmu lima syikal akan ganti seorang, setuju dengan syikal tempat suci hendaklah kauambil dia, yaitu dari pada dua puluh gera sesyikal. Maka hendaklah engkau memberikan uang itu kepada Harun dan kepada anak-anaknya laki-laki, yaitu uang tebusan segala orang yang lagi tinggal dari pada mereka itu. Maka diambillah oleh Musa akan uang tebusan segala orang yang lagi tinggal lebih dari pada segala orang yang ditebus oleh orang-orang Lewi itu. Maka dari pada anak-anak sulung bani Israel diambilnya uang itu seribu tiga ratus enam puluh lima syikal yang sama dengan syikal tempat suci itu. Maka diberikan Musa uang tebusan orang itu kepada Harun dan kepada anak-anaknya laki-laki, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa itu. Bermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun demikian: Ambillah olehmu akan bilangan anak-anak laki-laki Kehat di antara segala orang Lewi seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, yaitu yang umur tiga puluh tahun atau lebih, sampai lima puluh tahun umurnya, segala orang yang cakap bagi pekerjaan itu akan bekerja dalam kemah perhimpunan. Maka inilah pekerjaan anak-anak Kehat dalam kemah perhimpunan, yaitu kesucian segala kesucian. Maka apabila tentara itu berangkat hendaklah Harun serta dengan anak-anaknya laki-lakipun datang hampir dan menurunkan tirai dinding itu dan menudungkan tabut assyahadat dengan dia. Lalu hendaklah dibubuhnya di atasnya suatu tudung dari pada kulit gajah mina, setelah sudah dihamparkannya dahulu di atasnya sehelai kain biru laut sama sekali, kemudian hendaklah dikenakannyalah kayu pengusungnya. Dan lagi di atas meja roti tunjukanpun hendaklah dihamparkannya sehelai kain biru laut dan diletakkannya di atasnya segala pinggan dan bokor dan ceper dupa dan ceper pencurah dan lagi roti yang selalu itu akan di atasnya. Setelah itu hendaklah dihamparkannyalah sehelai kain kirmizi di atasnya dan ditudungkannya dengan suatu tudung dari pada kulit gajah mina, kemudian hendaklah dikenakannya kayu pengusungnya. Lagipun hendaklah diambilnya sehelai kain biru laut, ditudungkannya kaki pelita itu serta segala pelitanya dan segala penjepitnya dan segala pemadamnya dan segala bekas minyaknya yang terpakai kepada pekerjaan itu. Lalu hendaklah dibungkuskannya kaki pelita itu serta segala perkakasnya dengan kain tudung yang dari pada kulit gajah mina, serta diletakkannya di atas usungan. Dan lagi di atas meja yang dari pada emas itu hendaklah dihamparkannya sehelai kain biru laut dan ditudungkannya dengan tudung kulit gajah mina dan dikenakannya kayu pengusungnya. Setelah itu hendaklah diambilnya segala serba yang terpakai kepada pekerjaan dalam tempat suci itu, dibungkuskannya dengan kain biru laut dan ditudungkannya dengan tudung kulit gajah mina dan diletakkannya di atas usungan. Kemudian hendaklah disucikannya mezbah itu dari pada abu dan dihamparkannya sehelai kain kirmizi di atasnya. Dan lagi dimasukkan ke dalamnya segala perkakasnya yang terpakai kepada pekerjaan itu, yaitu segala tempat bara api dan serampang dan penyodok dan bokor percikan dan segala perkakas mezbah itu, lalu ditudungkannya dengan tudung yang dari pada kulit gajah mina dan dikenakannya kayu pengusungnya. Setelah sudah ditudungkan Harun dan anak-anaknya akan tempat yang suci dan segala perkakas tempat yang suci itu apabila tentara itu hendak berangkat, maka hendaklah anak-anak laki-laki Kehat itu datang hampir akan mengusung dia, tetapi jangan dijabatnya akan barang yang suci itu, supaya jangan mereka itu dibunuh. Maka dari pada kemah perhimpunan itu sekalian inilah yang hendak diusung oleh anak-anak laki-laki Kehat. Maka kepada pemerintah Eleazar bin Harun, imam itu, diserahkan segala minyak pelita dan dupa dari pada rempah-rempah yang harum dan persembahan makanan yang sehari-hari dengan minyak siraman, bahkan, pemerintahannya atas segenap kemah sembahyang serta dengan segala isinya, baik tempat yang suci baik segala perkakasnya. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun demikian: Ingatlah baik-baik, janganlah suku bangsa orang Kehat itu ditumpas dari antara orang-orang Lewi! Maka perbuatlah demikian karena mereka itu, supaya mereka itu hidup dan jangan mati apabila mereka itu datang hampir kepada kesucian segala kesucian itu: maka hendaklah datang Harun serta anak-anaknya dan membawa mereka itu masing-masing kepada pekerjaannya dan kepada tanggungannya. Tetapi janganlah mereka itu datang hendak melihat apabila tempat yang suci itu dibungkus, supaya jangan mereka itu mati. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa demikian: Ambillah lagi jumlah segala bani Gerson, seturut rumah bapa-bapanya, seturut suku-sukunya, yang umur tiga puluh tahun dan lebih dari pada itu, sampai umur lima puluh tahun, hendaklah kaubilang akan dia segala orang yang cakap akan turut berperang dan akan berbuat pekerjaan dalam kemah perhimpunan itu. Maka inilah pekerjaan orang bangsa Gersoni, yang patut diperbuatnya akan hal memikul. Maka hendaklah dipikulnya segala kelambu kemah sembahyang dan kemah perhimpunan dan tudung yang di atasnya dan tudung yang dari pada kulit gajah mina yang di atas sekali dan tabir pintu kemah perhimpunan, dan segala kelambu halaman dan tudung pintu halaman, yang pada segala pihak keliling kemah sembahyang dan mezbah, dan segala talinya dan segala perkakas yang terpakai kepada pekerjaan itu, segala perkakas yang patut diperbuat bagi yang demikian, ia itulah masuk pekerjaan mereka itu. Setuju dengan perintah Harun dan anak-anaknya hendaklah diperbuat anak-anak Gerson akan segala pekerjaannya, dari pada barang yang hendak dipikulnya dan barang yang hendak diperbuatnya; maka hendaklah kamu memberi perintah kepada mereka itu, supaya diperbuatnya segala pekerjaan pikulannya. Maka inilah pekerjaan bangsa anak-anak Gerson akan kemah perhimpunan itu, maka dalam berbuat itu hendaklah mereka itu di bawah perintah Itamar bin Harun, yang imam itu. Maka hendaklah engkau membilang akan anak-anak laki-laki Merari seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, yang umur tiga puluh tahun dan lebih dari pada itu, sampai yang umur lima puluh tahun, hendaklah kaubilang segala orang yang cakap bagi pekerjaan itu akan diperbuatnya pekerjaan kemah perhimpunan. Maka inilah yang hendak ditanggungnya dari pada barang yang patut dipikul olehnya dan yang dikerjakan olehnya dalam kemah perhimpunan, yaitu segala jenang kemah sembahyang dan segala kayu palangnya dan segala tiangnya serta dengan kakinya, dan segala tiang halaman yang keliling serta dengan segala kakinya dan pasaknya dan talinya dan segala perkakasnya dan barang yang hendak diperbuat akan dia; maka hendaklah engkau membilang segala perkakas dengan nama-namanya, yang diserahkan kepada tanggungannya akan dipikul olehnya. Maka inilah pekerjaan bangsa anak-anak Merari, yang patut dikerjakannya dalam kemah perhimpunan, di bawah perintah Itamar bin Harun, yang imam. Maka oleh Musa dan Harun dan segala penghulu sidang itu dibilanglah akan segala anak laki-laki orang Kehati seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, yang umur tiga puluh tahun atau lebih, sampai umur lima puluh tahun, segala orang yang cakap bagi pekerjaan itu akan berbuat barang pekerjaan pada kemah perhimpunan itu. Adapun segala orang yang dibilang seturut sukunya itu dua ribu tujuh ratus lima puluh banyaknya. Maka sekalian inilah orang yang dibilang dari pada bangsa orang Kehati, semuanya orang yang berbuat pekerjaan pada kemah perhimpunan, yang telah dibilang oleh Musa dan Harun setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka segala orang yang dibilang dari pada anak-anak laki-laki Gerson seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, yang umur tiga puluh tahun atau lebih dari pada itu, sampai umur lima puluh tahun, segala orang yang cakap bagi pekerjaan itu akan berbuat barang pekerjaan pada kemah perhimpunan, adalah segala orangnya yang dibilang seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya dua ribu enam ratus tiga puluh banyaknya. Maka sekalian inilah orang yang dibilang dari pada bangsa orang Gersoni, semuanya orang yang berbuat pekerjaan pada kemah perhimpunan, yang telah dibilang oleh Musa dan Harun setuju dengan firman Tuhan. Maka segala orang yang dibilang dari pada bangsa anak-anak Merari seturut sukunya, seturut rumah bapa-bapanya, yang umur tiga puluh tahun atau lebih, sampai umur lima puluh tahun, semuanya orang yang cakap bagi pekerjaan itu akan berbuat pekerjaan pada kemah perhimpunan, adapun segala orangnya yang dibilang seturut sukunya itu tiga ribu dua ratus banyaknya. Maka inilah segala orang yang dibilang dari pada bangsa bani Merari, yang telah dibilang oleh Musa dan Harun setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Adapun segala orang yang dibilang, yang dibilang oleh Musa dan Harun dan oleh penghulu-penghulu Israel dari pada segala orang Lewi, seturut sukunya seturut rumah bapa-bapanya, yang umur tiga puluh tahun atau lebih, sampai umur lima puluh tahun, segala orang yang datang hampir akan berbuat perkerjaan dan akan memikul-mikul dalam kemah perhimpunan, segala orangnya yang dibilang itu delapan ribu lima ratus delapan puluh. Setuju dengan firman Tuhan telah dibilang oranglah akan dia dengan perintah Musa, masing-masing dengan pekerjaannya dan dengan pikulannya dan dengan tanggungannya, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Berilah perintah kepada bani Israel, supaya disuruhkannya segala orang kusta dan segala orang yang berbeser dan segala orang yang najis oleh bangkai itu keluar dari pada tempat tentara. Baik orang perempuan baik orang laki-laki, hendaklah kausuruh pergi, sampai di luar tempat tentara hendaklah kausuruh mereka itu pergi, supaya jangan dinajiskannya tempat tentaranya, yang di tengahnya Aku ini ada duduk. Maka dibuatlah oleh bani Israel demikian, disuruhnya mereka itu keluar dari pada tempat tentara, maka setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa dibuatlah oleh bani Israel. Maka lagi firman Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah olehmu kepada bani Israel: Jikalau seorang laki-laki atau perempuan telah berbuat barang suatu dosa manusia dengan mendurhaka kepada Tuhan dan dirasai orang itu akan dirinya bersalah, maka hendaklah diakunya dosanya yang telah dibuatnya, lalu dipulangkannya barang yang patut kepada orang yang empunya setelah dipertambahkan dengan seperlimanya dahulu, maka ia itu dipulangkan kepada orang yang ia berhutang kepadanya. Maka jikalau kiranya dari pada orang itu tiada lagi anak cucunya sekalipun yang dapat dipulangkannya barang yang patut kepadanya, maka barang utang yang hendak dipulangkan itu menjadi Tuhan punya akan guna imam, lain dari pada domba jantan korban gafirat itu yang dipakainya akan mengadakan gafirat atasnya. Maka segala persembahan tatangan bani Israel dari pada segala yang terpakai kepada pekerjaan yang suci dan yang dibawa oleh mereka itu kepada imam, ia itu menjadi imam punya. Kendatilah demikian, maka segala yang ada pada tiap-tiap orang dari pada barang yang terpakai kepada pekerjaan yang suci, ia juga yang empunya dia, tetapi barang yang diberinya kepada imam ia itulah imam punya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel ini: Barangsiapa orang laki-laki yang bininya telah menyimpang dari padanya dan telah khianat akan dia, sehingga seorang laki-laki telah berbaring dengan dia dan berseketiduran dengan dia, tetapi tersembunyilah perkara itu dari pada mata lakinya dan telah dicemarkannya dirinya dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tiadalah saksi atasnya dan salahnyapun tiada kedapatan, maka nafsu gairat telah berlaku atasnya dan cemburuanlah ia akan bininya, sebab telah dicemarkannya dirinya, atau nafsu gairat telah berlaku atasnya dan cemburuanlah ia akan bininya, jikalau tiada dicemarkannya dirinya sekalipun, maka hendaklah orang itu membawa bininya menghadap imam dan dibawanya sertanya sepersepuluhan seefa tepung syeir, maka jangan ia itu disirami dengan minyak dan jangan dibubuh kemenyan, karena ia itulah suatu persembahan perdakwaan, yang mengadakan peringatan kesalahan. Maka hendaklah disuruh imam akan dia datang hampir serta dihadapkannya dia kepada hadirat Tuhan. Lalu hendaklah diambil oleh imam akan air yang suci dalam bejana tanah, dan dari pada abu yang di dasar kemah sembahyang hendaklah diambil imam, dibubuhnya dalam air itu. Setelah sudah dihadapkan imam akan perempuan itu demikian kepada hadirat Tuhan, maka hendaklah diuraikannya rambut perempuan itu dan kepada tangannya diberikannya persembahan makanan perdakwaan, yaitu persembahan makanan gairat, maka pada tangan imam hendaklah ada air yang mengadakan celaka dan laknat. Maka hendaklah imam menyumpahi dia sambil katanya kepada perempuan itu: Jikalau tiada seorang laki-laki lain berseketiduran dengan dikau dan jikalau tiada engkau menyimpang dari pada perintah lakimu dengan mencemarkan dirimu, maka terlepaslah engkau dari pada celaka dan laknat yang diadakan oleh air ini! Tetapi jikalau sungguh engkau telah menyimpang dari pada perintah lakimu dengan mencemarkan dirimu dan seorang laki-laki lain dari pada lakimu sendiri telah berseketiduran dengan dikau; (lalu hendaklah disumpahi imam akan perempuan itu dengan sumpah laknat sambil kata imam kepada perempuan itu:) Bahwa dijadikan Tuhan akan dikau suatu kutuk dan laknat di antara bangsamu dengan dicengkungkan Tuhan pahamu dan dibusungkannya perutmu. Hendaklah air ini, yang mengadakan laknat, masuk ke dalam isi perutmu, supaya dibusungkannya perutmu dan dicengkungkannya pahamu. Maka hendaklah perempuan itu menyahut: Amin! Amin! Setelah itu maka hendaklah disuratkan imam segala sumpah ini pada sehelai kertas, lalu dihapuskannya pula dengan air kutuk itu. Maka perempuan itu hendaklah disuruhnya minum air ini, yang mendatangkan celaka dan laknat, supaya air yang mendatangkan laknat itu masuk ke dalamnya serta mengadakan celaka yang besar. Maka sementara ini hendaklah diambil imam akan persembahan makanan gairat dari pada tangan perempuan itu, lalu ditimang-timangnya persembahan makanan itu di hadapan hadirat Tuhan dan dipersembahkannya di atas mezbah. Ia itu oleh imam akan diambil dari pada persembahan makanan itu segenggam penuh akan bahagian persembahannya dan dibakarnya habis di atas mezbah, setelah itu hendaklah diberinya minum air itu kepada perempuan itu. Maka setelah sudah diberinya minum air itu kepadanya, bahwasanya jikalau telah dicemarkannya dirinya dan khianat ia akan lakinya, maka air yang mendatangkan laknat itu kelak memasukkan ke dalamnya celaka yang besar, sehingga busunglah perutnya dan cengkunglah pahanya, maka perempuan itulah menjadi suatu kutuk di antara bangsanya. Tetapi jikalau perempuan itu tiada mencemarkan dirinya, melainkan sucilah ia dari pada salah, maka satupun celaka tiada ia kena dan dalam hal kawinnya iapun akan berbiak adanya. Maka inilah hukum gairat, jikalau seorang perempuan di bawah kuasa lakinya telah menyimpang dan telah mencemarkan dirinya, atau jikalau nafsu gairat telah berlaku atas seorang laki-laki dan cemburuanlah ia akan bininya; hendaklah dihadapkannya bininya itu kepada hadirat Tuhan dan diperbuat imam akan dia setuju dengan segala hukum ini. Maka dalam itupun yang laki itu suci dari pada salah, tetapi yang bini itu akan menanggung salahnya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah kepada bani Israel perkataan ini: Jikalau seorang laki-laki atau perempuan mengasingkan dirinya dengan bernazar, yaitu nazar orang nazir, hendak mengasingkan dirinya bagi Tuhan, tak akan jangan dijauhkannyalah dirinya dari pada air anggur dan tuak dan jangan diminumnya cuka air anggur atau cuka tuak dan jangan diminumnya air buah anggur atau dimakannya buah anggur, baik yang hidup baik yang kering. Selama segala hari ia seorang nazir jangan dimakannya barang sesuatu yang datang dari pada pokok anggur, jikalau biji atau kulitnya sekalipun. Selama segala hari ia seorang nazir jangan pisau cukur terpakai kepada kepalanya, sampai sudah genap segala hari diasingkannya dirinya bagi Tuhan sucilah ia, hendaklah dibiarkannya segala tokong rambutnya bertumbuh sahaja. Maka selama segala hari diasingkannya dirinya bagi Tuhan jangan ia hampir kepada mayat orang. Jangan dinajiskannya dirinya, baik karena bapanya atau ibunya baik karena saudaranya laki-laki atau perempuan, jikalau mereka itu sudah mati, karena tanda nazirat bagi Allah adalah di atas kepalanya. Selama segala hari ia seorang nazir maka sucilah ia bagi Tuhan, tetapi jikalau di hadapannya matilah seorang dengan sekonyong-konyong dan tiada tersangka, sehingga dinajiskannya kepada nazirnya, maka hendaklah dicukurnya kepalanya pada hari ia disucikan, pada hari yang ketujuh hendaklah dicukurnya. Maka pada hari yang kedelapan hendaklah dibawanya dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati kepada imam, ke pintu kemah perhimpunan. Maka hendaklah disediakan imam seekor akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran, serta diadakannya gafirat atasnya, karena telah berdosa ia sebab mayat itu; maka hendaklah disucikannya kepalanyapun pada hari itu juga. Maka hendaklah diasingkannya pula dirinya segala hari nazirnya bagi Tuhan dan dibawanya seekor anak domba yang umur setahun akan korban karena salah, maka segala hari yang dahulu itu tiada dibilang, sebab telah dinajiskannya hal nazirnya. Bahwa inilah hukum orang nazir itu: Maka pada hari genaplah segala hari nazirnya, hendaklah ia berdiri pada pintu kemah perhimpunan, serta dibawanya akan persembahan kepada Tuhan seekor anak domba jantan yang umur setahun dan tiada berkecelaan akan korban bakaran, dan seekor domba betina yang umur setahun dan tiada berkecelaan akan korban karena dosa, dan seekor domba jantan yang tiada berkecelaan akan korban syukur, dan sebuah rantang berisi apam fatir dari pada tepung halus diramas dengan minyak, dan roti mentah fatir yang disapu dengan minyak, serta dengan persembahan makanannya dan persembahan minumannya. Lalu hendaklah imam itu menghampiri hadirat Tuhan serta menyediakan korban karena dosa dan korban bakaran itu. Setelah itu hendaklah disediakannya domba jantan itu akan korban syukur bagi Tuhan serta dengan rantang yang berisi apam fatir, dan lagi hendaklah disediakan imam persembahannya makanan dan minuman. Lalu hendaklah orang nazir itu mencukur kepala nazirnya di hadapan pintu kemah perhimpunan, dan hendaklah diambilnya rambut kepada nazirnya, dibubuhnya di atas api yang di bawah korban syukur itu. Maka hendaklah diambil imam dari pada domba jantan itu satu paha yang di hadapan serta yang sudah direbus dan sebuah apam fatir dari dalam rantang itu dan sebuah roti mentah, maka hendaklah diletakkannya di atas kedua tapak tangan orang nazir itu setelah sudah dicukurnya rambut nazirnya. Maka hendaklah ia itu ditimang-timang imam akan persembahan timangan di hadapan hadirat Tuhan, ia itulah suatu kesucian bagi imam, lain dari pada dada korban timangan dan lain dari pada paha yang di hadapan korban tatangan; setelah itu bolehlah orang nazir itu minum air anggur. Maka inilah hukum orang nazir yang telah janji persembahan korbannya kepada Tuhan karena nazirnya, lain dari pada yang dapat dipersembahkannya lebih; setuju dengan janji yang telah dijanjikannya hendaklah ia mempersembahkan lebih dari pada segala yang ditanggungkan atasnya oleh hukum nazirnya itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakan ini kepada Harun dan kepada anak-anaknya laki-laki: Dengan demikian peri hendaklah kamu memberkati bani Israel; katakanlah olehmu kepada mereka itu: Bahwa Tuhan memberkati apalah kamu dan memeliharakan kamu! Bahwa Tuhan menerangi apalah kamu dengan wajah-Nya dan dikasihankan-Nyalah kamu! Bahwa Tuhan menunjukkan apalah wajah-Nya kepada kamu dan mengarunia kamu dengan selamat! Demikian hendaklah diletakkannya nama-Ku kepada segala bani Israel, maka Aku akan memberkati mereka itu kelak. Hata, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada hari selesailah Musa dari pada membangunkan kemah sembahyang serta disiramkannya dengan minyak dan disucikannya akan dia dan akan segala perkakasnya serta dengan mezbah dan segala perkakasnya disiramnya juga dengan minyak dan disucikannya, maka dibawa oleh segala kepala Israel dan penghulu suku bangsanya akan persembahannya; maka mereka itu juga penghulu suku bangsa yang telah memerintah pembilangan itu. Maka dibawanya akan persembahannya ke hadapan hadirat Tuhan enam buah pedati yang pakai tudung dan dua belas ekor lembu, sebuah pedati akan dua orang penghulu dan seekor lembu akan seorang penghulu, maka dibawanya sampai ke hadapan kemah sembahyang. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Terimalah sekalian itu dari pada mereka itu, supaya ia itu terpakai kepada pekerjaan kemah perhimpunan dan berikanlah dia kepada orang-orang Lewi, masing-masing sekadar pekerjaannya. Maka diterimalah oleh Musa akan segala pedati dan lembu itu, lalu diberikannyalah kepada orang-orang Lewi. Dua buah pedati dan empat ekor lembu diberikannyalah kepada bani Gerson sekadar pekerjaannya. Dan empat buah pedati dan delapan ekor lembu diberikannyalah kepada bani Merari sekadar pekerjaannya, di bawah pemerintahan Itamar bin Harun, yang imam. Tetapi kepada bani Kehat suatupun tiada diberikannya dari padanya, sebab pekerjaan tempat suci yang ditanggungkan atas mereka itu, yaitu mengusung benda di atas bahunya. Demikianlah dari penghulu-penghulu itu membawa persembahannya akan tahbis mezbah pada hari ia itu disiram dengan minyak; maka oleh penghulu itu dibawa akan persembahannya sampai ke hadapan mezbah. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Musa: Hendaklah pada sehari seorang penghulu mempersembahkan persembahannya akan tahbis mezbah. Adapun yang mempersembahkan persembahannya pada hari yang pertama, ia itu Nahesyon bin Aminadab karena suku Yehuda. Maka persembahannya sebuah ceper perak, beratnya seratus tiga puluh syikal, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper dari pada emas, sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau seekor lembu muda, dan seekor domba jantan, dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian itulah persembahan Nahesyon bin Aminadab. Maka pada hari yang kedua dipersembahkan oleh Natanael bin Zuhar, penghulu suku Isakhar, akan persembahannya. Adapun barang yang dipersembahkannya, ia itu sebuah ceper perak, beratnya seratus tiga puluh syikal, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper dari pada emas, sepuluh syikal beratnya, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Natanael bin Zuhar. Maka pada hari yang ketiga penghulu bani Zebulon, yaitu Eliab bin Helon. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Eliab bin Helon. Maka pada hari yang keempat penghulu bani Rubin, yaitu Elizur bin Sedeur. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Elizur bin Sediur. Maka pada hari yang kelima penghulu bani Simeon, yaitu Selumiel bin Zurisadai. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak, beratnya seratus tiga puluh syikal, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan lagi sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Selumiel bin Zurisadai. Maka pada hari yang keenam penghulu bani Gad, yaitu Elyasaf bin Dehuil. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Elyasaf bin Dehuil. Maka pada hari yang ketujuh penghulu bani Efrayim, yaitu Elisama bin Amihud. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor lembu muda atau anak lembu dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Elisama bin Amihud. Maka pada hari yang kedelapan penghulu bani Manasye, yaitu Gamaliel bin Pedazur. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Gamaliel bin Pedazur. Maka pada hari yang kesembilan penghulu bani Benyamin, yaitu Abidan bin Gideoni. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Abidan bin Gideoni. Maka pada hari yang kesepuluh penghulu bani Dan, yaitu Ahiezar bin Amisadai. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Ahiezar bin Amisadai. Maka pada hari yang kesebelas penghulu bani Asyer, yaitu Pagiel bin Okhran. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; sekalian inilah persembahan Pagiel bin Okhran. Maka pada hari yang kedua belas penghulu bani Naftali, yaitu Ahira bin Enan. Adapun persembahannya, ia itu sebuah ceper perak yang seratus tiga puluh syikal beratnya, dan sebuah bokor percikan dari pada perak, beratnya tujuh puluh syikal yang sama dengan syikal tempat suci, dua-dua penuh dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahan makanan, dan sebuah ceper emas, beratnya sepuluh syikal, penuh dengan dupa, dan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan seekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan dua ekor lembu dan lima ekor domba jantan dan lima ekor kambing jantan dan lima ekor anak domba yang umur setahun akan korban syukur; maka sekalian inilah persembahan Ahira bin Enan. Demikianlah peri tahbis mezbah pada hari disiram dengan minyak akan dia, yaitu pada hari segala penghulu Israel: dua belas buah ceper perak dan dua belas buah bokor percikan dari pada perak dan dua belas buah ceper emas. sebuah ceper perak beratnya seratus tiga puluh syikal dan sebuah bokor percikan tujuh puluh; adapun banyak perak serba sekalian itu, ia itu dua ribu empat ratus syikal yang sama dengan syikal tempat suci. Dan dua belas buah ceper emas penuh dengan dupa, sebuah ceper sepuluh syikal beratnya, yang sama dengan syikal tempat suci; adapun banyak emas segala ceper itu, ia itu seratus dua puluh syikal. Adapun banyak binatang akan korban bakaran itu, ia itu dua belas ekor anak lembu dan dua belas ekor domba jantan dan dua belas ekor anak domba yang umur setahun serta dengan persembahannya makanan dan dua belas ekor kambing jantan akan korban karena dosa. Maka banyak binatang akan korban syukur itu dua puluh empat ekor anak lembu dan enam puluh ekor domba jantan dan enam puluh ekor kambing jantan dan enam puluh ekor anak domba yang umur setahun; maka demikianlah peri tahbis mezbah setelah sudah disiram dengan minyak akan dia. Maka apabila masuklah Musa ke dalan kemah perhimpunan hendak bersembah kepada Tuhan, maka didengarnya suara Tuhan, yang berfirman kepadanya dari atas tutupan gafirat yang pada tabut assyahadat dari antara kedua orang kerubiun itu. Maka demikianlah Tuhan berfirman kepadanya. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, demikian: Katakanlah ini kepada Harun: Apabila engkau memasang pelita, maka hendaklah ketujuh buah pelita itu bernyala-nyala bertentangan dengan kaki pelita itu. Maka diperbuatlah oleh Harun demikian, dipasangnya segala pelita itu bertentangan dengan kaki pelita, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka demikianlah perbuatan kaki pelita itu, yaitu dari pada emas yang tersepuh, baik batangnya baik bunganya, setuju dengan teladan yang telah ditunjuk Tuhan kepada Musa, begitulah diperbuatnya akan kaki pelita itu. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Angkatlah engkau akan segala orang Lewi itu dari antara bani Israel dan sucikanlah mereka itu. Maka supaya mereka itu disucikan hendaklah engkau berbuat akan dia demikian: Perciklah mereka itu dengan air pembasuh dosa serta hendaklah mereka itu menjalankan pisau cukur pada seluruh tubuhnya dan membasuhkan pakaiannya dan menyucikan dirinya. Maka hendaklah mereka itu mengambil seekor anak lembu atau lembu muda serta dengan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahannya makanan; dan lagi seekor anak lembu atau lembu muda hendaklah kauambil akan korban karena dosa. Maka hendaklah kausuruh orang Lewi itu datang hampir ke hadapan kemah perhimpunan dan segenap sidang bani Israel hendaklah kaupanggil berhimpun bersama-sama. Lalu hendaklah kausuruh orang Lewi itu menghampiri hadirat Tuhan dan segala bani Israel hendaklah menumpangkan tangannya pada orang Lewi itu. Maka hendaklah Harun melalulalangkan orang Lewi itu di hadapan hadirat Tuhan seperti suatu persembahan timang-timangan dari pada bani Israel, demikianlah mereka itu ditentukan akan mengerjakan pekerjaan Tuhan. Setelah itu maka hendaklah orang Lewi menumpangkan tangannya pada kepala anak lembu itu, lalu seekor hendaklah kausediakan akan korban karena dosa dan seekor akan korban bakaran bagi Tuhan, supaya diadakan gafirat atas orang Lewi itu. Maka hendaklah engkau menaruh segala orang Lewi itu di hadapan Harun dan di hadapan anak-anaknya serta hendaklah engkau melalulalangkan mereka itu akan persembahan timang-timangan bagi Tuhan. Maka demikian hendaklah engkau mengasingkan orang Lewi itu dari antara segala bani Israel, supaya orang Lewi itu menjadi Aku punya. Kemudian dari pada itu hendaklah orang Lewi itu masuk akan mengerjakan pekerjaan kemah perhimpunan, yaitu setelah sudah mereka itu kausucikan dan kau lalulalangkan dahulu seperti suatu persembahan timang-timangan. Karena mereka itu telah dipersembahkan, bahkan, dipersembahkan kepada-Ku dari antara segala bani Israel, maka akan ganti segala yang mula-mula keluar dari dalam rahim, yaitu ganti segala anak sulung bani Israel mereka itu telah Kuambil bagi diri-Ku. Karena Aku juga yang empunya segala anak sulung di antara bani Israel, baik dari pada manusia baik dari pada binatang, karena pada hari Aku palu segala anak sulung di negeri Mesir, maka mereka itu telah Kusucikan bagi diri-Ku. Maka Aku telah mengambil orang Lewi itu akan ganti segala anak sulung yang di antara bani Israel. Maka dari antara bani Israel Aku telah menganugerahkan orang Lewi itu kepada Harun dan kepada anak-anaknya, supaya dilakukannya pekerjaan bani Israel dalam kemah perhimpunan dan supaya diadakannya gafirat atas bani Israel, asal jangan ada bala di antara bani Israel apabila bani Israel itu menghampiri tempat suci itu. Maka oleh Musa dan Harun dan segenap sidang bani Israel diperbuatlah akan orang Lewi itu setuju dengan segala firman Tuhan yang kepada Musa akan hal orang Lewi itu, demikianpun diperbuatlah oleh bani Israel akan mereka itu. Maka disucikanlah orang Lewi dirinya dari pada dosa dan dibasuhkannyalah pakaiannya serta dilalulalangkan Harun akan mereka itu seperti persembahan timang-timangan di hadapan hadirat Tuhan, maka diadakan Harun gafirat atas mereka itu serta disucikannyalah mereka itu. Setelah itu maka datanglah orang Lewi itu mengerjakan pekerjaannya dalam kemah perhimpunan di hadapan Harun dan di hadapan anak-anaknya; seperti firman Tuhan yang kepada Musa akan hal orang Lewi itu, demikianpun diperbuat oranglah akan mereka itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Akan hal orang Lewi itu inilah dia: Dari pada mereka itu segala orang yang dua puluh lima tahun umurnya atau lebih hendaklah datang memegang jawatannya dalam pekerjaan kemah perhimpunan. Tetapi mulai dari pada umur lima puluh tahun lepaslah mereka itu dari pada pekerjaan jawatan itu, tiada usah mereka itu lagi berbuat pekerjaan itu. Kendatilah demikian boleh juga mereka itu membantu saudaranya dalam kemah perhimpunan dengan berkawal dan membuang-buang mata, tetapi tidak usah mereka itu melakukan pekerjaan. Maka demikian hendaklah kauperbuat akan orang Lewi itu dalam memeliharakan jawatannya. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dalam padang Torsina pada tahun yang kedua kemudian dari pada mereka itu keluar dari negeri Mesir, pada bulan yang pertama, firman-Nya: Bahwa hendaklah bani Israel memegang Pasah pada masa yang telah ditentukan. Pada empat belas hari bulan ini, yaitu pada petang hari hendaklah kamu menyediakan dia pada masa yang tertentu, setuju dengan segala hukumnya dan dengan segala perintahnya hendaklah kamu menyediakannya. Maka disuruh Musa akan segala bani Israel menyediakan Pasah. Maka disediakannyalah Pasah itu pada empat belas hari bulan yang pertama pada petang hari dalam padang Torsina, setuju dengan segala firman Tuhan yang kepada Musa, demikianpun diperbuat oleh bani Israel. Maka pada masa itu adalah orang yang najis oleh mayat orang, sehingga pada hari itu tiada boleh mereka itu memegang Pasah, maka sebab itu pada hari itu juga datanglah mereka itu menghadap Musa dan Harun. Maka sembah mereka itu kepadanya: Bahwa hamba ini telah najis oleh mayat orang; patutkah hamba ini diasingkan, supaya jangan hamba mempersembahkan korban Tuhan pada masa yang telah ditentukan di antara segala bani Israel? Maka sabda Musa kepada mereka itu: Nantilah dahulu, supaya aku dengar bagaimana firman Tuhan akan hal kamu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel ini: Barangsiapa di antara kamu atau di antara segala anak cucumu yang najis oleh mayat atau yang pada perjalanan yang jauh, boleh juga ia menyediakan Pasah bagi Tuhan. Pada bulan yang kedua, pada empat belas hari bulan, waktu petang, hendaklah mereka itu menyediakannya serta dimakannya akan dia dengan roti fatir dan kuah yang pahit. Dan jangan ditinggalkannya sisanya datang ke pagi hari dan lagi jangan dipatahkannya barang suatu tulangnya, maka hendaklah disediakannya Pasah itu setuju dengan segala perintahnya. Maka jikalau barang seorang suci dan tiada ia dalam perjalanan, maka dilalaikannya juga memegang Pasah, niscaya orang itu akan ditumpas kelak dari antara bangsanya, sebab tiada dipersembahkannya korban Tuhan pada masa yang telah ditentukan, maka orang itupun akan menanggung dosanya. Maka jikalau di antara kamu ada menumpang seorang dagang yang boleh memegang Pasah bagi Tuhan, maka hendaklah dipegangnya setuju dengan perintah Pasah itu serta dengan sepertinya, maka hukum satu jua adanya bagi kamu sekalian, baik bagi orang dagang baik bagi anak bumi. Sebermula, maka pada hari didirikan kemah sembahyang itu ditudungilah awan akan kemah sembahyang itu betul di atas kemah assyahadat, maka pada malam adalah ia itu di atas kemah sembahyang seakan-akan rupa api datang ke pagi hari. Maka senantiasa demikianlah adanya: ditudungi awan akan dia dan pada malam seakan-akan rupa api. Maka apabila terangkatlah awan itu dari atas kemah, maka berjalanlah bani Israel dari sana, dan pada tempat awan itupun berhenti, di sanapun bani Israel mendirikan kemahnya. Maka atas firman Tuhan berangkatlah bani Israel dan atas firman Tuhanpun didirikannyalah kemahnya; maka selama segala hari awan itu berhenti di atas kemah sembahyang, tinggallah mereka itu di sana. Maka apabila awan itu tinggal tetap di atas kemah sembahyang beberapa hari lamanya, maka diturutlah bani Israel akan firman Tuhan, tiada mereka itu berangkat. Demikianpun apabila awan itu tetap di atas kemah sembahyang sedikit hari lamanya; atas firman Tuhan didirikannyalah kemahnya dan atas firman Tuhanpun berangkatlah mereka itu. Demikianpun apabila awan itu berhenti hanya dari pada petang datang ke pagi hari, dan pada pagi hari awan itu diangkat, maka berangkatlah mereka itu, baik siang baik malam, apabila terangkat awan itu, maka berjalanlah mereka itu. Baik dua hari baik sebulan baik setahun lamanya tinggal awan itu di atas kemah sembahyang, seberapa lama awan itu tetap di atasnya tinggal juga bani Israel di tempat itu, tiada mereka itu berangkat, tetapi apabila awan itu dinaikkan maka berangkatlah mereka itu. Atas firman Tuhan didirikannyalah kemah-kemahnya dan atas firman Tuhan juga berangkatlah mereka itu, dilakukannya perintah Tuhan setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Perbuatlah olehmu akan dirimu dua buah nafiri dari pada perak, perbuatan yang terupam hendaklah kaukerjakan dia, maka dengan dia juga engkau akan mengerahkan sidang dan menyuruhkan tentara itu berangkat. Maka apabila kedua buah nafiri itu ditiup oranglah, segenap sidang itu akan berhimpun kepadamu di hadapan pintu kemah perhimpunan. Maka apabila ditiup orang hanya sebuah jua, hendaklah segala penghulu dan segala kepala atas beribu-ribu orang Israel berhimpun kepadamu. Tetapi apabila ditiup olehmu seru-seru, maka segala tentara akan berangkat yang duduk pada sebelah timur. Maka apabila ditiup olehmu seru-seru pada kedua kalinya, hendakalah berangkat tentara yang duduk pada sebelah selatan, setiap-tiap kali dibunyikan seru-seru hendaklah tentara itu berangkat. Tetapi apabila dihimpunkan sidang itu bolehlah engkau bertiup, tetapi jangan dengan bunyi yang seru-seru. Adapun anak-anak laki-laki Harun, yang imam, ia itu akan meniup nafiri itu, maka inilah suatu hukum yang kekal bagimu dan bagi anak cucumupun. Maka apabila dalam negerimu kamu masuk perang hendak melawan musuh yang mengimpit kamu serta kamu meniup nafiri ini, niscaya diingatlah akan kamu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, dan kamu akan mengalahkan musuhmu. Demikianpun pada hari kesukaanmu, pada masa raya yang tertentu dan pada bulan-bulan yang baharu, apabila kamu meniup nafiri itu atas korbanmu bakaran dan atas korbanmu syukur, diadakannya bahwa akan kamu diingat di hadapan hadirat Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu! Bermula, maka jadilah pada tahun yang kedua, bulan yang kedua dan pada dua puluh hari bulan itu, bahwa terangkatlah awan itu dari atas kemah assyahadat. Maka berangkatlah bani Israel, lalu berjalanlah mereka itu dari padang Torsina, maka awan itupun berhentilah di padang belantara Paran. Maka apabila mereka itu berangkat begitu bermula kali, ia itu setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka berjalanlah panji tentara bani Yehuda dahulu serta dengan balanya, maka penghulu tentara itu Nahesyon bin Aminadab. Dan penghulu tentara suku bani Isakhar itu Natanael bin Zuhar. Dan penghulu tentara suku bani Zebulon itu Eliab bin Helon. Lalu kemah sembahyang dibongkar; setelah itu berangkatlah segala bani Gerson ini dan bani Merari, yang mengusung kemah sembahyang itu. Lalu berjalanlah panji tentara Rubin serta dengan balanya, dan penghulu tentara itu Elizur bin Sediur. Dan penghulu tentara suku bani Simeon itu Selumiel bin Zurisadai. Dan penghulu tentara suku bani Gad itu Elyasaf bin Dehuil. Lalu berjalanlah orang Kehati dengan mengusung barang-barang yang suci, maka dibangunkan orang yang dahulu itu akan kemah sembahyang dalam antara mereka ini datang. Lalu berjalanlah panji tentara bani Efrayim serta dengan balanya, dan penghulu tentara itu Elisama bin Amihud. Dan penghulu tentara suku bani Manasye itu Gamaliel bin Pedazur. Dan penghulu tentara suku bani Benyamin itu Abidan bin Gideoni. Kemudian berjalanlah panji tentara bani Dan, yang menjadi penutup segala tentara itu, serta dengan balanya, dan penghulu tentara itu Ahiezar bin Amisadai. Dan penghulu tentara suku bani Asyer itu Pagiel bin Okhran. Dan penghulu tentara suku bani Naftali itu Ahira bin Enan. Demikianlah perangkatan bani Israel serta dengan segala tentaranya dan demikian mereka itupun berjalanlah. Maka kata Musa kepada Hobab bin Rehuil, orang Midian, yang mentua laki-laki Musa: Kami hendak berangkat ke tempat yang ada firman Tuhan akan halnya begini: Aku akan menganugerahkan dia kepadamu: sebab itu berjalanlah serta dengan kami, maka kami akan membuat kebajikan kelak akan dikau, karena Tuhan telah berjanji segala perkara yang baik kepada Israel. Tetapi sahutnya kepadanya: Tiada aku akan berjalan serta, melainkan aku hendak pulang ke negeriku dan kepada sanak saudaraku. Maka kata Musa: Janganlah kiranya engkau meninggalkan kami, karena tegal diketahui olehmu dalam padang belantara ini mana tempat yang baik kami mendirikan kemah, maka boleh engkau akan mata bagi kami. Maka jikalau engkau berjalan serta dengan kami dan datanglah kelak kebajikan, olehnya juga Tuhan hendak berbuat baik akan kami maka kamipun akan berbuat baik akan dikau. Hata, maka berjalanlah mereka itu dari bukit Tuhan suatu perjalanan yang tiga hari jauhnya, dan dalam tiga hari itu tabut perjanjian Tuhan berjalanlah di hadapan mereka itu akan mencahari perhentian baginya. Maka awan Tuhan adalah di atas mereka itu pada siang hari, apabila mereka itu berangkat dari pada tempat perhentian. Maka jadilah apabila tabut itu mulai berjalan, bahwa sembah Musa: Bangkitlah kiranya, ya Tuhan! dan biarlah segala seteru-Mu di cerai-beraikan dan segala pembenci-Mu lari dari hadapan hadirat-Mu! Maka apabila ia berhenti adalah sembahnya: Kembalilah kiranya, ya Tuhan! kepada beribu laksa orang Israel. Sebermula, maka pada sekali peristiwa orang banyak itu sangat jahat amarahnya, sehingga kedengaranlah ia itu kepada Tuhan; serta didengar oleh Tuhan maka bernyalalah murka-Nya dan api dari pada Tuhan makan di antara mereka itu serta menghanguskan ujung tempat tentara itu. Maka orang banyak itupun berseru-seru kepada Musa, lalu Musa meminta doa kepada Tuhan, maka api itupun terpadamlah. Maka dinamainya tempat itu Tabera, sebab api dari pada Tuhan telah bernyala-nyala di antara mereka itu. Maka bangsa kacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging? Terkenanglah kita akan segala ikan yang kita makan di Mesir dengan tiada harganya dan akan segala kemendikai dan labu dan bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kurus keringlah kita; satupun tiada di hadapan mata kita melainkan manna itu sahaja! Adapun manna itu seperti biji ketumbar besarnya dan seperti mutiara warnanya. Maka orang banyak itu berjalan ke sana ke mari akan memungut dia, lalu dikisarnya dengan kisaran atau ditumbuknya dalam lesung dan dimasaknya dalam periuk atau diperbuatnya penganan; maka rasanya seakan-akan penganan manis yang digoreng dengan minyak. Maka pada waktu malam, apabila turunlah embun kepada tempat tentara itu, manna itupun turunlah kepadanya. Maka serta didengar Musa akan orang banyak itu menangis dengan segala isi rumahnya, masing-masing pada pintu kemahnya, maka murka Tuhan sangat bernyala-nyala dan jahatlah kelakuan mereka itu kepada pemandangan Musa. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Mengapa Tuhan mendukacitakan hamba-Mu demikian; mengapa hamba tiada beroleh kasihan dari hadapan hadirat-Mu, maka tanggungan segenap bangsa ini Tuhan tanggungkan kepada hamba? Hamba telah mengandungkah segenap bangsa ini? hamba telah memperanakkankah dia? maka boleh Tuhan berfirman kepada hamba ini: Pangkulah engkau akan dia pada pangkuanmu seperti seorang pengasuh memangku anak penyusu, dan bawalah akan dia ke negeri yang telah Kujanji kepada nenek moyangnya dengan pakai sumpah. Dari mana gerangan dapat hamba beroleh daging hendak diberikan kepada segenap bangsa ini? Karena tangisnya adalah kepada hamba sambil katanya: Berikanlah kami daging, supaya dapat kami makan! Bahwa hamba seorang-orang tiada dapat menangggung segenap bangsa ini; sesungguhnya ia itu terlalu berat kepada hamba. Maka jikalau kiranya demikian telah Tuhan tentukan bagi hamba, remaklah hamba ini Tuhan bunuh sekali, jikalau hamba telah beroleh rahmat dari hadapan hadiratmu, tetapi jangan hamba memandang kedukaan hamba ini. Maka firman Tuhan kepada Musa: Himpunkanlah bagi-Ku tujuh puluh orang dari pada segala tua-tua Israel, yang telah kauketahui akan halnya mereka itu tua-tua bangsa dan penghulu-penghulu di antaranya, lalu datanglah engkau serta dengan mereka itu ke kemah perhimpunan, supaya mereka itu berdiri di sana serta dengan dikau. Maka Aku akan turun kelak dan berfirman kepadamu di sana dan Aku akan mengambil dari pada Roh yang padamu itu serta membubuh dia pada mereka itu, supaya mereka itu menanggung keberatan bangsa ini serta dengan dikau dan tiada lagi engkau menanggung dia seorang orang. Maka hendaklah engkau mengatakan kepada bangsa ini: Sucikanlah dirimu bagi esok hari, maka kamu akan makan daging kelak; karena sesungguhnya kamu telah menangis di hadapan telinga Tuhan sambil katamu: Siapakah memberikan kami makan daging? dan baiklah kami lagi di Mesir! Sebab itu Tuhan kelak memberikan kamu makan daging, dan kamupun akan makan dia. Bukan sehari dua hari lamanya kamu akan makan dia, bukan lima hari atau sepuluh hari atau dua puluh hari lamanya, melainkan sebulan suntuk, sehingga ia itu keluar pula dari dalam hidungmu dan kamupun jemu akan dia, maka ia itu sebab kamu telah menghinakan Tuhan, yang ada di antara kamu, dan kamu telah menangis di hadapan hadirat-Nya sambil katamu: Apatah gunanya kami telah keluar dari Mesir? Maka sembah Musa: Enam puluh laksa orang banyaknya bangsa yang hamba ini ada di tengahnya, maka firman Tuhan juga: Aku memberikan mereka itu kelak daging yang cukup akan dimakan sebulan suntuk! Terdapatkah domba dan lembu yang cukup akan dibantai bagi mereka itu sekalian? Bolehkah dikumpulkan segala ikan dari laut, supaya cukup bagi mereka itu? Tetapi firman Tuhan kepada Musa: Masakan tangan Tuhan kurang kuat? Sekarang bolehlah engkau melihat, jikalau firman-Ku telah sampai kepadamu atau tidak. Maka keluarlah Musa, lalu disampaikannyalah segala firman Tuhan itu kepada orang banyak itu, maka dihimpunkannyalah tujuh puluh orang dari pada segala tua-tua bangsa itu dan didirikannyalah mereka itu keliling kemah perhimpunan. Maka turunlah Tuhan dalam awan itu, lalu berfirmanlah Ia kepadanya, dan diambil Tuhan dari pada Roh yang padanya, dianugerahkannya kepada tujuh puluh orang tua-tua; serta datanglah Roh itu kepadanya, maka mereka itu mulai bernubuat dengan tiada berkeputusan. Tetapi adalah dua orang ketinggalan dalam tentara, nama seorang Eldad dan nama seorangnya Medad, maka Roh itu adalah pada mereka itupun, karena nama mereka itu tersurat juga, tetapi tiada ia keluar pergi ke kemah perhimpunan, maka mereka itupun bernubuatlah dalam tentara itu. Maka berlarilah seorang orang muda datang memberitahu Musa, sembahnya: Bahwa Eldad dan Medadpun bernubuat dalam tentara. Maka sahut Yusak bin Nun, yaitu hamba Musa, dan seorang dari pada segala orang pilihannya, serta katanya. Tuanku Musa melarangkan mereka itu. Tetapi kata Musa kepadanya: Mengapa engkau menyusahkan dirimu akan halku? Hai, biarlah kiranya segenap bangsa ini nabi Tuhan adanya dan dianugerahi Tuhan dengan Rohnya! Setelah itu maka Musapun berhimpunlah pula dengan tentara itu, baik ia baik orang tua-tua Israel itu. Maka datanglah suatu angin dari pada Tuhan yang mengangkat beberapa berapa burung puyuh dari laut, lalu diturunkannya kepada tempat tentara itu kira-kira perjalanan sehari jauhnya sebelah sana dan perjalanan sehari jauhnya sebelah sini keliling tentara itu dan tingginya kira-kira dua hasta dari atas bumi. Maka bangkitlah orang banyak itu, lalu dikumpulkannyalah burung puyuh sehari itu suntuk dan semalam itu suntuk dan keesokan harinyapun suntuk, maka orang yang sedikit padanya itu telah mengumpulkan sepuluh timbunan yang besar-besar, lalu dihamparkannyalah keliling tempat tentara. Maka daging itu lagi pada celahan gigi mereka itu, dahulu dari pada dimakan habis akan dia, bahwa murka Tuhan bernyala-nyala kepada orang banyak itu dan dipalu Tuhan akan mereka itu dengan palu yang amat besar. Maka dinamainya tempat itu Kiberot Taawah, karena di sanalah ditanamakannyalah segala orang yang telah kedatangan ingin. Maka dari Kiberot Taawah berangkatlah orang banyak itu ke Hazirot, lalu tinggallah mereka itu di Hazirot. Bermula, maka berbantah-bantahanlah Miryam dan Harun dengan Musa sebab hal perempuan Kusyi yang telah diambilnya, karena diperisterikannya seorang perempuan Kusyi. Maka kata mereka itu: Adakah Tuhan berfirman kepada Musa seorang orang jua? Bukankah kepada kitapun Tuhan telah berfirman juga? Maka kedengaranlah kata ini kepada Tuhan! Maka Musa itu seorang yang amat lemah lembut perangainya, terlebih lembut ia dari pada segala orang yang di atas bumi. Maka dengan segeranya berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun dan Miryam: Keluarlah ketiga kamu, pergilah ke kemah perhimpunan! Maka ketiganyapun keluarlah. Maka turunlah Tuhan dalam tiang awan, lalu berdiri di pintu kemah, sambil dipanggilnya Harun dan Miryam, maka keduanyapun tampil ke hadapan. Maka berfirmanlah Tuhan: Dengarlah olehmu akan firman-Ku ini: Jikalau dari pada kamu ada barang seorang yang nabi Tuhan adanya, Aku menyatakan diri-Ku kepadanya dengan khayal atau Aku berfirman kepadanya dalam mimpi. Tetapi bukan demikian hal hamba-Ku Musa, yang setiawan dalam segenap rumah-Ku, karena Aku berkata-kata dengan dia mulut dengan mulut, maka jikalau dengan khayal sekalipun, bukan dengan penerka: bahkan, dipandangnya pula akan peta Tuhan, maka bagaimana tiada kamu takut berbantah-bantah dengan Musa, hamba-Ku ini? Demikianlah murka Tuhan bernyala-nyala kepada keduanya, lalu Tuhanpun gaiblah. Dan awan itupun terangkatlah dari atas kemah, maka sesungguhnya Miryam kena kusta seperti salju. Serta terpandanglah Harun akan Miryam, bahwasanya telah berkusta adanya. Maka sembah Harun kepada Musa: Ya tuan, jangan apalah dosa ini ditanggungkan kepada hamba, maka hamba telah berbuat perkara yang bodoh dengan berdosa demikian. Jangan apalah ia seperti guguran, yang dagingnya sudah separuh busuk pada masa ia keluar dari dalam rahim ibunya! Hata, maka Musapun meminta doa kepada Tuhan, sembahnya: Ya, Allah, sembuhkan apalah dia! Maka firman Tuhan kepada Musa: Jikalau kiranya dengan nista bapanya telah meludahi mukanya, bukankah kemalu-maluanlah ia tujuh hari lamanya? Sebab itu hendaklah dikurungkan akan dia tujuh hari lamanya di luar tempat tentara, kemudian boleh disambut pula akan dia. Maka Miryampun dikurungkanlah tujuh hari lamanya di luar tempat tentara; maka orang banyakpun tiada berangkat dari sana sebelum Miryam sudah disambut pula. Kemudian dari pada itu berjalanlah orang banyak itu dari Hazirot, lalu didirikannyalah kemahnya di padang belantara Paran. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Suruhkanlah engkau akan orang pergi mengintai negeri Kanaan, yang hendak Kuanugerahkan kepada bani Israel, yaitu dari pada tiap-tiap suku bangsa bapa-bapanya seorang hendaklah kausuruhkan, maka semuanya itu hendaklah penghulu-penghulu di antaranya. Maka disuruhkanlah Musa akan mereka itu dari padang Paran setuju dengan firman Tuhan, maka segala orang itupun penghulu-penghulu bani Israel. Maka inilah nama-namanya: Dari pada suku Rubin, Syammia bin Zakur. Dari pada suku Simeon: Safat bin Hori. Dari pada suku Yehuda: Kaleb bin Yefuna. Dari pada suku Isakhar: Yijal bin Yusuf. Dari pada suku Efrayim: Hosea bin Nun. Dari pada suku Benyamin: Palti bin Rafu. Dari pada suku Zebulon: Gadial bin Sodi. Dari pada suku Yusuf, yaitu dari pada suku Manasye: Gadi bin Susi. Dari pada suku Dan: Amial bin Gemali. Dari pada suku Asyer: Setur bin Mikhail. Dari pada suku Naftali: Nakhbi bin Wofsi. Dari pada suku Gad: Guil bin Makhi. Maka inilah nama segala orang yang telah disuruhkan Musa mengintai negeri, maka Hosea bin Nun dinamai Musa Yusak. Maka disuruhkan Musa akan mereka itu pergi mengintai negeri Kanaan serta katanya kepadanya: Hendaklah kamu mulai perjalananmu dari sini, dari sebelah selatan, lalu naiklah ke pegunungan. Dan lihat-lihatilah negeri itu bagaimana adanya, dan bangsa yang duduk di dalamnya kalau kuat atau lemah, banyak atau sedikit bilangannya. Dan bagaimana tanah tempat kedudukannya, kalau baik atau jahat adanya, dan bagaimana negeri-negeri tempat kediamannya, kalau negeri yang terbuka atau yang berkota benteng. Dan lagi bagaimana macam tanahnya, entah gemuk atau kurus adanya, entah ada pohon-pohon di sana atau tidak, dan hendaklah dengan beranimu kamu membawa buah-buah hasil tanah itu sertamu. Maka betul hari itu musim pungutan buah-buah anggur yang sulung. Hata, maka berjalanlah mereka itu sambil diintainya negeri dari pada padang Zin sampai ke Rekhob, di tempat orang datang ke Hamat. Maka dalam berjalan pada sebelah selatan sampailah mereka itu di Heberon, maka di sana adalah Ahiman dan Sisai dan Talmai, bani Enak. Maka negeri Heberon itu dibangunkan tujuh tahun lebih dahulu dari pada negeri Zoan di Mesir. Maka apabila sampailah mereka itu ke lembah Esykol dikeratnya di sana satu cabang dengan buah anggur setandan, lalu digandari orang dua dengan penggandaran dan lagi buah delima dan arapun. Maka dinamainya tempat itu lembah Esykol, sebab buah anggur setandan, yang dikerat oleh bani Israel di sana. Maka kemudian dari pada empat puluh hari kembalilah mereka itu dari pada mengintai negeri. Maka mereka itupun datang mendapatkan Musa dan Harun dan segenap sidang bani Israel ke padang Paran di Kades, dan disampaikannyalah pula kabar kepada mereka itu dan kepada segenap sidang itu serta ditunjukkannya buah-buah negeri itu; sambil diceriterakannya kepadanya, katanya: Kami telah sampai ke negeri yang telah tuan suruhkan kami ke sana, bahwasanya ia itu berkelimpahan air susu dan madu, dan inilah buah-buahnya. Tetapi adapun bangsa orang yang mengeduduki negeri itu, ia itu berkuasa dan negeri-negerinyapun berkota lagi besar-besar, maka di sanapun kami telah melihat bani Enak juga. Maka pada sebelah selatan negeri itu duduklah orang Amaleki, dan di tempat yang bergunung-gunung duduklah orang Heti dan Yebuzi dan Amori, dan di tepi laut dan di sebelah sungai Yarden duduklah orang Kanani. Maka pada masa itu dipertetapkan Kaleb akan hati orang banyak itu di hadapan Musa, katanya: Baiklah kita berangkat naik dengan tiada takut dan mengalahkan dia, karena sesungguhnya cakaplah kita. Tetapi kata segala orang yang telah berjalan sertanya: Tiada boleh kita mendatangi bangsa itu, karena mereka itu lebih kuat dari pada kita. Maka demikian disampaikannya kabar yang jahat dari pada negeri yang telah diintainya itu, katanya kepada bani Israel: Adapun negeri yang telah kami lalui itu, ia itu suatu negeri yang makan orang isinya, dan akan bangsa yang telah kami lihat dalamnya, ia itu semuanya orang tinggi besar belaka; dan lagi kami melihat di sana orang pahlawan, bani Enak turun-temurun orang pahlawan, maka pada pemandangan kami adalah kami seperti belalang juga, dan kepada pemandangan mereka itu kamipun demikian. Maka pada masa itu segenap sidang itu menyaringkan suaranya dengan tiada berkeputusan dan orang banyak itupun menangislah semalam-malaman. Dan segala bani Israel bersungut-sungut akan Musa dan Harun, serta kata segenap sidang itu kepadanya: Wai! Baiklah kiranya kami telah mati di Mesir atau dalam padang belantara ini! sungguh baiklah kami telah mati! Mengapa Tuhan hendak membawa kami masuk ke dalam negeri itu, supaya kami dimakan pedang dan anak bini kami menjadi tawanan! Bukankah baik kami balik kembali ke Mesir sahaja? Maka kata mereka itu seorang akan seorang: Mari kita mengangkat akan seorang kita jadi kepala, lalu balik ke Mesir! Maka pada masa itu tersungkurlah Musa dan Harun dengan mukanya ke bumi di hadapan perkumpulan segenap sidang bani Israel. Tetapi oleh Yusak bin Nun dan Kaleb bin Yefuna, yang dari pada pengintai negeri itu juga, dikoyak-koyakkannya pakaiannya sendiri, serta katanya kepada segenap sidang bani Israel: Bahwa negeri yang kami lalui hendak mengintai dia, ia itu suatu negeri yang terlalu baik. Maka jikalau kiranya Tuhan berkenan akan kita, niscaya dibawanya akan kita ke dalam negeri itu dan dikaruniakannya kepada kita, yaitu suatu negeri yang berkelimpahan air susu dan madu. Hanya janganlah kamu mendurhaka kepada Tuhan, dan jangan kamu takut akan bangsa negeri itu, karena kita dapat menelan akan dia! Bahwa bayang-bayangnyapun telah lalu dari padanya, dan Tuhan adalah serta dengan kita, sebab itu jangan kamu takut akan mereka itu! Maka pada masa itu bermufakatlah segenap sidang itu hendak melontari keduanya itu dengan batu, tetapi kelihatanlah kepada segala bani Israel kemuliaan Tuhan dalam kemah perhimpunan. Maka firman Tuhan kepada Musa: Berapa lama lagi bangsa ini mencelakan Daku? berapa lama lagi mereka itu tiada percaya akan Daku, oleh segala tanda yang telah Kuadakan di antaranya? Bahwa Aku hendak memalu mereka itu dengan bala sampar serta membinasakan mereka itu dan Aku menjadikan dikau suatu bangsa yang besar lagi kuat dari pada bangsa ini. Maka sembah Musa kepada Tuhan: Jikalau demikian, niscaya hal itu kedengaranlah kelak kepada orang Mesir, dari tengahnya juga Tuhan telah membawa keluar bangsa ini oleh kodrat-Mu. Maka mereka itu akan menceriterakan kepada orang isi negeri ini barang yang didengarnya, bahwa Engkau, Tuhan, di antara bangsa ini, dan Engkau, Tuhan, dipandang dengan mata, dan awanmupun terdiri di atasnya dan Tuhan telah berjalan di hadapannya pada siang hari dalam tiang awan dan pada malam dalam tiang api. Maka jikalau kiranya Tuhan membunuh bangsa ini seperti seorang jua adanya, niscaya segala bangsa, yang mendengar kabar akan halmu ini, akan berkata kelak demikian: Sebab Tuhan tiada cakap membawa akan bangsa ini ke dalam negeri yang telah dijanji-Nya pakai sumpah, maka dibantai-Nya mereka itu dalam padang belantara! Maka sekarang biarlah kiranya kuasa Tuhan dipermuliakan, setuju dengan firman Tuhan ini: Bahwa Tuhanlah panjang sabar, dan besarlah kemurahan-Nya, diampuni-Nya kesalahan dan dosa, maka orang yang salah sekali-kali tiada dibilangkannya suci, melainkan kejahatan bapa-bapa dibalasnya akan anak-anaknya datang kepada gilir yang ketiga dan keempat. Ampunilah kiranya kejahatan bangsa ini sekadar kebesaran kemurahan-Mu, sebab Tuhan telah menyabarkan bangsa ini dari Mesir sampai ke mari. Maka firman Tuhan: Aku telah mengampuni mereka itu setuju dengan sembahmu. Tetapi, sesungguh-sungguhnya Aku ini hidup, seluruh bumi akan dipenuhi dengan kemuliaan Tuhan. Karena adapun segala orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan segala tanda yang telah Kuadakan di Mesir dan di padang belantara, maka yang sekarang sudah mencobai Aku sampai sepuluh kali dan yang tiada mau mendengar akan suara-Ku, sekali-kali tiada mereka itu akan melihat negeri yang telah Kujanji kepada nenek moyangnya pakai sumpah! bahkan, segala orang yang telah mencelakan Daku, ia itupun tiada akan melihat negeri itu. Kecuali hamba-Ku Kaleb, sebab sertanya adalah roh yang lain dan iapun telah tetap menurut Aku, maka Aku akan membawa dia ke dalam negeri yang telah ia masuk ke dalamnya, dan benihnyapun akan mempusakai dia. Maka sekarang orang Amalek dan orang Kanani sudah mendirikan kemahnya dalam lembah, sebab itu hendaklah kamu balik esok hari dan berjalan pula di padang belantara menuju laut Kolzom. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa dan Harun demikian: Berapa lamakah sidang jahat ini tahan dalam bersungut-sungut akan Daku? Adapun segala sungut-sungutan bani Israel akan Daku, ia itu telah Kudengar semuanya! Katakanlah kepada mereka itu: firman Tuhan demikian: Sesungguh-sungguhnya Aku hidup, jikalau tiada Aku berbuat akan kamu sebagaimana telah kamu katakan pada pendengaran-Ku! Di padang ini juga akan rebah bangkaimu kelak, dan bangkai segala orangmu yang terbilang, seturut segenap bilangannya, yang umur dua puluh tahun atau lebih, segala kamu yang telah bersungut-sungut akan Daku. Sekali-kali tiada kamu akan masuk ke dalam negeri yang telah Kujanji pakai sumpah hendak mendudukkan kamu dalamnya, kecuali Kaleb bin Yefuna dan Yusak bin Nun. Maka adapun anak-anakmu, yang telah kamu katakan akan halnya, bahwa ia menjadi tawanan kelak, ia itu akan Kubawa masuk ke dalamnya dan diketahuinya akan negeri yang telah kamu celakan itu. Tetapi akan kamu, niscaya bangkaimu akan rebah kelak di padang belantara ini. Maka anak-anakmu akan mengembara di padang ini bagaikan gembala empat puluh tahun lamanya serta ditanggungnya perbuatan zinahmu sampai bangkai kamu sekalian sudah rebah di padang ini. Turut bilangan segala hari yang kamu mengintai negeri, yaitu empat puluh hari, satu tahun lamanya akan tiap-tiap hari itu kamu akan menanggung kesalahanmu, jadi empat puluh tahun lamanya, dan diketahui olehmu akan ketegaran-Ku. Bahwa Aku ini Tuhan yang telah berfirman. Jikalau tiada Aku berbuat akan segenap sidang orang jahat, yang telah bermufakat hendak melawan akan Daku! Maka di padang ini juga mereka itu akan dibinasakan kelak dan akan mati di sini. Bermula, maka adapun segala orang yang telah disuruhkan Musa mengintai negeri dan yang menyebabkan segenap sidang itu bersungut-sungut akan Dia, karena setelah sudah pulang dipecahkannya kabar jahat dari hal negeri itu, bahwa orang itu juga, yang telah memecahkan kabar jahat dari hal negeri itu, sekalian itu matilah sebab kena suatu bala di hadapan hadirat Tuhan. Tetapi Yusak bin Nun dan Kaleb bin Yefuna itu tinggal hidup dari pada segala orang yang telah pergi mengintai negeri. Maka oleh Musa disampaikanlah segala firman ini kepada bani Israel, lalu orang banyak itu amat berdukacita hatinya. Maka bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu mendaki bukit sampai di kemuncaknya, serta katanya: Bahwa kami datang kemari hendak berjalan ke tempat yang telah dikatakan Tuhan, karena kami telah berdosa! Tetapi kata Musa: Mengapa kamu hendak melalui firman Tuhan pula? niscaya kamu tiada akan selamat. Jangan kiranya kamu berjalan, karena Tuhan akan tiada di antara kamu; kalau-kalau kamu alah di hadapan segala musuhmu. Bahwasanya orang Amalek dan Kanani adalah di hadapanmu, dan kamupun akan rebah dimakan pedang, karena Tuhan tiadalah sertamu, sebab kamu telah memalingkan dirimu dari pada Tuhan. Maka dicoba juga oleh mereka itu dengan angkaranya naik ke bukit yang tinggi-tinggi, tetapi peti perjanjian Tuhan dan Musapun tiada undur dari tengah tempat tentara. Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanani, yang telah mendirikan kemahnya di atas bukit itu, dialahkannya dan diparangnya mereka itu berpenggal-penggal sampai ke Horma. Bermula, maka kemudian dari pada itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah olehmu kepada bani Israel ini: Apabila kamu sudah sampai ke dalam negeri kedudukan kamu yang tetap, yang akan Kukaruniakan kepadamu, maka di sana kamu akan menyediakan korban yang dimakan api bagi Tuhan, yaitu korban bakaran atau korban sembelihan akan menyampaikan nazar atau akan persembahan dari keridlaan hati, atau pada masamu raya akan mempersembahkan kepada Tuhan suatu bau yang harum dari pada lembu atau domba kambing, maka orang yang mempersembahkan korbannya kepada Tuhan, hendaklah ia membawa sepersepuluhan tepung halus diramas dengan minyak seperempat hin akan persembahan makanan. Dan air anggur akan persembahan minuman seperempat hin hendaklah kausediakan dengan korban bakaran atau dengan korban sembelihan akan tiap-tiap seekor anak domba. Dan dengan seekor domba jantan hendaklah kausediakan dua perpuluhan tepung halus yang diramas dengan minyak sepertiga hin akan persembahan makanan. Dan air anggur akan persembahan minuman sepertiga hin hendaklah kaupersembahkan kepada Tuhan akan bau yang harum. Maka apabila kamu menyediakan seekor lembu muda akan korban bakaran atau korban sembelihan hendak menyampaikan nazar atau akan korban syukur kepada Tuhan, maka dengan seekor lembu muda itu hendaklah dipersembahkan oranglah tiga perpuluhan tepung halus yang diramas dengan minyak setengah hin akan persembahan makanan. Dan air anggur akan persembahan minuman hendaklah kamu persembahkan setengah hin akan persembahan yang dimakan api dan suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka demikianlah hendaklah diperbuat oranglah akan tiap-tiap lembu atau tiap-tiap domba jantan, dan lagi akan tiap-tiap binatang kecil dari pada domba atau kambing. Turut bilangannya yang dibawa olehmu akan persembahan, hendaklah kamu perbuat akan tiap-tiap seekor setuju dengan banyaknya. Maka dalam hal ini segala anak bumi akan berbuat demikian apabila dipersembahkannya korban yang dimakan api akan bau yang harum bagi Tuhan. Demikianpun jikalau seorang dagang menumpang di antara kamu, atau barangsiapapun baik yang duduk di antara kamu turun-temurun, apabila dipersembahkannya korban yang dimakan api akan bau yang harum bagi Tuhan, seperti kamu berbuat hendaklah ia pun berbuat demikian. Bagi kamu, yang dari pada sidang itu, dan bagi orang dagang yang menumpang di antara kamu adalah hukum satu jua, satu hukum yang kekal bagimu turun-temurun, seperti bagi kamu, demikianpun bagi orang dagang di hadapan hadirat Tuhan. Hukum satu juga dan syarat satu jua bagi kamu sekalian dan bagi orang dagang yang menumpang di antara kamu. Dan lagi berfirmanlah Tuhan kepada Musa, demikian: Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel ini: Apabila kamu sudah sampai ke dalam negeri yang Aku menghantar kamu ke dalamnya, bahwasanya apabila kamu makan dari pada roti negeri itu, hendaklah kamu mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan. Sebuah apam akan hulu dari pada segala yang kamu bakar, hendaklah dipersembahkan olehmu akan persembahan tatangan; seperti persembahan tatangan peluburmu demikianpun hendaklah kamu mempersembahkan dia. Dari pada yang kamu bakar mula-mula hendaklah turun-temurun kamu mempersembahkan persembahan tatangan kepada Tuhan. Tambahan pula, jikalau kiranya kamu sudah sesat dan tiada kamu berbuat akan barang sesuatu hukum ini, yang firman Tuhan kepada Musa, barang apapun baik dari pada segala firman Tuhan kepadamu oleh tangan Musa, mulai dari pada hari Tuhan memberi hukum itu kepadamu dan kemudian dari padamu turun-temurun, maka jikalau kiranya telah jadi barang sesuatu sesatan, tetapi terlindung ia itu dari pada mata sidang, maka hendaklah segenap sidang itu menyediakan seekor anak lembu atau lembu muda akan korban bakaran dan akan suatu bau yang harum bagi Tuhan serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman setuju dengan syarat, dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa. Demikian hendaklah diadakan imam gafirat atas segenap sidang bani Israel; maka ia itu akan diampuni akan mereka itu, karena sesatan jua adanya dan mereka itu sudah membawa persembahannya korban, suatu korban yang dimakan api bagi Tuhan dan korban karena dosanya di hadapan hadirat Tuhan sebab sesatan mereka itu. Maka ia itu akan diampuni akan segenap sidang bani Israel dan akan orang dagangpun yang menumpang di antaranya, karena ia itulah sesatan segenap bangsa itu juga. Maka jikalau kiranya hanya seorang juga telah berbuat dosa sebab sesat, maka hendaklah dipersembahkannya seekor kambing betina yang umur setahun akan korban karena dosa. Maka demikian hendaklah imam mengadakan gafirat atas orang sesat itu, apabila diperbuatnya dosa sebab sesat di hadapan hadirat Tuhan; maka dengan diadakan gafirat atasnya ia itu akan diampuni padanya. baik anak bumi di antara bani Israel baik orang dagang yang menumpang di antaranya, satu hukum jua bagi kamu sekalian akan hal orang yang telah bersalah sebab sesat. Tetapi adapun orang yang berbuat dosa dengan sengajanya, baik ia anak bumi baik ia orang dagang, ia itu mencelakan Tuhan, dan orang itupun akan ditumpas kelak dari antara bangsanya, karena telah dihinakannya firman Tuhan dan dilangkahnya perintah-Nya; tak akan jangan orang itu ditumpas dan kejahatannya tertanggunglah atasnya! Maka pada sekali peristiwa, tatkala orang Israel di padang belantara, didapatinya akan seorang tengah memungut ranting-ranting kayu pada hari sabat. Maka oleh mereka yang telah mendapati dia tengah memungut ranting-ranting itu, dibawa akan dia kepada Musa dan Harun dan kepada segenap pehimpunan. Maka dikurungkannya akan dia, sebab belum lagi dikatakan dengan nyata-nyata yang patut dipengapakannya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Tak akan jangan orang itu mati dibunuh; hendaklah segenap sidang melontari dia dengan batu di luar tempat tentara. Maka segenap sidang membawa akan dia keluar dari pada tempat tentara, lalu dilontarinya dengan batu sampai ia mati, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah olehmu kepada segala bani Israel ini: Hendaklah diperbuatkannya akan dirinya rambu-rambu pada punca pakaiannya, turun-temurun, dan hendaklah ditambatkannya rambu-rambu itu pada punca itu dengan benang yang biru laut warnanya. Maka inilah menjadi suatu perhiasan bagimu; apabila kamu pandang akan dia hendaklah kamu ingat akan segala firman Tuhan, supaya kamu melakukan dia dan jangan kamu menurut pembujuk hatimu dan matamu sehingga kamu berkendak dengan dia, dan supaya kamu ingat akan segala firman-Ku serta melakukan dia dan supaya sucilah kamu bagi Allahmu. Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir hendak menjadi Allahmu: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu. Sebermula, maka Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi itu mengambil sertanya akan Datan dan Abiram, anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya bani Rubin. Maka berbangkitlah mereka itu di hadapan Musa, dan lagi dua ratus lima puluh orang dari pada bani Israelpun sertanya, semua penghulu-penghulu sidang dan orang yang terpanggil kepada perhimpunan, yaitu orang kenamaan. Maka berhimpunlah mereka itu kepada Musa dan Harun, lalu katanya: Bahwa adalah terlalu banyak bagi kedua kamu, karena segenap sidang ini, semuanya juga orang suci adanya dan Tuhanpun adalah di antaranya; apa mulanya maka kedua kamu membesarkan dirimu dari pada sidang Tuhan itu? Demi didengar Musa akan kata ini, maka tersungkurlah ia dengan mukanya sampai ke bumi, sambil katanya kepada Korah dan segala orang yang sefakat dengan dia: Esok hari kelak Tuhan memberitahu, mana orang milik-Nya dan mana orang suci yang boleh datang hampir kepada-Nya; maka barangsiapa yang dipilih Tuhan, ia itupun diberi-Nya datang hampir kepada-Nya. Maka perbuatlah olehmu ini: Ambillah akan dirimu tempat-tempat dupa, baik Korah baik segala orang yang sefakat dengan dia. Bubuhlah api dalamnya dan dupapun di atas api itu di hadapan hadirat Tuhan, yaitu pada esok harilah, maka barangsiapa yang dipilih Tuhan kelak ia itu akan suci bagi-Nya. Bahwa padamupun ada terlalu banyak, hai kamu, bani Lewi. Lalu kata Musa kepada Korah: Dengarlah oleh kamu, hai bani Lewi! Belumkah cukup bagimu, bahwa diasingkan Allahnya Israel akan kamu dari pada sidang Israel, hendak disuruh-Nya kamu datang hampir kepada-Nya dan mengerjakan pekerjaan kemah Tuhan dan berdiri di hadapan sidang akan mengerjakan pekerjaan-Nya? Maka sedang telah diberinya kamu datang hampir, dan segala saudaramu, yaitu bani Lewipun sertamu, hendakkah kamu lagi menuntut akan imamat juga? Sebab itu engkau dan segala orang yang sefakat dengan dikau itu sudah mendurhaka kepada Tuhan, karena adapun Harun, siapakah dia, maka kamu bersungut-sungut akan dia? Lalu disuruhkan Musa orang memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab itu, tetapi kata mereka itu: Kami tidak mau datang. Belumkah cukup engkau telah menyuruhkan kami keluar dari pada dalam negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, supaya kami mati di padang ini, maka engkau lagi hendak menjadikan dirimu tuan yang berkuasa atas kami? Bahwasanya engkau tiada membawa akan kami ke dalam negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, dan tiada juga engkau memberi akan kami pusaka bendang atau kebun anggur. Hendakkah engkau mencungkil mata orang-orang ini? Kami tiada mau datang. Lalu amarahlah Musa sangat, maka sembahnya kepada Tuhan: Jangan apalah Tuhan menilik akan persembahan mereka itu! Bahwa seekor keledaipun tiada pernah kuambil dari pada mereka itu dan seorangpun tiada kupersakiti! Maka kata Musa kepada Korah: Esok hari hendaklah engkau dan segala orang yang sefakat dengan dikau berdiri di hadapan hadirat Tuhan, baik engkau baik mereka itu baik Harun. Dan masing-masing kamu hendaklah mengambil pedupaannya dan membubuh kemenyan di atasnya, lalu hendaklah masing-masing mempersembahkan pedupaannya di hadapan hadirat Tuhan, dua ratus lima puluh buah pedupaan, dan lagi engkau dan Harunpun masing-masing dengan pedupaannya. Maka diambilnya masing-masing akan pedupaannya, dibubuhnya api di dalamnya dan kemenyan di atas api itu, lalu berdirilah mereka itu di pintu kemah perhimpunan, demikianpun Musa dan Harun. Maka oleh Korah telah disuruh akan segenap sidang itu berhimpun di pintu kemah perhimpunan akan melawan keduanya itu; hata, maka kelihatanlah kemuliaan Tuhan kepada segenap sidang itu. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun demikian: Jauhkanlah dirimu dari tengah perhimpunan ini, maka Aku membinasakan mereka itu kelak dalam sesaat jua! Tetapi tersungkurlah kedua-duanya dengan mukanya ke tanah sambil sembahnya: Ya Allah, ya Allahnya nyawa segala tubuh! jikalau hanya seorang jua berdosa, bolehkah murka-Mu bernyala-nyala kepada segenap sidang ini? Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah ini kepada perhimpunan itu: Undurlah kamu dari keliling tempat kedudukan Korah, Datan dam Abiram. Maka Musapun bangkitlah berdiri, lalu pergi mendapatkan Datan dan Abiram, maka segala tua-tua Israelpun mengiringkan dia. Maka katanya kepada sidang itu: Undurlah kamu dari pada kemah-kemah orang yang durhaka ini, dan jangan menjamah barang sesuatu yang padanya, asal jangan kamupun dibinasakan sertanya dalam dosanya! Maka diundurkan oranglah akan mereka itu dari keliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram; maka keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di pintu kemahnya serta dengan bininya dan anaknya laki-laki dan segala anak-anaknya. Maka kata Musa: Dengan ini boleh diketahui olehmu, bahwa aku disuruhkan oleh Tuhan supaya kuperbuat segala pekerjaan ini dan tiada ia itu terbit dari pada hatiku sendiri. Jikalau orang ini mati seperti mati segala orang lain, dan jikalau didatangkan segala kesukaran atas mereka ini seperti berlaku atas segala manusia, maka bukannya aku disuruhkan Tuhan. Tetapi jikalau diadakan Tuhan barang sesuatu yang dahulu tiada, dan jikalau bumi mengangakan mulutnya serta menelan akan mereka ini dan akan segala sesuatu yang ada padanya, dan jikalau dengan hidupnya mereka ini turun ke dalam keleburan, maka diketahuilah olehmu bahwa orang-orang ini telah mencelakan Tuhan. Maka sesungguhnya setelah sudah dikatakannya segala perkataan ini, maka terbelahlah bumi yang di bawah mereka itu; maka bumipun mengangakan mulutnya dan menelan akan mereka itu dan akan segala tempat kedudukannya dan segala orang yang Korah punya dan segala harta bendanya. Maka dengan hidupnya mereka itu turun ke dalam keleburan, baik mereka itu baik segala sesuatu yang ada padanya, lalu bumipun menudungi mereka itu, maka hilanglah mereka itu dari tengah perhimpunan. Maka segala orang Israel yang kelilingnya itupun larilah sebab teriaknya, karena katanya: Kalau-kalau bumi menelan akan kitapun! Dan lagi turunlah api dari pada Tuhan yang makan habis akan orang dua ratus lima puluh, yang telah mempersembahkan kemenyan itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Suruhlah engkau akan Eleazar bin Harun, yang imam, memungut segala pedupaan itu dari dalam tunuan dan mencerai-beraikan api itu ke mana-mana karena sucilah bekas-bekas itu adanya. Adapun pedupaan orang-orang ini, yang telah dibunuh sebab dosanya, ia itu hendaklah diperbuat oranglah perada tempawan akan salutan mezbah, karena ia itu telah dipersembahkannya di hadapan hadirat Tuhan, maka sebab itu telah menjadi suci, hendaklah sekarang ia itu menjadi akan suatu tanda bagi segala bani Israel. Maka oleh Eleazar, yang imam itu, diambil akan segala pedupaan tembaga yang telah dipersembahkan oleh orang yang dimakan api itu, lalu disuruhnya tempakan dia akan salutan mezbah, akan tanda peringatan bagi segala bani Israel, supaya jangan pula seorang lain, yang bukan dari pada benih Harun itu, datang hampir hendak membakar dupa di hadapan hadirat Tuhan, asal jangan ia kena celaka seperti Korah dan segala orang yang sefakat dengan dia, setuju dengan firman Tuhan kepadanya dengan lidah Musa. Maka pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap sidang bani Israel akan Musa dan Harun, katanya: Bahwa kedua kamulah yang telah membunuh umat Tuhan. Maka sesungguhnya sementara orang banyak itu berkerumun kepada Musa dan Harun serta hendak pergi ke kemah perhimpunan, heran, maka awan itu menudungi akan dia dan Kemuliaan Tuhanpun kelihatanlah. Maka pergilah Musa dan Harun sampai di hadapan kemah perhimpunan. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun demikian: Undurlah kamu dari tengah perhimpunan ini, karena Aku hendak membinasakan mereka dalam sesaat jua! Maka tersungkurlah keduanya dengan mukanya ke tanah. Lalu kata Musa kepada Harun: Ambillah akan pedupaan, bubuhlah api dari pada mezbah di dalamnya dan dupa di atas api itu, lalu bersegera-segera pergilah engkau kepada perhimpunan itu, adakanlah gafirat atasnya, Karena murka yang sangat besar telah keluar dari hadirat Tuhan dan siasatnyapun telah mulai. Maka oleh Harun diambil akan pedupaannya seperti pesan Musa, lalu berlari-larilah ia ke tengah perhimpunan itu, karena sesungguhnya bala itu telah mulai makan di antara orang banyak itu; maka dibubuhnya dupa di dalamnya, lalu diadakannya gafirat atas orang banyak itu. Maka berdirilah ia di antara orang mati dengan orang hidup, lalu berhentilah bala itu. Maka yang sudah mati oleh kena bala itu empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, kecuali segala orang yang telah mati sebab perkara Korah itu. Setelah sudah bala itupun berhenti, maka kembalilah Harun kepada Musa ke pintu kemah perhimpunan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Berkatalah kepada bani Israel dan ambillah dari pada mereka itu sebatang tongkat yang tiap-tiap suku bangsa, dari pada segala penghulunya seturut suku bangsa mereka itu, dua belas batang tongkat, dan nama masing-masing hendaklah kausuratkan pada tongkatnya. Dan nama Harun hendaklah kausuratkan pada tongkat Lewi, karena bagi tiap-tiap penghulu suku bangsanya akan ada sebatang tongkat. Maka hendaklah engkau menaruhkan dia dalam kemah perhimpunan di hadapan assyahadat, tempat Aku bertemu dengan kamu. Maka akan jadi kelak, bahwa tongkat orang yang Kupilih itu akan berbunga, supaya dengan demikian Aku mendiamkan segala sungutan bani Israel karena sebab Aku, yang disungut-sungutkannya akan kamu. Maka dikatakan Musa kepada segala bani Israel kehendak Tuhan, lalu segala penghulu mereka itu memberikan kepadanya sebatang tongkat akan tiap-tiap penghulu, seturut suku bangsanya dua belas orang; maka tongkat Harunpun adalah di antara segala tongkat itu. Maka diletakkan Musa segala tongkat itu di hadapan hadirat Tuhan dalam kemah assyahadat. Maka sesungguhnya pada keesokan harinya, apabila masuklah Musa ke dalam kemah assyahadat, heranlah, maka tongkat Harun, yang bagi suku Lewi itu, adalah berbunga, karena telah ia itu bertunas dan berbunga kembang dan berbuahkan badam. Maka dibawa Musa akan segala tongkat itu keluar dari hadapan hadirat Tuhan kepada segala bani Israel, serta dilihatnya diambil masing-masing akan tongkatnya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Kembalikanlah tongkat Harun itu ke hadapan assyahadat, supaya ditaruh akan satu tanda bagi anak-anak durhaka ini, supaya berkesudahanlah sungut-sungutan mereka itu akan Daku dan jangan mereka itu mati dibunuh. Maka dibuat Musa seperti firman Tuhan kepadanya, demikianpun dibuatnya. Maka sembah bani Israel kepada Musa, katanya: Bahwa sesungguhnya kami sekalian akan putus nyawa kelak dan akan binasa, bahkan, kami sekalian akan binasa. Orang yang berani menghampiri kemah Tuhan itu, biarlah mati dibunuh! Mengapa kami sekalian akan putus nyawa kelak? Sebermula, maka firman Tuhan kepada Harun: Bahwa engkau dan anak-anakmu dan isi rumah bapamupun sertamu akan menanggung kesalahan tempat suci, dan engkau dan anak-anakmupun sertamu akan menanggung kesalahan imamatmu. Dan lagi segala saudaramu, yaitu suku Lewi, suku bapamu, hendaklah kausuruh datang hampir serta dengan dikau, karena mereka itu telah ditambahkan kepadamu, supaya dibantunya baik akan dikau baik akan anak-anakmu yang sertamu di hadapan kemah assyahadat. Maka hendaklah mereka itu melakukan pengawalanmu dan pengawalan segenap kemah itu; tetapi janganlah mereka itu menghampiri perkakas tempat suci atau mezbah, asal jangan mati dibunuh, baik kamu baik mereka itu. Melainkan mereka itu sudah ditambahkan kepadamu, supaya dilakukannya pengawalan kemah perhimpunan dalam segala perkerjaan kemah itu, karena seorang keluaranpun jangan hampir kepadamu. Maka hendaklah kamu sekalian melakukan pengawalan tempat suci dan pengawalan mezbah, supaya jangan datang lagi murka atas segala bani Israel. Bahwa sesungguhnya Aku, bahkan, Aku telah mengambil akan saudaramu, segala orang Lewi itu, dari antara bani Israel, dan kepadamulah telah Kukaruniakan dia akan anugerah Tuhan, supaya dilakukannya pekerjaan kemah perhimpunan. Maka hendaklah engkau dan anak-anakmu laki-lakipun sertamu mengerjakan imamat dalam segala yang dari pada hal mezbah dan yang di dalam sampai ke tirai dinding; dan hendaklah kamu mengerjakan imamatmu itu bagaikan jawatan karunia, dan barangsiapa orang lain yang datang hampir, ia itu akan mati dibunuh kelak. Dan lagi firman Tuhan kepada Harun: Bahwa Aku, bahkan, Aku telah mengaruniakan kepadamu penungguan persembahan tatangan yang kepada-Ku, segala barang suci bani Israel telah Kukaruniakan kepadamu akan anugerah jawatan dan kepada anak-anakmu laki-lakipun, akan hukum yang kekal selama-lamanya. Maka dari pada segala persembahan yang dimakan api inilah menjadi bagimu akan kesucian segala kesucian: Segala persembahan mereka itu, yaitu segala persembahannya makanan dan segala korbannya karena dosa dan segala korbannya karena salah, yang patut dipersembahkannya kepada-Ku, ia itu menjadi kesucian segala kesucian bagimu dan bagi anak-anakmupun. Hendaklah kamu makan dia bagaikan kesucian segala kesucian; segala orang laki-laki di antara kamu boleh makan dia; hendaklah ia itu suatu kesucian bagi kamu. Maka dari pada segala persembahannya yang menjadi persembahan tatangan bagimu inilah: segala persembahan timang-timangan bani Israel telah Kukaruniakan kepadamu dan kepada anakmu laki-laki dan perempuanpun sertamu akan hukum yang kekal; barangsiapa yang suci dalam rumahmu itu boleh makan dia. Segala yang terutama dari pada minyak dan segala yang terutama dari pada air anggur dan dari pada gandum, yaitu segala buah bungarannya, yang patut dipersembahkannya kepada Tuhan itu telah Kukaruniakan kepadamu. Segala buah bungaran dari pada segala hasil tanahnya, yang patut dipersembahkannya kepada Tuhan, ia itu menjadi kamu punya; barangsiapa yang suci dalam rumahmu itu boleh makan dia. Segala yang ditentukan bagi ditumpas di antara Israel itu menjadi kamu punya. Segala yang mula-mula keluar dari dalam rahim, dari pada segala kejadian yang patut dipersembahkan orang kepada Tuhan, dari pada manusia atau binatang, ia itu menjadi kamu punya, tetapi akan anak sulung manusia tak akan jangan kamu tebus, demikianpun segala anak sulung binatang yang haram patutlah kamu tebus. Maka tebusannya, umur sebulan hendaklah kamu tebus atas nilaianmu dengan perak sampai lima syikal yang sama dengan syikal tempat suci, yaitu yang ada dua puluh gera. Tetapi anak sulung lembu atau anak sulung domba atau anak sulung kambing jangan kamu tebus, karena sucilah adanya! Maka darahnya hendaklah kaupercikkan kepada mezbah dan lemaknya hendaklah kaubakar akan korban yang dimakan api, suatu bau yang harum kepada Tuhan. Maka dagingnya itu bahagianmu seperti dada korban timang-timangan dan seperti paha kanan yang di hadapan begitulah bahagianmu. Adapun segala persembahan tatangan dari pada barang-barang suci, yang dipersembahkan oleh bani Israel akan persembahan tatangan kepada Tuhan, ia itu telah Kukaruniakan kepadamu dan kepada anakmu laki-laki dan perempuan sertamu akan hukum yang kekal, ia itu suatu perjanjian garam yang kekal bagimu di hadapan hadirat Tuhan, yaitu bagimu dan bagi segala anak buahmupun sertamu. Dan lagi firman Tuhan kepada Harun: Dari pada tanah mereka itu tiada engkau beroleh pusaka dan suatu bahagianpun tidak kauperoleh di antaranya; bahwa Akulah bahagianmu dan pusakamu di antara segala bani Israel. Bahwa sesungguhnya kepada anak-anak Lewi telah Kukaruniakan segala perpuluhan dalam Israel akan pusakanya karena pekerjaan yang dikerjakannya, yaitu pekerjaan kemah perhimpunan. Maka sebab itu jangan lagi bani Israel menghampiri kemah perhimpunan itu, sehingga ditanggungnya dosa dan matilah mereka itu dibunuh. Melainkan orang Lewi, ia itu hendaklah mengerjakan pekerjaan kemah perhimpunan serta menanggung salahnya. Maka inilah suatu hukum yang kekal bagi kamu turun-temurun, maka di antara bani Israel jangan mereka itu beroleh barang pusaka. Adapun segala perpuluhan bani Israel, yang patut dipersembahkannya kepada Tuhan akan persembahan tatangan, ia itu telah Kukaruniakan kepada orang-orang Lewi akan bahagian pusakanya, maka sebab itu firman-Ku akan hal mereka itu: di antara bani Israel jangan mereka itu beroleh bahagian pusaka. Dan lagi berfirman Tuhan kepada Musa demikian: Hendaklah engkau mengatakan inipun kepada segala orang Lewi: Apabila kamu mengambil perpuluhan itu dari pada bani Israel, yang telah Kukaruniakan kepadamu akan bahagian pusaka, maka hendaklah kamu mengambil dari padanya dalam sepuluh asa dari pada segala perpuluhan akan persembahan tatangan kepada Tuhan. Maka itu akan dibilang bagi persembahan tatanganmu, seperti gandum dari pada pelubur dan seperti kelimpahan apitanmu anggur. Maka demikian hendaklah kamupun menatang suatu persembahan tatangan bagi Tuhan dari pada segala perpuluhanmu, yang kamu ambil dari pada bani Israel, maka persembahan tatangan bagi Tuhan dari pada sekalian ini hendaklah kamu berikan kepada Harun, yang imam. Maka dari pada segala pemberianmu hendaklah kamu menatang segenap persembahan tatangan Tuhan; dari pada segala yang terutama di antaranya, yang dapat dipakai akan suatu bahagian yang suci. Maka hendaklah engkau mengatakan ini kepada mereka itu: Apabila kamu membawa yang terutama dari padanya akan persembahan tatangan, maka ia itu dibilang bagi orang-orang Lewi akan hasil pelubur dan akan hasil apitan anggur. Maka hendaklah kamu makan dia pada segala tempat, baik kamu baik isi rumahmu, karena inilah upahmu akan pekerjaanmu dalam kemah perhimpunan. Maka tiada kamu menanggung dosa, jikalau yang terutama dari padanya kamu bawa akan persembahan tatangan; maka jangan kamu mengejikan perkara-perkara suci bani Israel, asal jangan kamupun mati dibunuh. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan kepada Harunpun demikian: Inilah hukum undang-undang yang firman Tuhan, bunyinya: Suruhlah bani Israel membawa kepadamu seekor lembu muda betina yang merah warnanya dan tiada berkecelaan atau bercacat adanya dan yang belum dikenakan kuk. Maka hendaklah engkau menyerahkan dia kepada Eliazar, yang imam, lalu iapun akan membawa dia ke luar tempat tentara serta menyembelihkan dia di hadapannya. Maka oleh Eliazar, yang imam, hendaklah diambil dari pada darahnya dengan jarinya, lalu dipercikkannya dari pada darah itu arah ke kemah perhimpunan tujuh kali. Setelah itu hendaklah dibakar habis akan lembu muda itu di hadapan matanya, baik kulitnya baik dagingnya baik darahnya, sampai isi perutnyapun hendaklah dibakarnya habis. Maka hendaklah diambil imam akan kayu araz dan zuf dan benang kirmizi, lalu dicampakkannya ke tengah bakaran lembu muda itu. Maka hendaklah imam itu membasuhkan pakaiannya dan menyucikan tubuhnya dengan air, lalu masuk ke dalam tentara dan imam itu tinggal najis sampai masuk matahari. Maka orang yang telah membakar habis akan dia hendaklah membasuhkan pakaiannya dengan air dan menyucikan tubuhnya dengan air dan tinggal najis ia sampai masuk matahari. Maka abu lembu muda itu hendaklah dikumpulkan oleh seorang yang suci, ditaruhnya akan dia di luar tempat tentara pada suatu tempat yang suci, maka di sanalah ia itu ditaruh bagi sidang bani Israel akan air kesucian, ia itulah korban karena dosa. Maka orang yang telah mengumpulkan abu lembu muda itu hendaklah membasuhkan pakaian dan tinggal najis ia sampai masuk matahari, maka inilah hukum yang kekal selama-lamanya bagi segala bani Israel dan bagi segala orang dagang yang menumpang di antaranya. Barangsiapa yang telah menjamah orang mati, yaitu mayat orang, dan sebab itu najislah ia tujuh hari lamanya, maka hendaklah dengan itu juga disucikannyalah dirinya dari pada dosa pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuhpun apabila ia mulai suci pula; tetapi barangsiapa yang tiada menyucikan dirinya dari pada dosa pada hari yang ketiga, maka tiada ia suci pada hari yang ketujuhpun. Barangsiapa yang telah menjamah seorang mati, yaitu mayat orang, lalu tiada disucikannya dirinya dari pada dosa, ia itu menajiskan kemah Tuhan, maka orang itu akan ditumpas kelak dari antara Israel, sebab air kesucian itu tiada dipercikkan kepadanya, maka najislah ia, najasatnya ada lagi padanya. Maka inilah hukumnya: Jikalau orang mati dalam barang sebuah kemah, barangsiapa yang masuk ke dalam kemah itu dan barangsiapa yang di dalamnya, ia itu najislah tujuh hari lamanya. Demikianpun segala bejana terbuka dan tiada tertutup yang terikat, ia itu najis adanya. Maka barangsiapa menjamah orang yang dimakan pedang di padang atau seorang mati atau tulang mayat orang atau kubur, iapun najis adanya tujuh hari lamanya. Maka akan orang yang najis begitu hendaklah diambil oranglah dari pada abu korban karena dosa, yang telah dibakar habis dan dibubuhnya air hidup pada abu itu di dalam sebuah bejana; maka oleh seorang yang suci hendaklah diambil akan zuf, dicelupkannya dalam air itu, lalu dipercikkannya kepada kemah itu dan kepada segala perkakasnya dan kepada segala orang yang di dalamnya dan kepada orang yang telah menjamah tulang mayat atau orang yang dibunuh atau orang mati atau kubur. Maka orang yang suci itu hendaklah memercikkan kepada orang yang najis itu pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, maka pada hari yang ketujuh itu hendaklah disucikannya akan dia dari pada dosanya, lalu hendaklah dibasuhkannya dirinya dengan air, maka apabila masuk matahari sucilah ia. Maka orang najis yang tiada menyucikan dirinya dari pada dosa, ia itu akan ditumpas kelak dari antara sidang itu, karena telah dinajiskannya tempat kesucian Tuhan, sebab air kesucian tiada dipercikkan kepadanya maka najislah adanya. Maka inilah menjadi bagi mereka itu suatu syarat kekal, maka orang yang telah memercikkan air kesucian itu hendaklah dibasuhkannya pakaiannya dan barangsiapa yang telah kena air kesucian itu, iapun najislah sampai masuk matahari. Dan barang apapun baik yang dijamah oleh orang najis itu, ia itu najislah adanya, dan barangsiapa yang menjamah akan dia, iapun najislah sampai masuk matahari. Hata, maka sampailah bani Israel, segenap sidang, di padang belantara Zin pada bulan yang pertama, lalu tinggallah orang banyak itu di Kades. Maka di sana matilah Miryam dan di sanapun ia dikuburkan. Maka di sana tiadalah air bagi orang banyak itu, sebab itu berhimpunlah mereka itu kepada Musa dan Harun, lalu orang banyak itu berbantah-bantah dengan Musa, katanya: Wai, baiklah telah putus nyawa dengan saudara kami, tatkala mereka itu putus nyawa di hadapan hadirat Tuhan. Mengapa engkau telah membawa sidang Tuhan ke padang ini, supaya matikah di sini baik kami baik binatang kami? Bahkan, mengapa engkau menyuruhkan kami berangkat keluar dari Mesir hendak membawa kami ke padang celaka ini? Bahwasanya bukannya ini tempat biji-bijian dan pokok ara dan pokok anggur dan pokok delima, maka air akan diminumpun tiada! Maka pergilah Musa dan Harun dari hadapan orang banyak itu ke pintu kemah perhimpunan, lalu keduanyapun menyembah sujud. Maka kemuliaan Tuhan kelihatanlah kepada mereka itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Ambillah akan tongkat itu dan kumpulkanlah orang banyak itu, baik engkau baik abangmu Harun, berkatalah kepada bukit batu di hadapan pemandangan mereka itu, maka bukit batu itu kelak memberi airnya, dan engkaupun akan mengeluarkan air bagi mereka itu dari pada bukit batu itu dan engkaupun memberi minum akan orang banyak ini dan akan segala binatangnyapun. Maka diambil Musa akan tongkat itu dari hadapan hadirat Tuhan setuju dengan firman Tuhan kepadanya. Lalu dihimpunkanlah Musa dan Harun akan orang banyak itu bertentangan dengan bukit batu itu, maka katanya kepada mereka itu: Dengarlah, hai kamu orang durhaka! Dari dalam bukit batu inikah kami keluarkan air bagi kamu? Maka diangkatlah Musa tangannya, lalu dipalunya bukit batu itu dengan tongkatnya sampai dua kali, maka keluarlah banyak air sehingga orang banyak itu minum dan segala binatangnyapun. Maka firman Tuhan kepada Musa dan Harun: Sebab tiada kamu kedua percaya akan Daku dan tiada menguduskan Daku di hadapan pemandangan bani Israel, maka sebab itu kamupun tiada akan membawa orang banyak ini masuk ke dalam negeri yang telah Kukaruniakan kepadanya. Maka inilah air Meriba di tempat bani Israel berbantah-bantah dengan Tuhan dan Tuhanpun dikuduskan kepada mereka itu. Hata, maka kemudian dari pada itu disuruhkan Musa utusan dari Kades mendapatkan raja Edom mengatakan: Kata saudaramu Israel demikian ini: Engkau mengetahui akan segala kesukaran yang telah kami rasai. Bagaimana nenek moyang kami telah turun ke Mesir dan kami duduk di Mesir beberapa tahun lamanya, dan bagaimana orang Mesir menganiaya akan kami dan akan nenek moyang kami, dan bagaimana kami telah berseru-seru kepada Tuhan dan Tuhanpun mendengar akan seru kami, lalu disuruhkannya seorang malaekat, yang menghantar akan kami keluar dari Mesir, maka sekarang adalah kami di Kades, sebuah negeri di ujung perhinggaan tanahmu. Izinkanlah kiranya kami menerusi negerimu; bahwa kami tiada berjalan di ladang-ladangmu atau di kebun anggurmu, dan air perigi itu tiada akan kami minum, melainkan jalan raja juga akan kami turut serta tiada menyimpang ke kiri atau ke kanan sampai sudah kami melalui perhinggaan negerimu. Tetapi sahut Edom kepadanya: Tak boleh kamu menerusi negeriku, melainkan aku mendatangi kamu kelak dengan pedang. Maka kata bani Israel kepadanya: Bahwa kami hendak berjalan di jalan besar, jikalau kiranya kami minum dari pada airmu, baik kami baik binatang kami, niscaya kami akan membayar harganya, sahaja jangan syak lagi kami hendak menerusi negerimu dengan berjalan kaki juga. Tetapi sahutnya: Tak boleh kamu menerusi dia. Lalu Edompun keluar mendatangi mereka itu dengan amat banyak rakyatnya dengan senjata di tangan. Demikianlah peri dienggankan Edom akan bani Israel melalui perhinggaan negerinya, maka sebab itu undurlah Israel dari padanya. Maka berangkatlah mereka itu dari Kades, lalu segenap sidang bani Israel sampai ke gunung Hor. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun pada gunung Hor, yaitu pada perhinggaan negeri Edom, firman-Nya: Bahwa Harun akan pulang kelak kepada asalnya, karena tiada ia akan masuk ke dalam negeri yang telah Kukaruniakan kepada bani Israel, sebab kedua kamu telah melalui firman-Ku di tempat air Meriba. Ambillah olehmu akan Harun dan akan Eliazar anaknyapun sertamu, lalu naiki gunung Hor. Dan tanggalkanlah pakaian Harun, kenakan dia kepada Eliazar, anaknya, karena Harun akan pulang kepada asalnya dan mati di sana. Maka dibuat Musa seperti firman Tuhan, lalu ketiganya mendaki gunung Hor di hadapan pemandangan segenap sidang itu. Maka oleh Musa ditanggalkanlah pakaian Harun, dikenakannya kepada Eliazar, anaknya, lalu matilah Harun di sana, di atas kemuncak gunung. Maka Musa dan Eliazarpun turunlah dari atas gunung itu. Setelah dilihat segenap sidang akan hal Harun sudah mangkat beradu, maka ditangisi segenap isi rumah Israel akan Harun tiga puluh hari lamanya. Hata, maka apabila kedengaranlah kabar kepada orang Kanani, yaitu kepada raja Harad, yang duduk di sebelah selatan, mengatakan Israel datang dari pada jalan orang pengintai, maka berperanglah ia dengan Israel dan ditawaninya beberapa orang dari padanya. Lalu bernazarlah orang Israel kepada Tuhan, sembahnya: Jikalau kiranya Tuhan menyerahkan bangsa ini kepada tangan hambamu, niscaya hamba menumpaskan segala negerinya. Maka dikabulkan Tuhan permintaan Israel, diserahkannya orang Kanani itu, lalu mereka itupun ditumpas serta dengan negeri-negerinya, maka tempat itu dinamainya Horma. Maka berangkatlah mereka itu dari gunung Hor menuju jalan ke laut Kolzom sambil mengelilingi negeri Edom, tetapi terpiciklah hati orang banyak pada jalan itu. Maka kata orang banyak itu kepada Allah dan kepada Musa: Mengapa maka engkau telah membawa akan kami naik dari Mesir, supaya kami matikah di padang belantara ini? karena di sini rotipun tiada, airpun tiada, dan hati kami jemu akan roti yang terlalu hina ini. Maka pada masa itu disuruhkan Tuhan di antara orang banyak itu beberapa ular tedung yang memagut mereka itu, sehingga dari pada Israel matilah banyak orang. Maka datanglah orang banyak mendapatkan Musa, katanya: Kami telah berbuat dosa sebab berbantah-bantah dengan Tuhan dan dengan dikaupun. Pintakanlah kiranya doa kepada Tuhan supaya diundurkannya ular ini dari pada kami. Maka Musapun mendoakanlah orang banyak itu. Lalu firman Tuhan kepada Musa: Perbuatkanlah olehmu akan lembaga ular tedung, bubuhlah dia di atas sebatang kayu yang tinggi, bahwa sesungguhnya barangsiapa yang dipagut, lalu memandang dia, ia itu akan tinggal hidup. Maka oleh Musa diperbuat akan seekor ular dari pada tembaga, lalu dibubuhnya di atas sebatang kayu yang tinggi, maka sesungguhnya apabila seorang dipagut ular, serta dipandangnya akan ular tembaga itu maka tinggallah ia hidup. Bermula, maka berangkatlah bani Israel dari sana, lalu didirikannyalah kemahnya di Obot. Maka berangkatlah pula mereka itu dari Obot, lalu didirikannyalah kemahnya pada kaki bukit Abarim di padang belantara bertentangan dengan Moab arah ke sebelah matahari terbit. Maka dari sana berangkatlah mereka itu, lalu didirikannyalah kemahnya hampir dengan anak sungai Zered. Maka dari sana berangkatlah mereka itu, lalu didirikannyalah kemahnya di seberang sungai Arnon, yang berpancar di padang hampir dengan perhinggaan negeri orang Amori, karena Arnon itulah perhinggaan negeri Moab antara Moab dengan Amori. Maka sebab itu tersebutlah dalam hikayat perang sabil Allah demikian: Dekat dengan Wahab di Sufa dan hampir dengan anak sungai yang besar, yaitu Arnon, curahan anak sungai, yang mengalir arah ke tempat duduk Ar, berdempetan dengan perhinggaan negeri Moab. Maka dari sana berangkatlah mereka itu ke Beir, yang bernama begitu sebab mata air yang firman Tuhan akan halnya kepada Musa: Kumpulkanlah orang banyak itu, maka Aku kelak memberikan air minum kepadanya. Maka pada masa itu bernyanyilah Israel demikian bunyinya: Berpancarlah engkau, hai mata air! pujilah akan dia dengan bernyanyi-nyanyi! Ia itu perigi yang digali oleh segala penghulu, dan yang dikorek oleh orang bangsawan di antara orang banyak itu dengan tongkat pemerintahan, yaitu dengan tongkatnya. Arakian, maka dari pada padang itu berangkatlah mereka itu ke Matana; dan dari Matana ke Nahaliel dan dari Nahaliel ke Bamot; dan dari Bamot ke lembah yang di padang Moab, bertentangan dengan kemuncak gunung Pisga, yang arah ke sebelah timur hutan rimba. Maka disuruhkan orang Israel utusan mendapatkan Sihon, raja orang Amori, mengatakan: Izinkanlah kami menerusi negerimu; bahwa tiada kami akan menyimpang kepada bendang atau kepada kebun anggur dan air perigi tiada akan kami minum, melainkan kami akan berjalan di jalan raja, sampai sudah kami melalui perhinggaan negerimu. Tetapi tiada diizinkan Sihon Israel menerusi negerinya, melainkan dikerahkannyalah segala rakyatnya, lalu iapun keluar mendatangi Israel di padang belantara, dan setelah sampai ia di Yahza berperanglah ia dengan Israel. Tetapi diparangkanlah orang Israel akan dia dengan mata pedang, dan dirampasnya negerinya akan bahagian pusaka dari pada sungai Arnon datang ke Yabok, sampai kepada orang Ammon, tetapi perhinggaan negeri orang Ammon itu teguh sekali. Maka dialahkan Israel segala negeri itu, lalu duduklah Israel dalam segala negeri orang Amori, yaitu dalam Hezbon dan segala daerahnya. Maka Hezbon itulah negeri Sihon, raja orang Amori, karena dahulukala diperanginya raja orang Moab, dirampasnya dari padanya segala negeri itu sampai ke sungai Arnon. Maka sebab itu kata pengarang syair: Marilah ke Hezbon, bahwa teguh dan kukuh adanya negeri Sihon. Maka api keluar dari Hezbon dan nyala apipun dari negeri Sihon, ia itu makan habis akan Ar orang Moab, yang empunya bukit-bukit Arnon. Wai bagimu, hai Moab, telah binasalah kamu, hai bangsa Kamos! diserahkannya anaknya laki-laki dan perempuan, yang telah terlepas itu, kepada Sihon, raja orang Amori, akan tawanan. Maka mereka itupun telah kami parang! telah binasalah Hezbon itu sampai ke Dibon; mereka itupun telah kami parang sampai ke Nofat yang di Medeba. Demikianlah perihal orang Israel duduk dalam negeri orang Amori. Kemudian dari pada itu disuruhkan Musa orang pergi mengintai Yaezar, maka dialahkannya daerahnya dan dihalaukannya orang Amori, yang duduk di sana, dari pada miliknya. Setelah itu maka berbaliklah mereka itu pula, lalu menuju jalan ke Bazan, maka Og, raja Bazan itu, keluar mendatangi mereka itu serta dengan segala rakyatnya, hendak berperang dengan mereka di Ederei. Maka firman Tuhan kepada Musa: Jangan engkau takut akan dia, karena Aku telah menyerahkan dia serta dengan segala rakyatnya dan negerinya kepada tanganmu, maka hendaklah engkau berbuat akan dia seperti yang telah kauperbuat akan Sihon, raja orang Amori, yang duduk di Hezbon. Maka diparangnya akan dia dan akan anak-anaknya dan akan segala rakyatnya, sehingga seorangpun tiada tertinggal baginya, lalu diambilnya negerinya akan milik pusaka mereka itu. Arakian, maka berangkatlah bani Israel, lalu didirikannyalah kemahnya di padang-padang Moab di sebelah sini sungai Yarden, bertentangan dengan negeri Yerikho. Setelah dilihat Balak bin Zippor segala perkara yang dibuat Israel akan orang Amori, maka takutlah Moab sangat akan bangsa ini, sebab amat besar adanya, maka sangat ketakutanlah hati Moab di hadapan bani Israel. Sebab itu kata Moab kepada segala tua-tua Midian: Bahwa sekarang bangsa ini hendak menjilat habis akan segala yang ada keliling kami, bagaikan lembu menjilat habis akan tumbuh-tumbuhan yang hijau di padang. Maka pada masa itu Balak bin Zippor itu raja orang Moab. Maka disuruhkannya utusan mendapatkan Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai, di tanah anak-anak bangsanya, akan memanggil dia, katanya: Bahwasanya adalah suatu bangsa telah keluar dari Mesir, maka sesungguhnya ditudunginya muka tanah serta berhentilah mereka itu bertentangan dengan aku. Maka sekarang marilah kiranya, kutukilah bagiku bangsa ini, karena lebih kuat ia dari pada aku, supaya dapat aku mengalahkan dia dan menghalaukan dia dari dalam negeri ini, karena telah kuketahui akan halmu, niscaya berkatlah barangsiapa yang kauberkati dan kutuklah barangsiapa yang kaukutuki. Hata, maka segala tua-tua Moab dan segala tua-tua Midianpun pergilah, maka upah petenung adalah di tangannya, lalu datanglah mereka itu kepada Bileam, disampaikannyalah segala titah Balak itu kepadanya. Maka katanya kepada mereka itu: Bermalamlah pada malam ini di sini, supaya dapat aku memberi jawab setuju dengan firman Tuhan kepadaku. Maka penghulu-penghulu Moab itupun tinggallah serta dengan Bileam. Maka datanglah Allah kepada Bileam serta firman-Nya: Siapakah segala orang laki-laki yang ada sertamu itu? Maka sembah Bileam kepada Allah: Bahwa Balak bin Zippor, raja Moab, telah menyuruhkan utusan mendapatkan hamba-Mu ini, mengatakan suatu bangsa yang telah keluar dari Mesir menudungi muka tanahnya, maka sekarang marilah engkau, kutukilah bagiku bangsa ini, supaya dapat aku memerangi dan menghalaukan dia. Maka firman Allah kepada Bileam: Jangan engkau pergi serta dengan mereka itu dan jangan engkau mengutuki bangsa itu, karena keberkatan juga ia. Maka pada pagi hari bangunlah Bileam, lalu katanya kepada penghulu-penghulu Balak: Pulanglah kamu ke negerimu, karena engganlah Tuhan memberi aku pergi serta dengan kamu. Maka berjalanlah penghulu-penghulu Moab itu, lalu sampailah mereka itu kepada Balak serta sembahnya: Bahwa engganlah Bileam itu datang ke mari serta dengan patik. Maka kembali pula disuruhkan Balak beberapa penghulu, lebih banyak dan lebih mulia dari pada yang dahulu itu. Maka sampailah mereka itu kepada Bileam serta katanya kepadanya: Demikianlah titah Balak bin Zippor: Janganlah engkau ditegahkan dari pada datang mendapatkan aku, karena aku hendak memuliakan dikau amat banyak, dan barang apapun baik yang kausuruh akan daku, niscaya kuperbuat kelak, hanya datanglah juga dan kutukilah bagiku bangsa ini! Tetapi sahut Bileam kepada hamba-hamba Balak itu, katanya: Jikalau kiranya dikaruniakan Balak kepadaku seistananya penuh dengan emas dan perak sekalipun, tiada juga boleh aku melalui firman Tuhan, yaitu Allahku, dengan berbuat barang sesuatu yang besar atau kecil. Tetapi sekarang hendaklah kamupun tinggal di sini malam ini juga, supaya kuketahui apa lagi firman Tuhan kepadaku. Maka pada malam itu juga datanglah Tuhan kepada Bileam serta firman-Nya kepadanya: Sebab orang itu telah datang memanggil akan dikau, maka bangunlah, pergilah sertanya, tetapi firman yang Kukatakan kelak kepadamu itu tak akan jangan engkau turut. Maka pada pagi hari bangunlah Bileam, dikenakannya pelana kepada keledainya betina, lalu pergilah ia bersama-sama dengan segala penghulu Moab itu. Tetapi murka Allah mulai bernyala-nyala sementara ia berjalan itu dan Malaekat Tuhan Berdiri di jalan hendak melawan dia; maka iapun ada mengendarai keledainya betina dan dua orang hambanya adalah sertanya. Maka terlihatlah keledai itu akan Malaekat Tuhan berdiri di jalan dengan pedang yang terhunus pada tangannya, maka menyimpanglah keledai itu dari pada jalan lalu ke padang; maka dipukul Bileam akan keledainya hendak memalingkan dia kepada jalan pula. Tetapi Malaekat Tuhan itu adalah berdiri di jalan yang sempit di tengah kebun anggur dan pada kiri kanan adalah pagar tembok. Serta terlihatlah keledai itu akan Malaekat Tuhan, maka diimpitkannya dirinya kepada pagar tembok, sehingga ditindihnya kaki Bileam kepada pagar itu, maka berturut-turut dipukulnya akan dia. Maka pergilah Malaekat Tuhan jauh lagi, lalu berdiri pada tempat sempit yang tiada jalan akan menyimpang ke kiri atau ke kanan. Serta terlihatlah keledai itu akan Malaekat Tuhan, maka menderumlah ia di bawah Bileam, maka berbangkitlah amarah Bileam, sehingga dipalunya keledai itu dengan kayu. Maka pada masa itu juga dibukakan Tuhan mulut keledai itu, sehingga katanya kepada Bileam: Apakah salah hamba akan tuan, maka tuan memukul hamba sampai tiga kali? Maka kata Bileam kepada keledainya: Maka begitu, sebab engkau menghabiskan sabarku; jikalau kiranya sekarang ada pedang di tanganku, niscaya engkau kubunuh! Maka sahut keledai itu kepada Bileam: Bukankah hamba ini keledai tuan? Bukankah tuan mengendarai hamba dari pada mula tuan mendapat hamba sampai sekarang ini? adakah pernah hamba berbuat demikian akan tuan? Maka sahut Bileam: Bukan! Maka pada waktu dicelikkan Tuhan mata Bileam, sehingga terlihatlah ia akan Malaekat Tuhan, yang berdiri di jalan dengan pedang terhunus pada tangannya, maka turunlah ia, lalu sujud dengan mukanya ke tanah. Maka kata Malaekat Tuhan kepadanya: Mengapa maka engkau memukul keledaimu sekarang sudah tiga kali? Bahwa sesungguhnya Aku telah keluar hendak melawan akan dikau, dan pada tempat curam jalan tadi tiada Aku beri engkau lalu dari pada-Ku. Maka keledai itu telah melihat Aku, lalu menyimpang dari hadapan-Ku sekarang sudah tiga kali, maka jikalau kiranya tiada ia menyimpang dari hadapan-Ku, niscaya engkau Kubunuh, jikalau keledai itu Kuhidupi sekalipun. Maka sembah Bileam kepada Malaekat Tuhan: Bahwa hamba telah berdosa, tetapi tiada hamba ketahui akan Tuan berdiri di jalan ini hendak mendatangi hamba; maka sekarangpun jikalau jahatlah ini kepada pemandangan Tuan, baiklah hamba pulang juga. Tetapi kata Malaekat Tuhan kepada Bileam: Pergi juga serta dengan orang ini, tetapi sepatah katapun jangan kaukatakan, kecuali firman yang akan Kukatakan kelak kepadamu. Hata, maka berjalanlah Bileam serta dengan segala penghulu Balak itu. Serta kedengaranlah kabar kepada Balak mengatakan Bileam akan datang, maka pergilah ia menyambut dia sampai ke sebuah negeri Moab, kedudukannya di tepi Arnon pada perhinggaan tanahnya. Maka titah Balak kepada Bileam: Bukankah dengan yakin sudah kusuruhkan orang pergi memanggil engkau? mengapa maka tiada engkau datang kepadaku? Bukankah sampai kuasa aku akan memuliakan dikau dengan sepertinya? Maka sembah Bileam kepada Balak: Bahwasanya patik telah datang menghadap tuanku, tetapi sekarang bolehkah patik berkata-kata dengan tuanku? Bahwa firman yang diletakkan Tuhan kelak pada lidah patik, ia itu akan patik katakan. Hata, maka pergilah Bileam serta dengan Balak, lalu sampailah keduanya ke Kiryat-Huzzot. Maka disembelihkan Balak beberapa ekor lembu dan domba, lalu dipersilakannya Bileam dan segala penghulu yang sertanya. Maka sesungguhnya pada pagi hari diambil Balak akan Bileam sertanya, dibawanya akan dia ke atas bukit Baal, supaya dari sana dilihatnya segenap bangsa itu. Maka sembah Bileam kepada Balak: Perbuatkanlah kiranya akan patik di sini tujuh buah mezbah dan sediakanlah akan patik di sini tujuh ekor lembu muda dan tujuh ekor domba jantan. Maka oleh Balak diperbuatlah setuju dengan kata Bileam, lalu Balak dan Bileam keduanyapun mempersembahkanlah seekor lembu muda dan seekor domba jantan di atas tiap-tiap mezbah. Maka sembah Bileam kepada Balak: Tuanku apalah berdiri hampir dengan korban bakaran tuanku, maka patik hendak pergi, barangkali patik bertemu dengan Tuhan, maka firman yang akan dinyatakan-Nya kepada patik, ia itu patik sampaikan kelak kepada tuanku. Hata, maka pergilah ia ke tempat yang tinggi. Maka bertemulah Bileam dengan Allah, lalu sembahnya kepada-Nya: Bahwa hamba telah mendirikan tujuh buah mezbah dan di atas tiap-tiap mezbah itu hamba telah mempersembahkan seekor lembu muda dan seekor domba jantan. Maka dibubuh Tuhan firman-Nya pada lidah Bileam sambil kata-Nya: Kembalilah engkau kepada Balak, maka di sanalah engkau akan berkata-kata kelak. Lalu kembalilah ia kepadanya, maka sesungguhnya adalah baginda lagi berdiri hampir dengan korban bakarannya dan segala penghulu Moabpun sertanya. Maka dimulai Bileam mengatakan misalnya, sabdanya: Bahwa Balak, raja Moab itu, telah menyuruh aku datang dari Aram, dari gunung-gunung yang di sebelah timur, titahnya: Marilah engkau, kutukilah bagiku akan Yakub! marilah engkau, serahkanlah Israel kepada kebinasaan! Maka bagaimanakah aku mengutuki orang yang tiada dikutuki Allah? dan bagaimanakah aku menyerahkan kepada kebinasaan orang yang tiada diserahkan oleh Tuhan kepada kebinasaan? Karena dari atas kemuncak bukit batu aku melihat dia dan dari atas gunung kupandang akan dia, bahwasanya ia itulah suatu bangsa yang duduk berasing dan yang tiada mau dibilangkan dengan segala orang kafir. Siapa gerangan akan membilang duli Yakub dan siapakah dapat membilang seperempat Israel? Bahwa jiwaku matilah kiranya seperti mati orang berbahagia ini dan hendaklah ajalku bagaikan ajalnya! Arakian, maka titah Balak kepada Bileam: Apakah engkau perbuat akan daku? Aku telah menjemput akan dikau, supaya engkau mengutuki musuhku, maka sesungguhnya engkau telah memberkati itu berturut-turut. Maka sahut Bileam sambil sembahnya: Bukankah patut patik ingat baik-baik, supaya patik mengatakan barang yang dibubuh Tuhan pada lidah patik? Maka titah Balak kepadanya: Marilah engkau sertaku ke tempat yang lain, dari sana engkau dapat melihat dia, supaya engkau melihat hanya ujungnya sahaja, bukan segenap tentaranya sama sekali, lalu kutukilah olehmu akan dia bagiku dari sana. Maka dibawanya akan dia sertanya ke datar penunggu di atas kemuncak Pisga, lalu didirikannyalah tujuh buah mezbah dan dikorbankannya seekor lembu muda dan seekor domba jantan di atas tiap-tiap mezbah itu. Maka sembah Bileam, kepada Balak: Berdiri apalah tuanku di sini hampir dengan korban bakaran tuanku, maka patik hendak ke sana bertemu dengan Dia. Maka Bileampun bertemulah dengan Tuhan, lalu dibubuh Tuhan firman-Nya pada lidahnya sambil kata-Nya: Kembalilah engkau kepada Balak dan berkatalah demikian ini. Lalu pergilah ia mendapatkan dia, maka sesungguhnya adalah baginda lagi berdiri hampir dengan korban bakarannya, dan segala penghulu Moabpun sertanya. Maka titah Balak kepadanya: Apakah firman Tuhan kepadamu? Maka iapun mulai mengatakan misalnya, katanya: Bangunlah kiranya, hai Balak, serta dengarlah! berilah telinga akan kataku, hai bin Zippor! Bahwa Allah itu bukan manusia yang berdusta; bukannya Ia anak manusia yang bersesalan adanya! Masakan Ia berfirman lalu tiada disampaikannya, atau berfirman lalu tiada diadakannya! Bahwasanya aku telah disuruh memberi berkat, maka jikalau Iapun memberkati, bagaimana dapat aku menahaninya! Tiada dipandangnya akan kesalahan Yakub dan tiada ditiliknya akan kejahatan dalam Israel. Bahwa Tuhan, Allahnya, adalah sertanya dan bunyi nafiri Raja itu adalah di antaranya. Maka telah dihantar Allah akan mereka itu keluar dari Mesir, dan tempuhnya selaku seladang jantan. Bahwasanya tiadalah berguna barang pesona lawan Yakub atau barang tenungan lawan Israel, maka pada masa yang senang dikatakanlah kelak kepada Yakub, yaitu kepada Israel, perkara yang hendak diadakan Allah. Bahwasanya bangsa itu akan bangun kelak seperti singa betina, lalu berdiri selaku singa jantan, maka iapun tiada menderum dahulu dari pada makan rampasannya dan minum darah barang yang dibunuhnya! Maka titah Balak kepada Bileam: Jikalau sekali-kali tiada dapat engkau mengutuki dia, maka janganlah kiranya engkau memberkati dia berturut-turut. Maka sahut Bileam kepada Balak, sembahnya: Bukankah patik telah bersembah kepada tuanku demikian: barang apa firman Tuhan kepada patik kelak, niscaya ia itu patik turut? Maka titah Balak kepada Bileam: Marilah kiranya, biar aku membawa akan dikau ke tempat yang lain, kalau-kalau benar kepada pemandangan Allah, jikalau engkau mengutuki bangsa itu bagiku dari sana. Maka dibawa Balak akan Bilaem sertanya ke kemuncak Peor, yang arah ke padang belantara. Maka sembah Bileam kepada Balak: Perbuatkan apalah akan patik di sini tujuh buah mezbah dan sediakan apalah akan patik tujuh ekor lembu muda dan tujuh ekor domba jantan. Maka diperbuatlah oleh Balak seperti sembah Bileam, lalu dikorbankannya seekor lembu muda dan seekor domba jantan di atas tiap-tiap mezbah itu. Hata, maka apabila dilihat Bileam bahwa baiklah kepada pemandangan Tuhan diberkatinya Israel, maka tiada ia pergi seperti pada bermula kali dan pada kedua kali akan mengambil pesona seranah, melainkan dipalingkannya mukanya arah ke padang belantara. Serta diangkat Bileam matanya, dilihatnya Israel dengan kedudukannya seturut suku-suku bangsanya, maka Roh Allahpun datang atasnya, lalu iapun mulai mengatakan misalnya demikian bunyinya: Bahwa Bileam bin Beor bersabda dan orang yang telah dicelikkan matanya itu berkata-kata! Maka yang bersabda ia itu yang mendengar firman Allah dan yang melihat wajah Allah Mahakuasa, ia itu orang yang terjerumus dan yang dibukai matanya. Bagaimana baik segala kemahmu, hai Yakub, dan kedudukanmu, hai Israel! Seperti anak-anak sungai yang mengalir kemana-mana, seperti taman-taman di tepi sungai; bahwa Tuhan telah menanam dia seperti pohon cendana dan seperti pohon araz di tepi air. Bahwa air mengalir dari pada timba-timbanya dan benihnyapun akan dalam kelimpahan air, maka rajanya tinggi dari pada Agag dan amat mulia kerajaannya. Bahwa Allah telah menghantar akan dia keluar dari Mesir, tempuhnya selaku seladang jantan; bangsa-bangsa yang bermusuh dengan dia akan dimakannya habis, tulang-tulang mereka itu dihancurluluhkannya dan lambungnya dipatahkannya. Maka iapun menderumlah serta berbaring selaku singa jantan dan seperti singa betina, siapa gerangan dapat membangunkan dia? Berkatlah kiranya barangsiapa yang memberkati akan dikau, dan kutuklah barangsiapa yang mengutuki akan dikau! Hata, maka murka Balak mulai bernyala-nyala akan Bileam, lalu titah Balak kepada Bileam sambil dilipatkannya tangannya: Adapun aku memanggil engkau kemari ini, yaitu supaya engkau mengutuki musuhku, heran, maka sekarang sudah tiga kali engkau memberkati mereka itu berturut-turut! Maka sekarangpun nyahlah engkau dari sini ke tempatmu; sesungguhnya dahulu titahku hendak memuliakan dikau amat banyak, tetapi lihatlah olehmu, bahwa Tuhan telah menahankan kemuliaan itu dari padamu! Maka sembah Bileam kepada Balak: Bukankah patik telah berkata kepada utusan yang tuanku suruhkan kepada patik, demikian kata patik: Jikalau kiranya tuanku Balak menganugerahkan kepada hamba seistananya berisi perak dan emas sekalipun, maka tiada juga hamba dapat melalui firman Tuhan akan berbuat baik atau jahat dengan kehendak hati hamba sendiri; bahwa barang firman Tuhan yang hendak hamba katakan. Maka sekarang sesungguhnya patik kembali kepada bangsa patik, sebab itu biarlah patik bernubuat bagi tuanku akan hal perkara yang dibuat kelak bangsa ini akan bangsa tuanku pada kemudian hari. Maka mulailah ia mengatakan misalnya, katanya: Bahwa Bileam bin Beor yang berkata, dan orang yang mencelikkan matanya itu bersabda! Maka yang berkata ia itu orang yang mendengar firman Allah dan yang mengetahui akan hikmat Allah taala dan yang melihat wajah Allah Mahakuasa, ia itu orang yang telah terjerumus dan yang dicelikkan matanya. Bahwa aku akan melihat dia, tetapi bukan sekarang, aku akan memandang dia, tetapi bukannya hampir, maka sebuah bintang akan terbit dari pada Yakub dan sebatang tongkat kerajaan akan naik dari antara Israel, maka ia akan menghancurkan pelipisan Moab dan tempurung kepala orang yang suka berperang! Edom lagi menjadi miliknya pusaka, demikianpun Seir; yang bermusuh dengan dia menjadi miliknya pusaka, dan Israel akan beroleh kuat baharu. Bahwa seorang dari pada Yakub akan kerajaan serta membinasakan segala kubu yang lagi tinggal. Arakian, serta dilihatnya Amalek maka dimulainya mengatakan misalnya, katanya: Adapun mula segala bangsa, ia itu Amalek, tetapi akhirnya akan kebinasaan. Serta dilihatnya orang Keni, maka dimulainya mengatakan misalnya, katanya: Kendatilah teguh kedudukanmu dan sarangmu ditaruh di atas bukit batu; maka Kain selalu diusik juga sampai Asyur membawa akan kamu dengan tertawan. Dan lagi dimulainya mengatakan misalnya, katanya: Wai, siapakah boleh hidup, apabila diadakan Allah segala perkara ini? Maka kapal-kapal dari pantai orang Khitim akan mengusik Asyur dan mengusik Heber dan iapun akan binasa! Hata, maka bangkitlah Bileam berdiri, lalu pergi dan kembalilah ia ke tempatnya, maka Balakpun pergilah kepada jalannya. Sebermula, maka tinggallah orang Israel di Sittim, lalu orang banyak itu mulai berkendak dengan perempuan Moab. Karena dijemputnya orang banyak itu kepada korban bagi dewata mereka itu, maka orang banyak itupun makanlah sambil menyembah dewatanya. Maka Israelpun berdamping dengan Baal Peor, sebab itu bernyala-nyala murka Tuhan akan Israel. Maka firman Tuhan kepada Musa: Ambillah olehmu akan segala penghulu orang banyak itu, gantungkanlah dia bagi Tuhan dalam panas, maka murka Tuhan yang bernyala-nyala itu akan undur kelak dari pada Israel. Lalu kata Musa kepada segala hakim orang Israel: Bunuhlah olehmu masing-masing akan orang yang telah berdamping dengan Baal Peor! Maka sesungguhnya, datanglah seorang dari pada bani Israel, dibawanya kepada saudaranya akan seorang perempuan Midiani di hadapan mata Musa dan di hadapan mata segenap sidang bani Israel, sementara mereka itu bertangis-tangisan di hadapan pintu kemah perhimpunan. Maka ia itu dilihat oleh Pinehas bin Eliazar bin Harun, yang imam, maka bangkitlah ia berdiri di tengah-tengah perhimpunan itu, lalu diambilnya sebatang lembing pada tangannya. Maka diikutnya orang Israel itu dari belakang sampai ke dalam petidurannya, lalu ditikamnya keduanya, baik orang Israel baik perempuan itu tengah ia berkendak, maka seketika itu berhentilah bala itu dari pada bani Israel. Maka jumlah segala orang yang mati sebab kena bala itu dua puluh empat ribu banyaknya. Maka befirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Bahwa Pinehas bin Eliazar bin Harun, yang imam itu, telah mengundurkan murka-Ku dari atas bani Israel, sebab telah dituntutnya bela cemburuan-Ku di tengah-tengah mereka itu, sehingga tiada Aku membinasakan bani Israel dengan cemburuan-Ku. Sebab itu katakanlah kepadanya, bahwa sesungguhnya Aku menganugerahi dia dengan perjanjian selamat-Ku! Maka perjanjian imamat itu adalah dengan dia serta dengan anak cucunya kemudian dari padanya sampai selama-lamanya, sebab dicemburukannya perkara Allahnya dan diadakannya gafirat atas bani Israel. Adapun nama orang laki-laki Israel yang mati dibunuh bersama-sama dengan perempuan Midiani itu, ia itu Zimri bin Salu, seorang penghulu suku Simeon. Dan nama perempuan Midiani yang dibunuh itu Kozbi, anak Zur; ia itu seorang penghulu suku bangsa Midiani. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Hendaklah engkau bermusuh dengan bangsa Midiani, maka engkau akan mengalahkan dia kelak. Karena mereka itupun telah menjadi musuh kamu juga dengan tipu dayanya, serta diperdayakannya kamu dalam perkara Peor dan dalam perkara Kozbi, saudaranya perempuan, anak seorang penghulu Midian, yang dibunuh pada hari bala dari karena hal perkara Peor itu. Sebermula, maka sekali peristiwa kemudian dari pada bala itu, berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan kepada Eliazar bin Harun, yang imam itu, demikian: Ambillah olehmu akan jumlah segenap sidang bani Israel, segala orang yang umur dua puluh tahun atau lebih, seturut suku-suku bangsanya, segala orang di antara Israel yang turut berperang. Maka dibilanglah oleh Musa dan Eliazar, yang imam, akan mereka itu sekalian di padang-padang Moab, pada tepi sungai Yarden bertentangan dengan Yerikho. Segala orang yang umur dua puluh tahun atau lebih, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa dan kepada segala bani Israel, yang telah keluar dari Mesir. Maka Rubin itu anak sulung Israel, dan anak-anak laki-laki Rubin itulah Henokh, yang dari padanya turunlah bangsa Henokhi, dan dari Palu turunlah bangsa Paluwi, dari Hezron turunlah bangsa Hezroni, dari Kharmi turunlah bangsa Kharmi. Maka sekalian inilah bangsa orang Rubin, segala orang yang dibilang jumlahnya empat puluh tiga ribu tujuh ratus tiga puluh. Maka anak Palu itu Eliab. Maka anak-anak laki-laki Eliab itu Nemuil dan Datan dan Abiram, yang terpanggil kepada perhimpunan itu dan yang mendurhaka kepada Musa dan Harun di antara orang yang sefakat dengan Korah, tatkala mereka itu mendurhaka kepada Tuhan, dan bumipun mengangakan mulutnya serta menelan akan mereka itu dan Korahpun binasalah serta dengan segala orang lain yang sefakat, tatkala dua ratus lima puluh orang itu dimakan api dan menjadi suatu tanda alamat. Tetapi anak-anak laki-laki Korah itu tiada mati sertanya. Lalu segala anak-anak laki-laki Simeon seturut bangsa-bangsanya: Dari Nemuil turunlah bangsa orang Nemuili, dari Yamin turunlah bangsa Yamini, dari Yakhin turunlah bangsa Yakhini, dari Zerah turunlah bangsa Zerahi, dari Saul turunlah bangsa Sauli. Maka sekalian inilah bangsa orang Simeoni, dua puluh dua ribu dua ratus orang banyaknya. Lalu segala anak-anak laki-laki Gad seturut bangsa-bangsanya: dari Zefon turunlah bangsa Zefoni, dari Hagi turunlah bangsa Hagi, dari Suni turunlah bangsa Suni, dari Ozni turunlah bangsa Ozni, dari Heri turunlah bangsa Heri, dari Arod turunlah bangsa Arodi, dan Areli turunlah bangsa Areli. Maka sekalian inilah bangsa bani Gad, dengan segala orangnya yang terbilang empat puluh ribu lima ratus banyaknya. Maka anak-anak laki-laki Yehuda, yaitu Er dan Onan, tetapi matilah Er dan Onan itu di negeri Kanaan. Maka sebab itu anak-anak laki-laki Yehuda seturut bangsanya, yaitu dari Syela turunlah bangsa Syelani, dari Paris turunlah bangsa Parisi, dari Zerah turunlah bangsa Zerahi. Maka anak-anak laki-laki Paris, yaitu dari Hezron turunlah bangsa Hezroni, dari Hamul turunlah bangsa Hamuli. Maka sekalian inilah bangsa Yehuda dengan orangnya yang terbilang tujuh puluh enam ribu lima ratus banyaknya. Maka anak-anak laki-laki Isakhar dengan segala bangsanya, yaitu dari Tola turunlah bangsa Tolai, dari Pua turunlah bangsa Pui, dari Yasub turunlah bangsa Yasubi, dari Simron turunlah bangsa Simroni. Maka sekalian inilah bangsa Isakhar dengan orangnya yang terbilang enam puluh empat ribu tiga ratus banyaknya. Maka anak-anak laki-laki Zebulon dengan segala bangsanya, yaitu dari Sered turunlah bangsa Seredi, dari Elon turunlah bangsa Eloni, dari Yahliel turunlah bangsa Yahlieli. Maka sekalian inilah bangsa Zebuloni dengan orangnya yang terbilang enam puluh ribu lima ratus. Maka anak Yusuf dengan segala bangsanya yaitu Manasye dan Efrayim. Maka bani Manasye, yaitu dari Makhir turunlah bangsa Makhiri, maka Makhir beranaklah Gilead, dan dari Gilead itu turunlah bangsa Gileadi. Maka inilah anak-anak laki-laki Gilead, yaitu dari Yezer turunlah bangsa Yezeri, dari Helek turunlah bangsa Heleki, dan dari Asriel turunlah bangsa Asrieli dan dari Sekhem turunlah bangsa Sekhemi, dan dari Semida turunlah bangsa Semidai dan dari Hefer turunlah bangsa Heferi. maka Zelafead bin Hefer itu tiada beranak laki-laki, melainkan anak perempuan sahaja, maka nama-nama anak perempuan Zelafead inilah: Makhla dan Noa dan Hojla dan Milka dan Tirza. Maka sekalian inilah bangsa Manasye dengan orangnya yang terbilang lima puluh dua ribu tujuh ratus banyaknya. Maka inilah anak-anak laki-laki Efrayim dengan bangsa-bangsanya, yaitu dari Sutelah turunlah bangsa Sutelahi, dari Bekher turunlah bangsa Bekheri, dari Tahan turunlah bangsa Tahani. Maka inilah anak laki-laki Sutelah, yaitu dari Eran turunlah bangsa Erani. Maka sekalian inilah turunan anak laki-laki Efrayim dengan orangnya yang terbilang tiga puluh dua ribu lima ratus banyaknya. Sekalian inilah bani Yusuf dengan bangsa-bangsanya. Maka anak-anak laki-laki Benyamin dengan bangsa-bangsanya, yaitu dari Bela turunlah bangsa Belai, dari Asybel turunlah bangsa Asybeli, dari Ahiram turunlah bangsa Ahirami, dari Sefufam turunlah bangsa Sefufami, dari Hufam turunlah bangsa Hufami. Maka anak laki-laki Bela yaitu Ard dan Naaman, dari Ard turunlah bangsa Ardi dan dari Naaman turunlah bangsa Naamani. Maka sekalian inilah anak laki-laki Benyamin dengan bangsa-bangsanya, dan orangnya yang terbilang yaitu empat puluh lima ribu enam ratus. Maka inilah anak-anak laki-laki Dan dengan bangsa-bangsanya: Dari Suham turunlah bangsa Suhami, ia itulah bani Dan dengan bangsanya. Adapun jumlah segala orang terbilang dari pada bangsa Suhami, yaitu enam puluh empat ribu empat ratus. Maka anak-anak laki-laki Asyer dengan bangsa-bangsanya, yaitu dari Yimna turunlah bangsa Yimnai, dari Yiswi turunlah bangsa Yiswiyi, dari Beria turunlah bangsa Bereyi. Maka dari pada anak laki-laki Beria, yaitu dari Heber turunlah bangsa Heberi dan dari Malkhiel turunlah bangsa Malkhieli. Maka nama anak perempuan Asyer itu Sera. Maka sekalian inilah bangsa bani Asyer dengan orangnya yang terbilang lima puluh tiga ribu empat ratus. Maka anak-anak laki-laki Naftali dengan bangsa-bangsanya, yaitu dari Yahzeil turunlah bangsa Yahzeili, dari Guni turunlah bangsa Guni, dari Yezer turunlah bangsa Yezeri, dari Syilem turunlah bangsa Syilemi. Maka sekalian inilah bani Naftali dengan bangsa-bangsanya, maka orangnya yang terbilang itu adalah empat puluh lima ribu empat ratus banyaknya. Maka sekalian inilah orang terbilang dari pada bani Israel enam keti seribu tujuh ratus tiga puluh banyaknya. Arakian, maka befirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Kepada segala orang itulah akan dibahagi-bahagi tanah itu menjadi pusakanya, yaitu atas bilangan nama-namanya. Bagi orang yang banyak bilangannya hendaklah kaulebihkan pusakanya dan bagi orang yang sedikit bilangannya hendaklah kaukurangkan pusakanya; kepada masing-masing sekadar bilangannya hendaklah diberikan pusakanya. Kendatilah demikian hendaklah tanah itu juga dibahagi-bahagi dengan dibuang undi, seturut segala nama suku bangsa dan kaum hendaklah mereka itu beroleh pusaka. Ditentukan dengan undi hendaklah dibahagi-bahagi pusaka kepada masing-masing, kepada yang banyak bilangannya dan kepada yang sedikit bilangannya. Bermula, maka sekalian inilah orang terbilang dari pada Lewi dengan bangsa-bangsanya: dari Gerson turunlah bangsa Gersoni, dari Kehat turunlah bangsa Kehati, dari Merari turunlah bangsa Merari. Maka sekalian inilah bani Lewi: yaitu bangsa Libni dan bangsa Heberoni dan bangsa Makhli dan bangsa Musi dan bangsa Korakhi. Maka Kehat beranaklah Amram. Maka nama bini Amram itu Yokhebed, anak Lewi, yang diperanakkan bagi Lewi di Mesir; maka diperanakannyalah bagi Amram akan Harun dan Musa dan Miryam, saudara perempuan mereka itu. Maka bagi Harun diperanakkanlah Nadab dan Abihu dan Eliazar dan Itamar. Tetapi matilah Nadab dan Abihu pada masa dibawanya api lain ke hadapan hadirat Tuhan. Maka jumlah segala orangnya yang terbilang itu dua puluh tiga ribu, semuanya orang laki-laki yang umur sebulan atau lebih; maka tiada dibilang akan mereka itu bersama-sama dengan segala bani Israel, sebab kepada mereka itu tiada diberikan pusaka di antara segala bani Israel. Maka sekalian inilah orang yang dibilang oleh Musa dan Eliazar, yang imam, yang membilang banyak bani Israel di padang-padang Moab di tepi sungai Yarden bertentangan dengan Yerikho. Maka di antara segala orang ini seorangpun tiada dari pada segala orang yang dibilang dahulu oleh Musa dan Harun, yang imam, yaitu yang dibilang oleh bani Israel di padang belantara Sinai. Karena firman Tuhan akan halnya demikian: Di padang belantara juga mereka itu akan mati kelak! Maka dari pada sekaliannya seorangpun tiada lagi, melainkan Kaleb bin Yefuna dan Yusak bin Nun. Sebermula, maka anak-anak perempuan Zelafead bin Hefer bin Gilead bin Makhir bin Manasye, dari pada suku Manaye bin Yusuf, maka nama anak perempuan itu Makhla dan Noa dan Hojla dan Milka dan Tirza, sekalian itu datang hampir, lalu berdiri di hadapan Musa dan di hadapan Eliazar, yang imam, dan di hadapan segala penghulu dan segenap sidang pada pintu kemah perhimpunan, sambil sembahnya: Bahwa bapa hamba telah mati di padang Tiah, tetapi tiada ia dari pada orang yang sefakat, yang mendurhaka kepada Tuhan dalam fakatan Korah, jikalau ia telah mati sebab dosanya sekalipun, maka tiada ia beranak laki-laki. Mengapa maka nama bapa hamba dibuang dari antara bangsanya, sedang tiada ia beranak laki-laki? Berikan apalah hamba barang milik pusaka di antara segala saudara bapa hamba. Maka oleh Musa disampaikanlah perkara mereka itu ke hadapan hadirat Tuhan. Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Bahwa benarlah sembah anak-anak perempuan Zelafead; tak akan jangan engkau memberikan mereka itu barang milik pusaka di antara segala saudara bapanya, dan pusaka bapanya hendaklah kaupulangkan kepada mereka itu. Dan katakanlah ini kepada segala bani Israel: Jikalau barang seorang mati tiada beranak laki-laki, maka hendaklah kamu memulangkan pusakanya kepada anaknya perempuan. Maka jikalau tiada ia beranak perempuanpun, maka hendaklah kamu memberikan pusakanya kepada saudaranya laki-laki. Jikalau tiada ia bersaudara laki-lakipun, maka hendaklah kamu memberikan barang pusakanya kepada saudara laki-laki bapanya. Jikalau bapanyapun tiada bersaudara laki-laki, maka hendaklah kamu memberikan pusakanya kepada orang kaum keluarganya yang terhampir kepadanya, supaya ia itu mempusakainya. Maka inilah menjadi bagi segala bani Israel suatu hukum undang-undang setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Hata, maka kemudian dari pada itu adalah firman Tuhan kepada Musa: Naiklah engkau ke atas bukit Abarim ini serta lihatlah tanah itu, yang telah Kukaruniakan kepada bani Israel. Setelah sudah engkau melihat dia, engkau akan pulang kelak kepada asalmu, yaitu engkau sama seperti Harun abangmupun telah pulang kepada asalnya. Sebab kedua kamu telah melangkahkan firman-Ku di padang Zin pada masa orang banyak itu berbantah-bantah, tegal patutlah kamu memuliakan Daku dengan air itu di hadapan mereka itu, maka ia itulah air Meriba hampir dengan Kades di padang Zin. Maka sembah Musa kepada Tuhan demikian: Hendaklah kiranya Tuhan, Allahnya nyawa segala tubuh, mengangkat akan seorang penghulu atas sidang ini; seorang yang keluar masuk di hadapan mereka itu serta yang menghantar mereka itupun keluar masuk, asal jangan sidang umat Tuhan seperti suatu kawan domba yang tiada bergembala adanya. Maka firman Tuhan kepada Musa: Ambillah olehmu akan Yusak bin Nun, seorang yang dalamnya ada Roh, lalu tumpangkanlah tanganmu kepadanya. Hadapkanlah dia kepada Eliazar, yang imam, dan kepada segenap sidang serta lantikkanlah dia di hadapan mereka itu sekalian. Dan bahagikanlah kepadanya dari pada kemuliaanmu, sehingga kedengaranlah ia itu kepada segenap sidang bani Israel. Maka iapun akan berdiri di hadapan Eliazar, yang imam, maka ia ini akan bertanyakan karenanya hukum Urim di hadapan hadirat Tuhan, maka atas bunyi hukumnya mereka itu akan keluar masuk, baik ia baik segala bani Israelpun sertanya, yaitu segenap sidang. Maka dibuat Musa setuju dengan firman Tuhan kepadanya, diambilnya Yusak, dihadapkannyalah kepada Eliazar, yang imam, dan kepada segenap sidang itu, lalu ditumpangkannyalah tangannya kepadanya serta dilantikkannya ia, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Bermula, maka Tuhan telah berfirman kepada Musa demikian: Suruhlah bani Israel dan katakanlah kepada mereka itu: Adapun persembahan korban kepada-Ku dan persembahan makanan kepada-Ku akan persembahan yang dimakan api, ia itu suatu bau yang harum bagi-Ku, hendaklah kamu peliharakan, supaya dipersembahkan kepada-Ku pada masa yang telah ditentukan. Dan lagi katakanlah olehmu kepada mereka itu: Bahwa inilah korban yang dimakan api, yang patut kamu persembahkan kepada Tuhan, yaitu pada sebilang hari dua ekor anak domba yang umur setahun, dan yang tiada kecelaannya, akan korban bakaran yang selalu. Maka anak domba seekor itu hendaklah kamu sediakan pada pagi hari dan seekornya hendaklah kamu sediakan pada waktu masuk matahari. Dan seperpuluhan seefa tepung halus akan persembahan makanan, diramas dengan minyak tumbukan seperempat hin. Maka inilah persembahan bakaran yang selalu, dan yang telah diperintahkan di bukit Torsina, yaitu persembahan yang dimakan api, suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka persembahannya minuman itu seperempat hin bagi tiap-tiap seekor anak domba; maka dalam tempat yang suci hendaklah kamu mencurahkan persembahan minuman air anggur bagi Tuhan. Maka anak domba yang seekor itu hendaklah kamu sediakan pada waktu masuk matahari; sama seperti persembahan makanan pada pagi hari dan seperti persembahannya minuman hendaklah kamu menyediakannya; ia itulah persembahan yang dimakan api, suatu bau yang harum bagi Tuhan. Maka pada hari sabat dua ekor anak domba yang umur setahun dan yang tiada berkecelaan adanya, dan dua perpuluhan tepung halus akan persembahan makanan, diramas dengan minyak serta dengan masing-masing punya persembahan minuman. Maka inilah korban bakaran sabat pada sebilang hari sabat, lain dari pada korban bakaran yang selalu dan persembahannya minuman. Maka pada sehari segala bulanmu hendaklah kamu mempersembahkan kepada Tuhan dua ekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan tujuh ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan adanya akan korban bakaran; dan tiga perpuluhan tepung halus diramas dengan minyak akan persembahan makanan, akan tiap-tiap seekor lembu muda, dan dua perpuluhan tepung halus diramas dengan minyak akan persembahan makanan, akan seekor domba jantan itu; dan seperpuluhan tepung halus diramas dengan minyak akan persembahan makanan, akan tiap-tiap seekor anak domba, suatu korban bakaran akan bau yang harum, suatu persembahan yang dimakan api bagi Tuhan. Maka akan persembahannya minuman hendaklah ini: separuh hin akan seekor lembu muda, dan sepertiga hin akan seekor domba jantan, dan seperempat hin air anggur akan seekor anak domba; ia itulah persembahan bakaran bulan baharu pada tiap-tiap bulan tahun itu. Maka seekor kambing jantan akan korban karena dosa hendaklah disediakan bagi Tuhan, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya minuman. Maka pada bulan yang pertama, pada empat belas hari bulan itu adalah Pasah bagi Tuhan. Pada lima belas bulan itu adalah hari raya dan tujuh hari lamanya hendaklah orang makan roti fatir. Pada hari yang pertama akan ada perhimpunan yang suci; janganlah kamu kerjakan barang sesuatu pekerjaan padanya. Maka hendaklah kamu mempersembahkan kepada Tuhan korban yang dimakan api, akan korban bakaran dua ekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan tujuh ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan adanya. Dan akan persembahannya makanan tepung halus yang diramas dengan minyak tiga perpuluhan akan anak lembu seekor dan dua perpuluhan akan domba jantan seekor hendaklah kamu sediakan. Dan akan tiap-tiap seekor anak domba hendaklah kamu sediakan seperpuluhan, yaitu akan tiap-tiap dari pada tujuh ekor anak domba itu. Dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, akan diadakan gafirat atas kamu. Lain dari pada korban bakaran pada pagi hari yang akan korban bakaran selalu, hendaklah kamu menyediakan ini. Dengan menurut perintah ini juga tujuh hari lamanya hendaklah kamu menyediakan makanan persembahan yang dimakan api bagi Tuhan akan suatu bau yang harum; lain dari pada korban bakaran yang selalu hendaklah disediakan sekalian ini serta dengan persembahannya minuman. Maka pada hari yang ketujuh akan ada perhimpunan yang suci bagi kamu, janganlah kamu kerjakan barang sesuatu pekerjaan padanya. Maka pada hari buah-buah bungaran, apabila kamu mempersembahkan buah-buah yang baharu akan persembahan makanan kepada Tuhan, pada masa raya jemaatmu hendaklah ada satu perhimpunan yang suci bagi kamu dan janganlah kamu kerjakan barang sesuatu pekerjaan padanya. Maka pada hari itu hendaklah kamu mempersembahkan dua ekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan tujuh ekor anak domba yang umur setahun akan korban bakaran, suatu bau yang harum bagi Tuhan, dan tepung halus diramas dengan minyak akan persembahan makanan, yaitu tiga perpuluhan akan seekor anak lembu dan dua perpuluhan akan seekor domba jantan, dan seperpuluhan akan tiap-tiap seekor anak domba dari pada ketujuh ekor anak domba itu; dan seekor kambing jantan akan mengerjakan gafirat atas kamu. Lain dari pada korban bakaran yang selalu dan persembahannya makanan hendaklah kamu menyediakan dia, janganlah ia itu berkecelaan, dan lagi persembahannya minuman. Arakian, maka pada bulan yang ketujuh, pada sehari bulan, hendaklah ada suatu perhimpunan yang suci bagi kamu; janganlah kamu kerjakan barang sesuatu pekerjaan padanya, maka ia itu menjadi bagi kamu suatu hari peniup nafiri. Maka hendaklah kamu menyediakan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan tujuh ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan akan korban bakaran, suatu bau yang harum bagi Tuhan, dan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahannya makanan, tiga perpuluhan akan seekor anak lembu, dua perpuluhan akan seekor domba jantan, dan seperpuluhan akan tiap-tiap seekor anak domba dari pada ketujuh ekor ekor anak domba itu; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, akan mengadakan gafirat atas kamu. Lain dari pada korban bakaran pada bulan baharu dan persembahannya makanan dan korban bakaran yang selalu dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman dengan sepertinya, suatu persembahan yang dimakan api dan bau yang harum bagi Tuhan. Maka pada sepuluh hari bulan yang ketujuh itu hendaklah ada suatu perhimpunan yang suci bagi kamu serta hendaklah kamu merendahkan diri kamu, dan janganlah kamu kerjakan barang sesuatu pekerjaan padanya. Maka hendaklah kamu mempersembahkan seekor anak lembu atau lembu muda dan seekor domba jantan dan tujuh ekor anak domba yang umur setahun dan yang tiada berkecelaan akan korban bakaran, suatu bau yang harum bagi Tuhan, dan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahannya makanan, tiga perpuluhan akan seekor anak lembu dan dua perpuluhan akan seekor domba jantan, dan seperpuluhan akan tiap-tiap seekor dari pada ketujuh ekor anak domba itu; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban karena dosa yang mengadakan gafirat dan korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada lima belas hari bulan yang ketujuh itu hendaklah ada perhimpunan yang suci bagi kamu, janganlah kamu kerjakan barang sesuatu pekerjaan padanya, melainkan tujuh hari lamanya hendaklah kamu memuliakan masa raya bagi Tuhan. Maka hendaklah kamu menyediakan tiga belas ekor anak lembu atau lembu muda dan dua ekor domba jantan dan empat belas anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan akan korban bakaran, akan korban yang dimakan api, yaitu suatu bau yang harum bagi Tuhan, dan tepung halus yang diramas dengan minyak akan persembahannya makanan, tiga perpuluhan akan seekor lembu muda, akan tiap-tiap seekor dari pada ketiga belas ekor anak lembu itu, dan dua perpuluhan akan seekor dari pada kedua ekor domba jantan itu, dan seperpuluhan akan tiap-tiap seekor dari pada keempat ekor anak domba itu; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada hari yang kedua itu dua belas ekor anak lembu atau lembu muda dan dua ekor domba jantan dan empat belas ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan. Maka adapun persembahannya makanan dan persembahannya minuman akan segala anak lembu dan segala domba jantan dan segala anak domba itu seturut bilangannya dan dengan sepertinya; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, kecuali korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada hari yang ketiga itu sebelas ekor anak lembu dan dua ekor anak domba jantan dan empat belas ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan adanya. Maka adapun persembahannya makanan dan persembahannya minuman akan segala anak lembu dan segala domba jantan dan segala anak domba itu seturut bilangannya dan dengan sepertinya; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada hari yang keempat sepuluh ekor anak lembu dan dua ekor anak domba jantan dan empat belas ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan adanya; dan persembahannya makanan dan persembahannya minuman akan segala anak lembu dan segala domba jantan dan segala anak domba itu seturut bilangannya dan dengan sepertinya; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada hari yang kelima sembilan ekor anak lembu dan dua ekor domba jantan dan empat belas ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan adanya. Maka adapun persembahannya makanan dan persembahannya minuman akan segala anak lembu dan segala domba jantan dan segala anak domba itu seturut bilangannya dan dengan sepertinya; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada hari yang keenam delapan ekor anak lembu dan dua ekor domba jantan dan empat belas ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan adanya. Maka adapun persembahannya makanan dan persembahannya minuman akan segala anak lembu dan segala domba jantan dan segala anak domba itu seturut bilangannya dan dengan sepertinya; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada hari yang ketujuh itu tujuh ekor anak lembu dan dua ekor domba jantan dan empat belas ekor anak domba yang umur setahun dan tiada berkecelaan adanya. Maka adapun persembahannya makanan dan persembahannya minuman akan segala anak lembu dan segala domba jantan dan segala anak domba itu seturut bilangannya dan dengan sepertinya; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka pada hari yang kedelapan akan ada bagimu hari raya yang besar, jangan kamu kerjakan barang sesuatu pekerjaan padanya. Maka hendaklah kamu mempersembahkan seekor anak lembu dan seekor domba jantan dan tujuh ekor anak domba yang umur setahun dan yang tiada berkecelaan akan korban bakaran, yaitu korban yang dimakan api, suatu bau yang harum bagi Tuhan. Adapun persembahannya makanan dan persembahannya minuman akan anak lembu dan domba jantan dan segala anak domba itu, hendaklah seturut bilangannya dan dengan sepertinya; dan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, lain dari pada korban bakaran yang selalu serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman. Maka sekalian ini hendaklah kamu sediakan bagi Tuhan pada segala masa rayamu, lain dari pada segala nazarmu dan segala persembahan dari keridlaan hatimu, baik persembahan bakaranmu baik persembahan makananmu baik persembahan minumanmu baik persembahan syukurmu. Maka Musapun menyampaikanlah kepada bani Israel segala sesuatu yang firman Tuhan kepada Musa adanya. Bermula, maka kata Musa kepada segala penghulu suku bani Israel demikian: Bahwa inilah firman yang telah dikatakan Tuhan: Apabila seorang laki-laki telah bernazar kepada Tuhan atau telah berjanji dengan sumpah hendak menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu, maka jangan ia mungkir akan janjinya, barang apapun baik yang telah keluar dari pada mulutnya tak akan jangan disampaikannya juga. Tetapi adapun seorang perempuan, apabila ia bernazar kepada Tuhan atau berjanji hendak menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu pada masa ia lagi dalam rumah bapanya seperti anak dara, maka nazarnya atau janjinya dari hal menjauhkan dirinya kedengaranlah kepada bapanya dan bapanya diam akan dia dari hal itu, maka tak akan jangan segala nazarnya ditetapkan juga dan segala janjinya dari hal hendak menjauhkan dirinya itupun ditetapkan adanya. Tetapi jikalau bapanya mengatakan dia kurang pikir pada hari didengarnya nazarnya atau janjinya dari hal menjauhkan dirinya, maka tiada ia itu ditetapkan, bahwa Tuhan juga akan mengampuni dia, sebab bapanya telah mengatakan dia kurang pikir. Maka jikalau ia bini orang, lalu bernazar atau mulutnya terbuka dengan kurang pikir hendak berjanji menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu, dan kedengaranlah ia itu kepada lakinya, maka jikalau ini diam pada hari didengarnya itu, niscaya segala nazarnya ditetapkan juga dan segala janjinya dari hal hendak menjauhkan dirinya itupun ditetapkan adanya. Tetapi jikalau lakinya pada hari yang didengarnya itu mengatakan dia kurang pikir dan ditiadakan lakinya nazar yang ditanggungnya atau janji mulutnya dengan kurang pikir hendak menjauhkan dirinya dari barang sesuatu, niscaya Tuhan akan mengampuni dia. Tetapi nazar seorang perempuan janda atau perempuan yang dibuang, dan lagi janjinya dari hal menjauhkan dirinya, ia itu ditanggungkan juga atasnya. Tetapi jikalau lagi ia dalam rumah lakinya telah bernazar atau berjanji dengan sumpah hendak menjauhkan dirinya dari pada barang sesuatu, dan kedengaranlah ia itu kepada lakinya, maka diamlah ia akan dia dan tiada dikatakannya kurang pikir, maka segala nazarnya itu akan ditetapkan dan segala janjinya dari hal hendak menjauhkan dirinya itupun ditetapkan juga adanya. Tetapi jikalau ia itu ditiadakan oleh lakinya pada hari kedengaranlah ia itu kepadanya, maka segala yang telah keluar dari pada mulutnya, baik nazar baik janji dari hal menjauhkan dirinya itu tiada ditetapkan, sebab lakinya telah meniadakannya dan Tuhanpun akan mengampuni dia. Adapun segala nazar atau segala janji dari hal menjauhkan diri akan merendahkan hati, maka lakinya juga akan menetapkannya, dan lakinyapun akan meniadakannya. Maka jikalau lakinya telah diam akan dia sekalipun dari pada sehari datang kepada sehari dan ditetapkannya begitu segala nazarnya dan segala janjinya dari hal menjauhkan dirinya, ia itu ditetapkannya sebab diamlah ia akan dia pada hari kedengaranlah ia itu kepadanya. Maka jikalau ditiadakannya juga setelah sudah kedengaranlah ia itu kepadanya, maka iapun akan menanggung salahnya. Maka sekalian inilah hukum undang-undang yang firman Tuhan kepada Musa antara seorang laki dengan bininya dan seorang bapa dengan anaknya perempuan yang lagi anak dara dalam rumah bapanya. Sebermula, maka firman Tuhan kepada Musa demikian: Tuntutlah bela bani Israel akan orang Midiani, kemudian engkau akan pulang kelak kepada asalmu. Maka kata Musa kepada orang banyak itu demikian: Hendaklah dari pada kamu beberapa orang pilihan pergi perang dan mendatangi orang Midiani akan menuntut bela Tuhan kepada orang Midiani itu. Maka dari pada tiap-tiap suku bangsa bani Israel seribu orang hendaklah kamu suruh pergi perang. Maka dikerahkanlah dari pada beribu-ribu orang Israel itu segala orang yang amat perkasa, yaitu seribu orang dari pada tiap-tiap suku, jadi dua belas ribu orang pilihan bagi peperangan. Maka disuruhkanlah Musa akan mereka itu seribu orang dari pada tiap-tiap suku bangsa kepada perang itu, baik mereka itu baik Pinehas bin Eliazar, yang imam, kepada perang itu, maka perkakas tempat suci, dan segala nafiri bunyi-bunyian adalah pada tangannya. Maka berperanglah mereka itu dengan orang Midiani, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa, dibunuhnya segala orang laki-laki. Kecuali segala orang lain yang diparangkannya, dibunuhnya pula raja-raja orang Midiani, yaitu Ewi dan Rekim dan Zur dan Hur dan Reba, lima orang raja Midiani, dan lagi Bileam bin Beorpun dibunuhnya dengan pedang. Maka oleh bani Israel ditawan akan segala perempuan orang Midiani dan akan segala anak-anaknya dan segala kendaraannya dan segala binatangnya dan segala harta bendanyapun dirampasnya. Maka segala kotanya dan tempat kedudukannya dan kubunya dibakarnya habis dengan api. Maka diambilnya segala jarahan dan segala rampasan dari pada orang dan binatang, dibawanya kepada Musa dan kepada Eliazar dan kepada sidang bani Israel; segala tawanan dan rampasan dan jarahan dibawanya ke tempat tentara di padang-padang Moab, yang di tepi Yarden bertentangan dengan Yerikho. Maka Musapun dan Eliazar, yang imam, dan segala penghulu sidang itu pergi mendapatkan mereka itu di luar tempat tentara. Maka sangat amarahlah Musa akan segala hulubalang tentara itu, akan segala penghulu atas orang seribu dan akan penghulu atas orang seratus, yang kembali dari pada peperangan itu. Maka kata Musa kepada mereka itu: Mengapa kamu hidupi segala perempuan ini? Bahwasanya perempuan ini juga yang menjadi sebab bani Israel telah undur dari pada Tuhan dengan jahatnya pada masa diturutnya kata Bileam dalam perkara Peor, sehingga bala itu sudah datang atas sidang umat Tuhan. Sebab itu bunuhlah segala yang laki-laki di antara anak-anak itu dan bunuhlah segala perempuan yang sudah tahu bersetubuh dengan orang laki-laki. Tetapi segala yang perempuan di antara anak-anak dan segala perempuan yang belum tahu bersetubuh dengan orang laki-laki itu hendaklah kamu hidupi bagi dirimu. Maka akan kamu ini, hendaklah kamu tinggal di luar tempat tentara itu tujuh hari lamanya; barangsiapa telah membunuh orang dan barangsiapa telah menjamah orang yang dibunuh itu, hendaklah kamu menyucikan dirimu dari pada dosa pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuhpun, baik kamu sendiri baik segala yang telah kamu tawani. Dan lagi segala pakaian dan segala barang kulit dan segala yang diperbuat dari pada bulu kambing dan segala serba kayu itu hendaklah kamu sucikan dari pada najasatnya. Maka kata Eliazar, yang imam itu, kepada segala orang perang yang telah datang dari pada peperangan: Inilah hukum undang-undang yang firman Tuhan kepada Musa: Adapun segala emas dan perak dan tembaga dan besi dan timah putih dan timah hitam, segala perkara yang tahan api hendaklah kamu masukkan ke dalam api, supaya sucilah itu, kendatilah demikian hendak juga ia itu disucikan dari pada najasatnya oleh air kesucian, maka segala yang tiada boleh tahan api itu hendaklah kamu celupkan dalam air. Dan lagi hendaklah kamu membasuhkan pakaianmu pada hari yang ketujuh itu, supaya sucilah kamu, kemudian bolehlah kamu masuk ke dalam tempat tentara. Bermula, maka firman Tuhan kepada Musa demikian: Ambillah olehmu akan jumlah segala jarahan dan rampasan, dari pada orang dan binatang, baik engkau baik Eliazar, yang imam, baik segala penghulu suku-suku sidang itu. Maka segala barang rampasan itu hendaklah kaubahagi dua antara orang yang telah masuk perang, yaitu yang telah pergi kepada peperangan, dengan segenap sidang. Setelah itu hendaklah engkau memungut zakat bagi Tuhan dari pada segala orang perang, yang telah pergi kepada peperangan, yaitu satu dari pada lima ratus, baik orang baik lembu baik keledai baik domba. Dari pada separuhnya hendaklah engkau mengambil dia, lalu berikanlah dia kepada Eliazar, yang imam, akan persembahan tatangan kepada Tuhan. Maka dari pada separuh segala bani Israel hendaklah engkau mengambil satu dari lima puluh, baik orang baik lembu baik keledai baik domba, dari pada segala binatang itu, lalu berikanlah dia kepada orang-orang Lewi, yang melakukan pengawalan kemah sembahyang Tuhan. Maka diperbuatlah oleh Musa dan Eliazar, yang imam, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka yang diambil itu adalah enam keti tujuh laksa lima ribu ekor domba, kecuali segala jarahan yang tiada bernyawa, yang telah dirampas oleh orang yang sudah pergi perang itu. Dan lagi tujuh laksa dua ribu ekor lembu, dan enam laksa seribu ekor keledai. Maka jumlah segala orang perempuan yang belum tahu bersetubuh dengan orang laki-laki, ia itu tiga laksa dua ribu orang banyaknya. Maka bahagian yang separuh dari pada yang telah pergi perang itu jumlahnya tiga keti tiga laksa tujuh ribu lima ratus ekor domba. Maka zakatnya bagi Tuhan dari pada segala domba itu adalah enam ratus tujuh puluh lima ekor. Maka dari pada lembu tiga laksa enam ribu ekor, zakatnya bagi Tuhan tujuh puluh dua ekor. Maka dari pada keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor, zakatnya bagi Tuhan enam puluh satu ekor. Maka dari pada jiwa orang enam belas ribu, zakatnya bagi Tuhan tiga puluh dua orang. Maka diberikan Musa zakat persembahan tatangan Tuhan kepada Eliazar, yang imam, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka adapun separuh yang diambil Musa dari pada orang perang akan bani Israel, yaitu separuh yang bahagian sidang itu, adalah tiga keti tiga laksa tujuh ribu lima ratus ekor domba. Dan dari pada segala lembu itu tiga laksa enam ribu ekor. Dan dari pada segala keledai itu tiga puluh ribu lima ratus ekor. Dan dari pada jiwa orang enam belas ribu. Maka diambil Musa dari pada separuh yang bahagian bani Israel itu satu dari lima puluh, baik orang baik binatang, diberikannya kepada orang-orang Lewi, yang melakukan pengawalan kemah Tuhan, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Hata, maka datanglah segala hulubalang atas orang beribu-ribu, yang telah pergi perang, yaitu segala penghulu atas orang seribu dan segala penghulu atas orang seratus, lalu mengahadap Musa sambil sembahnya: Bahwa hamba tuan sekalian ini telah mengambil jumlah segala orang perang yang di bawah perintah hamba, maka dari pada hamba sekalian ini seorangpun tiada yang hilang. Maka sebab itu hamba sekalian ini membawa suatu persembahan kepada Tuhan, masing-masing akan barang yang telah dapat ke tangannya dari pada benda-benda emas, baik gelang atau pontoh baik cincin atau subang atau dokoh, hendak mengadakan gafirat atas jiwa hamba di hadapan hadirat Tuhan. Maka Musa dan Eliazar, yang imam itu, menerimalah emas itu dari pada mereka itu, semuanya benda-benda yang baik perbuatannya. Maka banyak segala emas persembahan tatangan ini, yang dipersembahkannya kepada Tuhan itu, selaksa enam ribu tujuh ratus lima puluh syikal, dari pada segala penghulu atas orang seribu dan dari pada segala penghulu atas orang seratus. Maka segala orang rakyat itu menaruh rampasannya masing-masing bagi dirinya sendiri. Maka diterima Musa dan Eliazar, yang imam, akan segala emas itu dari pada segala penghulu atas orang seribu dan dari pada penghulu atas orang seratus, lalu dibawanya akan dia masuk ke dalam kemah perhimpunan akan suatu tanda peringatan bagi bani Israel di hadapan hadirat Tuhan adanya. Sebermula, maka pada bani Rubin adalah banyak binatang dan pada bani Gadpun adalah amat banyak, maka dilihatnya tanah Yaezar dan tanah Gilead bahwasanya jajahan itu tempat yang baik akan binatang. Maka datanglah bani Gad dan Rubin, lalu sembahnya kepada Musa dan Eliazar, yang imam, dan kepada segala penghulu sidang demikian: Bahwa Atarot dan Dibon dan Yaezar dan Nimra dan Hezbon dan Eliala dan Sebam dan Nobo dan Beon, segala negeri yang telah dialahkan Tuhan di hadapan sidang Israel, ia itu suatu tanah yang baik bagi binatang, maka pada hamba-hamba tuan ini adalah binatang banyak. Dan lagi sembah mereka itu: Jikalau ridla hati tuan-tuan akan hamba sekalian ini, biarlah kiranya tanah ini diberikan kepada hamba akan milik dan jangan suruh hamba menyeberang Yarden. Tetapi kata Musa kepada bani Gad dan bani Rubin: Patutkah saudara-saudaramu pergi perang dan kamu tinggal di sini sahaja? Mengapa maka kamu membujuk hati bani Israel kepada perkara bodoh ini, sehingga tiada mereka itu menyeberang kelak ke dalam negeri yang dianugerahkan Tuhan kepadanya? Maka demikianpun perbuatan bapa-bapa kamu tatkala aku menyuruhkan mereka itu dari Kades-Barnea akan mengintai negeri ini. Setelah sudah mereka itu berjalan sampai ke lembah Esykol dan telah diintainya negeri itu, maka dibujuknya hati bani Israel kepada perkara bodoh ini, sehingga tiada mereka itu masuk ke dalam negeri yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Maka sebab itu bernyala murka Tuhan pada hari itu dan bersumpahlah Ia, firman-Nya: Masakan orang yang telah mudik dari Mesir, yang umur dua puluh tahun atau lebih, itu boleh melihat negeri yang telah Kujanji pakai sumpah kepada nenek moyangnya, yaitu kepada Ibrahim dan Ishak dan Yakub! Karena tiada mereka itu tetap menurut Aku. Kecuali Kaleb bin Yefuna, orang Kenizi, dan Yusak bin Nun, karena keduanya telah tetap menurut Tuhan. Demikianlah bernyala murka Tuhan akan Israel, disuruhnya mengembara di padang belantara empat puluh tahun lamanya, sampai sudah habis segenap bangsa yang telah berbuat jahat itu pada pemandangan Tuhan. Maka sesungguhnya kamu telah bangun akan ganti bapa-bapa kamu, yaitu suatu kebanyakan orang berdosa, hendak menambahi lagi kehangatan murka Tuhan atas Israel! Jikalau kiranya selalu begitu kamu undur dari pada Tuhan, niscaya dibiarkannya bangsa ini tinggal lebih lama lagi di padang belantara dan kamulah yang membawa segenap bangsa ini kepada kebinasaan! Maka datanglah mereka itu hampir sambil sembahnya: Bahwa di sini hamba hendak membangunkan kandang-kandang sahaja akan binatang hamba dan negeri akan anak-anak hamba. Tetapi dengan berlengkap baik-baik dan bersegera juga hamba akan datang di hadapan bani Israel, sampai sudah hamba membawa akan mereka itu sekalian kepada tempatnya, tetapi dalam antara itu hendaklah kiranya anak-anak hamba duduk dalam negeri yang berkota benteng, supaya terpeliharalah mereka itu dari pada orang isi negeri ini. Maka tiada hamba akan kembali ke rumah-rumah hamba sebelum bani Israel masing-masing telah sudah mengambil milik pusakanya. Kendatilah demikian hamba ini tiada akan mempusakai tanah bersama-sama dengan mereka itu di seberang Yarden dan lebih jauh lagi, jikalau kiranya hamba beroleh tanah yang di sebelah timur Yarden itu akan pusaka. Maka kata Musa kepada mereka itu: Jikalau kamu membuat perkara ini, yaitu jikalau kamu menyuruhkan suatu tentara orang pilihan kepada peperangan di hadapan hadirat Tuhan, dan segala orang pilihan yang di antara kamu itu menyeberang Yarden di hadapan hadirat Tuhan, sampai sudah dihalaukannya segala musuhnya dari hadapan hadiratnya keluar dari miliknya, dan negeri itu sudah dialahkan sama sekali di hadapan hadirat Tuhan, kemudian baharulah kamu kembali, maka sucilah kamu dari pada salah akan Tuhan dan akan Israel, dan tanah inipun menjadi milik kamu di hadapan hadirat Tuhan. Tetapi jikalau kiranya tiada kamu berbuat demikian, sesungguhnya kamu berbuat dosa akan Tuhan, tetapi ketahuilah olehmu bahwa dosamu itu akan pulang kepadamu kelak! Bangunkanlah kamu negeri akan anak-anakmu dan kandang akan kawan dombamu, tetapi buatlah juga akan perkara yang telah keluar dari pada mulutmu itu. Maka berkata bani Gad dan bani Rubin kepada Musa demikian: Hamba-hamba tuan ini akan berbuat seperti pesan tuan hamba. Bahwa anak-anak hamba dan bini hamba dan binatang hamba dan segala kendaraan hamba akan tinggal di sana dalam negeri-negeri Gilead. Tetapi hamba tuan akan menyeberang, yaitu segala orang yang terpilih bagi perang akan berperang di hadapan hadirat Tuhan, seperti kata tuan ini. Hata, maka akan hal mereka itu dipesan oleh Musa kepada Eliazar, yang imam, dan kepada Yusak bin Nun dan kepada segala penghulu suku bangsa bani Israel. Maka kata Musa kepada mereka itu: Jikalau bani Gad dan bani Rubin menyeberang Yarden serta dengan kamu, yaitu segala orang yang terpilih bagi perang di hadapan hadirat Tuhan dan negeri itupun sudah dialahkan di hadapanmu, maka hendaklah kamu memberikan mereka itu tanah Gilead akan miliknya. Tetapi jikalau tiada orangnya pilihan menyeberang serta dengan kamu, maka mereka itupun akan beroleh milik di tengah-tengah kamu dalam negeri Kanaan. Maka sahut bani Gad dan bani Rubin demikian: Barang apa firman Tuhan kepada hambamu ini, ia itu akan hamba turut. Dengan suatu tentara orang pilihan hamba akan menyeberang di hadapan hadirat Tuhan ke dalam negeri Kanaan, maka akan hamba ini, milik bahagian pusaka hamba akan ada di seberang Yarden. Maka demikianlah perihal diberikan Musa kepada bani Gad dan bani Rubin dan separuh suku Manasye bin Yusuf, kerajaan Sihon, raja Amori, dan kerajaan Og, raja Bazan, baik tanahnya serta dengan segala negerinya, dan daerah segala negeri di tanah itu keliling. Maka dibangunkan bani Gad akan negeri Dibon dan Atarot dan Aroer dan Aterot-Sofan dan Yaezar dan Yokbeha dan Bait-Nimra dan Bait-Haran, separuh negeri yang berkota, separuh tempat kandang kawan domba. Maka oleh bani Rubin dibangunkan Hezbon dan Eliala dan Kiryatayim, dan Nebo dan Baal-Meon, yang ditukarnya namanya, dan Sibma. Lain dari pada itu dikekalkannya nama segala negeri yang dibangunkan pula. Maka anak-anak Makhir bin Manasyepun pergilah ke Gilead, lalu dialahkannya dan dihalaukannya segala orang Amori yang di sana dari miliknya. Maka Musapun memberikan Gilead itu kepada Makhir bin Manasye, lalu diamlah ia di sana. Maka Yair bin Manasyepun pergi mengalahkan segala dusun dusunnya, lalu dinamainya Hawot-Yair. Maka Nobahpun pergi mengalahkan Kenat dan segala daerahnya, lalu dinamainya Nobah, turut nama dirinya. Bermula, maka inilah segala tempat perhentian bani Israel setelah sudah mereka itu berjalan keluar dari Mesir dengan segala balatentaranya di bawah perintah Musa dan Harun. Maka oleh Musa disuratkanlah hal mereka itu berjalan keluar dan segala perhentiannya, seperi firman Tuhan, maka inilah segala perhentian mereka itu dalam perjalanannya: Maka berjalanlah mereka itu dari Raamsis pada bulan yang pertama, pada lima belas hari bulan yang pertama itu, yaitu sehari lepas Pasah berjalanlah bani Israel keluar oleh tangan yang mahakuasa di hadapan mata segala orang Mesir sementara orang-orang Mesir itu menguburkan segala anak sulungnya, yang telah dipalu oleh Tuhan di antara mereka itu, pada masa Tuhan melakukan hukum-Nya akan dewata mereka itu juga. Berjalanlah bani Israel dari Raamsis, lalu didirikannyalah kemahnya di Sukot. Maka dari Sukot berjalanlah mereka itu, lalu didirikannyalah kemahnya di Etam, yang di ujung padang belantara. Maka berjalanlah mereka itu dari Etam, lalu kembali ke Pi-Hakhirot, yang bertentangan dengan Baal-Zefon, didirikannyalah kemahnya di sebelah timur Migdol. Maka berjalanlah mereka itu dari Pi-Hakhirot, lalu menyeberang terus di tengah-tengah laut ke padang Tiah, maka berjalanlah mereka itu tiga hari jauhnya di padang Etam, lalu didirikannyalah kemahnya di Mara. Maka dari Mara berjalanlah mereka itu, lalu sampai ke Elim, maka di Elim itu adalah dua belas mata air dan tujuh puluh batang pohon korma, lalu didirikannyalah kemahnya di sana. Maka berjalanlah mereka itu dari Elim, lalu berhenti di tepi laut Kolzom. Maka dari laut Kolzom berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di padang Sin. Maka dari padang Sin berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Dofka. Maka dari Dofka berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Aluz. Maka dari Aluz berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Rafidim, maka di sana tiada air bagi orang banyak itu akan diminum. Maka dari Rafidim berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di padang Sinai. Maka berjalanlah mereka itu dari padang Sinai, lalu berhenti di Kiberot Taawa. Maka dari Kiberot Taawa berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Hazirot. Maka dari Hazirot berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Ritma. Maka dari Ritma berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Rimon-Paris. Maka dari Rimon-Paris berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Libna. Maka dari Libna berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Risa. Maka dari Risa berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Kehilata. Maka dari Kehilata berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di gunung Syafir. Maka dari gunung Syafir berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Harada. Maka dari Harada berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Makhelot. Maka dari Makhelot berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Takhat. Maka dari Takhat berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Tarah. Maka dari Tarah berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Mitka. Maka dari Mitka berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Hasmona. Maka dari Hasmona berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Moserot. Maka dari Moserot berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Benai Yakan. Maka dari Benai Yakan berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Hor-Jidjad. Maka dari Hor-Jidjad berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Yotbata. Maka dari Yotbata berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Aberona. Maka dari Aberona berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Ezion-Jeber. Maka dari Ezion-Jeber berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di padang Zin, yaitu Kades. Maka dari Kades berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di gunung Hor, pada tepi tanah Edom. Maka naiklah Harun, yang imam itu, ke atas gunung Hor, dengan firman Tuhan, lalu matilah ia di sana, yaitu pada tahun yang keempat puluh kemudian dari pada orang Israel keluar dari Mesir, pada bulan yang kelima dan pada sehari bulan itu. Maka tatkala Harun mati di atas gunung Hor itu umurnya seratus dua puluh tiga tahun. Maka di tempat itu juga kedengaranlah kabar kepada orang Kanani, yaitu kepada raja Harad, yang duduk di sebelah selatan tanah Kanaan, mengatakan bani Israel akan datang. Maka dari gunung Hor berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Zalmona. Maka dari Zalmona berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Funon. Maka dari Funon berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Obot. Maka dari Obot berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di bukit Abarim, di tepi tanah Moab. Maka dari Iyim berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Dibon Gad. Maka dari Dibon Gad berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di Almon-Dibelatayim. Maka dari Almon-Dibelatayim berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di bukit Abarim, pada sebelah timur. Maka dari bukit Abarim berjalanlah mereka itu, lalu berhenti di padang-padang Moab, di tepi Yarden bertentangan dengan Yerikho. Maka didirikannyalah kemahnya di tepi Yarden dari Bait Yesimot datang ke Abel-Sittim, di padang-padang Moab. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa di padang-padang Moab, di tepi Yarden bertentangan dengan Yerikho, demikian bunyinya: Katakanlah ini kepada bani Israel: Apabila kamu sudah menyeberang Yarden lalu masuk ke dalam negeri Kanaan, hendaklah kamu menghalaukan segala orang isi negeri itu dari hadapanmu keluar dari pada miliknya, dan pecahkanlah segala patungnya yang dari pada batu dan hancurkanlah segala patungnya perbuatan tuangan, dan pecahkanlah segala panggungnya. Maka hendaklah kamu mengambil tanah itu akan milik pusaka serta duduklah di sana, karena tanah itu telah Kukaruniakan kepadamu, supaya kamu mempusakainya. Maka tanah itupun hendaklah kamu bahagi kepada suku-suku bangsamu dengan membuang undi, bagi suku yang banyak bilangannya hendaklah kamu besarkan bahagian pusakanya dan bagi yang sedikit bilangannya hendaklah kamu kecilkan bahagian pusakanya; maka barang yang ditentukan bagi masing-masing oleh undi itu, ia itulah akan bahagiannya, maka sekadar suku-suku bangsamu kamu akan beroleh bahagianmu pusaka. Tetapi jikalau tiada kamu menghalaukan orang isi negeri itu dari hadapanmu keluar dari miliknya, niscaya akan jadi kelak, bahwa barangsiapa yang kamu tinggalkan dari pada mereka itu, ia itu akan menjadi seperti duri dalam matamu dan penyucuk pada lambungmu, maka mereka itupun akan mengimpit kamu dalam negeri tempat kedudukan kamu. Bahkan, akan jadi kelak, bahwa Aku membuat akan kamu barang yang niat-Ku sekarang hendak Kuperbuat akan mereka itu. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah kepada bani Israel demikian ini: Apabila kamu sudah sampai ke dalam negeri Kanaan, maka inilah akan menjadi perhinggaan negeri yang bahagian pusaka kamu dari pada negeri Kanaan itu. Bahwa ujung selatan tanah yang di sebelah Edom itu kamu punya, mulai dari padang Zin sampai perhinggaan pada sebelah selatan itu putus di sebelah timur pada tepi Tasik-Masin, maka dari sanalah perhinggaan selatan akan melengkung ke kenaikan Akrabim, lalu ke Zin sampai ke sebelah selatan Kades-Barnea, maka dari sana jalannya ke Hazar-Adar, lalu terus ke Azmon. Kemudian perhinggaan ini akan balik dari Azmon ke sungai Mesir, yaitu ujungnya sebelah barat. Maka perhinggaan kamu di sebelah barat itu lautan besar; ia itu perhinggaan negerimu pada sebelah barat. Adapun perhinggaan kamu disebelah utara: dari lautan besar hendaklah kamu menentukan peminggir sampai ke gunung Hor, dan dari gunung Hor itu hendaklah kamu menentukan peminggir sampai ke tempat orang masuk ke Hamat dan dari sana perhinggaan itu lalu sampai ke Zedad. Maka dari sana perhinggaan itu akan sampai ke Ziferon dan ujungnya akan ada di Hazar-Enan. Ia itulah perhinggaan kamu di sebelah utara. Maka akan perhinggaan kamu di sebelah timur hendaklah kamu menentukan peminggir dari Hazar-Enan lalu ke Sefam. Maka perhinggaan itu akan turun dari Sefam ke Ribla di sebelah timur mata air Yarden, lalu perhinggaan itu akan turun lagi sambil menyusur tepi tasik Kineret pada sebelah timur. Maka dari sana perhinggaan itu akan turun sepanjang Yarden sampai kesudahannya di Tasik-Masin. Demikianlah tanahmu kelak dengan perhinggaannya keliling. Arakian, maka berpesanlah Musa kepada bani Israel, katanya: Bahwa inilah tanah yang hendak kamu ambil akan bahagianmu pusaka dengan membuang undi dan yang telah disuruh Tuhan berikan kepada suku bangsa yang sembilan itu dan kepada setengah suku bangsa Manasye. Karena suku bani Rubin dengan bangsanya dan suku bani Gad dengan bangsanya dan setengah suku Manasyepun telah beroleh bahagian pusakanya. Dua suku setengah telah beroleh bahagian pusakanya di seberang Yarden bertentangan dengan Yerikho, di sebelah timur arah ke matahari terbit. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa demikian: Bahwa inilah nama-nama segala orang yang akan membahagi-bahagi tanah itu kepadamu akan pusaka; yaitu Eliazar, yang imam, dan Yusak bin Nun. Dan bagi tiap-tiap suku bangsa hendaklah kauambil seorang penghulu, supaya dibahagikannya tanah itu akan pusaka. Maka inilah nama-nama orang itu: bagi suku Yehuda itu Kaleb bin Yefuna, dan bagi suku bani Simeon itu Semuel bin Amihud, dan bagi suku Benyamin itu Elidad bin Kislon, dan bagi suku bani Dan itu penghulu Buki bin Yojli, dan akan bani Yusuf bagi suku bani Manasye penghulu Haniel bin Efod, dan bagi suku bani Efrayim penghulu Kemuil bin Siftan, dan bagi suku bani Zebulon itu penghulu Elizafan bin Parnakh, dan bagi suku bani Isakhar penghulu Paltiel bin Azan, dan bagi suku bani Asyer penghulu Akhihud bin Selomi, dan bagi suku bani Naftali penghulu Pedail bin Amihud. Maka sekalian inilah orang yang telah disuruh Tuhan menentukan bahagian pusaka dalam negeri Kanaan kepada segala bani Israel. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa di padang-padang di Moab, di tepi Yarden bertentangan dengan Yerikho, bunyinya: Suruhlah bani Israel memberikan beberapa negeri dari pada bahagian pusakanya kepada orang Lewi, supaya mereka itu duduk di dalamnya, dan lagi hendaklah engkau memberikan kepada orang Lewi itu daerah negeri itu keliling. Maka negeri-negeri itu menjadi tempat kedudukan mereka itu dan tanah daerahnya akan tempat segala kendaraannya dan binatangnya dan segala hidup-hidupan mereka itu. Adapun tanah daerah yang akan kauberikan orang Lewi itu, ia itu akan ada di luar negeri sampai seribu hasta dari pada pagar temboknya keliling. Maka hendaklah kamu mengukur dari pada pagar negeri itu pada penjuru timur dua ribu hasta, dan pada penjuru selatan dua ribu hasta, dan pada penjuru barat dua ribu hasta, dan pada penjuru utara dua ribu hasta, sehingga negeri itu pada sama tengahnya. Demikianlah adanya kelak tanah daerah negeri-negeri mereka itu. Maka di antara segala negeri yang akan kamu berikan orang Lewi itu hendaklah ada enam buah negeri perlindungan yang patut kamu berikan, supaya orang pembunuh boleh lari ke sana; lain dari pada itu hendaklah kamu memberikan mereka itu lagi empat puluh dua buah negeri. Adapun jumlah segala negeri yang hendak kamu berikan orang Lewi itu, ia itu empat puluh delapan buah negeri serta dengan tanah daerahnya. Maka adapun negeri-negeri yang akan kamu berikan kepadanya dari pada milik bani Israel itu: dari pada orang yang ada banyak hendaklah kamu ambil banyak dan dari pada orang yang sedikit hendaklah kamu ambil sedikit, masing-masing sekadar bahagian pusaka yang akan dipusakainya hendaklah diberikannya dari pada negeri-negerinya kepada orang Lewi itu. Dan lagi firman Tuhan kepada Musa demikian: Katakanlah ini kepada bani Israel: Apabila kamu sudah menyeberang Yarden ke negeri Kanaan, hendaklah kamu memilih baik-baik akan beberapa negeri yang senang kedudukannya akan negeri perlindungan bagi kamu, supaya boleh lari ke sana segala orang pembunuh yang telah membunuh orang dengan tiada sengajanya. Maka negeri-negeri itu bagi kamu akan tempat perlindungan dari pada penuntut bela, supaya orang pembunuh itu jangan mati dahulu dari pada ia menghadap majelis hukum. Adapun banyak negeri yang akan kamu tentukan bagi negeri perlindungan itu hendaklah enam buah. Tiga buah negeri hendaklah kamu tentukan di seberang Yarden dan tiga buah negeri pula hendaklah kamu tentukan di tanah Kanaan, semuanya negeri perlindungan adanya. Maka keenam buah negeri ini akan menjadi tempat perlindungan, baik bagi bani Isrel baik bagi segala orang dagang yang menumpang di antara mereka itu, supaya boleh lari ke sana barangsiapa yang telah membunuh orang dengan tiada sengajanya. Maka jikalau barang seorang telah memalu orang lain dengan perkakasan besi, sehingga matilah orang itu, maka ialah orang pembunuh adanya, tak akan jangan orang pembunuh itu mati dibunuh juga hukumnya. Atau jikalau dipalunya akan dia dengan batu yang pada tangannya, yang dari sebabnya orang boleh mati, sehingga matilah orang itu, maka ialah orang pembunuh adanya, tak akan jangan orang pembunuh itu mati dibunuh juga hukumnya. Atau jikalau dipalunya akan dia dengan perkakasan kayu yang pada tangannya, yang dari sebabnya orang boleh mati, sehingga matilah juga orang itu, maka ialah orang pembunuh adanya, tak akan jangan orang pembunuh itu mati dibunuh juga hukumnya. Maka hendaklah orang penuntut bela itu membunuh orang pembunuh itu, barang di mana didapatinya akan dia boleh dibunuhnya juga akan dia. Atau jikalau dengan dengkinya telah ditumbuknya akan dia atau dari benci sudah lama telah dilemparnya akan dia sampai mati, atau dari pada perseteruan telah ditamparnya akan dia sampai mati, maka tak akan jangan orang yang telah menampar demikian itu akan mati dibunuh kelak, sebab ialah orang pembunuh adanya, maka penuntut bela itu akan membunuh orang pembunuh itu barang di mana didapatinya akan dia. Tetapi jikalau dengan tiada niatnya dan dengan tiada berseteruan telah ditumbuknya akan dia atau dilemparnya akan dia barang sesuatu dengan tiada berdengki, jikalau dengan batu yang dapat menyebabkan mati orang sekalipun, jikalau ditimpakannya kepadanya dengan tiada diketahuinya, sehingga matilah ia, maka tiada ia beseteru dengan dia dan tiada disengajakannya jahat akan dia, maka hendaklah majelis itu memutuskan hukum antara orang yang telah memalu itu dengan penuntut bela setuju dengan undang-undang ini. Maka hendaklah majelis itu melepaskan orang pembunuh itu dari pada tangan penuntut bela serta memberi izin akan dia duduk dalam negeri perlindungan yang telah ia lari ke dalamnya, maka hendaklah ia duduk di sana sampai mati imam besar, yang telah disiram dengan minyak suci. Tetapi jikalau orang pembunuh itu barangkali keluar dari pada perhinggaan negeri perlindungannya, yang telah ia lari ke dalamnya, lalu didapati penuntut bela akan dia di luar perhinggaan negeri perlindungannya, maka boleh dibunuh oleh penuntut bela akan orang pembunuh itu, ia itu bukan utang darah padanya. Karena patutlah iapun tinggal dalam negeri perlindungannya sampai mati imam besar, tetapi kemudian dari pada mati imam besar bolehlah orang pembunuh itu kembali kepada tanah miliknya. Maka sekalian inilah hukum undang-undang bagi kamu turun-temurun pada segala tempat kedudukan kamu. Barangsiapa yang telah membunuh orang, maka atas kata orang-orang saksi hendaklah dibunuh oranglah akan pembunuh itu, tetapi hanya saksi seorang jua itu tiada cukup bagi menghukumkan orang mati dibunuh. Maka janganlah kamu menerima uang bangun karena jiwa seorang pembunuh yang patut mati, melainkan hendaklah ia mati dibunuh juga hukumnya. Demikianpun jangan kamu menerima uang bangun karena orang yang telah lari ke dalam negeri perlindungannya, sehingga ia dapat kembali akan mengeduduki tanahnya dahulu dari pada mati imam besar. Janganlah kamu menajiskan demikian negeri yang kamu duduk dalamnya, karena darah itu menajiskan negeri, dan tiada boleh diadakan gafirat atas negeri itu dari pada darah yang telah ditumpahkan dalamnya, melainkan dengan darah orang juga yang telah menumpahkan dia. Maka sebab itu janganlah kamu menajiskan negeri yang akan dikeduduki olehmu dan yang Akupun akan diam dalamnya, karena Akulah, Tuhan, ada duduk di tengah-tengah bani Israel! Sebermula, maka penghulu-penghulu suku bangsa bani Gilead bin Makhir bin Manasye dari pada bani Yusuf itu datang hampir, lalu sembahnya di hadapan Musa dan di hadapan segala penghulu dan segala kepala suku-suku bani Israel, sembahnya: Bahwa firman Tuhan kepada tuan hamba membahagi-bahagi tanah itu kepada bani Israel akan bahagian pusakanya dengan dilontarkan undi, dan lagi firman Tuhan kepada tuan hamba memberikan bahagian pusaka Zelafead, saudara hamba, kepada anak-anaknya perempuan. Maka jikalau kiranya mereka itu menjadi bini orang yang dari pada suku bani Israel yang lain, niscaya pusakanya akan dipotong dari pada pusaka bapa-bapa hamba dan ditambahkan kepada pusaka suku orang yang telah berbinikan mereka itu, demikianlah bahagian pusaka hambapun dikurangkan adanya. Maka apabila bani Israel ada tahun yobel pusaka mereka itu akan ditambahkan kepada bahagian pusaka suku orang yang mempunyai mereka itu, tetapi dari pada bahagian pusaka bapa-bapa hambalah akan dipotong pusaka mereka itu. Maka pada masa itu kata Musa kepada segala bani Israel atas firman Tuhan, bunyinya: Benarlah kata suku bani Yusuf ini. Maka inilah firman Tuhan akan hal anak-anak perempuan Zelafead, bunyinya: Hendaklah mereka itu menjadi bini barangsiapa yang baik kepada pemandangannya, tetapi hendaklah mereka itu menjadi bini orang yang dari pada suku bangsa bapanya sahaja. Begitu pusaka bani Israel itu tiada akan pindah dari pada suatu suku kepada suatu suku yang lain, melainkan hendaklah bani Israel masing-masing memeliharakan bahagian pusaka suku bapanya dengan tiada dikurangkan adanya. Maka mulai dari pada sekarang tiap-tiap anak perempuan yang beroleh bahagian pusaka di antara segala suku bani Israel, ia itu hendaklah menjadi bini seorang yang dari pada suku bangsa bapanya sahaja, supaya dapat bani Israel mempusakai masing-masing akan bahagian pusaka bapanya, dan supaya jangan bahagian pusaka suatu suku pulang kepada suku yang lain, karena tiap-tiap suku bani Israel akan memeliharakan bahagian pusakanya dengan tiada dikurangkan adanya. Hata, maka dibuatlah oleh anak-anak perempuan Zelafead setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Karena Makhla, Tirza, Hojla, Milka dan Noa, anak-anak perempuan Zelafead itu, menjadi bini anak-anak laki-laki bapa saudaranya. Maka dari pada bangsa bani Manasye bin Yusuf juga diambilnya orang akan lakinya, sehingga kekallah bahagian pusaka mereka itu dengan suku bapanya. Maka sekalian inilah hukum undang-undang yang firman Tuhan kepada segala bani Israel dengan lidah Musa di padang-padang Moab pada tepi Yarden bertentangan dengan Yerikho. Sebermula, bahwa inilah segala perkataan yang dikatakan Musa kepada segenap Israel di seberang Yarden akan hal perkara yang telah jadi di padang belantara, di padang yang bertentangan dengan Suf, di jajahan yang di antara Paran dengan Tofel dan Laban dan Hazirot dan Dizahab. Hanya sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb mengiring jalan ke gunung Seir sampai ke Kades-Barnea. Maka adalah ia itu pada tahun yang keempat puluh, pada bulan yang kesebelas dan pada sehari bulan itu, bahwa berkatalah Musa kepada bani Israel setuju dengan segala firman Tuhan yang kepadanya akan disampaikan kepada mereka itu. Kemudian dari pada dialahkannya Sihon, raja orang Amori, yang duduk di Hezbon, dan akan Og, raja Bazan, yang duduk dalam Astarot di tanah Ederei, maka di seberang Yarden di tanah Moab mulailah Musa mengertikan hukum undang-undang ini, katanya: Bahwa Tuhan, Allah kita, telah berfirman kepada kita hampir dengan Horeb, demikian bunyinya: Sudah sampai lamanya kamu tetap tinggal hampir dengan gunung ini. Baliklah dan berjalanlah kamu dari sini ke pegunungan orang Amori dan kepada segala jajahannya, baik di padang baik di atas gunung dan di tempat yang tinggi-tinggi dan di sebelah selatan dan pada teluk-teluk laut di tanah orang Kanani dan di Libanon sampai ke sungai yang besar, yaitu sungai Ferat. Bahwa sesungguhnya Aku telah mengaruniakan tanah itu di hadapanmu, maka pergilah kamu mengalahkan dia akan bahagianmu pusaka, yaitu tanah yang telah dijanji Tuhan pakai sumpah hendak dikaruniakan-Nya kepada nenek moyang kamu, yaitu kepada benih mereka itu. Maka pada masa itu juga kataku kepada kamu demikian: Bahwa aku seorang orang jua tiada dapat menanggung kamu sekalian. Maka Tuhan, Allahmu, sudah memperbanyakkan kamu, bahwa sesungguhnya sekarang kamu telah menjadi seperti bintang di langit banyaknya. Bahwa Tuhan, yaitu Allah nenek moyangmu menambahilah kiranya bilanganmu dengan beribu-ribu lebih lagi dari pada keadaanmu sekarang ini, dan diberkati-Nya kiranya kamu setuju dengan firman-Nya yang kepadamu itu. Maka bagaimana gerangan aku seorang-orangku dapat menanggung segala keberatan dan tanggungan kamu dan segala perkara perselisihan kamu? Hendaklah kamu mengambil akan dirimu beberapa orang yang pandai dan bijaksana dan bangsawan dari pada suku-suku bangsamu, supaya aku angkat penghulu akan mereka itu atas kamu sekalian. Maka sahut kamu akan daku demikian: Benarlah kata ini, yang tuan katakan supaya hamba menurut dia. Maka sebab itu kuambil dari pada segala penghulu suku-suku bangsamu beberapa orang yang bijaksana dan bangsawan, lalu kuangkat kepala akan mereka itu atas kamu sekalian, yaitu kepala atas orang seribu dan kepala atas orang seratus dan kepala atas orang lima puluh dan kepala atas orang sepuluh dan kepala atas segala suku bangsamu. Maka pada masa itu juga pesanku kepada segala hakimmu demikian: Dengarlah kamu akan segala perkara saudaramu dengan saudaranya, dan putuskanlah hukum yang adil antara seorang dengan saudaranya atau dengan orang dagang. Maka dalam hukum itu janganlah kamu pandang akan muka orang; baik akan orang hina baik akan orang mulia hendaklah kamu dengar dan jangan kamu mengindahkan barang seorang juapun, karena hukum itulah Allah punya, maka segala perkara yang terlalu sukar sulit bagi kamu itu hendaklah kamu bawa kepadaku, maka aku akan menyelesaikan dia kelak. Maka pada masa itu juga aku memerintahkan segala perkara yang patut kamu perbuat. Kemudian dari pada itu berjalanlah kita dari Horeb, lalu beridar-idar di padang yang besar dan hebat itu, yang telah kamu lihat, sambil menuju pegunungan Amori, seperti firman Tuhan kepada kita, maka sampailah kita di Kades-Barnea. Maka pada masa itu kataku kepada kamu: Bahwa sekarang kamu telah sampai ke pegunungan Amori, yang hendak dikaruniakan Tuhan, yaitu Allah kita, akan kita. Maka sesungguhnya Tuhan, Allahmu, telah mengaruniakan tanah itu di hadapanmu, sebab itu berjalanlah kamu dan ambillah dia akan milikmu seperti firman Tuhan kepada nenek moyangmu; janganlah kamu takut dan jangan pula kamu gentar. Maka pada masa itu datanglah kamu sekalian menghadap aku sambil katamu: Berilah kiranya hamba menyuruhkan orang dahulu di hadapan hamba, supaya diselidiknya tanah itu akan hamba, serta membawa kembali kabar kepada hamba akan jalan mana yang baik hamba turut, supaya hamba masuk ke dalamnya dan akan negeri-negeri yang hamba akan sampai kelak. Maka kata ini benarlah kepada pemandanganku, lalu kuambil dari padamu dua belas orang, dari pada tiap-tiap suku seorang; maka orang-orang itupun berjalanlah, lalu naik ke pegunungan, kemudian sampai ke lembah Esykol, sambil diintainya negeri itu. Maka diambilnya pada tangannya dari pada buah-buah hasil tanah itu, lalu kembalilah mereka itu kepada kita sambil membawa kabar, katanya: Bahwa baiklah sekali tanah yang hendak dikaruniakan Tuhan, Allah kita, akan kita ini. Tetapi tiada kamu mau berjalan ke sana, melainkan kamu mendurhaka kepada firman Tuhan, Allahmu. Maka bersungut-sungutlah kamu dalam kemahmu, sambil katamu: Oleh sebab bencinya akan kita maka Tuhan telah menghantar kita keluar dari negeri Mesir, hendak menyerahkan kita ke tangan orang Amori akan dibinasakan. Maka bagaimana gerangan dapat kami berjalan naik? karena saudara-saudara kami telah menawarkan hati kami, katanya: Bahwa ia itu suatu bangsa yang besar dan kuat dari pada kita dan negeri-negerinyapun besar dan berkota benteng sampai ke langit, dan lagi kami telah melihat orang bani Enak di sana! Maka pada masa itu kataku kepada kamu sekalian: Janganlah kamu gentar dan janganlah takut akan mereka itu. Bahwa Tuhan, Allahmu, yang berjalan di hadapanmu, Ia itu akan berperang ganti kamu, seperti segala perkara yang telah dibuatnya karena kamu dan di hadapan matamu di Mesir dan di padang belantara; maka kamu sendiri telah melihat bagaimana Tuhan, Allah kamu, telah mendukung kamu seperti seorang mendukung anaknya pada segala jalan yang telah kamu jalani, sampai kamu datang ke tempat ini. Tetapi meskipun demikianlah kataku, tiada juga kamu percaya akan Tuhan, Allahmu, yang telah berjalan di hadapanmu akan menunjukkan tempat-tempat yang baik akan dibangunkan kemahmu, yaitu pada malam dalam api, supaya dapat kamu lihat pada jalan yang kamu turut, dan pada siang haripun dalam awan. Maka kedengaranlah bunyi perkataanmu kepada Tuhan, sehingga sangatlah murka-Nya dan bersumpahlah Ia, firman-Nya: Bahwa sesungguhnya dari pada segala orang bangsa jahat ini seorangpun tiada akan melihat tanah yang baik, yang telah Kujanji pakai sumpah hendak mengaruniakan dia kepada nenek moyangmu, kecuali Kaleb bin Yefuna, ialah akan melihatnya dan kepadanya juga Aku akan mengaruniakan tanah yang telah dijejakinya, dan kepada anak-anaknyapun, sebab ia telah tetap dalam menurut Tuhan. Maka akan dakupun Tuhan telah murka sebab kamu, serta firman-Nya: Bahwa engkaupun tiada akan masuk ke dalamnya. Maka Yusak bin Nun, yang berdiri di hadapanmu, ia itu akan masuk ke dalamnya, maka teguhkanlah dia, karena iapun akan mabahagi-bahagi tanah itu kepada Israel akan pusakanya. Maka adapun anak-anak kamu, yang telah kamu katakan akan halnya ia akan menjadi tawanan, dan anak-anakmu laki-laki yang pada sekarang belum mengetahui baik atau jahat, ia itu akan masuk ke dalamnya dan kepada mereka itu juga Aku mengaruniakannya, dan mereka itupun akan mempunyainya bagi pusaka. Tetapi akan kamu ini, berpalinglah kamu dan berjalanlah ke padang belantara Tiah pada jalan yang menuju ke laut Kolzom. Maka sahutlah kamu serta katamu kepadaku: Bahwa kami telah berdosa kepada Tuhan, maka kami hendak pergi berperang menurut segala firman Tuhan, Allah kami, akan kami; lalu kamu menyandang masing-masing akan senjatanya dan sampailah berani kamu hendak mendaki pegunungan itu. Maka pada masa itu firman Tuhan kepadaku: Katakanlah olehmu kepada mereka itu: Jangan kamu naik dan jangan pula berperang, karena Aku tiada di tengah-tengah kamu, supaya jangan kamu alah di hadapan segala musuhmu. Maka sebab itu aku berkata-kata dengan kamu, tetapi kamu tiada mau dengar, melainkan durhakalah kamu akan firman Tuhan, dan dengan sombongmu kamu mendaki gunung juga. Lalu keluarlah segala orang Amori, dan orang yang mengeduduki pegunungan itu mendatangi kamu, serta dikejarnya akan kamu bagaikan lebah dan diparangnya akan kamu berpenggal-penggal dalam Seir datang ke Horma. Lalu kembalilah kamu sambil menangis-nangis di hadapan hadirat Tuhan, tetapi tiada didengar oleh Tuhan akan bunyi suaramu dan tiada diberi-Nya telinga akan sembahmu. Maka tinggallah kamu di Kades itu beberapa hari lamanya, sekadar segala hari yang kamu tinggal di sana. Arakian, maka kemudian dari pada itu berpalinglah kita, lalu berjalanlah ke padang Tiah, pada jalan ke laut Kolzom seperti firman Tuhan kepadaku, maka berjalanlah kita keliling pegunungan Seir beberapa tahun lamanya. Lalu firman Tuhan kepadaku demikian: Sudah cukup kamu berjalan keliling di pegunungan ini, hendaklah kamu balik ke sebelah utara, dan katakanlah olehmu kepada bangsa ini: Bahwa sekarang kamu pergi melangkahkan perhinggaan negeri saudaramu, yaitu bani Esaf, yang duduk di Seir; sungguhpun mereka itu takut akan kamu kelak, tetapi peliharakanlah dirimu baik-baik dari pada mereka itu. Janganlah kamu mencahari sebab akan berperang dengan mereka itu, karena dari pada tanah mereka itu tiada Aku beri kepadamu, jikalau sebesar tumpuan tapak kakimu sekalipun, sebab pegunungan Seir itu telah Kukaruniakan kepada Esaf akan bahagian pusakanya. Bahwa makanan hendaklah kamu beli kepada mereka itu dengan uang, supaya dapat kamu makan, dan airpun hendaklah kamu beli kepada mereka itu dengan uang, supaya dapat kamu minum. Karena Tuhan, Allahmu, telah memberkati kamu dalam segala pekerjaan tanganmu dan telah dipeliharakannya kamu pada jalan di padang Tiah yang sebesar ini; maka empat puluh tahun ini Tuhan, Allahmu, adalah serta dengan kamu dan satupun tiada kamu kekurangan. Kemudian berjalanlah kita lalu dari pada saudara kita, yaitu bani Esaf yang duduk di Seir, pada jalan ke padang, yaitu ke Elat dan Ezion-Jeber, lalu menyimpanglah kita menurut jalan ke padang Moab. Maka firman Tuhan kepadaku: Janganlah kamu bermusuh dengan Moab dan jangan kamu mencahari sebab akan berselisihan atau berperang dengan dia, karena dari pada tanahnya satupun tiada Kukaruniakan kepadamu, sebab Aku telah menganugerahi bani Lut itu dengan Ar akan bahagian pusakanya. Maka dahulu duduklah di sana orang Emi, yaitu suatu bangsa yang besar dan banyak bilangannya lagi perkasa, seperti bangsa Enak itu. Maka mereka itupun dikirakan orang Refai seperti orang Enak itu tetapi dinamai orang Moab akan dia bangsa Emi. Demikianpun duduklah dahulu orang Hori di Seir, tetapi ditawan bani Esaf akan negerinya dan dibinasakannya mereka itu di hadapannya, lalu duduklah ia di sana akan ganti mereka itu, sama seperti perbuatan Israel kelak akan tanah pusakanya yang telah dikaruniakan Tuhan kepada mereka itu. Maka sekarangpun bangkitlah berdiri, lalu menyeberang anak sungai Zered. Maka menyeberanglah kita sekalian anak sungai Zered itu. Adapun lamanya kita berjalan dari Kades-Barnea sampai menyeberang anak sungai Zered itu, ia itu tiga puluh delapan tahun sampai habislah mati segenap bangsa orang perang yang di tengah-tengah tentara itu, seperti Tuhan telah berjanji kepada mereka itu pakai sumpah. Maka sebab itupun tangan Tuhan ada melawan mereka itu hendak diparangkannya mereka itu dari dalam tentaranya, sehingga berkesudahanlah mereka itu sama sekali. Maka sekali peristiwa, setelah sudah segala orang perang itu habis mati dari tengah-tengah orang banyak itu, datanglah firman Tuhan kepadaku, mengatakan: Sekarang hendaklah kamu berjalan lalu dari pada Ar, yaitu perhinggaan negeri Moab, dan hendaklah kamu menghampiri bani Ammon sampai bertentangan dengan mereka itu, tetapi jangan kamu bermusuh dengan dia dan jangan pula kamu mencahari sebab akan berperang dengan dia, karena dari pada tanah bani Ammon satupun tiada Kukaruniakan kepadamu akan pusaka, sebab telah Aku mengaruniakan dia kepada bani Lut akan pusakanya. Maka inipun disangka orang tanah orang Refai sebab dahulu duduklah orang Refai di sana, tetapi dinamai orang Ammon akan dia bangsa Zamzumi, yaitu suatu bangsa yang besar dan banyak bilangannya lagi perkasa, seperti bangsa Enak juga, tetapi dibinasakan Tuhan akan dia di hadapan mereka itu, sehingga diambilnya tanahnya akan miliknya, lalu duduklah mereka itu di sana akan gantinya. Seperti yang telah dibuat oleh Tuhan karena orang Esafpun, yang duduk di Seir, tegal dibinasakannya orang Hori di hadapan mereka itu, supaya mereka itu mengambil tanah itu akan miliknya, lalu duduklah mereka itu di sana akan gantinya datang kepada zaman ini. Maka adapun orang Awi, yang mengeduduki dusun-dusun sampai kepada Gaza itu, ia itu telah dibinasakan oleh orang Kaftori, yang telah keluar dari Kaftor, lalu duduklah mereka itu di sana akan gantinya. Berbangkitlah kamu lalu berjalan, menyeberanglah anak sungai Arnon, bahwasanya Aku telah menyerahkan Sihon, raja Hezbon, orang Amori itu, ke tanganmu; hendaklah kamu mulai mengalahkan dia dan jangan kamu menyimpang dari pada berperang dengan dia. Maka dari pada hari ini juga Aku mulai mendatangkan gentar dan takut akan kamu atas segala bangsa yang di bawah langit, apabila kedengaranlah kabarmu kepadanya mereka itu akan gentar dan takut di hadapanmu. Maka pada masa itu aku menyuruhkan utusan dari padang belantara Kedemot menghadap Sihon, raja Hezbon, menyampaikan kabar selamat, katanya: Berilah kiranya aku berjalan terus dari negerimu, aku hendak mengikut jalan besar juga, tiada aku menyimpang ke kiri atau ke kanan. Akan makanan itu hendaklah kaujual kepadaku dengan uang, supaya aku makan dan airpun berikanlah aku akan ganti uang, supaya aku minum, melainkan berilah kiranya aku berjalan kaki juga terus dari negerimu, seperti yang telah dibuat akan daku oleh bani Esaf, yang duduk di Seir, dan oleh orang Moabpun, yang duduk di Ar, supaya aku menyeberang Yarden hendak ke negeri yang telah dikaruniakan Tuhan, Allah kami, kepada kami. Tetapi oleh Sihon, raja Hezbon itu, tiada diberi kita berjalan terus dari negerinya, karena telah ditegarkan Tuhan, Allahmu, batinnya dan dikeraskannya hatinya, hendak diserahkannya ia ke tanganmu seperti halnya sekarang ini. Maka firman Tuhan kepadaku: Bahwasanya Aku telah mulai menyerahkan Sihon serta dengan negerinya di hadapanmu, sebab itu hendaklah kamupun mulai mengalahkan dia, supaya kamu mempunyai negerinya akan bahagianmu pusaka. Maka Sihonpun keluar mendatangi kita ke Jahaz, ia serta dengan segala rakyatnya, hendak berperang. Maka diserahkanlah Tuhan, Allah kita, akan dia di hadapan kita, lalu kitapun mengalahkan dia dan anak-anaknya dan segala rakyatnya. Maka segala negerinyapun kita rampas, dan segala negerinya dan segala orang laki-laki dan perempuan dan segala anak-anakpun kita tumpas seorangpun tiada kita hidupi. Hanya segala binatangnya sahaja kita rampas akan diri kita, dan segala jarahan negeripun yang telah kita alahkan. Dari Aroer, yang di tepi anak sungai Arnon, lalu segala negeri lain yang ditepi anak sungai itu, sampai ke Gilead, sebuah negeri itupun tiada yang tiada dapat kita alahkan, semuanya itu diserahkan oleh Tuhan, Allah kita, di hadapan kita. Melainkan tiada kamu menghampiri negeri bani Ammon, atau segala tepi anak sungai Yabok, atau segala negeri pegunungan, atau barang sesuatu yang larangan Tuhan, Allah kita. Kemudian dari pada itu berbaliklah kita, lalu berjalan dengan menurut jalan ke Bazan, maka Og raja Bazanpun keluar mendatangi kita, ia serta dengan segala rakyatnya, hendak berperang di Ederei. Maka firman Tuhan kepadaku: Jangan kamu takut akan dia, karena Aku telah menyerahkan dia ke tanganmu serta dengan segala rakyatnya dan segala negerinyapun, maka hendaklah kamu berbuat akan dia sama seperti yang telah kamu perbuat akan Sihon, raja orang Amori, yang duduk di Hezbon. Maka diserahkanlah Tuhan, Allah kita, akan Og, raja Bazan, dan segala rakyatpun ke tangan kita, maka kitapun memarangkan dia, sehingga seorangpun tiada kita biarkan hidup baginya. Maka pada masa itu kita mengalahkan segala negerinya, sebuah negeripun tiada yang tiada kita rampas dari padanya, yaitu enam puluh buah negeri, seluruh jajahan Argob, kerajaan Og di Bazan. Maka segala negeri itu berkota benteng, dan berpagarkan batu tinggi-tinggi, serta dengan pintu gerbang dan bersakat, lain dari pada amat banyak negeri yang tiada berpagarkan tembok. Maka sekalian itupun kita tumpas, seperti yang telah kita buat akan Sihon, raja Hezbon, dengan menumpas segala isi negeri, baik laki-laki baik perempuan baik anak-anak. Tetapi segala binatang dan segala jarahan negeri telah kita rampas akan diri kita. Maka demikianlah perihal pada masa itu kita merampas tanah, yang di seberang Yarden itu, dari pada tangan kedua orang raja Amori, yaitu dari anak sungai Arnon datang ke pegunungan Hermon. (Maka dipanggil orang Zidoni akan Hermon itu Sirion, dan orang Amori memanggil dia Senir). Segala negeri di tanah datar dan seluruh Gilead dan seluruh Bazan sampai ke Salkha dan Ederei, negeri-negeri kerajaan Og di Bazan. Hanya Og, raja Bazan itu, tinggal seorang dari pada segala orang Refai yang lain; bahwasanya peraduannya suatu peraduan dari pada besi, bukankah ada ia itu di negeri Raba bani Ammon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya seturut hasta orang. Demikianlah peri pada masa itu kita mengambil tanah itu akan milik kita; maka dari Aroer, yang di tepi anak sungai Arnon, dan separuh pegunungan Gilead, serta dengan segala negerinya telah kuberikan kepada orang Rubin dan kepada orang Gad. Maka lebihnya Gilead dan seluruh Bazan, kerajaan Og itu, kuberikan kepada setengah suku Manasye, segenap jajahan Argob, maka dalam seluruh Bazan ia itu dinamai tanah orang Refai. Maka Yair bin Manasye itu mengambil segenap jajahan Argob, sampai perhinggaan negeri orang Gesuri dan Maakhati, maka Bazan itu dinamainya Hawot-Yair menurut namanya sendiri sampai kepada hari ini. Maka kepada Makhir telah kuberikan Gilead. Dan kepada orang Rubin dan orang Gad telah kuberikan dari Gilead sampai ke anak sungai Arnon, pertengahan anak sungai itu datang kepada kesudahannya dan kepada anak sungai Yabok perhinggaan negeri bani Ammon. Dan lagi tanah datar dan sungai Yarden datang kepada kesudahannya, mulai dari pada Kineret sampai ke tasik di tanah datar, yaitu Tasik-Masin, sampai di kaki bukit Pisga arah ke timur. Maka pada masa itu juga pesanku kepada kamu demikian: Bahwa Tuhan, Allahmu, telah mengaruniakan tanah ini kepadamu akan milik pusaka, sebab itu hendaklah suatu tentara orang pilihan, segala orang yang berani di antara kamu, menyeberang di hadapan segala saudaramu, yaitu bani Israel. Hanya segala anak bini kamu dan segala binatang kamu (karena kuketahui akan hal adalah banyak binatang pada kamu), sekalian itu hendaklah tinggal dalam negeri-negeri yang telah kuberikan kepadamu, yaitu sampai sudah dikaruniakan Tuhan sentosa akan segala saudaramu seperti akan kamupun, supaya mereka itupun mempusakai tanah yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadanya di seberang Yarden, kemudian baharu hendaklah kamu kembali masing-masing kepada milik pusakanya, yang telah kukaruniakan kepadamu. Maka kepada Yusakpun pesanku pada masa itu demikian: Matamu sendiri telah melihat segala perkara yang diperbuat Tuhan, Allahmu, akan kedua orang raja ini, maka demikianpun kelak diperbuat Tuhan akan segala kerajaan yang kamu akan menyeberang kepadanya. Janganlah kamu takut akan dia, karena Tuhan, Allahmu, yang berperang akan ganti kamu. Maka pada masa itu juga aku memohon karunia kepada Tuhan demikian: Ya, Tuhan Hua! Engkau telah mulai menunjukkan kepada hamba-Mu kebesaran-Mu dan tangan kodrat-Mu! maka dewa yang mana adalah dalam langit atau di atas bumi, yang dapat berbuat sebagai perbuatan-Mu dan sebagai segala kodrat-Mu? Berilah kiranya hambapun menyeberang, supaya hamba melihat tanah yang baik, yang di seberang Yarden, pegunungan yang baik itu serta dengan Libanon. Tetapi sangat murkalah Tuhan akan daku sebab kamu, maka tiada diluluskan-Nya permintaanku, melainkan firman Tuhan kepadaku: Cukuplah bagimu! Janganlah kausebutkan perkara itu lagi kepada-Ku! Naiklah engkau ke atas kemuncak Pisga dan angkatlah matamu, pandanglah ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur, dan lihatlah dengan kedua belah matamu, tetapi tak boleh engkau menyeberang Yarden ini. Setelah itu pulangkanlah tanggungan itu kepada Yusak, dan tetapkanlah dan teguhkanlah dia, karena iapun akan menyeberang di hadapan bangsa ini dan iapun akan mengadakan mereka itu mempusakai tanah yang akan kaulihat kelak. Maka sebab itu tinggallah kita juga di lembah yang bertentangan dengan Bait-Peor. Maka sekarangpun dengarlah olehmu, hai Israel, akan segala hukum dan undang-undang yang kuajarkan kepadamu, supaya kamu melakukan dia, supaya kamu boleh hidup dan boleh masuk ke dalam dan mempusakai negeri yang dikaruniakan Tuhan, yaitu Allah nenek moyangmu, kepadamu. Maka janganlah kamu tambahkan sesuatu kepada perkataan pesanku ini dan jangan kamu mengurangkan dia, melainkan peliharakanlah segala hukum Tuhan, Allahmu, yang pesanku kepadamu. Maka matamu telah melihat barang yang diperbuat Tuhan karena sebab Baal-Peor, bagaimana Tuhan, Allahmu, telah membinasakan dari antara kamu segala orang yang menurut Baal-Peor itu. Tetapi kamu ini, yang telah bersangkut paut kepada Tuhan, Allahmu, kamu sekalian hidup sampai sekarang. Bahwa sesungguhnya aku telah mengajarkan kamu segala hukum dan undang-undang, seperti Tuhan, Allahku, telah berfirman kepadaku, supaya kamu berbuat kebenaran dalam negeri yang kamu tuju hendak mempusakai dia. Maka sebab itu hendaklah kamu memeliharakan dia dan berbuat akan dia, karena ia itu menjadi bagimu akan budi dan hikmat kepada pemandangan segala bangsa; apabila didengarnya akan segala hukum ini, maka akan katanya demikian: Bahwasanya bangsa yang besar ini, ia itu suatu bangsa yang budiman dan bijaksana. Karena pada bangsa yang besar manakah ada dewata yang hampir kepada mereka itu, seperti Tuhan, Allah kita, seberapa kali kita berseru kepadanya? Dan pada bangsa yang besar manakah adalah hukum dan undang-undang yang adil seperti segala hukum, yang kuberikan kepada kamu sekarang ini? Maka sebab itu ingatlah baik-baik dan peliharakanlah dirimu sangat dari pada melupakan segala perkara yang telah dilihat oleh matamu, dan janganlah ia itu lepas dari pada hatimu seumur hidupmu, maka hendaklah kamu memberitahu dia kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu. Pada hari tatkala kamu menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, di Horeb, pada masa firman Tuhan kepadaku demikian: Himpunkanlah orang banyak itu kepada-Ku, supaya Aku memberi mereka itu mendengar segala firman-Ku, yang hendak diperhatikannya, supaya mereka itu takut akan Daku pada segala hari mereka itu hidup di atas bumi, dan supaya diajarkannya akan anak-anaknyapun. Maka kamupun datanglah hampir, lalu berdiri pada kaki gunung, maka gunung itupun bernyala-nyala apinya sampai ke tengah langit, maka adalah kelam kabut dan awan dan gelap gulita. Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepadamu dari tengah-tengah api itu, maka bunyi suara perkataan itu telah kamu dengar, tetapi kecuali suara itu tiada kamu melihat barang sesuatu lembaga. Maka pada masa itupun diberinya tahu kepadamu perjanjian-Nya, yang disuruh-Nya kamu menurut, yaitu sepuluh firman, yang telah disuratkan-Nya pada dua loh batu. Maka pada masa itu juga firman Tuhan kepadaku, supaya aku mengajarkan kamu segala hukum dan undang-undang, yang patut kamu lakukan dalam negeri yang kamu menyeberang kepadanya hendak mengambil dia akan milikmu pusaka. Maka sebab itu hendaklah kamu jaga baik-baik akan hatimu, karena sesuatu lembagapun tiada kamu lihat pada hari Tuhan berfirman kepadamu dari atas Horeb dari tengah-tengah api itu. Asal jangan kamu membuang dirimu ke dalam kebinasaan dan jangan perbuat akan dirimu gambar atau patung dengan barang sesuatu lembagaan, rupanya seperti laki-laki atau perempuan, atau rupanya seperti barang sesuatu binatang yang berkaki empat, yang di atas bumi, atau rupanya seperti barang sesuatu unggas yang bersayap yang terbang di udara, atau rupanya seperti barang sesuatu binatang yang melata di atas bumi, atau rupanya seperti barang sesuatu ikan yang dalam air di bawah bumi itu. Dan jangan kamu menengadah ke langit hendak memandang matahari dan bulan dan segala bintang, segenap tentara di langit itu, sehingga kamu dibujuk akan menyembah dia dan berbuat bakti kepadanya, yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepada segala bangsa yang di bawah langit akan bahagiannya. Tetapi Tuhan sudah mengangkat akan kamu, dihantarnya akan kamu keluar dari dapur besi, yaitu Mesir, supaya kamulah bangsa bahagian pusaka Tuhan, seperti adanya pada hari ini. Maka akan daku juga Tuhan telah murka sangat karena sebab hal kamu sekalian, dan telah Ia bersumpah, bahwa tiada boleh aku menyeberang Yarden dan tiada boleh aku masuk ke dalam negeri yang baik, yang hendak dikaruniakan Tuhan kepadamu kelak akan bahagianmu pusaka. Karena tak dapat tiada aku mati kelak di tanah ini, dan tiada aku akan menyeberang Yarden, tetapi kamu akan menyeberang dia dan mempusakai tanah yang baik itu. Jagalah baik-baik akan dirimu, jangan kamu melalaikan perjanjian Tuhan, Allahmu, yang telah dibuat-Nya dengan kamu, sehingga kamu perbuat akan dirimu patung yang serupa dengan segala yang telah dilarang Tuhan, Allahmu, akan kamu. Karena Tuhan, Allahmu, itu suatu api yang membinasakan, yaitu suatu Allah yang cemburuan adanya. Maka apabila kamu sudah beranak dan bercucu cicit dan kamu sudah menjadi tua dalam negeri itu, lalu kamu membawa dirimu kepada kebinasaan dengan memperbuat segala rupa patung dan gambar barang sesuatu serta berbuat akan perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, Allahmu, sehingga kamu membangkitkan murka-Nya: Bahwa pada hari ini juga aku memanggil langit dan bumi akan saksi atas kamu, bahwa dengan segera juga kamu akan hilang dari dalam negeri yang kamu tuju sekarang dengan menyeberang Yarden hendak mengambil dia akan milik pusaka, maka tiada kamu akan melanjutkan umurmu di dalamnya, melainkan tak akan jangan kamu dibinasakan sekali. Maka kamu akan dicerai-beraikan oleh Tuhan di antara segala bangsa, dan dari padamu akan tinggal yang sedikit bilangannya di antara segala bangsa kafir, yang Tuhan akan membuang kamu ke tengahnya. Maka di sanalah dapat kamu berbakti kepada berhala yang perbuatan tangan manusia, yaitu kayu dan batu yang tiada melihat dan tiada mendengar dan tiada makan dan tiada mencium bau. Maka pada masa itu kamu akan mencahari Tuhan, Allahmu, dari sana serta mendapat akan Dia, jikalau kiranya kamu mencahari Dia dengan segala yakin hatimu dan dengan segenap jiwamu. Apabila kamu dalam kesukaran dan segala perkara ini datang atas kamu, maka pada kemudian hari kamu akan kembali kepada Tuhan, Allahmu, serta mendengar akan bunyi suara-Nya. Maka tegal Tuhan, Allahmu, itu Allah yang rahmani, sebab itu tiada ditinggalkan-Nya kamu dan tiada dibinasakan-Nya kamu dan tiada dilupakan-Nya perjanjian yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyang kamu pakai sumpah. Maka bertanyakanlah juga zaman-zaman dahulukala, yang dahulu dari pada kamu, yaitu dari pada hari tatkala dijadikan Allah akan manusia di atas bumi, dan dari pada ujung langit kepada ujung langit yang lain, jikalau pernah jadi sesuatu perkara yang seperti perkara besar ini, atau jikalau kedengaran barang sesuatu yang sebagainya; yaitu suatu bangsa telah mendengar suara Allah yang berfirman dari tengah-tengah api, seperti telah kamu dengar, maka tinggal hidup juga bangsa itu? Atau jikalau pernah dicoba Allah datang mengangkat akan dirinya suatu bangsa dari tengah-tengah segala bangsa lain, dengan percobaan dan tanda alamat dan barang ajaib serta dengan perang dan dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang terkedang dan dengan hebat yang besar, seperti segala perkara yang telah diperbuat Tuhan, Allahmu, karena kamu di Mesir, di hadapan matamu? Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang esa tiadalah yang lain lagi. Maka telah diberinya kamu mendengar suaranya dari langit hendak mengajar kamu, serta diberinya kamu melihat apinya yang besar itu di atas bumi, dan firman-Nya telah kamu dengar dari tengah-tengah api itu. Maka tegal dikasihi-Nya akan nenek moyangmu dan benihnya yang kemudian dari padanya telah dipilih-Nya, maka sebab itu dihantar-Nya sendiri akan kamu keluar dari Mesir oleh kodrat-Nya yang besar, hendak menghalaukan beberapa bangsa, yang lebih besar dan lebih kuat dari pada kamu, keluar dari pada miliknya di hadapanmu, serta hendak mengaruniakan negeri mereka itu kepadamu akan bahagian pusaka, seperti adalah ia itu sekarang ini. Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa Tuhan itulah Allah, baik di langit yang di atas baik di bumi yang di bawah, dan kecuali Ia tiadalah lain lagi. Maka hendaklah kamu memeliharakan hukum-Nya dan undang-undang-Nya yang kupesan kepadamu sekarang ini, supaya sentosalah kamu dan anak-anakmupun kemudian dari padamu, dan supaya kamu melanjutkan umurmu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allahmu kepadamu selama-lamanya. Hata, maka pada masa itu diasingkan Musa tiga buah negeri yang di seberang Yarden, arah ke sebelah matahari terbit, supaya boleh lari ke sana segala orang pembunuh yang telah membunuh samanya manusia dengan tiada sengajanya, sedang tiada dibencinya akan dia dari kemarin atau kemarinnya, dan supaya dengan lari kepada salah suatu negeri itu dapat dilepaskannya nyawanya, yaitu Bezer di padang belantara di tanah datar akan segala orang Rubin, dan Ramot di benua Gilead akan orang Gad, dan Golan di benua Bazan akan orang Manasye. Maka inilah hukum yang telah dihadapkan Musa kepada bani Israel, dan inilah firman dan hukum dan undang-undang yang disampaikan Musa kepada bani Israel kemudian dari pada keluar mereka itu dari Mesir, yaitu di seberang Yarden, di lembah yang bertentangan dengan Bait-Peor, di tanah Sihon, raja orang Amori yang duduk di Hezbon dan yang dialahkan oleh Musa dan oleh bani Israel kemudian dari pada keluar mereka itu dari Mesir. Maka diambilnya tanahnya akan miliknya sendiri serta dengan tanah Og, raja Bazan, yaitu keduanya raja orang Amori, yang ada di seberang Yarden arah ke sebelah matahari terbit, yaitu dari Aroer, yang di tepi anak sungai Arnon, sampai ke gunung Sion, yaitu Hermon, dan segala tanah datar yang di seberang Yarden arah ke timur sampai kepada tasik yang di tanah datar di bawah Asdot Pisga. Sebermula, maka dihimpunkan Musa segenap bani Israel, lalu katanya kepada mereka itu: Dengarlah olehmu, hai Israel! akan segala hukum dan undang-undang yang kusampaikan ke telingamu pada hari ini, maka hendaklah kamu memperhatikan dia dan ingat baik-baik, supaya kamu menurut akan dia. Bahwa Tuhan, Allah kita, telah berbuat suatu perjanjian dengan kita di Horeb. Bukannya dengan nenek moyang kita diperbuat Tuhan perjanjian itu, melainkan dengan kita, istimewa dengan kita sekalian yang hadir di sini dengan hidupnya. Maka Tuhan telah berfirman kepada kamu muka dengan muka dari atas gunung dan dari tengah-tengah api itu (maka pada masa itu adalah aku berdiri di antara Tuhan dengan kamu akan memberitahu kepadamu firman Tuhan, tatkala kamu takut akan api itu dan kamupun tiada naik ke atas gunung), maka firman-Nya: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir, yaitu dari tempat perhambaan. Jangan ada padamu ilah yang lain di hadapan hadirat-Ku. Jangan kamu memperbuat akan dirimu patung yang terpahat atau barang peta yang serupa dengan barang yang di langit di atas, atau dengan barang yang di atas bumi di bawah, atau dengan barang yang dalam air di bawah bumi itu. Jangan kamu menyembah sujud kepadanya atau berbuat bakti kepadanya, karena adalah Aku ini, Tuhan, Allahmu, Allah yang cemburuan, yang membalas kejahatan bapa-bapa kepada anak-anaknya sampai kepada gilir yang ketiga dan yang keempat dari pada orang yang membenci akan Daku, tetapi yang menunjukkan kemurahannya kepada beribu-ribu dari pada orang yang mengasihi akan Daku dan yang memeliharakan segala firman-Ku. Jangan kamu menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan cuma-cuma, karena tiada Tuhan akan membilang suci dari pada salah akan segala orang yang menyebut namanya dengan cuma-cuma. Permuliakanlah kamu akan hari sabat, supaya kamu menguduskan dia, seperti firman Tuhan, Allahmu, kepadamu. Enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja dan mengerjakan segala pekerjaanmu, tetapi hari yang ketujuh itulah sabat Tuhan, Allahmu, pada hari itu janganlah kamu bekerja, baik kamu sendiri baik anakmu laki-laki atau perempuan, baik hambamu laki-laki atau perempuan baik lembumu atau keledaimu atau binatangmu yang lain baik orang dagang yang telah masuk dari pintu gerbangmu; maka ia itu supaya hambamu laki-laki dan perempuanpun boleh berhentikan lelahnya seperti kamu juga. Karena patutlah kamu ingat akan hal kamu dahulu, bahwa di negeri Mesir kamupun orang hamba, dan bagaimana Tuhan, Allahmu, telah menghantar akan kamu keluar dari sana dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang terkedang, maka sebab itulah disuruh Tuhan, Allahmu, akan kamu mempermuliakan hari sabat itu. Hormatilah ibu bapamu, seperti firman Tuhan, Allahmu, kepadamu, supaya umurmu dilanjutkan dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Janganlah kamu membunuh orang. Janganlah kamu berbuat zina. Janganlah kamu mencuri. Janganlah kamu naik saksi dusta atas samamu manusia. Dan janganlah kamu ingin akan bini samamu manusia, janganlah kamu ingin akan rumah samamu manusia, atau akan bendangnya, atau akan hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau akan barang sesuatu yang samamu manusia punya. Maka segala firman ini dikatakan Tuhan kepada segenap sidang kamu dari atas gunung, dari tengah-tengah api dan awan dan gelap gulita serta dengan bunyi suara yang hebat, maka tiada dipertambahi dengan barang sesuatu, melainkan disuratkan-Nya firman itu pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku. Maka sesungguhnya tatkala kedengaranlah bunyi suara itu kepadamu dari tengah kegelapan, dan gunung itupun bernyala-nyala apinya datanglah kamu mendapatkan aku, yaitu segala penghulu suku-suku bangsamu dan segala tua-tuamu sambil katamu: Bahwasanya Tuhan, Allah kami, telah memperlihatkan kepada kami kemuliaan-Nya dan kebesaran-Nya, maka suara-Nya telah kami dengar dari tengah-tengah api, maka pada hari ini juga kami telah melihat, bahwa Allah berfirman kepada manusia serta menghidupi akan dia juga. Maka sekarangpun mengapa maka kami akan mati kelak, dimakan api yang besar ini? Jikalau lebih lama lagi dan selalu kami mendengar suara Tuhan, Allah kami, niscaya matilah kami kelak. Karena dari pada segala kejadian yang berdaging siapakah telah mendengar suara Allah yang hidup itu berfirman kepadanya dari tengah-tengah api, seperti kami ini, maka tinggallah ia hidup? Hendaklah tuan kiranya menghampiri Dia serta mendengar segala perkara yang akan Tuhan, Allah kami, berfirman, dan hendaklah tuan juga mengatakan kepada kami segala perkara yang Tuhan, Allah kami, berfirman kepada tuan, maka kami hendak mendengar akan dia serta menurut akan dia. Maka bunyi perkataanmu, yang kamu katakan kepadaku itu, kedengaranlah kepada Tuhan, lalu firman Tuhan kepadaku ini: Bahwa Aku telah mendengar bunyi perkataan bangsa ini, yang telah dikatakannya kepadamu, maka baiklah segala katanya. Baiklah kiranya jikalau pada mereka itu selalu ada hati yang begitu, hendak takut akan Daku serta memeliharakan segala firman-Ku, supaya selamatlah mereka itu dan anak-anaknyapun kemudian dari padanya sampai selama-lamanya! Maka pergilah engkau, katakanlah kepadanya: Kembalilah kamu sekalian kepada kemahmu! Tetapi hendaklah engkau juga berdiri di sini serta-Ku, supaya Aku mengatakan kepadamu segala hukum dan undang-undang dan syarat, yang patut kauajarkan mereka itu, supaya diturutnya akan dia dalam negeri yang Kukaruniakan kepadanya kelak akan miliknya pusaka. Maka sekarangpun ingatlah kamu baik-baik, supaya kamu perbuat seperti firman Tuhan, Allahmu, kepadamu, dan jangan menyimpang dari padanya ke kiri atau ke kanan. Maka pada segala jalan yang ditunjuk Tuhan, Allahmu, kepadamu hendaklah kamu berjalan, supaya hiduplah kamu dan selamatlah kamu dan kamu melanjutkan umurmu dalam negeri yang akan menjadi milikmu pusaka! Maka inilah segala hukum dan undang-undang dan syarat yang telah disuruh Tuhan, Allahmu, ajarkan kamu, supaya kamu melakukan dia dalam negeri yang kamu menyeberang kepadanya hendak mengambil dia akan milikmu pusaka; supaya kamu takut akan Tuhan, Allahmu, dengan menurut segala hukum dan undang-undang-Nya, yang kusuruhkan akan kamu, yaitu kamu dan anakmu dan cucumu pada segala hari umurmu hidup, dan supaya umurmupun dilanjutkan. Maka sebab itu dengarlah olehmu, hai Israel, dan ingatlah akan berbuat barang yang olehnya kamu boleh selamat dan olehnya juga kamu boleh diperbanyakkan amat dalam negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, seperti Tuhan, Allah nenek moyangmu, telah berfirman kepadamu. Dengarlah olehmu, hai Israel! sesungguhnya Hua, Allah kita, Hua itu esa adanya. Hendaklah kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segala kuatmu. Maka hendaklah dalam hatimu segala firman, yang kusuruh kepadamu pada hari ini. Dan hendaklah kamu mengajarkan dia akan anak-anakmu, dan berkata-katalah kamu akan halnya apabila kamu duduk dalam rumahmu atau apabila kamu berjalan di luar atau apabila kamu membaringkan dirimu hendak tidur atau apabila kamu bangun dari pada tidurmu. Dan hendaklah kamu mengikatkan dia pada tanganmu akan suatu tanda alamat dan hendaklah ia itu bagimu akan patam antara kedua belah matamu. Dan hendaklah kamu menyuratkan dia pada jenang rumahmu dan pada segala pintumu. Maka apabila sudah jadi bahwa Tuhan, Allahmu, telah membawa akan kamu masuk ke dalam negeri yang dijanjinya kepada nenek moyangmu Ibrahim, Ishak dan Yakub pakai sumpah hendak mengaruniakan dia kepadamu, yaitu beberapa negeri yang besar dan baik, yang bukan kamu bangunkan, dan beberapa rumah penuh segala harta benda yang bukan kamu penuhkan, dan beberapa perigi yang bukan kamu gali, dan beberapa kebun pokok anggur dan kebun pohon zait yang bukan kamu tanam, dan apabila kamu makan sampai kenyang, peliharakanlah kiranya dirimu dari pada melupakan Tuhan, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir, dari dalam tempat perhambaan itu. Melainkan hendaklah kamu takut akan Tuhan, Allahmu, dan berbuat bakti kepada-Nya, dan bersumpah demi nama-Nya jua! Janganlah kamu menurut dewa-dewa dari pada segala dewata bangsa lain yang duduk keliling kamu. Karena Tuhan, Allahmu, yang di tengah-tengah kamu, Ia itu Allah yang cemburuan adanya, supaya jangan murka Tuhan, Allahmu, itu mulai bernyala-nyala kepadamu, dan jangan ditumpas-Nya kamu dari atas bumi. Jangan kamu mencobai Tuhan, Allahmu, seperti yang telah kamu cobai Tuhan di Massa. Hendaklah dengan rajin kamu melakukan segala firman Tuhan, Allahmu, dan segala hukum dan segala undang-undang yang telah dipesankan-Nya kepadamu. Dan perbuatlah olehmu barang yang benar dan baik kepada pemandangan Tuhan, Allahmu, supaya selamatlah kamu dan supaya kamu masuk serta mempusakai negeri yang baik, yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangmu pakai sumpah; hendak dihalaukan-Nya segala musuhmu itu dari hadapanmu, setuju dengan firman Tuhan itu. Maka jikalau besok jemah ditanyakan oleh anakmu kepadamu, katanya: Apakah asal segala firman dan hukum dan undang-undang, yang telah diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu itu? hendaklah kamu katakan kepada anakmu ini: Bahwa dahulu kami ini hamba Firaun di Mesir, tetapi kami dihantarkan oleh Tuhan keluar dari Mesir itu dengan tangan yang kuat. Maka oleh Tuhan sudah diadakan tanda-tanda dan ajaib yang besar dan yang mendatangkan celaka akan Mesir dan akan Firaun dan akan segala isi istananya di hadapan mata kami. Tetapi akan kami dihantarnya keluar dari sana hendak membawa akan kami masuk dan memberi akan kami negeri yang telah dijanjinya kepada nenek moyang kami pakai sumpah. Maka pada masa itu disuruh Tuhan akan kami menurut segala hukum ini, dengan takut akan Tuhan, Allah kami, supaya selamatlah kami pada segala hari dan supaya kamipun dihidupi seperti adalah hal kami sekarang ini. Maka inilah akan kebenaran kami, jikalau kami ingat akan menurut segala hukum ini di hadapan hadirat Tuhan, Allah kami, seperti yang Tuhan sudah berfirman kepada kami. Maka apabila kamu sudah dibawa oleh Tuhan, Allahmu, ke dalam negeri yang kamu tuju hendak mengambil dia akan milik pusaka dan apabila sudah dihalaukannya beberapa bangsa dari hadapanmu, yaitu segala orang Heti dan Girgazi dan Amori dan Kanani dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi, tujuh bangsa yang lebih banyak bilangannya dan lebih besar kuasanya dari pada kamu, dan apabila sudah diserahkan Tuhan, Allahmu, akan mereka itu di hadapanmu, dan kamu sudah mengalahkan mereka itu, maka hendaklah kamu membinasakan mereka itu sama sekali, jangan kamu berjanji-janjian dengan mereka itu dan jangan kamu mengasihani mereka itu. Dan lagi jangan kamu bersanak saudara dengan mereka itu, jangan anakmu perempuan kamu berikan kepada anak mereka itu laki-laki, dan anak mereka itu perempuan jangan kamu ambil akan bini anakmu laki-laki. Karena mereka itu kelak akan mengundurkan anakmu dari belakang Aku, sehingga ia berbuat bakti kepada dewata, maka begitulah murka Tuhan akan bernyala-nyala kelak kepadamu dan dibinasakannya kamu dengan segeranya. Melainkan hendaklah kamu berbuat akan mereka itu demikian ini: Pecahkanlah segala mezbah mereka itu dan hancur luluhkan segala tiang yang telah didirikan oleh mereka itu, dan tebangkanlah segala hutan-hutan mereka itu dan bakarkanlah segala patung mereka itu habis dengan api. Karena kamulah satu bangsa yang suci bagi Tuhan, Allahmu, dan telah dipilih Tuhan, Allahmu, akan kamu dari pada segala bangsa yang di atas bumi, supaya kamu menjadi baginya bangsa miliknya. Bukannya sebab bilangan kamu lebih banyak dari pada segala orang yang lain maka dikasihi Tuhan akan kamu begitu, sehingga dipilihnya akan kamu, karena kamulah terkecil dari pada segala bangsa itu. Melainkan sebab dikasihi Tuhan akan kamu dan supaya disampaikannya perkara yang dijanjinya kepada nenek moyangmu pakai sumpah, maka dihantar Tuhan akan kamu keluar dengan tangan yang kuat dan dilepaskannya kamu dari dalam tempat perhambaan dan dari pada tangan Firaun, raja Mesir. Maka sebab itu ketahuilah olehmu, bahwa Tuhan, Allahmu, itu Allah yang benar dan Allah yang setiawan adanya, yang menentukan perjanjiannya dan kemurahannya kepada segala orang yang mengasihi akan Dia dan yang memeliharakan hukum-Nya, maka ia itu sampai kepada beribu-ribu anak cucunya. Dan Ia membalas termata-mata segala jahat orang yang benci akan Dia, dibinasakannya masing-masing mereka itu, maka tiada dipertangguhkannya membalas termata-mata segala jahat orang yang benci akan Dia. Maka hendaklah kamu melakukan segala hukum dan undang-undang dan syarat yang pada hari ini kusuruh kamu turut. Maka jikalau begitu kamu menurut segala hukum ini dan kamu ingat akan melakukan dia, maka inilah akan jadinya: Bahwa Tuhan Allahmupun akan meneguhkan kepadamu perjanjian-Nya dan kemurahan-Nya yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu pakai sumpah. Maka dikasihi-Nya akan kamu kelak dan diberkati-Nya akan kamu dan diperbanyakkan-Nya kamu, dan diberkati-Nya akan buah rahimmu dan akan hasil bendangmu, akan gandum dan air anggur dan minyakmu dan akan kandungan lembumu dan akan kawan-kawan dombamu dalam negeri yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu pakai sumpah hendak dikaruniakan-Nya kepadamu. Berbahagialah kamu terlebih dari pada segala bangsa lain; maka di antara kamu seorang laki-laki atau perempuanpun tiada akan mandul, dan seekorpun tiada mandul di antara segala binatangmu. Maka Tuhanpun akan menjauhkan segala penyakit dari pada kamu, dan dari pada segala bala Mesir, yang kamu ketahui itu, satupun tiada didatangkan-Nya atas kamu, melainkan didatangkan-Nya kelak atas segala orang yang benci akan kamu. Maka kamu akan menghabiskan segala bangsa yang diserahkan Tuhan, Allahmu, kepadamu; jangan hati kamu sayang akan dia dan jangan kamupun berbuat bakti kepada dewa-dewanya, karena ia itu menjadi suatu jerat akan kamu kelak. Jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian: Bahwa bangsa-bangsa itu terlebih banyak dari pada kita ini, bagaimana boleh kita menghalaukan dia dari pada miliknya? Maka jangan juga kamu takut akan dia, melainkan ingatlah selalu akan barang yang telah diperbuat Tuhan, Allahmu, akan Firaun dan akan segala orang Mesir yaitu akan segala percobaan besar, yang telah dilihat oleh matamu, dan akan segala tanda alamat dan ajaib dan akan tangan yang kuat dan lengan yang terkedang, olehnya juga Tuhan, Allahmu, sudah menghantar akan kamu keluar, maka demikianpun kelak diperbuat Tuhan, Allahmu, akan segala bangsa yang kamu takut di hadapannya. Tambahan pula Tuhan, Allahmu, akan menyuruhkan bala kebinasaan di antara mereka itu, sehingga segala orang yang lagi tinggal dan yang tersembunyipun hilang dari hadapanmu. Janganlah kamu gentar di hadapan mereka itu, karena di tengah-tengah kamu adalah Tuhan, Allahmu, yaitu Allah yang mahabesar dan hebat! Maka dengan perlahan-lahan Tuhan, Allahmu, akan membantun segala bangsa ini dari hadapanmu, maka tiada boleh kamu membinasakan dia dengan segera-segera, supaya jangan margasatwa diperbanyak sangat bagimu. Melainkan Tuhan, Allahmu, akan menyerahkan dia di hadapanmu serta mengejutkan mereka itu dengan gentar yang besar, sehingga sudah dibinasakannya semuanya. Maka raja-raja mereka itu akan diserahkannya ke tanganmu dan kamupun akan menghilangkan namanya dari bawah langit; seorangpun tiada akan tahan di hadapanmu sampai kamu sudah membinasakan sekaliannya. Maka hendaklah kamu membakar habis akan patung-patung dewatanya dengan api; janganlah kamu ingin akan emas perak yang ada padanya, hendak mengambil dia akan dirimu, supaya jangan kamu dijerat olehnya, karena ia itulah barang kebencian kepada Tuhan, Allahmu. Maka jangan kamu membawa barang kebencian itu ke dalam rumahmu, supaya sumpah laknat yang lekat padanya itu jangan kamu tanggungkan atas dirimu; maka seperti akan barang kebencian hendaklah kamu benci akan dia dan seperti akan barang kejemuan hendaklah kamu jemu akan dia, karena ada sumpah laknat lekat padanya. Maka segala hukum yang kupesan akan kamu sekarang ini, hendaklah kamu turut baik-baik, supaya boleh kamu hidup dan kamu diperbanyakkan dan kamupun masuk ke dalam serta mempusakai negeri yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangmu pakai sumpah. Maka hendaklah kamu ingat akan segala jalan yang padanya telah dipimpin Tuhan, Allahmu, akan kamu dalam padang Tiah empat puluh tahun ini lamanya, supaya direndahkan-Nya hatimu dengan mencobai kamu, hendak diketahui-Nya barang yang ada dalam hatimu, kalau kamu menurut firman-Nya atau tidak. Maka sebab itu telah direndahkan-Nya hatimu, disuruh-Nya dahulu kamu berlapar, lalu diberi-Nya akan kamu makan manna, yang tiada kamu kenal dan yang tiada dikenal oleh nenek moyangmupun, hendak diberi-Nya tahu kamu, bahwa adapun hidup manusia itu bukan bergantung kepada makanan sahaja, melainkan hidup manusia itu bergantung kepada segala firman yang terbit dari pada Tuhan. Bahwa dalam empat puluh tahun ini pakaianmu tiada menjadi buruk pada tubuhmu dan kakimupun tiada bengkak. Maka sebab itu hendaklah kamu mengaku dalam hatimu, bahwa seperti seorang bapa mengajar anaknya begitulah telah diajar Tuhan, Allahmu, akan kamupun. Maka hendaklah kamu memeliharakan segala firman Tuhan, Allahmu, supaya kamu berjalan pada jalan-Nya dan takut akan Dia; karena kamupun dibawa oleh Tuhan, Allahmu, kepada tanah yang baik, yaitu kepada suatu tanah tempat anak-anak sungai dan mata air dan tasik, dan yang ada pancaran air, baik di lembah baik di gunung, suatu tanah tempat gandum dan jagung dan pokok anggur dan pokok ara dan delima, suatu tanah tempat minyak zait dan air madu, suatu tanah tempat kamu akan makan roti tiada dengan hemat-hemat dan tiada kamu akan kekurangan barang sesuatu, yaitu suatu tanah yang batunya besi dan dari dalam gunung-gunungnya kamu akan menggali tembaga. Sebab itu, apabila kamu makan kelak dan menjadi kenyang, maka hendaklah kamu memuji-muji Tuhan, Allahmu, karena sebab tanah yang baik, yang telah dikaruniakan-Nya kepadamu. Peliharakanlah dirimu dari pada melupakan Tuhan, Allahmu, sehingga tiada kamu menurut hukumnya dan syaratnya dan undang-undangnya, yang kusuruh kepadamu sekarang ini. Supaya jangan, apabila kamu sudah makan dan sudah menjadi kenyang dan sudah membangunkan rumah yang baik dan sudah mengeduduki dia, dan lembu dan dombamupun sudah diperbanyakkan dan kamu sudah beroleh banyak emas perak dan segala harta benda, kemudian hatimu bermegah-megah dan kamupun melupakan Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir, yaitu dari dalam tempat perhambaan itu, dan yang telah memimpin kamu di padang Tiah yang besar dan hebat, yaitu tempat ular naga dan kalajengking, tempat kekeringan sebab tiada air dan yang telah memancarkan air bagimu dari pada bukit batu yang keras sekali. Dan yang di padang Tiah telah memberi makan akan kamu manna, yang tiada dikenal oleh nenek moyangmu, hendak merendahkan hatimu dan mencobai akan kamu, supaya pada akhir dibuat-Nya baik akan kamu. Dan jangan kamu berkata dalam hatimu demikian: Bahwa dengan kuasaku sendiri dan dengan kuat tanganku sendiri aku telah beroleh akan segala harta ini. Melainkan hendaklah selalu kamu ingat akan Tuhan, Allahmu, bahwa Ia juga yang telah mengaruniakan kuasa kepadamu akan beroleh harta itu, maka ia itu supaya disampaikan-Nya barang yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu pakai sumpah, seperti yang ada sekarang ini. Tetapi akan jadi kelak, apabila kamu melupakan Tuhan, Allahmu, sama sekali, dan kamu menurut akan dewa-dewa dan menyembah sujud dan berbuat bakti kepada dewata itu, maka aku beritahu kamu sekarang ini, bahwa sesungguhnya kamupun akan binasa seperti segala bangsa yang akan dibinasakan Tuhan kelak di hadapanmu, maka kamupun akan binasa begitu, sebab sudah tiada kamu mau dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu. Bahwa dengarlah olehmu, hai Israel, sekarang kamu menyeberang Yarden hendak mengalahkan beberapa bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada kamu, dan negeri besar-besar yang berkota benteng sampai di langit tingginya. Dan lagi bangsa yang besar dan tinggi itu, yaitu bani Enak, yang kamu kenal dan yang telah kamu dengar dikatakan akan halnya demikian: Siapakah boleh tahan berdiri di hadapan bani Enak itu? Maka sekarang ketahuilah olehmu bahwa Tuhan, Allahmu, juga yang berjalan pada hulu kamu seperti api yang makan adanya, maka Iapun akan membinasakan mereka itu serta menyuruh mereka itu merangkak di hadapanmu, maka kamu akan menghalaukan mereka itu dari pada miliknya dan kamupun akan membinasakan mereka itu dengan segeranya, seperti Tuhan telah berfirman kepadamu. Maka apabila sudah ditolak Tuhan, Allahmu, akan mereka itu dari hadapanmu, janganlah kamu berkata dalam hatimu demikian: Karena sebab kebenaranku maka Tuhan telah membawa akan daku masuk, supaya aku beroleh tanah itu akan milik pusaka! Bukannya demikian, melainkan oleh sebab kejahatan bangsa-bangsa itu maka dihalaukan Tuhan akan mereka itu dari miliknya di hadapan kamu. Bahwa bukannya karena sebab kebenaranmu dan tulus hatimu maka kamu masuk dan beroleh negerinya akan milikmu pusaka, melainkan oleh sebab kejahatan bangsa-bangsa itu maka dihalaukan Tuhan, Allahmu, akan mereka itu dari miliknya di hadapanmu dan supaya disampaikannya firman yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangmu Ibrahim, Ishak dan Yakub pakai sumpah. Tetapi ketahuilah olehmu juga bahwa Tuhan, Allahmu, mengaruniakan tanah yang baik itu kepadamu akan milik pusaka bukannya sebab kebenaranmu sendiri, karena kamulah suatu bangsa yang tegar tengkuknya. Ingatlah kamu dan jangan kamu lupa akan segala perbuatanmu yang telah membangkitkan murka Tuhan, Allahmu, sangat di padang Tiah, yaitu mulai dari pada hari kamu keluar dari negeri Mesir sampai kamu datang ke tempat ini kamu mendurhaka kepada Tuhan. Sudah di Horeb juga kamu membangkitkan murka Tuhan terlalu, bahkan, murka Tuhan akan kamu begitu sangat, sehingga hendak dibinasakan-Nya kamu sekalian. Yaitu pada masa aku telah naik ke atas gunung hendak menerima kedua loh batu, yaitu loh batu perjanjian yang telah dibuat Tuhan dengan kamu, pada masa aku tinggal di atas gunung itu empat puluh hari empat puluh malam lamanya, rotipun tiada kumakan, airpun tiada kuminum. Maka dikaruniakan Tuhan akan daku kedua loh batu itu, disuratkan dengan jari Allah, maka padanya adalah tersurat segala firman yang dikatakan Tuhan kepadamu dari atas gunung, dari tengah-tengah api, pada hari orang banyak itu ada berkumpul. Maka sesungguhnya pada kesudahan empat puluh hari empat puluh malam itu dikaruniakan Tuhan kepadaku kedua loh batu, yaitu loh batu perjanjian itu. Maka firman Tuhan kepadaku: Bangunlah engkau, turunlah dari sini dengan segera, karena bangsamu, yang telah kauhantar keluar dari Mesir itu, sudah berbuat jahat, bahwa dengan segera juga mereka itu sudah menyimpang dari pada jalan yang telah Kupesan kepadanya; mereka itu sudah memperbuat akan dirinya suatu patung tuangan. Dan lagi firman Tuhan kepadaku: Aku telah melihat bahwa bangsa ini bangsa yang tegar tengkuknya! Biarkanlah akan Daku, maka Aku hendak membinasakan mereka itu dan menghapuskan namanya dari bawah langit, dan Aku hendak menjadikan dikau suatu bangsa yang lebih kuat dan lebih banyak bilangannya dari pada bangsa ini. Setelah itu maka berpalinglah aku, lalu turun dari atas gunung, maka gunung itupun bernyala-nyala apinya maka kedua loh batu itu adalah pada tanganku. Maka kulihat bahwa sesungguhnya kamu sudah berbuat dosa kepada Tuhan, Allahmu, kamu sudah memperbuat akan dirimu seekor anak lembu perbuatan tuangan, maka dengan segera juga kamu telah menyimpang dari pada jalan yang dipesan Tuhan kepadamu. Maka pada masa itu aku mengambil akan kedua loh batu itu, kucampakkan dari dalam tanganku dan kupecahkan di hadapan matamu. Setelah itu maka menyembah sujudlah aku di hadapan hadirat Tuhan, seperti dahulu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya, rotipun tiada kumakan, airpun tiada kuminum, karena sebab segala dosamu, yang telah kamu perbuat dengan melakukan perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, hendak menggalakkan murka-Nya. Karena adalah aku dalam ketakutan sangat dari sebab kehangatan dan kepanasan murka Tuhan akan kamu, sehingga hendak dibinasakan-Nya kamu sekalian; tetapi didengar Tuhan akan daku lagi pada sekali ini. Maka akan Harunpun sangatlah murka Tuhan, sehingga hendak dibinasakan-Nya ia, tetapi akan hal Harunpun aku meminta doa pada masa itu. Maka perbuatan dosamu, yaitu anak lembu, yang telah kamu perbuat, kuambil lalu kubakarkan habis dengan api dan kutumbuk dan kugiling halus-halus, sehingga hancur luluhlah menjadi abu, maka abunya kubuangkan dalam anak sungai yang mengalir dari atas gunung itu. Maka di Tabera dan di Massa dan di Kiberot Taawapun kamu sudah menggalakkan murka Tuhan sangat. Maka pada masa disuruhkan Tuhan akan kamu dari Kades-Barnea, firman-Nya: Berangkatlah kamu, pergi mengambil tanah itu akan milikmu, yang telah Kukaruniakan kepadamu, pada masa itupun kamu mendurhaka akan firman Tuhan, Allahmu, tiada kamu percaya akan Dia dan tiada kamu mau dengar akan bunyi suara-Nya. Bahwa kamu sudah mendurhaka kepada Tuhan mulai dari pada hari aku mengenal akan kamu. Maka menyembahsujudlah aku kepada Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, maka dalam itupun selalu aku menyembah sujud, sebab Tuhan telah berfirman hendak membinasakan kamu sekalian. Maka akupun meminta doa kepada Tuhan demikian: Ya Tuhan, ya Rabi! jangan apalah Engkau membinasakan umat-Mu dan bahagian pusaka-Mu, yang telah Kautebus oleh kebesaran-Mu dan yang telah Kauhantar keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat. Ingat apalah akan hamba-Mu Ibrahim dan Ishak dan Yakub; jangan apalah Engkau menilik akan ketegaran bangsa ini atau akan fusuknya atau akan dosanya. Supaya jangan kata orang dalam negeri, tempat yang telah Engkau menghantar kami keluar dari padanya: Bahwa sebab Tuhan tiada dapat membawa mereka itu masuk ke dalam negeri yang telah dijanji-Nya kepadanya dan sebab dibenci-Nya akan mereka itu, maka dihantar-Nya akan mereka itu keluar hendak membunuh mereka itu di padang Tiah. Bahwa sesungguhnya mereka itu juga umat-Mu dan bahagian-Mu pusaka, yang telah Kauhantar keluar oleh mahakuasa-Mu dan dengan lengan-Mu yang terkedang. Hata, maka pada masa itu juga berfirmanlah Tuhan kepadaku demikian: Pahatkanlah pula akan dirimu dua loh batu seperti yang dahulu itu, lalu naiklah ke atas gunung mendapatkan Aku, dan lagi perbuatkanlah akan dirimu sebuah peti dari pada kayu. Maka pada loh batu itu akan Kusuratkan kelak segala firman yang telah ada pada kedua loh batu yang dahulu, yang telah kaupecahkan itu; maka hendaklah kauletakkan dia dalam peti itu. Hata, maka akupun memperbuatkanlah sebuah peti dari pada kayu penaga dan kupahatkanlah dua loh batu seperti yang dahulu itu, kemudian naiklah aku ke atas gunung dengan kedua loh batu itu pada tanganku. Maka disuratkannyalah pada loh batu itu bunyinya sama dengan suratan yang dahulu, yaitu kesepuluh firman yang telah dikatakan Tuhan kepadamu dari atas gunung dan dari tengah-tengah api, pada masa orang banyak itu ada berhimpun, maka diberikanlah Tuhan loh batu itu kepadaku. Maka berpalinglah aku lalu turun dari atas gunung, maka kedua loh batu itu kuletakkan dalam peti yang telah kuperbuat, lalu adalah ia itu di sana setuju dengan firman Tuhan kepadaku. (Maka segala bani Israel berjalanlah dari Bairut Bene-Yaakan ke Mosera, di sanalah mati Harun dan di sanapun ia dikuburkan, maka Eliazar, anaknya, menggantikan dia dalam mengerjakan imamat. Maka dari sana berangkatlah mereka itu ke Jujod dan dari Jujod ke Yotbat, yaitu tanah yang ada banyak anak sungainya). Maka pada masa itu diasingkan Tuhan akan suku Lewi, supaya diusungnya tabut perjanjian Tuhan dan supaya mereka itu berdiri di hadapan hadirat Tuhan akan berbuat bakti kepada-Nya dan akan memberi berkat dengan menyebut nama-Nya, seperti adat sampai kepada hari ini. Maka sebab itu Lewipun tiada beroleh bahagian atau pusaka serta dengan segala saudaranya, melainkan Tuhanlah bahagian pusakanya, seperti firman Tuhan, Allahmu, kepadanya. Maka berdirilah aku di atas gunung itu seperti pada hari yang dahulu, empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya, maka didengar Tuhan akan daku sekali itu juga, sehingga tiada jadi Tuhan membinasakan kamu. Kemudian dari pada itu firman Tuhan kepadaku: Bangunlah engkau pergi berjalan di hadapan mereka itu apabila mereka itu berangkat, supaya mereka itu sampai ke sana dan mengambil tanah itu akan miliknya pusaka, yang telah Kujanji kepada nenek moyangnya hendak Kukaruniakan kepada mereka itu. Maka sekarangpun, hai Israel, apakah yang dituntut Tuhan, Allahmu, kepadamu, melainkan kamu takut akan Tuhan, Allahmu, dan kamu menjalani segala jalannya dan kamu mengasihi akan Dia dan berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan kamu memeliharakan segala firman Tuhan dan segala hukum undang-undang-Nya, yang kupesan kepadamu pada hari ini akan baikmu. Bahwa sesungguhnya Tuhan, Allahmu, yang empunya langit dan lagi langit yang di atas segala langit dan bumi dan segala isinya. Maka Tuhan sudah ridla begitu akan nenek moyangmu, sehingga dikasihi-Nya akan mereka itu dan dipilih-Nya akan benih yang kemudian dari pada mereka itu, yaitu akan kamu, dari antara segala bangsa, seperti sekarang ini adanya. Maka sebab itu khatankanlah kulup hatimu dan jangan lagi kamu menegarkan tengkukmu. Karena Tuhan, Allahmu, itulah Allah atas segala dewata dan Tuhan atas segala tuan, Allah yang mahabesar dan mahakuasa, yang patut dihormati dan yang tiada memandang akan muka orang dan yang tiada menerima hadiah, dan yang membenarkan hal perkara anak piatu dan perempuan janda, dan yang mengasihi akan orang dagang, hendak mengaruniakan kepadanya makanan dan pakaian. Maka sebab itu hendaklah kamupun mengasihi akan orang dagang, karena dahulu kamupun orang dagang di negeri Mesir. Maka hendaklah kamu takut akan Tuhan, Allahmu, dan berbuat bakti kepada-Nya, dan bersangkut paut kepada-Nya dan bersumpah demi nama-Nya jua. Bahwa Ialah kepujianmu dan Iapun Allahmu, yang telah berbuat akan kamu segala perkara ajaib dan hebat, yang telah dilihat oleh matamu. Bahwa adalah tujuh puluh orang banyaknya tatkala nenek moyangmu turun ke Mesir, maka sekarang kamu telah dijadikan Tuhan, Allahmu, bagaikan bintang di langit banyaknya. Maka sebab itu hendaklah kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dan melakukan kebaktian kepada-Nya dan segala hukum-Nya dan syarat-Nya dan undang-undang-Nya pada segala hari. Ketahuilah olehmu sekarang ini, bukannya aku berkata kepada anak-anakmu, yang tiada tahu dan tiada melihat pengajaran Tuhan, Allahmu, dan kebesaran-Nya dan tangan-Nya yang kuat dan lengan-Nya yang terkedang, dan tanda alamat-Nya dan perbuatan-Nya yang telah diperbuat-Nya di tengah-tengah negeri Mesir akan Firaun, raja Mesir, dan akan segala isi negerinya, dan yang telah diperbuat-Nya akan balatentara Mesir dan akan segala kudanya dan segala ratanya, bagaimana telah dialunkan-Nya ombak laut Kolzom atas mereka itu, tatkala mereka itupun mengusir akan kamu dari belakang, sehingga mereka itu dihilangkan Tuhan sampai kepada hari ini; dan barang yang telah diperbuat-Nya akan kamu di padang Tiah sehingga kamu sampai ke tempat ini; dan barang yang telah diperbuat-Nya akan Datan dan Abiram, kedua anak Eliab bin Rubin, bagaimana bumi itu sudah mengangakan mulutnya serta menelan akan rumahnya dan kemahnya dan segala tumpuan yang di bawah tapak kakinya di tengah-tengah segala orang Israel. Karena matamu juga yang telah melihat segala perbuatan Tuhan yang besar-besar yang telah diperbuat-Nya. Maka sebab itu hendaklah kamu melakukan segala hukum yang kupesan kepadamu sekarang ini, supaya kamu boleh kuat dan boleh masuk ke dalam dan mengambil negeri itu akan milikmu pusaka, yaitu tempat yang kamu menyeberang kepadanya hendak mempusakai dia, dan supaya kamu melanjutkan umurmu dalam negeri yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangmu pakai sumpah hendak dikaruniakan-Nya kepada mereka itu dan kepada benihnya, yaitu suatu negeri yang berkelimpahan air susu dan madu. Karena negeri yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan milik pusaka, ia itu bukan seperti negeri Mesir, tempat kamu keluar dari padanya dan yang kamu taburi dengan biji-bijianmu dan mendiruskan dengan kakimu seperti akan kebun sayur-sayuran. Tetapi tanah yang kamu menyeberang kepadanya hendak mengambil dia akan milik pusaka, ia itu tanah yang ada banyak gunungnya dan lembah, yang minum air oleh hujan dari langit, yaitu tanah yang dipeliharakan oleh Tuhan, Allahmu; senantiasa mata Tuhan, Allahmu, menilik akan dia dari pada permulaan tahun datang kepada kesudahan tahun. Maka akan jadi kelak jikalau dengan yakin hatimu mendengar kamu akan segala hukum-Ku, yang Aku berfirman kepadamu sekarang ini, dan kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dan berbuat bakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, niscaya Akupun akan mengaruniai tanahmu dengan hujan pada musimnya, yaitu hujan awal dan hujan akhir, sehingga kamu dapat mengumpulkan gandummu dan air anggurmu dan minyakmu. Maka Aku akan memberi rumput pada padangmu akan segala binatangmu, maka kamu sekalian akan makan sampai kenyang. Maka sebab itu peliharakanlah hatimu dari pada dibujuk akan menyimpang dan berbuat bakti kepada dewa-dewa dan menyembah sujud kepadanya, sehingga murka Tuhan mulai bernyala-nyala akan kamu dan ditahankan Tuhan akan langit dari pada menurunkan hujan, dan akan bumi dari pada menumbuhkan hasilnya, sehingga dengan segera juga kamu hilang dari dalam negeri yang baik, yang dikaruniakan Tuhan kepadamu. Melainkan hendaklah kamu memperhatikan segala firman-Ku ini dan masukkanlah dia ke dalam hatimu dan ikatkanlah dia pada tanganmu akan tanda dan jadikanlah dia patam di tengah-tengah kedua belah matamu, dan ajarkanlah dia kepada anak-anakmu dengan berkata-kata akan halnya apabila kamu duduk dalam rumahmu dan apabila kamu berjalan di luar, dan apabila kamu hendak berbaring dan apabila kamu bangun pula. Maka hendaklah kamu menyuratkan dia pada jenang rumahmu dan pada segala pintumu, supaya hari hidupmu diperbanyakkan dan hari hidup anak-anakmupun dalam negeri yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangmu pakai sumpah hendak memberikan dia kepada mereka itu, maka ia itu selama segala hari adalah langit di atas bumi. Karena jikalau kamu memeliharakan baik-baik segala hukum ini, yang kupesan kepada kamu akan dilakukan dengan mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dan dengan menjalani segala jalan-Nya dan dengan bersangkut paut kepada-Nya, niscaya dihalaukan Tuhanpun segala bangsa ini dari dalam pusakanya di hadapan kamu, dan kamupun akan mengalahkan beberapa bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada kamu. Segala tempat yang akan dijejak oleh tapak kakimu, ia itu menjadi kamu punya, dari pada padang Tiah sampai kepada Libanon, dan dari pada sungai, yaitu sungai Ferat, sampai ke laut yang di sebelah barat akan menjadi perhinggaan tanahmu. Maka seorangpun tiada akan tahan berdiri di hadapanmu: gentar dan takut akan kamu kelak didatangkan Tuhan, Allahmu, atas segala tanah yang akan dijejak olehmu, seperti firman Tuhan kepadamu. Bahwa sesungguhnya pada hari ini juga aku menghadapkan kepadamu berkat dan kutuk: berkat, jikalau kamu hendak mendengar akan segala hukum Tuhan, Allahmu, yang kupesan kepadamu; dan kutuk, jikalau kamu tiada mau dengar akan segala hukum Tuhan, Allahmu, dan kamu menyimpang dari pada jalan yang kupesan kepadamu sekarang, sehingga kamu menurut akan dewa-dewa yang tiada kamu kenal akan dia. Maka akan jadi apabila Tuhan, Allahmu, telah membawa akan kamu ke dalam negeri yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan milik pusaka, maka hendaklah kamu mengatakan berkat itu dari atas bukit Gerizim dan kutuk itu dari atas bukit Ebal. Bukankah kedua bukit itu di seberang Yarden pada iringan jalan besar sebelah barat tanah orang Kanani, yang duduk di tanah datar bertentangan dengan negeri Gilgal, hampir dengan hutan jati di More? Karena sekarang juga kamu pergi menyeberang Yarden hendak mengambil tanah itu akan milik pusaka yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, maka kamupun kelak mempunyai dia akan pusaka dan kamu akan mengeduduki dia. Maka sebab itu peliharakanlah dan menurutlah akan segala hukum dan undang-undang yang kupesan kepadamu sekarang ini. Bahwa inilah hukum dan undang-undang yang patut kamu peliharakan dan kamu turut dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu akan milik pusaka pada segala hari yang kamu akan hidup di atas bumi. Maka hendaklah kamu menghilangkan sama sekali segala tempat bangsa-bangsa yang kamu mengambil pusakanya akan milikmu kelak, yaitu tempat mereka itu sudah berbuat bakti kepada dewa-dewanya, baik di atas gunung yang tinggi atau di atas bukit atau di bawah barang pohon kayu yang hijau. Maka hendaklah kamu merombak segala mezbahnya dan memecahkan segala tiang berhalanya dan membakar habis dengan api segala hutan-hutannya, dan memarang berpenggal-penggal segala patung dewatanya, dan menghilangkan namanya dari pada tempat itu. Tetapi janganlah kamu berbuat demikian akan Tuhan, Allahmu, melainkan hendaklah kamu bertanya-tanya akan tempat yang akan dipilih oleh Tuhan, Allahmu, dari pada segala suku bangsamu akan menetapkan namanya di sana dan akan tempat kedudukannya, maka hendaklah kamu pergi ke sana. Dan ke sana juga hendaklah kamu membawa akan segala korban bakaranmu dan segala korban sembelihanmu dan segala persembahanmu dalam sepuluh asa, dan segala persembahan tatangan tanganmu dan segala nazarmu dan segala persembahanmu dari ridla hati dan segala anak sulung lembu dan dombamu. Maka di sanapun hendaklah kamu makan di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, dan bersukacitalah hati kamu akan segala yang pegangan tanganmu, baik kamu baik segala orang isi rumahmu, sekadar berkat yang telah diberi Tuhan, Allahmu, kepadamu. Maka di sanapun jangan kamu berbuat seperti segala yang kamu perbuat di sini, yaitu masing-masing akan barang yang benar kepada pemandangannya. Karena sekarang belum kamu sampai ke tempat perhentian dan ke dalam bahagian pusaka yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu kelak. Melainkan kamu akan menyeberang Yarden, lalu duduk dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan bahagianmu pusaka, maka akan diadakan-Nya kamu berhenti dari pada segala musuhmu keliling dan kamupun akan duduk dengan sentosa. Maka pada masa itu akan ada suatu tempat yang dipilih oleh Tuhan, Allahmu, hendak mendudukkan namanya di situ, maka ke sanapun hendaklah kamu membawa akan segala yang telah kupesan kepadamu, baik korban bakaranmu baik korban sembelihanmu atau persembahanmu dalam sepuluh asa dan persembahan tatanganmu dan segala barang pilihan dari pada nazarmu, yang akan kamu bernazar kepada Tuhan. Maka hendaklah kamu bersuka-sukaan di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, baik kamu baik segala anakmu laki-laki dan perempuan dan segala hambamu laki-laki dan perempuan dan segala orang Lewipun, yang duduk di sebelah dalam pintu gerbangmu, karena iapun tiada beroleh bahagian atau pusaka serta dengan kamu. Peliharakanlah dirimu dari pada mempersembahkan korban bakaranmu pada segala tempatpun baik. Melainkan pada tempat yang akan dipilih Tuhan di antara segala suku bangsamu, di sana hendaklah kamu mempersembahkan korban bakaranmu dan di sanapun hendaklah kamu perbuat segala sesuatu yang kupesan akan kamu. Tetapi barang di mana tempat kamu suka, bolehlah kamu menyembelih binatang dan makan daging, sekadar berkat yang diberi Tuhan, Allahmu, kepadamu dalam segala tempat kedudukanmu, baik orang yang najis baik orang yang suci boleh makan dia, seperti kijang atau rusa. Sahaja darah itu jangan kamu makan, melainkan hendaklah kamu cucurkan dia kepada bumi seperti air. Maka dalam negeri kedudukanmu tak boleh kamu makan dalam sepuluh asa dari pada gandummu atau dari pada air anggurmu atau dari pada minyakmu atau dari lembu dombamu yang mula jadi, demikianpun jangan barang yang telah kamu pernazarkan atau persembahan dari ridla hatimu atau persembahan tatangan tanganmu. Melainkan hendaklah kamu makan dia di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, pada tempat yang akan dipilih oleh Tuhan, Allahmu, baik kamu baik anakmu laki-laki atau perempuan baik hamba sahayamu dan orang Lewipun, yang dalam negeri kedudukanmu, maka hendaklah kamu bersuka-sukaan di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, oleh karena segala pegangan tanganmu itu. Peliharakanlah dirimu dari pada menghinakan orang Lewi itu pada segala hari kamu dalam negerimu itu. Maka apabila telah diluaskan Tuhan, Allahmu, akan perhinggaan negerimu, seperti yang telah Ia berfirman kepadamu, maka katamu: Bahwa sekarang aku hendak makan daging, sebab hatimu suka makan daging itu, maka bolehlah kamu makan daging sekehendak hatimu. Maka jikalau tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, akan menetapkan namanya di sana, itu jauh dari pada tempatmu, maka bolehlah kamu menyembelihkan dari pada lembumu atau dari pada dombamu, yang dikaruniakan Tuhan kepadamu, seperti yang telah kupesan akan kamu, serta makan pada tempat kedudukanmu dengan sekehendak hatimu. Yaitu seperti kijang atau rusa dimakan, begitu hendaklah kamu makan dia, baik orang yang najis baik orang yang suci, dua-dua boleh makan dia. Sahaja peliharakanlah dirimu dari pada makan darah, karena darah itulah jiwa, maka tak boleh kamu makan daging dengan jiwanya. Jangan kamu makan dia, melainkan cucurkanlah dia kepada bumi seperti air. Jangan kamu makan dia, supaya selamatlah kamu dan anakmupun yang kemudian dari padamu, apabila kamu berbuat akan perkara yang benar kepada pemandangan Tuhan. Tetapi persembahanmu yang suci, yang akan ada padamu, dan segala barang nazarmupun hendaklah kamu bawa sertamu ke tempat yang akan dipilih Tuhan. Maka korban bakaranmu hendaklah kamu sediakan, baik dagingnya baik darahnya, di atas mezbah Tuhan, Allahmu; demikianpun darah segala korbanmu sembelihan hendak dicucurkan kepada mezbah Tuhan, Allahmu, tetapi dagingnya boleh kamu makan. Maka peliharakanlah dan dengarlah kiranya akan segala firman ini, yang kupesan akan kamu sekarang, supaya selamatlah kamu dan anak-anakmupun kemudian dari padamu sampai selama-lamanya, jikalau kamu berbuat perkara yang baik dan yang benar kepada pemandangan Tuhan, Allahmu. Apabila sudah habis ditumpas Tuhan, Allahmu, di hadapanmu akan segala bangsa yang kamu pergi kepadanya hendak mengambil pusakanya akan milikmu, dan apabila kamu sudah mengambil dia akan milikmu dan kamu duduk dalam negeri mereka itu, maka peliharakanlah dirimu dari pada kena jerat, sehingga kamu menurut teladannya setelah sudah mereka itu ditumpas di hadapanmu; dan jangan kamu bertanya-tanya akan hal dewa-dewa mereka itu, sampai katamu: Bagaimana perihal bangsa-bangsa itu berbuat bakti kepada dewa-dewanya, supaya kamipun berbuat demikian? Jangan kamu berbuat begitu akan Tuhan, Allahmu; karena segala perkara yang telah diperbuat oleh mereka itu akan dewa-dewanya, ia itu kebencian belaka kepada Tuhan, sehingga dibakar juga oleh mereka itu habis akan anaknya laki-laki dan perempuan dengan api bagi dewa-dewanya. Maka segala firman yang kupesan akan kamu sekarang, hendaklah kamu peliharakan dan menurut akan dia; janganlah ia itu kamu tambahi atau kurangi. Sebermula, maka apabila di antara kamu bangunlah seorang nabi atau pemimpi, maka diberikannya akan kamu suatu tanda atau mujizat, lalu jadilah tanda atau mujizat yang telah dijanjinya kepadamu sambil katanya: Mari kita menurut dewa-dewa, yang tiada kamu kenal dahulu, dan kita berbuat bakti kepadanya! janganlah kamu dengar akan kata nabi atau pemimpi itu, karena kamu dicobai oleh Tuhan, Allahmu, hendak diketahui-Nya kalau sungguh-sungguh kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu. Maka hendaklah kamu turut akan Tuhan, Allahmu, serta takut akan Dia dan memeliharakan firman-Nya dan mendengar akan bunyi suara-Nya dan berbuat bakti kepada-Nya dan bersangkut paut kepada-Nya! Tetapi nabi atau pemimpi itu tak akan jangan mati dibunuh hukumnya, sebab telah disuruhnya kamu menjadi murtad kepada Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir dan yang telah menebus kamu dari dalam tempat perhambaan itu; dan sebab niatnya menyimpangkan kamu dari pada jalan yang disuruh Tuhan, Allahmu, kamu jalani. Maka demikian hendaklah kamu menghapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. Maka jikalau kiranya saudaramu yang seibu dengan dikau, atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau bini yang diribaanmu, atau sahabatmu yang kekasih hatimu itu membujuk akan kamu sembuni-sembuni, katanya: Mari kita pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa yang tiada dikenal oleh kamu atau oleh nenek moyangmupun tidak, dari pada dewa-dewa segala bangsa yang duduk keliling kamu, baik hampir baik jauh, dari pada ujung bumi kepada ujung bumi yang lain, janganlah kamu menurut kehendaknya dan jangan dengar akan katanya, bahkan, jangan hatimu kasihan akan dia dan jangan sayang akan dia dan jangan melindungkan dia, melainkan hendaklah kamu membunuh dia dan pertama-tama tanganmu sendiri melawan akan dia hendak membunuh dia, kemudian tangan segenap bangsa itu. Maka hendaklah kamu melontari dia dengan batu, sehingga matilah ia, karena telah dicobanya mengundurkan kamu dari pada Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir, dari tempat perhambaan itu. Maka demikian kedengaranlah hal itu kelak kepada segenap Israel, lalu mereka itu akan takut dan tiada berani lagi berbuat perkara yang jahat begitu di tengah-tengah kamu. Maka apabila kamu mendengar kabar akan hal salah sebuah dari pada segala negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu supaya kamu mengedudukinya, mengatakan: Adalah orang-orang jahat keluar dari antara kamu, lalu diajaknya segala orang isi negerinya, katanya: Mari kita pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa yang tiada kamu kenal dahulu, maka hendaklah kamu bertanya-tanyakan dan memeriksa dan menyelidik baik-baik akan hal itu, jikalau sesungguhnya benar dan nyatalah perkara itu telah jadi di antara kamu, maka hendaklah kamu memarangkan segala orang isi negeri itu dengan mata pedang, serta menumpaskan negeri itu dengan segala isinya dan segala binatangnya dengan mata pedang juga. Maka segala barang jarahannya hendaklah kamu kumpulkan di tengah-tengah pasarnya, lalu bakarlah kamu akan negeri itu dan akan segala jarahannya habis dengan api bagi Tuhan, Allahmu, maka negeri itupun akan tinggal kerubuhan batu sampai selama-lamanya, jangan ia itu dibangunkan pula. Maka suatupun jangan lekat pada tanganmu dari pada segala yang ditumpas itu, supaya undurlah Tuhan dari pada kehangatan murka-Nya dan ditunjuk-Nya kemurahan-Nya kepadamu dan dikasihani-Nya kamu dan diperbanyakkan-Nya kamu, seperti yang telah Ia berjanji kepada nenek moyangmu pakai sumpah. Maka sebab itu dengarlah olehmu akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, supaya kamu memeliharakan segala hukum-Nya, yang kupesan akan kamu sekarang, dengan berbuat perkara yang benar kepada pemandangan Tuhan, Allahmu, adanya. Bahwa kamulah anak-anak bagi Tuhan, Allahmu, sebab itu janganlah kamu menoreh tubuhmu atau mencukur bulu di antara kedua belah matamu karena sebab seorang yang sudah mati. Karena kamulah suatu bangsa yang suci bagi Tuhan, Allahmu, maka telah dipilih Tuhan akan kamu, supaya dari pada segala bangsa yang di atas bumi kamulah menjadi bangsa milik-Nya. Janganlah kamu makan barang sesuatu yang kebencian adanya. Maka inilah dia binatang yang boleh kamu makan: yaitu lembu dan dari pada binatang kecil domba dan kambing, dan rusa dan kijang dan kerbau dan pelanduk dan banteng dan seladang dan rusa dandi. Lain dari pada itu segala binatang yang terbelah kukunya, yaitu kukunya terbelah dua, serta yang memamah biak di antara segala binatang itupun boleh kamu makan. Melainkan ini juga yang tiada boleh kamu makan dari pada segala binatang yang hanya memamah biak sahaja, atau dari pada segala yang hanya kukunya terbelah dua sahaja, yaitu unta dan kawelu dan kelinci, karena sungguhpun ia memamah biak, tetapi tiada kukunya terbelah dua; haramlah ia kepadamu. Dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, tetapi tiada ia memamah biak, maka haramlah ia kepadamu, janganlah kamu makan dagingnya dan jangan menjamah bangkainya. Maka inilah boleh kamu makan dari pada segala yang di dalam air: yaitu segala yang bersirip dan bersisik itu boleh kamu makan. Tetapi segala yang tiada bersirip dan bersisik itu tiada boleh kamu makan; bahwa haramlah ia kepadamu. Segala burung yang halal boleh kamu makan. Maka inilah dia yang tiada boleh kamu makan: burung nasar dan elang dan rajawali, dan sayowa dan alap-alap dan elang laut sejenisnya, dan segala gagak sejenisnya, dan burung unta dan burung hantu dan camar dan wakab sejenisnya, dan ponggok dan jompok dan bayan, dan enggang dan bangau dan belibis, dan laklak dan kuntul sejenisnya, dan meragai dan keluang, dan lagi segala yang melata dan bersayap itu haramlah ia kepadamu, tiada boleh kamu makan dia. Tetapi segala burung yang halal itu boleh kamu makan. Janganlah kamu makan barang sesuatu bangkai, melainkan berikanlah dia kepada orang dagang yang duduk sebelah dalam pintu gerbangmu supaya dimakannya, atau jualkanlah dia kepada orang helat, karena kamulah suatu bangsa yang suci bagi Tuhan, Allahmu. Maka janganlah kamu merebus anak kambing dalam air susu emaknya. Maka dengan sungguh-sungguh hendaklah kamu mempersembahkan asa dalam sepuluh dari pada segala hasil tanah yang telah kamu taburi, yaitu dari pada segala yang tumbuh di tanahmu pada sebilang tahun. Maka di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, pada tempat yang kelak dipilihnya akan menetapkan namanya di sana, hendaklah kamu makan segala perpuluhan gandummu dan air anggurmu dan minyakmu dan anak-anak sulung lembumu dan dombamu, supaya kamu belajar takut akan Tuhan, Allahmu, pada segala hari. Maka jikalau kiranya jalannya terlalu jauh, sehingga tiada kamu dapat membawa akan dia, sebab tempat yang telah dipilih Tuhan, Allahmu, akan menetapkan namanya di sana terlalu jauh dari padamu, maka jikalau Tuhan, Allahmu, telah memberi berkat akan kamu, bolehlah kamu menukarkan barang-barang itu dengan uang, lalu dengan uang itu dalam tanganmu hendaklah kamu pergi ke tempat yang dipilih oleh Tuhan, Allahmu, itu. Maka di sanapun hendaklah kamu memberikan uang itu akan ganti segala barang yang kesukaan hatimu, akan ganti lembu dan kambing dan air anggur dan minuman pedas dan akan ganti segala yang kesukaan hatimu, maka begitu hendaklah kamu makan ramai-ramai di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, dan bersuka-sukaanlah serta dengan segala orang isi rumahmu. Maka adapun orang Lewi, yang duduk sebelah dalam pintu gerbangmu itu, sekali-kali jangan kamu menolak akan dia, karena tiada ia beroleh bahagian atau pusaka serta dengan kamu. Maka pada kesudahan tiap-tiap tiga tahun, pada tahun itu juga, hendaklah kamu membawa akan segala perpuluhan hasilmu, yang telah kamu kumpulkan dalam negeri kedudukanmu. Maka pada masa itu akan datang orang Lewi, yang tiada beroleh bahagian atau pusaka serta dengan kamu, dan lagi orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda yang duduk sebelah dalam pintu gerbangmu, maka mereka itu sekalianpun akan makan sampai kenyang, supaya diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu dalam segala pekerjaan tanganmu, yang akan kamu kerjakan. Maka pada kesudahan tiap-tiap tujuh tahun hendaklah kamu memberi kelepasan. Maka demikianlah perihal kelepasan itu: tiap-tiap orang piutang, yang telah memberi pinjam kepada kawannya, itu hendaklah melepaskan dia; jangan ditagihnya utang kawannya atau saudaranya, sedang sudah diuar-uarkan orang kelepasan karena Tuhan. Maka akan orang dagang boleh kamu tagih, tetapi barang yang telah kamu beri pinjam kepada saudaramu, ia itu hendak dilepaskan oleh tanganmu. Maka ia itu supaya jangan ada orang minta sedekah di antara kamu, karena sungguh Tuhan akan memberkati kamu kelak dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu pusaka. Jikalau sahaja dengan yakin kamu dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, hendak memeliharakan dan menurut akan segala hukum ini, yang kupesan akan kamu sekarang. Karena Tuhan, Allahmu, akan memberkati kamu, seperti yang telah Ia berfirman kepadamu; maka kamu akan memberi pinjam kepada beberapa bangsa, tetapi kamu sendiri tiada usah pinjam, maka kamu akan memerintahkan beberapa bangsa, tetapi mereka itu tiada akan memerintahkan kamu. Maka apabila di antara kamu adalah seorang miskin, yaitu dari pada segala saudaramu yang duduk sebelah dalam pintu gerbangmu, dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu kelak, maka janganlah kamu keras hati atau mengatup tangan dari pada saudaramu yang miskin itu. Melainkan hendaklah kamu membuka tanganmu kepadanya dengan murahnya, dan berilah pinjam akan dia dengan limpahnya, yang cukup akan kekurangannya, seberapa banyak iapun berhajat. Peliharakanlah dirimu dari pada terbit ke pikiran jahat dalam hatimu, sehingga kamu berkata demikian: Bahwa hampirlah tahun yang ketujuh, yaitu tahun kelepasan; lalu matamu mengerling kepada saudaramu yang miskin itu dan tiada kamu memberi akan dia, sehingga iapun berseru akan halmu kepada Tuhan dan ia itu menjadi dosa padamu! Tak akan jangan dengan murah kamu memberi akan dia, dan jangan picik hatimu apabila kamu memberi akan dia, karena sebab perbuatan murah yang demikian diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu kelak dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala pegangan tanganmu. Maka supaya orang miskin itu jangan hilang dari tengah negeri itu, sebab itu pesanku kepadamu demikian: Hendaklah dengan kemurahan kamu membukakan tanganmu kepada saudaramu, kepada orang yang duduk dalam negerimu dengan kesukaran dan kepapaannya. Maka jikalau saudaramu, seorang Ibrani laki-laki atau perempuan, telah dijual kepadamu, dan iapun telah mengerjakan dikau enam tahun lamanya, maka pada tahun yang ketujuh hendaklah kamu melepaskan dia pergi dengan merdekanya. Maka apabila kamu melepaskan dia pergi dengan merdeka, jangan melepaskan dia dengan hampa. Maka hendaklah kamu memberi akan dia pemberian yang baik-baik dari pada segala binatangmu dan dari pada apitan anggurmu, dari pada segala yang dianugerahkan Tuhan, Allahmu, kepadamu itu hendaklah kamu berikan dia. Maka hendaklah kamu ingat akan hal dahulu kamupun hamba di negeri Mesir dan akan perihal kamu ditebus oleh Tuhan, Allahmu; maka sebab itu sekarang aku pesan perkara ini akan kamu. Tetapi jikalau kiranya ia berkata kepadamu demikian: Sahaya tiada mau lepas dari pada tuan; maka ia itu sebab dikasihinya akan dikau dan akan orang isi rumahmupun dan senanglah ia duduk sertamu, maka hendaklah engkau mengambil pusut, lalu menindik dengan dia telinganya kepada pintu, maka tinggallah ia hambamu seumur hidupnya, maka akan sahayamu perempuanpun hendaklah kamu berbuat demikian. Maka janganlah pada sangkamu sukar juga engkau melepaskan dia dengan merdekanya, karena ia telah mengerjakan dikau enam tahun lamanya seperti seorang upahan yang makan upah dua ganda, maka Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang kauperbuat. Maka dari pada segala anak sulung yang diperanakkan di antara lembumu dan di antara dombamu, yang jantan itu hendaklah kamu sucikan bagi Tuhan, Allahmu; jangan kamu berbuat pekerjaan dengan anak sulung lembumu atau mengguntingi bulu anak sulung dombamu. Maka di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, pada sebilang tahun hendaklah kamu makan dia pada tempat yang akan dipilih Tuhan, yaitu baik kamu baik orang isi rumahmu. Tetapi jikalau ada celanya, seperti timpang atau buta atau kecelaan lain yang jahat, maka jangan kamu mempersembahkan dia kepada Tuhan, Allahmu. Melainkan makanlah dia sebelah dalam pintu gerbangmu, baik orang yang najis baik orang yang suci, dua-dua seperti kalau kijang atau rusa. Sahaja darahnya jangan kamu makan, melainkan cucurkanlah dia kepada bumi seperti air. Maka ingatlah kamu akan bulan Abib, supaya kamu menyediakan Pasah bagi Tuhan, Allahmu, karena pada bulan Abib juga telah dihantar Tuhan, Allahmu, akan kamu keluar dari negeri Mesir pada ketika malam. Maka pada hari raya Pasah itu hendaklah kamu menyembelihkan lembu domba bagi Tuhan, Allahmu, pada tempat yang akan dipilih Tuhan hendak mendudukkan nama-Nya di sana. Maka pada masa itu jangan kamu makan barang sesuatu yang berkhamir; tujuh hari lamanya hendaklah kamu makan roti fatir, yaitu roti kesukaran, karena dengan gopoh-gopoh kamu sudah keluar dari negeri Mesir, supaya kamu ingat akan hari kamu keluar dari negeri Mesir itu pada segala hari umur hidupmu. Maka jangan kelihatan padamu barang khamir di dalam segala perhinggaan negerimu tujuh hari lamanya; maka dari pada daging binatang, yang kamu sembelihkan waktu petang pada hari yang pertama itu, satupun jangan bermalam sampai pagi hari. Maka tak boleh kamu menyembelihkan Pasah itu dalam salah sebuah negerimu yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, melainkan dalam tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, akan mendudukkan nama-Nya di sana, hendaklah kamu menyembelihkan Pasah itu pada petang hari, waktu masuk matahari, berbetulan dengan waktu kamu keluar dahulu dari Mesir. Maka hendaklah kamu bermasak-masak dan makanpun di tempat yang akan dipilih oleh Tuhan, Allahmu, maka pada keesokan harinya bolehlah kamu balik pulang ke kemah-kemahmu. Maka enam hari lamanya hendaklah kamu makan roti fatir, maka hari yang ketujuh itulah hari raya bagi Tuhan, Allahmu, pada hari itu tak boleh kamu bekerja. Maka hendaklah kamu membilang akan tujuh jumaat, yaitu dari pada mula-mula orang mengenakan sabit kepada gandum yang berdiri hendaklah kamu mulai membilang akan tujuh jumaat itu. Lalu hendaklah kamu memegang masa raya jumaat itu bagi Tuhan, Allahmu, maka barang yang akan kamu persembahkan itu hendaklah persembahan tanganmu dengan ridla hati, sekadar telah diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu. Maka hendaklah kamu bersuka-sukaan di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, baik kamu baik anakmu laki-laki dan perempuan baik hamba sahayamu dan orang Lewipun yang sebelah dalam pintu gerbangmu, dan orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda yang di antara kamu, yaitu di tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, hendak mendudukkan nama-Nya di sana. Maka hendaklah kamu ingat akan hal kamu dahulu orang hamba di Mesir, tak akan jangan kamu memeliharakan dan melakukan segala undang-undang ini. Maka masa raya pondok daun-daunan hendaklah kamu pegang tujuh hari lamanya, apabila kamu sudah mengumpulkan segala hasil peluburmu dan apitanmu. Maka hendaklah kamu bersuka-sukaan pada masa rayamu itu, baik kamu baik anakmu laki-laki dan perempuan baik hamba sahayamu dan orang Lewi, dan orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda yang duduk sebelah dalam pintu gerbangmu. Maka tujuh hari lamanya hendaklah kamu memegang masa raya bagi Tuhan, Allahmu, pada tempat yang akan dipilih Tuhan; karena Tuhan, Allahmu, akan memberkati kamu dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala pekerjaan tanganmu, sebab itu kamu akan bersuka-sukaan. Maka tiga kali dalam setahun hendaklah segala orang laki-laki di antara kamu datang menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih Tuhan, yaitu pada masa raya roti fatir dan pada masa raya jumaat dan pada masa raya pondok daun-daunan dan jangan orang menghadap hadirat Tuhan dengan hampa tangannya. Masing-masing sekadar perolehan tangannya, sekadar berkat yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Arakian, maka hendaklah kamu angkat akan orang menjadi hakim dan pegawai dalam segala pintu gerbangmu, yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, di antara segala suku bangsa kamu, maka mereka itupun akan menghukumkan orang banyak itu dengan hukum yang adil. Janganlah kamu mencenderungkan hukum; jangan kamu pandang akan muka, dan jangan kamu makan suap, karena hadiah itu membutakan mata orang yang berbudi dan memutarbalikkan perkataan orang yang benar. Adalat-adalat juga hendaklah kamu tuntut, supaya kamu hidup dan boleh mempusakai tanah yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu. Jangan kamu menanamkan pokok atau pohon kayu hampir dengan mezbah Tuhan, Allahmu, yang akan kamu bangunkan. Dan jangan kamu mendirikan tiang patung akan dirimu, ia itu suatu kebencian kepada Tuhan, Allahmu. Bahwa jangan kamu mempersembahkan kepada Tuhan, Allahmu, lembu atau domba kambing yang ada celanya atau penyakitnya, karena ia itulah suatu kebencian kepada Tuhan, Allahmu. Maka jikalau kiranya di antara kamu dalam salah sebuah dari pada segala negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu didapati akan seorang laki-laki atau perempuan berbuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, Allahmu, dengan melangkahkan perjanjian-Nya, sehingga ia pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa serta menyembah sujud kepadanya, atau kepada matahari, atau kepada bulan, atau kepada segala tentara di langit, yang bukan pesanku demikian, dan perkara itu diberitahu akan kamu dan kedengaranlah ia itu kepadamu, maka hendaklah kamu menyelidik baik-baik akan perkara itu, bahwa sesungguhnya jikalau benar dan nyatalah perdakwaan itu dan perkara kebencian itu telah jadi di tengah-tengah Israel, maka orang laki-laki atau perempuan yang telah berbuat perkara jahat itu hendaklah kamu bawa keluar ke pintu gerbangmu, lalu hendaklah kamu melontari orang laki-laki atau perempuan itu dengan batu sampai ia mati. Maka atas kesaksian dua atau tiga orang saksi hendaklah dibunuh akan orang yang patut mati itu, tetapi atas kesaksian hanya seorang saksi jua jangan dibunuh akan dia. Maka tangan orang saksi itu hendaklah diangkat dahulu akan membunuh dia, lalu tangan segenap orang banyak; begitulah patut kamu membuang yang jahat itu dari tengahmu. Maka jikalau terlalu sukar sulit bagimu barang sesuatu perkara dalam hukum dari hal bunuh-bunuhan atau hutang-hutangan atau luka-lukaan, dan karena sebab keputusan hukum itu adalah perselisihan dalam pintu gerbangmu, maka hendaklah kamu bangkit berdiri lalu pergi ke tempat yang akan dipilih oleh Tuhan, Allahmu. Maka hendaklah kamu menghadap imam-imam orang Lewi dan hakim besar yang pada masa itu, serta membicarakan halnya dengan mereka itu, maka mereka itupun akan memberitahu kepadamu barang yang sah. Maka tak akan jangan kamu menurut juga bunyi perkataan yang diberitahu oleh mereka itu kepadamu dari pada tempat yang akan dipilih Tuhan, serta hendaklah kamu ingat akan berbuat setuju dengan segala yang diajarkannya akan kamu. Atas bunyi hukum yang dinyatakannya kepadamu dan atas syarat yang dikatakannya kepadamu itu hendaklah kamu perbuat, janganlah kamu melalui keputusan yang diberi oleh mereka itu entah ke kiri atau ke kanan. Maka orang yang degil dan yang tiada mau dengar akan imam, yang berdiri akan berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, atau akan hakim besar itu, tak akan jangan orang itupun akan mati dibunuh; begitu hendaklah kamu membuang yang jahat itu dari tengah-tengah Israel, sehingga kedengaranlah hal itu kepada segenap orang banyak dan mereka itupun takut, dan seorangpun jangan melawan lagi dengan degilnya. Maka apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, dan kamu sudah beroleh dia akan milik pusaka dan kamupun duduk di dalamnya, maka apabila kamu berkata demikian: Kita hendak mengangkat seorang raja atas kita, seperti segala bangsa yang duduk keliling kita; maka hendaklah kamu mengangkat raja atas kamu akan orang yang akan dipilih oleh Tuhan, Allahmu; dari tengah-tengah segala saudaramu hendaklah kamu mengangkat akan seorang raja atas kamu, tetapi tak boleh kamu mengangkat atas kamu akan orang lain bangsa, yang bukan dari pada segala saudaramu. Maka tak boleh rajamu itu menaruh banyak kuda atau membawa kembali akan bangsa ini ke Mesir, supaya dapat ditaruhnya banyak kuda, karena firman Tuhan kepadamu ini: Tak boleh kamu kembali pada jalan ini lagi. Dan lagi jangan ditaruhnya bagi dirinya banyak orang perempuan, supaya hatinya jangan disimpangkan, dan jangan ditaruhnya bagi dirinya banyak emas perak. Maka tak akan jangan apabila bersemayamlah ia di atas takhta kerajaannya, disuratkannya akan dirinya dua salinan hukum ini, dari dalam kitab yang pada imam-imam Lewi. Maka surat itu hendaklah selalu padanya dan hendaklah ia membaca dia pada segala hari umur hidupnya, supaya ia belajar takut akan Tuhan, Allahnya dengan dipeliharakannya segala perkataan hukum ini dan segala undang-undang ini dan diturutnya akan dia. Supaya janganlah hatinya membesarkan dirinya dari pada segala saudaranya dan jangan ia menyimpang dari pada hukum itu ke kiri atau ke kanan, supaya dilanjutkannya umur hidupnya dalam kerajaannya, baik ia baik anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel. Bahwa bagi imam-imam Lewi itu dan bagi segenap suku bangsa Lewi tiada akan ada bahagian atau pusaka serta dengan orang Israel, melainkan segala persembahan yang dimakan api bagi Tuhan dan barang pusakanya akan dimakannya. Tetapi tiada diperolehnya bahagian pusaka di antara segala saudaranya, karena Tuhanlah bahagiannya pusaka, seperti firman Tuhan kepadanya. Maka inilah hak imam-imam atas orang banyak itu, dari pada segala yang mempersembahkan korban, baik lembu baik domba kambing, maka hendaklah diberikan orang kepada imam itu akan paha yang di hadapan dan kedua pipinya dan perut besarnya. Dan segala buah sulung dari pada gandummu dan dari pada air anggurmu dan dari pada minyakmu dan hulu segala guntingan bulu dombamu hendaklah kamu berikan dia. Karena akan dia juga telah dipilih Tuhan, Allahmu, dari pada segala suku bangsamu, supaya berdirilah ia dengan berbuat bakti kepada nama Tuhan, baik ia baik anak-anaknya laki-laki pada sebilang hari. Maka apabila keluarlah seorang orang Lewi dari pada salah sebuah pintu gerbangmu tempat duduknya dalam segenap Israel, maka dengan segala kehendak hatinya datanglah ia ke tempat yang akan dipilih Tuhan, dan iapun berbuat bakti kepada nama Tuhan, Allahnya, seperti segala saudaranya, yaitu segala orang Lewi juga, dengan berdiri di sana di hadapan hadirat Tuhan, maka hendaklah mereka itu sekalian beroleh sama bahagian makanan, kecuali bahagiannya dari pada barang yang dijual oleh suku bangsanya. Maka apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, jangan kamu belajar berbuat seperti perbuatan kebencian bangsa-bangsa itu. Jangan di antara kamu didapati akan seorang juapun yang menyuruh anaknya laki-laki atau perempuan menerusi api, atau yang bertenung atau orang hobatan atau yang melihat dalam nujum atau orang sulapan, atau juru mantera yang membaca manteranya, atau yang bertanyakan hantu syaitan, atau yang tahu ilmu ramal, atau yang bertanyakan orang mati. Karena segala orang yang berbuat perkara yang demikian, yaitu kebencian kepada Tuhan, dan sebab perbuatan kebencian yang demikian dihalaukan Tuhan, Allahmu, akan mereka itu di hadapanmu dari dalam miliknya. Maka hendaklah kamu bersangkut-paut kepada Tuhan, Allahmu, dengan tiada bercabang hatimu. Karena adapun bangsa-bangsa yang kamu pergi mengambil pusakanya akan milikmu, ia itu telah mendengar akan orang hobatan dan petenung, tetapi tiada diberi Tuhan, Allahmu, akan kamu berbuat demikian. Bahwa seorang nabi dari tengah-tengah kamu, dari antara segala saudaramu, dan yang seperti aku ini, ia itu akan dijadikan oleh Tuhan, Allahmu, bagi kamu, maka akan dia patutlah kamu dengar. Setuju dengan segala yang telah kamu pinta kepada Tuhan, Allahmu, di Horeb, pada masa orang banyak itu ada berhimpun, katamu: Jangan kiranya kami mendengar pula bunyi suara Tuhan, Allah kami, dan api yang besar ini jangan kiranya kami lihat lagi, supaya jangan kami mati! Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepadaku: Benarlah kata mereka itu. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang nabi dari antara segala saudaranya, yang seperti engkau, dan Aku akan memberi segala firman-Ku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang Kusuruh akan dia. Bahwa sesungguhnya barangsiapa yang tiada mau dengar akan segala firman-Ku yang akan dikatakan olehnya dengan nama-Ku, niscaya Aku menuntutnya kelak kepada orang itu. Tetapi adapun nabi yang melakukan dirinya dengan sombong dan mengatakan firman dengan nama-Ku yang tiada Kusuruh katakan, atau yang berkata dengan nama dewa-dewa, niscaya orang nabi itu akan mati dibunuh hukumnya. Maka jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian: Dengan apakah boleh kami ketahui akan perkataan itu bukannya firman Tuhan adanya? Bahwa jikalau nabi itu berkata demi nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tiada jadi atau tiada datang, ia itulah perkataan yang bukan firman Tuhan adanya, maka nabi itupun telah berkata dengan sombongnya, janganlah kamu takut akan dia. Arakian, maka apabila Tuhan, Allahmu, sudah menumpas segala bangsa yang tanahnya akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, dan apabila kamu sudah menghalaukan mereka itu dari pada pusakanya dan kamupun mengeduduki negeri-negerinya dan rumah-rumahnya, hendaklah kamu menentukan tiga buah negeri di tengah-tengah tanahmu, yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu pusaka. Maka jalan ke sana hendaklah kamu peliharakan tersedia selalu, dan bahagikanlah perhinggaan tanah yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan bahagian pusaka itu menjadi tiga bahagian, yaitu supaya tiap-tiap orang pembunuh dapat lari ke sana. Maka inilah hal orang pembunuh yang boleh lari berlindung ke sana, supaya tinggal ia dengan hidupnya: barangsiapa yang telah membunuh samanya manusia dengan tiada diketahuinya, sedang tiada dibencinya akan dia kelemarin atau kelemarin dahulu. Atau kalau orang sudah masuk hutan serta dengan kawannya hendak meramu kayu, maka dengan tangannya digertakkannya kapak hendak menebang pohon kayu, lalu besi kapak itupun lucut dari pada hulunya dan terkena kepada kawannya, sehingga matilah ia, maka orang itupun boleh berlepas jiwanya dengan lari kepada salah sebuah negeri ini. Supaya jangan penuntut bela itu mengusir pembunuh itu dari belakang dengan kepanasan hatinya, dan ditangkapnya akan dia sebab terlalu jauh jalannya, dan dibunuhnya akan dia, jikalau tiada patut ia mati dibunuh sekalipun, sedang tiada dibencinya akan dia kelemarin atau kelemarinnya. Maka sebab itu pesan-Ku kepadamu ini: hendaklah kamu mengasingkan bagi dirimu tiga buah negeri. Maka apabila Tuhan, Allahmu, telah meluaskan perhinggaan tanahmu secukup-cukup luasnya, seperti yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu pakai sumpah, dan apabila sudah dikaruniakan-Nya kepadamu segala tanah yang telah dijanji-Nya kepada nenek moyangmu hendak mengaruniakan dia, dan apabila kamu memeliharakan segala hukum yang kupesan kepadamu sekarang, dan kamu melakukan dia dengan takut akan Tuhan, Allahmu, dan dengan menjalani jalannya pada segala hari, maka hendaklah kamu menambahi tiga buah negeri ini dengan tiga buah negeri lagi. Supaya jangan tertumpah darah orang yang tiada bersalah di tengah-tengah negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan bahagian pusaka, dan supaya jangan ia itu menjadi utang darah padamu. Tetapi jikalau barang seorang benci akan samanya manusia serta diadangnya akan dia dan diterpanya dan dipalunya sampai putus nyawanya, lalu orang itupun lari kepada salah sebuah negeri itu, maka hendaklah segala tua-tua negerinya menyuruhkan orang pergi mengambil dia dari sana, dan menyerahkan dia ke tangan penuntut bela, supaya matilah ia dibunuh. Jangan kamu sayang akan dia, melainkan darah orang yang tiada bersalah itu hendaklah kamu hapuskan dari antara Israel, supaya selamatlah kamu. Jangan kamu menggingsirkan perhinggaan tanah kawanmu, yang telah ditentukan oleh nenek moyang dalam bahagian pusaka yang akan kamu peroleh dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milik pusaka. Maka hanya seorang orang saksi tak boleh naik melawan barang seorang atas barang sesuatu kejahatan atau sesuatu dosa, atau sesuatu salah yang telah dibuatnya, melainkan atas kesaksian dua orang saksi, atau atas kesaksian tiga orang saksi akan ditentukan suatu perkara. Maka jikalau kiranya bangkitlah berdiri seorang saksi yang garang atas hal barang seorang hendak menuduh barang sesuatu salah atasnya, maka hendaklah kedua orang yang punya perkara itu berdiri di hadapan hadirat Tuhan dan di hadapan segala imam dan hakim, yang akan ada pada masa itu. Maka oleh hakim itu akan diselidik baik-baik; jikalau nyata bahwasanya ialah saksi dusta, yang telah menuduh saudaranya dengan bohong, maka hendaklah kamu berbuat akan dia barang yang hendak diadakannya pada saudaranya dengan dengkinya, demikianpun patutlah kamu membuang jahat ini dari tengah-tengahmu. Maka akan kedengaranlah kelak hal itu kepada segala orang lain, sehingga mereka itu takut dan tiada berani berbuat perkara yang jahat begitu lagi. Maka jangan kamu sayang akan dia, melainkan jiwa akan ganti jiwa, dan mata akan ganti mata, dan gigi akan ganti gigi, dan tangan akan ganti tangan, dan kaki akan ganti kaki adanya. Maka apabila kamu keluar hendak berperang dengan musuhmu dan kelihatanlah kepadamu kuda dan rata dan rakyat yang kuat dari pada kamu, jangan kamu takut akan dia, karena Tuhan, Allahmu, adalah sertamu, yaitu yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir. Maka akan jadi kelak apabila kamu hampir akan peperangan, bahwa imam akan datang lalu berkata kepada orang banyak, demikianlah bunyinya: Dengarlah olehmu, hai Israel, bahwa sekarang kamu hampir akan berperang dengan musuhmu: janganlah tawar hatimu, jangan kamu takut, jangan gentar dan jangan ngeri di hadapan mereka itu; karena Tuhan, Allahmu, berjalanlah serta dengan kamu hendak membantu kamu dalam memerangi segala musuhmu, supaya diberinya kamu menang! Setelah itu hendaklah segala panglimapun berkata kepada orang banyak demikian: Mana orang yang telah membangunkan rumah baharu dan belum duduk di dalamnya, baiklah ia balik pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam peperangan dan seorang lain mengeduduki rumah itu. Dan mana orang yang telah menanam pokok anggur dan belum makan buahnya, baiklah ia balik pulang ke rumahnya, asal jangan ia mati dalam peperangan dan seorang lain makan hulu buahnya. Dan mana orang yang bertunangan dengan seorang perempuan dan belum diambilnya akan bininya, baiklah ia balik pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam peperangan dan seorang lain mengambil perempuan itu akan bininya. Dan lagi hendaklah dilanjutkan panglima itu katanya demikian: Mana orang yang penakut dan yang tawar hatinya, baiklah ia pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan hati saudara-saudaranyapun menjadi tawar seperti hati orang itu. Maka akan jadi kelak apabila selesailah panglima itu dari pada berkata kepada orang banyak itu, maka hendaklah diangkatnya akan beberapa orang menjadi hulubalang rakyat itu. Arakian, maka apabila kamu menghampiri salah sebuah negeri hendak menyerang akan dia, patutlah kamu berseru kepadanya, suruh dia menyerahkan diri. Maka akan jadi, jikalau diluluskannya menyerahkan dirinya serta dibukainya pintu gerbangnya akan kamu, maka segala orang yang didapati dalamnya itu hendaklah membayar upeti kepadamu dan memperhambakan dirinya kepadamu. Tetapi jikalau tiada ia berdamai dengan kamu demikian, melainkan ia hendak berperang juga dengan kamu maka hendaklah kamu mengepungi dia rapat-rapat. Maka jikalau diserahkan Tuhan, Allahmu, akan dia ke tanganmu, hendaklah kamu membunuh segala orang laki-laki yang di dalamnya dengan mata pedang. Tetapi segala orang perempuan dan segala anak-anak dan binatang dan segala harta yang di dalam negeri itu, segala jarahannya hendaklah kamu rampas akan dirimu dan kamu akan makan barang jarahan dari pada musuhmu, yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Maka demikianpun hendaklah kamu perbuat akan segala negeri yang terlalu jauh kedudukannya dari pada tempatmu, dan yang bukan dari pada negeri bangsa-bangsa ini. Tetapi adapun negeri bangsa-bangsa ini, yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan bahagian pusaka, janganlah kamu hidupi barang sesuatu isinya akan bernafas; melainkan hendaklah kamu menumpas sama sekali segala orang Heti dan Amori dan Kanani dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi, seperti firman Tuhan, Allahmu, kepadamu. Supaya jangan diajarkannya kamu berbuat segala perkara kebencian, yang telah diperbuat oleh mereka itu akan memberi hormat kepada dewa-dewanya, sehingga kamu berdosa kepada Tuhan, Allahmu. Maka apabila kamu mengepungi sebuah negeri beberapa hari lamanya dan kamu berperang hendak mengalahkan dia, janganlah kamu menebang pohon-pohonnya dengan dikenakan kapak, karena barang yang dapat kamu makan janganlah kamu tebang (bukankah segala pohon di padang itu karena sebab manusia?), supaya ia itu menjadi akan suatu apilan di hadapanmu. Tetapi adapun segala kayu-kayuan yang kamu ketahui bukan pohon yang dapat dimakan buahnya, ia itu hendaklah kamu bantun dan kamu tebang dan perbuatkan dia apilan akan melawan negeri yang berperang dengan kamu, sampai ia itu sudah alah. Sebermula, maka apabila didapati akan seorang yang kena tikam dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu pusaka, maka orang mati itu terhantar di padang dengan tiada ketahuan siapa yang membunuh dia, maka hendaklah segala tua-tua dan hakim kamu keluar pergi mengukur jarak negeri-negeri yang keliling tempat orang yang dibunuh itu. Maka jikalau telah tentu mana negeri yang terdekat dengan tempat orang yang dibunuh itu, maka hendaklah diambil oleh segala tua-tua negeri itu akan seekor anak betina dari pada kawan lembu, yang belum tahu dipakai kepada pekerjaan dan yang belum tahu dikenakan kuk; dan hendaklah segala tua-tua negeri itu menghantar akan lembu muda itu kepada anak sungai yang selalu mengalir airnya dan yang tanahnya belum tahu ditanami atau ditaburi, maka di sana hendaklah mereka itu menyembelihkan anak lembu itu dalam anak sungai. Lalu hendaklah datang hampir segala imam, yaitu anak-anak Lewi, karena telah dipilih Tuhan, Allahmu, akan mereka itu, supaya mereka itu berbuat bakti kepadanya dan memberi berkat dengan nama Tuhan, dan atas hukum mereka itupun putuslah segala perkara perbantahan atau perdakwaan. Maka segala tua-tua negeri yang terdekat dengan tempat orang yang dibunuh itu hendaklah membasuhkan tangannya di atas lembu muda yang disembelihkan dalam anak sungai itu, sambil kata mereka itu demikian: Bukannya tangan kami menumpahkan darah ini dan mata kamipun tiada melihatnya; adakan apalah gafirat atas umat-Mu Israel, yang telah Kautebus, ya Tuhan! jangan apalah Kautanggungkan darah orang yang tiada bersalah di tengah-tengah umat-Mu Israel! Maka demikianlah diadakan gafirat atas mereka itu dari pada darah itu. Dan kamupun telah menghapuskan darah orang yang tiada bersalah itu dari tengahmu, jikalau kamu telah berbuat barang yang benar kepada pemandangan Tuhan. Arakian, maka apabila kamu sudah keluar pergi berperang dengan musuhmu, dan diserahkan Tuhan akan dia ke tanganmu dan engkau membawa dari padanya beberapa orang tawanan, dan di antara orang tawanan itu telah engkau melihat seorang perempuan yang elok parasnya, sehingga engkau mengasihi akan dia hendak mengambil dia akan binimu, maka hendaklah engkau membawa akan dia masuk sampai ke dalam rumahmu, lalu hendaklah dicukurnya kepalanya dan diceriakannya kukunya. Dan hendaklah ditanggalkannya pakaian dan hal ketawanannya, serta duduk dalam rumahmu sambil menangisi ibu bapanya sebulan lamanya; kemudian dari pada itu bolehlah engkau masuk kepadanya dan berbinikan dia, maka iapun menjadi binimu. Maka sesungguhnya jikalau kiranya tiada lagi engkau berkenan akan dia, tak akan jangan engkau melepaskan dia pergi merdeka seturut kehendak hatinya, tetapi tak boleh engkau menjual dia atau berbuat akan dia seperti akan sahaya, setelah sudah engkau berbinikan dia. Maka jikalau pada seorang laki-laki adalah dua orang bininya, seorang yang dikasihi, seorang yang dibenci, maka keduanya, yang dikasihi dan yang dibencipun, beranak laki-laki baginya, dan anak laki-laki yang sulung itu dari pada bini yang dibenci, bahwasanya apabila diberikannya pusaka akan anak-anaknya dari pada barang yang ada padanya, tak boleh diangkatnya anak sulung akan anak dari pada bini yang dikasihinya di hadapan anak dari pada bini yang dibenci, yang anak sulung betul adanya; melainkan hendaklah diakunya akan dia anak sulung, jikalau ia anak dari pada bini yang dibenci sekalipun, dan hendaklah diberinya akan dia dua kali banyaknya dari pada segala yang terdapat padanya, karena ialah hulu kuatnya dan ia juga yang empunya hak kesulungan. Maka jikalau pada barang seorang ada anak laki-laki yang nakal dan durhaka, yang tiada mau dengar akan kata bapanya atau akan kata ibunya, maka telah disiksakannya akan dia tiada juga ia mau dengar, maka hendaklah ditangkap ibu bapanya akan dia, dibawanya akan dia keluar menghadap segala tua-tua negeri dan ke pintu gerbang tempat itu. Maka hendaklah mereka itu berkata kepada tua-tua negerinya demikian: Bahwa anak kami ini nakal dan durhaka, tiada mau dengar akan kata kami, maka ialah pendemap dan pemabuk. Pada masa itu hendaklah segala orang isi negerinya melontari dia dengan batu sampai matilah ia; demikian hendaklah kamu membuang yang jahat itu dari tengahmu, supaya kedengaranlah ia itu kepada segala orang Israel dan ketakutanlah mereka itu. Maka jikalau barang seorang telah berbuat dosa yang patut ia mati dibunuh, dan jika hukumnya kamu menggantungkan dia pada kayu, tiada boleh mayatnya bermalam pada kayu itu, melainkan hendaklah kamu menguburkan dia pada hari itu juga, karena orang yang tergantung itu kutuklah bagi Tuhan Allah! Maka sebab itu janganlah kamu menajiskan tanahmu, yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan bahagian pusaka. Bahwa apabila terlihatlah kamu akan lembu atau domba saudaramu sesat dari pada kawannya, jangan kamu pura-pura tak lihat, melainkan tak akan jangan kamu memulangkan dia kepada saudaramu. Maka jikalau saudaramu itu tiada hampir kepadamu atau tiada engkau kenal akan dia, maka hendaklah engkau mengumpulkan binatang itu ke dalam kandangmu, supaya ia itu tinggal sertamu sampai saudaramu bertanya akan dia dan engkaupun boleh memulangkan dia kepadanya. Demikianpun hendaklah kauperbuat akan keledainya, dan demikianpun hendaklah kauperbuat akan pakaiannya, dan demikianpun hendaklah kauperbuat akan segala barang kehilangan saudaramu, yang telah lenyap dari padanya dan yang sudah kaudapati, tak boleh engkau pura-pura tak tahu. Maka apabila terlihatlah engkau akan keledai saudaramu atau akan lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tak lihat, melainkan tak dapat tiada engkau membantu saudaramu dalam membangunkan dia pula. Bahwa pakaian laki-laki tak boleh dikenakan kepada perempuan dan orang laki-lakipun tak boleh berpakaikan pakaian perempuan, karena barangsiapa yang berbuat demikian, ia itu kebencian kepada Tuhan, Allahmu. Maka apabila terlihatlah engkau akan sarang burung di hadapanmu pada jalan di atas barang pokok atau di atas bumi, di dalamnya ada anak burung atau telur dan emaknya ada duduk di atas anaknya atau di atas telurnya, tak boleh engkau mengambil emaknya dan anak-anaknyapun sekali. Tak akan jangan engkau melepaskan emaknya, tetapi anak-anaknya boleh kauambil akan dirimu, supaya selamatlah kamu dan dipanjangkannya umurmu. Maka apabila engkau membangunkan rumah yang baharu, hendaklah engkau memagari sotohmu, asal jangan kautanggungkan utang darah kepada rumahmu, jikalau kiranya orang tergelincuh lalu jatuh dari atas. Jangan kamu menaburi kebun anggurmu hendak dapat dua jenis hasilnya, supaya jangan hilang hasil biji-bijian yang telah kamu taburkan dan hasil pokok anggurmu sekali. Jangan kamu menanggala dengan lembu dan dengan keledai bersama-sama. Jangan kamu berpakaikan pakaian tenunan dua jenis benang, yaitu benang bulu bercampur benang kapas. Maka hendaklah kamu memperbuat akan dirimu tali pada keempat punca selimutmu, yang terpakai olehmu akan menyelimuti dirimu. Bermula, maka apabila seorang laki-laki telah mengambil seorang bini dan telah berseketiduran dengan dia, lalu dibencinya akan dia, dan dikata-katakannya beberapa perkara jahat akan dia dan dibusukkannya namanya di luar, katanya: Bahwa aku telah mengambil orang ini akan biniku, lalu berseketiduranlah aku dengan dia, maka tiada kudapati bikirnya padanya; maka hendaklah ibu bapa anak dara itu membawa sertanya akan bekas bikir anak dara itu, lalu pergi menghadap segala tua-tua negeri dalam pintu gerbang. Maka bapa anak dara itu hendaklah berkata kepada segala tua-tua itu demikian: Bahwa hamba telah memberikan anak hamba kepada orang ini akan bininya, lalu dibencinya akan dia; bahwasanya dikata-katakannya beberapa perkara jahat akan dia, katanya: Aku tiada mendapat bikir anakmu ini. Maka tengoklah, ia inilah bekas bikir anak hamba, sambil dihamparkannya kain itu di hadapan segala tua-tua negeri. Maka oleh tua-tua negeri hendaklah diambil akan orang laki-laki itu, lalu disiksakannya akan dia, dan dikenakannya denda seratus keping perak, ia itu diberikan kepada bapa anak dara itu, sebab telah dibusukkannya nama seorang anak dara Israel di luar, maka kekal juga ia bininya, tiada boleh dibuangnya akan dia seumur hidupnya. Tetapi jikalau nyata ketuduhan itu benar adanya dan tiada didapatinya akan bekas bikir pada anak dara itu, maka hendaklah dibawanya akan anak dara itu keluar ke pintu rumah bapanya, lalu orang-orang negerinya hendaklah melontari dia dengan batu sampai ia mati, karena telah diperbuatnya suatu perkara yang bodoh di tengah Israel dengan berkendak selagi ia dalam rumah bapanya, maka demikian patutlah kamu membuang yang jahat itu dari tengahmu. Maka jikalau kiranya didapati akan seorang tengah berseketiduran dengan bini orang, tak akan jangan keduanya mati dibunuh, baik orang laki-laki yang berseketiduran dengan perempuan itu baik perempuan itu; demikian patutlah kamu membuang yang jahat itu dari tengah Israel. Maka jikalau seorang anak dara, yang lagi bikir itu, bertunangan dengan seorang laki-laki, maka didapati orang lain akan dia dalam negeri, lalu berseketiduran dengan dia, maka keduanya hendaklah kamu bawa keluar ke pintu negeri, dan lontari dia dengan batu sampai mati; adapun anak dara itu sebab tiada ia berteriak meskipun ia di dalam negeri, dan orang laki-laki itu sebab telah digagahinya bini kawannya; maka demikian patutlah kamu membuang yang jahat itu dari tengahmu. Tetapi jikalau didapati orang laki-laki akan anak dara yang bertunangan itu pada masa ia di ladang, lalu digagahinya akan dia dan berseketiduranlah ia dengan dia, maka hanya orang laki-laki yang berseketiduran dengan dia itu patut mati dibunuh. Tetapi akan anak dara itu satupun jangan kamu pengapakan dia karena pada anak dara itu tiada salah yang patut ia mati dibunuh, karena seperti seorang laki-laki melawan kawannya dan membunuh akan dia, demikianlah perihal perbuatan ini; karena telah didapatinya akan dia di ladang, dan anak dara yang bertunangan itupun telah berteriak, tetapi seorangpun tiada yang menolong akan dia. Maka jikalau didapati seorang laki-laki akan perempuan muda yang lagi anak dara dan tiada bertunangan, lalu ditangkapnya akan dia dan berseketiduranlah ia dengan dia, maka didapati akan keduanya, maka hendaklah orang laki-laki yang telah berseketiduran dengan dia itu memberi lima puluh keping perak kepada bapa anak dara itu, lalu ia menjadi bininya, maka sebab telah digagahinya akan dia tiada boleh dibuangnya akan dia seumur hidupnya. Barang seorang laki-lakipun jangan mengambil bini bapanya, tak boleh disingkapkannya punca selimut bapanya. Bermula, maka dari pada orang yang dihancurkan atau dikerat buah pelirnya seorang juapun tak boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan. Seorang anak harampun jangan masuk ke dalam sidang umat Tuhan, jikalau anak cucunya sampai kesepuluh gilir sekalipun tiada juga boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan. Seorang Ammoni atau seorang Moabipun jangan masuk ke dalam sidang umat Tuhan, jikalau anak cucunya sampai kesepuluh gilir sekalipun tiada juga boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan sampai selama-lamanya; sebab tiada mereka itu menyambut kamu dengan roti atau dengan air pada jalan, tatkala kamu keluar dari Mesir, dan sebab diupahkannya Bileam bin Beor dari Petor di Mesopotami, supaya dikutukinya akan kamu. Tetapi Tuhan, Allahmu, tiada mau dengar akan Bileam itu, melainkan karena sebab kamulah diubahkan Tuhan, Allahmu, kutuk itu menjadi berkat, karena dikasihi Tuhan, Allahmu, akan kamu. Maka jangan kamu mencahari persahabatan atau untung kepada mereka itu sampai selama-lamanya. Maka akan orang Edomi itu janganlah kamu segan, karena bersaudaralah ia dengan kamu, dan jangan pula kamu segan akan orang Mesir, karena kamu sudah tahu menjadi orang dagang dalam negerinya. Adapun anak cicit yang diperanakkan bagi mereka itu, yaitu gilir yang ketiga, boleh masuk ke dalam sidang umat Tuhan. Maka apabila kamu keluar dengan balatentara hendak memerangi musuh, maka peliharakanlah dirimu dari pada segala perkara yang menajiskan. Jikalau kiranya di antara kamu adalah seorang yang najis oleh barang sesuatu pada malam, hendaklah ia keluar dari pada tempat tentara dan jangan ia masuk pula ke dalam tempat tentara itu; melainkan tak akan jangan pada petang hari dibasuhkannya dirinya dengan air, setelah sudah masuk matahari bolehlah ia masuk ke dalam tempat tentara itu. Dan lagi di luar tempat tentara hendaklah bagimu suatu tempat yang sunyi, supaya di sana kamu boleh ke sungai. Maka lain dari pada senjatamu hendaklah padamu sebuah cangkul kecil, supaya apabila kamu ke sungai besar, bolehlah kamu menggali lobang dengan dia dan menudungi barang yang telah keluar dari padamu itu. Karena Tuhan, Allahmu, adalah berjalan di tengah-tengah balatentaramu, hendak meluputkan kamu dari pada bahaya dan menyerahkan musuhmu kepadamu, maka sebab itu hendaklah suci tempat balatentaramu, supaya jangan terlihat Ia akan barang sesuatu di antara kamu yang tiada patut, sehingga Iapun undur dari padamu. Janganlah kamu menyerahkan seorang hamba ke tangan tuannya setelah sudah ia lari kepadamu dari pada tuannya itu. Melainkan hendaklah ia tinggal sertamu di tengah-tengah kamu pada tempat yang dipilihnya dalam salah sebuah negerimu yang disukainya, dan jangan kamu menganiayakan dia. Maka di antara segala anak perempuan Israel tak boleh ada seorang sundal, dan di antara segala anak laki-laki Israelpun tak boleh ada seorang zindik. Maka dalam bait Tuhan, Allahmu, tak boleh dibawa masuk akan upah orang sundal atau akan harga anjing yang dari pada nazar, karena keduanya sama kebencian kepada Tuhan adanya. Maka tak boleh kamu mengambil bunga dari pada saudaramu, baik bunga uang baik bunga makanan baik bunga barang sesuatu yang dapat makan bunga. Maka dari pada orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi dari pada saudaramu tak boleh kamu mengambil dia, supaya diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu dalam segala perkara pegangan tanganmu dalam negeri yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan bahagianmu pusaka. Maka apabila kamu sudah bernazarkan barang sesuatu kepada Tuhan, Allahmu, janganlah lambat kamu menyampaikan dia, kalau-kalau ia itu dituntut Tuhan, Allahmu, kepadamu dan dosa itu tertanggunglah atasmu. Tetapi jikalau kamu selesai dari pada bernazar, maka ia itu tiadalah dosa padamu. Bahwa barang yang telah keluar dari pada mulutmu itu hendaklah kamu sampaikan juga dengan sungguh-sungguh, sama seperti yang telah kamu bernazar kepada Tuhan, Allahmu, persembahan dari ridla hati yang telah kamu janji dengan lidahmu. Maka apabila kamu masuk ke dalam kebun anggur kawanmu, bolehlah kamu makan dari pada buahnya sekehendak hatimu sampai kenyang, tetapi satupun tak boleh kamu bawa dari sana. Maka apabila kamu masuk ke dalam perhumaan kawanmu, bolehlah kamu menggentas mayang-mayang gandum dengan tanganmu, tetapi jangan kamu mengenakan sabit kepada perhumaan kawanmu itu. Bermula, maka apabila seorang laki-laki telah mengambil bini dan telah kawin dengan dia, bahwa sesungguhnya jikalau tiada ia berkenan akan dia, sebab didapatinya akan barang sesuatu kecelaan padanya, maka hendaklah disuratkannya akan dia surat talak, diberikannya kepada tangannya, lalu disuruhnya akan dia keluar dari dalam rumahnya. Maka jikalau ia telah keluar dari rumahnya, lalu pergi menjadi bini orang lain, dan orang inipun benci akan dia, disuratkannya akan dia surat talak dan diberikannya surat itu kepada tangannya, lalu disuruhnya ia keluar dari rumahnya, atau kalau orang laki-laki yang kemudian ini mati setelah sudah diambilnya perempuan itu akan bininya, maka tak boleh lakinya yang pertama, yang telah menyuruhkan dia pergi, itu mengambil dia kembali akan bininya, setelah sudah dibiarkannya ia dicemarkan, karena perkara itulah suatu kebencian di hadapan hadirat Tuhan, dan jangan kamu menanggungkan dosa pada negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan bahagian pusaka. Maka apabila barang seorang baharu juga mengambil bini, janganlah ia keluar serta dengan balatentara, dan barang tanggungan lainpun jangan ditanggungkan atasnya, melainkan hendaklah ia bebas juga dalam rumahnya setahun lamanya, supaya bersuka-sukaanlah ia dengan bini, yang telah diambilnya itu. Janganlah orang mengambil kisaran atau batu kisaran yang di atas itu akan gadaian, karena ia itu seolah-olah mengambil penghidupan akan gadaian. Maka jikalau didapati akan orang mencuri seorang dari pada segala saudaranya, yaitu dari pada bani Israel, dijadikannya hamba dan dijualnya akan dia, tak akan jangan orang pencuri itu mati dibunuh, dan kamupun membuang yang jahat itu dari tengahmu. Perhatikanlah kamu hal bala kusta, supaya kamu ingat baik-baik dan menurut segala sesuatu yang diajar imam-imam Lewi akan kamu; maka seperti aku telah berpesan kepada mereka itu demikianpun hendaklah kamu melakukan dia. Ingatlah kamu akan perkara yang telah dibuat Tuhan, Allahmu, akan Miryam pada jalan, tatkala kamu ke luar dari Mesir. Maka apabila kamu pergi menagih utang kepada samamu manusia, janganlah kamu masuk ke dalam rumahnya hendak mengambil gadaian dari padanya; melainkan hendaklah kamu berdiri di luar, maka orang yang hendak kamu menagih utangnya itu akan membawa barang gadaian itu ke luar kepadamu. Maka jikalau ia seorang papa, jangan engkau membaringkan dirimu di atas gadaiannya; melainkan tak akan jangan gadaiannya kaupulangkan kepadanya apabila masuklah matahari, supaya dibaringkannya dirinya dengan pakaiannya dan diberkatinya akan dikau, maka ia itu akan kebenaran bagimu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu. Jangan kamu menganiaya orang upahan yang syak dan papa, baik ia dari pada saudaramu atau ia dari pada orang dagang yang duduk dalam negerimu sebelah dalam segala pintu gerbangmu. Maka pada harinya juga hendaklah kamu membayar upahnya dahulu dari pada masuk matahari atasnya, karena syaklah adanya dan hatinyapun merindu akan dia; supaya jangan ia berseru kepada Tuhan akan halmu dan dosapun tertangungglah atasmu. Bahwa jangan bapa-bapa mati dibunuh serta dengan anak-anaknya, dan jangan anak-anak itu mati dibunuh serta dengan bapanya, melainkan masing-masing hendaklah mati dibunuh karena sebab dosa dirinya sendiri. Jangan kamu menggagahi hak orang dagang dan anak piatu, dan jangan kamu mengambil pakaian perempuan janda akan gadaian. Melainkan ingatlah kamu akan hal kamu orang hamba di Mesir dan akan hal telah ditebus Tuhan, Allahmu, akan kamu dari sana; maka sebab itu aku menyuruh kamu berbuat demikian. Maka apabila kamu sudah habis menuai segala hasil tanahmu, dan terlupalah kamu akan barang seikat yang lagi tinggal di bendangmu, jangan kamu balik pergi mengambil dia, karena ia itulah bahagian orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda, supaya diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu dalam segala perbuatan tanganmu. Maka apabila kamu sudah menggoncangkan pohon zaitmu, kemudian dari pada itu jangan kamu menyelidik tangkai-tangkainya pula, karena ia itulah bahagian orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda. Maka apabila kamu sudah memungut buah pokok anggurmu, janganlah berulang kamu memungut buahnya karena ia itulah bahagian orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda. Melainkan hendaklah kamu ingat akan hal kamupun dahulu orang hamba di negeri Mesir, maka sebab itu aku menyuruh kamu berbuat demikian. Arakian, maka jikalau ada perkara pada orang, lalu mereka itu pergi menghadap hukum, tak akan jangan diturutnya keputusan hakim, maka yang benar hendaklah dibenarkannya dan yang salah itu hendaklah disalahkannya. Maka jikalau kiranya orang yang salah itu patut dipukul, hendaklah hakim menyuruh meniarapkan dia dan memukulkan dia di hadapannya, seberapa banyak sebat yang patut akan salahnya. Empat puluh sebat hendaklah disuruhnya beri akan dia, jangan lebih, supaya jangan apabila dipertambahkannya dan dipalunya akan dia dengan beberapa banyak sebat, maka saudaramu diperhinakan kelak di hadapan pemandanganmu. Bahwa jangan kamu menyengkangkan mulut lembu yang mengirik biji-bijian. Jikalau ada orang kakak adik duduk seorang dekat dengan seorang, maka seorang mati tiada beranak, janganlah bini orang yang mati itu menjadi bini orang lain yang di luar, melainkan hendaklah iparnya pergi mendapatkan dia dan mengambil dia akan bininya dan berbuat akan dia barang yang wajib atas ipar. Maka hendaklah anak sulung, yang diperanakkannya itu dinamai dengan nama saudaranya yang mati itu, supaya nama saudaranya jangan dihapuskan dari antara Israel. Tetapi jikalau seganlah orang itu mengambil bini saudaranya akan bininya, hendaklah bini saudaranya itu pergi ke pintu negeri menghadap segala tua-tua sambil sembahnya: Bahwa engganlah ipar hamba menghidupkan nama saudaranya di antara Israel, tidak ia mau berbuat akan hamba yang wajib atas seorang ipar. Lalu hendaklah tua-tua negeri itu memanggil akan dia dan berkata-kata dengan dia, maka jikalau tetaplah ia serta katanya: Hamba tiada mau mengambil dia; maka hendaklah bini saudaranya itu datang hampir kepadanya di hadapan mata segala tua-tua, lalu menanggalkan kasut dari pada kakinya sebelah serta meludahi mukanya sambil bersaksi, katanya: Demikianlah patut diperbuat akan orang yang tiada mau membangunkan rumah saudaranya. Maka akan dia juga diberi oranglah suatu nama di antara Israel, katanya: Rumah orang yang ditanggalkan kasutnya. Maka jikalau orang laki-laki berkelahi seorang dengan seorang, lalu bini seorang itu datanglah hampir hendak melepaskan lakinya dari pada tangan orang yang memalu akan dia dan diunjuknya tangannya, dipegangnya kemaluannya, tak akan jangan tangan perempuan itu kamu kudungkan, tak boleh kamu sayang akan dia. Hata, maka dalam pundi-pundimu jangan ada dua macam batu timbangan, yaitu sebuah yang besar dan sebuah yang kecil, maka dalam rumahmupun tak boleh ada dua macam sukat, sebuah yang besar dan sebuah yang kecil. Melainkan hendaklah padamu batu timbangan yang betul dan benar, dan hendaklah padamu sukat yang betul dan benar, supaya kamu melanjutkan umurmu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Karena barangsiapa yang berbuat perkara yang demikian, ia itu kebencian kepada Tuhan, Allahmu, dan lagi segala orang yang berbuat perkara yang tiada benar. Maka hendaklah kamu ingat akan perkara yang diperbuat oleh orang Amalek akan kamu pada jalan, tatkala kamu keluar dari Mesir, bagaimana telah ia mendatangi kamu dan ditempuhnya akan penutup tentaramu, yaitu akan segala orang yang lemah, yang datang dari belakang pada masa kamu lesu letih dan lelah, dan tiada ia takut akan Allah. Maka tak akan jangan, apabila sudah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, perhentian kepadamu dari pada segala musuhmu keliling, yaitu dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu pusaka, maka kamu akan menghapuskan peringatan akan Amalek itu dari bawah langit; jangan kamu lupakan ini. Demikianpun, apabila kamu sudah masuk ke dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu akan milikmu pusaka, dan kamupun duduk dalamnya, maka hendaklah kamu mengambil dari pada hulu hasil tanahmu, yang kamu kumpulkan dari bendangmu, yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, lalu bubuhlah dia dalam bakul dan bawalah akan dia ke tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu, hendak mendudukkan namanya di sana. Maka hendaklah kamu pergi mendapatkan imam yang pada masa itu, sambil katamu kepadanya: Pada hari ini hamba mengaku dengan nyata di hadapan Tuhan, Allahmu, bahwa hamba telah sampai ke dalam negeri yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyang kami pakai sumpah hendak mengaruniakan dia kepada kami. Maka oleh imam hendaklah diambil akan bakul itu dari pada tanganmu, diletakkannya di hadapan mezbah Tuhan, Allahmu. Maka hendaklah kamu sahut serta katamu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu: Bahwa bapaku seorang Aram yang mengembara, maka turunlah ia ke Mesir, lalu menumpanglah di sana selaku orang dagang, lagi sedikit bilangan orangnya, maka di sanalah iapun menjadi suatu bangsa yang besar dan kuasa dan banyak bilangannya! Tetapi oleh orang Mesir itu dibuat jahat akan kami, dianiayakannya kami dan ditanggungkannya pekerjaan yang terlampau berat atas kami. Maka berserulah kami kepada Tuhan, yaitu Allah nenek moyang kami, lalu didengar Tuhan akan bunyi suara kami, dan ditiliknya akan celaka kami dan akan kesukaran kami dan akan hal kami teraniaya itu. Maka dihantar Tuhan akan kami dari Mesir dengan tangan yang kuat serta dengan lengan yang terkedang dan dengan hebat yang besar dan dengan beberapa tanda alamat dan ajaib. Lalu dibawa-Nya akan kami ke tempat ini, dikaruniakan-Nya tanah ini kepada kami, yaitu suatu tanah yang berkelimpahan air susu dan madu. Maka sekarang, bahwasanya hamba telah membawa hulu hasil tanah ini, yang dikaruniakan Tuhan kepada hamba. Lalu hendaklah kamu meletakkan dia di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, dan hendaklah kamu menyembah sujud di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu. Maka hendaklah kamu bersuka-sukaan dari karena segala kebajikan yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, akan kamu dan akan isi rumahmu, baik kamu baik orang dagang yang di antara kamu. Maka apabila selesailah kamu dari pada membawa segala perpuluhan hasilmu pada tahun yang ketiga, yaitu tahun perpuluhan, maka hendaklah kamu memberi akan orang Lewi dan akan orang dagang dan akan anak piatu dan akan perempuan janda, supaya mereka itupun dapat makan dalam negerimu dan jadi kenyang. Maka hendaklah katamu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu: Bahwa hamba telah mengambil barang yang suci itu dari dalam rumah, dan lagi hamba telah memberikan dia kepada orang Lewi dan kepada orang dagang dan kepada anak piatu dan kepada perempuan janda, setuju dengan segala firman-Mu yang telah Kausuruh akan hamba, maka dari pada segala firman-Mu satupun tiada hamba lalui atau hamba lalaikan. Maka tiada hamba makan dari padanya pada masa kesukaran hamba, dan tiada hamba membuang sesuatu dari padanya akan dipakai kepada najis, dan tiada hamba memberi sesuatu dari padanya akan dipakai kepada arwah, melainkan hamba telah menurut bunyi suara Tuhan, Allahku, dan hamba telah berbuat setuju dengan segala firman-Mu yang kepada hamba. Bahwa tilik apalah dari pada kedudukan kesucian-Mu, dari dalam langit, dan berkati apalah akan Israel, umat-Mu, dan akan tanah yang telah Kaukaruniakan kepada hamba setuju dengan janji-Mu kepada nenek moyang hamba pakai sumpah, yaitu tanah yang berkelimpahan air susu dan madu. Maka pada hari ini juga firman Tuhan, Allahmu, kepadamu menurut segala hukum ini dan segala undang-undang ini, serta dengan yakin juga kamu melakukan dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Maka pada hari ini juga kamu telah berjanji dengan Tuhan, bahwa Tuhan itulah Allahmu dan kamupun akan berjalan pada jalan-Nya sambil memeliharakan segala hukum undang-undang dan syariat-Nya, serta kamu hendak dengar akan bunyi suara-Nya. Maka pada hari ini juga Tuhan berjanji dengan kamu, bahwa kamulah menjadi suatu bangsa milik-Nya setuju dengan firman-Nya kepadamu, dan kamupun akan memeliharakan segala hukum-Nya. Dan Iapun mengangkat akan kamu tinggi dari pada segala bangsa, yang telah dijadikan-Nya, supaya kamu menjadi suatu kepujian dan kenamaan dan perhiasan, dan supaya kamu menjadi suatu banga yang suci bagi Tuhan, Allahmu, setuju dengan firman-Nya yang kepadamu. Bermula, maka oleh Musa dan segala tua-tua Israel disuruh kepada orang banyak itu demikian: Peliharakanlah kamu segala hukum yang kupesan kepadamu pada hari ini. Maka apabila kamu sudah menyeberang Yarden dan sudah masuk ke dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, hendaklah kamu menegakkan batu yang besar-besar dan melaburkan dia dengan kapur. Dan hendaklah kamu menyurat padanya segala firman taurat ini, yaitu apabila kamu sudah menyeberang hendak masuk ke dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, suatu tanah yang berkelimpahan air susu dan madu, seperti firman Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu. Maka apabila kamu sudah menyeberang Yarden, hendaklah kamu menegakkan batu, seperti pesanku kepadamu sekarang ini, yaitu di atas bukit Ebal dan laburkan dia dengan kapur. Dan hendaklah kamu menegakkan di sana sebuah mezbah bagi Tuhan, Allahmu, yaitu sebuah mezbah dari pada batu, dan jangan kamu mengenakan besi padanya; melainkan dari pada batu kasar hendaklah kamu perbuat akan mezbah Tuhan, Allahmu, dan di atasnya hendaklah kamu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, Allahmu. Dan lagi hendaklah kamu menyembelihkan korban syukur dan makan dia di sana dan bersuka-sukaanlah kamu di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu. Maka pada batu itu hendaklah kamu menyurat akan segala firman taurat ini, dan menyebut dia sebaik-baik nyatanya. Arakian, maka berkata Musa dan imam-imam orang Lewi itu kepada segenap Israel demikian: Dengarlah olehmu diam-diam, hai Israel! bahwa pada hari ini juga kamu telah menjadi suatu bangsa bagi Tuhan, Allahmu. Maka sebab itu dengarlah kamu akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, dan turutlah segala hukum undang-undangnya, yang kupesan kepadamu pada hari ini. Dan lagi disuruh Musa kepada orang banyak pada hari itu, katanya: Bahwa segala suku ini hendaklah berdiri di atas bukit Gerizim akan memberi berkat kepada orang banyak itu, apabila kamu sudah menyeberang Yarden, yaitu: Simeon dan Lewi dan Yehuda dan Isakhar dan Yusuf dan Benyamin. Dan segala suku ini akan berdiri di atas bukit Ebal akan mengatakan kutuk, yaitu Rubin dan Gad dan Asyer dan Zebulon dan Dan dan Naftali. Maka pada masa itu hendaklah orang Lewi berkata berganti-ganti kepada segenap bangsa Israel dengan nyaring suaranya, demikian: Kutuklah orang yang memperbuat patung pahatan atau tuangan, ia itu suatu kebencian kepada Tuhan, perbuatan tangan orang pandai, dan yang menaruh akan dia pada tempat yang sembunyi! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang menghinakan bapanya atau ibunya! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang menggingsirkan perhinggaan tanah kawannya! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang menyesatkan orang buta pada jalannya! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang menggagahi hak orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang berseketiduran dengan bini bapanya, karena telah disingkapkannya punca selimut bapanya! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang berseketiduran dengan binatang! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang berseketiduran dengan saudaranya perempuan yang sebapa atau yang seibu dengan dia! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang berseketiduran dengan mentuanya perempuan! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang membunuh kawannya sembuni-sembuni! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang makan suap, supaya dibunuhnya orang dan ditumpahkannya darah orang yang tiada bersalah! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Kutuklah orang yang tiada membenarkan segala firman taurat ini dengan melakukan dia! Maka segenap orang banyak itu akan menyahut: Amin! Maka akan jadi kelak, jikalau dengan yakin kamu dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, serta kamu menurut dengan rajin segala firman-Nya, yang kupesan kepadamu pada hari ini, niscaya kamu akan diangkat oleh Tuhan, Allahmu, tinggi dari pada segala bangsa yang di atas bumi. Maka segala berkat ini akan datang kelak atas kamu dan ia itu sampai kepadamu, jikalau kiranya kamu dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu. Berkatlah kamu di dalam negeri dan berkatlah kamu di bendang. Berkatlah buah perutmu dan berkatlah hasil tanahmu dan hasil binatangmu dan kandungan lembumu dan peranakan dombamu. Berkatlah bakulmu dan palunganmu. Berkatlah kamu apabila kamu masuk dan berkatlah kamu apabila kamu keluar! Bahwa Tuhan, Allahmu, akan menyerahkan segala musuhmu, yang bangkit berdiri hendak melawan kamu, sehingga alahlah mereka itu di hadapanmu; maka pada jalan satu mereka itu akan mendatangi kamu, pada jalan tujuh mereka itu akan lari kelak dari hadapanmu. Bahwa Tuhan akan menyuruhkan berkat menyertai kamu dalam peluburmu dan dalam segala yang dipegang tanganmu dan diberkati-Nya akan kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Maka Tuhanpun akan menentukan kamu akan suatu bangsa yang suci bagi diri-Nya, seperti yang telah dijanji-Nya kepadamu pakai sumpah, yaitu jikalau kamu memeliharakan firman Tuhan, Allahmu, dan kamu berjalan pada jalan-Nya. Maka segala bangsa yang di dalam dunia itu akan melihat, bahwa nama Tuhan tersebut atas kamu, lalu mereka itu takut akan kamu kelak. Maka Tuhanpun akan melimpahkan kamu dengan kebajikan, baik dalam buah perutmu baik dalam hasil binatangmu baik dalam hasil tanahmu dalam negeri yang telah dijanji Tuhan, Allahmu, kepada nenek moyangmu pakai sumpah hendak dikaruniakan-Nya kepada kamu. Maka Tuhanpun akan membukai kamu perbendaharaan kebajikan-Nya, yaitu langit, hendak dikaruniakan-Nya hujan kepada tanahmu pada musimnya, dan diberkati-Nya akan segala pekerjaan tanganmu, maka kamu akan memberi pinjam kepada beberapa berapa bangsa, tetapi kamupun tiada minta pinjam. Maka Tuhanpun akan menentukan kamu dahulu dan bukan di belakang, dan kamu akan selalu di atas, bukannya di bawah, yaitu jikalau kamu dengar akan segala firman Tuhan, Allahmu, yang sekarang kusuruh kamu memeliharakan dan melakukan dia, dan jikalau tiada kamu menyimpang ke kiri atau ke kanan dari pada segala firman yang kupesan kepadamu pada hari ini, dan tiada kamu menurut dewa-dewa hendak berbuat bakti kepadanya. Tetapi akan jadi kelak, jikalau tiada kamu mau dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, supaya kamu melakukan dengan yakin segala hukum-Nya dan undang-undang-Nya yang kupesan kepadamu sekarang, maka segala kutuk ini akan datang atas kamu dan akan terkena kepadamu: Kutuklah kamu dalam negeri dan kutuklah kamu di padang. Kutuklah bakulmu dan kutuklah palunganmu. Kutuklah buah perutmu dan hasil tanahmu dan kandungan lembumu dan peranakan dombamu. Kutuklah kamu apabila kamu masuk dan kutuklah kamu apabila kamu keluar! Maka Tuhanpun akan menyuruhkan kutuk dan kekacauan dan kebinasaan di antara kamu dalam segala yang dipegang tanganmu dan yang kamu perbuat, sehingga kamu ditumpas dan dibinasakan dengan segera dari karena kejahatan perbuatanmu, jikalau kamu meninggalkan Daku. Maka Tuhanpun akan melekatkan bala sampar padamu, sehingga dihabiskannya kamu dari dalam negeri yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan milikmu pusaka. Bahwa Tuhanpun akan memalu kamu dengan bala seni dan dengan demam panas dan dengan bara dan dengan panas sangat dan dengan kekeringan dan dengan kelayuran dan dengan untutan, maka ia itu akan menghambat kamu sehingga binasalah kamu. Maka langit yang di atas kepalamu itu akan menjadi tembaga, dan bumi yang di bawah kamupun akan menjadi besi. Bahwa Tuhan, Allahmu, akan memberi abu dan pasir bagaikan hujan kepada tanahmu, maka ia itu akan turun kepadamu dari langit, sehingga binasalah kamu. Bahwa Tuhanpun akan menyerahkan kamu teralah di hadapan segala musuhmu; pada jalan satu kamu akan mendatangi dia, pada jalan tujuh kamu akan lari dari hadapannya, dan kamupun akan menjadi suatu huru-hara bagi segala kerajaan yang di dalam dunia. Maka bangkaimu akan menjadi makanan unggas yang di udara dan mangsa margasatwa yang di bumi, dan seorangpun tiada yang akan menghalaukan dia. Maka Tuhanpun akan memalu kamu dengan puru Mesir dan dengan puru sembilik dan dengan kurap dan dengan kudis yang tiada terobatkan. Dan Tuhanpun akan memalu kamu dengan gila dan buta dan kecengangan hati. Maka pada waktu tengah hari kamu akan menggagau seperti seorang buta menggagau dalam kegelapan, dan kamupun tiada memperuntungkan jalanmu, melainkan kamu akan teraniaya dan kerampasan sahaja pada segala hari dan seorangpun tiada yang menolong. Kamu akan mengambil bini, tetapi orang lain akan berseketiduran dengan dia; kamu akan membangunkan rumah, tetapi tiada kamu akan mengedudukinya; kamu akan menanam kebun anggur, tetapi tiada kamu akan makan hulu buahnya. Bahwa lembumu akan dibantai di hadapan matamu, tetapi tiada kamu akan makan dari padanya, keledaimu akan dirampas dari hadapanmu, maka sekali-kali tiada ia akan pulang kepadamu; segala kawan binatangmu akan menjadi jarahan musuhmu, maka bagi kamu tiada akan ada orang yang menolong. Segala anakmu laki-laki dan perempuan akan diserahkan kepada bangsa yang lain, maka matamu akan melihatnya dan merindu akan mereka itu pada segala hari, dan satupun tiada dapat kamu perbuat akan menahankannya. Bahwa hasil tanahmu dan segala hasil pekerjaanmu akan dimakan habis oleh suatu bangsa yang tiada kamu kenal, dan kamu akan teraniaya dan terpijak sama sekali pada segala hari. Maka kamu akan menjadi gila dari karena penglihatan matamu, dan yang akan dipandang olehmu. Maka kamupun akan dipalu Tuhan dengan puru yang jahat pada lututmu dan pada betismu, yang tiada terobati, dan lagi dari pada tapak kakimu datang ke batu kepalamu. Maka Tuhanpun akan membawa kamu serta dengan rajamu, yang telah kamu angkat atas dirimu, kepada suatu bangsa yang tiada kamu kenal, dan yang tiada dikenal oleh nenek moyangmupun, maka di sana bolehlah kamu berbuat bakti kepada berhala, yaitu kepada kayu dan batu. Dan kamupun akan menjadi bagaikan suatu tamasya dan perbahasaan dan sindiran di antara segala bangsa, yang kamu dihalaukan oleh Tuhan kepadanya. Jikalau kamu membawa banyak biji-bijian ke luar kepada bendangmu sekalipun, sedikit juga akan kamu kumpulkan, karena belalang kelak makan habis akan dia. Jikalau kamu menanami kebun anggur dan memeliharakan dia dengan usaha sekalipun, tiada juga kamu akan minum air anggurnya atau mengumpulkan buahnya, karena ulat kelak makan habis akan dia. Meskipun bagimu adalah pohon zait pada segala jajahan negerimu, tiada juga kamu akan menyapukan dirimu dengan minyaknya, karena pohon zaitmupun akan gugur buahnya. Jikalau kamu beroleh anak-anak laki-laki dan perempuan sekalipun, tiada juga mereka itu bagi dirimu, karena mereka itu akan dibawa pergi bagaikan orang tawanan. Segala pohonmu buah-buah dan segala hasil tanahmu akan dibinasakan oleh kumbang. Maka orang dagang yang akan ada di antara kamu, itu akan membantutkan kamu, makin lama makin ia naik, makin lama makin kamu akan turun kelak. Maka iapun akan memberi pinjam kepadamu, tetapi kamu tiada akan memberi pinjam kepadanya; iapun akan menjadi hulu, tetapi kamu akan menjadi buntut. Maka demikianlah segala kutuk ini akan datang atas kamu dan menghambat akan kamu dan sampai kepadamu, sehingga binasalah kamu, sebab tiada kamu mau dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, dengan melakukan segala hukum dan undang-undang yang telah Ia berfirman kepadamu. Maka ia itu akan padamu bagi tanda alamat dan suatu keheranan, dan pada benihmupun sampai selama-lamanya. Yaitu sebab tiada kamu berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, pada masa bersukacita hatimu akan kelimpahan segala kebajikannya. Maka sebab itu bolehlah kamu diperhamba oleh segala musuhmu, yang akan disuruhkan Tuhan, maka ia itu dengan lapar dan dahaga dan telanjang dan kekurangan segala sesuatu, maka oleh Tuhan akan dibubuh kuk besi pada tengkukmu, sampai sudah dibinasakannya kamu. Maka Tuhanpun akan membawa atas kamu suatu bangsa dari jauh, ia itu akan datang dari ujung bumi seperti terbang burung nasar, suatu bangsa yang tiada kamu mengerti bahasanya, suatu bangsa dengan muka merengus, yang tiada sayang akan rupa orang tua dan tiada mengasihani orang muda. Maka ia itu kelak makan habis akan hasil binatangmu dan hasil tanahmu, sampai sudah binasa kamu, sebab tiada ditinggalkannya bagimu barang gandum atau air anggur atau minyak atau hasil lembumu atau anak dombamu, sampai sudah dibinasakannya kamu. Maka bangsa itu akan menyesakkan kamu dalam negerimu dan merobohkan segala pagar tembokmu yang tinggi lagi begitu teguh sehingga kamu harap akan dia dalam segala negerimu, bahkan, mereka itu akan menyesakkan kamu dalam segala negerimu pada seluruh tanah yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Maka pada masa itu kamu akan makan buah perutmu sendiri, yaitu daging anakmu laki-laki dan perempuan, yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu, dari sebab kesukaran dan kepicikan, yang diadakan musuhmu kepadamu. Adapun orang laki-laki di antara kamu yang lemah lembut dan lezat dengan tiada berhingga, ia itu akan menjeling dengan dengki akan saudaranya dan akan bini ribaannya dan akan lebihnya anak-anak yang telah dihidupinya itu, supaya tak usah diberikannya kepada salah seorang mereka itu dari pada daging anaknya, yang akan dimakan olehnya pada masa satupun tiada lagi tinggal padanya dalam kesukaran dan kepicikan, yang didatangkan musuhmu atas kamu dalam segala negerimu. Adapun orang perempuan di antara kamu yang lemah lembut dan berlezat, sehingga tiada biasa ia menjejakkan tapak kakinya pada bumi sebab lezatnya dan lembutnya, ia itu akan menjeling dengan dengki akan laki ribaannya dan akan anaknya laki-laki dan akan anaknya perempuan, supaya tak usah diberikannya kepadanya dari pada guguran yang telah keluar dari padanya, atau dari pada anak yang telah diperanakkannya pada masa dimakannya akan dia sembuni-sembuni sebab kekurangan ia segala sesuatu, dalam kesukaran dan kepicikan yang diadakan musuhmu atas kamu dalam segala negerimu. Maka jikalau tiada kamu ingat akan melakukan segala firman taurat ini, yang tersurat dalam kitab ini, supaya kamu takut akan nama yang mulia dan hebat, yaitu akan Hua, Allahmu, maka Tuhanpun akan menjadikan siksamu dan siksa anak buahmu suatu perkara yang heran, yaitu beberapa bala yang besar dan lama, dan penyakit yang besar dan merana adanya. Maka akan didatangkannya atas kamu segala penyakit Mesir, yang diketakuti olehmu begitu, maka ia itu akan lekat pada kamu. Dan lagi segala penyakit dan segala bala yang tiada tersebut dalam kitab taurat ini akan didatangkan Tuhan atas kamu, sehingga binasalah kamu. Maka dari padamu akan tinggal orang yang sedikit bilangannya, jikalau dahulu banyak kamu seperti bintang di langit sekalipun, yaitu sebab tiada kamu mau dengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu. Maka akan jadi, seperti dahulu Tuhan suka berbuat baik akan kamu dan memperbanyakkan kamu, begitu juga akan kesukaan Tuhan kelak membinasakan dan menumpas kamu, maka kamupun akan dibantun dari dalam negeri yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan milikmu pusaka. Maka Tuhanpun akan mencerai beraikan kamu di antara segala bangsa, dari pada ujung bumi datang kepada ujungnya, maka di sana biarlah kamu berbuat bakti kepada berhala, yang tiada dikenal dahulu oleh kamu atau oleh nenek moyangmupun tidak, yaitu yang dari pada kayu atau batu. Maka di antara bangsa-bangsa itu kamupun tiada akan senang, dan tiada akan ada perhentian bagi tapak kakimu, karena di sana Tuhan akan memberi kepadamu hati yang gemetar selalu dan mata bilis dan dukacita. Maka nyawamu akan bergantung pada rambut sehelai di hadapanmu, dan kamupun akan dalam ketakutan, baik siang baik malam, dan tiada kamu akan tentu atas hidupmu. Maka pada pagi hari kamu akan berkata demikian: Aduh, biarlah kiranya petang, dan pada petang hari akan katamu: Aduh, biarlah kiranya pagi hari; dari sebab ketakutan hatimu, yang akan datang atasmu, dan dari sebab segala perkara yang akan dilihat olehmu dan yang dipandang oleh matamu. Maka Tuhanpun akan membawa kamu kembali ke Mesir dalam kapal-kapal, pada jalan yang telah kukatakan kepadamu akan halnya: tiada kamu akan melihat dia pula; maka di sana kamu akan hendak menjual dirimu kepada musuhmu akan hamba sahaya, tetapi orang yang hendak membeli kamu akan tiada. Bermula, maka inilah firman perjanjian yang disuruh Tuhan akan Musa berbuat dengan bani Israel di tanah Moab, lain dari pada perjanjian yang telah diperbuatnya dengan mereka itu di Horeb. Maka dipanggil Musa akan segenap bani Israel berhimpun, lalu katanya kepada mereka itu: Bahwa kamu telah melihat barang yang telah dibuat Tuhan di hadapan matamu dalam Mesir akan Firaun dan akan segala pegawainya dan akan segala negerinya. Yaitu percobaan besar-besar dan tanda alamat dan ajaib yang besar-besar, yang telah dilihat oleh matamu. Tetapi belum dikaruniakan Tuhan kepadamu batin akan memperhatikan dia, atau telinga akan mendengar dia, sampai sekarang ini. Maka sebab itu aku telah menghantar akan kamu berkeliling dalam padang Tiah empat puluh tahun lamanya; bahwa pakaianmu tiada lusuh pada tubuhmu dan kasutmupun tiada lusuh pada kakimu. Bahwa roti tiada kamu makan dan air anggur atau minuman pedaspun tiada kamu minum, supaya diketahui olehmu, bahwa Akulah Tuhan, Allahmu. Maka setelah sudah sampai kamu ke tempat ini, lalu datanglah Sihon, raja Hezbon, dan Og, raja Bazan, hendak berperang dengan kita, maka kitapun mengalahkan dia. Maka dirampas oleh kita akan tanahnya, lalu kita berikan dia kepada orang Rubin dan kepada orang Gad dan kepada setengah suku Manasye. Maka sebab itu peliharakanlah kamu segala firman perjanjian ini dan lakukanlah dia, supaya selamatlah kamu dalam segala sesuatu yang kamu perbuat. Maka pada hari ini kamu sekalian berdiri di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, baik segala penghulu kamu baik segala suku bangsa kamu baik segala tua-tua kamu baik segala pemerintah kamu baik segenap orang Israel: Dan lagi segala anak binimu dan orang dagang yang di tengah-tengah balatentaramu, dari pada orang pemotong kayu apimu datang kepada orang penimba air minummu, hendak masuk ke dalam perjanjian dengan Tuhan, Allahmu, dan ke dalam sumpahnya, yaitu yang diteguhkan Tuhan, Allahmu, dengan kamu pada hari ini. Supaya ditentukannya kamu akan suatu bangsa bagi diri-Nya dan Iapun menjadi Allah bagi kamu, seperti firman-Nya kepadamu dan yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyangmu Ibrahim, Ishak dan Yakub pakai sumpah. Maka bukan dengan kamu sahaja aku meneguhkan perjanjian dan sumpah ini, melainkan dengan barangsiapapun yang sekarang berdiri di sini serta dengan kita di hadapan hadirat Tuhan, Allah kita, dan dengan barangsiapa yang sekarang tiada berdiri di sini serta dengan kita. Karena kamu ketahui akan hal kita duduk dahulu dalam negeri Mesir dan bagaimana kita berjalan terus dari tengah-tengah segala bangsa yang telah kita melalui negerinya. Maka telah kamu melihat segala kebenciannya dan berhala tahinya dari pada kayu dan batu dan perak dan emas, yang di antara mereka itu. Maka jangan kiranya di antara kamu ada barang seorang, baik laki-laki baik perempuan, atau suku, atau bangsa, yang pada salah suatu hari memalingkan hatinya dari pada Tuhan, Allah kita, hendak pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa bangsa itu; janganlah di antara kamu ada bertumbuh barang akar yang berbuahkan upas dan hia. Sehingga apabila didengarnya bunyi sumpah laknat ini, disenangkannya juga hatinya, katanya: Sejahtera juga aku jikalau aku menurut kehendak hatiku yang jahat sekalipun, dan dengan mabuk aku hendak menghilangkan dahaga. Bahwasanya Tuhan akan tiada mau mengampuni dia, melainkan murka Tuhan akan bernyala-nyala sangat dan cemburuannya akan hangat kepada orang itu, maka padanya juga akan lekat segala kutuk yang tersurat dalam kitab ini, dan Tuhanpun akan menghapuskan namanya dari bawah langit. Maka Tuhanpun akan mengasingkan dia dari pada segala suku bani Israel bagi yang jahat, setuju dengan segala kutuk perjanjian yang tersebut dalam kitab taurat ini. Maka pada masa itu akan dikatakan oleh bangsa yang datang kemudian, yaitu anak-anakmu yang berbangkit kemudian dari pada kamu dan orang dagang yang akan datang dari negeri yang jauh, apabila dilihatnya siksa negeri ini dan segala celaka, olehnya juga Tuhan mempersakitinya, bagaimana segala tanahmu telah menjadi bagai belerang dan bagai garam yang dibakar, sehingga ia itu tiada ditaburi, dan satupun tiada tumbuh padanya dan sehelai daun sayurpun tiada keluar dari padanya, sama seperti kebongkaran negeri Sodom dan Gomorah dan Adama dan Zeboyim, yang telah dibongkar Tuhan dengan murka-Nya dan kehangatan amarah-Nya, maka pada masa itu akan dikatakan oleh segala bangsa: Mengapa maka Tuhan telah berbuat demikian akan negeri ini? Apakah mulanya kehangatan murka yang besar ini? Maka akan disahut oranglah: Sebab mereka itu telah melalui perjanjian Tuhan, Allah nenek moyangnya, yang telah diadakannya dengan mereka itu tatkala dihantar-Nya akan mereka itu keluar dari negeri Mesir. Maka mereka itu telah pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa serta menyembah sujud kepadanya, yaitu dewa-dewa yang tiada dikenalnya dan yang tiada mendatangkan untung kepadanya. Maka sebab itu bernyalalah murka Tuhan kepada negeri ini, hendak mendatangkan atasnya segala kutuk yang tersebut dalam kitab ini. Maka Tuhanpun telah membantun mereka itu dari dalam negerinya dengan murka-Nya dan kehangatan amarah-Nya dan kesangatan gusar-Nya, dibuang-Nya akan mereka itu ke negeri yang lain, seperti pada hari ini adanya. Adapun akan segala perkara yang tersembunyi, ia itu bagi Tuhan, Allah kita, tetapi segala perkara yang telah dinyatakan itu bagi kitalah dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala firman taurat ini. Arakian, maka akan jadi, apabila segala perkara ini berlaku atas kamu, baik berkat baik kutuk ini, yang telah kuhadapkan kepadamu, maka kamupun memperhatikan dia pula di antara segala bangsa, yang kamu telah dihalaukan oleh Tuhan, Allahmu, kepadanya; maka kamupun bertobat kepada Tuhan Allahmu dan kamu mendengar akan bunyi suara-Nya setuju dengan segala yang kupesan kepadamu sekarang ini, baik kamu baik anak-anakmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Maka Tuhan, Allahmu, akan mengubahkan hal ketawananmu serta mengasihankan kamu, maka Iapun akan menghimpunkan kamu dari antara segala bangsa, yang kamu telah dibuang oleh Tuhan, Allahmu, kepadanya. Maka jikalau kiranya orang buangan kamu ada pada ujung langit sekalipun, dari sana juga kamu akan dihimpunkan oleh Tuhan, Allahmu, dan dari sana juga diambil-Nya akan kamu kelak. Lalu Tuhan, Allahmu, akan membawa kamu ke dalam negeri yang milik pusaka nenek moyang kamu dan kamupun akan beroleh dia akan milik pusaka, dan Tuhanpun akan mengaruniai kamu dengan kebajikan dan memperbanyakkan kamu lebih dari pada nenek moyang kamu. Maka Tuhan Allahmupun akan mengkhatankan hatimu dan hati segala anak buahmu, supaya kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya boleh kamu hidup. Maka Tuhan, Allahmu, akan membubuh segala kutuk ini kepada musuhmu dan kepada pembencianmu, yang telah menganiayakan kamu. Maka jikalau kiranya kamu bertobat serta mendengar akan bunyi suara Tuhan dan melakukan segala firman-Nya yang kupesan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan Allahmupun akan mengaruniai kamu dengan kelimpahan kebajikan dalam segala pekerjaan tanganmu dan dalam buah perutmu dan dalam hasil binatangmu dan dalam hasil tanahmu; karena kembali Tuhan bergemar akan kamu kelak bagi kebajikan, seperti dahulupun Ia bergemar akan nenek moyangmu. Jikalau sahaja kamu mendengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu, dengan melakukan segala hukum-Nya dan undang-undang-Nya, yang tersurat dalam kitab taurat ini, jikalau kamu bertobat kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Karena firman yang kupesan kepadamu pada hari ini, ia itu bukan suatu rahasia bagi kamu, dan bukan ia itu jauh tempatnya, bukan ia itu dalam langit, sehingga boleh kata orang: Siapakah akan naik ke langit karena kita dan mengambil dia akan kita supaya diperdengarkannya kita dan supaya kita dapat melakukan dia? Dan lagi bukan ia itu di seberang laut, sehingga boleh kata orang: Siapa gerangan akan menyeberang laut karena kita dan mengambil dia akan kita, supaya diperdengarkannya kita dan supaya kita dapat melakukan dia? Melainkan firman itu amat dekat padamu, yaitu dalam mulutmu dan dalam hatimu, supaya kamu melakukan dia. Bahwa sesungguhnya pada hari ini aku menghadapkan kepadamu hidup dan kebajikan, atau mati dan kejahatan. Maka sebab itu pada hari ini aku menyuruh kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dan berjalan pada jalan-Nya dan melakukan hukum-Nya dan undang-undang-Nya dan segala syariat-Nya, supaya boleh kamu hidup dan kamu diperbanyakkan, dan diberkati Tuhan, Allahmu, akan kamu dalam negeri yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan milik pusaka. Tetapi jikalau kiranya hatimu undur, tiada mau dengar, melainkan ia dibujuk sehingga kamu menyembah sujud kepada dewa-dewa serta berbuat bakti kepadanya: Maka aku beritahu kamu pada hari ini, niscaya kamu akan binasa; tiada kamu akan melanjutkan umurmu dalam negeri yang kamu tuju sekarang dengan menyeberang Yarden hendak mengambil dia akan milik pusaka. Bahwa pada hari ini juga aku mengambil langit dan bumi akan saksi atas kamu, dari hal aku telah menghadapkan kepada matamu baik kehidupan baik kematian baik berkat baik kutuk! Maka sebab itu pilihlah olehmu akan kehidupan itu, supaya boleh kamu hidup, yaitu baik kamu baik segala anak buahmu, sambil mengasihi akan Tuhan, Allahmu, sambil mendengar akan bunyi suara-Nya, sambil bersangkut paut kepada-Nya; karena Ialah kehidupanmu dan panjang umurmu; supaya kekallah kamu dalam negeri yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangmu Ibrahim, Ishak dan Yakub pakai sumpah hendak dikaruniakannya kepada mereka itu. Hata, maka kemudian dari pada itu pergilah Musa mengatakan segala perkataan ini kepada segenap bani Israel. Bahwa katanya kepada mereka itu: Bahwa sekarang ini umurku sampai seratus dua puluh tahun; tiada boleh lagi aku keluar masuk, karena firman Tuhan kepadaku demikian: Tiada boleh engkau menyeberang Yarden ini! Bahwa Tuhan, Allahmu, juga yang akan menyeberang di hadapan kamu, dan Iapun akan membinasakan segala bangsa ini di hadapan kamu, dan kamu kelak mengambil bahagian pusakanya akan milikmu, dan Yusakpun akan menyeberang di hadapan kamu setuju dengan firman Tuhan. Maka diperbuat Tuhan kelak akan mereka itu seperti yang telah diperbuatnya akan Sihon dan Og, kedua raja orang Amori itu, dan akan negerinya, yang telah dibinasakan-Nya. Maka Tuhan akan menyerahkan mereka itu di hadapanmu, dan kamupun kelak berbuat akan mereka itu setuju dengan segala hukum yang telah kusuratkan bagimu. Hendaklah kamu perwira dan perkasa; janganlah kamu takut atau terkejut di hadapan mereka itu, karena Tuhan, Allahmu, juga yang berjalan serta dengan kamu, tiada dibiarkannya kamu dan tiada ditinggalkannya kamu. Maka pada masa itu dipanggil Musa akan Yusak, lalu katanya kepadanya di hadapan segenap bani Israel: Hendaklah engkau perwira dan perkasa, karena engkau akan sampai kelak serta dengan bangsa ini ke dalam negeri yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangmu pakai sumpah hendaklah memberikan dia kepada mereka itu, maka engkau akan menolong mereka itu beroleh dia akan bahagian pusaka. Karena Tuhan juga yang akan berjalan di hadapanmu dan menyertai akan dikau; maka tiada dibiarkan-Nya dan tiada ditinggalkan-Nya akan dikau; janganlah engkau takut dan janganlah engkau terkejut. Bermula, maka oleh Musa disuratkanlah taurat ini, lalu diberikannya kepada imam-imam orang Lewi, yang mengusung tabut perjanjian Tuhan, dan kepada segala tua-tua bani Israel. Maka pesan Musa kepada mereka itu, katanya: Bahwa pada kesudahan tiap-tiap tujuh tahun, pada masa yang tertentu, tahun kelepasan itu, pada masa raya pondok daun-daunan, apabila segenap bani Israel datang menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, hendaklah kamu membacakan taurat ini kepada pendengaran segenap bani Israel. Maka sebab itu panggillah kamu berhimpun orang banyak itu, baik laki-laki baik perempuan baik segala anak-anak baik orang dagang yang dalam negerimu, supaya didengarnya dan diperolehnya pengajaran, dan supaya mereka itu takut akan Tuhan, Allahmu, serta dilakukannya dengan rajin segala firman taurat ini, dan supaya anak-anak mereka itu, yang belum tahu akan barang sesuatu, dapat mendengarnya dan beroleh pengajaran, supaya kamu takut akan Tuhan, Allahmu, pada segala hari kamu hidup dalam negeri yang kamu tuju sekarang dengan menyeberang Yarden hendak mengambil dia akan milik pusaka. Bermula, maka kemudian dari pada itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa demikian: Bahwa sesungguhnya ajalmu telah sampai, engkau akan mati! maka panggillah akan Yusak, lalu berdirilah kedua kamu hampir dengan kemah perhimpunan, supaya Aku memberi perintah kepadanya. Maka datanglah Musa dan Yusak, lalu berdiri hampir dengan kemah perhimpunan. Maka kelihatanlah Tuhan dalam kemah, yaitu dalam tiang awan, dan tiang awan itu terdiri di atas pintu kemah. Maka firman Tuhan kepada Musa: Bahwa sesungguhnya apabila engkau sudah mangkat beradu dengan nenek moyangmu, lalu bangsa ini akan bangkit berdiri dan berkendak menurut dewa-dewa negeri yang ditujunya sekarang, yaitu di tengah-tengah negeri itu, maka mereka itupun akan meninggalkan Daku dan meniadakan perjanjian-Ku, yang telah Kuperbuat dengan mereka itu. Maka jikalau pada hari itu murka-Ku bernyala-nyala, dan Akupun meninggalkan mereka itu dan menudungkan muka-Ku dari padanya, sehingga mereka itu dimakan habis dan beberapa bala yang besar-besar dan beberapa kesukaran datang atasnya, maka pada hari itu barangkali akan katanya: Bukankah demikian, sebab Allah kita tiada di antara kita, maka segala celaka ini datang atas kita? Niscaya pada hari itu Aku menudungkan muka-Ku sebab segala kejahatan yang diperbuatnya, sebab mereka itu telah berpaling dirinya kepada dewa-dewa. Maka sekarangpun suratkanlah bagi kamu nyanyian ini, ajarkanlah dia kepada segala bani Israel dan bubuhlah dia dalam mulut mereka itu, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku atas segala bani Israel. Karena Aku akan membawa mereka itu kelak ke dalam negeri yang telah Kujanji kepada nenek moyangnya pakai sumpah, yaitu suatu negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, maka mereka itupun akan makan sampai kenyang dan menjadi gemuk; lalu mereka itu akan berpaling kepada dewa-dewa dan berbuat bakti kepadanya, tetapi akan Daku dihinakannya kelak dan perjanjian-Ku akan dirombaknya. Maka akan jadi apabila segala celaka yang besar-besar dan kesukaran itu berlaku atasnya, bahwa nyanyian ini juga akan naik saksi atas mereka itu, karena tiada ia itu terlupa dari pada mulut anak cucunya! Maka sesungguhnya Kuketahui akan niatnya, yang diadakannya pada hari ini juga, sebelum Kubawa akan mereka itu ke dalam negeri yang telah Kujanji pakai sumpah. Hata, maka pada hari itu disuratkan Musa nyanyian itu, lalu diberikannya kepada segala bani Israel akan dihafalkan. Maka diberikan-Nya perintah-Nya kepada Yusak bin Nun, firman-Nya: Hendaklah engkau perwira dan perkasa! karena engkau akan membawa bani Israel masuk ke dalam negeri yang telah Kujanji kepadanya pakai sumpah, maka Akupun menyertai akan dikau kelak! Bermula, setelah sudah habis disuratkan Musa segala firman taurat ini dalam sebuah kitab sampai tamatnya, maka berpesanlah Musa kepada orang-orang Lewi, yang mengusung tabut perjanjian Tuhan, katanya: Ambillah olehmu akan kitab taurat ini, letakkanlah dia pada sisi tabut perjanjian Tuhan, Allahmu, supaya di sanalah ia itu akan saksi atas kamu. Karena telah Kuketahui akan degilmu dan tegar tengkukmu! bahwa sesungguhnya sedang lagi hidup aku dan lagi aku serta kamu, maka kamu telah mendurhaka kepada Tuhan, istimewa pula kemudian dari pada matiku. Panggillah olehmu berhimpun kepadaku segala tua-tua suku bangsamu dan segala pemerintahmu, supaya segala perkataan ini kukatakan kepada pendengarannya dan kuambil langit dan bumi akan saksi atas mereka itu. Karena telah kuketahui, bahwa kemudian dari pada matiku tak dapat tiada kamu akan membusukkan halmu dan kamu akan menyimpang dari pada jalan yang kusuruh kamu turut, dan perkara yang jahat akan berlaku atas kamu pada kemudian hari, apabila kamu sudah berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sebab menggalakkan murkanya dengan perbuatan tanganmu. Maka pada masa itu dikatakan Musa kepada pendengaran segenap sidang bani Israel akan segala perkataan nyanyian ini datang kepada kesudahannya: Berilah telinga, hai segala langit! akan barang yang kukatakan; dengarlah olehmu, hai bumi! akan perkataan lidahku. Bahwa hendaklah pengajaranku bertitik-titik seperti hujan, dan hendaklah perkataanku berhamburan seperti embun, seperti hujan deras kepada pokok muda, seperti titik-titik yang lebat kepada tumbuh-tumbuhan. Karena aku menyebut nama Tuhan; berilah kebesaran kepada Allah kami! Bahwa Ialah bagaikan gunung batu dan perbuatan-Nya tiada berkecelaan, karena benarlah segala jalan-Nya. Bahwa Ialah Allah kebenaran, tiadalah lalim dalamnya; adil dan benarlah adanya. Mereka itu telah membusukkan halnya dengan Dia; bukannya mereka itu anak-anak-Nya; arang di muka adalah pada mereka itu: bahwa mereka itulah bangsa yang bengkok dan terbalik, adanya! Demikiankah pembalasanmu kepada Tuhan, hai kamu, bangsa yang bodoh dan gila? Bukankah Ia bapamu dan Tuhanmu? Ia yang telah menjadikan dan melengkapkan kamu. Ingatlah kamu akan hari zaman dahulukala, perhatikanlah segala tahun bangsa dahulu-dahulu, bertanyakanlah bapamu, maka iapun akan memberitahu kepadamu; bertanyakanlah segala tua-tuamu, maka mereka itupun akan mengatakannya kepadamu. Tatkala ditentukan Allah taala pusaka segala bangsa, tatkala diperhinggakan-Nya tempat segala anak-anak Adam, ditentukan-Nya perhinggaan segala suku bangsa sekadar bilangan bani Israel; karena bahagian Tuhan yaitulah umat-Nya dan Yakubpun tali pengukur pusaka-Nya. Maka telah didapati-Nya akan dia pada padang tandus, dalam gurun yang ada pengaum-aum; lalu dikeliling-Nya akan dia, ditilik-Nya akan dia, dipeliharakan-Nya seperti akan biji mata-Nya. Seperti burung nasar menunggui sarangnya dan melayang-layang atas anak-anaknya dan mengembangkan kepaknya, lalu diambilnya dan didukungnya akan dia di atas sayapnya, demikian telah dihantar Tuhan akan dia, bahkan Tuhan sendiri, seorang dewapun tiada sertanya. Diberi-Nya akan dia mengendarai tempat yang tinggi-tinggi di atas bumi, dan diberi-Nya makan akan dia buah-buah hasil tanah, dan diberi-Nya akan dia menghisap air madu dari dalam gunung batu dan minyak dari dalam batu yang keras-keras. Minyak sapi dan air susu domba kambing dan lemak anak domba dan domba jantan yang jadi di Bazan dan kambing jantan dan lemaknya segala gandum, dan lagi darah buah anggur yang ungu warnanya telah kamu minum! Tetapi serta gemuklah Yesyurun maka menyepaklah ia! (Bahwasanya engkau telah menjadi gemuk dan besar dan tambun belaka!) lalu ditinggalkannya Allah, yang telah menjadikan dia, dan dipermainkannya gunung batu selamatnya. Mereka itu telah membangkitkan cemburuan-Nya dengan dewa-dewa, dan telah menggalakkan murka-Nya dengan barang kebencian. Mereka itupun telah mempersembahkan korban kepada syaitan, bukan kepada Allah, dan kepada dewa-dewa yang belum pernah dikenalnya, yang baharu diadakan dan yang tiada diketakuti oleh nenek moyangmu. Bahwa kamu telah meninggalkan gunung batu yang menjadikan kamu, dan kamu telah melupakan Allah yang memperanakkan kamu. Serta dilihat Tuhan akan hal itu, maka dicelakan-Nya mereka itu, sebab murka-Nya diterbitkan oleh anak-anaknya laki-laki dan perempuan. Maka firman-Nya: Aku hendak menudungkan muka-Ku dari pada mereka itu; Aku hendak melihat bagaimana kesudahannya; karena mereka itulah suatu bangsa yang terbalik dan anak-anak yang tiada setiawan. Maka sebab dinyalakannya cemburuan-Ku oleh barang yang bukan ilah adanya, dan diterbitkannya murka-Ku oleh perkara yang sia-sia belaka, maka Akupun hendak menggalakkan cemburuannya oleh orang yang bukan suatu bangsa dan menerbitkan amarahnya oleh suatu bangsa yang hina. Karena jikalau bernyala-nyala api murka-Ku, dimakannya sampai ke dalam alam barzakh, dimakannya habis akan bumi serta dengan segala hasilnya dan dinyalakannya alas segala gunung. Maka pada masa itu Aku menimbunkan celaka bagi mereka itu dan segala anak panah-Kupun Kupanahkan kepadanya. Mereka itu akan dikuruskan oleh lapar dan dimakan oleh halilintar dan oleh bala panas api, dan Aku akan menyuruhkan taring binatang buas antara mereka itu serta dengan bisa ular yang amat jahat; pedang akan makan di luar dan dalam bilik-bilik bersakat akan ada gentar, baik orang muda baik anak dara baik anak penyusu baik orang tua yang putih rambutnya akan rebah. Boleh juga firman-Ku: Aku hendak menumpas mereka itu dan menghilangkan mereka itu dari pada ingatan manusia; jikalau tiada Aku khawatir dari hal sombong musuh, jangan sampai penganiaya mereka itu menghinakan Daku dan jangan sampai katanya: Bahwa tangan kitalah yang kuat begitu; bukan Tuhan yang berbuat segala perkara ini. Karena mereka itulah suatu bangsa yang hilang bicaranya dan budipun tiadalah dalamnya. Hai! Biarlah kiranya mereka itu berakal budi, sehingga ditimbangkannya kesudahan ini. Bagaimana seorang jua dapat mengusir seribu dan dua orang menghalaukan selaksa? Bukankah ia itu sebab sudah dijual gunung batunya akan mereka itu dan diserahkan Tuhan akan mereka itu? Karena gunung batu kita bukannya bagai gunung batu mereka itu, sehingga musuh kita juga yang memutuskan hukum! Karena pokok anggur mereka itu dari pada pokok anggur Sodom dan dari padang Gomorah asalnya, dan buah anggurnyapun buah anggur upas dan tandannya pahit maung belaka. Air anggurnya itu bisa ular naga dan bisa ular beludak yang amat bengis. Bukankah ia itu tertaruh bagi-Ku dan termeterai dalam perbendaharaan-Ku? Bahwa Aku yang empunya segala bela dan pembalasan! Apabila telah sampai masanya maka tergelincuhlah kaki mereka itu, telah hampirlah hari kebinasaannya dan segeralah akan datang perkara yang disediakan baginya. Tetapi Tuhan akan membenarkan umat-Nya dan menghasilkan hamba-Nya; apabila dilihat-Nya akan segala kuat itu telah hilang dan yang terkurung dan yang tertinggal itupun tiada lagi. Maka pada masa itu akan firman-Nya: Di manakah dewa-dewa mereka itu, dan gunung batu yang diharapnya kepadanya? Yang lemak korban sembelihannya dimakan oleh mereka itu dan air anggur persembahan minumannya diminum oleh mereka itu. Biarlah ia itu bangun berdiri dan menolong akan kamu, biarlah ia itu menjadi suatu perlindungan bagi kamu. Sekarang lihatlah olehmu bahwa Akulah, bahkan, Akulah DIA, dan lagi dewa-dewapun tiada serta-Ku! Aku ini yang mematikan dan Aku yang menghidupkan! Aku yang melukakan dan Akupun yang menyembuhkan! maka seorangpun tiada yang dapat melepaskan dari pada tangan-Ku! Karena Aku mengangkat tangan-Ku ke langit sambil firman-Ku: Bahwa Akulah hidup sampai selama-lamanya! Jikalau Aku telah mengasahkan halilintar pedang-Ku dan tangan-Ku menghunus akan dia hendak menghukumkan, niscaya Aku menuntut bela kepada segala seteru-Ku dan membalas kepada segala pembenci-Ku! Pada masa itu Aku memabuki anak panah-Ku dengan darah dan pedang-Ku akan makan daging: dari pada darah orang yang dibunuh dan dari pada orang tawanan, dari pada batu kepala raja-raja musuh itu. Bersorak-soraklah sekarang, hai kamu segala orang kafir serta dengan umatnya! karena Tuhan menuntut bela darah hamba-hamba-Nya, dan mendatangkan pembalasan atas musuh-Nya dan diadakan-Nya gafirat atas tanah umat-Nya. Hata, maka datanglah Musa, lalu dibunyikannya segala perkataan nyanyian ini kepada pendengaran orang banyak itu, baik ia baik Yusak bin Nun. Setelah sudah habis dikatakan Musa segala perkataan ini kepada segenap bani Israel, maka katanya kepada mereka itu: Perhatikanlah kamu baik-baik segala firman yang kupesan kepadamu pada hari ini, supaya kamu menyuruh anak-anakmu memeliharakan dan melakukan segala firman taurat ini. Karena bukannya pesan ini sia-sialah adanya kepadamu, melainkan ia itulah kehidupanmu, maka dengan firman ini dapat kamu melanjutkan umurmu dalam negeri yang kamu tuju sekarang dengan menyeberang Yarden hendak mengambil dia akan milik pusaka. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa pada hari itu juga, firman-Nya: Naiklah engkau ke atas gunung Abarim, yaitu gunung Nebo, yang di tanah Moab, bertentangan dengan Yerikho, serta lihatlah tanah Kanaan, yang telah Kukaruniakan kepada segala bani Israel akan miliknya. Lalu matilah engkau di atas gunung yang hendak kaunaiki itu dan pulanglah kepada asalmu, seperti abangmu Harunpun telah mati di atas gunung Hor dan telah pulang kepada asalnya. Sebab kedua kamu telah bersalah kepada-Ku di tengah-tengah segala bani Israel pada tempat air Meriba di Kades dalam padang belantara Zin, sebab tiada kamu menguduskan Daku di tengah-tengah segala bani Israel. Karena sungguhpun engkau akan melihat kelak tanah itu di hadapanmu, tetapi tiada boleh engkau sampai ke sana atau masuk ke dalam negeri yang Kukaruniakan kepada segala bani Israel kelak. Bermula, maka inilah berkat yang telah diberi oleh Musa, khalil Allah, kepada segala bani Israel dahulu dari pada matinya; maka katanya: Bahwa Tuhan telah datang dari Torsina dan telah terbit bagi mereka itu dari Seir; kelihatanlah Ia dengan gemerlapan cahaya-Nya dari gunung Paran, lalu datang hampir dari bukit Kades; maka pada kanan-Nya adalah tiang api bagi mereka itu. Bagaimana dikasihi-Nya akan segala suku bangsa itu! Segala kesucian-Nya adalah dalam tanganmu, mereka itu duduk pada kakimu, masing-masing akan beroleh dari pada perkataanmu. Maka Musa telah menyampaikan taurat itu kepada kami akan bahagian pusaka bagi sidang Yakub. Tetapi Ialah raja di antara Yesyurun, apabila segala penghulu bangsa itu berhimpun bersama-sama dengan segala suku bangsa Israel. Biarlah Rubin hidup dan Simeon jangan mati, jikalau sedikit jua orangnya sekalipun. Maka inilah katanya akan hal Yehuda: Dengar apalah, ya Tuhan! akan suara Yehuda dan kembalikan dia kepada bangsanya, biarlah banyak tangan menolong akan dia dan hendaklah Tuhan membantu akan dia dalam melawan musuhnya! Maka akan hal Lewi katanya: Tumimmu dan Urimmu adalah pada orang khalilmu, yang telah kaucobai di Massa dan yang kauperbantahkan pada tempat air Meriba: yang telah berkata kepada ibu bapanya: Aku belum pernah melihat kamu! yang tiada mengenal akan kakak adiknya dan tiada mengetahui anak-anaknya, karena mereka itu memeliharakan segala firman-Mu dan menunggui perjanjian-Mu. Biarlah mereka itu mengajarkan segala syariat-Mu kepada Yakub dan hukum-Mu kepada Israel! biarlah mereka itu mempersembahkan dupa di hadapan hadirat-Mu dan meletakkan korban bakaran di atas mezbah-Mu. Berkati apalah, ya Tuhan! akan harta bendanya dan berkenan apalah akan perbuatan tangannya! parangkan apalah pinggang orang yang berbangkit hendak melawan dia, dan akan segala pembencinya, supaya mereka itu jangan berbangkit pula! Maka akan hal Benyamin, katanya: Biarlah kekasih Tuhan itu duduk dengan sentosa! Bahwa Allah taala menaungi akan dia pada segala hari dan biarlah ia duduk di antara bahunya! Maka akan hal Yusuf katanya: Berkatlah dari pada Tuhan atas tanahnya dengan anugerah yang indah-indah dari langit, dengan embun dan dengan beberapa mata air yang dalam-dalam! Dengan segala hasil matahari yang indah-indah dan buah-buah bulan yang terutama! Dan dengan barang yang terindah-indah dari dalam gunung yang tua-tua dan dengan barang yang terutama dari dalam bukit-bukit yang kekal. Dan dengan barang yang terutama dari pada bumi dengan sepenuh-penuh isinya, disertai dengan keridlaan Dia, yang telah semayam dalam belukar! Segala kebajikan itu biarlah turun kepada kepala Yusuf dan kepada batu kepala orang yang bermahkota di antara segala kakak adiknya! Biarlah kemuliaan padanya bagaikan anak sulung lembu jantan, dan biarlah tanduknya bagaikan tanduk seladang! Dengan dia juga hendaklah ditanduknya akan segala bangsa, supaya lari mereka itu sampai ke ujung bumi. Demikianpun hendaklah adanya berlaksa-laksa orang Efrayim dan beribu-ribu orang Manasye! Maka akan hal Zebulon katanya: Bersukacitalah engkau, hai Zebulon, karena sebab perjalananmu, dan engkaupun, hai Isakhar, karena sebab segala kemahmu! Mereka itu akan menjemput segala bangsa kepada bukit itu; di sanalah mereka itu akan mempersembahkan korban kebenaran, karena mereka itu akan menghisap kelimpahan dari pada laut dan benda gemerlapan yang tersembunyi dalam pasir. Maka akan hal Gad katanya: Segala puji bagi Tuhan, yang telah mengaruniai Gad dengan tempat kedudukan yang luas; di sanalah ia diam bagaikan seekor singa betina, dicarik-cariknya baik lengan baik batu kepala. Karena direbutnya akan yang pertama-tama pada masa diambil mereka itu akan bahagian hulubalang, dan diserahkannya dirinya hendak menjadi hulu bangsa dan menyampaikan pembalasan Tuhan dan melakukan hukum-Nya dengan Israel. Maka akan hal Dan katanya: Bahwa Dan itulah singa muda, maka iapun melompat keluar dari Bazan. Maka akan hal Naftali katanya: Biarlah Naftali dikenyangkan dengan keridlaan dan dipenuhi dengan berkat Tuhan! Maka laut dan bahagian yang di sebelah selatan itu menjadi pusakanya. Maka katanya akan hal Asyer: Berbahagialah kiranya Asyer di antara segala anak laki-laki, dan berkenanlah segala kakak adiknya akan dia, jikalau dicelupkannya kakinya dalam minyak sekalipun. Bahwa besi dan tembaga menjadi kancingnya dan selamatmu menjadi seperti segala harimu! Satupun tiada yang setara dengan Allah, hai Yesyurun! yang mengendarai langit hendak menolong akan dikau dengan kebesaran-Nya di atas awan yang tinggi-tinggi. Dari dahulu-dahulu Allah itu perlindungan bagi kamu, dengan lengan yang kekal! Apabila dihalaukan-Nya musuh dari hadapanmu, maka katanya sahaja: Binasakanlah dia! Demikian hendaklah Israel duduk berasing dengan sentosa; biarlah mata Yakub memandang kepada tanah gandum dan air anggur, dan dari langitnyapun hendaklah bertitik-titik air embun! Berbahagialah engkau, hai Israel! Siapakah setara dengan dikau? engkaulah satu bangsa yang ditebus oleh Tuhan, yang perisai pertolonganmu dan pedang ketinggianmu; maka sebab itu segala musuhmu akan menundukkan dirinya kepadamu dengan pura-pura dan engkau akan menjejakkan kakimu pada tempatnya yang tinggi-tinggi! Hata, maka Musapun naiklah dari padang-padang Moab ke gunung Nebo, yaitu kemuncak Pisga, yang bertentangan dengan Yerikho, lalu diperlihatkan Tuhan kepadanya seluruh tanah Gilead sampai kepada Dan; dan seluruh tanah Naftali dan tanah Efrayim dan Manasye dan seluruh tanah Yehuda sampai ke laut sebelah barat; dan sebelah selatan dan tanah datar, yaitu padang Yerikho, negeri korma, sampai kepada Zoar. Maka firman Tuhan kepadanya: Bahwa inilah tanah yang telah Kujanji kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub pakai sumpah, firman-Ku: Aku hendak mengaruniakan dia kepada benihmu! Maka Aku memperlihatkan dia kepada matamu, karena tiada boleh engkau menyeberang ke sana. Maka demikian matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana, di tanah Moab, seperti firman Tuhan. Maka dikuburkannyalah ia dalam suatu lembah di tanah Moab, bertentangan dengan Bait-Peor, maka seorangpun tiada mengetahui kuburnya sampai kepada hari ini. Maka pada masa matinya umur Musa seratus dua puluh tahun, maka matanya belum kabur dan kuatnyapun belum hilang. Maka Musapun ditangisi oleh segala bani Israel di padang-padang Moab tiga puluh hari lamanya, maka genaplah segala hari tangisan dan perkabungan sebab Musa itu. Maka Yusak bin Nun itu penuhlah ia dengan roh budiman, karena telah ditumpangkan Musa tangannya kepadanya, maka segala bani Israelpun mendengar akan dia, dibuatnya setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa itu. Maka di antara orang Israel tiada berbangkit pula seorang nabi yang seperti Musa, yang dikenal oleh Tuhan muka dengan muka; dengan segala tanda alamat dan mujizat yang disuruh Tuhan akan dia berbuat di negeri Mesir akan Firaun dan akan segala pegawainya dan akan segala negerinya, serta dengan tangan yang kuat dan dengan segala perkara yang hebat dan besar-besar yang diperbuat oleh Musa di hadapan pemandangan segenap bangsa Israel. Sebermula, maka sekali peristiwa kemudian dari pada mati Musa, hamba Tuhan itu, bahwa berfirmanlah Tuhan kepada Yusak bin Nun, hamba Musa itu, firman-Nya: Bahwa Musa, hamba-Ku, sudah mati; sekarang hendaklah engkau berangkat menyeberang Yarden, baik engkau baik segala orang ini, ke negeri yang Kukaruniakan kepada mereka itu, yaitu kepada bani Israel. Segala tempat kejejakan tapak kakimu itu sudah Kukaruniakan kepada kamu, setuju dengan firman-Ku, yang kepada Musa: Dari pada padang Tiah dan dari pada Libanon ini sampai kepada sungai besar, yaitu sungai Ferat, seluruh tanah orang Heti, dan sampai kepada lautan besar yang di sebelah matahari masuk, sekalian itu menjadi perhinggaan tanah kamu. Seorangpun tiada akan tahan berdiri di hadapanmu pada segala hari hidupmu; seperti dahulu adalah Aku serta dengan Musa, begitu Aku akan menyertai engkau; tiada Aku akan membiarkan dikau dan tiada Aku meninggalkan dikau! Hendaklah engkau perwira dan perkasa, karena engkau akan menyuruhkan bangsa ini mempusakai tanah yang telah Kujanji kepada nenek moyangnya pakai sumpah hendak mengaruniakan dia kepada mereka itu. Sahaja hendaklah engkau perwira perkasa, supaya dengan yakin engkau melakukan segenap taurat ini, yang dipesan oleh Musa, hamba-Ku, kepadamu; janganlah engkau menyimpang dari padanya ke kiri atau ke kanan, supaya engkau melakukan dirimu dengan bijaksana di mana-mana tempat yang kautuju kelak. Janganlah isi kitab taurat ini lalu dari pada mulutmu, melainkan perhatikanlah dia pada siang dan malam, supaya dengan yakin engkau melakukan dirimu setuju dengan segala yang tersebut di dalamnya, karena begitu engkau akan memperuntungkan segala jalanmu dan begitu engkau akan menjadi bijaksana. Bukankah firman-Ku kepadamu ini: Hendaklah engkau perwira dan perkasa, dan jangan engkau gentar dan ngeri, karena Tuhan, Allahmu, adalah sertamu di mana-mana tempat yang akan kautuju itu! Kemudian dari pada itu disuruh Yusak akan segala hulubalang itu, katanya: Pergilah kamu sana sini dalam tentara itu, suruhlah akan orang banyak itu demikian: Sediakanlah akan dirimu bekal, karena belum lepas tiga hari maka kamu sekalian akan menyeberang Yarden ini hendak mempusakai tanah yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, akan milikmu pusaka. Dan lagi kata Yusak kepada orang Rubin dan orang Gad dan setengah suku Manasye demikian: Ingatlah kamu akan pesan yang diberi Musa, hamba Tuhan itu, akan kamu, katanya: Bahwa Tuhan, Allahmu, mengaruniakan kepadamu perhentian dan Iapun mengaruniakan kepadamu tanah ini. Biarlah segala anak binimu dan segala kawan binatangmu tinggal di tanah yang diberikan Musa kepadamu di seberang Yarden; tetapi hendaklah kamu menyeberang dengan berlengkap baik-baik dan berjalan pada hulu segala saudaramu, semua orang yang tahu perang, maka hendaklah kamu membantu akan mereka itu, sampai sudah dikaruniakan Tuhan perhentian kepada segala saudaramupun seperti kepada kamu, dan mereka itu juga mempusakai tanah yang dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadanya kelak, lalu hendaklah kamu kembali ke tanahmu pusaka, dan kamu akan mempunyai dia bagaikan pusaka, yang diberikan Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu di seberang Yarden, pada sebelah matahari terbit. Maka sahut mereka itu akan Yusak, katanya: Segala perkara yang tuan suruh akan kami itu hendaklah kami perbuat dan ke mana-mana tuanpun menyuruhkan kami, kamipun akan pergi ke sana. Seperti kami telah menurut Musa dalam segala perkara, demikianpun kami akan menurut tuan; sahaja biarlah kiranya Tuhan, Allahmu, menyertai akan tuan, seperti telah disertainya akan Musa. Barangsiapa yang tiada menurut perintahmu dan tiada mendengar akan katamu dalam segala perkara yang tuan suruh akan dia, ia itu akan mati dibunuh hukumnya! Sahaja hendaklah tuan perwira dan perkasa juga. Bermula, maka diam-diam Yusak bin Nun telah menyuruhkan dua orang dari Sittim akan penyuluh, katanya: Pergilah kedua kamu mengintai tanah itu dan negeri Yerikho. Lalu orang itupun pergilah, maka masuklah keduanya ke dalam rumah seorang perempuan yang sundal adanya, bernama Rahab, hendak tidur di sana. Maka dikabarkan oranglah kepada raja Yerikho, sembahnya: Bahwa sesungguhnya malam ini telah datang ke mari orang dari bani Israel hendak mengintai negeri. Maka disuruh raja Yerikho akan orang mendapatkan Rahab mengatakan: Bawalah keluar akan orang yang telah datang kepadamu dan yang telah masuk ke dalam rumahmu, karena adapun mereka itu ke mari ini, yaitu hendak mengintai segenap negeri. Tetapi oleh perempuan itu telah diambil akan kedua orang laki-laki itu, disembunyikannya. Maka katanya: Sesungguhnya orang itu telah datang kepada sahaya, tetapi tiada sahaya tahu dari mana datangnya. Tetapi pada waktu hendak dikancingkan pintu negeri dan haripun malamlah keluarlah orang itu, tiada sahaya tahu ke mana perginya; baik dengan segera kamu mengusir akan dia, niscaya kamu sampai kepadanya. Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik sotoh rumahnya, disembunyikannya di bawah kulit rami, yang telah ditaruhnya di atas sotoh itu. Maka orang itupun pergilah mengusir keduanya pada jalan ke Yarden sampai ke tempat penambang; setelah sudah keluar orang yang mengusir dia, dikancingkan oranglah pintu negeri itu. Maka dahulu dari pada tidur kedua orang itu, naiklah perempuan itu ke atas sotoh mendapatkan orang itu. Lalu katanya kepada mereka itu: Kuketahui bahwa sesungguhnya tanah ini telah dikaruniakan Tuhan kepada kamu, dan ketakutan akan kamu telah datang atas kami, dan segala orang isi negeri telah hanyut dari takut akan kamu. Karena telah kami dengar bagaimana Tuhan sudah mengeringkan air laut Kolzom di hadapanmu, tatkala kamu keluar dari Mesir, dan barang yang sudah kamu perbuat akan kedua orang raja Amori, yang di seberang Yarden, akan Sihon dan Og, bagaimana kamu sudah menumpas dia. Maka serta kedengaranlah sekalian itu kepada kami, maka hilanglah hati kami, tiada tinggal lagi nyawa dalam barang seorang, dari sebab takut akan kamu; karena Tuhan, Allahmu, itulah Allah, baik di dalam langit yang di atas baik di atas bumi yang di bawah. Maka sekarang berjanjilah dengan aku pakai sumpah demi Tuhan, tegal aku sudah berbuat kebajikan akan kamu, bahwa kamupun akan berbuat kebajikan akan orang isi rumah bapaku, dan berikanlah kiranya akan daku suatu tanda amanat, bahwa kamu akan menghidupi ibu bapaku dan saudaraku laki-laki dan perempuan serta dengan segala sesuatu yang ada padanya dan kamupun akan melepaskan jiwa kami dari pada mati. Maka sahut kedua orang itu akan dia: Baiklah, nyawa kami akan mati ganti kamu! jikalau tiada engkau mewartakan perkara kami ini, bahwa sesungguhnya apabila dikaruniakan Tuhan tanah ini kepada kami, maka kamipun akan berbuat kebajikan dan setia akan kamu. Maka diulurkannya keduanya dengan tali dari pada tingkap rumahnya, karena rumahnya adalah di atas dewala negeri, dan perempuan itupun diamlah di atas dewala itu. Maka katanya kepada orang itu: Pergilah kamu naik ke gunung, supaya jangan kamu bertemu dengan orang yang mengusir akan kamu, dan sembunikanlah dirimu di sana barang tiga hari lamanya, sampai sudah pulang orang yang disuruhkan itu, kemudian boleh kamu menurut jalanmu. Maka kata kedua orang itu kepadanya: Bahwa sucilah kami dari pada sumpahmu ini, yang telah kausuruh kami bersumpah, melainkan apabila kami sudah masuk ke dalam negeri, hendaklah engkau mengikat tali ini, yang dipintal dari pada benang kirmizi, pada tingkap yang telah kami diulurkan dari padanya, dan hendaklah engkau menghimpunkan ibu bapamu dan saudaramu laki-laki dan perempuan dan segala orang isi rumah bapamu kepadamu dalam rumah ini. Karena barangsiapa yang keluar dari pada pintu rumahmu, sesungguhnya ditanggungnya darahnya sendiri dan kamipun sucilah dari padanya; tetapi barangsiapa yang di dalam rumah serta dengan dikau, darahnya ditanggung oleh kami, jikalau barang seorang mendatangkan tangan akan dia. Demikianpun jikalau kiranya engkau mewartakan hal kami ini, maka sucilah kami dari pada sumpah yang kausuruh akan kami bersumpah. Maka katanya: Benarlah katamu ini, biarlah begitu. Lalu dilepaskannya keduanya pergi dan tali kirmizi itupun diikatnya pada tingkap itu. Maka berjalanlah keduanya, lalu sampai ke gunung, maka tinggallah ia di sana tiga hari lamanya, sampai sudah pulang orang yang disuruh mengusir dia; maka orang suruhan itu telah mencahari akan keduanya itu pada segala jalan, tiada juga didapatinya akan dia. Maka kedua orang itupun kembalilah turun dari atas gunung, lalu menyeberang Yarden; setelah sampai kepada Yusak bin Nun diceriterakannyalah segala perkara yang telah bertemu dengan dia, katanya kepada Yusak: Bahwa sesungguhnya Tuhan telah menyerahkan seluruh tanah ini kepada tangan kita, karena hilanglah hati segala orang isi negeri itu dari sebab takut akan kita. Bermula, maka Yusakpun bangunlah pagi-pagi, dan mereka itu berangkat dari Sittim, lalu sampailah kepada Yarden, baik ia baik segala bani Israel, maka bermalamlah mereka itu di sana dahulu dari pada menyeberang. Maka kemudian dari pada tiga hari pergilah segala hulubalang itu sana sini dalam tentara, disuruhnya orang banyak itu, katanya: Apabila kamu melihat tabut perjanjian Tuhan, Allahmu, dan segala imam orang Lewi mengusung dia, hendaklah kamu berangkat dari pada tempatmu dan mengikut akan dia. Tetapi biarlah berjarak antara kamu dengan dia kira-kira dua ribu hasta, ukuran yang biasa; jangan kamu lebih hampir kepadanya, supaya dapat diketahui olehmu akan jalan yang patut kamu turut, karena kamu tiada tahu menurut jalan ini kelemarin atau kelemarin dahulu. Maka kata Yusak kepada orang banyak itu: Sucikanlah dirimu, karena esok harilah Tuhan hendak berbuat ajaib di antara kamu. Dan kata Yusak kepada segala imam demikian: Angkatlah olehmu akan tabut perjanjian, lalu berjalanlah pada hulu orang banyak itu. Maka diangkatnyalah akan tabut perjanjian, lalu berjalanlah ia pada hulu orang banyak. Karena Tuhan telah berfirman kepada Yusak demikian: Pada hari ini juga Aku hendak mulai membesarkan dikau kepada pemandangan segenap bani Israel, supaya diketahui olehnya, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianpun adalah Aku serta dengan dikau kelak. Maka hendaklah engkau memberi perintah kepada segala imam yang mengusung tabut perjanjian, demikian: Apabila sampailah kamu kepada tepi air Yarden, hendaklah kamu berhenti berdiri dalam Yarden itu. Maka kata Yusak kepada segala bani Israel: Marilah kamu sekalian, dengarlah olehmu akan firman Tuhan, Allahmu! Dan lagi kata Yusak: Dengan ini boleh diketahui olehmu akan hal Allah yang hidup ada di antara kamu dan akan dihalaukan-Nya segala orang Kanani dan orang Heti dan orang Hewi dan orang Ferizi dan orang Girgazi dan orang Amori dan orang Yebuzi dari hadapanmu dari dalam pusakanya: Bahwa sesungguhnya tabut perjanjian Tuhan semesta alam sekalian akan menyeberang Yarden kelak pada hulu kamu. Maka sekarang ambillah olehmu akan dua belas orang dari pada segala suku Israel, yaitu seorang dari pada tiap-tiap suku. Maka akan jadi kelak, apabila tapak kaki segala imam yang mengusung tabut perjanjian Hua, Tuhan semesta alam sekalian, itu berhenti dalam air Yarden, maka air Yarden itu akan terbelah, dan air yang mengalir dari atas itu akan berhenti menjadi suatu timbunan. Hata, maka apabila dirombak orang banyak itu akan kemah-kemahnya hendak menyeberang Yarden, diusunglah oleh imam-imam akan tabut perjanjian pada hulu orang banyak itu. Serta sampailah orang yang mengusung tabut itu kepada Yarden dan kaki imam yang mengusung tabut itu baharu masuk ke dalam air yang di tepi (adapun Yarden itu sebaklah pada segala tepinya pada segala hari musim menuai), maka berhentilah air yang mengalir dari atas, lalu bertimbun-timbun jauh sampai ke negeri Adam, yang di sebelah Zartan duduknya, maka air yang mengalir ke tasik yang di padang, yaitu ke Tasik-Masin, diceraikan sampai surutlah sama sekali. Maka menyeberanglah orang banyak itu bertentangan dengan negeri Yerikho. Maka segala imam yang mengusung tabut perjanjian Tuhan itupun berdiri tetap pada tempat kekeringan di tengah-tengah Yarden, sementara segenap bani Israel menyeberang pada kekeringan itu, sampai habislah sudah segenap orang banyak itu menyeberang Yarden. Hata, setelah sudah menyeberang Yarden sekalian orang banyak itu, maka berfirmanlah Tuhan kepada Yusak demikian: Ambillah dari pada orang banyak itu dua belas orang, seorang dari pada tiap-tiap suku, dan suruhlah akan mereka itu demikian: Ambillah olehmu dari sini, dari tengah-tengah Yarden, dari pada tempat kejejakan kaki segala imam itu berdiri, akan dua belas buah batu, bawalah akan dia sertamu ke seberang, lalu taruhlah akan dia pada tempat perhentian kamu bermalam kelak pada malam ini. Maka dipanggil Yusak akan kedua belas orang, yang ditentukannya bagi yang demikian, dari pada segala bani Israel, yaitu dari pada tiap-tiap suku seorang. Lalu kata Yusak kepada mereka itu: Berjalanlah kamu di hadapan tabut Tuhan, Allahmu, sampai ke tengah-tengah Yarden, lalu angkatlah masing-masing akan sebuah batu di atas bahunya seturut bilangan segala suku bani Israel, supaya ia itu menjadi suatu tanda peringatan di tengah-tengah kamu; maka jikalau kiranya esok jemah ditanya oleh anak-anakmu demikian: Apakah artinya segala batu ini kepadamu? Hendaklah kamu menyahut akan dia: Ia ini sebab air Yarden itu terbelah di hadapan tabut perjanjian Tuhan, apabila tabut itu menyeberang Yarden. Maka air Yarden itu dibelahkan, dan batu-batu ini menjadi tanda peringatan akan hal itu bagi segala bani Israel sampai selama-lamanya. Maka diperbuatlah oleh bani Israel setuju dengan perintah Yusak kepadanya, diangkatnya dua belas buah batu dari tengah-tengah Yarden, seperti firman Tuhan yang kepada Yusak, seturut bilangan segala suku bani Israel, lalu dibawanya akan dia sertanya ke tempat mereka itu bermalam, didirikannyalah akan dia di situ. Dan lagi didirikanlah oleh Yusak dua belas buah batu pada sama tengah Yardenpun, yaitu pada tempat kejejakan kaki segala imam yang mengusung tabut perjanjian, maka adalah batu itu di sana datang kepada hari ini. Maka segala imam yang mengusung tabut itu tinggal berdiri pada sama tengah Yarden sampai sudah jadi segala sesuatu yang disuruh Tuhan akan Yusak mengatakan kepada orang banyak itu, setuju dengan segala pesan Musa kepada Yusak. Maka orang banyak itupun bersegera-segeralah menyeberang. Hata, setelah sudah habis orang banyak itu menyeberang, lalu tabut perjanjianpun menyeberang juga dan segala imam di hadapan orang banyak itu. Maka bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye berjalanlah lengkap dengan senjatanya pada hulu segala bani Israel, setuju dengan pesan Musa kepadanya. Suatu balatentara orang pilihan, kira-kira empat puluh ribu orang banyaknya, menyeberang di hadapan hadirat Tuhan ke padang-padang Yerikho pergi perang. Maka pada hari itu juga Tuhanpun membesarkan Yusak kepada pemandangan segenap bani Israel, maka takutlah mereka itu akan dia seperti dahulu takutnya akan Musa selama umur hidupnya. Dan lagi firman Tuhan kepada Yusak demikian: Suruhlah segala imam yang mengusung tabut assyahadat itu naik dari dalam Yarden. Maka Yusakpun menyuruhlah segala imam itu, katanya: Naiklah kamu dari dalam Yarden. Maka sesungguhnya serta segala imam yang mengusung tabut perjanjian Tuhan itu telah keluar dari dalam Yarden, dan baharu tapak kaki segala imam itu menjejakkan darat, maka kembalilah air Yarden itu kepada tempatnya serta mengalir seperti kelemarin dan kelemarin dahulu pada segala tepinya. Adapun masa orang banyak itu naik dari dalam Yarden, ia itu pada sepuluh hari bulan yang pertama, lalu didirikannyalah kemahnya di Gilgal pada sebelah timur Yerikho. Maka kedua belas buah batu yang telah diangkatnya dari dalam Yarden itupun didirikan oleh Yusak di Gilgal. Maka katanya kepada bani Israel demikian: Jikalau kiranya esok jemah anak-anakmu bertanyakan bapanya: Apakah artinya segala batu ini? Maka hendaklah kamu memberitahu anak-anakmu: Bahwa bani Israel telah menyeberang Yarden ini dengan berjalan pada kekeringan. Karena Tuhan, Allahmu, sudah mengeringkan air Yarden ini di hadapanmu sampai sudah kamu menyeberang dia, seperti dahulu diperbuat Tuhan, Allahmu, akan laut Kolzompun, yang dikeringkannya di hadapan kita sampai sudah kita menyeberang dia. Supaya diketahui oleh segala bangsa yang di dalam dunia akan tangan Tuhan, bagaimana kuasa-Nya, dan supaya kamupun takut akan Tuhan, Allahmu, pada senantiasa hari. Arakian, maka serta kedengaranlah kabar kepada segala raja orang Amori, yang pada sebelah barat Yarden, dan kepada segala raja orang Kanani, yang pada tepi laut, mengatakan Tuhan sudah mengeringkan air Yarden di hadapan bani Israel sampai sudah kami sekalian menyeberang, maka hilanglah hati mereka itu, tiada lagi nyawa dalamnya dari sebab takutnya akan bani Israel. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Yusak: Perbuatlah akan dirimu beberapa pisau dari pada batu dan khatankanlah pula bani Israel pada kedua kali. Maka diperbuatlah oleh Yusak akan dirinya beberapa pisau dari pada batu, lalu dikhatankannyalah segala bani Israel di atas bukit kulup. Maka inilah sebabnya dikhatankan Yusak akan mereka itu: Bahwa segala orang yang telah keluar dari Mesir, yaitu segala orang laki-laki, segala orang yang tahu perang, telah habis mati di padang Tiah dalam perjalanannya setelah sudah mereka itu keluar dari Mesir. Adapun segala orang yang telah keluar itu, ia itu berkhatan semuanya, tetapi segala orang yang telah jadi di padang Tiah dalam perjalanan setelah sudah mereka itu keluar dari Mesir, ia itu tidak dikhatankan. Karena empat puluh tahun lamanya berjalanlah segala bani Israel di padang Tiah, sampai habis sudah segala orang perang yang telah keluar dari Mesir dan yang tiada mau dengar akan bunyi suara Tuhan, maka sebab itu bersumpahlah Tuhan kepadanya, bahwa tiada boleh mereka itu melihat tanah yang telah dijanji Tuhan kepada nenek moyangnya pakai sumpah hendak dikaruniakan-Nya kepada kami, yaitu suatu tanah yang berkelimpahan air susu dan madu. Maka dijadikannya anak-anak mereka itu akan gantinya, maka itulah dia yang dikhatankan oleh Yusak, sebab belum mereka itu berkhatan, karena dalam perjalanan itu tiada dikhatankan ia. Hata, setelah sudah sekalian orang banyak itu dikhatankan, tinggallah mereka itu pada tempatnya dalam tentara sampai sembuhlah sekaliannya. Maka firman Tuhan kepada Yusak: Bahwa pada hari ini juga aku menolak dari padamu kecelaan orang Mesir, yang lagi lekat padamu! Maka sebab itu tempat itupun dinamai Gilgal datang kepada hari ini. Maka tatkala bani Israel berhenti di Gilgal disediakannya Pasah pada empat belas hari bulan itu, pada petang hari, di padang-padang Yerikho. Maka kemudian dari pada Pasah, pada keesokan harinya, makanlah mereka itu roti fatir dari pada hasil tanah itu dan jagung yang dibakar pada hari itu juga. Maka pada keesokan harinyapun berhentilah manna itu setelah sudah mereka itu makan dari pada hasil tanah itu, tiada lagi manna bagi bani Israel, melainkan dimakannya hasil tanah Kanaan pada tahun itu juga. Bermula, maka pada sekali peristiwa tatkala Yusak hampir dengan Yerikho, diangkatnya matanya, heran, maka terlihatlah ia akan seorang berdiri di hadapannya dan pada tangannya adalah sebilah pedang yang terhunus; maka Yusakpun pergi mendapatkan dia sambil katanya: Engkau dari pada kamikah? atau dari pada musuhkah? Maka sahutnya: Bukan, melainkan akulah Penghulu balatentara Tuhan; bahwa sekarang Aku telah datang. Maka Yusakpun tersungkur dengan mukanya ke tanah sambil menyembah sujud kepadanya, sembahnya: Apakah firman Tuhan kepada hamba-Nya? Maka kata Penghulu balatentara Tuhan kepada Yusak: Tanggalkanlah kasut dari pada kakimu, karena sucilah tempat engkau berdiri itu. Maka Yusakpun berbuatlah demikian. (Maka negeri Yerikho itu telah terkunci pintunya di hadapan bani Israel, seorangpun tiada dapat masuk atau keluar). Maka firman Tuhan kepada Yusak: Bahwa sesungguhnya Aku menyerahkan Yerikho ini serta dengan rajanya dan segala pahlawannya yang berani-berani itu kepada tanganmu. Maka hendaklah engkau berjalan keliling negeri itu dengan segala orang perang, yaitu sekali sahaja berjalan keliling negeri, demikian hendaklah kauperbuat enam hari lamanya. Maka hendaklah tujuh orang imam menyandangkan tujuh buah nafiri dari pada tanduk domba jantan serta berjalan di hadapan tabut, maka pada hari yang ke tujuh hendaklah kamu berjalan tujuh kali keliling negeri sementara orang imam itu meniupkan nafirinya. Maka akan jadi kelak apabila nafiri itu berbunyi berturut-turut serta terdengarlah kamu akan bunyi nafiri itu, hendaklah orang banyak itu sekalian bertempik sorak perang dengan nyaring suaranya, niscaya pagar tembok negeri itu akan roboh kelak dan orang banyak itu sekalian akan menaikinya, masing-masing pada tempat yang di hadapannya. Hata, maka Yusak bin Nunpun panggillah akan segala imam, lalu katanya kepadanya: Angkatlah kamu akan tabut perjanjian, dan hendaklah tujuh orang imam menyandangkan tujuh buah nafiri dari pada tanduk domba jantan serta berjalan di hadapan tabut Tuhan. Dan lagi kata Yusak kepada orang banyak itu: Bangkitlah kamu berdiri lalu berjalan keliling negeri dan hendaklah suatu pasukan orang pilihan berjalan di hadapan tabut Tuhan. Maka jadilah seperti perintah Yusak kepada orang banyak itu, tujuh orang imam menyandangkan nafiri dari pada tanduk domba jantan serta berjalan di hadapan hadirat Tuhan sambil meniupkan nafirinya, maka tabut perjanjian Tuhan ada mengikut mereka itu dari belakang. Dan suatu pasukan orang pilihan berjalan pada hulu segala imam yang meniupkan nafirinya dan penutup tentara itu mengikut tabut dari belakang, sementara orang meniup nafiri itu. Maka Yusak telah berpesan kepada orang banyak itu, katanya: Janganlah kamu bertempik sorak perang dan jangan kedengaran bunyi suaramu, bahkan, sepatah katapun jangan keluar dari pada mulutmu sampai kepada hari kataku kepadamu: Soraklah kamu! maka baharu hendaklah kamu bersorak. Maka disuruhnya bawa akan tabut Tuhan keliling negeri, sekali berjalan kelilingnya, lalu kembali mereka itu ke tempat tentara serta bermalamlah di sana. Maka pagi-pagi bangunlah Yusak, lalu segala imam mengusung tabut Tuhan. Dan tujuh orang imam, yang menyandangkan ketujuh buah nafiri dari pada tanduk domba jantan itu, adalah di hadapan tabut Tuhan, sambil meniupkan nafirinya, dan pasukan orang pilihan adalah berjalan di hadapan mereka itu dan penutup itu mengikut tabut Tuhan dari belakang, sementara nafiri itu ditiup selalu. Maka begitu berjalanlah mereka itu keliling negeri pada hari yang keduapun sekali sahaja, lalu kembalilah mereka itu ke tempat tentara. Maka demikianlah kelakuannya enam hari lamanya. Hata, maka pada hari yang ketujuh bangunlah mereka itu pagi-pagi pada waktu dini hari, lalu berjalan keliling negeri itu tujuh kali dengan sama perinya, melainkan pada hari ini sahaja berjalan mereka itu keliling negeri itu tujuh kali. Maka pada ketujuh kalinya serta ditiup segala imam nafirinya, kata Yusak kepada orang banyak itu: Soraklah kamu! karena negeri itu diserahkan Tuhan ke tanganmu. Maka negeri ini hendaklah ditumpas karena Tuhan, baik negerinya baik segala isinya, melainkan Rahab, sundal itu, hendaklah dihidupi dengan segala orang yang sertanya dalam rumah, sebab disembunyikannya pesuruhan, yang telah kita suruhkan itu. Hubaya-hubaya hendaklah kamu memeliharakan dirimu dari pada barang tumpas itu, supaya jangan kamu mendatangkan kutuk tumpas atas dirimu, dengan mengambil barang sesuatu yang patut ditumpas, sehingga kamu menyebabkan tentara Israel bagai ditumpas dan membawa dia kepada kebinasaan. Maka segala emas perak dan segala benda dari pada tembaga dan besi itu akan suci bagi Tuhan, hendaklah ia itu masuk ke dalam perbendaharaan Tuhan. Hata, maka orang banyak itupun bertempik soraklah apabila nafiri itu ditiup orang, karena baharu kedengaranlah bunyi nafiri kepada orang banyak itu, maka bersoraklah sekaliannya dengan nyaring suaranya, lalu pagar tembok itupun robohlah dan orang banyak itupun naiklah ke dalam negeri, masing-masing pada tempat yang di hadapannya, dan dialahkannya negeri itu. Maka ditumpasnya segala sesuatu yang di dalam negeri itu, baik orang laki-laki atau perempuan baik orang muda atau orang tua sampai segala lembu domba dan keledaipun dengan mata pedang. Maka kata Yusak kepada kedua orang yang telah mengintai negeri itu: Pergilah kedua kamu ke rumah orang sundal itu, keluarkanlah dari sana akan perempuan itu serta dengan segala yang ada padanya, seperti kamu sudah berjanji kepadanya pakai sumpah. Maka pergilah kedua orang muda yang penyuluh itu, lalu dibawanya keluar akan Rahab dan akan ibu bapanya dan akan kakak adiknya dan akan segala sesuatu yang padanya, atau pada kaum keluarganya, dibawanya akan sekalian itu keluar berlindung ke tempat tentara Israel. Maka negeri serta dengan segala isinya dibakarnya habis dengan api, hanya barang emas perak dan segala benda tembaga dan besi dipersembahkannya kepada perbendaharaan bait Tuhan. Tetapi oleh Yusak dihidupi akan Rahab, perempuan sundal itu, dan akan orang isi rumah bapanya dan akan segala sesuatu yang padanya, maka duduklah ia di antara segala orang Israel datang kepada hari ini, sebab telah disembunikannya kedua pesuruhan, yang telah disuruhkan Yusak pergi mengintai negeri. Maka pada masa itupun bersumpahlah Yusak, katanya: Kutuklah kiranya di hadapan hadirat Tuhan, barangsiapa yang bangkit berdiri akan membangunkan pula negeri Yerikho ini! biar dialaskannya di atas anaknya laki-laki yang sulung dan didirikannya pintunya di atas anaknya laki-laki yang bungsu! Hata, maka Tuhanpun adalah serta dengan Yusak, dan kabar akan halnya berpecah-pecah dalam segala negeri. Maka bani Israel itu telah melangkah perintah dengan sengajanya akan barang tumpas itu, karena Akhan bin Kharmi bin Zabdi bin Zerah dari pada suku Yehuda itu telah mengambil dari pada barang tumpas itu, maka sebab itu bernyala-nyala murka Tuhan kepada segala bani Israel. Maka disuruhkan Yusak akan orang dari Yerikho ke Ai, yang dekat dengan Bait-Awen, pada sebelah timur Bait-el, katanya kepada mereka itu: Pergilah kamu mengintai negeri itu. Lalu orang itu pergilah mengintai negeri Ai. Maka kembalilah mereka itu kepada Yusak sambil katanya: Janganlah segenap orang banyak itu ke sana, melainkan hendaklah kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi mengalahkan Ai; janganlah segenap orang banyak itu disusahkan dengan berjalan ke sana, karena orang negeri itu sedikit jua bilangannya. Maka sebab itu pergilah dari pada orang banyak itu kira-kira tiga ribu orang ke sana, tetapi larilah mereka itu dari hadapan orang isi negeri Ai. Maka orang Ai membunuh kira-kira tiga puluh enam orang dari pada mereka itu dan lagi diusirnya akan mereka itu dari pada pintu negerinya datang kepada Syebarim, lalu dipecah-pecahkannya mereka itu pada curam bukit, maka hilanglah hati orang banyak itu menjadi tawarlah seperti air. Maka Yusakpun mencarik-cariklah pakaiannya, lalu tersungkur dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut Tuhan sampai petang hari, baik ia baik segala tua-tua Israel, dan disiramkannya abu kepada kepalanya. Maka sembah Yusak: Ya Tuhan Hua! mengapa maka Engkau sudah menyuruh orang banyak ini menyeberang Yarden? supaya kami diserahkan ke tangan orang Amorikah? supaya kami dibinasakankah? Aduh! baiklah jikalau kiranya kami sudah tinggal di seberang Yarden. Ya Tuhan! apakah boleh hamba katakan, setelah sudah Israel membuang belakang di hadapan musuhnya? Bahwa perkara ini kedengaranlah kelak kepada orang Kanani dan kepada segala orang isi negeri ini, maka kami akan dikepungnya dan dihapuskannya nama kami dari atas bumi! maka apakah akan Kauperbuat karena nama-Mu yang besar? Maka firman Tuhan kepada Yusak: Bangkitlah engkau berdiri. Apa guna engkau tersungkur demikian? Bahwa Israel telah berbuat dosa, dan lagi perjanjian-Ku, yang Kupesan kepadanya, itu telah dilangkahkannya, dan diambilnya dari pada barang tumpas itu, dan dicurinya dan mereka itupun berdusta dan ditaruhnya akan barang itu dengan perkakasan rumahnya. Maka sebab itu tiada tahan bani Israel berdiri di hadapan musuhnya, mereka itu akan membuang belakang kepada musuhnya, karena mereka itu bagi ditumpas! Jikalau tiada kamu membuang tumpas itu dari tengahmu, maka tiada boleh lagi Aku menyertai akan kamu. Bangkitlah berdiri engkau, sucikanlah bangsa ini serta katamu: Sucikanlah dirimu bagi esok hari, karena demikianlah firman Tuhan, Allah Israel: Adalah suatu tumpas di antara kamu, hai Israel, maka tiada dapat kamu tahan berdiri di hadapan musuhmu, sampai sudah kamu membuang tumpas itu dari tengahmu. Maka sebab itu pada pagi-pagi hari hendaklah kamu datang hampir sekadar segala sukumu, maka hendaklah suku yang ditunjuk Tuhan kelak datang hampir sekadar bangsa-bangsanya, dan bangsa yang ditunjuk Tuhan kelak hendaklah datang hampir sekadar orang isi rumah-rumahnya dan orang isi rumah yang ditunjuk Tuhan kelak hendaklah datang hampir sekadar segala orangnya laki-laki. Maka orang yang ditunjuk kelak bagi ditumpas itu hendaklah dibakar habis dengan api, baik ia baik segala sesuatu yang padanya, karena telah dilangkahkannya perjanjian Tuhan dan telah diperbuatnya perkara kebencian di tengah-tengah Israel. Hata, maka pada pagi-pagi hari bangunlah Yusak, lalu disuruhnya Israel datang hampir sekadar suku-sukunya, maka suku Yehuda yang kena. Lalu disuruhnya bangsa-bangsa Yehuda datang hampir, maka bangsa Zarkhi yang kena. Lalu disuruhnya bangsa Zarkhi itu datang hampir sekadar orang isi rumah-rumahnya, maka Zabdi yang kena. Lalu disuruhnya isi rumahnya datang hampir sekadar orangnya laki-laki, maka Akhan bin Kharmi bin Zabdi bin Zerah dari pada suku Yehuda itu yang kena. Maka kata Yusak kepada Akhan: Hai anakku! berilah hormat akan Tuhan, Allah Israel, hendaklah engkau mengaku salahmu kepada-Nya! dan berilah tahu aku barang yang telah kauperbuat itu, jangan engkau menyembunikan dia dari padaku. Maka sahut Akhan akan Yusak, katanya: Sungguh hamba telah berbuat dosa kepada Tuhan, Allah Israel, dan begitu begini perbuatan hamba. Karena hamba melihat dalam barang jarahan itu sehelai kain Babiloni yang indah-indah dan dua ratus syikal perak dan sebuah kerungsang emas yang lima puluh syikal beratnya, maka inginlah hamba akan dia, lalu hamba mengambil dia, bahwasanya adalah ia itu hamba sembunikan dalam tanah di tengah-tengah kemah hamba dan peraknyapun adalah di bawahnya. Maka disuruh Yusak akan orang pergi ke kemah itu, bahwa sesungguhnya adalah barang-barang itu disembunikan dalam kemahnya dan segala perak itu adalah di bawahnya. Maka diambilnya akan sekalian itu dari dalam kemahnya, dibawanya kepada Yusak dan kepada segala bani Israel, lalu dihamparkannya di hadapan hadirat Tuhan. Maka diambil Yusak dan segenap orang Israel akan Akhan bin Zerah dan akan segala perak dan kain yang indah-indah dan kerungsang emas dan akan segala anaknya laki-laki dan perempuan dan akan segala lembunya dan keledainya dan dombanya dan kemahnya, dan segala sesuatu yang padanya, lalu dibawanya akan sekalian itu turun ke lembah Akhor. Maka kata Yusak: Mengapa engkau mendatangkan celaka atas kami? Bahwa Tuhan membinasakan dikau pada hari ini juga! lalu segenap orang Israel melontari dia dengan batu dan dibakarnya habis akan dia dengan api, setelah sudah dilontarinya akan dia dengan batu dahulu. Maka didirikannyalah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang ada lagi sampai kepada hari ini, lalu berbaliklah Tuhan dari pada kehangatan murka-Nya. Maka sebab itu dinamai orang akan tempat itu lembah Akhor datang kepada hari ini. Bermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Yusak: Janganlah engkau takut, dan janganlah gentar! Ambillah sertamu akan segala orang yang tahu perang baik-baik, lalu berangkat pergi ke Ai, bahwasanya Aku menyerahkan raja Ai dan segala rakyatnya dan negerinya dan tanahnya kepada tanganmu. Maka hendaklah engkau berbuat akan Ai dan akan rajanya seperti yang telah kauperbuat akan Yerikho serta dengan rajanya, melainkan barang jarahannya dan segala binatangnyapun boleh kamu rampas akan dirimu. Baiklah engkau menaruh beberapa orang pengadang di belakang negeri itu. Maka bangkitlah Yusak berdiri dan segala orang perangpun sertanya hendak pergi ke Ai; maka dipilih Yusak akan tiga puluh ribu orang yang pahlawan, disuruhkannya pada ketika malam, diberinya perintah akan dia, katanya: Bahwasanya hendaklah kamu mengadang negeri itu dari belakang; jangan kamu terlalu jauh dari pada negeri itu dan hendaklah kamu sekalian sedia selalu. Maka aku dengan segala orang yang sertaku hendak menghampiri negeri, bahwasanya apabila mereka itu keluar hendak mendatangi kami, maka kami akan lari dari hadapannya seperti dahulu. Maka mereka itu akan keluar hendak mengusir kami sampai kami sudah menceraikan dia dengan negerinya, karena mereka itu akan berkata demikian: Orang itu lari dari hadapan kita seperti dahulu; begitu kami akan lari dari hadapannya. Maka pada masa itu hendaklah kamu keluar dari tempat pengadangmu, lalu masuk mengambil negeri, karena Tuhan, Allahmu, akan menyerahkan dia kepada tanganmu. Maka setelah sudah kamu mengambil negeri itu hendaklah kamu menunukan dia, atas firman Tuhan patutlah kamu membuat ini semuanya; bahwasanya inilah pesanku kepadamu! Demikianlah disuruhkan Yusak akan mereka itu, maka mereka itupun pergilah ke tempat pengadang itu, lalu tinggal mereka itu di antara Bait-el dengan Ai, pada sebelah barat Ai, tetapi Yusak tinggallah pada malam itu di tengah-tengah orang banyak. Maka pagi-pagi bangunlah Yusak, lalu diperiksainya balatentara; maka berjalanlah ia ke Ai di hadapan segala orang banyak itu, baik ia baik segala tua-tua Israel. Maka segala orang yang tahu perang yang sertanya itupun berjalanlah, lalu mereka itu menghampiri negeri sampai bertentangan dengan dia, maka behentilah mereka itu pada sebelah utara Ai, sehingga adalah suatu lembah di antara Ai dengan mereka itu. Lagipun diambilnya akan barang lima ribu orang, ditaruhnya akan pengadang di antara Bait-el dengan Ai, pada sebelah barat negeri. Demikianlah diaturnya akan orang itu, sehingga segenap balatentara itu pada sebelah utara negeri dan penutupnya pada sebelah barat negeri. Maka pada malam itu juga berjalanlah Yusak sampai ke tengah lembah itu. Maka sesungguhnya, serta kelihatanlah ia itu kepada raja Ai, dengan gupuh-gupuh mereka itu bersiapkan dirinya, lalu segala orang itu keluar dari dalam negeri mendatangi Israel hendak berperang, baik ia baik segala rakyatnya, pada tempat yang telah ditentukan pada sebelah timur arah ke padang; karena tiada diketahuinya akan pengadang, yang ditaruh baginya di belakang negeri. Maka Yusak dan segala orang Israelpun seolah-olah alahlah di hadapannya, lalu mereka itu lari pada jalan ke padang belantara. Maka pada masa itu dipanggil akan segala orang yang lagi di dalam negeri bersama-sama akan mengusir mereka itu, maka diusirnyalah akan Yusak, sehingga orang itu diceraikan dari pada negeri. Maka seorangpun tiada lagi tertinggal dalam Ai atau dalam Bait-el yang tiada keluar akan mengusir orang Israel, dan negerinya ditinggalkannya terbuka sementara diusirnya akan orang Israel. Maka pada masa itu firman Tuhan kepada Yusak: Kedangkanlah tumbak yang pada tanganmu itu arah ke Ai, karena Aku menyerahkan dia ke tanganmu. Maka oleh Yusak dikedangkanlah tumbak yang pada tangannya itu arah ke negeri. Maka setelah sudah dikedangkan tumbak itu, dengan segera juga naiklah orang pengadang itu dari dalam tempatnya, berlari-larian datang hampir maka masuklah mereka itu ke dalam negeri, diambilnya akan dia, lalu dengan bersegera-segera ditunukannya negeri itu. Maka apabila segala orang Ai itu menoleh ke belakang, dilihatnya bahwasanya adalah asap negeri itu naik ke langit, dan tiada lagi baginya jalan akan lari ke sana atau ke mari, karena orang banyak yang telah lari ke padang itu berbaliklah hendak melawan akan orang yang mengusir itu. Karena serta terlihatlah Yusak dan segala orang Israel akan orang pengadang itu telah masuk ke dalam negeri dan asap negeri itupun naiklah ke atas, lalu baliklah mereka itu, dialahkannya segala orang Ai. Maka orang yang telah masuk ke dalam negeri itupun keluarlah mendatangi mereka itu, sehingga orang Ai itu pada sama tengah orang Israel, ada yang pada sebelah sana, ada yang pada sebelah sini, maka dibunuhnyalah akan orang Ai itu, sehingga seorangpun tiada yang dapat lari atau melepaskan dirinya. Maka ditangkapnya akan raja Ai itu dengan hidupnya, lalu dibawanya akan dia menghadap Yusak. Maka sesungguhnya, setelah sudah orang Israel membunuh habis segala orang Ai yang di luar di padang hendak mengusir mereka itu, dan sekaliannya sudah rebah dimakan mata pedang, seorangpun tiada tinggal hidup, lalu segenap bani Israelpun kembali ke Ai, dibunuhnya orang isinya dengan mata pedang juga. Maka jumlah segala orang yang rebah mati pada hari itu dari pada laki-laki dan perempuan adalah dua belas ribu, semuanya orang isi Ai. Maka Yusakpun tiada menurunkan tangannya, yang sudah diangkatnya dengan mengedangkan tumbak, sampai sudah dibinasakannya segala orang isi Ai itu. Tetapi segala binatang dan barang jarahan negeri itu dirampas orang Israel akan dirinya, seperti firman Tuhan yang kepada Yusak. Maka ditunukan Yusak akan Ai itu, dijadikannya suatu timbunan batu sampai selama-lamanya dan suatu kerobohan datang kepada hari ini. Maka digantungkannya raja Ai itu pada sebatang kayu sampai waktu petang, maka hampir masuk matahari disuruh Yusak turunkan mayatnya dari pada kayu itu, lalu mayat itu dicampak oranglah di hadapan pintu negeri, didirikannyalah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang ada di sana sampai pada hari ini. Maka diperbuat Yusak sebuah mezbah bagi Tuhan, Allah Israel, di atas bukit Ebal. Seperti pesan Musa, hamba Tuhan, kepada bani Israel, setuju dengan barang yang tersebut dalam kitab taurat Musa, sebuah mezbah dari pada batu kasar-kasar, yang tiada dikenakan besi kepadanya, maka di atas mezbah itu dipersembahkannya korban bakaran kepada Tuhan dan disembelihkannya korban syukur. Maka di sana disuratkannya pada batu suatu salinan taurat Musa, yang telah disuratkannya di hadapan segala bani Israel. Maka segenap bani Israel serta dengan segala tua-tuanya dan segala penghulu dan hakimnya adalah berdiri pada sebelah kiri kanan tabut, di hadapan segala imam orang Lewi yang mengusung tabut perjanjian Tuhan, baik orang dagang baik anak bumi, separuhnya bertentangan dengan bukit Gerizim, dan separuhnya bertentangan dengan bukit Ebal, seperti pesan Musa, hamba Tuhan, supaya dahulu dikatakan berkat atas bangsa Israel. Lalu dibacakannya segala firman taurat dengan berkat dan kutuk setuju dengan segala yang tersebut dalam kitab taurat itu. Dari pada segala pesan Musa sepatah katapun tiada yang tiada dibacakan oleh Yusak kepada segenap sidang Israel, dengan segala perempuan dan anak-anak dan orang dagang yang menumpang di antara mereka itu. Hata, maka serta kedengaranlah kabar ini kepada segala raja yang duduk pada sebelah sini Yarden, di atas gunung atau di tanah datar dan pada segala teluk lautan besar, sampai kepada sebelah Libanon, yaitu orang Heti dan Amori dan Kanani dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi, maka berhimpunlah mereka itu bersama-sama, lalu bermufakat hendak memerangi Yusak dan Israel. Tetapi serta kedengaranlah kepada segala orang isi Gibeon barang yang telah diperbuat Yusak akan Yerikho dan Ai, maka dipakainya akal, pura-pura mereka itu utusan, lalu mereka itu membekali dirinya dengan makanan, dan ditanggungkannya karung yang buruk-buruk pada keledainya dan kirbat bekas air anggur yang buruk-buruk dan koyak dan kering kisut, dan kasut buruk yang telah diperbaiki adalah pada kakinya, dan mereka itupun berpakaikan pakaian buruk-buruk dan segala roti perbekalan mereka itu adalah kering dan berlapuk adanya. Lalu pergilah mereka itu mendapatkan Yusak ke tempat tentara yang di Gilgal, maka sembah mereka itu kepadanya dan kepada segala orang Israelpun: Bahwa hamba ini telah datang dari negeri yang jauh; maka sekarang hendaklah kiranya tuan berbuat perjanjian dengan hamba. Maka kata orang Israel kepada orang Hewi itu: Barangkali adalah kamu duduk di antara kami, bagaimana boleh kami berbuat perjanjian dengan kamu? Maka sembah mereka itu kepada Yusak: Bahwa patik sekalian ini hamba tuanku. Maka kata Yusak kepadanya: Siapakah kamu ini dan dari mana kamu datang? Maka sembah mereka itu: Patik tuanku ini telah datang dari negeri yang amat jauh ke tempat nama Tuhan, Allah kamu, karena telah kedengaranlah kepada patik kabar akan hal-Nya dan akan segala yang diperbuat-Nya dalam Mesir, dan segala yang diperbuat-Nya akan kedua orang raja Amori yang duduk di seberang Yarden, akan Sihon, raja Hezbon, dan Og, raja Bazan yang ada di Astarot. Lalu kata segala tua-tua patik dan segala orang isi negeri patik kepada patik ini: Ambillah olehmu perbekalan pada tanganmu akan perjalanan, pergilah mendapatkan mereka itu, lalu hendaklah kamu katakan kepadanya: Bahwa patik sekalian ini hamba tuanku, sebab itu perbuatlah kiranya dengan patik suatu perjanjian. Adapun roti patik ini adalah lagi panas pada masa patik mengambil dia dari dalam rumah akan bekal, pada masa patik berjalan hendak mendapatkan tuanku, maka sekarang, tengok apalah bagaimana kering dan berlapuk adanya. Adapun kirbat bekas air anggur ini telah patik isikan lagi baharu-baharu, tengok apalah bagaimana koyak adanya, dan pakaian patik ini dan kasut patik ini telah menjadi buruk dari sebab perjalanan yang amat jauh. Maka diambil oranglah dari pada bekal mereka itu, tetapi tiada ditanyakannya firman Tuhan: Maka berdamailah Yusak dengan mereka itu, serta dijanjikannya kepadanya hendak menghidupi mereka itu, demikian segala penghulu sidang itu bersumpah setia dengan mereka itu. Hata, maka lepas tiga hari dari pada berbuat perjanjian dengan mereka itu kedengaranlah kabar kepadanya mengatakan orang itu adalah duduk dekat-dekat dan di antaranya. Karena bani Israel telah berangkat, lalu pada hari yang ketiga sudah sampai kepada negeri-negerinya; adapun negeri mereka itu yaitulah Gibeon dan Khefira dan Bairut dan Kiryat-Yearim. Maka tiada dibunuh orang Israel akan mereka itu, sebab segala penghulu sidang sudah berjanji dengan mereka itu pakai sumpah demi Tuhan, Allah Israel; maka segenap sidang itu bersungut-sungut akan segala penghulu itu. Maka kata segala penghulu kepada segenap sidang itu: Bahwa kita telah berjanji kepadanya pakai sumpah demi Tuhan, Allah Israel, maka sebab itu sekarang tiada boleh kita menyerang akan dia. Maka ini hendak kita perbuat akan mereka itu, bahwa kita menghidupi mereka itu juga, supaya jangan murka berlaku atas kita sebab sumpah yang telah kita pakai kepada janjinya. Maka sebab itu kata segala penghulu kepadanya: Hendaklah juga kita menghidupi mereka itu, melainkan biar mereka itu menjadi pembelah kayu dan penimba air bagi segenap sidang itu. Maka jadilah seperti kata segala penghulu itu kepadanya; karena dipanggil Yusak akan mereka itu, lalu katanya: Apa sebab kamu menipukan kami, sambil sembahmu: Patik datang dari amat jauh! sedang kamu adalah duduk di antara kami. Maka sekarang tertanggunglah kutuk kepadamu; di antara kamu seorang juapun akan tiada, yang tiada menjadi hamba dan pembelah kayu dan penimba air bagi bait Allahku. Maka sahut mereka itu kepada Yusak, sembahnya: Bahwa sesungguhnya telah diberitahu kepada patik tuanku dengan nyata-nyata akan firman Tuhan, Allah kamu, kepada Musa, bahwa Ia hendak mengaruniai kamu dengan seluruh tanah ini dan membinasakan segala orang isi negeri ini di hadapan kamu; maka sebab itu takutlah patik sekalian ini sangat akan kamu dari hal kehidupan patik, bahwa inilah mulanya maka patik telah berbuat perkara ini. Maka sekarang, bahwasanya patik sekalian ini adalah dalam kuasa tuanku. Barang yang baik dan yang benar kepada pemandangan tuanku, hendaklah tuanku perbuat akan patik. Maka diperbuatnya akan mereka itu demikian, dilepaskannyalah mereka itu dari pada tangan bani Israel, supaya jangan dibunuhnya akan mereka itu. Maka pada hari itu juga dijadikan Yusak akan mereka itu pembelah kayu dan penimba air bagi sidang itu dan bagi Mezbah Tuhan pada tempat yang dipilih Tuhan datang kepada hari ini. Kalakian, maka serta kedengaranlah kepada Adoni Zedek, raja Yeruzalem, bahwa dialahkan dan dibinasakan Yusak akan Ai, dan seperti telah diperbuatnya akan Yerikho serta dengan rajanya, demikianpun diperbuatnya akan Ai dan akan rajanya juga, dan lagi segala orang isi Gibeon telah berdamai-damaian dengan Israel dan adalah mereka itu di antaranya, maka ketakutanlah ia sangat, karena Gibeon itulah negeri yang besar, seperti salah sebuah negeri kerajaan, lebih besar dari pada Ai dan segala orangnya laki-lakipun berani. Maka sebab itu disuruhkan Adoni Zedek, raja Yeruzalem itu, utusan kepada Hoham, raja Heberon, dan kepada Piram, raja Yarmut, dan kepada Yafia, raja Lakhis, dan kepada Debir, raja Eljon, mengatakan: Marilah kamu datang kepadaku dan bantulah akan daku, supaya kita mengalahkan Gibeon, karena telah berdamailah ia dengan Yusak dan segala bani Israel. Maka sebab itu berhimpunlah lalu berangkat lima orang raja Amori, yaitu raja Yeruzalem dan raja Heberon dan raja Yarmut dan raja Lakhis dan raja Eljon serta dengan segala tentaranya, lalu didirikannya kemahnya bertentangan dengan Gibeon, lalu berperang dengan dia. Tetapi orang Gibeon itu utusanlah kepada Yusak, ke tempat tentara di Gilgal, sembahnya: Jangan apalah tuanku lepaskan tangan tuanku dari pada patik, melainkan hendaklah tuanku bersegera-segera datang membantu akan patik dan melepaskan patik dari pada musuh, karena segala raja orang Amori yang duduk di pegunungan itu telah sefakat hendak menempuh patik. Lalu berangkatlah Yusak dari Gilgal, baik ia baik segala rakyat yang sertanya, semuanya orang yang tahu perang. Maka firman Tuhan kepada Yusak: Janganlah engkau takut akan mereka itu, karena telah Kuserahkan mereka itu kepada tanganmu, bahwa dari pada mereka itu seorangpun tiada akan tahan berdiri di hadapanmu. Maka Yusakpun berjalanlah dari Gilgal semalam-malaman itu mendatangi mereka itu dengan sekonyong-konyong. Maka dikejutkan dan diharukan Tuhan akan mereka itu di hadapan segala bani Israel, sehingga dialahkannya dan dipecahkannya mereka itu di Gibeon dan diusirnya sepanjang jalan naik ke Bait-Horon, dan dipecahkannya mereka itu sampai ke Azeka dan ke Makeda. Maka sesungguhnya dalam antara mereka itu lari dari hadapan Israel, pada jalan yang turun dari Bait-Horon, dilontarkan Tuhan batu besar-besar kepada mereka itu dari langit datang ke Azeka, sehingga matilah mereka itu; maka orang yang mati kena hujan air beku itu terlebih banyak dari pada orang yang dibunuh oleh bani Israel dengan pedang. Maka pada masa itu kata Yusak kepada Tuhan, yaitu pada hari diserahkan Tuhan segala orang Amori itu kepada bani Israel, dikatakannya kepada pendengaran segala orang Israel: Hai matahari, berhentilah engkau di Gibeon, dan engkau, hai bulan, di lembah Ayalon! Maka mataharipun berhentilah dan bulanpun tetaplah sampai sudah orang banyak itu membalas musuhnya. Bukankah hal ini tersebut dalam kitab al Mustakim? Maka mataharipun berhentilah di tengah-tengah langit dan tiada bersegera ia masuk sehari suntuk. Maka belum pernah adalah hari yang demikian, dahulupun tiada kemudiannyapun tiada, bahwa diluluskan Tuhan kata seorang manusia begitu, karena Tuhanpun berperang akan ganti Israel. Maka kembalilah Yusak dan segenap bani Israelpun sertanya ke tempat tentara yang di Gilgal. Maka kelima orang raja itu telah lari menyembunyikan dirinya dalam gua yang di Makeda. Maka diwartakan oranglah kepada Yusak, mengatakan: Telah didapati akan kelima orang raja itu bersembunyi dalam gua yang di Makeda. Maka kata Yusak: Gulingkanlah batu yang besar-besar kepada pintu gua itu, dan taruhlah orang di hadapannya akan menunggui dia. Tetapi kami ini jangan bertangguh-tangguh, melainkan usirlah akan musuhmu, tempuhlah akan tentaranya, jangan kamu beri mereka itu masuk ke dalam negerinya, karena Tuhan, Allahmu, sudah menyerahkan mereka itu ke tanganmu. Maka sesungguhnya setelah selesai Yusak dan segala bani Israel dari pada mengalahkan mereka itu sama sekali, sehingga binasalah mereka itu, dan segala orang yang lari melepaskan dirinya telah masuk ke dalam kota benteng, lalu orang banyak itupun kembalilah semuanya ke tempat tentara kepada Yusak di Makeda dengan selamat; bahwa seorangpun tiada yang mengelelotkan lidahnya kepada barang seorang dari pada segala bani Israel. Lalu kata Yusak: Bukakanlah kamu pintu gua itu, keluarkanlah kelima orang raja itu dari dalam gua, bawakanlah mereka itu kepadaku! Maka demikianpun diperbuat oranglah, dibawanya akan kelima orang raja itu kepadanya dari dalam gua, yaitu raja Yeruzalem dan raja Heberon dan raja Yarmut dan raja Lakhis dan raja Ejlon. Setelah sudah dibawanya akan raja-raja itu keluar kepada Yusak, maka dipanggil Yusak akan segala orang Israel berhimpun, lalu katanya kepada segala hulubalang orang perang, yang telah berjalan sertanya itu: Marilah kamu, tumpukanlah kakimu pada batang leher raja-raja ini! Maka datanglah mereka itu hampir, lalu ditumpukannya kakinya pada batang lehernya. Maka kata Yusak kepadanya: Janganlah kamu takut atau gentar, melainkan hendaklah kamu perwira dan perkasa, karena demikianlah peri perbuatan Tuhan kelak akan segala musuh yang kamu perangi ini. Setelah itu diparang Yusak akan mereka itu serta dibunuhnya mereka itu dan digantungkannya pada lima batang tiang kayu, maka mereka itupun tinggal tergantung pada tiang itu sampai petang hari. Maka sesungguhnya pada waktu masuk matahari disuruh Yusak turunkan mereka itu dari pada tiang itu dan campakkan mereka itu ke dalam gua, tempat mereka itu telah menyembunyikan dirinya, lalu dibubuh oranglah beberapa batu yang besar-besar pada pintu gua itu, yang ada di sana sampai kepada hari ini. Maka pada hari itu juga dialahkan Yusak akan negeri Makeda, diparangnya akan orang isinya dengan mata pedang, dan ditumpasnya akan rajanya dan akan segala orang isinya dan akan segala jiwa yang bernafas dalamnya, seorangpun tiada ditinggalkannya akan berlepas dirinya, maka diperbuatnya akan raja Makeda itu dengan sama peri perbuatannya akan raja Yerikho. Maka Yusakpun langsung berjalan dari Makeda ke Libna dan segenap bani Israelpun sertanya, lalu berperanglah ia dengan Libna. Maka diserahkan Tuhan akan negeri itupun dan akan rajanya ke tangan orang Israel, diparangnya akan dia dengan mata pedang dan akan segala orang isinya, seorangpun tiada ditinggalkannya dalamnya akan berlepas dirinya, dan diperbuatnya akan rajanya dengan sama perbuatannya akan raja Yerikho. Maka Yusakpun langsung berjalan dari Libna ke Lakhis dan segenap bani Israelpun sertanya, lalu dikepunginya dan diperanginya akan dia. Maka diserahkan Tuhan akan Lakhispun ke tangan orang Israel, dialahkannya akan dia pada hari yang kedua, diparangnya akan dia dan akan segala orang isinya dengan mata pedang, seperti segala yang telah diperbuatnya akan Libna. Maka pada masa itu datanglah Horam, raja Gezer itu, hendak membantu Lakhis, tetapi dialahkan Yusak akan dia dan akan rakyatnya, sehingga seorangpun tiada ditinggalkannya padanya akan berlepas dirinya. Maka Yusakpun langsung berjalan dari Lakhis ke Ejlon dan segenap bani Israelpun sertanya, lalu dikepunginya dan diperanginya akan dia. Dan dialahkannya akan dia pada hari itu juga, lalu diparangnya akan dia dan ditumpasnya akan segala orang isinya dengan mata pedang pada hari itu juga, seperti segala yang telah diperbuatnya akan Lakhis. Maka Yusakpun langsung berjalan dari Ejlon ke Heberon dan segenap bani Israelpun sertanya, lalu diperanginya akan dia. Maka dialahkannya dan diparangnya akan dia dengan mata pedang, demikianpun akan rajanya dan akan segala negerinya dan akan segala orang isinya, seorangpun tiada ditinggalkannya akan berlepas dirinya, seperti segala yang telah diperbuatnya akan Ejlon, ditumpasnya akan dia dan akan segala orang isinya. Maka berbaliklah Yusak dari sana dan segenap bani Israelpun sertanya lalu ke Debir, diperanginya akan dia. Maka dialahkannya akan dia serta dengan rajanya dan segala negerinya, diparangnya akan dia dengan mata pedang dan ditumpasnya akan segala orang isinya, seorangpun tiada ditinggalkannya akan berlepas dirinya, seperti yang telah diperbuatnya akan Heberon, demikianpun perbuatannya akan Debir dan akan rajanya, sama dengan yang telah diperbuatnya akan Libna dan akan rajanya. Maka demikianpun dialahkan Yusak akan segala negeri itu dari pada tempat gunung-gunung dan tanah sebelah selatan dan padang luas dan yang di kaki gunung kedudukannya, maka dari pada segala rajanya seorangpun tiada ditinggalkannya berlepas dirinya, dan ditumpasnya akan segala keadaan yang bernafas, setuju dengan firman Tuhan, Allah Israel itu. Maka dialahkan Yusak akan mereka itu dari pada Kades-Barnea datang ke Gaza, dan lagi seluruh benua Gosyen sampai ke Gibeon. Maka segala raja dan segala negerinya itupun dialahkan Yusak pada sekaligus, karena Tuhan, Allah Israel, adalah berperang karena Israel. Maka kembalilah Yusak dan segala orang Israelpun sertanya ke tempat tentara yang di Gilgal. Hata, serta kedengaranlah kabar akan hal itu kepada Yabin, raja Hazor, maka disuruhkannya utusan kepada Yobab, raja Madon, dan kepada raja Simron dan kepada raja Akhsaf, dan kepada raja-raja yang di sebelah utara, baik di atas gunung baik di padang pada sebelah Kinerot dan pada tanah datar yang di jajahan Dor pada sebelah barat; kepada orang Kanani yang di sebelah timur dan di sebelah barat dan kepada orang Amori dan Heti dan Ferizi dan Yebuzi yang di atas pegunungan, dan kepada orang Hewi yang di kaki Hermon dalam benua Mizpa. Maka keluarlah mereka itu dengan segala balatentaranyapun sertanya, amat banyak rakyat, seperti pasir yang di tepi laut banyaknya, dan lagi amat banyak kuda dan rata. Maka berhimpunlah segala raja itu, lalu datanglah mereka itu bersama-sama, didirikannyalah kemahnya pada tepi tasik Merom hendak berperang dengan Israel. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Yusak: Janganlah engkau takut akan mereka itu, karena esok harilah waktu begini Aku menyerahkan mereka itu sekalian teralah kepada bani Israel, maka hendaklah kamu kerat urat kaki segala kudanya dan membakar habis segala ratanya dengan api. Maka Yusak dan segala orang perang yang sertanyapun mendatangi mereka itu ke tepi tasik Merom, maka dengan sekonyong-konyong ditempuhnya akan mereka itu. Maka diserahkan Tuhan akan mereka itu ke tangan orang Israel, yang mengalahkan dan mengusir mereka itu sampai ke Sidon besar dan sampai ke Misrefot-Mayim dan sampai ke lembah Mizpa arah ke timur, maka diparangnya akan mereka itu dengan tiada ditinggalkannya seorang juapun yang berlepas dirinya. Maka diperbuatlah Yusak akan mereka itu setuju dengan firman Tuhan kepadanya, dikeratnya urat kaki segala kudanya dan dibakarnya habis akan segala ratanya dengan api. Maka setelah sudah kembali Yusak, pada masa itu juga dialahkannya Hazor dan dibunuhnya akan rajanya dengan pedang. Adapun dahulukala Hazor itu ibu negeri segala kerajaan itu. Maka dibunuhnya akan segala orang isinya dengan mata pedang dan ditumpasnya akan mereka itu, dari pada segala yang bernafas satupun tiada tinggal, dan Hazorpun dibakarnya habis dengan api. Maka segala negeri raja-raja itupun dialahkan Yusak dan segala rajanyapun ditawaninyalah dan diparangnya akan dia dengan mata pedang dan ditumpasnya akan dia, setuju dengan pesan Musa, hamba Tuhan itu. Tetapi bukannya segala negeri yang di atas bukit itu dibakar habis oleh orang Israel, melainkan Hazor sahaja yang dibakar habis oleh Yusak. Maka segala jarahan negeri-negeri itu dan segala binatangnya dirampas orang Israel akan dirinya, melainkan segala orangnya itu dibunuhnya dengan mata pedang, sehingga dihabiskannya mereka itu, satupun tiada ditinggalkannya dari pada segala yang bernafas. Maka seperti firman Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, demikianpun pesan Musa kepada Yusak, dan demikianpun diperbuatlah oleh Yusak, satupun tiada dilalaikannya dari pada segala firman Tuhan yang kepada Musa. Maka demikianlah peri Yusak mengalahkan segala negeri itu, yaitu pegunungan dan negeri selatan dan seluruh benua Gosyen dan segala tanah datar dan padang dan pegunungan Israel serta dengan segala tanahnya yang rendah-rendah. Dari pada bukit gundul, yang naik ke Seir, sampai ke Baal-Gad, dalam lembah Libanon pada kaki gunung Hermon; maka ditawaninyalah akan segala rajanya, diparangnya dan dibunuhnya akan mereka itu. Maka beberapa berapa hari lamanya berperanglah Yusak dengan segala raja itu. Maka sebuah negeripun tiada yang menyerahkan dirinya kepada bani Israel dengan janji, melainkan orang Hewi yang duduk di Gibeon; sekalian itu dialahkan oleh mereka itu dengan berperang juga. Karena ia itu dari pada pihak Tuhan juga mengeraskan hati mereka itu, sehingga mereka itu mendatangi orang Israel dengan perang, supaya ditumpasnya dengan tiada menaruh kasihan akan mereka itu, melainkan supaya dibinasakannya mereka itu setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Maka pada masa itu juga datanglah Yusak membinasakan orang Enak dari pegunungan, dari Heberon, dari Debir, dari Anab, dari segala pegunungan Yehuda dan dari segala pegunungan Israel, ditumpas Yusak akan mereka itu serta dengan segala negerinya. Tiada lagi tinggal orang Enak dalam negeri bani Israel; hanya di Gaza dan di Gat dan di Asdod juga tinggallah mereka itu. Maka segala negeri itu dialahkan Yusak setuju dengan segala firman Tuhan yang kepada Musa, lalu diberikan Yusak tanah itu kepada orang Israel akan bahagian pusaka sekadar pasukan mereka itu dan seturut suku bangsa mereka itu. Maka behentilah tanah itu dari pada perang. Bermula, maka inilah segala raja negeri-negeri yang dialahkan oleh bani Israel dan yang dirampasnya tanahnya di seberang Yarden arah ke matahari terbit, dari pada anak sungai Arnon datang ke pegunungan Hermon, dan seluruh padang yang di sebelah timur. Yaitu Sihon, raja orang Amori yang duduk di Hezbon, kerajaannya dari Aroer, yang di tepi anak sungai Arnon lalu ke pertengahan anak sungai itu dan setengah Gilead datang ke anak sungai Yabok, perhinggaan tanah bani Ammon; dan padang yang di sebelah timur sampai ke tasik Kinerot dan sampai ke tasik yang di padang, yaitu Tasik-Masin, arah ke timur pada jalan ke Bait-Yesimot dan arah ke selatan di bawah Asdod-Pisga. Dan lagi perhinggaan tanah Og, raja Bazan, dari pada peninggal orang Refai, yang duduk di Astarot dan di Ederei, yang kerajaan di atas pegunungan Hermon dan di Salkha, dan di seluruh Bazan, sampai ke perhinggaan tanah orang Gesuri dan orang Maakhati, dan setengah Gilead, perhinggaan tanah Sihon, raja Hezbon. Maka dialahkan oleh Musa, hamba Tuhan, dan oleh bani Israel akan mereka itu, lalu diberi Musa, hamba Tuhan, akan dia kepada orang Rubin dan orang Gad dan setengah suku Manasye akan milik pusaka. Maka sekalian inilah raja-raja negeri yang dialahkan oleh Yusak dan segala bani Israel pada sebelah barat Yarden, dari pada Baal-Gad yang di lembah Libanon, sampai ke bukit gundul, yang naik ke Seir, maka diberi Yusak akan dia kepada segala suku Israel akan milik pusaka sekadar segala pasukannya; di pegunungan dan di tanah datar dan di padang dan di kaki gunung-gunung dan di padang belantara dan pada sebelah selatan: Segala orang Heti dan Amori dan Kanani dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi. Raja Yerikho seorang, raja Ai, yang di sebelah Bait-el, seorang, raja Yeruzalem seorang, raja Heberon seorang, raja Yarmut seorang, raja Lakhis seorang, raja Ejlon seorang, raja Gezer seorang, raja Debir seorang, raja Geder seorang, raja Horma seorang, raja Arad seorang, raja Libna seorang, raja Adulam seorang, raja Makeda seorang, raja Bait-el seorang, raja Tapuah seorang, raja Hefer seorang, raja Afek seorang, raja Lasaron seorang, raja Madon seorang, raja Hazor seorang, raja Simron Meron seorang, raja Akhsaf seorang, raja Taanah seorang, raja Megido seorang, raja Kedes seorang, raja Yokneam dekat dengan Karmel seorang, raja Dor yang di benua Dor seorang, raja orang Goyi yang di Gilgal seorang, raja Tirza seorang. Maka jumlah segala raja itu tiga puluh satu orang. Bermula, maka Yusakpun telah menjadi tua dan telah banyak bilangan tahunnya, maka firman Tuhan kepadanya: Bahwa engkau sudah tua dan sudah banyak umurmu, maka tinggal lagi amat banyak tanah yang dapat diambil akan milik pusaka. Maka inilah tanah yang lagi tinggal. Segala jajahan orang Filistin dan seluruh tanah Gesuri. Dari Sikhor yang pada sebelah Mesir sampai kepada perhinggaan Ekeron arah ke utara semuanya hendaklah dibilang Kanani, kelima kerajaan orang Filistin, yaitu Gaza dan Asdod dan Askelon dan Gat dan Ekeron, dan lagi segala orang Awi. Dari sebelah selatan segala tanah itu Kanani, demikianpun gua yang milik orang Zidoni sampai ke Afek, sampai ke perhinggaan negeri orang Amori. Dan lagi tanah orang Gibeli dan segenap Libanon arah ke sebelah matahari terbit, dari Baal-Gad yang di kaki pegunungan Hermon sampai kepada tempat orang masuk ke Hamat. Segala orang yang mengeduduki pegunungan dari pada Libanon sampai ke Misrefot-Mayim dan lagi segala orang Zidoni, maka Aku akan menghalaukan mereka itu dari pada miliknya di hadapan segala bani Israel, maka sementara itu hendaklah engkau suruh buang undi bagi orang Israel akan dibahagi-bahagi pusaka itu setuju dengan firman-Ku kepadamu. Maka sekarangpun bahagikanlah tanah itu akan milik pusaka kepada sembilan suku bangsa dan setengah suku Manasye. Yang setengahnya beserta dengan orang Rubin dan orang Gad sudah beroleh milik pusakanya, yang diberikan Musa kepadanya di seberang Yarden pada sebelah timurnya, seperti yang telah ditentukan kepadanya oleh Musa, hamba Tuhan itu. Yaitu dari Aroer yang di tepi anak sungai Arnon dan negeri yang di pertengahan anak sungai itu, dan seluruh tanah datar dari Medeba ke Dibon. Dan segala negeri Sihon, raja orang Amori yang kerajaan di Hezbon, sampai kepada perhinggaan negeri bani Ammon, dan Gilead dan tanah orang Gesuri dan orang Maakhati dan segala pegunungan Hermon dan seluruh Bazan sampai ke Salkha. Segala kerajaan Og di Bazan, yang dipertuan di Astarot dan di Ederei (maka iapun lagi tinggal dari pada sisa orang Refai), yang dialahkan dan diambil oleh Musa akan milik. Tetapi tiada dihalaukan bani Israel akan orang Gesuri dan orang Maakati dari pada miliknya, melainkan Gesur dan Maakhat adalah duduk di antara orang Israel datang kepada hari ini. Sahaja kepada suku Lewi tiada diberikannya tanah milik; bahwa segala persembahan yang dimakan api bagi Tuhan, Allah Israel, itulah miliknya pusaka, seperti firman-Nya kepadanya. Maka telah diberikan Musa bahagian kepada suku bani Rubin dengan bangsa-bangsanya demikianlah: Bahwa perhinggaan tanahnya akan ada dari pada Aroer yang di tepi anak sungai Arnon dan negeri yang dipertengahan anak sungai itu dan seluruh tanah datar yang ikut Medeba. Dan Hezbon serta segala negerinya, yang di tanah datar tempatnya, Dibon dan Bamot-Baal dan Bait-Baal-Meon, dan Yahza dan Kedemot dan Mefaat, dan Kiryatayim dan Sibma dan Zeret-Hasahar di atas gunung lembah itu, dan Bait-Peor dan Asdod-Pisga dan Bait-Yesimot, dan segala negeri di tanah datar, segenap kerajaan Sihon, raja orang Amori, yang dipertuan di Hezbon dan yang dialahkan oleh Musa, baik ia baik segala raja Midian, yaitu Ewi dan Rekem dan Zur dan Hur dan Reba, yang takluk kepada Sihon, semuanya mengeduduki tanah itu, pada masa dibunuh bani Israel akan Bileam bin Beor, petenung itu, dengan pedang, serta dengan segala orang lain yang dimakan pedang itu. Maka perhinggaan tanah bani Rubin itu Yarden dan segala tanah yang pada tepinya: sekalian inilah bahagian pusaka bani Rubin dengan bangsa-bangsanya, segala negeri dan dusun-dusunnya. Arakian, maka diberikan Musa bahagian kepada suku Gad, yaitu kepada bani Gad dengan bangsa-bangsanya demikian: Bahwa perhinggaan tanahnya akan jadi Yaezar dan segala negeri Gilead dan setengah tanah bani Ammon, sampai kepada Aroer yang bertentangan dengan Raba. Dan dari Hezbon sampai ke Ramat Mizpa dan Betonim, dan dari Mahanaim sampai kepada perhinggaan tanah Debir. Dan lagi dalam lembah itu Bait-Haram dan Bait-Nimra dan Sukot dan Zefon, lebihnya kerajaan Sihon, raja Hezbon, dan Yarden dan segala tanah pada tepinya sampai kepada tasik Kinerot di seberang Yarden arah ke timur. Maka inilah bahagian pusaka bani Gad dengan bangsa-bangsanya, yaitu segala negeri dan dusun-dusunnya. Maka diberikan Musa bahagian kepada setengah suku Manasye demikian: Bahwa bagi setengah suku Manasye dengan bangsa-bangsanya, akan ada perhinggaan tanahnya dari Mahanaim seluruh Bazan dan segenap kerajaan Og, raja Bazan itu, dan segala Hawot-Yair yang di Bazan itu, enam puluh buah negeri banyaknya. Dan setengah Gilead dan Astarot dan Ederei, semua negeri kerajaan Og di Bazan kepada anak-anak Makhir bin Manasye, yaitu kepada setengah bani Makhir dengan bangsa-bangsanya. Maka inilah dia yang dibahagi-bahagi oleh Musa akan pusaka di padang-padang Moab, di seberang Yarden, bertentangan dengan Yerikho, arah ke timur. Tetapi kepada suku Lewi tiada diberikan Musa bahagian tanah, sebab Tuhan, Allah Israel, itulah bahagian pusaka mereka itu, seperti firman-Nya kepadanya. Maka inilah dia yang diperoleh Bani Israel akan milik pusaka di benua Kanaan, yang dibahagi-bahagi kepada bani Israel oleh Eleazar, yang imam, dan Yusak bin Nun dan segala penghulu suku bangsa akan miliknya pusaka; dengan membuang undi ditentukan miliknya pusaka setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa akan sembilan suku setengah itu. Karena telah ditentukan Musa milik pusaka dua suku setengah itu di seberang Yarden, dan kepada orang Lewi tiada diberikannya milik pusaka di antara mereka itu, karena bani Yusuf itu menjadi dua suku, yaitu Manasye dan Efrayim, sebab itu tiada diberikannya milik pusaka dari pada tanah itu kepada orang Lewi, melainkan hanya beberapa buah negeri, supaya mereka itu duduk dalamnya serta dengan tanah yang di kelilingnya bagi binatang dan barang-barang mereka itu. Seperti firman Tuhan kepada Musa, demikianlah diperbuat bani Israel dan demikianpun dibahagikannyalah tanah itu. Maka pada masa itu datanglah bani Yehuda hampir kepada Yusak di Gilgal, lalu kata Kaleb bin Yefuna, orang Kenizi itu, kepadanya: Bahwa engkau juga yang mengetahui akan firman Tuhan yang kepada Musa, hamba Allah itu, akan hal aku dan akan halmu di Kades-Barnea. Maka adalah empat puluh tahun umurku pada masa aku disuruhkan oleh Musa, hamba Tuhan, dari Kades-Barnea pergi mengintai negeri, dan akupun membawa balik kabar kepadanya setuju dengan perasaan hatiku; tetapi adapun segala saudaraku, yang telah pergi ke hulu serta dengan aku, ia itu menawarkan hati orang banyak, tetapi aku menurut Tuhan, Allahku, dengan tetap hatiku. Maka pada hari itu juga berjanjilah Musa kepadaku dengan sumpah setia, katanya: Bahwa tak akan jangan tanah yang telah dijejak oleh kakimu, itu menjadi milikmu pusaka dan milik anakmupun sampai selama-lamanya, sebab engkau telah tetap dalam menurut Tuhan, Allahku. Maka sekarang sesungguhnya Tuhan telah menghidupi aku setuju dengan firman-Nya, sekarang sudah empat puluh lima tahun lalu dari pada masa Tuhan berfirman begitu kepada Musa, tatkala orang Israel mengembara di padang Tiah, maka sekarang sungguhpun umurku telah delapan puluh lima tahun; maka pada hari ini juga kuatku lagi sama seperti kuatku pada hari aku disuruhkan Musa; seperti kuatku pada masa itu demikianpun kuatku sekarang ini, baik dalam perang baik dalam aku keluar masuk. Maka sebab itu, berikanlah kiranya kepadaku pegunungan akan halnya Tuhan telah berfirman pada hari itu, seperti engkaupun telah dengar pada hari itu. Maka kendatilah orang Enak di sana dan beberapa negeri yang berkota benteng, jikalau sahaja ada Tuhan sertaku, maka aku kelak menghalaukan mereka itu dari dalam tempatnya setuju dengan firman Tuhan. Maka oleh Yusak diberi berkat akan dia dan diberikannya Heberon kepada Kaleb bin Yefuna akan milik pusaka. Maka sebab itu Heberon menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefuna, orang Kenizi itu, datang kepada hari ini, sebab tetaplah ia dalam menurut Tuhan, Allah Israel. Maka dahulu nama Heberon itu negeri Arba, yaitu nama seorang yang besar di antara segala orang Enak. Maka pada masa itu tanah itupun berhenti dari pada perang. Arakian, maka bahagian yang ditentukan dengan membuang undi bagi suku bani Yehuda dengan bangsa-bangsanya itulah pada perhinggaan tanah Edom, padang belantara Zin pada sebelah selatan, pada ujungnya yang selatan sekali, sehingga perhinggaan tanah mereka itu pada sebelah selatan ujung Tasik-Masin dari pada tanjung yang menganjur ke selatan. Maka dari sana lalu ke selatan naik ke Akrabim lalu terus dari Zin, lalu naik pada selatan Kades-Barnea, lalu terus dari Hezron dan naik ke Adar dan balik ke Karkaa, dan terus dari Azmon dan keluar ke sungai Mesir, kesudahannya pada laut sebelah barat, ia itulah perhinggaan tanahmu pada sebelah selatan. Maka perhinggaan tanahnya pada sebelah timur itulah Tasik-Masin pada ujung Yarden dan perhinggaan tanahnya pada sebelah utara adalah dari pada ujung tasik itu, yaitu dari pada kesudahan Yarden, lalu perhinggaan tanahnya naik ke Bait-Hojla, langsung ke sebelah utara Bait-Araba, lalu perhinggaan itu ke atas ke batu Bohan bin Rubin. Dari sana naiklah perhinggaan itu ke Debir dari pada lembah Akhor lalu balik ke utara sampai ke Gilgal, yang bertentangan dengan curam Adumim pada sebelah selatan anak sungai di sana, lalu perhinggaan itu langsung ke air En-Semes dan keluar hampir dengan En-Rogel. Maka dari perhinggaan itu naik ke lembah Bin-Hinom pada sebelah selatan negeri Yebuzi, yaitu Yeruzalem, lalu perhinggaan itu ke atas, ke kemuncak gunung yang di hadapan lembah Hinom pada sebelah barat pada ujung lembah Refayim arah ke utara. Lalu perhinggaan itu dari pada kemuncak gunung langsung ke mata air Neftoah dan keluar dekat dengan negeri-negeri pegunungan Eferon, lalu perhinggaan itu ke Baala, yaitu Kiryat-Yearim. Lalu baliklah perhinggaan itu dari Baala ke pegunungan Seir langsung sampai dekat dengan gunung Yearim arah ke utara, yaitu Kesalon, lalu turun ke Bait-Semes dan terus dari Timna. Begitu keluarlah perhinggaan itu dekat dengan Ekeron arah ke utara lalu perhinggaan itu ke Sikhron dan terus dari pegunungan Baala dan keluar di Jabniel, yaitu kesudahannya di laut pada sebelah barat. Maka perhinggaan tanahnya pada sebelah barat itulah lautan besar dengan segala tanah yang pada tepinya; maka sekalian inilah perhinggaan tanah bani Yehuda keliling dengan segala bangsanya. Maka kepada Kaleb bin Yefuna diberikan suatu bahagian di tengah bani Yehuda, setuju dengan firman Tuhan yang kepada Yusak, yaitu negeri Arba, bapa Enak, yaitu Heberon. Maka dari sana dihalaukan Kaleb akan ketiga anak laki-laki Enak, yaitu Sesai dan Ahiman dan Talmai yang telah terpancar dari pada Enak. Maka dari sana berjalanlah ia mendatangi orang isi negeri Debir, maka dahulu nama Debir itu Kiryat-Sefer. Maka kata Kaleb: Barangsiapa yang memerangi Kiryat-Sefer itu dan mengalahkan dia, kepadanya juga aku akan memberikan Akhsa, anakku, akan bininya. Maka dialahkan Otniel bin Kenaz, saudara Kaleb, akan dia, lalu diberikannya Akhsa, anaknya, kepadanya akan bininya. Maka sesungguhnya apabila perempuan itu pergi mendapatkan dia, dibujuknya akan dia, supaya diberinya izin ia pergi meminta suatu bendang kepada bapanya, lalu turunlah ia dari pada keledainya. Maka kata Kaleb kepadanya: Apa kurang? Maka sahutnya akan dia: Berikanlah kiranya akan daku suatu berkat! Bahwa bapa telah memberi akan daku tanah yang kering, berikanlah kiranya lagi akan daku beberapa mata air juga! Maka diberikannyalah akan dia beberapa mata air, yang tinggi dan yang rendah tempatnya. Maka inilah bahagian pusaka suku bani Yehuda dengan bangsa-bangsanya. Dan inilah segala negeri dari pada ujung suku bani Yehuda sampai kepada perhinggaan Edom pada tanah selatan; yaitu Kabzeil dan Eder dan Yagur, dan Kina dan Dimona dan Adada, dan Kedes dan Hazor dan Yitnan, dan Zip dan Telem dan Baalot, dan Hazor-Hadata dan Keriyot-Hezron, yang Hazor juga, dan Amam dan Sema dan Molada dan Hazar-Gada, dan Hezmon dan Bait-Palet, dan Hazar-Sual dan Birsyeba dan Bizyoteya, dan Baala dan Iyim dan Azem, dan Eltolad dan Khesil dan Horma, Zikelaj dan Madmana dan Sanzana, dan Lebaot dan Silhim dan Ain dan Rimmon. Jumlah segala negeri itu sembilan likur buah serta dengan jajahannya. Maka pada tanah datar adalah Esytaol dan Zora dan Asna, dan Zaonah dan En-ganim-Tapuah dan Haenam, dan Yarmut dan Adulam dan Sokho dan Azeka, dan Saarayim dan Aditayim dan Gederotayim, semuanya empat belas buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Zenan dan Hadasa dan Migdal-Gad, dan Dilan dan Mizpa dan Yokteil, dan Lakhis dan Bozkat dan Ejlon, dan Khabon dan Lahmas dan Khitlis, dan Gederot dan Bait-Dagon dan Naama dan Makeda, semuanya enam belas buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Libna dan Eter dan Asan, dan Jifta dan Asna dan Nezib, dan Kehila dan Akhzib dan Mareza, semuanya sembilan buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Ekeron serta dengan jajahannya dan daerahnya. Dan yang kedudukannya pada sebelah barat Ekeron; segala yang kedudukannya arah ke Asdod serta dengan jajahannya, dan Asdod serta dengan jajahannya dan dusun-dusunnya, dan Gaza serta dengan jajahannya dan dusun-dusunnya sampai kepada anak sungai Mesir, tempat laut serta dengan tanah yang di tepinya itu perhinggaannya. Dan di pegunungan adalah Samir dan Yatir dan Sokho, dan Dana dan Kiryat-Sana, yaitu Debir, dan Anab dan Estemo dan Anim, dan Gosyen dan Holon dan Gilo, semuanya sebelas buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Arab dan Duma dan Esan, dan Yanum dan Bait Tapuah dan Afeka, dan Humta dan Kiryat-Arba, yaitu Heberon, dan Zior, semuanya sembilan buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Maon dan Karmel dan Zif dan Yuta, dan Yizreil dan Yokdeam dan Zanoah, dan Hakain dan Gibea dan Timna, semuanya sepuluh buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Halhul dan Bait-Zur dan Gedor, dan Maarat dan Bait-Anot dan Eltekon, semuanya enam buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Kiryat-Baal, yaitu Kiryat-Yearim, dan Haraba, dua buah negeri serta dengan jajahannya. Dan dalam padang belantara adalah Bait-haaraba dan Midin dan Sekhakha, dan Hanibsan dan Ir-Melah dan Enjedi, enam buah negeri serta dengan jajahannya. Tetapi tiada dapat dihalaukan bani Yehuda akan orang Yebuzi, orang isi Yeruzalem, dari dalam tempatnya, maka sebab itu duduklah orang Yebuzi itu serta dengan bani Yehuda di Yeruzalem datang kepada hari ini. Arakian, maka bahagian bani Yusuf ditentukan dengan membuang undi menjadi demikian: Dari pada Yarden dekat dengan Yerikho, dari pada air Yerikho ke timur, lalu menerusi padang belantara yang naik dari Yerikho ke pegunungan, ke Bait-el; maka dari Bait-el lalu ke Luz dan menyusur perhinggaan tanah orang Arkhi ke Atarot. Lalu ke barat dengan menyusur perhinggaan tanah orang Yafeleti ke perhinggaan Bait-Horon hilir sampai ke Gezer dan demikian kesudahannya di laut sebelah barat. Begitulah bani Yusuf, yaitu Manasye dan Efrayim, beroleh bahagian pusakanya. Maka perhinggaan tanah bani Efrayim dengan bangsa-bangsanya adalah demikian: Perhinggaan tanah bahagian pusakanya pada sebelah timur adalah Aterot-Adar sampai ke Bait-Horon hulu. Lalu perhinggaan itu keluar dekat dengan Mikhmetat, yang ditinggalkannya pada sebelah utara, dan dari sana perhinggaan itu balik ke timur pula ke Taanat-Silo, lalu terus dari pada itu pada sebelah timur Yanoah. Lalu turun dari Yanoah ke Atarot dan Naara dan berdompak dengan Yerikho, lalu keluar sampai Yarden. Maka dari Tapuah perhinggaan tanah itu ke barat, ke anak sungai Kana, tempat kesudahannya pada sebelah barat. Maka sekalian inilah milik pusaka suku bani Efrayim serta dengan bangsa-bangsanya. Maka di luar perhinggaan tanahnya adalah lagi pada bani Efrayim beberapa negeri di tengah-tengah bahagian pusaka bani Manasye, baik negeri-negeri baik daerahnya. Maka tiada dihalaukannya orang Kanani yang duduk di Gezer, sehingga duduklah orang Kanani itu di tengah-tengah orang Efrayim sampai kepada hari ini, tetapi takluk juga mereka itu dengan membayar upeti. Maka suku Manasyepun beroleh bahagian yang ditentukan dengan membuang undi, karena ialah anak sulung Yusuf, bagi Makhir, anak sulung Manasye, bapa Gilead, seorang yang tahu perang, maka sebab itu Gilead dan Bazan menjadi bahagiannya. Maka inilah bagi segala anak-anak Manasye yang lain dengan bangsa-bangsanya, bagi bani Abiezer dan bagi bani Helek dan bagi bani Asriel, dan bagi bani Sekhem dan bagi bani Hefer dan bagi bani Semida, sekalian inilah anak-anak laki-laki Manasye bin Yusuf dengan bangsa-bangsanya. Tetapi Zelafead bin Hefer bin Gilead bin Makhir bin Manasye itu tiada beranak laki-laki, melainkan perempuan sahaja, dan inilah nama-nama anaknya: Makhla dan Noa dan Hojla dan Milka dan Tirza. Maka datanglah mereka itu menghadap Eliazar, yang imam, dan menghadap Yusak bin Nun, di hadapan segala penghulu, katanya: Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Musa memberikan kepada kami suatu pusaka di antara segala saudara kami. Maka sebab itu diberikannyalah kepada mereka itu suatu pusaka di antara segala saudara bapanya setuju dengan firman Tuhan itu. Begitulah pusaka Manasye menjadi sepuluh bahagian, lain dari pada tanah Gilead dan Bazan, yang di seberang Yarden. Karena segala anak perempuan Manasyepun beroleh pusaka di antara segala anaknya laki-laki, dan tanah Gilead itu bagi segala anak Manasye yang lain. Maka perhinggaan tanah Manasye itu adalah dari Asyer sampai ke Mikhmetat, yang bertentangan dengan Sikhem, lalu perhinggaan itu ke kanan ke tempat orang yang duduk dekat dengan mata air Tapuah. Maka tanah Tapuah itu Manasye punya, tetapi negeri Tapuah dalam perhinggaan Manasye itu bani Efrayim punya. Maka dari sana turunlah perhinggaan itu ke anak sungai Kana, sehingga anak sungai itu pada selatannya. Maka segala negeri yang di sanapun Efrayim punya, di tengah-tengah segala negeri Manasye, maka perhinggaan Manasye adalah sebelah utara anak sungai itu dan kesudahannya di laut sebelah barat. Bahwa yang pada selatan itu Efrayim punya dan pada utara itu Manasye punya dan laut itu perhinggaan keduanya, maka pada sebelah utara berdompaklah ia dengan Asyer dan pada sebelah timur dengan Isakhar. Maka dalam Isakhar dan Asyer adalah pada Manasye: Bait-Sean serta dengan jajahannya, dan Yibeleam serta dengan jajahannya, dan orang isi Dor serta dengan jajahannya, dan orang isi Endor serta dengan jajahannya, dan orang isi Taanah serta dengan jajahannya dan orang isi Megido serta dengan jajahannya, yaitu sepertiga Nefet itu. Tetapi bani Manasye tiada dapat mengambil negeri-negeri itu, sebab dengan kekerasannya juga orang Kanani mau tinggal di dalamnya. Kendatilah demikian setelah bani Israel menjadi lebih kuat, diambilnya juga upeti dari pada orang Kanani itu, tetapi tiada dihalaukannya mereka itu. Maka kata bani Yusuf kepada Yusak demikian: Mengapa maka tuan memberikan kami hanya satu bahagian, yang ditentukan dengan membuang undi akan pusaka kami, sedang kami ini suatu bangsa yang banyak bilangannya oleh berkat yang dikaruniakan Tuhan akan kami sampai sekarang ini? Maka kata Yusak kepada mereka itu: Jikalau sungguh kamu suatu bangsa yang banyak bilangannya, baiklah kamu pergi ke hutan menerangkan dia akan tempat bagimu pada tanah orang Ferizi dan Refai, jikalau kiranya pegunungan Efrayim terlalu sempit bagimu. Maka kata bani Yusuf: Tiada terdapat lagi tanah pegunungan bagi kami, maka segala orang Kanani yang duduk di padang itu ada menaruh rata besi, baik yang duduk dalam Bait-Sean dan daerahnya baik yang duduk di padang Yizreil. Maka kata Yusak kepada bani Yusuf, kepada Efrayim dan kepada Manasye demikian: Sesungguhnya kamu suatu bangsa yang banyak bilangannya dan besarlah kuatmu, tak usah kamu dapat satu bahagian undi sahaja. Seperti pegunungan itu kamu punya, demikianpun hutan; tebanglah akan dia maka ia itu menjadi kamu punya sampai kepada ujungnya, karena kamu akan menghalaukan orang Kanani itu dari pada tempatnya, jikalau mereka itu menaruh rata besi dan kuatnya besar sekalipun. Sebermula, maka segenap sidang bani Israelpun berhimpunlah di Silo, dan didirikannyalah di sana akan kemah perhimpunan, pada masa seluruh tanah itu telah alah di hadapannya. Maka tinggal lagi di antara bani Israel tujuh suku, yang belum dibahagikan milik pusaka kepadanya. Maka kata Yusak kepada bani Israel: Berapa lamakah kamu malas mengambil tanah itu akan milikmu yang telah dikaruniakan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu? Berikanlah kiranya bagi dirimu tiga orang dari pada tiap-tiap suku, maka aku hendak menyuruhkan mereka itu pergi berjalan sana sini di tanah itu sambil menulis petanya, sekadar bahagian pusaka masing-masing, lalu mereka itu akan kembali kepadaku, dan supaya dibahagikannya dengan tujuh bahagian, maka Yehuda akan tinggal dalam perhinggaan tanahnya pada sebelah selatan, dan segala orang isi rumah Yusuf akan tinggal dalam perhinggaan tanahnya pada sebelah utara. Maka hendaklah kamu menulis peta tanah itu dengan tujuh bahagiannya, lalu bawalah akan peta itu kepadaku, maka aku akan membuang undi karena kamu di hadapan hadirat Tuhan, Allah kita. Karena orang Lewi itu tiada beroleh bahagian di antara kamu, melainkan imamat yang dari pada Tuhan itulah bahagian pusaka mereka itu, maka suku Gad dan Rubin dan setengah suku Manasye itupun telah mengambil bahagian pusakanya di seberang Yarden pada sebelah timur, yang telah diberikan oleh Musa, hamba Tuhan itu, kepadanya. Hata, maka bangkitlah berdiri orang-orang itu lalu pergi, maka apabila mereka itu pergi hendak menulis peta tanah itu berpesanlah Yusak kepada mereka itu, katanya: Pergilah kamu berjalan sana sini di tanah itu sambil menulis petanya, lalu kembali kepadaku, supaya di sini aku membuang undi karena kamu di hadapan hadirat Tuhan di Silo. Maka orang itupun pergilah berjalan keliling tanah itu, ditulisnya akan petanya dalam sebuah kitab dengan segala negerinya atas tujuh bahagian. Maka kembalilah mereka itu kepada Yusak ke tempat tentara di Silo. Maka oleh Yusak dibuang undi karena mereka itu di Silo, di hadapan hadirat Tuhan, dan tanah itupun dibahagikan Yusak kepada bani Israel di sana, masing-masing bahagiannya. Bermula maka keluarlah undi suku bani Benyamin dengan bangsa-bangsanya, maka perhinggaan bahagiannya adalah di antara bani Yehuda dengan bani Yusuf. Maka perhinggaan tanahnya adalah pada ujung utara Yarden, lalu perhinggaan itu naik ke sebelah Yerikho arah ke utara dan terus dari pegunungan ke barat, dan keluar kepada padang belantara Bait-Awen. Maka dari sana perhinggaan itu lalu terus dari Luz, yaitu pada sebelah selatan Luz, tempat Bait-el sekarang, lalu perhinggaan itu turun ke Aterot-Adar menyusur pegunungan, yang pada sebelah selatan Bait-Horon hilir. Lalu perhinggaan itu balik pada ujung barat arah ke sebelah selatan pegunungan yang bertentangan dengan Bait-Horon ke selatan dan keluar ke Kiryat-Baal, yaitu Kiryat-Yearim, sebuah negeri bani Yehuda, yaitu ujungnya pada sebelah barat. Maka ujungnya pada sebelah selatan dari pada kesudahan Kiryat-Yearim, perhinggaan itu keluar ke barat, lalu keluar kepada mata air Neftoah. Lalu perhinggaan itu turun ke ujung pegunungan yang bertentangan dengan lembah Bin-Hinom, yaitu dalam lembah orang Refai arah ke utara, lalu turun lagi terus dari lembah Hinom ke sebelah orang Yebuzi pada selatan dan turun ke En-Rogel. Lalu arah ke utara dan keluar kepada En-Semes kemudian ke Gelilot, yang bertentangan dengan celahan gunung Adumim dan turun ke batu Bohan bin Rubin, lalu terus ke sebelah yang bertentangan dengan Araba arah ke utara kemudian turun ke Araba. Lalu perhinggaan itu terus ke sebelah Bait-Hojla arah ke utara dan keluar ke tanjung utara Tasik-Masin pada ujung selatan Yarden, yaitulah perhinggaan tanahnya pada sebelah selatan. Maka Yarden itulah perhinggaanya pada sebelah timur. Sekalian inilah bahagian pusaka bani Benyamin dengan perhinggaannya keliling, sekadar bangsa-bangsanya. Maka negeri-negeri suku bani Benyamin dengan bangsa-bangsanya adalah: Yerikho dan Bait-Hojla dan Emek-Keziz, dan Bait-Araba dan Zemarayim dan Bait-el, dan Haawin dan Hapara dan Ofera, dan Khefar-haamonai dan Haofni dan Geba, semuanya dua belas buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Gibeon dan Rama dan Bierot, dan Mizpa dan Khefira dan Moza, dan Rekim dan Jirpiel dan Tar-ala, dan Zela dan Elif dan Yebuzi, yaitu Yeruzalem, dan Gibat dan Kiryat, semuanya empat belas buah negeri serta dengan jajahannya. Maka inilah bahagian pusaka bani Benyamin dengan bangsa-bangsanya. Arakian, maka keluarlah undi yang kedua itu bagi Simeon, bagi suku bani Simeon dengan bangsa-bangsanya, maka bahagian pusaka mereka itu adalah di tengah-tengah bahagian pusaka bani Yehuda. Maka pada tanah pusaka mereka itu adalah negeri Birsyeba atau Seba dan Molada. Dan Hazar-Suil dan Bala dan Azim, dan Eltolad dan Betul dan Horma, dan Zikelaj dan Bait-hamar-khabot dan Hazar-Susa, dan Bait-Lebaot dan Saruhin, semuanya tiga belas buah negeri serta dengan jajahannya. Dan Ayin dan Rimon dan Eter dan Asan, empat buah negeri serta dengan jajahannya. Dan lagi segala dusun yang keliling negeri-negeri itu sampai ke Baalat-Beir-Ramat pada sebelah selatan. Maka inilah bahagian pusaka suku bani Simeon dengan bangsa-bangsanya. Maka bahagian pusaka bani Simeon itu masuk bahagian yang ditentukan dengan membuang undi bagi bani Yehuda, karena bahagian bani Yehuda itu terlalu besar bagi mereka itu, maka sebab itu bani Simeon beroleh pusaka di tengah-tengah bahagian pusaka mereka itu. Maka keluarlah undi yang ketiga karena bani Zebulon dengan bangsa-bangsanya dan perhinggaan tanah pusakanya adalah sampai ke Sarid. Maka perhinggaan tanahnya naik ke atas dengan menyusur laut dan Marala, lalu berdompak dengan Dabeset dan dengan anak sungaipun, yang bertentangan dengan Yokneam. Lalu dari Sarid kembali ke timur ke sebelah matahari terbit menyusur tanah Khislot-Tabor dan keluar di Doberat lalu naik ke Yafia. Dari sana ke timur terus dari pada Gat-Hefer ke Et-Kazin dan keluar di tempat Rimon menuju Nea. Lalu perhinggaan itu balik ke utara ke Naton dan kesudahannya dalam lembah Yiftah-El. Dan lagi Katat dan Nahalal dan Simron dan Yidala dan Betlehem, dua belas buah negeri serta dengan jajahannya. Maka inilah milik pusaka bani Zebulon dengan bangsa-bangsanya, segala negeri ini serta dengan jajahannya. Maka undi yang keempat keluarlah karena Isakhar, yaitu karena bani Isakhar dengan bangsa-bangsanya. Maka perhinggaannya adalah Yizreela dan Khesulot dan Sunem, dan Hafarayim dan Sion dan Ana-Kharat, dan Rabit dan Kisyon dan Ebez, dan Remet dan En-ganim dan En-hada dan Bait-Pazez. Maka perhinggaan itu berdompak dengan Tabor dan Zahazima dan Bait-Semes dan begitu kesudahan perhinggaan mereka itu di Yarden; semuanya enam belas buah negeri serta dengan daerahnya. Maka inilah milik pusaka suku bani Isakhar dengan bangsa-bangsanya, segala negeri itu dengan jajahannya. Maka keluarlah undi yang kelima karena suku bani Asyer dengan bangsa-bangsanya. Maka perhinggaan tanahnya adalah Helkat dan Hali dan Beten dan Akhsaf, dan Alamelekh dan Am-ad dan Misal lalu berdompak dengan Karmel di tepi laut dan dengan Sikhor-Libnat. Lalu balik ke sebelah matahari terbit ke Bait-Dagon dan berdompak dengan Zebulon dan dengan lembah Yiftah-El, lalu arah ke utara dan ke Bait-Emek dan Nehiel dan keluar pada sebelah kiri ke Kabul. Dan Eberon dan Rehob dan Hamon dan Kana sampai ke Sidon besar. Kemudian baliklah perhinggaan itu ke Rama lalu berjengkau ke negeri Tsur, yang berkota benteng, lalu baliklah perhinggaan itu ke Hosa dan kesudahannya di laut, seluruh tanah sampai ke Akhzib. Dan Uma dan Afek dan Rehob; semuanya dua puluh dua buah negeri serta dengan jajahannya. Maka inilah milik pusaka suku bani Asyer dengan bangsa-bangsanya, segala negeri ini dengan jajahannya. Maka karena bani Naftali keluarlah undi yang keenam, yaitu karena bani Naftali dengan bangsa-bangsanya. Maka perhinggaan tanahnya adalah dari Helef dan dari pokok eru di Zaananim, lalu Adami dan Nekeb dan Yabniel sampai ke Lakum dan keluar ke Yarden. Lalu perhinggaan itu balik ke barat ke Aznot-Tabor dan dari sana keluarlah ia di Hukok dan berdompak dengan Zebulon pada sebelah selatan dan dengan Asyer pada sebelah barat dan dengan Yuda yang di tepi Yarden pada sebelah matahari terbit. Maka negeri-negeri yang berkota benteng itu Zidim dan Zer dan Hamat dan Rakat dan Kineret, dan Adama dan Rama dan Hazor, dan Kedes dan Ederei dan En-Hazor, dan Yiron dan Migdal-El dan Horem dan Bait-Anat dan Bait-Semes, semuanya sembilan belas buah negeri serta dengan jajahannya. Maka inilah milik pusaka suku bani Naftali dengan bangsa-bangsanya, segala negeri ini dengan jajahannya. Maka karena suku bani Dan dengan bangsa-bangsanya keluarlah undi yang ketujuh. Maka perhinggaan milik pusakanya adalah Zora dan Esytaol dan Irsemes, dan Saalabin dan Ayalon dan Yitla, dan Elon dan Timnata dan Ekeron, dan Elteke dan Gibeton dan Baalat, dan Yehud dan Bene-Birak dan Gat-Rimon, dan Me-Yarkon dan Rakon dan jajahan yang bertentangan dengan Yafo. Dan lagi perhinggaan tanah bani Dan berjengkau lebih jauh karena bani Dan itu berangkat lalu berperang dengan Lesem, dialahkannya akan dia, diparangnya dengan mata pedang dan diambilnya akan dirinya, lalu duduk di dalamnya, maka Lesem itu dinamainya Dan menurut nama bapanya yang bernama Dan. Maka inilah milik pusaka bani Dan dengan bangsa-bangsanya, segala negeri ini serta dengan jajahannya. Maka demikian selesailah mereka itu dari pada membahagi-bahagi tanah akan miliknya pusaka dengan segala perhinggaannya. Maka diberikan juga oleh bani Israel suatu milik pusaka kepada Yusak bin Nun di tengah-tengahnya. Yaitu setuju dengan firman Tuhan diberikannyalah akan dia negeri yang dikehendakinya, yaitu Timnat-Serah, di atas pegunungan Efrayim, maka dibangunkannya pula akan negeri itu lalu ia duduk di dalamnya. Maka inilah milik pusaka yang dibahagi-bahagi oleh Eleazar, yang imam, dan Yusak bin Nun dan penghulu segala suku bangsa kepada segala suku bani Israel dengan membuang undi di Silo, di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan pintu kemah perhimpunan. Demikian selesailah mereka itu dari pada membahagi-bahagi tanah. Arakian, maka berfirmanlah Tuhan kepada Yusak demikian: Katakanlah kepada bani Israel ini: Tentukanlah bagi dirimu beberapa negeri perlindungan, yang telah Aku berfirman akan halnya kepadamu dengan lidah Musa, supaya dapat lari ke sana barangsiapa yang telah membunuh orang tiada dengan sengaja, melainkan dengan alpanya, dan supaya ia itu menjadi tempat perlindungan baginya dari pada orang penuntut bela. Maka jikalau orang itu lari kepada salah sebuah negeri ini, hendaklah ia tinggal berdiri pada pintu gerbang negeri itu, dan memberitahu segala hal ihwalnya kepada tua-tua negeri itu, lalu hendaklah mereka itu menyambut akan orang itu ke dalam negeri dan memberikan tempat kedudukan kepadanya. Maka jikalau penuntut belah mengusir akan dia, maka jangan mereka itu menyerahkan orang pembunuh itu kepada tangannya, yaitu jikalau dibunuhnya akan kawannya dengan alpanya dan tiada dibencinya akan dia kelemarin dan kelemarin dahulu. Maka iapun akan duduk dalam negeri itu juga sampai ia telah menghadap majelis akan diputuskan hukumnya, sampai sudah mati imam besar yang ada pada masa itu, lalu orang yang membunuh itu akan balik dan pulang ke negerinya dan kepada rumahnya, kepada negeri yang telah ia lari dari dalamnya. Hata, maka disucikanlah oleh mereka itu akan Kedes di Galilea, di atas pegunungan Naftali, dan akan Sikhem yang di atas pegunungan Efrayim, dan akan Kiryat-Arba, yaitu Heberon, yang di atas pegunungan Yehuda. Maka di seberang Yarden pada sebelah timur Yerikho ditentukannya bagi perkara itu akan Bezer di padang belantara, di tanah datar suku Rubin, dan akan Ramot di Gilead, tanah suku Gad, dan akan Golan di Bazan, tanah suku Manasye. Maka sekalian negeri ini ditentukan bagi segala bani Israel dan bagi orang dagang yang menumpang di antaranyapun, supaya dapat lari ke sana segala orang yang telah membunuh orang tiada dengan sengajanya, asal jangan ia dibunuh oleh penuntut bela dahulu dari pada diputuskan hukumnya oleh majelis itu. Bermula, maka penghulu bangsa-bangsa orang Lewipun datang kepada Eliazar, yang imam, dan kepada Yusak bin Nun dan kepada segala penghulu suku-suku bangsa bani Israel, yaitu ke Silo dalam benua Kanaan, lalu katanya kepada mereka itu: Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Musa, disuruhnya berikan negeri-negeri kepada kami akan tempat duduk dan tanah rumput akan binatang kami. Lalu diberikanlah oleh bani Israel kepada orang Lewi dari pada milik pusakanya setuju dengan firman Tuhan akan negeri-negeri ini serta dengan tanah rumputnya. Maka keluarlah undi bangsa orang Kehati, yaitu karena bani Harun, yang imam, di antara orang Lewi dari pada suku Yehuda dari pada suku Simeon dan dari pada suku Benyamin ditentukan dengan undi tiga belas buah negeri. Maka karena bani Kehat yang lain itu dari pada suku bangsa Efrayim dan dari pada suku Dan dan dari pada setengah suku Manasye ditentukan dengan undi sepuluh buah negeri. Maka karena bani Gerson dari pada suku bangsa Isakhar dan dari pada suku Asyer dan dari pada suku Naftali dan dari pada setengah suku Manasye di Bazan ditentukan dengan undi tiga belas buah negeri. Maka karena bani Merari dengan bangsa-bangsanya dari pada suku Rubin dan dari pada suku Gad dan dari pada suku Zebulon dua belas buah negeri. Demikianlah peri diberikan bani Israel negeri-negeri ini serta dengan tanah rumputnya kepada orang Lewi setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa, ditentukan dengan membuang undi. Maka diberikannyalah dari pada suku bani Yehuda dan dari pada suku bani Simeon segala negeri ini, yang disebut oranglah dengan nama-namanya, yaitu kepada bani Harun yang dari pada bangsa orang Kehati dan dari pada bani Lewi, karena undi yang pertama itu bagi mereka itulah; maka diberikannyalah kepada mereka itu negeri Arba, bapa orang Enak, yaitu Heberon, di atas pegunungan Yehuda, baik negerinya baik tanah rumput pada yang kelilingnya, tetapi tanah negeri itu yang ditaburi serta dengan dusun-dusunnya diberikannyalah kepada Kaleb bin Yefuna akan miliknya. Begitu diberikannya kepada bani Harun, yang imam, akan Heberon, negeri perlindungan orang pembunuh serta dengan tanah rumputnya, dan lagi Libna serta dengan tanah rumputnya, dan Yatir dengan tanah rumputnya dan Esytemoa dengan tanah rumputnya, dan Holan dengan tanah rumputnya dan Debir dengan tanah rumputnya, dan Ain dengan tanah rumputnya dan Yuta dengan tanah rumputnya dan Bait-Semes dengan tanah rumputnya, yaitu sembilan buah negeri dari pada kedua suku ini. Maka dari pada suku Benyamin negeri Gibeon serta dengan tanah rumputnya, dan Geba dengan tanah rumputnya, dan Anatot dengan tanah rumputnya dan Almon dengan tanah rumputnya, semuanya empat buah negeri. Jumlah segala negeri bani Harun, yang imam itu, tiga belas buah negeri dengan tanah rumputnya. Maka adapun bangsa bani Kehat, yaitu orang Lewi yang lain di antara bani Kehat itu, negeri-negerinya yang ditentukan dengan undi adalah dari pada suku Efrayim. Maka diberikannyalah kepada mereka itu akan Sikhem, negeri perlindungan orang pembunuh, dengan tanah rumputnya di atas pegunungan Efrayim dan Gezer dengan tanah rumputnya, dan Kibzaim dengan tanah rumputnya dan Bait-Horon dengan tanah rumputnya, yaitu empat buah negeri. Maka dari pada suku Dan negeri Elteke dengan tanah rumputnya dan Gibeton dengan tanah rumputnya, dan Ayalon dengan tanah rumputnya dan Gat-Rimon dengan tanah rumputnya, yaitu empat buah negeri. Maka dari pada setengah suku Manasye negeri Taanah dengan tanah rumputnya dan Gat-Rimon dengan tanah rumputnya, yaitu dua buah negeri. Jumlah segala negeri bagi bangsa bani Kehat yang lain itu adalah sepuluh buah dengan tanah rumputnya. Maka bagi bani Gerson di antara bangsa orang Lewi adalah dari pada setengah suku Manasye negeri Golan di Bazan, tempat perlindungan orang pembunuh, dengan tanah rumputnya, dan Biestera dengan tanah rumputnya, yaitu dua buah negeri. Maka dari pada suku Isakhar negeri Kisyon dengan tanah rumputnya dan Doberat dengan tanah rumputnya, dan Yarmut dengan tanah rumputnya dan En-ganim dengan tanah rumputnya, yaitu empat buah negeri. Maka dari pada suku Asyer negeri Mis-al dengan tanah rumputnya dan Abdon dengan tanah rumputnya, dan Helkat dengan tanah rumputnya dan Rehob dengan tanah rumputnya, yaitu empat buah negeri. Maka dari pada suku Naftali negeri Kedes di Galilea, tempat perlindungan orang pembunuh, dengan tanah rumputnya dan Hamot-Dor dengan tanah rumputnya dan Kartan dengan tanah rumputnya; yaitu tiga buah negeri. Jumlah segala negeri orang Gersoni dengan bangsa-bangsanya adalah tiga belas buah negeri dengan tanah rumputnya. Maka bagi bangsa bani Merari, yaitu orang Lewi yang lagi tinggal, adalah dari pada suku Zebulon negeri Yokneam dengan tanah rumputnya dan Karta dengan tanah rumputnya, dan dimna dengan tanah rumputnya dan Nanalal dengan tanah rumputnya, yaitu empat buah negeri. Maka dari pada suku Rubin negeri Bezer dengan tanah rumputnya dan Yahza dengan tanah rumputnya, dan Kedemot dengan tanah rumputnya dan Mefaat dengan tanah rumputnya, yaitu empat buah negeri. Maka dari pada suku Gad negeri Ramot di Gilead, tempat perlindungan orang pembunuh, dengan tanah rumputnya dan Mahanaim dengan tanah rumputnya, dan Hezbon dengan tanah rumputnya dan Yaezer dengan tanah rumputnya, semuanya empat buah negeri. Adapun segala negeri bani Merari dengan bangsa-bangsanya, yaitu bangsa orang Lewi yang lagi tinggal, adalah undi mereka itu dua belas buah negeri. Maka jumlah segala negeri orang Lewi, di tengah-tengah milik bani Israel, adalah empat puluh delapan buah negeri dengan tanah rumputnya. Maka tiap-tiap negeri itu bertanah rumput kelilingnya, demikianlah hal segala negeri itu. Maka demikianlah perihal dikaruniakan Tuhan kepada Israel seluruh tanah yang telah dijanji-Nya dengan bersumpah hendak mengaruniakan dia kepada nenek moyang mereka itu, maka mereka itupun beroleh dia akan milik pusaka serta mengeduduki dia. Maka dikaruniakan Tuhan kepada mereka itu sentosa keliling, setuju dengan segala yang dijanjinya kepada nenek moyang mereka itu pakai sumpah; maka dari pada segala musuhnya seorangpun tiada tahan berdiri di hadapannya, segala musuh itu diserahkan Tuhan kepada tangannya. Maka sepatah katapun tiada hilang dari pada segala perkataan yang baik, yang telah dikatakan Tuhan kepada isi rumah Israel, melainkan sekalian itu jadi juga. Arakian, maka pada masa itu dipanggil Yusak akan orang Rubin dan orang Gad dan setengah suku Manasye. Lalu katanya kepada mereka itu: Bahwa kamu telah berbuat akan segala yang dipesan Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu, dan kamu telah menurut kataku dalam segala perkara yang kusuruh kepadamu. Maka tiada kamu meninggalkan saudaramu beberapa tahun ini lamanya sampai kepada hari ini, dan kamu telah melakukan firman Tuhan, Allahmu, dengan yakin. Maka sekarang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, sentosa kepada segala saudaramu, setuju dengan firman-Nya kepadanya, sebab itu baiklah sekarang kamu pulang ke kemahmu dan ke negeri milikmu, yang telah diberikan Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu di seberang Yarden. Sahaja ingatlah kamu baik-baik akan melakukan hukum dan undang-undang ini, yang dipesan oleh Musa, hamba Tuhan itu, kepadamu, bahwa kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu, dan menjalani segala jalan-Nya dan memeliharakan segala firman-Nya dan bersangkut paut kepada Tuhan dan berbuat kebaktian kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Maka Yusakpun memberilah berkat akan mereka itu, lalu dilepaskannya mereka itu pergi, maka pulanglah mereka itu ke kemah-kemahnya. Maka kepada setengah suku Manasye itu telah diberikan Musa bahagian pusaka di Bazan, seperti yang telah diberikan Yusak kepada setengah suku yang lain serta dengan saudara-saudaranya di sebelah barat Yarden. Maka orang inipun disuruh Yusak pulang ke kemahnya serta diberinya berkat akan mereka itu. Maka katanya kepada mereka itu: Pulanglah kamu ke kemahmu dengan banyak harta dan dengan amat banyak binatang, dengan emas perak dan dengan tembaga dan besi dan dengan amat banyak pakaian; bahagi-bahagilah segala jarahan dari pada musuhmu itu dengan saudara-saudaramu! Maka pulanglah segala bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye, ditinggalkannya bani Israel, lalu keluar dari Silo yang di tanah Kanaan hendak pulang ke tanah Gilead, ke tanah miliknya, yang telah diberikan kepadanya akan milik setuju dengan firman Tuhan yang kepada Musa. Hata, setelah sampai mereka itu ke jajahan Yarden, ke perhinggaan tanah Kanaan, didirikan oleh bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye di sana sebuah mezbah di tepi Yarden, yaitu sebuah mezbah yang besar adanya. Maka kedengaranlah kabar pada bani Israel mengatakan: Bahwasanya bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye telah membangunkan di sana sebuah mezbah bertentangan dengan tanah Kanaan di jajahan Yarden berseberang dengan bani Israel. Serta terdengarlah bani Israel akan hal itu maka berhimpunlah segenap sidang bani Israel di Silo hendak mendatangi dan memerangi mereka itu. Maka disuruhkanlah bani Israel akan Pinehas bin Eliazar, yang imam, pergi mendapatkan bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye, dan lagi sepuluh orang penghulupun sertanya, seorang penghulu akan tiap-tiap suku bani Israel, masing-masing mereka itu penghulu bangsanya di antara beribu-ribu orang Israel. Maka sampailah mereka itu kepada bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye di tanah Gilead, lalu ia berkata-kata dengan mereka itu, katanya: Demikianlah kata segenap sidang Tuhan: Apakah macam durhaka ini, bahwa kamu telah mendurhaka kepada Allah Israel dan sekarang kamu sudah undur dari belakang Tuhan dengan membangunkan sebuah mezbah akan dirimu, sehingga pada hari ini juga kamu telah menjadi murtad kepada Tuhan! Sedikitlah bagi kita kesalahan Peor, yang belum kita disucikan dari padanya sampai kepada hari ini, yaitu pada masa bala itu terkena kepada segenap sidang Tuhan? Jikalau kiranya sekarang kamu undur dari belakang Tuhan, dan jikalau kiranya sekarang kamu menjadi murtad kepada Tuhan, niscaya esok harilah murka-Nya akan bernyala-nyala kepada segenap sidang Israel. Bahwa sesungguhnya jikalau kiranya tanah milikmu itu najis adanya, mari, datanglah ke tanah milik Tuhan, tempat kedudukan kemah Tuhan, dan beroleh pusaka di antara kamilah, tetapi janganlah kamu mendurhaka kepada Tuhan dan jangan kamu khianat akan kami dengan membangunkan akan dirimu sebuah mezbah lain dari pada mezbah Tuhan, Allah kita. Tatkala Akhan bin Zerah dengan sengaja bersalah dengan barang tumpas itu, bukankah murka itu berlaku atas segenap sidang Israel, sehingga bukannya ia seorang jua yang mati sebab kesalahannya? Maka sahut bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye, katanya kepada penghulu beribu-ribu orang Israel demikian: Bahwa Allah yang di atas segala dewata, bahkan, Hua, yaitu Allah yang di atas segala dewata itu amat mengetahui dan Israelpun akan mengetahui dia, jikalau kami ini murtad atau mendurhaka kepada Tuhan, baiklah kamu tiada sayang akan kami. Jikalau kiranya kami membangunkan mezbah akan diri kami hendak undur dari belakang Tuhan, atau jikalau kiranya ia itu supaya di atasnya kami mempersembahkan korban bakaran atau persembahan makanan atau menyediakan korban syukur di atasnya, baiklah Tuhan menuntutnya kepada kami! Jikalau tiada kami membuat ini dari sebab bercintakan perkara yang baik itu, kata kami: Kalau-kalau besok anakmu berkata kepada anak kami demikian: Apakah hal kamu dengan Tuhan, Allah Israel? Bukankah Tuhan telah menjadikan Yarden ini akan perhinggaan di antara kami dengan kamu, hai bani Rubin dan bani Gad! Bahwa kamu tiada empunya bahagian dengan Tuhan! Sehingga anakmu memaksa akan anak kami kelak berhenti dari pada berbuat bakti kepada Tuhan! Maka sebab itu kata kami: Baiklah kami memperbuatkan barang yang berguna akan kami dengan membangunkan mezbah ini, bukannya akan korban bakaran atau akan korban sembelihan, melainkan supaya mezbah itu akan suatu kesaksian di antara kami dengan kamu dan di antara anak cucu kita yang kemudian dari pada kita kedua pihak, supaya kamipun boleh turut berbuat bakti kepada Tuhan di hadapan hadirat-Nya dengan korban bakaran kami dan dengan korban sembelihan kami dan dengan korban syukur kami, dan jangan besok kata anakmu kepada anak kami: Bahwa kamu tiada empunya bahagian dengan Tuhan! Maka sebab itu kata kami: Jikalau kiranya besok demikianlah kata mereka itu kepada kami dan kepada anak cucu kami, maka kami akan menyahut: Tengoklah kamu akan turutan mezbah Tuhan ini, yang telah diperbuat oleh nenek moyang kami, bukannya akan korban bakaran, dan bukannya akan korban sembelihan, melainkan akan suatu kesaksian di antara kami dengan kamulah. Jauhlah kami dari pada mendurhaka kepada Tuhan, atau dari pada berundur dari belakang Tuhan, dengan membangunkan sebuah mezbah akan korban bakaran atau persembahan makanan atau korban sembelihan, lain dari pada mezbah Tuhan, Allah kami, yang di hadapan kemahnya! Setelah didengar oleh Pinehas, yang imam, dan segala penghulu sidang, yaitu penghulu beribu-ribu orang Israel, akan segala perkataan ini, yang dikatakan oleh bani Rubin dan bani Gad dan bani Manasye, maka dibenarkannyalah akan dia. Lalu kata Pinehas bin Eliazar, yang imam, kepada bani Rubin dan bani Gad dan bani Manasye: Sesungguhnya sekarang kami ketahui akan hal Tuhan adalah di tengah-tengah kita; sebab tiada kamu bersalah dengan menjadi murtad kepada Tuhan; bahwa sekarangpun kamu telah melepaskan bani Israel dari pada murka Tuhan! Hata, maka kembalilah Pinehas bin Eliazar, yang imam, dengan segala penghulu itu dari pada bani Rubin dan bani Gad, dari tanah Gilead ke tanah Kanaan kepada segala bani Israel, disampaikannyalah sahut itu kepadanya. Maka dibenarkanlah bani Israel akan perkataan itu, lalu bani Israelpun memuji-muji Allah, dan tiada lagi mereka itu berbicara hendak mendatangi dan memerangi bani Rubin dan bani Gad dan membinasakan negeri tempat kedudukannya. Maka dinamai bani Rubin dan bani Gad akan Mezbah itu Kesaksian, karena katanya: Ia inilah suatu kesaksian di antara kita, bahwa sesungguhnya Tuhan itu Allah. Hata, maka pada sekali peristiwa, yaitu lama kemudian dari pada Tuhan mengaruniakan kepada orang Israel kesenangan dari pada segala musuhnya berkeliling, dan Yusakpun telah menjadi tua dan banyak umurnya, bahwa dipanggil Yusak akan segenap orang Israel datang berhimpun dengan segala tua-tua dan penghulu dan hakim dan pemerintah mereka itu, lalu katanya kepadanya: Aku telah menjadi tua dan sudah banyak umurku; maka kamu sudah melihat segala sesuatu yang telah diperbuat Tuhan, Allahmu, akan segala bangsa ini karena kamu; bahwa sesungguhnya Tuhan, Allahmu, juga yang telah berperang karena kamu. Bahwasanya aku telah membahagi-bahagi bangsa-bangsa yang lagi tinggal ini kepadamu, sekadar milik pusaka suku-sukumu, sama seperti segala bangsa yang telah kubinasakan dari Yarden datang ke lautan besar, yang pada sebelah matahari masuk. Maka Tuhan, Allahmu, juga akan menghalaukan mereka itu kelak dari hadapanmu dan membuang mereka itu dari tanah miliknya di hadapan kamu, dan kamupun akan beroleh tanah mereka itu akan bahagian pusaka, setuju dengan firman Tuhan, Allahmu, yang kepadamu. Maka sebab itu hendaklah kamu merajinkan dirimu sangat dalam memeliharakan dan melakukan segala sesuatu yang tersebut dalam kitab taurat Musa dengan tiada menyimpang dari padanya ke kiri atau ke kanan. Maka janganlah kamu berjinak-jinakkan dengan bangsa yang tinggal lagi sertamu, dan jangan kamu sebut nama dewa-dewanya, dan jangan bersumpah demi namanya, dan jangan berbuat bakti atau menyembah sujud kepadanya. Melainkan hendaklah kamu bersangkut paut kepada Tuhan, Allahmu, seperti yang telah kamu perbuat datang kepada hari ini. Karena Tuhanpun telah menghalaukan dari hadapanmu dan dari pada miliknya akan beberapa bangsa yang besar dan kuat, maka adapun akan kamu ini, dari pada mereka itu seorangpun tiada tahan berdiri di hadapanmu datang kepada hari ini juga. Bahwa seorang-orang kamu mengusir akan orang seribu, karena Tuhan, Allahmu, juga yang berperang karena kamu, seperti yang telah Ia berjanji kepadamu. Maka sebab itu ingatlah baik-baik, supaya kamu mengasihi akan Tuhan, Allahmu! Karena jikalau kiranya kamu berundur-unduran dan berdamping dengan sisa bangsa-bangsa ini, yang lagi tinggal sertamu, dan kamu kawin dengan mereka itu dan berjinak-jinakkan dengan mereka itu, dan mereka itupun dengan kamu, ketahuilah olehmu, bahwa sesungguhnya Tuhan Allahmupun tiada akan lagi menghalaukan bangsa-bangsa ini di hadapanmu dari pada tempatnya, melainkan mereka itu kelak menjadi bagimu akan jerat dan akan jaring dan akan cemuk pada pinggangmu dan akan duri pada matamu, sehingga binasalah kamu dalam negeri yang baik, yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu itu. Bahwasanya atas aku ini kelak berlaku seperti adat pada segala manusia, maka kamu ketahui dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, bahwa sepatah katapun tiada hilang dari pada segala perkataan yang baik, yang telah dikatakan Tuhan, Allahmu, akan hal kamu, bahwa semuanya telah berlaku atas kamu dan sepatah katapun tiada hilang dari pada sekalian itu. Tetapi akan jadi kelak, seperti telah berlaku atas kamu segala perkara yang baik, yang firman Tuhan, Allahmu, akan hal kamu, demikianpun akan dilakukan Tuhan atas kamu segala perkara yang jahat, sehingga sudah dibinasakan-Nya kamu dari dalam negeri yang baik, yang telah dikaruniakan Tuhan, Allahmu, kepadamu. Jikalau kiranya kamu melangkahkan perjanjian Tuhan, Allahmu, yang telah diperbuat-Nya dengan kamu, dan kamupun pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa, dan menyembah sujud kepadanya, niscaya murka Tuhan akan bernyala-nyala kepadamu, maka dengan segera juga kamu akan binasa dari dalam negeri yang baik, yang telah dikaruniakan-Nya kepadamu itu. Hata, maka kemudian dari pada itu dihimpunkanlah Yusak segala suku bangsa Israel di Sikhem dan dipanggilnya segala tua-tua Israel dan segala penghulunya dan segala hakimnya dan pemerintahnya bersama-sama, lalu datanglah mereka itu berdiri di hadapan hadirat Tuhan. Maka kata Yusak kepada segenap orang banyak itu: Demikianlah firman Tuhan, Allah Israel: Dari dahulukala duduklah nenek moyang kamu, Terah, bapa Ibrahim dan bapa Nahor, di seberang sungai dan mereka itupun telah berbuat bakti kepada dewa-dewa. Maka bapamu Ibrahim Kuambil dari seberang sungai, Kusuruhkan dia berjalan beredar-edar di seluruh tanah Kanaan ini dan Kuperbanyakkan benihnya dengan mengaruniakan Ishak kepadanya. Maka kepada Ishak Kukaruniakan Yakub dan Esaf dan kepada Esaf Kukaruniakan pegunungan Seir akan milik pusakanya, tetapi Yakub serta dengan segala anaknya turunlah ke Mesir. Kemudian Kusuruhkan Musa dan Harun dan Kupalu akan Mesir, seperti yang telah Kuperbuat di tengah-tengahnya, lalu Kusuruh kepadamu keluar. Setelah sudah Kuhantar akan nenek moyangmu keluar dari Mesir, maka sampailah mereka itu ke laut, lalu diusir orang Mesir akan nenek moyangmu dari belakang dengan rata dan orang berkuda sampai ke laut Kolzom. Maka pada masa itu berserulah mereka itu kepada Tuhan, lalu diadakan-Nya suatu kegelapan di antara kamu dengan segala orang Mesir itu, dan dibalikkan-Nya laut itu atas mereka itu, sehingga diliputi-Nya mereka itu sekalian. Demikianlah matamu telah melihat barang yang telah Kuperbuat akan Mesir. Kemudian kamu tinggal di padang Tiah beberapa tahun lamanya. Lalu Kubawa akan kamu ke dalam negeri orang Amori, yang duduk di seberang Yarden, maka mereka itupun berperang dengan kamu, tetapi Kuserahkan mereka itu ke tanganmu, sehingga kamu beroleh tanahnya akan milikmu pusaka dan Aku membinasakan mereka itu di hadapanmu. Maka Balak bin Zippor raja Moabpun berangkat lalu berperang dengan Israel, maka utusanlah ia, disuruhnya panggil Bileam bin Beor, supaya dikutukinya kamu. Tetapi tiada Aku mau dengar akan Bileam itu, sehingga diberkatinya kamu juga berturut-turut, dan Akupun melepaskan kamu dari pada tangannya. Kemudian menyeberanglah kamu Yarden, setelah sampai ke Yerikho, berperanglah kamu dengan orang isi Yerikho itu, yaitu orang Amori dan Ferizi dan Kanani dan Heti dan Girgazi dan Hewi dan Yebuzi, maka mereka itu sekalian Kuserahkan ke tanganmu. Maka Kusuruh bela kebinasaan di hadapanmu, yang menghalaukan dari hadapanmu kedua orang raja Amori itu, yaitu bukan dengan pedangmu dan bukannya dengan busurmu. Demikianlah peri Aku mengaruniai kamu dengan sebuah tanah yang tiada kamu perusah, dan beberapa negeri yang tiada kamu bangunkan, maka sekarang kamu duduk di dalamnya dan kamupun makan hasil kebun anggur dan pokok zait yang tiada kamu tanam. Maka sebab itu hendaklah kamu takut akan Tuhan dan berbuat bakti kepada-Nya dengan tulus dan benar hatimu, dan buanglah akan dewa-dewa yang disembah oleh nenek moyangmu di seberang sungai dan di Mesir, melainkan hendaklah kamu beribadat kepada Tuhan jua. Maka jikalau pada sangkamu tak baik beribadat kepada Tuhan, baiklah sekarang kamu pilih kepada siapa kamu hendak berbuat bakti, jikalau dewa-dewa yang dahulu disembah oleh nenek moyangmu di seberang sungai atau berhala orang Amori, yang sekarang kamu mengeduduki tanahnya, tetapi adapun akan daku dan orang isi rumahku, kami hendak beribadat kepada Tuhan jua! Maka sahut orang banyak itu, katanya: Dijauhkanlah kiranya dari pada kami meninggalkan Tuhan dan berbuat bakti kepada dewa-dewa. Karena Tuhan, Allah kami, itulah Dia, yang telah menghantar akan kami dan akan nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir, dari dalam tempat perhambaan itu, dan yang telah mengadakan segala alamat yang besar-besar ini di hadapan mata kami, dan yang telah memeliharakan kami pada sepanjang jalan, yang telah kami turut, dan di antara segala bangsa yang telah kami berjalan di tengahnya. Maka Tuhanpun telah menghalaukan segala bangsa itu dari hadapan kami, demikianpun akan orang Amori, yaitu orang isi negeri ini. Bahwa kami inipun hendak beribadat kepada Tuhan jua, karena Ialah Allah kami! Maka kata Yusak kepada orang banyak itu: Tiada juga boleh kamu berbuat bakti kepada Tuhan, karena Ialah Allah yang mahasuci dan Allah yang cemburuan adanya! Maka tiada Ia akan mengampuni salahmu dan dosamu; jikalau kamu meninggalkan Tuhan dan berbuat bakti kepada dewa-dewa, maka Iapun akan berpaling diri-Nya dan mendatangkan jahat atas kamu, sekadar dibuat-Nya baik akan kamu dahulu, sampai binasalah kamu! Maka kata orang banyak itu kepada Yusak: Bukan, melainkan kami hendak berbuat bakti kepada Tuhan jua! Maka kata Yusak kepada orang banyak itu: Demikianlah kamu menjadi saksi atas diri kamu sendiri dari hal kamu telah memilih Tuhan, hendak berbuat bakti kepada-Nya. Maka sahut mereka itu: Kami inilah saksi! Maka sekarangpun buanglah olehmu akan segala berhala orang helat yang di tengah-tengah kamu, dan cenderungkanlah hatimu kepada Tuhan, Allah orang Israel. Maka kata orang banyak itu kepada Yusak: Sesungguhnya kami hendak berbuat bakti kepada Tuhan, Allah kami, dan mendengar akan bunyi suara-Nya! Hata, maka pada hari itu juga diperbuat Yusak suatu perjanjian dengan orang banyak itu di Sikhem, dan dijadikannya itu bagi mereka itu akan hukum undang-undang. Maka segala perkataan itu disuratkan Yusak dalam kitab taurat Allah, dan diambilnya akan sebuah batu yang besar, didirikannyalah di sana, di bawah pohon kayu jati, yang dekat dengan tempat suci Tuhan. Maka kata Yusak kepada segenap orang banyak itu: Bahwa sesungguhnya batu ini akan menjadi saksi atas kita, karena telah didengarnya segala firman Tuhan yang dikatakannya kepada kita, bahkan, ia inipun akan menjadi saksi atas kamu, asal jangan kamu mungkir kelak akan Allahmu. Lalu disuruh Yusak akan orang banyak itu pulang, masing-masing kepada milik pusakanya. Hata, maka kemudian dari pada segala perkara yang tersebut itu, matilah Yusak bin Nun, hamba Tuhan itu, umurnya seratus sepuluh tahun. Maka dikuburkan akan dia di tanah miliknya pusaka, di Timnat-Serah, di pegunungan Efrayim, pada sebelah utara gunung Gaas. Maka orang Israelpun beribadatlah kepada Tuhan pada segala hari hidup Yusak dan pada segala hari hidup orang tua-tua kemudian dari pada Yusak, yang telah mengetahui akan segala perbuatan Tuhan yang diperbuatnya akan Israel itu. Dan lagi tulang-tulang Yusuf, yang telah dibawa oleh bani Israel sertanya dari Mesir itu, dikuburkannyalah di Sikhem pada sepotong tanah, yang sudah dibeli Yakub kepada bani Hemor, bapa Sikhem, dengan seratus keping perak, karena ia itu telah menjadi milik pusaka bani Yusuf. Dan lagi matilah Eliazar bin Harun, lalu dikuburkannyalah akan dia di atas bukit Pinehas, yang telah diberikan kepadanya di pegunungan Efrayim. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu kemudian dari pada mati Yusak, maka bertanyalah bani Israel akan Tuhan, sembahnya: Siapa dari pada kami akan berjalan dahulu pergi memerangi orang Kanani? Maka firman Tuhan: Baiklah Yehuda berjalan dahulu; maka sesungguhnya Aku telah menyerahkan negeri itu kepada tangannya. Lalu kata Yehuda kepada Simeon, adiknya: Marilah sertaku kepada bahagian pusakaku, dan biarlah kita memerangi orang Kanani, maka akupun akan berjalan sertamu kepada bahagian pusakamu. Lalu Simeonpun berjalanlah sertanya. Maka berjalanlah Yehuda, lalu diserahkan Tuhan orang Kanani dan orang Ferizi itu kepada tangannya, sehingga diparangnya dari pada mereka itu sepuluh ribu orang dekat negeri Bezek. Maka didapatinya akan Adoni-Bezek di negeri Bezek itu, lalu berperang dengan dia, maka dialahkannya orang Kanani dan orang Ferizi itu, tetapi Adoni-Bezekpun larilah; maka diusirnya akan dia dari belakang dan ditangkapnya dan dipotongnya segala ibu jari kaki tangannya. Maka kata Adoni-Bezek: Bahwa tujuh puluh orang raja-raja yang terpotong ibu jari kaki tangannya telah ada di bawah mejaku memungut remah-remah; maka sekadar perbuatanku, begitulah dibalas Allah akan daku! Maka dibawa oranglah akan dia ke Yeruzalem, lalu matilah ia di sana. Maka bani Yehudapun memerangi Yeruzalem, lalu dialahkannya, dan dibunuhnya segala orang isinya dengan mata pedang, dan ditunukannya negeri itu. Setelah itu maka berjalanlah bani Yehuda turun hendak memerangi orang Kanani, yang duduk di pegunungan pada sebelah selatan dan di lembah-lembah itu. Dan lagi bani Yehuda telah mendatangi orang Kanani yang duduk di Heberon (maka dahulu nama negeri Heberon itu Kiryat-Arba); maka dialahkannya Sesai dan Ahiman dan Talmai. Maka dari sana berjalanlah mereka itu mendatangi orang isi negeri Debir, maka dahulu nama negeri Debir itu Kiryat-Sefer. Maka pada masa itu kata Kaleb: Barangsiapa yang memarang akan Kiryat-Sefer itu dan mengalahkan dia, maka aku akan memberikan kepadanya anakku perempuan, bernama Akhsa itu, akan bininya. Maka negeri itu dialahkan oleh Otniel bin Kenaz, saudara Kaleb, yang adik kepadanya, lalu diberikan Kaleb anaknya bernama Akhsa itu akan bininya. Maka jadilah apabila iapun datang kepadanya, diajaknyalah akan dia meminta suatu bendang kepada bapanya; maka turunlah ia dari atas keledainya, lalu kata Kaleb kepadanya: Apa kurang? Maka sahutnya: Berikan apalah suatu berkat kepadaku: tegal bapa telah memberikan tanah yang kering kepadaku, maka berikanlah kiranya kepadaku pancaran air lagi. Maka diberikanlah Kaleb kepadanya beberapa pancaran air yang di tempat tinggi dan di tempat rendah. Maka berangkatlah bani orang Keni mentua Musapun dari negeri Tumur serta dengan bani Yehuda ke padang belantara Yehuda, yang pada sebelah selatan Harad, maka datanglah mereka itu duduk serta dengan orang banyak itu. Maka berjalanlah Yehuda serta dengan Simeon, adiknya, lalu dialahkannya orang Kanani yang duduk di Zefat, dan ditumpaskannya akan mereka itu; maka dinamai oranglah akan negeri itu Horma. Maka oleh Yehuda dialahkan pula akan Gaza serta dengan segala daerahnya dan akan Askelon serta dengan segala daerahnya dan akan Ekeron serta dengan segala daerahnya. Maka Tuhanpun adalah serta dengan Yehuda, sehingga diambilnya akan segala pegunungan itu, tetapi orang yang duduk di lembah-lembah itu tiada dihalaukannya, karena pada mereka itu adalah rata besi. Maka diberikannyalah negeri Heberon itu kepada Kaleb setuju dengan pesan Musa, lalu dihalaukannya dari sana ketiga orang anak Enak itu. Tetapi bani Benyamin itu tiada menghalaukan orang Yebuzi, yang duduk lama Yeruzalem, melainkan orang Yebuzi itupun duduklah dalam Yeruzalem serta dengan bani Benyamin datang kepada hari ini. Maka bani Yusufpun berjalanlah ke Bait-el, maka Tuhanpun menyertai akan mereka itu. Maka ditaruh oleh bani Yusuf itu beberapa orang pengintai hampir dengan Bait-el; maka dahulu nama negeri itu Luz. Maka terlihatlah orang pengintai itu akan seorang laki-laki keluar dari dalam negeri itu, lalu kata mereka itu kepadanya: Tunjuklah kiranya akan kami tempat orang dapat masuk negeri itu, maka kamipun akan mengasihankan dikau. Maka ditunjuknyalah akan mereka itu tempat orang dapat masuk negeri itu, lalu dibunuh oleh mereka itu akan segala orang isi negeri itu dengan mata pedang, tetapi akan orang tawanan itu serta dengan segala isi rumahnyapun dibiarkannya pergi. Maka orang itupun pergilah ke tanah orang Heti, lalu dibangunkannya sebuah negeri yang dinamainya Luz, yaitulah namanya datang kepada hari ini. Maka Manasyepun tiada mengalahkan Bait-Sean serta dengan daerah takluknya, atau Taanah serta dengan daerah takluknya, atau orang isi Dor serta dengan daerah takluknya, atau orang isi Yibeleam serta dengan daerah takluknya, atau orang isi Megido serta dengan daerah takluknya, karena dengan tegarnya orang Kanani hendak juga mengeduduki tanah itu. Maka sesungguhnya apabila kuatlah orang Israel, diletakkannya upeti kepada orang Kanani, tetapi sekali-kali tiada dihalaukannya. Demikianpun Efrayim tiada menghalaukan orang Kanani yang diam di Gezer, melainkan orang Kanani itupun duduk di antaranya dalam negeri Gezer itu. Maka Zebulonpun tiada menghalaukan orang isi Kiteron atau orang isi Nahalol, melainkan duduklah orang Kanani di antaranya serta membayar upeti. Maka Asyerpun tiada menghalaukan orang isi Akko, atau orang isi Zidon, atau Ahlab, atau Akhzib, atau Kheleba, atau Afik, atau Rehob, melainkan orang Asyer itu duduk di antara orang-orang Kanani yang mengediami tanah itu, karena tiada mereka itu menghalaukan dia. Maka Naftalipun tiada menghalaukan orang isi Bait-Semes, atau orang isi Bait-Anat, melainkan duduklah ia di antara orang-orang Kanani yang mengediami tanah itu, tetapi orang isi Bait-Semes dan Bait-Anatpun membayar upeti kepadanya. Maka orang Amoripun mengesakkan bani Dan ke pegunungan, tiada diberinya mereka itu turun ke dalam lembah. Dan lagi orang Amori itu hendak duduk di pegunungan Heres: di Ayalon dan di Saalbim, tetapi tangan orang isi rumah Yusuf menjadi kuatlah, sehingga pada mereka itupun diletakkan upeti. Adapun perhinggaan negeri orang Amori itu dari pada kenaikan Akrabim, dari pada batu gunung lalu ke hulu. Sebermula, maka Malaekat Tuhan datanglah naik dari Gilgal ke Bokhim, lalu firman-Nya: Bahwa Aku telah menghantar akan kamu keluar dari Mesir dan telah membawa masuk akan kamu ke dalam negeri yang telah Kujanji kepada nenek moyangmu pakai sumpah, maka firman-Ku: Bahwasanya Aku tiada akan merombak perjanjian-Ku itu dengan kamu sampai selama-lamanya, maka adapun akan kamu ini, jangan kamu berjanji-janjian dengan orang isi negeri ini, melainkan segala mezbahnya hendaklah kamu robohkan. Tetapi tiada kamu menurut firman-Ku; apakah ini yang telah kamu perbuat? Maka sebab itu Aku juga telah berfirman, bahwa tiada Aku akan menghalaukan mereka itu dari hadapanmu, melainkan mereka itu akan melawan kamu sangat dan segala berhalanya akan menjadi suatu jerat bagi kamu. Hata, setelah sudah Malaekat Tuhan berfirman demikian kepada segala bani Israel, maka orang banyak itupun mulai menangis dengan nyaring suaranya. Maka sebab itu dinamainya akan tempat itu Bokhim, lalu dipersembahkannya di sana korban kepada Tuhan. Setelah sudah dilepaskan Yusak orang banyak itu, maka segala bani Israelpun pergilah masing-masing kepada bahagian pusakanya, hendak mengambil tanah itu akan miliknya. Maka orang banyak itupun berbuatlah ibadat kepada Tuhan selagi umur hidup Yusak dan selagi umur hidup segala tua-tua yang kemudian dari pada Yusak itu dan yang telah melihat segala perkara ajaib yang telah diperbuat oleh Tuhan akan Israel. Tetapi setelah sudah mati Yusak bin Nun, hamba Tuhan itu, seratus sepuluh tahun umurnya, dan telah dikuburkannya akan dia dalam perhinggaan bahagian tanahnya di Timnat-Heres, di atas sebuah bukit Efrayim pada sebelah utara gunung Gaas, dan lagi segenap bangsa itupun telah pulang kepada asalnya, kemudian dari padanya berbangkitlah suatu bangsa yang lain, yang tiada tahu akan Tuhan atau akan perkara yang telah diperbuatnya akan Israel. Lalu bani Israel itu berbuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, dan berbuat bakti kepada Baalim. Dan ditinggalkannya akan Tuhan, Allah nenek moyangnya, yang telah menghantar akan mereka itu keluar dari negeri Mesir, dan diikutnya akan dewa-dewa, yaitu berhala segala bangsa yang duduk kelilingnya dan mereka itu menyembah sujud kepadanya serta menerbitkan murka Tuhan, karena ditinggalkannya Tuhan, lalu berbuat bakti kepada Baal dan Astarot. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan Israel, diserahkan-Nya mereka itu ke dalam tangan penyamun yang menyamuni mereka itu, dan dijual-Nya mereka itu kepada tangan segala musuhnya keliling, sehingga tiada tertahan lagi mereka itu di hadapan segala musuhnya. Barang ke mana mereka itu pergi, di sanapun tangan Tuhan ada melawan mereka itu dengan jahat, setuju dengan segala sesuatu yang telah Tuhan berfirman dan yang telah Tuhan bersumpah, sehingga mereka itu sangat kepicikan halnya. Maka dibangunkan Tuhan akan beberapa hakim, yang melepaskan mereka itu dari pada tangan orang yang menyamuni dia. Tetapi tiada juga didengarnya akan hakim-hakimnya, melainkan mereka itu berbuat zina menurut dewa-dewa sambil menyembah sujud kepadanya; maka dengan segera juga mereka itu undur dari pada jalan yang telah diturut oleh nenek moyangnya, yang mendengar akan segala firman Tuhan; maka mereka itu tiada berbuat demikian. Maka apabila Tuhan sudah membangunkan hakim, Tuhanpun adalah serta dengan hakim itu dan Ia melepaskan mereka itu dari pada tangan musuhnya selama umur hidup hakim itu, karena belas kasihanlah Tuhan akan mereka itu yang berkeluh kesah sebab segala orang yang mengesak dan mengimpit mereka itu. Tetapi sesungguhnya setelah mati hakim itu berbaliklah mereka itu dan dirusakkannya halnya lebih dari pada bapa-bapanya, serta menurut dewa-dewa dan berbuat bakti kepadanya dan menyembah sujud kepadanya, satupun tiada ditinggalkannya dari pada segala perbuatannya atau dari pada jalannya yang tegar ini. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan Israel, sehingga firman-Nya demikian: Sedang bangsa ini telah melangkahkan perjanjian-Ku yang telah Kupesan kepada nenek moyangnya, dan tiada mereka itu mau dengar akan suara-Ku, Sebab itu Akupun tiada mau lagi menghalaukan barang seorangpun di hadapan mereka itu dari tanah miliknya, yaitu dari pada segala orang kafir yang lagi tinggal tatkala mangkat Yusak. Maka demikian supaya Aku dapat mencobai Israel dengan mereka itu, kalau-kalau Israel hendak menurut jalan Tuhan serta menjalani dia seperti nenek moyangnya, atau tidak. Maka dalam hal yang demikian dibiarkan Tuhan akan segala orang kafir itu, tiada dihalaukan-Nya mereka itu dengan segeranya dari pada tanah miliknya, seperti kalau belum diserahkannya mereka itu kepada Yusak adanya. Sebermula, maka inilah segala orang kafir yang dibiarkan Tuhan, supaya dengan dia dicobainya akan orang Israel, yaitu segala orang Israel yang tiada mengetahui akan perang Kanaan. Pertama-tama supaya segala bangsa bani Israel dapat belajar berperang, yaitu segala orang yang tiada mengetahui akan dia dahulu. Maka tinggal lagi raja Filistin lima orang, dan segala orang Kanani dan Sidoni dan orang Hewi yang duduk di pegunungan Libanon, yaitu dari pada gunung Baal-Hermon datang ke tempat orang masuk ke Hamat. Dan lagi adalah mereka itu supaya orang Israel dicobai dengan dia, supaya nyatalah kalau mereka itu menurut firman Tuhan yang telah disampaikannya kepada nenek moyang mereka itu dengan tangan Musa. Hata, maka apabila duduklah bani Israel di antara orang Kanani dan Heti dan Amori dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi, maka diambilnya anak mereka itu akan bininya, dan diberikannya anaknya kepada anak-anak mereka itu laki-laki, serta disembahnyalah kepada dewata mereka itu. Maka bani Israelpun berbuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, dilupakannya Tuhan, Allahnya, serta dibuatnya bakti kepada Baalim dan kepada hutan-hutan. Maka berbangkitlah murka Tuhan akan Israel, dijual-Nya mereka itu kepada tangan Kusyan-Risyatayim, raja Mesopotami, maka takluklah bani Israel kepada Kusyan-Risyatayim itu delapan tahun lamanya. Maka berserulah bani Israel kepada Tuhan, lalu dibangunkan Tuhan seorang pembantu bagi Israel, yang melepaskan mereka itu, yaitu Otniel bin Kenaz, saudara Kaleb yang adik kepadanya. Maka Roh Tuhan adalah atasnya sehingga diperintahkannya orang Israel, lalu ia ke luar pergi perang; maka Tuhanpun menyerahkan Kusyan-Risyatayim, raja benua Syam itu, kepada tangannya, sehingga beratlah tangannya kepada Kusyan-Risyatayim itu. Maka sentosalah negeri itu empat puluh tahun lamanya, lalu matilah Otniel bin Kenaz. Tetapi kembali bani Israel berbuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, maka sebab itu diberi Tuhan kuasa akan Ejlon, raja orang Moab, atas orang Israel, karena mereka itu sudah berbuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Maka dikerahkannya segala bani Ammon dan orang Amalek, lalu iapun pergi perang, maka dialahkannya orang Israel dan diambilnya negeri Tumur akan miliknya. Maka takluklah bani Israel kepada Ejlon, raja Moab itu, delapan belas tahun lamanya. Lalu berserulah bani Israel itu kepada Tuhan, maka dibangunkan Tuhan seorang pembantu bagi mereka itu: yaitulah Ehud bin Gera, dari pada suku Benyamin, ialah seorang kidal adanya, maka disuruhkan bani Israel akan dia membawa bingkisan kepada Ejlon, raja orang Moab itu. Maka oleh Ehud diperbuatlah akan dirinya sebilah pedang jembiah, sehasta panjanganya, disandangnya di bawah pakaiannya pada paha kanannya. Maka dihantarnya bingkisan itu kepada Ejlon, raja orang Moab. Adapun Ejlon itu seorang yang sangat gemuk. Maka sesungguhnya setelah sudah Ehud mempersembahkan bingkisan itu dan telah dihantarnya keluar pula akan orang yang mengusung bingkisan itu, lalu ia kembali seorang dirinya dari pada tempat berhala, yang dekat dengan Gilgal, serta menghadap baginda sambil sembahnya: Ya tuanku! adalah sepatah kata pada patik yang hendak patik persembahkan ke bawah duli tuanku dengan sembunyi-sembunyi. Maka titah baginda: Diamlah engkau. Maka segala orang yang berdiri kelilingnya itupun keluarlah dari hadapannya. Maka Ehudpun pergi menghadap baginda selagi baginda duduk di alayat peranginan, yang bagi dirinya seorang jua; maka sembah Ehud: Adalah pada patik firman Allah, yang hendak patik sampaikan ke bawah duli tuanku. Maka bangkiltlah baginda dari pada kursinya. Maka Ehudpun mengulurkan tangannya kiri, dihunusnya pedang yang pada pahanya kanan, lalu ditikamnya perut baginda terus, sehingga serta dengan mata pedang masuklah lagi hulunyapun dan mata pedang itupun dilengkung oleh lemak perut, karena tiada dicabutnya akan dia pula dari dalam lukanya, sehingga keluarlah tahinya. Lalu turunlah Ehud pergi ke serambi balai, setelah ditutupnya dahulu pintu alayat itu dan dikuncikannya akan dia. Setelah sudah ia keluar datanglah hamba-hamba raja, dilihatnya bahwasanya pintu alayat itu terkunci, maka kata mereka itu: Niscaya baginda berselimutkan kakinya dalam bilik peranginan. Maka setelah sudah dinanti-nantinya sampai kemalu-maluan, bahwasanya tiada juga baginda membukakan pintu alayat itu, maka diambil mereka itu anak kunci, dibukakannya pintu itu, heran, maka tuannya terhantar di sana dengan matinya. Maka sementara mereka itu dalam menanti-nanti terlepaslah Ehud, karena lalulah ia dari pada berhala-berhala itu serta berlepaslah dirinya ke Sehirat. Setelah sampai di sana, maka ditiupkannya nafiri di atas pegunungan Efrayim, maka segala bani Israelpun turunlah sertanya dari atas pegunungan itu dan ia sendiripun berjalan pada hulunya. Sambil katanya: Mari, ikutlah aku, karena telah diserahkan Tuhan musuhmu, yaitu orang Moab, kepada tanganmu. Maka turunlah mereka itu sekalian mengiringkan dia, lalu diambilnya segala pangkalan tambang Yarden yang arah ke Moab, tiada diberinya seorang juapun menyeberang dari sana. Maka tatkala itu dibunuhnyalah dari pada orang Moab kira-kira sepuluh ribu orang, semuanya orang gemuk-gemuk dan semuanya orang yang tahu perang, sehingga seorang juapun tiada yang luput. Maka demikianlah peri Moab direndahkan pada masa itu di bawah tangan orang Israel, maka sentosalah negeri itu delapan puluh tahun lamanya. Maka kemudian dari padanya adalah Samgar bin Anat, yang membunuh orang Filistin enam ratus orang dengan tongkat gembala lembu, demikian iapun membantu orang Israel. Tetapi kemudian dari pada mati Ehud maka kembali pula bani Israel berbuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Sebab itu dijual Tuhan akan mereka itu kepada tangan Yabin, raja orang Kanani, yang kerajaan di Hazor, maka panglima perangnya itulah Sisera, yang duduk di Haroset orang kafir. Maka tatkala itu berseru-serulah bani Israel kepada Tuhan, karena pada raja itu adalah sembilan ratus rata besi dan iapun telah menganiayakan bani Israel dengan gagahnya dua puluh tahun lamanya. Maka pada masa itu adalah Debora, seorang perempuan yang nabiat juga, yaitu bini Lapidot, memerintahkan orang Israel. Maka duduklah ia di bawah pohon Tamar Debora namanya, yang di antara Rama dengan Bait-el di atas pegunungan Efrayim, maka segala bani Israelpun pergi menghadap dia akan berhukum. Maka disuruhkannya orang memanggil Barak bin Abinoam dari Kedes-Naftali, lalu katanya kepadanya: Bukankah firman Tuhan, Allah Israel, demikian: Pergilah engkau menaiki gunung Tabor dan bawalah sertamu akan sepuluh ribu orang dari pada bani Naftali dan dari pada bani Zebulon. Maka di sungai Kison aku kelak mendatangkan kepadamu Sisera, panglima perang raja Yabin serta dengan segala ratanya dan tentaranya, maka Aku kelak menyerahkan dia kepada tanganmu. Maka kata Barak kepadanya: Jikalau engkau berjalan sertaku, pergilah juga aku, tetapi jikalau engkau tiada mau berjalan sertaku, maka akupun tiada pergi. Maka katanya: Sesungguhnya aku berjalan kelak sertamu, melainkan pada jalan yang kauturut ini akan tiada kemegahan bagimu, karena Tuhan juga menjual Sisera kepada seorang perempuan kelak. Hata, maka berangkatlah Debora, lalu berjalan serta dengan Barak ke Kedes. Maka oleh Barak dikerahkan segala orang Zebulon dan Naftali di Kedes, lalu berangkat berjalan kaki, baik ia baik sepuluh ribu orang itu, dan Deborapun berjalanlah sertanya. Adapun Heber, orang Keni itu, telah mengasingkan dirinya dari pada segala orang Keni lain, yang dari pada bani Hobab, mentua Musa, didirikannya kemahnya sampai ke pohon jati di Zaanayim, yang dekat dengan Kedes. Maka dikabarkan oranglah kepada Sisera, bahwa Barak bin Abinoam telah menaiki gunung Tabor. Maka sebab itu dihimpunkan Sisera segala ratanya, sembilan ratus rata besi, dan segala rakyat yang sertanya, yaitu dari pada Haroset orang kafir sampai kepada sungai Kison. Maka kata Debora kepada Barak: Berangkatlah engkau, karena pada hari ini juga Tuhan menyerahkan Sisera kepada tanganmu; bukankah Tuhan sendiri telah keluar akan berjalan pada hulumu? Maka turunlah Barak dari atas gunung Tabor itu dan sepuluh ribu orang itupun mengiringkan dia. Maka dialahkan Tuhan akan Sisera serta dengan segala ratanya dan segenap balatentaranya dengan mata pedang di hadapan Barak, sehingga turunlah Sisera dari atas ratanya, lalu lari dengan berjalan kaki. Maka diusir barak akan mereka itu menyongsong segala rata dan balatentara itu sampai ke Haroset orang kafir, maka segenap balatentara Sisera itu dibunuhlah dengan mata pedang, sehingga seorang juapun tiada yang luput. Tetapi Sisera lari dengan berjalan kaki ke kemah Yael, bini Heber, orang Keni itu, karena adalah damai antara Yabin, raja Hazor, dengan isi rumah Heber, orang Keni itu. Maka Yaelpun keluarlah menyambut Sisera sambil katanya: Silakanlah tuan hamba masuk ke dalam kemah hamba; jangan apalah tuan takut. Maka masuklah ia ke dalam kemahnya, lalu ditudunginya akan dia dengan kain permadani. Setelah itu maka kata Sisera kepadanya: Berilah kiranya aku minum sedikit air, karena aku berdahaga. Maka dibukakannyalah kirbat yang berisi air susu, diberikannya minum, lalu ditudunginya akan dia. Dan lagi kata Sisera kepadanya: Berdirilah engkau di pintu kemah, maka kalau kiranya ada orang datang bertanyakan dikau demikian: Adakah orang di sini? hendaklah kausahut: Tiada orang. Kemudian oleh Yael, bini Heber itu, diambil akan pasak kemah sebatang dan diambilnya pula akan godam pada tangannya, lalu masuk diam-diam kepadanya, maka pasak itupun dilantaknyalah pada pelipisannya sampai termakan kepada bumi. Adapun Sisera pada masa itu tidurlah ia dengan lelap sebab penatnya; maka matilah ia. Arakian, maka Barakpun lagi mengusir Sisera, lalu Yael pergi mendapatkan dia sambil katanya: Marilah, maka aku hendak menunjuk kepadamu orang yang kaucahari itu. Maka masuklah ia kepadanya, heran, maka Sisera terhantar di sana dengan matinya dan pasak itupun adalah dalam pelipisannya. Maka demikianlah peri direndahkan Allah tatkala itu akan Yabin, raja Kanaan itu, di hadapan segala bani Israel. Maka makin lama makin beratlah tangan bani Israel menekan Yabin, raja Kanaan, sehingga ditumpasnya akan Yabin, raja Kanaan itu. Bermula, maka pada hari itu juga bernyanyilah Debora dan Barak bin Abinoam, bunyinya: Segala puji bagi Tuhan, sebab penghulu-penghulu Israel telah menunjukkan gagah beraninya dan sebab orang banyak itupun mempersembahkan dirinya dengan sukahatinya. Dengarlah olehmu, hai raja-raja! dan berilah telinga, hai penghulu! bahwa aku, bahkan, aku hendak menyanyi bagi Tuhan, aku hendak menyanyikan mazmur bagi Tuhan, Allah Israel. Ya Tuhan! pada masa engkau keluar dari Seir, pada masa engkau berjalan langsung ke padang Edom, maka bergempalah bumi, dan langitpun tiris dan awan-awanpun meniriskan air. Hancurlah segala bukit dari hadirat Tuhan, jikalau Torsina sekalipun dari hadirat Tuhan, Allah Israel. Pada masa Samgar bin Anat, pada masa Yael, sunyilah segala jalan raya dan segala orang yang biasa menurut jalan besar itupun menjalani simpang-simpangan; bahwa sunyilah segala dusun dalam Israel, bahkan, sunyilah ia itu, sampai bangunlah aku ini, Debora, sampai bangunlah aku laksana seorang ibu di antara segala bani Israel. Setelah dipilihnya akan dewa-dewa yang baharu, maka perangpun adalah dalam segala pintu gerbang. Adakah kelihatan sebuah perisai atau sebatang lembingpun di antara empat puluh ribu orang Israel? Bahwa hatiku suka akan segala panglima-panglima perang di antara Israel, dan akan segala orang dari pada orang banyak itu, yang telah mempersembahkan dirinya dengan sukahatinya. Segala puji bagi Tuhan! Hai kamu sekalian, yang mengendarai keledai putih, hai kamu, yang duduk di atas pelana yang indah-indah dan segala kamu, yang berjalan kaki, ceriterakanlah perkara itu. Maka sebab sorak-sorak orang yang membahagi-bahagi rampasan di antara segala mata air. Maka di sana menyanyilah orang akan pembalasan Tuhan, akan peri dituntutnya bela orang dusun dalam Israel! Maka sekarang segala umat Tuhanpun pulang ke rumahnya dengan senangnya. Sadarlah, sadarlah, hai Debora! sadarlah, sadarlah, bunyikanlah nyanyianmu! Bangkitlah berdiri, hai Barak! hantarlah akan orang tawananmu di hadapanmu, hai bin Abinoam. Maka di sanapun suatu pasukan kecil menempuh akan segala orang yang kuasa! Segala umat Tuhan itu telah menempuh akan orang pahlawan! Dari Efrayim juga adalah mereka itu yang berakar di atas gunung Amalek. Di belakang mereka itu adalah engkau, hai Benyamin, dengan segala pasukanmu! Dari Makhir datanglah segala panglima perang dan dari Zebulon segala orang yang memegang tongkat orang pembilang. Lagipun penghulu Isakhar adalah dengan Debora, bahkan, Isakhar adalah pembantu Barak; maka dianjur olehnya lalu langsung ia ke padang! Maka di tepi sungai-sungai adalah pada Rubin banyak bimbang hati. Mengapa kamu tinggal duduk di antara segala parit, hendak mendengarkan pengembik segala kawan domba? Sungguh di tepi sungai adalah pada Rubin banyak bimbang hati. Bahwa Gilead yang di seberang Yarden itu tinggal diam-diam; maka adapun akan Dan, mengapa ia tinggal dalam kapal-kapalnya? Bahwa Asyer telah tinggal duduk di tepi laut serta berdiam dirinya dalam teluk rantaunya. Bahwa bangsa Zebulon telah tiada menahankan nyawanya dari pada mati, demikianpun Naftali di atas segala tempat tinggi di padang. Bahwa raja-raja telah datang, lalu berperang; pada masa itu berperanglah segala raja-raja Kanaan di Taanah di tepi air Megido, maka sekeping perakpun tiada diperolehnya akan rampasan. Maka dari langit juga dilakukannya perang, dan segala bintang dari cakrawalapun memerangi Sisera. Bahwa sungai Kison telah menghanyutkan mereka itu, bahkan sungai Kison yang sebaklah airnya. Langsunglah, hai jiwaku! dengan kuat. Maka pada masa itu segala kudapun mengentak-entakkan kakinya sambil berlari-larian segala pahlawan mereka itu. Kutukilah akan Meroz, kata malaekat Tuhan. Kutukilah akan segala orang isinya dengan kutuk kepahitan; karena tiada mereka itu datang membantu Tuhan, di antara segala orang yang berani. Keberkatanlah Yael, bini Heber, orang Keni itu, di atas segala orang perempuan. Keberkatanlah ia di atas segala perempuan yang duduk dalam kemah. Air yang dipinta Sisera, maka diberikannyalah air susu dalam cawan yang indah-indah, dipersembahkannya air susu yang lemak. Dengan tangannya diambilnya pasak dan dengan tangannya kanan dipegangnya godam orang tukang, maka ditempakannya Sisera, ditebuknya kepalanya, dilukakannya dan ditebuknya pelipisannya. Maka berlingkarlah ia antara kakinya, lalu rebah terhantar di sana; berlingkarlah ia antara kakinya lalu rebah, maka di tempat ia berlingkar, di sanapun rebahlah ia kemalu-maluan belaka. Dari belakang tingkap menengoklah ibu Sisera dan dari belakang kisi-kisi berserulah ia: Apa sebab lambat begitu datang ratanya? apa sebab lambat begitu jentera kenaikannya? Maka yang terbijak di antara dayang-dayangnya memberi jawab akan dia, dan ia sendiripun menyahuti akan katanya, demikian bunyinya: Masakan tiada mereka itu mendapat jarahan dan membahagi-bahagi dia! seorang perempuan, dua orang perempuan akan tiap-tiap orang laki-laki. Satu rampasan pakaian pelbagai warnanya bagi Sisera, satu rampasan pakaian pelbagai warnanya lagi bersuji, sehelai kain pelbagai warnanya yang bersuji dua muka pada bahu orang yang menjarah! Demikianlah hendaklah binasa segala seterumu, ya Tuhan! Tetapi adapun segala orang yang kasih akan Tuhan, hendaklah mereka itu bercahaya seperti matahari pada waktu panas terik. Hata, maka sentosalah negeri itu empat puluh tahun lamanya. Bermula, maka bani Israelpun berbuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, maka sebab itu diserahkan Tuhan akan mereka itu kepada tangan orang Midian tujuh tahun lamanya. Maka beratlah tangan orang Midian itu menekan orang Israel, sehingga dari sebab orang Midian itu celah-celahan gunung dan gua-gua dan tempat yang curam-curam dibuat bani Israel tempat kediamannya. Karena sesungguhnya apabila orang Israel sudah menabur biji-bijian, maka datanglah orang Midian dan orang Amalek dan lagi orang dari sebelah timurpun hendak mengusik mereka itu. Maka didirikannyalah kemahnya bertentangan dengan mereka itu, lalu dirusakkannya hasil tanah sampai ke tempat orang datang ke Gaza; tiada ditinggalkannya dalam negeri Israel barang perbekalan atau kambing domba atau lembu atau keledai. Karena mereka itu datang naik serta dengan segala binatangnya dan kemah-kemahnya, maka datangnya seperti belalang banyaknya, sehingga tiada tepermanai orangnya dan segala untanya, maka datanglah sekaliannya hendak membinasakan tanah itu. Maka orang Israelpun direndahkan sangat oleh orang Midian, lalu berserulah bani Israel kepada Tuhan. Maka sesungguhnya tatkala bani Israel itu berseru kepada Tuhan dari sebab orang Midian itu, maka disuruhkan Tuhan seorang yang nabi adanya kepada bani Israel, mengatakan: Demikian inilah firman Tuhan, Allah Israel: Bahwa Aku telah membawa akan kamu naik dari dalam Mesir, dan Aku telah menghantar akan kamu keluar dari dalam tempat perhambaan itu. Dan Aku telah melepaskan kamu dari pada tangan orang Mesir dan dari pada tangan segala orang yang menganiayakan kamu, dan Aku telah menghalaukan mereka itu dari hadapanmu dan tanahnyapun telah Kukaruniakan kepadamu. Maka firman-Ku kepadamu: Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu; jangan kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa orang Amori, yang kamu mengeduduki tanahnya; tetapi tiada kamu menurut firman-Ku! Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah Malaekat Tuhan, lalu duduk di bawah pohon jati yang di Ofera dan yang Yoas, orang Abiezri, punya; maka Gideon, anaknya, tengah mengirik gandum dekat dengan apitan anggur, hendak menyembunyikan dia dari pada orang Midian. Maka pada ketika itu kelihatanlah Malaekat Tuhan itu kepadanya, yang berkata kepadanya demikian: Bahwa Tuhan adalah serta dengan dikau, hai pahlawan yang perkasa! Tetapi sembah Gideon kepadanya: Aduh! ya tuan! jikalau kiranya adalah Tuhan serta dengan kami, mengapa gerangan sekalian ini berlaku atas kami? Manakah segala perkara ajaib-Nya yang diceriterakan oleh bapa-bapa kami kepada kami, katanya: Bahwasanya Tuhan juga telah menghantar akan kami keluar dari Mesir. Tetapi sekarang Tuhan telah meninggalkan kami dan telah menyerahkan kami kepada tangan orang Midian. Maka pada ketika itu berpalinglah Tuhan dirinya kepadanya sambil firman-Nya: Pergilah engkau dengan kuatmu ini, maka engkau akan melepaskan orang Israel kelak dari pada tangan orang Midian. Bukankah Aku ini yang menyuruhkan dikau? Maka sembahnya kepada-Nya: Ya tuan! dengan apa gerangan dapat hamba melepaskan orang Israel? Bahwasanya bangsa hamba terkecil dalam suku Manasye, maka hamba ini anak bungsu di antara orang isi rumah bapa hamba. Maka firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya Aku akan ada serta dengan dikau; maka sebab itu engkau akan mengalahkan segala orang Midian kelak seperti seorang orang jua adanya. Maka sembahnya kepadanya: Jikalau kiranya hamba telah beroleh rahmat dari pada hadirat Tuhan, nyatakan apalah dengan suatu tanda kepada hamba, bahwa Engkau juga Tuhan yang berfirman kepada hamba. Jangan apalah Tuhan undur dari sini sebelum hamba sudah membawa keluar akan persembahan dan hamba sudah sajikan dia kepada-Mu. Maka firman-Nya: Aku tinggal sampai engkau datang kembali. Hata, maka masuklah Gideon, lalu disediakannya seekor anak kambing dan apam fatir dari pada tepung seefa, maka daging itupun dibubuhnya dalam rantang dan kuahnyapun dalam periuk, lalu dibawanya keluar kepadanya ke bawah pohon jati, disajikannya kepadanya. Tetapi kata Malaekat Tuhan itu kepadanya: Ambillah olehmu akan daging dan apam fatir itu, letakkanlah dia di atas batu gunung ini dan curahkanlah kuah itu kepadanya. Maka dibuatnyalah begitu. Maka oleh Malaekat Tuhan dikedangkan tongkat, yang pada tangan-Nya, dengan ujungnya dicucuh-Nya daging dan apam fatir itu, lalu keluarlah api dari dalam batu gunung yang makan habis akan segala daging dan apam fatir. Maka gaiblah Malaekat Tuhan itu dari pada matanya. Setelah itu maka nyatalah kepada Gideon bahwa ia itulah Malaekat Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan Hua, maka sebab itukah hamba melihat Malaekat Tuhan muka dengan muka? Tetapi firman Tuhan kepadanya: Selamatlah engkau; jangan takut, tiada engkau akan mati olehnya. Maka oleh Gideon dibangunkanlah di sana sebuah mezbah bagi Tuhan, dinamainya akan dia: Tuhanlah pohon selamat! maka adalah ia itu lagi datang kepada hari ini di Ofera orang Abiezri. Maka sesungguhnya pada malam itu juga berfirmanlah Tuhan kepadanya: Ambillah olehmu akan seekor lembu muda dari pada segala lembu bapamu, yaitu lembu muda yang kedua, yang tujuh tahun umurnya, lalu robohkanlah mezbah Baal yang bapamu punya, dan tebangkanlah hutan yang di sana. Setelah itu bangunkanlah sebuah mezbah bagi Tuhan, Allahmu, di atas kemuncak bukit ini pada tempat yang baik, lalu ambillah akan lembu muda yang kedua itu, persembahkanlah dia akan korban bakaran dengan kayu dari hutan yang telah kautebang itu. Hata, maka diambil oleh Gideon akan sepuluh orang dari pada segala hambanya, lalu diperbuatnya segala perkara itu setuju dengan firman Tuhan kepadanya; akan tetapi sebab takutnya akan orang isi rumah bapanya dan akan orang isi negeri itu, tiada diperbuatnya akan sekalian itu pada siang hari, melainkan pada waktu malam. Maka pada pagi-pagi hari, apabila bangunlah orang isi negeri itu, heran, maka mezbah Baal telah roboh, dan hutan yang dekat di situ telah ditebang, dan lembu muda yang kedua itupun telah dikorbankan di atas mezbah yang baharu dibangunkan. Maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Siapa gerangan telah membuat honar ini? Setelah sudah diselidik dan dipertanya-tanyakan, maka kata orang: Bahwa honar ini diadakan oleh Gideon bin Yoas. Lalu kata orang isi negeri itu kepada Yoas: Bawalah akan anakmu itu ke luar, supaya matilah ia dibunuh, sebab telah dirobohkannya mezbah Baal dan ditebangnya akan hutan yang dekat di situ. Tetapi kata Yoas kepada segala orang yang berkerumun kepadanya: Sungguhkah kamu hendak membenarkan hal Baal? Sungguhkah kamu hendak menolong akan dia? Barangsiapa yang hendak memperbantahkan perkaranya baiklah ia mati dibunuh pada pagi ini juga! Jikalau kiranya sungguh ilah adanya, biarlah dibenarkannya halnya sendiri, sebab mezbahnya telah dirobohkan orang. Maka sebab itu pada hari itu dinamai oranglah akan dia Yerub-Baal, katanya: Biarlah Baal berbantah-bantah dengan dia, sebab telah dirobohkannya mezbahnya. Hata, maka segala orang Midian dan Amalek dan bani Masyrik itupun berhimpunlah, lalu menyeberang sungai, didirikannyalah kemahnya dalam lembah Yizriel. Maka pada masa itu datanglah Roh Tuhan atas Gideon, lalu ditiupnya nafiri, sehingga orang Abiezri dikerahkan kepadanya. Dan lagi disuruhkannyalah utusan kepada segala orang Manasye, yang dikerahkan kepadanya juga; demikianpun disuruhkannyalah beberapa utusan kepada Asyer dan Zebulon dan Naftali, maka mereka itu sekalian datang mendapatkan dia. Maka sembah Gideon kepada Allah: Jikalau sungguh Engkau hendak menolong orang Israel oleh tanganku, setuju dengan firman-Mu, bahwasanya aku hendak membentangkan belulang yang berbulu ini di tempat pengirik gandum; jikalau kiranya air embun hanya pada belulang itu sahaja dan tanah itupun keringlah, maka boleh kuketahui akan hal sesungguhnya Engkau hendak menolong orang Israel oleh tanganku, setuju dengan firman-Mu. Hata, maka demikianpun jadilah, karena pada keesokan harinya bangunlah ia pagi-pagi, lalu diperahnya belulang itu, dipulasnya sampai keluar air embun penuh-penuh semangkok. Maka sembah Gideon kepada Allah: Jangan apalah murka-Mu berbangkit akan daku, biarlah sekali ini jua aku bersembah, biarlah sekali ini jua aku mencobanya dengan belulang ini; berilah kiranya sahaja belulang ini kekeringan dan air embun pada seluruh tanah itu. Maka diperbuatlah Allah demikian pada malam itu juga, karena hanya belulang itu kering, tetapi pada seluruh tanah itu adalah air embun. Arakian, maka Yerub-Baal, yaitu Gideon, bangunlah pagi-pagi, dan segala orang itupun sertanya, lalu didirikannyalah kemah-kemahnya hampir dengan mata air Harod, sehingga balatentara orang Midian itu tentang utara di balik bukit More dalam lembah itu. Maka firman Tuhan kepada Gideon: Adalah sertamu terlalu banyak orang dari pada Aku menyerahkan orang Midian itu kepada tanganmu, asal jangan orang Israel bermegah-megah di hadapan Aku serta katanya: Bahwa tangan kita sendiri telah menolong akan kita. Maka sekarangpun beserulah sampai kedengaranlah kepada orang itu sekalian, demikian bunyinya: Barangsiapa yang takut dan tawar hatinya, baiklah ia pulang serta kembali ke pegunungan Gilead! Maka dari ada orang banyak itu pulanglah dua puluh dua ribu orang, sehingga tinggal lagi sepuluh ribu. Maka firman Tuhan kepada Gideon: Ada lagi terlalu banyak orang. Suruhlah mereka itu turun ke tempat air, maka di sana Aku mencobai akan mereka itu kelak karena sebab engkau, bahwasanya barangsiapa yang firman-Ku kepadamu akan halnya demikian: Orang ini hendaklah berjalan sertamu, biarlah iapun berjalan sertamu; tetapi barangsiapa yang firman-Ku akan halnya: Orang ini tiada akan berjalan sertamu, jangan iapun berjalan sertamu. Hata, maka disuruhnya orang banyak itu turun ke tempat air, lalu firman Tuhan kepada Gideon: Barangsiapa yang menjilat menghirup dari pada air itu dengan lidahnya seperti anjing menjilat, ia itu hendaklah kauasingkan; demikianpun segala orang yang bertelut hendak minum. Maka adalah bilangan segala orang yang telah menghirup dengan mulutnya dari pada tangannya, tiga ratus orang banyaknya; maka segala orang yang lain itu telah bertelut hendak minum air. Maka firman Tuhan kepada Gideon: Bahwa dengan tiga ratus orang ini, yang telah menghirup dari pada tangannya, Aku kelak menolong akan kamu dan menyerahkan orang Midian itu kepada tanganmu; maka sebab itu suruhlah segala orang lain itu pergi, biarlah masing-masing mereka itu pulang ke tempatnya. Setelah itu diambilnya bekal dari pada orang banyak itu pada tangannya dan lagi nafirinya, maka disuruhnya akan segala orang Israel yang lain itu pergi, masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahankannya. Maka adalah balatentara orang Midian itu pada sebelah bawahnya dalam lembah itu. Hata, maka sesungguhnya pada malam itu juga berfirmanlah Tuhan kepadanya: Bangunlah engkau, turunlah mendatangi balatentara itu, karena Aku telah menyerahkan dia kepada tanganmu. Maka jikalau kiranya engkau lagi takut turun, biarlah engkau turun sendiri serta dengan Pura, bentaramu, mendapatkan tentara itu. Maka engkau akan mendengar kelak barang yang dikatakannya, lalu tanganmu akan dikuatkan, sehingga engkau menempuh akan bala itu. Hata, maka turunlah ia serta dengan Pura, bentaranya, sampai kepada pegawai yang di luar sekali dari pada segala orang bersenjata yang dalam tentara itu. Maka segala orang Midian dan Amalek dan segala bani Masyrikpun berkaparanlah dalam lembah itu seperti belalang banyaknya dan segala untanya seperti pasir yang di tepi laut tiada tepermanai banyaknya. Maka serta Gideon datanglah hampir, bahwasanya adalah seorang orang tengah menceriterakan mimpinya kepada kawannya, katanya: Bahwasanya aku telah bermimpi, heran, maka adalah sebuah roti syeir terguling-guling ke tengah balatentara Midian, lalu sampai ke kemah besar, maka ditempuhnya akan dia sampai robohlah, dan dibongkar balikkannya akan dia, sehingga kemah itupun terpelantingan adanya. Maka menyahut kawannya, katanya: Tak ada lain, melainkan pedang Gideon bin Yoas, orang Israel; itulah tabirnya: bahwa Allah telah menyerahkan orang Midian dan segenap balatentara ini kepada tangannya. Hata, setelah terdengarlah Gideon akan mimpi itu serta dengan tabirnya, maka mengucap syukurlah ia, lalu kembali kepada tentara Israel, katanya: Bangunlah kamu, karena diserahkan Tuhan balatentara orang Midian itu kepada tanganmu. Maka dibahagikannya ketiga ratus orang itu menjadi tiga pasukan, lalu diberikannya kepada tangan masing-masing mereka itu sebuah nafiri dan sebuah buyung dan sebatang damar di dalam buyung itu. Serta katanya kepada mereka itu: Lihatlah akan daku dan turutlah barang yang kuperbuat; bahwa sesungguhnya serta aku sampai kepada ujung balatentara itu, tak akan jangan kamu juga berbuat seperti perbuatanku. Apabila aku meniupkan nafiri, yaitu aku dan segala orang yang sertaku, hendaklah kamu sekalianpun meniupkan nafiri keliling balatentara itu dan hendaklah kamu berseru-seru demikian: Karena Tuhan dan karena Gideon! Arakian, maka sampailah Gideon dan seratus orang yang sertanya itu kepada ujung balatentara, pada waktu mulai pengawalan tengah malam, apabila orang baharu mengatur kawal, maka ditiupkannyalah nafirinya dan dipecahkannyalah buyung yang pada tangannya. Demikianpun ketiga pasukan itulah meniupkan nafirinya dan memecahkan buyungnya, maka dengan tangannya kiri dipegangnya damar dan dengan tangannya kanan dipegangnya nafiri hendak meniup, lalu berseru-serulah mereka itu sekalian: Pedang Tuhan dan Gideon! Maka berdirilah mereka itu keliling balatentara itu masing-masing pada tempatnya. Maka pecahlah balatentara itu sambil berteriak sambil lari. Maka serta ketiga ratus orang itu meniupkan nafirinya, disebabkan Tuhan pedang musuh masing-masing melawan kawannya dalam segenap tentara itu sehingga larilah balatentara itu sampai ke Bait-Sita ke Tseredat, sampai kepada perhinggaan Abel-Mehola ke hulu Tabat. Maka pada masa itu dikerahkan segala orang Israel dari Naftali dan dari Asyer dan dari seluruh Manasye, lalu diusirnya akan orang Midian itu dari belakang. Maka disuruhkan Gideon lagi utusan kepada segala gunung Efrayim, mengatakan: Turunlah kamu akan mendatangi orang Midian dan sakatkanlah mereka itu segala pangkalan tambang yang di Bait-Bara, yaitu di Yarden; maka dikerahkannyalah segala orang Efrayim, lalu disakatkanlah segala pangkalan tambang yang di Bait-Bara pada sungai Yarden. Maka ditawaninyalah dua orang raja Midian, yaitu Orib dan Zeib, lalu dibunuhnyalah akan Orib itu pada batu bukit Orib dan Zeib dibunuhnyalah dalam apitan anggur Zeib, maka diusirnya akan segala orang Midian itu dan dibawanyalah akan kepala Orib dan Zeib itu kepada Gideon, yang di seberang Yarden. Hata, maka pada masa itu berkata orang-orang Efrayim kepada Gideon demikian: Apakah perbuatanmu akan kami ini, maka tiada engkau memanggil kami tatkala engkau berangkat hendak memerangi orang Midian? Maka berbantah-bantahlah mereka itu sangat dengan dia. Tetapi kata Gideon kepadanya: Apakah perbuatanku ini, jikalau dibanding dengan perbuatanmu? Bukankah sisa buah-buah yang dipetik oleh Efrayim itu terlebih baik dari pada segala buah-buah anggur yang dipetik oleh Abiezer? Bahwa telah diserahkan Allah kedua orang raja Midian, yaitu Orib dan Zeib, kepada tanganmu, maka apa gerangan telah dapat kuperbuat yang seperti perbuatanmu itu? Setelah dikatakannya ini maka terpadamlah amarah mereka itu akan dia. Hata, setelah sampai Gideon ke Yarden, maka menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang itupun sertanya, sungguhpun penat maka mengusir juga. Maka katanya kepada orang isi negeri Sukot: Berikanlah kiranya roti beberapa ketul akan orang yang mengiringkan aku, karena mereka itu penat, sebab kami mengusir Zebah dan Tsalmuna, raja Midian itu, dari belakang. Tetapi kata segala penghulu negeri Sukot itu: Sungguhkah tapak tangan Zebah dan Tsalmuna telah ada di dalam tanganmu sekarang ini, maka boleh kami memberikan roti akan segala rakyatmu? Lalu kata Gideon: Maka sebab demikian, apabila diserahkan Tuhan Zebah dan Tsalmuna kepada tanganku, niscaya aku kelak menyesah tubuhmu dengan duri dan onak dari padang. Maka berjalanlah ia dari sana ke Peniel, lalu katanya kepada orang itu begitu juga, tetapi orang isi Penielpun menyahut kepadanya sama seperti yang telah disahut oleh orang Sukot. Maka sebab itu kata Gideon kepada orang Penielpun: Apabila kembali aku dengan selamat, niscaya aku merobohkan kelak menara ini. Hata, maka adalah Zebah dan Tsalmuna itu di Karkor serta dengan balatentaranya, kira-kira lima belas ribu orang banyaknya, sekalian itu sisa segala balatentara bani Masyrik, dan yang telah mati dibunuh itu seratus dua puluh ribu orang yang tahu menghunus pedang. Maka Gideonpun lalu ke hulu menurut jalan orang yang duduk dalam kemah ke sebelah timur Nobah dan Yogbeha, lalu dialahkannya balatentara itu, karena alpa mereka itu. Maka larilah Zebah dan Tsalmuna, tetapi diusirnya akan dia, lalu ditangkapnya akan kedua orang raja Midian, akan Zebah dan Tsalmuna itu, dan dipecahkannya segala balatentaranya. Maka Gideon bin Yoaspun kembalilah dari pada peperangan terus dari pada jurang Heres. Maka ditangkapnya seorang budak yang dari pada orang Sukot, lalu iapun bertanya-tanyakan dia, maka disuratkannya baginya nama segala penghulu dan tua-tua Sukot, tujuh puluh tujuh orang banyaknya. Arakian, maka sampailah ia kepada orang Sukot, lalu katanya: Bahwa inilah Zebah dan Tsalmuna, yang telah kamu katakan akan halnya, hendak mencelakan daku, katamu: Sungguhkah tapak tangan Zebah dan Tsalmuna sudah di dalam tanganmu, maka boleh kami memberikan roti kepada rakyatmu yang penat itu? Maka diambilnya akan segala tua-tua negeri itu dan akan duri dan onak dari padang, lalu diajarinya orang Sukot itu dengan dia. Dan lagi menara Peniel dirobohkannya dan orang negeri itupun dibunuhnya. Setelah itu maka katanya kepada Zebah dan Tsalmuna: Bagaimana rupanya orang yang telah kamu bunuh di Tabor itu? Maka sahutnya: Seperti engkau juga, begitulah mereka itu sekalian, sama sahaja rupanya seperti putera raja. Maka kata Gideon: Ia itulah saudara-saudaraku yang seibu dengan aku; demi Tuhan alhayat, jikalau kiranya kamu telah menghidupi dia, niscaya tiada aku membunuh kamu. Lalu katanya kepada Yeter, anaknya yang sulung: Bangkitlah engkau, bunuhlah keduanya. Tetapi orang muda itupun tiada menghunus pedangnya, karena takutlah ia, sebab ia lagi muda. Maka kata Zebah dan Tsalmuna: Baiklah engkau sendiri bangkit serta menyerbu akan kami, karena seperti orangnya demikianpun kuatnya. Maka bangkitlah Gideon, lalu dibunuhnya Zebah dan Tsalmuna dan diambilnya akan perhiasan bulan sehari yang pada leher untanya. Maka pada masa itu kata orang Israel kepada Gideon: Hendaklah engkau menjadi yang dipertuan kami, baik engkau baik anakmu dan anak cucumu, sebab engkau sudah melepaskan kami dari pada tangan orang Midian. Tetapi sahut Gideon kepada mereka itu: Bukan aku ini akan yang dipertuan kamu dan bukan anakkupun akan yang dipertuan kamu, melainkan Tuhan juga akan yang dipertuan kamu. Dan lagi kata Gideon kepada mereka itu: Satu perkara sahaja yang kupinta kepadamu: hendaklah masing-masing kamu memberikan daku sebuah taparam dari pada jarahannya, karena musuh itu bertaparam sebab orang Ismail adanya. Maka kata mereka itu: Kami berikan dia dengan sukahati; lalu dihamparkannya sehelai kain, dilemparkannya di atas kain itu masing-masing sebuah taparam dari pada jarahannya. Adapun timbangan segala taparam emas, yang telah dipintanya itu, seribu tujuh ratus syikal emas beratnya, lain dari pada segala perhiasan bulan sehari dan kalung rantai dan pakaian ungu, yang telah dipakai oleh raja-raja Midian, dan lain dari pada segala perhiasan yang telah ada pada leher untanya. Maka dari pada sekalian itu diperbuatkanlah oleh Gideon sebuah efod, lalu ditaruhnya akan dia dalam negerinya, yaitu di Ofera, maka segenap orang Israel berkendak menurut akan dia di sana, maka ia itu menjadi suatu jerat kepada Gideon dan kepada segala orang isi rumahnya. Demikianlah peri dialahkannya orang Midian di hadapan segala bani Israel, sehingga tiada mereka itu mengangkat kepalanya kembali, maka sentosalah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon itu. Maka pulanglah Yerub-Baal bin Yoas itu, lalu diamlah ia dalam rumahnya. Maka adalah pada Gideon tujuh puluh orang anaknya laki-laki, yang telah terpancar dari pada sulbinya, karena banyaklah orang bini padanya. Maka gundiknya yang di Sikhempun memperanakkan baginya seorang anak laki-laki, yang dinamainya Abimelekh. Maka matilah Gideon bin Yoas sepuas-puas umurnya, lalu ditanam oranglah akan dia dalam kubur Yoas, bapanya, yang di Ofera orang Abiezri. Hata, maka kemudian dari pada mati orang Gideon berpalinglah orang Israel dirinya serta berkendak menurut Baal, dijadikannya Baal-Berit akan berhalanya. Maka tiada terkenang bani Israel akan Tuhan, Allahnya, yang telah melepaskan mereka itu dari pada tangan segala musuhnya keliling. Maka tiada dibalasnya kebajikan kepada orang isi rumah Yerub-Baal, yaitu Gideon, sekadar segala perkara yang baik, yang telah dibuatnya akan orang Israel itu. Sebermula, maka pergilah Abimelekh bin Yerub-Baal ke Sikhem mendapatkan segala saudara emaknya, lalu berkatalah ia kepada mereka itu dan kepada segenap bangsa orang isi rumah bapa emaknya, katanya: Katakanlah olehmu kepada segala orang isi negeri Sikhem: Baik mana kepadamu, jikalau kamu bertuankan tujuh puluh orang, semuanya anak laki-laki Yerub-Baal, atau kamu bertuankan hanya seorang juga? Lagipun hendaklah kamu perhatikan ini, bahwa aku sedaging darah juga dengan kamu sekalian. Maka berkatalah segala saudara emaknya kepada orang isi negeri Sikhem akan halnya, disampaikannyalah segala perkataan itu, lalu cenderunglah hati mereka itu sekalian kepada Abimelekh, katanya: Bahwasanya ia juga saudara kita. Maka diberikannyalah kepadanya tujuh puluh keping perak dari dalam rumah Baal-Berit, lalu diupahkan Abimelekh dengan dia beberapa orang perlente yang tiada ketahuan, supaya mereka itu mengikut dia. Maka masuklah ia ke dalam rumah bapanya yang di Ofera itu, dibunuhnya akan segala kakak adiknya, semuanya anak laki-laki Yerub-Baal, tujuh puluh orang, pada sebuah batu, tetapi Yotam, anak bungsu Yerub-Baal itu, tinggal dengan hidupnya, karena telah disembunyikannya dirinya. Setelah itu maka berhimpunlah segala orang isi negeri Sikhem, dan segala orang isi rumah Milo, lalu pergilah mereka itu mengangkat raja akan Abimelekh dekat dengan pohon jati tinggi yang di dalam Sikhem. Maka perkara itu dikabarkan oranglah kepada Yotam, sebab itu pergilah ia lalu berdiri di atas kemuncak bukit Gerizim, dinyaringkannya suaranya serta berseru, katanya kepada mereka itu: Dengarlah olehmu akan daku, hai segala kamu orang isi negeri Sikhem! maka Allah kelak mendengar akan kamupun. Bahwa pada sekali peristiwa segala pohon kayu pergi hendak mengangkat seorang raja atas dirinya, maka katanya kepada pokok zait: Hendaklah kiranya tuan menjadi raja kami. Tetapi sahut pokok zait kepada mereka itu: Masakan aku meninggalkan lemakku yang dipuji oleh Allah dan oleh segala manusia akan daku, lalu pergi melayang-layang di atas segala pohon? Maka kata segala pohon itu kepada pokok ara: Marilah engkau, jadilah raja kami. Tetapi sahut pokok ara kepadanya: Masakan aku meninggalkan kemanisanku dan segala buahku yang baik, serta pergi melayang-layang di atas segala pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada pokok anggur: Marilah engkau, jadilah raja kami. Tetapi sahut pokok anggur kepadanya: Masakan aku meninggalkan air anggurku yang manis, yang menyukakan Allah dan manusia, serta pergi melayang-layang di atas segala pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada pokok duri: Marilah engkau, jadilah raja kami. Maka sahut pokok duri kepada segala pohon itu: Jikalau sungguh kamu mengangkat akan daku menjadi rajamu, marilah kamu sekalian berlindung di bawah naungku, tetapi jikalau tiada begitu, biarlah api keluar dari pada pokok duri, yang makan habis akan segala pohon araz yang di Libanon. Maka sekarangpun, sungguhkah kamu berlaku dengan tulus ikhlas dalam hal merajakan Abimelekh? sungguhkah kamu berbuat kebajikan akan Yerub-Baal dan akan orang isi rumahnya? sungguhkah kamu membalas akan dia sekadar perbuatan tangannya? Karena bapaku telah pergi perang karena sebab kamu, dibuangnya nyawanya hendak melepaskan kamu dari pada tangan orang Midian. Tetapi hari ini kamu telah mendurhaka kepada orang isi rumah bapaku dan telah membunuh segala anak-anaknya, tujuh puluh orang laki-laki, pada sebuah batu, dan kamu telah mengangkat akan Abimelekh, anak seorang sahaya bapaku, menjadi raja atas segala orang isi negeri Sikhem, sebab ialah saudaramu. Maka jikalau dengan sebenarnya kamu berlaku pada hari ini dengan tulus hati akan Yerub-Baal dan akan orang isi rumahnya, hendaklah bersukacita hatimu akan Abimelekh dan iapun bersukacita hatinya akan kamu. Tetapi jikalau tiada begitu, biarlah api keluar dari pada Abimelekh, yang makan habis akan orang isi negeri Sikhem dan akan rumah Milo; dan lagi biarlah apipun keluar dari pada orang isi negeri Sikhem dan dari pada rumah Milo, yang makan habis akan Abimelekh. Setelah itu maka larilah Yotam berlepas dirinya serta pergi ke Beir, lalu duduklah ia di sana oleh karena sebab Abimelekh, saudaranya itu. Hata, setelah sudah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintahkan orang Israel, maka disuruh Allah bangkit nafsu percideraan di antara Abimelekh dengan orang isi negeri Sikhem, sehingga khianatlah orang isi negeri Sikhem akan Abimelekh. Maka yaitu supaya aniaya yang telah berlaku atas ketujuh puluh anak Yerub-Baal dan darah mereka itu sekalian ditanggungkan atas Abimelekh, saudaranya, yang telah membunuh mereka itu, dan atas segala orang isi negeri Sikhem, yang telah membantu dia dalam membunuhkan kakak adiknya. Maka oleh orang isi negeri Sikhem ditaruh beberapa orang yang mengadang-adang akan dia di atas kemuncak segala bukit, disamuninya akan barangsiapa yang lalu dari pada jalan itu. Maka hal itu dikabarkan oranglah kepada Abimelekh. Hata, maka datanglah pula Gaal bin Ebed serta dengan segala saudaranya berpindah ke Sikhem, lalu segala orang isi negeri Sikhempun menaruh harap akan dia. Maka pergilah mereka itu ke ladang memetik buah anggur, yang diperahnya serta bersuka-sukaan, lalu masuklah mereka itu ke dalam rumah berhalanya sambil makan minum, sambil mengutuki Abimelekh. Maka kata Gaal bin Ebed: Siapa gerangan Abimelekh dan siapa gerangan Sikhem itu, maka kita memperhambakan diri kepadanya? Bukankah ia anak Yerub-Baal dan Zebulpun panglima perangnya? Terlebih baik kamu memperhambakan dirimu kepada orang-orang Hemor, bapa Sikhem itu, karena apakah gunanya kita bertuankan dia? Jikalau kiranya orang sekalian ini adalah dalam kuasaku, niscaya kunyahkan si Abimelekh. Maka katanya kepada Abimelekh: Himpunkanlah suatu tentara yang besar, mari keluarlah engkau! Serta kedengaranlah perkataan Gaal bin Ebed kepada Zebul, penghulu negeri itu, maka berbangkitlah amarahnya. Lalu diam-diam disuruhkannya utusan kepada Abimelekh, mengatakan: Bahwasanya Baal bin Ebed dan segala saudaranya telah datang ke Sikhem, maka tiada syak lagi mereka itu serta dengan segala orang isi negeri mendurhaka kepadamu. Maka sebab itu hendaklah engkau bangun pada malam, baik engkau baik segala rakyat yang sertamu, lalu beradang-adang di padang. Maka pada fajar hari, apabila terbit matahari, hendaklah engkau bangun segera-segera lalu tempuhlah akan negeri ini, maka apabila ia mengeluari kamu serta dengan segala rakyat yang sertanya, hendaklah kiranya engkau berbuat akan dia barang sependapat tanganmu. Hata, maka berangkatlah Abimelekh dan segala rakyat yang sertanya pada malam, lalu mengadang-adang akan Sikhem dengan empat pasukan. Maka keluarlah Gaal bin Ebed, lalu berdiri di pintu negeri; maka berbangkitlah Abimelekh dan segala rakyat yang sertanya dari dalam tempat pengadang itu. Serta terlihatlah Gaal akan orang banyak itu, maka katanya kepada Zebul: Bahwasanya adalah banyak orang turun dari atas bukit. Tetapi kata Zebul kepadanya: Bayang bukit kaupandang seolah-olah banyak orang adanya. Tetapi berturut-turut kata Gaal: Tengoklah, di sana ada banyak orang datang dari tengah-tengah padang dan suatu pasukan datang dari sebelah jalan pohon jati Meonenim. Maka kata Zebul kepadanya: Manakah sekarang besar mulutmu, yang sudah berkata demikian: Siapa gerangan Abimelekh itu, maka boleh kita bertuankan dia? Bukankah inilah bangsa yang telah kaucelakan itu? Marilah sekarang, keluar akan memerangi dia! Maka keluarlah Gaal di hadapan segala orang isi negeri Sikhem, lalu berperang dengan Abimelekh. Maka diusir Abimelekh akan dia dari belakang, karena iapun larilah dari hadapannya, dan banyaklah orang mati dibunuh berhembalangan sampai kepada pintu negeri. Maka Abimelekhpun tinggal di Aruma dan Zebulpun menghalaukan Gaal dan segala saudaranya, tiada boleh mereka itu diam lagi di Sikhem. Maka pada keesokan harinya sesungguhnya keluarlah orang banyak itu ke padang, tetapi hal itu dikabarkan oranglah kepada Abimelekh. Lalu diambilnya segala rakyatnya, dibahaginya mereka itu sekalian menjadi tiga pasukan dan ditaruhnya akan pengadang di padang, maka dilihatnya bahwa sesungguhnya orang banyak itupun keluarlah dari dalam negeri, lalu ia pergi memerangi mereka itu dan dialahkannya mereka itu. Karena Abimelekh dan pasukan yang sertanya itu menempuhlah akan mereka itu, lalu tinggal berdiri di hadapan pintu negeri, maka kedua pasukan yang lain itu menempuhlah akan segala orang yang di padang itu, dialahkannya. Arakian, maka berperanglah Abimelekh melanggar negeri itu sehari-harian itu suntuk, lalu dialahkannya dan dibunuhnya akan segala orang isinya dan dirobohkannyalah negeri itu dan ditaburinyalah akan dia dengan garam. Serta kedengaranlah hal itu kepada orang isi menara Sikhem itu, maka masuklah mereka itu ke dalam kota rumah berhala Berit. Maka hal itu dikabarkan oranglah kepada Abimelekh, mengatakan segala orang isi menara Sikhem itu ada berhimpun. Maka naiklah Abimelekh dan segala rakyat yang sertanya ke atas bukit Zalmon, lalu diambil Abimelekh sebuah kapak pada tangannya, dipotongnya cabang dari pada pohon kayu, diangkatnya dan dipikulnya, sambil katanya kepada segala rakyat yang sertanya: Barang yang telah kamu lihat aku perbuat, bersegera-segera hendaklah kamu perbuat juga. Maka segala rakyat itupun masing-masing memotong cabangnya lalu mengikut Abimelekh, diletakkannya segala cabang-cabang itu pada kota benteng, dibakarnya habis akan kota benteng itu dengan apinya, sehingga matilah segala orang isi menara Sikhem, kira-kira seribu orang laki-laki dan perempuan. Lalu pergilah Abimelekh ke Tebiz, dikepungnya negeri itupun dan dialahkannya. Tetapi di tengah-tengah negeri adalah sebuah menara yang teguh, maka segala orang, baik laki-laki baik perempuan dan segala orang isi negeripun lari ke sana, lalu dikuncikannya pintunya, maka naiklah mereka itu sekalian ke atas sotoh menara itu. Maka sampailah Abimelekh kepada menara itu, lalu tampil menyerang akan dia dan dihampirinya akan pintunya, hendak menunukan dia dengan api. Tetapi seorang perempuan anu mengumbankan sebuah batu kisaran kepada kepala Abimelekh, sehingga pecahlah batu kepalanya. Maka dengan segera dipanggilnya seorang bentara yang memikul senjatanya, lalu katanya: Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku, asal jangan dikata orang akan halku: Bahwa ia dibunuh oleh seorang perempuan. Maka bentaranyapun menikam akan dia, lalu ia mati. Hata, setelah dilihat oleh orang Israel akan Abimelekh itu sudah mati, maka baliklah mereka itu masing-masing ke tempatnya. Demikianlah peri dibalas Allah kejahatan Abimelekh, yang telah dibuatnya akan bapanya dengan membunuhkan ketujuh puluh kakak adiknya; dan lagi segala kajahatan orang Sikhempun dikembalikan Allah kepada kepalanya dan disampaikannya kepada mereka itu kutuk Yotam bin Yerub-Baal itu. Arakian, maka kemudian dari pada Abimelekh berbangkitlah Tola bin Pua bin Dodo, seorang orang Isakhar, akan menolong orang Israel, maka duduklah ia di Samir, di atas pegunungan Efrayim. Maka diperintahkannya orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya, maka matilah ia, lalu dikuburkan di Samir. Maka kemudian dari padanya bebangkitlah Yair, orang Gilead itu, yang memerintahkan orang Israel dua puluh dua tahun lamanya. Maka adalah padanya tiga puluh orang anaknya laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai muda dan ia menaruh tiga puluh buah negeri, yang dinamainya Hawot-Yair sampai kepada hari ini, dan segala negeri itupun adalah di tanah Gilead. Maka matilah Yair, lalu ia dikuburkan di Kamon. Arakian, maka kembali pula bani Israel membuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan serta menyembah kepada Baalim dan Astarot dan segala berhala orang benua Syam dan segala berhala Sidon dan segala berhala Moab dan segala berhala bani Ammon dan lagi segala berhala orang Filistin; maka ditinggalkannya akan Tuhan, tiada mereka itu beribadat kepada-Nya. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan Israel, dijual-Nya mereka itu kepada tangan orang Filistin dan kepada tangan bani Ammon. Maka bangsa itu menganiayakan dan menyengsarakan bani Israel mulai dari pada tahun itu genap delapan belas tahun lamanya, yaitu segala bani Israel yang di seberang Yarden, di tanah orang Amori, yaitu di Gilead. Tambahan lagi segala bani Ammonpun menyeberang Yarden hendak memerangi Yehuda dan Benyamin dan orang isi rumah Efrayim juga, sehingga sangat kepicikan hal orang Israel itu. Maka pada masa itu berserulah segala bani Israel kepada Tuhan, katanya: Bahwa kami telah berdosa kepadamu, pertama sebab kami telah meninggalkan Allah kami dan kedua sebab kami telah menyembah kepada Baalim. Tetapi firman Tuhan kepada segala bani Israel itu: Bukankah Aku telah melepaskan kamu dari pada tangan orang Mesir dan Amori dan bani Ammon dan orang Filistin, dan orang Sidoni dan orang Amalek dan orang Maoni, yang menganiayakan kamu, yaitu tatkala kamu berseru kepada-Ku? Kendatilah demikian, maka kamu telah meninggalkan Daku pula dan kamu telah menyembah kepada berhala, maka sebab itu tiada Aku melepaskan kamu lagi dari padanya. Pergilah kamu, berserulah kepada berhala, yang telah kamu pilih, biarlah mereka itu menolong akan kamu pada masa kepicikan kamu. Tetapi sembah bani Israel kepada Tuhan: Bahwa kami telah berbuat dosa, biarlah Tuhan berbuat akan kami barang yang baik kepada pemandangan-Mu; sahaja tolonglah kiranya akan kami pada hari ini juga! Maka oleh mereka itu dibuang akan segala berhala dari tengahnya, lalu beribadatlah kepada Tuhan, maka berbangkitlah kasihan-Nya akan kelelahan Israel. Hata, maka pada masa itu dikerahkanlah segala bani Ammon, didirikannyalah kemah-kemahnya di Gilead, tetapi bani Israelpun berhimpunlah dan mendirikan kemah-kemahnya di Mizpa. Maka kata orang banyak, yaitu segala penghulu Gilead, seorang akan seorang: Mana orang laki-laki yang hendak menjadi penganjur dalam memerangi bani Ammon itu? maka iapun akan menjadi penghulu segala orang yang duduk di Gilead. Bermula, adapun akan Yefta, orang Gilead itu, ia itu seorang pahlawan yang perkasa, tetapi anak haramlah ia, yang diperanakkan oleh Gilead. Maka bini gahara Gileadpun memperanakkan beberapa anak laki-laki baginya; setelah anak-anak bini gahara itu sudah besar, maka ditolaknya akan Yefta keluar, katanya: Tak boleh engkau beroleh bahagian pusaka serta dengan orang isi rumah bapa kami, karena engkaulah anak dari pada perempuan lain. Maka larilah Yefta dari hadapan segala kakak adiknya, lalu duduk di benua Tob, maka beberapa orang perlente berhimpunlah kepada Yefta, lalu keluar mengiringkan dia. Hata, maka selang beberapa hari antaranya beperanglah bani Ammon dengan orang Israel. Maka pada sekali peristiwa, sementara bani Ammon berperang dengan orang Israel, pergilah segala tua-tua Gilead megambil Yefta dari benua Tob. Lalu katanya kepada Yefta: Marilah engkau, jadilah penganjur kami, supaya dapat kami memerangi bani Ammon itu. Tetapi kata Yefta kepada orang tua-tua Gilead itu: Bukankah kamu telah membenci aku dan menolak akan daku keluar dari dalam rumah bapaku! Mengapa maka sekarang kamu datang mendapatkan daku, tegal kamu dalam hal kepicikankah? Maka kata orang tua-tua Gilead kepada Yefta: Adapun sebabnya maka sekarang kami kembali kepadamu, yaitu supaya engkau berjalan serta dengan kami pergi memerangi bani Ammon, maka engkau akan menjadi penghulu kami, yaitu atas segala orang isi Gilead. Lalu kata Yefta kepada segala tua-tua Gilead: Jikalau kamu datang mengambil aku kembali, supaya aku berperang dengan bani Ammon, dan Tuhanpun menyerahkan mereka itu di hadapanku, bolehkah aku menjadi penghulu kamu? Maka sahut segala tua-tua Gilead kepada Yefta: Bahwa Tuhan juga pendengar antara kita, jikalau kiranya tiada kami berbuat seperti katamu ini. Hata, maka pergilah Yefta dengan segala tua-tua Gilead, lalu dijadikan orang banyak itu akan dia penghulu atas dirinya, dan Yeftapun berjanjilah di hadapan hadirat Tuhan di Mizpa. Arakian, maka disuruhkan Yefta beberapa utusan kepada raja bani Ammon, mengatakan: Apakah engkau peduli akan daku, maka engkau telah datang hendak berperang dengan bangsaku? Maka sahut raja bani Ammon kepada utusan Yefta: Yaitu sebab orang Israel, tatkala mereka itu datang naik dari Mesir, telah merampas tanahku dari pada sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan sampai ke sungai Yarden. Berikanlah dia kembali kepadaku dengan selamat. Tetapi berturut-turut disuruhkan Yefta utusan kepada raja bani Ammon, mengatakan: Demikianlah kata Yefta: Bukannya orang Israel telah merampas tanah orang Moab atau tanah bani Ammon; karena tatkala mereka itu datang naik dari Mesir berjalanlah orang Israel terus dari pada padang Tiah sampai ke laut Kolzom, lalu sampailah di Kades. Maka disuruhkan orang Israel utusan kepada raja Edom, mengatakan: Berilah kiranya kami berjalan terus dari negerimu; tetapi raja orang Edom itu tiada mau dengar. Lalu disuruhkannya pula kepada raja orang Moab, tetapi iapun tiada mau, sehingga orang Israel itu tinggal di Kades. Kemudian berjalanlah mereka itu dalam padang Tiah keliling tanah orang Edom dan tanah orang Moab, lalu dari sebelah matahari terbit datanglah mereka itu ke tepi tanah orang Moab, didirikannyalah kemah-kemahnya di seberang Arnon, tetapi tiada mereka itu masuk perhinggaan tanah orang Moab, karena sungai Arnon itulah perhinggaan tanah orang Moab. Melainkan disuruhkan orang Israel utusan kepada Sihon, raja orang Amori, yang kerajaan di Hezbon, maka kata orang Israel kepadanya: Berilah kiranya kami berjalan terus dari tanahmu sampai ke tempat kami. Tetapi Sihon tiada percaya akan orang Israel hendak berjalan terus dari tanahnya, melainkan dikerahkannya segala rakyatnya, didirikannyalah kemah-kemahnya di Yahza, lalu berperanglah ia dengan orang Israel. Maka Tuhan, Allah orang Israel, sudah menyerahkan Sihon serta dengan segala rakyatnya ke dalam tangan Israel, sehingga dialahkannya mereka itu, demikianlah peri diambil orang Israel akan segala tanah orang Amori, yang mengeduduki tanah itu, akan bahagian pusaka. Maka diambilnya akan seluruh tanah orang Amori dari pada sungai Arnon sampai kepada sungai Yabok dan dari pada padang Tiah sampai kepada sungai Yarden akan bahagian pusaka. Demikianlah dihalaukan Tuhan, Allahnya orang Israel, akan orang Amori dari tanah miliknya di hadapan orang Israel, umat-Nya; entah bagaimana gerangan kamu menjadi warisnya? Bukankah kamupun kelak mempusakai tanahnya, jikalau kiranya berhalamu Kamos itu telah menghalaukan orang dari pada tanah miliknya karena sebab kamu? Demikianpun kami juga akan mempusakai tanah segala orang yang dihalaukan Tuhan, Allah kami, dari tanah miliknya di hadapan kami. Tambahan pula lebih baikkah engkau dari pada Balak bin Zippor, raja orang Moab itu? Adakah pernah ia berbantah-bantah dengan orang Israel? dan lagi adakah pernah ia berperang dengan mereka itu? Sedang orang Israel tiga ratus tahun lamanya sudah duduk di Hezbon dan segala daerahnya, dan di Aroer serta segala daerahnya, dan dalam segala negeri yang di tepi Arnon, mengapa maka tiada kamu mengambil dia kembali pada masa itu? Sesungguhnya aku tiada tahu berdosa kepadamu, melainkan engkau helatlah akan daku, tegal engkau berperang dengan aku. Bahwa Tuhan, Hakim yang mahabesar itu, memutuskan hukum kelak antara bani Israel dengan bani Ammon. Tetapi tiada didengar oleh raja bani Ammon akan perkataan Yefta, yang telah menyuruhkan utusan kepadanya. Hata, maka pada masa itu datanglah Roh Tuhan atas Yefta, sehingga berjalanlah ia terus dari Gilead dan Manasye, karena langsunglah ia ke Mispa yang di Gilead dan dari Mizpa yang di Gilead langsunglah ia kepada bani Ammon. Maka Yeftapun bernazarlah suatu nazar kepada Tuhan, katanya: Jikalau Engkau menyerahkan segala bani Ammon sama sekali kepada tanganku, niscaya barang yang keluar dari pada pintu rumahku akan bertemu dengan aku, apabila aku pulang dari pada bani Ammon dengan selamat, ia itu akan menjadi Tuhan punya, dan aku akan mempersembahkan dia akan korban bakaran. Setelah itu maka berjalanlah Yefta langsung kepada bani Ammon hendak berperang dengan mereka itu, maka diserahkan Tuhan akan mereka itu kepada tangannya. Sehingga dialahkannya mereka itu dari Aroer datang ke Minit, dua puluh buah negeri, dan sampai ke Abel-Keramim, dengan kemenangan besar. Demikianlah peri bani Ammon itu dialahkan di hadapan bani Israel. Hata, setelah sampai Yefta di Mizpa hampir dengan rumahnya, bahwasanya keluarlah anaknya perempuan mengelu-elukan dia sambil menabuh rebana, sambil menyanyi ramai-ramai. Maka adalah ia anaknya yang tunggal, tiada lagi anak padanya, baik laki-laki atau perempuan, melainkan anak ini seorang jua. Serta terlihatlah ia akan dia, maka dikoyakkannya pakaiannya sendiri, sambil katanya: Wai anakku! engkau menundukkan daku sampai ke bumi, engkau mengharukan daku amat sangat, karena aku telah membukakan mulutku kepada Tuhan, maka tiada boleh aku mungkir janji. Maka katanya kepada bapanya: Ya bapaku! jikalau bapa telah membuka mulut kepada Tuhan, perbuatlah juga akan daku seperti yang sudah keluar dari pada mulut bapa itu, karena telah diberi Tuhan bapa membalas kepada musuh bapa, yaitu bani Ammon, dengan sepuas-puas hatimu. Dan lagi katanya kepada bapanya: Hanya seperkara ini juga berilah kiranya akan daku, biarkanlah aku dua bulan lamanya, supaya boleh aku pergi ke pegunungan dan menangisi hal perdaraanku di sana, baik aku baik segala taulanku. Maka katanya: Baik, pergilah! Maka dibiarkannya ia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah ia serta segala taulannya menangisi hal perdaraannya di atas gunung. Maka pada kesudahan dua bulan itu kembalilah ia kepada bapanya, lalu disampaikan bapanya akan dia nazar yang telah dinazarkannya, maka tiada ia tahu bersuami sampai matinya. Kemudian menjadi suatu adat di antara orang Israel, bahwa pada sebilang tahun segala anak perempuan orang Israel pergi meratapi anak Yefta, orang Gilead itu, empat hari lamanya. Arakian, maka pada masa itu dikerahkanlah segala orang Efrayim, maka menyeberanglah mereka itu lalu ke utara; setelah sampai maka katanya kepada Yefta: Apa sebab engkau telah pergi memerangi bani Ammon, maka tiada engkau memanggil kami akan berjalan sertamu? maka kami mau membakar habis rumahmu dari atasmu dengan api. Maka kata Yefta kepada mereka itu: Bahwa adalah bangsaku dan akupun dalam hal perang besar dengan bani Ammon, maka telah kupanggil kamu, tetapi tiada kamu datang melepaskan aku dari pada tangannya. Setelah kulihat kamu tiada melepaskan kami, maka kutaruh nyawaku dalam tapak tanganku, lalu aku langsung kepada bani Ammon, maka diserahkan Tuhan akan mereka itu kepada tanganku, apakah sebabnya maka pada hari ini kamu mendatangi aku hendak berperang dengan aku? Maka dihimpunkan Yefta segala orang Gilead yang laki-laki itu, lalu berperang dengan Efrayim, maka dialahkan orang Gilead akan orang Efrayim, sebab kata mereka itu: Kamulah orang yang telah lari dari pada Efrayim; patutlah orang Gilead duduk di tengah-tengah Efrayim dan di tengah-tengah Manasye! Maka oleh orang Gilead disakatkan segala pangkalan tambang Yarden dari pada orang Efrayim, sehingga apabila kata orang yang lari dari pada Efrayim: Biarlah aku menambang; maka kata orang Gilead kepadanya: Engkau orang Efrayimkah? jikalau katanya: Bukan; lalu kata mereka itu kepadanya: Coba kaukatakan: Syibolet; maka jikalau katanya: Sibolet, dan tiada dapat dibunyikannya betul, maka ditangkap mereka itu akan dia, dibunuhnya akan dia pada pangkalan tambang Yarden, sehingga pada masa itu matilah dari pada Efrayim empat puluh dua ribu orang. Hata, maka Yefta memerintahkan orang Israel enam tahun lamanya, maka matilah Yefta, orang Gilead itu, lalu iapun dikuburkan dalam salah sebuah negeri Gilead. Maka kemudian dari padanya adalah Ebzan dari Betlehem memerintahkan orang Israel. Maka adalah padanya tiga puluh orang anaknya laki-laki dan lagi tiga puluh orang anaknya perempuan, didudukkannya di luar; dan lagi tiga puluh anak perempuan dibawanya dari luar buat tiga puluh anaknya laki-laki, didudukkannya di dalam rumahnya, maka diperintahkannya orang Israel tujuh tahun lamanya. Maka matilah Ebzan, lalu ia dikuburkan di Betlehem. Maka kemudian dari padanya adalah Elon, orang Zebuloni, memerintahkan orang Israel, dan iapun memerintahkan orang Israel sepuluh tahun lamanya. Maka matilah Elon, orang Zebuloni itu, lalu iapun dikuburkan di Ayalon, di tanah Zebulon. Maka kemudian dari padanya adalah Abdon bin Hilel, orang Piratoni, memerintahkan orang Israel. Maka adalah padanya empat puluh orang anaknya laki-laki dan tiga puluh orang cucu laki-laki, yang mengendarai tujuh puluh ekor keledai muda, maka diperintahkannya orang Israel delapan tahun lamanya. Maka matilah Abdon bin Hilel, orang Piratoni itu, lalu iapun dikuburkan di Piraton, di tanah Efrayim, di atas pegunungan Amaleki. Arakian, maka kembali pula bani Israel membuat perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, maka sebab itu diserahkan Tuhan akan mereka itu ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya. Hata, maka adalah seorang laki-laki, asal dari Zora, dari pada bangsa orang Dan, yang bernama Manoakh, maka bininya mandul, tiada beranak. Maka kelihatanlah Malaekat Tuhan kepada perempuan itu, yang berkata kepadanya demikian: Bahwasanya engkau mandul, tiada beranak, tetapi engkau akan mengandung kelak serta beranak laki-laki seorang. Sebab itu peliharakanlah dirimu baik-baik dari pada minum air anggur atau minuman yang keras, dan jangan engkau makan barang sesuatu yang haram, karena sesungguhnya engkau akan hamil kelak, dan beranak laki-laki seorang, maka kepalanya tiada boleh kena pisau cukur, karena budak itu akan menjadi seorang nazir Allah dari pada rahim ibunya, dan iapun akan mulai melepaskan orang Israel dari pada tangan orang Filistin. Hata, maka masuklah perempuan itu memberitahu lakinya, katanya: Bahwa telah datang kepadaku seorang suruhan Allah, rupanya seperti rupa Malaekat Allah, amat hebat, maka tiada kutanya akan dia dari mana datangnya, dan iapun tiada memberi tahu namanya kepadaku, melainkan katanya kepadaku: Bahwasanya engkau akan hamil kelak dan beranak laki-laki seorang, maka sebab itu jangan engkau minum air anggur atau minuman yang keras dan jangan makan barang sesuatu yang haram, karena budak itupun akan menjadi seorang nazir Allah dari pada rahim ibunya sampai kepada hari matinya. Lalu Manoakh meminta doa kepada Tuhan dengan segala yakin hatinya, sembahnya: Ya Tuhan! berilah kiranya utusan Allah, yang telah Kausuruh itu, datang kembali kepada kedua kami serta mengajar kami akan perihal yang patut kami pengapakan kanak-kanak, yang akan jadi itu. Maka didengar Allah akan permintaan doa Manoakh, lalu Malaekat Allah itu datang pula kepada perempuan itu. Maka adalah ia duduk di bendang, tetapi Manoakh, lakinya itu, tiada sertanya. Maka dengan segeranya berlarilah perempuan itu memberitahu lakinya, katanya: Bahwa sesungguhnya kelihatanlah pula kepadaku orang yang telah datang kepadaku pada hari itu. Maka bangkitlah Manoakh berdiri, lalu mengikut bininya; setelah sampai kepada orang itu, katanya: Engkaukah orang itu, yang telah berkata-kata dengan perempuan ini? Maka sahutnya: Akulah dia. Maka kata Manoakh: Baiklah, biarlah jadi seperti kata-Mu itu, tetapi apa gerangan perihal kanak-kanak itu, patut dipengapakan? Maka sahut Malaekat Tuhan kepada Manoakh: Dari pada segala sesuatu yang telah Kukatakan kepada perempuan ini, hendaklah dipeliharakannya dirinya. Jangan ia makan sesuatu yang datang dari pada pokok anggur, dan jangan ia minum air anggur atau minuman yang keras dan jangan ia makan barang sesuatu yang haram; maka hendaklah diperhatikannya segala pesan-Ku kepadanya. Lalu kata Manoakh kepada Malaekat Tuhan: Biarkanlah kiranya kami menahankan Dikau, supaya kami sajikan seekor anak kambing di hadapan-Mu. Tetapi kata Malaekat Tuhan kepada Manoakh: Jikalau engkau menahankan daku sekalipun, maka tiada juga Aku akan makan dari pada makananmu, tetapi jikalau engkau hendak menyajikan apa-apa, baiklah engkau persembahkan dia kepada Tuhan akan korban bakaran. Maka tiada diketahui Manoakh akan dia Malaekat Tuhan adanya. Maka kata Manoakh kepada Malaekat Tuhan: Siapakah nama-Mu? supaya kami dapat mempermuliakan Dikau apabila janjimu itu sampai. Maka sahut Malaekat Tuhan kepadanya: Mengapa maka engkau bertanyakan nama-Ku? Ia itu Ajaib juga. Maka diambil Manoakh seekor anak kambing akan persembahan makanan, lalu dipersembahkannya kepada Tuhan di atas batu gunung. Maka kelakuannya orang itu amat ajaib sementara Manoakh dan bininya memandang akan dia. Maka sesungguhnya sementara nyala api itu naik dari mezbah ke langit, maka Malaekat Tuhanpun naik dalam nyala api dari mezbah itu. Serta dilihat Manoakh dan bininya akan hal itu, maka sujudlah keduanya dengan mukanya ke tanah. Maka tiada pula kelihatan Malaekat Tuhan kepada Manoakh kedua laki bini; maka baharu diketahui Manoakh akan dia Malaekat adanya. Maka kata Manoakh kepada bininya: Tak dapat tiada kita akan mati kelak, tegal kita sudah melihat Allah. Tetapi sahut bininya: Jikalau kiranya Tuhan hendak membunuh kita, niscaya tiada diterima-Nya korban bakaran dan persembahan makanan dari pada tangan kita, dan tiada diperlihatkan-Nya sekalian ini kepada kita dan tiada diperdengarkan-Nya perkara begitu kepada kita seperti sekarang ini. Hata, maka kemudian dari pada itu beranaklah perempuan itu laki-laki seorang, yang dinamainya Simson; maka kanak-kanak itupun makin besar dan iapun beroleh berkat dari pada Tuhan. Maka adapun Roh Tuhan baharu mulai mengajak akan dia, yaitu dalam tempat tentara yang di Dan, di antara Zora dengan Esytaol. Sebermula, maka Simsonpun turunlah ke Timnat, maka dilihatnya di Timnat seorang perempuan dari pada segala anak orang Filistin. Lalu pergilah ia ke hulu memberitahu ibu bapanya, katanya: Bahwa di Timnat telah kulihat seorang perempuan dari pada segala anak orang Filistin; maka sekarangpun hendaklah ibu bapaku mengambil dia akan bini bagiku. Tetapi kata ibu bapanya kepadanya: Tiadakah seorang bini bagimu di antara segala anak perempuan saudaramu, atau di antara kaum keluarga kita, maka engkau pergi mengambil bini dari pada orang Filistin, bangsa kulup itu? Maka kata Simson kepada bapanya: Ambilkan apalah dia juga akan daku, karena sukalah aku akan dia. Maka tiada diketahui ibu bapanya akan hal itu dari Tuhan juga datangnya, yaitu dicaharinya sebab kepada orang Filistin; karena pada masa itu orang Filistin memerintahkan orang Israel. Hata, maka turunlah Simson serta dengan ibu bapanya ke Timnat; setelah sampai mereka itu ke kebun anggur Timnat, tiba-tiba bertemulah dengan dia seekor singa yang mencahari mangsanya sambil mengaum-aum. Maka pada masa itu datanglah Roh Tuhan atas Simson, sehingga dicariknya singa itu seperti orang mencarik anak kambing, maka barang suatupun tiada pada tangannya; tetapi tiada diberinya tahu kepada ibu bapanya barang yang telah diperbuatnya itu. Arakian, maka iapun turunlah, lalu berkata-kata dengan perempuan itu, maka berkenanlah Simson akan dia. Setelah beberapa hari antaranya pergilah ia pula hendak mengambil perempuan itu, maka menyimpanglah ia hendak melihat bangkai singa itu, maka sesungguhnya dalam bangkai singa itu adalah sarang lebah berisi air madu. Maka diambilnya air madu itu dengan tangannya, lalu iapun pergilah sambil berjalan sambil makan dia; setelah sampai kepada ibu bapanya diberikannyalah kepadanyapun, maka makanlah keduanya, tetapi tiada diberinya tahu kepadanya bahwa diambilnya air madu itu dari dalam bangkai singa itu juga. Hata, maka bapanyapun mendapatkan perempuan itu, lalu dibuat Simson di sana suatu perjamuan mempelai, karena adatlah orang teruna berbuat demikian. Maka sesungguhnya serta dilihat oleh mereka itu akan dia maka diambilnya tiga puluh orang akan kawan mempelai, supaya sekalian itu selalu sertanya. Maka kata Simson kepada mereka itu: Biarlah aku memberi suatu penerka akan kamu; jikalau dalam tujuh hari perjamuan ini kamu mendapat akan artinya serta memberitahu dia kepadaku, maka aku memberikan kamu kelak baju dalam dari pada kain khasah tiga puluh helai dan baju luarpun tiga puluh helai. Maka jikalau kamu tiada dapat memberitahu aku artinya, tak akan jangan kamu memberikan daku baju dalam dari pada kain khasah tiga puluh helai dan baju luarpun tiga puluh helai. Maka sahut mereka itu: Katakanlah penerkamu itu, biarlah kami dengar. Maka katanya kepada mereka itu: Adalah makanan keluar dari pada yang makan dan barang manispun dari pada yang kuat. Apakah dia? Maka dalam tiga hari mereka itu belum mendapat artinya. Hata, maka pada hari yang ketujuh kata mereka itu kepada bini Simson: Bujuklah kiranya engkau akan lakimu, supaya dikatakannya kepada kami arti penerka itu, asal jangan kami membakar habis engkau dan segala isi rumah bapamu dengan api, Iakah kamu sudah menjemput kami hendak mengambil harta kami atau tidak? Maka bini Simsonpun menangis-nangis, serta katanya: Bahwa nyatalah engkau benci juga akan daku dan tiada engkau mengasihi akan daku, karena engkau sudah mengatakan suatu penerka kepada bani bangsaku, maka tiada engkau memberitahu aku artinya. Maka sahutnya: Bahwasanya aku tiada memberitahu artinya jikalau kepada ibu bapaku sekalipun, masakan aku memberitahu dia kepadamu! Maka tujuh hari lamanya mereka itu berjamu itu menangis-nangislah ia, sehingga pada hari yang ketujuh dikatakannya juga artinya kepadanya, sebab iapun merenggek-renggek akan dia; lalu oleh perempuan itu dikatakan artinya kepada bani bangsanya. Maka pada hari yang ketujuh itu, sebelum waktu matahari masuk, kata orang isi negeri itu kepadanya: Apakah yang lebih manis dari pada air madu, dan apakah yang lebih kuat dari pada singa? Maka kata Simson kepada mereka itu: Jikalau kiranya tiada kamu sudah menenggala dengan lembuku, niscaya tiada juga kamu mendapat arti penerkaku. Maka pada masa itu datanglah Roh Tuhan atasnya, lalu turunlah Simson kepada orang Askelon, dibunuhnya dari pada mereka itu tiga puluh orang, setelah itu diambilnya pakaian sekaliannya, diberikannya akan persalin kepada orang yang telah mendapat arti penerkanya, tetapi berbangkitlah juga amarahnya, maka sebab itu pergilah ia ke hulu, ke rumah bapanya. Hata, maka bini Simsonpun diberikan kepada seorang dari pada segala kawan mempelai yang telah menyertai akan dia. Sebermula, maka setelah beberapa hari selangnya, yaitu pada musim memotong gandum, pergilah Simson mengunjungi bininya dan iapun membawa seekor anak kambing, maka katanya: Biarlah aku masuk kepada biniku dalam bilik; tetapi bapanya perempuan itu tiada memberi ia masuk; karena kata bapanya: Bahwasanya pada sangkaku engkau benci akan dia konon, maka sebab itu sudah kuberikan dia akan kawanmu. Bukankah adiknya terelok dari padanya? Biarlah ia bagimu akan gantinya. Lalu kata Simson kepada mereka itu: Sekali ini sucilah aku dari pada salah, jikalau aku berbuat jahat akan orang Filistin. Maka pergilah Simson, lalu ditangkapnya serigala, tiga ratus ekor, maka diambilnya damar beberapa batang, diikatnya ekor dengan ekor dan dibubuhnya damar sebatang di tengah tiap-tiap dua ekor. Maka segala damar itupun dipasangnya dengan api, lalu dilepaskannya segala serigala itu kepada perhumaan gandum orang Filistin, dinyalakannya baik segala timbunan gandum baik segala gandum yang lagi terdiri, sampai segala pokok anggur dan segala pohon zaitpun. Maka kata orang Filistin: Siapa gerangan telah membuat ini? Maka sahut orang: Yaitu Simson, menantu orang Timni itu, sebab telah diambilnya bini Simson, diberikannya kepada kawannya. Setelah itu maka datanglah segala orang Filistin bersam-sama, lalu dibakarnya habis akan dia dan akan bapanyapun dengan api. Tetapi kata Simson kepada mereka itu: Patutkah kamu berbuat begitu? Tak akan jangan sekarang aku menuntut belanya kepadamu, dan tiada aku berhenti sebelum aku mendapat dia. Maka dipalunya akan mereka itu sampai pahanya dan pangkal pahanyapun, dengan suatu kemenangan yang besar; setelah itu turunlah ia, lalu duduk di dalam suatu gua di bukit Etam. Hata, maka berangkatlah orang Filistin, lalu didirikannyalah kemah-kemahnya dalam Yehuda dan dikembangkannya dirinya sampai ke dalam Lekhi. Maka kata orang Yehuda: Apa sebab kamu datang memerangi kami? Maka sahutnya: Adapun datang kami ini hendak mengikat Simson serta berbuat akan dia, sebagaimana yang telah dibuatnya akan kami. Setelah itu maka turunlah tiga ribu orang dari Yehuda ke gua di bukit Etam, lalu katanya kepada Simson: Tiadakah engkau ketahui akan hal kami di bawah perintah orang Filistin? Mengapa engkau sudah berbuat begitu akan kami ini? Maka sahut Simson kepada mereka itu: Sebagaimana yang telah mereka itu berbuat akan daku, begitu juga aku berbuat akan mereka itu. Maka kata mereka itu: Adapun kami telah turun ini, yaitu hendak mengikat akan dikau serta menyerahkan dikau ke dalam tangan orang Filistin. Maka kata Simson kepadanya: Janjilah pakai sumpah, bahwa tiada kamu akan menempuh aku serempak sekali. Maka sahut mereka itu kepadanya: Bukan, melainkan kami hendak mengikat akan dikau sahaja serta menyerahkan dikau ke dalam tangannya, tetapi sekali-kali tiada kami mau membunuh akan dikau. Maka diikatnya dengan dua tali yang baharu, lalu dihantarnya dari atas bukit. Arakian, setelah sampai Simson di Lekhi, maka bersorak-sorak orang Filistin sambil mendapatkan dia; tetapi tiba-tiba datanglah Roh Tuhan atas Simson, maka segala tali yang pada lengannya itu menjadi seperti benang kapas yang dimakan api dan segala pengikatpun hancur, lucutlah dari pada tangannya. Maka didapatinya akan sebatang tulang rahang keledai yang lagi basah, diulurkannya tangannya, dipungutnya akan dia, lalu dipalunya dengan dia akan orang seribu. Setelah itu maka kata Simson: Dengan sebatang tulang rahang keledai satu pasukan, dua pasukan; dengan sebatang tulang rahang keledai sudah kualahkan seribu orang. Hata, setelah sudah ia berkata demikian, maka dibuangnya tulang rahang itu dari pada tangannya, lalu dinamainya akan tempat itu Ramat-Lekhi. Maka sangatlah ia berdahaga, sebab itu berserulah ia kepada Tuhan, katanya: Bahwa Engkau telah memberi selamat yang besar oleh tangan hambamu ini, masakan sekarang aku mati berdahaga serta jatuh ke dalam tangan orang kulup itu. Maka dibelahkan Allah batu bukit yang di Lekhi itu, lalu keluarlah air dari padanya dan Simsonpun minumlah, maka nyawanya sadar dan bersemangatlah ia pula. Maka sebab itu dinamainya akan dia: Pancaran Penyeru, yang di Lekhi sampai kepada hari ini. Maka Simsonpun memerintahkan orang Israel pada masa orang Filistin itu dua puluh tahun lamanya. Hata, maka pergilah Simson ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan jalang, lalu masuklah ia kepadanya. Maka kedengaranlah kabarnya kepada orang Gaza, mengatakan: Bahwa Simson telah masuk ke dalam negeri ini; lalu dikepungnya akan dia dan semalam-malaman itu diadangnya akan dia dalam pintu negeri; tetapi berdiamlah juga mereka itu dirinya semalam suntuk, katanya: Pada waktu dini hari kelak kita hendak membunuh dia. Tetapi Simson juga berbaring sampai tengah malam, maka bangunlah ia pada tengah malam itu, lalu dicapainya kedua papan pintu negeri dengan kedua belah jenangnya, diangkatnya akan dia serta dengan sakat pengancingnya, ditanggungkannya di atas bahunya, lalu dibawanya akan dia naik sampai di atas kemuncak bukit, yang bertentangan dengan Heberon itu. Arakian, maka kemudian dari pada itu sekali peristiwa berbangkitlah kasih Simson akan seorang perempuan yang duduk hampir dengan sungai Sorek, maka nama perempuan itu Delila. Maka datanglah segala penghulu orang Filistin mendapatkan perempuan itu serta katanya: Hendaklah engkau membujuk akan dia, supaya engkau dapat tahu dalam apa gerangan adalah kesaktiannya yang besar itu, dan dengan apa gerangan kami dapat mengalahkan dia dan mengikat akan dia dan mempersakiti dia, maka kami hendak memberikan dikau masing-masing seribu seratus keping perak. Maka sebab itu kata Delila kepada Simson: Nyatakanlah kiranya kepadaku dalam apa adalah kesaktianmu yang besar itu, dan dengan apa engkau dapat diikat, sehingga engkau dipersakiti? Maka sahut Simson: Jikalau kiranya orang mengikat aku dengan tujuh tali busur yang baharu, yaitu yang belum kering, niscaya lemahlah aku kelak serta menjadi seperti segala orang lain. Maka oleh penghulu orang Filistin dibawa naik kepadanya tujuh tali busur yang baharu, yaitu yang belum kering adanya, maka perempuan itupun mengikat Simson dengan dia. Adapun orang pengadang adalah duduk dalam biliknya, maka kata perempuan itu kepadanya: Hai Simson, orang Filistin menyergap akan dikau. Maka diputuskannya segala tali busur itu seperti orang memutuskan benang kapas yang telah dimakan api; maka dengan demikianpun tiada ketahuan kesaktiannya ada dalam apa. Setelah itu maka kata Delila kepada Simson: Bahwa sesungguhnya engkau telah mempermainkan daku dan berkata bohong kepadaku; maka sekarangpun katakanlah kiranya dengan apa engkau dapat diikat? Maka kata Simson kepadanya: Jikalau kiranya aku diikat teguh-teguh dengan tali rami yang baharu, yang belum pernah dipakai kepada barang pekerjaan, niscaya lemahlah aku dan menjadi seperti segala orang lain. Maka oleh Delila diambil tali rami yang baharu, diikatnya Simson dengan dia, lalu katanya: Hai Simson, orang Filistin menyergap akan dikau! (Adapun orang pengadang itu adalah duduk dalam bilik). Maka diputuskan Simson tali itu lepas dari pada lengannya seperti benang selembar juga adanya. Setelah itu, maka kata Delila kepada Simson: Sampai sekarang engkau mempermainkan daku dan berkata bohong kepadaku; nyatakanlah kiranya kepadaku sekali ini juga dengan apa engkau dapat diikat. Maka sahutnya kepadanya: Jikalau kiranya ketujuh tokong rambut kepalaku kauanyamkan bersama-sama dengan pesa tenun. Hata, maka dilantaknya pula dengan pasak, lalu katanya kepadanya: Hai Simson, orang Filistin menyergap akan dikau! Maka jagalah ia dari pada tidurnya, disentakkannya lepas pasak dan tenunan serta dengan pesanya. Maka kata Delila kepadanya: Bagaimana boleh katamu kepadaku demikian: Aku kasih akan dikau, sedang hatimu tiada sertaku? Sekarang sudah tiga kali engkau mempermainkan daku dan tiada menyatakan kepadaku dalam apa adalah kesaktianmu yang besar itu. Maka sesungguhnya sebab pada sebilang hari dibujuknya akan dia dengan katanya, serta direnggek-renggeknya akan dia, maka hatinyapun susahlah sampai kemati-matian. Maka dinyatakanlah kepadanya segala rahasia hatinya, katanya: Belum pernah kepalaku kena pisau cukur, karena aku ini seorang nazir Allah mulai dari pada rahim ibuku; jikalau kiranya kepalaku dicukur, niscaya kesaktianku itu kelak undur dari padaku dan aku menjadi lemah seperti segala orang lain. Apabila diketahui Delila, bahwa sudah dinyatakannya kepadanya segala rahasia hatinya, disuruhkannyalah orang memanggil segala penghulu orang Filistin, katanya: Sekali ini marilah kamu naik, karena sudah dinyatakannya kepadaku segala rahasia hatinya. Maka datanglah segala penghulu orang Filistin kepadanya sambil membawa uang itu dalam tangannya. Arakian, maka Delilapun mengolet-olet Simson pada ribaannya, lalu dipanggilnya seorang, yang disuruhnya mencukur habis ketujuh tokong rambut kepalanya, lalu iapun mulai ganggu akan dia, tetapi kesaktiannya telah undur dari padanya. Maka kata Delila itu: Hai Simson, orang Filistin menyergap akan dikau! Maka jagalah ia dari pada tidurnya serta katanya: Aku mau keluar seperti beberapa kali dahulu itu dan mengirap diriku; karena tiada diketahuinya akan hal Tuhan telah undur dari padanya. Maka oleh orang Filistin ditangkap akan dia, dicungkilnya kedua biji matanya, lalu dibawanya akan dia turun ke Gaza dan diikatnya dengan dua rantai tembaga, maka iapun berkisar-kisarlah di dalam penjara. Kemudian dari pada itu rambut kepalanya mulai tumbuh pula, seperti dahulu, sebelum dicukur akan dia. Maka pada masa itu berhimpunlah segala penghulu orang Filistin hendak mempersembahkan suatu korban yang besar kepada Dagon, berhala mereka itu, dan hendak beramai-ramaian; maka kata mereka itu: Bahwa berhala kita sudah menyerahkan musuh kita, si Simson itu, kepada tangan kita. Demikianpun orang banyak itu, serta dilihatnya akan Simson maka dipuji-pujinya berhalanya, katanya: Bahwa berhala kita telah menyerahkan kepada tangan kita akan musuh kita, yang telah merusakkan negeri kita dan yang telah membunuh beberapa banyak orang kita! Maka sesungguhnya sementara mereka itu bersuka-sukaan, maka katanya: Panggillah akan Simson ke mari, supaya iapun bermain di hadapan kita. Maka dipanggilnyalah akan Simson keluar dari dalam penjara, lalu iapun bermain di hadapan mereka itu; maka disuruhnya akan dia berdiri di antara tiang rumah itu. Maka kata Simson kepada budak yang memimpin dia: Biarlah aku pergi menjamah tiang, tempat rumah ini berdiri di atasnya, dan biarlah aku bersandar padanya. Adapun rumah itu penuh dengan orang laki-laki dan perempuan dan lagi adalah di sana segala penghulu orang Filistin, dan di atas sotohnya adalah kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan menengok akan Simson bermain. Maka pada masa itu berserulah Simson kepada Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan Hua! ingat apalah akan daku dan kuatkanlah aku sekali ini jua, ya Allahku! supaya aku membalas akan orang Filistin dengan satu balasan jua karena kedua biji mataku. Setelah itu maka didekap Simson akan kedua batang tiang yang di tengah, tempat rumah itu berdiri dan bertumpu di atasnya, sebatang dengan tangannya kanan, sebatang dengan tangannya kiri. Maka kata Simson: Baiklah aku mati bersama-sama dengan segala orang Filistin! lalu tunduklah ia dengan gagahnya, maka robohlah rumah itu menimpa segala penghulu dan orang banyak yang di dalamnya. Adapun orang yang dibunuhnya pada masa matinya itu terlebih banyak dari pada segala orang yang dibunuhnya pada masa hidupnya. Hata, maka datanglah saudara-saudaranya dan segala orang isi rumah bapanya, diangkatnya akan mayatnya lalu dibawanya akan dia naik, dikuburkannya di antara Zora dengan Esytaol, dalam kubur Manoakh, bapanya. Maka Simson itu sudah memerintahkan orang Israel dua puluh tahun lamanya. Sebermula, maka adalah seorang laki-laki dari pada pegunungan Efrayim, bernama Mikha. Maka katanya kepada ibunya: Adapun seribu seratus keping perak, yang telah dicuri dari pada ibuku dan yang telah ibuku sumpahkan di hadapan pendengaranku, sesungguhnya segala uang itu adalah padaku, karena aku yang telah mengambil dia. Maka kata ibunya: Diberkatilah kiranya Tuhan akan dikau, hai anakku! Maka dikembalikannya seribu seratus keping perak itu kepada ibunya, tetapi kata ibunya: Bahwasanya dengan tanganku aku sudah mempersembahkan uang ini kepada Tuhan, supaya dari padanya anakku memperbuatkan seorang patung tuangan yang terukir, maka sebab itu sekarang aku memulangkan dia kepadamu. Tetapi dikembalikannya pula uang itu kepada ibunya; maka oleh ibunya diambil akan dua ratus keping perak, diberikannya kepada tukang emas, yang memperbuat dari padanya seorang patung tuangan yang terukir; maka adalah ia itu dalam rumah Mikha. Maka dengan demikian peri adalah pada Mikha sebuah mandarsah, maka diperbuatnya suatu efod dan terafim, lalu dilantiknya salah seorang anaknya laki-laki menjadi imam baginya. Maka pada zaman itu tiadalah raja dalam negeri Israel, sebab itu masing-masing orang menurut kehendaknya sendiri. Bermula, maka adalah seorang laki-laki muda dari Betlehem-Yehuda, yang di bawah perintah bangsa Yehuda, maka adalah ia orang Lewi adanya dan menumpanglah ia di sana seperti orang dagang. Maka orang itupun telah keluar dari negeri itu, yaitu dari Betlehem-Yehuda, hendak menumpang seperti orang dagang barang di manapun baik; maka setelah sampai ia ke pegunungan Efrayim dan ke rumah Mikha ia hendak langsung kepada jalannya, maka kata Mikha kepadanya: Engkau dari mana? Maka sahutnya: Aku ini seorang orang Lewi dari Betlehem-Yehuda, adapun aku berjalan ini hendak menumpang barang di manapun baik. Maka kata Mikha kepadanya: Baiklah duduk dengan aku dan jadilah bagiku akan bapa dan imam, maka aku akan memberikan kepadamu setahun sepuluh keping perak dan selengkap pakaian dan lagi penghidupanmu. Maka pergilah orang Lewi itu sertanya, dan ridlalah ia tinggal dengan orang itu, maka orang muda itupun baginya seperti seorang anaknya sendiri. Maka Mikhapun melantik orang Lewi itu, supaya ia menjadi imam baginya, dan lagi duduklah ia dalam rumah Mikha. Setelah itu maka kata Mikha: Sekarang kuketahui akan hal Tuhan hendak berbuat baik akan daku, sebab orang Lewi ini telah menjadi imam bagiku. Hata, maka pada zaman itu tiadalah raja pada orang Israelpun dan pada zaman itu juga dicaharilah oleh bangsa orang Dan akan suatu tanah milik, hendak mendudukinya, karena sampai kepada hari itu belum diperolehnya tanah milik pusaka di antara segala suku bangsa Israel. Maka oleh bani Dan disuruhkan lima orang dari pada sukunya, semuanya orang bangsawan yang perwira dan perkasa dari Zora dan Esytaol akan mengintai dan menyelidik negeri itu, katanya kepadanya: Pergilah kamu dan selidiklah akan negeri itu. Hata, maka berjalanlah mereka itu, lalu sampai ke pegunungan Efrayim dan ke rumah Mikha; maka bermalamlah mereka itu di sana. Maka serta sampai mereka itu ke rumah Mikha, dikenalnya akan suara orang Lewi yang muda itu, lalu singgah mereka itu kepadanya sambil katanya: Siapa gerangan telah membawa akan dikau ke mari? Apakah pekerjaanmu di sini dan bagaimanakah halmu di sini? Maka sahutnya akan mereka itu: Begitu begini sudah diperbuat Mikha akan daku, diupahkannya aku akan menjadi imam baginya. Lalu kata mereka itu kepadanya: Hendaklah engkau bertanyakan Allah, supaya kami ketahui, kalau kami beruntung pada jalan yang kami turut ini. Maka sahut imam itu kepadanya: Pergilah kamu dengan selamat, bahwa jalan yang hendak kamu turut itu benar di hadapan Tuhan. Hata, maka kelima orang itupun pergilah, lalu sampailah ia ke Lais, maka dilihatnya akan orang yang di sana itu ada duduk dengan selamat sentosa, menurut adat orang Sidon dengan berdiam dirinya dan dengan tiada khawatirnya, karena seorangpun tiada dalam negeri itu yang mengadakan barang sesuatu yang honar, dan adalah pada mereka itu banyak harta benda; maka duduklah mereka itu jauh dari pada orang Sidon dan tiada mereka itu beramah-ramahan dengan bangsa lain. Arakian, setelah kelima orang itupun kembali kepada saudara-saudaranya yang di Zora dan Esytaol, maka kata saudara-saudaranya kepadanya: Bagaimanakah pendapatan kamu di sana? Maka sahutnya: Marilah kamu, biarlah kita berangkat ke sana, karena kami telah melihat tanah itu, bahwa sesungguhnya amat baik adanya. Masalah kamu lagi duduk di sini dengan diam-diam; jangan kiranya kamu malas pergi ke sana mengambil tanah itu akan milikmu pusaka. Apabila kamu sampai ke sana kelak kamu mendapati akan suatu bangsa yang lalai dan tanahnyapun luaslah perhinggaannya; bahwa sesungguhnya telah diserahkan Allah akan dia kepada tanganmu, yaitu suatu tempat yang tiada kurang barang sesuatu dari pada segala benda yang di atas bumi. Hata, maka berangkatlah dari sana, yaitu dari Zora dan dari Esytaol, enam ratus orang dari pada suku Dan, sekalian itu dengan lengkap senjatanya. Maka berjalanlah mereka itu, lalu didirikannyalah kemah-kemahnya di Kiryat-Yearim, yang di atas Yehuda, maka sebab itu dinamai oranglah akan tempat itu tempat tentara Dan sampai kepada hari ini, maka adalah kedudukannya pada sebelah barat Kiryat-Yearim. Maka dari sana berjalanlah mereka itu langsung ke pegunungan Efrayim, lalu sampai ke rumah Mikha. Maka kata kelima orang yang telah pergi mengintai negeri Lais itu kepada saudara-saudaranya: Tahukah kamu akan hal di dalam rumah ini adalah suatu efod dan terafim dan seorang patung tuangan yang terukir? Maka sekarangpun hendaklah kamu tahu barang yang patut kamu perbuat. Maka singgahlah mereka itu ke sana, lalu sampailah ke rumah orang Lewi yang muda itu, yaitu ke rumah Mikha, maka mereka itupun bertanyakan selamatnya. Maka enam ratus orang dari pada bani Dan yang bersandangkan senjatanya itu tinggal berdiri di hadapan pintu. Tetapi kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu langsung masuk ke dalam, lalu diambilnya akan patung yang terukir dan akan efod dan terafim dan akan patung tuangan itu sementara imam itu berdiri di pintu dengan orang enam ratus yang bersandangkan senjata. Maka setelah mereka itu masuk ke dalam rumah Mikha, dan sudah diambilnya akan patung yang terukir dan efod dan terafim dan patung tuangan itu, maka kata imam itu kepadanya: Apa gerangan perbuatanmu ini? Maka sahut mereka itu kepadanya: Diamlah engkau; tekapkanlah mulutmu dengan tanganmu; pergilah serta dengan kami dan jadilah bagi kami akan bapa dan imam; entah baik mana engkau jadi imam bagi isi rumah hanya seorang jua; atau imam bagi genap sesuku bangsa orang Israel? Maka sukalah hati imam itu, diambilnya akan efod dan terafim dan patung yang terukir itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak itu. Maka berpalinglah mereka itu dari sana lalu berjalan, maka ditaruhnya segala anak-anaknya dan segala binatangnya dan segala harta bendanyapun pada hulunya. Setelah sudah jauh mereka itu dari pada rumah Mikha, maka akan segala orang yang dalam pondok-pondok yang dekat dengan rumah Mikha itu dipanggil berhimpun, lalu sampailah mereka itu sekalian kepada bani Dan. Maka berserulah mereka itu akan bani Dan dari belakang, lalu berpalinglah bani Dan dirinya sambil katanya kepada Mikha: Apa kurang, maka engkau sudah mengerahkan orang banyak begitu? Maka sahutnya: Bahwa kamu sudah mengambil segala berhalaku, yang telah kuperbuat itu, serta dengan imamnyapun, lalu kamu pergi; maka sekarang apakah tinggal padaku lagi? Bagaimana boleh kamu berkata kepadaku demikian: Apa kurang? Tetapi kata bani Dan kepadanya: Janganlah kedengaran lagi kepada kami bunyi suaramu, asal jangan barangkali orang yang pahit hatinya menerpa akan dikau dan engkaupun putus nyawa serta dengan segala orang isi rumahmu. Maka segala bani Danpun lalu berjalan, maka Mikha, sebab dilihatnya mereka itu lebih kuat dari padanya, berpalinglah dirinya lalu pulang ke rumahnya. Demikianlah diambil oleh bani Dan akan barang yang telah diperbuat oleh Mikha dan akan imam yang padanya, lalu sampailah mereka itu ke Lais kepada suatu bangsa yang selamat sentosa, maka dibunuhnya orang itu dengan mata pedangnya dan dibakarnya habis akan negerinya dengan api. Maka seorangpun tiada yang membantu akan orang itu, karena jauhlah negerinya dari pada Sidon dan tiada orang itu beramah-ramahan dengan barang suatu bangsa yang lain, maka kedudukan negerinya dalam lembah yang hampir dengan Bait-Rehob. Arakian, maka dibangunkan pula oleh bani Dan akan negeri itu, lalu mereka itu duduk di dalamnya, dan dinamainya akan negeri itu Dan, menurut nama bapa mereka itu, yang telah diperanakkan bagi Israel, tetapi dahulu nama negeri itu Lais. Maka oleh bani Dan didirikan patung ukiran itu bagi dirinya, dan Yonatan bin Gerson bin Manasye menjadi imam bagi suku Dan, baik ia baik segala anak-anaknya laki-laki, sampai kepada hari segala orang isi negeri itu dibawa akan tawanan. Maka ditaruhnya bagi dirinya akan patung ukiran, yang perbuatan Mikha itu, pada segala hari adalah Bait-Ullah di Silo. Sebermula, maka pada zaman itu juga, yaitu pada masa tiadalah raja pada orang Israel, bahwa pada sekali peristiwa seorang-orang Lewi yang duduk menumpang seperti orang dagang pada jajahan pegunungan Efrayim, itu mengambil seorang perempuan dari Betlehem-Yehuda akan gundiknya. Maka gundiknya itupun khianat akan dia dan meninggalkan dia, lalu pulang ke rumah bapanya, yang di Betlehem-Yehuda, maka adalah ia di sana beberapa hari, yaitu empat bulan lamanya. Kemudian bangkitlah lakinya lalu pergi mengikut dia hendak membujuk hatinya dan membawa akan dia balik, maka hambanya adalah sertanya dan lagi keledai sepasang. Maka oleh perempuan itu dibawa akan dia masuk ke dalam rumah bapanya; demi dilihat bapa perempuan muda itu akan dia, maka sukacitalah hatinya sebab bertemu dengan dia. Maka mentuanya, yaitu bapa perempuan muda itu, membujuk akan dia, sehingga tinggallah ia dengan dia tiga hari lamanya, maka keduanyapun makan minumlah dan bermalamlah di sana. Maka pada hari yang keempat bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu bangkitlah ia hendak berjalan, maka kata bapa perempuan muda itu kepada menantunya: Kuatkanlah hatimu dahulu dengan sepotong roti, kemudian bolehlah kamu pergi. Maka duduklah mereka itu dan keduanyapun makan minumlah bersama-sama, lalu kata bapa perempuan muda itu kepada yang laki: Baiklah kiranya bermalam lagi di sini, biarlah hatimu bersukacita. Tetapi orang itupun bangkit juga berdiri hendak pergi, lalu dibujuk mentuanya akan dia, sehingga iapun bermalam di sana pula. Maka pada hari yang kelima bangunlah ia pagi-pagi hendak berjalan, tetapi kata bapa perempuan muda itu: Senangkanlah kiranya hatimu. Maka tinggal juga mereka itu di sana sampai lingsir hari dan keduanyapun makanlah bersama-sama. Lalu bangkitlah orang itu hendak pergi, baik ia baik gundiknya dan hambanya, maka kata mentuanya, yaitu bapa perempuan muda itu: Lihat apalah olehmu, siang sudah lalu, hampir akan malam, bermalamlah kiranya di sini, bahwasanya haripun sudah lingsir, bermalamlah di sini dan biarlah hatimu bersukacita, maka esok hari hendaklah engkau bangun pagi-pagi, lalu berjalan pulang ke kemahmu. Tetapi tiada juga orang itu mau bermalam lagi, melainkan berbangkitlah ia lalu berjalan, maka sampailah ia ke tempat yang bertentangan dengan Yebus, yaitu Yeruzalem, dan adalah sertanya sepasang keledai yang berpelana dan gundiknyapun adalah sertanya. Setelah hampir mereka itu kepada Yebus haripun telah amat lingsir, lalu kata hamba itu kepada tuannya: Baiklah tuan berjalan juga, biarlah kami singgah kepada negeri orang Yebuzi ini dan bermalam di dalam negeri itu. Tetapi kata tuannya kepadanya: Aku tiada mau singgah kepada negeri yang lain, yang bukan bani Israel punya, melainkan aku hendak langsung berjalan sampai ke Gibea. Dan lagi kata orang itu kepada hambanya: Bangatkanlah jalanmu, supaya kita sampai kepada salah sebuah negeri itu dan dapat bermalam di Gibea atau di Rama. Maka dengan hal yang demikian mereka itu lalu langsung berjalan, serta sampailah ketiganya ke Gibea, yang orang Benyamin punya, maka mataharipun masuklah. Maka singgahlah mereka itu ke sana, lalu masuk hendak bermalam di dalam negeri Gibea. Setelah sudah masuk maka duduklah ia pada suatu lorong negeri, karena seorangpun tiada yang menjemput akan mereka itu ke dalam rumahnya akan bermalam. Maka tiba-tiba pada malam itu juga pulanglah seorang-orang tua dari pada pekerjaannya di ladang, maka orang itupun asal dari pegunungan Efrayim dan ia ada menumpang di Gibea seperti orang dagang, tetapi orang isi negeri itu orang Benyamin adanya. Maka apabila diangkatnya matanya terlihatlah ia akan orang perjalanan itu pada lorong negeri, lalu kata orang tua itu: Engkau hendak ke mana? dan engkau dari mana? Maka sahutnya kepadanya: Kami tengah berjalan dari Betlehem-Yehuda ke jajahan pegunungan Efrayim, tempat asalku, maka dari sana aku telah pergi ke Betlehem-Yehuda, maka sekarang aku hendak ke Bait-Ullah, tetapi seorangpun tiada yang menjemput akan daku ke dalam rumahnya. Maka adalah padaku jerami dan makanan akan kedua ekor keledai kami dan lagi adalah padaku roti dan air anggur akan daku dan akan hambamu perempuan ini dan akan budak yang serta dengan hambamu ini; tiada kami kekurangan barang sesuatu jua. Lalu kata orang tua itu: Salam alaikum! Barang apa yang kurang padamu hamba juga mencukupkannya, sahaja jangan engkau bermalam di lorong ini. Lalu dibawanya akan dia masuk ke dalam rumahnya, diberikannya makan akan keledainya; maka mereka itupun membasuh kakinya, lalu makan minumlah ketiganya. Arakian, maka sementara mereka itu menyedapkan hatinya, sesungguhnya datanglah orang isi negeri itu, yang sangat jahat adanya, mengepung rumah orang itu, lalu mengetok-ngetok pintu, maka kata mereka itu kepada orang tua yang punya rumah: Bawalah keluar akan orang laki-laki yang telah masuk ke dalam rumahmu, supaya kami ketahui akan dia. Maka orang yang punya rumah itu keluar mendapatkan mereka itu, lalu katanya: Janganlah, hai saudaraku! jangan kamu berbuat jahat ini, sedang orang itu telah masuk ke dalam rumahku; janganlah kiranya kamu berbuat perkara yang keji ini. Bahwasanya anakku, yang lagi anak dara, dan gundik orang itu hendak kubawa ke luar sekarang, biarlah kamu menggagahi akan dia dan berbuat akan dia barang apapun yang baik pada sangkamu, hanya akan orang laki-laki itu jangan kamu berbuat perkara yang keji begitu. Tetapi orang itu tiada mau dengar akan katanya; lalu diambil orang itu akan gundiknya, dibawanya akan dia ke luar kepada mereka itu, maka digagahi oranglah akan dia dan dipercabuli oranglah akan dia semalam-malaman itu sampai pagi hari dan pada waktu fajar dilepaskannya ia pergi. Maka pada pagi hari datanglah perempuan itu, lalu rebah terjerumus di hadapan pintu rumah orang itu, yaitu tempat tuannya ada menumpang, maka haripun sianglah. Maka pada pagi hari setelah sudah bangun tuannya, dibukakannya pintu rumah, lalu keluar hendak berjalan, maka sesungguhnya perempuan itu, yaitu gundiknya, terhantar di hadapan pintu rumah dan kedua belah tangannyapun terletak pada ambang pintu. Maka kata tuannya kepadanya: Bangunlah engkau, marilah kita berjalan; tetapi tiadalah sahutnya. Maka diangkatnya akan dia ke atas keledainya, lalu orang itupun berjalanlah pergi ke tempatnya. Setelah sudah ia pulang ke dalam rumahnya diambilnya akan pisau, dipegangnya mayat gundiknya itu, dipenggalnya akan dia dengan segala tulangnya dua belas penggal, lalu dikirimkannyalah penggal-penggal itu kepada segala jajahan negeri Israel. Maka sesungguhnya barangsiapa yang melihat dia, ia itu berkata begini: Belum pernah jadi dan belum pernah kelihatan yang demikian dari pada zaman bani Israel ke luar dari negeri Mesir sampai kepada hari ini. Perhatikanlah kamu perkara ini, bicarakanlah dia dan bermusyawaratlah! Arakian, maka segala bani Israelpun keluarlah dan segenap sidangpun berhimpunlah seperti orang satu jua adanya dari negeri Dan sampai ke negeri Birsyeba dan lagi dari benua Gileadpun datang menghadap Tuhan ke Mizpa. Maka penghulu-penghulu orang banyak dari pada segala suku bangsa Israelpun berdirilah di tengah-tengah perhimpunan umat Allah, jumlahnya empat ratus ribu orang yang berjalan kaki dan menghunus pedang. (Maka kedengaranlah kabar kepada bani Benyamin, mengatakan segala bani Israel telah datang ke Mizpa). Maka kata segala bani Israel: Ceriterakanlah olehmu, bagaimana gerangan kejahatan ini telah terjadi? Maka sahut orang Lewi, yaitu lakinya orang perempuan yang telah dibunuh itu, katanya: Bahwa aku sudah datang dengan gundikku ke negeri Gibea, yang Benyamin punya, hendak bermalam di sana. Maka bangkitlah orang isi Gibea itu lawan aku, dikepungnya rumah tumpanganku pada malam, hendak dibunuhnya aku, dan digagahinya akan gundikku sehingga matilah ia. Lalu kuambil akan gundikku, kupenggal maka penggal-penggalnya kukirimkanlah kepada segala jajahan tanah pusaka orang Israel, sebab telah diperbuatnya suatu perkara yang sangat jahat dan keji di antara orang Israel. Bahwasanya kamu sekalian bani Israel juga, sebab itu berikanlah kiranya sekarang bicara dan ikhtiar! Maka bangkitlah segenap orang banyak itu seperti orang satu jua adanya serta katanya: Sekali-kali tiada kami mau pergi masing-masing ke kemahnya, sekali-kali tiada kami mau pulang masing-masing ke rumahnya. Maka perkara inilah hendak kami perbuat akan Gibea: yaitu menyerang akan dia dengan membuang undi. Maka kami hendak mengambil sepuluh orang dalam seratus dari pada segala suku bangsa Israel, dan seratus orang dalam seribu dan seribu orang dalam selaksa akan mencahari bekal bagi orang banyak ini, supaya apabila sampailah mereka itu sekalian ke Gibea-Benyamin, dapat dibalasnya kepadanya segala jahat yang telah diperbuatnya di antara orang Israel. Demikianlah peri dikerahkanlah segala orang laki-laki Israel kepada negeri itu, sekaliannya berhubung seperti orang satu jua adanya. Maka segala suku bangsa Israel itu telah menyuruhkan beberapa orang kepada segenap suku Benyamin, katanya: Apa macam kejahatan yang telah jadi di antara kami itu? Maka sekarangpun serahkanlah kepada kami segala orang jahat yang di Gibea itu, supaya kami membunuh dia dan membuang kejahatan itu dari antara orang Israel. Tetapi bani Benyamin tiada mau dengar akan kata saudara-saudaranya, yaitu bani Israel, melainkan berhimpunlah segala bani Benyamin dari segala negeri ke Gibea hendak pergi berperang dengan bani Israel. Maka pada hari itu dibilang akan bani Benyamin dari pada segala negeri itu, jumlahnya dua puluh enam ribu orang laki-laki yang menghunus pedang, lain dari padanya dibilang akan orang isi Gibea itu tujuh ratus orang pilihan. Maka di antara orang banyak itu adalah tujuh ratus orang pilihan yang kidal tangannya, maka sekalian itu tahu mengali-ali batu, rambut sehelaipun kena tiada salah. Maka dibilanglah akan segala orang laki-laki Israel, lain dari pada orang Benyamin, jumlahnya empat ratus ribu orang yang menghunus pedang, sekalian itu orang perang belaka. Maka berangkatlah segala bani Israel, lalu berjalan ke hulu, ke Bait-Ullah, maka mereka itupun bertanyakan Allah, sembahnya: Siapakah dari pada kami akan pergi dahulu berperang dengan bani Benyamin? Maka firman Tuhan: Yehuda dahulu. Maka berangkatlah segala bani Israel pada pagi hari, lalu didirikannyalah kemahnya tentang Gibea. Maka keluarlah orang Israel akan berperang dengan orang Benyamin, diikat orang Israel perang dengan mereka itu hampir dengan Gibea. Lalu keluarlah bani Benyamin dari dalam Gibea, diparangnya pada hari itu akan dua puluh ribu orang dari pada orang Israel, yang rebah ke bumi. Maka orang banyak itupun, yaitu orang Israel, menguatkan dirinya, lalu diikatnya pula perang di tempat yang diikatnya kemarin. Maka bani Israelpun pergi ke hulu, lalu menangis di hadapan hadirat Tuhan sampai petang hari, maka mereka itupun bertanyakan Tuhan, sembahnya: Bolehkah aku pergi pula berperang dengan bani Benyamin, yaitu saudaraku? Maka firman Tuhan: Pergi juga! Maka pada keesokan harinya bani Israelpun menghampiri bani Benyamin. Lalu orang Benyamin keluar dari Gibea pada hari yang kedua mendatangi mereka itu, maka diparangnya pula dari pada bani Israel delapan belas ribu orang yang menghunus pedang, sekalian itupun mati rebah ke bumi. Setelah itu maka pergilah segala bani Israel serta dengan segala rakyat ke hulu, lalu sampai ke Bait-Ullah; maka menangislah mereka itu dan tinggal di sana di hadapan hadirat Tuhan serta berpuasa pada hari itu sampai petang, maka mereka itupun mempersembahkan korban bakaran dan korban syukur di hadapan hadirat Tuhan. Adapun bani Israel bertanyakan Tuhan, ia itu sebab pada zaman itu tabut perjanjian Allah adalah di sana. Maka pada hari itu berdirilah Pinehas bin Eliazar bin Harun di hadapan hadirat-Nya, sembahnya: Bolehkah aku pergi pula berperang dengan bani Benyamin, yaitu saudaraku, atau patutkah aku berhenti? Maka firman Tuhan: Pergi juga, karena esok hari kelak Aku menyerahkan dia kepada tanganmu. Arakian, maka oleh orang Israel ditaruh beberapa orang pengadang pada Gibea berkeliling. Maka pada hari yang ketiga berangkatlah segala bani Israel mendatangi bani Benyamin, diikatnya perang dengan Gibea seperti yang dahulu itu. Maka keluarlah segala bani Benyamin mendatangi orang banyak itu, lalu tertariklah mereka itu cerai dari pada negeri, maka dimulainya memarang dan menikam kepada orang banyak itu seperti dahulu juga lakunya pada jalan raya, yang satu naik ke Bait-Ullah dan satunya menuju Gibea lalu dari pada padang, maka yang kena dari pada orang Israel kira-kira tiga puluh orang. Lalu kata bani Benyamin: Bahwa mereka itu sudah alah di hadapan kita seperti dahulu juga; tetapi kata bani Israel: Marilah kita lari dan menarik-narik akan dia dari pada negeri kepada jalan raya. Maka sekonyong-konyong berhentilah segala orang Israel bersama-sama, diikatnya perang di Baal-Tamar, dan lagi segala orang Israel yang mengadang itupun berbangkitlah dari pada tempatnya, yaitu dari pada gua Gibea. Maka dengan hal yang demikian datanglah sepuluh ribu orang pilihan dari pada segenap bangsa Israel langsung ke Gibea; maka ramailah orang berperang, tetapi tiada disangka orang Benyamin akan jahat hendak berlaku atasnya. Maka dipalu Tuhan akan orang Benyamin di hadapan bani Israel, sehingga bani Israel pada hari itu memarang dari pada Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, yang menghunus pedang semuanya. Maka pada sangka bani Benyamin telah dialahkannya orang Israel, tetapi dibiarkan bani Israel peperangan itu kepada orang Benyamin, sebab haraplah mereka itu pada orang pengadang, yang telah ditaruhnya akan Gibea. Maka dengan segeranya orang pengadang itu bangkit berdiri lalu menyerang Gibea, bahkan, orang pengadang itu berjalan langsung, dialahkannya dan dibunuhnya akan segala orang isinya dengan mata pedang. Maka bani Israelpun telah berjanji dengan orang pengadang itu, supaya apabila mereka itu sudah masuk, diadakannya asap yang besar naik dari dalam negeri itu. Adapun serta orang Israel berpaling dirinya dalam peperangan, maka mulailah orang Benyamin memarang dan menikam kepada orang Israel, kena tiga puluh orang, lalu katanya: Sesungguhnya mereka itu sudah alah di hadapan kita seperti dalam perang yang dahulu itu. Tetapi pada masa itu tiba-tiba naiklah asap dari dalam negeri sebesar tiang; serta menoleh orang Benyamin, heran, maka ada api naik dari dalam negeri sampai ke langit. Maka orang Israelpun berpaling dirinya, lalu terkejutlah segala orang Benyamin, karena dilihatnya jahat hendak berlaku atasnya. Maka sebab itu menyimpanglah mereka itu dari hadapan bani Israel kepada jalan ke padang belantara, tetapi perang itu lekat juga padanya, maka orang yang datang dari negeri itupun memarang akan mereka itu sambil mengepung akan dia berkeliling. Dikepungnya akan orang Benyamin, diusirnya akan dia dan ditangkapnya akan dia dengan mudahnya sampai hampir dengan Gibea ke sebelah matahari terbit. Maka dari pada orang Benyamin rebahlah mati delapan belas ribu orang, semuanya orang perang yang perkasa. Maka dari pada orang yang sudah menyimpang dan sudah lari ke padang belantara, ke gunung batu Rimon, diparang pada jalan raya lima ribu orang, yaitu akan suatu pungutan yang kemudian, maka dihambatnya akan mereka itu dekat-dekat sampai ke Gideom dan diparangnya lagi dari pada mereka itu dua ribu orang. Adapun segala orang Benyamin yang rebah mati pada hari itu jumlahnya dua puluh lima ribu orang yang menghunus pedang, semuanya orang perkasa belaka. Maka dari pada segala orang yang sudah menyimpang dan sudah lari ke padang belantara, ke gunung batu Rimon, adalah enam ratus orang yang tinggal di atas gunung batu Rimon itu empat bulan lamanya. Arakian, maka orang Israelpun kembali kepada bani Benyamin, diparangnya akan mereka itu dengan mata pedang, yaitu dari pada segenap orang isi negeri datang kepada segala binatang, bahkan, segala sesuatu yang terdapat di sana, dan segala negeripun yang terdapat di sana dibakarnya habis dengan api. Bermula, maka di Mizpa orang Israel telah berjanji pakai sumpah, katanya: Dari pada kita ini seorangpun tiada akan memberikan anaknya perempuan kepada orang Benyamin itu akan bininya. Maka datanglah orang banyak itu ke Bait-Ullah, lalu tinggal di sana di hadapan hadirat Allah sampai petang, maka dengan nyaring suaranya mereka itu sekalian menangis amat sangat, katanya: Ya Tuhan! ya Allah orang Israel! Masakan boleh jadi begitu dalam Israel, bahwa pada hari ini kurang sesuku dalam segala bangsa Israel. Hata, maka pada keesokan harinya bangunlah orang banyak itu pagi-pagi, lalu didirikannyalah di sana sebuah mezbah dan dipersembahkannya pula korban bakaran dan korban syukur. Maka kata bani Israel: Siapakah dari pada segala suku bangsa Israel, yang tiada datang kepada perhimpunan akan menghadap Tuhan? Maka yaitu sebab telah dipakainya sumpah besar akan hal tiap-tiap orang yang tiada datang ke Mizpa akan menghadap Tuhan, bunyinya: Tak akan jangan orang itu mati dibunuh. Maka bersesallah bani Israel akan hal Benyamin, yaitu saudaranya, maka katanya: Pada hari ini terkeratlah sesuku dari pada bangsa Israel. Apakah yang boleh kita perbuat akan orangnya yang lagi tinggal itu dari hal orang perempuan; karena kita telah bersumpah demi Tuhan, bahwa dari pada anak perempuan kita seorangpun tiada akan kita berikan kepadanya akan bininya. Maka sebab itu kata mereka itu: Siapakah dari pada segala suku bangsa Israel tiada datang ke Mizpa akan menghadap Tuhan? Maka sesungguhnya dari pada Yabes yang di Gilead itu seorangpun tiada datang ke tempat tentara dan kepada perhimpunan itu. Karena apabila dibilangnya akan orang banyak itu, sesungguhnya seorangpun tiada dari pada segala orang isi Yabes yang di Gilead. Lalu disuruhkan ke sana oleh perhimpunan itu akan orang dua belas ribu dari pada orang yang sangat perkasa, dipesannya akan dia, katanya: Pergilah kamu, bunuhlah segala orang isi Yabes yang di Gilead itu dengan mata pedang, yaitu serta dengan segala anak bini mereka itu. Tetapi perkara ini hendaklah kamu perbuat: Segala orang laki-laki dan segala orang perempuan yang sudah tahu bersetubuh dengan laki-laki, itu hendaklah kamu tumpas. Hata, maka didapatinya di antara segala orang isi Yabes yang di Gilead itu akan empat ratus anak perempuan yang lagi dara-dara dan belum tahu bersetubuh dengan laki-laki, lalu dibawanya akan mereka itu sekalian ke dalam tempat tentara yang di Silo, yaitu di tanah Kanaan. Maka disuruhkan oleh segenap perhimpunan beberapa orang berkata-kata dengan bani Benyamin, yang di atas gunung batu Rimon itu, maka orang itupun berserukan salam kepadanya. Maka pada masa itu datanglah orang Benyamin kembali, lalu diberikannya kepada mereka itu segala orang perempuan yang telah dihidupinya dari pada segala orang perempuan Yabes yang di Gilead itu, tetapi belum cukup juga. Maka bersesallah orang banyak itu akan Benyamin, sebab Tuhan sudah mengadakan luka parah begitu pada segala suku bangsa Israel. Maka kata segala tua-tua dalam perhimpunan itu: Adapun dari hal perempuan itu apa gerangan boleh kita buat pada orang yang lagi tinggal itu? karena segala orang perempuan di antara orang Benyamin itu sudah ditumpas. Dan lagi katanya: Segala sesuatu yang Benyamin punya biarlah menjadi bahagian pusaka segala orang yang terpelihara itu, supaya jangan hilang satu suku dari pada orang Israel. Tetapi tiada boleh kita memberikan anak-anak perempuan kita kepadanya akan bininya, karena segala bani Israel sudah berjanji pakai sumpah, katanya: Kutuklah barangsiapa yang memberikan anaknya perempuan kepada orang Benyamin itu! Lalu kata mereka itu: Bahwasanya adalah suatu hari raya bagi Tuhan di Silo pada sebilang tahun, yaitu pada tempat arah ke utara Bait-el dan pada sebelah timur jalan besar yang naik dari Bait-el ke Sikhem dan pada sebelah selatan Lebona. Maka disuruhkannya bani Benyamin, katanya: Pergilah kamu menyembunyikan dirimu dalam kebun-kebun anggur; dan lihatlah baik-baik, apabila anak-anak perempuan dari Silo datang ke luar hendak menari ramai-ramai, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu merebut masing-masing akan seorang perempuan dari pada segala anak Silo itu akan binimu, lalu pulanglah ke negeri Benyamin. Maka akan jadi kelak apabila bapa-bapa dan saudara-saudara mereka itu datang hendak mengadukan halnya kepada kami, maka kami hendak berkata kepadanya demikian: Kasihankan apalah akan mereka itu oleh karena kami, sebab dalam perang itu tiada kami mendapat seorang bini bagi masing-masing mereka itu; bahwasanya bukan kamu yang sudah memberikan dia kepadanya, maka sebab itu sekarang sekali-kali tiada kamu bersalah dengan demikian. Hata, maka oleh bani Benyamin dibuat juga begitu, dibawanya lari akan orang perempuan sekadar bilangannya, direbutnya dari pada segala anak-anak perempuan yang menari itu; maka mereka itupun berjalan pergi, lalu pulang kepada bahagiannya pusaka, dibangunkannya pula akan segala negerinya, lalu duduklah mereka di dalamnya. Maka pada masa itu segala bani Israelpun undur dari sana masing-masing kepada sukunya dan kepada bangsanya, dan mereka itu sekalianpun keluar dari sana masing-masing kepada miliknya pusaka. Maka pada zaman itu tiadalah seorang raja di antara orang Israel, maka masing-masing orangpun menurut kehendak hatinya sendiri. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada zaman segala hakim memegang perintah, adalah bala kelaparan dalam negeri itu, maka sebab itu pergilah seorang laki-laki dari Betlehem-Yehuda hendak menumpang seperti orang dagang di benua Moab, baik ia baik bininya dan kedua orang anaknya laki-laki. Maka orang itupun bernama Elimelekh dan bininya bernama Naomi dan nama kedua anaknya seorang Makhlon dan seorang Khilyon, semuanya orang Eferati dari Betlehem-Yehuda, maka sampailah mereka itu ke benua Moab, lalu diamlah di sana. Hata, maka Elimelekh, laki Naomi itu, matilah; ketinggalan perempuan itu dengan kedua anaknya laki-laki. Maka keduanyapun mengambil perempuan Moab akan bininya: seorang bernama Orpa dan seorang bernama Rut; maka tinggallah mereka itu di sana kira-kira sepuluh tahun lamanya. Maka keduanya Makhlon dan Khilyonpun matilah, maka dalam hal yang demikian tinggallah perempuan itu kemudian dari pada mati lakinya dan kedua anaknya laki-laki. Maka bangkitlah ia berdiri serta dengan kedua menantunya perempuan, lalu berjalan pulang dari benua Moab, karena di tanah Moab kedengaranlah kabar kepadanya mengatakan Tuhan sudah menilik akan umat-Nya serta memberi makan kepadanya. Maka sebab itu keluarlah ia dari dalam tempat penumpangannya dan kedua menantunyapun adalah sertanya, maka dalam antara mereka itu berjalan hendak kembali ke tanah Yehuda, kata Naomi kepada kedua menantunya: Pergilah kamu pulang masing-masing ke rumah ibumu, maka Tuhan kiranya berbuatlah kebajikan akan kamu, seperti kamu juga sudah berbuat akan orangku yang sudah mati itu dan akan dakupun. Dikaruniakan Tuhan apalah kamu mendapat perhentian masing-masing di dalam rumah lakimu! Maka diciumnya akan keduanya, lalu mereka itupun menangislah dengan nyaring suaranya, katanya kepadanya: Tak akan jangan kamipun balik sertamu kepada bangsamu. Tetapi kata Naomi: Pulanglah juga, hai anakku! karena sebab apa kiranya kamu hendak berjalan sertaku? adakah lagi anak laki-laki di dalam rahimku, supaya ia itu boleh menjadi lakimu? Pulang juga, hai anakku! pergi sahaja, karena sudah terlalu tua aku akan berlaki. Maka jikalau kiranya kataku sekalipun: Adalah harap bagiku; bahkan, jikalau pada malam ini juga aku berlaki atau beranak laki-laki sekalipun; manakah boleh kamu bernanti-nanti sampai ia itu sudah menjadi besar; manakah boleh kamu bertangguh-tangguh sebabnya, sehingga tiada kamu berlaki? Janganlah begitu, hai anakku, karena sangatlah susah rasa hatiku dari sebab hal kamu. Bahwa sesungguhnya tangan Tuhan juga telah keluar akan melawan aku. Maka menangislah pula mereka itu dengan nyaring suaranya, lalu dicium Orpa akan mentuanya, tetapi Rut lekat juga padanya. Maka kata Naomi: Lihatlah olehmu bahwa iparmu sudah pulang kepada bangsanya dan kepada dewa-dewanya; baiklah engkaupun pulang mengikut iparmu. Tetapi sahut Rut: Janganlah kiranya paksakan daku, sehingga aku meninggalkan dikau dan undur dari padamu lalu pulang, karena ke manapun baik engkau pergi, aku juga hendak ke sana, dan barang di manapun baik engkau bermalam, aku juga hendak bermalam di sana; bahwa bangsamu itulah bangsaku dan Allahmu itulah Allahku! Barang di mana engkau akan mati, di sanapun aku hendak mati dan di sanapun aku hendak dikuburkan. Demikianlah kiranya diperbuat Tuhan akan daku dan demikianlah kiranya dipertambahinya lagi, jikalau kiranya tiada hanya maut jua yang menceraikan daku dengan dikau. Setelah dilihat Naomi akan tetap hatinya hendak berjalan sertanya, maka berhentilah ia dari pada berkata-kata dengan dia. Arakian, maka berjalanlah keduanya sampai datang ke Betlehem, maka sesungguhnya serta keduanya masuk ke dalam Betlehem, gemparlah segenap orang isi negeri oleh karenanya, maka kata orang itu: Iakah ini Naomi? Maka katanya kepada mereka itu: Jangan apalah kamu memanggil Naomi akan daku, melainkan si Mara, karena yang Mahakuasa itu sudah memberi mara akan daku sangat. Dengan sepenuh-penuhku aku telah berjalan dari sini, tetapi dikembalikan Tuhan akan daku dengan hampaku. Betapa gerangan kamu menamai akan daku Naomi, sedang Tuhan sudah naik saksi atasku dan yang Mahakuasa itu sudah mengadakan jahat padaku. Maka dalam hal yang demikian pulanglah Naomi dan Rut, perempuan Moabi, yaitu menantunya, adalah sertanya, maka kembalilah ia dari benua Moab, lalu sampai ke Betlehem pada masa orang mulai memotong syeir. Bermula, maka bagi Naomi adalah seorang sanak dari pada pihak lakinya, seorang yang terlampau kaya, dari pada bangsa Elimelekh, namanya Boaz. Maka kata Rut, orang Moabi itu, kepada Naomi: Biarlah kiranya aku pergi ke bendang dan memungut mayang gandum di belakang barangsiapa yang menaruh kasihan akan daku. Maka sahutnya kepadanya: Pergilah hai anakku. Maka pergilah ia lalu sampai ke bendang, dipungutnya mayang di belakang orang pemotong, maka dengan untungnya didapatnya akan sepotong bendang milik Boaz, yang dari pada bangsa Elimelekh. Maka tiba-tiba datanglah Boaz dari Betlehem, lalu katanya kepada orang pemotong itu: Hendaklah kiranya Tuhan serta dengan kamu! Maka sahut mereka itu kepadanya: Diberkati Tuhan kiranya akan tuan. Setelah itu maka kata Boaz kepada hambanya yang diangkat atas segala orang pemotong itu: Siapa punya orang perempuan muda ini? Maka menyahut hamba yang di atas segala orang pemotong itu, katanya: Bahwa perempuan muda ini orang Moabi, yang telah kembali serta dengan Naomi dari benua Moab. Maka ia telah berkata demikian: Biarlah aku pergi memungut dan mengumpulkan mayang di belakang orang pemotong dekat dengan berkas-berkas. Begitu juga ia sudah datang dan tetaplah ia dalam berbuat begitu dari pagi-pagi hari sampai sekarang, maka sekarang ia duduk dalam pondok baharu sekejap. Lalu kata Boaz kepada Rut: Dengarlah olehmu baik-baik, hai anakku! janganlah kiranya engkau pergi ke bendang lain hendak memungut, dan jangan engkau pergi dari sini ke tempat lain, melainkan hendaklah engkau selalu dekat dengan hambaku perempuan. Taruhlah matamu akan bendang tempat mereka itu memotong dan ikutlah mereka itu dari belakang; bahwasanya aku sudah berpesan kepada hambaku akan halmu, supaya jangan diusiknya akan dikau, maka apabila engkau berdahaga pergilah juga kepada buyung, minumlah dari pada air yang telah ditimba oleh budak-budak itu. Maka Rutpun tunduklah dirinya dengan mukanya ke tanah sambil katanya kepadanya: Bagaimana sahaya telah beroleh keridlaan dari pada tuan, maka tuan mau tahu akan sahaya, yang seorang dagang jua! Maka sahut Boaz kepadanya: Sesungguhnya sudah diberitahu kepadaku segala sesuatu yang telah kauperbuat akan mentuamu kemudian dari pada mati lakimu, bagaimana engkau sudah meninggalkan ibu bapamu dan tanah tempat jadimu dan sudah pergi kepada suatu bangsa yang tiada kaukenal dahulu. Maka Tuhan apalah membalas perbuatanmu itu kepadamu biar sempurnalah pahalamu dari pada Tuhan, Allah orang Israel, yang di bawah sayapnya engkau telah datang berlindung. Maka kata Rut: Biarlah sahaya mendapat keridlaan dari pada tuan! bagaimana tuan telah menghiburkan sahaya, bagaimana segala kata tuan telah menyenangkan hati hamba tuan ini, jikalau sahaya tiada sama dengan salah seorang dari pada segala hamba tuan itu sekalipun. Maka pada ketika orang makan kata Boaz kepadanya: Marilah engkau di sini, makanlah dari pada roti ini dan celupkanlah suapmu dalam cuka. Maka duduklah Rut pada sisi orang pemotong, lalu ditunjuknya kepadanya emping, maka makanlah ia sampai kenyang, lagi adalah sisanya. Setelah sudah ia bangun pula hendak memungut, maka kata Boaz kepada hamba-hambanya: Apabila ia memungut di antara segala berkas, jangan kamu mengusik akan dia, melainkan terkadang-kadang cecerkanlah segenggam-segenggam, dan biarkanlah dia, supaya ia itu dipungut olehnya, dan jangan kamu gusar akan dia. Arakian, maka dipungut-pungutnya pada bendang itu sampai petang hari, lalu digasaknya barang yang telah dipungutnya itu, adalah kira-kira seefa syeir. Maka diangkatnya, lalu masuk ke dalam negeri, maka dilihat oleh mentuanya akan barang yang telah dipungutnya, maka dikeluarkannya dan diberikannya pula akan mentuanya sisa yang lagi tinggal setelah sudah ia makan sampai kenyang. Maka kata mentuanya kepadanya: Di mana engkau pungut pada hari ini? di mana engkau bekerja? Berkatlah kiranya atas orang yang telah menilik akan dikau! Maka diceriterakannyalah kepada mentuanya di tempat siapa ia telah bekerja, katanya: Adapun nama orang di tempatnya aku bekerja pada hari ini, yaitu Boaz. Lalu kata Naomi kepada menantunya: Berkatlah kiranya dari Tuhan atas orang itu, yang tiada mengurangi kebajikannya akan orang yang hidup dan akan orang yang sudah mati. Dan lagi kata Naomi kepadanya: Bahwa orang itu dari pada kaum keluarga kita, dan ia juga dari pada penebus kita. Maka sahut Rut, orang Moabi itu: Dan lagi kata tuan itu kepadaku: Hendaklah selalu engkau dekat dengan hamba-hambaku juga, sampai sudah dihabiskannya segenap pemotongan yang padaku. Maka kata Naomi kepada Rut, menantunya: Baiklah, hai anakku! engkau keluar juga serta dengan segala hambanya perempuan dan jangan didapati orang akan dikau pada bendang orang lain. Hata, maka selalu ia serta dengan segala hamba perempuan Boaz dalam memungut-mungut sampai sudah habis potongan syeir dan potongan gandum, setelah itu maka tinggallah ia pula dengan mentuanya. Kemudian dari pada itu kata Naomi, mentuanya, kepadanya: Hai anakku! masakan tiada aku mencahari perhentian bagimu, supaya selamatlah engkau. Maka sekarang, adapun Boaz, yang engkau menyertai akan hambanya perempuan itu, bukankah ia dari pada keluarga kita? ketahuilah olehmu pada malam ini juga ia akan menampi syeir pada tempat pengirik. Sebab itu mandikanlah dirimu dan pakai bau-bauan dan kenakanlah pakaianmu, lalu turunlah ke tempat pengirik itu; tetapi jangan diketahui oleh orang itu akan dikau, sehingga ia sudah habis makan dan minum. Maka akan jadi kelak apabila ia pergi berbaring, hendaklah dicamkan olehmu akan tempat ia berbaring itu, lalu pergilah engkau, bukakanlah selimut kakinya dan berbaringlah engkaupun; maka orang itupun akan memberitahu kepadamu barang yang patut kauperbuat. Maka kata Rut kepadanya: Segala sesuatu yang pesanmu kepadaku itu akan kuperbuat kelak. Maka turunlah ia ke tempat pengirik, diperbuatnya setuju dengan segala pesan mentuanya. Arakian, setelah Boaz sudah makan dan minum dan hatinyapun bersukacita, maka datanglah ia kepada kaki timbunan gandum, lalu berbaring; kemudian datanglah Rut diam-diam, dibukakannya selimut kakinya, lalu iapun berbaring juga. Maka tiba-tiba pada tengah malam terkejutlah orang itu, dirabanya kelilingnya, bahwasanya adalah seorang perempuan berbaring di bawah selimut kakinya. Maka katanya: Siapakah engkau? Maka sahutnya: Sahaya ini Rut, yaitu hamba tuan; kembangkan apalah sayap tuan atas sahaya, karena tuan juga penebus. Maka kata Boaz: Berkatlah kiranya atasmu dari pada Tuhan, hai anakku! tanda kasihmu yang kautunjuk kemudian ini terlebih baik lagi dari pada yang mula-mula itu, sebab tiada engkau sengajakan orang muda, baik kaya baik miskin. Maka sekarang, hai anakku! janganlah takut; segala sesuatu yang telah kaukatakan, ia itu akan kuperbuat kepadamu kelak, karena segenap orang isi negeri bangsaku tahu, bahwa engkau seorang perempuan yang baik. Maka akan daku, sesungguhnya aku ini penebus, tetapi adalah penebus yang dekat dari pada aku. Bermalamlah di sini, maka akan jadi kelak pada pagi hari, jikalau kiranya ia hendak menebus engkau, baiklah, biarlah iapun menebus, tetapi jikalau tiada ia mau menebus engkau, demi Tuhan yang hidup, aku juga yang penebusmu. Berbaringlah juga sampai dini hari. Maka berbaringlah ia di bawah selimut kakinya sampai dini hari; maka bangunlah Boaz pada waktu terang tanah pagi-pagi hari, karena katanya: Janganlah diketahui orang ada perempuan datang di tempat pengirik. Dan lagi katanya: Unjuklah selendang yang padamu itu, tadahkanlah dia. Maka ditadahkannya, lalu ditakarkannya enam takar syeir, ditanggungkannya padanya, lalu berjalan ia masuk ke dalam negeri. Arakian, maka datanglah Rut kepada mentuanya, lalu kata mentuanya: Siapa gerangan engkau, hai anakku! Maka diceriterakannya kepadanya segala sesuatu yang diperbuat oleh orang itu akan dia. Dan lagi katanya: Enam takar syeir ini telah diberikannya aku, karena katanya kepadaku: Jangan dengan hampa engkau pulang kepada mentuamu. Maka kata Naomi: Diamlah juga, hai anakku! sampai kauketahui akan perkara itu bagaimana jatuhnya, karena orang itu tiada akan berhenti, jikalau sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga. Arakian, maka Boazpun pergilah ke pintu gerbang, lalu duduklah di sana, maka sesungguhnya penebus yang telah dikatakan Boaz itupun lalu dari sana; maka kata Boaz: Singgahlah engkau, duduklah di sini, hai si anu! Maka singgahlah ia lalu duduk. Maka diambil Boaz akan sepuluh orang dari pada segala tua-tua negeri, lalu katanya: Duduklah di sini! maka duduklah mereka itu. Setelah itu maka katanya kepada penebus itu: Adapun sepotong tanah yang Elimelekh, saudara kita, punya, ia itu sudah dijual oleh Naomi, yang telah kembali dari negeri orang Moab. Maka pada sangkaku baik aku memberitahu hal itu kepadamu dengan nyata-nyata, kataku: Terimalah dia di hadapan segala orang isi negeri ini dan di hadapan tua-tua bangsaku; jikalau engkau hendak menebus, tebuslah juga akan dia; tetapi jikalau tiada ia itu ditebus olehmu, nyatakanlah kepadaku, supaya kuketahui akan dia, karena tiadalah orang yang dapat menebus dia, melainkan engkau dan aku ini kemudian dari padamu. Maka sahut orang itu: Aku hendak menebus dia. Tetapi kata Boaz: Pada hari engkau menerima tanah itu dari pada tangan Naomi, maka engkau menerima dia juga dari pada Rut, orang Moabi, yaitu bini orang yang mati itu, supaya kauterbitkan nama orang yang mati itu atas bahagiannya pusaka. Maka kata penebus itu: Jikalau demikian, maka tiada boleh aku menebus dia, melainkan aku merusakkan bahagianku pusaka sendiri; baiklah engkau juga menebus dia, karena tiada boleh aku menjadi penebus. Bermula, maka dahulukala adalah adat bagi orang Israel, apabila orang menebus atau menukar, sebab hendak menetapkan segala perkara itu, ditanggalkan orang kasutnya, diberikannya kepada kawannya, maka ia itulah akan suatu tanda kesaksian di antara orang Israel. Maka sebab itu kata penebus itu kepada Boaz: Baiklah engkau juga menebus dia; lalu ditanggalkannya kasutnya. Setelah itu maka kata Boaz kepada segala tua-tua dan kepada orang banyak itu: Bahwa pada hari ini kamu sekalian menjadi saksi akan hal aku telah menerima dari pada tangan Naomi akan segala sesuatu yang dahulu Elimelekh punya dan segala yang dahulu Khilyon dan Makhlon punya; dan lagi Rut, orang Moabi, yaitu bini Makhlonpun aku terima akan biniku, supaya kuterbitkan nama orang yang mati itu atas bahagiannya pusaka, asal jangan nama orang yang mati itu diparangkan dari antara segala saudaranya dan dari dalam pintu negerinya; bahwa pada hari ini juga kamu sekalianpun menjadi saksi! Maka kata orang banyak yang dalam pintu gerbang itu dan segala tua-tua: Kami sekalian menjadi saksi. Adapun perempuan ini, yang kelak masuk ke dalam rumahmu, hendaklah kiranya Tuhan menjadikan dia seperti Rakhel dan seperti Lea, yang telah membangunkan rumah Israel; lakukanlah dirimu dengan perkasa dalam Eferata dan masyhurkanlah namamu dari dalam Betlehem! Hendaklah rumahmu bagaikan rumah Paris, yang diperanakkan oleh Tamar bagi Yehuda, yaitu dengan benih yang dikaruniakan Tuhan kepadamu dari dalam perempuan muda ini. Arakian, maka Boazpun mengambil Rut akan bininya, lalu bersetubuh dengan dia, maka dengan takdir Tuhan juga hamillah ia, lalu beranaklah ia laki-laki seorang. Maka pada masa itu kata segala orang perempuan kepada Naomi: Segala puji bagi Tuhan, yang tiada menahankan dari padamu seorang penebus, yang akan termasyhur namanya di antara segala orang Israel. Hendaklah ia menjadi penghibur hatimu dan pemeliharaan pada masa tuamu, sebab ia telah diperanakkan oleh menantumu, yang kasih akan dikau dan yang lebih baik bagimu dari pada anak laki-laki tujuh orang. Maka oleh Naomi diambil akan kanak-kanak itu, diribanya dan iapun menjadi pengasuhnya. Maka oleh orang perempuan yang sekampungnya diberikan nama akan dia, katanya: Bagi Naomi telah diperanakkan seorang laki-laki, maka dinamainya akan dia Obed, ia inilah bapa Isai, bapa Daud. Adapun inilah anak buah Paris: bahwa Paris beranak Hezron, dan Hezron beranak Ram dan Ram beranak Aminadab, dan Aminadab beranak Nahesyon dan Nahesyon beranak Salmon, dan Salmon beranak Boaz dan Boaz beranak Obed, dan Obed beranak Isai dan Isai beranak Daud. Sebermula, maka adalah seorang laki-laki dari Ramatayim Zofim, yaitu dari pegunungan Efrayim, namanya Elkana bin Yerokham bin Elihu bin Tuhu bin Zuf, seorang Eferati. Maka adalah padanya dua orang bininya, seorang bernama Hanna dan seorang bernama Penina, maka Penina itupun beranak, tetapi Hanna tiada beranak. Maka pada sebilang tahun pergilah orang itu dari negerinya ke hulu, hendak sembahyang dan mempersembahkan korban kepada Tuhan serwa sekalian alam di Silo; maka di sana adalah imam Tuhan, yaitu Hofni dan Pinehas, kedua anak laki-laki Eli. Maka sesungguhnya pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah bahagian akan Penina, bininya, dan akan segala anak-anaknya, laki-laki dan perempuan. Tetapi akan Hanna diberikannya suatu bahagian yang pilihan dan terutama, karena kasihlah ia akan Hanna, tetapi telah dimandulkan Tuhan akan rahimnya. Maka madunyapun mempersakiti hatinya dengan kepahitan hendak memanaskan hatinya, sebab Tuhan telah memandulkan rahimnya. Maka demikianlah halnya pada tiap-tiap tahun, setiap kali ia pergi ke hulu, ke rumah Tuhan, dipersakitinya hatinya, sehingga menangislah ia dan tiada mau makan. Maka kata Elkana, lakinya: Hai Hanna, mengapa engkau menangis? apa sebab engkau tiada mau makan? dan karena apa susah hatimu? Bukankah aku ini bagimu terlebih baik dari pada anak laki-laki sepuluh orang? Setelah sudah orang makan minum di Silo, bangkitlah Hanna lalu berdiri, maka Eli, imam itu, adalah duduk pada kursi dekat dengan jenang kaabah Tuhan. Maka sebab sangatlah susah hatinya, dipinta oleh Hanna doa kepada Tuhan sambil menangis tersedih-sedih. Maka bernazarlah ia, katanya: Ya Tuhan serwa sekalian alam! jikalau kiranya sekali jua Engkau menilik akan kesukaran hamba-Mu ini dan Engkau ingat akan daku dan tiada melupakan hamba-Mu, melainkan Engkau mengaruniai hamba-Mu dengan seorang anak laki-laki, niscaya aku mempersembahkan dia kelak kepada Tuhan pada segala hari umur hidupnya dan pisau cukurpun tiada akan terkena kepada kepalanya. Arakian, maka sementara lambat ia meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, maka diamat-amati Eli akan mulutnya. Karena Hanna itupun berkata-kata dalam hatinya, bibirnya sahaja bergerak, tetapi tiada kedengaran bunyi suaranya, maka sebab itu pada sangka Eli mabuklah ia. Maka kata Eli kepadanya: Berapa lama gerangan seperti mabuklah lakumu? buanglah mabukmu itu dari padamu. Tetapi sahut Hanna, katanya: Bukan begitu, ya tuan! melainkan sahaya ini seorang perempuan yang berdukacita, bukan sahaya sudah minum air anggur atau minuman yang keras, melainkan sahaya sudah mencurahkan segala kepikiran hati sahaya di hadapan hadirat Tuhan. Jangan apalah tuan sangkakan sahaya seorang perempuan yang jahat, karena sampai sekarang sahaya sudah berkata-kata dari pada kebanyakan pengaduh dan dukacita hatiku. Maka sahut Eli, katanya: Pergilah engkau dengan selamat! bahwa Allah orang Israel akan mengaruniakan kepadamu kelak barang yang telah kaupinta kepadanya. Maka kata Hanna: Biarlah kiranya hambamu ini beroleh kasihan kepada pemandangan tuan! Setelah itu maka pergilah perempuan itu, lalu iapun makanlah dan rupa mukanyapun tiada muram lagi. Maka bangunlah mereka itu pagi-pagi, dipintanya doa di hadapan hadirat Tuhan, lalu kembali mereka itu sekalian pulang ke rumahnya di negeri Rama. Maka Elkana bersetubuhlah dengan Hanna, bininya, dan Tuhanpun ingat akan dia. Karena sesungguhnya selang beberapa hari lamanya hamillah Hanna, lalu beranaklah ia laki-laki seorang, yang dinamainya Semuel, karena katanya: Sudah kupinta dia kepada Tuhan. Hata, maka Elkana, orang laki-laki itu, pergilah ke hulu serta dengan segala orang isi rumahnya hendak mempersembahkan kepada Tuhan korban tahun dan segala nazarnya. Tetapi Hanna tiada pergi ke hulu, melainkan katanya kepada lakinya: Apabila kanak-kanak ini lepas susu kelak aku hendak membawa akan dia, supaya ia menghadap hadirat Tuhan dan tinggal di sana selalu. Maka kata Elkana, lakinya, kepadanya: Buatlah barang yang baik kepada pemandanganmu; tinggal juga sampai sudah engkau lepas susu akan dia; sahaja biarlah Tuhan juga menyampaikan firman-Nya. Demikian tinggallah perempuan itu sambil menyusui anaknya sampai dilepasnya susu akan dia. Setelah sudah dilepasnya susu, dibawanya akan dia sertanya ke hulu dan lagi akan lembu muda tiga ekor dan tepung seefa dan air anggur sekirbat, maka dibawanya akan dia ke dalam rumah Tuhan yang di Silo; maka budak itupun lagi amat muda adanya. Maka disembelihkan oranglah lembu muda itu sementara dibawanya akan budak itu menghadap Eli. Maka kata Hanna: Ya tuan! sesungguh-sungguh tuan hidup, ya tuan! sahaya ini perempuan itu, yang dahulu berdiri hampir dengan tuan, serta yang meminta doa kepada Tuhan. Maka sahaya sudah meminta budak ini, dan Tuhan telah mengaruniakan barang yang telah sahaya pinta kepadanya. Maka sebab itu sahayapun menyerahkan dia kepada Tuhan sepanjang umur hidupnya, karena ia telah dipinta kepada Tuhan. Hata, maka mereka itupun menyembah sujudlah kepada Tuhan. Maka Hannapun meminta doa, katanya: Bahwa dalam hatiku berbangkitlah sukacita akan Tuhan; tandukkupun telah ditinggikan dalam Tuhan dan mulutkupun terbuka lebar atas segala seteruku, karena sukacitalah hatiku akan selamat yang dari padamu. Seorangpun tiada yang suci seperti Tuhan, seorangpun tiada melainkan Engkau, dan tiadalah gunung batu seperti Allah kami. Jangan berlebih-lebihan kamu bermegah-megah; janganlah perkataan sombong keluar dari pada mulutmu; karena Tuhan itu Allah yang amat mengetahuinya, dan segala perbuatan-Nyapun benar adanya. Bahwa busur orang kuat itu dipatahkan, dan orang yang tergelincir itu berikat pinggangkan kekuatan. Orang yang kenyang pergi makan upah akan beroleh rezeki dan orang yang berlaparpun berjalan dengan lekanya; orang yang mandul beranak sampai tujuh kali, dan yang beranak banyak itu telah menjadi lemah adanya. Bahwa Tuhan jua yang mematikan dan yang menghidupkan, Tuhan jua yang menurunkan ke dalam alam barzakh dan yang menaikkan orang pula. Tuhan jua yang menjadikan miskin dan yang menjadikan kaya; Tuhan jua yang merendahkan dan yang meninggikan. Orang yang hina diangkat-Nya dari dalam abu, dan orang miskin dibangkitkan-Nya dari dalam lebu, supaya didudukkan-Nya mereka itu dengan raja-raja dan diberi-Nya akan dia mempusakai kursi kemuliaan, karena segala alas bumi itu Tuhan punya, dan Tuhan juga yang telah membangunkan bumi di atasnya. Maka dipeliharakan-Nya kaki segala kekasih-Nya, tetapi segala orang jahat ditumpas kelak ke dalam kegelapan; maka satupun tiada dapat diadakan oleh orang laki-laki dengan kuasanya sendiri. Barangsiapa yang berbantah-bantah dengan Tuhan, ia itu akan dibinasakan kelak; Tuhanpun akan berguruh atasnya dari langit; Tuhan menghukumkan segala ujung bumi; hendaklah dikaruniakan-Nya kemuliaan kepada Raja-Nya dan ditinggikan-Nya tanduk Almasih-Nya! Hata, maka kemudian dari pada itu pulanglah Elkana ke rumahnya di Rama, tetapi budak itupun tinggal berkhidmat kepada Tuhan di hadapan imam Eli. Arakian, maka anak laki-laki Eli itu orang jahat adanya, tiada ia mengetahui akan Tuhan. Karena peri kelakuan kedua orang imam itu dengan orang banyak adalah demikian: apabila datang orang hendak mempersembahkan korban, yaitu sementara daging itu lagi direbus, datanglah hamba imam dengan serampang pada tangannya, dicucuk-cucuknya dalam batil atau belanga atau kuali atau periuk, barang apapun baik yang tertarik naik dengan serampang itu diambil oleh imam akan dirinya; maka demikianlah perbuatan mereka itu akan segala orang Israel yang datang ke Silo. Bahkan, dahulu dari pada dinyalakan lemak itu, datanglah hamba imam sambil katanya kepada orang yang mempersembahkan korban: Berikanlah daging ini akan digoreng bagi imam, karena tiada ia mau menerima dari padamu daging rebus, melainkan yang mentah sahaja. Maka jikalau sahut orang itu kepadanya: Biarlah kiranya lemak itu dinyalakan dahulu, kemudian ambillah akan dirimu barang yang kesukaan hatimu; lalu kata hamba itu kepadanya: Bukan; berikanlah dia sekarang juga, jikalau tidak, niscaya kuambil dia dengan kekerasan. Demikian sangat besarlah dosa orang-orang muda itu di hadapan hadirat Tuhan, karena dicelakan oranglah akan persembahan korban kepada Tuhan. Tetapi Semuel berkhidmat juga di hadapan hadirat Tuhan, maka ia lagi budak yang berpakaikan baju putih dari pada kain khasah. Maka oleh ibunya diperbuatkan jubah kecil akan dia, dibawanya kepadanya sehelai pada tiap-tiap tahun, apabila datanglah ia serta dengan lakinya ke hulu akan mempersembahkan korban tahun. Maka Elipun memberkati akan Elkana kedua laki bini, katanya: Dikaruniakan Tuhan apalah kepadamu benih dari pada perempuan ini sebab permintaan doa yang telah dipinta olehnya kepada Tuhan. Hata, maka pulanglah keduanya ke tempat kedudukannya. Hata, ditilik Tuhan akan Hanna, maka mengandunglah ia pula, lalu beranak laki-laki tiga orang dan perempuan dua orang; maka Semuel, budak itu, makin besar di hadapan hadirat Tuhan. Arakian, maka Eli sudah terlalu tua, maka kedengaranlah kabar kepadanya akan segala perbuatan kedua anaknya laki-laki pada segenap orang Israel, dan lagi mereka itu berbaring juga dengan segala perempuan yang datang berkerumun kepada pintu kemah perhimpunan. Maka katanya kepada keduanya: Mengapa maka kamu berbuat perkara yang begitu? karena ia itu perbuatan jahat barang yang kudengar akan halmu dari pada segenap orang banyak ini. Janganlah begitu, hai anakku! jangan; karena bukan ia ini kabar baik yang kudengar; maka kamu menyebabkan umat Tuhan itu bersalah akan hukum. Jikalau seorang manusia berdosa akan sesamanya manusia, niscaya dihukumkan Allah akan dia, istimewa pula jikalau seorang manusia berdosa akan Tuhan, siapa gerangan dapat mendoakan dia? Tetapi tiada juga didengarnya akan kata bapanya, maka sebab itu Tuhan hendak membunuh keduanya. Maka Semuel, orang muda itu, makin besar makin ia berkenan, baik kepada Tuhan baik kepada manusia. Hata, maka datanglah seorang hamba Allah mendapatkan Eli serta katanya kepadanya: Demikianlah firman Tuhan: Bukankah kepada orang isi rumah bapamu juga Aku sudah menyatakan diri-Ku, tatkala mereka itu lagi di Mesir dalam istana Firaun? Maka sudah Kupilih akan dia dari pada segala suku bangsa Israel akan menjadi imam bagi-Ku, supaya dipersembahkannya korban di atas mezbah-Ku dan dibakarnya dupa dan dipakainya efod di hadapan hadirat-Ku; maka Akupun sudah mengaruniai orang isi rumah bapamu dengan segala korban bakaran bani Israel. Mengapa maka engkau menyepak akan korban dan persembahan yang di atas mezbah-Ku, yang sudah Kutentukan bagimu akan penghidupan yang limpah, dan engkau mempermuliakan anakmu lebih dari pada-Ku, serta kamu menambunkan dirimu dengan bahagian yang terbaik dari pada segala persembahan makanan umat-Ku Israel? Maka sebab itu firman Tuhan, Allah Israel, demikian: Sebenarnya dahulu Aku sudah berfirman, bahwa orang isi rumahmu dan orang isi rumah bapamu akan berjalan di hadapan hadirat-Ku sampai selama-lamanya, tetapi sekarang firman Tuhan: Jauhlah ia itu dari pada-Ku, karena barangsiapa mempermuliakan Daku, maka Akupun mempermuliakan dia kelak, tetapi barangsiapa yang mencelakan Daku, ia itu akan dibinasakan. Bahwa sesungguhnya hari akan datang kelak, apabila Aku mengudungkan lenganmu dan lengan orang isi rumah bapamu, sehingga seorang orang tuapun tiada lagi di dalam rumahmu. Maka engkau akan melihat kepicikan dalam rumahmu, jikalau orang Israel selamat sentosa sekalipun, maka seorang orang tuapun tiada akan ada di dalam rumahmu selama-lamanya. Maka dari padamu barangsiapa yang tiada Kutumpas kelak dari hadapan mezbah-Ku, ia itu akan menghancurkan matamu dan akan mendukacitakan hatimu; dan segala orang yang boleh membesarkan rumahmu itu akan mati pada masa ia akil balig. Maka inilah akan tanda, yang datang kelak atas kedua anakmu, yaitu atas Hofni dan Pinehas, keduanyapun akan mati pada masa sehari jua. Maka Aku akan membangkitkan bagi diri-Ku seorang imam yang setiawan, dan iapun akan berbuat barang yang dalam hati-Ku dan dalam cita-Ku; maka Aku akan membangunkan baginya sebuah rumah yang kekal, dan senantiasa iapun akan berjalan di hadapan Almasih-Ku. Maka akan jadi kelak, bahwa barangsiapa yang lagi tinggal dari pada isi rumahmu, ia itu akan datang serta tunduk menyembah kepadanya karena uang sedirham dan karena roti sesuap, sambil katanya: Ambillah kiranya akan sahaya bagi barang sesuatu pekerjaan imamat, supaya sahaya boleh mendapat sesuap roti akan dimakan. Hata, maka Semuel, orang muda itu, berkhidmatlah kepada Tuhan di hadapan Eli; maka mahallah firman Tuhan pada masa itu, karena tiadalah wahyu pada sediakala. Maka sekali peristiwa pada masa itu, sementara Eli berbaring pada tempat tidurnya (adapun mata Eli pada masa itu mulai kabur, tiada lagi nampak baik-baik), dan pelita Tuhan belum padam dan Semuelpun sudah pergi berbaring tidur dalam kaabah Tuhan, yaitu di tempat tabut Allah, maka dipanggil Tuhan akan Semuel, lalu katanya: Bahwa sahaya ada di sini. Maka berlarilah ia pergi mendapatkan Eli sambil katanya: Bahwa sahaya ada di sini, maka tuan sudah memanggil sahaya. Tetapi sahut Eli: Tiada aku panggil; balik juga engkau berbaring. Maka pergilah ia lalu berbaring. Maka kembali Tuhan memanggil Semuel; maka Semuelpun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli sambil katanya: Bahwa sahaya ada di sini, maka tuan sudah memanggil sahaya. Maka sahut Eli: Tiada aku panggil, hai anakku! balik sahaja engkau berbaring. Adapun Semuel itu belum mengetahui akan Tuhan, karena firman Tuhan belum dinyatakan kepadanya. Maka kembali dipanggil Tuhan akan Semuel pada ketiga kalinya, lalu bangunlah ia pergi mendapatkan Eli sambil katanya: Bahwa sahaya ada di sini; maka tuan sudah memanggil sahaya. Pada ketika itu baharulah nyata kepada Eli, bahwa Tuhan juga yang sudah memanggil orang muda itu. Maka sebab itu kata Eli kepada Semuel: Pergilah engkau berbaring pula, maka akan jadi kelak apabila dipanggil-Nya akan dikau, baiklah katamu demikian: Hendaklah Tuhan kiranya berfirman, karena hamba-Mu ini mendengar juga. Maka pergilah Semuel lalu berbaring pula pada tempatnya. Maka datanglah Tuhan berdiri di sana serta memanggil dia seperti dahulu: Hai Semuel, Semuel! Maka sahut Semuel: Berfirmanlah juga, ya Tuhan! karena hamba-Mu ini ada mendengar. Lalu firman Tuhan kepada Semuel: Bahwasanya Aku akan mengadakan kelak suatu perkara di antara orang Israel, sehingga mendesinglah kedua belah telinganya pada barangsiapa yang mendengarnya. Maka pada hari itu juga Aku mendatangkan atas Eli segala perkara yang telah Kukatakan akan hal isi rumahnya, maka Akupun akan mulai dan lagi menyudahkan perkara itu. Karena sudah Aku beritahu kepadanya, bahwa Aku akan menghukumkan orang isi rumahnya sampai selama-lamanya sebab kejahatan yang telah diketahuinya, karena pada masa kedua anaknya mendatangkan laknat atas dirinya sendiri, tiada pernah dipandangnya akan dia dengan muka masam jua. Maka sebab itu Aku telah bersumpah kepada orang isi rumah Eli, bahwa sekali-kali tiada kejahatan orang isi rumah Eli itu dihapuskan dengan korban atau dengan persembahan sampai selama-lamanya. Hata, maka Semuelpun berbaringlah sampai pagi, lalu dibukakannya pintu kaabah Tuhan, tetapi takutlah Semuel memberitahu khayal itu kepada Eli. Maka dipanggil Eli akan Semuel, katanya: Hai anakku, Semuel! Maka sahutnya: Sahaya! Lalu kata Eli: Apakah firman yang disampaikan-Nya kepadamu? Janganlah engkau melindungkan dia dari padaku; demikianlah dibalas Allah akan dikau dan dipertambahinya lagi, jikalau engkau melindungkan dari padaku sepatah kata jua dari pada segala firman yang telah disampaikan-Nya kepadamu. Maka Semuelpun memberitahu kepadanya segala firman itu, sepatah katapun tiada dilindungkannya dari padanya. Lalu sahut Eli: Bahwa Ialah Tuhan; biarlah diperbuat-Nya barang yang baik kepada pemandangan-Nya! Arakian, maka Semuel itu makin besar dan Tuhanpun adalah sertanya, dan sepatah kata dari pada firman-Nyapun tiada yang tiada disampaikan-Nya. Maka segenap bangsa Israel dari pada Dan sampai ke Birsyebapun mengetahui akan hal Semuel sudah dilantik akan nabi Tuhan. Maka kembali pula kelihatanlah Tuhan di Silo, karena Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Semuel di silo dengan firman Tuhan. Maka firman itu disampaikan Semuel kepada segenap bangsa Israel. Sebermula, maka keluarlah orang Israel pergi mendatangi orang Filistin hendak berperang, maka didirikannyalah kemahnya dekat Eben-Haezar, tetapi orang Filistin dekat Afek. Maka orang Filistin dengan ikatan perangnya mendatangi orang Israel, lalu ramailah berperang, maka alahlah orang Israel di hadapan orang Filistin, dibunuhnya pada medan peperangan itu kira-kira empat ribu orang. Setelah sudah kembali segala rakyat itu ke tempat tentara, kata segala tua-tua Israel: Mengapa maka pada hari ini Tuhan memberi kita alah di hadapan orang Filistin? Marilah kita pergi mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo, biarlah ia itu di antara kita, supaya dilepaskannya kita dari tangan musuh kita. Hata, maka disuruhkannya orang ke Silo, lalu dibawanya dari sana akan tabut perjanjian Tuhan serwa sekalian alam, yang bersemayam di antara kerubiun, maka kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehaspun adalah menyertai tabut perjanjian Allah itu. Serta sampailah tabut perjanjian Tuhan ke tempat tentara itu, maka bersoraklah segenap orang Israel amat ramai, sehingga bumipun bergempalah. Serta kedengaranlah bunyi sorak itu kepada orang Filistin, maka katanya: Apakah bunyi sorak yang ramai ini dalam tentara orang Ibrani? Lalu diketahuinya akan hal tabut Tuhan sudah sampai ke dalam tentara itu. Maka sebab itu ketakutanlah orang Filistin, karena katanya: Bahwa Allah sudah datang ke dalam tentara itu. Dan lagi katanya: Wai bagi kita! karena belum pernah jadi yang demikian ini pada kemarin atau pada kemarinnya. Wai bagi kita, karena siapa gerangan dapat melepaskan kita dari pada tangan dewata yang mulia raja ini? Bahwasanya inilah juga dewata yang sudah menyiksakan orang Mesir dengan segala bala dekat padang belantara. Hendaklah kamu perwira perkasa, hai orang Filistin! agar jangan kiranya kamu takluk kepada orang Ibrani itu, seperti mereka itu telah takluk kepada kamulah; nyatakanlah dirimu orang laki-laki dan berperanglah baik-baik. Arakian, maka berperanglah orang Filistin, dialahkannya orang Israel, larilah sekaliannya, masing-masing ke dalam kemahnya; maka adalah kealahan yang amat besar, sehingga dari pada orang Israel rebahlah mati tiga puluh ribu orang. Lagipun tabut Allah dirampas musuh dan kedua anak Eli, yaitu Hofni dan Pinehaspun matilah. Maka dari medan peperangan itu larilah seorang orang Benyamin, lalu sampailah ia ke Silo pada hari itu juga, pakaiannya terkoyak-koyak dan abupun adalah pada kepalanya. Serta sampailah ia maka adalah Eli duduk pada kursi di sisi jalan sambil meninjau-ninjau, karena berdebarlah hatinya dari sebab tabut Allah. Maka sampailah orang itu hendak membawa kabarnya ke dalam negeri, lalu meraunglah segala orang isi negeri itu. Maka terdengarlah bunyi raung itu kepada Eli, lalu katanya: Apakah bunyi huru-hara ini? Lalu bersegeralah orang itu datang menyampaikan kabar itu kepada Elipun. (Adapun Eli itu seorang yang sembilan puluh delapan tahun umurnya, dan kedua belah matanyapun kaburlah, tiada nampak lagi). Maka sembah orang itu kepada Eli: Adapun sahaya ini datang dari medan peperangan, maka pada hari ini juga sahaya sudah lari dari medan peperangan itu. Lalu kata Eli: Bagaimana hal perkara di sana, hai anakku? Maka sahut orang yang berkabar itu, katanya: Bahwa orang Israel sudah lari dari hadapan orang Filistin, lagipun kealahan besar telah jadi di antara segala rakyat itu, tambahan pula kedua anak tuan Hofni dan Pinehaspun sudah mati dan tabut Allahpun sudah dirampas musuh. Maka sesungguhnya demi diceriterakannya dari hal tabut Allah itu, maka rebahlah Eli dari atas kursinya terlentang pada sebelah pintu gerbang, patah batang lehernya, lalu mati; karena sudah tua ia, lagi orang gemuk, maka telah diperintahkannya orang Israel empat puluh tahun lamanya. Maka menantunya, yaitu bini Pinehas, pada masa itu bunting sarat; serta kedengaranlah kabar kepadanya, mengatakan tabut Allah sudah dirampas musuh dan mentuanyapun sudah mati, demikianpun lakinya, maka berlingkarlah ia, lalu bersalin, karena sekonyong-konyong berlakulah sakit beranak atasnya. Maka apabila ia hendak mati, kata segala perempuan yang membidan dia: Janganlah kiranya putus harapmu, karena engkau sudah beranak laki-laki. Tetapi tiada ia menyahut dan tiada ia memperhatikannya. Melainkan dinamainya akan kanak-kanak itu Ikabod, katanya: Kemuliaan Israel sudah dibawa dengan tertawan, sebab tabut Allah sudah dirampas, dan sebab mentuanya dan lakinyapun sudah mati. Maka sebab itu katanya: Kemuliaan Israel sudah dibawa dengan tertawan, karena tabut Allah sudah dirampas adanya. Arakian, maka diambil oleh orang Filistin akan tabut Allah itu, dibawanya dari Eben-Haezar ke Asdod. Lalu diambil oleh orang Filistin akan tabut Allah, dibawanya ke dalam rumah Dagon, ditaruhnya pada sisi Dagon itu. Tetapi pada keesokan harinya pagi-pagi orang Asdod bangun, dilihatnya bahwasanya Dagon sudah jatuh terjerumus dengan mukanya ke bumi di hadapan tabut Tuhan! Maka diangkatnya akan Dagon, didirikannya pula pada tempatnya. Maka pada keesokan harinya pagi-pagi mereka itu bangun, heran, maka Dagon terjerumus pula dengan mukanya ke bumi di hadapan tabut Tuhan, tetapi kepala Dagon dan kedua tapak tangannya sudah putus dan berpelantingan pada ambang pintu, hanya badan Dagon tinggal juga sebatang kara. Maka sebab itu segala kahin Dagon dan segala orang lain yang masuk ke dalam kuil Dagon itu, tiada menjejak ambang pintu rumah Dagon yang di Asdod sampai kepada hari ini. Maka tangan Tuhanpun beratlah pada orang isi Asdod, sehingga dibinasakan-Nya dan dipalu-Nya mereka itu dengan puru, yaitu akan orang isi Asdod dalam segala jajahannya. Serta dilihat orang isi Asdod demikianlah halnya, maka katanya: Jangan kiranya tabut Allah orang Israel tinggal lagi serta dengan kita, karena beratlah tangan-Nya menekan akan kita dan akan Dagon, berhala kita. Maka sebab itu disuruhkannya berhimpun kepadanya segala raja orang Filistin, lalu katanya: Patut kita pengapakan tabut Allah orang Israel? Maka sahut segala raja itu: Baiklah tabut Allah orang Israel itu dipindahkan ke negeri Gat. Lalu dipindahkannyalah tabut Allah orang Isreal itu ke Gat. Bahwa sesungguhnya, setelah sudah dipindahkannya ke sana, maka tangan Tuhanpun menyiksakan isi negeri itu juga dengan bala yang sangat besar, dipalu-Nya akan orang isi negeri itu dari pada kecil dan besar, sehingga bertumbuhlah puru padanya. Lalu dipindahkan mereka itu tabut Allah itu ke Ekeron, tetapi serta sampailah tabut Allah di Ekeron, maka berseru-serulah orang isi Ekeron itu, katanya: Bahwa dibawanya akan tabut Allah orang Israel itu kepada kita hendak dibunuhnya akan kita dan akan bangsa kita. Maka disuruhkannya orang menghimpunkan segala raja orang Filistin, lalu katanya: Kirimkanlah olehmu akan tabut Allah orang Israel itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dibunuhnya akan kita dan akan bangsa kita. Karena bala kematian adalah berlaku atas segenap isi negeri itu dan tangan Allahpun sangat beratlah di sana. Barangsiapa yang tiada mati, ia itu kena puru, sehingga pengerik orang isi negeri itu naiklah ke langit. Hata, setelah sudah tabut Tuhan di negeri orang Filistin tujuh bulan lamanya, maka dipanggillah orang Filistin akan segala kahin dan tukang tenung, katanya: Patut kami pengapakan tabut Tuhan itu? Berilah tahu kami, bagaimana dapat kami mengirimkan dia kembali ke tempatnya. Maka sahut mereka itu: Jikalau kamu hendak mengirimkan tabut Allah orang Israel, jangan kamu mengirimkan dia dengan hampa, melainkan hubaya-hubaya kamu sampaikan kepadanya suatu persembahan karena salah; jikalau kemudian dari pada itu kamu disembuhkan, maka nyatalah kepadamu apa sebab tangan-Nya tiada undur dari padamu. Maka bertanyalah mereka itu: Bagaimana rupa persembahan karena salah yang patut kami sampaikan kepadanya? Maka sahutnya: Lima buah puru emas dan lima ekor tikus emas, seturut bilangan segala penghulu orang Filistin; karena satu jua bala berlaku atas kamu sekalian dan atas segala penghulumu. Maka sebab itu perbuatlah olehmu akan gambar purumu dan akan gambar tikusmu, yang merusakkan tanah itu, dan berilah hormat akan Allah orang Israel, kalau-kalau diringankan-Nya tangan-Nya dari pada kamu sekalian dan dari pada berhalamu dan dari pada negerimu. Apa guna kamu mengeraskan hatimu, seperti orang Mesir dan Firaunpun sudah mengeraskan hatinya? Bukankah setelah sudah dibinasakan Tuhan akan mereka itu, maka mereka itu terpaksa juga menyuruhkan dan membiarkan bangsa itu pergi? Maka sekarangpun perbuatkanlah sebuah pedati yang baharu dan ambillah akan dua ekor indung lembu yang lagi menyusui anaknya dan yang belum tahu dikenakan kuk, pasanglah lembu itu pada pedatinya dan bawalah akan anaknya balik dari belakangnya ke dalam kandang. Kemudian ambillah olehmu akan tabut Tuhan, muatkanlah dia di atas pedati itu dan bubuhlah dalam satu cumbul pada sisinya akan segala serba keemasan, yang kamu sampaikan kepada-Nya akan persembahan karena salah, lalu biarkanlah dia pergi ke manapun baik sukanya. Tengoklah baik-baik, jikalau ia menurut jalan ke perhinggaan tanahnya, yaitu ke Bait-Semes, maka nyatalah Ia juga yang sudah mengadakan bala yang besar ini akan kita, tetapi jikalau tiada ia menuju ke sana, maka kita ketahui bukan tangan Dia, yang sudah mengenai kita, melainkan untung nasib kita jua adanya. Maka oleh mereka itu diperbuatlah demikian, diambilnya dua ekor lembu yang lagi menyusui anaknya, dipasangnya pada pedati itu dan dikurungkannya anaknya dalam kandang. Lalu dimuatkannya tabut Tuhan dan cumbul yang berisi tikus keemasan dan gambar purunya di atas pedati itu. Maka lembu itupun langsunglah pada jalan ke Bait-Semes menurut jalan raya juga, sambil berjalan sambil menguak dengan tiada menyimpang ke kiri atau ke kanan, maka segala raja orang Filistin mengiringkan dia dari belakang sampai ke perhinggaan Bait-Semes. Maka pada masa itu orang Bait-Semes tengah memotong gandum dalam lembah, serta diangkatnya matanya terlihatlah mereka itu akan tabut itu, lalu bersukacitalah hati mereka itu sebab melihat dia. Maka sampailah pedati itu ke bendang Yusak, orang Bait-Semes itu, lalu berhentilah di sana; maka adalah di sana sebuah batu besar, lalu dibelahkan oranglah akan kayu pedati itu dan dipersembahkannya kedua ekor lembu itu kepada Tuhan akan korban bakaran. Maka oleh orang-orang Lewi diturunkanlah tabut Tuhan dan cumbul berisi benda keemasan yang pada sisinya itu, lalu diletakkannya di atas batu besar itu, maka pada hari itu juga segala orang isi Bait-Semes mempersembahkan kepada Tuhan persembahan bakaran dan disembelihkannya korban sembelihan. Adapun setelah dilihat oleh kelima orang raja Filistin akan hal yang demikian, maka pulanglah mereka itu ke Ekeron pada hari itu juga. Maka inilah dia segala puru keemasan yang disampaikan oleh orang Filistin kepada Tuhan akan persembahan karena salah, yaitu karena Asdod sebiji, dan karena Gaza sebiji, dan karena Askelon sebiji dan karena Gat sebiji dan karena Ekeron sebiji. Dan lagi tikus keemasan seturut bilangan segala negeri orang Filistin, yang dibawah perintah kelima orang rajanya, dari pada negeri yang berkota benteng datang kepada segala dusun. Maka alamatnya yaitu batu besar, yang diletakkan oranglah tabut Tuhan di atasnya dan yang lagi ada pada hari ini di bendang Yusak, orang Bait-Semes itu. Hata, maka dipalu Tuhan akan orang Bait-Semes sebab mereka itu sudah mengintai ke dalam tabut Tuhan, bahkan, dipalu-Nya dari pada mereka itu tujuh puluh orang dari lima puluh ribu orang. Maka pada masa itu merataplah orang banyak, sebab dipalu Tuhan di antara mereka itu dengan palu yang besar. Maka kata orang Bait-Semes: Siapa gerangan tahan berdiri di hadapan hadirat Tuhan, Allah yang mahasuci ini, dan kepada siapa dari pada kita sekalian ini Ia akan berjalan naik? Lalu disuruhkannyalah utusan kepada orang isi Kiryat-Yearim, mengatakan: Bahwa orang Filistin sudah membawa balik akan tabut Tuhan, hendaklah kamu turun akan membawa dia naik ke hulu. Hata, maka datanglah orang Kiryat-Yearim itu mengambil tabut Tuhan, lalu dibawanya akan dia naik ke dalam rumah Abinadab, yang di atas bukit, maka disucikannya Eliazar, anaknya, supaya ditungguinya akan tabut Tuhan itu. Maka dari pada hari tabut itu di Kiryat-Yearim adalah lalu beberapa berapa tahun, sampai dua puluh tahun lamanya, kemudian segenap orang isi rumah Israel mengaduhkan halnya sambil mengikut Tuhan. Maka pada masa itu berkata Semuel kepada segenap orang isi rumah Israel demikian: Jikalau kiranya kamu bertobat kepada Tuhan dengan segenap hatimu, hendaklah kamu membuang segala berhala dari antara kamu, demikianpun segala Astarot, dan perbetulkanlah hatimu kepada Tuhan dan perbuatlah bakti kepada-Nya jua, niscaya disentakkan-Nya kamu kelak dari dalam tangan orang Filistin. Maka oleh bani Israel dibuanglah akan segala Baal dan Astarot, lalu mereka itu berbuat bakti hanya kepada Tuhan jua. Kemudian kata Semuel: Himpunkanlah olehmu segenap orang Israel ke Mizpa, maka aku hendak meminta doa akan kamu kepada Tuhan. Maka mereka itupun berhimpunlah di Mizpa, lalu diciduknya air, dicurahkannya di hadapan hadirat Tuhan; maka pada hari itu berpuasalah mereka itu serta katanya di sana: Bahwa kami sudah berdosa kepada Tuhan. Maka Semuelpun menjadi hakim orang Israel di Mizpa. Hata, serta kedengaranlah kabar kepada orang Filistin, mengatakan bani Israel ada berhimpun di Mizpa, lalu segala raja Filistin mendatangi orang Israel. Serta terdengarlah bani Israel akan hal yang demikian, maka takutlah mereka itu di hadapan orang Filistin. Maka kata segala bani Israel kepada Semuel: Jangan apalah tuan berhenti dari pada memintakan doa kami kepada Tuhan, Allah kami, supaya dilepaskannya kami dari pada tangan orang Filistin. Maka oleh Semuel diambil akan seekor anak domba yang menyusu, dipersembahkannya sama sekali kepada Tuhan akan korban bakaran, maka Semuelpun meminta doa akan orang Israel kepada Tuhan dan Tuhanpun meluluskan permintaannya. Maka sementara Semuel mempersembahkan korban bakaran itu, tiba-tiba datanglah orang Filistin hendak berperang dengan orang Israel, tetapi pada hari itu juga Tuhan berguruh serta dengan guntur yang hebat kepada orang Filistin, dikejutkan-Nya mereka itu, sehingga alahlah mereka itu di hadapan orang Israel. Maka orang Israel lalu keluar dari dalam Mizpa, diusirnya akan orang Filistin, dialahkannya sampai di bawah Bait-Kar. Setelah itu maka diambil oleh Semuel akan sebuah batu, didirikannyalah akan dia antara Mizpa dengan Sen dan dinamainya akan dia Eben-Haezar, karena katanya: Sampai di sini sudah ditolong Tuhan akan kita. Maka demikianlah perihal orang Filistin direndahkan, maka tiada pula mereka itu melangkahkan perhinggaan tanah orang Israel, karena tangan Tuhan ada melawan orang Filistin pada segala hari umur hidup Semuel. Maka segala negeri yang telah dirampas orang Filistin dari pada orang Israel, itupun dikembalikan pula kepada orang Israel, dari pada Ekeron datang ke Gat, demikianpun segala daerahnya disentak orang Israel dari dalam tangan orang Filistin, maka adalah perdamaian antara orang Israel dengan orang Amori. Adapun Semuel itu adalah ia memerintahkan orang Israel sepanjang umur hidupnya. Maka dari pada setahun datang kepada setahun berjalanlah Semuel berkeliling ke Bait-el dan ke Gilgal dan ke Mizpa, diperintahkannya orang Israel pada segala tempat yang tersebut itu. Tetapi terkadang-kadang pulanglah juga ia ke Rama, karena di sana adalah rumahnya dan di sanapun diperintahkannya orang Israel dan di sanapun didirikannya sebuah mezbah bagi Tuhan. Sebermula, maka pada masa Semuel sudah tua diangkatnya kedua anaknya laki-laki akan hakim atas orang Israel. Adapun nama anak sulungnya itu Yoel dan nama anak bungsunya itu Abia, keduanya itu menjadi hakim di Birsyeba. Tetapi anaknya itu tiada berjalan pada kesan kaki bapanya, melainkan cenderunglah ia kepada kekikiran, dimakannya suap dan diubahkannya hukum. Sebab itu berhimpunlah segala tua-tua orang Israel, lalu sekaliannya pergi mendapatkan Semuel, yang di Rama, sambil katanya kepadanya: Bahwa engkau sudah tua, maka anakmu itu tiada berjalan pada kesan kakimu, sebab itu hendaklah engkau mengangkat seorang raja atas kami, supaya diperintahkannya kami seperti adat segala bangsa yang lain. Maka perkataan ini jahatlah kepada pemandangan Semuel, yaitu sebab kata mereka itu: Berikanlah kiranya kami seorang raja, yang memerintahkan kami. Lalu Semuelpun meminta doa kepada Tuhan. Maka firman Tuhan kepada Semuel: Dengarlah juga olehmu akan kata bangsa ini dalam segala sesuatu yang dipintanya kepadamu, karena bukannya engkau yang dicelakan olehnya, melainkan dicelakannya Aku, supaya jangan lagi Aku jadi Rajanya. Seperti segala perbuatan mereka itu dari pada hari Aku menghantar akan mereka itu keluar dari Mesir datang kepada hari ini, yaitu ditinggalkannya akan Daku dan diturutnya akan berhala, demikianpun perbuatan mereka itu akan dikau. Maka sekarangpun dengarlah olehmu akan katanya, tetapi nasihatkanlah mereka itu baik-baik dan berilah tahu kepadanya peri kelakuan raja, yang akan memerintahkan mereka itu kelak. Maka disampaikan Semuel segala firman Tuhan itu kepada orang banyak, yang sudah meminta seorang raja kepadanya, katanya: Bahwa demikianlah akan peri kelakuan raja, yang akan memerintahkan kamu kelak: Bahwa ia akan mengambil anak-anakmu laki-laki hendak dijadikannya baginya akan pengiring ratanya dan akan orang yang mengendarai kuda, dan akan orang yang berjalan di hadapan ratanya, dan hendak dijadikannya mereka itu kepala atas orang seribu dan kepala atas orang lima puluh, dan akan penenggala bendangnya dan akan orang penuai perhumaannya dan akan pandai yang memperbuatkan senjata perangnya dan lagi segala perkakas ratanya. Maka anak-anakmu perempuan diambilnya kelak, dijadikannya tukang rempah-rempah dan juru masak dan tukang roti. Dan segala bendangmu dan segala kebun anggurmu dan segala kebun pokok zaitmu yang terbaik itu akan diambilnya kelak, diberikannya kepada hamba-hambanya. Dan dari pada segala hasil tanahmu dan buah-buah pokokmu akan diambilnya dalam sepuluh asa, diberikannya kelak kepada segala pegawainya dan kepada hamba-hambanya. Tambahan pula hamba-hambamu dan orang mudamu yang terbaik itu dan keledaimupun akan diambilnya hendak digunakannya kepada pekerjaannya. Dan dari pada segala binatangmu akan diambilnya dalam sepuluh asa dan kamu sekalianpun akan menjadi hambanya. Bahwasanya pada hari itu juga kamu akan berseru-seru dari sebab rajamu, yang telah kamu pilih itu, tetapi tiada juga Tuhan hendak mendengar akan kamu pada hari itu. Maka seganlah orang banyak itu mendengar akan kata Semuel, melainkan katanya: Kendati; biarlah juga atas kami seorang raja. Dan biar kamipun seperti segala bangsa lain, diperintahkan oleh raja kami, biar ia berjalan pada hulu kami dan melakukan segala perang kami. Setelah sudah didengar Semuel akan kata orang banyak itu, maka disampaikannyalah kepada Tuhan. Lalu firman Tuhan kepada Semuel: Dengarlah juga olehmu akan katanya, dan lantikkanlah bagi mereka itu seorang raja. Kemudian kata Semuel kepada segala orang Israel: Pulanglah kamu, masing-masing ke negerinya sendiri. Sebermula, maka adalah seorang dari pada suku Benyamin, namanya Kisy bin Abiel bin Zeror bin Bekhorat bin Afiah, anak seorang orang Benyamin, yang amat hartawan. Maka pada orang itu adalah seorang anaknya laki-laki, yang bernama Saul, lagi teruna dan elok rupanya, bahkan, di antara segala bani Israel seorangpun tiada yang elok dari padanya, maka dari pada bahunya lalu ke atas ia lebih tinggi dari pada orang kebanyakan itu. Hata, maka keledainya betina Kisy, bapa Saul itu, sudah hilang, sebab itu kata Kisy kepada Saul, anaknya: Sekarang bawalah olehmu akan seorang hamba sertamu, bangunlah dan pergi mencahari keledai betina itu. Maka berjalanlah ia melalui pegunungan Efrayim, lalu terus dari pada benua Salisa, tetapi tiada juga didapatinya akan dia, kemudian keduanyapun berjalan terus dari benua Sahalim, tetapi keledainya tiada di sana, lalu ia melalui tanah Benyamin, tiada juga didapatinya akan dia. Setelah sampai keduanya ke benua Zuf maka kata Saul kepada hambanya yang sertanya: Mari kita pulang, asal jangan hati bapaku lepas dari pada keledai itu dan mulai bercintakan kita. Maka sahut hamba itu: Bahwasanya adalah seorang aziz Allah dalam negeri ini, ia itu seorang yang kehormatan, maka tak dapat tiada segala sabdanyapun jadilah; baiklah kita pergi mendapatkan dia, mudah-mudahan ditunjuknya kepada kita jalan yang patut kita turut. Maka kata Saul kepada hambanya: Tetapi jikalau kita pergi, apa gerangan kita persembahkan kepada orang itu? karena roti dalam bekas kita sudah habis dimakan, satupun tiada pada kita, yang dapat kita persembahkan kepada aziz Allah itu. Atau adakah lagi sesuatu pada kita? Maka sahut hamba itu pula kepada Saul, katanya: Tengoklah, dalam tangan sahaya ada lagi sahaya dapati seperempat syikal perak, bolehlah sahaya berikan dia kepada aziz Allah, supaya ditunjuknya jalan kepada kita. (Adapun dahulukala adatlah di antara orang Israel apabila orang pergi bertanyakan Allah, maka katanya: Mari kita pergi mendapatkan penilik, karena orang yang dipanggil nabi sekarang ia itu bergelar penilik dahulu) Maka kata Saul kepada hambanya: Benarlah katamu ini; mari kita pergi. Maka pergilah keduanya ke negeri tempat aziz Allah itu. Maka sementara keduanya berjalan naik ke negeri itu bertemulah dengan dia beberapa perempuan muda yang telah keluar hendak menimba air, maka bertanyalah ia kepadanya: Adakah penilik itu di sini? Maka sahut mereka itu: Ada; lihat, adalah ia di sana di hadapanmu; baiklah kamu bersegera-segera, karena pada hari ini juga ia telah datang ke dalam negeri, sebab hari ini adalah korban karena orang banyak di tempat yang tinggi itu. Apabila kamu masuk ke dalam negeri, boleh lagi kamu mendapat akan dia sebelum ia naik ke atas tempat yang tinggi hendak makan; karena orang banyak itu tiada makan dahulu dari pada datangnya, sebab ia juga yang memberi berkat akan korban itu, setelah itu maka baharulah makan segala orang jemputan; baiklah kamu naik sekarang, karena pada hari ini boleh kamu berjumpa dengan dia. Hata, maka keduanyapun naiklah lalu masuk ke dalam negeri. Setelah sampai ke tengah negeri, heran, maka keluarlah Semuel bertemu dengan mereka itu, sementara ia naik ke tempat yang tinggi itu. Adapun Tuhan sudah memberitahu kepada Semuel dengan nyata-nyata satu hari dahulu dari pada datang Saul, firman-Nya: Esok harilah kira-kira waktu begini Aku menyuruhkan kepadamu kelak seorang laki-laki dari jajahan Benyamin, hendaklah engkau menyirami dia dengan minyak bau-bauan akan penganjur umat-Ku, orang Israel, maka iapun akan melepaskan umat-Ku dari pada tangan orang Filistin, karena sudah Kutilik akan umat-Ku, sebab serunya telah sampai kepada-Ku. Serta terlihatlah Semuel akan Saul maka datanglah firman Tuhan kepadanya: Bahwasanya inilah orang yang telah Aku berfirman kepadamu akan halnya demikian: Iapun akan memerintahkan umat-Ku. Maka Saulpun menghampiri Semuel di tengah pintu gerbang, sambil katanya: Tunjuk apalah kepadaku di mana rumah penilik itu. Maka sahut Semuel kepada Saul: Bahwa aku ini penilik itu; silakanlah naik ke atas tempat yang tinggi itu dahulu dari padaku, karena pada hari ini hendaklah kamu makan sehidangan dengan aku, dan pada esok harilah aku lepaskan kamu pergi; dan segala sesuatu yang dalam hatimupun akan kuberitahu kepadamu. Maka akan hal keledaimu, yang hilang itu sekarang sudah genap tiga hari, janganlah hatimu bersusah akan dia, karena sudah terdapat; maka bagi siapa gerangan ada segala kegemaran di antara orang Israel, jikalau tiada bagimu dan bagi segala orang isi rumah bapamu? Maka sahut Saul, katanya: Bukankah sahaya ini seorang bani Benyamin, dari pada suku yang terkecil dalam bangsa Israel? bukankah bangsa sahaya terkecil dari pada segala bangsa suku Benyamin? maka betapa gerangan tuan menegur sahaya dengan perkataan yang demikian ini? Setelah itu maka diambil Semuel akan Saul dan akan hambanya, dibawanya akan keduanya masuk ke dalam bilik makan, diberikannyalah tempat akan dia pada hulu segala orang jemputan. Adapun banyaknya kira-kira tiga puluh orang. Lalu kata Semuel kepada jurumasak: Sajikanlah sepenggal yang telah kuberikan dikau dan yang pesanku akan halnya: Taruhlah akan dia berasing. Maka oleh jurumasak itu disajikanlah sepaha dengan segala patutnya, diletakkannya di hadapan Saul, sambil katanya: Bahwa inilah yang telah diasingkan, letakkanlah dia di hadapanmu, makanlah, karena sudah disimpan bagimu pada perjamuan ini, tatkala kataku: Aku sudah menjemput orang banyak itu. Maka demikianlah peri pada hari itu Saul makan sehidangan dengan Semuel. Setelah itu maka turunlah keduanya dari tempat yang tinggi itu, lalu masuk ke dalam negeri, maka Semuelpun berkata-kata dengan Saul di atas sotoh rumahnya. Hata, pada pagi-pagi bangunlah keduanya, maka sementara fajarpun merekah dipanggil Semuel akan Saul ke atas sotoh, katanya: Bangunlah engkau, supaya boleh aku menghantar akan dikau! Maka bangunlah Saul, lalu keduanya, baik ia baik Semuel, berjalan ke luar. Setelah sudah turun keduanya sampai ke ujung negeri, maka kata Semuel kepada Saul: Suruhlah hambamu berjalan dahulu dari pada kita; maka berjalanlah hamba itu. Tetapi hendaklah engkau berhenti di sini, supaya aku memberitahu kepadamu firman Allah. Maka oleh Semuel diambil akan sebuah buli-buli berisi minyak bau-bauan, dicurahkannya isinya pada kepala Saul dan diciumnya akan dia sambil katanya: Bukankah Tuhan sudah menyiram engkau dengan minyak bau-bauan akan menjadi penganjur bahagiannya pusaka? Apabila engkau sudah meninggalkan daku pada hari ini engkau akan bertemu dengan dua orang dekat dengan kubur Rakhel pada perhinggaan tanah Benyamin di Zelzah, maka orang itupun akan berkata kepadamu kelak demikian: Adapun keledai betina yang telah engkau pergi cahari itu, ia itu sudah terdapat, maka sesungguhnya hati bapamu sudah lepas dari pada perkara keledai itu, lalu ia bercintakan kamu, katanya: Apakah yang dapat kuperbuat karena sebab anakku? Setelah engkau berjalan langsung dari sana lalu sampai ke Elon-Tabor, maka di sana engkau akan bertemu dengan tiga orang yang berjalan naik ke Bait-el hendak menghadap Allah, seorang membawa kambing kecil tiga ekor, seorang membawa roti tiga ketul dan seorang sebuah kirbat berisi air anggur. Maka mereka itupun kelak bertanyakan selamatmu serta memberikan kepadamu roti dua ketul, hendaklah engkau menerima dia dari pada tangannya. Kemudian engkau akan sampai di atas bukit Allah, tempat kawal lasykar orang Filistin, maka akan jadi kelak apabila engkau masuk ke dalam negeri itu engkau akan bertemu dengan suatu perkumpulan orang nabi, tengah turun dari atas bukit, dengan dandi dan rebana dan bangsi dan kecapi di hadapannya, sekaliannya akan bernubuat. Maka Roh Tuhanpun akan datang atasmu dan engkaupun akan bernubuat serta dengan mereka itu dan engkaupun akan diubah menjadi orang lain. Maka akan jadi kelak apabila segala tanda ini sudah datang kepadamu, perbuatlah olehmu akan barang sependapat tanganmu, karena engkaupun akan disertai Allah. Maka hendaklah engkau turun ke Gilgal mendahului aku, bahwasanya aku akan turun kelak mendapatkan dikau hendak mempersembahkan korban syukur, maka tujuh hari lamanya hendaklah engkau bernanti di sana, sampai aku datang kepadamu dan memberitahu kepadamu barang yang patut kauperbuat. Hata, baharu berpalinglah ia dirinya hendak meninggalkan Semuel, maka diubahkan Allah hatinya, sehingga ia itu menjadi lain dan segala tanda itupun jadilah pada hari itu juga. Serta sampailah keduanya ke bukit itu, sesungguhnya bertemulah dengan dia suatu perkumpulan orang nabi, lalu datanglah Roh Tuhan atasnya, sehingga iapun bernubuat di antara mereka itu sekalian. Maka sesungguhnya barangsiapa yang dahulu mengenal akan dia, demi dilihatnya ia tengah bernubuat dengan segala nabi itu, maka kata mereka itu seorang akan seorang: Apakah yang sudah jadi pada bin Kisy itu? Sungguhkah Saulpun di antara segala nabi? Maka sahut seorang anu dari sana, katanya: Siapa gerangan bapanya? Maka sebab itu menjadi suatu perbahasaan, bunyinya: Sungguhkah Saulpun di antara segala nabi? Setelah sudah ia bernubuat, maka datanglah ia di atas tempat yang tinggi. Lalu kata mamak Saul kepadanya dan kepada hambanya: Kedua kamu sudah ke mana? Maka sahutnya: Hendak mencahari keledai betina itu; setelah kami lihat tiadalah ia, maka pergilah kami mendapatkan Semuel. Maka kata mamak Saul: Berilah tahu aku kiranya apa kata Semuel kepada kedua kamu. Maka sahut Saul kepada mamaknya: Ia sudah memberitahu kami dengan sebenarnya, bahwa keledai itu sudah terdapat. Tetapi akan hal kerajaan, yang telah dikatakan Semuel itu, tiada diberinya tahu kepadanya. Hata, maka kemudian dari pada itu dipanggil Semuel akan orang banyak itu berhimpun kepada Tuhan di Mizpa; lalu katanya kepada segala bani Israel: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah membawa akan orang Israel keluar dari Mesir dan Akupun sudah melepaskan kamu dari pada tangan orang Mesir dan dari pada tangan segala kerajaan yang menganiaya akan kamu. Tetapi sekarang kamu sudah mencelakan Allahmu, yang telah melepaskan kamu dari pada segala celakamu dan kesukaranmu, dan kamupun sudah berkata kepada-Nya demikian: Angkatlah kiranya seorang raja atas kami. Maka sebab itu, marilah kamu menghadap hadirat Tuhan seturut bilangan suku-sukumu dan seturut ribu-ribuanmu. Setelah sudah disuruh Semuel akan segala suku bangsa Israel datang hampir, maka kenalah suku Benyamin. Setelah disuruhnya akan suku Benyamin datang hampir seturut bangsa-bangsanya, maka kenalah bangsa Materi, kemudian Saul bin Kisy yang kena, lalu dicahari, tiada didapatinya akan dia. Maka mereka itupun bertanyakan Tuhan pula kalau orang itu sudah datang ke mari juga, lalu sahut Tuhan: Bahwasanya sudah disembunyikannya dirinya di antara segala perkakasan. Maka pergilah mereka itu mengambil dia dari sana, lalu berdirilah ia di tengah-tengah orang banyak itu, maka lebih tinggi ia dari pada mereka itu sekalian dari bahunya lalu ke atas. Maka kata Semuel kepada segenap orang banyak itu: Lihatlah olehmu akan orang yang sudah dipilih Tuhan, karena tiada setaranya di antara segala orang banyak ini. Maka bersorak-soraklah sekalian orang banyak itu, bunyinya: Daulat raja! Maka oleh Semuel dinyatakannyalah kepada orang banyak itu hukum kerajaan, lalu disuratkannya hukum itu dalam sebuah kitab, yang diletakkannya di hadapan hadirat Tuhan; kemudian dari pada itu dilepaskan Semuel orang banyak itu pergi, masing-masing pulang ke rumahnya. Maka Saulpun pulanglah ke rumahnya, yang di Gibea, dan dari pada orang banyak itu ada mengiringkan dia seberapa banyak orang, yang digerakkan Allah hatinya. Tetapi adalah beberapa orang jahat, yang berkata demikian: Manakan dapat ia melepaskan kita! maka dicelakannya akan dia dan tiada dipersembahkannya hadiah kepadanya; tetapi adalah Saul seperti tuli juga lakunya. Sebermula, maka Nahas, orang Ammoni itu, datang mengepung negeri Yabes yang di benua Gilead; maka kata segala orang isi Yabes itu kepada Nahas: Hendaklah tuan berjanji-janjian dengan kami, maka kami sekalian diperhambalah oleh tuan. Tetapi kata Nahas, orang Ammoni itu, kepadanya: Hanya atas seperkara ini juga aku hendak berjanji-janjian dengan kamu, jikalau mata kanan kamu sekalian kucungkil dan dengan demikian peri kububuh arang di muka pada segenap bangsa Israel. Maka kata segala tua-tua Yabes kepadanya: Biarkan apalah kami tujuh hari lamanya, supaya kami menyuruhkan utusan kepada segala jajahan negeri Israel; jikalau kiranya seorangpun tiada yang melepaskan kami maka kami akan keluar mendapatkan tuan kelak. Hata, setelah sampai utusan itu ke Gibea Saul, diberinya tahu segala perkataan itu, kepada orang banyak, lalu menangislah orang banyak itu dengan nyaring suaranya. Maka tiba-tiba datanglah Saul dari belakang lembunya, dari padang, lalu kata Saul: Apa kurang orang banyak itu, maka sekaliannya menangis? Maka disampaikan oranglah kepadanya segala perkataan orang Yabes itu. Serta kedengaranlah perkataan itu kepada Saul, maka datanglah Roh Allah atasnya dan marahnyapun mulai bernyala-nyala. Lalu diambilnya sepasang lembu, dipenggal-penggalnya, maka penggal-penggal itu dikirimkannya kepada segala jajahan negeri Israel dengan tangan utusan, titahnya: Barangsiapa yang tiada keluar sendiri datang mengiringkan Saul dan Semuel, maka demikian peri diperbuat kelak akan lembunya. Maka ketakutan yang dari pada Tuhan berlakulah atas orang banyak itu, lalu keluarlah mereka itu sekalian seperti orang satu jua lakunya. Maka dibilangnya akan mereka itu di Bezek, dari pada bani Israel adalah tiga ratus ribu orang dan dari pada orang Yehuda adalah tiga puluh ribu orang banyaknya. Setelah itu, maka katanya kepada utusan yang telah datang itu: Demikian hendaklah dikatakan olehmu kepada orang isi Yabes yang di Gilead itu; Esok harilah apabila mulai panas terik kamu akan ditolong. Hata, setelah sampai utusan itu maka dikabarkannya kepada orang isi Yabes lalu bersukacitalah hatinya. Maka kata orang isi Yabes: Esok harilah kami akan keluar mendapatkan kamu, bolehlah kamu perbuat akan kami barang yang baik kepada pemandanganmu. Hata, maka pada keesokan harinya dibahagi Saul akan orang banyak itu menjadi tiga pasukan, lalu masuklah mereka itu ke dalam tentara musuh, pada ketika kawal dini hari, maka diparangnya akan orang Ammon sampai hari panas terik, bahwasanya tercerai-berailah segala orang sisanya, sehingga dari padanya dua orang juapun tiada tinggal bersama-sama. Maka pada masa itu kata orang banyak itu kepada Semuel: Siapakah dia yang telah berkata demikian: Masakan Saul memerintahkan kita! Bawalah ke mari akan orang itu, supaya kami bunuh ia. Tetapi kata Saul: Pada hari ini seorangpun tak boleh dibunuh, karena pada hari ini juga Tuhan mengadakan suatu pertolongan bagi orang Israel. Dan lagi kata Semuel kepada orang banyak itu: Marilah kamu, biarlah kita sekalian ke Gilgal dan membaharui kerajaan itu di sana. Lalu segenap orang banyak itupun pergi ke Gilgal merajakan Saul di hadapan hadirat Tuhan di Gilgal, serta dipersembahkannya di sana korban syukur di hadapan hadirat Tuhan, maka di sanapun Saul bersuka-sukaanlah dengan segala orang Israel amat ramai adanya. Maka pada masa itu kata Semuel kepada segenap orang Israel: Bahwasanya aku sudah menurut katamu dalam segala perkara yang telah kamu pinta kepadaku, dan aku sudah melantik seorang raja atas kamu. Maka sekarang lihatlah olehmu akan raja itu berjalan di hadapanmu; adapun aku ini sudah jadi tua dan putihlah rambutku, bahwasanya kedua anakku laki-laki itu adalah di antara kamu; maka aku sudah berjalan di hadapanmu dari pada kecilku datang kepada hari ini. Maka sekarang adalah aku hadir di sini, biarlah kamu bersaksi atasku di hadapan hadirat Tuhan dan di hadapan hamba-Nya, yang telah disiram dengan minyak bau-bauan, siapa punya lembu sudah kuambil, atau siapa punya keledai sudah kuambil, atau siapa yang sudah kuaniayakan, atau siapa yang sudah kutindih, atau dari pada siapa sudah kumakan suap supaya kututup mataku akan hal perkaranya, niscaya kupulangkan dia kelak kepadamu. Maka sahut mereka itu sekalian: Bukan tuan menganiayakan kami dan bukan tuan menindih kami dan bukan tuan mengambil barang sesuatu dari pada tangan salah seorang. Maka kata Semuel: Bahwa pada hari ini Tuhan juga menjadi saksi atas kamu sekalian dan raja yang telah disiram-Nya dengan minyak bau-bauanpun, menjadi saksi akan hal satupun tiada salah kamu dapat dalam tanganku ini. Maka sahut orang banyak itu: Baiklah ia menjadi saksi! Lalu kata Semuel kepada orang banyak itu: Bahwa Tuhan juga, yang telah menjadikan Musa dan Harun dan yang telah membawa naik akan segala nenek moyangmu dari dalam negeri Mesir. Maka sekarangpun marilah kamu berdiri di sini di hadapan hadirat Tuhan, supaya aku menasihatkan kamu akan hal segala kebenaran Tuhan, yang telah dinyatakan kepadamu dan kepada segala nenek moyangmu. Kemudian dari pada datang Yakub ke Mesir, maka berseru-serulah segala nenek moyangmu kepada Tuhan, lalu disuruhkan Tuhan akan Musa dan Harun, maka keduanya itu sudah menghantar akan nenek moyangmu keluar dari Mesir, didudukkannya mereka itu pada tempat ini. Tetapi mereka itu melupakan Tuhan, Allahnya, sebab itu diserahkan-Nya mereka itu ke tangan Sisera, panglima perang yang di Hazor itu, dan ke tangan orang Filistin, dan ke tangan raja orang Moab, yang berperang dengan mereka itu. Maka berseru-serulah mereka itu kepada Tuhan, sembahnya: Bahwa kami telah berbuat dosa, sebab kami telah meninggalkan Tuhan dan telah berbuat bakti kepada Baalim dan Astarot; maka sekarang sentakkan apalah kami dari dalam tangan musuh kami, maka kamipun akan beribadat kepadamu kelak. Maka disuruhkan Tuhan akan Yerub-Baal dan Bedan dan Yefta dan Semuel, disentaknya kamu dari dalam tangan segala musuhmu keliling, sehingga boleh kamu duduk dengan sentosa. Adapun serta kamu melihat Nahas, raja bani Ammon itu, datang menyerang kamu, lalu katamu kepadaku: Janganlah demikian, melainkan hendaklah seorang raja memerintahkan kami; maka dalam pada itupun Tuhan, Allahmu, juga Raja kamu. Maka sekarangpun lihatlah olehmu akan raja yang telah kamu pilih dan yang telah kamu pinta; bahwasanya Tuhan sudah mengangkat akan seorang raja atas kamu sekalian. Jikalau kiranya kamu takut akan Tuhan dan berbuat bakti kepada-Nya dan mendengar akan suara-Nya dan tiada kamu mendurhaka akan firman Tuhan, niscaya kamu dan rajamu, yang memerintahkan kamu, itupun akan dalam pemeliharaan Tuhan, Allahmu. Tetapi jikalau kiranya tiada kamu mendengar akan suara Tuhan, melainkan durhakalah kamu akan firman Tuhan kelak, niscaya tangan Tuhan akan melawan kamu, seperti sudah melawan Ia akan nenek moyangmu. Maka sekarangpun marilah kamu berdiri di sini, lihatlah olehmu akan perkara besar, yang diadakan Tuhan kelak di hadapan matamu. Bukankah sekarang ini musim pemotongan gandum? Maka aku hendak berseru kepada Tuhan dan Iapun kelak mengadakan guruh dan hujan, demikian nyatalah kepadamu dan dapat diketahui olehmu, bahwa besarlah adanya jahat yang telah kamu perbuat di hadapan pemandangan Tuhan, sebab kamu menghendaki seorang raja bagi dirimu. Lalu berserulah Semuel kepada Tuhan, maka Tuhanpun mengadakan guruh dan hujan pada hari itu juga, maka sebab itu segenap orang banyak itupun sangatlah takut akan Tuhan dan akan Semuel. Maka sembah segala orang banyak itu kepada Semuel: Pintakan apalah doa kepada Tuhan, Allahmu, akan segala hambamu ini, supaya jangan kami mati dibunuh, karena kecuali segala dosa kami, maka kami menambahi dia pula dengan jahat ini, yaitu kami sudah meminta seorang raja bagi diri kami. Maka kata Semuel kepada orang banyak itu: Janganlah kamu takut; sungguhpun kamu sudah berbuat segala jahat ini, tetapi sekarang sahaja janganlah kamu undur dari pada Tuhan, melainkan hendaklah kamu berbuat bakti kepada Tuhan dengan segenap hatimu. Janganlah kamu menyimpang hendak menurut perkara yang sia-sia, yang tiada berguna dan yang tiada dapat menolong, karena sia-sialah adanya. Sebab tiada Tuhan meninggalkan umat-Nya oleh karena nama-Nya yang besar, tegal adalah keridlaan Tuhan menjadikan kamu umat-Nya. Maka akan daku, dijauhkan kiranya dari padaku berbuat dosa ini kepada Tuhan, yaitu aku berhenti dari pada mendoakan kamu, melainkan aku hendak mengajarkan kamu juga jalan yang baik dan betul. Sahaja hendaklah kamu takut akan Tuhan dan berbuat bakti kepada-Nya dengan segala setia dan tulus hatimu; karena lihatlah olehmu bagaimana besar perkara yang telah diadakan-Nya kepadamu. Tetapi jikalau kamu berkanjang dalam berbuat jahat, niscaya kamu akan binasa kelak, baik kamu baik rajamu. Sebermula, maka sudah lalu setahun Saul menjadi raja, dan sudah tahun yang kedua ia kerajaan atas orang Israel, maka dipilih Saul bagi dirinya tiga ribu orang dari antara orang Israel; maka dua ribu adalah serta dengan Saul di Mikhmas dan di atas pegunungan Bait-el dan seribu adalah serta dengan Yonatan di Gibea-Benyamin, maka segala orang yang lain itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya. Maka Yonatanpun mengalahkan kawal negeri orang Filistin yang di Gibea, lalu kedengaranlah hal itu kepada orang Filistin, maka sebab itu disuruh Saul tiupkan nafiri pada segala jajahan negeri, titahnya: Biarlah orang Ibrani mendengarnya. Maka kedengaranlah kabar itu kepada segenap orang Israel, lalu katanya: Bahwa Saul sudah mengalahkan kawal negeri orang Filistin dan lagi orang Israel sudah menjadi busuk baunya kepada orang Filistin. Maka orang banyak itupun dipanggil berhimpun kepada Saul di Gilgal. Maka segala orang Filistinpun berhimpunlah hendak berperang dengan orang Israel, maka adalah padanya tiga puluh ribu rata perang dan enam ribu orang yang berkuda dan rakyat seperti kersik yang di tepi laut banyaknya; maka berangkatlah mereka itu sekalian, lalu didirikannyalah kemahnya di Mikhmas pada sebelah timur Bait-Awen. Demi dilihat oleh orang Israel, bahwa mereka itu dalam hal kesukaran, sebab orang banyak itu kepicikan, maka bersembunyilah orang banyak itu dalam gua dan dalam hutan dan di atas gunung batu dan di dalam kubu dan lobang. Maka segala orang Ibrani menyeberanglah Yarden, lalu ke benua Gad dan Gilead, sementara Saul lagi di Gilgal, maka segala rakyat yang mengiringkan dia itu sangat ketakutan. Maka bernanti-nantilah Saul tujuh hari lamanya sampai kepada masa yang telah ditentukan Semuel, tetapi sebab Semuel belum juga sampai ke Gilgal, maka tercerai-berailah rakyat itu dari padanya. Maka pada masa itu titah Saul: Bawalah ke mari kepadaku korban bakaran dan korban syukur; lalu dipersembahkannya korban bakaran itu. Maka sesungguhnya baharu habis sudah dipersembahkannya korban bakaran itu, tiba-tiba datanglah Semuel; maka Saulpun keluar menyambut dia, hendak memberi salam akan dia. Lalu kata Semuel: Apakah perbuatanmu ini? Maka kata Saul: Sebab aku melihat orang banyak itu tercerai-berai dari padaku dan engkaupun tiada datang pada hari yang telah ditentukan itu, dan lagi segala orang Filistin berhimpun di Mikhmas, maka kataku: Sebentar lagi maka orang Filistin akan datang menyerang aku kelak di Gilgal, maka belum aku meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, sebab itu aku memberanikan hatiku, lalu mempersembahkan korban bakaran. Maka kata Semuel kepada Saul: Perbuatanmu ini bodoh sekali, sebab tiada engkau menurut firman Tuhan, Allahmu, yang telah disampaikan-Nya kepadamu; karena niat Tuhan hendak menetapkan sekarang kerajaanmu atas orang Israel sampai selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tiada akan tetap! Bahwa Tuhan sudah mencahari akan dirinya seorang yang setuju dengan hati-Nya dan orang itupun akan disuruhkan Tuhan menjadi penganjur segala umat-Nya, sebab tiada engkau indahkan firman Tuhan yang kepadamu itu. Maka berbangkitlah Semuel lalu pergi ke hulu, dari Gilgal ke Gibea-Benyamin; maka Saulpun membilanglah segala rakyat yang lagi terdapat sertanya, ada kira-kira enam ratus orang banyaknya. Maka tinggallah Saul dan Yonatan, anaknya, dan segala rakyat yang terdapat sertanya, di Gibea-Benyamin, tetapi akan segala orang Filistin tempat tentaranya adalah di Mikhmas. Maka keluarlah orang menjarah tiga pasukan dari balatentara orang Filistin; satu pasukan menuju jalan ke Ofera ke benua Saul, dan satu pasukan menuju jalan ke Bait-Horon, dan satu pasukan pula menuju jalan ke perhinggaan negeri yang bertentangan dengan lembah Zeboyim arah ke padang belantara. Maka seorang tukang besipun tiada terdapat dalam segala negeri orang Israel, karena kata orang Filistin: Jangan orang Ibrani itu dapat memperbuat pedang atau lembing. Maka sebab itu tak dapat tiada segala orang Israel turun pergi mendapatkan orang Filistin, supaya masing-masingnya dapat mengasahkan nayamnya dan penggalinya dan kapaknya dan sabitnya. Tetapi adalah juga pada mereka itu kikir yang tajam bagi cangkulnya dan penggalinya dan serampangnya dan kapaknya dan akan memasang cacaknya. Maka sesungguhnya tatkala perang itu sebilah pedang atau sebatang lembingpun tiada terdapat pada tangan segala rakyat yang serta dengan Saul dan Yonatan, melainkan pada Saul dan pada Yonatan, anakanda baginda, juga terdapat keduanya. Hata, maka kawal laskar orang Filistin sudah keluar, lalu pergi ke jurang Mikhmas. Maka pada sekali peristiwa, yaitu pada suatu hari, kata Yonatan, putera Saul, kepada biduanda yang memikul senjatanya: Mari kita menyerang akan kawal orang Filistin yang di sebelah sana; maka tiada diberinya tahu hal itu kepada ayahnya. Adapun Saul itu adalah ia duduk di ujung Gibea, di bawah pokok delima yang di Mijron, maka jumlah segala rakyat yang sertanya itu kira-kira enam ratus orang banyaknya. Maka Ahia bin Ahitub, saudara Ikabod bin Pinehas bin Eli, itulah imam Tuhan di Silo dan berpakaikan efod; maka oleh orang banyak itu tiada diketahui akan hal Yonatan itu sudah pergi. Maka dalam jurang yang hendak dilintasi oleh Yonatan akan sampai kepada kawal orang Filistin itu adalah curam bukit batu pada sebelah sini dan curam bukit batupun pada sebelah sana, satu bernama Bozez dan satunya bernama Saine. Maka curam satu arah ke utara bertentangan dengan Mikhmas, dan satunya arah ke selatan bertentangan dengan Geba. Maka kata Yonatan kepada biduanda yang memikul senjatanya: Mari kita menyerang kawal orang kulup itu, mudah-mudahan kita dibantu oleh Tuhan; karena pada Tuhan tiada sukar menolong dengan orang banyak atau dengan orang sedikit. Maka sembah biduanda itu kepadanya: Baiklah tuan melakukan segala kehendak hati tuan; ke manapun baik tuan pergi, niscaya sahayapun menyertai akan tuan dan menurut kehendak tuan. Maka kata Yonatan: Bahwasanya kita akan langsung kepada orang itu dan menyatakan diri kita kepadanya. Jikalau kiranya kata mereka itu: Nanti dahulu, sehingga kami sampai kepadamu; baiklah kita tinggal berdiri pada tempat kita, jangan kita naik mendapatkan mereka itu. Tetapi jikalau kiranya kata mereka itu demikian: Marilah naik kepada kami! baiklah kita naik juga, sebab Tuhan sudah menyerahkan dia kepada tangan kita; maka inilah bagi kita akan suatu alamat. Hata, serta keduanyapun menyatakan dirinya kepada kawal orang Filistin, maka kata orang Filistin itu: Bahwasanya orang Ibrani itu sudah keluar dari dalam gua, tempat mereka itu bersembunyi. Maka sahut orang kawal negeri itu kepada Yonatan dan kepada biduanda itu, katanya: Marilah naik kepada kami, maka kami mengajari kamu kelak! Lalu kata Yonatan kepada biduanda itu: Naik juga, ikutlah aku, karena Tuhan sudah menyerahkan dia kepada tangan orang Israel. Maka Yonatanpun naiklah sambil merangkak, diikut oleh biduanda itu, maka musuh itupun rebahlah di hadapan Yonatan, lalu dibunuh oleh biduanda itu akan mereka itu dari belakang. Adapun dalam pembunuhan yang diadakan oleh Yonatan dan biduanda itu, matilah kira-kira dua puluh orang, maka yaitu pada suatu tempat yang kira-kira setengah relung luasnya. Maka jadilah suatu kegentaran dalam balatentara yang di padang itu, dan di antara segenap orang banyak, dan lagipun terkejutlah orang kawal negeri dan segala orang penjarah, bahkan, gemparlah seluruh negeri, karena ia itu menjadi suatu kegentaran dari pada Allah. Maka dilihat oleh pengawal di luar, yang pada Saul di Gibea-Benyamin, bahwa adalah huru-hara makin lama makin ramai, sehingga orang tempuh-menempuh. Lalu titah Saul kepada mereka itu yang sertanya: Bilanglah kamu akan segala rakyat dan periksalah siapa gerangan telah pergi dari pada kita. Lalu dibilangnya akan orang sekalian, maka sesungguhnya Yonatan dan biduanda itu tiada di sana. Maka titah Saul kepada Ahia: Bawalah ke mari akan tabut Allah! Karena pada masa itu tabut Allah adalah serta dengan bani Israel. Maka sesungguhnya sementara Saul lagi bertitah kepada imam itu makinlah bertambah-tambah huru-hara dalam balatentara orang Filistin, sebab itu titah Saul kepada imam pula: Undurkanlah tanganmu! Maka Saul dan segala rakyat yang sertanyapun berhimpunlah, lalu masuk peperangan, maka sesungguhnya pedang seorang adalah melawan kawannya dengan amat sangat gemerencing; karena dengan orang Filistin adalah pula beberapa orang Ibrani seperti dahulu, yang telah datang ke hulu sertanya dalam balatentaranya berkeliling, maka orang itupun lalu berhubung dengan orang Israel yang serta dengan Saul dan Yonatan. Adapun serta kedengaranlah kabar kepada orang Israel yang bersembunyi dalam pegunungan Efrayim itu, mengatakan orang Filistin lari, maka diusirnya juga akan mereka itu sambil berperang. Demikianlah peri orang Israel ditolong Tuhan pada hari itu, lalu balatentara itu menyeberang ke Bait-Awen. Maka penatlah orang Israel pada hari itu, sebab Saul menyumpahi orang banyak itu, titahnya: Kutuklah orang yang makan barang sesuatu sebelum petang, sebelum aku menuntut bela kepada musuhku! Maka sebab itu segenap orang banyak tiada mengecap barang makanan. Maka segala orang isi negeri itupun masuklah ke dalam hutan, maka pada padang di sana adalah air lebah. Serta sampailah orang banyak itu dalam hutan, bahwasanya adalah di sana suatu kelimpahan air lebah, tetapi seorangpun tiada menyampaikan tangannya kepada mulutnya, sebab takutlah orang banyak akan sumpah itu. Tetapi tiada ia itu kedengaran kepada Yonatan tatkala ayahnya menyumpahi orang banyak itu, maka diunjuknya ujung tongkat yang pada tangannya, dicelupkannya dalam sarang lebah; setelah disampaikannya tangannya kepada mulutnya, maka teranglah matanya. Lalu sembah seorang dari pada rakyat itu kepadanya demikian: Bahwa paduka ayahanda tuan sudah menyumpahi sangat orang banyak itu, titahnya: Kutuklah orang yang makan barang sesuatu pada hari ini! Sebab itu lesu letihlah orang banyak itu. Maka kata Yonatan: Bahwa ayahku mengharukan negeri; tengoklah kiranya bagaimana mataku diterangkan semenjak aku mengecap barang sedikit dari pada air lebah ini. Istimewa pula orang banyak itu, jikalau kiranya pada hari ini mereka itu boleh makan dengan bebasnya dari pada jarahan musuh yang di dapatnya! Maka sebab ini juga kurang besar kemenangannya atas orang Filistin. Maka pada hari itu juga dialahkannya orang Filistin dari Mikhmas datang ke Ayalon, tetapi orang banyak itu sangatlah penat. Kemudian maka orang banyak itupun menempuh akan jarahan, diambilnya akan lembu dan kambing dan anak lembu, dibantainya pada bumi, lalu dimakannya serta dengan darahnya. Maka dimaklumkan oranglah kepada Saul, sembahnya: Bahwa sesungguhnya rakyat itu berdosa kepada Tuhan, sebab mereka itu makan daging dengan darahnya. Maka titah Saul: Kamu berbuat dosa dengan sengaja. Gulingkanlah sekarang juga sebuah batu besar kepadaku. Dan lagi titah Saul: Berjalanlah kamu keliling antara orang banyak ini; katakanlah kepadanya: Bawalah ke mari kepadaku masing-masing akan lembunya dan masing-masing akan kambingnya, bantailah dia di sini, lalu makanlah, jangan kamu berdosa kepada Tuhan, sebab makan daging dengan darahnya. Maka pada malam itu juga dibawa oleh orang banyak masing-masing akan lembunya dengan tangannya, dibantainya di sana. Maka pada masa itu juga dibangunkan Saul sebuah mezbah bagi Tuhan, maka baharu sekali itu dibangunkannya mezbah bagi Tuhan. Kemudian titah Saul: Mari kita turun mengusir orang Filistin pada malam dan menjarahi dia sampai pagi terbit fajar, dan jangan kita tinggalkan barang seorang juapun dari padanya. Maka sembah mereka itu: Baiklah tuanku berbuat barang yang benar kepada pemandangan tuanku; tetapi kata imam: Mari, sekarang kita menghadap Allah. Maka Saulpun bertanyakan Allah: Bolehkah aku turun mengusir orang Filistin? Iakah Engkau menyerahkan dia kelak kepada tangan orang Israel? Tetapi pada hari itu tiada disahut-Nya akan dia. Lalu titah Saul: Marilah kamu sekalian, hai segala penghulu rakyat, hendaklah diketahui dan diperiksa olehmu di mana tersembunyi dosa yang diperbuat pada hari ini. Karena sesungguh-sungguh Tuhan hidup, yang telah mengaruniakan pertolongan kepada orang Israel, jikalau pada anakku si Yonatan sekalipun, niscaya matilah ia dibunuh kelak. Maka dari pada segala rakyat seorangpun tiada menyahut akan dia. Setelah itu maka titah Saul kepada segenap bangsa Israel: Hendaklah kamu sekalian pada pihak satu dan aku serta anakku Yonatan pada pihaknya. Maka sembah orang banyak itu kepada Saul: Hendaklah tuanku buat mana yang baik kepada pemandangan tuanku. Lalu sembah Saul kepada Tuhan, Allah orang Israel: Tuhan nyatakan apalah orang yang tiada bersalah! Maka kenalah Yonatan dengan Saul; orang banyak itupun luput. Lalu titah Saul: Buanglah undi antara aku dengan anakku Yonatan. Maka Yonatan yang kena! Maka kata Saul kepada Yonatan: Berilah tahu aku apakah perbuatanmu. Maka oleh Yonatan diberilah tahu kepadanya, katanya: Sahaja aku mengecap air madu sedikit dengan ujung tongkat, yang pada tanganku; inilah aku; patutkah aku mati? Maka kata Saul: Demikianlah kiranya perbuatan Allah akan daku dan dipertambahkannya pula, hai Yonatan! tak akan jangan engkau mati dibunuh. Tetapi sembah orang banyak itu kepada Saul: Bolehkah dibunuh akan Yonatan, yang sudah mengadakan pertolongan yang besar ini di antara orang Israel? Demi Tuhan yang hidup, sehelai rambutnyapun tiada akan gugur dari pada kepalanya ke bumi, karena dengan Allah juga diperbuatnya perkara itu pada hari ini. Maka demikianlah dilepaskan orang banyak itu akan Yonatan, sehingga tiada jadi ia dibunuh. Maka pergilah Saul, ditinggalkannya akan segala orang Filistin, lalu orang Filistinpun pergilah ke tempat-tempatnya. Maka dari pada masa itu juga kerajaanlah Saul atas segala orang Israel, maka berperanglah ia dengan segala musuhnya keliling, yaitu dengan orang Moab dan dengan bani Ammon dan dengan Edom dan dengan raja-raja Zoba dan dengan orang Filistin, dan dengan segala orang yang mendurhaka dengan khianatnya. Maka beranilah kelakuannya, dialahkannya orang Amalek dan dilepaskannya orang Israel dari pada tangan segala orang yang menjarahi akan dia. Adapun anak-anak laki-laki Saul yaitu Yonatan dan Yiswi dan Malkhisua; dan nama kedua anaknya perempuan itu, yang tuanya bernama Merab dan yang mudanya bernama Mikhal. Maka nama isteri Saul itu Ahinoam, anak Ahimaaz, dan nama panglima perangnya itu Abi-ner, yaitu bin Ner, mamanda baginda. Maka Kisy itulah ayahanda Saul dan Ner, bapa Abner itu, anak Abiel. Maka pada segala hari umur hidup Saul itu adalah perang besar dengan orang Filistin, maka sebab itu dihimpunkanlah Saul kepadanya segala orang perwira dan segala orang perkasa yang dilihatnya. Sebermula, maka kata Semuel kepada Saul: Bahwa akulah yang telah disuruh Tuhan melantikkan dikau akan raja atas umat-Nya, yaitu atas orang Israel, maka sekarangpun dengarlah olehmu akan bunyi Firman Tuhan. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa Aku hendak membalas barang yang telah diperbuat oleh Amalek akan orang Israel, sebab dirintanginya akan dia pada jalan tatkala ia datang dari Mesir. Maka sekarang pergilah engkau mengalahkan orang Amalek itu, tumpaslah segala sesuatu yang padanya, jangan engkau sayang akan dia, melainkan bunuhlah akan dia, dari pada laki-laki dan perempuan, dari pada budak-budak dan anak menyusu, dari pada lembu dan kambing, dari pada unta dan keledai. Hata, maka firman itu disampaikanlah oleh Saul kepada segala rakyatnya, lalu dibilangnya akan mereka itu di Telayim, dua ratus ribu orang yang berjalan kaki dan sepuluh ribu orang dari Yehuda. Setelah sampai Saul ke negeri Amalek, ditaruhnya akan beberapa orang pengadang dalam lembah. Maka disuruh Saul katakan kepada orang Keni: Pergilah kamu, undurlah dan keluarlah dari antara orang Amalek, asal jangan aku menumpas kamu serta dengan mereka itu; karena kamu sudah menunjuk kemurahanmu kepada bani Israel tatkala mereka itu datang dari Mesir. Hata, maka orang Kenipun undurlah dari antara orang Amalek. Lalu dialahkan Saul akan segala orang Amalek dari Hawila sampai ke tempat orang datang ke Syur pada sebelah timur Mesir. Maka ditangkapnya akan Agag, raja orang Amalek itu, dengan hidupnya, tetapi segala rakyat ditumpasnya dengan mata pedang. Maka disayangkan Saul dan segala rakyatnya akan Agag dan lagi akan segala lembu kambing yang terbaik dan yang gemuk-gemuk dan akan segala anak domba dan segala sesuatu yang baik adanya, tiada mereka itu mau menumpas akan dia, melainkan segala yang hina dan buruk, ia itu ditumpasnya. Maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada Semuel, bunyinya: Bersesallah Aku, sebab Saul sudah Kuangkat akan raja, karena sudah undur ia dari belakang Aku dan tiada diturutnya firman-Ku. Maka sangatlah berdukacita hati Semuel, lalu berseru-serulah ia kepada Tuhan semalam-malaman itu. Setelah itu, maka bangunlah Semuel pada pagi-pagi hari hendak bertemu dengan Saul; maka dikabarkan oranglah kepada Semuel, katanya: Bahwa Saul sudah sampai di Karmel, maka sesungguhnya sudah didirikannya suatu tanda alamat bagi dirinya, kemudian, setelah sudah berjalan ke sana ke mari, turunlah ia ke Gilgal. Hata, setelah sampai Semuel kepada Saul, kata Saul kepadanya: Keberkatanlah kiranya engkau bagi Tuhan! Bahwa firman Tuhan itu sudah kulakukan. Maka kata Semuel: Apa gerangan bunyi suara kambing domba ini, yang sampai ke telingaku, dan bunyi suara lembu yang kudengar ini? Maka sahut Saul: Bahwa mereka itu sudah membawa akan dia sertanya dari pada orang Amalek, karena sudah disayangkan rakyat itu akan lembu kambing yang terindah, hendak dipersembahkannya kepada Tuhan, Allahmu, tetapi yang lain itu sudah kami tumpas. Maka kata Semuel kepada Saul: Diamlah engkau, supaya aku memberitahu kepadamu firman Tuhan, yang telah datang kepadaku malam tadi. Maka sahut Saul kepadanya: Katakanlah dia. Lalu kata Semuel: Bukankah tatkala engkau lagi kecil pada pemandanganmu sendiri engkau dijadikan penghulu segala suku bangsa Israel dan engkau dilantik oleh Tuhan akan raja atas orang Israel? Maka Tuhan juga yang telah menyuruhkan dikau pada jalan ini, firman-Nya: Pergilah engkau, tumpaslah orang berdosa itu, yaitu segala orang Amalek, berperanglah dengan dia sampai mereka itu kauhabiskan. Mengapa gerangan tiada engkau mendengar akan firman Tuhan, melainkan engkau sudah merebut jarahan dan engkau sudah membuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan? Maka kata Saul kepada Semuel: Bahwa aku sudah menurut juga firman Tuhan dan aku sudah menjalani jalan yang disuruh Tuhan akan daku, hanya akan Agag, raja orang Amalek, kubawa ke mari, tetapi segala orang Amalek itu sudah kutumpas. Maka jikalau rakyat itu sudah mengambil rampasan dari pada lembu domba, yang terindah dalam barang tumpas itu, ia itu sebab hendak dipersembahkannya kepada Tuhan, Allahmu, di Gilgal. Maka kata Semuel: Berkenankah Tuhan akan persembahan bakaran dan akan korban sembelihan, seperti Iapun berkenan akan menurut firman Tuhan? Bahwasanya menurut itu baik dari pada korban dan memperhatikan itu baik dari pada lemak domba jantan! Karena degil itulah dosa hobatan dan angkara itulah menyembah dewa-dewa dan kebaktian kepada berhala adanya. Maka tegal engkau sudah menolak akan firman Tuhan, sebab itu Tuhanpun menolak akan dikau, supaya jangan lagi engkau raja. Lalu kata Saul kepada Semuel: Bahwa aku telah berdosa, sebab melangkahkan firman Tuhan dan katamupun, karena takutlah aku akan segala rakyat itu dan aku turutlah kata mereka itu. Maka sekarangpun ampunilah kiranya dosaku dan baliklah sertaku, supaya aku menyembah sujud kepada Tuhan. Tetapi kata Semuel kepada Saul: Tiada aku mau balik sertamu, karena sebab engkau sudah menolak akan firman Tuhan, maka Tuhanpun sudah menolak akan dikau, supaya jangan lagi engkau raja atas orang Israel. Maka serta Semuel berpaling dirinya hendak pergi, dipegang Saul punca jubahnya, lalu tercariklah. Maka kata Semuel kepadanya: Bahwa pada hari ini juga Tuhanpun mencarik kerajaan Israel itu dari padamu dan dikaruniakan-Nya kepada kawanmu, yang baik dari padamu. Dan lagi Yang mahabenar orang Israel itu tiada tahu berdusta dan tiada Ia bersesal, karena bukannya Ia manusia adanya, sehingga bersesallah Ia. Maka kata Saul: Bahwa aku sudah berdosa, tetapi hormatilah kiranya akan daku juga di hadapan segala tua-tua bangsaku dan di hadapan segala orang Israel; marilah, baliklah sertaku, supaya aku menyembah sujud kepada Tuhan, Allahmu. Lalu baliklah Semuel serta dengan Saul dan Saulpun menyembah sujudlah kepada Tuhan. Maka kata Semuel: Bawalah akan Agag, raja orang Amalek itu, ke mari kepadaku. Maka datanglah Agag mendapatkan dia dengan lezatnya sambil katanya: Bahwasanya telah lalulah kepahitan maut. Maka kata Semuel: Seperti pedangmu sudah membuluskan beberapa orang perempuan, demikian bundamupun dibuluskan di antara segala orang perempuan! Lalu diparanglah oleh Semuel akan Agag itu berpenggal-penggal di hadapan hadirat Tuhan di Gilgal. Setelah itu maka pergilah Semuel ke Rama, dan Saulpun pulanglah ke rumahnya yang di Gibea Saul. Maka tiada lagi Semuel memandang Saul sampai kepada hari matinya, tetapi Semuel bercintakan Saul juga, karena bersesallah Tuhan sebab dijadikannya Saul raja atas orang Israel adanya. Sebermula, maka berfirmanlah Tuhan kepada Semuel demikian: Berapa lamakah engkau bercintakan Saul, yang sudah Kubuang juga, supaya jangan lagi ia raja atas orang Israel? Isilah olehmu akan tandukmu dengan minyak yang harum, lalu pergilah, maka Aku hendak menyuruhkan dikau kepada Isai, orang Betlehem itu, karena Aku sudah melihat di antara segala anaknya laki-laki akan seorang raja bagi-Ku. Maka sembah Semuel: Bagaimana boleh aku pergi? Jikalau kiranya kedengaranlah hal itu kepada Saul, niscaya dibunuhnya akan daku. Maka firman Tuhan: Bawalah olehmu akan seekor anak lembu sertamu, lalu katakanlah ini: Adapun aku ke mari ini hendak mempersembahkan korban kepada Tuhan. Maka hendaklah engkau menjemput Isai kepada korban itu, maka Aku akan memberitahu kepadamu kelak, barang yang patut kauperbuat dan hendaklah engkau menyirami bagi-Ku dengan minyak yang harum barangsiapa yang Kukatakan kepadamu kelak. Maka diperbuatlah oleh Semuel setuju dengan firman Tuhan, lalu iapun ke Betlehem. Maka datanglah segala tua-tua negeri itu menyambut akan dia dengan gentarnya, sambil katanya: Adapun datang tuan ini dengan selamatkah? Maka sahutnya: Dengan selamat; bahwa aku datang ini hendak mempersembahkan korban kepada Tuhan; sucikanlah dirimu, lalu datanglah sertaku kepada korban itu. Maka disucikannyalah Isai dan segala anaknya laki-laki, dijemputnya mereka itupun kepada korban itu. Hata, tatkala mereka itu masuk serta terpandanglah Semuel akan Eliab, maka datanglah pikirannya: Bahwasanya inilah dia yang akan disiram bagi Tuhan. Tetapi datanglah firman Tuhan kepada Semuel: Janganlah engkau pandang akan rupanya atau akan ketinggian lembaganya, karena sudah Kutolak akan dia; bahwa yang dipandang oleh manusia itu satupun tiada adanya, karena manusia memandang seperti yang di hadapan mata sahaja, tetapi Tuhan memandang sampai ke dalam batin. Setelah itu maka dipanggil Isai akan Abinadab, disuruhnya berjalan lalu dari hadapan Semuel, tetapi kata Semuel: Inipun bukan yang dipilih Tuhan. Lalu disuruh Isai akan Syama berjalan lalu, tetapi kata Semuel: Inipun bukan yang dipilih Tuhan. Maka dengan demikian disuruh Isai akan ketujuh orang anaknya laki-laki berjalan lalu dari hadapan Semuel, tetapi kata Semuel kepada Isai: Bahwa sekalian ini bukan yang dipilih Tuhan. Dan lagi kata Semuel kepada Isai: Sudahkah ini segala orang muda-muda itu? Maka sahutnya: Tinggal lagi yang bungsunya, bahwasanya ia menggembalakan kambing. Maka kata Semuel kepada Isai: Suruhkanlah orang memanggil dia, karena tiada kita akan duduk makan sehidangan jikalau sebelum ia ke mari. Maka disuruhkannyalah orang, lalu dibawanya akan dia masuk. Adapun rupa orang muda itu pipinya merah dan bisai matanya dan elok parasnya. Maka firman Tuhan: Bangkitlah engkau berdiri, siramilah akan dia, karena inilah dia. Maka oleh Semuel diambil akan tanduk yang berisi minyak harum itu, disiraminya akan dia di tengah-tengah segala saudaranya, maka Roh Tuhanpun berlakulah atas Daud dari pada hari itu dan kemudiannya. Setelah itu maka bangkitlah Semuel, lalu iapun pulanglah ke Rama. Hata, maka Roh Tuhanpun undurlah dari pada Saul dan seorang syaitan dari pada Tuhan mengejutkan dia. Maka sembah segala pegawai Saul kepadanya: Bahwasanya seorang syaitan dari pada Allah adalah mengejutkan tuanku. Hendaklah kiranya tuanku menitahkan patik sekalian, yang menghadap tuanku ini, mencahari seorang yang pandai memetik kecapi, maka akan jadi kelak, apabila syaitan dari pada Allah itu merasuk tuanku, bolehlah ia memetik dengan tangannya, lalu sembuhlah tuanku. Maka titah Saul kepada segala pegawainya: Baiklah kamu caharikan daku seorang yang pandai memetik kecapi, lalu bawakan dia kepadaku. Pada masa itu sahutlah seorang orang muda, sembahnya: Bahwa patik sudah melihat seorang anak Isai, orang Betlehem, yang pandai memetik kecapi, lagipun ia seorang pahlawan yang gagah berani dan pandai pada segala perkara, seorang yang elok parasnya, dan Tuhanpun adalah menyertai akan dia. Maka dititahkan Saul beberapa suruhan kepada Isai mengatakan: Suruhkanlah anakmu kepadaku, yaitu Daud, yang menggembalakan kambing itu. Maka oleh Isai diambil akan seekor keledai dan lagi roti dan satu kirbat yang berisi air anggur dan seekor kambing jantan yang muda, dikirimkannyalah kepada Saul dengan tangan Daud, anaknya. Demikianlah perihal datang Daud kepada Saul, lalu berdirilah ia di hadapan baginda, maka bagindapun sangat kasih akan dia, sehingga Daudpun menjadi bentara baginda. Maka oleh Saul disuruhkan orang mengatakan kepada Isai: Biarlah kiranya Daud kekal berdiri di hadapanku, karena telah diperolehnya keridlaan pada pemandanganku. Maka sesungguhnya apabila berlakulah syaitan dari Allah itu atas Saul, diambil oleh Daud akan kecapinya, dipetiknya dengan tangannya, lalu Saulpun beroleh senang dan menjadi baik pula dan syaitan itupun undurlah dari padanya. Sebermula, maka dihimpunkan orang Filistin segala tentaranya hendak berperang, lalu berhimpunlah mereka itu di Sokho, yang di tanah Yehuda, didirikannyalah kemahnya antara Sokho dengan Azeka, pada ujung Damim. Tetapi Saul dan segala orang Israel itu berhimpunlah dan didirikannyalah kemahnya dalam lembah Kayu Jati dan diaturnya pengikat perangnya berhadapan dengan orang Filistin. Maka berdirilah orang Filistin di atas bukit yang di sebelah sana, dan orang Israel itu berdiri di atas bukit yang di sebelah sini, dan lembah itu adalah di antara kedua pihak. Hata, maka dari dalam tentara orang Filistin keluarlah seorang pendekar, yang bernama Goliat, dari negeri Gat, adapun tinggi batang tubuhnya enam hasta lebih sejengkal. Maka kepalanya berketopongkan tembaga dan iapun berpakaikan baju zirha yang bersisik, adapun berat baju zirha itu lima ribu syikal tembaga. Dan lagi adalah mozah tembaga pada kedua belah kakinya dan halkah tembaga di antara kedua bahunya. Maka batang tumbaknya itu seperti pesa orang tenun dan berat mata tumbaknya itu enam ratus syikal besi, dan adalah seorang pembawa perisai berjalan di hadapannya. Maka orang pendekar itupun adalah berdiri sambil berseru-seru kepada tentara orang Israel, katanya kepada mereka itu: Mengapa kamu keluar hendak mengikat perang? Bukankah aku ini seorang Filistin dan kamu sekalian hamba Saul? Pilihlah di antara kamu akan seorang, yang datang mendapatkan aku. Jikalau dapat ia berperang dengan aku dan mengalahkan daku, maka kami sekalian akan menjadi hambamu; tetapi jikalau aku mengalahkan dia dan membunuh dia, maka kamu sekalian menjadi hamba kami dan takluk kepada kami. Dan lagi kata orang Filistin itu: Bahwa pada hari ini aku sudah menghinakan segala balatentara orang Israel; berikanlah sekarang seorang laki-laki kepadaku, supaya kami berperang bersama seorang. Serta kedengaranlah perkataan orang Filistin ini kepada Saul dan kepada segenap orang Israel, maka tercengang-cenganglah mereka itu dan ketakutan sangat. Bermula, adapun Daud itu ialah anak seorang Eferati dari Betlehem-Yehuda, bernama Isai, yang padanya adalah delapan orang anaknya laki-laki, maka pada masa Saul ialah seorang orang tua yang terlampau banyak umurnya. Maka ketiga anak Isai yang besar-besar itu sudah mengikut Saul pergi perang; adapun nama ketiga anaknya yang pergi perang itu, yaitu Eliab yang sulung, dan yang keduanya itu Abinadab dan yang ketiga itu Syama. Maka Daud itu yang bungsu, tetapi ketiga orang yang tua itu sudah pergi mengikut Saul. Maka Daud sudah bermohon kepada Saul, lalu pulang hendak menggembalakan pula kambing bapanya di Betlehem. Hata, maka pada pagi dan petang tampillah orang Filistin itu ke hadapan, demikianlah perbuatannya empat puluh hari lamanya. Maka kata Isai kepada Daud, anaknya: Sekarang ambillah akan abangmu dari pada emping ini seefa dan roti sepuluh ketul ini, bawalah akan dia dengan segera ke dalam tentara kepada abangmu. Tetapi keju susu sepuluh buah ini hendaklah kaubawa kepada penghulu atas orang seribu, dan bertanyakanlah selamat abangmu dan bawalah pulang akan sesuatu tanda alamat dari padanya. Adapun Saul dengan mereka itu dan segala orang Israelpun adalah di lembah Kayu Jati tengah berperang dengan orang Filistin. Arakian, maka pada pagi-pagi hari bangunlah Daud, ditinggalkannya segala kambing itu dengan gembalanya, dan diangkatnya akan barang-barang itu, lalu iapun pergi seperti yang sudah disuruh Isai kepadanya; maka sampailah ia kepada kota rata apabila tentara itu keluar dengan aturannya dan orangpun bersorak-sorak hendak perang. Maka orang Israel dan orang Filistinpun menghadapkan ikatan perang kepada ikatan perang. Maka diturunkan Daud akan barang yang dibawanya, ditinggalkannya dalam tangan orang yang menunggui segala benda, lalu berlari-larilah ia datang sampai kepada ikatan perang, maka bertanyalah ia kepada abangnya akan selamatnya. Maka sementara ia lagi berkata-kata dengan mereka itu, tiba-tiba datanglah dari ikatan perang orang Filistin orang pendekar itu, bernama Goliat, seorang orang Filistin dari negeri Gat, sambil mengatakan segala perkataan yang tersebut itu, sehingga kedengaranlah ia itu kepada Daud. Adapun segala orang Israel, demi dilihatnya orang itu, maka larilah sekaliannya dari hadapannya, serta dengan sangat ketakutannya. Maka kata orang Israel: Sudahkah engkau melihat orang yang datang ke mari itu? Adapun ia datang ke mari yaitu hendak menghinakan orang Israel. Maka sesungguhnya barangsiapa yang membunuh akan dia, ia itu akan dianugerahi raja dengan kekayaan besar dan dikaruniakannya anakanda baginda kepadanya akan isterinya dan dimerdekakannya baginda isi rumah bapanya di antara segala orang Israel. Maka kata Daud kepada orang yang berdiri sertanya itu: Dipengapakan orang yang membunuh orang Filistin ini dan yang menghilangkan arang dari pada muka orang Israel? Karena siapa gerangan si kulup Filistin ini, maka dihinakannyalah balatentara Allah yang hidup itu? Lalu dikatakan oranglah berulang segala perkataan itu kepadanya, katanya: Demikianlah kelak dibuat akan orang yang membunuh dia. Maka terdengarlah Eliab, abangnya yang sulung itu, akan barang yang dikatakannya kepada orang itu, maka sebab itu berbangkitlah amarah Eliab akan Daud, serta katanya: Mengapa sekarang engkau ke mari, dan kepada siapa kautinggalkan segala kambing di padang, jikalau sejurus lamanya sekalipun. Bahwa aku mengetahui akan keberanianmu dan niatmu yang jahat! Adapun engkau ke mari ini hendak melihat perang jua. Maka sahut Daud: Apa gerangan perbuatanku sekarang? Bukankah ada sebabnya? Maka berpalinglah ia dirinya kepada orang lain, dikatakannya perkataan tadi itu, maka orang itupun menyahut kepadanya sama dengan katanya yang dahulu itu. Maka kedengaranlah perkataan yang dikatakan oleh Daud itu, lalu disampaikan oranglah kepada Saul, maka dititahkan Saul panggil akan dia. Maka sembah Daud kepada Saul: Seorangpun jangan tawar hatinya karena sebab perkara itu; bahwa patik hendak pergi berperang dengan orang Filistin itu. Tetapi titah Saul kepada Daud: Tak boleh engkau pergi berperang dengan orang Filistin itu, karena engkau lagi orang muda, dan iapun seorang perang dari kecilnya. Maka sembah Daud kepada Saul: Bahwa sekali peristiwa, sementara patik menggembalakan kambingnya bapa patik, datanglah seekor singa, dan sekali pula seekor beruang, menerkam seekor kambing dari pada kawan itu. Lalu pergilah patik mengusir dia dan patik palu akan dia dan patik sentak kambing itu dari dalam mulutnya, serta ia hendak menerkam akan patik, maka patik memegang janggutnya lalu patik palu dan bunuh ia. Baik singa baik beruang itu patik bunuh; demikianlah hal si kulup Filistin itu kelak, disamakan salah seekor binatang itu, sebab telah dihinakannya balatentara Allah yang hidup. Dan lagi sembah Daud: Adapun Tuhan yang sudah meluputkan patik dari pada cakar singa dan dari pada cakar beruang itu, Ia juga akan meluputkan patik kelak dari pada tangan orang Filistin itu. Maka titah Saul kepada Daud: Pergilah juga engkau dan hendaklah Tuhan kiranya menyertai akan dikau. Maka oleh Saul dikenakanlah pakaiannya sendiri kepada Daud dan dikenakannyalah ketopong tembaga pada kepalanya dan dibarutkannya dia dengan baju zirha. Maka Daudpun menyandangkan pedangnya di atas pakaiannya, lalu hendak berjalan, karena demikian peri belum pernah dicobanya; setelah itu maka sembah Daud kepada Saul: Bahwa patik tiada dapat berjalan dengan ini, karena belum pernah patik mencobanya; lalu Daudpun menanggalkan dia pula. Maka diambilnya tongkatnya pada tangannya dan dipilihnya akan dirinya lima buah batu yang licin dari dalam sungai, dibubuhnya dalam bokca gembala yang padanya, yaitu dalam buntilnya, dan diambilnya akan pengali-alinya pada tangannya, lalu iapun menghampiri orang Filistin itu. Maka orang Filistin itupun datanglah sambil berjalan sambil menghampiri Daud, dan orang yang membawa perisainyapun adalah berjalan di hadapannya. Maka serta orang Filistin itu melihat ke atas dan terpandanglah ia akan Daud, maka dicelakannya, karena lagi orang muda adanya, dengan merah pipinya dan elok parasnya. Lalu kata orang Filistin itu kepada Daud: Anjingkah aku ini maka engkau datang mendapatkan aku dengan membawa tongkat? maka dikutuki orang Filistin itu akan Daud demi berhalanya. Lalu kata orang Filistin itu kepada Daud: Marilah kepadaku, maka aku memberi daging tubuhmu kelak kepada unggas yang di udara dan kepada segala margasatwa yang di padang. Tetapi kata Daud kepada orang Filistin itu: Adapun engkau datang mendapatkan aku yaitu dengan pedang dan tumbak dan perisai, tetapi aku ini datang kepadamu dengan nama Tuhan serwa sekalian alam, yaitu Alah balatentara Israel, yang telah kauhujat itu. Maka pada hari ini juga Tuhan menyerahkan dikau kelak kepada tanganku, maka aku akan membunuh dikau dan mengerat kepalamu dari pada tubuhmu, dan pada hari ini juga aku memberi bangkai balatentara orang Filistin kelak kepada unggas yang di udara dan kepada segala margasatwa yang di padang, maka akan diketahui oleh segenap isi bumi, bahwa pada orang Israel ada Allah; dan segenap perhimpunan ini mengetahui kelak akan hal Tuhan menolong bukan dengan pedang dan bukan pula dengan tumbak, melainkan perang itu Tuhan punya, dan Iapun menyerahkan kamu kelak kepada tangan kami. Maka sesungguhnya demi orang Filistin itu bangkit, lalu berjalan pergi mendapatkan Daud, berlari-larilah Daud dengan segeranya ke medan peperangan mendapatkan orang Filistin itu. Maka dimasukkan Daud tangannya ke dalam bokcanya, diambilnya sebuah batu dari dalamnya, lalu diali-alinya kena dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, lalu rebahlah ia terjerumus dengan mukanya ke bumi. Demikianlah peri dialahkan Daud akan orang Filistin itu dengan pengali-ali dan dengan batu, lalu diparangnya akan orang Filistin itu dan dibunuhnya akan dia, tetapi tiada pedang pada tangan Daud. Sebab itu berlarilah Daud datang, lalu berdiri di atas tubuh orang Filistin itu, diambilnya akan pedangnya, dihunusnya dari dalam sarungnya, lalu dibunuhnya akan dia dan dipancungnya kepalanya dengan pedang itu. Demi dilihat orang Filistin akan hal pendekarnya sudah mati, maka larilah mereka itu sekalian. Maka pada masa itu bangkitlah berdiri segala orang Israel dan orang Yehuda sambil bersorak-sorak sambil mengusir orang Filistin dari tempat orang masuk ke lembah itu sampai ke pintu negeri Ekeron, maka segala orang Filistin yang luka itu berhembalangan pada jalan Saarayim sampai ke Gat dan sampai ke Ekeron. Setelah itu maka berbaliklah bani Israel dari pada sangat mengusir orang Filistin, lalu dirampasinya akan segala tempat tentaranya. Maka oleh Daud diambil akan kepala orang Filistin itu, dibawanya ke Yeruzalem; hanya segala pakaian perangnya ditaruhnya dalam kemahnya. Adapun apabila dilihat Saul akan Daud pergi mendapatkan orang Filistin itu, Maka titah baginda kepada Abner, panglima perangnya: Hai Abner! anak siapa orang muda ini? Maka sembah Abner: Ya tuanku! sesungguh-sungguh hidup nyawa tuanku, maka tiada patik mengetahuinya. Maka titah baginda: Pergilah bertanyakan anak siapa gerangan orang muda ini. Maka apabila kembalilah Daud dari pada membunuh orang Filistin itu disambut Abner akan dia dan dihantarnya akan dia menghadap Saul, maka kepala orang Filistin itu adalah lagi pada tangannya. Maka titah Saul kepadanya: Anak siapa engkau, hai orang muda! Maka sembah Daud: Patik ini anak patik tuanku Isai, orang Betlehem itu. Maka sesungguhnya setelah sudah Daud bersembah kepada Saul itu, berhubunglah hati Yonatan dengan hati Daud, maka Yonatan kasih akan dia seperti akan nyawanya sendiri. Maka pada hari itu juga diambil Saul akan dia, tiada diberinya ia pulang ke rumah bapanya. Maka berjanji-janjilah Yonatan dengan Daud, sebab dikasihinya akan dia seperti akan nyawanya sendiri. Maka ditanggalkan Yonatan akan baju selimut yang padanya, diberikannya kepada Daud, demikianpun segala pakaiannya, bahkan, sampai pedangnya dan sampai busurnya dan sampai pengikat pinggangnyapun. Maka apabila Daud keluar ke mana-mana, sebab disuruhkan Saul akan dia, dilakukannya dirinya dengan bijaksana, maka sebab itu dijadikan Saul akan dia penghulu orang perang, dan berkenanlah ia kepada pemandangan segenap orang banyak itu, dan lagi kepada pemandangan segala pegawai Saul. Maka pada sekali peristiwa, apabila mereka itu datang kembali dan Daudpun pulang dari pada mengalahkan orang Filistin, keluarlah beberapa berapa orang perempuan dari dalam segala negeri orang Israel dengan menyanyi ramai-ramai, mengelukan baginda raja Saul, serta dengan rebana dan kesukaan dan segala bunyi-bunyian. Maka segala perempuan itu sambil menabuh sambil menyanyi berganti-ganti, bunyinya: Bahwa Saul sudah membunuh beribu-ribu, tetapi Daud berlaksa-laksa. Maka berbangkitlah murka Saul, dan jahatlah perkataan itu kepada pemandangannya, serta titahnya: Bahwa kepada Daud diberikan mereka itu berlaksa-laksa, tetapi kepadaku hanya beribu-ribu; niscaya pada akhir kelak kerajaan ini menjadi dia punya. Maka dari pada hari itu juga selalu dipandang Saul akan Daud dengan dengki hatinya. Maka pada keesokan harinya tiba-tiba datanglah syaitan dari pada Allah atas Saul, sehingga ingar-ingarlah ia di tengah-tengah istananya, maka Daudpun memetik kecapinya seperti pada sehari-hari, dan pendahanpun adalah pada tangan Saul. Maka diradakkan Saul pendahannya sambil katanya: Baik kutikam Daud sampai tercucuk ia pada dinding. Tetapi Daud menyalahkan tikamnya sampai dua kali. Maka takutlah Saul akan Daud, karena Tuhan adalah sertanya dan Tuhanpun sudah undur dari Saul. Maka sebab itu dijauhkan Saul akan Daud, diangkatnya penghulu atas seribu, sehingga ia keluar masuk di hadapan orang banyak itu. Maka Daudpun melakukan dirinya dengan bijaksana pada segala jalannya dan Tuhanpun adalah sertanya. Apabila dilihat Saul akan hal ia melakukan dirinya dengan amat bijaksana, maka makin lebih takutnya akan dia. Tetapi segenap orang Israel dan Yehuda mengasihi akan Daud, apabila ia keluar masuk di hadapan mereka itu. Arakian, maka titah Saul kepada Daud: Bahwasanya anakku yang sulung, Merab namanya, hendak kukaruniakan kepadamu akan isterimu, sahaja hendaklah engkau bagiku akan anak yang perkasa dan lakukanlah perang Tuhan! karena kata Saul: Janganlah tanganku sendiri melawan dia, melainkan tangan orang Filistinlah. Maka sembah Daud kepada Saul: Siapa gerangan patik dan apa gerangan bangsa patik dan isi rumah bapa patik di antara segala orang Israel, maka patik akan menjadi menantu tuanku? Maka sesungguhnya pada masa yang patut diberikan Merab, anak Saul itu, kepada Daud, bahwasanya diberikannya kepada Aderiel, orang Meholati itu, akan isterinya. Tetapi Mikhal, anak Saul itu, mengasihi akan Daud. Setelah dimaklumkan oranglah hal itu kepada Saul, maka benarlah ia itu kepada pemandangannya. Lalu titah Saul: Baiklah aku memberikan dia kepadanya akan suatu jerat baginya dan supaya tangan orang Filistinpun melawan dia, maka sebab itu titah Saul kepada Daud: Hendaklah pada hari ini engkau menjadi menantuku dengan anakku yang lain itu. Maka Saul sudah bertitah kepada segala pegawainya demikian: Katakanlah olehmu diam-diam kepada Daud: Bahwasanya baginda berkenan akan dikau dan segala pegawainyapun kasih akan dikau; maka sebab itu hendaklah sekarang engkau menjadi menantu baginda. Maka apabila pegawai Saul menyampaikan segala perkataan itu kepada Daud, maka kata Daud: Perkara kecilkah pada sangkamu menjadi menantu raja, sedang beta ini orang hina papa? Maka pegawai Saulpun menyampaikan kata itu kepada baginda, sembahnya: Perkataan yang demikian sudah disahut Daud. Lalu titah Saul: Katakanlah ini kepada Daud: Bahwa baginda tiada menghendaki isi nikah, melainkan seratus kulup orang Filistin jua, supaya disampaikan pembalasan kepada musuh baginda; maka ia itu sebab maksud Saul bahwa Daud akan binasa kelak oleh tangan orang Filistin. Maka oleh pegawai itu disampaikan titah ini kepada Daud, maka benarlah kepada pemandangan Daud menjadi menantu baginda dengan demikian peri. Maka dahulu dari pada genaplah harinya, bangkitlah Daud berdiri, lalu pergi serta dengan orangnya, dibunuhnya dari pada orang Filistin dua ratus orang laki-laki, lalu Daud mempersembahkan segala kulup mereka itu kepada baginda dengan genap bilangannya hendak menjadi menantu baginda, maka Saulpun mengaruniakan Mikhal, anaknya, kepadanya akan isterinya. Demikianlah dilihat dan diketahui Saul akan hal Tuhan menyertai akan Daud. Maka Mikhal anak Saulpun kasih akan dia. Maka sebab itu makin lebih takut Saul akan Daud, sehingga berseterulah Saul dengan Daud sepanjang umur hidupnya. Maka apabila keluarlah segala raja Filistin itu, sesungguhnya pada tiap-tiap kali mereka itu keluar adalah Daud lebih perkasa dari pada segala hamba Saul, sehingga namanya sangat dipermuliakan. Sebermula, maka bertitah Saul kepada Yonatan, puteranya, dan kepada segala pegawainya dari hal ia hendak membunuh Daud, tetapi Yonatan, putera Saul itu, sangat berkenan akan Daud, dan dikabarkan Yonatan kepada Daud, mengatakan: Ayahku Saul hendak membunuh akan dikau, maka sebab itu peliharakanlah dirimu sampai esok hari, tinggallah dalam tempat yang terlindung dan sembunyikanlah dirimu. Maka aku akan keluar kelak, lalu berdiri pada sisi ayahku di padang, tempat ada engkau, maka aku akan berkata-kata dengan ayahku akan halmu, hendak melihat apa jadinya, lalu aku akan memberitahu engkau. Hata, maka Yonatanpun berkata-kata baik akan hal Daud kepada Saul, ayahnya, sembahnya kepadanya: Jangan apalah tuanku berbuat dosa akan Daud, patik tuanku itu, karena iapun tiada berdosa kepada tuanku, melainkan perbuatannya amat berguna kepada tuanku. Karena sudah tiada diindahkannya nyawanya tatkala dibunuhnya orang Filistin itu, dan Tuhanpun mengaruniakan pertolongan besar kepada segenap bangsa Israel; tuanku sudah melihat itu serta dengan kesukaan hati tuanku; entah sebab apa gerangan tuanku hendak berdosa kepada darah yang tiada bersalah serta membunuh Daud dengan tiada semena-mena. Maka Saulpun dengarlah akan sembah Yonatan, lalu ia bersumpah: Demi Tuhan yang hidup, tiada ia akan dibunuh! Maka dipanggil Yonatan akan Daud, diberinya tahu akan dia segala perkataan itu, lalu dihantarkannya Daud kepada Saul, maka Daudpun menghadap baginda seperti kelemarin dan kelemarin dahulu. Kemudian dari pada itu maka jadilah perang pula, maka keluarlah Daud berperang dengan orang Filistin, dialahkannya mereka itu dengan besar kemenangannya, sehingga larilah mereka itu dari hadapannya. Maka tiba-tiba datanglah syaitan dari pada Tuhan merasuk Saul sementara ia duduk dalam istananya dan pendahanpun ada pada tangannya, maka Daudpun ada memetik kecapinya. Maka dicoba Saul menikam Daud dengan pendahannya sampai tercucuk kepada dinding, tetapi disalahkan Daud akan tikam Saul itu, sehingga pendahannya termakan kepada dinding, lalu larilah Daud berlepas dirinya pada malam itu juga. Tetapi disuruhkan Saul beberapa orang ke rumah Daud, supaya ditungguinya akan dia dan dibunuhnya akan dia pada pagi hari, maka hal itu diberitahu Mikhal, isterinya, kepada Daud, katanya: Jikalau kiranya tiada pada malam ini juga kakanda meluputkan diri kakanda, niscaya esok harilah kakanda dibunuh. Maka Mikhalpun mengulurkan Daud ke luar dari pada tingkap rumahnya, lalu larilah ia berlepas dirinya, sehingga ia luput juga. Maka oleh Mikhal diambil akan satu patung, diletakkannya dalam tempat tidurnya dan sehelai kulit kambing dibuatnya bantalnya, lalu ditudunginya akan dia dengan selimut. Maka apabila disuruh Saul akan orang pergi mengambil Daud, kata Mikhal: Ia sakit. Maka disuruh Saul pula akan orang pergi melihat Daud, serta titahnya: Bawalah juga akan dia kepadaku serta dengan tempat tidurnya sekali, supaya dibunuh oranglah akan dia. Serta sampailah suruhan itu, heran, maka adalah patung dalam tempat tidurnya dan kulit kambingpun pada bantalnya. Maka titah Saul kepada Mikhal: Mengapa engkau menipu aku demikian dan engkau membiarkan seteruku itu pergi, sehingga iapun berlepas dirinya? Maka sembah Mikhal kepada Saul: Bahwa katanya kepada patik demikian: Biarkan aku pergi, karena apa gunanya engkau kubunuh. Maka dalam hal yang demikian larilah Daud luput, lalu sampai ia kepada Semuel di Rama, maka diwartakannya kepadanya segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Saul akan dia; maka pergilah Daud dan Semuel, lalu keduanyapun tinggallah dalam pondok-pondok nabi. Maka dikabarkan oranglah kepada Saul, sembahnya: Bahwasanya Daud adalah dalam pondok-pondok nabi yang di Rama. Maka disuruhkan Saul beberapa orang pergi mengambil Daud dari sana. Serta sampai orang itu dilihatnya suatu perhimpunan orang nabi tengah bernubuat dan Semuelpun berdiri bagaikan penghulunya; maka Roh Allah berlakulah atas segala suruhan Saul itu, sehingga mereka itupun bernubuat juga. Maka hal itu dikabarkan oranglah kepada Saul; lalu disuruhkan Saul beberapa orang lain, tetapi ia itu bernubuat juga. Maka berulang-ulang disuruhkan Saul beberapa orang pada ketiga kalinya, tetapi orang itupun bernubuat juga. Kemudian dari pada sekalian itu pergilah ia sendiri ke Rama, serta sampailah ia ke perigi besar yang di Sekhu bertanyalah ia, katanya: Di mana gerangan Semuel dan Daud? Maka sahut orang: Dalam pondok-pondok nabi di Rama. Maka pergilah ia ke sana ke pondok-pondok nabi yang di Rama, lalu berlakulah Roh Allah atas baginda juga, sehingga sambil berjalan sambil ia bernubuat sampai ia datang ke pondok-pondok nabi yang di Rama. Maka ditanggalkannya lagi pakaiannya dan ia sendiripun bernubuat di hadapan Semuel, dan rebahlah ia terhantar dengan telanjangnya pada sehari semalam itu suntuk, maka sebab itu kata orang: Iakah Saul juga di antara segala nabi? Arakian, maka larilah Daud dari pondok-pondok nabi yang di Rama itu, lalu datanglah ia mendapatkan Yonatan serta katanya: Apakah perbuatanku dan apakah salahku dan apakah dosaku di hadapan ayahmu, maka disengajakannya matiku? Maka kata Yonatan kepadanya: Jauhlah dari pada yang demikian, niscaya engkau tiada akan dibunuh. Bahwasanya ayahku tiada berbuat barang sesuatu perkara, baik besar baik kecil, yang tiada dinyatakannya kepadaku dahulu, manakan boleh ayahku melindungkan perkara yang demikian dari padaku? Bukannya begitu. Maka bersumpahlah Daud sambil katanya: Bahwa ayahmu mengetahui baik-baik akan hal aku sudah beroleh keridlaan dari padamu, maka sebab itu titahnya: Janganlah diketahui oleh Yonatan akan perkara ini, asal jangan ia bercintakan dia; tetapi sesungguh-sungguh Tuhan hidup dan nyawamupun hidup, adalah hanya selangkah jua jaraknya antara aku dengan maut! Maka kata Yonatan kepada Daud: Barang yang kaukatakan itu akan kuperbuat kelak akan dikau. Lalu kata Daud kepada Yonatan: Bahwasanya esok harilah bulan baharu, maka biasalah pada hari itu aku duduk makan sehidangan dengan baginda; maka sekarang hendaklah engkau beri izin aku pergi menyembunyikan diriku di padang sampai kepada hari yang ketiga waktu petang. Maka jikalau kiranya dilihat ayahmu bahwa sebenarnya tiada aku, hendaklah engkau bersembah demikian: Bahwa Daud sudah meminta izin kepada patik pergi dengan segera ke Betlehem, yaitu negerinya, sebab di sana adalah korban karena segenap bangsa itu seperti biasa pada tiap-tiap tahun. Jikalau kiranya titah baginda: Baiklah, maka adalah selamat bagi hambamu ini, tetapi jikalau kiranya sangatlah murkanya, ketahuilah olehmu bahwa sudah tentu juga padanya hendak membuat jahat itu. Maka demikan hendaklah engkau berbuat kebajikan akan hambamu, karena engkau sudah berteguhan janji dengan hambamu ini di hadapan hadirat Tuhan, maka jikalau kiranya aku bersalah dalam sesuatu perkara, hendaklah engkau juga membunuh akan daku, tetapi mengapa pula engkau hendak menghantar akan daku kepada ayahmu? Maka kata Yonatan: Jauhlah yang demikian; maka akan dikau, bahwasanya jikalau kiranya aku tahu dengan nyatanya akan ketentuan jahat itu hendak dilakukan ayahku kepadamu dengan sesungguhnya, masakan tiada aku memberitahu engkau? Maka kata Daud kepada Yonatan: Siapa gerangan akan memberitahu aku kelak, jikalau kiranya ayahmu sudah menyahut akan dikau dengan keras? Lalu kata Yonatan kepada Daud: Mari kita keluar ke padang. Maka pergilah keduanya ke padang. Maka kata Yonatan kepada Daud: Demi Tuhan, Allah orang Israel, aku hendak bertanyakan ayahku dengan sesungguhnya pada esok atau lusa waktu begini, maka jikalau kiranya baiklah adanya bagi Daud, bukankah aku menyuruhkan orang dengan segera serta memberitahu hal itu kepadamu? Maka demikianlah perbuatan Tuhan akan Yonatan dan dipertambahkannya pula! jikalau kiranya ayahku berniat jahat akan dikau, niscaya aku memberitahu hal itu kepadamu kelak dan aku lepaskan engkau pergi, supaya engkau berjalan dengan selamat; maka hendaklah Tuhan kiranya sertamu, seperti dahulu disertainya akan ayahku. Maka bukankah engkau kelak, jikalau kiranya aku lagi hidup pada masa itu, bukankah engkau kelak berbuat kebajikan karena Tuhan akan daku, supaya jangan aku mati? Dan jangan pula engkau memutuskan kebajikanmu dari pada isi rumahku sampai selama-lamanya; lagipun jangan apabila Tuhan sudah menumpas masing-masing segala musuh Daud dari atas bumi. Maka demikianlah peri Yonatan berjanji-janjian dengan isi rumah Daud, bahwa Tuhan akan menuntutnya kelak kepada segala musuh Daud! Maka kembali pula Yonatan bersumpah setia kepada Daud, sebab dikasihinya akan dia; karena dikasihinya akan dia dengan segala kasih yang dalam hatinya. Maka kata Yonatan kepadanya: Esok harilah bulan baharu, maka akan diketahui oranglah kelak engkau tiada, sebab didapati akan tempat kedudukanmu itu hampa. Tetapi pada lusa kelak ditanya-tanya oranglah akan dikau dengan sesungguhnya, sedang engkau sudah pergi ke tempat engkau menyembunyikan dirimu; maka hendaklah engkau tinggal pada sebelah bukit batu Ezil. Maka aku akan memanahkan anak panah tiga bilah ke sebelah sana seolah-olah aku mengacu sasaran. Maka sesungguhnya aku akan menyuruhkan budakku, serta kataku: Pergilah engkau mencahari anak panah itu! maka jikalau kiranya aku berseru kepada budak itu dengan nyaring: Tengoklah, anak panah itu jauh dari padamu lebih ke mari, pungutlah akan dia! baiklah engkau datang kepadaku, karena selamat juga halmu dan satupun tiada bahaya, demi Tuhan yang hidup. Tetapi jikalau kiranya kataku kepada budak itu demikian: Tengoklah, anak panah itu jauh dari padamu lebih ke sana, baiklah engkau juga pergi, karena Tuhan yang menyuruhkan dikau. Adapun akan perkara yang telah kita janji, yaitu aku dengan dikau, bahwasanya Tuhan juga adalah di antara aku dengan dikau sampai selama-lamanya! Hata, maka Daudpun menyembunyikan dirinya di padang, maka pada sehari bulan duduklah baginda hendak santap. Maka duduklah baginda pada kursinya seperti biasa pada tempat yang berdompak dengan dinding, dan Yonatan berdiri dan Abner duduk pada sisi Saul, tetapi tempat Daud terdapat hampa. Maka satupun tiada titah Saul pada hari itu, karena katanya: Barangkali ada aralnya, dan tiada tahir adanya, niscaya tiada tahir ia. Maka sesungguhnya pada keesokan harinya, yaitu pada dua hari bulan itu, apabila didapati pula akan tempat Daud itu hampa, maka titah Saul kepada Yonatan, puteranya: Apa sebab bin Isai itu tiada datang kepada perjamuan, baik kemarin baik hari ini? Maka sahut Yonatan kepada Saul: Bahwa Daud sudah meminta izin kepada patik hendak pergi ke Betlehem, katanya: Berilah kiranya aku pergi, karena pada bangsa kami adalah korban di dalam negeri, dan abangku sendiri sudah berpesan kepadaku; sebab itu, jikalau kiranya aku sudah beroleh keridlaanmu, maafkanlah aku, supaya boleh aku pergi mendapatkan saudara-saudaraku. Maka itulah sebabnya tiada ia hadir kepada santapan tuanku. Maka pada masa itu berbangkitlah murka Saul akan Yonatan, sambil titahnya kepadanya: Hai anak celaka dan durhaka! bukankah kuketahui akan hal engkau sudah memilih bin Isai itu hendak mendatangkan malu atas dirimu dan malu atas bundamupun, yang telah memperanakkan dikau? Karena pada segala hari bin Isai itu lagi hidup di atas bumi, niscaya engkau dan kerajaanmupun tiada dapat ditentukan; maka sekarang juga suruhkanlah orang mengambil dia dan membawa dia kepadaku, karena akan mati dibunuh adanya. Maka sahut Yonatan kepada Saul, ayahnya, sembahnya: Apa sebab ia patut dibunuh? apakah perbuatannya? Maka diradakkan Saul pendahannya kepadanya hendak menikam dia, lalu diketahui Yonatan, bahwa sudah tentu kepada ayahnya hendak membunuh Daud. Maka bangkitlah berdiri Yonatan dari pada meja dengan kehangatan amarahnya, dan pada dua hari bulan itu tiada ia makan ayapan, karena hatinya bercintakan Daud sebab ayahnya sudah mencucakan dia. Maka pada pagi hari keluarlah Yonatan lalu ke padang pada waktu dan pada tempat yang telah dijanji kepada Daud itu dan seorang budak kecilpun adalah sertanya. Maka katanya kepada budaknya: Pergilah engkau; caharilah anak panah yang hendak kupanahkan; maka budak itupun berlarilah, lalu dipanahkan Yonatan sebilah anak panah yang terbang lalu dari atas kepalanya. Serta sampailah budak itu ke tempat anak panah yang telah dipanahkan Yonatan itu, maka berserulah Yonatan akan budak itu dari belakang, katanya: Bukankah anak panah itu lalu dari padamu ke sebelah sana lagi? Maka berserulah Yonatan pula akan budak itu dari belakang: Segeralah engkau, berlari juga, jangan berhenti! Maka oleh budak Yonatan itu dipungut anak panah itu, lalu baliklah ia kepada tuannya. Maka satupun tiada diketahui oleh budak itu akan perkaranya, melainkan Yonatan dan Daud juga yang mengetahuinya. Lalu diberikan Yonatan perkakasnya kepada budak yang sertanya itu sambil katanya: Pergilah engkau; bawalah akan ini ke dalam negeri. Setelah sudah budak itu pergi, bangkitlah Daud dari sebelah selatan, lalu tunduk dengan mukanya sampai ke bumi serta menyembah tiga kali, maka bercium-ciumanlah dan bertangis-tangisanlah keduanya, sehingga hati Daudpun tiada tertahan lagi! Maka kata Yonatan kepada Daud: Pergilah juga dengan selamat! Maka akan barang yang telah kedua kita berjanji demi nama Tuhan, katanya: Hendaklah kiranya Tuhan di antara aku dengan dikau dan di antara benihku dengan benihmu, biarlah ia itu teguh sampai selama-lamanya! Setelah itu maka berbangkitlah Daud lalu pergi, dan Yonatanpun kembali ke dalam negeri. Arakian, maka sampailah Daud ke Nob, kepada imam Akhimelekh, maka datanglah Akhimelekh menyambut Daud dengan gentarnya, sambil katanya: Mengapa maka engkau seorang orang jua, dan tiada orang lain sertamu? Maka kata Daud kepada imam Akhimelekh: Bahwa baginda sudah menitahkan suatu perkara kepadaku, titahnya: Jangan diketahui orang akan sedikit juapun dari pada perkara yang telah kupesan kepadamu itu; maka kepada orang-orang muda itu sudah kutentukan suatu tempat anu. Maka sekarangpun, apakah di bawah tanganmu? Berikanlah kiranya roti lima ketul kepadaku atau barang makanan lain yang terdapat itu. Maka sahut imam itu kepada Daud, katanya: Tiada padaku roti sebarang, melainkan roti suci juga yang ada, jikalau sahaja orang-orang muda itu sudah menahankan dirinya dari pada perempuan. Maka sahut Daud kepada imam itu, katanya: Bahwasanya orang perempuan sudah ditahani dari pada kami, baik kemarin baik kemarin dahulu, sebelum aku berjalan keluar, dan adapun akan barang-barang yang pada orang-orang muda itu, ia itu suci adanya; lagipun roti itu sekarang seolah-olah roti sebarang juga, sebab pada hari ini ditaruh akan roti lain di atas meja yang suci itu. Lalu diberikanlah oleh imam akan dia roti yang suci itu, sebab tiada roti lain, melainkan roti tunjukan yang sudah diangkat dari hadapan hadirat Tuhan, supaya ditaruh roti baharu akan gantinya pada masa yang lain itu diangkat. Hata, maka pada hari itu juga adalah di sana seorang dari pada segala hamba Saul tengah berbuat ibadat di hadapan hadirat Tuhan, maka namanya Dowej, seorang orang Edom, yaitu penghulu segala gembala Saul. Maka kata Daud kepada Akhimelekh: Tiadakah di sini, di bawah tanganmu, sebatang lembing atau sebilah pedang? karena tiada sempat aku membawa pedang atau senjata pada tanganku, sebab titah baginda itu dengan paksa juga. Maka kata imam itu: Bahwa pedang Goliat, orang Filistin yang telah kaubunuh di lembah Kayu Jati itu, ia itu adalah di sini terbalut dengan kain di belakang efod; jikalau engkau hendak mengambil dia, ambillah, karena di sini tiada lain, melainkan satu itu. Maka kata Daud: Tiadalah taranya; berikanlah dia juga kepadaku. Maka berbangkitlah Daud, lalu lari dari hadapan Saul pada hari itu juga, maka sampailah ia kepada Akhis, raja di negeri Gat. Tetapi sembah segala pegawai Akhis kepada baginda: Bukankah ia ini Daud, raja negeri itu? Bukankah orang sudah menyanyi dengan ramai akan halnya, katanya: Saul sudah mengalahkan beribu-ribu orang, tetapi Daud mengalahkan berlaksa-laksa. Maka diperhatikan Daud segala perkataan ini, lalu ketakutanlah ia sangat di hadapan Akhis, raja Gat itu. Maka sebab itu diubahkannya kelakuannya di hadapan mereka itu dan iapun pura-pura gila di hadapannya, sambil mengoris-ngoris pada papan pintu sambil membiarkan air liurnya turun kepada janggutnya. Maka titah Akhis kepada segala pegawainya: Bahwasanya kamu melihat sendiri orang ini gila, mengapa kamu membawa akan dia kepadaku? Iakah aku ini kekurangan orang gila, maka kamu membawa akan orang ini, supaya iapun ingar-ingar di hadapanku? Patutkah orang yang demikian ini masuk ke dalam istanaku? Arakian, maka dalam hal yang demikian pergilah Daud dari sana serta luput ia melindungkan dirinya dalam gua Adulam. Maka kedengaranlah kabarnya kepada segala saudaranya dan segenap orang isi rumah bapanya, lalu turunlah mereka itu sekalian datang mendapatkan dia. Dan lagi berhimpunlah kepadanya segala orang yang dalam hal kesukaran dan segala orang yang berutang dan segala orang yang kepahitan hatinya, maka Daudpun menjadi penghulu mereka itu, sehingga banyak orang yang sertanya itu kira-kira empat ratus orang laki-laki. Maka berpindahlah Daud dari sana ke Mizpai orang Moab, lalu sembahnya kepada raja orang Moab itu: Berilah kiranya ibu bapa patik tinggal serta dengan segala hamba tuanku, sampai patik mengetahui akan hal patik dipengapakan Allah kelak. Maka dihantarkan Daud akan mereka itu menghadap baginda raja Moab itu, lalu tinggallah mereka itu sertanya pada segala hari Daud dalam kota itu. Bermula, maka kata nabi Gad kepada Daud: Jangan engkau tinggal dalam kota ini, melainkan pindahlah ke tanah Yehuda. Hata, maka Daudpun berpindahlah, lalu sampailah ia ke dalam hutan Kherit. Maka kedengaranlah kepada Saul adalah kabar akan hal Daud dan segala orang yang sertanya, maka Saulpun adalah bersemayam di atas bukit, di bawah pohon kayu yang di Rama, dan pendahanpun adalah pada tangannya dan segala hambanyapun ada berdiri sertanya. Maka titah Saul kepada segala hamba yang berdiri sertanya itu: Dengarlah olehmu, hai orang Benyamin! iakah bin Isai itu akan mengaruniai kamu sekalian dengan bendang dan kebun anggur? sungguhkah ia akan menjadikan kamu sekalian penghulu atas orang seribu dan penghulu atas orang seratus? Maka kamu sekalian sefakat hendak melawan aku, dan dari pada kamu sekalian seorangpun tiada memberitahu aku, bahwa anakku sendiri sudah berjanji-janjian dengan bin Isai itu, dan dari pada kamu seorangpun tiada kasihan akan daku atau memberitahu aku, bahwa anakku mengajak hambaku akan menjadi pengadang bagiku, seperti halnya sekarang ini adanya. Maka sahut Dowej, orang Edom, yang berdiri serta dengan segala hamba Saul itu, sembahnya: Bahwa patik sudah melihat bin Isai itu datang ke Nob mendapatkan Akhimelekh bin Ahitub, yang bertanyakan Tuhan akan halnya dan yang memberi bekal akan dia, lagipun diberikannya pedang Goliat, orang Filistin itu. Maka disuruhkan baginda akan orang pergi memanggil imam Akhimelekh bin Ahitub dan segala orang isi rumah bapanya, yaitu segala imam yang di Nob, maka datanglah mereka itu sekalian menghadap baginda. Maka titah Saul: Dengarlah olehmu, hai bin Ahitub! Maka sahutnya: Daulat tuanku! Maka titah Saul kepadanya: Mengapa kamu sekalian sefakat hendak melawan aku, baik kamu baik bin Isai itu, sehingga kamu sudah memberikan dia roti dan pedang itu, dan kamu sudah bertanyakan Allah akan halnya, supaya ia mendurhaka kepadaku dan menjadi pengadang, seperti halnya sekarang ini adanya. Maka sahut Akhimelekh kepada baginda, sembahnya: Bahwa dari pada segala hamba tuanku siapa gerangan yang setiawan seperti Daud? bahwa ialah menantu tuanku dan diterima dalam bicara tuanku dan kehormatan dalam istana tuanku! Baharulah sekali ini jua patik bertanyakan Allah akan halnya? Dijauhkan Allah kiranya! Jangan apalah tuanku menanggungkan sesuatu itu kepada patik tuanku atau kepada orang isi rumah bapa patik, karena sedikit jua tiada patik ketahui akan perkara itu, baik besar baik kecil. Tetapi titah baginda: Hai Akhimelekh! tak akan jangan engkau mati dibunuh, baik engkau baik segenap orang isi rumah bapamu! Lalu titah baginda kepada segala biduandanya yang berdiri sertanya: Baliklah kamu; bunuhlah segala imam Tuhan itu, sebab mereka itu juga sefakat dengan Daud, dan sebab diketahuinya akan hal larinya, maka tiada diberinya tahu aku. Tetapi engganlah segala hamba baginda itu mengangkat tangannya akan menyerbu kepada segala imam Tuhan itu. Lalu titah baginda kepada Dowej: Baliklah engkau dan serbulah akan segala imam itu! Maka baliklah Dowej, orang Edom itu, diserbunya akan segala imam itu, dibunuhnya pada hari itu juga delapan puluh lima orang laki-laki, yang berpakaikan jubah putih. Dan lagi dibunuhnya segala orang isi Nob, negeri imam itu, dengan mata pedang, dari pada laki-laki dan perempuan, dari pada budak-budak dan anak-anak penyusu, bahkan, segala lembu dan keledai dan kambingpun dibunuhnya dengan mata pedang. Hanya seorang dari pada anak Akhimelekh bin Ahitub luput, namanya Abyatar, maka larilah ia mengikut Daud. Lalu dikabarkan Abyatar kepada Daud hal sudah dibunuh Saul segala imam Tuhan. Maka kata Daud kepada Abyatar: Tahulah juga aku pada hari Dowej, orang Edom itu, di sana, bahwa tak dapat tiada dikabarkannya hal itu kepada Saul kelak; maka aku juga sudah menyebabkan, bahwa dibunuh oranglah akan segala orang isi rumah bapamu. Maka sekarang hendaklah engkau tinggal sertaku; janganlah engkau takut; karena adapun orang yang menyengajakan matiku, ia itu yang menyengajakan matimu juga, tetapi sertaku akan terpeliharalah engkau. Sebermula, dikabarkan oranglah kepada Daud, katanya: Bahwasanya orang Filistin berperang dengan orang Kehila dan dirampasnya segala isi pelubur. Maka Daudpun bertanyakan Tuhan, sembahnya: Bolehkah sahaya pergi mengalahkan orang Filistin itu? Maka firman Tuhan kepada Daud: Pergilah, maka engkau akan mengalahkan orang Filistin itu dan melepaskan Kehila dari padanya. Tetapi kata segala orang yang mengikut Daud: Bahwasanya di sini, di tanah Yehuda, kita dalam ketakutan, istimewa pula jikalau kita pergi ke Kehila melawan balatentara orang Filistin! Maka kembali pula Daud bertanyakan Tuhan, maka sahut Tuhan kepadanya: Bangunlah engkau, turunlah ke Kehila, karena segala orang Filistin itu Kuserahkan kepada tanganmu kelak. Maka pergilah Daud dengan segala orangnya ke Kehila, lalu peranglah ia dengan orang Filistin, dihalaukannya segala binatang mereka itu dan dialahkannya mereka itu dengan suatu kemenangan besar, sehingga dilepaskan Daud segala orang isi Kehila itu dari padanya. Adapun pada masa Abyatar bin Akhimelekh itu lari ke Kehila, mendapatkan Daud, dibawanya akan efod itu di dalam tangannya. Setelah sudah dimaklumkan oranglah kepada Saul akan hal Daud sudah sampai ke Kehila, maka titah Saul: Bahwasanya sudah diserahkan Allah akan dia kepada tanganku, karena sudah terkurung ia, sebab masuk ke dalam negeri yang berpintu gerbang dan berkancing. Maka disuruh Saul kerahkan segala rakyat akan berperang, supaya mereka itu turun ke Kehila akan mengepung Daud dan segala orangnya. Setelah diketahui Daud akan hal Saul berniat jahat yang demikian, maka katanya kepada imam Abyatar: Bawalah akan efod itu ke mari. Lalu sembah Daud: Ya Tuhan, Allah orang Israel, hamba-Mu ini sudah mendengar kabar mengatakan: Saul konon datang ke Kehila hendak membinasakan negeri karena sebab hamba ini. Sungguhkah orang isi Kehila itu hendak menyerahkan hamba ini kepada tangannya? Sungguhkah Saul akan turun kelak, seperti hamba-Mu ini sudah mendengar kabarnya itu? Ya Tuhan, Allah orang Israel! Berilah kiranya tahu ketentuannya kepada hamba-Mu ini! Maka firman Tuhan: Sungguh ia akan turun kelak. Maka sembah Daud pula: Sungguhkah orang isi Kehila ini hendak menyerahkan hamba dan segala orang hamba kepada tangan Saul? Maka firman Tuhan: Sungguh mereka itu hendak menyerahkan kamu kelak. Hata, maka berangkatlah Daud dan segala orangnya, kira-kira enam ratus orang banyaknya, keluar dari Kehila, lalu pergi barang ke mana. Maka apabila dikabarkan oranglah kepada Saul akan hal Daud sudah lari berlepas dirinya dari Kehila, berhentilah ia dari pada berjalan ke sana. Maka tinggallah Daud di padang belantara, pada tempat-tempat yang tiada dapat dihampiri, dan lagi tinggal dalam pegunungan di gurun Zif, maka dari pada segala hari itu dicahari Saul akan dia, tetapi tiada diserahkan Allah akan dia kepada tangannya. Apabila diketahui Daud akan Saul keluar hendak menyengajakan matinya, maka tinggallah Daud di gurun Zif dalam suatu hutan. Hata, maka berbangkitlah Yonatan bin Saul, lalu pergi mendapatkan Daud dalam hutan, dikuatkannya tangannya dalam Allah. Katanya kepadanya: Janganlah engkau takut, karena tangan Saul, ayahku, tiada akan mendapat engkau, melainkan engkau juga akan naik raja kelak atas orang Israel, dan aku akan menjadi yang kedua di bawah engkau; maka diketahui ayahku Saul baik-baik akan perkara itu. Maka keduanyapun berjanji-janjianlah di hadapan hadirat Tuhan, lalu tinggallah Daud dalam hutan, tetapi Yonatan pulang ke rumahnya. Kemudian dari pada itu pergilah orang Zifi ke hulu, menghadap Saul, yang di Gibea, sembahnya: Bukankah Daud bersembunyi hampir dengan patik pada tempat-tempat yang tiada dapat dihampiri dalam hutan, dekat dengan bukit Hakhila, yang pada sebelah selatan gurun? Maka sekarangpun, ya tuanku! inilah segala kehendak hati tuanku! turun apalah dengan segera; maka atas patik sekalian ini akan menyerahkan dia kepada tangan tuanku. Maka titah Saul: Keberkatanlah kiranya kamu bagi Tuhan, sebab sayang kamu akan daku! Maka sekarangpun pergilah kamu mencahari ketentuannya lagi, dan perhatikanlah dan camkanlah baik-baik tempat bekas tapak kakinya, dan siapa yang sudah melihat dia di sana, karena sudah dikabarkan oranglah kepadaku, bahwa segala perbuatannya itu dengan akal juga. Dan lagi tengok baik-baik dan camkanlah tempat yang mana dari pada segala perlindungannya ia menyembunyikan dirinya sekarang, lalu baliklah kamu kepadaku dengan kabar yang tentu, kemudian aku akan berjalan sertamu kelak, maka tak dapat tiada, jikalau ia dalam negeri ini, niscaya aku mencahari dia di antara beribu-ribu orang Yehuda. Maka bangkitlah mereka itu lalu pergi ke Zif mendahului Saul; maka Daud dan segala orangnya adalah di gurun Maon, pada padang yang di sebelah selatan gurun itu. Hata, maka Saul dan segala orangnyapun keluarlah hendak mencahari dia. Setelah dikabarkan oranglah hal itu kepada Daud, maka turunlah ia ke tempat yang berbukit-bukit batu, tetapi tinggal juga ia di gurun Maon. Maka kedengaranlah kabarnya kepada Saul, lalu diusirnya akan Daud dalam gurun Maon itu. Maka Saulpun menyusurlah bukit pada sebelah sini, dan Daud dengan segala orangnya menyusurlah bukit pada sebelah sana; maka bersegera-segeralah Daud hendak mendahului Saul, tetapi oleh Saul dan segala orangnya dicoba mengepung akan Daud dan akan segala orangnya hendak menangkap dia. Maka tiba-tiba datanglah seorang utusan kepada Saul, sembahnya: Hendaklah dengan segera juga tuanku datang, karena orang Filistin sudah menyerang negeri. Lalu baliklah Saul dari pada mengusir Daud pergi mendatangi orang Filistin, maka sebab itu dinamai oranglah akan tempat itu: bukit Batu Keluputan. Arakian, maka berjalanlah Daud dari sana, lalu tinggal di tempat-tempat yang tiada dapat dihampiri dalam Enjedi. Maka setelah sudah Saul kembali dari pada mengusir orang Filistin itu, dimaklumkan oranglah kepadanya, sembahnya: Bahwasanya Daud itu adalah dalam gurun Enjedi. Maka diambil Saul akan tiga ribu orang pilihan dari pada segenap bangsa Israel, lalu pergilah ia mencahari Daud dan segala orangnya pada sebelah timur bukit batu Pelanduk. Serta sampailah ia kepada kandang-kandang kambing di tepi jalan, maka adalah di sana sebuah gua, lalu masuklah Saul ke dalamnya hendak berselimutkan kakinya, maka Daud dan segala orangnyapun adalah duduk di dalam gua itu di tempat yang dalam sekali. Maka kata orangnya kepada Daud: Bahwa pada hari ini juga firman Tuhan kepadamu: Tengoklah engkau, maka Aku menyerahkan seterumu kepada tanganmu, supaya engkau berbuat akan dia sebagaimana kehendak hatimu! Maka bangkitlah Daud, lalu diam-diam dikeratnya satu punca dari pada baju selimut Saul. Tetapi kemudian dari pada itu sesungguhnya berdebarlah hati Daud, sebab sudah dikeratnya punca itu dari pada baju selimut Saul itu. Maka katanya kepada orangnya: Dijauhkan Tuhan kiranya aku dari pada berbuat perkara yang demikian akan baginda, yang sudah disiram bagi Tuhan, yaitu akan mendatangkan tanganku kepadanya, karena baginda sudah disiram bagi Tuhan. Maka dengan kata yang demikian ditegahkan Daud segala orangnya, tiada diberinya mereka itu mendurhaka kepada Saul. Hata, maka Saulpun bangunlah dari dalam gua itu, lalu berjalan. Kemudian bangkitlah Daudpun, lalu keluar dari dalam gua itu, maka berserulah ia dari belakang Saul, sembahnya: Ya tuanku, ya rajaku! Maka menolehlah Saul, lalu Daudpun menyembah dengan mukanya ke tanah, sambil ia menunjukkan dirinya. Maka sembah Daud kepada Saul: Mengapa maka tuanku mendengar akan umpat orang, katanya: Bahwasanya Daud menyengajakan celaka tuanku. Maka sesungguhnya pada hari ini juga mata tuanku sendiri sudah melihat, bahwa sudah diserahkan Tuhan akan tuanku kepada tangan patik di dalam gua ini, dan patik diajak orang juga akan membunuh tuanku, tetapi patik ini sayang akan tuanku; maka kata patik: Masakan aku mendatangkan tanganku kepada tuanku, karena tuanku sudah disiram bagi Tuhan. Lihat apalah, ya ayahku! bahkan, lihat apalah punca baju selimut tuanku pada tangan patik; karena tatkala patik mengerat punca ini dari pada baju selimut tuanku, tiada tuanku patik bunuh; maka hendaklah diketahui dan dilihat oleh tuanku, bahwa tiada jahat atau salah dalam tangan patik, dan tiada juga patik berdosa kepada tuanku, maka tuanku juga mengejar nyawa patik hendak mengumbut dia. Bahwa Tuhan juga akan memutuskan hukum kelak antara patik dengan tuanku, dan Tuhan juga akan membalas hal patik kepada tuanku, tetapi tangan patik tiada akan melawan tuanku. Adalah ia itu seperti kata orang dahulukala: Dari pada orang jahat datanglah jahat jua; tetapi adapun tangan patik ini tiada akan melawan tuanku. Maka siapa gerangan yang diusir oleh raja orang Israel? Siapa gerangan dikejar oleh tuanku? seekor anjing matikah atau seekor kutu anjingkah? Tetapi Tuhan akan menjadi Hakim dan memutuskan hukum kelak antara patik dengan tuanku, maka Iapun akan melihat serta membenarkan hal patik dan membantu patik dengan melawan tuanku! Setelah sudah dipersembahkan Daud segala perkataan ini kepada Saul, maka titah Saul: Inikah bunyi suaramu, hai Daud, anakku? Lalu menangislah Saul dengan nyaring suaranya. Serta titahnya kepada Daud: Bahwa engkau benar dari padaku, karena engkau sudah membuat baik akan daku, tetapi aku sudah membuat jahat akan dikau. Maka pada hari ini juga engkau menyatakan kepadaku kebajikan yang sudah kauperbuat akan daku, yaitu aku sudah diserahkan Tuhan kepada tanganmu, maka tiada juga engkau membunuh aku. Jikalau kiranya barang seorang sudah mendapat seterunya, masakan dilepaskannya pergi dengan selamat? Maka sebab itu dibalas Tuhan kiranya kebajikan yang telah kauperbuat akan daku pada hari ini. Maka sesungguhnya kuketahui, bahwa tak dapat tiada engkau menjadi raja kelak dan kerajaan Israelpun akan ditetapkan oleh tanganmu. Maka sebab itu bersumpahlah kepadaku sekarang ini demi Tuhan, bahwa tiada engkau akan menumpas anak cucuku kemudian dari padaku, dan tiada engkau akan menghapuskan namaku dari antara isi rumah bapaku. Maka bersumpahlah Daud kepada Saul, lalu Saul pulanglah ke istananya, tetapi Daud dan segala orangnya lagi lebih naik, masuk ke tempat yang tiada terhampiri adanya. Sebermula, maka matilah Semuel, lalu berhimpunlah segenap orang Israel meratapkan dia dan dikuburkannya dalam rumahnya di Rama. Maka berangkatlah Daud, lalu turun ke padang Paran. Maka adalah seorang anu di Maon, yang ada pencariannya di Karmel, adapun orang itu sangatlah kaya ia, sehingga adalah padanya domba tiga ribu ekor dan kambing seribu ekor, maka adalah ia dalam mengguntingi bulu dombanya di Karmel itu. Adapun nama orang itu Nabal, dan nama bininya Abigail, maka perempuan itu baik akal budinya dan elok parasnya, tetapi lakinya itu keras hatinya dan jahat pekertinya dan lagi ia seorang Kalebi. Maka kedengaranlah kabar kepada Daud dalam gurun, mengatakan: Nabal tengah mengguntingi bulu dombanya. Lalu disuruhkan Daud orang muda sepuluh orang sambil pesannya kepada orang muda itu: Pergilah kamu ke Karmel, maka apabila sampailah kamu kepada Nabal, bertanyakanlah selamatnya dengan namaku, dan hendaklah kamu katakan ini: Bersukacitalah kiranya hati tuan sebab selamat hal tuan dan selamat hal isi rumah tuan dan selamat hal segala sesuatu yang pada tuan! Maka sekarangpun hamba sudah mendengar kabar mengatakan tuan menaruh beberapa penggunting bulu domba, maka selama segala gembala tuan adalah serta dengan kami, tiada kami mengusik akan dia, dan satupun tiada mereka itu kehilangan selamanya mereka itu di Karmel. Baiklah tuan bertanya akan hal itu kepada orang-orang tuan, maka mereka itu menyatakan dia kepada tuan kelak. Maka sebab itu biarlah orang muda-muda ini beroleh kasihan kepada pemandangan tuan, karena kami datang mendapatkan tuan pada hari yang baik; maka berikanlah kiranya barang sependapat tanganmu kepada hamba tuan ini dan kepada Daud, anak tuan. Hata, maka sampailah orang-orang Daud itu, lalu dikatakannya kepada Nabal segala perkataan ini dengan nama Daud, kemudian berdiamlah mereka itu dirinya. Maka disahut Nabal akan hamba-hamba Daud itu, katanya: Siapa gerangan si Daud itu, dan siapakah bin Isai itu? Bahwa sekarang banyaklah orang hamba yang mendurhaka masing-masing kepada tuannya. Masakan aku mengambil rotiku dan minumanku dan binatangku yang tambun, yang telah kubantai karena segala orang pengguntingku? masakan aku memberikan dia kepada orang yang tiada kuketahui akan datangnya dari mana? Maka orang muda-muda, suruhan Daud itu, kembali kepada jalannya lalu pulang, maka datanglah mereka itu serta memberitahu hal itu kepadanya seturut segala perkataan itu. Maka kata Daud kepada segala orangnya: Hendaklah masing-masing kamu menyandangkan pedangnya. Maka masing-masingpun menyandangkanlah pedangnya dan Daud sendiripun menyandangkan pedangnya, lalu mereka itu sekalian berjalan mengiringkan Daud, kira-kira empat ratus orang banyaknya, dan dua ratus orang tinggal di sana menunggui segala perkakas. Tetapi seorang dari pada segala orang muda itu sudah memberitahu hal itu kepada Abigail, bini Nabal, katanya: Bahwasanya Daud sudah menyuruhkan orang dari gurun menyampaikan salam kepada tuan kami, tetapi tuan kami sudah menistakan mereka itu. Maka orang-orang itu sudah sangat berguna kepada kami, sehingga tiada kami diusik dan satupun tiada kami kehilangan selamanya segala hari kami beredar-edar serta dengan mereka itu pada masa kami di padang itu. Maka adalah mereka itu bagi kami akan pagar tembok keliling, baik siang baik malam, pada segala hari kami sertanya dalam menggembalakan domba. Maka sekarang hendaklah encik mengetahui dan menimbang baik-baik barang yang patut encik perbuat, karena celaka sudah ditentukan dengan sebenarnya atas tuan kami dan atas segala isi rumahnya, maka sesungguhnya ialah seorang fasik yang tiada dapat ditegur. Hata, maka dengan segeranya diambil oleh Abigail akan roti dua ratus ketul dan dua buah kirbat yang berisi air anggur, dan lima ekor domba yang sudah disediakan dan emping lima gantang dan buah zabib seratus gumpal dan buah ara dua ratus gumpal, sekalian itu dimuatkannya kepada keledai. Lalu katanya kepada orangnya: Berjalanlah kamu di hadapanku, bahwasanya akupun datang dari belakang. Maka satupun tiada diberinya tahu Nabal, lakinya, dari hal itu. Maka ia sendiripun mengendarai keledai; setelah sudah ia turun dari atas gunung lalu berjalan dalam jurang, tiba-tiba datanglah Daud dan segala orangnya bertemu dengan dia dan iapun bertemu dengan mereka itu. Adapun Daud itu sudah berkata demikian: Sesungguhnya dengan cuma-cuma aku sudah memeliharakan segala sesuatu yang milik orang itu di padang, sehingga satupun tiada hilang dari pada segala sesuatu yang padanya; maka sekarang dibalasnya kebaikanku dengan jahat. Demikianlah kiranya diperbuat Allah akan segala seteru Daud dan dipertambahkannya pula, jikalau pada esok dini hari aku menghidupi seorang laki-laki juapun dari pada segala yang ada padanya! Demi terlihatlah Abigail akan Daud maka turunlah ia dengan segera dari atas keledainya, lalu sujudlah ia di hadapan Daud serta menundukkan dirinya sampai ke bumi. Maka sujudlah ia pada kakinya sambil sembahnya: Atas sahayalah, ya tuan! atas sahayalah segala salah; sahaja berilah kiranya sahaya berkata-kata dengan tuan dan dengar apalah akan kata sahaya tuan ini. Jangan apalah tuan perduli akan Nabal, orang jahat itu, karena seperti namanya begitulah pekertinya. Nabal itulah namanya dan kebebalanpun adalah padanya: maka akan sahaya ini, tiada sahaya melihat orang-orang tuan yang telah tuan suruh itu. Maka sekarang, ya tuan, sesungguh-sungguh Tuhan hidup dan nyawa tuanpun hidup, Tuhan juga yang menegahkan tuan dari pada datang dengan menumpahkan darah dan tangan tuan dari pada menuntut haknya sendiri. Maka sekarang hendaklah menjadi seperti Nabal segala seteru tuan dan segala orang yang hendak berbuat jahat akan tuan! Maka adapun berkat yang sahaya persembahkan kepada tuan ini, ia itu hendaklah diberikan kepada orang muda-muda yang menurut kesan kaki tuan. Ampunilah kiranya salah sahaya tuan, karena sesungguhnya Tuhan akan memperbuatkan tuan sebuah rumah yang kekal, sebab tuan melakukan perang sabil Tuhan, dan barang sesuatu kejahatanpun tiada didapati dalam tuan seumur hidup tuan! Jikalau kiranya berbangkit barang seorang hendak mengusir tuan dan menyengajakan mati tuan, maka hendaklah nyawa tuan ditaruh dalam karangan orang hidup di hadapan hadirat Tuhan, Allahmu, tetapi nyawa segala seteru tuan akan dilontarkan-Nya dari dalam salang pengali-ali. Maka akan jadi kelak, apabila Tuhan sudah berbuat akan tuan segala kebajikan yang telah dijanji-Nya kepada tuan, dan sudah disuruh-Nya tuan menjadi penganjur orang Israel, niscaya perkara ini tiada menjadi bagi tuan akan batu terantuk atau akan kesentuhan hati tuan, yaitu yang tuan sudah menumpahkan darah dengan tiada semena-mena dan tuan sudah menuntut haknya sendiri. Maka apabila Tuhan berbuat baik kelak akan tuan, pada masa itu kelak tuan teringat lagi akan sahaya tuan ini! Maka kata Daud kepada Abigail: Segala puji bagi Tuhan, Allah orang Israel, sebab disuruhkan-Nya engkau mendapatkan aku pada hari ini! Dan kepujianlah bicaramu dan kepujianlah engkau, sebab pada hari ini engkau sudah menegahkan aku dari pada datang dengan menumpahkan darah dan menuntut hakku sendiri. Karena sesungguh-sungguh Tuhan, Allah orang Israel, itu hidup, yang sudah menegahkan daku dari pada berbuat jahat akan dikau, jikalau kiranya tiada engkau sudah datang dengan segera mendapatkan aku, niscaya pada esok dini hari seorang yang laki-laki juapun tiada lagi tinggal pada Nabal. Maka diterima Daud dari pada tangannya barang yang telah dihantarkannya kepadanya, lalu katanya kepadanya: Pergilah ke hulu, pulanglah dengan selamat, bahwasanya aku sudah menurut katamu dan berkenanlah aku akan dikau. Hata, apabila sampailah Abigail kepada Nabal, heran, maka adalah dalam rumahnya suatu perjamuan seperti perjamuan raja dan bersukacitalah hati Nabal serta dengan amat sangat mabuknya; maka sebab itu sepatah katapun tiada dikabarkan Abigail kepadanya, baik besar baik kecil, datang kepada dini hari. Maka jadi pada pagi hari, setelah sudah terbang mabuk air anggur dari pada Nabal itu, diberilah tahu oleh bininya segala perkataan itu kepadanya. Maka pingsanlah hatinya dalam dadanya dan iapun menjadi seperti batu adanya. Maka sesungguhnya kira-kira selang sepuluh hari dipalu Tuhan akan Nabal, sehingga matilah ia. Serta kedengaranlah kabar kepada Daud mengatakan Nabal sudah mati, maka katanya: Segala puji bagi Tuhan, yang sudah memperbantahkan perkaraku dan yang sudah menuntut kepada tangan Nabal akan kecelaan yang diadakan kepadaku; maka ditegahkannya hambanya dari pada jahat dan dibalasnya kejahatan Nabal itu atas kepalanya. Kemudian disuruhkan Daud akan orang pergi berbicara dengan Abigail dari hal ia hendak mengambil dia akan isterinya. Setelah sampai suruhan Daud itu kepada Abigail di Karmel, maka berbicaralah mereka itu dengan dia, katanya: Bahwa Daud sudah menyuruhkan kami ini, sebab hendak diambilnya encik akan isterinya. Maka bangkitlah Abigail berdiri, lalu tunduk dengan mukanya ke bumi, sambil katanya: Bahwasanya biarlah hamba tuan ini menjadi sahaya akan membasuh kaki hamba-hamba tuan. Maka bersegeralah Abigail berjalan dari sana dengan mengendarai keledai, disertai kelima orang dayang-dayangnya, yang menurut kesan kakinya, diikutnya suruhan Daud, lalu menjadi isteri Daud. Dan lagi diambil Daud akan Ahinoam dari Yizriel, maka keduanya itu menjadi isterinya. Karena Saul sudah memberikan Mikhal, anakanda baginda, isteri Daud itu, kepada Palti bin Layis, yang dari negeri Galim. Sebermula, maka kembali pula datanglah orang Zifi itu menghadap Saul ke Gibea, sembahnya: Bukankah Daud itu bersembunyi di atas bukit Hakhila, pada sebelah timur gurun itu? Maka berangkatlah Saul, lalu turun ke padang Zif dan tiga ribu orang pilihan dari pada orang Israelpun sertanya, hendak mencahari Daud di padang Zif. Maka Saulpun mendirikan kemahnya di atas bukit Hakhila, yang pada sebelah timur gurun, pada sisi jalan. Maka Daud adalah di gurun, dilihatnya Saul mengusir akan dia turun ke gurun. Karena Daud sudah menyuruhkan beberapa orang mengintai, sebab itu diketahuinya akan ketentuan datang Saul. Maka berbangkitlah Daud, lalu sampai kepada tempat Saul sudah mendirikan kemahnya, dan dilihat Daud akan tempat Saul berbaring dan lagi Abner bin Ner, panglima perangnya. Maka Saul berbaring tidur dalam kota rata dan segala rakyatpun berbaring kelilingnya. Maka berkata Daud kepada Akhimelekh, orang Heti itu, dan kepada Abisai bin Zeruya, saudara Yoab, katanya: Siapa mau turun sertaku kepada Saul, ke tempat segala kemah itu? Maka sahut Abisai: Hamba mau turun serta tuan. Maka datanglah Daud dan Abisai kepada segala rakyat itu pada malam, maka sesungguhnya Saul berbaring tidur dalam kota rata dan pendahannya terpucuk dalam tanah pada sebelah kepalanya, dan Abner dan segala rakyatpun berbaring tidur kelilingnya. Maka kata Abisai kepada Daud: Pada hari ini juga seteru tuan sudah diserahkan Allah kepada tangan tuan, biarkanlah hamba menikam dia dengan pendahan ini sampai tercucuk ia kepada bumi dengan sekali tikam jua, maka tiada usah hamba perbuat pada kedua kalinya. Tetapi kata Daud kepada Abisai: Jangan engkau membinasakan dia, karena siapa gerangan sudah mendatangkan tangannya kepada orang yang telah disiram bagi Tuhan serta tinggal suci juga ia dari pada salah? Dan lagi kata Daud: Demi Tuhan yang hidup, jangan begitu, melainkan dipalu Tuhan juga akan dia kelak, atau ajalnya akan sampai kelak sehingga matilah ia, atau ia akan pergi perang dan mati begitu. Dijauhkan Tuhan kiranya aku dari pada mendatangkan tanganku kepada orang yang sudah disiram bagi Tuhan; maka sekarang ambillah akan pendahan yang pada sebelah kepalanya dan akan kuja ini, lalu hendaklah kita pergi. Maka diambil Daud akan pendahan dan kuja itu dari sebelah kepala Saul, lalu pergilah keduanya, maka seorangpun tiada yang melihatnya atau yang mengetahuinya, dan seorangpun tiada yang jaga, maka tertidurlah sekaliannya, karena tidur yang lelap dari pada pihak Tuhan sudah berlaku atas mereka itu sekalian. Setelah sampai Daud di sebelah sana, maka berdirilah ia di atas kemuncak bukit dari jauh, sehingga banyak jarak antaranya. Lalu berserulah Daud akan segala rakyat itu dan akan Abner bin Ner, katanya: Tiadakah engkau sahut, hai Abner? Maka sahut Abner: Siapakah engkau, yang berseru akan baginda? Maka kata Daud kepada Abner: Bukankah engkau orang laki-laki? siapa gerangan taramu di antara segala orang Israel? Mengapa kiranya maka tiada engkau menunggui akan baginda, tuanmu? sehingga seorang dari pada segala rakyat boleh datang membinasakan baginda, tuanmu. Tiada baik sekali perbuatanmu ini; demi Tuhan yang hidup kamu sekalian akan mati dibunuh jua, sebab tiada kamu menunggui tuanmu, yang sudah disiram bagi Tuhan! Maka sekarang pergilah kamu melihat di mana pendahan baginda dan kuja, yang pada sebelah hulu baginda! Hata, maka diketahui Saul akan bunyi suara Daud, lalu titahnya: Inikah bunyi suaramu, hai anakku Daud? Maka sembah Daud: Daulat tuanku, inilah suara patik. Dan lagi sembahnya: Apa sebab tuanku mengusir akan patik demikian? maka apakah perbuatan patik dan kejahatan apa terdapat dalam tangan patik? Maka sekarang hendaklah kiranya tuanku mendengar akan persembahan patik ini: jikalau kiranya Tuhan yang mengajak tuanku akan melawan patik, baiklah diberi cium korban akan Dia; tetapi jikalau kiranya anak manusia, biarlah mereka itu kena laknat di hadapan hadirat Tuhan, sebab dihalaukannya patik sekarang, sehingga patik ini tiada dapat berhubung dengan bahagian pusaka Tuhan, serta katanya: Pergilah engkau, berbuatlah bakti kepada berhala! Bahwasanya darah patik tiada akan tertumpah kepada bumi dengan tiada belanya, jauh dari pada hadirat Tuhan, meskipun raja orang Israel sudah keluar hendak mencahari seekor kutu anjing, seperti orang mengejar ayam hutan di atas bukit lakunya. Maka titah Saul: Bahwa aku sudah berdosa; pulanglah, hai anakku Daud! karena tiada aku mau berbuat jahat lagi akan dikau, sebab pada hari ini engkau sayang akan nyawaku; bahwasanya perbuatanku bodoh sekali dan aku sudah sesat sangat. Maka sahut Daud, sembahnya: Lihatlah, ini adalah pendahan tuanku; sekarang suruhlah seorang dari pada rakyat itu ke mari akan mengambil dia. Tetapi dibalas Tuhan kiranya kebenaran dan setia masing-masing; yaitu Tuhan yang sudah menyerahkan tuanku pada hari ini kepada tangan patik, maka tiada patik mau mendatangkan tangan patik akan orang yang sudah disiram bagi Tuhan. Maka seperti pada hari ini patik mengindahkan nyawa tuanku, demikianpun hendaklah nyawa patik diindahkan oleh Tuhan dan dilepaskan-Nya patik kiranya dari pada segala bahaya! Maka titah Saul kepada Daud: Berkatlah kiranya atasmu, hai anakku Daud! bahwasanya engkau akan menyelesaikannya kelak, bahkan, engkau akan menang. Setelah itu, maka kembalilah Daud kepada jalannya dan Saulpun pulanglah ke tempatnya. Hata, maka kemudian dari pada itu kata Daud dalam hatinya: Sungguh pada salah suatu hari kiranya aku dibinasakan oleh tangan Saul juga, tiada yang lebih baik bagiku, melainkan aku coba berlepas diriku ke negeri orang Filistin, niscaya putuslah harap Saul kelak akan daku dari pada mencahari aku lagi dalam segala jajahan tanah Israel, maka demikian bolehlah aku luput dari pada tangannya. Maka sebab itu berjalanlah Daud langsung ke sana, baik ia baik enam raut orang yang sertanya itu, mendapatkan Akhis bin Maokh, raja negeri Gat. Maka tinggallah Daud dengan Akhis di Gat, baik ia baik segala orangnya, masing-masing dengan orang isi rumahnya, dan Daud dengan kedua orang isterinya, yaitu Ahinoam, orang Yizrieli, dan Abigail, yang dahulu bini Nabal, orang Karmeli itu. Setelah dikabarkan oranglah kepada Saul akan hal Daud sudah lari ke Gat, maka berhentilah ia dari pada mencahari dia. Maka sembah Daud kepada Akhis: Jikalau kiranya patik sudah beroleh kasihan pada pemandangan tuanku, hendaklah diberikan tempat akan patik dalam salah sebuah negeri tanah ini, supaya patik boleh duduk dalamnya, karena mengapa patik akan duduk dengan tuanku dalam negeri kerajaan ini? Maka pada hari itu dikaruniakan Akhis negeri Zikelaj akan dia, inilah mulanya negeri Zikelaj itu menjadi milik raja-raja Yehuda datang kepada hari ini. Adapun jumlah segala hari Daud duduk dalam negeri orang Filistin, ia itu setahun empat bulan lamanya. Maka berangkatlah Daud serta dengan segala orangnya, lalu diserangnya akan orang Gesuri dan orang Girzi dan orang Amaleki (karena dahulukala sekalian ini orang isi negeri itu), yaitu di tempat orang datang ke Tsur, sampai ke Mesir. Maka dialahkan Daud negeri itu, tiada dihidupinya laki-laki atau perempuan, dan lagi dirampasnya segala domba dan lembu dan keledai dan unta dan pakaian, lalu kembalilah ia serta menghadap Akhis. Maka apabila titah Akhis: Ke mana kamu sudah menyerang pada hari ini? maka sahut Daud: Ke sebelah selatan Yehuda dan ke sebelah selatan orang Yerahmieli dan ke sebelah selatan orang Keni. Maka tiada dihidupi Daud akan laki-laki atau perempuan akan dibawa ke Gat, katanya: Jangan disampaikannya kabar perbuatan kita, serta katanya: Begini begitu perbuatan Daud! Maka demikianlah peri kelakuan Daud pada segala hari iapun duduk dalam negeri orang Filistin. Maka percayalah Akhis akan Daud, titahnya: Bahwasanya ia sudah membusukkan bau dirinya di antara bangsanya, yaitu di antara orang Israel, maka sebab itu kekallah ia menjadi hambaku sampai selamanya. Hata, maka pada masa itu dikumpulkan orang Filistin segala balatentaranya kepada peperangan hendak memerangi orang Israel, maka titah Akhis kepada Daud: Ketahuilah olehmu bahwa tak akan jangan engkau berjalan keluar sertaku dalam tentara itu, baik engkau baik segala orangmu. Maka sembah Daud kepada Akhis: Bahwasanya tuanku akan melihat kelak barang yang hendak patik perbuat! Maka titah Akhis kepada Daud: Sebab itu aku tanggungkan juga atasmu pengawalan diriku pada segala hari ini. Adapun Semuel itu sudah mati dan segenap orang Israel sudah meratapi dia dan dikuburkannya di Rama, yaitu dalam negerinya. Maka Saul sudah menghapuskan dari dalam negeri segala tukang tenung dan segala orang yang tahu hikmat iblis. Maka datanglah orang Filistin berhimpun, lalu didirikannyalah kemah-kemahnya di Sunem, maka Saulpun menghimpunkanlah segenap orang Israel, didirikannyalah kemah-kemahnya di atas Gilboa. Demi dilihat Saul akan balatentara orang Filistin, maka takutlah ia dan sangat gemetarlah hatinya. Maka Saulpun bertanyakanlah Tuhan, tetapi tiada Tuhan sahut akan dia, baik dengan mimpi atau dengan urim atau dengan nabi. Lalu titah Saul kepada hambanya: Caharikanlah aku seorang perempuan yang menaruh syaitan tenungan, supaya boleh aku pergi meminta ikhtiar kepadanya. Maka sembah hambanya kepadanya: Bahwasanya di Endor adalah seorang perempuan yang menaruh syaitan tenungan. Maka Saulpun menyamarkan dirinya serta bertukar pakaian, lalu pergilah ia dengan dua orang sertanya, maka ketiganya sampailah kepada perempuan itu pada malam, lalu titah Saul: Pertenunglah engkau akan daku dan bangkitkanlah akan daku orang yang akan kukatakan kepadamu. Maka sahut perempuan itu kepadanya: Bahwasanya engkau mengetahui juga akan perbuatan Saul, bagaimana dari dalam negeri ini sudah ditumpasnya segala tukang tenung dan segala orang yang tahu hikmat iblis; sekarang mengapa engkau memasang jerat akan nyawaku, hendak membunuh aku? Maka bersumpahlah Saul kepadanya demi Tuhan, katanya: Demi Tuhan yang hidup, sekali-kali tiada engkau akan mendapat susah oleh sebab perkara ini! Maka kata perempuan itu: Siapa hendak kubangkitkan akan dikau? Maka sahutnya: Bangkitkanlah akan daku Semuel. Demi terlihatlah perempuan itu akan Semuel, maka berteriaklah ia dengan nyaring suaranya, katanya kepada Saul: Mengapa tuanku mendustai patik? karena tuanku ini Saul juga. Maka titah baginda kepadanya: Jangan engkau takut; apa gerangan yang kaulihat? Maka sembah perempuan itu kepada Saul: Patik melihat ada dewa berbangkit dari dalam bumi. Maka titahnya kepadanya: Bagaimana rupanya: Maka sembah perempuan itu: Adapun yang bangkit itu seorang orang tua berselubungkan kain selimut. Serta diketahui Saul, bahwa ia itu Semuel, maka tunduklah ia dengan mukanya sampai ke bumi lalu sujud. Maka kata Semuel kepada Saul: Mengapa maka engkau mengusik aku dengan membangkitkan daku? Maka kata Saul: Bahwa aku dalam ketakutan sangat, karena orang Filistin berperang dengan aku, maka Allah sudah undur dari padaku, tiada Ia memberi jawab lagi akan daku, baik dengan lidah nabi atau dengan mimpi, maka sebab itu aku sudah memanggil engkau, supaya engkau memberitahu aku barang yang patut kuperbuat. Maka kata Semuel: Mengapa engkau bertanyakan daku, tegal Tuhan sudah undur dari padamu dan sudah menjadi lawanmu? Maka sekarang Tuhan berbuat barang yang dikatakan-Nya dahulu dengan lidahku, yaitu dirampas-Nya kerajaan itu dari padamu, dikaruniakan-Nya kepada kawanmu, yaitu kepada Daud. Maka sebab tiada engkau menurut firman Tuhan dan tiada engkau melakukan kehangatan murka-Nya atas orang Amalek itu, sebab itu perbuatan Tuhan demikian akan dikau pada hari ini. Dan lagi diserahkan Tuhan kelak segala orang Israel sertamu kepada tangan orang Filistin, dan esok hari kelak engkau dan segala anakmu laki-lakipun akan ada di tempatku ini, dan lagi diserahkan Tuhan kelak balatentara orang Israel kepada tangan orang Filistin. Maka dengan sekonyong-konyong rebahlah Saul terjerumus sepanjang tubuhnya serta sangat ketakutanlah ia dari karena perkataan Semuel itu, dan tiada lagi kuat dalamnya, karena sehari semalam itu satupun tiada dimakannya. Maka datanglah perempuan itu kepada Saul, serta dilihatnya akan dia sangat terkejut adanya, maka sembahnya: Bahwasanya patik ini sudah menurut titah tuanku dan patik sudah mengambil nyawa patik dalam tapak tangan patik, apabila patik mendengar akan titah tuanku yang tuanku sampaikan kepada patik. Maka sekarangpun hendaklah tuanku juga menurut akan sembah patik, dan biarkan apalah patik sajikan barang sepotong roti di hadapan tuanku, silakanlah tuanku santap, maka tuanku kelak beroleh kuat akan berjalan pula. Tetapi dienggankannya, titahnya: Aku tak mau makan. Maka dibujuk oleh hambanya dan oleh perempuan itu akan dia, maka diturutnya bujuk mereka itu, dan berbangkitlah ia dari pada tanah, lalu duduk di atas gerai. Maka adalah pada perempuan itu seekor anak lembu yang tambun dalam rumahnya, maka dengan segera disembelihkannya dan diambilnya akan tepung, yang diramasnya dan dibakarnya akan roti fatir. Lalu sekalian itu disajikannya di hadapan Saul dan segala hambanya; maka mereka itupun makanlah, setelah itu bangkitlah semuanya berdiri lalu berjalan pada malam itu juga. Arakian, maka orang Filistin itu menghimpunkanlah segala tentaranya di Afek, dan orang Israelpun mendirikan kemah-kemahnya dekat dengan mata air yang di Yizriel. Maka tatkala segala raja orang Filistin tampil ke hadapan dengan rakyat beratus ribu dan Daud serta dengan segala orangnya berjalan pada penutup tentara bersama-sama dengan Akhis. Kata segala raja orang Filistin: Apa mau segala orang Ibrani ini? Maka kata Akhis kepada raja-raja orang Filistin itu: Bukankah ia ini Daud, hamba Saul, raja orang Israel, yang tahun ini, bahkan beberapa tahun ini, sudah serta dengan aku? maka satupun tiada salah kudapati dalamnya dari pada hari iapun undur datang kepada hari ini. Tetapi gusarlah sangat segala raja orang Filistin itu akan dia, lalu kata segala raja orang Filistin itu kepadanya: Suruhlah orang itu kembali ke tempatnya, yang telah kautentukan baginya, jangan ia turun serta dengan kita pergi perang, supaya jangan ia menjadi lawan kita dalam peperangan; karena dengan apa gerangan dapat ia memperkenankan tuannya melainkan dengan kepala orang-orang ini? Bukankah ia ini Daud, yang dinyanyikan oranglah akan halnya dengan ramai-ramai, bunyinya: Bahwa Saul sudah mengalahkan beribu-ribu, tetapi Daud berlaksa-laksa? Setelah itu maka dipanggil Akhis akan Daud, lalu katanya: Demi Tuhan yang hidup, maka hatimu tulus juga. Adapun hal engkau masuk keluar sertaku dalam tentara itu, ia itu baik kepada pemandanganku, karena tiada kudapati jahat padamu dari pada hari engkau datang mendapatkan aku sampai kepada hari ini; tetapi engkau tiada berkenan kepada pemandangan segala raja itu. Sebab itu hendaklah engkau pulang sekarang dan pergilah dengan selamat, supaya jangan engkau berbuat sesuatu yang salah kepada pemandangan segala raja orang Filistin. Maka sembah Daud kepada Akhis: Apa gerangan perbuatan patik? atau apa tuanku sudah dapat dalam patik, dari pada hari patik datang menghadap tuanku sampai kepada hari ini, maka tiada boleh patik turut memerangi musuh tuanku? Maka sahut Akhis kepada Daud, titahnya: Ketahuilah aku, bahwa engkau berkenan kepada pemandanganku seperti seorang malaekat Allah, tetapi kata segala raja orang Filistin: Jangan diberi ia turut kita pergi perang. Maka sebab itu hendaklah engkau bangun esok pagi-pagi dan segala hamba tuanmu yang sudah datang sertamu itu, setelah sudah kamu bangun pagi-pagi dan sudah mulai siang, hendaklah kamu berjalan balik. Hata, maka bangunlah Daud pagi-pagi serta dengan segala orangnya hendak berjalan balik pada pagi hari, lalu kembali ke tanah orang Filistin, tetapi segala orang Filistin itu berjalanlah ke Yizriel. Arakian, maka kemudian dari pada tiga hari, apabila sampailah Daud dan segala orangnya ke Zikelaj, tiba-tiba orang Amaleki sudah menyerang pada sebelah selatan dan akan negeri Zikelaj itu, dan dialahkannya Zikelaj, dibakarnya habis dengan api. Maka segala perempuan yang di dalam negeri itu dibawanya dengan tertawan, seorangpun tiada dibunuhnya, dari pada besar dan kecil, melainkan dibawanya akan sekaliannya, lalu mereka itupun pergi kepada jalannya. Setelah sampai Daud dan segala orangnya ke negeri itu, heran, maka negeri itu sudah habis dibakar dengan api, dan segala bini dan segala anak mereka itu laki-laki dan perempuanpun sudah dibawa dengan tertawan. Lalu Daud dan segala orang yang sertanyapun menangislah dengan nyaring suaranya, sehingga tiada kuasa lagi akan menangis. Maka kedua isteri Daudpun sudah dibawa dengan tertawan, yaitu Ahinoam, orang Yizrieli, dan Abigail, yang dahulu bini Nabal, orang Karmeli itu. Maka Daudpun adalah dalam hal kepicikan sangat, karena orang banyak itu berbicara hendak melontari dia dengan batu, sebab kepahitan hati orang banyak itu, masing-masing oleh karena anaknya laki-laki dan oleh karena anaknya perempuan, tetapi Daud juga mempertetapkan hatinya dengan Tuhan, Allahnya. Lalu kata Daud kepada imam Abyatar bin Akhimelekh: Bawalah olehmu akan efod itu ke mari kepadaku. Maka dibawalah Abyatar akan efod itu kepada Daud. Lalu bertanyalah Daud akan Tuhan, sembahnya: Jikalau aku mengejar akan pasukan itu, dapatkah aku sampai kepadanya? Maka firman Tuhan kepadanya: Kejarlah juga akan dia, karena tak dapat tiada engkau akan sampai kepadanya kelak dan sudah tentu engkau akan melepaskan semuanya. Kemudian dari pada itu pergilah Daud dan enam ratus orangpun yang sertanya; setelah sampai ke sungai Besor, maka adalah beberapa orang yang kebelakangan tinggal berdiri di situ. Tetapi Daud langsung mengejar juga serta dengan empat ratus orangnya, maka yang dua ratus itu berhenti, sebab sangat penatnya, sehingga tiada mereka itu dapat menyeberang sungai Besor itu. Maka didapati mereka itu akan seorang orang Mesir di padang, lalu dibawanya akan dia kepada Daud, dan diberinya roti akan dia, lalu makanlah ia, dan diberinya akan dia minum air. Dan lagi diberinya akan dia sepotong dari pada segumpal buah ara dan dua gumpal buah zabib, dimakannya, lalu pulanglah semangatnya, karena dalam tiga hari tiga malam lamanya tiada dimakannya roti atau diminumnya air. Setelah itu maka kata Daud kepadanya: Siapa punya orang engkau ini dan dari mana engkau? Maka sahut orang Mesir itu: Sahaya ini hamba seorang orang Amaleki, maka sahaya ditinggalkan oleh tuan sahaya, sekarang sudah tiga hari lalu, sebab sahaya jatuh sakit. Bahwa kami sudah menyeberang pada sebelah selatan negeri orang Khereti dan pada tanah yang milik Yehuda dan pada sebelah selatan tanah Kaleb, dan kami sudah membakar habis akan Zikelajpun dengan api. Maka kata Daud kepadanya: Dapatkah engkau menghantar akan kami turun kepada pasukan itu? Maka sahutnya: Jikalau tuan bersumpah pada sahaya demi Allah, bahwa tuan tiada akan membunuh sahaya dan tiada juga tuan menyerahkan sahaya kelak kepada tangan tuan sahaya, maka boleh sahaya menghantar akan tuan kepada pasukan itu. Lalu dihantarnya akan dia ke sana, maka sesungguhnya setengah mereka itu berkaparanlah di atas bumi serta makan dan minum, dan setengah mereka itu bertari-tari sebab segala jarahan besar, yang dirampasnya dari tanah orang Filistin dan dari tanah Yehuda. Maka diparanglah Daud akan mereka itu dari pada pagi-pagi waktu terang tanah sampai kepada petang hari, maka dari pada mereka itu sekalian seorangpun tiada luput, melainkan empat ratus orang muda-muda yang lari dengan mengendarai unta. Demikianlah peri dilepaskan Daud segala sesuatu yang telah dirampas oleh orang Amaleki itu, dan lagi dilepaskannya kedua isterinyapun dari padanya. Maka satupun tiada kehilangan di antaranya dari pada besar dan kecil, dari pada anak laki-laki dan perempuan, dan dari pada jarahanpun, segala yang dirampas musuh dari padanya itu semuanya dikembalikan oleh Daud. Dan lagi diambil Daud akan segala kambing domba dan lembu, digiringnya pada hulu segala binatang lain itu, sambil katanya: Bahwa inilah jarahan Daud. Hata, setelah sampai Daud kepada orang dua ratus, yang dahulu penat begitu, sehingga tiada dapat diikutnya Daud dan yang telah ditinggalkannya pada sungai Besor itu, maka datanglah mereka itu mengelu-elukan Daud dan segala orang yang sertanya, maka datanglah Daudpun hampir kepada orang banyak itu sambil bertanyakan selamatnya. Maka sahut segala orang jahat lagi dengan fasiknya di antara segala rakyat, yang sudah berjalan serta dengan Daud, katanya seorang kepada seorang: Sebab mereka itu tiada berjalan bersama-sama dengan kita, maka tiada kita mau memberikan kepadanya dari pada jarahan yang sudah kita rampas itu, melainkan kepada masing-masing bininya dan anak-anaknya, biarlah mereka itu membawa akan dia lalu pergi. Tetapi kata Daud: Jangan kamu berbuat begitu, hai saudaraku, akan barang yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita; maka Tuhan sudah memeliharakan kita, dan diserahkan-Nya pasukan yang telah datang menyerang akan kita itu kepada tangan kita. Siapa gerangan mau menurut katamu dalam perkara ini? karena seperti bahagian orang yang sudah pergi perang itu, begitu juga bahagian orang yang sudah tinggal menunggui perkakasan, hendaklah mereka itu bahagi-bahagi sama banyaknya. Maka tetaplah demikian dari pada hari itu dan kemudiannya, karena dijadikannya suatu adat dan hak di antara orang Israel datang kepada hari ini. Setelah sampai Daud ke Zikelaj, dikirimkannyalah dari pada jarahan itu kepada segala tua-tua Yehuda, yang sahabatnya, katanya: Bahwa inilah suatu berkat yang disampaikan kepadamu dari pada jarahan musuh Tuhan. Yaitu kepada segala tua-tua yang di Bait-el dan yang di Ramot pada sebelah selatan dan yang di Yater, dan kepada segala tua-tua yang di Aroer dan yang di Sifmot dan yang di Estemoa, dan kepada segala tua-tua yang di Rokhel dan yang di negeri-negeri orang Yerahmieli dan yang di negeri-negeri orang Keni, dan kepada segala tua-tua yang di Horma dan yang di Khor-Asan dan yang di Atakh, dan kepada segala tua-tua yang di Heberon, dan kepada segala tempat Daud dahulu berjalan keliling serta dengan segala orangnya. Arakian, maka berperanglah orang Filistin dengan orang Israel, lalu larilah orang Israel dari hadapan orang Filistin dan rebahlah mati mereka itu di atas pegunungan Gilboa. Maka orang Filistin tampil kepada Saul dan kepada segala putera baginda, dibunuhnya akan Yonatan dan Aminadab dan Malkhisua, ketiga orang putera Saul itu. Maka makinlah ramai perang dengan Saul, karena pasukan orang pemanah menghampiri dia, lalu iapun dilukakan parah oleh orang pemanah itu. Maka titah Saul kepada bentara baginda: Hunuslah pedangmu, tikamlah akan aku dengan dia, asal jangan orang kulup ini datang menikam aku, setelah diolok-olokkannya aku dahulu. Maka bentara itupun tiada mau, karena sangatlah takutnya; maka sebab itu diambil Saul sendiri akan pedangnya, lalu direbahkannya dirinya kepadanya. Serta dilihat oleh bentara itu akan hal Saul sudah mati, maka iapun merebahkan dirinya kepada pedangnya, lalu matilah ia serta dengan baginda. Demikian matilah Saul dan ketiga orang puteranya dan bentaranya dan segala rakyatnya bersama-sama pada sehari itu juga. Serta terlihatlah orang Israel yang pada sebelah sini padang dan pada sebelah sini Yarden itu akan hal segala orang Israel sudah lari dan Saul serta dengan anaknyapun sudah mati, maka ditinggalkannya segala negeri, lalu mereka itupun larilah. Maka datanglah orang Filistin duduk di dalamnya. Maka pada keesokan harinya, apabila orang Filistin datang merampasi segala orang yang mati dibunuh itu, didapatinya akan Saul dan akan ketiga orang anaknyapun terhantar di atas pegunungan Gilboa. Lalu dikeratnya kepalanya dan ditanggalkannya segala senjatanya, disuruhnya orang membawa keliling akan dia dalam segala negeri orang Filistin, supaya dikabarkannya hal itu dalam segala rumah berhalanya dan kepada segala orang sebangsanya. Maka segala senjata Saul itu ditaruhnya dalam rumah berhala Astarot dan mayatnya dipakukannya kepada dewala negeri Bait-San. Hata, apabila kedengaranlah kepada orang isi Yabes di Gilead perbuatan orang Filistin akan Saul itu, maka berbangkitlah segala orang mereka itu yang tahu berperang, lalu berjalan semalam-malaman itu, maka diangkatnya mayat Saul dan mayat ketiga orang anaknya dari pada dewala Bait-San itu; setelah sampai mereka itu ke Yabes, dibakarnya habis akan segala mayat itu di sana. Dan diambilnya akan segala tulang-tulangnya, dikuburkannya di bawah pohon kayu yang di Yabes; kemudian dari pada itu berpuasalah mereka itu tujuh hari lamanya. Sebermula, maka kemudian dari pada mati Saul, setelah Daud kembali dari pada mengalahkan orang Amaleki itu dan sudah dua hari lamanya Daud tinggal di Zikelaj, yaitu pada hari yang ketiga, tiba-tiba datanglah seorang dari balatentara yang serta dengan Saul itu, maka pakaiannya terkoyak-koyak dan abupun adalah pada kepalanya, maka apabila sampailah ia kepada Daud sujudlah ia sampai ke bumi sambil menundukkan dirinya. Maka kata Daud kepadanya: Dari mana engkau? Maka sahutnya: Sahaya sudah lari berlepas diri sahaya dari dalam balatentara orang Israel. Lalu kata Daud kepadanya: Bagaimana halnya? Maka diceriterakannyalah bagaimana orang banyak itu sudah lari dari peperangan, dan lagi banyak rakyat sudah rebah mati dibunuh, dan lagi Saul dan Yonatan anaknyapun sudah mati. Maka kata Daud kepada orang muda yang membawa kabar itu kepadanya: Bagaimana engkau tahu akan hal Saul dan Yonatan, anaknya, sudah mati? Maka sahut orang muda yang membawa kabar itu kepadanya: Bahwa tiba-tiba datanglah sahaya di atas bunung Gilboa, maka sesungguhnya Saul adalah bersandar kepada pendahannya, maka sesungguhnya beberapa rata dan orang berkudapun menampil kepadanya. Maka menolehlah ia, dilihatnya sahaya, lalu dipanggilnya sahaya, maka sembah sahaya: Patik tuanku. Maka titahnya kepada sahaya: Siapakah engkau? Maka sembah sahaya kepadanya: Patik ini seorang orang Amalek. Maka titahnya kepada sahaya: Bangkitlah engkau melawan aku dan bunuhlah akan daku, karena baju zirha ini menahankan daku, maka sepenuh-penuh nyawa adalah lagi dalam aku. Maka berbangkitlah sahaya melawan dia, sahaya bunuh akan dia, karena sahaya ketahui akan hal kemudian dari pada rebahnya tiada boleh ia hidup lagi, lalu sahaya ambil akan makota yang di atas kepalanya dan akan pontoh yang pada lengannya, sahaya bawa ke mari kepada tuan sahaya. Maka pada masa itu dicapai Daud akan pakaiannya sendiri, dicarik-cariknya, demikianpun kelakuan segala orang yang sertanya. Maka mereka itu sekalian meratap dan menangis dan berpuasa sampai haripun malamlah karena Saul dan karena Yonatan, putera baginda, dan karena segala umat Tuhan dan karena segala isi rumah Israel, sebab mereka itu sudah rebah mati dimakan pedang. Kemudian kata Daud kepada orang muda yang telah membawa kabar itu kepadanya: Dari mana engkau? Maka sahutnya: Sahaya ini anak seorang helat, anak seorang orang Amalek. Maka kata Daud kepadanya: Bagaimana tiada engkau takut mengangkat tanganmu akan membinasakan orang yang telah disiram bagi Tuhan? Maka dipanggil Daud akan salah seorang dari pada segala orang muda-muda itu, lalu katanya: Marilah engkau, terkamlah akan dia! Maka diparangnya akan dia, lalu matilah orang itu. Maka kata Daud kepadanya: Bahwa darahmu itu di atas kepalamu, karena mulutmu sudah naik saksi atas dirimu, katanya: Sahaya sudah membunuh orang yang telah disiram bagi Tuhan. Maka merataplah Daud dengan sebiji ratap akan Saul dan akan Yonatan, putera baginda. Maka disuruhnya jadikan dia nyanyian orang ramai bagi bani Yehuda, yaitu Nyanyian Busur namanya; bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam Kitab al Mustakim. Aduh, rusa Israel! di atas bukitmu engkau sudah tertikam! Aduh, segala orang perkasa sudah rebah mati! Jangan diwartakan hal itu di Gat, jangan dikabarkan hal itu pada lorong-lorong Askelon, asal jangan anak-anak perempuan orang Filistin itu bersuka-sukaan dan jangan anak-anak perempuan orang kulup itu bertari-tari dengan sukacita hatinya! Hai kamu, gunung yang di Gilboa! jangan ada embun atau hujan turun kepadamu; demikianpun, hai kamu segala perhumaan hulu hasil! karena di sana dinajiskan perisai orang perwira, yaitu perisai Saul, seolah-olah cuma-cuma ia disiram dengan minyak bau-bauan. Jikalau tiada dengan darah orang yang terbunuh atau dengan sumsum orang perkasa, maka tiada pernah Yonatan mengencangkan tali busurnya, dan pedang Saulpun tiada tahu kembali dengan hampanya. Adapun Saul dan Yonatan, yang berkasih-kasihan dan berkenan seorang akan seorang pada masa hidupnya, ia itu tiada juga diceraikan pada masa matinya! Keduanya itu tangkas dari pada burung nasar, dan gagah dari pada singa adanya. Hai kamu, anak perempuan Israel! tangisilah olehmu akan Saul, yang telah memakaikan kamu dengan kain warna kirmizi dan beberapa benda yang indah-indah, dan yang telah mengenakan perhiasan emas pada pakaianmu itu! Aduh! rebahlah sudah segala orang perkasa di tengah-tengah peperangan! Wai Yonatan, engkau sudah tertikam di atas bukitmu! Karena sebab engkau, hai saudaraku Yonatan! tersesaklah hatiku. Bahwa engkaulah kekasihku terlebih dari pada sekaliannya, dan kasihmu akan daku lebih kuasa dari pada kasih orang perempuan. Aduh! rebahlah sudah orang perkasa itu dan hilanglah segala senjata peperangan! Hata, kemudian dari pada itu bertanyalah Daud akan Tuhan, sembahnya: Bolehkah sahaya berangkat dari sini ke salah sebuah negeri Yehuda? Maka firman Tuhan kepadanya: Berangkatlah engkau! Lalu sembah Daud: Ke negeri mana patut sahaya berangkat? Maka firman Tuhan: Ke Heberon. Maka sebab itu berangkatlah Daud ke sana serta dengan kedua orang isterinya, yaitu Ahinoam, orang Yizrieli, dan Abigail, yang dahulu bini Nabal, orang Karmeli itu. Dan lagi disuruh Daud segala orang yang sertanyapun berjalan masing-masing dengan isi rumahnya, lalu mereka itu sekalian menduduki negeri Heberon. Setelah itu maka datanglah orang Yehuda, disiramnya Daud di sana dengan minyak bau-bauan akan raja segala orang isi rumah Yehuda. Maka dikabarkan oranglah kepada Daud, sembahnya: Adapun yang menguburkan Saul itu, ia itu orang Yabes yang di Gilead. Maka utusanlah Daud kepada orang Yabes yang di Gilead itu, titahnya kepadanya: Keberkatanlah kiranya kamu bagi Tuhan, sebab kebajikan itu telah kamu perbuat akan tuanmu, yaitu akan Saul, dan kamu sudah menguburkan dia. Maka sekarangpun hendaklah Tuhan berbuat kebajikan dan setia akan kamupun, dan lagi aku juga mengaruniai kamu dengan tanda keridlaanku ini, sebab kamu sudah berbuat demikian. Maka sekarangpun hendaklah kamu menguatkan tanganmu, hendaklah kamu perwira perkasa, sedang Saul, tuanmu, sudah mangkat; lagipun orang isi rumah Yehuda sekalian sudah menyirami aku akan rajanya. Tetapi Abner bin Ner, panglima perang Saul itu, lalu mengambil akan Isyboset, putera Saul, dibawanya akan dia ke seberang, ke Mahanayim; dinaikkannya ia raja atas Gilead, dan atas orang Asyuri, dan atas orang Yizriel, dan atas orang Efrayim, dan atas orang Benyamin, dan atas segala orang Israel. Adapun umur Isyboset bin Saul, apabila ia naik raja atas orang Israel itu, empat puluh tahun, maka iapun kerajaanlah dua tahun lamanya sementara orang isi rumah Yehuda itu mengikut Daud. Adapun jumlah segala hari Daud kerajaan di Heberon atas orang isi rumah Yehuda, ia itu tujuh tahun enam bulan lamanya. Hata, maka Abner bin Ner keluarlah serta dengan segala hamba Isyboset bin Saul itu, dari Mahanayim ke Gibeon. Maka Yoab bin Zeruya serta dengan segala hamba Daudpun keluarlah, lalu bertemu kedua pihak dekat dengan telaga Gibeon; maka tinggallah mereka itu di sana, suatu pihak pada sebelah sana telaga itu, dan suatu pihak ada sebelah sini telaga itu. Maka kata Abner kepada Yoab: Biarlah sekarang beberapa orang muda bangkit berdiri, lalu bermain senjata di hadapan kita. Maka sahut Yoab: Baik, biarlah mereka itu bangkit. Maka berbangkitlah beberapa orang, lalu tampil ke hadapan, maka sama banyaknya, yaitu dari pada Benyamin dua belas orang karena Isyboset bin Saul, dan dua belas orang dari pada segala hamba Daud. Maka ditangkapnya masing-masing akan kepala lawannya dan masing-masingpun menikamkan pedangnya ke dalam dada lawannya, sehingga rebahlah bersama-sama semuanya; maka sebab itu dinamai oranglah akan tempat itu Khelkat Hazurim, yang dekat dengan Gibeon. Maka pada hari itu juga jadilah sangat ramai perangnya, lalu alahlah Abner dan segala orang Israel di hadapan segala hamba Daud. Maka adalah di sana tiga orang anak laki-laki Zeruya, yaitu Yoab dan Abisai dan Asahel; adapun Asahel itu pantas kakinya bagaikan kijang di padang. Maka diusir Asahel akan Abner dari belakang, dengan tiada menyimpang ke kiri atau ke kanan dari belakang Abner itu. Maka menolehlah Abner sambil katanya: Inikah engkau, hai Asahel? Maka sahutnya: Akulah dia. Lalu kata Abner kepadanya: Simpanglah engkau ke kanan atau ke kiri, tangkaplah akan salah seorang dari pada segala orang muda itu dan rampaslah pakaiannya bagi dirimu. Tetapi Asahel tiada mau undur dari belakangnya. Maka kembali pula kata Abner kepada Asahel: Undurlah engkau dari belakang aku; apa guna engkau kupalu sampai rebah ke bumi? kemudian bagaimana dapat aku memandang muka abangmu Yoab itu? Tetapi tiada juga ia mau undur, lalu ditikam Abner akan dia dengan belakang tumbaknya kena perutnya sampai tumbak itu keluar dari belakangnya, maka rebahlah ia di sana lalu mati pada tempat itu juga. Hata, maka segala orang yang melalui tempat Asahel rebah mati, ia itu berhentilah di sana. Tetapi Yoab dan Abisai mengusirlah akan Abner, maka mataharipun masuklah apabila mereka itu sampai ke bukit Ama, yang pada sebelah timur Giakh, pada jalan ke gurun Gibeon. Maka di sana berhimpunlah segala bani Benyamin kepada Abner menjadi satu ketumbukan, maka berdirilah sekaliannya di atas kemuncak sebuah bukit. Lalu berserulah Abner kepada Yoab, katanya: Patutkah pedang itu makan dengan tiada berhentinya? Tiadakah engkau ketahui akan hal yang terpahit itu datang akhir? entah berapa lama lagi tiada engkau menyuruhkan orang banyak itu balik dari pada mengusir saudaranya? Maka sahut Yoab: Demi Allah yang hidup, jikalau kiranya tiada engkau yang menyuruh dia, niscaya dari pagi ini sudah orang banyak itu dibawa balik dari pada mengusir masing-masing akan saudaranya! Maka Yoabpun meniuplah nafiri, lalu orang banyak itupun berhentilah, tiada lagi diusirnya akan orang Israel dan tiada lagi ia berperang. Maka Abner dan segala orangnyapun melalui padang semalam-malaman itu, lalu ia menyeberanglah Yarden dan berjalan terus dari seluruh Biteron, hingga sampai mereka itu ke Mahanayim. Maka Yoabpun kembalilah dari mengusir Abner, dihimpunkannyalah segala rakyat itu, maka dari pada segala hamba Daud itu kuranglah sembilan belas orang dan lagi Asahel. Tetapi oleh segala hamba Daud sudah diparang akan orang Benyamin dan akan rakyat Abner itu tiga ratus enam puluh orang yang mati dibunuh. Maka diangkatnya akan Asahel, dikuburkannya dalam kubur bapanya, yang di Betlehem. Maka berjalanlah Yoab serta dengan segala orangnya semalam-malaman itu, maka fajarpun merekah apabila mereka itu sampai ke Heberon. Sebermula, maka lama adalah perang antara orang isi rumah Saul dengan orang isi rumah Daud, maka makin lama makin lebih kuat Daud, tetapi makin lama makin lebih lemah orang isi rumah Saul. Maka di Heberon itu diperanakkan bagi Daud beberapa anaknya laki-laki; yang sulung itu Amnon, oleh Ahinoam, perempuan Yizrieli itu; maka yang keduanya itu Khileab, oleh Abigail, yang dahulu bini Nabal, orang Karmeli itu, dan yang ketiga itu Absalom, anak Maakha, anak Talmai, raja Gesur; dan yang keempat itu Adonia, anak Hajit, dan yang kelima itu Sefaca, anak Abital; dan yang keenam Yiteream, anak Ejla, isteri Daud. Sekalian ini diperanakkan bagi Daud di Heberon. Maka selama ada perang antara orang isi rumah Saul dengan orang isi rumah Daud, bahwasanya diperoleh Abner kuasa besar dalam rumah Saul. Adapun dahulu adalah pada Saul seorang gundiknya, bernama Rizpa, anak Aya, maka kata Isyboset kepada Abner: Mengapa maka engkau sudah berseketiduran dengan gundik ayahku? Maka berbangkitlah amarah Abner sangat oleh tegur Isyboset itu, lalu katanya: Kepala anjingkah aku ini dan sefakatkah aku ini dengan orang Yehuda? Maka beberapa hari ini aku sudah berbuat kebajikan akan orang isi rumah Saul, ayahmu, jikalau akan segala saudaranya dan sahabatnya sekalipun, sebab tiada aku menyerahkan dikau ke dalam tangan Daud; maka sekarang engkau hendak membalas akan daku salahnya seorang perempuan? Demikianlah kiranya perbuatan Allah akan Abner dan dipertambahkannya pula, jikalau tiada seperti Tuhan sudah berjanji kepada Daud pakai sumpah, demikianpun aku berbuat akan dia kelak; dengan memindahkan kerajaan itu dari pada orang isi rumah Saul serta mendirikan takhta Daud atas orang Israel dan atas orang Yehuda, dari pada Dan datang ke Birsyeba! Maka sepatah katapun tiada dapat disahut oleh Isyboset akan Abner dari sebab takutnya akan dia. Maka disuruhkan Abner beberapa utusan pergi menghadap Daud akan gantinya sambil sembahnya: Siapa gerangan empunya tanah ini? dan lagi sembahnya: Hendaklah kiranya tuanku berjanji-janjian dengan patik, maka sesungguhnya tangan patik akan serta dengan tuanku kelak dalam memulangkan segenap orang Israel kepada tuanku. Maka titah baginda: Baiklah, aku hendak berjanji-janjian dengan dikau; hanya seperkara jua kutanggungkan atasmu, yaitu tiada boleh engkau memandang mukaku, melainkan jikalau engkau suruh hantarkan Mikhal, anak Saul itu, kepadaku, dahulu dari pada engkau datang memandang mukaku. Dan lagi disuruhkan Daud beberapa utusan kepada Isyboset bin Saul itu, titahnya: Berikanlah aku kiranya isteriku Mikhal, yang sudah kuperoleh akan isteriku dengan seratus kulup orang Filistin. Lalu disuruhkan Isyboset akan orang pergi mengambil dia dari pada lakinya, yaitu dari pada Paltiel bin Layis. Maka lakinyapun berjalanlah sertanya, sambil berjalan dari belakang, sambil menangis sampai datang ke Bahurim; lalu kata Abner kepadanya: Pergilah engkau; pulang sahaja; maka pulanglah ia. Hata, maka Abnerpun berkata-kata dengan segala tua-tua Israel, katanya: Sudah lama kamu menghendaki Daud akan rajamu; maka sekarang sampaikanlah kehendakmu itu, karena firman Tuhan kepada Daud demikianlah bunyinya: Bahwa dengan tangan Daud, hamba-Ku, juga Aku akan melepaskan umat-Ku Israel kelak dari pada tangan orang Filistin dan dari pada tangan segala musuhnya. Demikianpun kata Abner kepada segala orang Benyamin; lalu pergilah Abner juga ke Heberon akan menyampaikan kepada Daud segala perkara yang baik kepada pemandangan orang Israel dan kepada pemandangan segenap orang isi rumah Benyamin. Lalu datanglah Abner menghadap Daud ke Heberon dan dua puluh orangpun sertanya; maka diperbuat Daud satu perjamuan akan Abner dan akan segala orang yang sertanya. Maka sembah Abner kepada Daud: Sekarang patik hendak pergi menghimpunkan segenap orang Israel kepada tuanku, yang dipertuan, supaya mereka itu sekalian berjanji dengan tuanku dan tuankupun kerajaanlah atas segala yang dikehendaki hati tuanku. Setelah itu maka dilepaskan Daud akan Abner pergi, lalu berjalanlah ia dengan selamat. Maka tiba-tiba datanglah segala hamba Daud serta dengan Yoab dari peperangan, dibawanya akan banyak jarahan sertanya, maka tiada lagi Abner dengan Daud di Heberon, sebab sudah dilepaskan baginda akan dia pergi dengan selamat. Serta sampailah Yoab dengan segala tentara yang sertanya itu, maka dikabarkan oranglah kepadanya, katanya: Bahwa Abner bin Ner itu sudah datang menghadap baginda, maka bagindapun sudah melepaskan dia pergi dengan selamat. Lalu Yoabpun pergi menghadap baginda serta sembahnya: Apakah perbuatan tuanku ini? bahwasanya Abner sudah datang menghadap tuanku, mengapa maka tuanku lepaskan dia pergi, sehingga iapun berjalan dengan bebasnya? Maka tuanku mengetahui juga akan Abner bin Ner itu, bahwasanya ia sudah datang memasang jerat akan tuanku, dan hendak diketahuinya akan keluar masuk tuanku dan hendak diketahuinya akan segala perbuatan tuankupun. Maka keluarlah Yoab dari hadapan Daud, lalu disuruhnya orang mengejar akan Abner, maka dibawa oranglah akan dia kembali dari telaga Sira, tetapi satupun tiada diketahui Daud akan hal itu. Setelah kembali Abner di Heberon, maka disimpangkan Yoab akan dia ke tengah pintu gerbang, hendak berkata-kata dengan dia diam-diam, maka ditikamnya akan dia kena perutnya, sehingga matilah ia, maka ia itu sebab Yoab hendak menuntut bela Asahel, adiknya. Setelah ia itu sudah jadi, maka kedengaranlah hal itu kepada Daud, lalu titahnya: Bahwa sucilah aku dan kerajaankupun di hadapan hadirat Tuhan sampai selama-lamanya dari pada darah Abner bin Ner itu. Ia itu dipulangkanlah kiranya kepada kepala Yoab dan kepada segenap orang isi rumah bapanya; dalam rumah Yoab itu janganlah kurang orang yang tumpah-tumpah darah dirinya dan yang sakit kusta dan yang bersandar kepada tongkat dan yang dimakan pedang dan yang kekurangan makan! Maka demikianlah peri dibunuh Yoab dan Abisai, adiknya, akan Abner, sebab Abnerpun sudah membunuh Asahel dalam perang yang di Gibeon. Maka titah Daud kepada Yoab dan kepada segala orang yang sertanya: Carikkanlah olehmu akan pakaianmu dan pakaikanlah kabung dan berjalanlah kamu sambil menangis di hadapan mayat Abner. Hata, maka raja Daud sendiripun mengiringkan jempananya. Maka dikuburkannyalah Abner di Heberon, maka bagindapun menangislah di atas kubur Abner dengan nyaring suaranya dan segala orang banyak itupun menangislah. Maka diperbuat baginda sebiji ratap akan Abner, bunyinya: Patutkah Abner itu sudah mati seperti seorang ahmak? Bahwa belum pernah tanganmu diikat, dan belum pernah kakimu dikenakan rantai tembaga; maka seperti orang jatuh oleh orang khianat, demikianlah jatuhmu! Maka pada masa itu segenap orang banyak itu makin lebih menangisi dia. Setelah itu maka datanglah orang banyak itu mempersilakan Daud akan santap roti pada masa lagi siang hari, tetapi bersumpahlah Daud serta titahnya: Demikianlah kiranya perbuatan Allah akan daku dan dipertambahkannya pula, jikalau dahulu dari pada masuk matahari aku santap roti atau barang santapan yang lain. Demi didengar oleh orang banyak akan titah ini, maka dibenarkannyalah dan segala sesuatu yang telah diperbuat baginda itu benar kepada pemandangan segenap orang banyak itu adanya. Maka pada hari itu juga diketahui oleh segenap orang banyak dalam seluruh negeri Israel akan hal perkara Abner bin Ner dibunuh itu bukan dari baginda datangnya. Kemudian titah baginda kepada segala hambanya: Tiadakah kamu ketahui, bahwa pada hari ini seorang raja, yaitu seorang orang besar, sudah rebah mati di antara segala orang Israel? Tetapi sekarang aku ini lagi lemah, jikalau aku disiram akan raja sekalipun, maka orang itu, yaitu anak-anak Zeruya, lebih kuasa dari padaku; hendaklah kiranya Tuhan juga membalas akan orang jahat itu sekadar kejahatannya! Bermula, setelah kedengaranlah kabar kepada putera Saul dari hal Abner sudah mati di Heberon, maka menjadi lemah tangannya dan huru-haralah segenap orang Israel karena terkejut. Maka pada putera Saul itu adalah dua orang, yaitu penghulu ketumbukan, seorang bernama Baena dan seorangnya bernama Rekhab, keduanya anak Rimon, orang Bieroti, dari pada bani Benyamin, karena Bierotpun masuk bilangan Benyamin. Maka dahulu orang Bieroti itu sudah lari ke Gitayim, lalu menumpanglah mereka itu di sana sampai kepada hari ini. Bermula, maka pada Yonatan bin Saul adalah seorang anaknya laki-laki, yang capik kedua belah kakinya, maka umurnya lima tahun pada masa kabar diri hal Saul dan Yonatan datang dari Yizriel, maka diangkat oleh pengasuhnya akan dia lalu lari, maka sebab dengan gopoh-gopoh larinya itu tiba-tiba jatuhlah ia dan menjadi timpang; adapun namanya itu Mefiboset. Arakian, maka pergilah kedua anak Rimon, orang Bieroti, yaitu Rekhab dan Baena, lalu masuk ke dalam istana Isyboset pada waktu panas terik; maka bagindapun lagi berbaring di atas peraduannya pada tengah hari. Maka masuklah keduanya langsung ke tengah istana, pura-pura hendak mengambil gandum, lalu ditikamnya baginda kena perutnya; kemudian larilah Rekhab dan Baena, adiknya. Adapun keduanya masuk ke dalam istana itu, yaitu langsung ke tempat baginda berbaring di atas peraduannya, ke dalam bilik peraduannya, ditikamnya baginda, dibunuhnya akan dia dan dikeratnya akan kepalanya, lalu berjalan menurut jalan ke padang semalam-malaman itu. Maka dibawanya akan kepala Isyboset itu kepada Daud ke Heberon, serta sembahnya kepada baginda: Bahwasanya inilah kepala Isyboset bin Saul, yaitu seteru tuanku, yang menyengajakan mati tuanku; maka demikianlah dikaruniakan Tuhan pembalasan akan tuanku, yang dipertuan dari pada Saul dan dari pada benihnya. Tetapi sahut Daud akan Rekhab dan Baena, adiknya, yaitu akan kedua anak Rimon, orang Bieroti itu, titahnya kepadanya: Demi Tuhan yang hidup, yang sudah melepaskan nyawaku dari pada segala kesukaran! Tegal aku di Zikelaj sudah menangkap dan membunuh orang yang membawa kabar kepadaku, sembahnya: Bahwsanya Saul sudah mati! meskipun pada sangkanya ialah orang yang membawa kabar baik dan harapnya beroleh upah kabarnya dari padaku. Istimewa pula sekarang orang fasik sudah membunuh seorang yang benar di dalam istananya dan di atas peraduannya, bukankah patut aku menuntut bela darahnya dari pada tanganmu dan aku menumpas kamu dari atas bumi? Maka bertitah Daud kepada orang muda-mudanya, disuruhnya mereka itu membunuh keduanya, maka dikudungkannya tangan kakinya, lalu digantungkannya tubuhnya dekat dengan kolam yang di Heberon, tetapi diambilnya akan kepala Isyboset itu, dikuburkannya di Heberon dalam kubur Abner. Sebermula, maka datanglah segala suku bangsa Israel menghadap Daud ke Heberon serta sembahnya kepadanya: Bahwa patik sekalian ini sedaging sedarah juga dengan tuanku; lagipun sudah lama, yaitu dahulu pada masa Saul lagi raja atas patik, tuanku juga yang membawa keluar masuk akan orang Israel, maka kepada tuanku juga firman Tuhan: Bahwa engkau akan menggembalakan umat-Ku Israel kelak dan engkaupun akan menjadi penganjur segala orang Israel. Demikianpun segala tua-tua Israel datang menghadap baginda ke Heberon, lalu berjanji-janjianlah Daud dengan mereka itu di Heberon di hadapan hadirat Tuhan, maka disiramnya Daud akan raja atas orang Israel. Maka tiga puluh tahun umur Daud pada masa ia menjadi raja dan empat puluh tahun lamanya kerajaanlah ia. Yaitu di Heberon atas orang Yehuda kerajaanlah ia tujuh tahun enam bulan lamanya dan di Yeruzalem kerajaanlah ia tiga puluh tiga tahun atas segenap orang Israel dan orang Yehuda. Maka berangkatlah baginda serta dengan segala rakyatnya ke Yeruzalem hendak memerangi orang Yebuzi, yang duduk dalam negeri itu. Maka kata mereka itu kepada Daud: Tak boleh engkau masuk ke mari, melainkan orang buta dan timpang menghalaukan dikau kelak; artinya: tak boleh Daud masuk ke mari. Tetapi dialahkan Daud akan kota Sion juga, yaitu negeri Daud. Maka pada hari itu titah Daud: Barangsiapa yang membunuh orang Yebuzi dan menghampiri saluran air itu dan orang timpang dan buta itu, yang kebencian hati Daud ..... Maka sebab itu kata orang: Bahwa orang buta dan timpang tak boleh masuk ke dalam bait itu. Hata, maka duduklah Daud dalam kota itu, dinamainya akan dia negeri Daud, maka dilingkung Daud akan dia dengan pagar batu, mulai dari Milo lalu masuk ke dalam. Maka makin lama makin lebih bertambah kebesaran Daud, karena Allah Tuhan serwa sekalian alam, juga yang menyertai akan dia. Maka Hiram, raja Tsur, menyuruhkan utusan kepada Daud dengan membawa kayu araz dan beberapa tukang kayu dan tukang batu, lalu dibangunkan mereka itu sebuah istana akan Daud. Maka diketahui Daud akan hal Tuhan sudah melantikkan dia akan raja atas segala orang Israel, dan dibesarkannya kerajaannya karena sebab segala umat-Nya, yaitu orang Israel. Maka diambil Daud lagi beberapa gundik dan isteri akan dirinya dari Yeruzalem, setelah sudah ia datang dari Heberon, maka diperanakkan pula bagi Daud beberapa anaknya laki-laki dan perempuan. Maka inilah nama-nama segala anak yang diperanakkan baginya di Yeruzalem: Syamuah dan Sobab dan Natan dan Sulaiman dan Ibkhar dan Elisua dan Nefej dan Yafia dan Elisama dan Elyada dan Elifelet. Setelah kedengaranlah kepada orang Filistin kabar akan hal Daud disiram akan raja atas orang Israel, maka berangkatlah segala orang Filistin itu hendak mencahari Daud; serta kedengaranlah Daud akan hal itu maka turunlah ia ke dalam kota. Maka datanglah orang Filistin, lalu berkaparanlah mereka itu dalam lembah Refayim. Maka bertanyalah Daud akan Tuhan, katanya: Bolehkah aku pergi melawan orang Filistin? Iakah Tuhan menyerahkan dia kelak kepada tanganku? Maka firman Tuhan kepada Daud: Pergi juga engkau, karena sesungguhnya Aku menyerahkan orang Filistin itu kelak kepada tanganmu. Maka dantanglah Daud ke Baal-Perazim, dialahkannya mereka itu di sana, lalu titahnya: Bahwa Tuhan sudah menetas segala musuhku di hadapanku seperti suatu tetasan air adanya, maka sebab itu dinamainya akan tempat itu Baal-Perazim. Maka ditinggalkan mereka itu segala berhalanya di sana, lalu ia itu dipungut oleh Daud dan segala orangnya. Kemudian dari pada itu datanglah pula orang Filistin, lalu berkaparanlah mereka itu dalam lembah Refayim. Maka Daudpun bertanyakanlah Tuhan, maka firman-Nya: Jangan engkau menampil kepadanya dari hadapan, melainkan hendaklah engkau melingkungkan mereka itu dari belakang, sehingga engkau menghampiri mereka itu dari sebelah pohon-pohon kertau. Maka akan jadi kelak, apabila kedengaranlah kepadamu bunyi orang berjalan di atas mercu pohon-pohon kertau itu, hendaklah engkau bersegera-segera, karena pada masa itu Tuhan keluar berjalan di hadapanmu hendak mengalahkan balatentara orang Filistin. Maka diperbuatlah oleh Daud setuju dengan firman Tuhan kepadanya; maka dialahkannyalah segala orang Filistin itu dari Geba sampai ke tempat orang datang ke Gezer. Kemudian dari pada itu dihimpunkanlah Daud pula segala orang pilihan dari antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya. Maka bangkitlah Daud berdiri lalu berjalan dengan segala orang yang sertanya ke Baalim Yehuda, hendak membawa naik dari sana akan peti tabut Allah, yang nama itu disebutkan dengan dia, yaitu nama Tuhan serwa sekalian alam, yang duduk di antara kerubiun. Maka dinaikkannya tabut Allah itu ke atas sebuah pedati yang baharu, maka pedati yang baharu itu dihantar oleh Uza dan Ahio, kedua anak laki-laki Abinadab. Maka apabila dihantarnya akan dia dari dalam rumah Abinadab, yang di atas bukit itu, serta dengan tabut Allah, berjalanlah Ahio di hadapan tabut itu. Maka Daud dan segenap orang isi rumah Israelpun bermainlah di hadapan hadirat Tuhan pada perbagai bunyi-bunyian yang dari pada kayu senobar, pada kecapi dan dandi dan rebana dan genta dan gung. Serta sampailah mereka itu ke tempat pengirik Nakhon, tiba-tiba dicapai Uza akan tabut Allah, dipegangnya, karena terserandunglah lembunya. Maka berbangkitlah murka Tuhan akan Uza, dibunuh Allah akan dia di sana, sebab alpanya, maka matilah ia di sana dekat dengan tabut Allah. Maka berdukacitalah hati Daud sebab Tuhan sudah menghukumkan Uza sangat begitu, lalu dinamai oranglah akan tempat itu Paris-Uza datang kepada hari ini. Maka pada masa itu takutlah Daud akan Tuhan, sehingga titahnya: Bagaimana boleh tabut Tuhan itu dihantar kepadaku? Maka Daud tiada mau tabut Tuhan dihantar kepadanya ke dalam negeri Daud, sebab itu disinggahkan Daud akan dia kepada rumah Obed-Edom, orang Geti. Maka tinggallah tabut Tuhan dalam rumah Obed-Edom, orang Geti itu, tiga bulan lamanya, maka diberkati Tuhan akan Obed-Edom dan akan segala isi rumahnya. Setelah dikabarkan oranglah kepada baginda raja Daud, sembahnya: Bahwa Tuhan sudah memberkati isi rumah Obed-Edom dan segala sesuatu yang padanya oleh karena tabut Allah itu; maka pergilah Daud mengambil tabut Allah itu dari dalam rumah Obed-Edom, dibawanya akan dia naik ke dalam negeri Daud dengan kesukaan. Maka tiap-tiap sekali orang yang mengusung tabut Tuhan itu sudah berjalan enam langkah jauhnya, bahwasanya dikorbankannya seekor lembu dan seekor domba jantan yang tambun. Maka berlompatlah Daud sekuat-kuatnya di hadapan hadirat Tuhan dan Daudpun berpakaikan jubah dari pada kain rami putih. Maka demikianlah peri dibawa naik oleh Daud dan segenap orang isi rumah Israel akan tabut Tuhan serta dengan tempik sorak dan bunyi nafiri. Setelah sampai tabut Tuhan masuk ke dalam negeri Daud, tiba-tiba adalah Mikhal, anak Saul, menengok dari pada tingkap rumahnya; demi terlihatlah ia akan baginda raja Daud bertari-tari dan berlompat-lompat di hadapan hadirat Tuhan, maka dicelakannya akan dia dalam hatinya. Setelah sudah dibawa oranglah akan tabut Tuhan masuk, ditaruhnya pada tempatnya di tengah-tengah kemah yang telah didirikan oleh Daud akan dia, maka Daudpun mempersembahkan korban bakaran dan korban syukur di hadapan hadirat Tuhan. Setelah selesailah Daud dari pada mempersembahkan korban bakaran dan korban syukur itu, maka diberkatinya akan orang banyak itu demi nama Tuhan serwa sekalian alam, dan dibahagiakannya kepada segenap orang banyak, kepada segenap perhimpunan orang Israel, dari pada laki-laki dan perempuan, masing-masing roti seketul dan sepenggal daging goreng dan segumpal buah zabib, lalu segala orang itupun pulanglah masing-masing ke rumahnya. Hata, apabila pulanglah Daud hendak memberkati orang isi istananya, maka keluarlah Mikhal, anak Saul, bertemu dengan Daud, sambil katanya: Bagaimana raja orang Israel dipermuliakan pada hari ini! bahwa ditelanjangkannya dirinya pada hari ini di hadapan mata segala pacal hamba sahayanya, seperti seorang yang terhina menelanjangkan dirinya dengan tiada malu. Maka kata Daud kepada Mikhal: Bahwa di hadapan hadirat Tuhan, yang sudah memilih aku akan ganti ayahmu dan segala orang isi istananya, disuruh-Nya aku menjadi penganjur segala umat Tuhan, yaitu orang Israel, bahkan, di hadapan hadirat Tuhan itulah aku mau bersuka-sukaan. Lagipun aku hendak merendahkan diriku lebih pula dari pada sekali ini, dan aku hendak memandang rendah akan diriku, maka dengan segala pacal yang kaukatakan itu, dengan mereka itu juga aku hendak beroleh kemuliaan. Adapun Mikhal, anak Saul itu, sampai kepada hari matinya tiada ia tahu beranak. Hata, pada sekali peristiwa, yaitu pada masa baginda bersemayam dalam istana baginda, dan telah dikaruniakan Tuhan akan baginda kesenangan dari pada segala musuh baginda berkeliling, maka titah baginda kepada nabi Natan: Bahwasanya aku ini duduk dalam sebuah istana dari pada kayu araz, maka tabut Allah itu duduk di tengah-tengah kain kelambu! Maka sembah Natan kepada baginda: Baiklah tuanku sampaikan segala niat hati tuanku, karena Tuhan juga menyertai tuanku. Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, bunyinya: Pergilah engkau, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Demikianlah firman Tuhan: Hendaklah engkau memperbuat sebuah rumah akan Daku, supaya Aku duduk di dalamnya? Maka tiada juga pernah Aku mengeduduki sebuah rumah dari pada hari Aku membawa akan bani Israel keluar dari negeri Mesir datang kepada hari ini, melainkan turutlah juga Aku mengembara dengan mengeduduki kemah dan pondok. Selamanya Aku mengembara serta dengan segala bani Israel, adakah pernah Aku berfirman sepatah kata kepada salah suatu suku bangsa Israel, yang telah Kusuruh menggembalakan umat-Ku Israel, bunyinya: Mengapa maka tiada kamu memperbuat akan Daku sebuah rumah dari pada kayu araz? Maka sekarang hendaklah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Inilah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa Aku sudah mengangkat akan dikau dari dalam barung, dari belakang kambing domba, akan menjadi penganjur segala umat-Ku, yaitu orang Israel. Maka Aku sudah menyertai akan dikau barang ke mana engkau pergi dan sudah Kutumpas segala musuhmu di hadapanmu, dan sudah Kubesarkan namamu, seperti nama orang yang terbesar di atas bumi. Dan lagi telah Kukaruniakan kepada umat-Ku Israel suatu tempat sendiri, Kutetapkan dia, supaya duduklah ia pada tempat yang tentu dan jangan lagi ia dipusingkan ke sana ke mari dan jangan pula diusik oleh bangsa khianat akan dia, seperti pada zaman dahulu, dan lagi dari pada hari Aku menyuruh hakim-hakim memerintahkan umat-Ku Israel, melainkan akan dikau juga Aku memberi kesenangan dari pada segala musuhmu. Dan lagi Tuhanpun memberitahu akan dikau, bahwa Tuhan juga akan mengekalkan rumahmu kelak. Maka apabila sudah genaplah segala harimu dan engkau sudah mangkat beradu dengan segala nenek moyangmu, kemudian dari padamu kelak Aku membangkitkan benihmu, yang akan terbit dari pada sulbimu dan Aku menetapkan kerajaannya. Maka iapun akan membangunkan sebuah rumah akan tempat nama-Ku dan Akupun akan menetapkan takhta kerajaannya sampai selama-lamanya. Maka Aku menjadi baginya akan bapa dan iapun menjadi bagi-Ku akan anak, maka apabila ia bersalah, Aku menyiksakan dia kelak dengan cemeti manusia dan dengan bala anak-anak Adam. Tetapi keridlaan-Ku tiada akan undur dari padanya, seperti yang Kuundurkan dia dari pada Saul, yang telah Kulakukan dari hadapanmu. Tetapi rumahmu akan kekal adanya dan kerajaanmu sampai selama-lamanya. Maka setuju dengan segala firman ini dan setuju dengan segala penglihatan ini, demikianpun bersembahlah Natan kepada Daud. Maka masuklah raja Daud, lalu tinggal di hadapan hadirat Tuhan serta sembahnya: Ya Tuhan Hua! siapa gerangan hambamu ini dan apa gerangan isi rumah hamba, maka Tuhan sudah membawa akan hamba sampai ke mari? Maka perkara ini lagi kecil pada pemandanganmu, ya Tuhan Hua! karena Tuhan juga berfirman akan hal rumah hambamu ini pada akhir zaman, maka ia itu menjadi bagi manusia akan suatu hukum, ya Tuhan Hua! Entah apa lagi dapat dipersembahkan Daud kepadamu? karena Engkau juga yang mengenal akan hambamu ini, ya Tuhan Hua! Maka oleh karena firman-Mu dan dengan keridlaan-Mu Engkau telah berbuat segala perkara besar ini, yang telah Kausuruh beritahu hambamu. Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah! karena tiada yang dapat disamakan dengan Dikau, dan tiada Allah melainkan Engkau sekadar segala yang telah kami dengar telinga kami. Maka bangsa yang mana dapat disamakan dengan umat-Mu, yaitu dengan orang Israel, satu bangsa yang tiada taranya di atas bumi ini, yang sudah ditebus oleh Allahnya akan suatu bangsa bagi dirinya, supaya diadakannya satu nama baginya dan supaya diperbuatnya perkara yang besar dan hebat begitu akan tanahmu di hadapan segala umat-Mu, yang telah Kautebus bagi diri-Mu dari pada orang Mesir dan dari pada segala khalaik dan segala berhalanya. Maka Engkau sudah menentukan umat-Mu Israel akan suatu bangsa bagi diri-Mu sampai selama-lamanya, dan Engkau, ya Tuhan! sudah menjadi bagi mereka itu akan Allahnya. Maka sekarang, ya Tuhan Allah! adapun firman yang telah Kaukatakan akan hal hamba-Mu ini dan akan hal isi rumahnya, tetapkanlah dia sampai selama-lamanya, bahkan, sampaikanlah juga seperti firman-Mu itu. Biarlah nama-Mu dibesarkan selama-lamanya, hendaklah dikatakan orang demikian: Bahwa Tuhan serwa sekalian alam juga Allah orang Israel, dan rumah Daud, hamba-Mu ini, akan tetap di hadapan hadirat-Mu. Karena Engkau, ya Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel! sudah menyatakan kepada pendengaran hamba-Mu ini firman-Mu: Bahwa Aku akan membangunkan sebuah rumah bagi-Mu! maka sebab itu hamba-Mu ini telah mendapat senang dalam hatinya akan mencurahkan doa ini di hadapan hadirat-Mu. Maka sekarang, ya Tuhan Hua! Engkau juga Allah yang benar dan segala firman-Mupun akan benar adanya! maka Engkau juga yang sudah berfirman kepada hamba-Mu akan segala perkara yang baik ini. Maka sekarang juga hendaklah kiranya Engkau memberkati isi rumah hamba-Mu ini, supaya tetaplah ia itu di hadapan hadirat-Mu sampai selama-lamanya. Karena Engkau juga, ya Tuhan Hua! sudah berfirman, maka dengan berkat-Mu rumah hamba-Mu ini akan diberkati sampai selama-lamanya. Hata, maka kemudian dari pada itu dialahkan Daud akan orang Filistin, ditaklukkannya mereka itu, dan dirampas Daud akan Metej-Ama dari pada tangan orang Filistin. Dan lagi dialahkannya orang Moabpun, diukurnya mereka itu dengan tali, disuruhnya mereka itu meniarap di tanah, lalu diukurnya mereka itu dua tali akan dibunuh dan genap tali akan dihidupi. Demikianlah orang Moab itu menjadi takluk kepada Daud serta membawa upeti. Dan lagi dialahkan Daud akan Hadad-ezar bin Rekhob, raja Zoba, pada masa ia pergi meluaskan pemerintahannya sampai ke sungai Ferat. Maka dirampas Daud dari padanya seribu tujuh ratus orang berkuda dan dua puluh ribu orang yang berjalan kaki; dan dikerat oleh Daud akan urat kaki segala kuda penghela, dan ditinggalkannya dari padanya rata seratus buah. Maka datanglah orang Syam dari Damsyik hendak membantu Hadad-ezar, raja Zoba, tetapi dialahkan Daud akan orang Syam itu, mati dua puluh ribu orang. Maka ditaruh Daud akan beberapa laskar pengawal negeri di benua Syam daerah Damsyik dan orang Syam itu takluklah kepada Daud serta membawa upeti. Maka dikaruniakan Tuhan kemenangan kepada Daud barang ke manapun ia pergi. Maka diambil Daud akan segala perisai keemasan yang telah ada pada hamba-hamba Hadad-ezar, dibawanya akan dia ke Yeruzalem. Maka dari dalam Betakh dan dari dalam Berotai, dua buah negeri Hadad-ezar, diambil raja Daud akan amat banyak tembaga. Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada Toi, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadad-ezar, disuruhkan Toi akan Yoram, anaknya, menghadap raja Daud akan bertanyakan selamat baginda dan menyampaikan berkat selamat kepada baginda, sebab baginda sudah memerangi Hadad-ezar dan sudah mengalahkan dia (karena Hadad-ezar itu senantiasa dalam berperang dengan Toi), maka pada tangannya adalah beberapa benda perak dan benda emas dan benda tembaga. Maka ia itupun disucikan oleh raja Daud bagi Tuhan serta dengan segala emas perak yang telah disucikannya dari pada segala bangsa kafir yang sudah ditaklukkannya: dari pada orang Syam dan dari pada orang Moab dan dari pada bani Ammon dan dari pada orang Filistin dan dari pada orang Amalek dan dari pada jarahan Hadad-ezar bin Rekhob, raja Zoba. Maka oleh Daud didirikanlah satu tanda alamat, pada masa baginda kembali dari pada mengalahkan orang Edom dalam Lembah-Masin, tatkala mati delapan belas ribu orang. Maka ditaruh baginda akan laskar pengawal dalam negeri Edom, dalam seluruh negeri Edom ditaruhnya akan laskar pengawal itu, sehingga takluklah segala orang Edom kepada Daud; maka dikaruniakan Tuhan kemenangan kepada Daud barang ke manapun ia pergi. Maka demikianlah pergi Daud memerintahkan segenap orang Israel dan dilakukan Daud kebenaran dan keadilan kepada segala bangsanya. Adapun Yoab bin Zeruya itulah panglima perangnya, dan Yosafat bin Ahilud itulah karkunnya, dan Zadok bin Ahitub dan Akhimelekh bin Abyatar itulah imam, dan Seraya itulah penyurat. Maka Benaya bin Yoyada itulah penghulu segala biduanda, tetapi segala putera Daud itulah menteri adanya. Sebermula, maka titah Daud: Adakah lagi tinggal orang dari pada isi istana Saul, supaya boleh aku berbuat kebajikan akan dia karena sebab Yonatan? Maka adalah pada orang isi istana Saul seorang hamba yang bernama Ziba, maka dipanggil oranglah akan dia menghadap baginda, lalu titah baginda kepadanya: Engkau ini Ziba? Maka sahutnya: Daulat tuanku! Maka titah baginda: Adakah lagi orang dari pada isi istana Saul, yang boleh kuperbuat kebajikan akan dia karena Allah? Maka sembah Ziba kepada baginda: Ada, tuanku! seorang anak Yonatan, yang timpang kedua belah kakinya. Maka titah baginda kepadanya: Di manakah ia? Maka sembah Ziba kepada baginda: Bahwa adalah ia dalam rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar. Maka oleh raja Daud disuruhkan orang pergi menyambut dia dari dalam rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar itu. Maka datanglah Mefiboset bin Yonatan bin Saul itu menghadap Daud, maka sujudlah ia dengan mukanya ke tanah sambil menunjukkan dirinya. Maka titah Daud: Hai Mefiboset! Lalu sembahnya: Patik tuanku. Maka titah Daud kepadanya: Jangan engkau takut; karena tak dapat tiada aku berbuat kebajikan akan dikau karena sebab Yonatan bapamu; maka aku hendak memulangkan kepadamu segala bendang Saul, nenekmu, dan selalu engkau akan makan sehidangan dengan aku. Lalu tunduklah ia sambil sembahnya: Siapa gerangan patik ini, maka tuanku hendak menilik kepada patik yang seperti anjing mati? Maka dipanggil baginda akan Ziba, hamba Saul itu, lalu titah baginda kepadanya: Adapun segala sesuatu yang dahulu pada Saul dan pada segala orang isi istananya, ia itu sudah kukaruniakan kepada anak tuanmu itu. Sebab itu hendaklah engkau dan segala anakmu laki-laki dan segala hambamupun mengerjakan tanah itu baginya dan membawa masuk akan hasilnya, supaya anak tuanmu itu mendapat rezekinya; maka Mefiboset, anak tuanmu itu, selalu akan makan sehidangan dengan aku. Adapun pada Ziba itu adalah lima belas orang anaknya laki-laki dan dua puluh orang hambanya. Maka sembah Ziba kepada baginda: Segala titah tuanku kepada patik ini, patik junjung. Maka Mefiboset itu duduklah makan sehidangan dengan baginda, seperti salah seorang putera baginda juga. Maka pada Mefiboset itu adalah seorang anaknya laki-laki yang lagi kecil, bernama Mikha; maka segala orang yang duduk dalam rumah Ziba itulah hamba Mefiboset. Maka duduklah Mefiboset di Yeruzalem, sebab selalu juga ia makan sehidangan dengan baginda. Maka kedua belah kakinyapun timpanglah. Hata, maka kemudian dari pada itu tiba-tiba mangkatlah raja bani Ammon, lalu Hanun, puteranya, naik raja akan gantinya. Maka titah Daud: Bahwa aku hendak berbuat kebajikan akan Hanun bin Nahas, sebab ayahnyapun sudah berbuat kebajikan akan daku dahulu. Maka utusanlah Daud hendak menghiburkan dia karena ayahnya dengan lidah hambanya. Hata, maka sampailah hamba Daud itu ke negeri bani Ammon. Lalu sembah segala penghulu bani Ammon kepada Hanun, tuannya: Sungguhkah Daud memuliakan seri paduka ayahanda pada pemandangan tuanku, sebab disuruhkannya beberapa penghibur menghadap tuanku? Bukankah inilah sebabnya maka Daud menyuruhkan hambanya menghadap tuanku, hendak memeriksai perihal negeri ini dan mengintai akan dia dan membinasakan dia? Maka diambil Hanun akan segala hamba Daud itu, dicukurnya habis setengah janggutnya dan dikeratnya setengah dari pada pakaiannya sampai kepada pahanya, lalu disuruhnya mereka itu pulang. Setelah sudah hal itu dimaklumkan kepada Daud, disuruhkannya beberapa orang pergi mendapatkan mereka itu, karena sangat kemalu-maluanlah segala orang itu. Maka titah baginda: Baiklah kamu tinggal juga di Yerikho sampai janggutmu sudah tumbuh pula, kemudian hendaklah kamu pulang. Hata, setelah diketahui bani Ammon, mereka itu sudah membusukkan dirinya di hadapan Daud, maka utusanlah bani Ammon pergi mengupah orang Syam dari Bait-Rekhob dan orang Syam dari Zoba, semuanya dua puluh ribu orang yang berjalan kaki dan dari pada raja Maakha seribu orang dan dari pada orang Tob dua belas ribu orang. Serta kedengaranlah hal itu kepada Daud, disuruhkannya Yoab dan segala orang pahlawan serta dengan segenap tentara itu. Maka keluarlah bani Ammon, lalu diaturnya ikatan perangnya di hadapan pintu gerbang, tetapi segala orang Syam dari Zoba dan Rekhob dan segala orang dari Tob dan Maakha itu berdiri pada tempatnya sendiri di padang. Serta terlihatlah Yoab akan hal haluan tentara itu menuju kepadanya dari hadapan dan dari belakang, diambilnya akan segala orang pilihan dari antara orang Israel, ditaruhnya mereka itu dengan ikatan perangnya bertentangan dengan orang Syam; maka lebihnya rakyat itu diserahkannya kepada tangan Abisai, adiknya, yang mengatur ikatan perangnya bertentangan dengan bani Ammon. Maka kata Yoab: Jikalau kiranya orang Syam itu mengalahkan daku, hendaklah engkau datang membantu aku, dan jikalau kiranya bani Ammon itu mengalahkan dikau, niscaya aku datang membantu engkau. Hendaklah engkau berani dan biar kita melakukan diri kita dengan gagah karena sebab bangsa kita dan karena sebab segala negeri Allah kita; maka Tuhan apalah lakukan barang yang baik kepada pemandangan-Nya. Lalu Yoab dan segala rakyat yang sertanya itu tampil ke hadapan akan berperang dengan orang Syam, maka larilah orang Syam dari pada hadapannya. Serta terlihatlah bani Ammon akan hal orang Syam lari, maka mereka itupun larilah dari hadapan Abisai, lalu masuk ke dalam negeri. Maka kembalilah Yoab dari pada mengalahkan bani Ammon, lalu iapun datang ke Yeruzalem. Setelah diketahui orang Syam akan hal mereka itu sudah alah di hadapan orang Israel, maka berhimpunlah mereka itu pula. Maka utusanlah Hadad-ezar disuruhnya datang segala orang Syam yang di seberang sungai itu, maka datanglah mereka itu ke Helam; maka Sobakh, panglima perang Hadad-ezar, itulah penganjurnya. Setelah sudah dikabarkan hal itu kepada Daud, dihimpunkannyalah segenap orang Israel, lalu menyeberang Yarden langsung ke Helam. Maka orang Syam itu mengaturkan ikatan perangnya berhadapan dengan Daud, lalu berperanglah mereka itu dengan baginda. Tetapi kemudian larilah segala orang Syam itu dari hadapan orang Israel, maka dari pada orang Syam itu dibinasakan Daud tujuh ratus buah rata dan empat puluh ribu orang berkuda, tambahan pula dialahkannya Sobakh, panglima perang mereka itu, sehingga matilah ia di sana. Setelah dilihat oleh segala raja yang takluk kepada Hadad-ezar akan hal mereka itu alah di hadapan orang Israel, maka berdamailah mereka itu dengan Israel serta menjadi takluklah kepadanya. Hata, maka takutlah orang Syam itu membantu bani Ammon pula. Sebermula, maka jadilah pada masa musim datang kembali, apabila segala raja biasa keluar, bahwa disuruhkan Daud akan Yoab dan segala hambanya dan segenap orang Israelpun sertanya pergi membinasakan bani Ammon dan melanggar negeri Rabba. Tetapi Daud sendiri tinggal di Yeruzalem. Maka sekali peristiwa pada waktu petang hari bangunlah Daud dari atas peraduannya, lalu berjalan pergi datang di atas sotoh istana baginda, tiba-tiba terlihatlah baginda dari atas sotoh itu akan seorang perempuan tengah mandi; adapun perempuan itu sangat elok parasnya. Maka disuruhkan Daud bertanyakan hal perempuan itu, lalu sembah oranglah: Bahwasanya inilah Batsyeba, anak Eliam, bini Uria, orang Heti itu. Maka disuruhkan Daud akan orang pergi menjemput dia; setelah sudah ia masuk menghadap baginda, maka bersetubuhlah baginda dengan dia (adapun perempuan itu baharu ia menyucikan dirinya dari pada kain cemarnya). Setelah itu maka pulanglah perempuan itu ke rumahnya. Maka mengandunglah perempuan itu, lalu disuruhnya memberitahu hal itu kepada Daud, sembahnya: Bahwa patik ini ada mengandung. Maka sebab itu disuruhkan Daud akan orang mendapatkan Yoab, titahnya: Suruhkanlah Uria, orang Heti itu, datang kepadaku. Maka disuruhkanlah Yoab akan Uria pergi menghadap Daud. Setelah sampai Uria itu kepadanya, bertanyalah Daud akan selamat Yoab dan akan selamat segala rakyat dan akan perihal keadaan perang itu. Kemudian titah Daud kepada Uria: Turunlah engkau; pulanglah ke rumahmu dan basuhkanlah kakimu. Maka sementara Uria itu keluar dari dalam istana baginda, adalah seorang biduanda baginda mengikut akan dia dari belakang. Tetapi Uria itu membaringkan dirinya di hadapan pintu istana baginda bersama-sama dengan segala hamba raja, dan tiada ia turun pulang ke rumahnya. Maka hal itu dikabarkan oranglah kepada Daud, sembahnya: Bahwa Uria itu tiada turun pulang ke rumahnya. Maka titah Daud kepada Uria: Bukankah engkau baharu datang dari pada perjalanan? Mengapa maka tiada engkau turun pulang ke rumahmu? Maka sembah Uria kepada Daud: Bahwa tabut dan orang Israel dan Yehuda itu tinggal dalam pondok-pondok, lagipun patik tuanku Yoab dan segala hamba tuanku duduk dalam kemah di padang, manakan boleh patik masuk ke dalam rumah patik akan makan, minum dan berbaring dengan bini patik? Sesungguh-sungguh tuanku hidup dan nyawa tuankupun hidup jauhlah dari pada patik berbuat yang demikian! Maka titah Daud kepada Uria: Baiklah pada hari ini engkau tinggal lagi di sini, maka esok harilah aku menyuruhkan dikau balik. Hata, maka tinggallah Uria lagi di Yeruzalem pada hari itu dan pada esoknya. Maka dijemput Daud akan dia, sehingga iapun makan minumlah di hadapan baginda, maka bagindapun memabukkan dia, kemudian ia ke luar pada malam membaringkan dirinya pada tempatnya bersama-sama dengan segala hamba raja, tetapi tiada ia turun pulang ke rumahnya. Maka pada pagi hari sesungguhnya ditulis Daud sepucuk surat, dikirimkannya kepada Yoab dengan tangan Uria. Maka disebutkannya dalam surat itu demikian bunyinya: Taruhlah olehmu akan Uria itu pada haluan tentara, di tempat perang itu sangat ramai, lalu undurlah dari padanya, supaya iapun kena lalu mati. Maka demikianpun jadinya, apabila Yoab pergi meninjau negeri itu, ditaruhnya akan Uria pada tempat yang diketahuinya ada banyak orang gagah berani di sana. Maka keluarlah orang negeri itu, lalu berperang dengan Yoab, maka rebahlah mati beberapa rakyat dari pada hamba Daud dan Uria orang Heti itupun matilah. Maka Yoabpun menyuruhkan orang membawa kabar kepada Daud akan segala hal ihwal peperangan itu. Maka pesannya kepada utusan itu demikian: Setelah sudah engkau mempersembahkan segala hal ihwal peperangan itu kepada baginda, jikalau kiranya pada masa itu terbitlah murka baginda akan dikau, serta titahnya kepadamu: Mengapa kamu mengahampiri negeri itu dekat begitu akan berperang? Tiadakah kamu ketahui bahwa tak dapat tiada orang memanah dari atas pagar tembok? Siapakah sudah membunuh dahulu akan Abimelekh bin Yerubeset? Bukankah seorang perempuan sudah menghumbalangkan sebuah batu kisaran kepadanya dari atas pagar tembok, sehingga matilah ia di Tebez? Mengapa kamu menghampiri pagar tembok dekat begitu? Lalu hendaklah kausahut: Bahwa patik tuanku Uria orang Heti itupun mati juga. Hata, maka utusan itupun berjalanlah, lalu masuklah ia langsung ke dalam istana, maka dipersembahkannya kepada Daud segala kabar yang dipesan Yoab kepadanya. Maka sembah utusan itu kepada Daud: Bahwasanya orang itu kuat dari pada patik sekalian, maka keluarlah mereka itu mendatangi patik di padang, sementara patik sekalian berdiri di hadapan pintu negeri itu hendak melawan akan mereka itu. Karena segala orang pemanah itu memanah dari atas pagar tembok kepada patik tuanku, sehingga dari pada patik tuanku matilah beberapa orang, dan lagi patik tuanku Uria orang Heti itupun matilah. Maka titah Daud kepada utusan itu: Katakanlah ini kepada Yoab: Janganlah engkau memperhatikan sangat perkara ini, karena sekali begini, sekali begitu peri makan pedang. Baiklah engkau mengbantarkan perangmu dengan melanggar negeri dan binasakanlah dia. Maka demikian hendaklah engkau mempertetapkan hati Yoab. Hata, apabila kedengaranlah kepada bini Uria hal lakinya sudah mati, maka merataplah ia akan lakinya. Setelah sudah genaplah segala hari perkabungan itu, disuruh Daud bawa akan dia ke dalam istananya, diperisterikannya ia, lalu perempuan itupun memperanakkan baginya seorang anak laki-laki. Tetapi perkara yang telah diperbuat Daud itu jahat adanya kepada pemandangan Tuhan! Arakian, maka disuruhkan Tuhan akan Natan pergi menghadap Daud, maka pergilah ia menghadap baginda, lalu sembahnya: Dalam sebuah negeri anu adalah dua orang, seorang yang kaya, seorang yang miskin. Maka pada orang kaya itu adalah amat banyak lembu dan kambing domba. Tetapi orang miskin itu tiada empunya melainkan hanya seekor anak domba yang telah dibelinya dan dipeliharakannya, sehingga ia itu menjadi besar bersama-sama dengan dia dan dengan anak-anaknyapun, maka ia itupun makanlah dari pada makanannya dan minumlah dari pada cawannya, dan tidurlah pada ribaannya dan adalah ia itu baginya seperti seorang anaknya. Hata, maka datanglah seorang perjalanan singgah kepada orang kaya itu, maka disayangkan orang kaya itu akan kambing domba dan lembunya sendiri, tiada ia mau mengambil dia akan disediakan bagi perjalanan yang telah singgah kepadanya itu, melainkan diambilnya akan anak domba orang miskin itu, disediakannya bagi orang yang telah singgah kepadanya. Maka berbangkitlah murka Daud akan orang itu, serta titahnya kepada Natan: Demi Tuhan yang hidup, orang yang telah berbuat demikian itulah akan mati dibunuh! Tak akan jangan diberinya ganti anak domba itu empat kali ganda, sebab telah diperbuatnya perkara yang demikian dan sebab tiada ia menaruh kasihan. Lalu kata Natan kepada Daud: Tuanku juga orang itu! Maka inilah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah menyiram engkau akan raja orang Israel dan Aku sudah meluputkan dikau dari pada tangan Saul; dan lagi segala isi istana tuanmu sudah Kukaruniakan kepadamu, demikianpun segala isteri tuanmu kepada ribaanmu, bahkan, Aku sudah mengaruniakan kepadamu segala isi rumah Israel dan Yehuda, maka jikalau kiranya sekalian ini belum cukup, niscaya dapat Aku menambahi akan dia dengan beberapa berapa lagi. Mengapa gerangan engkau sudah mempermudahkan firman Tuhan dengan berbuat barang yang jahat kepada pemandangan-Nya? Bahwa engkau sudah membunuh Uria, orang Heti itu, dengan pedang dan bininya telah kauambil akan isterimu; bahkan engkau sudah membunuh Uria itu dengan pedang bani Ammon! Maka sekarang pedang itu tiada akan undur dari pada isi rumahmu sampai selama-lamanya, yaitu sebab engkau sudah menghinakan Daku dan sudah mengambil bini Uria, orang Heti itu, akan isterimu. Dan lagi firman Tuhan demikian: Bahwasanya Aku akan menerbitkan jahat atasmu kelak dari dalam isi istanamu, dan Aku akan mengambil isterimu di hadapan matamu dan memberikan dia kepada kawanmu, maka ia itu akan bersetubuh dengan dia di hadapan matahari ini. Adapun engkau sudah berbuat perkara itu sembunyi-sembunyi, tetapi Aku akan mengadakan perkara itu kelak di hadapan segenap orang Israel dan di hadapan matahari. Maka kata Daud kepada Natan: Bahwa aku sudah berdosa kepada Tuhan! Maka sembah Natan kepada Daud: Bahwa Tuhan juga sudah mengangkat dosa itu dari pada tuanku, supaya jangan tuanku mati dibunuh. Kendatilah demikian, sebab tuanku sudah menyebabkan segala seteru Tuhan itu menghujat sangat, tak dapat tiada putera tuanku yang baharu jadi bagi tuanku, itu akan mati kelak. Hata, maka Natanpun pulanglah ke rumahnya; maka didatangkan Tuhan suatu bela kepada kanak-kanak yang diperanakkan oleh bini Uria itu bagi Daud, sehingga ia itu jatuh sakit payah. Maka dipohonkan Daud kepada Allah akan kanak-kanak itu dan berpuasalah Daud dengan yakin serta masuk ke dalam, lalu meniarap di tanah semalam-malaman itu. Maka segala tua-tua dalam istana bagindapun berbangkitlah, lalu mendapatkan baginda hendak membangkitkan baginda dari tanah itu, tetapi tiada baginda mau dan tiada juga baginda santap roti sertanya. Hata, selang tujuh hari matilah kanak-kanak itu, maka takutlah segala hamba Daud memaklumkan kepada baginda hal kanak-kanak itu sudah mati, karena katanya: Bahwasanya pada masa kanak-kanak itu lagi hidup jikalau kita bersembah kepada baginda, tiada baginda mau dengar akan sembah kita, entah bagaimana dapat kita sembahkan kepada baginda kanak-kanak itu sudah mati? kalau-kalau ia itu mendatangkan jahat. Maka dilihat Daud bahwa hambanya berbisik-bisik seorang dengan seorang, lalu diketahui Daud akan hal kanak-kanak itu sudah mati, maka sebab itu titah Daud kepada hambanya: Iakah kanak-kanak itu sudah mati? Maka sembah mereka itu: Sudah mati, tuanku! Maka berbangktilah Daud dari pada tanah, lalu bersiram dan memakai minyak bau-bauan dan bersalin pakaiannya, setelah itu masuklah baginda ke dalam bait Tuhan dan meminta doa di sana, kemudian pulanglah baginda ke dalam istana serta disuruh baginda sajikan santapan, lalu santaplah baginda. Maka sebab itu sembah segala hambanya kepadanya: Betapa gerangan kelakuan tuanku ini? Karena sebab kanak-kanak yang lagi hidup itu tuanku berpuasa dan menangis; setelah sudah mati kanak-kanak itu, maka tuanku bangkit berdiri lalu santap! Maka titah baginda: Adapun aku berpuasa dan menangis pada masa kanak-kanak itu lagi hidup, yaitu sebab kataku: Siapa tahu, barangkali Tuhan hendak mengasihani akan daku serta menghidupi kanak-kanak itu. Tetapi sekarang kanak-kanak itu sudah mati, apa guna aku berpuasa lagi? Dapatkah aku mengambil dia pula? Sesungguhnya aku akan pergi mendapatkan dia, tetapi tiada ia akan kembali kepadaku. Setelah itu maka dihiburkan Daud akan Batsyeba, isterinya, maka bagindapun masuk mendapatkan dia dan bersetubuh dengan dia, kemudian diperanakkannya laki-laki seorang, yang dinamainya Sulaiman, maka Tuhanpun mengasihi akan dia. Maka disuruhnya nabi Natan menukarkan namanya dengan Yedid-Yah, sebab kehendak Tuhan demikian. Hata, maka Yoabpun berperanglah menyerang Rabba bani Ammon, lalu dialahkannya negeri kerajaan itu. Maka disuruhkan Yoab beberapa utusan pergi menghadap Daud, serta sembahnya: Bahwa patik sudah memerangi Rabba dan lagi patik sudah mengalahkan negeri yang di tepi air itu. Maka sekarang hendaklah kiranya tuanku menghimpunkan segala rakyat yang lagi tinggal itu, lalu mengepung negeri itu dan mengalahkan dia, asal jangan patik mengalahkan negeri itu dan nama patikpun termasyhurlah olehnya. Hata, maka Daudpun menghimpunkanlah segala rakyat itu lalu berangkat ke Rabba, maka diperangilah baginda akan negeri itu, lalu dialahkannya. Maka diambilnya makota dari pada kepala raja mereka itu, beratnya emas setalenta, bertahtakan permata intan, lalu dikenakan kepada kepala Daud; lagipun dibawa oleh baginda akan banyak jarahan dari dalam negeri itu. Maka segala orang isinyapun dibawanya ke luar, dibentangkannya di bawah gergaji dan di bawah pengirik besi dan di bawah kapak besi, dan disuruhnya mereka itu berjalan terus dari dapur batu; demikianlah perbuatannya akan segala negeri bani Ammon. Kemudian dari pada itu pulanglah Daud dan segala rakyatpun sertanya ke Yeruzalem. Sebermula, maka jadi kemudian dari pada itu, sedang pada Absalom, putera Daud, adalah seorang adiknya perempuan yang elok parasnya, bernama Tamar, bahwa Amnon, putera Daud itu, berahi akan dia. Maka ditaruh Amnon hatinya kepadanya begitu sangat, sehingga jatuhlah sakit ia dari sebab Tamar, adiknya, karena lagi anak dara adanya, sehingga pada pemandangan Amnon sukar juga mengusik akan dia. Tetapi adalah pada Amnon seorang sahabatnya, bernama Yonadab, bin Simea, abang Daud, maka Yonadab itulah orang yang sangat cerdik. Maka katanya kepadanya: Mengapa dari pada pagi datang kepada pagi engkau makin kurus, hai putera raja! tiadakah engkau mau memberitahu aku? Maka sahut Amnon kepadanya: Bahwa aku memberahikan Tamar, saudara perempuan abangku Absalom itu. Maka kata Yonadab kepadanya: Baiklah engkau berbaring pada tempat tidurmu, pura-pura sakit, maka apabila datang ayahmu melewati engkau, hendaklah kaukatakan kepadanya: Berilah kiranya adikku Tamar itu datang ke mari memberi makan aku dan menyediakan makanan di hadapan mataku, supaya aku melihatnya dan akupun makan dari pada tangannya. Hata, maka Amnonpun berbaring pura-pura sakit; setelah sudah datang baginda melawat akan dia, maka sembah Amnon kepada baginda: Berilah kiranya adik patik Tamar itu datang ke mari menyediakan dua buah serabi di hadapan mata patik, supaya patik makan dari pada tangannya. Maka disuruh Daud akan orang pergi ke dalam maligai, menjemput Tamar, titahnya: Hendaklah engkau pergi ke rumah abangmu Amnon, sediakanlah makanan akan dia. Maka pergilah Tamar ke rumah Amnon, abangnya, maka adalah ia berbaring pada tempat tidurnya, lalu diambil Tamar akan tepung basah, diadonnya, diperbuatkannya serabi di hadapan matanya, lalu dibakarnya serabi itu. Maka diangkatnya akan kuali, dikeluarkannya serabi itu di hadapannya, tetapi tiada ia mau makan. Maka kata Amnon: Suruhlah segala orang keluar dari hadapanku. Maka segala orang itupun keluarlah dari hadapannya. Lalu kata Amnon kepada Tamar: Hendaklah adinda membawa makanan itu ke dalam bilik, supaya kakanda makan dari pada tangan adinda. Maka diambil Tamar akan serabi yang telah diperbuatkannya itu, dibawanya kepada Amnon, abangnya, ke dalam bilik. Setelah sudah dibawanya akan dia hampir kepadanya, supaya iapun makan, maka dipegang Amnon akan dia sambil katanya: Marilah adinda berseketiduran dengan kakanda ini! Tetapi sahutnya kepadanya: Jangan begitu, hai kakanda! janganlah gagahi akan adinda, karena tiada patut perbuatan yang demikian di antara orang Israel, janganlah kiranya kakanda buat honar ini. Karena akan adinda ini, ke mana gerangan adinda membawa malunya? bahkan, kakanda sendiripun akan menjadi kelak seperti salah seorang dari pada segala ahmak yang di antara orang Israel. Baiklah kakanda mempersembahkan juga kehendak kakanda kepada baginda, niscaya tiada adinda ditahaninya dari pada kakanda. Tetapi Amnon tiada mau dengar akan katanya, maka sebab lebih kuat ia, digagahinya akan dia, lalu berseketiduranlah dengan dia. Setelah itu maka bencilah Amnon akan dia terlalu sangat, bahkan, kemudian bencinya akan dia itu lebih besar dari pada berahinya dahulu. Maka kata Amnon kepadanya: Bangkitlah engkau, pergilah! Maka sahutnya kepadanya: Sekali-kali jangan begitu, karena kejahatan ini terlebih besar pula dari pada kejahatan yang telah kauperbuat akan daku itu. Tetapi tiada juga ia mau dengar akan katanya. Melainkan dipanggilnya akan beberapa hambanya yang melayani dia, lalu katanya: Nyahkanlah sekarang perempuan ini dari padaku ke luar dan kancingkanlah pintu dari belakangnya. Adapun Tamar itu berpakaikan baju panca warna, karena demikianlah adat segala putera baginda yang lagi anak dara adanya itu berpakaikan baju selimut; maka hamba Amnon itupun menghantar akan dia sampai ke luar, lalu dikancingkannya pintu dari belakangnya. Maka dibubuh Tamar abu pada kepalanya dan dikoyak-koyaknya baju panca warna yang dipakainya dan dijunjungnya tangannya di atas kepalanya, lalu pergi, sambil berjalan sambil menangis. Maka kata Absalom, abangnya, kepadanya: Sungguhkah abang adinda, si Amnon, sudah menjamah adinda? Sekarangpun, hai adinda, diamlah juga, bahwa ialah abang adinda, jangan apalah adinda memperhatikan perkara itu! Maka dalam hal yang demikian tinggallah Tamar termangu-mangu dalam rumah Absalom, abangnya. Hata, setelah kedengaranlah segala perkara ini kepada baginda Daud, maka berbangkitlah murka baginda amat sangat; tetapi Absalom tiada berkata-kata dengan Amnon dari pada baik dan jahat, melainkan berdendamlah juga Absalom akan Amnon, sebab sudah digagahinya akan Tamar, adiknya. Maka pada sekali peristiwa, yaitu selang dua tahun genap, adalah pada Absalom tukang penggunting bulu domba di Baal-Hazor, dekat dengan Efrayim, maka sebab itu dijemput oleh Absalom akan segala putera baginda. Maka datanglah Absalom menghadap baginda, sambil sembahnya: Bahwa pada patik tuanku ini adalah tukang penggunting bulu domba, maka silakanlah tuanku datang dengan segala hamba tuanku serta segala patik tuanku. Tetapi titah baginda kepada Absalom: Jangan begitu, hai anakku! janganlah kiranya semua kami datang, kalau-kalau kami memberatkan dikau kelak. Maka diajak-ajaknya akan baginda, tetapi tiada juga baginda mau datang, melainkan diberilah baginda berkat akan dia. Maka sembah Absalom: Jikalau tiada tuanku datang, maka berilah kiranya Amnon, adik patik, datang serta patik sekalian. Maka titah baginda kepadanya: Apa guna ia pergi sertamu? Tetapi dibujuk-bujuk Absalom akan baginda, sehingga diizinkan baginda Amnonpun pergi serta dengan segala putera baginda. Hata, maka Absalom berpesan kepada segala hambanya demikian: Camkan baik-baik, apabila bersukacitalah hati Amnon oleh air anggur itu, serta kataku kepadamu: Bunuhlah akan Amnon itu, maka hendaklah kamu membunuh akan dia dengan tiada takut, karena aku yang sudah berpesan begitu kepadamu; maka sebab itu hendaklah kamu gagah dan memberanikan dirimu. Maka segala hamba Absalompun berbuatlah akan Amnon seperti pesan Absalom itu; maka berbangkitlah segala putera baginda, lalu lari dengan mengendarai masing-masing akan bagalnya. Maka sementara mereka ini berjalan, tiba-tiba sampailah kabarnya kepada Daud, mengatakan: Bahwa Absalom sudah membunuh segala putera baginda, seorang juapun tiada yang tinggal dengan hidupnya. Maka bangkitlah baginda serta dikoyak-koyak baginda akan pakaiannya, maka segala hamba bagindapun berdiri dengan terkoyak-koyak pakaiannya. Tetapi sahut Yonadab, bin Simea, kakanda baginda, sembahnya: Jangan apalah titah tuanku demikian, bahwa patik-patik itu sudah membunuh segala putera tuanku, melainkan Amnon seorangnya jua yang mati; karena ia itu disengajakan oleh Absalom mulai dari pada hari digagahi Amnon akan Tamar, adiknya. Maka sebab itu janganlah kiranya tuanku bercinta akan perkara itu, sehingga pada sangka tuanku segala putera tuanku sudah mati; karena Amnon seorangnya jua yang mati. Arakian, maka Absalompun larilah. Adapun segala orang muda-muda yang penunggu itu, serta diangkatnya matanya tiba-tiba terlihatlah ia akan banyak orang datang dari jalan yang di belakangnya, dari sebelah pegunungan. Maka sembah Yonadab kepada baginda: Lihat apalah segala putera tuanku ada datang; seperti sembah patik tuanku tadi, demikianpun jadilah. Maka sesungguhnya baharulah habis sembahnya ini, tiba-tiba datanglah segala putera baginda sambil menangis riuh rendah bunyinya, demikianpun baginda dan segala hamba baginda menangislah dengan sangat besar tangisnya. Adapun Absalom itu sudah lari, lalu pergi mendapatkan Talmai bin Amihur, raja Gesur; tetapi Daud juga menangisi puteranya pada segala hari itu. Hata, setelah Absalom sudah lari dan sudah pergi ke Gesur, maka tinggallah ia di sana tiga tahun lamanya. Kemudian rindulah hati baginda raja Daud hendak ke luar mendapatkan Absalom, karena bagindapun sudah menghiburkan hatinya dari pada Amnon, yang sudah mati itu. Hata, setelah diketahui oleh Yoab bin Zeruya akan hal hati baginda bercintakan Absalom, maka disuruhkan Yoab ke Tekoa, dijemputnya dari sana seorang perempuan anu yang bijaksana, lalu katanya kepadanya: Hendaklah engkau pura-pura berdukacita, dan pakailah olehmu kain perkabungan; jangan engkau pakai minyak bau-bauan, melainkan hendaklah lakumu seperti orang yang dalam hal berkabung karena orang mati sudah beberapa hari lamanya; maka hendaklah engkau pergi menghadap baginda, persembahkanlah kepada baginda perkataan ini. Maka oleh Yoab dibubuh segala perkataan itu pada lidah perempuan itu. Maka bersembah perempuan Tekoi itu kepada baginda sambil menyembah sujud dengan mukanya sampai ke bumi, sembahnya: Ya tuanku! tolong apalah akan patik. Maka titah baginda kepadanya: Apa kurang engkau? Maka sembahnya: Bahwa patik ini seorang perempuan janda, laki patik sudah mati. Maka pada patik tuanku adalah dua orang anaknya laki-laki, maka keduanya itupun berkelahilah di padang dan seorang lainpun tiada yang menceraikan keduanya, lalu dipalu seorang akan seorang, dibunuhnya akan dia. Maka sesungguhnya segenap bangsa itu sudah berbangkit melawan patik tuanku ini, katanya: Bawalah ke mari akan si pembunuh saudaranya itu, supaya kami membunuh dia akan bela saudaranya, yang sudah dibunuhnya dan kami membinasakan lagi waris itupun. Maka dalam hal yang demikian mereka itu hendak memadamkan bara api yang lagi tinggal itu, sehingga tiada ditinggalkannya bagi laki patik nama atau anak buah di atas bumi ini. Maka titah baginda kepada perempuan itu: Pulang juga engkau, maka aku kelak membenarkan halmu. Maka sembah perempuan Tekoi itu kepada baginda: Ya tuanku! segala salah itu kiranya atas patik dan atas isi rumah bapa patik, melainkan tuanku dan takhta kerajaan tuanku juga suci dari pada salah. Maka titah baginda: Barangsiapa yang berbantah-bantah dengan dikau, bawalah akan dia ke mari kepadaku, niscaya tiada ia mengusik dikau lagi. Maka sembah perempuan itu: Hendaklah kiranya tuanku ingat akan Tuhan, Allah tuanku, asal jangan segala penuntut bela itu bertambah-tambah akan membinasakan dan jangan ditumpasnya akan anak patik itu. Maka titah baginda: Demi Tuhan yang hidup, sehelai rambutpun tiada akan gugur dari pada kepala anakmu ke bumi! Maka sembah perempuan itu: Berilah kiranya patik tuanku ini mempersembahkan sepatah kata lagi kepada tuanku. Maka titah baginda: Katakanlah dia. Maka sembah perempuan itu: Betapa gerangan tuanku sengajakan perkara yang demikian atas segala umat Allah? karena dalam bertitah begitu tuanku juga seolah-olah orang yang bersalah, sebab tiada diberi tuanku orangnya yang terbuang itu datang kembali. Maka apabila patik sekalian mati, adalah patik juga seperti air tercurah kepada bumi, yang tiada terkumpulkan; maka sebab itu tiada diambil Allah akan nyawa kelak, melainkan niat-Nya juga jangan sampai orang yang terbuang itu tinggal terbuang selalu dari pada patik sekalian. Maka adapun patik ini telah datang mempersembahkan segala perkataan ini kepada tuanku, yaitu sebab orang banyak itu sudah menakuti patik, lalu kata patik tuanku ini: Baiklah patik pergi mempersembahkan hal itu kepada baginda, mudah-mudahan baginda menurut sembah patik. Karena baginda kelak mendengar akan dia hendak melepaskan patik dari pada tangan orang yang mau menumpas patik serta dengan anak patik sekali dari pada warisan Allah. Dan lagi kata patik tuanku demikian: Bahwa titah baginda kelak akan menyenangkan hati, karena seperti seorang malaekat Allah demikianlah baginda tuanku hendak mendengar akan baik jahatnya; maka dalam itupun hendaklah kiranya Tuhan, Allah tuanku, menyertai akan tuanku. Maka sahut baginda serta titahnya kepada perempuan itu: Sekarang jangan engkau menyembunyikan dari padaku barang yang hendak kutanyakan kepadamu. Maka sembah perempuan itu: Segala titah tuanku patik junjung. Maka titah baginda: Adakah tangan Yoab menyertai akan dikau dalam segala perkara ini? Maka sembah perempuan itu, katanya: Daulat tuanku! sesungguh-sungguh hiduplah nyawa tuanku, seorangpun tiada dapat menyimpang ke kiri atau ke kanan dari pada segala titah tuanku; sebenarnya patik tuanku Yoab juga sudah menyuruhkan patik dan sudah membubuh segala perkataan ini pada lidah patik tuanku. Adapun akan rupa perkara itu diubahkan demikian, yaitu dengan pesan patik tuanku Yoab juga, tetapi tuanku juga berbudi seperti budi seorang malaekat Allah, serta dapat mengetahui akan segala sesuatu yang jadi dalam negeri. Setelah itu maka titah baginda kepada Yoab: Bahwasanya ridlalah aku akan perkara ini; pergilah engkau menyambut kembali akan si Absalom, orang muda itu. Maka menyembah sujudlah Yoab dengan mukanya sampai ke tanah serta menjunjung karunia baginda, sambil sembahnya: Bahwa pada hari ini juga patik mengetahui akan hal patik sudah beroleh keridlaan di hadapan tuanku, ya tuanku! yaitu tegal tuanku menurut akan sembah patik ini. Setelah itu maka berbangkitlah Yoab lalu ke Gesur, dihantarnya akan Absalom ke Yeruzalem. Tetapi titah baginda: Baiklah ia pulang ke rumahnya, jangan dipandangnya mukaku! Maka sebab itu pulanglah Absalom ke rumahnya, tiada boleh dipandangnya akan wajah baginda. Adapun di antara segala orang Israel seorangpun tiada yang elok seperti Absalom, masyhurlah keelokannya, dari pada jemala kepalanya datang ke telapak kakinya tiada kecelaannya. Maka apabila diguntingnya rambut kepalanya, yaitu pada kesudahan tiap-tiap tahun diguntingnya akan dia, sebab terlalu berat kepadanya, setelah diguntingnya akan dia, maka berat rambut kepalanya itu dua ratus syikal, seturut timbangan raja. Maka diperanakkan bagi Absalom tiga orang anaknya laki-laki dan seorang anaknya perempuan, bernama Tamar, ia itu seorang perempuan yang elok parasnya. Maka genap dua tahun lamanya tinggallah Absalom di Yeruzalem, tiada boleh dipandangnya wajah baginda. Maka sebab itu disuruh Absalom panggil Yoab hendak disuruhnya pergi menghadap baginda, tetapi tiada Yoab mau datang. Maka disuruhnya pula panggil dia pada kedua kalinya, tiada juga ia mau datang. Maka sebab itu kata Absalom kepada segala hambanya: Bahwa bendang Yoab itu adalah pada sebelah bendangku, dan baginya adalah syeir di sana; pergilah kamu, tunukanlah dia dengan api. Maka hamba Absalompun menunukanlah bendang itu dengan api. Maka berbangkitlah Yoab pergi mendapatkan Absalom langsung ke dalam rumah, maka katanya kepadanya: Mengapa maka hambamu sudah menunukan dengan api sepotong bendang yang aku punya itu? Maka sahut Absalom kepada Yoab: Bahwa sudah kusuruh panggil engkau, aku hendak menyuruhkan dikau pergi menghadap baginda serta bersembah kepada baginda demikian: Mengapa gerangan patik telah datang dari Gesur? Baiklah patik lagi di sana; sekarang berilah kiranya patik memandang wajah tuanku; maka jikalau kiranya lagi barang sesuatu salah dalam patik, biarlah tuanku bunuh akan patik. Hata, maka pergilah Yoab menghadap baginda, disampaikannyalah kepada baginda segala sembah itu. Maka dipanggil baginda akan Absalom, setelah sudah datang, maka menyembah sujudlah ia di hadapan baginda dengan mukanya sampai ke bumi, maka bagindapun menciumlah Absalom. Bermula, maka kemudian dari pada itu disuruh Absalom lengkapkan rata dan kuda akan dirinya, dan lagi lima puluh orang yang berlari-lari di hadapannya. Dan lagi bangunlah Absalom pagi-pagi, lalu berdiri pada sisi jalan ke pintu gerbang, maka sesungguhnya tiap-tiap orang yang ada perkaranya hendak pergi mempersembahkan dia kepada hukum baginda, ia itu dipanggil oleh Absalom, lalu katanya: Dari negeri mana engkau? Apabila sahutnya: Hamba tuan ini dari negeri ini atau dari negeri itu dalam salah suatu suku bangsa Israel; maka kata Absalom kepadanya: Bahwasanya perkaramu itu betul dan benar adanya, tetapi dari pada pihak baginda seorangpun tiada yang hendak mendengar akan dikau. Dan lagi kata Absalom: Jikalau kiranya aku dijadikan hakim dalam negeri ini, alangkah baiknya, supaya segala orang yang ada perkaranya atau perselisihan itu, boleh datang menghadap aku, niscaya aku membenarkan halnya kelak. Demikianpun kelakuannya apabila datang orang menyembah kepadanya, maka ditunjukkannya tangannya, lalu berjabat tangan dan mencium akan dia. Maka demikianlah peri kelakuan Absalom dengan segala orang Israel yang datang hendak menghadap hukum baginda, maka dicuri Absalom akan hati orang Israel. Maka pada sekali peristiwa, yaitu pada empat puluh tahun tutup, sembah Absalom kepada baginda: Hendaklah tuanku beri patik pergi ke Heberon menyampaikan nazar, yang telah patik janji kepada Tuhan. Karena dahulu, tatkala patik duduk di Gesur dalam benua Syam, patik tuanku ini sudah bernazar, kata patik: Jikalau kiranya Tuhan memulangkan patik ke Yeruzalem dengan selamat, niscaya patik perbuat ibadat kelak kepada Tuhan. Maka titah baginda kepadanya: Pergilah engkau dengan selamat. Hata, maka berbangkitlah Absalom itu lalu pergi ke Heberon. Adapun Absalom itu sudah menyuruhkan beberapa orang penghulu kepada segala suku bangsa Israel, mengatakan: Serta kedengaranlah bunyi nafiri kepadamu kelak, pada masa itu hendaklah kamu katakan: Absalom sudah menjadi raja di Heberon. Hata, maka serta dengan Absalom pergilah dari Yeruzalem dua ratus orang, semua orang jemputan, adapun sekalian ini pergi dengan tulus hatinya juga, karena tiada diketahuinya akan hal perkara itu. Maka sudah disuruh Absalom panggil Akhitofel, orang Giloni, menteri Daud, datang dari Gilo, negerinya, sementara ia menyembelihkan korban. Maka mufakat itu makin ramai, karena orang yang mengikut Absalom itu makin bertambah-tambah banyaknya. Maka datanglah seorang anu memberitahu Daud, sembahnya: Bahwa hati segala orang Israel cenderunglah kepada Absalom hendak mengikut dia. Lalu titah Daud kepada segala hambanya yang sertanya di Yeruzalem: Bangkitlah kamu sekalian, baiklah kita lari, karena bagi kita tiada lain jalan akan luput dari hadapan Absalom. Bersegeralah kamu berjalan, asal jangan dengan segeranya ia mendapat akan kita dan mendatangkan celaka atas kita dan membunuh orang isi negeri ini dengan mata pedang. Maka sembah segala hamba itu kepada baginda: Segala titah tuanku patik junjung, maka patik tuanku ini hadirlah semuanya. Maka bagindapun keluarlah serta dengan segala orang isi istana baginda dengan berjalan kaki, tetapi ditinggalkan baginda akan sepuluh orang gundiknya, supaya mereka itu menunggui istana. Maka keluarlah baginda serta segala orang itu dengan berjalan kaki, lalu berhentilah mereka itu sekalian di Bait-Merkhak. Maka segala hambanyapun berjalan pada kiri kanan baginda, demikianpun segala biduanda; maka segala orang Geti, enam ratus orang banyaknya, yang sudah datang dari Gat hendak berjasa kepada baginda itu berjalan di hadapan baginda. Maka titah baginda kepada Itai, orang Geti itu: Mengapa maka engkau juga pergi serta kami? Baliklah sahaja dan tinggal dengan raja, karena engkau ini orang dagang, yang sudah meninggalkan negeri asalnya. Bahwa kelemarin baharu engkau datang, masakan pada hari ini aku membawa akan dikau mengembara serta dengan kami. Tak dapat tiada aku pergi ke manapun baik, tetapi hendaklah engkau balik dan bawalah akan segala saudaramu itu sertamu, dan hendaklah kebajikan dan setia menyertai akan dikau kiranya. Tetapi sahut Itai kepada baginda, sembahnya: Demi Tuhan yang hidup dan alhayat tuanku, barang di mana ada duli tuanku, baik akan mati atau akan hidup, tak akan jangan di sanapun patik akan ada serta. Lalu titah Daud kepada Itai: Jikalau demikian, marilah engkau, berjalan di hadapanku. Maka Itai, orang Geti itu, dan segala orangnya, sampai segala anak-anakpun yang sertanya itu berjalanlah di hadapan. Maka segenap orang isi negeripun menangislah dengan nyaring suaranya barang di mana orang sekalian itu berjalan lalu; maka bagindapun menyeberanglah sungai Kideron dan segala orang itupun menyeberanglah, lalu diturutnya jalan ke padang belantara. Maka sesungguhnya Zadokpun adalah di sana dan segala orang Lewipun sertanya mengusung tabut perjanjian Allah, maka diturunkannya tabut Allah itu, lalu dipersembahkan Abyatar korban sampai habislah sudah segala orang itu keluar dari dalam negeri. Lalu titah baginda kepada Zadok: Bawalah olehmu akan tabut Allah itu balik ke dalam negeri; jikalau kiranya aku beroleh rahmat dari hadirat Tuhan, niscaya dikembalikannya aku kelak dan diberinya aku memandang pula akan dia dan akan tempat kediamannya. Tetapi jikalau kiranya firman-Nya demikian: Tiada Aku berkenan akan dikau! maka adalah aku sedia, biarlah diperbuat-Nya akan daku barang yang baik kepada pemandangan-Nya. Dan lagi titah baginda kepada Zadok, yang imam itu: Jikalau baik pada sangkamu, maka hendaklah engkau balik dengan selamat ke dalam negeri, demikianpun kedua anakmu, yaitu Ahimaaz, anakmu, dan Yonatan anak Abyatarpun sertamu. Bahwasanya aku akan berjalan melalui padang itu dengan perlahan-perlahan, sehingga datanglah barang sepatah kata dari pada kamu disampaikan orang kepadaku kelak. Hata, maka dibawa oleh Zadok dan Abyatar akan tabut Allah itu balik ke Yeruzalem, lalu tinggallah mereka itu di sana. Maka naiklah Daud dari pada curam tempat pohon-pohon zait, sambil mendaki sambil menangis, dengan berselubung kepalanya dan bagindapun berjalan dengan telanjang kakinya, maka segala orang yang sertanya itupun berselubung kepala dan berjalan, sambil mendaki sambil menangis. Maka pada masa itu dimaklumkan oranglah kepada Daud, sembahnya: Bahwa Akhitofelpun adalah di antara segala orang yang sefakat dengan Absalom. Maka kata Daud: Ya Tuhan! batalkanlah kiranya bicara si Akhitofel! Hata, setelah sampai Daud di atas kemuncak bukit itu, maka dipintanya doa di sana kepada Allah; lalu bertemulah dengan dia Husai, orang Arkhi itu, yang berpakaikan pakaian koyak-koyak dan abupun adalah pada kepalanya. Maka titah Daud kepadanya: Jikalau engkau berjalan serta dengan aku, niscaya engkau memberatkan daku kelak. Tetapi jikalau engkau balik ke dalam negeri serta katamu kepada Absalom: Bahwa patik menjadi hamba tuanku; sesungguhnya dahulu patik hamba paduka ayahanda, tetapi sekarang patik menjadi hamba tuanku! dengan demikian peri engkau boleh membatalkan bagiku bicara si Akhitofel itu. Bukan adalah sertamu di sana Zadok dan Abyatar, kedua imam itu? Maka akan jadi kelak, bahwa segala perkara yang kaudengar dalam istana raja, itu akan dinyatakan olehmu kepada imam Zadok dan Abyatar. Bahwasanya kedua orang anak mereka itu, yaitu Ahimaaz bin Zadok dan Yonatan bin Abyatar, adalah serta mereka itu di sana; maka sebab itu hendaklah engkau dengan perintah mereka itu menyampaikan kepadaku segala perkara yang telah kaudengar itu. Hata, maka sampailah Husai, sahabat Daud itu, ke dalam negeri, maka Absalompun datanglah ke Yeruzalem. Arakian, setelah Daud sudah turun sedikit dari atas bukit itu, tiba-tiba bertemulah dengan dia Ziba, hamba Mefiboset, dengan dua ekor keledai yang berpelana dan bermuat akan roti dua ratus ketul dan zabib seratus gumpal dan buah ara seratus gumpal dan air anggur sekirbat. Maka titah baginda kepada Ziba: Akan barang-barang ini hendak kaupengapakan? Maka sembah Ziba: Bahwa keledai ini bagi orang isi istana baginda akan kendaraan, maka roti dan buah-buah ini akan dimakan oleh segala hamba baginda, dan air anggur ini akan diminum oleh orang yang penat di padang belantara. Lalu titah baginda: Di mana gerangan anak tuanmu? Maka sembah Ziba kepada baginda: Bahwasanya tinggallah ia di Yeruzalem, karena katanya: Bahwa pada hari ini juga orang isi rumah Israel akan memulangkan kelak kerajaan ayahku kepadaku. Maka titah baginda kepada Ziba: Bahwasanya segala sesuatu yang pada Mefiboset itu menjadi engkau punya. Maka sembah Ziba: Patik junjung karunia, biar apalah patik beroleh keridlaan pada pemandangan tuanku! Adapun setelah sampai baginda raja Daud ke Bahurim, tiba-tiba keluarlah dari sana seorang laki-laki dari pada bangsa isi rumah Saul, bernama Simai bin Gera, sambil berjalan sambil mengutuki baginda. Dan dilontarkannya batu kepada baginda dan kepada segala hamba baginda raja Daud, jikalau segala rakyat dan segala pahlawan ada berjalan pada kiri kanan baginda sekalipun. Maka kata Simai dalam kutuknya: Keluarlah engkau, hai si penumpah darah dan orang fasik! Bahwa Tuhan juga sudah memulangkan segala darah orang isi istana Saul itu kepadamu, yang sudah naik raja akan gantinya; maka sekarang Tuhan sudah menyerahkan kerajaan itu kepada tangan Absalom, anakmu: bahwasanya engkau dalam hal kesukaran ini, sebab engkau penumpah darah. Maka pada masa itu sembah Abisai bin Zeruya kepada baginda: Mengapa maka anjing mati ini mengutuki lagi akan duli tuanku? Biarkan apalah patik ke sana serta memancung kepalanya. Tetapi titah baginda: Apakah perkaraku dengan kamu, hai anak Zeruya? Biarlah dikutukinya aku, karena jikalau kiranya firman Tuhan kepadanya: Kutukilah olehmu akan Daud, siapa gerangan dapat mengatakan: Mengapa maka engkau berbuat demikian? Dan lagi titah Daud kepada Abisai dan kepada hambanya: Bahwasanya jikalau anakku sendiri, yang sudah terpancar dari pada tubuhku itu, menyengajakan matiku, istimewa pula orang Benyamin ini! Biarlah dikutukinya aku, jikalau firman Tuhan kepadanya demikian. Mudah-mudahan ditilik Tuhan akan kesukaranku, dan dibalas Tuhan kelak kebajikan kepadaku akan ganti kutuknya pada hari ini. Maka dalam itupun berjalanlah Daud dan segala orangnya pada jalan itu, dan Simaipun berjalanlah menyusur tepi bukit yang bertentangan dengan dia, sambil mengutuki sambil melontarkan batu kepadanya dari sana, sambil membangkitkan duli. Maka bagindapun masuklah dan segala rakyatpun yang sertanya, sebab penat mereka itu sekalian, lalu berhentilah di sana. Bermula, maka Absalom dan segala rakyat, yaitu orang Israel, datang ke Yeruzalem dan Akhitofelpun sertanya. Maka apabila datanglah Husai, orang Arkhi, sahabat Daud itu, menghadap Absalom, sembah Husai, itu kepadanya: Daulat tuanku! daulat tuanku! Tetapi kata Absalom kepada Husai: Inikah kebaktianmu kepada sahabatmu? Mengapa maka tiada engkau pergi menyertai sahabatmu itu? Maka sembah Husai kepada Absalom: Bukan, melainkan barangsiapa yang dipilih oleh Tuhan dan oleh segala rakyat ini dan oleh segala orang Israel, ia itu juga yang empunya patik ini dan dengan dia juga patik hendak tinggal. Maka kepada siapa lagi patik perhambakan diri patik, jikalau tiada kepada putera baginda? Bahwa seperti patik telah berkhidmat kepada paduka ayahanda demikianpun patik akan di hadapan tuanku. Hata, maka kata Absalom kepada Akhitofel: Hendaklah kamu bicarakan barang yang patut kita perbuat. Maka sembah Akhitofel kepada Absalom: Baiklah tuanku bersetubuh dengan segala gundik paduka ayahanda yang telah ditinggalkannya akan menunggui istana, maka akan diketahui kelak oleh segala orang Israel, bahwa bau tuanku sudah menjadi busuk kepada paduka ayahanda, dan lagi tangan segala orang yang menyertai akan tuanku itu akan dikuatkan. Maka dibentangkan oranglah satu kemah akan Absalom di atas sotoh, lalu bersetubuhlah Absalom dengan segala gundik ayahnya di hadapan mata segala orang Israel. Maka pada masa itu adalah bicara yang diberi Akhitofel itu, serasa orang bertanyakan firman Allah, demikianlah adanya bicara Akhitofel itu, baik bagi Daud baik bagi Absalom. Arakian, maka sembah Akhitofel kepada Absalom: Berilah sekarang patik memilih dua belas ribu orang, lalu bangkit berjalan mengejar Daud pada malam ini juga, supaya patik mendatangi dia selagi ia penat dan lemah tangannya, maka patik akan mengejutkan dia, sehingga larilah segala rakyat yang sertanya itu, lalu patik membunuh kelak akan baginda seorangnya. Maka segala rakyat itu patik pulangkan kelak kepada tuanku: adapun orang yang tuanku cahari itu, ia itu bagaikan pulang semuanya; kemudian sentosalah kelak sekalian orang banyak itu. Maka benarlah sembah itu kepada pemandangan Absalom dan kepada pemandangan segala tua-tua orang Israel. Tetapi kata Absalom: Panggillah juga olehmu akan Husai, orang Arkhi itu, biar kita dengar barang yang dikatakannya kelak. Setelah masuk Husai menghadap Absalom, maka kata Absalom kepadanya: Demikianlah kata Akhitofel; baikkah kita menurut katanya atau tidak? katakanlah olehmu. Maka sembah Husai kepada Absalom: Adapun akan bicara yang diberikan Akhitofel pada sekali ini ia itu tiada baik. Dan lagi sembah Husai: Bahwa tuanku juga mengetahui akan paduka ayahanda dan segala orangnyapun orang pahlawan belaka adanya, lagi kepahitan hatinya seperti beruang di padang yang kehilangan anaknya; lagipun paduka ayahanda seorang yang tahu perang, maka tiada ia akan bermalam serta dengan segala rakyat itu. Tak dapat tiada sekarang ia sudah menyembunyikan dirinya dalam sebuah gua atau pada salah suatu tempat yang lain; tambahan lagi jikalau paduka mulanya rebahlah mati beberapa orang dari patik-patik ini, tak dapat tiada masing-masing yang mendengarnya kelak akan berkata demikian: Bahwa suatu kealahan telah berlaku atas segala orang yang mengikut Absalom itu. Maka pada masa itu niscaya tawarlah kelak hati segala orang yang berani seperti singa adanya; karena telah diketahui segenap orang Israel akan hal paduka ayahanda seorang perkasa adanya dan lagi perwira belaka segala orang yang sertanya itu. Tetapi pada bicara patik ini, baiklah dengan segera dihimpunkan kepada tuanku segala orang Israel dari Dan datang ke Birsyeba, seperti pasir di tepi laut banyaknya, dan hendaklah tuanku sendiripun bersama-sama pergi perang. Maka kita sekalian mendatangi dia barang di mana tempatpun kita mendapati akan dia, maka kitapun akan turun menyergap akan dia, seperti turun embun kepada bumi; serta dari padanya dan dari pada segala orang yang sertanya itu seorangpun tiada ditinggalkan dengan hidupnya. Maka jikalau kiranya dihimpunkannya tentaranya ke dalam salah sebuah negeri, hendaklah segala orang Israel membawa tali kepada negeri itu, maka kita akan merobohkan dia kelak sampai ke dalam lembah, sehingga sebuah batu kecilpun tiada lagi terdapat di sana. Lalu kata Absalom dan segala orang Israel itu: Bahwa bicara Husai, orang Arkhi, itu baik dari pada bicara Akhitofel; tetapi dengan takdir Tuhan juga demikian, sebab hendak dibatalkannya bicara Akhitofel yang baik itu, supaya didatangkan Tuhan kebinasaan atas Absalom. Setelah itu maka kata Husai kepada Zadok dan Abyatar, kedua imam itu: Bahwa bicara begitu begini telah diberi Akhitofel kepada Absalom dan segala tua-tua orang Israel, tetapi begitu begini bicaraku. Maka sekarangpun hendaklah kamu dengan segera menyuruhkan orang membawa kabar kepada Daud, sembahnya: Jangan apalah pada malam ini tuanku bermalam di padang belantara, melainkan hendaklah tuanku menyeberang dengan segera, supaya jangan tuanku disergap dan segala rakyatpun yang serta tuanku itu. Maka adapun Yonatan dan Ahimaaz itu tinggal dekat dengan mata air Rogel dan seorang sahaya perempuan pergilah ke sana menyampaikan kabar itu kepadanya, supaya keduanya boleh pergi dari sana lalu mempersembahkan kabar itu kepada baginda raja Daud, karena tiada boleh keduanya itu masuk ke dalam negeri atau menampakkan dirinya di sana. Kendatilah demikian terlihatlah juga seorang budak akan mereka itu, lalu dikabarkannya kepada Absalom. Maka keduanyapun berjalanlah dengan segeranya, lalu masuklah ke dalam rumah seorang anu di Bahurim, yang ada sebuah perigi pada halamannya, maka turunlah keduanya ke dalam perigi itu. Maka perempuan itupun mengambil akan tutupnya, dibentangkannya di atas mulut perigi itu, lalu dihamburinya dengan sekam, sehingga satupun tiada dapat diketahui orang akan dia. Hata, maka datanglah hamba-hamba Absalom mendapatkan perempuan itu dalam rumahnya, lalu katanya: Di mana gerangan Ahimaaz dan Yonatan itu? Maka sahut perempuan itu kepadanya: Keduanya sudah menyeberang anak sungai itu. Maka pergilah mereka itu mencahari dia, setelah tiada didapatinya, maka kembalilah mereka itu ke Yeruzalem. Setelah sudah pulang orang itu, keluarlah keduanya dari dalam perigi itu, lalu berjalan pergi menyampaikan kabar kepada baginda raja Daud, sembahnya kepadanya: Hendaklah tuanku bangkit berdiri lalu menyeberang sungai dengan segera, karena begitu begini bicara Akhitofel akan hal tuanku. Maka berbangkitlah Daud dan segala rakyatpun yang sertanya, lalu menyeberanglah sungai Yarden, sehingga pada waktu fajar seorang juapun tiada kurang yang belum menyeberang Yarden itu. Adapun akan Akhitofel itu, setelah dilihatnya akan hal tiada diturut oranglah akan bicaranya, maka dikenakannya pelana pada keledainya lalu berjalan pulang ke rumahnya ke dalam negerinya; setelah sudah dipesankannya segala isi rumahnya maka dipunjutkannya dirinya; demikianlah peri matinya, lalu dikuburkan oranglah ia dalam kubur bapanya. Arakian, maka sampailah Daud ke Mahanayim; maka Absalompun menyeberanglah Yarden, baik ia sendiri baik segala orang Israel yang sertanya. Maka telah diangkat Absalom akan Amasa atas balatentara akan ganti Yoab: maka Amasa itu anak seorang yang bernama Yitera, orang Israel yang sudah berbinikan Abigail, anak Nahas, saudara perempuan Zeruya, ibu Yoab itu. Maka oleh orang Israel dan Absalompun didirikanlah kemah-kemahnya di tanah Gilead. Setelah sampai Daud di Mahanayim, tiba-tiba datanglah Sobi bin Nahas dari Rabba bani Ammon dan Makhir bin Amiel dari Lodebar, dan Barzilai, orang Gilead, dari Rogelim, dibawanya akan tilam dan pinggan dan periuk belanga dan gandum dan syeir dan tepung dan emping dan kacang dan miju lagi bertih, dan air madu dan minyak sapi dan kambing domba dan keju susu lembu, dibawanya kepada Daud dan kepada segala rakyat yang sertanya, supaya mereka itu makan karena katanya: Bahwa orang itu berlapar dan penat dan berdahaga di padang belantara ini. Sebermula, maka diperiksa Daud akan segala rakyat yang sertanya itu, diangkatnya akan beberapa orang menjadi penghulu atas orang seribu dan penghulu atas orang seratus. Setelah itu maka disuruh Daud segala rakyat itu keluar, sepertiganya di bawah perintah Yoab, dan sepertiganya di bawah perintah Abisai bin Zeruya, saudara Yoab, dan sepertiganya di bawah perintah Itai, orang Geti itu. Maka titah baginda kepada segala rakyat itu: Niscaya aku sendiri juga akan keluar serta dengan kamu sekalian. Tetapi sembah segala rakyat itu: Jangan apalah tuanku keluar serta, karena jikalau kiranya patik sekalian lari sekalipun, tiada diindahkannya, bahkan, jikalau dari pada patik sekalian matilah separuhnya sekalipun, tiada juga diindahkannya kelak, melainkan tuanku juga sekarang bagaikan selaksa patik ini. Lagipun sekarang terutama tuanku membantu patik dari dalam negeri. Maka titah baginda: Bahwa aku hendak menurut barang yang baik pada sangkamu. Maka bagindapun berdirilah pada sisi pintu gerbang sementara segala rakyat itu keluar beratus-ratus dan beribu-ribu. Maka titah baginda kepada Yoab dan Abisai dan Itai demikian: Sayangkanlah kiranya akan orang muda si Absalom itu! maka kedengaranlah kepada segala rakyat titah baginda akan hal Absalom kepada segala panglima itu. Maka keluarlah segala rakyat itu lalu ke padang mendatangi orang Israel, maka berperanglah mereka itu dalam hutan Efrayim. Maka orang Israel itu dialahkan di sana di hadapan segala hamba Daud, maka jadilah di sana suatu peperangan besar, sehingga pada hari itu matilah dua puluh ribu orang. Karena makinlah ramai perang itu dari sana kepada seluruh tanah itu, sehingga pada hari itu segala orang yang binasa dalam hutan itu terlebih banyak dari pada orang yang dimakan pedang. Hata, maka Absalom bertemulah dengan beberapa hamba Daud; adapun Absalom itu mengendarai bagal, tiba-tiba termasuklah bagal itu kepada belukar yang di bawah pohon kayu jati besar, sehingga tersangkutlah kepala Absalom kepada pohon jati dan tergantunglah ia antara langit dengan bumi dan bagal itupun larilah dari bawahnya. Maka terlihatlah seorang anu akan hal itu, lalu diberinya tahu Yoab, katanya: Bahwa hamba sudah melihat Absalom tergantung kepada pohon jati. Maka kata Yoab kepada orang yang memberitahu hal itu kepadanya: Bahwasanya engkau sudah melihat halnya itu, mengapa maka tiada engkau memarang akan dia di sana, sehingga tercampak ia ke bumi? sedang atas akulah memberi kepadamu sepuluh keping perak dan sehelai ikat pinggang. Tetapi kata orang itu kepada Yoab: Jikalau kiranya hamba dapat menimbang seribu keping perak di atas tapak tangan hamba sekalipun, niscaya tiada hamba mendatangkan tangan hamba kepada putera baginda, karena telah kedengaranlah kepada hamba sekalian, bahwa baginda sudah berpesan kepada tuan dan kepada Abisai dan Itai, titahnya: Hendaklah kamu sayang akan orang muda si Absalom itu. Jikalau kiranya hamba sudah membunuh dia dengan khianat hamba, niscaya segala perkara itu tiada boleh terlindung dari pada baginda, dan tuan sendiripun kelak menjauhkan diri tuan dari padanya. Lalu kata Yoab: Bahwa aku tiada mau berleka dengan dikau di sini. Maka diambilnya akan lembing tiada batang pada tangannya, lalu ditikamnya terus ke dalam jantung hati Absalom, sedang ia lagi dengan hidupnya di tengah-tengah pohon jati itu. Maka sepuluh orang muda, semua pembawa senjata Yoab itu, lalu datang mengelilingi dia, diparangnya akan Absalom dan dibunuhnya akan dia. Setelah itu maka Yoabpun meniuplah nafiri, disuruhnya segala rakyat itu kembali dari pada mengusir orang Israel; ditegahkan Yoab akan segala rakyat itu. Maka diangkat oranglah akan mayat Absalom, dicampakkannya ke dalam sebuah lobang besar yang di hutan, lalu didirikannya di atasnya suatu timbunan batu yang amat besar, maka segenap orang Israelpun larilah, masing-masing ke kemahnya. Adapun Absalom itu pada masa hidupnya ia sudah mengambil dan menegakkan akan dirinya sebatang tiang alamat, yang ada di lembah raja, karena katanya: Tiada aku beranak laki-laki, yang dapat mengingatkan namaku; maka dinamainya akan tiang itu dengan nama dirinya, sebab itu disebut oranglah akan dia alamat Absalom datang kepada hari ini. Arakian, maka kata Ahimaaz bin Zadok: Berilah kiranya izin hamba pergi berkabar kepada baginda, bahwa Tuhan sudah berbuat benar akan baginda dari pada tangan seterunya. Tetapi kata Yoab kepadanya: Bukan engkau orang yang patut membawa kabar pada hari ini: pada lain hari juga aku menyuruhkan dikau kelak membawa kabar yang begitu, karena pada hari ini tiada boleh engkau membawa kabar yang baik, tegal putera baginda sudah mati. Lalu kata Yoab kepada Kusyi: Pergilah engkau, persembahkanlah kepada baginda barang yang telah kaulihat itu. Maka menyembahlah Kusyi kepada Yoab lalu pergi. Tetapi berulang-ulang kata Ahimaaz bin Zadok kepada Yoab: Kendatilah demikian, berilah pula izin hamba pergi mengikut Kusyi. Maka kata Yoab: Entah apa gunanya engkaupun pergi, hai anakku! tegal padamu tiadalah kabar yang baik akan dibawa. Maka katanya: Kendatilah demikian, izinkanlah juga hamba pergi. Maka kata Yoab kepadanya: Baik, pergilah! Maka berlari-larilah Ahimaaz menurut jalan di padang, sehingga iapun mendahului Kusyi. Hata, adapun Daud itu adalah ia duduk di antara kedua pintu gerbang, maka orang pengawal naik ke atas sotoh pintu gerbang itu lalu ke dewala, serta diangkatnya matanya tiba-tiba terlihatlah ia akan seorang laki-laki berlari seorangnya. Maka berserulah orang pengawal itu memberitahu baginda, lalu titah baginda: Jikalau ia seorangnya jua, maka adalah kabar baik padanya. Maka orang itu makin berjalan, makin datang hampir. Setelah itu maka terlihatlah orang pengawal itu akan seorang lain pula berlari-lari datang, maka berserulah orang pengawal itu kepada penunggu pintu, katanya: Bahwasanya adalah lagi seorang laki-laki berjalan seorangnya. Maka titah baginda: Bahwa orang itupun membawa kabar baik. Lalu kata orang pengawal itu: Adapun aku melihat peri jalan orang yang dahulu itu bagaikan jalan Ahimaaz bin Zadok. Maka titah baginda: Ialah orang baik; tentu ia datang membawa kabar baik. Maka berserulah Ahimaaz kepada baginda, bunyinya: Daulat tuanku! Lalu datanglah ia menyembah kepada baginda dengan mukanya sampai ke bumi, sembahnya: Segala puji bagi Tuhan, Allah tuanku, sebab telah diserahkannya segala orang yang sudah mendurhaka itu ke bawah duli tuanku. Maka titah baginda: Adakah baik orang muda, si Absalom itu? Maka sembah Ahimaaz: Bahwa patik telah melihat huru-hara besar, tatkala disuruhkan Yoab akan patik tuanku itu dan patik ini, tetapi tiada patik mengetahui akan ketentuannya. Maka titah baginda: Undurlah engkau, berdirilah di sini! Maka undurlah ia lalu berdirilah. Hata, maka Kusyipun sampailah, lalu sembah Kusyi demikian: Maklumlah kiranya kepada tuanku, bahwa pada hari ini Tuhan sudah berbuat benar akan tuanku dari pada tangan segala orang yang mendurhaka kepada tuanku. Maka titah baginda kepada Kusyi: Adakah baik orang muda, si Absalom itu? Maka sembah Kusyi: Patutlah segala seteru tuanku dan segala orang yang mendurhaka kepada tuanku menjadi sama seperti orang muda itu. Maka sangat hancurlah hati baginda, lalu naiklah baginda ke atas sotoh pintu gerbang sambil menangis, sambil berkata dalam antara baginda naik itu: Wai anakku Absalom! Wai anakku Absalom, wai anakku Absalom! Aduh, terutamalah aku sudah mati akan gantimu, wai Absalom anakku! wai anakku! Arakian, maka diwartakan oranglah kepada Yoab: Bahwasanya selalu baginda menangisi dan meratapi Absalom. Sehingga kemenangan pada hari itu telah menjadi bagi orang banyak itu seolah-olah suatu perkabungan, karena kedengaranlah kepada segala rakyat kata orang: Tiada terhiburkan baginda dari karena putera baginda. Bahkan, pada hari itu segala rakyatpun curi-curi masuk ke dalam negeri, seperti orang menyembunyikan dirinya dengan malunya, seolah-olah mereka itu sudah lari dari peperangan. Maka baginda sudah berselubungkan mukanya dan bagindapun menjerit dengan nyaring suaranya: Wai anakku Absalom, Absalom, anakku! Wai anakku! Maka pergilah Yoab menghadap baginda langsung ke dalam istana serta sembahnya: Pada hari ini tuanku mempermalukan muka segala hamba tuanku, yang pada hari ini juga sudah meluputkan nyawa tuanku dan nyawa segala putera tuanku laki-laki dan perempuan dan nyawa segala isteri tuanku dan nyawa segala gundik tuanku. Sedang tuanku mengasihi akan orang yang benci akan tuanku dan tuanku benci akan orang yang mengasihi akan tuanku; karena pada hari ini juga tuanku menyatakan, bahwa segala penghulu dan segala hamba itu satupun tiada apa kepada tuanku, bahkan, sekarang patik ketahuilah, jikalau kiranya Absalom lagi hidup dan patik sekalian sudah mati pada hari ini, niscaya ia itulah benar kepada pemandangan tuanku. Maka sekarangpun hendaklah tuanku bangkit berdiri lalu keluar dan bertitah seperti kehendak hati segala hamba tuanku; karena bersumpahlah patik demi Tuhan, jikalau kiranya tuanku tiada keluar, niscaya seorangpun tiada lagi akan tinggal serta tuanku pada malam ini, maka celaka ini akan terlebih besar bagi tuanku dari pada segala celaka yang telah berlaku atas tuanku dari pada kecil datang kepada sekarang ini. Hata, maka bangkitlah baginda, lalu bersemayamlah baginda dalam pintu gerbang. Maka diberitahu oranglah kepada segala rakyat, mengatakan: Adalah baginda bersemayam dalam pintu gerbang; lalu segala rakyatpun datanglah menghadap baginda, tetapi segala orang Israel sudah lari masing-masing ke kemahnya. Maka berbantah-bantahanlah orang banyak sekalian di antara segala suku bangsa Israel katanya: Bahwa baginda sudah melepaskan kita dari pada tangan segala musuh kita dan dilepaskannya kita lagi dari pada tangan orang Filistin, maka sekarang baginda sudah lari dari dalam negeri oleh sebab Absalom; maka adapun Absalom, yang telah kita siram akan raja atas kita, ia itu sudah mati dalam perang; sekarang mengapa maka kamu lagi diam dari pada mempersilakan baginda kembali? Maka pada masa itu disuruhkan baginda raja Daud akan Zadok dan Abyatar, kedua imam itu, titahnya: Katakanlah olehmu kepada segala tua-tua Yehuda ini: Masakan kamu terkemudian dalam mempersilakan baginda kembali kepada istana baginda. (Maka yaitu sebab perkataan segala orang Israel itu sudah sampai kepada baginda dan kepada orang isi istana baginda.) Bahwa kamu sekalian saudaraku dan sedaging darah dengan aku; masakan kamu terkemudian dalam mempersilakan baginda! Dan kepada Amasa hendaklah kamu katakan ini: Bukankah engkau sedaging darah dengan aku? Demikianlah perbuatan Allah akan daku dan dipertambahkannya pula, jikalau tiada engkau menjadi panglima perang di hadapanku pada selama-lamanya akan ganti Yoab itu. Maka demikianlah peri dicenderungkannya hati segala orang Yehuda itu seolah-olah hati orang satu jua; maka utusanlah mereka itu kepada baginda, sembahnya: Silakanlah tuanku kembali serta dengan segala hamba tuanku. Hata, maka kembalilah baginda, lalu sampailah ke tepi Yarden. Maka datanglah orang-orang Yehuda ke Gilgal mengelu-elukan baginda, hendak dihantarnya akan baginda menyeberang Yarden. Maka Simai bin Gera, orang Benyamin dari Bahurim, bersegera-segera datang turun dengan segala orang Yehuda mengelu-elukan baginda raja Daud, dan adalah seribu orang dari Benyaminpun sertanya, dan lagi Ziba, hamba orang isi istana Saul, serta dengan anak-anaknya laki-laki lima belas orang dan hambanya dua puluh orang; maka mereka itu sekalian menyeberanglah Yarden dahulu dari pada baginda. Maka adalah satu rakit pergi datang akan menyeberangkan segala orang isi istana baginda dan akan menyampaikan kehendak hati baginda; maka sementara bagindapun menyeberang Yarden sujudlah Simai bin Gera itu di hadapan baginda dengan mukanya sampai ke bumi, serta sembahnya kepada baginda: Jangan apalah tuanku ingat akan dosa patik dan jangan apalah tuanku ingat akan salah yang patik perbuat pada masa tuanku keluar dari Yeruzalem; jangan apalah tuanku taruh hati akan dia. Karena tahulah patik baik-baik, bahwa patik sudah berdosa, tetapi sesungguhnya pada hari ini patik datang dahulu dari pada segala orang isi rumah Yusuf hendak mengelu-elukan tuanku. Maka sahut Abisai bin Zeruya, katanya: Masakan Simai tidak dibunuh sebab itu, karena sudah dikutukinya orang yang disiram bagi Tuhan. Tetapi titah Daud: Apakah kerjaku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya! maka pada hari ini kamu menjadi pahlawan akan daku? Masakan pada hari ini ada orang dibunuh di antara orang Israel, karena masakan tiada aku tahu, bahwa pada hari ini aku menjadi raja atas segala orang Israel! Maka titah baginda kepada Simai: Tiada engkau akan mati dibunuh. Maka bersumpahlah baginda kepadanya. Hata, maka Mefiboset putera Saulpun datanglah turun mengelu-elukan baginda, maka tiada ia mengenakan kasut pada kakinya, atau mengandam misainya, atau membasuhkan pakaiannya dari pada hari baginda sudah pergi sampai kepada hari baginda kembali dengan selamat. Maka apabila ia datang mengelu-elukan baginda di Yeruzalem, bertitah baginda kepadanya: Apa sebab maka dahulu tiada engkau mengikut aku, hai Mefiboset? Maka sembahnya: Ya tuanku! hamba patik sudah menipukan patik, karena kata patik tuanku: Hendaklah seekor keledai dikenakan pelana akan daku, supaya aku mengendarainya, lalu pergi mendapatkan baginda, karena timpanglah patik tuanku ini. Tambahan lagi ditukasnya akan patik di hadapan tuanku; tetapi tuanku seolah-olah seorang malaekat Allah; hendaklah tuanku perbuat barang yang baik kepada pemandangan tuanku. Karena segenap orang isi rumah bapa patik hanya orang mati dibunuh jua di hadapan tuanku, kendatilah demikian, maka tuanku juga sudah mengangkat akan patik di antara orang yang makan sehidangan dengan tuanku; maka apa guna patik lagi membenarkan diri patik atau patik lagi berseru kepada tuanku? Maka titah baginda kepadanya: Apa guna engkau berkata-kata lagi akan halmu. Bahwa inilah titahku: Baiklah engkau membahagi dua tanah itu dengan Ziba. Maka sembah Mefiboset kepada baginda: Biarlah diambilnya semuanya, setelah tuanku sudah pulang ke dalam istana tuanku dengan selamat. Hata, maka Barzilai orang Gilead itupun turunlah dari Rogelim, lalu menyeberang Yarden serta dengan baginda hendak mengiringkan baginda sampai ke tengah Yarden. Adapun Barzilai itu sudah sangat tua, ialah seorang yang delapan puluh tahun umurnya, maka ia sudah memeliharakan baginda pada masa baginda tinggal di Mahanayim, karena ialah orang yang amat kaya. Maka titah baginda kepada Barzilai: Hendaklah engkau mengikut aku, maka aku memeliharakan dikau kelak sertaku di Yeruzalem. Maka sembah Barzilai kepada baginda: Berapa hari lagi kiranya dilanjutkan tahun umur patik, sehingga patik boleh berjalan serta dengan tuanku ke Yeruzalem? Bahwa sekarang umur patik sudah delapan puluh tahun, manakan patik dapat lagi membedakan antara jahat dengan baik; manakan patik dapat lagi merasai sedapnya barang yang patik makan dan minum kelak; manakan patik mendengar lagi akan bunyi suara biduan laki-laki dan perempuan; betapa gerangan patik ini memberatkan lagi tuanku? Hanya patik hendak mengiringkan tuanku sekerat jalan saja ke seberang Yarden, karena mengapa gerangan tuanku hendak membalas kepada patik dengan demikian peri? Beri apalah patik pulang, supaya patik boleh mati dalam negeri patik dekat dengan kubur ibu bapa patik, tetapi ini adalah patik tuanku di Khimham, biarlah ia mengiringkan tuanku ke sana dan hendaklah tuanku perbuat akan dia barang yang baik kepada pemandangan tuanku. Maka titah baginda: Baiklah Khimham mengiringkan daku ke sana, dan aku kelak berbuat akan dia barang yang baik pada sangkamu, maka barang apapun baik yang kaupinta, jikalau dalam kuasaku, niscaya kuperbuat kelak akan dia. Adapun setelah sudah segala orang itu menyeberang Yarden dan bagindapun sudah menyeberang, maka diciumlah baginda akan Barzilai dan diberkatinya akan dia, lalu pulanglah ia ke tempatnya. Maka bagindapun langsung ke Gilgal dan Khimhampun mengiringkan baginda, demikianpun segala orang dari Yehuda, yang sudah menyeberangkan baginda dan setengah orang Israel. Maka tiba-tiba datanglah segala orang Israel menghadap baginda serta sembahnya: Mengapa saudara-saudara patik, yaitu orang Yehuda, sudah mencuri tuanku dan sudah menghantarkan tuanku dan akan segala orang isi istana tuanku dan segala hamba tuanku raja Daudpun sertanya menyeberang Yarden? Maka sahut orang Yehuda akan orang Israel: Ia itu sebab baginda juga dari pada kaum keluarga kami; mengapa gerangan kamu gusar akan kami? Adakah baginda memberi ayapan akan kami atau diangkatnya akan kami terlebih dari pada akan kamu? Maka sahut orang Israel akan orang Yehuda: Bahwa pada kami adalah sepuluh bahagian dari pada baginda, yaitu dari pada raja Daud, dan pada kami ada lebih dari pada kamu, sebab itu mengapa kamu sudah mempermudahkan kami, sehingga tiada boleh kami berkata akan dahulu akan hal membawa baginda kembali? Maka perkataan orang Yehuda itu lebih keras dari pada perkataan orang Israel adanya. Maka tiba-tiba adalah di sana seorang jahat, bernama Seba bin Bikhri, seorang orang Benyamin, ia itu meniup nafiri serta katanya: Tiada pada kita barang bahagian akan Daud; tiada pada kita barang pusaka akan bin Isai itu! Marilah, hai orang Israel, masing-masing pulanglah ke kemahnya. Maka undurlah segala orang Israel itu dari belakang Daud, lalu pergi mengiringkan Seba bin Bikhri, tetapi segala orang Yehuda itu bersangkut pautlah kepada raja mereka itu dari Yarden datang ke Yeruzalem. Hata, setelah sampai Daud ke dalam istananya di Yeruzalem, diambil baginda akan kesepuluh orang gundiknya itu, yang ditinggalkannya dahulu akan menunggui istana, maka ditaruhnya akan mereka itu dalam sebuah rumah, tempat mereka itu ditunggui, lalu dipeliharakannya mereka itu, tetapi tiada baginda masuk kepadanya. Maka terkurunglah mereka itu di sana sampai kepada matinya, seperti perempuan janda adanya sepanjang umur hidupnya. Arakian, maka titah baginda kepada Amasa: Sekarang panggillah olehmu akan segala orang Yehuda berhimpun dalam tiga hari ini, kemudian hendaklah engkau ke mari pula. Maka pergilah Amasa mengerahkan segala orang Yehuda, tetapi berlambatanlah ia lebih dari pada masa yang telah ditentukan kepadanya. Lalu titah Daud kepada Abisai: Sekarang boleh Seba bin Bikhri itu berbuat jahat akan kita lebih dari pada Absalom! Ambillah olehmu akan segala hamba tuanmu, usirlah akan dia dari belakang, supaya jangan ia mendapat segala negeri yang berkota benteng dan disembunyikannya dirinya dari pada mata kita. Maka keluarlah segala laskar Yoab mengikut dia serta dengan segala biduanda dan segala pahlawan, maka keluarlah mereka itu dari dalam Yeruzalem hendak mengusir akan Seba bin Bikhri itu. Setelah sampai mereka itu ke batu besar yang di Gibeon itu, maka datanglah Amasa bertemu dengan mereka itu. Adapun Yoab itu berpakaikan baju selimut dengan sandangan di atasnya, dan pada sandangan itu dikenakan pedang dengan sarungnya tersangkut pada pangkal pahanya, maka dalam ia berjalan ke hadapan terhunuslah terhunuslah pedang itu. Maka kata Yoab kepada Amasa: Adakah baik, hai saudaraku! maka dengan tangan kanan dipegang Yoab akan janggut Amasa hendak mencium dia. Maka tiada diindahkan Amasa pedang yang pada tangan Yoab itu, maka ditikam Yoab akan dia kena perutnya, sehingga keluarlah isi perutnya lalu tertumpah ke bumi; maka tiada ditikamnya akan dia sampai dua kali, karena sudah mati ia. Setelah itu maka pergilah Yoab dan Abisai, adiknya, mengusir Seba bin Bikhri itu. Tetapi seorang dari pada segala hamba Yoab itu tinggal berdiri di situ serta katanya: Siapa yang kasih akan Yoab dan siapa yang tentu kepada Daud, hendaklah diikutnya akan Yoab. Maka adalah Amasa itu terhantar di tengah jalan raya berlumur dengan darah. Setelah dilihat orang itu akan hal segala orang tinggal berdiri, diangkatnya Amasa itu dari pada jalan raya ke padang, ditudunginya dengan kain, sebab dilihatnya bahwa segala orang yang lalu dari sana itu tinggal berdiri. Setelah diangkat akan dia dari jalan itu, lalu segala orang itu langsung berjalan mengikut Yoab hendak mengusir Seba bin Bikhri, yang sudah melalui segala suku bangsa Israel sampai ke Abel, yaitu Bait-Maakha, tetapi segala orang yang sefakat dengan dia, ia itu mencelakan dia juga, jikalau diikutnya akan dia sekalipun. Maka datanglah mereka itu mengepung akan dia dalam Abel Bait-Maakha, didirikannya kubu bertentangan, dengan negeri itu, sehingga sampai ke dewala besar, maka segala rakyat yang serta dengan Yoab itu menumbuklah pagar tembok itu hendak merobohkan dia. Maka pada masa itu berserulah seorang perempuan yang bijaksana dari dalam negeri: Dengarlah olehmu! dengarlah! katakanlah ini kepada Yoab: Hendaklah engkau hampir ke mari, supaya aku berkata-kata dengan dikau! Maka dihampirinyalah akan dia, lalu kata perempuan itu: Engkaukah Yoab? Maka sahutnya: Akulah dia. Maka kata perempuan itu: Dengar apalah akan perkataan sahaya ini. Maka sahutnya: Ya, aku dengar. Lalu kata perempuan itu: Bahwa pada zaman dahulukala biasalah orang berkata demikian: Hubaya-hubaya hendaklah orang pergi bertanya ke Abel! setelah itu maka baharu orang menentukan maksudnya. Bahwa sahaya ini sebuah negeri yang tulus dari pada segala yang setiawan di antara orang Israel; maka engkau mencahari jalan hendak membinasakan sebuah negeri yang ibu di antara orang Israel; mengapa maka engkau hendak merusakkan bahagian pusaka Tuhan? Maka sahut Yoab, katanya: Dijauhkan, dijauhkanlah kiranya dari padaku merusakkan dan membinasakan dia! Bukan begini perkaranya, melainkan seorang dari pegunungan Efrayim, bernama Seba bin Bikhri, itu sudah mendurhaka kepada baginda raja Daud; serahkanlah olehmu akan dia seorangnya jua, maka aku akan undur kelak dari pada negeri ini. Maka kata perempuan itu kepada Yoab: Bahwasanya kepalanya akan dilontarkan kepadamu kelak dari belakang pagar tembok. Setelah itu maka dengan budinya masuklah perempuan itu ke dalam perhimpunan orang banyak, maka dipenggal oranglah akan kepala Seba bin Bikhri, dilontarkannya kepada Yoab, lalu Yoabpun meniuplah nafiri, maka tercerai-berailah mereka itu dari pada negeri itu, masing-masing pulang ke kemahnya dan Yoabpun kembalilah ke Yeruzalem pergi menghadap baginda. Adapun Yoab itu penghulu segenap balatentara orang Israel, dan Benaya bin Yoyada itu penghulu segala biduanda, dan Adoram itu penghulu bendahari, dan Yosafat bin Ahilud itu karkun, dan Seya itu jurutulis, dan Zadok dan Abyatar, keduanya imam; dan lagi Ira, orang Yairi itu, perdana menteri Daud. Bermula, maka pada zaman Daud adalah bala kelaparan berturut-turut tiga tahun lamanya, sebab itu dipinta oleh Daud doa di hadapan hadirat Tuhan, lalu firman Tuhan: Ia itu karena sebab Saul dan karena sebab isi rumah orang yang berutang darah, sebab sudah dibunuhnya orang Gibeon itu. Maka dipanggil baginda akan orang Gibeon, lalu bertitah kepadanya. (Adapun orang Gibeon itu bukannya mereka itu dari pada bani Israel, melainkan dari pada sisa orang Amori, maka bani Israel sudah berjanji-janjian dengan mereka itu pakai sumpah, tetapi Saul mencahari jalan hendak membinasakan mereka itu, sebab gairahnya karena bani Israel dan Yehuda). Maka titah Daud kepada orang Gibeon itu: Apa gerangan dapat kuperbuat karena kamu? dan dengan apa gerangan dapat kuadakan gafirat, supaya kamu memberkati bahagian pusaka Tuhan? Maka sembah orang Gibeon kepada baginda: Bukannya patik sengajakan emas perak dari pada Saul atau dari pada orang isi istananya, lagipun tiada patik sengajakan matinya barang seorang dari pada orang Israel. Maka titah baginda: Barang yang hendak kamu katakan itu niscaya kuperbuat kamu kelak. Maka sembah mereka itu kepada baginda: Adapun orang yang sudah membinasakan dan menghilangkan patik, karena patik sudah dianiayakan begitu sangat, sehingga patik tiada dapat menampakkan diri patik dalam segala jajahan Israel. hendaklah diberikan kepada patik tujuh orang anaknya laki-laki, supaya patik gantungkan dia bagi Tuhan di Gibea Saul, ya pilihan Tuhan! Maka titah baginda: Nanti kita memberikan dia. Tetapi disayangi baginda akan Mefiboset bin Yonatan, putera Saul, oleh karena sumpah demi Tuhan yang di antara keduanya, yaitu di antara Daud dengan Yonatan bin Saul itu. Melainkan diambil baginda akan kedua anak laki-laki Rizpa, anak Aya, yang telah diperanakkannya bagi Saul, yaitu akan Armoni dan Mefiboset, dan lagi akan kelima orang anak laki-laki Merab, anak Saul, yang telah diperanakkannya bagi Aderiel bin Barzilai, orang Meholati itu, lalu diserahkannya mereka itu sekalian kepada tangan orang Gibeon, yang menggantungkan mereka itu di atas bukit di hadapan hadirat Tuhan, maka ketujuh orang itu matilah bersama-sama dibunuh pada hari permulaan penyabitan, yaitu permulaan penyabitan syeir. Maka oleh Rizpa, anak Aya, diambil sehelai kain kambeli, dibentangkannya akan dirinya di atas batu bukit dari pada permulaan musim menyabit datang kepada hari bertitik-titik air hujan kepadanya dari langit, dan tiada dibiarkannya mereka itu diusik oleh unggas dari udara pada siang hari atau oleh margasatwa pada malam. Maka diberi tahu oranglah kepada Daud perbuatan Rizpa, anak Aya, gundik Saul itu. Lalu pergilah Daud mengambil segala tulang Saul dan segala tulang Yonatan, puteranya, dari orang isi negeri Yabes di Gilead, yang sudah mengangkat dia curi-curi dari pasar Bait-san, tempat digantungkan orang Filistin akan dia tatkala orang Filistin itu sudah membunuh Saul di atas Gilboa. Maka dari sana dibawa oleh baginda akan segala tulang Saul dan segala tulang Yonatan, puteranya, dikumpulkannya pula segala tulang orang yang tergantung itu. Lalu dikuburkannyalah segala tulang Saul dan Yonatan, puteranya, di tanah Benyamin di Zela, dalam kubur Kisy, ayahnya. Setelah sudah diperbuat oranglah setuju dengan segala titah baginda itu, baharulah Allah berkenan pula akan permintaan doa orang isi negeri itu. Sebermula, maka adalah suatu perang lagi antara orang Filistin dengan orang Israel, maka turunlah Daud serta dengan segala hambanya, lalu berperanglah dengan orang Filistin, sehingga penatlah Daud. Maka adalah di sana si Yisbi-Benob, dari pada bani Rafa, berat tumbaknya tiga ratus syikal tembaga dan iapun bersandangkan sebilah pedang yang baharu, maka ia berniat hendak membunuh Daud. Tetapi dibantu oleh Abisai bin Zeruya akan baginda, diparangnya orang Filistin itu dan dibunuhnya akan dia; setelah itu maka bersumpahlah segala hamba Daud kepadanya, sembahnya: Jangan apalah tuanku keluar pula serta patik sekalian kepada peperangan, supaya jangan tuanku memadamkan pelita Israel. Maka kemudian dari pada itu adalah pula suatu perang dengan orang Filistin di Gob, pada masa itu dibunuh Sibkhai, orang Husati, akan Saf, yang dari pada bani Rafa. Dan lagi adalah pula suatu perang dengan orang Filistin di Gob, maka oleh Elhanan bin Yaara-Uregim dibunuh akan Bait-lakhmi, saudara Goliat, orang Geti itu, maka besar batang tumbaknya seperti pesa orang tenun. Dan lagi adalah suatu perang di Gat, di sana adalah seorang laki-laki yang sangat besar lembaganya dan pada kaki tangannya adalah enam jari sebelah menyebelah, yaitu dua puluh empat jari semuanya, maka orang itupun asal dari Rafa. Maka dihinakannya orang Israel, tetapi dibunuh oleh Yonatan, bin Simea, kakanda Daud, akan dia. Maka keempat orang itulah asal juga dari Rafa di Gat, maka matilah mereka itu dibunuh oleh Daud dan oleh segala hambanya. Bermula, maka dikatakan Daud kepada Tuhan segala perkataan nyanyian ini, yaitu pada masa Tuhan sudah melepaskan dia dari pada tangan segala musuhnya dan dari pada tangan Saulpun. Katanya: Bahwa Tuhan juga gunung batuku dan kota bentengku dan penolongku. Bahwa Allah juga gunung batuku, maka aku harap akan Dia, yang perisaiku dan tanduk selamatku dan tempat perlindunganku yang tinggi, kepada-Nya aku lari berlindung: Engkaulah penebusku, yang sudah melepaskan aku dari pada aniaya! Bahwa aku telah berseru kepada Tuhan, yang patut dipuji-puji, maka aku dilepaskannya dari pada segala seteruku. Beberapa ombak maut telah mengelilingi aku dan air bah orang jahat sudah mengejutkan daku. Beberapa tali neraka telah menyesakkan daku dan jerat maut telah kulihat di hadapanku. Maka dalam ketakutan aku berseru kepada Tuhan dan kunyaringkan penangisku kepada Allahku, maka didengar-Nya dari pedalamannya akan suaraku, dan seruku akan Dia sampailah kepada telinga-Nya. Lalu bumipun bergempa dan bergeraklah dan segala alas langitpun gemetar dan bergoncanglah, oleh karena murka-Nya bernyala-nyala. Asappun keluarlah dari pada hidung-Nya, dan api yang menghanguskan dari pada mulut-Nya dan api bernyala-nyalapun keluar dari pada-Nya. Maka dicenderungkan-Nya langit, lalu turunlah Ia dan gelap-gulita adalah di bawah kaki-Nya. Maka Iapun mengendarai kerubiun lalu terbang serta melayang-layang di atas sayap angin. Maka dijadikan-Nya gelap itu akan kemah kelilingnya; airpun bertimbun-timbun dan awanpun berlapis awan. Oleh cahaya dari pada hadirat-Nya dinyalakan bara api. Maka Tuhanpun berguruhlah dari dalam langit dan Allah taalapun memperdengarkan bunyi suara-Nya. Maka dilepaskan-Nya anak panahnya ke mana-mana, halilintar sabung-menyambung dilontarkan-Nya. Maka pada masa itu kelihatanlah segala tubir laut dan segala alas bumipun terhantar dengan telanjangnya oleh hardik Tuhan dan oleh penghembus nafas hidung-Nya. Maka disuruhkan Tuhan dari atas, diambil-Nya aku, ditarik-Nya aku keluar dari dalam air yang besar-besar. Dilepaskan-Nya aku dari pada segala seteru yang berkuasa dan dari pada pembenciku yang terlebih kuat dari padaku. Mereka itu telah menempuh akan daku pada masa kesukaranku, tetapi Tuhan menjadi persandaran bagiku. Maka dihantar-Nya akan daku keluar kepada keluasaan, dan disentak-Nya aku, sebab Ia berkenan akan daku. Bahwa dibalas Tuhan akan daku sekadar kebenaranku dan dianugerahi-Nya aku sekadar kesucian tanganku. Karena telah kuturut segala jalan Tuhan, dan tiada aku menyimpang dengan khianat dari pada Allahku. Melainkan segala hukum-Nya adalah selalu di hadapanku dan segala firman-Nyapun tiada kutolak dari padaku. Melainkan adalah hatiku tulus di hadapan hadirat-Nya, dan aku memeliharakan diriku dari pada kejahatan. Maka sebab itu dibalas Tuhan akan daku sekadar kebenaranku, sekadar kesucianku yang di hadapan pemandangan-Nya. Maka akan orang yang murah Engkaupun menyatakan kemurahan-Mu, dan kepada orang yang tulus hatinya Engkaupun tulus hati, dan kepada orang yang suci Engkaupun suci, tetapi orang yang terbalik itu Engkau tebang. Karena Engkau meluputkan umat yang teraniaya, tetapi mata-Mu ada melawan segala orang yang congkak dan Engkaupun merendahkan dia. Karena Engkaulah pelitaku, ya Tuhan! dan Tuhan juga menukarkan kegelapanku dengan terang cuaca. Bahkan, dengan Engkau juga berani aku menempuh satu pasukan dan dengan Allahku aku melompat pagar tembok. Bahwa jalan Allah itulah sempurna adanya, dan firman Tuhan itu mahahalus; Ialah perisai bagi segala orang yang percaya akan Dia. Karena siapa gerangan Allah melainkan Tuhan? dan siapa gerangan gunung batu melainkan Allah kita? Bahwa Allah juga tempat perlindunganku yang kuat, dan Ia mematutkan jalanku dengan sempurna. Dijadikan-Nya kakiku bagaikan kaki kijang dan didirikan-Nya aku di atas tempat yang tinggi-tinggi. Diajarkan-Nya tanganku berperang, sehingga lenganku dapat mengedangkan busur besi kersani. Maka Engkau juga yang telah mengaruniakan kepadaku perisai selamat yang dari pada-Mu, dan oleh sengsara juga Engkau telah membesarkan daku. Bahwa Engkau telah meluaskan tempat kejejakanku, sehingga mata kakiku tiada tergelincuh. Maka aku telah mengusir akan segala seteruku dan aku membinasakan dia; tiada aku kembali kalau sebelum aku menumpas dia sama sekali. Bahkan, aku menumpas dan menghancurkan dia habis-habis, sehingga tiada mereka itu berbangkit pula, melainkan terhantarlah sekaliannya di bawah kakiku. Karena Engkau telah mengikat pinggangku dengan kuat akan berperang dan segala orang yang berbangkit melawan aku telah Kautundukkan di bawahku. Maka Engkau telah memberi kepadaku tengkuk segala seteruku dan pembenciku, supaya aku membinasakan dia. Mereka itu melihat-lihat berkeliling, tetapi seorang pembantupun tiada, dan kepada Tuhan, tetapi tiada disahut-Nya akan mereka itu. Maka aku menghancurluluhkan mereka itu seperti duli yang di bumi, aku mencairkan dan memijak-mijak mereka itu seperti becek di jalan. Dan lagi Engkau telah meluputkan aku dari pada segala perbantahan bangsaku; dan Engkau telah menaruh aku akan penghulu segala suku bangsa, dan beberapa bangsa yang tiada kukenal itupun takluklah kepadaku. Bahwa orang helatpun pura-pura memperhambakan dirinya kepadaku; demi terdengarlah telinganya akan daku maka diturutnya perintahku. Adapun orang helat itu telah surutlah kuatnya serta gemetarlah ia dalam kota bentengnya. Bahwa hiduplah Tuhan dan berbahagialah kiranya gunung batuku dan dipermuliakanlah kiranya Allah, pohon selamatku! Yaitu Allah yang menuntut bela bagiku dengan sempurna dan yang menaklukkan segala bangsa itu kepadaku, dan yang melepaskan aku dari pada segala seteruku, bahkan, yang telah meninggikan daku dari pada segala orang yang mendurhaka kepadaku, dan yang telah meluputkan daku dari pada orang yang berbuat aniaya. Maka sebab itu, ya Tuhan! aku memuji-muji akan Dikau kelak di antara segala bangsa dan akan nama-Mupun aku hendak menyanyikan mazmur. Yang telah mengadakan kelepasan besar bagi raja-Nya dan berbuat kemurahan akan orang yang telah dilantik-Nya, yaitu akan Daud dan segala anak cucunya sampai selama-lamanya! Arakian, maka inilah perkataan Daud yang terkemudian, yaitu sabda Daud bin Isai, sabda orang yang diangkat tinggi-tinggi, yang telah dilantik oleh Allah Yakub dan yang kekasih kepada orang Israel sebab segala mazmurnya: Bahwa Roh Tuhan berkata-kata dalam aku dan kalimat-Nya adalah pada lidahku. Bahwa Allah orang Israel telah berfirman dan Gunung batu orang Israel telah berjanji dengan aku: Akan ada seorang pemerintah atas segala manusia, seorang yang adil, seorang pemerintah dengan takut akan Allah. Maka iapun akan jadi seperti terang pada pagi apabila terbit matahari, yaitu pada pagi yang tiada berawan, terlebih dari pada cahaya titik hujan pada tumbuh-tumbuhan muda yang di bumi. Bukankah ada begini bahwa isi rumahku akan di hadapan Allah? karena telah diteguhkan-Nya dengan aku suatu perjanjian yang kekal, yang berpatutan dalam semuanya, lagi terpelihara. Bukankah Ia akan menumbuhkan kelak segala selamatku dan segala keridlaan itu? Tetapi segala orang jahat itu akan menjadi seperti duri, yang dibuang orang dengan celanya; bukannya dengan tangan dipegang akan dia; melainkan orang yang hendak mengangkat dia itu pakai besi atau batang tumbak, atau dibakarnya habis akan dia dengan api pada tempat ia itu berdiri juga. Bermula, maka inilah nama segala pahlawan yang pada Daud: Yosyeb-Basyebet bin Takhkemoni, kepala segala penghulu, iapun bergelar penyucuk dan penikam lembing, sebab ditikamnya akan delapan ratus orang dalam sekali saja berperang. Maka kemudian dari padanya adalah Eleazar bin Dodo, anak Ahohi, di antara ketiga orang pahlawan yang serta dengan Daud tatkala mereka itu menghinakan orang Filistin, yang berkerumun di sana hendak berperang, sebab orang Israel sudah mendatangi dia. Maka berbangkitlah ia lalu diparangnya akan orang Filistin sehingga penatlah tangannya dan lekatlah tangannya itu pada pedangnya, maka diadakan Tuhan suatu kemenangan besar pada hari itu, sehingga segala rakyat yang mengikut dia, itu boleh balik sahaja akan menjarah-rayah. Maka kemudian dari padanya adalah Sama bin Agai, orang Harari, tatkala orang Filistin berkumpul di Lekhi, maka adalah di sana sepotong bendang penuh dengan miju dan segala rakyat itu larilah dari hadapan orang Filistin; maka berdirilah ia tetap pada sama tengah bendang itu, direbutnya dan dialahkannya orang Filistin, maka diadakan Tuhan suatu kemenangan besar. Dan lagi adalah tiga orang, lain dari pada ketiga yang pertama itu, maka turunlah ketiganya pada musim menuai pergi mendapatkan Daud dalam gua Adulam, maka suatu pasukan orang Filistin adalah berdiri dalam lembah Refaim. Maka pada masa itu adalah Daud di tempat yang tiada terhampiri dan lagi adalah pada masa itu laskar pengawal Filistin di Betlehem. Maka pura-pura Daud seolah-olah inginlah ia, lalu katanya: Siapakah dapat memberi aku minum air dari dalam perigi yang di Betlehem di tengah-tengah pintu gerbang? Maka menetaslah ketiga orang pahlawan itu akan tempat tentara orang Filistin, ditimbakannya air dari dalam perigi yang di Betlehem di tengah-tengah pintu gerbang, lalu kembali ia, dibawanya akan air itu kepada Daud, tetapi tiada Daud mau minum dia, melainkan dicurahkannya di hadapan Tuhan, sambil katanya: Dijauhkan Tuhan kiranya aku dari pada berbuat demikian, yaitu seolah-olah aku minum darah orang ini, yang sudah pergi membuang nyawanya. Maka tiada ia mau minum airnya. Demikianlah perbuatan ketiga orang pahlawan ini. Maka Abisai, saudara Yoab bin Zeruya, itulah yang kepala ketiga orang itu, dan lagi sudah diangkatnya lembingnya hendak melawan tiga ratus orang, yang ditikamnya lut semuanya, sebab itu kenamaanlah ia di antara ketiga orang itu. Bahwasanya dari pada ketiga orang itu ialah yang termasyhur dan yang menjadi kepalanya, tetapi tiada ia masuk bilangan ketiga orang yang pertama itu. Dan lagi adalah Benaya bin Yoyada, anak orang kaya yang gagah berani dari Kabziel, ia juga yang telah membunuh dua ekor singa yang ganas dari Moab, dan lagi turunlah ia, dibunuhnya akan seekor singa dalam keleburan pada musim salju. Dan lagi dibunuhnya akan seorang orang Mesir, seorang yang hebat rupanya, maka pada tangan orang Mesir itu adalah sebatang lembing, tetapi iapun pergi mendapatkan dia dengan tongkat juga, lalu disentakkannya lembing itu dari dalam tangan orang Mesir itu, dibunuhnya akan dia dengan lembingnya sendiri. Demikianlah perbuatan Benaya bin Yoyada, maka sebab itu kenamaanlah ia di antara ketiga orang pahlawan itu. Maka namanya terlebih masyhur dari pada orang tiga puluh itu, tetapi tiada ia masuk bilangan ketiga orang yang pertama itu, maka diangkat Daud akan dia atas segala biduanda baginda. Maka di antara ketiga puluh itu adalah Asahel, saudara Yoab, dan Elhanan bin Dodo, dari Betlehem, dan Sama, orang Harodi, dan Elika, orang Harodi, dan Helez, orang Palti, dan Ira bin Ikesy, orang Tekoi, dan Abi-ezar, orang Anetoti, dan Mebunai, orang Husati, dan Zalmon, orang Ahohi, dan Maharai, orang Netofati, dan Heleb bin Baena, orang Netofati, dan Itai bin Ribai, dari Gibea bani Benyamin, dan Benaya, orang Piratoni, dan Hidai, dari lembah Gaas, dan Abi-Albon, orang Arbati, dan Azmawit, orang Barhumi, dan Elyakhba, orang Saalboni, dan bin Yazen dan Yonatan, dan Sam orang Harari, dan Ahiam bin Sarar, orang Harari, dan Elifelet bin Ahasbal, anak seorang Maakhati, dan Eliam bin Akhitofel, orang Giloni, dan Hezrai, orang Karmeli, dan Paerai, orang Arbi, dan Yijal bin Natan, dari Zoba, dan Bani orang Gadi, dan Zelik, orang Ammoni, dan Naharai, orang Bieroti, biduanda Yoab bin Zeruya, dan Ira, orang Yeteri, dan Gareb, orang Yeteri; dan Uria, orang Heti; jumlahnya tiga puluh tujuh orang. Bermula, maka kembali pula berbangkitlah murka Tuhan akan orang Israel, diajak-Nya Daud akan lawan mereka itu, kata-Nya: Bilanglah olehmu akan orang Israel dan akan orang Yehuda. Maka titah baginda kepada Yoab, panglima perang yang sertanya itu: Pergilah engkau berjalan keliling di antara segala suku bangsa Israel dari Dan sampai ke Birsyeba dan bilanglah akan orang banyak itu, supaya kuketahui akan bilangannya. Maka sembah Yoab kepada baginda: Hendaklah kiranya Tuhan, Allah tuanku, menambahi akan bangsa ini dengan sekian-sekian banyak, beratus-ratus ganda, dan biarlah mata tuanku sendiri juga melihatnya, tetapi mengapa gerangan tuanku menghendaki perkara yang demikian ini? Tetapi menanglah titah baginda akan Yoab dan segala penghulu tentara itu, lalu keluarlah Yoab dan segala penghulu tentara itu dari hadapan baginda hendak membilang akan bangsa Israel. Maka mereka itupun menyeberang Yarden, lalu didirikannyalah kemahnya di Aroer pada sebelah negeri yang di tengah-tengah lembah Gad, arah ke Yaezar. Lalu datanglah mereka itu ke Gilead dan ke tanah Takhtim-Hodsyi, sampailah ke Dan-Yaan dan ke jajahan Sidon. Lalu datanglah mereka itu sampai ke negeri Tsur dan kepada segala negeri orang Hewi dan Kanani, sehingga sampailah mereka itu ke sebelah selatan Yehuda, ke Birsyeba. Demikian berjalanlah mereka itu keliling dalam segala negeri itu; setelah sudah genap sembilan bulan lebih dua puluh hari, maka kembalilah mereka itu ke Yeruzalem. Maka jumlah segala orang yang dibilang itu dipersembahkan Yoab kepada baginda; maka di antara orang Israel adalah delapan ratus ribu orang yang tahu berperang dan menghunus pedang dan di antara orang Yehuda adalah lima ratus ribu orang. Akan tetapi setelah sudah dibilangnya akan orang banyak itu, maka berdebarlah hati Daud, lalu sembah Daud kepada Tuhan: Bahwa aku sudah berdosa dalam berbuat begitu; tetapi sekarang, ya Tuhan! lalukan apalah kiranya salah hamba-Mu ini, karena perbuatan hamba ini sangat bodoh adanya. Hata, apabila bangunlah Daud pada pagi hari, datanglah firman Tuhan kepada nabi Gad, penilik Daud itu, bunyinya: Pergilah engkau, katakanlah kepada Daud: Demikianlah firman Tuhan. Tiga perkara ini Kuhadapkan kepadamu; pilihlah olehmu akan salah suatunya, supaya Aku melakukan dia kepadamu. Maka datanglah Gad kepada Daud, diberinya tahu kepadanya firman itu, lalu katanya: Maukah engkau suatu bala kelaparan tujuh tahun lamanya berlaku dalam negerimu? atau maukah engkau lari tiga bulan lamanya dari hadapan musuhmu, yang mengusir akan dikau? atau maukah engkau suatu bala sampar tiga hari lamanya dalam negerimu? Sekarang hendaklah engkau berfikir dan menimbang baik-baik, apa jawab akan kubawa kembali kepada Dia yang sudah menyuruhkan daku. Maka kata Daud kepada Gad: Bahwa sangat kepicikanlah aku; baiklah kita jatuh dalam tangan Tuhan, karena amat limpah segala kemurahan-Nya, tetapi janganlah kiranya aku jatuh dalam tangan manusia. Setelah itu, maka didatangkan Tuhan suatu bala sampar di antara orang Israel, dari pada pagi hari datang kepada waktu yang telah ditentukan, maka di antara orang banyak itu matilah tujuh puluh ribu orang dari Dan sampai ke Birsyeba. Maka apabila malaekat itu mengedangkan tangannya ke atas Yeruzalem hendak membinasakan dia, bersesallah Tuhan akan jahat itu, lalu firman-Nya kepada malaekat yang mengadakan kebinasaan di antara orang banyak itu: Cukuplah begitu; sekarang undurkanlah tanganmu. Adapun pada ketika itu adalah malaekat Tuhan itu hampir ke tempat mengirik Arauna, orang Yebuzi itu. Demi terlihat Daud akan malaekat yang memalu orang banyak itu, maka sembahnya kepada Tuhan: Bahwa aku, bahkan aku juga yang berdosa dan aku yang sudah berbuat perkara yang tiada baik, tetapi entah apa gerangan perbuatan segala kambing domba ini? Biar apalah tangan-Mu lawan aku dan lawan segala isi rumah bapaku! Maka datanglah Gad mendapatkan Daud pada hari itu juga, serta katanya kepadanya: Pergilah engkau naik dan bangunkanlah akan Tuhan sebuah mezbah di tempat mengirik Arauna, orang Yebuzi itu. Maka pergilah Daud menurut kata Gad setuju dengan firman Tuhan. Maka ditinjau Arauna, dilihatnya baginda datang mendapatkan dia dengan segala hambanya, lalu keluarlah Arauna serta menyembah sujud kepada baginda dengan mukanya sampai ke bumi. Maka sembah Arauna: Karena apa gerangan tuanku datang mendapatkan patik ini? Maka titah Daud: Yaitu sebab aku hendak membeli tempat mengirik ini dari padamu hendak membangunkan sebuah mezbah akan Tuhan, supaya bala ini dilalukan dari pada orang banyak itu. Maka sembah Arauna kepada Daud: Hendaklah kiranya tuanku mengambil dia juga, serta mempersembahkan barang yang baik kepada pemandangan tuanku! Ini adalah lembu akan korban bakaran dan penggeret dan pakaian lembu akan kayu api. Maka sekalian itu dipersembahkan Arauna-Hamelekh kepada baginda, maka sembah Arauna kepada baginda: Hendaklah kiranya Tuhan, Allah tuanku, berkenan akan tuanku! Tetapi titah baginda kepada Arauna: Jangan begitu, melainkan aku hendak membeli dia juga dari padamu dengan harganya, karena tiada aku mau mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, Allahku, dengan cuma-cuma. Maka dibeli Daud tempat mengirik dan lembu itu dengan lima puluh syikal perak. Lalu didirikan Daud di sana sebuah mezbah akan Tuhan dan dipersembahkannya korban bakaran dan korban syukur; demikianlah diadakan gafirat atas isi negeri itu di hadapan Tuhan dan bala itupun dilalukan dari pada orang Israel. Sebermula, maka baginda raja Daud sudah tua dan cukuplah umurnya, maka ditudungi oranglah akan baginda dengan beberapa helai gebar, tiada juga datang suhunya. Maka sembah segala hambanya kepadanya: Baiklah dicahari oranglah akan tuanku seorang perempuan muda, seorang anak dara, supaya selalu ia di hadapan tuanku dan dipeliharakannya tuanku dan ia berbaring pada ribaan tuanku, supaya datanglah suhu tuanku. Maka dicahari oranglah dalam segala jajahan negeri Israel akan seorang perempuan muda yang elok parasnya, maka didapatinya akan Abisaj, seorang perempuan Sunami, lalu dihantar oranglah akan dia menghadap baginda. Maka perempuan muda itu amat elok rupanya; dipeliharakannya dan dilayaninya akan baginda, tetapi tiada juga baginda bersetubuh dengan dia. Hata, maka dalam antara itu adalah Adonia, anak Hajit itu, mengatas-ataskan dirinya, katanya: Nicaya aku akan menjadi raja kelak! Maka disuruhnya lengkapkan akan dirinya beberapa rata dan orang berkuda dan lima puluh orang akan berlari-lari di hadapannya. Maka belum pernah ayahnya gusar akan dia seumur hidupnya, atau titahnya: Mengapa engkau berbuat begitu? Dan lagi iapun sangat elok rupanya dan Hajit sudah memperanakkan dia kemudian dari pada Absalom. Hata, maka bermufakatlah ia dengan Yoab bin Zeruja dan dengan imam Abyatar; keduanya itu membantu dan mengikut akan Adonia. Tetapi adapun imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simai dan Rei dan segala orang pahlawan yang pada Daud itu tiada sefakat dengan Adonia. Maka dikorbankan Adonia beberapa kambing domba dan lembu dan domba jantan yang tambun dekat dengan batu Zohelet, yang pada sisi mata air Rogel; dijemputnya akan segala saudaranya, yaitu akan segala putera baginda, dan akan segala orang Yehuda, hamba baginda. Tetapi tiada dijemputnya akan nabi Natan atau akan Benaya atau akan segala pahlawan, atau akan Sulaiman, adiknya. Maka pada masa itu kata Natan kepada Batsyeba, bunda Sulaiman: Tiadakah engkau dengar bahwa Adonia, anak Hajit itu, raja? maka baginda Daud yang dipertuan tiada mengetahuinya. Maka sekarangpun mari, aku hendak memberi nasehat kepadamu, supaya engkau meluputkan nyawamu sendiri dan nyawa anakmu Sulaimanpun. Pergilah engkau masuk ke dalam menghadap baginda raja Daud, lalu bersembahlah kepadanya demikian: Bukankah tuanku sudah bersumpah kepada patik serta titah tuanku: Tak akan jangan anakmu Sulaiman itu menjadi raja kelak kemudian dari padaku, dan iapun akan duduk di atas takhta kerajaanku! mengapa maka sekarang Adonia itu sudah naik raja? Maka sesungguhnya sementara engkau lagi bersembah begitu kepada baginda, akupun akan masuk kemudian dari padamu dan menggenapi lagi segala sembahmu itu. Hata, maka masuklah Batsyeba menghadap baginda ke dalam bilik bersakat, tetapi baginda sudah sangat tua dan Abisaj, perempuan Sunami itu adalah melayani baginda. Maka Batsyebapun tunduk dirinya, lalu sujud di hadapan baginda; maka titah baginda: Apa kurang? Lalu sembahnya kepadanya: Ya tuanku! bukankah tuanku sudah bersumpah kepada patik demi Tuhan, Allah tuanku, titah tuanku: Tak akan jangan Sulaiman, anakmu itu, akan menjadi raja kelak kemudian dari padaku dan iapun akan duduk di atas takhta kerajaanku ini! Maka sekarang sesungguhnya Adonia sudah naik raja dan tuanku tiada mengetahuinya! Maka telah dikorbankannya beberapa berapa lembu dan domba jantan yang tambun dan kambing domba, dijemputnya akan segala putera baginda dan akan imam Abyatar dan akan Yoab, panglima perang itu, tetapi tiada dijemputnya akan patik tuanku Sulaiman. Maka sekarang, ya tuanku! mata segala orang Israel adalah memandang kepada tuanku, supaya tuanku memberitahu kepadanya siapa akan duduk di atas takhta kerajaan tuanku kemudian dari pada tuanku kelak. Melainkan akan jadi, apabila tuanku sudah mangkat beradu dengan segala nenek moyang tuanku, bahwa patik dan anak patik Sulaiman itu akan dibilang seperti orang berdosa juga adanya. Maka sesungguhnya sementara ia lagi bersembah kepada baginda demikian, tiba-tiba masuklah nabi Natan. Maka diberitahu oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwasanya di sini adalah nabi Natan. Maka datanglah ia menghadap baginda, lalu sembah sujud kepada baginda dengan mukanya sampai ke bumi. Maka sembah Natan: Ya tuanku! Sungguhkah tuanku sudah bertitah demikian: Bahwa Adonia akan menjadi raja kemudian dari padaku, dan iapun akan duduk di atas takhta kerajaanku? Karena pada hari ini juga ia sudah turun, lalu dikorbankannya beberapa berapa lembu dan domba jantan yang tambun dan kambing domba, dijemputnya segala putera tuanku dan segala penghulu tentara dan imam Abyatar, maka sesungguhnya sekarang makan minumlah mereka itu sekalian di hadapannya, serta katanya: Berbahagialah kiranya tuanku Adonia! Tetapi akan patik tuanku ini dan akan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan Sulaiman, patik tuanku itu, tiada dijemputnya. Jikalau kiranya dengan titah tuanku demikian, niscaya bukan dengan sebenarnya tuanku sudah memberitahu kepada patik siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku kemudian dari pada tuanku. Maka sahut baginda raja Daud, titahnya: Panggilkanlah aku Batsyeba. Maka datanglah ia menghadap baginda, lalu berdirilah ia di hadapan baginda. Maka pada masa itu bersumpahlah baginda, titahnya: Demi Tuhan yang hidup dan yang sudah mengeluarkan nyawaku dari pada segala kesukaran, bahwasanya seperti aku sudah bersumpah demi Tuhan, Allah orang Israel, kataku: Niscaya anakmu Sulaiman akan menjadi raja kemudian dari padaku, dan iapun akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku; tak akan jangan demikianpun hendak kuperbuat pada hari ini juga. Maka sembah sujudlah Batsyeba kepada baginda dengan mukanya sampai ke bumi, sembahnya: Berbahagialah kiranya tuanku Daud sampai selama-lamanya! Maka titah baginda raja Daud: Panggilkanlah aku imam Zadok dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada. Maka ketiganyapun datanglah menghadap baginda. Maka titah baginda kepadanya: Bawalah sertamu akan segala hamba tuanmu dan naikkanlah puteraku Sulaiman di atas bagal kendaraanku sendiri, lalu hantarlah olehmu akan dia turun ke Gihon. Hendaklah imam Zadok dan nabi Natan menyirami dia di sana dengan minyak bau-bauan akan raja orang Israel; setelah itu hendaklah kamu meniupkan nafiri serta berseru-seru: Berbahagialah kiranya baginda raja Sulaiman! Lalu hendaklah kamu mengiringkan dia naik ke mari, maka iapun akan datang, lalu duduk di atas takhtaku, dan iapun akan naik raja menggantikan aku, karena sudah aku bertitah bahwa ia akan menjadi penganjur orang Israel dan orang Yehuda. Maka sahut Benaya bin Yoyada kepada baginda, sembahnya: Amin! demikianlah kiranya firman Tuhan, Allah tuanku! Seperti Tuhan sudah menyertai akan duli tuanku, demikianpun hendaklah disertainya akan Sulaiman dan dibesarkannya kiranya takhtanya terlebih pula dari pada takhta duli tuanku Daud! Setelah itu maka turunlah imam Zadok dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada dan segala biduanda, dinaikkannya Sulaiman di atas bagal baginda raja Daud, lalu dihantarnya akan dia ke Gihon. Maka oleh imam Zadok diambil akan tanduk berisi minyak bau-bauan dari dalam kemah itu, lalu disiramnya akan Sulaiman; maka nafiripun ditiup oranglah dan segala orang banyak itupun bersorak-soraklah, bunyinya: Berbahagialah kiranya baginda raja Sulaiman! Maka orang banyak itupun datanglah mengiringkan baginda sambil bermain pelbagai bunyi-bunyian serta bersuka-sukaan amat ramai, seolah-olah bumi hendak belah rupanya oleh bunyi soraknya. Maka kedengaranlah ia itu kepada Adonia dan segala orang jemputan yang sertanya, dan yang baharu habis makan, dan lagi kedengaranlah bunyi nafiri itu kepada Yoab, lalu katanya: Apa maunya bunyi ramai dalam negeri itu seolah-olah gemparlah isinya? Maka sementara ia lagi berkata-kata datanglah Yonatan bin Abyatar, yang imam, lalu kata Adonia: Marilah engkau masuk, karena engkau juga orang berani dan engkaupun memberi kabar baik akan kami. Maka sahut Yonatan, katanya kepada Adonia: Bukan, melainkan yang dipertuan baginda raja Daud sudah merajakan Sulaiman; dan disuruhkan baginda sertanya akan imam Zadok dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada dan segala biduanda, maka dinaikkan oranglah akan dia di atas bagal kendaraan baginda. Tambahan pula sudah disiram imam Zadok dan nabi Natan akan dia di Gihon akan raja, lalu berjalanlah mereka itu sekalian naik dari sana dengan bersuka-sukaan, sehingga gemparlah seisi negeri, maka itulah bunyi yang telah tuan dengar itu. Dan lagi Sulaimanpun bersemayamlah di atas takhta kerajaan. Maka segala hamba baginda sudah datang juga membawa berkat kepada baginda raja Daud, sembahnya: Hendaklah kiranya Allah tuanku masyhurkan nama Sulaiman terlebih pula dari pada nama tuanku dan biarlah dibesarkan-Nya takhta kerajaannya terlebih dari pada takhta tuanku! Maka bagindapun lalu meminta doa di atas peraduannya. Dan lagi titah baginda demikian: Segala puji bagi Tuhan, Allah orang Israel, yang mengaruniakan pada hari ini seorang yang duduk di atas takhta kerajaanku, sehingga mataku sendiri telah melihatnya! Maka pada masa itu berdebarlah hatinya dan bangkitlah berdiri segala orang jemputan yang serta dengan Adonia, lalu masing-masingpun kembali kepada jalannya. Maka takutlah Adonia akan Sulaiman, sebab itu bangkitlah ia, lalu pergi memegang tanduk mezbah. Maka hal itu dimaklumkan oranglah kepada raja Sulaiman, sembahnya: Bahwasanya Adonia itu takut akan tuanku Sulaiman, sebab itu dipegangnya akan tanduk mezbah, katanya: Biarlah baginda raja Sulaiman bersumpah kepada hamba pada hari ini juga, bahwa tiada dibunuhnya akan hamba ini kelak dengan pedang! Maka titah raja Sulaiman: Jikalau ia melakukan dirinya dengan sepertinya, maka sehelai rambutpun tiada akan gugur dari kepalanya ke bumi, tetapi jikalau didapati akan niat jahat dalamnya, niscaya iapun akan mati dibunuh kelak. Lalu disuruhkan baginda raja Sulaiman akan orang, maka dilalukan oranglah akan dia dari pada mezbah itu, maka datanglah ia menyembah sujud kepada baginda raja Sulaiman, lalu titah raja Sulaiman kepadanya: Pulanglah engkau ke rumahmu. Bermula, setelah sampailah ajal raja Daud akan mati, maka berpesanlah baginda kepada Sulaiman, putera baginda, titahnya: Bahwa aku hendak pergi kepada jalan segala orang isi dunia ini, sebab itu hendaklah engkau bertetap hatimu dan kelakuanmu seperti orang laki-laki. Dan lakukanlah olehmu akan segala ibadat kepada Tuhan, Allahmu, dengan menurut jalan-Nya dan memeliharakan segala hukum dan undang-undang-Nya dan syariat dan firman-Nya, setuju dengan segala sesuatu yang tersebut dalam taurat Musa, supaya bijaksana engkau dalam segala sesuatu yang kauperbuat dan selamatlah engkau barang ke manapun baik engkau akan pergi; supaya disampaikan Tuhan akan janji, seperti yang telah Ia berfirman akan halku, bunyinya: Jikalau kiranya anak-anakmu memeliharakan jalannya baik-baik, serta berjalan di hadapan hadirat-Ku dengan setia dan dengan segenap hatinya dan segenap nyawanya, niscaya, demikianlah firman-Nya, seorang juapun tiada akan terputuskan bagimu dari pada takhta kerajaan Israel. Dan lagi ketahuilah olehmu akan barang yang telah diperbuat Yoab bin Zeruja akan daku, dan barang yang telah diperbuatnya akan kedua panglima perang Israel, yaitu akan Abner bin Ner dan akan Amasa bin Yeter, yang telah dibunuhnya dengan menumpahkan darah orang perang pada masa orang berdamai, dikenakannya darah perang kepada ikat pinggangnya dan kepada kasut yang pada kakinya. Maka hendaklah engkau berlaku dengan akal budi, jangan engkau biarkan rambutnya yang putih itu turun ke dalam kubur dengan selamat. Tetapi akan anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, hendaklah engkau berbuat kebajikan, biarlah mereka itu di antara segala orang yang duduk makan sehidangan dengan dikau, karena dengan demikian peri mereka itupun sudah datang mendapatkan aku pada masa lariku dari hadapan abangmu Absalom. Maka sesungguhnya sertamu adalah lagi Simai bin Gera, orang Benyamin dari Bahurim, yang sudah mengutuki aku dengan kutuk kepahitan pada masa pergiku ke Mahanayim, tetapi kemudian datanglah ia mengelu-elukan aku ke tepi Yarden, maka bersumpahlah aku kepadanya bahwa tiada aku akan membunuh dia dengan pedang. Tetapi sekarang jangan engkau membilangkan dia suci dari pada salah, tegal engkaulah orang yang berakal budi, niscaya engkaupun mengetahui akan barang yang patut kauperbuat akan dia, supaya engkau menurunkan rambutnya yang putih itu ke dalam kubur dengan darahnya. Setelah itu maka Daudpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda dalam negeri Daud. Adapun akan lamanya Daud kerajaan atas orang Israel itu empat puluh tahun, yaitu tujuh tahun lamanya kerajaanlah ia di Heberon, dan tiga puluh tiga tahun lamanya kerajaanlah ia di Yeruzalem. Syahadan, maka Sulaimanpun bersemayamlah di atas takhta kerajaan Daud, ayahanda baginda, dan kerajaannyapun amat ditetapkan. Hata, maka datanglah Adonia, anak Hajit itu, mendapatkan Batsyeba, bunda Sulaiman. Maka kata Batsyeba: Adakah datangmu ini dengan selamat? Lalu sahutnya: Dengan selamat. Setelah itu maka katanya: Adalah sepatah kata hendak hamba sampaikan kepada tuan. Maka sahut Batsyeba: Katakanlah dia. Lalu katanya: Tuan tahu juga bahwa kerajaan itu sudah tentu kepada hamba dan genap segala orang Israelpun telah setuju hendak berajakan hamba, lalu kerajaan itu dibalikkan menjadi bahagian adik hamba, sebab ia itu sudah ditentukan oleh Tuhan kepadanya. Maka sekarang hamba minta kepada tuan barang seperkara jua; jangan apalah tuan enggankan permintaan hamba itu. Maka sahut Batsyeba: Katakanlah dia. Maka katanya: Hendaklah kiranya tuan berkata-kata dengan baginda raja Sulaiman, karena tiada dienggankannya pinta tuan, supaya Abisaj, perempuan Sunami itu, dikaruniakan oleh baginda kepada hamba akan isteri hamba. Maka sahut Batsyeba: Baiklah; nanti aku berkata-kata dengan baginda akan perkaramu itu. Hata, maka datanglah Batsyeba kepada baginda raja Sulaiman hendak berkata-kata dengan baginda akan hal perkara Adonia itu. Maka berbangkitlah baginda datang menegur bunda baginda sambil tunduk dirinya kepadanya, lalu duduklah baginda di atas takhtanya dan disuruhnya letak peterana akan bunda baginda, lalu duduklah bunda baginda pada kanan baginda. Maka kata Batsyeba: Bahwa aku hendak minta kepadamu hanya satu perkara yang kecil jua, janganlah kiranya anakku enggankan permintaanku. Maka kata baginda kepada bunda baginda: Pintalah juga, ya bundaku! maka tiada aku enggankan permintaan bunda. Lalu kata Batsyeba: Biarlah kiranya Abisaj, perempuan Sunami itu, dikaruniakan kepada Adonia, kakanda tuan, akan isterinya. Maka sahut baginda raja Sulaiman kepada bunda baginda, katanya: Mengapa bundaku minta Abisaj, perempuan Sunami itu, akan Adonia? Pintalah juga sekerajaan ini akan dia, karena iapun abangku, yang tua dari padaku; bahkan, akan dia dan akan imam Abyatar dan akan Yoab bin Zeruyapun. Maka bersumpahlah baginda raja Sulaiman demi Tuhan, titahnya: Demikianlah kiranya perbuatan Allah akan daku, dan dipertambahkannya pula, jikalau kata ini tiada dikatakan Adonia bersalah dengan nyawanya sendiri. Demi Tuhan yang hidup, yang telah melantik aku dan mendudukkan aku di atas takhta ayahku Daud dan yang telah menjadikan isi istana bagiku, setuju dengan firman-Nya, niscaya Adonia akan mati dibunuh pada hari ini juga! Maka disuruhkan baginda akan Benaya bin Yoyada, maka ia itu menerpa akan dia, sehingga matilah ia. Lalu titah baginda kepada imam Abyatar: Pergilah engkau ke Anatot, ke bendangmu, karena engkaulah orang kebunuhan juga; tetapi aku tiada mau membunuh engkau pada hari ini, sebab engkaupun sudah bersama-sama dalam segala kesukaran yang telah berlaku atas ayahku. Maka dinyahkan Sulaiman akan Abyatar, supaya jangan lagi ia imam Tuhan, maka dalam itupun genaplah firman Tuhan, yang telah dikatakan-Nya dahulu di Silo akan hal orang isi rumah Eli itu. Serta sampailah kabarnya kepada Yoab (karena Yoab sudah berpaling lalu mengikut Adonia, meskipun tiada ia berpaling dahulu hendak mengikut Absalom), lalu larilah Yoab ke dalam kemah Tuhan, dipegangnya tanduk mezbah. Maka dimaklumkan oranglah kepada baginda raja Sulaiman, bahwa Yoab sudah lari ke dalam kemah Tuhan dan sesungguhnya adalah ia hampir dengan mezbah. Lalu disuruhkan raja Sulaiman akan Benaya bin Yoyada, titahnya: Pergilah engkau, terpalah akan dia. Maka datanglah Benaya ke kemah Tuhan, lalu katanya kepada Yoab: Bahwa titah baginda demikian: Keluarlah engkau! Maka sahutnya: Jangan, melainkan di sini juga aku mau mati! Maka disampaikan Benaya jawab ini kepada baginda, sembahnya: Beginilah kata Yoab dan begitulah sahutnya akan patik. Maka titah baginda kepadanya: Perbuatlah olehmu seperti katanya, terpalah akan dia dan kuburkanlah dia, supaya engkau lalukan dari padaku dan dari pada isi istana ayahku segala darah yang sudah ditumpahkan oleh Yoab dengan tiada semena-mena. Maka dibalas Tuhan kelak darah yang telah ditumpahkannya itu kepada kepalanya, sebab sudah diterpanya akan dua orang yang terlebih benar dan terlebih baik dari padanya, dan dibunuhnya keduanya dengan pedang dengan tiada setahu ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima perang orang Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima perang orang Yehuda itu. Demikianlah darah kedua orang itu dipulangkan kepada kepala Yoab dan kepada kepala segala anak cucunya sampai selama-lamanya, tetapi Daud dan segala anak cucunya dan isi istananya dan kerajaannyapun akan beroleh selamat dari pada Tuhan sampai selama-lamanya. Maka naiklah Benaya bin Yoyada, lalu diterpanya akan dia dan dibunuhnya; maka dikuburkan oranglah akan dia dalam rumahnya yang di gurun. Maka diangkat baginda akan Benaya bin Yoyada atas balatentara akan ganti Yoab, dan diangkat baginda akan imam Zadok akan ganti Abyatar. Setelah itu maka disuruh baginda panggilkan Simai, lalu titah baginda kepadanya: Bangunkanlah akan dirimu sebuah rumah dalam Yeruzalem, lalu duduklah engkau dalamnya, dan jangan engkau keluar dari situ akan pergi ke mana-mana. Karena akan jadi kelak pada hari engkau keluar dari situ dan menyeberang sungai Kideron, ketahuilah olehmu, bahwa sesungguhnya engkau akan mati dibunuh dan darahmupun akan tertanggung di atas kepalamu sendiri. Maka sembah Simai kepada baginda: Benarlah titah tuanku ini, maka segala titah duli tuanku patik junjung. Hata, maka duduklah Simai itu di Yeruzalem beberapa hari lamanya. Tetapi pada kesudahan tahun yang ketiga, tiba-tiba larilah hamba Simai dua orang kepada Akhis bin Maakha, raja di negeri Gat, maka diwartakan oranglah kepada Simai, katanya: Bahwasanya kedua orang hamba tuan itu adalah di negeri Gat. Maka berbangkitlah Simai, disuruhnya kenakan pelana kepada keledainya, lalu berjalanlah ia pergi ke Gat mendapatkan Akhis, hendak mencahari hambanya; maka berjalanlah Simai itu dari sana, dibawanya akan hambanya pulang dari Gat. Maka dimaklumkan oranglah kepada raja Sulaiman, bahwa Simai sudah keluar dari Yeruzalem lalu ke Gat dan sudah pulang kembali. Maka disuruh baginda panggilkan Simai, lalu titah baginda kepadanya: Bukankah aku sudah menyumpahi akan dikau demi Tuhan dan sudah bersaksi atasmu sambil titahku demikian: Pada hari engkau keluar pergi ke sana ke mari, ketahuilah olehmu, bahwasanya engkau akan mati dibunuh? lalu sembahmu kepadaku: Benarlah titah tuanku, patik junjung. Sebab itu mengapa tiada engkau memeliharakan sumpah demi Tuhan itu dan hukum yang telah kuletakkan kepadamu? Dan lagi titah baginda kepada Simai: Bahwa engkau juga tahu segala jahat, bahkan, hatimupun mengetahui akan segala sesuatu yang telah kauperbuat akan ayahku Daud; maka sebab itu dipulangkan Tuhan segala kejahatanmu itu kepada kepalamu juga. Tetapi berbahagialah kiranya baginda raja Sulaiman dan takhta kerajaan Daudpun akan tetap di hadapan hadirat Tuhan sampai selama-lamanya! Maka disuruh baginda akan Benaya bin Yoyada, lalu keluarlah ia, diterpanya akan Simai sehingga matilah ia. Maka demikianlah peri diteguhkan kerajaan itu oleh tangan baginda raja Sulaiman. Sebermula, maka kemudian dari pada itu Sulaiman menjadi menantu pada Firaun, raja Mesir, diambilnya anak Firaun akan isterinya, lalu dibawanya akan dia ke dalam negeri Daud sampai sudah selesailah ia dari pada membangunkan istananya dan rumah Tuhan dan pagar tembok Yeruzalem berkeliling. Maka pada masa itu orang banyak lagi mempersembahkan korban di atas panggung jua, sebab datang kepada masa itulah belum dibangunkan sebuah rumah akan nama Tuhan. Maka Sulaimanpun mengasihi akan Tuhan serta berjalan menurut segala perintah Daud, ayahanda baginda, melainkan bagindapun mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung juga. Hata, maka pergilah baginda ke Gibeon hendak mempersembahkan korban di sana, sebab besarlah panggungnya, maka dipersembahkan raja Sulaiman di atas mezbah itu seribu korban bakaran. Maka di Gibeon juga nyatalah Tuhan kepada raja Sulaiman dalam mimpi pada malam, maka firman Allah kepadanya: Pintalah olehmu barang yang kaukehendak Aku karuniakan kepadamu. Maka sembah Sulaiman: Bahwa Engkau sudah berbuat kebajikan besar akan hamba-Mu Daud, ayahku, seperti iapun telah berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan setianya dan benarnya dan tulus hatinya akan Dikau, maka kebajikan-Mu yang besar itu telah Kautetapkan kepadanya, sehingga Engkau mengaruniakan kepadanya seorang anaknya akan duduk di atas takhta kerajaannya, seperti pada hari ini adanya. Maka sekarang, ya Tuhan, Allahku! Engkau sudah menjadikan hamba-Mu ini raja akan ganti ayahku Daud, maka aku lagi sangat muda, tiada tahu keluar masuk. Maka hamba-Mu ini adalah di tengah-tengah umat-Mu, yang telah Kaupilih, suatu bangsa yang besar, yang tiada tepermanai atau terkira-kira banyaknya. Maka sebab itu karuniakan apalah kepada hamba-Mu ini hati yang berbudi, akan memerintahkan segala umat-Mu, supaya dengan bijaksana dapat aku membedakan antara baik dengan jahat; karena siapa gerangan dapat memerintahkan bangsa sebesar ini? Maka dibenarkan Tuhan akan sembah ini, yaitu raja Sulaiman minta perkara yang demikian. Lalu firman Allah kepadanya: Bahwa sebab engkau sudah minta perkara ini, dan tiada engkau menghendaki bagi dirimu umur panjang dan tiada engkau menghendaki bagi dirimu kekayaan dan tiada engkau menghendaki mati segala seterumu, melainkan engkau sudah minta akan dirimu akal budi akan menyelesaikan perkara hukum, bahwasanya Aku berbuat seperti sembahmu itu; bahwasanya Aku mengaruniai engkau dengan hati yang berakal budi, sehingga setaramu belum pernah ada dahulu dari padamu dan setaramupun tiada akan berbangkit kemudian dari padamu juga. Tambahan pula barang yang tiada kaupintapun akan Kukaruniakan kepadamu kelak, baik kekayaan baik kemuliaan, sehingga seumur hidupmu seorangpun tiada akan setaramu di antara segala raja. Maka jikalau kiranya engkau berjalan pada jalan-Ku dan engkau memeliharakan segala hukum undang-undang-Ku, yaitu seperti Daud, ayahmu, sudah berjalan dahulu, niscaya Kulanjutkan umurmu lagi. Setelah itu maka sadarlah raja Sulaiman dari pada tidurnya, heran, maka ia itu mimpi juga adanya. Maka pergilah baginda ke Yeruzalem, lalu berdirilah baginda di hadapan tabut perjanjian Tuhan dan dipersembahkannya beberapa korban bakaran dan disediakannya beberapa korban syukur dan dibuatnya suatu perjamuan akan segala hambanya. Hata, maka datanglah dua orang perempuan sundal menghadap baginda, maka keduanyapun berdirilah di hadapannya. Maka sembah seorang: Ya tuanku! bahwa patik dan perempuan ini duduk serumah, dan patik kedua ini sudah beranak dalam rumah itu. Karena tiga hari kemudian dari pada patik beranak, tiba-tiba perempuan itupun beranaklah, maka adalah kedua patik ini bersama-sama dalam rumah dan kecuali kedua patik ini seorang lain juapun tiada serta dengan patik dalam rumah itu. Maka anak orang ini sudah mati malam tadi, sebab ditindih olehnya; lalu bangunlah perempuan ini pada tengah malam, diangkatnya anak patik dari sisi patik sementara patik tuanku ini tidur, dibaringkannya anak patik dalam pangkunya dan anaknya sendiri, yang mati itu, dibaringkannya dalam pangku patik. Setelah bangun patik pada pagi hari hendak menyusui anak patik, bahwa sesungguhnya sudah mati ia, tetapi setelah patik mengamat-amati akan dia pada pagi itu, heran, maka nyatalah bukan ia ini anak patik, yang telah patik peranakkan itu. Maka pada masa itu kata perempuan yang lain itu: Bukan, melainkan yang hidup itu anakku dan yang mati itu anakmu! tetapi kata perempuan ini: Bukan, melainkan yang mati itulah anakmu dan yang hidup itu anakku! Demikian berbantah-bantahlah keduanya di hadapan baginda. Lalu titah baginda: Kata seorang: Inilah anakku yang hidup itu, tetapi anakmu itu yang sudah mati; dan kata seorangnya: Bukan, melainkan yang mati itu anakmu dan yang hidup itu anakku. Maka titah baginda: Pergilah ambilkan aku sebilah pedang. Maka dibawa oranglah akan sebilah pedang ke hadapan baginda. Lalu titah baginda: Tetaklah olehmu akan anak hidup itu jadi dua penggal dan berikanlah separuh kepada perempuan seorang, dan separuhnya kepada perempuan seorangnya itu. Tetapi bersembah perempuan yang ibunya anak hidup itu, sebab belas kasihan hatinya akan anaknya, sembahnya kepada baginda: Ya tuanku! berikanlah juga anak yang hidup itu kepadanya, janganlah kiranya tuanku bunuh akan dia! Tetapi kata perempuan yang lain itu: Biarlah anak itu bukan engkau punya bukan aku punya, baiklah dipenggal juga. Maka pada masa itu sahut baginda, titahnya: Berikanlah olehmu anak yang hidup itu kepada perempuan itu, janganlah kamu bunuh, karena ia itulah emaknya. Maka keputusan hukum yang diputuskan baginda ini kedengaranlah kepada segala orang Israel, lalu takutlah mereka itu akan hadirat baginda, karena dilihatnya bahwa adalah hikmat Allah dalamnya akan berbuat insaf. Kalakian, maka adalah baginda raja Sulaiman raja atas segala orang Israel. Maka inilah segala menteri yang padanya: Azaria bin Zadok itu mangkubumi. Elihoref dan Ahia bin Sisa itu jurutulis dan Yosafat bin Ahilud itu penyurat sejarah. Dan Benaya bin Yoyada itu panglima perang dan Zadok dan Abyatar itu imam. Dan Azaria bin Natan itu kepala segala pemerintah, dan Zabud bin Natan itu menteri lagi sahabat baginda. Dan Ahizar itu pemerintah istana, dan Adoniram bin Abda itu penghulu bendahari. Dan lagi adalah pada Sulaiman dua belas orang pemerintah atas segala orang Israel, penjawat santapan baginda dan segala isi istana baginda, maka dalam setahun sebulan lamanya masing-masingnya menjawat santapan. Maka inilah nama-namanya: Bin-Hur adalah di atas pegunungan Efrayim, dan Bin Dekir di Makaz dan di Saalbim dan di Bait-Semes dan di Elon Bait-Hanan, dan Bin Hesed di Arubot, maka padanya adalah lagi Sokho dan seluruh tanah Hefer. Dan Bin Abinadab, maka padanya adalah seluruh benua Dor, maka Tafat, anak Sulaiman, itulah isterinya. Dan Baana bin Ahilud, maka padanya adalah Taanakh dan Megido dan seluruh Bait-Sean, yang pada sisi Zartan di bawah Yizriel, dari Bait-Sean datang ke Abel-Mehola sampai ke sebelah sana Yokmeam. Dan Bin-Geber adalah di Ramot dalam benua Gilead, maka padanya adalah segala dusun Yair bin Manasye, yang di Gilead itu, dan lagi seluruh benua Argob yang di Bazan, enam puluh buah negeri yang besar-besar dan yang berpagarkan tembok dan berkancingkan tembaga. Dan Ahinadab bin Ido adalah di Mahanayim. Dan Ahimaaz adalah di Naftali, maka iapun telah memperisterikan seorang anak Sulaiman, Basmat namanya. Dan Baena bin Husai adalah di Asyer dan di Alot. Dan Yosafar bin Paruah adalah di Isakhar. Dan Simai bin Ela adalah di Benyamin. Dan Geber bin Uri adalah di tanah Gilead, di tanah Sihon, raja orang Amori, dan Og, raja Bazan, dan adalah pemerintah yang pertama lagi di tanah itu. Maka adapun bilangan orang Yehuda dan Israel itu seperti pasir yang di tepi laut banyaknya, maka mereka itu sekalianpun makan minumlah dan bersuka-sukaanlah. Maka raja Sulaiman itu memerintahkan segala kerajaan dari pada sungai besar itu sampai kepada tanah orang Filistin dan kepada perhinggaan tanah Mesir, maka sekalian itu menyampaikan persembahan kepada Sulaiman dan takluklah mereka itu kepadanya sepanjang umur hidupnya. Bermula, maka adalah biaya Sulaiman pada sehari tiga puluh pikul tepung halus dan enam puluh pikul tepung, dan sepuluh ekor lembu tambun dan dua puluh ekor lembu dari tanah rumput dan seratus ekor kambing domba, kecuali segala rusa dan kijang dan pelanduk dan burung-burung yang tambun. Karena kerajaanlah baginda atas segala sesuatu yang pada sebelah sini sungai besar itu, dari Tifsa datang ke Gaza, atas segala raja yang di sebelah sini sungai itu, dan selamat sentosalah ia pada segala pihak berkeliling. Maka segala orang Yehuda dan Israelpun duduklah dengan sentosa masing-masing di bawah pokok anggurnya dan di bawah pokok aranya dari Dan datang ke Birsyeba sepanjang umur hidup raja Sulaiman. Dan lagi adalah pada raja Sulaiman empat puluh ribu kandang akan segala rata baginda dan dua belas ribu orang berkuda. Maka segala pemerintah itu masing-masing pada bulannya memeliharakan baginda raja Sulaiman dan segala orang yang menghampiri meja baginda raja Sulaiman, sehingga satupun tiada diberinya kurang kepadanya. Adapun syeir dan merang akan segala kuda dan segala binatang kendaraan yang lain itu, ia itu dibawanya ke tempat ada baginda, masing-masing sekadar barang yang tertanggung atasnya. Maka dikaruniakan Allah kepada raja Sulaiman akal budi amat banyak dan pengetahuan yang amat luas, seperti pasir yang di tepi laut banyaknya. Maka akal budi raja Sulaiman itu terlebih besar dari pada akal budi segala bani Masyrik dan dari pada akal budi segala orang Mesir. Bahkan, terlebih besar akal budinya dari pada segala orang lain, dan dari pada Etan, orang Ezrahi, dan dari pada Heman dan Khalkol dan Darda, ketiga anak laki-laki Mahol; maka termasyhurlah nama baginda di antara segala bangsa berkeliling. Maka dikarangkan baginda tiga ribu misal dan jumlah segala syair baginda itu seribu lima biji. Dan lagi disuratkan baginda akan hal tabiat segala pohon kayu, dari pada pohon araz yang di atas Libanon datang kepada pokok zufa yang bertumbuh pada pagar tembok; dan lagi disuratkan baginda akan hal tabiat segala binatang yang berkaki empat dan segala unggas dan segala binatang yang melata dan segala ikan. Maka dari pada segala bangsa datanglah orang hendak mendengar akan hikmat raja Sulaiman, sekaliannya itu utusan segala raja di atas bumi, yang sudah mendengar kabar akan hikmat baginda itu. Sebermula, maka oleh raja Hiram disuruhkan dari Tsur beberapa utusan kepada raja Sulaiman, sebab telah kedengaranlah kabar kepada baginda mengatakan raja Sulaiman sudah disiram akan raja menggantikan ayahanda baginda, karena dahulu raja Hiram itu bersahabat memang dengan raja Daud. Maka raja Sulaimanpun utusanlah kepada raja Hiram, katanya: Tuan juga tahu bahwa ayah beta Daud tiada dapat membangunkan sebuah rumah akan nama Tuhan, Allahnya, oleh karena segala perang yang diadakan oranglah akan dia berkeliling, sehingga sudah mereka itu direndahkan oleh Tuhan di bawah tapak kakinya. Tetapi sekarang Tuhan, Allah beta, sudah mengaruniakan selamat sentosa akan beta berkeliling, seorangpun tiada yang bermusuh dengan beta dan barang sesuatu jahatpun tiada menempuh akan beta. Maka sesungguhnya sudah tentu pada beta hendak membangunkan sebuah rumah akan nama Tuhan, Allah beta, seperti firman Tuhan kepada ayah beta Daud, bunyinya: Adapun anakmu yang Kududukan kelak di atas takhtamu akan gantimu, ia itu akan membangunkan rumah itu akan nama-Ku. Maka sebab itu hendaklah kiranya tuan menyuruh orang pergi menebang beberapa pohon kayu araz akan beta di atas Libanon; maka segala hamba beta akan serta dengan hamba-hamba tuan, dan upah segala hamba tuan itu akan beta bayar kepada tuan sekadar yang akan dikatakan tuan kelak, karena maklumlah tuan bahwa di antara kami sekalian seorangpun tiada tahu menebang kayu seperti orang Sidoni itu. Hata, demi didengar raja Hiram akan kata raja Sulaiman itu, maka amat bersukacitalah hati baginda, serta katanya: Segala puji bagi Tuhan pada hari ini juga, sebab telah dikaruniakan-Nya kepada Daud seorang anaknya yang budiman akan memerintahkan bangsa sebesar ini! Maka utusanlah raja Hiram kepada raja Sulaiman, katanya: Beta sudah mendengar apa mulanya maka tuan menyuruhkan utusan kepada beta; bahwa beta akan menurut segala kehendak tuan dalam perkara kayu araz dan kayu senobar itu. Bahwa segala hamba beta akan membawakan dia turun kelak dari Libanon ke laut, dan beta suruh bawa akan dia berakit-rakit pada laut sampai ke tempat yang ditentukan tuan kelak, maka di sana rakit itu akan dirombak pula, supaya tuan boleh menyuruh orang mengangkat akan dia; maka dalam itupun hendaklah tuan menurut kehendak beta juga dan memberikan biaya akan isi istana beta. Demikianlah diberikan raja Hiram kepada raja Sulaiman kayu araz dan kayu senobar sekehendak baginda. Dan diberikan raja Sulaiman kepada raja Hiram dua puluh ribu pikul gandum akan biaya isi istananya dan dua puluh pikul minyak tumbukan, maka ia itu diberikan raja Sulaiman kepada raja Hiram dari pada setahun datang kepada setahun. Maka dikaruniakan Tuhan akal budi kepada raja Sulaiman, seperti yang telah dijanji-Nya kepadanya, maka adalah perdamaian antara raja Hiram dengan raja Sulaiman, sehingga berjanji-janjianlah keduanya. Maka disuruh baginda raja Sulaiman kerahkan orang dari pada segenap orang Israel, adapun banyak yang dikerahkan itu tiga puluh ribu orang. Lalu disuruhkan baginda akan mereka itu ke Libanon, sebulan sepuluh ribu orang ganti berganti; sebulan mereka itu di atas Libanon dan dua bulan di rumahnya, maka Adoniram itulah kepala segala orang yang dikerahkan itu. Tambahan pula adalah pada raja Sulaiman tujuh puluh ribu orang penggandar dan delapan puluh ribu orang pemahat batu di pegunungan. Lain dari pada segala penghulu dan tandil raja Sulaiman yang memerintahkan pekerjaan itu, tiga ribu tiga ratus orang kepala rakyat yang mengerjakan pekerjaan itu. Dan lagi disuruh baginda orang menggali batu besar-besar, yaitu gumpal-gumpal batu yang amat berat, akan alas yang dibubuh pada rumah itu, semuanya batu pahat. Maka segala tukang raja Sulaiman dan segala tukang raja Hiram dan segala orang Jibelipun memahatkan dia, dan ditarakannya segala kayu dan batu akan perusahaan rumah itu. Hata, maka pada tahun yang keempat ratus delapan puluh kemudian dari pada bani Israel keluar dari dalam Mesir, dan pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Sulaiman atas orang Israel, pada bulan Ziw, yaitu bulan yang kedua, mulailah baginda membangunkan rumah Tuhan. Adapun rumah yang dibangunkan oleh baginda raja Sulaiman akan Tuhan itu adalah enam puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. Maka serambi yang di hadapan rumah kaabah itu adalah dua puluh hasta panjangnya, seturut lebar rumah itu dan lebarnya sepuluh hasta di hadapan rumah itu. Maka diperbuatkannya pada rumah itu beberapa tingkap yang bernatang sempit-sempit. Dan pada dinding rumah keliling diperbuatkannya beberapa bilik, yaitu keliling pada dinding rumah kaabah dan tempat firman, dan diperbuatkannya dia dengan tingkat-tingkat berkeliling. Maka tingkat yang di bawah itu adalah lima hasta lebarnya, dan yang di tengah itu enam hasta lebarnya, dan yang ketiga itu tujuh hasta lebarnya; karena telah diperbuatkannya rimbat-rimbat di luar pada tembok rumah itu keliling, supaya jangan ia itu tertambat pada dinding rumah itu. Adapun perbuatan rumah itu pada masa dibangunkannya ia itu dari pada batu yang dibawa oranglah telah tertarakan, sehingga tiadalah kedengaran bunyi pemukul atau kapak atau perkakasan besi dalam rumah itu pada masa ia itu dibangunkan. Maka pintu tingkat tengah itu itu adalah pada sebelah kanan rumah, dan dengan tangga sulur batang naiklah orang ke tingkat tengah, dan dari pada tingkat tengah itu ke tingkat yang ketiga. Demikianlah dibangunkan baginda akan rumah itu dan disudahkannyalah, lalu ditudunginya akan rumah itu lengkungnya dan jajarnya dengan kayu araz. Maka diperbuatkannya bilik pada sekeliling rumah itu, lima hasta tingginya dan ditambatkannyalah pada rumah itu dengan kayu araz. Hata, maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada raja Sulaiman, bunyinya: Adapun akan rumah yang kaubangunkan ini, jikalau engkau berjalan menurut segala syariat-Ku dan engkau melakukan segala syarat-Ku dan engkau memeliharakan segala hukum-Ku sambil berjalan menurut dia, niscaya Aku meneguhkan kepadamu janji yang telah Aku berfirman kepada Daud, ayahmu. Maka Aku akan duduk di antara segala bani Israel dan tiada Kutinggalkan Israel, umat-Ku. Demikianlah dibangunkan raja Sulaiman akan rumah itu dan dihabiskannyalah juga. Maka dinding pada sebelah dalam rumah itu dilapisnya dengan papan kayu araz, dari pada dasar rumah itu datang kepada sebelah dalam atap, segala dinding dilapisnya dengan kayu, dan dasar rumah itu dilapisnya dengan papan kayu senobar. Maka dua puluh hasta yang di belakang rumah itu dan yang berlapiskan papan kayu araz dari pada dasar datang kepada dinding diperbuatnya begitu akan tempat firman, yaitu tempat yang mahasuci. Adapun panjang rumah itu empat puluh hasta, yaitu kaabah yang di hadapan. Maka kayu araz yang pada sebelah dalam rumah itu semuanya berukiran kuntum-kuntum terkuncup dan bunga-bunga berkembang, semuanya kayu araz, barang sebuah batupun tiada kelihatan. Maka dilengkapkannya tempat firman itu pada sebelah dalam rumah akan ditaruh tabut perjanjian Tuhan dalamnya. Adapun ukuran tempat firman itu dua puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan dua puluh hasta tingginya, maka disalutnya semuanya dengan emas tempawan, dan lagi disalutnya mezbah yang dari pada kayu araz itu. Maka disalut Sulaiman sebelah dalam tempat itu dengan emas tempawan dan dibubuhnya perkakasan rantai emas di muka tempat firman, yang sudah disalutnya dengan emas itu. Demikianlah segenap tempat itu disalut dengan emas pada segala pihaknya, dan segenap mezbah, yang hampir dengan tempat firman itupun disalutnya dengan emas. Maka di dalam tempat firman itu diperbuatkannya dua kerubiun dari pada kayu zait, sepuluh hasta tingginya. Adapun panjang sayap kerubiun itu sebelah-menyebelah lima hasta, sehingga sepuluh hasta jauhnya dari pada ujung sayap sebelah sampai kepada ujung sayap sebelahnya. Demikianpun kerubiun yang lain itu sepuluh hasta, kedua kerubiun itu sama ukurannya dan sama rupanya. Tinggi satu kerubiun sepuluh hasta dan kerubiun yang lainpun demikian. Maka ditaruhnya kedua kerubiun itu pada sama tengah tempat yang sebelah dalam itu, dan kedua kerubiun itupun mengembangkan sayapnya, sehingga sayap satu kerubiun sampai kepada dinding satu dan sayap kerubiun yang lain itu sampai kepada dinding sebelah dan sayapnya yang arah ke tengah tempat itu, ia itu bertemu sayap dengan sayap. Maka kedua kerubiun itupun disalutnya dengan emas. Dan segala dinding tempat itu berkeliling diukirnya dengan tatahan rupa kerubiun dan rupa pohon kurma dan rupa bunga berkembang, baik tempat yang di dalam itu baik yang di luarnya. Dan lagi dasar tempat itupun disalutnya dengan emas, baik tempat yang di dalam itu baik yang di luarnya. Maka pada pintu tempat firman itu diperbuatkannya papan tudungnya dari pada kayu zait, maka ambang di atas dengan kedua jenangnya menjadi lima penjuru rupanya. Maka kedua papan tudung itupun dari pada kayu zait, diukirnya dengan tatahan rupa kerubiun dan pohon kurma dan bunga berkembang dan disalutnya dengan emas, maka segala kerubiun dan pohon kurma itu disalutnya dengan emas perada. Demikianpun diperbuatkannya pintu kaabah itu, jenangnya dari pada kayu zait, bangunannya empat persegi. Dan kedua papan tudungnya dari pada kayu senobar, papan tudung itu sebelah-menyebelah berlipat dua dan berpusing pada sekerinya. Maka diukirnya akan dia dengan rupa kerubiun dan pohon kurma dan bunga berkembang, yang disalutnya dengan emas, serta dengan timbul betul rupa ukirannya. Maka diperbuatkannya halaman sebelah dalam itu dengan tiga jajar batu yang terpahat berselang sejajar kayu araz yang bersulur batang. Maka pada tahun yang keempat dibubuh alas akan rumah Tuhan, yaitu pada bulan Ziw. Dan pada tahun yang kesebelas bulan Bul, yaitu bulan yang kedelapan, habislah sudah pekerjaan membangunkan rumah itu, setuju dengan segala titah dan segala kehendak baginda, sehingga dalam tujuh tahun lamanya dibangunkannya rumah itu. Tetapi istana baginda sendiri dibangunkan Sulaiman dalam tiga belas tahun lamanya, maka dalamnya itu disudahkannya segenap istana baginda. Dan lagi dibangunkannya istana di rimba Libanon, panjangnya seratus hasta, lebarnya lima puluh hasta, tingginya tiga puluh hasta dilingkung dengan empat jajar tiang dari pada kayu araz, dan di atas tiang itu adalah lagi tiang dari pada kayu araz, bersulur batang. Maka segala tiang itu di atas bertutupkan kayu araz akan tingkat-tingkat dan bilangannya empat puluh lima batang, yaitu lima belas batang pada sejajar. Dan lagi adalah tiga jajar natang, yaitu tingkap di atas tingkap sampai tiga tingkap tingginya. Maka segala pintu dengan jenangnya empat persegi dibubuh pada sebelah terang betul di bawah segala tingkap itu, maka segala pintu itupun tiga jajar tingginya. Maka serambi istana itu dari pada tiang-tiang belaka, diperbuatkannya lima puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya serta dengan serambi di hadapannya, maka segenap tiang itu ditutup dengan atap di atas. Dan lagi satu seri balai takhta, tempat baginda duduk memutuskan hukum, yaitu suatu seri balai hukum, diperbuatkannya dengan dasarnya dan tingkatnya dari pada kayu araz. Tetapi pada istana, tempat kedudukan baginda, adalah serambi yang berasing, pada sebelah dalam serambi itu, yang sama perbuatannya; tambahan pula diperusahnya sebuah maligai bagi puteri Firaun, yang telah diperisterikan oleh Sulaiman, maka pada maligai itupun adalah suatu serambi. Maka segala perbuatan yang tersebut itu dari pada batu yang indah-indah, terpahat pada ukurannya dan tegergaji pada sebelah luar dalamnya, maka ia itu dari pada alas datang kepada batu penjuru dan dari pada luar pagar tembok datang kepada halaman yang besar. Maka segala alasnyapun dari pada batu yang berat-berat dan besar-besar, yaitu dari pada batu yang sepuluh hasta dan dari pada batu yang delapan hasta. Maka di atas segala batu yang berat ini, sebesar datangnya dari dalam galian, adalah kayu araz. Maka pada halaman besar adalah tiga jajar tiang berkeliling dari pada batu yang terpahat dan sejajar tiang kayu araz yang bersulur batang, yaitu sama seperti penghadapan sebelah dalam rumah Tuhan dan serambi empat itu. Arakian, maka disuruh baginda raja Sulaiman akan orang menyambut Hiram dari Tsur. Ialah anak seorang perempuan janda dari suku Naftali, tetapi bapanya dahulu orang Tsur, seorang pandai tembaga, penuh dengan akal budi dan pengetahuan akan mengerjakan segala perbuatan dari pada tembaga; maka datanglah ia kepada baginda raja Sulaiman, lalu dikerjakannya segala pekerjaannya. Maka dirupakannya dua batang tiang tembaga, delapan belas hasta tinggi sebatang tiang, dan sulur batang yang dua belas hasta panjangnya adalah membelit kedua batang tiang itu. Dan lagi diperbuatkannya dua buah ganja tiang dari pada tembaga tuangan, akan dibubuh di atas kepala tiang itu; ganja satu lima hasta tingginya dan ganja satunyapun lima hasta tingginya. Maka kerawang jala-jala dan ikatan rantai adalah pada ganja yang di atas kepala tiang itu, yaitu tujuh pada ganja satu dan tujuh pada ganja satunya. Dan lagi diperbuatkannya beberapa buah delima, maka dua jajar buah itu bergantung pada kerawang jala-jala berkeliling akan menudungi ganja yang di atas kepala tiang itu, maka seperti pada ganja itu demikianpun diperbuatkannya pada ganja satunya. Adapun ganja yang di atas kepala tiang itu, ia itu serupa dengan bunga berkembang, empat hasta lebih tinggi dari pada serambi itu. Maka ganja di atas tiang itu pada sebelah atas empat kerawang jala-jala berpatutan sekali dengan batang tiang dan adalah dua ratus buah delima dengan jajarnya tergantung keliling tiap-tiap kedua ganja itu. Setelah itu maka didirikannyalah kedua batang tiang itu hampir dengan penghadapan kaabah, setelah didirikannya tiang pada sebelah kanan maka dinamainya akan dia Yakhin dan setelah didirikannya tiang pada sebelah kiri itu maka dinamainya akan dia Boaz. Maka di atas kepala tiang itu adalah perbuatan bunga berkembang; demikian habislah sudah pekerjaan memperbuatkan tiang itu. Dan lagi diperbuatkannya kolam tuangan, sengkangnya sepuluh hasta dari pada tepi datang kepada tepi sebelahnya, rupanya bulat dan tingginya lima hasta, dan tali pengukur yang tiga puluh hasta panjangnya dapat melingkungkan dia. Maka di bawah tepinya adalah kuntum-kuntum bunga berkeliling sepuluh pucuk dalam sehasta akan karangan keliling kolam itu, yaitu dua susun kuntum bunga, yang setuangan dengan dia. Maka tertanggunglah ia itu oleh lembu dua belas ekor, tiga ekor lembu kepalanya arah ke utara, dan tiga ekor lembu kepalanya arah ke barat, dan tiga ekor lembu kepalanya arah ke selatan, dan tiga ekor lembu kepalanya arah ke timur, dan kolam itupun tertanggunglah atasnya; dan buntut segala lembu itu arah ke dalam. Maka tebalnya kolam itu sepelempap lebarnya, dan perbuatan tepinya seperti tepi piala, bagaikan bunga berkembang, dan muatnya dua ribu bat. Dan lagi diperbuatkannya sepuluh buah pelapik dari pada tembaga, panjangnya empat hasta, lebarnya empat hasta dan tingginya tiga hasta. Adapun perbuatan pelapik itu demikian: adalah ia itu dari pada birai-birai dan segala birai-birai itu terkepit dalam alur-alur. Maka pada segala birai-birai yang terkepit dalam alur-alur itu adalah rupa singa dan lembu dan kerubiun; demikianpun pada keempat tiangnya yang bersulur batang itu dan di bawah rupa segala singa dan lembu itu adalah karangan bunga berkaluk. Maka pada tiap-tiap pelapik itu adalah empat jantera tembaga dan penutup tembaga, dan keempat penjurunya adalah berbahu, sehingga bahu tuangan itu adalah di bawah tempat pembasuhan dan dari pada satu bahu datang kepada satu bahu adalah karangan bunga berkaluk itu. Maka mulutnya adalah pada sebelah dalam karangan bunga, tingginya sehasta, adapun mulut itu bulat dan diperbuat begitu sehingga lebarnya tengah dua hasta, dan pada mulut itupun adalah beberapa ukiran, tetapi segala birai-birai itu empat persegi, bukannya bulat. Maka keempat jantera itu adalah di bawah birai-birai dan segala sepik jantera itu berpautlah dengan pelapik itu dan tiap-tiap jantera itu tengah dua hasta tingginya. Adapun perbuatan segala jantera itu seperti jantera rata juga adanya, maka segala sepiknya dan lingkarnya dan pinggirnya dan anak-anaknya itu perbuatan tuangan belaka. Maka adalah empat bahu pada empat penjuru pelapik satu dan segala bahu itupun setuangan dengan pelapiknya. Maka pada sebelah atas pelapik itu adalah tepi berkeliling, tingginya setengah hasta, ia itupun bulat, dan lagi pada sebelah atas tiap-tiap pelapik itu adalah pemegangnya setuangan dengan papan tutup itu. Maka pada papan yang berpemegangan itupun adalah ukiran rupa kerubiun dan singa dan pohon kurma dengan sama jaraknya dan karangan bunga berkaluk keliling sama seperti papan yang pada sisinya itu. Demikianlah diperbuatkannya kesepuluh pelapik itu, tuangannya sama, ukurannya sama dan rupa sekaliannyapun sama adanya. Dan lagi diperbuatkannya sepuluh buah tempat pembasuhan, sebuah tempat pembasuhan itu muat empat puluh bat dan tiap-tiap tempat pembasuhan itu empat hasta besarnya dan di atas tiap-tiap dari pada sepuluh pelapik itu adalah sebuah tempat pembasuhan. Maka ditaruhnya lima pelapik pada sebelah kanan dan lima pelapik pada sebelah kiri rumah itu, tetapi kolam itu ditaruhnya pada sebelah kanan rumah arah ke timur semata selatan. Demikianlah diperbuat Hiram akan segala pembasuhan dan segala penyodok dan segala bokor percikan, maka dihabiskanlah Hiram segala pekerjaan yang diperbuatnya akan baginda raja Sulaiman pada rumah Tuhan itu. Dua batang tiang dan dua buah ganja yang dilarik dan yang di atas kepala dua batang tiang itu, dan kedua karangan jala-jala yang menudungi kedua buah ganja larikan, yang di atas kepala tiang itu; dan empat ratus buah delima akan kedua karangan jala-jala itu, yaitu dua jajar buah delima pada sekarangan jala-jala akan menudungi kedua ganja yang di atas tiang itu. Dan lagi sepuluh pelapik itu dan sepuluh buah tempat pembasuhan yang di atas pelapik. Dan kolam yang satu itu serta dengan kedua belas ekor lembu yang di bawah kolam itu. Dan lagi segala periuk dan penyodok dan bokor percikan dan segala perkakas, yang diperbuat oleh Hiram bagi baginda raja Sulaiman akan guna rumah Tuhan itu, semuanya dari pada tembaga terupam. Maka dengan titah baginda sekalian itu dituang dalam tanah liat di padang Yarden antara Sukot dengan Zartan. Maka ditaruh raja Sulaiman akan segala serba itu, maka dari pada sangat banyaknya dan beratnya tiada diperiksa lagi timbangan segala tembaga itu. Dan lagi diperbuat oleh raja Sulaiman akan segala serba lain yang patut dalam rumah Tuhan, yaitu akan meja keemasan dan akan meja tempat roti tunjukan; dan akan kaki pelita lima buah pada sebelah kanan dan lima buah pada sebelah kiri di hadapan tempat firman, semuanya dari pada emas tua, demikianpun karangan bunganya dan segala pelitanya dan sepit-sepitnya dari pada emas belaka; dan lagi segala cerana dan sepit dan bokor dan mangkok dan pedupaan dari pada emas tua; demikianpun segala sekeri pintu rumah sebelah dalam, tempat yang mahasuci, dan sekeri pintu bait kesucian itupun dari pada emas juga. Maka demikian habislah sudah segala pekerjaan yang diperbuat oleh baginda raja Sulaiman akan rumah Tuhan itu. Kemudian dari pada itu dibawa oleh raja Sulaiman akan segala benda kesucian raja Daud, ayahanda baginda, yaitu segala benda emas perak, ditaruhnya akan dia di antara segala benda rumah Tuhan. Arakian, maka pada masa itu dihimpunkanlah raja Sulaiman segala tua-tua orang Israel dan segala penghulu suku bangsanya dan segala kepala isi rumah bani Israel, datang menghadap baginda raja Sulaiman ke Yeruzalem, hendak dibawanya naik akan tabut perjanjian Tuhan dari negeri Daud, yaitu dari Sion. Maka berhimpunlah segala orang Israel kepada baginda raja Sulaiman pada hari raya bulan Etanim, yaitu bulan yang ketujuh. Setelah sudah datang segala tua-tua orang Israel, maka diangkat segala imam akan tabut itu, lalu dibawanya naik akan tabut Tuhan dan akan kemah perhimpunan dan akan segala benda suci yang di dalam kemah itu; adapun yang membawa naik akan dia ia itu segala imam dan orang Lewi. Maka baginda raja Sulaiman dan segala orang Israel yang telah dihimpunkan oleh baginda itu, adalah serta baginda di hadapan tabut sambil mengorbankan lembu domba kambing yang tiada terbilang atau tepermanai banyaknya. Maka oleh segala imam itu dibawa akan tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yaitu ke tempat firman dalam rumah itu, ke tempat yang mahasuci di bawah sayap kerubiun itu. Karena kedua kerubiun itu mengembangkan sayapnya atas tempat tabut itu, dan kedua kerubiun itupun menudungi tabut dan kayu pengusungnya dari atas. Maka dijangkirkannya kayu pengusung itu sehingga kelihatanlah ujung kayu pengusung itu di tempat firman; tetapi tiada kelihatan sampai di luar, maka adalah ia itu di sana datang kepada hari ini. Maka satu juapun tiada isinya tabut itu melainkan kedua keping loh batu, yang telah ditaruh di dalamnya oleh Musa hampir dengan Horeb, tatkala Tuhan berjanji dengan bani Israel, yang sudah keluar dari negeri Mesir. Bermula, maka apabila keluarlah segala imam itu dari dalam tempat yang suci, tiba-tiba datanglah sebuah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga segala imam itu tiada tahan berdiri akan berkhidmat oleh sebab awan itu, karena kemuliaan Tuhan juga yang memenuhi akan rumah Tuhan itu. Maka pada masa itu kata raja Sulaiman: Tuhan sudah berfirman, bahwa Iapun duduk dalam kegelapan. Maka sebab itu sesungguhnya aku sudah membangunkan sebuah rumah akan tempat kediaman-Mu, yaitu akan tempat arasy-Mu sampai selama-lamanya! Setelah itu maka berpalinglah baginda wajahnya, lalu diberkatinya akan segenap sidang orang Israel, maka segenap sidang orang Israelpun berdirilah. Maka kata baginda: Segala puji bagi Tuhan, Allah orang Israel, yang telah berfirman dengan lidah-Nya kepada ayahku Daud dan yang sudah menyampaikan dia dengan tangan-Nya sekarang ini, firman-Nya: Bahwa dari pada hari Aku menghantar akan umat-Ku Israel keluar dari negeri Mesir tiada Kupilih salah sebuah negeri di antara segala suku bangsa Israel akan membangunkan sebuah rumah supaya nama-Ku duduk di sana, melainkan telah Kupilih Daud supaya iapun menjadi penganjur umat-Ku Israel itu. Maka datanglah niat dalam hati ayahku Daud hendak membangunkan sebuah rumah akan nama Tuhan, Allah orang Israel. Tetapi firman Tuhan kepada Daud, ayahku: Adapun sebab dalam hatimu telah datang niat hendak membangunkan sebuah rumah akan nama-Ku, baik juga niat itu telah berbangkit dalam hatimu. Tetapi bukan engkau yang akan membangunkan rumah itu, melainkan anakmu, yang akan terbit kelak dari pada sulbimu, ia itu akan membangunkan rumah itu akan nama-Ku. Maka sekarangpun Tuhan sudah menyampaikan firman yang telah dikatakan-Nya itu, karena telah berbangkitlah aku menggantikan ayahku Daud, dan duduklah aku di atas takhta kerajaan Israel, setuju dengan firman Tuhan itu, dan akupun sudah membangunkan sebuah rumah akan nama Tuhan, Allah orang Israel. Dan sudah kusediakan dalamnya suatu tempat akan tabut, yang muat akan perjanjian Tuhan, yang diperbuat-Nya dengan nenek moyang kita, tatkala dihantar-Nya mereka itu keluar dari negeri Mesir. Maka berdirilah raja Sulaiman di hadapan mezbah Tuhan tentang dengan segenap sidang orang Israel, maka bagindapun menadahkanlah tangannya ke langit, lalu katanya: Ya Tuhan, Allah orang Israel! tiada Allah melainkan Engkau, baik dalam langit di atas baik di atas bumi di bawah; Engkau juga yang menyampaikan perjanjian dan kemurahan kepada segala hamba-Mu, yang berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan segenap hatinya. Engkau juga yang telah menyampaikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, barang yang sudah Kaujanji kepadanya, karena barang yang telah Kauberfirman dengan lidah-Mu itu juga sudah disampaikan oleh tangan-Mu, seperti adanya pada hari ini. Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah orang Israel! sampaikanlah juga barang yang telah Kaujanji kepada hamba-Mu Daud, ayahku, firman-Mu: Seorang juapun tiada akan terputuskan bagimu di hadapan hadirat-Ku dari pada duduk di atas takhta kerajaan Israel, sahaja jikalau anak-anakmu memeliharakan jalannya akan berjalan di hadapan hadirat-Ku, seperti engkaupun sudah berjalan di hadapan hadirat-Ku. Maka sekarangpun, ya Allah orang Israel, biarlah kiranya firman-Mu itu jadi dengan sebenarnya, yaitu yang telah Kaukatakan kepada hamba-Mu Daud, ayahku. Tetapi dengan sebenarnya bolehkah Allah duduk di atas bumi? Bahwasanya segala langit, bahkan, jikalau langit yang di atas segala langit sekalipun tiada dapat meliputi Engkau, jangankan rumah yang telah kubangunkan ini! Tetapi hendaklah juga Engkau tilik akan sembah hamba-Mu ini dan akan permintaan doanya, ya Tuhan, Allahku! dan dengar apalah akan seru dan akan doa yang sekarang dipersembahkan oleh hamba-Mu ini kepada-Mu. Biarlah mata-Mu menilik akan rumah ini pada siang dan malam, yaitu akan tempat yang telah Engkau berfirman akan halnya demikian: Bahwa nama-Ku akan ada di sana! dan hendaklah Engkau mendengar akan doa yang dipersembahkan hamba-Mu kelak pada tempat ini. Dengarlah kiranya akan permintaan doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel, yang dipersembahkannya kelak pada tempat ini; dengarlah Engkau di tempat kedudukan-Mu, yaitu di sorga, bahkan dengarlah dan ampunilah. Jikalau kiranya barang seorang sudah berdosa kepada kawannya, maka diletakkan sumpah padanya, disuruh akan dia bersumpah, dan sumpah itupun datanglah di hadapan mezbah-Mu dalam rumah ini; pada masa itu dengarlah kiranya Engkau dalam sorga dan putuskanlah hukum antara hamba-Mu, supaya yang salah itu disalahkan dan barang yang telah diperbuatnya itupun dibalas kepada kepalanya, dan orang yang benarpun dibenarkan dan dibalas kepadanya sekadar kebenarannya. Jikalau kiranya umat-Mu Israel alah di hadapan musuhnya, yaitu sebab mereka itu sudah berdosa kepadamu, maka mereka itu bertobat kepada-Mu dan diakunya akan nama-Mu, dan dipintanya doa serta bersembah kepada-Mu dalam rumah ini; pada masa itu hendaklah Engkau dengar dalam sorga dan ampunilah dosa umat-Mu Israel dan bawalah akan mereka itu balik ke dalam negeri yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyangnya. Jikalau kiranya langit terkunci, sehingga tiadalah hujan, sebab mereka itu sudah berdosa kepada-Mu, maka pada tempat ini mereka itu meminta doa dan mengaku akan nama-Mu dan bertobat dari pada dosanya, setelah sudah Engkau menyiksakan mereka itu, pada masa itu hendaklah Engkau dengar dalam sorga dan ampunilah kiranya dosa hamba-Mu dan umat-Mu Israel, setelah Engkau sudah mengajar mereka itu akan jalan yang baik, yang patut dijalaninya dan turunkanlah hujan kepada tanah-Mu yang telah Kaukaruniakan kepada umat-Mu akan bahagian pusaka. Jikalau kiranya dalam negeri adalah bala kelaparan atau bala sampar, atau jikalau ada kelayuran, atau untutan, atau belalang, atau riang-riang, atau jikalau musuhnya mengimpitkan mereka itu di negeri tempat pintu gerbangnya, atau jikalau datang sesuatu bala atau penyakit; akan segala permintaan doa dan sembah yang datang dari pada seorang orang, atau dari pada segenap umat-Mu Israel, apabila masing-masing mengaku salah hatinya sambil menadahkan tangannya dalam rumah ini, pada masa itu hendaklah Engkau dengar dalam sorga, tempat kedudukan-Mu yang tetap itu, dan ampunilah kiranya, dan tentukanlah begitu, bahwa Engkau membalas kepada masing-masing seperti patut kepada jalannya dan setuju dengan pengetahuan-Mu akan hatinya, karena hanya Engkau jua yang mengetahui akan hati segala anak Adam. Supaya mereka itupun takut akan Dikau pada segala hari, sepanjang umur hidupnya dalam negeri yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyang kami. Maka jikalau orang dagang sekalipun, yang bukan dari pada umat-Mu Israel, melainkan yang akan datang dari negeri yang jauh oleh karena nama-Mu, karena kedengaranlah kelak kepadanya dari hal nama-Mu yang mahamulia dan dari hal tangan-Mu yang mahakuasa dan dari hal lengan-Mu yang terkedang itu, maka apabila ia datang akan meminta doa dalam kaabah itu, hendaklah kiranya Engkau dengar dalam sorga, tempat kedudukan-Mu yang tetap itu, dan luluskan apalah segala sesuatu yang dipinta oleh orang dagang itu kepada-Mu, supaya diketahuilah kelak oleh segala bangsa yang di atas bumi itu akan nama-Mu, supaya beribadatlah mereka itu kepada-Mu seperti umat-Mu Israel itu, dan supaya diketahuinya bahwa nama-Mu juga disebut atas rumah yang sudah kubangunkan ini. Jikalau kiranya umat-Mu keluar hendak berperang dengan musuhnya pada jalan yang Kausuruhkan mereka itu, maka mereka itupun meminta doa kepada Tuhan arah ke kiblat negeri ini, yang telah Kaupilih dan ke kiblat rumah ini, yang sudah kubangunkan bagi nama-Mu, pada masa itu hendaklah kiranya Engkau dengar dalam sorga akan permintaan doa dan sembah mereka itu dan benarkan apalah halnya. Jikalau kiranya mereka itu sudah berdosa kepada-Mu (bahwasanya tiada seorang juapun yang tiada berdosa) dan murkalah Engkau akan mereka itu dan Kauserahkan mereka itu di hadapan musuhnya, sehingga oleh orang yang menangkap mereka itu dibawa akan mereka itu tertawan ke dalam negeri musuh, entah jauh atau dekat, maka dalam negeri tempat mereka itu dibawa dengan tertawan itu diperhatikannya hal itu, sehingga mereka itu bertobat dan meminta doa kepadamu dalam negeri orang yang sudah membawa akan mereka itu dengan tertawan, sembahnya: Bahwa kami sudah berbuat dosa dan berbuat jahat dan kamipun sudah mendurhaka; maka bertobatlah mereka itu kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang sudah membawa akan mereka itu dengan tertawan, dan mereka itupun meminta doa kepada-Mu arah ke kiblat tanahnya, yang telah Kaukaruniakan kepada nenek moyangnya, dan ke kiblat negeri ini, yang telah Kaupilih, dan ke kiblat rumah ini, yang sudah kubangunkan bagi nama-Mu itu; pada masa itu hendaklah kiranya dalam sorga, tempat kedudukan-Mu yang tetap itu, Engkau dengar akan permintaan doa dan sembah mereka itu, dan benarkan apalah halnya; dan ampunilah kiranya akan umat-Mu segala dosa yang telah diperbuatnya kepada-Mu, dan segala jahat yang telah dilakukannya kepada-Mu, dan berilah kiranya mereka itu mendapat sayang dari pada orang yang telah menawani akan mereka itu, supaya orang itupun mengasihani akan mereka itu. Karena mereka inilah umat-Mu dan bahagian-Mu pusaka, yang telah Kauhantar keluar dari negeri Mesir, dari tengah-tengah dapur besi. Demikian hendaklah mata-Mu menilik akan sembah hamba-Mu ini dan akan sembah umat-Mu Israel; hendaklah mendengar akan mereka itu seberapa berapa kali mereka itupun berseru kepada-Mu. Karena Engkau sudah mengasingkan mereka itu bagi diri-Mu dari pada segala bangsa yang di atas bumi akan bahagian pusaka, setuju dengan barang yang telah Engkau berfirman dengan lidah Musa, hamba-Mu itu, tatkala Engkau menghantar akan nenek moyang kami keluar dari Mesir, ya Tuhan Hua! Hata, setelah sudah raja Sulaiman berhenti dari pada mempersembahkan segala permintaan doa dan sembah ini kepada Tuhan, maka bangkitlah berdiri baginda di hadapan mezbah Tuhan dari pada bertelut dengan kedua belah kakinya sambil menadahkan tangannya ke langit. Lalu berdirilah baginda, diberkatinya segenap sidang orang Israel sambil katanya dengan nyaring suaranya: Segala puji bagi Tuhan, yang telah mengaruniakan selamat sentosa kepada umat-Nya, yaitu orang Israel, setuju dengan segala yang sudah Ia berfirman! sepatah katapun tiada gugur dari pada segala firman yang baik yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Musa, hamba-Nya. Hendaklah kiranya Tuhan, Allah kita, serta dengan kita, seperti disertai-Nya akan nenek moyang kita dahulu, jangan ditinggalkan-Nya dan jangan dibiarkan-Nya kita; melainkan hendaklah dicenderungkan-Nya hati kita kepada-Nya, supaya kita berjalan pada jalan-Nya dan memeliharakan hukum-Nya dan syariat-Nya dan syarat-Nya, yang telah dipesankan-Nya kepada nenek moyang kita. Dan biarlah segala perkataanku ini, yang sudah kupersembahkan dalam doaku kepada Tuhan itu, selalu di hadapan Tuhan, Allah kita, pada siang dan malam, supaya dipeliharakan-Nya hak hamba-Nya, dan hak orang Israel, umat-Nya, seperti patut pada sebilang hari. Supaya diketahui oleh segala bangsa yang di atas bumi, bahwa Tuhan juga Allah, dan tiada Allah lain; dan supaya hati kamu sekalian tulus dengan Tuhan, Allah kita, akan berjalan menurut hukum-Nya dan memeliharakan firman-Nya, seperti adalah ia itu pada hari ini. Arakian, maka oleh baginda dan segenap orang Israelpun sertanya dipersembahkan korban sembelihan di hadapan hadirat Tuhan. Dan adapun korban syukur yang dipersembahkan raja Sulaiman kepada Tuhan itu, ia itu lembu dua puluh dua ribu ekor dan kambing domba seratus dua puluh ribu ekor; demikianlah peri ditahbiskan baginda dan segala bani Israel akan rumah Tuhan itu. Maka pada hari itu juga disucikan baginda akan segenap tempat penghadapan, yang di hadapan rumah Tuhan, sebab di sana telah disediakannya korban bakaran dan persembahan makanan dan lagi lemak korban syukur, karena mezbah tembaga yang di hadapan hadirat Tuhan itu terlalu kecil akan muat segala korban bakaran dan persembahan makanan dan lemak korban syukur itu. Maka pada masa itu juga raja Sulaimanpun memegang hari raya dan segenap orang Israelpun sertanya, suatu perhimpunan yang besar, dari pada tempat orang masuk ke Hamat sampai ke sungai Mesir, maka ia itu di hadapan hadirat Tuhan, Allah kita, tujuh hari dan lagi tujuh hari pula, dalam semuanya empat belas hari lamanya. Maka pada hari yang kedelapan dilepaskannya orang banyak itu pergi, maka dipintalah oleh mereka itu sekalian berkat akan baginda, lalu pulanglah mereka itu ke kemah-kemahnya dengan senang dan sukacita hatinya akan segala kebajikan yang telah diperbuat oleh Tuhan akan raja Daud, hamba-Nya, dan akan orang Israel, umat-Nya. Bermula, setelah sudah selesailah raja Sulaiman dari pada membangunkan rumah Tuhan dan istana baginda dan segala sesuatu yang dikehendaki raja Sulaiman perbuatkan, tiba-tiba kelihatanlah Tuhan kembali pula kepada raja Sulaiman, seperti dahulu kelihatanlah Ia kepada baginda di Gibeon. Maka firman Tuhan kepadanya: Bahwa Aku sudah menerima permintaan doa dan sembah yang telah kaupersembahkan di hadapan hadirat-Ku, dan Aku sudah menguduskan rumah yang telah kaubangunkan itu, supaya Kutaruh nama-Ku dalamnya sampai selama-lamanya; bahwa mata-Ku dan hati-Kupun akan ada di sana pada tiap-tiap hari. Maka jikalau engkau berjalan di hadapan hadirat-Ku seperti ayahmu Daud sudah berjalan itu, dengan sempurna dan tulus hati hendak berbuat segala sesuatu yang telah Kupesan kepadamu dan engkau memeliharakan segala syariat dan syarat-Ku, niscaya Kutetapkan kelak takhta kerajaanmu atas orang Israel sampai selama-lamanya, setuju dengan firman-Ku yang kepada Daud, ayahmu, bunyinya: Seorang juapun tiada akan terputuskan bagimu dari pada takhta kerajaan Israel. Tetapi jikalau kiranya engkau atau anak-anakmu undur dari pada-Ku dengan sengajanya dan tiada kamu memeliharakan hukum-Ku dan syariat-Ku yang telah Kuberi di hadapanmu itu, melainkan kamu pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa dan kamu menyembah sujud kepadanya, niscaya Kutumpas orang Israel kelak dari dalam negeri yang telah Kukaruniakan kepadanya, dan rumah ini, yang sudah Kusucikan bagi nama-Ku, ia itu akan Kubuang dari hadapan hadirat-Ku, dan orang Israelpun akan menjadi suatu perbahasan dan sindiran di antara segala bangsa. Dan akan rumah ini, jikalau bagaimanapun kemuliaannya dahulu, barangsiapa yang berjalan lalu dari padanya itu akan tercengang-cengang serta mengolok-olok sambil katanya: Apa sebab maka Tuhan telah berbuat demikian akan negeri ini dan akan rumah ini? Maka akan disahut orang demikian: Yaitu sebab mereka itu sudah meninggalkan Tuhan, Allahnya, yang sudah menghantar akan nenek moyang mereka itu keluar dari negeri Mesir, dan sebab mereka itu sudah berpaut kepada dewa-dewa serta menyembah sujud dan berbuat bakti kepadanya, maka sebab itulah didatangkan Tuhan segala celaka ini atasnya. Bermula, maka kemudian dari pada dua puluh tahun habislah sudah raja Sulaiman membangunkan kedua buah rumah itu, yaitu rumah Tuhan dan istana baginda. Maka Hiram, raja Tsur itu, sudah membantu akan raja Sulaiman dengan kayu araz dan kayu senobar dan dengan emas seturut segala kehendaknya; setelah itu maka diberikan baginda raja Sulaiman kepada raja Hiram dua puluh buah negeri di tanah Galilea. Maka keluarlah raja Hiram dari Tsur hendak pergi melihat-lihat segala negeri yang diberikan raja Sulaiman kepadanya, tetapi kepada pemandangan baginda tiada ia itu dengan sepertinya. Maka sebab itu kata baginda: Apa macam negeri ini, yang telah tuan berikan beta, hai saudara beta? maka dinamainya akan dia negeri Kabul datang kepada hari ini. Karena raja Hiram sudah mengirim kepada baginda emas seratus dua puluh talenta. Arakian, maka inilah peri pengerahan orang yang dikerahkan dengan titah raja Sulaiman, supaya dibangunkannya rumah Tuhan dan istana baginda dan Milo dan pagar tembok Yeruzalem dan lagi Hazor dan Megido dan Gezer. Karena Firaun, raja Mesir itu, sudah datang ke hulu mengalahkan Gezer, dibakarnya habis akan dia dengan api dan dibunuhnya akan segala orang Kanani, yang duduk dalam negeri itu, lalu diberikannya negeri itu kepada anaknya, yaitu isteri raja Sulaiman, akan isi kawin. Maka dibangunkan pula oleh raja Sulaiman akan Gezer dan Bait-Horon hilir itu. Dan akan Baalat dan Tadmor di padang belantara, tempat kedudukan orang. Dan akan segala negeri tempat perbekalan yang pada raja Sulaiman, dan akan segala negeri tempat rata perang dan tempat orang berkendaraan, dan akan segala sesuatu yang dikehendaki raja Sulaiman orang membangunkan di Yeruzalem dan di atas Libanon dan dalam seluruh negeri kerajaannya. Segala orang yang lagi tinggal dari pada orang Amori dan Heti dan Ferizi dan Hewi dan Yebuzi, yang bukan dari pada bani Israel, segala anak cucunya yang lagi tinggal kemudian dari padanya dalam negeri itu dan yang tiada dapat ditumpas oleh bani Israel dahulu, sekalian itu dikerahkan oleh raja Sulaiman kepada pekerjaan negeri datang kepada hari ini. Tetapi kepada bani Israel tiada ditanggungkan raja Sulaiman pekerjaan hamba sahaya, melainkan adalah mereka itu baginya akan orang perang dan pegawai dan penghulu dan hulubalang dan kepala atas segala ratanya dan orangnya yang berkuda. Dan lagi mereka itulah penghulu atas segala pekerjaan yang dititahkan raja Sulaiman, lima ratus lima puluh orang yang memerintahkan segala rakyat yang mengerjakan pekerjaan itu. Hata, maka anak Firaunpun berpindahlah dari dalam negeri Daud ke maligai yang sudah diperbuat baginda akan dia, lalu dibangunkan baginda akan Milo. Maka dalam setahun tiga kali dipersembahkan raja Sulaiman beberapa korban bakaran dan korban syukur di atas mezbah yang telah dibangunkan bagi Tuhan, dan dipersembahkannya bakaran dupa di atas mezbah yang di hadapan hadirat Tuhan, setelah habis sudah dibangunkannya rumah itu. Arakian, maka oleh baginda raja Sulaimanpun disuruh perbuatkan beberapa kapal di Ezion-Jeber, yang dekat dengan Elot di tepi laut Kolzom di tanah Edom. Maka disuruhkan raja Hiram beberapa orang hambanya, yaitu orang kapal yang berpelayaran di laut, naik kapal itu serta dengan segala hamba raja Sulaiman. Maka sampailah mereka itu ke Ofir, diambilnya dari sana emas barang empat ratus dua puluh talenta, dibawanya kepada baginda raja Sulaiman. Sebermula, setelah kedengaranlah kabar kepada permaisuri di Syeba akan hal raja Sulaiman dan akan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mencobai baginda dengan bagai-bagai penerka. Maka datanglah ia ke Yeruzalem dengan tentara yang amat besar serta dengan beberapa ekor unta yang muat rempah-rempah dan amat banyak emas dan permata yang indah-indah, maka datanglah ia menghadap raja Sulaiman, lalu dikatakannya kepadanya segala kepikiran hatinya. Maka oleh raja Sulaiman diartikanlah kepadanya segala perkataannya, barang seperkarapun tiada terlindung dari pada baginda, yang tiada diartikannya kepadanya. Setelah dilihat oleh permaisuri Syeba segala hikmat raja Sulaiman dan lagi istana yang telah dibangunkannya, dan perintah mejanya dan peri duduk segala pegawainya dan peri berdiri segala hambanya dan pakaian mereka itu dan lagi segala penjawat minumannya dan perarakannya apabila baginda berarak naik ke rumah Tuhan, maka tiada lagi bersemangat permaisuri itu. Lalu katanya kepada raja Sulaiman: Benarlah juga kabar yang telah beta dengar di negeri beta akan segala hal ihwal tuan dan akan hikmat tuan. Maka kabar itupun tiada beta percaya sebelum beta datang ke mari dan mata beta sendiri melihat semuanya, maka sesungguhnya separuhnya juga tiada dikabarkan kepada beta, karena hikmat dan harta benda tuan meliputi segala kabar yang telah beta dengar itu. Berbahagialah kiranya segala hamba tuan dan berbahagialah segala pegawai tuan ini, yang senantiasa menghadap hadirat tuan dan mendengar akan hikmat tuan. Segala puji bagi Tuhan, Allahmu, yang berkenan akan tuan, sehingga didudukkannya tuan di atas takhta kerajaan Israel! Tegal Tuhan mengasihi akan orang Israel pada selama-lamanya, maka sebab itu diangkat-Nya akan tuan menjadi raja akan berbuat benar dan insaf. Maka diberikan oleh permaisuri itu kepada baginda emas seratus dua puluh talenta dan amat banyak rempah-rempah dan permata yang indah-indah; adapun rempah-rempah yang diberikan oleh permaisuri Syeba kepada baginda raja Sulaiman, begitu macam tiada lagi dibawa orang dengan sekian banyaknya. Dan lagi segala kapal raja Hiram, yang pergi mengambil emas dari Ofir, ia itu membawa dari Ofir lagi amat banyak kayu cendana dan permata yang indah-indah. Maka dari pada kayu cendana itu diperbuat baginda geradi akan rumah Tuhan dan akan istana baginda dan lagi kecapi dan dandi bagi segala biduanda. Maka begitu macam kayu cendana belum pernah dibawa atau dilihat orang datang kepada hari ini. Maka diberikan oleh baginda raja Sulaiman akan permaisuri Syeba segala kehendaknya, segala yang dipintanya, kecuali segala yang diberinya akan dia sekadar kekayaan baginda raja Sulaiman. Hata, maka bermohonlah permaisuri itu, lalu pulanglah ia ke negerinya serta dengan segala hambanya. Adapun berat segala emas yang dibawa masuk kepada raja Sulaiman dalam setahun, ia itu enam ratus enam puluh enam talenta emas. Kecuali segala emas yang dari pada orang berniaga dan dari pada perniagaan tukang rempah-rempah dan dari pada segala raja Arab dan segala orang kaya-kaya di tanah itu. Maka oleh baginda raja Sulaimanpun disuruh perbuatkan dua ratus buah perisai dari pada emas tempawan, disuruhnya timbang emas enam ratus syikal akan sebuah perisai. Dan lagi tiga ratus buah selukung dari pada emas tempawan, disuruhnya timbang emas tiga kati akan sebuah selukung, lalu ditaruh baginda akan dia dalam istana yang di rimba Libanon. Dan lagi disuruh baginda perbuatkan sebuah singgasana besar dari pada gading, yang disalutkannya dengan emas tua. Maka pada singgasana itu adalah enam tingkatnya dan suatu langitan bulat adalah pada singgasana itu kebelakangan sedikit dan pada kiri kanannya adalah kelek-kelek sampai di tempat duduknya, dan dua ekor singa adalah berdiri pada sisi kelek-kelek itu. Dan lagi dua belas ekor singa adalah berdiri di atas enam tingkat itu pada kiri kanannya; maka yang demikian belum pernah diperbuat orang, dalam barang suatu kerajaan juapun tidak. Demikianpun segala bekas minuman baginda raja Sulaiman dari pada emas dan segala serba istana di rimba Libanonpun dari pada emas tua, satu juapun tiada yang dari pada perak, karena pada zaman raja Sulaiman perak itu tiada diindahkan orang. Karena pada baginda adalah kapal dari Tarsis di laut serta dengan kapal Hiram, maka tiap-tiap tiga tahun sekali masuklah segala kapal dari Tarsis itu, muatannya emas dan perak dan gading dan beberapa kera dan burung merak. Demikianlah baginda raja Sulaiman menjadi besar dari pada segala raja yang di atas bumi, baik dengan kekayaan baik dengan hikmat. Maka genap seisi dunia datanglah menghadap raja Sulaiman hendak mendengar hikmatnya, yang telah dikaruniakan Allah dalam hatinya. Maka oleh masing-masing dibawa akan persembahannya, yaitu segala benda emas perak dan pakaian dan beberapa lengkap senjata dan rempah-rempah yang harum, dan kuda dan bagal pada tiap-tiap tahun. Tambahan pula dikumpulkan raja Sulaiman beberapa rata dan orang berkuda, sehingga adalah padanya empat belas ratus buah rata dan dua belas ribu orang berkuda, ditaruhnya akan dia dalam kota-kota tempat rata dan di Yeruzalem hampir dengan baginda. Maka oleh baginda diadakan bahwa di Yeruzalem perak itu disamakan dengan batu dan pohon kayu arazpun banyaknya seperti pohon beringin yang di tanah datar. Maka bagi raja Sulaiman adalah pembawaan kuda dari Mesir, dan akan benang rami itu, segala saudagar baginda mengambil benang rami itu dengan harganya. Maka dibawa oranglah akan sepasang kuda penghela dari negeri Mesir dengan enam ratus syikal perak harganya dan seekor kuda dengan seratus lima puluh syikal, begitu juga dibawanya keluar akan dia dengan tanggungannya sendiri bagi segala raja orang Heti dan bagi segala raja di benua Syam. Sebermula, maka birahilah baginda raja Sulaiman akan beberapa orang perempuan lain bangsa, kecuali akan anak Firaun birahilah baginda akan perempuan Moabi dan Ammoni dan Edomi dan Zidoni dan Heti; dari pada segala bangsa yang telah dipesan oleh Tuhan kepada bani Israel akan halnya demikian: Tak boleh kamu masuk kepadanya dan tak boleh mereka itupun masuk kepadamu, supaya jangan dicenderungkannya hati kamu kepada dewa-dewanya; maka akan perempuan yang begitu birahilah raja Sulaiman. Maka adalah pada baginda tujuh ratus orang isteri, semuanya anak raja-raja, dan tiga ratus gundik, maka segala isterinya itu menyesatkan hati baginda. Karena sesungguhnya pada masa raja Sulaiman sudah tua, dicenderungkan hati baginda oleh segala isterinya kepada dewa-dewa, sehingga tiada lagi tulus hati baginda dengan Tuhan, Allahnya, seperti hati raja Daud, ayahanda baginda. Karena berjalanlah raja Sulaiman menurut Astoret, berhala orang Sidoni, dan Milkhom kehinaan orang Ammoni. Demikianlah diperbuat raja Sulaiman barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, dan tiada baginda tetap dalam mengikut Tuhan seperti raja Daud, ayahanda baginda. Tambahan pula didirikan raja sulaiman sebuah panggung bagi Kamos, kehinaan orang Moabi, di atas bukit yang bertentangan dengan Yeruzalem, dan bagi Molekh, kehinaan bani Ammon itu. Maka demikian juga diperbuat baginda akan segala isterinya yang dari pada lain bangsa itu, yang membakar dupa dan mempersembahkan korban kepada dewa-dewanya. Maka berbangkitlah murka Tuhan akan raja Sulaiman, sebab hati baginda sudah undur dari pada Tuhan, Allah orang Israel, yang telah kelihatan kepada baginda sampai dua kali. Dan yang sudah berpesan kepada baginda jangan ia berjalan mengikut dewa-dewa, tetapi tiada diturut baginda akan firman Tuhan itu. Maka sebab itu berfirmanlah Tuhan kepada raja Sulaiman: Sedang beginilah halmu, tiada engkau memeliharakan perjanjian-Ku dan segala syariat-Ku, yang telah Kupesan kepadamu, niscaya Aku memutuskan kelak kerajaan ini dari padamu dan Aku mengaruniakan dia kepada hambamu. Tetapi selagi umur hidupmu tiada Aku berbuat demikian oleh karena Daud, ayahandamu, melainkan dari pada anakmu juga Aku memutuskan dia kelak. Maka bukan Aku akan memutuskan dari padanya segenap kerajaan itu, melainkan sesuku bangsa juga akan Kukaruniakan kepada anakmu, oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yeruzalem, yang telah Kupilih. Bermula, maka dibangkitkan Tuhan seorang pelawan akan raja Sulaiman, yaitu Hadad, seorang orang Edomi, yang dari pada benih raja Edom. Karena telah jadi setelah sudah raja Daud di Edom dan ditinggalkannya Yoab panglima perangnya di sana akan menguburkan segala orang yang mati dibunuh itu, bahwa Yoab itu membunuh segala orang laki-laki di Edom. Maka tinggallah Yoab di sana enam bulan lamanya dengan segala orang Israel, sehingga sudah ditumpasnya akan segala orang laki-laki di Edom. Tetapi larilah Hadad berlepas dirinya, dan beberapa orang Edomi hamba bapanyapun sertanya, hendak langsung ke Mesir; maka pada masa itu Hadad lagi budak kecil. Maka berjalanlah mereka itu dari Midian, lalu sampai ke Paran, maka dari Paran itu dibawanya akan beberapa orang sertanya, lalu sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir, yang mengaruniakan kepadanya sebuah rumah dan yang menentukan biayanya dan memberikan tanah kepadanya. Maka Hadadpun beroleh keridlaan besar pada pemandangan Firaun, sehingga diberikan Firaun kepadanya saudara isterinya sendiri akan bininya, yaitu saudara Takhpenais, permaisuri itu. Maka saudara Takhpenais memperanakkan baginya laki-laki seorang, Jenubat namanya, yang dipeliharakan Takhpenais dalam istana Firaun, sehingga Jenubat itu adalah dalam istana Firaun di antara segala putera Firaun. Hata, setelah kedengaranlah kabar kepada Hadad di Mesir mengatakan raja Daud sudah mangkat beradu dengan segala nenek moyangnya dan Yoab panglima perangnyapun sudah mati, maka kata Hadad kepada Firaun: Berilah kiranya izin beta pulang ke negeri beta. Tetapi kata Firaun kepadanya: Entah apa gerangan engkau kekurangan sertaku di sini, maka niatmu dengan sesungguhnya hendak pulang ke negerimu? Maka sahutnya: Satupun tidak; melainkan biarkan juga beta pergi. Arakian, maka dibangkitkan Allah pula seorang pelawan bagi Sulaiman, yaitu Rezon bin Elyada, yang telah lari dari pada tuannya, yaitu dari pada Hadad-ezar, raja Zoba. Maka dihimpunkannya beberapa orang kepadanya, lalu ia menjadi penghulu suatu ketumbukan pada masa raja Daud membunuh mereka itu, maka berjalanlah mereka itu ke negeri Damsyik, lalu duduk di sana dan kerajaanlah ia di Damsyik itu. Maka iapun musuh orang Israel seumur hidup raja Sulaiman. Adapun akan jahat yang diperbuat Hadad, maka iapun bermusuh dengan orang Israel dan kerajaanlah ia di Edom. Maka adapun Yerobeam bin Nebat, seorang Efrayim dan Zeraida, hamba Sulaiman, ibunya seorang janda yang bernama Zerua, ia itu juga mendurhaka kepada baginda. Maka inilah mula perkaranya ia mendurhaka kepada baginda: Bahwa raja Sulaiman membangunkan Milo dan dibaikinya akan pagar tembok negeri Daud, ayahanda baginda. Adapun Yerobeam itu ia seorang gagah berani, maka apabila dilihat raja Sulaiman akan orang muda itu rajin pada pekerjaannya, diangkat baginda akan dia menjadi kepala atas segala orang bekerja yang dari pada isi rumah Yusuf. Hata, maka sekali peristiwa pada masa itu keluarlah Yerobeam dari Yeruzalem, lalu nabi Ahia, orang Siloni itu, bertemulah dengan dia di jalan, maka Yerobeam itu berpakaikan jubah baharu, dan kedua orang itupun sendiri juga di padang. Maka dipegang Ahia akan jubah baharu yang dipakainya, dicarikkannya menjadi dua belas perca, serta katanya kepada Yerobeam: Ambillah olehmu akan sepuluh perca ini, karena firman Tuhan, Allah orang Israel, demikian: Bahwasanya Aku memutuskan kelak kerajaan itu dari pada pegangan raja Sulaiman dan sepuluh suku bangsanya Kukaruniakan kepadamu. Tetapi sesuku bangsa juga akan tetap padanya, oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yeruzalem, yaitu negeri yang telah Kupilih dari pada segala suku bangsa Israel, maka ia itu, sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku dan menyembah sujud kepada Astoret, dewa orang Sidoni, dan kepada Kamos, dewa orang Moabi, dan kepada Milkhom, dewa bani Ammon, dan tiada mereka itu berjalan pada jalan-Ku akan berbuat barang yang benar kepada pemandangan-Ku, yaitu menurut segala syariat dan syarat-Ku, seperti Daud, ayahnya. Tetapi dari pada kerajaan ini satupun tiada Kuambil dari pada tangannya, melainkan Kubiarkanlah ia jadi raja sepanjang umur hidupnya oleh karena hamba-Ku Daud, yang telah Kupilih dan telah menurut segala hukum dan syariat-Ku. Tetapi dari pada tangan anaknya juga Aku mengambil kelak kerajaan itu dan sepuluh suku bangsanya akan Kukaruniakan kepadamu. Dan sesuku jua akan Kukaruniakan kepada anaknya, supaya selalu adalah sebuah pelita di hadapan hadirat-Ku bagi Daud di Yeruzalem, yaitu di negeri yang telah Kupilih akan menaruh nama-Ku di sana. Maka Aku mengangkat akan dikau kelak, supaya kerajaanlah engkau atas segala yang dikehendaki hatimu, dan engkaupun akan menjadi raja atas orang Israel. Maka jikalau kiranya engkau mendengar akan segala sesuatu yang Kupesan kepadamu kelak, dan engkaupun berjalan pada segala jalan-Ku serta berbuat perkara yang benar kepada pemandangan-Ku sambil memeliharakan segala syariat dan hukum-Ku, seperti hamba-Ku Daud sudah memeliharakan dia, niscaya Aku akan ada sertamu dan membangunkan bagimu sebuah rumah yang kekal, seperti yang sudah Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan mengaruniakan orang Israel itu kepadamu. Maka karena sebab itulah Aku akan merendahkan anak cucu Daud, tetapi bukan pada selama-lamanya. Arakian, maka raja Sulaimanpun mencahari jalan hendak membunuh Yerobeam, tetapi berbangkitlah Yerobeam lalu lari ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, maka tinggallah ia di Mesir sampai mangkat raja Sulaiman. Adapun segala perkara yang lagi tinggal dari pada hikayat Sulaiman itu dan segala yang telah diperbuatnya dan segala hikmatnya, bukankah ia itu tersebut dalam surat hikayat raja Sulaiman? Adapun lamanya raja Sulaiman kerajaan di Yeruzalem atas segala orang Israel itu, ia itu empat puluh tahun. Kemudian raja Sulaimanpun mangkat beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda dalam negeri Daud, ayahanda baginda, maka Rehabeam, putera baginda, lalu naik raja menggantikan baginda. Sebermula, maka Rehabeampun berangkat ke Sikhem, karena segenap orang Israel sudah datang ke Sikhem hendak merajakan dia. Maka sesungguhnya, serta kedengaranlah hal itu kepada Yerobeam bin Nebat, pada masa ia lagi di Mesir, karena ia sudah lari ke sana dari hadapan baginda raja Sulaiman, lalu kembalilah ia dari Mesir. Karena telah disuruhkan orang ke sana memanggil dia. Maka datanglah Yerobeam dan segenap sidang orang Israel, lalu mereka itu berkata-kata dengan Rehabeam, sembahnya: Bahwa paduka ayahanda sudah memberatkan tanggungan patik sekalian ini, maka sekarang hendaklah kiranya tuanku meringankan pekerjaan paduka ayahanda yang berat itu dan tanggungan yang berat yang telah ditanggungkannya atas patik ini, maka patik sekalian menjadi hamba tuanku. Maka titah baginda kepada mereka itu: Pulanglah kamu dahulu, maka selang tiga hari hendaklah kamu kembali kepadaku. Lalu pulanglah mereka itu. Maka baginda raja Rehabeampun membicarakan hal itu dengan segala tua-tua, yang dahulu menghadap hadirat Sulaiman, ayahanda baginda, pada masa hidupnya, maka titah baginda: Apa bicara kamu; bagaimana patut disahut akan orang banyak itu? Maka sembah mereka itu kepadanya: Jikalau kiranya sekarang satu hari jua tuanku memperhambakan diri tuanku kepada orang banyak itu dan menurut kehendaknya serta memberi jawab dan perkataan yang baik, niscaya mereka itu sekalian menjadi hamba tuanku selama-lamanya. Tetapi ditinggalkan baginda akan bicara yang dipersembahkan segala tua-tua itu kepadanya, lalu berbicaralah baginda dengan orang muda-muda, yang telah menjadi besar sertanya dan yang berdiri di hadapannya. Maka titah baginda kepadanya: Apa bicara kamu; bagaimana patut kita menyahut akan orang banyak ini, yang telah bersembah kepadaku demikian: Hendaklah tuanku meringankan tanggungan yang telah ditanggungakn oleh paduka ayahanda atas patik ini. Maka segala orang muda-muda, yang telah menjadi besar sertanya itu, menyahut kepadanya, sembahnya: Begini hendaklah tuanku titahkan kepada mereka itu, yang telah bersembah kepada tuanku demikian: Bahwa paduka ayahanda sudah memberatkan tanggungan patik ini, maka hendaklah tuanku meringankan dia; tuanku titahkan apalah kepada mereka itu demikian: Bahwa kelingkingku ini akan lebih besar dari pada pinggang ayahku. Maka jikalau kiranya ayahku sudah menanggungkan atasmu suatu tanggungan yang berat, niscaya aku menambahi akan tanggungan kamu itu lagi; dan jikalau ayahku sudah menyiksai kamu dengan cemeti, niscaya aku akan menyiksai kamu kelak dengan kalajengking. Arakian, maka datanglah Yerobeam serta dengan segala orang itu menghadap raja Rehabeam pada hari yang ketiga, setuju dengan titah baginda ini: Selang tiga hari hendaklah kamu kembali menghadap aku. Maka sahut baginda akan orang banyak itu dengan geramnya, karena telah ditinggalkannya bicara yang telah diberi oleh segala tua-tua itu kepadanya, dan bertitahlah baginda kepada mereka itu setuju dengan bicara orang muda-muda itu, titahnya: Bahwa ayahku sudah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambahi dia lagi; ayahku sudah menyiksai kamu dengan cemeti, tetapi aku akan menyiksai kamu dengan kalajengking. Maka dalam hal ini tiada baginda mendengar akan sembah orang banyak itu, karena perubahan ini dengan takdir Tuhan juga, hendak menyampaikan barang yang telah Ia berfirman kepada Yerobeam bin Nebat dengan lidah Ahia, orang Siloni itu. Hata, apabila dilihat oleh segenap orang Israel akan hal baginda tiada mau mendengar akan sembah mereka itu, maka sahut mereka itu akan baginda: Apakah bahagian kita dari pada Daud? Bahwa tiada pada kita barang pusaka dari pada bin Isai itu! Hai orang Israel, pulanglah juga kamu ke kemah-kemahmu! Sekarang ingatlah akan isi rumahmu sendiri, hai Daud! Hata, maka pulanglah segala orang Israel itu ke kemah-kemahnya. Tetapi adapun segala bani Israel yang duduk dalam negeri-negeri Yehuda itu, ia itu juga berajakan Rehabeam. Maka disuruhkan baginda raja Rehabeam akan Adoram, penghulu bendahari, tetapi segenap orang Israel melontari dia dengan batu, sehingga matilah ia, maka baginda raja Rehabeampun dengan gopoh-gopoh naik ke atas sebuah rata, lalu lari ke Yeruzalem. Demikianlah peri hal orang Israel mendurhaka kepada orang isi istana Daud datang kepada hari ini. Arakian, setelah kedengaran kabar kepada segenap orang Israel mengatakan Yerobeam sudah pulang, disuruhkannya orang mempersilakan dia kepada perhimpunannya, lalu dirajakannya ia atas segenap orang Israel; seorangpun tiada mengikut orang isi istana Daud, melainkan suku Yehuda jua. Hata, setelah sampai Rehabeam di Yeruzalem, dikerahkannyalah segenap orang isi rumah Yehuda dan suku Benyamin, semuanya seratus delapan puluh ribu orang pilihan, yang tahu perang, hendak memerangi orang isi rumah Israel, supaya dikembalikannya kerajaan itu kepada Rehabeam bin Sulaiman. Tetapi datanglah firman Allah kepada Semaya, aziz Allah itu, bunyinya: Katakanlah olehmu kepada Rehabeam bin Sulaiman, raja Yehuda, dan kepada segenap orang isi rumah Yehuda dan Benyamin dan kepada segala orang lain itu demikian: Inilah firman Tuhan: Jangan kamu mendatangi atau memerangi saudara-saudaramu, yaitu bani Israel, melainkan hendaklah masing-masing kamu pulang ke rumahnya karena perkara ini telah jadi dengan kehendak-Ku juga. Hata, maka didengarlah oleh mereka itu akan firman Tuhan ini, lalu mereka itupun balik pulang menurut firman Tuhan. Arakian, maka oleh Yerobeam dibangunkanlah negeri Sikhem di atas pegunungan Efrayim, lalu duduklah ia di dalamnya, maka keluarlah ia dari sana lalu dibangunkannya Peniel. Maka kata Yerobeam dalam hatinya: Barangkali kerajaan ini akan balik kelak kepada orang isi istana Daud. Jikalau kiranya orang banyak ini pergi ke hulu akan mempersembahkan korban dalam rumah Tuhan di Yeruzalem, niscaya hati orang banyak ini akan cenderung pula kepada tuannya, yaitu kepada Rehabeam raja Yehuda, maka mereka itupun akan membunuh aku, lalu kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda itu. Maka bagindapun membicarakanlah hal itu, lalu diperbuatnya dua ekor anak lembu dari pada emas, maka titahnya kepada orang banyak itu: Bahwa terlalu sukar bagimu pergi ke hulu ke Yeruzalem. Lihat, inilah ilahmu, hai orang Israel, yang sudah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir! Maka ditaruhnya akan seekor di Bait-el dan seekor ditaruhnya di Dan. Maka perbuatan ini menjadi akan dosa, karena orang banyak itupun pergi karena sebab seekor itu hingga sampai ke Dan. Dan lagi diperbuatnya sebuah rumah panggung, dan dijadikannya imam akan orang dari pada segala pangkat bangsa, yang bukan dari pada bani Lewi asalnya. Maka oleh Yerobeam ditentukanlah suatu hari raya dalam bulan yang kedelapan, pada lima belas hari bulan, sama seperti hari raya yang di Yehuda itu, dan dipersembahkannya korban di atas mezbah; maka demikianpun perbuatannya di Bait-el, dipersembahkannya korban kepada anak lembu yang telah diperbuatnya itu; dan lagi di Bait-elpun dijadikannya imam pada panggung yang telah diperbuatnya itu. Maka dipersembahkannya korban di atas mezbah yang telah diperbuatnya di Bait-el, pada lima belas hari bulan yang kedelapan, yaitu suatu bulan yang ditentukannya dalam hatinya sendiri, maka demikianlah peri hal ditentukannya masa raya bagi bani Israel, dan dipersembahkannya korban di atas mezbah dan dibakarnya dupa. Sebermula, maka dengan firman Tuhan datanglah seorang aziz Allah dari tanah Yehuda ke Bait-el sementara Yerobeam berdiri di hadapan mezbah itu sambil membakar dupa. Maka orang itupun berserulah akan mezbah itu dengan firman Tuhan, sabdanya: Hai mezbah, hai mezbah! Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya bagi isi istana Daud akan diperanakkan laki-laki seorang, yang bernama Yosia; ia itu akan menyembelihkan di atasmu segala imam panggung, yang membakar dupa di atasmu, dan di atasmu akan dibakar oranglah tulang-tulang manusia. Maka pada hari itu juga diadakannya suatu mujizat, katanya: Maka inilah akan mujizat bahwa Tuhan sudah berfirman: Sesungguhnya mezbah ini akan terbelah dan abu yang di atasnya itu akan terhambur. Demi didengar baginda sabda aziz Allah, yang diserunya akan mezbah Bait-el itu, maka dikedangkan Yerobeam tangannya dari atas mezbah itu sambil titahnya: Tangkaplah akan dia! Tetapi tangan yang dikedangkannya kepadanya itu lalu tinggal terkedang juga, sehingga tiada dapat dikembalikannya pula. Maka mezbah itupun terbelahlah dan abu dari pada mezbah itupun terhamburlah, setuju dengan mujizat yang ditentukan aziz Allah oleh firman Tuhan itu. Maka sahut baginda serta katanya kepada aziz Allah itu: Pintakan apalah doa akan daku kepada hadirat Tuhan, Allahmu, dengan segala yakin, supaya tanganku ini dapat dikembalikan pula. Maka aziz Allah itupun memintakanlah doa dengan segala yakin kepada hadirat Tuhan, lalu tangan baginda kembali pula dan menjadi seperti dahulu adanya. Maka titah baginda kepada aziz Allah itu: Marilah engkau, singgahlah ke dalam istanaku, kuatkanlah dirimu, maka aku memberikan suatu anugerah kepadamu. Tetapi sembah aziz Allah itu kepada baginda: Jikalau kiranya tuanku mengaruniai patik dengan separuh istana tuanku sekalipun, maka tiada juga patik pergi serta tuanku dan tiada patik makan roti atau minum air dalam negeri ini, karena demikianlah pesan Tuhan dalam firman-Nya kepada patik, bunyinya: Jangan engkau makan roti atau minum air, dan jangan engkau pulang dari pada jalan yang sudah engkau datang itu. Maka pergilah ia dari pada jalan yang lain, tiada ia pulang dari pada jalan yang sudah ia datang ke Bait-el. Bermula, maka di Bait-el itu adalah duduk seorang nabi yang sudah tua, maka datanglah anaknya menceriterakan kepadanya segala sesuatu, yang telah diperbuat oleh aziz Allah pada hari itu di Bait-el dan segala perkataan yang telah dikatakannya kepada baginda itupun disampaikannya kepada bapanya. Maka kata bapanya kepadanya: Dari pada jalan yang mana sudah pergi orang itu? Maka anaknya sudah melihat akan jalan mana Aziz Allah yang datang dari Yehuda itu sudah pergi. Maka katanya kepada anaknya: Kenakanlah pelana pada keledaiku: Maka dikenakannyalah pelana pada keledai itu, lalu bapanyapun mengendarainya. Maka berjalanlah ia mengikut aziz Allah, didapatinya akan dia lagi duduk di bawah pohon jati, lalu katanya kepadanya: Engkaukah aziz Allah yang sudah datang dari Yehuda itu: Maka sahutnya: Akulah dia. Maka katanya kepadanya: Marilah sertaku singgahlah ke rumahku dan makanlah roti. Tetapi sahutnya: Tak boleh aku kembali dengan engkau atau singgah kepadamu, dan lagi tiada aku mau makan roti atau minum air dalam negeri ini, karena telah dipesan kepadaku oleh firman Tuhan: Jangan engkau makan roti atau minum air di sana, dan jangan engkau pulang dari pada jalan yang sudah engkau datang itu. Maka kata orang itu kepadanya: Bahwa aku juga seorang nabi sama seperti engkau, maka seorang malaekat sudah berpesan kepadaku oleh firman Tuhan demikian: Bawalah balik akan dia sertamu sampai ke dalam rumahmu, supaya dimakannya roti dan diminumnya air. Maka dalam itupun mendustai dia. Lalu orang itu balik sertanya dan makan roti dan minum air dalam rumahnya. Hata, maka sementara keduanya duduk pada meja, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepada nabi yang telah membawa balik akan dia, sehingga berserulah ia kepada aziz Allah yang telah datang dari Yehuda itu, bunyinya: Bahwa demikianlah firman Tuhan: Sebab engkau sudah mendurhaka kepada firman Tuhan dan tiada engkau perbuat akan barang yang telah dipesan Tuhan, Allahmu, kepadamu, melainkan engkau sudah balik dan makan roti dan minum air di tempat yang dipesannya kepadamu: Jangan engkau makan roti atau minum air di sana, maka sebab itu mayatmu tiada akan sampai ke dalam kubur nenek moyangmu. Hata, setelah sudah ia makan roti dan setelah sudah ia minum, dikenakan oranglah pelana pada keledai akan dia, yaitu akan nabi yang telah dikembalikannya itu, lalu berjalanlah ia; maka didapati seekor singa akan dia di jalan, lalu dibunuhnya akan dia, maka mayatnya terhantar di jalan, dan keledai itu berdiri pada sisinya dan singa itupun berdirilah pada sisi mayat itu. Maka tiba-tiba adalah orang berjalan lalu dari sana, dilihatnya mayat itu terhantar di jalan dan seekor singa berdiri pada sisi mayat itu, lalu datanglah orang memberitahu hal itu ke dalam negeri tempat kedudukan nabi tua itu. Setelah hal itu didengar oleh nabi yang sudah mengembalikan dia dari pada jalannya, maka katanya: Ia itulah aziz Allah yang telah mendurhaka kepada firman Tuhan, maka sebab itu diserahkan Tuhan akan dia kepada singa, yang sudah menerkam dan membunuh akan dia, setuju dengan firman yang telah dikatakan Tuhan kepadanya. Lalu kata nabi itu kepada anaknya: Kenakanlah aku pelana pada keledai. Maka dikenakannyalah. Setelah itu maka berjalanlah ia, lalu didapatinya akan mayat itu terhantar di jalan dan keledai dan singa itu lagi berdiri pada sisi mayat itu, maka singa itu tiada makan mayat itu dan tiada menerkam akan keledai itu. Lalu diangkat oleh nabi itu akan mayat aziz Allah, dinaikkannya di atas keledainya, lalu dibawanya kembali, maka masuklah nabi tua itu ke dalam negeri hendak meratapi dia dan menguburkan dia. Maka mayat itupun diletakkannya dalam kuburnya sendiri, lalu diratapi oranglah akan dia, katanya: Wai, saudaraku! Setelah sudah dikuburkannya, maka kata nabi tua itu kepada anaknya: Apabila aku sudah mati hendaklah kamu menanamkan aku dalam kubur tempat aziz Allah itu tertanam, dan letakkanlah tulang-tulangku pada sisi tulang-tulang itu, karena tak dapat tiada akan jadi perkara yang telah diserukannya oleh firman Tuhan akan mezbah yang di Bait-el dan akan segala rumah panggung yang di dalam negeri-negeri Samaria. Arakian, maka kemudian dari pada perkara yang tersebut itu tiada juga ditinggalkan Yerobeam akan jalannya yang jahat itu, melainkan dijadikannya pula beberapa imam panggung akan orang dari pada segala pangkat kaum itu; barangsiapa yang suka ia itu juga dilantiknya akan imam panggung itu. Maka perbuatan ini menjadi dosa bagi orang isi istana Yerobeam, supaya mereka itu dibinasakan dan ditumpas dari atas bumi. Bermula, maka pada masa itu adalah Abia, anak Yerobeam itu, jatuh sakit. Maka kata Yerobeam kepada isterinya: Sekarangpun hendaklah adinda bangkit berdiri dan menyamarkan diri adinda, supaya jangan diketahui orang akan adinda isteri Yerobeam, lalu hendaklah adinda pergi ke Silo, bahwasanya di sana adalah nabi Ahia, yang sudah mengatakan dahulu, bahwa kakanda akan menjadi raja atas bangsa ini. Maka hendaklah adinda ambil pada tangan adinda roti sepuluh ketul dan beberapa penganan dan sebuah buli-buli berisi air madu, lalu pergilah mendapatkan dia, maka iapun akan memberitahu kepada adinda barang yang akan berlaku kelak atas budak ini. Maka oleh isteri Yerobeam itupun diperbuatlah demikian, lalu berjalanlah ia pergi ke Silo, maka masuklah ia ke dalam rumah Ahia. Adapun Ahia itu tiada dapat melihat, karena matanya telah terbuntang dari tuanya. Tetapi firman Tuhan kepada Ahia: Bahwasanya isteri Yerobeam itu datang hendak bertanyakan dikau akan hal anaknya, karena sakitlah budak itu; begini begitu hendaklah engkau berkata kepadanya, maka sesungguhnya apabila ia masuk kelak disamarkannya dirinya pura-pura orang lain. Hata, serta kedengaranlah Ahia akan bunyi gersak kakinya sementara ia masuk ke dalam pintu, maka katanya: Marilah masuk, hai isteri Yerobeam! apa sebab maka engkau menyamarkan dirimu? karena aku disuruh menyampaikan firman yang keras ini kepadamu. Pergilah engkau: katakanlah kepada Yerobeam: Demikian firman Tuhan, Allah orang Israel: Tegal sudah Kuangkat akan dikau dari antara orang banyak itu dan sudah Kujadikan engkau penganjur umat-Ku Israel, dan sudah Kuputuskan kerajaan itu dari pada isi istana Daud dan Kukaruniakan dia kepadamu, maka bukan engkau seperti hamba-Ku Daud, yang telah memeliharakan segala firman-Ku dan yang mengikut Aku dengan segenap hatinya hendak berbuat hanya perkara yang benar kepada pemandangan-Ku; melainkan engkau sudah berbuat jahat, yaitu lebih dari pada segala orang yang dahulu dari padamu, dan engkau sudah pergi lalu memperbuat berhala dan patung tuangan hendak membangkitkan murka-Ku dan engkaupun sudah membuang Aku ke belakangmu; maka sebab itu tak dapat tiada Aku mendatangkan jahat kelak atas isi istana Yerobeam, dan dari pada Yerobeam Aku akan menumpas segala orang laki-laki dan segala yang terkurung dan yang tertinggal di antara orang Israel, dan Aku akan membuang segala anak cucu orang isi istana Yerobeam, seperti orang membuang tahi, sehingga seorangpun tiada tinggal lagi. Barangsiapa dari pada Yerobeam mati kelak di dalam negeri, ia itu akan dimakan anjing, dan yang mati di padang ia itu akan dimakan oleh unggas yang di udara; demikianlah firman Tuhan. Sekarang pergilah engkau, pulang ke rumahmu; bahwa serta kakimu masuk ke dalam negeri, maka anak itupun akan mati. Maka segenap orang Israel akan menangisi dia dan menguburkan dia, karena dari pada anak cucu Yerobeam hanya ia jua akan mendapat kubur, sebab dalamnya didapati akan sesuatu yang baik bagi Tuhan, Allah orang Israel, di dalam istana Yerobeam. Maka Tuhan akan membangunkan bagi dirinya seorang raja atas orang Israel, yang akan menumpas isi istana Yerobeam pada hari itu; maka apa lagi akan jadinya? Bahwa Tuhan akan memalu orang Israelpun seperti buluh rantik berpusing-pusing dalam air, dan disentakkannya orang Israel dari dalam negeri yang baik, yang telah dikaruniakan-Nya kepada nenek moyangnya, dan dicerai-beraikan-Nya mereka itu hingga sampai ke seberang sana sungai besar, sebab segala hutan-hutan yang telah diperbuatnya, sehingga dibangkitkannya murka Tuhan. Dan lagi diserahkan-Nya orang Israel kelak karena sebab dosa Yerobeam itu, yang sudah berdosa sendiri dan yang sudah mengajak orang Israelpun supaya mereka itu berbuat dosa. Hata, maka bangkitlah berdiri isteri Yerobeam itu lalu pergi, maka sampailah ia ke Tirza, tetapi baharu dijejaknya bendul istana maka matilah budak itu. Maka budak itupun dikuburkan oranglah dan segenap orang Israelpun meratapi dia, seperti firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dengan lidah nabi Ahia, hamba-Nya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Yerobeam, bagaimana ia sudah berperang dan bagaimana ia memegang kerajaan, bahwasanya sekalian itu tersebutlah dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Adapun lamanya Yerobeam kerajaan itu, ia itu dua puluh dua tahun, maka bagindapun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya dan Nadab, putera baginda, naik raja menggantikan dia. Bermula, maka Rehabeam bin Sulaiman itu kerajaanlah di Yehuda; empat puluh satu tahun umurnya pada masa Rehabeam naik raja dan tujuh belas tahun lamanya kerajaanlah ia di Yeruzalem, yaitu negeri yang telah dipilih Tuhan dari antara segala suku bangsa Israel hendak ditaruh-Nya nama-Nya di sana, maka nama bunda baginda itu Naama, seorang orang Ammoni. Arakian, maka orang Yehudapun berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, dibangkitkannya cemburuan Tuhan terlebih dari pada dibangkitkan oleh segala nenek moyangnya akan dia, yaitu dengan segala dosa yang dibuat mereka itu. Karena mereka itupun memperbuat akan dirinya beberapa panggung dan patung terdiri dan hutan-hutan di atas segala bukit yang tinggi dan di bawah segala pohon kayu yang rindang. Dan lagi orang zindikpun adalah di dalam negeri, dan kelakuan mereka itu menurut segala kejahatan orang kafir, yang telah dihalaukan Tuhan dari tanah miliknya di hadapan orang Israel. Hata, maka pada tahun yang kelima dari pada kerajaan Rehabeam, tiba-tiba datanglah Sisak, raja Mesir, menyerang Yeruzalem. Maka dirampasnya segala mata benda yang di dalam rumah Tuhan dan segala mata benda yang di dalam istana baginda, bahkan, dirampasnya semuanya, sehingga segala perisai keemasanpun, yang telah diperbuat oleh raja Sulaiman. Maka baginda raja Rehabeampun memperbuat beberapa perisai tembaga akan gantinya, lalu ditaruhnya akan dia di bawah pemegangan penghulu biduanda, yang menunggui pintu istana baginda. Maka setiap-tiap kali baginda pergi ke rumah Tuhan perisai itupun dipikul oleh segala biduanda, kemudian dikembalikannya ke dalam bilik biduanda. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada kisah Rehabeam dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka adalah perang antara Rehabeam dengan Yerobeam sepanjang umur hidupnya. Maka Rehabeampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi nenek moyang baginda dalam negeri Daud. Adapun nama bunda baginda itu Naama, seorang orang Ammoni, maka putera baginda bernama Abiam itu naik raja menggantikan dia. Bermula, maka pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan baginda raja Yerobeam bin Nebat, naiklah Abiam raja atas orang Yehuda. Maka tiga tahun lamanya kerajaanlah ia di Yeruzalem, maka nama bunda baginda itu Maakha, anak Abisalom. Adapun kelakuan baginda itu, ia menurut segala dosa yang dibuat ayahanda baginda dahulu dari pada baginda, dan hati bagindapun tiada tulus dengan Tuhan, Allahnya, seperti tulus hati Daud, moyangda baginda. Tetapi oleh karena Daud juga dikaruniakan Tuhan, Allahnya, suatu pelita kepadanya di dalam Yeruzalem, serta membangkitkan anaknya kemudian dari padanya hendak menetapkan Yeruzalem. Sebab Daud sudah berbuat barang yang benar kepada pemandangan Tuhan dan tiada ia menyimpang dari pada segala sesuatu yang dipesannya kepadanya sepanjang umur hidupnya, melainkan hanya dalam perkara Uria, orang Heti itu. Maka adalah perang antara Rehabeam dengan Yerobeam sepanjang umur hidupnya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada kisah Abiam dan segala sesuatu yang telah dibuatnya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka antara Abiam dengan Yerobeampun adalah perang. Maka Abiampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan dia dalam negeri Daud, maka Asa, putera baginda, kerajaanlah akan gantinya. Maka pada tahun yang kedua puluh dari pada kerajaan Yerobeam, raja orang Israel, adalah Asa naik raja atas orang Yehuda. Maka kerajaanlah ia di Yeruzalem empat puluh satu tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Maakha, anak Abisalom. Maka Asapun berbuat barang yang benar kepada pemandangan Tuhan seperti Daud, moyangda baginda itu. Karena dinyahkannya segala orang zindik itu dari dalam negeri, dan dibuangnya segala berhala tahi yang telah diperbuat oleh nenek moyangnya. Sehingga Maakha bunda bagindapun dipecatkannya dari pada pangkat permaisuri, sebab telah diperbuatkannya seekor berhala haibani dalam hutan, dan lagi dibinasakan Asa berhala haibani itu, dibakarnya habis dengan api di tepi sungai Kideron. Tetapi segala panggung tiada juga dibuang; maka adalah hati Asa tulus dengan Tuhan sepanjang umur hidupnya. Maka dibawanya ke dalam rumah Tuhan akan segala benda yang telah disucikan oleh ayahanda baginda, dan akan segala benda yang telah disucikan oleh baginda sendiri, dari pada emas perak dan pelbagai perkakasan. Maka adalah perang antara Asa dengan Baesa, raja orang Israel itu, sepanjang umur hidupnya. Karena Baesa, raja orang Israel itu, sudah mendatangi orang Yehuda dan diteguhkannya negeri Rama, sehingga seorangpun tiada diberinya masuk atau keluar akan pergi menghadap Asa, raja orang Yehuda. Maka pada masa itu diambil Asa akan segala emas perak yang lagi ketinggalan di antara segala mata benda yang di rumah Tuhan dan segala mata benda yang di dalam istana baginda, diserahkannya kepada tangan pegawainya, lalu disuruh baginda raja Asa akan mereka itu pergi menghadap Benhadad bin Tabrimmon bin Hezyon, raja di benua Syam, yang duduk di Damsyik, katanya: Bahwa adalah satu perjanjian antara tuan dengan beta, seperti yang dahulu ada di antara ayah tuan dengan ayah beta; maka sekarangpun beta mengirimkan hadiah kepada tuan, yaitu emas dan perak, sebab itu hendaklah tuan meniadakan perjanjian tuan dengan Baesa, raja orang Israel itu, supaya undurlah ia dari pada beta. Maka didengarlah oleh Benhadad akan kata baginda raja Asa, lalu disuruhnya panglima perang yang padanya pergi menyerang negeri-negeri orang Israel, maka dialahkannya negeri Iyon dan Dan dan Abel-Bait-Maakha dan seluruh Kinerot dan seluruh tanah Naftali. Demi kedengaranlah hal itu kepada Baesa, maka berhentilah ia dari pada meneguhkan Rama, lalu tinggallah ia di Tirza. Setelah itu maka disuruh baginda raja Asa kerahkan segala orang Yehuda, seorang juapun tiada lepas, lalu diangkat mereka itu akan segala batu dan kayu yang telah dipakai Baesa kepada kota benteng itu, maka dengan dia juga dibangunkan baginda raja Asa akan Geba-Benyamin dan Mizpa. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Asa dan segala perbuatannya, dan segala negeri yang telah dibangunkannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka pada masa tuanya jatuhlah baginda gering kedua belah kakinya. Maka raja Asapun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan dia pada sisi nenek moyangnya dalam negeri Daud, moyangda baginda; maka Yosafat puteranyapun naik raja menggantikan dia. Adapun Nadab bin Yerobeam itu naik raja atas orang Israel pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Asa atas orang Yehuda; maka kerajaanlah ia atas orang Israel dua tahun lamanya. Maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan dan berjalanlah ia pada jalan ayahnya, dan menurut dosanya, yang telah disuruhnya orang Israelpun berbuat. Maka oleh Baesa bin Ahia, dari pada isi rumah Isakhar, diadakan suatu fakat hendak mendurhaka kepadanya, lalu dibunuh Baesa akan dia di Gibeton, orang Filistin punya, pada masa Nadab dan segenap orang Israel mengepung Gibeton itu. Maka dibunuh Baesa akan dia pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Asa atas orang Yehuda, dan Baesapun naik raja menggantikan dia. Maka sesungguhnya pada masa kerajaanlah ia, dibunuhnya akan segenap orang isi istana Yerobeam, barang sesuatu yang bernafaspun tiada dihidupinya dari pada segala orang Yerobeam itu, sehingga ditumpasnya semuanya, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan Tuhan dengan lidah hamba-Nya, yaitu Ahia, orang Siloni itu, sebab segala dosa Yerobeam, yang telah berbuat dosa sendiri dan yang telah menyuruh orang Israelpun berbuat dosa, dan sebab segala perbuatannya yang telah membangkitkan murka Tuhan, Allah orang Israel. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Nadab dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Maka adalah perang antara Asa dan Baesa, raja orang Israel itu, sepanjang umur hidupnya. Maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Asa atas orang Yehuda adalah Baesa bin Ahia naik raja atas segala orang Israel di Tirza, dan kerajaanlah ia dua puluh empat tahun lamanya. Maka iapun berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, serta berjalan pada jalan Yerobeam dan menurut dosanya yang telah disuruhnya orang Israelpun berbuat. Bermula, maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada Yehu bin Hanani akan hal Baesa, bunyinya: Sebab sudah Kuangkat akan dikau dari dalam abu serta sudah Kujadikan dikau penganjur umat-Ku Israel, tetapi engkau sudah berjalan pada jalan Yerobeam serta menyuruh umat-Ku Israel berdosa dan membangkitkan murka-Ku dengan segala dosamu, maka sebab itulah Aku akan menghapuskan kelak segala anak cucu Baesa dan segala anak cucu isi istananyapun, dan Aku samakan kelak istanamu dengan istana Yerobeam bin Nebat. Barangsiapa dari pada orang Baesa akan mati di dalam negeri, ia itu akan dimakan anjing, dan barangsiapa yang akan mati di padang, ia itu akan dimakan oleh unggas yang di udara. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Baesa dan segala perbuatannya dan segala kuasanya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh segala raja-raja Israel? Maka Baesapun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, dan dikuburkan oranglah akan dia di Tirza, maka Ela, anaknya, naik raja menggantikan dia. Demikian juga jadilah firman Tuhan yang telah dikatakannya dengan lidah nabi Yehu bin Hanani akan hal Baesa dan segala isi istananya, yaitu sebab segala jahat yang telah dibuatnya di hadapan mata Tuhan dan sebab dibangkitkannya murka-Nya dengan perbuatan tangannya, sehingga ia menjadi sama dengan isi istana Yerobeam, dan sebab telah dibunuhnya akan mereka itu. Maka pada tahun yang kedua puluh enam dari pada kerajaan Asa akan orang Yehuda adalah Ela bin Baesa itu naik raja atas orang Israel di Tirza, maka kerajaanlah ia dua tahun lamanya. Maka oleh Zimri, seorang hambanya, yaitu penghulu bahagian rata, diadakan suatu fakat hendak mendurhaka kepadanya, sementara ia di Tirza duduk makan dalam rumah Arza, bendahara di Tirza, dengan mabuknya. Maka masuklah Zimri, lalu diparang dan dibunuh oleh Zimri akan dia pada tahun yang kedua puluh tujuh dari pada kerajaan Asa atas orang Yehuda, maka Zimri itu lalu naik raja menggantikan dia. Maka sesungguhnya pada masa kerajaanlah ia dan duduklah ia di atas takhta kerajaannya, dibunuhnya akan segala orang isi istana Baesa, tiada dihidupinya baginya seorang laki-laki juapun, baik dari pada segala kaum keluarganya baik dari pada segala sahabatnya. Demikianlah ditumpas oleh Zimri akan segenap isi istana Baesa, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakannya akan hal Baesa itu dengan lidah nabi Yehu, karena sebab segala dosa Baesa dan segala dosa Ela, anaknya, yang telah diperbuatnya dan yang disuruhnya orang Israelpun berbuat, sehingga dibangkitkannya murka Tuhan, Allah orang Israel, dengan perbuatan mereka itu yang sia-sia adanya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Ela dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka pada tahun yang kedua puluh tujuh dari pada kerajaan Asa atas orang Yehuda, kerajaanlah Zimri di Tirza tujuh hari lamanya, maka orang banyak itupun tengah mengepung negeri Gibeton, yang dalam kuasa orang Filistin. Maka kedengaranlah kepada orang banyak yang mengepung itu kata orang: Bahwa Zimri sudah bermufakat, bahkan, ia sudah membunuh baginda; maka sebab itu pada hari itu juga segenap orang Israel lalu merajakan Omri, panglima perangnya, di tengah-tengah balatentara itu. Maka berjalanlah Omri dan segenap orang Israelpun sertanya dari Gibeton, lalu mengepung Tirza. Setelah dilihat Zimri akan hal negeri itu sudah dialahkan, maka masuklah ia ke dalam puri istana, dibakarnya habis akan istana baginda itu di atasnya dengan api, lalu matilah ia. Maka ia itu sebab segala dosa yang telah dibuatnya sambil membuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, dan sebab ia berjalan pada jalan Yerobeam serta menurut dosa yang telah dibuatnya dan disuruhnya orang Israelpun berbuat dosa. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Zimri dan mufakat yang telah diadakannya, bukankah ia itu tersebut dalan kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka pada masa itu bangsa Israel terbahagi dua, setengahnya mengikut Tibni bin Ginat, hendak merajakan dia, dan setengahnya mengikut Omri. Tetapi dialahkan orang yang mengikut Omri itu akan orang yang mengikut Tibni bin Ginat sehingga matilah Tibni dan kerajaanlah Omri. Maka pada tahun yang ketiga puluh satu dari pada kerajaan Asa atas orang Yehuda, naiklah Omri raja atas orang Israel, maka kerajaanlah ia dua belas tahun lamanya, tetapi enam tahun lamanya kerajaanlah ia di Tirza. Karena dibelinya bukit Samaria dari pada Semer dengan dua talenta perak, lalu diperbuatnya akan sebuah negeri di atas bukit itu, dinamainya akan negeri yang diperbuatnya itu dengan nama Semer, tuan yang punya bukit itu, Samaria. Maka Omripun buatlah barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, bahkan, dibuatnya lebih banyak jahat dari pada segala orang yang dahulu dari padanya. Dan berjalanlah ia pada segala jalan Yerobeam bin Nebat, dan ia menurut segala dosanya, disuruhnya orang Israelpun berbuat demikian, serta ia membangkitkan murka Tuhan, Allah orang Israel, dengan perbuatannya yang sia-sia adanya. Adapun barang yang tinggal lagi dari pada segala kisah Omri dan segala perbuatannya dan kuasa yang telah diperolehnya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka Omripun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan dia di Samaria, dan Akhab, anaknya, kerajaanlah menggantikan ayahnya. Adapun Akhab bin Omri itu naik raja atas orang Israel, yaitu pada tahun yang ketiga puluh delapan dari pada kerajaan Asa atas orang Yehuda, maka kerajaanlah Akhab bin Omri itu atas orang Israel di Samaria dua puluh dua tahun lamanya. Maka Akhab bin Omri itupun berbuatlah barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, terlebih dari pada segala orang yang dahulu dari padanya. Maka sesungguhnya seolah-olah ini perkara kecil jua ia menurut segala dosa Yerobeam bin Nebat, maka ditambahinya pula dengan mengambil Izebel, anak Et-Baal, raja orang Sidoni, akan isterinya, lalu ia berbuat bakti kepada Baal dan menyembah sujud kepadanya. Dan didirikannya bagi Baal itu sebuah mezbah dalam kuil Baal, yang telah dibuatnya di Samaria. Dan lagi diperbuatkan Akhab suatu hutan, sehingga dibuat Akhab lebih dari pada segala raja orang Israel yang dahulu dari padanya, hendak membangkitkan murka Tuhan, Allah orang Israel. Hata, maka pada zamannya dibangunkan Hiel, orang Bait-eli itu, akan negeri Yerikho; maka dialaskannya di atas Abiram, anaknya laki-laki yang sulung, dan didirikannyalah pintu gerbangnya di atas Segub, anaknya laki-laki yang bungsu, yaitu setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dahulu dengan lidah Yusak bin Nun. Sebermula, maka Elia, orang Tisbi, dari pada orang yang mengeduduki tanah Gilead itu, berkata kepada Akhab: Sesungguh-sungguh Tuhan, Allah orang Israel itu, hidup, dan aku ini berdiri di hadapan hadirat-Nya, tiada akan ada hujan atau embun beberapa tahun ini melainkan dengan kataku! Setelah itu maka datanglah firman Tuhan kepadanya, bunyinya: Pergilah engkau dari sini lalu ke timur dan sembunyikanlah dirimu dekat dengan anak sungai Kerit, yang pada sebelah timur Yarden itu. Maka sesungguhnya engkau akan minum air dari pada anak sungai itu dan Aku akan menyuruhkan burung gagak memeliharakan dikau di sana. Hata, maka iapun pergilah dan dibuatnya seperti firman Tuhan itu, karena pergilah ia duduk dekat dengan anak sungai Kerit, yang pada sebelah timur Yarden itu. Maka oleh burung gagak dibawa kepadanya akan roti dan daging pada pagi hari, demikianpun roti dan daging pada petang, dan iapun minumlah air dari dalam anak sungai itu. Arakian, maka kemudian dari pada setahun kekeringanlah anak sungai itu, sebab tiada turun hujan di tanah itu. Maka datanglah firman Tuhan kepadanya, bunyinya: Bangkitlah engkau berdiri, pergilah dari sini ke Zarfat, yang dekat dengan Sidon itu, dan duduklah di sana, bahwasanya Aku sudah menyuruh seorang perempuan janda di sana memeliharakan dikau. Maka berjalanlah Elia dari sana lalu ke Zarfat, serta sampailah ia ke pintu negeri, tiba-tiba adalah di sana seorang perempuan janda tengah memungut kayu api; maka berserulah Elia kepadanya, katanya: Ambil apalah akan daku sedikit air dalam bekas ini, supaya kuminum. Maka sementara perempuan itu pergi hendak mengambil dia, berserulah Elia pula kepadanya, katanya: Ambil apalah akan daku sesuap apampun pada tanganmu! Tetapi sahut perempuan itu: Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup itu, sebuah apampun tiada padaku melainkan tepung hanya segenggam dalam periuk dan minyak hanya sedikit dalam buli-buli! bahwasanya aku sudah memungut barang sedikit kayu api ini, dan sekarang aku pergi hendak menyediakan dia akan diriku dan akan anakku laki-laki itu, supaya kedua kami makan, lalu mati. Maka kata Elia kepadanya: Janganlah engkau takut; pergi juga dan perbuatlah seperti katamu itu, tetapi perbuatlah akan daku dahulu sebuah apam kecil dari padanya, dan bawalah akan dia keluar kepadaku di sini, setelah itu, maka bolehlah engkau menyediakan sesuatu akan dirimu dan akan anakmu. Karena demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel itu: Bahwa tepung yang di dalam periuk itu tiada akan habis dan minyak yang di dalam buli-buli itupun tiada akan kurang sampai kepada hari apabila Tuhan akan menurunkan hujan kepada bumi. Hata, maka pergilah perempuan itu, dibuatnya seperti kata Elia itu, maka mereka itupun makanlah, baik ia baik perempuan itu serta dengan segala orang isi rumahnya, genap setahun lamanya. Adapun tepung yang di dalam periuk itu tiada habis dan minyak yang di dalam buli-buli itupun tiada kurang, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Elia itu. Hata, maka pada sekali peristiwa, yaitu kemudian dari pada yang tersebut itu, bahwa anak orang perempuan yang punya rumah itu jatuhlah sakit, maka penyakitnya itu payah sangat, sehingga tiada lagi tinggal nyawa-nyawa ikan dalamnya. Maka kata perempuan itu kepada Elia: Apa gerangan perkaraku dengan dikau, hai aziz Allah? Sudahkah engkau singgah kepadaku hendak mengingatkan salahku dan membunuh anakku? Maka kata Elia kepadanya: Berikanlah anakmu itu kepadaku. Maka diambil oleh Elia akan anaknya dari pada ribaannya, dibawanya akan dia naik ke dalam alayat, tempat kedudukannya, lalu dibaringkannya ia di atas tempat tidurnya. Maka iapun meminta doa kepada Tuhan, katanya: Ya Tuhan, Allahku! masakan sebab hendak berbuat jahat akan perempuan janda yang aku menumpang dalam rumahnya ini, maka telah Engkau bunuh anaknya? Maka dibentangkannya dirinya tiga kali di atas kanak-kanak itu sambil dipintanya doa kepada Tuhan, katanya: Ya Tuhan, Allahku, beri apalah nyawa kanak-kanak ini kembali ke dalamnya. Maka didengar Tuhan akan doa Elia itu, lalu kembalilah nyawa kanak-kanak itu ke dalamnya sehingga hiduplah ia pula. Maka diangkat oleh Elia akan kanak-kanak itu, dibawanya turun dari atas alayat ke dalam rumah, lalu diberikannya kepada emaknya, sambil katanya: Tengoklah, anakmu ini hidup! Maka kata perempuan itu kepada Elia: Bahwasanya sekarang kuketahui engkau seorang aziz Allah, dan firman Tuhan adalah pada lidahmu dengan sebenarnya. Sebermula, maka kemudian dari pada beberapa berapa hari, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepada Elia, yaitu pada tahun yang ketiga, bunyinya: Pergilah engkau, nampakkanlah dirimu kepada Akhab, karena Aku hendak menurunkan hujan kepada bumi. Hata, maka pergilah Elia hendak menampakkan dirinya kepada Akhab. Adapun pada masa itu bala kelaparan sangat di Samaria. Maka dipanggil Akhab akan Obaja, bendahari itu; maka Obaja itu amat beribadat kepada Tuhan; karena tatkala dibinasakan Izebel segala nabi Tuhan, diambil Obaja akan seratus orang nabi, disembunyikannya mereka itu, lima puluh orang bersama-sama dalam sebuah gua dan dipeliharakannya mereka itu dengan roti dan air. Maka Akhab sudah bertitah kepada Obaja demikian: Hendaklah engkau beredar-edar dalam negeri itu, pergilah kepada segala mata air dan sungai, barangkali kita mendapat rumput, supaya segala kuda dan bagal dapat kita hidupi dan jangan segala binatangpun binasa. Maka keduanyapun membahagi negeri itu antaranya hendak beredar-edar dalamnya, maka Akhab seorangnya pergi kepada satu jalan, dan Obaja seorangnyapun pergi kepada jalan yang lain. Maka sementara Obaja itu berjalan tiba-tiba bertemulah ia dengan Elia; serta diketahuinya akan dia, maka sujudlah ia sambil sembahnya: Iakah ini tuan hamba Elia? Maka sahutnya kepadanya: Ia, akulah dia; pergilah engkau, katakanlah kepada tuanmu: Bahwasanya Elia ada di sini. Tetapi kata Obaja: Apa gerangan dosa hamba ini, maka tuan menyerahkan hamba kepada tangan Akhab, supaya dibunuhnya hamba? Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup itu, tiada barang suatu bangsa atau kerajaan, yang tiada disuruhkan baginda akan orang kepadanya, supaya dicaharinya tuan, dan apabila kata mereka itu: Tiadalah ia di sini, lalu disuruhnya kerajaan atau bangsa itu bersumpah, bahwa tiada didapatinya akan tuan. Maka sekarang kata tuan begini: Pergilah engkau, katakanlah kepada tuanmu: Bahwasanya Elia ada di sini! Barangkali, sementara hamba sudah meninggalkan tuan, tiba-tiba datanglah Roh Tuhan membawa lalu akan tuan, tiada hamba tahu ke mana, maka setelah hamba datang memberitahu Akhab, lalu tiada didapatinya akan tuan, niscaya dibunuhnya akan hamba kelak; maka hamba tuan ini beribadatlah kepada Tuhan dari pada kecil hamba. Bukankah sudah dikabarkan kepada tuan barang yang telah hamba perbuat tatkala dibunuh Izebel akan segala nabi Tuhan? bahwa hamba sudah menyembunyikan seratus orang dari pada segala nabi Tuhan itu, lima puluh orang dalam sebuah gua, hamba peliharakan dengan roti dan air? Maka sekarang kata tuan begini: Pergilah engkau, katakanlah kepada tuanmu: Bahwasanya Elia ada di sini, supaya dibunuhnya akan hamba. Maka kata Elia: Demi Tuhan serwa sekalian alam yang hidup itu dan yang di hadapan hadirat-Nya aku ini berdiri, tak akan jangan pada hari ini juga aku menampakkan diriku kepadanya! Hata, maka pergilah Obaja mendapatkan Akhab, lalu disampaikannyalah kabar itu kepadanya; maka Akhabpun pergilah mendapatkan Elia. Maka sesungguhnya serta terlihatlah Akhab akan Elia itu, kata Akhab kepadanya: Engkaukah di sini, hai pengharu orang Israel? Maka sahutnya: Bukannya aku yang mengharukan orang Israel, melainkan engkau dan orang isi rumah bapamu, sebab kamu sudah meninggalkan firman Tuhan, lalu mengikut akan Baalim. Maka sekarangpun suruhlah orang menghimpunkan segenap orang Israel kepadaku di atas gunung Karmel, dan lagi empat ratus lima puluh orang nabi Baal dan empat ratus orang nabi hutan-hutan, yang makan ayapan dari pada meja Izebel itu. Hata, maka disuruhkan Akhab kepada segala bani Israel, dihimpunkannya segala nabi itupun di atas gunung Karmel. Setelah itu maka dihampiri Elia kepada segenap orang banyak itu, lalu katanya: Berapa lamakah kamu berjalan pincang dengan ingatan bercabang? Jikalau Tuhan itu Allah, baiklah kamu mengikut Dia, tetapi jikalau kiranya Baal, baiklah kamu mengikut dia? Maka sepatah katapun tiada disahut orang banyak itu akan dia. Lalu kata Elia kepada orang banyak itu: Bahwa aku nabi Tuhan tinggal seorang orang, tetapi nabi Baal itu empat ratus lima puluh orang banyaknya. Maka sekarang hendaklah diberikan dua ekor lembu muda kepada kami, biarlah mereka itu pilih akan lembu muda seekor bagi dirinya, lalu ia itu dipenggal-penggal olehnya dan diletakkan segala penggal itu di atas kayu, tetapi jangan dibubuhnya api padanya, maka akupun akan menyediakan lembu muda seekornya, lalu kuletakkan dia di atas kayu dan tiada kububuh api padanya. Setelah itu hendaklah kamu sekalian berseru kepada nama dewamu, dan aku akan berseru kepada nama Tuhan; maka mana yang menyahut kelak dengan api, ia itu juga Allah adanya. Maka segenap orang banyak itu menyahut: Katamu ini baiklah adanya. Lalu kata Elia kepada segala nabi Baal itu: Pilihlah olehmu akan seekor lembu muda bagi dirimu, sediakanlah dia dahulu, karena kamu ini banyak, lalu hendaklah kamu berseru kepada nama dewamu, tetapi jangan kamu bubuh api padanya. Maka diambil oleh mereka itu akan lembu muda seekor, yang diberikannya kepada mereka itu, lalu disediakannya lembu itu dan berserulah mereka itu kepada nama Baal dari pada pagi sampai kepada tengah hari, katanya: Ya Baal! sahut apalah akan kami! Tetapi bunyi suarapun tiada, sahutpun tiada. Maka berlompat-lompatanlah mereka itu keliling mezbah yang telah diperbuatnya itu. Maka jadi pada tengah hari bahwa Eliapun mengolok-olokkan mereka itu, katanya: Baiklah kamu berseru dengan suara yang lebih nyaring pula, karena sesungguhnya ilah juga adanya; barangkali ia lagi tepekur, atau ada sesuatu pekerjaannya, atau adalah ia dalam perjalanannya, atau barangkali ia tertidur, sehingga ia hendak dijagakan dahulu! Lalu berserulah mereka itu dengan suara yang lebih nyaring dan ditoreh-torehkannya dirinya dengan pisau dan dengan dabus, seperti adatnya, sehingga berlumurlah mereka itu dengan darah. Setelah sudah lalu tengah hari maka mengingar-ingarlah mereka itu sampai waktu dipersembahkan oranglah persembahan makanan, tetapi bunyi suarapun tiada datang, sahutpun tiada, pendengarpun tiada. Lalu kata Elia kepada segenap orang banyak itu: Marilah kamu hampir kepadaku. Maka segala orang itupun datanglah hampir kepadanya, lalu dibaikinya mezbah Tuhan, yang telah dipecahkan itu. Maka diambil oleh Elia akan batu dua belas buah, seturut bilangan segala suku bani Yakub, kepadanya juga sudah datang firman Tuhan, bunyinya: Bahwa Israel akan jadi namamu. Maka dari pada batu-batu itu diperbuatnya mezbah itu dengan nama Tuhan, setelah itu maka digalinya parit keliling mezbah itu, seluas dua gantang biji-bijian. Lalu dibubuhnya kayu api di atasnya dan dipenggal-penggalnya lembu muda itu, diletakkannya segala penggal itu di atas kayu api itu. Maka katanya: Isilah oleh kamu akan empat buah buyung dengan air, curahkanlah dia kepada korban bakaran dan kepada kayu api itu. Lalu katanya: Perbuatlah begitu pada kedua kali. Maka diperbuatnya begitu pada kedua kalinya. Setelah itu maka katanya: Perbuatlah begitu pada ketiga kali. Maka diperbuatnya begitu pada ketiga kalinya. Sehingga air itupun mengalirlah dari pada segala pihak mezbah itu, tambahan lagi diisinya pula akan parit itu dengan air. Maka betul pada waktu dipersembahkan orang persembahan makanan itu datanglah nabi Elia itu hampir sambil sembahnya: Ya Tuhan, Allah Ibrahim, Ishak dan Israel! Pada hari ini juga biarlah nyata bahwa Engkaulah Allah di antara orang Israel dan akulah hamba-Mu, dan aku berbuat segala perkara ini dengan firman-Mu. Sahutlah akan daku, ya Tuhan! Sahutlah akan daku, supaya diketahui oleh orang banyak ini akan Dikau, ya Hua! bahwa Allah adamu, dan hendaklah Engkau membalikkan hati mereka. Hata, maka pada masa itu turunlah api dari pada Tuhan, lalu makan habis akan korban bakaran itu dan akan kayu apinya dan segala batu dan tanah itu dan dijilatnya habis akan segala air yang di dalam parit itu. Serta dilihat oleh orang banyak akan hal yang demikian, maka sujudlah mereka itu sekalian dengan mukanya sampai ke tanah, sambil katanya: Hua itulah Allah! Hua itulah Allah! Maka kata Elia kepada mereka itu: Tangkaplah olehmu akan segala nabi Baal itu, seorang juapun jangan luput. Maka ditangkapnyalah akan dia, lalu dibawa Elia akan mereka itu sekalian turun ke anak sungai Kison, dibantainya sekaliannya di sana. Setelah itu maka kata Elia kepada Akhab: Berangkatlah engkau, makan minumlah, karena adalah bunyi dengung datang hujan yang lebat. Maka berangkatlah Akhab hendak makan minum, tetapi Elia naik ke atas kemuncak Karmel, lalu tunduk sampai ke tanah dengan mukanya di tengah-tengah lututnya. Maka katanya kepada hambanya: Naiklah sekarang, pergilah melihat ke sebelah laut. Maka pergilah hamba itu melihat, lalu katanya: Satupun tiada. Maka kata Elia: Pergilah pula; maka demikian sampai tujuh kali. Maka pada ketujuh kalinya itu sesungguhnya kata hamba itu: Bahwasanya adalah sebuah awan kecil sebesar tapak tangan orang itu naik dari sebelah laut. Maka kata Elia: Pergilah engkau, katakanlah kepada Akhab: Suruhlah lengkapkan kendaraanmu, lalu berjalanlah, asal jangan engkau ditegahkan oleh hujan. Maka sementara itu sesungguhnya langitpun makin gelap oleh awan-awan dan angin, maka datanglah hujan lebat yang amat deras, lalu Akhabpun berangkatlah pergi ke Yizriel. Maka tangan Tuhanpun adalah atas Elia, sehingga diikatnya pinggangnya, lalu berjalan di hadapan Akhab sampai datanglah ia ke Yizriel itu. Arakian, maka oleh Akhab dikabarkanlah kepada Izebel segala perkara yang telah dibuat oleh Elia, dan lagi peri hal ia membunuh segala nabi itu dengan pedang. Maka disuruhkan Izebel seorang suruhan mengatakan kepada Elia: Demikianlah perbuatan segala dewata akan daku dan dipertambahkannya pula, jikalau tiada pada esok hari waktu begini juga kusamakan nyawamu dengan nyawa masing-masing mereka itu. Setelah diketahui Elia akan hal yang demikian, maka bangkitlah ia berdiri lalu lari berlepas dirinya ke tempat yang lain, maka sampailah ia ke Birsyeba, yang di tanah Yehuda, maka ditinggalkannya hambanya di sana; tetapi ia seorang-orangnya pergi ke padang belantara barang sehari perjalanan jauhnya, maka datanglah ia duduk di bawah sebatang pokok arar, lalu dipintanya doa supaya putuslah nyawanya, sembahnya: Terlampau sangat halku sekarang, ya Tuhan! ambillah juga akan nyawaku, karena hambamu ini tiada lebih baik dari pada segala nenek moyang hamba. Maka dibaringkannya dirinya, lalu tertidurlah ia di bawah pokok arar itu, maka tiba-tiba adalah seorang malaikat menjamah akan dia sambil katanya: Bangunlah engkau, makanlah! Serta ia berpaling ke belakang dilihatnya pada sebelah kepalanya adalah sebuah apam terpanggang pada bara api dan sebuah buli-buli yang berisi air; maka iapun makan minumlah, lalu dibaringkannyalah dirinya pula. Maka malaekat Tuhan itu datang pada kedua kalinya serta menjamah akan dia, sambil katanya: Bangunlah engkau, makanlah, karena perjalanan bagimu lagi sangat jauh. Maka bangunlah ia lalu makan minumlah, maka oleh kuat yang diperolehnya dari pada makanan ini berjalanlah ia empat puluh hari empat puluh malam lamanya, sehingga sampailah ia ke bukit Allah, yaitu Horeb. Maka di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua, lalu bermalam dalamnya, maka tiba-tiba datanglah kepadanya firman Tuhan, bunyinya: Apakah kerjamu di sini, hai Elia? Maka sahutnya: Bahwa aku sudah mencemburukan sangat perkara Tuhan, Allah serwa sekalian alam, karena segala bani Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu dan dirombaknya segala mezbah-Mu dan dibunuhnya segala nabi-Mu dengan pedang, maka aku tinggal seorangku jua dan mereka itupun menuntut nyawaku hendak diambilnya. Lalu firman-Nya: Keluarlah engkau, berdirilah di atas bukit ini di hadapan hadirat Tuhan, karena sesungguhnya Tuhan akan berjalan lalu kelak! Hata, maka adalah angin ribut dan tofan, yang membelahkan bukit dan memecahkan batu, ia itu berjalan di hadapan Tuhan, tetapi tiada Tuhan dalam tofan itu; kemudian dari pada tofan itu adalah gempa bumi, tetapi tiada juga Tuhan dalam gempa bumi itu. Maka kemudian dari pada gempa bumi adalah api, tetapi tiada juga Tuhan dalam api itu; maka kemudian dari pada api itu adalah bunyi angin sepoi-sepoi! Maka sesungguhnya demi didengar Elia akan bunyi itu, maka diselubungkannya mukanya dengan selimutnya; adapun ia sudah keluar lalu berdiri pada pintu gua itu; tiba-tiba datanglah bunyi suara kepadanya, mengatakan: Apakah kerjamu di sini, hai Elia! Maka sahutnya: Bahwa aku sudah mencemburukan sangat perkara Tuhan, Allah serwa sekalian alam, karena segala bani Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu dan dibongkarnya segala mezbah-Mu dan dibunuhnya segala nabi-Mu dengan pedang, tinggal lagi aku seorang, maka dituntutnya akan nyawaku, yang hendak diambilnya. Maka firman Tuhan kepadanya: Baliklah engkau kepada jalanmu ke padang belantara Damsyik, pergilah ke sana dan siramilah Hazael dengan minyak bau-bauan akan raja benua Syam. Lalu hendaklah engkau menyirami Yehu bin Nimsi akan raja orang Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, hendaklah kausirami akan nabi menjadi gantimu. Maka akan jadi kelak bahwa barangsiapa yang luput dari pada pedang Hazael, ia itu akan dibunuh oleh Yehu, dan barangsiapa yang luput dari pada pedang Yehu itu, ia itu akan dibunuh oleh Elisa. Lagipun dengan kehendak-Ku juga tinggal lagi di antara orang Israel tujuh ribu orang, semuanya lutut yang belum tahu bertelut di hadapan Baal dan semuanya mulut yang belum pernah mengecupi dia! Hata, maka berjalanlah Elia dari sana, lalu didapatinya akan Elisa bin Safat tengah menanggala dengan lembu dua belas pasang yang berjalan di hadapannya, dan adalah ia dengan pasang yang kedua belas. Maka Eliapun menghampiri dia, lalu dilayangkannyalah baju selimutnya kepadanya. Maka ditinggalkan Elisa akan segala lembu itu, lalu berlari-lari mengikut Elia, sambil katanya: Beri apalah sahaya bermohon kepada ibu bapa sahaya dahulu, kemudian bolehlah sahaya mengikut tuan. Maka kata Elia: Pulanglah, karena apakah perbuatanku akan dikau! Maka baliklah ia dari padanya, lalu diambilnya akan sepasang lembu, dibantainya dan direbusnya dagingnya di atas api dari pada abah-abahan lembu itu, lalu diberikannya kepada segala hambanya, maka mereka itupun makanlah, setelah itu maka bangkitlah Elisa berdiri mengikut Elia dan berkhidmat kepadanya. Sebermula, maka oleh Benhadad, raja benua Syam itu, dikerahkanlah segala rakyatnya, maka adalah sertanya tiga puluh dua orang raja-raja dan beberapa kuda dan rata, maka berangkatlah baginda, lalu dikepungnya Samaria dan berperanglah ia dengan orang isinya. Maka disuruhkannya beberapa utusan kepada Akhab, raja orang Israel ke dalam negeri, mengatakan: Demikianlah titah raja Benhadad: Bahwa segala emas perakmu itu jadi aku punya, demikianpun segala anak isterimu yang terelok itu jadi aku punya. Maka sahut raja orang Israel, katanya: Benarlah seperti titah tuanku, hambapun jadi tuanku punya serta dengan segala sesuatu yang pada hamba. Setelah itu maka kembali datanglah utusan mengatakan: Demikianlah titah raja Benhadad: Bahwasanya aku sudah menyuruhkan utusan kepadamu mengatakan: Emas perakmu dan segala anak isterimu tak akan jangan kauberikan daku; tetapi esok harilah waktu begini aku akan menyuruhkan hambaku kepadamu, supaya diselidiknya akan istanamu dan akan rumah segala pegawaimu, maka sesungguhnya segala keinginan matamu itu akan dirampas olehnya dengan tangannya. Maka pada masa itu dipanggil oleh baginda raja orang Israel akan segala tua-tua negeri, lalu titahnya: Ketahuilah dan lihatlah olehmu, bahwa ia ini menyengajakan kebinasaan kita, karena setelah disuruhkannya utusan meminta kepadaku segala anak isteriku dan segala emas perakku, maka tiada kuenggankan dia. Maka sembah segala tua-tua dan segenap orang banyak itu kepada baginda: Jangan apalah tuanku dengar akan dia, jangan luluskan kehendaknya. Maka sebab itu titah baginda kepada utusan Benhadad itu: Katakanlah olehmu kepada baginda tuanku begini: Segala sesuatu yang tuanku suruh katakan kepada hamba dahulu, ia itu hendak hamba perbuat, tetapi perkara ini tiada boleh hamba perbuat. Hata, maka berjalanlah utusan itu, lalu dipersembahkannya sahutan ini kepada tuannya. Maka raja Benhadad utusanlah pula kepadanya, titahnya: Demikianlah perbuatan segala dewata akan daku dan dipertambahkannya pula, jikalau kiranya pecah-pecahan batu Samaria itu cukup akan memenuhi tangan segala rakyat yang ada mengiringkan daku! Maka sahut raja orang Israel, titahnya: Katakanlah ini kepadanya: Orang yang menyandangkan senjatanya jangan bermegah-megah selaku orang yang menanggalkan dia. Hata, demi didengar raja Benhadad akan kata ini sementara ia duduk santap sehidangan dengan segala raja-raja itu dalam kemah besar, maka titahnya kepada hamba-hambanya: Langgarlah olehmu! Maka dilanggarnyalah akan negeri itu. Maka tiba-tiba datanglah seorang nabi menghampiri Akhab, raja orang Israel, sambil katanya: Demikian inilah firman Tuhan: Sudahkah engkau melihat segala balatentara itu? Bahwasanya pada hari ini juga Aku menyerahkan dia kepada tanganmu, supaya diketahui olehmu, bahwa Akulah Tuhan. Maka kata Akhab: Oleh siapa? Maka sahut nabi itu: Demikian inilah firman Tuhan: Oleh hamba-hamba segala penghulu mukim. Maka kata baginda: Siapakah akan mengikat perangnya: Maka sahut nabi itu: Engkau juga. Setelah itu maka dibilang baginda akan hamba-hamba segala penghulu mukim itu adalah dua ratus tiga puluh dua orang banyaknya, kemudian dari pada itu dibilangnya akan segala rakyat, yaitu segala bani Israel, jumlahnya tujuh ribu orang. Hata, maka mereka itupun keluarlah pada ketika tengah hari, sementara Benhadad duduk santap dengan mabuknya di dalam kemah besar serta dengan segala raja-raja, tiga puluh dua orang, yang membantu akan dia. Maka hamba-hamba segala penghulu mukim itupun keluarlah dahulu. Maka oleh Benhadad disuruhkan beberapa orang pergi memeriksa hal itu, lalu orang itupun mempersembahkan kabar kepadanya, sembahnya: Adalah beberapa orang keluar dari Samaria. Maka titah baginda: Baik mereka itu keluar hendak berdamai, tangkaplah olehmu akan dia dengan hidupnya; baik mereka itu keluar hendak berperang, tangkaplah juga olehmu akan dia dengan hidupnya. Maka dalam antara itu keluarlah mereka itu sekalian dari dalam negeri, yaitu hamba-hamba segala penghulu mukim dan segala rakyat yang mengikut dia. Maka oleh masing-masing mereka itu dibunuh akan lawannya, sehingga larilah segala orang Syam, dikejar oleh orang Israel dari belakang. Maka Benhadad, raja Syam itu, lari berlepas dirinya serta dengan segala kuda dan orang yang berkendaraan. Maka baginda raja orang Israelpun keluarlah, lalu dibunuh baginda lagi akan beberapa orang yang mengendarai kuda dan rata, sehingga diadakannya suatu pembunuhan besar di antara segala orang Syam itu. Setelah itu, maka datanglah nabi itu kepada baginda raja orang Israel serta katanya: Pulanglah engkau, himpunkanlah segala rakyatmu, camkanlah dan perhatikanlah baik-baik barang yang patut kauperbuat, karena habis setahun lagi musim begini raja Syam itu akan mendatangi engkau pula. Bermula, maka sembah segala hamba raja Syam itu kepadanya: Adapun dewa-dewa mereka itu, yaitu dewa-dewa gunung adanya, maka sebab itu kuat mereka itu dari pada patik sekalian, tetapi jikalau kiranya patik memerangi dia di padang, niscaya patik, sekalian ini mengalahkan dia kelak. Maka sebab itu hendaklah tuanku berbuat begini: Jauhkan apalah segala raja-raja itu dari pada pegangannya dan jadikanlah beberapa panglima perang akan gantinya. Dan hendaklah tuanku membilang rakyat sama banyak dengan rakyat tuanku yang telah dibunuh itu, dan orang berkudapun yang sama banyak dengan orang berkuda dahulu itu, dan rata perangpun sama banyak dengan rata perang dahulu itu, lalu biarlah patik sekalian memerangi mereka itu di padang, tak dapat tiada patik juga yang akan menang. Hata, maka dibenarkan baginda sembah mereka itu, lalu diperbuat baginda demikian. Maka berselang setahun dibilang Benhadad akan segala orang Syam itu, lalu berjalanlah ia ke Afik hendak berperang dengan orang Israel. Maka segala bani Israelpun dibilang dan diberikan bekal kepadanya, lalu berjalan mendatangi orang Syam, maka didirikanlah bani Israel akan kemah-kemahnya bertentangan dengan mereka itu seperti dua kawan kambing yang gundul, tetapi segala orang Syam itu menudungi tanah itu. Maka datanglah aziz Allah itu hampir, lalu katanya kepada baginda raja orang Israel: Demikian inilah firman Tuhan: Oleh karena sebab orang Syam telah berkata begini: Bahwa Tuhan itulah Allah gunung dan bukannya Ia Allah padang, maka Aku menyerahkan orang yang amat banyak ini kepada tanganmu kelak, supaya diketahui oleh kamu sekalian, bahwa Akulah Tuhan. Arakian, maka kedua pihak itupun berhadap-hadapan tujuh hari lamanya, maka pada hari yang ketujuh itu mulailah berperang, maka oleh bani Israel dibunuh akan orang Syam seratus ribu orang yang berjalan kaki pada sehari jua. Maka yang tinggal itu lari ke Afik sampai ke dalam negeri, tetapi pagar temboknya lalu roboh menimpa orang dua puluh tujuh ribu, yang lagi tinggal itu; maka Benhadadpun masuk ke dalam negeri, lalu lari dari pada suatu bilik kepada suatu bilik. Maka pada masa itu sembah segala hambanya kepadanya: Bahwasanya patik sekalian ini telah mendengar kabar akan pekerti segala raja bangsa Israel itu raja yang murah hatinya, maka sebab itu baiklah patik berpakaikan kain karung pada pinggang patik dan kenakan tali pada kepala patik, lalu berilah patik sekalian ini keluar pergi mendapatkan baginda raja orang Israel; mudah-mudahan dihidupinya nyawa tuanku kelak. Maka dikenakan mereka itu kain karung pada pinggangnya dan dibubuhnya tali pada kepalanya, lalu pergi menghadap baginda raja orang Israel sambil sembahnya: Bahwa sembah Benhadad, hamba tuanku, demikian: Hidupi apalah akan nyawa hamba. Maka titah baginda: Adakah lagi hidup ia? Bahwa ialah saudaraku. Maka dicamkan oleh mereka itu akan tanda yang baik ini, lalu menyahut dengan segera, sembahnya: Benarlah Benhadad saudara kepada tuanku! Maka titah baginda: Pergilah kamu mempersilakan tuanmu ke mari. Maka Benhadadpun keluarlah datang mendapatkan baginda, lalu disuruh baginda akan dia naik ke atas ratanya. Maka kata Benhadad kepada baginda: Adapun segala negeri yang dahulu dirampas oleh ayah beta dari pada ayah tuan, ia itu beta pulangkan kelak dan boleh juga tuan membuat pasar dalam negeri Damsyik, seperti yang telah dibuat oleh ayah beta dalam Samaria. Maka beta (demikianlah sahut Akhab) hendak melepaskan tuan pergi dengan janji ini. Maka berjanjilah keduanya, lalu dilepaskannya ia pergi. Maka pada masa itu kata seorang dari pada segala anak nabi kepada kawannya dengan firman Allah: Palulah olehmu akan daku. Tetapi engganlah orang itu memalu akan dia. Maka kata nabi itu kepadanya: Oleh sebab tiada engkau menurut firman Tuhan, ketahuilah olehmu, apabila engkau sudah meninggalkan daku, bahwa seekor singa akan menerkam akan dikau kelak. Setelah ditinggalkan orang itu akan dia lalu pergi, maka didapati seekor singa akan dia, lalu menerkam dia. Maka nabi itupun bertemulah dengan seorang lain, lalu katanya: Palulah olehmu akan daku! Maka orang itupun memalu akan dia sangat, sehingga ia luka. Maka nabi itupun pergi, lalu berdiri di jalan menantikan baginda, dan disamarkannya dirinya dengan membubuh abu pada matanya. Hata, maka sementara baginda berjalan lalu, berserulah nabi itu kepadanya, sembahnya: Bahwa patik tuanku ini sudah keluar dari tengah peperangan, tiba-tiba datanglah seorang anu singgah kepada patik, dihantarnya kepada patik seorang laki-laki, katanya: Tungguilah olehmu akan orang ini, maka jikalau kiranya ia hilang, niscaya nyawamu akan ganti nyawanya, melainkan engkau menimbang bagiku perak setalenta. Maka sesungguhnya sementara patik tuanku ini masygul dalam barang sesuatu pekerjaan, bahwa orang itu tiada lagi. Maka titah baginda raja orang Israel: Inilah pehukumanmu; engkau sendiri yang telah memutuskannya. Maka dengan segera nabi itu melalukan abu itu dari pada matanya, lalu dikenal oleh baginda raja orang Israel akan dia, seorang dari pada segala nabi adanya. Maka kata nabi itu kepada baginda: Demikian inilah firman Tuhan: Oleh sebab engkau sudah melepaskan dari pada tanganmu akan orang yang telah Kukaramkan, maka nyawamu kelak akan ganti nyawanya dan bangsamupun akan ganti bangsanya! Maka baginda raja orang Israel lalu berjalan pulang ke istananya dengan murungnya dan murkanya; maka sampailah baginda ke Samaria. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu kemudian dari pada segala perkara yang tersebut di atas ini, sedang pada Nabot, orang Yizrieli yang duduk di Yizriel itu, adalah suatu kebun anggur dekat istana Akhab, raja Samaria itu, bahwa raja berkata-kata dengan Nabot, titahnya: Kebun anggurmu itu berikanlah aku, supaya ia itu menjadi bagiku akan kebun sayur-sayuran, karena kebun itu dekat dengan istanaku, maka aku akan memberikan kepadamu suatu kebun anggur akan gantinya yang baik dari pada ini, atau jikalau baik kepada pemandanganmu aku membayar uang harganya kepadamu kelak. Tetapi sembah Nabot kepada Akhab: Dijauhkan Tuhan kiranya dari pada patik mempersembahkan pusaka nenek moyang patik ini kepada tuanku! Maka pulanglah Akhab ke dalam istananya dengan murungnya bercampur murka, sebab sembah Nabot, orang Yizrieli itu, kepadanya demikian: Tiada boleh patik mempersembahkan pusaka nenek moyang patik kepada tuanku. Maka bagindapun lalu membaringkan dirinya pada peraduannya dan berpalinglah wajahnya, tiada mau santap roti. Maka datanglah Izebel, isterinya, kepadanya sambil katanya: Apa mulanya maka hati kakanda murung dan tiada kakanda santap roti? Lalu sahutnya kepadanya: Maka demikian sebab kakanda sudah berkata-kata dengan Nabot, orang Yizriel itu, kata kakanda: Berikanlah aku kebun anggurmu maka aku bayar harganya, atau jikalau engkau hendak, maka aku berikan dikau sebuah kebun anggur akan gantinya; tetapi sahutnya: Tiada patik persembahkan kebun anggur patik ini kepada tuanku. Maka kata Izebel, isterinya, kepadanya: Sekarangpun hendaklah kakanda menyatakan kerajaan kakanda atas orang Israel. Bangkitlah berdiri, santaplah roti dan senangkanlah hati kakanda; bahwa adinda juga memberikan kepada kakanda kelak kebun anggur Nabot, orang Yizrieli itu. Arakian, maka dikarangkan Izebel beberapa pucuk surat kiriman dengan nama Akhab dan dibubuhnya cap baginda padanya, lalu dilayangkannya segala surat itu kepada segala tua-tua dan orang bangsawan yang dalam negerinya, yaitu yang duduk senegeri dengan Nabot. Adapun bunyi segala surat itu demikian: Hendaklah kamu suruh canangkan supaya segala orang berpuasa, lalu dudukkanlah Nabot pada tempat yang termulia di hadapan orang sekalian, dan dudukkanlah dua orang, yaitu orang fasik, tentang dengan dia, supaya keduanya naik saksi atasnya serta katanya: Bahwa engkau sudah menghujat akan Allah dan akan bagindapun! lalu bawalah keluar akan dia dan lontari akan dia dengan batu sampai ia mati. Hata, maka oleh orang senegerinya, yaitu oleh orang tua-tua dan bangsawan yang duduk senegeri dengan dia itu, diperbuatlah seperti perintah Izebel kepadanya, yaitu seperti yang tersebut dalam segala surat yang dikirimkannya kepada mereka itu. Maka disuruhnya canangkan supaya orang berpuasa, lalu didudukkannya Nabot pada tempat yang termulia di hadapan orang banyak itu. Setelah itu maka datanglah dua orang, yaitu orang fasik, lalu duduk tentang dengan dia, dan kedua orang fasik itupun naiklah saksi atasnya, yaitu atas Nabot, di hadapan orang sekalian, katanya: Nabot ini sudah menghujat akan Allah dan akan bagindapun. Maka dibawanya akan dia sampai ke luar negeri, lalu dilontarinya dengan batu sampai ia mati. Sudah itu maka disuruhkannya orang pergi menghadap Izebel, mengatakan: Si Nabot itu sudah mati dilontari dengan batu. Setelah didengar Izebel akan hal Nabot sudah mati dilontari dengan batu, maka kata Izebel kepada Akhab: Bangkitlah kakanda berdiri, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizrieli itu, akan milik kakanda, yaitu kebun yang dienggankannya menjual kepada kakanda dengan harganya, karena si Nabot itu tiada lagi hidup, melainkan ia sudah mati. Hata, demi didengar Akhab akan hal Nabot sudah mati itu, maka bangkitlah Akhab berdiri hendak turun pergi mengambil kebun anggur Nabot, orang Yizrieli itu, akan miliknya. Tetapi datanglah firman Tuhan kepada Elia, orang Tisbi itu, bunyinya: Bangkitlah engkau, lalu turun mendapatkan Akhab, raja orang Israel, yang kerajaan di Samaria itu, bahwasanya adalah ia dalam kebun anggur Nabot, karena ia sudah turun ke sana hendak mengambil dia akan miliknya. Dan katakanlah kepadanya: Demikian inilah firman Tuhan: Sudahkah engkau membunuh orang dan merampas barang akan milikmu? Dan lagi hendaklah engkau katakan kepadanya: Demikian inilah firman Tuhan: Oleh karena sebab anjing telah menjilat darah Nabot itu, maka anjingpun akan menjilat darahmu kelak, bahkan, darahmu juga! Maka kata Akhab kepada Elia: Sudahkah engkau mendapat aku, hai seteruku? Lalu kata Elia: Benarlah aku mendapat engkau; tegal engkau sudah menjual dirimu akan berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Bahwasanya Aku akan mendatangkan jahat atasmu dan menghapuskan segala anak cucumu, dan Aku akan menumpas kelak segala orang laki-laki yang dari pada Akhab itu serta dengan segala orangnya yang terkurung dan yang tertinggal di antara orang Israel. Maka Aku menyamakan isi istanamu dengan isi istana Yerobeam bin Nebat dan dengan isi istana Baesa bin Ahia, maka ia itu sebab segala perbuatanmu yang telah membangkitkan murka-Ku dan sebab engkau sudah menyuruh orang Israelpun berbuat dosa. Dan lagi akan hal Izebel firman Tuhan demikian: Bahwa Izebel itu akan dimakan anjing kelak pada sebelah dalam pagar tembok Yizriel. Barangsiapa dari pada Akhab yang mati di dalam negeri, ia itu akan dimakan anjing, dan barangsiapa yang mati di padang, ia itu akan dimakan oleh unggas yang di udara. Maka sesungguhnya belum pernah ada orang seperti Akhab, yang telah menjual dirinya akan berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sebab dibujuk oleh Izebel, isterinya, akan dia. Maka kelakuannya sangat kebencian, sebab diikutnya akan berhala tahi, menurut segala sesuatu yang telah diperbuat orang Amori dahulu, yang sudah dihalaukan Allah dari pada tanah miliknya di hadapan segala bani Israel. Hata, demi didengar Akhab segala perkataan ini, maka dicarik-carikkannya pakaiannya dan dikenakannya kain karung pada tubuhnya, lalu berpuasalah ia; maka berbaringlah ia dengan berpakaikan kain karung itu dan berjalanlah ia dengan perlahan-lahan. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepada Elia, orang Tisbi itu, bunyinya: Sudahkah dilihat olehmu, bahwa Akhab merendahkan dirinya di hadapan hadirat-Ku? bahwasanya sebab telah direndahkannya dirinya di hadapan hadirat-Ku, maka tiada Kudatangkan jahat itu selagi umur hidupnya, melainkan pada masa anaknya kelak Kudatangkan jahat itu atas isi istananya. Bermula, maka sentosalah mereka itu tiga tahun lamanya; tiadalah perang antara orang benua Syam dengan orang Israel. Tetapi pada tahun yang ketiga, tatkala Yosafat, raja orang Yehuda itu, turun mendapatkan raja orang Israel, bertitahlah raja orang Israel kepada segala hambanya demikian: Tahukah kamu bahwa Ramot yang di Gilead itu kita punya? Maka diam juga kita, tiada kita rampas negeri itu dari pada tangan raja benua Syam! maka kata baginda kepada raja Yosafat: Maukah tuan berjalan serta dengan beta ke Ramot yang di Gilead itu pergi perang? Maka sahut raja Yosafat kepada raja orang Israel: Bagaimana tuan begitulah beta, dan bagaimana rakyat tuan begitulah rakyat beta, dan bagaimana kuda tuan begitulah kuda beta kelak. Tetapi lagi kata raja Yosafat kepada raja orang Israel: Hendaklah kiranya sekarang tuan bertanyakan firman Tuhan dahulu. Maka oleh raja Israel lalu dihimpunkanlah segala nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya, serta titah baginda kepadanya: Bolehkah aku pergi perang ke Ramot yang di Gilead itu, atau baik tiada aku pergi? Maka sembah mereka itu: Baiklah tuanku pergi, karena diserahkan Tuhan akan mereka itu kelak kepada tangan tuanku. Tetapi kata raja Yosafat: Tiadakah lagi di sini seorang nabi Tuhan, supaya boleh kita bertanyakan dia? Maka kata raja orang Israel kepada raja Yosafat: Ada lagi seorang yang boleh kita bertanyakan Tuhan olehnya, tetapi bencilah beta akan dia, sebab satupun tiada yang baik dikatakannya akan hal beta, melainkan jahat belaka, yaitu Mikha bin Yimla. Maka ujar raja Yosafat: Jangan tuan berkata begitu! Maka dipanggil oleh baginda raja orang Israel akan seorang sida-sida, lalu titahnya kepadanya: Bawalah olehmu akan Mikha bin Yimla itu ke mari dengan segeranya. Adapun pada masa itu adalah baginda raja orang Israel dan Yosafat raja orang Yehuda masing-masing bersemayam di atas takhtanya serta berpakaikan pakaian kebesarannya, yaitu di halaman yang di hadapan pintu gerbang Samaria, dan segala nabi itupun hadir sambil bernubuat. Maka Zedekia bin Kenaana sudah memperbuat akan dirinya tanduk besi, lalu sembahnya: Demikian inilah firman Tuhan: Bahwa dengan peri begini juga tuanku akan menanduk-nanduk orang Syam itu, sehingga tuanku membinasakan mereka itu sama sekali. Demikianpun bernubuatlah segala nabi itu, sembahnya: Baiklah tuanku pergi ke Ramot yang di Gilead itu, maka tuanku akan selamat, karena diserahkan Tuhan akan mereka itu kelak kepada tangan tuanku. Bermula, adapun suruhan yang telah pergi memanggil Mikha itu, ia itu berkata kepadanya demikian: Bahwasanya segala kata nabi-nabi itu semulut juga dan baiklah sembahnya kepada baginda, sebab itu biarlah kiranya katamu sama dengan kata masing-masing mereka itu dan katakanlah selamat baginda. Tetapi sahut Mikha: Demi Tuhan yang hidup, bahwa barang yang firman Tuhan kepadaku itu juga yang akan kukatakan kelak. Serta sampailah ia kepada baginda, maka titah baginda kepadanya: Hai Mikha! Bolehkah kami pergi perang ke Ramot yang di Gilead itu, atau baik kami tiada pergi? Maka sembahnya kepada baginda: Baiklah tuanku pergi, niscaya selamatlah tuanku kelak, karena diserahkan Tuhan akan mereka itu sekalian kepada tangan tuanku. Maka titah baginda kepadanya: Berapa kali patut aku menyumpahi engkau, supaya jangan kaukatakan kepadaku melainkan barang yang benar dengan nama Tuhan? Maka sembah Mikha: Bahwa patik telah melihat segenap orang Israel tercerai-berai di atas segala gunung, seperti kambing domba yang tiada bergembala adanya, lalu firman Tuhan: Bahwa mereka ini tiada bertuan, sebab itu biarlah masing-masing pulang juga dengan selamat. Maka pada masa itu kata raja orang Israel kepada raja Yosafat: Bolakkah kata beta kepada tuan, bahwa satupun tiada yang baik dikatakannya akan hal beta, melainkan jahat belaka? Dan lagi kata Mikha: Dengarlah olehmu firman Tuhan: Bahwa aku telah melihat Tuhan duduk di atas arasy-Nya dan segala balatentara yang di sorgapun berdiri pada sisi-Nya, yaitu pada kiri kanan-Nya. Maka firman Tuhan: Siapa gerangan dapat membujuk Akhab, supaya ia berangkat lalu menyerang akan Ramot yang di Gilead itu? Maka seorang kata begini, seorang begitu. Maka keluarlah seorang roh, lalu menghadap hadirat Tuhan sambil sembahnya: Bahwa aku dapat membujuk dia. Maka firman Tuhan kepadanya: Dengan apa? Maka sahutnya: Aku akan keluar dan menjadi roh pembohong dalam mulut segala nabinya. Maka firman Tuhan: Engkau dapat membujuk akan dia dan engkau juga akan menang; pergilah engkau, perbuatlah olehmu begitu. Maka sesungguhnya sekarangpun Tuhan sudah memberikan roh pembohong dalam mulut segala nabimu ini; maka Tuhan juga telah berfirman akan hal kebinasaanmu. Maka pada masa itu datanglah Zedekia bin Kenaana itu hampir, ditamparnya muka Mikha sambil katanya: Mana boleh roh Tuhan itu berpindah dari padaku hendak berfirman kepadamu. Maka kata Mikha: Bahwasanya engkau juga akan melihatnya kelak, pada hari apabila engkau lari dari pada suatu bilik datang kepada suatu bilik hendak menyembunyikan dirimu. Maka titah baginda raja orang Israel: Ambillah akan Mikha, bawalah akan dia kembali kapada Amon, penghulu negeri, dan kepada Yoas, putera raja itu; dan katakanlah kepadanya: Bahwa titah baginda: Taruhlah akan orang ini dalam penjara dan berikanlah dia makan roti kesukaran dan air kesukaran, sampai aku pulang kelak dengan selamat. Maka kata Mikha: Jikalau kiranya tuanku pulang dengan selamat, niscaya tiada Tuhan telah berfirman dengan lidahku. Dan lagi katanya: Dengarlah kiranya, hai kamu sekalian! Hata, maka berangkatlah raja orang Israel dan Yosafat, raja orang Yehuda, ke Ramot yang di Gilead itu. Maka kata raja orang Israel kepada raja Yosafat: Setelah sudah beta bersamar, maka beta akan masuk peperangan, tetapi hendaklah tuan berpakaikan pakaian tuan juga. Maka bersamarlah raja orang Israel, lalu bagindapun masuk peperangan. Adapun baginda raja benua Syam itu sudah berpesan kepada segala penghulu rata yang padanya, semuanya tiga puluh dua orang banyaknya, titahnya: Jangan kamu berperang, baik dengan orang besar atau dengan orang kecil, melainkan dengan raja Israel seorangnya juga. Serta dilihat segala penghulu rata itu akan raja Yosafat, lalu katanya: Sesungguhnya inilah raja orang Israel, lalu mereka itupun tampil kepadanya hendak berperang, tetapi raja Yosafatpun berseru-seru. Setelah dilihat oleh penghulu rata bukan ialah raja orang Israel, maka undurlah mereka itu dari padanya. Maka pada ketika itu adalah seorang rakyat mengedangkan busurnya dengan tiada sengajanya, lalu memanah kena baginda raja orang Israel antara perhubungan baju zirha. Maka titah baginda kepada orang yang mengepalakan ratanya: Balikkanlah rata dengan tanganmu dan hantarlah akan daku keluar dari dalam peperangan, karena aku telah luka parah. Tetapi sedang makin bertambah ramai perang pada hari itu, diperhentikan oranglah rata baginda bertentangan dengan orang Syam, maka hampir petang hari matilah baginda, dan darah dari pada luka bagindapun mengalirlah ke dalam tumpuan rata. Maka hampir masuk matahari adalah orang berseru dalam balatentara itu, bunyinya: Hendaklah masing-masing pulang ke negerinya dan ke tanahnya! Demikian matilah baginda, maka dibawa oranglah akan baginda ke Samaria, dan bagindapun dikuburkan oranglah di Samaria. Maka sementara dibasuhkan orang akan rata itu dalam kolam Samaria, adalah beberapa anjing menjilat darahnya di tempat orang sundal biasa mandi, yaitu seperti firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Akhab dan segala perbuatan baginda dan istana gading yang telah diperbuat oleh baginda dan segala negeri yang telah dibangunkan baginda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Demikianlah peri raja Akhab mangkat beradu dengan segala nenek moyangnya, dan Ahazia putera bagindapun naiklah raja menggantikan ayahnya. Adapun raja Yosafat bin Asa itu telah naik raja atas orang Yehuda pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Akhab atas orang Israel. Maka pada masa ia naik raja umur Yosafat tiga puluh lima tahun, maka kerajaanlah baginda di Yeruzalem dua puluh lima tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Azuba, anak Silkhi. Maka berjalanlah baginda pada segala jalan Asa, ayahanda baginda, dengan tiada menyimpang, dan diperbuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan. Kendatilah demikian, maka segala panggung tiada juga dibuang, melainkan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Dan raja Yosafatpun berdamailah dengan baginda raja orang Israel. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yosafat dan segala kuasa yang diperolehnya, dan segala peri hal ia melakukan perang, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Demikianpun dihapuskannya dari dalam negeri segala orang zindik yang lagi tinggal dari pada zaman Asa, ayahanda baginda. Maka pada zamannya tiadalah raja di Edom, melainkan adalah di sana seorang wakil baginda. Maka diperbuat oleh Yosafat beberapa kapal Tarsis akan berlayar ke Ofir pergi mengambil emas dari sana, tetapi tiada juga jadi berlayar, sebab pecahlah segala kapal itu di Ezion-Jeber. Lalu kata raja Ahazia bin Akhab kepada raja Yosafat: Biarlah hamba beta turun berlayar dengan hamba tuan dalam kapal itu. Tetapi raja Yosafat tiada mau. Maka raja Yosafatpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyang baginda, lalu ia dikuburkan pada sisi nenek moyang baginda dalam negeri Daud, moyangda baginda, maka Yoram, putera baginda, naik raja menggantikan ayahnya. Adapun Ahazia bin Akhab itu naik raja atas orang Israel di Samaria pada tahun yang ketujuh belas dari pada kerajaan Yosafat atas orang Yehuda, maka kerajaanlah ia atas orang Israel dua tahun lamanya. Maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, karena berjalanlah ia pada jalan ayahnya dan pada jalan bundanya dan pada jalan Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruh orang Israel berbuat dosa. Maka iapun berbuat bakti kepada Baal dan menyembah sujud kepadanya dan dibangkitkannya murka Tuhan, Allah orang Israel, dengan menurut segala sesuatu yang telah diperbuat oleh ayahnya. Sebermula, kemudian dari pada mati raja Akhab maka khianatlah orang Moab itu akan orang Israel. Maka raja Ahaziapun jatuhlah dari pada geradi alayatnya di Samaria, sehingga bagindapun sakit payah. Lalu disuruhkannya utusan, titahnya kepadanya: Pergilah kamu bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron, kalau boleh aku sembuh dari pada penyakit ini. Tetapi kata malaekat Tuhan kepada Elia, orang Tisbi itu: Bangkitlah engkau, pergilah mendapatkan utusan raja Samaria itu, katakanlah kepadanya: Adakah sebab tiada Allah di antara orang Israel, maka kamu sudah pergi bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron itu? Maka sebab perkara ini, demikianlah firman Tuhan, tiada engkau akan turun dari pada peraduan yang telah kaunaiki itu, melainkan engkau akan mati kelak. Lalu Eliapun pergi. Hata, maka kembalilah utusan itu kepada baginda, lalu titah baginda: Bagaimana ini maka sekarang kamu sudah kembali? Maka sembah mereka itu kepadanya: Adalah seorang anu datang mendapatkan patik serta katanya: Pergilah kamu, kembalilah kepada baginda, yang telah menyuruhkan kamu dan persembahkanlah kepadanya: Demikian inilah firman Tuhan: Adakah sebab tiada Allah di antara orang Israel, maka engkau sudah menyuruhkan orang bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron itu? Maka sebab itu tiada engkau akan turun dari pada peraduan yang telah kaunaiki itu, melainkan engkau akan mati kelak! Maka titah baginda kepada mereka itu: Apa macam orangnya, yang telah datang mendapatkan kamu dan yang mengatakan segala perkataan ini kepadamu? Maka sembah mereka itu kepada baginda: Bahwa ia seorang yang berpakaikan kain kambeli dan ikat pinggangnya dari pada kulit. Maka titah baginda: Bahwa ia itu Elia, orang Tisbi juga. Maka disuruhkan baginda kepadanya seorang panglima perang serta dengan laskarnya lima puluh orang; setelah sudah naik panglima itu mendapatkan dia, karena adalah ia duduk di atas kemuncak bukit, maka kata panglima itu: Hai aziz Allah! titah baginda: Turunlah engkau! Tetapi sahut Elia kepada panglima laskar lima puluh orang itu: Jikalau kiranya aku ini aziz Allah, biarlah turun api dari langit dan makan habis akan dikau serta dengan lima puluh orang laskarmu itu. Maka api itupun turunlah dari langit dan makan habis akan panglima itu serta dengan laskarnya lima puluh orang itu. Maka kembali disuruhkan baginda kepadanya seorang panglima yang lain serta dengan laskarnya lima puluh orang. Maka kata panglima itupun kepadanya: Hai aziz Allah, titah baginda: Turunlah engkau dengan segera! Maka sahut Elia kepadanya: Jikalau kiranya aku ini aziz Allah, biarlah turun api dari langit serta makan habis akan dikau dan kelima puluh orang laskarmu itu. Maka api Allah itupun turunlah dari langit dan makan habis akan dia dan kelima puluh orang laskarnya. Maka kembali pula disuruhkan baginda seorang panglima pada ketiga kalinya serta dengan lima puluh orang laskarnya. Maka berjalanlah panglima itu, lalu naik; setelah sampai maka bertelutlah ia di hadapan Elia sambil meminta sangat kepadanya, sembahnya: Ya, aziz Allah! biar apalah nyawaku dan nyawa segala hambamu lima puluh orang ini indah kepada pemandangan tuan! Bahwasanya api sudah turun dari langit dan sudah makan habis akan dua orang panglima itu, masing-masing dengan lima puluh orang laskarnya, tetapi sekarang biar apalah nyawaku indah kepada pemandangan tuan! Maka pada ketika itu kata malaekat Tuhan kepada Elia: Turunlah engkau sertanya, jangan takut akan dia. Maka bangkitlah Elia berdiri lalu turun sertanya pergi mendapatkan baginda. Maka kata Elia kepada baginda: Bahwa demikian inilah firman Tuhan: Sebab engkau sudah menyuruhkan utusan pergi bertanyakan Baal-Zebub, dewa orang Ekeron itu (adakah ia itu sebab tiada Allah di antara orang Israel, yang dapat ditanyakan firman-Nya?), maka sebab itulah tiada engkau akan turun lagi dari pada peraduan yang telah kaunaiki itu, melainkan engkau akan mati kelak. Hata, maka bagindapun mangkatlah, setuju dengan firman Tuhan yang dikatakan Elia itu, lalu Yorampun naik raja menggantikan baginda, yaitu pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Yoram bin Yosafat atas orang Yehuda, karena raja Ahazia tiada beranak. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala perkara raja Ahazia dan barang yang telah diperbuatnya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu tatkala Tuhan akan mengangkat Elia naik ke sorga dalam guruh, bahwa berjalanlah Elia dengan Elisa dari Gilgal. Maka kata Elia kepada Elisa: Hendaklah engkau tinggal di sini, karena aku telah disuruh Tuhan pergi ke Bait-el. Tetapi sahut Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, sekali-kali tiada hamba mau meninggalkan tuan! Setelah itu maka keduanyapun berjalanlah turun ke Bait-el. Maka pada masa itu keluarlah segala murid nabi yang di Bait-el itu mendapatkan Elisa, lalu katanya kepadanya: Tahukah engkau bahwa pada hari ini juga tuanmu akan diangkat oleh Tuhan dari pada kepalamu? Maka sahutnya: Tahu juga aku; diamlah kamu. Maka kata Elia kepadanya: Hai Elisa! hendaklah engkau tinggal juga di sini, karena aku disuruhkan Tuhan ke Yerikho. Tetapi sahut Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada hamba mau meninggalkan tuan! Maka keduanyapun sampailah ke Yerikho. Lalu datanglah segala murid nabi yang di Yerikho itu mendapatkan Elisa sambil katanya: Tahukah engkau bahwa pada hari ini tuanmu akan diangkat oleh Tuhan dari pada kepalamu? Maka sahutnya: Tahu juga aku; diamlah kamu. Maka kata Elia kepadanya: Hendaklah engkau tinggal juga di sini, karena aku telah disuruhkan Tuhan ke Yarden. Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada hamba mau meninggalkan tuan! Maka berjalanlah keduanya. Maka lima puluh orang dari pada murid nabi itu pergi, lalu berdiri dari jauh tentang keduanya itu, dan kedua orang nabi itupun berdirilah di tepi Yarden. Maka oleh Elia diambil akan baju selimutnya, digulungnya, lalu dipalunya air itu dengan dia, maka air itupun terbelah dua ke sana ke mari, lalu keduanyapun menyeberanglah dengan berjalan pada kekeringan. Setelah sampai keduanya ke seberang, maka kata Elia kepada Elisa: Pintalah olehmu barang yang boleh kubuat akan dikau dahulu dari pada aku diangkat dari pada sisimu. Maka sahut Elisa: Biarlah kiranya dua bahagian roh tuan itu tinggal pada hamba. Maka kata Elia: Barang yang kaupinta itu sukar juga. Jikalau engkau melihat aku apabila aku diangkat dari pada sisimu kelak, maka jadilah padamu demikian, tetapi jikalau tiada, maka tiada juga ia itu jadi. Maka sesungguhnya sementara keduanyapun berjalan dan berkata-kata, tiba-tiba adalah sebuah rata api dengan kuda api menceraikan seorang dengan seorang. Maka demikianlah peri Elia naik ke sorga dalam guruh. Maka Elisapun melihat hal itu, lalu berserulah ia: Ya, bapaku! ya, bapaku! rata Israel dengan orangnya yang berkendaraan! Maka tiada dilihatnya lagi, lalu diambilnya akan kainnya, dicariknya jadi dua bahagian. Dan dipungutnya pula akan baju selimut Elia, yang telah gugur dari padanya, lalu baliklah ia, maka berdirilah ia pada tepi Yarden, diambilnya baju selimut yang telah gugur dari pada Elia itu, lalu dipalunya air itu, sambil katanya: Di mana gerangan Tuhan, Allah Elia itu? bahkan, Ia juga. Maka dipalunya air itu, sehingga ia itu terbelah dua ke sana ke mari, lalu Elisapun menyeberanglah. Demi dilihat oleh segala murid nabi yang di Yerikho, di seberang itu, akan dia, lalu katanya: Bahwa roh Elia itu adalah pada Elisapun! maka datanglah mereka itu mendapatkan dia, dan mereka itupun tunduk di hadapannya sampai ke bumi, serta sembahnya kepadanya: Bahwasanya adalah pada hambamu ini lima puluh orang yang berani, biarkanlah kiranya mereka itu pergi mencahari tuanmu, kalau-kalau diangkat Roh Tuhan akan dia dan diturunkan-Nya kepada salah sebuah bukit atau ke dalam salah suatu lembah. Tetapi kata Elisa: Jangan kamu suruhkan orang itu. Maka berulang-ulang juga mereka itu meminta kepadanya sampai kemalu-maluan ia, lalu katanya: Suruhkan juga. Maka disuruhkannya lima puluh orang yang mencahari tiga hari lamanya, tiada juga didapatinya akan dia. Maka kembalilah mereka itu kepada Elisa, yang sudah tinggal di Yerikho, maka kata Elisa kepadanya: Bolakkah kataku kepadamu, jangan kamu pergi? Maka kata orang isi negeri itu kepada Elisa: Bahwasanya baiklah kedudukan negeri ini, seperti tuan lihat juga, tetapi airnya tak baik dan tanahnyapun jahat adanya. Maka kata Elisa: Ambilkanlah aku pinggan baharu seceper dan bubuhlah garam dalamnya. Maka dibawa oranglah akan pinggan itu kepadanya. Lalu Elisapun keluar pergi ke mata air, dituangnya segala garam itu ke dalamnya sambil katanya: Demikian inilah firman Tuhan: Bahwa air ini sudah Kunamirkan, maka olehnya tiada lagi akan jadi barang kematian atau tanah jahat adanya. Maka air itupun namirlah datang kepada hari ini, setuju dengan sabda Elisa, yang telah dikatakannya itu. Maka dari sana berjalanlah Elisa naik ke Bait-el, maka sementara ia berjalan itu adalah beberapa budak keluar dari dalam negeri, yang mencucakan dia serta katanya: Hai si gundul, naiklah; hai si gundul, naiklah! Maka berpalinglah ia, dipandangnya kepada mereka itu, lalu dikutukinya demi nama Tuhan. Maka datanglah dua ekor beruang dari dalam hutan mencarik-carik dari pada mereka itu empat puluh dua orang. Maka dari sana pergilah Elisa ke gunung Karmel dan dari gunung Karmel itu kembalilah ia ke Samaria. Bermula, adapun Yoram bin Akhab itu naik raja atas orang Israel di Samaria pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yosafat atas orang Yehuda, dan kerajaanlah ia dua belas tahun lamanya. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan sama seperti ayahanda dan bunda baginda, karena disuruhnya buang berhala Baal yang didirikan dan diperbuat oleh ayahanda baginda itu. Kendatilah demikian, maka lekatlah juga ia pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang sudah menyuruh orang Israel berbuat dosa, dan tiada ia lalu dari padanya. Bermula, adapun Mesa, raja orang Moab itu, seorang yang menaruh banyak binatang, maka dipersembahkannya akan upeti kepada raja orang Israel anak domba seratus ribu ekor dan domba jantan seratus ribu ekor serta dengan bulunya. Tetapi setelah sudah mangkat raja Akhab, maka mendurhakalah raja orang Moabi itu kepada baginda raja orang Israel. Sebab itu maka keluarlah raja Yoram pada masa itu dari Samaria, dibilangnya akan segala orang Israel. Lalu pergilah baginda, disuruhkannya utusan kepada Yosafat, raja orang Yehuda, mengatakan: Bahwa raja orang Moabi itu sudah mendurhaka kepada beta, maukah tuan berjalan serta beta pergi memerangi orang Moabi itu? Maka sahutnya: Nanti beta datang, maka seperti tuan demikianpun beta kelak, dan seperti rakyat tuan demikianpun rakyat beta, dan seperti kuda tuan demikianpun kuda beta adanya. Maka bertanyalah baginda: Pada jalan mana kita akan pergi ke sana? Maka sahutnya: Pada jalan padang belantara Edom. Hata, maka berjalanlah raja orang Israel dan raja orang Yehuda dan raja orang Edom; setelah sudah mereka itu berjalan keliling tujuh hari lamanya, maka segala rakyat dan segala binatang yang mengikut itu kekurangan air minum. Maka pada masa itu kata raja orang Israel: Wai, bahwa sudah dipanggil Tuhan akan ketiga orang raja ini hendak diserahkannya kepada tangan orang Moabi itu! Maka kata raja Yosafat: Tiadakah di sini seorang nabi Tuhan, supaya boleh kita bertanyakan Tuhan olehnya? Maka sahut seorang hamba raja Israel, sembahnya: Adalah di sini Elisa bin Safat, yang dahulu mencucurkan air pembasuh kepada tangan Elia. Maka titah raja Yosafat: Bahwa sertanya adalah firman Tuhan. Lalu turunlah baginda raja Israel dan raja Yosafat dan raja orang Edom pergi mendapatkan dia. Tetapi kata Elisa kepada raja orang Israel: Apakah perkaraku dengan dikau? Pergilah engkau kepada segala nabi ayahmu dan kepada segala nabi bundamu. Tetapi kata raja orang Israel kepadanya: Jangan; karena sudah dipanggil Tuhan akan ketiga orang raja ini hendak diserahkan-Nya kepada tangan orang Moabi. Maka kata Elisa: Demi Tuhan serwa sekalian alam, yang hidup dan yang aku menghadap hadirat-Nya, jikalau kiranya tiada aku berkenankan muka Yosafat, raja orang Yehuda itu, niscaya tiada kuindahkan dikau atau kupandang akan dikau! Maka sekarangpun bawalah olehmu kepadaku seorang yang pandai memetik bunyi-bunyian. Maka sesungguhnya dalam antara orang itu memetik tali kecapinya berlakulah tangan Tuhan atas Elisa, sehingga sabdanya: Demikian inilah firman Tuhan: Perbuatkanlah olehmu beberapa parit dalam lembah ini; karena firman Tuhan: Tiada kamu akan melihat angin dan tidak pula kamu akan melihat hujan, kendatilah demikian maka lembah ini kelak dipenuhi juga dengan air, sehingga kamu sekalian akan minum serta dengan segala binatangmu dan segala kendaraanmu. Maka tegal perkara ini lagi kecil kepada pemandangan Tuhan, sebab itu diserahkan-Nya kelak segala orang Moabipun kepada tanganmu, dan segala negeri yang berkota benteng akan kamu alahkan, demikianpun segala negeri pilihan, dan segala pohon buah-buah akan kamu tebang, dan segala mata air akan kamu tumpatkan dan segala keping tanah yang baik akan kamu binasakan dengan batu. Maka sesungguhnya pada pagi hari, waktu orang mempersembahkan persembahan makanan, tiba-tiba adalah air datang dari jalan ke Edom, sehingga segenap tanah itu diliputi oleh air. Hata, serta kedengaranlah kepada orang Moabi bahwa ketiga orang raja itu sudah datang hendak berperang dengan mereka itu, dikerahkannyalah segala orang yang berpakaikan ikat pinggang dan yang tua dari pada itu, lalu berdirilah mereka itu sekalian pada perhinggaan tanahnya. Tetapi pada pagi hari setelah sudah mereka itu bangun dan mataharipun telah terbit atas segala air itu, tiba-tiba dilihat orang Moabi akan air yang di hadapannya itu merah seperti darah rupanya. Lalu kata mereka itu: Darah juga ini, niscaya segala raja itu sudah membinasakan dirinya, dibunuh seorang akan seorang dengan pedangnya, maka sekarang, hai segala orang Moabi, pergilah kamu mengambil jarahan! Tetapi serta sampailah mereka itu kepada tentara orang Israel itu, sekonyong-konyong berbangkitlah segala orang Israel dan dialahkannya orang Moabi itu, sehingga mereka itupun larilah dari hadapannya, dan orang Israelpun masuklah ke dalam negerinya sambil mengalahkan orang Moabi itu. Maka segala negeri itu dibinasakannya dan pada tiap-tiap keping tanah yang baik dicampakkan oleh masing-masing orang akan batunya, dipenuhinya dengan dia, dan segala mata airpun ditumpatkannya, dan segala pokok buah-buahpun ditebangnya, sehingga di Kir-hareset tinggal batu belaka dan negeri itupun dikepung oleh orang pengali-ali, yang membunuh orang isinya. Demi dilihat oleh raja Moab akan hal peperangan itu terlalu besar kepadanya, diambilnya sertanya barang tujuh ratus orang yang tahu menghunus pedang hendak menebuk sampai kepada raja Edom, tetapi mereka itupun tiada dapat. Lalu diambilnya anaknya yang sulung, yang hendak naik raja akan gantinya, dipersembahkannya akan korban bakaran di atas dewala. Maka perkara ini mendatangkan ngeri kepada orang Israel begitu sangat besar, sehingga undurlah mereka itu, lalu masing-masingpun pulang ke negerinya. Sebermula, maka adalah seorang perempuan anu dari pada bini segala murid nabi itu, maka berserulah ia kepada Elisa, katanya: Bahwa hamba tuan, laki sahaya itu, sudah mati, maka tuan juga tahu bahwa dahulu hamba tuan itu beribadatlah kepada Tuhan, maka sekarang orang piutang sudah datang hendak mengambil kedua orang anak sahaya akan hambanya. Maka kata Elisa kepadanya: Apakah boleh kuperbuat karena engkau? Berilah tahu aku barang apa yang di dalam rumahmu. Maka sahutnya: Satupun tiada pada sahaya dalam rumah melainkan sebuah buli-buli berisi minyak. Maka kata Elisa: Pergilah engkau minta beberapa bejana dari luar, yaitu bekas yang hampa dari pada segala orang sekampungmu; jangan kauambil sedikit. Lalu masuklah ke dalam rumah, kancingkanlah pintu di belakang engkau dan di belakang anak-anakmu, setelah itu tuanglah ke dalam segala bekas itu, mana yang penuh sebelahkanlah. Hata, maka perempuan itupun meninggalkan dia, lalu dikancingkannyalah pintu di belakangnya dan di belakang anak-anaknya, yang mengunjuk bekas itu kepadanya, maka perempuan itupun menuanglah. Setelah sudah penuh segala bekas itu, maka katanya kepada anaknya: Unjuklah lagi sebuah bekas kepadaku; tetapi sahut anak itu: Tiada lagi bekas. Maka minyaknyapun berhentilah. Maka pergilah perempuan itu memberitahu hal itu kepada aziz Allah, lalu katanya: Pergilah engkau, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan lebihnya jadikanlah penghidupanmu dan penghidupan anak-anakmu. Bermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada suatu hari anu, berjalanlah Elisa terus dari pada negeri Sunem; maka adalah di sana seorang perempuan bangsawan, yang mengajak akan dia singgah makan; kemudian tiap-tiap kali ia berjalan terus dari pada negeri itu singgahlah ia kepadanya lalu duduk makan. Maka kata perempuan itu kepada suaminya: Bahwasanya kuketahui akan aziz Allah yang terkadang-kadang berjalan terus dari pada negeri kita itu sucilah adanya. Baiklah kita memperbuat akan dia suatu alayat kecil dengan dindingnya, dan dalamnya kita taruh akan dia tempat tidur dan meja dan kursi dan kaki dian, supaya apabila ia singgah kepada kita kelak, bolehlah ia menumpang di situ. Hata, maka pada suatu hari anu datanglah ia ke sana, lalu menumpanglah ia dalam alayat itu, dan tidurlah ia di sana. Maka katanya kepada Gehazi, hambanya: Panggillah olehmu perempuan Sunami itu. Maka dipanggilnyalah, lalu berdirilah ia di hadapannya. Maka kata Elisa kepada hambanya: Sekarang katakanlah kepadanya ini: Bahwasanya engkau sudah memeliharakan kami dengan sebesar-besar susahmu, maka sekarang apa gerangan boleh dibuat karenamu? adakah sesuatu perkaramu yang boleh dipersembahkan kepada baginda, atau kepada panglima perangnya? Maka sahut perempuan itu: Bahwa adalah sahaya duduk di tengah-tengah kaum sahaya. Maka katanya: Entah apa boleh dibuat karena perempuan itu? Maka kata Gehazi: Bahwasanya tiada ia beranak laki-laki dan suaminyapun sudah tua. Maka kata Elisa: Pangillah dia! Maka dipanggilnyalah, lalu berdirilah ia di pintu. Maka kata Elisa: Betul pada masa begini, lepas setahun umur hidup, engkau akan memeluk seorang anakmu laki-laki. Maka sembah perempuan itu: Jangan tuan, ya aziz Allah! jangan apalah tuan berdusta kepada sahaya ini. Hata, maka perempuan itupun hamillah, lalu beranaklah ia laki-laki, betul pada masa yang telah ditentukan, yaitu setelah sudah lalu genap setahun umur hidup, setuju dengan sabda Elisa itu kepadanya. Arakian, maka anak itupun makin besar, maka sekali peristiwa pada suatu hari keluarlah budak itu pergi mendapatkan bapanya, yang dengan segala orang menuai itu. Maka katanya kepada bapanya: Aduh, kepalaku! kepalaku! Lalu kata bapanya kepada seorang hamba: Bawalah akan dia kepada emaknya. Maka diangkatnya, dibawanya akan dia kepada emaknya, maka duduklah budak itu pada ribaannya sampai tengah hari, lalu matilah ia. Maka naiklah perempuan itu ke atas, dibaringkannya anaknya pada tempat tidur aziz Allah, dan dikancingkannya pintu di belakangnya, lalu iapun keluar. Maka dipanggilnya suaminya serta katanya: Suruhkanlah seorang dari pada segala hamba itu kepadaku dan lagi seekor keledai betina, supaya dengan segera boleh aku pergi mendapatkan aziz Allah itu, kemudian aku akan balik kelak. Maka kata suaminya: Mengapa maka pada hari ini engkau pergi kepadanya? Bukannya bulan baharu atau hari sabat. Maka sahutnya: Jangan engkau susahkan. Maka dikenakannya pelana kepada keledai betina itu, lalu katanya kepada hambanya: Buru-buru sahaja jalannya, jangan ia berhenti melainkan dengan kataku. Hata, maka iapun berjalanlah, lalu sampai kepada aziz Allah di atas gunung Karmel. Demi dilihat aziz Allah akan dia sudah dekat, maka katanya kepada Gehazi, hambanya: Lihatlah olehmu perempuan Sunami itu datang. Maka sekarangpun pergilah engkau dengan segera mendapatkan dia dan katakanlah kepadanya: Selamatkah encik? selamatkah suami encik? selamatkah anak encik? Maka sahutnya: Selamat. Setelah sampai ia kepada aziz Allah di atas gunung itu, maka dipeluknya kakinya, tetapi datanglah Gehazi hampir hendak menolak akan dia. Maka kata aziz Allah: Biarkanlah dia, karena besar dukacita dalam hatinya, maka dilindungkan Tuhan hal itu dari padaku, tiada dinyatakan-Nya kepadaku. Maka sembah perempuan itu: Adakah sahaya sudah minta seorang anak kepada tuan? Bukankah kata sahaya begini: Jangan apalah tuan mendustai sahaya? Maka kata Elisa kepada Gehazi: Ikatlah pinggangmu, ambillah akan tongkatku pada tanganmu, lalu pergi; maka jikalau barang seorang bertemu dengan dikau jangan engkau bersalam-salaman dengan dia, dan jikalau barang seorang memberi salam kepadamu, jangan kaubalas salamnya, dan letakkanlah tongkatku ini pada muka budak itu. Tetapi kata emaknya budak itu: Demi Tuhan yang hidup dan nyawamupun hidup, tiada sahaya mau meninggalkan tuan! Maka sebab itu berbangkitlah Elisa lalu mengikut dia. Adapun Gehazi itu sudah berjalan dahulu dari pada keduanya dan sudah diletakkannya tongkat itu pada muka budak itu, tetapi bunyi suarapun tiada, tanda pendengarpun tiada. Maka kembalilah ia, serta ia bertemu dengan Elisa diberinya tahu hal itu kepadanya, katanya: Budak itu tiada bersemangat pula. Setelah Elisa masuk ke dalam rumah, sesungguhnya didapatinya akan budak itu sudah mati, terhantar pada tempat tidurnya. Maka masuklah ia, dikancingkannya pintu di belakang keduanya, lalu dipintanya doa kepada Tuhan. Maka naiklah ia dan dibentangkannya dirinya di atas budak itu, dikenakannya mulutnya pada mulut budak itu dan matanyapun pada mata budak itu dan tangannyapun pada tangan budak itu dan ditiarapkannya dirinya di atas budak itu, lalu suhulah pula tubuh budak itu. Setelah itu maka pergilah ia, lalu berjalan dalam rumah sekali pergi datang, kemudian naiklah ia pula, dibentangkannya dirinya di atasnya, maka budak itupun bersinlah sampai tujuh kali, lalu dibukakannya matanya. Maka dipanggil Elisa Gehazi, katanya: Panggillah olehmu perempuan Sunami itu. Maka dipanggilnyalah; setelah ia datang maka kata Elisa kepadanya: Angkatlah anakmu ini. Maka datanglah ia menyembah sujud kepada kakinya serta tunduk sampai ke bumi, lalu diangkatnya anaknya, dibawanya ke luar. Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah Elisa pula ke Gilgal pada masa bala kelaparan dalam negeri itu, maka segala murid nabi itu adalah duduk di hadapannya, lalu katanya kepada hambanya: Jerangkanlah periuk besar itu dan masaklah gulai akan segala murid nabi itu. Maka keluarlah seorang anu ke padang hendak mencahari sayur-sayur, maka didapatinya pokok hanzal, dipetiknya dari padanya buah hanzal saputangannya penuh, lalu datanglah ia, dikecik-kecikkannya dan dimasukkannya ke dalam periuk yang berisi gulai itu, karena tiada dikenalnya akan dia. Setelah disajikan makanan bagi segala orang itu, tiba-tiba apabila mereka itu makan dari pada gulai itu, berteriaklah mereka itu, katanya: Kematian juga adalah dalam periuk ini, ya aziz Allah! Maka tiada boleh mereka itu makan dia. Maka kata Elisa: Ambilkanlah aku tepung. Maka dituangnya tepung itu ke dalam periuk itu lalu katanya: Sekarang sajikanlah dia bagi orang banyak ini, supaya mereka itu makan. Maka satupun tiada jahatnya dalam periuk itu lagi. Hata, maka datanglah seorang laki-laki anu dari Baal-Salisa, yang membawa kepada aziz Allah itu beberapa roti hulu hasil, dua puluh ketul roti syeir dan tepung tumbukan halus dalam saputangannya. Maka kata Elisa: Berikanlah dia kepada orang banyak ini, supaya mereka itu makan! Maka sembah hambanya: Manakan dapat sahaya sajikan dia kepada seratus orang laki-laki? Maka kata Elisa: Berikanlah dia juga, supaya mereka itu makan, karena firman Tuhan demikian: Orang akan makan, kemudian akan ada lagi sisanya. Maka disajikannyalah kepada mereka itu dan mereka itu sekalianpun makanlah, kemudian adalah lagi sisanya, yaitu setuju dengan firman Tuhan itu. Sebermula, adapun Naaman, panglima perang raja benua Syam itu, ia itulah seorang orang besar di hadapan baginda tuannya, lagi dipermuliakan amat, sebab olehnya juga Tuhan sudah mengaruniakan kemenangan kepada orang Syam, lagipun ia seorang gagah berani, tetapi kena sakit kusta juga ia. Maka pada sekali peristiwa, setelah beberapa pasukan sudah keluar dari benua Syam, dibawanya dari tanah Israel akan seorang anak dara dengan tertawan, maka anak dara itupun menjadi sahaya kepada isteri Naaman itu. Maka sembahnya kepada enciknya: Jikalau kiranya tuan sahaya adalah di hadapan nabi yang di Samaria itu, niscaya disembuhkannya tuan sahaya dari pada sakit kustanya. Maka pergilah Naaman memberitahu kata itu kepada baginda tuannya, sembahnya: Begitu begini kata anak dara yang dari negeri Israel itu. Maka titah baginda raja benua Syam: Pergilah mamak, maka beta akan melayangkan sepucuk surat kelak kepada raja orang Israel itu. Maka pergilah ia, dibawanya sertanya akan perak sepuluh talenta, dan emas enam ribu syikal dan persalinan sepuluh lengkap. Hata, maka disampaikannyalah surat kiriman itu kepada baginda raja orang Israel, bunyinya: Bahwa apabila sampai surat kiriman ini kepada adinda, ketahuilah oleh adinda bahwa kakanda sudah menyuruhkan Naaman, hamba kakanda, menghadap adinda, supaya adinda menyembuhkan dia dari pada penyakit kustanya. Arakian, setelah dibaca oleh raja orang Israel akan bunyi surat kiriman ini, maka dicarik-carikkannya pakaiannya sambil titahnya: Allahkah aku ini, dapatkah aku membunuh dan menghidupkan orang, maka raja itu menyuruhkan orang, supaya kusembuhkan dia dari pada sakit kustanya? Bahwasanya, tiada syak lagi, orang itu mencahari sebab kepadaku! Hata, maka demi didengar Elisa, aziz Allah itu, akan hal baginda raja orang Israel sudah mencarik-carikkan pakaiannya, disuruhkannya orang bersembah kepada baginda demikian: Karena apa gerangan tuanku mencarik-carikkan pakaian tuanku? Suruhkan orang itu kepada patik sahaja, maka diketahuinyalah kelak akan hal adalah seorang nabi di antara orang Israel. Arakian, maka datanglah Naaman serta dengan segala kudanya dan ratanya, lalu berhenti di hadapan pintu rumah Elisa. Maka disuruhkan Elisa seorang suruhan kepadanya, mengatakan: Pergilah engkau, mandikanlah dirimu tujuh kali dalam sungai Yarden, maka daging tubuhmu akan pulang semula dan engkaupun akan suci kelak. Tetapi Naaman itu lalu marah sangat, serta pergi sambil katanya: Bahwasanya telah aku berkata dalam hatiku demikian: Tak dapat tiada ia akan keluar kelak, lalu berdiri sambil menyebut nama Tuhan, Allahnya, sambil menunjuk kepada penyakit itu dengan tangannya dan menyembuhkan orang demikian dari pada kustanya. Bukankah Abana dan Parpar, sungai Damsyik itu, terutama dari pada segala air Israeli; manakan tiada boleh aku mandi dalamnya dan menjadi suci? Maka berpalinglah ia dirinya, lalu berjalan dengan sangat amarahnya. Tetapi pada masa itu datanglah hamba-hambanya hampir kepadanya serta sembahnya: Ya datuk! jikalau kiranya disuruh nabi itu buat suatu perkara yang besar, masakan tiada datuk melakukan dia? istimewa pula sekarang katanya kepada datuk: Mandikanlah tubuhmu maka engkau akan suci kelak! Maka sebab itu turunlah juga ia, lalu menyelam dalam Yarden sampai tujuh kali, menurut kata aziz Allah itu, maka daging tubuhnyapun pulang semula, jadi seperti daging tubuh orang muda, sehingga sucilah ia. Setelah itu maka kembalilah ia pergi mendapatkan aziz Allah, baik ia baik segenap tentaranya; serta sampai maka berdirilah di hadapannya sambil katanya: Bahwa sesungguhnya sekarang kuketahui akan hal di atas seluruh muka bumi tiada Allah melainkan yang di antara orang Israel itu. Maka sekarangpun tuan terima apalah suatu berkat dari pada hamba tuan ini! Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan yang aku berdiri menghadap hadirat-Nya, sekali-kali tiada aku menerima dia! Maka berulang-ulang diajaknya akan dia supaya diterimanya, tetapi dienggankannya juga. Maka kata Naaman: Jikalau tuan tiada sudi, maka hendaklah diberikan kepada hambamu ini tanah seberapa banyak dapat ditanggung oleh bagal sepasang, karena hambamu ini tiada akan mempersembahkan lagi korban bakaran atau korban sembelihan kepada segala dewa-dewa, melainkan hanya kepada Hua juga. Sahaja dalam perkara ini hendaklah kiranya Tuhan mengampuni hambamu, yaitu apabila baginda masuk ke dalam kuil Rimmon kelak hendak menyembahsujud di sana dan bagindapun bertelekan pada lengan hamba, sehingga hambapun turut sujud dalam kuil Rimmon itu, hendaklah kiranya Tuhan mengampuni akan hamba perkara hambamu ini sujud dalam kuil Rimmon itu. Maka kata Elisa kepadanya: Pergilah engkau dengan selamat. Hata, maka berjalanlah ia dari sana. Setelah sekerat jalan jauhnya, lalu kata Gehazi, hamba Elisa, aziz Allah itu: Bahwasanya tuanku sudah menegahkan Naaman, orang Syam itu, tiada ia mau menerima dari pada tangannya barang yang telah dihantarnya kepadanya, tetapi demi Tuhan yang hidup aku hendak mengikut akan dia dari belakang dan mengambil barang sesuatu dari pada tangannya. Maka Gehazipun mengikutlah akan Naaman dari belakang. Demi dilihat Naaman akan dia mengikut maka turunlah ia dari atas ratanya, lalu pergi mendapatkan dia sambil katanya: Adakah baik? Maka sahutnya: Baik juga; adapun tuan sahaya menyuruhkan sahaya mengatakan: Bahwasanya baharu tadi datanglah kepadaku dua orang muda dari pada segala murid nabi, yaitu dari pegunungan Efrayim; maka hendaklah kiranya tuan berikan mereka itu perak setalenta dan dua helai kain persalinan. Maka kata Naaman: Mari, ambillah dua talenta. Maka diajak-ajaknya akan dia, lalu diikatnya dua talenta perak itu dalam pundi-pundi dan lagi dua helai kain persalinan, maka sekalian itu ditanggungkannya kepada dua orang hambanya, yang memikul dia di hadapannya. Setelah sampai Gehazi kepada bukit itu, maka diambilnya segala barang-barang itu dari pada tangan mereka itu, lalu ditaruhnya dalam sebuah rumah dan dilepaskannya kedua orang itu pergi, maka keduanyapun berjalanlah. Setelah itu maka masuklah Gehazi, lalu berdiri menghadap tuannya. Maka kata Elisa kepadanya: Hai Gehazi, engkau dari mana? Maka sahutnya: Tiada sahaya pergi ke mana-mana. Tetapi kata Elisa kepadanya: Bukankah seolah-olah hilang hatiku, tatkala orang itu turun dari atas ratanya dengan segera, lalu mendapatkan dikau? Inikah masa yang patut diambil akan perak atau pakaian atau pohon zait atau kebun anggur atau lembu domba dan hamba sahaya? Maka sebab itu, bala kusta Naaman itu akan lekat padamu dan pada anak cucumu sampai selama-lamanya! Hata, maka keluarlah Gehazi dari hadapannya dengan kena kusta seperti salju putihnya. Sebermula, maka pada sekali peristiwa kata segala murid nabi itu kepada Elisa: Lihat apalah olehmu akan tempat kedudukan kami di hadapanmu itu terlalu sempit bagi kami sekalian. Biarkanlah kiranya kami pergi ke Yarden, masing-masing meramu kayu bakal rumah di sana, supaya di sanalah kami membuat suatu tempat kedudukan kami. Maka kata Elisa: Pergilah. Maka kata seorang: Silakanlah tuan berjalan serta dengan hambamu ini. Maka sahutnya: Baiklah, aku berjalan serta. Maka iapun berjalanlah sertanya, setelah sampai mereka itu sekalian ke Yarden, ditebangnya beberapa batang pohon kayu. Maka sesungguhnya dalam menebang pohon kayu besar itu adalah seorang anu besinya jatuh ke dalam air, lalu berserulah ia, katanya: Ya tuan! besi ini sahaya pinjam. Maka kata aziz Allah: Di mana jatuh itu? Maka ditunjuknyalah tempatnya kepadanya, lalu dikeratnya sepotong kayu, dicampakkannya ke sana, demikianlah ditimbulkannya pula besi itu. Maka katanya: Pungutlah olehmu akan dia. Maka diulurkannya tangannya lalu dipungutnya. Bermula, maka raja benua Syam berperang dengan orang Israel, maka berbicaralah ia dengan segala hambanya, titahnya: Kepada tempat anu aku hendak menyerang dengan balatentaraku. Tetapi aziz Allah itu menyuruhkan orang mempersembahkan kepada baginda raja orang Israel: Peliharakanlah kiranya dirimu dari pada berjalan lalu dari tempat itu, karena orang Syam sudah turun ke sana. Maka sebab itu disuruhkan baginda raja orang Israel akan orang ke tempat yang dikatakan aziz Allah kepadanya sambil memberi ingat akan dia, maka dipeliharakannya dirinya dari sana bukan sekali dua kali. Maka oleh sebab kelakuan itu sangat murka hati raja benua Syam, maka dipanggilnya akan segala hambanya, lalu titahnya kepadanya: Tiadakah kamu memberitahu aku, siapa gerangan dari pada orang kita sefakat dengan raja orang Israel? Maka sembah seorang hambanya: Bukannya demikian, ya tuanku! melainkan nabi Elisa, yang di antara orang Israel itu, ia memberitahu kepada raja orang Israel segala titah yang dikatakan tuanku jikalau dalam bilik peraduan tuanku sekalipun. Maka titah baginda: Pergilah kamu melihati tempatnya, supaya boleh kusuruhkan orang pergi menangkap dia. Maka dipersembahkan oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwa sesungguhnya adalah ia di Dotan. Maka disuruhkan baginda ke sana beberapa kuda dan rata dan suatu tentara besar, maka sekalian itu sampailah ke sana pada malam, lalu dikepungnya negeri itu. Maka pada pagi-pagi hari bangunlah hamba aziz Allah itu, lalu keluar, heran, maka adalah negeri itu dikepung oleh suatu tentara dengan beberapa kuda dan rata. Maka kata hamba itu kepadanya: Wai tuan! apa gerangan akal kita? Maka sahutnya: Jangan engkau takut, karena adapun yang menyertai akan kita itu terlebih banyaknya dari pada yang menyertai akan mereka itu. Maka Elisapun meminta doa, sembahnya: Ya Tuhan, celikkan apalah matanya, supaya iapun dapat melihat! Maka dicelikkannya Tuhan mata hamba itu, sehingga ia dapat melihat, heran, maka adalah gunung itu penuh dengan kuda api dan rata api keliling Elisa. Maka sementara mereka itu datang mendapatkan dia, dipinta Elisa doa kepada Tuhan, sembahnya: Palulah kiranya akan mereka ini sekalian dengan kabur mata. Maka dipalunyalah akan mereka itu dengan kabur mata, seperti doa Elisa itu. Lalu kata Elisa kepada mereka itu: Ini bukan jalannya dan ini bukan negerinya: ikutlah aku sahaja, maka aku akan menghantar kamu kelak kepada orang yang kamu cahari. Hata, maka dihantarnya mereka itu ke Samaria. Setelah sampai mereka itu sekalian di Samaria, sesungguhnya sembah Elisa: Ya Tuhan! celikkanlah kiranya mata mereka ini, supaya ia dapat melihat. Maka dicelikkan Tuhan mata mereka itu, sehingga mereka itupun dapat melihat; heran, maka adalah mereka itu pada sama tengah negeri Samaria. Demi dilihatnya mereka itu maka kata raja orang Israel kepada Elisa: Bolehkah aku membunuh dia, bahkan membunuh dia, ya bapaku? Tetapi sahutnya: Jangan kaubunuh dia: bunuhlah akan orang yang telah kaualahkan dengan pedang dan panahmu! melainkan sajikanlah roti dan air minum akan orang ini, supaya mereka itu dapat makan dan minum, lalu kembali kepada tuannya. Maka diperbuatlah oleh baginda suatu perjamuan besar akan mereka itu, maka mereka itupun makan minumlah, setelah itu disuruh baginda akan mereka itu berjalan, maka kembalilah sekaliannya kepada tuannya. Kemudian dari pada itu tiada lagi pasukan orang Syam datang menjarah rayah ke dalam negeri orang Israel. Tetapi kemudian dari pada itu sesungguhnya dikerahkan Benhadad, raja benua Syam itu, akan segala rakyatnya, maka berangkatlah baginda lalu dikepungnya Samaria. Maka jadilah bala kelaparan besar di Samaria, karena sesungguhnya negeri itu dikepung rapat-rapat, sehingga sebuah kepala keledai harganya delapan puluh keping perak dan seperempat kab kacang goreng laku lima keping perak. Maka sekali peristiwa tatkala baginda raja orang Israel berjalan dari atas dewala, bahwa seorang perempuan anu berseru-seru kepada baginda, sembahnya: Ya tuanku, tolong apalah akan patik! Maka titah baginda: Hendaklah ditolong Tuhan akan dikau. Dari mana gerangan dapat aku menolong engkau, dari peluburkah atau dari apitan anggurkah? Dan lagi titah baginda kepadanya: Apakah perkaramu? Maka sembahnya: Bahwa perempuan ini telah berkata kepada patik demikian: Berikanlah anakmu, supaya kita makan dia pada hari ini, maka esok hari kita akan makan anakku. Maka sebab itu kedua patik ini sudah merebus anak patik, lalu patik makan tetapi pada keesokan harinya, apabila kata patik kepadanya: Sekarang berikanlah anakmu, supaya kita makan dia; maka disembunyikannya anaknya. Demi didengar baginda segala sembah perempuan ini, maka dicarik-carikkannya pakaiannya sendiri sambil berjalan dari atas dewala itu; maka kelihatanlah kepada orang banyak bahwa tubuh baginda ada berpakaikan kain karung. Maka titah baginda: Demikianlah perbuatan Allah akan daku dan dipertambahkan-Nya pula, jikalau tiada pada hari ini juga kepada Elisa bin Safat itu dipancung dari pada tubuhnya. Adapun Elisa itu duduk dalam rumahnya dan segala tua-tua negeripun adalah duduk sertanya apabila disuruhkan baginda seorang dari hadapannya. Maka sebelum suruhan itu sampai kepada Elisa, kata Elisa kepada segala tua-tua itu: Tiadakah kamu melihat bahwa anak si pembunuh itu sudah menyuruhkan orang hendak memancung kepalaku? Ingatlah kamu, apabila suruhan itu datang kelak, hendaklah kamu menutup pintu dan menolak akan dia ke luar dengan tudung pintu: bukankah bunyi kaki tuannya adalah di belakangnya? Maka sementara ia lagi berkata-kata dengan mereka itu, tiba-tiba datanglah suruhan itu mendapatkan dia. Maka titah baginda: Bahwa celaka ini dari pada Tuhan juga datangnya; apa guna aku harap lagi akan Tuhan. Maka pada masa itu kata Elisa: Dengarlah olehmu firman Tuhan; demikian inilah firman Tuhan: Esok harilah, waktu begini, tepung halus setakar akan laku sesyikal dan dua takar syeir akan laku sesyikal dalam pintu gerbang Samaria. Tetapi sahut panglima yang pada lengannya baginda bertelekan, katanya kepada aziz Allah: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan tingkap di langit, baharu perkara itu boleh jadi. Maka kata Elisa: Bahwa sesungguhnya engkau akan melihat dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. Arakian, maka adalah di luar pintu gerbang negeri itu empat orang kusta, maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Apa guna kita tinggal duduk di sini sampai kita mati? Jikalau kata kita: Mari kita masuk ke dalam negeri, maka dalam negeri adalah bala kelaparan, niscaya kita akan mati kelak di sana; dan jikalau kiranya kita tinggal di sini, tak dapat tiada kita mati juga; sebab itu, mari kita membuang diri kita kepada tentara orang Syam, jikalau dihidupinya akan kita, maka kitapun hiduplah, dan jikalau dibunuhnya akan kita, tak dapat tiada kita akan mati juga. Maka bangunlah mereka itu pada waktu terang tanah, lalu berjalan mendapatkan tentara orang Syam; setelah sampai kepada ujung tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorang juapun tiada di sana! Karena Tuhan telah memperdengarkan kepada tentara orang Syam itu bunyi beberapa rata dan bunyi beberapa kuda dan bunyi suatu tentara besar, sehingga kata mereka itu seorang kepada seorang: Bahwasanya raja orang Israel sudah mengupah akan lawan kita segala raja orang Heti dan segala raja orang Mesir, supaya diserangnya akan kita. Maka sebab itu bangunlah mereka itu sekalian, lalu lari pada waktu terang tanah itu, ditinggalkannya segala kemahnya, dan lagi segala kudanya dan keledainya, segenap tempat tentara itu bagaimanapun adanya, lalu larilah mereka itu berlepas dirinya. Hata, setelah sampai orang kusta itu kepada ujung tempat tentara, masuklah mereka itu ke dalam sebuah kemah, lalu makan minumlah dan diambilnya dari sana emas perak dan pakaian, lalu pergi mereka itu menyembunyikan dia; setelah itu kembalilah mereka itu masuk ke dalam sebuah kemah yang lain, maka dari sanapun diambilnya, lalu pergi menyembunyikan dia. Maka pada masa itu kata seorang kepada kawannya: Perbuatan kita ini tak baik; bahwa hari inilah hari kabar selamat, maka kita diam juga; jikalau kiranya kita menantikan siang hari, niscaya didapati akan kesalahan kita; maka sebab itu, mari kita pergi membawa kabarnya ke dalam istana baginda. Arakian, maka datanglah mereka itu berseru-seru kepada penunggu pintu negeri, dikabarkannyalah kepadanya, katanya: Bahwa kami telah sampai kepada tempat tentara orang Syam itu, heran, maka seorangpun tiada di sana, bunyi suara orangpun tiada, melainkan adalah beberapa ekor kuda tertambat dan beberapa ekor keledaipun tertambat dan segala kemahpun tertinggal sebagaimana adanya. Maka segala penunggu pintu itupun berseru-serukan kabar ini ke dalam, sehingga kedengaranlah kabar ini sampai ke dalam istana baginda. Maka bangunlah baginda pada malam, lalu titahnya kepada segala hambanya: Sekarang aku mau memberitahu kamu, kita hendak dipengapakan orang Syam itu: bahwa diketahuinya perut kita berlapar, sebab itu mereka itu telah keluar dari tempat tentara itu hendak menyembunyikan dirinya di padang, katanya: Apabila mereka itu sudah keluar dari dalam negeri, dapatlah kita menangkap dia dengan hidupnya, lalu kita akan masuk ke dalam negeri itu. Maka sahut seorang pegawainya, sembahnya: Baiklah dari pada segala kuda yang lagi tinggal itu diambil lima ekor, yaitu dari pada yang lagi tinggal di sini; bahwasanya tiada ia lebih baik dari pada kebanyakan orang Israel yang tinggal lagi di dalam ini, atau dari pada kebanyakan orang Israel yang telah dibinasakan; biarlah patik menyuruhkan dia, supaya patik itu pergi melihat. Maka diambilnya kuda dua pasang, lalu disuruhkan baginda mereka itu mengikut tentara orang Syam itu, serta titahnya: Pergilah kamu melihati dia. Maka diikutlah oleh mereka itu akan dia sampai ke Yarden, heran, maka sepanjang jalan penuh dengan pakaian dan segala alat, yang telah dibuang oleh orang Syam dalam larinya tunggang balik. Hata, maka kembalilah suruhan itu, dikabarkannyalah hal itu kepada baginda. Maka keluarlah orang banyak itu, lalu menjarah-jarah akan tempat tentara orang Syam; maka sesungguhnya jadilah setakar tepung halus laku sesyikal dan dua takar syeirpun laku sesyikal, setuju dengan firman Tuhan itu. Adapun panglima yang baginda bertelekan pada lengannya, yaitu telah disuruh menunggui pintu negeri, maka dipijak-pijak oranglah akan dia dalam pintu itu sampai matilah ia, setuju dengan sabda aziz Allah, yang dikatakannya tatkala baginda datang mendapatkan dia. Karena sesungguhnya tatkala aziz Allah itu berkata kepada baginda demikian: Dua takar syeir akan laku sesyikal dan setakar tepung haluspun sesyikal esok hari, waktu begini, dalam pintu negeri Samaria; lalu sahut panglima itu kepada aziz Allah, katanya: Jikalau kiranya dijadikan Tuhan akan tingkap di langit, baharu boleh jadi seperti katamu ini. Maka sahut Elisa kepadanya: Bahwasanya engkau akan melihatnya dengan matamu, tetapi tiada engkau akan makan dari padanya. Demikianpun jadilah, karena dipijak-pijak orang banyak akan dia dalam pintu gerbang, sehingga matilah ia. Sebermula, maka Elisa telah berkata kepada perempuan yang sudah dihidupkannya pula anaknya, katanya: Bangunlah engkau, pergilah serta dengan segala orang isi rumahmu menumpang seperti orang dagang barang kemanapun baik, karena oleh Tuhan dipanggil datang suatu bala kelaparan. Maka ia itupun datanglah ke dalam negeri itu tujuh tahun lamanya. Maka perempuan itupun bangunlah, diperbuatnya seperti kata aziz Allah itu, karena pergilah ia serta dengan segala orang isi rumahnya, lalu menumpang seperti orang dagang dalam negeri Filistin tujuh tahun lamanya. Maka sesungguhnya pada kesudahan tujuh tahun itu pulanglah perempuan itu dari negeri orang Filistin, lalu keluarlah ia pergi mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. Maka bagindapun lagi dalam bertitah kepada Gehazi, hamba aziz Allah itu, titahnya: Ceriterakanlah kepadaku segala perkara besar-besar yang telah diadakan oleh Elisa itu. Maka sementara diceriterakannya kepada baginda bagaimana telah dihidupkannya pula seorang mati, tiba-tiba datanglah perempuan yang punya anak telah dihidupkannya pula itu, mengadukan halnya kepada baginda dari sebab rumahnya dan dari sebab bendangnya. Maka sembah Gehazi: Ya tuanku, inilah perempuan itu dan inilah anaknya, yang telah dihidupkan pula oleh Elisa itu. Maka bagindapun bertanyakanlah perempuan itu, lalu diceriterakannyalah kepada baginda segala hal ihwalnya. Maka disuruhkan baginda seorang penjawat istana sertanya, titahnya: Pulangkanlah kepadanya segala yang dia punya, lagipun segala hasil tanahnya dari pada hari ditinggalkannya negeri itu datang kepada hari ini. Bermula, maka Elisapun sudah datang ke Damsyik pada masa Benhadad, raja benua Syam itu, sakit; maka dikabarkan oranglah kepada baginda, sembahnya: Bahwa aziz Allah itu sudah datang ke mari. Maka titah baginda kepada Hazael: Ambillah olehmu akan suatu hadiah pada tanganmu, lalu pergi mendapatkan aziz Allah itu dan bertanyakanlah Tuhan olehnya demikian: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? Hata, maka pergilah Hazael mendapatkan dia, diambilnya pada tangannya suatu hadiah dari pada benda yang terindah-indah di Damsyik, muatan untuk empat puluh ekor, maka datanglah ia menghadap Elisa serta katanya: Adapun hamba ini disuruh oleh Benhadad, anak tuan dan raja benua Syam, supaya hamba mendapatkan tuan dan menyampaikan kata ini: Bolehkah aku sembuh pula dari pada penyakit ini? Maka kata Elisa kepadanya: Pergilah engkau, katakanlah kepadanya: Sekali-kali tiada boleh engkau sembuh pula, karena sudah dinyatakan Tuhan kepadaku bahwa ia akan mati kelak. Maka direnung-renungnya dan diamat-amatinya akan dia, sampai kemalu-maluanlah ia, maka menangislah aziz Allah itu. Maka kata Hazael: Mengapa tuan menangis? Maka sahutnya: Sebab kuketahui akan segala jahat yang kauperbuat akan bani Israel kelak; bahwa engkau akan menunukan kota bentengnya dengan api dan membunuh orang muda-mudanya dengan pedang dan meremukkan anak-anaknya dan membelahkan orangnya perempuan yang bunting. Maka kata Hazael: Entah siapa gerangan hambamu ini, yang laksana anjing juga adanya, maka akan dibuatnya kelak perkara yang besar ini? Maka kata Elisa: Sudah dinyatakan Tuhan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja benua Syam. Arakian, maka bermohonlah ia kepada Elisa, lalu berjalan, setelah sampai kepada tuannya titah baginda kepadanya: Apakah kata Elisa itu kepadamu? Maka sembahnya: Bahwa telah ia berkata demikian: Tak dapat tiada tuanku kelak akan sembuh pula. Maka sesungguhnya pada keesokan harinya diambilnya kain kambeli, dicelupnya dalam air, lalu dihamparkannya di atas mukanya, sehingga matilah baginda; maka Hazaelpun naik raja akan gantinya. Adapun pada tahun yang kelima dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, pada masa Yosafat raja orang Yehuda, naiklah raja Yoram bin Yosafat itu atas Yehuda. Tiga puluh dua tahun umurnya pada masa ia naik raja, dan iapun kerajaanlah di Yeruzalem delapan tahun lamanya. Maka berjalanlah ia pada jalan segala raja orang Israel, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena anak Akhabpun telah menjadi isterinya, dan dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Tetapi tiada juga Tuhan mau membinasakan orang Yehuda oleh karena sebab Daud, hamba-Nya, seperti Ia sudah berfirman kepadanya, bahwa dikaruniakan-Nya kepadanya kelak sebuah pelita dalam anaknya pada sediakala hari. Hata, maka zamannya berpalinghaluanlah orang Edom, dilepaskannya dirinya dari pada pemerintah Yehuda, dan dijadikannya seorang raja atas dirinya. Maka berjalanlah raja Yoram langsung ke Zair dan segala ratapun sertanya, maka bangunlah baginda pada malam, dialahkannya orang Edom, yang telah mengelilingi akan dia, dan segala penghulu rata perangnyapun, lalu larilah orang banyak itu ke kemah-kemahnya. Kendatilah demikian, maka orang Edom juga berpaling haluan dari pada pemerintahan Yehuda datang kepada hari ini, dan pada masa itu juga Libnapun berpalinghaluanlah. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoram dan segala perbuatan baginda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh segala raja-raja orang Yehuda? Maka raja Yorampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, maka Ahazia, puteranya, lalu naik raja menggantikan dia. Maka pada tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab atas orang Israel, kerajaanlah Ahazia bin Yoram itu atas orang Yehuda. Adapun umur raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua likur tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem setahun lamanya; adapun nama bunda baginda itu Atalia, anak Omri, raja orang Israel. Maka berjalanlah ia pada jalan orang isi istana Akhab, diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sama seperti perbuatan orang isi istana Akhab, karena menantulah ia kepada kepada orang isi istana Akhab itu. Maka berjalanlah ia serta dengan raja Yoram bin Akhab ke Ramot di Gilead hendak memerangi Hazael, raja benua Syam itu, maka dialahkan orang Syam itu akan raja Yoram. Maka baliklah raja Yoram dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatinya di Ramot dalam peperangan dengan orang Syam apabila berperanglah ia dengan Hazael, raja benua Syam. Maka turunlah Ahazia bin Yoram, raja orang Yehuda, mengunjungi Yoram bin Akhab ke Yizriel, karena bagindapun gering adanya. Bermula, maka pada masa itu dipanggil oleh nabi Elisa akan seorang murid nabi, serta katanya kepadanya: Ikatlah pinggangmu dan ambillah olehmu akan buli-buli yang berisi minyak harum itu pada tanganmu, lalu pergilah ke Ramot yang di Gilead itu. Setelah sampai di sana, lihatlah di mana Yehu bin Yosafat bin Nimsi, lalu masuklah ke dalam, suruhlah akan dia bangkit berdiri dari antara segala saudaranya dan bawalah akan dia sertamu ke dalam bilik bersekat. Lalu ambillah akan buli-buli minyak itu, curahkanlah isinya kepada kepalanya dan katakanlah: Demikian firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja orang Israel. Setelah itu bukakanlah pintu dan larilah dengan tiada bertangguh lagi. Hata, maka berjalanlah orang muda, yaitu murid nabi itu, ke Ramot yang di Gilead. Maka apabila ia masuk sesungguhnya adalah duduk di sana segala panglima perang; maka katanya: Adalah padaku suatu kabar, hendak kusampaikan kepadamu, hai panglima! Maka bertanya Yehu: Kepada siapa dari pada kami sekalian ini? Maka sahutnya: Kepadamu juga, hai panglima! Maka bangkitlah ia berdiri lalu masuk ke dalam rumah; maka minyak itu dicurahkan orang itu kepada kepalanya sambil katanya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah menyiram engkau akan raja atas segala umat Tuhan, yaitu atas orang Israel. Dan engkaupun akan membunuh segala orang isi istana Akhab, tuanmu, supaya Kutuntut bela darah hamba-Ku, segala nabi-nabi, dan darah segala hamba Tuhan kepada Izebel itu. Maka segenap orang isi istana Akhab itu akan binasa, dan dari pada orang Akhab itu akan Kutumpas kelak segala orang laki-laki dan lagi segala orang yang terkurung dan yang tertinggal di antara orang Israel. Karena istana Akhab itu akan Kujadikan sama dengan istana Yerobeam bin Nebat dan sama dengan istana Baesa bin Ahia. Lagipun Izebel akan dimakan anjing pada bendang Yizriel, dan seorangpun tiada yang akan menguburkan dia. Hata, maka dibukakannya pintu lalu lari. Maka apabila Yehu keluar mendapatkan segala hamba tuannya, kata orang itu kepadanya: Adakah selamat? Apa mulanya maka orang gila ini telah datang kepadamu? Maka sahutnya kepada mereka itu: Kamu juga mengetahui akan orang itu dari sebab tingkah lakunya. Tetapi kata mereka itu: Bohong ini; katakanlah dia juga kepada kami. Lalu katanya: Begitu begini sudah dikatakannya kepadaku, katanya: Demikianlah firman Tuhan: Aku sudah menyiram engkau akan raja atas orang Israel. Maka dengan segeranya diambil oleh mereka itu masing-masing akan bajunya, dihamparkannya di bawahnya di atas seekor kuda perarakan, lalu ditiupkannya nafiri serta katanya: Yehu sudah naik raja! Demikian peri Yehu bin Yosafat bin Nimsi bermufakat hendak mendurhaka kepada raja Yoram. (Adapun Yoram itu dan segenap orang Israel yang sertanya sudah memeliharakan Ramot yang di Gilead dari pada Hazael, raja benua Syam; maka baginda raja Yoram telah balik dari sana ke Yizriel hendak disuruhnya obati lukanya yang telah didapatnya dalam peperangan dengan orang Syam apabila ia berperang dengan Hazael, raja benua Syam itu.) Hata, maka kata Yehu: Jikalau kehendak kamu setuju dengan aku, maka seorangpun jangan diberi keluar dari dalam negeri berlepas dirinya akan membawa kabarnya sampai ke Yizriel. Maka Yehupun naik kuda lalu berjalan ke Yizriel, sebab raja Yoram ada di sana, dan Ahazia raja orang Yehudapun sudah turun ke sana hendak melawat raja Yoram. Hata, maka terlihatlah penunggu yang berdiri di atas bangun-bangun Yizriel itu akan pasukan Yehu itu berlari-lari datang, lalu sembahnya: Bahwa patik melihat suatu pasukan datang. Maka titah raja Yoram: Ambillah olehmu akan seorang berkendaraan, suruhlah dia pergi mendapatkan mereka itu dan bertanyakan selamatnya. Maka orang berkuda itupun berjalanlah pergi mendapatkan mereka itu, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka sahut Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. Maka penunggu itupun memberitahu hal itu, sembahnya: Adapun suruhan itu sampai juga kepadanya, tetapi tiada ia balik. Maka disuruhkannya seorang berkuda yang lain; setelah ia itu sampai kepadanya, lalu katanya: Titah baginda: Adakah selamat? Maka kata Yehu: Apakah engkau peduli akan selamat? Baliklah ke belakangku. Maka penunggu itu memberitahu hal itu, sembahnya: Suruhan itupun sampai kepadanya, tetapi tiada ia balik. Adapun burunya seperti buru Yehu bin Nimsi, karena burunya seperti orang gila. Maka titah raja Yoram: Kenakanlah kuda. Maka dikenakan oranglah kuda pada ratanya, lalu berjalan Yoram, raja orang Israel, dan Ahazia, raja orang Yehuda, masing-masing dengan ratanya, maka keluarlah keduanya pergi mendapatkan Yehu, lalu didapatinya akan dia di atas bendang Nabot, orang Yizrieli itu. Maka sesungguhnya demi dilihat Yoram akan Yehu, lalu katanya: Adakah selamat, hai Yehu? Maka sahutnya: Masakan selamat, selagi segala zina Izebel, ibumu, dan segala hobatannya begitu banyak adanya? Pada masa itu dibalikkanlah raja Yoram rata itu dengan tangannya, lalu lari sambil katanya kepada Ahazia: Adalah khianat, hai Ahazia! Maka dikenakan Yehu anak panah pada busurnya, lalu dipanahnya kena raja Yoram di antara kedua belah lengannya, sehingga anak panah itu menerusi jantung hatinya, dan berlingkarlah baginda di dalam ratanya. Maka kata Yehu kepada Bidkar, seorang panglimanya: Angkatlah dan buangkanlah dia kepada sepenggal bendang Nabot, orang Yizrieli itu, karena ingatlah engkau bagaimana dahulu kedua kita berkendaraan bersama-sama mengiringkan raja Akhab, ayahnya, tatkala ditanggungkan Tuhan kepadanya firman ini: Bahwasanya kelemarin Aku sudah melihat darah Nabot dan darah anak-anaknya, demikianlah firman Tuhan! bahkan, Aku akan menuntut belanya kepadamu kelak di atas bendang ini, demikianlah firman Tuhan! Maka sekarangpun angkatlah, buangkanlah dia kepada bendang itu, setuju dengan firman Tuhan itu. Hata, demi dilihat Ahazia, raja orang Yehuda, akan hal yang demikian, lalu larilah ia menuju jalan ke rumah peranginan, tetapi diusir Yehu akan dia, serta katanya: Bunuhlah olehmu akan diapun. Maka dibunuhnyalah akan dia di atas ratanya pada jalan sempit ke Gur, yang dekat dengan Yibeleam; maka larilah baginda sampai ke Megido, lalu matilah di sana. Maka oleh segala hambanya dibawa akan baginda ke Yeruzalem dan dikuburkannyalah baginda dalam kuburnya sendiri pada sisi nenek moyang baginda di dalam negeri Daud. Adapun Ahazia itu naik raja atas orang Yehuda yaitu pada tahun kesebelas dari pada kerajaan Yoram bin Akhab itu. Arakian, maka sampailah Yehu ke Yizriel. Demi didengar Izebel akan hal itu, maka disapunyalah mukanya dengan bedak dan dikenakannya perhiasan pada kepalanya, lalu iapun menengok dari pada tingkap istana. Maka baharu Yehu masuk dari pada pintu gerbang, lalu kata Izebel: Adakah selamat, hai Zimri, pembunuh tuannya? Maka menengadahlah Yehu ke tingkap itu, lalu katanya: Siapa gerangan ada sertaku? siapa? Lalu adalah dua tiga orang penjawat istana memandang kepadanya. Maka kata Yehu: Terjunkanlah dia dari atas. Maka diterjunkannyalah dari atas, sehingga darahnyapun tepercik kepada pagar tembok dan kepada kudanya, lalu dipijak-pijaknya akan dia. Hata, setelah Yehu masuk dan sudah makan minum, lalu katanya: Sekarang pergilah kamu melihat apa hal si kutuk itu dan kuburkanlah dia, karena putera raja juga adanya. Maka turunlah mereka itu hendak menguburkan dia, tetapi satupun tiada didapatinya dari padanya melainkan tengkoraknya dan kedua belah kakinya dan kedua tapak tangannya. Maka baliklah mereka itu memberitahu Yehu, maka kata Yehu: Demikian juga firman Tuhan, yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Elia, hamba-Nya, yaitu orang Tisbi itu, bunyinya: Pada bendang Yizriel juga anjingpun akan makan bangkai Izebel, dan bangkai Izebel itu akan seperti baja pada tanah di bendang Yizriel, sehingga tiada dapat dikatakan lagi: Inilah Izebel! Bermula, maka adalah pada raja Akhab tujuh puluh orang anaknya laki-laki di Samaria, sebab itu dikarangkanlah Yehu beberapa pucuk surat, yang dikirimkannya ke Samaria, kepada segala penghulu Yizriel dan segala tua-tua dan kepada segala ajar-ajar Akhab, bunyinya: Adapun apabila surat ini sampai kepadamu, tegal segala anak tuanmu adalah serta dengan kamu, dan lagi adalah padamu beberapa rata dan orang berkuda dan sebuah negeri yang berkota benteng dan pelbagai senjata, hendaklah kamu pilih akan orang yang terbaik dan yang terpatut di antara segala anak tuanmu, naikkanlah dia ke atas takhta kerajaan ayahnya, lalu berperanglah kamu karena orang isi istana tuanmu! Tetapi ketakutanlah mereka itu amat sangat, serta katanya: Bahwasanya dua orang raja tiada tahan berdiri di hadapannya, masakan kita ini tahan kelak? Maka sebab itu utusanlah segala penjawat istana dan penghulu negeri dan segala tua-tua dan ajar-ajarpun kepada Yehu, sembahnya: Bahwa patik sekalian ini hamba tuanku juga, dan segala titah tuanku patik junjung; seorangpun tiada patik rajakan; baiklah tuanku perbuat barang yang benar kepada pemandangan tuanku. Maka pada kedua kali dilayangkan Yehu sepucuk surat kepada mereka itu, bunyinya: Jikalau sungguh kamu setuju dengan aku dan hendak menurut kataku, ambillah olehmu akan kepala segala orang laki-laki itu, segala anak tuanmu, lalu datanglah kepadaku ke Yizriel esok hari waktu begini (Adapun segala putera baginda, tujuh puluh orang banyaknya, adalah di dalam negeri dengan segala orang besar-besar yang memeliharakan dia.) Hata, setelah sudah sampai surat itu kepada mereka itu, diambilnya akan segala putera baginda, dibunuhnya akan tujuh puluh orang banyaknya, dan dibubuhnya segala kepalanya itu dalam keranjang, lalu dikirimkannyalah kepada Yehu ke Yizriel. Maka datanglah seorang suruhan memberitahu kepadanya, sembahnya: Bahwa mereka itu sudah membawa kepala segala putera baginda. Maka kata Yehu: Letakkanlah dia jadi dua timbunan pada pintu gerbang sampai kepada pagi hari. Maka pada pagi hari keluarlah Yehu, lalu berhenti sambil katanya kepada segenap orang banyak itu: Kamu sekalian tiada bersalah. Bahwasanya aku yang sudah bermufakat hendak mendurhaka kepada yang dipertuan dan aku yang sudah membunuh dia; maka siapa gerangan sudah membunuh sekalian ini? Ketahuilah olehmu bahwa sepatah katapun tiada gugur ke tanah dari pada segala firman Tuhan akan hal orang isi istana raja Akhab, karena telah disampaikan Tuhan barang yang sudah dikatakan-Nya dengan lidah Elia, hamba-Nya. Tambahan pula dibunuh oleh Yehu akan segala orang isi istana raja Akhab yang lagi tinggal di Yizriel, dan akan segala orang besar-besarnya dan segala sahabatnya, dan segala ajar-ajarnya, sehingga seorangpun tiada dihidupinya baginya. Maka berangkatlah Yehu, lalu berjalan langsung ke Samaria; setelah ia sampai ke Bait-Hekid orang gembala pada jalan itu, didapati Yehu akan segala saudara Ahazia, raja orang Yehuda, maka katanya: Siapakah kamu ini? Maka sahut mereka itu: Bahwa kami sekalian ini saudara raja Ahazia dan kami sudah turun hendak bersalam-salaman dengan segala putera baginda kedua laki isteri. Maka kata Yehu: Tangkaplah olehmu akan mereka itu dengan hidupnya. Maka dibunuhnyalah mereka itu dekat dengan perigi Bait-Hekid, empat puluh dua orang laki-laki banyaknya, seorangpun tiada dihidupinya. Setelah berjalan dari sana bertemulah ia dengan Yonadab bin Rekhab, yang datang mendapatkan dia; maka bersalam-salaman keduanya, lalu kata Yehu: Adakah hatimu benar dengan aku seperti hatiku benar dengan hatimu? Maka sahut Yonadab: Ia benar. Jikalau begitu, baiklah kita bertampar tangan. Maka keduanyapun bertamparlah tangan, lalu diajaknya akan dia naik sertanya ke atas ratanya. Maka kata Yehu: Mari, berjalanlah sertaku dan lihatlah rajinku karena Tuhan. Demikianlah disuruhnya akan dia naik ke atas ratanya. Setelah sampai di Samaria dibunuhnyalah akan segala orang yang lagi tinggal bagi raja Akhab di Samaria itu, sehingga habis sudah dibinasakannya dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya kepada nabi Elia itu. Maka dihimpunkan oleh Yehu segenap orang banyak itu, lalu katanya kepadanya: Adapun raja Akhab berbuat ibadat kepada Baal itu ada kurangnya juga, bahwa Yehu hendak berbuat ibadat kepadanya terlebih banyak. Maka sebab itu panggillah olehmu akan segala nabi Baal dan segala hambanya dan segala ajar-ajarnya datang menghadap aku, seorangpun jangan kurang, karena aku hendak membuat suatu korban besar bagi Baal; barangsiapa tiada hadir, ia itu tiada akan hidup lagi. Adapun perbuatan Yehu demikian dengan tipu daya juga, supaya dapat dibunuhnya akan segala hamba Baal itu. Setelah itu, maka kata Yehu: Sucikanlah bagi Baal suatu hari raya. Maka dicanangkan oranglah akan dia. Dan lagi utusanlah Yehu kepada segenap bangsa Israel, sehingga datanglah segala hamba Baal, seorangpun tiada ketinggalan yang tiada datang, maka sekaliannya itu masuklah ke dalam kuil Baal, sehingga penuhlah kuil Baal itu dari pada ujungnya satu datang kepada ujungnya yang lain. Lalu kata Yehu kepada orang yang memerintahkan gedung pakaian: Bawalah olehmu ke luar pakaian akan segala hamba Baal itu. Maka dikeluarkanlah pakaian akan mereka itu sekalian. Maka datanglah Yehu serta dengan Yonadab bin Rekhab, lalu masuk ke dalam kuil Baal; maka katanya kepada segala hamba Baal itu: Periksalah baik-baik, jangan di sini sertamu ada salah seorang dari pada segala hamba Tuhan, melainkan hamba Baal sahaja. Maka setelah sudah mereka itu sekalian masuk ke dalam hendak mempersembahkan korban sembelihan dan korban bakaran, ditaruh Yehu akan delapan puluh orang di luar, serta katanya: Jikalau kiranya seorang juapun luput dari pada segala orang yang telah kuserahkan kepada tanganmu ini, niscaya nyawamu seorang akan ganti nyawanya. Maka sesungguhnya baharu sudah dipersembahkan oranglah korban bakaran itu, lalu kata Yehu kepada segala biduanda dan panglima itu: Marilah masuk, bunuhlah mereka itu, seorang juapun jangan luput. Maka dibunuhnyalah mereka itu sekalian dengan mata pedang dan dibuang oleh segala biduanda dan panglima akan dia, kemudian masuklah mereka itu ke dalam segala kubat kuil Baal itu, dibawanya keluar dari dalam kuil Baal akan segala patung yang terdiri di dalamnya, dan dibakarnya habis akan dia. Dan lagi dirobohkannyalah patung Baal yang terdiri di situ dan dibongkarnya kuil Baal, dijadikannya longkang sampai kepada hari ini. Demikianlah peri dibinasakan Yehu akan Baal dari antara orang Israel. Tetapi dari pada menurut dosa Yerobeam bin Nebat, yang sudah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa itu, tiada Yehu menjauhkan dirinya, yaitu dari pada anak lembu keemasan yang di Bait-el dan yang di Dan. Maka firman Tuhan kepada Yehu: Sebab baiklah perbuatanmu dan sebab engkau telah berbuat barang yang benar kepada pemandangan-Ku dan telah kausampaikan kepada orang isi istana Akhab segala niat hati-Ku, maka anakmu laki-laki akan bersemayam di atas takhta kerajaan Israel sampai gilir yang keempat: Tetapi tiada Yehu tetap berjalan menurut taurat Tuhan, Allah orang Israel, dengan segenap hatinya, karena tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam, yang telah menyuruhkan orang Israelpun berbuat dosa. Maka pada zamannya juga Tuhan mulai mengurangi orang Israel, karena dialahkan Hazael akan mereka itu pada segala perhinggaan tanah Israel, pada Yarden sebelah matahari terbit, seluruh benua Gilead dan tanah orang Gad dan Rubin dan Manasye dari pada Aroer yang pada tepi sungai Arnon, dan lagi Gilead dan Bazan. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yehu dan segala sesuatu yang telah dibuatnya dan segala kuasanya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka raja Yehupun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda di Samaria, dan Yoahaz, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun segala hari raja Yehu kerajaan atas orang Israel di Samaria, ia itu dua puluh delapan tahun lamanya. Bermula, maka Atalia, bunda Ahazia, apabila dilihatnya anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia, lalu dibunuhnya akan segala anak cucu baginda. Tetapi oleh Yoseba, anak perempuan baginda raja Yoram, adinda Ahazia itu, diangkat akan Yoas, putera Ahazia, dibawanya akan dia curi-curi dari antara segala putera baginda yang dibunuh itu, lalu ditaruhnya akan dia dalam bilik peraduan serta dengan pengasuhnya, disembunyikannya dia dari pada Atalia, supaya jangan iapun dibunuh. Maka adalah ia tersembunyi sertanya di dalam kaabah enam tahun lamanya sementara Atalia memerintahkan negeri. Maka pada tahun yang ketujuh disuruh Yoyada panggil segala penghulu atas orang seratus dan segala biduanda, lalu dibawanya akan mereka itu sertanya masuk ke dalam kaabah Tuhan dan berjanji-janjianlah ia dengan mereka itu, disuruhnya mereka itu bersumpah setia dalam kaabah Tuhan, lalu ditunjuknya kepada mereka itu putera baginda. Maka berpesanlah ia kepada mereka itu, katanya: Inilah perkara yang hendak kamu perbuat: bahwa sepertiga kamu, yang masuk pada hari sabat itu, hendaklah menunggui istana baginda; dan sepertiga hendaklah pada pintu gerbang Tsur, dan sepertiga pula pada pintu gerbang dibalik tempat biduanda, tetapi akan pengawalan istana baginda itu hendaklah kamu lakukan ganti-berganti. Dan dua bahagian kamu, segala orang yang keluar pada hari sabat itu, hendaklah menunggui kaabah Tuhan hampir dengan baginda. Dan hendaklah kamu mengelilingi baginda dari pada segala pihak, masing-masing dengan senjata pada tangannya, maka barangsiapa yang menetas baris laskar itu, ia itu akan mati dibunuh; hendaklah kamu menyertai akan baginda apabila baginda keluar dan apabila baginda masuk. Hata, maka oleh segala penghulu atas orang seratus itu dibuatlah seperti segala pesan imam Yoyada, diambilnya masing-masing akan orangnya yang masuk pada hari sabat serta dengan segala orang yang keluar pada hari sabat, lalu datanglah mereka itu kepada imam Yoyada. Maka oleh imam itu diberikan kepada segala penghulu atas orang seratus itu segala lembing dan perisai yang dari pada raja Daud dan yang di dalam kaabah Tuhan. Maka segala biduanda itupun berdirilah masing-masing dengan senjatanya pada tangannya, dari pada sebelah kanan kaabah itu datang kepada sebelah kirinya, yaitu di antara mezbah dengan kaabah, keliling baginda. Maka dikeluarkannya baginda, dikenakannya makota pada kepalanya dan assyahadat itu diberikannya kepada tangannya, dijadikannya ia raja dan disiramnya, lalu mereka itu sekalian bertepuk-tepuk tangan dengan sambil soraknya: Berbahagialah kiranya baginda tuanku! Demi didengar oleh Atalia bunyi suara segala biduanda dan orang banyak itu, maka datanglah ia mendapatkan orang banyak itu dalam kaabah Tuhan. Maka dilihatnya bahwasanya baginda adalah berdiri dekat dengan tiang sebagaimana adat, dan segala penghulu serta dengan nafirinyapun hadir dengan baginda dan segala orang negeripun bersuka-sukaanlah sambil meniup nafirinya, lalu Ataliapun mencarik-carikkan pakaiannya sambil berseru: Adalah khianat, khianat! Maka disuruh imam Yoyada akan segala penghulu atas orang seratus, yaitu segala panglima tentara, katanya: Bawalah akan dia keluar, di tengah-tengah barisan, dan barangsiapa yang mengikut dia, bunuhlah akan dia dengan pedang, karena kata imam: Janganlah ia dibunuh dalam kaabah Tuhan. Maka ditangkap mereka itu akan dia, lalu iapun berjalanlah ke istana baginda pada jalan segala kuda dan di sanalah iapun dibunuh. Maka dibuatlah oleh Yoyada suatu perjanjian antara Tuhan dengan raja dan dengan orang banyak itu, supaya mereka itu menjadi umat Tuhan, dan lagi antara baginda dengan orang banyak itu. Setelah itu, maka masuklah segala orang negeri itu ke dalam kuil Baal, dibongkarnya, dan segala mezbahnya dan patungnyapun dipecahkannya baik-baik, dan Matan, ajar-ajar Baal itu, dipalunya sampai ia mati di hadapan mezbah. Maka oleh imam diperintahkan pekerjaan jawatan di dalam kaabah Tuhan; dan diambilnya akan segala penghulu atas orang seratus dan akan segala penjawat istana dan biduanda dan akan segala orang negeri itu, lalu dibawanya akan baginda turun dari dalam kaabah Tuhan, maka datanglah mereka itu dari pada jalan pintu biduanda ke istana baginda, lalu bersemayamlah baginda di atas takhta kerajaan. Maka segala anak bumipun bersuka-sukaanlah dan segala orang isi negeripun bersentosalah, setelah sudah dibunuhnya akan Atalia dengan pedang di dalam istana baginda. Adapun raja Yoas itu pada masa ia naik raja umurnya tujuh tahun. Maka pada tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Yehu, naiklah Yoas raja dan kerajaanlah ia di Yeruzalem empat puluh tahun lamanya; maka nama bunda baginda itu Zibia dari Birsyeba. Maka dibuat raja Yoas barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seumur hidupnya, yaitu barang yang diajarkan imam Yoyada akan dia. Sahaja segala panggung itu tiada dilalukan, melainkan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Maka titah raja Yoas kepada segala imam: Adapun segala uang barang-barang yang disucikan, yang dibawa masuk ke dalam rumah Tuhan, yaitu uang segala orang yang masuk bilangan, dan uang nilaian segala jiwa, dan segala uang dari pada niat hati orang yang hendak membawa dia ke dalam rumah Tuhan, ia itu hendaklah diambil oleh imam-imam, masing-masing dari pada kekenalannya, dan dengan dia juga hendaklah dibaikinya barang yang rusak pada rumah, apa-apa rusakpun baik yang didapatinya. Tetapi sesungguhnya pada masa usianya baginda raja Yoas dua puluh tiga tahun, maka belum dibaiki segala imam akan pecah-pecahan rumah itu. Sebab itu dipanggil baginda raja Yoas akan imam Yoyada dan akan segala imam, lalu titah baginda kepadanya: Mengapa maka tiada kamu membaiki pecah-pecahan rumah? Sekarangpun jangan lagi kamu mengambil uang dari pada segala kekenalanmu, melainkan berikanlah dia akan membaiki rumah yang rusak itu. Maka sukalah segala imam akan tiada lagi mengambil uang dari pada orang banyak itu dan lagi akan tiada membaiki pecah-pecahan rumah. Maka oleh imam Yoyada diambil akan sebuah peti, dibubuhnya lobang pada papan tutupnya, lalu ditaruhnya akan peti itu pada sebelah kanan mezbah, di tempat orang masuk ke dalam rumah Tuhan; maka segala imam yang menunggui ambang pintu itu membubuh dalam peti itu segala uang yang dibawa orang ke rumah Tuhan itu. Setelah dilihatnya adalah banyak uang di dalam peti itu, datanglah seorang jurutulis baginda serta dengan imam besar, lalu dibubuhnya segala uang itu dalam pundi-pundi dan dibilangnya akan segala uang yang terdapat dalam rumah Tuhan itu. Setelah ditimbang baik-baik diserahkannya uang itu kepada tangan segala pengerah yang memerintahkan pekerjaan rumah Tuhan, maka mereka inipun mengupah segala tukang kayu dan orang pandai yang mengerjakan rumah Tuhan, dan lagi segala tukang batu dan pemahat batu dan akan membeli kayu dan batu yang terpahat, akan membaiki pecah-pecahan rumah Tuhan dan akan segala sesuatu yang patut dibelanjakan karena rumah itu, supaya ia itu dibaiki. Tetapi tiada juga diperbuat dari padanya akan rumah Tuhan pinggan perak dan penyepit dan bokor percikan dan nafiri atau barang sesuatu benda emas perak dari pada uang yang dibawa ke rumah Tuhan itu. Melainkan diberikannya kepada orang yang mengerjakan pekerjaan itu dan dengan dia juga dibaikinya rumah Tuhan. Dan tiada mereka itu berkira-kira dengan orang yang diserahkannya uang itu kepada tangannya akan memberikan dia kepada orang yang mengerjakan pekerjaan itu, karena mereka itu kepercayaan adanya. Adapun uang persembahan karena salah dan uang persembahan karena dosa itu, ia itu tiada dibawa masuk ke dalam rumah Tuhan, karena semuanya itu bagi segala imam. Hata, maka kemudian dari pada itu berangkatlah Hazael, raja benua Syam, pergi memerangi negeri Gat, maka dialahkannya, lalu berpalinglah Hazael mukanya hendak mendatangi Yeruzalempun. Tetapi oleh Yoas, raja orang Yehuda, diambil akan segala benda kesucian yang telah disucikan oleh Yosafat dan Yoram dan Ahazia, yaitu nenek moyangnya dan raja-raja orang Yehuda dahulu, dan lagi akan segala benda yang disucikan oleh baginda sendiri dan akan segala emas yang terdapat di antara segala mata benda rumah Tuhan dan dalam istana baginda, lalu dikirimkannya kepada Hazael, raja benua Syam, maka sebab itu undurlah ia dari Yeruzalem. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka segala hambanyapun mendurhakalah dan bermufakatlah, lalu dibunuhnya akan raja Yoas di dalam rumah Milo, di tempat orang turun ke Sila; karena oleh Yozakhar bin Simeat dan Yozabad bin Somer, hambanya, dipalu akan baginda, sehingga matilah ia, lalu dikuburkannya baginda pada sisi nenek moyangnya dalam negeri Daud; maka Amazia puteranyapun naik raja akan gantinya. Sebermula, maka pada tahun yang kedua puluh tiga dari pada kerajaan Yoas bin Ahazia atas orang Yehuda, naiklah Yoahaz bin Yehu raja atas orang Israel di Samaria, maka kerajaanlah ia tujuh belas tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, karena diturutnya segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, tiada dijauhkannya dirinya dari padanya. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan orang Israel, diserahkan-Nya mereka itu kepada tangan Hazael, raja benua Syam, dan kepada tangan Benhadad bin Hazael pada segala hari itu. Tetapi raja Yoahazpun meminta doa kepada Tuhan dengan segala yakin hatinya, maka Tuhanpun mendengar akan dia, karena dilihat-Nya sengsara orang Israel, yang dianiayakan oleh raja benua Syam. Maka dikaruniakan Tuhan kepada orang Israel seorang penolong, sehingga mereka itu keluar dari dalam tangan orang Syam, lalu duduklah segala bani Israel dalam kemah-kemahnya seperti dahulu. Tetapi tiada juga dijauhkannya dirinya dari pada dosa orang isi istana Yerobeam, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, melainkan diturutnya juga dan hutan-hutan itupun tinggal terdiri di Samaria. Maka sebab itu tiada ditinggalkannya rakyat bagi Yoahaz melainkan orang berkendaraan lima puluh orang dan rata sepuluh buah dan orang yang berjalan kaki sepuluh ribu, karena yang lain itu sudah dibunuh oleh raja benua Syam, yang sudah mengirik akan dia seperti lebu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoahaz dan segala perbuatannya dan kuasanya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka raja Yoahazpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan dia di Samaria, maka Yoas puteranyapun naik raja akan gantinya. Maka pada tahun yang ketiga puluh tujuh dari pada kerajaan Yoas atas orang Yehuda, naiklah Yoas bin Yoahaz raja atas orang Israel di Samaria, maka kerajaan ia enam belas tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israelpun berbuat dosa, melainkan diturutnya juga. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya dan kuasanya dalam berperang dengan Amazia, raja orang Yehuda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Israel? Maka raja Yoaspun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu bersemayamlah Yerobeam di atas takhta kerajaannya. Maka raja Yoaspun dikuburkan di Samaria pada sisi segala raja marhum orang Israel. Bermula, maka pada masa Elisa sakit, yaitu dengan penyakit yang menyebabkan matinya, turunlah Yoas, raja orang Israel, akan melawat dia, maka menangislah baginda di hadapannya serta katanya: Ya bapaku, ya bapaku! rata orang Israel serta dengan orang berkendaraannya. Maka kata Elisa kepadanya: Ambillah busur serta dengan anak panahnya. Maka diambilnyalah busur dengan anak panahnya. Lalu kata Elisa kepada baginda raja orang Israel: Kenakanlah tanganmu kepada busur itu. Maka dikenakannyalah; lalu ditumpangkan Elisa tangannya pada tangan baginda, sambil katanya: Bukakanlah tingkap yang arah ke timur. Maka dibukakannyalah. Lalu kata Elisa: Panahkanlah. Maka dipanahkannyalah. Maka kata Elisa: Ia itulah anak panah pertolongan Tuhan, dan anak panah kelepasan dari pada orang Syam, karena orang Syam itu akan kaualahkan kelak di Afek, sehingga binasalah mereka itu. Setelah itu maka katanya: Ambillah olehmu akan anak panah itu. Maka diambilnyalah akan dia. Lalu katanya kepada baginda raja orang Israel: Palulah dengan dia kepada bumi. Maka dipalunyalah sampai tiga kali, lalu berhenti. Maka aziz Allah itu sangat amarah akan baginda, serta katanya: Jikalau kiranya sudah engkau palu lima enam kali, niscaya kemudian engkau mengalahkan orang Syam sampai binasa mereka itu, tetapi sekarang engkau akan mengalahkan orang Syam itu hanya tiga kali jua. Hata, maka matilah Elisa, lalu dikuburkan oranglah akan dia. Maka pada masa itu adalah beberapa pasukan orang Moab yang penyamun masuk ke dalam negeri itu, yaitu pada masa ganti musim. Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang anu, tiba-tiba terlihatlah mereka itu akan suatu pasukan, lalu dicampakkannya orang mati itu ke dalam kubur Elisa, maka baharu orang mati itu dimasukkan ke dalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri. Bermula, maka oleh Hazael, raja benua Syam itu, dianiayakan orang Israel sepanjang umur hidup Yoahaz, tetapi dikasihani Tuhan akan mereka itu dan disayangkan-Nya mereka itu, lalu berpalinglah Ia diri-Nya kepadanya, yaitu oleh karena perjanjian-Nya dengan Ibrahim, Ishak dan Yakub, tiada Ia mau membinasakan atau membuang mereka itu dari hadapan-Nya, sampai sekarang. Hata, maka mangkatlah Hazael, raja benua Syam, lalu Benhadad, puteranya, naik raja menggantikan baginda. Maka oleh Yoas bin Yoahaz dirampas pula dari pada kuasa Benhadad bin Hazael segala negeri yang telah ditawannya dengan berperang dari dalam kuasa Yoahaz, ayahanda baginda, maka dialahkan raja Yoas akan dia sampai tiga kali dan dipulangkannya segala negeri itu kepada orang Israel. Sebermula, maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Yoas bin Yoahaz atas orang Israel, naiklah Amazia bin Yoas raja atas orang Yehuda. Umurnya lima likur tahun pada masa ia naik raja, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem dua puluh sembilan tahun lamanya; adapun nama bunda baginda itu Yoadan, dari Yeruzalem. Maka oleh bagindapun dibuat barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan seperti perbuatan Daud, moyangda baginda, melainkan dalam semuanya adalah perbuatannya seperti perbuatan Yoas, ayahanda baginda. Sahaja segala panggung juga tiada dilalukan, melainkan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Hata, setelah tetaplah kerajaan itu dalam tangan baginda, maka dibunuh baginda akan segala hambanya yang sudah membunuh ayahanda baginda, raja marhum itu. Tetapi tiada dibunuh oleh baginda akan anak-anak orang pembunuh itu, yaitu setuju dengan firman Tuhan yang tersebut dalam kitab taurat Musa, bunyinya: Janganlah bapanya mati dibunuh serta dengan anak-anaknya, dan janganlah anak-anakpun mati dibunuh serta dengan bapanya, melainkan masing-masing hendaklah mati dibunuh karena sebab dosa dirinya. Maka dialahkan baginda akan orang Edom di Lembah-Masin, selaksa orang banyaknya dan dialahkannya negeri Sela dengan berperang, lalu dinamainya akan dia Yoktiel, datang kepada hari ini. Maka pada masa itu disuruhkan Amazia beberapa utusan kepada Yoas bin Yoahaz bin Yehu, raja orang Israel, mengatakan: Mari kita berpandangan muka. Tetapi disuruhkan Yoas, raja orang Israel, utusan kepada Amazia, raja orang Yehuda, mengatakan: Bahwa pokok onak yang di atas Libanon itu menyuruhkan utusan kepada pohon kayu araz yang di atas Libanonpun, mengatakan: Berikan apalah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki akan isterinya, maka pada ketika itu adalah margasatwa yang di atas Libanon itu berjalan lalu, dipijak-pijaknya akan pokok onak itu. Bahwa engkau sudah mengalahkan orang Edom itu sama sekali, sebab itu bermegah-megahlah hatimu, tetapi taruhlah akan kepujian itu bagi dirimu dan tinggallah dalam istanamu; mengapa gerangan engkau hendak memasukkan dirimu ke dalam perang yang jahat lalu mendapat celaka, baik engkau baik segala orang Yehudapun sertamu? Tetapi Amazia tiada mau dengar; sebab itu berangkatlah Yoas, raja orang Israel, sehingga baik ia baik Amazia, raja orang Yehuda, keduanya berpandangan muka di Bait-Semes, yang di tanah Yehuda itu. Maka orang Yehudapun dialahkan di hadapan orang Israel, lalu larilah mereka itu, masing-masing ke kemahnya. Maka ditawanilah oleh Yoas, raja orang Israel, akan Amazia bin Yoas, raja orang Yehuda, di Bait-Semes, lalu dibawanya akan dia ke Yeruzalem, dan dipecahkannya sepotong pagar tembok Yeruzalem dari pada pintu gerbang Efrayim sampai kepada pintu gerbang Penjuru itu, empat ratus hasta panjangnya. Maka diambilnya akan segala emas perak dan segala perkakasan yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam khazanah istana baginda, dan lagi akan beberapa orang sandera, lalu pulanglah ia ke Samaria. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoas dan segala perbuatannya dan kuasanya dan perihal perangnya dengan Amazia, raja orang Yehuda, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Maka raja Yoaspun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu iapun dikuburkan di Samaria pada sisi raja-raja orang Israel, maka Yerobeam, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Maka Amazia bin Yoas, raja orang Yehuda itu, hidup lagi kemudian dari pada mati Yoas bin Yoahaz, raja orang Israel, lima belas tahun lamanya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Amazia, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka orangpun bermufakatlah hendak mendurhaka kepadanya di Yeruzalem, lalu larilah baginda ke Lakhis, tetapi disuruhnya orang mengusir akan baginda sampai ke Lakhis, lalu dibunuhnya akan baginda di sana. Maka dibawanya akan dia termuat di atas kuda, lalu bagindapun dikuburkan di Yeruzalem, dalam negeri Daud pada sisi nenek moyangnya. Maka oleh segenap bangsa Yehuda diambil akan Azaria, yang pada masa itu enam belas tahun umurnya, dijadikannya raja akan ganti Amazia, ayahanda baginda. Maka bagindapun meneguhkan Elat, dikembalikannya negeri itu kepada orang Yehuda, kemudian dari pada mangkat raja beradu dengan segala nenek moyangnya. Maka pada tahun yang kelima belas dari pada kerajaan Amazia bin Yoas atas orang Yehuda, naiklah raja di Samaria Yerobeam bin Yoas atas orang Israel; maka kerajaanlah ia empat puluh satu tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka ia juga yang membetulkan pula perhinggaan negeri Israel, dari pada tempat yang masuk ke Hamat sampai ke Tasik yang di padang, setuju dengan firman Tuhan, Allah orang Israel, yang telah dikatakan-Nya dengan lidah Yona bin Amitai, hamba-Nya, yaitu seorang nabi dari Gat-hefir. Karena sudah dilihat Tuhan kesukaran orang Israel itu pahit sangat adanya, sehingga tiada lagi orang yang terkurung atau yang tertinggal dan tiada pula seorang penolong pada orang Israel. Maka tiada juga firman Tuhan hendak menghapuskan nama orang Israel dari bawah langit, melainkan ditolong-Nya akan mereka itu dengan tangan Yerobeam bin Yoas itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yerobeam, dan segala perbuatannya dan kuasanya dan perihal perangnya dan bagaimana dikembalikannya Damsyik dan Hamat dari Yehuda kepada orang Israel, bukankah sekalian itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Hata, maka raja Yerobeampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, yaitu raja-raja marhum orang Israel, lalu Zakharia, puteranya, naik raja akan gantinya. Bermula, maka pada tahun yang kedua puluh tujuh dari pada kerajaan Yerobeam atas orang Israel, naiklah raja Azarya bin Amazia atas orang Yehuda. Maka pada masa ia naik raja umurnya enam belas tahun dan kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh dua tahun lamanya; maka nama bunda baginda itu Yekholya dari Yeruzalem. Maka dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan Amazia, ayahanda baginda. Melainkan segala panggung itu tiada juga dilalukan; orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu. Maka disiksakan Tuhan akan baginda, sehingga bagindapun kena penyakit kusta datang kepada hari mangkatnya, sebab itu duduklah baginda dalam rumah perasingan, maka Yotam, putera baginda dan pemerintah istana itu, lalu memerintahkan segala orang isi negeri. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Azarya dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka raja Azaryapun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyang baginda di dalam negeri Daud, maka Yotam, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun pada tahun yang ketiga puluh delapan dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda kerajaanlah Zakharia bin Yerobeam atas orang Israel di Samaria enam bulan lamanya, maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti perbuatan segala nenek moyangnya, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka bermufakatlah Salum bin Yabesy hendak mendurhaka, lalu ditikamnya akan baginda di hadapan orang banyak, dibunuhnya baginda, lalu iapun naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Zakharia, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka demikianpun firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dahulu kepada Yehu, bunyinya: Bahwa dari pada anakmu akan duduk di atas takhta kerajaan Israel sampai gilir yang keempat; maka demikianpun jadilah. Adapun Salum bin Yabesy itu naik raja pada tahun yang ketiga puluh sembilan dari pada kerajaan Uzia atas orang Yehuda, maka kerajaanlah ia di Samaria hanya sebulan lamanya, karena Menahim bin Gadipun berangkat dari Tirza, serta sampailah ia ke Samaria ditikamnya Salum bin Yabesy, dibunuhnya akan dia di Samaria, lalu ia naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Salum dan fakat yang diadakannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada masa itu dialahkan Menahim akan negeri Tifsa, dibunuhnya segala orang isinya dan yang duduk dijajahannya, mulai dari Tirza; adapun tiada dibukai oleh mereka itu pintu gerbangnya akan dia, maka itulah sebabnya dibunuhnya mereka itu dan dibelahkannya segala perempuan mereka itu yang dalam mengandung. Adapun pada tahun yang ketiga puluh sembilan dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah raja Menahim bin Gadi atas orang Israel, dan kerajaanlah ia di Samaria sepuluh tahun lamanya. Maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sepanjang umur hidupnya tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka pada zamannya datanglah Pul, raja benua Asyur, menyerang negeri, tetapi diberikan Menahim seribu talenta perak kepada Pul, supaya dibantunya akan dia pada meneguhkan kerajaan itu dalam tangannya. Adapun segala uang itu diambil oleh Menahim dari pada orang Israel, yaitu dari pada segala orang yang sangat kaya, hendak memberikan dia kepada raja benua Asyur, dari pada tiap-tiap orang lima puluh syikal perak, lalu pulanglah raja benua Asyur, tiada tinggal lagi dalam negeri itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Menahim dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel? Hata, maka Menahimpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu Pekahya, puteranya, naiklah raja akan gantinya. Pada tahun yang kelima puluh dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah Pekahya bin Menahim raja atas orang Israel, Maka kerajaanlah ia di Samaria dua tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka oleh Pekah bin Remalya, panglima perangnya, diadakan suatu fakat hendak mendurhaka kepadanya, ditikamnya baginda di Samaria dalam maligai istana baginda, yaitu Pekah dan Argob dan Arye dan lima puluh orang dari bani Gileadipun sertanya; demikianlah dibunuhnya baginda, lalu ia naik raja akan gantinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Pekahya dan segala perbuatannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada tahun yang kelima puluh dua dari pada kerajaan Azarya atas orang Yehuda naiklah Pekah bin Remalya atas orang Israel dan kerajaanlah ia di Samaria dua puluh tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tiada dijauhkannya dirinya dari pada dosa Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa. Maka pada zaman Pekah, raja orang Israel, datanglah Tijlat-Pilezar, raja benua Asyur, dialahkannya negeri Iyon dan Abel-Bait-Maakha dan Yanoah dan Kedes dan Hazor dan Gilead dan Galilea dan segala negeri Naftali, dipindahkannya segala orang isinya ke Asyur. Maka oleh Hosea bin Ela diadakan suatu fakat melawan Pekah bin Remalya, ditikamnya dan dibunuhnya akan dia, lalu naiklah ia raja akan gantinya pada tahun yang kedua puluh dari pada kerajaan Yotam bin Uzia. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Pekah dan segala perbuatannya, bahwasanya adalah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Israel. Maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Pekah bin Remalya atas orang Israel, naiklah Yotam bin Uzia raja atas orang Yehuda. Adapun umurnya tatkala ia naik raja itu lima likur tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Yerusa, anak Zadok. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan Uzia, ayahanda baginda, demikianpun perbuatan baginda. Melainkan segala panggung tiada dilalukan, dan orang banyak lagi mempersembahkan korban dan membakar dupa di atas panggung itu; maka baginda juga yang membuat pintu yang tinggi itu pada rumah Tuhan. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yotam dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka pada zaman itu mulailah Tuhan menyuruhkan Rezin, raja benua Syam, dan Pekah bin Remalya ke dalam negeri Yehuda. Hata, maka raja Yotampun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, moyangda baginda, maka Akhaz, putera baginda, naik raja akan gantinya. Bermula, maka pada tahun yang ketujuh belas dari pada kerajaan Pekah bin Remalya, naiklah Akhaz bin Yotam raja atas orang Yehuda. Adapun umur Akhaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya, dan tiada dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, Allahnya, seperti Daud, moyangda baginda; karena berjalanlah ia pada jalan raja-raja orang Israel, bahkan, dijalankannya lagi anaknya terus dari pada api, seperti perbuatan kebencian orang kafir, yang sudah dihalaukan oleh Tuhan dari hadapan bani Israel. Tambahan pula dipersembahkannya korban dan dibakarnya dupa di atas panggung dan di atas bukit dan lagi di bawah segala pohon kayu yang hijau-hijau. Maka pada masa itu berangkatlah Rezin, raja benua Syam, dan Pekah bin Remalya, raja orang Israel, ke Yeruzalem hendak berperang, maka dikepungnya akan Akhaz, tetapi tiada dapat dialahkannya negerinya. Maka pada masa itu juga dikembalikan Rezin, raja Syam, akan Elat kepada benua Syam dan dihalaukannya orang Yehuda itu dari Elat, maka datanglah orang Syam ke Elat, lalu duduklah di sana sampai kepada hari ini. Maka disuruhkan raja Akhaz beberapa utusan pergi menghadap Tijlat-Pilezar, raja benua Asyur, serta sembahnya: Bahwa beta ini hamba tuan dan anak tuan; hendaklah kiranya tuan datang melepaskan beta dari pada tangan raja benua Syam dan dari pada tangan raja orang Israel, yang sudah berangkat hendak berperang dengan beta. Maka diambil Akhaz akan segala emas perak yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana baginda, dihantarkannya hadiah kepada raja benua Asyur itu. Maka diluluskan raja benua Asyur akan kehendak baginda, karena raja benua Asyur itu berangkat lalu menyerang negeri Damsyik, dialahkannya dan dibawanya akan orang isinya tertawan ke Kir dan dibunuhnya Rezin. Maka pada masa itu berjalanlah baginda raja Akhaz ke Damsyik pergi berjumpa dengan Tijlat-Pilezar, raja Asyur, maka di Damsyik itu dilihatnya sebuah mezbah, lalu dikirim raja Akhaz akan gambar yang serupa dengan mezbah dan segala perbuatannya itu kepada imam Uria. Maka imam Uriapun memperbuatlah sebuah mezbah serupa dengan segala sesuatu yang dikirim raja Akhaz dari Damsyik itu, demikianlah dibuat imam Uria dahulu dari pada pulang raja Akhaz dari Damsyik. Setelah baginda sudah pulang dari Damsyik, dilihat baginda akan mezbah itu, lalu datanglah baginda hampir kepada mezbah itu, dipersembahkannya korban di atasnya, dan dinyalakannya korban bakarannya dan persembahan makanannya dan dicucurkannya persembahan minumannya dan dipercikkannya darah korban syukurnya kepada mezbah itu. Maka adapun mezbah tembaga yang di hadapan hadirat Tuhan itu disuruhnya bawa lagi ke hadapan, jauh lagi dari rumah itu, dari antara mezbah dengan rumah Tuhan, ditaruhnya akan dia pada sisi mezbah itu arah ke utara. Maka berpesanlah baginda raja Akhaz kepada imam Uria, titahnya: Di atas mezbah besar itu bakarlah olehmu akan korban bakaran pagi dan persembahan makanan petang dan akan korban bakaran dan persembahan makanan baginda dan akan korban bakaran dan persembahan makanan segala orang isi negeri dan segala persembahan makanan mereka itu dan segala persembahan minuman mereka itu, dan percikkanlah kepadanya segala darah korban bakaran dan segala darah korban sembelihan, tetapi mezbah tembaga itulah bagiku akan menyelidik. Maka oleh imam Uria dibuat sekalian itu seturut pesan baginda raja Akhaz. Maka dikerat oleh raja Akhaz akan segala birai pelapik dan dilalukannya segala tempat pembasuh dari atasnya, dan kolam itupun disuruhnya turunkan dari atas lembu tembaga, yang dibawanya, disuruhnya taruh pada dasar batu. Dan lagi serambi sabat, yang telah dibuat orang pada rumah itu dan pintu raja yang di luar dilalukannya dari pada rumah Tuhan oleh karena sebab raja Asyur itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Akhaz dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka Akhazpun mangkatlah beradu dengan segala nenek moyangnya lalu bagindapun dikuburkan pada sisi segala nenek moyangnya dalam negeri Daud, maka Hizkia, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Bermula, maka pada tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Akhaz atas orang Yehuda, naiklah Hosea bin Ela raja atas orang Israel, maka kerajaanlah ia di Samaria sembilan tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan seperti segala raja orang Israel yang dahulu dari padanya. Maka Salmanesar, raja benua Asyur, datang memerangi dia, maka Hoseapun takluklah kepadanya, sehingga dibayarnya upeti kepadanya. Tetapi didapati raja Asyur akan hal Hosea sudah mengadakan suatu fakat, karena telah disuruhkannya utusan kepada So, raja Mesir, dan tiada dibayarnya upeti kepada raja Asyur, seperti biasa pada tiap-tiap tahun, maka sebab itu dikurungkan raja Asyur akan dia dan dibelenggukannya dalam penjara. Karena raja Asyur sudah berjalan melalui segala negeri datang menyerang Samaria, lalu dikepungnya akan dia tiga tahun lamanya. Maka pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Hosea dialahkan raja Asyur akan Samaria, dipindahkannya orang Israel itu ke negeri Asyur, disuruhnya mereka itu duduk di Halah dan di Habor dan pada tepi sungai Gozan dan dalam negeri-negeri Medi. Karena telah jadi bahwa bani Israel sudah berbuat dosa kepada Tuhan, Allahnya, yang telah membawa akan mereka itu naik dari Mesir, dari bawah tangan Firaun, raja Mesir, maka mereka itu sudah berbuat ibadat kepada dewa-dewa, dan menurut adat-adat orang kafir, yang telah dihalaukan Tuhan dari hadapan bani Israel dan adat-adat yang diadakan oleh raja-raja orang Israel. Maka dengan pura-pura berbuat baik dibuat bani Israel beberapa perkara yang tiada patut kepada Tuhan, Allahnya, dan didirikannya panggung dalam segala negerinya, dari pada menara orang pengawal datang kepada segala negeri yang berkota benteng. Maka didirikannya bagi dirinya beberapa tiang berhala dan hutan di atas segala bukit yang tinggi dan di bawah segala pohon kayu yang hijau. Maka di sanalah dibakarnya dupa di atas segala panggung, sama seperti segala orang kafir, yang sudah dihalaukan Tuhan dari hadapan mereka itu; dan dibuatnya beberapa perkara yang jahat akan membangkitkan murka Tuhan. Maka mereka itu sudah berbuat ibadat kepada segala berhala tahi, yang ada firman Tuhan akan halnya, demikian bunyinya: Janganlah kamu berbuat perkara begitu. Maka Tuhan sudah berfirman kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan lidah segala nabi-Nya dan dengan lidah segala penilik, bunyinya: Tobatlah kamu dari pada segala jalanmu yang jahat itu dan peliharakanlah segala hukum undang-undang-Ku menurut segenap taurat, firman-Ku kepada nenek moyangmu, dan yang telah Kusampaikan kepadamupun dengan tangan segala hamba-Ku, yaitu segala nabi-nabi. Tetapi tiada mereka itu mau dengar, melainkan ditegarkannya tengkuknya, seperti tengkuk segala nenek moyangnya, yang tiada percaya akan Tuhan, Allahnya; dicelakannya hukum undang-undang-Nya dan perjanjian yang telah didirikan Tuhan dengan nenek moyang mereka itu, dan segala firman yang telah disampaikan-Nya kepada mereka itu, dan kelakuan mereka itu menurut perkara yang sia-sia, sehingga mereka itu sendiripun menjadi sia-sia belaka, dan diturutnya adat segala bangsa yang duduk keliling mereka itu, yang ada firman Tuhan akan halnya, janganlah kiranya kelakuan mereka itu seperti bangsa itu. Bahkan, ditinggalkannya segala firman Tuhan, Allahnya, diperbuatnya akan dirinya patung tuangan, yaitu anak lembu dua ekor, dan diperbuatkannya beberapa hutan-hutan dan mereka itu menyembah sujud kepada segala tentara di langit dan berbuat bakti kepada Baal. Tambahan pula dijalankannya anak-anaknya laki-laki dan perempuan terus dari pada api dan diadakannya tenungan dan diselidiknya pesona seranah, dan dijualnya dirinya akan berbuat barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan hendak membangkitkan murka-Nya. Maka sebab itu sangatlah murka Tuhan akan orang Israel, sehingga dilalukan-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya; tiada yang tertinggal lagi melainkan suku Yehuda sendiri jua. Maka orang Yehudapun tiada memeliharakan firman Tuhan, Allahnya, melainkan mereka itupun menurut adat-adat orang Israel, yang telah diadakannya. Maka sebab itu dibuang Tuhan akan segala bani Israel, disiksakan-Nya mereka itu dan diserahkan-Nya mereka itu kepada tangan orang penjarah, sehingga sudah ditolak-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya. Maka sudah diceraikan-Nya juga orang Israel dari pada istana Daud, sehingga mereka itu setuju berajakan Yerobeam bin Nebat; maka Yerobeam juga yang menyebabkan orang Israel menjadi murtad kepada Tuhan dan disuruhnya mereka itu berbuat dosa yang sangat besar. Maka orang Israelpun menurutlah segala dosa Yerobeam, yang telah diperbuatnya, tiada mereka itu menjauhkan dirinya dari padanya, sehingga dilalukan Tuhan akan orang Israel dari hadapan hadirat-Nya, setuju dengan segala firman yang telah dikatakan-Nya dahulu dengan lidah segala hamba-Nya, yaitu segala nabi-nabi; maka sebab itu orang Israelpun dipindahkan dari negerinya ke negeri Asyur datang kepada hari ini. Bermula, maka oleh raja benua Asyur itu dipindahkan orang banyak dari Babil dan dari Kuta dan dari Awa dan dari Hamat dan Sefarwaim, disuruhnya mereka itu duduk dalam negeri-negeri Samaria akan ganti bani Israel; maka diambil oleh mereka itu Samaria akan bahagian pusaka, lalu duduklah mereka itu dalam segala negerinya. Maka sesungguhnya pada permulaan kedudukan mereka itu di sana, sebab tiada mereka itu berbuat bakti kepada Tuhan, disuruhkan Tuhan beberapa singa kepadanya, yang membunuh banyak orang dari pada mereka itu. Maka sebab itu sembahnya kepada baginda raja Asyur demikian: Adapun segala bangsa yang sudah tuanku pindahkan dengan menitahkan dia duduk dalam negeri-negeri Samaria, bahwa tiada patik itu mengetahui peri kebaktian kepada ilah negeri itu, maka sebab itu disuruhkan-Nya beberapa ekor singa kepada patik itu, bahwasanya patik itu dibunuh olehnya sebab tiada patik itu mengetahui peri kebaktian kepada ilah negeri itu. Maka titah baginda raja Asyur demikian: Hantarlah olehmu ke sana akan seorang dari pada segala imam yang sudah kamu bawa dari sana, supaya mereka itu duduk di sana dan mengajar orang itu peri kebaktian kepada ilah negeri itu. Hata, maka datanglah seorang dari pada imam yang sudah dibawanya dari Samaria, maka duduklah ia di Bait-el dan diajarnya mereka itu peri kebaktian kepada Tuhan. Tetapi tiap-tiap bangsa itu memperbuat berhalanya dan ditaruhnya akan dia dalam rumah panggung yang telah diperbuat oleh orang Samaritani, yaitu tiap-tiap bangsa dalam negeri tempat kedudukannya. Karena segala orang yang dari Babil itu memperbuat akan Sukot-Benot, dan segala orang yang dari Khut itu memperbuat akan Nerjal, dan segala orang yang dari Hamat itu memperbuat akan Asima, dan segala orang Awi itu memperbuat akan Nibhaz dan Tartak, dan orang Sefarwai itu membakar anak-anaknya dengan api bagi Aderamelek dan Anamelek, berhala orang Sefarwai itu. Dan lagi mereka itupun berbuat bakti kepada Tuhan juga dan dari pada segala pangkat orang banyak itu diangkatlah orang bagi dirinya akan imam panggung, yang berbuat ibadat karenanya dalam rumah panggung itu. Kepada Tuhanpun mereka itu berbuat bakti dan kepada berhalanyapun mereka itu berbuat bakti atas peri segala bangsa, dari antaranya juga mereka itu sudah dipindahkan. Maka sampai kepada hari ini juga mereka itu menurut adatnya yang dahulu itu, bukan mereka itu berbuat ibadat kepada Tuhan dan bukan mereka itu menurut syariat dan hukum dan undang-undang dan firman, yang telah disampaikan Tuhan kepada segala bani Yakub yang dianugerahkan-Nya nama Israel. Karena dengan orang ini jua didirikan Tuhan perjanjian-Nya serta firman-Nya kepadanya demikian: Janganlah kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa dan jangan kamu menyembah sujud kepadanya, dan jangan kamu berbuat ibadat kepadanya dan jangan kamu mempersembahkan korban kepadanya. Melainkan kepada Tuhan, yang sudah membawa naik akan kamu dari negeri Mesir dengan kuasa yang besar dan dengan lengan yang terkedang, hendaklah kamu berbuat bakti dan kepada-Nya juga hendaklah kamu menyembah sujud dan kepada-Nya juga hendaklah kamu mempersembahkan korban. Maka segala syariat dan hukum dan undang-undang dan firman yang sudah disuratkan-Nya bagimu, ia itu hendaklah kamu lakukan dengan sungguh-sungguh hatimu pada segala hari; tetapi janganlah kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa, dan jangan kamu lalaikan perjanjian yang sudah Kuadakan dengan kamu, dan jangan kamu berbuat bakti kepada dewa-dewa. Melainkan hendaklah kamu berbuat bakti kepada Tuhan, Allahmu, maka Tuhan juga akan melepaskan kamu kelak dari pada tangan segala musuhmu. Tetapi tiada mereka itu mau dengar, melainkan diturutnya adat-adatnya yang dahulu itu. Maka segala bangsa itupun beribadatlah kepada Tuhan dan berbuat bakti kepada patung-patungnya yang terukirpun, demikianpun segala anak cucu cicit mereka itu, seperti perbuatan segala nenek moyangnya begitu juga perbuatan mereka itu datang kepada hari ini adanya. Sebermula, maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Hosea bin Ela, raja orang Israel, naiklah Hizkia bin Akhaz raja atas orang Yehuda. Adapun umurnya pada masa baginda naik raja itu dua puluh lima tahun, dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem sembilan likur tahun, maka nama bunda baginda itu Abia, seorang anak Zakharia. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, sama seperti segala sesuatu yang telah dibuat oleh raja Daud, moyangda baginda. Maka dilalukannya segala panggung dan dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dihancurluluhkannya ular tembaga, perbuatan Musa itu, sebab sampai kepada hari itu bani Israelpun membakar dupa baginya, maka dinamai baginda akan dia Nehustan. Maka percayalah baginda akan Tuhan, Allah orang Israel, sehingga kemudian dari pada baginda seorangpun tiada taranya di antara segala raja orang Yehuda, dan dahulu dari pada bagindapun tiada. Karena bersangkutpautlah baginda kepada Tuhan dan baginda mengikut Tuhan dengan tiada menyimpang, dan dilakukan baginda segala hukum firman Tuhan yang kepada Musa. Maka sebab itu disertai Tuhan akan baginda; barang ke manapun baik baginda pergi, di sana juga berlakulah baginda dengan bijaksana, tambahan pula berpalinghaluanlah baginda dari pada raja Asyur, tiada baginda takluk lagi kepadanya. Dan dialahkannya orang Filistin sampai ke Gaza dan segala jajahannya, dari pada menara pengawal datang kepada segala negeri yang berkota benteng. Bermula, maka pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Hizkia, yaitu tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Hosea bin Ela atas orang Israel, datanglah Salmanesar, raja Asyur, menyerang Samaria, maka dikepungnya akan dia, dan dialahkannya pada kesudahan tiga tahun, yaitu pada tahun yang keenam dari pada kerajaan Hizkia dan tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Hosea atas orang Israel negeri Samaria itu dialahkan. Maka dibawa raja Asyur akan orang Israel tertawan ke negeri Asyur, dipindahkannya mereka itu ke Halah dan Habor, yang di tepi sungai Gozan, dan kepada negeri-negeri Medi. Maka ia itu sebab tiada mereka itu menurut bunyi firman Tuhan, Allahnya, melainkan diubahkannya perjanjian-Nya; akan segala sesuatu yang sudah dipesan oleh Musa, hamba Tuhan itu, tiada mereka itu mau dengar dan tiada mereka itu mau melakukan dia. Tetapi pada tahun yang keempat belas dari pada kerajaan Hizkia datanglah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala negeri orang Yehudapun yang berkota benteng, lalu dialahkannya. Maka disuruhkan Hizkia, raja orang Yehuda, utusan kepada raja Asyur ke Lakhis, mengatakan: Bahwa beta sudah berbuat dosa, hendaklah tuan undur dari pada beta, maka barang yang tuan hendak tanggungkan atas beta, ia itu akan beta tanggung. Maka ditanggungkan raja Asyur kepada Hizkia, raja orang Yehuda, membayar tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas. Maka diberikan raja Hizkia segala perak yang terdapat dalam rumah Tuhan dan dalam perbendaharaan istana baginda. Maka pada masa itu dikerat raja Hizkia segala emas dari pada pintu kaabah Tuhan dan dari pada tiang-tiang yang telah disalut oleh Hizkia, raja orang Yehuda, lalu diberikannya kepada raja Asyur. Kendatilah demikian, maka disuruhkan juga oleh raja Asyur akan Tartan dan Rabsaris dan Rabsaki dengan suatu tentara besar dari Lakhis ke Yeruzalem kepada raja Hizkia; maka berjalanlah mereka itu, lalu datang ke Yeruzalem. Setelah sampai maka berhentilah hampir dengan saluran air kolam yang tinggi, yang pada sisi jalan besar ke bendang benara itu. Maka berseru-serulah mereka itu kepada baginda; sebab itu keluarlah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis dan Yoah bin Asaf, katib. Lalu kata Rabsaki kepadanya: Katakanlah olehmu kepada Hizkia: Demikianlah titah raja yang mahabesar, yaitu baginda raja Asyur: Apa macam percaya ini, yang kautaruh itu? Bahwa katamu, tetapi kata bibir mulut belaka: Adalah bicara dan kuasa akan berperang! Kepada siapa gerangan engkau percaya, maka engkau mendurhaka kepadaku? Bahwasanya engkau percaya akan tongkat buluh yang patah, yaitu akan Mesir, yang melukakan tangan barangsiapa yang bertekan kepadanya, lalu menerusi dia; demikianlah Firaun, raja Mesir, kepada segala orang yang harap kepadanya. Atau jikalau katamu kepadaku: Bahwa kami percaya akan Tuhan, Allah kami! Bukankah Dia itu yang telah dilalukan Hizkia segala panggung-Nya dan mezbah-Nya, lalu titahnya kepada segala orang Yehuda dan kepada orang isi Yeruzalem: Di hadapan mezbah ini di Yeruzalem hendaklah kamu sekalian menyembah sujud? Marilah sekarang engkau bertaruh dengan tuanku raja Asyur, maka aku hendak memberikan kepadamu kuda dua ribu ekor, jikalau kiranya engkau dapat mengeluarkan bagi dirimu orang yang mengendarainya. Maka bagaimana gerangan engkau dapat melawan seorang penghulu jua dari pada segala hamba tuanku yang terhina sekalipun? Tetapi harap juga engkau pada Mesir, karena sebab segala rata perangnya dan karena sebab segala orangnya yang berkendaraan. Sekarang sungguhkah aku sudah berangkat hendak membinasakan negeri ini dengan tiada setahu Tuhan? Bahwa Tuhan juga yang sudah berfirman kepadaku demikian: Pergilah engkau menyerang negeri itu dan binasakanlah dia. Maka kata Elyakim bin Hilkia dan Sibna dan Yoah bin Rabsaki: Hendaklah kiranya tuan berkata-kata kepada hamba ini dengan bahasa Arami, karena hamba mengerti juga bahasa itu; jangan apalah tuan berkata-kata kepada hamba dengan bahasa Yahudi, kepada pendengaran orang banyak yang di atas dewala ini. Tetapi kata Rabsaki kepadanya: Sungguhkah tuanku sudah menyuruhkan aku menyampaikan segala perkataan ini kepada tuanmu dan kepada kamu? Bukankah kepada segala orang yang duduk di atas dewala juga, sebab serta dengan kamu mereka itu kelak akan makan tahinya dan minum air kencingnya. Demikianlah peri Rabsaki itu berdiri sambil berseru-seru dengan suara yang nyaring, katanya dengan bahasa Yahudi: Dengarlah olehmu akan titah raja yang mahabesar, yaitu raja benua Asyur! Titah baginda demikian: Jangan kamu ditipu oleh Hizkia, karena tiada ia dapat melepaskan kamu dari pada tangan tuanku. Lagipun jangan kamu dibujuk Hizkia akan menaruh harapmu kepada Tuhan, serta katanya: Bahwa Tuhan juga akan menolong kita kelak dan negeri ini tiada akan diserahkan kepada tangan raja benua Asyur. Jangan kamu dengar akan kata Hizkia itu, karena demikian inilah titah raja benua Asyur: Berbicaralah kamu dengan aku sambil membawa persembahan; hendaklah kamu keluar mendapatkan aku, supaya kamu makan masing-masing dari pada pokok anggurnya dan masing-masing dari pada pokok aranya, dan kamu minum air, masing-masing dari dalam periginya, sampai aku datang mengambil kamu hendak membawa akan kamu kepada sebuah negeri yang sama seperti negerimu ini, yaitu sebuah negeri yang berkelimpahan roti dan kebun anggur, sebuah negeri yang berkelimpahan pokok zait yang berbuah-buah dan berair madu, supaya kamu memeliharakan nyawamu, jangan kamu sampai mati dibunuh. Janganlah kiranya kamu dengar akan kata Hizkia, karena dihasutnya akan kamu, katanya: Bahwa Tuhan juga akan meluputkan kita. Adakah dalam sedikit jua dewa-dewa segala bangsa itu sudah dapat melepaskan negeri masing-masingnya dari pada tangan raja benua Asyur? Di mana gerangan dewa-dewa orang Hamat dan Arpad? Di mana gerangan dewa-dewa orang Sefarwaim, Hena dan Iwa? Bahkan, sudahkah dewa-dewa itu dapat meluputkan Samaria dari pada tanganku? Siapa gerangan di antara dewa-dewa segala negeri itu sudah dapat melepaskan negerinya dari pada tanganku? sebab itu manakan dapat Tuhan melepaskan Yeruzalem dari pada tanganku ini. Maka diamlah segala rakyat itu, sepatah katapun tiada disahutnya akan dia, karena titah baginda demikian: Jangan kamu sahut akan dia. Maka datanglah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis, dan Yoah bin Asaf, katib, menghadap raja Hizkia dengan berpakaikan pakaian koyak-koyak, lalu dipersembahkannya kepada baginda segala perkataan Rabsaki itu. Demi didengar baginda raja Hizkia akan hal yang demikian, maka dikoyak-koyakkannya pakaiannya dan baginda berpakaikan kain karung, lalu masuklah baginda ke dalam rumah Tuhan. Setelah itu maka disuruhkan baginda akan Elyakim, pemerintah istana, dan Sibna, jurutulis, dan segala tua-tua imam dengan berpakaikan kain karung, pergi mendapatkan nabi Yesaya bin Amoz, mengatakan: Demikianlah titah raja Hizkia: Bahwa hari inilah hari kepicikan dan nista dan hujat, karena anak-anak hampir akan keluar, tetapi tiadalah kuat akan beranak. Mudahan-mudahan didengar Tuhan, Allahmu, akan segala perkataan Rabsaki, yang disuruhkan oleh tuannya, yaitu oleh raja Asyur, supaya dicelakannya Allah yang hidup dan dinistakannya dengan perkataan yang sudah didengar oleh Tuhan, Allahmu; maka sekarangpun hendaklah engkau meminta doa akan orang yang lagi tinggal, yang terdapat itu. Hata, maka sampailah hamba raja Hizkia itu kepada Yesaya, lalu kata Yesaya kepadanya: Demikian kata hendaklah kamu persembahkan kepada tuanmu: Bahwa inilah firman Tuhan: Jangan engkau takut akan segala perkataan yang telah kaudengar, yang dikatakan oleh hamba-hamba raja Asyur itu akan mencelakan Daku. Bahwasanya Aku kelak akan memberi suatu perasaan hati di dalamnya, sehingga apabila didengarnya suatu bunyi kabar, iapun akan pulang ke negerinya, maka dalam negerinya juga Aku merebahkan dia kelak oleh dimakan pedang. Arakian, setelah kembali Rabsaki didapatinya akan raja Asyur dalam berperang dengan Libna, karena telah kedengaranlah kabar kepadanya, mengatakan ia sudah berangkat dari Lakhis. Maka di sana didengarnya kata orang akan hal Tirkaha, raja Kusy itu, demikian: Bahwasanya ia sudah keluar hendak berperang dengan tuanku! Lalu disuruhkannya pula utusan kepada Hizkia, titahnya: Kata ini hendaklah kamu sampaikan kepada Hizkia, raja orang Yehuda: Jangan engkau ditipu oleh Allahmu, yang engkau harap padanya, serta katamu: Bahwa Yeruzalem tiada akan diserahkan kepada tangan raja Asyur! Bahwasanya telah didengar olehmu segala perkara yang diperbuat oleh raja Asyur akan segala negeri, bagaimana telah ditumpasnya sekaliannya, masakan engkau diluputkan. Dapatkah dewa-dewa segala bangsa yang ditumpas oleh nenek moyangku itu meluputkan mereka itu? Yaitu Gozan dan Haran dan Rezif dan bani Eden, yang duduk di Telasar? Di mana gerangan raja Hamat dan raja Arpad dan raja negeri Sefarwaim dan Hena dan Iwa? Hata, maka disambut raja Hizkia surat itu dari pada tangan utusan itu, setelah dibacanya maka naiklah baginda ke dalam rumah Tuhan, lalu dihamparkan raja Hizkia surat itu di hadapan hadirat Tuhan. Dan raja Hizkiapun meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, Allah orang Israel, yang bersemayam di antara kerubiun! Engkaulah Allah dengan sebenarnya, hanya Engkau jua Tuhan atas segala kerajaan yang di atas bumi, Engkau juga yang sudah menjadikan langit dan bumi. Ya Tuhan! beri apalah telinga dan dengarlah; ya Tuhan, bukakan apalah mata-Mu dan lihatlah dan dengarlah kiranya segala perkataan Sanherib, yang sudah menyuruhkan orang itu, supaya dicelakannya Allah yang hidup. Ya Tuhan! sesungguhnya raja-raja Asyur itu sudah membinasakan segala orang kafir itu serta dengan negerinya, dan sudah dicampakkannya segala berhala mereka itu ke dalam api, karena bukan ilah adanya, melainkan perbuatan tangan manusia jua dari pada kayu dan batu, maka sebab itu dapat dibinasakannya. Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah kami, lepaskan apalah kami dari pada tangannya, supaya diketahui oleh segala kerajaan yang di atas bumi, ya Tuhan! bahwa hanya Engkau sendiri Allah. Maka pada masa itu disuruhkan Yesaya bin Amoz akan utusan kepada Hizkia, mengatakan: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Barang yang telah kaupinta kepadaku akan hal Sanherib, raja Asyur itu, ia itu sudah Kudengar. Maka inilah firman yang dikatakan Tuhan kepadanya: Bahwa tuan puteri, yaitu puteri Zion, mencelakan dikau dan ia mengolok-olokkan dikau, bahwa puteri Zion itu menggeleng kepala di belakang engkau. Siapa gerangan yang sudah kaucelakan dan kauaibkan? Dan kepada siapa gerangan engkau sudah menyaringkan suaramu dan mengangkat matamu tinggi-tinggi. Kepada kesucian orang Israel! Dengan lidah utusanmu juga engkau sudah mencelakan Tuhan, serta katamu: Dengan kebanyakan rataku aku mendaki gunung yang tertinggi dan tempat Libanon yang tiada terhampiri, dan kutebangkan segala pohon araznya yang tinggi-tinggi dan segala pohon senobarnya yang pilihan, dan aku kelak sampai ke tempat orang bermalam di atas kemuncaknya dan ke dalam hutan rimbanya yang permai itu. Jikalau kiranya aku menggali, maka aku minum air yang lain, maka segala sungai Mesir kukeringkan dengan tapak kakiku. Tiadakah pernah engkau dengar bahwa Aku sudah mengadakan sekalian ini dari dahulu dan dari zaman dahulu kala Aku sudah menentukan segala perkara yang Kudatangkan sekarang ini? yaitu tak dapat tiada engkau juga yang patut membinasakan segala kota benteng yang teguh-teguh, sehingga ia itu menjadi kerobohan batu. Maka itulah sebabnya segala orang isinya seperti tiada bertangan lakunya dan terkejut dan lenyap bicaranya, maka adalah hal mereka itu seperti rumput di padang, seperti pucuk muda, seperti tumbuhan di atas atap dan seperti gandum terlayur dahulu dari pada tuanya. Tetapi Kuketahui akan peri dudukmu dan keluar masukmu dan akan kehangatan durhakamu kepada-Ku. Oleh karena sebab durhakamu kepada-Ku ini dan oleh karena sebab kemegahanmu, yang telah sampai kepada pendengaran-Ku, niscaya Kububuh kelak kait-Ku pada hidungmu dan kang-Ku pada mulutmu, dan Kusuruh engkau balik kepada jalan yang telah kauturut akan datang ke mari. Maka inilah akan tanda bagimu: Pada tahun ini hendaklah kamu makan barang yang telah tumbuh sendirinya, dan pada tahun yang kedua barang yang tumbuh pula dari padanya, tetapi pada tahun yang ketiga hendaklah kamu menabur dan menuai dan menanam pokok anggur dan makan dari pada buahnya. Karena dari pada isi rumah Yehuda barang yang luput dan yang lagi tinggal itupun akan berakar pula di bawah dan berbuah-buah di atas. Karena dari Yeruzalem juga barang yang lagi tinggal itu akan berpecah-pecah, dan barang yang luputpun dari bukit Sion; maka cemburuan Tuhan serwa sekalian alam akan mengadakan perkara itu kelak. Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan akan hal raja benua Asyur itu: Sekali-kali tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, atau memanahkan sebilah anak panah ke dalamnya, dan tiada ia akan menghampiri dia dengan perisai atau mendirikan kubu kelilingnya. Maka iapun akan balik kepada jalan yang telah diturutnya akan datang ke mari, tetapi tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, demikianlah firman Tuhan. Karena Aku akan melindungkan negeri ini hendak meluputkan dia, oleh karena kehendak-Ku dan oleh karena Daud, hamba-Ku. Hata, maka pada malam itu juga tiba-tiba keluarlah malaekat Tuhan, dibunuhnya dalam balatentara Asyur itu akan seratus delapan puluh lima ribu orang. Maka serta orang bangun pada pagi-pagi hari dilihatnya akan sekalian itu mayat jua adanya. Arakian, maka Sanherib, raja Asyur itu, lalu berangkat pulang, maka tinggallah ia di Niniwe. Maka pada sekali peristiwa apabila ia menyembah sujud dalam kuil Nisyrokh, berhalanya, dibunuh oleh Aderamelekh dan Syarezar, kedua puteranya, akan dia dengan pedang, lalu larilah keduanya berlepas dirinya ke tanah Ararat, maka Esar-Hadon, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Bermula, maka pada masa itu juga jatuhlah Hizkia sakit payah hampir akan mati, maka datanglah nabi Yesaya bin Amoz menghadap baginda serta katanya: Demikian ini firman Tuhan: Berwasiatlah engkau kepada orang isi istanamu, karena engkau akan mati kelak, tiada hidup lagi. Setelah itu maka bagindapun memalingkan wajahnya ke sebelah dinding, lalu meminta doa kepada Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, hendaklah kiranya Engkau ingat akan hal aku sudah berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan segala benar dan sempurna hatiku, dan sudah kuperbuat barang yang benar kepada pemandangan-Mu. Maka baginda Hizkiapun menangislah tersedih-sedih. Hata, maka belum sudah Yesaya keluar dari pada pagar halaman yang tengah itu, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadanya, bunyinya: Baliklah engkau, katakan kepada Hizkia, penganjur umat-Ku: Demikianlah firman Tuhan, Allah moyangmu Daud: Sudah Kudengar permintaan doamu dan sudah Kulihat segala air matamu; bahwasanya Aku akan menyembuhkan dikau kelak, maka selang tiga hari engkau kelak naik akan masuk ke dalam rumah Tuhan; dan Aku akan menambahi lanjut umurmu dengan lima belas tahun, dan Aku akan melepaskan dikau kelak dari pada tangan raja benua Asyur, demikianpun negeri ini dan Aku akan memeliharakan negeri ini oleh karena kehendak-Ku dan karena sebab hamba-Ku Daud. Maka kata Yesaya: Hendaklah kamu mengambil buah ara segumpal. Maka diambilnyalah, dibubuhnya pada bisul baginda, lalu bagindapun sembuhlah. Adapun raja Hizkia sudah bertitah kepada Yesaya demikian: Apakah tandanya maka Tuhan hendak menyembuhkan aku, sehingga selang tiga hari aku akan naik masuk ke dalam rumah Tuhan? Maka sembah Yesaya: Bahwa inilah bagi tuanku tanda dari pada Tuhan, maka Tuhan sampaikan juga barang yang telah Ia berfirman itu: Maukah tuanku bayang itu lalu ke hadapan sepuluh tapak, atau undur ke belakang sepuluh tapak? Maka titah raja Hizkia: Mudah juga bayang itu lalu ke hadapan sepuluh tapak, jangan begitu, melainkan hendaklah bayang itu undur ke belakang sepuluh tapak. Maka oleh nabi Yesaya lalu dipinta doa kepada Tuhan, maka diundurkanlah Tuhan bayang itu sepuluh tapak ke belakang, yang sudah turun bayang itu pada tangga Akhaz. Bermula, maka pada masa itu juga dikirimkan Berodakh Baladan bin Baladan, raja Babil, surat kiriman dan bingkisan kepada raja Hizkia karena telah didengarnya raja Hizkia sudah jatuh sakit. Maka raja Hizkiapun menjawati utusan itu, dan diperlihatkannyalah kepada mereka itu segenap gedungnya yang berisi benda yang indah-indah dari pada emas, perak dan rempah-rempah dan minyak-minyak yang harum baunya, dan lagi gedung alat senjatanya, dan segala yang terdapat dalam khazanahnya, sehingga dalam istananya dan dalam segenap kerajaannya satupun tiada yang tiada diperlihatkan baginda kepada mereka itu. Setelah itu maka datanglah nabi Yesaya menghadap baginda raja Hizkia serta sembahnya kepadanya: Apakah sembah orang itu dan dari mana mereka itu datang menghadap tuanku? Maka sahut Hizkia: Mereka itu sudah datang dari negeri yang jauh, yaitu dari Babil. Maka sembah Yesaya: Apa yang dilihatnya dalam istana tuanku? Maka sahut Hizkia: Bahwa mereka itu sudah melihat segala sesuatu yang di dalam istanaku; satupun tiada dalam segala khazanahku yang tiada kutunjuk kepadanya. Maka sembah Yesaya kepada Hizkia: Sekarang hendaklah tuanku dengar akan firman Tuhan: Bahwasanya hari akan datang kelak, apabila segala sesuatu yang di dalam istanamu, dan yang ditaruh oleh segala nenek moyangmu datang kepada hari ini, itu akan dibawa ke Babil, satu juapun tiada akan tinggal, demikianlah firman Tuhan. Tambahan pula diambilnya kelak dari pada segala anakmu, yang akan berpancar dari padamu dan yang kauperanak itu, dijadikannya penjawat dalam istana raja Babil. Maka titah raja Hizkia kepada Yesaya: Benarlah firman Tuhan yang kaukatakan ini. Dan lagi titah baginda: Manakan tidak benar, tegal akan ada selamat sentosa sepanjang umur hidupku. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Hizkia dan segala kuasanya dan bagaimana telah diperbuatnya kolam dan saluran air dan dialirkannya air itu ke dalam negeri, bukankah semuanya itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Hata, maka mangkatlah raja Hizkia beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu naik raja Manasye, putera baginda, akan gantinya. Adapun umur Manasye pada masa ia naik raja itu dua belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh lima tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Hefzi-bah. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti segala perbuatan orang kafir yang kebencian, yang sudah dihalaukan oleh Tuhan dari pada milik-Nya di hadapan segala bani Israel. Karena dibaiki oleh baginda segala panggung yang telah dibinasakan oleh raja Hizkia, ayahanda baginda, dan didirikannya beberapa mezbah bagi Baal, dan diperbuatnya sebuah hutan-hutan seperti perbuatan Akhab, raja orang Israel itu, maka bagindapun menyembah sujud kepada segala tentara di langit dan berbuat bakti kepadanya. Maka didirikannya beberapa mezbah dalam rumah Tuhan, maka akan hal rumah itu Tuhan telah berfirman demikian: Bahwa di Yeruzalem akan menetapkan nama-Ku. Tambahan pula didirikannya beberapa mezbah bagi segala tentara di langit di dalam kedua pagar halaman rumah Tuhan. Bahkan, disuruhnya puteranya menerusi api dan dilihatnya dalam nujum dan diselidiknya pesona seranah dan diangkatnya akan orang tenungan dan hobatan; dibuatnya amat banyak perkara yang jahat kepada pemandangan Tuhan, akan membangkitkan murka-Nya. Lagipun didirikannya suatu patung dari hutan-hutan yang telah diperbuatnya itu di dalam rumah yang ada firman Tuhan akan halnya kepada Daud dan kepada Sulaiman, puteranya, demikian: Di dalam rumah ini dan di dalam Yeruzalem, yang telah Kupilih dari pada segala suku bangsa Israel, akan Kutetapkan nama-Ku sampai selama-lamanya. Karena bukannya Aku akan melaratkan kaki orang Israel pada kedua kali dari pada negeri yang telah Kukaruniakan kepada nenek moyangnya, jikalau kiranya mereka itu ingat akan berbuat segala sesuatu yang sudah Kupesan kepadanya, dan menurut segenap taurat, yang disampaikan kepadanya oleh hamba-Ku Musa. Tetapi tiada juga mereka itu mau dengar, karena mereka itu disesatkan oleh Manasye, sehingga dibuatnya barang yang lebih jahat dari pada perbuatan orang kafir yang sudah ditumpas oleh Tuhan di hadapan segala bani Israel. Maka pada masa itu berfirmanlah Tuhan dengan lidah segala hamba-Nya, yaitu segala nabi-nabi, bunyinya: Tegal Manasye, raja orang Yehuda, sudah berbuat segala perkara kebencian ini, yang lebih jahat dari pada segala perbuatan orang Amori, yang dahulu dari padanya, bahkan, dibujuknya lagi orang Yehuda akan berbuat dosa dengan berhala tahinya, maka sebab itu firman Tuhan, Allah orang Israel, demikian: Bahwasanya Aku akan mendatangkan jahat kelak atas Yeruzalem dan atas segala orang Yehuda, sehingga menderinglah kedua belah telinga tiap-tiap orang yang mendengarnya. Dan Aku akan mengenakan kepada Yeruzalem tali pengukur Samaria dan benang arang orang isi istana Akhab dan Aku akan menyapu Yeruzalem seperti orang menyapu pinggan, yaitu setelah sudah disapu cemarnya, dibalik belah pula akan dia. Dan Aku meninggalkan kelak sisa bahagian pusaka-Ku, dan Aku menyerahkan mereka itu kepada tangan segala seterunya, dan mereka itupun akan menjadi suatu jarahan dan rampasan bagi segala musuhnya. Ia itu sebab telah dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan-Ku, dan dibangkitkannya murka-Ku dari pada hari nenek moyang mereka itu keluar dari negeri Mesir sampai datang kepada hari ini. Tambahan pula ditumpahkan oleh Manasye banyak darah yang tiada bersalah, sehingga dipenuhinya Yeruzalem dari dia dari pada ujungnya datang kepada ujung sebelahnya, kecuali dosa lain, yang disuruhnya orang Yehuda buat dan yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Bermula, adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Manasye, dan segala perbuatannya dan segala dosa yang telah dibuatnya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Hata, maka mangkatlah raja Manasye beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda dalam taman istana baginda, yaitu dalam taman Uza, lalu Amon, putera baginda, naik raja akan gantinya. Adapun umur Amon pada masa ia naik raja itu dua likur tahun dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem dua tahun lamanya, maka nama bunda baginda itu Mesulaimit, anak Haroz, dari Yotba. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti perbuatan Manasye, ayahanda baginda. Karena berjalanlah baginda pada segala jalan yang telah diturut oleh ayahanda baginda, dan berbuat baktilah baginda kepada segala berhala tahi yang disembah oleh ayahanda baginda, dan lagi bagindapun menyembah sujud kepadanya. Demikianlah peri ditinggalkan baginda akan Tuhan, Allah segala nenek moyangnya, dan tiada baginda berjalan pada jalan Tuhan. Hata, maka bermufakatlah segala hamba raja Amon hendak mendurhaka kepadanya, lalu dibunuhnya baginda di dalam istananya. Tetapi oleh segala orang isi negeripun dibunuh akan segala orang yang telah sefakat akan mendurhaka kepada baginda raja Amon itu, lalu orang isi negeri itu merajakan Yosia, putera baginda, akan ganti baginda. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Amon itu dan segala perbuatannya, bukankan ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Hata maka bagindapun dikuburkan oranglah dalam kuburnya yang di taman Uza, lalu naiklah Yosia raja akan gantinya. Adapun pada masa Yosia itu naik raja umurnya delapan tahun, maka kerajaanlah baginda di Yeruzalem tiga puluh satu tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Yedida, anak Adaya dari Bozkat. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan dan bagindapun menurut segala jalan raja Daud moyangda baginda, dengan tiada menyimpang ke kiri atau ke kanan. Maka pada sekali peristiwa, yaitu pada delapan belas tahun umur raja Yosia, disuruhkan baginda akan Safan bin Azalya bin Mesulam, jurutulis, ke rumah Tuhan, titahnya: Pergilah engkau mendapatkan Hilkia, imam besar, suruhlah dia jumlahkan bilangan segala uang yang telah dibawa masuk ke dalam kaabah Tuhan, yang sudah dipungut oleh segala penunggu itu dari pada orang banyak itu; supaya diberikannya uang itu kepada tangan segala orang pemerintah pekerjaan itu, yang memerintahkan rumah Tuhan, supaya ia itu diberikan oleh mereka itu pula kepada segala orang yang mengerjakan pekerjaan itu dalam rumah Tuhan akan membaiki pecah-pecahan rumah itu, yaitu kepada segala tukang kayu dan orang yang pandai membuat rumah dan tukang batu, pembeli kayu dan batu yang terpahat akan membaiki rumah itu. Maka tiada dikira-kira dengan mereka itu akan segala uang yang diserahkan kepada tangannya, karena kepercayaan belaka lakunya. Maka kata imam besar Hilkia kepada Safan, jurutulis itu: Aku sudah mendapat kitab taurat itu di dalam rumah Tuhan. Maka Hilkiapun memberikan kitab itu kepada Safan, lalu dibacakannya. Setelah itu maka datanglah Safan, jurutulis itu, menghadap baginda, disampaikannyalah kepada baginda kabar akan segala hal itu, sembahnya: Bahwa patik-patik tuanku ini sudah mengumpulkan segala uang yang terdapat dalam rumah itu, diberikannya kepada segala pemerintah pekerjaan yang memerintahkan rumah Tuhan itu. Dan lagi dimaklumkanlah Safan, jurutulis itu, kepada baginda, sembahnya: Bahwa imam Hilkia sudah memberikan kepada patik sebuah kitab. Maka dibacakannyalah kitab itu di hadapan baginda. Hata, setelah didengar baginda bunyi perkataan kitab taurat itu, maka dikoyak-koyakkanlah baginda pakaiannya, lalu bagindapun bertitah kepada imam Hilkia dan Ahikam bin Safan dan Akhbor bin Mikhaya dan Safan, jurutulis itu, dan Asaya, hamba baginda, titahnya: Pergilah kamu bertanyakan Tuhan akan halku dan hal orang banyak itu dan segenap orang Yehuda, dari karena bunyi perkataan kitab yang terdapat ini, karena besarlah murka Tuhan yang dinyalakan kepada kita, sebab nenek moyang kita tiada mendengar akan bunyi perkataan kitab ini akan menurut segala sesuatu yang telah tersurat bagi kita. Arakian, maka pergilah imam Hilkia dan Ahikam dan Akhbor dan Safan dan Asaya mendapatkan nabiah Hulda, isteri Salum bin Tikwa bin Harhas, penunggu pakaian itu, yang duduk di Yeruzalem dalam bahagian yang kedua, lalu berkata-kata mereka itu dengan dia. Maka sahutnya kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Katakanlah olehmu kepada orang yang telah menyuruhkan kamu mendapatkan Aku: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku akan mendatangkan jahat kelak atas negeri ini dan atas segala orang isinya, setuju dengan segala perkataan kitab yang telah dibaca oleh raja orang Yehuda. Maka ia itu sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku dan dibakarnya dupa bagi dewa-dewa, sehingga dibangkitkannya murka-Ku dengan segala perbuatan tangannya, maka sebab itu bernyala-nyala murka-Ku kepada tempat ini, sehingga tiada terpadamkan. Tetapi adapun raja orang Yehuda, yang telah menyuruhkan kamu akan bertanyakan Tuhan, katakanlah olehmu kepadanya ini: Demikianlah firman Tuhan: Adapun segala perkataan yang telah kaudengar bunyinya itu, tegal hatimu sudah menjadi lembut dan engkau sudah merendahkan dirimu di hadapan Tuhan semenjak didengar olehmu segala firman-Ku akan hal negeri ini dan segala orang isinya, bahwa sekalian itu akan menjadi suatu kebinasaan dan kutuk, dan engkau sudah mengoyak-ngoyakkan pakaianmu serta menangis di hadapan hadirat-Ku, maka sebab itu Aku juga mendengar akan dikau, demikianlah firman Tuhan. Maka sebab itu sesungguhnya Aku akan memulangkan dikau kepada segala nenek moyangmu dan engkau akan turun ke dalam kuburmu dengan selamat, dan matamupun tiada akan melihat segala bala yang Kudatangkan kelak atas negeri ini. Hata, maka disampaikannyalah jawab ini kepada baginda. Bermula, maka pada masa itu disuruhkan baginda akan orang menghimpunkan kepadanya segala tua-tua Yeruzalem dan Yehuda. Maka naiklah baginda, lalu masuk ke dalam rumah Tuhan dan segala orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalempun sertanya, dan lagi segala imam dan nabi dan orang banyak dari pada kecil dan besar, maka dibacakannya segala perkataan kitab perjanjian yang terdapat dalam rumah Tuhan itu di hadapan pendengaran mereka itu sekalian. Maka bagindapun berdiri hampir dengan tiang, serta dibuatnya suatu perjanjian di hadapan hadirat Tuhan, hendak berjalan mengikut Tuhan dan memeliharakan segala hukum-Nya dan firman-Nya dan syariat-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya, hendak meneguhkan segala perkataan perjanjian ini, yang tersurat di dalam kitab itu. Maka segenap orang banyakpun masuklah perjanjian itu. Maka titah baginda kepada imam besar Hilkia dan segala imam dari pada martabat yang kedua dan segala penunggu pintu, disuruhnya keluarkan dari dalam kaabah Tuhan segala perkakasan yang telah diperbuat akan Baal dan patung hutan dan akan segala tentara di langit, lalu dibakarnya habis akan semuanya itu di luar Yeruzalem di lembah Kideron, maka abunya disuruhnya bawa lalu ke Bait-el. Dan lagi dipecatkan baginda segala kahin, yang telah diangkat oleh raja-raja Yehuda supaya dibakarnya dupa di atas segala panggung yang di dalam segala negeri Yehuda dan di jajahan Yeruzalem, dan lagi segala mereka yang membakar dupa bagi Baal dan bagi matahari dan bulan dan segala bintang, yaitu bagi segenap tentara di langit. Dan lagi disuruh baginda lalukan dari rumah Tuhan akan berhala hutan itu keluar dari Yeruzalem sampai ke anak sungai Kideron, lalu dibakarnya habis akan dia di tepi sungai Kideron dan dihancurluluhkannya dan ditaburkannya abunya kepada segala kubur orang hina dina. Tambahan pula dirobohkan segala bilik orang zindik yang pada rumah Tuhan, tempat orang perempuan biasa bertenun kemah bagi dewa hutan-hutan itu. Maka disuruhnya segala imam itu keluar dari negeri-negeri Yehuda dan dinajiskannya segala panggung, tempat segala imam itu biasa membakar dupa, dari Geba datang ke Birsyeba, dan dirobohkannya segala panggung pintu gerbang, demikianpun panggung yang pada pintu gerbang Yusak, penghulu negeri, yang pada sebelah kiri orang yang masuk dari pintu negeri. Tetapi segala imam panggung itu tiada diberi menghampiri mezbah Tuhan, hanya mereka itu makan fatir juga di antara segala saudaranya. Maka dinajiskannya Tofetpun, yang di lembah bani Hinom, sehingga seorangpun tiada dapat lagi menjalankan anaknya laki-laki atau perempuan terus dari pada api akan memberi hormat kepada Molekh. Dan lagi dilalukannya segala kuda yang telah ditaruh oleh segala raja Yehuda pada pintu rumah Tuhan, arah ke bilik makan Natan-Melekh Saris, yang di Parwarim, akan memberi hormat kepada matahari, dan segala rata syamsiatpun dibakarnya habis dengan api. Tambahan pula segala mezbah yang di atas sotoh alayat Akhaz, perbuatan raja-raja Yehuda, dan segala mezbah yang telah diperbuat oleh raja Manasye di sebelah dalam kedua pagar halaman rumah Tuhan itupun dirobohkan oleh baginda dan dihancurluluhkannya, lalu dari sana ditaburkan baginda abunya kedalam sungai Kideron. Dan lagi segala panggung yang pada sebelah timur Yeruzalem dan pada sebelah selatan bukit Masyhit, perbuatan Sulaiman, raja orang Israel, bagi Astoret, kekejian orang Zidoni, dan bagi Kamos, kekejian orang Moabi, dan bagi Milkhom, kekejian bani Ammon, itupun dinajiskan oleh baginda. Demikianpun dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dipenuhinya tempat-tempatnya dengan tulang orang mati. Tambahan pula mezbah yang di Bait-el dan panggung perbuatan Yerobeam bin Nebat, yang telah menyuruhkan orang Israel berbuat dosa, baik mezbah itu baik panggung itu dirobohkan baginda, dan panggung itu dibakar habis dan dihancurluluhkan oleh baginda dan hutan-hutan itupun dibakarnya habis. Maka demi raja Yosia berpaling dirinya, dilihat baginda kubur-kubur yang di atas bukit di sana, lalu disuruh baginda akan orang pergi mengambil segala tulang dari dalam kubur itu, dibakarnya habis di atas mezbah itu hendak menajiskan dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah diserukan dahulu oleh aziz Allah itu, tatkala ia bersabda dengan nyaring suaranya. Lalu titah baginda: Keramat apa yang kulihat ini? Maka sembah orang negeri itu kepada baginda: Bahwa itulah keramat aziz Allah yang dahulu datang dari Yehuda dan sudah berseru akan segala perkara ini, yang dilakukan oleh tuanku atas mezbah Bait-el itu. Maka titah baginda: Biarkanlah dia tidur, jangan diusik tulangnya. Sebab itu disayangkannyalah tulangnya serta dengan tulang nabi yang telah datang dari Samaria itu. Tambahan lagi dilalukan raja Yosia segala rumah panggung yang di dalam negeri-negeri Samaria, perbuatan raja-raja orang Israel akan membangkitkan murka Tuhan, dilakukannya akan dia seturut segala perkara yang telah diperbuatnya dalam Bait-el itu. Dan dibantainya segala kahin panggung yang di sana di atas segala mezbah, dan dibakarnya tulang orang mati di atasnya. Setelah itu maka kembalilah baginda ke Yeruzalem. Maka titah baginda kepada segenap orang banyak itu demikian: Peganglah olehmu Pasah bagi Tuhan, Allahmu, seperti tersurat dalam kitab perjanjian ini. Maka yang seperti Pasah ini tiada pernah dipegang dari pada zaman hakim-hakim, yang sudah memerintahkan orang Israel, atau pada masa raja-raja Israel, atau pada masa raja-raja Yehudapun. Maka pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yosia Pasah ini dipegang bagi Tuhan di Yeruzalem. Dan lagi dilalukan raja Yosia segala orang petenung dan yang menaruh hikmat syaitan dan terafim dan berhala tahi dan segala perkara kebencian yang kelihatan dalam negeri Yehuda dan Yeruzalem, supaya ditetapkannya segala perkataan taurat yang tersurat dalam kitab yang terdapat oleh imam Hilkia di dalam rumah Tuhan. Maka dahulu dari pada baginda seorang rajapun tiada seperti baginda, yang bertobat kepada Tuhan dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kuasanya akan menurut segala bunyi taurat nabi Musa, dan kemudian dari pada bagindapun tiada bangun seorang taranya. Kendatilah demikian, tiada juga Tuhan berpaling diri-Nya dari pada kehangatan murka-Nya yang besar, melainkan bernyala-nyala murka-Nya kepada Yehuda, dari sebab segala kepahitan olehnya juga Manasye sudah memahitkan hati-Nya. Karena Tuhan telah berfirman demikian: Bahwa Aku akan menghapuskan orang Yehuda dari hadapan hadirat-Ku, seperti sudah Kuhapuskan orang Israel, karena jemulah Aku akan negeri ini, yaitu akan Yeruzalem, yang telah Kupilih, dan akan rumah yang ada firman-Ku akan halnya demikian: Nama-Ku akan ada di sana. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yosia dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja orang Yehuda? Maka pada zaman baginda juga berangkat Firaun Nekho, raja Mesir, ke sungai Ferat, hendak berperang dengan raja Asyur; maka baginda raja Yosiapun mendatangi dia, tetapi dibunuh Firaun akan baginda di Megido tatkala keduanya berperang. Maka oleh segala hambanya dibawa akan mayat baginda dengan sebuah rata kenaikan dari Megido lalu ke Yeruzalem, dikuburkannya baginda dalam kuburnya, maka diambil segala orang isi negeri itu akan Yoahaz bin Yosia, disiramnya dengan minyak harum dan dijadikannya raja menggantikan ayahanda baginda. Adapun umur Yoahaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tiga tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan lamanya dan nama bunda baginda itu Hamutal, anak Yeremia dari Libna. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan nenek moyangnya. Tetapi disuruh Firaun Nekho belenggukan dia di Ribla di tanah Hamat, supaya jangan lagi ia kerajaan di Yeruzalem dan ditanggungkannya atas orang isi negeri itu upeti seratus talenta perak dan setalenta emas. Dan lagi diangkat Firaun Nekho raja akan Elyakim bin Yosia menggantikan Yosia, ayahanda baginda, dan ditukarnya namanya dengan Yoyakim; setelah itu maka dibawanya akan raja Yoahaz sertanya ke Mesir, serta sampai maka matilah baginda di sana. Maka oleh raja Yoyakim diberikanlah emas perak itu kepada Firaun, tetapi tak dapat tiada diambilnya cukai dahulu dari pada segala orang isi negeri akan memberikan uang yang dipinta Firaun itu, dari pada masing-masing sekadar nilaiannya disuruhnya pungut emas perak itu, yaitu dari pada segala orang isi negeri akan memberikan dia kepada Firaun Nekho. Adapun umur Yoyakim pada masa ia naik raja itu dua puluh lima tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Zebuda, anak Pedaya dari Ruma. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan nenek moyangnya. Bermula, maka pada zaman baginda juga berangkatlah Nebukadnezar, raja Babil, maka raja Yoyakim menjadi hambanya tiga tahun lamanya, kemudian berpalinghaluanlah baginda dan mendurhaka kepadanya. Maka disuruhkan Tuhan segala tentara orang Kasdim dan tentara orang Syam dan tentara orang Moabi dan tentara bani Ammon mendatangi dia, disuruhkannya mereka itu sekalian melanggar negeri Yehuda dan membinasakan dia, setuju dengan firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya dengan lidah hamba-Nya, yaitu segala nabi. Maka demikianpun jadilah setuju dengan firman Tuhan akan hal orang Yehuda, hendak dilalukannya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya oleh karena segala dosa Manasye, sekadar segala sesuatu yang telah dibuatnya. Dan lagi oleh karena darah orang yang tiada bersalah, yang telah ditumpahkannya, sehingga sudah dipenuhinya se-Yeruzalem dengan darah orang yang tiada bersalah, maka oleh sebab itu Tuhan tiada mau mengampuni lagi. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah raja Yoyakim dan segala perbuatannya, bukankah ia itu tersebut dalam kitab tawarikh raja-raja Yehuda? Maka mangkatlah raja Yoyakim beradu dengan segala nenek moyangnya dan Yoyakhin, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun kemudian dari pada itu raja Mesir tiada lagi keluar dari dalam negerinya, karena telah dialahkan raja Babil akan segala negeri yang takluk ke bawah raja Mesir, dari pada sungai Mesir datang ke sungai Ferat itu. Bermula, maka umur Yoyakhin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan lamanya dan nama bunda baginda itu Nehusta, anak Elnatan dari Yeruzalem. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan ayahanda baginda. Maka pada masa itu juga berangkatlah segala laskar Nebukadnezar, raja Babil itu, ke Yeruzalem, lalu negeri itupun dikepung. Dan lagi Nebukadnezar, raja Babil, sendiripun datang menyerang negeri itu sementara ia itu dikepung oleh segala laskarnya. Maka keluarlah Yoyakhin, raja orang Yehuda, mendapatkan raja Babil, baik baginda baik bunda baginda dan segala pegawai dan orang kaya-kaya dan penjawat istana, maka dibawa oleh raja Babil akan dia sertanya, yaitu pada tahun yang kedelapan dari pada kerajaanya. Dan dibawanya keluar dari sana akan segala mata benda rumah Tuhan dan segala mata benda istana baginda dan dikeratnya segala perhiasan emas, perbuatan Sulaiman, raja orang Israel, dalam kaabah Tuhan, yaitu setuju dengan firman Tuhan. Dan dibawanya dengan tertawan segenap orang isi Yeruzalem serta dengan segala penghulu dan orang hartawan, sepuluh ribu orang dibawanya dengan tertawan, demikianpun segala tukang kayu dan tukang besi; seorangpun tiada tinggal melainkan orang hina dina belaka di antara segala rakyat negeri itu. Demikianpun dipindahkannya raja Yoyakhin ke Babil serta dengan bunda baginda dan segala isteri baginda dan segala penjawat istana baginda dan lagi segala orang besar-besar negeri itu dibawanya dengan tertawan dari Yeruzalem ke Babil; dan lagi segala orang perang, tujuh ribu banyaknya, dan segala tukang kayu dan tukang besi, seribu banyaknya, dan segala orang perkasa yang tahu perang, sekalian itu dibawa oleh raja Babil tertawan ke Babil. Maka raja Babilpun merajakan Matanya, mamanda baginda, akan ganti baginda, dan ditukarnya namanya dengan Zedekia. Adapun umur Zedekia pada masa ia naik raja itu dua puluh satu tahun, maka kerajaanlah dia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Hamutal, anak Yeremia dari Libna. Maka dibuat baginda barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan menurut segala perbuatan Yoyakim. Maka demikian, sebab murka Tuhan akan Yeruzalem dan akan orang Yehuda, sehingga dibuang-Nya mereka itu dari hadapan hadirat-Nya. Hata, maka Zedekiapun mendurhakalah kepada baginda raja Babil. Bermula, maka pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaannya dan pada bulan yang kesepuluh dan pada sepuluh hari bulan itu, tiba-tiba datanglah Nebukadnezar, raja Babil, serta dengan segenap balatentaranya menyerang Yeruzalem, didirikannyalah kemah-kemahnya bertentang dengan dia dan diperbuatkannya kubu-kubu kelilingnya. Maka negeri itu dikepung rapat-rapat sampai kepada tahun yang kesebelas dari pada kerajaan Zedekia. Maka pada sembilan hari bulan yang keempat adalah begitu besar bala kelaparan di dalam negeri, sehingga tiada lagi roti bagi segala rakyat itu. Lagipun pagar batu negeri sudah ditetas dan segala laskar sudah lari pada malam menurut jalan ke pintu yang di antara dua lapis pagar tembok hampir dengan taman raja. Adapun segala orang Kasdim itu adalah mengepung negeri itu berkeliling, tetapi mereka itu lalu menurut jalan ke padang. Tetapi diusir oleh balatentara orang Kasdim akan baginda, didapatinya akan baginda di padang-padang Yerikho, maka tercerai-berailah segala rakyat yang sertanya. Maka ditangkapnyalah akan baginda, dibawanya akan dia naik menghadap raja Babil ke Ribla, lalu diputuskannya hukum atas baginda. Maka dikeratnya leher anak-anak Zedekia di hadapan matanya dan dibutakan oranglah kedua belah mata Zedekia dan diikatnya dia dengan dua rantai tembaga, lalu dibawanya akan dia ke Babil. Kemudian dari pada itu pada bulan yang kelima dan pada tujuh hari bulan itu, yaitu pada tahun yang kesembilan belas dari pada kerajaan Nebukadnezar, raja Babil, datanglah Nebuzaradan, penghulu biduanda dan hamba raja Babil ke Yeruzalem. Maka dibakarnya habis akan rumah Tuhan dan akan istana raja dan segala rumah yang di Yeruzalem, sehingga segala rumah orang besar-besarpun dibakarnya habis dengan api. Maka segala pagar tembok keliling Yeruzalempun dirobohkan oleh segala laskar Kasdim, yang serta dengan penghulu biduanda itu. Adapun lebihnya segala rakyat, yang ditinggalkan di dalam negeri, dan segala pembelot yang telah membelot kepada raja Babil, dan lebihnya orang banyak, sekalian itu dibawa oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, dengan tertawan. Tetapi ditinggalkan penghulu biduanda itu beberapa orang yang terhina di dalam negeri akan mengerjakan kebun anggur dan bendang. Tambahan pula dipecahkan orang Kasdim tiang tembaga yang di dalam rumah Tuhan dan segala pelapik dan kolam tembaga, yang di dalam rumah Tuhan, dan segala tembaga itu dibawa oleh mereka itu ke Babil. Dan lagi diambilnya akan segala periuk dan sodok dan serampang dan pedupaan dan segala serba tembaga yang terpakai kepada pekerjaan kebaktian. Maka oleh penghulu biduanda itu diambil akan segala pedupaan dan bokor percikan yang dari pada emas belaka dan dari pada perak belaka. Adapun kedua batang tiang dan kolam satu itu dan segala pelapik, perbuatan raja Sulaiman pada rumah Tuhan, tembaga segala perkakas itu tiada tertimbang beratnya. Maka tinggi sebatang tiang itu delapan belas hasta dan kepala tiang yang di atasnya itupun dari pada tembaga, dan tinggi kepala tiang itu tiga hasta, dan jala-jala dan segala buah delima yang pada keliling kepala tiang itu semuanya dari pada tembaga; demikianpun pada tiang yang lain itu dengan jala-jalanya. Dan lagi diambil oleh penghulu biduanda itu akan Seraya, imam besar, dan akan Zefanya, imam pangkat kedua, dan akan tiga orang penunggu pintu. Dan dari dalam negeri diambilnya akan seorang penjawat istana yang memerintahkan segala laskar, dan akan lima orang dari pada segala orang yang biasa menghadap baginda dan yang terdapat di dalam negeri, lagipun akan penghulu jurutulis tentara, yang biasa menyurat nama-nama segala rakyat yang masuk pekerjaan perang, dan akan enam puluh orang dari pada segala rakyat yang terdapat di dalam negeri; diambil oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda, akan mereka itu sekalian, dibawanya akan dia kepada raja Babil ke Ribla. Maka disuruh raja Babil parang mereka itu, dibunuhnya akan mereka itu sekalian di Ribla yang di benua Hamat. Demikianlah peri orang Yehuda dipindahkan dari dalam negerinya dengan tertawan. Maka adapun segala rakyat yang lagi tinggal di negeri Yehuda, yang ditinggalkan di sana oleh Nebukadnezar, raja Babil itu, ia itu diberikannya Gedalya bin Ahikam bin Safan akan penghulunya. Bermula, setelah kedengaranlah kabar kepada segala penghulu tentara serta dengan segala laskarnya, mengatakan Gedalya sudah diangkat oleh raja Babil menjadi penghulu, maka datanglah mereka itu ke Mizpa menghadap Gedalya, yaitu Ismail bin Netanya dan Yohanan bin Kareah dan Seraya bin Tanhumit, orang Netofati, dan Yaazanya bin Maakhati serta dengan segala rakyatnya. Maka bersumpahlah Gedalya kepada mereka itu dan segala rakyatnya, katanya kepadanya: Janganlah kamu takut menjadi hamba orang Kasdim itu; hendaklah kamu tinggal di dalam negeri serta memperhambakan dirimu di bawah raja Babil, maka kamu akan selamat. Tetapi pada bulan yang ketujuh tiba-tiba datanglah Ismail bin Netanya bin Elisama, yang dari pada benih raja, dan lagi sepuluh orang sertanya, ditetaknya Gedalya, sampai matilah ia serta dengan segala orang Yahudi dan orang Kasdim yang sertanya di Mizpa. Maka berbangkitlah segenap orang banyak itu dari pada kecil dan besar serta dengan segala panglima tentara, lalu pergi ke Mesir, sebab takutlah mereka itu akan orang Kasdim. Hata, maka kemudian dari pada itu, yaitu tiga puluh tujuh tahun kemudian dari pada Yoyakhin, raja orang Yehuda, dibawa dengan tertawan, pada bulan yang kedua belas dan pada tujuh likur hari bulan itu, diangkat Ewilmerodakh, raja Babil, pada tahun baginda naik raja itu, akan Yoyakhin, raja orang Yehuda, dari dalam rumah penjara. Dan bagindapun berkata-kata manis dengan dia, dan diangkat baginda akan kursinya tinggi dari pada kursi segala raja-raja yang sertanya di Babil. Dan ditukar baginda pakaian penjara yang padanya, lalu iapun senantiasa santap ayapan di hadapan baginda sepanjang umur hidupnya. Dan ditentukan baginda baginya biayanya akan penghidupannya pada tiap-tiap hari sama banyaknya, maka ia itu sepanjang umur hidupnya. Adam, Set, Enos, Kenan, Mahalalel, Yered, Henokh, Metusalah, Lamekh, Nuh, Sem, Ham dan Yafet. Bahwa bani Yafet itulah Gomer dan Magog dan Madai dan Yawan dan Tubal dan Mesekh dan Tiras. Dan bani Gomer itulah Askenaz dan Difat dan Togarma. Dan bani Yawan itulah Elisa dan Tarsisa dan Khitim dan Dodanim. Dan bani Ham itulah Kusy dan Mirzaim dan Put dan Kanaan. Dan bani Kusy itulah Seba dan Hawila dan Sabta dan Raema dan Sabtekha; dan bani Raema itulah Syeba dan Dedan. Maka Kusypun beranak Nimrod, ialah yang mulai menjadi seorang gagah di atas bumi. Maka Mizraim beranaklah Ludim dan Ananim dan Lehabim dan Naftukhim, dan Patrusim dan Kaslukhim, yaitu asal orang Filistin, dan Kaftorim. Maka Kanaan beranaklah Zidon, anak sulungnya, dan Het, dan Yebuzi dan Amori dan Girgazi, dan Hewi dan Arki dan Sini, dan Arwadi dan Tsemari dan Hamati. Maka bani Sem itulah Elam dan Asyur dan Arfaksad dan Lud dan Aram dan Uz dan Hul dan Geter dan Mesekh. Adapun Arfaksad itu beranak Selah dan Selah beranaklah Heber. Maka bagi Heber itu diperanakkanlah laki-laki dua orang, seorang bernama Peleg, sebab pada zamannya bumi ini terbahagi, dan nama adiknya itu Yoktan. Maka Yoktan beranaklah Almodad dan Selef dan Hatsarmawit dan Yerakh, dan Hadoram dan Uzal dan Dikela, dan Ebal dan Abimail dan Syeba, dan Ofir dan Hawila dan Yobab. Sekalian ini anak laki-laki Yoktan. Sem, Arfaksad, Selah. Heber, Peleg, Rehu, Serug, Nahor, Terah, Abram, yaitu Ibrahim. Maka bani Ibrahim itulah Ishak dan Ismail. Maka inilah anak buahnya, anak sulung Ismail itulah Nebayot, lalu Kedar dan Adbeel dan Mibsam, Misma dan Duma, Masa, Hadad dan Tema, Yetur, Nafis dan Kedma; sekalian inilah anak-anak Ismail. Adapun anak-anak Ketura, gundik Ibrahim itu, yaitu diperanakkannya Zimran dan Yoksan dan Medan dan Midian dan Isbak, dan Suah. Maka bani Yoksan itulah Syeba dan Dedan. Maka bani Midian itulah Efa dan Efir dan Henokh dan Abida dan Eldaa. Sekalian inilah anak-anak Ketura. Maka Ibrahimpun beranaklah Ishak dan anak Ishak itulah Esaf dan Israel. Maka bani Esaf itulah: Elifaz dan Yehusy dan Yaelam dan Korah. Dan bani Elifaz itulah Teman dan Omar dan Zefi dan Gaetam dan Kenaz dan Timna dan Amalek. Maka bani Rehuil itulah Nahat, Zerah, Syama dan Miza. Maka bani Seir itulah Lotan dan Syobal dan Zibeon dan Ana dan Disyon dan Ezar dan Disyan. Maka bani Lotan itulah Hori dan Homan; dan saudara perempuan Lotan itulah Timna. Maka bani Syobal itulah Alyan dan Manahat dan Ebal dan Sefi dan Onam; maka bani Zibeon itulah Aya dan Ana. Maka bani Ana itulah Disyon; dan bani Disyon itulah Hamran dan Esyban dan Yiteran dan Kheran. Maka bani Ezar itulah Bilhan dan Zaawan dan Yaakan. Maka bani Disyan itulah Uz dan Aran. Maka inilah nama raja-raja yang telah kerajaan di negeri Edom dahulu dari pada seorang raja memerintahkan orang Israel, yaitu Bela bin Beor, dan nama negerinya Dinhaba. Maka mangkatlah Bela, lalu kerajaanlah Yobab bin Zerah dari Bozra akan gantinya. Maka mangkatlah Yobab, lalu kerajaanlah Husyam dari negeri orang Temani akan gantinya. Maka mangkatlah Husyam yang diganti dalam kerajaan oleh Hadad bin Bedad, yang mengalahkan orang Midian di padang Moab dan nama negerinya Awit. Maka mangkatlah Hadad, lalu kerajaanlah Samla dari Masyreka akan gantinya. Maka mangkatlah Samla, lalu kerajaanlah Saul dari Rehobot, yang di tepi sungai, akan gantinya. Maka mangkatlah Saul, lalu kerajaanlah Baal-Hanan bin Akhbor akan gantinya. Setelah mangkat Baal-Hanan kerajaanlah Hadad akan gantinya, maka nama negerinya Pahi dan nama isterinya Mehetabiel, anak Matered, anak perempuan Mezahab. Maka mangkatlah Hadad. Adapun nama segala raja Edom inilah dia: Raja Timnah, raja Alya, raja Yetet, raja Aholibama, raja Ela, raja Pinon, raja Kenaz, raja Teman, raja Mibzar, raja Magdiel, raja Iram. Sekalian itulah raja-raja Edom. Bermula, maka inilah bani Israel: Rubin, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon. Dan, Yusuf, Benyamin, Naftali, Gad dan Asyer. Maka bani Yehuda itulah Er dan Onan dan Syela, tiga orang diperanakkan baginya oleh anak Syua, perempuan Kanani itu; adapun Er, anak Yehuda yang sulung itu, jahatlah ia kepada pemandangan Tuhan, sebab itu dibunuh Tuhan akan dia. Maka Tamar, menantunya perempuan, beranaklah baginya Perez dan Zerah. Maka segala anak laki-laki Yehuda itu lima orang banyaknya. Maka bani Perez itulah Hezron dan Hamul. Dan bani Zerah itulah Zimri dan Etan dan Heman dan Khalkol dan Dara, semuanya lima orang. Dan bani Kharmi itulah Akhan, pengharu orang Israel, yang sudah bersalah sebab mengambil barang tumpas itu. Maka anak Etan itulah Azarya. Dan bani Hezron, yang telah diperanakkan baginya, itulah Yerahmiel dan Ram dan Khelubai. Maka Ram beranaklah Aminadab, dan Aminadab beranaklah Nahesyon, yaitu penghulu bani Yehuda. Maka Nahesyon beranaklah Salma dan Salma beranaklah Boaz, dan Boaz beranaklah Obed dan Obed beranaklah Isai, dan Isai beranaklah Eliab, anak sulungnya, dan Abinadab, yang kedua, dan Simea, yang ketiga, dan Nataniel, yang keempat, dan Radai, yang kelima, dan Ozim, yang keenam, dan Daud, yang ketujuh; dan saudara perempuan mereka itu Zeruya dan Abigail. Maka anak Zeruya itulah tiga orang, yaitu Abisai, dan Yoab dan Asahel. Maka Abigail beranaklah Amasa, dan bapa Amasa itu Yeter, seorang Ismaeli. Maka Kaleb bin Hezron itu beroleh Yeriot dari pada Azuba, isterinya, yang punya anak laki-laki inilah: Yesir dan Sobab dan Ardon. Setelah sudah mati Azuba diperbini Kaleb akan Eferat, yang memperanakkan Hur baginya. Maka Hur beranaklah Uri dan Uri beranaklah Bezaliel. Setelah itu maka pergilah Hezron kepada seorang anak perempuan Makhir, bapa Gilead, diambilnya akan bininya pada masa umurnya enam puluh tahun, maka perempuan itupun beranakkanlah Segub baginya. Maka Segub beranaklah Yair, dan adalah padanya dua puluh tiga buah negeri di benua Gilead itu. Maka ia juga yang telah merampas dari pada orang Usur dan Aram segala dusun Yair, dan lagi adalah padanya Kenat dan segala daerahnya, enam puluh buah negeri. Maka sekalian inilah anak laki-laki Makhir, bapa Gilead. Kemudian dari pada mati Hezron di Kaleb-Eferata diperanakkanlah Abia, bini Hezron, baginya Asyur, bapa Tekoa. Maka bani Yerahmiel, anak sulung Hezron itu, inilah: Yang sulung Ram, lalu Buna dan Orin dan Ozim dan Ahia. Maka pada Yerahmiel adalah pula seorang bini bernama Atara, ialah ibu Onam. Maka bani Ram, anak sulung Yerahmiel, itulah Maaz dan Yamin dan Eker. Maka bani Onam itulah Samai dan Yada. Dan bani Samai itulah Nadab dan Abisur. Maka nama bani Abisur itulah Abihail, yang beranakkan baginya Akhab dan Molid. Maka bani Nadab itulah Seled dan Apayim; maka Seled itupun mati dengan tiada beranak. Maka bani Apayim itulah Yisei, dan bani Yisei itulah Sesan, bani Sesan itulah Akhali. Maka bani Yada, adik Samai, itulah Yeter dan Yonatan; maka Yeter itupun mati dengan tiada beranak. Maka bani Yonatan itulah Pelet dan Zaza. Sekalian inilah bani Yerahmiel. Maka Sesan itu tiada beranak laki-laki, melainkan perempuan belaka; maka adalah pada Sesan seorang hamba Mesir bernama Yarha. Maka diberikan Sesan anaknya kepada Yarha, hambanya itu, akan bininya, lalu diperanakkannya baginya Atai. Maka Atai itu beranaklah Natan dan Natan beranaklah Zabad, dan Zabad beranaklah Eflal, dan Eflal beranaklah Obed, dan Obed beranaklah Yehu dan Yehu beranaklah Azarya, dan Azarya beranaklah Helez dan Helez beranaklah Elasa, dan Elasa beranaklah Sismai dan Sismai beranaklah Salum, dan Salum beranaklah Yekamya dan Yekamya beranaklah Elisama. Maka bani Kaleb, adik Yerahmiel, itulah Mesa, yang sulung, ialah bapa Zif, dan segala bani Maresa, bapa Heberon. Maka bani Heberon itulah Korah dan Tapuah dan Rekim dan Sema. Maka Sema beranaklah Raham, bapa Yorkeam, dan Rekim beranaklah Samai. Maka bani Samai itulah Maon dan Maon itulah bapa Bait-Zur. Maka Efa, gundik Kaleb, itu beranakkanlah Haran dan Moza dan Gaziz; dan Haran itu beranaklah Gaziz. Maka bani Yokhdai itulah Regim dan Yotam dan Gesan dan Pelit dan Efa dan Saaf. Maka dari pada Maakha, gundik itu, diperoleh Kaleb akan Seber dan Tirhana. Dan lagi diperanakkannya Saaf, bapa Madmana, dan Sewa, bapa Makhbena, dan bapa Gibea. Maka anak perempuan Kaleb itulah Akhsa. Maka sekalian inilah bani Kaleb bin Hur, anak sulung Eferata, dan Sobal, bapa Kiryat-Yearim, dan Salma, bapa orang Betlehemi, dan Harif, bapa Bait-gedir. Maka bani Sobal, bapa Kiryat-Yearim, itulah Harowai dan Hazi-hamanuhot. Maka anak buah Kiryat-Yearim itulah orang Yiteri dan orang Puti dan orang Sumati dan orang Misrai; maka dari pada ini telah keluar orang Zorai dan orang Esytaoli. Maka bani Salma itulah orang Betlehemi dan orang Netofati dan Aterot dan Bait-Yoab dan Hazi-hamanati dan orang Zori. Maka segala anak buah orang Soferi itu duduklah di Yabez, yaitu orang Tirhati dan orang Simeati dan orang Sukhati, yaitu orang Keni, yang turun dari Hamat, bapa orang isi rumah Rekhab. Bermula, maka inilah segala bani Daud, yang diperanakkan baginya di Heberon; yang sulung Amnon dari pada Ahinoam, perempuan Yizrieli itu; dan yang kedua Daniel dari pada Abigail, perempuan Karmeli itu; dan yang ketiga Absalom, anak Maakha, anak perempuan Talmai, raja di Gesur; dan yang keempat Adonia, anak Hajit; dan yang kelima Sefatnya dari pada Abital; dan yang keenam Yiteream dari pada Ejla, isterinya. Maka enam anak laki-laki diperanakkan baginya di Heberon; maka kerajaanlah baginda di sana tujuh tahun enam bulan lamanya, dan tiga puluh tiga tahun kerajaanlah baginda di Yeruzalem. Maka inilah anak-anaknya yang diperanakkan baginya di Yeruzalem: Simea dan Sobab dan Natan dan Sulaiman, empat orang oleh Batsewa, anak Amiel; dan lagi Yibkhar dan Elisama dan Elifelet, dan Nogah dan Nefeg dan Yafia, dan Elisama dan Elyada dan Elifelet, yaitu sembilan orang. Maka sekalian inilah bani Daud, lain dari pada segala anak gundiknya, dan Tamar, saudara perempuan mereka itu. Maka putera Sulaiman itulah Rehabeam, yang berputera Abia, yang berputera Asa, yang berputera Yosafat, yang berputera Yoram, yang berputera Ahazia, yang berputera Yoas, yang berputera Amazia, yang berputera Azarya, yang berputera Yotam, yang berputera Akhaz, yang berputera Hizkia, yang berputera Manasye, yang berputera Amon, yang berputera Yosia. Maka inilah segala putera Yosia: Yang sulung Yohanan, yang kedua Yoyakim, yang ketiga Zedekia dan yang keempat Salum. Maka bani Yoyakim itulah Yekhonia, puteranya, Zedekia, puteranya. Maka bani Yekhonia itulah Asiit, yang berputera Sealtiel, yang berputera Malkhiram dan Pedaya dan Senazar, Yekamya, Hosama dan Nedabya. Maka bani Pedaya itulah Zerubbabil, dan Simai, dan bani Zerubbabil itulah Mesulam dan Hanaya dan Selomit, saudara perempuan mereka itu; dan Hasuba dan Ohil dan Berekhya dan Hasaja dan Yusab-hesid, lima orang. Maka bani Hananya itulah Pelaca dan Yesaya. Maka bani Refaya dan bani Arnan dan bani Obaja dan bani Sekhanya. Maka bani Sekhanya itulah Semaya, dan bani Semaya itulah Hatus dan Yigial dan Bariah dan Niarya dan Safat, enam orang. Maka bani Niarya itulah Elyunai dan Hizkia dan Azrikam, tiga orang. Maka bani Elyunai itulah Hodayewa dan Elyasib dan Pelaya dan Akub dan Yohanan dan Delaya dan Anani, tujuh orang. Maka bani Yehuda itulah Perez dan Hezron dan Kharmi dan Hur dan Sobal. Maka Riaya bin Sobal beranaklah Yahat dan Yahat beranaklah Ahumai dan Lahad, inilah orang isi rumah Zorati. Maka inilah segala moyang Etam, yaitu Yizriel dan Isma dan Idbas dan nama saudara perempuan mereka itu Hazelilponi. Maka Penuil itulah bapa Gedor dan Ezar itulah bapa Husah. Maka inilah bani Hur, anak sulung Eferata, bapa Betlehem. Maka pada Asyur, bapa Tekoa, adalah dua orang isterinya, Hela dan Naara namanya. Maka Naara memperanakkan baginya Ahuzam dan Hefer dan Temen dan Haahastari, ia itulah bani Naara. Maka bani Hela itulah Zeret dan Yezohar dan Etnan. Maka Koz beranaklah Anub dan Hazobeba dan segala orang isi rumah Aharhel bin Harun. Adapun Yabez itu kehormatan terlebih dari pada segala kakak adiknya, maka dinamai ibunya akan dia Yabez, karena katanya: Aku sudah memperanakkan dia dengan susah. Maka Yabez itupun meminta doa kepada Allah orang Israel, sembahnya: Jikalau kiranya selalu Engkau memberkati aku, dan Engkau meluaskan perhinggaan negeriku dan tanganmupun menyertai aku dan Engkau memeliharakan daku kelak dari pada dipersakiti oleh jahat, niscaya Engkau akan jadi Allahku! Maka disampaikanlah Allah barang yang telah dipintanya itu. Maka Khelub, saudara Suha, itu beranaklah Mekhir, ialah bapa Eston. Maka Eston beranaklah Bait-rafa dan Paseya dan Tehina, bapa Irnahas; sekalian inilah orang Rekha. Maka bani Kenaz itulah Otniel dan Seraya, dan bani Otniel itulah Hatat. Maka Meonotai beranaklah Ofra dan Seraya beranaklah Yoab, bapa segala orang yang mengeduduki lembah tukang, karena mereka itu sekalian tukang adanya. Maka bani Kaleb bin Yefuna itulah Iru dan Ela dan Naam; dan bani Ela itulah Kenaz. Maka bani Yehalelel itulah Zif dan Zifa dan Tiria dan Asariel. Maka bani Ezra itulah Yeter dan Mered dan Efer dan Yalon, dan lagi diperanakkannya Miryam dan Samai dan Isbah, bapa Esytemoa. Maka Yehuda isterinyapun beranakkanlah Yered, bapa Gedor, dan Heber, bapa Sokho, dan Yekutiel, bapa Zenoah, maka sekalian inilah anak Bica, puteri Firaun, yang telah diperisterikan oleh Mered. Sama seperti segala anak isterinya yang bernama Hudia, saudara perempuan Naham: bapa Kehila, orang Garmi itu, dan Esytemoa, orang Maakhati itu. Maka bani Simon itulah Amnon dan Rina dan Benhanan dan Tilon; maka bani Isei itulah Zohet dan Ben-Zohet. Maka bani Syela bin Yehuda itulah Er, bapa Lekha, dan Lada, bapa Maresa, yaitulah bangsa orang yang empunya gedung tukang tenun kain di Bait-Asybeya! Dan Yokim dan segala orang Khozeba dan Yoas dan Saraf, yang telah memperhambakan orang Moab, dan Yasubi-Lehim, tetapi segala perkara ini telah jadi pada zaman dahulukala. Maka mereka itulah penjunan adanya, dan duduklah ia dalam kampung yang ditanami dan yang berpagar keliling; adapun mereka itu duduk di sana sebab mereka itu dalam pekerjaan raja. Maka bani Simeon itulah Nemuil dan Yamin dan Yarib dan Zerah dan Saul, yang beranak Salum, yang beranak Mibsam, yang beranak Misma. Adapun bani Misma itu, ia beranak Hamuil, yang beranak Zakur, yang beranak Simai. Maka pada Simai itu adalah enam belas anaknya laki-laki dan enam anaknya perempuan, tetapi segala saudaranya itu tiada banyak anaknya dan segala orang isi rumah mereka itu tiada diperbanyakkan seperti segala bani Yehuda. Maka duduklah mereka itu di Birsyeba dan Molada dan Hazar-Sual, dan di Bilha dan di Ezim dan di Tolad, dan di Betuil dan di Horma dan di Zikelaj, dan di Bait-Markabot, dan di Hazar-Susim dan di Bait-biri dan di Saarayim; sekalian inilah negeri mereka itu sampai Daud naik raja. Maka tempat-tempat gembala mereka itu adalah Etam dan Ayin dan Rimon dan Tokhin dan Asan, lima buah negeri, dan lagi segala daerah negeri-negeri itu sampai ke Baal menjadi tempat gembala mereka itu. Maka sekalian inilah negeri-negeri tempat kedudukan mereka itu serta dengan daftar keturunannya. Arakian, maka Mesobab dan Yamlekh dan Yosa bin Amazia, dan Yoel dan Yehu bin Yesibaya bin Seraya bin Asiel, dan Elyunai dan Yaakoba dan Yesohaya dan Asaya dan Adiel dan Yesimiel dan Benaya, dan Ziza bin Sifei bin Alon bin Yeyada bin Simri bin Semaya, mereka itu sekalian sudah termasyhur namanya seperti penghulu-penghulu di antara bangsanya, dan segala orang isi rumah mereka itu sudah berkelimpahan banyaknya. Maka mereka itu sudah berjalan ke sebelah barat Gedor sampai ke sebelah timur lembah itu, hendak mencahari tempat rumput akan segala kambing dombanya. Maka didapatnya akan tempat rumput yang subur dan baik, suatu tanah yang luas perhinggaannya lagi selamat sentosa adanya, karena orang yang duduk di sana pada zaman dahulukala itu orang Ham. Maka sekalian ini, yang punya nama disuratkan dengan kepujian pada zaman Hizkia, raja orang Yehuda, ia itu datang ke sana, dirobohkannya segala kemah dan rumah orang itu dan segala sesuatu yang didapatinya di sana, dan ditumpasnya akan orang itu sampai kepada hari ini, lalu duduklah mereka itu pada tempatnya, karena di sana adalah cukup tanah rumput akan segala kambing domba mereka itu. Maka dari pada mereka itu juga, yaitu dari pada bani Simeon, pergilah orang lima ratus ke pegunungan Seir; maka Pelaca dan Nearya dan Refaya dan Uziel, anak-anak Isei, itulah penghulu mereka itu. Maka dibunuhnya akan segala orang yang lagi tinggal dari pada orang Amalek yang telah luput itu, lalu duduklah mereka itu di sana datang kepada hari ini. Bermula, maka bani Rubin, yaitu anak sulung Israel, karena ialah yang sulung, tetapi sebab sudah dinajiskannya peraduan bapanya, maka hak kesulungannya diberikan kepada bani Yusuf bin Israel; tetapi dalam daftar keturunan kesulungan itu tiada juga dibilang kepadanya. Tetapi Yehuda juga yang menjadi besar di antara segala kakak adiknya, dan iapun yang pada pangkat pertama, tetapi kesulungan itu pindah kepada Yusuf. Maka bani Rubin, anak sulung Israel, itulah Hanokh dan Palu dan Hezron dan Kharmi. Maka bani Yoel inilah: ia beranak Semaya, yang beranak Gog, yang beranak Simai, yang beranak Mikha, yang beranak Reaya, yang beranak Baal, yang beranak Biera, ia itu yang dibawa oleh Tijlat-Pilnesar, raja Asyur, dengan tertawan, dan ialah penghulu orang Rubin. Adapun segala saudara mereka itu dengan segala orang isi rumahnya, seperti tersebut mereka itu pada daftar keturunan dengan pangkat jadinya, maka Yehiel itulah penghulunya, kemudian Zekharya, dan Bela bin Azaz bin Sema bin Yoel, yang duduk di Aroer, sampai ke Nebo dan Baal-Meon. Maka pada sebelah timur duduklah mereka itu sampai ke tempat orang masuk ke padang belantara yang berpinggirkan sungai Ferat, karena berkelimpahanlah banyak lembu kambing mereka itu di benua Gilead. Maka pada zaman Saul berperanglah mereka itu dengan orang Hagari, yang dibunuh olehnya, lalu duduklah mereka itu dalam kemah-kemahnya sepanjang perhinggaan tanah yang pada sebelah timur Gilead. Maka bani Gadpun duduklah bertentangan dengan mereka itu di benua Bazan sampai ke Salkha. Maka Yoel itulah penghulunya, dan Safam yang kedua, lalu Yaenai dan Safat, di benua Bazan. Maka segala saudara mereka itu seturut isi rumah bapa-bapanya itulah Mikhail dan Mesulam dan Seba dan Yorai dan Yakhan dan Zia dan Heber, tujuh orang. Maka sekalian inilah bani Abihail bin Huri bin Yaroah bin Gilead bin Mikhail bin Yesisai bin Yahdo bin Buz. Ahi bin Abdiel bin Guni itulah penghulu orang isi rumah bapa-bapanya. Maka duduklah mereka itu di Gilead dan di Bazan dan segala daerahnya, dan dalam segala dusun Saron, akan tempat keluar-keluarnya. Maka sekalian ini sudah dibilang menurut daftar keturunannya pada zaman Yotam, raja orang Yehuda, dan pada zaman Yerobeam, raja orang Israel. Maka dari pada bani Rubin dan bani Gad dan setengah suku Manasye adalah orang laskar yang bersandangkan perisai dan pedang dan membentang panah dan yang tahu berperang empat puluh empat ribu tujuh ratus enam puluh orang, yang keluar kepada peperangan. Maka berperanglah mereka itu dengan orang Hagari dan Yetur dan Nafis dan Nodab. Maka mereka itupun dibantu dalam berperang dengan orang itu, lalu orang Hagari dan segala orang yang sertanyapun diserahkan kepada tangan mereka itu, karena dalam berperang itu mereka itu meminta doa kepada Allah, lalu diluluskan-Nya kehendak mereka itu, sebab mereka itupun harap akan Dia. Maka dibawanya tertangkap segala lembu kambing orang itu dan dari pada untanya lima puluh ribu ekor dan dua ratus lima puluh ribu ekor kambing domba dan dua ribu ekor keledai dan lagi seratus ribu orang dengan hidupnya. Tetapi banyak juga yang mati sebab kena luka, karena akibat perang ini dari pada Allah juga adanya; maka duduklah mereka itu pada tempat-tempat orang itu sampai mereka itupun dibawa dengan tertawan. Maka segala bani setengah suku Manasye itu duduklah di tanah itu dari pada Bazan datang ke Baal-Hermon dan di Senir dan di gunung Hermon, dan banyaklah bilangan mereka itu. Maka inilah penghulu-penghulu segala orang isi rumah bapa-bapanya, yaitu Hefer dan Yisei dan Eliel dan Azriel dan Yeremia dan Hodawya dan Yahdiel, semuanya orang gagah berani yang termasyhur namanya dan penghulu segala orang isi rumah bapa-bapanya. Tetapi mereka itu sudah mendurhaka kepada Allah nenek moyangnya dan sudah berbuat zina dengan menurut dewa-dewa orang negeri yang telah dibinasakan Allah di hadapan mereka itu. Maka sebab itu oleh Allah orang Israel digerakkan hati Pul, raja negeri Asyur, dan akan hati Tijlat-Pilnesar, raja negeri Asyur, sehingga dibawanya akan mereka itu dengan tertawan, yaitu orang Rubin dan orang Gad dan setengah suku Manasye, dipindahkannya mereka itu ke Halah dan Habor dan Hara dan ke tepi sungai Gozan datang kepada hari ini. Bermula, maka bani Lewi itulah Gersom, Kehat dan Merari. Maka bani Kehat itulah Amram, Yizhar, Heberon dan Uziel. Maka bani Amram itulah Harun dan Musa dan Miryam; maka bani Harun itulah Nadab dan Abihu dan Eleazar dan Itamar. Maka Eleazar beranaklah Pinehas dan Pinehas beranaklah Abisuwa, dan Abisuwa beranaklah Buki dan Buki beranaklah Uzi, dan Uzi beranaklah Zerahya dan Zerahya beranaklah Merayot, dan Merayot beranaklah Amarya dan Amarya beranaklah Ahitub, dan Ahitub beranaklah Zadok dan Zadok beranaklah Ahimaaz, dan Ahimaaz beranaklah Azarya dan Azarya beranaklah Yohanan, dan Yohanan beranaklah Azarya, ia itulah dia yang memeliharakan imamat di dalam rumah perbuatan Sulaiman di Yeruzalem. Maka Azarya beranaklah Amarya dan Amarya beranaklah Ahitub, dan Ahitub beranaklah Zadok dan Zadok beranaklah Salum, dan Salum beranaklah Hilkia dan Hilkia beranaklah Azarya, dan Azarya beranaklah Seraya dan Seraya beranaklah Yozadak, dan Yozadakpun berjalanlah serta, tatkala dibawa Tuhan akan orang Yehuda dan isi Yeruzalem dengan tertawan oleh tangan Nebukadnezar. Maka bani Lewi itulah Gersom, Kehat dan Merari. Maka inilah nama-nama bani Gersom: yaitu Libni dan Simai. Maka bani Kehat itulah Amram dan Yizhar dan Heberon dan Uziel. Maka bani Merari itulah Mahli dan Musi. Maka sekalian inilah orang isi rumah-rumah Lewi dengan bapa-bapanya. Maka adapun Gersom, ia beranak Libni, yang beranak Yahat, yang beranak Zima, yang beranak Yoah, yang beranak Ido, yang beranak Zerah, yang beranak Yeaterai. Maka akan bani Kehat, ialah bernama Aminadab, yang beranak Korah, yang beranak Asyir, yang beranak Elkana, yang beranak Ebyasaf, yang beranak Asyir, yang beranak Tahat, yang beranak Uriel, yang beranak Uzia, yang beranak Saul. Maka bani Elkana itulah Amasai dan Ahimot. Adapun Elkana, ialah beranak Elkana, yang beranak Zofai, yang beranak Nahat, yang beranak Eliab, yang beranak Yeroham, yang beranak Elkana. Maka bani Semuel itulah Wasni, yang sulung, kemudian Abia. Maka bani Merari itulah Mahli, yang beranak Libni, yang beranak Simai, yang beranak Uza, yang beranak Simea, yang beranak Hajia, yang beranak Asaya. Maka sekalian inilah yang diangkat oleh Daud akan mematutkan nyenyian dalam rumah Tuhan, setelah sudah tabut itu mendapat tempat perhentian. Maka mereka itupun melakukan pekerjaan nyanyian di hadapan tempat kedudukan di dalam kemah perhimpunan sampai diperbuat Sulaiman akan rumah Tuhan di Yeruzalem, dan dilakukannya pekerjaan itu dengan peraturan yang ditentukan baginya. Maka mereka itulah yang berdiri di sana serta dengan anak-anaknya laki-laki, yaitu dari pada bani Kehati adalah Heman, yang biduan, dan ialah anak Yoel, anak Semuel, anak Elkana, anak Yeroham, anak Eliel, anak Toah, anak Zuf, anak Elkana, anak Mehat, anak Amasai, anak Elkana, anak Yoel, anak Azarya, anak Zefanya, anak Tahat, anak Asyir, anak Ebyasaf, anak Korah, anak Yizhar, anak Kehat, anak Lewi, anak Israel. Maka Asaf, saudaranya, adalah berdiri pada sebelah kanan. Maka Asaf itulah anak Berekhya, anak Simea, anak Mikhail, anak Baeseya, anak Malkhia, anak Etni, anak Zerah, anak Adaya, anak Etan, anak Zima, anak Simai, anak Yahat, anak Gersom, anak Lewi. Maka saudara-saudara keduanya, yaitu segala bani Merari, adalah pada sebelah kiri, yaitu Etan, anak Kisy, anak Abdi, anak Malukh, anak Hasabya, anak Amazia, anak Hilkia, anak Amzi, anak Bani, anak Semer, anak Mahli, anak Musi, anak Merari, anak Lewi. Maka segala orang Lewi, yaitu saudara mereka itu, sudah diberikan akan segala pekerjaan tempat kedudukan di dalam rumah Allah. Maka Harun dan anak-anaknya laki-laki membakar korban di atas mezbah korban bakaran dan dupa di atas meja bakaran dupa, dan lagi dilakukannya perkerjaan di dalam tempat yang mahasuci, dan diadakannya gafirat atas orang Israel, setuju dengan segala perintah Musa, hamba Allah itu. Maka inilah bani Harun: ia beranak Eleazar, yang beranak Pinehas, yang beranak Abisuwa, yang beranak Buki, yang beranak Uzi, yang beranak Zerahya, yang beranak Merayot, yang beranak Amarya, yang beranak Ahitub, yang beranak Zadok, yang beranak Ahimaaz. Maka inilah tempat-tempat kedudukan mereka itu serta dengan daerahnya dan perhinggaannya, yaitu bagi anak-anak laki-laki Harun dari pada isi rumah orang Kehati, karena bagi mereka itu adalah suatu bahagian sendiri. Maka diberikan kepada mereka itu Heberon, yang di tanah Yehuda, serta dengan segala kampung yang kelilingnya. Tetapi segala bendang negeri itu serta dengan segala dusun-dusunnya diberikannya kepada Kaleb bin Yefuna. Kecuali Heberon, negeri perlindungan itu, diberikannya kepada anak laki-laki Harun dari pada negeri Yehuda lagi Libna serta dengan segala kampungnya, dan Yatir dan Esytemoa serta dengan segala kampungnya, dan Hilon serta dengan segala kampungnya, dan Debir serta dengan segala kampungnya, dan Asan serta dengan segala kampungnya, dan Bait-Semes serta dengan segala kampungnya. Maka dari pada suku Benyamin adalah Geba serta dengan segala kampungnya, dan Alemet serta dengan segala kampungnya, dan Anatot serta dengan segala kampungnya. Adapun segala negeri yang bagi orang isi rumah mereka itu, ia itu tiga belas buah negeri banyaknya. Maka bagi bani Kehat yang lain itu adalah dari pada bangsa suku Efrayim dan dari pada suku Dan dan dari pada setengah suku Manasye sepuluh buah negeri dengan membuang undi. Maka bagi bani Gersom dengan orang isi rumahnya adalah dari pada suku Isakhar dan dari pada suku Asyer dan dari pada suku Naftali dan dari pada setengah suku Manasye yang di Bazan itu, tiga belas buah negeri. Maka bagi bani Merari dengan orang isi rumahnya adalah dari pada suku Rubin dan dari pada suku Gad dan dari pada suku Zebulon, dua belas buah negeri dengan membuang undi. Maka segala negeri ini serta dengan kampung-kampungnya diberikan oleh bani Israel kepada orang Lewi. Maka diberikannya akan dia dengan membuang undi dari pada suku bani Yehuda dan dari pada suku bani Simeon dan dari pada suku bani Benyamin segala negeri yang disebutkan nama-namanya itu. Adapun segala bangsa bani Kehat yang lain itu, maka negeri-negeri bahagian mereka itu adalah dari pada suku Efrayim; diberikan oranglah akan dia negeri-negeri perlindungan Sikhem dengan kampung-kampungnya di atas pegunungan Efrayim, dan Gezer dengan kampung-kampungnya, dan Yokmeam dengan kampung-kampungnya, dan Bait-Horon dengan kampung-kampungnya, dan Ayalon dengan kampung-kampungnya, dan Gat-Rimon dengan kampung-kampungnya; dan dari pada setengah suku Manasye negeri Aner dengan kampung-kampungnya, dan Bileam dengan kampung-kampungnya, yang bagi orang isi rumah segala bani Kehat yang lain itu. Maka bagi bani Gersom adalah dari pada bangsa setengah suku Manasye dan negeri Golan yang di Bazan serta dengan kampung-kampungnya, dan Astarot serta dengan kampung-kampungnya; dan dari pada suku Isakhar negeri Kedes serta dengan kampung-kampungnya, dan Doberat serta dengan kampung-kampungnya, dan Ramot serta dengan kampung-kampungnya, dan Anem serta dengan kampung-kampungnya; dan dari pada suku Asyer negeri Masal serta dengan kampung-kampungnya, dan Abdon serta dengan kampung-kampungnya, dan Hukok serta dengan kampung-kampungnya, dan Rehob serta dengan kampung-kampungnya; dan dari pada suku Naftali negeri Kedes yang di Galilea serta dengan kampung-kamungnya, dan Hamon serta dengan kampung-kampungnya, dan Kiryatayim serta dengan kampung-kampungnya. Maka bagi bani Merari yang lain itu adalah dari pada suku Zebulon negeri Rimono serta dengan kampung-kampungnya, dan Tabor serta dengan kampung-kampungnya; dan di seberang Yarden bertentangan dengan Yerikho, yaitu pada sebelah timur Yarden, adalah dari pada suku Rubin negeri Bezer yang di padang serta dengan kampung-kampungnya, dan Yahza serta dengan kampung-kampungnya, dan Kedemot serta dengan kampung-kampungnya, dan Mefaat serta dengan kampung-kampungnya; dan dari pada suku Gad negeri Ramot yang di Gilead serta dengan kampung-kampungnya, dan Mahanaim serta dengan kampung-kampungnya, dan Hezbon serta dengan kampung-kampungnya, dan Yaezar serta dengan kampung-kampungnya. Bermula, maka bani Isakhar itulah Tola dan Pua dan Yasib dan Simron, empat orang. Maka bani Tola itulah Uzi dan Refaya dan Yeriel dan Yakhmat dan Yibsam dan Semuel, semuanya penghulu-penghulu orang isi rumah Tola dan perwira perkasa di antara bangsanya, maka pada zaman Daud bilangan mereka itu dua puluh dua ribu enam ratus orang banyaknya. Maka bani Uzi itulah Yizrahya dan bani Yizrahya itulah Mikhail dan Obaja dan Yoli dan Yisia, kelima orang ini penghulu jua adanya. Maka di bawah mereka itu adalah dengan pasukan tentara perang tiga puluh enam ribu orang banyaknya seturut bangsa-bangsanya dan orang isi rumah bapa-bapanya; karena banyak anak bini adalah pada mereka itu. Maka segala saudara mereka itu dari pada bangsa Isakhar, yang perwira perkasa jumlahnya delapan puluh tujuh ribu orang, jikalau dijumlahkan segala daftar keturunan. Maka bani Benyamin itulah Bela dan Bekher dan Yediael, tiga orang. Maka bani Bela itulah Ezbon dan Uzi dan Uziel dan Yerimot dan Iri, lima orang penghulu atas orang isi rumah bapanya, semua orang perwira perkasa, dan pada daftar keturunan bilangan mereka itu dua puluh dua ribu tiga puluh empat orang. Maka bani Bekher itulah Zemira dan Yoas dan Eliezar dan Elyunai dan Omri dan Yeremot dan Abia dan Anatot dan Amelet, sekalian inilah bani Bekher. Jikalau dibilang pada daftar keturunannya segala penghulu orang isi rumah bapa-bapanya dan orang perwira perkasa, maka jumlahnya dua puluh ribu dua ratus. Maka bani Yediael itulah Bilhan dan bani Bilhan itulah Yeus dan Benyamin dan Ehud dan Khenaana dan Zetan dan Tarsis dan Ahisahar. Sekalian inilah bani Yediael, penghulu orang isi rumah bapa-bapanya, maka orangnya yang perwira perkasa tujuh belas ribu dua ratus banyaknya, yang keluar dengan tentara ke peperangan. Tambahan pula Supim dan Hupim, yaitu bani Ir dan Husim bani Ahir. Maka bani Naftali itulah Yahziel dan Guni dan Yezer dan Salum, yaitu bani Bilha. Maka bani Manasye itulah Asriel, yang diperanakkan oleh gundiknya, seorang perempuan Syam, yang memperanakkan lagi Makhir, bapa Gilead. Maka Makhir itupun berbinikan saudara Hupim dan Supim, yang bernama Maakha. Maka nama anaknya yang kedua itu Zelafead, dan pada Zelafead itu adalah anak perempuan belaka. Maka diperanakkan Maakha, bini Makhir itu, laki-laki seorang yang dinamainya Paris dan nama adiknya itu Seres, yang beranak Ulam dan Rekim. Maka bani Ulam itulah Bedan; sekalian inilah bani Gilead bin Makhir bin Manasye. Maka saudaranya perempuan itulah Molekhet, yang memperanakkan Isyhud dan Abiezer dan Mahla. Maka bani Simeda itulah Ahyan dan Sekhem dan Likhi dan Aniam. Maka bani Efrayim itulah Sutelah, yang beranak Berid, yang beranak Tahat, yang beranak Elada, yang beranak Tahat, yang beranak Zabad, yang beranak Sutelah dan Ezar dan Elad, tetapi mereka yang diperanakkan dalam negeri itu dibunuh oleh orang Gat, tatkala ia turun datang merampas lembu kambing mereka itu. Maka sebab itu berkabunglah Efrayim, bapa mereka itu, beberapa hari lamanya, maka datanglah saudara-saudaranya menghiburkan dia. Maka pergilah ia mendapatkan bininya, lalu mengandunglah bininya dan beranak laki-laki, maka dinamainya akan dia Beria, sebab ia itu di dalam rumahnya suatu anugerah yang tiada disangka. Maka anaknya perempuan itulah Seira, yang membuat negeri Bait-Horon-hilir dan Bait-Horon-hulu dan Uzin Seira. Dan lagi Refah itulah anaknya dan Resif, yang beranak Telah, yang beranak Tahan, yang beranak Ladan, yang beranak Amihud, yang beranak Elisama, yang beranak Nun, yang beranak Yusak. Maka milik mereka itu dan tempat kedudukan mereka ia itu Bait-el serta dengan segala daerahnya, dan pada sebelah timur Naaran dan pada sebelah sebelah barat Gezer serta dengan segala daerahnya dan Sikhem serta dengan segala daerahnya sampai Gazapun serta dengan segala daerahnya. Tetapi pada pihak bani Manasye adalah Bait-Sean dengan segala daerahnya dan Taanah dengan segala daerahnya dan Megido dengan segala daerahnya dan Dor dengan segala daerahnya. Maka dalam segala negeri ini telah duduklah bani Yusuf bin Israel. Maka bani Asyer itulah Yimna dan Yiswa dan Yiswi dan Beria dan Sera, saudara perempuan mereka itu. Maka bani Beria itulah Heber dan Malkhiel, ia itu bapa Birzawit. Maka Heber beranaklah Yafelit dan Somer dan Hotam dan Sua, saudara perempuan mereka itu. Maka bani Yafelit itulah Pasakh dan Bimhal dan Asyiwat, ia itulah bani Yafelit. Maka bani Semer itulah Abi dan Rohega dan Yehuba dan Aram. Maka bani Helim, saudaranya, itulah Zofah dan Yimna dan Seles dan Amal. Maka bani Zofah itulah Suah dan Harnefar dan Sual dan Beri dan Yimra, dan Bezar dan Hod dan Sama dan Silsa dan Yiteran dan Beera. Maka bani Yeter itulah Yefuna dan Pispa dan Ara. Maka bani Ula itulah Arah dan Haniel dan Rizya. Maka sekalian inilah bani Asyer, dan penghulu-penghulu orang isi rumah bapa-bapanya, dan perwira perkasa yang pilihan dan kepala di antara segala penghulu adanya, maka setelah mereka itu sekalian dibilang pada daftar keturunannya seperti tentara perang, adalah jumlahnya dua puluh enam ribu orang laki-laki. Bermula, maka Benyamin beranaklah Bela, anak sulungnya, dan Asybel, yang kedua, dan Ahrah, yang ketiga, dan Noba, yang keempat, dan Rafa, yang kelima. Maka bani Bela itulah Adar dan Gera dan Abihud, dan Abisua dan Naaman dan Ahoah, dan Gera dan Sefutan dan Huram. Sekalian inilah bani Ehud dan penghulu suku-suku orang isi Geba adanya, maka dipindahkannya mereka itu ke Manahat; bersama-sama dengan Naaman dan Ahia dan Gera dipindahkannya mereka itu dan iapun beranaklah Uza dan Ahihud (dan Saharayim). Maka di padang-padang Moab Saharayim itu beranaklah, setelah sudah disuruhkannya mereka itu pergi, yaitu Husim dan Baara, kedua orang bininya. Maka beranaklah ia dengan Hodesy, bininya, akan Yobab dan Zibya dan Mesa dan Malkham, dan Yeus dan Sokhya dan Mirma; sekalian inilah anaknya laki-laki, semua penghulu bangsa-bangsanya. Maka dengan Hisum beranaklah ia akan Ahitub dan Elpaal. Maka bani Elpaal itulah Heber dan Misam dan Semer, ia juga yang membuat negeri Ono dan Lod dengan segala daerahnya, dan Beria dan Sema, sekalian ini penghulu bangsa-bangsa orang isi Ayalon; maka mereka itupun sudah menghalaukan segala orang isi Gat. Dan lagi Ahyo dan Sasak dan Yeremot, dan Zebaja dan Arad dan Eder, dan Mikhail dan Yispa dan Yoha, itulah bani Beria. Maka Zebaja dan Mesulam dan Hizki dan Heber, dan Yismerai dan Yizlia dan Yobab, itulah bani Elpaal. Maka Yakim dan Zikhri dan Zabdi, dan Elyunai dan Ziletai dan Eliel, dan Edaya dan Beraya dan Simrat, itulah bani Simai. Maka Yispan dan Eber dan Eliel, dan Abdon dan Zikhri dan Hanan, dan Hananya dan Elam dan Anetotia, dan Yifdeya dan Penuil, itulah bani Sasak. Maka Samserai dan Seharya dan Atalya, dan Yaaresya dan Elia dan Zikhri, itulah bani Yeroham. Maka sekalian ini penghulu suku-suku dan kepala bangsa-bangsanya, maka duduklah mereka itu di Yeruzalem. Maka di Gibeon duduklah bapa Gibeon dan nama bininya itulah Maakha. Dan anak sulungnya itulah Abdon, kemudian Zur dan Kisy dan Baal dan Nadab, dan Gedor dan Ahio dan Zekhir. Maka Mikelot beranaklah Simea; sekalian inipun duduklah di Yeruzalem hampir dengan segala saudaranya dan bersama-sama dengan segala saudaranya. Maka Ner beranaklah Kisy dan Kisy beranaklah Saul dan Saul beranaklah Yonatan dan Malkhisua dan Abinadab dan Esybaal. Maka anak laki-laki Yonatan itulah Merib-baal dan Merib-baal beranaklah Mikha. Maka bani Mikha itulah Piton dan Melekh dan Taareya dan Akhaz; maka Akhaz beranaklah Yehoada, dan Yehoada beranaklah Alemet dan Asymawet dan Zimri, dan Zimri beranaklah Moza; maka Moza beranaklah Bina, yang beranak Rafa, yang beranak Elasa, yang beranak Azel. Maka pada Azel itu adalah enam orang anaknya laki-laki, yang bernama Azrikan dan Bokhru dan Ismail dan Searya dan Obaja dan Hanan. Sekalian ini anak-anak Azel. Maka bani Esek, saudaranya, itulah Ulam, yang sulung, dan Yeusy, yang kedua, dan Elifelet, yang ketiga. Maka segala bani Ulam itu orang perwira perkasa yang pandai membentang panah dan pada mereka itu adalah beberapa berapa anaknya dan cucunya, seratus lima puluh orang banyaknya. Sekalian inilah bani Benyamin adanya. Sebermula, maka segenap orang Israel sudah disuratkan nama-namanya pada daftar-daftar keturunan, bahwasanya sekalian itu sudah tersurat dalam kitab raja-raja orang Israel tatkala orang Yehuda dibawa tertawan ke Babil oleh karena salahnya. Adapun orang isi negeri yang mula-mula kembali kepada bahagiannya pusaka dan ke dalam negerinya, ia itu orang Israel dan segala imam dan orang Lewi dan orang pemberian. Maka di Yeruzalem datanglah duduk beberapa orang dari pada bani Yehuda dan dari pada bani Benyamin dan dari pada bani Efrayim dan Manasye. Otai bin Amihud bin Omri bin Imri bin Bani dari pada bani Paris bin Yehuda. Dan dari pada orang Siloni adalah Asaya, yang sulung, serta dengan segala anaknya. Dan dari pada bani Zerah adalah Yeuil serta dengan segala saudaranya, enam ratus sembilan puluh orang banyaknya. Maka dari pada bani Benyamin adalah Salu bin Mesulam bin Hodaya bin Hasenua, dan Yibnea bin Yeroham dan Ela bin Uzi bin Mikhri dan Mesulam bin Sefaca bin Reuil bin Yibnia, maka segala saudaranya dengan bangsanya adalah sembilan ratus lima puluh enam orang banyaknya, dan segala orang itulah penghulu bangsa orang isi rumah bapa-bapanya. Maka dari pada segala imam adalah Yedaya dan Yoyarib dan Yakhin, dan Azarya bin Hilkia bin Mesulam bin Zadok bin Merayot bin Ahitub, penghulu rumah Allah, dan Adaya bin Yeroham bin Pasyhur bin Malkhia, dan Masai bin Adiel bin Yahreza bin Mesulam bin Mesilemet bin Imer. Serta dengan segala saudaranya, penghulu bangsa-bangsanya, seribu tujuh ratus enam puluh orang banyaknya, semua orang perkasa dalam pekerjaan yang dilakukan dalam rumah Allah. Maka dari pada orang Lewi adalah Semaya bin Hasub bin Azrikam bin Hasabya, dari pada bani Merari; dan Bakbakar dan Heresy dan Galal dan Matanya bin Milkha bin Zikhri bin Asaf; dan Obaja bin Semaya bin Galal bin Yeduton dan Berekhya bin Asa bin Elaka, yang duduk dalam dusun-dusun Netofati. Maka penunggu pintu itulah Salum dan Akub dan Talmon dan Ahiman serta dengan segala saudaranya, maka Salum itulah kepala mereka itu. Maka sampai sekarang ini juga adalah mereka itu pada pintu raja yang pada sebelah timur, maka mereka itulah penunggu pintu dari pada tentara bani Lewi. Maka Salum bin Kore bin Ebyasaf bin Korah, dari pada bangsa orang Korahi, itulah punya pekerjaan menjadi penunggu ambang pintu kemah, seperti bapa-bapa mereka itu dalam tentara Tuhan menjadi penunggu pintu. Maka Pinehas bin Eliazar, yang disertai Tuhan itu, dahulu penghulu mereka itu. Maka Zakharya bin Meselemnya menjadi penunggu pintu kemah perhimpunan. Maka sekalian ini orang yang dipilih akan menjadi penunggu pintu, dua ratus dua belas orang banyaknya. Maka mereka itu telah disuratkan pada daftar keturunan menurut dusun-dusunnya dan sudah diangkat kepada jawatan ini oleh Daud dan Semuel, penilik itu. Maka mereka itu serta dengan anak-anaknya laki-laki adalah selalu pada rumah Tuhan, demikianpun pada pintu pondok kemah supaya ditungguinya. Maka pada keempat pihak mata angin, yaitu pada sebelah timur dan pada sebelah barat dan pada sebelah utara dan pada sebelah selatan, adalah mereka itu penunggu pintu. Maka segala saudara mereka itu, yang di dalam dusun-dusunnya, ia itu datang pada tiap-tiap tujuh hari dari pada masa datang kepada masa yang tentu akan menggantikan mereka itu, karena pada tiap-tiap tempat adalah selalu empat orang penunggu pintu yang kepala, yaitu orang Lewi adanya, lagipun mereka itu memerintahkan segala bilik dan mata benda rumah Allah. Maka mereka itupun bermalamlah keliling rumah Allah, karena pengawalan telah diserahkan kepadanya dan adalah tanggungan mereka itu juga membuka pintu pada tiap-tiap pagi. Maka dari pada mereka itu juga adalah yang memerintahkan segala perkakasan hikmat, karena dibawanya masuk akan dia dengan bilangannya dan dibawanya keluar akan dia dengan bilangannya. Maka dari pada mereka itu adalah suatu bilangan orang yang tentu, yang memerintahkan segala perkakasan dan segala benda tempat suci itu dan segala tepung dan air anggur dan minyak dan kemenyan dan rempah-rempah. Maka dari pada segala anak laki-laki imam adalah orang yang memperbuatkan minyak bau-bauan dari pada rempah-rempah itu. Maka Matica dari pada orang lewi, anak sulung Salum, orang Korahi itu, jawatannya memerintahkan segala sesuatu yang direndang dalam kuali. Maka dari pada bani Kehati, dari pada segala saudaranya, adalah orang yang memerintahkan roti sajian supaya disajikannya pada sebilang hari sabat. Maka dari pada mereka itu juga penghulu bangsa orang Lewi adalah yang biduan di dalam bilik-bilik, dan lepas mereka itu dari pada segala pekerjaan yang lain, karena mereka itu dalam pekerjaan itu pada siang dan malam juga. Sekalian inilah penghulu bapa-bapa orang Lewi dan kepala bangsa-bangsanya, maka duduklah mereka itu di Yeruzalem. Arakian, maka dahulu duduklah di Gibeon Yeiel, bapa Gibeon, dan nama bininya itu Maakha, dan Abdon itulah anak sulungnya, kemudian Zur dan Kisy dan Baal dan Ner dan Nadab, dan Gedor dan Ahio dan Zakharya dan Mikelot. Maka Mikelot itu beranaklah Simeam, maka mereka itupun duduklah di Yeruzalem hampir dengan segala saudaranya dan bersama-sama dengan segala saudaranya. Maka Ner beranaklah Kisy dan Kisy beranaklah Saul dan Saul beranaklah Yonatan dan Malkhisua dan Abinadab dan Esybaal. Maka anak-anak laki-laki Yonatan itu Merib-baal dan Merib-baal beranaklah Mikha. Maka bani Mikha itulah Piton dan Melekh dan Taereya. Maka Akhaz beranaklah Yaera dan Yaera beranaklah Alemet dan Azmawet dan Zimri, dan Zimri beranaklah Moza. Maka Moza beranaklah Bina, yang beranak Refaya, yang beranak Elasa, yang beranak Azel. Maka pada Azel itu adalah enam orang anaknya laki-laki, yang bernama Azrikam dan Bokhru dan Ismail dan Searya dan Obaja dan Hanan, enam orang ini semua anak Azel. Sebermula, maka berperanglah orang Filistin dengan orang Israel, lalu larilah segala orang Israel dari hadapan orang Filistin dan rebahlah mereka itu mati di atas pegunungan Gilboa. Maka orang Filistinpun mengejar akan Saul dan segala puteranya dari belakang dan dibunuh orang Filistin akan Yonatan dan Abinadab dan Malkhisua, putera Saul itu. Maka makin sangat perang itu mengimpit akan Saul, karena orang-orang pemanah itu menampil kepadanya, sehingga iapun dilukakan oleh orang pemanah itu. Maka titah Saul kepada bentaranya: Hunuslah pedangmu, tikamlah aku dengan dia, asal jangan orang kulup itu datang mengolok-olok akan daku. Tetapi engganlah bentaranya, karena sangatlah takutnya. Maka diambil Saul akan pedangnya, lalu direbahkannya dirinya kepadanya. Demi dilihat bentara itu akan hal Saul sudah mati, maka iapun merebahkan dirinya kepada pedangnya, lalu mati. Demikianlah peri mati Saul dan ketiga orang puteranya, maka segenap orang isi istananyapun matilah sertanya. Setelah dilihat oleh orang Israel yang di padang akan hal mereka itu sekalian lari dan Saul sudah mati serta dengan puteranya, maka ditinggalkannya negeri-negerinya, lalu mereka itupun larilah. Maka datanglah orang Filistin, lalu duduklah dalam negeri-negeri itu. Hata, maka pada keesokan harinya apabila datanglah orang Filistin hendak menjarahi orang mati itu, tiba-tiba didapatinya akan Saul dan puteranya terhantar di atas pegunungan Gilboa. Maka dijarahinya akan dia dan diambilnya kepalanya dan senjatanya, lalu disuruhnya orang membawa keliling akan dia dalam negeri orang Filistin serta mengabarkan hal itu kepada segala berhalanya dan kepada orang banyak itu. Maka ditaruhnya akan senjata Saul itu dalam kuil berhalanya dan kepalanya digantungkannya dalam kuil Dagon itu. Arakian, setelah didengar oleh segenap orang isi Yabes, yang di Gilead itu, akan hal segala sesuatu yang telah diperbuat oleh orang Filistin akan Saul, maka berbangkitlah segala mereka itu yang tahu perang pergi mengambil mayat Saul dan mayat segala puteranya, lalu dibawanya akan dia ke Yabes, dikuburkannyalah tulang-tulangnya di bawah sebatang pohon jati yang di Yabes, lalu berpuasalah mereka itu tujuh hari lamanya. Demikian matilah Saul dengan salahnya, sebab ia telah mendurhaka kepada Tuhan dengan tiada menurut firman Tuhan dan sebab ia telah pergi mendapatkan perempuan tenungan hendak bertanyakan dia. Tegal tiada dicaharinya akan Tuhan, maka dibunuh Tuhan akan dia dan dipulangkannya kerajaan itu kepada Daud bin Isai. Sebermula, maka berhimpunlah segenap orang Israel kepada Daud di Heberon, sembahnya: Bahwasanya patik sekalian ini sedaging darah juga dengan tuanku. Maka sudah lama dahulu, tatkala Saul lagi raja, tuanku juga yang menghantar akan orang Israel keluar dan menghantar akan mereka itu masuk pula; lagipun Tuhan, Allah tuanku, telah berfirman kepada tuanku demikian: Bahwa engkau juga kelak akan menggembalakan umat-Ku, yaitu orang Israel, dan engkaupun akan menjadi penganjur segala umat-Ku, yaitu orang Israel. Demikianpun datanglah segala tua-tua orang Israel menghadap baginda ke Heberon, maka Daudpun berjanji-janjianlah dengan mereka itu di Heberon, di hadapan hadirat Tuhan, maka disiramnyalah Daud akan raja orang Israel, setuju dengan firman Tuhan yang dikatakan oleh Semuel itu. Maka pergilah Daud dan segenap orang Israelpun sertanya ke Yeruzalem, yaitu Yebus, karena di sana adalah orang Yesbuzi yang mengeduduki negeri itu. Maka kata orang isi Yebus itu kepada Daud: Tak boleh engkau masuk ke mari! Tetapi oleh Daud dialahkan juga kota Sion, yaitu negeri Daud. Maka Daud sudah bertitah demikian: Barangsiapa yang mula-mula mengalahkan orang Yebuzi itu, ia itu akan menjadi panglima dan penghulu pangkatnya. Maka Yoab bin Zeruya yang mula-mula menaikinya, sebab itu ialah menjadi panglima. Maka Daudpun duduklah di dalam kotanya, sebab itu dinamai oranglah akan kota itu negeri Daud. Maka dilingkungnya negeri itu dengan pagar batu, mulai dari Milo lalu berkeliling dan Yoabpun membaiki bahagian negeri yang lagi tinggal. Maka Daudpun makin lama makin lebih besar, karena Tuhan serwa sekalian alam adalah menyertai akan dia. Bermula, maka inilah segala kepala pahlawan yang pada Daud, yang membantu dan menetapkan baginda dalam kerajaannya, supaya dijadikannya baginda raja atas segenap orang Israel, setuju dengan firman Tuhan akan hal orang Israel itu. Maka inilah bilangan segala pahalawan yang pada Daud itu: Yasobam bin Hakhmoni, kepala orang tiga puluh, yang berlayamkan lembingnya kepada orang tiga ratus, ditikamnya akan mereka itu sekalian dalam sekali berperang. Kemudian dari padanya adalah Eleazar bin Dodo, orang Ahohi, ialah masuk bilangan pahlawan tiga orang itu. Dan iapun adalah serta dengan Daud di Pas-Damim, tatkala orang Filistin berhimpun di sana hendak berperang, maka adalah di sana suatu bendang penuh dengan syeir, maka orang banyak itupun larilah dari hadapan orang Filistin. Lalu berhentilah mereka itu di tengah-tengah bendang itu, yang direbutnya dari pada orang Filistin, dan dialahkannya orang Filistin itu, maka Tuhanpun membantu mereka itu dengan suatu pertolongan yang besar. Maka dari pada tiga puluh kepala itu adalah tiga orang turun ke bukit batu pergi mendapatkan Daud di dalam gua Adulam, maka pada masa itu tentara orang Filistin sudah mendirikan kemah-kemahnya di lembah Refayim. Maka pada masa itu adalah Daud di tempat-tempat yang tiada terhampiri dan lagi adalah pengawal laskar orang Filistin di Betlehem. Maka datanglah ingin kepada Daud, lalu katanya: Siapa gerangan berikan daku minum air dari dalam perigi Betlehem, yang di dalam pintu gerbang? Maka ketiga orang pahlawan itu menetaslah akan tempat tentara orang Filistin, ditimbanya air dari dalam perigi Betlehem, yang di dalam pintu gerbang, diangkatnya, lalu dibawanya kepada Daud, tetapi engganlah Daud minum dia, melainkan dicurahkannya di hadapan Tuhan, sambil katanya: Dijauhkan Allahku kiranya aku dari pada perbuatan yang demikian! Masakan aku minum darah orang laki-laki ini! bahwa dengan membuang nyawanya, bahkan, dengan membuang nyawanya juga mereka itu sudah membawa akan dia! Maka engganlah ia minum air itu. Demikianlah perbuatan ketiga orang pahlawan itu. Maka Abisai, saudara Yoab, itulah kepala orang tiga itu, dan iapun sudah melayamkan lembingnya kepada orang tiga ratus, dibunuhnya akan sekaliannya, sebab itu maka termasyhurlah namanya di antara orang tiga itu. Maka dalam tiga orang pangkat yang kedua ini ialah yang termasyhur namanya dan ia menjadi kepalanya, tetapi tiada masuk bilangan orang tiga yang lain itu. Maka Benaya bin Yoyada, anak seorang perkasa, dari Kabzeil, yang berani perbuatannya, ia itu membunuh dua ekor singa raya dari Moab, lagipun ia turun serta dibunuhnya seekor singa di dalam keleburan pada musim salju. Dan lagi dibunuhnya seorang orang Mesir, yang amat tinggi, yaitu lima hasta tingginya, dan pada tangan orang Mesir itu adalah sebatang lembing seperti pesa orang tenun besarnya, maka pergilah ia mendapatkan orang Mesir itu dengan membawa tongkat dan disentakkannya lembing itu dari dalam tangannya dan dibunuhnya akan dia dengan lembingnya sendiri. Demikianlah perbuatan Benaya bin Yoyada, sebab itu termasyhurlah namanya di antara pahlawan tiga orang itu. Bahwasanya ialah yang termashyur dari pada orang tiga puluh itu, tetapi tiada ia masuk bilangan orang tiga itu; maka Daudpun mengangkat akan dia menjadi penghulu biduanda. Kemudian maka segala pahlawan tentara itu Asahel, saudara Yoab, dan Elhanan bin Dodo, dari Betlehem, dan Samot, orang Harodi, dan Helez, orang Peloni, dan Ira bin Ikisy, orang Tekoi, dan Abiezar, orang Anatoti, dan Sibkhai, orang Husati, dan Ilai, orang Ahohi, dan Maharai, orang Netofati, dan Heled bin Baana, orang Netofati, dan Itai bin Ribai, orang Gibea bani Benyamin, dan Benaya, orang Pirhatoni, dan Horai, dari lembah-lembah Gaas, dan Abiel, orang Arbati, dan Asmawit, orang Baharumi, dan Elyahba, orang Saalboni, dan Beni Hazim, orang Gisoni, dan Yonatan bin Saga, orang Harari, dan Ahiam bin Sakhar, orang Harari, dan Elifal bin Ur, dan Hefer, orang Mekherati, dan Ahia, orang Peloni, dan Hezro, orang Karmeli, dan Naharai bin Ezbai, dan Yoel, saudara Natan, dan Mibhar bin Geri, dan Zelik, orang Ammoni, dan Nahrai, orang Beroti, biduanda Yoab bin Zeruya, dan Ira, orang Yiteri, dan Garib, orang Yiteri, dan Uria, orang Heti, dan Zabad bin Ahlai, dan Adina bin Siza, seorang Rubin dan penghulu segala orang Rubin, maka adalah lagi tiga puluh orang di atasnya, dan Hanan bin Maakha, dari Yosafat, orang Miteni, dan Uzia, orang Asyterati, dan Syama dan Yeiel, kedua anak Hotam, orang Aroeri, dan Yediael bin Zimri, dan Yoha, saudaranya, yaitu orang Tizi, dan Eliel Hamahawin, dan Yeribai, dan Yosawia bin Elnaam, dan Yitma, orang Moabi, dan Eliel, dan Obed, dan Yaaziel, yang dari Mezobaya. Maka sekalian ini sudah datang mendapatkan Daud ke Zikelaj, tatkala ia lagi menyembunyian dirinya dari pada Saul bin Kisy, maka sekalian inipun orang perkasa, yang dapat membantu dalam perang. Lagipun mereka itu bersenjatakan busur panah dan dapat mengali-ali batu dengan tangan kiri kanan dan pandai memanahkan anak panah, maka mereka itupun dari pada segala saudara Saul, yaitu dari pada suku Benyamin. Maka penghulu mereka itu ia itu Ahiezar bin Yoas, kedua anak Samaa, orang Gibeati, lalu Yeziel dan Pelet, kedua anak Azmawit, dan Berakha dan Yehu, orang Anatoti itu, dan lagi Yismaya, orang Gibeoni, seorang pahlawan di antara orang tiga puluh itu, dan lagi kepala orang tiga puluh itu, lalu Yirmeya dan Yehaziel dan Yohanan dan Yozabad, orang Gederati, dan Eluzai dan Yerimot dan Bealya dan Semarya dan Sefaca, orang Harufi, dan Elkana dan Yisia dan Azariel dan Yuzar dan Yoasbam, orang Korahi, dan Yoela dan Zebaja, kedua anak Yeroham, dari Gedor. Maka dari pada orang Gadpun adalah yang menceraikan dirinya lalu datang mendapatkan Daud, tatkala ia di tempat-tempat yang tiada terhampiri di padang belantara, semua orang perkasa yang tahu perang dan yang berdiri berbaris-baris dengan perisai dan lembing, maka muka mereka itu seperti muka singa dan pantasnya seperti kijang di gunung. Maka Ezar itulah kepalanya dan Obaja yang kedua dan Eliab yang ketiga, dan Mismana yang keempat dan Yirmeya yang kelima, dan Atai yang keenam dan Eliel yang ketujuh, dan Yohanan yang kedelapan dan Elzabad yang kesembilan, dan Yirmeya yang kesepuluh dan Makhbani yang kesebelas. Sekalian inilah dari pada bani Gad dan panglima tentara, yang kecil memerintahkan orang seratus, yang besar orang seribu. Maka mereka itu juga yang menyeberang Yarden pada bulan yang pertama, yaitu tatkala sungai itu sebaklah pada segala tepinya dan dihalaukannya segala orang yang di padang itu pada sebelah timur dan pada sebelah barat. Dan lagi dari pada bani Benyamin dan dari pada bani Yehuda datanglah orang mendapatkan Daud ke tempat-tempat yang tiada terhampiri. Maka keluarlah Daud pergi mendapatkan mereka itu sambil katanya kepadanya: Jikalau kamu sudah datang mendapatkan aku dengan selamat, hendak membantu aku, maka hatikupun berkenanlah akan kamu kelak, tetapi jikalau kiranya datangmu ini hendak menyemukan daku kepada seteruku, jikalau tiada salah pada tanganku sekalipun, maka dipandang Allah nenek moyang kita kiranya akan hal itu dan dihukumkan-Nya kelak! Maka pada masa itu berlakulah Roh atas Amasai, kepala segala panglima itu, serta katanya: Kami sekalian ini hambamu, ya Daud! dan kami sekalian inipun menyertai akan dikau, hai bin Isai! berbahagialah, berbahagialah kiranya engkau dan selamatlah kiranya segala pembantumu, karena Allahmu juga menolong engkau. Maka disambutlah Daud akan mereka itu, dijadikannya mereka itu masing-masing penghulu pasukan. Maka dari pada Manasyepun adalah yang membelot kepada Daud, tatkala Daud datang dengan orang Filistin hendak berperang dengan Saul, kendatilah demikian tiada juga dibantu Daud akan orang Filistin, karena setelah sudah berbicara sama sendirinya disuruhkan segala raja-raja Filistin akan Daud pergi, serta katanya: Dengan membelanjakan kepala kita kelak ia akan membelot kepada Saul, tuannya. Maka tatkala Daud kembali ke Zikelaj, belotlah kepadanya dari Manasye: Adnah dan Yosabad dan Yediael dan Mikhail dan Yozabad dan Elihu dan Ziletai, kepala-kepala orang seribu yang di Manasye. Maka mereka itupun membantu Daud dalam melawan pasukan itu, karena mereka itu sekalian orang perwira perkasa dan panglima tentara adanya. Maka pada masa itu pada sebilang hari datanglah orang mendapatkan Daud akan membantu dia, sehingga menjadi suatu tentara besar, seperti suatu tentara yang dari pada Allah. Maka inilah bilangan segala penghulu yang datang ke Heberon seperti suatu tentara yang lengkap mendapatkan Daud akan memulangkan kepadanya kerajaan dari pada Saul setuju dengan firman Tuhan. Dari pada bani Yehuda semua orang yang berperisai dan berlembing enam ribu delapan ratus orang, yaitu suatu tentara yang lengkap, dan dari pada bani Simeon yang perkasa dalam tentara semuanya tujuh ribu seratus, dan dari pada bani Lewi empat ribu enam ratus. Maka Yoyada itulah penghulu orang Haruni dan sertanya adalah tiga ribu tujuh ratus orang. Maka Zadok itulah lagi seorang orang muda, yang gagah berani, dan dari pada orang isi rumah bapanya adalah dua likur orang penghulu. Dan dari pada bani Benyamin, saudara-saudara Saul itu, adalah tiga ribu, karena sampai sekarang ada lagi banyak dari pada mereka itu yang mengikut orang isi istana Saul. Dan dari pada bani Efrayim adalah dua puluh ribu delapan ratus orang, yang perwira perkasa, semua orang yang kenamaan di antara orang isi rumah bapa-bapanya. Dan dari pada setengah suku Manasye adalah delapan belas ribu orang yang tersebut nama-namanya, dan yang datang hendak merajakan Daud. Dan dari pada bani Isakhar, yang sangat cerdik pada mengetahui masa yang baik dan akan barang yang harus diperbuat oleh orang Israel, maka dua ratus orang penghulu mereka itu, yang berbicara akan hal segala saudaranya. Maka dari pada Zebulon orang yang keluar serta dengan tentara dan yang berdiri dengan pengikatnya dalam perang serta dengan alat peperangannya yang lengkap itu adalah lima puluh ribu orang yang datang dengan tiada bercabang hatinya. Maka dari pada Naftali adalah seribu orang penghulu dan serta dengan mereka itu adalah yang bersenjatakan perisai dan lembing tiga puluh tujuh ribu orang. Maka dari pada orang Dan adalah dua puluh delapan ribu enam ratus orang yang lengkap akan berperang. Maka dari pada Asyer adalah empat puluh ribu orang yang keluar dengan tentara akan berperang dengan aturan perangnya. Maka dari seberang Yarden, yaitu dari pada orang Rubin dan Gad dan setengah suku Manasye, adalah seratus dua puluh ribu orang dengan lengkap alat senjatanya. Maka sekalian inilah orang perang adanya, yang masuk kepada pengikat perangnya, maka datanglah mereka itu sekalian dengan tulus hatinya ke Heberon hendak merajakan Daud atas segenap bangsa Israel. Dan lagi segala orang lain di antara orang Israel itupun setuju berajakan Daud. Maka adalah mereka itu sekalian di sana dengan Daud tiga hari lamanya sambil makan dan minum, karena ia itu telah disajikan baginda oleh segala saudara mereka itu. Lagi segala orang yang dekat-dekat sampai ke Isakhar dan Zebulon dan Naftalipun membawa makanan termuat di atas keledai dan unta dan bagal dan lembu, yaitu makanan dari pada tepung dan anjir beberapa gumpal dan zabib beberapa gumpal dan air anggur dan minyak dan lembu dan kambing domba terlalu banyak, karena adalah kesukaan di antara segala orang Israel. Sebermula, maka Daudpun bermusyawaratlah dengan segala penghulu orang seribu dan segala penghulu orang seratus dan dengan segala orang raja-raja. Maka titah Daud kepada segenap perhimpunan orang Israel: Jikalau pada sangkamu baik dan setuju dengan kehendak Tuhan, Allah kita, mari kita menyuruhkan utusan ke mana-mana, kepada segala saudara kita yang lain dalam segala negeri orang Israel, dan lagi kepada segala imam dan segala orang Lewipun dalam negeri-negeri bahagian mereka itu, supaya mereka itu sekalian dihimpunkan kepada kita. Hendaklah kita mengambil pula kepada kita peti tabut Allah kita, karena selagi hidup Saul tiada kita mengindahkan dia. Maka sembah segenap orang yang berhimpun itu: Baiklah diperbuat yang demikian, karena perkara itu dibenarkan oleh segenap orang banyak itu. Hata, maka dihimpunkanlah Daud segenap orang Israel dari pada Sikhor, sungai Mesir itu, sampai ke tempat orang masuk ke Hamat, hendak membawa tabut Allah dari Kiryat-Yearim. Maka berangkatlah Daud dengan segenap orang Israel ke Baala, yaitu Kiryat-Yearim, yang di tanah Yehuda, hendak mengambil dari sana tabut Allah, yaitu Tuhan, yang bersemayam di antara kerubiun, tempat yang disebut dengan Nama itu. Maka oleh mereka itu dibawa akan tabut Allah itu dari dalam Abinadab, dinaikkannya ke atas sebuah pedati yang baharu, maka Uza dan Ahio adalah menghantarkan pedati itu. Maka Daud dan segenap orang Israelpun ramai-ramai bermain di hadapan Allah dengan nyanyi dan kecapi dan dandi muri dan rebana dan keromong dan serunai. Setelah sampai mereka itu ke tempat pengirik Khidon, tiba-tiba diulurkan Uza tangannya hendak menahankan tabut, karena lembu itu tergelincuh. Maka berbangkitlah murka Tuhan akan Uza, dibunuh-Nya akan dia sebab telah didatangkannya tangannya kepada tabut, maka matilah ia di sana di hadapan Allah. Maka sangatlah berdukacita hati Daud, sebab demikianlah sangat dihukumkan Tuhan akan Uza, maka sebab itu dinamai orang akan tempat itu Paris Uza datang kepada hari ini. Maka pada masa itu takutlah Daud akan Allah, katanya: Entah dengan bagaimana peri aku mendatangkan tabut Allah kepadaku. Maka tiada diberi Daud tabut itu dibawa lalu dari sana kepadanya ke dalam negeri Daud, melainkan disinggahkannya ke dalam rumah Obed-Edom, orang Geti itu. Maka tinggallah tabut Allah dengan orang isi rumah Obed-Edom di dalam rumahnya tiga bulan lamanya, maka diberkati Tuhan akan orang isi rumah Obed-Edom dan akan segala sesuatu yang padanya. Bermula, maka disuruhkan Hiram, raja negeri Tsur, beberapa utusan, yang membawa kayu araz dan beberapa tukang batu dan beberapa tukang kayu, mendapatkan Daud, supaya diperbuatkannya sebuah istana akan baginda. Maka diketahui Daud akan hal Tuhan sudah menetapkan dia menjadi raja orang Israel, karena kerajaannya dipermuliakan sangat oleh karena umat-Nya, yaitu orang Israel. Maka di Yeruzalem diambil Daud makin banyak Isteri dan diperoleh Daud makin banyak putera laki-laki dan perempuan. Maka inilah nama-nama segala puteranya yang diperanakkan baginya di Yeruzalem: Syamua dan Sobab dan Natan dan Sulaiman, dan Yibkhar dan Elisua dan Elpelit, dan Noga dan Nefeg dan Yafia, dan Elisama dan Beelyada dan Elifelet. Hata, setelah kedengaran kabar kepada orang Filistin mengatakan Daud sudah disiram menjadi raja segenap orang Israel, maka berangkatlah segala orang Filistin itu mendatangi Daud. Serta kedengaranlah hal itu kepada Daud, maka iapun mengeluari mereka itu. Hata, maka datanglah orang Filistin, lalu merambat di lembah Refayim. Maka Daudpun bertanyakan Allah, katanya: Bolehkah aku mendatangi orang Filistin dan diserahkankah Tuhan akan mereka itu kepada tanganku? Maka firman Tuhan: Pergilah juga, karena Aku menyerahkan mereka itu kelak kepada tanganmu. Maka berjalanlah mereka itu ke Baal-Perazim, lalu dialahkan Daud akan mereka itu di sana, maka kata Daud: Bahwa Allah sudah memecahkan musuhku kepada tanganku seperti suatu pecahan air, maka sebab itu dinamainya akan tempat itu Baal-Perazim. Maka ditinggalkan orang Filistin di sana segala berhalanya, lalu disuruh Daud akan orang membakar dia habis dengan api. Hata, maka kembali datanglah orang Filistin, lalu merambat dalam lembah itu. Maka sekali lagi Daudpun bertanyakan Allah, lalu firman Allah kepadanya: Jangan engkau menampil kepadanya dari hadapan, melainkan hendaklah engkau melingkungi mereka itu dari belakang, sehingga engkau menghampiri mereka itu dari sebelah pohon-pohon kertau. Maka akan jadi kelak apabila kedengaranlah kepadamu bunyi orang berjalan di atas mercu pohon-pohon kertau itu, pada masa itu hendaklah engkau keluar akan berperang, karena Allah sudah ke luar berjalan di hadapanmu hendak mengalahkan tentara orang Filistin itu. Maka dibuatlah Daud setuju dengan firman Allah kepadanya, dialahkannya tentara orang Filistin dari Gibeon datang ke Gezer. Maka termasyhurlah nama Daud kepada segala negeri, dan didatangkan Tuhan gentar akan dia dalam hati segala orang Kafir. Sebermula, maka Daudpun membuatlah beberapa istana akan dirinya di dalam negerinya dan disediakannyalah suatu tempat akan tabut Allah, dibentangkannya akan dia sebuah kemah. Lalu titah Daud: Kecuali orang-orang Lewi seorangpun tiada boleh mengusung tabut Allah, karena mereka itulah yang dipilih Tuhan akan mengusung tabut Allah dan akan berbuat khidmat kepadanya sampai selama-lamanya. Maka dihimpunkan Daud segenap orang Israel di Yeruzalem akan membawa naik tabut Tuhan itu ke tempatnya, yang telah disediakannya akan dia. Maka dihimpunkanlah Daud segala bani Harun dan segala orang Lewi. Maka dari pada bani Kehat adalah Uriel penghulunya dan banyak saudaranya itulah seratus dua puluh orang. Maka dari pada bani Merari adalah Asaya penghulunya dan banyak saudaranya itulah dua ratus dua puluh orang. Maka dari pada bani Gerson adalah Yoel penghulunya dan banyak saudaranya itulah seratus tiga puluh orang. Maka dari pada bani Elizafan adalah Semaya penghulunya dan banyak saudaranya dua ratus orang. Maka dari pada bani Heberon adalah Eliel penghulunya dan banyak saudaranya itulah delapan puluh orang. Maka dari pada bani Geziel adalah Aminadab penghulunya dan banyak saudaranya itulah seratus dua belas orang. Arakian, maka dipanggil Daud akan imam Zadok dan Abyatar dan akan orang-orang Lewi yang bernama Uriel dan Asaya dan Yoel dan Semaya dan Eliel dan Aminadab. Lalu titah baginda kepada mereka itu: Adapun kamu ini penghulu-penghulu segala orang isi rumah bapa-bapa orang Lewi, maka sebab itu sucikanlah dirimu dan segala saudaramupun, supaya dibawa olehmu akan tabut Tuhan naik ke tempat yang telah kusediakan baginya. Karena sebab bukan kamu berbuat itu pada mulanya, maka dihukumkan Tuhan akan kita, tegal tiada kita mencahari Dia dengan sepertinya. Maka oleh segala imam dan orang Lewipun disucikanlah dirinya hendak dibawanya naik akan tabut Tuhan, Allah orang Israel. Maka segala orang Lewipun mengusunglah tabut Allah dengan kayu pengusungnya di atas bahunya, yaitu seperti yang telah dipesan oleh Musa dengan firman Tuhan. Maka bertitah Daud kepada segala penghulu orang Lewi, supaya ditentukannya segala saudaranya yang biduan adanya dengan pelbagai bunyi-bunyian dan dandi dan kecapi dan ceracak dan bermain ramai-ramai dan menyaringkan suaranya dengan sukacita hatinya. Maka ditentukan orang Lewi akan Heman bin Yoel, dan dari pada segala saudaranya akan Asaf bin Berekhya dan dari pada bani Merari, yaitu saudara mereka itu, akan Etan bin Kusaha. Maka serta dengan mereka itu adalah segala saudaranya pangkat yang kedua, yaitu Zekharya bin Yaaziel dan Semiramot dan Yehiel dan Uni dan Eliab dan Benaya dan Maaseya dan Matica dan Elifele dan Mikneya dan Obed-Edom dan Yeiel, penunggu-penunggu pintu. Adapun biduan yang bernama Heman dan Asaf dan Etan itupun mengadakan bunyi besar dengan ceracak tembaga. Dan Zekharya dan Aziel dan Semiramot dan Yehiel dan Uni dan Eliab dan Maaseya dan Benaya dengan dandi pada Alamot. Dan Matica dan Elifele dan Mikneya dan Obed-Edom dan Yeiel dan Azarya dengan kecapi pada Syeminit akan membesarkan bunyi. Maka Khenanya, penghulu orang Lewi itu pada mengangkat suara, dan ialah yang mengajar mereka itu mengangkat suara, karena ialah yang pandai adanya. Maka Berekhya dan Elkana itulah penunggu pintu bagi tabut itu. maka Sebanya dan Yosafat dan Netaniel dan Amasai dan Zakharya dan Benaya dan Eliezar, imam-imam itu, meniuplah nafiri di hadapan tabut Allah. Maka Obed-Edom dan Yehiapun menjadi penunggu pintu bagi tabut itu. Demikianlah peri Daud serta dengan segala tua-tua orang Israel dan segala penghulu orang seribupun pergilah mengambil tabut perjanjian Tuhan naik dari dalam rumah Obed-Edom dengan bersuka-sukaan. Maka sementara ditolong Allah akan orang Lewi mengusung tabut perjanjian Tuhan itu, dikorbankan mereka itu lembu muda tujuh ekor dan domba jantan tujuh ekor. Adapun Daud itu berpakaikan baju kain khasah, demikianpun segala orang Lewi yang mengusung tabut dan segala biduan dan Khenanya, penghulu segala orang yang mengangkat suara, dan lagi Daudpun berpakaikan jubah kain Khasah. Maka oleh segenap orang Israel dibawa naik akan tabut perjanjian Tuhan sambil bersorak-sorak dan berbunyi nafiri dan buri-buri dan ceracak, dibesarkannya bunyi itu dengan dandi dan kecapi. Hata, setelah sampai tabut perjanjian Tuhan ke negeri Daud, tiba-tiba adalah Mikhal, anak Saul, menengok dari pada tingkap, maka terlihatlah ia akan baginda raja Daud tengah berlompat-lompat dan bermain-main, maka dicelakannya baginda dalam hatinya. Arakian, setelah sudah dibawa oranglah akan tabut Allah masuk dan ditaruhnya pada sama tengah kemah yang telah dibentangkan Daud baginya, maka dipersembahkan oranglah beberapa korban bakaran dan korban syukur di hadapan hadirat Allah. Setelah selesailah Daud dari pada mempersembahkan segala korban bakaran dan korban syukur itu, maka diberkati baginda akan orang banyak itu demi nama Tuhan. Maka dikaruniakan baginda kepada segala orang Israel, baik laki-laki baik perempuan, masing-masing roti seketul dan sepotong daging goreng dan sebuah buli-buli berisi air anggur. Maka ditentukan baginda di hadapan tabut Tuhan beberapa khadim dari pada orang Lewi, supaya mereka itu memuji-muji dan mengucap syukur dan memuliakan Tuhan, Allah orang Israel. Maka Asaf itulah penghulunya dan Zekharya yang kedua kemudian dari padanya, lalu Yeiel dan Semiramot dan Yeiel dan Matica dan Eliab dan Benaya dan Obed-Edom dan Yeiel dengan bunyi-bunyian dandi dan kecapi, maka Asafpun membuka ragam dengan ceracak. Maka Benaya dan Yehaziel, imam itu, selalu meniupkan nafirinya di hadapan tabut perjanjian Allah. Maka pada masa itu diberikan Daud mazmur yang pertama ini kepada tangan Asaf dan segala saudaranya akan memuji-muji Tuhan, bunyinya: Pujilah akan Tuhan dan sebutlah kamu akan nama-Nya, masyhurkanlah perbuatan-Nya di antara segala bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya dan bermazmurlah bagi-Nya, berulang-ulanglah kata akan segala perbuatan ajaib-Nya. Pujilah akan nama kesucian-Nya, hendaklah bersukacita hatinya segala mereka yang mencahari Tuhan itu. Bertanya-tanyalah akan Tuhan dan akan kuasa-Nya dan caharilah hadirat-Nya selalu. Ingatlah kamu akan segala perkara ajaib yang telah diperbuat-Nya, akan segala tanda alamat-Nya, dan akan keputusan hukum yang terbit dari pada Mulut-Nya. Hai bani Israel, hamba-Nya! hai bani Yakub, pilihan-Nya! Bahwa Tuhan juga Allah kita, maka hukum-Nya adalah di atas seluruh muka bumi. Hendaklah kamu ingat akan perjanjian-Nya sampai selama-lamanya dan akan firman yang telah diberikan-Nya, sampai gilir yang keseribu, yaitu akan perjanjian yang telah didirikan-Nya dengan Ibrahim dan yang telah diteguhkan-Nya kepada Ishak pakai sumpah, dan yang ditentukan-Nya lagi kepada Yakub akan hukum dan kepada Israel akan perjanjian yang kekal, firman-Nya: Bahwa Aku akan menganugerahi kamu dengan tanah Kanaan akan tali pengukur bahagianmu pusaka. Tatkala lagi sedikit bilangan kamu, bahkan sedikit, dan kamu lagi orang dagang di sana. Maka berjalan-jalanlah mereka itu dari pada suatu bangsa datang kepada suatu bangsa dan dari pada suatu kerajaan datang kepada bangsa yang lain. Tiada diberi-Nya mereka itu dianiayakan orang, dan lagi disiksa-Nya raja-raja oleh karena mereka itu, firman-Nya: Jangan kamu usik akan orang yang telah Kusiram, dan jangan kamu berbuat jahat akan nabi-nabi-Ku. Hai, seluruh bumi! nyanyilah bagi Tuhan! kabarkanlah selamat yang dari pada-Nya itu dari pada sehari datang kepada sehari. Masyhurkanlah kemuliaan-Nya di antara segala orang kafir, dan perbuatan ajaib-Nya di antara segala bangsa. Karena besarlah Tuhan, yang patut amat dipuji-puji, dan hebatlah Ia dari pada segala dewata. Karena dewata segala bangsa itu berhala jua adanya, tetapi Tuhanlah yang sudah menjadikan segala petala langit. Seri dan kemuliaan adalah di hadapan hadirat-Nya, kuat dan kesukaan adalah di tempat kediaman-Nya. Berilah kepada Tuhan, hai segala bangsa manusia, berilah kepada Tuhan hormat dan puji. Berilah kepada Tuhan hormat namanya, bawalah akan persembahan dan datanglah kamu menghadap hadirat-Nya; sembah sujudlah kepada Tuhan serta berpakaikan pakaian hari raya yang suci. Gentarlah di hadapan hadirat-Nya, hai segala dunia! Lagipun bumi akan ditetapkan, supaya jangan ia itu bergerak. Hendaklah bersuka-sukaan segala langit dan bersukacitalah bumi, dan hendaklah kata orang di antara segala bangsa kafir: Bahwa Tuhan juga yang kerajaan. Hendaklah lautpun bergelora dengan sepenuh-penuh isinya, hendaklah padangpun berlompat-lompat dengan segala sesuatu yang padanya. Hendaklah bersorak-sorak segala pohon kayu yang di hutan di hadapan hadirat Tuhan, karena Iapun datang kelak akan menghukumkan dunia. Pujilah kamu akan Tuhan, karena baiklah Ia, dan kemurahan-Nyapun kekal sampai selama-lamanya. Dan katakanlah: Ya Allah, pohon selamat kami, tebuslah aklan kami, himpunkanlah kami dan lepaskanlah kami dari pada segala orang kafir, supaya kami dapat memuji-muji nama-Mu yang suci dan bermegah-megah dari sebab kepujian-Mu. Segala puji bagi Tuhan, Allah orang Israel, dari pada kekal datang kepada kekal! Maka hendaklah segenap orang banyak mengatakan: Amin! segala puji bagi Tuhan! Bermula, maka ditinggalkan baginda di hadapan tabut perjanjian Tuhan akan Asaf dan segala saudaranya, supaya selalu mereka itu berbuat khidmat di hadapan tabut itu pada segala hari yang telah ditentukan kepada masing-masing. Demikianpun Obed-Edom serta dengan segala saudaranya, enam puluh delapan orang banyaknya. Adapun Obed-Edom bin Yeduton dan Hosa itulah penunggu pintu adanya. Tetapi imam Zadok dan segala saudaranya yang imam itu adalah di hadapan kemah sembahyang Tuhan di atas bukit yang di Gibeon, supaya selalu dipersembahkannya kepada Tuhan korban bakaran di atas mezbah, korban bakaran pagi dan petang, menurut segala sesuatu yang tersurat di dalam taurat Tuhan, firman-Nya kepada orang Israel. Maka serta dengan mereka itu adalah Heman dan Yeduton dan segala orang pilihan yang lain, yang telah ditentukan dengan nama-namanya akan memuji-muji Tuhan, sebab kemurahan-Nya kekal sampai selama-lamanya. Maka serta dengan mereka itu adalah Heman dan Yeduton dengan nafiri dan ceracak akan mengangkat bunyi yang besar dengan bunyi-bunyian tahbis, maka segala anak laki-laki Yeduton itulah penunggu pintu itu. Kemudian dari pada itu maka pulanglah segenap orang banyak itu masing-masing ke rumahnya; dan lagi Daudpun pulanglah hendak memberkati segala orang isi istananya. Sebermula, maka pada sekali peristiwa tatkala Daud bersemayam di dalam istananya, maka titah Daud kepada nabi Natan: Bahwa aku ini duduk dalam sebuah istana dari pada kayu araz, maka tabut perjanjian Tuhan adalah di bawah kelambu kemah. Maka sembah Natan kepada Daud: Baiklah tuanku perbuat barang kehendak hati tuanku, karena Allah juga adalah menyertai tuanku. Akan tetapi pada malam itu juga tiba-tiba datanglah firman Allah kepada Natan, bunyinya: Pergilah engkau, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Demikian inilah firman Tuhan: Tak boleh engkau memperbuatkan Daku sebuah rumah akan duduk di dalamnya; karena tiada pernah Aku duduk dalam rumah dari pada hari Aku membawa naik akan orang Israel datang kepada hari ini, melainkan Aku sudah berpindah-pindah dari pada sebuah kemah kepada sebuah kemah dan dari pada sebuah pondok kepada sebuah pondok. Berapa lamapun baik Aku sudah berjalan keliling serta dengan segala orang Israel, adakah pernah Aku berfirman sepatah kata kepada salah seorang dari pada segala hakim orang Israel, yang telah Kusuruh menggembalakan umat-Ku Israel, firman-Ku: Mengapa maka tiada kamu memperbuat akan Daku sebuah rumah dari pada kayu araz? Maka sekarang katakanlah ini kepada hamba-Ku Daud: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa Aku sudah mengangkat akan dikau dari dalam kandang, dari belakang kambing domba, supaya engkau menjadi penganjur segala umat-Ku, orang Israel, dan Aku sudah menyertai akan dikau barang ke manapun baik engkau pergi, dan Aku sudah menumpas segala seterumu dari hadapanmu, dan Aku sudah mengadakan suatu nama bagimu seperti nama segala orang besar yang di atas bumi, dan Aku sudah mengaruniakan kepada umat-Ku, orang Israel itu, suatu tempat dan Aku sudah menanamkan dia, supaya diamlah ia di tempat itu dan jangan lagi ia ditolak ke sana ke mari, dan jangan pula ia diusik oleh bangsa-bangsa khianat seperti dahulu. Dan dari pada hari adalah hakim memerintahkan umat-Ku Israel setuju dengan firman-Ku, maka segala seterumu sudah Kualahkan, dan lagi Aku memberitahu engkau bahwa Tuhan juga kelak memperbuat akan dikau sebuah rumah. Maka akan jadi apabila sudah genap bilangan hari hidupmu dan engkaupun pulang kepada segala nenek moyangmu, maka Kubangkitkan benihmu kemudian dari padamu, yaitu salah seorang dari pada segala anakmu laki-laki, dan Aku akan menetapkan kerajaannya. Maka iapun kelak memperbuat akan Daku sebuah rumah dan Aku akan menetapkan takhtanya sampai selama-lamanya. Bahwa Aku kelak baginya akan bapa, dan iapun bagi-Ku akan anak; maka tiada Aku melalukan kemurahan-Ku dari padanya, seperti sudah Kulalukan dia dari pada orang yang dahulu dari padamu itu; melainkan Aku menetapkan dia kelak di dalam rumah-Ku dan di dalam kerajaan-Ku sampai selama-lamanya, dan takhta kerajaannyapun akan tetap sampai selama-lamanya. Hata, maka setuju dengan segala firman ini dan setuju dengan segala penglihatan ini berkatalah Natan kepada Daud. Maka pada masa itu masuklah baginda raja Daud ke dalam, serta tinggal di hadapan hadirat Tuhan, sambil sembahnya: Siapa gerangan aku ini, ya Tuhan Allah! dan apa gerangan orang isi rumahku, maka Engkau sudah mendatangkan daku sampai ke mari? Maka perkara ini lagi kecil kepada pemandangan-Mu, ya Allah, sebab itu Engkau berfirman pula akan hal isi rumah hamba-Mu pada akhir zaman, dan makota yang termulia di antara segala manusia sudah Kautentukan bagiku, ya Tuhan Allah! Apakah dapat lagi dipersembahkan Daud kepada-Mu akan hal kemuliaan yang dikaruniakan kepada hamba-Mu? Karena Engkau juga mengenal hamba-Mu. Ya Tuhan! oleh karena hamba-Mu dan sebab keridlaan-Mu maka sudah Kauperbuat segala perkara yang besar ini dan sudah Engkau beritahu kepadanya segala perkara yang besar ini. Ya Tuhan! tiadalah sama-Mu dan tiada juga Allah melainkan Engkau, sekadar segala sesuatu yang telah kami dengar dengan telinga kami. Maka siapa gerangan seperti umat-Mu Israel, suatu bangsa yang tiada samanya di atas bumi, yang sudah ditebus oleh Allahnya akan suatu umat bagi diri-Nya, serta akan mengadakan nama bagi diri-Mu dengan membuat perkara yang besar dan hebat, serta menghalaukan segala bangsa dari hadapan umat-Mu, tatkala Engkau melepaskan mereka itu dari Mesir. Maka Engkau sudah mengangkat umat-Mu Israel akan suatu bangsa bagi-Mu sampai selama-lamanya, dan Engkau, ya Tuhan! sudah menjadi Allah baginya. Maka sekarang, ya Tuhan! biarlah firman yang telah Kaukatakan akan hal hamba-Mu ini dan akan hal isi rumahnya itu dibenarkan sampai selama-lamanya dan hendaklah Engkau berbuat seperti yang telah Engkau berfirman itu. Bahkan, ia itu dibenarkan dan nama-Mupun diperbesarkan sampai selama-lamanya, supaya kata orang: Bahwa Tuhan serwa sekalian alam, Allah Israel, itulah Allah orang Israel, dan biarlah rumah Daud, hamba-Mu ini, dikekalkan di hadapan hadirat-Mu. Karena Engkau juga, ya Allahku! sudah menyatakan kepada telinga hamba-Mu ini, bahwa Engkau akan memperbuat akan dia sebuah rumah, maka sebab itu didapati akan hati hamba-Mu ini sedia akan meminta doa kepada hadirat-Mu. Maka sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Allah yang benar, dan Engkau juga yang sudah firmankan perkara yang baik ini atas hamba-Mu. Maka sebab itu hendaklah Engkau mengekalkan kasih-Mu dan mengaruniakan berkat kepada isi rumah hamba-Mu ini, supaya ia itu di hadapan hadirat-Mu sampai selama-lamanya; karena tegal Engkau, ya Tuhan! sudah memberkati dia, maka akan keberkatan juga ia sampai selama-lamanya! Hata, maka kemudian dari pada itu dialahkan Daud akan orang Filistin, ditaklukkannya mereka itu dan dirampasnya Gat serta dengan segala daerahnya dari pada tangan orang Filistin itu. Dan lagi dialahkannya orang Moab, sehingga takluklah orang Moab itu kepada Daud serta membawa upeti. Maka dialahkan Daud akan Hadar-Ezar, raja Zoba di Hamat, pada masa ia berjalan pergi meneguhkan kuasanya di tepi sungai Ferat. Maka dirampas Daud dari padanya rata perang seribu buah, dan orang berjalan kaki dua puluh ribu; maka oleh Daud dikerat urat kaki segala kuda penghela, tetapi diambilnya dari padanya akan dirinya rata seratus buah. Maka datanglah orang Syam dari Damsyik hendak membantu Hadar-Ezar, raja Zoba itu, tetapi dari pada orang Syam itu dibunuh oleh Daud dua puluh dua ribu orang. Maka ditaruh Daud beberapa orang laskar di negeri Syam-Damsyik, sehingga takluklah orang Syam itu kepada Daud dan membawa upeti. Maka dikaruniakan Tuhan kemenangan kepada Daud ke manapun baik perginya. Maka diambil Daud akan perisai keemasan yang pada hamba-hamba Hadar-Ezar itu, dibawanya ke Yeruzalem. Maka dari dalam Tibkhat dan dari dalam Khun, negeri Hadar-Ezar itu, diambil Daud amat banyak tembaga, maka dari pada tembaga itulah diperbuat Sulaiman akan kolam tembaga dan kedua batang tiang dan segala perkakasan tembaga itu. Hata, apabila kedengaranlah kabar kepada Tohu, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar-Ezar, raja Zoba itu, disuruhkannyalah Hadoram, puteranya, pergi menghadap baginda raja Daud akan bertanyakan selamatnya dan akan meminta berkat atasnya, sebab baginda sudah berperang dengan Hadar-Ezar dan dialahkannya akan dia, karena Hadar-Ezar itu selalu berperang dengan Tohu, dan dikirimnya pula pelbagai perkakasan emas, perak dan tembaga. Maka sekalian inipun disucikan oleh baginda raja Daud bagi Tuhan serta dengan segala emas perak yang telah dibawa baginda sertanya dari pada segala orang kafir itu, yaitu dari pada orang Edom dan dari pada orang Moab dan dari pada bani Ammon dan dari pada orang Filistin dan dari pada orang Amalek. Lagipun dialahkan Abisai bin Zeruya akan orang Edom yang di Lembah-Masin delapan belas ribu orang, dan ditaruhnya beberapa orang laskar di negeri Edom, sehingga takluklah segala orang Edom itu kepada Daud; maka dikaruniakan Tuhan kemenangan kepada Daud barang ke manapun baik perginya. Maka demikianlah peri kerajaanlah Daud atas segenap orang Israel dan dibuatnya insaf dan adalat akan segenap bangsanya. Adapun Yoab bin Zeruya itulah penghulu tentara peperangan dan Yosafat bin Ahilud itulah penyurat daftar keturunan, dan Zadok bin Ahitub dan Abimelekh bin Abyatar itulah imam, dan Sausa itulah jurutulis, dan Benaya bin Yoyada itulah penghulu segala biduanda, dan segala putera Daud itulah menteri-menteri pada sisi baginda adanya. Sebermula, maka kemudian dari pada itu mangkatlah Nahas, raja bani Ammon, lalu puteranyapun naiklah raja akan gantinya. Maka titah Daud: Bahwa aku hendak berbuat baik akan Hanun bin Nahas itu, karena ayahnyapun sudah berbuat baik akan daku. Maka sebab itu disuruhkan Daud beberapa utusan pergi menghiburkan dia dari pada ayahnya. Setelah sampai hamba Daud itu kepada bani Ammon serta datang menghadap Hanun hendak menghiburkan baginda, maka sembah segala penghulu bani Ammon kepada Hanun: Kepada pemandangan tuanku sungguhkah Daud itu menghormati paduka ayahanda, sebab telah disuruhkannya beberapa penghibur menghadap tuanku? Bukankah hambanya itu telah datang ke mari hendak menyelidik dan membinasakan dan mengintai negeri ini? Maka sebab itu diambil Hanun akan segala hamba Daud itu, dicukurnya dan dikeratnya pakaian mereka itu habis setengah sampai ke pahanya, lalu disuruhnya mereka itu pergi. Maka datanglah orang memaklumkan Daud hal orang-orang itu, maka disuruhkan baginda orang pergi mendapatkan mereka itu, karena sangatlah malu mereka itu. Maka titah baginda: Hendaklah kamu tinggal di Yerikho sampai sudah panjang pula janggutmu, kemudian bolehlah kamu pulang. Arakian, setelah diketahui oleh bani Ammon akan hal dibusukkannya bau dirinya kepada Daud, maka dikirim Hanun dan segala bani Ammon seribu talenta perak akan mengupah beberapa rata perang dan orang berkuda dari Mesopotamia dan dari Syam-Maakha dan dari Zoba, sehingga mereka itu mengupah bagi dirinya tiga puluh dua ribu rata perang dan lagi raja Maakha serta dengan segala rakyatnya, maka datanglah mereka itu, lalu didirikannyalah kemah-kemahnya pada sebelah timur Medeba, maka segala bani Ammonpun dikerahkanlah, lalu datanglah mereka itu sekalian kepada peperangan itu. Serta kedengaranlah hal itu kepada Daud, disuruhkannyalah Yoab dengan segala pahlawan tentara itu. Maka keluarlah segala bani Ammon lalu mengikat perang di hadapan pintu negeri tetapi raja-raja yang telah datang membantu itu adalah sendiri di padang. Maka serta dilihat Yoab, bahwa dalam peperangan ini haluan tentara itu menampil kepadanya dari muka dan dari belakang, maka diambilnya akan segala pilihan orang Israel, dihadapkannya mereka itu kepada orang syam dengan pengikat perangnya. Maka segala rakyat yang lain itu diserahkannya kepada tangan Abisai, saudaranya, lalu dihadapkannya mereka itu kepada segala bani Ammon dengan pengikat perangnya. Serta katanya: Jikalau kiranya orang Syam itu mengalahkan daku, hendaklah engkau datang membantu aku, dan jikalau bani Ammon itu mengalahkan dikau, niscaya aku datang kelak membantu engkau. Sahaja hendaklah engkau berani dan biarlah kita memberanikan diri kita karena sebab bangsa kita dan karena sebab segala negeri Allah kita; biarlah dibuat Tuhan barang yang baik kepada pemandangan-Nya. Maka Yoab dan segala rakyat yang sertanyapun tampil ke hadapan, lalu berperang dengan orang syam; maka larilah orang syam itu dari hadapannya. Serta dilihat bani Ammon akan hal orang Syam itu lari, maka mereka itupun larilah dari hadapan Abisai, saudara Yoab, lalu masuk ke dalam negeri, maka Yoabpun sampailah ke Yeruzalem. Setelah dilihat orang Syam mereka itu sudah alah di hadapan orang Israel, disuruhkannya beberapa utusan mengerahkan segala orang Syam yang duduk di seberang sungai, maka Sofakh, panglima perang Hadar-Ezar, itulah penghulu mereka itu. Maka setelah dimaklumkan hal itu kepada Daud, dihimpunkannyalah segenap orang Israel, lalu menyeberang Yarden. Setelah sampai kepada mereka itu, diaturkannya ikatan perang tentang mereka itu; setelah sudah dihadapkan Daud ikatan perang kepada orang Syam maka berperanglah mereka itu dengan dia. Maka larilah segala orang Syam dari hadapan orang Israel, maka dibinasakan Daud dari pada orang syam itu tujuh ribu buah rata perang dan empat puluh ribu orang yang berjalan kaki; tambahan pula dibunuhnya Sofakh, panglima perang itu. Setelah dilihat oleh segala hamba Hadar-Ezar akan hal mereka itu sudah alah di hadapan orang Israel, maka berdamailah mereka itu dengan Daud dan diperhambakannya dirinya kepadanya, maka seganlah orang Syam itu membantu bani Ammon itu lagi. Bermula, maka jadilah pada masa datang kembali musim segala raja-raja biasa keluar, bahwa Yoabpun membawa akan segala balatentara, dibinasakannya negeri bani Ammon. Maka sampailah ia ke Raba, dikepungnya akan dia, tetapi Daud tinggal juga di Yeruzalem. Maka dialahkan Yoab negeri Raba itu, lalu dibinasakannya. Maka diambil Daud akan makota raja mereka itu dari atas kepalanya, didapatinya akan berat emasnya setalenta dan adalah pula permata intan padanya, maka makota itu dikenakan oranglah kepada kepala Daud, dan lagi dibawanya akan banyak jarahan dari dalam negeri itu. Maka segala orang yang di dalam negeri itu dibawanya keluar, ditiarapkannya di bawah gergaji dan gulung besi dan kapak, maka begitu perbuatan Daud akan segala negeri bani Ammon. Kemudian dari pada itu kembalilah Daud serta dengan segala rakyatnya ke Yeruzalem. Hata, maka kemudian dari pada itu, tatkala berbangkitlah perang dengan orang Filistin di Gezer, pada masa itu dibunuhlah Sibkhai, orang Husati, akan Sipai, yang dari pada bani Rafa, sehingga mereka itu ditaklukkan. Maka kemudian dari pada itu adalah pula suatu perang dengan orang Filistin, maka oleh Elhanan bin Yair dibunuh akan Lakhmi, saudara Goliat, orang Geti itu, yang batang tumbaknya seperti pesa orang tenun besarnya. Maka kemudian dari pada itu adalah pula suatu perang di Gat, maka adalah di sana seorang yang sangat besar lembaganya, dan jarinya berenam-enam, jadi dua puluh empat banyaknya, dan iapun asal dari Rafa. Maka dicelakannya orang Israel, tetapi iapun dibunuh oleh Yonatan, bin Simea, kakanda Daud. Sekalian ini anak buah Rafa yang di Gat dan matilah mereka itu sekalian dibunuh oleh Daud dan oleh hambanya. Sebermula, maka pada masa itu berbangkitlah syaitan akan celaka orang Israel, diajaknya akan Daud supaya ia membilang banyak orang Israel. Maka titah Daud kepada Yoab dan segala penghulu bangsa itu: Pergilah kamu, bilanglah olehmu akan segala orang Israel dari pada Birsyeba sampai ke Dan, sampaikanlah bilangan mereka itu kepadaku, supaya aku mengetahui dia. Maka sembah Yoab: Hendaklah kiranya ditambahi Tuhan akan segala umat-Nya dengan beratus-ratus ganda, berapa banyak bilangannya sekarangpun, bukankah mereka itu sekalian, ya tuanku! bukankah mereka itu sekalian patik tuanku juga? Mengapa, maka tuanku menghendaki perkara ini? mengapa gerangan perkara ini menanggungkan salah atas orang Israel? Tetapi menanglah titah baginda atas Yoab, sebab itu Yoabpun keluar lalu berjalan keliling dalam segenap negeri Israel, kemudian kembalilah ia ke Yeruzlaem. Maka jumlah segala orang yang dibilang itu dipersembahkan Yoab kepada Daud. Adapun segenap bilangan orang Israel itu sebelas keti orang laki-laki yang menghunus pedang dan bilangan orang Yehuda itu empat keti tujuh laksa orang laki-laki yang menghunus pedang. Tetapi tiada dibilangnya akan banyak orang Lewi dan orang Benyamin bersama-sama, karena titah baginda itu suatu kebencian adanya kepada Yoab. Maka perkara itu juga jahatlah kepada pemandangan Allah, sebab itu disiksakannya orang Israel. Maka pada masa itu sembah Daud kepada Allah: Bahwa aku sudah berdosa sangat dengan membuat perkara yang demikian, tetapi lakukan apalah sekarang salah hamba-Mu, karena perbuatanku ini dengan sangat bodohku. Hata, maka berfirmanlah Tuhan kepada Gad, penilik Daud itu, firman-Nya: Pergilah engkau, katakanlah ini kepada Daud: Demikianlah firman Tuhan: Bahwa tiga perkara ini Kuhadapkan kepadamu, pilihlah olehmu akan salah satu dari padanya, supaya Kulakukan atasmu. Maka datanglah Gad menghadap Daud serta katanya kepadanya: Demikianlah firman Tuhan: Hendaklah engkau pilih: Atau bala kepalaran tiga tahun lamanya, atau tewas di hadapan musuhmu tiga bulan lamanya, sehingga engkau dihambat oleh pedang musuhmu, atau pedang Tuhan makan tiga hari lamanya, yaitu bala sampar di dalam negeri dan seorang malaekat Tuhan membinasakan orang pada segala tepi tanah orang Israel? Maka sekarang juga hendaklah kautimbang apa jawab kubawa kembali kelak kepada Dia yang sudah menyuruhkan daku. Maka kata Daud kepada Gad: Sangatlah kepicikan hatiku: baiklah kiranya aku jatuh ke dalam tangan Tuhan, karena amat banyaklah segala rahmat-Nya, tetapi jangan sampai aku jatuh ke dalam tangan manusia. Hata, maka didatangkan Tuhan suatu bala sampar di antara orang Israel, maka dari pada orang Israel matilah tujuh puluh ribu orang. Maka disuruhkan Allah malaekat itu ke Yeruzalem akan membinasakan dia, tetapi apabila dilihat Tuhan akan kebinasaan itu, maka bersesallah Ia, lalu firman-Nya kepada malaekat yang membinasakan itu: Cukuplah sudah; undurkanlah tanganmu sekarang. Adapun malaekat Tuhan itu adalah berdiri hampir dengan tempat pengirik Ornan, orang Yebuzi itu. Serta Daud menengadah terlihatlah ia akan malaekat Tuhan itu berdiri di antara langit dengan bumi dan pedang yang terhunuspun pada tangannya dilayamkan kepada Yeruzalem; maka pada ketika itu sujudlah Daud dan segala tua-tuapun sertanya dengan mukanya sampai ke bumi dan mereka itupun berpakaikan kain karung. Maka sembah Daud kepada Allah: Bukankah aku juga yang sudah menyuruh membilang banyak orang ini? bahkan, aku juga yang berdosa dan yang sudah berbuat jahat besar, tetapi adapun akan kambing domba ini apa gerangan perbuatannya? Ya Tuhan, Allahku! hendaklah kiranya tangan-Mu lawan aku dan lawan orang isi rumah bapaku, tetapi janganlah lawan segala umat-Mu akan menyiksakan dia. Maka disuruh malaekat Tuhan akan Gad mengatakan kepada Daud, hendaklah Daud berjalan naik hendak mendirikan sebuah mezbah bagi Tuhan di tempat pengirik Ornan, orang Yebuzi itu. Maka Daudpun berjanlah naik setuju dengan pesan Gad, yang telah dikatakannya atas nama Tuhan. Maka apabila Ornan berpaling dirinya dan terlihatlah ia akan malaekat itu, maka keempat orang anaknya laki-laki yang sertanya itu menyembunyikan dirinya; adapun Ornan itu tengah mengirik gandum. Maka sampailah Daud kepada Ornan. Serta Ornan itu merenung dilihatnya Daud, maka keluarlah ia dari pada tempat pengirik itu, lalu menyembah sujuh kepada Daud dengan mukanya sampai ke bumi. Maka titah Daud kepada Ornan: Berikanlah aku tempat pengirik ini, supaya aku membuat sebuah mezbah di situ akan Tuhan; berikanlah dia kepadaku dengan sepenuh-penuh harganya, supaya ditegahkan bala ini dari pada orang banyak itu. Maka sembah Ornan kepada Daud: Silakanlah tuanku mengambil dia juga dan hendaklah duli tuanku berbuat barang yang baik kepada pemandangan tuanku; bahwasanya patik mempersembahkan pula lembu ini akan korban bakaran dan penggeretan ini akan kayu apinya dan gandum ini akan persembahan makanan; sekalian ini patik persembahkan. Maka titah baginda raja Daud kepada Ornan: Janganlah begitu, melainkan tak dapat tiada aku membeli dia dengan sepenuh-penuh harganya, karena tiada aku mau mengambil barang yang engkau punya bagi Tuhan, sehingga aku mempersembahkan korban bakaran dengan cuma-cuma! Maka diberikan Daud kepada Ornan karena tempat itu enam ratus syikal emas setimbangannya. Setelah itu maka Daudpun membuat di sana sebuah mezbah akan Tuhan, lalu dipersembahkannya korban bakaran dan korban syukur, sambil berseru-seru kepada Tuhan, maka disahut Tuhan akan dia dengan api dari langit turun di atas mezbah korban bakaran itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada malaekat itu, menyuruhkan dia menyarungkan pula pedangnya. Setelah dilihat Daud bahwa Tuhan sudah menyahut akan dia di tempat pengirik Ornan, orang Yebuzi itu, maka dari pada masa itulah selalu ia mempersembahkan korban di sana. Karena pada masa itu kemah Tuhan, perbuatan Musa di padang Tiah, dan mezbah korban bakaran itu adalah di atas bukit Gibeon. Dan lagi tiada sempat Daud pergi ke sana akan bertanyakan Allah, karena terkejut ia oleh pedang malaekat Tuhan itu. Maka titah Daud: Bahwa di sini juga akan ada rumah Tuhan Allah dan di sinipun mezbah korban bakaran karena segala orang Israel. Maka disuruh Daud himpunkan segala orang dagang yang di dalam negeri orang Israel, lalu dijadikannya mereka itu pemahat batu, akan memahatkan baut-batu galian bagi perbuatan bait-Ullah. Maka disediakanlah Daud banyak besi akan paku segala papan pintu dan akan pasak-pasak, dan lagi tembaga dengan tiada tertimbang beratnya, dan kayu araz yang tiada tepermanai banyaknya, karena banyaklah kayu araz yang dibawa oleh orang Sidoni dan Tsuri kepada Daud. Karena kata Daud: Bahwa anakku Sulaiman itu lagi muda dan lemah lembut, dan rumah yang hendak diperbuat akan Tuhan itu patutlah besar dan tinggi, sehingga ia itu termasyhur dan terpuji-puji dalam segala negeri, maka sebab itu baiklah aku meramu sekarang. Maka Daudpun menyediakan amat banyak ramuan dahulu dari pada matinya. Lalu dipanggilnya Sulaiman, puteranya, disuruhnya membuat sebuah rumah akan Tuhan, Allah orang Israel. Maka kata Daud kepada Sulaiman: Hai anakku, adapun akan daku, bahwa sudah niat hatiku hendak memperbuat sebuah rumah bagi nama Tuhan, Allahku. Tetapi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Bahwa engkau sudah menumpahkan amat banyak darah dan sudah melakukan perang yang besar-besar; tiada boleh engkau membuat sebuah rumah bagi nama-Ku, sebab engkau sudah menumpahkan banyak darah kepada bumi di hadapan hadirat-Ku. Bahwa sesungguhnya seorang laki-laki akan diperanakkan bagimu kelak, maka ialah akan menjadi orang bersenang, karena aku mengadakan kesenangan baginya kelak dari pada segala musuhnya berkeliling, maka iapun akan bernama Sulaiman, karena pada zamannya Aku mengaruniakan selamat sentosa kelak kepada segala orang Israel. Maka ialah akan memperbuat sebuah rumah bagi nama-Ku dan iapun akan anak bagi-Ku dan Akupun akan bapa baginya, dan takhta kerajaannya atas orang Israel akan Kutetapkan sampai selama-lamanya. Maka sekarang, hai anakku, Tuhan juga menyertai akan dikau kelak, dan engkaupun akan selamat sentosa dan membangunkan rumah Tuhan, Allahmu, seperti firman-Nya akan halmu. Sahaja dikaruniakan Tuhan apalah kepadamu akal budi dan pengetahuan akan memerintahkan orang Israel dan akan memeliharakan taurat Tuhan, Allahmu. Niscaya engkau akan selamat sentosa, jikalau engkau ingat akan melakukan segala syariat dan hukum, yang firman Tuhan kepada Musa akan orang Israel. Hendaklah engkau bertetap dan berteguh hatimu: janganlah engkau takut dan jangan engkau gentar. Bahwasanya di tengah-tengah kesukaranku sudah kusediakan bagi rumah Tuhan emas seratus ribu talenta dan perak sejuta talenta dan tembaga dan besi tiada tertimbangkan beratnya, kerena sangat banyak adanya; lagipun sudah kusediakan kayu dan batu, maka hendaklah engkau menambahi dia pula. Dan lagi padamu adalah pula amat banyak tukang, dari pada pemahat dan tukang batu dan tukang kayu dan beberapa banyak orang yang pandai pada pelbagai pekerjaan. Adapun emas, perak, tembaga dan besi itu tiada tepermanai banyaknya; hendaklah engkau berbangkit dan melakukan pekerjaan itu, maka Tuhan juga menyertai akan dikau kelak. Lagipun bertitah Daud kepada segala penghulu orang Israel, disuruhnya mereka itu membantu Sulaiman, putera baginda, titahnya: Bukankah Tuhan, Allahmu, adalah menyertai akan kamu, dikaruniakan-Nya kamu selamat sentosa berkeliling, karena telah diserahkan-Nya dahulu segala orang yang mengeduduki tanah itu kepada tanganku dan tanah itupun ditaklukkan sekali kepada Tuhan dan kepada umat-Nya? Maka sekarangpun hendaklah sedia hatimu hendak mencahari Tuhan, Allahmu, dan hendaklah kamu berbangkit akan membuat tempat kesucian Tuhan Allah, supaya tabut perjanjian Tuhan dan segala benda Allah yang suci itu dibawa masuk ke dalam rumah yang akan dibuat kelak bagi nama Tuhan. Bermula, maka pada masa Daud sudah tua dan puas-puas umurnya dijadikannya Sulaiman, puteranya, raja atas orang Israel. Maka dihimpunkannyalah segala penghulu orang Israel dan segala imam dan orang Lewipun, maka orang Lewi itu dibilang banyaknya, yaitu segala orang yang umur tiga puluh tahun dan lebih dari pada itu, maka jumlah segala orangnya laki-laki adalah tiga puluh delapan ribu. Maka dari pada sekalian ini adalah dua puluh empat ribu yang melakukan segala pekerjaan di dalam rumah Tuhan, dan enam ribu orang yang penjawat dan hakim adanya. Dan empat ribu orang penunggu pintu dan empat ribu orang yang memuji-muji Tuhan dengan pelbagai bunyi-bunyian, yang telah kuperbuat akan memuji-muji, demikianlah titah Daud. Maka dibahagi Daud akan mereka itu berkelompok-kelompok seturut bani Lewi, yaitu Gerson dan Kehat dan Merari. Maka dari pada orang Gersoni adalah Ladan dan Simai. Maka bani Ladan itulah Yehiel, yang kepala, dan Zetam dan Yoel, tiga orang. Maka bani Simai itulah Selomit dan Haziel dan Haran, tiga orang; sekalian inilah kepala orang isi rumah Ladan. Maka bani Simai itulah Yahat dan Ziza dan Yeusy dan Beria, itulah bani Simai, empat orang. Maka Yahat itulah yang kepala, dan Ziza yang kedua, tetapi Yeusy dan Beria tidak banyak anaknya, sebab itu dalam bilangan keduanya dibilang seperti isi serumah jua. Maka bani Kehat itulah Amram dan Yizhar dan Heberon dan Uziel, empat orang. Maka bani Amram itulah Harun dan Musa. Adapun Harun itu diasingkan bagi pekerjaan yang suci pada perkara yang mahasuci adanya, baik ia baik anak-anaknya laki-laki sampai selama-lamanya, akan membakar dupa di hadapan hadirat Allah dan akan berkhidmat kepadanya dan akan memberi berkat atas nama-Nya sampai selama-lamanya. Adapun akan Musa, aziz Allah itu, maka anak-anaknya tersebutlah di antara suku bangsa Lewi. Maka bani Musa itulah Gersom dan Eliezar. Maka akan bani Gersom itulah Sebuil yang kepala. Maka bani Eliezar itulah Rehabya yang kepala, maka pada Eliezar tiada anak lain, tetapi bani Rehabya itu bertambah-tambah banyaknya. Adapun bani Yizhar itu Selomit kepalanya. Dan adapun bani Heberon itu Yeria kepalanya dan Amarya yang kedua dan Yehaziel yang ketiga dan Yekameam yang keempat. Adapun bani Uziel itu Mikha kepalanya dan Yisia yang kedua. Maka bani Merari itulah Mahli dan Musi dan bani Mahli itulah Eleazar dan Kisy. Maka matilah Elezar tidak beranak laki-laki, melainkan perempuan jua, maka bani Kisy, saudara mereka itu, memperisterikan dia. Maka bani Musi itulah Mahli dan Edar dan Yeremot, tiga orang. Sekalian inilah bani Lewi dengan isi rumah bapa-bapanya, semua kepala bangsanya dengan bilangannya seturut bilagan nama tiap-tiap kepala, yang melakukan pekerjaan jawatan di dalam rumah Tuhan dan yang umur dua puluh tahun atau lebih. Karena titah Daud: Bahwa Tuhan, Allah orang Israel, sudah mengaruniakan selamat sentosa kepada umat-Nya, maka Iapun akan duduk di Yeruzalem sampai selama-lamanya. Maka sebab itu tiada usah orang Lewi lagi mengusung kemah sembahyang atau barang perkakas yang terpakai kepada pekerjaannya. Maka dengan titah Daud yang kemudian itu dibilangnya banyak bani Lewi yang umur dua puluh tahun atau lebih. Karena jawatan mereka itu ia berdiri selalu pada sisi bani Harun dalam pekerjaan di rumah Tuhan, supaya diperintahkannya segala halaman dan bilik dan persucian segala benda yang suci dan segala pekerjaan kebaktian di dalam bait-Ullah, dan akan roti sajian dan akan tepung halus persembahan makanan dan akan apam fatir dan akan barang yang dibakar dan yang dipanggang dan akan segala sukatan dan ukuran; dan supaya mereka itu berdiri pada tiap-tiap pagi hari akan memuji-muji dan mengucap syukur kepada Tuhan, demikianpun pada tiap-tiap petang, dan akan mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan pada segala sabat dan bulan baharu dan masa raya yang tertentu dengan bilangannya, menurut adat yang di antara mereka itu senantiasa di hadapan hadirat Tuhan; dan supaya dilakukannya pengawalan kemah perhimpunan dan pengawalan tempat suci dan pengawalan bani Harun, saudara-saudara mereka itu, dalam pekerjaan rumah Tuhan. Arakian, maka bani Harunpun adalah pangkat-pangkatnya. Adapun bani Harun itulah Nadab dan Abihu dan Eleazar dan Itamar. Tetapi Nadab dan Abihupun matilah di hadapan bapanya dengan tiada beranak, sebab itu Elezar dan Itamar menjadi imam. Maka dibahagi Daud akan dia, dan Zadok dari pada bani Eleazar dan Ahimelekh dari pada bani Itamar, seturut martabatnya dalam pekerjaannya. Maka didapati akan bani Eleazar terlebih banyak kepala laki-laki dari pada bani Itamar pada masa dibahaginya akan dia. Maka pada bani Eleazar adalah enam belas kepala orang isi rumah bapa-bapa, tetapi pada bani Itamar adalah hanya delapan bagi isi rumah bapa-bapa. Maka dibahagi akan dia dengan membuang undi, baik ini baik itu, karena mereka itu sekalian sama juga penghulu bait-ulmukadis dan penghulu Allah, baik yang dari pada bani Eleazar baik yang dari pada bani Itamar. Maka nama-namanya disuratkan oleh Semaya bin Netaniel, jurutulis yang dari pada orang Lewi, yaitu di hadapan baginda dan segala penghulu dan imam Zadok dan Ahimelekh bin Abyatar dan segala kepala bapa-bapa di antara segala imam dan di antara segala orang Lewi, tiap-tiap kali diambil seisi rumah dari pada Eleazar dan seisi rumah dari pada Itamar. Maka undi yang dibuang pertama itu kenalah Yoyarib, yang kedua kenalah Yedaya, yang ketiga Harim, yang keempat Seorim, yang kelima Malkhia, yang keenam Miamin, yang ketujuh Hakkoz, yang kedelapan Abia, yang kesembilan Yesuwa, yang kesepuluh Sekhanya, yang kesebelas Elyasib, yang kedua belas Yakim, yang ketiga belas Hupa, yang keempat belas Yesebeab, yang kelima belas Bilja, yang keenam belas Imer, yang ketujuh belas Hezir, yang kedelapan belas Hapizisy, yang kesembilan belas Petahya, yang kedua puluh Yehezkil, yang kedua puluh satu Yakhin, yang kedua puluh dua Gamul, yang kedua puluh tiga Delaya, yang kedua puluh empat Maazya. Maka inilah pangkat mereka itu dalam pekerjaannya akan masuk ke dalam rumah Tuhan dengan peraturannya oleh tangan Harun, bapa mereka itu, setuju dengan firman Tuhan, Allah orang Israel, kepadanya. Adapun akan bani Lewi yang lain itu, dari pada bani Amram adalah Subail, dan dari pada bani Subail adalah Yekhdea. Adapun akan Rehabya, maka dari pada bani Rehabya itu adalah Yisyia kepalanya, dan dari pada orang Yizhari itu Selomot, dan dari pada bani Selomot itu Yahat, dan dari pada bani Heberon itu Yeria, dan Amarya, yang kedua, dan Yehaziel, yang ketiga, dan Yekameam, yang keempat. Dari pada bani Uziel itu Mikha dan dari pada bani Mikha itu Samir. Maka saudara Mikha itulah Yisyia, dan dari pada bani Yisyia itu adalah Zekharya. Maka bani Merari itulah Mahli dan Musi, dan bani Yaazya itulah Beno. Maka bani Merari dari pada Yaazya itulah Beno dan Zoham dan Zakur dan Hiberi, dan dari pada Mahli adalah Eleazar, yang tiada beranak laki-laki. Adapun akan Kisy, maka bin Kisy itulah Yerahmiel. Maka bani Musi itulah Mahli dan Edar dan Yerimot. Sekalian inilah bani Lewi seturut rumah bapa-bapanya. Maka mereka itupun membuang undi seperti segala saudaranya, yaitu bani Harun, di hadapan baginda raja Daud dan Zadok dan Ahimelekh dan segala kepala bapa-bapa di antara imam dan orang Lewi, baik kepala bapa-bapa baik adiknya yang bungsu. Arakian, maka dibahagikan Daud dan segala penghulu tentara itu akan pekerjaan itu di antara bani Asaf dengan Heman dan Yeduton, biduan yang disucikan bagi Allah dengan kecapi dan dandi dan ceracak, maka inilah bilangan segala orang itu, yang pandai pada pekerjaan jawatannya. Dari pada bani Asaf adalah Zakur dan Yusuf dan Netanya dan Asarela, semuanya bani Asaf di bawah perintah Asaf, yang memerintahkan nyanyian suci di bawah perintah baginda. Adapun akan Yeduton, maka bani Yeduton itulah Gedalya dan Zeri dan Yesaya dan Hasabya dan Matica, enam orang banyaknya di bawah perintah Yeduton, bapanya, yang memerintahkan nyanyian suci segala orang yang memuji-muji dan mengucap syukur kepada Tuhan dengan kecapi. Adapun akan Heman, maka bani Heman itulah Bukia dan Matanya dan Uziel dan Sebuil dan Yerimot dan Hananya dan Hanani dan Eliata dan Gidalti dan Romamti-Ezar dan Yosbekasa dan Maloti dan Horit dan Mahaziot. Sekalian inilah bani Heman, penilik baginda dalam perkara Allah, yang termulia dari pada sekaliannya, karena telah dikaruniakan Allah kepada Heman empat belas orang anaknya laki-laki dan tiga orang anaknya perempuan. Maka sekalian ini di bawah perintah bapanya bagi nyanyian di dalam rumah Tuhan dengan ceracak, dandi dan kecapi dalam pekerjaan bait-Ullah di bawah perintah baginda dan Asaf dan Yeduton dan Heman. Adapun bilangan mereka itu serta dengan segala saudaranya, yang pandai pada nyanyian Tuhan itu, dua ratus delapan puluh delapan, semuanya kepala. Maka dibuangnya undi atas pekerjaan masing-masing, baik kecil baik besar baik guru baik murid. Maka undi yang pertama bagi Asaf itu kenalah Yusuf, yang kedua kenalah Gedalya, maka ia dengan segala saudaranya dan anaknya laki-laki adalah dua belas orang. Yang ketiga kena Zakur dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang keempat kena Yizri dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kelima kena Netanya dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang keenam kena Bukia dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang ketujuh kena Yesarela dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedelapan kena Yesaya dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kesembilan kena Matanya dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kesepuluh kena Simai dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kesebelas kena Azariel dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedua belas kena Hasabya dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang ketiga belas kena Subail dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang keempat belas kena Matica dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kelima belas kena Yeremot dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang keenam belas kena Hananya dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang ketujuh belas kena Yosbekasa dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedelapan belas kena Hanani dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kesembilan belas kena Maloti dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedua puluh kena Eliata dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedua puluh satu kena Horit dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedua puluh dua kena Gidalti dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedua puluh tiga kena Mahaziot dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Yang kedua puluh empat kena Romamti-Ezar dengan anaknya dan saudaranya, dua belas orang. Adapun akan pangkat-pangkat penunggu pintu maka dari pada orang Korahi adalah Meselemya bin Kore, dari pada bani Asaf. Maka bani Meselemya itulah Zekharya, yang sulung, dan Yediail, yang kedua, dan Zebaja, yang ketiga, dan Yatniel, yang keempat, dan Elam, yang kelima, dan Yohanan, yang keenam, dan Elyehuwenai, yang ketujuh. Maka bani Obed-Edom itulah Semaya, yang sulung, dan Yozabad, yang kedua, dan Yoah, yang ketiga, dan Sakhar, yang keempat, dan Nataniel, yang kelima, dan Amiel, yang keenam, dan Isakhar, yang ketujuh, dan Peuletai, yang kedelapan, karena telah diberkati Allah akan dia. Maka bagi Semaya anaknyapun diperanakkan laki-laki, yang kepala di dalam rumah bapanya, karena mereka itu perwira perkasa adanya. Maka bani Semaya itulah Otni dan Refail dan Obed dan Elzabad, saudaranya, semuanya perwira perkasa, dan Elihu dan Semakhya. Sekalian itu dari pada bani Obed-Edom, yaitu mereka itu serta dengan segala anaknya dan saudaranya, semuanya orang perkasa yang gagah dalam pekerjaannya, maka jumlah segala orang yang dari pada Obed-Edom itu enam puluh dua. Maka pada Meselemya adalah anak dan saudara delapan belas orang, semuanya perkasa. Maka dari Hosa yang dari pada bani Merari adalah anaknya laki-laki, yaitu Simri yang kepala, meskipun bukan ia yang sulung, diangkat juga oleh bapanya akan dia menjadi kepala. Maka Hilkia yang kedua dan Tebalya yang ketiga dan Zekharya yang keempat; maka jumlah segala anak dan saudara Hosa itu tiga belas orang. Maka dari pada mereka itu juga adalah segala pangkat penunggu pintu, sekadar kepala laki-laki, ditentukan pengawalannya sama rata di antara segala saudaranya, akan melakukan pekerjaan di dalam rumah Tuhan. Maka dibuangnya undi, baik bagi yang kecil baik bagi yang besar, seturut isi rumah bapa-bapanya, yaitu karena tiap-tiap pintu. Maka undi yang bagi sebelah timur itu kenalah Selemnya, maka adapun Zekharya, anaknya, seorang bicara yang berbudi, apabila dibuang oranglah undinya kenalah sebelah utara. Dan lagi Obed-Edom sebelah selatan, dan bagi anak-anaknya perbendaharaan yang di sana. Dan bagi Supim dan Hosa sebelah barat pada pintu Syalekhet tempat jalan raya naik ke atas; maka sekadar tiap-tiap pengawalan ditaruh oranglah. Pada sebelah timur adalah enam orang Lewi, pada sebelah utara adalah empat pada tiap-tiap hari, pada sebelah selatan empat pada tiap-tiap hari, melainkan pada perbendaharaan itu adalah ganti berganti dua orang. Hampir dengan Parbar pada sebelah barat adalah empat orang arah ke jalan besar dan dua orang pada Parbar. Demikianlah dibahagi-bahagi akan segala penunggu pintu yang di antara bani Korahi dan di antara bani Merari. Dan lagi dari pada orang Lewi adalah Ahia atas segala mata benda bait-Ullah dan atas segala mata benda yang suci. Adapun bani Ladan, yaitu bani Ladan orang Gersoni itu, maka kepala bapa-bapa Ladan orang Gersoni itulah Yehieli. Maka bani Yehieli, yaitu Zetam dan Yoel, saudaranya, adalah atas segala mata benda rumah Tuhan. Dan lagi adalah dari pada orang Amrami dan dari pada orang Yizhari dan dari pada orang Heberoni dan dari pada orang Uzieli. Maka Sebuil bin Gersom bin Musa itulah penghulu atas segala mata benda itu. Adapun segala saudaranya, yaitu Eliezar beranak Rehabya, yang beranak Yesaya, yang beranak Yoram, yang beranak Zikhri, yang beranak Selomit. Maka Selomit ini dengan segala saudaranya adalah atas segala mata benda yang suci, yang telah disucikan oleh baginda raja Daud dan oleh segala kepala hulu bangsa dan penghulu atas orang seribu dan penghulu atas orang seratus dan segala panglima tentara peperangan. Maka dari pada segala tawanan perang dan dari pada segala jarahan telah disucikannya akan menghiasi rumah Tuhan. Dan lagi segala sesuatu yang disucikan oleh Semuel, penilik itu, dan oleh Saul bin Kisy dan oleh Abner bin Ner dan Yoab bin Zeruya, segala sesuatu yang disucikannya itu adalah di bawah perintah Selomit dan segala saudaranya. Maka dari pada orang Yizhari adalah Khenanya dan segala anaknya laki-laki ditentukan bagi segala pekerjaan di luar tempat suci yang di tengah-tengah orang Israel, akan penjawat dan hakim. Maka dari pada orang Heberoni adalah Hasabya dan segala saudaranya, semuanya orang perkasa, seribu tujuh ratus banyaknya, yang pemerintah jawatan di antara orang Israel pada sebelah barat Yarden atas segala pekerjaan Tuhan dan segala pekerjaan baginda. Maka di antara orang Heberoni itu adalah Yeria kepalanya, yaitu atas segala orang Heberoni dan segala suku dan kaum keluarganya; maka pada tahun yang keempat puluh dari pada kerajaan Daud mereka itu sekalian dipanggil berhimpun ke Yaezar di Gilead, didapati akan beberapa orang perwira perkasa di antara mereka itu; karena saudara-saudaranya yang perkasa itu adalah dua ribu tujuh ratus banyaknya, semua kepala bapa-bapa, maka diamanatkan Daud kepadanya memerintahkan orang Rubin dan Gad dan setengah suku Manasye dalam segala sesuatu yang patut dikerjakan karena Allah dan karena baginda. Arakian, maka inilah bilangan segala bani Israel yang di bawah segala kepala hulu bangsanya dan penghulu atas orang seribu dan penghulu atas orang seratus dan segala penjawatnya adalah dalam pekerjaan raja, masing-masing pada pangkatnya dan ganti-berganti pada tiap-tiap bulan, dari pada segala bulan tahun, maka tiap-tiap pangkat adalah dari pada dua puluh empat ribu. Maka penghulu pangkat yang pertama pada bulan yang pertama itulah Yasobam bin Zabdiel dan pada pangkatnya adalah dua puluh empat ribu orang. Maka dari pada segala bani Paris ialah penghulu segala panglima perang pada bulan yang pertama. Maka penghulu pangkat pada bulan yang kedua itulah Dodai, orang Ahohi, adapun akan pangkatnya maka Mikelot lagi penghulunya dan pada pangkatnya adalah dua puluh empat ribu orang. Maka penghulu tentara pada bulan yang ketiga itulah Benaya bin Yoyada, imam besar, dan pada pangkatnya adalah dua puluh empat ribu orang. Maka inilah Benaya yang perkasa di antara orang tiga puluh dan kepala orang tiga puluh itu, maka penghulu pangkatnya itulah Amizabad, anaknya. Maka yang keempat, pada bulan yang keempat, itulah Asahel, saudara Yoab, kemudian Zebaja, anaknya, dan pada pangkatnya adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang kelima, pada bulan yang kelima, itulah Samhut, orang Yizrahi, yang penghulu dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang keenam, pada bulan yang keenam, itulah Ira bin Ikesy, orang Tekoi, dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang ketujuh, pada bulan yang ketujuh, itulah Helez, orang Peloni, dari pada bani Efrayim, dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang kedelapan, pada bulan yang kedelapan, itulah Sibekhai, orang Husati, dari pada orang Zerahi, dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang kesembilan, pada bulan yang kesembilan, itulah Abiezar, orang Anatoti, dari pada orang Benyamin, dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang kesepuluh, pada bulan yang kesepuluh, itulah Maharai, orang Netofati, dari pada orang Zerahi, dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang kesebelas, pada bulan yang kesebelas, itulah Benaya, orang Pirhatoni, dari pada bani Efrayim, dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Maka yang kedua belas, pada bulan yang kedua belas, itulah Hildai, orang Netofati, dari Otniel, dan pada pangkatnyapun adalah dua puluh empat ribu orang. Arakian, maka inilah segala penghulu suku bangsa Israel: Penghulu orang Rubin itulah Eliezar bin Zikhri; dan penghulu orang Simeon itulah Sefaca bin Maakha; dan penghulu orang Lewi itulah Hasabya bin Kemuil; dan penghulu orang Haruni itulah Zadok; dan penghulu orang Yehuda itulah Elihu yang dari pada saudara Daud; dan penghulu orang Isakhar itulah Omri bin Mikhail; dan penghulu orang Zebulon itulah Ismaya bin Obaja; dan penghulu orang Naftali itulah Yerimot bin Azriel; dan penghulu bani Efrayim itulah Hosea bin Azazya; dan penghulu setengah suku Manasye itulah Yoel bin Pedaya; dan penghulu setengah suku Manasye yang di Gilead itulah Yido bin Zekharya; dan penghulu orang Benyamin itulah Yaasiel bin Abner; dan penghulu orang Dan itulah Azariel bin Yeroham. Maka sekalian inilah penghulu suku-suku bangsa Israel. Maka tiada pernah Daud membilang jumlah segala orang yang umurnya kurang dari pada dua puluh tahun, karena Tuhan telah berfirman bahwa diperbanyakkannya orang Israel kelak seperti bintang di langit banyaknya. Maka Yoab bin Zeruya sudah mulai membilang, tetapi tiada disudahkannya, karena oleh sebabnya murka Tuhan berlakulah atas orang Israel, lagipun bilangan itu tiada disuratkan di dalam tawarikh baginda raja Daud. Maka penghulu segala perbendaharaan baginda itulah Azmawit bin Adiel, dan penghulu segala perbendaharaan yang di desa dan di negeri dan di dusun dan di kota itulah Yonatan bin Uzia. Dan penghulu segala orang yang bekerja di bendang dan yang mengusahakan tanah itulah Ezri bin Khelub. Dan penghulu atas segala kebun anggur itulah Simai, orang Ramati, tetapi atas hasil segala kebun anggur yang masuk gudang-gudang air anggur itu adalah Zabdi, orang Zifmi itu. Dan penghulu atas segala kebun pokok zait dan segala pokok ara hutan yang di padang itulah Baal-Hanan, orang Gederi, dan penghulu atas segala gudang minyak itulah Yoas. Dan atas segala lembu yang digembalakan di Saron adalah Siterai, orang Saroni, dan atas segala lembu yang di lembah-lembah itu adalah Safat bin Adelai. Dan atas segala unta adalah Obil, orang Ismaeli, dan atas segala keledai betina adalah Yekhdeya, orang Meronoti. Dan atas segala kambing domba adalah Yaziz, orang Hagari. Sekalian orang yang tersebut itu, yaitu pemerintah harta benda yang pada baginda raja Daud. Maka Yonatan, mamanda Daud, itulah menteri, seorang yang budiman lagi berilmu adanya; maka Yehiel bin Hakhmoni adalah dengan segala putera baginda. Lagipun Akhitofel itu menteri baginda dan Husai, orang Arkhi itu, sobat baginda. Kemudian dari pada Akhitofel adalah Yoyada bin Benaya dan Abyatar, maka Yoab itulah panglima perang baginda. Bermula, maka oleh Daud dihimpunkanlah segala penghulu orang Israel, segala penghulu suku bangsa dan segala panglima pasukan, yang dalam pekerjaan raja, dan segala kepala atas orang seribu dan segala kepala atas orang seratus dan segala pemerintah harta benda dan milik baginda dan segala putera baginda serta dengan segala penjawat istana dan segala segala pahlawan dan segala orang bangsawan ke Yeruzalem. Maka bangkitlah baginda raja Daud berdiri serta titahnya: Dengarlah akan daku, hai kamu saudara-saudaraku dan bangsaku! bahwa sudah niat hatiku membuat sebuah rumah tempat perhentian akan tabut perjanjian Tuhan dan suatu alas kaki bagi Allah kita, dan sudah kuhadirkan balaknya; tetapi firman Allah kepadaku: Tak boleh engkau membuat sebuah rumah akan nama-Ku, karena engkau seorang yang sudah tahu berperang dan yang sudah menumpahkan banyak darah. Maka Tuhan, Allah orang Israel, sudah memilih aku dari pada segenap isi rumah bapaku, supaya aku menjadi raja orang Israel sampai selama-lamanya, karena telah dipilihnya Yehuda akan menjadi penganjur dan dari pada suku Yehuda dipilihnya akan isi rumah bapaku, dan dari pada segala anak bapaku berkenanlah Ia akan daku menjadi raja segenap bangsa Israel. Maka dari pada segala puteraku, karena Aku telah dikaruniai Tuhan dengan banyak anakku, dipilihnya akan Sulaiman, puteraku, supaya bersemayamlah ia di atas takhta kerajaan Tuhan di antara orang Israel. Maka firman-Nya kepadaku: Bahwa anakmu, Sulaiman itu, akan membuat rumah-Ku dan segala pagar halaman-Ku, karena telah Kupilih akan dia, supaya ia menjadi anak bagi-Ku dan Akupun menjadi bapa baginya. Maka Aku akan meneguhkan kerajaannya sampai selama-lamanya, jikalau ia tetap dalam melakukan hukum dan undang-undang-Ku seperti pada hari ini. Maka sekarangpun di hadapan mata segenap orang Israel, yaitu sidang umat Tuhan, dan di hadapan pendengaran Allah kita, peliharakanlah dan lakukanlah segala hukum Tuhan, Allahmu, supaya kamu mempunyai tanah yang baik ini dengan sentosa, dan kamu meninggalkan dia bagi anak-anakmu yang kemudian dari padamu akan bahagian pusaka sampai selama-lamanya. Maka engkau, hai anakku Sulaiman, hendaklah engkau mengenal akan Allah bapamu dan beribadatlah kepadanya dengan hati yang tulus dan dengan batin yang benar, karena diselidik Tuhan akan segala batin dan diketahuinya akan segala angan-angan hati; jikalau engkau mencahari akan Dia, niscaya terdapatlah Ia olehmu, tetapi jikalau kiranya engkau meninggalkan Dia, niscaya dibuang-Nya akan dikau sampai selama-lamanya. Perhatikanlah baik-baik, bahwa telah dipilih Tuhan akan dikau, supaya engkau membangunkan sebuah rumah akan tempat suci; pertetapkanlah hatimu dan sampaikanlah pekerjaan itu. Maka diberikan Daud kepada Sulaiman, puteranya, teladan serambi yang di hadapan dengan segala petaknya dan segala perbendaharaannya dan segala alayatnya dan segala biliknya yang di dalam dan bait tutupan gafirat; dan teladan segala sesuatu yang dalam reka baginda oleh ilham Roh, dari pada segala pagar halaman rumah Tuhan, dan dari pada segala bilik yang pada kelilingnya dan dari pada segala perbendaharaan bait-Ullah dan perbendaharaan benda-benda yang suci; dan dari pada segala tempat kelompok-kelompok imam dan orang Lewi dan dari pada segala pekerjaan khidmat dalam rumah Tuhan, dan dari pada segala perkakasan khidmat dalam rumah Tuhan. Dan emas itu diberikannya dengan timbangannya akan segala perkakas tiap-tiap pekerjaan, dan lagi perak akan segala perkakas perak dengan timbangannya akan segala perkakas tiap-tiap pekerjaan; dan lagi timbangan akan segala kaki pelita keemasan dan akan pelita-pelitanya yang keemasan, tiap-tiap kaki pelita dan tiap-tiap pelita itu dengan timbangannya. Dan lagi diberikannya emas dengan timbangannya akan meja sajian, yaitu akan tiap-tiap meja, dan perakpun akan meja-meja perak itu; dan emas semata-mata suci akan segala serampang dan akan segala bokor percikan dan akan segala tempat dupa dan akan segala piala keemasan, dengan timbangannya akan tiap-tiap piala, demikianpun akan segala piala perak dengan timbangannya akan tiap-tiap piala; dan akan meja pedupaan emas suci setimbangannya, dan emas akan peta rata kedua kerubiun keemasan yang mengembangkan sayapnya sambil menudungi tabut perjanjian Tuhan. Maka sekalian ini, titah Daud, seturut tulisan, tatkala tangan Tuhan berlaku atasku, yang telah mengajar aku akan segala perbuatan teladan ini. Arakian, maka titah Daud kepada Sulaiman, puteranya: Hendaklah engkau gagah dan tetaplah hatimu, dan lakukanlah pekerjaan itu, jangan engkau takut dan jangan engkau gentar, karena Tuhan Allah, yaitu Allahku, akan ada sertamu kelak, tiada Ia undur dari padamu dan tiada ditinggalkannya dikau, sehingga selesailah sudah engkau dari pada segala pekerjaan perbuatan rumah Tuhan. Bahwasanya inilah segala kelompok-kelompok imam dan orang Lewi yang sedia bagi segala pekerjaan bait-Ullah, dan lagi bagi pekerjaan itu adalah sertamu pelbagai orang yang ridla hatinya lagi pandai dalam segala pekerjaan itu, dan segala penghulu dan segenap orang banyak itu sedia akan menjunjung segala titahmu. Arakian, maka titah baginda raja Daud kepada segenap sidang itu: Adapun anakku Sulaiman, yang telah dipilih Allah seorangnya itu, ia itu lagi muda dan lemah lembut adanya, maka besarlah pekerjaan ini, karena bukan ia itu istana manusia, melainkan istana Tuhan Allah adanya. Bahwa sekuat-kuatku aku sudah menyediakan bakal bait Allahku, yaitu emas akan barang yang keemasan dan perak akan barang yang dari pada perak dan tembaga akan barang yang dari pada tembaga dan besi akan barang yang dari pada besi dan kayu akan barang yang dari pada kayu adanya, dan lagi batu unam dan pelbagai permata yang indah-indah akan ditatahkan atau akan gemilang pada barang sujian dan batu marmar amat banyak. Tambahan pula, tegal bait Allahku itulah kegemaranku, maka kuberikan lagi segala benda emas dan perak yang padaku, lain dari pada segala bakal yang telah kusediakan akan bait kesucian itu, yaitu tiga ribu talenta emas dari pada emas Ofir, dan tujuh ribu talenta perak semata-mata suci, akan disalut dengan dia dinding segala biliknya. Maka emas itu akan segala barang yang patut dari pada emas dan perak itu akan segala yang patut dari pada perak dan akan segala sesuatu yang akan diperbuat kelak oleh tangan segala tukang. Maka sekarang siapa gerangan dengan keridlaan hatinya hendak memenuhi tangannya bagi Tuhan? Maka pada masa itu dibawa oleh segala penghulu bapa-bapa dan segala penghulu suku-suku bangsa Israel dan segala kepala atas orang seribu dan atas orang seratus dan segala penghulu orang yang dalam pekerjaan baginda akan beberapa persembahan dengan keridlaan hatinya. Dipersembahkannya akan perbuatan bait-Ullah emas lima ribu talenta sepuluh ribu dirham, dan perak sepuluh ribu talenta, dan tembaga delapan belas ribu talenta, dan besi seratus ribu talenta banyaknya. Maka kepada barangsiapa didapati akan permata intan, dipersembahkannya akan perbendaharaan rumah Tuhan dalam pegangan Yehiel, orang Gersoni itu. Maka bersukacitalah hati orang banyak itu oleh karena persembahan mereka itu dengan keridlaan hatinya, karena dengan hati yang tulus dan dengan segala keridlaan dipersembahkannya kepada Tuhan, dan lagi baginda raja Daudpun amat besar sukacita hatinya. Maka sebab itu dipuji-puji Daud akan Tuhan di hadapan segenap sidang itu, lalu kata Daud: Segala puji bagimu, ya Tuhan, Allah bapa kami Israel, dari pada selama-lamanya datang kepada selama-lamanya! Bagimu, ya Tuhan, adalah segala kebesaran dan segala kuasa dan segala kemuliaan dan segala kesempurnaan dan segala subuhat, bahkan, segala sesuatu yang di dalam langit dan di atas bumi, Engkau juga, ya Tuhan! mempunyai kerajaan dan kebesaran atas segala sesuatu yang bergelar kepala. Maka segala kekayaan dan kemuliaan dari padamu juga datangnya dan Engkaupun memerintahkan semesta sekalian, dan di dalam tanganmu adalah kuasa akan membesarkan dan akan menguatkan segala seuatu. Maka sekarang, ya Allah kami! mengucap syukurlah kami kepada-Mu dan kami memuji nama kemuliaan-Mu. Karena siapa gerangan aku ini, dan apa gerangan bangsaku ini, maka kami beroleh kuat akan mempersembahkan dengan keridlaan hati kami persembahan yang demikian ini? karena dari pada-Mu juga semuanya itu, dan adapun kami mempersembahkan ini, ia itu dari pada tangan-Mu juga asalnya. Karena kami ini orang dagang juga di hadapan hadirat-Mu dan lagi orang menumpang seperti segala nenek moyang kami dan umur hidup kami di atas bumi ini seperti bayang-bayang jua adanya, tiadalah ketentuannya. Ya Tuhan, Allah kami! adapun segala kelimpahan ini, yang sudah kami sediakan akan membuat sebuah rumah bagi nama kesucian-Mu itu, ia itu semuanya dari pada tanganmu juga asalnya dan Engkau juga yang mempunyai dia. Maka ketahuilah aku, ya Allahku! bahwa Engkau juga menguji hati, dan Engkaupun berkenan akan hati yang tulus. Maka dengan tulus dan keridlaan hatiku sudah kupersembahkan segala perkara ini, dan adapun segala umat-Mu yang sekarang terdapat di sini, maka telah kulihat bahwa mereka itupun sudah menghantar persembahannya kepada-Mu dengan sukacita dan dengan segala keridlaan hatinya. Ya Tuhan, Allah nenek moyang kami Ibrahim dan Ishak dan Israel, peliharakanlah ini kiranya sampai selama-lamanya di dalam niat-niat kepikiran hati segala umat-Mu dan cenderungkanlah apalah hatinya selalu kepada-Mu, dan karuniakan kiranya kepada anakku Sulaiman hati yang tulus akan memeliharakan segala firman-Mu dan segala syahadat dan syariat-Mu dan akan membuat istana yang telah kusediakan segala bakalnya! Setelah itu maka titah Daud kepada segenap sidang itu: Marilah kamu, pujilah akan Tuhan, Allahmu. Maka dipuji-puji oleh segenap sidang itu akan Tuhan, Allah nenek moyangnya, dan mereka itupun tunduk kepala dan menyembah sujud kepada Tuhan di hadapan baginda. Dan dipersembahkannya kepada Tuhan korban sembelihan, dan lagi pada keesokan harinya pagi-pagi dipersembahkannya kepada Tuhan korban bakaran dari pada lembu muda seribu ekor dan domba muda seribu ekor, serta dengan persembahannya minuman, dan korban sembelihan amat banyak karena segenap orang Israel. Maka pada hari itu juga mereka itupun makan minumlah di hadapan hadirat Tuhan serta dengan kesukaan yang amat besar, maka pada kedua kalinya mereka itu merajakan Sulaiman, putera Daud, disiramnya akan dia karena Tuhan akan penganjur dan Zadokpun akan imam. Maka bersemayamlah Sulaiman di atas takhta kerajaan Tuhan, menjadi raja akan ganti Daud, ayahanda baginda, dan selamatlah ia dalam segala sesuatu yang diperbuat olehnya, dan segenap orang Israelpun mendengar akan titahnya. Maka segala penghulu dan segala orang pahlawan dan segala putera baginda raja Daudpun menjunjung duli baginda akan tanda takluknya ke bawah baginda raja Sulaiman. Maka Tuhanpun membesarkanlah Sulaiman amat sangat di hadapan pemandangan segenap orang Israel dan dikaruniakan-Nya kepadanya kemuliaan kerajaan, yang belum pernah ada pada barang seorang dari pada segala raja Israel yang dahulu dari padanya. Arakian, maka Daud bin Isai sudah menjadi raja atas segenap orang Israel. Adapun lamanya baginda kerajaan atas orang Israel, ia itu empat puluh tahun; maka di Heberon kerajaanlah baginda tujuh tahun lamanya dan di Yeruzalem kerajaanlah baginda tiga puluh tiga tahun lamanya. Maka mangkatlah baginda pada masa sangat tuanya dan berpuas-puas lanjut umurnya dan kekayaannya dan kemuliaannya, lalu Sulaiman, putera baginda, kerajaanlah menggantikan baginda. Adapun segala kisah baginda raja Daud, yang dahulu dan yang kemudian, ia itu tersebutlah di dalam kisah Semuel, penilik itu, dan di dalam kisah nabi Natan dan di dalam kisah Gad, penilik itu, serta dengan segala kebesaran dan kuasa kerajaannya dan peri segala untung nasib yang berlaku atasnya dan atas orang Israel dan atas segala kerajaan negeri lain-lain itu. Sebermula, maka Sulaiman putera Daudpun, ditetapkan dalam kerajaannya, karena Tuhan, Allahnya, adalah menyertai akan dia dan dibesarkan-Nya dan ditinggikan-Nya amat sangat. Maka bertitahlah raja Sulaiman kepada segenap orang Israel, kepada segala kepala atas orang seribu dan atas orang seratus dan kepada segala hakim dan kepada segala penghulu segenap orang Israel, semuanya kepala bapa-bapa. Maka berjalanlah mereka itu dan Sulaimanpun berangkatlah dengan segenap sidang itupun sertanya ke tempat panggung yang di Gibeon, karena di sana adalah kemah perhimpunan Allah, yang diperbuat oleh Musa, hamba Tuhan, di padang Tiah. Tetapi tabut Allah sudah dibawa naik oleh Daud dari Kiryat-Yearim ke tempat yang telah disediakan Daud akan dia, karena telah dibentangkannya sebuah kemah akan dia di Yeruzalem. Tetapi mezbah tembaga, perbuatan Bezaliel bin Uri bin Hur, adalah di sana di hadapan kemah Tuhan; maka Sulaiman dan segenap sidangpun pergi mendapatkan dia. Maka Sulaimanpun mempersembahkan korban di hadapan hadirat Tuhan di atas mezbah tembaga, yang di hadapan kemah perhimpunan itu, maka di atasnya dipersembahkan baginda korban bakaran seribu ekor. Maka pada malam itu juga kelihatanlah Allah kepada Sulaiman serta firman-Nya kepadanya: Pintalah olehmu barang yang patut Kukaruniakan kepadamu. Maka sembah Sulaiman kepada Allah: Bahwa Engkau sudah menyatakan kemurahan besar akan Daud, bapaku, dan Engkaupun sudah menjadikan aku raja akan gantinya; maka sekarang, ya Tuhan Allah, biarlah kiranya janji-Mu kepada Daud, bapaku, itu disampaikan, karena Engkau sudah menjadikan daku raja atas suatu bangsa yang seperti lebu di bumi banyaknya; sebab itu karuniakan apalah kepadaku hikmat dan pengetahuan, supaya dapat aku keluar masuk di hadapan pemandangan bangsa ini; karena siapa gerangan dapat memerintahkan segala umat-Mu yang sebanyak ini? Maka firman Allah kepada Sulaiman: Tegal kehendak hatimu demikian, dan tiada engkau minta kekayaan dan harta benda atau kemuliaan atau jiwa segala pembencimu atau umur panjang, melainkan engkau menghendaki hikmat dan pengetahuan bagi dirimu, supaya engkau dapat memerintahkan segala umat-Ku, yang telah Kujadikan dikau akan rajanya, maka sebab itu hikmat dan pengetahuan telah dikaruniakan kepadamu, dan lagi Aku menganugerahi engkau kelak dengan kekayaan dan harta benda dan kemuliaan, sebagainya belum pernah ada pada barang seorang dari pada segala raja-raja yang dahulu dari padamu, dan tiada akan ada pada orang yang kemudian dari padamupun. Arakian, maka datanglah Sulaiman ke Yeruzalem dari tempat panggung yang di Gibeon, yaitu dari hadapan kemah perhimpunan; maka kerajaanlah ia atas orang Israel. Maka dihimpunkan Sulaiman beberapa rata dan orang berkendaraan, sehingga padanya adalah seribu empat ratus buah rata dan dua belas ribu orang berkendaraan, maka ditaruhnya akan dia di dalam beberapa buah negeri tempat rata dan hampir dengan baginda di Yeruzalem. Maka dilimpahkan baginda emas dan perak di Yeruzalem seperti batu banyaknya dan pohon kayu arazpun dilimpahkannya seperti pokok ara hutan yang di tanah datar. Dan lagi pada Sulaiman adalah hak membawa keluar kuda dari Mesir; maka adapun benang kapas, ia itu diterima oleh segala saudagar baginda dengan harganya. Maka sepasang kuda penghela dibawa mudik dari Mesir dengan enam ratus syikal perak harganya dan kuda seekor dengan seratus lima puluh. Kemudian dibawanya keluar akan dia atas belanja mereka itu sendiri kepada segala raja orang Heti dan kepada segala raja benua Syam. Sebermula, maka maksud Sulaiman hendak membuat sebuah rumah bagi nama Tuhan dan sebuah istana akan dirinya. Maka dibilang Sulaiman akan orang penggandar tujuh puluh ribu orang banyaknya, dan orang pemahat batu delapan puluh ribu banyaknya di atas pegunungan dan tiga ribu enam ratus orang yang memerintahkan dia. Maka disuruhkan Sulaiman utusan pergi menghadap Hiram, raja Tsur, mengatakan: Seperti perbuatan tuan akan Daud, ayah beta, dengan mengirim kayu araz kepadanya, supaya diperbuatnya sebuah istana akan dirinya akan tempat kedudukannya, demikian hendaklah tuan perbuat akan betapun. Bahwasanya beta hendak membuat sebuah rumah bagi nama Tuhan, Allah beta, hendak memberi hormat kepada-Nya dan membakar dupa dari pada rempah-rempah yang harum di hadapan hadirat-Nya dan menyediakan meja bagi-Nya selalu dan mempersembahkan korban bakaran kepada-Nya pada pagi dan petang dan pada segala hari sabat dan pada segala bulan baharu dan pada segala hari raya Tuhan, Allah kami, yaitu suatu syariat bagi orang Israel sampai selama-lamanya. Adapun rumah yang hendak beta perbuat itu patutlah besar, karena besarlah Allah kami dari pada segala dewata. Tetapi siapa gerangan cakap membuat sebuah rumah yang patut bagi-Nya, sedang langit, bahkan, langit yang di atas segala langitpun tiada dapat meliputi Dia? dan siapa gerangan beta ini, maka beta hendak membuat bagi-Nya sebuah rumah, jikalau tiada akan membakar dupa jua di hadapan hadirat-Nya? Maka sekarangpun hendaklah kiranya tuan menyuruhkan kepada beta seorang yang pandai memperbuat barang dari pada emas perak dan tembaga dan besi dan dari pada benang yang ungu dan kirmizi dan biru laut warnanya dan yang tahu mengukir permata, supaya iapun serta dengan segala orang pandai yang pada beta di Yehuda dan di Yeruzalem dan yang telah ditentukan bagi yang demikian oleh Daud, ayah beta. Dan lagi hendaklah tuan kirim kepada beta kayu araz dan senobar dan cendana dari Libanon, karena ketahuilah beta akan hal segala hamba tuan pandai menebang pohon kayu di Libanon, bahwasanya segala hamba beta akan serta dengan segala hamba tuan; supaya disediakannya bagi beta kayu amat banyak, karena adapun rumah yang hendak beta perbuat itu, ia itu akan besar dan ajaib adanya. Bahwasanya akan segala hamba tuan yang memahat dan menarah kayu itu beta hendak memberi gandum dua puluh ribu kor akan makanannya dan syeir dua puluh ribu kor, dan lagi air anggur dua puluh ribu bat dan minyakpun dua puluh ribu bat. Hata, maka sahutlah Hiram, raja Tsur itu, dengan surat, dikirimkannya kepada Sulaiman, bunyinya: Adapun sebab dikasihi Tuhan akan umat-Nya, maka dijadikan-Nya tuan raja mereka itu. Dan lagi kata Hiram: Segala puji bagi Tuhan, Allah orang Israel, yang sudah menjadikan langit dan bumi, sebab telah dikaruniakan-Nya kepada baginda raja Daud seorang puteranya yang berbudi dan sangat bijaksana dan berakal akan memperbuat sebuah rumah bagi Tuhan dan sebuah istana akan dirinya. Maka sebab itu sekarang beta menyuruhkan seorang yang pandai lagi bijaksana dan cerdik, yaitu Hiram Abi, anak seorang perempuan dari pada bani Dan, tetapi bapanya orang Tsur, maka pandailah ia pada memperbuat barang dari pada emas, perak, tembaga, besi, batu dan kayu dan dari pada benang ungu dan biru laut dan dari pada kain kapas dan kirmizi dan pada mengukir permata dan pandai mereka segala perbuatan hikmat yang akan dihadapkan kepadanya bersama-sama dengan segala tukang tuanku Daud, ayahanda tuan. Maka adapun segala gandum dan syeir dan minyak dan air anggur, yang telah tuan sebutkan, ia itu hendaklah dikirim kepada segala hamba tuan itu. Maka kamipun akan meramu kayu dari pada Libanon sekadar tuan berhajat dan kami akan membawa dia kepada tuan berakit-rakit di laut ke Yafo, lalu hendaklah tuan suruh bawa akan dia naik ke Yeruzalem. Hata, maka dibilang Sulaiman akan segala orang dagang yang di dalam negeri orang Israel seturut bilangan Daud, ayahanda baginda, akan mereka itu, maka didapati jumlahnya seketi lima laksa tiga ribu enam ratus. Maka dari pada sekalian itu ditentukan baginda tujuh puluh ribu akan orang penggandar, dan delapan puluh ribu akan pemahat batu di pegunungan, dan tiga ribu enam ratus orang akan pengerah yang membangatkan pekerjaan orang itu. Syahadan, maka Sulaimanpun mulai membuat rumah Tuhan di Yeruzalem di atas bukit Moria, seperti sudah ditunjuk kepada Daud, ayahanda baginda, didirikannya akan dia pada tempat yang ditentukan Daud, pada tempat pengirikan Ornan, orang Yebuzi itu. Adapun baginda mulai membuat dia, yaitu pada bulan yang kedua dan pada dua hari bulan dan pada tahun yang keempat dari pada kerajaannya. Maka demikianlah peri Sulaiman membubuh kaki tembok akan membuat bait-Ullah di atasnya: panjangnya dengan hasta ukuran dahulu itu adalah enam puluh hasta dan lebarnya dua puluh hasta. Maka serambi yang di hadapan itu panjangnya sama dengan lebar rumah, yaitu dua puluh hasta, dan tingginya seratus dua puluh hasta, maka sebelah dalamnya disalutnya dengan emas yang semata-mata suci. Adapun rumah yang besar itu dilapisnya dengan kayu senobar dan disalutnya dengan emas tua, dan diukirnya padanya rupa pokok-pokok kurma dan karangan rantai. Dan lagi dikenakannya kepada rumah itu batu yang indah-indah, amat elok rupanya; adapun segala emas itu emas Parwayim belaka. Maka disalutnya pada rumah itu segala alang-alangnya dan jenangnya dan dindingnya dan papan pintunya dengan emas dan pada dindingnya diukirnya rupa kerubiun. Dan lagi diperbuatnya rumah tempat yang mahasuci, panjangnya sama dengan lebar rumah itu dua puluh hasta dan lebarnyapun dua puluh hasta, dan disalutnya dengan emas tua, beratnya enam ratus talenta. Dan berat segala pakunya sampai lima puluh syikal emas dan lagi segala alayatnyapun disalutnya dengan emas. Maka di dalam bilik tempat yang mahasuci itu, diperbuatnya dua orang kerubiun, perbuatan pemahat, lalu disalutnya dengan emas. Adapun akan sayap kerubiun itu jumlah segala panjangnya dua puluh hasta, yaitu sayap satu kerubiun yang lima hasta panjangnya itu sampai kepada dinding bilik itu, dan sayap yang lain itupun lima hasta sampai kena sayap kerubiun sebelahnya. Demikianpun sayap kerubiun satunya itu lima hasta panjangnya sampai kepada dinding bilik itu, dan sayap yang lain itupun lima hasta sampai lekat pada sayap kerubiun sebelahnya. Maka sayap kedua kerubiun itu adalah terkembang dua puluh hasta panjangnya, maka keduanyapun berdiri dengan kakinya dan mukanyapun ke arah ke dalam. Maka diperbuatnya lagi tirai itu dari pada benang biru laut dan ungu dan kirmizi warnanya dan dari pada kain halus dan ditulisnya rupa kerubiun padanya. Dan diperbuatnya akan rumah itu dua batang tiang, panjangnya tiga puluh lima hasta, dan karangan yang di atas cupu tiang itulah lima hasta. Dan lagi diperbuatnya karangan rantai sama seperti pada tempat firman itu, lalu dikenakannya kepada kepala tiang itu dan diperbuatnya buah delima seratus biji, yang dikenakannya kepada karangan rantai itu. Maka didirikannyalah tiang itu di hadapan kaabah, sebatang pada sebelah kanan dan sebatang pada sebelah kirinya dan dipanggilnya nama tiang kanan itu Yakhin dan nama tiang kiri itu Boaz. Maka diperbuatnya lagi sebuah mezbah tembaga, panjangnya dua puluh hasta, lebarnya dua puluh hasta dan tingginya sepuluh hasta. Dan lagi diperbuatnya kolam tuangan, sengkangnya sepuluh hasta dari pada tepi datang kepada tepi sebelahnya, rupanya bulat dan tingginya lima hasta, dan tali pengukur yang tiga puluh hasta panjangnya dapat melengkungkan dia. Maka di bawah tepinya adalah rupa kuntum bunga-bunga yang melengkung akan dia berkeliling, sepuluh kuntum pada sehasta, menjadi karangan pada kolam itu berkeliling; yaitu dua lapis kuntum bunga-bunga, yang setuangan dengan dia. Maka ditanggunglah ia itu oleh dua belas ekor lembu, tiga ekor lembu kepalanya arah ke utara, dan tiga ekor kepalanya arah ke barat, dan tiga ekor kepalanya arah ke selatan, dan tiga ekor kepalanya arah ke timur, dan kolam itupun tertanggunglah atasnya dan buntut segala lembu itu arah ke dalam. Maka tebal kolam itu sepelempap lebarnya, dan perbuatan tepinya seperti tepi piala, bagaikan bunga berkembang, dan muatnya tiga ribu bat. Maka diperbuatnya tempat pembasuhan sepuluh buah, ditaruhnya akan lima buah pada sebelah kanan dan lima buah pada sebelah kiri akan membasuh dalamnya, maka segala yang terpakai kepada korban bakaran itu dicelup oranglah di dalamnya, tetapi kolam itu bagi segala imam akan membasuh dirinya dalamnya. Maka diperbuatnya lagi kaki pelita keemasan sepuluh batang setuju dengan teladannya, lalu ditaruhnya akan dia di dalam kaabah, lima batang pada sebelah kanan, dan lima batang pada sebelah kiri. Maka diperbuatnya lagi meja sepuluh buah, ditaruhnya akan dia di dalam kaabah, lima pada sebelah kanan, dan lima pada sebelah kiri; dan diperbuatnya bokor percikan yang keemasan seratus buah. Setelah itu maka diperbuatnya pagar halaman segala imam dan pagar halaman yang besar itu serta dengan pintu-pintu pagar halaman itu, dan disalutkannya pintu keduanya itu dengan tembaga. Adapun kolam itu ditaruhnya pada sebelah kanan, arah ke timur semata selatan. Tambahan pula diperbuat oleh Hiram akan segala periuk dan penyodok dan bokor percikan, maka disampaikanlah Hiram segala pekerjaan yang dikerjakannya akan baginda raja Sulaiman pada bait-Ullah itu, yaitu dua batang tiang dan dua buah ganja yang dilarik di atas kepala tiang itu, dan dua karangan jala-jala, yang menudungi kedua buah ganja larikan, yang di atas kepala tiang itu; dan empat ratus buah delima akan kedua karang jala-jala itu, yaitu dua jajar buah delima pada sekarangan jala-jala akan menudungi kedua ganja, yang di atas tiang itu. Maka diperbuatnya lagi segala pelapik dan di atas pelapik diperbuatnya segala tempat pembasuhan; dan kolam yang satu itu serta dengan kedua belas ekor lembu yang di bawahnya. Dan lagi segala periuk dan penyodok dan serampang dan segala serbanya diperbuat oleh Hiram Abi bagi baginda raja Sulaiman akan guna rumah Tuhan dari pada tembaga terupam. Maka dengan titah baginda sekalian itu dituang dalam tanah liat di padang Yarden antara Sukot dengan Zeredata. Maka disuruh Sulaiman perbuat segala serba itu terlalu amat banyaknya, karena berat tembaganya tiada lagi diperiksa. Dan lagi disuruh Sulaiman perbuat segala serba yang terpakai di dalam bait-Ullah dan mezbah keemasan dan segala meja tempat roti tunjukan itu; dan segala kaki pelita serta dengan segala pelitanya dari pada emas pejal, akan dipasang di hadapan tempat firman seturut adatnya; dan segala karangan bunga dan segala pelita dan segala sepit pelita dari pada emas, yaitu dari pada emas yang semata-mata suci; demikianpun segala ketam dan bokor percikan dan mangkok dan pedupaan dari pada emas pejal. Adapun pintu rumah itu sebelah dalam segala pintunya yang arah ke tempat yang mahasuci dan segala pintu rumah itu dari pada emas belaka. Maka demikian habislah sudah segala pekerjaan yang diperbuat oleh baginda raja Sulaiman akan rumah Tuhan. Kemudian dari pada itu dibawa oleh Sulaiman akan segala benda kesucian Daud, ayahanda baginda, segala emas dan perak dan segala serba itu ditaruhnya di antara segala benda bait-Ullah. Maka pada masa itu dihimpunkanlah segala tua-tua orang Israel dan segala penghulu suku bangsanya dan segala kepala bapa-bapa yang di antara bani Israel ke Yeruzalem hendak dibawa naik akan tabut perjanjian Tuhan dari negeri Daud, yaitu dari Zion. Maka berhimpunlah segala orang Israel kepada baginda pada hari raya yang pada bulan yang ketujuh. Setelah sudah datang segala tua-tua orang Israel maka diangkat oleh orang Lewi akan tabut itu. Maka dibawanya naik akan tabut dan kemah perhimpunan serta dengan segala serba yang suci, yang di dalam kemah itu, sekalian itu dibawa naik oleh segala imam dan orang Lewi. Maka baginda raja Sulaiman dan segenap sidang orang Israel yang telah berhimpun kepadanya di hadapan tabut itu mengorbankan kambing domba dan lembu, yang tiada tepermanai atau terkira-kira banyaknya. Demikianlah dibawa oleh segala imam akan tabut perjanjian Tuhan ke tempatnya, ke tempat firman bait itu, ke dalam tempat yang mahasuci dan di bawah sayap kedua kerubiun itu. Karena kedua kerubiun itu mengembangkan sayapnya atas tempat tabut itu, dan kedua kerubiun itupun menudungi tabut dan kayu pengusungnya dari atas. Maka dijengulkannya kayu pengusung itu, sehingga kelihatanlah hulu kayu pengusung itu dari dalam tabut di hadapan tempat firman, tetapi tiada ia itu kelihatan di luar; maka adalah ia itu di sana datang kepada hari ini. Maka di dalam tabut sesuatu juapun tiada melainkan kedua keping loh batu, yang telah ditaruh dalamnya oleh Musa hampir dengan gunung Horeb, tatkala berjanjilah Tuhan dengan bani Israel, setelah sudah mereka itu keluar dari Mesir. Maka sesungguhnya apabila keluarlah segala imam dari dalam tempat yang suci itu (karena segala imam yang terdapat dalamnya itu sudah menyucikan dirinya dengan tiada mengindahkan kelompok-kelompoknya; maka segala orang Lewi yang penyanyipun bersama-sama adalah di sana serta dengan Asaf dan Heman dan Yeduton dan segala anak-anaknya dan saudara-saudaranya, berpakaikan kain khasah dan dengan ceracak dan dandi dan kecapi mereka itu berdiri pada sebelah timur mezbah dan serta dengan mereka itu sampai seratus dua puluh orang imam yang meniupkan nafirinya). Maka sesungguhnya sementara segala peniup nafiri dan orang penyanyi bersama-sama menyaringkan suaranya akan memuji-muji dan mempermuliakan Tuhan, dan setelah bunyi segala nafiri sudah diangkat bersama-sama dengan segala ceracak dan bunyi-bunyian, dan sementara mereka itu memuji-muji Tuhan sebab baiklah Ia dan kemurahan-Nya kekal sampai selama-lamanya, tiba-tiba datanglah sebuah awan memenuhi rumah, yaitu bait Tuhan, sehingga segala imam itu tiada tahan berdiri akan berbuat khidmat oleh karena awan itu, karena kemuliaan Tuhan juga yang memenuhi bait-Ullah itu. Maka pada masa itu kata Sulaiman: Bahwa Tuhan sudah berfirman: Iapun akan duduk dalam kegelapan. Maka sebab itu aku sudah membuat sebuah rumah akan tempat kedudukan-Mu dan akan tempat arasy-Mu yang tetap sampai selama-lamanya. Setelah itu maka berpalinglah baginda wajahnya, lalu diberkatinya akan segenap sidang orang Israel, maka segenap sidang orang Israelpun berdirilah. Maka kata baginda: Segala puji bagi Tuhan, Allah orang Israel, yang telah berfirman dengan mulut-Nya kepada ayahku Daud, dan yang sudah menyampaikan dia dengan tangan-Nya, firman-Nya: Bahwa dari pada hari Aku menghantar akan segala umat-Ku keluar dari negeri Mesir tiada Kupilih akan salah sebuah negeri di antara segala suku bangsa Israel akan membangunkan sebuah rumah, supaya nama-Ku adalah di sana, dan tiada Kupilih akan barang seorang, supaya ia menjadi penganjur segala umat-Ku orang Israel. Melainkan telah Kupilih akan Yeruzalem, supaya nama-Ku adalah di sana, dan Kupilih akan Daud, supaya iapun menjadi penganjur segala umat-Ku orang Israel. Maka datanglah juga niat dalam hati ayahku Daud hendak membuat sebuah rumah bagi nama Tuhan, Allah orang Israel. Tetapi firman Tuhan kepada Daud, ayahku: Adapun sebab dalam hatimu telah datang niat hendak membuat sebuah rumah bagi nama-Ku, bahwa baik juga niat itu telah berbangkit dalam hatimu. Tetapi bukan engkau yang akan membuat rumah itu, melainkan anakmu, yang akan terbit kelak dari pada sulbimu, ia itu akan membuat rumah itu kelak bagi nama-Ku. Maka sekarangpun Tuhan sudah menyampaikan janji yang telah dikatakan-Nya itu, karena telah berbangkitlah aku menggantikan ayahku Daud dan duduklah aku di atas takhta kerajaan Israel, setuju dengan firman Tuhan itu, dan akupun sudah membuat sebuah rumah bagi nama Tuhan, Allah orang Israel. Dan telah kutaruh dalamnya akan tabut yang berisi perjanjian Tuhan, yang sudah diteguhkannya dengan segala bani Israel. Maka berdirilah baginda di hadapan mezbah Tuhan, tentang dengan segenap sidang orang Israel, maka bagindapun menadahkan tangannya; (karena telah diperbuat Sulaiman sebuah mimbar tembaga, ditaruhnya akan dia pada sama tengah halaman itu, panjangnya lima hasta dan lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, maka berdirilah baginda di atasnya, lalu bertelut dengan kedua belah lututnya di hadapan segenap sidang orang Israel sambil menadahkan tangannya ke langit). Maka sembah baginda: Ya Tuhan, Allah orang Israel! tiada Allah melainkan Engkau, baik di dalam langit baik di atas bumi; Engkau juga yang menyampaikan janji dan kemurahan kepada segala hamba-Mu yang berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan segenap hatinya. Maka Engkau juga yang telah menyampaikan kepada hambamu Daud, ayahku, barang yang sudah Kaujanji kepadanya, karena barang yang telah Kauberfirman dengan mulut-Mu itu juga sudah Kausampaikan dengan tangan-Mu, seperti adanya pada hari ini. Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah orang Israel, sampaikanlah juga barang yang telah Kaujanji kepada hamba-Mu Daud, ayahku, firman-Mu: Seorang juapun tiada akan terputuskan bagimu di hadapan hadirat-Ku dari pada duduk di atas takhta kerajaan Israel, sahaja jikalau anak-anakmu memeliharakan jalannya dan berjalan menurut firman-Ku, seperti engkaupun sudah berjalan di hadapan hadirat-Ku. Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah orang Israel, biarlah kiranya firman-Mu itu jadi dengan sebenarnya, yaitu yang telah Kaukatakan kepada hamba-Mu, kepada Daud. Tetapi sebenarnya bolehkah Allah duduk dengan manusia di atas bumi? Bahwasanya segala langit, bahkan, jikalau langit yang di atas segala langit sekalipun tiada dapat meliputi Engkau, jangankan rumah ini yang telah kubangunkan! Tetapi hendaklah juga Engkau menilik akan sembah hamba-Mu ini dan akan permintaan doanya, ya Tuhan, Allahku! dan dengar apalah akan seru dan akan doa yang dipersembahkan oleh hamba-Mu ini di hadapan hadirat-Mu. Biarlah mata-Mu menilik akan rumah ini siang dan malam, yaitu akan tempat yang telah Engkau berfirman akan halnya, bahwa Engkau akan menaruh nama-Mu di sana, dan hendaklah Engkau mendengar akan doa yang dipersembahkan hamba-Mu kelak pada tempat ini. Dengarlah kiranya akan permintaan doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel, yang dipersembahkannya kelak pada tempat ini, dan dengarlah Engkau di tempat kedudukan-Mu, yaitu di sorga, bahkan dengarlah dan ampunilah. Jikalau kiranya barang seorang sudah berdosa kepada kawannya, maka diletakkan sumpah padanya, disuruh akan dia bersumpah, maka sumpah itupun sampailah di hadapan mezbah-Mu dalam rumah ini, pada masa itu dengarlah kiranya Engkau dalam sorga dan putuskanlah hukum atas hamba-Mu, supaya yang salah itu disalahkan dan barang yang telah dibuatnya itupun dibalas kepada kepalanya, dan orang yang benarpun dibenarkan, dibalas kepadanya sekadar kebenarannya. Jikalau kiranya alahlah umat-Mu Israel di hadapan musuhnya, yaitu sebab mereka itu sudah berdosa kepada-Mu, maka mereka itu bertobat dan mengaku akan nama-Mu dan dipintanya doa serta menyembah sujud di hadapan hadirat-Mu di dalam rumah ini, pada masa itu hendaklah Engkau dengar dalam sorga dan ampunilah dosa umat-Mu Israel dan bawalah akan mereka itu balik ke dalam negeri yang telah Kaukaruniakan kepadanya dan kepada nenek moyangnya. Jikalau kiranya langit terkunci sehingga tiadalah hujan, sebab mereka itu sudah berdosa kepada-Mu, maka pada tempat ini mereka itu meminta doa dan mengaku akan nama-Mu dan bertobat dari pada dosanya, setelah sudah Engkau menyiksakan mereka itu, pada masa itu hendaklah Engkau dengar dalam sorga dan ampunilah kiranya dosa hamba-Mu dan umat-Mu Israel, setelah Engkau sudah mengajar mereka itu akan jalan yang baik, yang patut dijalaninya, dan karuniakanlah hujan kepada tanah-Mu yang telah Kaukaruniakan kepada umat-Mu akan bahagian pusaka. Maka jikalau kiranya di dalam negeri adalah bala kelaparan, atau bala sampar, atau jikalau kelayuran, atau untutan, atau belalang, atau riang-riang, atau jikalau musuh mengimpitkan dia di negeri tempat pintu gerbangnya, atau jikalau datang sesuatu bala atau penyakit, akan segala permintaan doa dan sembah yang datang dari pada seorang-orang atau dari pada segenap umat-Mu Israel, apabila masing-masing mengaku salah hatinya dengan kedukaannya sambil ditadahkannya tangannya di dalam rumah ini, pada masa itu hendaklah Engkau dengar di dalam sorga, tempat kedudukan yang tetap itu, dan ampunilah kiranya, dan balaslah kepada masing-masing seperti patut kepada segala jalannya dan setuju dengan pengetahuan-Mu akan hatinya; karena hanya Engkau jua yang mengetahui akan hati segala anak Adam. Supaya mereka itupun takut akan Dikau dan berjalan pada jalan-Mu pada segala hari, sepanjang umur hidupnya di dalam negeri yang sudah Kaukaruniakan kepada nenek moyang kami. Maka jikalau orang dagang sekalipun, yang bukan dari pada umat-Mu Israel, melainkan yang akan datang dari negeri yang jauh oleh karena nama-Mu yang mahabesar dan tangan-Mu yang mahakuasa dan lengan-Mu yang terkedang itu, maka apabila ia datang akan meminta doa di dalam rumah ini; hendaklah kiranya Engkau dengar di dalam sorga, tempat kedudukan-Mu yang tetap, dan luluskan apalah segala sesuatu yang dipinta oleh orang dagang itu kepada-Mu, supaya diketahuilah kelak oleh segala bangsa yang di atas bumi itu akan nama-Mu dan beribadatlah mereka itu kepada-Mu, seperti umat-Mu Israelpun, dan supaya diketahuinya bahwa nama-Mu juga tersebut atas rumah yang sudah kubangunkan ini. Jikalau kiranya umat-Mu keluar hendak berperang dengan musuhnya pada jalan yang Kausuruhkan mereka itu, maka mereka itupun meminta doa kepada-Mu arah ke kiblat negeri ini, yang sudah Kaupilih, dan ke kiblat rumah ini, yang telah kubangunkan bagi nama-Mu, pada masa itu hendaklah kiranya Engkau dengar di dalam sorga akan permintaan doa dan sembah mereka itu dan benarkan apalah halnya. Jikalau kiranya mereka itu sudah berdosa kepada-Mu (bahwasanya tiada seorang juapun yang tiada berdosa) dan murkalah Engkau akan mereka itu dan Kauserahkan mereka itu di hadapan musuhnya, sehingga oleh orang yang menawan mereka itu dibawa akan mereka itu tertawan ke dalam negeri musuh, entah jauh atau dekat, maka di dalam negeri tempat mereka itu dibawa tertawan itu diperhatikannya hal itu, sehingga mereka itu bertobat dan meminta doa kepada-Mu dalam negeri tempat mereka itu tertawan, sembahnya: Bahwa kami sudah berbuat dosa dan berbuat jahat dan kamipun sudah mendurhaka; maka bertobatlah mereka itu kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri ketawanannya, yaitu di tempat mereka itu dibawa tertawan, dan mereka itu meminta doa arah ke kiblat tanahnya, yang sudah Kaukaruniakan kepada nenek moyangnya, dan ke kiblat negeri ini, yang telah Kaupilih, dan ke kiblat rumah ini, yang sudah kubangunkan bagi nama-Mu, pada masa itu hendaklah kiranya dalam sorga, tempat kedudukan-Mu yang tetap itu, Engkau dengar akan permintaan doa dan sembah mereka itu dan benarkan apalah halnya, dan ampunilah kiranya akan umat-Mu segala dosa yang telah dibuatnya kepada-Mu. Maka sekarangpun, ya Allahku! hendaklah kiranya mata-Mu terbuka dan telinga-Mu mendengar akan permintaan doa di tempat ini. Maka sekarang, ya Tuhan Allah! bangkitlah kiranya datang kepada perhentian-Mu itu, baik Engkau baik tabut kemuliaan-Mu! Biarlah segala imam-Mu, ya Tuhan Allah, dipakaikan selamat dan segala kekasih-Mu bersukacita hatinya oleh karena kebajikan itu! Ya Tuhan Allah! jangan apalah Engkau tolak akan muka Masih-Mu; ingatlah kiranya akan segala kebajikan Daud, hamba-Mu. Arakian, maka baharu habislah sudah Sulaiman meminta doa, tiba-tiba turunlah api dari langit, yang makan habis akan korban bakaran dan segala korban sembelihan itu, dan kemuliaan Tuhanpun memenuhi rumah itu. Sehingga segala imam itu tiada dapat masuk ke dalam rumah Tuhan, karena kemuliaan Tuhan sudah memenuhi rumah Tuhan itu. Maka demi dilihat bani Israel akan api yang turun itu dan akan kemuliaan Tuhan atas rumah itu, maka tunduklah mereka itu dengan mukanya sampai ke tanah pada dasar itu sambil meminta doa dan memuji-muji Tuhan, sebab baiklah adanya dan kemurahan-Nya kekal sampai selama-lamanya. Maka oleh baginda dan segala rakyat itu dipersembahkan beberapa korban sembelihan di hadapan hadirat Tuhan. Maka baginda raja Sulaimanpun mempersembahkanlah korban sembelihan dari pada lembu dua puluh dua ribu ekor, dan dari pada kambing domba seratus dua puluh ribu ekor. Demikianlah peri ditahbiskan baginda dan segenap orang banyak itu akan bait-Ullah. Maka segala imampun berdirilah pada pangkat-pangkatnya dan segala orang Lewipun dengan bunyi-bunyian Tuhan, yang telah diperbuat oleh baginda raja Daud akan memuji-muji Tuhan, sebab kemurahan-Nya kekal sampai selama-lamanya, yaitu pada masa Daud memuji Dia oleh khidmat mereka itu, dan segala imampun meniup nafirinya bertentangan dengan mereka itu dan segenap orang Israelpun adalah berdiri. Maka disucikanlah Sulaiman akan seluas tempat halaman yang di hadapan rumah Tuhan, sebab di sana ia sudah melengkap segala korban bakaran dan lemak segala korban syukur, karena mezbah tembaga, perbuatan Sulaiman itu, tiada termuat akan segala korban bakaran dan persembahan makanan dan segala lemak. Maka pada masa itu juga dipegang Sulaiman masa raya itu tujuh hari lamanya dan segenap orang Israelpun sertanya, satu sidang yang amat besar dari pada tempat orang masuk ke Hamat sampai ke sungai Mesir. Maka pada hari yang kedelapan dipegangnya hari raya yang besar sekali, karena tahbis mezbah dipegangnya tujuh hari lamanya dan masa raya itupun tujuh hari lamanya. Maka pada dua puluh tiga hari bulan yang ketujuh dilepaskan baginda orang banyak itu pulang ke rumahnya dengan sukacita dan senang hatinya oleh karena segala kebajikan yang telah dibuat Tuhan akan Daud dan akan Sulaiman dan akan Israel, umat-Nya. Hata, setelah selesailah Sulaiman dari pada membuat rumah Tuhan dan istana baginda dan segala sesuatu, yang telah terbit di dalam hati Sulaiman akan diperbuat pada rumah Tuhan dan pada istana baginda itu sudah jadi dengan selamat, tiba-tiba kelihatanlah Tuhan kepada Sulaiman pada malam serta firman-Nya kepadanya: Bahwa Aku meluluskan permintaanmu dan tempat ini telah Kupilih bagi-Ku akan bait alkorban. Maka jikalau kiranya Aku mengatupkan langit, sehingga tiada hujan, atau jikalau Kusuruh belalang makan habis hasil tanah, atau jikalau Kudatangkan bala sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang tersebut nama-Ku atasnya, itu merendahkan dirinya dan meminta doa dan mencahari hadirat-Ku dan bertobat dari pada jalannya yang jahat itu, maka Aku juga mendengar dari dalam sorga dan mengampuni dosanya dan menyembuhkan negerinya. Maka mata-Ku akan terbuka dan telinga-Kupun mendengar akan permintaan doa di tempat ini; karena sekarang sudah Kupilih dan Kusucikan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di sana sampai selama-lamanya; dan mata-Ku dan hati-Kupun akan ada di sana pada segala hari. Maka adapun akan dikau, jikalau kiranya engkau berjalan di hadapan hadirat-Ku, seperti sudah berjalan Daud, bapamu itu, dan kauperbuat akan segala sesuatu yang telah Kupesan kepadamu dan kau peliharakan segala syariat dan hukum-Ku, niscaya Kukekalkan takhta kerajaanmu, seperti yang sudah Kujanji kepada Daud, bapamu, firman-Ku: Seorang juapun tiada akan terputuskan bagimu dari pada memerintahkan orang Israel. Tetapi jikalau kiranya kamu undur dan meninggalkan syariat dan hukum-Ku yang sudah Kuberikan di hadapan kamu dan kamu pergi berbuat bakti kepada dewa-dewa dan menyembah sujud kepadanya, niscaya Kubantunkan mereka itu dari dalam tanah-Ku yang sudah Kukaruniakan kepadanya dan lagi rumah ini yang telah Kusucikan bagi nama-Ku itu akan Kubuang dari hadapan hadirat-Ku dan Kujadikan mereka itu kelak suatu sindiran dan olok-olokan di antara segala bangsa. Maka rumah ini, yang sudah ditinggikan begitu, barangsiapa yang berjalan lalu dari padanya ia itu akan tercengang-cengang serta katanya: Mengapa gerangan Tuhan sudah berbuat demikian akan negeri ini dan akan rumah ini? Maka orang akan menyahut ini: Sebab telah ditinggalkannya Tuhan, Allah nenek moyang mereka itu, yang sudah menghantar akan mereka itu keluar dari negeri Mesir dan dibuangnya dirinya kepada dewa-dewa dan mereka itu menyembah sujud dan berbuat bakti kepadanya, maka sebab itu didatangkan Allah segala jahat ini atas mereka itu. Sebermula, maka dalam genap dua puluh tahun habislah sudah raja Sulaiman membuat rumah Tuhan dan istana baginda. Maka dibangunkan Sulaiman segala negeri, pemberian Hiram kepada Sulaiman, lalu disuruh baginda akan bani Israel duduk di sana. Kemudian dari pada itu pergilah Sulaiman ke Hamat-Zoba, diteguhkannya akan dia, dan dibuatnya negeri Tadmor di padang belantara dan segala negeri tempat perbekalan, yang dibuatnya di Hamat. Dan diteguhkannya Bait-Horon hulu dan Bait-Horon hilir, negeri yang berkota benteng, dengan pagar batu dan pintu gerbang dan sakat. Demikianpun Baalat dan segala negeri tempat perbekalan yang pada Sulaiman, dan segala negeri tempat rata perang, dan segala negeri tempat orang berkendaraan dan segala sesuatu yang dikehendaki Sulaiman membuat di Yeruzalem dan di Libanon dan di seluruh negeri kerajaannya. Maka adapun segala orang yang lagi tinggal dari pada orang Heti dan orang Amori dan orang Ferezi dan orang Hewi dan orang Yebuzi, yang bukan dari pada orang Israel, yaitu segala anak mereka itu yang lagi tinggal kemudian dari padanya di dalam negeri itu dan yang tiada ditumpas oleh bani Israel, ia itu disuruh Sulaiman mengerjakan pekerjaan negeri datang kepada hari ini. Tetapi dari pada segala bani Israel seorang juapun tiada yang ditanggungkan Sulaiman pekerjaan hamba kepadanya, melainkan mereka itulah orang perang adanya dan penghulu segala hulubalangnya dan penghulu rata perangnya dan penghulu segala orang berkendaraannya. Dan lagi mereka itulah kepala pengerah yang pada baginda raja Sulaiman, dua ratus lima puluh orang yang memerintahkan segala orang bekerja itu. Bermula, maka dibawalah naik oleh raja Sulaiman akan puteri Firaun dari dalam negeri Daud ke maligai yang telah dibuatnya akan dia, karena katanya: Bahwa tiada boleh isteriku duduk di dalam istana Daud, raja orang Israel, karena sucilah segala tempat yang tabut Tuhan sudah hampir kepadanya! Maka dari pada masa itu dipersembahkan sulaiman kepada Tuhan korban bakaran di atas mezbah Tuhan, yang telah dibuatnya di hadapan serambi itu, yaitu barang yang patut dipersembahkan pada sebilang hari, setuju dengan pesan Musa, pada segala hari sabat dan pada segala bulan baharu dan pada segala masa raya yang tertentu, tiga kali dalam setahun, yaitu pada masa raya roti fatir, dan pada masa raya asabih dan pada masa raya pondok daun-daunan. Maka ditentukan baginda pula, setuju dengan perintah Daud, ayahanda baginda, segala kelompok-kelompok imam pada pekerjaannya, dan segala orang Lewipun pada jawatannya akan memuji-muji Allah dan akan membantu segala imam dalam pekerjaannya dengan aturannya pada tiap-tiap hari, dan lagi segala penunggu pintu dalam pangkat-pangkatnya, pada tiap-tiap pintu gerbang, karena demikianlah perintah Daud, aziz Allah itu. Maka tiada orang melalui pesan baginda itu akan hal segala imam dan orang Lewi dalam segala perkara, demikianpun akan hal segala perbendaharaan. Maka segala pekerjaan Sulaimanpun berpatutan sampai kepada hari dibubuh kaki tembok rumah Tuhan datang kepada kesudahannya; maka genaplah sudah rumah Tuhan itu. Kemudian dari pada itu pergilah Sulaiman ke Ezion-jeber dan ke Elot, yang di tepi laut di tanah Edom. Maka disuruhkan Hiram beberapa kapal kepada baginda dengan tolongan hamba-hambanya dan dari pada segala rakyatnyapun beberapa orang yang tahu berlayar di laut, maka berlayarlah mereka itu serta dengan hamba raja Sulaiman ke Ofir, diambilnya dari sana emas empat ratus lima puluh talenta banyaknya, yang dibawanya kepada baginda raja Sulaiman. Sebermula, maka serta kabar akan hal raja Sulaiman kedengaranlah kepada permaisuri negeri Syeba, maka datanglah ia ke Yeruzalem hendak mencobai akan raja Sulaiman dengan beberapa penerka dan sertanya adalah suatu tentara yang besar dan beberapa unta yang muat rempah-rempah dan amat banyak emas dan permata yang indah-indah; maka sampailah ia kepada raja Sulaiman, lalu berkata-kata dengan baginda akan hal segala sesuatu yang di dalam hatinya. Maka diartikan raja Sulaiman baginya segala perkataannya; barang suatu perkarapun tiada yang terlindung dari pada raja Sulaiman dan yang tiada dinyatakannya kepadanya. Maka dilihat oleh permaisuri Syeba akan hikmat Sulaiman dan akan istana yang telah diperbuatnya, dan akan sajian mejanya dan peri duduk segala pegawainya dan peri berdiri segala hambanya dan pakaian mereka itu dan segala penjawat minuman baginda serta dengan pakaiannya dan peri baginda berarak apabila baginda berjalan naik ke rumah Tuhan, maka tiada lagi semangat permaisuri itu. Maka katanya kepada baginda: Benarlah juga kabar yang telah beta dengar di negeri beta akan segala hal ihwal tuan dan akan hikmat tuan. Maka perkataan mereka itu tiada beta percaya, sebelum beta datang ke mari dan mata beta sendiri melihat ini, maka sesungguhnya separuh juga tiada dikabarkan kepada beta dari pada kebesaran hikmat tuan; maka tuan sudah meliputi akan segala kabar yang telah beta dengar itu. Berbahagialah kiranya segala pegawaimu dan berbahagialah segala hambamu, yang senantiasa menghadap hadiratmu dan mendengar hikmatmu. Segala puji bagi Tuhan, Allahmu, yang berkenan akan dikau, sehingga didudukan-Nya engkau seperti raja bagi Tuhan, Allahmu, di atas takhta kerajaan-Nya. Maka sebab Allahmu mengasihi akan orang Israel hendak menetapkan mereka itu sampai selama-lamanya, sebab itu telah diangkatnya akan dikau menjadi raja atas mereka itu, supaya engkau berbuat benar dan insaf. Maka diberikan permaisuri itu kepada baginda emas seratus dua puluh talenta dan amat banyak rempah-rempah dan permata yang indah-indah; maka belum pernah ada macam rempah-rempah seperti yang diberikan permaisuri Syeba itu kepada baginda raja Sulaiman. Maka hamba Hiram serta dengan hamba Sulaiman yang membawa emas dari Ofir itu membawa kayu cendana dan permata yang indah-indahpun. Maka dari pada kayu cendana itu diperbuat baginda geradi akan rumah Tuhan dan akan istana baginda, dan lagi kecapi dan dandi akan segala biduan; maka begini macam kayu cendana belum pernah kelihatan dahulu di negeri Yehuda. Maka diberikan oleh baginda Sulaiman akan permaisuri Syeba itu segala kehendaknya, segala yang dipintanya, kecuali barang yang sama dengan benda yang telah dihantarnya kepada baginda; setelah itu maka bermohonlah permaisuri itu, lalu pulanglah ia ke negerinya serta dengan segala hambanya. Adapun berat segala emas yang dibawa masuk bagi raja Sulaiman dalam setahun, ia itu enam ratus enam puluh enam talenta emas. Kecuali segala emas yang dibawa masuk oleh segala saudagar dan orang berniaga; demikianpun segala raja Arab dan penghulu negeri-negeri itu membayar upeti emas dan perak kepada Sulaiman. Maka disuruh baginda raja Sulaiman perbuatkan selukung dua ratus buah dari pada emas tempawan, disuruhnya timbang emas enam ratus syikal akan sebuah selukung. Dan lagi tiga ratus buah perisai dari pada emas tempawan, disuruhnya timbang emas tiga ratus syikal akan sebuah perisai, lalu ditaruh baginda akan segala perisai itu dalam istana rimba di Libanon. Dan lagi disuruh baginda perbuatkan sebuah singgasana besar dari pada gading, yang disalutkannya dengan emas yang semata-mata suci, maka pada singgasana itu adalah enam tingkatnya dan sebuah ketapakan keemasan, dan pada singgasana itu adalah susuran sebelah kiri kanan sampai di tempat duduknya dan dua ekor singa adalah berdiri pada sisi susuran itu. Dan lagi dua belas ekor singa adalah berdiri di atas keenam tingkat itu pada kiri kanannya; maka yang demikian belum pernah diperbuat orang, dalam barang suatu kerajaan juapun tidak. Demikianpun segala bekas minuman baginda raja Sulaiman dari pada emas dan segala serba istana rimba di Libanonpun dari pada emas tua; maka pada zaman raja Sulaiman perak itu tiada lagi diindahkan orang. Karena segala kapal baginda berlayar ke Tarsis serta dengan hamba-hamba Hiram, maka dalam tiga tahun sekali masuklah segala kapal dari Tarsis itu bermuatkan emas dan perak dan gading dan beberapa ekor kera dan burung merak. Demikianlah baginda raja Sulaiman menjadi besar dari pada segala raja yang di dalam dunia, baik dengan kekayaan baik dengan hikmat. Maka segala raja yang di dalam duniapun datang menghadap raja Sulaiman hendak mendengar hikmatnya, yang telah dikaruniakan Allah dalam hatinya. Maka dibawanya masing-masing akan persembahannya, yaitu segala benda emas perak dan pakaian dan beberapa lengkap senjata dan rempah-rempah dan kuda dan bagal pada tiap-tiap tahun. Dan lagi adalah pada Sulaiman kandang kuda dan rata empat ribu buah, dan orang berkendaraan dua belas ribu, yang ditaruhnya dalam kota-kota tempat rata, dan di Yeruzalem hampir dengan baginda. Maka takluklah kepada baginda segala raja dari pada sungai besar itu sampai ke negeri orang Filistin dan sampai ke perhinggaan negeri Mesir. Maka oleh bagindapun disebabkan bahwa di Yeruzalem perak itu disamakan dengan batu dan pohon kayu arazpun banyaknya seperti pohon beringin yang di tanah datar. Maka bagi raja Sulaiman dibawa oranglah akan kuda dari Mesir dan dari segala daerah takluknya. Maka adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Sulaiman, yang dahulu dan yang kemudian, bukankah tersebutlah ia itu di dalam tawarikh nabi Natan dan di dalam nubuat Ahia, orang Siloni, dan di dalam kitab khayal Ido, penilik itu, akan segala hal ihwal Yerobeam bin Nebat? Maka kerajaanlah Sulaiman di Yeruzalem atas segala orang Israel empat puluh tahun lamanya. Maka mangkatlah raja Sulaiman beradu dengan segala nenek moyangnya, dan dikuburkan oranglah akan baginda di dalam negeri Daud, ayahanda baginda, maka Rehabeam, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Bermula, maka Rehabeampun berangkat ke Sikhem, karena segenap orang Israel sudah datang ke Sikhem itu hendak merajakan dia. Maka sesungguhnya serta kedengaranlah kabar itu kepada Yerobeam bin Nebat, yang di Mesir, karena ia sudah lari ke sana dari hadapan baginda raja Sulaiman, maka kembalilah Yerobeam dari Mesir; karena telah disuruhkan orang ke sana memanggil dia, lalu datanglah Yerobeam serta dengan segala orang Israel, maka sembah mereka itu kepada Rehabeam demikian: Bahwa paduka ayahanda tuanku sudah memberatkan tanggungan patik sekalian ini, maka sekarang hendaklah kiranya tuanku meringankan perhambaan yang berat, yang dari pada paduka ayahanda tuanku, dan tanggungan yang berat, yang telah ditanggungkannya atas patik ini, maka patik sekalian menjadi hamba tuanku. Maka titah baginda kepada mereka itu: Selang tiga hari hendaklah kamu kembali kepadaku. Lalu pulanglah mereka itu. Maka berbicaralah baginda raja Rehabeam dengan segala tua-tua yang dahulu menghadap hadirat raja Sulaiman, ayahanda baginda, pada masa hidupnya, maka titah baginda: Apa bicara kamu; bagaimana patut disahut akan orang banyak itu? Maka sembah mereka itu kepadanya: Jikalau kiranya tuanku baik budi akan orang banyak itu dan memperkenankan dia, dan tuanku menyahut perkataan lembut manis kepadanya, niscaya mereka itu menjadi hamba tuanku pada segala hari. Tetapi ditinggalkan baginda akan bicara yang dipersembahkan segala tua-tua itu kepadanya, lalu berbicaralah baginda dengan segala orang muda-muda, yang telah menjadi besar sertanya dan yang berdiri di hadapannya. Maka titah baginda kepadanya: Apa bicara kamu; bagaimana patut kita menyahut akan orang banyak yang telah bersembah kepadaku demikian: Hendaklah tuanku meringankan tanggungan yang telah ditanggungkan oleh paduka ayahanda tuanku atas patik itu. Maka segala orang muda yang telah menjadi besar sertanya itu menyahut kepadanya, sembahnya: Begini hendaklah tuanku katakan kepada mereka yang telah bersembah kepada tuanku demikian: Bahwa paduka ayahanda tuanku sudah memberatkan tanggungan patik ini, maka hendaklah tuanku meringankan dia. Katakan apalah kepada mereka itu demikian: Bahwa kelingkingku ini akan lebih besar dari pada pinggang ayahku. Maka jikalau ayahku sudah menanggungkan atasmu suatu tanggungan yang berat, niscaya aku menambahi akan tanggungan kamu itu lagi; dan jikalau ayahku sudah mempersakiti kamu dengan cemeti, niscaya aku akan mempersakiti kamu kelak dengan kalajengking. Arakian, maka datanglah Yerobeam serta dengan segala orang itu menghadap Rehabeam pada hari yang ketiga, setuju dengan titah baginda ini: Selang tiga hari hendaklah kamu kembali menghadap aku. Maka sahut baginda akan mereka itu dengan geramnya, karena ditinggalkan baginda raja Rehabeam akan bicara segala tua-tua itu, dan bertitahlah ia kepada mereka itu menurut bicara segala orang muda itu, titahnya: Bahwa ayahku sudah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku kelak menambahi akan dia lagi; maka ayahku sudah mempersakiti kamu dengan cemeti, tetapi aku kelak mempersakiti kamu dengan kalajengking. Maka dalam hal ini tiada baginda mendengar akan sembah orang banyak itu, karena dengan takdir Allah juga demikian, hendak disampaikan Tuhan firman-Nya yang telah dikatakan-Nya dahulu dengan lidah Ahia, orang Siloni, kepada Yerobeam bin Nebat. Hata, apabila dilihat oleh segenap orang Israel akan hal baginda tiada mau mendengar akan sembah mereka itu, maka sahut mereka itu kepada baginda: Apakah bahagian kami dari pada Daud? bahkan, tiada pada kami barang pusaka dari pada bin Isai itu! Hai orang Israel, baiklah masing-masing kamu pulang ke kemahnya! Sekarang ingatlah akan isi rumahmu sendiri, hai Daud! Hata, maka pulanglah segala orang Israel itu ke kemah-kemahnya. Tetapi adapun akan segala bani Israel yang duduk di dalam negeri-negeri Yehuda, ia itu juga berajakan Rehabeam. Maka disuruhkan baginda raja Rehabeam akan Hadoram, penghulu bendahari, tetapi segala orang Israelpun melontari dia dengan batu, sehingga matilah ia, maka baginda raja Rehabeampun dengan gopoh-gopohnya naik sebuah rata, lalu lari ke Yeruzalem. Demikianlah peri hal orang Israel berpaling haluanlah dari pada orang isi istana Daud datang kepada hari ini. Hata, setelah sampai Rehabeam ke Yeruzalem dihimpunkannyalah segenap orang isi rumah Yehuda dan Benyamin, semuanya seratus delapan puluh ribu orang pilihan, yang tahu perang, hendak memerangi orang Israel, supaya dikembalikannya kerajaan itu kepada Rehabeam. Tetapi datanglah firman Tuhan kepada Semaya, aziz Allah itu, bunyinya: Katakanlah ini olehmu kepada Rehabeam bin Sulaiman, raja orang Yehuda, dan kepada segala orang Israel yang di Yehuda dan Benyamin, bunyinya: Inilah firman Tuhan: Janganlah kamu mendatangi atau memerangi saudara-saudaramu; melainkan hendaklah masing-masing kamu pulang ke rumahnya, karena perkara ini telah jadi dengan kehendak-Ku juga. Hata, maka didengarlah oleh mereka itu akan firman Tuhan itu, lalu baliklah mereka itu dari pada mendatangi Yerobeam. Arakian, maka duduklah Rehabeam di Yeruzalem, dibangunkannya beberapa buah negeri akan kota benteng di Yehuda. Diteguhkannya Betlehem dan Etam dan Tekoa, dan Bait-Zur dan Socho dan Adulam, dan Gat dan Maresa dan Zif, dan Adorayim dan Lakhis dan Azeka, dan Zora dan Ayalon dan Heberon, semuanya negeri yang berkota benteng di Yehuda dan di Benyamin. Maka diteguhkannya segala benteng itu, dan di dalamnya ditaruhnya akan hulubalang dan beberapa bekal dari pada makanan dan minyak dan air anggur. Maka di dalam tiap-tiap negeri itu adalah beberapa selukung dan lembing, sehingga teguh sangat negeri itu; demikianlah Yehuda dan Benyamin itupun tinggal baginda punya. Maka segala imam dan orang Lewi, yang di seluruh tanah Israel itu, berhimpunlah kepadanya dari pada segala jajahan negerinya. Karena ditinggalkan orang Lewi akan segala tempat kediamannya dan segala miliknya, lalu datang ke Yehuda dan ke Yeruzalem; karena telah ditolak Yerobeam dan segala anaknya akan mereka itu, sehingga tiada boleh mereka itu mengerjakan imamat bagi Tuhan. Maka diangkat Yerobeam akan dirinya beberapa penghulu panggung dan bagi syaitan dan patung anak lembu yang sudah diperbuatnya. Maka orang Lewi itu diturut oleh orang dari pada segala suku bangsa Israel, yang menyerahkan hatinya hendak mencahari Tuhan, Allah orang Israel, supaya dipersembahkannya korban kepada Tuhan, yaitu Allah nenek moyang mereka itu. Maka diteguhkannya kerajaan Yehuda dan dikuatkannya Rehabeam bin Sulaiman tiga tahun lamanya, karena tiga tahun lamanya berjalanlah mereka itu pada jalan Daud dan Sulaiman. Maka diperisteri Rehabeam akan Mahalat, anak Yerimot bin Daud, dan lagi akan Abihail, anak Eliab bin Isai, yang memperanakkan baginya laki-laki ini: Yeus dan Semarya dan Zaham. Kemudian dari pada ini diperisterikannya Maakha, anak Absalom, yang memperanakkan baginya Abia dan Atai dan Ziza dan Selomit. Maka kasih Rehabeam akan Maakha, anak Absalom itu, terlebih dari pada kasihnya akan segala isterinya dan gundiknya, maka telah diambilnya delapan belas orang akan isterinya dan enam puluh akan gundiknya dan iapun beranaklah laki-laki dua puluh delapan orang dan perempuan enam puluh orang. Maka diangkat Rehabeam akan Abia, anak Maakha, dijadikannya penghulu dan kepala di antara segala kakak adiknya, sebab baginda hendak merajakan dia. Maka berlakulah baginda dengan bijaksana, ditaburkannyalah segala anaknya laki-laki kepada segala jajahan Yehuda dan Benyamin, di dalam segala negeri yang berkota benteng, dan dikaruniakannya kepada mereka itu biaya dengan kelimpahannya; maka bagindapun mengambil banyak orang isteri. Sebermula, setelah sudah ditetapkan Rehabeam akan kerajaannya dan telah ia beroleh kuasa, maka ditinggalkannya akan taurat Tuhan, dan segenap orang Israelpun sertanya. Maka sebab itu pada tahun yang kelima dari pada kerajaan Rehabeam, tiba-tiba Sisak, raja Mesir, mendatangi Yeruzalem, karena mereka itu sudah bersalah kepada Tuhan. Dan sertanya adalah seribu dua ratus buah rata perang dan enam puluh ribu orang berkendaraan dan segala rakyat yang sertanya datang dari Mesir itu tiada tepermanai banyaknya, dari pada orang Libi dan Sukhi dan Kusyi. Maka dialahkannya segala negeri yang berkota benteng di tanah Yehuda, lalu sampailah ia ke Yeruzalem. Maka pada masa itu datanglah nabi Semaya menghadap Rehabeam dan segala penghulu Yehuda, yang telah berhimpun di Yeruzalem oleh karena Sisak itu, maka katanya kepada mereka itu: Demikian inilah firman Tuhan: Bahwa kamu sekalian sudah meninggalkan Daku, sebab itu Akupun sudah meninggalkan kamu dalam tangan Sisak! Maka pada masa itu segala penghulu orang Israel dan bagindapun merendahkan dirinya, sambil katanya: Bahwa adillah Tuhan! Maka apabila dilihat Tuhan mereka itu merendahkan dirinya, datanglah firman Tuhan kepada Semaya, bunyinya: Bahwa mereka itu sudah merendahkan dirinya, sebab itu tiada Aku akan membinasakan mereka itu, melainkan Aku mengaruniakan kepada mereka itu barang sesuatu kelepasan supaya jangan kelimpahan murka-Ku dicurahkan atas Yeruzalem oleh tangan Sisak itu. Tetapi mereka itu akan menjadi hambanya, supaya mereka itu dapat membedakan antara berkhidmat kepada-Ku dengan berkhidmat kepada segala kerajaan negeri-negeri itu. Hata, maka berangkatlah Sisak, raja Mesir itu, diserangnya akan Yeruzalem dan dirampasnya segala mata benda dari dalam rumah Tuhan dan segala mata benda dari dalam istana baginda, bahkan, dirampasnya semuanya, sehingga segala perisai keemasan perbuatan raja Sulaimanpun dirampasnya. Maka diperbuat oleh baginda raja Rehabeam beberapa perisai tembaga akan gantinya, yang diserahkannya kepada tangan segala penghulu biduanda, yang menunggui pintu istana baginda. Maka sesungguhnya apabila baginda berangkat ke rumah Tuhan, maka datanglah segala biduanda sambil membawa perisai itu, kemudian dikembalikannya akan dia pula ke dalam pelatar biduanda. Hata, maka sebab direndahkannya dirinya begitu, maka undurlah murka Tuhan dari padanya, sehingga tiada dibinasakan-Nya ia pada sekaligus; maka di antara orang Yehuda itu adalah lagi beberapa perkara yang baik. Maka baginda raja Rehabeampun berkuasa pula dan kerajaanlah ia di Yeruzalem; maka umurnya empat puluh satu tahun pada masa Rehabeam naik raja, dan kerajaanlah ia tujuh belas tahun lamanya di Yeruzalem, yaitu negeri yang telah dipilih Tuhan dari pada segala suku bangsa Israel hendak ditaruh-Nya akan nama-Nya di sana. Maka nama bunda baginda itu Naama, seorang perempuan Ammoni. Maka dibuat baginda barang yang jahat, sebab hatinya tiada tetap dalam mencahari Tuhan. Adapun segala kisah Rehabeam, yang mula dan yang kemudian, bukankah ia itu tersebut di dalam kitab tawarikh nabi Semaya dan di dalam sejarah Ido, penilik itu? Maka adalah perang antara Rehabeam dengan Yerobeam pada segala hari. Maka mangkatlah Rehabeam beradu dengan segala nenek moyangnya, dikuburkan oranglah akan dia di dalam negeri Daud, maka Abia, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Bermula, maka pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yerobeam, naiklah Abia raja atas orang Yehuda. Maka kerajaanlah ia tiga tahun lamanya di Yeruzalem, dan nama bunda baginda itu Mikhaya, anak Uriel dari Gibea, maka di antara Abia dengan Yerobeampun adalah perang. Maka Abiapun mengikat perang dengan suatu tentara orang perwira perkasa empat ratus ribu orang pilihan; maka Yerobeampun mengikat perang hendak melawan dia dengan delapan ratus ribu orang pilihan, semuanya perwira perkasa. Maka berbangkitlah, Abia, lalu turun dari atas bukit Zemarayim, yang di pegunungan Efrayim, maka katanya: Dengarlah olehmu akan daku, hai Yerobeam dan segala orang Israel! Bukankah patut kamu tahu bahwa kerajaan Israel itu dikaruniakan Tuhan, Allah orang Israel, kepada Daud sampai selama-lamanya? baik kepada baginda baik kepada puteranya dengan perjanjian garam? Kendatilah demikian, maka berbangkitlah juga Yerobeam bin Nebat, seorang hamba Sulaiman bin Daud, lalu mendurhaka kepada tuannya. Maka telah berhimpunlah kepadanya beberapa orang yang sia-sia dan jahat adanya, serta memberanikan dirinya sampai melawan Rehabeam bin Sulaiman, yaitu tatkala Rehabeam lagi muda dan lembut hatinya, sehingga tiada terlawan ia akan mereka itu. Maka sekarang pada sangkamu kamu dapat menggagahi kerajaan Tuhan, yang pada tangan putera Daud. Sungguhpun amat banyak bilangan kamu tetapi sertamu adalah patung anak lembu keemasan, perbuatan Yerobeam akan berhala bagimu. Bukankah sudah dihalaukan olehmu akan segala imam Tuhan, yaitu akan bani Harun dan akan segala orang Lewi, dan sudah kamu jadikan penghulu bagimu seperti segala bangsa negeri-negeri itu? Barangsiapa yang datang sahaja akan ditahbiskan sambil membawa seekor lembu muda yang jantan tujuh ekor domba jantan, ia itu diangkat penghulu bagi barang yang bukan ilah adanya. Tetapi akan kami ini, Tuhan juga Allah kami dan tiada kami meninggalkan Dia, maka segala imam yang berkhidmat kepada Tuhan itulah bani Harun, dan segala orang Lewipun adalah pada jawatannya. Maka pada sebilang pagi petang dipasangnya bagi Tuhan korban bakaran dan lagi dupa dari pada rempah-rempah yang harum dan disajikannya roti di atas meja yang suci itu, dan lagi kaki pelita yang keemasan dengan segala pelitanya dipasang pada tiap-tiap malam, karena kami melakukan tungguan Tuhan, Allah kami, tetapi kamu sudah meninggalkan Dia. Maka sesungguhnya Allah juga menyertai akan kami pada haluan dan segala imamnyapun dengan nafiri yang besar bunyinya, akan mengangkat tempik sorak perang melawan kamu! Janganlah kiranya kamu berperang melawan Tuhan, Allah nenek moyangmu, hai bani Israel! karena kamu tiada akan selamat. Hata, maka disuruh Yerobeam akan beberapa orang pengadang berjalan keliling dari belakang mereka itu, sehingga mereka itu sendiri di hadapan orang Yehuda dan segala orang pengadang itu di belakangnya. Adapun apabila orang Yehuda itu menoleh, dilihatnya akan hal mereka itu diperangi dari muka dan dari belakang, lalu berserulah mereka itu kepada Tuhan dan segala imampun meniupkan nafirinya. Maka segala orang Yehudapun mengangkatlah sorak perang; maka sesungguhnya serta diangkat orang Yehuda akan sorak perang itu, dialahkan Allah akan Yerobeam dan segala orang Israel di hadapan Abia dan segala orang Yehuda, sehingga larilah bani Israel dari hadapan orang Yehuda dan diserahkan Allah akan mereka itu kepada tangannya. Maka diadakan oleh Abia dan segala rakyatnya suatu pembunuhan yang besar di antara mereka itu, karena dari pada orang Israel rebahlah lima ratus ribu orang pilihan yang mati dibunuh. Demikianlah peri bani Israel direndahkan sangat pada masa itu, tetapi bani Yehuda makin berkuasa, sebab mereka itu sudah bersandar pada Tuhan, Allah nenek moyangnya. Maka oleh Abia diusir akan Yerobeam dari belakang dan dirampasnya dari padanya negeri Bait-el serta dengan segala daerahnya, dan negeri Yesana serta dengan segala daerahnya, dan negeri Eferon serta dengan segala daerahnya. Maka Yerobeampun tiada beroleh kuat lagi seumur hidup Abia, tambahan pula dipalu Tuhan akan dia, sehingga matilah ia. Maka Abiapun makin bertambah-tambah kuasanya, maka telah diperisterikannya empat belas orang dan bagindapun beranak laki-laki dua puluh orang dan perempuan enam belas orang. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Abia dan segala kelakuannya dan perkataannya, ia itu tersebutlah di dalam kitab tawarikh nabi Ido. Hata, maka mangkatlah Abia beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda di dalam negeri Daud, lalu Asa, putera baginda, naik raja akan gantinya. Maka pada zamannya negeri itu selamat sentosa sepuluh tahun lamanya. Maka oleh Asa dibuat barang yang baik dan benar kepada pemandangan Tuhan, Allahnya, karena dilalukannya segala mezbah orang helat dan segala panggungpun, dan dipecahkannya segala patung dan ditebangnya segala hutan-hutan. Maka disuruhnya segala orang Yehuda mencahari Tuhan, Allah nenek moyangnya, dan menurut hukum undang-undangnya. Maka dilalukannya pula dari dalam negeri-negeri Yehuda akan segala panggung dan tiang syamsiat; maka kerajaan itu bersentosalah di bawah perintahnya. Maka dibuatnya beberapa buah negeri yang berkota benteng di tanah Yehuda, karena selamat sentosalah negeri itu, dan tiada barang perang dengan dia pada segala tahun itu, sebab dikaruniakan Tuhan selamat sentosa kepadanya. Maka titah baginda kepada segala orang Yehuda: Baiklah kita membuat negeri-negeri ini dan melengkungkan dia dengan pagar batu dan bangun-bangun dan beberapa pintu gerbang dengan sakatnya, sedang tanah itu lagi kita punya, karena kita telah mencahari Tuhan, Allah kita, maka sebab kita mencahari Dia, dikaruniakan-Nya kepada kita selamat sentosa berkeliling. Hata, maka dibangunkannya negeri itu dan disudahkannya juga dengan selamat. Maka pada Asa adalah suatu tentara, tiga ratus ribu orang dari Yehuda yang berselukung dan berlembing dan dua ratus delapan puluh ribu orang dari Benyamin yang membawa perisai dan yang tahu membentang busur panah, semuanya itu orang perwira perkasa. Hata, maka keluarlah Zerah, orang Kusyi, mendatangi mereka itu dengan suatu tentara yang sejuta orang banyaknya, dan dengan rata perang tiga ratus buah; maka sampailah ia ke Maresa. Lalu keluarlah Asa hendak melawan dia, maka keduanya mengaturlah ikat perangnya di lembah Zefata hampir dengan Maresa. Maka Asapun meminta doa kepada Tuhan! bagi-Mu tiada bedanya antara menolong orang yang kuat dengan orang yang tiada kuat; ya Tuhan, Allah kami! tolong apalah akan kami, karena kami bersandar pada-Mu, dan dengan nama-Mu juga kami sudah datang hendak melawan orang sebanyak ini. Ya Tuhan! Engkau juga Allah kami, janganlah kiranya orang yang sia-sia dapat melawan akan Dikau. Hata, maka dipalu Tuhan akan segala orang Kusyi itu di hadapan Asa dan orang Yehuda, sehingga larilah orang Kusyi itu. Maka oleh Asa dan segala rakyat yang sertanya diusir akan mereka itu sampai ke Gerar; maka kebanyakan orang Kusyi itu rebahlah mati sebab tiada disayang oranglah akan mereka itu lagi, bahkan, mereka itu dipecahkan di hadapan Tuhan dan di hadapan tentara perangnya; maka orang Yehuda beroleh jarahan amat banyak sangat. Maka dialahkannya segala negeri yang keliling Gerar itu, karena suatu kegentaran dari pada Tuhan telah jatuh kepada orang isinya, maka orang Yehuda menjarah rayah akan segala negeri itu, sebab banyak jarahan dalamnya. Maka dirobohkannya pula segala kemah gembala binatang dan dibawanya sertanya akan banyak kambing domba dan unta, lalu kembalilah mereka itu ke Yeruzalem. Maka pada masa itu datanglah Roh Allah atas Azarya bin Oded, sehingga keluarlah ia pergi mendapatkan Asa, lalu katanya kepadanya: Dengarlah olehmu akan daku, hai Asa dan segenap orang Yehuda dan Benyamin! bahwa Tuhan telah menyertai akan kamu sebab kamupun berpaut kepada Tuhan, maka jikalau kiranya kamu mencahari Dia, niscaya Iapun didapati olehmu; tetapi jikalau kamu meninggalkan Dia, niscaya ditinggalkan-Nya kamupun. Maka telah beberapa hari lamanya pada orang Israel tiada Allah yang benar, dan tiada mereka itu berimam yang mengajar, dan tiada pula mereka itu bertaurat. Tetapi apabila dalam hal kesukaran mereka itu bertobat kepada Tuhan, Allah orang Israel, dan mencahari Dia, lalu didapati mereka itu akan Dia. Maka pada masa itu tiada selamat bagi orang yang keluar atau bagi orang yang masuk, melainkan huru-hara besar juga di antara segala orang isi negeri-negeri ini, sehingga terantuk-antuklah mereka itu, bangsa dengan bangsa dan isi negeri dengan isi negeri oleh karena dikejutkan Allah akan mereka itu dengan pelbagai kesukaran. Maka sebab itu pertetapkanlah hatimu dan tanganmu jangan jadi lemah, karena adalah pahala bagi pekerjaanmu. Setelah didengar Asa segala perkataan dan nubuat nabi bin Oded ini, maka dipertetapkannyalah hatinya dan dilalukannya segala kegelian dari pada seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari dalam segala negeri di pegunungan Efrayim, yang telah dirampasnya, dan lagi dibaikinya akan mezbah Tuhan yang di hadapan serambi rumah Tuhan. Maka dihimpunkannyalah segala orang Yehuda dan Benyamin dan serta dengan mereka itupun segala orang yang telah datang dari Efrayim dan Manasye dan Simeon, karena dari Israel banyaklah orang yang jatuh kepadanya, apabila dilihatnya Tuhan, Allahnya, adalah menyertai akan baginda. Maka berhimpunlah mereka itu sekalian di Yeruzalem pada bulan yang ketiga, tahun yang kelima belas dari pada kerajaan Asa. Maka pada hari itu juga dikorbankannyalah bagi Tuhan dari pada jarahan yang dibawanya itu lembu tujuh ratus ekor dan kambing domba tujuh ribu ekor. Maka berjanji-janjianlah mereka itu hendak dicaharinya Tuhan, Allah nenek moyangnya, dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya. Dan barangsiapa yang tiada akan berbuat bakti kepada Tuhan, Allah orang Israel, ia itu akan mati dibunuh, baik kecil baik besar baik laki-laki baik perempuan. Maka bersumpahlah mereka itu setia kepada Tuhan dengan nyaring suaranya dan dengan sorak yang ramai dan dengan bunyi buri-buri dan nafiri. Maka segenap orang Yehudapun bersukacita akan sumpah itu, karena adapun mereka itu bersumpah itu, ia itu dengan segenap hatinya, dan dengan segala keridlaan hatinya mereka itu mencahari Dia dan didapatinya juga akan Dia, dan Tuhanpun mengaruniai mereka itu dengan selamat sentosa berkeliling. Dan lagi akan Maakha, bunda baginda raja Asa itu, dipecatkan oleh baginda dari pada pangkatnya permaisuri, sebab telah diperbuatnya dalam hutan seekor berhala yang memberi dahsyat, maka dibinasakan Asa berhalanya yang memberi dahsyat itu, dihancurluluhkannya dan dibakarnya habis di tepi sungai Kideron. Sungguhpun segala panggung tiada dilalukan dari tengah orang Israel, tetapi hati Asa tulus juga sepanjang umur hidupnya. Maka dibawanya masuk ke dalam bait-Ullah akan segala benda yang disucikan oleh ayahanda baginda dan segala benda yang disucikan baginda sendiri, dari pada emas perak dan pelbagai perkakasan. Maka tiada juga perang sampai kepada tahun yang ketiga puluh lima dari pada kerajaan Asa. Hata, maka pada tahun yang ketiga puluh enam dari pada kerajaan Asa, datanglah Baesa, raja orang Israel, memerangi orang Yehuda, maka diteguhkannya negeri Rama, sehingga seorangpun tiada diberinya keluar masuk akan mendapatkan Asa, raja orang Yehuda. Maka pada masa itu dikeluarkan Asa segala emas perak dari pada segala mata benda yang di dalam rumah Tuhan dan di dalam istana baginda, lalu utusanlah ia kepada Benhadad, raja benua Syam, yang duduk di negeri Damsyik, katanya: Hendaklah ada suatu perjanjian di antara tuan dengan beta, seperti dahulu di antara ayah tuan dengan ayah beta; bahwasanya beta mengirim kepada tuan emas perak ini, hendaklah tuan pergi merombak perjanjian tuan dengan Baesa, raja orang Israel itu, supaya undurlah ia dari pada beta. Maka didengarlah Benhadad akan kata baginda raja Asa, lalu disuruhkannya segala panglima tentara yang padanya menyerang negeri-negeri orang Israel, maka dialahkannya Iyon dan Dan dan Abelmayim dan segala tempat perbekalan yang di Naftali. Hata, demi didengar Baesa akan hal yang demikian, maka berhentilah ia dari pada meneguhkan Rama, dibantutkannya pekerjaan itu. Maka dihimpunkan baginda raja Asa segala orang Yehuda, supaya diangkutnya segala batu di Rama dan segala kayunya, yang telah dipakai Baesa akan meneguhkan negeri itu, maka diteguhkan baginda negeri Geba dan Mizpa dengan dia. Bermula, maka pada masa itu juga datanglah penilik Hanani menghadap Asa, raja orang Yehuda, serta katanya kepadanya: Sebab engkau telah bersandar pada raja Syam dan tiada engkau bersandar pada Tuhan, Allahmu, sebab itu tentara raja Syam itu sudah luput dari pada tanganmu. Bukankah dahulu orang Kusyi dan orang Libipun suatu tentara yang besar dengan amat banyak rata perangnya dan orang berkuda? maka sebab engkau telah harap pada Tuhan diserahkan-Nya juga mereka itu sekalian kepada tanganmu. Karena adapun akan Tuhan, matanya adalah memandang berkeliling seluruh muka bumi akan mengaruniakan gagah dan kuat kepada barangsiapa yang tulus hatinya kepada-Nya. Maka sebab itu bodoh perbuatanmu ini, karena mulai dari pada sekarang ini engkau akan diperangi selalu. Tetapi murkalah Asa akan orang penilik itu, diserahkannya ke dalam penjara, demikianlah sangat murkanya akan dia sebab kata itu, dan lagi beberapa orang dari pada rakyatpun dianiayakan oleh Asa pada masa itu. Arakian, maka segala kisah Asa, baik yang mula baik yang kemudian, bahwasanya tersuratlah ia itu di dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel. Maka pada tahun yang ketiga puluh sembilan dari pada kerajaannya jatuhlah Asa sakit kedua belah kakinya, sehingga terpayahlah sakitnya, tetapi dalam sakitnya tiada dicaharinya Tuhan, melainkan dicaharinya segala tabib. Maka mangkatlah Asa beradu dengan segala nenek moyangnya. Adapun baginda mangkat itu pada tahun yang keempat puluh satu dari pada kerajaannya. Maka dikuburkan oranglah akan baginda di dalam kubur yang telah disuruh baginda gali akan dia di dalam negeri Daud, dan dibaringkan oranglah akan baginda di atas sebuah tilam yang telah diisinya dengan rempah-rempah dan pelbagai barang yang harum, dilengkap sekadar kepandaian tukang rempah-rempah, maka dibakar oranglah suatu pembakaran amat besar akan baginda. Maka Yosafat, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya, dan dikuatkannya dirinya akan melawan orang Israel. Ditaruh baginda akan beberapa orang perang di dalam segala negeri Yehuda yang berkota benteng dan ditaruh baginda pula beberapa orang laskar di tanah Yehuda dan di dalam segala negeri Efrayim, yang telah ditawan oleh ayahanda baginda. Karena Tuhanpun menyertai akan Yosafat, sebab ia berjalan pada segala jalan Daud, moyangnya, yang dahulu itu dan tiada ditanyakannya akan Baalim. Melainkan dicaharinya Allah nenek moyangnya dan berjalanlah ia menurut segala hukum-Nya dan tiada diturutnya perbuatan orang Israel. Maka ditetapkanlah Tuhan kerajaan itu dalam tangan baginda dan segenap orang Yehudapun mempersembahkan persembahan kepada Josafat, sehingga padanya adalah kekayaan dan kemuliaan besar. Maka bermegahlah hati baginda akan segala jalan Tuhan, sehingga makin lebih dijauhkannya segala panggung dan hutan-hutan dari Yehuda. Maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaannya disuruh baginda akan segala penghulunya, yaitu akan BinKhayil dan Obaja dan Zekharya dan Netaniel dan Mikhaya, pergi mengajar orang dalam segala negeri Yehuda. Dan serta dengan mereka itu orang Lewi, yaitu Semaya dan Netanya dan Zebaja dan Asahel dan Semiramot dan Yonatan dan Adonia dan Tobia dan Tob-Adonia, dari pada orang Lewi, dan serta dengan mereka itu imam Elisama dan Yoram. Maka mereka itupun mengajarlah orang di negeri Yehuda dan dibawanya akan kitab taurat Tuhanpun sertanya, maka berjalanlah mereka itu berkeliling dalam segala negeri Yehuda sambil diajarnya akan orang banyak itu. Maka suatu kegentaran dari pada Tuhan berlakulah atas segala kerajaan negeri-negeri yang keliling Yehuda, sehingga tiada mereka itu berperang dengan Yosafat. Maka dari pada orang Filistinpun adalah yang mempersembahkan kepada Yosafat beberapa hadiah dan uang akan upeti, demikianpun orang Arab membayar upeti kepadanya dari pada kambing domba, yaitu domba jantan tujuh ribu tujuh ratus ekor dan kambing jantanpun tujuh ribu tujuh ratus ekor. Maka makin lama makin Yosafat besar dan bertambah-tambah kemuliaannya, maka dibuatnya dalam Yehuda beberapa kota benteng dan negeri perbekalan. Maka diperbuat baginda pekerjaan besar-besar di dalam negeri-negeri Yehuda, dan lagi orang-orang perangnya, semua pahlawan, adalah di Yeruzalem. Maka inilah bilangan mereka itu seturut isi rumah bapa-bapanya, yaitu dari pada Yehuda adalah penghulu atas orang seribu Adna, penghulu itu, dan sertanya adalah tiga ratus ribu orang perwira perkasa. Kemudian dari padanya adalah penghulu Yohanan, dan sertanya adalah dua ratus delapan puluh ribu orang. Dan kemudian dari padanya adalah Amasia bin Zikhri, yang telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan dengan segala keridlaan hatinya, dan sertanyapun adalah dua ratus ribu orang perwira perkasa. Maka dari pada Benyamin adalah Elyada, seorang pahlawan, dan sertanyapun dua ratus ribu, yang bersenjatakan busur panah dan perisai. Dan kemudian dari padanya adalah Yozabad dan sertanyapun seratus delapan puluh ribu orang yang lengkap akan berperang. Maka sekalian ini dalam pekerjaan baginda, lain dari pada segala orang yang telah ditaruh baginda dalam negeri-negeri yang berkota benteng pada seluruh tanah Yehuda. Bermula, maka pada raja Yosafat adalah kekayaan dan kemuliaan dengan kelimpahannya, maka bagindapun menjadi menantu kepada raja Akhab. Maka selang beberapa tahun turunlah baginda ke Samaria mendapatkan raja Akhab; maka disuruh raja Akhab sembelihkan banyak kambing domba dan lembu akan baginda dan akan segala orang pengiring baginda; maka diajaknya akan baginda berangkat ke Ramot yang di Gilead. Maka kata Akhab, raja orang Israel, kepada Yosafat, raja yehuda: Maukah tuan berjalan serta beta ke Ramot yang di Gilead itu? Maka sahut baginda kepadanya: Bahwa beta akan seperti tuan, dan seperti rakyat tuan begitulah kelak rakyat beta, dan kamipun akan menyertai tuan dalam perang ini. Dan lagi kata Yosafat kepada raja Israel: Sekarang hendaklah kiranya tuan bertanyakan firman Tuhan. Maka pada masa itu dihimpunkanlah oleh raja Israel segala nabi, empat ratus orang banyaknya, lalu titahnya kepada mereka itu: Baiklah kami pergi ke Ramot yang di Gilead itu akan berperang, atau baikkah kami biarkan dia? Maka sembah mereka itu: Hendaklah tuanku berangkat, karena diserahkan Allah kelak mereka itu sekalian kepada tangan tuanku. Tetapi kata Yosafat: Tiadakah lagi di sini seorang nabi Tuhan, yang boleh kita bertanyakan? Maka sahut raja Israel kepada Yosafat: Ada lagi seorang olehnya boleh kita bertanyakan Tuhan, tetapi bencilah beta akan dia, sebab nubuatnya akan beta tiada baik sekali, melainkan jahat jua pada segala harinya, maka orang itu Mikha bin Yimla. Lalu kata Yosafat: Jangan apalah kata tuan demikian. Maka dipanggil raja israel akan seorang penjawat istana, titahnya: Pergilah engkau dengan segera, bawalah ke mari akan Mikha bin Yimla. Adapun raja Israel dan Yosafat, raja yehuda, adalah bersemayam masing-masing di atas singgasananya dengan berpakaikan pakaian kebesarannya, dan duduknya di halaman yang di hadapan pintu gerbang Samaria, dan segala nabi itupun adalah bernubuat di hadapannya. Maka Zedekia bin Kenaana telah memperbuat akan dirinya tanduk besi, lalu katanya: Demikianlah firman Tuhan: Dengan ini juga tuanku akan menanduk orang Syam, sehingga tuanku sudah menumpas mereka itu habis sama sekali. Maka segala nabi itupun bernubuatlah demikian, katanya: Hendaklah tuanku berangkat ke Ramot yang di Gilead itu, maka tuanku akan selamat, karena mereka itu diserahkan oleh Tuhan kelak kepada tangan tuanku. Adapun pesuruhan yang telah pergi memanggil Mikha itu, berkata kepadanya demikian: Bahwasanya segala nabi itu sekata juga, semuanya baik kepada baginda, sebab itu biarlah kiranya engkaupun sekata dengan masing-masing mereka itu dan katakanlah barang yang baik. Tetapi sahut Mikha: Demi Tuhan yang hidup, firman Allahku kepadaku juga yang akan kukatakan kelak! Setelah sampai ia kepada baginda maka titah baginda kepadanya: Hai Mikha! baiklah kami pergi ke Ramot yang di Gilead itu akan berperang, atau baik kami biarkan dia? Maka kata Mikha: Pergilah juga kamu, maka kamu akan selamat, karena mereka itu kelak diserahkan kepada tanganmu. Maka titah baginda kepadanya: Sampai berapa kali kiranya patut aku bersumpah kepadamu, supaya jangan kaukatakan kepadaku melainkan barang yang benar atas nama Tuhan? Maka kata Mikha: Bahwa aku sudah melihat genap segala orang Israel tercerai-berai kepada segala gunung, seperti kambing domba yang tiada bergembala adanya; maka firman Tuhan kepadaku: Bahwa segala orang ini tiada bertuan, baiklah masing-masing mereka itu pulang ke rumahnya dengan selamat. Lalu kata raja Israel kepada Yosafat: Bolakkah kata beta kepada tuan, bahwa tiada ia bernubuat akan beta kelak barang yang baik, melainkan jahat belaka? Lalu kata Mikha: Sebab itu dengarlah olehmu akan firman Tuhan: Bahwa aku telah melihat Tuhan bersemayam di atas arasy-Nya dan segala tentara yang di sorgapun berdiri pada kiri kanan-Nya. Maka firman Tuhan: Siapa gerangan dapat membujuk Akhab, raja orang Israel, supaya berangkat ia, lalu rebah mati di Ramot yang di Gilead itu? Maka sembah seorang begini, seorang begitu. Maka keluarlah suatu roh, lalu berdiri menghadap hadirat Tuhan, serta sembahnya: Bahwa hamba dapat membujuk dia. Maka firman Tuhan kepadanya: Dengan apa? Maka sembahnya: Bahwa hamba akan keluar dan menjadi roh pembohong dalam mulut segala nabinya. Maka firman-Nya: Bahwa engkau juga dapat membujuk dan engkau juga akan menang; keluarlah engkau dan perbuatlah demikian. Maka sekarang sesungguhnya sudah diberikan Tuhan suatu roh pembohong dalam mulut segala nabimu ini dan jahat juga firman Tuhan akan halmu. Maka pada ketika itu tampillah Zedekia bin Kenaana ke hadapan, ditamparnya pipi Mikha sambil katanya: Dengan bagaimana peri roh Tuhan sudah meninggalkan daku akan berfirman kepadamu? Maka sahut Mikha: Bahwasanya engkau juga kelak mengetahuinya pada hari apabila engkau lari dari pada suatu bilik datang kepada suatu bilik hendak menyembunyikan dirimu. Maka titah raja orang Israel: Ambillah olehmu akan Mikha ini, bawalah akan dia kembali kepada Amon, penghulu negeri, dan kepada Yoas, putera raja, dan katakanlah olehmu: Titah tuanku demikian: Taruhlah akan orang ini di dalam penjara, berikanlah dia makan roti kesukaran dan minum air kesukaran, sampai aku pulang dengan selamat. Maka kata Mikha: Jikalau kiranya pada sekali ini engkau pulang dengan selamat, niscaya bukan Tuhan yang sudah berfirman dengan lidahku. Dan lagi katanya: Dengarlah olehmu akan daku, hai kamu sekalian! Hata, maka berjalanlah raja Israel dan Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot yang di Gilead. Maka kata raja Israel kepada raja Yosafat: Setelah sudah beta bersalin pakaian dahulu, maka beta akan masuk peperangan, tetapi hendaklah tuan berpakaikan pakaian tuan juga. Maka bersalinlah raja Israel pakaiannya, lalu keduanyapun masuklah peperangan. Adapun baginda raja benua Syam itu sudah berpesan kepada segala penghulu rata yang padanya, titahnya: Jangan kamu berperang baik dengan orang besar baik dengan orang kecil, melainkan dengan raja Israel seorangnya juga. Demi terlihat segala penghulu rata akan Yosafat, lalu katanya: Inilah dia raja Israel! Maka mereka itupun mengelilingi akan dia hendak berperang, tetapi Yosafatpun berseru-seru, lalu ditolong Tuhan akan dia, diundurkan Allah akan mereka itu dari padanya. Karena setelah dilihat oleh segala penghulu rata bukan ia raja Israel, maka undurlah mereka itu dari belakangnya. Maka pada ketika itu adalah seorang-orang laskar mengedangkan busurnya dengan tiada sengajanya, lalu memanah, terkena kepada baginda raja Israel antara perhubungan baju zirha. Maka titah baginda kepada orang yang mengepalakan ratanya: Balikkanlah rata ini dengan tanganmu dan hantarlah akan daku keluar dari dalam peperangan, karena aku sudah luka. Maka makin bertambah ramai perang pada hari itu; maka disuruh baginda raja Israel berhentikan ratanya bertentangan dengan orang Syam sampai kepada petang hari; maka matilah baginda pada waktu matahari masuk. Arakian, maka pulanglah Yosafat, raja Yehuda, dengan selamat ke istananya di Yeruzalem. Maka Yehu bin Hanani, penilik itu, lalu keluar pergi menghadap baginda, maka katanya kepada baginda raja Yosafat: Mengapa engkau menolong orang fasik dan mengasihi akan orang yang benci akan Tuhan? Maka sebab itu murka besar berlaku atasmu dari hadirat Tuhan. Kendatilah demikian maka didapati juga padamu beberapa perkara yang baik, karena engkau sudah melalukan segala hutan-hutan itu dari dalam negeri dan sudah menyediakan hatimu hendak mencahari Allah. Bermula, maka Yosafatpun duduklah di Yeruzalem; setelah sudah pulang maka bagindapun berjalan-jalanlah keliling di antara bangsa itu dari pada Birsyeba datang ke pegunungan Efrayim, dikembalikannyalah mereka itu kepada Tuhan, Allah nenek moyang mereka itu. Maka diangkatnya akan beberapa orang hakim di dalam negeri itu, yaitu di dalam segala negeri Yehuda yang berpagar batu, dari pada sebuah negeri datang kepada sebuah negeri. Maka titah baginda kepada segala hakim itu: Perhatikanlah baik-baik barang yang kamu perbuat, karena adapun kamu melakukan hukum itu bukannya bagi manusia, melainkan bagi Tuhan, dan Iapun hadir padamu dalam segala peri hal hukum itu. Maka sekarangpun biarlah kiranya gentar akan Tuhan berlaku atasmu; perhatikanlah baik-baik barang yang kamu perbuat, karena pada Tuhan, Allah kita, tiadalah barang perubahan hukum atau pemandang akan muka orang atau penerima hadiah. Tambahan pula di Yeruzalempun diangkat Yosafat akan beberapa orang Lewi dan dari pada segala imam dan dari pada segala kepala bapa-bapa orang Israel, supaya dilakukannya hukum Tuhan dan diputuskannya segala acara, maka kedudukan mereka itu adalah di Yeruzalem. Maka titah baginda kepada mereka itu: Demikian hendaklah kamu perbuat oleh sebab takut akan Tuhan dengan segala setia dan tulus hatimu, yaitu dalam segala acara yang sampai kepadamu dari pada segala saudara kamu, yang duduk di dalam negeri-negerinya, dari hal darah dengan darah atau dari hal hukum dan undang-undang, dari hal syariat dan syarat, hendaklah kamu menasihatkan mereka itu, supaya jangan mereka itu bersalah kepada Tuhan, sehingga murka besar datang atas kamu dan atas segala saudaramu; hendaklah kamu berbuat demikian, supaya jangan kamu sendiripun bersalah! Bahwasanya Amarya, imam besar, adalah penghulu kamu dalam segala perkara Tuhan, dan Zebaja bin Ismail, penghulu suku Yehuda, dalam segala perkara raja; dan lagi adalah orang Lewi akan penyurat hukum di hadapanmu; hendaklah kamu bersungguh-sungguh hati dalam barang yang kamu perbuat itu, maka Tuhanpun menyertai kelak akan orang yang baik! Hata, maka kemudian dari pada itu, pada sekali peristiwa datanglah bani Moab dan bani Ammon dan serta dengan mereka itu orang Maonipun hendak berperang dengan Yosafat. Maka datanglah orang memberi tahu Yosafat, sembahnya: Bahwa adalah suatu tentara besar datang dari seberang tasik, dari benua Syam, hendak berperang dengan tuanku, maka sesungguhnya mereka itu sudah sampai ke Hazezon Tamar, yaitu Enjedi. Maka takutlah Yosafat, ditentukannya dalam hatinya hendak mencahari Tuhan, lalu disuruhnya serantakan suatu puasa dalam seluruh negeri Yehuda. Maka segenap orang Yehudapun berhimpunlah hendak meminta tolong kepada Tuhan, dan lagi dari segala negeri Yehudapun datanglah orang hendak mencahari Tuhan. Maka berdirilah Yosafat serta dengan sidang segala orang Yehuda dan Yeruzalem di dalam rumah Tuhan, di hadapan pagar halaman yang baharu itu, maka sembahnya: Ya Tuhan, Allah nenek moyang kami! bukankah Engkau Allah yang benar di dalam sorga? bahkan, Engkau juga memerintahkan segala kerajaan orang kafir dan kuat kuasa adalah dalam tanganmu, sehingga seorangpun tiada yang dapat melawan akan Dikau. Ya Allah kami, bukankah Engkau yang sudah menghalaukan segala orang isi negeri ini dari hadapan orang Israel, umat-Mu, dan telah Kaukaruniakan dia kepada bani Ibrahim, kekasih-Mu, sampai selama-lamanya? Maka mereka itupun sudah duduk dalamnya, dan dalamnya juga mereka itu sudah membuat suatu tempat yang suci akan Dikau, yaitu akan nama-Mu, katanya: Jikalau kiranya atas kami datang barang suatu jahat, baik pedang siksa, atau bala sampar, atau bala kelaparan, maka kami akan berdiri kelak di hadapan rumah ini, di hadapan hadirat-Mu, sebab nama-Mu adalah di dalam rumah ini, dan kamipun akan berseru kepada-Mu dari karena kesukaran kami, dan Engkaupun akan mendengar dan menolong kami kelak. Maka sekarang sesungguhnya bani Ammon dan Moab dan segala orang dari pegunungan Seir, yang tiada Kau beri orang Israel berjalan terus dari negerinya tatkala mereka itu datang dari Mesir, melainkan lalulah mereka itu dari padanya dan tiada dibinasakannya, maka sesungguhnya sekarang dibalasnya akan kami dengan demikian peri, datangnya hendak menghalaukan kami dari dalam bahagian pusaka yang sudah Kaukaruniakan kepada kami. Ya Allah kami! masakan tiada Engkau menghukumkan mereka itu? karena pada kami tiadalah kuat akan melawan tentara yang sebesar ini, yang telah datang menyerang akan kami; maka tiada kami tahu barang yang patut kami perbuat, tetapi mata kami menengadah juga kepada-Mu. Maka segenap orang Yehudapun adalah berdiri di hadapan hadirat Tuhan, sehingga sampai segala anak-anak dan segala anak bini mereka itupun. Maka pada masa itu turunlah Roh Tuhan di antara perhimpunan itu kepada Yahaziel bin Zekharya bin Benaya bin Yehiel bin Matanya, seorang orang Lewi yang dari pada bani Asaf; katanya: Dengarlah olehmu, hai kamu sekalian orang Yehuda dan orang isi Yeruzalem dan engkaupun, hai raja Yosafat. Demikian inilah firman Tuhan kepadamu: Janganlah kamu takut dan janganlah kamu gentar akan tentara yang besar ini; karena perang ini bukan atasmu, melainkan atas Allah juga. Esok hari hendaklah kamu turun mendatangi mereka itu serta berjalan naik dari pada jurang Zif, maka kamu mendapati akan mereka itu kelak pada ujung lembah, pada sebelah timur padang belantara Yeruil. Maka sekali ini tiada kamu akan berperang; berdirilah juga di sana dan lihatlah olehmu akan pertolongan dari pada Tuhan, yang dinyatakan-Nya kepadamu, hai orang Yehuda dan Yeruzalem! Janganlah kamu takut atau gentar; keluarlah kamu esok hari mendatangi mereka itu, karena Tuhan juga menyertai akan kamu kelak. Maka pada masa itu tunduklah Yosafat dengan mukanya sampai ke bumi, dan segenap orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalempun menyembah sujud di hadapan hadirat Tuhan sambil meminta doa kepada Tuhan. Maka segala orang Lewi dari pada bani Kehati dan dari pada bani Korahipun bangkit lalu berdiri akan memuji-muji Tuhan, Allah orang Israel, dengan ramai dan dengan suara yang nyaring. Maka bangunlah mereka itu pada pagi-pagi hari, lalu berjalan ke padang belantara Tekoa, maka sementara mereka itu keluar berdirilah Yosafat serta titahnya: Dengarlah olehmu akan daku, hai orang Yehuda dan kamu orang isi Yeruzalem! hendaklah kamu percaya akan Tuhan, Allahmu, maka kamu akan ditetapkan; percayalah akan nabinya, maka kamu kelak akan selamat. Maka berbicaralah baginda dengan orang banyak itu, lalu diangkat baginda akan beberapa biduan bagi Tuhan, supaya dipuji-pujinya akan yang Mahamulia sambil berjalan di hadapan segala orang yang lengkap dengan senjatanya, bunyinya: Segala puji bagi Tuhan karena kemurahan-Nya kekal sampai selama-lamanya! Maka sementara mereka itu menyaringkan suaranya dengan sorak dan puji-pujian, ditaruh Tuhan akan beberapa orang pengadang lawan bani Ammon dan Moab dan orang dari pegunungan Seir, yang sudah datang memerangi orang Yehuda; maka mereka itupun lalu dialahkan. Maka pada masa itu berbangkitlah bani Ammon dan Moab melawan segala orang yang dari pegunungan Seir, hendak menumpas dan membinasakan dia; setelah sudah ditumpasnya segala orang dari Seir itu, maka mereka itupun berbunuh-bunuhan sama sendirinya. Hata, setelah sampai orang Yehuda ke tempat bangun-bangun yang di padang belantara, dipandangnya ke sebelah orang banyak itu, heran, maka sekaliannya bangkai juga adanya, berkaparan di atas bumi, seorangpun tiada yang luput. Lalu datanglah Yosafat dan segala orangnya hendak menjarah rayah, maka didapatinya pada mereka itu amat banyak dari pada harta dan bangkai dan benda yang indah-indah, lalu diambilnya bagi dirinya, sehingga tiada termuat lagi; tiga hari lamanya mereka itu menjarah rayah, sebab amat banyak sangat jarahan itu. Maka pada hari yang keempat berhimpunlah mereka itu di lembah Berakha, karena di sana mereka itu memuji-muji Tuhan, maka sebab itu dinamainya akan tempat itu lembah Berakha datang kepada hari ini. Setelah itu maka kembalilah segala orang Yehuda dan orang isi Yeruzalem dan raja Yosafatpun pada haluannya, pulang ke Yeruzalem dengan sukacita hatinya, karena telah disukakan Tuhan akan mereka itu dari karena segala musuhnya. Maka datanglah mereka itu ke Yeruzalem dengan dandi dan kecapi dan nafiri, lalu langsung ke rumah Tuhan. Maka suatu kegentaran akan Allah berlakulah atas kerajaan segala negeri itu, setelah didengarnya akan peri hal Tuhan sudah berperang dengan segala musuh orang Israel, sehingga senanglah kerajaan Yosafat, karena dikaruniakan Allahnya kepada baginda selamat sentosa berkeliling. Demikianlah peri kerajaan Yosafat atas orang Yehuda; maka umurnya tiga puluh lima tahun tatkala baginda naik raja, maka kerajaanlah baginda di Yeruzalem dua puluh lima tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Azuba, anak Silhi. Maka berjalanlah baginda pada jalan Asa, ayahanda baginda, dengan tiada menyimpang dari padanya dan diperbuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan. Tetapi tiada juga dilalukan segala panggung itu, karena orang banyak belum membetulkan hatinya kepada Allah nenek moyang mereka itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Yosafat, dari pada yang mula dan kemudian, bahwasanya tersebutlah ia itu di dalam tawarikh Yehu bin Hanani, yang disuratkan dalam kitab raja-raja orang Israel. Maka kemudian dari pada itu berjanji-janjianlah Yosafat, raja Yehuda, dengan Ahazia, raja Israel; maka raja itu jahatlah perbuatannya. Maka berjanjilah baginda dengan dia hendak membuat beberapa buah kapal akan berlayar ke Tarsis, maka segala kapal itu diperbuatkannya di Ezeon-Jeber. Tetapi Eliezar bin Dodawa dari Maresa itu bernubuatlah akan hal Yosafat, katanya: Sebab engkau sudah berjanji-janjian dengan Ahazia, maka dibinasakan Tuhan kelak pekerjaanmu itu! Hata, maka karamlah segala kapal itu, sehingga tiada jadi ia berlayar ke Tarsis. Hata, maka mangkatlah raja Yosafat beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda pada sisi segala nenek moyangnya, di dalam negeri Daud, maka Yoram, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Maka adalah padanya beberapa adik laki-laki, semuanya anak Yosafat, yaitu Azarya dan Yehiel dan Zekharya dan Azaryahu dan Mikhael dan Sefaca, sekalian inilah putera Yosafat, raja Israel. Maka ayahanda baginda telah mengaruniai mereka itu dengan beberapa anugerah dari pada emas perak dan mata benda dan beberapa buah negeri yang berkota benteng di tanah Yehuda, tetapi kerajaan itu dianugerahkannya kepada Yoram, sebab ia anak sulungnya. Tetapi setelah Yoram sudah tetap dalam kerajaan ayahanda baginda, dan diketahuinya akan kuasanya, maka dibunuhnya segala adiknya dengan pedang dan lagi beberapa penghulu orang Israelpun. Adapun umur Yoram pada masa ia naik raja itu tiga puluh dua tahun dan kerajaanlah ia di Yeruzalem delapan tahun lamanya. Maka berjalanlah ia pada jalan raja-raja Israel serta menurut perbuatan orang isi rumah Akhab, karena ia telah beristerikan anak Akhab, dan diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Tetapi tiada Tuhan mau menumpas orang isi rumah Daud, oleh karena sebab perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan Daud dan sebab firman-Nya telah demikian, bahwa Ia akan mengaruniakan sebuah pelita kepadanya dan kepada segala baninya sampai selama-lamanya. Maka pada zaman Yoram itu mendurhakalah orang Edom serta undur dari bawah perintah orang Yehuda, setelah sudah dijadikannya seorang raja atasnya. Maka Yorampun langsung berjalan serta dengan segala panglimanya dan segala rata perangnyapun; maka bangunlah ia pada malam, lalu dialahkannya segala orang Edom, yang kelilingnya, dan segala penghulu rata perang. Kendatilah demikian undurlah juga orang Edom dari bawah pemerintahan orang Yehuda sampai kepada hari ini; maka pada masa itu juga undurlah Libna dari bawah pemerintahannya, karena telah ditinggalkan baginda akan Tuhan, Allah nenek moyangnya. Dan lagi diperbuatkannya beberapa panggung di atas segala bukit Yehuda, dan diajaknya orang isi Yeruzalem akan berbuat zinah, bahkan, dipaksainya orang Yehuda bagi yang demikian. Maka pada masa itu disampaikan oranglah kepadanya sepucuk surat dari pada nabi Elia, bunyinya: Demikian inilah firman Tuhan, Allah moyangmu Daud: Maka oleh sebab tiada engkau berjalan pada jalan ayahmu Yosafat dan pada jalan Asa, raja Yehuda, melainkan engkau sudah berjalan pada jalan raja-raja Israel dan engkau sudah mengajak orang Yehuda dan orang isi Yeruzalempun akan berbuat zinah, seperti zinah orang isi rumah Akhab, dan lagi engkau sudah membunuh segala adikmu, yang sebapa dengan dikau dan yang lebih baik dari padamu, bahwasanya Tuhan kelak mendatangkan suatu bala yang besar atas bangsamu dan atas segala anakmu, dan atas segala isterimu dan atas segala harta bendamu. Dan engkau sendiripun akan kena penyakit payah, yaitu penyakit isi perutmu dari pada setahun datang kepada setahun, sehingga isi perutmu itu akan keluar dari sebab penyakit itu. Hata, maka Tuhanpun memberanikan hati orang Filistin dan orang Arab, yang duduk pada sebelah orang Kusyi, sehingga dilawannya akan Yoram. Maka berjalanlah mereka itu ke negeri Yehuda, lalu langsung ke dalamnya, dibawanya dari sana akan segala harta benda yang didapatinya dalam istana baginda dan akan segala anak isteri bagindapun, sehingga seorang anakpun tiada ditinggalkan bagi baginda, melainkan Yoahaz, anaknya laki-laki yang bungsu. Kemudian dari pada segala perkara itu disiksakan Tuhan akan dia dengan suatu penyakit di dalam isi perutnya, yang tiada tersembuhkan. Ia itu dari pada setahun datang kepada setahun, sehingga pada kesudahan tahun yang kedua keluarlah segala isi perutnya dari sebab penyakitnya itu, maka matilah ia oleh sangat payah penyakitnya, maka tiada diperbuat oleh orang banyak suatu pembakaran akan dia seperti pembakaran yang akan nenek moyangnya. Maka umurnya tiga puluh dua tahun pada masa ia naik raja dan kerajaanlah ia di Yeruzalem delapan tahun lamanya, maka mangkatnya dengan tiada dipuji, lalu dikuburkan oranglah akan dia di dalam negeri Daud, tetapi tiada di dalam pekuburan segala raja-raja marhum. Arakian, maka orang isi Yeruzalem merajakanlah Ahazia, puteranya yang bungsu, akan gantinya, karena segala puteranya yang besar itu sudah dibunuh oleh suatu pasukan yang telah datang serta dengan orang Arab sampai ke dalam tempat tentara, maka sebab itu naiklah Ahazia bin Yoram itu raja atas orang Yehuda. Adapun umur Ahazia pada masa ia naik raja itu empat puluh dua tahun, dan kerajaanlah ia di Yeruzalem setahun lamanya; maka nama bunda baginda itu Atalia, anak Omri. Maka iapun berjalanlah pada segala jalan orang isi rumah Akhab, karena bundanya juga jadi pembicaranya dalam segala perbuatan yang jahat. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, sama seperti orang isi rumah Akhabpun, karena mereka itu juga pembicaranya kemudian dari pada mangkat ayahanda baginda, diadakannya kebinasaannya. Maka diturutnya juga bicara mereka itu tatkala ia pergi dengan Yoram bin Akhab, raja Israel, hendak berperang dengan Hazael, raja benua Syam, hampir dengan Ramot yang di Gilead, maka dialahkan orang Syam akan Yoram. Maka kembalilah ia ke Yizriel, supaya diperobati oranglah segala luka yang telah ia dapat di Rama, tatkala ia berperang dengan Hazael, raja benua Syam; maka turunlah Ahazia bin Yoram, raja Yehuda, ke Yizriel hendak melawat Yoram bin Akhab, sebab sakitlah ia. Maka dengan takdir Allah juga pergilah ia mendapatkan Yoram itu, maka ia itu menjadikan kebinasaan Ahazia, karena setelah sampai, maka keluarlah ia dengan Yoram hendak mendapatkan Yehu bin Nimsi, yang telah disiram oleh Tuhan, supaya ditumpasnya segenap orang isi rumah Akhab. Maka sesungguhnya demi Yehu melakukan hukum atas orang isi rumah Akhab, tiba-tiba didapatinya akan segala penghulu Yehuda dan akan segala anak saudara-saudara Ahazia yang berbuat khidmat kepada Ahazia, lalu dibunuhnya akan mereka itu sekalian. Setelah itu dicaharinya Ahazia, maka didapati oranglah akan dia bersembunyi di Samaria, lalu dibawanya akan dia kepada Yehu, dibunuh Yehu akan dia dan dikuburkannya, karena katanya: Ialah anak Yosafat, yang telah mencahari Tuhan dengan segenap hatinya. Maka dari pada orang isi rumah Ahazia seorangpun tiada yang sampai kuat akan memegang kerajaan. Arakian, setelah diketahui Atalia, bunda Ahazia, akan hal anaknya sudah mati, maka berbangkitlah ia, lalu dibunuhnya akan segala benih raja dari pada isi rumah Yehuda. Tetapi oleh Yosabat, anak perempuan raja, diambil akan Yoas, putera Ahazia itu, dicurinya dari tengah segala putera raja yang dibunuh itu, ditaruhnya akan dia serta dengan pengasuhnya di dalam suatu bilik peraduan, demikianlah anak itu disembunyikan oleh Yosabat, putera raja Yoram dan bini imam Yoyada itu, karena ialah saudara perempuan Ahazia, yang menyembunyikan kanak-kanak itu dari pada Atalia, supaya jangan ia dibunuh olehnya. Maka adalah ia tersembunyi serta dengan mereka itu dalam bait-Ullah enam tahun lamanya, sementara Atalia memerintahkan negeri. Tetapi pada tahun yang ketujuh Yoyadapun memberanikan dirinya, disambutnya akan segala penghulu atas orang seratus, yaitu akan Azarya bin Yeroham, dan Ismail bin Yohanan, dan Azarya bin Obed, dan Maaseya bin Adaya, dan Elisafat bin Zikhri, lalu berjanji-janjianlah. Setelah itu maka berjalanlah mereka itu beridar-idar dalam negeri Yehuda, dihimpunkannyalah segala orang Lewi dari pada segala negeri Yehuda dan segala kepala bapa-bapa orang Israel, lalu kembalilah mereka itu ke Yeruzalem. Maka segenap perhimpunan itupun berjanji-janjianlah di dalam bait-Ullah dengan rajanya, maka kata Yoyada kepada mereka itu: Lihatlah olehmu, inilah putera baginda yang patut kerajaan, seperti Tuhan sudah berfirman akan hal bani Daud itu. Maka perkara ini patutlah kamu perbuat. Sepertiga kamu sekalian, yang berbuat khidmat pada hari sabat, itu hendaklah dengan segala imam dan orang Lewi akan penunggu ambang pintu; dan sepertiga lagi hendaklah pada istana baginda, dan sepertiga lagi pada pintu tempat majelis bicara, dan segala orang yang lain itu hendaklah dalam pagar halaman rumah Tuhan. Tetapi jangan ada orang masuk ke dalam rumah Tuhan, kecuali segala imam dan orang Lewi yang berkhidmat, karena mereka itu boleh masuk, sebab sucilah adanya, tetapi segala orang yang lain itu hendaklah melakukan pengawalan Tuhan. Maka segala orang Lewi akan berdiri keliling baginda, masing-masing dengan senjatanya pada tangannya; barangsiapa yang hendak masuk ke dalam rumah itu patut dibunuh; maka hendaklah kamu menyertai akan baginda apabila baginda berangkat masuk atau keluar. Maka segala orang Lewi dan segenap orang Yehudapun berbuatlah seperti segala pesan imam Yoyada, diambilnya masing-masing akan orangnya, baik yang berkhidmat pada hari sabat baik yang tiada berkhidmat pada hari sabat itu, karena tiada diberi izin oleh imam Yoyada akan segala kelompok itu. Maka diberikan imam Yoyada kepada segala penghulu atas orang seratus itu segala pendahan dan selukung dan perisai yang dahulu baginda raja Daud punya dan yang ada di dalam bait-Ullah. Maka diaturnya orang banyak itu masing-masing dengan senjata pada tangannya dari pada sebelah kanan rumah sampai kepada sebelah kiri rumah, di antara mezbah dengan rumah keliling baginda. Setelah itu maka dihantarnya keluar akan putera baginda, dikenakannyalah mahkota kepada kepalanya, dan diberikannyalah kepadanya syahadat itu, dijadikannya raja; maka Yoyada serta dengan anak-anaknyapun menyiram baginda, sambil sembahnya: Berbahagialah, tuanku! Hata, maka kedengaranlah kepada Atalia bunyi suara orang banyak yang berkerumun dan memuji-muji baginda, lalu datanglah ia mendapatkan orang banyak itu ke dalam rumah Tuhan. Maka dilihatnya bahwasanya baginda yang dipertuan adalah berdiri dekat dengan tiang dalam pintu, dan segala penghulu dengan nafirinya hampir dengan baginda, maka segenap orang isi negeripun bersuka-sukaanlah dan meniupkan nafirinya dan biduanpun adalah hadir dengan segala bunyi-bunyian dan barangsiapa yang tahu ia itupun memujilah; maka pada ketika itu dikoyak-koyakkan Atalia pakaiannya serta katanya: Adalah khianat! khianat! Maka disuruh imam Yoyada akan segala penghulu atas orang seratus, panglima tentara itu, tampil ke hadapan, lalu katanya kepada mereka itu: Bawalah akan dia ke luar di tengah-tengah barisan; barangsiapa yang mengikut akan dia itu hendaklah dibunuh dengan pedang, karena kata imam itu: Jangan kamu membunuh dia di dalam rumah Tuhan. Maka ditangkap mereka itu akan dia; setelah sampai ia ke pintu istana baginda, tempat biasa masuk segala kuda, dibunuhnya akan dia di sana. Maka diperbuat Yoyada suatu perjanjian antara dirinya dengan segenap orang banyak itu dan dengan baginda, supaya mereka itu sekalian menjadi umat Tuhan. Setelah itu maka masuklah segala orang itu ke dalam kuil Baal, dibongkarnya, dan segala mezbahnya dan patungnyapun dipecahkannya, dan Matan, ajar-ajar Baal itu, dipalunya sampai ia mati di hadapan mezbah itu. Maka Yoyadapun memerintahkanlah segala pekerjaan di dalam rumah Tuhan di bawah pegangan segala imam orang Lewi, yang sudah dibahagi-bahagi oleh Daud dalam rumah Tuhan, supaya dipersembahkannya korban bakaran kepada Tuhan, seperti tersurat dalam taurat Musa, serta dengan kesukaan dan nyanyi-nyanyian setuju dengan pesan Daud. Maka ditaruhnya segala penunggu pada pintu-pintu rumah Tuhan, supaya sekali-kali jangan barang sesuatu yang najis masuk ke dalamnya. Kemudian diambilnya akan segala penghulu atas orang seratus dan akan segala orang yang mulia-mulia dan yang memerintahkan orang banyak dan akan segala orang isi negeri, dihantarnya akan baginda turun dari dalam rumah Tuhan, maka berjalanlah mereka itu sekalian dari pada pertengahan pintu besar, lalu langsung ke istana baginda; maka didudukkannya baginda di atas takhta kerajaan. Maka segala orang isi negeripun bersuka-sukaanlah, dan negeripun sentosalah, kemudian dari pada dibunuhnya akan Atalia itu dengan pedang. Adapun umur Yoas pada masa baginda naik raja itu tujuh tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem empat puluh tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Zibya dari Birsyeba. Maka dibuat Yoas barang yang benar kepada pemandangan Tuhan sepanjang umur hidup imam Yoyada. Maka diambil Yoyada akan dia dua orang isteri, maka beranaklah ia laki-laki dan perempuan. Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah niat dalam hati Yoas hendak membaiki rumah Tuhan. Maka sebab itu dihimpunkanlah oleh baginda segala imam dan orang Lewi, lalu titahnya kepada mereka itu: Hendaklah kamu keluar kepada segala negeri Yehuda dan pungutlah uang dari pada segenap orang Israel akan membaiki bait-Ullahmu pada sebilang tahun; dan kamu ini hendaklah bersegera-segera dan rajin dalam perkara ini; tetapi tiada juga orang Lewi itu rajin. Maka dipanggil baginda akan Yoyada, imam besar, lalu titahnya kepadanya: Mengapa engkau tiada mengajak orang Lewi membawa ke mari dari segala negeri Yehuda dan Yeruzalem akan cukai yang ditanggungkan Musa, hamba Tuhan, di atas sidang orang Israel akan guna kemah perhimpunan? Karena segala anak laki-laki Atalia, si fasik itu, sudah merusakkan bait-Ullah dengan sengajanya dan dipakaikannya segala benda kesucian dari pada rumah Tuhan itu kepada Baalim. Maka dititahkan baginda orang membuat sebuah peti dan menaruhkan dia di luar pada pintu rumah Tuhan. Maka disuruh oranglah canangkan dalam negeri Yehuda dan Yeruzalem: Hendaklah masing-masing mempersembahkan kepada Tuhan cukai yang ditanggungkan Musa, hamba Tuhan itu, di atas orang Israel di padang Tiah. Maka segala penghulu dan orang banyakpun suka hatinya, dibawanya masuk akan dia dan dibubuhnya dalam peti itu, sampai penuhlah petinya. Maka sesungguhnya apabila peti itu dibawa masuk oleh tangan orang Lewi kepada pemerintah baginda, serta dilihatnya adalah banyak uang di dalamnya, maka datanglah jurutulis baginda dan seorang wakil imam besar menghampakan peti itu, lalu diangkat oranglah akan dia pula, ditaruhnya pula pada tempatnya; demikianlah perbuatannya pada sebilang hari dan dikumpulkannya amat banyak uang. Maka ia itu diberikan oleh baginda dan Yoyada kepada segala orang yang memerintahkan pekerjaan akan guna rumah Tuhan, maka diupahnya tukang pemahat batu dan tukang kayu, supaya dibaikinya rumah Tuhan, demikianpun tukang besi dan tukang tembaga, supaya dibaikinya rumah Tuhan. Maka segala tukangpun bekerjalah dan segala yang rusakpun dibaiki oleh pekerjaan tangan mereka itu, dan ditetapkannya bait-Ullah itu pada tempat kedudukannya yang tentu, dan dijadikannya teguh-teguh. Setelah habis sudah pekerjaan itu, maka dibawa mereka itu lebihnya segala uang itu ke hadapan baginda dan Yoyada, maka dari pada uang itulah diperbuatkannya beberapa perkakas bagi rumah Tuhan, yaitu perkakas yang terpakai kepada khidmat, dan kepada persembahan korban dan beberapa bokor dan benda yang lain-lain dari pada emas dan perak; maka senantiasa dipersembahkannya korban bakaran di dalam rumah Tuhan sepanjang umur hidup Yoyada. Hata, maka Yoyadapun tualah dan puas-puas umurnya, lalu matilah ia; maka umurnya pada masa matinya itu seratus tiga puluh tahun. Maka dikuburkan oranglah akan dia di dalam negeri Daud pada sisi segala raja marhum, karena ia sudah berbuat baik di antara orang Israel, lagipun akan Allah dan akan rumahnya. Tetapi kemudian dari pada mati Yoyada datanglah segala penghulu orang Yehuda bersembah kepada baginda; maka didengar baginda akan sembah mereka itu. Maka ditinggalkannya rumah Tuhan, Allah nenek moyangnya, lalu berbuat bakti kepada hutan-hutan dan segala berhala, sehingga datanglah murka besar atas orang isi Yeruzalem oleh karena salahnya ini. Maka disuruhkan beberapa orang nabi kepada mereka itu, supaya dikembalikannya mereka itu kepada Tuhan, maka nabi itupun menegurkan mereka itu, tetapi tiada mereka itu memberi telinga akan dia. Maka Roh Allahpun datanglah atas Zakharya bin Yoyada, imam itu, yang berdiri lebih tinggi dari pada orang banyak, lalu katanya kepada mereka itu: Demikian inilah firman Allah: Mengapa kamu melalui segala hukum Tuhan? Maka sebab itu tiada kamu akan selamat, tegal kamu sudah meninggalkan Tuhan, maka Tuhanpun akan meninggalkan kamu kelak. Maka pada masa itu berkerumunlah mereka itu kepadanya, lalu dilontarinya akan dia dengan batu menurut titah baginda, yaitu di sebelah dalam pagar halaman rumah Tuhan. Demikianlah tiada ingat baginda raja Yoas akan kebajikan yang sudah diperbuat oleh Yoyada, bapa Zakharya, akan baginda, melainkan dibunuh baginda akan anaknya; maka pada masa matinya kata Zakharya: Bahwa Tuhan juga melihatnya dan akan menuntutnya kelak. Maka sesungguhnya kemudian dari pada lalu setahun datanglah balatentara orang Syam hendak berperang dengan dia, maka datanglah mereka itu menyerang negeri Yehuda dan Yeruzalem, dibinasakannya segala penghulu di antara orang banyak itu, dan segala barang jarahan dikirimnya ke Damsyik kepada rajanya. Karena jikalau tentara Syam itu datang dengan sedikit orangnya sekalipun, maka diserahkan Tuhan juga kepada tangannya suatu tentara yang amat banyak orangnya, sebab sudah ditinggalkan mereka itu akan Tuhan, Allah nenek moyangnya, maka dalam itupun dilakukannyalah pehukuman atas Yoas. Hata, setelah sudah mereka itu undur dari padanya dan ditinggalkannya akan dia dengan luka parah, maka bermufakatlah segala hambanya hendak mendurhaka kepadanya, oleh karena darah anak imam Yoyada itu, maka dipalunya akan dia di atas tempat peraduannya sampai ia mati, lalu dikuburkan oranglah akan dia di dalam negeri Daud, tetapi tiada dikuburkannya di dalam kubur segala raja marhum. Maka inilah orang yang sefakat hendak mendurhaka kepadanya, yaitu Zabad bin Simeat, seorang perempuan Ammoni, dan Yosabad bin Simrit, seorang perempuan Moabi. Arakian, maka adapun segala puteranya, dan kebesaran tanggungan yang diletakkannya, dan perbuatan membaiki bait-Ullah, bahwasanya sekalian itu adalah tersebut di dalam kitab hikayat raja-raja; maka Amazia, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Bermula, adapun umur Amazia pada masa ia naik raja itu dua puluh lima tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem dua puluh sembilan tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Yoadan dari Yeruzalem. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, tetapi bukan dengan segala tulus hatinya. Maka sesungguhnya setelah kerajaan itu ditetapkan dalam kuasanya, disuruhnya bunuh segala hambanya yang sudah membunuh ayahanda baginda, raja marhum itu. Tetapi tiada dibunuhnya anak-anak mereka itu, melainkan dibuatnya seperti tersurat dalam taurat, yaitu kitab Musa, tempat firman Tuhan, bunyinya: Bahwa orang tua tiada akan dibunuh karena sebab anak-anaknya, dan anak-anakpun tiada akan dibunuh karena sebab orang tuanya, melainkan tiap-tiap orang akan dibunuh karena sebab dosa dirinya. Maka Amaziapun menghimpunkanlah segala orang Yehuda, ditaruhnya mereka itu sekalian, seturut isi rumah bapa-bapanya, di bawah beberapa penghulu atas orang seribu dan beberapa penghulu atas orang seratus, segenap orang Yehuda dan orang Benyamin; maka dibilangnya akan mereka itu dari pada yang dua puluh tahun umurnya dan lebih, didapatinya akan bilangan mereka itu tiga ratus ribu orang pilihan, yang tahu perang dan bersenjatakan lembing dan perisai. Tambahan pula diupahnya dari pada orang Israel seratus ribu orang perwira perkasa dengan seratus talenta perak. Tetapi datanglah seorang aziz Allah menghadap baginda, sembahnya: Ya tuanku! jangan apalah tuanku beri tentara orang Israel itu berjalan serta tuanku, karena Tuhan tiada menyertai akan orang Israel, yaitu akan segala bani Efrayim. Tetapi jikalau tuanku pergi juga, bagaimanapun perbuatan tuanku, dan bagaimanapun berani tuanku dalam perang, Allah juga merebahkan tuanku kelak di hadapan musuh, karena pada Allah adalah kuasa akan menolong dan akan merebahkan. Maka kata Amazia kepada aziz Allah itu: Tetapi apa akan jadinya seratus talenta yang telah kuberikan karena pasukan orang Israel itu? Maka sembah aziz Allah: Bahwa pada Tuhan adalah lebih dari pada ini akan dikaruniakan kepada tuanku. Maka Amaziapun menceraikan mereka itu, disuruhnya pasukan yang telah datang kepadanya dari Efrayim pulang ke tempatnya; maka sebab itu sangatlah marah mereka itu akan orang Yehuda, lalu kembalilah mereka itu ke tempatnya dengan kehangatan amarahnya. Maka Amaziapun memberanikan dirinya, dihantarnya akan segala rakyatnya, lalu langsung ke lembah Masin, dibunuhnya dari pada bani Seir itu selaksa orang. Tambahan pula ditangkap oleh bani Yehuda akan selaksa orang dengan hidupnya, yang dibawanya ke atas kemuncak bukit batu, lalu dicampakkannya mereka itu dari atas kemuncak bukit batu itu, sehingga hancurlah sekaliannya. Adapun segala orang pasukan yang telah disuruh Amazia kembali, supaya jangan mereka itu berjalan sertanya kepada peperangan, ia itu lalu menyerang beberapa negeri Yehuda, dari pada Samaria datang ke Bait-Horon, dibunuhnya dari pada mereka itu tiga ribu orang dan dirampasnya banyak jarahan. Hata, setelah sudah pulang amazia dari pada mengalahkan orang Edom itu, dibawanya sertanya akan berhala-berhala bani Seir, maka dijadikannya berhala bagi dirinya, lalu iapun menyembah sujud kepadanya dan membakar dupa baginya. Maka oleh sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan Amazia, disuruhkannya kepadanya seorang nabi, yang berkata kepadanya demikian: Mengapa engkau sudah mencahari berhala-berhala bangsa itu, yang tiada dapat melepaskan umatnya dari pada tanganmu? Tetapi sementara lagi orang itu berkata kepadanya, maka titah baginda: Sudahkah engkau diangkat orang akan pembicara raja? tahanilah akan dirimu; apakah gunanya engkau dibunuh orang kelak? Maka nabi itu lalu menahani akan dirinya, tetapi katanya juga: Sekarang kuketahui bahwa dengan takdir Allah juga hendak membinasakan dikau, tegal perbuatanmu demikian ini dan engganlah engkau mendengar akan bicaraku. Arakian, maka berbicaralah Amazia, raja Yehuda, lalu disuruhkannya orang mendapatkan Yoas bin Yoahaz bin Yehu, raja Israel, serta katanya: Mari kita berpandangan muka dengan muka. Tetapi disuruhkan Yoas, raja Israel, utusan kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: Bahwa pokok onak yang di atas Libanon itu menyuruhkan utusan kepada pohon kayu araz yang di atas Libanonpun, mengatakan: Berikan apalah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki akan isterinya, tetapi pada ketika itu adalah margasatwa yang di atas Libanon itu berjalan lalu, dipijak-pijaknya pokok onak itu. Katamu bahwasanya engkau sudah mengalahkan orang Edom, sebab itu sombonglah hatimu hendak bermegah-megah; sekarangpun baiklah engkau tinggal di dalam istanamu; betapa gerangan engkau hendak memasukkan dirimu ke dalam perang yang jahat, sehingga rebah mati engkau dan segala orang Yehudapun sertamu? Tetapi Amazia tiada mau dengar, karena dengan takdir Allah juga hendak menyerahkan dia kepada tangan mereka itu, sebab telah dicaharinya akan berhala-berhala orang Edom. Maka berangkatlah Yoas, raja Israel, lalu, baik ia baik Amazia, raja Yehuda, keduanya berpandang muka dengan muka di Bait-Semes, yang di tanah Yehuda itu. Maka orang Yehudapun dialahkan di hadapan orang Israel, lalu larilah mereka itu masing-masing ke kemahnya. Maka ditangkap Yoas, raja Israel, akan raja Yehuda, yaitu Amazia bin Yoas bin Yoahaz, di Bait-Semes, lalu dibawanya akan dia ke Yeruzalem dan dipecahkannya pagar tembok Yeruzalem mulai dari pada pintu gerbang Efrayim sampai kepada pintu gerbang penjuru, empat ratus hasta panjangnya. Dan lagi diambilnya segala emas perak dan segala perkakasan yang terdapat di dalam bait-Ullah pada Obed-Edom, dan segala harta benda yang di dalam istana baginda, dan lagi beberapa orang sandera, lalu pulanglah ia ke Samaria. Hata, maka kemudian dari pada mati Yoas bin Yoahaz, raja Israel, hiduplah Amazia bin Yoas, raja Yehuda, lagi lima belas tahun lamanya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Amazia, yang mula dan yang kemudian, bukankah ia itu tersurat di dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel? Maka mulai dari pada ketika Amazia undur dari pada Tuhan, bermufakatlah orang di Yeruzalem hendak mendurhaka kepadanya, maka larilah ia ke Lakhis, lalu disuruhkan orang mengusir dia sampai ke Lakhis, dibunuhnya akan dia di sana. Maka dibawanya akan dia dengan kuda, dikuburkannya pada sisi nenek moyangnya di dalam negeri Yehuda. Sebermula, maka segenap orang Yehudapun mengambil akan Uzia, yang enam belas tahun umurnya, dijadikannya raja akan ganti Amazia, ayahanda baginda. Maka bagindapun meneguhkan Elot, dikembalikannya negeri itu kepada Yehuda, setelah rajanya sudah mangkat beradu dengan segala nenek moyangnya. Adapun umur Uzia pada masa ia naik raja enam belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh dua tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Yekholya dari Yeruzalem. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, menurut segala perbuatan Amazia, ayahanda baginda. Karena diusahakannya dirinya dalam mencahari Allah sepanjang umur hidup Zekharya, yang faham pada khayal dari pada Allah; adapun pada segala hari yang dicaharinya Tuhan, maka Allahpun memperuntungkan baginda. Karena bagindapun keluar, lalu berperang dengan orang Filistin, dan dipecahkan baginda pagar tembok Gat dan pagar tembok Yabne, dan pagar tembok Asdod, dan dibuat baginda beberapa benteng di Asdod dan di tanah orang Filistin itu. Maka dibantu Allah akan baginda dalam memerangi orang Filistin, dan orang Arab yang duduk di Gur-baal, dan orang Maoni. Maka orang Ammon lagi mempersembahkan upeti kepada baginda raja Uzia, dan nama bagindapun termasyhurlah hingga sampai ke Mesir, karena kuasa baginda amat bertambah-tambah. Lagi pula dibangunkan Uzia beberapa menara di Yeruzalem di atas pintu gerbang Penjuru dan di atas pintu gerbang Lembah dan pada segala penjuru, lalu diteguhkannya. Dan lagi dibangunkannya beberapa menara di padang belantara, dan digalinya perigi yang besar-besar, karena adalah padanya banyak binatang, baik di tanah datar baik di padang, dan beberapa orang peladang dan tukang kebun anggur di atas bukit-bukit dan di Karmel, karena sukalah baginda akan perusahaan tanah. Dan lagi adalah pada Uzia suatu tentara orang yang biasa dalam perang, yang keluar kepada peperangan berpasuk-pasukan seturut banyak bilangannya, yang telah dibilang oleh Yeiel, jurutulis, dan Maaseya, penjawat, dibawah perintah Hananya, seorang dari pada segala penghulu baginda. Adapun segenap bilangan segala kepala bapa-bapa, yang perwira perkasa itu, dua ribu enam ratus orang. Dan di bawah perintah mereka itu adalah suatu tentara peperangan dari pada tiga keti tujuh ribu lima ratus orang, yang biasa dalam perang, lagi gagah dan perkasa akan membantu baginda dalam melawan segala musuh. Maka diperbuat Uzia akan mereka itu, yaitu akan segenap tentara itu, perisai dan lembing dan ketopong dan baju rantai dan busur panah dan lagi pengali-ali dengan batunya. Maka diperbuat baginda lagi di Yeruzalem beberapa perkakasan hikmat, yang ditaruh di atas segala menara dan penjuru akan memanahkan anak panah dan melontarkan batu yang besar-besar; maka termasyhurlah nama baginda sampai ke mana-mana, karena baginda ditolong atas peri yang ajaib sekali, sehingga berkuasalah baginda. Tetapi setelah sudah baginda menjadi berkuasa, maka sombonglah hatinya hingga kebinasaannya, karena bersalahlah ia kepada Tuhan, Allahnya, dan masuklah ia ke dalam kaabah Tuhan hendak membakar dupa di atas meja pedupaan. Tetapi diikut imam Azarya akan dia, dan lagi dari pada segala imam Tuhan delapan puluh orang yang beranipun sertanya. Maka ditegahkannya raja Uzia, serta katanya kepadanya: Hai Uzia! tiada halal kepadamu membakar dupa bagi Tuhan, melainkan halal itu hanya kepada segala imam, yaitu bani Harun, yang telah disucikan akan membakar dupa itu. Keluarlah engkau dari dalam tempat yang suci ini, karena engkau sudah berbuat salah dan perkara ini bukan menjadi kepujianmu di hadapan Tuhan Allah. Maka murkalah Uzia, dan bokor pedupaanpun adalah dalam tangannya hendak membakar dupa, maka sementara berbangkitlah murkanya akan segala imam itu tiba-tiba tumbuhlah bala kusta pada dahinya di hadapan segala imam di dalam rumah Tuhan dari atas meja pedupaan itu. Demi dipandang Azarya, imam besar, dan segala imam yang lainpun akan dia, heran, maka adalah bala kusta pada dahinya, maka bersegera-segera ditolaknya akan dia dari sana, bahkan, ia sendiripun membiarkan dirinya dihalau ke luar, sebab didatangkan Tuhan bala itu atasnya. Hata, maka berpenyakit kustalah raja Uzia sampai kepada hari matinya, dan oleh sebab kustanya itu duduklah ia di dalam sebuah rumah perasingan, karena terkeratlah ia dari pada rumah Tuhan; maka Yotam, puteranya, lalu memerintahkan istana baginda dan menghukumkan segala orang isi negeri itu. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Uzia, yang mula dan yang kemudian, ia itu sudah tersurat oleh nabi Yesaya bin Amoz. Maka mangkatlah Uzia beradu dengan segala nenek moyangnya, dan dikuburkan oranglah akan dia pada sisi segala nenek moyangnya di padang pekuburan raja-raja, karena kata mereka itu: Bahwa ia telah berkusta; maka Yotam, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Adapun umur Yotam pada masa ia naik raja itu dua puluh lima tahun, dan kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Yerusa, anak Zadok. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, menurut segala perbuatan Uzia, ayahanda baginda, kecuali tiada ia masuk sampai ke dalam kaabah Tuhan; akan tetapi orang banyak lagi membinasakan dirinya. Maka baginda juga yang memperbuat pintu gerbang yang tinggi pada rumah Tuhan dan pagar tembok Ofelpun diteguhkannya dengan beberapa pekerjaan. Dan lagi dibuat baginda beberapa buah negeri di pegunungan Yehuda, dan di dalam hutanpun dibuatnya beberapa kubu dan bangun-bangun. Maka bagindapun berperanglah dengan raja bani Ammon dan dialahkannya, sehingga pada tahun itu dipersembahkan bani Ammon kepada baginda seratus talenta perak dan gandum selaksa kor dan syeir selaksa kor; maka sekian banyak dipersembahkan bani Ammon pula kepada baginda pada tahun yang kedua dan pada tahun yang ketigapun. Demikianlah peri Yotam menambahi kuasanya, karena dibetulkannya jalannya di hadapan hadirat Tuhan, Allahnya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Yotam dan segala perangnya dan segala kelakuannya, bahwasanya tersuratlah ia itu di dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda. Adapun umur baginda pada masa baginda naik raja itu dua puluh lima tahun dan kerajaanlah baginda di Yeruzalem enam belas tahun lamanya. Maka mangkatlah Yotam beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan baginda di dalam negeri Daud, maka Akhaz, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun umur Akhaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tahun dan kerajaanlah ia di Yeruzalem enam belas tahun lamanya; maka tiada dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, seperti Daud, moyangda baginda. Melainkan berjalanlah ia pada segala jalan raja-raja Israel, dan lagi diperbuatnya pula beberapa patung tuangan bagi Baalim; dan dibakarnya dupa di lembah Bin-Hinom, dan dibakarnya habis anak-anaknya laki-laki dengan api menurut perbuatan kebencian yang dilakukan oleh segala bangsa kafir, yang sudah dihalaukan Tuhan dari pada miliknya di hadapan bani Israel. Dan lagi dipersembahkannya korban dan dibakarnya dupa di atas segala panggung dan bukit dan di bawah segala pohon kayu yang hijau. Maka sebab itu diserahkan Tuhan, Allahnya, akan dia kepada tangan raja benua Syam, sehingga dibunuhnya beberapa orangnya dan ditawaninya akan amat banyak orangnya, yang dibawanya ke negeri Damsyik. Dan lagi iapun diserahkan kepada tangan raja Israel, yang membunuh amat banyak orangnya. Karena oleh Pekah bin Remalya dibunuh dalam Yehuda seratus dua puluh ribu orang pada sehari jua, semua orang yang tahu perang, maka sekalian itu jadi sebab mereka itu sudah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyangnya. Maka Zikhri, seorang hulubalang dari Efrayim, membunuh Maaseya, putera baginda, dan Azrikam, pemerintah istana, dan lagi Elkana, perdana menteri baginda. Maka dari pada saudaranya dibawa oleh bani Israel tertawan dua ratus ribu orang perempuan dan anak laki-laki dan perempuan, dan lagi dirampasnya banyak jarahan dari padanya, lalu dibawanya akan segala jarahan itu ke Samaria. Maka adalah di sana seorang nabi Tuhan, bernama Obed, maka keluarlah ia mendapatkan tentara yang datang ke Samaria, lalu katanya kepada mereka itu: Bahwasanya oleh kehangatan murka Tuhan, Allah nenek moyangmu, akan orang Yehuda, maka diserahkannya mereka itu kepada tanganmu, dan kamu sudah membunuh mereka itu dengan geram yang sampai ke langit. Maka sekarangpun niatmu hendak menungkulkan bani Yehuda dan orang isi Yeruzalem akan hamba sahayamu; maka tiadakah pada kamupun beberapa salah di hadapan Tuhan, Allahmu? Sebab itu hendaklah kiranya kamu mendengar akan kataku dan kembalikanlah segala orang tawanan yang telah kamu bawa tertawan dari pada segala saudaramu itu, karena kehangatan murka Tuhan berlakulah atas kamu. Maka pada ketika itu berbangkitlah beberapa orang dari pada segala penghulu bani Efrayim, yaitu Azarya bin Yohanan, dan Berekhya bin Mesilemot, dan Yehizkia bin Salum, dan Amasa bin Hadlai, lalu pergi mendapatkan segala orang yang datang dari pada tentara itu. Maka katanya kepada mereka itu: Janganlah kiranya kamu membawa masuk ke mari akan orang tawanan ini, karena ia itu menjadikan salah kita kelak di hadapan Tuhan; niat kamu itu sahaja akan menambahi pula segala dosa dan salah kita, jikalau salah kita sudah amat besar dan kehangatan murka berlaku atas orang Israel sekalipun. Maka dibiarkan segala laskar akan segala orang tawanan dan barang jarahan itu di hadapan segala penghulu dan segala sidang itu. Maka berbangkitlah orang yang tersebut namanya itu, lalu diambilnya akan segala orang tawanan dan segala orang yang telanjang di antaranya, dikenakannya pakaian dari pada barang jarahan itu, maka dikenakannyalah pakaian dan kasut, dan diberinya makan minum akan dia, dan disiraminya dengan minyak, dan segala orang yang lemah, yang tiada dapat berjalan, dinaikkannya ke atas keledai, lalu dihantarnya mereka itu sekalian ke Yerikho, negeri pokok kurma, kepada segala saudara mereka itu; setelah itu maka kembalilah segala penghulu itu ke Samaria. Maka pada masa itu juga utusanlah raja Akhaz kepada raja Asyur, minta dibantu olehnya. Tegal orang Edom lagi sudah datang membunuh orang Yehuda dan sudah membawa akan banyak orang tawanan. Dan lagi orang Filistinpun sudah menyerang negeri-negeri yang di tanah datar dan pada sebelah selatan tanah Yehuda dan telah dialahkannya Bait-Semes dan Ayalon dan Gederot dan Sokho serta dengan segala daerahnya, dan Timna serta dengan segala daerahnya, dan Gimzo serta dengan segala daerahnya, lalu duduklah mereka itu di sana. Karena direndahkan Tuhan akan orang Yehuda, oleh karena Akhaz, raja Israel; karena telah dibujuknya akan orang Yehuda, sehingga besarlah sangat salah mereka itu kepada Tuhan. Maka sebab itu datanglah juga Tiglat Pilnesar, raja Asyur, kepadanya akan mengimpitkan dia, bukannya akan mengkuatkan dia. Karena Akhaz telah mengambil suatu bahagian dari pada rumah Tuhan dan dari pada istana baginda dan dari pada segala penghulu, diberikannya kepada raja Asyur, tetapi tiada juga dibantu raja Asyur akan dia. Maka pada masa diimpitkan orang akan dia, maka makin lebih bersalah ia kepada Tuhan; demikianlah peri kelakuan raja Akhaz. Karena dipersembahkannya korban kepada segala dewata Damsyik, yang sudah mengalahkan dia, serta katanya: Oleh karena segala dewata raja-raja Syam sudah menolong mereka itu, maka akupun hendak mempersembahkan korban kepadanya, supaya akupun ditolong olehnya; akan tetapi ia itu menyebabkan kebinasaannya dan kebinasaan segenap orang Israelpun. Maka dikumpulkan Akhaz segala serba perkakasan bait-Ullah, dipecah-pecahkannya segala serba perkakasan bait-Ullah itu dan dikatupkannya segala papan pintu rumah Tuhan dan dibuatnya akan dirinya beberapa mezbah pada segala penjuru Yeruzalem. Dan lagi dibuatnya beberapa panggung dalam tiap-tiap negeri Yehuda hendak membakar dupa di atasnya bagi segala dewata; demikian dibangkitkannyalah murka Tuhan, Allah nenek moyangnya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisahnya dan segala kelakuannya, yang mula dan kemudian, bahwasanya tersuratlah ia itu di dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel. Maka mangkatlah Akhaz beradu dengan segala nenek moyangnya dan dikuburkan oranglah akan dia di dalam negeri Yeruzalem, tetapi tiada dibawanya akan dia ke dalam kubur-kubur segala raja Israel; maka Yehizkia, puteranya, lalu naik raja akan gantinya. Adapun umur Yehizkia pada masa ia naik raja itu dua puluh lima tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem dua puluh sembilan tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Ahia, seorang anak Zakharya. Maka dibuat baginda barang yang benar kepada pemandangan Tuhan, menurut segala perbuatan Daud, moyangda baginda. Maka pada tahun yang pertama dari pada kerajaannya pada bulan yang pertama dibuka baginda segala pintu rumah Tuhan dan dibaikinya. Maka disuruh baginda segala imam dan orang Lewi datang menghadap, dihimpunkannyalah mereka itu pada halaman timur. Maka titah baginda kepada mereka itu: Dengarlah olehmu akan daku, hai orang Lewi! sucikanlah dirimu dan sucikanlah rumah Tuhan, Allah nenek moyangmu, dan keluarkanlah segala perkara yang najis dari dalam tempat suci itu. Karena besarlah salah bapa-bapa kita, telah dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, Allah kita, ditinggalkannya akan Dia dan dipalingkannya mukanya dari pada tempat kediaman Tuhan dan dibalikkannya tengkuknya kepadanya. Dan lagi dikatupkannya segala pintu serambi dan dipadamkannya segala pelita, dan tiada dibakarnya dupa dan tiada dipersembahkannya korban bakaran kepada Allah orang Israel di dalam tempat suci itu. Maka oleh sebab itu besarlah murka Tuhan akan orang Yehuda dan akan orang isi Yeruzalem, dijadikannya mereka itu suatu kecengangan dan kebinasaan dan kecelaan, seperti kamu melihat dia dengan matamu sendiri. Karena sesungguhnya bapa-bapa kita sudah rebah mati dimakan pedang, dan oleh sebab itu juga anak-anak kita laki-laki dan perempuan dan segala bini kitapun sudah tertawan. Maka sekarang adalah niat hatiku hendak meneguhkan suatu perjanjian dengan Tuhan, Allah orang Israel, supaya undurlah kehangatan murka-Nya dari pada kita. Maka sekarangpun, hai anak-anakku! jangan kamu kurang rajin, karena kamu sudah dipilih Tuhan, supaya kamu berdiri di hadapan hadirat-Nya akan berkhidmat kepada-Nya dan supaya kamu akan hamba-hamba-Nya dan membakar dupa bagi-Nya. Hata, maka berbangkitlah orang-orang Lewi, yaitu Mahat bin Amasai dan Yoel bin Azarya dari pada bani Kehati; dan dari pada bani Meraripun Kisy bin Abdi dan Azarya bin Yehaliel; dan dari pada bani Gersonipun Yoah bin Zima dan Eden bin Yoah; dan dari pada bani Elizafanpun Simri dan Yeiel; dan dari pada bani Asafpun Zekharya dan Matanya; dan dari pada bani Hemanpun Yehiel dan Simai; dan dari pada bani Yeduton Semaya dan Uziel. Maka dihimpunkannyalah segala saudara-saudaranya, lalu disucikannya dirinya serta datang menurut titah baginda, hendak disucikannya rumah Tuhan setuju dengan segala firman Tuhan. Tetapi hanya segala imam jua yang masuk sampai ke dalam rumah Tuhan, hendak disucikannya; maka segala perkara najis, yang didapatnya di dalam rumah Tuhan itu, dibawanya ke luar ke halaman kaabah Tuhan, lalu diangkat oleh orang-orang Lewi akan dia, dibawanya ke luar ke sungai Kideron. Adapun mereka itu mulai menyucikan itu pada bulan yang pertama dan pada sehari bulan itu, maka pada delapan hari bulan itu masuklah mereka itu ke dalam serambi Tuhan, lalu disucikannya rumah Tuhan dalam delapan hari lamanya, dan pada enam belas hari bulan yang pertama disudahkannya pekerjaan itu. Setelah itu, maka masuklah mereka itu ke dalam, lalu menghadap baginda raja Hizkia, serta sembahnya: Bahwa segenap rumah Tuhan sudah patik sucikan, demikianpun mezbah korban bakaran serta dengan segala perkakasnya, dan meja sajian serta dengan segala perkakasnya. Dan lagi segala perkakas yang sudah dibuang oleh raja Akhaz pada masa ia kerajaan dengan salahnya, ia itu sudah patik lengkap dan patik sucikan, bahwasanya adalah semuanya itu di hadapan mezbah Tuhan. Arakian, maka bangunlah baginda raja Hizkia pada pagi-pagi hari, dihimpunkannyalah segala penghulu negeri, lalu berjalanlah baginda naik ke dalam rumah Tuhan. Maka dibawa oranglah akan lembu muda tujuh ekor dan domba jantan tujuh ekor dan anak domba tujuh ekor dan kambing jantan tujuh ekor, akan korban sebab dosa karena kerajaan dan karena tempat suci dan karena orang Yehuda; maka bertitah baginda kepada bani Harun, yaitu segala imam, disuruhnya mereka itu mempersembahkan korban di atas mezbah Tuhan. Maka disembelihkannya segala lembu itu dan darahnyapun disambut oleh segala imam, dipercikkannya kepada mezbah, lalu disembelihkannya pula segala domba jantan itu, dipercikannya darahnyapun kepada mezbah, dan lagi disembelihkannya segala anak domba itu dan dipercikannya darahnyapun kepada mezbah. Setelah itu maka dibawanya akan segala kambing jantan itu ke hadapan baginda dan ke hadapan perhimpunan itu akan korban sebab dosa, maka ditumpangkannya tangannya padanya. Lalu kambing itu disembelih oleh segala imam, yang menjauhkan dosa dengan darahnya dipercikkan kepada mezbah, akan mengadakan gafirat atas segenap orang Israel; maka dengan titah baginda adalah korban bakaran dan korban sebab dosa itu karena segenap orang Israel. Maka disuruhnya orang-orang Lewi berdiri di dalam rumah Tuhan dengan ceracak dan dengan dandi dan kecapi, seturut pesan Daud dan Gad, penilik baginda, dan nabi Natan, karena pesan ini dari pada Tuhan juga datangnya dengan lidah nabi-nabinya. Maka berdirilah segala orang Lewi dengan bunyi-bunyian Daud, dan segala imampun dengan nafirinya. Maka bertitah Hizkia, disuruhnya orang mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu; maka pada ketika mulai korban bakaran itu, mulailah juga nyanyian bagi Tuhan dengan segala bunyi nafiri disertakan segala bunyi-bunyian Daud, raja orang Israel. Hata, sementara orang menyanyikan pujian dan membunyikan nafiri maka menyembahsujudlah segenap perhimpunan, maka sekalian itu sampai sudah habis korban bakaran itu. Setelah sudah dipersembahkan korban itu, maka sujudlah baginda dan segala orang yang didapati sertanya, lalu meminta doa. Kemudian bertitah baginda raja Yehizkia dan segala penghulupun menyuruh orang Lewi memuji-muji Tuhan dengan perkataan Daud dan Asaf, penilik itu; maka mereka itupun memuji-mujilah dengan sorak kesukaan, serta menyembah sujud dan meminta doa. Maka pada ketika itu sahutlah Yehizkia, titahnya: Sekarang kamu sudah mempersembahkan dirimu kembali kepada Tuhan; marilah kamu, bawalah olehmu akan segala korban sembelihan dan persembahan puji-pujian ke rumah Tuhan! Maka segenap perhimpunanpun membawalah korban sembelihan dan persembahan puji-pujian dan segala orang yang ridla hatinyapun membawa korban bakaran. Adapun bilangan segala korban bakaran yang dibawa oleh perhimpunan itu, ia itu lembu tujuh puluh ekor dan domba jantan seratus ekor dan anak domba dua ratus ekor; sekalian ini akan korban bakaran bagi Tuhan. Dan adalah lagi yang disucikan itu lembu enam ratus ekor dan domba betina tiga ribu ekor. Tetapi imam-imam kurang banyaknya, sehingga tiada dapat dikulitinya habis segala korban bakaran itu, maka sebab itu mereka itu dibantu oleh saudara-saudara mereka itu, yaitu orang Lewi, sampai sudah pekerjaan itu dan sampai segala imam yang lain itupun sudah menyucikan dirinya, karena rajin hati orang Lewi dalam menyucikan dirinya itu terlebih dari pada rajin segala imam. Dan lagi adalah amat banyak korban bakaran serta dengan lemak segala korban syukur, dan segala persembahan cucuran yang patut dengan korban bakaran itu; demikianlah pekerjaan dalam rumah Tuhan ditentukan pula dengan sepertinya. Maka bersukacitalah Yehizkia dan segenap orang banyakpun akan barang yang telah disediakan Allah bagi orang banyak itu, karena pekerjaan ini telah jadi dengan segeranya. Hata, maka kemudian dari pada itu disuruhkan Yehizkia kepada segenap orang Israel dan Yehuda, dan dilayangkannya surat kirimanpun kepada orang Efrayim dan Manasye, supaya mereka itu sekalian datang ke rumah Tuhan di Yeruzalem akan memegang Pasah bagi Tuhan, Allah orang Israel. Karena baginda sudah berbicara dengan segala penghulunya dan dengan segenap sidang yang di Yeruzalem, hendak memegang Pasah pada bulan yang kedua. Karena tiada mereka itu dapat memegang dia pada masa yang tentu itu, sebab kurang banyak imam yang sudah menyucikan dirinya dan orang banyakpun belum berhimpun di Yeruzalem. Maka benarlah perkara itu kepada pemandangan baginda dan kepada pemandangan segenap sidang itu. Maka ditentukannya bahwa orang akan berseru-seru di antara segala orang Israel, dari pada Birsyeba sampai ke Dan, memanggil mereka itu sekalian datang ke Yeruzalem akan memegang Pasah bagi Tuhan, Allah Israel, karena sudah lama tiada dipegangnya setuju dengan barang yang tersurat. Maka segala suruhan itupun berjalanlah, dibawanya sertanya akan segala surat kiriman dari pada tangan baginda dan dari pada segala penghulunya kepada segala negeri orang Israel dan Yehuda, menurut titah baginda, bunyinya: Hai segala kamu, bani Israel! hendaklah kamu kembali kepada Tuhan, Allah Ibrahim, Ishak dan Israel, maka Iapun akan kembali kelak kepada segala orang yang lagi tinggal dari padamu, yang luput dari pada tangan raja-raja Asyur. Janganlah kiranya kamu seperti segala bapamu dan saudaramu, yang sudah bersalah kepada Tuhan, Allah nenek moyangnya, maka sebab itu diserahkannya mereka itu kepada kebinasaan seperti kelihatan kepada kamu ini. Maka sekarang jangan kamu menegarkan tengkukmu seperti bapa-bapamu, melainkan unjuklah tanganmu kepada Tuhan dan datanglah kepada tempat kesuciannya, yang telah disucikannya pada selama-lamanya, dan buatlah ibadat kepada Tuhan, Allahmu, maka kehangatan murkanya akan undur dari pada kamu kelak. Karena jikalau kamu kembali kepada Tuhan, maka segala saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat kasihan di hadapan orang yang sudah menawan dia, sehingga mereka itu kelak pulang ke dalam negeri ini; karena Tuhan, Allahmu, amat rahmani dan rahimi, niscaya tiada dipalingkannya wajahnya dari pada kamu apabila kamu kembali kepadanya. Hata, maka berjalanlah segala suruhan itu dari pada sebuah negeri langsung kepada sebuah negeri, dilaluinya tanah Efrayim dan Manasye sampai ke Zebulon, tetapi mereka itupun ditertawakannya dan diolok-olokkannya. Maka adalah juga beberapa orang dari pada Asyer dan Manasye dan Zebulon yang merendahkan dirinya, lalu datang ke Yeruzalem. Dan lagi di tanah Yehudapun nyatalah tangan Allah, yang mengadakan mereka itu sekalian sehati juga, sehingga diturutnya titah baginda dan pesan segala penghulu, setuju dengan firman Tuhan. Maka di Yeruzalempun berhimpunlah banyak orang hendak memegang masa raya fatir pada bulan yang kedua, suatu perhimpunan yang amat besar. Maka berbangkitlah mereka itu, lalu dilalukannya segala mezbah yang di Yeruzalem, dan dilalukannya segala pedupaan, dicampakkannya semuanya ke dalam sungai Kideron. Setelah itu maka disembelihkannyalah Pasah itu pada empat belas hari bulan yang kedua; maka segala imam dan orang Lewipun sudah malu, disucikannya dirinya, sehingga boleh mereka itu mempersembahkan korban bakaran di dalam rumah Tuhan. Maka berdirilah mereka itu sekalian pada jawatannya atas peri yang tersurat baginya dalam taurat Musa, aziz Allah, dan segala imampun memercikkan darah, yang telah ditadah oleh orang Lewi. Karena banyaklah juga orang di dalam perhimpunan itu, yang belum menyucikan dirinya; sebab itu orang Lewi memerintahkan sembelihan segala domba Pasah akan ganti tiap-tiap orang yang tiada suci, supaya disucikannya bagi Tuhan. Karena kebanyakan orang, dan di antaranya banyaklah dari Efrayim dan Manasye dan Isakhar dan Zebulon, yang belum menyucikan dirinya, melainkan dimakannya pasah bukan seperti tersurat baginya, tetapi Yehizkiapun meminta doa akan mereka itu, sembahnya: Ya Tuhan, Engkau yang Mahabaik! adakan apalah gafirat atas mereka ini, yang sedia dengan segenap hatinya hendak mencahari Allah, yaitu Tuhan, Allah nenek moyangnya, jikalau mereka ini tiada menurut kesucian bait-ulmukadis sekalipun. Maka dikabulkan Tuhan permintaan doa Yehizkia ini, sehingga disembuhkannya orang banyak itu. Hata, maka segala bani Israel yang terdapat di Yeruzalempun memeganglah masa raya fatir tujuh hari lamanya dengan kesukaan besar. Maka segala orang Lewi dan segala imampun memuji-mujilah Tuhan pada tiap-tiap hari dengan bunyi-bunyian kepujian Tuhan. Maka Yehizkiapun berkata-kata akan membujuk hati segala orang Lewi yang tahu menyanyikan beberapa nyanyian yang elok bagi Tuhan; demikian makanlah mereka itu persembahan masa raya tujuh hari lamanya, serta dipersembahkannya korban syukur dan dipuji-pujinya Tuhan, Allah nenek moyangnya. Maka segenap perhimpunanpun berbicaralah hendak memegang masa raya lagi tujuh hari lamanya, lalu dipegangnya tujuh hari lagi dengan sukacita hatinya. Karena Yehizkia, raja Yehuda, sudah mengaruniai perhimpunan itu dengan lembu muda seribu ekor dan kambing domba tujuh ribu ekor; dan segala penghulupun memberikan perhimpunan itu lembu muda seribu ekor dan kambing domba selaksa ekor; maka kebanyakan orang imampun sudah menyucikan dirinya. Maka segenap sidang orang Yehudapun bersuka-sukaanlah serta dengan segala imam dan orang Lewi dan segenap perhimpunan orang yang telah datang dari tanah Israel, dan lagi segala orang dagangpun, baik yang telah datang dari tanah Israel baik yang duduk di tanah Yehuda. Maka besarlah kesukaan di dalam Yeruzalem; karena dari pada zaman Sulaiman bin Daud, raja Israel itu, belum pernah ada yang demikian di dalam Yeruzalem. Setelah itu maka berbangkitlah segala imam Lewi, lalu diberkatinya akan orang banyak itu dan bunyi suaranya kedengaranlah, maka doa mereka itupun sampailah kepada tempat kedudukan kesucian-Nya di dalam sorga. Hata, setelah sudah selesailah mereka itu dari pada segala perkara ini, maka berjalanlah segala orang Israel yang terdapat itu keluar kepada segala negeri Yehuda, lalu dipecahkannya segala patung yang terdiri dan ditebangnya segala hutan-hutan dan dirombakkannya segala panggung dan mezbah, dibuangnya dari dalam segala negeri Yehuda dan Benyamin, dan lagi di Efrayim dan Manasye, sampai habislah sudah semuanya; lalu pulanglah segala bani Israel, masing-masing kepada miliknya dalam negeri-negeri mereka itu. Maka ditentukan Yehizkia pula akan segala pangkat imam dan orang Lewi, seturut pangkat-pangkatnya yang dahulu, masing-masing dengan pekerjaannya, segala imam dan orang Lewi akan mempersembahkan korban bakaran dan korban syukur, dan akan berkhidmat dan akan memuji-muji dan mengucap syukur di dalam pintu gerbang segala tempat tentara Tuhan. Dan lagi ditentukannya bahagian baginda dari pada hartanya akan segala korban bakaran, yaitu akan korban bakaran pada pagi dan petang dan korban bakaran pada segala hari sabat dan pada segala bulan baharu dan segala hari raya yang tertentu, seperti tersurat di dalam taurat Tuhan. Maka titah baginda kepada orang banyak, kepada segala orang isi Yeruzalem, disuruhnya mereka itu memberikan bahagian segala imam dan orang Lewi, supaya tetaplah mereka itu dalam melakukan hukum Tuhan. Serta masyhurlah titah itu, maka dibawa oleh bani Israel akan banyak hulu hasil gandum dan air anggur dan minyak dan air madu dan hulu segala hasil tanah, dan lagi dalam sepuluh asa dari pada segala sesuatu dihantarkannya amat banyak. Maka oleh segala bani Israel dan Yehuda yang duduk di dalam negeri-negeri Yehudapun dibawa lagi dalam sepuluh asa dari pada segala lembu dan domba, dan dalam sepuluh asa dari pada segala barang-barang suci, yang telah disucikan bagi Tuhan, Allahnya, dijadikannya beberapa berapa timbunan. Maka pada bulan yang ketiga mulailah mereka itu membuat timbunan itu, dan pada bulan yang ketujuh disudahkannya. Adapun setelah sudah datang Yehizkia dan segala penghulu melihatkan timbun-timbunan itu, maka diberkatinya Tuhan dan segala umat-Nya, yaitu orang Israel. Maka Yehizkiapun bertanyakanlah segala imam dan orang Lewi akan hal timbunan itu. Maka sembah Azarya, imam besar, yang dari pada orang isi rumah Zadok itu, kepada baginda: Dari pada hari orang mulai membawa persembahan tatangan ke dalam rumah Tuhan, cukuplah makanan sampai orang kenyang-kenyang, bahkan, berkelimpahan pula sisanya, karena telah diberkati Tuhan akan segala umat-Nya, sehingga tinggal lagi kelimpahan besar ini. Maka bertitah Yehizkia, disuruhnya lengkapkan beberapa bilik perbekalan di dalam rumah Tuhan, lalu dilengkapkan oranglah akan dia. Maka ke dalamnya dibawanya masuk akan segala persembahan tatangan dan segala perpuluhan dan segala benda yang disucikan itu dengan setia hatinya; maka penghulu atas sekalian ini, ia itu Khonanya, seorang-orang Lewi, dan yang kedua itulah Simai, saudaranya. Tetapi Yehiel dan Azarya dan Nahat dan Asahel dan Yerimot dan Yozabad dan Eliel dan Yismakhya dan Mahat dan Benaya, itulah penjenang di bawah perintah Khonanya dan Simai, saudaranya, setuju dengan titah baginda raja Yehizkia dan Azarya, penghulu bait-Ullah. Maka Kore bin Yimna, seorang orang Lewi yang penunggu pada pintu timur, adalah atas segala sesuatu yang dipersembahkan kepada Allah dengan keridlaan hati, akan membahagi-bahagi persembahan tatangan Tuhan dan segala barang yang mahasuci adanya. Maka pada sisinya adalah Edin dan Minyamin dan Yesua dan Semaya dan Amarya dan Sekhanya di dalam negeri-negeri imam, sekaliannya orang setiawan adanya akan membahagi-bahagi kepada saudara-saudaranya dalam segala pangkatnya, baik yang besar baik yang kecil. Kecuali diperiksainya segala daftar asal keturunan orang laki-laki yang umur tiga tahun atau lebih, akan hal segala orang yang sehari-hari masuk ke dalam rumah Tuhan, sekadar pekerjaannya pada pengawalnya, seturut pangkat-pangkatnya. Karena lain dari pada daftar asal keturunan segala imam, seturut isi rumah bapa-bapanya, dan segala orang Lewi yang umur dua puluh tahun atau lebih, dengan segala pengawalnya dan dengan pangkat-pangkat, ditaruh pula suatu daftar asal keturunan segala anak-anak mereka itu, dan segala bini mereka itu dan segala anak-anak mereka itu laki-laki dan perempuan dari pada segenap sidang, supaya dapat dibahagi-bahaginya dengan setia hatinya segala barang-barang yang suci itu akan dipakai kepada yang suci. Demikianlah disampaikan bahagiannya kepada segala bani Harun, yaitu segala imampun yang duduk di dalam negeri-negeri serta dengan segala daerahnya dan jajahannya di dalam tiap-tiap negeri oleh orang yang telah disebutkan nama-namanya, yaitu kepada segala orang laki-laki di antara imam-imam; demikianpun kepada segala orang yang tersebut namanya pada daftar asal keturunan orang Lewi. Demikianlah perbuatan Yehizkia pada seluruh tanah Yehuda, diperbuat baginda barang yang baik dan benar dan betul di hadapan hadirat Tuhan, Allahnya. Maka dalam segala pekerjaan yang diangkat baginda pada mengerjakan bait-Ullah dan pada taurat dan hukum hendak memperkenankan Allahnya, berlakulah baginda dengan segenap hatinya dan disampaikannyalah dengan selamat. Hata, maka kemudian dari pada segala perbuatan yang baik dan setia ini datanglah Sanherib, raja negeri Asyur, menempuh negeri Yehuda, dikepungnya segala negeri yang berkota benteng, niatnya hendak mengalahkan dia dengan gagahnya. Demi dilihat Yehizkia akan hal Sanherib datang menuju Yeruzalem hendak berperang, maka berbicara baginda dengan segala penghulunya dan panglima perangnya hendak menumpatkan segala mata air yang di luar negeri; maka mereka itu sekalianpun menolong baginda. Dihimpunkannyalah banyak orang yang menumpatkan segala mata air dan lagi anak sungaipun yang mengalir pada sama tengah tanah itu, katanya: Betapa gerangan, apabila raja-raja Asyur itu datang kelak, didapatnya akan air dengan limpahnya? Maka diberanikannyalah dirinya dan dibaikinya sepanjang pagar tembok, mana-mana tempat yang rusak, dan pada tempat bangun-bangun didirikannyalah pula suatu pagar tembok yang lain, dan diteguhkannya Milo di dalam negeri Daud, dan diperbuatnya lagi amat banyak senjata dan perisai. Dan diangkatnya beberapa orang akan panglima perang atas segala rakyat, dan dihimpunkannyalah mereka itu kepadanya di halaman pintu negeri, lalu berkata-kata ia akan mempertetapkan hati mereka itu, titahnya: Pertetapkanlah hatimu, hendaklah kamu gagah berani, janganlah kamu takut atau gentar di hadapan raja Asyur dan di hadapan orang banyak sekalian yang sertanya, karena yang serta dengan kita itu terlebih dari pada yang serta dengan dia. Bahwa serta dengan dia adalah lengan daging jua, tetapi serta dengan kita adalah Tuhan, Allah kita, akan menolong kita dan akan melakukan segala perang kita! Maka percayalah orang banyak itu akan segala titah Yehizkia, raja Yehuda itu. Hata, maka kemudian dari pada itu disuruhkan Sanherib, raja Asyur, akan hamba-hambanya ke Yeruzalem, sementara ia sendiri tinggal di hadapan Lakhis, dan tentara besarnyapun sertanya, mendapatkan Yehizkia, raja Yehuda, dan segala orang Yehuda yang di dalam Yeruzalem, mengatakan: Demikian inilah titah Sanherib, raja Asyur: Akan apa gerangan kamu harap, maka kamu tinggal di Yeruzalem, di dalam kota benteng yang dikepung? Bukankah Yehizkia juga mengasut kamu, hendak menyerahkan kamu kepada kematian dengan lapar dan dahaga, katanya: Bahwa Tuhan, Allah kita, akan melepaskan kita kelak dari pada tangan raja Asyur itu? Bukankah Yehizkia juga yang sudah melalukan segala panggung-Nya dan segala mezbah-Nya, serta katanya kepada orang isi Yehuda dan Yeruzalem demikian: Di hadapan mezbah sebuah ini hendaklah kamu menyembah sujud dan membakar dupa di atasnya? Tiadakah kamu ketahui akan barang yang telah kuperbuat dan yang diperbuat oleh nenek moyangku akan bangsa-bangsa segala negeri itu? Adakah dalam sedikit jua dewata bangsa-bangsa segala negeri itu sudah dapat melepaskan negeri mereka itu dari pada tanganku? Di antara dewata segala bangsa yang sudah ditumpas oleh nenek moyangku itu, siapa gerangan sudah dapat melepaskan umatnya dari pada tanganku? Sekarangpun jangan kamu ditipu oleh Yehizkia dan jangan kamu diasut olehnya demikian; jangan kamu percaya akan dia, karena tiada dewa barang sesuatu bangsa atau kerajaan yang sudah dapat melepaskan bangsanya dari pada tanganku dan dari pada tangan nenek moyangku; masakan lagi Allahmu dapat melepaskan kamu dari pada tanganku! Maka dengan beberapa perkataan lain lagi mereka itu menghujatkan Tuhan Allah dan mencelakan Yehizkia, hamba-Nya. Dan lagi ditulisnya beberapa surat kiriman hendak mencelakan Tuhan, Allah orang Israel, dan menghujatkan Dia, bunyinya: Seperti dewata bangsa-bangsa segala negeri itu sudah tiada dapat melepaskan umatnya dari pada tanganku, demikianpun Allah Yehizkia itu tiada akan melepaskan umat-Nya dari pada tanganku. Maka berseru-serulah mereka itu dengan nyaring suaranya dan dengan bahasa Yahudi kepada orang isi Yeruzalem, yang di atas dewala itu, hendak menakuti dan mengejutkan orang itu, supaya dengan demikian peri dialahkannyalah negeri. Dan lagi mereka itu berkata-kata akan Allah Yeruzalem serasa akan berhala segala bangsa yang di atas bumi, yang perbuatan tangan manusia jua adanya. Tetapi baginda raja Yehizkia dan nabi Yesaya bin Amospun meminta doa akan melawan dia, dan keduanyapun berserulah ke langit. Maka disuruhkan Tuhan seorang malaekat, yang menumpas segala orang pahlawan dan panglima dan penghulu yang di dalam tentara raja Asyur, sehingga pulanglah baginda ke negerinya dengan kemalu-maluanlah mukanya; setelah sudah ia masuk ke dalam kuil berhalanya di sana, maka iapun dibunuh dengan pedang oleh orang yang telah terbit dari pada sulbinya. Demikianlah peri dilepaskan Tuhan akan Yehizkia dan segala orang isi Yeruzalem dari pada tangan Sanherib, raja Asyur, dan dari pada tangan segala orang itu, dan dikaruniakan-Nya kepada mereka itu selamat sentosa berkeliling. Maka banyaklah orang yang menghantar persembahan kepada Tuhan di Yeruzalem, dan benda yang indah-indah kepada Yehizkia, raja Yehuda, sehingga kemudian dari pada hari itu bagindapun ditinggikan di hadapan mata segala orang kafir. Arakian, maka pada masa itu juga jatuhlah Yehizkia sakit, hampir akan mati, maka bagindapun meminta doa kepada Tuhan, lalu Tuhanpun berfirman kepadanya serta diberikan-Nya suatu tanda mujizat. Tetapi oleh Yehizkia tiada dibalas karunia yang telah diberikan kepadanya karena hatinyapun menjadi congkak, sebab itu datanglah murka besar atasnya dan atas orang Yehuda dan orang isi Yeruzalempun. Tetapi Yehizkia merendahkan dirinya karena sebab congkak hatinya itu, baik baginda baik segala orang isi Yeruzalem, sehingga murka besar Tuhan itu tiada berlaku atas mereka itu pada zaman Yehizkia. Bermula, maka pada Yehizkia adalah banyak kekayaan dan kemuliaan, diperbuatnya akan dirinya beberapa khazanah akan emas perak dan permata yang indah-indah dan rempah-rempah dan perisai dan akan pelbagai benda kegemaran. Dan lagi beberapa gedung akan tempat hasil gandum dan air anggur dan minyak, dan beberapa kandang akan pelbagai jenis binatang, dan beberapa kandang akan segala kawan kambing domba. Tambahan pula diperbuatnya beberapa buah negeri dan adalah padanya kawan kambing domba dan lembu amat banyak, karena telah dikaruniakan Allah kepadanya harta bendanya dengan berkelimpahan banyaknya. Maka Yehizkia itu juga yang sudah menebat pancuran air Gihon yang di atas itu, dan dialirkannya dalam saluran dari bawah tanah ke sebelah barat negeri Daud, karena segala sesuatu yang dimulai Yehizkia berbuat itu disampaikannya juga dengan selamat. Hata, maka apabila datanglah utusan raja-raja Babil, yang telah disuruhkan kepadanya akan bertanyakan perihal mujizat yang telah jadi dalam negeri itu, ditinggalkan Allah akan baginda, hendak mencobai baginda, supaya diketahuinya segala sesuatu yang di dalam hatinya. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Yehizkia dan segala kebaikannya, bahwasanya tersuratlah ia itu serta dengan penglihatan nabi Yesaya bin Amos di dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel. Maka mangkatlah Yehizkia beradu dengan segala nenek moyangnya, lalu dikuburkan oranglah akan baginda di dalam tempat yang tertinggi dari pada segala kubur bani Daud; tambahan pula segenap orang Yehuda sekalian datang serta dengan segala orang isi Yeruzalem akan memuliakan baginda pada masa matinya; maka Manasye, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Bermula, adapun umur Manasye pada masa ia naik raja itu dua belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem lima puluh lima tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, menurut segala kekejian orang kafir yang sudah dihalaukan Tuhan dari pada miliknya di hadapan segala bani Israel. Karena dibangunkannya pula segala panggung yang telah dirobohkan oleh Yehizkia, ayahanda baginda, dan didirikannya pula segala mezbah Baalim, dan diperbuatkannya hutan-hutan dan iapun menyembah sujud kepada segala tentara yang di langit dan berbuat bakti kepadanya. Dan diperbuatnya beberapa mezbah di dalam rumah Tuhan, akan halnya Tuhan sudah berfirman demikian: Bahwa di Yeruzalem akan ada nama-Ku sampai selama-lamanya. Karena diperbuat baginda beberapa mezbah akan segala tentara yang di langit, di sebelah dalam kedua pagar halaman rumah Tuhan. Dan disuruhnya anak-anaknya berjalan terus dari pada api di lembah Bin-Hinom, dan dilihatnya dalam nujum dan dibacanya mantera, dan dipakainya tenungan dan dicitanya nyawa orang mati dan dibacanya ramal; makin lama makin lebih diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan akan membangkitkan murka-Nya. Dan lagi suatu patung yang serupa dengan manusia telah diperbuatnya, ditaruhnya di dalam bait-Ullah, akan halnya Allah sudah berfirman kepada Daud dan kepada Sulaiman, puteranya: Di dalam rumah ini dan di Yeruzalem, yang telah Kupilih dari pada segala suku bangsa Israel, akan Kutaruh nama-Ku sampai selama-lamanya. Karena tiada Aku akan melalukan pula kaki orang Israel dari pada tanah yang telah Kutentukan kepada segala nenek moyang kamu; sahaja jikalau mereka itu perhatikan baik-baik akan berbuat segala sesuatu yang telah Kupesan kepadanya, setuju dengan segala hukum dan syariat dan syarat yang diberikan Musa kepadanya. Tetapi Manasyepun menyesatkan orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalem, sehingga perbuatan mereka itu lebih jahat dari pada perbuatan segala orang kafir yang sudah dibinasakan Tuhan di hadapan segala bani Israel. Sungguhpun Tuhan sudah berfirman kepada Manasye dan kepada segala orangnya, tetapi tiada mereka itu mengindahkan dia. Maka sebab itu didatangkan Tuhan atas mereka itu segala panglima perang yang pada raja Asyur, maka ditangkapnya akan Manasye di dalam belukar pokok duri, dan diikatnya dengan dua rantai tembaga, lalu dibawanya akan dia ke Babil. Tetapi dalam hal kepicikannya sangatlah ia meminta doa kepada hadirat Tuhan, Allahnya, dan direndahkannya dirinya sangat di hadapan hadirat Allah segala nenek moyangnya. Maka apabila dipintanya doa kepada-Nya, diluluskan Tuhan permintaannya dan didengar-Nya akan permohonannya, lalu dibawa-Nya akan dia kembali ke Yeruzalem dan ke dalam kerajaannya. Maka pada masa itu diketahuilah Manasye akan Tuhan itu Allah adanya. Maka kemudian dari pada itu diperbuatnya pagar tembok yang di luar negeri Daud, arah ke sebelah barat Gihon, di dalam lembah, di tempat orang masuk pintu gerbang Ikan namanya; dan lagi dilengkungnya Ofel dengan pagar yang tinggi-tinggi, dan ditaruhnya beberapa panglima perang di dalam segala kota benteng yang di tanah Yehuda. Dan dilalukannya segala berhala orang helat dan patung yang serupa dengan manusia itu dari dalam rumah Tuhan, demikianpun segala mezbah yang telah diperbuatnya di atas bukit rumah Tuhan dan di Yeruzalem, lalu dibuangnya akan dia ke luar negeri. Maka didirikannyalah pula mezbah Tuhan dan di atasnya dipersembahkannya beberapa korban syukur dan korban puji-pujian, dan disuruhnya orang Yehuda berbuat bakti kepada Tuhan, Allah orang Israel. Tetapi orang banyak itu lagi mempersembahkan korban di atas panggung-panggung, maka ia itu kepada Tuhan, Allahnya, juga. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Manasye dan permintaan doanya kepada Allahnya, dan lagi segala perkataan penilik yang sudah bersabda kepadanya atas nama Tuhan, Allah orang Israel, bahwasanya tersebutlah ia itu di dalam tawarikh raja-raja Israel. Dan lagi permintaan doanya dan bagaimana diluluskan Allah doanya, dan adapun segala dosanya dan salahnya, dan segala tempat panggung-panggung yang telah didirikannya dan segala hutan-hutan dan patung ukiran yang ditaruhnya dahulu dari pada ia direndahkan, bahwasanya tersebutlah sekalian itu di dalam kisah segala penilik. Hata, maka mangkatlah Manasye beradu dengan segala nenek moyangnya, dan dikuburkan oranglah akan baginda di dalam istananya, lalu Amon, putera baginda, naik raja akan gantinya. Adapun umur Amon pada masa ia naik raja itu dua puluh dua tahun dan kerajaanlah ia di Yeruzalem dua tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seperti perbuatan Manasye, ayahanda baginda; karena dipersembahkan Amon korban kepada segala patung ukiran perbuatan Manasye, ayahanda baginda. Tetapi tiada direndahkannya dirinya di hadapan hadirat Tuhan seperti Manasye, ayahanda baginda, sudah merendahkan dirinya dahulu, melainkan Amon itu makin memperbanyakkan salahnya. Maka segala hambanyapun sefakat mendurhaka kepadanya, lalu dibunuhnya akan baginda di dalam istananya. Tetapi oleh segala anak bumi itu lalu dibunuh akan mereka itu sekalian, yang sefakat mendurhaka kepada baginda raja Amon, dan oleh segala anak bumipun dirajakanlah Yosia, putera baginda, akan gantinya. Adapun umur Yosia pada masa ia naik raja itu delapan tahun, dan kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga puluh satu tahun lamanya. Maka dibuatnya barang yang benar kepada pemandangan Tuhan dan berjalanlah ia pada segala jalan Daud, moyangda baginda, dengan tiada menyimpang dari padanya ke kiri atau ke kanan. Karena pada tahun yang kedelapan dari pada kerajaannya, pada masa ia lagi seorang orang muda, mulailah ia mencahari Allahnya Daud, moyangda baginda itu, dan pada tahun yang kedua belas mulailah ia menyucikan negeri Yehuda dan Yeruzalem dari pada segala panggung dan hutan-hutan dan segala patung ukiran dan patung tuangan. Maka di hadapan baginda dirobohkan oranglah segala mezbah Baalim dan segala gambar syamsiat, yang naik tinggi dari padanya, dipenggal-penggalnya, demikianpun segala hutan-hutan, dan segala patung ukiran dan patung tuangan dipecah-pecahkannya dan dihancurluluhkannya, lalu dihamburkannya kepada kubur segala orang yang sudah mempersembahkan korban kepadanya. Maka tulang-tulang segala kahin itu dibakarnya habis di atas mezbahnya, demikianlah disucikannya negeri Yehuda dan Yeruzalem. Dan lagi di dalam segala negeri Manasye dan Efrayim dan Simeon dan sampai kepada Naftali dan dalam segala tempat sunyi berkeliling. Dirombaknya segala mezbah dan segala hutan-hutan dan segala patung ukiranpun ditumbuknya dan dihancurluluhkannya dan segala gambar syamsiat dipenggal-penggalnya pada seluruh tanah Israel; kemudian dari pada itu pulanglah baginda ke Yeruzalem. Hata, maka pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaannya, setelah sudah disucikannya tanah dan rumah itu, disuruhkannya Safan bin Azalia dan Maaseya, penghulu negeri, dan Yoah bin Yoahaz, penyurat, akan membaiki rumah Tuhan, Allahnya. Maka datanglah mereka itu kepada Hilkia, imam besar, diberikannyalah kepadanya segala uang yang telah dibawa masuk ke dalam bait-Ullah dan yang telah dikumpulkan oleh orang-orang Lewi penunggu pintu dari pada tangan orang Manasye dan orang Efrayim dan segala orang yang lagi tinggal dari pada orang Israel, dan dari pada segala orang Yehuda dan orang Benyamin dan segala orang isi Yeruzalem. Maka mereka itupun memberikan dia kepada segala tukang yang memerintahkan pekerjaan pada rumah Tuhan, dan orang ini pula memberikan dia kepada segala orang bekerja pada rumah Tuhan akan membetulkan barang yang rusak dan membaiki rumah itu. Diberikannya kepada tukang kayu dan tukang yang membuat rumah, supaya dibelinya batu yang terpahat dan kayu akan gelegar dan akan tingkat segala bilik yang telah dirusakkan oleh raja-raja Yehuda. Maka segala orang itupun berlakulah dengan setianya dalam pekerjaan itu, maka orang yang diangkat akan pemerintah atas mereka itu, ia itu Yahat dan Obaja, orang Lewi dari pada bani Merari, dan lagi Zakharya dan Mesulam, dari pada bani Kehati, akan membangatkan pekerjaan itu; maka segala orang Lewipun sama fahamnya pada pelbagai alat bunyi-bunyian. Dan lagi mereka itu atas segala orang penggandar dan pengerah segala orang yang membuat barang sesuatu pekerjaan; maka dari pada orang Lewi juga adalah beberapa jurutulis dan pegawai dan penunggu pintu. Setelah sudah diangkat oranglah akan segala uang yang telah dibawa masuk ke dalam rumah Tuhan, maka didapati imam Hilkia akan kitab Taurat Tuhan, bekas tangan Musa. Maka sahut Hilkia serta katanya kepada Safan, jurutulis itu: Bahwa aku sudah mendapat kitab Taurat itu di dalam rumah Tuhan! Maka diberikan Hilkia kitab itu kepada Safan. Maka Safanpun membawalah akan kitab itu kepada baginda pada masa ia kembali mempersembahkan kabar kepada baginda, sembahnya: Adapun segala sesuatu yang diserahkan kepada patik tuanku sekalian, ia itu dikerjakannya; maka segala uang yang terdapat di dalam rumah Tuhan itu sudah dikeluarkannya dan diberikannyalah kepada tangan segala pemerintah dan orang yang mengerjakan pekerjaan itu. Lalu Safan, jurutulis itu, mempersembahkan kabar kepada baginda, sembahnya: Bahwa imam Hilkia sudah memberikan sebuah kitab kepada patik. Lalu Safanpun membacakan perkataannya di hadapan baginda. Demi didengar baginda bunyi kitab Taurat itu, maka dikoyak-koyakkan baginda pakaiannya. Lalu titah baginda kepada Hilkia, dan Ahikam bin Safan, dan Abdon bin Mikha, dan Safan, jurutulis, dan Asaya, penjawat istana baginda, demikian: Pergilah kamu bertanyakan Tuhan karena aku dan karena segala orang yang lagi tinggal di dalam negeri Israel dan Yehuda, akan hal bunyi kitab yang terdapat itu, karena besarlah kehangatan murka Tuhan yang dicurahkan kepada kita, sebab nenek moyang kita tiada memeliharakan firman Tuhan akan berbuat segala sesuatu yang tersurat di dalam kitab ini. Hata, maka pergilah Hilkia serta dengan suruhan baginda itu mendapatkan nabiah Hulda, bini Salum bin Tokhat bin Hasra, penunggu pakaian itu. Maka duduklah ia di Yeruzalem di dalam pertengahan negeri, lalu disampaikannyalah titah itu kepadanya. Maka sahutnya kepada mereka itu: Demikian inilah firman Tuhan, Allah orang Israel: Katakanlah olehmu kepada orang yang telah menyuruhkan kamu mendapatkan aku: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku mendatangkan jahat kelak atas tempat ini dan atas segala orang isinya, yaitu segala kutuk yang tersebut dalam kitab yang telah dibacakan oranglah di hadapan baginda raja Yehuda. Maka ia itu sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku dan sudah membakar dupa bagi segala dewa, hendak membangkitkan murka-Ku dengan segala perbuatan tangan mereka itu; maka sebab itu murka-Ku tercurah kepada tempat ini dan tiada ia itu akan dipadamkan. Tetapi kepada raja Yehuda, yang telah menyuruhkan kamu akan bertanyakan Tuhan, hendaklah kamu katakan ini: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Adapun segala perkataan yang telah kaudengar itu, sebab hatimu telah menjadi lembut, dan engkau sudah merendahkan dirimu di hadapan Allah, serta engkau dengar segala firman-Nya akan hal tempat ini dan segala orang isinya, dan engkau telah merendahkan dirimu di hadapan hadirat-Ku dan sudah mengoyak-ngoyakkan pakaianmu dan sudah menangis di hadapan hadirat-Ku, maka sebab itu Akupun telah mendengar akan dikau, demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya Aku akan memulangkan dikau kepada segala nenek moyangmu dan engkaupun akan turun ke dalam kuburmu dengan selamat, dan matamupun tiada akan melihat segala bala yang Kudatangkan kelak atas tempat ini dan atas segala orang isinya. Hata, maka disampaikannyalah jawab ini kepada baginda. Maka pada masa itu disuruhkan baginda akan orang menghimpunkan segala tua-tua orang Yehuda dan Yeruzalem. Lalu naiklah baginda ke dalam rumah Tuhan serta dengan segala orang Yehuda dan orang isi Yeruzalem, dan lagi segala imam dan orang Lewi dan orang banyak sekalian dari pada besar dan kecil, maka dibacakannya segala perkataan kitab perjanjian yang telah terdapat di dalam rumah Tuhan itu kepada pendengaran mereka itu sekalian. Maka bagindapun berdirilah pada tempatnya serta berjanjilah di hadapan hadirat Tuhan hendak berjalan mengikut Tuhan dan memeliharakan segala hukum-Nya dan kesaksian-Nya dan syariat-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya, serta melakukan segala firman perjanjian yang tersurat di dalam kitab itu. Maka disuruhnya segala orang yang terdapat di Yeruzalem dan di tanah Benyaminpun meneguhkan dia, lalu diperbuatlah orang isi Yeruzalem seperti bunyi perjanjian Allah, yaitu Allah nenek moyang mereka itu. Maka dilalukan Yosia segala barang kebencian dari pada segala tanah yang orang Israel punya, yang terdapat di dalam negeri Israel, akan berbuat ibadat kepada Tuhan, Allahnya; maka sepanjang umur hidup baginda tiada mereka itu undur dari pada mengikut Tuhan, Allah nenek moyangnya. Hata, maka kemudian dari pada itu Yosiapun memeganglah Pasah bagi Tuhan di Yeruzalem; disembelihkannya Pasah itu pada empat belas hari bulan yang pertama. Maka ditentukannya segala imam pada jawatannya dan diajak-ajaknya mereka itu kepada pekerjaan rumah Tuhan. Maka titah baginda kepada segala orang Lewi, yang mengajar orang Israel dan yang telah disucikan bagi Tuhan: Biarkanlah kamu akan tabut kesucian itu di dalam rumah perbuatan Sulaiman bin Daud, raja Israel itu; tak usah lagi kamu mengusung dia; sebab itu berkhidmatlah sekarang kepada Tuhan, Allahmu, dan kepada segala umat-Nya, yaitu orang Israel. Dan aturkanlah pekerjaanmu seturut isi segala rumah bapa-bapamu, seturut pangkat-pangkatmu, setuju dengan syarat Daud, raja Israel, dan dengan suratan Sulaiman, puteranya. Dan hendaklah kamu berdiri di dalam tempat yang suci seturut pangkat-pangkat isi segala rumah bapa-bapa, akan ganti segala saudaramu orang banyak itu, dan seturut pangkat-pangkat isi segala rumah bapa-bapa orang Lewi; dan sembelihkanlah olehmu akan Pasah itu dan sucikanlah dirimu dan sediakanlah dia bagi segala saudaramu, supaya diperbuat kelak setuju dengan firman Tuhan yang dengan lidah Musa. Maka diberikan Yosia karena orang banyak itu dari pada kambing domba beberapa ekor anak domba dan anak kambing, semuanya itu akan korban Pasah, sekadar segala yang terdapat di sana, jumlahnya tiga puluh ribu ekor, dan dari pada lembu tiga ribu ekor, sekaliannya dari pada milik baginda sendiri. Dan lagi diberikan oleh segala penghulu baginda akan persembahan dengan keridlaan hati karena orang banyak itu dan karena segala imam dan orang Lewi; maka Hilkia dan Zakharya dan Yehiel, ketiga penghulu atas bait-Ullah, itupun memberikan kepada segala imam kambing domba dua ribu enam ratus ekor dan lembu tiga ratus ekor akan korban Pasah itu. Maka Khonanya dan Semaya dan Netaniel, kedua saudaranya, dan lagi Hasabya dan Yeiel dan Yozabad, penghulu-penghulu orang Lewi, itu memberikan kepada orang Lewi kambing domba lima ribu ekor dan lembu lima ratus ekor akan korban Pasah. Demikianlah diaturkan pekerjaan itu dengan sepertinya; maka segala imampun berdirilah pada pangkat-pangkatnya, dan segala orang Lewipun dengan kelompok-kelompoknya, setuju dengan titah baginda. Maka disembelihkannyalah Pasah itu dan dari pada darahnyapun dipercikkan oleh segala imam dan lagi segala orang Lewipun mengulitinya. Maka akan segala lembu itu diperbuatnya demikian: diasingkannya dari padanya barang yang patut akan korban bakaran, supaya diberikannya bahagian-bahagiannya kepada orang banyak sekadar isi rumah bapa-bapanya, akan mempersembahkan korban kepada Tuhan, setuju dengan barang yang tersurat di dalam kitab Musa. Maka dipanggangnya Pasah itu di atas api, seperti adanya, tetapi segala bahagian yang telah disucikan itu direbusnya di dalam periuk dan di dalam belanga dan di dalam kuali, lalu diperidarkannya di antara orang banyak sekalian. Kemudian disediakannya pula bagi dirinya sendiripun dan bagi segala imam, karena segala imam, yaitu bani Harun, adalah sampai malam dalam mempersembahkan korban bakaran dan lemak itu, maka sebab itu disediakan orang Lewi bagi dirinya sendiri dan bagi segala imam, yaitu bani Harunpun. Maka segala biduan, bani Asaf itu, adalah berdiri pada tempatnya, setuju dengan perintah Daud dan Asaf dan Heman dan Yeduton, penilik baginda, dan lagi segala penunggu pintu itu adalah pada tiap-tiap pintu; tak usah mereka itu meninggalkan pekerjaannya, karena saudara mereka itu, segala orang Lewi itu, menyediakannya baginya. Demikianlah pada hari itu segala peri kebaktian kepada Tuhan diaturkan dengan sepertinya dalam memegang masa raya Pasah dan dalam mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah Tuhan, setuju dengan titah baginda raja Yosia. Maka pada masa itu juga dipeganglah Pasah oleh segala orang Israel yang terdapat itu, dan lagi masa raya fatir tujuh hari lamanya. Maka dari pada zaman nabi Semuel tiada pernah dipegang Pasah di antara orang Israel yang seperti Pasah ini, dan seorang raja Israelpun tiada pernah memegang Pasah yang seperti dipegang oleh Yosia dengan segala imam dan orang Lewi dan segala orang Yehuda dan mana orang Israel yang hadir dengan segala orang isi Yeruzalem. Maka pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Yosia dipegangnya Pasah itu. Maka kemudian dari pada sekalian ini, setelah sudah dilengkapkan Yosia bait-Ullah itu, berangkatlah Nekho, raja Mesir, hendak berperang menyerang Karkhemis, yang pada tepi sungai Ferat, maka keluarlah Yosia mendatangi dia. Maka disuruhkannya utusan kepadanya, mengatakan: Apakah perkaraku dengan dikau, hai raja Yehuda? Bahwa pada hari ini tiada aku mendatangi engkau, melainkan orang isi sebuah rumah yang berperang dengan aku, maka Allah telah berfirman kepadaku, disuruh-Nya aku bersegera-segera, sebab itu biarkanlah aku, asal jangan engkau dibinasakan oleh Allah yang sertaku itu. Tetapi tiada dipalingkan Yosia mukanya dari padanya, melainkan bagindapun bersamar hendak berperang dengan dia, tiada didengarnya akan kata Nekho, yang dari Allah juga datangnya, melainkan sampailah baginda ke lembah Megido hendak berperang. Maka orang-orang pemanahpun memanahkan anak panahnya, baginda raja Yosia yang kena, lalu titah baginda kepada hambanya: Bawalah akan daku dari sini, karena aku luka parah. Maka diangkat segala hambanya akan baginda dari atas ratanya, dibaringkannya baginda di atas sebuah rata lain, yang sertanya, lalu dibawanya akan baginda ke Yeruzalem; maka mangkatlah baginda, lalu bagindapun dikuburkan di dalam kubur nenek moyangnya; maka segenap orang Yehuda dan orang isi Yeruzalempun meratapi Yosia. Maka dikarangkan Yermia sebiji ratap akan Yosia, dan segala biduan laki-laki dan perempuanpun menyahut nama Yosia dalam segala biji ratapnya datang kepada hari ini, karena ia itu menjadi adat di antara orang Israel, maka sesungguhnya sekalian itu tersuratlah di dalam Nudub. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Yosia dan segala kebajikannya setuju dengan barang yang tersurat di dalam taurat Tuhan, segala kisahnya, yang mula dan kemudian, bahwasanya tersuratlah ia itu di dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda. Bermula, maka pada masa itu diambil orang negeri itu akan Yoahaz bin Yosia, dirajakannya akan ganti ayahanda baginda di Yeruzalem. Adapun umur Yoahaz pada masa ia naik raja itu dua puluh tiga tahun; maka kerajaanlah baginda di Yeruzalem hanya tiga bulan lamanya, karena raja Mesir memecatkan dia di Yeruzalem dan ditanggungkannya pada orang isi negeri itu membayar upeti perak seratus talenta dan emas setalenta. Maka Elyakim, kakanda baginda, diangkat oleh raja Mesir akan raja atas orang Yehuda dan Yeruzalem, dan ditukarnya namanya dengan Yehoyakim, tetapi akan Yoahaz, adinda baginda, diambil oleh Nekho, dibawanya ke Mesir. Adapun umur Yehoyakim pada masa ia naik raja itu dua puluh lima tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya; maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, Allahnya. Hata, maka Nebukadnezar raja Babilpun berangkatlah mendatangi baginda, diikatnya baginda dengan dua rantai tembaga, hendak dibawanya akan baginda ke Babil. Dan lagi dibawa Nebukadnezar akan segala perkakas rumah Tuhan ke Babil, ditaruhnya akan dia di dalam rumah berhalanya di Babil. Adapun barang yang lagi tinggal dari pada segala kisah Yehoyakim dan segala perkara kebencian yang telah diperbuatnya, dan barang yang didapati padanya, bahwasanya tersuratlah ia itu di dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda; maka Yehoyakhin putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Adapun umur Yehoyakhin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan dan sepuluh hari lamanya, maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan. Hata, maka kemudian dari pada lalu satu tahun disuruhkan Nebukadnezar akan orang membawa akan baginda ke Babil serta dengan segala perkakas rumah Tuhan yang terindah-indah, dan diangkatnya Zedekia, saudara baginda, akan raja atas orang Yehuda dan Yeruzalem. Adapun umur Zedekia pada masa ia naik raja itu dua puluh satu tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya. Maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, Allahnya, dan tiada direndahkannya dirinya di hadapan nabi Yermia, yang menyampaikan kepadanya firman Tuhan. Tambahan pula mendurhakalah ia kepada raja Nebukadnezar, yang telah menyuruh dia bersumpah setia demi Allah; maka ditegarkannya tengkuknya dan dikeraskannya hatinya, sehingga tiada ia bertobat kepada Tuhan, Allah orang Israel. Demikianpun segala penghulu imam dan orang banyakpun membuat kejahatan yang besar amat banyak, seperti segala perbuatan kebencian orang kafir, dan dinajiskannya rumah Tuhan yang telah disucikannya di Yeruzalem. Maka Tuhan, Allah nenek moyang mereka itu, menyuruhkan kepadanya oleh tangan segala utusan-Nya, serta dibangunkannya pagi-pagi disuruhkannya, karena sayanglah Ia akan umat-Nya dan akan tempat kediaman-Nya. Tetapi diolok-olok mereka itu akan utusan Allah itu dan dicelakannya segala perkataannya dan ditertawakannya segala nabinya, sehingga kehangatan murka Tuhan bertambah-tambah begitu, sampai ia itu tiada terpadamkan lagi. Karena didatangkan-Nya atas mereka itu raja orang Kasdim, yang membunuh segala orang muda mereka itu dengan pedang di dalam bait-ulmukadisnya, tiada ia sayang akan orang muda mereka itu, atau akan segala anak dara, atau akan orang tua, atau akan yang putih rambutnya; sekaliannya itu diserahkannya kepada tangannya. Maka segala perkakas bait-Ullah, baik besar baik kecil, dan segala mata benda rumah Tuhan dan segala mata benda baginda dan segala penghulunya, semuanya itu dibawanya ke Babil, dan dibakarnya habis bait-Ullah dan dirobohkannya pagar tembok Yeruzalem, dan segala maligai yang didalamnyapun dibakarnya habis dengan api, dan lagi segala serba perkakasan yang indah-indah dibinasakannya. Dan barangsiapa yang sudah luput dari pada pedang itu dipindahkannya ke Babil, maka mereka itupun menjadi hambanya dan hamba segala puteranya sampai kepada pemerintahan kerajaan orang Farsi, supaya sampailah firman Tuhan yang telah dikatakan oleh Yermia, sehingga tanah itu berkenan akan segala sabatnya, maka berhentilah tanah itu pada segala hari hal kerusakannya, sampai genaplah sudah tujuh puluh tahun itu. Tetapi pada tahun yang pertama dari pada kerajaan Koresy, raja Farsi, supaya sampailah firman Tuhan yang telah dikatakan oleh Yermia, digerakkan Tuhan akan hati Koresy, raja Farsi itu, sehingga disuruhnya berseru-seru dalam segala kerajaannya dan dilayangkannya pula beberapa pucuk surat bunyinya: Demikianlah titah Koresy, raja Farsi: Bahwa Tuhan, Allah yang di sorga, sudah mengaruniakan kepadaku segala kerajaan yang di atas bumi; maka telah disuruh-Nya aku membuat sebuah rumah bagi-Nya di Yeruzalem, yang di tanah Yehuda. Siapa gerangan di antara kamu sekalian yang dari pada umat-Nya, hendaklah Tuhan, Allahnya, menyertai akan dia dan baiklah ia berjalan pulang. Sebermula, maka pada tahun yang pertama dari pada kerajaan Koresy, raja Farsi itu, supaya sampailah firman Tuhan yang telah dikatakan oleh Yermia, digerakkan Tuhan akan hati Koresy, raja Farsi itu, sehingga disuruhnya berseru-seru dalam segala kerajaannya dan dilayangkannya pula beberapa pucuk surat, bunyinya: Demikianlah titah Koresy, raja Farsi: Bahwa Tuhan, Allah yang di sorga, sudah mengaruniakan kepadaku segala kerajaan yang di atas bumi, dan disuruhnya aku membuat baginya sebuah rumah di Yeruzalem, yang di tanah Yehuda. Maka siapa gerangan di antara kamu sekalian yang dari pada umat-Nya, hendaklah kiranya Allahnya menyertai akan dia dan biarlah ia berjalan ke Yeruzalem, yang di tanah Yehuda itu, dan dibangunkannya rumah Tuhan, Allah orang Israel, maka Ialah Allah, yang diam di Yeruzalem. Maka barangsiapa yang ketinggalan kelak pada salah suatu tempat, ia menumpang seperti orang dagang, hendaklah segala orang isi tempatnya itu membantu akan dia dengan emas perak dan harta benda dan dengan binatang, dan lagi disertainya dengan suatu hadiah dari keridlaan hati bagi bait-Ullah, yang di Yeruzalem itu. Maka pada masa itu bangkitlah segala penghulu bapa-bapa orang Yehuda dan Benyamin dan segala imam dan orang Lewi, serta dengan barangsiapa yang digerakkan Allah hatinya hendak berjalan akan membangunkan rumah Tuhan, yang di Yeruzalem. Maka segala orang yang duduk keliling mereka itu menguatkan tangan mereka itu dengan serba emas perak dan dengan harta dan binatang dan beberapa benda yang indah-indah, kecuali segala sesuatu yang diberikan dengan keridlaan hati. Dan lagi dikeluarkan raja Koresy segala perkakasan rumah Tuhan, yang telah dibawa oleh Nebukadnezar dari Yeruzalem dan yang ditaruhnya di dalam kuil dewanya. Maka disuruh Koresy, raja Farsi, keluarkan dia oleh tangan Miteredat, penghulu bendahari, yang membilangkan banyaknya kepada Sesybazar, penghulu orang Yehuda. Maka inilah bilangannya: bokor keemasan tiga puluh buah dan bokor perak seribu buah dan pisau dua puluh sembilan bilah, dan piala keemasan tiga puluh buah, dan piala perak yang lain empat ratus sepuluh buah dan benda lain seribu buah. Jumlah segala benda emas perak itu lima ribu empat ratus, semuanya itu dibawa oleh Sesybazar sertanya, tatkala di hantarnya akan segala orang tawanan itu dari Babil ke Yeruzalem. Maka sekalian inilah dia yang berjalan dari pada tiap-tiap negeri, yaitu segala orang yang sudah dibawa dengan tertawan, yang telah dipindahkan ke Babil oleh Nebukadnezar, raja Babil, dan yang pulang ke Yeruzalem dan ke tanah Yehuda, masing-masing ke negerinya; yang datang serta dengan Zerubabil dan Yesua dan Nehemya dan Seraya dan Reilaya dan Mordekhai dan Bilsan dan Mispar dan Bijwai dan Rehum dan Baena; maka inilah bilangan segala orang laki-laki bangsa Israel: Bani Paroz dua ribu seratus tujuh puluh dua. Bani Sefaca tiga ratus tujuh puluh dua. Bani Arakh tujuh ratus tujuh puluh lima. Bani Pahat-Moab, dari pada bani Yesua-Yoab, dua ribu delapan ratus dua belas. Bani Elam seribu dua ratus lima puluh empat. Bani Zatu sembilan ratus empat puluh lima. Bani Zakai tujuh ratus enam puluh. Bani Bani enam ratus empat puluh dua. Bani Bebai enam ratus tiga likur. Bani Azjad seribu dua ratus dua likur. Bani Adonikam enam ratus enam puluh enam. Bani Bijwai dua ribu lima puluh enam. Bani Adin empat ratus lima puluh empat. Bani Ater, dari pada Yehizkia, sembilan puluh delapan. Bani Bezai tiga ratus tiga likur. Bani Yora seratus dua belas. Bani Hasum dua ratus tiga likur. Bani Gibar sembilan puluh lima. Bani Betlehem seratus tiga likur. Segala orang laki-laki Netofa lima puluh enam. Segala orang laki-laki Anatot seratus delapan likur. Bani Azmawit empat puluh dua. Bani Kiryat-Arim, Kefira dan Beerot tujuh ratus empat puluh tiga. Bani Rama dan Gaba enam ratus selikur. Segala orang laki-laki Mikhmas seratus dua likur. Segala orang laki-laki Bait-el dan Ai dua ratus tiga likur. Bani Nebo lima puluh dua. Bani Majbis seratus lima puluh enam. Bani Elam yang lain itu seribu dua ratus lima puluh empat. Bani Harim tiga ratus dua puluh. Bani Lod, Hadid dan Ono tujuh ratus lima likur. Bani Yerikho tiga ratus empat puluh lima. Bani Senaa tiga ribu enam ratus tiga puluh. Segala imam: Bani Yedaya, dari pada isi rumah Yesua, sembilan ratus tujuh puluh tiga. Bani Imer seribu lima puluh dua. Bani Pasyhur seribu dua ratus empat puluh tujuh. Bani Harim seribu tujuh belas. Segala orang Lewi: Bani Yesua dan Kadmiel, dari pada bani Hodaya, tujuh puluh empat. Segala biduan: Bani Asaf seratus delapan likur. Bani segala penunggu pintu: Bani Salum, bani Ater, bani Talmon, bani Akub, bani Hatita, bani Sobai, semuanya seratus tiga puluh sembilan. Segala Netinim itulah bani Ziha dan bani Hasufa dan bani Tabaot, bani Keros, bani Siaha, bani Padon, bani Lebana, bani Hagaba, bani Akub, bani Hagab, bani Samlai, bani Hanan, bani Gidel, bani Gahar, bani Reaya, bani Rezin, bani Nekoda, bani Gazam, bani Uza, bani Paseah, bani Bezai, bani Asua, bani Meunim, bani Nefusim, bani Bakbuk, bani Hakufa, bani Harhur, bani Bazlut, bani Mehida, bani Harsa, bani Barkos, bani Sisera, bani Tamah, bani Neziah, bani Hatifa, bani segala abdi Sulaiman: bani Sotai, bani Soferet, bani Peruda, bani Yaala, bani Darkon, bani Gidel, bani Sefaca, bani Hatil, bani Pokheret-Hazebayim, bani Ami. Jumlah segala Netinim dan bani segala abdi Sulaiman itu tiga ratus sembilan puluh dua. Maka inilah dia yang berjalan dari Tel-melah dan Tel-harsa dan Kherub dan Adan dan Imer, tetapi tiada dapat dinyatakannya rumah bapa-bapanya atau keturunannya atau kalau asalnya dari pada orang Israel: Bani Delaya, bani Tobia, bani Nekoda, enam ratus lima puluh dua. Dan dari pada bani segala imam: bani Habaya, bani Hakkoz, bani Barzilai, yang sudah mengambil seorang anak perempuan Barzilai, orang Gilead itu, akan bininya dan diambilnya nama mereka itu bagi dirinya. Maka sekalian ini mencaharilah surat asalnya di antara segala yang tersebut pada daftar keturunan, tetapi tiada dapat, sebab itu mereka itu dijauhkan dari pada imamat seperti orang najis adanya. Maka disuruh Hatirsata kepada mereka itu jangan makan dari pada barang yang mahasuci, sehingga sudah berdiri seorang imam dengan Urim dan Tumim. Maka segenap perhimpunan itu jumlahnya empat puluh dua ribu tiga ratus enam puluh. Kecuali segala hamba sahaya mereka itu, tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh orang banyaknya, dan adalah pada mereka itu biduan laki-laki dan perempuan dua ratus orang. Maka segala kuda mereka itu tujuh ratus tiga puluh enam ekor, dan segala bagalnya dua ratus empat puluh lima ekor. Dan segala untanya empat ratus tiga puluh lima ekor dan keledainya enam ribu tujuh ratus dua puluh ekor. Maka adalah di antara segala penghulu bapa-bapa beberapa orang, serta sampai mereka itu kepada rumah Tuhan di dalam Yeruzalem, diberikannya hadiah dengan keridlaan hatinya akan bait-Ullah, supaya ia itu dibangunkan pula pada tempatnya yang tentu. Sekadar perolehannya diberikannya kepada belanja pekerjaan itu enam laksa seribu dirham emas dan lima ribu kati perak dan lagi seratus lengkap pakaian imam. Maka segala imam dan orang Lewi dan yang dari pada orang banyak itu dan segala biduan dan penunggu pintu dan Netinim mulailah duduk pula di dalam negeri-negerinya, dan segala orang Israel di dalam negeri-negerinya. Hata, apabila sampailah bulan yang ketujuh dan segala bani Israel di dalam negeri-negerinya, maka berhimpunlah segenap orang banyak itu seperti orang satu jua adanya ke Yeruzalem. Maka bangkitlah Yesua bin Yozadak serta dengan segala saudaranya, yaitu segala imam, dan Zerubabil bin Sealtiel serta dengan segala saudaranya, lalu diperbuatnya mezbah Allah orang Israel, hendak mempersembahkan korban bakaran di atasnya, seperti tersurat di dalam taurat Musa, aziz Allah. Maka didirikannyalah mezbah itu pada tempatnya, jikalau segala bangsa negeri-negeri itu sudah mengejutkan mereka itu sekalipun, lalu dipersembahkannya di atasnya korban bakaran kepada Tuhan pada pagi dan petang. Maka dipegangnya masa raya pondok daun-daunan seperti yang telah tersurat, dengan korban bakaran pada tiap-tiap hari, banyaknya seperti patut pada sebilang hari itu. Setelah itu dipersembahkannya pula korban bakaran yang selalu itu dan akan segala bulan baharu dan akan segala masa raya Tuhan yang tertentu dan yang telah disucikan, dan lagi akan segala persembahan dari keridlaan hati, yang dipersembahkan kepada Tuhan. Dari pada bulan yang ketujuh sehari bulan itu mulailah mereka itu mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, jikalau belum dibubuh segala alas kaabah Tuhan sekalipun. Maka diberikannyalah uang akan segala orang pemahat dan tukang dan lagi makanan dan minuman dan minyak akan orang Sidoni dan Tsuri, supaya dibawanya akan kayu araz dari atas Libanon dari pada jalan laut sampai ke Yafo dengan izin Koresy, raja Farsi, kepada mereka itu. Maka pada tahun yang kedua kemudian dari pada sampai mereka itu ke bait-Ullah di Yeruzalem, dan pada bulan yang kedua mulailah Zerubabil bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak dan segala saudaranya, segala imam dan orang Lewi, dan segala orang yang telah datang dari dalam hal tertawan itu ke Yeruzalem, dan ditentukannya segala orang Lewi yang umur dua puluh tahun atau lebih akan memerintahkan pekerjaan rumah Tuhan. Maka pada masa itu berdirilah Yesua dan segala anaknya laki-laki dan segala saudaranya dan Kadmiel serta segala anaknya laki-laki, yaitu bani Yehuda, seperti orang satu jua, akan memerintahkan segala orang yang mengerjakan pekerjaan itu pada bait-Ullah, serta dengan segala bani Henadad dan segala anak laki-laki dan saudara mereka itu, yaitu orang Lewi. Hata, setelah sudah dibubuh alas kaabah Tuhan oleh segala tukang, maka berdirilah segala imam, yang berpakaikan pakaian kebesarannya, dengan nafirinya, dan segala orang Lewi, bani Asaf itu, dengan ceracaknya, akan memuji-muji Tuhan menurut perintah Daud, raja orang Israel. Maka menyanyilah mereka itu ganti-berganti, sambil memuji-muji dan mengucap syukur kepada Tuhan, sebab mahabaiklah Ia dan kemurahan-Nya atas orang Israel kekal sampai selama-lamanya. Maka segenap orang banyakpun bersorak-soraklah amat gempita tatkala dipuji-puji oranglah akan Tuhan dari karena telah dibubuh alas rumah Tuhan. Tetapi banyaklah imam dan orang Lewi dan penghulu bapa-bapa, yang sudah tua dan yang sudah tahu melihat rumah yang dahulu itu, apabila alas rumah ini adalah di hadapan matanya, menangislah mereka itu dengan suara yang nyaring, sementara orang banyak itu bersorak ramai-ramai dari sukacita hatinya. Sehingga tiada dapat dibedakan lagi oleh orang banyak antara bunyi sorak kesukaan dengan bunyi tangis orang itu, karena orang banyak itupun bersoraklah dengan ramai-ramai, sehingga kedengaranlah bunyinya dari jauh. Bermula, serta kedengaranlah kepada segala musuh orang Yehuda dan Benyamin, bahwa orang yang telah dibawa dengan tertawan itu membuat sebuah kaabah bagi Tuhan, Allah orang Israel, maka datanglah mereka itu mendapatkan Zerubabil dan segala penghulu bapa-bapa serta katanya kepadanya: Biarkanlah kiranya kami memperusah serta kamu karena kamipun akan mencahari Allahmu, seperti kamu juga; dan lagi kami sudah mempersembahkan korban kepadanya dari pada zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang sudah menyuruhkan kami ke mari. Tetapi sahut Zerubabil dan Yesua dan segala penghulu bapa-bapa yang lain itu kepada mereka itu: Tiada patut kamu menyertai kami dalam membuat sebuah rumah bagi Allah kami, melainkan kami sendiri juga membuat dia kelak bagi Tuhan, Allah orang Israel, setuju dengan titah baginda Koresy, raja Farsi, kepada kami. Kemudian dari pada itu dilemahkan orang negeri itu akan tangan orang Yehuda, dirintanginya mereka itu dalam perusahaannya; dan disuapinya akan beberapa orang pembicara melawan mereka itu, supaya dibatalkannya bicara mereka itu pada segala hari umur hidup Koresy, raja Farsi, sampai kepada kerajaan Darius, raja Farsi itu. Bahkan, tatkala kerajaanlah Ahasyweros, pada permulaan kerajaan baginda, disuratkannya suatu surat tuduhan akan orang isi negeri Yehuda dan Yeruzalem. Dan pada zaman Artahsasta dikirim oleh Bislam dan Miteredat dan Tabiel dan segala kawannya yang lain itu sepucuk surat kepada Artahsasta, raja Farsi; adapun surat kiriman itu tertulis dengan huruf Arami dan diartikan pula dengan bahasa Aramipun. Maka Rehum, penghulu negeri, dan Simsai, jurutulis, melayangkan sepucuk surat kiriman akan hal Yeruzalem kepada baginda raja Artahsasta, demikianlah bunyinya: Bahwa Rehum, penghulu negeri, dan Simsai, jurutulis, dan segala kawannya yang lain, orang Dinai dan orang Afarsatkhi dan orang Tarpeli dan orang Afarsi dan orang Arkhewi dan orang Babiloni dan orang Susankhi dan orang Dehawi dan orang Elami, dan segala bangsa lain yang telah dipindahkan oleh Asnapar, yang besar dan termasyhur namanya, disuruhnya duduk di dalam negeri Samaria, dan segala orang yang di seberang sini sungai pada masa itu. Bahwa inilah salinan surat yang dilayangkannyalah kepada baginda raja Artahsasta: Bahwa patik tuanku, segala orang yang duduk di seberang sini sungai itu pada masa ini, maklumlah kiranya kepada tuanku, bahwa segala orang Yahudi, yang sudah meninggalkan tuanku, lalu datang mendapatkan patik ke Yeruzalem, dan membangun pula negeri yang durhaka dan jahat itu, didirikannya pula pagar temboknya dan sudah dibubuh mereka itu segala alasnya. Maka maklumlah kiranya kepada tuanku, jikalau negeri itu sudah dibangunkan dan segala pagar temboknya didirikan pula, niscaya tiada mereka itu akan membayar upeti atau cukai dan bea, maka dengan demikian peri khazanah tuanku akan kerugian kelak. Maka oleh sebab patik sekalian ini makan ayapan dari dalam istana tuanku, tiada patut patik melihat tuanku kurang dihormati, maka patik melayangkan sepucuk surat ini hendak memaklumkan dia kepada tuanku. Hendaklah kiranya diselidik dalam kitab tawarikh nenenda moyangda tuanku, niscaya didapati dalamnya tersebut, bahwa dahulu negeri itu negeri durhaka adanya, yang sudah mempersakiti hati segala raja dan penghulu negeri, dan dari pada zaman dahulukalapun sudah diadakannya durhaka di dalamnya, dan sebab itu negeri itu dahulu dibinasakan. Maka patik ini memaklumkan kepada tuanku, jikalau negeri itu dibangunkan dan segala pagar temboknya didirikan pula, niscaya kelak tiada lagi pada tuanku bahagian di seberang sini sungai itu. Hata, maka surat itu dibalas oleh baginda kepada Rehum penghulu negeri, dan Simsai, jurutulis, dan segala kawannya yang lain, yang duduk di Samaria, dan lagi kepada segala orang lain yang pada seberang sini sungai itu, bunyinya: Salam atas kamu pada masa ini. Adapun surat kiriman yang telah kamu layangkan kepada kita itu, ia itu sudah dibacakan di hadapan kita dengan nyatanya. Setelah itu bertitahlah kita, lalu diselidik oranglah akan hal itu, didapatinya bahwa dari zaman dahulu-dahulu juga negeri itu sudah mendurhaka kepada segala raja, dan diadakan dalamnya mufakat jahat dan khianat. Dan lagi raja-raja yang berkuasa adalah dahulu di Yeruzalem, yang sudah kerajaan di mana-mana seberang sana sungai, dan dibayar oranglah kepadanya upeti dan cukai dan bea. Maka sekarangpun hendaklah kamu suruh tegahkan orang itu dari pada membangunkan pula negeri itu, sampai datang lagi titah dari pada kita. Perhatikanlah baik-baik, jangan kamu lalaikan perkara ini; betapa gerangan jahat itu makin akan bertambah-tambah dan dipersakitinya lagi hati segala raja? Hata, setelah sudah dibaca salinan surat baginda raja Artahsasta kepada Rehum dan Simsai, jurutulis itu, dan segala kawannya, lalu dengan segeranya pergilah mereka itu ke Yeruzalem mendapatkan orang Yahudi itu, ditegahkannya mereka itu dengan lengan yang kuat. Maka berhentilah pekerjaan bait-Ullah, yang di Yeruzalem itu, dan tinggal bantut sampai tahun yang kedua dari pada kerajaan Darius, raja Farsi itu. Sebermula, maka nabi Hajai dan nabi Zakharya bin Ido, keduanyapun bernubuatlah kepada segala orang Yahudi yang di negeri Yehuda dan di Yeruzalem atas nama Allah orang Israel. Maka bangkitlah Zerubabil bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak, lalu mulai membangunkan pula bait-Ullah, yang di Yeruzalem, dan serta dengan kedua orang itu adalah nabi Allah itu akan membantu mereka itu. Maka pada masa itu datanglah kepada mereka itu Tatnai, penghulu negeri di seberang sini sungai, dan Syetar-Boznai serta dengan segala kawannya, katanya kepada mereka itu: Siapakah sudah menyuruh kamu mambangunkan rumah ini dan mendirikan pula pagar tembok ini? Maka kamipun mempersembahkan kepadanya segala hal ihwal perkara itu dan nama-nama segala orang yang membangunkan rumah itu. Maka mata Allahpun adalah menilik akan segala tua-tua orang Yahudi, sehingga tiada ditegahkan oranglah akan mereka itu, sampailah perkara itu sudah dipersembahkan kepada Darius dan diperolehnya balasan suratnya. Maka inilah salinan surat yang sudah dikirim oleh Tatnai, penghulu negeri di seberang sini sungai, dan Syetar-Boznai serta dengan segala kawannya, segala orang Afarsekhai yang pada seberang sini sungai, kepada baginda raja Darius. Maka dalam riwayat yang dikirimkannya kepada baginda itu adalah tersebut demikian: Salam doa apalah kiranya disampaikan ke bawah duli tuanku raja Darius. Maka maklumlah kiranya tuanku bahwa patik sekalian ini sudah pergi ke tanah Yehuda, ke bait-Ullah yang mahabesar, maka bait itu diperbuat dari pada batu besar-besar dan segala dindingnya lagi dilapis dengan kayu, maka pekerjaan itu dibuatnya dengan segera dan lagi jadi dengan selamat oleh tangan mereka itu. Maka patik sudah bertanyakan segala tua-tua mereka itu serta kata patik kepadanya: Siapa sudah menyuruh kamu membangunkan rumah ini dan mendirikan pula pagar tembok ini? Dan lagi patik sudah bertanya akan nama-nama mereka itu hendak patik beritahu tuanku, sebab itu patik suratkan nama-nama segala orang yang kepala di antara mereka itu. Maka mereka itu sudah menyahut kepada patik demikian: Bahwa kami ini hamba Allah, Tuhannya langit dan bumi, dan kami bangunkan rumah ini, yang sudah diperbuat pada zaman dahulukala berapa-berapa tahun lalu, maka seorang raja besar Israel sudah membuat dan menyempurnakan dia. Tetapi setelah sudah bapa-bapa kami membangkitkan murka Allah, Tuhannya segala langit itu, maka diserahkannya mereka itu kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, orang Kasdim itu, yang sudah merobohkan rumah ini dan memindahkan bangsa itu ke Babil. Tetapi pada tahun yang pertama dari pada kerajaan Koresy atas Babil disuruh baginda raja Koresy bangunkan pula bait-Ullah ini. Bahkan, segala perkakasan bait-Ullah dari pada emas dan perak, yang diambil oleh Nebukadnezar dari dalam kaabah yang di Yeruzalem dan yang sudah dibawa olehnya ke dalam kuil yang di Babil, itu sudah dikeluarkan pula oleh baginda raja Koresy dari dalam kuil yang di Babil, diamanatkannya kepada seorang yang bernama Sesybazar, yang telah dijadikannya penghulu negeri. Maka titah baginda kepadanya: Ambillah olehmu akan segala perkakasan ini, bawalah akan dia ke kaabah yang di Yeruzalem, hendaklah bait-Ullah itu dibangunkan pula pada tempatnya. Hata, maka datanglah Sesybazar, lalu dibubuhnya segala alas bait-Ullah, yang di Yeruzalem, maka dari pada hari itu diperusah oranglah akan dia sampai sekarang, tetapi belum juga habis sudah. Maka sekarangpun jikalau ada suka ridla tuanku, hendaklah kiranya diselidik dalam khazanah baginda, yang di Babil, kalau sungguh-sungguh sudah keluar titah dari baginda raja Koresy akan hal membangunkan pula bait-Ullah, yang di Yeruzalem itu, dan biar apalah kehendak tuanku akan hal ini disampaikan kepada patik sekalian. Arakian, maka baginda raja Dariuspun memberi titah, lalu dicahari oranglah di dalam gedung surat-surat, tempat di Babil orang menaruh akan segala mata bendapun. Maka di Akhmeta, di dalam kota yang di tanah Medi, didapatinya akan suatu gulungan, maka padanya adalah tersurat ini akan suatu peringatan: Bahwa pada tahun yang pertama dari pada kerajaan baginda raja Koresy diberilah baginda raja Koresy titah ini: Adapun bait-Ullah, yang di Yeruzalem, maka bait itu hendaklah dibangunkan pula pada tempat orang biasa mempersembahkan korban, maka hendaklah teguh-teguh segala alasnya; dan lagi tingginya enam puluh hasta dan lebarnyapun enam puluh hasta. Dengan tiga lapis batu yang terpahat dan selapis kayu baharu, maka segala belanjanyapun atas tanggungan istana baginda. Dan lagi segala perkakasan bait-Ullah dari pada emas dan perak, yang sudah diambil oleh Nebukadnezar dari dalam kaabah yang di Yeruzalem dan yang dibawa olehnya ke Babil itu, hendaklah dikembalikan supaya dibawa akan dia ke kaabah yang di Yeruzalem, ke tempatnya, dan dibawa oranglah akan dia turun ke bait-Ullah. Maka sebab itu, hai Tatnai, penghulu negeri di seberang sana sungai dan Setar-Boznai dan segala kawanmu, orang Afarsekhai, yang di seberang sana sungai itu, jauhkanlah dirimu dari sana! Jangan kamu mengusik pekerjaan pada bait-Ullah itu; biarkanlah penghulu negeri orang Yahudi dan segala tua-tua orang Yahudi membangunkan pula bait-Ullah itu pada tempatnya. Dan lagi titahku akan barang yang patut kamu perbuat kelak akan segala tua-tua orang Yahudi ini, supaya dibangunkannya pula bait-Ullah itu, yaitu dari pada harta baginda, dari pada bea yang di seberang sana sungai hendaklah diberikan dengan segera kepada orang-orang itu akan belanja, supaya jangan dirintangi akan mereka itu. Dan barang yang lagi ia berhajat itu, seperti lembu muda dan domba jantan dan anak domba akan korban bakaran bagi Allah, Tuhannya segala langit, dan lagi gandum, garam dan air anggur dan minyak, seturut kata segala imam yang di Yeruzalem itu, hendaklah diberikan kepadanya pada tiap-tiap hari dengan tiada bersalahan. Supaya dipersembahkannya korban yang harum baunya kepada Allah, Tuhannya segala langit, dan meminta doa akan selamat baginda dan segala putera baginda. Dan lagi titahku akan barangsiapa yang mengubahkan titah ini, niscaya sebatang tiang kayu kelak akan dibantun dari dalam rumahnya, lalu dihunjam dan iapun digantungkan padanya, dan karena sebab itu rumahnyapun dijadikan tandas. Bahwa Allah, yang sudah mendudukkan nama-Nya di sana, hendaklah mengempaskan kiranya segala raja dan bangsa yang berani mengunjuk tangannya akan mengubahkan ini dan merusakkan bait-Ullah, yang di Yeruzalem itu. Bahwa aku ini, Darius, sudah memberi titah ini, hendaklah ia itu disampaikan dengan segeranya. Hata, maka Tatnai, penghulu negeri di seberang sana sungai, dan Setar-Boznai dan segala kawannyapun berbuatlah demikian dengan segeranya, setuju dengan titah yang dikirim baginda raja Darius itu. Maka segala tua-tua orang Yahudipun memperusahlah dan disudahkannyalah dengan selamat sementara nubuat nabi Hajai dan Zakharya bin Ido, diperusahnya dan disudahkannya menurut firman Allah orang Israel dan menurut titah Koresy dan Darius dan Artahsasta, raja-raja Farsi. Maka habislah sudah rumah itu pada tiga hari bulan Adar, yaitu pada tahun yang keenam dari pada kerajaan baginda raja Darius. Maka bani Israel, segala imam dan orang Lewi dan segala bani tawanan yang lain itu mentahbiskanlah bait-Ullah itu dengan sukacita hatinya. Dan akan mentahbiskan bait-Ullah itu dikorbankannya lembu seratus ekor dan domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor dan kambing jantan dua belas ekor akan korban karena dosa segenap orang Israel, seturut bilangan segala suku bangsa Israel. Maka disuruhnya segala imam berdiri pada pangkat-pangkatnya, dan segala orang Lewipun dengan kelompok-kelompoknya, akan berkhidmat kepada Allah, yang di Yeruzalem, menurut barang yang tersurat di dalam kitab Musa. Hata, maka segala bani tawanan itu memeganglah Pasah pada empat belas hari bulan yang pertama. Karena segala imam dan orang Lewipun sudah menyucikan dirinya seperti orang satu jua adanya, sucilah semuanya; maka disembelihkannyalah Pasah akan segala bani tawanan itu dan akan saudara-saudara mereka itu, yaitu segala imam, dan akan dirinya sendiripun. Maka bani Israel, yaitu segala orang yang sudah balik dari pada tawanan itu, makanlah dia, demikianpun segala orang yang sudah menjauhkan dirinya dari pada kecemaran orang kafir yang di tanah itu, hendak mencahari Tuhan, Allah orang Israel. Maka dipegangnya masa raya fatir tujuh hari lamanya dengan sukacitanya; karena Tuhan sudah menyukakan hati mereka itu, tegal digerakkannya hati baginda raja Asyur kepada mereka itu akan menguatkan tangannya kepada pekerjaan bait-Ullah, yaitu Allah orang Israel. Hata, maka kemudian dari pada yang tersebut itu pada zaman kerajaan Artahsasta, raja Farsi, jadilah ini: Ezra bin Seraya bin Azarya bin Hilkia bin Salum bin Zadok bin Ahitub bin Amarya bin Azarya bin Merayot bin Zerahya bin Uzi bin Buki bin Abisua bin Pinehas bin Eliazar bin Harun, imam besar, berjalanlah Ezra ini dari negeri Babil, maka adalah ia seorang katib yang alim pada taurat Musa, yang sudah diberikan oleh Tuhan, Allah orang Israel, maka dikaruniakan baginda akan dia segala kehendaknya, sekadar tangan Tuhan, Allahnya, berlaku atasnya. Demikianpun berjalanlah beberapa orang dari pada bani Israel dan dari pada segala imam dan orang Lewi dan segala biduan dan penunggu pintu dan Netinim, lalu pergi ke Yeruzalem pada tahun yang ketujuh dari pada kerajaan Artahsasta. Maka sampailah ia ke dalam Yeruzalem pada bulan yang kelima, yaitu pada tahun yang ketujuh dari pada kerajaan raja itu. Karena pada bulan yang pertama sehari bulan itu mulailah mereka itu berjalan dari Babil dan pada bulan yang kelima sehari bulan sampailah ia ke Yeruzalem, sekadar tangan Allahnya yang murah berlaku atasnya. Karena Ezrapun sudah membetulkan hatinya akan menyelidik taurat Tuhan hendak melakukan dia dan akan mengajarkan orang Israel segala syariat dan syarat. Adapun inilah salinan surat yang dianugerahkan baginda raja Artahsasta kepada Ezra, imam dan katib, yaitu mufasir segala perkataan firman Tuhan dan segala syariatnya bagi orang Israel. Bahwa surat ini dari pada Artahsasta, raja segala raja, disampaikan apalah kepada Ezra, imam dan mufasir taurat Allah yang di sorga, yaitu dengan selamat sempurna pada masa ini. Maka dari padaku sudah keluar titah ini: Bahwa di dalam kerajaanku barangsiapa dari pada bangsa Israel dan dari pada segala imamnya dan orang Lewi yang sudi hendak pergi ke Yeruzalem, bolehlah ia pergi sertamu. Tegal engkau sudah disuruhkan oleh raja serta ketujuh orang menterinya akan pergi memeriksa segala sesuatu yang di negeri Yehuda dan di Yeruzalem, setuju dengan taurat Allahmu, yang pada tanganmu itu, dan akan membawa ke sana segala emas dan perak yang telah dipersembahkan oleh raja dan segala menterinya dengan keridlaan hatinya kepada Allah orang Israel, yang tempat kediamannya adalah di Yeruzalem. Dan lagi segala emas dan perak yang kauperoleh dalam seluruh Babil, serta dengan segala persembahan orang banyak dan imam, yang dipersembahkannya dengan keridlaan hatinya, kelak akan guna bait Allahnya, yang di Yeruzalem; supaya segera dengan uang itu engkau membeli lembu dan domba jantan dan anak domba serta dengan persembahannya makanan dan persembahannya minuman, dan sekalian itu dipersembahkan di atas mezbah yang di bait Allahmu di Yeruzalem. Dan barang yang patut pada pemandanganmu dan pada pemandangan saudaramu diperbuat dengan emas dan perak yang lebih itu, hendaklah kauperbuat seturut keridlaan Allahmu. Tetapi segala perkakasan yang sudah diberikan kepadamu akan guna bait-Ullahmu itu, hendaklah kaukembalikan ke hadapan hadirat Allah di Yeruzalem. Maka barang yang lagi berhajat kepada bait Allahmu lebih dari pada ini, yang pada sangkamu patut dibelanjakan, hendaklah kaubelanjakan dia dari pada perbendaharaan raja juga. Maka sebab itu dari padaku, raja Artahsasta, keluarlah titah kepada segala penghulu bendahari yang di seberang sana sungai, hendaklah kamu perbuat dengan segera segala sesuatu yang dipinta padamu oleh Ezra, imam dan mufasir taurat Allah yang di sorga itu; had perak seratus talenta, had gandum seratus kor, had air anggur seratus bat, had minyak seratus bat dan garam dengan tiada berhad. Maka segala sesuatu yang dengan keridlaan Allah yang di sorga itu hendaklah diperbuat dengan rajin akan guna bait Allah yang di sorga; karena mengapa gerangan tulah kelak akan berlaku atas kerajaan baginda dan atas segala putera baginda? Dan lagi kita memberitahu kepada kamu akan hal segala imam dan orang Lewi dan biduan dan penunggu pintu dan Netinim dan segala khadim bait-Ullah itu, tak boleh ditanggungkan atas mereka itu barang upeti atau cukai atau bea. Dan engkau, hai Ezra! sekadar hikmat Allahmu yang padamu itu, angkatlah akan hakim dan penghulu, yang memerintahkan mereka itu sekalian yang di seberang sana sungai, yaitu segala orang yang mengetahui bunyi taurat Allahmu, dan barangsiapa yang tiada mengetahui dia, hendaklah kauajarkan dia. Maka barangsiapa yang tiada menurut firman Allahmu dan titah raja itu, hendaklah dengan segera dikenakan hukum mati dibunuh atau dibuang ke luar negeri atau didenda hartanya atau dibelenggu. Maka segala puji bagi Tuhan, Allah nenek moyang kita, yang sudah menggerakkan hati baginda akan mempermuliakan rumah Tuhan, yang di Yeruzalem itu, dan dicenderungkannya kepadaku keridlaan baginda dan segala menterinya dan segala panglima perang baginda! Maka sebab itu aku telah memberanikan diriku, sekadar tangan Tuhan, Allahku, berlaku atasku, sehingga segala penghulu dari antara orang Israel telah kuhimpunkan akan berjalan sertaku. Bermula, maka inilah segala penghulu bapa-bapa mereka itu dengan daftar keturunannya, yang sudah berjalan sertaku dari Babil pada zaman kerajaan baginda raja Artahsasta; dari pada bani Pinehas adalah Gersom; dari pada bani Itamar adalah Daniel; dari pada bani Daud adalah Hatus, dari pada bani Sekhanya; dari pada bani Paroz adalah Zakharya, dan sertanya segala orang yang masuk bilangan bangsanya, semuanya laki-laki seratus lima puluh orang. Dari pada bani Pahat-Moab adalah Elyehowenai bin Zerahya dan sertanya dua ratus orang laki-laki. Dan dari pada bani Sekhanya adalah Bin Yehaziel dan sertanya tiga ratus orang laki-laki. Dan dari pada bani Adin adalah Ebed bin Yonatan dan sertanya lima puluh orang laki-laki. Dan dari pada bani Elam adalah Yesaya bin Atalya dan sertanya lima puluh orang laki-laki. Dan dari pada bani Sefaca adalah Zabaja bin Mikhail dan sertanya delapan puluh orang laki-laki. Dari pada bani Yoab adalah Obaja bin Yehiel dan sertanya dua ratus delapan belas orang laki-laki. Dan dari pada bani Selomit adalah Bin Yosifya dan sertanya seratus enam puluh orang laki-laki. Dan dari pada bani Bebai adalah Zakharya bin Bebai dan sertanya delapan likur orang laki-laki. Dan dari pada bani Azjad adalah Yohanan bin Katan dan sertanya seratus sepuluh orang laki-laki. Dan dari pada bani Adonikam yang terkemudian; maka inilah nama-namanya: Elifelet dan Yehiel dan Semaya dan sertanya enam puluh orang laki-laki. Dan dari pada bani Bijwai adalah Utaf dan Zabud dan sertanya tujuh puluh orang laki-laki. Maka sekalian ini kuhimpunkan di tepi sungai yang mengalir ke Ahawa, lalu kami berhenti di sana tiga hari lamanya; serta aku berjalan keliling di antara orang banyak dan segala imam itu, maka seorang Lewi juapun tiada kudapati di sana. Maka sebab itu kusuruh panggilkan Eliezar dan Ariel dan Semaya dan Elnatan dan Yarib dan Elnatan dan Natan dan Zakharya dan Mesulam, semuanya penghulu, dan Yoyarib dan Elnatan, pengajar itu. Lalu kusuruhkan mereka itu kepada Ido, penghulu di tempat Khasifya, dan kububuh segala perkataan pada lidahnya yang patut dikatakannya kepada Ido dan segala saudaranya, yaitu segala Netinim yang di tempat Khasifya, supaya disuruhkannya kepada kami beberapa orang khadim akan bait Allah kami. Maka sekadar tangan Allah kami baik atas kami disuruhkannyalah kepada kami seorang yang bijaksana dari pada bani Mahli bin Lewi bin Israel, yaitu Serebya serta dengan anak-anaknya dan saudara-saudaranya, delapan belas orang; dan lagi Hasabya dan sertanya Yesaya dari pada bani Merari, segala saudaranya dan anak-anaknya, dua puluh orang. Dan dari pada segala Netinim, pemberian Daud dan segala penghulunya akan pembantu orang Lewi, dua ratus dua puluh orang Netinim, semuanya dengan disebut nama-namanya. Maka kuserantakan di sana, di tepi sungai Ahawa, suatu puasa, akan merendahkan kami di hadapan hadirat Allah kami, hendak memohonkan kepada-Nya jalan dengan selamat akan kami dan akan segala anak-anak kami dan akan segala harta benda kami. Karena malulah aku meminta kepada baginda barang tentara dan orang berkendaraan akan menolong kami dari pada segala musuh di jalan, tegal kami sudah bersembah kepada baginda demikian: Bahwa tangan Allah kami adalah dengan baiknya atas segala orang yang mencahari Dia, tetapi kuasa-Nya dan murka-Nya melawan segala orang yang meninggalkan Dia. Maka sebab itu berpuasalah kami serta memohonkan kepada Allah kami, dan Allahpun kabulkan permohonan kami. Lalu kupilih akan dua belas orang dari pada segala penghulu imam, yaitu Serebya dan Hasabya dan sepuluh orang saudaranyapun sertanya, maka kutimbangkan baginya segala emas dan perak dan segala perkakasan itu, yaitu persembahan tatangan bait Allah kami, yang telah dipersembahkan oleh baginda dan segala menterinya dan segala penghulunya dan oleh segala orang Israel yang terdapat di sana. Maka kutimbangkan pada tangan mereka itu perak enam ratus lima puluh talenta dan perkakasan yang dari pada perak seratus talenta dan emas seratus talenta. Dan dua puluh buah piala keemasan beratnya seribu dirham, dan lagi dua bejana dari pada tembaga samburna yang baik, indahnya seperti emas. Maka kataku kepada mereka itu: Bahwa sucilah kamu ini bagi Tuhan dan segala perkakas inipun sucilah, karena segala emas perak inilah suatu persembahan dengan keridlaan hati kepada Tuhan, Allah nenek moyang kamu. Taruhlah akan dia dan tungguilah akan dia sampai kepada masa kamu menimbangkan dia pula di hadapan segala penghulu imam dan orang Lewi dan segala penghulu suku bangsa Israel di Yeruzalem di dalam bilik-bilik rumah Tuhan. Maka oleh segala imam dan orang Lewi itu disambut akan timbangan segala emas perak dan perkakasan itu, hendak dibawanya ke Yeruzalem, ke bait Allah kami. Setelah itu maka berangkatlah kami dari sungai Ahawa pada dua belas hari bulan yang pertama, lalu berjalan ke Yeruzalem; maka tangan Allah kami adalah berlaku atas kami, diluputkannya kami dari pada tangan musuh dan dari pada segala pengadang di jalan. Maka sampailah kami ke Yeruzalem, lalu berhentilah di sana tiga hari lamanya. Maka pada hari yang keempat ditimbangkannya segala emas perak dan perkakasan itu di dalam bait Allah kami pada tangan Meremot bin Uria, imam itu, dan sertanya adalah Eleazar bin Pinehas, yang disertai pula oleh Yozabad bin Yesua dan Noaja bin Binuwi, keduanya orang Lewi. Dalam semuanya genaplah bilangannya dan timbangannya, maka pada masa itu juga disuratkanlah segala timbangan itu. Maka oleh segala orang yang dahulu sudah dipindahkan dan yang sudah balik dari pada tawanan dipersembahkanlah korban bakaran kepada Allah orang Israel, yaitu lembu muda dua belas ekor karena segala orang Israel dan domba jantan sembilan puluh enam ekor dan anak domba tujuh puluh tujuh ekor dan kambing jantan dua belas ekor akan korban karena dosa, sekalian itulah korban bakaran bagi Tuhan. Maka disampaikannyalah segala surat titah baginda itu kepada penghulu-penghulu dan khalifat baginda di seberang sini sungai; maka dilindunginya akan orang banyak dan akan bait-Ullah itu. Arakian, setelah sudah habis segala perkara yang tersebut itu datanglah segala penghulu itu mendapatkan aku seraya katanya: Bahwa bangsa Israel dan segala imam dan orang Lewipun tiada menjauhkan dirinya dari pada bangsa-bangsa segala negeri ini, jikalau perbuatan mereka itu kebencian sekalipun, yaitu dari pada orang Kanani dan orang Heti dan orang Ferizi dan orang Yebuzi dan orang Ammoni dan orang Moabi dan orang Mesir dan orang Amori; karena telah diambilnya anak-anak perempuan mereka itu bagi dirinya dan bagi anak-anaknya laki-laki akan bini, dan telah dicampurkannya dirinya, yaitu benih yang suci, dengan segala bangsa negeri-negeri ini; bahkan, tangan segala penghulu dan orang besar-besarpun sudah masuk dahulu dalam perbuatan yang salah ini. Serta kudengar kata ini kucarik-carikkan jubah dan baju selimutku dan kucabut rambut kepalaku dan bulu janggutku, lalu akupun duduk termangu-mangu. Maka berhimpunlah kepadaku segala orang yang gentar akan firman Allah orang Israel sebab salah orang yang dipindahkan itu, tetapi duduklah juga aku termangu-mangu sampai kepada waktu persembahan pada petang hari. Maka kira-kira pada waktu persembahan petang bangkitlah aku dari pada percintaanku dengan jubah dan baju selimutku tercarik-carik, lalu tunduklah aku dan bertelut dan kutadahkan kedua belah tanganku kepada Tuhan, Allahku, sambil sembahku: Ya Allahku! amat sangat malu dan bera muka hamba, tiada berani hamba menengadah kepadamu, ya Allahku! karena segala kejahatan kami sudah meliputi kepala kami dan segala salah kami sudah bertimbun-timbun sampai ke langit. Maka dari pada zaman nenek moyang kami datang kepada hari ini kami dalam salah besar, maka sebab segala kejahatan kamipun kami sudah diserahkan, baik kami baik segala raja dan imam kami, kepada tangan segala raja-raja negeri itu akan dimakan oleh pedang dan akan dipindahkan dengan tertawan dan akan dijarahi dan akan disapukan arang di muka, seperti hal kami pada hari ini. Maka sekarang, kira-kira sesaat jua, berlakulah rahmat dari pada Tuhan, Allah kami, hendak meluputkan beberapa orang kami yang lagi tinggal dan mengaruniakan kami sebuah pasak di dalam tempatnya yang suci itu, hendak menerangkan mata kami, ya Allah kami! dan hendak menghidupi kami sedikit pula di dalam hal perhambaan kami! Karena kami ini lagi diperhamba, tetapi dalam hal perhambaan itu tiada ditinggalkan Allah kami akan kami, melainkan dicenderungkannya kepada kami keridlaan raja-raja Farsi, hendak menghidupi kami pula sedikit, sehingga kami dapat membangunkan bait Allah kami dan membaiki segala kerobohannya, dan hendak diberikannya akan kami sebuah pagar di Yehuda dan di Yeruzalem. Maka sekarang, apa gerangan dapat kami katakan kemudian dari pada sekalian ini? ya, Allah kami! karena kami sudah meninggalkan segala firman-Mu, yang sudah Kaukatakan dengan lidah hamba-hamba-Mu, yaitu segala nabi, bunyinya: Adapun negeri yang kamu tuju itu hendak mempunyai dia akan barang pusaka, ia itu tanah yang najis adanya oleh najasat segala bangsa negeri itu, dari karena segala perbuatan kebencian, dengan dia juga mereka itu memenuhi dia dari pada ujungnya datang kepada ujung sebelahnya dalam hal kecemarannya. Maka sebab itu janganlah kamu berikan anak-anakmu perempuan kepada anak-anak mereka itu laki-laki, dan jangan ambil anak-anak perempuan mereka itu akan bini anak-anakmu laki-laki, dan jangan kamu sengajakan selamat dan baik mereka itu sampai selama-lamanya, supaya boleh kamu menjadi kuat dan makan baiknya tanah itu dan boleh memberi dia akan barang pusaka kepada anak-anakmu sampai selama-lamanya. Maka ia itu kemudian dari pada segala sesuatu yang sudah berlaku atas kami, oleh karena segala perbuatan kami yang jahat dan oleh karena salah kami yang besar; maka sebab Engkau sudah menahankan kami, ya Allah kami! dari pada tenggelam di dalam kejahatan kami, dan Engkau sudah mengaruniakan kami suatu keluputan begini, patutkah kami kembali pula meniadakan firman-Mu oleh bersanak saudara dengan segala bangsa kebencian itu? Masakan tiada Engkau murka akan kami sampai kebinasaan kami, sehingga seorang juapun tiada tinggal atau luput lagi? Ya Tuhan, Allah orang Israel! Engkaulah mahaadil; maka kami diberi tinggal lagi akan luput, seperti pada hari ini adanya. Bahwa sesungguhnya di hadapan hadirat-Mu kami sekalian dalam hal kesalahan, karena seorang juapun tiada yang dapat berdiri di hadapan hadirat-Mu oleh sebab yang demikian ini. Arakian, maka sementara Ezra meminta doa dan mengaku dosa serta menangis dan tersungkur di hadapan bait-Ullah, berhimpunlah kepadanya dari pada orang Israel kebanyakan orang laki-laki dan perempuan dan anak-anak, maka menangislah orang banyak itu dengan riuh rendah bunyi tangisnya. Maka pada masa itu sahutlah Sekhanya bin Yehiel, dari pada bani Elam, katanya kepada Ezra: Bahwa sangat besarlah salah kami kepada Allah kami, sebab kami sudah berbinikan beberapa perempuan helat dari pada segala bangsa negeri ini; tetapi sekarang belum lagi putus asa akan hal orang Israel ini. Mari hendaklah kami berjanji-janjian di hadapan Allah kami, akan menyuruhkan keluar segala perempuan itu serta dengan segala anak yang diperanakkan olehnya, seturut bicara Tuhan dan segala orang gentar akan firman Allah kami; hendaklah orang berlaku setuju dengan bunyi taurat. Bangkitlah engkau, karena kepadamu juga perkara ini ditanggungkan, dan kami sekalianpun menyertai akan dikau! Pertetapkanlah hatimu dan lakukanlah perkara it. Hata, maka bangkitlah Ezra, lalu disuruhnya segala penghulu dan segala imam dan orang Lewi dan genap segala orang Israel itu bersumpah akan berbuat seturut kata ini; maka bersumpahlah mereka itu. Setelah itu maka bangkitlah Ezra dari hadapan bait-Ullah, lalu masuk ke dalam bilik Yohanan bin Elyasib, setelah sampai di sana tiada ia makan roti atau minum air, sebab dukacita hatinya akan kesalahan segala orang yang dipindahkan itu. Maka disuruh oranglah berseru-seru dalam seluruh Yehuda dan di Yeruzalem kepada segala bani tawanan itu, supaya berhimpunlah mereka itu sekalian ke Yeruzalem. Barangsiapa yang tiada datang ke sana dalam tiga hari itu, menurut bicara segala penghulu dan tua-tua, bahwa segala harta benda orang itu akan dikaramkan, dan ia sendiripun akan dikucilkan dari pada sidang orang yang dipindahkan itu. Hata, maka berhimpunlah segala orang laki-laki Yehuda dan Benyamin di Yeruzalem dalam tiga hari itu, yaitu pada bulan yang kesembilan dan pada dua puluh hari bulan itu, maka mereka itu sekalianpun duduklah pada halaman bait-Ullah serta dengan gemetar karena sebab perkara ini dan sebab hujan yang lebat. Maka berbangkitlah imam Ezra, lalu katanya kepada mereka itu: Bahwa sangatlah besar salah kamu, sebab kamu berbinikan perempuan helat dan begitu kamu menambahi pula utang orang Israel. Tetapi sekarang hendaklah kamu mengaku dosa di hadapan Tuhan, Allah nenek moyangmu, dan perbuatlah olehmu setuju dengan kehendaknya, dan jauhkanlah dirimu dari pada segala bangsa negeri ini dan dari pada perempuan helat itu. Maka sahut segenap sidang itu serta katanya dengan nyaring suaranya: Seperti katamu itu, maka atas kami juga berbuat demikian; tetapi orangnya terlalu banyak, lagi musim hujan lebat, sehingga seorangpun tiada tahan berdiri di luar sini, dan bukannya ia ia pekerjaan sehari, dua hari, karena banyaklah orang kami yang sudah bersalah dalam perkara ini. Hendaklah kiranya segala penghulu kami berdiri atas perkara ini di hadapan segenap sidang, dan barangsiapa di dalam negeri-negeri kami yang sudah berbinikan perempuan helat, hendaklah mereka itu datang pada masa yang ditentukan, dan sertanya segala tua-tua tiap-tiap negeri, serta dengan segala hakimnya, sampai kehangatan murka Allah kami karena sebab perkara ini sudah undur dari pada kami. Hanya Yohanan bin Asahel dan Yeahzeya bin Tikwa adalah berdiri atas perkara itu, maka Mesulah dan Sabetai, orang Lewi, membantu mereka itu. Demikianlah diperbuat oleh segala bani tawanan itu, tetapi oleh imam Ezra diasingkan pula beberapa orang, semuanya penghulu bapa-bapa, masing-masing bagi isi rumah bapanya, dan semuanya dengan disebut nama-namanya, maka duduklah mereka itu pada sehari bulan yang kesepuluh akan memeriksai hal ini. Maka selesailah mereka itu dari pada memutuskan hal segala orang yang berbinikan perempuan helat itu pada sehari bulan yang pertama. Sehingga di antara anak-anak imampun didapati akan orang yang telah berbinikan perempuan helat; dari pada bani Yesua adalah bin Yozadak dan segala saudaranya, yaitu Maaseya dan Eliezar dan Yarib dan Gedalya. Maka mereka itu bertampar tangan hendak menyuruhkan bininya keluar; dan sebab dosanya dipersembahkannya seekor domba jantan dari pada kawan dombanya akan korban karena salah. Maka dari pada bani Imer adalah Hanani dan Zebaja; dan dari pada bani Harim adalah Maaseya dan Elia dan Semaya dan Yehiel dan Uzia; dan dari pada bani Pasyhur adalah Elyunai dan Maaseya dan Ismail dan Netaniel dan Yozabad dan Elasa; dan dari pada orang Lewi adalah Yozabad dan Simai dan Kelaya (yaitu Kelita) dan Patahya dan Yuda dan Eliezar. Dan dari pada segala biduan adalah Elyasib, dan dari pada segala penunggu pintu adalah Salum dan Telim dan Uri; maka dari pada segala orang Israel, dari pada bani Paroz adalah Ramya dan Yezia dan Malhkia dan Miamin dan Eleazar dan Malkhia dan Benaya. Dan dari pada bani Elam adalah Matanya dan Zakharya dan Yehiel dan Abdi dan Yeremot dan Elia; dan dari pada bani Zatu adalah Elyunai dan Elyasib dan Matanya dan Yeremot dan Zabad dan Aziza; dan dari pada bani Bebai adalah Yohanan dan Hananya dan Sabai dan Atlai; dan dari pada bani Bani adalah Mesulam dan Malukh dan Adaya dan Yasub dan Seal dan Yeramot; dan dari pada bani Pahat-Moab adalah Adna dan Khelal dan Benaya dan Maaseya dan Matanya dan Bezaliel dan Binui dan Manasye; dan dari pada bani Harim adalah Eliezar dan Yisia dan Malkhia dan Semaya dan Simeon, dan Benyamin dan Malukh dan Semarya; dari pada bani Hasum adalah Matnai dan Matata dan Zabad dan Elifelet dan Yermai dan Manasye dan Simai; dari pada bani Bani adalah Maadai dan Amram dan Uil, dan Benaya dan Bedeya dan Kheluhi, dan Wanya dan Meremot dan Elyasib, dan Matanya dan Matnai dan Yaasai, dan Bani dan Binui dan Simai, dan Selemya dan Natan dan Adaya, dan Makhandbai dan Sasai dan Sarai, dan Azariel dan Selenya dan Semarya, dan Salum dan Amarya dan Yusuf; dari pada bani Nebo adalah Yeiel dan Matica dan Zabad dan Zebina dan Yadai dan Yoel dan Benaya. Sekalian inilah sudah berbinikan perempuan helat dan bini setengah mereka itu sudah beranak baginya. Bahwa inilah kisah Nehemya bin Hakhalya. Bermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada bulan Khislew tahun yang kedua puluh, adalah aku di negeri Susan di dalam istana baginda; maka datanglah Hanani, seorang saudaraku, dan beberapa orang Yehudapun sertanya, lalu aku bertanyakan mereka itu akan hal orang Yahudi yang telah luput dan yang lagi tinggal dari pada segala orang yang dipindahkan itu dan akan hal Yeruzalem. Maka katanya kepadaku: Adapun segala orang yang lagi tinggal dari pada segala yang dipindahkan itu, ia itu adalah di sana, di dalam negeri itu, dengan sangat kesukarannya dan dalam hal kecelaan, dan lagi pagar tembok Yeruzalem sudah terbelah dan segala pintu gerbangnyapun sudah dibakar habis dengan api. Demi kudengar segala perkataan ini maka duduklah aku sambil menangis dan berkabung beberapa hari lamanya, dan akupun berpuasa dan meminta doa di hadapan hadirat Allah yang di sorga. Sembahku: Ya Tuhan, Allah yang di sorga, Engkaulah Allah yang mahabesar dan haiban, yang memeliharakan perjanjian dan kemurahan kepada barangsiapa yang mengasihi akan Dikau dan yang memeliharakan segala firman-Mu. Hendaklah kiranya telinga-Mu mengeling dan mata-Mu menilik dan dengar apalah akan doa hamba-Mu yang hamba persembahkan sekarang di hadapan hadirat-Mu pada siang dan malam karena sebab segala bani Israel, yaitu segala hamba-Mu, tegal hamba mengaku segala dosa bani Israel yang telah diperbuatnya kepada-Mu, karena baik hamba baik segala orang isi rumah bapa hambapun, kami sekalian sudah berbuat dosa! Bahwa patut sekali kami disiksa oleh-Mu, sebab tiada kami memeliharakan segala firman dan syariat dan syarat yang sudah Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu. Ingatlah kiranya akan firman yang sudah Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu, bunyinya: Bahwa kamu akan bersalah sangat kepada-Ku, maka Aku akan mencerai-beraikan kamu di antara segala bangsa. Tetapi kamu akan bertobat kepada-Ku dan memeliharakan firman-Ku dan melakukan dia pula; maka jikalau orang kamu dibuang sampai ke ujung langit sekalipun, niscaya Aku akan menghimpunkan mereka itu dari sana dan menghantar akan mereka itu ke tempat yang sudah Kupilih hendak mendudukkan nama-Ku di sana. Sesungguhnya mereka itu juga hamba-Mu dan umat-Mu, yang sudah Kautebus oleh kuasa-Mu yang mahabesar dan oleh tangan-Mu yang mahakuat. Ya Tuhan! biar apalah telinga-Mu mengeling akan doa hamba-Mu ini dan akan doa segala hamba-Mu yang suka takut akan nama-Mu, dan peruntungkanlah kiranya hari ini bagi hamba-Mu, dan berilah kiranya ia mendapat rahmat di hadapan orang manusia ini! Hata, maka adalah aku ini penjawat minuman baginda. Bermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada bulan Nisan tahun yang kedua puluh dari pada kerajaan baginda raja Artahsasta, pada masa adalah air anggur di hadapan baginda, bahwa aku mengambil air anggur itu, lalu kupersembahkan dia kepada baginda; maka dahulu belum pernah aku berduacita di hadapan baginda. Maka titah baginda kepadaku: Mengapa maka suram mukamu sedang tiada engkau sakit? ini tiada lain, melainkan dukacita juga! Maka pada ketika itu ketakutanlah aku sangat. Maka sembahku kepada baginda: Daulat tuanku sampai selama-lamanya! Bagaimana gerangan tiada suram muka patik, sedang negeri, tempat pekuburan nenek moyang patik, sudah rusak dan segala pintu gerbangnyapun sudah habis dimakan api? Maka titah baginda kepadaku: Apakah sekarang pintamu kepadaku? Maka pada ketika itu aku meminta doa kepada Allah yang di sorga! Lalu sembahku kepada baginda: Jikalau tuanku sudi dan tuanku berkenan akan patik di hadapan hadirat tuanku, suruhkan apalah patik ke tanah Yehuda, ke negeri tempat pekuburan nenek moyang patik, supaya patik bangunkan dia pula. Maka titah baginda kepadaku, sementara permaisuri adalah bersemayam pada sisi baginda: Berapa lama kiranya perjalananmu itu dan bilamana engkau akan kembali? Maka ridlalah baginda menyuruhkan daku, setelah sudah kutentukan harinya. Dan lagi sembahku kepada baginda: Jikalau tuanku sudi, hendaklah kiranya dikaruniakan kepada patik beberapa surat kiriman kepada penghulu-penghulu negeri di seberang sana sungai, supaya diberikannya penghantaran kepada patik sehingga sampai patik di tanah Yehuda. Dan lagi sepucuk surat kepada Asaf, penunggu taman tuanku, supaya diberikannya patik beberapa batang kayu akan alang-alang pintu kota, yang pada rumah itu dan akan pagar tembok negeri, dan akan rumah yang patik duduk dalamnya kelak. Maka dikaruniakan baginda surat itu kepadaku, sekadar tangan Allahku berlaku dengan baik atasku. Hata, maka sampailah aku kepada segala penghulu negeri yang di seberang sana sungai, lalu kusampaikanlah kepada mereka itu segala surat kiriman baginda. Maka bagindapun sudah menyuruhkan sertaku beberapa hulubalang dan orang berkendaraan. Adapun serta Sanbalat, orang Horoni, dan Tobia, hamba Ammoni, mendengar perkara itu, maka sangat seganlah keduanya akan hal ini, yaitu adalah datang seorang yang menuntut baiknya bani Israel. Hata, maka sampailah aku di Yeruzalem, lalu aku tinggal di sana tiga hari lamanya. Setelah itu maka bangunlah aku pada malam, yaitu aku dan beberapa orang lainpun sertaku, maka seorang juapun tiada kuberi tahu barang yang sudah diterbitkan Allah dalam hatiku, yang hendak kupengapakan Yeruzalem, dan seekor binatangpun tiada sertaku melainkan yang kukendarai itu. Maka pada malam aku berjalan keluar dari pada pintu Lembah, serta lalu dari pada mata air Naga langsung ke pintu Baja, maka aku periksa baik-baik akan segala pagar tembok Yeruzalem, yang sudah terbelah-belah, dan segala pintu gerbangnyapun, yang sudah habis dimakan api. Maka berjalanlah aku langsung ke pintu Mata air dan ke kolam Raja, tetapi bagi binatang itu tiada tempat akan berjalan dengan aku di atasnya. Maka pada malam itu juga berjalanlah aku naik dari pada lembah itu sambil memeriksa baik-baik pagar temboknya, lalu baliklah aku dan masuk pula dari pada pintu Lembah, demikianlah aku pulang. Maka tiada diketahui oleh segala orang besar-besar ke mana aku sudah pergi dan barang apa kuperbuat, karena sampai kepada masa itu belum juga aku menyatakan barang seperkara kepada orang Yahudi dan kepada segala imam dan orang bangsawan dan orang besar-besar dan segala orang lain yang mengerjakan pekerjaan itu. Maka pada masa itu kataku kepada mereka itu: Bahwa kamu melihat kesukaran yang ada kita dalamnya, bagaimana Yeruzalem sudah rusak dan segala pintu gerbangnyapun habis dimakan api; mari, biarlah kita membangunkan pula pagar tembok Yeruzalem, supaya jangan lagi kita menjadi suatu kecelaan. Lalu aku memberi tahu mereka itu bagaimana tangan Allahku sudah berlaku dengan baik atasku, dan lagi segala titah baginda yang dikatakan baginda kepadaku. Maka sahut mereka itu: Baiklah kita bangkit dan membangunkan dia pula! Demikianlah dikuatkannya tangannya bagi perkara yang baik itu. Demi Sanbalat, orang Horoni, dan Tobia, hamba Ammoni, dan Jesim, orang Arab, mendengar hal itu, diolok-olokkannya dan dicelakannya kami, katanya: Apa macam perbuatanmu ini? Maukah kamu mendurhaka kepada yang dipertuan? Maka akupun menyahut kepada mereka itu, kataku: Bahwa Allah yang di sorga juga kelak menguntungkan pekerjaan kami ini, maka kami ini, hamba-Nya, berbangkit hendak membangunkan pula; tetapi bagi kamu tiada bahagian atau hak atau peringatan di dalam Yeruzalem! Bermula, maka bangkitlah Elyasib, imam besar, serta dengan segala saudaranya, yaitu segala imam, lalu dibangunkannya pintu Domba dan disucikannya dan dikenakannya papan pintu itu; adapun disucikannya itu dari pada menara Meya sampai kepada menara Hananiel. Dan pada sisinya adalah segala orang Yerikho berusaha, dan lagi pada sisinya adalah Zakhur bin Imri pun berusaha. Adapun pintu Ikan itu dibangunkan pula oleh bani Senaa, diikatnya, dan dikenakannya papan pintunya serta dengan kayu palangnya dan segala kancingnya. Dan pada sisi mereka itu adalah Meremot bin Uria bin Hakkoz membaiki, dan pada sisinya pula adalah Mesulam bin Berekhya bin Mesezabiel membaiki; dan pada sisinya adalah Zadok bin Baena membaiki. Dan lagi pada sisi mereka itu adalah segala orang Tekoi membaiki, tetapi orang besar-besar mereka itu tiada menyengetkan bahunya ke bawah pekerjaan Tuhannya. Maka pintu lama itu dibaiki oleh Yoyada bin Paseyah dan Mesulam bin Besoja, diikatnya dan dikenakannya papan pintunya serta dengan kayu palang dan segala kancingnya. Dan pada sisi mereka itu adalah Melaca, orang Gibeoni, dan Yadon, orang Meronoti, serta dengan segala orang Gibeon dan Mizpa membaiki sampai kepada kedudukan penghulu negeri di seberang sini sungai. Dan pada sisinya adalah Uziel bin Harhoya, kepala tukang emas, membaiki, dan pada sisinya adalah Hananya serta segala tukang rempah-rempah membaiki, maka dibiarkannya Yeruzalem begitu juga sampai kepada pagar tembok yang lebar. Dan pada sisi mereka itu adalah Refaya bin Hur, penghulu setengah bahagian Yeruzalem, membaiki. Dan lagi pada sisi mereka itu adalah Yedaya bin Harumaf membaiki tentang dengan rumahnya, dan pada sisinya adalah Hatus bin Hasabneya membaiki. Maka dua kali ukurannya dibaiki oleh Malkhia bin Harim dan Hasub bin Pahat-Moab, dan lagi menara Tanur. Dan pada sisinya adalah Salum bin Lohesy, penghulu setengah bahagian Yeruzalem, membaiki, ia sendiri dan segala anaknya perempuanpun. Maka pintu Lembah itu dibaiki oleh Hanun dan segala orang isi Zanoah, dibangunkannya pula dan didirikannyalah pintunya serta dengan kayu palangnya dan segala kancingnya; tambahan pula dari pada pagar tembok seribu hasta sampai kepada pintu Baja. Maka pintu Baja itu dibaiki oleh Malkhia bin Rekhab, penghulu bahagian Bait-Kherim; dibangunkannya pula akan dia dan dikenakannya papan pintunya dengan kayu palangnya dan segala kancingnya. Maka pintu Mata air dibaiki oleh Salum bin Kol-Hozai, penghulu bahagian Mizpa, dibangunkannya pula akan dia dan diperatapkannya dan dikenakannya papan pintunya dengan kayu palangnya dan segala kancingnya; dan lagi pagar tembok kolam Syelah dekat dengan taman raja sampai kepada tangga yang turun dari pada negeri Daud. Kemudian dari padanya adalah Nehemya bin Azbuk, penghulu setengah bahagian Bait-Zur, membaiki sampai tentang pekuburan Daud dan sampai kepada kolam yang beratap dan kepada gedung pahlawan. Kemudian dari padanya adalah orang Lewi, Rehum bin Bani, membaiki dan pada sisinya adalah Hasabya, penghulu setengah bahagian Kehila, membaiki seberapa jauh bahagiannya. Kemudian dari padanya adalah saudara mereka itu, Bawai bin Henadad, penghulu setengah bahagian Kehila itu, membaiki. Dan pada sisinya adalah Ezar bin Yesua, penghulu Mizpa, membaiki dua kali ukurannya tentang tangga gedung senjata, yang pada penjuru itu. Kemudian dari padanya adalah Barukh bin Zabai membaiki dua kali ukurannya dengan sangat rajinnya, dari pada penjuru itu sampai ke pintu rumah Elyasib, imam besar. Kemudian dari padanya adalah Meremot bin Uria bin Hakkoz membaiki dua kali ukurannya, dari pada pintu rumah Elyasib sampai kepada ujung rumah Elyasib itu. Kemudian dari padanya adalah segala imam yang duduk di padang itu membaiki. Kemudian dari padanya adalah Benyamin dan Hasub membaiki tentang rumahnya; kemudian dari padanya adalah Azarya bin Maaseya bin Hananya membaiki dekat dengan rumahnya. Kemudian dari padanya adalah Binui bin Henadad membaiki dua kali ukurannya, dari pada rumah Azarya sampai kepada ujung dan kepada penjuru. Maka Palal bin Uzai dari pada tentang penjuru dan menara, yang lebih tinggi dari pada istana raja, dan yang di atas serambi biduanda; kemudian dari padanya Pedaya bin Paroz. Dan lagi segala Netinim, yang duduk di Ofel, sampai tentang pintu Air yang pada sebelah timur dan sampai kepada menara yang menganjur. Kemudian dari pada itu dibaiki oleh orang Tekoi dua kali ukurannya, dari pada tentang menara besar yang menganjur sampai kepada pagar tembok Ofel. Maka dari pada pintu Kuda dibaiki oleh segala imam, masing-masing tentang rumahnya. Kemudian dari pada itu dibaiki Zadok bin Imer tentang rumahnya; kemudian dari padanya adalah membaiki Semaya bin Sekhanya, penunggu pintu timur. Kemudian dari padanya dibaiki oleh Hananya bin Selemya dan Hanun, anak Zalaf yang keenam, akan dua kali ukurannya. Kemudian dari padanya membaiki Mesulam bin Berekhya tentang biliknya. Kemudian dari padanya dibaiki oleh Malkhia dan segala tukang emas sampai kepada rumah segala Netinim dan tukang rempah-rempah, tentang dengan pintu Mifkad dan sampai kepada alayat penjuru itu. Maka antara alayat penjuru dengan pintu Domba itu dibaiki oleh segala tukang emas dan segala tukang rempah-rempah. Sebermula, setelah Sanbalat mendengar kami membangunkan pula pagar tembok itu, maka berbangkitlah amarahnya dan gusarlah ia sangat dan diolok-olokkannya orang Yahudi. Maka berkata-katalah ia di hadapan segala saudaranya dan segala tentara Samaria, katanya: Apakah perbuatan orang Yahudi yang letih lesu ini? Patutkah orang membiarkan dia? Bolehkah mereka itu mempersembahkan korban kelak? Dapatkah mereka itu menyudahkannya pada sehari jua? Dapatkah mereka itu menghidupkan pula batu-batu dari pada kerobohan yang sudah dibakar adanya? Maka Tobia, orang Ammoni itu, adalah bediri sertanya, lalu katanya: Biarlah mereka itu berusaha juga; jikalau dipanjat oleh seekor rubah, niscaya dibongkarnya pagar tembok mereka itu yang dari pada batu itu. Ya, Allah kami! dengarlah kiranya bagaimana kami dicelakan dan pulangkan apalah kecelaan kami kepada kepala mereka itu, dan serahkanlah mereka itu kepada hal tertawan akan jarahan. Dan jangan Engkau menudungi salah mereka itu, dan dosa mereka itu jangan dihapuskan dari hadapan hadirat-Mu, karena mereka itu sudah mempersakiti hati orang di hadapan segala yang berusaha itu. Tetapi kami juga membangunkan pula pagar tembok itu, maka segala pagar tembok itu diikat bersama-sama sampai setengah tingginya, karena sukalah orang banyak itu bekerja. Demi didengar oleh Sanbalat dan Tobia dan orang Arab dan orang Ammoni dan orang Asdodi bahwa segala pecah-pecahan pagar tembok itu sudah dibaiki pula dan segala celahnya mulai ditumpatkan, maka berbangkitlah kehangatan amarahnya! Lalu bermufakatlah mereka itu sekalian hendak pergi memerangi Yeruzalem dan merobohkan kembali semuanya. Tetapi kamipun memintalah doa kepada Allah kami dan kami menaruh beberapa pengawal tentang dengan mereka itu pada siang dan malam, supaya jangan kami ditempuh olehnya. Maka kata orang Yehuda: Bahwa kuat orang penggandar itu surutlah dan adalah lagi amat banyak kerobohan batu; maka tiada kami dapat menyudahkan pagar tembok itu. Setelah itu maka kata musuh kami: Jangan diketahuinya dan jangan dilihatnya sesuatu dahulu dari pada kami sudah masuk sampai ke tengah-tengah mereka itu dan membunuh mereka itu; maka demikian kami kelak membantutkan pekerjaan itu. Tetapi jadilah, setelah datang beberapa orang Yahudi yang duduk dekat dengan mereka itu, maka dikatakannya kepada kami sampai sepuluh kali dari pada segala tempat, bahwa mereka itu hendak datang menempuh pula akan kami. Maka sebab itu kutaruh pada tempat-tempat kebawahan di belakang pagar tembok, pada tempat berbatu-batu itu, akan orang banyak berkelompok-kelompok serta dengan pedangnya dan lembingnya dan busurnya. Maka akupun memerintahkannya di mana-mana sambil berjalan, sambil kataku kepada segala orang bangsawan dan segala penghulu dan kepada orang banyak yang lagi tinggal itu: Jangan kamu takut akan mereka itu; ingatlah kamu akan Tuhan, yang mahabesar dan haiban, dan hendaklah kamu berperang karena segala saudaramu dan karena anak-anakmu laki-laki dan perempuan dan karena binimu dan rumahmu! Adapun apabila didengar oleh musuh kami akan hal kami mengetahui semuanya dan Allahpun sudah membatalkan bicara mereka itu, maka kembalilah kami sekalian ke pagar tembok, masing-masing kepada pekerjaannya. Tetapi dari pada hari itu juga adalah setengah orangku dalam pekerjaan itu dan setengah mereka itu memeganglah lembing dan perisai dan busur dan berpakaikan baju zirha sementara segala penghulupun adalah di belakang segala orang isi rumah Yehuda. Maka sesungguhnya segala orang yang membangunkan pula pagar tembok dan yang memikul barang-barang dan yang menanggungkan dia, masing-masing mengerjakan pekerjaannya dengan tangan sebelah dan berpegang senjata dengan tangan sebelahnya. Karena segala orang yang berusaha itu masing-masing sudah menyandangkan pedangnya, demikianlah mereka itu bekerja dan seorang yang meniup nafiri itu adalah sertaku. Maka kataku kepada segala orang bangsawan dan penghulu dan kepada segala orang yang lain itu: Bahwa besarlah pekerjaan ini, lagi luas, dan kitapun tercerai-berai pada pagar tembok, masing-masing jauh dari pada saudaranya; dari tempat manapun kamu mendengar bunyi nafiri, hendaklah kamu berhimpun ke sana kepada kami, maka Allah kitapun akan berperang akan ganti kita. Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu, setengah orang berpegang lembing dari pada terbit fajar sampai terbit bintang. Dan lagi pada masa itu kataku kepada orang banyak itu: Hendaklah masing-masing kamu dengan hambanya bermalam di dalam Yeruzalem, biarlah mereka itu menjadi pengawal bagi kita pada malam dan pada siang hari dalam pekerjaannya. Adapun akan daku dan segala saudaraku dan hambaku dan segala orang pengawal yang mengiringkan daku, sekali-kali tiada kami menanggalkan pakaian kami; masing-masing tiada bercerai dengan senjatanya. Arakian, maka dalam antara itu ramailah berseru segala rakyat dan bini-bini mereka itu dari sebab saudara mereka itu, orang Yahudi. Karena adalah setengah orang berkata demikian: Bahwa anak-anak laki-laki dan perempuan kami, sekalian kami ini banyak adanya, maka sebab itu kami sudah membeli utang gandum, supaya kami boleh makan dan hidup. Dan kata setengah orang pula: Bahwa kami sudah menggadaikan segala bendang kami dan kebun anggur kami dan rumah kami, supaya pada masa bala kelaparan ini boleh kami membeli utang gandum. Dan lagi adalah setengah orang berkata demikian: Bahwa kami sudah menggadaikan bendang kami dan kebun anggur kami, supaya beroleh uang akan membayar upeti kepada raja. Kendatilah daging darah kamipun seperti daging darah saudara kami juga dan anak laki-laki kamipun seperti anak laki-laki mereka itu; bahwasanya kami merendahkan anak kami laki-laki dan perempuan akan hamba beli, bahkan, dari pada anak perempuan kami adalah beberapa orang dalam kuasa orang lain, maka tiada kami dapat menebus dia, dan orang lain pula memeganglah segala bendang dan kebun anggur kami. Demi kudengar seru mereka itu dan segala perkataan ini, maka sangatlah amarahku; maka berpikirlah aku dalam hatiku, lalu aku menggusar segala orang bangsawan dan yang penghulu, serta kataku kepadanya: Bahwa kamu sudah mengambil bunga, masing-masing dari pada saudaranya! Hata, maka aku memerintahkan suatu majelis bicara atas mereka itu. Maka kataku kepadanya: Bahwa segala saudara kami orang Yahudi yang telah dijual kepada orang kafir itu, ia itu sudah kami tebus sekadar kuat kami, manakan boleh kamu menjual saudaramu, melainkan tak akan jangan mereka itu dijual kepada kami juga. Maka diamlah mereka itu, tiada terkata-kata lagi. Lalu kataku: Bahwa tiada baik perbuatanmu itu! Tiadakah kamu mau berjalan dengan takut akan Allah kita, kendatilah karena sebab pencuca orang kafir, yaitu musuh kita? Bahwa aku dan segala saudaraku dan segala hambakupun mengutangi mereka itu uang dan gandum, baiklah kita melepaskan utangnya itu. Maka sebab itu sekarang juga kembalikanlah olehmu kepada mereka itu segala bendangnya dan kebun anggurnya dan kebun pokok zaitnya dan rumah-rumahnya, dan lagi dalam seratus satu dari pada segala uang, dan gandum, dan air anggur, dan minyak, yang sudah kamu tagih kepadanya. Maka sahut mereka itu: Bahwa kami akan mengembalikan dia dan tiada menagih sesuatu kepadanya; kamipun akan berbuat seperti katamu itu. Maka kupanggil segala imam, lalu kusuruh mereka itu bersumpah, supaya diperbuatnya menurut kata ini. Dan lagi kubebaskan dada bajuku sambil kataku: Demikianlah dikebaskan Allah kelak segala orang yang tiada menyampaikan janji ini, yaitu dari pada rumahnya dan dari pada segala harta bendanya, supaya terkebas dan hampa adanya. Maka sahut segenap perhimpunan itu: Amin! dan dipujinya Tuhan, maka orang banyak itupun menurutlah kata ini. Maka dari pada hari aku dititahkan menjadi penghulu mereka itu di negeri Yehuda, yaitu dari pada tahun yang kedua puluh, sampai kepada tahun yang ketiga puluh dua dari pada kerajaan Artahsasta, dua belas tahun lamanya, tiada tahu aku makan belanja penghulu, dan segala saudarakupun tidak. Adapun segala penghulu yang dahulu dari padaku itu, ia itu sudah memberatkan orang banyak, diambilnya dari padanya makanan dan air anggur, lain dari pada empat puluh syikal perak, dan lagi hamba-hambanyapun merajalela atas orang banyak itu, tetapi perbuatanku bukannya demikian dari karena takut akan Allah. Dan lagi akupun sudah bekerja dengan rajin akan membaiki pagar tembok ini, tetapi sepotong ladangpun tiada kami beli dan segala hambakupun berhimpun di sana pada pekerjaan itu. Adapun orang Yahudi dan segala penghulu, sampai tengah dua ratus orang banyaknya, dan yang datang kepada kami dari pada segala bangsa yang keliling itu, ia itu sudah kuperjamu makan minum. Sehingga barang yang disediakan pada satu hari itu seekor lembu jantan dan enam ekor domba yang tambun dan beberapa ekor burung, dan pada tiap-tiap sepuluh hari pelbagai air anggur amat banyak; kendatilah demikian, tiada juga aku menuntut belanja seorang penghulu negeri, sebab tanggungan pekerjaan ini beratlah atas orang banyak itu. Ya Allahku! ingatlah kiranya akan daku dengan baiknya, sekadar segala sesuatu yang sudah kuperbuat akan orang banyak ini. Bermula, setelah didengar oleh Sanbalat dan Tobia dan Jesim, orang Arab itu, dan segala musuh kami yang lain, bahwa aku sudah membaiki pagar tembok itu dan barang suatu celahpun tiada tinggal dalamnya tetapi sampai sekarang belum aku mengenakan papan tudung pada segala pintu gerbang, maka disuruhkan Sanbalat dan Jesim akan orang kepadaku, mengatakan: Mari, biarlah kita berhimpun bersama-sama di Khefirim, yang di lembah Ono; maka niat mereka itu hendak membuat jahat akan daku. Tetapi akupun menyuruhkanlah utusan kepadanya, mengatakan: Bahwa aku ada mengerjakan suatu pekerjaan yang besar, sebab itu tiada boleh aku turun; mengapa gerangan pekerjaan ini berhenti jikalau kiranya kutinggalkan dia hendak turun kepada kamu. Maka sampai empat kali berturut-turut disuruhkannya orang mengatakan demikian kepadaku, tetapi pada tiap-tiap kali sahutkupun demikian juga. Setelah itu maka pada kelima kalinya disuruhkan Sanbalat hambanya kepadaku dengan pinta itu juga dan adalah pada tangannya sepucuk surat yang terbuka, dalamnya tersurat demikian: Bahwa kedengaranlah kabar di antara segala bangsa itu, dan lagi Gasmupun mengatakan bahwa engkau dan segala orang Yahudi berniat hendak mendurhaka, itulah sebabnya maka engkau membangunkan pula pagar tembok itu, dan engkaupun hendak menjadi raja mereka itu, dan lagi beberapa perkara yang demikian; tambahan pula engkau sudah mengangkat akan beberapa orang nabi, supaya di Yeruzalem mereka itu berseru-seru akan halmu demikian: Bahwa ia inilah raja di Yehuda! maka sesungguhnya perkara yang demikian ini kedengaranlah kelak ke bawah duli yang dipertuan, maka sebab itu, mari, hendaklah kita bermufakat bersama-sama. Tetapi akupun menyuruhkan orang kepadanya mengatakan: Sepatah katapun tiada benar dari pada segala perkara yang kaukatakan itu, melainkan engkau juga yang mereka dia di dalam hatimu. Karena mereka itu sekalian hendak menakuti kami, katanya: Tangannya akan lemah dan pekerjaan itu terbantut kelak; maka sebab itu hendaklah kiranya tanganku makin kuat! Bermula, maka pada sekali peristiwa masuklah aku ke dalam rumah Semaya bin Delaya bin Mehetabiel, yang pura-pura terkurung, lalu katanya: Baiklah kita berhimpun di dalam bait-Ullah pada sama tengah kaabah itu dan hendaklah segala pintu kaabah kita kunci; karena mereka itu akan datang kelak hendak membunuh engkau, bahkan, pada malam ini juga mereka itu datang hendak membunuh engkau. Tetapi kataku: Seorang seperti aku ini masakan lari? mana boleh seorang seperti aku ini masuk ke dalam kaabah lalu tinggal hidup! Tiada mau aku masuk ke dalamnya. Karena aku camkan bahwasanya bukan disuruh Allah akan dia, melainkan bernubuatlah ia akan daku demikian, sebab diupah Tobia dan Sanbalat akan dia. Maka diupahnya akan dia supaya dari takut aku menurut katanya dan berbuat dosa, lalu dapat dibusukkannya namaku dan dicelakannya aku. Ya Allahku! ingat apalah akan Tobia dan Sanbalat sekadar perbuatannya ini, dan lagi akan nabiah Noaja dan segala nabi lain, yang sudah hendak menakuti aku. Maka dalam antara itu pagar tembok disudahkan juga pada dua puluh lima hari bulan Elul, yaitu dalam lima puluh dua hari. Maka sesungguhnya demi didengar segala musuh kami dan dilihat segala bangsa yang keliling kami akan hal itu, maka surutlah jemawa mereka itu kepada pemandangannya, karena diketahuinya perbuatan ini dari pada Allah juga adanya. Dan lagi pada hari itu beberapa orang Yehuda yang bangsawanpun menulis beberapa pucuk surat kiriman, yang dilayangkan kepada Tobia, dan dari pada Tobiapun datanglah surat kepada mereka itu. Karena banyaklah orang Yehuda yang sudah bersumpah setia kepadanya sebab ialah menantu kepada Sekhanya bin Arah dan lagi Yohanan anaknyapun sudah berbinikan seorang anak Mesulam bin Berekhya. Dan lagi dipuji-pujinya segala kebaikannya di hadapan aku dan disampaikannyalah segala perkataanku kepadanya. Adapun segala surat yang dikirim oleh Tobia itu, ia itu supaya mereka itu menakuti aku. Arakian, setelah habis sudah pagar tembok itu dan sudah kukenakan papan pintu gerbangnya, maka ditentukan segala penunggu pintu dan biduan dan orang Lewi. Maka telah kusuruh Hanani, saudaraku, dan Hananya, penghulu kota Yeruzalem, karena setiawanlah ia seperti seorang laki-laki dan takutlah ia akan Allah terlebih dari pada banyak orang lain. Maka kataku kepadanya: Jangan dibuka pintu gerbang Yeruzalem dahulu dari pada tinggilah matahari dan jangan ditutup dan dikunci pula dahulu dari pada mereka itu sekalian hadir bersama-sama dan ditaruh orang pengawal dari pada orang isi Yeruzalem, masing-masing pada pengawalannya dan masing-masing tentang rumahnya. Adapun negeri itu banyak luasnya dan besar adanya, tetapi dalamnya adalah sedikit jua orang isinya dan rumah-rumahnyapun belum dibangunkan pula. Maka pada masa itu digerakkan Allah hatiku, sehingga kuhimpunkanlah segala orang bangsawan dan segala kepala-kepala serta dengan orang banyak itu, supaya dibilang segala kaum keluarganya, maka kudapati akan daftar asal segala orang yang berjalan mula-mula dan kudapati dalamnya tersurat demikian: Bahwa inilah segala orang yang sudah berjalan dari negeri-negeri itu, yaitu orang yang sudah dibawa dengan tertawan, yang sudah dipindahkan oleh Nebukadnezar, raja Babil, dan yang kembali ke Yeruzalem dan Yehuda, masing-masing kepada negerinya; yang sudah datang serta dengan Zerubabil, Yesua, Nehemya, Azarya, Raamya, Nahamani, Mordekhai, Bilsan, Misperet, Bijwai, Nehum dan Baena, bilangan orang laki-laki bangsa Israel. Maka bani Paroz adalah dua ribu seratus tujuh puluh dua orang. Bani Sefaca tiga ratus tujuh puluh tujuh dua orang. Bani Arakh enam ratus lima puluh dua orang. Bani Pahat-Moab, dari pada bani Yesua dan Yoab, dua ribu delapan ratus delapan belas orang. Bani Elam seribu dua ratus lima puluh empat orang. Bani Zatu delapan ratus empat puluh lima orang. Bani Zakai tujuh ratus enam puluh orang. Bani Binui enam ratus empat puluh delapan orang. Bani Bebai enam ratus delapan likur orang. Bani Azjad dua ribu tiga ratus dua likur orang. Bani Adonikam enam ratus enam puluh tujuh orang. Bani Bijwai dua ribu enam puluh tujuh orang. Bani Adin enam ratus lima puluh lima orang. Bani Ater, dari pada Hizkia, sembilan puluh delapan orang. Bani Hasum tiga ratus delapan likur orang. Bani Bezai tiga ratus empat likur orang. Bani Harif seratus dua belas orang. Bani Gibeon sembilan puluh lima orang. Orang Betlehem dan Netofa seratus delapan puluh delapan. Orang Anatot seratus delapan likur. Orang Bait-Azmawit empat puluh dua. Orang Kiryat-Yearim, Kefira dan Beerot tujuh ratus empat puluh tiga. Orang Rama dan Gaba enam ratus selikur. Orang Mikhmas seratus dua likur. Orang Bait-el dan Ai seratus tiga likur. Orang Nebo yang lain itu lima puluh dua. Bani Elam yang lain itu seribu dua ratus lima puluh empat orang. Bani Harim tiga ratus dua puluh orang. Bani Yerikho tiga ratus empat puluh lima orang. Bani Lod, Hadid dan Ono tujuh ratus selikur orang. Bani Senaa tiga ribu sembilan ratus tiga puluh orang. Segala imam: bani Yedaya, dari pada orang isi rumah Yesua, sembilan ratus tujuh puluh tiga orang. Bani Imer seribu lima puluh dua orang. Bani Pasyhur seribu dua ratus empat puluh tujuh orang. Bani Harim seribu tujuh belas orang. Orang-orang Lewi: Bani Yesua dan Kadmiel, dari pada bani Hodewa, tujuh puluh empat orang. Segala biduan: bani Asaf seratus empat puluh delapan orang. Segala penunggu pintu: Bani Salum, bani Ater, bani Talmon, bani Akub, bani Hatita, bani Sobai, seratus tiga puluh delapan orang. Segala Netinim: Bani Ziha, bani Hasufa, bani Tabaot, bani Keros, bani Sia, bani Padon, bani Lebana, bani Hagaba, bani Salmai, bani Hanan, bani Gidel, bani Gahar, bani Reaya, bani Rezin, bani Nekoda, bani Gazam, bani Uza, bani Paseah, bani Bezai, bani Meunim, bani Nefusim, bani Bakbuk, bani Hakufa, bani Harhur, bani Bazlit, bani Mehida, bani Harsa, bani Barkos, bani Sisera, bani Tamah, bani Neziah, bani Hatifa, bani abdi Sulaiman, bani Sotai, bani Soferet, bani Perida, bani Yaala, bani Darkon, bani Gidel, bani Sefaca, bani Hatil, bani Pokheret-Hazebayim, bani Amon, jumlah segala Netinim dan bani abdi Sulaiman itu tiga ratus sembilan puluh dua orang. Dan lagi orang-orang inipun berjalan dari Tel-melah dan Tel-harsa dan Kherub dan Adon dan Imer, tetapi tiada dapat dinyatakannya, bahwa orang isi rumah bapa-bapanya dan keturunannya dari pada Israel asalnya. Bani Delaya, bani Tobia, bani Nekoda, enam ratus empat puluh dua orang. Dan dari pada segala imam adalah bani Habaya, bani Hakkoz, bani Barzilai, orang Gilead itu, dan sudah mengambil nama mereka itu akan dirinya. Maka orang-orang itu lagi mencahari surat asalnya, tetapi tiada didapatinya akan dia, maka sebab itu mereka itu dijauhkan dari pada imamat seperti orang yang najis adanya. Maka kata Hatirsata kepada mereka itu, jangan mereka itu makan dari pada barang yang mahasuci itu dahulu dari pada berdiri seorang imam dengan Urim dan Tumim. Adapun segenap sidang itu jumlahnya empat puluh dua ribu tiga ratus enam puluh orang. Kecuali segala hamba sahaya mereka itu, tujuh ribu tiga ratus tiga puluh tujuh banyaknya, dan adalah pada mereka itu dua ratus empat puluh lima biduan laki-laki dan perempuan. Dan kudanya tujuh ratus tiga puluh enam ekor, dan bagalnya dua ratus empat puluh lima ekor, dan untanya empat ratus tiga puluh lima ekor, dan keledainya enam ribu tujuh ratus dua puluh. Maka segala penghulu bapa-bapa dari pada pertama dan yang kemudianpun memberi akan belanja pekerjaan itu, dan Hatirsatapun memberi akan khazanah itu emas seribu dirham dan bokor percikan lima puluh buah dan jubah imam lima ratus tiga puluh helai. Dan segala penghulu bapa-bapapun memberi kepada khazanah akan belanja pekerjaan itu emas dua puluh ribu dirham dan perak dua ribu dua ratus mina. Adapun barang yang diberi oleh segala orang yang lain itu emas dua puluh ribu dirham dan perak dua ribu mina dan jubah imam enam puluh tujuh helai. Maka segala imam dan orang Lewi dan penunggu pintu dan biduan dan yang dari pada orang banyak itu dan segala Netinim dan segala orang Israelpun duduklah di dalam negeri-negerinya. Bermula, maka pada masa hampir sampai bulan yang ketujuh dan segala orang Israelpun di dalam negeri-negerinya, berhimpunlah segenap orang banyak itu seperti orang satu jua adanya pada halaman yang di hadapan pintu Air; maka disuruh mereka itu kepada Ezra, katib itu, membawa akan kitab taurat Musa, yang firman Tuhan kepada orang Israel. Maka imam Ezrapun membawalah akan kitab Taurat itu ke hadapan perhimpunan itu, baik laki-laki baik perempuan dan segala orang yang cukup akalnya akan mendengar, yaitu pada sehari bulan yang ketujuh. Maka dibacakannya di hadapan halaman yang di muka pintu Air itu dari pada ketika mulai siang sampai kepada tengah hari di hadapan segala orang laki-laki dan perempuan dan segala orang yang berakal itu, maka telinga segenap orang banyak itu tersenget kepada kitab Taurat itu. Maka katib Ezrapun berdirilah di atas mimbar kayu, yang sudah diperbuat oleh mereka itu akan perkara ini, dan pada sisinya adalah berdiri Matita dan Sema dan Anaya dan Uria dan Hilkia dan Maaseya pada kanannya dan pada kirinya Pedaya dan Misael dan Malkhia dan Hasum dan Hasbadana dan Zakharya dan Mesulam. Maka oleh Ezra dibukakan kitab itu di hadapan mata segenap orang banyak, karena tertinggilah ia dari pada orang banyak itu, serta dibukakannya maka bangkitlah orang banyak itu lalu berdiri. Maka dipuji-puji Ezra akan Tuhan, Allah yang mahabesar, lalu sahut segenap orang banyak itu: Amin! Amin! sambil menadahkan tangannya, lalu mereka itu sekalian tunduk menyembah sujud kepada Tuhan dengan mukanya sampai ke bumi. Maka Yesua dan Bani dan Serebya dan Yamin dan Akub dan Sabetai dan Hodia dan Maaseya dan Kelita dan Azarya dan Yozabad dan Hanan dan Pelaya dan segala orang Lewipun mengajar orang banyak itu dari pada taurat sementara orang banyak itupun tinggal berdiri pada tempatnya. Maka mereka itupun membacakan kitab itu, yaitu taurat Allah, dengan nyaring suaranya dan diartikannya maknanya, supaya orang mengerti barang yang dibaca itu. Maka Nehemya, yaitu Hatirsata, dan imam Ezra, yang katib, dan segala orang Lewi, yang mengajar orang banyak itu, berkata kepada mereka itu sekalian demikian: Bahwa hari ini sucilah bagi Tuhan, Allahmu; sebab itu janganlah kamu berdukacita dan jangan kamu menangis; karena mereka itu sekalianpun menangislah apabila didengarnya bunyi taurat itu. Dan lagi katanya kepada mereka itu: Pergilah kamu, makanlah barang yang sedap dan minumlah barang yang manis dan kirimlah hadiah makanan kepada segala orang yang tiada disediakan baginya, karena sucilah hari ini bagi Tuhan kita, maka sebab itu janganlah kamu berdukacita, karena kesukaan yang dari pada Tuhan itulah juga kuatmu. Maka dipersenangkan orang Lewi akan mereka itu sekalian, katanya: Diamlah kamu, karena sucilah hari ini, sebab itu janganlah kamu berdukacita. Hata, maka mereka itu sekalianpun pergilah hendak makan minum dan berkirim-kirim hadiah makan-makanan dan bersuka-sukaan dengan ramai, sebab mengertilah mereka itu segala perkataan yang telah diberitahu kepadanya. Maka pada keesokan harinya berhimpunlah segala penghulu bapa-bapa mereka itu sekalian serta segala imam dan orang Lewi kepada katib Ezra, hendak belajar pula bunyi taurat itu. Maka didapatinya tersurat di dalam taurat bahwa Tuhan sudah berfirman dengan lidah Musa, disuruhnya bani Israel duduk dalam pondok daun-daun pada masa raya bulan yang ketujuh itu. Maka sebab itu dimaklumkannyalah dan disuruhnya berseru-seru berkeliling dalam segala negerinya dan di Yeruzalem, katanya: Hendaklah kamu keluar ke pegunungan, ambilkanlah dari sana cabang-cabang pokok zait dan cabang pokok zait hutan dan cabang pokok murd dan pelepah pokok kurma dan cabang segala pokok yang lebat daunnya akan diperbuatkan pondok daun-daun seperti yang tersurat itu. Hata, maka keluarlah mereka itu diambilnya akan dia dan diperbuatkannya pondok-pondok daun-daun, masing-masing di atas sotoh rumahnya dan di penghadapannya dan di penghadapan bait-Ullah dan di halaman pintu Air dan di halaman pintu Efrayim. Maka segenap sidang orang yang sudah kembali dari pada tertawan itupun memperbuatkan pondok-pondok itu, karena dari pada zaman Yusak bin Nun sampai kepada hari ini tiada pernah diperbuat begitu oleh bani Israel; maka adalah kesukaan yang amat besar. Maka pada tiap-tiap hari dibaca oranglah kitab taurat Allah dari pada hari yang pertama datang kepada hari yang terkemudian, dan dipegangnya masa raya itu tujuh hari lamanya dan pada hari yang kedelapan, hari yang besar itu, menurut hakikat adanya. Arakian, maka pada dua puluh empat hari bulan itu juga berhimpunlah segala bani Israel serta berpuasa dengan berkabung dan ada lebu tanah pada kepalanya. Maka bani Israelpun menjauhkanlah dirinya dari pada segala orang helat, dan berdirilah mereka itu sambil mengaku dosanya dan salah nenek moyangnya. Setelah mereka itu bangkit berdiri pada tempatnya maka dibacanya dalam kitab taurat Tuhan, Allahnya, sesuku hari lamanya, dan sesuku lagi lamanya diakuinya dosa-dosanya dan dipintanya doa kepada Tuhan, Allahnya. Maka Yesua dan Bani dan Kadmiel dan Sebanya dan Buni dan Serebya dan Bani dan Khenani berdirilah di atas mimbar orang Lewi serta meminta doa dengan nyaring suaranya kepada Tuhan, Allahnya. Maka orang Lewi, Yesua dan Kadmiel dan Bani dan Hasabneya dan Serebya dan Hodia dan Sebanya dan Petahyapun berkata demikian: Bangkitlah kamu; pujilah Tuhan, Allahmu, dari pada kekal sampai kepada kekal; hendaklah orang memuji nama kemuliaanmu yang di atas segala tahlil dan puji. Ya Tuhan, Engkau juga yang benar! Engkau juga yang sudah menjadikan langit, bahkan, langit di atas segala langit serta dengan segala tentaranya dan bumi dengan segala sesuatu yang di atasnya dan lautan dengan segala isinya, dan Engkau juga menghidupkan sekaliannya dan tentara segala langitpun menyembah sujud kepadamu. Ya Tuhan, Engkau juga Allah yang sudah memilih Abram dan yang sudah menghantar akan dia keluar dari Ur-Kasdim dan yang sudah menamai akan dia Ibrahim. Dan Engkaupun sudah mendapat hatinya setiawan di hadapan hadirat-Mu dan sudah berjanji dengan dia akal hal Engkau hendak memberi tanah orang Kanani dan Heti dan Amori dan Ferizi dan Yebuzi dan Girgazi itu, yaitu Engkau hendak mengaruniakan dia kepada anak cucunya, dan Engkaupun sudah menyampaikan segala firman-Mu itu, karena adil ada-Mu. Maka Engkaupun sudah menilik akan nenek moyang kami yang teraniaya di Mesir dan sudah mendengar akan seru mereka itu di tepi laut Kolzom, dan Engkaupun sudah mengadakan beberapa tanda dan ajaib pada Firaun dan segala hambanya dan pada segala orang isi negerinya, karena Engkau juga mengetahui akan hal mereka itu berlaku kepadanya dengan congkak dan Engkau sudah mengadakan bagi-Mu suatu nama, seperti yang ada pada hari ini. Dan Engkau juga sudah membelahkan laut di hadapan mereka itu, sehingga mereka itu menyeberang dengan berjalan pada kekeringan di tengah-tengah laut, maka segala orang yang mengusir akan mereka itu sudah Kaucampak ke dalam tubir, seperti sebuah batu ke dalam air yang deras. Maka Engkau sudah menghantar mereka itu pada siang dengan tiang awan dan pada malam dengan tiang api, hendak menerangi mereka itu pada jalan yang diturutnya. Maka Engkau sudah turun kepada bukit Torsina dan sudah berfirman kepada mereka itu dari langit dan Engkaupun sudah menganugerahi mereka itu dengan syarat yang patut dan firman yang tiada berkecelaan dan syariat dan hukum yang baik. Dan Engkaupun sudah memberi tahu kepadanya sabat-Mu yang suci itu, dan Engkaupun sudah berpesan kepadanya segala firman dan syariat dan hukum itu dengan lidah Musa, hamba-Mu. Dan Engkaupun sudah mengaruniakan kepada mereka itu roti dari langit akan memuaskan laparnya dan sudah menerbitkan air dari pada bukit batu akan memuaskan dahaganya, dan Engkaupun sudah berfirman kepada mereka itu menyuruhkan mereka itu mengambil tanah itu bagi dirinya akan bahagian pusaka, yang sudah Kauangkat tangan-Mu atasnya hendak mengaruniakan tanah itu kepadanya. Tetapi kelakuan mereka itu dan segala nenek moyang kamipun dengan congkak, ditegarkannya tengkuknya dan tiada mereka itu mendengar akan firman-Mu. Maka engganlah mereka itu mendengar dan tiada diingatnya akan segala perkara ajaib yang sudah Kauperbuat kepadanya, melainkan ditegarkannya tengkuknya dan dengan durhakanya ditentukannya seorang penghulu hendak kembali kepada hal perhambaannya itu. Kendatilah demikian tiada juga Kautinggalkan mereka itu, sebab Engkaulah Allah yang amat mengampuni dan amat mengasihani dan yang rahmani dan panjang sabar dan besarlah kemurahan-Mu. Meskipun pada masa diperbuat mereka itu akan dirinya seekor anak lembu tuangan dan kata mereka itu: Bahwa inilah Allahmu, yang sudah menghantar akan kamu keluar dari Mesir dan mereka itu menghujat sangat akan Dikau, maka tiada juga Kautinggalkan mereka itu di padang Tiah oleh karena kebesaran rahmat-Mu, sehingga tiang awan itu tiada undur dari padanya pada siang hari akan menghantar mereka itu pada jalannya, dan tiang apipun tiada undur pada malam akan menerangi mereka itu, yaitu pada jalan yang patut diturutnya. Dan lagi Engkaupun sudah mengaruniakan Roh-Mu yang baik itu akan memberi akal kepada mereka itu dan manna-Mupun tiada Kautahani dari pada mulut mereka itu dan Engkaupun sudah mengaruniakan air kepada mereka itu akan memuaskan dahaganya. Demikianlah Engkaupun sudah memeliharakan mereka itu di padang Tiah empat puluh tahun lamanya, sehingga mereka itu tiada berkekurangan dan pakaian mereka itupun tiada buruk dan kaki mereka itupun tiada bengkak. Lalu Engkau sudah mengaruniai mereka itu dengan beberapa kerajaan dan bangsa, yang sudah Kaubahagi-bahagi kepada mereka itu seperti sepotong tanah ujung, sehingga diperolehnya akan bahagian pusaka segala tanah Sihon, yaitu tanah raja Hezbon, dan tanah Og, raja Bazan itu. Maka Engkaupun sudah memperbanyakkan anak-anak mereka itu seperti bintang di langit, dan Engkaupun sudah membawa mereka itu ke dalam negeri, akan halnya Engkau sudah berfirman kepada nenek moyangnya, bahwa mereka itu akan masuk ke dalamnya dan beroleh dia akan bahagian pusaka. Demikianlah segala anaknyapun sudah masuk ke dalam negeri itu dan sudah beroleh dia akan bahagian pusaka, dan Engkaupun sudah menaklukkan segala orang isi negeri itu, yaitu orang Kanani, di hadapan mereka itu dan Engkau sudah menyerahkan dia kepada tangan mereka itu serta dengan segala rajanya dan segala bangsa negeri itu, supaya diperbuatnya akan dia barang kehendak hati mereka itu. Maka dialahkan mereka itu beberapa buah negeri yang teguh-teguh dan suatu tanah yang gemuk dan diperolehnya akan bahagian pusaka beberapa berapa buah rumah penuh dengan pelbagai barang-barang yang baik dan beberapa perigi yang tergali dan kebun anggur dan kebun zait dan pokok buah-buahpun terlalu banyak, maka mereka itupun sudah makan dan sudah menjadi kenyang dan sudah menambunkan dirinya dan sudah hidup dengan lezatnya oleh kebesaran kemurahan-Mu. Tetapi mereka itu sudah menjadi degil dan sudah mendurhaka kepada-Mu dan sudah membuang Taurat-Mu ke belakangnya dan dibunuhnya akan nabi-nabi-Mu, yang sudah naik saksi atasnya hendak dikembalikannya mereka itu kepada-Mu; demikianlah dibuat mereka itu hujat besar akan Dikau. Maka sebab itu Engkaupun sudah menyerahkan mereka itu kepada tangan musuhnya, yang sudah menyesakkan mereka itu, tetapi pada masa mereka itu berseru kepada-Mu dalam hal kesesakannya Engkaupun mendengar akan mereka itu dari dalam sorga dan oleh karena segala rahmat-Mu yang besar itu Engkau mengaruniakan kepada mereka itu beberapa penolong, yang melepaskan mereka itu dari pada tangan segala musuhnya. Tetapi baharu mereka itu beroleh selamat sentosa, maka kembali mereka itu berbuat barang yang jahat kepada pemandangan-Mu, sebab itu Kautinggalkan mereka itu pula dalam kuasa musuhnya, supaya mereka itu diperhambakan olehnya, tetapi pada masa mereka itu bertobat dan kembali berseru kepada-Mu, maka Engkaupun mendengar akan mereka itu dari dalam sorga dan menolong akan mereka itu oleh karena segala rahmat-Mu sampai beberapa berapa zaman. Dan lagi Engkaupun sudah berfirman kepada mereka itu hendak mengembalikan mereka itu kepada taurat-Mu, tetapi kelakuan mereka itu dengan congkak tiada mereka itu mau mendengar akan firman-Mu, melainkan mereka itu berdosa kepada segala hukum-Mu, maka jikalau kiranya orang menurut dia, niscaya iapun hidup olehnya; maka mereka itupun sudah mengundurkan bahunya dan ditegarkannya tengkuknya dan tiada mereka itu mau mendengar. Maka Engkaupun sudah menyabarkan mereka itu beberapa berapa tahun lamanya dan Engkaupun sudah berfirman kepadanya oleh Roh-Mu dengan lidah segala nabi-Mu, tetapi tiada mereka itu menyengetkan telinganya, maka lama-kelamaannya Engkaupun menyerahkan mereka itu kepada tangan bangsa segala negeri itu. Tetapi oleh karena segala rahmat-Mu yang besar itu tiada juga kutumpas akan mereka itu dan tiada Kautinggalkan mereka itu, karena Engkaulah Allah yang amat mengasihani dan rahmani. Maka sekarang, ya Allah kami! ya Allah yang mahabesar dan mahakuasa dan amat heban! yang memeliharakan perjanjian dan kemurahan! jangan apalah Kaupandang ringan akan segala kesukaran yang telah kami kena, baik segala raja kami baik segala penghulu kami dan segala imam kami dan segala bani kami dan segala bapa kami dan segala umat-Mu, dari pada zaman raja-raja Asyur datang kepada hari ini. Tetapi Engkau juga yang benar dalam segala sesuatu yang telah berlaku atas kami, karena Engkau sudah berlaku selalu dengan setiawan, tetapi kami ini sudah berlaku dengan khianat. Adapun segala raja kami dan bapa-bapa kami itu tiada menurut taurat-Mu dan tiada didengarnya akan segala firman-Mu dan akan segala nasihat yang telah Kauberi kepadanya. Maka tatkala mereka itu lagi suatu kerajaan dan di antara segala perkara baik, yang telah Kauperbuat akan mereka itu, dan di dalam sebuah negeri yang amat luas dan subur, yang telah Kaukaruniakan di hadapan mereka itu, tiada juga mereka itu berbuat ibadat kepada-Mu dan tiada mereka itu bertobat dari pada segala perbuatannya yang jahat itu. Bahwa sesungguhnya pada hari ini kamilah hamba, bahkan, di dalam negeri yang sudah Kaukaruniakan kepada nenek moyang kami supaya dimakan oleh mereka itu akan buahnya dan akan baiknya, bahwasanya di dalamnya itu kami ini hamba jua. Maka tanah itu memperbanyakkan hasilnya bagi segala raja yang telah Kauangkat atas kami oleh karena segala dosa kami; maka mereka itu memerintahkan badan kami dan segala binatang kami dengan sekehendak hatinya, maka kamipun di dalam hal kepicikan sangat. Hata, maka kemudian dari pada sekalian ini kami membuat suatu perjanjian dengan teguhnya serta menyuratkan dia, dan kami suruh segala penghulu kami dan segala orang Lewi kami dan segala imam kamipun membubuh cap padanya. Adapun segala orang yang disuruh membubuh cap itu, ia itu Nehemya Hatirsata bin Hakhalya dan Zedekia, Seraya, Azarya, Yermia, Pasyhur, Amarya, Malkhia, Hatus, Sebanya, Malukh, Harim, Meremot, Obaja, Daniel, Gineton, Barukh, Mesulam, Abia, Miamin, Maazya, Biljai, Semaya; sekalian inilah imam-imam. Dan orang-orang Lewi itulah Yesua bin Azanya, dan Binui, yang dari pada bani Henadad, dan Kadmiel. Serta dengan segala saudara mereka itu: Sebanya, Hodia, Kelita, Pelaya, Hanan, Mikha, Rehob, Hasabya, Zakur, Serebya, Sebanya, Hodia, Bani, Beninu. Segala penghulu rakyat itu: Paroz, Pahat-Moab, Elam, Zatu, Bani, Buni, Azjad, Bebai, Adonia, Bijwai, Adin, Ater, Hizkia, Azur, Hodia, Hasum, Bezai, Harif, Anatot, Nebai, Majpiasy, Mesulam, Hezir, Mesezabiel, Zadok, Yadua, Pelaca, Hanan, Anaya, Hoseya, Hananya, Hasub, Halohesy, Pilha, Sobek, Rehum, Hasabna, Maaseya, dan Ahia, Hanan, Anan, Malukh, Harim, Baana. Maka segala orang mereka itu yang lain, segala imam dan orang Lewi dan penunggu pintu dan biduan dan Netinim dan barangsiapa yang sudah menjauhkan dirinya dari pada bangsa segala negeri itu hendak menurut taurat Allah, dan segala bini mereka itu dan segala anaknya laki-laki dan perempuan, barangsiapa yang berpengetahuan dan berakal, ia itu berpaut dengan saudara-saudaranya, segala orang besarnya, serta masuklah janji dengan sumpah setia, bahwa mereka itu akan berjalan menurut taurat Allah, yang sudah diberikan oleh perintah Musa, hamba Allah itu, dan mereka itu akan memeliharakan dan melakukan segala firman Tuhan, yaitu Tuhan kita, dan segala hukum-Nya dan segala syariat-Nya; dan kamipun tiada akan memberikan anak-anak perempuan kami kepada bangsa-bangsa negeri itu, dan tiada kami akan mengambil anak perempuan mereka itu akan anak-anak laki-laki kami. Dan lagi apabila bangsa-bangsa negeri itu datang pada hari sabat dengan membawa dagangan dan pelbagai makanan hendak menjual dia, maka tiada kami akan membeli dia dari padanya, pada hari sabat atau pada barang suatu hari yang suci; dan kamipun akan memegang tahun yang ketujuh itu seperti tahun kelepasan, dalamnya tiada kami akan menagih barang sesuatu utang. Dan lagi kami tanggungkan pada diri kami seperti hukum juga, bahwa pada tiap-tiap tahun kami akan membayar sepertiga sesyikal akan pekerjaan bait Allah kami, yaitu akan roti sajian dan akan persembahan makanan yang selalu dan akan korban bakaran yang selalu pada segala hari sabat dan bulan baharu dan masa raya yang tertentu, dan akan segala benda yang suci dan akan segala korban karena dosa, akan mengadakan gafirat atas orang Israel, dan akan segala pekerjaan bait Allah kami. Dan lagi kamipun membuang undi di antara segala imam dan orang Lewi dan orang banyak itu atas pembawaan kayu api yang patut dibawa orang masuk ke dalam bait Allah kami, menurut isi rumah bapa-bapa kami, pada masa yang tertentu dari pada setahun datang kepada setahun, akan dibakar di atas mezbah Tuhan, Allah kami, seperti tersurat dalam taurat adanya. Dan lagi dari pada setahun datang kepada setahun kami akan membawa segala hasil tanah kami dan buah bungaran dan segala pokokpun ke dalam rumah Tuhan. Dan segala sulung anak laki-laki kami, dan sulung segala binatang kami, seperti tersurat dalam taurat, dan kamipun akan membawa segala sulung lembu kami dan kambing domba kami ke dalam bait Allah kami, kepada segala imam yang berkhidmat di dalam bait Allah kami. Dan kamipun akan membawa segala hulu adonan kami dan segala persembahan tatangan kami dan buah bungaran segala pokok air anggur dan minyak kepada segala imam ke dalam bilik-bilik bait Allah kami, dan dalam sepuluh asa dari pada segala hasil tanah kami kepada orang Lewi, dan orang Lewi sendiripun akan memungut dalam sepuluh asa pada segala negeri perhumaan kami; dan akan ada seorang imam, seorang bani Harun, serta dengan orang Lewi, apabila orang Lewi itu memungut dalam sepuluh asa, dan segala orang Lewi itu akan membawa dalam sepuluh asa dari pada segala perpuluhan itu ke dalam bait Allah kami, ke dalam bilik-bilik gedung perbendaharaan. Karena ke dalam bilik-bilik itu patutlah segala bani Israel dan bani Lewipun membawa masuk persembahan tatangan dari pada gandum dan air anggur dan minyak, sebab di sana adalah segala perkakasan yang suci dan segala imam yang berkhidmat dan segala penunggu pintu dan segala biduan; dan jangan kami meninggalkan bait Allah kami. Arakian, maka segala penghulu mereka itupun duduklah di Yeruzalem, maka segala orang mereka itu yang lain itu membuang undi hendak menentukan dalam sepuluh orang seorang yang akan duduk di dalam Yeruzalem, negeri tempat suci itu, dan sembilan bahagian yang lain itu dalam segala negeri. Maka mereka itupun memohonkan berkat atas segala orang yang sedia hendak duduk di Yeruzalem dengan keridlaan hatinya. Maka inilah segala penghulu negeri yang duduk di Yeruzalem, sementara di negeri-negeri Yehuda masing-masing duduk pada miliknya dan di dalam negerinya; orang Israel dan imam-imam dan orang Lewi dan segala Netinim dan segala bani abdi Sulaiman. Maka di Yeruzalempun duduklah beberapa orang dari pada bani Yehuda dan dari pada bani Benyamin. Maka dari pada bani Yehuda adalah: Ataya bin Uzia bin Zakharya bin Amarya bin Sefaca bin Mahalaliel, dari pada bani Paris; dan Maaseya bin Barukh bin Kolhose bin Hazaya bin Adaya bin Yoyarib bin Zakharya bin Siloni. Jumlah segala bani Paris yang duduk di Yeruzalem itu empat ratus enam puluh delapan orang yang perkasa. Maka inilah bani Benyamin: Salu bin Mesulam bin Yoed bin Pedaya bin Kolaya bin Maaseya bin Itiel bin Yesaya; kemudian dari padanya adalah Gabai dan Salai, sembilan ratus dua puluh delapan orang. Maka Yoel bin Zikhri itulah penghulu mereka itu, dan Yehuda bin Hassenua itulah atas pertengahan negeri itu. Maka dari pada segala imam adalah Yedaya bin Yoyarib dan Yakhin. Seraya bin Hilkia bin Mesulam bin Zadok bin Merayot bin Ahitub, penghulu bait-Ullah. Maka segala saudara mereka itu yang mengerjakan pekerjaan bait itu adalah delapan ratus dua puluh dua orang. Dan lagi Adaya bin Yeroham bin Pelalia bin Amzi bin Zakharya bin Pasyhur bin Malkhia; serta dengan segala saudaranya, kepala bapa-bapa, adalah dua ratus empat puluh dua. Dan lagi Amasai bin Azariel bin Akhzai bin Mesilemot bin Imer; serta dengan segala saudara mereka itu, semuanya orang perkasa, seratus dua puluh delapan orang; maka Zabdiel bin Gedolim itulah pemerintah mereka itu. Maka dari pada orang Lewi adalah Semaya bin Hasub bin Azrikam bin Hasabya bin Buni. Maka Sabatai dan Yozabad, dari pada penghulu orang Lewi itu, adalah di atas pekerjaan yang di luar bait-Ullah. Maka Matanya bin Mikha bin Zabdi bin Asaf itulah penghulu segala orang yang mengangkat puji-pujian kemudian dari pada meminta doa itu, dan Bakbukya itu yang kedua dari pada segala saudaranya; dan lagi Abda bin Samua bin Galal bin Yeduton. Jumlah segala orang Lewi yang di dalam negeri yang suci itu adalah dua ratus delapan puluh empat. Maka segala penunggu pintu itulah: Akub, Talmon, serta dengan segala saudaranya, yang menunggui segala pintu, jumlahnya seratus tujuh puluh dua. Adapun lebihnya segala orang Israel, imam dan orang Lewi itulah di dalam segala negeri Yehuda pada miliknya pusaka. Maka segala Netinim itu duduklah di Ofel, dan Ziha dan Jispa adalah atas segala Netinim itu. Maka pemerintah orang Lewi di Yeruzalem itulah Uzi bin Bani bin Hasabya bin Matanya bin Mikha; dari pada bani Asaf adalah segala biduan, yang harus hadir selalu pada barang yang dikerjakan dalam bait-Ullah itu. Maka sebab itu adalah titah baginda akan hal mereka itu menentukan penghidupan segala biduan itu pada tiap-tiap hari. Maka Petahya bin Mesezabiel, dari pada bani Zerah bin Yehuda, itu dari pada pihak baginda atas segala perkara orang banyak itu. Dan lagi dari pada bani Yehuda adalah yang duduk di dusun-dusun pada ladang-ladangnya di Kiryat-Arba dan segala daerahnya dan di Dibon dan segala daerahnya dan di Yekabziel dan segala dusunnya, dan di Yesua dan di Molada dan di Bait-Pelet, dan di Hazar-Sual dan Birsyeba serta segala daerah takluknya, dan di Zikelaj dan di Mekhona serta segala daerah takluknya, dan di En-Rimon dan di Zora dan di Yarmut, Zanoah, Adulam dan segala dusunnya, Lakhis dan segala ladangnya, Azeka dan segala daerah takluknya; demikianlah kedudukan mereka itu dari pada Birsyeba sampai ke lembah Hinom. Maka dari pada Geba duduklah bani Benyamin di Mikhmas dan Aya dan Bait-el dan segala daerah takluknya, Anatot, Nob, Ananya, Hazor, Rama, Gitayim, Hadid, Zeboyim, Nebalat, Lod dan Ono, lembah segala tukang itu. Maka dari pada orang Lewi adalah setengah yang duduk di Yehuda dan setengah di Benyamin. Bermula, segala imam dan orang Lewi yang sudah berangkat serta dengan Zerubabil bin Sealtiel dan Yesua inilah dia: Seraya, Yermia, Ezra, Amarya, Malukh, Hatus, Sekhanya, Rehum, Meremot, Ido, Jinetoi, Abia, Miamin, Maaja, Bilga, Semaya, dan Yoyarib, Yedaya, Salu, Amuk, Hilkia, Yedaya; sekalian ini penghulu imam serta dengan segala saudaranya pada zaman Yesua. Maka orang Lewi itulah Yesua, Binui, Kadmiel, Serebya, Yehuda, Matanya, maka inilah atas puji-pujian serta dengan segala saudaranya. Maka Bakbukya dan Uni, saudara mereka itu, adalah tentang dengan mereka itu pada pengawalannya. Maka Yesua beranaklah Yoyakim, dan Yoyakim beranaklah Elyasib, dan Elyasib beranaklah Yoyada, dan Yoyada beranaklah Yonatan, dan Yonatan beranaklah Yadua. Maka pada zaman Yoyakim adalah imam ini kepala bapa-bapa: Pada Seraya adalah Meraya dan pada Yermia adalah Hananya, pada Ezra adalah Mesulam, pada Amarya adalah Yohanan, pada Melikhu adalah Yonatan, pada Sebanya adalah Yusuf, pada Harim adalah Adna, pada Merayot adalah Helkai, pada Ido adalah Zakharya, pada Jineton adalah Mesulam, pada Abia adalah Zikhri, pada Minyamin, pada Moaja adalah Piltai, pada Bilga adalah Semua, pada Semaya adalah Yonatan, dan pada Yoyarib adalah Matenai, pada Yedaya adalah Uzi, pada Salai adalah Kalai, pada Amuk adalah Heber, pada hilkia adalah Hasabya, pada Yedaya adalah Netaniel. Adapun akan orang Lewi itu, pada zaman Elyasib, Yoyada, Yohanan, dan Yadua disuratkan segala kepala bapa-bapa mereka itu dan lagi segala imam sampai kepada kerajaan Darius, raja Farsi. Maka dalam kitab tawarikh adalah tersurat segala kepala bapa-bapa orang Lewi sampai kepada zaman Yohanan bin Elyasib. Maka penghulu segala orang Lewi itulah Hasabya dan Serebya dan Yesua bin Kadmiel, dan di bawah perintah mereka itu adalah segala saudaranya akan memuji-muji dan mengucap syukur, menurut titah Daud, aziz Allah itu, ganti-berganti pengawalnya. Maka Matanya dan Bakbukya, Obaja, Mesulam, Talmon, dan Akub itulah menunggui segala pintu dan pengawalan mereka itu adalah pada gudang-gudang di pintu itu. Maka sekalian ini adalah pada zaman Yoyakim bin Yesua bin Yozadak dan pada zaman Nehemya, penghulu negeri, dan Ezra, imam dan katib itu. Bermula, maka pada tahbis pagar tembok Yeruzalem dicaharinya segala orang Lewi dari pada segala tempatnya, hendak dibawanya akan dia ke Yeruzalem, supaya dibuatnya tahbis itu dengan kesukaan hatinya dan dengan mengucap syukur dan memuji-muji dan dengan ceracak dan dandi dan kecapi. Demikianlah dihimpunkan segala bani biduan, baik dari pada tanah datar yang keliling Yeruzalem baik dari pada segala dusun orang Netofati, dan dari pada daerah Gilgal dan dari pada jajahan Geba dan Azmawet; karena segala biduan itu sudah membuat dusun-dusun akan dirinya keliling Yeruzalem. Maka segala imam dan orang Lewipun menyucikan dirinya, lalu disucikannya orang banyak itu dan segala pintu gerbang dan pagar tembok itu. Setelah itu maka kusuruh segala kepala orang Yehuda naik ke atas pagar tembok itu dan kutentukan dua kelompok yang besar akan mengucap syukur, satu berarak di atas pagar tembok arah ke kanan menuju pintu Baja; maka mereka itu diiring oleh Hosaya dan setengah segala kepala orang Yehuda, dan Azarya, Ezra dan Mesulam, Yehuda dan Benyamin dan Semaya dan Yermia, dan beberapa anak imam dengan nafiri dan lagi Zakharya bin Yonatan bin Semaya bin Matanya bin Mikhaya bin Zakur bin Asaf, dan segala saudaranya, Semaya dan Azariel, Milalai, Jilalai, Maai, Netaniel, dan Yehuda dan Hanani, serta dengan segala bunyi-bunyian Daud, aziz Allah, dan katib Ezra itu penganjur mereka itu. Setelah sampai ke pintu Mata Air naiklah mereka itu berturut-turut segala tangga negeri Daud pada tempat pagar tembok yang tertinggi itu di atas istana Daud sampai ke pintu Air arah ke timur. Maka kelompok yang kedua akan mengucap syukur itu berjalan ke kiri dan akupun mengiringkan dia serta dengan setengah orang banyak itu di atas pagar tembok lalu dari atas pintu Tanur sampai kepada pagar tembok yang lebar. Lalu dari atas pintu Efrayim dan dari atas pintu Lama dan dari atas pintu Ikan dan menara Hananiel dan menara Meya sampai kepada pintu Domba, lalu berhentilah mereka itu di dalam pintu Biduanda. Maka kedua kelompok yang mengucap syukur itu berhentilah di dalam bait-Ullah, demikianpun aku dan setengah segala penghulupun sertaku; dan segala imam Elyakim, Maaseya, Minyamin, Mikhaya, Elyunai, Zakharya, dan Hananya dengan nafirinya; lalu Maaseya dan Semaya dan Eliazar dan Uzi dan Yohanan dan Malkhia dan Elam dan Ezar. Maka pada masa itu segala biduan dengan Yizrahya pemerintahnyapun mengangkatlah suaranya. Dan pada hari itu juga dipersembahkannya beberapa korban yang besar-besar, dan bersuka-sukaanlah mereka itu, karena Allah sudah menyukakan hati mereka itu amat sangat, dan lagi segala orang perempuan dan anak-anakpun bersukacita hatinya, sehingga kesukaan isi Yeruzalem itu kedengaranlah sampai jauh-jauh. Maka pada hari itu juga ditentukan beberapa orang akan memerintahkan segala bilik perbekalan dan gedung perbendaharaan, supaya ditaruh dalamnya akan segala persembahan tatangan dan hulu hasil dan dalam sepuluh asa dari pada segala hasil tanah negeri-negeri itu, yaitu bahagian yang ditentukan dalam taurat bagi segala imam dan orang Lewi, karena bersukacitalah orang Yehuda akan pekerjaan yang diperbuat oleh segala imam dan orang Lewi itu. Karena dilakukannya pengawalan Allahnya dengan rajin dan dengan sucinya, demikianpun segala biduan dan penunggu pintu menurut titah Daud dan Sulaiman, puteranya. Karena dari zaman dahulu, dari zaman Daud dan Asaf, adalah penghulu biduan puji-pujian dan pengucap syukur kepada Allah. Maka sebab itu pada zaman Zerubabil dan pada zaman Nehemyapun diberikan segala orang Israel bahagian biduan dan penunggu pintu pada tiap-tiap hari, dan dibawanya masuk akan barang yang disucikan itu kepada orang Lewi dan barang yang disucikan itu dibawa masuk pula oleh orang Lewi kepada bani Harun. Hata, maka pada hari itu juga dibacakan kitab Musa kepada pendengaran orang banyak sekalian, maka didapatinya tersurat dalamnya bahwa tak boleh orang Ammoni dan Moabi masuk sidang umat Allah sampai selama-lamanya. Oleh sebab tiada mereka itu menyambut bani Israel dengan membawa roti dan air, dan sebab diupahnya Bileam melawan bani Israel itu, supaya dikutukinya akan dia, tetapi diubahkan Allah kutuk-Nya itu menjadi berkat. Maka demi didengarnya bunyi taurat itu, diceraikannya segala orang kacauan itu dari pada orang Israel. Karena dahulu dari pada masa itu imam Elyasib, yang diam dalam sebuah bilik bait Allah kami dan yang bersaudara dengan Tobia itu, sudah memperbuat akan dia sebuah bilik yang besar pada tempat yang dahulu dibawa orang masuk ke dalamnya akan persembahan makanan dan bau-bauan dan segala perkakasan yang terpakai kepadanya itu dan dalam sepuluh asa dari pada segala gandum dan air anggur dan minyak, yang ditentukan bagi segala orang Lewi dan biduan dan penunggu pintu dan lagi persembahan tatangan segala imam. Tetapi dalam antara sekalian ini tiada aku di Yeruzalem, karena pada tahun yang ketiga puluh dua dari pada kerajaan Artahsasta atas Babil datanglah aku kembali menghadap baginda, tetapi selang beberapa hari bermohonlah aku pula kepada baginda. Setelah sampai aku di Yeruzalem dan kuketahui akan perbuatan jahat yang telah dibuat oleh Elyasib karena Tobia itu, diperbuatnya akan dia sebuah bilik di dalam penghadapan bait-Ullah, maka marahlah sangat aku, lalu kucampak segala serba rumah Tobia itu keluar dari dalam bilik itu. Dan kusuruh orang menyucikan segala bilik itu, lalu kusuruh masukkan kembali ke dalamnya segala perkakasan bait-Ullah serta dengan persembahan makanan dan bau-bauan. Dan lagi kuketahui akan hal tiada diberinya bahagiannya kepada orang-orang Lewi, sehingga mereka itu sudah lari masing-masing ke bendangnya, baik segala orang Lewi baik segala biduan, yang melakukan pekerjaan itu. Maka sebab hal itu berbantah-bantahlah aku dengan segala penghulu itu, kataku: Mengapa maka bait-Ullah itu sudah ditinggalkan? Maka kuhimpunkanlah mereka itu pula dan kupulangkan mereka itu kepada jawatannya. Maka segenap segala orang Yehuda lalu membawa dalam sepuluh asa dari pada segala gandum dan air anggur dan minyak ke dalam gedung perbendaharaan itu. Maka kujadikan penghulu bendahari atas segala gedung perbendaharaan itu akan imam Selemya dan Zadok, jurutulis, dan Pedaya, yang dari pada orang Lewi, dan pada sisi mereka itu adalah Hanan bin Zakur bin Matanya, karena kuketahui akan mereka itu setiawanlah adanya, maka ditanggungkan atas mereka itu membahagi-bahagi kepada segala saudaranya. Ya Allahku! ingatlah kiranya akan daku dalam perkara ini, dan jangan apalah Kauhapuskan segala kebajikan yang sudah kuperbuat akan bait Allahku dan akan segala pengawalannya. Maka pada masa itu juga terlihatlah aku akan beberapa orang di dalam Yehuda yang mengirik apitan pada hari sabat, dan yang membawa masuk berkas-berkas, yang dimuatkannya di atas keledai, dan lagi air anggur dan buah anggur dan buah ara dan segala jenis muatan, yang dibawanya masuk ke dalam Yeruzalem pada hari sabat; maka kugusar akan mereka itu pada suatu hari yang dijualnya makanan. Dan lagi duduklah di sana beberapa orang Tsur yang membawa ikan dan pelbagai jualan, yang dijualnya pada hari sabat kepada bani Yehuda sampai di dalam Yeruzalem. Maka sebab itu berbantah-bantahlah aku dengan segala orang Yehuda yang bangsawan, kataku kepadanya: Apa macam perbuatan jahat ini, yang kamu perbuat, sambil menajiskan hari sabat? Bukankah bapa-bapa kitapun sudah berbuat demikian dan sebab itu didatangkan Allah segala celaka ini atas kita dan atas negeri ini? Maka hendakkah kamu menambahi pula kehangatan murka itu atas orang Israel dengan menajiskan hari sabat? Hata, maka apabila pintu gerbang Yeruzalem berbayang-bayang dahulu dari pada datang sabat, kusuruh kuncikan segala pintu, dan pesanku jangan dibuka orang akan dia dahulu dari pada sabat itu sudah lalu; maka kutaruh akan beberapa orang hambaku dekat pintu-pintu itu supaya jangan barang muatan dibawa masuk ke dalam pada hari sabat. Maka bermalamlah segala saudagar yang menjual bau-bauan dan pelbagai dagangan itu di luar Yeruzalem sekali dua kali. Maka akupun gusarlah akan mereka itu, kataku: Mengapa kamu bermalam tentang pagar tembok ini? jikalau sekali lagi kamu berbuat demikian, niscaya kutangkap kamu! Maka dari pada hari itu juga tiada mereka itu datang lagi pada hari sabat. Arakian, maka kusuruh segala orang Lewi memeliharakan dirinya dengan suci dan setengah mereka itu kusuruh datang menunggui segala pintu gerbang, supaya sabat itu boleh disucikan. Ya Allahku! ingatlah kiranya akan daku sebab perkara inipun, dan ampunilah kiranya aku sekadar kebesaran kemurahan-Mu! Lagipun pada masa itu kulihat beberapa orang Yahudi yang berbinikan perempuan Asdodi dan Ammoni dan Moabi. Maka bahasa anak-anak mereka itu separuh bahasa Asdodi, tiada ia tahu bahasa Yahudi, melainkan diturutnya bahasa tiap-tiap bangsa itu. Maka berbantah-bantahlah aku dengan mereka itu dan kucucakan mereka itu dan setengah mereka itu kusesah dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka itu bersumpah demi Allah: Jangan kamu berikan anak-anakmu perempuan kepada anak laki-laki bangsa itu dan jangan kamu ambilkan anak perempuan bangsa itu akan bini anakmu atau akan binimu! Bukankah dalam hal ini juga Sulaiman, raja orang Israel, sudah berbuat dosa? Jikalau di antara segala bangsa yang besar sekalipun seorang rajapun tiada samanya dan bagindapun kekasih Allahnya dan baginda diangkat Allah akan raja atas segala orang Israel, maka baginda juga dibujuk oleh perempuan helat itu akan berbuat dosa. Masakan kamu menurut kehendak kamu sehingga kamu berbuat jahat sebesar ini dan kamu bersalah kepada Allah kita dengan berbinikan perempuan helat? Arakian, maka di antara segala anak Yoyada bin Elyasib, imam besar, adalah seorang anaknya yang menantu kepada Sanbalat, orang Horoni itu, maka sebab itu sudah kunyahkan dia dari hadapanku. Ya Allahku! ingatlah kiranya akan mereka itu, sebab sudah dinajiskannya imamat, dan lagi akan perjanjian segala imam dan orang Lewipun! Demikianlah peri aku menyucikan mereka itu dari pada segala orang helat, dan kutentukan pula segala pengawalan imam dan orang Lewi, masing-masing pada pekerjaannya. Lagipun akan persembahan kayu api pada masa yang tertentu dan akan segala hulu hasil. Ya Allahku! ingatlah kiranya akan daku dengan baiknya. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, pada zaman raja Ahasyweros, ia itu Ahasyweros yang kerajaan dari pada Hindi sampai ke tanah Kusy atas seratus dua puluh tujuh bahagian tanah, pada zaman raja Ahasyweros itu bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam kota Susan, pada tahun yang ketiga dari pada kerajaannya, diperbuat baginda suatu perjamuan akan segala penghulu dan pegawainya, segala orang besar-besar di Farsi dan Medi, segala khalifat dan penghulu negeri-negeri, di hadapan hadiratnya. Maka kepadanya dinyatakannya segala kekayaan kemuliaan kerajaannya dan keindahan perhiasan kebesarannya beberapa hari lamanya, sampai seratus delapan puluh hari. Setelah genaplah segala hari itu maka diperbuat baginda suatu perjamuan pula akan segala orang yang terdapat di dalam kota Susan, baik besar baik kecil, tujuh hari lamanya, di dalam penghadapan taman istana baginda. Maka tirai kelambu putih, hijau dan biru laut tersingkat dengan tali kapas yang ungu warnanya dalam halkat perak pada tiang-tiang batu marmar, maka beberapa geta dari pada emas dan perakpun terhantar di atas dasar pualam dan batu marmar dan hablur dan lazurdi. Maka minumanpun diperidarkan oranglah dalam piala keemasan, dan piala itu tiap-tiap kali ditukar dengan piala yang lain, maka berkelimpahanlah air anggur kerajaan, hanya baginda juga yang dapat mengaruniakan yang demikian. Adapun angkapan minuman itu adalah syaratnya, jangan orang minum terpaksa, karena demikianlah sudah ditentukan oleh baginda bagi segala orang besar-besar yang di dalam istana baginda, bahwa masing-masing akan berbuat sekadar suka hatinya. Hata, maka Wasti permaisuri itupun sudah berbuat lagi suatu perjamuan akan segala orang perempuan di dalam maligai yang pada baginda raja Ahasyweros. Maka pada hari yang ketujuh, tatkala bersukacitalah hati baginda oleh minum air anggur itu, titah baginda kepada Mehuman dan Bizta dan Kharbona dan Bijta dan Abajta dan Zetar dan Kharkhasy, ketujuh penjawat istana yang berkhidmat di hadapan hadirat baginda raja Ahasyweros, supaya dipersilakannya Wasti, permaisuri itu, datang menghadap baginda dengan berpakaikan makota kerajaan, hendak diperlihatkannya keelokan permaisuri itu kepada segala orang dan segala penghulu itu, karena sangat elok parasnya. Tetapi engganlah permaisuri Wasti datang dengan titah baginda yang disampaikan oleh penjawat itu kepadanya, maka sangatlah murka baginda, sehingga bernyala-nyala murkanya. Maka titah baginda kepada segala hakim yang tahu akan barang yang patut dalam hal ini (karena demikianlah adat dibicarakan segala hal ihwal kerajaan dalam majelis segala orang yang mengetahui hukum dan syarat; adapun orang yang terhampir kepada baginda itu, ia itu Karsena dan Setar dan Admata dan Tarsis dan Meresy dan Marsena dan Memukhan, ketujuh penghulu Farsi dan Medi, yang menghadap hadirat baginda dan duduk pada tempat yang mulia-mulia dalam kerajaan itu); yang patut dipengapakan permaisuri Wasti seturut bunyi hukum, sebab tiada diturutnya titah baginda raja Ahasyweros yang disampaikan oleh penjawat itu kepadanya? Maka sembah Memukhan di hadapan hadirat baginda dan segala penghulu itu: Adapun permaisuri Wasti itu bersalah bukan kepada tuanku seorang jua, melainkan lagi kepada segala penghulu dan segala bangsa yang di dalam segala negeri duli tuanku Ahasyweros. Karena kelakuan permaisuri ini kedengaranlah kelak kepada segala orang perempuan, sehingga lakinya akan berkecelaan kepada pemandangannya, serta katanya: Bahwa baginda raja Ahasyweros sudah bertitah mempersilakan permaisuri Wasti datang menghadap hadirat baginda, tetapi engganlah ia datang. Maka mulai dari pada hari ini juga segala bini penghulu Farsi dan Medi, apabila didengarnya kelakuan permaisuri itu, niscaya iapun akan bertutur demikian kepada segala penghulu tuanku, sehingga tiada akan kurang kecelaan dan kemarahan. Maka jikalau berkenan kepada tuanku, hendaklah kiranya keluar suatu titah dari pada hadirat tuanku, dan disuratkan titah itu di dalam hukum Farsi dan Medi, yang tiada dapat dilalui, bahwa Wasti tiada boleh lagi menghadap hadirat baginda raja Ahasyweros, dan kebesarannyapun dikaruniakan oleh tuanku kepada seorang lain yang baik dari padanya. Maka masyhurlah kelak titah tuanku yang akan dimaklumkan dalam seluruh kerajaan tuanku, berapa besarnya sekalipun, maka segala orang perempuan itu kelak memberi hormat akan lakinya dari pada besar dan kecil. Maka bicara ini baiklah kepada pemandangan baginda dan segala penghulu itu, maka diperbuat baginda seperti sembah Memukhan itu. Maka dilayangkannya beberapa pucuk surat kiriman kepada segala negeri baginda, kepada tiap-tiap negeri seperti khatnya dan kepada tiap-tiap bangsa seperti logatnya, bunyinya: Patutlah tiap-tiap orang laki itu jadi tuan dalam rumahnya dan memberi perintah setuju dengan adat bangsanya. Hata, maka kemudian dari pada yang tersebut itu, setelah padamlah murka baginda raja Ahasyweros, teringatlah baginda akan Wasti dan akan barang yang telah dibuatnya dan akan barang yang telah ditentukan atasnya. Maka sembah segala orang muda baginda yang berkhidmat kepadanya: Baiklah dicahari akan tuanku beberapa orang perempuan muda, yaitu anak dara, yang elok parasnya. Hendaklah kiranya tuanku memberi titah kepada orang besar-besar dalam segala negeri kerajaan tuanku, supaya dihimpunkannya kepada tuanku segala perempuan muda, yaitu anak dara yang elok parasnya, ke dalam kota Susan dan ke dalam maligai, di bawah perintah Hejai, sida-sida tuanku, yang menunggui segala perempuan, dan hendaklah diberikan perlulutannya kepadanya. Maka anak dara yang berkenan kepada pemandangan tuanku itu hendaklah diangkat permaisuri akan ganti Wasti. Maka benarlah sembah ini kepada pemandangan baginda, lalu dibuat baginda demikian. Hata, maka di dalam kota Susan itu adalah seorang orang Yahudi, bernama Mordekhai bin Yait bin Simai bin Kisy, seorang orang Benyamin, yang sudah dipindahkan dari Yeruzalem serta dengan segala orang tawanan yang dipindahkan dengan Yekhonia, raja Yehuda, yang dipindahkan oleh Nebukadnezar, raja Babil. Maka ialah bapa angkat Hadasa, yaitu Ester, anak perempuan mamaknya, karena anak itupun tiada lagi beribu bapa, dan lagi anak dara itu cantik rupanya dan elok parasnya, maka pada masa mati ibu bapanya diangkat Mordekhai anak akan dia. Hata, setelah termasyhurlah titah baginda dan hukum itu dan beberapa berapa anak darapun sudah dihimpunkan di dalam kota Susan di bawah perintah Hejai, maka Esterpun dibawa masuk ke dalam istana baginda di bawah perintah Hejai, penunggu segala perempuan itu. Maka berkenanlah anak dara itu kepada matanya, sehingga diperolehnya keridlaan di hadapannya, maka sebab itu dengan segera juga diberikannya perlulutannya kepadanya dan bahagian yang ditentukan kepadanya dan lagi tujuh orang dayang-dayang yang layak dari dalam istana baginda, maka dipindahkannya dia serta segala dayang-dayangnya ke dalam tempat maligai yang terbaik. Adapun Ester itu tiada dinyatakannya bangsanya dan kaum keluarganya, karena pesan Mordekhai kepadanya jangan ia itu dinyatakan olehnya. Maka pada tiap-tiap hari berjalanlah Mordekhai lalu lalang di penghadapan maligai hendak mengetahui perihal selamat Ester dan barang yang dipengapakan dia. Bermula, apabila sampailah giliran masing-masing anak dara akan masuk menghadap baginda raja Ahasyweros, setelah sudah dua belas bulan lamanya dibuat padanya seperti adat dalam maligai itu, karena baharu genaplah segala hari perlulutannya setelah sudah enam bulan lamanya diperlulut dengan minyak mur dan enam bulan lamanya dengan bau-bauan dan pelbagai perlulutan perempuan itu. Setelah itu maka masuklah anak dara itu menghadap baginda, dan segala sesuatu yang dikatakannya itupun diberikan kepadanya akan dibawa sertanya dari dalam maligai masuk ke dalam istana baginda. Adapun ia masuk pada petang hari, dan pada pagi hari kembalilah ia ke dalam maligai yang kedua, yang di bawah perintah Saasyjaz, sida-sida baginda yang menunggui segala gundik; maka tiada pula ia masuk menghadap baginda, melainkan apabila baginda berahikan dia dan iapun dipanggil dengan namanya. Maka apabila sampailah giliran Ester, anak Abikhail, mamak Mordekhai, yang sudah mengangkat anak akan dia, bahwa iapun masuk menghadap baginda, maka satupun tiada dikehendakinya melainkan barang yang dikatakan oleh Hejai, sida-sida baginda, yang menunggui segala perempuan itu, maka Esterpun berkenan kepada pemandangan segala orang yang melihat dia. Demikianlah peri Ester dibawa menghadap baginda raja Ahasyweros ke dalam istana baginda pada bulan yang kesepuluh, yaitu bulan Tebet, pada tahun yang ketujuh dari pada kerajaannya. Maka kasihlah baginda akan Ester terlebih dari pada kasihnya akan segala perempuan yang lain itu, sehingga iapun beroleh kasihan dan keridlaan di hadapan hadirat baginda terlebih dari pada segala anak dara itu, maka dikenakan baginda makota kerajaan pada kepalanya dan iapun dijadikan baginda permaisuri akan ganti Wasti. Maka bagindapun membuat suatu perjamuan yang besar akan segala penghulu dan pegawainya, yaitu perjamuan karena Ester, maka diringankan baginda upeti yang dibayar oleh segala negeri itu, dan dikaruniakan baginda anugerah sekadar kebesarannya. Maka pada masa segala anak dara itu dipindahkan kepada maligai yang kedua itu, adalah Mordekhai duduk di dalam pintu istana baginda. Maka tiada dinyatakan Ester kaum keluarganya dan bangsanya, seperti pesan Mordekhai kepadanya, karena Esterpun menurutlah kata Mordekhai, seperti pada masa ia lagi dipeliharakan olehnya. Bermula, maka pada masa Mordekhai duduk di dalam pintu istana baginda berbangkitlah amarah Bijtan dan Teresy, kedua penjawat baginda dari pada segala penunggu ambang, maka dicaharinya jalan hendak membunuh baginda raja Ahasyweros. Maka ketahuanlah perkara ini kepada Mordekhai, lalu diberinya tahu permaisuri Ester, dan Esterpun mempersembahkan hal itu kepada baginda atas nama Mordekhai. Maka apabila diselidik hal itu didapatinya benarlah demikian, lalu kedua orang itupun digantungkan pada kayu, maka disuratkan perkara itu dalam kitab tawarikh di hadapan hadirat baginda. Hata, maka kemudian dari pada perkara yang tersebut itu, dibesarkan baginda raja Ahasyweros akan Haman bin Hamedata, orang Agaji, ditinggikannya dan ditentukannya kedudukannya terlebih tinggi dari pada segala penghulu yang sertanya. Maka segala hamba baginda yang di dalam pintu istana baginda itu bertelutlah dan menyembahlah kepada Haman, karena demikianlah titah baginda akan halnya; melainkan Mordekhai juga tiada bertelut dan tiada menyembah. Maka kata segala hamba raja yang di dalam pintu istana itu kepada Mordekhai: Mengapa engkau melalui titah duli yang dipertuan? Meskipun pada tiap-tiap hari kata mereka itu kepadanya begitu, tiada juga didengarnya akan kata mereka itu, lalu mereka itupun memberitahu Haman, hendak melihat kalau kata Mordekhai akan menang, karena sudah dinyatakannya kepada mereka itu hal ia orang Yahudi adanya. Demi dilihatnya Haman akan hal Mordekhai tiada bertelut dan tiada menyembah kepadanya, maka penuhlah hati Haman dengan dengki. Tetapi suatu kehinaan kepada pemandangannya membunuh Mordekhai seorang orang jua, tegal sudah dinyatakan oranglah kepadanya bangsa Mordekhai itu, melainkan Haman mencahari jalan hendak membinasakan segala orang Yahudipun yang di dalam seluruh kerajaan Ahasyweros, sebab mereka itu bangsa Mordekhai. Maka pada bulan yang pertama, yaitu bulan Nisan, tahun yang kedua belas dari pada kerajaan Ahasyweros, ditentukannya bulan yang kedua belas, yaitu bulan Adar, oleh Pur, yaitu undi, yang dibuang oranglah di hadapan Haman dari pada sehari datang kepada sehari dan dari pada sebulan datang kepada sebulan. Maka sembah Haman kepada baginda raja Ahasyweros: Bahwa adalah suatu bangsa terhambur dan tercerai-berai di antara segala bangsa dalam segala negeri kerajaan tuanku, maka hukum bangsa itu lain dari pada hukum segala bangsa, dan hukum tuankupun tiada diturutnya, maka sebab itu tiada layak kepada tuanku membiarkan mereka itu lagi dengan hidupnya. Jikalau kiranya berkenan kepada tuanku, baiklah diberi surat titah supaya mereka itu ditumpas, maka patikpun akan menimbang selaksa talenta perak kepada tangan orang yang punya pekerjaan membawa masuk dia ke dalam khazanah tuanku. Maka oleh baginda dicabut cincinnya dari pada jarinya, lalu dikaruniakannya kepada Haman bin Hamedata, orang Agaji dan seteru segala orang Yahudi itu. Maka titah baginda kepada Haman: Perak itu dikaruniakan juga kepadamu dan lagi bangsa itupun, akan dibuat padanya barang yang baik kepada pemandanganmu. Hata, maka dipanggil segala jurutulis baginda pada bulan yang pertama, tiga belas hari bulan itu, disuratkannya seperti segala pesan Haman kepada segala khalifat dan penghulu baginda yang memerintahkan tiap-tiap negeri, dan kepada penghulu tiap-tiap bangsa dengan logatnya; adapun disuratkannya itu atas nama baginda raja Ahasyweros juga dan dimateraikannya dengan cincin baginda. Lalu segala surat itu dikirimnya dengan tangan beberapa orang barid kepada segala negeri baginda, supaya dibinasakan dan dibunuh dan ditumpas oranglah akan segala orang Yahudi dari pada tua dan muda dan segala anak-anak dan perempuanpun pada satu hari juga, yaitu pada tiga belas hari bulan yang kedua belas, yaitu bulan Adar, dan supaya dijarahi oranglah akan mereka itu. Maka bunyi surat itu: Bahwa dalam segala negeri akan diberi titah yang nyata kepada segala bangsa, supaya sedialah mereka itu sekalian pada hari yang ditentukan itu. Maka segala barid itupun berjalanlah, diajak bersegera-segera dengan pesan baginda, dan titah itu diberikan di dalam kota Susan. Maka duduklah baginda dan Haman minum bersama-sama, tetapi huru-haralah segala orang isi kota Susan adanya. Arakian, serta diketahui Mordekhai akan segala sesuatu yang telah jadi itu, dikoyak-koyak Mordekhai akan pakaiannya, lalu berpakaikan kain karung dengan abu, maka keluarlah ia ke sama tengah negeri sambil mengaduh, sambil menangis tersedih-sedih. Maka datanglah ia sampai di hadapan pintu istana baginda, karena tak boleh orang masuk ke dalam pintu istana baginda itu dengan berpakaikan kain karung. Maka dalam segala negeri dan tempat yang titah baginda dan hukum itu sampai, adalah peraung besar di antara segala orang Yahudi dengan puasa dan tangis dan pengaduh dan banyaklah orang berbaring pada kain karung dan abu. Hata, maka datanglah dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahu hal itu kepadanya, maka ia itu sangat mendukacitakan permaisuri, lalu dikirimnya persalin kepada Mordekhai, supaya dipakainya dan ditanggalkannya kain karung itu dari pada tubuhnya, tetapi tiada diterimanya. Maka dipanggil Ester akan Hatakh, seorang dari pada segala sida-sida baginda, yang berdiri di hadapannya, disuruhnya pergi bertanyakan Mordekhai akan hal ini dan akan mula sebabnya. Maka keluarlah Hatakh pergi mendapatkan Mordekhai ke halaman negeri yang di hadapan pintu istana baginda. Maka oleh Mordekhaipun dimaklumkan kepadanya segala sesuatu yang berlaku atasnya dan berapa banyak uang sudah dijanji Haman menimbang ke dalam khazanah baginda, jikalau boleh dibinasakannya segala orang Yahudi. Dan lagi diberikannya akan dia salinan surat titah yang telah diberi di Susan akan membinasakan mereka itu sekalian, supaya diperlihatkannya surat itu kepada Ester dan dimaklumkannya sekalian itu kepadanya, dan disuruhnya kepada Ester pergi menghadap baginda akan meminta keridlaannya dan memohon-mohon akan bangsanya di hadapan baginda. Maka datanglah Hatakh memberitahu Ester segala perkataan Mordekhai itu. Tetapi kata Ester kepada Hatakh dan disuruhnya sampaikan kata ini kepada Mordekhai: Bahwa segala hamba raja dan segala rakyat di negeri-negeri baginda itu mengetahui baik-baik, bahwa barangsiapa, baik laki-laki atau perempuan, yang masuk menghadap baginda ke dalam penghadapan bersakat itu dengan tiada dipanggil, satu jua hukumnya, yaitu mati dibunuh, melainkan baginda mengunjuk tongkat kerajaan yang keemasan itu kepadanya, kalau begitu dihidupi akan dia; maka dalam tiga puluh hari ini aku tiada dipanggil masuk menghadap baginda. Maka segala perkataan Ester ini disampaikannyalah kepada Mordekhai. Lalu disuruh oleh Mordekhai memberi jawab akan Ester demikian: Janganlah pada sangka hatimu, sebab engkau di dalam istana baginda, maka engkaupun akan luput terdahulu dari pada segala orang Yahudi lain itu. Karena jikalau engkau berdiam dirimu pada masa yang begini, niscaya akan datang juga penghiburan dan pertolongan bagi orang Yahudi dari pada pihak yang lain, maka engkau akan binasa kelak serta dengan segala orang isi rumah bapamu; entah siapa tahu kalau sebab masa ini juga engkau sudah sampai kepada kerajaan itu? Maka Esterpun menyuruh memberi jawab ini kepada Mordekhai: Pergilah engkau, himpunkanlah segala orang Yahudi yang terdapat di dalam Susan, dan berpuasalah kamu karena aku tiga hari lamanya, jangan kamu makan atau minum, baik siang baik malam; maka serta aku segala dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian juga, lalu aku akan masuk menghadap baginda, jikalau ia itu melawan adat sekalipun; maka jikalau patut aku binasa, biarlah aku binasa. Hata, maka pergilah Mordekhai, dibuatnya seperti segala sesuatu yang dipesan oleh Ester itu kepadanya. Arakian, maka pada hari yang ketiga Esterpun memakailah pakaian kerajaan, lalu ia berdiri di penghadapan sebelah dalam istana baginda tentang dengan istana baginda itu, maka bagindapun bersemayamlah di atas takhta kerajaannya di dalam istana baginda tentang pintu istana itu. Demi dilihat baginda akan permaisuri Ester berdiri di penghadapan, maka permaisuripun beroleh keridlaan pada pemandangannya, maka oleh bagindapun diunjuk tongkat kerajaan keemasan yang pada tangannya itu kepada Ester, lalu Esterpun datanglah hampir sambil menjamah ujung tongkat kerajaan itu. Maka titah baginda kepadanya: Apa kurang, hai permaisuri Ester, dan apa gerangan pinta adinda? Jikalau separuh kerajaan kakanda ini sekalipun, niscaya kakanda berikan adinda. Maka sembah Ester: Jikalau kiranya berkenan kepada tuanku, hendaklah pada hari ini tuanku serta Haman datang kepada perjamuan yang telah patik perbuat akan tuanku. Maka titah baginda: Ajaklah oleh kamu akan Haman bersegera menurut kata Ester itu. Hata, setelah baginda dan Hamanpun sudah datang kepada perjamuan yang telah diperbuat oleh Ester itu, maka ujar baginda kepada Ester sementara baginda santap air anggur: Apa gerangan pinta adinda, maka jikalau separuh kerajaan sekalipun, niscaya kakanda berikan juga. Maka sembah Ester: Adapun kehendak dan pinta patik inilah: Jikalau patik sudah beroleh keridlaan kepada pemandangan tuanku, dan jikalau berkenan kepada tuanku meluluskan kehendak patik dan memberikan permintaan patik, hendaklah kiranya tuanku serta Haman datang pula kepada perjamuan yang pada esok hari lagi hendak patik perbuat akan tuanku, lalu patikpun akan berbuat seperti titah tuanku itu. Arakian, maka pada hari itu keluarlah Haman dengan sukacita dan kesenangan hatinya, tetapi demi terlihatlah Haman akan Mordekhai dalam pintu istana baginda dengan tiada mau bangkit berdiri atau bergerak sekalipun akan memberi hormat kepadanya, lalu bernyala-nyala amarah Haman akan Mordekhai dengan sepenuh-penuhnya. Tetapi ditahani Haman akan dirinya, lalu sampailah ia ke rumahnya, maka dipanggilnya akan segala sahabatnya dan akan Zeresy bininyapun. Lalu diceriterakan Haman kepada mereka itu dari hal kemuliaan kekayaannya dan kebanyakan anaknya, dan bagaimana dibesarkan baginda akan dia dalam segala sesuatu, dan sudah ditinggikan baginda akan dia di atas segala penghulu dan pegawai baginda. Dan lagi kata Haman: Seorangpun tiada dijemput oleh permaisuri Ester akan datang serta baginda kepada perjamuan yang telah diperbuatnya melainkan aku seorang jua, dan pada esok haripun aku dijemput olehnya serta dengan baginda. Tetapi sekalian ini satupun tiada gunanya kepadaku selama aku melihat si Mordekhai, orang Yahudi itu, lagi duduk di dalam pintu istana baginda. Maka kata Zeresy, bininya, dan segala sahabatnyapun kepadanya: Baiklah diperbuatkan sebatang tiang kayu, lima puluh hasta tingginya, dan persembahkanlah kepada baginda pada esok hari, bahwa Mordekhai akan digantungkan padanya, lalu pergilah serta baginda kepada perjamuan itu dengan sukacita hatimu. Maka baiklah bicara ini kepada pemandangan Haman, lalu disuruhnya perbuatkan kayu pegantungan itu. Hata, pada malam itu juga lenyaplah pengantuk dari pada baginda, maka dititah baginda bawa hadir akan kitab tadzkirat, yaitu tawarikh, lalu ia itu dibacakan di hadapan hadirat baginda. Maka didapati orang tersebut dalamnya bahwa Mordekhai sudah memberitahu perkara Bijtana dan Teresy, kedua orang penjawat istana baginda dari antara segala penunggu pintu, yang sudah mencahari jalan hendak membunuh baginda raja Ahasyweros. Maka titah baginda: Apa hormat dan kebesaran sudah dianugerahkan pada Mordekhai karena sebab perkara itu? Maka sembah segala orang muda-muda, yaitu khadim baginda: Satupun tiada dianugerahkan kepadanya. Lalu titah baginda: Siapakah di penghadapan itu? Adapun Haman itu sudah datang ke penghadapan yang di luar istana baginda, hendak mempersembahkan kepada baginda hal Mordekhai akan digantungkan kelak pada batang kayu yang telah diperbuatnya akan dia. Maka sembah segala orang muda-muda baginda itu: Bahwa Haman adalah berdiri di penghadapan. Maka titah baginda: Suruhlah dia masuk. Setelah Haman sudah masuk, titah baginda kepadanya: Dipengapakan kiranya akan orang yang patut tersangat dipermuliakan oleh raja? Maka kata Haman dalam hatinya: Siapa lagi hendak dipermuliakan oleh baginda terlebih dari pada aku? Maka sebab itu sembah Haman kepada baginda: Adapun akan orang yang patut tersangat dipermuliakan oleh tuanku itu, hendaklah dikeluarkan pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh duli tuanku, dan kuda yang biasa dikendarai oleh duli tuanku, dan hendaklah mahkota kerajaan dikenakan kepada kepala orang itu. Dan pakaian dan kuda itu diberikan kepada tangan barang seorang dari pada segala penghulu dan orang besar-besar duli tuanku, supaya dikenakannya kepada orang itu dan dinaikkannya di atas kuda itu dan diaraknya keliling segala lorong negeri sambil berseru-seru di hadapannya: Demikianlah dibuat akan orang yang hendak tersangat dipermuliakan oleh baginda! Maka titah baginda kepada Haman: Segera, ambillah olehmu akan pakaian dan kuda itu, seperti yang kaukatakan itu, dan perbuatlah olehmu begitu akan Mordekhai, orang Yahudi, yang duduk di pintu istana raja; sepatah katapun jangan kurang disampaikan dari pada segala yang telah kaukatakan itu. Maka oleh Haman diambil akan pakaian dan akan kuda itu, dikenakannyalah pakaian itu kepada Mordekhai dan diaraknya keliling segala lorong negeri sambil berseru-seru di hadapannya: Demikianlah dibuat akan orang yang hendak tersangat dipermuliakan oleh baginda! Setelah itu maka kembalilah Mordekhai kepada pintu istana baginda, tetapi Haman lalu langsung ke rumahnya dengan dukacita hatinya dan dengan bertudung kepalanya. Lalu diceriterakan Haman segala sesuatu yang telah berlaku atasnya itu kepada Zeresy, bininya, dan kepada segala sahabatnya. Maka kata segala orang alimnya dan lagi Zeresy, bininya: Tegal Mordekhai yang di hadapannya engkau sudah mulai jatuh itu, dari pada bangsa Yahudi, niscaya tiada engkau akan bertahan di hadapannya, melainkan engkau akan jatuh juga. Maka sementara mereka itu lagi berkata-kata dengan dia, tiba-tiba datanglah sida-sida raja, dihantarnya akan Haman dengan segeranya kepada perjamuan yang telah diperbuat oleh Ester. Setelah sudah datang baginda serta Haman kepada perjamuan permaisuri Ester, maka titah baginda kepada Ester, pada hari yang keduapun, sementara baginda santap air anggur: Apa gerangan permintaan adinda, hai permaisuri Ester! niscaya ia itu akan diberikan kelak; dan apa gerangan kehendak adinda? jikalau separuh kerajaan sekalipun, niscaya ia itu akan dikaruniakan juga. Maka sahut permaisuri Ester, sembahnya: Ya tuanku! jikalau kiranya patik sudah beroleh keridlaan pada pemandangan tuanku, dan jikalau kiranya baik pada sangka tuanku, karuniakan apalah kepada patik nyawa patik karena sebab peminta patik, dan nyawa bangsa patikpun karena sebab pemohon patik. Karena patik sekalian ini, yaitu patik dan bangsa patikpun, sudah dijual akan dibinasakan dan dibunuh dan ditumpas. Jikalau kiranya patik sekalian dijual menjadi hamba dan sahaya juga, niscaya patik berdiam diri patik, meskipun si penganiaya itu tiada dapat mengganti rugi tuanku. Maka titah baginda raja Ahasyweros kepada permaisuri Ester: Siapa gerangan orang itu? di manakah orang yang berniat dalam hatinya hendak berbuat demikian? Maka sembah Ester: Adapun orang itu dan si penganiaya itu, ia itu Haman yang jahat ini! Maka hilanglah semangat Haman dari pada terkejut di hadapan baginda dan di hadapan permaisuri. Maka bagindapun bangkitlah dari pada santap air anggur dengan kehangatan murkanya, lalu langsung ke taman maligai. Maka Hamanpun tinggal berdiri di situ akan memohonkan selamat nyawanya kepada permaisuri Ester, karena telah diketahuinya jahat dari pada pihak baginda sudah tentu atasnya. Setelah sudah baginda kembali dari pada taman maligai ke dalam bilik persantapan air anggur itu, tiba-tiba terlihatlah baginda akan Haman tersungkur pada gerai tempat duduk Ester. Maka titah baginda: Adakah kehendaknya menggagahi permaisuri di dalam istanaku juga? Serta titah ini keluar dari pada mulut baginda, maka ditudung oranglah akan muka Haman. Maka sembah Kharbona, seorang sida-sida di hadapan baginda: Bahwasanya tiang kayu perbuatan Haman akan Mordekhai, yang sudah mengatakan selamat duli tuanku, ia itu terdiri dekat dengan rumah Haman, tingginya lima puluh hasta. Maka titah baginda: Gantungkanlah dia pada kayu itu. Lalu Hamanpun digantungkan oranglah pada tiang kayu yang telah diperbuatnya akan Mordekhai itu; setalah itu maka padamlah murka baginda. Arakian, maka pada hari itu juga dikaruniakan baginda raja Ahasyweros rumah Haman, seteru orang Yahudi itu, kepada permaisuri Ester, maka Mordekhaipun lalu menghadap hadirat baginda, karena sudah diberitahu Ester kepada baginda apa Mordekhai itu kepadanya. Maka dicabut baginda cincin yang telah diambilnya dari pada Haman, lalu dikaruniakannya cincin itu kepada Mordekhai, dan Esterpun menjadikan Mordekhai itu pemerintah rumah Haman itu. Maka bersembah Ester pula di hadapan hadirat baginda sambil menjunjung duli, sambil menangis dipohonkannya kepada baginda, supaya dibatalkan baginda kejahatan Haman, orang Agaji itu, dan perkara yang sudah direkanya akan orang Yahudi. Maka bagindapun mengunjuklah tongkat kerajaan yang keemasan itu kepada Ester, lalu Esterpun bangkitlah berdiri di hadapan hadirat baginda. Maka sembahnya: Jikalau baik pada sangka duli tuanku, dan jikalau patik sudah beroleh keridlaan di hadapan hadirat tuanku, dan perkara ini benar kepada tuanku, dan patikpun berkenan kepada mata tuanku, hendaklah kiranya ditulis surat akan mengubahkan segala surat maksud Haman bin Hamedata, orang Agaji itu, yang telah ditulisnya hendak menumpas segala orang Yahudi yang di dalam segala negeri tuanku. Karena bagaimana dapat patik memandang jahat yang berlaku atas bangsa patik, dan bagaimana dapat patik memandang kebinasaan segala kaum keluarga patik? Maka titah baginda raja Ahasyweros kepada permaisuri Ester dan kepada Mordekhai, orang Yahudi itu: Bahwasanya rumah Haman itu sudah kukaruniakan kepada Ester, dan Hamanpun sudah digantungkan oranglah pada tiang kayu itu, sebab sudah didatangkannya tangannya kepada segala orang Yahudi. Maka sekarangpun hendaklah kamu menyuratkan akan hal orang Yahudi itu barang yang kamu sangkakan baik, yaitu atas nama raja, dan meteraikanlah surat itu dengan cincin raja, karena surat yang disuratkan atas nama raja dan dimeteraikan dengan cincin raja itu tiada terubahkan. Hata, maka pada ketika itu juga, pada bulan yang ketiga, yaitu bulan Siwan, dan pada tiga likur hari bulan itu dipanggil akan segala jurutulis baginda, lalu disuratkannya segala sesuatu yang dikatakan Mordekhai kepada segala orang Yahudi dan kepada segala pemerintah dan Khalifat dan penghulu negeri-negeri yang dari pada benua Hindi sampai ke tanah Kusy, seratus dua puluh tujuh buah negeri, kepada tiap-tiap negeri dengan khatnya dan kepada masing-masing bangsa dengan logatnya, dan kepada segala orang Yahudipun dengan khatnya dan logatnya. Maka disuratkannya itu atas nama baginda raja Ahasyweros dan dimeteraikannya dengan cincin baginda, lalu dikirimkannyalah segala surat itu dengan tangan beberapa barid, ada yang berkuda, ada yang naik unta yang pantas, ada yang naik bagal, anak kuda betina. Bahwa sudah diberi izin oleh baginda kepada segala orang Yahudi di mana-mana negeri akan berhimpun dan memeliharakan nyawanya dengan membinasakan dan membunuh dan menumpas segala kuasa bangsa atau isi negeri yang berseteru dengan mereka itu, jikalau anak-anak dan perempuan sekalipun, dan segala harta bendanyapun boleh dirampas olehnya. Yaitu pada suatu hari yang tentu dalam segala negeri baginda raja Ahasyweros, pada tiga belas hari bulan yang kedua belas, yaitu bulan Adar. Adapun bunyi surat itu demikian: Bahwa dalam segala negeri diberi perintah yang nyata kepada segala bangsa, supaya sedialah segala orang Yahudi pada hari itu akan menuntut bela kepada segala seterunya. Hata, maka segala barid-barid yang mengendarai unta yang pantas dan bagal itupun berjalanlah dengan bersegera-segera, dibangatkan jalannya oleh titah baginda. Adapun perintah ini diberikan juga dalam kota Susan. Maka Mordekhaipun keluarlah di hadapan hadirat baginda dengan berpakaikan pakaian kerajaan, warna biru laut dan putih, dan dengan kopiah keemasan dan serban kain khasah berselang ungu, maka segala orang isi negeri Susanpun bertempiksoraklah dan bersuka-sukaanlah. Maka pada orang Yahudi adalah terang cuaca dan kesukaan dan keramaian dan kehormatan. Maka pada segala bahagian tanah dan dalam segala negeri, serta sampailah ke sana titah dan perintah baginda itu, adalah kesukaan dan kegemaran pada orang Yahudi, dan lagi perjamuan dan beberapa hari ria; maka banyaklah orang dari pada segala bangsa negeri itu masuklah Yahudi, karena gentar akan orang Yahudi berlakulah atas mereka itu sekalian. Hata, maka pada bulan yang kedua belas, yaitu bulan Adar, pada tiga belas hari bulan itu, serta sampailah ketika dilakukan titah dan perintah raja itu, yaitu pada hari yang diharap seteru orang Yahudi akan mengalahkan mereka itu, maka berubahlah hal itu, karena orang Yahudi juga yang mengalahkan segala pembencinya. Maka berhimpunlah segala orang Yahudi dalam negeri-negerinya pada segala bahagian tanah baginda raja Ahasyweros, hendak mendatangkan tangan kepada barangsiapa yang sengajakan kebinasaannya; seorangpun tiada tahan berdiri di hadapan mereka itu, karena takut akan mereka itu berlakulah atas segala bangsa itu. Maka segala pemerintah dan khalifat dan penghulu negeri-negeri dan segala orang yang dalam pekerjaan raja itu mempermuliakan orang Yahudi, karena gentar akan Mordekhai berlakulah atas mereka itu. Karena besarlah Mordekhai dalam istana baginda, dan masyhurlah namanya ke mana-mana negeri, bahkan, Mordekhai, orang laki-laki itu, makin lama makin besar. Maka orang Yahudipun mengalahkan segala seterunya, diparangnya dengan pedang dan dibunuhnya dan ditumpasnya akan dia, dibuatnya barang kehendaknya akan segala pembencinya. Maka di dalam kota Susan dipalu dan dibunuh orang Yahudi akan lima ratus orang laki-laki, dan akan Parsandata dan Dalfon dan Aspata, dan Porata dan Adalya dan Aridata, dan Parmasta dan Arisai dan Aridai dan Waizata, sepuluh orang anak laki-laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi; sekalian itu dibunuhnya, tetapi tiada dijamahnya dengan tangannya akan segala jarahan itu. Maka pada hari itu juga sampailah jumlah segala orang yang terbunuh di dalam kota Susan itu ke hadapan baginda. Maka titah baginda kepada permaisuri Ester: Di dalam kota Susan dipalu dan dibunuh orang Yahudi akan lima ratus orang laki-laki dan akan segala anak laki-laki Haman, entah apa perbuatan mereka itu dalam segala bahagian tanah raja yang lain-lain itu? Maka sekarang apa lagi permintaan adinda? maka ia itu akan dikaruniakan kepada adinda, dan apa lagi kehendak adinda? niscaya ia itu akan jadi. Maka sembah Ester: Jikalau berkenan kepada tuanku, baiklah esok haripun diberi izin akan orang Yahudi yang di dalam Susan berbuat seperti perintah hari ini, dan biarlah sepuluh orang anak Haman itu digantung pada tiang kayu. Maka titah baginda: Suruh orang berbuat demikian. Maka perintah itupun diberi dalam Susan, lalu digantung oranglah akan sepuluh orang anak Haman itu. Maka pada empat belas hari bulan Adar itupun berhimpunlah segala orang Yahudi yang di dalam Susan, lalu dibunuhnya dalam Susan itu akan tiga ratus orang laki-laki, tetapi tiada dijamahnya dengan tangannya akan segala jarahan itu. Adapun segala orang Yahudi lain yang pada segala bahagian tanah baginda itu, ia itupun berhimpunlah akan memeliharakan nyawanya dan beroleh sentosa dari pada segala seterunya, maka dibunuhnya dari pada segala pembenci tujuh puluh lima ribu orang, tetapi tiada dijamahnya dengan tangannya akan segala jarahan itu. Maka pada tiga belas hari bulan Adar, dan pada empat belas hari bulan itu berhentilah mereka itu, dijadikannya hari perjamuan dan kesukaan. Maka segala orang Yahudi yang di Susan berhimpunlah pada tiga belas hari bulan itu, dan pada empat belas hari bulan itu, lalu berhentilah mereka itu pada lima belas hari bulan itu, dijadikannya hari perjamuan dan kesukaan. Maka sebab itu dijadikan segala orang Yahudi, yang duduk berpecah-pecah dalam segala negeri dan dusun itu, empat belas hari bulan Adar itu akan hari kesukaan dan perjamuan dan hari ria dan akan menghantar hadiah seorang kepada seorang. Maka disuratkan Mordekhai segala kisah ini dan lagi dilayangkannya beberapa pucuk surat kiriman kepada segala orang Yahudi yang pada segala bahagian tanah baginda raja Ahasyweros, baik yang dekat baik yang jauh. Hendak ditanggungkannya kepada mereka itu akan adat yang tiada terubahkan lagi, yaitu mempermuliakan empat belas hari bulan Adar dan lima belas hari bulan itu juga pada sebilang tahun. Setuju dengan hari yang diperoleh segala orang Yahudi sentosa dari pada seteru-seterunya dan setuju dengan bulan kesukaran itu bertukar bagi mereka itu dengan kesukaan, supaya ditentukannya hari itu akan hari perjamuan dan kesukaan dan penghantaran hadiah seorang kepada seorang dan sedekah kepada segala orang yang miskin. Maka segala orang Yahudipun berjanjilah hendak berbuat barang yang telah dimulainya itu dan yang telah disuratkan oleh Mordekhai baginya. Karena maksud Haman bin Hamedata, orang Agaji dan seteru orang Yahudi itu, hendak membinasakan segala orang Yahudi, dibuangnya undi, yaitu Pur, hendak menumpas dan membinasakan mereka itu sekalian. Tetapi setelah Ester masuk menghadap baginda, diberikan baginda surat titah, supaya maksud jahat yang ditaruh Haman akan orang Yahudi itu kembali kepada kepalanya, maka digantungkan oranglah akan dia dan akan segala anaknya laki-laki pada kayu. Maka sebab itu hari itupun dinamai Purim, menurut nama Pur itu. Maka oleh karena perkara ini, dan barang yang lagi tersebut dalam surat itu, dan oleh karena segala yang telah dilihatnya dari pada perkara itu, dan barang yang telah sampai kepada telinganya, ditentukanlah orang Yahudi dan ditanggungkannya atas dirinya dan atas benihnya dan atas segala orang yang akan masuk kepadanya dengan tiada boleh dilalui, bahwa kedua hari itu akan dipermuliakannya, seturut bunyi surat itu pada masa yang tentu dalam sebilang tahun. Maka hari itupun patutlah diingat dan dipermuliakan di antara tiap-tiap bangsa dan di antara segala orang isi rumah dan pada tiap-tiap bahagian tanah dan di dalam tiap-tiap negeri, sehingga hari Purim itu sekali-kali jangan dilalaikan di antara segala orang Yahudi, dan peringatan akan dia jangan putus di antara segala benihnya. Kemudian dari pada itu disuratkan pula oleh permaisuri Ester, anak Abikhail, dan oleh Mordekhai, orang Yahudi itu, dengan sekuat kuasanya, supaya diturut oranglah dengan rajin akan bunyi surat dari hal Purim itu. Maka dilayangkannyalah surat kiriman itu kepada segala orang Yahudi dalam ke seratus dua puluh tujuh bahagian tanah kerajaan Ahasyweros, disertakan doa selamat dan aman. Supaya dipegangnya hari Purim itu pada masa yang tertentu, seperti yang sudah ditentukan baginya oleh Mordekhai, orang Yahudi itu, dan oleh permaisuri Ester, dan seperti yang sudah ditentukannya bagi dirinya dan bagi segala anak cucunya akan hal puasa dan sembahyang itu. Demikianlah peri ditetapkan perintah Ester akan hal hari raya Purim itu, dan disuratkan ia itu dalam sebuah kitab. Hata, maka kemudian dari pada itu ditanggungkan raja Ahasyweros upeti atas segala darat dan pulau-pulau yang di laut itu. Adapun segala perbuatan kuat kuasanya dan jumlah kebesaran Mordekhai, yang telah dibesarkan oleh baginda itu, bukankah sekalian itu tersurat dalam kitab tawarikh raja-raja Medi dan Farsi? Karena Mordekhai, orang Yahudi itu, perdana menteri pada baginda raja Ahasyweros, dan besarlah ia di antara segala orang Yahudi dan kekasih segala saudaranya, sebab disengajakannya selamat bangsanya dan dikatakannya barang yang baik bagi segala anak cucunya. Sebermula, maka dahulu adalah di tanah Uz seorang laki-laki yang bernama Ayub, maka orang itu tulus hatinya dan saleh, lagi takut akan Allah dan dijauhkannya dirinya dari pada jahat. Maka diperanakkan baginya laki-laki tujuh orang dan perempuan tiga orang. Adapun segala binatang yang padanya itu kambing domba tujuh ribu ekor dan unta tiga ribu ekor dan lembu lima ratus pasang dan keledai betina lima ratus ekor dan lagi amat banyak sahayanya, sehingga orang itu besar dari pada segala bani Masyrik adanya. Maka pergilah segala anaknya laki-laki itu membuat perjamuan, masing-masing dalam rumahnya dan pada harinya, disuruhkannya orang menjemput ketiga saudaranya perempuan akan makan dan minum sertanya. Setelah genaplah giliran segala hari perjamuan itu, maka dipanggil Ayub akan mereka itu dan disucikannya mereka itu, lalu bangunlah ia pagi-pagi, dipersembahkannya korban bakaran seturut bilangan mereka itu sekalian, karena kata Ayub: Mudah-mudahan anakku sudah berbuat dosa dan menghujat akan Allah dalam hatinya. Demikianlah perbuatan Ayub pada segala hari itu. Hata, maka pada sekali peristiwa, pada suatu hari anu, datanglah segala anak Allah akan menghadap Tuhan, dan syaitanpun datang di tengah-tengah mereka itu. Maka firman Tuhan kepada syaitan itu: Engkau dari mana? Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Dari pada berjalan keliling dan beridar-idar di atas bumi. Maka firman Tuhan kepada syaitan: Sudahkah engkau melihat hamba-Ku Ayub? karena tiada sebagainya di atas bumi; ialah seorang yang tulus hatinya dan saleh dan yang takut akan Allah dan yang menjauhkan dirinya dari pada jahat. Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Adakah dengan cuma-cuma Ayub itu takut akan Allah? Bukankah Engkau juga seperti pagar kelilingnya dan keliling rumahnya dan keliling segala sesuatu yang padanya? Bahwa pekerjaan tangannya sudah Kauberkati dan segala binatangnyapun berkelimpahan pada tanah itu. Tetapi sesungguhnya jikalau kiranya sekarang Engkau mengedangkan tanganmu dan menjamah akan segala sesuatu yang padanya, masakan tidak dihujatnya akan Dikau di hadapan hadirat-Mu. Maka firman Tuhan kepada syaitan: Bahwasanya segala sesuatu yang padanya itu adalah dalam tanganmu, sahaja jangan engkau mengedangkan tanganmu dan menjamah akan dia sendiri. Hata, maka keluarlah syaitan dari pada hadirat Tuhan. Bermula, maka pada suatu hari segala anak Ayub laki-laki dan perempuan duduklah makan dan minum air anggur dalam rumah abang mereka itu yang sulung. Tiba-tiba datanglah seorang suruhan kepada Ayub, mengatakan: Bahwa segala lembu adalah dalam menenggala dan segala keledai betinapun mencahari makan pada sisinya, lalu orang Sabaipun datang melanggar dan merampas dia, dibunuhnya akan segala hamba dengan mata pedang, hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. Sementara orang ini lagi berkata-kata, tiba-tiba datanglah seorang lain, mengatakan: Bahwa api dari pada Allah sudah turun dari langit dan oleh kehangatannya sudah dimakannya habis akan segala kambing domba dan segala hamba, sehingga hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. Sementara orang ini lagi berkata-kata, tiba-tiba datanglah seorang lain pula, mengatakan: Bahwa orang Kasdim itu sudah menaruh tiga pasukan, dilanggarnya akan segala unta dan dirampasnya dan dibunuhnya akan segala hamba itu dengan mata pedang, hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. Sementara orang ini lagi berkata-kata, tiba-tiba datanglah seorang lain pula, mengatakan: Bahwa segala anak tuan laki-laki dan perempuan adalah duduk makan dan minum air anggur di dalam rumah abangnya yang sulung. Maka sesungguhnya datanglah taufan dari sebelah padang belantara menempuh kepada keempat penjuru rumah itu, sehingga ia itu roboh menimpa segala orang muda-muda itu, matilah semuanya, hanya hamba seorang jua luput akan memberitahu tuan. Maka pada masa itu bangkitlah Ayub berdiri, dikoyak-koyakkannya baju selimutnya dan dicukurnya rambut kepalanya, lalu sujudlah ia dan meminta doa, katanya: Bahwa dengan telanjangku juga sudah aku keluar dari dalam rahim ibuku, dan dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Bahwa Tuhan yang sudah mengaruniakan dia, Tuhan juga mengambil dia pula, segala puji bagi nama Tuhan! Maka dalam sekalian ini tiada Ayub berdosa dan barang sesuatu yang kurang patutpun tiada dikatakannya akan Allah. Maka pada sekali peristiwa, yaitu pada suatu hari segala anak Allah datang menghadap hadirat Tuhan, maka syaitanpun datang di antara mereka itu hendak menghadap Tuhan. Maka firman Tuhan kepada syaitan itu: Dari mana engkau? Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Dari pada jalan keliling dan beridar-idar di atas bumi. Maka firman Tuhan kepada syaitan: Sudahkah engkau melihat hamba-Ku Ayub? karena tiada sebagainya di atas bumi; ialah seorang yang tulus hatinya dan saleh, yang takut akan Allah dan yang menjauhkan dirinya dari pada jahat; maka iapun lagi tetap dalam tulus hatinya, meskipun engkau sudah mengajak Aku akan melawan dia dan akan membinasakan dia dengan tiada semena-mena. Maka sahut syaitan kepada Tuhan, sembahnya: Bahwa kulit akan ganti kulit dan segala yang pada manusia itu akan diberikannya karena nyawanya. Sesungguhnya jikalau kiranya sekarang Engkau mengedangkan tangan-Mu dan menjamah akan daging dan tulangnya, masakan tiada dihujatnya akan Dikau di hadapan hadirat-Mu. Maka firman Tuhan kepada syaitan: Bahwasanya adalah ia dalam kuasa tanganmu; sahaja sayangkanlah nyawanya. Hata, maka syaitanpun keluarlah dari hadapan hadirat Tuhan, lalu diadakannya pada Ayub puru yang bisa, yaitu dari pada batok kepalanya sampai kepada telapak kakinya. Maka diambil Ayub sekeping tembikar akan menggaruk-garuk dirinya dengan dia, dan duduklah ia di atas timbunan abu. Maka pada masa itu kata bininya kepadanya: Lagikah engkau bertetap dalam tulus hatimu? hujatlah olehmu akan Allah lalu matilah! Tetapi sahutnya kepadanya: Katamu ini seperti kata perempuan yang sangat gila; masakan kita menerima dari pada Allah barang yang baik dan tiada kita menerima yang jahatpun? Maka dalam sekalian ini tiada Ayub berdosa dengan lidahnya. Arakian, setelah kedengaranlah kepada ketiga orang sahabat Ayub peri segala bala yang telah berlaku atasnya, maka datanglah mereka itu masing-masing dari pada tempatnya, yaitu Elifaz, orang Temani, dan Bildad, orang Suhi, dan Zofar, orang Naamati, maka ketiganyapun sefakatlah hendak pergi melawat dan menghiburkan Ayub. Maka apabila diangkatnya matanya dari jauh, tiada dikenalnya akan dia, lalu dinyaringkannya suaranya serta menangis dan dikoyak-koyaknya masing-masing akan baju selimutnya dan dihamburkannya abu ke atas kepalanya arah ke langit. Maka duduklah mereka itu sertanya di tanah tujuh hari tujuh malam lamanya, maka seorangpun tiada mengatakan kepadanya barang sepatah kata juapun, karena dilihatnya sangat besarlah kesukarannya itu. Kemudian dari pada itu maka dibuka Ayub mulutnya, dikutukinya akan hari jadinya. Maka sahut Ayub, katanya: Baiklah hari itu hilang, yang padanya aku sudah jadi dan malampun yang padanya orang sudah berkata demikian: Seorang anak laki-laki sudah diterima. Baik kekelamanlah hari itu, jangan ditanya Allah akan dia dari atas dan padanyapun jangan terbit fajar! Baiklah disambar kegelapan dan bayang-bayang maut akan dia, biarlah kelam kabut menimpa dia dan uap yang hitam menggentari akan dia pada siang! Baiklah malam itu dicapai oleh kegelapan; jangan hari itu suka akan dirinya di antara segala hari tahun dan jangan ia masuk bilangan segala bulan! Bahwasanya baiklah malam itu sunyi sampai selama-lamanya, jangan ada sorak kesukaan padanya. Baiklah hari itu dikutuki oleh segala pengutuk hari, yang sedia akan menggalakkan naga. Baiklah segala bintang terpadam pada fajarnya, biarlah ia menantikan siang maka tiada juga ia itu datang; sekali-kali jangan dipandangnya dinihari! Maka ia itu sebab tiada dikatupkannya pintu rahim yang sudah memperanakkan daku, dan tiada disembunyikannya kesukaran itu dari pada mataku. Mengapa tiada aku mati baharu keluar dari dalam rahim, dan putus nyawa baharu keluar dari dalam perut? Mengapa adalah tersedia pangku akan menyambut aku dan susu akan menyusui aku? Karena jikalau kiranya tidak begitu, niscaya sekarang aku berbaring dengan selamat dan aku tidur dengan kesenangan, serta dengan segala raja-raja dan menteri-menteri di bumi yang telah membuat makam akan dirinya; atau serta dengan segala orang besar-besar, yang menaruh akan emas dan yang memenuhi rumahnya dengan perak; atau sekarang bukan aku seperti anak guguran yang terbuang, seperti anak-anak yang tiada tahu melihat siang. Di sana berhentilah segala orang fasik dari pada mengusik, dan di sana mereka itu memperhentikan lelahnya dari pada kurang kuat. Di sana orang terbelenggu tiada lagi merasai kesukaran dan tiada lagi didengarnya bunyi suara pengerah. Di sana orang besar dan kecilpun sama juga, dan orang sahayapun merdeka dari pada tuannya. Mengapa dikaruniakannya terang kepada orang celaka, dan kehidupan kepada orang yang sangat dukacita hatinya? Yang rindu akan maut, maka tiada ia datang; digali-galinya akan dia terlebih dari pada akan benda yang tersembunyi. Kepada orang yang bersorak-sorak akan bukit pekuburan dan yang bersukacita apabila didapatinya akan kubur. Kepada orang yang jalannya tersembunyi, yang dilingkung Allah berkeliling? Karena adalah pengeluhku akan ganti roti dan pengaduhku akan ganti air minum. Karena barang yang kutakuti itu sudah berlaku atasku, dan barang yang kukhawatiri itu sudah datang atasku. Bahwa tiada aku senang atau diam atau lalai, maka datang juga dahsyat itu. Maka disahut Elifaz, orang Temani itu, katanya: Jikalau kiranya kami coba berkata-kata kepadamu, maka engkau akan berdukacita pula, tetapi siapa gerangan dapat menahan akan dirinya dari pada berkata-kata? Bahwasanya banyaklah orang yang sudah kauajar, dan tangan lemah yang sudah kaukuatkan; orang tergelincuh sudah dibangkit pula oleh perkataanmu dan lutut yang lipat sudah kauteguhkan. Tetapi serta sampailah celaka itu kepadamu sendiri, maka tewaslah engkau, serta terkenanlah ia itu kepadamu, maka engkaupun putus asa. Bukankah takutmu akan Allah itulah pengharapanmu? bukankah kebenaran jalanmu itulah amanatmu? Perhatikanlah baik-baik, di manakah sudah binasa orang yang tiada bersalah dan di mana gerangan tertumpas orang yang tulus hatinya? Adalah seperti yang sudah kulihat, barangsiapa yang menenggala kejahatan dan menabur celaka, ia itu juga akan menuai dia. Binasalah mereka itu oleh hembusan Allah, tertumpaslah mereka itu oleh nafas hidungnya. Pengaum-aum singa dan bunyi singa buas dan segala gigi singa mudapun dipatahkan. Singa tuapun binasalah sebab kurang mangsanya, dan anak-anak singa betinapun tercarik-carik. Pada sekali peristiwa suatu firman disampaikan kepadaku diam-diam, dan telingakupun sudah mencapai sedikit juga dari padanya; suatu dari pada segala khayal yang hebat pada malam, apabila tidur lelap berlaku atas manusia; datanglah kekejutan dan kegentaran atasku, digentarkannya segala tulang-tulangku. Maka pada ketika itu adalah suatu Roh berjalan lalu dari hadapanku, ia itu menyeramkan segala roma tubuhku. Maka berdirilah ia, tetapi tiada kuketahui rupanya, hanya adalah suatu lembaga di hadapan mataku, dan adalah sunyi senyap, lalu kudengar bunyi suara mengatakan: Masakan manusia adil dari pada Allah; masakan seorang laki-laki suci dari pada Yang menjadikan dia! Bahwasanya akan hamba-hamba-Nyapun tiada Ia percaya dan akan segala malaekat-Nya juga didapati-Nya berkecelaan adanya. Istimewa pula akan mereka yang mendiami pondok dari pada tanah liat, yang beralaskan duli dan yang terpijak-pijak bagaikan ulat, yang dihancurkan antara pagi dengan petang, dan yang hilang sampai selama-lamanya dengan tiada diketahui orang. Tali-tali kemahnya diputuskan, mereka itupun mati dahulu dari pada beroleh akal! Baiklah sekarang engkau berseru, kalau-kalau ada yang menyahut; kepada siapa dari pada segala yang suci itu boleh engkau berpaling dirimu? Karena orang gila juga yang dibinasakan oleh kesukaran, dan orang bodoh juga yang dibunuh oleh nafsu. Bahwa aku sendiri juga sudah melihat seorang ahmak berakar, tetapi sebentar lagi aku mengutuki tempat kedudukannya. Bahwa selamatpun jauhlah dari pada anak-anaknya, maka mereka itu terpijak-pijak dalam pintu gerbang dan seorang juapun tiada penolong mereka itu. Hasil tanahnya dimakan habis oleh orang yang berlapar dan dirampas juga jikalau dari tengah-tengah duri sekalipun, dan segala harta benda mereka itu disamun. Sesungguhnya jahat itu tiada terbit dari dalam lebu duli, dan sengsarapun tiada tumbuh dari dalam tanah. Tetapi manusia diperanakkan akan kesusahan, seperti bunga bara api berbangkit akan beterbang. Jikalau kiranya aku dalam halmu, niscaya aku mencahari Allah dan kusampaikan sembah doakupun kepada Allah. Ia berbuat perkara besar, yang tiada terselidik, dan perkara ajaib yang tiada tepermanai. Ia mengaruniakan hujan kepada segala muka bumi dan mengalirkan air pada segala padang. Ia meninggikan orang rendah, dan menyelamatkan orang yang berdukacita; Ia membatalkan maksud segala orang cerdik, sehingga niat mereka itu tiada sampai oleh tangannya; Ia menangkap orang cerdik itu dengan akal mereka itu sendiri, sehingga bicara orang yang terbalik itu ditiadakan. Pada siang hari mereka itu bertemu dengan kegelapan, dan pada tengah haripun mereka itu menggagau seperti pada waktu malam. Demikianlah dilepaskan Allah akan orang papa dari pada pedangnya lidah mereka itu, dan orang lemah dari pada tangan orang yang kuat. Lalu harappun datang kembali kepada orang papa dan si jahat itu mengatupkan mulutnya. Bahwa sesungguhnya berbahagialah kiranya orang yang diajar oleh Allah, sebab itu janganlah engkau mengejikan sesah pengajaran Allah yang Mahakuasa itu; karena Ia melukakan dan Iapun membebat, Ia menyesah dan tangan-Nyapun menyembuhkan pula. Enam kali boleh engkau dalam hal kepicikan, maka Iapun akan meluputkan dikau, dan pada ketujuh kalinya engkaupun tiada kena jahat. Pada masa bala kelaparan akan dilepaskan-Nya engkau dari pada mati, dan pada masa perangpun dari pada mata pedang. Dari pada cemeti lidah engkau akan terlindung, dan pada masa datang kebinasaan engkaupun tiada akan takut. Kerusakan dan bala kelaparanpun akan ditertawai olehmu, dan akan segala margasatwapun tiada kautakuti; karena dengan batu di padangpun akan ada perjanjianmu dan dengan segala margawatwapun engkau akan berdamai-damaian. Engkau akan melihat selamat dalam kemahmu dan akan segala bendangmu kaudapati satupun tiada kurang. Dan lagi ketahuilah olehmu bahwa anak benihmu akan berbanyak-banyak dan segala pucukmu seperti tumbuh-tumbuhan yang di atas bumi. Dengan secukup umurmu engkau akan turun ke dalam kubur, bagaikan berkas gandum dibawa masuk pada masa tuanya. Bahwa sekalian ini sudah kita camkan; dengarlah olehmu akan dia dan perhatikanlah dia. Lalu disahut Ayub, katanya: Aduh, biarlah kiranya kesukaranku ditimbang baik-baik dan celakaku ditaruh pada daun neraca, niscaya beratnya terlebih dari pada pasir di laut, maka sebab itulah perkataanku keluar dengan susah; karena anak panah Allah yang Mahakuasapun masuklah ke dalam aku, hatikupun minum bisanya; segala kegentaran dari pada Allah beratur-atur melawan aku. Menjeritkah keledai hutan jikalau cukup rumput? adakah lembu menguak apabila cukup makannya? Bolehkah orang makan barang yang campah dan yang tiada bergaram; adakah rasanya pada putih telur? Aduh, barang yang tiada diterima hatiku, melainkan dengan jemu, ia itu menjadi makananku sehari-hari. Aduh, biarlah kiranya sampai kehendakku dan dikaruniakan Allah kiranya barang yang kuharap; biarlah dikehendaki Allah menghancurluluhkan daku, baiklah diangkat-Nya tangan-Nya dan diputuskan-Nya nyawaku! Hanya penghiburan ini jua yang tinggal padaku, dan ia itu menjadi kesukaanku dalam kesukaran ini, jikalau tiada ia sayang akan daku, maka tiada pernah aku mungkir hukum Yang Mahasuci! Apa gerangan kuatku, maka aku boleh harap lagi? apakah akan ajalku, maka aku hendak melanjutkan umurku lagi? Adakah kuatku itu bagai kuat batu adanya? adakah tubuhku dari pada tembaga? Bukankah aku sunyi dari pada segala pertolongan? bukankah segala jalan selamat tersakat bagiku? Bahwa orang yang akan pingsan itu dikasihani juga oleh sahabatnya, jikalau sudah ditinggalkannya takut akan Allah yang Mahakuasa sekalipun. Bahwa saudara-saudaraku itu khianatlah adanya seperti anak sungai, seperti anak-anak sungai yang air bahnya meliputi tebingnya; yang keruh dari pada air beku dan segala salju sudah turun ke dalamnya. Serta ia itu kena panas maka kekeringanlah ia; oleh panas juga ia itu dihapuskan dari pada tempatnya. Adalah kafilah menyimpangkan jalannya karena sebabnya, lalu masuk kepada padang tandus, sehingga mereka itu binasa. Bahwa kafilah Temapun memandang akan dia, dan Saudagar Syebapun harap akan dia. Mereka itu sekalian tertipu dengan harapnya, setelah mereka itu sampai kepadanya, maka kemalu-maluanlah mereka itu. Demikianlah sekarang kamupun tiada berfaedah kepadaku; baharu kamu melihat kegentaran itu maka kamu lari! Sudahkah aku berkata demikian: Berikanlah aku barang sesuatu; atau persembahkanlah sesuatu dari pada hartamu karena aku? Atau lepaskanlah aku dari pada tangan si penganiaya, tebuslah aku dari pada tangan orang lalim? Ajarlah aku, maka aku akan diam; tunjuklah kepadaku dalam barang yang mana aku sudah sesat. Bagaimana manis segala perkataan yang benar, tetapi apa gerangan gunanya peneguran yang dari pada kamu itu? Maukah kamu membelah rambut? adakah perkataan orang yang putus harap itu bagimu akan angin? Bahwasanya kamu menggali-gali lawan seorang sahabatmu. Maka sekarangpun pandanglah baik-baik kepada mukaku, maka nyatalah kepadamu kelak kalau aku berdusta. Baliklah kamu, maka kamu tiada akan mendapat salah; baliklah pula, niscaya nyatalah aku tiada bersalah. Adakah jahat pada lidahku? tiadakah boleh mulutku memberitahu kesukaran? Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan. Seperti seorang hamba rindu akan bayang matahari masuk, dan seperti seorang upahan harap akan upahnya, demikianlah aku sudah beroleh pusaka kesia-siaan dan disediakan bagiku beberapa malam yang berkesukaran. Apabila aku berbaring maka kataku: Bila gerangan aku akan bangun? tetapi malam juga dilanjutkan dan akupun dipenatkan dengan beberapa berapa percintaan sampai kepada dini hari. Bahwa tubuhku berlumurkan ulat dan lebu tanah; kulit tubuhkupun terbelah-belah lagi busuk rupanya dari karena segala purunya. Bahwa segala hariku lajunya terlebih dari pada torak; lenyaplah sudah sekaliannya dan tiada dapat diharap kembali. Ingatlah kiranya bahwa umur hidupku senafas jua adanya; matakupun tiada kembali akan melihat selamat. Barangsiapa yang sudah melihat aku, ia itu tiada memandang aku pula; matamu akan mencahari aku, tetapi aku tiada lagi. Seperti awan yang lenyap dan melayang-layang, demikian turunlah manusia ke dalam alam barzakh dan tiada ia naik pula dari dalamnya. Tiada ia balik kembali kepada rumahnya, dan tempat kedudukannyapun tiada mengenai akan dia pula. Maka sebab itu tiada aku mau menahankan lidahku, melainkan aku mau berkata-kata dengan kepicikan nyawaku, dan berkeluh dengan kepahitan hatiku. Adakah aku ini laut atau ikan paus, maka engkau melingkung aku dengan tambak? Jikalau kataku: Bahwa tempat tidurku kelak menghiburkan daku dan tempat pembaringanku akan mengurangi kesusahanku, maka engkau juga mengejutkan daku dengan mimpi, dan engkau mendahsyatkan daku dengan khayal; sehingga hatiku terlebih suka dilemaskan dan segala tulangku harap akan mati. Jemulah aku akan semuanya; tiada aku akan hidup selama-lamanya; biarkanlah aku, karena segala hariku seperti uap jua adanya. Apakah manusia, maka Engkau membilang dia besar begitu, dan Engkaupun menaruh hati akan dia? Dan Engkau mengunjungi dia tiap-tiap pagi dan Engkau mencobai dia pada tiap-tiap saat? Berapa lama tiada Engkau berpaling diri-Mu dari padaku? dan tiada Engkau membiarkan daku sampai boleh aku menelan air ludahku? Jikalau aku sudah berdosa, apakah perbuatanku akan Dikau, ya Penyelidik manusia! mengapa Engkau menaruh aku akan sasaran bagimu, sehingga aku menjadi keberatan bagi diriku? Mengapa tiada Engkau mengampuni salahku dan menghapuskan kejahatanku? karena sekarang aku akan berbaring dalam lebu; Engkau mencahari akan daku kelak, maka aku tiada lagi! Maka disahut Bildad, orang Suhi itu, katanya: Berapa lamakah engkau bertutur demikian, dan segala perkataan mulutmu seperti ribut adanya? Bolehkah Allah mengubahkan hukum? bolehkah Yang Mahakuasa menyalahkan barang yang benar? Kalau-kalau sebab anakmu sudah berbuat dosa, maka diserahkannya mereka itu ke dalam kuasa kejahatannya. Jikalau engkau kembali kepada Allah dengan sungguh dan engkau meminta kasihan dari pada Yang Mahakuasa, jikalau engkau benar dan suci, niscaya bangkitlah Ia kelak akan membantu engkau, dan didirikan-Nya pula rumah kebenaranmu. Jikalau permulaanmu kecil sekalipun, maka pada kesudahan engkau akan berkelimpahan kebesaran. Bertanyakanlah kiranya segala bangsa zaman dahulukala, dan perhatikanlah pendapatan segala nenek moyang; karena kita ini dari kemarin juga dan satupun tiada kita tahu, maka segala hari kita di atas bumi seperti bayang-bayang adanya. Mereka itu juga akan mengajar engkau dan dikatakannya kepadamu dan dikeluarkannya perkataan dari dalam hatinya. Adakah pokok geluga tumbuh dengan tiada berlumpur, adakah kercut tumbuh dengan tiada berair? Pada masa lagi hijau, tiada dipotong, maka keringlah ia dahulu dari pada segala tumbuh-tumbuhan yang lain. Demikianlah perihal segala orang yang melupakan Allah, dan putuslah harap orang munafik! Barang yang amat diharapnya itu akan pecah, dan segala pengharapannyapun sarang laba-laba adanya. Iapun akan bersandar kepada rumahnya, maka tiada ia itu tahan berdiri, ia akan berpegang kepadanya, maka tiada ia itu akan tinggal tetap. Iapun lagi berair pada musim panas, segala akarnyapun terpancar-pancar pada segenap kebunnya. Akarnyapun terkait-kait kepada timbunan batu dan masuk sampai ke dalam tempat batu betul. Tetapi apabila ia tercabut dari pada tempatnya, maka tempatnyapun menyangkali dia, katanya: Tiada tahu aku melihat engkau. Bahwasanya itulah kesukaan jalannya maka dari pada lebu itu juga tumbuhlah sebatang yang lain. Bahwasanya tiada dibuang Allah akan orang yang tulus hatinya, dan lagi tiada dipegangnya tangan orang yang berbuat jahat. Iapun lagi dapat memenuhi mulutmu dengan tertawa dan lidahmu dengan tempik sorak. Segala pembencimu akan tertudung dengan malu, dan kemah orang fasikpun akan tiada lagi. Maka disahut Ayub, katanya: Sebenarnya, tahulah aku akan demikian, karena masakan manusia benar di hadapan Allah. Jikalau dikehendakinya berhukum dengan dia, dalam seribu tiada satu yang dapat disahut olehnya kepadanya. Ialah amat bijaksana dan besarlah kuasanya; siapa gerangan sudah menegarkan dirinya lawan Dia serta berselamat? Ialah memindahkan gunung dengan tiada disadarkannya, Ialah membalikkan dia dengan murkanya. Ialah menggerakkan bumi dari pada tempatnya, sehingga segala tiangnya bergoncang-goncang. Ialah berfirman kepada matahari, maka tiada ia terbit; dan Ia memeteraikan segala bintang; Ialah membentangkan langit sendirinya, dan Iapun berjalan pada ombak-ombak laut; Ialah yang sudah menjadikan bintang Biduk dan bintang Aljabar dan bintang Kartika dan segala tempat terbumi pada langit selatan; Ialah yang mengadakan perkara besar-besar yang tiada terselidik dan perbuatan ajaib yang tiada tepermanai. Bahwasanya Ia datang kepadaku, maka tiada aku melihat Dia; Ia melayang-layang lalu dari padaku, maka tiada aku mengetahuinya. Bahwasanya Ia merampas, maka siapa gerangan dapat menyuruh Dia mengembalikan? siapa gerangan dapat berkata kepada-Nya: Apakah perbuatan-Mu? Bahwa Allah tiada akan menegahkan murka-Nya; di bawah-Nya tertunduklah segala pembantu yang congkak. Maka bagaimana gerangan dapat aku melawan Dia? apa perkataan dapat kupilih akan memberi jawab kepada-Nya? Jikalau aku tiada bersalah sekalipun, maka tiada juga aku berani memberi jawab kepada-Nya melainkan aku akan meminta kasihan dari pada Hakimku. Jikalau kiranya aku berseru dan disahut-Nya akan daku, niscaya tiada aku percaya, bahwa sudah didengar-Nya akan suaraku. Ialah meremukkan daku dengan angin ribut, Ia memperbanyakkan segala penyakitku dengan tiada semena-mena. Tiada dibiarkan-Nya aku menghela nafasku, melainkan dikenyangkan-Nya aku dengan kepahitan. Adapun akan kuat, maka Ialah kuat adanya, adapun akan hukum, maka siapakah mendakwa akan Dia? Jikalau kiranya aku membenarkan diriku, niscaya mulutku juga akan menghukumkan daku kelak; jikalau tulus hatiku, maka Ia juga akan menyalahkan daku. Sungguhpun tulus hatiku, tiada aku mengindahkan nyawaku; aku jemu akan hidupku. Perkara itu satu jua, sebab itu kataku: Bahwa dibinasakan-Nya baik orang benar baik orang yang fasik. Wai, jikalau kiranya dibunuh-Nya aku dengan sekali dicemuk! tetapi Ia tertawakan segala percobaan orang yang tiada bersalah. Bahwa bumi sudah diserahkan kepada tangan orang fasik; Ia menudungi muka segala hakim; jikalau tiada Ia, siapa gerangan lagi? Bahwa segala hariku sudah lalu terlebih pantasnya dari pada seorang barid; semuanya sudah terbang dengan tiada tahu melihat perkara yang baik. Semuanya sudah lalu seperti perahu pencalang lajunya, dan seperti burung elang yang menyambar mangsanya. Jikalau kataku: Aku hendak melupakan kesukaranku, dan meninggalkan muram mukaku, dan menyegarkan diriku; lalu takutlah aku akan segala kesukaranku, sebab kuketahui akan hal Engkau tiada membilang aku suci dari pada salah. Baiklah, aku fasik juga; mengapa aku lagi dipenatkan dengan cuma-cuma? Jikalau aku membasuh diriku dengan salju dan membersihkan tanganku dengan sabun sekalipun, niscaya Engkau akan mencelupkan daku dalam lumpur, sehingga segala pakaianku jemu akan daku. Bahwasanya bukan Ia manusia adanya seperti aku ini, sehingga aku dapat memberi jawab kepadanya, dan menghadap hukum bersama-sama dengan Dia. Tiadalah wasit di antara kedua kami, yang membubuh tangannya pada kedua kami. Hendaklah kiranya dilalukan-Nya cemuk-Nya dari padaku, dan jangan aku dikejutkan oleh hebat-Nya; maka aku akan berkata-kata kelak dengan tiada takut akan Dia, karena tiada aku berasa salah. Bahwa penatlah diriku dari pada hidup, sebab itu aku hendak melanjutkan pengaduhku, aku hendak berkata-kata dengan kepahitan hatiku. Aku hendak berkata kepada Allah demikian: Jangan hukumkan daku; berilah tahu aku apa sebab Engkau berbantah-bantah dengan aku? Adakah baik bagi-Mu menindih dan membuang perbuatan tangan-Mu, sementara Engkau memberi cahaya kepada bicara orang-orang fasik? adakah pada-Mu mata kedagingan? lihatkah Engkau selaku manusia melihat? segala hari-Mu seperti hari manusiakah? dan segala tahun-Mu seperti tahun orangkah? maka Engkau menyelidik akan salahku dan bertanya akan segala dosaku? Engkau juga mengetahui akan hal aku tiada fasik, mengapa maka tiada orang yang melepaskan dari pada tangan-Mu? Tangan-Mu sudah menjadikan daku dan merupakan daku berkeliling maka Engkau hendak membinasakan daku! Ingatlah kiranya, bahwa Engkau sudah merupakan daku seperti tanah liat dan Engkaupun akan mengembalikan daku kepada lebu duli! Bukankah Engkau sudah menuang aku seperti air susu dan membekukan daku seperti panir? Engkau sudah berpakaikan daku dengan kulit dan daging dan sudah mereka akan daku dengan tulang-tulang dan saraf. Engkau sudah mengaruniai aku dengan hidup, dan kemurahan-Mupun sertanya; kodrat-Mu juga sudah memeliharakan nafasku. Maka inilah yang sudah kausembunyikan dalam hati-Mu; kuketahui akan sekalian ini dengan takdir-Mu juga. Jikalau kiranya aku berbuat dosa, niscaya Engkau mendapat aku dan tiada Engkau membilang aku suci dari pada salah. Wai akan daku, jikalau kiranya aku orang fasik! maka jikalau aku benar, tiada juga aku berani mengangkat kepalaku; aku yang kenyang dengan malu dan dengan memandang kesukaranku. Karena ia itu berbangkit; maka seperti singa yang ganas Engkau mengejar aku, dan kembali Engkau mempersakiti aku. Engkau menaikkan atasku beberapa saksi yang baharu, dan Engkau memperbanyakkan murka-Mu atasku; bahkan, suatu tentara kesukaran mendatangi aku. Mengapa Engkau sudah mengeluarkan daku dari dalam rahim? Aduh, baiklah aku sudah putus nyawa, sehingga sebiji matapun tiada tahu melihat aku! Niscaya lalu adalah aku seperti belum jadi, jikalau dari pada perut ibuku aku langsung dibawa ke kubur. Bukankah sedikit jua segala hariku? sebab itu biarkanlah aku dan tinggalkanlah aku, supaya aku lagi menyenangkan diriku sedikit, yaitu dahulu dari pada aku pergi ke negeri yang gelap gulita dan yang berbayang-bayang maut, akan tiada balik kembali, ke negeri yang amat gelap, tempat malam dan bayang-bayang maut kekal sampai selama-lamanya, tempat tiada sinar terang, dan tempat siang hari seperti malam juga adanya. Maka disahut Zofar, orang Naamati itu, katanya: Masakan kebanyakan perkataan ini tiada dibalas; masakan orang peleter itu benar; masakan dustamu mendiamkan segala orang; masakan engkau membuat olok-olok dan seorangpun tiada mempermaklumkan dikau. Maka katamu: Pengajaranku itu betul, dan sucilah aku kepada pemandangan-Mu. Tetapi kehendakku Allah juga berfirman dan membuka bibir mulut-Nya kepadamu, dan diberinya tahu kepadamu segala rahasia hikmat-Nya, sebab berlapis-lapis adanya, maka diketahuilah olehmu kelak, bahwa karena sebab engkau juga dilupakan Allah kesalahanmu. Pada sangkamukah engkau boleh menduga akan takdir Allah? engkau boleh mendapati kesempurnaan Allah yang Mahakuasa? Adalah Ia tinggi dari pada segala langit, apakah boleh engkau perbuat? bahwa lebih dalam Ia dari pada mereka; bagaimana engkau dapat mengetahuinya? Ukurannya itu panjang dari pada bumi dan luas dari pada laut. Apabila Ia menangkap dan mengurungkan dalam penjara dan menghadapkan kepada hukum, siapa gerangan dapat menegahkan Dia? Karena tahulah Ia akan orang fasik; didapatinya akan kejahatan barang di mana tiada disangka orang sekalipun! Supaya orang ahmak itu menjadi berbudi dan anak keledai hutan menjadi suatu kejadian yang berakal! Sebab itu hendaklah engkau membetulkan hatimu dan menadahkan tanganmu kepadanya. Hendaklah engkau membuang salah yang pada tanganmu, dan jangan ada kejahatan diam di dalam kemahmu. Lalu engkau boleh mengangkat pula mukamu dengan tiada berbekas arang, lalu engkau akan bertetap dan tiada takut lagi. Engkau akan melupakan segala kesukaranmu ini; hanya engkau teringat akan dia seperti akan air bah yang sudah lalu. Kemudian esok hari akan terbit atasmu terang terlebih dari pada tengah hari, dan kegelapan yang sekarang ini berubah menjadi seperti terbit fajar. Engkau akan penuh dengan percaya dan harap; engkau akan memandang berkeliling dan berhenti dengan senang; engkau akan berbaring dan seorangpun tiada mengejutkan dikau, dan banyak orang akan memperkenangkan mukamu. Tetapi mata orang fasik itu akan kabur dan perlindungannya akan hilang dari padanya, dan pengharapannya itulah menjadi keputusan nyawanya! Maka disahut Ayub, katanya: Bahwasanya kamulah orang laki-laki, dan serta dengan kamu hikmatpun akan mati! Bahwasanya akupun berakal seperti kamu juga; tiada aku tewas olehmu; siapa gerangan tiada tahu barang yang sebagainya? Bahwa aku ini seorang yang dibuat olok-olok oleh sahabatnya, maka aku dapat berseru hanya kepada Allah jua, supaya didengar-Nya akan daku, karena orang yang benar dan yang tiada bersalah itu dipermainkan. Akan menghinakan orang celaka itulah kepikiran orang yang dalam hal selamat sentosa; kehinaan adalah tersedia bagi segala orang yang tergelincir kakinya. Bahwa kemah orang yang membinasakan itu adalah bersentosa, dan orang yang memenatkan Allah itu berkesenangan; bahkan, segala orang yang menatang ilahnya pada tangannya. Bahwasanya bertanyalah juga kepada segala binatang, sekalian itu akan mengajar kamu, dan kepada segala unggas yang di udara, ia itu kelak memberitahu kepadamu. Balikkanlah katamu kepada bumi, ia juga kelak mengajar kamu, dan segala ikan di lautpun akan menyatakan dia kepadamu. Siapa gerangan di antara segala kejadiannya yang tiada tahu, bahwa tangan Tuhan juga sudah menjadikan semesta alam sekalian. Di dalam tangannya adalah nyawa segala sesuatu yang hidup dan nafas segala anak Adampun. Bukankah telinga akan mencoba segala perkataan, seperti langitan mulut merasai segala makanan? Hikmat patut dicahari kepada orang tua-tua dan akal budi kepada yang banyak umurnya. Dengan Dia adalah hikmat dan kuasa dan padanya adalah bicara dan akal. Bahwasanya Ia yang merobohkan, maka tiada ia itu dibangunkan pula; adapun orang yang dikurungkan oleh-Nya, seorang juapun tiada dapat melepaskan dia. Bahwasanya Ia menahankan air, maka semuanya kekeringanlah; Ia melepaskan dia pula, maka tanahpun dibalikkannya. Pada-Nya adalah kuat dan kebijaksanaan; kepada-Nya juga bergantung orang sesat dan yang menyesatkan. Akan menteri-menteri dibawa-Nya dengan tertangkap dan hakim-hakimpun dipergilakan-Nya. Pengikat raja-raja diuraikan-Nya, atau dikenakan-Nya pengikat pada pinggang mereka itu. Akan imam-imam dibawa-Nya dengan tertangkap, dan ditumbangkan-Nya orang yang berkuasa. Dilalukan-Nya fasihat dari pada mulut orang yang bersentosa, dan dijauhkan-Nya bicara dari pada orang tua-tua. Dicurahkan-Nya kehinaan atas orang bangsawan, dikendorkan-Nya pengikat pinggang orang gagah. Perkara yang dalam-dalam diterbitkan-Nya dari pada kegelapan, dan bayang-bayang maut didatangkan-Nya kepada terang. Dibesarkan-Nya bangsa-bangsa, lalu dibinasakan-Nya pula; diluaskan-Nya perhinggaan bangsa-bangsa dan disempitkan-Nya pula. Dilalukan-Nya hati dari dalam penghulu-penghulu di atas bumi; disesatkan-Nya mereka itu di gurun yang tiada jalannya. Mereka itu merayau-rayau dalam kegelapan, di tempat tiada terang; disesatkan-Nya mereka itu seperti orang mabuk. Bahwasanya, mataku sudah melihat sekalian itu, dan telingakupun sudah mendengar dan mengerti dia. Barang yang kamu tahu, akupun lagi tahu; tiada aku tewas dari pada kamu. Kepada Allah yang Mahakuasa juga aku hendak berkata-kata; kepada Allah juga aku hendak membicarakan halku. Karena sesungguhnya kamulah pereka dusta, kamu sekalian tabib yang tiada berguna. Mengapa kamu tiada berdiam dirimu sekali, supaya ia itu bagimu akan hikmat. Sekarang dengarlah olehmu uzurku, dan perhatikanlah perbantahan lidahku. Patutkah kamu mengatakan barang yang tiada benar di hadapan Allah? patutkah kamu mengatakan dusta di hadapan-Nya? Patutkah kamu memandang muka orang? kamukah penolong bicara Allah? Adakah baik bagimu jikalau disaksamainya akan kamu? Bolehkah pada sangkamu dibuat olok-olok akan Dia, seperti dibuat olok-olok akan manusia? Bahkan, Ia juga yang akan menghukumkan kamu, jikalau dengan sembunyi-sembunyi kamu memandang muka orang. Bukankah kebesaran-Nya mengejutkan kamu kelak dan kegentaran akan Dia berlaku atas kamu? Segala peringatanmu seperti abu jua adanya, dan segala ketinggian kamu seperti ketinggian yang dari pada tanah liat. Biarkanlah akan daku, maka aku hendak berkata-kata, kendatilah berlaku atasku barang apapun baik! Mengapa aku akan mengambil daging tubuhku di antara gigiku dan menaruh nyawaku dalam tapak tanganku? Bahwasanya Ia akan membunuh aku kelak, dan aku putus harap; sahaja biarlah aku membenarkan kelakuanku di hadapan-Nya. Bahkan, ini juga boleh mengadakan selamatku, karena seorang munafik, tiada dapat menghadap hadirat-Nya. Sebab itu, dengarlah olehmu akan perkataanku, dan berilah telinga akan tuturku. Lihatlah kiranya, acaraku sudah diatur; aku tahu bahwa aku akan dibenarkan kelak. Siapa gerangan hendak mendakwa akan daku? Jikalau kiranya sekarang aku diam, niscaya putuslah nyawaku kelak. Hanya dua perkara ini jangan kauperbuat akan daku, maka tiada aku akan menyembunyikan diriku dari hadapan hadirat-Mu; jauhkanlah kiranya bala-Mu dari padaku, dan jangan aku digentari oleh hebat-Mu. Kemudian panggillah oleh-Mu akan daku, maka aku akan memberi jawab, atau biarlah aku berkata dan hendaklah Engkau menyahut. Berapa banyak kiranya salahku dan dosaku? berilah tahu aku segala kejahatanku. Apa sebabnya maka Engkau menyembunyikan wajah-Mu dan Engkau membilang aku akan seteru-Mu? Masakan Engkau melumatkan daun sehelai yang sudah luruh; masakan Engkau mengejar seiris jerami yang kerang? Maka Engkau menyurat beberapa perkara yang pahit-pahit akan daku, dan mempusakakan aku dengan segala salahku pada masa mudaku, dan Engkau membubuh kakiku dalam pasung, dan Engkau mengamat-amati segala jalanku, dan kepada bekas kakiku Engkaupun menekan. Pada seorang yang seperti kayu busuk lagi rapuh dan seperti kain yang sudah dimakan gegat. Adapun manusia yang diperanakkan oleh perempuan itu sedikit jua hari hidupnya dan berpuas-puas ia dengan kesukaran. Ia seperti bunga sekuntum baharu berkembang lalu dipetik orang; ia lenyap seperti bayang-bayang dan tiada tahan lama. Maka Engkau membuka mata akan memandang kepada orang yang begitu dan Engkau memanggil aku akan berhukum serta-Mu! Siapa gerangan dapat menerbitkan yang suci dari pada yang najis? Seorangpun tidak. Jikalau segala hari manusia sudah dibilang, jikalau jumlah segala bulannya sudah tentu padamu, jikalau Engkau sudah menentukan perhinggaannya, yang tiada dapat dilalui olehnya, maka hendaklah kiranya Engkau berpaling dirimu dari padanya, supaya ia senang sedikit dan berkenan akan kesudahan harinya seperti seorang orang upahan. Bahwa bagi pohon yang sudah ditebang adalah lagi harap ia boleh bertumbuh pula dan tiada ia berhenti dari pada bertunas. Jikalau akarnya menjadi tua di dalam tanah dan batangnya mati di dalam duli sekalipun, apabila ia mendapat bau air, niscaya ia berpucuk pula, dan bertumbuh daunnya seperti pokok muda. Tetapi apabila mati manusia, maka terhantarlah ia dengan tiada berdaya lagi, apabila manusia putus nyawa, di manakah ia? Bahwa air habis mengalir dari dalam tasik, dan sungai-sungaipun kekeringanlah menjadi tanah; tetapi manusia tinggal juga terhantar dan tiada ia berbangkit pula; selagi ada langit tiada ia bangun pula dan tiada ia jaga dari pada tidurnya. Aduh, hendaklah kiranya Engkau menyembunyikan aku dalam alam barzakh dan melindungkan aku di sana, sampai sudah undur murka-Mu; hendaklah Engkau menentukan suatu perhinggaan padaku, lalu Engkau teringat akan daku pula. Jikalau kiranya manusia yang sudah mati itu boleh hidup pula, maka pada segala hari peperanganku aku harap juga, sampai datang ketukaranku. Engkau akan memanggil dan akupun akan menyahut kepada-Mu, dan Engkaupun akan rindu pula akan perbuatan tangan-Mu. Tetapi sekarang Engkau membilang segala langkahku, Engkau berkira-kira dengan segala dosaku! Salahku adalah termeterai dalam sebuah pundi-pundi dan Engkaupun berkemas-kemaskan kejahatanku. Bahwa bukit runtuh lalu berpecah-pecah, dan bukit batupun dipindahkan dari pada tempatnya. Gumpal-gumpal batupun dihancurluluhkan oleh air! Lebu bumi melampaui segala tumbuh-tumbuhan yang jadi sendirinya; demikianlah Engkau memutuskan harap manusia. Engkau menggagahi dia sampai selama-lamanya, maka pergilah ia; Engkaupun mengubahkan mukanya dan menyuruhkan dia pergi. Anak-anaknya lalu menjadi mulia, maka tiada diketahuinya; mereka itu menjadi hina, maka tiada diindahkannya. Tetapi daging tubuhnya merasai sakit dan nyawa di dalamnya berdukacita adanya. Maka disahut Elifaz, orang Temani itu, katanya: Patutkah seorang yang berbudi memberi perkataan cakap angin akan jawabnya? patutkah dipenuhinya perutnya dengan angin timur? sambil berbantah-bantah dengan perkataan yang tiada berguna dan dengan petuturan yang tiada berfaedah? Bahkan, engkau meniadakan takut akan Allah, dan engkaupun mengurangkan hormat akan Allah. Mulutmu sendiri menyalahkan dikau, jikalau fasih lidahmu sekalipun. Mulutmu juga yang menghukumkan dikau, bukannya aku, dan bibir mulutmupun naik saksi atasmu. Engkaukah manusia yang mula-mula diperanakkan? atau engkaukah dijadikan dahulu dari pada segala bukit? Engkaukah sudah mendengar rahasia Allah dan sudah menarik segala hikmat kepada dirimu. Apakah diketahui olehmu yang tiada kami ketahui? engkau mengerti apakah, yang tiada serta kamipun? Di antara kamipun adalah orang yang putih rambutnya, yang sangat tuanya dan yang banyak tahunnya terlebih dari pada tahun bapamu. Segala penghiburan Allah kecilkah bagimu? dan segala perkataan manis-manispun yang kami katakan kepadamu? Mengapa engkau dibawa oleh nafsumu? dan mengapa matamu bernyala-nyala sebab amarah? Maka engkau beranikah amarah akan Allah dan bolehkah engkau mengeluarkan perkataan yang begitu dari mulutmu? Apa gerangan manusia, maka boleh ia suci? seorang yang diperanakkan oleh perempuan masakan ia benar? Bahwasanya akan segala kejadiannya yang suci tiada juga ditaruhnya harap, dan segala langitpun tiada suci kepada pemandangannya. Istimewa pula kebencianlah dan bau busuklah orang, yang minum kejahatan seperti ia minum air! Bahwa aku hendak mengajar engkau, dengarlah olehmu akan daku, maka barang yang telah kulihat itu hendak kuceriterakan; barang yang dimaklumkan oleh segala orang yang berbudi dan yang tiada disembunyikannya sebab pengajaran bapa-bapanya, yaitu orang yang sendiri mempunyai tanah itu, pada zaman seorang dagangpun tiada berjalan terus dari padanya. Pada sebilang hari orang fasik itu menyebabkan kesukaran dirinya, maka hanya suatu bilangan tahun sudah ditentukan baginya. Bunyi kegentaran adalah selalu di dalam telinganya dan pada masa selamat sentosa juga datanglah kebinasaan atasnya. Tiada ia harap bahwa ia boleh terlepas dari pada kegelapan, melainkan pada sangkanya ia tertaruh akan dimakan pedang. Ia mengembara ke sana ke mari hendak mencahari makan, diketahuinya bahwa beberapa hari kegelapan sudah ditentukan baginya. Bahwa kesusahan dan kepicikan mengejuti dia, dan mendatangi dia seperti seorang raja yang siap akan berperang. Sebab dikedangkannya tangannya hendak melawan Allah dan ia mendurhaka kepada Yang Mahakuasa; dan ia berlari-lari mendapatkan Dia dengan lehernya di bawah beberapa perisai yang tebal lagi lengkung. Gemuknya sudah menudungi mukanya dan membesarkan pahanya seperti dengan bantal; maka duduklah ia di dalam rumah yang sudah ditinggalkan oleh orang isinya, yang sedia akan menjadi suatu kerobohan batu. Tiada ia akan menjadi kaya, dan harta bendanyapun tiada akan kekal, dan miliknyapun tiada akan bertambah-tambah di atas bumi. Tiada ia akan keluar dari dalam kegelapan, dan apipun akan makan habis segala taruknya, dan nafas dari pada mulut Allahpun akan menghembuskan dia. Janganlah ia harap akan barang sia-sia, yang menipukan dia, karena barang yang sia-siapun akan balasannya. Harinya belum genap, maka ajalnya sudah sampai; cabangnyapun tiada berdaun hijau lagi. Adalah ia bagaikan pokok anggur yang gugur buahnya dahulu dari pada masak; dan seperti pokok zait yang luruh segala bunganya! Karena perhimpunan orang munafik itu menjadi sunyi kelak dan apipun makan habis akan segala kemah orang yang makan suap. Mereka itu mengandungkan kesusahan dan memperanakkan kesukaran, dan hati mereka itupun mereka bohong. Lalu disahut Ayub, katanya: Bahwa banyak perkataan yang demikian sudah kudengar; maka kamu ini penghibur yang tiada tertahan. Tiadakah kesudahannya segala perkataan sombong ini? apakah yang mengajak kamu akan menyahut? Masakan aku berkata-kata seperti kamu, jikalau kiranya kamu dalam hal seperti aku ini; masakan aku mengarang perkataan akan melawan kamu; masakan aku menggeleng-geleng kepala atas kamu? Niscaya aku mempertetapkan kelak hatimu dengan perkataan lidahku, dan gerakan bibir mulutkupun menahankan dirinya. Jikalau aku berkata-kata, maka kesukaranku tiada diringankan; jikalau aku berhenti, apakah sudah lalu dari padaku? Bahwasanya segala kuatku sudah hilang, Engkau sudah membinasakan segala isi rumahku. Adapun Engkau sudah menjadikan aku berkerut-kerut, maka ia itu menjadi saksi, dan kuruskupun naik saksi atasku dan memberi jawab di hadapan mukaku. Marahnya mencarik-carik dan Ia membenci aku, Ia mengerat giginya akan daku, seteruku menajamkan matanya kepadaku. Mereka itu mengangakan mulutnya kepadaku, mereka itu menampar pipiku dengan kecelaan; bersama-sama mereka itu berkerumun kepadaku. Allah sudah menyerahkan aku kepada orang yang terbalik dan sudah menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik. Bahwa aku berkesenangan, tetapi dipecahkan-Nya aku, ditangkap-Nya aku pada tengkukku dan dihancurluluhkan-Nya aku dan ditaruh-Nya aku bagi diri-Nya akan sasaran. Segala pemanah-Nya mengelilingi aku, Ia membelahkan buah pinggangku dengan tiada sayang, dan dicurahkannya empeduku ke bumi. Sudah dipecahkannya aku dengan pencelah-celah; Ia menampil kepadaku seperti seorang perang yang gagah. Aku sudah mengenakan kain karung pada kulit tubuhku, aku sudah memasukkan dahiku ke dalam duli. Mukaku merah dari pada menangis, dan kelopak mataku ditudungi dengan bayang-bayang maut. Kendatilah, tiada juga ada barang aniaya lekat pada tanganku, dan sucilah selalu doaku. Hai bumi, jangan menudungi darahku, dan teriakku jangan didiamkan. Karena adalah bagiku lagi saksi di dalam sorga, dan pengaku pada tempat yang tinggi-tinggi. Segala taulanku membuat olok-olok akan daku, maka air mataku berlinang-linang sebab terkenangkan Allah. Supaya diputuskannya sendiri perkaraku dengan Allah, seperti perkara seorang manusia dengan samanya manusia. Karena tahunku, yang sedikit bilangannya, itu hampir akan lalu, maka aku pergi dari pada jalan yang tiada akan kujalani kembali. Bahwa nyawaku sudah rusak, segala hariku sudah dipadamkan, hanya kubur juga yang tinggal bagiku. Bukankah beberapa pengolok adalah sertaku? bukankah mataku bermalam dalam tengkingnya? Berilah kiranya petaruhan; taruhlah kiranya pengaku bagimu akan daku; siapa lagi akan bertampar tangan dengan aku? Maka Engkau sudah menyakatkan hati mereka itu bagi akal, sebab itu tiada Engkau beri mereka itu menang! Barangsiapa yang menipu sahabatnya, maka mata anak-anaknyapun akan jadi kabur. Maka aku dijadikannya suatu tamasya kepada segala bangsa, sehingga segala orang meludahi mukaku. Sebab itu mataku kabur oleh dukacita, dan segala anggotakupun seperti bayang-bayang. Maka akan hal itu tercengang-cenganglah segala orang yang tulus hatinya, dan orang yang tiada bersalah itu akan berbangkit melawan orang munafik. Tetapi orang yang benar itu akan memeliharakan jalannya dan orang yang suci tangannya itu akan bertambah-tambah ketetapannya. Tetapi hendaklah kamu sekalian kembali, maka aku akan menunjuk kepadamu kelak bahwa seorang yang berbudipun tiada kudapati di antara kamu. Segala hariku sudah lalu, segala niatku sudah dibatalkan, dan segala kehendak hatikupun. Malam dijadikannya siang hari, dan dari pada kegelapan dijadikannya suatu terang yang bercahaya. Apakah pengharapanku? bahwa alam barzakh juga tempat kediaman aku; di sana, di dalam kegelapan, sudah kuhamparkan tilamku. Kepada liang lahad adalah seruku: Hai bapaku! dan kepada cacing tanah: Hai ibuku dan saudaraku perempuan! Maka di mana gerangan pengharapanku sekarang? dan siapa gerangan dapat memperlihatkan aku pengharapan itu? Ia itu turun ke dalam alam barzakh yang sunyi senyap, jikalau kiranya adalah perhentian di dalam duli sekalipun. Lalu disahut Bildad, orang Suhi itu, katanya: Berapa lama kiranya maka tiada engkau putuskan perkataan ini? Hendaklah engkau berbudi dan biarkanlah kamipun berkata-kata. Mengapa kami dibilang seperti binatang, mengapa kami bodoh begitu kepada pemandanganmu? Hai engkau yang mencarik-carik diri dengan amarahmu, bolehkah sebab engkau bumi ini ditinggalkan, dan gunung batu dipindahkan dari pada tempatnya? Bahwa sesungguhnya pelita orang fasik itu akan dipadamkan dan api dapurnyapun tiada akan bernyala-nyala lagi. Terang di dalam kemahnyapun akan berubah menjadi gelap dan damarpun dipadamkan dari atasnya. Langkahnya, yang kuat begitu, akan dipicikkan, dan bicaranyapun akan menjatuhkan dia. Karena kakinya akan termasuk ke dalam jaring dan iapun akan berjalan ke dalam tali kusut. Tumitnya akan dipegang jerat dan jala-jalapun akan menangkap dia. Tali yang tersembunyi di dalam tanah dipasang akan dia dan perangkap adalah pada segala jalannya. Perkara yang hebat mengejutkan dia berkeliling, dan mengejar akan dia barang di mana kakinya berjejak. Bahwa celaka seolah-olah membuka mulut yang berlapar kepadanya, dan kebinasaanpun lekat pada sisinya. Bahwa anak sulung maut itu makan kulit tubuhnya dan segala anggotanya. Maka iapun akan dicabut dari dalam kemah pengharapannya, dan dibawa oranglah akan dia menghadap malak alhaibani. Maka ia itu akan duduk di dalam kemahnya, yang tiada lagi dia punya, dan tempat kediamannya akan disiram dengan belerang. Dari bawah menjadi kering segala akarnya dan dari atas dikerat segala cabangnya. Peringatan akan dia hilanglah dari atas bumi dan tiada lagi nama baginya di lorong-lorong. Ditolak oranglah akan dia dari dalam terang ke dalam gelap dan dibuangnya akan dia dari atas bumi. Padanya akan tiada anak atau cucu di antara bangsanya, dan di dalam rumahnya seorangpun tiada akan tinggal dengan hidup. Orang kemudian hari tercengang-cengang kelak akan halnya dan bangsa yang akhir itu akan kena dahsyat. Demikianlah akan hal tempat kediaman orang fasik, dan demikianlah tempat orang yang tiada mengetahui akan Allah. Lalu disahut Ayub, katanya: Berapa lama kiranya kamu mendukakan hatiku, dan menghancurkan daku dengan perkataan? Sekarang sudah sepuluh kali kamu menghinakan daku dan mengejikan daku dengan tiada malu. Kendatilah aku sudah berbuat salah, maka salahku juga bermalam sertaku. Jikalau sungguh-sungguh kamu membesarkan dirimu atasku dan membangkitkan kecelaanku kepadaku, ketahuilah olehmu sekarang, bahwa Allah juga yang sudah membalikkan halku dan membebat aku dengan jaring-Nya. Bahwasanya aku berseru akan hal aniaya, tetapi tiada yang menyahut; aku berteriak, tetapi tiada yang membenarkan halku. Bahwa Iapun sudah menyakat jalanku dengan pagar tembok, sehingga tiada dapat aku melantas, dan pada segala jalanku diadakannya kegelapan. Kemulianku sudah ditanggalkannya dari padaku dan makotakupun sudah dilalukannya dari pada kepalaku. Bahwa Ia sudah merombak aku berkeliling, sehingga aku sengajakan mati, dan ditumbangkannya harapku seperti sebatang pohon kayu. Karena dinyalakannya murka-Nya akan daku, dan dibilang-Nya aku akan seteru-Nya. Bersama-sama datanglah segala ketumbuhkan-Nya menempuh aku; disediakan-Nya jalan-Nya sampai kapadaku dan dikepung-Nya akan kemahku. Segala saudaraku sudah dijauhkan-Nya dari padaku; sesungguhnya segala kekenalanku sudah menjadi bagiku seperti orang keluaran. Segala kaum keluargaku sudah meninggalkan daku dan segala taulankupun sudah melupakan daku. Orang isi rumahku dan segala hambakupun membilang aku bagaikan orang keluaran, dan kepada pemandangannya aku ini orang helat. Bahwa aku memanggil hambaku, maka tiada ia menyahut, jikalau aku membujuk dia dengan kata yang manis-manis sekalipun. Nafasku telah menjadi keji kepada biniku, dan aku berkabung akan hal segala anak yang telah terbit dari pada sulbiku. Bahwa budak-budak lagi menghinakan daku; apabila aku bangkit berdiri dibuatnya olok-olok akan daku. Segala taulan, tempat telah kutaruh rahasiaku, itu jemu akan daku, dan orang yang kukasihi itu sudah terbalik melawan aku. Segala tulangku lekat pada kulit tubuhku, dan terlepaslah aku dengan kulit gigiku. Kasihankanlah kiranya akan daku, bahkan, kasihankanlah kiranya akan daku, hai segala sahabatku! karena tangan Allah juga sudah menjamah aku. Mengapa kamu mengejar aku seperti Allah, dan tiada kamu kenyang dengan dagingku? Aduh, hendaklah kiranya sekarang perkataanku disuratkan; hendaklah kiranya ia itu disuratkan dalam sebuah kitab! Hendaklah ia itu dilukis dengan cungkil besi dan timah pada batu bukit bagi selama-lamanya. Karena tahulah aku bahwa Penebusku itu hidup dan Iapun yang kemudian akan bangkit dari atas duli; dan setelah sudah hancur luluh kulit tubuhku ini, maka dari dalam badanku juga aku akan memandang Allah; yang kupandang kelak bagi diriku, dan matakupun akan melihat Dia, bukan yang lain. Hai, bagaimana rindu hatiku di dalam dadaku ini! Pada masa itu kamu akan berkata demikian: Mengapa kita sudah mengejar akan dia? yaitu apabila kebenaran hal itu didapati padaku dengan nyatanya. Pada masa itu hendaklah kamu takut akan pedang, karena dengan murkanya dibalasnya akan segala kejahatan pedang, supaya diketahui olehmu bahwa adalah pehukuman. Lalu disahut Zofar, orang Naamati itu, katanya: Bahwa segala sangka-sangka hatiku memaksakan daku akan memberi jawab, akan memadamkan nafsu yang di dalam aku. Aku sudah mendengar penegur yang memberi malu aku, tetapi dari dalam hatiku juga roh akan menyahut akan gantiku. Tiadakah engkau tahu bahwa dari dahulukala, dari pada masa manusia ditaruh di atas bumi, sorak kesukaan orang fasik itu sebentar jua lamanya, dan kesukaan orang munafik hanya sesaat? Jikalau congkaknya melangit dan kepalanya tinggi mengawan sekalipun, ia juga akan hilang seperti tahinya sampai selama-lamanya, dan orang yang dahulu sudah melihat dia itu akan bertanya: Di mana gerangan ia? Bahwa lenyaplah ia seperti mimpi, tiada didapati oranglah akan dia pula, dan terbanglah seperti suatu khayal pada malam. Mata yang sudah memandang kepadanya tiada akan memandang kepadanya pula, dan tempatnyapun tiada lagi menentang dia. Anak-anaknya mencahari jalan akan mendiamkan orang yang telah dijadikannya miskin, dan dengan tangannya sendiri ia akan mengembalikan segala hartanya. Segala tulang-tulangnya akan penuh dengan bala dosanya yang tersembunyi, yang akan berbaring sertanya di dalam lebu duli. Sebab rasa kejahatan itu sedap pada mulutnya, ditaruhnya akan dia di bawah lidahnya. Disayangnya akan dia dan tiada dibuangnya, melainkan ditaruhnya pada sama tengah langitan mulutnya; bahwa makanannya akan berubah di dalam perutnya menjadi racun, dan menjadi bisa ular beludak di dalamnya. Barang yang sudah ditelannya itu akan dimuntahkannya kembali, Allah juga yang akan mengeluarkan dia dari dalam perutnya. Ia sudah mengisap bisa ular beludak, maka lidah ularpun akan membunuh dia. Sekali-kali tiada akan dilihatnya sungai air madu dan susu mengalir kelilingnya. Ia akan mengembalikan barang yang telah diambilnya, tiada ditelannya pula; barang yang dikembalikannya itu sama dengan kekayaannya, tiada lagi hatinya bersukacita akan dia. Sebab sudah dianiayakannya orang miskin dan dirampasinya, dan sudah dijarahnya rumah dan tiada dibangunkannya pula. Sebab gelojoh perutnya tiada tahu puas, maka tiada akan diluputkannya barang yang terlebih disukainya. Suatupun tiada terlepas dari pada gelojohnya, maka sebab itu selamatnya tiada akan kekal. Di tengah-tengah kemewahan jatuhlah ia ke dalam kesusahan, segala palu celaka itu terkena kepadanya. Dengan dia juga ia akan mengenyangkan perutnya, bahwa Allah akan menyuruhkan nyala api murka-Nya, yang menghujani dia akan makanannya. Jikalau kiranya ia lari luput dari pada senjata besi, maka panah besi kersani kelak menerusi dia; ia itu akan terus tembus dari pada tubuhnya dan keluar dari pada empedunya dengan gemerlapan, maka perkara yang hebatpun akan berlaku atasnya. Segala harta bendanya sudah ditentukan bagi kebinasaan, maka api yang tiada dihembus orang akan makan dia, dan makan habis juga akan barang yang tinggal dari pada kemahnya. Langitpun akan menyatakan kejahatannya, dan bumipun akan bangkit melawan dia. Barang perolehan rumahnya akan terhambur, ia itu akan hanyut pada hari murka-Nya. Inilah bahagian yang ditentukan Allah bagi orang fasik, dan inilah barang pusaka yang ditentukan oleh Yang Mahakuasa baginya. Lalu disahut Ayub, katanya: Dengarlah olehmu; dengarlah kiranya akan perkataanku, biarlah ia itu menjadi suatu penghiburan kepadaku. Sabarkanlah aku sementara aku lagi berkata-kata; setelah sudah putus segala perkataanku, baharu hendaklah kamu membuat olok-olok. Akan daku, sekarang pengaduhanku kepada manusiakah? maka jikalau kiranya demikian, mengapa tiada boleh aku berdukacita? Pandanglah kepadaku, hendaklah kamu tercengang-cengang dan bertekap mulutmu. Apabila aku berpikirkan hal itu, gemetarlah aku dan tubuhkupun menggeletar. Mengapa gerangan orang-orang fasik itu hidup dan jadi tua dan bertambah-tambah kuatnya? Anak-anak mereka itu adalah dengan selamat sentosa di hadapannya dan segala benih mereka itu makin besar di hadapan matanya. Rumah-rumah mereka itu terlindung dari pada kegentaran dan cemeti Allah tiada turun kepadanya. Lembunya berjantan tiada bersalah, sapinya beranak tiada gugur anaknya. Mereka itu menyuruhkan anak-anaknya keluar seperti kawan kambing domba, dan anak-anaknyapun berlompat-lompatan. Mereka itu bermain rebana dan kecapi dan bersuka-sukaanlah dengan bunyi suling. Maka mereka itu menghabiskan segala harinya dalam barang yang baik, dan dalam sesaat jua mereka itu turun ke dalam alam barzakh. Maka sesungguhnya katanya kepada Allah: Hendaklah Engkau jauh dari pada kami, karena kami tiada suka tahu akan jalanmu. Siapa gerangan Yang Mahakuasa itu, maka kami akan berbuat bakti kepadanya? apakah gunanya kami pergi meminta doa kepadanya? Bahwasanya selamatnya tiada di dalam tangannya. Jauhlah kiranya dari padaku bicara orang fasik itu. Berapa kali pelita orang fasik itu dipadamkan juga dan kebinasaanpun datang atasnya apabila dengan murka dibahagikan Allah kepada mereka itu kesukaran seperti barang pusaka? Lalu mereka itu seperti jerami yang diterbangkan oleh angin dan seperti sekam yang disambar oleh puting beliung. Adakah Allah menyimpan siksa-Nya bagi anak-anaknya; baik lagi dibalas-Nya kepada orang fasik sendiri, supaya diketahuinya. Baiklah matanya sendiri melihat kebinasaannya dan ia sendiri minum murka Yang Mahakuasa! Karena apakah ia peduli akan isi rumahnya yang kemudian dari padanya, setelah genaplah sudah segala bulan yang sudah ditentukan kepadanya? Manakan orang mengajar hikmat kepada Allah, sedang Ia juga menghukumkan segala keadaan yang tinggi-tinggi? Bahwa seorangpun matilah di tengah-tengah kesempurnaan selamatnya, sementara ia dalam hal kesenangan dan sentosa. Seperti segala binatangnya berkelimpahan air susu, demikianpun sumsum tulang-tulangnya dibasahkan. Maka seorang lainpun matilah dengan kepahitan hatinya, dengan tiada tahu makan barang yang baik. Keduanyapun berbaring tidur di dalam abu dan cacing tanahpun menudungi keduanya. Bahwasanya aku tahu segala kepikiran kamu dan segala sangka hatimu, yang menyalahkan daku. Karena kamu akan berkata demikian: Di manakah rumah orang bangsawan itu? di manakah kemah tempat kedudukan orang fasik itu? Bertanyakanlah olehmu segala orang yang berjalan lalu; atau tiadakah kamu mau menerima pertunjukan mereka itu? Bagaimana orang jahat itu diluputkan pada masa celaka dan dihantar keluar pada hari murka besar. Siapa gerangan membangkit-bangkit kepadanya kelakuannya? siapa gerangan membalas kepadanya sekadar perbuatannya? Dengan hormat dihantar orang akan dia ke kubur; adalah seperti ia lagi menunggui keramatnya. Segala gumpal tanah di padang manislah baginya; dibujuknya akan segala orang supaya mereka itu mengikut dia, dan kebanyakan orang yang tiada tepermanai banyaknya itu sudah berjalan dahulu dari padanya. Sebab itu apa guna kamu menghiburkan daku dengan perkataan yang sia-sia? Dasar segala jawab kamu tiada kurang salah adanya. Lalu disahut Elifaz, orang Temani itu, katanya: Bolehkah seorang manusia berguna kepada Allah? Tidak boleh; melainkan orang yang berakal itu hanya berguna kepada dirinya sendiri jua. Adakah barang gunanya bagi Yang Mahakuasa jikalau engkau benar? Apakah untung kepada-Nya jikalau sempurna kelakuanmu? Adakah sebab kebaktianmu maka disiksakan-Nya engkau dan Ia masuk berhukum dengan dikau? Bukankah besarlah kejahatanmu dan segala salahmu tiada berkeputusan? Karena engkau sudah mengambil gadai dari pada saudara-saudaramu dengan tiada semena-mena, dan pakaian orang telanjang sudah kautanggalkan. Akan orang yang lelah tiada engkau beri minum dan dari pada orang yang berlapar engkau sudah menahankan roti. Tetapi jikalau ada orang gagah baginya juga adalah tanah itu, dan orang yang tampak besar boleh mendudukinya. Perempuan janda sudah kausuruh pergi dengan hampanya, dan lengan anak piatu sudah kauhancurkan. Maka sebab itulah engkau dipasangi jerat berkeliling dan dengan sekonyong-konyong datanglah gentar atasmu. Tiadakah engkau melihat kegelapan itu datang dan air bah akan meliputi engkau? Bukankah Allah duduk di atas segala petala langit? lihatlah olehmu kutub segala bintang bagaimana tingginya! Maka katamu: Masakan Allah mengetahuinya? masakan Ia menghukum dari dalam kegelapan itu! Bahwa segala awan-awanpun melindungkan Dia, sehingga tiada dilihatnya, dan Iapun menjalani cakrawala. Demikianlah engkau sudah menurut jalan orang dahulukala, yang dijalani oleh orang-orang fasik itu. Yang sekonyong-konyong sudah dihela akan disiksakan dan segala alas mereka itu diliputi oleh air bah. Yang berkata kepada Allah: Hendaklah Engkau jauh dari pada kami, karena apakah boleh dibuat oleh Yang Mahakuasa akan mereka itu? Sungguhpun Ia juga yang sudah memenuhi rumah mereka itu dengan barang yang baik, sebab itu jauhlah dari padaku bicara orang fasik itu. Orang yang benar akan melihat kebinasaan mereka itu dengan sukahatinya dan orang yang suci dari pada salah itu akan mengolok-olok mereka itu, katanya: Seteru kami sudah dibinasakan dan segala kekayaannya sudah dimakan habis oleh api. Hendaklah engkau berdamai dengan Dia, supaya engkau selamat; maka kembali akan berlaku atasmu perkara yang baik. Terimalah kiranya pengajaran yang dari pada lidah-Nya dan perhatikanlah segala firman-Nya. Jikalau engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, engkau akan dibangunkan pula kelak; jauhkanlah kiranya segala kejahatan dari pada kemahmu. Buanglah segala batang emas kepada lebu duli dan emas Ofir itu ke tengah-tengah kersik sungai. Maka Yang Mahakuasa akan menjadi emasmu, dan jadi bagimu seperti perak bertimbun-timbun. Lalu engkau bersukacita akan Yang Mahakuasa kelak dan engkaupun akan menengadah kepada Allah. Engkau akan meminta doa kepada-Nya dengan tulus hatimu dan Iapun akan mendengar doamu dan engkau akan menyampaikan segala nazarmu. Jikalau engkau berniat barang suatu, ia itu akan jadi bagimu kelak, dan terangpun akan bercahaya kepada segala jalanmu. Jikalau direndahkan orang maka katamu: Baiklah ditinggikan, lalu mata yang tunduk itu akan menengadah kepada keluasan. Jikalau orang yang tiada suci dari pada salah sekalipun disayang oleh-Nya, maka disayang-Nya akan dia oleh karena kesucian tanganmu. Lalu disahut Ayub, katanya: Sekali lagi pengaduhanku dikatakan durhaka; kendatilah, maka pengeluhku tiada juga sama dengan belaku. Aduh, jikalau kiranya aku tahu di mana boleh mendapat akan Dia, jikalau kiranya aku boleh sampai kepada kursinya! Niscaya kupersembahkanlah perkaraku kepadanya dan aku memenuhi mulutku dengan dalil. Aku akan mendapat tahu segala perkataan yang disahut-Nya kepadaku, dan aku akan mengerti barang yang dikatakan-Nya kepadaku kelak. Masakan Ia berbantah-bantah dengan aku sekadar kebesaran kuasa-Nya. Bukan; melainkan Ia akan memandang kepadaku kelak. Di sana orang yang benar akan membicarakan halnya dengan Dia, dan aku akan dibenarkan oleh Hakimku sampai selama-lamanya. Tetapi sesungguhnya jikalau aku ke hadapan, tiada Ia di sana, jikalau aku ke belakang, tiada kudapati akan Dia; pada sebelah kiri adalah Ia terlindung, sehingga tiada aku memandang Dia, dan pada sebelah kanan adalah Ia tersembunyi, sehingga tiada aku melihat Dia. Maka Ia juga mengetahui akan jalan yang padaku; jikalau dicobainya akan daku, niscaya aku keluar seperti emas. Kakiku sudah berjalan selalu pada kesan-Nya, aku sudah menurut jalan-Nya dengan tiada menyimpang. Tiada pernah aku menyebelahkan firman yang terbit pada-Nya, melainkan sudah kutaruh akan segala kata lidah-Nya terlebih dari pada kutaruh akan penghidupanku. Tetapi jikalau kiranya Ia melawan barang seorang, siapa gerangan dapat menegahkan Dia? Barang yang dikehendaki hati-Nya itu juga dilakukan-Nya kelak. Demikianpau akan disampaikan-Nya barang yang sudah ditakdirkan-Nya atasku, dan banyak perkara yang sebagainya adalah serta-Nya. Itulah sebabnya maka aku terkejut di hadapan-Nya; jikalau aku berpikir akan hal itu, maka gemetarlah aku. Karena Allah sudah menghancurkan hatiku, dan Yang Mahakuasa sudah menggentarkan aku. Sebab tiada ditumpas-Nya aku dahulu dari pada datang kelam kabut ini, dan tiada dipeliharakan-Nya aku dari pada kegelapan ini. Mengapa tiada ditentukan oleh Yang Mahasuci akan masa dan ketika, sehingga hamba-Nya boleh melihat dari keadilan-Nya? Mereka itu memindahkan juga perhinggaan tanahnya, dan merampas kawan kambing domba lalu digembalakannya. Keledai anak piatu dihalaukannya, dan lembu perempuan janda diambilnya akan gadai. Disuruhnya orang miskin menyimpang dari pada jalan; segala orang isi negeri yang lemah itu menyembunyikan dirinya dari padanya. Mereka itu seperti keledai hutan di gurun, yang keluar pagi hari akan mencahari makan; maka padang itu memberi makan akan dia dan akan anak-anaknyapun. Di padang mereka itu menyabit makanannya dan dipetiknya buah yang ketinggalan di dalam kebun anggur si penganiaya itu. Mereka itu bermalam dengan telanjang dan tiada padanya barang tudungan pada musim dingin. Mereka itu dibasahkan oleh hujan di gunung, dan sebab tiada perlindungannya, dipeluknya akan batu bukit. Anak piatu disentaknya dari pada susu ibunya dan barang yang lagi tinggal pada orang miskin itu diambilnya akan gadai. Orang telanjang disuruhnya pergi dengan tiada berbaju, dan yang sudah memikul berkas-berkas gandumnya disuruhnya pergi dengan lapar. Orang yang mengapitkan minyaknya di sebelah dalam pagar dindingnya dan yang mengirik apitan anggurnya itupun berdahaga. Keluh kesah orang yang hendak mati kedengaranlah dari dalam negeri, dan hati orang yang luka berserulah minta dibalas; maka tiada diindahkan Allah akan serunya itu. Mereka itu adalah di antara orang yang benci akan terang; tiada diketahuinya akan jalan-jalannya dan tiada mereka itu tetap pada lorong-lorongnya. Maka dahulu dari pada terbit fajar bangunlah si pembunuh itu, dibunuhnya akan orang miskin dan papa, dan pada malam berpusing-pusinglah ia seperti pencuri. Mata orang bermukah menantikan waktu samar muka serta katanya: Seorangpun tiada akan melihat aku! maka dikenakannya tudung kepada mukanya. Pada masa kegelapan ditetasnya rumah, dan pada siang hari adalah mereka itu tersembunyi, maka tiada mereka itu mengetahui terang. Karena pagi hari adalah baginya seperti bayang-bayang maut, baharu dilihatnya ia itu datang, maka dirasainya takut akan mati. Mereka itu seperti barang yang ringan di atas muka air; terkutuklah bahagiannya di atas bumi, tiada pernah mereka itu menurut jalan ke kebun anggur. Bahwa musim kemarau dan panaspun menghapuskan segala air salju, demikianpun kubur akan segala orang yang berdosa. Rahim ibunyapun melupakan dia dan iapun menjadi kegemaran cacing tanah; seorangpun tiada lagi ingat akan dia; maka orang jahat itu ditebang seperti sebatang pohon kayu. Bahwa perempuan mandul yang tiada beranak itu dianiayakannya dan akan perempuan janda tiada dibuatnya barang yang baik. Orang yang berkuasapun disentaknya oleh kuatnya, maka apabila ia bangkit berdiri seorangpun tiada yang tentu hidupnya. Maka akan orang yang begitu dikaruniakannya selamat sentosa, jikalau matanya mengamat-amati jalannya sekalipun. Barang seketika lamanya mereka itu ditinggikan, lalu hilanglah mereka itu dalam sesaat jua; mereka itu jatuh seperti segala kejadian lain jatuh, dan mereka itu digentas seperti mayang-mayang gandum pada musim tuanya. Jikalau tiada begitu, siapa gerangan mendustakan daku dan meniadakan perkataanku. Lalu disahut Bildad, orang Suhi itu, katanya: Kuasa dan segala hebat adalah pada Dia, yang mengadakan selamat dalam tempat-Nya yang tinggi. Adakah bilangan segala balatentara-Nya? Kepada siapa gerangan tiada bercahaya terang-Nya? Maka bagaimana gerangan manusia benar di hadapan Allah? bagaimana gerangan orang yang diperanakkan oleh perempuan itu suci dari pada salah? Bahwasanya bulan juga tiada terang betul dan segala bintangpun tiada suci kepada pemandangan-Nya; istimewa pula manusia, yang ulat adanya, dan anak Adam, yang seperti cacing tanah! Lalu disahut Ayub, katanya: Bagaimana engkau sudah menolong orang yang tiada bergaya lagi, dan sudah menyokong lengan yang tiada kuatnya? Bagaimana engkau sudah memberi nasehat kepada orang yang kurang akal, dan sudah menyatakan kelimpahan hikmat? Kepada siapa gerangan engkau menceriterakan segala perkataan ini? dan nafas siapa sudah keluar dari padamu? Bahwa nyawa segala orang mati itu gemetarlah dan segala yang duduk di bawah air. Bahwa alam barzakh adalah seperti telanjang di hadapan-Nya dan tubirpun tiada berketudungan. Bahwa dibentangkan-Nya utara itu di atas tempat yang hampa, dan digantungkan-Nya bumi ini kepada tiada sesuatu. Bahwa diikat-Nya air itu di dalam awan-awannya, maka tiada juga awan-awan itu berpecah-pecah. Ditudung-Nya akan hadirat kursi-Nya, dihamparkan-Nya awan-awan di hadapan-Nya. Bahwa Ia sudah mereka suatu sipat bulat di atas muka segala air, sampai kepada tempat terang bertemu dengan gelap. Bahwa segala tiang langit itu tergoncang-goncang dan tercengang-cenganglah oleh bunyi guruh-Nya. Dengan kuasa-Nya dikocakkan-Nya laut, dan dengan hikmat-Nya diteduhkan-Nya gelombangnya. Dengan nafas-Nya disucikan-Nya langit, dan tangan-Nyapun sudah menjadikan ular naga yang berbelit-belit. Bahwasanya ini juga ujung segala jalan-Nya, hanya bunyi bisik-bisik akan halnya jua yang sampai kepada kita. Maka siapa gerangan dapat mendengar bunyi guruh kuasa-Nya? Maka Ayubpun melanjutkan pula ibaratnya, katanya: Demi Allah yang hidup, yang sudah menahankan kebenaranku dari padaku, demi Yang Mahakuasa, yang sudah mengadakan kepahitan dalam hatiku, selama ada lagi nyawa di dalam aku dan nafas dari pada Allah di dalam lobang hidungku, bibir mulutku tiada akan mengatakan barang yang tiada benar dan lidahkupun tiada akan berkata-kata dusta! Dijauhkan aku kiranya dari pada membenarkan kamu; sampai putus nyawakupun tiada kubiarkan kebenaranku diambil dari padaku. Aku berpaut akan kebenaranku dan tiada kulepaskan dia; hatiku tiada menyalahkan daku dari sebab barang sehari umur hidupku. Seteruku jadilah kiranya sama dengan orang fasik dan orang lawanku sama dengan orang jahat. Karena apakah harap orang munafik, jikalau ditaruhnya akan harta benda sekalipun, apabila diputuskan Allah akan nyawanya? Bolehkah Allah mendengar akan teriaknya apabila datang kepicikan atasnya? Bolehkah ia terkenangkan Allah yang Mahakuasa? Bolehkah ia meminta doa kepada Allah pada tiap-tiap masa dan ketika? Bahwa aku hendak mengajar kamu akan perbuatan Allah, aku hendak menyatakan kepadamu segala takdir Yang Mahakuasa. Kamu sendiri juga sudah melihat semuanya dengan matamu, mengapa maka kamu sesat oleh kepikiranmu yang sia-sia? Bahwa inilah bahagian yang ditentukan Allah kepada orang fasik, dan pusaka yang diperoleh orang lalim dari pada Yang Mahakuasa. Jikalau anak-anaknya bertambah-tambah banyaknya, mereka itu akan dimakan pedang, dan anak cucunyapun tiada akan beroleh makan sampai kenyang. Barangsiapa yang lagi tinggal dari padanya, ia itu akan ditekan oleh bala sampar, dan tiada mereka itu ditangisi oleh perempuan jandanya. Jikalau ditimbunkannya perak seperti lebu duli banyaknya dan dilengkapkannya pakaian, banyaknya seperti tanah liat sekalipun, maka orang benar juga akan memakai kelak barang yang ditimbunkannya itu, dan orang yang suci dari pada salahpun kelak akan membahagi-bahagi peraknya. Adapun akan hal ia membuat rumahnya, ia itu seperti perbuatan gegat dan seperti seorang penunggu kebun anggur membuat pondoknya. Dengan kekayaannya juga ia berbaring, tetapi pada akhirnya, apabila ia membuka mata, maka tiada ia lagi. Perkara yang hebat kelak datang atasnya seperti air bah, dan suatu puting beliung kelak menyambar akan dia pada tengah-tengah malam. Bahwa iapun akan diangkat dan diterbangkan oleh angin timur dan diempaskan jauh dari pada tempatnya. Demikianlah peri ditangkap Allah akan dia dengan tiada sayang; barang ke manapun baik ia hendak lari berlepas dirinya dari pada tangannya. Pada masa itu orang akan bertepuk-tepuk tangan sebab halnya dan bersiul-siul akan dia, sebab lenyaplah ia dari pada tempatnya. Bahwasanya bagi perak adalah aluran cebakan dan bagi emas adalah tempat akan dilebur. Besipun diambil dari dalam tanah dan tanah dituang menjadi tembaga. Bahwa manusia sudah mengundurkan perhinggaan kegelapan, diselidiknya segala tempat yang dalam-dalam, segala batu yang di dalam bayang-bayang maut. Di tempat terpancarlah sungai dari pada tanah, tempat segala yang terlupa itu, ke sana juga turunlah ia dengan tiada berjalan kaki dan melayang-layang ia seperti bukan manusia adanya. Adapun tanah yang dari padanya terbitlah roti, yaitu dalamnya dibongkar oleh api. Di tempat batunya permata nilam dam gumpal-gumpalnya emas berbongkal-bongkal adanya. Bahwa unggas yang liar tiada mengetahui akan jalan ke sana, dan mata burung elangpun tiada tahu melihat dia. Margasatwa tiada pernah menjalani dia, dan singa yang buaspun tiada tahu meninggalkan bekas kakinya di sana. Bahwa manusia menangani batu besi, dan akan gunung dibaliknya dari pada alasnya. Dipahatkannya jalan air di dalam bukit batu; matanyapun melihat segala benda yang indah-indah. Diikatnya akan sungai-sungai, sehingga setitik airpun tiada dapat keluar, dan segala yang tersembunyi itu dikeluarkannya kepada terang. Tetapi adapun hikmat itu, di mana gerangan boleh didapati akan dia? di mana gerangan tempat akal budi? Manusia tiada tahu menilai harganya, dan tiada didapati akan dia di dalam negeri orang hidup ini. Kata tubir: Di dalam aku tiada ia, dan kata lautan: Tiada ia duduk sertaku. Tiada ia itu dapat dibeli, jikalau dengan emas tua sekalipun, dan harganyapun tiada dapat ditimbang dengan perak. Emas urai dari Ofir tiada ternilaikan dengan dia, demikian permata unam dan nilampun tidak. Tiada emas atau hablur yang boleh disamakan dengan dia, dan tiada ia boleh ditukar dengan benda yang dari pada emas tempawan. Merjan dan hablur satupun tidak, jikalau dibanding dengan dia, karena perolehan hikmat itu meliputi segala mutiara. Ratna cempaka dari Kusy tiada ternilai dengan dia dan emas yang amat sucipun tiada tertimbang dengan dia. Maka dari mana gerangan datangnya hikmat itu? dan di mana gerangan tempat akal budi? Bahwa terlindunglah ia dari pada mata segala sesuatu yang hidup, dan tersembunyilah ia dari pada segala unggas yang di udara. Maka kata tubir dan maut: Kami sudah mendengar dengan telinga kami hanya kabarnya jua. Bahwa Allah juga yang mengerti jalannya dan yang mengetahui tempatnya. Karena Iapun memandang sampai kepada segala ujung alam dunia, dan segala sesuatu yang di bawah langit itupun dilihat olehnya. Tatkala ditentukannya timbangan angin dan ditaruhnya perhinggaan bagi segala air, tatkala diberinya hukum akan hujan dan ditentukannya jalan halilintar, tatkala itu dipandangnya akan dia dan dinyatakannya ia, dibubuhnya akan alasnya dan diselidiknya akan dia. Tetapi kepada manusia adalah firman-Nya: Bahwa takut akan Tuhan itulah hikmat adanya, dan menjauhkan diri dari pada jahat itulah akal budi. Maka Ayubpun melanjutkan pula ibaratnya, katanya: Aduh, baiklah kiranya aku lagi seperti pada segala bulan yang dahulu, seperti pada hari tatkala Allah lagi memeliharakan daku! Tatkala diberinya bersinar pelitanya di atas kepalaku, dan aku lagi disertai terangnya tatkala aku berjalan dalam gelap; yaitu seperti adaku pada masa mudaku, tatkala pengasihan Allah lagi di atas kemahku; tatkala Yang Mahakuasa selalu sertaku dan segala anak-anakkupun lagi keliling aku; tatkala aku lagi membasuh kakiku dengan minyak sapi dan bukit batupun mengalirkan sungai minyak bagiku; tatkala aku keluar hendak ke pintu negeri dan kutaruh kursiku di tempat bicara. Serta terlihat mereka itu akan daku maka orang muda-muda bersembunyi dan segala orang ubanpun bangkit lalu berdiri. Segala penghulupun menahankan perkataannya, sambil bertekap mulut. Bunyi suara orang bangsawan tiada kedengaran, lidahnyapun lekat pada langitan mulutnya. Karena telinga yang mendengar kataku itu membilang aku berbahagia, dan mata yang melihat aku itu membenarkan kataku. Karena orang yang teraniaya itu kulepaskan pada masa ia berseru, demikianpun anak piatu dan orang yang tiada baginya pembantu. Berkat orang yang hampir akan binasa itu datanglah atasku, dan hati perempuan jandapun sudah kupenuhi dengan kesukaan. Aku sudah berpakaikan kebenaran, yang bagiku akan pakaian; keadilan sudah menjadi baju selimutku dan lagi serbanku. Bagi orang buta aku akan mata dan bagi orang timpang aku akan kaki. Bagi orang miskin aku akan bapa, dan perkara orang yang tiada kekenalan juga sudah kuperiksa. Maka aku sudah mematahkan gigi geraham orang lalim, dan rampasannyapun sudah kusentak dari antara giginya. Maka kataku: Aku akan mati di dalam sarangku dan aku akan memperbanyakkan segala hari seperti pasir banyaknya. Akarku akan bertemu dengan air dan embunpun akan bermalam di atas cabang-cabangku. Kemuliaanku akan dibaharui sertaku, dan busurku akan dikuatkan dalam tanganku. Orang sudah mendengar akan kataku sambil menanti-nanti, dan mereka itu berdiam dirinya sehingga sudah aku memberi bicara. Kemudian dari pada kataku seorangpun tiada berkata lagi, dan perkataankupun bertitik-titik kepadanya. Mereka itu menantikan daku seperti akan hujan, dan dingangakannya mulutnya seperti akan hujan akhir. Jikalau manis mukaku kepadanya, hampir-hampir mereka itu tiada percaya, dan seri mukakupun tiada dilalaikannya. Apabila aku singgah kepadanya, maka duduklah aku pada hulunya dan bersemayamlah aku selaku raja di antara pasukan dan seperti seorang penghibur di antara orang yang berdukacita. Tetapi sekarang orang yang muda dari padaku itu tertawakan daku, maka dahulu kucelakan bapanya ditaruh akan gembala anjing penunggu kambingku. Karena apakah gunanya kepadaku kuat tangan orang, yang tiada boleh sampai kepada tua umurnya, yang kurus dari pada kekurangan dan kelaparan, dan yang pergi mengikis ke padang tandus, ke tanah yang rusak dan sunyi senyap; barang yang maung di antara tumbuh-tumbuhan itu dipetik olehnya dengan sukanya dan dikenyangkannya perutnya dengan akar pokok arar. Mereka itu ditolak dari antara segala orang dan dihalau dengan tempik seperti pencuri adanya. Supaya mereka itu tinggal di dalam jurang pahuk, di dalam lobang tanah atau di gunung-gunung. Di sana mereka itu menjerit di dalam semak-semak dan berjalaran di bawah pokok jelatang. Mereka itulah anak orang bebal, lagi anak orang yang tiada ketahuan namanya, yang dihalau dengan cemeti dari dalam negeri. Maka sekarang aku telah menjadi permainannya dan suatu sebab sindirannya. Mereka itu jemu akan daku, dijauhkannya dirinya dari padaku, dan tiada mereka itu menahankan dirinya dari pada meludahi mukaku. Sebab telah diuraikannya tali pengikatku, maka dibuang mereka itu kekangnya di hadapan mukaku. Pada sebelah kanan bangkitlah berdiri orang hina itu, ditolaknya kakiku dan diratakannya jalan kebinasaan sampai kepadaku. Mereka itu membongkar-bangkirkan jalanku, ditambahinya kesukaranku; siapakah penolong mereka itu? Mereka itu mendatangi aku seperti dari pada celah pagar tembok yang luas, di tengah-tengah kerobohan juga mereka itu menampil ke hadapan. Perkara yang hebat mengepung aku berkeliling, kesenanganku sudah diterbangkan seperti oleh baju, dan selamatku sudah hilang seperti sebuah awan. Maka sebab itu sekarang nyawaku mencucurkan dirinya di dalam aku, dan hari kesukaran sudah menangkap aku. Pada malam tulang-tulangku ditebuk dalam segenap tubuhku dan segala bala yang mengikil akupun tiada berhenti. Dengan sangat gagahnya ditangkapnya aku dengan dipegang pakaianku, dan dicekiknya aku seperti leher bajuku. Bahwa Ia sudah mencampakkan daku ke dalam lumpur, sehingga aku sudah disamakan dengan abu dan duli. Bahwa aku berseru kepadamu, tetapi tiada Engkau menyahut kepadaku; tetap aku menghadap Engkau, tetapi tiada Engkau memandang kepadaku. Bahwa Engkau sudah berubah menjadi bengis kepadaku, Engkau melawan aku dengan segala kuat tanganmu. Bahwa Engkau sudah menerbangkan daku dengan angin dan memusingkan daku dan mengumbankan daku di atas gelombang. Karena tahulah aku bahwa Engkau hendak membawa akan daku kepada maut, dan kepada tumpuan segala kejadian yang hidup. Bahwa tiada juga dipanjangkannya tangannya kepada bukit pekuburan; adakah pada mereka itu penangis di dalam kesukarannya? Bukankah aku sudah menangis akan orang yang mendapat hari kesukaran? bukankah hatiku sudah bercintakan orang celaka? Bahwa aku sudah menantikan perkara yang baik, tetapi yang jahat berlaku atasku; aku sudah harap akan terang, tetapi gelap sudah datang. Segala isi perutku seperti mendidih dengan tiada berhentinya, beberapa hari kesukaran sudah menempuh aku. Bahwa aku berjalan dengan hitamku, tetapi bukannya dari pada panas matahari; di dalam perhimpunan orang akupun bangkit berdiri lalu berteriak. Aku sudah menjadi saudara kepada ular naga dan taulan burung unta. Kulitku sudah menjadi hitam pada segenap tubuhku, dan segala tulangkupun dimakan oleh api yang di dalamnya. Maka sebab itu bunyi kecapiku sudah berubah menjadi suatu biji ratap, dan bunyi muriku bagaikan suara orang menangis adanya. Bahwa aku sudah berjanji dengan mataku, supaya jangan kupandang anak dara; karena jikalau begitu, apakah bahagianku dari pada Allah yang di atas, atau barangku pusaka dari pada Yang Mahatinggi? Bukankah kebinasaan menantikan orang jahat, dan kerusakanpun akan segala orang yang berbuat salah? Bukankah dilihat Allah segala jalanku, bukankah dibilangnya segala langkahku? Jikalau kiranya aku sudah melakukan perkara yang sia-sia, dan kakiku pantas berjalan kepada dusta, hendaklah ditimbangnya aku di dalam neraca yang betul, supaya nyatalah kepada Allah, bahwa tiada aku bersalah. Jikalau kiranya langkahku sudah tahu menyimpang dari pada jalan yang betul, dan hatiku sudah menurut mataku, jikalau barang sesuatu lekat pada tanganku, biarlah barang yang telah kutabur itu dimakan orang lain, dan segala tumbuh-tumbuhankupun dicabut dengan akarnya! Jikalau kiranya hatiku sudah menurut bujuk orang perempuan, jikalau aku sudah mengintai pada pintu kawanku, biarlah biniku berkisar dengan orang lain, biarlah orang lain berseketiduran dengan dia. Karena ia itu perbuatan yang sangat jahat, suatu salah yang patut dihukum oleh hakim. Ia itu suatu api yang makan sampai orang habis binasa, dan yang mencabut akar segala hasilku kelak. Jikalau kiranya sudah kusangkal kebenaran hambaku atau sahayaku pada masa ia berselisihan dengan aku, apa gerangan kuperbuat apabila bangkit berdiri Allah, apabila Ia datang menghukumkan kedua kami? apa gerangan kujawab kepadanya? Adapun Yang menjadikan daku di dalam rahim ibuku, bukankah Ia sudah menjadikan diapun? Bukankah Esa jua adanya yang menjadikan kedua kami di dalam rahim? Jikalau kiranya sudah kuenggankan barang yang dikehendaki oleh orang miskin, jikalau aku sudah meletihkan mata janda perempuan; dan aku sudah makan rezekiku seorang diriku dengan tiada membahagi makanan kepada anak piatu (karena dari pada kecilku aku memeliharakan dia seperti kalau akulah bapanya, dan dari pada rahim ibuku akulah kepadanya akan seorang pemimpin); jikalau kiranya sudah kulihat orang menjadi celaka sebab tiada ia berpakaian, dan orang miskin tiada berselimut, lalu pinggangnya tiada mendoakan berkat atasku sebab bulu anak dombaku sudah memberi suhu kepadanya; jikalau kiranya sudah kuangkat tanganku akan melawan anak piatu, sebab di dalam pintu gerbang aku melihat pembantuku, baiklah bahuku gugur dari pada belikatnya, dan lengankupun dipatahkan dari pada lengkung tulangnya! Bukannya demikian, melainkan selalu aku sudah takut akan siksa yang dari pada Allah, dan kuketahuilah akan lemahku di hadapan Yang Mahatinggi. Jikalau kiranya sudah kutaruh harapku pada emas, atau kataku kepada emas tua: Engkaulah pengharapanku; jikalau kiranya aku sudah bergemar akan kebesaran kekayaanku, dan akan segala harta benda perolehan tanganku; jikalau kiranya sudah kupandang matahari apabila bercahaya sinarnya, atau bulan apabila ia beridar dengan terangnya; dan hatiku membujuk aku diam-diam, dan tanganku sudah mengisyaratkan cium kepadanya, niscaya ia itupun suatu salah di hadapan hakim, laksana sudah kusangkal Allah, yang di tempat tinggi. Jikalau kiranya sudah aku suka akan celaka pembenciku, atau sudah aku bermegah-megah pada masa datanglah jahat atasnya; jikalau kiranya sudah kubiarkan langitan mulutku berbuat dosa, sebab menghendaki nyawanya dengan kutuk; jikalau kiranya orang isi kemahku sudah tiada berkata demikian: Di mana gerangan orang yang tiada dikenyangkan dengan makanannya? Bahwa orang dagangpun tiada tahu bermalam di luar, melainkan pintuku ternganga arah ke sebelah jalan; jikalau kiranya sudah kutudungi salahku selaku Adam, dan kusembunyikan dosaku di dalam hatiku; jikalau kiranya aku sudah tiada berani masuk ke dalam majelis bicara dan dari takut akan dicelakan oleh segala suku bangsa aku berdiam diriku dan tiada keluar dari pada pintuku; siapa gerangan memberikan daku seorang yang mau dengar? Ini adalah surat tanda tanganku; hendaklah kiranya Yang Mahakuasa memberi jawab akan daku! Baiklah penuduhkupun menyurat tuduhannya! Masakan tiada aku menanggung dia di atas bahuku, dan mengenakan dia kepada kepalaku akan makota. Bilangan segala langkahku akan kutunjuk kepadanya, dan aku akan menghampiri dia bagaikan raja. Jikalau kiranya tanahku berteriak atasku dan segala alur-alurnyapun menangis bersama-sama; jikalau kiranya aku sudah makan hasilnya dengan tiada membayar upahnya dan jikalau kiranya sudah kuisap darah orang upahannya, biarlah duri bertumbuh bagiku akan ganti gandum dan onak akan ganti jagung! Tamat alkalam Ayub. Maka berhentilah ketiga orang itu dari pada menyahut akan Ayub, sebab benar juga ia kepada pemandangannya sendiri. Tetapi berbangkitlah amarah Elihu bin Berakhiel, orang Buzi dari pada suku Ram; maka berbangkitlah amarahnya akan Ayub, sebab dibenarkannya dirinya terlebih dari pada Allah. Dan lagi amarahnyapun berbangkitlah akan ketiga orang sahabatnya sebab mereka itu tiada dapat menyahut lagi, dan disalahkannya juga akan Ayub. Maka Elihu sudah bertangguh-tangguh memberi jawab akan Ayub, sebab ketiganya itu tua dari padanya. Tetapi setelah dilihat Elihu mulut ketiga orang itu tiada terkata-kata lagi, maka berbangkitlah amarahnya. Sebab itu disahut Elihu bin Berakhiel, orang Buzi itu, katanya: Adapun aku ini sedikit jua umurku, tetapi kamulah orang uban; sebab itu takutlah dan seganlah aku menyatakan kepadamu perasaan hatiku. Melainkan kataku: Biarlah kelimpahan segala hari itu berkata-kata! biarlah kebanyakan tahun itu memaklumkam hikmat. Tetapi sesungguhnya Roh juga, yang di dalam manusia, dan ilham Yang Mahakuasa itulah yang memberi akal! Bukannya orang yang banyak tahunnya itu bijaksana juga, bukannya orang yang tua-tua itu mengerti juga barang yang benar. Sebab itu kataku: Dengarlah olehmu akan daku, maka aku juga hendak menyatakan perasaan hatiku. Bahwasanya sudah aku bernanti-nanti akan segala katamu, aku sudah memberi telinga akan segala nasehat kamu, sampai habis sudah segala perkataanmu. Aku sudah mencamkan baik-baik akan segala perkataanmu, maka sesungguhnya dari pada kamu seorangpun tiada yang menempelak Ayub, dan dari pada kamu seorangpun tiada yang menyahuti perkataannya. Sebab itu janganlah katamu: Bahwa kami sudah mendapat hikmat; Allah juga yang menolak akan dia, bukan manusia. Bahwasanya tiada ia menegur aku, maka akupun tiada hendak menyahut akan dia dengan perkataan yang seperti perkataan kamu itu. Bagaimana mereka ini termangu-mangu, tiada mereka ini terkata-kata lagi; segala perkataan sudah lenyap dari padanya. Berapa lamapun aku menanti-nanti, tiada juga mereka ini berkata-kata, mereka ini tinggal termangu-mangu, tiada menyahut lagi. Akan daku, maka akupun hendak memberi jawab, akupun hendak menyatakan perasaan hatiku. Karena penuhlah sudah aku dengan perkataan; segala kepikiran hatikupun menyesakkan daku. Bahwasanya hatiku seperti air anggur yang tiada dibuka, seperti khik baharu yang hendak meletus. Akupun hendak berkata-kata, supaya lapanglah pula hatiku, aku hendak membuka mulutku serta menyahut. Jauhlah kiranya aku dari pada memandang muka barang seorang, dan dari pada membujuk seorang manusia! Tiada tahu aku membujuk orang; jikalau kiranya aku membujuk, baiklah Khalikku menghapuskan daku pada sesaat ini juga. Maka sesungguhnya, hai Ayub, dengarlah kiranya olehmu akan kataku dan berilah telinga akan perkataanku. Bahwasanya aku sudah membuka mulutku, lidahku berkata-kata di bawah langitan mulutku. Bahwa perkataanku menyatakan kelak tulus hatiku dan segala pengetahuan bibir mulutku dengan terangnya. Bahwa Roh Allah juga yang sudah menjadikan daku, nafas Allah juga yang sudah menghidupkan daku. Jikalau dapat engkau, baiklah engkau menyahut aku, sediakanlah dirimu, berdirilah di hadapanku. Bahwasanya akupun Allah punya sama seperti engkau, dari pada setanah liat juga akupun dirupakan. Bahwa hebatkupun tiada akan mengejutkan dikau akan tangankupun tiada akan menekan engkau. Sesungguhnya sudah kaukatakan di hadapan pendengaranku dan sudah kudengar bunyi katamu demikian: Aku ini suci dengan tiada bersalah, aku ini bersih dan dosapun tiada padaku. Bahwasanya dicahari-Nya sebab akan daku; dibilang-Nya aku akan seteru-Nya. Dibubuh-Nya kakiku dalam pasung, diamat-amati-Nya akan segala jalanku. Bahwasanya dalam perkara ini engkau tiada terbenarkan, demikianlah kataku kepadamu; karena Allah amat tinggi dari pada manusia! Mengapa maka engkau berbantah-bantah dengan Dia, karena tiada Ia memberi jawab dari pada segala perbuatannya. Bahwa sekali dua kali Allah berfirman juga, tetapi tiada ia itu diperhatikan. Entah dalam mimpi atau dalam khayal pada malam, apabila manusia tidur lelap terbaring pada petidurannya. Pada masa itu dinyatakan-Nya diri-Nya kepada manusia, dan diberinya tahu apa sebabnya mereka itu disiksakan. Hendak membalikkan mereka itu dari pada perbuatannya yang jahat, dan menjauhkan mereka itu dari pada congkak; hendak melepaskan nyawanya dari pada kebinasaan dan jiwanya dari pada disambar maut. Lalu dari sebab segala penyakit yang menambatkan dia pada petidurannya, dan dari sebab segala tulangnya seolah-olah dicerai-ceraikan, jemulah orang itu jikalau akan roti sekalipun, dan hatinyapun mual akan segala makanan yang sedap-sedap. Daging tubuhnya makin kurus kelihatannya, dan tulang-tulangnyapun menjangkir dengan tiada rupanya. Maka nyawanya hampir kepada kebinasaan dan jiwanya kepada mati yang tertentu. Bahwasanya adalah sertanya seorang malaekat penolong bicara, seorang di antara seribu, yang memberitahu kepada manusia barang yang patut diperbuatnya; maka Ia akan mengasihankan dia sambil firman-Nya: Tebuslah olehmu akan dia, supaya jangan ia turun ke dalam kebinasaan; bahwa Aku sudah mendapat gafirat. Maka daging tubuhnya akan segar pula, terlebih dari pada masa mudanya, dan iapun akan kembali kepada hal mudanya. Bahwa ia meminta doa dengan rajin kepada Allah, yang kelak berkenan akan dia; bahwa ia menghadap hadiratnya dengan sukacita hatinya, karena dikembalikannya kebenarannya kepada manusia. Orang itu akan melihat berkeliling di antara segala manusia sambil katanya: Bahwa aku sudah berbuat dosa dan sudah melangkahkan hukum, tetapi tiada dibalasnya kepadaku. Melainkan sudah dilepaskan Allah nyawaku dari pada turun ke dalam kebinasaan, sehingga jiwaku lagi melihat terang. Bahwasanya demikianlah perbuatan Allah akan manusia dua tiga kali, hendak membalikkan jiwanya dari pada kebinasaan, supaya iapun diterangkan oleh terang alhayat. Perhatikanlah ini, hai Ayub! dengarlah akan daku, diamlah, maka aku hendak berkata-kata. Jikalau kiranya adalah dalih padamu, sahutlah akan daku; katakanlah dia, karena sukalah aku membenarkan dikau. Tetapi jikalau tiada, maka hendaklah engkau mendengar akan daku, diamlah juga, maka aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu. Dan lagi disahut Elihu, katanya: Hai segala hakim! dengarlah olehmu akan perkataanku, hai orang alim! berilah telinga akan barang yang kukatakan kelak. Karena telinga itu mencoba segala perkataan seperti langitan mulut mengecap rasa makanan. Marilah kita memilih bagi diri kita akan barang yang betul, hendaklah kita mengetahui di antara kita mana yang baik adanya. Bahwa Ayub sudah berkata demikian! Aku ini tiada bersalah, tetapi sudah dilalukan Allah akan hakku. Jikalau aku benar sekalipun dibilang juga akan daku seperti seorang pembohong; sebilah anak panah maut melukakan daku, meskipun aku tiada berdosa. Sesungguhnya siapa gerangan yang seperti Ayub, orang yang sudah kena sindiran seperti minum air? Bahwa telah ia berjalan menyertai orang yang berbuat jahat, dan telah ia menjadi kawan orang fasik. Karena katanya: Apa guna kepada orang, jikalau berkenan akan Allah? Sebab itu, hai kamu orang yang berakal! dengarlah olehmu akan daku: Bahwa amat jauhlah Allah dari pada lalim, dan Yang Mahakuasa dari pada kurang adil! Bahwasanya dibalas-Nya kepada manusia sekadar perbuatan masing-masing, dan diberi-Nya masing-masing mendapat sekadar kelakuannya. Bahwa Allah sekali-kali tiada membuat salah, dan Yang Mahakuasa tiada mengubahkan hak. Siapa gerangan merajakan Dia di atas bumi? siapa sudah mengamanatkan kepada-Nya semesta alam sekalian? Jikalau kiranya ditaruh-Nya hati akan dia, jikalau kiranya diangkat-Nya dari padanya roh-Nya dan nafas-Nya, pada sesaat itu juga putuslah nyawa segala kejadian kelak dan segala manusiapun kembali kepada duli! Jikalau kiranya adalah akal padamu dengarlah ini, berilah telinga akan bunyi perkataanku. Yang benci akan benar itu manakan boleh ia memerintahkan alam? manakan boleh engkau menyalahkan Yang Mahaadil dan Yang Mahakuasa! Yang berfirman kepada raja: Hai orang jahat! dan kepada orang bangsawan: Hai kamu, orang fasik! Yang tiada memandang muka orang besar-besar dan tiada membedakan antara orang kaya dengan orang miskin, karena sekalian mereka itu perbuatan tangan-Nya juga. Dalam sesaat jua matilah mereka itu pada tengah-tengah malam; lenyaplah mereka itu yang mengharukan bangsa-bangsa, dan orang yang kuasa sekalipun itu tercabut dengan tiada tangan. Karena mata-Nya selalu adalah mengamati-amati jalan segala manusia, dilihatnya kelakuan masing-masing mereka itu. Tiadalah kegelapan, tiadalah bayang-bayang maut, akan tempat orang yang berbuat jahat itu dapat menyembunyikan dirinya. Sebab itu tiada tertanggung atas manusia masuk berhukum dengan Allah. Bahwa dihancurluluhkan-Nya orang yang berkuasa, maka tiada terselidik orang akan sebabnya, dan diangkat-Nya orang lain akan gantinya. Maka ia itu sebab diketahui-Nya akan perbuatan mereka itu, dibalikkan-Nya akan mereka itu pada malam dan dipecahkan-Nya. Dipalu-Nya akan mereka itu seperti akan orang fasik pada pemandangan orang kebanyakan. Sebab mereka itu sudah undur dari pada-Nya, karena pada sangkanya jalan-Nya tiada patut; apabila didatangkannya seru orang miskin ke hadapan-Nya dan didengar-Nya akan tangis orang yang ternaiaya. Apabila ia mendiamkan, siapa gerangan akan mengharukan? Apabila ia menyamarkan wajah-Nya, siapa gerangan dapat melihat Dia? baik genap sebangsa baik manusia seorang. Sebab itu jangan orang munafik merajalela atau menjadi jerat kepada orang lain. Sudahkah ia bersembah kepada Allah demikian: Bahwa aku sudah disiksa, maka tiada aku berdosa pula; tunjuk apalah kepadaku barang yang tiada tahu kulihat; jikalau kiranya aku akan membuat dia pula. Adakah dengan bicaramu maka Allah menghukumkan orang yang demikian? Masakan Ia berfirman kepadamu demikian: Jadilah hakim akan ganti-Ku; katakanlah olehmu sekadar pengetahuanmu. Hendaklah orang yang berakal itu menyahut akan daku, baiklah orang yang berbudi itu memberi telinga akan kataku. Bahwa adapun Ayub berkta-kata itu tiada dengan berpengetahuan, dan segala perkataannyapun tiada dengan bijaksana. Baiklah Ayub dicoba lagi sampai habis-habis, karena segala jawabnya seperti jawab orang yang bersalah. Karena dosanya ditambahinya pula dengan durhaka, diolok-olokkannya kami dan dipenatkannya Allah dengan kebanyakan perkataan. Maka disahut Elihu lagi, katanya: Benarkah pada sangkamu, maka engkau sudah berkata demikian: Perkaraku terlebih benar dari pada Allah? Karena katamu: Apa guna aku suci dari pada salah? apakah untungku terlebih dari pada aku sudah berbuat dosa? Bahwa aku hendak memberi jawab kepadamu dan kepada sahabatmupun serta. Hendaklah engkau menengadah ke langit; lihatlah olehmu dan pandanglah akan awan-awan, bagaimana tingginya dari padamu. Jikalau engkau berbuat dosa, apakah perbuatanmu akan Dia? jikalau engkau memperbanyakkan salahmu, maka apakah perbuatanmu akan Dia? Jikalau engkau benar, apakah persembahanmu kepada-Nya? atau apakah perolehan-Nya dari pada tanganmu? Bahwa kejahatanmu itu hanya kepada samamu manusia juga, dan kebenaranmu berguna hanya kepada seorang anak Adam. Bahwa orang lemah itu mengaduhlah dari sebab aniaya, mereka itu berteriak di bawah tangan orang gagah. Tetapi seorangpun tiada yang berkata demikian: Di manakah Allah yang sudah menjadikan daku? yang memenuhi aku dengan mazmur pada malam, yang mengaruniai kami dengan akal terlebih dari pada segala binatang yang di atas bumi, dan dengan budi terlebih dari pada segala unggas yang di udara. Di sana mereka itu berseru-seru, tetapi tiada Ia menyahut; mereka itu ada di bawah congkak orang jahat. Maka sungguhkah tiada diketahui Allah akan lalim itu? tiadakah Yang Mahakuasa itu melihat dia? Jikalau katamu bahwa tiada diindahkan-Nya kita, maka hakmu adalah juga di hadapan hadirat-Nya, nantilah juga akan Dia. Tetapi tegal murka-Nya belum bernyala-nyala, tegal dibuat-Nya diri-Nya seperti tiada diketahui-Nya akan segala salah kita, maka dibuka Ayub akan mulutnya dengan perkataan yang sia-sia, diperbanyakkannya perkataan dengan tiada berpengetahuan. Dan lagi kata Elihu: Nantilah dahulu sedikit, maka aku akan mengajar engkau, karena adalah lagi beberapa sebab akan membenarkan Allah. Bahwa aku hendak mengambil saksiku dari jauh-jauh akan membenarkan Khalikku. Bahwasanya dalam segala perkataanku akan tiada barang dusta, maka seorang yang tulus hatinya adalah sertamu. Bahwa besarlah Allah, maka tiada juga ditolak-Nya akan seorang juapun; adapun Ia besar itu oleh kuasa hikmat-Nya. Tiada dibiarkan-Nya orang jahat itu hidup, dan lagi dibenarkan-Nya hal orang yang teraniaya. Tiada dipalingkan-Nya muka-Nya dari pada orang yang benar, melainkan didudukkan-Nya mereka itu di atas takhta bersama-sama dengan raja, dan diangkat-Nya akan mereka itu tinggi sampai selama-lamanya. Jikalau kiranya mereka itu terikat dengan rantai dan terbelenggu dalam kesukaran, diberi-Nya tahu kepadanya perbuatan mereka itu dan segala salah mereka itu, sebab mereka itu sudah melakukan dirinya dengan sombong, dan dibukakan-Nya telinga mereka itu bagi pengajaran, disuruh-Nya mereka itu bertobat dari pada dosanya. Jikalau mereka itu mau mendengar dan merendahkan dirinya, maka hiduplah mereka itu pada segala tahunnya dalam kesukaan. Tetapi jikalau mereka itu tiada mau mendengar, lalu matilah mereka itu dimakan pedang dan putuslah nyawanya dengan tiada berpengetahuan. Adapun orang yang culas hatinya ia itu menanggung murka, mereka itu tiada berseru apabila diikatnya mereka itu. Jiwa mereka itu mati pada masa mudanya, dan hidupnya adalah di antara orang zindik. Tetapi dilepaskan Allah akan orang yang teraniaya dari pada kesukarannya, apabila sudah dibukakan-Nya telinga mereka itu oleh siksa. Demikian engkaupun akan dibalikkan-Nya dari pada mulut kesukaran kepada keluasan yang tiada berhingga, dan mejamupun akan penuh dengan barang yang lemak-lemak. Tetapi engkau sudah menggenapi kejahatan orang fasik, maka engkau dipegang oleh hukum dan siksa. Jangan engkau harap menangkiskan murka-Nya dengan persembahan; jangan engkau ditipu oleh sangkamu dapat berlepas dirimu oleh tebusan yang besar. Masakan diindahkan-Nya segala kekayaanmu; bahwa segala emas dan segala mata benda yang di atas bumi itu satupun tiada kepadanya. Sebab itu jangan engkau merindukan malam itu, apabila segala bangsa dibinasakan pada tempatnya. Peliharakanlah dirimu dari pada kepikiran yang salah ini, yaitu engkau suka mati terlebih dari pada kena kesukaran. Bahwasanya besarlah Allah dalam kuasa-Nya! Siapa gerangan pengajar seperti Ia? Siapa gerangan menunjuk jalan kepada-Nya yang patut diturut-Nya? Siapa dapat berkata kepada-Nya: Engkau sudah berbuat salah? Terlebih baik engkau ingat mempermuliakan perbuatan-Nya yang ditentang oleh orang sekalian. Segala manusia melihat dia, dan segala anak Adam memandang akan dia dari jauh. Bahwasanya Allah akbar, maka tiada kita mengerti Dia, lagipun tiada terselidik bilangan segala tahun-Nya. Diangkat-Nya naik akan uap segala air yang berhimpun menjadi hujan dan kabus, yang dicurahkan oleh awan-awan lalu bertitik-titik ia itu kepada segala manusia dengan kelimpahannya. Masakan orang mengerti bagaimana awan-awan itu dibentangkan dan bunyi kemahnya itu bertagar-tagar. Bahwa sebentar dilindungkan-Nya diri-Nya dengan halilintar seperti dengan tirai, sebentar lagi seolah-olah Ia bersembunyi di dalam tubir laut. Dengan dia juga dihukumkan-Nya beberapa bangsa dan dengan dia juga dilimpahkan-Nya rezeki mereka itu. Dengan kedua belah tangan-Nya dipegang-Nya halilintar itu dan disuruh-Nya akan dia menyambar seteru-Nya. Bunyi tagar menyatakan datang-Nya dan kekejutan segala binatang itulah tanda Ia hampir akan sampai. Maka akan daku, pada masa itu berdebarlah hatiku dan berbangkit pada tempatnya. Dengarlah olehmu, dengarlah akan gempita bunyi suara-Nya, akan bunyi yang keluar dari pada mulut-Nya. Ia itu teperling kepada segala petala langit, dan terang halilintar-Nya sampai kepada segala ujung bumi. Kemudian datanglah gemuruh bunyi suara-Nya, iapun berguruh dengan suara-Nya yang hebat, dengan tiada berhenti kedengaranlah tagar berganti tagar. Allah yang berguruh dengan suara-Nya amat hebat; Iapun berbuat perkara yang besar-besar, yang tiada dapat kita ketahui. Bahwa Ia berfirman kepada salju: Turunlah engkau kepada bumi; disuruhkan-Nya hujan yang deras, maka jadilah hujan deras yang amat lebat. Pada masa itu dimeteraikan-Nya tangan segala manusia, supaya mereka itu belajar mengenal akan Khaliknya. Maka segala margasatwapun masuklah ke dalam tempat persembunyiannya dan tinggal di dalam lobangnya. Bahwa taufan itu keluar dari dalam tempatnya yang terbuni, dan angin baratpun membawa akan sejuk. Dengan hembusan Allah juga jadilah air beku, sehingga segala muka air yang luas itu ketutupan adanya. Bahwa Iapun menghalaukan segala awan yang mengandungkan hujan, dan dicerai-beraikan-Nya segala awan yang berisi halilintar. Maka semuanya itu ke sana ke mari dengan perintah-Nya, supaya dilakukannya barang yang disuruh-Nya kepadanya di atas seluruh muka bumi, baik akan menyiksakan kejadiannya baik akan menjadi tanda kemurahan-Nya. Hai Ayub! berilah telinga akan sekalian ini, bangunlah dan perhatikanlah segala perbuatan Allah yang ajaib. Tahukah engkau bagaimana Allah menentukan sekalian ini? apa sebab disinarkan-Nya terang itu dari dalam awan-awan-Nya? Tahukah engkau akan timbangan awan-awan yang kabus, akan segala ajaib Tuhan, yang sempurna pengetahuan-Nya? Bagaimana terlalu panas pakaianmu apabila diteduhkannya bumi dari pada pihak selatan? Sudahkah engkau membentangkan langit serta-Nya, sehingga ia itu seperti cermin tuangan? Berilah tahu kami barang yang dapat kami sahut kepada-Nya; bagaimana kami membawa uzur kepada-Nya, tegal gelap sekaliannya. Bagaimana dimaklumkan kepadanya jikalau aku hendak berkata-kata, maka jikalau orang hendak berkata-kata sekalipun, niscaya perkataannya tertelan dalam kerongkongannya. Sekarangpun jikalau tiada dapat ditentang orang akan terang, apabila ia bercahaya pada langit, yang telah disucikan oleh angin bayu, apabila emas itu datang dari sebelah utara; maka pada Allah adalah kemuliaan yang hebat lagi. Akan Yang Mahakuasa itu maka tiada boleh kita mendapat Dia; bahwa besarlah kuasa-Nya, tiada perhinggaan adil-Nya dan kebenaran-Nya, maka tiada Ia akan menyahut! Maka sebab itu baiklah segala manusia takut akan Dia, karena tiada dipandang-Nya akan orang yang bijaksana hatinya. Lalu disahutlah Tuhan kepada Ayub dari dalam taufan, firman-Nya: Siapakah dia, yang menggelapkan bicara dengan perkataan yang tiada disertai pengetahuan? Sekarangpun ikatlah pinggangmu seperti seorang laki-laki, karena Aku hendak bertanyakan dikau; sahutlah akan Daku. Di manakah engkau tatkala Aku mengalaskan bumi? Berilah tahu itu jikalau kiranya cukup akalmu. Siapa sudah menentukan ukurannya? karena engkau mengetahuinya! atau siapa sudah membentangkan tali sipat di atasnya? Berapa dalam masuklah tiang-tiangnya? Siapa gerangan sudah membubuh batu penjurunya, tatkala segala bintang fajar ramai-ramai menyanyi dan segala anak Allahpun bersorak-sorak? Siapakah sudah menutup laut dengan pintu, tatkala ia naik dan keluar dari dalam rahim? tatkala Aku menjadikan awan-awan baginya akan pakaian dan kegelapan akan barut; tatkala Aku menggariskan perhinggaannya dan Kububuh padanya kancing dan pintu, sambil firman-Ku: Boleh engkau sampai di sini, tetapi jangan jauh lagi! di sini juga habislah gelora segala gelombangmu. Seumur hidupmu adakah pernah engkau memberi perintah kepada dini hari? engkaukah sudah menunjuk tempatnya kepada merah fajar? Supaya ia itu memegang segala ujung bumi dan menapiskan segala orang jahat dari dalamnya. Apabila ia itu mengubahkan dia seperti lilin cap dan segala sesuatu seperti berpakaian indah-indah. Dan terang itu ditegahkan dari pada orang jahat, dan lengan yang telah terangkat itu dipatahkan. Sudahkah engkau turun sampai kepada hulu asal laut; sudahkah engkau menjalani tubir lautan? Sudahkah ditunjuk kepadamu segala pintu maut; sudahkah engkau melihat segala pintu bayang-bayang maut? Sudahkah dengan akalmu engkau sampai kepada lebar bumi? katakanlah olehmu jikalau engkau mengetahuinya. Manakah jalan yang menuju tempat kediaman terang, dan di manakah tempat kegelapan itu, sehingga engkau dapat menunjuk perhinggaan masing-masingnya dan tahu akan segala lorong yang membawa ke rumahnya? Engkau tahu akan dia, karena pada tatkala itu engkau sudah jadi! hai, bagaimana banyak bilangan segala hari umur hidupmu! Sudahkah engkau sampai ke perbendaharaan salju? sudahkah engkau melihat gedung hujan air beku? Yang Kutaruh sampai kepada masa kesukaran, sampai kepada hari perang dan melawan musuh. Dari pada jalan mana tercerailah terang, dan terhambur angin timur ke atas bumi? Siapa sudah membuka saluran bagi air hujan yang deras, dan suatu jalan bagi mata petir? Supaya dihujaninya tanah yang bukan tempat kedudukan, dan gurun yang seorangpun tiada diam dalamnya, hendak mengenyangkan tempat-tempat tanah tandus, dan menumbuhkan pucuk-pucuk rumput yang berasing. Adakah hujan itu berbapa? atau siapa memperanakkan titik-titik embun? Dari pada siapa punya rahim keluarlah air beku, dan siapa gerangan memperanakkan ariz yang dari langit? Segala air menjadi beku dan keras seperti batu dan muka tubirpun seperti terbelenggu adanya. Dapatkah engkau mengikat bintang Kartika yang elok itu, atau menguraikan pesawat bintang Aljabar? Dapatkah engkau membawa bintang Buruj-asmani masing-masing pada masanya dan menghantar bintang Biduk dengan anak-anaknya? Tahukah engkau segala peraturan langit dan engkaukah yang sudah menentukan pemerintahannya di atas bumi? Dapatkah engkau menyaringkan suaramu sampai kepada awan-awan, sehingga suatu kelimpahan air menudungi engkau? Dapatkah engkau melepaskan halilintar, sehingga ia itu lalu sabung-menyabung, sambil katanya kepadamu: Kamilah hambamu! Siapakah sudah menaruh hikmat di dalam batin orang manusia, dan siapa gerangan sudah mengaruniakan akal budi dalam hatinya? Siapakah dapat membilang segala awan-awan dengan hikmat? dan siapakah dapat mencurahkan isi segala tempayan langit? Sehingga lebu terkepal-kepal menjadi gumpal dan segala gumpalpun lalu berlekat-lekatan. Dapatkah akan singa tua engkau memburu mangsanya? atau mengenyangkan perut anak-anaknya? Apabila ia menjungkang dalam lobangnya dan mengintai di dalam belukar seperti di dalam tempat pengadang. Siapa menyediakan bangkai bagi burung gagak apabila anak-anaknya berteriak kepada Allah dan terbang ke sana ke mari dari sebab laparnya? Tahukah engkau ketika beranak kijang? sudahkah engkau camkan waktu rusa betina sakit beranak? Sudahkah engkau membilang akan segala bulan yang digenapi olehnya, dan tahukah engkau ketika yang patut ia beranak? Apabila ia berlingkar dirinya, dikeluarkannya anak-anaknya seperti terbelah-belah rasanya dan dibuangnya urinya. Maka anak-anaknya makin besar makin kuat di hutan, lalu tiada kembali kepadanya. Siapa sudah menyuruhkan keledai hutan berjalan dengan bebasnya? siapakah sudah menguraikan segala tali tambatan keledai yang liar? Yang sudah Kukaruniakan gurun akan rumahnya dan hutan rimba akan tempat kediamannya. Ditertawakannya keramaian negeri dan tiada didengarnya akan ingar orang penghalau. Barang yang didapati di atas bukit-bukit itulah makanannya, dicahari-caharinya barang di mana belum tumbuh rumput sehelai. Bolehkah badak memperhambakan dirinya kepadamu? bolehkah ia bermalam di dalam kandangmu? Dapatkah engkau mengenakan kuk kepada badak, supaya ditariknya tenggala? bolehkah disikatnya segala lembah yang di belakang engkau? Beranikah engkau mempergunakan kuatnya yang amat besar itu dan menyerahkan kepadanya pekerjaanmu? Bolehkah engkau harap, bahwa ia akan membawa biji-bijianmu masuk ke dalam rumahmu dan mengumpulkan dia ke dalam peluburmu? Maka sayap apakah yang berkepak-kepak demikian dengan kesukaannya? Sayap bangaukah atau sayap burung untakah? Bahwa ditinggalkannya telurnya di dalam tanah, dibiarkannya akan dipanaskan dalam pasir. Tiada diingatnya akan hal kaki dapat memecahkan dia dan binatang di padang dapat memijak dia. Bahwa lakunya bengis akan anak-anaknya seolah-olah bukan dia punya, tiada diindahkannya kalau susahnya dengan cuma-cuma. Karena sudah dihampakan Allah akan dia dari pada budi dan tiada dikaruniakan-Nya akal kepadanya. Tetapi apabila burung itu berkepak-kepak hendak bangkit, maka ditertawakannya baik kuda baik orang yang mengendarainya. Engkaukah yang sudah memberi kuat akan kuda, dan yang sudah mengenakan keelokan pada lehernya? Bolehkah engkau mengejutkan dia seperti seekor belalang? Bahwa caritnya yang hebat itu mengejutkan orang. Dengan kukunya dikoreknya tanah, disukainya akan kuatnya, maka keluarlah ia menampil kepada segala alat senjata musuh; ditertawakannya segala takut, tiada tahu ia gemetar dan tiada undur ia dari pada pedang. Kelilingnya gemerencanglah tarkasy, mata tumbak dan pendahan. Dengan getar dan gertak ia mengentak-entakkan kakinya kepada tanah dan tiada ia mau berhenti apabila didengarnya bunyi nafiri. Di tengah bahana nafiri berbunyilah ia: hela! diciumnya bau perang dari jauh, demikianpun tempik bunyi suara segala panglima dan sorak segala rakyat! Adapun akan burung elang adakah dengan perintah akalmu ia terbang dan dikembangkannya sayapnya arah ke selatan? Adakah dengan perintahmu burung nasar terbang lalu ke atas dan diperbuatkannya sarangnya di tempat yang tinggi-tinggi? Bahwa bukit batu itulah tempatnya; di sana iapun bermalam; dan kemuncak bukit batu yang tiada terhampiri itulah tempat kediamannya. Dari sanalah diamat-amatinya akan mangsanya, dan matanya dapat melihat dari jauh. Maka anak-anaknya mencaruk darah! dan di tempat ada bangkai di sana juga tempatnya. Maka firman Tuhan kepada Ayub, bunyinya: Adapun akan berbantah-bantah dengan Yang Mahakuasa, bolehkah ia itu membenarkan hal dirimu? Hendaklah orang yang menyalahkan Allah itu, memberi jawab akan segala pertanyaan ini. Maka disahut Ayub kepada Tuhan, sembahnya: Bahwa sesungguhnya hamba ini terlalu hina; apa jawab dapat hamba balas kepada-Mu? Sekali juga hamba sudah berkata, tetapi tiada hamba akan berulang, atau hamba berkata dua kali, tetapi kemudian tiada pula. Maka disahut Tuhan kepada Ayub dari dalam taufan, firman-Nya: Sekarangpun ikatlah pinggangmu seperti seorang laki-laki, maka Aku hendak bertanyakan dikau; sahutlah akan Daku. Maukah engkau meniadakan hukum-Ku? maukah engkau menyalahkan Daku, supaya engkau dapat membenarkan dirimu? Adakah padamu lengan seperti lengan Allah? dapatkah engkau berguruh dengan bunyi suaramu seperti Allah? Mari, hiasilah kiranya dirimu dengan kebesaran dan ketinggian; berpakaikanlah kemuliaan dan keindahan! Hamburkanlah olehmu kehangatan amarahmu! barangsiapa yang kaulihat tinggi-tinggi itu, rendahkanlah dia. Taklukkanlah segala orang congkak dan binasakanlah segala orang fasik, barang di mana kaudapati akan dia. Sembunyikanlah mereka itu bersama-sama di dalam lebu, tudungilah muka mereka itu dengan bayang-bayang yang kekal. Lalu Aku akan memuji engkau, sebab tanganmu kanan sendiri sudah menolong akan dikau. Lihatlah olehmu akan Behemot, yang telah Kujadikan sertamu, bahwa ia makan rumput seperti lembu. Bahwasanya kuatnya adalah dalam lambungnya dan gagahnyapun dalam segala urat perutnya. Dilenturkannya ekornya seperti pohon araz adanya; segala urat pahanya laksana ranting-ranting yang teranyam. Tulang-tulangnya seperti batang tembaga; segala anggotanya seperti batang besi. Ialah kepala perbuatan Allah; adapun yang menjadikan dia itu sudah mengenakan pedang-Nya padanya. Segala bukit menjadi tempat makannya; di sana segala margasatwa bermain-main kelilingnya. Bahwa di bawah pokok-pokok seroja berbaringlah ia, dan di tempat sunyi yang berbuluh dan berlumpur. Pokok seroja itu menaungi dia dengan bayang-bayangnya, dan kelilingnya adalah pokok teruntum. Jikalau sungai sebak sekalipun tiada diindahkannya; maka tiada ia takut jikalau seisi sungai Yarden masuk ke dalam mulutnya. Masakan dapat orang menangkap dia dengan hidupnya dalam jerat, atau mencucuk hidungnya. Dapatkah engkau menghelakan buaya dengan mata kail, atau mengikat lidahnya dengan tali? Dapatkah engkau mencucukkan hidungnya dengan rotan, atau menebuk pipinya dengan duri? Dipersembahkannyakah kepadamu kelak beberapa bujuk? disampaikannyakah kepadamu kelak beberapa perkataan yang manis-manis? Maukah ia berjanji-janjian dengan dikau? dapatkah engkau memperhambakan dia sampai selama-lamanya? Dapatkah engkau bermain-main dengan dia seperti dengan burung kecil? dapatkah engkau mengikat dia dengan tali akan permainan budak-budakmu perempuan? dapatkah orang yang berekan menjadikan dia suatu barang dagangan? dapatkah ia dibahagi-bahagi di antara orang saudagar? dapatkah engkau memenuhi kulitnya dengan tempuling, atau kepalanya dengan serampang? Bubuhlah sahaja tanganmu padanya, niscaya engkau tiada berniat lagi hendak berperang dengan dia. Bahwasanya harapnya akan putus, jikalau ia berbaring di hadapan mukanya sekalipun. Seorangpun tiada berani membangunkan dia; maka siapa gerangan dia, yang berani menghadap hadirat-Ku? Siapakah sudah mendahului Aku, sehingga patut Aku membalas akan dia? Segala sesuatu yang di bawah langit itulah Aku punya! Bahwa Aku hendak berkata lagi akan hal segala anggotanya dan kuatnya dan keelokan sikapnya. Siapa gerangan berani memandang pakaiannya dekat-dekat? siapakah berani menghampiri giginya yang dua berjajar? Siapa gerangan berani membuka pintu mukanya? bahwa hebat adalah keliling giginya. Belakangnya seperti langit-langit dari pada perisai, berdamping rapat-rapat seperti dimeteraikan; satu berhubung dengan satu sehingga tak boleh masuk angin. Satu lekat pada satu dan bersangkut paut sehingga tiada terceraikan. Bersinnya bercahayakan terang dan matanyapun seperti kelopak fajar adanya. Dari pada mulutnya keluarlah pedamaran, dan bunga api terbitlah dari padanya. Dari pada lobang hidungnya keluarlah asap seperti dari pada periuk yang berdidih dan dari dalam belanga yang berbual isinya. Nafasnya dapat menyalakan bara api dan nyala api keluarlah dari dalam mulutnya. Dalam tengkuknya bermalamlah kuat dan di hadapannya berjalanlah ketakutan. Gumpal-gumpal dagingnya lekat bersama-sama, seolah-olah dipaterikan padanya dan tiada ia tergerakkan lagi. Hatinya tetap bagaikan batu, tetap seperti batu kisaran yang di bawah. Apabila ia berbangkit maka terkejutlah segala orang gagah, lalu lari dengan gentarnya. Apabila diparang orang akan dia dengan pedang, baik pedang baik tumbak baik lembing baik pendahan, sekalian itu satupun tiada kepadanya. Besi dibilangnya akan merang dan tembaga akan kayu yang sudah rapuh. Tiada anak panah yang dapat melarikan dia, dan segala batu pengali-alipun berubah baginya menjadi seperti jerami. Segala gada dibilangnya akan tangkai padi dan ditertawakannya layaman segala pendahan. Di bawahnya adalah beberapa tembikar yang tajam-tajam, maka berbaringlah ia di atasnya seolah-olah ia itu lumpur adanya. Maka tubir dibuaikannya seperti isi periuk, dan laut dididihkannya seperti permasakan seorang tukang obat. Di belakangnya diterangkannya jalannya, dan warna muka air menjadi seperti rambut putih adanya. Di darat tiada bandingnya, yang dijadikan akan tiada tahu takut. Dipandangnya mudah akan segala sesuatu yang tinggi-tinggi; maka ialah raja terlebih dari pada segala binatang yang buas. Maka disahut Ayub kepada Tuhan, sembahnya: Kuketahuilah, bahwa Engkau juga berkuasa atas semesta alam sekalian, dan dari pada segala maksudmu satupun tiada yang dapat dibatalkan. Siapakah dia yang telah menyembunyikan bicara dengan tiada berpengetahuan? Bahwa sesungguhnya aku sudah berkata-kata akan barang yang tiada aku mengerti, dan akan barang yang telalu ajaib bagiku dan yang tiada kuketahui. Maka sekarangpun hendaklah kiranya Engkau mendengar, maka aku akan berkata-kata; aku hendak bertanya; hendaklah kiranya Engkau menyahuti aku. Bahwa dengan pendengaran telingaku sudah kudengar bunyi-Mu, tetapi sekarang aku melihat Engkau dengan mataku. Maka sebab itu aku mencelakan diriku dan duduklah aku dengan sesalku dalam duli dan abu. Arakian, setelah sudah Tuhan berfirman segala perkara ini kepada Ayub, maka firman Tuhan kepada Elifaz, orang Temani itu, bunyinya: Bahwa murka-Ku bernyala-nyala akan dikau dan akan kedua sahabatmu itu, sebab segala katamu akan Daku tiada dengan sebenarnya seperti kata Ayub, hamba-Ku itu. Maka sekarangpun ambilkanlah akan dirimu lembu muda tujuh ekor dan domba jantan tujuh ekor, lalu pergilah kamu mendapatkan Ayub, hamba-Ku itu, supaya dipersembahkannya korban bakaran karena kamu, dan dipintakan Ayub, hamba-Ku itu, doa akan kamu; maka Aku kelak mendengar akan doanya, asal jangan Kuperbuat akan kamu sekadar kebodohanmu, karena adapun kamu berkata akan hal-Ku itu tiada benar seperti kata Ayub, hamba-Ku. Hata, maka pergilah Elifaz, orang Temani, dan Bildad, orang Suhi, dan Zofar, orang Naamati itu, dibuatnya setuju dengan firman Tuhan kepadanya, maka Tuhanpun mendengarlah akan doa Ayub. Setelah sudah dipinta Ayub doa akan sahabatnya, dibalas Tuhan baik akan dia sekadar segala kerugiannya, dan pada segala yang dahulu Ayub punya itu ditambahkan Tuhan dua kali ganda. Dan lagi datanglah segala saudaranya laki-laki dan perempuan dan segala kekenalannya yang dahulu itu melawat akan dia, lalu makanlah sehidangan di dalam rumahnya, dibujuknya dan dihiburkannya ia, dari sebab segala jahat yang telah dilakukan Tuhan atasnya, maka masing-masing mereka itu memberi akan dia sekesita dan sebuah teparam emas. Maka pada akhir diberkati Tuhan akan Ayub terlebih dari pada awalnya; karena padanya adalah kambing domba empat belas ribu ekor, dan unta enam ribu ekor, dan lembu seribu pasang, dan keledai betina seribu ekor. Tambahan pula adalah padanya tujuh orang anaknya laki-laki dan tiga orang anaknya perempuan. Maka dinamainya akan yang pertama itu Merpati, dan nama yang kedua Cendana-wangi dan nama yang ketiga Selepa-celak. Maka di seluruh tanah itu tiada didapati akan perempuan yang elok seperti anak Ayub itu, maka bapanya memberikan dia bahagian pusaka di antara segala saudaranya laki-laki. Kemudian dari pada itu hiduplah Ayub lagi seratus empat puluh tahun lamanya, dilihatnya anak cucu cicitnya sampai gilir orang yang keempat. Maka matilah Ayub dengan sangat tuanya dan dengan sepuas-puas umurnya. Berbahagialah orang yang tiada berjalan dalam bicara orang fasik atau berdiri pada jalan orang berdosa, atau duduk dalam perhimpunan orang pengolok; melainkan yang suka akan hukum Tuhan dan yang memikirkan hukum itu baik siang baik malam; karena adalah halnya bagaikan pokok yang tertanam pada tepi anak sungai, yang berbuah pada musimnya dan yang tiada gugur daunnya; maka segala perbuatannyapun beruntung juga. Adapun orang fasik itu bukannya demikian, melainkan adalah mereka itu seperti sekam yang dilayangkan oleh angin. Sebab itu seorang fasikpun tiada akan tahan menghadap hukum atau seorang berdosa menghadap perhimpunan orang benar. Karena diketahui Tuhan akan jalan orang yang benar itu, tetapi jalan orang fasik akan binasa adanya. Apakah sebabnya maka gempar orang kafir itu; mengapa maka bangsa-bangsa itu mereka perkara yang sia-sia? Bahwa segala raja di atas bumi telah berbangkit dan segala penghulupun bermusyawarat bersama-sama hendak melawan Tuhan dan melawan Masih-Nya, katanya: Mari kita memutuskan ikat-ikatannya dan membuangkan tali-talinya dari pada kita. Bahwa yang duduk di sorga itu akan tertawa dan Tuhan akan mengolok-olokkan mereka itu! Maka Iapun berfirman kepada mereka itu dengan amarah-Nya dan dikejutkan-Nya mereka itu dengan murka-Nya: Bahwa Aku telah melantik Raja-Ku di atas Sion, yaitu bukit kesucian-Ku! Bahwa aku hendak menyatakan takdir: Tuhan telah berfirman kepadaku demikian: Engkaulah anak-Ku, pada hari ini juga Aku memperanakkan dikau! Pintalah olehmu pada-Ku, maka Aku akan mengaruniakan segala bangsa akan bahagianmu pusaka dan segala ujung bumi akan milikmu! Maka engkau akan menghancurkan dia dengan tongkat besi dan memecahkan dia seperti benda penjunan adanya! Bahwa sekarangpun, hai segala raja, jadilah kamu bijaksana dan terimalah pengajaran, hai segala hakim di bumi! Beribadatlah kamu akan Tuhan dengan takut dan bersukacitalah dengan gemetar. Hormatilah Anak itu, supaya jangan Ia murka, dan kamu kelak binasa di jalan, apabila murka-Nya bernyala-nyala sedikit juga. Berbahagialah kiranya segala orang yang percaya akan Dia! Mazmur Daud tatkala baginda lari dari hadapan Absalom, puteranya. Ya Tuhan! bagaimanakah musuhku telah bertambah-tambah dan banyak orang bangkit berdiri mendurhaka kepadaku! Banyak orang yang berkata akan halku: Tiadalah baginya pertolongan dari pada Allah. -- Selah. Tetapi, ya Tuhan, Engkau juga perisai yang menudungi aku; Engkaulah kemuliaanku dan yang meninggikan kepalaku. Dengan nyaring suaraku telah aku berseru kepada Tuhan, dan disahut-Nya akan daku dari atas bukit kesucian-Nya. -- Selah. Bahwa aku berbaring tidur, lalu jaga pula, karena Tuhan telah menguatkan daku. Sekarang tiada aku takut akan berlaksa-laksa mereka, yang mengatur dirinya lawan aku berkeliling. Bangkitlah kiranya, ya Tuhan! lepaskanlah aku, ya Allahku! karena telah Kaupalu segala seteruku dengan menampar pipinya dan telah Kaupatahkan gigi segala orang fasik. Bahwa selamat itu Tuhan punya dan berkat-Mu adalah atas segala umat-Mu. -- Selah. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Nejinot. Apabila aku berseru, sahutlah kiranya akan daku, ya Allah kebenaranku! maka dalam hal kepicikanku Engkau telah mengadakan keluasan bagiku; kasihankanlah kiranya aku dan terima apalah permintaan doaku. Hai kamu, orang besar-besar! berapa lamakah kemuliaanku menjadi kehinaan? Berapa lamakah kamu kasih akan yang sia-sia dan menuntut dusta? -- Selah. Sahaja ketahuilah olehmu, bahwa Tuhan telah mengasingkan seorang kekasih bagi diri-Nya; maka Tuhan akan mendengar apabila aku berseru kepada-Nya. Jikalau kamu merasai gentar, janganlah kamu berdosa! Baiklah kamu berpikir-pikir dalam hatimu di atas tempat tidurmu, serta berdiamlah diri. -- Selah. Persembahkanlah persembahan kebenaran dan percayalah akan Tuhan. Banyak orang berkata demikian: Siapa gerangan akan menunjuk kebajikan kepada kita? Naikkanlah kiranya atas kami terang yang dari hadirat-Mu, ya Tuhan! Bahwa telah Kaukaruniakan kesukaan dalam hatiku terlebih dari pada kesukaan mereka itu pada masa gandumnya dan air anggurnya bertambah-tambah banyaknya. Dengan selamat aku berbaring lalu tidur, karena Engkau juga, ya Tuhan! mendudukkan aku dengan sentosa. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Nehilot. Ya Tuhan beri apalah telinga akan perkataanku dan timbangkanlah kiranya pikiranku. Dengar apalah akan bunyi tangisku, ya Rajaku, ya Allahku! karena kepadamu juga aku meminta doa. Ya Tuhan, pada pagi hari Engkau hendak mendengar akan bunyi suaraku; pada pagi harilah aku menyediakan diriku bagimu, dan menengadahlah aku. Karena bukannya Engkau Allah yang berkenan akan khianat, dan orang fasik itu tiada tahan hampir dengan Dikau. Bahwa orang tekebur tiada boleh berdiri di hadapan hadirat-Mu; maka Engkau benci akan segala orang yang berbuat jahat. Maka Engkau membinasakan kelak segala orang yang berkata dusta dan orang yang menumpahkan darah, dan orang penipu itu kebencian Tuhan. Tetapi oleh kebesaran kemurahan-Mu aku juga akan masuk ke dalam rumah-Mu; maka aku akan menundukkan diriku kepada istana kesucian-Mu dengan takut akan Dikau. Ya Tuhan, pimpinlah selalu akan daku dalam kebenaran-Mu karena sebab segala seteruku! Ratakanlah kiranya jalan-Mu di hadapanku. Karena dalam mulut mereka itu satupun tiada yang benar; hatinya bagaikan keleburan; kerongkongannya seperti kubur yang ternganga, dan dengan lidahnya mereka itu membujuk. Salahkan apalah mereka itu, ya Allah! batalkanlah bicara mereka itu, halaukanlah mereka itu karena sebab kebanyakan pelanggarannya, karena mereka itu telah mendurhaka kepada-Mu. Tetapi segala orang yang percaya akan Dikau itu akan bersuka-sukaan pada selama-lamanya, mereka itu akan bersorak-sorak sebab Engkau melindungkan mereka itu; dan segala orang yang mengasihi nama-Mu itu akan melompat-lompat dari sukacita hatinya. Karena Engkau memberkati orang yang benar, ya Tuhan, dan Engkau menudungi mereka itu dengan keridlaan-Mu seperti dengan suatu perisai adanya. Mazmur Daud bagi biduan besar di Nejinot, pada Syeminit. Ya Tuhan, jangan kiranya Engkau menghardikkan daku dengan amarah-Mu dan jangan menyiksakan daku dengan murka-Mu! Kasihankanlah kiranya aku, ya Tuhan! karena lemah keadaanku; sembuhkanlah aku, ya Tuhan! karena gemetarlah segala tulangku. Bahkan, hatiku sudah terkejut sangat, maka berapa lamakah Engkau, ya Tuhan! Kembalilah kiranya, ya Tuhan! luputkanlah jiwaku, peliharakanlah aku oleh karena kemurahanmu. Karena pada tempat maut itu tiadalah barang peringatan akan Dikau, dan dalam alam barzakh itu siapakah yang memuji akan Dikau? Penatlah sudah aku dari pada berkeluh, sepanjang malam aku merendamkan tempat tidurku; dengan air mataku aku membasahkan katilku. Mataku terkikil oleh dukacita dan telah terbuntang oleh karena segala lawanku. Undurlah dari padaku, hai segala orang yang berbuat jahat! karena Tuhan telah mendengar akan bunyi tangisku. Bahwa Tuhan telah mendengar pemohonku dan Tuhanpun menerima doaku. Maka segala seteruku akan mendapat malu serta terkejut sangat; bahwa mereka itu akan balik dan mendapat malu dalam sesaat jua. Syidayon Daud, yang dinyanyikannya bagi Tuhan dari karena perkataan Kusy, orang Benyamin itu. Ya Tuhan, Allahku, kepadamu aku berlindung; lepaskanlah kiranya aku dari pada segala orang yang mengusir akan daku, dan luputkanlah aku dari padanya. Supaya jangan dirampasnya jiwaku seperti singa yang mencarik-carik lakunya, sehingga seorangpun tiada yang dapat melepaskan. Ya Tuhan, Allahku, jikalau kiranya aku telah berbuat yang demikian, jikalau kiranya khianat pada tanganku, jikalau kiranya aku sudah membalas jahat kepada orang yang telah berdamai dengan aku; (sesungguhnya aku telah melepaskan orang yang berseteru dengan aku dengan tiada semena-mena!) baiklah jiwaku diusir oleh seteruku dan didapatinya akan dia, dan hidupku dipijak-pijaknya kepada bumi, dan kemuliaanku dimasukkannya ke dalam lebu tanah! -- Selah. Bangkit apalah, ya Tuhan, dengan murka-Mu; angkatlah tangan-Mu oleh sebab geram segala orang yang mendesakkan daku; bangunlah karena aku; bahwa Engkau yang menyuruhkan hukum! Biarlah perhimpunan segala bangsa mengelilingi akan Dikau, dan naiklah kepada arasy-Mu yang tinggi di atasnya. Ya Tuhan! ya hakim segala bangsa! benarkan apalah halku, ya Tuhan! sekadar kebenaran dan tulus yang ada padaku. Putuskanlah kiranya kejahatan orang fasik, tetapi tetapkan apalah orang yang benar, ya Tuhan, Engkau yang mencobai segala hati dan segala batin, ya Allah yang adil. Bahwa Allah itulah perisaiku, yang memeliharakan orang yang tulus hatinya. Bahwa Tuhanlah hakim yang benar, Allah yang memurkai orang jahat pada sebilang hari. Jikalau tiada ia bertobat, niscaya Tuhan akan mengasah pedangnya dan mengedangkan busurnya dan mengenakan anak panahnya. Dan lagi disediakannya baginya senjata yang mematikan, dan ditajamkannya mata panahnya akan melawan segala orang yang menganiaya. Bahwa sesungguhnya orang itu bunting akan kesalahan dan mengandung kejahatan, dan beranakkan dusta. Maka ia menggali serling dan dikoreknya lagi, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam serling yang telah diperbuatnya itu. Maka kejahatannya kembali kepada kepalanya dan aniayanyapun turun kepada batu kepalanya. Bahwa aku hendak memuji-muji Tuhan sebab kebenaran-Nya dan menyanyi mazmur bagi nama Tuhan, Allah taala. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Jitit. Ya Tuhan! ya Tuhan kami! bagaimana mulia nama-Mu di atas seluruh muka bumi! Maka Engkau telah menaruh kemuliaan-Mu di atas segala langit. Dari dalam mulut budak-budak dan anak-anak yang menyusu telah Kausediakan puji, karena sebab segala lawan-Mu dan sebab hendak membinasakan seteru dan orang yang menaruh dendam. Apabila aku menengadah ke langit-Mu, yang perbuatan jari-Mu, serta dengan bulan dan segala bintang, yang telah Kaujadikan, apa gerangan manusia maka Engkau hendak ingat akan dia, atau anak Adam maka Engkau menilik akan dia? Maka Engkau telah menjadikan dia kurang sedikit dari pada segala malaekat dan Engkau memakotai dia dengan kemuliaan dan dengan hormat, dan Engkau menjadikan dia pemerintah atas segala perbuatan tangan-Mu, dan Engkau telah menaklukkan semesta sekalian di bawah kakinya: kambing domba dan lembu, sekaliannya itu dan lagi segala margasatwapun, baik segala unggas yang di udara baik segala ikan yang di dalam laut dan segala yang bergerak pada jalan-jalan lautan besar. Ya Tuhan, ya Tuhan kami! bagaimana mulia nama-Mu di atas seluruh muka bumi! Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Mut-Laben. Bahwa aku hendak memuji-muji Tuhan dengan segenap hatiku serta menceriterakan segala perbuatan-Mu yang ajaib itu. Bahwa akan Dikau aku hendak bersukacita dan melompat-lompat dengan kesukaan; aku hendak menyanyi mazmur akan nama-Mu, ya Allah taala! Sebab segala seteruku sudah undur ke belakang dan sudah jatuh dan dibinasakan dari hadapan hadirat-Mu. Karena Engkau telah memutuskan hukumku dan acaraku; Engkau sudah duduk di atas arasy, ya Hakim yang adil! Bahwa Engkau telah mengutuki orang kafir dan Engkau membinasakan orang fasik dan Engkau telah menghapuskan namanya sampai kekal selama-lamanya. Maka seteru itu telah dihabiskan dengan kebinasaan yang tertentu, dan negeri-negerinya telah Kaubongkar, dan peringatan akan dia telah hilangpun sertanya! Tetapi Tuhan akan bersemayam pada selama-lamanya, Ia telah melengkapkan arasy-Nya akan menghukumkan. Maka Ia sendiri juga akan menghukumkan dunia dengan adilnya dan mengira-ngirai segala bangsa itu dengan sebenarnya. Maka Tuhan akan tempat perlindungan yang tinggi bagi segala orang yang teraniaya, suatu tempat perlindungan yang tinggi pada segala masa kepicikan. Segala orang yang mengetahui akan nama-Mu itu akan harap pada-Mu, sebab belum pernah, ya Tuhan! Engkau meninggalkan orang yang mencahari Engkau! Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, yang duduk di Sion! Masyhurkanlah perbuatan-Nya yang ajaib itu kepada segala bangsa! Karena ingatlah Ia akan menuntut bela segala penumpahan darah, dan tiada Ia lupa akan seru orang yang teraniaya. Kasihankan apalah akan daku, ya Tuhan! lihatlah kesukaranku yang kurasai dari pada segala pembenciku; angkatlah kiranya akan daku dari pada pintu maut; supaya aku menceriterakan segala kepujian-Mu di dalam pintu gerbang puteri Sion dan bersukacita hatiku akan selamat-Mu. Bahwa terperosoklah orang kafir dalam pelobang yang telah diperbuatnya, dan kakinyapun sudah tertangkap dalam jaring yang disembunyikannya. Bahwa Tuhan telah menjadi ketahuan; Ia telah melakukan hukum; orang fasik itu telah kena jerat oleh perbuatan tangannya sendiri! -- Higayon. Selah. Orang jahat itu akan turun ke dalam neraka, yaitu segala orang kafir yang melupakan Allah. Karena orang miskin itu tiada dilupakan selama-lamanya, dan pengharapan orang yang teraniaya itu tiada akan hilang sampai selama-lamanya. Bangkitlah kiranya, ya Tuhan, supaya jangan manusia mengeraskan dirinya; biarlah kiranya segala bangsa itu dihukumkan di hadapan hadirat-Mu. Ya Tuhan, datangkanlah kiranya ketakutan kepada mereka itu, supaya diketahui oleh segala orang kafir akan dirinya hanya manusia jua adanya! -- Selah. Ya Tuhan! apa sebabnya maka Engkau berdiri dari jauh? Mengapa Engkau menyembunyikan diri-Mu pada masa kepicikan? Maka dengan congkaknya orang fasik itu sangat menganiaya akan orang miskin. Biarlah mereka itu ditangkap dalam pedaya yang direkanya! Karena orang fasik itu bermegah-megah oleh kehendak hatinya; bahwa dipujinya akan orang yang kikir dan dihujatnya akan Tuhan. Maka orang fasik itu dengan pongahnya tiada mau memeriksa; maka segala kepikirannya bahwa tiadalah Allah. Maka segala jalannyapun mendukakan selalu, dan hukum-hukum-Mu jauh sangat dari pada pemandangannya, dan dihembuskannya akan segala lawannya. Maka iapun berkata dalam hatinya: Tiada aku akan tergelincuh sampai selama-lamanya; belum pernah aku kena barang sesuatu celaka. Maka mulutnya penuh dengan kutuk dan semu dan tipu daya, dan di bawah lidahnya adalah siksa dan khianat. Bahwa ia duduk dalam pengadangan di dusun-dusun; dari pada tempatnya yang sembunyi itu dibunuhnya orang yang tiada bersalah, dan matanyapun mengintai akan orang miskin. Bahwa ia mengadang pada tempat yang sembunyi, seperti seekor singa dalam guanya; ia mengadang hendak merampas akan orang yang miskin dan iapun merampas akan orang yang papa hendak menarik dia ke dalam jaringnya. Bahwa ia mengendap dengan menundukkan dirinya, sehingga orang-orang miskin jatuh ke dalam cakarnya yang kuat. Maka iapun berkata dalam hatinya: bahwa Allah lupa akan dia, ditudungi-Nya wajah-Nya, tiada dilihatnya sampai selama-lamanya. Bangkitlah, ya Tuhan! angkatlah kiranya tangan-Mu, ya Allah jangan apalah Engkau lupa akan orang miskin. Mengapa orang fasik itu selalu menghujat akan Allah serta berkata dalam hatinya bahwa tiada Engkau akan menuntutnya? Sesungguhnya Engkau melihat dia! Bahkan, Engkau melihat segala susah dan kesukaran itu; Engkau akan mengambil dia kepada hatimu; kepadamu juga orang miskin menaruhkan dirinya, karena Engkau memang penolong anak piatu. Patahkanlah kiranya lengan orang fasik dan balaslah segala kejahatan orang durhaka, sehingga Engkau tiada mendapat akan dia lagi. Bahwa Tuhan itulah Raja yang kekal selama-lamanya; maka segala orang kafir itu sudah hilang dari pada tanahnya. Ya Tuhan! Engkau sudah mendengar kehendak orang yang lembut hatinya; Engkau meneguhkan hati mereka itu dan telingamupun mendengar akan mereka itu, hendak membenarkan hal anak piatu dan orang yang teraniaya, supaya jangan manusia di atas bumi berkanjang dalam menggagahi orang. Mazmur Daud bagi biduan besar. Bahwa aku harap pada Tuhan! betapa katamu kepada jiwaku: Terbanglah engkau ke pegununganmu seperti seekor burung? Karena bahwasanya orang fasik itu membentang busurnya, dikenakannyalah anak panahnya kepada talinya, hendak memanah dari tempat gelap akan orang yang tulus hatinya. Bahwa segala alas dibongkar, maka apakah dibuat oleh yang adil? Bahwa Tuhan adalah dalam istana kesucian-Nya; arasy Tuhan adalah di dalam sorga; dari sana memandang matanya dan kelopak matanya mencobai segala anak Adam. Bahwa Tuhan menguji orang yang benar, tetapi hati-Nya benci akan orang fasik dan akan orang yang suka akan penggagahan itu. Maka Ia menghujani orang fasik itu dengan halilintar sabung-menyabung, dengan api dan belerang; dan angin panas bala sampar itulah bahagian piala mereka itu. Karena Tuhan itu adil adanya, dikasihi-Nya akan segala kebenaran, dan mata-Nyapun memandang kepada segala orang yang tulus hatinya. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Syeminit. Tolong apalah, ya Tuhan! karena kuranglah orang yang saleh dan orang yang setiawanpun telah hilang dari antara segala anak Adam. Mereka itu bertutur culas masing-masing dengan kawannya, dan mereka itu berkata-kata dengan lidah yang membujuk dan dengan hati yang bercabang. Binasakanlah kiranya, ya Tuhan! segala bibir yang membujuk dan segala lidah yang bermegah-megah! Yaitu segala orang yang berkata demikian: Bahwa kami akan menang dengan lidah kami, dan bibir kami itulah kami punya! Siapakah tuan di atas kami? Maka firman Tuhan: Sebab kesukaran orang yang teraniaya, dan sebab pengeluh orang yang papa Aku hendak bangkit sekarang, dan Aku mengadakan keluasan bagi orang yang dihembus oleh mereka itu. Adapun segala firman Tuhan itulah perkataan yang suci adanya, seperti perak yang tersudi dalam kui tembikar dan yang disucikan tujuh kali. Ya Tuhan! Engkau juga akan menunggui mereka itu dan Engkau juga akan memeliharakan mereka itu dari pada bangsa ini sampai selama-lamanya. Bahwa segala orang fasik itu berlari-lari keliling apabila orang yang terhina ditinggikan. Mazmur Daud bagi biduan besar. Berapa lama, ya Tuhan? Engkau melupakan daku? berapa lama Engkau menyembunyikan hadirat-Mu dari padaku? Berapa lama kiranya aku menaruh pikiran dalam hatiku dan kedukaan dalam batinku pada sebilang hari? Berapa lama seteruku mengataskan dirinya dari padaku? Pandanglah dan dengarlah kiranya akan daku, ya Tuhan, Allahku! terangkan apalah mataku, supaya jangan aku tidur mati! Supaya jangan seteruku berkata demikian: Bahwa aku sudah menang dari padanya! dan jangan musuhku bersuka-sukaan apabila aku tergelincuh. Tetapi haraplah juga aku pada kemurahan-Mu, maka hatiku akan bersukacita akan selamat yang dari pada-Mu, dan aku hendak menyanyi akan Tuhan, oleh sebab telah dibuat-Nya baik akan daku! Mazmur Daud bagi biduan besar. Maka Tuhan menilik dari dalam sorga akan segala anak Adam, hendak melihat kalau ada orang yang berbudi, yang mencahari Allah. Telah sesatlah mereka itu sekalian, sama sekali mereka itu tiada berguna, seorang juapun tiada yang berbuat baik, sesungguhnya seorangpun tiada. Tiadakah berpengetahuan segala orang yang berbuat jahat, yang makan habis akan umat-Ku seperti dimakannya roti? Tiada mereka itu meminta doa kepada Tuhan. Di sana mereka itu kedatangan gentar dan ngeri; karena Allah adalah serta dengan bangsa orang yang benar. Maka kamu menyia-nyiakan bicara orang yang teraniaya, tetapi Tuhanlah tempat perlindungannya. Hai, kiranya hendaklah dari Sion datang tebusan orang Israel! Apabila dikembalikan Tuhan akan umat-Nya yang tertawan itu, maka Yakub akan tamasya dan Israelpun akan bersukacita hatinya! Mazmur Daud. -- Ya Tuhan! siapa boleh menumpang dalam kemah-Mu, dan siapa boleh menduduki bukit kesucian-Mu? Orang yang berjalan dengan tulus hatinya, dan yang mengerjakan kebajikan, dan yang berkata benar dalam hatinya. Yang tiada berbuat fitnah dengan lidahnya dan tiada berbuat jahat akan kawannya dan tiada mengatakan kecelaan samanya manusia. Maka kepada pemandangannya orang terbuang itu hina adanya, tetapi dipermuliakannya orang yang takut akan Tuhan; dan sudah ia berjanji pakai sumpah, jikalau menjadi ruginya sekalipun tiada juga diubahkannya. Maka tiada ia menjalankan uangnya dengan makan bunga dan tiada ia makan suap akan melawan orang yang tiada bersalah. Maka barangsiapa yang memeliharakan segala perkara ini, pada selama-lamanya tiada ia akan tergelincuh. Surat peringatan Daud. -- Peliharakanlah aku, ya Allah! karena aku harap akan Dikau. Bahwa aku telah berkata kepada Tuhan demikian: Engkaulah Tuhan, maka kebajikanku tiada sampai kepada-Mu. Maka akan orang yang suci di atas bumi, akan segala orang yang mulia itu adalah kesukaanku. Adapun kesusahan orang yang menyembah ilah lain, ia itu akan dipertambah-tambah; tiada aku mau mencucurkan persembahan minuman mereka itu yang dari pada darah adanya, dan tiada aku akan menyebut nama mereka itu dengan lidahku. Bahwa Tuhanlah bahagianku pusaka dan pialaku; Engkau telah mengaruniai aku dengan suatu milik yang luas. Maka tali pengukur telah jatuh bagiku pada tempat-tempat yang permai, dan suatu pusaka yang indah-indah telah menjadi bahagianku. Bahwa aku hendak memuji-muji Tuhan, yang telah memberi bicara akan daku; maka bagi yang demikian rindu hatiku akan mengajar aku pada tiap-tiap malam juga. Maka pada sedekala aku melihat Tuhan di hadapanku, sebab adalah Ia pada kananku, maka tiada aku akan tergelincuh. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwakupun bergemar, dan lagi tubuhkupun akan tidur dengan senangnya. Karena tiada Engkau akan meninggalkan jiwaku dalam alam barzakh dan tiada Engkau membiarkan kesucian-Mu itu menjadi busuk. Maka Engkau memberitahu aku jalan yang menuju kehidupan; kekenyangan dengan sukacita adalah di hadapan hadirat-Mu dan kesedapan pada kanan-Mu sampai selama-lamanya! Permintaan doa Daud. -- Dengar apalah, ya Tuhan, akan hal kebenaran; perhatikanlah tangisku yang sedih; berilah telinga akan permintaan doaku dari pada bibir yang bukan penipu! Biarlah pehukumanku keluar dari hadapan hadirat-Mu, dan mata-Mupun memandang akan pengadilan yang benar sekali. Jikalau Engkau mencobai hatiku dan menyelidik jalanku yang sembunyi-sembunyi dan mengujikan daku seperti dengan api, maka satupun tidak didapati oleh-Mu! Jikalau aku berpikir jahat sekalipun, tiada juga ia itu keluar dari pada mulutku. Adapun hal perbuatan manusia itu, bahwa aku telah memegang firman lidah-Mu, serta aku mengamat-amati segala jalan orang penggagah. Bahwa aku berjalan dengan langkah yang tetap pada jalan-jalan-Mu, dan langkahku itu tiada tergelincuh. Bahwa aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengar akan daku. Ya Allah! berilah telinga akan sembahku dan dengarlah kiranya akan perkataanku. Jadikanlah segala kemurahanmu suatu keheranan, hai Engkau yang melepaskan segala orang yang percaya akan Dikau dari pada orang yang berani berbangkit akan melawan tangan-Mu kanan! Peliharakanlah aku seperti akan biji mata-Mu; lindungkanlah kiranya aku di bawah naung sayap-Mu, dari pada orang fasik, yang hendak membinasakan daku, dan dari pada seteru, yang hendak menghancurkan daku dan yang berselubung dengan gemuknya dan yang berkata-kata sombong dengan lidahnya. Mereka itu menempuh akan daku, dengan sesaat dikepungnya akan daku, diintainya akan daku dengan matanya sambil mengendap di bumi. Adalah ia seperti singa yang hendak menerkam dan seperti singa muda menderum dalam tempat yang sembunyi. Bangkitlah kiranya, ya Tuhan! mendahului akan dia; empaskan dia dan lepaskanlah jiwaku dari pada orang fasik itu dengan pedang-Mu, dengan tangan-Mu, ya Tuhan! dari pada mereka, yang orang dunia belaka, dan yang punya bahagian dalam kehidupan ini, dan yang telah Engkau mengisi perutnya dengan benda yang termulia; maka anak-anaknya menjadi kenyang, dan ditinggalkannya lagi pusaka bagi anak-anaknya. Tetapi aku akan memandang hadirat-Mu dengan kebenaran, dan apabila aku bangun kelak aku akan dikenyangkan dengan peta-Mu. Bagi biduan besar suatu mazmur Daud, hamba Tuhan, yang telah menyanyikan bagi Tuhan segala perkataan nyanyian ini pada masa telah dilepaskan Tuhan akan dia dari pada tangan segala seterunya dan lagi dari pada tangan Saulpun. Maka katanya: Dengan sungguh-sungguh hati aku mengasihi akan Dikau, ya Tuhan! yang kuatku! Bahwa Tuhan juga gunung batuku dan kota bentengku dan penolongku, yaitu Allahku dan gunung batuku; aku percaya akan Dia, yang perisaiku dan tanduk selamatku dan tempat perlindunganku yang tinggi. Bahwa aku telah berseru kepada Tuhan, yang patut dipuji-puji, maka aku dilepaskan dari pada segala seteruku. Beberapa ombak maut telah mengelilingi aku dan sebab orang Belial mengejutkan aku. Beberapa tali neraka telah menyesakkan daku dan jerat maut telah kulihat di hadapanku. Maka dalam hal ketakutan aku berseru kepada Tuhan dan kunyaringkan penangisku kepada Allahku; maka didengar-Nya dari istana-Nya akan suaraku, dan seruku kepada-Nyapun sampailah kepada telinga-Nya. Lalu bumipun bergempalah dan bergeraklah dan segala alas gunungpun gemetarlah dan bergoncanglah oleh karena bernyala-nyala murka-Nya. Asap keluar dari pada hidung-Nya, dan api yang menghanguskan dari pada mulut-Nya, dan bara api yang bernyala-nyalapun keluar dari pada-Nya. Maka dicenderungkan-Nya langit lalu turunlah Ia, dan gelap gulita adalah di bawah kaki-Nya. Maka Iapun mengendarai kerubiun, lalu terbang serta melayang-layang di atas sayap angin. Maka dijadikan-Nya gelap itu akan perlindungan-Nya dan kegelapan air dan awan-awan di udara akan kelambu keliling-Nya. Dari pada cahaya hadirat-Nya melayang-layanglah segala awan-Nya dan hujan air beku dan bara api. Maka Tuhanpun gemuruhlah dalam langit, dan Allah taalapun mengeluarkan suara-Nya, hujan air beku dan bara api! Maka dilepaskan-Nya anak panah-Nya ke mana-mana, halilintar sabung-menyabung yang diempas-empaskan-Nya. Maka pada masa itu kelihatanlah segala tubir laut, dan segala alas bumipun terhantar dengan telanjangnya oleh hardik-Mu, ya Tuhan! dan oleh hembusan nafas hidung-Mu. Maka disuruhkan Tuhan dari atas, diambil-Nya akan daku dan ditarik-Nya akan daku keluar dari dalam air yang besar-besar. Dilepaskan-Nya aku dari pada segala seteruku yang berkuasa dan dari pada pembenciku yang kuat dari padaku. Mereka itu telah menempun akan daku pada masa kesukaranku, tetapi Tuhan menjadi pesandaran bagiku. Maka dihantar-Nya akan daku keluar kepada keluasan, disentak-Nya aku sebab Ia berkenankan daku. Bahwa dibalas Tuhan akan daku sekadar kebenaranku, dan dianugerahinya aku sekadar kesucian tanganku. Karena aku telah menurut jalan-jalan Tuhan, dan tiada aku menyimpang dari pada Allahku dengan khianat. Melainkan segala hukum-Nya adalah selalu di hadapanku, dan segala firman-Nyapun tiada kujauhkan dari padaku. Melainkan adalah hatiku tulus di hadapan hadirat-Nya, dan aku memeliharakan diriku dari pada kejahatan. Maka sebab itu dibalas Tuhan akan daku sekadar kebenaranku dan sekadar kesucian tanganku yang di hadapan hadirat-Nya. Maka kepada orang yang murah Engkau menyatakan kemurahanmu dan kepada orang yang tulus hatinya Engkaupun tulus hati. Dan kepada orang yang suci Engkaupun suci, tetapi dengan orang yang terbalik nyatalah Engkau bergumul-gumul. Karena sesungguhnya, Engkau meluputkan umat yang teraniaya, tetapi Engkau merendahkan segala mata yang mengatas-ataskan dirinya. Karena Engkau juga menerangkan pelitaku; dan Tuhan, Allahku, mengubahkan kegelapanku sehingga ia itu menjadi terang cuaca. Bahkan, dengan Engkau juga berani aku memecahkan suatu pasukan, dan dengan Allahku juga aku melompat pagar tembok. Maka jalan Allah itulah sempurna adanya, dan firman Tuhan itu mahasuci; maka Ialah suatu perisai bagi segala orang yang percaya akan Dia. Karena siapakah Allah melainkan Tuhan? dan siapakah gunung batu melainkan Allah kita? Maka Allah juga yang mengikat pinggangku dengan kuat, dan yang mematutkan jalanku dengan sempurna. Dijadikan-Nya kakiku bagaikan kaki kijang dan didirikan-Nya aku di atas tempat yang tinggi-tinggi. Diajar-Nya tanganku berperang, sehingga lenganku dapat mengedangkan busur besi kersani. Maka Engkau juga yang telah mengaruniakan kepadaku perisai selamat yang dari pada-Mu itu, dan tangan kanan-Mu telah menyokong aku, dan lemah lembut-Mu telah membesarkan aku. Bahwa Engkau telah meluaskan tempat kejejakan di bawahku, sehingga mata kakiku tiada tergelincuh. Bahwa aku telah mengusir segala seteruku, kudapati akan mereka itu, dan tiada aku kembali kalau sebelum aku membinasakan mereka itu sama sekali. Bahwa aku telah melukakan mereka itu sehingga tiada ia dapat berdiri pula; terhantarlah mereka itu di bawah kakiku. Karena Engkau telah mengikat pinggangku dengan kuat akan berperang, dan segala orang yang berbangkit melawan aku itu kautundukkan di bawahku. Maka Engkau telah memberi kepadaku tengkuk segala seteruku dan segala pembenciku, supaya aku membinasakan dia. Mereka itu telah berteriak, tetapi seorang penolongpun tiada, teriaknya kepada Tuhan, tetapi tiada disahutnya akan mereka itu. Maka aku menghancurluluhkan mereka itu seperti duli yang diterbangkan oleh angin, dan aku memijak-mijak mereka itu seperti becek di jalan. Maka Engkau telah meluputkan daku dari pada segala perbantahan orang banyak itu, dan Engkau telah menjadikan aku penghulu segala bangsa, dan lagi bangsa-bangsa yang tiada kukenal itu telah menjadi takluk kepadaku. Baharu telinganya terdengar akan halku, maka diturutnya perintahku, dan orang helatpun pura-pura takluk kepadaku. Adapun orang helat itu telah surutlah kuatnya serta gemetarlah mereka itu dalam kota bentengnya. Bahwa hiduplah Tuhan, dan segala puji bagi gunung batuku, dan dipermuliakanlah kiranya Allah, pohon selamatku. Ia itu Allah yang telah menuntut bela bagiku dengan sempurna dan Ia juga yang telah menaklukkan segala bangsa itu kepadaku. Yang melepaskan aku dari pada segala seteruku, bahkan, yang telah meninggikan aku dari pada segala orang yang mendurhaka kepadaku, dan Ia juga telah meluputkan aku dari pada orang penggagah. Maka sebab itu aku memuji-muji akan Dikau, ya Tuhan! di antara segala bangsa, dan akan nama-Mupun aku hendak menyanyikan mazmur. Maka Ia yang telah mengadakan kelepasan besar bagi rajanya, dan yang berbuat kemurahan akan orang yang dilantiknya, yaitu akan Daud dan segala anak cucunya sampai selama-lamanya. Mazmur Daud bagi biduan besar. Bahwa segala langit menceriterakan kemuliaan Allah, dan cakrawalapun menyebut perbuatan tangannya. Maka hari berganti hari mencurahkan bahasanya dengan kelimpahan dan malam berganti malam memasyhurkan pengetahuan. Barang suatu bahasapun tiada dan barang perkataanpun tiada, yang dalamnya belum kedengaran suaranya. Bahwa tali pengukurnya sampai kepada seluruh muka bumi dan firman-Nya sampai kepada ujung bumi, ke tempat didirikannyalah kemah bagi matahari. Bahwasanya keluarlah ia itu dari sana seperti seorang mempelai keluar dari dalam pelaminannya; lalu berlarilah ia dengan bergemar seperti seorang hulubalang kepada perlombaannya. Maka terbitlah ia dari pada ujung langit dan peridarannya sampai kepada ujungnya, maka barang suatupun tiada terlindung dari pada panasnya! Bahwa taurat Tuhan itulah sempurna dan ia itu menyegarkan hati; kesaksian Tuhan itulah tentu dan mendatangkan budi kepada orang yang bodoh. Maka segala firman Tuhan itu betul dan menyukakan hati, bahwa hukum Tuhan itu suci dan ia itu menerangkan mata. Maka takut akan Tuhan itu suci adanya dan kekal selama-lamanya; segala hukum Tuhan itu benar dan adil semata-mata. Maka terutamalah ia dari pada emas, bahkan, dari pada banyak emas halus, dan terlebih manis dari pada air madu dan dari pada titisan sarang lebah adanya. Dan lagi hambamu beroleh nasehat dari padanya, maka dalam pemeliharaannya adalah banyak pahala. Siapa gerangan mengetahui akan segala sesatan dirinya; sucikanlah kiranya aku dari pada segala salah yang sembunyi. Peliharakanlah juga hambamu dari pada congkak; jangan ia itu merajalela atasku; maka pada masa itu kelak adalah hatiku tulus dan suci dari pada salah yang besar. Maka biarlah kiranya segala perkataan lidahku dan segala kepikiran hatikupun berkenan kepada hadirat-Mu, ya Tuhan, gunung batuku dan penebusku. Mazmur Daud bagi biduan besar. Hendaklah kiranya Tuhan menerima doamu pada hari kepicikan, hendaklah kiranya nama Allah Yakub itu memeliharakan dikau! Hendaklah kiranya dikirimkan-Nya penolongnya dari dalam tempat yang suci dan disokong-Nya akan dikau dari dalam Sion! Hendaklah kiranya Iapun berkenan akan segala persembahanmu makanan dan hendaklah keridlaan-Nya akan segala korban bakaranmu. -- Selah. Hendaklah kiranya dikaruniakan-Nya kepadamu kehendak hatimu dan disampaikan-Nyalah segala bicaramu. Maka kami akan menyanyikan puji-pujian oleh karena selamatmu, dan mengangkatkan bendera karena nama Allah kita! Bahwa Tuhan sampaikanlah kiranya segala kehendak hatimu! Maka sekarang telah kuketahui bahwa Tuhan membantu akan Masih-Nya; Ia menyahut kelak akan dia dari dalam sorga, tempat kesucian-Nya, dan tangan-Nya kanan akan memberi kemenangan yang indah-indah. Bahwa ada yang bermegah akan rata, ada yang bermegah akan kuda, tetapi kita juga hendak bermegah akan nama Tuhan, Allah kita. Bahwa mereka itu telah membungkukkan dirinya dan sudah jatuh, tetapi kita ini telah berbangkit dan tinggal berdiri. Ya Tuhan! peliharakan apalah akan raja, dan sahutilah kiranya apabila kami berseru-seru! Mazmur Daud bagi biduan besar. Ya Tuhan! bahwa raja bergemar akan kuasa-Mu; bagaimana sangat bersukacitalah ia sebab kemenangan-Mu! Maka kehendak hatinya telah Kaukaruniakan kepadanya, dan tiada Engkau enggankan permintaan lidahnya. -- Selah. Karena Engkau mendahului dia dengan beberapa berkat kebajikan, dan Engkau telah mengenakan makota dari pada emas yang semata-mata suci kepada kepalanya. Dipintanya hidup dari padamu, maka Engkau mengaruniakan dia, dan lagi panjang umur sampai kekal selama-lamanya. Besarlah kemuliaannya oleh sebab selamat yang dari pada-Mu; hormat dan daulat telah Kautambahkan kepadanya. Karena Engkau menjadikan dia berkat selama-lamanya, dan Engkau menyukakan dia dengan kesukaan besar di hadapan hadirat-Mu. Karena raja percaya akan Tuhan dan dengan kemurahan Allah taala tiada ia akan tergelincuh. Maka tangan-Mu akan mendapat segala seteru-Mu dan tangan-Mu kanan akan sampai kepada segala orang yang benci akan Dikau. Bahwa Engkau akan menjadikan mereka itu seperti dapur api oleh murka dari hadirat-Mu, Tuhan menelan mereka itu kelak pada masa murka-Nya dan api kelak makan habis akan mereka itu. Maka Engkau akan membinasakan buahnya dari atas bumi dan benihnya dari antara segala anak Adam. Sebab mereka itu sudah menyengajakan jahat kepadamu, dan mereka itu telah mereka suatu pekerjaan tipu, tetapi tiada ia itu akan sampai. Karena Engkau akan menaruh mereka itu bagaikan sasaran dan dengan tali busur-Mu Engkau akan mengacu-acukan mukanya. Permuliakanlah diri-Mu, ya Tuhan! dengan kuat-Mu, maka kami akan menyanyi dan memuji kuasa-Mu dengan mazmur. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Ayalet Hasyakhar. Ya Allahku! ya Allahku! mengapa Engkau telah meninggalkan aku? dan jauh Engkau dari pada menolong aku dan dari pada bunyi peraungku. Ya Allahku! bahwa aku berseru pada siang hari maka tiada Engkau sahut; dan pada malam tiada aku mendapat senang. Tetapi Engkau juga suci, serta duduk di antara segala puji-pujian orang Israel. Kepadamu juga telah harap segala nenek moyang kami; mereka itu percaya, maka Engkau memeliharakan dia. Mereka itu telah berseru kepada-Mu, maka mereka itupun terpeliharalah; mereka itu percaya akan Dikau, maka tiada mereka itu mendapat malu. Tetapi aku ini seperti cacing, bukannya manusia, suatu kecelaan kepada manusia dan suatu kehinaan kepada orang banyak. Barangsiapa yang melihat aku itu mengolok-olok akan daku, mereka itu mengelelotkan lidahnya kepadaku serta digelengkannya kepalanya, katanya: Ia telah memulangkan halnya kepada Tuhan; biarlah dilepaskannya akan dia, jikalau kiranya Ia berkenan akan dia. Maka Engkau juga yang telah mengeluarkan daku dari dalam rahim dan yang memberi aku harap tatkala aku lagi mengisap susu ibuku. Maka kepadamulah aku tertaruh dari pada rahim dan dari pada ribaan ibuku Engkau juga Allahku. Maka sebab itu janganlah kiranya Engkau jauh dari padaku, karena kepicikan itu telah hampirlah dan seorang penolongpun tiada. Beberapa lembu muda mengelilingi aku, dan lembu jantan dari Bazan yang kuat mengerubungi aku. Mereka itu telah mengangakan mulutnya kepadaku seperti singa yang menerkam serta mengaum-aum. Bahwa aku seperti air yang tercurah, dan segala tulang-tulangkupun tercerailah, maka hatikupun seperti lilin telah hancurlah meleleh di dalam isi perutku. Bahwa kuatku sudah menjadi kering seperti tembikar dan lidahkupun melekat pada langitan mulutku, maka Engkaupun meletakkan daku dalam lembu maut. Karena beberapa anjing telah mengelilingi aku, dan aku dikepung oleh suatu perhimpunan orang yang berbuat jahat; mereka itu telah menebuk kaki tanganku. Segala tulangku dapat kubilang; mereka itu melihatkan dia dan memandang kepadaku. Dibahagi-bahaginya pakaianku di antaranya dan dibuangnya undi atas jubahku. Tetapi Engkau, ya Tuhan! jangan apalah berdiri dari jauh; ya kuatku! bersegeralah kiranya Engkau menolong akan daku. Luputkanlah kiranya nyawaku dari pada pedang, dan aku yang seorang jua dari pada gagah anjing. Luputkanlah kiranya aku dari pada mulut singa dan lepaskanlah aku dari pada segala cula badak. Maka aku kelak akan menyebut nama-Mu kepada segala saudaraku, serta memuji Engkau di tengah-tengah perhimpunan. Hai kamu sekalian yang takut akan Tuhan, pujilah akan Dia; hai segala bani Yakub, muliakanlah Dia, serta hormatilah akan Dia, hai segala bani Israel! Karena tiada dihinakan-Nya atau dicelakan-Nya kesukaran orang yang teraniaya, dan tiada Ia menyembunyikan hadirat-Nya dari padanya, melainkan didengar-Nya pada masa ia berseru kepada-Nya. Maka akan Dikau juga pujiku kelak dalam perhimpunan orang banyak; aku akan membayar segala nazarku di hadapan orang yang takut akan Dia. Maka orang miskin akan diberi makan, dan mereka itu akan kenyang; biarlah Tuhan dipuji oleh segala orang yang mencahari Dia, maka hati kamu akan hidup sampai selama-lamanya. Segala ujung bumi kelak ingat akan dia serta kembali kepada Tuhan, dan segala bangsa orang kafir akan menyembah sujud di hadapan hadirat-Mu. Karena Tuhan yang empunya kerajaan, dan Iapun yang dipertuan di antara segala bangsa. Segala orang yang gemuk di atas bumi akan makan serta menyembah Dia, segala orang yang turun ke dalam abu itu akan menundukkan dirinya di hadapan hadirat-Nya dan yang tiada dapat memeliharakan hidup nyawanya. Bahwa segala anak cucu itu akan berbuat ibadat kepada-Nya, serta dimasyhurkannya nama Tuhan kepada segala bangsa yang kemudian. Maka mereka itu akan datang serta mengabarkan kebenarannya kepada bangsa yang akan jadi, karena Ia juga yang sudah membuatnya. Mazmur Daud. Dibaringkan-Nya aku pada tempat yang banyak rumputnya, dan dihantar-Nya aku perlahan-lahan kepada air yang tenang sekali. Disegarkan-Nya jiwaku dan dihantar-Nya aku pada jalan kebenaran karena nama-Nya. Jikalau aku berjalan dalam lembah bayang-bayang maut sekalipun, tiada juga aku takut bahaya, karena Engkau juga menyertai aku, bahwa batang-Mu dan tongkat-Mu ada menghiburkan daku. Maka Engkau menyajikan hidangan di hadapanku tentang segala seteruku; dan Engkau menyirami kepalaku dengan minyak, dan memumbungkan pialakupun. Maka sesungguhnya kebajikan dan kemurahan akan mengikut aku pada segala hari umur hidupku, maka aku akan masuk selalu ke dalam bait Tuhan sampai selama-lamanya. Mazmur Daud. Karena telah dialaskan-Nya di atas laut dan diteguhkan-Nya di atas sungai besar. Siapa boleh naik ke atas bukit Tuhan? siapa boleh berdiri pada tempat kesucian-Nya? Yaitu orang yang suci tangannya dan jernih hatinya, dan yang tiada membawa hatinya kepada sia-sia dan yang tiada bersumpah dusta. Maka orang itu beroleh berkat dari pada Tuhan, dan kebenaran dari pada Allah, pohon selamatnya. Bahwa inilah bangsa orang yang bertanya akan Tuhan, yang mencahari hadirat-Mu, yaitulah Yakub. -- Selah. Angkatlah kepalamu, hai segala pintu gerbang, dan angkatlah akan dirimu, hai pintu yang kekal, supaya masuk Raja yang mahamulia! Siapa gerangan Raja yang mahamulia itu? Ia itulah Tuhan yang perwira perkasa, Ia itu Tuhan yang pahlawan dalam peperangan! Angkatlah kepalamu, hai segala pintu gerbang, angkatlah akan dirimu, hai pintu yang kekal, supaya masuk Raja yang mahamulia! Siapa gerangan Raja yang mahamulia itu? Ia itu Tuhan serwa sekalian alam, Ialah Raja yang mahamulia itu. -- Selah. Mazmur Daud. Ya Allahku! pada-Mu juga aku harap; jangan kiranya aku diberi malu; jangan apalah berikan seteruku melompat-lompat dengan kesukaannya karena aku. Sesungguhnya segala orang yang menantikan Dikau itu tiada mendapat malu; melainkan mereka itu mendapat malu yang berbuat khianat dengan tiada semena-mena. Ya Tuhan! nyatakanlah kiranya kepadaku segala jalan-Mu, dan ajarkanlah akan daku segala lorong-Mu. Pimpinlah akan daku ke dalam kebenaran-Mu dan ajarkanlah akan daku, karena Engkaulah Allah, pohon selamatku; maka akan Dikau juga aku bernanti pada segenap hari. Ingatlah kiranya akan segala rahmat-Mu dan segala kemurahan-Mu, ya Tuhan! karena ia itu kepada azali adanya. Maka janganlah Engkau ingat akan segala dosaku pada masa mudaku dan akan segala salahku, melainkan hendaklah Engkau ingat akan daku sekadar kemurahan-Mu, oleh karena kebajikan-Mu, ya Tuhan! Bahwa Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia akan menunjuk jalan kepada orang yang berdosa. Bahwa Ia memimpin orang yang rendah hatinya kepada yang benar dan diajarkan-Nya jalan-Nya akan orang yang lemah lembut hatinya. Adapun segala jalan Tuhan itu kemurahan dan kebenaran bagi segala orang yang memeliharakan perjanjian-Nya dan kesaksian-Nya. Maka oleh karena nama-Mu, ya Tuhan! ampunilah kiranya salahku karena besarlah adanya. Siapa gerangan orang yang takut akan Tuhan? maka Tuhan kelak mengajar dia akan jalan yang patut dipilihnya. Jiwanya akan bermalam dalam kebajikan dan anak cucunya akan mempusakai bumi. Rahasia Tuhan itu bagi orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya akan diberitahu kepadanya. Bahwa selalu mataku menengadah kepada Tuhan, karena Ia juga akan mengeluarkan kakiku dari dalam jaring. Palingkanlah kiranya diri-Mu kepadaku dan sayangkanlah aku, karena aku dalam kesunyian dan kesukaran. Segala kepicikan hatiku telah meluaskan dirinya; keluarkanlah kiranya aku dari dalam kesesakanku. Tilik apalah akan daku dalam hal berkesusahan dan berkesukaran, dan ampunilah kiranya segala dosaku. Tengoklah kiranya akan segala seteruku, karena mereka itu telah menjadi banyak dan dengan benci yang bengis dibencinya akan daku. Peliharakanlah nyawaku dan luputkanlah aku; janganlah beri aku dipermalukan, karena aku berlindung pada-Mu. Biarlah kesempurnaan dan tulus hatipun memeliharakan daku, karena aku menantikan Dikau. Tebuslah akan orang Israel, ya Allah! dari dalam segala kepicikannya. Mazmur Daud. -- Benarkan apalah halku, ya Tuhan! karena aku melakukan diriku dengan tiada bersalah dan aku harap akan Tuhan; janganlah beri aku tergelincuh. Ujilah akan daku, ya Tuhan! cobalah akan daku dan selidiklah akan buah pinggang dan akan hatiku. Karena kemurahan-Mu adalah di hadapan mataku dan aku berjalan selalu menurut kebenaran-Mu. Maka tiada aku duduk bersama-sama dengan orang sia-sia dan lagi tiada aku berjinak-jinakan dengan orang munafik. Maka aku benci akan perhimpunan orang yang berbuat jahat dan tiada aku duduk bersama-sama dengan orang fasik. Bahwa aku membasuh tanganku akan tanda suci dari pada salah, dan aku berjalan keliling mezbah-Mu, ya Tuhan! hendak memasyhurkan puji-pujian dan mewartakan segala perbuatanmu yang ajaib itu. Ya Tuhan! aku suka akan kedudukan rumah-Mu dan akan tempat kemah kemuliaan-Mu. Jangan apalah Engkau menghapuskan nyawaku bersama-sama dengan orang yang berdosa, dan kehidupanku bersama-sama dengan orang yang menumpahkan darah, yang dalam tangannya adalah pekerjaan celaka dan tangannya kanan penuh dengan pemberian. Tetapi aku ini berjalan dengan tulus hatiku, maka hendaklah Engkau menebus akan daku dan mengasihankan daku. Bahwa kakiku berdiri pada jalan yang rata, maka di dalam perhimpunan aku akan memuji Tuhan. Mazmur Daud. Pada masa orang jahat dan segala lawanku dan segala musuhku datang menempuh aku hendak makan dagingku, maka mereka itu sendiri terantuk lalu jatuh. Jikalau suatu tentara mengepungi aku sekalipun, maka tiada akan takut hatiku; jikalau berbangkit suatu ikat peperangan lawan aku sekalipun, maka haraplah juga aku akan yang demikian. Bahwa satu perkara telah kupohonkan dari pada Tuhan, maka itulah akan kucahari, yaitu supaya boleh aku duduk dalam rumah Tuhan pada segala hari umur hidupku, akan memandang keindahan Tuhan dan menyelidik dia dalam kaabah-Nya. Karena pada masa yang jahat ditaruh-Nya akan daku dalam pondok-Nya, dan disembunyikan-Nya aku di belakang tirai kemah-Nya, dan dinaikan-Nya aku di atas gunung batu. Maka sekarang juga kepalaku ditinggikan di atas segala seteruku yang mengelilingi aku, maka aku mempersembahkan beberapa korban bakaran dari kesukaan dalam kemah-Nya, dan aku menyanyikan pujian, bahkan, aku menyanyikan mazmur bagi Tuhan! Dengarlah kiranya, ya Tuhan, akan doaku apabila aku berseru; kasihankanlah akan daku dan sahutlah akan daku. Kepadamu juga hatiku berkata, akan Dikau juga mataku mencahari; bahwa aku mencahari hadirat-Mu, ya Tuhan! Jangan apalah Engkau menyembunyikan hadirat-Mu dari padaku dan jangan dengan murka Engkau menolak hamba-Mu; bahwa Engkaulah penolongku, janganlah kiranya Engkau lupakan daku; janganlah tinggalkan daku, ya Allah, pohon selamatku! Karena bapaku dan ibuku telah meninggalkan daku, tetapi Tuhan akan menyambut aku. Ajarkanlah kiranya jalan-Mu akan daku, ya Tuhan! dan hantarlah akan daku pada jalan yang betul karena sebab segala orang yang mengintai akan daku. Jangan Tuhan menyerahkan daku kepada kehendak segala lawanku, karena beberapa saksi dusta berbangkit atasku dengan bernafaskan aniaya. Bahwasanya percayalah aku, bahwa aku lagi akan melihat kebajikan yang dari pada Tuhan dalam negeri yang hidup. Nantikanlah akan Tuhan; pertetapkanlah hatimu, maka Iapun akan meneguhkan hatimu kelak, bahkan, nantikanlah akan Tuhan! Mazmur Daud. Dengarlah kiranya akan seru doaku apabila aku berteriak kepada-Mu, apabila aku menadahkan tanganku ke tempat kaabah-Mu yang suci itu. Janganlah Engkau menarik aku masuk dalam hal orang fasik, orang yang berbuat jahat dan yang mengatakan salam kepada kawan-kawannya, tetapi jahat juga adalah dalam hatinya. Balaslah kiranya akan mereka itu sekadar perbuatannya dan sekadar kejahatan pekerjaannya; balaslah akan mereka itu sekadar perbuatan tangannya dan kembalikanlah pembalasannya kepadanya. Karena tiada diindahkan segala pekerjaan Tuhan, atau perbuatan tangan-Nya, niscaya Tuhan akan merobohkan mereka itu dan tiada dibangunkan-Nya mereka itu pula. Segala puji bagi Tuhan, karena telah didengar-Nya akan bunyi pemohonku. Bahwa Tuhan itu kuatku dan perisaiku, pada-Nya haraplah hatiku, maka aku sudah ditolong! Sebab itu berbangkitlah sukacita dalam hatiku dan aku memuji-muji akan Dia dengan nyanyiku. Bahwa Tuhan itulah kuat umat-Nya dan Iapun kuasa pertolongan Masih-Nya. Peliharakanlah kiranya segala umat-Mu dan berkatilah pusaka-Mu dan gembalakanlah mereka itu dan dukunglah akan mereka itu sampai selama-lamanya. Mazmur Daud. Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sembah sujudlah kepada Tuhan dengan perhiasan tempat yang suci. Bahwa suara Tuhan berbunyilah di atas air; maka Allah yang mahamulia itu mengadakan guruh; bahwa Tuhan adalah di atas air yang besar-besar. Maka suara Tuhan itu dengan kuat; suara Tuhan itu dengan hebat. Suara Tuhan itu mematahkan pohon araz, bahkan Tuhan mematahkan pohon araz di Libanon. Disuruhnya semuanya itu melompat seperti anak-anak lembu, baik Libanon baik Siryon seperti anak badak. Maka suara Tuhan memantik api dari padanya yang bernyala-nyala. Suara Tuhan menggerakkan padang belantara; Tuhan menggerakkan padang belantara Kades. Bahwa suara Tuhan itu mengadakan rusa betina mulai beranak dan digundulkannya segala rimba, tetapi dalam kaabah-Nya segala orang menyebutkan kemuliaan-Nya. Bahwa Tuhan sudah duduk memerintahkan air yang besar-besar, bahkan, Tuhan bersemayam menjadi Raja sampai selama-lamanya. Maka Tuhan akan memberi kuat kepada umat-Nya, dan Tuhan akan memberkati umat-Nya dengan sejahtera. Mazmur, nyanyian tahbis istana Daud. Bahwa aku hendak memuliakan Dikau, ya Tuhan! sebab Engkau telah menarik aku naik dari tempat yang dalam, dan tiada Engkau membiarkan seteruku bergemar akan daku. Ya Tuhan, Allahku! aku telah berseru kepadamu, maka Engkau menyembuhkan daku. Ya Tuhan! Engkau sudah menaikkan jiwaku dari dalam kubur; Engkau telah menghidupi aku, sehingga tiada aku turun ke dalam liang lahat. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hal segala kekasih-Nya! dan pujilah akan peringatan kesucian-Nya. Karena murka-Nya sesaat jua lamanya, tetapi keridlaan-Nya tahan seumur hidup; maka pada malam hari adalah tangisan, tetapi pada pagi hari tempik sorak! Bahwasanya dalam hal sentosa kataku: Maka pada selama-lamanya tiada aku tergelincuh. Karena Engkau, ya Tuhan! oleh keridlaan-Mu telah menetapkan gunungku, tetapi Engkau menyembunyikan hadirat-Mu, lalu terkejutlah aku. Maka kepada-Mu, ya Tuhan! aku sudah berseru dan kepada Tuhan aku sudah meminta doa; apakah untungnya darahku dan turunku ke dalam kubur? Bolehkah lebu itu memuji Engkau? bolehkah ia itu memasyhurkan kebenaran-Mu? Dengarlah kiranya, ya Tuhan! kasihankanlah aku, ya Tuhan! jadilah penolong akan daku! Bahwa Engkau telah menukarkan ratapku dengan kesukaan dan ramai padaku; Engkau telah menanggalkan kain perkabunganku dan mengikatkan pinggangku dengan kesukaan. Yaitu supaya aku memuliakan Dikau serta menyanyikan mazmur dengan tiada berkeputusan, ya Tuhan, Allahku! aku hendak memuji-muji Engkau pada selama-lamanya! Mazmur Daud bagi biduan besar. Ya Tuhan! pada-Mu juga aku berlindung, janganlah kiranya beri aku dipermalukan pada selama-lamanya; luputkanlah aku oleh kebenaran-Mu. Berilah telinga akan pintaku, tolonglah akan daku dengan segera; jadilah bagiku akan gunung batu perlindungan, akan kota benteng, supaya aku terpelihara dalamnya. Sesungguhnya Engkaulah gunung batuku dan kubuku; maka karena sebab nama-Mu hantarkanlah aku dan pimpinlah akan daku. Keluarkanlah aku dari dalam jaring yang telah disembunyikannya dari padaku, karena Engkau juga kuatku! Maka kepada tangan-Mulah aku menyerahkan nyawaku; bahwa Engkau telah menebus aku, ya Tuhan, Allah yang benar. Bahwa aku benci akan orang yang mengindahkan perkara sia-sia dan aku percaya akan Tuhan. Maka aku akan tamasya dan bersukacita oleh karena kemurahan-Mu, karena Engkau telah menilik akan hal aku teraniaya, dan Engkau telah mengetahui akan jiwaku dalam hal kepicikan. Maka tiada Engkau menyerahkan aku kepada tangan seteru, melainkan Engkau telah menjejakkan kakiku pada tempat yang luas. Kasihankanlah akan daku, ya Tuhan! karena aku dalam kesusahan; dari karena dukacita telah terkeratlah mataku dan jiwaku dan perutkupun. Karena umur hidupku hilang dalam percintaan dan segala tahunku dalam keluh kesah, bahwa kuatku sudah menjadi lemah oleh salahku, dan tulang-tulangkupun sudah terkerat. Dari karena segala lawanku aku telah menjadi kecelaan belaka bagi orang sekampungku dan suatu ngeri bagi kenal-kenalanku; barangsiapa yang di luar memandang akan daku yaitu lari jauh dari padaku. Bahwa kelupaanlah aku dalam hati orang seperti orang mati; aku sudah menjadi seupama bejana yang rusak. Karena aku telah mendengar fitnah kebanyakan orang; ketakutan ada berkeliling, karena mereka itu berbicara bersama-sama dari halku dan bermufakat hendak mengambil jiwaku. Tetapi aku percaya akan Dikau, ya Tuhan! serta kataku: Bahwa Engkau juga Allahku! Di dalam tangan-Mu adalah segala nasibku; peliharakanlah kiranya aku dari pada tangan segala seteruku; dan dari pada segala orang yang menghambat aku. Cahayakanlah kiranya hadirat-Mu kepada hamba-Mu, dan lepaskanlah aku oleh kemurahan-Mu. Ya Tuhan! janganlah kiranya Engkau biarkan aku mendapat malu, karena aku berseru kepada-Mu; biarlah segala orang fasik itu mendapat malu; biarlah mereka itu mendiamkan dirinya dalam kubur. Biarkanlah segala bibir dusta menjadi kelu, yang berkata-kata keras akan orang yang benar dengan congkaknya dan dengan sombongnya. Bagaimana besar kebajikan-Mu, yang telah Kautaruh bagi orang yang takut akan Dikau, dan yang telah Kaujadikan bagi orang yang berlindung pada-Mu di hadapan segala anak Adam. Maka Engkau menyembunyikan mereka itu dalam perlindungan di hadapan hadirat-Mu dari pada segala congkak orang, dan Engkau melindungkan mereka itu dalam kemah-Mu dari pada fitnah orang punya lidah. Segala puji bagi Tuhan, yang telah menyatakan keridlaan-Nya akan daku dengan ajaib-ajaib di dalam negeri yang berkota benteng. Sesungguhnya dengan telanjurku aku telah berkata demikian: Bahwa aku telah terkerat dari hadapan mata-Mu; tetapi Engkau juga telah mendengar akan bunyi pohonku, apabila aku berseru kepada-Mu. Kasihlah olehmu akan Tuhan, hai segala orang salehnya; karena Tuhan memeliharakan segala orang yang percaya, dan dibalas-Nya dengan kelimpahan akan segala orang yang berlaku dengan congkak. Pertetapkanlah dirimu, maka Iapun akan meneguhkan hatimu, hai kamu sekalian yang harap akan Tuhan! Karangan Daud. Berbahagialah orang yang tiada ditanggungkan Tuhan kesalahan di atasnya, dan yang tiada menaruh tipu dalam hatinya. Sementara aku lagi berdiam diriku maka tulang-tulangku menjadi tua dalam peraungku pada segenap hari. Karena pada siang dan malam tangan-Mu beratlah menekan aku dan airku telah kekeringanlah seperti pada musim kemarau adanya. -- Selah. Lalu aku mengaku dosaku kepada-Mu dengan tiada menyembunyikan kejahatanku. Maka kataku: Aku hendak mengaku segala salahku kepada Tuhan, maka Engkau juga lalu mengampuni kesalahan dosaku. -- Selah. Maka sebab itu tiap-tiap orang suci akan memohon kepada-Mu pada masa kesukaran, bahkan, pada masa air bah yang besar tiada ia itu akan sampai kepadanya. Bahwa Engkaulah perlindungan bagiku, dan Engkau memeliharakan aku dari pada kepicikan; maka Engkau mengelilingi aku dengan nyanyian kelepasan yang ramai-ramai. -- Selah! Bahwa Aku akan memberi nasehat kepadamu serta mengajar engkau akan jalan yang patut kaujalani; bahwa Aku akan membicarakan halmu dan mata-Ku menyertai akan dikau. Maka janganlah kamu seperti kuda atau bagal yang tiada berakal, yang mulutnya dikenakan kang dan tali kang, supaya jangan ia dekat kepadamu. Maka adalah banyak sengsara pada orang fasik, tetapi orang yang harap pada Tuhan itu akan dikelilingi dengan kemurahan. Bersuka-sukaanlah kamu bagi Tuhan dan tamasyalah kamu, hai segala orang yang benar, dan nyanyilah dengan ramai-ramai, hai segala orang yang tulus hatimu! Nyanyilah dengan ramai-ramai bagi Tuhan, hai segala orang yang benar! bahwa puji-pujian itu patut akan orang yang betul. Pujilah akan Tuhan dengan kecapi, nyanyikanlah mazmur bagi-Nya dengan dandi dan permainan sepuluh tali. Nyanyikanlah bagi-Nya suatu nyanyian yang baharu, dan tabuhkanlah baik-baik segala bunyi-bunyian yang ramai. Karena benarlah firman Tuhan dan setiawanlah segala perbuatan-Nya. Dikasihi-Nya akan keadilan dan hukum, maka penuhlah bumi dengan kemurahan Tuhan. Dengan firman Tuhan telah jadi segala langit, dan segala tentara-Nyapun telah jadi dengan hawa mulut-Nya. Maka telah dikumpulkan-Nya segala air laut jadi satu timbunan, dan dijadikan-Nya lautan itu akan perbendaharaan. Takutlah akan Tuhan, hai seluruh bumi! gentarlah akan Dia, hai segala isi dunia! Karena berkatalah Ia, maka ia itupun adalah; berfirmanlah Ia maka ia itupun terdiri. Bahwa Tuhan meniadakan bicara segala bangsa dan membatalkan maksud orang banyak. Tetapi bicara Tuhan tetap selama-lamanya dan kasad hati-Nya tetap turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang beroleh Tuhan akan Allahnya, yaitu bangsa yang dipilih-Nya akan bahagian-Nya pusaka. Bahwa Tuhan melihat dari dalam sorga serta memandang kepada segala anak Adam. Dari pada arasy yang diduduki-Nya Iapun menilik akan segala orang yang mendiami bumi. Maka telah dijadikan-Nya hati mereka itu sekalian serta diamat-amati-Nya segala perbuatannya. Bahwa seorang rajapun tiada menang oleh karena kebanyakan balatentaranya, dan seorang hulubalangpun tiada diluputkan oleh kebesaran kuatnya; bahwa kuda itu kepalang bagi kemenangan dan oleh besar kuatnya tiada ia akan meluputkan. Bahwa sesungguhnya mata Tuhan ada menilik akan orang yang takut akan Dia dan yang harap pada kemurahan-Nya, hendak Ia merebut mereka itu dari pada maut dan menghidupkan mereka itu pada masa bala kelaparan. Maka jiwa kami menantikan Tuhan; karena Ia juga penolong kami dan perisai kami. Maka sukalah hati kami akan Dia, sebab haraplah kami akan nama-Nya yang suci. Maka biarlah kiranya kemurahan-Mu atas kami, ya Tuhan! seperti kami harap akan Dikau. Mazmur Daud dari hal diubahkannya kelakuannya di hadapan Abimelekh, yang menghalaukan dia, sehingga iapun terlepas. Bahwa aku akan memuji Tuhan pada sediakala, dan kepujian-Nya akan selalu pada lidahku. Bahwa hatiku akan memuji Tuhan, maka orang yang lemah lembut hatinya akan mendengarnya lalu bersukacita hatinya. Hendaklah kamu menyertai aku dalam membesarkan Tuhan, dan biarlah kita bersama-sama memuliakan nama-Nya. Bahwa aku sudah mencahari Tuhan, lalu Iapun menyahut akan daku dan dikeluarkan-nya aku dari pada segala ketakutanku. Barangsiapa yang menengadah kepada-Nya, maka matanya menjadi terang dan mukanyapun tiada kena arang. Maka orang miskin ini telah berseru, lalu didengar Tuhan akan dia dan dilepaskan-Nya dari dalam segala kepicikannya. Bahwa malaekat Tuhan berpasukan mengelilingi segala orang yang takut akan Dia, dan dipeliharakan-Nya mereka itu. Bahwa rasailah dan tengoklah olehmu akan Tuhan, bahwa baiklah Ia; berbahagialah orang yang berlindung kepada-Nya. Takutlah akan Tuhan, hai segala orangnya yang suci, karena tiada barang kekurangan pada orang yang takut akan Dia. Bahwa singa muda boleh kekurangan dan kelaparan, akan tetapi orang yang mencahari Tuhan itu tiada kekurangan barang suatu juapun. Marilah, hai anak-anak! dengarlah akan perkataanku, maka aku hendak mengajar kamu dari hal takut akan Tuhan. Siapakah orang yang suka hidup dan mendapati hari yang baik? Hendaklah ditahannya lidahnya dari pada kejahatan dan bibirnyapun dari pada perkataan penipu. Hendaklah dijauhkannya kejahatan dan dibuatnya baik; hendaklah dicaharinya selamat dan dituntutnya akan dia. Karena mata Tuhan ada memandang kepada segala orang yang benar dan telinga-Nyapun terbuka kepada doanya. Tetapi wajah-Nya Tuhan ada melawan segala orang yang berbuat jahat, hendak dikerat-Nya peringatan akan mereka itu dari atas bumi. Jikalau orang yang benar itu berseru, maka didengar Tuhan akan dia dan dilepaskan-Nya dari pada segala kepicikannya. Maka Tuhan itu hampirlah pada segala orang yang hancur hatinya, dan akan orang yang luluh lantak hatinyapun ditolong-Nya. Maka banyaklah untung malang orang yang benar, tetapi dari pada sekalian itu dilepaskan Tuhan ia. Maka dipeliharakan-Nya segala tulangnya, dan sebatang tulangnyapun tiada akan dipatahkan. Adapun kejahatan itu akan membunuh orang fasik, dan segala orang yang benci akan orang yang benar itu akan dilaknatkan. Bahwa Tuhan menebus jiwa segala hamba-Nya, dan segala orang yang berlindung pada-Nya itu tiada akan dihukumkan. Mazmur Daud. Peganglah perisai dan selukung serta bangkit apalah berdiri akan membantu aku. Layamkanlah lembing dan hunuslah pedang serta hendaklah Engkau mendatangi segala orang yang mengejar aku; katakanlah pada jiwaku: Bahwa Akulah penolongmu. Biarlah mendapat malu dan kena aib segala orang yang menyengajakan matiku; biarlah undur ke belakang dan kemalu-maluan segala orang yang mereka jahat akan daku. Biarlah mereka itu menjadi seperti sekam yang dilayangkan oleh angin, dan malaekat Tuhan menghalaukan mereka itu kelak. Biarlah jalan mereka itu kegelapan dan lecak, dan malaekat Tuhan mengusir mereka itu. Karena dengan tiada semena-mena mereka itu telah membentangkan jaringnya bagiku dengan sembunyi-sembunyi dan dengan tiada semena-mena digalinya pelobang bagi jiwaku. Maka biarlah kebinasaan datanglah atasnya dahulu dari pada diketahuinya, dan biarlah ia sendiri kena jaring yang telah disembunyikannya, serta masuk ke dalamnya akan kebinasaannya. Maka jiwakupun akan bersorak sebab Tuhan dan bergemar akan selamat yang dari padanya. Segala yang padaku akan berkata demikian: Ya Tuhan! siapakah seperti Engkau, yang melepaskan orang lemah dari pada tangan orang yang kuat dari padanya, dan orang yang papa dan miskin dari pada orang yang merampas dia. Bahwa beberapa saksi akan hal darah bangkit berdiri atas aku dan barang yang tiada kuketahui dituntutnya padaku. Mereka itu membalas kebajikanku dengan jahat dan setiaku dengan sengsara yang pedih. Adapun akan daku, pada masa mereka itu sakit aku berpakaikan kain karung dan aku memenatkan hatiku dengan berpuasa, dan doakupun kembalilah ke dalam dadaku. Maka kelakuanku seolah-olah karena seorang saudaraku atau sahabatku dan aku tunduk berpakaikan serba hitam seolah-olah berkabung akan seorang ibu. Tetapi pada masa aku pincang, mereka itu bersukacita dan berhimpunlah dengan sefakat, hendak melukai aku, maka tiada aku mengetahuinya, serta dicarik-cariknya akan daku dan tiada mereka itu diam. Di antara orang pendemap yang munafik dan segala pengolok-olok mereka itu mengernyut giginya akan daku. Ya Tuhan! berapa lamakah Engkau memandang sahaja? Kembalikanlah kiranya nyawaku dari pada kebinasaannya, yaitu jiwaku dari pada singa muda itu. Maka aku kelak memuji akan Dikau dalam perhimpunan yang besar, dan di antara segenap orang banyak aku akan mempermuliakan Dikau. Jangan kiranya mereka itu bersukacita akan halku; adapun yang seteruku dengan tiada sebab dan yang benci akan daku dengan tiada semena-mena itu jangan lagi mereka itu mengintai akan daku dengan pengolok-oloknya. Karena sesungguhnya bukan perkara selamat yang dikatakan, melainkan sebab hendak menghuru-harakan negeri mereka itu mereka perkataan dusta. Dingangakannya mulutnya akan daku baik-baik lebar, katanya: Ah, ah! mata kami telah melihatnya! Bahwa Engkau telah melihatnya, ya Tuhan! sebab itu jangan Tuhan berdiam diri-Mu, jangan kiranya Engkau jauh dari padaku. Jagalah dan bangunlah akan membenarkan halku, ya Allahku, ya Tuhanku! dan selesaikanlah perkaraku. Hukumkanlah akan daku menurut keadilan-Mu, ya Tuhan, Allahku, supaya jangan mereka itu bersukacita akan halku. Janganlah dikatakannya dalam hatinya: Ah, demikianlah kehendak kami! dan jangan dikatakannya: Bahwa kami telah menelan akan Dia! Biar kemalu-maluanlah dan kena arang di muka mereka itu sekalian, yang bersukacita akan celakaku; biarlah mendapat malu dan kena aib segala orang yang membesarkan dirinya lawan aku. Biarlah bertempik sorak dan bersuka-sukaan segala orang yang menghendaki halku dibenarkan! Biarlah selalu dikatakannya: Bahwa diperbesarkanlah kiranya Tuhan, yang suka akan selamat hamba-Nya! Maka lidahku akan menyebut keadilan-Mu dan kepujian-Mu pada segenap hari. Mazmur Daud, hamba Tuhan itu, bagi biduan besar. Bahwa sebab perangai durhaka orang jahat itu aku berkata dalam hatiku: Tiadalah barang takut akan Allah di hadapan matanya. Karena ia membujuk dirinya sendiri apabila didapati akan salahnya yang kebencian. Segala perkataan mulutnya itu salah dan bohong; tiada peduli ia akan budi atau akan kebajikan. Maka iapun mereka khianat di atas tempat tidurnya dan ia berdiri pada jalan yang tiada baik, dan tiada dibuangnya jahat itu. Ya Tuhan! bahwa kemurahan-Mu itu sampai kepada segala langit, dan kebenaran-Mu sampai kepada awan-awan yang di atas sekali. Bahwa adalat-Mu itu seperti gunung yang terbesar adanya dan hukum-hukum-Mu seperti lautan yang tiada berhingga; maka Engkau juga, ya Tuhan! memeliharakan segala manusia dan segala binatang. Bagaimana indahnya kemurahan-Mu, ya Allah! sebab itulah anak-anak Adam berlindung di bawah naung sayap-Mu. Maka Engkau memberi makan kepada mereka itu dengan kelimpahan dari pada lemak rumah-Mu, dan Engkau memberi minum kepada mereka itu dari pada pancaran kesedapan-Mu. Karena padamu adalah pancaran kehidupan dan di dalam terang-Mu kami melihat terang itu. Sampaikanlah kiranya kemurahan-Mu kepada segala orang yang mengenal Engkau dan kebenaran-Mu kepada segala orang yang tulus hatinya. Janganlah kiranya aku dipijak-pijak oleh kaki orang sombong atau aku dihalaukan oleh tangan orang fasik. Maka di sanalah telah jatuh orang yang berbuat jahat; mereka itu telah rebah, tiada dapat bangkit berdiri pula. Mazmur Daud. Karena dengan segera juga mereka itu disabit seperti rumput, atau layu seperti tumbuh-tumbuhan yang hijau. Haraplah pada Tuhan dan buatlah baik, diamlah di atas bumi dan peliharakanlah dirimu dengan setia. Dan bersukacitalah kamu akan Tuhan, maka Iapun akan mengaruniakan kepadamu kelak kehendak hatimu. Serahkanlah jalanmu kepada Tuhan dan haraplah pada-Nya, maka Iapun akan mengadakan-Nya. Maka Iapun akan menerbitkan kebenaranmu seperti matahari dan hakmu seperti terang waktu tengah hari. Berdiamlah dirimu di hadapan Tuhan serta nantikanlah akan Dia; janganlah berbangkit amarahmu akan orang yang akan beruntung jalannya, akan orang yang melakukan daya upaya yang jahat. Jauhkanlah dirimu dari pada amarah dan tinggalkanlah gusar, janganlah engkau ngeran sehingga engkau juga memilih akan yang jahat kelak. Karena segala orang yang berbuat jahat itu akan ditumpas, tetapi orang yang menantikan Tuhan itu akan mempusakai tanah itu. Seketika sahaja, maka orang fasik itu akan tiada lagi, jikalau engkau mengamat-amati tempatnya maka tiada lagi ia di sana. Tetapi orang yang lemah lembut hatinya itu akan memusakai tanah itu kelak dan merasai kesukaan dan sejahtera dengan kelimpahannya. Bahwa orang fasik itu mencahari daya upaya akan melawan orang yang benar serta dikernyutkannya giginya akan dia. Tetapi Tuhan tertawakan dia, karena dilihat-Nya harinya akan datang kelak. Maka orang fasik itu menghunus pedang dan meregangkan tali busurnya hendak membunuh orang yang teraniaya dan yang tiada dapat melawan, dan ia hendak membantai orang yang berjalan dengan tulus hatinya. Tetapi pedangnya akan masuk ke dalam hatinya sendiri dan busurnyapun akan dipatahkan. Adapun sedikit yang pada orang benar itu terlebih baik dari pada kelimpahan banyak orang jahat. Karena lengan orang fasik itu akan dipatahkan, tetapi Tuhan ada menyokong orang yang benar. Bahwa Tuhan mengetahui akan segala hari orang yang tulus hatinya, maka bahagian pusakanya itu kekal selama-lamanya. Mereka itu tiada akan mendapat malu pada waktu kesukaran dan pada masa bala kelaparan mereka itu akan dikenyangkan. Tetapi orang fasik itu akan binasa dan segala seteru Tuhan akan lenyap, seperti lemak anak domba, demikian mereka itupun akan lesap lenyap dalam asap. Bahwa orang fasik itu meminjam maka tiada dipulangkannya, tetapi orang yang benar itu menaruh kasihan dan suka memberi. Bahwa sesungguhnya orang yang beroleh berkat dari pada Tuhan, ia itu mempusakai tanah itu, tetapi orang yang kena laknatnya, ia itu akan dibinasakan. Bahwa oleh Tuhan ditetapkan kejejakan orang yang Ia berkenan akan jalannya. Maka jikalau ia jatuh sekalipun, tiada ia tinggal terhantar, karena Tuhan memegang tangannya. Dahulu aku muda, kemudian jadi tua, tetapi tiada pernah kulihat orang yang benar itu ditinggalkan atau anak cucunya meminta sedekah. Maka sepanjang hari ia menaruh sayang dan memberi pinjam, maka anak cucunyapun keberkatan. Undurlah dari pada jahat dan buatlah baik, maka kedudukanmu akan tetap selama-lamanya. Karena Tuhan mengasihi akan yang benar dan tiada akan ditinggalkan-Nya orang saleh-Nya; mereka itu terpelihara pada selama-lamanya, tetapi anak cucu orang jahat itu akan ditumpas. Maka segala orang yang benar itu akan mempusakai tanah itu, dan mendiami dia sampai selama-lamanya. Bahwa mulut orang yang benar itu menyebut hikmat, dan lidahnyapun mengatakan barang yang benar. Maka firman Allahnya adalah dalam hatinya, dan jejaknyapun tiada tergelincir. Bahwa orang jahat itu mengintai akan orang yang benar, hendak membunuh dia, tetapi tiada ditinggalkan Tuhan akan dia dalam tangannya dan tiada disalahkan-Nya akan dia apabila dihukumnya. Nantikanlah akan Tuhan dan peliharakanlah jalan-Nya, maka Iapun akan meninggikan dikau, supaya engkau mempusakai tanah itu, maka apabila orang jahat itu dibinasakan engkau akan melihatnya. Bahwa aku telah melihat seorang jahat yang gagah, maka iapun tumbuh dengan suburnya dan seperti pohon beringin hijaunya; tetapi apabila aku lalu dari padanya, bahwasanya tiadalah ia lagi, maka aku mencahari dia, tetapi tiada kudapati akan dia! Ingatlah akan orang yang tulus hatinya dan pandanglah akan orang yang betul, karena pada akhir kelak orang itu akan selamat adanya. Tetapi orang yang durhaka itu akan dibinasakan bersama-sama dan pada akhirnya orang jahat itu ditumpas. Bahwa selamat orang yang benar itu dari pada Tuhan, dan Ialah perlindungan mereka itu pada masa kepicikan; karena Tuhan menolong serta meluputkan mereka itu dari pada orang jahat, dan dipeliharakan-Nya mereka itu oleh sebab mereka itu berlindung kepada-Nya. Mazmur Daud akan suatu peringatan. Ya Tuhan! janganlah kiranya Engkau menghardik aku dengan gerang-Mu dan jangan apalah menyiksakan daku dengan sangat murka-Mu. Karena dalam sekali anak panah-Mu itu telah masuk ke dalam aku, dan tangan-Mupun telah turun menekan aku. Satupun tiada lagi sehat pada tubuhku dari sebab murka-Mu; tiada lagi senang bagi tulang-tulangku dari sebab dosaku. Karena segala salahku meliputi kepalaku, ia itu telah menjadi terlalu berat padaku seperti suatu tanggungan yang berat adanya. Bahwa segala lukaku telah menjadi busuk dan bernanah oleh karena bebalku. Maka aku terbungkuk serta berjalan dengan menunduk diriku dan berpakaikan pakaian perkabungan sepanjang hariku. Maka isi perutku penuh dengan bisa dan pada tubuhku satupun tiada yang sehat. Maka adalah aku ini letih lesu dan luluh lantak terlalu sangat, dan aku meraung dan mengerik dari kesusahan hatiku. Ya Tuhan! segala rinduku adalah di hadapan hadirat-Mu dan pengeluhkupun tiada tersembunyi dari pada-Mu. Bahwa hatiku berdebar dengan tiada berhentinya dan kuatkupun telah hilang dari padaku, maka cahaya mataku dan mataku sendiripun telah padamlah. Segala sahabat dan taulanku tiada datang hampir kepadaku dari karena balaku, dan segala sanak saudarakupun berdiri dari jauh. Sementara orang yang menyengajakan matiku itu memasang jerat akan daku, dan orang yang berniatkan celakaku itu berbicara hendak membinasakan dan mereka tipu daya pada sepanjang hari. Tetapi aku ini seumpama seorang tuli, tiada aku mendengar, seumpama seorang kelu, yang tiada membuka mulutnya. Bahkan, aku ini seperti seorang yang tiada mendengar dan yang dalam mulutnya tiada balas kata. Tetapi aku harap pada-Mu, ya Tuhan, bahwa Engkau juga akan mendengar, ya Tuhan, Allahku! Karena kataku: Janganlah kiranya mereka itu bersukacita akan daku apabila kakiku tergelincir, dan jangan mereka itu membesarkan dirinya sebab aku. Karena aku ini sedia akan pincang dan sengsaraku adalah senantiasa di hadapanku. Maka sebab itu aku hendak mengaku salahku kepadamu, bahwa dukacitalah hatiku dari sebab dosaku. Karena segala seteruku itu kuat dengan kuasanya dan bilangannya, maka orang yang membenci akan daku dengan tiada sebab itu makin banyak. Dan orang yang membalas baik dengan jahat itu berbangkit melawan aku, sebab aku menuntut perkara yang baik. Maka sebab itu janganlah kiranya Engkau meninggalkan aku, ya Tuhan, Allahku! dan jangan Engkau jauh dari padaku. Bersegeralah Engkau kepada pertolonganku, ya Tuhan, pohon selamatku. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Yeduton. Bahwa kataku: Aku hendak memeliharakan jalanku, supaya dengan lidahku jangan aku berdosa, maka aku hendak menahankan mulutku dengan kang selagi orang jahat berhadapan dengan aku. Aku membisukan diriku, sepatah katapun tiada kukatakan, dan akan perkara yang baikpun aku diam, tetapi makin bertambah-tambah dukacitaku. Bahwa hatiku menjadi panas dalam dadaku, ia itu membuak dan menjadi api yang bernyala; lalu dengan lidahku aku berkata demikian: Ya Tuhan! maklumkanlah kiranya kepadaku ajalku dan ukuran umurku hidup, supaya kuketahui bagaimana fana keadaanku. Bahwa sesungguhnya Engkau telah menjadikan umurku setelempap jua lanjutnya, dan umurku seperti satupun tiada apa di hadapan hadirat-Mu; bahwasanya tiap-tiap orang, jikalau berdiri tetap sekalipun, maka sia-sia belaka adanya. -- Selah. Bukankah manusia itu berjalan lalu seperti bayang-bayang, bukankah mereka itu menyusahkan dirinya dengan cuma-cuma, dikumpulkannya harta bendanya, tetapi tiada diketahuinya siapa akan mengambil dia kelak? Sebab itu apakah yang hendak kuharapkan, ya Tuhan! bahwa harapku pada-Mu juga. Lepaskan apalah aku dari pada segala salahku dan jangan jadikan aku akan suatu kecelaan bagi orang yang bebal. Maka adalah aku kelu, tiada aku akan membukakan mulutku, karena Engkau juga yang telah mengadakannya! Angkatlah kiranya bala-Mu itu dari padaku, karena pingsanlah aku oleh tekan tangan-Mu. Jikalau Engkau mengajari seorang dengan hardik oleh karena kesalahannya, maka Engkau membinasakan segala keelokannya seperti dimakan gegat; bahwasanya tiap-tiap manusia sia-sia jua adanya. -- Selah. Dengarlah kiranya akan permintaan doaku, ya Tuhan! dan berilah telinga akan seruku, dan jangan Engkau mendiami air mataku, karena akulah seorang dagang sertamu dan lagi seorang menumpang, seperti segala nenek moyangku juga. Berilah kiranya kelepasan; berilah aku lagi merasai kesukaan dahulu dari pada aku pergi, dahulu dari pada ketidaanku. Mazmur Daud bagi biduan besar. Bahwa aku telah menantikan Tuhan dengan sabarku, maka Iapun telah mencenderungkan diri-Nya kepadaku serta mendengar akan seruku. Maka telah dinaikkan-Nya aku dari dalam telaga yang hebat, dari pada becek dan lumpur, didirikan-Nya kakiku di atas gunung batu, dan jalanku telah ditetapkan-Nya. Maka telah diberikan-Nya dalam mulutku suatu nyanyian baharu, yaitu suatu pujian bagi Allah kita; maka banyak orang akan melihatnya serta takut dan harap akan Tuhan. Berbahagialah orang yang menaruh harapnya pada Tuhan dan yang tiada berpaling kepada orang congkak atau yang menyimpang kepada dusta. Bahwa Engkau, ya Tuhan, Allahku! telah memperbanyakkan segala perbuatan-Mu yang ajaib dan segala kehendak-Mu atas kami! Siapa gerangan dapat menyebut dia dengan sepertinya? Jika aku hendak memberitakan dan mengatakan dia, maka ia itu terlalu besar, tiada tepermanai banyaknya! Maka tiada Engkau menghendaki korban sembelihan dan persembahan dan persembahan makanan, melainkan Engkau telah menindik telingaku. Bahwa korban bakaran dan korban karena dosa tiada Engkau kehendaki! Lalu kataku: Bahwa sesungguhnya aku datang; maka dalam gulungan alkitab adalah tersurat akan halku. Aku suka berbuat kehendak-Mu, ya Allahku! dan hukum-Mu adalah di dalam dadaku. Bahwa aku memasyhurkan kebenaran dalam perhimpunan yang besar; sesungguhnya tiada aku menahani bibirku, ya Tuhan! Engkau juga yang mengetahuinya. Maka hukum-hukum-Mu tiada kusembunyikan dalam hatiku; melainkan aku memasyhurkan setia-Mu dan selamat-Mu, dan tiada aku menyembunyikan keridlaan-Mu dan setia-Mu dari pada perhimpunan yang besar itu. Ya Tuhan! bahwa Engkau tiada akan menahani rahmat-Mu dari padaku; biarlah keridlaan-Mu dan setia-Mu memeliharakan daku selalu. Karena beberapa jahat yang tiada tepermanai banyaknya telah merubungi aku dan segala dosaku telah menangkap aku; tiada tertahan aku melihat dia, dan terlebih banyak ia dari pada segala rambut kepalaku, sehingga hatiku meninggalkan daku. Ridlakanlah kiranya, ya Tuhan, akan memberi kelepasan kepadaku; segeralah, ya Tuhan! menolong aku. Biarlah mendapat malu dan kena arang di muka segala orang yang menuntut jiwaku hendak membinasakan dia; biarlah mereka itu undur dan mendapat malu yang suka akan jahatku. Biarlah kebinasaan menjadi upah kecelaannya segala orang yang berkata akan daku: Ah! ah! Biarlah bersukacita dan tamasya karena Engkau segala orang yang mencahari Engkau; biarlah segala orang yang suka akan selamat yang dari padamu itu berkata selalu demikian: Hendaklah Tuhan diperbesarkan kiranya. Sesungguhpun aku teraniaya dan miskin, tetapi Tuhan juga yang menilik akan daku! Bahwa Engkaulah penolongku dan penebusku; ya Allahku! jangan apalah Engkau berlambatan! Mazmur Daud bagi biduan besar. Berbahagialah orang yang berlaku dengan akal budi akan orang yang miskin; bahwa Tuhan akan meluputkan dia pada hari kesukaran. Tuhan akan memeliharakan dan menghidupkan dia; maka iapun akan selamat di atas bumi dan sekali-kali tiada Engkau menyerahkan dia kepada kehendak seterunya. Bahwa Tuhan akan menghiburkan dia pada masa ia berbaring sakit; sementara ia sakit Tuhanpun mengubahkan rupa segenap tempat tidurnya. Maka telah aku bersembah demikian: Ya Tuhan! kasihankanlah kiranya akan daku, sembuhkanlah jiwaku, karena aku telah berdosa kepada-Mu. Maka segala seteruku berkata jahat akan daku, katanya: Bilakah ia akan mati dan namanyapun hilang? Jikalau orang datang melawat aku, iapun berkata-kata dengan culas hatinya, dikumpulkannya bakal fitnah, lalu keluar hendak memasyhurkan dia. Segala pembenciku itu berbisik-bisik akan halku dan berbicara bagaimana dapat ia menjahatkan daku, katanya: Bahwa suatu perkara durjana lekat padanya, maka sebab itu ia yang berbaring sekarang, tiada ia akan berbangkit pula. Sesungguhnya sahabatku yang telah aku harap padanya dan yang makan sehidangan dengan aku, ia itu juga telah mengangkat tumitnya melawan aku. Tetapi Engkau, ya Tuhan! kasihankanlah aku serta bangkitkanlah aku, maka aku akan membalasnya kepadanya. Maka dengan ini boleh kuketahui bahwa Engkau berkenan akan daku jikalau seteruku tiada bertempik sorak akan halku. Akan daku ini, maka Engkau memeliharakan daku dalam hal tulus hatiku, dan Engkau menegakkan daku di hadapan hadirat-Mu pada selama-lamanya: Segala puji bagi Tuhan, Allah Israel, dari pada kekal sampai kepada kekal. Amin, tsumma Amin! Suatu pengajaran bagi biduan besar di antara bani Korah. Bahwa seperti seekor rusa rindu akan mata air, demikianpun jiwaku rindu akan Dikau, ya Allah! Bahwa jiwaku berdahaga akan Allah, akan Allah yang hidup; bilakah aku akan masuk menghadap hadirat Allah? Bahwa air mataku telah menjadi rezekiku pada siang dan malam, oleh karena tiap-tiap hari kata orang kepadaku: Di manakah Allahmu? Jikalau aku terkenang akan hal itu maka tercucurlah hatiku dalam dadaku, sebab aku sudah biasa berjalan di antara orang banyak serta pergi bersama-sama ke bait-Ullah, dengan bunyi nyanyian dan puji-pujian di antara kebanyakan orang yang berhari raya! Apa sebab engkau tunduk dirimu, hai jiwaku? dan gundah begitu dalam aku? Haraplah engkau pada Allah, karena aku lagi akan memuji Dia, oleh karena segala pertolongan yang dari pada hadirat-Nya. Ya Allahku! jiwaku tunduk dirinya dalam aku, maka sebab itu terkenanglah aku akan Dikau dari tanah Yarden dan dari Hermon, dari pegunungan kecil itu. Bahwa tubir berseru kepada tubir di tengah-tengah bunyi segala pancaran air-Mu; segala ombak dan gelombang-Mu telah lalu lampau dari atasku! Maka pada siang hari Tuhan menyuruhkan kemurahan-Nya dan pada malam nyanyian-Nya adalah sertaku dan doa kepada Allah yang menghidupkan daku. Maka sembahku kepada Allah: Ya gunung batuku! mengapa Engkau melupakan daku? Apakah sebabnya maka aku berjalan dengan berkabung oleh aniaya seteru? Dengan tikam mati dalam tulang-tulangku dicelakan segala lawanku akan daku, apabila dikatakannya kepadaku pada tiap-tiap hari: Di manakah Allahmu? Apa sebab engkau tunduk dirimu, hai jiwaku, dan gundah begitu dalam aku? Haraplah engkau pada Allah, karena aku lagi akan memuji Dia; Ialah pertolonganku yang sempurna dan Allahku! Benarkanlah halku, ya Allah! dan bicarakanlah perkaraku; lepaskanlah aku dari pada bangsa yang tiada menaruh kasihan, dari pada orang yang pembohong dan lalim. Karena Engkau juga Allah kuatku; mengapa maka Engkau membuang aku? mengapa aku berjalan selalu dengan berkabung sebab dianiaya oleh seteruku? Suruhkanlah terang-Mu dan kebenaran-Mu, supaya keduanya itu memimpin aku dan membawa akan daku ke bukit kesucian-Mu dan ke dalam tempat kediaman-Mu; supaya aku sampai kepada mezbah Allah dan kepada Allah yang kesukaanku dan kegemaranku, dan aku memuji akan Dikau dengan kecapi, ya Allah! ya Allahku! Apa sebab engkau tunduk dirimu, hai jiwaku! dan gundah begitu dalam aku? Haraplah pada Allah; karena aku lagi akan memuji Dia; bahwa Ialah pertolonganku yang sempurna dan Allahku! Suatu pengajaran bagi biduan besar di antara bani Korah. Ya Allah! kami telah mendengar dia dengan telinga kami, dan nenek moyang kami telah menceriterakan dia kepada kami, bahwa Engkau telah mengerjakan suatu pekerjaan pada zaman mereka itu, yaitu pada zaman dahulukala. Bahwa Engkau sudah menghalaukan segala orang kafir itu dari miliknya dengan tangan-Mu, dan mendudukkan mereka itu akan gantinya; bahwa Engkau sudah memecahkan beberapa bangsa, tetapi mereka itu Engkau beri berakar. Karena bukan dengan pedangnya mereka itu telah mengalahkan negeri itu, dan bukan lengan mereka itu sendiri memberi kemenangan kepadanya, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan terang yang dari hadirat-Mu, sebab berkenanlah Engkau akan mereka itu. Maka Engkau lagi sama sahaja, ya Allah, ya Rajaku! suruhkanlah kiranya kelepasan Yakub! Dengan Engkau juga dapat kami menanduk segala musuh kami, dan dengan nama-Mu kami akan memijak-mijak segala orang yang berbangkit hendak melawan kami. Karena bukan aku harap pada busur panahku dan pedangkupun tiada akan memberi kemenangan kepadaku; melainkan Engkau juga yang dapat melepaskan kami dari pada segala lawan kami, dan Engkau juga yang memberi malu akan segala orang yang benci akan kami. Maka akan Allah juga kami bermegah pada sepanjang hari dan kami memuji nama-Mu pada selama-lamanya. -- Selah. Tetapi sekarang Engkau sudah membuang dan mempermalukan kami, sedang tiada Engkau keluar serta dengan tentara peperangan kami. Bahwa Engkau memalingkan kami dari pada musuh kami dan segala orang yang benci akan kamipun menjarah akan kami bagi dirinya. Bahwa Engkau telah menyerahkan kami seperti domba akan dibantai dan Engkau menghamburkan kami di antara segala bangsa. Bahwa Engkau menjualkan umat-Mu dengan bukannya harga, dan tiada Engkau menaikkan harganya. Bahwa Engkau menjadikan kami akan suatu kecelaan bagi segala bangsa yang hampir dengan kami, akan sindiran dan kehinaan orang yang mengelilingi kami. Bahwa Engkau menjadikan kami akan perbahasaan di antara segala orang kafir, dan akan penggerakan kepala di antara segala bangsa. Bahwa kecelaanku adalah di hadapanku pada segenap hari dan malu adalah menudungi mukaku, dari karena suara orang yang mencela dan yang menghujat dan dari karena seteru dan orang yang menaruh dendam. Bahwa sekalian ini sudah berlaku atas kami, maka tiada juga kami melupakan Dikau dan tiada kami mungkir akan perjanjian-Mu. Adapun hati kami tiada undur ke belakang dan langkah kamipun tiada menyimpang dari pada jalan-Mu. Meskipun Engkau telah menghancurkan kami di dalam lobang tempat ular naga, dan menudungi kami dengan bayang-bayang maut. Jikalau kiranya kami telah melupakan nama Allah kami dan kami telah menadahkan tangan kami kepada berhala, masakan tiada Allah memeriksainya? karena diketahui-Nya akan segala rahasia hati. Tetapi karena sebab Engkaulah kami dibunuh dalam sepanjang-panjang hari, dan kamipun dibilangkan seperti kambing sembelihan. Jagalah kiranya; mengapa maka Engkau akan beradu, ya Tuhan! sadarlah kiranya dan jangan buangkan kami pada selama-lamanya. Mengapa maka Engkau menyembunyikan hadirat-Mu, dan melupakan kesukaran dan sengsara kami? Karena jiwa kami telah tertunduk sampai kepada abu, dan perut kamipun lekat pada bumi! Bangkitlah kiranya akan menolong kami dan tebuslah kami oleh karena kemurahan-Mu. Suatu pengajaran, suatu nyanyian pengasihan bagi biduan besar di antara bani Korah, pada Sosyanim. Bahwa nyanyian kesukaan terbitlah dari dalam hatiku dan kukatakan syairku akan hal Raja itu, maka lidahku seperti kalam seorang yang pantas menyurat. Bahwa keadaanmu terelok dari pada segala anak Adam, pengasihan adalah tercurah pada bibirmu, sebab itu diberkati Allah akan dikau pada selama-lamanya. Sandangkanlah pedangmu, hai pahlawan! dengan kemuliaanmu dan perhiasanmu. Maka dengan kemuliaanmu hendaklah engkau berkendaraan dengan sejahtera atas perkataan kebenaran dan lemah lembut yang adil, maka tanganmu kanan akan mengajarkan engkau perkara yang hebat-hebat. Bahwa anak panahmu itu tajam, beberapa bangsa akan jatuh di bawahmu; ia itu masuk ke dalam hati segala musuh Raja. Bahwa arasymu, ya Allah! kekal selama-lamanya, dan tongkat kebenaran itulah tongkat kerajaanmu. Maka engkau suka akan kebenaran dan benci akan kejahatan, ya Allah! maka sebab itu Allahmu telah menyirami engkau dengan minyak kesukaan terlebih dari pada segala taulanmu. Segala pakaianmu itu mur dan gaharu dan cendana dari dalam maligai gading, dari tempat mereka itu menyukakan dikau. Sehingga beberapa orang puteri raja adalah di antara segala dayang-dayangmu, tetapi pada kananmu adalah berdiri permaisuri juga dengan berpakaikan emas tulen dari Ofir. Dengarlah olehmu, hai tuan puteri! lihatlah dan berilah telinga; lupakanlah bangsamu dan isi rumah ayahmu. Maka Raja kelak berkenan akan keelokanmu; sedang Ialah tuanmu maka tunduklah engkau menyembah dia. Lalu puteri Tsur dan bangsa yang terkayapun sertanya akan meminta keridlaanmu dengan membawa persembahan. Adapun puteri Raja itu dalamnya mulia belaka dan pakaiannyapun dari pada kain yang bersulaman emas. Maka dengan pakaian yang disuji iapun akan diarak-arak menghadap Raja. Adapun anak dara yang mengiringkan dia, yaitu teman-temannya, akan dihantarkan kepadamu. Mereka itu akan diarak-arak dengan segala sukacita dan tamasya, mereka itu akan masuk ke dalam maligai Raja. Maka segala puteramu akan menggantikan ayahmu kelak, maka engkau akan menjadikan mereka itu penghulu-penghulu pada seluruh muka bumi. Bahwa aku akan memasyhurkan namamu turun-temurun; sebab itu segala bangsa akan memuji engkau pada kekal selama-lamanya! Suatu nyanyian pada Alamot, bagi biduan besar di antara bani Korah. Bahwa Allah itu bagi kami suatu perlindungan dan kuat adanya; maka telah didapati akan Dia penolong besar dalam kesukaran. Maka sebab itu tiada kami akan takut, jikalau bumi ini bertukar tempatnya dan jikalau segala gunung dipindahkan ke tengah-tengah laut sekalipun; biarlah ombaknya gemuruh dan bergelora, dan segala gunungpun bergentaran oleh geloranya sekalipun. -- Selah! Bahwa anak-anak sungai juga akan menyukakan negeri Allah, tempat suci, yaitu kedudukan Allah taala. Bahwa Allah adalah di tengahnya; tiada ia itu akan bergoncang, maka pada waktu fajar merekah ditolong Allah akan dia kelak. Bahwa segala bangsa telah gemparlah didapati akan Dia penolong besar goncang; Iapun gemuruh maka bumipun hancurlah. Tuhan serwa sekalian alam adalah menyertai akan kami, maka Allah Yakub itulah perlindungan yang tinggi bagi kami. -- Selah! Mari, lihatlah akan segala perbuatan Tuhan, yang mengadakan kebinasaan di atas bumi, yang memperhentikan perang sampai ke ujung bumi, dan yang memecahkan busur dan mematahkan tombak dan yang membakar habis akan segala rata itu dengan api. Diamlah dan ketahuilah olehmu bahwa Aku ini Allah; maka Aku akan dibesarkan di antara segala orang kafir; Aku akan dibesarkan di atas seluruh muka bumi. Bahwa Tuhan serwa sekalian alam adalah menyertai akan kami, maka Allah Yakub bagi kami akan perlindungan yang tinggi. -- Selah! Mazmur bagi biduan besar di antara bani Korah. Hai kamu, segala bangsa! bertepuk-tepuklah tangan, pujilah akan Allah dengan bunyi nyanyian yang ramai-ramai! Karena Tuhan, yang Mahatinggi itu, hebat adanya, dan Ialah Raja yang besar atas seluruh muka bumi. Maka Ia telah menaklukkan segala bangsa kepada kami, dan segala bangsapun di bawah kaki kami. Maka telah dipilih-Nya kami akan suatu bahagian pusaka, yaitu kepujian Yakub, yang telah dikasihi-Nya. -- Selah. Bahwa Allah itu naik serta dengan tempik sorak, yaitu Tuhan serta dengan bunyi nafiri. Bermazmurlah kamu bagi Allah! bermazmurlah! bermazmurlah bagi Raja kami! bermazmurlah! Karena Allah itulah Raja segenap bumi; bermazmurlah kamu dengan pengertian! Bahwa Allah memerintahkan segala bangsa; Allah bersemayam di atas arasy kesucian-Nya. Maka orang-orang bangsawan dari pada segala bangsa berhimpunlah kepada umat Allahnya Ibrahim, karena segala perisai di atas bumi itu Allah punya; maka Iapun amat tinggi adanya. Nyanyian mazmur bagi bani Korah. Bahwa besarlah Tuhan dan patutlah Ia dipuji-puji. Bahwa di dalam negeri Allah kami adalah bukit kesucian-Nya. Adapun bukit Sion itu elok kedudukannya, suatu kesukaan bagi segenap bumi; pada pihak utaranya adalah negeri Raja yang mahabesar. Bahwa Allah adalah di dalam istana-Nya, maka kekenalanlah Ia di sana bagaikan suatu perlindungan yang tinggi. Karena sesungguhnya telah berhimpunlah segala raja-raja, lalu bersama-sama mendatangi dia; demi terlihatlah mereka itu akan dia, maka tercengang-cenganglah mereka itu serta gemetar, lalu lari. Maka gentar datanglah atas mereka itu, ketakutan dan kesakitan seperti akan seorang perempuan yang menyakiti hendak beranak. Dengan angin timur Engkau memecahkan segala kapal Tarsis. Maka seperti yang telah kami dengar, demikianpun telah kami lihat di dalam negeri Tuhan serwa sekalian alam, di dalam negeri Allah kami; maka Allah juga akan meneguhkan dia sampai selama-lamanya. -- Selah! Ya Allah! terkenanglah kami akan kemurahan-Mu pada sama tengah kaabah-Mu. Seperti nama-Mu, ya Allah! demikianpun kepujian-Mu sampai kepada segala ujung bumi; bahwa tangan-Mu kanan adalah penuh dengan adalat. Biarlah bukit Sion bersukacita dan segala anak perempuan Yehuda tamasya oleh karena hukum-hukum-Mu. Berjalanlah keliling sana sini dalam Sion, bilanglah segala menaranya. Pandanglah baik-baik akan segala kota bentengnya, dan amat-amatilah segala maligainya, supaya dapat kamu menceriterakan halnya kepada bangsa yang kemudian. Karena Allah inilah Allah kami kekal selama-lamanya, maka Ia juga akan memimpin kami sampai kepada mati. Mazmur bagi biduan besar di antara bani Korah. Dengarlah ini, hai segala bangsa! berilah telinga, hai segala orang isi dunia! Baik mulia baik hina, orang kaya dan miskin, sekaliannya bersama-sama. Bahwa mulutku akan mengatakan hikmat belaka dan kepikiran hatiku semata-mata akal budi; bahwa aku akan mencenderungkan telingaku kepada perumpamaan, dan aku membukakan penerkaku pada kecapi. Mengapa gerangan aku akan takut pada hari kesukaran, apabila jahat itu mengelilingi aku pada segala langkahku? Adapun akan orang yang harap pada hartanya dan yang bermegah-megah akan banyak kekayaannya, bahwa dari pada mereka itu seorangpun tiada dapat menebus saudaranya; tiada dapat dipersembahkannya kepada Allah harga tebusannya (karena tebusan jiwa mereka itu terlalu besar, tiada dapat disampaikan pada selama-lamanya); sehingga hiduplah ia sampai kekal dan tiada ia melihat kebinasaan. Karena ia melihat orang bijaksana itu mati, dan orang gila dan yang bodohpun binasa bersama-sama, dan ditinggalkannya hartanya kepada orang lain. Pada sangka hatinya bahwa rumahnya akan tinggal tetap pada selama-lamanya dan tempat kedudukannyapun kekal turun-temurun, dan dinamainya negeri-negeri dengan nama dirinya. Tetapi orang yang kehormatan itu tiada tinggal selalu, iapun akan disamakan dengan binatang yang binasa. Adapun jalannya ini, ia itu suatu kebodohan padanya, bahwasanya segala anak cucunyapun berkenan akan perkataan mereka itu. -- Selah. Seperti domba mereka itupun dimasukkan ke dalam kubur dan maut itulah gembalanya! Pada pagi hari itulah orang benar akan memerintahkan mereka itu dan kubur itu akan membusukkan rupanya daru dalam tempat diamnya. Tetapi Allah akan menebus jiwaku dari pada kuasa kubur, karena Iapun akan mengangkat aku. -- Selah. Sebab itu janganlah takut apabila barang seorang menjadi kaya dan kemuliaan rumahnya makin besar. Karena pada masa matinya satupun tiada dari pada sekalian itu akan dibawanya sertanya, dan kemuliaannyapun tiada mengikut dia dalam kubur. Jikalau ia memberkati jiwanya pada masa hidupnya sekalipun dan dipujinya akan dikau, apabila engkau berbuat baik akan dirimu, maka iapun akan pulang juga kepada asal bapa-bapanya, hingga kekal tiada mereka itu akan melihat terang. Adapun orang yang kehormatan, tetapi tiada ia berbudi, ia itu disamakan dengan binatang yang akan binasa adanya. Mazmur Asaf. Maka dari dalam Sion, yaitu kesempurnaan keelokan, bersinarlah Allah dengan kemuliaan-Nya. Bahwa Allah kami akan datang dan tiada Ia berdiam diri-Nya; api yang menghanguskan itu berjalan di hadapan-Nya dan keliling-Nya adalah angin ribut yang menderu. Maka berserulah Ia kepada langit di atas dan kepada bumipun, bahwa Ia akan menghukumkan umat-Nya. Himpunkanlah segala kekasih-Ku yang meneguhkan perjanjian-Ku dengan korban! Maka hendaklah segala langit memasyhurkan adalat-Nya, karena Allah juga Hakim. -- Selah. Dengarlah, hai umat-Ku! maka Aku akan berfirman; hai Israel! maka Aku akan bersaksi di antara kamu: Bahwa Aku inilah Allah, yaitu Allahmu! Bukan sebab persembahanmu Aku menghukumkan kamu, karena korban bakaranmu adalah selalu di hadapan-Ku. Tiada Aku akan mengambil lembu muda dari dalam rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu. Karena segala binatang yang di hutan itu Aku punya, dan segala binatangpun yang di atas gunung beribu-ribu. Aku mengetahui akan segala unggas yang di gunung-gunung, dan segala margasatwa yang di padang Aku yang empunya dia. Jikalau kiranya Aku berlapar, maka tiada Aku akan mengatakannya kepadamu, karena Aku yang empunya dunia serta dengan segala isinya. Masakan Aku makan daging lembu jantan atau minum darah kambing! Persembahkanlah syukur kepada Allah dan sampaikanlah segala nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Maka berserulah kepadaku pada masa kepicikan, bahwa Aku akan meluputkan dikau, dan engkau akan menghormati Aku. Tetapi firman Allah kepada orang fasik itu demikian: Apakah usahnya engkau mengatakan syariat-Ku dan engkau mengambil perjanjian-Ku pada lidahmu. Sedang engkau benci akan pengajaran dan membuangkan segala firman-Ku ke belakangmu. Apabila engkau melihat seorang pencuri, maka engkau sedaya dengan dia, dan dengan orang yang berzina engkaupun sefakat. Engkau memasukkan mulutmu dalam jahat, dan lidahmu mereka tipu daya. Maka engkau duduk sambil berkata-kata jahat akan saudaramu, sambil menfitnahkan orang yang seibu dengan dikau. Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu. Perhatikanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah! supaya jangan Aku mencarik-carik dan tiada Aku melepaskan seorang juapun. Barangsiapa yang mempersembahkan syukur, ia itu menghormati Aku, dan barangsiapa yang menyempurnakan jalannya, maka Aku akan menunjuk kepadanya selamat yang dari pada Allah adanya. Mazmur Daud bagi biduan besar. Pada masa nabi Natan sudah datang mendapatkan dia, kemudian dari pada Daud berbuat zina dengan Bat-syeba. Kasihankanlah kiranya aku, ya Allah, sekadar kemurahan-Mu, dan hapuskan apalah segala durhakaku sekadar kebesaran segala rahmat-Mu! Basuhkanlah kiranya aku baik-baik dari pada salahku dan sucikanlah aku dari pada dosaku. Karena telah kuketahui akan salahku dan dosaku adalah senantiasa di hadapanku. Pada-Mu, bahkan, pada-Mu sendiri juga aku telah berdosa dan telah kuperbuat barang yang jahat kepada pemandangan-Mu; maka Engkau dibenarkan dalam firman-Mu dan Engkau menang apabila Engkau disalahkan. Bahwanya aku telah diperanakkan dengan kesalahan dan dengan dosapun ibuku telah menerima aku. Bahwa sesungguhnya Engkau menghendaki kebenaran dalam batin, dan dalam sembunyian Engkau menyatakan hikmat kepadaku. Sucikanlah kiranya aku dari pada dosa dengan zuf, maka akupun akan suci kelak; basuhkanlah aku, maka aku akan putih dari pada salju. Berilah aku mendengar pula kesukaan dan kegemaran; biarlah segar pula segala tulang, yang telah Kauhancurkan. Palingkanlah wajah-Mu dari pada dosaku dan hapuskan apalah segala kesalahanku. Jadikanlah dalam aku suatu hati yang suci, ya Allah! dan baharuilah dalam aku suatu peri yang teguh. Jangan apalah Engkau membuangkan daku dari hadapan hadirat-Mu, dan jangan Engkau mengambil Roh suci-Mu dari padaku. Kembalikanlah kiranya kepadaku kesukaan selamat yang dari pada-Mu, dan sokonglah akan daku dengan Roh-Mu yang bebas. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang yang bersalah, dan orang yang berdosapun akan bertobat kepada-Mu. Lepaskanlah aku dari pada hutang darah, ya Allah! ya Allah, pohon selamatku! maka lidahku akan memuji segala kebenaran-Mu. Ya Tuhan! bukakanlah bibirku pula, maka lidahku akan memasyhurkan kepujian-Mu. Karena tiada Engkau kehendaki korban; jikalau kiranya Engkau menghendaki dia, niscaya ia itu kupersembahkan; maka akan korban bakaranpun tiada Engkau berkenan. Adapun persembahan yang kesukaan Allah, ia itulah hati yang pecah, maka tiada Engkau, ya Allah! menghinakan hati yang hancur luluh adanya. Perbuatlah baik akan Sion sekadar keridlaan-Mu dan dirikanlah segala dewala Yeruzalem. Maka pada masa itu Engkau kelak berkenan akan persembahan kebenaran, akan korban bakaran dan akan korban yang dimakan habis oleh api, lalu mereka itu akan mengorbankan lembu muda di atas mezbah-Mu. Suatu syair Daud bagi biduan besar. Pada masa Dowej, orang Edomi itu, telah datang memberitahu Saul, sembahnya: Daud sudah datang ke rumah Akhimelekh. Mengapa maka engkau bermegah-megah akan kejahatan, hai orang gagah? sesungguhnya kemurahan Allah tinggal juga kekal pada segala hari. Engkau mengupayakan pembunuhan dan celaka, lidah-Mu seperti pisau cukur yang tajam; dikerjakannya tipu daya. Bahwa engkau suka akan jahat terlebih dari pada akan yang baik, akan berkata dusta terlebih dari pada akan berkata benar. -- Selah. Maka engkau suka segala perkataan yang membinasakan dan akan lidah yang khianat. Tetapi Allah juga akan merobohkan dikau kelak pada selama-lamanya; Iapun akan mencabut dan membantun engkau dari dalam kemahmu, bahkan, Iapun akan mencabut engkau dari dalam negeri segala orang hidup. -- Selah. Maka orang yang benar akan melihatnya serta takut, lalu ditertawakannya dia, katanya: Lihat apalah orang yang tiada menaruh Allah akan perlindungan-Nya, melainkan yang harap pada kelimpahan kekayaannya, bahwa ia telah menjadi kuat oleh kejahatannya. Tetapi adalah aku ini seperti pohon zait yang hijau dalam bait-Ullah; maka aku harap akan kemurahan Allah kekal selama-lamanya. Dan aku akan memuji Engkau pada selama-lamanya oleh sebab Engkau telah melakukannya, dan aku akan harap pada nama-Mu, karena baiklah ia bagi segala kekasih-Mu. Suatu syair Daud bagi biduan besar, pada Mahalat. Bahwa kata orang bebal dalam hatinya: Tiadalah Allah! Begitu rusak mereka itu, begitu busuk perbuatannya. Seorangpun tiada yang berbuat baik. Maka Allah telah menilik dari dalam sorga akan segala anak Adam, hendak melihat kalau ada orang yang berbudi, yang mencahari Allah. Masing-masing mereka itu telah sesatlah; sama sekali mereka itu tiada berguna, seorang juapun tiada yang berbuat baik, sesungguhnya seorangpun tidak. Tiadakah berpengetahuan segala orang yang berbuat jahat? yang makan habis akan umat-Ku seperti dimakannya roti? Tiada mereka itu menyembah Allah. Dalam sesaat juga mereka itu kedatangan takut amat sangat, jikalau tiada yang menakuti mereka itu sekalipun; karena Allah akan mencerai-beraikan tulang segala orang yang mengepung dikau, maka engkau akan melihat mereka itu mendapat malu, sebab telah dibuang Allah akan dia. Hai kiranya datanglah dari Sion selamat orang Israel! Apabila dikembalikan Allah akan segala umat-Nya yang tertawan, maka Yakub akan tamasya dan Israelpun akan bersukacita hatinya. Suatu pengajaran Daud bagi biduan besar, pada Nejinot. Pada masa orang Zifi sudah datang mempersembahkan kepada Saul: Bukankah ada Daud menyembunyikan dirinya serta kami? Ya Allah! lepaskanlah aku oleh karena nama-Mu, dan benarkanlah halku dengan kuasa-Mu. Ya Allah! dengarlah permintaan doaku dan cenderungkanlah telinga-Mu kepada persembahan lidahku. Karena orang bengis berbangkit melawan aku dan orang gagah menyengajakan matiku; tiada mereka itu menaruh Allah di hadapan matanya. -- Selah. Bahwasanya Allah juga penolongku; dan adalah Tuhan yang memeliharakan jiwaku. Maka Ia akan membalas jahat orang yang mengintai akan daku. Binasakanlah kiranya mereka itu oleh kebenaran-Mu. Supaya dengan bebas boleh aku mempersembahkan korban kepada-Mu dan memuji nama-Mu, ya Tuhan! karena baiklah ia. Bahwa sesungguhnya Engkau akan melepaskan daku kelak dari pada segala kepicikan, dan mataku memandang kelak kepada segala seteruku. Suatu pengajaran Daud bagi biduan besar, pada Nejinot. Ya Allah! berilah telinga akan doaku, dan janganlah kiranya Engkau menyembunyikan diri-Mu dari pada pohonku. Ingatlah akan daku dan sahutilah akan daku, bahwa aku meratap dalam pengaduhanku serta aku meraung-raung, oleh karena tempik seteru dan penganiaya orang fasik; karena ditanggungkannya kejahatan atasku dan dibenci akan daku dengan amarah yang gerang. Bahwa hatiku terlalu sakit di dalam dadaku, dan beberapa hebat maut telah menimpa aku. Takut dan ngeri berlakulah atasku dan dahsyat telah meliputi aku; sehingga kataku: Aduh! Biarlah aku bersayap seperti burung merpati, niscaya terbanglah aku barang ke mana tempat boleh aku diam. Bahwasanya aku kelak berlayang-layang jauh-jauh, aku akan bermalam di padang belantara. -- Selah! Maka bersegera-segeralah aku kelak ke tempat perlindungan yang baik, lepas dari pada angin ribut dan taufan. Batalkanlah kiranya, ya Tuhan! dan tiadakanlah bicaranya, karena aku melihat aniaya dan perbantahan di dalam negeri. Baik siang baik malam mereka itu berjalan keliling di atas dewalanya, maka kejahatan dan kesukaran adalah di dalamnya. Dalamnya itu telaga barang kebencian; tipu daya dan khianatpun tiada undur dari pada lorong-lorongnya. Sesungguhnya bukan seteru adanya yang menghinakan daku, jikalau demikian bolehlah aku menyabarkan dia, dan bukannya orang pembenci yang berbangkit melawan aku, jikalau kiranya demikian bolehlah aku menyembunyikan diriku dari padanya. Melainkan engkau juga, hai manusia! yang seperti sepadanku, dan pengiringku dan handaiku, yang bersama-sama dengan kami biasa membicarakan rahasia dengan sedap manis dan kamipun biasa berjalan bersama-sama ke bait-Ullah di antara orang banyak. Baiklah maut menagih utang kepada mereka itu; baiklah dengan hidupnya mereka itu turun ke dalam neraka! Karena segala perkara kebencian adalah di dalam rumah-rumahnya dan di dalam hatinya. Tetapi akan daku, bahwa aku berseru kepada Allah, maka Tuhanpun akan meluputkan aku. Pada pagi dan petang dan pada tengah hari aku mengaduh dan berseru dengan nyaring, maka Iapun akan mendengar suaraku kelak. Maka Ia juga telah meluputkan nyawaku seberapa berapa kali aku berperang, dan seberapa banyak orangpun yang melawan aku. Maka Allah akan mendengar serta menyiksakan mereka itu, karena Ia juga memegang perintah selama-lamanya. -- Selah! Sebab bagi mereka itu tiadalah barang perubahan dan tiada mereka itu takut akan Allah. Bahwa ia telah mendatangkan tangannya kepada orang yang sahabatnya dan telah diubahkannya perjanjiannya dengan mengharamkan dia. Lembutlah mulutnya dari pada minyak sapi, tetapi hatinya bantahan juga; perkataannya lebih lembut dari pada minyak, tetapi ia itu bagaikan pedang yang terhunus adanya. Pulangkanlah kesusahanmu kepada Tuhan, maka Iapun akan memeliharakan dikau; pada selama-lamanya tiada Ia memberi orang yang benar itu tergelincuh. Maka sebab itu, ya Allah! Engkau mencampakkan mereka itu kelak ke dalam telaga kebinasaan! Adapun segala orang yang menumpahkan darah dan yang penipu adanya, ia itu tiada akan sampai pertengahan umurnya, tetapi aku ini harap akan Dikau. Surat peringatan Daud bagi biduan besar, pada Yonat Elim Rekhokim, pada masa telah ditangkap orang Filistin akan dia di negeri Gat. Kasihankanlah aku, ya Allah! karena orang hendak membinasakan daku; bahwa pada sebilang hari adalah seteru yang menggagahi aku. Pada sebilang hari orang pengintai hendak membinasakan daku, dan banyak lawanku, ya Tuhan yang Mahatinggi! Tetapi pada masa ketakutanku haraplah aku pada-Mu. Maka pada Allah juga aku memuji-muji firman-Nya; aku percaya akan Allah, maka tiada aku akan takut, apa gerangan manusia boleh mengapakan daku? Pada sebilang hari mereka itu memutarbalikkan perkataanku, dan segala pikirannya itu hendak menjahatkan daku. Mereka itu berkumpul dan menyembunyikan dirinya, mereka itu mengintai akan langkahku hendak membinasakan jiwaku. Manakan boleh mereka itu terlepas oleh sebab kejahatannya. Campakkanlah bangsa itu dengan murka-Mu, ya Allah! Bahwa Engkau telah membilang segala pengembaraanku; hendaklah Engkau membubuh air mataku dalam balang-Mu; bukankah sekalian itu telah tersurat dalam daftar-Mu? Maka pada masa itu kelak segala seteruku akan undur apabila aku berseru: Bahwasanya hal ini kuketahui, karena Allah ada menyertai aku. Pada Allah aku akan memuji-muji firman-Nya; pada Tuhan aku akan memuji-muji firman-Nya. Bahwa aku percaya akan Allah, tiada aku takut. Apa gerangan boleh dipengapakan manusia akan daku? Ya Allah! aku telah bernazar kepada-Mu; maka kepada-Mu juga aku akan menyampaikan korban syukur. Karena Engkau telah melepaskan jiwaku dari pada maut, bahkan, kakikupun dari pada terantuk, supaya boleh aku berjalan di hadapan hadirat Allah dalam terang orang hidup. Surat peringatan Daud bagi biduan besar, pada Altasyet, pada masa ia telah lari dari hadapan Saul ke dalam gua. Kasihankanlah aku, ya Allah! kasihankanlah aku, karena jiwaku harap pada-Mu dan aku berlindung di bawah naung sayap-Mu, sehingga telah lalulah segala celaka itu. Bahwa aku berseru kepada Allah taala, kepada Allah, yang kelak menyempurnakan-Nya bagiku. Bahwa Iapun akan menyuruhkan dari dalam sorga serta meluputkan aku, dan memberi malu akan mereka yang hendak membinasakan daku. -- Selah! Bahwa Allah akan menyuruhkan kemurahan-Nya dan kebenaran-Nya. Bahwa aku ini terhantar di tengah-tengah singa, di antara anak-anak manusia yang ganas dari padanya; bahwa giginya seperti lembing dan seperti anak panah, dan lidahnyapun seperti pedang yang baharu diasah. Tinggikanlah diri-Mu di atas segala langit, ya Allah! kemuliaan-Mu adalah kiranya di atas seluruh muka bumi. Bahwa mereka itu telah memasang jerat akan langkahku, maka jiwaku tertunduk; mereka itu telah menggali pelobang di hadapanku, tetapi mereka itu sendiri telah jatuh ke dalamnya. -- Selah! Hatiku sedia, ya Allah! hatiku sedia, bahwa aku hendak menyanyi dan bermazmur. Jagalah, hai jiwaku! jagalah hai dandi dan kecapi! aku akan bangun pada dini hari. Bahwa aku akan memuji Engkau di antara orang banyak, ya Tuhan! aku akan bermazmur bagi-Mu di antara segala bangsa; karena besarlah kemurahan-Mu sampai kepada segala langit, dan kebenaran-Mu sampai kepada awan-awan yang di atas sekali. Tinggikanlah diri-Mu di atas segala langit, ya Allah! dan kemuliaan-Mu hendaklah kiranya di atas seluruh muka bumi. Surat peringatan Daud bagi biduan besar, pada Altasyet. Sungguhkah kamu mengatakan yang benar, hai majelis? sungguhkah kamu memutuskan hukum dengan adil, hai anak-anak Adam? Bukan, melainkan kamu melakukan dalam negeri akan barang kebencian yang di dalam hatimu, dan kamu menimbangi kekerasan tanganmu. Mereka itulah anak haram dan orang jahat mulai dari pada rahim ibunya juga; orang fasik dan pembohonglah mereka itu mulai dari pada perut emaknya. Mereka itu berbisa api serupa bisa ular, seperti ular beludak tuli yang memekakkan telinganya. Yang tiada mendengar akan suara orang sahir, jikalau pandai ia membaca mantera sekalipun. Ya Allah! patahkanlah segala gigi dalam mulut mereka itu, hancur luluhkanlah, ya Tuhan! taring singa muda itu. Biarlah mereka itu kekeringan seperti air yang makin surut! Jikalau ia membentangkan busurnya biarlah anak panahnya patah-patah. Biarlah ia seperti unam yang hancur dalam antara ia melata, seperti anak guguran, yang tiada tahu melihat matahari. Maka dahulu dari pada periuknya merasai ranting-ranting yang berduri, bahkan, selagi hidupnya iapun akan dihembuskan oleh kesangatan murka Allah seperti oleh ribut. Pada masa itu orang yang benar akan bersukacita apabila dilihatnya pembalasan itu, dan iapun akan membasuhkan kakinya dalam darah orang-orang fasik. Maka orang akan berkata demikian: Sesungguhnya adalah pahala bagi orang yang benar! Sesungguhnya adalah Allah yang menghukumkan di atas bumi ini! Surat peringatan Daud bagi biduan besar, pada Altasyet, pada masa disuruhkan Saul akan orang mengepung rumahnya hendak dibunuhnya akan dia. Lepaskanlah aku dari pada segala seteruku, ya Allahku! taruhlah akan daku dalam perlindungan yang tinggi, jauh dari pada segala orang yang berbangkit melawan aku. Lepaskanlah aku dari pada segala orang yang berbuat jahat, dan luputkanlah aku dari pada segala orang yang menumpahkan darah. Karena sesungguhnya mereka itu mengadang akan jiwaku; orang penggagah berkumpul melawan aku, maka sesungguhnya bukannya aku orang durhaka dan bukannya aku bersalah, ya Tuhan! Tiada aku bersalah maka mereka itu menempuh juga akan daku, dan berlengkap akan dirinya. Jagalah kiranya Engkau dan tolonglah aku dan lihatlah hal itu. Ya Allah! ya Tuhan serwa sekalian alam, ya Allah orang Israel! jagalah Engkau akan membalas segala orang kafir itu; janganlah kiranya Engkau kasihan akan barang seorang juapun dari pada segala yang degil dan khianat ini. -- Selah. Pada malam gelap mereka itu berjalan lalu lalang serta berkerumun dengan meraung-raung seperti anjing dan mengidar-idari segenap negeri. Bahwasanya mereka itu muntahkan barang yang dalam mulutnya, adalah pedang pada bibirnya; tiada diindahkannya jikalau kedengaran kepada orang. Tetapi Engkau, ya Tuhan! Engkau akan tertawakan mereka itu; Engkau akan mengolokkan segala orang kafir itu. Akan tolongannya, bahkan, akan Dikau juga aku bernanti-nanti, karena Allah itulah perlindunganku yang tinggi. Bahwa Allah kemurahanku itu akan mendahului aku; Allahpun akan memberi aku melihat ke bawah kepada segala orang yang mengintai akan daku. Janganlah kiranya Engkau membunuh mereka itu, supaya jangan bangsaku melupakannya, melainkan hanyutkanlah mereka itu oleh kuasa-Mu, dan empaskanlah mereka itu, ya Tuhan, perisai kami! Mulutnya dan perkataan lidahnya itu jahat belaka! Biarlah mereka itu kena jerat congkaknya akan pembalasan kutuk dan bohong yang dikatakannya. Hanguskanlah mereka itu dengan nyala murka-Mu; habiskanlah mereka itu sehingga mereka itu tiada lagi, supaya diketahuinya bahwa Allah itulah yang dipertuhan dalam Yakub dan sampai kepada segala ujung bumipun. -- Selah. Biarlah mereka itu pada malam gelap berjalan lalu-lalang dan meraung-raung seperti anjing dan mengidar-idari negeri; biarlah mereka itu mengembara demikian akan mencahari makan dan biarlah mereka itu bermalam dengan belum dikenyangkan. Tetapi aku akan menyebut kepujian-Mu dalam nyanyiku dan pada tiap-tiap pagi aku akan bersorak-sorak akan kemurahan-Mu, sebab Engkau telah menjadi bagiku akan tempat yang tinggi dan perlindungan pada tiap hari aku dalam kepicikan. Akan dikau, ya Kuatku! aku akan bermazmur, karena Allah bagiku akan perlindungan yang tinggi. Ialah Allah kemurahanku! Surat peringatan Daud akan dinyanyi orang ramai bagi biduan besar pada Syusan Edut. Kemudian dari pada baginda berperang dengan orang Syam yang dari Mesopotami dan dengan orang Syam yang dari Zoba, dan Yoabpun sudah mengalahkan pula orang Edom dalam Lembah-Masin dua belas ribu orang banyaknya. Ya Allah! Engkau sudah menolak akan kami, dan Engkau sudah mencerai-beraikan kami, dan Engkaupun sudah murka akan kami; kembalilah kiranya kepada kami! Bahwa Engkau sudah menggempakan negeri, Engkau sudah membelahkan dia; sembuhkanlah kiranya segala celahnya, karena bergoncanglah ia. Maka Engkau sudah memperlihatkan suatu perkara yang berat kepada umat-Mu; Engkau sudah memberi minum akan kami air anggur bius. Sekarang Engkau telah mengaruniakan suatu alamat bagi orang yang takut akan Dikau, supaya didirikannya dari karena kebenaran. -- Selah. Supaya segala kekasih-Mu terlepas; biarlah tangan-Mu kanan selalu mengadakan selamat bagi kami, dan dengarlah akan kami. Bahwa Allah telah berfirman dalam tempat kesucian-Nya, maka sebab itu berbangkitlah rindu hati-Ku; bahwa Aku akan membahagi Sikhem serta mengukur lembah Sukot. Maka Gilead itu Aku punya dan Manasyepun Aku punya; Efrayim itulah makota-Ku dan Yehuda itulah tongkat kerajaan-Ku. Moab itulah tempat pebasuhan-Ku dan kepada Edom Aku mencampakkan kasut-Ku; bersorak-soraklah karena sebab Aku, hai orang Filistin! Siapa gerangan akan menghantar aku ke dalam negeri yang teguh? siapa gerangan akan memimpin aku sampai ke dalam Edom? Bukankah Engkau, ya Allah! yang telah menolak akan kami, dan yang tiada keluar, ya Allah! serta dengan tentara peperangan kami? Karuniakanlah kiranya pertolongan akan kami dalam hal kepicikan, karena selamat yang dari pada manusia itu sia-sialah adanya. Bahwa serta dengan Allah kami mengerjakan pekerjaan yang besar, dan Iapun akan memijak-mijakkan segala lawan kami. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Nejinot. Ya Allah! dengar apalah akan seruku dan perhatikanlah permintaan doaku. Maka dari pada ujung tanah aku berseru kepada-Mu sebab sebaklah hatiku; hantarlah akan daku ke atas gunung batu yang terlalu tinggi bagiku. Karena Engkaulah akan perlindungan bagiku, akan menara yang teguh di hadapan musuh. Bahwa aku akan diam di dalam kemah-Mu sampai selama-lamanya, dan aku akan berlindung di bawah naung sayap-Mu. -- Selah. Karena Engkau, ya Allah! telah mendengar akan segala nazarku, Engkau telah mengaruniai aku dengan bahagian pusaka orang yang takut akan nama-Mu. Bahwa Engkau akan melanjutkan umur raja, maka tahunnya seolah-olah sampai turun-temurun. Maka iapun akan bersemayam pada selama-lamanya di hadapan hadirat Allah; sediakanlah kiranya kemurahan dan kebenaran, supaya dipeliharakannya akan dia. Maka aku akan memuji nama-Mu dengan mazmur sampai selama-lamanya, supaya aku menyampaikan nazarku pada sebilang hari. Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Yeduton. Bahwasanya hatiku berdiam dirinya di hadapan Allah, maka dari pada Tuhan adalah selamatku. Bahwasanya Ialah gunung batuku dan pohon selamatku dan perlindunganku yang tinggi, maka tiada aku akan tergelincuh amat. Berapa lamakah kamu lagi mengupayakan bencana lawan seorang orang? kamu sekalian akan dibunuh; bahwa adalah kamu seperti tembok yang condong dan seperti pagar yang hendak roboh. Maka sahaja mereka itu berbicara akan menolakkan dia dari pada ketinggiannya; mereka itu berkenan akan dusta, dengan mulutnya mereka itu memberkati, tetapi dengan hatinya mereka itu mengutuki. -- Selah! Tetapi engkau, hai jiwaku! berdiamlah dirimu bagi Allah, karena dari pada-Nya juga adalah pengharapanku. Sesungguhnya Ialah gunung batuku dan pohon selamatku dan perlindunganku yang tinggi; maka tiada aku akan tergelincuh. Dalam Allah juga selamatku dan kemuliaanku, dan Allahpun gunung batu kuatku dan perlindunganku. Haraplah akan Dia, hai segala umat! pada sediakala; curahkanlah isi hatimu di hadapan hadirat-Nya; bahwa Allah itulah perlindungan bagi kami. -- Selah. Bahwa sesungguhnya orang hina itu sia-sia adanya dan orang yang mulia itupun dusta; jikalau kiranya bersama-sama mereka itu ditimbang dengan neraca, niscaya terlebih ringan dari pada sia-sia adanya. Janganlah kamu harap akan aniaya dan rampasan; janganlah kami sombong apabila hartamu bertambah-tambah dan janganlah menaruh hatimu padanya. Maka sekali Allah berfirman, sampai dua kali aku telah mendengarnya, bahwa segala kuat itu Allah punya; dan segala kemurahanpun, ya Tuhan! itu Engkau punya, karena Engkau juga akan membalas kepada masing-masing orang sekadar perbuatannya. Mazmur Daud tatkala ia di padang belantara Yehuda. Ya Allah! Engkaulah Allahku! pada dini hari aku mencahari Engkau, bahwa jiwaku berdahaga akan Dikau dan tubuhkupun rindu akan Dikau pada suatu tanah yang kering lagi dengan matinya sebab tiada berair. Bahwasanya telah aku melihat Engkau dalam tempat kesucian-Mu, serta kupandang akan kuasa dan kemuliaan-Mu. Karena kemurahan-Mu itu terlebih baik dari pada hidup; bahwa lidahku memuji-muji Engkau. Demikianpun aku memuji Engkau seumur hidupku, maka dengan nama-Mu aku menadahkan tanganku. Bahwa jiwaku seolah-olah dikenyangkan dengan kesedapan yang indah-indah, mulutku serta dengan bibirnyapun bersorak-sorak dan menyanyi dengan bergemar, apabila aku terkenang akan Dikau di atas katilku dan semalam-malaman aku berpikir-pikir akan Dikau. Karena Engkau telah menjadi penolongku, maka di bawah naung sayap-Mu aku akan menyanyi dengan sukacita. Maka jiwaku bersangkut paut kepada Engkau, dan tangan-Mu kanan menyokong aku. Tetapi orang yang menuntut kebinasaan jiwaku itu mencampakkan dirinya sendiri ke dalam keleburan yang amat dalam. Mereka itu akan mati kelak dimakan pedang serta menjadi bahagian mangsa serigala. Tetapi raja kelak bersukacita hatinya akan Allah; segala orang yang bersumpah setia dengan dia itu akan bermegah-megah, karena mulut orang yang mengatakan dusta itu akan dikatupkan kelak. Mazmur Daud bagi biduan besar. Dengar apalah, ya Allah! akan suaraku dalam pengaduanku; peliharakanlah kehidupanku dari pada gentar akan seteru. Sembunyikanlah aku dari pada bicara rahasia orang yang berbuat jahat, dan dari pada berang orang yang mengerjakan kejahatan. Yang mengasahkan lidahnya seperti pedang, yang mengacu-acu dengan anak panahnya, yaitu perkataannya yang pahit-pahit. Dari tempat pengadangnya mereka itu hendak memanah orang yang tulus hatinya; sekonyong-konyong dipanahnya akan dia dengan tiada takut. Mereka itu mengeraskan hatinya dalam pekerjaan yang jahat; mereka itu berbicara akan hal hendak menyembunyikan jeratnya, serta katanya: Siapakah akan melihatnya? Orang itu mencahari segala macam tipu daya, serta menyelidik akan segala perkara yang dapat diselidiknya, jikalau batin orang dan hatinya yang dalam sekalipun. Tetapi mereka itupun sekonyong-konyong akan dipanah Allah dengan anak panah-Nya dan luka mereka itupun akan parah. Maka Ia akan menjatuhkan mereka itu oleh karena lidah mereka itu sendiri; barangsiapa yang melihat mereka itu akan lari dari padanya. Maka segala orangpun akan takut serta memasyhurkan perbuatan Allah dan dengan akal budi memperhatikan barang yang telah diperbuatnya. Maka orang yang benar itu akan bersukacita hatinya akan Tuhan dan berlindung kepada-Nya, dan segala orang yang tulus hatinyapun akan bersorak-sorak. Mazmur Daud, suatu nyanyian bagi biduan besar. Kepada-Mu juga, ya Allah! naiklah puji-pujian yang merdu dari dalam Sion dan kepada-Mu juga orang membayar kaul. Bahwa Engkaulah mendengar akan permintaan doa, maka segala manusia akan datang kepadamu. Beberapa perkara jahat telah beroleh kemenangan atasku, tetapi Engkau juga yang mengadakan gafirat atas segala salah kami. Berbahagialah orang yang telah Kaupilih dan yang Kauhampirkan akan mendiami halaman-Mu; bahwa kami akan dikenyangkan dengan kesedapan rumah-Mu dan dengan kesucian kaabah-Mu. Maka beberapa perkara yang hebat dengan adil akan Kausahut kepada kami, ya Allah, pohon selamat kami! ya pengharapan segala ujung bumi dan segala tepi laut yang jauh-jauh! Yang menetapkan gunung oleh kuatnya dan yang berikat pinggang akan kuasa. Yang meneduhkan gemuruh laut dan gelora gelombangnya dan huru-hara segala bangsa. Maka segala orang yang duduk jauh-jauh itu takut akan segala tanda-Mu; Engkau mengadakan bahwa perhinggaan pagi dan petang itu bersorak-sorak. Bahwa Engkau mengunjungi bumi serta mendirus akan dia dan Engkau mengayakan dia sangat; maka sungai Allah itu sebaklah dengan air, dan dalam tanah yang sudah Kausediakan demikian, bertumbuhlah gandum yang kuat-kuat batangnya. Bahwa Engkau mendirus alur-alurannya dan menghancurkan gumpal-gumpalnya yang keras, dengan beribu-ribu titik Engkau melembutkan dia serta memberkati tumbuh-tumbuhannya. Bahwa Engkau memakotai tahun itu dengan kebajikan-Mu, dan segala pelangkah kaki-Mupun bertitik-titik lemak belaka. Ia itu bertitik-titik pada tanah rumput di padang, dan segala bukitpun terhias dengan kesukaan. Segala tanah rumput itu diramaikan dengan kawan binatang; segala lembahpun tertudung dengan gandum; sekalian itu bersorak-sorak sambil menyanyi-nyanyi. Nyanyian Mazmur bagi biduan besar. Bermazmurlah akan kemuliaan nama-Nya, berikanlah kemuliaan akan kepujian-Nya. Sembahlah kepada Allah: Bagaimana hebat segala perbuatan-Mu! Oleh karena kuat-Mu yang besar maka segala seteru-Mu akan menundukkan dirinya kepada-Mu dengan pura-pura. Hendaklah segenap isi bumi itu menyembah sujud kepada-Mu dan bermazmur bagi-Mu, bahkan, bermazmur akan nama-Mu. -- Selah. Marilah kamu melihat segala perbuatan Allah; maka sangat hebatlah perkara yang diperbuat-Nya akan segala anak Adam. Laut telah diubahkan-Nya menjadi kekeringan, maka dengan berjalan kaki mereka itu telah menyeberang sungai, maka pada masa itu kami bersukacita akan Dia. Maka Iapun memegang perintah pada selama-lamanya oleh kuasa-Nya yang tiada berhingga; bahwa mata-Nya menilik kepada segala bangsa, supaya orang durhaka itu jangan mengatas-ataskan dirinya. -- Selah. Pujilah, hai segala bangsa! akan Allah kita, dan perdengarkanlah bunyi pujian. Yang menghidupkan jiwa kita dan yang tiada memberi kaki kita tergelincuh. Karena sungguhpun Engkau telah menguji kami, ya Allah! dan telah Kausuci kami seperti orang yang menyuci perak adanya. Dan telah Kaubawa akan kami masuk ke dalam jaring, dan telah Engkau kenakan pengikat yang sempit pada pinggang kami. Dan telah Kaubiarkan orang mengendarai kami; bahwa kami telah masuk ke dalam air dan ke dalam api, tetapi Engkau juga mengeluarkan kami kepada keluasan dan kelimpahan. Bahwa aku masuk ke dalam rumah-Mu serta membawa korban bakaran, dan kepada-Mu juga aku membayar kaulku, yang telah dikatakan oleh lidahku dan yang keluar dari pada mulutku tatkala aku dalam hal kepicikan. Korban bakaran dari pada binatang yang tambun-tambun hendak kupersembahkan kepada-Mu, disertakan asap bakaran domba jantan; dan aku akan mengorbankan lembu kambing. -- Selah. Mari, dengarlah kamu sekalian yang takut akan Allah, bahwa aku hendak menceriterakan kepadamu barang yang telah dibuat-Nya akan jiwaku. Bahwa mulutku lagi berseru kepada-Nya, apabila puji akan Dia telah ada di atas lidahku. Jikalau kiranya hatiku telah berpaling kepada kejahatan, niscaya Tuhan tiada mendengar akan daku. Tetapi sekarang Allah telah mendengar dan memperhatikan bunyi permintaanku. Segala puji bagi Allah, yang tiada enggankan permintaan doaku atau melalukan kemurahan-Nya dari padaku. Nyanyian Mazmur bagi biduan besar, pada Nejinot. Hendaklah kiranya Allah mengasihankan kita serta memberkati kita, dan hendaklah kiranya dicahayakan-Nya hadirat-Nya kepada kita. -- Selah. Supaya di atas bumi orang mengetahui akan jalan-Mu dan di antara segala bangsa akan selamat-Mu. Biarlah segala bangsa memuji akan Dikau, ya Allah! bahkan, segala bangsa memuji akan Dikau. Segala bangsa akan bersukacita dan bersorak-sorak, sebab Engkau akan menghukumkan segala bangsa itu dengan adil, dan Engkau akan menghantar segala bangsa yang di atas bumi. -- Selah. Biarlah segala bangsa memuji akan Dikau, ya Allah; bahkan, segala bangsa bersama-sama memuji akan Dikau. Bahwa tanah itu menumbuhkan hasilnya, maka Allah, yaitu Allah kita, akan memberkati kita. Allah akan memberkati kita dan segala ujung bumi kelak takut akan Dia. Nyanyian Mazmur Daud bagi biduan besar. Bahwa Allah akan berbangkit dan segala seteru-Nya akan dicerai-beraikan, dan segala orang yang benci akan Diapun akan lari dari hadapan hadirat-Nya. Seperti lesap asap demikianpun Engkau akan melesapkan mereka itu, dan seperti lilin hancur meleleh di atas api, demikianpun orang fasik binasa di hadapan hadirat Allah. Tetapi orang yang benar itu akan bersukacita; mereka itu akan melompat-lompat dari kesukaan di hadapan hadirat Allah dengan sukacita dan tamasya. Nyanyilah bagi Allah; bermazmurlah akan nama-Nya; sediakanlah jalan bagi-Nya yang berkendaraan pada padang yang rata, karena nama-Nya itu Tuhan, dan berlompatlah kamu dengan sukacita di hadapan hadirat-Nya. Ialah bapa segala anak piatu dan hakim segala perempuan janda, yaitu Allah dalam kedudukan-Nya yang suci. Ialah Allah yang mendudukkan orang bulus di antara orang isi rumah, dan yang mengeluarkan orang terbelenggu kepada kelimpahan; tetapi segala orang murtad duduklah pada tempat yang sunyi. Ya Allah! tatkala Engkau berjalan di hadapan segala umat-Mu, tatkala Engkau berjalan di padang Tiah. -- Selah. Bergempalah bumi dan langitpun tirislah di hadapan hadirat Allah, jikalau bukit Torsina sekalipun di hadapan hadirat Allah, yaitu Allah Israel. Bahwa Engkau sudah menurunkan hujan yang lebat, ya Allah, dan Engkaupun sudah menyegarkan bahagian-Mu pusaka tatkala lemah adanya. Hanya margasatwa adalah duduk dalamnya; tetapi Engkau telah menyediakan dia oleh kebajikan-Mu bagi orang yang teraniaya, ya Allah! Bahwa Tuhan telah mengadakan orang berkata-kata; adapun akan orang yang memasyhurkan kabar baik ia itulah suatu tentara besar adanya. Segala raja-raja tentara peperangan itu sudah lari, bahkan, mereka itu sudah lari, maka perempuan yang tinggal di rumah itu sudah membahagi-bahagi jarahan. Jikalau kamu berbaring di antara dua pagar tembok sekalipun, maka kamu seperti sayap merpati yang berselaput perak dan pada bulunya adalah emas merah gemerlapan. Semenjak dicerai-beraikan Allah taala akan segala raja dalam negeri itu, maka jadilah ia putih seperti salju yang di atas bukit Salmon. Bahwa gunung Bazan itu gunung yang amat besar; gunung Bazan itu gunung yang berbongkol-bongkol. Apa sebab kamu berlompat-lompat, hai segala gunung yang berbongkol? bahwa bukit ini dikehendaki Allah akan tempat kedudukan-Nya; maka Tuhanpun akan mendiami dia selama-lamanya. Maka segala rata Allah itu dua laksa dan berlapis-lapis ribu banyaknya. Bahwa Tuhan adalah di antara mereka itu seperti Torsina dengan kesuciannya. Bahwa Engkau sudah naik ke tempat tinggi dan Engkau sudah membawa segala tawanan dengan kemenangan dan Engkau mengaruniakan beberapa anugerah kepada manusia, jikalau kepada orang yang durhaka sekalipun, akan duduk serta-Mu, ya Tuhan Allah! Segala puji bagi Tuhan, karena dari pada sehari datang kepada sehari dilimpahkan-Nya kebajikan-Nya atas kita. Bahwa Allah itulah pohon selamat kita. -- Selah. Dan Allah itulah bagi kita Allah pohon selamat yang sempurna, maka dengan Tuhan Hua adalah beberapa keluputan dari pada mati. Niscaya Allah akan memecahkan kepala segala seterunya, dan batu kepala kasap orang yang berjalan dengan salahnya. Maka firman Tuhan: Bahwa Aku akan mengembalikan dari Bazan, Aku akan mengembalikan dari dalam tubir laut; supaya engkau mencelup kakimu dalam darah musuh, dan lidah anjingmu dalam darah masing-masingnya. Mereka itu telah melihat segala jalan-Mu, ya Allah; segala jalan Allahku dan Rajaku ke dalam tempat yang suci. Di hadapan berjalanlah segala biduan dan di belakang segala orang yang memetik bunyi-bunyian dan di tengah-tengah segala anak dara yang menabuh rebana. Maka segenap perhimpunan itupun memujilah akan Allah dan mereka itu sekalian yang telah terpancar dari pada Israel itu memujilah akan Tuhan! Di sana adalah Benyamin, yang bungsu, dahulu ia pemerintahnya; dan segala penghulu Yehuda yang banyak bilangannya dan segala penghulu Zebulon dan segala penghulu Naftali. Bahwa Allahmu telah menyuruhkan kuatmu; tetapkanlah, ya Allah! barang yang telah Kauperbuat akan kami! Maka oleh karena kaabah-Mu yang di Yeruzalem segala raja akan menyampaikan persembahan kepadamu. Kutukilah kiranya akan segala binatang liar yang dibuluh rantik, perhimpunan lembu jantan dan lembu muda segala bangsa, dan akan orang yang menaklukkan dirinya dengan membawa perak beberapa keping; cerai-beraikanlah segala bangsa yang suka akan perang. Maka utusan raja-raja akan datang dari Mesir, dan orang isi negeri Habsyi bersegera akan menadahkan tangannya kepada Allah. Hai kamu, segala kerajaan yang di atas bumi! nyanyilah bagi Allah; bermazmurlah bagi Tuhan. -- Selah. Yang berkendaraan dalam langit di atas segala langit dan yang dari purbakala; bahwa sesungguhnya Ia memberi suara-Nya, yaitu suara yang kuat. Berilah hormat akan Allah; bahwa kemuliaan-Nya adalah di antara orang Israel, dan kuasa-Nya di atas segala awan yang di langit. Hebatlah ada-Mu, ya Allah! dari dalam tempat kesucian-Mu. Bahwa Ialah Allah Israel, yang mengaruniakan kemuliaan dan kuat kepada umat-Nya. Segala puji bagi Allah kiranya! Mazmur Daud bagi biduan besar, pada Sosyanim. Lepaskanlah kiranya aku, ya Allah! karena air telah naik sampai kepada jiwaku. Bahwa aku sudah tenggelam dalam lumpur yang tiada terduga, di tempat tiada dapat orang bertumpu; aku telah sampai kepada air yang dalam dan air pasangpun meliputi aku. Bahwa penatlah aku dari pada berseru-seru dan seraklah kerongkonganku dan kaburlah mataku dari pada menantikan Allahku. Adapun orang yang benci akan daku dengan tiada semena-mena itu terlebih banyak dari pada segala rambut kepalaku; amat banyaklah segala orang yang hendak membinasakan daku dan yang berseteru dengan aku bukan sebab; disuruhnya aku mengganti barang yang tiada kurampas. Ya Allah! Engkau juga yang mengetahui bodohku, dan salahkupun tiada tersembunyi dari pada-Mu. Janganlah kiranya Engkau biarkan orang yang menantikan Dikau itu mendapat malu oleh karena aku, ya Hua! ya Tuhan serwa sekalian alam! janganlah kiranya orang yang mencahari Engkau itu kena aib oleh karena aku, ya Allah orang Israel! Sebab dari karena-Mu juga aku menanggung kecelaan, dan malu telah menudungi mukaku. Aku telah menjadi seorang helat bagi segala saudaraku dan seorang keluaran bagi segala anak ibuku. Karena rajin akan rumah-Mu itu menghanguskan hatiku, dan segala kecelaan mereka yang mencelakan Dikau, itu telah menimpa aku. Maka aku telah menangis sambil merendahkan diriku dengan berpuasa, maka ia itupun telah menjadi suatu kecelaan pula bagiku. Bahwa aku telah berpakaikan kain kambeli, tetapi demikianpun makin lebih lagi aku mejadi sindiran mereka itu. Adapun segala orang yang duduk di pintu gerbang itu mengata-ngatai aku, dan aku sudah menjadi suatu permainan kepada orang yang minum arak. Tetapi akan daku, permintaan doaku adalah kepada-Mu, ya Tuhan! maka adalah suatu masa keridlaan, ya Allah! oleh kebesaran kemurahan-Mu; sahutilah kiranya akan daku oleh karena setia selamat-Mu. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur; jangan aku dibiarkan tenggelam; lepaskanlah aku dari pada segala orang yang benci akan daku dan dari pada air bah yang dalam. Jangan air bah itu meliputi aku, dan jangan tubir itu menelan aku, dan janganlah keleburan itu menutup mulutnya di atasku. Sahutilah kiranya akan daku, ya Tuhan! karena baiklah kemurahan-Mu; tilik apalah akan daku sekadar kebesaran segala rahmat-Mu. Dan janganlah Engkau menyembunyikan hadirat-Mu dari pada hamba-Mu, karena piciklah hatiku, bersegeralah sahuti akan daku! Hampirilah kiranya akan jiwaku; tebuskanlah dia dan tolonglah akan daku karena sebab segala seteruku. Bahwa Engkau juga mengetahui kecelaanku dan maluku dan kehinaanku, maka segala orang yang menyesakkan daku itu adalah di hadapan-Mu. Bahwa kecelaan itu sudah memecahkan hatiku, dan aku amat lemah, lagi aku sudah menantikan kasihan, tetapi ia itu tiada, dan akan orang penghibur, tetapi tiada kudapati akan dia. Bahkan, mereka itu memberi empedu akan makananku, dan dalam dahagaku diberinya minum cuka akan daku. Biarlah meja mereka itu menjadi jerat di hadapan mukanya dan sepenuh-penuh pembalasan dan perangkap. Biarlah matanya dikaburkan, sehingga tiada ia nampak, dan berilah pinggang mereka itu gemetar selalu. Curahkanlah murka-Mu atas mereka itu, dan kehangatan amarah-Mu menangkap akan mereka itu. Biarlah maligainya menjadi kerobohan, dan kemah-kemahnya jangan ada orang isinya. Karena mereka itu menganiaya akan dia yang telah Kaupalu, dan ditambahinya sakit akan orang yang telah Kaulukakan. Tambahkanlah kiranya salah pada salah mereka itu, dan jangan mereka itu sampai kepada kebenaran-Mu. Biarlah mereka itu diparangkan dari dalam kitab alhayat; jangan mereka itu disuratkan serta dengan segala orang yang benar. Tetapi akan daku, yang dalam hal miskin dan sukar, ya Allah! hendaklah penolong-Mu menaruhkan daku dalam tempat perlindungan yang tinggi. Bahwa aku akan memuji nama Allah dengan nyanyian serta membesarkan Dia dengan mengucap syukur. Ia itu disukai Tuhan terlebih dari pada lembu atau lembu muda yang bertanduk dan yang terbelah kukunya. Bahwa orang yang lembut hatinya, demi dilihatnya, maka sukacitalah ia, dan segala kamu, yang mencahari akan Allah, hati kamupun akan hidup. Karena Tuhan mendengar akan orang yang kekurangan dan tiada dihinakan-Nya segala orang-Nya yang terbelenggu. Hendaklah kiranya langit dan bumi memuji akan Dia dan segala laut dan barang sekalian yang bergerak di dalamnya itupun. Karena Allah akan menebus Sion dan membangunkan pula segala negeri Yehuda, maka orang akan mendudukinya dan mempusakainya. Dan anak cucu segala hamba-Nya akan beroleh dia akan miliknya dan segala orang yang kasih akan nama-Nya itu akan duduk dalamnya. Mazmur Daud bagi biduan besar akan suatu peringatan. Bersegeralah kiranya, ya Allah! akan meluputkan daku, ya Tuhan! akan menolong aku. Biar kemaluanlah dan mendapat bera muka segala orang yang menyengajakan matiku; biarlah undur ke belakang dan kena aib segala orang yang suka akan jahatku. Biarlah mereka itu balik pada langkahnya dengan malu, segala orang yang katanya: Ah-ah! Biarlah bergemar dan bersukacita akan Dikau segala orang yang mencahari Engkau; dan segala orang yang suka akan selamat yang dari pada-Mu itu biarlah selalu berkata demikian: Hendaklah Allah kiranya dibesarkan! Tetapi aku ini papa dan miskin; ya Allah! bersegeralah kepadaku; Engkau juga penolongku; ya Tuhan! jangan apalah Engkau berlambat. Bahwa aku berlindung kepada-Mu, ya Tuhan! janganlah kiranya aku dipermalukan pada selama-lamanya. Lepaskanlah aku dengan adalat-Mu dan luputkanlah aku; cenderungkanlah telinga-Mu kepadaku dan lepaskanlah aku. Jadilah kiranya bagiku akan gunung batu tempat kedudukanku, supaya selalu boleh aku pergi ke sana; bahwa telah Engkau suruh lepaskan daku, karena Engkaulah gunung batuku dan kubuku. Ya Allahku! lepaskanlah kiranya aku dari pada tangan orang fasik, dari pada tangan orang yang berbuat khianat dan yang bengis. Karena Engkau juga pengharapanku, ya Tuhan Hua, dan kepercayaanku dari pada masa kecilku. Pada-Mu juga aku telah bersandar dari pada masa aku diperanakkan, dan dari pada rahim ibuku Engkaulah penolongku; maka senantiasa Engkau juga kepujianku. Maka kepada banyak orang adalah aku seolah-olah suatu keheranan, tetapi Engkau juga perlindunganku yang kuat. Biarlah mulutku dipenuhi dengan puji-puji akan Dikau dan dengan hormat akan Dikau pada sebilang hari. Janganlah kiranya Engkau membuang aku pada masa tuaku; janganlah tinggalkan daku apabila hilanglah kuatku. Karena segala seteruku berkata-kata akan halku, dan orang yang mengintai akan daku itu berbicara bersama-sama. Katanya: Bahwa ia sudah ditinggalkan oleh Allah, kejarlah dan tangkaplah akan dia, karena tiadalah pembantunya. Ya Allah! janganlah kiranya Engkau jauh dari padaku! ya Allahku! bersegeralah tolong akan daku. Biarlah mendapat malu, biarlah binasa segala orang yang berseteru dengan aku; biarlah aib dan malu berlampauan atas orang yang menyengajakan jahatku. Tetapi aku akan harap selalu, dan makin lebih aku membesarkan kepujian-Mu. Bahwa mulutku akan menceriterakan kebenaran-Mu dan selamat yang dari pada-Mu pasa sebilang hari, jikalau tiada aku mengetahui segala bilangannya sekalipun. Bahwa aku akan pergi dengan kuat kuasa Tuhan Hua serta menyebut kebenaran-Mu, bahkan, hanya kebenaran-Mu juga. Ya Allah! dari pada kecilku Engkau telah mengajar aku, maka sampai kepada hari ini bolehlah aku memasyhurkan segala perbuatan-Mu yang ajaib itu. Maka sebab itu sedang sudah sampai masa tuaku dan putih ubanku, jangan apalah Engkau meninggalkan daku, ya Allah! supaya aku memberitahu kuat-Mu kepada bangsa ini dan kuasa-Mu kepada anak cucunya. Maka kebenaran-Mu, ya Allah! itu amat tinggi; ya Allah! Engkau yang telah berbuat perkara yang besar-besar! siapa gerangan menyamai Engkau? Bahwa Engkau yang telah menunjuk kepadaku beberapa kepicikan dan bala, Engkau akan menghidupkan aku pula dan menaikkan aku pula dari dalam keleburan. Bahwa Engkau akan memperbanyakkan kebesaranku serta mengelilingi aku dengan penghiburan-Mu. Lagipun aku ini akan memuji Engkau dengan dandi sebab segala setia-Mu, ya Allahku! dan aku akan bermain kecapi bagi-Mu, ya Kesucian Israel! Bahwa bibirku akan bersorak-sorak sementara aku bermazmur kepada-Mu, dan jiwakupun yang telah Kautebus. Dan lagi lidahku akan menyebut kebenaran-Mu pada segenap hari, karena sudah mendapat malu dan bera muka segala orang yang menyengajakan jahatku. Akan Sulaiman. Maka akan dihukumkannya umat-Mu dengan kebenaran dan segala hamba-Mu yang teraniaya itu dengan adil. Maka segala gunung akan menumbuhkan sejahtera bagi bangsa itu dan segala bukitpun selamat sentosa. Bahwa ia akan membenarkan hal segala orang miskin di antara orang banyak itu, dan iapun akan melepaskan segala anak orang papa dan memijak-mijak orang penganiaya itu. Maka mereka itu takut akan dikau selagi ada matahari dan bulan, yaitu turun-temurun. Maka iapun akan turun seperti hujan kepada padang yang telah dipotong rumputnya, dan segala titik-titik hujan yang mendirus bumi adanya. Maka pada zamannya kelak orang yang benar itu akan berbunga dengan kebanyakan sejahtera, sehingga bulan tiada lagi. Maka iapun akan memegang perintah dari pada laut masyrik sampai kepada laut magrib dan dari pada sungai besar datang kepada segala ujung bumi. Segala orang penduduk padang belantara akan menyembah sujud kepada hadirat-Nya dan segala seterunyapun akan menjilat lebu tanah. Bahwa raja-raja Tarsis dan raja-raja segala pulaupun akan membawa persembahan, dan segala raja Syeba dan Sebapun akan menghantar bingkisan. Bahkan, segala raja sekalian akan menyembah sujud kepadanya dan segala bangsapun akan berbuat bakti kepadanya. Karena iapun akan memeliharakan orang miskin yang berseru, dan lagi orang papa dan yang tiada padanya seorang penolong. Maka akan disayangkannya orang papa dan miskin serta dipeliharakannya orang yang kekurangan. Maka iapun akan melepaskan jiwa mereka itu dari pada tipu dan aniaya, dan darah mereka itu terindah kepada pemandangannya. Dan lagi iapun akan hidup dan dipersembahkan oranglah kepadanya emas Syeba, dan selalu orang akan memohon kepadanya, dan pada segala hari orang akan memberkati dia. Maka pada tanah akan ada kelimpahan gandum yang subur, buahnyapun akan menggeresek sampai di atas kemuncak gunung yang seperti Libanon, dan yang di dalam negeri itupun akan berbunga seperti tumbuh-tumbuhan di bumi. Bahwa namanya akan kekal selama-lamanya; selagi ada matahari namanya akan disebut orang turun-temurun; mereka itu akan diberkati oleh sebabnya, dan segala bangsa akan memuji dia berbahagialah adanya. Segala puji bagi Tuhan Allah, yaitu Allah Israel, yang sendiri mengadakan perbuatan yang ajaib. Dan terpujilah nama kemuliaan-Nya pada selama-lamanya; maka segenap bumi dipenuhilah kiranya dengan kemuliaan-Nya. Amin! tsumma Amin! Tamatlah segala permintaan doa Daud bin Isai. Mazmur Asaf. Bahwa sesungguhnya baiklah Allah bagi orang Israel, bagi orang yang suci hatinya. Adapun akan halku, hampir-hampir kakiku telah menyimpang, nyaris tapak kakiku tergelincir. Karena dengkilah aku akan orang bodoh tatkala kulihat sentosa orang jahat. Karena sampai kepada waktu matinya tiada diketahuinya akan pengikat, maka kuatnya selalu baharu. Tiada mereka itu dalam hal kesukaran seperti orang lain dan mereka itupun tiada berbala seperti orang lain. Maka sebab itu congkak membelit mereka itu seperti kalung rantai, dan gagahpun menudungi dia seperti selengkap pakaian. Matanya membersil dari karena gemuknya, dan sangka-sangka hatinyapun seperti air bah yang melampau. Dengan tiada malu mereka itu berkata-kata hendak berbuat jahat dan aniaya, dan dari pada nafsu yang tinggi mereka itu bertutur. Mereka itu mengangakan mulutnya kepada langit dan lidahnyapun membinasakan di atas bumi. Maka sebab itu apabila ditimbang oleh umat Allah akan hal itu, maka air mata banyak berlinang-linang dari pada mukanya. Sehingga kata mereka itu: Iakah diketahui Allah akan hal itu? adakah hal itu diperhatikan oleh Yang Mahatinggi? Bahwasanya orang ini jahat adanya, maka berkesenanganlah juga ia dalam dunia ini dan diperbanyakkannya harta bendanya. Sungguh cuma-cuma aku telah menyucikan hatiku dan membasuh kedua belah tanganku suci dari pada salah. Sedang aku kena siksa pada sebilang hari dan kena bala pada tiap-tiap pagi. Maka kataku: Jikalau kiranya akupun berkata demikian, niscaya khianatlah aku akan bangsa segala anakmu. Begitu juga berpikir-pikirlah aku hendak mengetahui hal itu, tetapi sukar sulit juga pada sangkaku. Sampai aku masuk ke dalam tempat kesucian Allah, serta aku mencamkan kesudahan mereka itu. Bahwa sesungguhnya Engkau menaruh akan mereka itu pada tempat curam yang licin dan menjatuhkan mereka itu kepada kebinasaan. Bagaimana hal mereka itu dibinasakan dalam sesaat jua; mereka itu tercabut dan berkeputusan dari karena terkejut. Seperti suatu mimpi adanya kemudian dari pada berjaga. Apabila Engkau sadar, ya Tuhan! maka Engkau akan mencelakan rupanya. Pada masa hatiku sombong oleh dengki dan panas hatiku oleh kurang sabar, pada masa itulah aku bodoh, tiada kuketahui apa-apa, dan keadaanku kepada-Mu bagaikan binatang yang tiada berakal. Maka sebab itu senantiasa aku hendak hampir dengan Dikau, maka Engkau juga yang memegang tanganku kanan. Maka dengan bicara-Mu Engkau akan memimpin aku, kemudian kelak Engkau akan menyambut aku kepada kemuliaan. Siapakah kiranya ada padaku dalam sorga? maka lain dari pada Engkau tiada kukehendaki barang sesuatu di atas bumi. Remaklah tewas tubuhku dan hatikupun, bahwa Allah juga gunung batu hatiku dan bahagianku yang kekal selama-lamanya. Karena sesungguhnya segala orang yang menyimpang jauh dari pada-Mu itu akan binasa; Engkau menumpas segala orang yang dengan zinanya meninggalkan Dikau. Tetapi akan daku, baiklah bagiku tinggal hampir dengan Allah; aku menaruh harapku pada Tuhan Hua, hendak membilang segala perbuatan-Mu. Karangan Asaf. Ya Allah! apa sebab Engkau membuangkan kami sama sekali? Apa sebab murka-Mu bernyala-nyala kepada domba yang Kaugembalakan? Ingatlah kiranya akan sidang umat-Mu, yang telah Kautebus dan yang telah Kaumerdekakan pada zaman dahulukala akan bahagian pusaka-Mu dan akan bukit Sion, tempat Engkau duduk dahulu. Berbangkitlah kiranya datang melihat kerusakan yang tiada dapat dibaiki, karena segala sesuatu dalam bait-ulmukadis telah dibinasakan oleh musuh. Bahwa segala orang yang benci akan Dikau itu telah meraung-raung dalam segala halaman-Mu, didirikannya berhalanya, supaya kami berbuat bakti kepadanya. Maka seperti dalam hutan rimba di potong oranglah belukar dengan kapak yang terangkat, demikianpun dihancurluluhkannya segala perhiasan kaabah dengan pemukul dan alabangka. Mereka itu telah menunukan tempat kesucian-Mu dengan api, dan dinajiskannya tempat kediaman nama-Mu, sambil diratakannya dengan bumi. Maka kata mereka itu dalam hatinya: Marilah kita binasakan dia sama sekali. Mereka itu telah membakar habis akan segala tempat perhimpunan umat Allah dalam seluruh negeri. Maka tiada kami melihat tanda-tanda alamat, dan serta dengan kami tiada lagi nabi atau barang seorang lain yang tahu berapa lama lagi. Berapa lama lagi, ya Allah! musuh itu akan mencela, dan seteru akan menghujat nama-Mu sampai selama-lamanyakah? Mengapa Engkau menyembunyikan tangan-Mu, bahkan, tangan-Mu kanan? Keluarkanlah dia dari pada dada-Mu dan binasakanlah mereka itu! Tetapi Allah juga Rajaku dari dahulukala, yang telah mengadakan beberapa pertolongan selamat di atas bumi. Bahwa dengan kodrat-Mu Engkau telah membelahkan laut serta memecahkan kepala naga yang di dalam air. Dan Engkau telah menghancurkan kepala buaya dan memberikan dia akan makanan bangsa yang duduk di gurun. Maka Engkau telah membelahkan bukit; pancaran dan anak sungaipun terbitlah dari padanya dan sungai yang besar telah Kaukeringkan. Bahwa siang itulah Engkau punya dan malampun Engkau punya, dan lagi Engkau telah menjadikan terang dan matahari. Segala perhinggaan bumi telah Kautentukan dan Engkau juga yang mengadakan musim panas dan musim dingin. Maka ingatlah kiranya akan hal ini, bahwa musuh sudah mencelakan Tuhan dan suatu bangsa yang bebal telah menghujat nama-Mu. Jangan apalah Engkau menyerahkan jiwa burung tekukur-Mu kepada binatang yang liar, dan isi rumah umat-Mu yang teraniaya itu jangan Kaulupakan sama sekali. Tiliklah oleh-Mu kepada perjanjian itu! karena segala tempat gelap yang di dalam negeri itu penuh dengan sarang pembunuh. Jangan kiranya orang yang teraniaya itu kembali dengan malunya; biarlah orang papa dan miskin memuji akan nama-Mu. Bangkitlah berdiri, ya Allah! peliharakanlah hak-Mu sendiri; ingatlah akan kecelaan, yang diadakan bagi-Mu oleh orang bebal itu pada tiap-tiap hari. Jangan apalah Engkau melupakan gaduh segala seteru-Mu; bahwa riuh bunyi orang yang bangkit mendurhaka kepada-Mu, itu naik selalu! Mazmur Asaf; suatu nyanyian bagi biduan besar, pada Altasyet. Bahwa kami memuji, ya Allah! kami memuji akan Dikau, karena nama-Mu adalah hampir dan segala perbuatan-Mu yang ajaib diceriterakan oranglah. Maka apabila aku mendapat ketentuan itu, aku akan menghukumkan dengan adil semata-mata. Bahwa hancurlah bumi serta dengan orang sekalian yang mendudukinya, jikalau tiada Aku meneguhkan tiang-tiangnya. -- Selah. Bahwa kataku kepada orang bodoh: Janganlah kamu bodoh, dan kepada orang jahat: Janganlah kamu meninggikan tandukmu. Janganlah naikkan tandukmu tinggi-tinggi dan janganlah kamu berkata-kata dengan tegar tengkukmu. Karena bukannya dari pada timur, atau dari pada barat, atau dari pada selatan, datangnya peninggian itu. Melainkan Allah itulah Hakim; Ialah yang merendahkan dan Ialah yang meninggikan. Karena pada tangan Tuhan adalah sebuah piala, air anggurnya membual, penuh dengan campuran, maka dituangnya dari padanya, tetapi segala orang fasik dalam dunia ini akan minum dan mengisap habis keladaknya. Tetapi aku ini akan mengabarkannya pada selama-lamanya serta menyanyi mazmur bagi Allah Yakub. Dan aku akan menutuh segala tanduk orang fasik, tetapi tanduk orang yang benar itu akan ditinggikan. Mazmur nyanyian Asaf bagi biduan besar, pada Nejinot. Bahwa ketahuanlah Allah dalam negeri Yehuda dan nama-Nya dibesarkan dalam Israel. Di Salem adalah kemah-Nya dan tempat kedudukan-Nya dalam Sion. Di sanapun telah dipatahkan-Nya segala anak panah yang berkilat dan lagi perisai dan pedang dan segala alat peperangan. -- Selah. Bahwa Engkaulah perkasa dan mulia terlebih dari pada segala gunung penyamun itu. Maka orang yang berani hatinyapun disamun di sana seolah-olah mereka itu tertidur lelap, dan orang yang perkasa sekalipun tiada mendapat tangannya di sana. Maka oleh sebab hardik-Mu, ya Allah Yakub! tertidurlah mati baik rata baik kudanya. Adapun keadaan-Mu, sesungguhnya hebatlah adanya! Siapa gerangan dapat berdiri di hadapan hadirat-Mu apabila bernyala-nyala murka-Mu. Maka dari langit Engkau telah memperdengarkan keputusan hukum, maka bumipun takutlah serta berdiam dirinya, tatkala Allah bangkit berdiri akan menghukumkan, hendak memberi kelepasan kepada segala orang yang lemah lembut di atas bumi. -- Selah. Karena kemarahan manusia itu menyatakan kepujian-Mu, apabila Engkau berikat pinggangkan segala murka-Mu. Hai kamu sekalian yang duduk keliling Tuhan! bernazarlah dan sampaikanlah nazarmu kepada Allahmu; bawalah persembahan dengan sepertinya kepada Tuhan, yang patut orang patut akan Dia. Yang memutuskan nyawa raja-raja seperti buah anggur yang masak; maka hebatlah Ia bagi segala raja yang di atas bumi! Mazmur Asaf bagi biduan besar, pada Yeduton. Bahwa suaraku adalah kepada Allah serta aku berseru, bahkan, suaraku adalah kepada Allah, maka Iapun akan mencenderungkan telinga-Nya kepadaku kelak. Maka pada hari kepicikanku aku mencahari akan Tuhan; telah kutadahkan tanganku pada malam dengan tiada berkeputusan dan hatikupun enggan dihiburkan. Apabila aku terkenangkan Allah, maka bergaduhlah aku, dan apabila aku berpikir-pikir, maka gundahlah hatiku. -- Selah. Bahwa Engkau membiarkan mataku jaga selalu, aku tercengang-cengang sampai tiada aku terkata-kata lagi. Maka aku terkenangkan zaman dahulu dan segala tahun yang telah lalu. Dan aku terkenangkan puji-pujianku pada malam; aku berpikir-pikir dalam hatiku dan nyawakupun memeriksa dengan selidiknya. Masakan Tuhan menolak pada selama-lamanya; masakan Ia tiada lagi menaruh kasihan! Habiskah kemurahan-Nya sampai selama-lamanya? Putuskan janji-Nya bagi segala bangsa yang kemudian? Sudahkah dilupakan Allah mengasihani? Sudahkah ditutup-Nya segala rahmat-Nya dengan murka-Nya? -- Selah. Lalu kataku: Ini juga mendukakan hatiku, bahwa tangan kanan Allah taala berubah adanya. Bahwa aku hendak ingat akan segala perbuatan Tuhan, bahkan, aku hendak ingat akan segala ajaib-Mu dari pada dahulukala. Dan aku akan memikirkan segala pekerjaan-Mu dan menceriterakan segala perbuatan-Mu. Ya Allah! jalan-Mu adalah selalu dalam tempat suci; siapakah Allah mahabesar melainkan Allah kita? Bahwa Engkau juga Allah yang membuat perkara yang ajaib, Engkau juga telah menyatakan kuasa-Mu di antara segala bangsa. Maka dengan tangan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, yaitu bani Yakub dan bani Yusuf. -- Selah. Bahwa segala air telah melihat Engkau, ya Allah! segala air telah melihat Engkau lalu gemetar, dan lagi segala lubukpun berkocak. Awan-awan yang kabus telah menuang air, dan awan-awan yang di ataspun berketar, dan lagi anak panah-Mupun sabung menyabunglah. Berkeliling adalah bunyi guruh-Mu dan halilintarpun menerangkan dunia, dan bumipun gempita dan gempalah. Maka pada laut adalah jalan-Mu dan lorong-Mu pada air besar-besar, maka tiada Engkau tinggalkan di belakang-Mu barang bekas tapak kaki-Mu. Maka Engkau telah membawa akan segala umat-Mu seperti akan sekawan kambing domba, oleh perintah Musa dan Harun. Karangan Asaf. -- Hai bangsaku! sambutlah pengajaranku dengan telingamu, berilah telinga akan perbahasaan lidahku. Aku membuka mulutku hendak mengatakan misal, dan aku hendak mengeluarkan beberapa rahasia dari dahulukala, yang telah kami dengar dan kami ketahui dan yang diceriterakan oleh nenek moyang kami kepada kami. Maka tiada kami hendak menyembunyikan dia dari pada anak-anaknya atau dari pada bangsa yang kemudian, sambil mengabarkan segala kepujian Tuhan serta kodrat-Nya dan segala ajaib yang telah dibuat-Nya. Karena telah didirikan-Nyalah suatu kesaksian dalam Yakub dan ditaruh-Nya akan suatu taurat dalam Israel, maka disuruh-Nya nenek moyang kami memberitahu dia pula kepada anak-anaknya. Supaya bangsa yang datang kemudian kelak mengetahuinya, yaitu segala anak yang lagi akan jadi, yang akan berdiri dan menceriterakan dia pula kepada anak-anaknya. Dan supaya mereka itu menaruh harapnya pada Allah dan jangan dilupakannya perbuatan Allah, melainkan dipeliharakannya segala hukum-Nya. Dan supaya jangan mereka itu menjadi seperti nenek moyangnya, yaitu suatu bangsa yang bantahan dan durhaka, suatu bangsa yang tiada menetapkan hatinya dan batinnyapun tiada bersetia dengan Allah. Maka bani Efrayim yang bersenjatakan busur panah itu undur balik pada masa berperang. Maka tiada mereka itu memeliharakan perjanjian Allah, dan engganlah mereka itu menurut jalan taurat-Nya. Maka mereka itu melupakan segala perbuatan-Nya dan segala ajaib-Nya, yang sudah diperlihatkan-Nya kepadanya. Maka di hadapan nenek moyangnya telah dibuat-Nya beberapa perkara ajaib di negeri Mesir di padang-padang Zoan. Dibelahkan-Nya laut dan disuruh-Nya mereka itu berjalan terus di tengahnya, dan segala airnya didirikan-Nyalah seperti suatu timbunan adanya. Maka pada siang dihantar-Nya mereka itu dengan sebuah awan dan pada malam dengan terang api. Dan dibelahkan-Nya gunung batu di padang Tiah dan diberi-Nya minum mereka itu puas-puas seolah-olah dari dalam lubuk. Karena air yang mengalir dikeluarkan-Nya dari dalam gunung batu, diturunkan-Nya air banyak seperti sungai adanya. Maka kembali pula mereka itu lagi berbuat dosa kepada-Nya serta diterbitkannya murka Allah taala di padang tandus. Maka dicobainya akan Allah dalam hatinya, dikehendakinya makanan setuju dengan nafsunya. Maka mereka itu telah berkata-kata durhaka kepada Allah, katanya: Dapatkah disajikan Allah makanan di padang belantara? Sesungguhnya telah dipalu-Nya akan gunung batu, sehingga keluarlah air dari padanya dan anak sungaipun mengalirlah dengan limpahnya, maka dapatkah diberi-Nya roti juga? dapatkah disediakan-Nya daging bagi segala umat-Nya? Maka kedengaranlah ia itu kepada Tuhan, lalu Iapun murkalah, maka suatu api dinyala-nyalakan dalam Yakub dan murka-Nyapun menjulang-julang akan Israel, sebab tiada mereka itu percaya akan Allah dan tiada mereka itu harap akan selamat-Nya. Meskipun telah Ia berfirman kepada awan-awan yang di angkasa dan telah dibukakan-Nya segala pintu langit, serta dihujani-Nya mereka itu dengan manna akan makanan, dan dikaruniakan-Nya kepada mereka itu gandum dari langit itu. Maka masing-masing mereka itu makan roti santapan orang bangsawan; dan dikirimkan-Nyalah bekal sampai mereka itu kenyang. Maka dihantarkan-Nya angin timur pada langit, dan diadakan-Nya angin ribut dari selatan oleh kodrat-Nya. Dan dihujani-Nya mereka itu dengan daging seperti duli dan dengan burung yang bersayap seperti pasir di laut banyaknya, dijatuhkan-Nya di tengah-tengah tempat tentaranya dan di keliling tempat kediamannya. Maka pada masa itu makanlah mereka itu sampai terlalu kenyang, demikianlah dipuaskan-Nya keinginan mereka itu. Maka belum puaslah keinginannya dan adalah makanan itu lagi dalam mulutnya, maka bernyala-nyala murka Allah akan mereka itu, sehingga dibunuh-Nya akan yang tambun-tambun di antaranya dan diparang-Nya akan orang pilihan di antara bani Israel. Maka dalam pada itupun mereka itu berdosa lagi, tiada juga mereka itu percaya oleh karena perbuatan-Nya yang ajaib itu. Maka sebab itu dihabiskan-Nya umur mereka itu dengan sia-sia dan segala tahun mereka itu dengan dahsyat. Pada masa dibunuh-Nya mereka itu bertanyalah mereka itu akan Dia, lalu kembali serta mencahari Allah dengan rajin. Dan teringatlah mereka itu akan Allah, gunung batunya, dan Allah taalapun penebusnya. Dibujuknya akan Dia dengan mulutnya dan didustainya dengan lidahnya. Karena hati mereka itu tiada betul kepada-Nya dan tiada mereka itu teguh dalam perjanjian-Nya. Tetapi oleh sebab rahmat-Nya maka diampuni-Nyalah salah mereka itu dan tiada dibinasakan-Nya, melainkan kerapkali ditahan-Nya murka-Nya dan tiada dinyatakan-Nya segala amarah-Nya. Karena ingatlah Ia akan hal mereka itu hawa nafsu jua dan hanya senafas yang pergi dan yang tiada kembali pula adanya. Berapa kalikah mereka itu membangkitkan murka-Nya dalam padang Tiah dan menyusahkan Dia di padang belantara? Dan kembali pula mereka itu mencobai Allah dan memperhinggakan kesucian Israel. Maka tiada mereka itu ingat akan tangan kodrat-Nya tatkala dilepaskan-Nya mereka itu dari pada musuh; bagaimana telah diadakan-Nya tanda alamat-Nya di Mesir dan segala ajaib-Nya di padang Zoan, diubahkan-Nya segala sungai mereka itu menjadi darah dan segala airnya yang mengalirpun, supaya jangan mereka itu dapat minum. Maka didatangkan-Nya tabuhan di antaranya, yang makan habis akan mereka itu dan lagi beberapa katak yang membinasakan dia. Maka tanam-tanaman mereka itu diberikan-Nya kepada ulat bena dan perusahaannya kepada belalang. Segala pokok anggur mereka itu dibinasakan-Nya dengan hujan air beku dan segala pohon ara hutan mereka itu dengan api dari langit. Maka segala binatang mereka itu diserahkan-Nya kepada hujan air beku dan segala kawan dombanya kepada halilintar sabung-menyabung. Maka disuruhkan-Nyalah di antara mereka itu kehangatan murka-Nya, geram dan gusar dan kepicikan, yaitu suatu tentara utusan celaka. Maka disediakan-Nya jalan bagi murka-Nya, dan tiada diluputkan-Nya jiwa mereka itu dari pada mati, dan segala binatang mereka itu diserahkan-Nya kepada bala sampar. Maka dibunuh-Nya segala anak sulung yang di Mesir, yaitu hulu kuat orang dalam segala kemah Ham. Lalu dihantar-Nya akan segala umat-Nya keluar seperti kambing domba dan dibawa-Nya akan mereka itu ke padang Tiah seperti kawan domba. Dipimpin-Nya mereka itu dengan selamat sehingga tiada mereka itu takut, karena air laut sudah meliputi segala musuhnya. Lalu dibawa-nya mereka itu sampai kepada jajahan yang suci bagi-Nya, dan kepada bukit yang telah diperoleh-Nya dengan tangan-Nya kanan. Maka dihalaukan-Nya segala orang kafir itu dari hadapan mereka itu dan dibahagikan-Nya bahagian pusaka itu kepada mereka itu dengan tali pengukur dan didudukkan-Nya segala suku bangsa Israel dalam kemah-kemah orang itu. Tetapi mereka itu mencobai akan Allah taala dan menerbitkan murka-Nya, serta tiada dipeliharakannya segala firman-Nya. Dan lagi mereka itu telah mungkir dan khianat seperti nenek moyangnya, dan berbalik seperti busur yang penipu adanya. Lalu mereka itu menerbitkan murka-Nya dengan segala panggungnya serta mendatangkan cemburuan bagi-Nya dengan segala berhalanya. Serta kedengaranlah ia itu kepada Allah, maka murkalah Ia, dicelakan-Nya orang Israel sangat. Sebab itu ditinggalkan-Nya kemah yang di Silo, yaitu kemah tempat kediaman-Nya di antara manusia. Maka kuat-Nya diserahkan-Nya kepada hal tawanan dan kemuliaan-Nya kepada tangan musuh. Diserahkan-Nya umat-Nya kepada pedang, sebab murka-Nya akan bahagian-Nya pusaka. Maka orang mudanya dimakan api dan anak daranya tiada lagi dipuji. Segala imam mereka itu matilah dimakan pedang dan segala perempuan jandanya tiada menangisi dia. Tatkala itu tersadarlah Tuhan seperti seorang yang bangun dari pada tidurnya dan seperti seorang hulubalang yang berani oleh minum air anggur. Maka dipalu-Nya akan segala musuh-Nya pada belakangnya, didatangkan-Nya akan mereka itu kecelaan yang kekal. Tetapi dibuang-Nya akan kemah Yusuf dan tiada dipilih-Nya akan suku Efrayim. Melainkan dipilih-Nya suku Yehuda dan bukit Sion, yang dikasihi-Nya. Maka di sana dibangunkan-Nya tempat kesucian-Nya bagaikan tempat yang tinggi, seperti bumi, yang telah dialaskan-Nya pada selama-lamanya. Maka dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya akan dia dari pada kandang kambing domba; dari belakang kambing domba yang menyusu disuruh-Nya ia datang akan mengembalakan Yakub, umat-Nya, dan akan Israel, pusaka-Nya. Maka digembalakan-Nya mereka itu dengan tulus hati-Nya dan dihantar-Nya mereka itu dengan tangan yang bijaksana. Mazmur Asaf. -- Ya Allah! bahwa orang kafir telah masuk ke dalam bahagian-Mu pusaka, mereka itu telah menajiskan kaabah kesucian-Mu dan dijadikannya Yeruzalem suatu kerobohan batu. Maka mayat segala hamba-Mu telah diberikannya kepada unggas yang di udara akan makanannya, dan daging segala kekasih-Mu kepada margasatwa akan mangsanya. Maka darah mereka itu telah ditumpahkannya seperti air pada keliling Yeruzalem, dan seorangpun tiada yang menguburkan mereka itu. Bahwa kami telah menjadi suatu kecelaan kepada bangsa-bangsa yang duduk hampir dengan kami dan suatu sindiran dan kehinaan kepada orang yang mengelilingi kami. Berapa lamahkah? Ya Tuhan, murka-Mu sampai kekalkah? dan cemburuan-Mu menghanguskan seperti apikah? Curahkanlah kiranya kehangatan murka-Mu kepada segala orang kafir, yang tiada mengenal akan Dikau, dan kepada segala kerajaan yang tiada menyebut nama-Mu. Karena orang sudah menelan Yakub, dan mereka itu sudah membinasakan tempat kedudukannya yang sedap. Jangan apalah Engkau ingat akan segala salah kami yang dahulu; bersegeralah, biar segala rahmat-Mu mendahului kami, karena kami sudah direndahkan amat. Tolonglah akan kami, ya Allah, pohon selamat kami! dari karena kemuliaan nama-Mu, dan luputkanlah kami dan adakanlah gafirat atas dosa kami oleh karena nama-Mu! Mengapa gerangan orang-orang kafir akan berkata demikian: Di mana Allah mereka itu? Biarlah ketahuan kepada segala orang kafir, bahwa kami melihat penuntut bela darah segala hamba-Mu yang telah tertumpah. Biarlah keluh kesah orang yang terpenjara itu sampai ke hadapan hadirat-Mu; peliharakan apalah oleh kebesaran kuasa-Mu segala orang yang disengajakan matinya. Dan balaslah kiranya tujuh kali ganda dalam pangkuan segala bangsa yang duduk keliling kami, sebab segala kecelaan yang telah dicelakannya akan Dikau, ya Tuhan! Maka kami ini, umat-Mu dan domba peliharaan-Mu, kami kelak memuji akan Dikau pada selama-lamanya serta memasyhurkan kepujian-Mu turun-temurun. Mazmur Asaf bagi biduan besar, pada Sosyanim Edut. Ya, Gembala orang Israel! Berilah telinga; Engkau yang membawa akan bani Yusuf seperti sekawan domba, dan yang bersemayam di antara kerubiun hendaklah tajalli. Bangkitkanlah kiranya perkasa-Mu di hadapan Efrayim dan Benyamin dan Manasye, serta datanglah melepaskan kami. Ya Allah! kembalikanlah kiranya kami dan cahayakanlah hadirat-Mu, maka kami akan dilepaskan. Ya Tuhan! ya Allah serwa sekalian alam! berapa lama lagi murka-Mu bernyala-nyala akan permintaan doa umat-Mu? Bahwa Engkau memberi makan mereka itu roti yang dibasahkan dengan air mata, dan Engkau memberi minum mereka itu air mata dari pada sebuah piala yang penuh. Maka Engkau telah menjadikan kami akan suatu perbantahan bagi segala bangsa yang keliling kami, dan segala musuh kamipun mengolok-olok akan kami. Ya Allah serwa sekalian alam! kembalikan apalah kami dan cahayakanlah hadirat-Mu, maka kami akan dilepaskan. Bahwa Engkau telah memindahkan sebatang pokok anggur dari Mesir, dan Engkau telah menghalaukan orang kafir, lalu Engkau menanamkan pokok itu. Maka tanah itu telah Kausediakan baginya, sehingga boleh ia berakar dalam-dalam dan memenuhi segala tanah itu. Maka gunung telah ditudungi oleh daunnya, dan cabang-cabangnya adalah seperti pohon araz yang besar. Bahwa ia sudah melaratkan carangnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknyapun sampai ke sungai. Mengapa maka Engkau telah merobohkan pagarnya, sehingga barangsiapa yang lalu itu merusakkan dia? Bahwa babi hutan telah menyungkur akan dia, dan segala margasatwapun telah makan habis akan dia. Ya Allah serwa sekalian alam! baliklah kiranya! Tiliklah dari dalam sorga, lihatlah dan peliharakanlah pokok anggur ini lagi. Dan batang pokok yang ditanam oleh tangan-Mu kanan, maka ia itupun karena anak laki-laki, yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu! Ia sudah dibakar habis dengan api serta ditebang, maka mereka itu dibinasakan oleh hardik dari hadirat-Mu. Hendaklah kiranya tangan-Mu dengan orang yang pada kanan-Mu, dengan anak manusia, yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu. Maka tiada kami akan undur lagi dari pada-Mu; hidupilah kiranya kami, maka kami akan menyebut nama-Mu. Ya Tuhan! ya Allah serwa sekalian alam! kembalikanlah kiranya kami dan cahayakanlah hadirat-Mu, maka kami akan dilepaskan kelak. Mazmur Asaf bagi biduan besar, pada Jitit. Nyanyilah ramai-ramai bagi Allah, yang kuat kami, dan bersorak-soraklah bagi Allah Yakub! Ambillah olehmu akan bunyi-bunyian dan tamparlah akan rebana, bunyikanlah kecapi yang merdu bunyinya serta dengan dandi. Tiuplah nafiri pada sehari bulan, pada masa yang tertentu, yaitu pada hari raya kita. Karena ia itulah suatu adat di antara segala orang Israel, dan suatu hak Allah Yakub, suatu kesaksian di antara bani Yusuf, yang ditentukan baginya tatkala mereka itu keluar dari Mesir, tempat kudengar satu bahasa yang tiada aku mengerti. Bahwa Aku sudah melalukan tanggungan dari pada bahunya, dan lengannya telah terlepas dari pada ambung. Maka dalam hal kepicikan engkau telah berseru, lalu Aku melepaskan dikau, serta Aku menyahut akan dikau dari balik tirai guruh; maka Aku telah mencobai akan dikau pada air Meriba. -- Selah. Dengarlah olehmu, hai umat-Ku, apabila Aku berfirman kepadamu: Hai Israel! dengarlah kiranya akan Daku. Janganlah di antara kamu ada dewa bangsa lain, dan jangan kamu sujud menyembah kepada dewa-dewa yang tiada ketahuan. Bahwa Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir; ngangakanlah mulutmu, maka Aku akan memenuhi dia. Tetapi umat-Ku tiada mau dengar akan suara-Ku, dan Israelpun tiada suka akan Daku. Maka sebab itu Aku sudah menyerahkan dia kepada kehendak hatinya, sehingga mereka itu melakukan dirinya menurut bicaranya sendiri. Hai, jikalau kiranya umat-Ku telah mendengar akan Daku! jikalau kiranya Israel telah menurut jalan-jalan-Ku! maka dengan segera juga Aku sudah merendahkan musuhnya, dan membalikkan tangan-Ku kepada segala lawannya. Maka segala orang yang benci akan Tuhan itu menundukkan dirinya kepada-Nya kelak dengan pura-pura; maka bahagia Israel akan ada pada selama-lamanya. Maka Aku memberi makan akan dia dari pada lemak gandum, bahkan, Aku mengenyangkan mereka itu dengan air madu dari dalam gunung batu. Mazmur Asaf. -- Bahwa Allah adalah berdiri dalam perhimpunan dewata, pada sama tengah dewa-dewa Iapun memutuskan hukum. Berapa lamakah kamu akan memutuskan hukum dengan salah serta menilik akan muka orang jahat? -- Selah. Benarkanlah hal orang miskin dan anak piatu; benarkanlah orang yang teraniaya lagi papa; lepaskanlah kiranya orang papa dan miskin; sentakkanlah dia dari dalam tangan orang jahat. Bahwa mereka itu tiada berpengetahuan dan tiada mengerti; selalu mereka itu berjalan dalam gelap; segala alas negeri itu bergoncang adanya. Sungguhpun Aku telah berfirman bahwa kamulah dewa-dewa dan kamu sekalian anak Allah taala, tetapi kamu akan mati seperti manusia, dan bersama-sama dengan segala penghulu kamu akan rebah. Bangkitlah kiranya, ya Allah! hukumkanlah bumi ini, karena segala bangsa itulah milik-Mu! Nyanyian Mazmur Asaf. Ya Allah! jangan apalah Engkau berdiam diri-Mu, janganlah Engkau pekakkan diri-Mu, dan jangan Engkau seolah-olah lalai, ya Allah! Karena sesungguhnya segala seteru-Mu itu huru-hara adanya, dan segala orang yang benci akan Dikau itu mengangkat kepalanya. Maka dengan cerdiknya ia telah mereka tipu daya lawan umat-Mu, dan mereka itu berbicara akan melawan segala orang kekasih-Mu. Maka kata mereka itu: Marilah kita binasakan dia, supaya janganlah lagi ia suatu bangsa, dan supaya jangan ada lagi peringatan akan nama Israel itu. Sesungguhnya mereka itu telah bermufakat dengan satu hati, dan mereka itu telah berjanji-janjian hendak melawan akan Dikau; baik isi segala kemah Edom dan orang Ismaeli dan Moab dan orang Hajri. Dan Jebal dan Ammon dan Amalek dan Palestina serta dengan orang isi negeri Tsur. Dan lagi orang benua Syampun sudah berhubung dengan mereka itu, dan telah menjadi kaki tangan bagi anak-anak Lut. -- Selah. Lakukan apalah akan mereka itu seperti akan orang Midian dan seperti akan Sisera dan seperti akan Yabin dekat sungai Kisyon. Yang telah dibinasakan di Endor dan telah menjadi baja di bumi. Jadikanlah kiranya mereka itu serta dengan segala orang bangsawannya seperti Oreb dan Zeeb dan segala hulubalangnya seperti Zebah dan Tsalmuna, yang telah berkata demikian: Marilah kita ambil segala tempat kedudukan Allah itu akan milik pusaka kita. Ya Allahku, jadikanlah kiranya mereka itu seperti suatu pasir apung dan seperti jerami yang dilayangkan oleh angin. Maka seperti api makan habis akan sehutan, dan seperti nyala api menjulang-julang akan gunung, demikianpun hendaklah Engkau mengusir mereka itu dengan ribut-Mu dan mengejutkan mereka itu dengan taufan-Mu. Sapukanlah muka mereka itu dengan arang, supaya dicaharinya akan nama-Mu, ya Tuhan! Biarlah mereka itu dipermalukan dan dikejutkan sampai selama-lamanya, dan biarlah mereka itu dicelakan dan dibinasakan. Supaya diketahuinya, bahwa Engkau sendiri jua dengan nama-Mu Hua Allah yang Mahatinggi atas seluruh bumi ini. Mazmur bagi biduan besar, pada Jitit, bagi bani Korah. Bagaimana sedap manis segala tempat kedudukan-Mu, ya Tuhan serwa sekalian alam! Bahwa hatiku ingin dan asyik dan rindu akan halaman Tuhan; badan dan jiwakupun bersorak kepada Allah yang hidup. Sesungguhnya burung pipit mendapat rumah dan burung layang-layangpun satu sarang akan dirinya, akan ditaruh anak-anaknya di dalamnya, yaitu hampir dengan mezbah-Mu, ya Tuhan serwa sekalian alam! ya Rajaku dan Allahku! Berbahagialah segala orang yang boleh duduk dalam rumah-Mu serta memuji akan Dikau senantiasa. -- Selah. Berbahagialah orang yang kuatnya adalah dalam Engkau, dan hatinya adalah pada jalan raya ke kaabah-Mu. Apabila mereka itu melalui lembah pokok kertau dijadikannya mata air, bahkan, seperti kelimpahan hujan awal menudungi mereka itu. Demikianlah mereka itu berjalan juga; kuatnya makin bertambah-tambah sampai mereka itu menghadap Allah di Sion. Ya Tuhan! Allah serwa sekalian alam! dengarlah kiranya akan permintaan doaku; berilah telinga akan sembahku, ya Allah Yakub! -- Selah. Ya Allah! perisai kami! tiliklah dan pandanglah kiranya akan wajah Masih-Mu. Karena satu hari dalam halaman-Mu itu baik dari pada seribu hari pada tempat lain; maka terlebih baik aku duduk di bendul rumah Allahku dari pada diam di dalam kemah orang jahat. Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan kebajikan dari pada orang yang berjalan dengan tulus hatinya. Ya Tuhan serwa sekalian alam! berbahagialah orang yang harap pada-Mu! Mazmur bagi biduan besar di antara bani Korah. Ya Tuhan! Engkau telah berkenan akan tanah-Mu dan Engkau telah mengubahkan hal ketawanan Yakub. Maka Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu dan segala dosa mereka itu telah Kautudungi. -- Selah. Bahwa Engkau telah memutuskan segala amarah-Mu dan telah memalingkan diri-Mu dari pada kehangatan murka-Mu. Kembalikanlah kiranya kami, ya Allah, pohon selamat kami! dan tiadakanlah murka-Mu akan kami. Murka-Mu akan kami pada selama-lamanyakah? Engkau melanjutkankah murka-Mu akan kami turun-temurun? Bukankah Engkau akan menghidupkan kami pula, supaya segala umat-Mu bersukacita akan Dikau? Nyatakanlah kiranya kemurahan-Mu kepada kami, ya Tuhan! dan karuniakanlah selamat-Mu kepada kami. Maka aku hendak mendengar akan barang yang dikatakan oleh Allah, Tuhan itu, karena Ia mengatakan selamat kepada umat-Nya dan kepada segala kekasih-Nya, tetapi hubaya-hubaya jangan mereka itu kembali kepada kebebalan. Bahwa sesungguhnya selamatnya adalah hampir kepada segala orang yang takut akan Dia, supaya dalam negeri kami adalah duduk kemuliaan. Bahwa kemurahan dan kebenaran akan bertemu bersama-sama, maka adalat dan salam akan bercium-ciuman. Kebenaran itu akan terbit dari dalam bumi dan adalatpun akan menilik dari pada langit. Lagipun Tuhan akan mengaruniakan kebajikan, dan tanah kamipun akan menumbuhkan hasilnya. Bahwa adalat akan berjalan di hadapan hadirat-Nya, pada segala jalan yang dijejak oleh tapak kaki-Nya. Doa Daud. -- Ya Tuhan! cenderungkan apalah telinga-Mu dan dengarlah akan daku; karena adalah aku dalam hal kekurangan dan miskin. Peliharakanlah kiranya jiwaku, karena akulah kekasih-Mu, ya Tuhan, Allahku! lepaskanlah kiranya hamba-Mu yang harap pada-Mu. Kasihankanlah aku, ya Tuhan! karena aku berseru kepada-Mu pada sebilang hari. Sukakan apalah hati hamba-Mu ini, karena kepada-Mu juga, ya Tuhan! aku mengangkat hatiku. Karena Engkau, ya Tuhan! baik dan Engkau suka mengampuni, lagi besarlah kemurahan-Mu akan segala orang yang berseru kepada-Mu. Berilah telinga, ya Tuhan! akan permintaan doaku, dan perhatikanlah bunyi pohonku. Maka pada masa kepicikan aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menyahuti aku. Di antara segala dewa-dewa tiadalah yang seperti Engkau, ya Tuhan! dan sesuatupun tiada yang dapat disamakan dengan perbuatan-Mu. Maka segala bangsa, yang telah Kaujadikan, ya Tuhan! akan datang kelak menundukkan dirinya di hadapan hadirat-Mu dan memberi hormat akan nama-Mu. Karena besarlah ada-Mu; dan Engkau yang berbuat ajaib; Engkau sendiri jua Allah. Ajarkan apalah akan daku jalan-Mu, ya Tuhan! maka aku akan berjalan menurut kebenaran-Mu; tetapkanlah hatiku dalam takut akan nama-Mu. Ya Tuhan, Allahku! aku hendak memuji akan Dikau dengan segenap hatiku, dan aku hendak memberi hormat akan nama-Mu pada selama-lamanya. Karena besarlah kemurahan-Mu atas aku, dan Engkau telah merebut jiwaku dari pada kuasa alam barzakh. Ya Allah! bahwa segala orang yang sombong berbangkit hendak melawan aku, dan suatu pasukan orang gagah menyengajakan matiku, maka tiada mereka itu menaruh Engkau di hadapan matanya. Tetapi Engkau, ya Tuhan! Engkaulah Allah yang amat rahmani dan rahimi; Engkaulah panjang sabar dan besarlah kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu. Baliklah kiranya kepadaku dan kasihankanlah akan daku; berikanlah kuat-Mu akan hamba-Mu, dan lepaskanlah anak sahaya-Mu. Perbuatlah akan daku suatu tanda akan kebajikan, supaya kelihatanlah ia itu kepada segala orang yang benci akan daku, dan supaya mereka itu mendapat malu, apabila Engkau! ya Tuhan! sudah menolong dan menghiburkan daku. Nyanyian mazmur bagi bani Korah. -- Bahwa alasnya adalah di atas bukit kesucian. Maka Tuhanpun suka akan pintu gerbang Sion terlebih dari pada segala tempat kediaman Yakub. Beberapa perkara yang mulia-mulia dikatakan dari halmu, hai negeri Allah! -- Selah. Bahwa Aku akan menyebutkan Rahab dan Babil di antara mereka yang mengenal akan Daku; bahwasanya orang Filistin dan Tsur dengan orang Kusy sekalian itu sudah jadi di sana. Maka dari hal Sion akan dikatakan oranglah: Bahwa orang itu dan orang ini telah jadi dalamnya; maka Allah yang Mahatinggi juga akan meneguhkan dia. Maka Tuhan akan membilang mereka itu apabila disuratkan-Nya segala bangsa, sambil firman-Nya sekalian itu sudah jadi di sana. -- Selah. Maka orang yang menyanyi dan yang menari ramai-ramai dan lagi segala pancarankupun akan ada di dalammu. Nyanyian mazmur dari pada bani Korah bagi biduan besar, pada Mahalat Leanot, karangan Heman, orang Ezrahi itu. Ya Tuhan Allah, ya pohon selamatku! pada siang dan malam aku berseru di hadapan-Mu. Biarlah kiranya doaku sampai ke hadapan hadirat-Mu; berilah telinga akan seruku. Karena hatikupun telah puas-puas dengan kesukaran, dan nyawaku telah hampirlah kepada alam barzakh. Bahwa aku ini telah masuk bilangan orang yang turun ke dalam liang lahad, dan adalah halku seperti seorang yang tiada bergaya, yang diasingkan serta dengan orang mati, seperti orang terbunuh yang berbaring dalam kubur, yang tiada lagi Engkau ingat akan dia, sudah tercerai jauh dari pada tangan-Mu. Maka Engkau telah menaruhkan daku dalam lobang tanah yang terkebawah, dalam kegelapan tempat yang tiada terduga. Maka segala keberatan murka-Mu menekan aku, dan dengan segala ombak-Mu Engkau meliputi aku. -- Selah. Maka Engkau telah menjauhkan segala kekenalanku dari padaku, dan Engkau telah menjadikan daku suatu kebencian besar kepada mereka itu; bahwa akulah terkurung dengan tiada dapat keluar pula. Bahwa mataku balut dari karena aniaya; ya Tuhan! aku berseru kepada-Mu sepanjang hari serta aku menadahkan tanganku kepada-Mu. Engkau akan berbuat ajaib akan orang matikah? bolehkah orang yang telah mati itu berbangkit pula serta memuji akan Dikau? -- Selah. Bolehkah kemurahan-Mu dimasyhurkan orang dalam kubur? dan setia-Mu dalam tempat kebinasaan? Bolehkah segala ajaib-Mu itu diketahui dalam tempat gelap, dan kebenaran-Mu dalam negeri yang tiada berperingatan lagi? Tetapi aku ini, ya Tuhan! berseru kepada-Mu, dan pada pagi hari doaku datanglah ke hadapan hadirat-Mu. Ya Tuhan! mengapa gerangan Engkau menolak jiwaku serta menyembunyikan hadirat-Mu dari padaku? Bahwa aku ini dalam kesukaran dan kemati-matian mulai dari pada kecilku, dan aku menanggung segala bala-Mu, dan hatikupun putus asa. Maka kehangatan murka-Mu itu meliputi aku, dari segala hebat-Mu itu membinasakan daku. Maka semuanya itu mengelilingi aku seperti air pada sepanjang hari, dan dikepungnya akan daku pada segala pihak. Bahwa segala kekasih dan sahabat telah Kaujauhkan dari padaku; hanya kegelapan itulah taulanku adanya. Karangan Etan, orang Ezrahi. Bahwa aku akan memuji segala kemurahan Tuhan sampai selama-lamanya; maka turun-temurun lidahku akan memaklumkan setia-Mu. Karena demikianlah kataku: Bahwa tetap selama-lamanya bangunan keridlaan-Mu, dan setia-Mu telah Kauteguhkan dalam langit; maka firman-Mu: Bahwa Aku telah mendirikan suatu perjanjian dengan orang pilihan-Ku; Aku telah berjanji dengan Daud hamba-Ku pakai sumpah setia; Aku akan menetapkan benihmu selama-lamanya, dan membangunkan takhta kerajaanmu turun-temurun. -- Selah. Sebab itu segala langit memuji akan ajaib-Mu, ya Tuhan! lagipun akan setia-Mu dalam perhimpunan orang yang suci. Karena siapakah dalam sorga dapat dibanding dengan Tuhan? dan siapakah dapat disamakan dengan Tuhan di antara segala anak orang yang berkuasa? Maka Allah amat diketakuti dalam majelis orang suci dan hebatlah adanya di atas segala yang berdiri kelilingnya. Ya Tuhan, Allah serwa sekalian alam! siapakah yang seperti Engkau, yang Mahakuasa, ya Tuhan! maka setia-Mu ada berkeliling Engkau. Engkau juga yang memerintahkan gelora laut; apabila ombaknya mengalun-alun, maka Engkau juga yang meneduhkannya. Maka Engkau sudah membinasakan Rahab seperti seorang yang telah luka, dan Engkau telah memecahkan segala musuh-Mu dengan lengan kodrat-Mu. Bahwa Engkaulah yang empunya langit, dan Engkaupun yang empunya bumi, maka Engkau yang telah mengalaskan dunia serta dengan sepenuh-penuh isinya. Adapun utara dan selatan itu Engkau juga yang telah mengadakan dia; maka Tabor dan Hermon bersorak-sorak akan nama-Mu. Pada-Mu adalah lengan yang berkuasa, dan tangan-Mu itu kuatlah adanya; tangan kanan-Mu itu tinggi. Bahwa adalat dan hukum itulah alas arasy-Mu adanya, maka kemurahan dan kebenaran itu mendahului hadirat-Mu. Berbahagialah segala umat yang mengetahui akan bunyi nafiri, ya Tuhan! mereka itu akan berjalan dalam terang yang dari hadirat-Mu. Pada sepanjang hari mereka itu bersukacita kelak akan nama-Mu dan mereka itu diangkat tinggi-tinggi oleh kebenaran-Mu. Karena Engkau juga kemuliaan kuatnya, dan oleh keridlaan-Mu tanduk kami akan ditinggikan. Karena dari pada pihak Tuhan adalah perisai kita, dan dari pada pihak kesucian orang Israel adalah Raja kita. Maka tatkala itu telah Engkau berfirman dalam khayal akan kekasih-Mu, firman-Mu: Bahwa Aku telah menentukan pertolongan pada seorang perkasa; Aku telah meninggikan seorang pilihan dari dalam kaum itu. Maka Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku, dan Aku telah menyirami dia dengan minyak-Ku yang suci. Maka tangan-Ku akan menyokong dia selalu, dan lengan-Ku akan menguatkan dia. Maka seteru tiada akan menindih dia, dan orang fasikpun tiada akan menganiayakan dia. Tetapi Aku akan memecahkan segala musuhnya di hadapannya, dan segala orang yang benci akan dia akan Kusiksakan. Maka setia-Ku dan kemurahan-Ku akan menyertai dia, dan oleh sebab nama-Ku maka akan ditinggikan tanduknya. Maka akan Kutumpangkan tangannya pada laut dan tangannya kanan pada segala sungai. Iapun akan memanggil akan Daku: Engkau juga Bapaku! Allahku dan gunung batu selamatku! Maka Akupun akan menjadikan dia akan anak sulung, yang mahatinggi di atas segala raja-raja di bumi. Pada selama-lamanya Aku akan memeliharakan kemurahan-Ku padanya, dan perjanjian-Ku akan jadi teguh setia padanya. Maka Aku akan menaruh benihnya sampai kekal dan takhta kerajaannya sepanjang umur langit. Jikalau kiranya anak-anaknya meninggalkan firman-Ku dan tiada memeliharakan hukum-Ku, jikalau kiranya mereka itu menajiskan syariat-Ku dan tiada memeliharakan firman-Ku, maka Aku kelak akan membalas segala durhakanya dengan cemeti dan kesalahannya dengan berbagai-bagai siksa. Akan tetapi kemurahan-Ku tiada akan Kulalukan dari padanya, dan setia-Kupun tiada akan Kukurangkan. Sekali-kali tiada Aku akan menghinakan perjanjian-Ku, dan tiada Kuubahkan barang yang telah keluar dari pada bibir-Ku. Hanya pada sekali sahaja Aku tahu bersumpah demi kesucian-Ku, jikalau kiranya Aku mendustai Daud! Bahwa benihnya akan kekal pada selama-lamanya dan takhta kerajaannyapun di hadapan-Ku bagaikan matahari. Maka selalu iapun akan tetap seperti bulan, seperti saksi setiawan dalam awan-awan itu. -- Selah. Akan tetapi Engkau juga sudah menolak dan membuang akan dia, dan telah Engkau murka akan Masih-Mu. Bahwa Engkau telah jemu akan perjanjian dengan hamba-Mu itu, dan mahkotanyapun telah Kauhinakan sampai terbuang ke tanah. Segala pagar temboknya telah Kautetas, dan segala kota bentengnya telah Kaurobohkan. Segala orang yang lalu-lalang pada jalan itu telah menyamun akan dia, dan ia telah menjadi suatu kecelaan kepada segala orang yang duduk hampir dengan dia. Bahwa Engkau sudah meninggikan tangan kanan segala lawannya, dan Engkaupun telah menyukakan segala musuhnya. Dan lagi Engkau telah memalingkan mata pedangnya, dan tiada Engkau menetapkan dia dalam peperangan. Engkau telah memadamkan cahayanya, dan singgasananyapun telah Kaucampak ke bumi. Dan Engkau telah menyingkatkan masa mudanya, dan Engkau telah menudungi dia dengan malu. -- Selah. Berapa lamakah, ya Tuhan! Engkau lagi menyembunyikan diri-Mu! dan kehangatan murka-Mu menghanguskan seperti api? Ingatlah kiranya bagaimana singkat umur hidupku; mengapa gerangan Engkau telah menjadikan segala anak Adam bagi yang sia-sia? Siapakah manusia yang hidup dan yang tiada akan melihat maut, dan yang dapat melepaskan jiwanya dari pada kuasa alam barzakh? -- Selah. Ya Tuhan! manakah segala kemurahan-Mu yang dahulu itu, yang telah Kaujanji kepada Daud pakai sumpah demi setia-Mu? Ingat apalah, ya Tuhan! akan kecelaan segala hamba-Mu, yang kuribakan diribaanku akan bangsa sebesar ini. Adapun segala orang yang mencela demikian, ya Tuhan! ia itulah seteru-Mu, yang mencelakan segala tapak kaki Masih-Mu. Segala puji bagi Tuhan pada pada selama-lamanya. Amin, tsumma Amin! Doa Musa, khalil Allah. Ya Tuhan! Engkau juga suatu perlindungan bagi kami dari pada zaman datang kepada zaman. Maka dahulu dari pada segala gunung dijadikan, dahulu dari pada bumi dan dunia menerbitkan barang sesuatu, bahkan, dari pada kekal datang kepada kekal Engkau juga Allah. Apabila Engkau hendak mengembalikan manusia kepada abu, maka hanya firman-Mu: Hai anak-anak Adam kembalilah kamu! Karena pada pemandangan-Mu seribu tahun seperti hari kelemarin jua, yang telah lalu, dan seperti satu waktu jaga pada malam adanya. Maka Engkau menggaibkan mereka itu seperti dengan air bah, dan hal mereka itu seumpama tidur adanya! Pada pagi hari mereka itu lagi bagaikan rumput, yang tumbuh dengan suburnya, pada pagi hari ia itu lagi berbunga dan bertumbuh, maka pada petang hari ia itu sudah dipotong serta menjadi kering. Bahkan, oleh murka-Mu kami binasalah, dan oleh amarah-Mupun kami terkejut. Bahwa Engkau menaruh segala kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi itu Kautaruh dalam terang hadirat-Mu. Maka segala hari umur hidup kami lenyaplah oleh murka-Mu, dan kami menghabiskan segala tahun kami seperti senafas jua adanya. Adapun segala hari umur hidup kami itu tujuh puluh tahun, maka jikalau kami amat kuat delapan puluh tahun; maka kelebihannya sekalian itu susah dan kesukaran jua, karena dengan segeranya ia itu dikerat dan kamipun lenyaplah. Siapa gerangan mengetahui kuat murka-Mu dan segala hebat amarah-Mu? Maka sebab itu ajarkan apalah akan kami membilang segala hari kami, supaya kami beroleh hati yang berbudi. Kembalilah kiranya, ya Tuhan! berapa lamakah lagi? Kasihankanlah kiranya akan hamba-hamba-Mu. Kenyangkanlah kami pada pagi hari dengan kemurahan-Mu, maka kami akan bersorak-sorak dan bersukacita pada seumur hidup kami. Sukakanlah kami sekadar segala hari Engkau telah menyengsarakan kami, sekadar segala tahun yang telah kami melihat jahat dalamnya. Biarlah kiranya perbuatan-Mu kelihatan kepada hamba-hamba-Mu dan kemuliaan-Mu kepada anak-anaknya. Maka hendaklah kesedapan Tuhan, Allah kami, datang atas kami! Hendaklah Engkau menetapkan perbuatan tangan kami bagi kami, bahkan, perbuatan tangan kami hendaklah Kautetapkan! Adapun barangsiapa yang duduk dalam perlindungan Allah taala, ia itu akan bermalam di bawah naung Yang Mahakuasa. Bahwa sembahku kepada Tuhan: Engkaulah perlindunganku dan kubuku dan Allahku, yang aku harap pada-Nya. Sesungguhnya Iapun akan melepaskan dikau dari pada jerat orang pemburu dan dari pada bala sampar yang amat membinasakan. Maka Iapun akan menudungi engkau dengan sayap-Nya, dan di bawah kepak-Nya engkau akan berlindung; maka kebenaran-Nya itu bagimu akan perisai dan selukung. Bahwa tiada usah engkau takut akan hebat malam dan akan anak panah yang terbang pada siang; akan bala sampar yang beridar-idar dalam kegelapan, atau akan marabahaya yang membinasakan pada waktu tengah hari. Seribu orang akan jatuh pada sisi-Mu, dan selaksa orang pada kanan-Mu, maka kepada-Mu tiada ia itu akan sampai. Sahaja engkau akan melihatnya dengan matamu serta memandang akan hal orang jahat itu dibalas. Sesungguhnya Engkaulah perlindunganku, ya Tuhan! Bahwa Engkau sudah mengambil Allah taala akan tempatmu berlindung; maka barang kejahatanpun tiada akan mengenai engkau dan barang balapun tiada akan hampir kepada tempat kediaman-Mu; karena Iapun akan berfirman kepada malaekat-Nya dari halmu, supaya dipeliharakannya dikau pada segala jalanmu. Maka mereka itu akan menatang engkau di atas tangan-Nya, supaya jangan terantuk kakimu kepada batu. Maka engkau akan memijak-mijak singa ganas dan ular bisa, dan engkau akan melanyakkan singa yang garang dan ular naga di bawah kakimu. Maka oleh sebab ia rindu akan Daku, maka Aku akan meluputkan dia, dan Aku menaruhkan dia pada tempat yang tinggi, oleh sebab diketahuinya anak nama-Ku. Apabila ia berseru kepada-Ku, maka Aku akan menyahut kepadanya: Dalam hal kepicikannya Aku akan menyertai dia, dan membantu dia, dan Aku akan mempermuliakan dia. Maka Aku akan memuaskan dia dengan lanjut umur, dan menunjukkan kepadanya selamat-Ku. Mazmur nyanyian pada hari sabat. Bahwa baiklah orang memuji Tuhan dan menyanyikan mazmur akan nama-Mu, ya Allah taala! Baiklah orang memasyhurkan kemurahan-Mu pada pagi hari, dan setia-Mu pada tengah malam, pada permainan sepuluh tali, pada dandi dan kecapi dengan puji-pujian; karena Engkau telah menyukakan daku, ya Tuhan, dengan perbuatan-Mu, maka aku memuji-muji segala perbuatan tangan-Mu! Ya Tuhan! bagaimana besar segala perbuatan-Mu, dan dalamnya segala reka-Mu tiada terduga. Bodohlah orang yang tiada merasainya, dan gila dia yang tiada memperhatikannya. Kendatilah orang fasik itu bertumbuh-tumbuh seperti pokok muda, kendatilah segala orang yang berbuat jahat itu berbunga-bunga, maka ia itu supaya mereka itu dibinasakan sampai selama-lamanya. Tetapi Engkau, ya Tuhan! yang Mahatinggi pada selama-lamanya. Karena sesungguhnya segala seteru-Mu, ya Tuhan! sesungguhnya segala seteru-Mu akan binasa kelak, dan segala orang yang berbuat jahat itu akan dicerai-beraikan. Tetapi engkau meninggikan tandukku seperti cula badak, maka aku telah disiram dengan minyak baharu. Mataku memandang kepada segala orang yang mengintai-intai aku, dan puaslah telingaku dari pada mendengar akan orang yang mendurhaka kepadaku. Bahwa orang yang benar itu akan bertumuh seperti pokok kurma, dan iapun akan bertunas seperti pohon araz di atas Libanon. Barangsiapa yang telah tertanam dalam rumah Tuhan, ia itu akan berbunga-bunga dalam segala halaman Allah kami! Maka pada masa rambutnya sudah putih mereka itu lagi akan berbuah-buah dan jadi subur dan hijau rupanya, supaya dimasyhurkannya bahwa benarlah Tuhan; maka Ialah gunung batuku dan lalimpun tiada dalamnya. Bahwa Tuhan yang memegang perintah, dan Iapun berpakaikan kemuliaan, ia itulah perhiasan Tuhan, dan kuasa itulah mengikat pinggangnya. Maka bumi ini telah tetap, tiada ia akan bergoncang. Dari zaman purbakala arasy-Mu telah diteguhkan, maka dari selama-lamanya Engkau juga ada. Bahwa segala sungai menyaringkan ya Tuhan! segala sungai menyaringkan suaranya, segala sungai makin bertambah menderu bunyinya; tetapi Tuhan di atas tempat yang tinggi itu berkuasa lebih dari pada penderu air yang besar-besar dan dari pada gelora ombak-ombak laut. Maka segala kesaksian-Mu itu amat setiawan adanya; dan kesucian itulah perhiasan rumah-Mu, ya Tuhan! sampai selama-lamanya. Ya Allah, yang membalas, ya Tuhan, Allah yang membalas! nyatakanlah diri-Mu dengan kemuliaan. Bangkitlah kiranya, ya Hakim bumi! datangkan apalah pembalasan kepada segala orang yang congkak. Berapa lamakah orang jahat, ya Tuhan! berapa lamakah orang jahat akan bersuka-sukaan dengan ramainya? Serta mengatakan bahasa bengis dan pengancam-ancam dengan limpahnya, dan berkata dengan keras segala orang yang mengerjakan khianat. Ya Tuhan! mereka itu menghancurkan segala umat-Mu serta menganiayai milik-Mu pusaka! Akan janda perempuan dan orang dagang dibunuhnya, dan dibantainya anak piatu. Maka katanya: Tuhan tiada melihatnya, dan tiada ia itu diindahkan oleh Allah Yakub. Ketahuilah olehmu, hai kamu yang terbodoh dalam bangsa ini, atau bila gerangan, hai orang gila! kamu akan beroleh akal? Masakan Ia, yang telah menanam telinga itu, tiada mendengar! Masakan Ia, yang telah merupakan mata itu, tiada melihat! Masakan Ia, yang menegurkan segala bangsa dan yang mengajar pengetahuan kepada manusia itu, tiada menyiksa! Bahwa Tuhan mengetahui akan segala kepikiran manusia bahwa ia itu sia-sialah adanya. Berbahagialah orang, ya Tuhan! yang Kautegur dan yang Kauajar dari dalam taurat-Mu! Tegal Engkau mempersenangkan dia dari pada hari yang jahat, sehingga pelobang sudah digali bagi orang fasik itu. Karena tiada dilalaikan Tuhan akan umat-Nya, dan tiada ditinggalkan-Nya akan pusaka-Nya. Maka hukum akan kembali kepada pengadilan, dan segala orang yang tulus hatinya itu akan menurut dia. Siapa gerangan akan membantu aku dalam melawan orang yang berbuat dosa? siapa gerangan akan menjadi gantiku dalam melawan orang yang mengerjakan jahat? Jikalau kiranya Tuhan tiada telah menjadi pembantuku, niscaya sudah lama jiwaku diam di tempat sunyi. Maka pada masa kataku: Ya Tuhan! kakiku hendak tergelincuh; lalu kemurahan-Mu menyokong aku. Pada masa pikir-pikiranku bertambah-tambah dalam hatiku, lalu segala penghiburan-Mu mepersenangkan hatiku. Masakan setuju dengan Dikau kursi kesalahan yang mengadakan susah dengan berupa benar. Maka mereka itu berbicara hendak membunuh orang yang benar, dan dilaknatkannya darah yang suci dari pada salah. Tetapi Tuhan telah bagiku akan suatu tempat yang tinggi, dan Allahku akan gunung batu perlindunganku. Maka Iapun akan membalas durhakanya kepada mereka itu, dan Iapun akan membinasakan mereka itu dalam kejahatannya; bahkan Tuhan, Allah kami, akan membinasakan mereka itu kelak. Marilah kita menyanyi dengan ramai-ramai bagi Tuhan, biarlah kita bersorak-sorak bagi gunung batu selamat kita! Biarlah kita menghadap hadirat-Nya dengan puji-pujian serta membunyikan mazmur baginya. Karena Tuhanlah Allah yang mahabesar, bahkan, Ialah Raja yang di atas segala dewa. Maka dalam tangan-Nya adalah segala tempat yang terdalam di atas bumi dan segala kemuncak gunung Iapun yang empunya Dia. Ia yang empunya laut, karena telah dijadikannya, dan segala daratpun telah diadakan oleh tangan-Nya. Marilah kita menyembah sujud serta bertelut di hadapan Tuhan, yang telah menjadikan kita. Karena Ialah Allah kita, dan kitapun bangsa yang digembalakan-Nya dan domba pegangan tangan-Nya. Maka pada hari ini, serta kamu mendengar bunyi suara-Nya, janganlah kamu mengeraskan hatimu, seperti di Meriba dan seperti tatkala di Massa dalam padang Tiah, tempat nenek moyang kamu telah mempermainkan Daku serta mencobai akan Daku dan dilihatnya perbuatan-Ku. Bahwa empat puluh tahun lamanya Aku telah menyabarkan bangsa itu, serta firman-Ku: Mereka itulah suatu bangsa yang sesat dengan hatinya dan tiada diketahuinya akan jalan-Ku; maka sebab itu bersumpahlah Aku dengan murka-Ku, bahwa sekali-kali tiada mereka itu akan masuk ke dalam perhentian-Ku! Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian yang baharu; nyanyilah bagi Tuhan, hai isi segenap bumi! Nyanyilah bagi Tuhan; puji-pujilah akan nama-Nya; kabarkanlah selamat-Nya dari pada sehari datang kepada sehari. Masyhurkanlah kemuliaan-Nya di antara segala orang kafir dan segala perbuatan ajaib-Nya di antara segala bangsa. Karena besarlah Tuhan; patut sekali Ia dipuji-puji; hebatlah Ia di atas segala dewata. Karena segala dewa orang kafir itu berhala jua adanya, tetapi Tuhan telah menjadikan segala petala langit. Hormat dan kemuliaan adalah di hadapan hadirat-Nya, keindahan dan perhiasan dalam tempatnya yang suci. Berikanlah kepada Tuhan, hai segala bangsa manusia! berikanlah kepada Tuhan hormat dan puji. Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah akan persembahan, marilah masuk ke dalam pagar halaman-Nya. Sembah sujudlah kepada Tuhan dengan berpakaikan perhiasan yang suci, gentarlah di hadapan hadirat-Nya, hai isi segenap bumi! Katakanlah olehmu di antara segala bangsa bahwa Tuhan adalah memegang perintah; maka bumi itu tetap berdiri, tiada ia itu akan digoncangkan; maka Tuhan akan menghukumkan segala bangsa dengan amat sangat adilnya. Hendaklah segala petala langit bersuka-sukaan, dan segala isi bumipun tamasya; hendaklah laut serta dengan sepenuh-penuh isinyapun menderu bunyinya; hendaklah segala padang serta dengan segala yang padanya itu melompat-lompat dari kesukaan, dan segala pohon kayu di hutanpun bersorak-sorak di hadapan hadirat Tuhan, karena Iapun datang, bahkan, Iapun datang, hendak menghukumkan bumi; bahwa Ia akan menghukumkan segala isi dunia dengan adil dan segala bangsa manusia dengan kebenaran-Nya. Bahwa Tuhan jua yang memegang perintah; biarlah segala dunia bersuka-sukaan dengan ramai-ramai. Hendaklah segala tokong-tokong pulau bersukacita! Awan-awan dan kelam kabut adalah keliling-Nya, kebenaran dan adalat itulah ketetapan arasy-Nya. Api adalah memancar dari hadapan hadirat-Nya serta menyala-nyalakan segala seteru-Nya berkeliling. Halilintar-Nya menerangkan bumi; segala dunia melihat dia serta dengan gemetar. Segala gunung hancur luluhlah seperti lilin di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan hadirat Tuhan seluruh bumi. Bahwa segala petala langit memasyhurkan adil-Nya dan segala bangsapun melihat kemuliaan-Nya. Biarlah dipermalukan segala orang yang berbakti kepada patung dan yang bermegah-megah akan berhalanya. Sembah sujudlah kepada Tuhan, hai kamu segala dewata. Bahwa Sion telah mendengarnya, lalu bersukacita, dan segala puteri Yehudapun bersuka-sukaan ramai-ramai dari karena segala pehukuman-Mu, ya Tuhan! Karena Engkaulah, ya Tuhan, mahabesar di atas segala isi bumi; Engkaulah amat tinggi dari pada segala dewata. Hai kamu sekalian yang mengasihi akan Tuhan! bencilah akan yang jahat. Maka Iapun memeliharakan jiwa segala kekasih-Nya dan dilepaskan-Nya mereka itu dari pada tangan orang fasik. Bahwa terang itu tertaburlah bagi orang yang benar, dan kesukaanpun bagi orang yang tulus hatinya. Hai kamu orang yang benar, hendaklah bersukacita hatimu akan Tuhan, serta masyhurkanlah kesucian-Nya dengan puji-pujian! Mazmur. -- Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian yang baharu, karena telah diperbuat-Nya perkara ajaib, maka tangan-Nya kanan dan lengan kesucian-Nya telah mengadakan selamat baginya. Bahwa Tuhan telah memberitahu selamat-Nya dan Ia telah menyatakan kebenaran-Nya di hadapan mata segala bangsa. Maka telah teringatlah Ia akan keridlaan-Nya dan akan setia-Nya dengan isi rumah Israel, maka segala ujung bumipun telah melihat selamat yang dari pada Allah kita. Puji-pujilah akan Tuhan, hai segala isi bumi! nyaringkanlah suaramu dari sukacita; nyanyilah dengan ramai-ramai dan bermazmurlah. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan bunyi kecapi disertakan nyanyian. Dengan serunai dan bunyi nafiri; bersorkalah di hadapan hadirat Tuhan, yan Raja! Hendaklah laut serta dengan segala isinya menderu bunyinya, dan lagi bumi serta dengan segala yang mendudukinya. Hendaklah segala sungai bertepik-tepuk tangan dan segala gunung bersorak ramai-ramai di hadapan hadirat Tuhan, karena Iapun datang menghukumkan dunia; maka Iapun akan menghukumkan dunia dengan adil dan segala bangsa dengan sebenar-benarnya. Bahwa Tuhan adalah memegang perintah; hendaklah gemetar segala bangsa; maka Iapun duduk di antara kerubiun, dan bumi ini bergempalah. Besarlah Tuhan di Sion dan tertinggilah Ia di atas segala bangsa. Hendaklah dipuji-puji orang akan nama-Mu, yang besar dan hebat sebab kesucian-Nya, dan akan kebesaran Raja yang mengasihi akan hukum itu! Bahwa Engkau telah menetapkan hukum yang tiada terubahkan, Engkau telah menentukan keadilan dan kebenaran di antara bani Yakub. Besarkanlah olehmu Tuhan, Allah kami, dan sembah sujudlah pada alas kaki-Nya, karena sucilah Ia! Bahwa Musa dan Harun adalah di antara segala iman-Nya, dan Semuel di antara segala orang yang menyebut nama-Nya; mereka itu telah berseru kepada Tuhan, maka disahut-Nya akan mereka itu. Maka Iapun telah berfirman kepada mereka itu dari dalam tiang awan, dan mereka itu telah memeliharakan kesaksian-Nya dan segala hukum yang diberikan-Nya kepadanya. Ya Tuhan, Allah kami, Engkau telah mendengar akan mereka itu, dan baginya Engkaulah Allah yang mengampuni, jikalau Engkau membalas salahnya sekalipun. Besarkanlah Tuhan, Allah kami, dan tunduklah dirimu kepada bukit kesuciannya, karena Tuhan, Allah kami, itu sucilah adanya. Mazmur puji-pujian. -- Pujilah akan Tuhan, hai isi segenap bumi. Perbuatlah bakti kepada Tuhan dengan sukacita hatimu, marilah kepada hadirat-Nya dengan menyanyi ramai-ramai. Ketahuilah olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, maka Ia telah menjadikan kami dan kamipun milik-Nya dan umat-Nya dan domba yang digembalakan-Nya. Masuklah kamu dari pada pintu gerbang-Nya dengan puji-pujian, ke dalam pagar halaman-Nya dengan nyanyian; pujilah akan Dia dan besarkanlah nama-Nya. Karena Tuhan itu baiklah dan kemurahan-Nya kekal selama-lamanya dan setia-Nya pun teguh kepada orang turun-temurun. Mazmur Daud. -- Bahwa aku hendak menyanyi dari hal kemurahan dan kebenaran; aku hendak menyanyikan mazmur bagi-Mu, ya Tuhan! Aku hendak melakukan diriku dengan bijaksana pada jalan yang betul; bila gerangan Engkau datang kepadaku? aku hendak melakukan diriku di dalam istanaku dengan tulus hatiku. Tiada aku mau menaruh perkara kebencian di hadapan mataku; aku benci akan perbuatan orang murtad; tiada ia itu akan lekat padaku. Bahwa hati yang putar balik itu akan kujauhkan dari padaku, dan tiada aku percaya akan orang jahat. Barangsiapa yang mengumpat kawannya dengan sembunyi-sembunyi itu akan kukatubkan mulutnya, dan barangsiapa yang bermata angkuh dan sombong hatinya itu tiada aku suka akan dia. Bahwa mataku akan memandang kepada orang yang setiawan dalam negeri, supaya mereka itu duduk sertaku, dan barangsiapa yang menjalani jalan yang betul ia itu akan menjadi hambaku. Barangsiapa yang menipu itu tiada akan tinggal dalam istanaku, dan orang yang berkata bohong itu tiada ditetapkan di hadapan mataku. Pada tiap-tiap hari aku akan membinasakan segala orang yang fasik yang di dalam negeri, yaitu supaya aku menumpas segala orang yang berbuat jahat itu dari dalam negeri Tuhan. Permintaan doa orang yang dalam hal kesukaran dan terlampau susahnya, yang mencucurkan pengaduhannya di hadapan hadirat Tuhan. Ya Tuhan! dengar apalah akan doaku, dan biarlah seruku sampai kepada-Mu. Janganlah kiranya Engkau menyembunyikan hadirat-Mu dari padaku; cenderungkanlah telinga-Mu kepadaku pada masa kepicikanku, dan dengarlah dengan segera akan daku apabila aku berseru. Karena segala hari hidupku lenyaplah seperti asap, dan segala tulangku kekeringanlah seperti bara api. Hatiku sudah layu seperti rumput yang telah kena panas terik; maka tiada aku ingat makan. Dari karena keluh kesahku maka kulitku lekat pada tulang-tulangku. Bahwa aku sudah menjadi seperti burung enggang di gurun dan seperti burung pungguk di hutan rimba. Maka aku berjaga dan aku sudah menjadi seperti burung pipit yang berasing di atas atap rumah. Pada sebilang hari segala seteruku mencelakan daku, maka dengan gagahnya mereka itu mengutuki dengan celakaku. Karena aku makan abu seperti roti dan aku mencampuri minumanku dengan air mataku, dari karena murka-Mu dan amarah-Mu yang amat sangat; karena Engkau telah mengangkat akan daku, lalu Engkau membuangkan daku pula. Bahwa hari umur hidupku seperti bayang-bayang yang senget, dan aku ini menjadi kering seperti rumput. Tetapi Engkau, ya Tuhan! kekal pada selama-lamanya, dan peringatan akan Dikau tinggal turun-temurun. Bahwa Engkau akan bangkit berdiri dan mengasihankan Sion; karena adapun waktu yang patut dikasihankan dia, yaitu waktu yang tertentu, telah hampirlah sampai. Karena segala hamba-Mu berkenan akan batu-batunya, dan mereka itupun sayang akan kerobohannya. Maka pada masa itu kelak segala orang kafir takut akan nama Tuhan dan segala raja di atas bumipun takut akan kemuliaan-Mu. Apabila Tuhan sudah membangunkan pula akan Sion dan kelihatanlah Ia dengan kemuliaan-Nya. Apabila Ia berpaling dirinya kepada doa orang yang hendak putus nyawa, dan tiada dicelakannya permintaan mereka itu. Maka ia itu akan disuratkan bagi bangsa yang kemudian, maka bangsa yang akan jadi itu akan memuji-muji Tuhan. Sebab telah ditilik-Nya ke bawah dari dalam tempat kesucian-Nya yang tinggi, dan telah dipandang Tuhan dari dalam sorga kepada bumi ini. Hendak mendengar akan keluh kesah orang yang terbelenggu, serta hendak melepaskan orang yang mau dibunuh; supaya nama Tuhan disebut oranglah dalam Sion dan kepujiannyapun dalam Yeruzalem; apabila segala bangsa berhimpun bersama-sama dan segala kerajaanpun sefakat hendak berbuat bakti kepada Tuhan. Bahwa Ia telah menindih kuatku di jalan dan umur hidupku telah disingkatkannya. Maka sembahku: Ya Allahku! jangan apalah Engkau menyingkapkan daku pada pertengahan umur hidupku; maka segala tahun-Mu itu dari pada zaman datang kepada zaman. Maka pada purbakala Engkau telah mengalaskan bumi ini dan segala langitpun perbuatan tangan-Mu adanya; sekalian itu akan hilang, tetapi Engkaulah kekal selama-lamanya, sekalian itu akan menjadi buruk seperti kain tua, seperti sehelai selimut Engkau akan menanggalkan dia dan sekaliannya itu akan berubah; melainkan Engkau jua selama-lamanya sama, dan segala tahun-Mupun tiada berkesudahan adanya. Maka segala anak hamba-hambamu akan menduduki tanah itu dan benih mereka itupun akan ditetapkan di hadapan hadirat-Mu. Mazmur Daud. -- Pujilah akan Tuhan, hai jiwaku! dan akan nama-Nya yang suci itu, hai segala sesuatu yang di dalam aku! Pujilah akan Tuhan, hai jiwaku! dan jangan engkau melupakan suatu kebajikan-Nya. Yang mengampuni segala salahmu, dan yang menyembuhkan segala penyakitmu. Yang menebus jiwamu dari pada kebinasaan serta memakotai engkau dengan kemurahan dan beberapa rahmat. Yang mengenyangkan mulutmu dengan kebajikan, dan membaharui hal mudamu seperti burung nasar. Bahwa Tuhan memutuskan hukum dan membenarkan hal segala orang yang teraniaya. Maka Iapun telah memberitahu hukum-hukum-Nya kepada Musa dan perbuatan-Nya kepada bani Israel. Bahwa Tuhan rahmani dan rahimi; Ialah panjang sabar dan besarlah kemurahan-Nya! Maka tiada Ia akan gusar selalu atau murka sampai selama-lamanya. Tiada dibuatnya akan kita sekadar segala dosa kita, dan tiada pula dibalasnya akan kita sekadar segala kejahatan kita. Karena seberapa banyak tinggi langit itu dari atas bumi, demikianpun besar kemurahan-Nya atas segala orang yang takut akan Dia. Maka sejauh timur dari barat, begitu jauhpun dibuang-Nya segala salah dari pada kita. Seperti seorang bapa menaruh belas kasihan akan anak-anaknya, demikianpun Tuhan menaruh belas kasihan akan segala orang yang takut akan Dia. Karena diketahuinya akan kita apa macam perbuatan, dan teringatlah Ia akan keadaan kita abu jua. Karena umur hidup manusia itu seperti rumput adanya, dan seperti pokok bunga di padang, demikianpun berbungalah ia. Serta angin lalu dari atasnya tiada ia lagi dan tempatnyapun tiada mengetahui akan dia lagi. Tetapi kemurahan Tuhan itu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas segala orang yang takut akan Dia, dan setianyapun adalah dengan anak cucu cicit mereka itu. Yaitu dengan segala orang yang memeliharakan perjanjian-Nya dan yang ingat akan hukum-hukum-Nya, supaya dilakukannya. Bahwa Tuhan telah menegakkan arasy-Nya di dalam sorga dan kerajan-Nyapun di atas semesta alam sekalian. Pujilah akan Tuhan, hai segala malaekat-Nya! hai segala perwira perkasa yang melakukan firman-Nya! turutlah kamu akan bunyi hukum-Nya. Pujilah akan Tuhan, hai kamu segala balatentara-Nya! hai segala khadim-Nya yang melakukan keridlaan-Nya! Pujilah akan Tuhan, hai segala perbuatannya pada segala tempat kerajaannya. Pujilah akan Tuhan, hai jiwaku! Pujilah akan Tuhan, hai jiwaku! Ya Tuhan, Allahku! Engkaulah amat besar; Engkaulah berpakaikan kehormatan dan kemuliaan. Maka diselubungkan-Nya diri-Nya dengan terang seperti dengan selimut dan dibentangkan-Nya langitpun seperti kelambu. Dialaskan-Nya alayat-Nya dalam air, dan dijadikan-Nya awan-awan akan rata-Nya, dan Iapun berjalan-jalan di atas sayap angin. Dijadikan-Nya angin akan pesuruhan-Nya dan halilintar yang bernyalapun akan hamba-Nya. Maka telah dialaskan-Nya bumi di atas alasannya, sehingga tiada boleh ia bergerak sampai selama-lamanya. Maka telah diselubungi-Nya akan dia dengan laut seperti dengan selimut, maka airnyapun meliputi segala gunung. Maka oleh hardik-Mu surutlah air itu, dan dari karena bunyi guruh-Mu undurlah ia itu dengan segeranya. Lalu naiklah segala bukit dan turunlah segala lembah pada tempat yang telah Kautentukan bagi tiap-tiapnya. Maka Engkau sudah menentukan perhinggaannya, yang tiada boleh dilalui olehnya, maka tiada ia akan meliputi pula akan bumi. Maka Iapun mengalirkan anak sungai dalam lembah-lembah, sehingga berbelitlah ia itu di antara segala bukit. Diberi-Nya minum akan segala margasatwa di padang, dan keledai hutanpun memuaskan dahaganya di sana. Dekat dengan dia bersaranglah segala unggas yang di udara dan berbunyi dalam rampak rindang. Maka dari alayat-Nya diberi-Nya minum akan segala gunung, dan bumipun dikenyangkan pula dengan buah pekerjaan-Mu. Maka ditumbuhkan-Nya rumput bagi segala binatang, dan sayur-sayuran akan guna manusia, sambil dikeluarkannya roti dari dalam bumi, dan lagi air anggur yang menyukakan hati manusia, dan minyak yang memberi seri kepada muka, dan roti yang menguatkan hati manusia. Bahwa segala pohon kayu Tuhanpun dikenyangkan, dan segala pohon araz di Libanon, yang telah ditanam-Nya; yaitu tempat segala unggas bersarang dan burung laklakpun membuat sarangnya di atas pohon eru. Maka segala gunung yang tinggi itu tempat rusa berangga dan segala bukit batupun suatu perlindungan bagi pelanduk. Maka telah dijadikan-Nya bulan akan ketentuan masa, dan mataharipun mengetahui akan tempat masuknya. Lalu turunlah kelam dan haripun malamlah, maka pada masa itu keluarlah segala margasatwa yang di hutan. Maka singa muda mengaum-aum hendak beroleh rampasan dan meminta mangsanya dari pada Allah. Serta terbitlah matahari maka lenyaplah ia, lalu menjungkang dalam geronggangnya. Maka keluarlah manusia kepada pekerjaannya dan kepada perhumaannya sampai malam. Bagaimana besarlah segala perbuatan-Mu, ya Tuhan! Engkau telah menjadikan sekaliannya itu dengan hikmat, maka bumipun penuhlah dengan mata benda-Mu. Adapun laut, yang besar dan tiada terukur luasnya, maka dalamnya adalah binatang sulur-suluran tiada tepermanai banyaknya, dari pada binatang kecil dan besar. Maka di sana berlayarlah segala kapal dan di sanapun adalah Lewiatan, yang telah Kaujadikan, supaya ia bermain-main dalamnya. Maka segala kejadian itu menantikan Dikau, supaya Engkau memberi makan akan Dia, masing-masing pada waktunya. Maka Engkau mengaruniakan dia kepadanya, lalu dikumpulkannya, maka Engkau membukakan tangan-Mu, lalu ia dikenyangkan dengan kebajikan. Jikalau kiranya Engkau menyembunyikan hadirat-Mu, maka terkejutlah ia; jikalau Engkau mengambil nafas dari padanya, maka matilah ia dan kembalilah ia kepada abunya. Jikalau Engkau menyuruhkan Roh-Mu, maka seolah-olah ia dijadikan semula, dan Engkaupun membaharui rupa bumi. Bahwa kemuliaan Tuhan itu sampai selama-lamanya; biarlah Tuhan bergemar akan segala perbuatan tangan-Nya. Jikalau dipandang-Nya akan bumi, maka gempalah ia; jikalau disentuh-Nya akan gunung, maka berasaplah ia. Bahwa aku hendak menyanyi bagi Tuhan seumur hidupku lamanya; aku hendak menyanyikan mazmur bagi Allahku selagi aku ada. Sedaplah bagiku berpikir-pikir akan Dia, dan hatiku bersukacita akan Tuhan kelak. Bahwa segala orang yang berdosa itu akan ditumpas dari atas bumi, dan segala orang fasikpun tiada akan ada lagi. Pujilah akan Tuhan, hai jiwaku! Haleluyah! Pujilah akan Tuhan, sebutkanlah nama-Nya, masyhurkanlah perbuatan-Nya di antara segala bangsa. Nyanyilah bagi-Nya, nyanyikanlah mazmur bagi-Nya, ceriterakanlah berulang-ulang segala perbuatan ajaib-Nya. Pujilah akan nama kesucian-Nya; hendaklah bersukacita hati-Nya segala orang yang mencahari Tuhan. Bertanya-tanyalah akan Tuhan dan akan kuat-Nya, caharilah hadirat-Nya selalu. Ingatlah akan segala ajaib yang telah diadakan-Nya, akan tanda alamat-Nya dan akan segala hukum, yang telah keluar dari pada mulut-Nya. Hai kamu, benih Ibrahim, hamba-Nya! hai bani Yakub, pilihan-Nya! Bahwa Ialah Tuhan, Allah kita; maka pada seluruh bumi berlaku hukum-hukum-Nya. Maka pada selama-lamanya Iapun ingat akan perjanjian-Nya dan akan firman yang telah diberikan-Nya, sampai kepada gilir orang yang beribu-ribu; akan perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan Ibrahim dan akan sumpah setia yang telah dipakai-Nya kepada Ishak, dan yang telah diteguhkan-Nya bagi Yakub dengan tiada terubahkan, dan bagi Israel akan perjanjian yang kekal selama-lamanya. Maka firman-Nya: Bahwa Aku akan mengaruniakan kepadamu tanah Kanaan akan bahagian pusaka, yang diukurkan bagimu. Tatkala mereka itu sedikit jua bilangannya dan kecil adanya, lagi orang dagang. Serta berjalan-jalanlah mereka itu dari pada suatu bangsa datang kepada suatu bangsa, dan dari pada suatu kerajaan datang kepada suatu kerajaan. Maka tiada diberi-Nya barang seorang juapun menganiayai mereka itu dan lagi disiksakan-Nya beberapa raja oleh karena mereka itulah. Firman-Nya: Janganlah kamu mengusik akan orang yang telah Kulantik, dan jangan kamu berbuat jahat akan nabi-nabi-Ku. Maka didatangkan-Nya pula bala kelaparan dalam negeri itu, dan diputuskan-Nya harap mereka itu akan makanan. Maka disuruhkan-Nya dahulu dari pada mereka itu seorang ke sana, yaitu Yusuf, yang dijual menjadi hamba. Maka dimasukkan oranglah kakinya dalam pasung dan dikenakannya rantai besi padanya. Sampai kepada masa nubuatnyapun jadi, yaitu firman Tuhan, yang telah menguji akan dia. Maka disuruhkan oleh raja akan orang yang melepaskan dia, maka yang dipertuan bangsa itupun bertitah menguraikan rantainya. Lalu diangkatnya akan dia menjadi tuan dalam segala istananya dan pemerintah segala harta bendanya. Supaya diberinya perintah akan segala pegawainya dengan sekehendak hatinya dan diputuskannya hukum atas segala tua-tuanya. Kemudian dari pada itu datanglah Israel ke Mesir, maka Yakubpun menumpang dalam negeri Ham seperti orang dagang. Maka di sanapun Ia membiakkan umat-Nya amat sangat, dan dijadikannya mereka itu lebih kuasa dari pada lawannya, yang hatinya telah dibalikkan-Nya, sehingga mereka itu benci akan umat-Nya serta memperdayakan hamba-hamba-Nya. Maka disuruhkan-Nya Musa, yaitu hamba-Nya, dan Harun, yang telah dipilih-Nya. Maka keduanya itupun membuatlah di antara mereka itu segala tanda firman-Nya dan segala mujizat dalam negeri Ham. Maka didatangkan-Nya kegelapan dan diadakan-Nya kelam kabut, sehingga tiada lagi mereka itu membantahi firman-Nya. Maka diubahkan-Nya segala air mereka itu menjadi darah, dan dibunuh-Nya akan segala ikan mereka itu. Maka tanah mereka itu berkelimpahan katak, sampai di dalam bilik bersekat raja-raja mereka itu. Maka berfirmanlah Ia, lalu datanglah amat banyak tabuhan dan tuma dalam segala jajahan negeri mereka itu. Maka hujan mereka itu dijadikan-Nya air beku dan halilintar sabung-menyabung dalam negerinya. Dan dipalu-Nya akan pokok anggur dan pokok ara mereka itu, dan dipatahkan-Nya pohon-pohon kayu dalam segala jajahan negerinya. Maka berfirmanlah Ia, lalu datanglah belalang dan kumbang tiada tepermanai banyaknya, yang makan habis akan segala tumbuh-tumbuhan yang di tanahnya, dan akan segala hasil bendang-bendang mereka itu. Maka dipalu-Nya lagi akan segala anak sulung dalam negeri mereka itu dan akan segala hulu kuatnya. Demikianlah Ia menghantar akan umat-Nya keluar dengan membawa emas perak, maka dalam segala suku bangsa mereka itu seorangpun tiada yang tergelincir. Maka sukalah orang Mesir akan mereka itu keluar, karena kegentaran akan mereka itu telah berlaku atasnya. Maka Iapun membentangkan sebuah awan akan menudungi mereka itu dan api akan menerangkan malam. Demi orang meminta, maka didatangkan-Nya beberapa burung puyuh dan dikenyangkan-Nya mereka itu dengan roti dari langit. Maka dibukakan-Nya gunung batu, lalu mengalirlah air dari dalamnya, suatu sungai mengalirlah di padang Tiah. Karena teringatlah Ia akan firman-Nya yang suci akan Ibrahim, hamba-Nya. Maka dihantarnya akan segala umat-Nya itu keluar dengan kesukaan hatinya, dan segala orang pilihan-Nya dengan bersorak-sorak. Maka dikaruniakan-Nya kepada mereka itu tanah orang kafir, sehingga mereka itu mendapat perusahaan bangsa-bangsa itu akan miliknya pusaka. Supaya mereka itu memeliharakan syariat-Nya dan melakukan segala hukum-Nya. Haleluyah! Haleluyah! Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, dan kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. Siapa gerangan dapat mengatakan segala kuasa Tuhan serta memperdengarkan segala kepujian-Nya? Berbahagialah segala orang yang memeliharakan hukum dan yang berbuat kebajikan pada sediakala. Ingatlah akan daku, ya Tuhan! sekadar keridlaan-Mu akan segala umat-Mu, dan lawatlah akan daku dengan selamat-Mu. Supaya aku melihat selamat orang pilihan-Mu, dan aku turut bersuka-sukaan dengan segala umat-Mu, dan akupun bermegah-megah serta dengan bahagian-Mu pusaka. Bahwa kami telah berbuat dosa, seperti nenek moyang kamipun, kami telah bersalah dan kami telah mendurhaka. Nenek moyang kami yang di Mesir itu tiada mengindahkan segala ajaib-Mu; tiada diingatnya akan kebesaran kemurahan-Mu, melainkan mendurhakalah mereka itu hampir dengan laut, yaitu hampir dengan laut Kolzom. Tetapi telah ditebus-Nya mereka itu oleh karena nama-Nya, supaya dinyatakan-Nya kuasa-Nya. Maka dihardik-Nya akan laut Kolzom itu sehingga kekeringanlah ia, maka dijalankan-Nya mereka itu terus dari pada tubir seperti di padang rata. Maka dilepaskan-Nya mereka itu dari pada tangan pembenci dan diluputkan-Nya mereka itu dari pada tangan musuh. Maka air itu menenggelamkan segala lawan mereka itu, seorangpun tiada yang tertinggal. Tatkala itu percayalah mereka itu akan firman-Nya serta dipujinya akan Dia dengan nyanyian. Tetapi dengan segera juga terlupalah mereka itu akan perbuatan-Nya dan tiada mereka itu menantikan kenyataan takdir-Nya. Melainkan datanglah ingin dalam hati mereka itu di padang Tiah dan dicobainya akan Allah di padang belantara. Maka diberikan-Nya kepada mereka itu barang yang diinginkannya, tetapi disuruhkan-Nya bala samparpun di antaranya. Maka cemburuan pula mereka itu akan Musa di dalam tentara itupun dan akan Harun, yang disucikan bagi Tuhan. Maka bumipun mengangakan mulutnya, lalu menelan akan Datan dan menudungi akan sidang Abiram. Maka suatu api menghanguskan orang sefakat itu, dan nyala apipun makan segala orang yang mendurhaka. Arakian, maka diperbuat oleh mereka itu akan suatu patung rupa anak lembu hampir dengan Horeb, lalu mereka itupun menyembah sujud kepada patung tuangan. Maka kehormatan mereka itu ditukarnya dengan rupa lembu, yang makan rumput. Maka dilupakannya Allah, yang telah membuat perkara yang besar-besar di Mesir. Perkara yang ajaib di benua Ham dan perkara yang hebat hampir dengan laut Kolzom. Maka sebab itu berfirmanlah Ia hendak membinasakan mereka itu, jikalau kiranya tiada Musa, pilihan-Nya itu, telah berdiri di celah di hadapan hadirat-Nya, akan menangkiskan murka-Nya, supaya jangan dibinasakan-Nya mereka itu. Dan lagi dicelakan mereka itu akan tanah kesukaan, dan tiada mereka itu percaya akan firman-Nya, melainkan bersungut-sungutlah mereka itu dalam kemah-kemahnya dan tiada didengarnya akan suara Tuhan. Maka sebab itu Ia telah mengangkat tangan-Nya hendak menjatuhkan mereka itu sekalian di padang Tiah, dan membahagi-bahagi segala benih mereka itu kepada orang-orang kafir dengan membuang undi serta mencerai-beraikan mereka itu kepada segala negeri. Lalu berdampinglah mereka itu dengan Baal-Peor serta makan sedekah arwah. Dibangkitkannya murka Tuhan dengan perbuatannya, sehingga bala kebinasaan berpecah-pecahlah di antara mereka itu. Maka pada masa itu berdirilah Pinehas sambil melakukan hukum, lalu bala itupun terhentilah. Maka ia itu dibilangkan baginya akan kebenaran turun-temurun sampai selama-lamanya. Lagipun mereka itu menggalakkan murka-Nya hampir dengan air Meriba, sehingga jahat berlaku atas Musapun dari sebab mereka itu. Karena dipahitkannya hatinya, sehingga lidahnya berkata dengan kurang ingat. Maka tiada mereka itu menumpas segala bangsa itu setuju dengan firman Tuhan kepadanya. Melainkan dicampurkannya dirinya dengan segala orang kafir itu, dan mereka itu belajar perbuatannya, dan berbuat bakti kepada berhalanya, maka ia itu menjadi suatu jerat baginya. Tambahan lagi mereka itu telah mengorbankan anaknya laki-laki dan perempuan kepada segala syaitan. Ditumpahkannya darah orang yang tiada bersalah, yaitu darah anaknya laki-laki dan perempuan, yang telah dipersembahkannya kepada segala berhala Kanani, sehingga tanah itupun dinajiskan oleh utang darah itu. Maka dicemarkannya dirinya dengan perbuatannya, dan mereka itupun telah berzinah oleh perbuatannya. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan umat-Nya dan jemulah Ia akan bahagian-Nya pusaka. Diserahkan-Nya mereka itu ke tangan orang kafir, sehingga mereka itu diperhambakan oleh segala pembencinya, dan dianiayakan oleh segala musuhnya dan direndahkan di bawah tangannya. Maka kerapkali diluputkannya mereka itu, tetapi mereka itu memahitkan hatinya dengan bicaranya, dan habis termakan mereka itu oleh kesalahannya. Kendatilah demikian, apabila dilihat-Nya pula kepicikan mereka itu dan didengar-Nya keluh kesah mereka itu. Maka diingat-Nya akan perjanjian-Nya karena baik mereka itu, dan bersesallah Ia sekadar kebesaran kemurahan-Nya. Lalu dinyatakan-Nya rahmat-Nya atas mereka itu di hadapan segala orang yang telah menawani mereka itu. Ya Tuhan, Allah kami! lepaskan apalah kami, dan himpunkanlah kami dari antara segala orang kafir itu supaya kami memuji nama-Mu yang suci dan kami memuliakan Dikau dengan nyanyian. Segala puji bagi Tuhan, Allah orang Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya; maka hendaklah kata segala umat itu: Amin, Haleluyah! Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, dan kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. Maka hendaklah ia itu dikatakan oleh segala orang tebusan Tuhan, yang telah dilepaskan-Nya dari pada tangan musuh, dan yang dihimpunkan-Nya dari dalam segala negeri, dari sebelah timur dan barat, dari sebelah utara dan dari laut. Yang telah mengembara di padang belantara pada jalan yang sunyi dan tiada mendapat tempat kedudukan. Sambil berlapar dan berdahaga, sehingga pingsanlah hati di dalamnya. Tetapi serta mereka itu berseru kepada Tuhan dalam hal kepicikannya, maka dilepaskan-Nya mereka itu dari pada segala kesukarannya. Maka dipimpin-Nya mereka itu pada jalan yang betul, sehingga sampailah mereka itu ke tempat kedudukan orang. Maka hendaklah mereka itu memuji kemurahan Tuhan dalam tempat-Nya yang suci, dan perbuatan ajaib-Nya di hadapan segala anak Adam; sebab telah dipuaskan-Nya hati yang berdahaga, dan dipenuhi-Nya hati yang berlapar itu dengan kebajikan. Maka orang yang duduk dalam gelap dan dalam bayang-bayang maut, tersepit dengan aniaya dan belenggu besi, sebab mereka itu telah mendurhaka akan hukum Allah dan dicelakannya takdir Allah taala, sehingga direndahkan-Nya hati mereka itu oleh kesukaran dan seorangpun tiada menolong tatkala mereka itu tergelincir; tetapi serta mereka itu berseru kepada Tuhan dalam hal kepicikannya, maka dilepaskan-Nya mereka itu dari pada segala kesukarannya, dikeluarkan-Nya mereka itu dari dalam gelap dan bayang-bayang maut dan dipecahkan-Nya belenggu mereka itu. Maka hendaklah mereka itu memuji kemurahan Tuhan dalam tempat-Nya yang suci, dan perbuatan ajaib-Nya di hadapan segala anak Adam; sebab telah dipecahkan-Nya pintu-pintu tembaga dan dipatah-patahkan-Nya segala kancing besi. Maka orang bebal, yang telah kena kesukaran dari karena kesalahannya dan dari karena kejahatannya, hatinya jemu akan segala makanan dan hampirlah ia kepada pintu maut. Tetapi serta mereka itu berseru kepada Tuhan dalam hal kepicikannya, maka dikeluarkan-Nya mereka itu dari dalam segala kesukarannya. Disuruhkan-Nya firman-Nya serta disembuhkan-Nya mereka itu dan dilepaskan-Nya mereka itu dari pada kebinasaannya. Maka hendaklah mereka itu memuji kemurahan Tuhan dalam tempat-Nya yang suci dan perbuatan ajaib-Nya di hadapan segala anak Adam; biarlah mereka itu mempersembahkan puji-pujian dan memasyhurkan perbuatan-Nya dengan bersorak-sorak! Adapun orang yang melayarkan kapalnya di laut serta berniaga di atas air yang besar-besar, orang itu melihat perbuatan Tuhan dan segala perbuatan ajaib-Nya dalam tubir. Apabila Ia berfirman, maka didatangkan-Nya angin ribut, yang membesarkan ombak-ombaknya, sehingga naiklah ia itu ke langit dan turun ke tubir, maka hati mereka itu hancurlah oleh takut. Mereka itu melenggang dan menghuyung-huyung seperti orang mabuk dan segala budi bicaranyapun hilang; tetapi serta mereka itu berseru kepada Tuhan dalam hal kepicikannya, maka dikeluarkan-Nya mereka itu dari dalam kesukarannya; diteduhkan-Nya angin ribut itu, sehingga segala gelombang itupun berhentilah. Lalu bersukacitalah hati mereka itu sebab sudah teduh, dan sebab dihantar-Nya mereka itu ke pelabuhan yang dirindukannya. Maka hendaklah mereka itu memuji kemurahan Tuhan dalam tempat-Nya yang suci dan perbuatan ajaib-Nya di hadapan segala anak Adam, serta memuliakan Dia dalam perhimpunan orang banyak dan memuji-muji akan Dia dalam majelis orang tua-tua. Bahwa Ia juga yang menjadikan sungai itu akan gurun dan pancaran air akan tanah kering. Dan tanah yang banyak hasilnya akan lembah masin, karena sebab kejahatan orang yang mendudukinya. Gurun itupun dijadikan-Nya telaga air, dan tanah yang kering akan pancaran air adanya; maka didudukkan-Nya di sana orang yang berlapar, supaya diperusahakannya akan tempat kediaman-Nya, dan ditaburinya bendang dan ditanaminya kebun anggur dan dipungutnya buah-buahan hasilnya. Maka diberkati-Nya akan mereka itu, sehingga mereka itu amat diperbanyakkan, dan segala binatang-Nyapun tiada dikurangkan-Nya. Kemudian maka mereka itu dikurangkan pula dan direndahkan oleh aniaya dan bala atau celaka. Maka dicurahkan-Nya kehinaan atas raja-raja, disesatkan-Nya mereka itu di tempat sunyi senyap yang tiada jalannya. Tetapi orang papa diangkat-Nya dari dalam kesukaran, dan dijadikan-Nya isi rumah mereka itu seperti kawan kambing banyaknya. Serta terlihat orang benar akan hal itu maka bersukacitalah hati mereka itu, tetapi segala orang yang jahat itu di katubkan mulutnya. Barangsiapa yang berbudi, biarlah diperhatikannya hal itu serta menimbang baik-baik akan segala kemurahan Tuhan! Nyanyian mazmur Daud. Bahwa hatiku telah tersedia, ya Allah! aku hendak menyanyi dan bermazmur, bahkan, dengan segenap jiwaku. Jagalah, hai dandi dan kecapi! aku hendak bangun pada dini hari. Aku hendak memuji-muji Engkau di antara segala bangsa, ya Tuhan! dan aku hendak bermazmur bagi-Mu di antara segala kaum. Karena besarlah kemurahan-Mu di atas segala langit dan kebenaran-Mu sampai di awan-awan yang di angkasa. Nyatakanlah kebesaran-Mu, ya Allah! di atas segala langit dan kemuliaan-Mu di atas seluruh muka bumi! Supaya segala kekasih-Mu itu mendapat kelepasan, biarlah tangan-Mu kanan selalu mengadakan selamat bagi kami, dan hendaklah Engkau dengar akan kami. Bahwa Allah telah berfirman dalam tempat kesucian-Nya, maka sebab itu berbangkitlah rindu hati-Ku; bahwa Aku akan membahagi Sikhem serta mengukur lembah Sukot. Maka Gilead itu Aku punya dan Manasyepun Aku punya. Efrayim itulah makota-Ku dan Yehuda itulah tongkat kerajaan-Ku. Moab itulah tempat pembasuh-Ku dan kepada Edom Aku mencampakkan kasut-Ku. Bersorak-soraklah karena Aku, hai orang Filistin! Siapa menghantar akan daku ke dalam negeri yang teguh? Siapakah memimpin aku sampai ke dalam Edom? Bukankah Engkau juga, ya Allah! yang telah menolak akan kami dan yang tiada keluar, ya Allah! serta dengan tentara peperangan kami? Karuniakanlah kiranya pertolongan akan kami dalam hal kepicikan, karena selamat yang dari pada manusia itu sia-sialah adanya. Bahwa serta dengan Allah kami akan berbuat perkara yang besar-besar, dan Iapun akan memijakkan segala musuh kami. Mazmur Daud bagi biduan besar. -- Ya Allah puji-pujianku, janganlah kiranya berdiam diri-Mu! Karena mulut orang fasik dan mulut penipu telah ternganga kepadaku, diumpatnya akan daku dengan lidah bercabang. Mereka itu mengelilingi aku dengan perkataan yang kebencian, bahkan, mereka itu melawan aku dengan tiada semena-mena. Mereka itu membalas pengasihanku dengan jahat, tetapi aku ini adalah dalam meminta doa. Bahkan, mereka itu membalas baikku dengan jahat dan kasihku dengan benci! Taruhlah akan dia di bawah kuasa seorang jahat, dan biarlah seorang syaitan berdiri pada kanannya. Jikalau dalam hukum biarlah ia disalahkan dan sembahyangnyapun menjadi dosa. Biarlah segala hari umur hidupnya sedikit jua dan hendaklah seorang lain mengambil jawatannya. Biarlah segala anak-anaknya menjadi piatu, dan bininyapun menjadi janda. Biarlah anak-anaknya mengembara sana sini sambil meminta sedekah, sambil mencahari makan dalam rumahnya yang telah roboh itu. Biarlah orang piutang merampas segala sesuatu yang ada padanya dan orang lainpun merebut barang yang diusahakannya. Seorangpun jangan berbuat kebajikan akan dia dan seorangpun jangan mengasihani akan anak-anaknya yang piatu. Segala anak cucunya biarlah ditumpas dan namanyapun dihapuskan dengan gilir yang kedua. Bahwa kesalahan segala nenek moyangnya biarlah diingat oleh Tuhan dan dosa ibunyapun jangan dihapuskan. Biarlah ia itu selalu di hadapan Tuhan dan disapukannya peringatan akan dia dari atas bumi. Sebab tiada pernah ia ingat hendak berbuat kebajikan, melainkan dikejarnya akan orang yang papa dan miskin, dan akan orang yang hancur hatinyapun, hendak membunuh dia. Tegal kasihlah ia akan kutuk, biarlah kutukpun datang atasnya; tegal tiada pernah disukainya akan berkat, biarlah berkatpun jauh dari padanya. Biarlah ia berpakaikan kutuk bagaikan jubah, dan kutukpun masuk ke dalamnya seperti air dan seperti minyak sampai ke dalam tulang-tulangnya. Biarlah ia itu baginya akan pengikat pinggang yang selalu dikenakan kepada pinggangnya. Maka hendaklah sekalian ini menjadi upah segala lawanku dari pada Tuhan, dan upah segala orang yang fitnahnya menyengajakan matiku. Tetapi akan Dikau, ya Tuhan Hua! benarkan apalah halku oleh karena nama-Mu, tolonglah akan daku, karena besarlah kemurahan-Mu. Karena aku ini papa dan miskin dan hatiku yang di dalam aku telah luka parah. Bahwa aku ini pergi selaku bayang-bayang pada masa sengetlah ia, dan aku dikejar sana sini seperti seekor belalang. Bahwa lututku melentur dari karena puasaku, dan tubuhkupun kuruslah, tiada gemuknya lagi. Maka dalam hal yang demikian aku menjadi lagi suatu kecelaan bagi mereka itu, sehingga apabila terlihatlah mereka itu akan daku, maka digelengnya kepalanya. Tolonglah akan daku, ya Tuhan, Allahku! dan luputkanlah aku setuju dengan kemurahan-Mu. Supaya diketahui oleh mereka itu bahwa inilah bekas tangan-Mu, dan Engkau, ya Tuhan! telah membuatnya. Biarlah mereka itu mengutuki, tetapi Engkau juga yang memberi berkat; biarlah mereka itu memegahkan dirinya, tetapi mereka itu akan dipermalukan, dan hamba-Mu ini akan bersukacita. Biarlah segala pembenciku berpakaikan kehinaan, dan diselubungnya dirinya dengan malu seperti dengan sehelai kain selimut. Maka aku akan memuji-muji Tuhan dengan lidahku amat rajin dan di antara orang banyak aku akan memuliakan Dia. Sebab Iapun berdiri pada kanan orang yang miskin, akan melepaskan dia dari pada orang yang menghukumkan dia akan mati dibunuh. Mazmur Daud. -- Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Tuhanku: Duduklah Engkau pada kanan-Ku, sampai sudah kutaruh segala seteru-Mu akan alas kaki-Mu. Bahwa Tuhan akan mengedangkan tongkat kerajaan kuasamu dari Sion sampai ke mana-mana; peganglah perintah di antara segala seterumu. Bahwa pada hari perangmu segala rakyatmu akan berhimpun kelak kepadamu dengan perhiasan yang suci; maka seperti dari pada kandungan fajar demikianlah embun segala pahlawanmu. Maka Tuhan telah bersumpah dan tiada Ia akan bersesal: Bahwa Engkaulah imam pada selama-lamanya, semartabat dengan Malkisedik. Maka Tuhan adalah pada kananmu, dan Iapun akan memarangkan raja-raja pada masa murka-Nya. Maka Iapun memutuskan hukum di antara segala bangsa; dan dipenuhi-Nya dengan bangkai, dan diparang-Nya akan yang dipertuan di tanah yang besar. Maka sementara berjalan iapun akan minum dari pada anak sungai, sebab itu diangkatnya pula akan kepalanya. Haleluyah! bahwa aku akan memuji Tuhan dengan segenap hatiku dalam majelis bicara orang yang tulus hatinya. Maka besarlah segala perbuatan Tuhan; barangsiapa yang suka akan dia, ia itupun menyelidik dia. Maka perbuatan-Nya itu kebesaran dan kemuliaan, dan lagi kebenaran-Nya kekal selama-lamanya. Maka telah diperbuat-Nya suatu peringatan akan segala perbuatan ajaib-Nya; bahwa Tuhanlah rahmani dan rahimi adanya. Telah diberi-Nya makan akan orang yang takut akan Dia, dan Iapun ingat akan perjanjian-Nya sampai selama-lamanya. Telah diberi-Nya tahu kuasa perbuatan-Nya kepada segala umat-Nya, dan dikaruniakan-Nya kepada mereka itu bahagian pusaka orang kafir. Bahwa segala perbuatan tangan-Nya itu setia dan benar dan segala firman-Nyapun kekal adanya. Ia itu tiada dapat diubahkan sampai selama-lamanya, dan lagi ia itu didirikan atas setia dan kebajikan. Maka telah disuruhkan-Nyalah tebusan bagi segala umat-Nya, dan dititahkan-Nya perjanjian-Nya bagi selama-lamanya, dan nama-Nyapun suci dan hebat adanya. Bahwa takut akan Tuhan itulah permulaan segala hikmat; barangsiapa yang menuntut dia ia itu berbudi dengan sebenarnya, maka kepujian-Nya kekal selama-lamanya. Haleluyah! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, dan yang amat suka akan segala firman-Nya. Bahwa benihnya akan berkuasa di atas bumi dan bangsa orang saleh itu akan beroleh berkat. Dalam rumahnya akan ada kelimpahan dan kekayaan, maka kebenarannya itu kekal selama-lamanya. Bagi orang saleh itu terbitlah terang dalam gelap; maka Tuhanpun rahmani dan rahimi dan adil. Baiklah orang yang mengasihani orang dan memberi pinjam; maka iapun mematutkan segala hal ihwalnya dengan bijaksana. Bahwasanya pada selama-lamanya tiada ia tergelincir, dan peringatan akan orang yang benar itu kekal selama-lamanya. Maka tiada ia takut akan kabar jahat, karena tetaplah hatinya serta percayalah ia akan Tuhan. Maka hatinya disokong demikian tiada akan takut, sampai dipandangnya akan segala musuhnya. Maka iapun menghambur dan iapun memberi kepada orang miskin, maka kebenarannya tetap berdiri sampai kekal, dan tanduknya akan ditinggikan dengan kemuliaan. Orang fasik akan melihat dia dan menjadi marah; iapun akan mengertak giginya, dan iapun akan dimakan oleh dengki; maka kehendak orang fasik itu dibatalkan juga adanya. Haleluyah! pujilah, hai kamu hamba Tuhan! pujilah kamu akan nama Tuhan. Segala puji bagi nama Tuhan dari sekarang sampai selama-lamanya. Maka dari pada terbit matahari sampai kepada masuknya biarlah nama Tuhan dipuji-puji. Bahwa tinggilah Tuhan di atas segala bangsa, dan kemuliaan-Nyapun di atas segala langit. Siapa gerangan seperti Tuhan, Allah kami, yang bersemayam begitu tinggi? Yang menilik ke bawah dalam langit dan di atas bumi; yang mengangkat akan orang hina dari dalam lebu, dan yang meninggikan orang miskin dari dalam abu. Hendak mendudukkan dia bersama-sama dengan penghulu umat-Nya. Yang mendudukkan orang mandul itu di antara orang isi rumah, menjadi ibu beberapa anak dengan sukacita hatinya: Haleluyah! Tatkala orang Israel keluar dari Mesir dan isi rumah Yakub dari antara suatu bangsa yang lain bahasanya, jadilah Yehuda akan kesucian-Nya dan orang Israel akan pemerintahan-Nya. Serta terlihatlah laut akan hal itu, maka surutlah ia, dan Yardenpun kembali ke hulunya. Segala gunung berlompatan seperti domba jantan, dan segala bukitpun seperti anak kambing. Apakah padamu, hai laut! maka engkau surut? hai Yarden! maka engkau kembali ke hulumu? Hai segala gunung! maka kamu berlompatan seperti domba jantan? hai bukit! maka kamupun seperti anak kambing? Gentarlah, hai bumi! di hadapan hadirat Tuhan, di hadapan hadirat Allah Yakub! Yang telah mengubahkan batu gunung menjadi pancaran air, dan batu besipun menjadi mata air adanya. Bukannya kami, ya Tuhan! bukannya kami, melainkan nama-Mu jua permuliakanlah, oleh karena kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu. Mengapa gerangan orang kafir kelak berkata demikian: Di manakah Allah mereka itu sekarang? Bahwasanya Allah kami adalah dalam sorga, maka Iapun berbuat segala sesuatu yang dikehendaki-Nya. Adapun segala berhala mereka itu dari pada perak atau emas, ia itu perbuatan tangan manusia adanya. Adalah padanya suatu mulut, tetapi tiada ia dapat berkata-kata; adalah padanya mata, tetapi tiada ia dapat melihat. Telingapun adalah padanya, tetapi tiada ia dapat mendengar; adalah hidung padanya, tetapi tiada ia dapat mencium. Maka iapun bertangan, tetapi tiada dapat menjamah; ia berkaki, tetapi tiada dapat berjalan dan tiada ia tahu memberi bunyi suara dari dalam kerongkongannya. Biarlah segala orang yang memperbuat dia itu menjadi sebagainya; demikianpun segala orang yang harap padanya. Hai Israel, hendaklah engkau harap pada Tuhan; maka Ialah pertolongannya dan perisainya. Hai segala isi rumah Harun! haraplah pada Tuhan; maka Iapun pertolongannya dan perisainya. Hai kamu sekalian yang takut akan Tuhan! haraplah kamu pada Tuhan, maka Ialah pertolongannya dan perisainya. Bahwa Tuhan juga ingat akan kami; maka Iapun akan memberi berkat kepada isi rumah Israel, Iapun akan memberi berkat kepada isi rumah Harun. Maka Iapun akan memberi berkat kepada segala orang yang takut akan Tuhan, baik besar baik kecil! Maka Tuhan akan memperbanyakkan berkat-Nya atas kamu, yaitu atas kamu dan atas anak-anakmupun. Keberkatanlah kiranya kamu sekalian bagi Tuhan, yang telah menjadikan langit dan bumi. Adapun langit itu, maka Tuhan juga yang empunya dia, tetapi bumi ini telah dikaruniakan-Nya kepada segala anak Adam. Bahwa orang-orang mati itu tiada akan memuji Tuhan, demikianpun tiada segala orang yang telah turun ke dalam tempat yang sunyi. Melainkan kami ini memuji Tuhan dari pada sekarang sampai selama-lamanya. Haleluyah! Bahwa aku mengasihi akan Tuhan, karena telah didengar-Nya akan suaraku, akan permintaan doaku. Karena telah dicenderungkan-Nya telinga-Nya kepadaku, maka sebab itu aku hendak berseru kepada-Nya dalam segala kesukaranku. Maka tali maut telah melengkung aku dan segala hebat neraka telah berlaku atasku, dan aku merasai kesukaran dan kedukaan. Tetapi berserulah aku kepada nama Tuhan demikian: Ya Tuhan! luputkan apalah jiwaku! Maka Tuhanlah rahmani dan adil dan Tuhan Allah kami amat mengasihani; Tuhanpun memeliharakan segala orang yang tulus hatinya; maka sudah putus harapku, tetapi Ia telah menolong aku. Kembalilah engkau, hai jiwaku! kepada kesenanganmu, karena Tuhan telah berbuat baik akan dikau. Maka Engkau, ya Tuhan! telah melepaskan jiwaku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakikupun dari pada kesentuhan. Maka sekarang aku akan berjalan kelak di hadapan hadirat Tuhan dalam negeri orang hidup. Bahwa aku percaya, maka sebab itu kataku: Wai, dahulu aku amat kepicikan. Maka dengan telanjurku telah aku berkata demikian: Bahwa segala manusia itu pembohong adanya. Apakah dapat kupersembahkan kepada Tuhan akan membalas segala kebajikan-Nya akan daku? Bahwa aku mengangkat piala penebusan, sambil aku menyebut nama Tuhan. Maka aku menyampaikan segala nazarku kepada Tuhan, yaitu di hadapan segala umat-Nya. Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya. Bahwasanya, ya Tuhan! akulah hamba-Mu; bahkan, akulah hamba-Mu, dan anak sahaya-Mu; maka Engkau juga yang telah menguraikan segala pengikatku. Bahwa kepada-Mu juga aku mempersembahkan persembahan puji-pujian sambil aku menyebut nama Tuhan. Maka aku akan menyampaikan kelak segala nazarku kepada Tuhan di hadapan segala umat-Nya. Di dalam halaman rumah Tuhan, di tengah-tengah-Mu, hai Yeruzalem. Haleluyah! Pujilah akan Tuhan, hai segala orang kafir! Pujilah akan Dia, hai segala bangsa! Karena kebesaran kemurahan-Nya atas kami itu tiada perhinggaannya, dan kebenaran Tuhan itu kekal selama-lamanya. Haleluyah! Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Baiklah sekarang dikatakan oleh orang Israel bahwa kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. Baiklah sekarang dikatakan oleh orang isi rumah Harun bahwa kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. Baiklah sekarang dikatakan oleh segala orang yang takut akan Tuhan bahwa kemurahan-Nya kekal selama-lamanya. Maka dalam hal kesukaran aku telah berseru kepada Tuhan, maka Tuhanpun telah mendengar akan daku, dan diberi-Nya kepadaku keluasan. Bahwa Tuhan adalah menyertai aku, maka tiada aku akan takut; apa gerangan manusia pengapakan daku? Bahwa Tuhan adalah sertaku di antara segala penolongku, maka sebab itu aku memandang akan segala pembenciku. Adapun berlindung kepada Tuhan itu terutama dari pada harap pada manusia. Dan berlindung kepada Tuhan itu terutama dari pada harap pada raja-raja. Bahwa orang kafir telah mengelilingi aku, maka dengan nama Tuhan juga aku telah memarang akan dia. Mereka itu telah mengelilingi aku; bahkan, mereka itu telah mengepung aku, maka dengan nama Tuhan juga aku telah memarang akan dia. Mereka itu telah berkerumun kepadaku seperti lebah, tetapi terpadamlah sekaliannya seperti api pokok duri; maka dengan nama Tuhan juga aku telah memarang akan dia. Sungguhpun kamu telah menolak akan daku, sampai nyaris aku jatuh, tetapi Tuhan sudah menolong aku. Bahwa Tuhan juga kuatku dan mazmurku, karena Ia telah menjadi selamatku. Maka dalam kemah-kemah orang saleh kedengaranlah bunyi sorak dan selamat; maka tangan kanan Tuhan mengerjakan pekerjaan orang perkasa. Bahwa tangan kanan Tuhan itu amat tinggi adanya, dan tangan kanan Tuhanpun mengerjakan pekerjaan orang perkasa. Maka tiada aku akan mati, melainkan hidup, dan akupun akan menceriterakan segala perbuatan Tuhan. Sungguhpun Tuhan telah menyiksakan daku sangat, tetapi tiada diserahkan-Nya aku kepada maut. Bukailah aku pintu-pintu kebenaran, supaya aku masuk dari padanya dan memuji akan Tuhan. Maka inilah pintu gerbang Tuhan, yang dari padanya segala orang benar akan masuk. Bahwa aku memuji akan Dikau, sebab Engkau telah mendengar akan daku, dan Engkau telah menjadi bagiku akan selamat. Adapun batu yang telah dibuang oleh segala tukang itu, ia itu telah menjadi hulu penjuru adanya. Maka perkara itu telah jadi dari pada pihak Tuhan juga, dan ajaiblah ia itu kepada pemandangan kita. Maka inilah hari yang telah diadakan oleh Tuhan; marilah kita bersuka-sukaan dan tamasya padanya. Ya Tuhan! karuniakan apalah selamat sekarang ini; ya Tuhan! berikanlah kiranya sekarang ini sejahtera. Berbahagialah ia yang datang dengan nama Tuhan! maka kami ini memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Maka Tuhan itulah Allah, yang telah mengaruniakan terang kepada kita. Tambatkanlah kiranya segala persembahan hari raya itu dengan tali sampai kepada tanduk mezbah. Maka Engkaulah Allahku, sebab itu aku hendak memuji akan Dikau. Ya Allahku! aku hendak membesarkan Dikau. Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nya kekal sampai selama-lamanya. Berbahagialah segala orang yang jalannya betul dan yang melakukan dirinya setuju dengan hukum Tuhan. Berbahagialah mereka itu sekalian yang memeliharakan kesaksian-Nya serta mencari akan Dia dengan segenap hatinya. Yang tiada berbuat jahat, melainkan yang menurut jalan Tuhan. Ya Tuhan! Engkau telah menyuruh memeliharakan baik-baik segala firman-Mu. Hai, kiranya biarlah segala jalanku dipatutkan dengan pemeliharaan syariat-Mu. Lalu tiada aku beroleh malu, apabila aku memperhatikan segala hukum-Mu. Bahwa aku akan memuji Engkau dengan segala tulus hatiku, apabila aku sudah belajar segala hukum kebenaran-Mu. Maka aku akan memeliharakan segala syariat-Mu; jangan apalah Engkau meninggalkan daku terlalu amat. Dengan apa gerangan orang muda akan memeliharakan jalannya suci dari pada salah? Jikalau dipatutkannya dengan firman-Mu. Bahwa aku mencahari akan Dikau dengan segenap hatiku; jangan apalah Engkau beri aku sesat dari pada hukum-hukum-Mu. Maka segala firman-Mu telah kutaruh dalam hatiku, supaya jangan aku berdosa kepada-Mu. Ya Tuhan! Engkau juga amat kepujian; ajarkanlah aku segala syariat-Mu. Maka dengan lidahku aku telah memasyhurkan segala hukum firman-Mu. Maka lebih suka aku akan jalan segala hukum-Mu dari pada sukaku akan segala harta benda. Bahwa aku akan memikirkan segala firman-Mu dan memperhatikan segala jalan-Mu. Dan hatiku bersukacita akan segala syariat-Mu, dan tiada aku melupakan firman-Mu. Buatlah baik akan hamba-Mu, maka aku akan hidup serta memeliharakan firman-Mu. Celikkanlah mataku supaya dapat kupandang akan segala ajaib taurat-Mu. Bahwa aku ini seorang dagang di atas bumi; jangan apalah Engkau menyembunyikan hukum-Mu dari padaku. Bahwa hancurlah hatiku oleh rindu akan hukum-Mu pada segala masa dan ketika. Maka Engkau juga menghardik akan segala orang sombong, orang laknat yang sesat dari pada hukum-Mu. Gulingkan apalah dari padaku kecelaan dan kehinaan, karena aku memeliharakan kesaksian-Mu. Sementara segala penghulu juga duduk berbicara lawan aku, maka hamba-Mu inipun memikirkan segala syariat-Mu. Maka segala kesaksian-Mu telah menjadi kesukaanku dan lagi pembicaraku. Bahwa jiwaku lekat pada abu; hidupkan kiranya aku setuju dengan firman-Mu. Pada masa aku menyatakan segala jalanku kepada-Mu, Engkau telah mendengar akan daku; ajarkanlah kiranya aku segala syariat-Mu. Berilah tahu akan daku jalan hukum-hukum-Mu, supaya aku memikirkan segala ajaib-Mu. Bahwa hancurlah hatiku oleh dukacita; tegapkanlah aku setuju dengan firman-Mu. Jauhkanlah dari padaku jalan orang culas, dan karuniakanlah kepadaku kasih akan taurat-Mu. Maka telah kupilih akan jalan kebenaran, dan hukum-hukum-Mu telah kutaruh selalu di hadapanku. Maka aku bersangkut paut kepada kesaksian-Mu; ya Tuhan! jangan kiranya beri malu kepadaku. Bahwa aku hendak menurut jalan hukum-hukum-Mu, karena Engkau telah memberi keluasan akan hatiku. Ya Tuhan! ajarkanlah kiranya aku jalan syariat-Mu, maka aku akan menjalani dia sampai kesudahannya. Jadikanlah aku berbudi, supaya aku menurut taurat-Mu serta memeliharakan dia dengan segenap hatiku. Berilah aku menurut jalan hukum-Mu, karena ia itu yang aku suka. Cenderungkanlah hatiku kepada kesaksian-Mu, dan bukan kepada kekikiran. Jauhkanlah mataku dari pada melihat akan sia-sia, dan berilah aku mendapat hidup pada jalan-Mu. Teguhkanlah perjanjian-Mu kepada hamba-Mu ini, yang tetap dalam takut akan Dikau. Jauhkanlah dari padaku kecelaan yang kutakut, karena baiklah adanya segala hukum-Mu. Bahwa sesungguhnya rindulah hatiku akan segala firman-Mu; biarlah kebenaran-Mu menghidupkan daku. Bahkan, biarlah kemurahan-Mu berlaku atasku, ya Tuhan! dan selamat-Mupun setuju dengan janji-Mu; supaya aku dapat menyahut akan orang yang mencelakan daku, karena haraplah aku akan firman-Mu. Jangan jauhkan terlalu amat perkataan kebenaran itu dari pada mulutku, karena haraplah aku akan segala hukum-Mu. Maka aku akan memeliharakan torat-Mu senantiasa, kekal pada selama-lamanya. Dan aku akan berjalan pada tempat yang luas, jikalau kiranya aku bertanyakan firman-Mu. Dan lagi aku akan berkata-kata kepada raja-raja akan segala kesaksian-Mu dengan tiada malu. Dan aku bersukacita akan segala hukum-Mu, yang kukasihi akan dia. Dan aku akan menadahkan tanganku kepada hukum-Mu, yang kukasihi itu, serta aku akan memikirkan syariat-Mu. Ingatlah akan firman yang kepada hamba-Mu, yang telah kauberi aku harap akan dia. Bahwa inilah penghiburan bagiku dalam hal kesukaranku, bahwa firman-Mu adalah menghidupkan daku. Jikalau orang sombong sangat mengolok-olok akan daku sekalipun, tiada juga aku menyimpang dari pada taurat-Mu. Bahwa teringatlah aku akan segala keputusan hukum-Mu, yang dari purbakala, ya Tuhan! maka kudapati akan penghiburan. Kesesakan yang melemaskan itu datanglah atasku karena sebab segala orang fasik, yang meninggalkan taurat-Mu. Maka segala syariat-Mu telah menjadi nyanyi pujian bagiku pada tempat aku ini orang dagang. Ya Tuhan! pada malam juga aku ingat akan nama-Mu, serta memperhatikan taurat-Mu. Maka ia itu demikian, sebab aku telah memeliharakan segala hukum-Mu. Bahwa Engkau juga bahagianku, ya Tuhan! maka aku telah berjanji hendak memeliharakan segala firman-Mu. Maka aku berseru kepada-Mu dengan segala yakin dan dengan segenap hatiku; kasihankanlah kiranya akan daku setuju dengan janji-Mu. Tatkala aku menimbang-nimbang segala jalanku, maka selalu kakiku kembali menuju kesaksian-Mu. Bahwa aku bersegera dengan tiada berlambatan akan memeliharakan segala hukum-Mu. Pada masa jerat orang fasik adalah mengelilingi aku, tiada juga aku melupakan taurat-Mu. Tengah-tengah malam bangunlah aku akan memuji-muji segala hukum-Mu yang adil adanya. Bahwa akulah taulan segala orang yang takut akan Dikau, dan kawan segala orang yang memeliharakan firman-Mu. Ya Tuhan! bumi ini penuhlah dengan kemurahan-Mu; ajarkanlah aku segala syariat-Mu. Bahwa Engkau telah berbuat baik akan hamba-Mu, ya Tuhan! setuju dengan firman-Mu. Ajarkanlah kiranya aku arti yang baik dan pengetahuan, karena percayalah aku akan segala hukum-Mu. Maka dahulu dari pada aku teraniaya sesatlah aku, tetapi sekarang aku memeliharakan firman-Mu. Bahwa baiklah Engkau dan Engkaupun berbuat baik; ajarkanlah aku segala syariat-Mu. Jikalau orang sombong mereka dusta akan daku sekalipun, maka aku juga memeliharakan firman-Mu dengan segenap hatiku. Bahwa hati mereka itu seperti berselubungkan lemak, tetapi aku ini bergemar akan taurat-Mu. Baiklah padaku aku telah teraniaya, supaya belajarlah aku akan segala syariat-Mu. Bahwa taurat yang telah terbit dari pada mulut-Mu itu bagiku terlebih baik dari pada uang emas atau perak beribu-ribu. Maka tangan-Mu telah menjadikan dan melengkap aku; berilah kiranya budi akan daku, supaya aku belajar segala hukum-Mu. Biarlah segala orang yang takut akan Dikau memandang akan daku serta bersukacita hatinya, sebab aku menantikan perjanjian-Mu. Maka kuketahui, ya Tuhan! akan segala keputusan hukum-Mu itu benar adanya, dan lagi sebab setiawanlah Engkau maka Engkau telah menyiksakan daku. Sahaja biarlah kemurahan-Mu menghiburkan daku, setuju dengan barang yang telah Kaujanji kepada hamba-Mu. Biarlah segala rahmat-Mu berlaku atasku, supaya hiduplah aku, karena taurat-Mu itulah segala kesukaan hatiku. Biarlah segala orang sombong itu dapat malu, sebab telah ditanduknya akan daku ke bawah dengan dusta, maka aku juga memikirkan segala hukum-Mu. Biarlah segala orang yang takut akan Dikau itu balik kepadaku, demikianpun segala orang yang mengetahui kesaksian-Mu. Biarlah hatiku tulus dengan segala syariat-Mu, supaya jangan aku beroleh malu. Bahwa pingsanlah hatiku oleh rindu akan selamat-Mu, dan aku menantikan perjanjian-Mu. Maka mataku merenung-renung akan perjanjian-Mu, sambil kataku: Bilakah Engkau akan menghiburkan daku? Maka aku telah menjadi bagaikan kulit yang tersalai, tetapi tiada juga aku melupakan segala syariat-Mu. Berapa hari lagi ditentukan bagi hamba-Mu ini? Bila gerangan Engkau memutuskan hukum atas segala orang yang mengejar aku? Bahwa orang sombong telah menggali pelobang bagiku, maka ia itu tiada setuju dengan taurat-Mu. Segala hukum-Mu itu benar adanya, maka dengan dusta mereka itu mengusir akan daku; tolonglah kiranya aku! Nyaris mereka itu menghilangkan daku dari atas bumi; maka tiada juga aku meninggalkan firman-Mu. Hidupkanlah kiranya aku sekadar kemurahan-Mu, maka aku akan memeliharakan kesaksian yang terbit dari pada mulut-Mu itu. Bahwa firman-Mu, ya Tuhan! tetap berdiri pada selama-lamanya dalam segala langit. Maka setia-Mu itu tetap kepada orang turun-temurun. Bahwa Engkau telah meneguhkan bumi, maka teguh tetaplah ia. Maka setuju dengan takdir-Mu berteguhlah ia sampai sekarang, karena sekaliannya itupun hamba-Mu. Jikalau kiranya taurat-Mu bukan segala kesukaanku, niscaya lamalah sudah karam aku dalam kesukaranku. Maka selama-lamanya tiada aku akan melupakan hukum-hukum-Mu, karena olehnya juga Engkau telah menghidupkan daku. Bahwa aku ini Engkau punya, maka sebab itu peliharakanlah aku, karena aku telah menuntut segala firman-Mu. Maka orang fasik telah menanti-nanti akan daku hendak membinasakan daku, tetapi aku juga memperhatikan kesaksian-Mu. Maka akan segala perkara yang sempurna telah kulihat kesudahannya, tetapi hukum-Mu itu amat luas adanya. Bagaimana besar kasihku akan taurat-Mu; pada segala hari aku memikirkan dia. Maka oleh hukum-hukum-Mu dijadikannya aku lebih bijak dari pada segala seteruku, karena selama-lamanya iapun sertaku. Maka lebih berbudi aku dari pada segala guruku, sebab aku memperhatikan kesaksian-Mu. Dan aku bijaksana dari pada segala orang tua-tua, sebab aku telah memeliharakan hukum-Mu. Maka aku telah menjauhkan kakiku dari pada segala jalan yang jahat, supaya aku memeliharakan firman-Mu. Maka tiada aku menyimpang dari pada hukum-hukum-Mu, karena Engkau telah mengajar aku. Bagaimana sedap segala firman-Mu kepada langitan mulutku, terlebih dari pada air lebah kepada lidahku. Maka dari pada firman-Mu aku beroleh hikmat, maka sebab itu bencilah aku akan segala jalan penipu. Bahwa firman-Mu itu seolah-olah pelita bagi kakiku dan seperti suluh pada jalanku. Maka aku telah bersumpah dan hendak menyampaikan dia, bahwa aku akan melakukan segala hukum kebenaran-Mu. Jikalau kiranya aku sangat teraniaya, ya Tuhan! hidupkan apalah aku setuju dengan janji-Mu. Terimalah dengan keridlaan segala persembahan lidahku dari sukahati, ya Tuhan! dan ajarkanlah aku hukum-hukum-Mu. Maka jiwaku adalah selalu pada tapak tanganku, dan tiada juga aku melupakan taurat-Mu. Bahwa orang-orang fasik telah memasang jerat akan daku, kendatilah demikian, tiada juga aku sesat dari pada firman-Mu. Maka aku mengambil kesaksian-Mu akan bahagianku pusaka yang kekal, karena ia itulah kesukaan hatiku. Maka aku telah mencenderungkan hatiku kepada syariat-Mu, hendak melakukan dia selama-lamanya sampai kepada kesudahan. Maka aku benci akan segala angan-angan jahat, tetapi aku mengasihi akan taurat-Mu. Bahwa Engkaulah perlindunganku dan perisaiku, maka haraplah aku akan firman-Mu. Undurlah dari padaku, hai kamu orang yang berbuat jahat, supaya dapat aku memeliharakan hukum-hukum Allahku. Bantulah akan daku, setuju dengan janji-Mu, supaya hiduplah aku dan janganlah aku beroleh malu dari sebab harapku. Bantulah akan daku, niscaya terpeliharalah aku; maka selalu hatiku bersukacita akan segala syariat-Mu. Maka Engkau juga membuang segala orang yang menolak akan segala syariat-Mu; dan sia-sialah segala tipu mereka itu. Maka Engkau akan menghapuskan segala orang fasik dari atas bumi seperti buih, maka sebab itulah aku suka akan segala kesaksian-Mu. Maka roma pada segala kulit tubuhku telah seramlah dari gentar akan Dikau, dan akupun takut akan segala hukuman-Mu. Bahwa aku telah melakukan hukum dan kebenaran, jangan kiranya Engkau menyerahkan daku kepada orang yang menganiaya akan daku. Jadilah penanggung hamba-Mu akan baiknya; janganlah orang sombong itu menganiayakan daku. Bahwa kaburlah mataku dari pada merenung-renung akan selamat-Mu dan akan firman kebenaran-Mu. Perbuatlah akan hamba-Mu setuju dengan kemurahan-Mu, dan ajarkanlah aku segala syariat-Mu. Bahwa akulah hamba-Mu, jadikanlah kiranya aku bijaksana, supaya aku mengetahui akan segala kesaksian-Mu. Maka ketikanya telah sampai bagi Tuhan akan melakukan hukuman-Nya, karena mereka itu telah merombak taurat-Mu. Maka sebab itu kasihlah aku akan hukum-hukum-Mu, terlebih dari pada emas, bahkan, dari pada emas tua. Maka sebab itu aku membilang benar segala firman-Mu akan segala sesuatu, dan bencilah aku akan segala jalan penipu. Maka ajaiblah segala kesaksian-Mu, sebab itu jiwaku memeliharakan dia. Apabila nyatalah firman-Mu, maka orang beroleh terang, dan orang bodohpun dijadikan-Nya bijaksana. Maka aku telah mengangakan mulutku sambil termengah-mengah dari karena rindu akan segala hukum-Mu. Tiliklah akan daku dan kasihankanlah aku seturut hak segala orang yang kasih akan nama-Mu. Tetapkanlah jejakku pada jalan firman-Mu, dan janganlah beri aku diperhambakan oleh kejahatan. Lepaskanlah kiranya aku dari pada aniaya orang, maka aku akan memeliharakan segala firman-Mu. Cahayakanlah hadirat-Mu kepada hamba-Mu ini dan ajarkanlah aku segala syariat-Mu. Bahwa air mata berlinang-linang dari pada mataku seperti pancaran; sebab tiada mereka itu memeliharakan taurat-Mu. Ya Tuhan, Engkaulah adil, dan segala hukum-Mu itu benar adanya. Maka Engkau telah berfirman, bahwa segala kesaksian-Mu akan adil dan amat setia. Maka gairahku telah menghanguskan daku, sebab segala lawanku melupakan firman-Mu. Bahwa firman-Mu itu telah diuji sangat, maka sebab itu hamba-Mu ini mengasihi akan dia. Kendatilah aku ini kecil dan hina, maka tiada kulupakan firman-Mu. Adapun kebenaran-Mu itulah keadilan sampai selama-lamanya dan taurat-Mu itulah kebenaran belaka. Pada masa aku dalam hal kepicikan dan ketakutan maka adalah kesukaanku akan segala hukum-Mu. Maka kebenaran kesaksian-Mu itu kekal selama-lamanya; artikanlah dia kepadaku, maka aku akan hidup. Maka akupun berseru dengan segenap hatiku, dengarlah akan daku, ya Tuhan! maka aku akan memeliharakan segala syariat-Mu. Aku berseru kepada-Mu, peliharakan apalah aku, maka aku akan memeliharakan segala kesaksian-Mu. Maka dengan tangisku aku mendahului waktu rembang fajar merekah, dan aku harap akan firman-Mu. Maka mataku mendahului segala waktu jaga pada malam, hendak memandang akan segala janji-Mu. Dengarlah kiranya akan suaraku setuju dengan kemurahan-Mu, ya Tuhan! dan hidupkanlah aku setuju dengan kebenaran-Mu. Bahwa orang yang menuntut perbuatan jahat itu adalah hampir dengan aku, maka mereka itu telah menyimpang jauh dari pada taurat-Mu. Akan Dikau, ya Tuhan! Engkau adalah hampir, dan segala hukum-Mu kebenaranlah adanya. Maka dari dahulu-dahulupun telah kuketahui akan hal kesaksian-Mu, bahwa Engkau telah mengalaskan dia bagi selama-lamanya. Lihatlah kiranya akan kesukaranku, dan tolonglah supaya aku keluar, karena tiada aku melupakan taurat-Mu. Benarkanlah halku; jadilah penebusku; hidupkanlah aku, setuju dengan firman-Mu. Maka jauhlah selamat itu dari pada orang fasik, karena tiada mereka itu bertanya akan syariat-Mu. Ya Tuhan! banyaklah adanya segala rahmat-Mu; hidupkanlah aku pula setuju dengan kebenaran-Mu. Maka banyaklah orang yang mengusir dan menyesakkan daku, maka tiada juga aku menyimpang dari pada kesaksian-Mu. Maka telah kulihat orang khianat, bagaimana dihalai-balaikannya firman-Mu, maka jemulah aku akan dia. Tiliklah kiranya bagaimana kasihku akan segala firman-Mu, ya Tuhan! hidupkanlah aku pula setuju dengan kemurahan-Mu. Maka jumlah segala firman-Mu itulah kebenaran, dan kekallah selama-lamanya hukum keadilan-Mu. Bahwa raja-raja telah mengusir aku dengan tiada semena-mena, tetapi gentarlah hatiku akan firman-Mu. Maka sukacitalah hatiku akan janji-Mu, seperti orang yang beroleh jarahan banyak. Maka bencilah aku akan culas hati, dan jemulah aku akan dia, tetapi kasihlah aku akan taurat-Mu. Maka tujuh kali dalam sehari memujilah aku akan Dikau, karena sebab segala hukum kebenaran-Mu itu. Bahwa selamat besar adalah pada segala orang yang suka akan taurat-Mu, dan tiada mereka itu tahu akan kesentuhan. Ya Tuhan! haraplah aku akan selamat-Mu, dan aku melakukan firman-Mu. Maka aku memperhatikan segala kesaksian-Mu, dan besarlah kasihku akan dia. Dan aku memeliharakan segala firman-Mu dan kesaksian-Mu, karena segala jalanku adalah di hadapan hadirat-Mu. Ya Tuhan! biarlah kiranya tangisku sampai kepada hadirat-Mu, dan jadikanlah aku bijaksana setuju dengan firman-Mu. Biarlah permintaan doaku sampai kepada hadirat-Mu, dan luputkanlah aku setuju dengan janji-Mu. Maka puji itu berpancarlah dari pada lidahku dengan limpahnya, apabila Engkau mengajarkan daku segala syariat-Mu. Maka lidahku akan memasyhurkan firman-Mu selalu, karena segala hukum-Mu itu benar adanya. Biarlah tangan-Mu menolong akan daku, karena telah kupilih akan segala firman-Mu. Ya Tuhan! rindulah hatiku akan selamat-Mu, dan taurat-Mu itulah segala kesukaanku. Hidupkan apalah jiwaku, supaya dipujinya akan Dikau, dan biarlah kebenaran-Mu menjadi penolongku. Maka sesatlah aku seperti domba yang hilang; caharilah kiranya hamba-Mu ini, karena tiada aku melupakan segala hukum-Mu. Nyanyian Hamaalot. -- Bahwa dalam kepicikanku telah aku berseru kepada Tuhan, maka didengar-Nya akan daku. Ya Tuhan! luputkan jiwaku dari pada bibir yang dusta dan dari pada lidah penipu. Apa gerangan diperbuat atau diadakan oleh lidah penipu itu akan Dikau? Maka anak panah orang garang yang bermata tajam dan bara panas onak adanya. Wai bagiku! adalah halku bagaikan orang dagang di Mesekh dan seolah-olah aku duduk dalam kemah Kedar! Maka tiada aku tertahan lagi duduk bersama-sama dengan orang yang benci akan damai. Bahwa aku ini suka berdamai-damaian, tetapi semenjak aku berkata-kata, mereka itupun mulai berperang. Nyanyian Hamaalot. -- Bahwa mataku menengadah kepada segala gunung, dari padanya akan datang penolongku. Maka penolongku itu dari pada pihak Tuhan, yang telah menjadikan langit dan bumi. Maka tiada diberi-Nya kakimu tergelincir, dan Penunggumu itu tiada akan mengantuk. Bahwasanya tiada mengantuk dan tiada pula tertidurlah Penunggu Israel itu. Bahwa Tuhan itu Penunggumu, dan Tuhanpun naungmu pada tanganmu kanan. Maka panas matahari tiada akan menyengsarakan dikau pada siang dan terang bulanpun tiada pada malam. Maka Tuhan akan memeliharakan dikau dari pada segala jahat, Iapun akan memeliharakan jiwamu. Dan Tuhanpun menunggui keluar masukmu dari pada sekarang sampai selama-lamanya. Nyanyian Hamaalot, dari Daud. -- Bahwa sukacitalah hatiku akan orang yang berkata kepadaku demikian: Marilah kita masuk ke dalam rumah Tuhan. Bahwa kaki kami adalah berdiri dalam pintu gerbang-Mu, hai Yeruzalem! Maka bangunan Yeruzalem itu bagaikan negeri yang berhubung baik-baik segala rumahnya. Ia itu negeri yang dituju oleh segala suku bangsa, yaitu oleh segala umat Tuhan, yang pergi mendapatkan assyahadat orang Israel, akan mengucap syukur kepada nama Tuhan. Karena di sana adalah berdiri segala kursi pengadilan, yaitu singgasana isi istana Daud. Pintalah doa akan selamat sentosa Yeruzalem. Sejahteralah kiranya segala orang yang kasih akan dikau. Biarlah selamat dalam kota bentengmu, dan sejahtera dalam segala maligaimu. Maka oleh karena segala saudaraku dan oleh karena segala taulanku selalu kataku: Biarlah ada selamat di dalammu. Dan oleh karena rumah Tuhan, Allah kami, maka aku akan menuntut baikmu. Nyanyian Hamaalot. -- Bahwa dengan mataku aku menengadah kepada-Mu, yang bersemayam dalam sorga! Bahwasanya seperti mata seorang hamba memandang kepada tangan tuannya, dan seperti mata seorang sahaya memandang kepada tangan enciknya, demikianlah peri mata kita menengadah kepada Tuhan, Allah kita, sampai dikasihankan-Nya kita. Kasihankan apalah kami, ya Tuhan! kasihankan apalah kami, karena telah terlalu puas kami dihinakan. Dan terlalu puaslah kami diolok-olok oleh orang lezat, dan dicelakan oleh orang sombong. Nyanyian Hamaalot, dari Daud. -- Jikalau kiranya tiada Tuhan serta dengan kami, demikian hendaklah kata orang Israel: Jikalau kiranya tiada Tuhan serta dengan kami, pada masa orang mendurhaka kepada kami, niscaya sudah ditelannya akan kami hidup-hidup, pada masa amarahnya bernyala-nyala akan kami; niscaya air bah telah meliputi kami, dan air besarpun telah melemaskan kami; niscaya kami telah ditenggelamkan dalam air yang bergelora. Segala puji bagi Tuhan, yang tiada menyerahkan kami kepada giginya akan rampasan. Maka telah luput jiwa kami seperti seekor burung luput dari pada jerat orang pemikat; jeratnya telah putus dan kamipun luput. Bahwa pertolongan kami itulah dengan nama Tuhan, yang telah menjadikan langit dan bumi. Nyanyian Hamaalot. -- Adapun orang yang harap pada Tuhan, ia itu seperti bukit Sion adanya, yang tiada bergoncang, melainkan tetaplah ia pada selama-lamanya. Bahwa seperti Yeruzalem dilingkung oleh bukit-bukit, demikianpun adalah Tuhan keliling segala umat-Nya dari pada sekarang sampai selama-lamanya. Sungguh tongkat kejahatan itu tiada akan lekat pada bahagian pusaka orang yang benar, supaya jangan orang yang benar itupun mengedangkan tangannya kepada kesalahan. Perbuatlah baik, ya Tuhan! akan orang yang baik dan akan orang yang tulus hatinya. Tetapi barangsiapa yang menyimpang kepada jalan yang bengkok, ia itu akan ditumpas oleh Tuhan serta dengan segala orang yang berbuat jahat. Biarlah kiranya selamat atas Israel! Nyanyian Hamaalot. -- Tatkala dikembalikan Tuhan segala orang Sion yang telah tertawan, maka adalah hal kami seperti orang yang bermimpi. Tatkala itu mulut kami dipenuhi dengan tertawa dan lidah kami dengan sorak-sorak; pada masa itu kata orang di antara segala orang kafir: Bahwa Tuhan telah berbuat beberapa perkara yang besar-besar akan mereka ini. Maka Tuhan sudah berbuat perkara besar-besar akan kami, maka sebab itu bersukacitalah hati kami. Ya Tuhan! kembalikanlah kiranya segala orang kami yang tertawan itu seperti anak sungai yang pada sebelah selatan itu. Orang yang menabur biji-bijian sambil berlinang-linang air matanya, ia itu akan menuai kelak sambil bersorak-sorak. Orang yang mengandung biji-bijian yang hendak ditaburkan itu, ia itupun berjalan sambil menangis, tetapi sesungguhnya ia akan kembali kelak sambil bersorak-sorak, sambil memikul berkas-berkasnya. Nyanyian Hamaalot, dari Sulaiman. -- Jikalau kiranya bukan Tuhan yang membangunkan rumah, niscaya sia-sialah pekerjaan segala tukang akan dia, maka jikalau kiranya bukan Tuhan yang menunggui negeri, niscaya cuma-cuma ditunggui akan dia oleh penunggunya. Cuma-cuma kamu bangun pagi-pagi, dan pergi tidur jauh malam, dan makan rezekimu dengan percintaan, karena sesungguhnya seolah-olah dikaruniakan-Nya itu kepada kekasih-Nya sementara tidurlah mereka itu. Bahwasanya anak-anak itulah bahagian pusaka dari pada Tuhan, dan perihal baik itulah suatu anugerah adanya. Seperti anak panah dalam tangan seorang pahlawan, demikianpun adanya anak-anak laki-laki kemudaan. Berbahagialah orang yang penuh tarkasnya dengan dia, yang tiada beroleh malu apabila mereka itu berbantah-bantah dengan seterunya dalam pintu gerbang. Nyanyian Hamaalot. -- Berbahagialah barangsiapa yang takut akan Tuhan dan yang berjalan pada jalan-Nya. Karena engkau akan mengenyangkan dirimu dengan hasil pekerjaan tanganmu, dan engkau akan berbahagia, dan engkaupun akan beruntung. Maka binimu akan seperti pokok anggur yang berbuah pada sebelah dalam rumahmu, dan anak-anakmu seperti pokok-pokok zait keliling mejamu. Bahwasanya demikianpun diberkati akan orang yang takut akan Tuhan. Maka Tuhan memberkati akan dikau dari dalam Sion, dan engkau akan memandang kebajikan Yeruzalem pada segala hari umur hidupmu. Dan engkau akan melihat anak cucumu. Biarlah kiranya selamat atas Israel! Nyanyian Hamaalot. -- Bahwa dari pada masa mudaku kerap kali akan disesakkan orang; demikian biarlah kata Israel sekarang. Dari pada masa mudaku kerap kali aku disesakkan orang, tetapi tiada dapat dialahkannya akan daku. Bahwa orang penenggala sudah menenggalakan belakangku dan dipanjangkannya alur-alurannya. Maka Tuhan, yang adil, telah memutuskan tali orang fasik itu. Biarlah undur dengan malu segala orang yang benci akan Sion. Biarlah mereka itu seperti rumput yang di atas sotoh rumah, ia itu keringlah dahulu dari pada dicabut orang akan dia. Bahwa orang penyabit tiada memenuhi tangannya dengan dia, dan orang yang memberkaspun tiada memenuhi kandungannya. Maka orang yang lalupun tiada berkata demikian: Biarlah berkat Tuhan atas kamu! kami memberkati akan kamu dengan nama Tuhan! Nyanyian Hamaalot. -- Bahwa dari dalam tubir aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Dengarlah kiranya akan suaraku, ya Tuhan! biarlah telinga-Mu mendengar akan bunyi permintaan doaku. Ya Tuhan, jikalau kiranya Engkau hendak mengamat-amati kesalahan itu, ya Tuhan! siapa gerangan dapat berdiri? Tetapi pada-Mu adalah ampun, supaya orang takut akan Dikau. Bahwa aku menantikan Tuhan, jiwaku menantikan Dia dan aku harap akan firman-Nya. Maka jiwaku menantikan Tuhan terlebih dari pada orang pengawal menantikan terbit fajar, bahkan, dari pada orang pengawal akan dini hari. Maka hendaklah orang Israel harap pada Tuhan, karena pada Tuhan adalah kemurahan dan pada-Nyapun adalah banyak pertolongan selamat. Maka Iapun akan melepaskan Israel dari pada segala kesalahannya. Nyanyian Hamaalot, dari Daud. -- Ya Tuhan! bahwa hatiku tiada membesarkan dirinya dan matakupun tiada tinggi, lagipun tiada aku berjalan menuntut perkara yang terlalu besar dan kecengangan kepadaku. Bahwa sesungguhnya aku telah menyenangkan dan mendiamkan hatiku seperti seorang kanak-kanak yang lepas susu hampir dengan emaknya! bahkan, hatiku di dalam aku adalah seperti kanak-kanak yang lepas susu. Hendaklah orang Israel harap pada Tuhan dari sekarang sampai selama-lamanya. Nyanyian Hamaalot. -- Ya Tuhan! ingat apalah akan Daud dan akan segala kelelahannya. Bagaimana telah ia berjanji kepada Tuhan pakai sumpah, dan telah ia bernazar kepada Yang Mahakuasa Yakub, katanya: Sekali-kali tiada aku mau masuk ke dalam kemah kedudukanku atau naik ke atas bendul peraduanku! Sekali-kali tiada aku membiarkan mataku tertidur atau kelopak mataku mengantuk, jikalu sebelum aku mendapat suatu tempat yang tentu bagi Tuhan, dan suatu kedudukan bagi Yang Mahakuasa Yakub! Bahwasanya kami telah mendengar kabarnya di Eferata, dan kamipun mendapati akan dia di padang-padang Yaar. Maka sekarang kami hendak masuk ke dalam tempat kediaman-Nya dan kamipun hendak menyembah sujud pada telapakan kaki-Nya. Bangkitlah kiranya, ya Tuhan! silakanlah datang kepada perhentian-Mu, baik Engkau baik tabut kodrat-Mu! Hendaklah segala imam-Mu berpakaikan kebenaran dan segala kekasih-Mupun bersorak-sorak. Maka oleh karena Daud, hamba-Mu, janganlah kiranya Engkau menolak akan wajah Masih-Mu. Benarlah adanya barang yang telah dijanji oleh Tuhan kepada Daud pakai sumpah, dan tiada Ia akan undur dari padanya, firman-Nya: Bahwa dari pada buah sulbimu Aku akan mendudukkan seorang di atas takhta kerajaan-Mu. Jikalau kiranya anak-anakmu memeliharakan perjanjian-Ku dan kesaksian-Ku, yang Kuajar akan dia, niscaya anak mereka itupun akan duduk di atas takhta kerajaanmu sampai selama-lamanya. Karena telah dipilih Tuhan akan Sion dan dikehendaki-Nya akan tempat kediaman-Nya, firman-Nya: Bahwa inilah perhentian-Ku sampai kekal, dan di sinipun Aku hendak diam, karena demikianlah kehendak-Ku. Bahwa Aku akan memberkati perolehannya dengan kelimpahan dan Akupun akan mengenyangkan segala orang miskinnya dengan roti. Dan Aku akan memakaikan segala imam-Nya dengan selamat dan segala kekasih-Nya akan bersorak ramai-ramai. Maka di sanalah Aku akan menumbuhkan sepucuk tanduk bagi Daud, dan telah Kusediakan sebuah pelita bagi Masih-Ku. Maka Aku akan memakaikan segala musuhnya dengan malu, tetapi pada kepala dia akan gemerlap makotanya. Nyanyian Hamaalot, dari Daud. -- Lihat apalah, bagaimana baiknya dan bagaimana manisnya, apabila orang yang bersaudara itu lagi duduk bersama-sama! Adalah ia itu seperti minyak yang indah-indah pada kepala, yang turun kepada janggut, yaitu janggut Harun, lalu turun sampai ke leher jubahnya. Adalah ia itu seperti embun dari Hermon, yang turun kepada bukit-bukit Sion; karena di sanalah disuruhkan Tuhan berkat dan kehidupan sampai selama-lamanya. Nyanyian Hamaalot. -- Bahwasanya segala hamba Tuhan itu memuji-muji Tuhan dan mereka itu sekalian yang berdiri dalam rumah Tuhan pada tiap-tiap malam. Maka sebab itu angkatlah tanganmu ke sebelah tempat yang suci itu serta pujilah kamu akan Tuhan. Hendaklah Tuhan memberi berkat akan kamu dari dalam Sion, Ia yang telah menjadikan langit dan bumi. Haleluyah! Pujilah akan nama Tuhan, pujilah, hai kamu, hamba Tuhan! Kamu yang berdiri dalam rumah Tuhan, pada halaman rumah Allah kami! Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Tuhan, nyanyikanlah mazmur bagi nama-Nya, karena sedap manislah Ia. Maka telah dipilih Tuhan akan Yakub bagi diri-Nya dan Israel akan milik-Nya. Maka kuketahuilah akan Tuhan besarlah adanya dan Tuhan kamipun di atas segala dewata. Maka diperbuat Tuhan akan segala sesuatu yang di kehendaki-Nya, baik dalam langit baik di atas bumi baik di dalam segala laut dan di dalam segala tubir. Maka diadakan-Nya awan-awan itu naik dari ujung bumi, dijadikan-Nya kilat serta dengan hujannya, dan dikeluarkan-Nya angin dari dalam perbendaharaan-Nya. Maka telah dipalu-Nya akan segala anak sulung di Mesir, dari pada manusia datang kepada segala binatang. Dan diadakan-Nya beberapa tanda alamat dan ajaib di tengah-tengahmu, hai Mesir, akan Firaun dan segala hambanya. Dan dialahkan-Nya beberapa bangsa yang besar-besar dan dibunuh-Nya akan raja-raja yang berkuasa. Akan Sihon, raja orang Amori, dan akan Og, raja Bazan, dan akan segala kerajaan Kanaan. Maka dikaruniakan-Nya tanah mereka itu akan bahagian pusaka, bahkan, akan bahagian pusaka kepada umat-Nya, yaitu Israel! Ya Tuhan! kepujian-Mu kekal selama-lamanya, dan peringatan akan Dikau itu tinggal turun-temurun. Bahwa sesungguhnya Tuhan akan menghukumkan umat-Nya dan Iapun akan mengasihani segala hamba-Nya. Adapun segala berhala orang kafir itu dari pada emas dan perak, ia itu perbuatan tangan manusia adanya. Ia bermulut tetapi tiada dapat berkata-kata, ia bermata tetapi tiada dapat melihat, ia bertelinga tetapi tiada dapat mendengar, dan lagi nafaspun tiada dalam mulutnya. Baiklah segala orang yang memperbuat dia menjadi sebagainya, demikianpun segala orang yang harap padanya. Hai kamu, isi rumah Israel! pujilah akan Tuhan; hai kamu, isi rumah Harun! pujilah akan Tuhan. Hai kamu isi rumah Lewi! pujilah akan Tuhan, hai kamu yang takut akan Tuhan! pujilah akan Tuhan. Segala puji dari dalam Sion bagi Tuhan, yang duduk di Yeruzalem. -- Haleluyah! Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Pujilah akan Allah, yang di atas segala dewata, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Pujilah akan Tuhan, yang di atas segala tuan, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Akan Dia, yang sendiri berbuat segala ajaib yang besar-besar, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Akan Dia, yang telah menjadikan segala petala langit itu oleh hikmat-Nya, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Akan Dia, yang telah mengalaskan bumi itu dalam air, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Akan Dia, yang telah menjadikan segala benda terang yang besar-besar, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Yaitu matahari akan memerintahkan siang, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dan bulan dan segala bintang akan memerintahkan malam, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Akan Dia, yang telah memalu segala orang Mesir dengan membunuh anak-anaknya yang sulung, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dan dihantar-Nya akan orang Israel itu keluar dari tengah mereka itu, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang terangkat, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Akan Dia, yang telah membelahkan laut Kolzom jadi dua, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dan dihantar-Nya akan orang Israel terus dari tengahnya, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dan telah dicampakkan-Nya Firaun serta dengan segala balatentaranya ke dalam laut Kolzom, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Yang telah memimpin akan umat-Nya dalam padang Tiah, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Yang telah memarangkan beberapa raja yang besar-besar, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dan yang telah membunuh raja-raja yang berkuasa, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Yaitu Sihon, raja orang Amori, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dan Og, raja Bazan, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Lalu diberikan-Nya tanah mereka itu akan bahagian pusaka, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Akan bahagian pusaka kepada Israel hamba-Nya, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Yang selalu ingat akan kita dalam hal kerendahan kita, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Dan telah disentak-Nya kita dari pada segala musuh kita, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Yang memberi makan kepada segala kejadian, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Pujilah akan Allah yang di sorga, karena kemurahan-Nya itu kekal selama-lamanya. Bahwa di tepi sungai Babil adalah kami duduk sambil menangis selalu, sebab terkenanglah kami akan Sion. Maka telah kami gantungkan segala kecapi kami pada pokok gandarusa, yang di tanah itu. Karena di sini orang yang telah menawan akan kami itu menyuruhkan kami menyanyikan perkataan suatu nyanyian, dan orang yang telah mencampakkan kami ke bumi itu menyuruh kami memuji-muji, katanya: Nyanyikanlah akan kami barang sesuatu nyanyian Sion! Bagaimana dapat kami menyanyikan suatu puji-pujian Tuhan dalam negeri lain? Hai Yeruzalem! jikalau kiranya aku terlupa akan dikau, niscaya tanganku kanan terlupa akan dirinya dahulu! Biarlah lidahku lekat pada langitan mulutku, jikalau kiranya tiada aku ingat akan dikau, jikalau kiranya tiada aku membesarkan Yeruzalem lebih dari pada kesukaan yang terutama. Ya Tuhan! ingatlah kiranya akan bani Edom pada masa celaka Yeruzalem, bagaimana kata mereka itu: Bongkarlah akan dia, bongkarlah akan dia, sampai kepada kaki temboknya! Hai puteri Babil, yang akan dibinasakan kelak! berbahagialah kiranya orang yang membalas kepadamu segala jahat yang telah kauperbuat akan kami. Berbahagialah kiranya orang yang akan menangkap anak-anakmu serta menghancurkan dia pada batu gunung adanya. Mazmur Daud. -- Bahwa aku hendak memuji akan Dikau dengan segenap hatiku, dan di hadapan segala dewata aku hendak menyanyikan mazmur bagi-Mu. Maka sujudlah aku di hadapan maligai kesucian-Mu sambil memuji nama-Mu, karena sebab kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu; karena lebih dari pada segala kepujian-Mu Engkau telah membesarkan firman-Mu. Pada masa aku berseru Engkau telah mendengar akan daku, dan Engkau telah mempertetapkan hatiku dengan kuat. Segala raja di bumi kelak memuji akan Dikau, ya Tuhan! apabila didengarnya akan bunyi firman-Mu. Dan mereka itu kelak menyanyi akan peri segala jalan Tuhan karena besarlah kemuliaan Tuhan. Karena sungguhpun Tuhan amat tinggi, maka ditilik-Nya juga akan segala yang rendah-rendah; sungguhpun besar Ia, maka diketahui-Nya juga akan segala yang jauh dari pada-Nya. Tatkala aku berjalan di tengah-tengah kepicikan, maka Engkau telah menghidupi aku, tangan-Mu telah menahankan amarah seteruku dan tangan-Mu kananpun telah memeliharakan daku. Bahwa Tuhan juga akan menyelesaikannya bagiku! kemurahan-Mu, ya Tuhan! adalah sampai selama-lamanya; jangan apalah Engkau meninggalkan perbuatan tangan-Mu. Mazmur Daud bagi biduan besar. -- Ya Tuhan! Engkau menyelidik serta mengetahui akan daku, dan Engkau juga mengetahui akan dudukku dan akan bangkitku berdiri; dari jauh juga Engkau mengetahui akan segala kepikiranku. Engkau adalah keliling aku apabila aku berjalan atau berbaring, dan Engkau telah biasa akan segala jalanku. Jikalau sepatah kata belum ada pada lidahku, sesungguhnya Engkau, ya Tuhan! telah mengetahui semuanya. Bahwa Engkau juga mengepung aku dari hadapan dan dari belakang dan Engkaupun meletakkan tapak tangan-Mu padaku. Pengetahuan ini kecengangan kepadaku; terlalu tinggi adanya maka tiada aku dapat sampai kepadanya. Ke mana gerangan aku dapat lari dari pada Roh-Mu dan ke mana gerangan dapat aku lari dari hadirat-Mu? Jikalau kiranya aku naik ke langit, maka Engkau adalah di sana; jikalau kiranya aku berbuat hamparan dalam alam barzakh, bahwasanya di sanapun adalah Engkau. Jikalau kiranya aku mengambil akan sayap fajar, jikalau aku duduk pada ujung laut sekalipun, di sana juga tangan-Mu akan menyertai aku dan tangan-Mu kanan memegang aku. Jikalau kiranya kataku: Biarlah gelap itu menudungi aku, lalu malampun menjadi terang keliling aku. Dan lagi gelappun tiada dapat menyembunyikan barang sesuatu dari pada-Mu, melainkan malampun teranglah seperti siang dan di hadapan hadirat-Mu terang dan gelap sama juga adanya. Maka Engkau juga telah merupakan segala sesuatu yang di dalam aku dan telah menggubah akan daku dalam rahim ibuku. Bahwa aku memuji akan Dikau, sebab aku telah terkarang dengan kemuliaan dan ajaib; sesungguhnya ajaiblah segala perbuatan-Mu, maka jiwaku mengetahuinya baik-baik. Bahwa tulang-tulangku tiada terlindung dari pada-Mu tatkala aku diadakan dalam sembunyian dan aku dipersujikan dalam tempat bumi yang terkebawah. Tatkala mata-Mu melihat gumpalku yang belum berupa, maka segala perkara ini telah tersurat dalam kitab-Mu dan segala haripun yang lagi akan datang, yang sesuatu dari padanyapun belum ada. Bagaimana indah bagiku segala kepikiran-Mu, ya Allah! bagaimana banyak sangat segala jumlahnya! Jikalau kiranya aku hendak membilang dia, maka terlebih banyak adanya dari pada pasir! apabila aku jaga dari pada tidurku maka aku lagi hampir dengan Dikau. Ya Allah! hendaklah kiranya Engkau membinasakan segala orang fasik. Hai segala kamu penumpah darah, undurlah dari padaku! Segala orang yang berkata-kata jahat akan Dikau, dan yang membesarkan segala seteru-Mu dengan sia-sia. Bolehkah tidak aku benci akan segala orang yang benci akan Dikau, ya Tuhan! bolehkah tidak aku jemu akan orang yang mendurhaka kepada-Mu? Bahwa aku benci akan mereka itu dengan sepenuh-penuh benciku; dan mereka itupun seteru bagiku adanya. Selidiklah akan daku, ya Allah, ketahuilah akan hatiku; ujilah akan daku dan ketahuilah akan segala kepikiranku, dan lihatlah kiranya kalau padaku suatu jalan celaka; dan pimpin apalah akan daku pada jalan ke akhirat. Mazmur Daud bagi biduan besar. Ya Tuhan! lepaskanlah kiranya aku dari pada orang jahat; lindungkanlah aku dari pada orang yang gagah adanya. Yang berpikir-pikirkan banyak jahat dalam hatinya dan yang berhimpun pada tiap-tiap hari hendak berperang. Mereka itupun menajamkan lidahnya seperti ular; bahwa bisa ular beludak adalah di bawah bibir mereka itu. -- Selah. Peliharakanlah aku, ya Tuhan! dari pada tangan orang fasik; lindungkanlah aku dari pada orang gagah, yang berniat hendak menolak kakiku sampai tergelincir. Maka orang sombong itu telah menyembunyikan jerat akan daku dan lagi beberapa tali, dan dibentangkannya jaring pada sisi jalan, dan telah dibubuhnya perangkap akan daku. -- Selah. Maka sembahku kepada Tuhan: Bahwa Engkau juga Allahku; berilah kiranya telinga, ya Tuhan! akan bunyi permintaan doaku. Ya Hua Tuhan! Engkaulah kuat selamatku; Engkau telah menudungi kepalaku tatkala aku berperang. Ya Tuhan! jangan apalah Engkau meluluskan kehendak orang fasik; jangan kiranya Engkau menyampaikan maksudnya yang jahat; kalau-kalau mereka itu mengatas-ataskan dirinya. -- Selah. Jikalau mereka yang mengelilingi aku itu mengangkat kepalanya, biarlah kejahatan lidahnya menyelubungi akan mereka itu sendiri. Biarlah bara api dicucurkan kepadanya dan dibinasakan-Nya mereka itu dengan api dan dengan air bah, sehingga mereka itu tiada berbangkit pula. Adapun orang yang bercabang lidahnya, ia itu tiada akan ditetapkan di atas bumi; maka orang yang penganiayapun dikejar oleh kejahatannya sendiri sampai habis-habis binasalah ia. Maka telah kuketahui bahwa Tuhan akan membenarkan hal orang yang teraniaya dan Iapun akan membicarakan perkara orang miskin. Bahwasanya orang yang benar itu akan memuji nama-Mu dan orang yang tulus hatinyapun akan duduk di hadapan hadirat-Mu. Mazmur Daud. -- Ya Tuhan! aku berseru kepada-Mu; bersegeralah kiranya kepadaku; berilah telinga akan suaraku apabila aku meminta doa kepada-Mu. Biarlah selalu doaku seperti bakaran dupa di hadapan hadirat-Mu dan penadahan tanganku seperti korban pada waktu petang. Ya Tuhan! taruhlah kiranya suatu penunggu di hadapan mulutku dan tunggui apalah akan pintu bibirku. Janganlah hatiku dicenderungkan kepada perkara yang jahat, akan melakukan kejahatan dengan fasiknya bersama-sama dengan orang yang mengadakan celaka; dan jangan aku makan dari pada nikmatnya. Baiklah aku dipalu oleh orang yang benar, maka ia itu menjadi kebajikan bagiku; baiklah aku ditegur olehnya, maka ia itu seperti minyak pada kepalaku dan tiada ia itu memecahkan kepalaku kelak, bahkan, tiada aku berhenti dari pada mendoakan mereka itu dalam segala sengasaranya. Dengan bebasnya pergilah penghulu-penghulu mereka itu lalu-lalang dari pada sisi gunung batu, serta didengarnya perkataanku yang menyatakan kasih. Seperti seorang yang membajak atau mencangkul di ladang, demikianpun berkaparanlah segala seteru kami pada sisi mulut kubur. Karena mataku telah menengadah kepada-Mu, ya Hua, Tuhan! dan akan Dikau juga haraplah aku; jangan apalah aku dilalaikan. Peliharakanlah aku dari pada kena jerat, yang dipasangnya akan daku, dan dari pada perangkap orang yang berbuat jahat. Biarlah segala orang fasik itu kena jaringnya sendiri dan aku inipun luput dari padanya. Karangan Daud, suatu doa tatkala ia dalam gua. Bahwa kepada Tuhan juga berserulah aku dengan nyaring suaraku, dan kepada Tuhan juga aku meminta doa dengan yakin. Bahwa aku mencurahkan pengaduhanku di hadapan hadirat-Nya, dan aku memaklumkam kepada-Nya kepicikanku. Pada masa hatiku hancurlah dalam aku, maka Engkau juga mengetahui akan jalanku; bahwa sembunyi-sembunyi mereka itu telah memasang jerat pada jalan yang hendak kuturut. Jikalau aku menoleh ke kanan, bahwasanya seorangpun tiada yang mengenal aku, perlindunganpun tiada bagiku, dan seorangpun tiada yang memperhatikan halku. Maka kepadamulah aku berseru, ya Tuhan! dan akan Dikau kataku: Engkau juga perlindunganku dan bahagianku dalam benua orang hidup. Tiliklah kiranya akan tangisku, karena aku telah sangat direndahkan; lepaskan apalah aku dari pada segala orang yang mengejar aku, karena mereka itu kuat dari padaku. Keluarkanlah kiranya aku dari dalam penjara, supaya aku memuji nama-Mu; sesungguhnya segala orang yang benar akan mengelilingi aku apabila Engkau sudah membalas baik kepadaku. Mazmur Daud. -- Ya Tuhan! dengar apalah akan doaku; berilah telinga akan permintaanku; sahutilah akan daku setuju dengan kebenaran-Mu dan dengan keadilan-Mu. Dan jangan Engkau menghadapkan hamba-Mu ini kepada hukum; karena tiada hidup seorang juapun yang benar di hadapan hadirat-Mu. Bagaimana seteru mengejar jiwaku! dipijak-pijaknya nyawaku ke bumi; didudukkannya aku dalam tempat gelap gulita, seperti orang yang sudah lama mati. Maka sebab itu nyawaku diliputi dalam aku dan tercengang-cenganglah hatiku di dalam dadaku. Maka terkenanglah aku akan hari dahulu-dahulu; aku menimbang-nimbang segala perbuatan-Mu dan berpikir-pikir akan segala perbuatan tangan-Mu. Bahwa aku menadahkan tanganku kepada-Mu, maka jiwaku di hadapan-Mu seperti tanah yang ringkai. -- Selah. Segeralah menyahuti aku, ya Tuhan! nyawaku hendak pingsan, jangan apalah Engkau menyembunyikan hadirat-Mu dari padaku, melainkan aku menjadi sama dengan orang yang turun ke dalam kubur. Pada pagi hari berilah tahu kemurahan-Mu kepadaku, karena haraplah aku pada-Mu; ajarkanlah aku dari hal jalan yang patut kuturut, karena kepada-Mulah aku mengangkat jiwaku. Lepaskanlah aku, ya Tuhan! dari pada segala seteruku; maka kepada-Mu juga aku berlindung. Ajarkanlah aku berbuat kesukaan-Mu, karena Engkau juga Allahku! dan biarlah Roh-Mu, yang baik itu, memimpin aku pada tanah yang rata. Ya Tuhan! hidupkanlah aku pula oleh karena nama-Mu; hantarkanlah jiwaku keluar dari dalam kepicikan setuju dengan keadilan-Mu. Dan tumpaslah segala seteruku oleh karena kemurahan-Mu, sehingga tiada lagi mereka itu sekalian menyesakkan jiwaku, karena aku ini hamba-Mu. Mazmur Daud. -- Segala puji bagi Tuhan, gunung batuku, yang mengajarkan tanganku berperang dan jariku bermain senjata. Bahwa Engkaulah kemurahanku dan kubuku, tempat perlindunganku, penebusku dan perisaiku, yang aku harap pada-Nya dan yang menaklukkan bangsa itu kepadaku. Ya Tuhan! apa gerangan manusia, maka Engkau berkenan akan dia? apa gerangan anak Adam, maka Engkau mengindahkan dia? Bahwa manusia itu seumpama uap yang sia-sia dan umur hidupnyapun seperti bayang-bayang yang lalu. Ya Tuhan! condongkanlah segala langit dan turunlah Engkau; sentuhlah segala gunung maka berasaplah ia. Adakanlah halilintar sabung-menyabung; suruhkanlah anak panah-Mu dan terbangkanlah dia. Unjuklah tangan-Mu dari dalam ketinggian dan lepaskanlah aku, dan sentakkanlah aku dari dalam air besar, dari dalam tangan orang helat, yang mulutnya selalu mengatakan dusta, dan tangan kanannyapun tangan kanan khianat adanya. Ya Allah! aku hendak menyanyikan bagi-Mu suatu nyanyian yang baharu; aku hendak bermazmur bagi-Mu dengan dandi dan permainan sepuluh tali. Bagi-Mu, yang memberi kemenangan kepada raja-raja dan yang melepaskan Daud, hamba-Mu, dari pada pedang yang membinasakan. Lepaskanlah aku dan keluarkanlah aku dari dalam tangan orang helat, yang mulutnya mengatakan dusta dan tangannya kananpun tangan kanan khianat adanya. Supaya anak-anak laki-laki kami pada masa mudanya seperti pokok yang tumbuh dengan suburnya, dan anak-anak perempuan kami seumpama tiang penjuru yang terpahat akan perhiasan mahligai. Supaya pelubur kami yang penuh itu mengeluarkan beberapa berapa bekal, dan segala kawan binatang kami beranak beribu laksa dalam dusun-dusun kami! Supaya segala lembu jantan kami banyak muatannya dan jangan ada pelanggaran atau penyerangan atau tempik sorak perang pada lorong-lorong kami. Berbahagialah kiranya bangsa yang untungnya begitu; berbahagialah bangsa yang Allahnya itu Tuhan! Puji-pujian Daud. -- Ya Allahku! Ya Rajaku! aku hendak memuliakan Dikau dan memuji nama-Mu kekal sampai selama-lamanya. Pada tiap-tiap hari aku hendak memuliakan Dikau dan memuji nama-Mu, kekal sampai selama-lamanya. Bahwa besarlah Tuhan dan amat kepujian adanya, dan kebesaran-Nyapun tiada terkira-kira. Turun-temurun orang memuji-muji segala perbuatan-Mu serta memasyhurkan Mahakuasa-Mu. Bahwa aku akan menyebut kemuliaan kebesaran-Mu dan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Patutlah tiap-tiap orang menyanyikan kepujian perbuatan-Mu yang hebat, dan akupun akan menyebut kebesaran-Mu selalu. Biarlah kepujian kemurahan-Mu yang amat limpah itu terpancarlah dari pada hati tiap-tiap orang; hendaklah masing-masing orang bersorak-sorak sebab adalat-Mu. Bahwa Tuhan rahmani dan rahimi, Ialah panjang sabar dan besarlah kemurahan-Nya. Bahwa baiklah Tuhan kepada sekaliannya; dan rahmat-Nyapun adalah atas segala perbuatan-Nya. Segala perbuatan-Mu, ya Tuhan! memuji akan Dikau, tetapi segala kekasih-Mu itu mengucap syukur kepada-Mu. Mereka itupun menyanyi akan kemuliaan kerajaan-Mu serta disebutnya mahakuasa-Mu. Kepada segala anak Adam diberi-Nya tahu mahakuasa-Nya dan kepujian kemuliaan kerajaan-Nya! Bahwa kerajaan-Mu itulah kerajaan dari pada segala zaman, dan pemerintahan-Mu dari pada segala bangsa datang kepada segala bangsa. Bahwa Tuhan memapah segala orang yang hendak jatuh dan ditegakkan-Nya pula segala orang yang tertunduk. Maka segala kejadian menengadah kepada-Mu, maka Engkau mengaruniakan makanannya pada waktunya. Bahwa Engkau juga membukakan tangan-Mu serta mengenyangkan segala sesuatu yang hidup sekadar keridlaan-Mu. Bahwa adillah Tuhan pada segala jalan-Nya dan berkemurahan dalam segala perbuatan-Nya. Tuhanpun adalah hampir kepada segala orang yang berseru kepadanya, yaitu segala orang yang berseru kepadanya dengan sebenarnya. Maka diturutnya kehendak orang yang takut akan Dia, didengar-Nya tangis mereka itu dan ditolong-Nya akan dia. Bahwa Tuhanpun memeliharakan segala orang yang kasih akan Dia, tetapi segala orang fasik dibinasakan-Nya. Maka lidahku akan mengucap kepujian Tuhan dan segala kejadianpun akan memuji nama-Nya yang suci kekal sampai selama-lamanya. Haleluyah! -- Hai jiwaku! pujilah akan Tuhan. Bahwa aku hendak memuji Tuhan seumur hidupku lamanya, serta menyanyikan mazmur bagi Allahku selagi aku ini ada. Jangan kiranya kamu harap pada raja-raja, pada anak Adam, yang tiada selamat padanya. Bahwa putuslah nyawanya kelak dan iapun kembali kepada tanah asalnya; maka pada hari itu juga hilanglah segala cahayanya. Berbahagialah orang yang beroleh Allah Yakub akan penolongnya, yang menaruh harap pada Tuhan, Allahnya, yang telah menjadikan langit dan bumi, dan laut serta dengan segala isinya; dan yang menaruh setia sampai selama-lamanya. Yang membenarkan hal orang yang teraniaya serta memberi makan akan orang yang berlapar; bahwa Tuhan menguraikan rantai orang tawanan. Tuhanpun mencelikkan mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, dan dikasihi-Nya akan segala orang yang benar. Maka Tuhan memeliharakan orang dagang, ditetapkan-Nya anak piatu dan janda perempuan, tetapi dibongkar-bangkir-Nya jalan segala orang fasik. Bahwa Tuhan memegang perintah selama-lamanya; Allahmu, hai Sion! adalah dari pada zaman datang kepada zaman. Haleluyah! Pujilah akan Tuhan, karena baiklah dinyanyikan mazmur bagi Allah kita; bagaimana ia itu sedap dan pujinyapun merdu bunyinya. Bahwa Tuhanpun membangunkan Yeruzalem dan dihimpunkan-Nya segala orang Israel yang telah dihalaukan. Dan disembunyikan-Nya orang yang hancur hatinya, dan dibebat-Nya lukanya. Maka dibilang-Nya banyak segala bintang dan dipanggil-Nya akan nama tiap-tiapnya. Bahwa besarlah Tuhan kita dan banyaklah kuatnya, dan pada hikmat-Nyapun tiada barang bilangan. Maka Tuhanpun menetapkan segala orang yang lembut hatinya, tetapi direndahkan-Nya segala orang fasik sampai ke bumi. Nyanyikanlah kepujian Tuhan ganti-berganti dan bermazmurlah dengan kecapi bagi Allah kita. Yang menudungi segala langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan akan bumi dan yang menumbuhkan rumput di atas segala gunung. Yang memberi makan akan segala binatang, akan anak gagakpun apabila ia berteriak. Maka tiada disukai-Nya akan kuat kuda dan tiada pula diindahkannya kaki orang. Melainkan berkenanlah Tuhan akan segala orang yang takut akan Dia dan yang harap akan kemurahan-Nya. Hai Yeruzalem! permuliakanlah Tuhan; hai Sion! pujilah akan Allahmu. Karena diteguhkan-Nya segala kancing pintu gerbang-Mu dan diberkati-Nya segala anak-Mu yang di dalam-Mu. Diberinyalah sentosa kepada segala perhinggaan tanah-Mu dan dikenyangkan-Nya engkau dengan pati gandum. Bahwa disuruhkan-Nya firman-Nya ke atas bumi dan dengan amat segera berlakulah perintah kuasa-Nya. Diberi-Nya salju seperti kapas dan dihamburkan-Nya ariz seperti abu. Dicampakkan-Nya air beku seperti berbungkal-bungkal; siapa gerangan tertahan akan dinginnya? Disuruhkan-Nyalah firman-Nya serta dilelehkan-Nya pula; ditiupkan-Nya angin-Nya lalu air itupun mengalirlah. Maka diberi-Nya tahu firman-Nya kepada Yakub dan segala syariat-Nya kepada Israel. Maka akan barang suatu bangsa yang lainpun tiada demikian perbuatan-Nya; maka tiada mereka itu mengetahui akan hukum-hukum-Nya. Haleluyah! Haleluyah! Pujilah akan Tuhan dari dalam segala langit; pujilah akan Dia dalam tempat yang tinggi-tinggi! Pujilah akan Dia, hai segala malaekat-Nya! Pujilah akan Dia, hai segala balatentara-Nya! Pujilah akan Dia, hai matahari dan bulan! Pujilah akan Dia, hai segala bintang yang bersinar! Pujilah akan Dia, hai langit yang di atas segala petala langit! dan kamupun, hai segala air yang di atas langit! Hendaklah mereka itu sekalian memuji nama Tuhan, karena atas firman-Nya maka sekaliannya itu telah dijadikan. Maka telah ditetapkan-Nya akan sekaliannya bagi kekal selama-lamanya dan diberi-Nyalah akan sekaliannya suatu aturan yang tiada dapat dilaluinya. Pujilah akan Tuhan dari atas bumi, hai kamu, segala ikan paus, dan kamupun, hai segala lautan besar! Hai api dan hujan air beku dan salju dan uap, hai angin ribut, yang melakukan firman-Nya! Hai segala gunung dan bukit, segala pokok buah-buah dan segala pohon kayu araz! Segala margasatwa dan binatang yang jinak, segala binatang yang menyulur dan segala unggas yang bersayap! Hai segala raja di bumi dan segala bangsa, hai segala penghulu dan segala hakim yang di atas bumi! Segala orang teruna dan anak dara, orang tua dan muda sekaliannya. Hendaklah mereka itu memuji nama Tuhan, karena hanya nama Tuhan itu amat tinggi adanya, dan kemuliaan-Nya adalah di atas langit dan bumi. Maka telah ditinggikan-Nya tanduk umat-Nya dan kepujian segala kekasih-Nya, yaitu bani Israel, bangsa yang hampir dengan Dia. -- Haleluyah! Haleluyah! Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian baharu, kepujian-Nya dalam perhimpunan orang-orang saleh. Hendaklah Israel bersukacita akan Dia, yang telah menjadikan mereka itu, dan biarlah anak-anak Sion tamasya akan Rajanya. Hendaklah dipujinya nama-Nya dengan suling, dan dibunyi-bunyikannya mazmur bagi-Nya dengan rebana dan kecapi. Karena berkenanlah Tuhan akan umat-Nya, dan dihiasi-Nya segala orang yang lembut hatinya dengan selamat. Hendaklah segala kekasih-Nya berbangkit rawan hatinya dari karena kemuliaan itu, dan memuji-muji di atas petidurannya. Hendaklah takzim Allah dalam kerongkongannya dan pedang jembiah pada tangannya; supaya dilakukan pembalasan kepada segala orang kafir dan siksa atas segala bangsa; supaya raja-raja mereka itu diikat dengan rantai dan segala pegawainya dengan belenggu besi; supaya dilakukan atas mereka itu seturut hukum maktub. Maka inilah akan kemuliaan segala kekasih-Nya. Haleluyah! Haleluyah! Pujilah akan Allah dalam makdis-Nya; pujilah akan Dia dalam bentangan kemuliaan-Nya! Pujilah akan Dia karena sebab segala mahakuasa-Nya; pujilah akan Dia setuju dengan kebesaran ketinggian-Nya! Pujilah akan Dia dengan bunyi nafiri; pujilah akan Dia dengan dandi dan kecapi. Pujilah akan Dia dengan rebana dan bangsi, pujilah akan dia dengan rebab dan muri! Pujilah akan Dia dengan ceracak yang merdu bunyinya; pujilah akan Dia dengan ceracak yang berbunyi ramai-ramai. Segala yang hidup dan bernafaspun hendaklah memuji-muji Tuhan, haleluyah! Bahwa inilah amsal Sulaiman bin Daud, raja Israel; akan mengetahui pengajaran hikmat dan akan mengerti syarat budi. Akan menerima pengajaran akal yang baik, kebajikan dan kebenaran dan perkara yang patut. Akan memberi cerdik kepada orang yang tulus, dan ilmu dan peri bijak kepada orang muda. Barangsiapa yang berbudi itu akan mendengar dan padanya akan bertambah-tambah pengetahuan yang berguna, dan orang yang berakal itupun akan beroleh bicara yang berbudi. Akan mengerti perumpamaan dan ibarat, yaitu perkataan orang-orang alim dan segala rahasianya. Bahwa takut akan Tuhan itulah permulaan segala pengetahuan, maka orang bodoh itu benci akan hikmat dan pengajaran. Hai anakku! dengarlah akan pengajaran bapamu dan jangan kautinggalkan pesan ibumu. Karena ia itulah akan bulang yang elok pada kepalamu dan kalung rantai yang indah-indah pada lehermu. Hai anakku! jikalau orang jahat membujuk akan dikau, janganlah engkau turut akan dia. Jikalau kiranya kata mereka itu kepadamu: Marilah serta kami, biarlah kita mengintai akan menumpahkan darah orang; biarlah kita mengadang akan orang yang tiada bersalah, yaitu dengan tiada semena-mena; biarlah kita menelan akan dia hidup-hidup seperti alam barzakh, sama sekali seperti orang yang turun ke dalam kubur; maka kitapun akan mendapat segala benda yang indah-indah, serta memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; bahwa engkau akan melontar undimu di tengah-tengah kami dan hanya satu pundi-pundi jua akan ditaruh bagi kita sekalian. Hai anakku! janganlah engkau pergi serta mereka itu pada jalan itu dan jauhkanlah kakimu dari pada lorong-lorongnya. Karena kaki mereka itu berlari-lari kepada kebinasaan, mereka itupun bersegera-segera hendak menumpahkan darah. Bahwasanya cuma-cuma dibentangkan jaring di hadapan mata segala unggas. Tetapi orang itu mengintai akan darahnya sendiri serta mengadang akan nyawanya sendiri. Maka demikianlah jalan barangsiapa yang loba akan barang yang haram, karena ia itu menangkap akan jiwa orang yang menaruh akan dia. Bahwa Hikmat yang Mahatinggi itu berseru-seru di luar dan dinyaringkannyalah suaranya di lebuh pekan. Maka berserulah ia kepada tempat yang amat ramai dan pada pintu gerbang negeri diserukannya perkataannya: Berapa lamakah, hai orang bodoh! kamu suka akan kebodohan, dan orang pengolok itu suka akan olok-olok dan orang ahmak itu benci akan pengetahuan? Balikkanlah dirimu kepada pengajaranku; bahwasanya aku akan mencurahkan rohku kepadamu dengan limpahnya serta memberitahu perkataanku kepadamu. Maka sebab telah kupanggil, tetapi kamu enggan; sebab telah kukedangkan tanganku, tetapi seorangpun tiada yang mengindahkannya; dan sebab kamu telah membuang segala bicaraku, dan tiada kamu menghendaki nasihatku; maka akupun akan tertawakan balamu kelak serta mengolok-olok akan kamu apabila ketakutan datang atas kamu. Apabila ketakutanmu itu datang seperti tofan dan kebinasaanmu itu datang seperti pusaran angin dan kesukaran dan kepicikan berlaku atasmu, maka pada masa itu kelak mereka itu akan berseru-seru kepadaku, tetapi tiada aku menyahut; mereka itu akan mencahari aku dengan rajin, tetapi tiada didapatinya akan daku. Maka itu sebab mereka itu telah benci akan pengetahuan dan tiada disukainya takut akan Tuhan. Dan tiada mereka itu mau menerima nasihatku dan dicelakannya tegurku. Maka sebab itulah mereka itu akan makan kelak buah-buah jalannya serta mengenyangkan dirinya dengan daya upayanya. Karena tak akan jangan kesalahan orang bodoh juga yang membunuh dia kelak, dan alpa orang ahmak juga yang membinasakan dia. Tetapi barangsiapa yang mendengar akan daku, ia akan duduk dengan sentosa dan iapun akan senang dari pada takut akan celaka. Hai anakku! jikalau engkau menerima perkataanku serta menaruh hukum-hukumku dalam hatimu, serta memberi telinga yang mendengar akan hikmat; jikalau engkau mencenderungkan hatimu kepada akal budi; jikalau engkau berseru-seru minta pengetahuan serta menyaringkan suaramu minta akal budi; jikalau engkau mencahari dia seperti perak dan menyelidik dia seperti mata benda yang tersembunyi; maka engkau kelak mengerti hal takut akan Tuhan serta mendapat pengetahuan akan Allah. Karena Tuhan juga yang mengaruniakan hikmat, dan dari pada firman-Nya datanglah pengetahuan dan akal. Dan lagi ditaruh-Nya selamat yang kekal bagi segala orang saleh dan Iapun suatu perisai kepada segala orang yang berjalan dengan tulus hatinya. Maka ditunggui-Nya segala lorong hukum dan dipeliharakan-Nya jalan segala kekasih-Nya. Maka pada masa itu kelak engkau akan mengerti kebenaran dan hukum dan segala perkara yang patut dan segala jalan yang baik. Maka apabila budi telah masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan telah menjadi kesedapan kepada jiwamu, maka bijaksana akan memeliharakan dikau dan akal budipun akan menunggui akan dikau, supaya dilepaskan-Nya engkau dari pada jalan orang jahat, dari pada orang yang berkata-kata hendak membinasakan, dari pada orang yang meninggalkan jalan betul, hendak menurut jalan-jalan yang gelap, yang suka akan berbuat jahat serta bergemar akan mengadakan celaka yang membinasakan, yang terbalik-balik jalannya dan bengkang-bengkok segala alurannya; supaya dilepaskannya dikau dari pada perempuan jalang, dari pada perempuan yang tiada ketahuan, yang membujuk-bujuk dengan perkataannya, yang telah meninggalkan taulannya pada masa mudanya serta melupakan perjanjian Allahnya, karena rumahnya cenderunglah kepada maut, dan segala jalannya menuju tempat orang mati. Barangsiapa yang masuk ke sana, ia itu tiada akan balik lagi, dan tiada ia mendapat akan jalan selamat. Maka sebab itu turutlah olehmu akan jalan orang yang baik dan tetaplah engkau pada jalan orang yang benar. Karena orang-orang saleh akan mendiami bumi dan orang yang tulus hatinya itu akan tinggal tetap padanya; tetapi segala orang fasik itu akan ditumpas dari pada bumi dan segala orang yang khianatpun akan tercabut dari padanya. Hai anakku! janganlah kiranya engkau melupakan hukumku, melainkan hendaklah hatimu memeliharakan segala pesanku. Karena itu akan menambahi segala hari dan tahun umur hidupmu serta diperbanyakkannya selamat bagimu. Janganlah kiranya sifat kemurahan dan setia itu meninggalkan dikau, melainkan kalungkanlah dia pada lehermu, dan suratkanlah dia pada loh hatimu. Karena demikian engkau kelak beroleh karunia dan keridlaan, baik dari pada pihak Allah baik dari pada pihak manusia. Haraplah pada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan engkau bersandar kepada akalmu. Ketahuilah akan dia pada segala jalanmu, maka Iapun akan meratakan jalanmu. Janganlah engkau pandang pandai akan dirimu, melainkan takutlah akan Tuhan dan jauhkanlah dirimu dari pada yang jahat. Maka ia itu akan menjadikan sehat tubuhmu dan sumsum pada tulang-tulangmu. Hormatilah akan Tuhan dengan mempersembahkan kepada-Nya dari pada segala hartamu dan dari pada hulu segala hasilmu. Demikianlah kelak segala peluburmu akan penuh-penuh sampai berkelimpahan dan segala apitanmu akan penuh-penuh dengan air anggur muda sampai mumbung. Hai anakku! janganlah engkau membuang akan pengajaran Tuhan dan jangan engkau menjadi syak akan siksa-Nya; karena disiksa Tuhan akan barangsiapa yang dikasihi-Nya, seperti seorang bapa akan anak yang disukainya. Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, dan manusia yang mendapat pengetahuan. Karena perniagaanya itu terlebih baik dari pada berniagakan perak dan hasilnyapun terlebih baik dari pada emas tua. Maka terlebih indah adanya dari pada menikam dan segala yang dikehendaki olehmu itu tiada dapat dibanding dengan dia. Pada tangannya kanan adalah panjang umur dan pada tangannya kiri adalah kekayaan dan kemuliaan. Adapun jalannya itu jalan kesedapan dan segala lorong-lorongnyapun sejahteralah adanya. Maka ialah pohon kehidupan bagi segala orang yang mencapai akan dia, dan berbahagialah segala orang yang bersangkut paut kepadanya. Bahwa dengan hikmatpun Tuhan telah mengalaskan bumi, dan dengan pengetahuan telah dilengkapkannya segala langit. Maka oleh budinya segala laut telah bergelombang dan segala awanpun menurunkan embun. Hai anakku! janganlah itu undur dari pada matamu; taruhlah akan hikmat yang teguh dan bijaksana. Karena itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu dan suatu perhiasan pada lehermu. Lalu engkau menjalani jalanmu dengan selamat dan kakimupun tiada akan terantuk. Apabila engkau berbaring, maka tiada engkau akan terkejut, melainkan engkau akan berbaring dengan senang dan tidurmu akan sedap rasanya. Maka engkau tiada takut akan kegentaran yang datang sekonyong-konyong atau akan kebinasaan orang jahat, jikalau itu datang dengan segeranya sekalipun. Karena Tuhanlah akan menjadi kuatmu serta Ia memeliharakan kakimu dari pada jerat. Janganlah engkau menahani barang dari pada orang yang empunya dia, jikalau dalam kuasa tanganmu sekalipun akan berbuat demikian. Janganlah engkau berkata kepada samamu manusia demikian: Pergilah engkau dan datang pula, esok hari akan kuberi, jikalau ada padamu sekarang ini. Janganlah engkau mengupayakan jahat akan samamu manusia, sedang ia duduk sertamu dengan percayanya. Janganlah dengan tiada semena-mena engkau berbantah-bantah dengan orang yang tiada berbuat jahat akan dikau. Janganlah engkau dengki akan orang yang menganiaya dan jangan engkau menurut salah suatu jalannya. Karena barangsiapa yang menyimpang kepada jalan bengkang-bengkok, ia itu kebencian kepada Tuhan, tetapi persahabatan Tuhan adalah dengan segala orang yang tulus hatinya. Laknat Tuhan adalah dalam rumah orang jahat, tetapi diberkatinya akan tempat kediaman orang yang benar. Adapun orang pengolok-olok itu, niscaya Tuhan akan mengolok-olokkan dia kelak; tetapi akan orang yang lembut hatinya ditunjuk-Nya rahmat. Orang yang budiman itu akan mempusakai kemuliaan, tetapi orang ahmak itu ketahuan oleh malunya termata-mata. Dengarlah, hai anak-anak! akan pengajaran seorang bapa, dan bertekunlah kamu akan mendapat akal budi. Karena aku memberi pengajaran yang baik kepadamu; janganlah kamu meninggalkan hukumku. Akan daku, maka aku seorang anak bapaku yang lembut, lagi anak kekasih kepada pemandangan ibuku. Maka diajarlah bapaku akan daku, katanya: Perhatikanlah olehmu segala perkataanku; turutlah akan nasihatku, supaya engkau selamat. Tuntutlah akan hikmat, tuntutlah akan akal budi; jangan engkau lupa dan jangan undur dari pada perkataan lidahku. Janganlah engkau meninggalkan dia, maka ia itu akan memeliharakan dikau; kasihlah akan dia, maka ia itu akan menyelamatkan dikau. Adapun hikmat itu terutamalah adanya; maka sebab itu tuntutlah akan hikmat dan tuntutlah akan pengetahuan akan ganti segala sesuatu yang padamu. Capailah akan dia, maka iapun akan membesarkan dikau kelak, dan iapun akan memuliakan dikau apabila engkau mendakap akan dia. Maka iapun akan menggubah karangan akan perhiasan kepalamu, serta menganugerahi engkau dengan makota yang indah-indah. Dengarlah, hai anakku! dan terimalah perkataanku, maka umur hidupmu akan dilanjutkan kelak. Bahwa aku mengajar engkau akan jalan hikmat, aku memimpin akan dikau pada jalan yang betul. Apabila engkau berjalan maka langkahmu tiada akan disesakkan, dan apabila engkau berlari-lari kelak, maka engkau tiada akan terantuk. Peganglah teguh-teguh akan pengajaran itu, jangan lepaskan dia, melainkan taruhlah akan dia, karena ialah selamatmu adanya. Janganlah engkau masuk kepada jalan orang fasik dan jangan berjejak pada jalan orang jahat. Lepaskanlah dirimu dari padanya; janganlah lalu dari situ, jauhkanlah dirimu dari padanya dan pergilah. Karena mereka itu tiada mengantuk sampailah sudah dibuatnya jahat, dan mengantuknyapun terbanglah, jikalau belum dibencanakannya orang. Karena mereka itu makan rezeki kejahatan serta minum air anggur kekerasan belaka. Akan tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya terang, makin lama makin bercahaya sampai kepada siang yang sempurna. Maka jalan orang jahat itu seperti gelap gulita, tiada diketahuinya akan apa kakinya kelak terantuk. Hai anakku! perhatikanlah segala perkataanku dan cenderungkanlah telingamu kepada pengajaranku. Janganlah ia itu tercerai dari pada matamu, dan taruhlah akan dia dalam hatimu betul-betul. Karena ia itu selamat bagi segala orang yang mendapat dia, dan lagi obat yang baik kepada segenap tubuhnya. Peliharakanlah hatimu terlebih dari pada segala yang patut dipeliharakan, karena dari dalamnya terpancarlah segala mata air hidup. Buangkanlah dari padamu cupar mulut, dan jauhkanlah dari padamu segala dolak-dalik bibir. Biarlah matamu memandang betul ke muka, dan kelopak matamupun menuju betul ke hadapanmu. Timbang-menimbanglah akan pelangkah kakimu, maka engkau akan berjalan dengan jejakan yang tetap. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, melainkan jauhkanlah kakimu dari pada jahat. Hai anakku! perhatikanlah kiranya hikmatku, dan cenderungkanlah telingamu kepada akal budiku, supaya engkau mengindahkan budi dan bibirmu menaruh akan pengetahuan. Bahwasanya lidah perempuan jalang itu bertitik-titik air madu dan langitan mulutnyapun terlebih licin dari pada minyak. Tetapi akhirnya pahit seperti empedu dan tajam seperti pedang jembiah; bahwa kakinya menuju maut dan tapak kakinyapun berpaut akan neraka adanya. Supaya jangan engkau menimbang akan jalan kehidupan, jadi tiada ketahuan langkahnya, sehingga tak boleh engkau mengenal akan dia. Maka sebab itu, hai anak-anakku, dengarlah kiranya akan daku, dan janganlah lalui perkataan mulutku. Jauhkanlah jalanmu dari pada perempuan begitu, dan janganlah hampiri pintu rumahnya. Supaya jangan engkau menyerahkan kemuliaanmu kepada orang lain dan umur hidupmu kepada orang yang bengis; supaya jangan orang dagang kelak mengenyangkan dirinya dengan harta bendamu, dan hasil segala kelelahanmu itu masuk ke dalam rumah orang yang tiada ketahuan. Kemudian pada akhirnya engkau kelak meraung-raung, apabila haus-hauslah sudah kulitmu dan dagingmupun. Lalu katamu: Betapa telah kubenci akan pengajaran dan hatiku telah mencelakan tegur, serta tak mau menurut perkataan guru-guruku, dan tak mau mencenderungkan telingaku kepada orang yang mengajarkan aku! Nyaris aku tenggelam dalam segala kejahatan, di tengah-tengah sidang dan perhimpunan! Baiklah engkau minum air dari pada kolammu sendiri dan air yang mengalir dari pada telagamu sendiri. Biarlah pancaran airmu mengalir keluar seperti anak sungai yang pada sisi jalan. Biarlah ia menjadi engkau seorang jua punya dan jangan orang lain empunya dia sertamu. Berkatlah kiranya atas pancaranmu, dan bersukacitalah engkau akan bini yang pada masa mudamu. Biarlah ia bagimu seperti rusa betina yang manis dan seperti kijang yang cantik, biarlah gurau sendanya memabuki engkau selalu, dan berkembaralah senantiasa dalam kasihnya. Betapa gerangan, hai anakku! engkau membuang dirimu kepada perempuan jalang, serta meriba akan orang yang tiada ketahuan? Karena jalan tiap-tiap orang adalah nyata di hadapan mata Tuhan, maka Tuhanpun menyelidik akan segala bekas tapak kakinya. Adapun orang jahat, ia itu akan dijerat oleh kejahatannya sendiri dan iapun akan terikat dengan tali dosanya sendiri. Sebab tiada diterimanya pengajaran, maka binasalah ia, dan iapun akan disesatkan oleh kebodohannya yang tiada terbaiki adanya. Hai anakku! jikalau kiranya engkau telah menjadi pengaku samamu manusia, jikalau kiranya engkau telah bertampar tangan karena orang lain; sesungguhnya engkau telah terjerat oleh perkataan mulutmu, dan engkau telah tertangkap oleh perkataan lidahmu. Perbuatlah ini, hai anakku; lepaskanlah kiranya dirimu, sebab engkau sudah jatuh ke tangan samamu manusia; pergilah, rajinkanlah dirimu, serta memaksa akan samamu manusia. Janganlah beri matamu mengantuk atau kelopak matamu tidur; lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangan pemburu dan seperti burung dari pada tangan pemikat. Pergilah belajar kepada semut, hai pemalas; perhatikanlah kelakuannya dan jadilah bijaksana. Bahwa jikalau tiadalah padanya penghulu atau pengerah atau pemerintah sekalipun, maka disediakannya juga rezekinya pada musim panas dan dikumpulkannya makanannya pada musim menuai. Berapa lama lagi, hai pemalas, engkau hendak berbaring? bilakah engkau hendak bangun dari pada tidurmu? Dengan sedikit lagi tidur, sedikit lagi mengantuk, sedikit lagi berlipat tangan sambil berbaring, demikianlah kepapaanmu akan datang kelak atasmu seperti seorang penyamun, dan kekuranganmu seperti seorang yang bersenjata lakunya. Bahwa jahatlah dan fasiklah adanya orang yang berjalan sambil membawa mulut putar balik. Bahwa iapun mengendap-endap dengan matanya dan mengguit-guit dengan kakinya dan memberi isyarat dengan jarinya; kebinasaan dan celaka adalah dalam hatinya, pada sediakala diadakannya jahat, dan diterbitkannya perbantahan. Maka sebab itulah kebinasaannya akan datang sekonyong-konyong, dengan segera juga ia dipecahkan, sehingga tiada dapat disembuhkan pula akan dia. Maka enam perkara inilah yang dibenci Tuhan, bahkan, ada tujuh yang kebencian kepadanya: mata yang angkuh, dan lidah yang bercabang, dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah, dan hati yang mengadakan tipu daya, dan kaki yang pantas berjalan kepada kejahatan, dan saksi dusta yang bertutur bohong, dan orang yang menanamkan percideraan di antara saudara bersaudara. Hai anakku! peliharakanlah hukum bapamu dan janganlah engkau meninggalkan pesan ibumu. Tambatlah akan dia selalu pada hatimu, dan kenakanlah dia seperti kalung pada lehermu. Apabila engkau berjalan-jalan, maka iapun kelak memimpin akan dikau, apabila engkau berbaring tidur, maka iapun kelak menunggui akan dikau, dan apabila engkau jaga dari pada tidurmu, maka iapun akan berkata-kata dengan dikau. Karena hukum itu suatu pelita dan perintah itu suatu terang adanya, maka nasihat dan pengajaran itulah jalan yang menuju kehidupan. Maka demikianlah engkau dipeliharakan dari pada perempuan jalang dan dari pada lidah pembujuk orang yang tiada ketahuan. Janganlah kiranya engkau ingin dalam hatimu akan keelokan perempuan itu, dan jangan dibingungkannya akan dikau dengan bermain-main mata. Karena oleh seorang sundal masuklah orang dalam hal kekurangan makan, dan bini orang lain menghambat akan jiwa orang yang amat indah. Bolehkah orang mengambil api dalam kandungannya, maka tiada hangus kain bajunya? Bolehkah orang berjalan di atas bara api, maka tiada hangus kakinya? Demikian perihal orang yang mencabuli bini orang lain, barangsiapa yang menjamah akan dia, niscaya tiada ia dibilang suci dari pada salah. Tak akan jangan orang pencuri dihukum juga, jikalau ia telah mencuri hendak mengenyangkan perut sebab laparnya sekalipun. Jikalau didapati akan dia, tak akan jangan dipulangkannya kembali tujuh kali ganda, dan patutlah diberikannya segala isi rumahnya akan gantinya. Tetapi orang yang berbuat zinah dengan bini orang, ia itu gila; barangsiapa yang berbuat demikian, ia itu membinasakan nyawanya sendiri. Celaka dan kehinaan akan pendapatannya, dan kecelaannyapun tiada akan dihapuskan. Karena cemburuan itu mengadakan kehangatan amarah orang laki-laki, dan pada hari tuntutan bela niscaya tiada ia akan tahu sayang, dan tiada ia akan menerima tebusan, jikalau besar sekalipun, dan tiada dikehendakinya hadiah, jikalau amat banyak sekalipun adanya. Hai anakku! peliharakanlah kiranya segala perkataanku dan taruhlah akan segala pesanku dalam hatimu. Peliharakanlah segala pesanku, supaya engkau selamat, dan akan hukumku seperti biji matamu. Tambatkanlah dia pada jarimu dan suratkanlah dia pada loh hatimu. Katakanlah kepada hikmat; Engkaulah saudaraku! dan panggillah akan akal budi itu taulanmu, supaya dipeliharakannya dikau dari pada perempuan jalang, dari pada orang yang tiada ketahuan, yang membujuk dengan perkataannya. Karena sekali peristiwa kutengok dari tingkap rumahku, dari belakang kisi-kisinya, maka kulihat di antara segala orang yang tiada berpelajaran dan kudapati di antara segala orang muda-muda akan seorang yang kurang akal; adalah ia berjalan pada lorong hampir dengan penjuru rumah perempuan itu, dan iapun lalu-lalang pada lorong tentang rumahnya, dari pada waktu samar muka sampai malam hari, sampai sudah menjadi malam gelap gulita. Lalu bertemulah ia dengan seorang perempuan yang berpakaikan perhiasan sundal dan hatinya pandai menipu. Maka sebab risau dan ria maka kakinyapun tiada tetap dalam rumahnya. Sebentar ia di lorong-lorong, sebentar di pasar, terendap-endaplah ia pada tiap-tiap siku lorong. Maka ditangkapnya akan orang muda itu, diciumnya akan dia, maka dengan muka tebal ia berkata kepadanya demikian: Bahwa adalah padaku persembahan syukur, pada hari ini juga aku telah menyampaikan nazarku. Maka sebab itu aku datang ini hendak mendapatkan dikau, dengan rajin aku coba hendak memandang mukamu, maka sekarang aku bertemu dengan dikau. Bahwa aku sudah menghiasi tempat tidurku dengan kain permadani serta dengan kain gebar yang halus buatan Mesir. Dan aku sudah meraksi tempat tidurku dengan mur dan gaharu dan cendana. Marilah kita memuaskan nafsu kita sampai pagi, dan bercumbu-cumbuan dengan bersuka-sukaan. Karena yang laki itu tiada di rumah, telah ia pergi kepada perjalanan yang jauh, telah dibawanya pundi-pundi uang sertanya, maka iapun akan balik pada hari yang ditentukannya. Demikian dibujuknya akan dia dengan pelbagai tipunya, dan diajaknya dengan perkataan mulutnya yang manis-manis. Sebentar lagi maka diikutnya akan perempuan itu, seperti lembu yang hendak dibantai dan seperti rusa masuk ke dalam jaring pemburu, ke tempat anak panah makan terus di limpanya, dan seperti burung bersegera-segera mendapatkan jerat dan tiada diketahuinya bahwa disengajakannya matinya. Maka sekarangpun, hai anak-anakku! dengarlah kiranya olehmu akan daku dan perhatikanlah perkataan mulutku. Janganlah singgah hatimu kepada jalan perempuan itu, janganlah kamu hanyut kepada lorong-lorongnya; karena banyaklah orang yang mati dibinasakan olehnya, dan amat banyak bilangan orang yang telah dibunuhnya. Bahwa dalam rumahnya adalah jalan ke neraka, yang membawa turun ke dalam bilik-bilik maut. Bukankah Hikmat itu berseru-seru? bukankah akal budi itu menyaringkan suaranya? Maka di atas kemuncak tempat yang tinggi-tinggi, yaitu di tempat bertemu segala jalan, berdirilah ia. Dan di lebuh pasar dan pada pintu gerbang, tempat orang masuk negeri, berserulah ia dengan nyaring suaranya, demikianlah bunyinya: Kepadamu juga aku berseru, hai kamu orang laki-laki! dan bunyi suaraku sampai kepada segala anak-anak Adam. Hai kamu yang bodoh! belajarlah akan akal budi, dan kamu, hai orang bebal! tuntutlah akan dia. Dengarlah kiranya, karena indah-indahlah perkara yang kukatakan, dan pembukaan bibirku itu perkara yang amat patut. Bahkan, langitan mulutku bernafas kebenaran, maka kejahatan itu kebencian kepada bibirku. Kebenaran belaka adanya segala perkataan mulutku, satupun tiada dalamnya yang terputar atau terbalik. Benarlah sekaliannya bagi orang yang berbudi dan berpatutanpun bagi orang yang menuntut pengetahuan. Terimalah pengajaranku, jangan perak; terimalah pengetahuan itu terlebih dari pada emas tua. Karena hikmat itu terlebih baik dari pada mutiara, maka segala permata intanpun tiada dapat dibanding dengan dia. Bahwa aku ini, Hikmat, adalah duduk bersama-sama dengan akal tajam, dan aku telah mendapat segala pengetahuan dan kepandaian. Adapun peri takut akan Tuhan, ia itu membenci akan kejahatan, akan congkak dan kemegahan dan segala jalan yang jahat; maka sebab itu bencilah aku akan mulut yang mengadakan bencana. Bahwa serta dengan aku adalah bicara yang baik dan ketetapan; aku inilah akal budi dan perkasa. Oleh aku juga kerajaanlah segala raja dan segala penghulupun membuat hukum dan undang-undang yang betul. Oleh aku juga segala penghulu dan orang bangsawan memegang perintah, demikianpun segala hakim dalam dunia. Aku kasih akan orang yang mengasihi aku, dan barangsiapa yang mencahari aku dengan rajin, ia itu kelak akan mendapat aku. Kekayaan dan kemuliaan adalah dengan aku, dan lagi harta benda yang indah-indah, yang diperoleh dengan patut. Bahwa buah-buahku itu terlebih baik dari pada emas tua dan dari pada emas tempawan, dan hasilku itu terutama dari pada perak pilihan. Maka aku mengajar orang berjalan pada jalan kebenaran, pada tengah-tengah jalan keadilan; demikianlah aku mengaruniai orang yang suka akan daku dengan barang yang tetap kekal akan pusakanya, dan akupun memenuhi perbendaharaannya. Bahwa Tuhan telah menaruh aku akan permulaan jalannya, dahulu dari pada segala perbuatannya yang mula-mula. Bahwa aku telah dilantik dari selama-lamanya, yaitu dahulu dari pada bumi ini jadi. Sebelum lagi ada tubir laut aku telah jadi, sebelum ada mata air yang mengandung sarat dengan air. Dahulu dari pada segala gunung diperalaskan dan dahulu dari pada segala bukitpun aku telah jadi. Sebelum lagi bumi itu dijadikan, atau padang atau lebu tanah. Tatkala dilengkapkan-Nya segala langit aku telah ada, tatkala disipatkan-Nya bulatan di atas muka tubir. Tatkala ditentukan-Nya awan-awan di atas dan tatkala diteguhkan-Nya segala mata air di lubuk. Tatkala ditentukan-Nya segala perhinggaan laut, supaya airnya jangan melalui hukum-Nya; tatkala ditetapkan-Nya segala bumi ini, tatkala itu adalah aku serta dengan Dia seperti anak pemeliharaan-Nya, dan pada tiap-tiap hari aku menjadi kesukaan-Nya dan aku bermain-main senantiasa di hadapan hadirat-Nya. Dan aku bermain dalam dunia di atas bumi-Nya dan kesukaanku telah ada dengan anak-anak Adam. Maka sekarangpun, hai anak-anakku, dengarlah kiranya akan daku, karena berbahagialah segala orang yang memeliharakan jalanku. Dengarlah akan pengajaran dan jadilah berbudi; janganlah tolak akan dia. Berbahagialah orang yang pada sehari-hari berjaga di pintu gerbangku dan yang menunggu pada jenang pintuku. Karena barangsiapa yang mendapat aku, ia itu mendapat selamat serta beroleh keridlaan dari pada Tuhan. Tetapi barangsiapa yang berdosa kepadaku, ia itu bengis akan jiwanya sendiri; segala orang yang benci akan daku, ia itu mengasihi maut. Bahwa Hikmat itu telah membangunkan rumahnya, dan dihiasinya dengan tujuh batang tiang yang terpahat. Telah disembelihkannya binatangnya yang tambun, dan dicampurnya air anggurnya, dan telah disediakannya mejanya. Telah disuruhkannya dayang-dayangnya pergi menjemput orang di atas tempat yang tinggi dalam negeri, katanya: Barangsiapa yang bodoh biarlah ia balik ke mari. Maka kepada tiap-tiap orang yang kurang akal budi adalah katanya demikian: Marilah kamu, makanlah dari pada rotiku dan minumlah dari pada air anggur yang telah kucampur! Tinggalkanlah segala kebodohan supaya kamu selamat, dan turutlah akan jalan akal budi. Barangsiapa yang menegurkan orang pengolok-olok, ia itu mendapat malu bagi dirinya sendiri, dan orang yang menggusar akan orang jahat itu mendapat cela bagi dirinya sendiri. Janganlah menegur akan orang pengolok-olok itu, supaya jangan dibencinya akan dikau, melainkan tegurkanlah orang yang berbudi, niscaya dikasihinya akan dikau kelak. Berilah nasihat akan orang yang berbudi, maka kelak akan bertambah akal budinya; ajarlah akan orang yang benar, maka makinlah bertambah kelak pengetahuannya. Bahwa takut akan Tuhan itulah permulaan hikmat dan pengetahuan orang suci itulah akal budi. Karena olehku juga segala harimu akan diperbanyakkan dan segala tahun umur hidupmu akan dipertambah-tambah bagimu. Jikalau engkau berbudi maka itu karena dirimu sendiri juga; jikalau engkau seorang pengolok-olok, maka engkau juga yang akan menanggungnya. Bahwa seorang perempuan bodoh itu risau dan dukana, satupun tiada diketahuinya. Maka iapun duduk pada pintu rumahnya dan kedudukannya adalah di tempat yang tinggi dalam negeri, akan memanggil segala orang yang lalu dari pada jalan itu dan yang berjalan pada jalan yang betul. Barangsiapa yang bodoh biarlah ia singgah ke sana, maka kepada orang yang kurang akal katanya: Bahwa air curian itu manis rasanya dan roti larangan itu sedap. Tetapi tiada diketahui orang akan hal bahwa di sanalah tempat orang mati dan segala jemputannya itu adalah dalam keleburan neraka. Bahwa inilah amsal Sulaiman. Adapun seorang anak yang bebudi, ia itu menyukakan hati bapanya, tetapi anak yang bodoh itu medukacitakan hati ibunya. Adapun harta benda yang jahat itu satupun tiada keuntungannya, tetapi kebenaran itu melepaskan dari pada kematian. Tiada diberi Tuhan bahwa nyawa orang benar itu kelaparan, tetapi harta orang jahat itu dibuangkan-Nya. Barangsiapa yang bekerja dengan tangan malas, ialah akan kepapaan kelak, tetapi tangan orang rajin itu menjadikan kaya. Adapun orang yang mengumpulkan hasil pada musim panas, ialah anak yang berbudi, tetapi orang yang tidur pada musim menuai, ialah anak yang memberi malu. Bahwa berkat adalah atas kepala orang yang benar, tetapi pergaduhan menudungi mulut orang jahat. Adapun peringatan akan orang yang benar itu berkatlah adanya, tetapi nama orang jahat itu kelak akan busuk. Barangsiapa yang berbudi hatinya, ia itu menerima pengajaran, tetapi orang yang gila perkataan mulutnya itu kelak akan binasa. Barangsiapa yang berjalan dengan tulus hatinya, ia itu berjalan dengan ketentuan, tetapi orang yang membengkang-bengkokkan jalannya itu kelak akan ketahuan. Barangsiapa yang bermain-main mata itu kelak akan mendatangkan dukacita, dan orang yang gila perkataan mulutnya itu kelak akan binasa. Bahwa mulut orang yang benar itu mata air yang hidup, tetapi pergaduhan adalah menudungi mulut orang jahat. Adapun benci itu mengadakan perbantahan, tetapi pengasihan menutupi akan segala kesalahan. Pada lidah orang yang berbudi itu didapati orang akan hikmat, tetapi rotan itu patut pada belakang orang yang tiada berakal. Adapun orang yang berbudi itu menaruh pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh itu hampir kepada kebinasaan. Bahwa harta orang kaya itu baginya akan kubu yang teguh, dan kepapaan orang miskin itu baginya akan kebinasaan. Bahwa upah pekerjaan orang yang benar itulah kehidupan, tetapi perolehan orang jahat itu bagi dosa jua adanya. Adapun orang yang memeliharakan pengajaran, ia itu adalah pada jalan selamat, tetapi orang yang enggan akan teguran, ia itu menyesatkan. Barangsiapa yang menyembunyikan dengki dengan mulut bohong dan yang memasyhurkan kabar busuk, ia itu bodoh dan jahat adanya. Dalam kebanyakan perkataan tiada kurang salah, tetapi barangsiapa yang menahankan lidahnya, ia itu orang bijaksana. Adapun lidah orang yang benar itu seperti perak yang suci, tetapi hati orang jahat sedikit jua gunanya. Bahwa lidah orang yang benar itu dapat memeliharakan orang banyak, tetapi orang bodoh itu mati sebab kurang akal budinya. Bahwa berkat Tuhan juga yang menjadikan kaya, dan tiada disertainya dengan kedukaan. Berbuat jahat itu bagi orang bodoh seperti permainan juga adanya; demikianpun melakukan dirinya dengan bijaksana itu bagi orang yang berbudi. Adapun perkara yang ditakuti oleh orang jahat itu, itu akan berlaku atasnya, tetapi kehendak orang yang benar itu akan diluluskan kelak. Seperti puting beliung yang lalu dengan segeranya, demikianpun hal orang jahat, tetapi orang yang benar itu bagaikan alas rumah yang kekal. Seperti cuka pada gigi dan seperti asap kepada mata, demikianlah orang malas kepada orang yang menyuruhkan dia. Bahwa takut akan Tuhan itu melanjutkan umur, tetapi umur hidup orang jahat akan disingkatkan. Bahwa harap orang yang benar itu kelak mendatangkan kesukaan, tetapi harap orang jahat itu akan diputuskan. Bahwa jalan Tuhan itu kekuatan bagi orang-orang saleh, tetapi suatu kebinasaan bagi segala orang yang berbuat jahat. Maka orang yang benar itu tiada bergerak sampai selama-lamanya, tetapi orang jahat tiada akan menduduki bumi. Bahwa mulut orang yang benar itu berkelimpahan akal budi, tetapi lidah yang membinasakan itu akan dikerat. Bahwa bibir orang yang benar itu suka akan perkara yang patut, tetapi mulut orang jahat itu suka akan perkara membinasakan. Bahwa neraca yang salah itu kebencian pada Tuhan, tetapi batu timbangan yang betul itulah kesukaannya. Apabila datang congkak, maka malupun datanglah kelak, tetapi dengan orang yang rendah hatinya adalah hikmat. Bahwa ikhlas orang yang benar itu memimpin akan dia, tetapi akal orang jahat itu membinasakan dia. Bahwa harta benda tiada berguna pada masa tulah, tetapi kebenaran itu melepaskan dari pada mati. Bahwa kebenaran orang saleh itu meratakan jalannya, tetapi orang jahat jatuh oleh kejahatannya sendiri. Bahwa kebenaran orang-orang saleh itu meluputkan mereka itu, tetapi orang nakal terkena oleh perangkapnya sendiri. Apabila matilah orang jahat, maka hilanglah pengharapannya, karena harap yang beralaskan sia-sia, niscaya itu putuslah kelak. Bahwa orang yang benar itu dilepaskan dari pada kesukaran, maka orang jahat masuk ke dalamnya akan gantinya. Dengan mulutnya juga orang munafik membinasakan, jikalau sahabatnya sekalipun, tetapi dengan pengetahuannya orang yang benar itu meluputkan dirinya. Jikalau orang yang benar itu dipemuliakan, maka berkesukaanlah senegeri, dan apabila binasalah orang jahat, maka adalah tempik sorak. Dengan berkat orang saleh negeripun diramaikan, tetapi oleh mulut orang jahat negeripun dirobohkan. Barangsiapa yang mencelakan samanya manusia, ia itu tiada berbudi, tetapi orang yang bijaksana sangat berdiam dirinya. Barangsiapa yang membawa mulut itu, ia itu membuka rahasia, tetapi orang yang setiawan hatinya itu melindungkan perkara itu. Jikalau tiada bicara yang baik, maka binasalah sebangsa, tetapi dalam kebanyakan pembicara adalah selamatnya. Barangsiapa yang telah menjadi pengaku akan orang dagang, adalah ia itu selalu dalam hal ketakutan; tetapi orang yang benci akan bertampar tangan itu senanglah ia. Seorang bini yang sedap manis itu beroleh hormat, seperti seorang gagah berani beroleh harta. Bahwa orang yang murah hati itu berbuat baik akan jiwanya, tetapi orang yang bengis itu menyusahkan dirinya sendiri. Adapun orang jahat itu berbuat pekerjaan yang sia-sia, tetapi orang yang menyemaikan kebenaran itu akan mendapat pahala yang tertentu. Adapun seperti kebenaran itu menuju kehidupan, demikianlah orang yang menuntut kejahatan itu bersegeralah ia kepada matinya. Adapun orang yang bercabang hatinya, ia itu kebencian kepada Tuhan; tetapi orang yang benar jalannya itu kesukaannya. Bahwa dari pada tangan datang kepada tangan, maka orang jahat tiada terlepas dari pada hukumannya; tetapi anak cucu orang yang benar itu juga akan luput. Maka seperti cincin emas pada jungur babi, demikianlah adanya perempuan cantik yang melangkah bahasa. Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua. Adalah orang yang menghambur, maka diperolehnya makin banyak; adalah orang yang menahankan hartanya, tetapi makin kepapaanlah ia. Bahwa hati yang murah itu akan dikaruniai dengan banyak, dan barangsiapa yang mendirus, ia itu akan disirami dengan kelimpahan. Barangsiapa yang menahankan beras, ia itu kelak akan kena kutuk orang banyak; tetapi berkat akan turun kelak atas kepala orang yang menjual berasnya. Barangsiapa yang bangun pagi-pagi akan berbuat baik, ia itu menuntut keridlaan, tetapi orang yang menuntut jahat itu, jahatpun akan berlaku atasnya. Barangsiapa yang harap pada kekayaannya, ia itu akan jatuh kelak, tetapi segala orang yang benar itu akan bertunas seperti pokok muda-muda. Barangsiapa yang mengharukan isi rumahnya, ia itu kelak akan mempusakai angin, dan orang yang bodoh itu kelak akan menjadi hamba kepada orang yang berbudi. Adapun buah-buah orang yang benar itulah dari pada pohon kehidupan dan barangsiapa yang mengambil hati orang, ia itulah orang berbudi adanya. Bahwa sesungguhnya orang yang benar itu kelak dibalas dalam dunia ini, istimewa pula orang yang jahat dan yang berdosa. Barangsiapa yang suka akan pengajaran, ia itu suka akan pengetahuan, tetapi orang yang benci akan tegur, ia itu bodoh adanya. Orang yang baik itu beroleh keridlaan dari pada Tuhan, tetapi orang yang menaruh akal jahat itu dihukumkannya. Bahwa orang tiada ditetapkan dengan kejahatan, tetapi akar orang yang benar tiada tergerakkan. Seorang bini yang baik budi ia itu seolah-olah makota lakinya, tetapi bini yang mendatangkan malu, ia itu seperti bisa dalam tulang-tulangnya. Pikiran orang yang benar itulah betul, tetapi ikhtiar orang jahat itu penipu adanya. Perkataan orang jahat itu mengendap hendak menumpahkan darah orang, tetapi lidah orang benar itu dapat memeliharakan orang. Jikalau orang jahat ditumbang sehingga lenyaplah ia, maka tetaplah adanya rumah orang yang benar. Bahwa orang akan dikenangkan sebab budinya, tetapi orang yang degil hatinya itu akan dibenci. Orang yang sangka akan dirinya kecil, tetapi adalah hamba juga padanya, ia itu baik dari pada orang yang sangka akan dirinya besar, tetapi ia kekurangan makan. Bahwa orang yang benar itu mengindahkan nyawan binatangnya, tetapi segala kemurahan orang jahat itu bengis adanya. Barangsiapa yang mengusahakan tanahnya, ia itu akan dikenyangkan dengan makanan, tetapi orang yang menurut orang sia-sia, ia itu kurang akal. Bahwa orang jahat itu menuju jaring orang jahat, tetapi akar orang yang benar makin lama makin banyak buahnya. Bahwa orang jahat itu kena jerat oleh salah perkataannya, tetapi orang yang tiada bersalah itu akan keluar dari pada kesukaran. Dari pada buah-buah mulut tiap-tiap orang dikenyangkan dengan kebaikan, seperti upah diberikan akan dia sebab pekerjaan tangannya. Bahwa jalan orang bodoh itu betul kepada pemandangan matanya sendiri, tetapi orang yang menurur nasehat ia itu berbudi. Bahwa amarah orang bodoh itu nyatalah pada sebentar juga, tetapi orang yang bijaksana itu, menudungi malu. Barangsiapa yang kasih akan benar ia itu menyatakan hukum, tetapi seorang saksi dusta itu menyatakan tipu. Adalah orang yang punya perkataan kurang ditimbang, seperti keris yang menikam tajamnya, tetapi lidah orang yang berbudi itu seumpama obat adanya. Bahwa lidah yang berkata benar itu akan dikekalkan selama-lamanya, tetapi lidah pembohong itu tahan hanya sekejap mata jua. Bahwa tipu adalah dalam hati orang yang berniat jahat, tetapi pada orang yang membicarakan perdamaian itu adalah maksud yang baik. Bahwa tiada kejahatan berlaku atas orang yang benar, tetapi orang fasik itu mengandung sarat dengan kejahatan. Bahwa lidah bercabang itu kebencian kepada Tuhan, tetapi orang yang berlaku dengan tulus hatinya itulah kesukaannya. Seorang yang bijaksana itu menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bodoh itu berseru-serukan kebodohan. Bahwa tangan orang rajin akan memerintah, tetapi si pemalas itu akan membayar bunga. Percintaan dalam hati orang itu menindih akan dia, tetapi perkataan yang baik dapat mempersenangkan hatinya. Bahwa orang yang benar itu terlebih mulia adanya dari pada segala kawannya; maka orang jahat disesatkan oleh jalannya sendiri. Bahwa seorang pemalas tiada akan menggoreng perburuannya, tetapi harta benda orang rajin itu amat limpah adanya. Pada jalan kebenaran adalah selamat, dan jalan itulah yang tiada menuju kematian. Bahwa seorang anak yang berbudi itu menurut pengajaran bapanya, tetapi seorang angkara tiada suka mendengar tegur. Tiap-tiap orang akan makan barang yang baik dari pada buah mulutnya, tetapi nyawa orang khianat akan makan kekerasan. Barangsiapa yang menunggui lidahnya, ia itu memeliharakan nyawanya, tetapi orang yang membukakan bibirnya luas-luas itu kelak akan binasa. Bahwa hati si pemalas itu ingin, maka satupun tiada, tetapi hati orang rajin itu dikenyangkan baik-baik. Bahwa orang yang benar itu benci akan perkataan dusta, tetapi orang jahat membusukkan dan mempermalukan dirinya. Bahwa kebenaran itu memeliharakan orang yang jalannya betul, tetapi kejahatan menumbangkan orang yang berdosa. Adalah orang yang membuat dirinya kaya, maka satupun tiada padanya, dan adalah pula orang yang membuat dirinya miskin, maka padanya adalah banyak harta benda. Bahwa tebusan nyawa orang ia itu kekayaannya, tetapi orang miskin tiada mendengarkan nista. Bahwa terang orang benar akan bercahaya, tetapi pelita orang jahat kelak akan dipadamkan. Dengan congkak diadakan orang tengkar belaka, tetapi hikmat adalah serta dengan orang yang mendapat ikhtiar yang baik. Bahwa kekayaan yang diperoleh dengan sia-sia, itu kelak akan dihabiskan, tetapi orang yang mengumpulkan dengan lelah tangannya itu akan menambahkan dia. Bahwa harap yang dipertangguhkan itu mempersakiti hati, tetapi apabila niat itu sampai, itulah pohon selamat. Barangsiapa yang benci akan firman, ia itu kelak akan binasa, tetapi orang yang takut akan hukum itu, ia itu kelak mendapat pahalanya. Bahwa pengajaran orang yang berbudi itulah mata air selamat, akan melepaskan orang dari pada jerat maut. Akal budi yang baik itu mengadakan keridlaan, tetapi jalan orang durhaka itu sukar adanya. Barangsiapa yang bijaksana, ia itu melakukan dirinya dengan berpengetahuan, tetapi orang bodoh menyatakan bodohnya. Utusan yang jahat itu mendatangkan celaka, tetapi seorang pesuruhan yang setiawan itu seumpama obat adanya. Kepapaan dan malu itulah bahagian orang yang menolak akan pengajaran, tetapi diberi hormat kelak akan orang yang mengindahkan tegur. Kehendak yang sampai itu sedap kepada hati, tetapi undur dari pada jahat menjadi suatu perkara kebencian kepada yang bodoh. Barangsiapa yang berjinak-jinakan dengan orang berbudi, iapun menjadi berbudi juga, tetapi taulan orang bodoh itu kelak akan binasa. Bahwa jahat itu mengejar akan orang yang berdosa, tetapi kepada orang yang benar dibalas kebajikan kelak. Orang yang baik itu akan meninggalkan pusaka kepada anak cucu cicitnya, tetapi harta benda orang yang berdosa itu telah tertaruh bagi orang yang benar. Dari pada perusahaan ladang orang miskin keluarlah banyak rezeki, tetapi suatu kekayaan boleh dihabiskan oleh kurang hemat-hemat. Barangsiapa yang menahankan rotan, ia itu benci akan anaknya, tetapi orang yang mengasihi akan anaknya itu mengajari dia pada masa mudanya. Bahwa orang yang benar itu makan sampai kenyang-kenyang, tetapi orang jahat akan kekurangan kelak sehingga hampa perutnya. Bahwa seorang perempuan yang berbudi itu membangunkan rumahnya, tetapi seorang perempuan yang bodoh membongkar dia dengan kedua belah tangannya. Barangsiapa yang takut akan Tuhan, ia itu berjalan dengan tulus hatinya, tetapi orang yang menurut jalan yang bengkang-bengkok, ia itu mencelakan Dia. Bahwa dalam mulut orang bodoh adalah cemeti congkak, tetapi lidah orang yang berbudi itu memeliharakan dia. Barang di mana tiada lembu, di sanapun bersihlah kandang, tetapi oleh kuat lembu bertambah-tambahlah hasil. Barangsiapa yang tiada suka akan dusta, ia itulah saksi yang benar, tetapi orang yang bernafas bohong itulah saksi dusta adanya. Bahwa orang pengolok-olok itu mencari hikmat pada tempat yang tiada ia, tetapi pengetahuan itu menjadi mudah kepada orang yang budiman. Pergilah engkau, pandanglah akan muka orang bodoh, maka tiada engkau mendapati padanya bibir yang berpengetahuan. Adapun hikmat orang yang berbudi itu, ia itu diketahuinya jalannya sendiri, tetapi bebalnya orang bodoh itu penipu adanya. Bahwa orang bodoh kelak mencahari dalih-dalih akan salahnya, tetapi antara orang benar adalah pengasihan. Hati orang juga yang amat mengetahui kedukaannya sendiri dan orang lainpun tiada dapat merasai kesedapan sukacitanya. Bahwa rumah orang jahat akan dibinasakan kelak, tetapi kemah orang saleh akan berbunga-bunga. Adalah jalan yang disangka orang betul adanya, tetapi akhirnya kelak menjadi jalan kepada maut. Lagi dalam tertawapun hati akan merasai sakit, dan akhirnya kesukaan itu kedukaan juga. Barangsiapa yang degil hatinya itu mengenyangkan dirinya dengan menurut kehendaknya sendiri, tetapi seorang yang baik itu mengenyangkan dirinya dengan berbuat perkara yang wajib atasnya. Bahwa orang bodoh percaya segala perkataan, tetapi orang bijaksana mencamkan jalannya baik-baik. Seorang yang berbudi itu takut dan undur dari pada jahat, tetapi orang bodoh berbuat dosa berlapis-lapis, maka senanglah juga hatinya. Barangsiapa yang segera akan marah, ia itu kelak berbuat perkara yang bodoh, dan orang yang jahat niatnya itu akan dibenci. Bahwa kebodohan menjadi pusaka orang yang bebal, tetapi pengetahuan itulah makota orang yang berbudi. Bahwa orang jahat akan menundukkan dirinya di hadapan orang yang baik, dan orang fasik itu di hadapan pintu orang yang benar. Barangsiapa yang menjadi miskin, ia itu dibenci jikalau oleh sahabatnya sekalipun, tetapi banyaklah segala sahabat orang kaya. Barangsiapa yang mencelakan kawannya, ia itu berbuat dosa besar, tetapi yang tetap kasihnya akan dia dalam hal kerendahannya, ia itu beroleh berkat selamat. Bahwa orang yang berniat jahat, ia itu mengembara seorang-orangnya, tetapi kasih dan percaya adalah bagi orang yang berbuat baik. Dengan usaha yang tiada tahu malas sampailah orang kepada perkara yang besar-besar, tetapi kemegahan yang sia-sia itu satupun tiada gunanya. Akan orang yang berbudi maka kekayaan juga menjadi makotanya, tetapi orang bodoh makin tinggi makin gila. Saksi yang benar memeliharakan nyawa, tetapi saksi yang dusta itu membinasakan dia. Bahwa takut akan Tuhan itulah umpama suatu kubu yang teguh, maka Iapun suatu perlindungan bagi segala orang yang lari kepadanya. Maka takut akan Tuhan itulah pancaran selamat, yaitu jauh dari pada jerat maut. Dalam kebanyakan orang isi negeri adalah kemuliaan raja, tetapi dalam kekurangan orang isi negeri adalah kebinasaan raja. Orang yang panjang sabar hatinya itu besarlah akal budinya, tetapi orang yang segera menurut nafsunya itu membesarkan perkara yang bodoh-bodoh. Bahwa angan-angan yang baik itu menyehatkan tubuh, tetapi dengki itu membusukkan tulang-tulang. Barangsiapa yang menganiayakan orang miskin, ia itu mencela akan Tuhan, yang telah menjadikan dia, tetapi orang yang mangsihankan dia, ia itu menghormat akan Tuhan. Bahwa orang jahat dikejar oleh kejahatannya sendiri, tetapi orang yang benar itu haraplah jikalau pada masa matinya sekalipun. Bahwa hikmat duduk dalam hati orang yang budiman, tetapi barang yang dalam hati orang bodoh itu kelak akan nyata. Bahwa kebenaran itu memuliakan satu kaum, tetapi dosa itu suatu kecelaan bagi segala bangsa. Bahwa keridlaan raja adalah akan hambanya yang berbudi, tetapi murkanya atas orang yang mendatangkan malu. Bahwa sahut yang lembut itu memadamkan amarah yang bernyala-nyala, tetapi perkataan yang tajam menggalakkan amarah. Bahwa lidah orang yang berbudi itu menyedapkan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh memancarkan perkara bodoh dengan limpahnya. Mata Tuhan adalah atas segala tempat sambil memandang akan orang jahat dan akan orang baik. Bahwa obat dari pada lidah itulah pohon selamat, tetapi jikalau bercabang lidah maka jadi rusaklah nyawa. Seorang bodoh benci akan pengajaran bapanya, tetapi orang yang mengindahkan tegur itu menunjukkan dirinya bijaksana. Dalam rumah orang yang benar adalah mata benda yang besar, tetapi dalam hasil orang jahat adalah buih yang mengacau. Bahwa mulut orang yang berbudi itu menghamburkan pengetahuan, tetapi hati orang bodoh bukannya demikian. Persembahan orang jahat menjadi kebencian kepada Tuhan, tetapi doa orang yang tulus hatinya menjadi kesukaannya. Maka jalan orang jahatpun kebencian kepada Tuhan, tetapi Tuhan mengasihi akan orang yang menuntut kebenaran. Tegur menjadi suatu kesakitan kepada orang yang meninggalkan jalan, tetapi orang yang benci akan pengajaran itu matilah kelak. Neraka dan tempat kebinasaan adalah nyata di hadapan Tuhan, istimewa pula hati segala anak Adam. Bahwa orang pengolok-olok tiada suka kalau orang menegurkan dia; dijauhkannya dirinya dari pada orang yang berbudi. Hati yang bersukacita memaniskan muka, tetapi percintaan dalam hati menindihkan nyawa. Hati orang yang berakal mencahari pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh diisi dengan kebodohan. Bagi orang yang berdukacita jahatlah harinya, tetapi hati yang bersukacita itu seperti perjamuan senantiasa. Sedikit harta yang disertakan takut akan Tuhan itu terlebih baik dari pada mata benda yang besar di sertakan percintaan. Makanan sayur-sayur belaka, tetapi disertakan kasih, itu terlebih baik dari pada lembu tambun yang disertakan dengki. Orang yang lekas marah itu membangkitkan perbantahan, tetapi panjang sabar memadamkan perbantahan. Bahwa jalan orang pemalas itu seperti pagar duri, tetapi jalan orang benar itu rata adanya. Anak yang berbudi menyukakan hati bapanya, tetapi seorang ahmak menghinakan ibunya. Perkara yang bodoh menjadi kesukaan orang gila, tetapi orang yang berakal betul itu menurut jalan yang rata. Bahwa maksudpun batallah dengan tiada bicara, tetapi sampailah ia dengan kelimpahan bicara yang baik. Bahwa jawab mulut menyebabkan kesukaan; baik sekali sepatah kata yang dikatakan pada masa yang patut. Maka orang yang berbudi itu memilih jalan selamat yang menuju ke atas, dan dijauhkannya dirinya dari pada jalan yang turun ke neraka. Bahwa rumah orang congkak kelak akan dibongkar oleh Tuhan, tetapi perhinggaan tanah perempuan janda ditetapkannya. Bahwa dalih-dalih orang jahat itu kebencian kepada Tuhan, tetapi perkataan dari pada kasih itulah bagi-Nya suatu persembahan yang suci. Barangsiapa yang gelojoh akan laba yang keji itu membongkar rumahnya sendiri, tetapi orang yang benci akan pemberian itu selamatlah ia kelak. Bahwa hati orang benar itu timbang-menimbang dahulu dari pada menyahut, tetapi dari dalam mulut orang fasik terbitlah kejahatan belaka. Bahwa jauhlah Tuhan dari pada segala orang jahat, tetapi permintaan doa orang benar diluluskannya. Bahwa terang mata menyukakan hati, dan kabar yang baik mengadakan sumsum dalam tulang. Barangsiapa yang memberi telinga akan tegur selamat, ia itu boleh bermalam di antara orang yang berbudi. Barangsiapa yang menolak pengajaran, ia itu benci akan nyawanya, tetapi orang yang mendengar akan tegur, ia itu beroleh akal budi. Bahwa takut akan Tuhan itulah pengajaran hikmat; maka rendah hati itu dahulu dari pada hormat. Bahwa manusia adalah beberapa niat hatinya, tetapi jawab lidah itu dari pada Tuhan juga datangnya. Segala jalan orang tampaklah benar kepada pemandangannya sendiri, tetapi Tuhan juga menimbangkan segala perasaan hati. Pulangkanlah segala perbuatanmu kepada Tuhan, maka niatmu akan sampai. Bahwa Tuhan telah menjadikan segala sesuatu bagi dirinya, jikalau orang jahat sekalipun bagi hari celaka. Barangsiapa yang sombong hatinya, ia itu kebencian kepada Tuhan; turun-temurun tiada ia terlepas dari pada penghukuman. Oleh kemurahan dan kebenaran maka kesalahan dihapuskan; maka oleh takut akan Tuhan undurlah orang dari pada jahat. Jikalau jalan barang seorang memperkenankan Tuhan, maka segala seterunyapun kelak diperdamaikan oleh Tuhan dengan dia. Perolehan sedikit tetapi dengan kebenaran itu terlebih baik dari pada banyak hasil yang dengan tiada patut. Bahwa hati manusia memikirkan jalannya, tetapi Tuhan yang menentukan segala langkahnya. Bahwa dalam mulut raja adalah keputusan segala perselisihan; maka iapun akan tiada salah dalam hukum. Bahwa neraca dan daun neraca yang betul itu Tuhan punya, dan segala batu timbangan dalam pundi-pundi itupun perbuatannya. Hendaklah jadi suatu kebencian kepada raja membuat jahat, karena takhtanya ditetapkan dengan kebenaran. Bahwa lidah yang benar itulah kesukaan raja, dan dikasihinya akan orang yang mengatakan perkara yang betul-betul. Bahwa kehangatan murka raja itu seperti malak-almaut; maka sebab itu orang yang berbudi akan memadamkan dia. Dalam cahaya wajah raja adalah selamat, dan keridlaannya laksana awan pada musim hujan akhir. Alangkah baiknya mendapat hikmat dari pada mendapat emas, dan baiknya mendapat akal dari pada memilih perak. Adapun jalan raya orang saleh itu, ia itu menjauhkan dirinya dari pada jahat, dan barangsiapa yang memperhatikan jalannya, ia itu memeliharakan nyawanya. Congkak itu dahulu dari pada kebinasaan, dan kebesaran hati dahulu dari pada jatuh. Terlebih baik orang yang menaruh hati rendah dengan orang yang lembut hatinya, dari pada membahagi-bahagi rampasan dengan orang congkak. Barangsiapa yang memperhatikan firman itu dengan akal budinya, ia itu akan mendapat kebajikan kelak, dan orang yang harap pada Tuhan itu beroleh berkat selamat. Orang yang berbudi hatinya itu akan digelar bijaksana, dan manislah lidah barangsiapa yang meramaikan pengetahuan yang berguna. Bahwa pengetahuan itu menjadi suatu mata air selamat kepada orang yang mempunyai dia; tetapi pengajaran orang bodoh ia itu kebodohan juga. Bahwa hati orang yang berpengetahuan itu menjadikan petah lidahnya, serta menambahkan pengajaran kepada bibirnya. Perkataan yang manis-manis itu seperti air madu adanya, ia itu sedap kepada hati dan obat kepada tulang-tulang. Adalah jalan yang disangka orang betul adanya, tetapi akhirnya kelak menjadi jalan maut. Bahwa hajat orang bekerja itu juga membantu akan dia dalam kelelahannya, karena beratlah tanggungan yang diletakkan oleh mulut adanya. Barangsiapa yang mengupayakan jahat, ia itu fasik adanya, dan pada bibirnya adalah bisa sengat kalajengking. Barangsiapa yang mengadakan perbantahan, ia itulah orang celaka, dan orang yang berbisik-bisik itu menceraikan sahabat yang terbaik. Barangsiapa yang membujuk akan sahabatnya serta membawa akan dia kepada jalan yang jahat, ia itu pembunuh juga adanya. Barangsiapa yang mengejamkan matanya, ia itu berniat kesalahan, dan orang yang menggigit-gigit bibirnya, ia itu hendak melakukan jahat. Bahwa rambut putih itu suatu makota yang mulia, jikalau didapati akan dia pada jalan kebajikan. Barangsiapa yang menahani nafsunya itu lebih besar dari pada seorang hulubalang, dan orang yang memerintahkan hatinya sendiri itu lebih besar dari pada orang yang mengalahkan sebuah negeri. Bahwa undi-undi itu dibuang dalam ribaan, tetapi segala perintahnya dari pada Tuhan juga adanya. Bahwa sesuap nasi yang kering, asal disertai kesenangan hati, itu terlebih baik dari pada rumah penuh dengan binatang sembelihan yang tambun-tambun, tetapi disertai perbantahan. Seorang hamba yang berbudi itu akan memerintahkan kelak anak yang mendatangkan malu, dan iapun akan beroleh bahagian pusaka di antara segala saudara-saudara. Bahwa kui adalah bagi perak dan dapurpun bagi emas, tetapi Tuhan yang menguji akan segala hati. Orang yang hendak berbuat jahat itu mengindahkan mulut yang salah, dan seorang pembohong mencenderungkan telinganya kepada lidah bercabang. Barangsiapa yang mengolok-olok akan orang miskin, ia itu mencela akan Khaliknya, maka orang yang suka akan celaka orang lain, ia itu tiada akan terlepas dari pada hukum. Bahwa anak cucu cicit menjadi makota orang tua-tua, maka kemuliaan anak-anak ia itulah bapa-bapanya. Tiada patut sekali-kali seorang peloba menjanji perkara besar-besar, istimewa pula jikalau seorang bangsawan tiada menyampaikan janjinya. Bahwa hadiah itu laksana permata yang indah-indah kepada orang yang empunya dia, bagaimana di balik-balikkannya, maka bercahaya juga rupanya. Orang yang menudungkan salah itu menuntut kasih, tetapi yang membongkar-bangkir perkara, ia itu menjauhkan dari padanya jikalau sahabatnya yang terbaik sekalipun. Sekali punya tegur itu lebih masuk ke dalam hati orang yang berbudi dari pada palu seratus sebat ke dalam orang bodoh. Barangsiapa yang hendak mendurhaka, ia itu menuntut jahat belaka, maka sebab itu pesuruhan bengis kelak disuruhkan kepadanya. Baiklah bertemu dengan beruang betina yang kecurian anak-anaknya dari pada bertemu dengan orang bodoh dalam kebodohannya. Barangsiapa yang membalas baik dengan jahat, maka jahatpun tiada akan bercerai dari pada rumahnya. Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora. Barangsiapa yang membenarkan orang jahat dan yang menyalahkan orang benar, keduanya itu kebencian bagi Tuhan. Betapa uang pembelian itu pada tangan orang bodoh? Hendak ia membeli kepandaian tiada dengan akal budi! Barangsiapa yang menaruh kasih pada sediakala, ia itulah seorang sahabat; maka seorang saudara menjadi bagi hal kesukaran. Barangsiapa yang suka berjanji dengan bertampar tangan dan menjadi pengaku kepada samanya manusia, ia itu kurang akal adanya. Barangsiapa yang suka akan perbantahan, iapun suka akan dosa, dan barangsiapa yang meninggikan pintunya, ia itu mencahari kebinasaan. Barangsiapa yang terbalik hatinya itu tiada akan mendapat kebajikan, dan orang yang bercabang lidah itu akan terperosok ke dalam celaka. Orang yang telah memperanakkan seorang bodoh, ia itu akan mendapat susah, maka bapanya seorang bodoh tiada akan bersukacita. Hati yang bersukacita itu akan membaiki obat, tetapi hati yang berdukacita itu mengeringkan tulang. Bahwa orang fasik mengambil hadiah dari dalam ribaan akan memutar-balikkan segala jalan hukum. Bahwa hikmat adalah di hadapan mata orang yang berbudi, tetapi mata orang bodoh sampailah kepada tepi bumi. Seorang anak bodoh menjadi kedukaan kepada bapanya, dan kepahitan kepada ibunya, yang telah memperanakkan dia. Adapun mendendai seorang yang tiada bersalah itu jahatnya sama dengan menyesah seorang yang benar karena sebab kebajikannya. Barangsiapa yang berpengetahuan itu menahani perkataannya, dan orang yang berakal ia itu mahal budinya. Jikalau seorang bodoh sekalipun, selama ia diam, maka dibilang orang akan dia seorang yang berbudi, dan selama terkatuplah mulutnya dibilangnya akan dia seorang yang berakal adanya. Barangsiapa yang berasing dirinya itu menurut kehendaknya sendiri dan iapun melawan segala akal budi. Bahwa orang bodoh tiada suka akan akal budi, melainkan akan membuka segala rahasia hatinya. Barang di mana masuklah dosa, di sanapun masuklah kehinaan, karena arang di muka itu selalu disertakan malu. Perkataan beberapa orang adalah seperti air yang dalam-dalam, tetapi mata air hikmat itu memancarkan anak sungai yang jernih. Adapun menilik muka orang yang bersalah, jahatnya sama dengan menjatuhkan orang benar dalam hukum. Bahwa lidah orang bodoh memasukkan dia ke dalam perselisihan, dan mulutnyapun berteriak-teriak minta ditampar. Bahwa mulut orang bodoh membawa dia kepada kebinasaan, dan lidahnyapun menjadi jerat akan nyawanya. Bahwa perkataan orang pengumpat itu laksana suap yang sedap-sedap, maka turunlah itu ke dalam hati dengan manis-manisnya. Maka orang yang malas pada pekerjaannya itu saudaralah ia kepada orang pemboros. Nama Tuhan itu laksana bangun-bangun yang teguh, bahwa orang yang benar itu lari ke sana, dan iapun dimasukkan ke dalam tempat perlindungan yang tinggi. Bahwa pada sangka orang kaya harta bendanya baginya akan kota benteng dan akan pagar tembok yang tinggi. Dahulu dari pada binasa orang membesarkan dirinya dalam hatinya, tetapi rendah hati adalah dahulu dari pada hormat. Menyahut dahulu dari pada mendengar betul, itulah kurang ajar dan mendatangkan malu. Bahwa keberanian membantu orang dalam menanggung sengsara, tetapi hati yang murung siapa gerangan dapat menghiburkan dia? Bahwa hati orang yang berakal itu menuntut pengetahuan dan telinga orang yang berbudi itu mencahari pengetahuan. Bahwa hadiah seorang memberi tempat akan dia serta membawa akan dia ke hadapan orang besar-besar. Orang yang pertama-tama dalam acaranya sendiri, tampaklah juga benar, tetapi kemudian datanglah kawannya menyelidik akan dia. Bahwa buang undi itu memutuskan perselisihan serta menceraikan orang yang berkuasa. Bahwa peri mengalahkan kota benteng dan memperhentikan perkelahian itu lebih payah dari pada membukakan kancing pintu maligai. Bahwa buah-buah mulut tiap-tiap orang akan mengenyangkan perutnya, dan hasil lidahnyapun akan memadamkan dia. Mati dan hidup adalah dalam kuasa lidah, dan barangsiapa yang suka akan dia itu kelak akan makan buah-buahnya. Barangsiapa yang telah mendapat bini, ia itu mendapat benda yang baik dan iapun beroleh keridlaan dari pada Tuhan. Bahwa orang miskin berkata dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menyahut dengan kasar. Orang yang bersahabat dengan sebarang orang, ia itu mengadakan suah akan dirinya, tetapi sahabat yang betul itu lebih bersangkut paut dari pada seorang saudara. Orang miskin yang melakukan dirinya dengan tulus hati itu terlebih baik dari pada orang yang bercabang lidah, jikalau kaya sekalipun. Amarah dengan tiada budi itu tak baik, dan orang yang berjalan terlalu pantas itu lekas jatuh. Apabila orang masuk ke dalam celaka oleh sebab kebodohannya sendiri, maka hatinya bersungut-sungut akan luput. Bahwa kekayaan memperbanyakkan sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan oleh sahabat yang ada padanya. Seorang saksi dusta tiada akan terlepas dari pada hukum dan seorang yang bernafas bohong itupun tiada akan luput. Banyaklah orang yang memuji-muji akan orang bangsawan, dan masing-masing orang hendak bersahabat dengan orang yang memberikan anugerah. Bahwa seorang miskin dibenci jikalau oleh saudara-saudaranya sekalipun, istimewa pula segala sahabatnya akan menjauhkan dirinya dari padanya. Maka ia mengejar akan mereka itu dengan katanya, tetapi tiada diindahkannya. Barangsiapa yang membeli akal budi itu mengasihi akan jiwanya, dan orang yang membekalkan pengetahuan itu mendapat barang yang terutama. Seorang saksi dusta tiada akan terlepas dari pada hukum dan seorang yang bernafas bohong itu akan binasa kelak. Bahwa lezat kemuliaan tiada berpatutan dengan orang bodoh yang kaya, demikianpun tiada patut seorang hamba memerintahkan raja. Adapun perhiasan orang alim ia itu panjang sabar, dan mengampuni salah ia itulah makotanya. Bahwa murka raja itu seperti singa yang mengaum-aum, dan keridlaannyapun seperti embun yang turun kepada pokok muda-muda. Bahwa seorang anak jahat itu seperti suatu telaga kesukaran bagi ibu bapanya dan bini yang bantahanpun seperti bocoran yang bertitik-titik selalu. Rumah dan harta benda itulah pusaka orang tua-tua, tetapi seorang bini yang berakal budi itulah karunia Tuhan. Bahwa malas itu mendatangkan tidur lelap, dan seorang yang lalai merasai lapar kelak. Barangsiapa yang memperhatikan hukum, ia itu memeliharakan nyawanya, tetapi orang yang mengalpakan jalannya itu matilah kelak. Barangsiapa yang mengasihani orang miskin, ia itu memberi pinjam kepada Tuhan, maka Tuhanpun akan membalas kebajikannya. Ajarilah anakmu, maka boleh engkau lagi menaruh harap; masakan engkau menghendaki matinya. Orang yang pemarah besar itu kelak merasai siksa, jikalau kiranya engkau membiarkan dia, niscaya engkau menambahi jahatnya. Dengarlah akan nasihat dan terimalah akan pengajaran, supaya pada akhirnya engkau boleh menjadi orang berbudi. Banyaklah niat dalam hati orang, tetapi tak dapat tiada hanya takdir Tuhan juga akan jadi. Bahwa kehendak orang kecil itulah kebajikannya; maka lebih baik orang yang miskin dari pada orang kaya yang tiada menaruh hati murah. Bahwa takut akan Tuhan itu mendatangkan selamat, demikianlah orang berbaring tidur dengan kenyang dan tiada ia kena barang sesuatu jahat. Bahwa si pemalas itu membiarkan tangannya pada pinggan, maka tiada diangkatnya akan dia ke mulutnya pula. Jikalau dipalu akan orang pengolok-olok maka orang bodoh akan bijak kelak, jikalau ditegur akan orang yang berakal, maka dinyatakannya pengetahuan kelak. Orang yang memboroskan harta bapanya atau yang menghalaukan ibunya, ia itu seorang anak yang mendatangkan malu dan yang mengadakan kecelaan. Hai anakku, jikalau engkau berhenti dari pada mendengar akan pengajaran, maka sesatlah engkau kelak dari pada jalan pengetahuan. Seorang fasik yang bersaksi, ia itu menghinakan hukum, dan mulut orang jahat itu menelan kejahatan. Bahwa hukum siksa adalah tersedia bagi orang pengolok-olok dan palupun bagi belakang orang jahil. Bahwa air anggur itu laksana pengolok-olok dan minuman yang pedas itu pengusik adanya; barangsiapa yang sesat dalamnya, ia itu tiada berakal. Bahwa murka raja itu seperti pengaum-aum singa, barangsiapa yang menerbitkan dia, ia itu mempermainkan nyawanya sendiri. Bahwa kepujianlah bagi orang, jika berhenti dari pada perbantahan, tetapi bodohlah orang yang memasukkan dirinya kepadanya. Bahwa orang pemalas tiada mau membajak sebab takut akan sejuk, maka sebab itu ia akan minta sedekah pada musim menuai, satupun tiada dapat. Jikalau niat dalam hati orang bagaikan air yang dalam-dalam sekalipun, maka orang yang berakal budi itu dapat mengeluarkan dia. Berapa banyak orang sekalipun, maka masing-masingnya memuji kebajikannya sendiri, tetapi seorang yang setiawan betul, siapa gerangan boleh mendapat dia? Orang yang benar itu melakukan dirinya dengan tulus hatinya; berbahagialah kiranya segala anak-anaknya kemudian kelak. Seorang raja yang duduk di atas kursi pengadilan itu membuangkanlah segala jahat hanya dengan matanya jua. Siapa gerangan boleh berkata demikian: Aku sudah menyucikan hatiku, dan sucilah aku dari pada dosa? Bahwa dua macam batu timbangan dan dua macam takaran, keduanya itu sama kebencian kepada Tuhan. Jikalau budak sekalipun, maka suka ia berpura-pura dalam perbuatannya, seolah-olah semuanya betul dan benar barang yang diperbuatnya itu. Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, keduanya itu telah dijadikan oleh Tuhan. Janganlah suka tidur, asal jangan engkau kepapaanlah kelak, melainkan celikkanlah matamu, supaya kenyanglah engkau dengan makanan. Tak baik, tak baik! kata orang yang empunya, tetapi setelah sudah hilang, maka dipujinya dengan tiada perhinggaan. Adalah emas dan beberapa banyak manikam, tetapi mulut yang berpengetahuan itu indah-indah seperti permata intan. Jikalau orang telah menjadi pengaku orang dagang, maka ambillah jubahnya, gadaikanlah karena orang keluaran. Kendatilah roti tipu daya itu manis rasanya, kemudian kelak mulut dipenuhi dengan batu kelikir. Segala maksud disampaikan dengan bicara, maka sebab itu lakukanlah perang dengan memakai budi bicara. Barangsiapa yang berjalan ke sana ke mari dengan membawa mulut, ia itu membukakan rahasia; maka sebab itu janganlah engkau berjinak-jinakan dengan orang yang tiada dapat mengatupkan mulutnya. Barangsiapa yang mengutuki bapanya atau ibunya, maka suluhnya akan terpadam kelak, sehingga menjadi gelap gulita. Jikalau pusaka pada mulanya disegerakan, maka pada akhirnya tiada ia itu keberkatan. Janganlah katamu: Aku hendak membalas jahat! melainkan nantilah akan Tuhan, maka Iapun akan membenarkan halmu. Dua macam batu timbangan menjadi suatu kebencian kepada Tuhan dan neraca penipu itu sangat jahat. Bahwa segala langkah orang dari pada Tuhan juga asalnya, maka bagaimana gerangan orang dapat mengerti jalannya sendiri? Bahwa menjadi jeratlah kepada orang, kalau menelan barang yang suci, dan setelah sudah bernazar kemudian bertanya pula. Seorang raja yang berbudi itu menampi orang-orang yang jahat dan menjalankan jantera pengirikan dari atasnya. Bahwa nyawa manusia seperti pelita Tuhan, yang menyelidik segala rahasia yang di dalam dadanya. Kemurahan dan kebenaran memeliharakan raja, maka dengan kebajikan ditetapkannya takhtanya. Makota orang muda itulah kuatnya, dan rambut putih menjadi kemuliaan orang tua. Bilur rotan menjadi penyuci orang jahat, dan lagi palu yang masuk sampai ke dalam tulangnya. Bahwa hati raja adalah dalam tangan Tuhan seperti air sungai, dialirkan-Nya barang ke mana dikehendaki-Nya. Segala jalan orang tampaklah betul kepada pemandangannya sendiri, tetapi ditimbang Tuhan akan segala hati adanya. Akan melakukan keadilan dan hukum itu disuka Tuhan terlebih dari pada akan korban. Mata angkuh dan hati congkak dan cahaya orang jahat itu dosa adanya. Bahwa hemat-hemat orang rajin menjadikan kelimpahan, tetapi orang yang gopoh-gopoh itu mengadakan hanya sedikit jua. Barangsiapa yang hendak mengumpulkan harta dengan lidah penipu, ia itu seperti uap yang dikejar oleh orang yang menuju maut. Kerusakan orang jahat akan makan terus ke dalamnya, sebab engganlah mereka itu akan berbuat benar. Bagi orang yang menanggung berat adalah segala jalan berlekak-lekuk dan bengkang-bengkok, tetapi bagi orang yang tiada kena tanggungan, ringanlah juga segala pekerjaannya. Terlebih baik duduk di penjuru sotoh rumah dari pada duduk serumah dengan bini yang bantahan. Jikalau hati orang fasik menghendaki jahat, maka tiada disayangnya jikalau akan sahabatnya sekalipun. Jikalau pengolok-olok disiksa, maka orang bodoh menjadi berbudi, dan jikalau orang berbudi diajarkan, maka iapun mendapat pengetahuan. Bahwa orang yang benar mencamkan baik-baik hal rumah orang jahat, bila dijatuhkannya dirinya ke dalam kebinasaan. Barangsiapa yang menyumbat telinganya akan tangis orang miskin, maka iapun kelak akan berteriak, tetapi tiada yang mendengar akan suaranya. Dengan persembahan yang sembunyi orang memadamkan murka, dan dengan hadiah orang memperhentikan kehangatan amarah dalam dada. Berbuat benar itulah kesukaan orang yang benar, tetapi itu suatu ketakutan bagi orang yang jahat adanya. Orang yang melarat dari pada jalan akal budi itu kelak turun ke dalam alam barzakh. Orang yang suka menjamu-jamu, ia itu menjadi miskin, dan orang yang suka akan air anggur dan minyak-minyak, ia itu tiada boleh menjadi kaya. Orang fasik menjadi tebusan bagi orang yang benar, dan orang khianat bagi orang yang tulus hatinya. Terlebih baik orang duduk di padang tekukur dari pada duduk serumah dengan bini yang bantahan dan pemarah. Jikalau dalam rumah orang yang berbudi adalah harta benda yang indah-indah dan minyak sekalipun, maka seorang bodoh juga memboroskan dia. Barangsiapa yang menuntut kebenaran dan kemurahan, ia itu kelak akan mendapat selamat dan keridlaan dan hormat. Orang yang berbudi itu memanjat kota benteng orang yang gagah, serta diempaskannya ke bawah kubunya yang tiada teralahkan. Barangsiapa yang memeliharakan mulutnya dan lidahnya, ia itu melepaskan dirinya dari pada beberapa kesusahan. Siapa gerangan orang congkak dan sombong yang kelakuannya jemawa begitu? Ia itulah pengolok-olok namanya. Bahwa keinginan orang pemalas menyebabkan matinya kelak, yaitu makin ditahaninya tangannya dari pada pekerjaan. Orang gelojoh itu ingin pada sepanjang hari, tetapi orang yang benar itu suka memberi dan tiada disayangkannya hartanya. Persembahan orang jahat itu suatu kebencian adanya, istimewa pula jikalau dibawanya dengan niat yang jahat. Saksi dusta kelak akan binasa, apabila orang yang mendengar dia memberi kemenangan akan kebenaran. Bahwa orang jahat mengeraskan mukanya, tetapi orang yang benar itu menentukan jalannya. Tak adalah hikmat, tak adalah akal, tak adalah bicara akan melawan Tuhan! Bahwa kuda dilengkapkan bagi perang, tetapi kemenangan itu hanya dari pada Tuhan jua. Bahwa nama yang baik itu terlebih baik dari pada kekayaan besar, dan pengasihan itu terlebih baik dari pada emas dan perak. Orang kaya dan miskin bertemu seorang dengan seorang, maka telah dijadikan Tuhan akan mereka itu sekalian. Orang bijaksana itu serta dilihatnya jahat, maka disembunyikannya dirinya, tetapi orang bodoh melangsung juga lalu kena. Dari pada rendah hati dan takut akan Tuhan terbitlah kekayaan dan hormat dan selamat. Duri dan jerat adalah pada jalan orang angkara; barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia itu menjauhkan dirinya dari sana. Ajarkanlah seorang budak segala permulaan jalannya yang patut, maka pada masa tuanya tiada ia akan undur dari padanya. Orang kaya memerintah orang miskin, dan yang berutang menjadi hamba kepada orang yang mengutangi. Barangsiapa yang menabur jahat, ia itu akan menuai celaka, maka hilanglah tongkat geramnya. Orang yang baik matanya itu akan diberkati, karena telah diberikannya dari pada rezekinya kepada orang-orang miskin. Halaukanlah orang pengolok-olok itu ke luar, maka perkelahianpun akan keluar sertanya, dan perselisihan dan kecelaanpun akan berhenti. Barangsiapa yang suci hatinya, ia itu dikasihi raja dan yang petah lidah, ia itulah sahabatnya. Bahwa mata Tuhan memeliharakan pengetahuan, tetapi perkataan orang murtad dibongkar-bangkir-Nya. Kata si pemalas: Adalah singa di luar, kalau-kalau aku dibunuh kelak di tengah-tengah jalan raya! Mulut perempuan jalang itu seperti telaga yang dalam, maka orang yang dibenci Tuhan kelak akan jatuh ke dalamnya. Jikalau hati budak bersangkut dengan bodoh, tak akan jangan sesah rotan menceraikan dia dari padanya. Barangsiapa yang menganiayakan orang miskin, ia itu menjadikan dia kaya; dan orang yang memberi hadiah akan orang kaya, ia itu membawa akan dia kepada kepapaan. Cenderungkanlah telingamu dan dengarlah olehmu akan perkataan orang yang berbudi dan perhatikanlah pengajaranku; karena selamatlah bagimu, jikalau engkau menaruh akan dia dalam hatimu dan selalu ia sedia pada bibirmu; supaya harapmu bergantung kepada Tuhan, maka aku beritahu dia kepadamu pada hari ini, bahkan, aku memberitahu dia kepadamu juga. Bukankah sudah kusuratkan bagimu beberapa perkara yang indah-indah dari hal nasehat dan pengetahuan? Supaya diketahui olehmu akan pegajaran kebenaran yang tertentu, dan engkau dapat memberi jawab kepada orang yang bertanyakan dikau dari hal kebenaran itu. Janganlah rampas harta orang miskin, sebab miskinlah ia, dan jangan memijak orang papa dalam hukum. Karena Tuhan juga akan membicarakan halnya serta membinasakan segala orang yang membinasakan mereka itu. Janganlah bersahabat dengan orang pemarah, dan janganlah berjinak-jinakan dengan orang garang; supaya jangan engkau belajar tingkah lakunya serta memasang jerat akan jiwamu. Janganlah engkau masuk bilangan orang yang berjanji dengan bertampar tangan, dan yang mengaku utang orang lain. Kalau-kalau tiada padamu yang dibuat pembayar utang, maka diambil orang akan tilam yang di bawah tubuhmu. Janganlah engkau memindahkan tanda perhinggaan tanah, yang telah dibubuh oleh nenek moyangmu. Sudahkah engkau melihat seorang yang rajin pada pekerjaannya, maka iapun akan menghadap raja-raja, tetapi janganlah ia berdiri di hadapan orang hina. Jikalau engkau duduk makan sehidangan dengan seorang penghulu, maka baik-baik perhatikan segala sesuatu yang di hadapanmu. Kenakanlah mata pisau pada lehermu, jikalau kiranya engkau seorang yang suka makan. Dan jangan ingin terlalu akan makanannya yang sedap, karena itulah hidangan penipu adanya. Janganlah engkau berlelah hendak menjadi kaya, jikalau kiranya engkau berakal, maka tinggalkanlah akan dia. Masakan engkau mengamat-amati barang yang satupun tiada, bahwasanya ia itu bersayap kelak dan terbang ke langit seperti burung nasar. Janganlah makan roti orang yang jahat matanya, dan janganlah ingin akan hidangannya yang sedap, karena seperti orang yang menunggui dirinya, demikianlah adanya, maka katanya kepadamu kelak: Makan dan minumlah olehmu! tetapi hatinya jauh dari padamu. Bahwa suap yang telah kautelan itu, niscaya kaumuntahkan pula kelak, dan segala perkataanmu yang manis-manis itu telah kaubuang bagi kebinasaanmu sendiri. Janganlah engkau berkata-kata, sehingga kedengaranlah katamu kepada orang bodoh, karena dicelakannya kelak budi perkataanmu. Janganlah pindahkan tanda perhinggaan yang lama itu, dan jangan masuk ke dalam bendang anak-anak piatu; karena sangat kuat penebusnya, maka Ia juga akan membicarakan kelak hal perkara mereka itu dengan dikau. Jikalau engkau ditegur, taruhlah hatimu akan dia, dan cenderungkanlah telingamu kepada pengajaran pengetahuan. Janganlah tahankan pengajaran dari pada anakmu, jikalau engkau memukul akan dia, dengan rotan, maka tiada ia akan mati, melainkan apabila engkau memukul akan dia, barangkali engkau melepaskan nyawanya dari pada neraka. Hai anakku! jikalau hatimu berbudi, niscaya bersukacitalah hatiku, bahkan, hatiku, dan segala sesuatu yang dalam aku akan bergemar apabila engkau kelak mengatakan perkara yang betul-betul. Janganlah hatimu dengki akan orang yang berdosa, melainkan takutlah akan Tuhan pada tiap-tiap hari; karena sungguh kesudahannya akan datang kelak, maka harapmu tiada akan diputuskan. Dengarlah olehmu, hai anakku! hendaklah engkau berbudi dan tujukanlah hatimu kepada jalan yang betul. Janganlah engkau masuk bilangan orang yang mabuk dengan air anggur, atau orang gelojoh makan daging; karena seorang pemabuk dan gelojoh akan kepapaan kelak, dan suka mengantuk itu mengenakan pakaian compang-camping kepada orang. Dengarlah olehmu akan kata bapamu, yang telah menjadikan dikau, dan jangan engkau mencelakan ibumu pada masa tuanya. Belilah akan benar dan jangan jualkan dia, atau budi, atau pengajaran, atau pengetahuan. Bahwa bapa orang benar akan bersukacita, dan yang telah beroleh akan seorang anak yang berbudi, ia itu kelak bergemar akan dia; maka sebab itu hendaklah engkau menyukakan ibu bapamu, supaya orang tuamu merasai kesukaan yang demikian. Hai anakku! serahkanlah hatimu kepadaku, dan biarlah matamu memandang baik-baik kepada jalanku; karena seorang perempuan sundal itu laksana parit yang dalam, dan seorang perempuan jalang seperti perigi yang sempit. Maka iapun mengendap-endap seperti penyamun, dan diperbanyakkannya orang khianat di antara segala laki-laki. Pada siapa gerangan adalah pengaduh? pada siapa adalah keluh kesah? pada siapa adalah perkelahian? pada siapa adalah pergaduhan? pada siapa adalah luka dengan tiada semena-mena? pada siapa adalah bilis mata? Pada orang yang leka dalam minum air anggur, dan yang berhimpun bersama-sama hendak mengecap-ngecap minuman yang keras. Jangan engkau pandang akan air anggur apabila merah rupanya, apabila ia berkilat dalam piala serta buihnya naik ke atas. Pada kesudahannya patuklah ia seperti ular dan disemburkannya bisanya seperti ular beludak. Matamu kelak memandang akan perempuan jalang dan hatimupun kelak berkata-kata akan perkara yang membinasakan. Maka engkau akan jadi kelak seperti orang yang tidur di tengah-tengah laut, dan seperti orang yang tidur di atas tiang kapal. Katamu kelak: Bahwa aku telah dipukul orang, maka tiada aku merasai sakit, aku telah digasaknya, maka tiada kurasainya. Apabila aku sudah sadar, niscaya aku mencari dia kembali pula. Janganlah engkau menaruh dengki akan orang jahat atau ingin hendak bertaulan dengan dia. Karena kebinasaan terpancarlah dari dalam hatinya dan mulutnya berkata akan celaka belaka. Bahwa dengan hikmat boleh sebuah rumah dibangunkan dan dengan akal budi ia itu diteguhkan; maka dengan pengetahuan bilik-biliknyapun dipenuhi dengan harta benda yang indah-indah dan sedap. Hanya orang yang bijaksana itulah kuat dan orang yang berpengetahuan itulah gagah, sehingga tiada ia teralahkan. Maka sebab itu lakukanlah perang dengan memakai akal budi, karena pada pihak pembicara yang terutama itu akan ada kemenangan. Bahwa terlalu payah bagi orang bodoh memutuskan perselisihan, sebab itu janganlah ia membuka mulutnya dalam majelis bicara yang di pintu gerbang. Orang yang berniat jahat itu dipanggil pereka tipu daya namanya. Kepikiran bodoh itulah dosa adanya, dan si pengolok-olok itu kebencian kepada orang sekalian. Jikalau pada masa kesukaran tawarlah hatimu, maka kuasamupun akan lemah adanya. Tolonglah akan orang yang tertangkap akan dibunuh, yaitu akan orang yang berhuyung-huyung kepada persembelihan; jikalau kiranya engkau menjauhkan dirimu dari padanya, jikalau kiranya katamu: Bahwasanya tiada kami mengetahui dia; bukankah ia itu diperhatikan oleh Tuhan, yang menimbang segala hati? bukankah ia itu diketahui oleh Tuhan, yang menilik akan segala nyawa dan yang membalas kepada tiap-tiap orang sekadar perbuatannya? Makanlah air madu, hai anakku, karena sedaplah rasanya, dan titis sarang lebah, karena manislah ia kepada langitan mulutmu; demikianpun hendaklah nyawamu mengecap hikmat barang di mana kaudapati akan dia, maka pada akhir kelak engkau beroleh pahala dan harapmupun tiada akan putus. Hai orang fasik! jangan engkau mengintai rumah orang benar dan jangan engkau merusakkan pondoknya; karena jikalau kiranya orang benar itu jatuh sampai tujuh kali, maka berbangkitlah pula ia, tetapi segala orang fasik itu akan terperosok ke dalam jahat. Jangan engkau bersukacita apabila jatuh seterumu, dan jangan hatimu bergemar apabila terantuklah ia. Supaya jangan ia itu kelihatan kepada Tuhan dan jahatlah hal itu kepada pemandangan-Nya, sehingga dipalingkan-Nya murka-Nya dari pada orang itu kepadamu. Janganlah engkau merajuk kepada orang jahat dan jangan pula engkau menaruh dengki akan orang fasik. Karena tak ada pahala bagi orang jahat, dan pelita orang fasik akan dipadamkan kelak. Hai anakku! takutlah akan Tuhan dan akan rajapun, maka jangan engkau berjinak-jinakan dengan orang yang mengadakan cidera; karena dengan sekonyong-konyong berbangkitlah kelak celakanya, dan balasan keduanya datang dahulu dari pada disangka orang. Arakian, maka inilah pula beberapa amsal hikmat adanya: Bahwa tak baik dipandang muka orang dalam majelis bicara. Barangsiapa yang berkata kepada orang jahat demikian: Bahwa benarlah engkau! ia itu akan dilaknatkan oleh orang banyak dan dibenci oleh segala bangsa. Tetapi barangsiapa yang menegurkan dia, ia itu akan dipuji-puji orang dan berkat selamatpun turunlah kepadanya. Barangsiapa yang memberi jawab dengan perkataan yang patut, ia itu mengatupkan mulut orang seperti dengan kucup. Aturkanlah pekerjaanmu di luar dahulu, dan sediakanlah bendangmu, kemudian bolehlah engkau membangunkan rumahmu. Janganlah engkau naik saksi atas samamu manusia dengan tiada sebab, melainkan engkau menjadikan dirimu seorang penukas. Janganlah katamu: Seperti perbuatannya akan daku, demikianpun aku hendak membalas akan dia, aku hendak membalas masing-masing sekadar perbuatannya. Pada sekali peristiwa berjalanlah aku lalu dari pada bendang seorang pemalas, dan dari pada kebun anggur orang yang tiada berakal. Maka sesungguhnya bertumbuhlah duri di mana-mana dan tanahnyapun penuh dengan jelatang dan rusaklah segala pagar batunya. Demi kulihat itu maka aku memperhatikannya, dan setelah kupandang akan dia, maka aku mengambil insaf dari padanya: Bahwa tidur sedikit lagi, mengantuk sedikit lagi, lipat tangan sedikit lagi sambil berbaring, demikianlah kelak datang kepapaanmu seperti seorang penyamun dan kekuranganmupun seperti seorang yang bersenjata. Bahwa inipun amsal Sulaiman, yang telah disalinkan oleh beberapa orang hamba Hizkia, raja Yehuda. Maka kemuliaanlah bagi Allah menyembunyikan perbuatan-Nya, tetapi kemuliaan bagi raja menyelidik barang suatu perkara. Bahwa tingginya langit dan dalamnya bumi dan hati rajapun tiada terselidik adanya. Ceraikanlah sanga dari pada perak, supaya keluarlah bejana yang indah-indah oleh tangan jauhari; ceraikanlah orang jahat dari hadapan raja, maka takhta baginda akan ditetapkan kelak oleh kebenaran. Janganlah engkau membesarkan dirimu di hadapan raja dan janganlah berdiri di tempat orang besar-besar, karena lebih baik orang berkata kepadamu: Marilah engkau, naik ke mari, dari pada engkau direndahkan orang di hadapan seorang bangsawan, yang telah kaupandang mudah akan dia. Jangan gopoh-gopoh engkau masuk berhukum, kalau-kalau pada akhirnya engkau tiada boleh lepas, apabila lawanmu mendatangkan malu kepadamu. Bicarakanlah perkaramu dengan kawanmu, tetapi jangan kaubukakan rahasia orang lain, supaya jangan, apabila kedengaranlah ia itu kepadanya, maka iapun membuat malu akan dikau dan perkataanmu yang keji itupun pulang kepadamu. Perkataan yang dikenakan dengan sepertinya itu laksana buah kasturi keemasan dalam rantang perak adanya. Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi. Seperti sejuk salju pada musim menuai, demikianlah seorang suruhan yang setiawan bagi orang yang menyuruhkan dia, karena disedapkannya hati tuannya. Seperti awan-awan dan angin yang tiada mengandungkan hujan setitik, demikianlah hal orang yang memegahkan dirinya dari sebab pemberian yang tiada pernah diberikannya. Dengan panjang sabar dapat dihancurkan hati seorang pemerintah, dan lidah yang lembut dapat menghancurkan tulang. Sudahkah engkau mendapat air madu, makanlah seberapa banyak yang patut, asal jangan engkau terlalu kenyang, lalu engkau muntahkan dia pula; demikianpun hendaklah engkau hemat-hemat dengan kakimu berulang ke rumah sahabatmu, supaya jangan ia menjadi penat oleh sebab engkau, lalu benci akan dikau. Adapun orang yang naik saksi dusta atas samanya manusia, ia itu seperti cokmar dan pedang dan anak panah yang tajam. Seperti patah gigi dan tergelincir kaki, demikianlah hal bergantung kepada orang yang tiada setia pada masa kepicikan. Seperti orang yang menanggalkan pakaiannya pada masa sejuk, dan seperti cuka disiram kepada luka yang baharu, demikianlah hal orang yang menyanyikan nyanyian bagi orang yang berdukacita hatinya. Jikalau musuhmu berlapar berikanlah dia roti akan dimakan, jikalau ia berdahaga, berikanlah air akan diminum olehnya; karena dalam berbuat demikian engkau menimbunkan bara api di atas kepalanya, maka Tuhan akan membalasnya kepadamu kelak. Bahwa angin utara membawa akan hujan, demikianpun lidah pengumpat mengadakan beberapa muka muram. Terlebih baik duduk di penjuru sotoh rumah dari pada duduk serumah dengan seorang bini yang bantahan, jikalau berjamu orang sekalipun. Bahwa kabar baik yang datang dari negeri yang jauh itu laksana air sejuk kepada orang yang lelah. Orang benar yang bimbang hati di hadapan orang-orang fasik, ia itu seperti pancaran air yang keruh dan mata air yang telah rusak adanya. Makan air madu terlalu banyak itu tak baik, demikianpun menuntut hormat itu mendatangkan tanggungan berat. Orang yang tiada dapat menahani nafsunya, ia itu seperti kota benteng yang telah roboh dewalanya. Seperti salju pada musim panas, dan seperti hujan pada musim menuai, demikianpun tiada patut hormat diberi akan orang bodoh. Seperti burung pipit terbang ke sana ke mari dan seperti burung layang-layang terbang berkeliling, demikianpun kutuk yang tiada dengan semena-mena itu tak boleh terkena. Cemeti adalah bagi kuda, dan kekang adalah bagi keledai, tetapi rotan bagi belakang orang jahil. Jangan beri jawab akan orang bodoh setuju dengan bodohnya, supaya jangan engkau menjadi sama dengan dia. Berilah jawab akan orang bodoh seperti patut kepada bodohnya, supaya jangan ia pandai pada sangkanya sendiri. Bahwa orang yang mengirimkan kabar dengan lidah orang bodoh, ia itu seolah-olah dikudungkannya kedua belah kakinya sendiri dan diminumnya barang yang ketar rasanya. Seperti orang timpang kedua belah kakinya, demikianlah peri perumpamaan dalam mulut orang bodoh. Seperti orang melontarkan permata intan dengan pengali-ali, demikianlah peri orang yang memberi hormat akan orang bodoh. Seperti tongkat yang berduri diangkat oleh tangan orang mabuk, demikianlah peri perumpamaan dalam mulut orang bodoh. Banyaklah kesusahan didatangkan atas dirinya oleh orang yang mengupah orang bodoh atau orang yang tiada ketahuan. Seperti anjing balik makan muntahnya, demikianpun orang bodoh suka balik kepada bodohnya. Jikalau engkau melihat seorang yang pada sangkanya sendiri ialah pandai, maka boleh diharap akan orang bodoh terlebih dari pada harap akan orang itu. Bahwa kata orang pemalas: Adalah singa di jalan, adalah singa di tengah-tengah jalan besar. Seperti pintu berkitar-kitar di atas engselnya, demikianlah peri orang pemalas di atas tilamnya. Orang pemalas itu menyembunikan tangannya dalam dada bajunya, maka seganlah ia membawa dia pula ke mulutnya. Orang pemalas itu lebih pandai pada sangkanya sendiri dari pada tujuh orang yang memberi ikhtiar. Orang yang memasukkan dirinya dalam perbantahan orang lain, ia itu seperti orang menangkap anjing yang berjalan lalu pada telinganya. Seperti orang yang pura-pura main gila, tetapi dilontarkannya api dan anak panah dan segala perkakas kematian berkeliling, demikianlah peri orang yang menipu kawannya sambil katanya: Bukankah sahaya bergurau juga? Di tempat tiada kayu, apipun terpadamlah; di tempat tiada pengumpat, berhentilah perkelahian. Seperti arang di atas bara api dan kayu pada api, demikianlah orang bantahan membangkitkan perkelahian. Adapun perkataan orang pengumpat itu seperti makanan yang sedap, maka masuklah ia itu dengan senang sampai ke dalam hati. Seperti tembikar bersalutkan sanga perak, demikianlah mulut manis pada orang yang menaruh hati jahat. Orang yang menaruh dengki itu pura-pura dengan mulutnya sambil mereka tipu dalam hatinya. Jikalau ia membujuk dengan lidahnya, janganlah percaya akan dia, karena adalah tujuh lapis benci dalam hatinya. Dengkinya menyembunikan dirinya hendak menambahkan untung, maka kejahatannya kelak menyatakan dirinya di hadapan orang sekalian. Barangsiapa yang menggali pelobang, iapun akan terperosok ke dalamnya, dan batupun kembali terkena kepada orang yang telah menggolekkan dia. Lidah bercabang itu sekali juga akan membenci cilaka yang telah diadakannya, dan mulut pengangkat-angkat itu kelak membinasakan dirinya sendiri. Janganlah engkau memegahkan dirimu dari hal esok, karena tiada engkau tahu apa kelak jadi pada hari itu. Biarlah orang lain memuji engkau, jangan mulutmu sendiri; biarlah orang yang tiada kekenalan, dan jangan lidahmu sendiri. Bahwa batu beratlah adanya dan pasirpun berat, tetapi gusar orang bodoh itu terlebih berat dari pada keduanya itu. Bahwa bengislah adanya nyala-nyala amarah, dan murka itu seperti air bah yang meliput, tetapi cemburuan, siapa gerangan dapat menahankan dia? Peneguran yang nyata itu terlebih baik dari pada pengasihan yang tersembuni. Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda setia, tetapi cium seteru patut ditangkiskan dengan doa. Orang yang kenyang ia memijak-mijak jikalau air madu sekalipun, tetapi orang yang berlapar maka barang yang pahitpun menjadi manis baginya. Seperti burung yang sesat dari pada sarangnya, demikianlah hal orang yang sesat dari pada tempatnya. Minyak harum dan bau-bauan menggemari hati orang, demikianpun kemanisan sahabat dari karena nasihat hatinya. Janganlah kautinggal akan sahabatmu yang sahabat bapamupun dan jangan masuk rumah saudaramu pada masa kesukaranmu. Seorang sekampung yang dekat itu terlebih baik dari pada seorang saudara yang jauh. Hai anakku! hendaklah engkau berbudi, dan sukakanlah hatiku, supaya dapat aku memberi jawab akan orang yang mencelakan daku. Orang bijaksana itu, serta dilihatnya jahat, maka disembunikannya dirinya, tetapi orang bodoh melangsung juga, lalu kena. Jikalau orang telah menjadi pengaku akan orang dagang, maka ambillah jubahnya, gadaikanlah karena orang keluaran. Orang yang memuji sahabatnya dengan nyaring suaranya sambil bangun pagi-pagi, maka ia itu dapat dibilangkan baginya akan laknat. Bocor yang bertitik-titik selalu pada masa hujan deras, ia itu sama dengan seorang bini yang bantahan. Barangsiapa yang mendiamkan dia, ia itu dapat mendiamkan anginpun, atau menggenggam minyak dengan tangannya kanan. Besi menajamkan besi, demikianpun orang menajamkan akal orang. Orang yang memeliharakan pokok ara ia itu akan makan buahnya; orang yang menunggui tuannya itu akan mendapat kemuliaan. Seperti air itu cermin muka orang, demikianpun hati itu cermin manusia. Neraka dan kebinasaan tak pernah kenyang, demikianpun mata orang tak pernah kenyang. Seperti kui bagi emas dan dapur bagi perak, demikianpun orang bagi mulut yang memuji dia. Jikalau kiranya orang bodoh ditumbuk dalam lesung bersama-sama dengan segala beras sekalipun, maka tiada juga bodohnya akan bercerai dari padanya. Belajarlah baik-baik mengenal segala dombamu dan perhatikanlah hal segala kawan kambingmu, karena tiadalah kekayaan yang kekal adanya, dan tiada makota yang tetap kepada orang turun-temurun. Jikalau rumput mulai tumbuh dan kelihatanlah pucuk-pucuknya, hendaklah tumbuh-tumbuhan dari gunung dihimpunkan. Maka anak-anak domba akan menjadi pakaianmu dan kambing jantan akan menjadi harga padang itu. Maka engkau akan mendapat air susu kambing yang cukup akan rezekimu dan akan rezeki isi rumahmu dan akan kehidupan hamba sahayamu. Bahwa orang jahat itu lari bila tiada yang mengejar, tetapi orang benar itu berani seperti singa adanya. Jikalau durhaka orang isi negeri, maka banyaklah pemerintahnya kelak; tetapi barang di mana orang yang suka akan benar itu, maka tetap pemerintahannya. Orang berharta yang menganiayakan orang miskin itu laksana hujan tempias yang tiada meninggalkan rezeki lagi. Orang yang meninggalkan hukum itu memuliakan orang jahat, tetapi orang yang memeliharakan hukum itu melawan orang jahat. Orang jahat tiada mengerti barang yang benar, tetapi orang yang mencahari Tuhan mengerti segala perkara. Orang miskin yang melakukan dirinya dengan tulus hati itu terlebih baik dari pada orang yang bengkang-bengkok jalannya, jikalau ia kaya sekalipun. Orang yang melakukan hukum itulah seorang anak yang berbudi, tetapi orang yang bertaulan dengan orang perlente itu memberi malu akan bapanya. Orang yang menambahi hartanya dengan rubiah dan laba yang keji, ia itu mengumpulkan dia bagi orang yang menaruh kasihan akan orang miskin. Orang yang memalingkan telinganya dan tiada mau mendengar akan hukum, jikalau doanya sekalipun maka menjadi suatu kebencian. Barangsiapa yang menyesatkan orang benar kepada jalan yang jahat, ia itu kelak terperosok ke dalam pelobangnya sendiri, tetapi selamat menjadi bahagian orang yang memeliharakan dirinya dengan tiada berkecelaan. Seorang kaya sangka akan dirinya pandai, tetapi orang papa yang berakal itu menyelidik akan dia. Apabila tamasyalah orang-orang benar maka adalah kemuliaan besar, tetapi apabila berbangkitlah orang-orang jahat, maka diselidiknya jikalau akan orang hina sekalipun. Orang yang melindungkan dosanya itu tak boleh beruntung, tetapi orang yang mengaku dan membuangkan dia ia itu mendapat kasihan kelak. Berbahagialah orang yang takut selalu, tetapi orang yang mengeraskan hatinya itu akan jatuh ke dalam celaka. Seperti singa mengaum, dan seperti beruang berpusing-pusing, demikianlah peri kelakuan seorang penghulu yang jahat atas orang-orang miskin. Seorang raja yang kurang akal itu sangat menganiayakan orang, tetapi orang yang benci akan tamak ia itu melanjutkan umurnya. Seorang yang menanggung darah orang ia itu lari ke kubur; janganlah orang menegahkan dia. Orang yang berjalan dengan tulus hatinya itu berjalan pada jalan raya, tetapi orang yang dengan hati bercabang memilih dua jalan ia itu akan jatuh kelak pada salah satunya. Barangsiapa yang mengusahakan bendangnya itu akan dikenyangkan dengan makanan, tetapi orang yang menuntut peri malas itu kelak dikenyangkan dengan kepapaan. Orang yang amat setiawan adanya itu berkelimpahan berkat, tetapi orang yang dengan segera hendak menjadi kaya itu tiada terlepas dari pada salah. Pandang muka orang dalam hukum itu tak baik, karena dari sebab sesuap nasi orang akan bersalah kelak. Orang yang dengan segera hendak menjadi kaya itu jahatlah matanya, tiada ia melihat kepapaan datang atasnya kelak. Orang yang menegurkan orang, pada kesudahan ia mendapat hormat kelak, terlebih dari pada orang yang mengangkat-angkat dengan mulutnya. Barangsiapa yang merampas harta benda ibu bapanya serta katanya: Tiada salah! maka orang itu sama dengan penyamun. Orang yang congkak hatinya itu menerbitkan perkelahian, tetapi orang yang bergantung kepada Tuhan itu akan tambun kelak. Orang yang percaya akan hatinya sendiri ialah seorang bodoh, tetapi orang yang melakukan dirinya dengan bijak ia itu tiada akan kena celaka. Orang yang memberi kepada orang miskin ia itu tiada akan merasai kekurangan, tetapi orang yang mengejamkam matanya itu akan kena banyak laknat kelak. Apabila orang jahat ditinggikan, maka orang kecil juga menyembunikan dirinya, tetapi apabila binasalah orang jahat, maka bertambah-tambahlah orang benar. Orang yang ditegurkan kerap kali maka ditegarkannya juga tengkuknya, ia itu akan binasa dengan segeranya, sehingga tiada dapat ditolong lagi. Apabila orang benar memegang kuasa maka tamasyalah orang banyak, tetapi apabila orang jahat memegang perintah maka orang sekalianpun berkeluh kesah. Barangsiapa yang suka akan hikmat itu menyukakan hati bapanya, tetapi orang yang beramah-ramahan dengan perempuan jalang itu memboroskan harta banyak. Bahwa seorang raja meneguhkan kerajaannya dengan hukum yang adil, tetapi yang mengenakan banyak cukai ia itu membinasakan negeri. Orang yang mengangkat-angkat temannya, ia itu membentangkan jaring di hadapan kakinya. Bahwa kejahatannya juga menjadi jerat bagi orang jahat, tetapi orang benar itu lari luput lalu bersukacita hatinya. Orang benar itu memperhatikan hal perkara orang miskin, tetapi orang jahat tiada peduli akan dia. Orang pengolok-olok dapat menyalakan sebuah negeri, tetapi orang yang berbudi itu memadamkan marah. Bahwa orang berbudi dengan orang bodoh berbantah-bantah selalu, baik dengan amarah baik dengan tertawa, tiada juga berhentinya. Orang makan darah itu benci akan orang-orang saleh, tetapi orang yang benar itu menuntut belanya. Orang bodoh itu mengeluarkan segala kepikiran hatinya, tetapi orang yang berbudi menahankan dia sampai kemudian kelak. Jikalau seorang penghulu mengindahkan bohong, niscaya segala rakyatnya menjadi jahatlah kelak. Bahwa orang kaya dan orang miskin bertemu seorang dengan seorang, maka Tuhan menerangkan mata keduanya. Seorang raja yang membicarakan hal orang miskin dengan setia, maka takhtanya akan kekal tetap selama-lamanya. Rotan dan pengajaran mendatangkan akal budi, tetapi anak yang dibiarkan saja mendatangkan malu kepada ibunya. Apabila orang-orang jahat beroleh kuasa, maka bertambah-tambahlah jahat, tetapi orang benar akan melihat jatuhnya kelak. Ajarilah anakmu, maka iapun akan menjadikan kesenanganmu, bahkan, iapun akan mendatangkan kesukaan kepada hatimu. Jikalau agama dihalai-balaikan, maka orang banyak kelak mendurhaka, tetapi jikalau taurat diindahkan maka orang banyakpun selamatlah. Seorang hamba yang mengerti, tetapi tiada juga memberi jawab, janganlah diajar akan dia dengan perkataan. Sudahkah engkau melihat seorang yang terlanjur katanya, maka pada orang bodoh boleh diharap terlebih dari pada akan orang itu. Jikalau seorang hamba dipeliharakan dengan lezatnya, maka pada akhir kelak iapun hendak menjadi anak tuannya. Seorang pemarah itu menerbitkan perkelahian, dan orang yang angat nafsunya itu melimpahkan kesalahan. Bahwa congkak itu merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hatinya itu berpegang akan kemuliaan. Barangsiapa yang membahagi-bahagi dengan pencuri ia itu benci akan dirinya; terdengarlah ia akan sumpah, tetapi tiada diberitahunya. Takut akan orang ia itu menjadi suatu jerat, tetapi orang yang percaya akan Tuhan ia itu akan ditaruh dalam perlindungan yang tinggi. Banyaklah orang yang menuntut keridlaan raja, tetapi kebenaran orang dari pada Tuhan jua datangnya. Orang yang lalim menjadi kebencian kepada orang yang benar, maka orang yang betul kelakuannya itu kebencian kepada orang jahat adanya. Bahwa inilah perkataan Agur bin Yakai; sabda perumpamaan orang itu kepada Itiel, bahkan kepada Itiel dan Ukhal. Bahwa aku ini tiada berbudi, seperti bukannya orang, aku tiada berakal manusia. Dan lagi tiada aku belajar hikmat, dan tiada aku mengerti pengetahuan Tuhan, yang mahasuci. Siapa gerangan telah naik ke sorga atau telah turun dari sana? Siapakah telah menggenggam angin dengan tangannya? Siapakah telah membungkus air itu dengan sehelai kain? Siapakah telah menetapkan segala pihak bumi? Siapa gerangan namanya dan siapa gerangan nama anaknya? Katakanlah jikalau kiranya engkau mengetahuinya. Segala firman Allah itu amat suci adanya, maka Ialah laksana perisai bagi segala orang yang berpaut kepada-Nya. Jangan apalah engkau menambahi firman-Nya dengan barang sesuatu, supaya jangan dihukumkan-Nya engkau dan didapati-Nya akan dikau seorang pembohong. Dua perkara juga telah kupinta kepadamu; jangan apalah engkau menahankan dia dari padaku dahulu dari pada matiku. Jauhkanlah kiranya dari padaku segala sia-sia dan bohong; jangan apalah berikan daku kepapaan atau kekayaan, melainkan peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup; lamun jangan dengan mewahku aku menyangkal akan Dikau sambil kataku: Siapakah Tuhan itu? atau jangan dari sebab kepapaanku aku mulai mencuri dan menghujat akan nama Allahku. Janganlah mengumpat seorang hamba kepada tuannya, supaya jangan dikutukinya akan dikau dan engkau sendiripun bersalah. Adalah suatu bangsa yang menistakan bapanya dan tiada memberi berkat akan ibunya; suatu bangsa yang sangka akan dirinya suci, tetapi tiada dibasuhkan kecemarannya; suatu bangsa, hai betapa besar matanya dan terangkat kelopak matanya! suatu bangsa yang giginya laksana pedang dan gigi gerahamnya laksana pisau, hendak makan habis akan segala orang miskin yang di dalam negeri, dan akan segala orang yang kekurangan di antara manusia. Pada si lintah adalah dua anaknya, ia ini: Berilah! berilah! bahwa tiga perkara ini tiada tahu kenyang dan empat yang tiada pernah berkata demikian: Telah cukuplah sudah! yaitu: kubur dan rahim yang mandul dan bumi, yang tiada kenyang dengan air, dan apipun tiada tahu berkata demikian: Telah cukuplah sudah! Adapun orang yang mengolok-olok akan bapanya dan enggan menurut kata ibunya, maka gagak dari tepi sungai akan mematuk matanya dan anak burung nasar akan makan dia. Ketiga perkara ini terlalu ajaib kepadaku, bahkan, empat perkara yang tiada kuketahui. Yaitu jalan burung nasar di udara dan jalan ular di atas batu gunung dan jalan kapal di tengah-tengah laut dan jalan seorang laki-laki dengan anak dara. Adapun hal perempuan berzinah, ia itu demikianlah adanya: maka iapun makan lalu disapunya mulutnya sambil katanya: Tiada aku berbuat jahat! Sebab tiga perkara ini dunia menjadi kacau, dan akan empat tiada ia tertahan, yaitu karena seorang hamba apabila ia merajalela, dan seorang bodoh apabila ia berkelimpahan rezeki, dan karena seorang perempuan yang hina apabila ia berlaki, dan seorang sahaya apabila ia menjadi waris enciknya. Bahwa empat perkara ini terkecil dalam dunia, akan tetapi tersangatlah ia bijaksana dan lengkaplah kepandaiannya, yaitu: bahwa semut itu suatu bangsa yang tiada kuat, maka disediakannya juga bekalnya pada musim panas; dan kelinci itu suatu bangsa yang lemah, maka diperbuatkannya juga sarangnya dalam batu gunung; dan belalang itu tiada beraja, maka terbanglah juga ia berkawan-kawan; dan laba-laba itu mencapai dengan kakinya, maka adalah juga ia di dalam maligai raja. Bahwa ketiga ini berjalan dengan baik langkahnya, bahkan, adalah empat yang berjalan molek. Yaitu singa yang terlebih gagah dari pada segala binatang dan tiada ia mau balik dari sebab barang sesuatu; dan anjing pemburu yang baik lambungnya, dan lagi seorang raja yang tiada terlawan. Jikalau kiranya engkau telah membuat perkara yang bodoh sebab membesarkan dirimu, atau telah berpikir jahat, maka hendaklah engkau bertekap mulut; karena air susu ditumbuk menjadi mentega dan hidung ditumbuk keluar darah dan amarah digalakkan menjadikan perkelahian. Bahwa inilah perkataan raja Lemuil, yang diajarkan kepadanya oleh bundanya. Apa, hai anakku, dan apa, hai anak rahimku, dan apa, hai anak nazarku! Janganlah engkau menyerahkan kuatmu kepada perempuan dan jangan pula jalanmu kepada mereka yang membinasakan raja-raja. Tiada patut kepada raja-raja, hai Lemuil! tiada patut kepada raja-raja minum air anggur, atau kepada putera raja santap minuman yang keras; supaya dengan sementara minum dilupakannya hukum atau diubahkannya acara orang yang teraniaya. Berikanlah minuman yang keras kepada orang yang putus asa, dan air anggur kepada orang yang sangat berdukacita hatinya. Biarlah ia minum serta melupakan celakanya dan tiada ia teringat lagi akan kesukarannya. Bukakanlah mulutmu karena orang kelu, dan karena perkara segala anak kebinasaan. Bukakanlah mulutmu serta berbicaralah dengan adil dan benarkanlah hal orang yang miskin lagi teraniaya. Siapakah yang boleh mendapat seorang bini yang berbudi? maka adalah harganya amat lebih besar dari pada harga menikam. Bahwa hati lakinya boleh harap padanya, sehingga tiada ia kekurangan barang-barang yang baik. Bahwa bininya berbuat baik akan dia, bukannya jahat, seumur hidupnya. Maka ia mencari bulu kambing dan rami, dikerjakannya dengan tangannya sendiri serta dengan sukahatinya. Maka adalah ia seperti kapal saudagar, didatangkannya bekalnya dari jauh. Maka bangunlah ia sebelum fajar, lalu diberinya makan akan orang isi rumahnya dan pekerjaan yang tentu kepada segala dayang-dayangnya. Maka iapun menghendaki suatu bendang, lalu diperolehnya juga; maka dengan hasil tangannya ditanaminya sebuah kebun anggur. Maka diikatnya pinggangnya dengan kuat dan dikuatkannya lengannya. Maka dirasainya peri manis perniagaannya dan pada malam tiada terpadam pelitanya. Maka dicapainya dengan tangannya kepada kisi-kisi dan tapak tangannyapun ada memegang rahat. Maka dibukakannya tangannya selalu kepada orang miskin, dan diunjuknya tangannya kepada orang yang kekurangan. Maka tiada ia takut akan musim hujan salju, karena segenap isi rumahnya berpakaikan pakaian lapis dua. Maka diperbuatnya bagi dirinya perhiasan permadani, dan pakaiannya dari pada kain halus yang ungu warnanya. Maka lakinya dikenal orang dalam pintu gerbang, apabila ia duduk serta dengan segala tua-tua negeri. Maka diperbuat oleh perempuan itu kain khasah lalu dijualnya dan dibawanya masuk akan ikat-ikat pinggang kepada saudagar. Patut dan sopan menjadi pakaiannya, dan iapun bergemar akan hari yang kemudian. Maka dibukakannya mulutnya dengan akal budi dan pengajaran kemurahan adalah pada lidahnya. Maka diamat-amatinya kelakuan segala isi rumahnya, dan tiada ia makan rezeki dengan malas. Bahwa anak-anaknya naik pangkat serta memuji dia sebab selamatnya dan lakinyapun memuji dia katanya: Banyaklah anak perempuan yang telah baik dan berbudi kelakuannya, tetapi engkaulah meliputi akan mereka itu sekalian. Adapun peri cantik itu penipu adanya dan keelokan itu sia-sia, tetapi seorang bini yang takut akan Tuhan itu akan dipuji-puji. Berikanlah kepadanya dari pada hasil tangannya sendiri, dan biarlah pekerjaannya sendiri memuji akan dia di pintu gerbang. Bermula, inilah perkataan al-Khatib bin Daud, raja di Yeruzalem. Kesia-siaan atas segala kesia-siaan, kata al-Khatib; kesia-siaan atas segala kesia-siaan, semuanya juga sia-sia adanya. Apakah faedahnya kepada manusia dalam segala usahanya, dalam segala yang diusahakannya di bawah langit? Bahwa satu bangsa pergi, satu bangsa datang, tetapi dunia tinggal begitu juga selama-lamanya. Demikianpun matahari terbit, lalu matahari masuk, maka termengeh-mengehlah ia kembali ke tempat ia terbit dahulu. Lagipun angin bertiup ke selatan, lalu balik ke utara dan beralih-alih selalu, sehingga ia kembali kepada peridarannya. Segala sungai itu mengalir ke laut, dan laut itu tiada lebih penuh, maka ke tempat segala sungai itu mengalir, ke sana juga iapun mengalir selalu. Segala perkara itu bergerak dengan tiada berhentinya, terlebih dari pada dapat dikatakan orang, maka matapun tiada puas melihat dan telingapun tiada jemu akan mendengar. Barang yang sudah ada itu juga yang akan ada; dan barang yang sudah diperbuat itu juga yang akan diperbuat; satupun tiada yang baharu di bawah langit ini. Adakah barang sesuatu yang dapat dikatakan orang akan halnya demikian: Tengoklah, ini suatu perkara yang baharu! bahwa ia itu sudah ada pada segala zaman yang dahulu dari pada kita. Peringatan akan perkara-perkara yang dahulu itu lenyaplah, demikianpun peringatan akan perkara-perkara yang kemudian itu juga akan lenyap dari pada orang yang hidup kemudian dari padanya. Bahwa aku al-Khatib telah menjadi raja orang Israel di Yeruzalem. Maka kutentukan dalam hatiku hendak dengan akalku memeriksa dan menyelidik segala sesuatu yang diperbuat di bawah langit; maka pekerjaan yang sukar ini telah diberikan Allah kepada segala anak Adam akan bersyugul dalamnya. Bahwa telah kulihat segala pekerjaan yang diperbuat di bawah langit, maka sesungguhnya semuanya itu sia-sialah adanya dan tahi angin belaka. Barang yang bengkok itu tiada dapat dibetulkan, dan barang yang kurangpun tiada tepermanai banyaknya. Bahwa aku sudah berkata dalam hatiku demikian: Bahwasanya aku sudah membesarkan dan memperbanyakkan hikmat terlebih dari pada segala orang yang dahulu dari padaku kerajaan di Yeruzalem, dan hatiku sudah melihat kelimpahan ilmu dan pengetahuan. Tetapi serta kutentukan dalam hatiku hendak mengetahui akan hikmat dan ilmu, akan kebodohan dan kebebalan, kudapati bahwa ia itu juga memenatkan hati. Karena dalam kebanyakan hikmat adalah banyak nestapa, dan barangsiapa yang menambahkan ilmu, ia itupun menambahkan sengsara. Maka berkatalah aku dalam hatiku: Mari, aku hendak mencobai diriku dengan kesukaan, sebab itu rasailah olehmu akan segala perkara yang baik, tetapi sesungguhnya ia itu juga sia-sia adanya. Akan tertawa itu kataku: Gila adamu, dan akan kesukaan: Apa gunanya ini? Bahwa sudah kucobai hatiku dengan hidup dalam minum air anggur dan memegang perkara yang bodoh (tetapi dalam itupun aku juga melakukan hatiku dengan akal), supaya aku boleh melihat kalau inilah perkara yang baik bagi segala anak Adam akan diperbuat olehnya di bawah langit sepanjang umur hidupnya. Bahwa sudah kubuat akan diriku beberapa perbuatan yang besar-besar, dan sudah kubuat akan diriku beberapa buah rumah, dan sudah kutanami akan diriku beberapa kebun anggur. Dan sudah kubuat akan diriku beberapa kebun dan taman, dalamnya telah kutanam beberapa macam pokok yang berbagai-bagai buahnya. Dan sudah kubuat akan diriku beberapa kolam dan saluran air, akan mendiris dengan dia hutan, yang menumbuhkan pohon kayu yang hijau. Bahwa sudah kuperoleh beberapa orang hamba dan sahaya, dan beberapa anak emaspun adalah padaku, dan lagi adalah padaku perolehan lembu dan kambing domba amat banyak, terlebih dari pada segala orang yang dahulu dari padaku di Yeruzalem. Lagipun sudah kukumpulkan akan diriku emas dan perak dan beberapa mata benda dari pada raja-raja segala negeri, dan sudah kuangkat bagi diriku akan beberapa biduan laki-laki dan perempuan dan kegemaran segala anak Adam, yaitu banyak orang perempuan yang elok parasnya. Maka akupun makin besar dan makin kaya, terlebih dari pada segala orang yang dahulu dari padaku di Yeruzalem; dan lagi akal budikupun tetaplah sertaku. Barang sesuatu yang dikehendaki mataku itu tiada kutahankan dari padanya, dan tiada kutegahkan hatiku dari pada barang sesuatu kesukaan; bahkan, hatiku bersukacita akan segala perbuatanku; maka hanya inilah bahagianku dari pada segala usahaku. Karena apabila aku menoleh kepada segala perbuatanku, yang telah kuperbuat dengan tanganku, dan kepada segala pekerjaan yang telah kukerjakan dengan tekun itu, maka sesungguhnya semuanya itu sia-sialah adanya dan kepenatan hati, tiadalah faedah dalamnya di bawah langit. Setelah itu maka berpalinglah aku hendak memandang hikmat, lagipun kebebalan dan kebodohan (siapa gerangan orang yang akan mengganti raja dalam milik segala sesuatu yang dikerjakan dahulu dari padanya?). Maka kudapati akan kemuliaan hikmat itu amat lebih dari pada kebodohan, seperti kemuliaan terang itu amat lebih dari pada kegelapan. Adapun orang yang berbudi itu adalah mata dalam kepalanya, tetapi seorang bodoh itu berjalan selalu dalam gelap. Kendatilah begitu kudapati juga sama untung berlaku atas sekaliannya. Maka berkatalah aku dalam hatiku: Barang yang berlaku atas orang bodoh itupun boleh berlaku atasku juga; entah apa gunanya aku sudah terlebih menuntut hikmat? sebab itu kataku dalam hatiku: Ini juga sia-sia adanya. Karena peringatan akan orang alim dan akan orang bebal itu sama, tiada kekal adanya, maka barang yang ada sekarang sekaliannya itu akan terlupa pada hari yang datang; demikianlah mati orang alim itu sama dengan orang bodoh. Maka sebab itu bencilah aku akan hidup ini, karena jemulah aku akan segala sesuatu yang diperbuat di bawah langit, sebab semuanya itu sia-sialah adanya dan memenatkan hati. Lagipun aku benci akan segala pekerjaanku, yang telah kuusahakan di bawah langit, sebab tak dapat tiada aku meninggalkan dia kelak kepada orang yang kemudian dari padaku. Karena siapa tahu kalau ia bodoh atau berbudi? Kendatilah, ia juga akan menjadi tuan atas segala sesuatu yang telah kuperbuat di bawah langit dengan begitu banyak usaha dan begitu banyak akal. Maka ini juga sia-sialah adanya. Maka oleh sebab itu berbaliklah aku akan putus harap hatiku dari karena segala pekerjaan, yang sudah kukerjakan di bawah langit. Karena jikalau diusahakan orang pekerjaannya dengan hikmat dan pengetahuan dan selamat sekalipun, tak dapat tiada ditinggalkannya juga menjadi bahagian orang yang tiada tahu mengusahakan dia; maka ini juga perkara yang sia-sia adanya dan dukacita besar. Apa gerangan perolehan manusia dari pada segala pekerjaannya dan segala syugul hatinya, yang ditanggungnya di bawah langit? Inilah: bahwa segala harinya ia dalam sengsara dan syugul dan nestapa; jikalau pada malam sekalipun hatinya tiada berhenti; maka ini juga perkara yang sia-sia adanya. Dalam segala perkara yang dituntut oleh manusia satupun tiada yang baik! Hendaklah ia makan minum dan menyedapkan hatinya dengan hasil usahanya yang baik. Maka ini juga telah kulihat dari pada tangan Allah datangnya. Karena siapakah sudah boleh makan dan menyedapkan hatinya terlebih dari pada aku ini? Karena kepada orang yang baik di hadapan hadirat-Nya dikaruniakan-Nya hikmat dan pengetahuan dan kesukaan, tetapi kepada orang yang berdosa diberikan-Nya percintaan dan syugul dalam mengumpulkan dan menghimpunkan, supaya diberikan-Nya kepada orang yang baik di hadapan hadirat Allah; maka ini juga perkara yang sia-sialah adanya dan yang memenatkan hati. Bermula bagi segala sesuatu adalah masa yang tertentu dan bagi segala maksud adalah ketikanya di bawah langit. Adalah masa akan diperanakkan dan masa akan mati, adalah masa akan bertanam dan masa akan mencabut barang yang tertanam itu; adalah masa akan melukakan dan masa akan menyembuhkan; adalah masa akan merombak dan masa akan membangunkan; adalah masa akan menangis dan masa akan tertawa; adalah masa akan meratap dan masa akan menari; adalah masa akan membuang batu dan masa akan mengumpulkan batu; adalah masa akan memeluk dan masa akan menjauhkan dirinya dari pada memeluk; adalah masa akan mencahari dan masa akan menghilangkan; adalah masa akan memeliharakan dan masa akan membuang; adalah masa akan mencarik-carik dan masa akan menampal; adalah masa akan berdiam diri dan masa akan berkata-kata; adalah masa akan mengasihi dan masa akan benci; adalah masa akan berperang dan masa akan berdamai. Apakah faedahnya bagi orang yang berlelah itu dari pada barang yang diusahakannya? Bahwa aku sudah melihat syugul, yang sudah diberi Allah kepada segala anak Adam, supaya mereka itu bersyugul dengan dia. Maka telah dijadikannya segala sesuatu itu permai pada masanya, lagipun dibubuhnya peri yang kekal di dalam hati mereka itu, melainkan tiada dapat manusia menyelidik dari pada permulaan datang kepada kesudahan segala perbuatan yang diperbuat Allah itu. Maka tentulah sudah kepadaku bahwa dalam segala perkara itu satupun tiada yang baik, melainkan manusia menyukakan dan membuat baik akan dirinya sepanjang umur hidupnya. Sebagai lagi bahwa seorang manusia makan minum dan merasai kebaikan dari pada segala usahanya, maka ia itu juga karunia Allah adanya. Maka tahulah aku bahwa segala sesuatu yang dibuat oleh Allah itu akan kekal selama-lamanya, seorangpun tiada dapat menambahinya atau menguranginya; maka perbuatan Allah demikian, supaya takutlah orang di hadapan hadirat-Nya. Segala sesuatu yang telah ada itu, ia itu adalah sekarang juga, dan barang yang akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang yang sudah lalu itu. Tambahan lagi sudah kulihat di bawah langit barang di mana tempat hukum, di sanapun adalah lalim, dan barang di mana tempat pengadilan, di sanapun adalah lalim. Maka kataku dalam hatiku: Bahwa Allah juga akan menghukumkan orang yang benar dan orang yang tiada benar, karena bagi segala maksud dan bagi segala pekerjaan sekali datanglah masanya. Maka kataku dalam hatiku akan peri hal segala anak Adam, bahwa dinyatakan Allah kepada mereka itu kelak, dan dilihat mereka itu kelak, bahwa seperti binatang juga keadaan mereka itu jikalau ditimbang akan dirinya. Karena barang yang berlaku atas segala anak Adam ia itu juga berlaku atas segala binatang, maka satu jua untung pada keduanya; seperti mati ini, demikianpun mati itu, satu jua nafas pada sekaliannya, tiada barang kelebihan manusia dari pada binatang, karena semuanya itu sia-sialah adanya. Sekalian itu pergi kepada sama tempat jua, sekaliannya dari pada lebu asalnya, dan sekaliannyapun kembali kepada lebu pula. Siapa gerangan tahu kalau nyawa anak-anak Adam itu naik ke atas dan nyawa segala binatang itu turun ke dalam bumi? Maka sebab itu telah kulihat tiada yang terutama dari pada ini; manusia bersukacita akan segala pekerjaannya, karena inilah bahagiannya, maka siapa gerangan membawa akan dia ke sana, supaya dilihatnya barang yang akan jadi kemudian dari padanya? Setelah itu maka berbaliklah aku hendak melihat segala aniaya, yang dibuat di bawah langit; bahwasanya adalah air mata segala orang yang teraniaya itu, dan seorangpun tiada yang menghiburkan mereka itu; maka pada pihak segala penganiaya itu adalah kuasa, dan seorangpun tiada membalas jahat itu kepadanya. Maka sebab itu akupun memuji hal segala orang mati, yang sudah putus nyawa itu, terlebih dari pada orang yang hidup, yang lagi hidup sampai sekarang. Bahkan, dari pada keduanya itu baik pula orang yang belum jadi sekali, sebab belum pernah dilihatnya perbuatan jahat yang dilakukan di bawah langit. Dan lagi telah kulihat bagaimana segala pekerjaan, yang dibuat dengan usaha dan yang jadi dengan selamat, itu mendatangkan kedengkian kepada orang dari pada pihak kawannya; maka ini juga suatu perkara yang sia-sia adanya dan yang memenatkan hati. Bahwa orang jahil itu berlipat-lipat tangannya dan makan daging dirinya. Bahwa kesenangan segenggam itu terutama dari pada kedua belah genggam penuh dengan kesusahan dan sakit hati. Kemudian kulihat pula suatu perkara yang sia-sia adanya di bawah langit; yaitu: seorang yang berasing, yang tiada kawannya, lagipun tiada padanya anak atau saudara, kendatilah demikian, tiada juga berkesudahan segala pekerjaannya, dan matanyapun tiada puas melihat segala kekayaannya; maka tiada ia berkata demikian: Entah karena siapa gerangan aku bekerja dan kubiarkan diriku kekurangan perkara yang baik? Maka ini lagi sia-sia adanya dan percintaan yang amat syugul. Bahwa orang dua baik dari pada seorang orang, karena sedaplah bagi mereka itu hasil pekerjaannya. Maka jikalau jatuh, seorang dapat membangkitkan seorangnya; tetapi wai bagi dia yang seorang orang sahaja apabila ia jatuh, karena tiada jodohnya akan membangkitkan dia pula. Demikianpun jikalau dua orang berbaring bersama-sama, maka tubuh keduanya bersuhu adanya, tetapi ia yang seorang orang bagaimana gerangan diberinya bersuhu tubuhnya. Maka jikalau kiranya seorang orang dapat dialahkan, dua orang akan berdiri tetap juga dan tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus. Seorang orang muda yang alim, jikalau ia miskin sekalipun, ia itu baik dari pada seorang raja yang tua serta dengan bodohnya yang tiada ternasehatkan lagi, karena ada seorang keluar dari dalam penjara akan naik raja, dan lagi ada seorang yang diperanakkan dengan kerajaannya lalu kepapaanlah ia. Maka kulihat segala orang yang hidup di bawah langit itu mengikut orang muda, yang berdiri di tempatnya akan ganti orang itu. Dengan tiada berkeputusan segala orang datang menghadap dia, hanya segala orang yang kemudian dari padanya itu tiada lagi bergemar akan dia; bahwa sesungguhnya ini juga suatu perkara yang sia-sia adanya dan yang memenatkan hati. Ingat-ingatlah olehmu akan kakimu apabila engkau masuk ke dalam bait-Ullah, karena sedia akan menurut itu baik dari pada segala korban, yang dipersembahkan oleh orang bodoh, karena sesungguhnya dibuatnya jahat dengan tiada diketahuinya sendiri. Janganlah kiranya mulutmu telanjur dan janganlah hatimu gopoh-gopoh mengeluarkan barang sesuatu perkataan di hadapan hadirat Allah, karena Allah adalah di dalam sorga dan engkau di atas bumi, sebab itu hendaklah sedikit jua perkataanmu. Karena seperti mimpi datang oleh banyak syugul, demikianpun bunyi suara orang bodoh oleh kebanyakan perkataan. Apabila engkau menazarkan kepada Allah barang sesuatu nazar, jangan bertangguh-tangguh menyampaikan dia, karena tiada Ia berkenan akan orang jahil; sebab itu sampaikanlah olehmu barang yang telah kaunazarkan itu. Baiklah engkau tiada bernazar sekali-kali dari pada bernazar, lalu tiada menyampaikan nazarmu. Jangan kaubiarkan mulutmu mengajak tubuhmu akan berdosa, lalu katamu di hadapan imam bahwa ia itu hanya suatu khilaf adanya; mengapa maka engkau akan menyalakan murka Allah dengan katamu yang demikian, sehingga dibinasakan-Nya kelak segala perbuatan tanganmu? Karena seperti kebanyakan mimpi itu sia-sialah adanya, demikianpun kebanyakan perkataan; melainkan hendaklah engkau takut akan Allah. Apabila di tempat hukum engkau melihat orang miskin teraniaya dan adalat dan kebenaran dijadikan rampasan, jangan engkau tercengang-cengang akan perbuatan yang demikian, karena Satu, yang tinggi dari pada segala ketinggian itu, ada mengamat-amatinya, dan Allah taalapun di atas sekaliannya. Bahwa hasil tanah itu bagi orang sekalian, jikalau raja sekalipun dipeliharakan dengan hasil tanah juga. Barangsiapa yang suka akan uang, ia itu tiada tahu puas dengan uang, dan barangsiapa yang suka akan kekayaan, ia itu tiada tahu puas dengan perolehannya, maka inipun suatu perkara yang sia-sialah adanya. Barang di mana bertambah-tambah harta, di sanapun bertambah-tambah orang yang makan dia; maka apakah faedahnya kepada orang yang empunya dia, melainkan penglihatan matanya juga? Bahwa tidur orang yang bekerja itu sedap, baik sedikit baik banyak makannya; tetapi kekenyangan orang kaya juga tiada membiarkan dia tidur. Bahwa adalah suatu celaka yang mempersakiti orang kulihat di bawah langit; yaitu kekayaan yang ditaruh oleh orang yang empunya dia akan kebinasaan dirinya; atau segala kekayaan itu hilang oleh beberapa perbuatan yang celaka, sehingga satupun tiada tinggal di dalam tangan akan bahagian anak yang telah dijadikannya. Seperti dengan telanjangnya orang telah keluar dari dalam rahim ibunya, demikianpun orang kembali akan pergi seperti datangnya juga; dari pada segala perolehan usahanya tiada akan dibawanya sertanya sebanyak yang terbawa dalam genggam. Bahwa sesungguhnya ini lagi suatu kejahatan yang menyebabkan sakit hati, yaitu dalam segala perkara seperti orang telah datang, demikianpun ia akan pergi. Maka apakah faedahnya jikalau ia sudah menyusahkan dirinya dengan angin? Itukah sebabnya maka dihabiskannya segala harinya dalam kegelapan dan dirasainya banyak kesukaran dan lagi beberapa penyakit dan beberapa nafsu yang bergelora? Maka inilah dia, yang telah kulihat baik dan indah adanya: yaitu orang makan minum dan merasai baiknya dari pada segala usahanya, yang diusahakannya di bawah langit sepanjang umur hidup, yang dikaruniakan Allah kepadanya, karena itulah bahagiannya. Demikianpun barangsiapa yang dikaruniai Allah dengan kekayaan dan banyak harta, jikalau dianugerahkannya lagi kepadanya kuasa akan makan dari padanya, dan akan mengambil bahagiannya, dan akan menyukakan dirinya dengan usahanya, maka ia itu lagi suatu karunia Allah adanya. Karena tiada ia akan ingat banyak-banyak akan segala hari umur hidupnya, sebab didengar Allah akan dia dalam kesukaan hatinya. Bahwa adalah suatu bala yang telah kulihat di bawah langit, dan banyaklah orang yang ditimpa olehnya, yaitu orang yang dikaruniai Allah dengan kekayaan dan harta benda dan kemuliaan, sehingga satupun tiada kurang padanya dari pada segala kehendak hatinya, tetapi tiada dianugerahkan Allah kepadanya kuasa akan makan dari padanya, melainkan orang lain juga makan habis akan dia. Maka ini lagi suatu perkara yang sia-sia adanya dan yang menyakiti hati. Jikalau kiranya seorang beranak seratus dan hidup beberapa berapa tahun lamanya, sehingga panjanglah sangat umur hidupnya sekalipun, tetapi tiada puas hatinya dengan barang yang baik dan lagi tiada ia dikuburkan dengan sepertinya, niscaya kataku kelak bahwa baiklah anak gugur dari pada orang yang begitu. Karena cuma-cuma datang keduanya ke dalam dunia, dan keduanyapun masuklah ke dalam kegelapan dan dengan kegelapanpun nama keduanya tertudung. Bahkan, sebab tiada pernah ia melihat matahari atau sadar akan dirinya, maka senanglah anak guguran terlebih dari pada orang itu. Jikalau panjang umurnya dua kali seribu tahun sekalipun, maka tiada dirasainya barang yang baik, bukankah sekaliannya pergi ke tempat satu juga? Segala kelelahan manusia itu karena mulutnya, maka tiada juga nafsunya tahu puas-puas. Apakah untung orang alim itu lebih dari pada orang bodoh? Apa guna bagi seorang orang miskin, jikalau ia tahu berjalan di hadapan segala orang yang hidup? Baiklah pemandangan mata dari pada perjalanan nafsu. Maka ini lagi suatu perkara yang sia-sia adanya dan yang memenatkan hati. Adapun baik hal keadaan orang, maka namanya juga sudah disebut dan sudah diketahui, bahwa ia itu manusia adanya, maka tiada dapat ia masuk berhukum dengan Dia, yang amat lebih kuasa dari padanya. Maka tegal segala perkara itu sia-sialah adanya, entah apa gerangan untungnya bagi manusia? Siapa gerangan tahu mana yang baik bagi manusia dalam hidup ini, selama bilangan segala hari hidupnya yang sia-sia, yang dihabiskannya seperti bayang-bayang adanya? karena siapa dapat memberitahu kepada manusia akhirnya apakah akan berlaku atasnya di bawah langit? Bahwa terutamalah nama yang baik dari pada minyak bau-bauan yang indah, dan baiklah hari orang mati dari pada hari jadinya. Baiklah masuk ke dalam rumah perkabungan dari pada masuk ke dalam rumah perjamuan, karena di dalam rumah perkabungan itulah kesudahan segala manusia dan orang yang hidup itu memperhatikannya. Baiklah dukacita dari pada tertawa, karena muram muka membaiki hati. Bahwa hati orang alim itu adalah di dalam rumah perkabungan, tetapi hati orang jahil adalah di dalam rumah kesukaan. Baiklah mendengar tegur orang alim dari pada mendengar nyanyi orang jahil. Karena seperti bunyi duri di bawah periuk, demikianpun bunyi tertawa orang jahil. Maka ini lagi sia-sia adanya. Sesungguhnya aniaya dapat memarahkan orang alim juga, dan hadiah merusakkan hati. Baiklah kesudahan barang suatu perkara dari pada permulaannya, dan baiklah sabar dari pada kemegahan hati. Janganlah hatimu bersegera-segera akan marah, karena dada orang jahil itulah tempat duduk kemarahan. Janganlah katamu: Apa mulanya maka segala zaman dahulu itu baik dari pada zaman ini? karena bukannya dengan akal budi engkau bertanyakan hal itu. Hikmat disertakan milik pusaka itu baik dan ia itu suatu harta besar bagi orang yang memandang matahari. Karena hikmat itu seolah-olah pernaungan, dan uangpun seolah-olah pernaungan, tetapi kelebihan ilmu inilah perinya: Bahwa hikmat memberi kehidupan kepada segala orang yang menaruh dia. Perhatikanlah olehmu akan segala perbuatan Allah, karena siapa gerangan dapat membetulkan barang yang telah dibengkokkan oleh-Nya? Pada hari untung yang baik terimalah olehmu akan yang baik, tetapi ingatlah juga akan hari yang jahat, karena keduanya sudah dijodohkan Allah begitu teguh, sehingga satupun tiada dapat diketahui orang dari pada barang yang berlaku atasnya kemudian kelak. Segala perkara ini telah kulihat sepanjang umur hidupku yang sia-sia ini: Adalah orang benar yang binasa dengan kebenarannya; dan adalah orang jahat yang melanjutkan umur dengan kejahatannya! Janganlah engkau terlalu benar dan jangan engkau terlalu pandai; mengapa engkau mendatangkan kebinasaan atas dirimu kelak? Janganlah engkau terlalu fasik dan janganlah engkau terlalu bodoh; mengapa gerangan engkau akan mati dahulu dari pada sampai ajalmu? Baiklah berpaut kepada satu, dan jangan lepaskan satunya dari pada tangan, karena barangsiapa yang takut akan Allah, ia itu luput dari pada sekalian itu. Bahwa orang alim dikuatkan oleh hikmat terlebih dari pada kota benteng dikuatkan oleh sepuluh orang panglima perang. Bahwasanya di atas bumi seorangpun tiada yang benar begitu sehingga ia berbuat baik belaka dan tiada tahu berdosa. Sebab itu jangan engkau taruh di hati akan segala sesuatu yang dikatakan orang, supaya jangan terdengar engkau akan hal hambamu mengutuki engkau. Karena kerap kali sudah hatimu mengaku, bahwa engkaupun sudah mengutuki orang lain. Maka sekalian ini sudah kuuji dengan hikmat, maka kataku: Aku hendak beroleh hikmat, tetapi ia itu lagi jauh dari padaku. Barang yang jauh dan amat dalam, siapa gerangan akan mendapat dia? Bahwa berbaliklah aku dengan segenap hatiku hendak mengetahui dan menyelidik dan mencahari hikmat dan kenyataan segala perkara, dan hendak mengerti kebodohan segala jahat dan kegilaan segala sasaran. Maka kudapati akan suatu perkara yang pahit dari pada maut, yaitu seorang perempuan yang hatinya seperti jaring dan jerat, dan tangannyapun seperti tali pengikat; barangsiapa yang baik di hadapan hadirat Allah, ia itu luput dari padanya, tetapi orang yang berdosa kelak akan ditangkap olehnya. Bahwasanya ini telah kudapati, kata al-Khatib, satu berganti satu akan beroleh kenyataannya; yang dicahari lagi oleh hatiku, maka tiada kudapati akan dia; bahwa mudah juga di antara orang seribu aku mendapat seorang laki-laki yang baik, tetapi belum kudapati di antara sekalian itu akan seorang perempuan yang begitu. Kendatilah, maka aku juga telah mendapat ini: Bahwa Allah sudah menjadikan manusia betul adanya, tetapi mereka itu sudah mencahari banyak tipu daya. Siapa gerangan dapat disamakan dengan seorang alim? siapakah mengetahui tafsir segala perkara? Bahwa hikmat itu memberi seri kepada muka manusia dan menghapuskan segala kerut dahinya. Inilah kataku: Perhatikanlah olehmu akan titah raja, seolah-olah engkau telah bersumpah demi Allah. Janganlah bersegera-segera engkau keluar dari hadapan hadiratnya, dan lagi jangan engkau tetap dalam suatu perkara yang jahat, karena barang yang dikehendaki hatinya itu juga dilakukannya. Barang di mana titah raja, di sanapun pemerintahan, dan siapakah boleh berkata kepadanya demikian: Apakah perbuatanmu? Barangsiapa yang memeliharakan hukum, ia itu tiada melakukan jahat, maka hati orang bijak itu akan mencamkan ketika dan perinya. Karena segala sesuatu yang dikasadkan orang itu bergantung kepada ketika dan peri; maka sebab itu berlakulah begitu banyak jahat atas manusia. Karena seorangpun tiada yang tahu apa akan jadi; maka siapa gerangan memberitahu kepadanya bilamana ia itu akan jadi? Seorangpun tiada yang berkuasa akan nyawa, atau yang dapat menahani nyawa itu; demikianpun tiada ia berkuasa akan hari ajalnya, dan tiada padanya barang senjata dalam peperangan itu; maka kejahatanpun tiada dapat meluputkan orang yang membuat dia. Maka sekalian ini telah kulihat tatkala kucamkan segala perbuatan yang diperbuat di bawah langit, pada masa seorang manusia memerintahkan orang akan jahatnya. Demikianpun telah kulihat orang jahat dihantar ke kubur, maka datanglah beberapa orang mengiring, jikalau dari pada tempat yang suci sekalipun, tetapi orang yang telah berbuat barang yang benar itu dilupakan oleh orang senegerinya. Maka ini lagi suatu perkara yang sia-sia adanya. Maka sebab tiada dengan segeranya hukum dikenakan kepada perbuatan yang jahat, sebab itu hati segala anak Adam selalu mengandung sarat hendak berbuat jahat. Tetapi jikalau orang fasik berbuat jahat seratus ganda sekalipun dan tinggal dengan hidupnya, kuketahui juga bahwa selamatlah kelak segala orang yang beribadat kepada Allah dan yang takut akan hadirat-Nya. Tetapi orang jahat tiada akan selamat dan tiada melanjutkan umurnya, melainkan seperti bayang-bayang adanya, sebab tiada ia takut akan hadirat Allah. Maka adalah pula suatu perkara yang sia-sia, yang jadi di atas bumi, yaitu: Adalah orang benar yang mendapat pembalasan seperti patut akan perbuatan orang fasik, dan adalah orang fasik yang mendapat pembalasan seperti patut akan perbuatan orang benar. Maka sebab itu kataku: Ini suatu perkara yang sia-sia adanya. Lalu kupuji akan kesukaan, karena di bawah langit satupun tiada bagi manusia yang terlebih baik dari pada makan minum dan bersuka-sukaan; maka ini juga tinggal padanya dari pada segala kelelahan sepanjang umur hidup, yang dikaruniakan Allah kepadanya di bawah langit ini. Maka pada masa yakin hatiku hendak mengetahui hikmat dan melihat segala syugul yang jadi di atas bumi, sehingga kerap kali mata orang tiada merasai tidur baik siang baik malam, pada masa itu juga kulihat segala perbuatan Allah, yang tiada terduga oleh manusia, segala perbuatan yang jadi di bawah langit; jikalau manusia mengusahakan dirinya dalam mencahari dia sekalipun, tiada juga didapatinya akan dia kelak; bahkan, jikalau kata seorang alim sekalipun ia hendak mengetahui dia, tiada juga boleh didapatinya akan dia. Bahwasanya sekalian ini sudah kutaruh di hatiku, hendak mengerti sekaliannya dengan sahnya, bahwa segala orang yang benar dan alim serta dengan segala pekerjaannya adalah dalam tangan Allah, demikianpun kasih dan benci; sehingga seorangpun tiada dapat tahu barang sesuatu dari pada segala perkara yang di hadapannya. Segala perkara berlaku atas orang sekalian dengan sama perinya! Sama juga untung berlaku atas orang yang benar dan orang yang jahat, atas orang yang suci dan orang yang najis, atas orang yang mempersembahkan korban dan yang tiada mempersembahkan korban; sebagaimana orang yang baik, begitulah orang yang berdosa; seperti orang yang bersumpah, begitulah orang yang takut akan bersumpah. Maka inilah jahat yang besar dari pada segala sesuatu yang jadi di bawah langit, yaitu sama juga untung berlaku atas sekaliannya; tambahan pula hati segala anak Adam penuhlah dengan kejahatan dan seumur hidupnya adalah segala macam sasaran di dalam hatinya, kesudahannya mereka itu sekalian menuju tempat orang mati. Karena siapa gerangan dikecualikan dari padanya? Bahwasanya bagi orang yang hidup adalah lagi harap, dan seekor anjing yang hidup itu baik dari pada seekor singa yang mati. Karena orang yang hidup itu mengetahui akan hal ia mati kelak, tetapi orang yang sudah mati itu tiada tahu apa-apa, dan tiada lagi pahala baginya, apabila peringatan akan mereka itu sudah terlupa. Demikianlah kasihnya dan bencinya dan cemburuannyapun sudah hilang dan tiada lagi pada mereka itu bahagian dalam alam ini dari pada segala sesuatu yang jadi di bawah langit. Sebab itu, hendaklah engkau makan rezekimu dengan berkesukaan dan minumlah air anggurmu dengan kesenangan hatimu; karena sedialah Allah ridla akan perbuatanmu. Hendaklah selalu pakaianmu putih dan pada kepalamu jangan kurang minyak. Hendaklah engkau hidup bersenang-senang dengan bini yang kaukasihi pada segala hari umur hidupmu yang sia-sia adanya, yang telah dikaruniakan Allah kepadamu di bawah langit ini, segala harimu yang sia-sia itu, karena ia itulah bahagianmu dari pada hidup ini dan dari pada segala pekerjaan yang kaukerjakan di bawah langit. Segala sesuatu yang didapat oleh tanganmu akan dibuat, hendaklah kauperbuat dengan sekuat kuasamu, karena tiadalah barang pekerjaan atau kira-kira atau pengetahuan atau hikmat di dalam kubur, yang kautuju itu. Maka kembali aku sudah melihat bahwa di bawah langit perolehan lumba-lumba itu bukan orang pantas punya, dan kemenanganpun bukan orang gagah punya, dan rezekipun bukan orang alim punya, dan kekayaanpun bukan orang budiman punya, dan keridlaanpun bukan orang yang berpengetahuan punya, melainkan masa dan takdir juga berlaku atas sekaliannya. Tambahan pula tiada diketahui orang akan ajalnya, seperti ikan tertangkap dengan pukat celaka, dan seperti burung tertangkap dengan jerat, demikianpun anak-anak Adam terjerat apabila jahat menempuh kepadanya dengan sekonyong-konyong. Lagipun sudah kulihat suatu perkara di bawah langit akan hal hikmat, sehingga besarlah rupanya kepadaku, yaitu, adalah sebuah negeri yang kecil dan sedikit orang isinya, maka datanglah seorang raja yang besar menyerang akan dia, lalu dikepungnya dan diperbuatkannya beberapa kubu yang besar-besar akan melanggar dia. Tetapi di dalam negeri itu didapati orang akan seorang orang miskin yang alim, maka ia juga yang meluputkan negeri itu oleh hikmatnya, tetapi seorangpun tiada yang ingat akan orang miskin itu. Lalu kataku: Baiklah hikmat dari pada gagah; jikalau hikmat orang miskin dicelakan sekalipun dan tiada juga didengar orang akan barang katanya. Perkataan orang alim patut didengar dengan berdiam diri, terlebih dari pada teriak seorang pemerintah yang jahil. Baiklah hikmat dari pada segala alat peperangan, tetapi seorang orang berdosa itu dapat membinasakan banyak perkara yang baik. Bahwa seekor lalat mati membusukkan dan memuaikan minyak harum tukang obat, demikianpun sedikit kebodohan pada seorang yang indah-indah hikmatnya dan kemuliaannya. Bahwa hati orang alim itu bagaikan tangan kanannya, tetapi hati orang yang jahil itu bagaikan tangan kirinya. Jikalau seorang bodoh berjalan sepanjang jalan sekalipun, diberinya tahu juga kepada orang sekalian ia kekurangan akal dan lagi orang bodoh adanya. Apabila berbangkitlah murka yang dipertuan akan dikau, hendaklah jangan engkau meninggalkan tempatmu, karena sabar dapat membatalkan dosa yang besar-besar. Adalah pula suatu kejahatan telah kulihat di bawah langit, seolah-olah sesatan yang terbit dari pada hadirat pemerintahan; yaitu orang hina diangkat kepada jawatan yang besar-besar, dan orang muliapun tinggal di bawah. Sudah kulihat orang hamba mengendarai kuda dan raja-raja berjalan kaki seperti hamba sahaya. Barangsiapa yang menggali pelobang iapun akan jatuh ke dalamnya, dan barangsiapa yang menetas pagar, iapun akan dipagut ular. Barangsiapa yang mengangkut batu, iapun akan kena luka olehnya, dan barang siapa yang membelah kayu, iapun dalam bahaya olehnya. Jikalau besi sudah tumpul, tiada lagi tajamnya, baiklah diasah akan dia, maka besarlah kuasanya kelak; demikianlah peri hikmat, istimewa pula ia akan membetulkan barang sesuatu. Jikalau ular memagut dahulu dari pada dipakai penawar, maka tiada berguna lagi tukang penawar yang terpandai. Adapun perkataan yang terbit dari pada mulut orang alim, ia itu mendatangkan keridlaan kepadanya, tetapi lidah orang bodoh membawa akan dia kepada kebinasaan. Mula-mula perkataan mulutnya itu kebodohan adanya, pada kesudahannya ia itu akan gila belaka. Dan lagi orang bodohpun memperbanyakkan perkataannya. Bahwa manusia tiada tahu apa akan jadi, maka barang yang berlaku atasnya kelak, siapa gerangan memberitahu dia kepadanya? Kesusahan orang bodoh tersangat memenatkan orang yang tiada tahu jalan ke negeri. Wai bagi negeri, jikalau rajanya selaku budak kecil dan orang besar-besarnya suka makan minum sampai waktu dini hari. Berbahagialah negeri, jikalau rajanya asal orang bangsawan adanya dan orang besar-besarnyapun makan minum pada ketikanya akan mengenyangkan dirinya sahaja, bukan akan kemewahan. Oleh kesangatan malas rapuhlah kasau, dan oleh kelemahan tangan bocorlah rumah. Bahwa perjamuan dijadikan akan tertawa, dan air anggur akan menyukakan hati orang yang hidup, maka uang itu menanggung semuanya. Janganlah engkau mengutuki raja, jikalau di dalam tempat tidurmu sekalipun, dan janganlah engkau mengutuki orang yang berkuasa, jikalau di dalam bilikmu bersekat sekalipun, kalau-kalau burung di udara membawa akan bunyi suaramu, dan unggaspun memberitahu perkataanmu kelak. Taburkanlah rotimu pada tempat yang berair, maka beberapa hari kemudian engkau akan mendapat dia pula. Bahagilah tujuh atau delapan juga, karena tiada diketahui olehmu apa jahat akan datang kelak ke atas negeri. Apabila awan-awan mengandung sarat, diturunkannya hujan yang deras kepada bumi. Apabila pohon kayu tumbang arah ke selatan atau ke utara, di tempat pohon kayu tumbang, di sanapun adalah ia. Barangsiapa yang mencamkan angin, ia itu tiada akan menabur, dan orang yang memandang awan-awan itu tiada akan menuai. Sebagaimana tiada kauketahui angin akan turut jalan mana dan bagaimana kandungan di dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, begitu juga tiada dapat kauketahui akan perbuatan Allah, yang menjadikan sekaliannya. Taburkanlah biji-bijianmu pada pagi hari dan jangan engkau lepaskan tanganmu dari padanya pada petang, karena tiada kauketahui mana yang betul, entah ini, entah itu, atau keduanya sama baik adanya. Arakian, maka terang itu sedap dan lagi baiklah kepada mata memandang matahari; maka jikalau kiranya orang hidup beberapa berapa tahun lamanya, baiklah hatinya bersukacita akan sekalian itu, tetapi hendaklah ia ingat juga akan segala hari kegelapan, yang boleh menjadi banyak! Segala perkara yang jadi itu sia-sia adanya. Baiklah hatimu bersukacita, hai orang muda! pada masa kemudaanmu; biarlah hatimu bergemar pada segala hari engkau lagi muda; berjalanlah menurut segala kehendak hatimu dan pemandangan matamu, tetapi ketahuilah olehmu bahwa sebab segala perkara ini dipanggil Allah akan dikau kelak menghadap hukum. Kendati, buanglah juga murung dari dalam hatimu dan jauhkanlah jahat dari pada tubuhmu, karena kemudaan dan dini hari keduanyapun sia-sialah adanya. Ingatlah olehmu akan Khalikmu pada masa mudamu, dahulu dari pada datang hari yang jahat dan tahun apabila katamu kelak: Tiada aku suka akan dia. Dahulu dari pada matahari dan terang dan bulan dan bintang-bintangpun digelapkan dan awan-awanpun datang kembali kemudian dari pada hujan. Pada hari apabila penunggu rumah akan gementar dan orang kuatpun melentur dan segala pengisar berhenti dari pada mengisar, dan yang menengok dari pada tingkappun menjadi kabur, dan kedua papan pintu yang arah ke jalan akan terkatup, sehingga bunyi kisaran hampir-hampir tiada kedengaran, dan orang bangun juga pada ketika nyanyi burung, tetapi sayuplah bunyi suara segala anak penyanyi; apabila orang takut akan barang yang tinggi dan adalah kekejutan baginya pada jalan, apabila pohon badam akan berbunga dan belalangpun penat menanggung akan dirinya dan segala keinginan sudah hilang. Demikianlah peri hal manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan segala orang peratappun akan berkeliling pada lorong-lorong. Maka dahulu dari pada rantai perak itu putus dan ceper keemasan terpecah-pecah dan timbapun hancur pada sisi mata air dan janterapun patah pada sisi perigi, dan dulipun kembali menjadi tanah seperti dahulu adanya, dan nyawapun kembali kepada Allah, yang sudah mengaruniakan dia! Kesia-siaan atas segala kesia-siaan, kata al-Khatib, semuanya juga sia-sia adanya! Kesudahan, maka sekadar hikmat yang pada al-Khatib itu diajarkannya selalu orang kebanyakan beberapa ilmu dan ditimbangnya dan diselidiknya dan dikarangkannya beberapa berapa amsal. Maka dicoba al-Khatib itu mendapat perkataan yang sedap manis, dan menyuratkan barang yang betul dan perkataan yang benar. Adapun perkataan orang alim itu seperti tempuling adanya dan seperti pasak yang dipukul mati dan yang menghubungkan semuanya, maka sekalian itu dijadikan oleh Gembala yang esa itu. Tetapi adapun barang yang di luar itu, hai anakku! peliharakanlah dirimu, karena akan hal menghimpunkan kitab itu tiadalah kesudahannya dan membaca banyak-banyak itu memenatkan tubuh. Maka kesudahan segala perkara yang didengar ia ini: Takutlah akan Allah dan peliharakanlah segala firman-Nya, karena itulah patut kepada segala manusia. Karena perbuatan tiap-tiap orang akan dihadapkan Allah kelak kepada hukum serta dengan segala perkara yang tersembunyi, dari pada baik dan jahat. Bahwa inilah Syirul-asyar Sulaiman. Hendaklah dikucupinya aku dengan kucup mulutnya, karena cumbuanmu itu terlebih sedap dari pada air anggur. Bau minyakmu itu harum, maka namamu seperti minyak bau-bauan yang tercurah, sebab itu segala anak darapun birahi akan dikau. Tariklah akan daku, maka kamipun akan mengikut engkau! Bahwa baginda sudah membawa aku masuk ke dalam maligai; maka kamipun akan bergemar dan bersukacita akan dikau dan memuji birahimu terlebih dari pada air anggur; segala orang yang tulus hatinya itu kasih akan dikau. Bahwa akulah hitam, tetapi manis, hai puteri-puteri Yeruzalem! seperti kemah Kedar dan seperti tirai kelambu Sulaiman. Janganlah kamu mengerling kepadaku, sebab kehitam-hitaman rupaku, karena aku sudah kena panas; bahwa segala anak laki-laki ibuku sudah marah akan daku, lalu dijadikannya aku penunggu kebun anggur, maka kebun anggurku sendiri tiada kutunggui. Katakanlah kepadaku, hai kekasih hatiku! di mana engkau menggembala, di mana engkau memperhentikan kawan domba pada tengah hari, karena mengapa gerangan aku mengembara kelak dengan kawan-kawan domba segala taulanmu? Jikalau tiada ia itu diketahui olehmu, hai engkau yang terelok di antara segala orang perempuan! hendaklah engkau keluar dan menurut bekas kaki kambing domba itu dan gembalakanlah kambingmu betina hampir dengan kemah-kemah gembala itu. Hai adinda! aku mengumpamakan dikau dengan kuda yang dipasang pada rata Firaun. Bahwa manislah pipimu dengan utas mutiara dan lehermu dengan kalung merjan. Kamipun akan memperbuatkan dikau kalung emas dengan dukuh perak. Sementara baginda bersemayam dengan kemuliaannya semerbaklah bau narwastuku. Kekasihku itu bagiku akan mur serumbai, yang bermalam pada dapur susuku. Kekasihku itu bagiku akan bunga kurma setandan di dalam kebun anggur Enjedi. Bagaimana elokmu, hai adinda! bagaimana elokmu, dan matamu seperti burung merpati. Bagaimana elokmu, hai kekasihku! bahkan, sedap manis; lagi peraduan kita kehijau-hijauan. Bahwa kasau rumah kita itu dari pada kayu araz dan segala serambi kita dari pada kayu saru. Bahwa akulah bunga air mawar dari Syaron, dan bunga bakung dari lembah. Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah adinda di antara segala anak dara. Seperti pokok jeruk di antara segala pohon kayu hutan, demikianlah kekasihku di antara segala anak teruna. Adapun duduk dalam naungnya itulah kesukaanku dan sedaplah buahnya kepada langitan mulutku. Dihantarnya aku ke dalam bilik air anggur dan kasihnya adalah bagiku akan panji-panji. Kuatkanlah aku dengan air anggur, segarkanlah aku dengan buah jeruk, karena aku sakit birahi. Hendaklah tangannya kiri menggalang kepalaku dan tangannya kanan memeluk aku. Bahwa aku menyumpahi kamu, hai segala puteri Yeruzalem! demi kijang dan rusa betina di padang, jangan kamu menyadarkan dan jangan kamu menjagakan birahi itu dahulu dari pada dikehendakinya! Inilah bunyi suara kekasihku! lihatlah ia datang sambil berlompat-lompat di atas gunung dan bertari-tari di atas bukit. Kekasihku itu bagaikan kijang atau seperti anak rusa. Lihatlah ia berdiri di balik dinding kita, iapun menengok dari pada tingkap, dan lagi gilang-gemilang rupanya dari balik kisi-kisi. Maka bermadah kekasihku, katanya kepadaku: Bangkitlah, hai adinda, yang amat elok, hendaklah engkau keluar! Karena sesungguhnya musim sejuk sudah lalu, hujan deraspun sudah berhenti, tiada ia datang kembali. Segala bungapun kelihatan di tanah, musim nyanyi sudah sampai, bunyi burung tekukur kedengaranlah di tanah kita. Pokok ara bermasakkan buahnya dan pokok anggurpun berbunga dan semerbaklah baunya. Bangkitlah kiranya, hai adinda, yang amat elok; marilah ke luar! Hai merpatiku! yang bersembunyi di dalam celah-celah bukit batu yang tinggi! biarlah aku memandang mukamu, biarlah aku mendengar suaramu, karena manislah bunyi suaramu dan eloklah parasmu. Tangkaplah kiranya akan kami segala rubah, segala rubah kecil yang merusakkan kebun anggur, karena pokok anggur kami limpah berbunga. Kekasihku itu aku punya, dan akupun dia punya, yang menggembala di antara segala bunga bakung. Dahulu dari pada angin malam bertiup dan segala bayang-bayangpun hilang, hendaklah engkau kembali, hai kekasihku! yang pantas seperti kijang atau seperti anak rusa di atas bukit-bukit Beter. Bahwa pada suatu malam di atas tempat tidurku aku mencahari kekasih hatiku; aku mencahari, tetapi tiada kudapati akan dia. Maka kataku: Aku hendak bangun lalu pergi keliling di dalam negeri, aku hendak mencahari kekasihku pada segala kampung dan lorong. Lalu aku mencahari, tetapi tiada kudapati akan dia. Maka didapati oleh orang pengawal yang berkeliling dalam negeri itu akan daku, lalu kataku: Tiadakah kamu melihat dia, yang kekasih hatiku? Baharu aku lalu dari pada mereka itu, maka aku mendapat dia, yang kekasih hatiku; aku memegang dia, tiada kulepaskan dia pergi sebelum aku sudah membawa akan dia masuk dahulu ke dalam rumah ibuku dan ke dalam bilik dia, yang sudah memperanakkan daku. Bahwa aku menyumpahi kamu, hai segala puteri Yeruzalem! demi kijang dan rusa betina di padang, jangan kamu menyadarkan dan jangan kamu menjagakan birahi itu dahulu dari pada dikehendakinya. Siapa gerangan dia, yang datang naik dari padang belantara bagaikan tiang asap, terukup dengan mur dan kemenyan, dan bau segala jenis rempah yang indah-indah? Lihat inilah peraduan Sulaiman; pada kelilingnya adalah enam puluh orang pahlawan dari pada segala pahlawan orang Israel; sekaliannya memegang pedang dan sudah biasa dalam perang; masing-masing mereka itu menyandangkan pedangnya dari karena hebat malam. Baginda raja Sulaiman sudah memperbuat akan dirinya sebuah usungan dari pada kayu Libanon. Segala tiangnya diperbuatnya dari pada perak dan lantainya dari pada emas, puadainya ungu warnanya, dalamnya dihiasi dengan kasih segala puteri Yeruzalem. Keluarlah kamu, hai segala puteri Yeruzalem! pandanglah olehmu akan baginda raja Sulaiman berpakaikan makota, yang dikenakan kepada kepalanya oleh bunda baginda pada hari baginda naik mempelai, pada hari kesukaan hati baginda. Bahwa sesungguhnya amat eloklah engkau, hai adinda! amat eloklah engkau! matamu seperti burung merpati di belakang layahmu dan tokong-tokong rambutmu itu seperti sekawan kambing yang makan rumput di bukit Gilead. Gigimu seperti sekawan anak domba yang baharu digunting bulunya, lalu naik dari dalam tempat pebasuhan, semuanya berkembar, tiada yang kurang timbalannya. Bibirmu seperti benang kirmizi, bunyi suaramu merdu, pipimu seperti buah delima separuh di belakang tudungmu. Lehermu seperti menara Daud, yang dibangunkan akan gedung senjata, perisai seribu buah adalah tergantung padanya, semuanya itu perisai orang pahlawan. Kedua belah susumu seperti anak kijang yang kembar, yang mencahari makan di antara segala bunga bakung. Bahwa aku hendak pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan sampai hari mulai sejuk dan bayang-bayangpun lenyap. Elok sekali engkau, hai adinda! dan barang suatu celapun tiada padamu. Turunlah sertaku dari atas Libanon, hai tunanganku! turunlah sertaku dari atas Libanon; tinggalkanlah kemuncak Amana dan kemuncak Senir dan Hermon, yaitu tempat kediaman singa dan pegunungan tempat harimau. Bahwa engkau sudah memberanikan hatiku, hai adinda, hai tunanganku! engkau sudah memberanikan hatiku dengan sekali pandang matamu, dengan seikal rambut yang pada lehermu. Bagaimana indahnya kasihmu, hai adinda, hai tunanganku! bagaimana sedap kasihmu, lebih dari pada air anggur dan dari pada harum minyak bau-bauan dan segala rempah-rempah! Bibirmu meniriskan titisan air madu, hai tunanganku! air lebah dan air susu adalah di bawah lidahmu, dan harum bau pakaianmu seperti harum bau Libanon. Bahwa engkau laksana taman yang berpagar kelilingnya, hai adinda, hai tunanganku! bagaikan pancaran air yang bersekat dan mata air yang termeterai. Segala pucukmu seperti taman penuh dengan pokok delima dan pelbagai buah-buah yang indah-indah, pokok kurma dan narwastu, narwastu dan kumkuma, deringu dan kayu manis serta dengan segala pokok kemenyan dan mur dan cendana dan segala jenis rempah-rempah yang terutama. Hai pancaran air segala taman, hai mata air hidup, yang mengalir dari atas Libanon! Bangunlah engkau, hai angin utara! marilah, hai angin selatan! bertiuplah kamu dalam tamanku, supaya semerbaklah bau harum segala rempah-rempahnya! Biarlah kiranya kekasihku datang ke tamannya dan makan dari pada buah-buahnya yang terutama. Bahwa aku sudah datang ke dalam tamanku; hai adinda, hai tunanganku! aku sudah memungut murku dan segala rempah-rempahku, aku sudah makan sarang lebahku serta dengan air madunya, aku sudah minum air anggurku dan air susuku. Hai segala taulan, hendaklah kamupun makan minum, hendaklah kamu mabuk birahi! Bahwa tertidurlah aku, tetapi hatiku lagi berjaga, maka kedengaranlah bunyi suara kekasihku sambil mengetok pintu, katanya: Bukakanlah aku pintu, hai adinda, emasku, merpatiku dan kesempurnaanku! karena kepalaku dibasahkan oleh embun dan ikal-ikal rambutku oleh rintik-rintik malam. Bahwa aku sudah menanggalkan bajuku, mana boleh aku memakai dia pula? aku sudah membasuhkan kakiku, mana boleh aku mencemarkan dia pula? Serta kekasihku melepaskan tangannya dari pada kisi-kisi, maka rindulah hatiku akan dia. Lalu bangunlah aku, hendak membukakan pintu akan kekasihku, maka tanganku bertitik-titik mur dan jarikupun minyak mur pada pemegangan kancing. Maka aku membukakan pintu akan kekasihku, tetapi kekasihku sudah pergi. Maka hilanglah hatiku oleh karena katanya, lalu aku mencahari, tetapi tiada kudapati akan dia; aku memanggil, tetapi tiada disahutnya akan daku. Maka didapati oleh orang pengawal yang berkeliling di dalam negeri itu akan daku, dipukulnya dan dilukakannya aku, dan tudungkupun dirampas oleh orang pengawal yang di atas dewala. Bahwa aku menyumpahi kamu, hai puteri Yeruzalem! jikalau kiranya kamu mendapati akan kekasihku itu, apakah kamu katakan kepadanya? Katakanlah ini: Bahwa hatiku lara oleh sangat birahiku. Apakah lebihnya kekasihmu itu dari pada segala kekasih yang lain, hai engkau, yang terelok di antara segala orang perempuan! apakah lebihnya kekasihmu dari pada segala kekasih yang lain, maka engkau menyumpahi kami demikian? Bahwa kekasihku itu putih dengan merah, cahayanya meliputi orang beribu laksa! Kepalanya bagaikan emas sepuluh matu, rambutnya berikal-ikal, warnanya hitam seperti burung gagak. Matanya bagaikan burung merpati pada tepi aliran air, yang mandi dalam air susu dan dijemurnya dirinya dalam panas. Pipinya seperti petak pokok rempah-rempah, bagaikan bukit yang harum baunya, bibirnya bagaikan bunga bakung, yang bertitik-titik minyak mur. Tangannya pakai cincin-cincin emas yang bertatahkan permata cempaka; pinggangnya bagaikan perbuatan gading, bersendi-sendikan permata nilam. Betisnya bagaikan tiang batu marmar yang beralaskan emas tulen. Sikapnya bagaikan Libanon, terpilih seperti pohon araz. Langitan mulutnya semata-mata manisan dan segala sesuatu yang padanya itu keinginan belaka. Demikianlah peri kekasihku, demikianlah peri sobatku, hai segala puteri Yeruzalem! Ke mana gerangan kekasihmu itu sudah pergi, hai engkau yang terelok di antara segala orang perempuan! Ke mana gerangan kekasihmu itu sudah berpaling muka, supaya kamipun mencahari dia sertamu. Bahwa kekasihku sudah pergi ke tamannya, ke petak-petak pokok yang harum baunya, hendak berjalan-jalan dalam taman itu sambil memungut bunga bakung. Bahwa kekasihku itu aku punya dan akupun kekasihku punya, yang menggembala di antara bunga bakung. Elok benar engkau, hai adinda! seperti Tirza, dan juwita seperti Yeruzalem, dan hebat seperti balatentara. Palingkanlah matamu dari padaku, karena ia itu terlalu kuat bagiku; bahwa rambutmu bagaikan sekawan kambing, yang makan rumput pada curam Gilead. Gigimu bagaikan sekawan kambing domba yang baharu naik dari dalam tempat pebasuhan, semuanya berkembar, tiada yang kurang timbalannya. Pipimu bagaikan delima sepenggal di antara ikal-ikal rambutmu. Adalah enam puluh isteri aji, dan delapan puluh orang gundik, dan anak dara tiada terbilang banyaknya. Tetapi seorang jua merpatiku dan kesempurnaanku, ialah anak tunggal kepada ibunya, penyuci perut orang yang telah memperanakkan dia; segala anak dara yang melihat dia itu mengatakan dia berbahagia, dan segala isteri aji dan gundikpun memuji-muji dia. Siapakah dia yang rupanya seperti fajar, eloknya seperti bulan, cahayanya seperti matahari dan hebatnya seperti balatentara? Bahwa aku sudah turun ke taman pokok pala, hendak melihat hijau-hijauan di lembah, hendak melihat kalau pokok anggur sudah bertunas, kalau pokok delima sudah berkuntum. Maka dahulu dari pada sangkaku, kudapati akan diriku sudah dinaikkan di atas rata kebesaran orang senegeriku yang bangsawan! Kembalilah, kembalilah, hai Sulamit! Kembalilah, kembalilah engkau, supaya kami dapat memandang mukamu. Mengapa gerangan kamu memandang muka Sulamit itu seolah-olah kamu menengok orang berangkap-rangkapan menari? Bagaimana cantik segala langkahmu dengan kasut itu, hai putera raja! lengkung pahamu seperti perhiasan perbuatan tangan orang pandai. Pinggangmu bagaikan piala bulat, jangan kurang minuman dalamnya. Ribaanmu seperti suatu timbunan gandum yang berpagarkan bunga bakung. Kedua belah susumu itu bagaikan anak kijang sepasang yang kembar. Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan kolam yang di Hezbon dekat pintu Bat-Rabim; hidungmu bagaikan menara di Libanon, yang arah ke Damsyik. Kepala yang di atasmu itu seperti Karmel; anyaman rambutmu seperti warna ungu, seorang raja terjerat dengan ikal-ikal rambutmu. Bagaimana elok engkau, bagaimana manis, hai pengasihan, dengan pelbagai lezat! Lembagamu boleh diumpamakan dengan pokok kurma dan susumu dengan tandan buah-buah. Maka kataku: Aku memanjat kelak pokok kurma itu dan memegang pelepahnya; hendaklah kiranya kedua belah susumu seperti tandan buah anggur dan nafasmu seperti harum buah limau manis, dan langitan mulutmu seperti air anggur yang baik, yang memancar ke atas bagi kekasihku, dan mengalir perlahan-perlahan masuk bibir mulut orang tidur. Bahwa aku ini kekasihku punya, dan akan daku adalah segala rindu hatinya. Marilah, hai kekasihku! hendaklah kita keluar ke padang, hendaklah kita bermalam di dusun-dusun. Hendaklah pagi-pagi kita pergi ke bukit kebun anggur serta melihat kalau pokok anggur bertunas dan bunganyapun berkembang, kalau pokok delima berbunga! Di sana aku hendak menunjuk kasihku akan dikau. Bahwa semerbaklah bau buah dudayim dan pada pintu kita adalah pelbagai buah-buah yang indah-indah, dari pada yang baharu dan lama; itu sudah kutaruh bagimu, hai kekasihku! Hai! jikalau kiranya engkau bagiku akan saudara, yang sudah mengisap susu ibuku, apabila aku bertemu dengan dikau di luar, niscaya aku mencium engkau, maka seorangpun tiada mencelakan daku karena sebab itu. Niscaya kupimpin akan dikau, kuhantar akan dikau masuk ke dalam rumah ibuku, yang sudah mengajar aku; niscaya kuberi minum engkau air anggur bercampur rempah-rempah dan air buah delimaku. Hendaklah kiranya tangannya kiri menyangga kepalaku, dan tangannya kanan memeluk aku. Bahwa aku menyumpahi kamu, hai segala puteri Yeruzalem! janganlah kamu menyadarkan dan jangan kamu menjagakan birahi itu dahulu dari pada dikehendakinya! Siapa gerangan dia yang datang naik dari padang belantara sambil bersandar pada kekasihnya dengan manis lakunya? Di bawah pokok limau itu telah kusadarkan kasihmu, di sanapun ibumu sudah bertunangkan dikau dengan aku; ia yang sudah memperanakkan dikaupun bertunangkan dikau dengan aku. Taruhlah akan daku dalam hatimu bagaikan meterai, bagaikan meterai pada lenganmu; karena kuat kasih itu seperti kuat maut, dan cemburuan itu hebat seperti alam barzakh, nyalanya seperti nyala api, seperti halilintar Tuhan. Air banyakpun tiada dapat memadamkan kasih ini dan segala sungaipun tiada dapat meliputi dia. Jikalau kiranya orang hendak memberikan segala harta benda yang dalam rumahnya karena kasih ini, niscaya dicelakan juga akan dia. Bahwa adalah pada kita seorang adik perempuan yang belum akil balig. Kita pengapakan adik kita itu pada hari orang berkata-kata akan halnya? Jikalau bagai dewala adanya, kitapun akan membuat maligai perak di atasnya; jikalau bagai pintu adanya, kitapun akan menyakatkan dia dengan papan kayu araz. Bahwa akulah bagai dewala dan susuku bagai kota, maka sebab itu akulah pada pemandangannya seperti seorang yang sudah mendapat selamat. Bermula, maka pada Sulaiman adalah sebuah kebun anggur di Baal Hamon, maka kebun anggur itu telah diserahkannya kepada orang penunggu, maka karena hasilnya masing-masing mereka itu membawa masuk ke dalam seribu keping perak. Adapun kebun anggurku, ia itu kebun anggurku sendiri, hendak kutunggui, maka seribu keping perak itu kubiarkan bagimu, hai Sulaiman, dan lagi dua ratus keping bagi orang yang menunggui buahnya. Hai engkau yang mengeduduki taman! segala sahabat mendengar akan bunyi suaramu; biarlah aku juga mendengar dia! Marilah dengan segera, hai kekasihku! hendaklah engkau bagaikan kijang atau anak rusa di atas bukit rempah-rempah! Bahwa inilah khayal kepada Yesaya bin Amos, yang telah dilihatnya akan hal Yehuda dan Yeruzalem pada zaman Uzia dan Yotam dan Akhaz dan Yehizkia, raja-raja orang Yehuda. Dengarlah olehmu, hai segala langit! dan berilah telinga, hai bumi! karena demikianlah firman Tuhan: Bahwa Aku sudah memeliharakan dan membesarkan anak-anak, tetapi mereka itu sudah mendurhaka kepada-Ku. Bahwa lembu mengenal orang yang empunya dia, dan keledaipun tahu akan palung tuannya, tetapi Israel tiada berpengetahuan dan umat-Ku itu tiada berakal budi. Wai bagi bangsa yang berdosa, bagi bangsa yang besar kesalahannya, yaitu benih orang jahat dan anak-anak yang degil! Mereka itu sudah meninggalkan Tuhan, sudah mencelakan Yang Mahasuci orang Israel dan sudah undur dari pada-Nya seperti dari pada orang helat. Apa guna kamu lagi disesah? niscaya kamu akan bertambah murtad; segenap kepala itu sakit dan segenap hatipun letih lesu. Dari pada telapakan kaki datang ke kepala satupun tiada padanya yang lagi baik, melainkan luka dan bilur dan bisul belaka, yang tiada terpacul dan tiada terbebat dan tiada terobatkan dengan minyak. Tanahmu sudah rusak, segala negerimu sudah dibakar habis dengan api, hasil segala bendangmu dimakan habis orang helat di hadapan matamu, semuanya sudah rusak dan terbongkar seperti oleh air bah. Maka puteri Sion ketinggalan seperti sebuah pondok di dalam kebun anggur, seperti suatu teratak di dalam kebun mentimun, seperti sebuah negeri yang dikepung berkeliling. Jikalau kiranya tiada ditinggalkan Tuhan semesta alam sekalian bagi kami suatu benih, niscaya kami telah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomorahpun. Dengarlah olehmu akan firman Tuhan, hai segala penghulu Sodom, berilah telinga akan hukum Allah kita, hai bangsa Gomorah. Apa guna kepada-Ku kebanyakan korbanmu? demikianlah firman Tuhan: Jemulah Aku akan segala korban bakaranmu dari pada domba jantan dan akan lemak segala lembu yang tambun, maka tiada Aku suka akan darah lembu muda atau anak domba atau anak kambing jantan. Apabila kamu datang hendak menghadap hadirat-Ku, siapa gerangan sudah menyuruhkan kamu menjejak halaman-Ku. Jangan lagi kamu membawa persembahan dengan cuma-cuma; bahwa pembakaran dupa itu kebencian kepada-Ku, segala bulan baharu dan sabat dan panggilan sidang berhimpun itu tiada tersabarkan oleh-Ku; demikianpun puasa dan segala hari raya. Segala bulanmu baharu dan segala masa raya kamu yang tertentu itu kebencian kepada hati-Ku dan suatu keberatan kepada-Ku; penatlah Aku menyabarkan dia. Apabila kamu menadahkan tanganmu, Aku mengejamkan mata-Ku dari padamu, jikalau kamu memperbanyakkan sembahyangmu sekalipun, tiada juga Aku mendengar; bahwa tanganmu berlumurkan darah. Basuhkanlah dan sucikanlah dirimu, lalukanlah kejahatan perbuatanmu itu dari hadapan mata-Ku, berhentilah dari pada berbuat jahat. Belajarlah berbuat baik, tuntutlah perkara yang benar, tolonglah akan orang yang teraniaya, perbuatlah insaf akan anak-anak piatu dan bicarakanlah acara orang janda perempuan; Kemudian, marilah kamu, hendaklah kita berhukum bersama-sama, demikianlah firman Tuhan, jikalau segala dosamu bagaikan warna kirmizi sekalipun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti salju; jikalau ia itu merah padma sekalipun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti bulu kambing domda. Jikalau kamu hendak menurut dan mendengar, niscaya kamu akan makan hasil tanah ini yang baik; tetapi jikalau kamu enggan dan mendurhaka, niscaya kamu kelak dimakan pedang; demikianlah firman yang datang dari pada Tuhan! Aduh! bagaimana negeri yang setiawan itu sudah berubah menjadi sundal? bahwa dahulu ia penuh dengan perkara yang benar dan keadilan selalu menumpang di dalamnya, maka sekarang ia itu sarang pembunuh juga adanya. Perakmu telah berubah menjadi sanga belaka, dan air anggurmu sudah dicampurkan air. Segala penghulu kamu sudah jadi orang durhaka dan kawan orang pencuri; masing-masing mereka itu suka beroleh hadiah dan menuntut suap; mereka itu tiada membenarkan hal pekara anak piatu dan acara janda perempuan tiada sampai ke hadapannya. Maka sebab itu firman Hua Tuhan serwa sekalian alam, Yang Mahakuasa orang Israel: Wai! Aku akan menghiburkan hati-Ku dari karena segala orang yang mendurhaka kepada-Ku dan Aku membalas akan segala seteru-Ku itu! Maka Aku akan membalikkan tangan-Ku lawan kamu dan menyucikan kamu dari pada sangamu sampai bersih sekali, dan segala timahpun akan Kuceraikan dari padamu. Lalu Aku memberikan pula hakim kepadamu seperti dahulu, dan penghulu seperti pada mulanya, setelah itu maka kamu akan dinamai pula negeri tempat keadilan dan negeri yang setiawan. Bahwa Sion akan ditebus oleh kebenaran dan segala orang yang kembali kepadanya oleh keadilan; tetapi kebinasaan atas segala orang durhaka dan atas orang berdosa bersama-sama, dan segala orang yang meninggalkan Tuhan itu akan ditumpas kelak. Maka pada masa itu kamu malu kelak dari karena segala pohon kayu, yang kamu sukai dahulu, dan kamu akan kena bera muka dari karena segala taman yang sudah kamu pilih. Apabila kamu sendiri seperti pohon jati yang luruh daunnya dan seperti taman yang kekurangan air. Pada masa itu orang kuat akan seperti jerami dan perbuatannya seperti bunga api, keduanya akan hangus bersama-sama, sehingga seorangpun tiada yang dapat memadamkannya. Bahwa inilah wahyu yang kelihatan kepada Yesaya bin Amos akan hal Yehuda dan Yeruzalem. Maka akan jadi pada hari yang terkemudian bahwa bukit kaabah Tuhan ditetapkan di atas kemuncak segala gunung dan ditinggikan terlebih dari pada segala bukit, maka segala bangsapun akan berkerumun kepadanya. Maka beberapa berapa bangsa akan berjalan, serta katanya: Marilah kita naik ke bukit Tuhan, ke bait Allah Yakub, supaya diajar-Nya kita akan hal segala jalan-Nya, dan dapat kita menjalani dia, karena dari dalam Sion juga akan terbit hukum dan firman Tuhan dari dalam Yeruzalem. Maka Iapun akan menjadi hakim di antara segala bangsa dan memutuskan hukum bangsa yang besar-besar; mereka itu akan menempa pedang-pedangnya, diperbuatkannya penggali, dan pendahannya diperbuatkannya sabit, maka bangsa tiada lagi akan menghunus pedang hendak melawan bangsa, dan tiada lagi orang belajar perang. Marilah, hai orang isi rumah Yakub! hendaklah kita berjalan dengan terang Tuhan! Tetapi Engkau sudah meninggalkan umat-Mu, yaitu orang isi rumah Yakub, sebab mereka itu penuh dengan kejahatan terlebih dari pada segala bangsa Masyrik, dan mereka itulah orang petenung seperti orang Filistin, dan berkenanlah mereka itu akan segala sesuatu yang helat. Penuhlah negerinya dengan emas dan perak, dan tiada berkesudahan segala harta bendanya, dan lagi penuhlah negerinya dengan kuda, dan tiada berkeputusan segala kenaikannya. Dan lagi penuhlah negerinya dengan berhala. Bahwa mereka itu menyembah sujud kepada perbuatan tangannya sendiri dan kepada barang yang telah diperbuatnya dengan jarinya. Di sana orang hinapun tunduk dan orang muliapun merendahkan dirinya, maka sebab itu tiada Engkau mengampuni mereka itu. Pergilah kamu masuk ke dalam bukit batu, sembunyikanlah dirimu dalam abu, dari karena hebat Tuhan dan dari karena kemuliaan kebesaran-Nya. Segala mata orang yang tinggi itu akan direndahkan dan segala sombong orang laki-laki akan ditundukkan, maka pada hari itu hanya Tuhan jua akan tertinggi. Karena satu hari sudah ditentukan oleh Tuhan serwa sekalian alam bagi segala orang yang jemawa dan tinggi dan bagi segala orang yang mengatas-ataskan dirinya, supaya mereka itu direndahkan. Dan bagi segala pohon araz di Libanon, yang besar lagi dengan tinggi-tingginya, dan bagi segala pohon jati di Bazan, dan bagi segala gunung yang tinggi-tinggi dan bagi segala bukit yang besar-besar, dan bagi segala menara yang tinggi-tinggi dan bagi segala pagar tembok yang teguh-teguh, dan bagi segala kapal dari Tarsis dan bagi segala patung yang indah-indah. Maka pada hari itu segala kebesaran manusia akan ditundukkan dan segala ketinggian orang laki-laki akan direndahkan, maka pada hari itu hanya Tuhan sendiri juga akan mahatinggi. Maka segala berhalapun akan hilang sama sekali. Maka pada hari itu orang akan masuk ke dalam gua-gua di gunung dan ke dalam lobang-lobang di tanah, dari karena hebat Tuhan dan dari karena kemuliaan kebesarannya, apabila Ia bangkit berdiri akan mengejutkan segala isi bumi. Maka pada hari itu juga tiap-tiap orang akan membuang segala berhala emas dan segala berhala perak, yang telah diperbuatnya akan menyembah sujud kepadanya, dan dicampakkannya kepada dandam dan kelelawar, sambil lari masuk ke dalam celah, celah bukit batu dan ke dalam gua-gua di gunung, dari karena hebat Tuhan dan dari karena kemuliaan kebesaran-Nya, apabila Ia bangkit berdiri akan mengejutkan segala isi bumi. Maka sebab itu jangan lagi kamu harap pada manusia, yang ada nafas di dalam lobang hidungnya, karena dalam apa gerangan dapat dibilang akan dia? Karena sesungguhnya Hua, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, itu akan melalukan dari pada Yeruzalem dan Yehuda baik tongkat baik batang, yaitu segala tongkat roti dan segala barang air, dan orang pahlawan dan hulubalang dan hakim dan nabi dan orang besar-besar dan orang tua-tua, dan penghulu dan orang bangsawan dan menteri dan tukang yang pandai dan orang yang fasih lidahnya. Maka budak-budak akan kujadikan raja mereka itu dan anak-anak akan memerintahkan mereka itu. Maka mereka itu akan menganiaya seorang akan seorang, masing-masing akan kawannya, maka orang muda akan mendurhaka kepada orang tua dan orang hinapun kepada orang yang mulia-mulia. Pada masa itu seorang akan memegang seorang saudaranya dalam rumah bapanya, serta katanya: Padamu adalah sehelai baju, jadilah kiranya engkau penghulu kami, hendaklah engkau menahankan kerobohan ini. Maka pada hari itu juga ia akan mengangkat tangan sambil katanya: Bahwa aku tiada dapat menahan akan dia, dan lagi di dalam rumahku rotipun tiada, bajupun tiada; jangan apalah aku kamu jadikan penghulu bangsa itu. Demikianlah Yeruzalem sengajakan roboh dan Yehudapun jatuh karena lidah mereka itu dan segala perbuatan mereka itu durhaka kepada Tuhan akan memedihkan mata kemuliaan-Nya. Muka mereka itu yang tebal itu menjadi saksi atasnya; mereka itu berkata-kata akan segala dosanya dengan tiada malu, seperti orang isi Sodom, tiada disembunyikannya. Wai bagi jiwa mereka itu, karena diadakannya jahat kepada dirinya sendiri! Katakanlah kepada orang yang benar bahwa ia akan selamat, karena mereka itu akan makan dari pada hasil pekerjaannya. Wai bagi orang fasik, maka jahat akan berlaku atasnya, karena segala perbuatan tangannya akan dibalas kepadanya. Bahwa pengerah umat-Ku itu anak-anak jua adanya dan orang perempuan merajalela atasnya. Hai segala umat-Ku! kamu disesatkan oleh pemimpinmu, dan jalan yang patut kamu jalani itu dibongkarnya. Bahwa Tuhan berbangkit hendak menghukumkan. Ia berdiri hendak memutuskan hukum segala bangsa. Bahwa Tuhan datang hendak menghukumkan segala tua-tua umat-Nya dan segala penghulu mereka itu; kamulah dia, yang sudah membinasakan kebun anggur itu, maka rampasan dari pada orang yang teraniaya itu adalah di dalam rumah-rumah kamu. Apa sebabnya maka kamu sudah memijak-mijak umat-Ku, dan menendang muka orang yang teraniaya itu? Demikianlah firman Hua, Tuhan serwa sekalian alam. Dan lagi firman Tuhan: Sebab segala anak-anak perempuan Sion mengatas-ataskan dirinya serta berjalan menjenjang lehernya dan bercelak matanya dan berenjut-enjut kakinya yang pakai keroncong; maka sebab itu kepala anak-anak perempuan Sion akan disulahkan Tuhan kelak, dan Tuhanpun akan menelanjangkan kemaluan mereka itu. Pada hari itu juga diangkat Tuhan kelak akan segala perhiasan gelang keroncong dan dokoh lawi-lawi melekah dan dokoh sehari bulan, dan segala cumbul dan segala pontoh dan segala perada terbang, dan segala perhiasan kepala dan segala gelang dan segala ikat pinggang dan segala selepa dan segala anting-anting, dan segala cincin dan segala jamang, dan segala persalinan dan segala baju selimut dan segala tudung dan segala pundi-pundi, dan segala cermin dan segala kain sundus dan segala tetampan dan segala selendang. Maka akan jadi kelak bahwa ada bau busuk akan ganti harum minyak bau-bauan, dan kain compang-camping akan ganti pakaian yang indah-indah, dan gundul kepala akan ganti ikal-ikalan rambut, dan kain kambeli akan ganti pakaian hari raya dan arang di muka akan ganti elok paras. Segala laki-laki kamu akan rebah mati dimakan pedang dan segala pahlawanmupun akan mati dalam perang. Maka isi segala pintu gerbangnya akan meratap dan berkabung dan mereka itu akan duduk di bumi dengan hampanya. Maka pada hari itu juga tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta katanya: Kami akan makan rezeki kami sendiri dan berpakaikan pakaian kami sendiri, sahaja biarlah kami disebut dengan namamu, hapuskanlah kiranya kecelaan kami. Pada hari itu juga Tunas Tuhan akan perhiasan dan kemuliaan dan hasil tanah akan keindahan dan perhiasan bagi segala orang di antara orang Israel, yang sudah luput. Maka akan jadi kelak, bahwa orang yang lagi tinggal di Sion dan yang lagi ketinggalan di dalam Yeruzalem itu disebut suci, yaitu barangsiapa di Yeruzalem yang tersurat namanya akan beroleh hidup. Apabila Tuhan sudah membasuhkan anak-anak perempuan Sion dari pada kotornya, dan sudah membuang segala utang darah orang isi Yeruzalem dari tengahnya oleh Roh hukum dan oleh Roh penunuan. Pada masa itu akan dijadikan oleh Tuhan sebuah awan berasap pada siang dan suatu cahaya api bernyala-nyala pada malam atas tiap-tiap rumah di bukit Sion; bahkan, atas segala sesuatu yang mulia itu akan ada tudungan. Maka pada masa itu akan ada sebuah pondok akan pernaungan dari pada panas siang hari, dan akan perlindungan dari pada air bah dan hujan yang deras. Bahwa sekarang aku hendak menyanyikan sebiji, nyanyian akan hal kekasihku, sebiji nyanyian akan hal kebun anggur sobatku: Bahwa pada kekasihku adalah sebuah kebun anggur yang subur di atas bukit. Maka telah dipagarinya akan dia dan disucikannya tanahnya dari pada segala batu, lalu ditanaminya dengan beberapa pokok anggur yang indah-indah dan dibangunkannya sebuah rumah peranginan di tengah-tengahnya dan dibuatnya pula apitan anggur yang terpahat di dalamnya, maka bernanti-nantilah ia kalau hasilnya buah-buah anggur yang baik, tetapi hasilnya buah busuk belaka. Maka sekarangpun, hai kamu sekalian orang isi Yeruzalem dan segala orang laki-laki Yehuda! hendaklah kamu memutuskan hukum antara Aku dengan kebun anggur-Ku itu. Kebun anggur-Ku itu dipengapakan lagi, yang belum Kuperbuat akan dia? Mengapa sementara Aku bernanti-nanti akan buah anggur, maka dikeluarkannya buah yang busuk? Sebab itu sekarang Aku memberitahu kamu barang yang hendak Kupengapakan kebun anggur-Ku itu: Bahwa Aku akan mengangkat pagarnya, supaya dimakan habis oleh binatang akan dia, dan Aku merobohkan pagar temboknya, supaya ia terpijak-pijak. Maka Aku jadikan dia belukar kelak, iapun tiada akan dirantingi dan tiada dicangkuli, melainkan duri dan onak akan bertumbuh dalamnya; maka akan awan-awanpun Aku suruh jangan didiriskannya dia dengan air hujan. Bahwa sesungguhnya kebun anggur Tuhan serwa sekalian alam itulah orang isi rumah Israel, dan segala orang Yehuda itulah suatu tanaman yang disukainya, maka Ia sudah bernanti-nanti akan barang yang benar, tetapi sesungguhnya busuk belaka, dan akan kebenaran, tetapi sesungguhnya ada gaduh belaka. Wai bagi orang yang bersambatkan rumah dengan rumah dan yang berkepilkan bendang dengan bendang, sehingga tiada tinggal tempat lagi, dan hanya kamu sendiri jadi penduduk di tengah-tengah tanah itu! Maka Tuhan serwa sekalian alam telah berfirman kepada telingaku demikian: Takkan jangan beberapa-berapa rumah itu akan menjadi kerobohan batu kelak, dan rumah yang indah-indah sekali itu tiada lagi orang yang duduk dalamnya. Karena kebun anggur sepuluh pancar akan menghasilkan hanya sebat, dan biji-bijian sehomer itu akan menghasilkan hanya seefa. Wai bagi orang yang bangun pagi-pagi hari akan mencahari minuman yang keras dan leka-leka sampai waktu samar muka dengan dipanasi oleh air anggur. Maka bunyi kecapi, dandi, rebana dan bangsi kedengaran pada segala perjamuan pemabuk mereka itu, tetapi tiada diindahkannya perbuatan Tuhan dan tiada dipandangnya akan perbuatan tangan-Nya. Maka sebab itu umat-Ku akan dipindahkan dengan tertawan, yaitu dahulu dari pada diketahuinya; dan segala mereka yang mulia-mulia itu akan berlapar dan orang yang berkelimpahan itu akan binasa oleh dahaga. Maka sebab itu liang lahad akan membuka dirinya lebar-lebar serta mengangakan mulutnya dengan tiada berhingga; maka segala kemuliaannya dan kelimpahannya dan keramaiannya dan sorak-sorak kesukaannyapun akan turun ke dalamnya. Pada masa itu orang hina akan tunduk dan orang muliapun akan direndahkan dan mata orang jemawapun akan tunduk. Demikianlah Tuhan serwa sekalian alam akan dipermuliakan oleh keputusan hukum-Nya, dan Allah, yang mahasuci itu, akan dikuduskan oleh keadilan. Maka anak-anak domba akan makan rumput barang ke manapun dihalau orang akan dia, dan orang dagang akan makan hasil tempat-tempat yang gemuk dan yang rusak sekarang. Wai bagi orang yang menghela akan perbuatan salah dengan tali kejahatan dan akan dosa dengan tali penghela rata yang besar-besar! yang berkata demikian: Baiklah Ia bersegera-segera, baiklah dibangatkannya perbuatannya, supaya kami lagi dapat melihat dia! baiklah takdir Yang Mahasuci orang Israel itu datang makin hampir, supaya kami ketahui akan dia. Wai bagi orang yang mengatakan jahat itu baik, dan akan baik itu jahat; yang menjadikan kegelapan itu terang dan akan terang itu kegelapan, dan yang menjadikan pahit itu manis dan akan manis itu pahit! Wai bagi orang yang bijak kepada pemandangannya sendiri, dan pada sangkanya dirinya juga budiman! Wai bagi orang yang gagah berani dalam minum air anggur dan yang perwira perkasa dalam mengacau-ngacau minuman keras! Yang membenarkan orang jahat karena sesuap, dan yang menahani akan kebenaran dari pada orang yang benar. Maka sebab itu, seperti jilat api makan habis akan jerami dan nyala apipun menghabiskan merang, demikianpun akar mereka itu dimakan makin habis dan bunganyapun akan beterbangan seperti duli; karena telah dibuangnya akan taurat Tuhan serwa sekalian alam dan dicelakannya firman Yang Mahasuci orang Israel. Maka sebab itu berbangkitlah murka Tuhan akan umat-Nya dan dikedangkan-Nya tangan-Nya atas mereka itu dan dipalu-Nya akan mereka itu, sehingga gunung-gunungpun gempalah dan bangkai-bangkai mereka itu seperti sampah terhantar pada segala jalan. Maka dalam sekalian ini murka-Nya tiada undur dan tangan-Nyapun lagi terkedang. Maka Iapun akan mendirikan suatu alamat bagi segala orang kafir yang jauh-jauh, dan dihimpunkan-Nyalah mereka itu dari pada segala ujung bumi; bahwa sesungguhnya dengan pantas dan dengan segera juga mereka itu akan datang. Di antara mereka itu seorangpun tiada yang akan penat dan seorangpun tiada yang akan tergelincuh, seorangpun tiada yang akan mengantuk atau tertidur, atau terurai ikat pinggangnya atau terlepas tali kasutnya. Anak panahnya tajam selalu dan busurnyapun selalu terbentang dan kuku kaki kudanya akan seperti batu dan jenteranya seperti puting beliung. Penderu mereka itu akan seperti bunyi singa betina, seperti pengaum-aum singa yang buas, dengan gempita mereka itu akan menerkam jarahan dan membawa lari akan dia, sehingga seorangpun tiada yang dapat meluputkan dia. Maka pada hari itu penderu mereka itu akan seperti menderu laut! Pada masa itu orang akan melihat berkeliling negeri, tetapi sesungguhnya akan kegelapan belaka dan kepicikan, apabila terang dari langitpun sudah menjadi gelap. Sebermula, maka pada tahun mangkat raja Uzia kelihatanlah kepadaku Tuhan bersemayam di atas arasy yang amat tinggi dan mulia, maka kaabahpun dipenuhi oleh punca pakaian-Nya. Maka kelilingnya adalah berdiri beberapa serafim, pada masing-masing adalah enam sayapnya; dengan dua sayap ditudungnyalah mukanya dan dengan dua sayap ditudungnyalah kakinya dan dengan dua sayap terbanglah ia. Maka berserulah seorang kepada seorang, katanya: Suci, suci, sucilah Tuhan serwa sekalian alam, maka segenap bumi penuhlah dengan kemuliaan-Nya! Maka bergoncanglah segala jenang ambang-ambang dari karena bunyi suara orang yang berseru itu dan segenap rumah itupun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: Wai bagiku! binasalah aku kelak, karena aku ini seorang yang najis bibirku dan akupun duduk di antara suatu bangsa yang najis bibirnya, maka mataku sudah melihat Raja, yaitu Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi dari pada segala serafim itu terbanglah seorang mendapatkan aku, dan pada tangannya adalah bara api, yang telah diambilnya dari atas mezbah dengan penyepit. Maka itu dikenakannyalah kepada mulutku, sambil katanya: Bahwasanya serta terkenalah ini kepada bibirmu, maka undurlah kesalahanmu dari padamu dan dosamupun sudah diampuni. Setelah itu maka kedengaranlah kepadaku bunyi suara Tuhan, firman-Nya: Siapakah akan Kusuruhkan? siapakah akan menjadi utusan-Ku? Maka jawabku: Bahwa aku ini hamba-Mu, suruhkanlah aku! Maka firman-Nya: Pergilah engkau; katakanlah olehmu kepada bangsa ini: Dengarlah dengan pendengaranmu, tetapi jangan kamu mengerti; lihatlah dengan penglihatanmu, tetapi jangan kamu mengetahui! Jadikanlah tebal hati bangsa ini dan beratkanlah pendengaran telinganya, dan katupkanlah matanya, supaya jangan mereka itu melihat dengan matanya, atau mendengar dengan telinganya, atau mengerti dengan hatinya, atau bertobat, atau disembuhkannya mereka itu. Maka sembahku: Ya Tuhan, berapa lamakah? Lalu firman-Nya: Sampai sudah rusak negeri-negeri itu, dan tiada lagi orang penduduknya, dan segala rumahpun tiada lagi orang isinya, dan tanah itu sudah rusak menjadi padang tandus. Karena Tuhan kelak membawa akan orang itu jauh-jauh, dan sangat sunyi senyap akan ada di tengah-tengah tanah itu. Tetapi dalam sepuluh asa dari pada orang itu akan lagi di dalamnya dan ia itu akan kembali, supaya dimakannya habis akan hasilnya, maka seperti pohon jati dan pohon balut, setelah dikerat dahannya adalah lagi berbatang, demikianpun tinggal lagi batang bagi mereka itu, yaitu benih yang suci itu. Sebermula, maka pada zaman Akhaz bin Yotam bin Uzia, raja orang Yehuda, tiba-tiba berangkatlah Rezin, raja benua Syam, dan Pekah bin Remalya, raja orang Israel, lalu berjalan naik ke Yeruzalem, hendak menyerang negeri itu, tetapi tiada dapat dialahkannya. Maka dikabarkan oranglah kepada orang isi istana Daud, sembahnya: Bahwa orang Syam sudah berjanji-janjian dengan orang Efrayim! Maka pada masa itu berdebarlah hati baginda dan hati segala rakyat bagindapun serta, seperti pohon kayu di hutan tergerak oleh angin. Maka firman Tuhan kepada Yesaya: Sekarangpun hendaklah engkau keluar serta dengan anakmu laki-laki, Syear Yasyub itu, pergi mendapatkan Akhaz pada ujung saluran kolam yang tinggi itu, pada jalan tinggi ke padang benara; katakanlah kepadanya: Perhatikanlah baik-baik, senangkanlah hatimu, janganlah engkau takut dan janganlah tawar hatimu oleh karena kedua renceh puntung api yang berasap ini, yaitu dari karena kehangatan amarah Rezin dengan segala orang Syam dan bin Remalya itu. Maka sebab orang Syam itu sudah membicarakan jahat akan dikau bersama-sama dengan orang Efrayim dan bin Remalya, katanya: Bahwa kita berangkat mendatangi orang Yehuda dan kita menindih mereka itu, dan membahagi-bahagi tanahnya dan kita jadikan Tabeal raja di antara mereka itu. Maka demikian inilah firmah Tuhan: Perkara itu tak boleh sampai, tak boleh jadi; melainkan Damsyik juga tinggal kepala negeri Syam, dan Rezinpun tinggal kepada Damsyik; maka dalam enam puluh lima tahun lagi bangsa Efrayim itu akan dipecah-pecahkan, sehingga mereka itu tiada lagi suatu bangsa adanya. Maka dalam antara itu tinggallah Samaria kepada Efrayim dan bin Remalya kepala Samaria. Maka jikalau tiada kamu percaya, niscaya tiada kamu ditetapkan. Arakian, maka firman Tuhan kepada Akhaz demikian: Pintalah olehmu suatu tanda alamat dari pada Tuhan, Allahmu, pintalah olehmu suatu tanda dari bawah, dari pada tempat yang dalam, atau dari atas, dari pada tempat yang tinggi. Maka jawab Akhaz: Tiada aku mau meminta dia, tiada aku mau mencobai Tuhan. Lalu firman-Nya: Sekarang dengarlah olehmu, hai orang isi istana Daud! belumkah pada maka kamu memenatkan orang? maukah kamu memenatkan Allahmupun? Maka sebab itu diberikan Tuhan sendiri suatu tanda alamat kepadamu kelak: Bahwasanya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan laki-laki seorang dan dinamainya akan dia Imanuel. Bahwa minyak sapi dan air madu akan dimakannya, sampai tahulah ia membuang mana yang jahat dan memilih mana yang baik. Sesungguhnya sebelum budak ini tahu membuang mana yang jahat dan memilih mana yang baik, maka negeri yang mendukacitakan hatimu itu, akan ketinggalan oleh kedua orang rajanya. Tetapi atas engkau dan atas bangsamu dan atas orang isi rumah bapamu didatangkan Tuhan kelak beberapa hari, sebegitu belum pernah datang dari pada masa Efrayim bercerai dengan Yehuda, oleh raja Asyur. Karena pada hari itu juga akan jadi, bahwa diterbangkan Tuhan ke mari dan segala lalat yang di tepi sungai Mesir dan segala lebah yang di tanah Asyur; semuanya itu akan datang berhinggap pada segala lembah yang sunyi dan pada segala celah-celah bukit batu dan pada segala pokok duri dan pada segala tempat yang banyak airnya. Maka pada hari itu juga akan dicukur Tuhan dengan kerempagi sewaan dari seberang sungai, yaitu dengan raja Asyur, akan segala rambut yang di kepala dan akan segala roma sampai yang pada kaki dan lagi janggutpun. Maka akan jadi pada hari itu juga, jikalau pada seorang tinggal seekor lembu muda atau dua ekor kambing domba dengan hidupnya, bahwa dari karena kebanyakan air susu yang diberinya, iapun akan makan mentega; bahkan, barangsiapa yang lagi tinggal di tengah tanah itu, ia itu akan makan mentega dan air madu. Dan lagi akan jadi pada hari itu juga, bahwa di tempat yang dahulu ada pokok anggur seribu batang yang ternilai dengan seribu keping perak harganya, di sanapun akan tumbuh duri dan onak belaka; di sanapun orang akan berjalan dengan membawa busur dan anak panah, karena pada seluruh tanah itu akan ada duri dan onak. Dan segala gunung, tempat tahulu orang membelakan tanahnya dengan cangkul, tiada orang akan ke sana lagi dari takut akan duri dan onak, melainkan ia itu tempat akan dihalau lembu ke sana dan akan dipijak-pijak oleh kambing domba. Dan lagi firman Tuhan kepadaku: Ambillah olehmu suatu loh batu besar, dan suratkanlah ini padanya dengan suratan manusia: Bagaimana orang bersegera segera kepada rampasan, orang berbangat-bangat kepada jarahan! Maka pada masa itu kuambil akan saksi yang kepercayaan, yaitu imam Uria dan Zakharia bin Yeberekhia. Maka aku sudah bersetubuh dengan nabiah, lalu iapun hamillah dan diperanakkannya laki-laki seorang. Maka firman Tuhan kepadaku: Namailah olehmu akan dia Maher Syalal Khas-Baz. Karena sebelum budak itu tahu berseru: Hai bapaku! atau hai ibuku! niscaya segala kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan dibawa oranglah ke hadapan raja Asyur. Dan lagi firman Tuhan kepadaku demikian: Tegal bangsa ini mencelakan segala air Syiloah yang mengalir perlahan-lahan, dan tegal adalah kesukaan pada Rezin dan bin Remalya, sebab itu sesungguhnya didatangkan Tuhan kelak atas mereka itu air sungai besar yang deras dan bergelora, yaitu raja Asyur serta dengan segala balatentaranya, yang akan melampaui dan meliputi segala palungannya dan melalui segala tebingnya. Maka ia akan langsung ke dalam Yehuda sambil meliputi dan melampaui dia, sehingga ia sampai ke leher dan dikembangkannya sayapnya atas seluruh tanahmu, ya Immanuel! Berkerumunlah kamu, hai segala bangsa! tetapi kamu akan dipecahkan; berilah telinga, hai kamu sekalian yang di negeri jauh, sandangkanlah pedangmu, maka kamu dipecahkan juga. Apa maksudmu kamu bicarakan, itu dibatalkan juga; barang apapun baik kamu katakan, itu tiada boleh jadi, karena Allah adalah serta dengan kami! Bahwasanya demikianlah firman Tuhan kepadaku sementara tangan-Nya menangkap aku, demikianlah diajarkannya aku jangan menurut jalan bangsa ini, firman-Nya: Jangan kamu katakan khianat barang yang dikatakan khianat oleh bangsa ini, dan jangan kamu takut akan barang yang ditakuti mereka itu, dan jangan kamu gentar. Hanya Tuhan serwa sekalian alam jua yang suci bagimu! hendaklah kamu takut akan Dia dan kamu gentar akan Dia. Maka Iapun menjadi bagimu akan perlindungan yang suci! tetapi akan batu kesentuhan dan bukit gelincuhan bagi kedua isi rumah Israel dan akan jerat dan jaring bagi orang isi Yeruzalem. Maka banyaklah mereka itu akan tergelincuh dan jatuh dan kena luka dan kena jerat dan akan ditangkap! Gulungkanlah olehmu akan assyahadat itu dan meteraikanlah taurat itu di antara segala murid-Ku. Maka sebab itu aku hendak harap pada Tuhan, yang telah menyamarkan hadirat-Nya dari pada orang isi rumah Yakub, maka aku akan menaruh harapku kepada-Nya. Tengoklah aku dan segala anak yang telah dikaruniakan Tuhan kepadaku akan tanda dan ajaib di antara orang Israel, yaitu dari pada Tuhan serwa sekalian alam, yang duduk di atas bukit Sion. Maka apabila kata orang kepadamu: Bertanyakanlah orang yang bertenung-tenungan, dan yang tahu hikmat iblis, dan yang meraung dan yang mengulum-ulum itu, hendaklah kaujawab ini: Bukankah patut suatu bangsa bertanyakan Allahnya sendiri? patutkah ditanyakannya orang mati akan hal orang hidup? Akan taurat dan assyahadat, barangsiapa yang berkata-kata tiada setuju dengan perkataan itu, sekali-kali tiada akan terbit fajar baginya. Melainkan ia akan mengembara di tanah itu dengan melaratnya dan dengan laparnya; maka akan jadi apabila lapar itu membangkitkan amarahnya, bahwa iapun akan mengutuki rajanya dan Allahnya! Maka apabila matanya menengadah ke langit, atau tunduk ke bumi, sesungguhnya adalah kepicikan dan kegelapan juga, ia akan dibingungkan oleh kesesakan dan dihalaukan ke dalam kegelapan. Tetapi tanah yang kepicikan begitu tiada akan tinggal di dalam kegelapan selalu; seperti pada zaman dahulu dikejikannya akan dia, yaitu akan tanah Zebulon dan Naftali, demikianpun akan dipermuliakannya pada akhir zaman, pada jalan dekat ke tasik, yang di seberang Yarden, yaitu Galilea orang kafir. Adapun orang yang duduk di dalam gelap itu akan melihat suatu terang yang besar, dan bagi segala orang yang duduk di tanah yang dinaungi oleh kematian itu akan terbit suatu terang atasnya. Bahwa Engkau sudah memperbanyakkan bangsa ini, tetapi tiada Engkau membesarkan kesukaannya; maka pada masa itu mereka itu akan bersuka-sukaan di hadapan hadirat-Mu, seperti kesukaan orang pada musim menuai, seperti orang bersorak-sorak pada masa membahagi-bahagi jarahn. Karena kuk yang ditanggungnya dan penggandaran yang pada bahunya dan tongkat pengerahnya sudah Kaupatahkan seperti pada hari orang Midian. Tatkala alat senjata mereka itu sekalian, yang dikenakan dengan gentarnya, dan pakaian perangnya yang berlumur dengan darahpun dijadikan suatu timbunan akan dimakan api. Karena seorang Putera sudah jadi bagi kita, seorang anak laki-laki sudah dikaruniakan kepada kita, bahwa pertuanan adalah di atas bahunya dan namanyapun disebut oranglah Ajaib, Bicara, Allah yang Mahakuasa, Bapa kekekalan, Raja salam. Maka kebesaran pemerintahannya dan selamatnya akan tiada berkesudahan; maka takhta Daud serta kerajaannya akan ditetapkannya dan diteguhkannya dengan kebenaran dan keadilan dari pada sekarang sampai selama-lamanya! Maka gairah Tuhan serwa sekalian alam akan melakukan perkara itu. Bermula, maka telah disuruhkan Tuhan suatu firman akan hal Yakub, maka ia itu sudah jatuh di antara orang Israel. Maka itu akan diketahui oleh segenap bangsa itu, orang Efrayim dan orang isi Samaria yang dengan sombongnya dan congkak hatinya berkata demikian: Bahwa batu bata sudah roboh, tetapi dengan batu pahat kami akan memperbuatnya pula! Pokok ara hutan sudah ditebang, tetapi pohon araz kelak kami tanam akan gantinya. Maka sebab itu segala lawan Rezin akan dibangkitkan Tuhan lawan Efrayim dan disertakan segala musuhnya; Yaitu orang Syam dari timur dan orang Filistin dari barat, supaya ditelannya akan orang Israel dengan sepenuh-penuh mulutnya. Maka dalam sekalian ini tiada undur murka-Nya, melainkan tangan-Nya tinggal terkedang juga. Karena bangsa ini tiada bertobat kepada Yang menyiksakan dia, dan tiada dicarinya akan Tuhan serwa sekalian alam. Maka sebab itu dikerat Tuhan kelak dari antara orang Israel baik kepala baik ekor baik cabang baik empulur pada satu hari juga. Adapun orang yang tua dan bangsawan itulah kepala dan nabi yang mengajarkan dusta itulah ekor.) Bahwa sesungguhnya bangsa ini disesatkan oleh segala pemimpinnya, dan binasalah kelak mereka itu sekalian yang dipimpin olehnya. Maka sebab itu tiada Tuhan berkenan akan orang muda-mudanya, dan tiada dikasihkan-Nya anak-anak piatu dan segala janda perempuan mereka itu; karena mereka itu sekalian munafik adanya dan orang yang berbuat jahat, dan mulut masing-masingnya mengatakan kebebalan belaka. Maka dalam sekalian ini tiada undur murka-Nya, melainkan tangan-Nya tinggal terkedang juga. Karena durhaka itu bernyala-nyala seperti api yang makan habis akan duri dan onak, maka ia itu akan menghanguskan segala belukar yang di hutan rimba, sehingga naiklah asapnya seperti uap yang kabus. Maka oleh karena kehangatan murka Tuhan serwa sekalian alam tanah itu akan kegelapan dan segala orang isinya seperti makanan api, sehingga orang tiada sayang akan saudaranya. Pada sebelah kanan orang akan mencarik-carik, maka berlapar juga; pada sebelah kiri orang akan menelan, maka tiada juga kenyang; masing-masing akan makan daging lengannya; orang Manasye akan orang Efrayim, dan orang Efrayimpun akan orang Manasye, maka keduanya akan setuju melawan orang Yehuda. Maka dalam sekalian ini tiada undur murka-Nya, melainkan tangan-Nya tinggal terkedang juga. Wai bagi segala orang yang menentukan undang-undang yang salah dan yang memutuskan hukum dengan lalimnya, hendak menjauhkan orang miskin dari pada hukum, dan hendak menjadikan rampasan akan hak segala orang di antara umat-Ku yang tak dapat melawan, supaya segala janda perempuan akan jarahannya dan segala anak piatupun akan rampasannya! Tetapi apa gerangan kamu perbuat pada hari tulah dan kebinasaan, yang datang dari jauh? Kepada siapa kamu akan lari minta tolong dan di manakah kamu tinggalkan kemuliaanmu? Tak dapat tiada mereka itu sekalian akan duduk di antara segala orang tawanan, dan rebah mati di antara segala orang yang terbunuh. Maka dalam sekalian ini tiada undur murka-Nya, melainkan tangan-Nya tinggal terkedang juga. Wai bagi Asyur, cemeti murka-Ku, yang pada tangan-Nya adalah tongkat geram-Ku. Bahwa Aku sudah menyuruhkan dia akan menyiksakan suatu bangsa yang munafik, dan Aku sudah memberi perintah kepadanya akan hal bangsa yang kena murka-Ku, supaya diambilnya rampasan dan direbutnya jarahan, dan supaya dipijak-pijakkannya mereka itu seperti becek di jalan. Tetapi pada sangkanya bukannya demikian, dan kepikiran hatinya bukan begitu, melainkan niat hatinya hendak membinasakan dan menumpas beberapa berapa bangsa. Karena demikianlah katanya: Bukankah segala penghuluku bersama-sama raja adanya? Bukankah Kalno seperti Karkhemisy? dan Hamat seperti Arfad? bukankah Samaria seperti Damsyik? Seperti tanganku sudah mengalahkan beberapa kerajaan berhala-berhala, jikalau patungnya terlebih indah dari pada patung Yeruzalem dan Samaria sekalipun, dan seperti sudah kuperbuat akan Samaria dan segala berhalanya, tiadakah boleh aku berbuat demikian akan Yeruzalem dan akan segala berhalanyapun? Tetapi akan jadi apabila selesailah Tuhan dari pada segala perbuatan-Nya di atas bukit Sion dan di Yeruzalem, Aku akan membalas segala bekas kebesaran hati raja Asyur, dan segala kemegahannya dan congkak matanya. Karena katanya demikian: Dengan kuat tanganku sendiri dan dengan hikmatku sudah kubuat yang demikian. Setelah sudah tentu niatku maka aku meruntuhkan perhinggaan tanah beberapa bangsa dan harta benda mereka itu kurampas dan yang bersemayam di takhta itu kucampak ke bawah dengan gagahku. Seperti akan sebuah sarang burung demikianlah tanganku menangkap akan bangsa yang kuat-kuat; seperti orang memungut telur yang sudah ditinggalkan, demikianpun kuambil segala negeri, maka seorangpun tiada yang bergerak sayap atau membuka paruh atau bercicit. Adakah kapak bermegah-megah kepada orang yang menetak dengan dia? adakah gergaji membesarkan dirinya kepada orang yang menarik dia? seolah-olah tongkat menggerakkan orang yang mengangkat dia, seolah-olah tongkat yang diangkat bukan lagi kayu adanya! Maka sebab itu Tuhan, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, akan menguruskan kelak segala orangnya yang gemuk-gemuk itu dan mengadakan tunuan di antara segala kemuliaannya, seperti nyala timbunan api. Bahkan, pada masa itu Terang orang Israel akan api dan Kesuciannya akan nyala api, yang akan menyalakan dan membakar habis segala duri dan onak dalam sehari jua. Demikianpun dihabiskannya kemuliaan hutannya dan segala pokok buah-buah, baik jiwa baik badan, semuanya habis dimakan api seperti ranting-ranting yang meletup-letup. Maka pohon kayu yang lagi tinggal di hutannya itu akan sedikit bilangannya, sehingga seorang budak dapat menyurat jumlahnya. Maka akan jadi pada hari itu juga, bahwa orang Israel yang lagi tinggal dan orang isi rumah Yakub yang sudah luput, itu tiada lagi bersandar kepada orang yang sudah memalu mereka itu, melainkan mereka itu akan bersandar kepada Tuhan, Yang Mahasuci orang Israel, dengan tulus hatinya. Bahwa orang yang lagi tinggal itu akan kembali, orang yang lagi tinggal dari pada Yakub itu akan kembali kepada Allah yang Mahakuasa. Karena jikalau bilangan orang bangsamu, hai Israel! seperti pasir di tepi laut sekalipun, hanya yang lagi tinggal itu akan kembali; maka celaka yang membinasakan itu sudah tertentu, oleh berkelimpahan keadilannya. Karena suatu kebinasaan yang tertentu akan diadakan oleh Tuhan, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, di tengah-tengah seluruh tanah ini. Maka sebab itu firman Tuhan, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, demikian: Janganlah kamu takut, hai segala umat-Ku yang duduk di Sion itu, akan Asyur apabila disesahnya kamu dengan cemeti dan diangkatnya tongkatnya atas kamu seperti orang Mesir dahulu, karena sejurus lagi lamanya maka disempurnakan murka-Ku dan geram-Ku oleh kebinasaan mereka itu. Karena dibangkitkan Tuhan, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, kelak suatu cemeti baginya, seperti bantaian orang Midian dahulu pada bukit batu Oreb, dan seperti diangkat-Nya tongkat-Nya atas laut pada jalan dari Mesir. Maka akan jadi pada hari itu juga tanggungannya akan lepas dari pada bahumu dan kuknyapun dari pada tengkukmu, maka kuk itu akan rusak kelak oleh minyak. Bahwa datanglah ia ke Ayat, lalu langsung ke Mijron; di Mikhmas ditinggalkannya barang-barangnya; mereka itu berjalan terus dari pada jurang; di Geba mereka itu bermalam; Ramapun gemetar, isi Gibea-Saulpun lari. Bertangis-tangislah dengan suara yang nyaring, hai puteri Galim! supaya kedengaranlah bunyinya sampai ke Lais dan Anatotpun membalas dia. Isi Madmena lari jauh-jauh, orang isi Gebimpun lari berduyun-duyun. Sehari lagi tinggallah ia di Nob, lalu ia berangkat ke gunung puteri Sion, ke bukit-bukit Yeruzalem. Tetapi tiba-tiba dikerat oleh Tuhan, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, dengan gagahnya akan segala dahan dan akan segala cabang yang tinggi-tinggi, dan barang yang lagi berbatang tinggi-tinggi itu akan ditebang, dan segala yang besar itu akan dicampak ke bumi! Pada masa itu hutan yang lebat itu dimakan kapak dan Libanonpun akan tumbang oleh Yang Mahakuasa. Karena dari pada batang Isai yang tunggul itu akan terbit suatu pucuk dan suatu taruk dari pada akarnya akan berbuah. Maka di atasnya akan berhenti Roh Tuhan, yaitu Roh hikmat dan akal, Roh bicara dan kuat, Roh pengetahuan dan takut akan Tuhan. Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya. Melainkan orang miskin akan dihukumkannya dengan adil dan dibenarkannya hal orang yang tiada dapat melawan itu dengan kebetulan; dengan cemeti mulutnya ia akan menyesah segala penganiaya dan dengan nafas bibirnya akan dibunuhnya segala orang fasik. Karena keadilan akan menjadi pengikat pinggangnya dan kebenaranpun akan menjadi cindainya. Maka pada masa itu gurk akan berjinak-jinakan dengan anak domba, dan harimaupun akan berjungkang dengan kambing jantan, maka anak lembu dan singa dan lembu jantan bersama-samapun akan bergembalakan seorang budak kecil. Pada masa itu beruang akan makan rumput seperti lembu, dan anak-anaknyapun akan berbaring bersama-sama, dan singapun akan makan merang seperti lembu. Pada masa itu anak penyusu akan bermain dengan lobang ular biludak, dan kanak-kanak yang baharu lepas susu itu akan masukkan tangannya ke dalam lobang ular tedung. Maka jahat atau rugi sekali-kali akan tiada di atas segenap gunungku yang suci itu, karena bumi akan penuh dengan pengetahuan dari Tuhan seperti airpun menudungi tubir laut. Maka pada hari itu juga akan jadi, bahwa akar Isai berdiri akan suatu alamat bagi segala bangsa, dan segala orang kafirpun kelak bertanya akan halnya; maka tempat perhentiannya itu akan mulia adanya. Maka pada hari itu juga akan jadi, bahwa pada kedua kalinya dihimpunkan Tuhan dengan tangan-Nya dan dijadikan-Nya milik-Nya akan orang yang lagi tinggal dari pada segala umat-Nya, yang lagi tinggal dari pada Asyur yang dari Mesir dan dari Pateros dan dari Kusy dan dari Elam dan dari Sinear dan dari Hamat dan dari pulau-pulau yang di laut. Maka akan didirikan-Nyalah suatu alamat di antara segala orang kafir, dan dihimpunkan-Nyalah dari pada keempat ujung bumi akan segala orang Israel yang sudah dihalau itu, dan dikumpulkan-Nya segala orang Yehuda yang tercerai-berai itu. Maka pada masa itu dengki akan lalu dari pada Efrayim dan cemburuanpun dipadamkan di dalam Yehuda, sehingga Efrayim tiada lagi dengki akan Yehuda dan Yehudapun tiada lagi mengusik akan Efrayim dari karena cemburuannya. Melainkan bersama-sama keduanya akan menerkam bahu orang Filistin pada sebelah barat dan membahagi-bahagi jarahan pada sebelah timur; bahwa tangannya akan menangkap Edom dan Moab, dan segala bani Ammonpun akan takluk kepadanya. Maka Tuhanpun akan melaknatkan teluk laut Mesir, dan mengamang-amang dengan tangan-Nya akan sungai itu oleh kuat angin ribut-Nya, dibelahkan-Nya jadi tujuh anak sungai, sehingga orang dapat mengarung dia dengan berkasut. Pada masa itu akan ada suatu jalan raya yang rata bagi umat-Nya yang lagi tinggal, yaitu yang lagi tinggal dari pada Asyur, seperti dahulu adalah bagi orang Israelpun tatkala mereka itu ke luar dari Mesir. Maka pada hari itu kamu akan berkata demikian ini: Bahwa aku hendak memuji-muji Engkau, ya Tuhan! karena sungguhpun Engkau telah murka akan daku, tetapi murka-Mu itu sudah undur, maka Engkau menghiburkan daku. Bahwasanya Allah juga selamatku; aku akan harap dengan tiada takut, karena Tuhan Hua itulah kuatku dan mazmurku dan Iapun sudah jadi bagiku akan selamat. Maka dengan sukacita kamu akan menciduk air dari dalam pancaran selamat. Maka pada hari itu juga kamu akan berkata demikian: Segala puji bagi Tuhan; sebutlah akan nama-Nya; masyhurkanlah Perbuatan-Nya di antara segala bangsa; wartakanlah bahwa nama-Nya amat mulia adanya. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan; karena telah diperbuat-Nya perkara yang amat besar; hendaklah ia itu diketahui oleh segenap isi dunia. Bertempiklah dan bersoraklah, hai kamu yang duduk di atas bukit Sion, karena besarlah Yang Mahasuci orang Israel di tengah-tengah kamu! Bermula, maka inilah wahyu akan hal Babil, yang telah dinyatakan Yesaya bin Amos: Dirikanlah satu alamat di atas gunung yang tinggi; nyaringkanlah suaramu kepada mereka itu; isyaratkanlah dengan tanganmu, supaya mereka itu masuk dari pada pintu orang yang berkuasa. Bahwa Aku sudah memberi titah kepada segala orang yang telah Kusucikan; Aku sudah memanggil segala pahlawan-Ku, yang berlompat-lompatan datang dengan suka akan kebesaran-Ku, ia itu akan melakukan murka-Ku. Kedengaranlah gemuruh di atas gunung-gunung seperti bunyi orang banyak, bunyi gegap gempita segala kerajaan orang kafir yang berhimpun itu; bahwa Tuhan serwa sekalian alam juga yang memeriksa balatentara peperangan itu. Mereka itu datang dari negeri yang jauh-jauh, dari tepi langit; Tuhan serta dengan segala pegawai murka-Nya hendak membinasakan segenap negeri itu. Baiklah kamu bertangis-tangisan karena hari Tuhan adalah hampir; adapun ia datang itu seperti kebinasaan dari pada Yang Mahakuasa. Maka sebab itu lemahlah segala tangan dan hancurlah hati segala manusia; mereka itu akan terkejut; kesukaran dan kesakitan datang atas mereka itu; mereka itu akan meranggut seperti seorang perempuan yang sakit beranak; seorang memandang akan seorang dengan tercengang-cengang dan muka mereka itu merah seperti nyala api. Bahwasanya hari Tuhan datang dengan bengis dan geram, dan murka yang sangat akan menjadikan negeri itu sunyi, dan akan menumpas segala orang yang berdosa dari dalamnya. Karena segala bintang di langit dan segala gugus bintangpun tiada akan bercahayakan terangnya; mataharipun dikelamkan pada ketika terbitnya, dan bulanpun tiada akan bersinarkan terangnya. Karena Aku akan membalas kejahatannya kepada segala isi dunia dan kesalahannya kepada segala orang fasik, dan Aku akan memutuskan congkak orang sombong dan merendahkan jemawa orang lalim! Maka akan Kujadikan bahwa mahal seorang laki-laki dari pada emas pajal, dan mahal seorang manusia dari pada emas tua yang dari Ofir. Tambahan pula Aku akan menggentarkan langit, dan bumipun akan bergempa dan berpindah dari pada tempatnya, oleh karena geram Tuhan serwa sekalian alam dan oleh karena hari kehangatan murka-Nya. Mereka itu akan seperti kijang yang diburu dan seperti kambing domba yang tiada terhimpunkan oleh seorang juapun; masing-masing akan balik kembali kepada bangsanya dan masing-masingpun ke negerinya. Barangsiapa yang terdapat itu akan mati ditikam, dan barangsiapa yang tinggal bersama-sama itu akan rebah mati dimakan pedang. Lagipun segala anak-anaknya akan diremukkan di hadapan mata mereka itu; segala rumah mereka itu akan dijarahi dan segala bini mereka itu akan digagahi. Bahwasanya Aku akan membangkitkan orang Medi melawan mereka itu, yaitu suatu bangsa yang tiada mengindahkan perak dan yang tiada suka akan emas. Melainkan busurnya akan meremukkan orang muda-muda dan tiada disayangkannya akan buah perut; matanyapun tiada mengasihankan anak-anak. Demikianlah perihal Babil; kebesaran segala kerajaan dan kemuliaan dan kemegahan segala orang Kasdim itu akan disamakan dengan Sodom dan Gomorah, yang dibongkar balik oleh Allah. Maka tiada akan lagi di sana tempat kedudukan orang sampai selama-lamanya dan tiada lagi ia itu diduduki orang turun-temurun, jikalau orang Arab sekalipun tiada akan berkemah di sana dan gembalapun tiada akan memperhentikan kawannya di sana. Melainkan di sana akan berjungkang segala margasatwa dari gurun dan rumah-rumahnya akan dipenuhi dengan binatang yang hebat, dan anak burung unta akan diam di sana dan segala syaitanpun akan bertempala di sana. Di dalam segala istananya akan meliur serigala, dan ular naga akan ada di dalam segala maligainya yang lezat; bahwa ketikanya hampir akan sampai dan harinyapun tiada akan dipertangguhkan. Karena dikasihankan Tuhan kelak akan Yakub dan dipilih-Nya lagi akan Israel dan didudukkan-Nya mereka itu dalam negerinya, maka orang helatpun akan berdamping kepadanya dan bersangkut paut kepada orang isi rumah Yakub. Maka dibawanya sertanya akan beberapa bangsa, dihantarnya ke tempat kedudukkannya, maka orang isi rumah Israel akan menaruh mereka itu di tanah Tuhan akan hamba dan sahaya, dan dipegangnya dalam hal ketawanan segala orang yang sudah menawan akan dia, dan diperhambakannya segala pengerahnya. Maka akan jadi apabila sudah dikaruniakan Tuhan kepadamu kesenangan dari pada segala kesukaranmu dan kesakitanmu dan pekerjaanmu yang berat, yang ditanggungkan kepadamu oleh orang yang memperhambakan kamu, pada masa itu kamu akan mengangkat nyanyian ini akan hal raja Babil itu, bunyinya: Bagaimana kesudahannya si pengimpit, kesudahannya si penganiaya! Bahwa Tuhan sudah mematahkan tongkat orang fasik, yaitu tongkat kerajaan orang yang dipertuan itu! Yang telah mengusik segala bangsa oleh geramnya dengan palu yang tiada berkeputusan, dan yang memerintahkan segala bangsa dengan amarahnya, yang menghambat, maka seorangpun tiada yang menegahkan dia. Bahwa isi segenap bumi akan bersentosa dan senang, mereka itu menyaringkan suaranya dan bersorak-sorak. Lagipun segala pohon senobar bersukacita akan kamu, demikianpun segala pohon araz yang di Libanon, katanya: Dari pada masa engkau terhantar di sana seorangpun tiada naik ke mari akan menebang kami. Bahwa neraka yang di bawah itu huru-haralah oleh karenamu, hendak mengelu-elukan dikau apabila engkau datang; oleh karenamu juga dibangkitkannya orang-orang mati, segala penganiaya yang di dalam dunia, raja-raja segala bangsa dibangkitkannya dari pada takhta-takhtanya. Mereka itu sekalian berkata kepadamu demikian: Bahwa engkau juga sudah menjadi layu seperti kami, engkaupun sudah disamakan dengan kami. Segala kemuliaanmu sudah dicampak ke dalam liang lahad serta dengan bunyi kecapimu, bahwa cacing adalah terhampar di bawahmu dan ulatpun menjadi selimutmu. Bagaimana engkau sudah gugur dari langit, hai bintang kejora! hai anak fajar! engkau sudah ditebang rebah ke bumi, engkau, yang penganiaya segala bangsa! Katamu di dalam hatimu demikian: Bahwa aku hendak ke langit, aku hendak meninggikan takhtaku di atas segala bintang Allah, dan duduk di atas bukit perhimpunan pada pihak utara. Bahwa aku hendak naik tinggi dari pada awan-awan dan menyamakan diriku dengan Yang Mahatinggi! Bahkan, engkau telah tercampak ke dalam neraka, ke dalam keleburan yang sangat dalam. Orang yang melihat engkau itu memandang kepadamu dan mengamat-amati akan dikau, sambil katanya: Inikah dia, yang sudah mengharu-birukan seisi dunia dan yang sudah menggentarkan segala kerajaan? Yang sudah mengadakan bahwa dunia menjadi gurun dan merombak segala negerinya, yang tiada melepaskan orang tawanannya pulang ke rumahnya. Adapun segala raja orang kafir semuanya terhantar dengan kemuliaan, masing-masing di dalam candinya; tetapi engkau juga terbuang dari dalam kuburmu seperti suatu pucuk kebencian, berpakaikan mayat dan orang yang dimakan pedang, yang turun ke dalam liang tanah yang tertambak dengan batu, seperti bangkai yang terpijak-pijak. Bahwa engkau juga tiada dikuburkan serta dengan mereka itu, karena engkau sudah membinasakan negerimu dan membunuh segala rakyatmu; bahwa benih orang yang berbuat jahat itu tiada tersebut namanya sampai selama-lamanya. Sediakanlah pembantaian akan anak-anaknya karena sebab segala kejahatan bapanya; asal jangan mereka itu berbangkit pula akan mengalahkan dunia, melainkan dunia diramaikan pula dengan negeri-negeri; karena Aku akan berbangkit melawan mereka itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan dari dalam Babil itu akan Kuhapuskan kelak baik nama baik peninggalnya, dan anak cucu cicitnya, demikianlah firman Tuhan. Maka Kujadikan dia bahagian pusaka landak dan akan paya, dan Kusapukan dia kelak dengan penyapu kebinasaan, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Maka Tuhan serwa sekalian alam sudah berfirman pakai sumpah, firman-Nya: Bahwasanya seperti Aku telah berpikir, demikianpun akan jadi, dan seperti sudah Kubicarakan, demikianpun akan dilakukan. Aku yang sudah memecahkan Asyur di dalam negeri-Ku dan Kupijak-pijakkan dia di atas gunung-gunung-Ku, sehingga kuknya lalu dari pada mereka itu dan penggandarannyapun lepas dari pada bahu mereka itu. Maka inilah takdir yang telah ditentukan atas seluruh bumi dan inilah tangan yang terkedang atas segala bangsa. Barang yang telah ditentukan oleh Tuhan serwa sekalian alam itu, siapa gerangan dapat meniadakan dia dan siapa gerangan dapat menahankan tangannya yang terkedang itu? Sebermula, maka pada tahun mangkat raja Akhaz datanglah firman ini: Janganlah kiranya kamu bersuka-sukaan, hai segala orang isi Filisteya, sebab cemeti orang yang menyesah kamu itu sudah patah, karena dari pada asal ular naga itu akan terbit seekor ular tedung, dan buahnya akan seekor naga bercula yang terbang. Pada masa itu anak-anak sulung orang miskin akan beroleh makan puas-puas, dan segala orang papa akan berbaring dengan sentosa; apabila asalmu Kubunuh dengan lapar dan sisamu Kubinasakan. Bertangis-tangislah, hai segala pintu gerbang! hendaklah kamu meraung, hai segala negeri; maka binasalah kamu sekalian, hai segala Filisteya, karena dari sebelah utara datanglah suatu asap, dan seorangpun tiada yang hanyut dari pada tempat perhimpunannya. Maka apa gerangan akan disahut orang kepada suruhan bangsa itu? Bahwa sesungguhnya Tuhan sudah meneguhkan Sion, supaya segala umat-Nya yang teraniaya itu lari berlindung ke dalamnya. Sebermula, bahwa inilah firman akan hal Moab: Sesungguhnya pada malam juga dibinasakan Ar-Moab dan dirombak akan dia; sesungguhnya pada malam juga dibinasakan Kir-Moab dan dirombak akan dia. Bahwa orang naik ke Bait dan Dibon dan ke Bamot hendak menangis di sana. Di atas Nebo dan di atas Medeba bertangis-tangisanlah orang Moab; ubun-ubun kepala mereka itu sekalian gundul dan janggut mereka itu sekalian sudah tercukur. Pada lorong-lorongnya mereka itu berjalan dengan berpakaikan kain kambeli, di atas segala sotohnya dan pada segala pasarnya mereka itupun bertangis-tangisan dan berlinang-linang air matanya. Maka orang Hezbon menangis dan orang Elealapun bunyi suaranya kedengaranlah sampai ke Yahaz, bahkan, segala laskar Moabpun meraung-raung dan tawarlah hati masing-masing mereka itu. Bahwa hati-Ku menangisi Moab; kelihatanlah orangnya yang lari itu sampai ke Zoar dan sampai ke Ejlat-Syalisia, sambil menangis sambil mendaki bukit Luhit dan pada jalan ke Horonayim diadakannya suatu pengaduhan. Lagipun segala air Nimrim sudah rusak, rumputnya sudah kering, dan segala tumbuhannyapun sudah layur, tiada lagi sebatang pokok yang hijau. Maka kelimpahan harta yang telah dikumpulkannya, dan barang yang telah ditaruhnya itu akan dibawa lari ke seberang sungai Ganda-rusa. Berkeliling segala jajahan Moab riuhlah bunyi tempik sorak, sampai ke Ejlayim kedengaranlah penangisnya, bahkan, sampai ke Beir-Elim kedengaranlah peraungnya. Maka penuhlah segala air Dimon dengan darah; bahwasanya Aku akan melimpahkan dia pula; adalah singa datang atas segala orang Moab yang sudah luput dan atas sisa orang isi negeri itu! hendaklah kiranya pemerintah negeri mengirimkan beberapa anak kambing domba dari pada Sela terus dari padang belantara, lalu ke bukit puteri Sion. Karena tiada lama lagi maka anak-anak perempuan Moab akan ada di penambangan Arnon seperti unggas melarat, yang dinyahkan dari dalam sarangnya. Adakanlah suatu bicara yang baik, tentukanlah maksud, jadikanlah pernaunganmu pada tengah hari seperti yang pada malam, sembunyikanlah orang yang diusir, janganlah belot akan orang yang lari. Biarlah segala orangku yang diusir itu dapat tumpangan di antara kamu, hai orang Moab! jadilah suatu perlindungan baginya dari pada muka si pembinasa; karena tiada lama lagi maka habislah sudah penganiaya itu, kerusakan itu hampir akan kesudahannya, dan si pembinasa itu akan ditumpas dari dalam negeri. Karena sebuah takhta akan ditetapkan oleh kemurahan, maka di atasnya, yaitu di dalam kemah Daud, akan bersemayam selalu Satu, yang menghukumkan dan menuntut kebenaran yang sedia akan keadilan. Kami ketahui akan jemawa orang Moab, amat sombong ia, dan akan congkaknya dan kebesaran hatinya dan geramnya dan culas hati segala nabi dustanya. Sebab itu baiklah segala orang Moab menangisi hal Moab; baiklah mereka itu sekalian bertangis-tangaisan! hendaklah mereka itu berkeluh-kesah karena sebab segala pagar tembok Kir-Hareset yang roboh itu: Aduh! semuanya itu dihancurluluhkan. Bahkan, segala padang Hezbonpun layurlah, segala pokok anggur Sibma itu sudah dipatahkan oleh penghulu-penghulu segala bangsa itu, bahwa ranting-rantingnya sampai ke Yaezar dan berjalaran di padang belantara, pucuk-pucuknya melancar sampai ke seberang tasik. Maka sebab itu menangislah aku, dan aku menangisi Yaezar dan pokok anggur Sibma; bahwa aku membasahkan Hezbon dan Eleala dengan air mataku, sebab tiada lagi kedengaran sorak ramai-ramai dari karena segala pungutan buah-buahmu dan penuaianmu. Segala kesukaan dan segala keramaian sudah dilalukan dari pada bendang dan kebun, dan di dalam kebun-kebun anggur tiada lagi orang menyanyi atau bersorak-sorak, tiada lagi diapitnya air anggur di dalam pengapitannya, maka Aku memperhentikan segala sorak keramaian itu. Maka sebab itu bergeraklah isi perutku dari karena hal Moab dan berbunyi ia itu seperti kecapi dan hatikupun dari karena hal Kir-Heres. Karena jikalau Moab naik di atas panggung-panggungnya sampai penat dan masuk ke dalam tempatnya yang suci akan meminta doa sekalipun, tiada juga ia akan mendapat kuat. Maka inilah firman yang sudah lama dikatakan Tuhan akan hal Moab; tetapu sekarang firman Tuhan demikian: Lagi tiga tahun, seperti tahun orang upahan, maka segala kemuliaan Moab berubah menjadi kehinaan serta dengan segala kebesaran kuasanya, maka yang lagi tinggal itu akan kecil dan sedikit dan kurang kuat adanya. Sebermula, maka inilah firman akan hal Damsyik: Segala negeri Aroer akan ditingkatkan sunyi, menjadi tempat kawan-kawan kambing, yang akan berkaparan di sana dan seorangpun tiada yang mengusik akan dia. Adapun dewala Efrayim dan kerajaan Damsyik dan sisa orang Syam itu akan tiada lagi; habislah sudah segala kemuliaannya seperti kemuliaan bani Israelpun, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Bahkan, pada hari itu juga kemuliaan Yakub akan sedikit, dan tubuhnya yang gemuk berubah menjadi kurus. Maka perihalnya akan seperti dikumpulkan orang hasil yang lagi terdiri diperhumaan atau seperti lengan orang peladang menyabit mayang-mayang gandum, dan seperti orang memungut mayang-mayang di lembah Refayim. Maka dari padanya akan tinggal sisa yang dipungut kemudian sahaja, seperti apabila digoncang orang pokok zait tinggal buah zait dua tiga biji pada cabang yang tinggi-tinggi, empat lima biji pada cabang yang amat subur, demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel. Maka pada hari itu manusia akan berpaling kepada Yang sudah menjadikan dia, dan matanyapun akan melihat Yang Mahasuci orang Israel. Maka tiada lagi mereka itu berpaling kepada segala mezbah, perbuatan tangannya, dan tiada dipandangnya pula akan barang yang telah diperbuatnya dengan jarinya atau akan hutan-hutan atau akan segala gambar syamsiat. Pada hari itu segala kota bentengnya akan seperti ladang dan hutan yang ditinggalkan orang; seperti dahulu ditinggal orang akan dia di hadapan bani Israel, yaitu apabila sempurnalah kebinasaannya. Karena engkau sudah melupakan Allah, pohon selamatmu, dan tiada engkau ingat akan gunung batu kuatmu, tambahan pula engkau sudah membuat beberapa taman lezat akan dirimu dan sudah menanami dia dengan pokok-pokok lain negeri. Setelah sudah engkau menanam dia, engkaupun memeliharakan tumbuhannya dan keluaran buah-buahnya pada tiap-tiap pagi, tetapi hanya akan ada harap penuaian sahaja, pada hari itu akan ada penyakit belaka dan sengsara yang terpedih. Wai, ada gelora kebanyakan bangsa besar-besar, yang bergelora seperti gelora laut, dan dengung segala bangsa, yang berdengung seperti air banyak menderu! Biarlah segala bangsa itu bergelora seperti air banyak menderu, maka diancamnya akan dia kelak, lalu larilah mereka itu jauh-jauh, bahkan, mereka itu diterbangkan seperti sekam di gunung diterbangkan oleh angin dan seperti pasir urai diterbangkan oleh puting beliung. Pada petang hari sesungguhnya adalah kegentaran, maka dahulu dari pada datang pagi sudah tiada ia itu lagi! Bahwa inilah bahagian orang yang sudah menjarahi kita dan nasib untung mereka sekalian yang sudah merampas kita. Sebermula, wai bagi negeri yang bernaungan pada kedua tepinya, yang kedudukannya pada tepi sungai Kusy! Yang menyuruhkan utusan pada jalan tasik dalam sampan-sampan yang dari pada buluh rantik akan menghilir sungai. Pergilah kamu, hai pesuruhan yang pantas! kepada suatu bangsa yang panjang lampai dan gundul, kepada bangsa yang hebat dari pada jadinya dan kemudian, yaitu suatu bangsa yang banyak adatnya yang terpijak dan tanahnyapun diliputi air sungai. Hai kamu sekalian yang menduduki bumi, hai semua kamu orang isi dunia! apabila didirikan alamat di atas pegunungan hendaklah kamu melihat, dan apabila orang meniup nafiri, hendaklah kamu mendengar; karena demikianlah firman Tuhan kepadaku: Bahwa Aku duduk diam-diam sambil memandang dari dalam tempat kediaman-Ku, seperti panas pada hari cuaca kemudian dari pada hujan dan seperti awan berembun pada masa panas musim menuai. Karena dahulu dari pada pupul besar, apabila sudah luruh bunganya dan buah anggur terang terus sengajakan masak, pada masa itu dikeratnya segala ranting-ranting dengan pisau perancung dan dipotongnya dan dibuangnya segala cabang. Semuanya itu ditinggalkan bagi segala unggas di pegunungan dan bagi segala margasatwa yang di bumi, segala unggas akan menahun musim panas di atasnya dan segala margasatwapun akan menahun musim dingin di atasnya. Maka pada masa itu dihantar kepada Tuhan serwa sekalian alam beberapa persembahan oleh bangsa yang panjang lampai dan gundul, suatu bangsa yang hebat dari pada jadinya dan kemudian dari pada itu, suatu bangsa yang banyak adatnya dan yang terpijak-pijak, yang tanahnya diliputi air sungai; maka dihantarnya ke tempat nama Tuhan serwa sekalian alam, yaitu ke bukit Sion. Sebermula, maka inilah firman akan hal Mesir: Karena Aku akan mengadu orang Mesir dengan orang Mesir, sehingga mereka itu berperang masing-masing dengan saudaranya dan masing-masing dengan kawannya, dan isi negeri dengan isi negeri dan kerajaan dengan kerajaan. Pada masa itu hikmat orang Mesir akan habis di dalam dadanya dan bicara mereka itu akan Kubatalkan; pada masa itu mereka akan bertanyakan berhalanya dan segala juru manteranya dan orang tenungannya dan yang tahu hikmat iblis. Maka Aku akan menyerahkan orang Mesir kepada tangan tuan yang keras, dan seorang raja yang bengis akan memerintahkan mereka itu; demikianlah firman Hua, Tuhan serwa sekalian alam. Maka air tasik akan rusak, bahkan, sungai itu akan tohor dan kekeringan. Air segala sungai itu tiada dapat diminum, air segala parit yang beterbis itu akan ditimba habis sampai kekeringanlah ia, buluh dan kercutpun akan layu. Segala tanah rumput di tepi sungai dan di kuala sungai dan segala sesuatu yang tertabur pada tepi sungai itu layulah lalu terbang sehingga tiada ia itu lagi. Lagipun segala nelayan akan berdukacita hatinya dan segala orang yang membuang mata kail dalam sungai itu akan berkabung dan segala orang yang membuang jala di atas muka airpun akan letih lesu. Segala orang yang pandai pada rami dan kain khasah dan mereka sekalian yang bertenun kain kapas itupun kemalu-maluanlah. Segala perkakasan tenun dipatah-patahkan oranglah; segala orang yang membuat minuman keraspun berdukacita hatinya. Aduh, segala penghulu Zoan sudah digilakan; bicara segala hakim dan menteri Firaun sudah dibodohkan; maka bagaimana kamu dapat bersembah kepada Firaun demikian: Patik ini anak hakim, patik ini anak raja dahulukala? Di manakah sekarang segala hakimmu itu? Biarlah sekarang dimaklumkannya dan diberitahunya kamu barang yang telah ditakdirkan oleh Tuhan serwa sekalian alam atas Mesir. Segala penghulu Zoan sudah digilakan; segala penghulu Nof sudah dibingungkan, segala kepala suku bangsa menyesatkan Mesir. Bahwa Tuhan sudah menuangkan ke dalam mereka itu kepikiran yang membingungkan, sehingga disesatkannya Mesir dalam segala perbuatannya, seperti seorang mabuk menggelumang dalam mutahnya. Maka tiada akan lagi pekerjaan bagi orang Mesir, yang boleh diperbuat oleh kepala atau ekor, oleh cabang atau kercut. Pada hari itu juga orang Mesir akan seolah-olah perempuan, maka mereka itu akan gentar dan takut akan gerak tangan Tuhan serwa sekalian alam, yang digeraknya kelak akan melawan mereka itu. Maka tanah Yehuda kelak bagi orang Mesir akan perkara hebat, barangsiapa yang menyebut namanya itu akan gentar dalam dirinya dari karena takdir Tuhan serwa sekalian alam, yang telah ditentukannya atas mereka itu. Maka pada hari itu juga akan ada lima buah negeri di tanah Mesir, yang pakai bahasa Kanaan dan yang bersumpah demi nama Tuhan serwa sekalian alam; maka nama sebuah akan disebut negeri kerusakan. Pada hari itu juga akan ada bagi Tuhan suatu mezbah di tengah-tengah tanah Mesir dan sebatang tiang peringatan bagi Tuhan pada perhinggaan tanahnya. Maka ia itu akan suatu tanda alamat bagi Tuhan serwa sekalian alam di Mesir, bahwa mereka itu sudah berseru-seru kepada Tuhan dari karena segala penganiaya dan disuruhkannya seorang Penolong dan Tuan mendapatkan mereka itu, dan diluputkannya mereka itu. Maka pada hari itu juga Tuhan kekenalanlah kelak kepada orang Mesir dan orang Mesirpun akan mengenal Tuhan dan berbuat bakti kepadanya dengan korban sembelihan dan persembahan makanan, dan mereka itupun akan bernazar kepada Tuhan dan menyampaikan juga nazarnya. Demikianlah orang Mesir akan dipalu sangat oleh Tuhan, tetapi lalu disembuhkan pula, dan mereka itu akan bertobat kepada Tuhan, dan didengar Tuhan kelak akan permintaan doa mereka itu dan disembuhkan-Nya mereka itu. Maka pada hari itu juga akan ada suatu jalan raya yang rata dari Mesir ke Asyur, sehingga orang Asyur boleh datang ke Mesir dan orang Mesirpun boleh datang ke Asyur; maka orang Mesir dan orang Asyurpun bersama-sama akan berbuat ibadat. Maka pada hari itu orang Israel jadi yang ketiga dengan orang Mesir dan orang Asyur, akan suatu berkat di tengah-tengah negeri. Karena mereka itu akan diberkati oleh Tuhan serwa sekalian alam, firman-Nya: Berkatlah atas orang Mesir, yaitu umat-Ku, dan atas orang Asyur, yaitu perbuatan tangan-Ku, dan atas orang Israel, yaitu bahagian-Ku pusaka! Sebermula, pada tahun datang Tartan ke Asdod, disuruhkan Sargon, raja negeri Asyur, akan dia mengepung negeri Asdod, lalu dialahkannya; pada masa itu berfirmanlah Tuhan kepada Yesaya bin Amos, firman-Nya: Pergilah engkau, tanggalkanlah kain kambeli itu dari pada pinggangmu dan lepaskanlah kasut itu dari pada kakimu. Maka dibuatnya demikian, lalu berjalanlah ia dengan telanjang dan dengan tiada berkasut. Maka firman Tuhan: Seperti Yesaya, hamba-Ku ini, berjalan dengan telanjang dan tiada berkasut akan tanda alamat dari perkara yang akan berlaku atas Mesir dan atas Kusy dalam tiga tahun ini, demikianlah kelak dihalau oleh raja Asyur akan segala orang Mesir yang tertawan dan segala orang Kusy yang dipindahkan, baik tua baik mudapun, dengan telanjang dan tiada berkasut dan kelihatan pantatnya sehingga kemalu-maluanlah segala orang Mesir. Pada masa itu orang akan tercengang-cengang dan malu akan hal Kusy, yang telah dipandangnya dan akan hal Mesir, yang telah jadi kepujiannya; dan pada masa itu juga orang isi pulau itu akan berkata demikian: Bahwasanya inilah hal orang yang telah kami pandang dan kepadanya juga kami sudah datang berlari minta tolong akan dilepaskan dari pada hadirat raja Asyur; entah bagaimana kami akan luput? Bahwa inilah firman akan hal padang belantara yang pada tepi laut: Suatu wahyu yang hebat sudah dinyatakan kepadaku! Si penyamun itu lagi menyamun; si perusak itu lagi merusak; hai Elam! hendaklah engkau berjalan; hai Medi! hendaklah engkau menyerang. Bahwa aku juga memperhentikan segala pengeluh. Maka pinggangku penuhlah dengan sakit payah, sebab perkara yang akan jadi kelak; beberapa penyakit yang pedih terkenalah kepadaku seperti penyakit orang perempuan yang hendak beranak; aku mengerutkan diriku dari sebab mendengar dan aku gementar dari sebab melihat dia. Bahwa hatiku berdebar sangat, kegelian mendahsyatkan daku, dan petang yang telah kurindukan itu diubahkannya bagiku dengan kegentaran. Bahwa meja disediakan oranglah, penunggupun ditaruh oranglah, dan orangpun makan minumlah; berbangkitlah kamu, hai segala penghulu! dan sapukanlah perisai dengan minyak! Karena demikian inilah firman Tuhan kepadaku: Pergilah engkau, taruhlah olehmu akan seorang penunggu, hendaklah diberitahunya barang yang dilihatnya. Maka dilihatnya orang berkendaraan, orang berkuda berdua-dua, orang mengendarai keledai, orang mengendarai unta, lalu didengar-dengarnya sekuat-kuat ia boleh mendengar. Maka berserulah ia: Seekor singa Tuhan! Bahwasanya aku berdiri pada bangun-bangun dengan tiada berkeputusan sepanjang hari dan aku berjaga-jaga pada pertungguankupun semalam-malaman. Tiba-tiba adalah datang beberapa orang berkendaraan, orang berkuda berdua-dua! Kemudian berserulah ia pula demikian: Sudah roboh, sudah roboh Babil itu, dan segala berhalanyapun hancur luluh tercampak ke bumi. Hai pengirikku dan gandum peluburku! Adapun barang yang telah kudengar dari pada Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, ia itu sudah kuberitahu kamu. Bahwa inilah firman akan hal Duma: Maka sahut penunggu itu: Sudah sampai dini hari, maka ada lagi malam; jikalau kamu hendak bertanya, baiklah bertanya, tetapi datanglah kembali pada lain kali. Bahwa inilah firman akan hal negeri Arab: Datanglah mendapatkan orang yang berdahaga sambil membawa air, hai orang isi negeri Tema! dan unjuklah roti kepada orang yang lari itu. Karena mereka itu lari dari pada pedang yang terhunus, dan dari pada busur yang terbentang, dan dari pada kesangatan peperangan. Kerena demikian inilah firman Tuhan kepadaku: Lagi setahun, seperti tahun orang upahan, maka habislah binasa segala kemuliaan Kedar itu. Maka sedikit orang jua akan tinggal lagi dari pada segala orang pemanah itu, dan sedikit jua bilang, dan segala pahlawan orang Kedar, demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel. Bahwa inilah firman akan hal lembah al Khayal: Hai negeri yang penuh dengan gempita yang ramai dan tamasya! Adapun segala orangmu yang mati itu, ia itu tiada mati dimakan pedang dan tiada mereka itu mati di dalam perang. Segala panglima kamu sudah lari bersama-sama; mereka itu sudah diikat oleh orang pemanah, barangsiapa yang kedapatan, ia itu sudah diikat bersama-sama; dari jauhpun mereka itu sudah lari. Maka sebab itu kataku: Biarkanlah akan daku, supaya aku menangis tersedih-sedih; janganlah kamu paksa hendak menghiburkan daku dari pada kebinasaan puteri bangsaku. Karena itulah hari huru-hara dan kepicikan dan kebingungan dari pada Hua, Tuhan serwa sekalian alam di lembah al Khayal. Seorang membaiki pagar tembok, seorang berteriak: Ke pegunungan! Karena telah diambil Elam akan tarkasy, dan ratapun sudah dinaiki oranglah, dan orang berkudapun ada hadir, dan Kirpun mengeluarkan perisai. Maka akan jadi kelak bahwa segala lembahmu yang terutama itu penuhlah dengan rata peperangan dan orang berkudapun menuju pintu gerbang. Maka tudung Yehuda akan disingkap orang pada hari ia berpaling kepada segala senjata yang di dalam istana rimba. Sekarang kamu melihat segala belah negeri Daud, berapa banyaknya dan berapa besarnya, dan kamu mengumpulkan segala air dari pada kolam yang di bawah sekali; dan kamupun membilang segala rumah Yeruzalem dan kamu merombak beberapa rumah akan membaiki pagar tembok, dan kamupun membuat sebuah parit di antara dua lapis tembok itu bagi segala air dari dalam kolam lama; tetapi tiada kamu menengadah kepada Yang sudah menakdirkan perkara itu, dan matamupun tiada memandang kepada Yang sudah menyediakan dia dari dahulu-dahulu. Karena sesungguhnya pada hari ini kamu dipanggil Hua, Tuhan serwa sekalian alam akan menangis dan meratap dan akan mencabut ikal rambut dan memakai kain karung; maka padamu adalah juga kesukaan dan tamasya dengan membantai beberapa ekor lembu dan menyembelih beberapa ekor kambing dan makan daging dan minum air anggur! katamu: Baiklah kita makan minum, karena besok kita mati. Maka sebab itu Tuhan serwa sekalian alam sudah menyatakan diri-Nya kepadaku, firman-Nya: Masakan salah ini diampuni kepadamu sehingga kamu mati! demikianlah firman Hua, Tuhan serwa sekalian alam. Bermula, maka firmah Hua, Tuhan serwa sekalian alam, demikian: Pergilah engkau mendapatkan penghulu bendahari, yaitu Sebna, pemerintah istana, dan katakanlah kepadanya: Apa kehendakmu di sini? atau siapakah kaucahari di sini? maka engkau memahat di sini sebuah kubur akan dirimu. Patutkah engkau memahat sebuah kubur di tempat yang tinggi, dan engkau menentukan sebuah rumah akan dirimu di dalam bukit batu? Bahwa sesungguhnya Tuhan juga mengempaskan dikau; Iapun mengempaskan dikau jauh, hai orang lalim! ditangkapnya akan dikau, ditangkapnya akan dikau dengan gagah, niscaya dihumbalangkannya dikau, seperti sebuah bulat dihumbalangkan orang, kepada suatu tanah yang tiada beperhinggaan; di sana engkau akan mati, maka apakah jadinya segala ratamu yang indah-indah itu, hai engkau yang jadi kecelaan rumah tuanmu! Demikianlah Aku akan memecatkan dikau dari pada jawatanmu, demikianlah diruntuhkannya engkau dari pada pangkatmu itu! Tetapi pada hari itu juga sesungguhnya Aku akan memanggil Elyakim bin Hilkia, hamba-Ku itu, dan Aku memakaikan dia dengan pakaianmu dan Aku mengikatkan pinggangnya dengan cindaimu, dan segala pemerintahanmu Kuserahkan kepada tangannya; maka iapun akan menjadi bapa bagi segala orang isi Yeruzalem dan bagi segala orang isi rumah Yehuda. Dan anak kunci istana Daud Kububuh kelak di atas bahunya, dan iapun akan membuka, maka seorangpun tiada akan menutup, dan iapun akan menutup, maka seorangpun tiada akan membuka. Maka Aku akan melantak dia seperti paku pada tempat yang tetap; dan iapun akan menjadi kursi kemuliaan di dalam rumah bapanya. Padanya juga akan digantung oranglah segala sesuatu yang indah-indah di dalam rumah bapanya, beberapa perhiasan dan destar yang indah-indah, dan lagi pelbagai serba kecil dari pada serba piala dan serba bokor. Maka pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, akan dilalukan paku yang terlantak pada tempat yang tetap itu, ia itu akan tercabut yang jatuh dan barang yang tergantung padanya itu akan hancur; demikianlah firman Tuhan. Sebermula, maka inilah firman akan hal negeri Tsur. Hai orang isi segala kapal Tarsis! hendaklah kamu menangis, karena telah rusak negerinya dan pelabuhannya; maka dari pada negeri orang Khitim disampaikan kabar itu kepadanya. Berdiamlah dirimu, hai kamu sekalian yang duduk di tepi laut, yang sudah diramaikan oleh saudagar-saudagar Sidoni, yang biasa berlayar di laut. Adapun laut itu baginya akan bendang yang berhasil, akan biji-bijian Nil, akan penuaian sungai, dan iapun pasar segala bangsa. Hendaklah engkau malu, hai Sidon! karena demikianlah kata laut, yaitu kota laut: Bahwa tiada pernah aku sakit beranak, tiada pernah aku beranak, tiada pernah aku memeliharakan anak laki-laki, tiada pernah aku memeliharakan anak perempuan. Seperti dahulu kabar akan hal Mesir, demikianpun orang akan gementar apabila didengarnya kabar akan hal Tsur. Hendaklah kamu menyeberang ke Tarsis, hendaklah kamu menangis, hai segala orang yang duduk di tepi laut! Inikah untungmu, hai engkau yang lezat dan tamasya! yang asal dari zaman dahulukala. Bahwa kakinya sendiri membawa akan dia jauh-jauh akan menumpang seperti orang dagang. Siapakah sudah menakdirkan untung ini atas Tsur, yang biasa membahagi-bahagi makota dan saudagarnya bagaikan raja-raja dan biaperinya bagaikan orang besar-besar di dunia itu. Bahwa Tuhan serwa sekalian alam juga yang sudah menakdirkan dia, hendak mengejikan jemawa segala lezat dan kemuliaan dan merendahkan orang besar-besar di dunia itu. Tinggalkanlah negerimu, seolah-olah engkau mengarung sungai, hai puteri Tarsis! tiada lagi pengikat pinggang. Sudah dikedangnya tangannya ke atas laut, diharu-birukannya segala kerajaan; bahwa Tuhan sudah berfirman akan hal Kanaan, hendak Ia membinasakan segala kota bentengnya. Demikianlah firman-Nya: Tiada lagi engkau akan merajalela, hai puteri Sidon, hai anak dara yang lelah digagahi! Bangkitlah engkau, hendaklah engkau menyeberang ke Khitim, maka di sanapun tiada engkau akan bersentosa. Camkanlah hal negeri orang Kasdim, bahwa bangsa itu dahulu satupun tiada adanya, lalu dialaskan Asyur akan dia bagi orang yang duduk di padang belantara; maka mereka itu mendirikan bangun-bangun, diserangnya akan segala istananya, dijadikannya kerobohan batu. Baiklah kamu menangis, hai segala kapal Tarsis! karena kota bentengmu itu sudah rusak. Maka pada hari itu akan jadi, bahwa Tsur itu terlupa tujuh puluh tahun lamanya, seperti hari kerajaan seorang raja, maka pada kesudahan tujuh puluh tahun itu akan berlaku atas Tsur seperti bunyi pantun sundal ini: Ambillah olehmu kecapi, hendaklah engkau berkeliling dalam negeri, hai sundal yang terlupa! mainlah baik-baik, nyanyikanlah pelbagai nyanyian, supaya diingat orang akan dikau pula! Karena akan jadi kelak pada kesudahan tujuh puluh tahun itu bahwa Tuhan akan mendapatkan Tsur, sehingga kembalilah ia kepada labanya, lalu ia akan berbuat zinah pula dengan segala kerajaan yang di dunia, yang di atas muka bumi. Tetapi pada masa itu penjagaannya dan labanya akan suci bagi Tuhan, yaitu tiada ditaruh akan dia dan tiada disimpan akan dia, melainkan laba perniagaannya akan bagi mereka yang duduk di hadapan hadirat Tuhan, supaya mereka itu makan sampai kenyang dan beroleh pakaian dengan sepertinya. Seberrmula, maka sesungguhnya negeri itu dihampakan dan disunyikan oleh Tuhan, di balik belahnya akan dia dan dicerai-beraikannya segala orang isinya. Seperti orang kebanyakan, begitu juga imam; seperti hamba, begitu juga tuannya; seperti sahaya, begitu juga enciknya perempuan; seperti orang yang membeli, begitu juga orang yang menjual; seperti orang yang memberi pinjam, begitu juga orang yang minta pinjam; seperti orang yang makan bunga uang, begitu juga orang yang membayar bunga. Bahwa negeri itu dihampakan sekali-kali dan dijarahi sekali-kali; karena Tuhan juga yang sudah berfirman demikian. Sekarang negeri itu muramlah dan layulah; tanahpun kekeringanlah dan matilah; segala orang besar-besar di antara bangsa negeri itupun lemahlah. Maka tanah itupun dicemarkan oleh segala orang penduduknya; karena mereka itu sudah melangkah segala hukum dan diubahkannya segala adat dan ditiadakannya perjanjian yang kekal itu. Maka sebab itu negeri itu dimakan habis oleh laknat, karena segala orang isinyapun bersalah; dan sebab itu segala orang isi negeri itu dihanguskan oleh nyala murka, sehingga sedikit jua orang yang tinggal dalamnya. Bahwa air anggurpun murung dan pokok anggurpun layu, segala orang yang dahulu bersukacita hatinya sekarangpun berkeluh kesah; ramai rebanapun berhentilah, bunyi ramai orang tepuk taripun tiada lagi; ramai bunyi kecapipun diamlah. Tiada lagi orang minum air anggur sementara dibunyikan pantun; pahitlah rasanya tuak bagi orang yang meminum dia. Negeri sunyi senyap itu sudah roboh, segala rumahnyapun tertutup, sehingga seorangpun tiada dapat masuk ke dalamnya. Adalah peraung di lorong-lorong karena kurang air anggur; segala kesukaan sudah hilang; segala ramai di ladang-ladang sudah terbang. Kerusakan belaka yang lagi tinggal di dalam negeri, lagipun pintu gerbangnya roboh berpecah-pecah ditumbuk dengan gada. Tetapi di tengah-tengah tanah di antara segala bangsa itu didapati lagi akan orang seperti buah pohon zait yang telah digoyang, dan seperti pungutan yang kemudian setelah sudah buah anggur habis dipetik. Maka mereka yang dari pihak laut itu akan menyaringkan suaranya dan menyanyi ramai-ramai dan bersorak-sorak dari karena kemuliaan Tuhan. Bahkan, permuliakanlah Tuhan jikalau di dalam gua-gua sekalipun dan pada segala tepi laut akan nama Tuhan, Allah orang Israel! Dari ujung bumi sekali kedengaranlah kepada kami bunyi mazmur akan mempermuliakan Yang mahaadil! -- Tetapi sekarang kataku: Bahwa aku menjadi kurus, bahkan, aku menjadi kurus; wai bagiku! karena orang khianat mendurhaka, bahkan, durhaka belaka perbuatan mereka itu yang khianat itu! Kegentaran dan keleburan dan jerat atas kamu sekalian, hai orang isi negeri! Karena akan jadi kelak bahwa barangsiapa hendak lari berlepas dirinya dari pada bunyi kegentaran, ia itu akan jatuh ke dalam keleburan, dan barangsiapa yang dapat naik dari dalam keleburan, ia itu akan kena jerat; karena segala pancuran yang di tempat tinggi itu akan dibukakan dan alas bumipun akan digoncangkan. Bahwa bumi itu berpecah-pecah! bumipun berbelah-belah, bumipun bergoncang dan bergempalah! Bumipun terhuyung-huyung seperti orang mabuk dan bergoncang-goncang seperti pondok tempat orang bermalam; karena beratlah kesalahannya menindih kepadanya, sehingga ia rebah dan tiada dapat bangkit pula. Karena pada hari itu sesungguhnya Tuhan juga akan mendatangkan pembalasan atas tentara yang tinggi di ketinggian, dan atas segala raja dunia yang di atas bumi; mereka itu sekalian akan dikumpulkan bersama-sama, akan diikat dalam keleburan dan dikurungkan dalam penjara, dan kemudian dari pada beberapa berapa hari mereka itu dipanggil akan disiksa. Pada masa itu bulanpun akan malu kena bera muka dan mataharipun kemalu-maluanlah, apabila Tuhan serwa sekalian alam kerajaanlah di atas bukit Sion dan di Yeruzalem, dan kemuliaanpun ada di hadapan segala tua-tuanya. Ya Tuhan! Engkaulah Allahku, aku hendak mempermuliakan Dikau, aku hendak memuji-muji nama-Mu, karena Engkau sudah berbuat ajaib; segala bicara-Mu dari dahulu-dahulu itu nyatalah benar dan amat teguh. Karena negeri itu sudah Kaujadikan suatu kerobohan batu dan kota benteng itu Kaujadikan kerobohan, dan maligai orang keluaranpun suatu kerobohan, tiada dibangunkan pula akan dia sampai selama-lamanya! Maka sebab itu bangsa yang kuat itu mempermuliakan Dikau dan negeri bangsa-bangsa yang gagah itu takut akan Dikau! Karena Engkaulah suatu perlindungan bagi orang miskin, suatu tempat perlindungan bagi orang papa pada masa ia dalam ketakutan; suatu perlindungan dari pada air bah, suatu pernaungan dari pada panas; karena kehangatan amarah orang lalim itu seperti air bah menempuh pagar batu; seperti panas terik di tempat kering, demikianlah geram orang jemawa; Engkau juga yang memadamkan panas itu dengan sebuah awan yang kabus, lalu berhentilah nyanyian orang lalim. Maka di atas bukit ini Tuhan serwa sekalian alam juga akan membuat suatu perjamuan dari pada makanan yang lemak-lemak akan segala bangsa, suatu perjamuan dari pada air anggur yang sedap dan dari pada lemak sumsum dan dari pada air anggur hening, yang telah dijernihkan. Maka di atas bukit ini juga akan disingkapkannya tudung muka yang menudungi segala bangsa, dan kain selubung yang terhampar atas segala bangsa. Maka maut akan ditelannya dengan kemenangan dan air matapun akan disapu Tuhan Hua dari pada muka segala orang dan dijauhkan-Nya kecelaan dari pada umat-Nya di atas seluruh muka bumi; karena demikianlah firman Tuhan! Maka pada hari itu juga orang akan berkata demikian: Bahwasanya inilah juga Allah kita; maka kita sudah menantikan Dia, dan Iapun sudah menyelamatkan kita! Ia inilah Tuhan, maka kita sudah menantikan Dia; mari kita tamasya dan bersukacita akan selamatnya! Karena tangan Tuhan berhenti pada bukit ini, maka sebab itu Moab sudah diirik-irik di bawahnya, seperti merang diirik-irik menjadi timbunan sekam. Maka dikembangkannya tangannya di tengah-tengah mereka itu seperti seorang berenang mengembangkan tangan akan berenang, dan direndahkannya jemawa mereka itu serta dengan segala pedaya tangan mereka itu. Maka bangun-bangun yang tinggi pada dewalamu dicenderungkan-Nya dan dirobohkan-Nya sampai ke bumi dan disamakan-Nya dengan tanah! Maka pada hari itu juga nyanyian ini akan dinyanyikan oranglah di tanah Yehuda: Bahwa pada kami adalah sebuah kota benteng, maka salam dijadikannya akan dewala dan kubunya. Bukakanlah pintu gerbang, supaya boleh masuk bangsa yang adil, yang memeliharakan setia dan kebajikan. Inilah maksud yang tertentu, bahwa Engkau akan memeliharakan segala selamat bagi kami, karena orang sudah harap pada-Mu. Haraplah pada Tuhan sampai selama-lamanya, karena Tuhan Hua itulah bukit batu yang kekal. Maka direndahkan-Nya orang yang bersemayam tinggi-tinggi; negeri yang tinggi itu ditundukkan-Nya, bahkan, ditundukkan-Nya sampai ke bumi, dan disamakan-Nya dengan tanah. Sehingga ia itu dipijak-pijak oleh kaki orang miskin dan oleh jejak orang papa. Bahwa jalan orang benar itu rata belaka, Engkau juga yang telah meratakan jalan orang benar itu. Demikianpun jalan segala hukum-Mu. Bahwa kami sudah menantikan Dikau, ya Tuhan! akan menyebut nama-Mu itulah kesukaan hati kami. Rindulah hatiku akan Dikau, jikalau pada malam sekalipun dan lagi nyawaku yang di dalam aku itu mencahari Engkau pada pagi-pagi hari! karena apabila hukum-hukum-Mu berlaku di atas bumi pada masa itu orang isi duniapun belajar membuat barang yang benar. Jikalau dilakukan kasihan kepada orang fasik, tiada juga ia belajar membuat barang yang benar, melainkan salah jua perbuatannya di dalam negeri yang semata-mata betul, dan tiada dipandangnya akan kebesaran Tuhan. Ya Tuhan! tangan-Mu telah terkedang, maka tiada dilihatnya; sekarang mereka itu melihat cemburuan-Mu akan umat-Mu dan bagaimana segala seteru-Mu dimakan api, maka kemalu-maluanlah mereka itu. Ya Tuhan! Engkau akan mengadakan selamat bagi kami, karena Engkau juga yang sudah membenarkan segala perkara kami. Ya Tuhan, Allah kami! tuan-tuan lain adalah memerintahkan kami; hanya pada Engkau jua, yaitu pada nama-Mu, kami menaruh harap kami. Setelah sudah mati tiada mereka itu hidup pula, setelah sudah mangkat tiada mereka itu bangkit pula; apabila Engkau mendatangkan tulah, maka Engkau membinasakan mereka itu dan menghapuskan segala peringatan akan mereka itu. Bahwa Engkau sudah memperbanyakkan bangsa ini, ya Tuhan! Engkau sudah memperbanyakkan bangsa ini dan sudah mempermuliakan diri-Mu; segala perhinggaan tanah itu sudah Kauluaskan. Ya Tuhan, pada masa kepicikan mereka itu sudah mencahari Engkau, mereka itu mencurahkan doanya diam-diam pada masa pengajaran-Mu berlaku atasnya. Seperti seorang perempuan yang mengandung apabila hampir ketikanya akan beranak ia menyakiti dan berteriak dalam sakitnya, demikianlah hal kamipun, ya Tuhan! dari sebab murka-Mu. Bahwa kamipun telah mengandung, kamipun menyakiti, tetapi seolah-olah kami beranak angin; bahwa selamatpun tiada berlaku atas negeri dan seorang isi duniapun tiada jadi. Segala orang-Mu yang sudah mati itu akan hidup pula, lagi mayatku, semuanya itu akan bangkit! Bangunlah dan bersorak-soraklah, hai kamu sekalian yang duduk dalam abu! karena embunmu seperti embun pada sayur-sayuran, maka tanahpun akan mengeluarkan pula segala orang yang sudah mati. Pergilah kamu, hai segala umat-Ku! masuklah ke dalam bilikmu bersekat dan kancingkanlah pintu dari belakangmu, sembunyikanlah dirimu barang sesaat jua, sehingga murka itu sudah lalu. Karena sesungguhnya Tuhan keluar dari dalam tempat-Nya hendak membalas kesalahan segala orang isi dunia kepada-Nya, maka bumipun akan menyatakan darahnya dan tiada mau menudung lagi mayat orang yang sudah mati dibunuh itu. Maka pada hari itu juga Tuhan dengan pedang-Nya yang tegar dan besar dan keras mendatangkan pembalasan atas Lewiatan, yaitu ular mamdud, dan atas Lewiatan, yaitu ular yang melingkar-lingkar, dan ular naga yang di laut itu akan dibunuh-Nya. Maka pada hari itu juga akan ada suatu kebun anggur yang merah air anggurnya, hendaklah berganti-ganti kamu menyanyi akan halnya. Bahwa Aku, Tuhan, yang memeliharakan dia dan mendiris dia selalu, asal jangan barang jahat terkena kepadanya, maka Kutunggui akan dia pada siang dan malam. Kehangatan murka tiada lagi pada-Ku; siapa gerangan menjadikan Daku duri atau onak, sehingga Aku melanggar dia dengan berperang dan membakar habis akan dia sama sekali? Jikalau sahaja dijamahnya kuat-Ku, niscaya ia kelak berdamai dengan Aku, niscaya ia kelak berdamai dengan Aku! Pada zaman akhir Yakub akan berakar, Israelpun akan berbunga dan berbuah dan tanahpun akan penuh dengan hasilnya. Adakah dipalu-Nya mereka itu seperti dipalu-Nya segala orang yang sudah memalu mereka itu? Atau mereka itu dibunuhkah seperti dibunuh segala orang yang telah dibunuh-Nya? Dengan kadar Engkau sudah berbantah-bantah dengan dia pada masa Engkau menolak akan dia; sangatlah bergelora murka-Nya pada hari taufan itu. Maka sebab itu sekarang kesalahan Yakub sudah dihapuskan dan sekalian ini buahnya dari pada melakukan dosanya, bahwa dijadikannya segala batu mezbah akan pecah-pecahan batu yang terhambur dan tiada lagi berdiri hutan-hutan dan tiang-tiang syamsiat. Karena negeri yang berkota benteng itu akan jadi sunyi dan tempat kediaman itu akan kebuangan dan ketinggalan seperti gurun; di sana lembu muda akan mencahari makan dan di sanapun ia akan berbaring dan makan habis segala cabang-cabangnya. Apabila cabang-cabangnya sudah menjadi kering, lalu ia itu dipatahkan dan orang perempuanpun akan datang menyalakan dia; karena bangsa itu sekali-kali tiada berbudi, sebab itu tiada disayangi akan dia oleh Yang telah menjadikan dia, dan tiada dikasihani akan dia oleh Yang telah merupakan dia. Maka akan jadi pada hari itu bahwa Tuhan juga akan mengirik-irik dari pada aliran sungai besar datang ke sungai Mesir, tetapi kamu sekalian akan dipungut, seorang demi seorang, hai bani Israel! Maka akan jadi pada hari itu juga bahwa sebuah nafiri besar akan ditiup, lalu akan datang segala mereka yang sudah hilang di tanah Asyur, dan segala mereka yang sudah dihalaukan ke tanah Mesir, maka sekalian itu akan menyembah sujud kepada Tuhan di atas bukit yang suci di Yeruzalem. Wai bagi makota jemawa segala orang Efrayim yang mabuk itu; karangan bunga yang hampir akan layu, yang begitu indah-indah rupanya di atas kepala lembah yang amat gemuk, segala orang yang pusing kepalanya oleh air anggur! Bahwasanya pada Tuhan adalah suatu yang kuat dan berkuasa, suatu yang seperti hujan air beku dan ribut yang membinasakan, seperti air bah, yang bergelora dan meliputi semuanya, maka Iapun akan mengempaskan mereka itu ke bumi dengan tangan-Nya. Makota jemawa orang Efrayim yang mabuk itu akan terpijak-pijak dengan kaki. Pada masa itu karangan bunga yang sengajakan layu dan yang indah-indah rupanya di atas kepala lembah yang sangat gemuk itu akan seperti buah ara yang masak dahulu dari pada musim buah, baharu dilihat orang akan dia, diambilnya dengan tangannya lalu ditelannya. Maka pada hari itu juga Tuhan serwa sekalian alam akan makota yang mulia dan karangan bunga yang indah-indah bagi segala umat-Nya; dan akan Roh pehukuman bagi segala orang yang duduk akan menghukumkan, dan akan kuat bagi segala orang yang menolak perang sampai ke pintu gerbang. Tetapi ini juga sesat dalam air anggur dan berpusing-pusing dalam minuman yang keras, jikalau imam dan nabi sekalipun sesat dalam minuman keras, mereka itu sekalian teracap oleh air anggur, mereka itu berpusing-pusing oleh minuman yang keras, mereka itu sesat dalam khayal, mereka itu terhuyung-huyung dalam pehukuman. Karena penuhlah segala meja dengan muntah dan tahi, sehingga tiada lagi tempat yang suci. Maka siapa gerangan diajarkannya pengetahuan? dan siapa diartikannya barang yang kedengaran itu? anak-anak yang baharu lepas susukah? anak-anak yang baharu diceraikan dari pada susu emaknya? Karena adalah hukum bertambah hukum dan hukum bertambah hukum, syarat bertambah syarat dan syarat bertambah syarat, di sini sedikit, di sana sedikit. Maka sebab itu Iapun akan berfirman kepada bangsa ini dengan lidah yang ajaib dan dengan bahasa yang lain. Ia yang sudah berfirman kepada mereka itu demikian: Bahwa inilah perhentian; berikanlah perhentian kepada orang yang lelah; dan di sini adalah kesenangan! tetapi tiada mereka itu mau mendengar. Maka sebab itu firman Tuhan jadi baginya akan hukum bertambah hukum, hukum bertambah hukum, syarat bertambah syarat, syarat bertambah syarat, di sini sedikit, di sana sedikit, supaya mereka itu pergi dan tergelincuh ke belakang dan kena luka dan jerat lalu ditangkap. Maka sebab itu dengarlah olehmu firman Tuhan, hai orang pengolok-olok! hai kamu pemerintah bangsa ini yang di Yeruzalem! Yang berkata demikian: Kami sudah berjanji-janjian dengan maut dan dengan alam barzakhpun kami sudah berteguhan janji; kendatilah cemeti yang membinasakan itu limpah atas sekaliannya, tiada juga ia akan sampai kepada kami; karena dusta telah kami jadikan perlindungan kami dan tipu dayapun telah kami jadikan tempat kami bersembunyi. Maka sebab itu firman Tuhan Hua demikian: Bahwa sesungguhnya Aku membubuh sebuah batu alas di Sion, sebuah batu yang telah dicoba, sebuah batu penjuru yang indah-indah, yang teperalas dengan tetap teguhnya, maka barangsiapa yang percaya akan dia, ia itu tiada akan dipermalukan; tetapi Aku juga akan melakukan hukum menurut tali sipat, dan keadilan menurut benang arang, maka pada masa itu hujan air beku akan menghapuskan perlindungan dusta, dan airpun akan meliputi tempat sembunyiannya; dan perjanjian kamu dengan maut itu akan ditiadakan, dan janjimu dengan alam barzakh itu tiada akan teguh; apabila cemeti yang membinasakan itu limpah atas sekaliannya, maka kamupun akan dihancurluluhkan olehnya. Ditangkapnya akan kamu kelak semenjak dan selamanya ia bergelora, maka iapun akan bergelora pada tiap-tiap pagi, baik siang baik malam; barangsiapa yang mendengar kabarnya sahaja itu kelak kegentaran belaka. Pada masa itu tempat tidurpun akan kurang panjang bagi orang yang berbaring di atasnya, dan gebarpun akan kurang lebar bagi orang akan menyelubungkan dirinya dengan dia; karena Tuhan akan bangkit seperti di atas gunung Perazim, dan murka-Nya akan bernyala-nyala seperti di lembah Gibeon; apabila dikerjakan-Nya pekerjaan-Nya, maka pekerjaan-Nya itu akan ajaib; apabila dilakukan-Nya perbuatan-Nya, maka perbuatan-Nya itupun akan ajaib. Maka sekarangpun janganlah kamu membuat olok-olok, asal jangan kamu menerikkan pula tali pengikatmu, karena telah kudengar dari pada Hua, Tuhan serwa sekalian alam, bahwa suatu kebinasaan yang tertentu akan datang atas seluruh tanah itu. Berilah telinga dan dengarlah olehmu akan bunyi suaraku; camkanlah dan dengarlah olehmu akan perkataanku! Adakah orang penenggala yang menenggala sahaja pada segala hari akan menabur biji-bijian? Bahwa ia membuka tanahnya lalu disisirnya akan dia. Bukankah begini: Setelah sudah diratakannya muka tanahnya itu ditaburinya dengan biji lenga atau ditaburinya dengan jintan atau dibubuhnya gandum atau padi atau jau atau sekoi atau cawak pada bendangnya. Maka oleh Allahnya diajar juga akan dia dari peri kelakuan yang patut kepada masing-masingnya. Karena biji lenga tiada dikupaskan orang kulitnya dengan gulung, dan jentera penggeretanpun tiada dikitar-kitarkan pada jintan, melainkan biji lenga ditebah dengan kayu dan jintanpun dengan tongkat. Adapun gandum itu diirik-irik sampai ia itu kecil, tetapi tiada diirik-irik dan ditumbuk orang akan dia selalu; apabila jentera penggeretan sudah dikitar-kitarkan padanya, tiada diberi orang ia itu dihancurkan oleh kuku binatang. Maka demikianlah adanya barang yang jadi dari pada Tuhan serwa sekalian alam; ajaib sekali bicara-Nya dan amat besarlah hikmat-Nya. Wai bagi Ariel, bagi Ariel, negeri tempat Daud sudah mendirikan kemahnya; tambahilah setahun dengan setahun, biarlah mereka itu menyembelihkan korban masa raya. Lalu Aku akan memicikkan Ariel; pada masa itu akan ada pengerik dan tangis dan iapun akan menjadi bagiku seperti Ariel. Karena Aku akan mengatur suatu tentara kelilingmu akan menyerang engkau, dan Akupun akan mengepung engkau dengan kubu, dan Aku akan mendirikan benteng akan menyerang engkau. Pada masa itu engkau akan direndahkan, dan engkaupun akan berkata-kata dari dalam tanah dan tuturmu akan terbit dari dalam abu dengan perlahan-lahan, dan bunyi suaramu akan keluar dari dalam tanah seperti bunyi suara orang petenung, dan engkaupun akan berkata berbisik-bisik dari dalam abu. Tetapi pada masa itu juga kebanyakan musuhmu itu akan menjadi seperti lumat halus, dan seperti sekam yang terbang jadinya segala penganiaya kamu, maka ia itu akan jadi dengan segeranya, dalam sesaat jua! Dari pada Tuhan serwa sekalian alam akan datang pertolonganmu dengan guruh dan dengan gempa bumi dan halilintar yang hebat dan dengan puting beliung dan taufan dan nyala api yang makan habis. Pada masa itu kebanyakan bangsa-bangsa yang berperang dengan Ariel itu akan seperti suatu mimpi adanya dan seperti khayal pada malam mereka itu sekalian yang menyerang dia dan kota bentengnya dan yang menyesakkan dia. Maka akan jadi seperti orang yang berlapar itu bermimpi bahwasanya ia makan, tetapi serta sadar dari pada tidurnya hampa juga perutnya; atau seperti orang yang berdahaga itu bermimpi bahwasanya ia minum, tetapi serta sadar dari pada tidurnya tak dapat tiada ia letih dan dahaganyapun sama besarnya, maka demikianlah kelak hal kebanyakan segala bangsa, yang berperang dengan bukit Sion! Biarlah kamu berdiri dengan tercengang-cengang, biarlah kamu memandang seorang akan seorang dengan heranmu. Bahwa mabuklah mereka itu, tetapi bukan oleh air anggur, mereka itu berhuyung-huyung, tetapi bukan oleh minuman yang keras. Karena telah dicurahkan Tuhan atas kamu suatu nafsu tidur yang lelap, dan dikatupkan-Nyalah matamu dan diselubungkan-Nya muka segala nabi dan penghulumu dan segala pelihat. Maka sebab itu segala khayal telah menjadi bagimu seperti bunyi kitab yang termeterai, yang diberikan oranglah kepada seorang yang tahu membaca, serta katanya: Baca apalah ini! tetapi jawabnya: Tiada dapat aku, karena kitab ini termeterai adanya. Atau kitab itu diberikan oranglah kepada seorang yang tiada tahu membaca, serta katanya: Baca apalah ini! tetapi jawabnya: Aku tiada tahu membaca! Dan lagi firman Tuhan demikian: Bahwa bangsa ini menghampiri Aku dengan mulutnya dan dengan lidahnya juga dimuliakannya Aku, tetapi hatinya jauh dari pada-Ku; adapun peri mereka itu berbuat ibadat kepada-Ku ia itu pengajaran hukum-hukum manusia belaka. Maka sebab itu sesungguhnya Aku selalu akan melakukan kepada bangsa ini barang yang ajaib dan yang mengherankan, karena hikmat segala hakimnya akan hilang dan akal segala orang alimnya akan samar. Wai bagi mereka yang hendak menyamarkan dirinya dari pada Tuhan dan menyembunyikan bicaranya, dan perbuatannya di dalam kegelapan, sambil katanya: Siapakah melihat kita? Siapakah mengenal kita? Hai kamu yang terbalik hatimu! seolah-olah penjunan dibilang seperti tanah liat! seolah-olah perbuatan itu berkata akan hal tukangnya: Tiada diperbuatnya aku; atau barang yang dirupakan itu berkata akan hal orang yang merupakan dia: Tiada ia tahu pekerjaannya. Bukankah lagi barang seketika sahaja maka Libanon diubahkan menjadi taman yang permai; dan yang dikatakan taman sekarang ini akan dibilang hutan pada masa itu? Maka pada hari itu juga orang-orang tuli kelak mendengar akan bunyi perkataan Alkitab, dan mata orang-orang butapun akan melihat dengan tiada kabur dan dengan tiada kegelapan. Pada masa itu orang yang lembut hatinya berulang-ulang bersukacita akan Tuhan, dan orang miskin yang di antara manusia itupun bersukacita akan Yang Mahasuci orang Israel. Karena pada masa itu orang lalim itu tiada lagi, dan si pengolok-olokpun berkesudahan, dan segala orang yang berniat jahat belaka itu sudah ditumpas. Yaitu segala orang yang menyalahkan orang sebab sepatah kata jua, dan yang memasang jerat akan orang yang mencahari kebenaran di dalam pintu gerbang, dan yang memutarbalikkan perkara orang yang benar itu dengan tipunya. Maka sebab itu firman Tuhan, yang sudah menebus Ibrahim, kepada isi rumah Yakub demikian: Bahwa tiada lagi Yakub akan kemalu-maluan dan tiada lagi pucat mukanya! Karena apabila anak-anaknya melihat perbuatan tangan-Ku di antaranya kelak, niscaya dikuduskannya nama-Ku, dan dikuduskannya Yang Mahasuci Yakub dan diberinya hormat akan Allah orang Israel! Pada masa itu orang yang sesat hatinya akan mendapat akal dan segala orang bantahan akan menerima pengajaran. Wai bagi anak-anak yang murtad! demikianlah firman Tuhan; biarlah mereka itu mengadakan mufakat yang bukan dari pada-Ku, dan berjanji-janjian melawan kehendak-Ku, akan menambahi dosa dengan dosa. Yang pergi berjalan turun ke Mesir dengan tiada bertanyakan firman-Ku, hendak menguatkan dirinya dengan kuat Firaun dan berlindung di bawah pernaungan Mesir. Karena kuasa Firaun itu akan mempermalukan kamu, dan perlindungan di bawah naungan Mesir menjadi bagimu akan kecelaan. Bahwa penghulu-penghulunya sudah sampai ke Zoan dan segala utusannya sudah datang hampir ke Khanisy; sekalian mereka itu kemalu-maluanlah dari sebab suatu bangsa yang tiada dapat memberi faedah kepadanya, yang bukan akan pembantu atau akan guna, melainkan akan malu dan kecelaan. Ke sebelah selatan berjalanlah segala binatang dengan muatannya terus dari tanah ketakutan dan kepicikan, tempat asal singa jantan dan betina, dan ular biludak dan naga terbang yang berbisa api; ke sana dibawanya akan hartanya tertanggung di atas bahu keledai dan akan mata bendanya tertanggung di atas punuk unta, kepada suatu bangsa yang tiada dapat memberi faedah. Bahkan, akan pertolongan Mesir didapati kelak sia-sia dan cuma-cumalah adanya; maka sebab itu Kuserukan: Bahwa duduk diam-diam menjadi kuatnya. Maka sekarangpun marilah, ukirlah ini pada sekeping papan loh bagi mereka itu dan suratkanlah ini di dalam sebuah kitab, supaya itu tinggal sampai selama-lamanya. Karena inilah suatu bangsa bantahan, anak-anak yang dusta, anak-anak yang enggan mendengar akan taurat Tuhan. Katanya kepada segala pelihat: Janganlah kamu melihat; dan kepada segala nabi: Janganlah kamu katakan kepada kami barang yang benar, hendaklah kamu bernubuat akan kami barang yang kami suka, dan katakanlah kepada kami barang yang bohong! Lalulah kamu dari pada jalan, simpanglah dari pada lorong; jauhkanlah Yang Mahasuci orang Israel itu dari hadapan kami! Maka sebab itu demikianlah firman Yang Mahasuci orang Israel: Tegal kamu membuang firman ini, dan kamu harap akan penganiaya dan putar balik, dan kamu bersandar kepadanya, sebab itu kesalahan ini menjadi bagimu akan suatu belah dari atas sampai ke bawah pada pagar tembok yang tinggi, yang melentur keluar, dan yang kerobohannya akan jadi dengan segera pada sesaat juga; dan yang dipecahkan seperti kendi dan dihancurluluhkan dengan tiada sayang, maka dari pada pecah-pecahannya sebuah tembikarpun tiada terdapat akan mengambil bara api dengan dia dari dalam dapur atau akan menciduk air dari dalam parit. Karena demikian inilah firman Tuhan Hua, Yang Mahasuci orang Israel: Oleh tobat dan duduk diam-diam bolehlah kamu terpelihara; dalam berdiam diri dan menaruh harap adalah kuatmu, tetapi kamu sudah enggan! Melainkan katamu: Bukan; tetapi dengan berkuda kami hendak lari; maka sebab itu kamu akan lari juga; kami hendak mengendarai binatang yang pantas; sebab itu segala orang yang mengusir kamu itupun akan pantas juga! Seribu orang akan lari oleh pengamang seorang jua, dan oleh pengamang lima orang akan lari mereka itu sekalian yang sempat lari, sehingga kamu ketinggalan seperti sebatang tiang di atas kemuncak gunung dan seperti suatu alamat di atas bukit. Kendatilah demikian, Tuhan juga bernanti-nanti hendak mengasihankan kamu dan Iapun akan bangkit juga, supaya disayangi-Nya akan kamu, karena Tuhan itulah Allah yang berbuat insaf; berbahagialah segala orang yang menantikan Dia! Hai bangsa Sion yang duduk di Yeruzalem! tiada lagi kamu akan menangis; niscaya dikasihankan-Nya kamu pada masa bunyi serumu; demi didengarnya maka disahut-Nya kepadamu. Bahwasanya Tuhan juga sudah memberi kepadamu roti kesukaran dan air kesakitan; tetapi tiada usah lagi segala gurumu menyembunyikan dirinya, melainkan matamu juga akan memandang kepada guru-gurumu; dan telingamupun akan mendengarkan segala perkataan pemimpinmu, yang berkata demikian: Inilah jalannya; hendaklah kamu menjalani dia, apabila kamu hendak menyimpang ke kiri atau ke kanan. Pada masa itu kamu kelak membilang najis jikalau akan perak persalutan segala berhalamu dan akan emas persalutan patung tuangan itu sekalipun, dan kamu akan membuang dia seperti kain cemar sambil katamu: Nyahlah engkau! Maka dikaruniakan-Nya hujan kelak kepada biji-bijian yang telah kamu tabur pada bendangmu, maka roti dari pada hasil tanahmu akan lemak lagi dengan limpahnya, dan pada hari itu segala binatangmu akan mencahari makan pada padang yang luas. Maka segala lembu dan keledai yang mengusahakan tanah itu akan makan barang yang amat bersih, yang telah dikiraikan dengan ayak dan nyiru. Jikalau di atas segala gunung yang tinggi-tinggi dan di atas segala bukit yang besar-besar sekalipun akan ada saluran dan pancuran air pada hari pembantaian yang besar, apabila robohlah segala menara. Pada masa itu terang bulan akan seperti terang matahari dan terang mataharipun akan tujuh kali lebih besar dari pada terang tujuh hari, yaitu pada hari Tuhan membarutkan luka umat-Nya dan disembuhkan-Nya segala bilur bekas sesahnya. Bahwa sesungguhnya nama Tuhan datang dari jauh; murka-Nya bernyala-nyala dan sangatlah kehangatan-Nya! Maka bibir-Nya penuh dengan geram dan lidah-Nyapun seperti api yang makan habis. Maka nafas-Nya seperti sungai yang sebak, airnya sampai ke leher, hendak mengindang segala orang kafir; diindang-indang-Nya mereka itu habis-habis, dan pada mulut segala bangsa dibubuh-Nya kang yang membawa mereka itu kepada kebinasaan! Tetapi pada kamu akan ada puji-pujian seperti pada malam ditahbiskan masa raya, dan lagi kesukaan hati seperti orang berarak-arak dengan bunyi-bunyian hendak ke bukit Tuhan, ke bukit batu orang Israel. Pada masa itu diperdengarkan Tuhan kelak bunyi suara-Nya yang mahamulia dan diperlihatkan-Nya lengan-Nya yang turun dengan kehangatan murka, dengan nyala api yang makan habis, dengan taufan dan air bah dan hujan air beku. Karena oleh bunyi suara Tuhan dihancurluluhkan kelak akan Asyur, yang biasa memalu dengan tongkat. Maka barang di mana akan lalu cemeti penyiksa, yang dilekatkan Tuhan kelak kepadanya, di sanapun kedengaranlah bunyi rebana dan kecapi, bahwa sambil berkanjar-kanjar orang akan memerangi dia. Karena lamalah sudah sedia Tofet bagi mereka itu dan bagi rajanyapun; besar dan luas dijadikannya timbunan kayu, amat banyaklah puntung-puntung kayu pancaka, maka nafas Tuhan yang seperti sungai belerang itu akan menunukan dia. Wai bagi segala orang yang turun ke Mesir akan meminta tolong, yang bersandar pada kuda dan harap pada rata, sebab banyak adanya, dan pada orang berkendaraan, sebab limpah bilangannya, dan tiada mereka itu memandang kepada Yang Mahasuci orang Israel, dan tiada mereka itu bertanya akan Tuhan! Sungguhpun, Ia juga Hakim, didatangkan-Nya jahat itu kelak dan tiada diubahkan-Nya janji-Nya; melainkan Iapun akan bangkit melawan isi rumah segala orang yang berbuat jahat, dan melawan pembantu segala orang yang berbuat salah. Karena orang Mesir itu manusia juga, bukan ilah adanya; dan segala kuda mereka itu dari pada daging, bukan dari pada roh; apabila Tuhan mengunjuk tangan-Nya, maka tergelincuhlah orang pembantu, dan orang yang dibantu itupun jatuhlah bersama-sama maka binasalah sekaliannya. Karena firman Tuhan kepadaku demikian ini: Seperti seekor singa, yaitu seekor singa ganas, menikas akan mangsanya, jikalau suatu perhimpunan gembala sekalipun bergaduh-gaduh akan dia, tiada juga ia terkejut oleh bunyi suaranya dan tiada gentar akan pergaduhan mereka itu, demikianpun Tuhan serwa sekalian alam akan turun kelak hendak berperang karena gunung Sion dan karena bukitnya. Seperti unggas terbang melindungi sarangnya, demikianpun Tuhan serwa sekalian alam akan melindungi Yeruzalem; dipeliharakan-Nya dan ditebus-Nya dan dimerdekakan-Nya, dan diluputkan-Nya akan dia! Pada masa itu segala bani Israel akan bertobat kepada Dia, dari pada-Nya juga mereka itu sudah undur begitu jauh. Bahkan, pada hari itu mereka itu akan membuang masing-masing akan berhalanya yang dari pada perak dan berhalanya yang dari pada emas, yang telah diperbuat oleh tanganmu akan berdosa. Maka Asyur akan rebah dibunuh oleh pedang; bukannya oleh pedang orang laki-laki, dan iapun akan dimakan, bukannya oleh pedang manusia; dan iapun akan lari dari pada pedang itu, dan segala orang mudanyapun akan hancur. Apabila dari takut ia lari melalui segala bukit batunya, dan segala penghulunyapun meninggalkan alamatnya dengan gementar; demikianlah firman Tuhan, yang punya api ada di Sion dan yang punya dapur ada di Yeruzalem! Bahwasanya seorang Raja akan kerajaan dengan adalat dan segala penghulupun akan memegang perintah dengan insaf. Maka orang itu akan seperti perlindungan dari pada angin ribut dan persembunyian dari pada air bah dan seperti anak sungai di tempat yang kering dan seperti naung bukit batu besar di tanah yang kekeringan. Pada masa itu mata orang yang melihat itu tiada lagi menoleh ke belakang, dan telinga orang yang mendengar itu akan memperhatikan. Dan hati orang yang kurang ingat itu akan mengerti pengetahuan dan lidah orang telor akan berkata-kata dengan cepatnya dan fasihnya. Maka orang kikir itu tiada lagi akan dikatakan dermawan dan orang gelojohpun tiada lagi akan dikatakan murah. Melainkan orang fasik yang berkata jahat dan hatinya berniat salah, hendak membuat pura-pura dan mengatakan barang yang salah akan Tuhan, supaya tiada disampaikannya kehendak orang yang berlapar dan dikurangkannya minuman bagi orang yang berdahaga. Adapun orang kikir itu segala perbuatannya jahatlah adanya, ia berpikirkan segala tipu daya, hendak membinasakan orang miskin itu dengan segala perkataan penipu dan diubahkannya perkara yang benar apabila orang miskin berkata-kata. Tetapi orang dermawan itu membicarakan kebajikan dan tetaplah ia dalam melakukan kemurahan. Bangunlah kamu, hai segala orang perempuan yang alpa! dengarlah olehmu akan kataku; hai anak-anak perempuan yang bersentosa, berilah telinga akan perkataanku! Setahun ditambahkan lagi dengan setahun maka kamu akan diharu-birukan sangat, hai kamu yang bersentosa, karena habislah sudah petikan buah anggur, dan tiada datang lagi pupul agung. Gentarlah kamu, hai orang perempuan yang alpa; berdebarlah, hai kamu yang sentosa! tanggalkanlah pakaianmu, telanjangkanlah dirimu dan kenakanlah kain karung pada pinggangmu. Hendaklah orang bertebah-tebah dada, karena sebab segala bendang yang indah-indah itu dan karena sebab segala kebun anggur yang subur. Pada tanah umat-Ku tumbuhlah duri dan onak; bahkan, di dalam segala maligai negeri yang tamasya itu. Karena segala maligai sudah ditinggalkan sunyi, keramaian negeri sudah berubah menjadi kesunyian; keliling bukit dan bangun-bangun kelihatanlah tempat-tempat yang lapang beberapa zaman lamanya, yaitu tempat keledai hutan bersuka-suka dan kawan-kawan binatangpun mencahari makan, sehingga dicurahkan atas kita Roh dari dalam ketinggian; pada masa itu padang akan berubah menjadi taman dan barang yang sekarang dikatakan taman itu akan dibilang bagai hutan. Pada masa itu di padang belantara juga akan duduk kebenaran, dan di dalam taman itu akan diam keadilan. Maka perolehan keadilan itu akan selamat dan hasil keadilan itu akan hal kesenangan dan sentosa pada selama-lamanya. Maka umat-Ku akan diam di dalam pondok selamat dan di dalam rumah-rumah yang bersentosa dan diperhentian yang tiada bepercintaan. Tetapi seperti hutan dipukul hujan air beku, demikianlah negeri itupun akan direndahkan sangat. Berbahagialah kamu yang menabur di tepi segala air dan yang menyuruhkan lembu dan keledaimu berjalan ke sana. Wai bagimu, hai si pembinasa, yang tiada dibinasakan, dan si khianat, yang tiada dikhianatkan. Sekarang engkau sudah selesai dari pada membinasakan, maka engkau sendiripun dibinasakan; sekarang engkau sudah selesai dari pada membuat khianat, maka engkau sendiripun dikhianatkan! Ya Tuhan! kasihankanlah kiranya kami, maka kami sudah menantikan Dikau! Jadilah Penolong kami pada tiap-tiap pagi, dan Pemeliharaan kami pada masa kesukaran! Dari pada bahana senjata larilah segala bangsa; apabila Engkau bangkit berdiri maka tercerai-berailah segala bangsa; tetapi sekarang dipungut oranglah akan jarahanmu, seperti riang-riang menghabiskan hasil tanah; dan seperti belalang menyergap, demikianlah disergap oranglah akan dia. Bahwa amat tinggilah Tuhan; kedudukan-Nya di tempat yang amat tinggi! maka dipenuhi-Nya Sion dengan kebenaran dan keadilan; maka sebab itu hikmat dan pengetahuan akan menjadi ketentuan hal selamatmu, suatu kelimpahan besar dari pada pelbagai selamat, maka takut akan Tuhan itulah akan harta benda mereka itu! Bahwasanya segala orang sombongnya adalah berseru-seru di luar; segala utusan yang menyorong damai itu menangis tersedih-sedih. Segala jalan raya sudah rusak, seorang perjalananpun tiada lalu dari pada jalan itu; sudah dirombaknya perjanjian, tiada disayangnya akan negeri; barang seorang manusiapun tiada diindahkannya! Bahwa tanah itu muramlah dan lemahlah; Libanonpun malu dan layu, Saronpun seperti belukar adanya dan Bazan dan Karmelpun tiada lagi berdaun! Maka sekarang Aku hendak bangkit berdiri, demikianlah firman Tuhan! sekarang Aku hendak menyatakan ketinggian-Ku! sekarang Aku hendak membesarkan diri-Ku! Kamu sudah mengandung merang, kamu sudah beranak jerami; nafasmu sendiri itulah api yang makan habis akan kamu. Bagaimana segala bangsa dibakar seperti kapur, dinyalakan oleh api seperti pokok duri yang ditebas! Dengarlah olehmu, hai segala kamu yang jauh! barang yang telah Kuperbuat; dan segala kamu yang hampir, ketahuilah olehmu akan kuasa-Ku! Bahwa terkejutlah segala orang berdosa yang di Sion; kegentaran berlakulah atas segala orang munafik itu, katanya: Siapa gerangan di antara kita, yang dapat duduk hampir dengan api yang makan habis? siapa gerangan di antara kita, yang dapat duduk hampir dengan kehangatan yang kekal? Orang yang melakukan kebajikan dan yang mengatakan barang yang benar; yang menolak laba keji dari pada aniaya itu, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan lekat padanya barang suap; yang menampukkan telinganya asal jangan didengarnya utang darah, dan yang mengatupkan matanya, biar jangan dilihatnya barang jahat. Orang itu duduk di tempat yang tinggi; kubu di atas bukit batu itulah perlindungannya yang tiada terhampiri; rezekinyapun dikaruniakan kepadanya dan air minumnya sudah tentu. Bahwa matamu akan memandang Raja dengan segala kemuliaannya dan dilihatnya kelak suatu tanah yang luas perhinggaannya. Sekarang engkau berpikir dalam hatimu akan ketakutan itu dan katamu: Di mana jurutulis? di mana orang yang memungut bea? di mana orang yang membilang segala bangun-bangun? Tiada lagi engkau akan melihat bangsa yang bengis itu, suatu bangsa yang amat dalam bahasanya sehingga hampir tiada didengar orang akan dia, dan yang berlidah pelat, sehingga seorangpun tiada dapat mengerti dia. Pandanglah akan Sion, yaitu negeri perhimpunan kami! Matamu akan melihat Yeruzalem, suatu tempat kediaman yang bersentosa, sebuah kemah, yang tiada terpindahkan, yang pasaknya sampai kekal tiada tercabut dan tali-talinyapun tiada akan putus. Melainkan di sana Tuhan akan mulia serta kami di tempat yang bersungai-sungai dan berair yang luas-luas; sebuah perahu berdayungpun tiada dapat menyeberang dia dan sebuah kapal besarpun tiada dapat melalui dia. Karena Tuhan juga Hakim kami, Tuhan juga Pemberi hukum kami, Tuhan juga Raja kami, Ia juga yang memeliharakan kami. Bahwa segala talimu sudah kendur, tiada dapat diteguhkannya tiangnya atau diregangkannya layarnya! Sekarang dibahagi-bahagi jarahan yang amat limpah, jikalau orang timpang sekalipun merebut jarahan. Maka seorang isi negeripun tiada yang akan berkata demikian: Aku sakit, karena bangsa yang duduk di dalamnya itu sudah beroleh keampunan salahnya. Hai segala orang kafir, datanglah hampir akan mendengar! hai segala bangsa, berilah telinga! baiklah duniapun mendengar serta segala isinya dan bumi serta segala yang terbit dari padanya. Karena murka Tuhan berlakulah atas segala orang kafir dan geram-Nya atas segala tentara mereka itu; telah dikaramkan-Nya mereka itu; telah diserahkan-Nya mereka itu akan dibantai. Maka orangnya yang sudah dibunuh itu tercampak berkaparan dan bau bangkainyapun naik dan segala bukitpun lunaklah oleh darahnya. Pada masa itu segala tentara langitpun taram-temaramlah, dan segala langitpun akan tergulung seperti sehelai surat, dan segala tentaranyapun akan luruh seperti daun luruh dari pada pokok anggur dan seperti buah luruh dari pada pokok ara. Bahwa pedang-Ku sudah menjadi mabuk di dalam sorga, bahwasanya ia itu turun kepada Edom akan menghukumkan suatu bangsa yang telah Kukaramkan. Bahwa penuhlah pedang Tuhan dengan darah, berlumurlah ia itu dengan lemak dan dengan darah anak-anak domba dan anak-anak kambing dan dengan lemak buah punggung kambing jantan! Karena di Bozra adalah bagi Tuhan suatu korban sembelihan dan suatu pembantaian yang besar di tanah Edom. Lagipun beberapa seladang dibawa turun serta mereka itu dan beberapa lembu muda dan lembu jantan, sehingga mabuklah bumi dengan darahnya dan tanahpun dibaja dengan lemaknya. Karena hari tulah dari pada Tuhan telah sampai, yaitu tahun pembalasan akan menghukumkan perkara Sion. Pada masa itu anak-anak sungai mereka itu berubah airnya menjadi gala-gala dan tanahnyapun menjadi belerang, bahkan, tanahnya akan seperti damar yang bernyala-nyala. Ia itu tiada dipadamkan baik siang baik malam, melainkan asapnya naik kekal sampai selama-lamanya, dari pada gilir orang datang kepada gilir orang ia itu dibinasakan, dan dari pada zaman datang kepada zaman seorang perjalananpun tiada lalu dari sana. Melainkan ia itu menjadi bahagian pusaka burung undan dan landak, maka burung hantu dan gagak akan diam dalamnya, karena diregangkannya kelak tali sipat kebinasaan di atasnya dan unting-unting kesunyian. Dipanggil oranglah akan segala orang bangsawan mereka itu kepada pegangan kerajaan, tetapi mereka itu tiada, dan segala raja-rajanyapun sudah gaib. Di dalam segala istananya bertumbuhlah pokok duri dan di dalam segala kota bentengnya jelatang dan onak; sekalian itu menjadi tempat kediaman ular naga dan tempat hijau bagi anak burung unta. Di sana bertemulah harimau dahan dengan serigala dan syaitanpun berserulah seorang akan seorang, lagipun hantu malam berhinggap di sana dan mendapat tempat perhentian. Di sanapun ular babi akan bersarang dan bertelur dan menetas telurnya dan menghimpunkan anak-anaknya di pernaungan; di sanapun berkerumunlah burung nasar bersama-sama. Selidiklah olehmu akan kitab Tuhan serta bacalah, bahwa dari pada sekalian ini satupun tiada akan hilang, baik ini baik itu, satupun tiada akan kurang, karena mulut-Nya sendiri juga yang sudah berfirman dan Roh-Nyapun akan mengumpulkan dia. Karena Ia sendiri sudah membuang undi atas mereka itu, dan tangan-Nyapun sudah membahagi-bahagi kepada mereka itu dengan tali sipat; mereka itu kelak beroleh dia akan barang pusaka sampai selama-lamanya dan turun-temurun mereka itu akan diam dalamnya. Bahwa padang belantara dan tanah yang sunyipun akan bergemar dan hutan rimbapun akan tamasya, karena itu ia akan berbunga-bunga seperti pokok mawar. Ia itu akan berbunga-bunga, bahkan, berbunga-bunga dan bertepuk tari dan bertempik sorak bahwa segala kemuliaan Libanon sudah dikaruniakan kepadanya serta dengan keelokan Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan Tuhan dan segala keindahan Allah kami. Kuatkanlah kiranya tangan yang capik dan teguhkanlah lutut yang gemetar. Katakanlah olehmu kepada orang yang takut hatinya: Pertetapkanlah hatimu, jangan engkau takut! Bahwa sesungguhnya Allah kamu, pembalas itu, datang dan tulah dari pada Allahpun; Ia akan datang serta menebus kamu. Pada masa itu orang buta akan dicelikkan matanya dan telinga orang tulipun akan dibukakan. Pada masa itu orang timpang akan melompat seperti rusa dan lidah orang kelu akan bersorak-sorak, apabila air berpancar di padang belantara dan sungai-sungaipun di gurun. Pada masa itu tanah yang keringpun akan berubah menjadi tasik dan tanah yang matipun akan berpancaran air, pada tempat kediaman ular naga akan ada rumput dan buluh dan kercut. Maka di sana akan ada suatu jalan rata, suatu jalan raya yang disebut jalan suci, seorang najispun tiada akan lalu dari padanya! maka Ia sendiri juga akan berjalan di hadapan mereka itu, sehingga orang bodoh sekalipun tiada akan sesat. Di sana tiada akan ada singa, dan binatang yang ganaspun tiada akan sampai ke sana, maka barang sesuatupun tiada didapati di sana, apabila orang yang sudah ditebus itu menjalani dia. Maka segala orang tebusan Tuhan akan berjalan pergi datang ke Sion dengan bertempik sorak dan kesukaan yang kekal akan ada di atas kepalanya; mereka itu akan mendapat kesukaan dan keramaian, tetapi segala kedukaan dan pengeluh sudah terbang. Sebermula, maka sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang keempat belas dari pada kerajaan Hizkia, datanglah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota benteng Yehuda dan dialahkannya akan dia. Maka disuruh raja Asyur akan Rabsake dari Lakhis ke Yeruzalem mendatangi raja Hizkia dengan suatu tentara yang besar, maka berhentilah ia itu hampir dengan saluran kolam yang di atas sekali, pada jalan tinggi ke bendang benara. Hata, maka keluarlah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana, dan Sebna, karkun, dan Yoah bin Asaf, penyurat silsilah, mendapatkan dia. Maka kata Rabsake kepada mereka itu: Katakanlah olehmu kepada Hizkia: Demikianlah titah raja besar, yaitu raja Asyur: Apa macam percaya yang kaupercayakan ini? Katamu (tetapi perkataan bibir belaka) adalah bicara dan kuatpun akan berperang! tetapi pada siapa gerangan kautaruh harapmu, maka engkau hendak melawan aku? Bahwasanya engkau menaruh harapmu pada buluh yang patah, yaitu pada Mesir, maka barangsiapa yang bersandar padanya, niscaya tangannya kelak tertusuk olehnya terus tembus; demikianpun peri Firaun, raja Mesir, bagi segala orang yang harap padanya. Tetapi jikalau kiranya katamu kepadaku ini: Bahwa kami harap pada Tuhan, Allah kami. Bukankah Dia itu yang telah dijauhkan oleh Hizkia segala panggung-Nya dan mezbah-Nya, lalu ia telah berkata kepada orang Yehuda dan segala isi Yeruzalem demikian: Hendaklah kamu menyembah sujud di hadapan mezbah ini? Sekarangpun, mari, baiklah engkau bertaruh dengan tuanku, raja Asyur, maka aku memberikan kamu kuda dua ribu ekor, jikalau engkau dapat mengeluarkan sampai banyak orang akan mengendarai dia. Masakan engkau dapat berhadap-hadapan melawan salah seorang penghulu dari pada segala rakyat tuanku yang terhina? Tetapi engkau menaruh harapmu pada Mesir, karena sebab segala rata peperangan dan orang berkendaraan. Maka sekarang, iakah aku sudah berangkat dengan tiada kehendak Tuhan akan menyerang negeri ini dan akan membinasakan dia? Bahwa Tuhan juga sudah berfirman kepadaku demikian: Pergilah engkau menyerang negeri itu dan binasakanlah dia. Hata, maka kata Elyakim dan Sebna dan Yoah kepada Rabsake: Hendaklah kiranya tuan berkata-kata kepada hambamu ini dengan bahasa Arami, karena hamba juga mengerti; jangan apalah tuan berkata-kata kepada hamba dengan bahasa Yehudi di hadapan telinga segala rakyat, yang di atas dewala itu. Tetapi kata Rabsake: Adakah tuanku menyuruhkan daku menyampaikan segala perkataan ini kepada tuanmu dan kepada kamu? Bukankah akan menyampaikan dia kepada segala orang yang duduk di atas dewala, dan yang kelak akan makan tahinya dan minum air kencingnya serta dengan kamu? Maka berdirilah Rabsake sambil berseru-seru dengan suara yang nyaring dan dengan pakai bahasa Yehudi, bunyinya: Dengarlah olehmu akan titah raja besar, yaitu raja Asyur! Demikianlah titah raja itu: Janganlah kamu ditipu oleh Hizkia, karena tiada ia dapat meluputkan kamu. Dan jangan kamu dibujuk Hizkia akan menaruh harapmu pada Tuhan, katanya: Niscaya Tuhan juga kelak meluputkan kita, dan negeri ini tiada akan diserahkan ke tangan raja Asyur. Jangan kamu mendengar akan kata Hizkia itu, karena titah raja Asyur demikian ini: Berjanjilah dengan aku akan baikmu; keluarlah kamu mendapatkan aku, biar masing-masing kamu makan dari pada pokok anggurnya dan masing-masing dari pada pokok aranya dan masing-masingpun minum air dari dalam periginya; sampai aku datang memindahkan kamu kepada suatu tanah yang sama seperti tanahmu, yaitu suatu tanah yang berkelimpahan gandum dan air anggur baharu, suatu tanah yang berkelimpahan roti dan kebun anggur. Janganlah kiranya kamu kena bujuk Hizkia, katanya: Tuhan juga akan meluputkan kita kelak. Sudahkah dewata segala bangsa itu dapat meluputkan tanah masing-masing mereka itu dari pada tangan baginda raja Asyur? Di manakah dewata Hamat dan Arpad? di manakah dewata Sefarwayim? Sudahkah dilepaskannya Samaria dari pada tanganku? Siapa gerangan di antara dewata segala negeri itu yang telah dapat melepaskan negerinya dari pada tanganku, maka Tuhan dapat melepaskan Yeruzalem dari pada tanganku? Hata, maka mereka itupun berdiamlah dirinya, sepatah katapun tiada disahutnya akan dia; karena titah baginda kepada mereka itu demikian: Jangan kamu sahut akan dia. Setelah itu, maka datanglah Elyakim bin Hilkia, pemerintah istana itu, dan Sebna, karkun itu, dan Yoah bin Asaf, penyurat silsilah itu, menghadap Hizkia dengan koyak-koyak pakaiannya, lalu disampaikannyalah kepada baginda segala perkataan Rabsake itu. Hata, serta raja Hizkiapun mendengar dia, dikoyak-koyakkan baginda pakaiannya dan bagindapun berpakaikan kain kambeli, lalu masuk ke dalam kaabah Tuhan. Setelah itu, maka disuruh baginda akan Elyakim, pemerintah istana, dan Sebna, karkun itu, dan akan segala tua-tua imam dengan berpakaikan kain kambeli, mendapatkan nabi Yesaya bin Amos; maka kata mereka itu kepadanya: Demikianlah titah raja Hizkia: Bahwa hari inilah hari kesukaran dan siksa dan kecelaan, karena anak-anak hampir akan keluar, tetapi tiadalah kuat akan beranak. Mudah-mudahan didengar Tuhan, Allahmu, akan segala perkataan Rabsake, yang disuruhkan oleh tuannya, yaitu oleh raja Asyur, supaya dicelakannya Allah yang hidup dan dinistakannya dengan perkataan, yang sudah didengar oleh Tuhan, Allahmu; maka sekarangpun hendaklah engkau meminta doa akan orang yang lagi tinggal, yang lagi terdapat itu. Hata, maka sampailah hamba raja Hizkia itu kepada Yesaya, lalu kata Yesaya kepadanya: Demikian kata hendaklah kamu persembahkan kepada tuanmu: Inilah firman Tuhan: Jangan engkau takut akan segala perkataan yang telah kaudengar, yang dikatakan oleh hamba raja Asyur itu hendak menghujat Aku. Bahwasanya Aku kelak memberikan suatu perasaan di dalam hatinya, sehingga apabila didengarnya suatu bunyi suara iapun akan kembali ke negerinya; maka dalam negerinya juga Aku merebahkan dia kelak dimakan pedang. Arakian, setelah kembali Rabsake didapatinya akan raja Asyur dalam berperang dengan Libna, karena telah kedengaranlah kabar kepadanya, mengatakan ia sudah berangkat dari Lakhis. Maka di sana didengarnya kata orang akan hal Tirhaka, raja Kusy itu, demikian: Bahwa ia sudah keluar hendak berperang dengan tuanku! demi didengarnya kata itu disuruhkannya pula utusan kepada Hizkia, mengatakan: Kata ini hendaklah kamu sampaikan kepada Hizkia, raja orang Yehuda: Jangan engkau ditipu oleh Allahmu, yang engkau harap pada-Nya, serta katamu: Bahwa Yeruzalem tiada akan diserahkan kepada tangan raja Asyur. Bahwasanya telah didengar olehmu segala perkara yang diperbuat oleh raja-raja Asyur akan segala negeri, bagaimana telah ditumpasnya akan sekaliannya; masakan engkau diluputkan. Dapatkah segala dewa bangsa-bangsa yang ditumpas oleh nenek moyangku itu, meluputkan mereka itu? Yaitu Gozan dan Haran dan Rezif dan bani Eden, yang duduk di Telasar? Di mana gerangan raja Hamat dan raja Arpad dan raja negeri Sefarwayim dan Hena dan Iwa? Hata, maka disambut Hizkia surat itu dari pada tangan utusan itu, setelah dibacanya maka naiklah baginda ke dalam kaabah Tuhan, lalu dihamparkan Hizkia surat itu di hadapan hadirat Tuhan, dan Hizkiapun meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan serwa sekalian alam, ya Allah orang Israel, yang bersemayam di antara kerubiun! Engkaulah Allah dengan sebenarnya, hanya Engkau jua atas segala kerajaan yang di dalam dunia; Engkau juga yang sudah menjadikan langit dan bumi. Ya Tuhan! beri apalah telinga dan dengarlah; ya Tuhan! bukakan apalah mata-Mu dan lihatlah dan dengarlah kiranya segala perkataan Sanherib, yang sudah menyuruhkan orang ini, supaya dicelakannya Allah yang hidup! Ya Tuhan! sebenarnya juga raja-raja Asyur itu sudah membinasakan segala bangsa itu serta dengan negeri-negerinya; dan sudah dicampakkannya segala berhala mereka itu ke dalam api, karena bukan ilah adanya, melainkan perbuatan tangan manusia jua dari pada kayu dan batu, maka sebab itu dapat dibinasakannya. Maka sekarangpun, ya Tuhan, Allah kami, lepaskan apalah kami dari pada tangannya supaya diketahui oleh segala kerajaan yang di atas bumi, bahwa hanya Engkau sendiri Tuhan. Maka pada masa itu disuruhkan Yesaya bin Amos utusan Hizkia, mengatakan: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Barang yang telah kaupinta kepada-Ku akan Sanherib, raja Asyur itu, ia itu sudah Kudengar. Maka inilah firman yang dikatakan Tuhan kepadanya: Bahwa tuan puteri, yaitu puteri Sion, mencelakan dikau dan mengolok-olokkan dikau, puteri Yeruzalem itu menggeleng kepala di belakang engkau. Siapa gerangan sudah kaucelakan dan kauaibkan? Dan kepada siapa gerangan sudah kaunyaringkan suaramu dan kauangkat matamu tinggi-tinggi? Kepada Kesucian orang Israel! Dengan lidah hamba-hambamu juga sudah kaucelakan Tuhan, serta katamu: Dengan kebanyakan rataku aku mendaki gunung yang tertinggi dan tempat Libanon yang tiada terhampiri, dan kutebangkan segala pohon araznya yang tinggi dan segala pohon senobarnya yang pilihan, dan aku kelak sampai di atas kemuncaknya yang tertinggi dan di dalam hutan rimbanya yang permai itu. Jikalau kiranya aku menggali, maka aku minumlah air, dan segala sungai Mesir kukeringkan dengan tapak kakiku. Tiadakah pernah engkau dengar bahwa sudah Kuadakan sekalian ini dari dahulu dan dari pada zaman dahulukala sudah Kutentukan segala perkara yang Kudatangkan sekarang ini? Yaitu tak dapat tiada engkau juga yang patut membinasakan segala kota benteng yang teguh-teguh, sehingga ia itu menjadi satu kerobohan batu. Itulah sebabnya maka segala orang isinya seperti tiada bertangan lakunya dan terkejut dan lenyaplah bicaranya; adalah hal mereka itu seperti rumput di padang, seperti pucuk muda, seperti tumbuhan di atas sotoh dan seperti gandum terlayur dahulu dari pada tuanya. Tetapi Kuketahui akan peri dudukmu dan keluar masukmu dan kehangatan durhakamu kepada-Ku. Oleh karena sebab durhakamu kepada-Ku ini dan oleh karena sebab kemegahanmu, yang telah sampai kepada pendengaran-Ku, niscaya Kububuh kelak kusa-Ku pada hidungmu dan kang-Ku pada bibirmu dan Kusuruh engkau balik pada jalan yang telah kauturut akan datang ke mari. Maka inilah akan tanda bagimu; pada tahun ini hendaklah kamu makan barang yang telah tumbuh sendirinya, dan pada tahun yang kedua barang yang tumbuh pula dari padanya itu, tetapi pada tahun yang ketiga hendaklah kamu menabur dan menuai dan menanam pokok anggur dan makan dari pada buahnya. Karena dari pada isi rumah Yehuda barang yang luput dan yang lagi tinggal itu akan berakar pula di bawah dan berbuah-buah di atas. Karena dari Yeruzalem juga barang yang lagi tinggal itu akan berpecah-pecah, dan barang yang luputpun dari bukit Sion; maka cemburuan Tuhan serwa sekalian alam akan mengadakan perkara itu kelak! Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan akan hal raja benua Asyur: Sekali-kali tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, atau memanahkan sebilah anak panah ke dalamnya dan tiada ia akan menghampiri dia dengan perisai, atau mendirikan kubu kelilingnya. Maka iapun akan balik pada jalan yang telah diturutnya hendak datang ke mari, tetapi tiada ia akan masuk ke dalam negeri ini, demikianlah firman Tuhan. Karena Aku akan melindungkan negeri ini, hendak meluputkan dia, oleh karena kehendak-Ku dan oleh karena Daud, hamba-Ku. Hata, maka pada masa itu keluarlah malaekat Tuhan, dibunuhnya dalam balatentara Asyur akan seratus delapan puluh lima ribu orang. Maka serta orang bangun pada pagi-pagi hari dilihatnya akan sekalian itu mayat jua adanya. Arakian, maka Sanherib, raja Asyur itu, lalu berangkat pulang, maka tinggallah ia di Ninewe. Maka pada sekali peristiwa, tatkala ia menyembah sujud alam kuil Nisyrokh, berhalanya, dibunuh oleh Aderamelekh dan Syarezar, kedua puteranya, akan dia dengan pedang, lalu larilah keduanya berlepas dirinya ke tanah Ararat, maka Esar-Hadon, putera baginda, lalu naik raja akan gantinya. Bermula, maka pada masa itu juga jatuhlah Hizkia sakit payah, hampir akan mati, maka datanglah nabi Yesaya bin Amos menghadap baginda, serta katanya: Demikian ini firman Tuhan: Berwasiatlah engkau kepada orang isi istanamu, karena engkau akan mati kelak, dan tiada hidup lagi. Setelah itu maka bagindapun memalungkan wajahnya ke sebelah dinding lalu meminta doa kepada Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan, hendaklah kiranya Engkau ingat akan hal aku sudah berjalan di hadapan hadirat-Mu dengan segala benar dan sempurna hatiku dan sudah kuperbuat barang yang baik kepada pemandangan-Mu. Maka Hizkiapun menangislah tersedih-sedih. Maka datanglah firman Tuhan kepada Yesaya, bunyinya: Pergilah engkau, katakanlah kepada Hizkia: Demikianlah firman Tuhan, Allah moyangmu Daud: Sudah Kudengar permintaan doamu, dan sudah Kulihat segala air matamu; bahwasanya Aku akan menambahi panjang umurmu dengan lima belas tahun lagi; dan Aku akan melepaskan dikau kelak dari pada tangan raja benua Asyur, demikianpun negeri ini, dan Aku akan memeliharakan negeri ini. Maka inilah tanda bagimu dari pada Tuhan, bahwa Tuhan akan menyampaikan juga barang yang telah Ia berfirman itu. Bahwasanya, adapun bayang matahari pada tangga, yang sudah turun pada tangga Akhaz itu, ia itu akan Kuundurkan sepuluh tapak ke belakang. Maka undurlah bayang matahari itu sepuluh tapak ke belakang pada tangga yang sudah ia turun itu. Maka inilah surat puji-pujian Hizkia, raja orang Yehuda, pada masa ia sudah sakit dan iapun disembuhkan dari pada sakitnya. Bahwa kataku: Pada pertengahan hari hidupku aku akan berjalan ke pintu kubur; barang yang tinggal dari pada tahunku itu dikurangkan padaku. Kataku: Bahwa aku tiada lagi akan melihat Tuhan, yaitu Tuhan di dalam negeri orang yang hidup; tiada lagi aku akan memandang manusia serta dengan segala isi dunia. Umurku sudah lalu dan dipindahkan dari padaku seperti sebuah pondok orang gembala; aku sudah memutuskan hidupku selaku orang tenun, terkeratlah ia itu dari pada orang kebanyakan, sehari semalam lagi maka Engkau menghabiskan daku! Jikalau aku sudah menyenangkan hatiku sampai pagi hari, maka sekarang adalah seperti singa mematahkan segala tulangku, sehari semalam lagi maka Engkau menghabiskan daku. Seperti burung layang-layang yang terbang ke sana ke mari, demikianpun mencicitlah aku; seperti burung merpati demikianpun bunyiku; mataku menengadahlah ke langit, ya Tuhan! bahwa aku disengsarakan; hendaklah kiranya Engkau menjadi penebusku. Maka sekarang apakah hendak kukatakan? Barang yang dijanji-Nya itu telah disampaikan-Nya, maka aku akan berjalan perlahan-lahan sementara lalu segala tahunku dari karena kepahitan hatiku. Ya Tuhan! dengan segala perkara ini hiduplah orang dan dalam sekalian ini adalah kehidupan nyawaku, karena Engkau sudah menyembuhkan daku dan menghidupkan daku pula. Bahwasanya kesukaranku sudah berubah menjadi selamat bagiku; kasih-Mu sudah merebut aku dari pada kebinasaan dan maut; bahkan, segala dosakupun sudah Kaubuang ke belakang-Mu! Karena liang lahad tiada akan memuji-muji Engkau dan mautpun tiada akan mempermuliakan Dikau; barangsiapa sudah turun ke dalam kubur, ia itu tiada harap lagi pada kebenaran-Mu. Melainkan orang yang hidup, bahkan, yang hidup itu memuji-muji Engkau, seperti kuperbuat sekarang ini: Bahwa bapa akan memaklumkan kebenaran-Mu kepada segala anak-anaknya. Bahwa Tuhan telah menjadi Penolongku, sebab itu kita hendak memetik kecapi pada segala hari umur hidup kita di dalam kaabah Tuhan. Adapun Yesaya sudah berkata demikian: Hendaklah diambil orang akan segumpal anjir, dibuat tampal dan dibubuh pada puru itu, maka dia itu akan sembuh. Maka titah Hizkia: Apakah akan tandanya, aku akan naik pula ke dalam kaabah Tuhan kelak? Hata, pada masa itu juga disuruh Merodakh Baladan bin Baladan, raja Babil, akan orang membawa surat kiriman dan bingkisan kepada Hizkia, karena telah kedengaranlah kabar kepadanya, mengatakan baginda sudah gering, lalu sembuh pula. Maka sukacitalah hati Hizkia akan mereka itu, lalu ditunjuknya kepadanya khazanahnya, segala emas, perak dan rempah-rempah dan minyak yang harum baunya, dan segenap gedung senjatanya dan segala sesuatu yang terdapat di dalam khazanahnya, baik yang di dalam istananya baik yang di dalam segenap kerajaannya, suatupun tiada yang tiada ditunjuk Hizkia kepada mereka itu. Maka pada masa itu datanglah nabi Yesaya mendapatkan raja Hizkia serta katanya kepadanya: Apa kata orang-orang itu dan dari mana datangnya mendapatkan dikau? Maka sahut Hizkia: Adapun mereka itu sudah datang kepadaku itu dari negeri yang jauh, yaitu dari Babil. Maka kata Yesaya: Apakah dilihatnya di dalam istanamu? Maka sahut Hizkia: Mereka itu sudah melihat segala sesuatu yang di dalam istanaku; barang suatu juapun tiada di dalam khazanahku, yang tiada kutunjuk kepadanya. Lalu kata Yesaya kepada Hizkia: Sekarang dengarlah olehmu firman Tuhan serwa sekalian alam. Bahwasanya hari akan datang kelak apabila segala sesuatu di dalam istanamu dan segala sesuatu yang telah ditaruh oleh nenek moyangmu di dalam khazanah sampai kepada hari ini, ia itu akan dibawa ke Babil, suatupun tiada akan tinggal, demikianlah firman Tuhan. Tambahan pula akan diambilnya dari pada anak-anakmu laki-laki yang akan berpancar dari padamu dan yang kauperoleh itu, dijadikannya penjawat di dalam istana baginda raja Babil. Maka kata Hizkia kepada Yesaya: Benarlah firman Tuhan yang kaukatakan itu. Dan lagi katanya: Adalah juga selamat sentosa pada segala hari umur hidupku. Sebermula: Hiburkanlah, hiburkanlah segala umat-Ku! demikianlah firman Allahmu. Berkatalah akan membujuk hati orang isi Yeruzalem. Seru-serukanlah akan dia bahwa habislah peperangannya dan sudah diampuni segala kesalahannya, bahwa ia sudah beroleh dari pada tangan Tuhan dua kali ganda karena segala dosanya. Adalah bunyi suara orang yang berseru-seru di padang belantara: Sediakanlah jalan Tuhan, ratakanlah jalan di gurun bagi Allah kita! Segala lembah akan ditambak dan segala gunung dan bukit akan diratakan dan yang bengkok itu akan diluruskan dan yang lekak-lekuk itu akan dijadikan padang rata. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan segala manusia bersama-sama akan melihat bahwa mulut Tuhan juga yang sudah berfirman itu. Adalah bunyi suara mengatakan: Berserulah! Maka jawabnya: Apakah hendak kuserukan? Segala manusia seperti rumput jua adanya dan segala keelokannya seperti bunga di padang. Bahwa rumput itu layulah dan bunga itupun gugurlah apabila nafas Tuhan bertiup kepadanya: Sebenarnya manusia seperti rumput jua adanya! Bahwa rumput itu layulah dan bunga itupun gugurlah, tetapi firman Allah kita kekal sampai selama-lamanya. Hai Sion, engkau yang membawa kabar baik! hendaklah engkau naik ke atas sebuah gunung yang tinggi; hai Yeruzalem, engkau yang membawa kabar baik! nyaringkanlah suaramu, nyaringkanlah dia seboleh-bolehnya, janganlah engkau takut; katakanlah olehmu kepada segala negeri Yehuda: Bahwasanya di sini adalah Allahmu! Bahwasanya Tuhan Hua akan datang kelak hendak melawan barangsiapa yang kuat, dan tangan-Nyapun akan memegang perintah. Bahwasanya pahala-Nya adalah serta-Nya dan pembalasanpun adalah berjalan dahulu dari pada-Nya. Maka Iapun akan membawa kawan kambing-Nya seperti seorang gembala, dihimpunkan-Nyalah kelak segala anak kambing ke dalam pangku lengan-Nya dan ditaruh-Nya akan dia pada ribaan-Nya, demikianpun yang lagi menyusui anaknya akan dibawa-Nya dengan perlahan-perlahan. Bermula, siapa gerangan sudah menyukat segala air dengan genggamnya dan siapa gerangan sudah mengukur langit dengan jengkal tangannya? Siapa sudah menjangka segala lebu duli yang di atas bumi dan menimbang segala gunung dengan dacing dan segala bukit dengan neraca. Siapa gerangan sudah mengukur Roh Tuhan dan siapa menterinya yang mengajarkan Dia! Dengan siapa gerangan Ia sudah berbicara akan beroleh pengajaran, supaya diajarkan kepada-Nya jalan kebenaran, supaya diajarkannya kepada-Nya barang ilmu atau diberitahunya kepada-Nya jalan akal budi? Bahwasanya segala bangsa dibilang-Nya seperti setitik air pada timba dan seperti sazarah lebu pada daun neraca: Bahwasanya dihamburkan-Nya segala pulau itu seperti duli yang lumat. Jikalau se-Libanon sekalipun tiada cukup akan kayu api dan segala binatangnyapun tiada cukup akan korban bakaran. Bagi-Nya segala bangsa seperti satupun tiada, dibilang-Nya akan sekalian itu kurang lagi dari pada ketidaan dan sia-sia adanya. Maka dengan siapa gerangan hendak kamu menyamakan Allah? atau dengan peta apa hendak kamu merupakan Dia! Bahwa oleh tukang dituang sebuah patung yang disalutkan oleh orang pandai dengan emas, lagi diperbuatnya akan dia rantai-rantai perak. Oleh orang yang kurang persembahannya itu dipilih sebatang kayu yang tiada rapuh, dicarinya seorang tukang yang pandai akan memperbuat akan dia sebuah patung yang tiada tergoncang. Tiadakah kamu tahu? Tiadakah kamu dengar? Tiadakah dimaklumkan kepadamu dari pada mula asal? Tiadakah kamu ingat akan segala alas bumi? Bahwa Ia juga yang bersemayam di atas bulat bumi dan segala orang isinya seperti belalang jua adanya; bahwa Ia juga yang membentangkan segala langit seperti sehelai kain, dihamparkan-Nya seperti kemah tempat kedudukan! Ia juga yang meniadakan segala penghulu, dan segala hakim di atas bumi dijadikan-Nya sia-sialah adanya. Baharu mereka itu ditanam, baharu mereka itu ditabur, baharu batangnya berakar di dalam tanah, jikalau hanya ditiup-Nya kepadanya, maka layulah mereka itu dan diterbangkan oleh angin ribut seperti jerami. Maka dengan siapa gerangan hendak kamu menyamakan Daku, supaya Aku serupa dengan dia? demikianlah firman Yang Mahasuci. Hendaklah matamu menengadah ke atas serta melihat: Siapakah Dia yang sudah menjadikan semesta sekalian itu? Siapakah Dia yang menghadirkan tentara-Nya dengan bilangan-Nya? Yang memanggil sekaliannya itu dengan nama-namanya? dari kebesaran kuasa-Nya dan sangat kuatnya maka satu juapun tiada kurang. Maka sebab itu, hai Yakub! mengapa katamu, hai Israel! mengapakah tuturmu: Bahwa jalanku terlindung dari pada Tuhan dan hakku lalulah dari pada Allahku? Tiadakah engkau mengetahuinya? Belumkah engkau mendengarnya, bahwa Tuhan itulah Allah yang kekal, Khalik segala ujung bumi, yang tiada tahu penat atau lemah, dan lagi tiada terduga hikmat-Nya. Ia juga yang mengaruniakan kuat kepada orang yang penat dan ditambahinya kuat kepada orang yang tiada bergaya lagi. Bahwa orang muda boleh menjadi penat dan lemah dan orang terunapun boleh tergelincuh dan jatuh, tetapi orang yang harap pada Tuhan itu kelak membaharui kuatnya dan terbang naik dengan sayap seperti burung nasar; bahwa mereka itu berlari-lari dan tiada tahu penat; mereka itu berjalan-jalan dan tiada tahu lemah. Berdiamlah diri kamu di hadapan-Ku, hai segala pulau! hendaklah segala bangsa membaharui kuatnya serta datang ke mari; hendaklah mereka itu memutuskan hukum; kami hendak bersama-sama datang hampir akan berhukum. Siapa sudah membangkitkan dia dari masyrik, yang bertemu dengan kebenaran pada segala langkahnya? siapa menyerahkan segala orang kafir di hadapan hadiratnya dan memberi kuasa kepadanya atas raja-raja dan menyerahkan mereka itu kepada pedangnya seperti duli kepada busurnya seperti jerami yang diterbangkan, pada masa diusirnya mereka itu? Dengan selamat juga ia terus pada jalan, yang belum pernah dipijak oleh kakinya. Siapa gerangan sudah mengadakan dan membuat itu sambil memanggil segala bangsa dari mula asalnya? Aku ini Tuhan, yang pertama, maka serta dengan yang terkemudianpun Aku ini lagi sama jua. Bahwa pulau-pulau melihat dia lalu takutlah mereka itu; segala ujung bumipun gemetar; sekalian itu datanglah hampir serta berhimpun bersama-sama. Seorang membantu akan seorang sambil katanya kepada kawannya: Pertetapkanlah hatimu! Bahwa tukang besi menolong pandai emas dan orang yang mengupam dengan catuk menolong orang yang menempa pada landasan, katanya akan pateri: Baiklah ini! atau diikatnya dengan paku, supaya jangan ia itu tergoncang. Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku! hai Yakub, yang telah Kupilih! benih Ibrahim, kekasih-Ku! Yang telah Kuangkat dari pada ujung bumi dan telah Kupanggil dari antara bangsa-bangsa yang termulia, serta firman-Ku kepadamu: Engkaulah hamba-Ku, engkau juga sudah Kupilih dan tiada Kubuang akan dikau. Janganlah takut, karena Akulah sertamu! jangalah engkau bimbang, karena Akulah Allahmu; Aku menguatkan dikau, lagi Aku menolong engkau, lagi Aku memapah engkau dengan tangan kanan kebenaran-Ku. Bahwasanya kemalu-maluanlah dan kecelaanlah kelak mereka sekalian yang berbangkit amarahnya akan dikau; mereka itu akan jadi seperti ketidaan dan segala orang yang berbantah-bantah dengan dikau itu akan binasa. Bahwa engkau akan mencahari mereka itu, maka tiada mendapat dia; segala orang yang berbantah-bantah dengan dikau itu akan jadi seperti ketidaan dan segala orang yang berperang dengan dikau seperti ketidaan belaka. Karena Akulah Tuhan, Allahmu, ada memegang tanganmu kanan serta firman-Ku kepadamu: Janganlah takut; Aku yang menolong engkau. Janganlah takut, hai ulat kecil yang asal dari pada Yakub, hai bangsa kecil yang asal dari pada Israel! Aku yang menolong engkau, demikianlah firman Tuhan, maka Yang Mahasuci orang Israel itulah Penebusmu! Bahwasanya, Aku sudah menjadikan dikau akan penggeretan yang tajam lagi baharu dan yang bertaring-taring; maka gunung akan diirik-irik dan dihancurluluhkan olehmu dan bukitpun akan kaujadikan sekam. Bahwa engkau akan menampi dia, lalu dia itu diangkat angin dan diterbangkan angin ribut; tetapi engkau akan bersukacita akan Tuhan dan bermegah-megah sebab Yang Mahasuci orang Israel. Adapun orang yang teraniaya dan papa itu mencahari air, tetapi airpun tiada, dan lidah mereka itu lekatlah oleh dahaga; bahwa Aku, Tuhan, kelak mendengar akan mereka itu, Aku, Allah orang Israel, tiada meninggalkan mereka itu! Pada tempat yang tinggi-tinggi Aku akan membukakan sungai dan mata airpun di dalam lembah-lembah; padang tekukur akan dijadikan telaga air dan tanah yang kering Kujadikan pancaran air. Di padang belantara akan Kutanam pohon araz dan pohon sitim dan pohon murd dan pohon zait; di tempat sunyi akan Kutaruh pohon senobar dan pohon dardar dan pohon syamsyad bersama-sama; supaya dilihat dan diketahui dan diperhatikan dan diingat oleh mereka itu sekalian, bahwa dia itu sudah dibuat oleh tangan Tuhan dan sudah dijadikan oleh Yang Mahasuci orang Israel. Datanglah hampir dengan acara kamu, demikianlah firman Tuhan; bawalah akan dalilmu yang syah, demikianlah titah Raja Yakub. Hendaklah mereka itu datang hampir serta memberitahu kita perkara yang telah jadi, perkara dahulu-dahulu bagaimana adanya; maklumkanlah dia, supaya kita memperhatikan dia serta mengetahui kesudahannya, atau perdengarkanlah kita perkara yang akan datang. Beritahulah perkara yang datang kemudian, supaya kita ketahui bahwa kamulah dewa-dewa, bahkan, hendaklah kamu berbuat barang sesuatu yang baik atau jahat, supaya heranlah kita apabila bersama-sama kita melihat dia. Bahwasanya adamu kurang lagi dari pada ketiadaan dan perbuatanmu sia-sia belaka; kebencianlah tiap-tiap orang yang setuju dengan kamu. Bahwa Aku membangkitkan seorang dari sebelah utara, maka diapun akan datang dari sebelah matahari naik, diapun akan menyebut nama-Ku dan memijak-mijak beberapa penghulu seperti geluh, selaku orang penjunan memijak-mijak tanah liat. Siapakah sudah memberitahunya dari mula-mula? kita hendak mengetahui dia, atau dahulu dari pada datangnya, supaya kata kita: Benarlah ia! Tetapi seorangpun tiada yang memberitahu perkara itu; bahkan, seorangpun tiada yang memperdengarkan barang sesuatu; bahkan, seorangpun tiada yang mendengar barang sepatah katamu. Bahwa dahulu sudah Aku berfirman kepada Sion: Tengoklah, inilah dia! dan Kusuruhkan ke Yeruzalem seorang pemberita selamat. Sekarang Kulihat berkeliling, tetapi tiada orang; di antara mereka itu seorangpun tiada yang tahu bicara, yang dapat memberi jawab apabila Aku bertanya. Bahwasanya mereka itu sekalian sia-sialah adanya dan segala perbuatan mereka itu cuma-cumalah, segala patung tuangan mereka itu angin dan sia-sia belaka. Lihatlah hamba-Ku, yang Kupapah, pilihan-Ku, yang hati-Ku berkenan akan dia! Bahwa sudah Kukaruniakan Roh-Ku kepadanya, maka diapun akan menyatakan kebenaran kepada orang-orang kafir. Tiada ia akan berteriak atau menyaringkan suaranya atau memperdengarkan dia di jalan. Buluh yang terkulai tiada akan dipatahkannya dan sumbu yang lagi berasap tiada akan dipadamkannya; maka iapun akan menyatakan hukum dengan kebenaran. Maka ia sendiripun tiada akan dipadamkan atau dipatahkan sampai sudah ditentukannya hukum di atas bumi dahulu; maka segala pulaupun akan menantikan pengajarannya. Demikianlah firman Allah, Tuhan, yang sudah menjadikan dan membentangkan segala langit, yang sudah menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh dari padanya; yang mengaruniakan nafas kepada segala bangsa yang duduk di atasnya, dan nyawa kepada mereka itu sekalian yang berjalan padanya: Bahwa Aku ini, Tuhan, sudah memanggil engkau dengan kebenaran, Aku memegang tanganmu, Aku memeliharakan dikau dan Aku mengaruniakan dikau kepada umat itu akan perjanjian dan kepada segala orang kafir akan terang; supaya mata orang buta kaucelikkan, orang terbelenggu kaukeluarkan dari dalam penjara dan orang yang duduk dalam gelap kaukeluarkan dari dalam kurungan. Bahwa Aku ini Hua, ia itulah nama-Ku! kehormatan-Ku tiada Kuberikan kepada yang lain, atau kepujian-Ku kepada berhala. Bahwasanya perkara yang dahulu itu sudah datang, maka sekarang Aku memberitahu perkara yang baharu; dahulu dari pada bertumbuh pucuknya Aku memperdengarkan dia kepadamu. Nyanyikanlah bagi Tuhan suatu nyanyian yang baharu dan kepujiannya dari pada ujung bumi, hai kamu yang berlayar di laut dan segala yang di dalamnya, hai pulau-pulau dan segala orang isinya! Hendaklah padang belantara dan segala negerinyapun menyaringkan suaranya, demikianpun segala dusun yang dikeduduki orang Kedar; hendaklah segala orang yang duduk di bukit batu itu bertempik sorak dan berseru-seru dari atas kemuncak gunung! Hendaklah diberinya hormat kepada Tuhan dan dimasyhurkannya kepujiannya pada segala pulau. Bahwa Tuhan akan keluar selaku orang perkasa; dinyalakan-Nya murka-Nya selaku orang perang, diangkat-Nya tempik sorak perang yang hebat bunyinya dan dialahkan-Nya segala seteru-Nya. Terlalu lama sudah Aku berdiam diri-Ku dan Aku termenung-menung dan menahani diri-Ku. Sekarang Aku menjerit seperti perempuan menyakiti beranak, dan menghelas nafas dengan murka-Ku! Gunung dan bukit akan Kubinasakan dan segala tumbuhannya akan Kulayukan, sungai akan Kujadikan darat dan tasikpun akan Kukeringkan. Maka orang-orang buta akan Kupimpin pada jalan yang belum pernah diketahuinya dan Kujalankan mereka itu pada lorong-lorong yang belum pernah dijejaknya; kegelapan akan Kujadikan terang di hadapan mereka itu dan yang lekak-lekuk akan Kujadikan jalan rata baginya; segala perkara ini akan Kuperbuat karena mereka itu dan tiada Kutinggalkan mereka itu. Pada masa itu undurlah dan kemalu-maluanlah kelak segala orang yang harap pada patung pahat dan yang berkata kepada patung tuangan: Kamulah dewata kami! Dengarlah olehmu, hai orang tuli! lihatlah dan pandanglah baik-baik, hai orang buta! Siapa gerangan buta seperti hamba-Ku itu, dan tuli seperti utusan-Ku, yang Kusuruhkan itu? siapakah buta seperti khalil Allah dan buta seperti hamba Tuhan? Sungguhpun engkau melihat banyak perkara, tetapi tiada engkau memperhatikan dia; sungguhpun terbuka telinganya, tiada juga ia mendengar. Bahwa karena kebenarannya berkenanlah Tuhan akan dia, diberikannya hukum yang besar dan mulia. Maka sekarang adalah ia itu suatu bangsa yang dirampasi dan dijarahi; mereka itu sekalian sudah terjerat dalam geronggang dan terkurung di dalam penjara; mereka itu sudah menjadi rampasan, maka seorangpun tiada yang meluputkan dia; mereka itu sudah menjadi rebutan, maka seorangpun tiada yang berkata: Kembalikanlah dia! Siapakah di antara kamu yang memberi telinga akan perkara ini? yang mendengar dia dan mencamkan kesudahannya? Siapakah dia, yang sudah menyerahkan Yakub akan dirampasi dan Israel kepada penjarah? Bukankah ia itu Tuhan, yang kepada-Nya kita sudah berdosa? karena mereka itu tiada mau berjalan pada jalan-Nya dan tiada mau mendengar akan taurat-Nya. Maka sebab itu dicurahkan-Nya kepada mereka itu kehangatan murka-Nya dan hebat peperangan, dan dinyalakan-Nya mereka itu keliling, tetapi tiada ia itu diindahkannya; dan dihanguskan-Nya mereka itu, tetapi tiada ia itu diperhatikannya! Maka sekarang; demikianlah firman Tuhan, yang sudah menjadikan dikau, hai Yakub! dan yang sudah merupakan dikau, hai Israel! janganlah engkau takut, karena Akulah Penebusmu; bahwa Aku sudah memanggil engkau dengan namamu, dan engkau juga milik-Ku. Apabila engkau mengarung air, Aku akan sertamu, atau menyeberang sungai, tiada ia itu meliputi engkau, apabila engkau berjalan terus dari pada api, tiada engkau akan dimakan olehnya dan nyala apipun tiada akan menghanguskan dikau. Karena Aku ini Tuhan, Allahmu, Yang Mahasuci orang Israel, dan Juruselamatmu; Aku sudah memberi Mesir, Kusy dan Syeba akan harga tebusan gantimu. Tegal indahlah engkau kepada pemandangan-Ku dan mulia adamu dan Kukasihi akan dikau, maka Kuberikan beberapa bangsa akan ganti jiwamu. Janganlah engkau takut, karena Aku adalah sertamu; dari pada masyrik akan Kudatangkan anak cucumu dan dari pada magrib akan Kuhimpunkan dikau. Kepada utara akan firman-Ku: Kembalikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahankan! Bawalah ke mari akan anak-Ku laki-laki dari jauh dan akan anak-Ku perempuan dari ujung bumi! Tiap-tiap orang yang tersebut dengan nama-Ku, yang sudah Kujadikan akan hormat-Ku, yang sudah Kurupakan dan yang sudah Kulengkap. Bawalah ke mari akan bangsa yang buta, jikalau ia bermata sekalipun, akan orang yang tuli, jikalau ia bertelinga sekalipun. Hendaklah segala orang kafir dihimpunkan, hendaklah segala bangsa dikumpulkan: Siapa gerangan di antara mereka itu yang dapat memberitahu perkara yang begitu? Hendaklah diwartakannya perkara yang dahulu-dahulu; hendaklah dibawanya ke mari akan saksinya supaya dibenarkan halnya; baiklah orang mendengarnya serta katanya: Benarlah ia itu! Bahwa kamulah saksi-Ku, demikianlah firman Tuhan, dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu mengetahuinya dan percaya akan Daku serta mengerti, bahwa Aku inilah Dia! Dahulu dari padaku tiada ilah diadakan dan kemudian dari pada-Kupun tiada akan ada yang lain! Bahwa Aku ini, bahkan, Akulah Tuhan, lain dari pada-Ku tiadalah Juruselamat. Bahwa Aku ini yang sudah berfirman, Aku ini yang sudah menolong, Aku ini yang sudah mengajar, tiada pernah yang lain berbuat barang sesuatu di antara kamu; maka kamu juga saksi-Ku, dimikianlah firman Tuhan, bahwa Aku ini Allah! Bahkan, dahulu dari pada permulaan segala hari Aku telah ada, seorangpun tiada yang dapat melepaskan dari pada tangan-Ku! Jikalau Aku berbuat barang sesuatu, siapa gerangan dapat membatalkan dia? Demikianlah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahasuci orang Israel: Karena sebab kamu maka Kusuruhkan orang ke Babil, dan Kujadikan bahwa mereka itu sekalian, jikalau orang Kasdim sekalipun, lari dengan pantasnya ke kapal-kapal dengan tempik sorak mereka itu. Bahwa Aku ini Tuhan, Yang Mahasuci kamu, Khalik orang Israel dan Raja kamu. Demikianlah firman Tuhan, yang sudah mengadakan jalan raya di dalam laut dan jalan di dalam air yang bergelora, yang sudah mendatangkan beberapa rata dan kuda dan balatentara: Bersama-sama mereka itu terjun dan tiada boleh berbangkit pula, mereka itu sudah terpadam, seperti sumbu mereka itu sudah mati. Janganlah kamu ingat akan perkara-perkara yang dahulu dan jangan lagi kamu camkan barang yang telah jadi dahulukala. Bahwasanya, Aku kelak mengadakan suatu perkara yang baharu, sekarang juga akan bertumbuh pucuknya; masakan tiada kamu mengetahuinya kelak. Bahkan, di padang belantara akan Kujadikan suatu jalan dan sungai-sungai di padang tekukur. Segala margasatwa di padang akan memuji-muji Aku, demikianpun segala naga dan anak burung unta, sebab Aku sudah mengaruniakan air di padang belantara dan sungai-sungai di padang tekukur akan memberi minum kepada segala umat-Ku dan orang pilihan-Ku. Adapun bangsa yang sudah Kurupakan bagi diri-Ku, ia itu patut memasyhurkan kepujian-Ku. Tetapi tiada engkau meminta doa kepada-Ku, hai Yakub! tiada engkau tahu berlelah karena Aku, hai Israel! Tiada engkau membawa kambing domba kepada-Ku akan korban bakaran; dan tiada engkau memberi hormat kepada-Ku dengan korban sembelihanmu; kendatilah tiada juga Aku menanggungkan atasmu beberapa persembahan makanan dan tiada juga Aku memenatkan dikau dengan pembakaran dupa. Tiada engkau membelikan Daku deringu dengan uang, dan tiada engkau mendirus mezbah-Ku dengan lemak korban sembelihanmu! Melainkan engkau sudah menyusahkan Daku dengan segala dosamu, dan engkau sudah memenatkan Daku dengan segala salahmu. Bahwa Aku ini, bahkan, Aku ini yang menghapuskan segala salahmu karena sebab kehendak diri-Ku, dan tiada lagi Aku ingat akan segala dosamu. Bicarakanlah perkaramu; mari kita berhukum bersama-sama; bawalah dalilmu, supaya engkau dibenarkan. Bapamu yang pertama itu sudah berbuat dosa dan segala gurumupun sudah mendurhaka kepada-Ku. Maka sebab itu Aku sudah mengharamkan segala penghulu tempat suci dan Kuserahkan Yakub akan ditumpas dan Israel akan dilaknatkan. Tetapi sekarang dengarlah olehmu, hai Yakub, hamba-Ku! hai Israel! yang telah Kupilih! Demikian inilah firman Tuhan, Khalikmu, yang sudah merupakan dikau dari pada rahim ibumu dan yang Penolongmu: Janganlah takut, hai Yakub, hamba-Ku! hai Yesyurun, yang sudah Kupilih! Karena Aku akan mencucurkan air kepada orang yang berdahaga dan pancaran air kepada tempat yang kering; bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku kepada benihmu dan berkat-Ku kepada anak cucumu. Mereka itu akan bertumbuh pucuknya seperti rumput muda, dan seperti pohon teruntum pada tepi anak sungai. Bahwa kata orang ini kelak: Aku ini Tuhan punya! dan orang itu akan menamai dirinya dengan Yakub, seorang lain akan menyurat dengan tangannya: Aku ini Tuhan punya! dan digelarkannya dirinya dengan nama Israel. Demikian inilah firman Tuhan, Raja orang Israel dan Penebusnya, yaitu Tuhan serwa sekalian alam: Aku ini yang pertama dan Aku ini yang terkemudian, kecuali Aku tiadalah ilah adanya. Siapakah sudah memanggil seperti Aku ini -- baik diberitahunya dan dimaklumkannya kepada-Ku dengan sepertinya! -- tatkala Kujadikan suatu bangsa yang kekal; atau hendaklah diberitahunya Aku barang yang kemudian dan yang akan datang. Sebab itu janganlah kamu gentar dan jangan putus asa; bukankah dari dahulu-dahulu Aku sudah memperdengarkan dia dan memberitahu dia kepadamu? Hendaklah kamu juga menjadi saksi-Ku: Adakah barang ilah lain dari pada-Ku? Sesungguhnya tiadalah bukit batu yang lain; tiada Aku mengetahui dia! Adapun segala orang yang merupakan patung ukiran itu bersama-sama sia-sialah adanya, dan perbuatan mereka itu yang indah-indah itu tiada berguna; sekalian itu naiklah saksi atas dirinya; suatupun tiada dilihatnya, suatupun tiada diketahuinya, niscaya kemalu-maluanlah mereka itu kelak! Siapakah merupakan suatu berhala? dituangnya suatu patung yang tiada berguna. Bahwasanya kemalu-maluanlah kelak segala kawan mereka itu, tegal tukang-tukangnya dari pada manusia juga adanya; baiklah mereka itu sekalian berhimpun, baiklah mereka itu bangkit berdiri -- mereka itu akan gemetar, bersama-sama mereka itu akan malu. Adapun tukang besi itu memperbuat sebilah kapak, iapun berlelah dalam bara api, dan dirupakannya dengan godam dan dikerjakannya dengan lengan yang kuat, lagi ia berlapar dan jadi letih lesu! Adapun tukang kayu itu meregangkan benang arang, dan mereka dengan cungkil, dan dikerjakannya dengan pahat dan direncanakannya dengan jangka, diperbuatnya atas teladan orang laki-laki, seturut rupa manusia yang elok, akan tinggal tetap di dalam rumah. Maka ditebangnya akan dirinya sebatang pohon araz, atau diambilnya akan pohon saru atau pohon jati, atau dipilihnya di antara segala pohon kayu di hutan akan yang keras kayunya, atau ditanamnya pohon nagr sebatang, maka hujanpun menumbuhkan dia. Tiap-tiap kayu ini bagi manusia akan dibakar; dari padanya diambilnya akan berdiang dirinya padanya, lagi dinyalakannya dan dibakarnya roti padanya, tambahan pula diperbuatkannya suatu berhala dari padanya, lalu ia menyembah kepadanya; diperbuatkannya suatu patung dari padanya lalu iapun sujud kepadanya. Separuhnya dibakarnya habis dengan api, pada separuhnya direbusnya daging akan dimakan, atau digorengnya barang gorengan, lalu iapun makan sampai kenyang dan berdiang dirinya sambil katanya: Eh, aku sudah jadi hangat, aku sudah merasai panas api! Maka dari pada lebihnya diperbuatkannya suatu berhala, yaitu suatu patung, lalu iapun menyembah kepadanya dan sujud kepadanya dan meminta doa kepadanya sambil sembahnya: Tolong apalah akan daku, karena engkau juga ilahku! Bahwa mereka itu tiada berpengetahuan dan tiada berpengertian, karena mata mereka itu terkatup lekat-lekat, sehingga tiada ia melihat, dan hatinyapun sehingga tiada ia mengerti. Maka dari pada mereka itu seorangpun tiada yang menaruh hatinya akan dia atau yang berpengetahuan atau berakal, sehingga katanya: Separuhnya sudah kubakar habis dengan api, dan pada baranya sudah kubakar roti dan kupanggang daging, lalu kumakan; masakan dari pada lebihnya kuperbuat barang yang kebencian serta aku menyembah sujud kepada sepuntung kayu! Hatinya yang kena tipu itu mengenyangkan dirinya dengan abu serta menyesatkan dia, sehingga tiada dapat diluputkannya nyawanya dan tiada ia berkata demikian: Mudah-mudahan adalah barang dusta dalam tanganku kanan. Perhatikanlah ini, hai Yakub! hai Israel! bahwa engkaulah hamba-Ku; Aku sudah merupakan dikau akan hamba-Ku, hai Israel! tiada engkau akan terlupa oleh-Ku. Bahwa Aku menghapuskan segala kesalahanmu seperti sebuah awan dan segala dosamupun seperti kabut; hendaklah engkau kembali kepada-Ku, karena Akulah Penebusmu! Hai segala langit! hendaklah kamu memuji ramai-ramai, karena Tuhan juga yang sudah membuatnya; hai bumi yang di bawah! hendaklah engkau bersorak-sorak! hai segala gunung dan hutan dan segala pohon kayu yang didalamnya! hendaklah gempita bunyi suaramu! karena Tuhan sudah menebus Yakub dan sudah menaruh kemuliaan-Nya di dalam Israel. Demikianlah firman Tuhan, yaitu Penebusmu, yang sudah merupakan dikau dari pada rahim ibumu: Bahwa Akulah Tuhan, yang membuat sekalian ini, Aku sendiri yang membentang akan segala langit, Aku sendiri juga yang menghamparkan bumi. Aku yang membatalkan alamat segala pereka dusta dan Aku juga yang mempergilakan segala orang petenung; segala orang cerdik Kubingungkan dan segala pengetahuan mereka itu Kujadikan kebodohan. Bahwa Akulah Dia yang menetapkan kata hambanya dan yang menyampaikan bicara utusannya; firman-Ku kepada Yeruzalem: Engkau lagi akan diduduki orang, dan kepada segala negeri Yehuda: Kamu akan dibangunkan pula dan segala kerobohanmu akan Kutegakkan pula. Aku yang berfirman kepada tubir: Jadilah tohor, dan segala sungaimu akan Kukeringkan. Firman-Ku akan hal Koresy: Bahwa ialah gembala-Ku, iapun akan melakukan segala kehendak-Ku, serta titahnya kepada Yeruzalem kelak: Hendaklah engkau dibangunkan pula, dan kepada kaabah: Hendaklah dibubuh kaki tembokmu. Bahwa demikianlah firman Tuhan akan hal Koresy, yang telah disiram baginya: Ialah yang Kupegang tangannya kanan, supaya diempaskannya bangsa-bangsa di hadapan mukanya; bahwa ikat pinggang raja-raja Kuuraikan dan segala pintu Kubukai akan dia, sehingga tiada barang pintu gerbang yang tinggal terkatup. Bahwa Aku juga berjalan di hadapanmu serta meratakan segala jalan yang lekak-lekuk; maka pintu-pintu tembaga akan Kupecahkan dan segala kancing besipun akan Kupatahkan. Maka Aku akan mengaruniakan kepadamu mata benda yang tertaruh pada tempat-tempat yang gelap dan harta yang tersembunyi, supaya diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan, yaitu Allah orang Israel, yang memanggil engkau dengan namamu? Yaitu karena Yakub hamba-Ku, dan karena Israel, pilihan-Ku; bahkan, Aku sudah memanggil engkau dengan namamu dan dengan gelaranmupun pada masa engkau belum mengetahui akan Daku. Bahwa Akulah Tuhan dan tiada lain lagi; kecuali Aku tiadalah yang ilah adanya, maka Aku sudah mengikatkan pinggangmu, meskipun engkau tiada mengetahui akan Daku. Supaya dari pada masyrik sampai kepada magrib diketahui orang, bahwa kecuali Aku tiada ilah lagi, bahwa Akulah Tuhan dan tiadalah lain, yang mengadakan terang dan menjadikan gelap, yang mengadakan selamat dan menjadikan jahat, bahwa Aku ini Tuhan, yang membuat segala perkara ini. Hai segala langit, hendaklah kamu bertitik-titk dari atas, hai segala awan-awan, hendaklah kamu menurunkan hujan kebenaran! Hendaklah bumi membukakan dirinya, supaya bertumbuh pelbagai selamat dan kebenaranpun berpucuk-pucuk bersama-sama! Bahwa Aku ini Tuhan, yang menjadikan dia. Wai bagi barangsiapa yang berbantah-bantah dengan Khaliknya, seolah-olah tembikar berbantah dengan tembikar! Masakan tanah liat berkata kepada penjunan demikian: Apakah kaukerjakan? atau kata perbuatanmu: Tiada ia bertangan. Wai bagi orang yang berkata kepada bapanya demikian: Apakah kaujadikan? atau kepada ibunya: Apakah kauperanak? Demikianlah firman Tuhan, Yang Mahasuci orang Israel dan Khaliknya: Masakan orang bertanyakan Daku dari perkara yang patut akan jadi! masakan diberinya perintah kepada-Ku akan hal anak-anakku dan akan perbuatan tangan-Ku! Bahwa Aku sudah menjadikan bumi dan sudah mengadakan segala manusia yang di atasnya: Akulah Dia, maka tangan-Ku sudah membentangkan segala langit dan Aku juga yang memerintahkan segala tentaranya. Bahwa Aku membangunkan dia dengan kebenaran dan segala jalannyapun akan Kuratakan; maka iapun akan membangunkan pula negeri-Ku serta melepaskan segala umat-Ku yang tertawan itu, bukan dengan harga tebusan dan bukan dengan barang hadiah, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Demikianlah firman Tuhan: Bahwa perbuatan orang Mesir dan dagangan orang Kusy dan orang Syeba, orang yang besar lembaganya itu, akan sampai kepadamu dengan limpahnya serta menjadi engkau punya; mereka itu akan berjalan mengikut engkau, mereka itu akan datang dengan terbelenggu sambil sujud di hadapanmu serta menyembah kepadamu, sembahnya: Niscaya Allah adalah di dalammu, kecuali Ia tiadalah Allah lagi! Bahwa sesungguhnya Engkau juga Allah, yang bersamarkan diri-Nya; Engkaulah Allah orang Israel dan Juruselamat mereka itu! Bahwa kecela-celaanlah dan kemalu-maluanlah, dan kebinasaanlah mereka itu sekalian yang memperbuat berhala! Tetapi orang Israel ditebus oleh Tuhan dengan tebusan yang kekal; bahwa sampai selama-lamanya tiada kamu akan kemalu-maluan atau kena aib. Karena demikianlah firman Tuhan, yang telah menjadikan segala langit, yaitu Allah yang sudah merupakan bumi dan yang menjadikan dia; ditetapkannya dan dijadikannya akan dia, bukan supaya ia itu tinggal sunyi senyap, melainkan dirupakannya akan diduduki. Bahwa Akulah Tuhan dan tiadalah yang lain. Maka tiada pernah Aku berfirman kepadamu dalam sembunyian atau pada tempat-tempat gelap yang di bawah bumi, dan tiada pernah Aku berfirman kepada benih Yakub demikian: Caharilah Aku cuma-cuma! Bahwa Akulah Tuhan yang senantiasa sudah berfirmankan barang yang benar dan sudah memberitahu barang yang betul. Hendaklah kamu berhimpun, datanglah ke mari, hai kamu sekalian yang sudah luput dari pada orang kafir! Bahwa tiada berakal mereka itu sekalian, yang mengangkat akan kayu dijadikannya berhalanya, lalu menyembah sujud kepada Dewa yang tiada dapat menolong. Marilah kamu, maklumkanlah dia, bicarakanlah dia bersama-sama: Siapakah gerangan sudah memperdengarkan dia dari pada awal zaman serta memaklumkan dia dari dahulukala? Bukankah Aku ini Tuhan? tiadalah Allah lain dari pada-Ku; kecuali Aku tiadalah Allah yang benar dan Juruselamat adanya. Berpalinglah dirimu kepada-Ku, supaya terpeliharalah kamu, hai segala ujung bumi! Karena Akulah Allah, tiadalah lain lagi. Bahwa sudah Aku bersumpah demi diri-Ku, dari pada mulut-Ku sudah keluar barang yang benar, sepatah katapun tiada akan Kumungkir, yaitu; segala lutut akan sujud kepada-Ku dan segala lidahpun akan bersumpah demi Aku! Maka akan Daku orang kelak berkata demikian: Hanya pada Tuhan adalah kebenaran dan kuat; patutlah orang datang kepadanya, tetapi kemalu-maluanlah kelak segala orang yang berbangkit amarahnya akan Dia. Maka dalam Tuhan juga akan dibenarkan serta bermegah-megah segenap benih Israel. Bahwa Bel berbelit-belit, Nebopun tunduk; segala patungnya dimuatkan pada lembu dan pada binatang tanggungan, maka beratlah muatan itu, sehingga binatang itupun penatlah. Terbengkok dan tertunduk sekaliannya, karena barang yang patut ditanggungnya itu tiada dapat diluputkannya, maka mereka itu sendiri dibawa dengan tertawan! Dengarlah akan Daku, hai isi rumah Yakub! dan segala mereka yang lagi tinggal dari pada isi rumah Israel! yang telah Kudukung dari pada kandungan dan yang Kuangkat dari pada rahim. Maka sampai kepada masa tuamu Akulah Dia juga, dan pada masa rambutmu putih Aku lagi mendukung kamu. Bahwa Aku sudah membuat dia dan Akupun akan mendukung kamu dan mengangkat kamu dan Akupun akan meluputkan kamu. Apa gerangan dapat kamu berserupakan dengan Aku? atau bersamakan atau bersetarakan dengan Aku, sehingga ia itu serupa dengan Aku? Bahwa mereka itu memboroskan emas dari dalam pundi-pundi serta menimbang perak dengan neraca; mereka itu mengupah pandai emas, yang memperbuat seekor berhala dari padanya, lalu mereka itu tunduk dan menyembah sujud kepadanya! Bahwa orang dapat mengangkat dia ke atas bahunya, dibawa lalu akan dia atau ditaruh akan dia pada tempatnya: Di sana tinggallah ia terdiri, tiada boleh bergerak dari pada tempatnya! Biarlah orang berseru-seru kepadanya dengan nyaring suaranya, tiada juga ia menyahut dan tiada ia dapat melepaskan dari dalam kepicikan. Ingatlah akan hal ini, hendaklah kamu malu dengan bera mukamu, perhatikanlah hal ini, hai kamu yang durhaka! Ingatlah akan segala perkara yang dahulu dari pada awal zaman, bahwa Aku ini Allah; tiada lagi Allah yang lain atau sesuatu yang setara dengan Aku. Yang dari pada mulanya memberitahu barang yang datang kemudian, dan dari pada awal zaman barang yang belum jadi, serta firman-Ku: Bahwa takdir-Ku akan jadi dan Akupun akan berbuat segala kehendak-Ku. Aku, yang sudah memanggil seekor unggas nasar dari masyrik, seorang laki-laki takdir-Ku dari negeri yang jauh, bahkan, Aku sudah berfirman, maka Aku menyampaikan dia juga, Aku sudah mereka, maka Aku akan melakukan dia juga. Dengarlah akan Daku, hai kamu yang keras hatimu, kamu yang jauh dari pada kebenaran! Bahwa Aku membawa akan kebenaran-Ku itu hampir, tiada lagi ia itu jauh, dan selamat yang dari pada-Ku itu tiada akan terbantut, melainkan Aku akan mengaruniakan selamat kepada Sion dan kemuliaan-Ku kepada orang Israel! Turunlah engkau dan duduklah dalam duli, hai tuan puteri, anak dara Babil! Duduklah di tanah, karena tiada lagi singgasana, hai puteri Kasdim! Bahwasanya tiada lagi disebut orang akan dikau perempuan yang lemah lembut lakunya dan yang berlezat. Ambillah olehmu akan batu kisaran dan kisarkanlah tepung; singkapkanlah tudungmu, uraikanlah ikal-ikal rambutmu, telanjangkanlah betismu dan arung-arunglah sungai. Bahwa tubuhmu akan ditelanjangkan dan kemaluanmupun akan kelihatan; Aku akan membalas, maka seorangpun tiada akan menahankan Daku. Adapun nama Penebus kami, ia itu Tuhan serwa sekalian alam. Yang Mahasuci orang Israel! Duduklah engkau termangu-mangu, masuklah ke dalam tempat yang gelap, hai puteri Kasdim! karena tiada lagi disebut orang akan dikau permaisuri segala kerajaan. Bahwa sangat murkalah Aku akan segala umat-Ku, maka bahagian-Ku pusaka sudah Kuharamkan dan Kuserahkan dia kepada tanganmu, tetapi tiada engkau melakukan sayang akan mereka itu; jikalau pada orang tua sekalipun kautanggungkan kukmu yang sangat berat. Maka katamu: Bahwa aku akan jadi permaisuri sampai selama-lamanya; tetapi tiada engkau memperhatikan perkara ini, dan tiada juga engkau sangka akan kesudahan yang begitu. Maka sekarang dengarlah ini, hai engkau yang berlezat! yang duduk dengan sentosa serta berkata dalam hatimu begini: Aku yang demikian ini, maka seorangpun tiada yang lebih daripada-Ku; sekali-kali tiada aku akan duduk janda atau mengetahui ketiadaan anak. Sebab itu kedua perkara ini kelak akan berlaku atasmu pada sesaat, pada sehari jua, yaitu ketiadaan anak-anak dan hal janda, maka ia itu akan berlaku atasmu dengan segenap-genapnya, kendatilah segala hobatanmu yang banyak itu dan kebanyakan ramalmu. Tetapi engkau harap pada kejahatanmu; katamu: Seorangpun tiada melihat aku; maka hikmatmu dan pengetahuanmu menyesatkan dikau, sehingga engkau berkata dalam hatimu begini: Bahwa aku yang demikian ini, maka seorangpun tiada yang lebih dari padaku. Maka sebab itu kelak akan datang atasmu suatu bala, yang tiada engkau ketahui fajarnya; suatu kebinasaan akan menimpa engkau, yang tiada dapat kaubatalkan; sekonyong-konyong kebinasaan itu akan datang atasmu dan tiada engkau akan mengetahui bila datangnya. Maka sekarang marilah dengan segala ramalmu dan dengan kebanyakan hobatanmu, maka dengan dia juga sudah kaupenatkan dirimu dari pada masa mudamu; kalau-kalau engkau mendapat faedahnya, kalau-kalau engkau dapat membetulkan halmu pula! Jikalau engkau sudah penat dari pada kebanyakan bicaramu, baiklah sekarang bangkit berdiri segala orang yang mengamat-amati peridaran langit, yang melihat dalam nujum dan yang membilang pada bulan baharu barang yang akan jadi; baiklah mereka itu melepaskan dikau dari pada barang yang akan berlaku atasmu kelak. Bahwasanya mereka itu akan seperti jerami dan apipun akan makan dia habis-habis, sehingga tiada mereka itu dapat merentak dirinya dari pada galak nyala api; karena sesungguhnya api itupun bukan bara sahaja akan berdiang diri padanya dan bukan ia itu api akan duduk hampir dengan dia! Demikianlah gunanya kepadamu segala orang perlente, yang telah kaujadikan taulanmu dari pada masa mudamu; masing-masing mereka itu sesat pada jalannya, seorangpun tiada yang dapat menolong engkau! Dengarlah olehmu akan ini, hai isi rumah Yakub, yang dipanggil, dengan nama Israel dan yang sudah terpancar dari pada mata air Yehuda, yang bersumpah demi nama Tuhan serta menyebut Allah orang Israel, akan tetapi tiada dengan benar dan tiada dengan tulus hatimu. Bahkan, mereka itu dipanggil dengan nama bait-ulmukadis dan bersandarlah mereka itu pada Allah orang Israel, Tuhan serwa sekalian alam namanya. Bahwa perkara yang dahulu-dahulu sudah kuberitahu kamu dari pada tatkala itu, ia itu sudah terbit dari dalam mulutku dan Aku sudah memperdengarkan dia kepadamu; dengan segera Aku sudah menyampaikan dia, lalu sekalian itu jadilah. Tegal Aku tahu bagaimana tegar hatimu dan tengkukmupun urat besi dan dahimu dari pada tembaga adanya. Sebab itu Aku sudah memberitahu dia kepadamu dari pada tatkala itu, Aku sudah memperdengarkan dia kepadamu dahulu dari pada datangnya; supaya jangan barangkali katamu kelak! Bahwa berhalaku sudah membuat segala perkara itu, atau patung pahatanku atau patung tuanganku sudah menyuruh dia. Kamu sudah mendengarnya, perhatikanlah kiranya sekalian ini: Bukankah patut kamu mengaku bahwa benarlah yang demikian? Mulai dari pada sekarang Aku memperdengarkan kepadamu perkara-perkara baharu dan rahasia, yang tiada kamu ketahui dahulu. Baharu sekarang ia itu diadakan, bukannya dahulu-dahulu, sebelum hari ini tiada pernah kamu mendengar dia, supaya jangan katamu: Bahwasanya ia itu sudah kuketahui. Sungguh belum pernah kamu mendengar dia, sungguh belum pernah kamu mengetahui dia, sungguh dahulu telingamu tiada terbuka bagi yang demikian, karena kuketahuilah akan hal kelakuanmu sangat khianat adanya, dan bagaimana dipanggil orang akan dikau si pendurhaka dari pada rahim ibumu. Karena sebab nama-Ku sudah Kupertangguhkan murka-Ku dan karena sebab kepujian-Ku sudah Kutahankan diri-Ku akan baikmu, supaya jangan Kutumpas engkau. Bahwasanya Aku sudah membersihkan dikau, tetapi tiada keluar perak, pada masa Aku mencobai engkau di dalam kui kesukaran. Karena sebab kehendak-Ku, bahkan, karena sebab kehendak-Ku Aku sudah membuatnya; jikalau kiranya tidak, bagaimana orang akan menghujat kelak! Maka hormat yang patut kepada-Ku tiada Kubiarkan kepada yang lain. Dengarlah olehmu akan Daku, hai Yakub, hai Israel, yang telah Kupanggil! Hanya Aku ini yang ada, Aku yang pertama, Akupun yang terkemudian. Lagipun tangan-Ku sudah mengalaskan bumi dan tangan kanan-Ku sudah membentangkan segala langit, tatkala Kupanggil akan dia semuanyapun hadirlah. Hendaklah kamu berhimpun bersama-sama serta dengarlah. Siapa di antara mereka itu sekalian sudah memberitahu segala perkara ini? Bahwa Tuhan juga mengasihi akan dia dan dilakukannya kehendaknya akan Babil dan lengannyapun akan melawan orang Kasdim. Bahwa Aku, bahkan, Aku juga yang sudah berfirman itu, lagi Aku memanggil dia; Aku mendatangkan dia dan memperuntungkan jalannya. Marilah kamu sekalian, dengarlah akan ini! barang yang Kukatakan dahulu itu tiada sembuni-sembuni; pada masa ia itu jadi Akupun adalah hadir; maka sekarangpun aku disuruhkan oleh Tuhan Hua dan oleh Roh-Nya. Demikian inilah firman Tuhan, yaitu Penebusmu, Yang Mahasuci orang Israel: Aku ini Tuhan, Allahmu, senantiasa mengajarkan kamu barang yang berguna dan Aku memimpin kamu pada jalan yang patut kamu turut. Hai, jikalau kiranya kamu sudah mendengar akan segala hukum-Ku, niscaya selamatmu seperti sungai dan kebenaranmu bagaikan lautan yang berombak adanya! Lagi benihmu seperti pasir di tepi laut dan yang terbit dari pada sulbimu seperti kersik di sungai banyaknya; sekali-kali tiada dihapuskan namanya atau diparangkan dari hadapan hadirat-Ku. Keluarlah kamu dari dalam Babil, larilah dari pada orang Kasdim, berkabarlah dengan bunyi tempik sorak, perdengarkanlah dan masyhurkanlah dia sampai kepada ujung bumi; katakanlah: Bahwa Tuhan sudah menebus Yakub, hamba-Nya! Tiada mereka itu tahu berdahaga tatkala dipimpinnya mereka itu terus dari pada tempat-tempat yang sunyi; dialirkannya air bagi mereka itu dari dalam bukit batu dan dibelahkannya bukit itu, sehingga airpun mengalirlah dari dalamnya. Maka pada orang fasik tiadalah selamat; demikianlah firman Tuhan! Dengarlah olehmu akan daku, hai segala pulau! berilah telinga, hai segala bangsa yang jauh-jauh! Bahwa aku sudah dipanggil oleh Tuhan dari pada kandungan, dan dari pada rahim ibuku sudah disebutnya namaku. Maka dijadikan-Nya mulutku seperti pedang yang tajam, dinaungi-Nya aku dengan tangan-Nya dan dijadikan-Nya aku akan sebilah anak panah yang cemerlang, yang disembunyikan-Nya dalam tarkasy-Nya. Maka firman-Nya kepadaku: Engkaulah hamba-Ku, hai Israel, maka olehmu juga Aku akan dipermuliakan. Tetapi kataku: Bahwa cuma-cuma aku sudah berlelah, cuma-cuma aku sudah menghabiskan segala kuat kuasaku; sesungguhnya hakku adalah dengan Tuhan dan upah pekerjaanku adalah dengan Allahku. Maka sekarang firman Tuhan, yang sudah merupakan daku dari pada rahim ibuku akan hamba-Nya, supaya aku mengembalikan Yakub kepada-Nya, tetapi oleh Israel tiada diberi mereka itu dikumpulkan; kendatilah, aku juga indah kepada pemandangan Tuhan dan Allahku menjadi kuatku. Dan lagi firman-Nya: Kepalang sahaja engkau ini hamba bagi-Ku akan menegakkan pula segala suku Yakub dan membaiki pula segala pucuk Israel; tambahan lagi Kuberikan dikau akan suatu terang bagi segala orang kafir dan akan selamat dari padaku sampai kepada ujung bumi. Demikian inilah firman Tuhan, Penebus orang Israel, Yang Mahasucinya, kepada dia, yang dicelakan oleh segala orang dan yang dihinakan oleh bangsa itu dan yang hamba kepada segala pemerintah: Bahwa raja-raja akan melihat dia lalu bangkit berdiri, dan penghulu-penghulupun akan tunduk, yaitu karena sebab Tuhan yang setiawan dan karena sebab Yang Mahasuci Israel, yang sudah memilih engkau. Demikianlah firman Tuhan: Pada masa kerelaan Aku mendengar akan dikau dan pada hari selamatpun Aku menolong engkau dan Aku memeliharakan dikau dan memberikan dikau bagi bangsa itu akan suatu perjanjian, akan menegakkan pula bumi dan akan menduduki pula segala bahagian pusaka yang sudah rusak itu, dan akan mengatakan kepada orang yang terbelenggu: Keluarlah kamu! dan kepada mereka yang duduk di dalam gelap: Marilah kamu kepada terang! Mereka itu akan digembalakan pada segala jalan dan segala bukitpun akan menjadi tempat makannya. Tiada mereka itu akan berlapar atau berdahaga dan panas terik atau panas mataharipun tiada akan menyakiti mereka itu, karena mereka itu akan dipimpin oleh Murahimnya, yang membawa akan mereka itu dengan perlahan-perlahan kepada pancaran air. Pada masa itu segala gunung-Ku Kujadikan jalan rata, dan segala jalan-Ku akan Kutambak. Bahwasanya orang ini datang dari jauh, bahwasanya orang ini datang dari sebelah utara dan dari sebelah barat dan orang ini pula dari benua Sinim. Bertempik soraklah, hai segala langit; hendaklah engkau tamasya, hai bumi! biarlah segala gunung bersorak dengan nyaring suaranya, karena Tuhan juga yang menghiburkan segala umat-Nya dan dikasihani-Nya akan segala hamba-Nya yang teraniaya. Tetapi kata Sion: Bahwa Tuhan sudah meninggalkan daku, dan Tuhan sudah melupakan daku! Bolehkah seorang perempuan melupakan anak penyusunya, sehingga tiada disayangkannya anak buah perutnya? Maka jikalau kiranya ia boleh melupakan dia sekalipun, niscaya tiada juga Aku melupakan dikau! Bahwasanya Aku sudah mencacahkan tandamu pada kedua tapak tangan-Ku, maka pagar tembokmu adalah selalu di hadapan-Ku. Bahwa anak-anakmu datang bersegera-segera, maka segala orang yang sudah merusakkan dikau itu keluar dari padamu. Angkatlah matamu, lihatlah olehmu berkeliling! mereka itu sekalian berhimpun, lalu datang mendapatkan dikau. Sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianpun firman Tuhan, dengan sekalian ini engkau akan berpakaikan dirimu seperti dengan perhiasan, dan engkau akan menghiasi dirimu dengan dia seperti seorang mempelai. Karena segala bahagian tanahmu yang sudah rusak dan tandus dan binasa itu akan penuh sesaklah dengan orang yang mendudukinya, dan segala orang yang hendak menelan engkau itu sudah undur jauh-jauh dari padamu. Tambahlah pula, hai engkau yang sunyi dahulu, engkau akan mendengar anak-anakmu berkata demikian: Bahwa tempat ini terlalu sempit bagiku, berikanlah aku tempat, supaya akupun boleh duduk. Maka katamu di dalam hatimu kelak: Siapa gerangan sudah menjadikan segala anak ini bagiku? tegal dahulu aku dalam hal bulus dan sunyi. Bahwa aku sudah tertawan dan terbuang, entah siapa sudah memeliharakan sekalian ini? Bukankah dahulu aku tinggal seorang-orangku, di manakah pada masa itu sekalian ini? Maka demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku akan mengangkat tangan-Ku kepada segala orang kafir dan mendirikan alamat-Ku di antara segala bangsa, maka mereka itu akan datang sambil membawa segala anak-anakmu, didukungnya akan yang laki-laki dan diusungnya akan yang perempuan. Maka raja-raja akan menjadi bapa angkatmu dan permaisuripun akan inang pengasuhmu; di hadapanmu mereka itu akan tunduk dengan mukanya sampai ke bumi serta menjilat duli kakimu; maka diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan dan barangsiapa yang harap pada-Ku itu tiada mendapat malu. Bolehkah dirampas jarahan dari pada tangan orang yang kuat, atau dibawa lari akan rampasan orang yang gagah? Maka demikianlah firman Tuhan: Sesungguhnya jarahan orang kuat akan dirampas dari padanya, dan rampasan orang gagahpun akan dibawa lari dari padanya, karena Aku akan berbantah-bantah dengan segala pembantahmu dan Aku menjadi penolong segala anakmu. Maka akan segala orang yang menganiayakan dikau Kuberi makan kelak dagingnya sendiri; mereka itu akan minum darahnya sendiri sampai mabuk, seperti dari pada air anggur; maka akan diketahui oleh segala manusia, bahwa Aku ini Tuhan, Juruselamatmu, dan Penebusmu, yang Mahakuasa orang Yakub. Demikianlah firman Tuhan: Di manakah surat talak ibumu, yang Kuberikan kepadanya akan menyuruhkan dia pergi? Atau di mana gerangan piutang-Ku, kepadanya juga sudah Kujual engkau? Bahwasanya karena sebab segala kesalahanmu maka engkau sudah dijual, dan karena sebab durhakamu maka ibumupun sudah disuruh pergi. Mengapa seorangpun tiada apabila Aku datang, seorangpun tiada yang menyahut apabila Aku berseru? Adakah tangan-Ku jadi terlalu singkat, sehingga tiada boleh Aku menolong? Tiadakah kuat pada-Ku akan membantu? Bahwasanya Aku juga mengeringkan laut dengan pengamang-Ku, maka sungai-sungai Kujadikan tanah kering, sehingga lemaslah segala ikan di dalamnya, serta mati berdahaga sebab kekurangan air. Bahwa Aku juga yang memakaikan langit dengan kegelapan dan memperselimutkan dia dengan karung. Bahwa Tuhan Hua sudah mengaruniakan kepadaku lidah orang fasih, supaya aku tahu berkata-kata barang yang patut dengan orang yang penat; dibangunkan-Nya aku pada tiap-tiap pagi, dijagakan-Nya telingaku, supaya aku mendengar seperti orang yang diajarkan. Maka Tuhan Hua sudah membukakan telingaku, maka tiada aku mendurhaka dan tiada aku undur ke belakang. Bahwa aku membiarkan belakangku kepada orang yang menyesah aku, dan pipiku kepada orang yang mencabut bulu janggutku, dan tiada aku melindungkan mukaku dari pada dinista dan diludahi. Tetapi Tuhan Hua menolong aku, sebab itu tiada aku kena aib, sebab itu juga aku jadikan mukaku seolah-olah batu besi, karena kuketahui, bahwa tiada aku akan dipermalukan. Bahwa hampirlah Ia yang membenarkan daku; siapakah akan berbantah-bantah dengan aku? marilah kita berhukum bersama-sama! Siapa mendakwai aku? Hendaklah ia ke mari kepadaku. Bahwasanya Tuhan Hua juga yang menolong aku; siapa gerangan dapat menghukumkan daku? Bahwasanya mereka itu sekalian seperti pakaian buruk yang dimakan gegat. Siapakah di antara kamu yang takut akan Tuhan, yang mendengar akan kata hamba-Nya? Apabila ia berjalan dalam kegelapan dan tiada terang padanya, hendaklah diharapkanya pada nama Tuhan serta bersandar kepada Allahnya. Hai kamu sekalian yang menyalakan api dan yang memuntalkan pedamaran! Biarlah kamu berjalan pada nyala apimu dan pada terang pedamaran yang telah kamu pasang itu. Tetapi ini juga akan berlaku atasmu dari pada tangan-Ku: Kamu akan terhantar dengan lukamu! Dengarlah olehmu akan Daku, hai kamu yang menuntut kebenaran, kamu yang mencahari Tuhan! pandanglah akan bukit batu, tempat kamu sudah terpahat dari dalamnya, dan akan cebakan batu, tempat kamu sudah tergali! Pandanglah akan Ibrahim, moyangmu, dan akan Sarah, yang sudah memperanakkan kamu, karena Aku sudah memanggil dia tatkala ia lagi seorang-orangnya, maka Aku sudah memberkati dia dan memperbanyakkan dia. Karena Tuhan akan menghiburkan Sion dan Iapun akan menghiburkan segala tempatnya yang sudah dirusakkan itu, dan dijadikan-Nya padang tekukurnya seperti Eden dan hutannya seperti taman Tuhan; kesukaan dan keramai-ramaian akan terdapat dalamnya, demikianpun puji-pujian dan nyanyi-nyanyian! Dengarlah olehmu akan Daku, hai segala umat-Ku! berilah telinga akan kata-Ku, hai segala hamba-Ku! karena dari pada-Ku juga akan keluar suatu hukum dan Akupun akan memancarkan kebenaran-Ku akan suatu terang bagi segala bangsa. Bahwa kebenaran-Ku hampirlah akan datang; selamat yang dari pada-Ku itu keluar dan lengan-Ku juga menghukumkan segala bangsa; segala pulaupun akan menantikan Daku dan diharapnya akan lengan-Ku. Hendaklah kamu menengadah ke langit atau tunduk ke bumi, bahwasanya segala langit itu akan lenyap seperti uap dan bumipun akan menjadi buruk seperti sehelai kain, dan segala orang isinyapun akan mati seperti ulat; tetapi selamat yang dari pada-Ku itu akan kekal sampai selama-lamanya dan kebenaran-Kupun tiada akan diputuskan. Dengarlah olehmu akan Daku, hai kamu sekalian yang mengetahui kebenaran, hai segala umat, yang dalam hatinya adalah hukumku! janganlah kamu takut akan pencelaan manusia, dan janganlah gentar akan segala kutuk mereka itu. Karena mereka itu akan dimakan habis seperti sehelai kain dimakan habis oleh gegat dan seperti bulu domba dimakan ulat; tetapi kebenaran-Ku akan kekal sampai selama-lamanya dan selamat yang dari pada-Ku itu turun-temurun. Jagalah, jagalah, pakaikanlah kuatmu, hai lengan Tuhan! jagalah seperti pada zaman dahulukala, pada zaman bangsa yang dahulu-dahulu itu! Bukankah Engkau juga yang sudah membinasakan Rahab, dan yang sudah melukai naga laut? Bukankah engkau juga yang sudah menohorkan laut dan yang sudah menyuruhkan air lautan besar? dan yang menjadikan tubir laut akan jalan, supaya segala tebusan-Mu dapat menyeberang dari padanya. Demikianpun segala orang tebusan Tuhan akan kembali serta sampai ke Sion dengan bersorak-sorak, dan kesukaan yang kekal akan ada di atas kepalanya; keramaian dan kesukaan menjadi pendapatan mereka itu dan dukacita dan keluh kesah akan terbang dari padanya. Bahwa Aku, bahkan, Aku juga yang menghiburkan kamu; apakah engkau, maka engkau takut akan manusia yang mati kelak? dan akan anak Adam yang seperti rumput adanya? Maka engkau melupakan Tuhan, yang sudah menjadikan dikau, yang sudah membentangkan segala langit dan mengalaskan bumi, dan dari pada sehari datang kepada sehari engkau takut akan si penganiaya, apabila ia bersedia hendak membinasakan. Maka di mana gerangan geram si penganiaya itu? Dengan segera juga orang yang terbelenggu itu akan dilepaskan; tiada ia akan mati di dalam penjara, dan tiada ia akan kekurangan rezeki. Karena Akulah Tuhan, Allahmu, yang membelahkan laut, sehingga bergelora ombaknya: Tuhan serwa sekalian alam nama-Nya! Maka Kububuh firman-Ku dalam mulutmu dan Aku menudungi engkau dengan naung tangan-Ku, akan meneguhkan langit dan akan memperalaskan bumi dan akan mengatakan kepada Sion: Engkaulah umat-Ku! Jagalah, jagalah, bangunlah, hai Yeruzalem! engkau yang dari pada tangan Tuhan sudah minum habis piala kehangatan murka-Nya, engkau sudah minum habis piala berisi barang yang memabukkan, bahkan, kaucerup habis akan dia. Dari pada segala anak yang sudah diperanakkannya, seorangpun tiada yang memimpin dia perlahan-perlahan, dan dari pada segala anak yang sudah dipeliharakannya, seorangpun tiada yang memegang tangannya. Kedua perkara ini sudah berlaku atasmu, maka siapa gerangan mengasihani akan dikau? Adalah kerusakan dan kebinasaan dan kelaparan dan pedang; maka dengan siapa gerangan Aku akan menghiburkan dikau? Bahwa anak-anakmu sudah rebah pingsan; mereka itu terhantar pada segala lorong seperti seladang yang sudah kena jaring; mabuklah mereka itu dengan murka Tuhan dan dengan laknat yang dari pada Allahmu. Maka sebab itu dengarlah olehmu akan ini, hai engkau yang berdukacita dan mabuk, tetapi bukan dengan air anggur! Demikian inilah firman Tuhanmu, yaitu Hua dan Allahmu, yang membenarkan kelak acara umat-Nya: Bahwasanya Aku mengambil dari pada tanganmu piala berisi barang yang memabukkan, yaitu piala yang penuh dengan kehangatan murka-Ku, maka mulai dari pada sekarang tiada lagi engkau akan minum dia. Melainkan Aku membubuh dia kelak pada tangan orang yang sudah mendukakan dikau serta yang katanya kepadamu: Tiaraplah engkau, supaya kami memijak-mijak belakangmu; maka engkaupun sudah meniarapkan dirimu pada bumi akan jalan bagi segala orang yang hendak menjalani dia. Jagalah, jagalah; kenakanlah kuatmu hai Sion! kenakanlah pakaian perhiasanmu, hai Yeruzalem, bait-ulmukadis! karena tiada lagi akan masuk ke dalammu barang seorang kuluppun atau yang najis. Kebaskanlah abu dari padamu, bangunlah dan duduklah, hai Yeruzalem! uraikanlah segala pengikat lehermu, hai puteri Sion yang tertawan! Karena demikianlah firman Tuhan: Bahwa kamu sudah dijual dengan tiada harga, maka kamu akan ditebuspun dengan tiada harga. Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Pada zaman dahulukala turunlah segala umat-Ku ke Mesir hendak menumpang di sana seperti orang dagang, dan lagi Asyurpun sudah menganiayai mereka itu dengan tiada semena-mena. Maka sekarangpun apakah patut Kuperbuat? demikianlah firman Tuhan, tegal umat-Ku sudah dibawa pergi dengan tiada semena-mena dan segala penganiayanya bersorak dengan congkaknya, dan selalu nama-Ku dihujatkan pada sebilang hari. Sebab itu diketahui kelak oleh segala umat-Ku akan nama-Ku, dan pada hari itu diketahuinya kelak bahwa Akulah Dia yang berfirman: Aku adalah hadir. Bagaimana elok di atas gunung-gunung kaki orang yang memberitahu barang yang baik, yang memperdengarkan assalam, yaitu orang yang membawa kabar baik, yang memperdengarkan assalam, yaitu orang yang berkata kepada Sion begini: Allahmu juga Raja! Adalah bunyi suara pengawalmu; mereka itu mengangkat suaranya dan bersorak bersama-sama, karena mata dengan mata mereka itu melihat Tuhan kembali kepada Sion. Bertempiklah, bersoraklah bersama-sama, hai segala jajahan Yeruzalem, yang sudah rusak, karena Tuhan sudah menghiburkan umat-Nya dan sudah menebus Yeruzalem. Bahwa Tuhan sudah menyingsing lengan kesucian-Nya di hadapan mata segala orang kafir, maka segala ujung bumipun akan melihat selamat yang dari pada Allah kami. Pergilah, pergilah kamu, keluarlah dari sana; jangan kamu jamah yang najis itu; keluarlah dari tengah mereka itu, sucikanlah dirimu, hai kamu yang menggandar benda Tuhan! Karena adapun kamu akan keluar itu bukannya dengan gopoh-gopoh; adapun kamu akan berjalan itu bukannya seperti orang lari, karena Tuhan juga akan berjalan di hadapan mukamu, dan Allah orang Israelpun akan menjadi tutup tentaramu. Bahwasanya hamba-Ku itu akan melakukan dirinya dengan akal budi; iapun akan diangkat tinggi-tinggi dan dipermuliakan amat sangat. Seperti tercengang-cenganglah banyak orang akan dia, sebab begitu buruk mukanya, terlebih pula dari pada barang seorang, dan rupanyapun terlebih pula dari pada segala anak Adam; demikianpun akan disukakannya banyak orang kafir, maka raja-raja akan mengatupkan mulutnya di hadapannya; karena orang yang belum dikatakan akan halnya, ia itu akan melihatnya, dan orang yang belum mendengar dia, ia itu akan mengetahuinya. Siapa gerangan telah percaya akan kabar kami, dan kepada siapa tangan Tuhan dinyatakan? Karena ia telah tumbuh di hadapan hadirat-Nya seperti taruk muda, seperti sebuah akar dari pada tanah yang kering; maka tiadalah padanya barang keelokan atau kemuliaan, sehingga kita pandang akan dia, dan tiada pula rupanya, sehingga kita rindu akan dia. Bahwa ia dicelakan dan terhina di antara segala manusia, seorang yang kena sengsara dan yang biasa dalam kesukaran; seperti seorang yang dari padanya juga ditudungi oranglah mukanya, demikianlah ia dicelakan, maka kitapun tiada mengindahkan dia. Sebenarnya ditanggungnya segala kelemahan kita dan diangkutnya segala penyakit kita, tetapi pada sangka kita bahwa disengsarakan dan dipalu dan direndahkan Allah akan dia. Tetapi ia sudah kena luka karena sebab segala kesalahan kita, dan iapun dihancurkan karena sebab segala kejahatan kita; bahwa siksa yang mengadakan selamat bagi kita itu berlaku atas dia dan oleh segala bilurnya kitapun disembuhkan. Bahwa sesatlah kita sekalian seperti domba, masing-masing kita balik kepada jalannya sendiri, tetapi segala kejahatan kita ditempuhkan Tuhan kepadanya. Apabila ia itu ditagih maka iapun disengsarakan, tetapi tiada dibukakannya mulutnya; seperti seekor anak domba ia dihantar akan dibantai dan seperti seekor kambing biri-biri kelu di hadapan orang yang mengguntingi bulunya, demikianpun tiada dibukakannya mulutnya. Bahwa iapun diangkat dari dalam kepicikan dan dari dalam pehukuman, maka di antara segala orang zamannya siapakah memperhatikannya, bahwa ia dikerat dari negeri orang yang hidup; karena sebab kesalahan segala umat-Ku maka bala itu sudah berlaku atasnya. Bahwa ditentukan oranglah kuburnya di antara segala orang fasik, tetapi dalam hal matinya adalah ia di antara orang kaya-kaya, karena iapun tiada berbuat dosa, dan tipupun tiada terdapat dari pada mulutnya. Tetapi adalah kehendak Tuhan juga menghancurkan dia dan mempersakiti dia. Apabila sudah diserahkannya nyawanya akan korban karena salah, iapun akan melihat benih dan melanjutkan umur, maka keridlaan Tuhanpun akan beruntung oleh tangannya. Karena sebab kesukaran jiwanya iapun akan melihatnya dan hatinya akan berpuas; dengan pengajarannya juga hamba-Ku yang benar itu akan membenarkan banyak orang, karena akan ditanggungnya segala dosa mereka itu. Maka sebab itu Aku akan mengaruniakan kepadanya suatu bahagian dari pada orang banyak dan diambilnya akan dirinya orang-orang yang berkuasa seolah-olah barang jarahan, sebab sudah dicurahkannya nyawanya ke dalam maut dan iapun dibilang dengan orang durhaka dan sudah ditanggungnya dosa orang banyak dan sudah dipintanya doa akan orang durhaka. Bersoraklah dengan sukahati, hai engkau yang mandul, yang belum tahu beranak! bertempik soraklah, hai engkau yang belum tahu menyakiti akan beranak! karena orang yang sunyi itu terlebih banyak anaknya dari pada orang yang bersuami, demikianlah firman Tuhan. Luaskanlah tempat kemahmu, hendaklah kelambu kediamanmu dibentangkan makin lebar, janganlah ia itu ditegahkan, panjangkanlah segala talimu dan lantakkanlah segala pasakmu. Karena engkau akan bertambah-tambah ke kiri dan ke kanan dan benihmu akan memusakai segala orang kafir dan meramaikan pula segala negeri yang rusak itu. Janganlah takut, karena tiada engkau akan dipermalukan; janganlah berbera mukamu, karena tiada engkau akan kena aib, melainkan engkau kelak terlupa akan kehinaan hal mudamu dan tiada teringat pula akan kecelaan hal engkau lagi janda. Karena Khalikmu itulah suamimu, Tuhan serwa sekalian alam itulah nama-Nya, dan Yang Mahasuci orang Israel itulah Penebusmu; maka disebut akan Dia kelak Allah semesta alam sekalian. Karena dipanggil Tuhan akan dikau, seperti akan seorang yang ditinggalkan dan yang berdukacita hatinya; kendatilah engkau juga isterinya pada masa mudanya, jikalau engkau sudah dibuang sekalipun; demikianlah firman Allahmu! Sesaat jua lamanya sudah engkau Kutinggalkan, tetapi dengan kasihan yang amat besar Aku mengangkat akan dikau pula. Oleh kehangatan murka-Ku sudah Kusamarkan wajah-Ku dari padamu sesaat jua lamanya, tetapi dengan kemurahan yang kekal Aku akan mengasihankan dikau, demikianlah firman Tuhan, yaitu Penebusmu. Maka seperti pada zaman Nuh begitu juga hal-Ku sekarang ini; pada zaman itu Aku sudah bersumpah bahwa tiada lagi air Nuh itu akan meliputi bumi, maka sekarangpun Aku bersumpah, bahwa tiada lagi Aku murka akan dikau dan tiada lagi Aku menistakan dikau. Karena jikalau segala gunung undur dan segala bukitpun goncang sekalipun, tetapi kemurahan-Ku tiada akan undur dari padamu dan perjanjian selamat-Kupun tiada akan tergoncang, demikianlah firman Tuhan, Murahimmu! Hai engkau yang teraniaya dan terhambat oleh ribut dan yang tiada terhiburkan! bahwasanya Aku akan mematutkan segala batumu dengan indahnya dan mengalaskan dikau di atas permata nilam; segala baluartimu Kujadikan dari pada hablur dan segala pintu gerbangmu dari pada permata intan dan segala perhinggaan tanahmu dari pada batu yang indah-indah. Maka segala anakmu akan diajar oleh Tuhan dan besarlah kelak selamat segala anakmu. Maka oleh kebenaran juga engkau akan ditetapkan, dan engkau akan jauh dari pada aniaya, karena tiada engkau akan takut, dan engkau akan jauh dari pada kegentaran, karena tiada ia itu akan menghampiri engkau. Bahwasanya tidak dapat tiada mereka itu akan berkerumun, tetapi tiada dari pada pihakku; barangsiapa yang akan berhimpun hendak melawan dikau, ia itu akan jatuh karena sebabmu. Bahwasanya Aku sudah menjadikan tukang besi, yang menghembuskan bara dalam api, dan yang memperbuat senjata dengan kelelahannya, dan lagi Aku menjadikan si pembinasa akan membinasakan, tetapi segala senjata yang diperbuat akan melawan dikau, ia itu tiada akan beruntung dan segala lidah orang yang berbangkit dalam hukum akan melawan dikau, ia itu akan dihukumkan olehmu; maka inilah bahagian pusaka segala hamba Tuhan, dan kebenaran mereka itu asal dari pada-Ku juga; demikianlah firman Tuhan! Hai kamu sekalian yang berdahaga! marilah kepada air, dan kamu yang tiada beruang, marilah, belilah dan makanlah, bahkan, marilah, belilah air anggur dan air susu dengan tiada uang dan dengan tiada harga! Mengapa kamu membelanjakan uang karena barang yang bukan makanan dan kelelahanmu karena barang yang tiada dapat mengenyangkan? Dengarlah akan Daku dengan yakin, makanlah barang yang baik dan biarlah hatimu menyedapkan dirinya dengan kelimpahan itu. Berilah telinga, marilah kepada-Ku, dengarlah kiranya, maka jiwamu akan hidup; dan Aku akan membuat dengan kamu suatu perjanjian yang kekal, segala janji selamat Daud yang tiada terubahkan. Bahwasanya Aku sudah memberikan dia kepada segala bangsa akan saksi dan akan Penghulu dan Amir segala bangsa. Bahwasanya engkau akan memanggil suatu bangsa yang tiada kaukenal akan dia, dan bangsa yang tiada mengenal engkau itupun akan datang mendapatkan dikau, maka demikianlah kehendak Tuhan, Allahmu, demikianlah kehendak Yang Mahasuci orang Israel, karena telah dipermuliakannya dikau. Hendaklah kamu mencahari Tuhan sementara lagi boleh mendapat Dia, berdoalah kepadanya sementara lagi Ia hampir. Hendaklah orang fasik itu meninggalkan jalannya dan orang jahat itu kepikirannya, dan hendaklah ia bertobat kepada Tuhan, maka dikasihankan Tuhan akan dia kelak, dan kepada Allah kita, karena Iapun mengampuni dengan limpahnya. Karena kepikiran-Ku itu bukan kepikiranmu, dan jalanmu itu bukan jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Melainkan seperti tinggi langit dari pada bumi, demikianpun tinggi jalan-Ku dari pada jalanmu dan kepikiran-Ku dari pada kepikiranmu. Karena seperti hujan dan salju turun dari langit dan tiada kembali ke sana, melainkan didiriskannya bumi dan dijadikannya ia berhasil dan menumbuhkan pokok, dan ia memberi biji-bijian kepada orang penabur dan roti kepada orang yang makan; demikianpun perihal firman-Ku, yang terbit dari pada mulut-Ku, ia itu tiada akan kembali kepada-Ku dengan hampa, melainkan akan dilakukannya barang yang Kukehendaki dan ia itupun akan beruntung dalam segala sesuatu yang Kusuruhkan dia kepadanya. Karena dengan kesukaan kamu akan keluar dan dengan selamat juga kamu akan dipimpin; bahwa segala gunung dan bukit akan bertempik sorak dan menyanyi ramai-ramai di hadapan kamu dan segala pohon kayu di padangpun akan bertepuk-tepuk tangan. Akan ganti pokok duri kelak bertumbuh pohon senobar dan akan ganti pokok onak kelak bertumbuh pohon murd, maka inilah bagi Tuhan akan suatu nama dan akan tanda yang kekal, yang tiada terhapuskan. Demikianlah firman Tuhan: Peliharakanlah kebenaran dan buatlah insaf, karena selamat yang dari pada-Ku itu hampir akan datang dan kebenaran-Ku hampir akan dinyatakan. Berbahagialah kiranya orang yang berbuat demikian dan anak Adam yang berpaut kepada hal itu, yang memeliharakan sabat, sehingga tiada dinajiskannya, dan yang memeliharakan tangannya dari pada berbuat barang jahat. Adapun orang dagang yang berpaut kepada Tuhan itu janganlah ia berkata demikian: Niscaya aku sudah diasingkan oleh Tuhan dari pada umat-Nya; maka orang kasimpun jangan berkata demikian: Bahwasanya aku ini sebatang pohon yang kering. Karena demikianlah firman Tuhan akan hal orang kasim yang memeliharakan segala sabat-Ku dan yang suka akan barang yang Kukehendaki dan yang berpaut kepada perjanjian-Ku: Bahwa kepada mereka itu juga Aku akan mengaruniakan di dalam kaabah-Ku dan di sebelah dalam pagar tembok-Ku suatu tempat dan suatu nama yang baik dari pada nama segala anak laki-laki dan perempuan; suatu nama yang kekal, yang tiada terhapuskan, Kukaruniakan kepada masing-masing kelak. Maka segala orang dagang yang berpaut kepada Tuhan hendak berbuat bakti kepada-Nya dan hendak mengasihi akan nama Tuhan dan hendak menjadi hamba-Nya, barangsiapapun baik yang memeliharakan hari sabat, sehingga tiada dinajiskannya, dan yang berpaut kepada perjanjian-Ku, niscaya Kusampaikan dia kepada bukit-Ku yang suci dan Kusukacitakan hatinya kelak di dalam rumah sembahyang-Ku: Bahwa segala korban bakaran dan segala korban sembelihan mereka itu akan kekenangan di atas mezbah-Ku, karena rumah-Ku akan disebut rumah sembahyang bagi segala bangsa. Maka inilah firman Tuhan Hua, yang menghimpunkan segala orang Israel, yang sudah dihalau itu: Bahwa kepadanya Aku akan mengumpulkan lagi orang lain, terlebih dari pada sekalian mereka yang telah dihimpunkan kepadanya itu. Marilah, hai segala margasatwa di padang dan segala binatang yang di hutan, datanglah makan! Segala penghulu mereka itu buta, satupun tiada diketahuinya, semuanya itu anjing kelu, tiada ia tahu menyalak, mereka itu mengantuk sambil berbaring dan suka tidur. Maka anjing ini lagi gelojoh, tiada ia tahu kenyang; bahkan, mereka itulah gembala yang tiada dapat mengerti, masing-masing balik kepada jalannya sendiri, masing-masing kepada labanya yang keji, jikalau orang yang terkemudian sekalipun, katanya: Marilah, aku akan mengambil air anggur, kita akan minum minuman yang keras, maka seperti hari ini demikian juga besok hari, bahkan, terlebih ria dan mewah pula! Bahwa orang yang benar itu binasalah, maka seorangpun tiada yang memperhatikannya; orang yang baikpun dipungut habis-habis, maka seorangpun tiada yang mencamkan hal itu; tetapi orang yang benar itu dipungut habis-habis dahulu dari pada datang jahat itu. Dengan selamat juga ia pergi; mereka itu berhentikan lelahnya di atas tempat tidurnya, yaitu tiap-tiap orang yang sudah berjalan dengan tulus hatinya. Tetapi kamu, hendaklah ke mari, hai anak-anak petenung perempuan! kamu benih yang bermukah dan berzinah! Karena akan siapakah kamu bergemar? akan siapakah kamu ngangakan mulutmu dan mengelelotkan lidahmu? Bukankah kamu anak-anak durhaka dan suatu benih yang haram? Yang memuaskan nafsumu dengan berhala di bawah segala pohon kayu yang hijau, dan yang membantai anak-anakmu di dalam segala lembah dan di dalam celah-celah bukit batu! Di jurang-jurang yang kering kamu bantai akan dia yang bahagianmu, akan dia yang milikmu terutama! dan serta dengan mereka itu kamu curahkan lagi persembahan minuman dan kamu membawa persembahan makanan! Masakan Aku melihat perkara yang begitu dengan tiada menghukumkan dia? Bahwa di atas gunung yang tinggi-tinggi kamu mendirikan pembaringanmu, kamu sendiri naik ke sana akan mempersembahkan korban. Di belakang pintu dan jenang pintu kamu membubuh tanda peringatanmu; di sana kamu menelanjangkan dirimu bagi yang lain dari pada-Ku dan kamu naik dan meluaskan pembaringanmu dan kamu menyelimpat dengan orang yang kamu suka berseketiduran dengan dia, yaitu dengan tiap-tiap orang yang mengisyaratkan kamu jua. Maka kamu datang menghadap Molekh dengan minyak bau-bauan dan kamu siram berkasai dan menyuruhkan segala utusanmu jauh-jauh dan menurunkan dia sampai ke dalam neraka. Jikalau kamu penat dari pada perjalanan yang jauh sekalipun, tiada juga katamu: Putuslah harapku! kamu lagi merasai kuat di dalam tanganmu, sebab itu tiada kamu merasai sakit. Tetapi akan siapa gerangan kamu sudah tahu gentar dan takut? Sesungguhnya kamu sudah tahu berdusta, tetapi tiada pernah kamu ingat akan Daku atau menaruh Aku di dalam hatimu! Bukankah ia itu sebab Aku berdiam diriku beberapa zaman lamanya maka kamu tiada takut akan Daku? Bahwa Aku hendak memberitahu kebenaranmu dan segala perbuatanmu, yang sekali-kali tiada berfaedah kepadamu. Apabila kamu berseru, baiklah kebanyakan berhalamu menolong kamu! tetapi semuanya itu akan diterbangkan oleh angin, semuanya itu hilanglah di dalam uap. Tetapi barangsiapa yang harap pada-Ku itu akan memusakai bumi dan beroleh bukit kesucian-Ku akan miliknya pusaka. Pada masa itu dikatakan oranglah kelak: Tambaklah, tambaklah, ratakanlah jalan, lalukanlah segala batu sentuhan dari pada jalan umat-Ku! Karena demikianlah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang mengediami tempat yang kekal, dan sucilah nama-Nya: Sungguhpun Aku mengediami tempat yang tinggi dan suci, tetapi Aku diam juga serta dengan orang yang hancur dan rendah hatinya, supaya Aku menghidupkan hati orang yang rendah dan supaya Aku menghidupkan hati orang yang hancur. Karena tiada Aku hendak berbantah-bantah sampai selama-lamanya dan tiada Aku hendak murka dengan tiada berkeputusan; apabila nyawa diliputi di hadapan hadirat-Ku Kujadikan kesenangan baginya. Bahwa murka-Ku sudah berbangkit akan salah mereka itu yang bertimbun-timbun, lalu Kupalu akan mereka itu; dengan kehangatan murka-Ku Aku menyamarkan diri-Ku dari padanya; kendatilah dengan durhakanya selalu juga mereka itu menurut jalan hatinya. Bahwa Aku sudah melihat jalan-jalannya, maka Aku akan menyembuhkan mereka itu dan Aku akan memimpin mereka itu dan kepada mereka itu yang berdukacita Aku mengaruniakan penghiburan dengan amat limpahnya. Bahwa Aku menjadikan puji-pujian lidah; selamat, selamat kiranya bagi orang yang jauh dan bagi orang yang hampir, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku sudah menyembuhkan mereka itu. Tetapi segala orang fasik itu seperti laut yang bergelora, karena tiada ia itu boleh teduh, dan airnya menimbulkan lumpur dan lanyau. Bahwa pada orang fasik tiadalah selamat; demikianlah firman Allahku. Berserulah dengan keras bunyinya, jangan engkau menahaninya, nyaringkanlah suaramu selaku nafiri dan memberitahu umat-Ku segala kesalahannya dan isi rumah Israel segala dosanya. Bukankah mereka itu mencahari Aku pada sebilang hari dan mereka itu suka mengetahui segala jalan-Ku, seperti suatu bangsa yang melakukan barang yang benar dan yang tiada tahu meninggalkan hukum Allahnya. Bukankah mereka itu bertanyakan Aku dari hal mana yang patut dan mana yang benar, dan mereka itu suka menghampiri Allah! Katanya: Mengapa kami berpuasa maka tiada Engkau melihatnya; kami memenatkan jiwa kami, maka tiada Engkau mengetahuinya? Bahwasanya pada hari kamu berpuasa, maka kamu memuaskan nafsumu; adapun barang yang dalamnya kamu mempersakiti dirimu, ia itu kamu tanggungkan atas dirimu sendiri juga. Bahwasanya kamu berpuasa hendak berbantah-bantah dan berkelahi dan bergocoh-gocoh dengan amarah; adapun puasa seperti yang kamu buat sekarang ini tiada boleh menyampaikan bunyi serumu kepada tempat yang tinggi itu. Adakah puasa begini macam yang Kukehendaki, bahwa manusia mempersakiti jiwanya barang sehari lamanya, dan ditunduknya kepalanya selaku kercut dan dikenakannya kepada tubuhnya kain karung dan abu? Bolehkah yang demikian kamu katakan puasa dan hari yang memperkenankan Tuhan? Bukankah inilah puasa yang Kukehendaki, yaitu kamu membukakan segala simpulan kejahatan dan menguraikan segala tali kuk dan menyuruhkan pergi dengan merdeka segala orang yang teraniaya dan kamu memecahkan segala kuk? Bukankah inilah: Bahwa kamu membahagi-bahagi makananmu kepada orang yang berlapar dan memberi tumpangan dalam rumahmu kepada orang miskin dan yang terbuang; apabila kamu melihat seorang yang telanjang kamu menudungi dia dan tiada kamu menyembunyikan dirimu dari pada orang yang sedaging darah dengan kamu? Pada masa itu terangmu akan merekah seperti fajar dan kesembuhanmu akan tumbuh dengan segeranya; pada masa itu kebenaranmu akan berjalan di hadapanmu dan kemuliaan Tuhan pengiringmu. Pada masa itu kamu akan berseru dan Tuhanpun akan menyahut; apabila kamu menangis, lalu firman Tuhan kelak demikian: Aku adalah hadir. Jikalau kiranya kamu membuang dari antara kamu segala aniaya dan petunjuk jari dan perkataan yang mencelakan. Dan kamu memberikan kepada orang yang berlapar barang yang kamu ingin sendiri dan kamu mengenyangkan jiwa yang kepicikan; pada masa itu terangmu akan terbit dari dalam gelap dan malam berubah bagimu menjadi siang hari. Maka Tuhanpun akan memimpin kamu selalu dan dikenyangkannya jiwamu, jikalau di tanah yang kering sekalipun, dan dikuatkannya segala tulangmu dan kamu akan jadi seperti taman yang didirus dan seperti pancaran air yang tiada tahu kekeringan. Pada masa itu kamu akan membangunkan pula segala tempat yang lama sudah rusak, dan kamu mendirikan pula segala kaki tembok yang tertimbus sudah beberapa zaman lamanya; pada masa itu dinamai orang akan dikau: Si penumpat celah pagar, si penambak lorong-lorong yang akan didiami. Jikalau engkau menegahkan kakimu dari pada membuat kehendakmu pada sabat, yaitu pada hari yang disucikan bagi-Ku, dan engkau membilang sabat itu akan hari kesukaan yang patut disucikan bagi Tuhan, yang harus dihormati, dan engkau mempermuliakan hari itu dengan tiada menurut jalanmu sendiri atau memebuat kehendakmu atau memakai perkataan yang sia-sia; pada masa itu hatimu kelak bersukacita akan Tuhan, maka akan Kujadikan bahwa engkau mengendarai segala ketinggian bumi dan Aku akan memberi engkau makan pusaka Yakub, moyangmu itu; demikianlah firman yang terbit dari pada mulut Tuhan! Bahwasanya lengan Tuhan tiada singkat, sehingga tiada dapat Ia menolong kamu, dan telinga-Nyapun tiada menjadi terlalu berat, sehingga tiada Ia dapat mendengar. Tetapi segala kejahatanmu sudah menceraikan kamu dari pada Allahmu, dan sebab segala dosamu disamarkannya wajah-Nya dari padamu, sehingga tiada didengar-Nya akan kamu. Karena tanganmu berlumur dengan darah dan segala jarimu dengan aniaya, bibirmu berkata dusta dan lidahmu mereka jahat. Seorangpun tiada yang membuka mulutnya karena keadilan dan seorangpun tiada yang masuk hukum karena kebenaran; mereka itu harap pada barang yang sia-sia serta berkata dusta; bahwa orang mengandung aniaya dan beranak kejahatan. Mereka itu mengeramkan telur ular tedung dan bertenunkan sarang laba-laba; barangsiapa yang makan dari pada telurnya ia itu akan mati kelak; apabila telur itu ditetas, maka keluarlah seekor ular biludak dari dalamnya. Sarangnya laba-laba tiada berguna kepada pakaian; tiada boleh orang menudungi tubuhnya dengan perbuatan mereka itu; maka perbuatan mereka itu pekerjaan kejahatan, dan perbuatan aniaya adalah pada tangannya. Bahwa kakinya berlari-lari akan membuat jahat dan mereka itu pantas akan menumpahkan darah orang yang tiada bersalah; segala kepikiran mereka itu kepikiran yang jahat dan pada segala jalan mereka itu adalah kerusakan dan kebinasaan. Maka tiada diketahuinya akan jalan selamat, kebenaranpun tiada pada segala jalan mereka itu; bahwa mereka itu sendiri membengkokkan jalan-jalannya; barangsiapa yang menjalani dia ia itu tiada mengetahui akan selamat. Maka sebab itu insaf jauhlah dari pada kita dan kebenaranpun tiada sampai kepada kita; bahwa kita menantikan terang, tetapi sesungguhnya ada kegelapan juga; kita menantikan terang cuaca, tetapi kita berjalan di dalam gelap gulita. Bahwa kita meraba-raba ke pagar dinding selaku orang buta dan kita merayau seperti orang yang tiada bermata; pada tengah hari juga kita terantuk seperti pada waktu samar muka, bahwa dengan segala gaya kita, maka kita seperti orang mati juga. Bahwa kita meraung-raung seperti beruang dan kita sekalian memeram seperti merpati; kita menantikan insaf, maka ia itu tiada; kita menantikan selamat, maka ia itu tinggal jauh dari pada kita. Karena banyaklah kesalahan kami di hadapan hadirat-Mu dan segala dosa kami naik saksi atas kami; karena sadarlah kami akan segala kesalahan kami, dan kami ketahui akan segala kejahatan kami. Bagaimana kita khianat dan sudah menyangkal Tuhan dan sudah undur dari pada Allah kita; bagaimana kita sudah berkata-kata hendak gagah dan murtad dan hati kita sudah mengandung dan mereka segala perkataan dusta. Sebab itu insaf sudah undur ke belakang dan keadilanpun adalah berdiri dari jauh; bahkan, kebenaran itu terpelecok di tengah-tengah jalan dan ketulusanpun tiada boleh mendapat tumpangan. Maka kebenaran itu dicahari cuma-cuma dan barangsiapa yang lalu dari pada jahat itu menjadikan dirinya suatu rampasan. Bahwa sekalian ini sudah dilihat oleh Tuhan, maka jahatlah kepada pemandangan-Nya bahwa tiadalah barang insaf. Sedang dilihat-Nya bahwa seorang juapun tiada, maka heranlah Ia tercengang-cengang; tegal tiadalah barang syafi, maka lengan-Nya sendiri mengadakan kemenangan bagi-Nya dan keadilan-Nyapun menyokong Dia. Karena Iapun berpakaikan keadilan akan baju zirha dan ketopong selamat adalah di atas kepala-Nya dan Iapun berpakaikan pembalasan akan pakaian dan ditudungi-Nya diri-Nya dengan gairah seperti dengan baju selimut. Betul sekadar perbuatan itu akan dibalas-Nya juga, yaitu kehangatan murka atas segala pembenci-Nya dan pembalasan atas segala seteru-Nya, dan atas segala pulaupun didatangkan-Nya pembalasan. Pada masa itu orang kelak takut akan nama Tuhan dari pada sebelah masuk matahari dan akan kemuliaan-Nya dari pada sebelah terbit matahari! Apabila musuh itu datang seperti air bah, maka nafas Tuhanpun akan menghembuskan dia selaku angin ribut. Maka kepada Sion akan datang seorang Penebus, yaitu bagi segala orang dalam Yakub, yang bertobat dari pada dosanya; demikianlah firman Tuhan. Akan Daku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka itu, demikianlah firman Tuhan: Bahwa Roh-Ku yang padamu dan segala firman-Ku yang sudah Kububuh dalam mulutmu, ia itu tiada akan lalu dari pada mulutmu atau dari pada mulut anak-anakmu, atau dari pada mulut cucu cicitmu dari pada sekarang sampai selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan. Bangunlah engkau, nyatakanlah cahayamu, karena terangmu ada datang dan kemuliaan Tuhan terbitlah atas kamu. Karena sesungguhnya kegelapan menudungi bumi dan kelam kabut menudungi segala bangsa, sementara terang Tuhan terbitlah atas kamu dan kemuliaan-Nyapun bersinar kepadamu. Maka segala orang kafirpun akan datang kepada terangmu dan segala raja-rajapun kepada cahaya yang sudah terbit bagi kamu. Angkatlah matamu, lihatlah berkeliling; mereka itu sekalian berkerumun, mereka itu datang mendapatkan dikau; segala anakmu laki-laki datang dari jauh dan segala anakmu perempuanpun berjalan pada sisinya. Pada masa itu engkau akan kedatangan takut bercampur sukacita, maka hatimu akan bimbang dan meluaskan dirinya oleh kesukaan, apabila kekayaan segala laut dicurahkan atas kamu dan harta benda segala orang kafirpun datang kepadamu. Bahwa kawan-kawan unta akan menudungi muka tanahmu, yaitu unta yang pantas dari Midian dan Hefa; maka dari Syebapun datanglah sekaliannya sambil membawakan emas dan kemenyan, sambil memasyhurkan kepujian Tuhan. Segala domba Kedar dikumpulkan kepadamu, segala domba jantan Nebayot dihantar akan gunamu, sekalian itu naik ke atas mezbah-Ku, dipersembahkan dengan keridlaan hati, maka rumah-Ku yang mulia itu akan Kupermuliakan pula. Siapakah mereka yang terbang ke mari itu seperti awan-awan dan seperti burung merpati ke pintu sarangnya? Mereka yang di pulau-pulau itu akan menantikan Aku, dan lagi seperti dahulupun segala kapal Tarsis akan membawa anak-anakmu dari jauh, dan membawa sertanya akan emas peraknya kepada nama Tuhan, Allahmu, dan kepada Yang Mahasuci orang Israel, yang sudah mempermuliakan dikau. Maka orang-orang helatpun akan membaiki pula segala pagar tembokmu dan raja-raja mereka itu akan berjasa kepadamu; karena oleh kehangatan murka-Ku sudah Kupalu engkau, tetapi oleh keridlaan-Ku sudah Kukasihankan dikau. Maka segala pintu gerbangmupun akan terbuka selalu, baik siang baik malam tiada ia itu ditutup, supaya dibawa masuk kepadamu akan tentara orang kafir dan segala rajanya dihantar dengan upacara. Karena adapun bangsa atau kerajaan yang tiada mau takluk kepadamu, ia itu akan binasa, dan bangsa itu akan dibinasakan sekali-kali. Segala kemuliaan Libanonpun akan datang kepadamu, pohon senobar dan dardar dan buksis bersama-sama akan menghiasi tempat kesucian-Ku, akan mempermuliakan tempat kediaman-Ku. Pada masa itu akan datang kepadamu sambil menunduk dirinya segala anak-anak orang yang sudah menganiayakan dikau, dan segala orang yang sudah mencucakan dikaupun akan sujud serta menyembah kepada kakimu, dan digelar oranglah akan dikau negeri Tuhan, yaitu Sion Yang Mahasuci orang Israel. Sedang engkau sudah ketinggalan dan kebencian, sehingga seorangpun tiada berjalan terus dari padamu, maka Aku akan menjadikan dikau kelak suatu kemuliaan yang kekal dan suatu kegemaran turun-temurun. Maka engkau akan mengisap air susu segala bangsa dan susu permaisuripun akan menyusui engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuasa Yakub! Akan ganti tembaga Aku membawa emas kelak dan akan ganti besi Aku membawa perak dan akan ganti kayupun tembaga dan akan ganti batupun besi; maka Aku akan menjadikan segala penghulumu orang saleh dan segala pemerintahmu orang adil. Maka tiada kedengaran lagi barang pergagahan di dalam negerimu atau kerusakan dan kebinasaan di dalam perhinggaan tanahmu, melainkan akan pagar tembokmu kelak kausebut Selamat dan akan segala pintu gerbangmupun Kepujian! Bahwa matahari tiada lagi akan terang bagimu pada siang hari dan cahaya bulanpun tiada bersinar lagi kepadamu, melainkan Tuhan juga bagimu akan terang yang kekal dan Allahmupun akan kemuliaanmu. Bahwa mataharimu tiada akan masuk lagi dan bulanmupun tiada akan temaram, karena Tuhan juga bagimu akan terang yang kekal dan segala hari kedukaanmu itu adalah keputusannya. Adapun bangsamu, sekalian mereka itu akan orang saleh adanya, dan mereka itu akan mempunyai bumi akan pusaka sampai selama-lamanya; mereka itu menjadi suatu pucuk yang telah Kutanam sendiri, suatu perbuatan tangan-Ku, supaya Aku dipermuliakan! Maka yang terkecil itu akan bertambah-tambah menjadi seribu dan yang terhinapun akan menjadi suatu bangsa yang besar; bahwa Aku ini, Tuhan, akan mengadakan perkara itu pada masanya dan dengan segeranya. Bahwa Roh Tuhan Hua adalah padaku, sebab telah dilantik Tuhan akan daku, supaya aku membawa kabar selamat kepada orang yang teraniaya; disuruhnya aku mengobati orang yang pecah hatinya, dan berseru-seru kelepasan bagi orang yang tertawan dan kebukaan penjara bagi orang yang terbelenggu. Dan akan berseru-serukan tahun kesenangan Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, dan akan menghiburkan segala orang yang berdukacita hatinya. Dan akan mengangkat segala orang Sion yang berdukacita, dan akan memberikan mereka itu perhiasan akan ganti abu dan minyak kesukaan akan ganti kedukaan dan pakaian indah-indah akan ganti hati yang picik; supaya mereka itu disebut pohon beraksa kebenaran, suatu tanaman Tuhan, sipaya Iapun dipermuliakan. Pada masa itu mereka itu akan membaiki pula segala tempat yang lama sudah rusak dan membangunkan pula segala tempat yang dirobohkan dahulu, dan membaharui segala negeri yang rusak, dan yang roboh sudah beberapa zaman lamanya. Pada masa itu orang-orang keluaran akan berjasa kepadamu dan menggembalakan kawan kambingmu, dan orang-orang helatpun akan mengusahakan bendang-bendangmu dan menunggui kebun-kebun anggurmu. Tetapi kamu akan digelar imam-imam Tuhan, dan dinamai hamba-hamba Allah kita, maka kamu akan makan segala harta benda orang kafir dan memerintahkan segala kekayaan mereka itu. Akan ganti malumu kamu akan beroleh hormat dua lapis dan akan ganti kecelaan mereka itu akan bersorak-sorak sebab untungnya. Maka oleh sebab itu dalam negerinya mereka itu akan mempunyai suatu bahagian pusaka yang dua lapis dan kesukaan yang kekal akan menjadi bahagiannya. Karena Aku ini, Tuhan, mengasihi akan insaf, tetapi Aku benci akan rampasan dan lalim; maka sebab itu Aku memberi upah mereka itu dengan sebenar-benarnya dan Aku meneguhkan dengan mereka itu suatu perjanjian yang kekal. Maka benih mereka itu akan masyhur kelak di antara segala orang kafir dan anak cucunyapun di antara segala bangsa; barangsiapa yang melihat mereka itu, ia itu akan mengetahui bahwa mereka itulah suatu benih yang diberkati Tuhan. Bahwa amat sukacitalah hatiku akan Tuhan; hatikupun bergemar akan Allahku, karena sudah dikenakan-Nya kepadaku pakaian selamat dan diselubung-Nya aku dengan selimut kebenaran, seperti seorang mempelai laki-laki menghiasi dirinya dengan destar dan seorang mempelai perempuan menghiasi dirinya dengan selengkap permata. Karena seperti bumi menerbitkan tumbuhannya dan seperti kebunpun menumbuhkan barang yang tertabur dalamnya, demikianpun Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan kepujian di hadapan mata segala bangsa! Bahwa karena sebab Sion tiada aku hendak berdiam diriku dan karena sebab Yeruzalempun tiada aku hendak berhentikan lelahku; sehingga kebenarannya terbit seperti cahaya terang dan selamatnyapun seperti pedamaran yang bernyala. Maka segala orang kafir akan melihat kebenaranmu dan segala rajapun kemuliaanmu, maka engkau akan disebut dengan nama yang baharu, yang akan ditentukan oleh firman Tuhan. Maka engkau akan menjadi sebuah makota yang indah-indah pada tangan Tuhan dan sebuah tengkuluk kerajaan pada tangan Allahmu. Maka tiada lagi dikatakan orang kepadamu: Engkaulah ketinggalan; dan tiada lagi dikatakannya akan tanahmu: Engkaulah kerusakan; melainkan dikatakannya akan dikau: Yang terkasih; dan akan tanahmu: Yang bersuami; karena dikasihi Tuhan akan dikau kelak dan tanahmupun akan diperisterikan. Karena seperti seorang teruna beristerikan seorang anak dara demikianpun engkau akan diperisterikan oleh Dia, yang menyembuhkan dikau, dan seperti seorang mempelai laki-laki bergemar akan mempelai perempuan, demikianpun Allahmu kelak bergemar akan dikau. Hai Yeruzalem! Aku sudah menaruh beberapa orang pengawal di atas pagar tembokmu, supaya jangan mereka itu berdiam dirinya siang dan malam sampai selama-lamanya. Hai kamu yang mengingatkan orang akan Tuhan, jangan kamu berhentikan lelahmu! Dan jangan kamu berdiam dirimu di hadapan-Nya, sehingga ditetapkan-Nya Yeruzalem dan dijadikan-Nya dia akan suatu kepujian di atas bumi. Bahwa Tuhan sudah bersumpah demi tangan kanan-Nya dan demi lengan kuasa-Nya: Bahwasanya dari pada sekarang ini tiada lagi Aku memberikan gandummu kepada musuhmu akan makanannya dan tiada lagi orang helat akan minum air anggur yang sudah kamu lelahkan. Melainkan orang yang mengumpulkan dia, ia itu juga akan makan dia serta memuji-muji Tuhan, dan orang yang menghimpunkan dia, ia itu juga akan minum dia di dalam pagar halaman tempat-Ku yang suci. Keluarlah, keluarlah dari pada pintu-pintu gerbang, sediakanlah jalan bagi segala umat; tambaklah, tambaklah jalan raya, lalukanlah segala batu, dan dirikanlah suatu alamat di antara segala bangsa! Bahwasanya Tuhan memperdengarkan dia sampai kepada ujung bumi; katakanlah kepada puteri Sion: Bahwasanya upah-Nya adalah serta-Nya dan pembalasan-Nya adalah di hadapan hadirat-Nya. Pada masa itu digelar oranglah akan mereka itu bangsa yang suci, orang tebusan Tuhan, dan engkaupun akan dinamai yang kekasih, dan negeri yang tiada ditinggalkan pula. Siapakah dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan tepercik pakaiannya? dia, yang berpakaikan indah-indah serta berjalan dengan perkasanya dan kebesaran kuatnya? Bahwa itulah Aku yang berkata-katakan barang yang benar dan yang berkuasa akan menolong. Apa mulanya maka pakaianmu merah begini, seperti kain orang yang mengirik dalam apitan air anggur? Bahwa Aku seorang-orang-Ku juga sudah mengirik apitan air anggur, dan dari pada segala bangsa itu seorangpun tiada serta-Ku! Maka Aku sudah mengirik mereka itu dengan murka-Ku dan sudah memijak-mijak dia dengan kehangatan amarah-Ku, maka darahnya telah tepercik kepada pakaian-Ku dan segala kain-Ku sudah Kulumurkan. Karena hari pembalasan sudah ditentukan dalam hati-Ku dan tahun segala orang tebusan-Kupun sudah sampai. Maka Aku melihat-lihat, tetapi seorangpun tiada yang menolong; bahwa Aku melihat berkeliling, tetapi seorangpun tiada yang membantu Aku; sebab itu lengan-Ku sendiri mengadakan kemenangan bagi-Ku dan kehangatan murka-Ku sudah membantu Aku. Maka dengan murka-Ku sudah Aku mengirik segala bangsa dan dengan kehangatan murka-Ku sudah Kumabuki mereka itu dan Kutumpahkan darah mereka itu ke bumi. Bahwa aku hendak menyebut segala kemurahan Tuhan dan kepujian Tuhan yang amat limpah; sekadar segala kebajikan yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita dan kebesaran kasih-Nya akan isi rumah Israel! bagaimana sudah dibuat-Nya baik akan mereka itu sekadar segala rahmat-Nya dan kebesaran kemurahan-Nya. Karena firman-Nya: Bahwa mereka itu juga umat-Ku, yaitu anak-anak yang tiada akan berdusta. Maka dengan begitu Ia sudah jadi Juruselamat mereka itu. Dalam segala kepicikan mereka itu Iapun kepicikan sertanya, dan Malakalhadirat-Nya sudah memeliharakan mereka itu; sekadar kasih-Nya dan sayang-Nya sudah ditebus-Nya mereka itu, dan diangkat-Nya dan ditanggung-Nya mereka itu pada segala hari dari pada jaman dahulukala. Tetapi mereka itu juga mendurhaka dan mendukacitakan Roh-Nya yang suci; maka sebab itu berubahlah Ia menjadi musuh mereka itu dan Ia sendiripun berperang dengan mereka itu. Maka dalam itupun teringatlah juga Ia akan jaman dahulu-dahulu, akan Musa dan segala umat-Nya! Maka sekarang di manakah Ia, yang sudah membawa akan mereka itu naik dari dalam laut serta dengan gembala kawan domba-Nya! Di manakah Ia, yang sudah mengaruniakan Roh-Nya Yang Mahasuci itu akan duduk di antara mereka itu? Yang sudah memimpin tangan kanan Musa dengan tangan kemuliaan-Nya, dan yang sudah membelahkan air di hadapan mereka itu, sehingga diadakan-Nya bagi diri-Nya suatu nama yang kekal. Yang sudah menghantar mereka itu terus dari pada tubir, sehingga tiada mereka itu tergelincuh, seperti kudapun tiada tergelincuh di padang rata. Seperti binatang muatan yang dihantar turun ke dalam lembah, demikianpun Roh Tuhan sudah memberikan perhentian kepadanya. Maka dengan demikian peri Engkau sudah memimpin segala umat-Mu, hendak mengadakan bagi diri-Mu suatu nama yang mulia! Lihat apalah dari dalam sorga dan pandang apalah dari dalam tempat kedudukan-Mu yang suci dan mulia; di mana gerangan kasih-Mu yang cemburuan dan segala kuasa-Mu? Adakah segala rahmat-Mu dan kasihan-Mu ditegahkan dari padaku? Bahwa Engkau juga Bapa kami, karena Ibrahim tiada mengetahui akan kami, dan Israelpun tiada mengenal kami; maka Engkau, ya Tuhan! Bapa kami dan Penebus kami, demikianlah nama-Mu dari pada awal jaman. Ya Tuhan! mengapa maka Engkau membiarkan kami sesat dari pada jalan-Mu? mengapa maka Engkau mengeraskan hati kami, sehingga tiada kami takut akan Dikau? Kembalilah kiranya karena sebab segala hamba-Mu, segala hulu bangsa bahagian-Mu pusaka. Bahwa sedikit jua diperintahkannya umat-Mu yang suci itu, lagi tempat-Mu yang suci itu sudah dipijak-pijak oleh musuh kami. Bahwa kami sudah menjadi seolah-olah tiada pernah Engkau memerintahkan kami dan seperti tiada pernah atas kami disebut nama-Mu. Hendaklah kiranya Engkau membelahkan segala langit dan Engkau turun dan segala bukitpun hancur meleleh di hadapan hadirat-Mu, selaku api menyalakan ranting-ranting dan apipun membualkan air; ia itu akan memaklumkan nama-Mu kepada segala musuh-Mu; supaya gentarlah segala orang kafir di hadapan hadirat-Mu. Tatkala Engkau mengadakan perkara yang hebat, yang tiada kami sangkakan, tatkala Engkau turun dan segala bukitpun hancur meleleh di hadapan hadirat-Mu. Bahwa dari dahulukala tiada pernah didengar orang atau didapat tahu dengan telinga dan tiada pernah dilihat oleh mata, melainkan Engkau juga, ya Allah! barang yang dibuat kelak akan mereka itu yang menantikan Dia. Bahwa Engkau juga bertemu dengan orang yang berbuat baik dengan suka hatinya, yang ingat akan Dikau pada segala jalan-Mu; bahwasanya Engkau sudah murka sangat, sebab kami sesat dari padanya, jikalau kiranya selalu kami tetap padanya, niscaya terpeliharalah kami. Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin. Maka seorangpun tiada yang menyebut nama-Mu, yang bangun akan berpaut kepada-Mu; maka sebab itu Engkau sudah menyamarkan wajah-Mu dari pada kami dan Engkau sudah menghancurkan kami, oleh karena sebab segala kesalahan kami. Maka sekarangpun, ya Tuhan! Engkau juga Bapa kami; bahwa kami ini tanah liat dan Engkaulah penjunan kami; maka kami sekalianpun perbuatan tangan-Mu. Ya Tuhan! jangan kiranya Engkau terlalu sangat murka, janganlah selalu Engkau ingat akan kejahatan kami; lihatlah, dan tiliklah kiranya, kami sekalianpun umat-Mu. Bahwa segala negeri-Mu yang suci itu sudah menjadi padang tekukur, Sionpun sudah menjadi padang tekukur dan Yeruzalempun suatu kerobohan. Adapun rumah kami yang suci dan mulia itu, tempat nenek moyang kami memuji-muji Engkau, ia itu sudah dibakar habis dengan api dan segala mata benda kami sudah rusak binasa. Ya Tuhan! masakan Engkau menahani diri-Mu akan segala perkara ini, masakan Engkau berdiam diri-Mu, serta merendahkan kami terlalu sangat? Bahwa Aku telah dinyatakan kepada mereka yang tiada bertanya akan Daku, dan Aku telah didapati oleh orang yang tiada mencahari Aku; kepada bangsa yang tiada disebut dengan nama-Ku sudah Aku berfirman demikian: Bahwasanya Akulah hadir, Akulah hadir. Sepanjang-panjang hari Aku sudah mengembangkan tangan-Ku kepada suatu bangsa yang degil, yang menjalani jalan yang tiada baik dan yang menurut kehendak hatinya sendiri; suatu bangsa yang menggalakkan murka-Ku selalu di hadapan hadirat-Ku dan yang mempersembahkan korban di dalam taman-taman dan membakar dupa di atas batu bakar, dan yang duduk di dalam kubur-kubur dan bermalam serta dengan dia yang ditunggui itu dan yang makan daging babi, dan kuah makanan yang haram adalah di dalam segala bejana mereka itu. Dan yang berkata demikian: Ingatlah juga akan dirimu; janganlah engkau hampir kepadaku, karena sucilah aku dari padamu. Bahwa orang ini bagaikan suatu asap kepada hidung-Ku, dan suatu api, yang bernyala-nyala sepanjang hari. Bahwasanya inilah tersurat di hadapan hadirat-Ku; tiada Aku akan berdiam diri-Ku, melainkan Aku akan membalasnya, bahkan, Aku akan membalasnya ke dalam ribaan mereka itu, baik kejahatanmu baik kejahatan segala nenek moyangmu, yang sudah membakar dupa di atas gunung dan yang mencelakan Daku di atas bukit-bukit, demikianlah firman Tuhan; sebab itu upah segala perbuatannya yang dahulu itu akan Kusukatkan kelak ke dalam ribaan mereka itu. Demikianlah firman Tuhan: Seperti apabila terdapat lagi air anggur di dalam suatu tandan buah anggur, maka kata orang: Jangan ia itu dibinasakan, karena ada lagi suatu berkat dalamnya; demikianpun perbuatan-Ku kelak karena sebab segala hamba-Ku, yaitu tiada Aku membinasakan sekaliannya. Maka Aku akan menerbitkan lagi benih dari pada Yakub dan dari pada Yehuda orang yang beroleh pegunungan-Ku akan bahagian pusaka, maka segala orang pilihan-Ku akan mempunyai dia turun-temurun dan segala hamba-Kupun akan diam di sana. Maka Saron akan menjadi kandang kambing domba pula dan lembah Akhorpun tempat pembaringan lembu, yaitu bagi segala umat-Ku yang mencahari Aku. Tetapi adapun kamu, hai segala yang meninggalkan Tuhan, yang melupakan bukit kesucian-Ku, dan yang menyajikan meja bagi Gad dan mengisi piala bagi Meni! Bahwasanya Aku membilang kamu kelak akan dimakan pedang, kamu sekalian menunduk dirimu kelak akan dibantai, tegal Aku sudah berseru, tetapi tiada kamu menyahut, Aku sudah berfirman, tetapi tiada kamu mendengar, melainkan kamu sudah membuat barang yang jahat kepada pemandangan-Ku, dan kamu suka akan barang yang tiada Kukehendaki; maka sebab itu firman Tuhan Hua demikian: Bahwasanya segala hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan berlapar; bahwasanya segala hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan berdahaga; bahwasanya segala hamba-Ku akan bersuka-sukaan, tetapi kamu akan dipermalukan; bahwasanya segala hamba-Ku akan bersorak-sorak dari karena suka hatinya, tetapi kamu akan berteriak dari karena dukacita dan menangis dari karena luka hatimu. Maka namamu akan kamu tinggalkan kepada orang pilihan-Ku itu akan nama kutuk, yaitu apabila Tuhan Hua sudah membunuh kamu, tetapi akan segala hamba-Nya dikarniakan-Nya kelak suatu nama yang lain; sehingga barangsiapa yang akan memberkati dirinya di atas bumi, ia itu akan memberkati dirinya dengan Allah-ul-amin, dan barangsiapa yang akan bersumpah di atas bumi, ia itupun akan bersumpah demi nama Allah-ul-amin; karena terlupalah segala kesukaran yang dahulu itu, dan sekalian itu terlindung dari pada mata-Ku. Karena sesungguhnya Aku menjadikan langit yang baharu dan bumi yang baharu; maka tiada peringatan lagi akan segala perkara yang dahulu itu, dan tiada ia itu akan terbit dalam hati. Bahkan, hendaklah kamu bergemar dan bersukacita sampai selama-lamanya akan barang yang Kujadikan kelak, karena sesungguhnya Aku akan mengadakan kesukaan bagi Yeruzalem dan kegemaran bagi segala orang isinya, dan hati-Ku sendiripun bersukacita akan Yeruzalem kelak dan bergemar akan segala umat-Ku; maka di dalamnya tiada akan kedengaran lagi bunyi tangis atau bunyi teriak. Maka di sana tiada akan ada anak penyusu yang hidup sedikit hari lamanya, atau orang tua yang tiada menggenapi segala harinya, karena orang teruna akan mati umurnya seratus tahun, tetapi seorang berdosa yang umurnya seratus tahun itu akan kena laknat. Pada masa itu mereka itu akan membuat rumah serta mendudukinya; mereka itu akan menanam pokok anggur serta makan buahnya. Tiada mereka itu akan membuat rumah sehingga orang lain duduk di dalamnya; tiada mereka itu akan menanam sehingga orang lain makan habis akan dia; karena seperti segala hari pohon kayu demikianpun akan segala hari umat-Ku dan segala orang pilihan-Kupun akan memakai habis-habis perbuatan tangannya. Mereka itu tiada akan berlelah cuma-cuma atau beranak akan kebinasaan, karena mereka itulah benih orang yang diberkati Tuhan, dan segala anak cucunyapun sertanya. Maka akan jadi bahwa sebelum mereka itu berseru, Aku juga menyahut, dan sementara lagi mereka itu berkata-kata, Aku sudah mendengarnya. Bahwa gurk dan anak domba akan mencahari makan bersama-sama dan singapun akan makan merang seperti lembu, dan abu akan makanan ular; dan tiada akan dibuat jahat atau diadakan rugi di atas seberhana bukit kesucian-Ku, demikianlah firman Tuhan. Maka firman Tuhan demikian: Bahwa langit itulah arasyku dan bumipun alas kaki-Ku; apa macam rumah hendak kamu perbuatkan Daku? atau tempat manakah akan perhentianku? Bukankah segala perkara itu perbuatang tangan-Ku juga adanya tatkala semesta alam Kujadikan? demikianlah firman Tuhan; tetapi Aku juga menilik kepada orang yang berdukacita hatinya dan yang termangu-mangu dan yang gentar akan firman-Ku. Barangsiapa yang menyembelih seekor lembu, yaitu seolah-olah ia membunuh orang; barangsiapa yang mengorbankan seekor anak domba, yaitu seolah-olah ia mematahkan tengkuk anjing; barangsiapa yang mempersembahkan persembahan makanan, yaitu seolah-olah ia mempersembahkan darah babi; barangsiapa yang membakar dupa akan persembahan bau-bauan, yaitu seolah-olah ia memuji berhala. Maka orang ini juga suka akan jalannya sendiri dan bergemar akan perbuatannya yang keji itu. Maka sebab itu Aku juga suka akan pembalasan perbuatan mereka itu dan barang yang ditakutinya itu Kudatangkan kelak atasnya; sebab sudah Aku berseru, tetapi seorangpun tiada yang menyahut, sudah Aku berfirman, tetapi tiada mereka itu mendengar, melainkan dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan-Ku dan disukainya akan barang yang tiada Kukehendaki! Dengarlah olehmu akan firman Tuhan, hai kamu yang gentar akan firman-Nya! Adapun saudara-saudaramu, yang benci akan dikau dan yang membuang engkau karena sebab nama-Ku itu, kendatilah mereka itu berkata demikian: Yaitu supaya Tuhan dipermuliakan! Niscaya Tuhan kelihatan kelak akan kesukaan kamu, tetapi mereka itu akan malu. Akan ada bunyi huru-hara besar ke luar dari dalam negeri dan bunyi sorak dari dalam kaabah, yaitu bunyi suara Tuhan yang membalas perbuatan segala seteru-Nya. Bahwa dahulu dari pada menyakiti ia sudah beranak; dahulu dari pada merasai sakit ia sudah beranak laki-laki. Siapakah tahu mendengar yang demikian? siapakah tahu melihat yang begitu macam? Bolehlah sebuah negeri dibuat pada sehari jua? bolehlah sebangsa dijadikan pada sesaat jua? Demikianpun perihal Sion, serta dirasainya sakit maka anak-anaknya sudah jadi. Patutkah Aku membukakan rahim orang, maka tiada beranak sendiri? demikianlah firman Tuhan. Patutkah Aku, yang memberi orang beranak, Aku sendiri tinggal bulus? demikianlah firman Allahmu. Bersuka-sukaanlah kamu dengan Yeruzalem dan bergemarlah akan dia, hai kamu sekalian yang kasih akan dia! Hendaklah bersukacita akan dia, hai kamu sekalian yang sudah berdukacita akan dia! Supaya boleh kamu mengisap susu penghiburannya sampai kenyang-kenyang, dan supaya kamu disedapkan sampai puas-puas dengan mengisap pancaran kemuliaannya. Karena demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku akan meliputi dia dengan selamat seperti sungai dan dengan kemuliaan segala bangsa seperti anak sungai yang sebak. Pada masa itu kamu akan mengisap dan akan didukung dan diriba sambil dibujuk dengan manis-manis. Seperti orang menghiburkan ibunya, demikian Aku akan menghiburkan kamu; bahkan, di Yeruzalem kamu akan dihiburkan. Pada masa itu kamu melihatnya dan hatimu akan bergemar dan segala tulang-tulangmu akan segar seperti tumbuh-tumbuhan muda; maka tangan Tuhanpun akan dinyatakan kepada segala hamba-Nya, dan murka-Nyapun kepada segala seteru-Nya. Karena sesungguhnya Tuhan akan datang dengan api, dan segala rata-Nyapun seperti puting beliung; geram-Nya dinyatakan seperti bara api dan kehangatan murka-Nya seperti nyala api. Karena dengan api dan dengan pedang-Nya Tuhan akan memutuskan hukum atas segala manusia; maka besarlah kelak bilangan segala orang yang dibunuh oleh Tuhan! Yaitu orang yang menyucikan dirinya dan membersihkan dirinya di dalam taman-taman, dan mengikut satu yang di tengah-tengahnya; orang yang makan daging babi dan pelbagai barang yang keji dan lagi tikuspun; maka bersama-sama mereka itu akan dihapuskan, demikianlah firman Tuhan. Serta dengan segala perbuatan dan kepikiran mereka itu! Maka ketika akan datang apabila Aku menghimpunkan segala bangsa dan segala bahasa, supaya mereka itu datang melihat kemuliaan-Ku. Maka Aku akan menegakkan suatu alamat di antara mereka itu, dan dari pada mereka yang sudah luput itu akan Kusuruhkan beberapa orang kepada segala bangsa, ke Tarsis dan ke Pul dan ke Lud, orang pemanah, ke Tubal dan ke Yawan, kepada segala pulau yang jauh jauh, yang belum pernah mendengar kabar-Ku dan belum pernah melihat kemuliaan-Ku, maka utusan itu akan memashurkan kemuliaan-Ku di antara segala bangsa. Maka mereka itu akan menghantar segala saudaramu dari pada segala bangsa itu akan persembahan kepada Tuhan, dengan mengendarai kuda dan rata dan unta berpelana dan bagal dan kuda semberani, sampai ke bukit kesucian-Ku, yaitu ke Yeruzalem, demikianlah firman Tuhan, selaku bani Israel membawa persembahan makanan dalam bejana yang suci ke dalam rumah Tuhan. Dan lagi Aku akan mengangkat beberapa orang dari pada mereka itu akan imam dan orang Lewi, demikianlah firman Tuhan. Karena seperti langit yang baharu dan bumi yang baharu, yang akan Kujadikan itu, kekal di hadapan hadirat-Ku, demikianpun benihmu dan namamu akan kekal, demikianlah firman Tuhan. Maka akan jadi bahwa dari pada segala bulan sampai kepada sehari bulan dan dari pada sabat sampai kepada sabat segala manusia akan datang menyembah sujud di hadapan hadirat-Ku, demikianlah firman Tuhan. Maka apabila mereka itu ke luar, mereka itu akan melihat bangkai segala orang yang sudah mendurhaka kepada-Ku, dan bagaimana cacingnya tiada mati dan apinya tiada dipadamkan, dan mereka itu menjadi suatu tamasya yang hebat bagi segala manusia! Bahwa inilah perkataan Yermia bin Hilkia, yang dari pada segala imam di Anatot, di tanah Benyamin; kepadanya telah datang firman Tuhan pada zaman Yosia bin Amon, raja orang Yehuda, pada tahun yang ketiga belas dari pada kerajaan baginda. Dan lagi datanglah ia itu pada zaman Yoyakim bin Yosia, raja orang Yehuda, sampai kepada kesudahan tahun kesebelas dari pada kerajaan Zedekia bin Yosia, raja orang Yehuda, sampai orang isi Yeruzalem dipindahkan dengan tertawan pada bulan yang kelima. Maka firman Tuhan itu datanglah kepadaku, bunyinya: Dahulu dari pada Aku merupakan dikau di dalam kandungan, Aku sudah mengenal engkau dan sebelum engkau keluar dari dalam rahim, sudah Kusucikan dikau dan Kuangkat engkau akan nabi bagi bangsa-bangsa itu. Maka sembahku: Ya Tuhan Hua! bahwasanya aku tiada tahu berkata-kata, karena aku lag muda. Tetapi firman Tuhan kepadaku: Janganlah katamu: aku lagi muda! karena barang ke mana Aku menyuruhkan dikau, hendaklah engkau pergi, dan segala sesuatu yang Kupesan kepadamu itu hendaklah kaukatakan. Jangan engkau takut di hadapan mereka itu, karena Aku ini menyertai engkau akan meluputkan dikau, demikianlah firman Tuhan. Maka oleh Tuhanpun diunjuklah tangan-Nya lalu dicecah-Nya mulutku, serta firman Tuhan kepadaku: Bahwasanya Aku membubuh firman-Ku ke dalam mulutmu. Bahwa pada hari ini Aku mengangkat engkau atas beberapa bangsa dan atas beberapa kerajaan akan membantun dan merombak dan membinasakan dan merobohkan dan lagi akan membangunkan pula dan akan menanam. Lalu datanglah pula firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Apakah kaulihat hai Yermia? Maka sahutku: Aku melihat tongkat kayu badam sebatang. Maka firman Tuhan kepadaku: Engkau sudah melihat betul; karena dengan segera juga Aku akan melakukan firman-Ku. Maka pada kedua kalinya datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Apakah kaulihat? Maka sahutku: Aku melihat sebuah periuk isinya mendidih, mukanya aras ke sebelah utara. Maka firman Tuhan kepadaku: Bahwa dari utara juga jahat itu akan datang atas segala orang isi negeri itu. Karena sesungguhnya Aku memanggil segala bangsa kerajaan dari sebelah utara, demikianlah firman Tuhan, maka mereka itu akan datang dan masing-masing mereka itu akan menaruh kursinya sampai di hadapan papan pintu Yeruzalem dan bertentang dengan segala pagar temboknya keliling, dan bertentang dengan segala negeri Yehuda. Dan Aku akan memutuskan hukum atas mereka itu dan atas segala kejahatannya, sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku dan sudah membakar dupa bagi dewata dan sudah menyembah sujud kepada perbuatan tangannya. Adapun akan engkau, hendaklah engkau mengikat pinggangmu, bangkitlah berdiri dan katakanlah kepada mereka itu segala sesuatu yang Kupesan kepadamu kelak; jangan engkau termangu-mangu di hadapan mereka itu, asal jangan engkau Kubunuh di hadapannya. Karena sesungguhnya pada hari ini Aku menjadikan dikau akan kota benteng dan akan tiang besi dan pagar tembaga tentang dengan segenap negeri itu, tentang dengan segala raja Yehuda, tentang dengan segala penghulunya, tentang dengan segala imamnya dan dengan segala orang isi negeri itu. Maka mereka itu akan berperang juga dengan dikau, tetapi tiada mereka itu akan menang, karena Aku menyertai akan dikau hendak meluputkan dikau; demikianlah firman Tuhan. Bermula, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Pergilah engkau, berserulah sampai kedengaran kepada segala orang isi Yeruzalem, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan: Bahwa Aku lagi ingat akan rindumu tatkala engkau muda, akan kasihmu tatkala engkau penganten, tatkala engkau mengikut Aku di padang Tiah, yaitu di padang tekukur. Bahwa pada masa itu Israel itu suatu kesucian bagi Tuhan, dan hulu segala hasilnya; barangsiapa yang hendak makan habis akan dia, ia itu dibilang bersalah, dan jahatpun akan berlaku atas mereka itu, demikianlah firman Tuhan. Dengarlah olehmu akan firman Tuhan, hai segala isi rumah Yakub dan segala bangsa isi rumah Israel! Demikianlah firman Tuhan: Apa salahnya didapati oleh nenek moyang kamu pada-Ku, maka mereka itu sudah undur jauh dari pada-Ku, dan sudah mengikut barang yang sia-sia, sehingga mereka itu juga menjadi sia-sia belaka. Dan tiada kata mereka itu: Di manakah Tuhan, yang sudah menghantar akan kami keluar dari dalam negeri Mesir, yang sudah memimpin kami di padang Tiah, di padang yang berbelukar dan berlekak-lekuk, di padang yang sunyi senyap dan berbayang kematian, di padang yang tiada pernah dilalui orang dan yang tiada pernah didiami? Maka Aku sudah menghantar akan kamu sampai ke dalam sebuah negeri yang subur, supaya kamu makan buah-buahnya dan segala hasilnya, tetapi serta kamu sampai ke sana, maka kamu menajiskan negeri-Ku dan bahagian pusaka-Ku kamu jadikan perkara yang kebencian. Bahwa segala imam tiada berkata demikian: Di manakah Tuhan? dan segala pemegang hukumpun tiada mengetahui akan Daku, dan segala gembalapun bersalah kepada-Ku, dan segala nabipun bernubuat dengan nama Baal, dan diturutnya akan perkara yang tiada memberi faedah. Maka sebab itu sampai sekarangpun Aku berbantah-bantah dengan kamu, demikianlah firman Tuhan, bahkan, dengan anak cucu cicitmupun Aku akan berbantah-bantah. Karena hendaklah kamu menyeberang ke pulau-pulau orang Khitim, lihatlah di sana, atau suruhkanlah orang ke Kedar dan camkanlah baik-baik dan lihatlah kalau di sana sudah tahu jadi perkara yang demikian; adakah pernah barang suatu bangsa menukar berhalanya, kendatilah ia itu bukan ilah adanya? maka umat-Ku juga sudah menukar kemuliaannya dengan barang yang tiada berfaedah. Hendaklah kamu tercengang-cengang, hai segala langit! gentarlah dan ngerilah akan perkara itu, demikianlah firman Tuhan. Karena oleh umat-Ku itu sudah dibuat jahat dua lapis, yaitu ditinggalkannya akan Daku, pancaran air yang hidup, dan dipahatkannya akan dirinya palungan, yaitu palungan yang retak dan yang tiada dapat muat air. Hambakah Israel itu? anak emaskah ia? Mengapa maka ia sudah jadi akan rampasan? Bahwa beberapa singa sudah mangaum-aum akan dia dengan hebat bunyinya, dibinasakannya tanahnya dan ditunukannya segala negerinya, sehingga seorangpun tiada yang lagi mendudukinya. Dan lagi ubun-ubunmu sudah dicukur habis oleh orang Nof dan Takhpanhesy Bukankah engkau mengadakan ini bagi dirimu, tegal engkau sudah meninggalkan Tuhan, Allahmu, tatkala dipimpin-Nya engkau di jalan? Sekarangpun, apakah kerjamu dengan jalan ke Mesir hendak minum air Sikhor? Dan apakah kerjamu dengan jalan ke Asyur hendak minum air sungai itu? Bahwa kejahatanmu juga akan menyengsarakan dikau dan khianatmu akan menyiksakan dikau; karena ketahuilah dan lihatlah olehmu, bahwa jahatlah dan pahitlah adanya jikalau engkau meninggalkan Tuhan, Allahmu, jikalau tiada didapati padamu takut akan Daku; demikianlah firman Hua, Tuhan serwa sekalian alam. Pada zaman dahulu, tatkala Aku memecahkan kukmu dan memutuskan tali pengikatmu, katamu begini: Aku tiada mau diperhamba lagi; tetapi engkau juga berjalan keliling di atas segala bukit yang tinggi dan di bawah segala pohon yang hijau hendak berbuat zinah. Bukankah Aku sudah menanam engkau seperti pokok anggur yang terutama, dari pada benih yang tulen? maka bagaimana gerangan engkau sudah berubah begitu dan menjadi pokok anggur hutan, yang amat rusak tabiatnya? Karena jikalau kiranya engkau membasuhkan diri dengan sendawa, ditambahi pula dengan banyak sabun, niscaya kejahatanmu juga nyatalah di hadapan pemandangan-Ku; demikianlah firman Tuhan. Bagaimana boleh engkau berkata demikian: Tiada tahu aku dinajiskan, tiada tahu aku menurut Baalim! Lihatlah olehmu akan jalanmu di dalam lembah, hendaklah diketahui olehmu akan barang yang telah kaubuat, hai unta betina yang muda, yang berjalan ke sana ke mari dengan nafsumu. Bahwa ialah penaka keledai hutan yang biasa di padang belantara, dengan hawa nafsunya diciumnya angin, siapakah dapat menegahkan dia dari pada berbekak? Segala yang mencahari dia itu tiada usah merindukan dia, melainkan didapatinya akan dia pada masa bekaknya. Hendaklah engkau menahani kakimu dari pada ditinggalkan kasut dan kerongkonganmu dari pada berdahaga; tetapi katamu juga: Tiadalah harap lagi, makanya aku mau mengasihi akan orang keluaran dan mengikut dia. Maka seperti malu seorang pencuri apabila didapati akan dia, demikianpun malu segala isi rumah Israel; yaitu mereka itu dan raja-rajanya dan segala penghulunya dan segala imamnya dan segala nabinyapun serta. Semua mereka itu yang berkata kepada barang kayu demikian: Engkaulah bapaku! dan kepada barang batu: Engkau juga yang sudah menjadikan aku! Maka ia itu sebab mereka itu memalingkan tengkuknya kepada-Ku dan bukannya mukanya; tetapi pada masa mereka itu kepicikan, katanya: Bangkit apalah Tuhan berdiri akan menolong kami. Maka di mana gerangan pada masa itu segala berhala yang telah kamu perbuat itu? Baiklah mereka itu berdiri, mudah-mudahan dilepaskannya kamu dari pada hari yang jahat, karena sekadar bilangan segala negerimu adalah berhala padamu, hai orang Yehuda! Mana boleh kamu berbantah-bantah dengan Aku, sedang kamu sekalian sudah melanggar perintah-Ku; demikianlah firman Tuhan. Bahwa cuma-cuma juga sudah kusesah anak-anakmu, tiada juga mereka itu menerima pengajaran; bahwa pedangmu juga sudah membinasakan segala nabimu seperti singa yang menerkam. Hai segala kamu, bangsa yang hidup sekarang ini! perhatikanlah kiranya firman Tuhan! Adakah pernah Aku ini bagi orang Israel seperti padang tekukur atau seperti tanah gelap gulita? Mengapa gerangan kata umat-Ku selalu demikian: Bahwa kami hendak mengembara ke sana ke mar, karena tiada lagi kami hendak datang kepada-Mu. Adakah pernah seorang perempuan muda melupakan perhiasannya atau seorang penganten akan cucuk sanggulnya? tetapi umat-Ku juga sudah melupakan Daku beberapa berapa hari lamanya, sehingga tiada tepermanai banyaknya. Bagaimana engkau pandai mencahari jalan yang baik akan berkendak! Sungguh segala orang jahat dapat lagi belajar jahat kepadamu! Lagipun pada kelim kainmu didapati orang akan darah orang papa yang tiada bersalah, yang tiada pernah kaudapati akan salahnya. Maka dalam itupun lagi berani engkau berkata demikian: Bahwa sucilah aku dari pada salah dan lagi murka-Nya sudah undur dari padaku! Bahwasanya Aku akan menghukumkan dikau kelak, sebab katamu: Aku tiada tahu berdosa. Bagaimana engkau menghinakan dirimu dengan mengubahkan jalanmu selalu! Maka oleh Mesirpun engkau akan dipermalukan kelak seperti engkau sudah dipermalukan oleh Asyur. Maka dari pada mereka inipun engkau akan keluar dengan menjunjung tangan di atas kepalamu; karena dibuang Tuhan akan segala mereka itu yang kautaruh harapmu padanya, sehingga tiada engkau mendapat untung dengan dia. Maka kata orang: Jikalau seorang laki sudah membuang bininya, dan setelah ditinggalkannya dia ia menjadi bini orang lain, adakah lakinya yang dahulu itu kembali kepadanya? bukankah negeri dinajiskan sangat oleh yang demikian? Maka sungguhpun engkau sudah berbuat zinah dengan banyak kendak, hendaklah juga engkau kembali kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan! Hendaklah matamu melihat ke atas, kepada segala bukit, di mana gerangan engkau tiada dipercabuli? Pada sisi jalan-jalan engkau sudah duduk mengintai akan mereka itu, seperti seorang bedui di padang belantara, maka engkau sudah menajiskan negeri dengan segala zinahmu dan dengan segala kejahatanmu. Maka sebab itu sudah ditahani akan segala titik hujan dan hujan akhirpun tiada datang; tetapi mukamu tebal seperti muka sundal, dan engkau enggan akan malu. Bukankah sampai sekarang engkau berseru kepada-Ku: Hai bapaku! engkau juga pemimpinku dari pada masa mudaku! Bolehkah murka-Nya kekal sampai selama-lamanya? bolehkah ditaruhnya akan dia selalu? Bahwasanya demikianlah katamu, maka engkau berbuat juga segala jahat, sampai makin bertambah-tambah. Arakian, maka firman Tuhan kepadaku pada zaman raja Yosia: Sudahkah engkau melihat barang yang telah dibuat oleh Israel, perempuan terbalik itu? Bahwa ia sudah pergi ke atas segala bukit yang tinggi dan ke bawah segala pohon yang hijau, lalu berbuat zinah di sana. Maka kemudian dari pada dibuatnya segala perkara itu firman-Ku juga kepadanya: Hendaklah engkau kembali kepada-Ku! tetapi tiada juga ia kembali. Maka ia itu dilihat oleh Yehuda, saudaranya yang khianat itu. Maka Kulihat, apabila sudah Kubuang Israel dan sudah Kuberikan surat talak kepadanya, karena sebab segala zinah yang dibuatnya, maka Yehuda, saudaranya yang khianat itu, tiada juga takut, melainkan pergilah ia juga lalu berbuat zinah. Maka sudah jadi oleh gampangan zinahnya, dinajiskannya negeri, karena ia telah berbuat zinah dengan batu dan kayupun. Maka kemudian dari pada segala perkara itu tiada juga Yehuda, saudaranya yang khianat itu, kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya, melainkan dengan pura-pura juga, demikianlah firman Tuhan. Maka sebab itu firman Tuhan kepadaku: Bahwa Israel yang terbalik itu sudah menyatakan dirinya benar dari pada Yehuda yang khianat itu. Pergilah engkau, serukanlah perkataan ini ke utara, bunyinya: Hendaklah engkau tobat, hai Israel yang terbalik! demikianlah firman Tuhan, maka tiada Aku akan menunjuk kepadamu wajah-Ku dengan murka, karena berkemurahanlah Aku, demikianlah firman Tuhan, tiada Aku menaruh murka sampai selama-lamanya. Sahaja hendaklah kamu ketahui akan salahmu, bahwa kamu sudah mendurhaka kepada Tuhan, Allahmu, dan sudah hanyut dengan orang helat ke sana ke mari di bawah segala pohon kayu yang hijau, dan tiada kamu dengar akan bunyi suara-Ku, demikianlah firman Tuhan. Hendaklah kamu bertobat, hai anak-anak yang terbalik! demikianlah firman Tuhan, karena jikalau kamu sudah Kubuang sekalipun, niscaya Kuangkat akan kamu pula, seorang dari pada isi sebuah negeri dan dua orang dari pada sesuku bangsa, dan Kuhantar akan kamu ke Sion. Maka Aku akan mengaruniakan kepadamu gembala-gembala yang setuju dengan hati-Ku, maka mereka itu akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan akal budi. Maka akan jadi pada masa itu apabila kamu sudah bertambah-tambah banyak dan sudah menjadi biak di dalam negeri, demikianlah firman Tuhan, tiada lagi orang berkata-kata akan hal tabut perjanjian Tuhan, bahkan, peringatan akan dia tiada lagi akan terbit di dalam hati dan tiada lagi diingat orang akan dia dan tiada orang akan merasai ketiadaannya dan tiada juga diperbuat sebuah yang lain pula. Pada masa itu Yeruzalem akan disebut arasy Tuhan dan segala bangsa akan dihimpunkan kepadanya, oleh karena nama Tuhan di Yeruzalem, dan tiada lagi mereka itu akan berjalan menurut kehendak hatinya yang jahat. Maka pada masa itu juga orang isi rumah Yehuda akan pergi mendapatkan orang isi rumah Israel, maka bersama-sama mereka itu akan datang dari tanah yang di utara itu ke tanah yang sudah Kukaruniakan kepada nenek moyangmu akan bahagian pusaka. Maka sungguh firman-Ku: Apakah bahagian Kuberikan kamu kelak di antara segala anak? Bahwasanya Aku hendak mengaruniakan kepadamu suatu tanah yang permai, yaitu perhiasan pilihan segala bangsa akan bahagianmu pusaka! Dan lagi firman-Ku: Kamu akan memanggil Aku Bapamu, dan tiada lagi kamu akan undur dari belakang-Ku. Bahwasanya, seperti seorang bini meninggalkan lakinya dengan khianatnya, demikianpun kamu sudah meninggalkan Daku dengan khianatmu, hai orang isi rumah Israel! beginilah firman Tuhan. Adalah bunyi suara kedengaran di atas tempat yang tinggi, bunyi tangis dan doa segala bani Israel, sebab mereka itu sudah mendolak-dalikkan jalannya dan sudah melupakan Tuhan, Allahnya. Hendaklah kamu bertobat, hai anak-anak yang terbalik! maka Aku akan menyembuhkan kamu dari pada segala sesatan kamu! -- Bahwasanya adalah kami di sini, kami datang mendapatkan Dikau, karena Engkaulah Tuhan, Allah kami. Sungguh cuma-cuma dinantikan selamat dari pada segala bukit, atau dari pada gunung yang banyak, karena hanyalah dari pada Tuhan, Allah kita, datanglah selamat orang Israel! Maka sebab itu kelelahan segala moyang kita sudah dimakan habis oleh segala kecelaannya dari pada kecil mula, demikianpun segala domba kambing dan lembu kita dan segala anak laki-laki dan perempuan kita! Bahwa kita terhantar dengan malu kita dan kitapun tertudung dengan kecelaan kita; sebab kita sudah berdosa kepada Tuhan, Allah kita, baik kita baik segala nenek moyang kita, dari pada kecil mula datang kepada hari ini, dan tiada kita mendengar akan bunyi suara Tuhan, Allah kita. Demikianlah firman Tuhan: Jikalau kamu hendak bertobat, hai orang Israel! kamu akan kembali kepada-Ku, dan jikalau kamu membuang barang-barangmu yang kebencian itu dari hadapan hadirat-Ku, maka kamu tiada akan mengembara lagi. Sebab itu hendaklah kamu bersumpah demi Tuhan yang hidup! dengan setia dan tulus dan tetap hati, lalu segala bangsa akan memberkati dirinya dengan Dia dan bermegah-megah sebab Dia. Demikianlah firman Tuhan kepada segala orang Yehuda dan kepada orang isi Yeruzalem: Hendaklah kamu menebas bagi dirimu akan sebuah tanah tandus dan janganlah kamu menabur di tengah-tengah duri. Khatankanlah dirimu bagi Tuhan dan buanglah kulup hatimu, hai kamu orang Yehuda dan orang isi Yeruzalem! supaya jangan kehangatan murka-Ku menjulang seperti nyala api dan menghanguskan, sehingga seorangpun tiada dapat memadamkan dia, dari karena jahat segala perbuatanmu. Wartakanlah ini di Yehuda, perdengarkanlah ini di Yeruzalem, beritakanlah ini, bahkan, tiupkanlah nafiri di dalam negeri dan berseru-serulah dengan nyaring suaramu: Hendaklah kamu berhimpun, hendaklah kita masuk ke dalam negeri-negeri yang berkota benteng. Dirikanlah alamat arah ke Sion, larilah berlepas dirimu; janganlah kamu berhenti, karena Aku mendatangkan jahat kelak dari sebelah utara dan kebinasaan yang besar. Bahwa singa sudah berbangkit dari dalam rongganya, si pembinasa segala bangsa sudah berangkat, sudah keluar dari dalam tempatnya, hendak menjadikan tanahmu akan suatu kebinasaan; segala negerimu akan dirobohkan, sehingga seorangpun tiada yang diam dalamnya. Sebab itu hendaklah kamu berpakaikan kain karung, serta meratap dan meraung-raung, karena belum lagi kehangatan murka Tuhan undur dari pada kita. Maka akan jadi pada masa itu juga, demikianlah firman Tuhan, bahwa hilanglah kelak hati raja dan hati segala penghulu, maka hati segala imam akan dahsyatlah dan segala nabipun akan tercengang-cengang. Lalu sembahku: Ya Tuhan Hua! bahwa sesungguhnya Engkau juga sudah menyesatkan sangat bangsa ini dan orang isi Yeruzalempun, pada masa dikatakan kepadanya: Kamu akan selamat sentosa, sedang pedang itu sudah makan sampai kepada hati. Pada masa itu akan dikatakan kepada bangsa ini dan kepada orang isi Yeruzalem: Adalah angin yang melayurkan turun dari tempat yang tinggi-tinggi di padang belantara menuju jalan puteri umat-Ku; bukan angin akan menampi atau akan membersihkan. Bahwa angin yang terlebih besar akan datang. Maka sekarang juga Aku hendak mendatangkan segala hukum-Ku atas mereka itu. Bahwasanya naiklah ia seperti awan-awan dan segala ratanyapun seperti puting beliung, terlebih pantas dari pada burung rajawali adalah segala kudanya; wai bagi kita, karena binasalah kita! Basuhkanlah hatimu dari pada kejahatan, hai Yeruzalem! supaya terpeliharalah engkau; berapa lamakah lagi kepikiran yang sia-sia kaubiarkan bermalam di dalam hatimu? Kabarnya sudah datang dari Dan, pemberita celaka dari pegunungan Efrayim. Berilah tahu kepada segala bangsa: Mereka itu sudah datang! perdengarkanlah barang yang akan berlaku kelak atas Yeruzalem! bahwa beberapa orang penunggu datang dari jauh, dinyaringkannya suaranya kepada segala negeri Yehuda. Seperti penunggu ladang mereka itu berkerumun kepadanya berkeliling, sebab ia telah mendurhaka kepada-Ku; demikianlah firman Tuhan. Bahwa segala perkara ini didatangkan atasmu oleh kelakuanmu dan oleh segala perbuatanmu; inilah bekas kejahatanmu ia itu pahit begitu dan makan sampai ke dalam hatimu. Aduh, isi perutku! aduh, isi perutku! aku menyakiti hendak beranak; dadaku hendak berbelah, bagaimana bergelora hatiku; tiada boleh aku berdiam diriku, karena aku mendengar bunyi nafiri dan tempik sorak perang sampai ke dalam hatiku. Kealahan demi kealahan diserukan oranglah; rusaklah sudah seluruh tanah; sekonyong-konyong segala kemahku dibinasakan dan segala rumah peranginanku pada sesaat jua. Berapa lamakah lagi aku melihat alamat itu dan mendengar bunyi nafiri? Bagaimana bodoh umat-Ku itu, bahwa tiada diketahuinya akan Daku? mereka itulah anak-anak gila yang tiada berakal; pandai mereka itu pada berbuat jahat, tetapi tiada mereka itu tahu berbuat baik. Jikalau aku melihat tanah itu, bahwasanya sunyi senyap dan campurbaurlah adanya; jikalau aku menengadah ke langit maka padamlah segala pelitanya. Jikalau aku melihat kepada gunung-gunung, bahwasanya semuanya itu bergempalah dan segala bukitpun bergerak. Ke manapun baik kupandang seorangpun tiada, jikalau unggas yang di udara sekalipun sudah terbang semuanya. Bahwa aku melihat tanah yang permai itu sudah menjadi padang tekukur, segala negerinya sudah dirobohkan oleh Tuhan dengan kehangatan murka-Nya. Karena demikianlah firman Tuhan: Seluruh tanah ini akan kerusakan belaka, maka belum lagi Aku mengadakan kesudahannya. Maka sebab itu hendaklah bumi itu murung dan segala langit yang di ataspun hitam! karena barang yang sudah Kukatakan, ia itu tentulah pada-Ku, tiada ia itu Kusesalkan dan tiada Kupalingkan diri-Ku dari padanya. Bahwa dari pada bunyi orang berkuda dan orang pemanah larilah orang isi segala negeri, mereka itu masuk ke dalam hutan dan naik ke atas gunung-gunung batu; segala negeri ditinggalkan sunyi, tiada didapati lagi akan barang seorang isinya. Sebab itu apakah hendak kauperbuat? engkau yang hampir akan binasa! jikalau engkau berpakaikan kain ungu, jikalau engkau menghiasi dirimu dengan pelbagai benda keemasan, jikalau engkau menyapukan matamu dengan celak sekalipun, cuma-cuma juga engkau menghiasi dirimu begitu, segala kendak mencelakan dikau, mereka itu juga menuntut jiwamu. Wai, aku dengar bunyi seperti suara perempuan yang menyakiti akan beranak, bunyi hai hui seperti dari pada perempuan yang baharu beranak sulungnya, bunyi hai hui seperti dari pada perempuan yang baharu beranak, yaitu bunyi suara puteri Sion, bahwa ia berkeluh kesah dan ditadahkannya tangannya, katanya: Wai bagiku, karena nyawaku hampir akan putus di bawah tangan segala pembunuh itu! Hendaklah kamu berkeliling dalam kampung-kampung Yeruzalem, lihatlah baik-baik, bertanya-tanyalah dan carilah pada segala lorongnya, kalau-kalau kamu mendapat barang seorang, kalau-kalau ada seorang jua yang berbuat insaf, yang menuntut barang yang benar, niscaya Aku sayang akan dia kelak. Maka kendatilah kata mereka itu: Demi Tuhan yang hidup! mereka itu bersumpah dusta juga. Ya Tuhan, bukankah mata-Mu menilik akan yang benar? Bahwa sudah Kausesah mereka itu, tetapi tiada mereka itu merasai sakitnya; sudah Kauhabiskan setengahnya, tetapi tiada mereka itu menerima pengajaran; mereka itu sudah mengeraskan mukanya terlebih dari pada batu bukit dan engganlah mereka itu bertobat. Maka kataku: Tentu orang hina dina juga maka kelakuannya bodoh begitu, sebab tiada diketahuinya akan jalan Tuhan dan akan hukum Allahnya. Sebab itu baiklah aku pergi mendapatkan orang besar-besar dan aku berkata-kata dengan dia, karena mereka itulah mengetahui akan jalan Tuhan dan akan hukum Allahnya, tetapi mereka itu juga bersama-sama sudah memecahkan kuknya dan sudah memutuskan segala tali pengikatnya. Maka sebab itu mereka itu diterkam oleh singa dari hutan dan dibinasakan oleh gurk dari rimba, dan harimaupun mengintai negeri-negerinya; barangsiapa yang keluar dari padanya itu akan dicarik-carik, karena segala kejahatan mereka itu sudah bertambah-tambah dan segala salah mereka itu tiada tepermanai banyaknya. Bagaimana Aku boleh mengampuni ini kepadamu? bahwa anak-anakmu meninggalkan Daku dan bersumpah demi dia yang bukan ilah adanya; setelah sudah Kukenyangkan mereka itu dibuatnya zinah serta berkerumun dalam rumah panjang. Mereka itu lezat seperti kuda jantan yang tambun, masing-masingnya ingin akan bini kawannya. Masakan tiada Aku membalas perkara yang begitu, demikianlah firman Tuhan, masakan hatiku tiada menuntut bela kepada bangsa yang begitu? Hendaklah kamu menaiki pagar temboknya, robohkanlah dia, tetapi jangan buat keputusannya, lakukanlah pucak-pucaknya, karena bukan ia itu dari pada Tuhan. Karena orang isi rumah Israel dan orang isi rumah Yehudapun sudah berbuat khianat belaka kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan. Mereka itu sudah mendustakan Tuhan serta katanya: Bukan Ia yang benar! karena tiada barang jahat akan berlaku atas kita, tiada kita akan melihat pedang atau lapar. Maka segala nabi itu angin belaka adanya, tiadalah datang barang firman kepadanya, atas mereka itu sendiri akan berlaku yang demikian. Maka sebab itu firman Allah, Tuhan serwa sekalian alam, demikian: Tegal kata kamu begini, bahwasanya maka firman-Ku yang di dalam mulutmu itu Kujadikan api kelak dan bangsa ini akan kayu, supaya mereka itu dimakan habis olehnya. Bahwa sesungguhnya Aku akan mendatangkan atas kamu suatu bangsa dari jauh, hai orang isi rumah Israel, demikianlah firman Tuhan, ia itu suatu bangsa yang kuat dan yang asal dari dahulukala, suatu bangsa yang tiada kamu ketahui akan bahasanya dan yang tiada kamu mengerti perkataannya. Tarkasynya bagaikan kubur terbuka, semuanya mereka itu pahlawan adanya. Maka bangsa itu akan makan habis segala hasil tanahmu dan segala rotimu, yang patut dimakan oleh anak-anakmu laki-laki dan perempuan, dan dimakannya habis kelak akan segala kambing dombamu dan segala lembumu, dan dimakannya habis kelak akan buah pokok anggurmu dan pokok aramu dan dibinasakannya kelak dengan pedang akan segala negerimu yang berkota benteng, yang kamu harap padanya. Maka pada masa itu juga, demikianlah firman Tuhan, tiada Aku membuat keputusan akan kamu. Maka akan jadi apabila kata orang: Mengapa maka segala perkara ini didatangkan Tuhan, Allah kita, atas kita? hendaklah kausahut kepadanya: Seperti kamu sudah meninggalkan Daku dan sudah berbuat bakti kepada dewata helat di dalam negerimu, demikianpun kamu akan diperhamba oleh orang helat di dalam suatu negeri yang bukan kamu punya. Wartakanlah ini di antara orang isi rumah Yakub dan perdengarkanlah ini di antara orang Yehuda, katakanlah: Dengarlah olehmu akan ini, hai bangsa yang bodoh dan tiada berakal! yang bermata, tiada juga melihat, yang bertelinga, tiada juga mendengar! Firman Tuhan: Tiadakah kamu hendak takut akan Daku; tiadakah kamu hendak gemetar di hadapan hadirat-Ku? yang sudah menjadikan pasir itu akan perhinggaan laut, akan tepinya yang kekal, yang tiada boleh dilaluinya; jikalau ombak-ombaknya bergelora sekalipun, maka kuasanya juga tiada sampai ke sana, jikalau ia bergemuruh sekalipun tiada juga ia akan meliputi dia. Tetapi pada bangsa ini adalah hati yang degil dan bantahan, mereka itu sudah menjadi murtad dan sudah pergi. Dan tiada mereka itu berkata di dalam hatinya: Baiklah sekarang kita beribadat kepada Tuhan, Allah kita, yang mengaruniakan hujan, baik hujan awal baik hujan akhir, pada musimnya, dan yang menaruh bagi kita beberapa jumaat yang tentu kepada penuaian. Tetapi segala kejahatanmu menegahkan segala perkara ini dari pada kamu, dan segala dosamupun menjauhkan segala kebajikan ini dari pada kamu. Karena di antara segala umat-Ku didapati akan orang fasik, yang mengintai-intai seperti orang pemikat menyembunyikan dirinya, dipasangnya jerat kebinasaan, hendak menjerat orang. Seperti sangkaran penuh dengan burung, demikianlah rumah mereka itu penuh dengan tipu, maka oleh sebabnya mereka itu sudah menjadi besar dan kaya. Mereka itu sudah menjadi gemuk dan bisai, jikalau mereka itu melampaui segala ukuran kejahatan sekalipun! Tiada mereka itu memutuskan hukum yang adil dalam acara orang piatu, kendatilah mereka itu juga beruntung, dan lagi tiada dibenarkannya hal perkara orang-orang miskin. Masakan tiada Aku membalas segala perkara ini? demikianlah firman Tuhan; masakan hati-Ku tiada membalasnya kepada bangsa begini macam? Hebatlah dan kejilah adanya perkara yang berlaku di dalam negeri ini. Bahwa segala nabi bernubuat dengan dusta dan segala imampun merajalela oleh kuat tangannya dan segala umat-Kupun suka akan yang demikian, tetapi apakah akal kamu pada akhir kelak? Larilah berlepas dirimu, hai bani Benyamin, dari tengah-tengah Yeruzalem, dan tiupkanlah nafiri di Tekoa dan nyalakanlah suar di atas Bait-Kherim; karena dari sebelah utara mengacu-aculah suatu celaka dan kebinasaan yang besar. Bahwa puteri Sion itu seperti taman yang permai dan seperti padang lezat. Maka gembala-gembala dengan kawan dombanya ke sana, didirikannyalah kemah-kemahnya kelilingnya dan diberinya makan habis rumput masing-masing pada tempatnya. Takdiskanlah perang dengan dia! mari kita berangkat pada tengah hari; wai bagi kita! karena siang hari sudah lalu, bayang-bayang pada petang makin panjang. Mari kita berangkat pada malam dan membinasakan segala maligainya. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Tebanglah akan pohon kayu, bangunkanlah beberapa kubu akan menyerang Yeruzalem; bahwa inilah negeri yang akan kena pembalasan, karena di tengah-tengahnya adalah aniaya belaka. Seperti mata air memancarkan airnya demikianpun ia memancarkan kejahatannya; aniaya dan kerusakan kedengaranlah dalamnya, kesakitan dan bala adalah senantiasa di hadapan hadirat-Ku. Biarkanlah dirimu diajari, hai Yeruzalem! asal jangan hatimu tersaraklah dari padamu, supaya jangan Kujadikan dikau akan kebinasaan dan akan negeri yang tiada diduduki. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Orang yang tinggal dari pada Israel itu akan dipungut habis seperti buah pokok anggur dipungut habis dengan rajin; kembalikanlah tanganmu selalu seperti orang pemetik buah-buah anggur kepada rantingnya. Kepada siapa gerangan Aku akan berkata dan bersaksi, supaya mereka itu dengar? Bahwa sesungguhnya telinga mereka itu tiada terkhatankan, sebab itu tiada boleh mereka itu mendengar; bahwasanya firman Tuhan bagi mereka itu akan suatu kecelaan, tiada mereka itu menghendakinya. Maka sebab itu penuhlah aku dengan kehangatan murka Tuhan, penatlah aku dari pada menahani diriku; aku hendak mencurahkan dia kepada budak-budak yang dilorong-lorong dan kepada segala orang teruna yang berhimpun bersama-sama, karena baik orang laki-laki baik orang perempuan akan ditangkap, baik orang tua baik orang yang lagi pertengahan umurnya bersama-sama. Maka segala rumah mereka itu akan dipulangkan kepada orang lain serta dengan segala bendangnya dan segala bininya; karena Aku mengedangkan tangan-Ku kepada segala orang isi negeri ini, demikianlah firman Tuhan. Karena dari pada besar dan kecil mereka itu sekalian mencahari laba yang keji, bahkan, baik nabi baik imam, semuanya berlaku dengan tipu. Maka luka puteri umat-Ku diobatinya dengan semudah-mudahnya jua, katanya: Selamat, selamat! maka selamatpun tiada. Patutlah mereka itu malu sebab barang kebencian yang telah dibuatnya, tetapi tiada lagi mereka itu dapat malu, bahkan mereka itu tiada tahu bera muka, maka sebab itu mereka itu akan jatuh di antara segala orang yang rebah, pada masa tulah-Ku berlaku atasnya mereka itu akan tergelincuh, demikianlah firman Tuhan. Dan lagi firman Tuhan: Berhentilah kamu pada jalan-jalan, camkanlah baik-baik dan bertanyalah akan jalan-jalan dahulukala di mana gerangan jalan yang betul, lalu hendaklah kamu menjalani dia, maka kamu akan beroleh kesenangan hatimu, tetapi kata mereka itu: Tiada kami mau menjalani dia. Dan lagi Aku sudah mengangkat akan beberapa orang penunggu atas mereka itu, serta firman-Ku: Dengarlah baik-baik akan bunyi nafiri! tetapi kata mereka itu: Kami tiada mau dengar. Maka sebab itu dengarlah olehmu, hai segala bangsa, dan ketahuilah olehmu bersama-sama akan barang yang berlaku di antara mereka itu. Dengarlah olehmu, hai bumi! bahwa celaka yang Kudatangkan atas negeri ini, ia itu hasil segala kepikiran mereka itu sendiri; karena tiada diindahkannya segala firman-Ku dan dibuangnya akan hukum-Ku. Sebab itu apa guna dibawanya kepada-Ku kemenyan dari Syeba dan deringu yang terbaik dari negeri yang jauh? Bahwa akan korban bakaranmu tiada Aku berkenan dan korban sembelihanmu tiada sedap bagi-Ku. Sebab itu firman Tuhan demikian: Bahwasanya Aku akan menaruh beberapa batu sentuhan pada jalan bangsa ini, maka olehnya akan tergelincuh baik bapa dengan anak-anaknya baik orang sekampung dengan taulannya, bersama-sama mereka itu akan binasa. Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya adalah suatu bangsa datang dari sebelah utara, suatu bangsa yang besar akan dipanggil datang dari ujung bumi. Mereka itu membawa akan busur dan tumbak sertanya; bengislah tabiatnya dan tiada mereka itu tahu sayang; bunyi suaranya gemuruh seperti laut, dan mereka itu mengendarai kuda serta mengikat perang seperti orang satu juga adanya, hendak menyerang engkau, hai puteri Sion! Bahwa kita mendengar kabarnya lalu tangan kita jadi lemah; kepicikan datanglah atas kita dan kesakitan seperti atas seorang perempuan yang hendak beranak. Janganlah kamu keluar ke padang dan janganlah kamu berjalan di luar, karena di sana adalah pedang musuh dan kegentaran keliling. Hai puteri umat-Ku! kenakanlah kain karung pada pinggangmu dan bergelumanglah dalam abu, berkabunglah seperti kalau kematian anak tunggal dan berbiji rataplah dengan tersedih-sedih, karena sekonyong-konyong si pembinasa itu akan datang atasmu. Bahwa Aku sudah menjadikan dikau akan menara dan akan kubu di antara umat-Ku, supaya engkau mengetahui dan mencobai akan jalannya. Bahwa durhakalah mereka itu sekalian terlebih dari pada segala orang durhaka, mereka itulah penipu yang cerdik, tabiatnya bagai tembaga dan besi, bersama-sama mereka itu orang fasik adanya. Bahwa hembusan itu hanguslah tetapi dari pada api keluar timah juga; cuma-cuma dihancurkan dia akan dibersihkan pula; tak boleh dijauhkan sanganya. Maka dinamai oranglah akan dia perak kebuangan, karena oleh Tuhan sudah dibuang akan dia. Bahwa inilah firman yang telah datang kepada Yermia dari pada Tuhan, bunyinya: Pergilah engkau berdiri di pintu rumah Tuhan, serukanlah di sana perkataan ini, bunyinya: Dengarlah olehmu firman Tuhan, hai segenap orang Yehuda! hai kamu yang masuk dari pada pintu ini akan meminta doa kepada Tuhan. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Betulkanlah olehmu segala jalanmu dan segala perbuatanmu, maka Aku akan memberi kamu duduk dengan sentosa di tempat ini. Janganlah kiranya kamu percaya akan perkataan penipu, demikian bunyinya: Inilah kaabah Tuhan, kaabah Tuhan, kaabah Tuhan. Tetapi jikalau kamu membetulkan segala jalanmu dan segala perbuatanmu dengan sebenarnya, jikalau kamu memutuskan hukum yang adil antara orang dengan kawannya; jikalau tiada kamu menganiaya akan orang dagang dan anak piatu dan perempuan janda dan tiada menumpahkan darah orang yang tiada bersalah di tempat ini, dan tiada kamu menurut dewa-dewa akan jahat dirimu sendiri, maka Aku akan memberi kelak kamu duduk selama-lamanya dengan sentosa di tempat ini, di tanah yang Kukaruniakan nenek moyangmu. Tetapi sungguh kamu percaya akan perkataan penipu, yang tiada memberi faedah. Bolehkah kamu mencuri dan membunuh dan berbuat zinah dan bersumpah dusta dan membakar dupa bagi Baal dan menurut dewa-dewa, yang tiada kamu ketahui akan dia, lalu datang menghadap hadirat-Ku di dalam rumah ini, yang atasnya sudah disebut nama-Ku, sambil katamu: Sekarang kami bebas pula, boleh berbuat segala perkara kebencian ini? Adapun rumah ini, yang atasnya sudah disebut nama-Ku, adakah ia itu kepada pemandanganmu sebuah gua pembunuh? Bahwasanya Aku sudah melihatnya, demikianlah firman Tuhan. Karena cobalah kamu pergi ke tempat kedudukan-Ku dahulu, yaitu ke Silo, tempat Kutaruh nama-Ku dahulu, lihatlah olehmu barang yang sudah Kuperbuat akan dia oleh karena sebab segala kejahatan umat-Ku Israel. Maka sekarangpun, tegal kamu membuat segala perbuatan ini, demikianlah firman Tuhan, dan Akupun sudah bangun serta berfirman kepadamu dari pagi-pagi, tetapi tiada kamu mau dengar, dan Akupun sudah memanggil kamu, tetapi tiada kamu menyahut; maka sebab itu Aku akan melakukan atas rumah ini, yang atasnya sudah disebut nama-Ku dan yang kamu harap padanya, dan atas tempat ini, yang sudah Kukaruniakan kepada nenek moyangmu, barang yang sudah Kuperbuat akan Silo dahulu, dan Aku akan membuang kamu dari hadirat-Ku, seperti telah Kubuang akan saudara-saudaramu, yaitu akan segenap benih Efrayim. Maka adapun engkau, janganlah engkau minta doa akan bangsa ini, janganlah engkau nyaringkan serumu dan doamu akan mereka itu, dan janganlah engkau berulang-ulang memohon kepada-Ku, karena tiada Aku mau mendengar akan doamu. Tiadakah engkau melihat barang yang telah diperbuat oleh mereka itu di dalam segala negeri Yehuda dan di atas segala lorong Yeruzalem? Bahwa anak-anaknya memungut kayu dan bapanyapun memasang api dan orang perempuan mereka itu meramas tepung basah, diperbuatnya juadah bertulisan bagi Permaisuri di langit dan dicucurkannya persembahan minuman bagi dewa-dewa, hendak mendukakan Aku. Tetapi iakah Aku yang didukakannya? demikianlah firman Tuhan. Bukankah didukakannya dirinya sendiri, sehingga mukanya kena arang? Maka sebab itu firman Tuhan Hua demikian: Bahwasanya murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan dicurahkan kepada tempat ini, kepada manusia dan kepada segala binatang, kepada segala pohon kayu yang di padang dan kepada segala hasil tanah, maka ia itu akan bernyala-nyala dan tiada dipadamkan. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Tambahilah korban sembelihanmu dengan korban bakaranmu pula dan makanlah daging. Karena tatkala Aku menghantar akan nenek moyangmu keluar dari negeri Mesir tiada Aku berfirman atau berpesan kepada mereka itu akan hal korban bakaran atau korban sembelihan; melainkan perkara ini juga sudah Kupesan kepada mereka itu, firman-Ku: Dengarlah olehmu akan firman-Ku, maka Aku ini bagimu akan Allah dan kamupun bagi-Ku akan umat; hendaklah kamu menurut segala jalan yang Kupesan kepadamu, supaya selamat sentosalah kamu. Tetapi tiada mereka itu mau dengar atau memberi telinga, melainkan diturutnya segala niat dan kehendak hati mereka itu yang jahat; mereka itu sudah undur bukannya mara. Dari pada masa nenek moyang kamu keluar dari negeri Mesir datang kepada hari ini sudah Kusuruhkan segala hamba-Ku, nabi-nabi itu, kepadamu, pada sebilang hari Aku bangun dan menyuruhkan dia dari pagi-pagi; tetapi tiada mereka itu mau dengar akan Daku atau memberi telinga, melainkan ditegarkannya tengkuknya, dan dibuatnya jahat terlebih pula dari pada nenek moyangnya. Lagipun engkau akan menyampaikan segala perkataan ini kepadanya, tetapi tiada juga mereka itu akan menurut katamu; engkaupun akan berseru-seru kepadanya, tetapi tiada mereka itu akan menyahut. Sebab itu hendaklah kaukatakan akan halnya demikian: Inilah suatu bangsa yang tiada mau dengar akan firman Tuhan, Allahnya, dan yang tiada mau menerima pengajaran, bahwa kebenaran sudah hilang dan putus dari pada mulutnya. Cukurlah habis rambutmu, buanglah dia dan nyaringkanlah bunyi ratapmu di atas segala bukit, karena sudah dibuang dan ditinggalkan Tuhan akan bangsa yang telah ditimpa oleh murka-Nya. Karena bani Yehuda sudah membuat barang yang jahat kepada pemandangan-Ku, demikianlah firman Tuhan; barang-barang mereka itu yang kebencian itu telah ditaruhnya di dalam rumah yang atasnya sudah disebut nama-Ku, hendak dinajiskannya akan dia. Maka dibangunkannya segala panggung Tofet di dalam lembah Bin Hinom, hendak membakar anak-anaknya laki-laki dan perempuan habis dengan api, yaitu barang yang tiada pernah Kupesan, dan yang tiada pernah terbit di dalam hati-Ku. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan, hari akan datang kelak apabila ia itu tiada lagi bernama Tofet atau lembah Bin Hinom, melainkan Lembah Pembunuhan; maka di Tofet itu tiada akan cukup tempat akan menguburkan segala orang yang sudah dibunuh itu. Sehingga segala bangkai bangsa ini menjadi makanan unggas yang di udara dan mangsa segala margasatwa, maka seorangpun tiada yang akan menghalaukan dia. Maka dari pada segala negeri Yehuda dan dari pada segala lorong Yeruzalem Aku akan memberhentikan segala tempik sorak kesukaan dan keramaian dan bunyi suara mempelai dan penganten; karena negeri itu akan menjadi suatu kebinasaan adanya. Maka pada masa itu juga, demikianlah firman Tuhan, dikeluarkan oranglah kelak tulang-tulang segala raja Yehuda dan tulang-tulang segala penghulu mereka itu dan tulang-tulang segala imam dan tulang-tulang segala nabi dan tulang-tulang segala orang isi Yeruzalem dari dalam kuburnya, dihamparkan-Nya di hadapan matahari dan di hadapan bulan dan di hadapan segala tentara langit, yang sudah dikasihi-Nya dan kepadanya mereka itu sudah berbuat khidmat, dan yang sudah diikutnya dan yang sudah dicaharinya dan kepadanya mereka itu sudah menyembah sujud; maka segala tulang itu tiada akan dikumpulkan atau dikuburkan, melainkan ia akan menjadi baja pada tanah. Remaklah mati dari pada hidup segenap sisa, yaitu segala orang yang lagi tinggal dari pada bangsa jahat ini pada segala tempat Kuhalaukan orang yang lagi tinggal itu ke sana, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Dan lagi katakanlah olehmu kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan: Adakah orang jatuh dan tiada bangun pula? adakah orang akan sesat menyimpang dan tiada mau balik pula? Mengapa maka bangsa yang di Yeruzalem ini sesat menyimpang selalu dan bersangkut paut kepada barang yang menipu dan enggan mereka itu balik pula? Bahwa Aku sudah mengeling dan mendengar-dengar, maka sesungguhnya mereka itu mengatakan barang yang tiada betul, seorangppun tiada bersesal akan kejahatannya, serta katanya: Apakah yang sudah kubuat? Semuanya berlari ke sana ke mari pada jalannya, seperti kuda berlari kepada peperangan. Jikalau burung laklak di udara sekalipun ia mengetahui masanya yang tertentu, maka burung tekukur dan burung jinjang dan burung layang-layangpun ingat akan ketika kedatangannya, hanya umat-Ku itu tiada mengetahui hukum Tuhan, maka bagaimana boleh katamu: Bahwa kami ini alim, pada kami adalah taurat Tuhan! Maka sesungguhnya kalam penipu sebab katib itu mengubahkan dia. Patutlah malu dan terkejut segala orang alim itu, karena sudah didapati akan budi mereka itu, bahwasanya mereka itu sudah membuangkan firman Tuhan, entah hikmat apa boleh ada padanya? Maka sebab itu Aku akan memberikan segala bini mereka itu kepada orang lain dan segala bendangnyapun menjadi orang lain punya, karena dari pada besar dan kecil mereka itu sekalian mencahari laba yang keji, dari pada nabi datang kepada imam semuanya berlaku dengan tipu. Maka diperobatkannya luka puteri umat-Ku dengan semudah-mudahnya, katanya: Selamat, selamat! tetapi selamatpun tiada. Patutlah mereka itu malu sebab barang kebencian yang telah dibuatnya, tetapi mereka itu tiada lagi tahu malu dan tiada lagi tahu bera muka, maka sebab itu mereka itu akan jatuh di antara segala orang yang rebah mati; pada masa tulah-Ku berlaku atasnya mereka itu akan tergelincuh; demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya patutlah Aku memungut mereka itu habis-habis, demikianlah firman Tuhan; pada pokok anggurpun tiada buah, pada pokok arapun tiada buah, bahkan, segala daunnyapun sudah layu, maka sebab itu patutlah Aku menyerahkan mereka itu kepada orang yang akan memijak-mijak mereka itu. Betapa kita tinggal duduk di sini? Berhimpunlah kamu, mari kita masuk ke dalam negeri-negeri yang berkota benteng, jikalau di sana kita binasa sekalipun, karena kita telah diserahkan oleh Tuhan, Allah kita, kepada kebinasaan dan telah diberi-Nya kita minum air empedu, sebab kita sudah berdosa kepada Tuhan. Bahwa orang menantikan selamat, tetapi tiada datang barang sesuatu yang baik; orang menantikan masa kesembuhan, hanya sesungguhnya adalah kekejutan. Dari Dan kedengaranlah bunyi penghembus segala kudanya, dari pada peringkik segala kuda tejinya gentarlah seisi negeri; mereka itu datang, dimakannya habis akan tanah serta dengan segala kelimpahannya, akan negeri serta dengan segala orang isinya. Karena sesungguhnya Aku menyuruhkan di antara kamu beberapa ular biludak dan tedung yang barang manterapun tiada berguna atasnya, dan kamu akan dipagut olehnya, demikianlah firman Tuhan. Hanya pengaduhan dapat menyedapkan aku, dan hati yang di dalam akupun tawarlah. Dengarlah bunyi ratap puteri umat-Ku dari negeri yang amat jauh: Entah Tuhan tiada di Sion? entah Rajanya tiada di sana? -- Mengapa maka mereka itu sudah membangkitkan murka-Ku dengan patung-patungnya dan dengan berhala orang helat, yang sia-sia adanya? Bahwa musim menuai sudah lalu, musim kemaraupun berkesudahan, maka belum lagi kita terlepas. Bahwa hatiku luka parah dari karena lupa puteri bangsaku; aku berpakaikan kain perkabungan dan aku sudah kena dahsyat. Tiadakah minyak pekat di Gilead? Tiadakah barang seorang tabib di sana? aduh! mengapa maka penyakit puteri bangsaku tiada disembuhkan? Aduh, jikalau kiranya kepalaku dari pada air dan matakupun suatu pancaran air mata, niscaya siang malam aku akan menangisi segala orang puteri bangsaku yang telah dibunuh. Aduh, jikalau kiranya padaku sebuah rumah wakaf orang perjalanan di padang belantara, niscaya kutinggalkan bangsaku kelak dan aku menjauhkan diriku dari padanya, karena mereka itu sekalian orang bermukah dan suatu pasukan orang khianat adanya. Dibentangkannya lidahnya yang bohong itu seperti busur dan oleh khianatnya mereka itu merajalela di dalam negeri; bahkan, dari pada jahat mereka itu langsung kepada jahat, dan tiada dikenalnya Aku, demikianlah firman Tuhan. Peliharakanlah dirimu masing-masing dari pada sahabatnya dan janganlah kamu harap pada barang seorang suadara, karena saudara memperdayakan saudara dan sahabat mengumpat sahabat. Bahkan, mereka itu menipu, masing-masing akan kawannya, karena tiada lagi mereka itu berkata benar, dibiasakannya lidahnya pada berkata dusta, dan diusahakannya dirinya dalam berbuat salah. Bahwa kedudukanmu adalah di tengah-tengah tipu daya, maka oleh tipu dayanya engganlah mereka itu mengenal Aku; demikianlah firman Tuhan. Maka sebab itu firman Tuhan serwa sekalian alam demikian: Bahwasanya Aku akan menghancurkan dan mencobai mereka itu kelak, karena lain apa lagi dapat Kuperbuat akan puteri umat-Ku. Lidah mereka itu bagai anak panah pembunuh adanya, ia berkata bohong; mulut masing-masing berkata manis dengan kawannya, tetapi di dalam hatinya dipasangnya jerat akan dia. Masakan tiada Aku membalas kepada mereka itu segala perkara ini; demikianlah firman Tuhan. Masakan hati-Ku tiada mendatangkan pembalasan atas bangsa yang begini? Atas segala gunung Kunyaringkan kelak tangis dan pengaduh, atas segala pondok gembala di padang belantara suatu biji ratap, karena sekalian itu sudah dibakar habis, sehingga seorangpun tiada lalu dari sana dan bunyi binatangpun tiada kedengaran lagi; baik segala unggas di udara baik segala binatangpun sudah lari, semuanya sudah lenyap! Maka Aku kelak menjadikan Yeruzalem akan timbunan batu, akan tempat kediaman ular naga, dan segala negeri Yehuda Kujadikan suatu kerobohan, dengan tiada barang seorang isinya. Siapa gerangan orang berbudi, yang mengerti perkara ini? kepada siapa gerangan lidah Tuhan sudah berfirman, sehingga ia boleh memberitahu apa sebabnya maka tanah ini sudah rusak dan dibakar habis seperti padang tandus, sehingga seorangpun tiada lalu dari sana? Maka ia itu, demikianlah firman Tuhan, sebab sudah ditinggalkannya torat-Ku, yang sudah Kukaruniakan di hadapan mukanya dan tiada didengarnya akan bunyi suara-Ku dan tiada dipatutkannya kelakuannya dengan dia; melainkan mereka itu berjalan menurut kehendak hatinya yang jahat, dan sudah berbuat bakti kepada berhala, setuju dengan pengajaran bapa-bapanya kepadanya. Maka sebab itu firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, demikian: Bahwasanya Aku akan memberi bangsa ini makan hia, dan Aku akan memberi mereka itu minum air empedu; dan Aku akan mencerai-beraikan mereka itu di antara segala bangsa yang tiada diketahui oleh mereka itu atau oleh bapa-bapanya dan Aku akan menyuruhkan pedang mengejar mereka itu, sehingga sudah Kubinasakan sekaliannya. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Ingatlah ini dan panggillah datang akan perempuan yang meratap, dan suruhkanlah orang menjemput perempuan yang bijaksana supaya mereka itu datang. Supaya segera-segera diangkatnya sebiji ratap akan kami, biar air mata berlinang-linang dari pada mata kami, dan kelopak mata kamipun mengalirkan air. Hendaklah dari pada Sion kita mendengar bunyi ratap ini: Aduh! kami sudah rusak! kami dapat malu sangat, karena kami sudah disuruh meninggalkan negeri kami dan kami sudah dibuang ke luar dari dalam rumah-rumah kami. Maka sebab itu dengarlah olehmu firman Tuhan, hai perempuan! hendaklah telingamu menerima kata yang keluar dari pada mulutnya, ajarkanlah anak-anakmu perempuan meraung-raung, ajarkanlah seorang akan seorang meratap. Karena malakulmaut sudah naik sampai ke dalam tingkap kami, ia sudah masuk sampai ke dalam segala maligai kami, segala anak-anak terhantar dengan matinya di jalan dan segala orang teruna di lebuh pasar! Maka demikianlah firman Tuhan: Bahwa bangkai manusia akan terhantar di tanah seperti baja di padang dan seperti berkas gandum di belakang orang penyabit, seorangpun tiada akan memungut dia. Demikianlah firman Tuhan: Orang alim jangan bermegah-megah sebab ilmunya, dan orang kuatpun jangan bermegah-megah sebab kuatnya, dan orang kayapun jangan bermegah-megah sebab kekayaannya; melainkan orang yang hendak bermegah-megah itu baiklah ia bermegah-megah itu baiklah ia bermegah-megah sebab diketahuinya dan dikenalnya akan Daku, bahwa Akulah Tuhan, yang melakukan kemurahan dan insaf dan adalat di atas bumi, karena segala perkara ini yang Kukehendaki, demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku membalas kepada segala orang yang bersunat dan kepada segala orang yang berkulup; kepada Mesir dan kepada Yehuda dan kepada Edom dan kepada segala bani Ammon dan kepada Moab dan kepada mereka sekalian yang bercukur ujungnya, yang duduk di padang belantara, karena segala bangsa itu berkulup adanya, tetapi segenap orang Israel berkulup hatinya. Dengarlah olehmu firman, yang dikatakan Tuhan kepadamu, hai orang isi rumah Israel! Demikianlah firman Tuhan: Janganlah kamu belajar jalan orang kafir dan janganlah kamu kena dahsyat oleh segala tanda di langit, kendatilah segala orang kafir juga kena dahsyat olehnya. Karena syariat segala bangsa itu sia-sialah adanya, karena kayu juga adanya barang yang telah ditetak di dalam hutan, suatu perbuatan tukang yang telah diperbuat dengan lengan tersingsing. Dihiasinya dengan emas dan perak, diteguhkannya dengan paku dan pukul besi, supaya jangan ia itu tergoncang. Tegaplah ia itu seperti batang kurma, dan tiada ia tahu berkata-kata; tak dapat tiada diusung juga akan dia, karena tiada ia tahu berjalan; janganlah kamu takut akan dia, karena tiada ia tahu berbuat jahat dan lagi tahu berbuat baikpun tiada sertanya. Satupun tiada, bahkan, satupun tiada sebagaimu, ya Tuhan! besarlah Engkau dan besarlah nama-Mu dengan kuasa-Nya. Siapa gerangan tiada takut akan Dikau, ya Raja segala bangsa! karena Engkau juga yang empunya segala kemuliaan. Bahkan, di antara hakim segala bangsa dan di dalam segala kerajaannya seorangpun tiada yang sebagai-Mu, dalam seperkara juga mereka itu bodoh dan gila adanya, yaitu sepotong kayu menjadi baginya akan pengajaran sia-sia. Dari Tarsis dibawa oranglah akan perak hendak menyalutkan dia, dan akan emas dari Ufaz, suatu perbuatan tukang dan perbuatan tangan pandai emas; bahwa pakaiannya biru laut dan ungu warnanya, perbuatan orang bijaksana semuanya. Tetapi Tuhan itulah Allah yang benar, Ialah Allah yang hidup dan Raja pada selama-lamanya! Oleh kehangatan murka-Nya bergempalah bumi dan barang suatu bangsapun tiada dapat menderita murka-Nya. Demikian hendaklah katamu kepada mereka itu: Adapun segala dewata, yang tiada tahu menjadikan langit dan bumi, ia itu akan hilang dari atas bumi dan dari bawah langit ini.) Tuhan yang sudah menjadikan bumi oleh kuasa-Nya, dan yang sudah melengkap semesta alam sekalian oleh hikmat-Nya dan yang sudah membentangkan langit oleh pengetahuan-Nya. Apabila diberi-Nya bunyi suara-Nya, maka adalah bunyi air menderu di dalam langit, disuruh-Nya awan-awan naik dari pada ujung bumi, dijadikan-Nya kilat serta dengan hujan dan dikeluarkan-nya angin dari dalam perbendaharaan-Nya. Pada masa itu bodohlah dan tiada berpengetahuan segenap bangsa manusia; patutlah malu tiap-tiap tukang dari karena patung yang telah diperbuatnya, karena bohonglah perbuatannya; tiadalah nyawa di dalamnya. Sia-sia belaka adanya, suatu perbuatan persesatan, apabila tulah datang atasnya hilanglah sekaliannya. Tetapi bukan begitu Dia yang bahagian Yakub, karena Ialah Khalik semesta alam sekalian, Ialah memerintahkan orang Israel seperti bahagian-Nya pusaka dan nama-Nya itulah Tuhan serwa sekalian alam! Angkutlah barang-barangmu dari dalam negeri, hai orang yang duduk di dalam kota benteng! Karena demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku akan menghembalangkan ke luar segala orang isi negeri itu pada sekaligus, Aku akan mengimpitkan dia, sehingga didapatinya. Wai bagiku dari karena lukaku! bagaimana pedih rasanya penyakitku! sehingga kataku: Aduh, apa macam penyakit ini, bagaimana aku dapat menderita dia? Bahwa kemahku sudah rusak, segala alinya putus, segala anakku sudah meninggalkan daku, mereka itu tiada lagi; seorangpun tiada yang membentangkan kemahku dan yang menggantungkan kelambunya. Karena segala gembala itu tiada berakal budi, tiada dicaharinya Tuhan, sebab itu bodoh kelakuannya, dicerai-beraikannya segala kawan dombanya. Bahwasanya, adalah datang bunyi kabar dan kegentaran besar dari negeri yang pada sebelah utara! Sebentar lagi maka segala negeri Yehuda ditaruh bagi kerusakan dan bagi tempat kediaman ular naga. Maka kuketahui, ya Tuhan! bahwa jalan manusia itu tiada dalam kuasanya sendiri, tiada dalam kuasa orang yang berjalan itu mematutkan langkahnya. Siksakanlah aku, ya Tuhan! tetapi dengan kadarnya, jangan apalah dengan murka-Mu, supaya jangan Engkau menghancurluluhkan daku. Curahkanlah kehangatan murka-Mu kepada segala orang kafir, yang tiada mengenal Engkau, dan kepada segala bangsa yang tiada menyebut nama-Mu; karena sudah ditelannya akan Yakub, dimakannya habis akan dia sama sekali dan dibinasakannya tempat kediamannya. Bahwa inilah firman yang telah datang dari pada Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Dengarlah olehmu perkataan perjanjian ini dan katakanlah dia kepada orang Yehuda dan kepada orang isi Yeruzalem. Katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Kutuklah orang yang tiada mendengar akan perkataan perjanjian ini, yang sudah Kupesan kepada nenek moyang kamu, tatkala Kuhantar akan mereka itu keluar dari negeri Mesir, dari dalam dapur besi itu, firman-Ku: Dengarlah olehmu akan bunyi suara-Ku dan perbuatlah kamu segala sesuatu yang Kupesan kepadamu, maka kamu akan umat bagi-Ku, dan Akupun akan Allah bagimu; supaya Aku menyampaikan barang yang sudah Kujanji kepada nenek moyang kamu pakai sumpah, hendak mengaruniakan kepadanya suatu tanah yang berkelimpahan air susu dan madu, seperti pada hari ini adanya. Lalu sahutlah aku, sembahku: Amin! ya Tuhan! Maka firman Tuhan kepadaku: Serukanlah segala perkataan ini di dalam segala negeri Yehuda dan pada segala lorong Yeruzalem, bunyinya: Dengarlah olehmu akan segala perkataan perjanjian ini dan lakukanlah dia; karena dengan sungguh-sungguh Aku sudah berfirman kepada segala nenek moyang kamu, yaitu dari pada hari Aku menghantar akan mereka itu keluar dari dalam negeri Mesir sampai kepada hari ini, dari pagi-pagi Aku sudah bangun akan berfirman kepadanya, kata-Ku: Hendaklah kamu dengar akan bunyi suara-Ku! Tetapi tiada juga mereka itu dengar atau memberi telinga, melainkan mereka itu sudah berjalan masing-masing dengan menurut kehendak hatinya yang jahat; maka sebab itu Aku sudah mendatangkan atas mereka itu segala perkataan perjanjian ini, yang sudah Kusuruh mereka itu lakukan, tetapi tiada juga dilakukannya akan dia. Dan lagi firman Tuhan kepadaku: Telah didapati akan suatu fakat jahat di antara segala orang Yehuda dan di antara orang isi Yeruzalem: mereka itu sudah balik kepada segala kesalahan nenek moyangnya, yang telah enggan mendengar akan firman-Ku; dan mereka itu sudah mengikut dewa-dewa hendak berbuat bakti kepadanya; bahwa orang isi rumah Israel dan orang isi rumah Yehuda sudah merombak perjanjian-Ku, yang sudah Kuteguhkan dengan nenek moyangnya. Sebab itu firman Tuhan demikian: Bahwasanya Aku mendatangkan kelak suatu jahat atas mereka itu, dari padanya mereka itu tiada dapat keluar; maka apabila mereka itu berseru kepada-Ku, tiada Aku mau mendengar akan serunya. Pada masa itu biarlah isi segala negeri Yehuda dan segala orang isi Yeruzalempun berseru kepada dewa-dewa, baginya mereka itu sudah membakar dupa, tetapi sekali-kali tiada ia dapat melepaskan mereka itu pada masa jahat itu berlaku atasnya. Karena seberapa banyak negerimu, demikianpun bilangan dewa-dewamu, hai orang Yehuda! dan seberapa banyak lorong-lorong Yeruzalem, demikianpun bilangan segala mezbah yang sudah kamu taruh bagi barang yang memberi malu, yaitu mezbah akan membakar dupa bagi Baal. Maka adapun engkau, janganlah engkau minta doa akan bangsa ini dan jangan engkau menangisi atau memohonkan mereka itu, karena tiada Aku mau mendengar apabila mereka itu berseru-seru kepada-Ku dari karena kesukarannya. Apakah kekasih-Ku peduli akan rumah-Ku? tegal kebanyakan mereka itu melakukan perkara yang keji itu dan daging yang suci itu sudah lalu dari padamu; apabila kamu berbuat jahat pada masa itu berbangkitlah sukahatimu. Bahwa Tuhan sudah menamai engkau pokok zait yang hijau dan permai oleh rupa buahnya, tetapi dengan bunyi guruh yang hebat apipun akan menyalakan daunnya dan segala cabangnyapun akan dipatahkan. Karena oleh Tuhan serwa sekalian alam, yang menanam engkau, sudah dikatakan suatu celaka atas engkau, karena sebab kejahatan orang isi rumah Israel dan orang isi rumah Yehuda, yang dibuatnya antara sama sendirinya akan membangkitkan murka-Ku dengan membakar dupa bagi Baal. Bahwa Tuhan juga sudah memberitahu aku hal itu, sebab itu kuketahui dia; maka Engkau juga sudah menyatakan kepadaku kelakuan mereka itu. Maka adalah aku seperti anak domba, seperti lembu yang dihantar akan dibantai, karena tiada kuketahui akan mereka itu bermufakat lawan aku, katanya: Mari kita binasakan pohon itu serta dengan buahnya! baiklah kita menumpas dia dari negeri orang yang hidup, supaya jangan lagi orang ingat akan namanya. Tetapi, ya Tuhan serwa sekalian alam, ya Hakim yang adil, yang mencobai segala buah pinggang dan segala hati! berilah kiranya aku melihat pembalasan-Mu kepada mereka itu, karena kepada-Mu sudah kunyatakan perkaraku. Maka sebab itu firman Tuhan akan hal orang Anatot, yang menyengajakan matimu, sambil katanya: Jangan lagi engkau bernubuat demi nama Tuhan, asal jangan engkau mati dibunuh oleh tangan kami! Maka sebab itu firman Tuhan serwa sekalian alam demikian: Bahwasanya Aku akan mendatangkan pembalasan atas mereka itu, maka segala orang teruna akan mati dimakan pedang dan segala anak mereka itu laki-laki dan perempuanpun akan mati oleh lapar. Maka dari pada mereka itu tiada akan ada barang peninggalan, karena pada tahun pembalasannya Aku kelak mendatangkan suatu jahat atas orang Anatot itu. Bahwa Engkau juga adil, ya Tuhan! jikalau aku masuk berhukum dengan Dikau sekalipun; kendatilah, biar aku juga berkata-kata dengan Dikau akan hal hukum-Mu: Mengapa gerangan jalan orang fasik itu beruntung? Mengapa dalam hal sentosa mereka itu sekalian, yang pembelot khianat adanya? Engkau sudah menanamkan dia, lagi mereka itu sudah berakar, mereka itu makin besar, lagi berbuah-buah! Sungguhpun Engkau hampir pada mulutnya, tetapi jauh dari pada kepikiran hatinya. Tetapi Engkau, ya Tuhan! mengenal aku, Engkau melihat aku dan mencoba hatiku, bahwa ia itu berpaut kepada-Mu. Halaukanlah mereka itu seperti kambing akan dibantai dan asingkanlah mereka itu bagi hari mereka itu dibunuh. Berapa lama lagi tanah itu akan murung dan segala tumbuh-tumbuhan di padangpun menjadi layu oleh karena jahat segala orang penduduknya? Segala binatang dan unggaspun sudah lenyap, sedang kata mereka itu: Tiada dilihatnya kesudahan kami. Jikalau engkau berjalan serta dengan orang yang berjalan kaki, maka dipenatkannya engkau; entah bagaimana halmu jikalau engkau bercampur dengan orang berkuda! jikalau engkau harap hanya di dalam negeri yang sentosa, entah apa akalmu apabila sebaklah Yarden? Karena lagi segala saudaramu dan segala orang isi rumah bapamupun, bahkan, mereka itu sekalian berbuat khianat akan dikau, mereka itupun berseru-seru di belakang engkau: Sudah penuh sukatannya! Jangan engkau percaya, apabila mereka itu berkata-kata manis dengan dikau. Bahwa sudah Kutinggalkan rumah-Ku, sudah Kutolak akan bahagian-Ku pusaka; maka kekasih hati-Ku sudah Kuserahkan kepada tangan musuhnya. Bahwa bahagian-Ku pusaka itu kepada-Ku seperti singa di dalam hutan, sudah diangkatnya pengaum-aumnya lawan Aku, maka sebab itu telah Kubuang akan dia. Bahwa bahagian-Ku pusaka itu bagi-Ku seperti harimau kumbang! Marilah, hai segala margasatwa! mengelilingi akan dia, berkerumunlah, hai segala binatang buas yang di padang, datanglah makan. Bahwa beberapa berapa orang gembala sudah merusakkan kebun anggur-Ku, dan dipijak-pijaknya perhumaan-Ku, dan bendang-Ku yang kekasih itu dijadikannya hutan rimba. Dijadikannya belukar belaka, maka belukar itu sangat mempercintakan Daku; rusaklah sudah seluruh tanah itu, maka seorangpun tiada yang memperhatikannya. Sampai kepada segala bukit yang di padang belantara sudah datang penyamun, karena pedang Tuhan makan habis semuanya, dari pada ujung tanah sampai kepada ujungnya tiadalah hal sentosa, bagi seorang juapun tidak. Orang sudah menabur biji gandum, tetapi disabitnya duri; dipenatkannya dirinya, tetapi tiada juga berhasil; maka sebab itu hendaklah kamu malu dari karena hasil tanahmu dan dari karena kehangatan murka Tuhan. Demikianlah firman Tuhan: Adapun segala orang jahat yang negerinya berdamping dengan negeri-Ku, dan sudah mengusik bahagian pusaka yang sudah Kukaruniakan kepada umat-Ku Israel, bahwasanya sekalian itu akan Kusentak dari dalam negerinya, tetapi segala orang isi rumah Yehuda akan Kusentak dari tengah-tengahnya. Maka akan jadi setelah sudah Kusentak mereka itu, Aku akan kembali dan mengasihankan mereka itu; maka Aku membawa akan mereka itu kembali masing-masing kepada bahagian pusakanya dan masing-masing kepada tanahnya. Maka akan jadi jikalau dengan rajin mereka itu belajar jalan umat-Ku, serta bersumpah demi nama-Ku begini: Demi Tuhan yang hidup, sebagaimana dahulu diajarnya umat-Ku bersumpah demi Baal, niscaya mereka itu akan diangkat pula di tengah-tengah umat-Ku. Tetapi jikalau mereka itu tiada mau dengar, niscaya bangsa itu akan Kutumpas dan Kubinasakan dia sama sekali, demikian firman Tuhan. Bermula, maka demikianpun sudah Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah engkau; belikanlah dirimu sehelai ikat pinggang dari pada kain rami, kenakanlah dia pada pinggangmu, tetapi jangan ia itu kena air. Maka akupun membelilah sehelai ikat pinggang setuju dengan firman Tuhan itu, kukenakan pada pinggangku. Maka datanglah firman Tuhan kepadaku pada kedua kalinya, bunyinya: Ambillah olehmu akan ikat pinggang yang telah kaubeli dan kaukenakan pada pinggangmu itu, bangkitlah lalu pergi ke sungai Perat dan sembunyikanlah dia di sana di dalam celah batu bukit. Hata, maka akupun pergilah dan kusembunyikan dia di tepi Perat setuju dengan firman Tuhan kepadaku itu. Arakian, maka selang beberapa hari antaranya datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Bangkitlah engkau, pergilah ke sungai Perat dan ambillah dari sana akan ikat pinggang yang telah Kusuruh engkau sembunyikan di sana. Hata, maka akupun pergilah ke Perat lalu kugali dan kuambil akan ikat pinggang itu dari pada tempat sudah kusembunyikan dia, maka sesungguhnya ikat pinggang itu sudah buruk, tiada lagi gunanya kepada barang sesuatu. lalu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Inilah firman Tuhan: Bahwa demikianpun Aku akan memburukkan segala kemuliaan Yehuda dan kemuliaan Yeruzalem yang besar itu. Adapun bangsa jahat ini, yang enggan mendengar akan firman-Ku dan yang berjalan menurut kehendak hatinya sendiri dan yang mengikut dewa-dewa hendak berbuat bakti dan menyembah sujud kepadanya, mereka itu akan menjadi sama dengan ikat pinggang ini, yang tiada gunanya kepada barang sesuatu. Karena seperti ikat pinggang tersangkut pada pinggang orang, demikianpun sudah Kusangkutkan pada-Ku segenap orang isi rumah Israel dan segenap orang isi rumah Yehuda, demikianlah firman Tuhan, supaya mereka itu bagi-Ku akan umat dan akan suatu nama dan akan kepujian dan akan perhiasan, tetapi mereka itu tiada mau dengar. Dan lagi katakanlah ini kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Segala bocong akan dipenuhi dengan air anggur! lalu mereka itu akan menyahut kepadamu: Masakan tiada kami tahu, bahwa segala bocong akan dipenuhi dengan air anggur. Tetapi hendaklah katamu kepadanya: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku akan memenuhi dan memabuki segala orang isi negeri ini, demikianpun segala raja yang duduk di atas takhta Daud, dan segala imam dan segala nabi dan segala orang isi Yeruzalem. Maka Aku akan memecahkan mereka itu dengan membanting seorang kepada seorang, segala bapa dan segala anak-anaknyapun bersama-sama, demikianlah firman Tuhan; bahwa Aku tiada akan menaruh sayang atau belas atau kasihan, sehingga sudah Kutumpas mereka itu. Dengarlah olehmu dan berilah telinga, janganlah kamu sombong, karena Tuhan juga yang berfirman begitu. Berilah kiranya hormat kepada Tuhan, Allahmu, sebelum menjadi gelap gulita, sebelum menjadi terantuk kakimu di atas bukit yang kelam kabut, sehingga kamu menantikan terang, tetapi dijadikannya bayang-bayang maut dan kegelapan. Maka jikalau engganlah kamu mendengar akan inipun, maka hatiku akan menangis pada tempat-tempat sembunyi sebab congkakmu itu, iapun akan menangis tersedih-sedih dan air matapun akan berlinang-linang dari pada mataku, apabila kawan domba Tuhan dipindahkan dengan tertawan kelak. Katakanlah kepada raja dan kepada permaisuripun: Turunlah kedua kamu, duduklah pada bumi, karena gugurlah sudah perhiasan kepalamu, yaitu makota kemuliaanmu. Bahwa segala negeri selatan sudah tertutup, seorangpun tiada yang membukakan dia; segenap orang Yehudapun dipindahkan, bahkan, dipindahkan sama sekali. Angkatlah matamu, lihatlah olehmu, mereka itu datang dari sebelah utara! Di mana sekarang segala domba yang sudah diamanatkan kepadamu, yaitu kawan domba yang patut menjadi kemuliaanmu. Apakah akan kamu jawab, apabila didatangkannya pembalasan atas kamu, tegal kamu sendiri sudah mengajar mereka itu menjadi rajamu dan kepalamu? Bukankah kesakitan akan datang atasmu seperti atas perempuan yang hendak beranak? Jikalau kamu akan berkata di dalam hatimu demikian: Mengapa segala perkara ini berlaku atasku? Yaitu sebab kebanyakan salahmu, maka punca pakaianmu sudah tersingsing dan tumitmupun ditelanjangkan dengan gagah. Bolehkah seorang Kusyi menukar kulit tubuhnya atau harimau kumbang berubah belang-belangnya? Demikianpun masakan kamu boleh berbuat baik, kamu yang sudah belajar berbuat jahat! Maka sebab itu Aku akan menghamburkan mereka itu seperti jerami yang diterbangkan oleh angin pada padang. Maka demikianlah akan nasib untungmu dan bahagianmu yang kelak, Kusukatkan kepadamu, demikianlah firman Tuhan, sebab kamu sudah meninggalkan Daku dan sudah menaruh harapmu pada dusta. Maka sebab itu juga Aku akan menyingsingkan punca pakaianmu sampai ke atas mukamu, sehingga kelihatanlah kemaluanmu. Bahwa segala zinahmu dan segala keinginanmu dan persundalanmu yang keji di atas segala bukit dan pada segala padang, segala perbuatanmu yang kebencian itu sudah Kulihat. Wai bagimu, hai Yeruzalem! berapa lama lagi sebelum engkau menjadi tahir? Bermula, maka inilah firman Tuhan yang telah datang kepada Yermia akan hal kemarau besar. Bahwa negeri Yehuda berdukacita dan segala pintu gerbangnyapun lemahlah adanya; dengan pakaian perkabungan duduklah masing-masing di bumi dan tangis Yeruzalempun naiklah ke langit. Orang besar-besarnya menyuruhkan orangnya hina dina mencahari air, setelah sampai kepada perigi tiada didapatinya akan air di dalamnya; mereka itu datang kembali dengan hampa segala bejananya; mereka itu malu sampai bera mukanya, diselubungkannya kepalanya. Sebab tanahnya berbelah-belah dan barang hujanpun tiada turun kepada bumi, segala orang yang berhuma itu malu dan menyelubungkan kepalanya. Jikalau rusa betina yang sudah beranak di padang sekalipun meninggalkan anaknya, sebab sehelai rumputpun tiada tumbuh, maka keledai hutanpun berdiri di atas tempat-tempat yang tinggi, ia menghela nafas seperti naga, matanya kaburlah sebab tiadalah tumbuh-tumbuhan. Jikalau segala dosa kami naik saksi atas kami sekalipun, ya Tuhan, tolonglah juga oleh karena mama-Mu! bahkan, amat banyaklah segala sesatan kami, maka kepada-Mu juga kami sudah berdosa. Ya Pengharapn orang Israel! ya Penolongnya pada masa kepicikan! Karena apa gerangan Engkau akan selaku orang helat di dalam negeri ini, atau selaku orang perjalanan, yang hanya singgah akan bermalam jua. Karena apa Engkau selaku orang yang teralah, selaku orang pahlawan yang tiada dapat membantu? Maka Engkau juga di tengah-tengah kami, ya Tuhan! dan atas kamipun sudah disebut nama-Mu, sebab itu janganlah kiranya Engkau meninggalkan kami. Maka demikianlah firman Tuhan kepada bangsa ini: Sedang mereka itu suka mengembara begitu dan tiada ditahaninya akan kakinya, maka Tuhanpun tiada berkenan akan mereka itu; sekarang ingatlah Ia akan segala kejahatan mereka itu dan dibalas-Nya segala dosanya. Dan lagi firman Tuhan kepadaku: Janganlah engkau mendoakan bangsa ini akan baiknya. Jikalau mereka itu berpuasa sekalipun, tiada juga Aku dengar akan tangisnya, meskipun mereka itu mempersembahkan korban bakaran dan persembahan makanan, tiada juga Aku berkenan akan mereka itu; melainkan Aku akan menghabiskan mereka itu kelak oleh pedang dan oleh lapar dan oleh bapa sampar. Lalu sembahku: Ya Tuhan Hua! bahwasanya kata segala nabi itu kepada mereka itu: Tiada kamu akan melihat pedang, tiada kamu akan merasai lapar, melainkan selamat sentosa akan dikaruniakan kepadamu di tempat ini. Tetapi firman Tuhan kepadaku: Bahwa bohong belaka barang yang dinubuatkan oleh nabi-nabi itu dengan nama-Ku; tiada Aku menyuruhkan dia atau berpesan kepadanya atau berfirman kepadanya; adapun nubuatnya kepadamu ia itu khayal dusta dan tenungan dan barang yang sia-sia dan segala tipu hatinya. Maka sebab itu firman Tuhan demikian: Adapun segala nabi yang bernubuat dengan nama-Ku, meskipun tiada Aku menyuruhkan dia, katanya: Tiada akan ada pedang atau lapar di dalam negeri ini! segala nabi itu kelak akan rebah mati dimakan pedang dan dibinasakan oleh lapar. Maka orang banyak yang kepadanya mereka itu sudah bernubuat itupun akan tercampak berkaparan pada segala lorong Yeruzalem, dibinasakan oleh lapar dan oleh pedang; maka seorangpun tiada yang akan menguburkan dia, yaitu baik mereka itu baik bininya baik segala anaknya laki-laki dan perempuan; demikianlah Aku akan menumpahkan kepadanya segala kejahatannya. Sebab itu katakanlah ini kepada mereka itu: Bahwa dengan tiada berkeputusan baik siang baik malam berhamburanlah air mata dari pada mataku, sebab anak dara puteri bangsaku sudah kena luka, ia itu luka parah dan kena suatu bala yang sangat pedih. Jikalau aku keluar ke padang, maka di sanapun adalah segala orang yang sudah mati dimakan pedang! Jikalau aku masuk ke dalam negeri, bahwasanya di sana adalah segala orang yang binasa oleh lapar! Bahkan, baik nabi baik imam berjalan keliling di dalam negeri dengan lenyap bicaranya. Sudahkah Engkau membuang Yehuda sama sekali? Adakah hati-Mu jemu akan Sion? Mengapa kami Kaupalu sehingga tiada boleh sembuh pula? Orang menantikan selamat, tetapi satupun tiada datang yang baik; orang menantikan ketika kesembuhan, tetapi hanya kekejutan jua yang datang. Ya Tuhan! kami ketahui akan kejahatan kami, akan kesalahan segala nenek moyang kami, bahwa kami sudah berdosa kepada-Mu. Jangan apalah kami Kaubuang, oleh karena nama-Mu; janganlah kiranya Kaucelakan takhta kemuliaan-Mu! Ingat apalah akan perjanjian-Mu dengan kami dan jangan Kautiadakan dia. Adakah di antara dewata orang kafir yang sia-sia itu barang seorang yang dapat menurunkan hujan? Bolehkah langit bertitik-titik dari sendirinya? Bukan Engkau juga yang membuatnya, ya Tuhan, Allah kami! bahwa kami bernanti akan Dikau, karena Engkau yang mengadakan sekalian itu. Tetapi firman Tuhan kepadaku: Jikalau kiranya Musa dan Semuel sekalipun menghadap hadirat-Ku, tiada juga hati-Ku cenderung kepada bangsa ini; nyahkanlah mereka itu dari hadapan hadirat-Ku, suruhlah mereka itu pergi. Maka akan jadi apabila mereka itu bertanya kepadamu: Kemanakah kami akan pergi? hendaklah kausahut kepadanya: Demikianlah firman Tuhan: Barangsiapa yang tentu kepada mati, ia itu akan mati, barangsiapa yang tentu kepada pedang, ia itu akan dimakan pedang, barangsiapa yang tentu kepada bala lapar, ia itu akan binasa oleh lapar, dan barangsiapa yang tentu kepada kepindahan, ia itu akan dipindahkan! Karena Aku menyerahkan mereka itu kelak kepada empat jenis bala, yaitu kepada pedang akan dibunuh olehnya, dan kepada anjing akan dieret-eret olehnya, dan kepada segala unggas yang di udara dan kepada segala margasatwa di bumi akan dimakan dan dibinasakan olehnya. Dan Aku menjadikan mereka itu kelak akan suatu perkara hebat bagi segala bangsa yang di atas bumi dari karena Manasye bin Hizkia, raja orang Yehuda, sebab barang yang telah dibuatnya di dalam Yeruzalem. Karena siapa gerangan yang dapat mengasihankan dikau, hai Yeruzalem? siapakah yang dapat menaruh sayang akan dikau? atau siapakah yang hendak singgah akan meminta selamat atasmu? Bahwa engkau sudah meninggalkan Daku, demikianlah firman Tuhan, engkau sudah undur ke belakang; sebab itu Aku mengedangkan tangan-Ku lawan engkau hendak membinasakan dikau, karena penatlah sudah Aku dari pada segala sesal. Bahwa Aku sudah menampi mereka itu dengan nyiru di dalam segala pintu negeri; Aku sudah membuluskan dan membinasakan umat-Ku, maka tiada juga mereka itu balik pada jalannya. Bilangan segala janda perempuan mereka itu sudah Kujadikan terlebih banyak dari pada pasir di laut; sudah Kudatangkan atas mereka itu, atas ibu dan atas orang teruna, seorang pembinasa pada tengah hari; dengan sekonyong-konyong sudah Kujatuhkan kepada mereka itu dahsyat dan ngeri. Lemahlah sudah perempuan yang telah beranak tujuh, ia sudah putus nyawa, mataharinya sudah masuk pada masa lagi siang hari, ia sudah kena malu dan bera muka! Maka sekarang segala orang perniggalnyapun akan Kuserahkan kepada pedang di hadapan segala musuhnya, demikianlah firman Tuhan. Wai bagiku, ya ibuku! sebab sudah kauperanakkan daku, seorang bantahan, seorang yang bercidera dengan segenap isi negeri; tiada aku mengambil laba yang keji dari padanya dan mereka itupun tiada dari padaku, maka semuanya mengutuki juga akan daku! Maka firman Tuhan: Adapun Aku sudah mendukacitakan kamu masakan ia itu tiada akan baikmu; pada masa jahat datang dan pada masa kepicikan masakan tiada Aku membicarakan halmu di hadapan musuh! Adakah besi yang dapat memecahkan besi dari utara, yaitu besi kersani? Segala harta bendamu Kuberikan akan jarahan dengan tiada harganya, maka ia itu sebab segala dosamu pada segala tepi tanahmu. Maka Aku akan meliputi tanahmu dengan musuhmu dahulu dari pada kamu mengetahuinya; karena suatu api sudah dipasang dengan murka-Ku, maka ia itu akan bernyala-nyala atas kamu. Ya Tuhan! Engkau yang mengetahuinya; ingatlah kiranya akan daku, luputkanlah aku, dan balaslah perkaraku kepada segala orang yang mengusir aku! Jangan apalah aku dibantun sebab panjang sabar-Mu itu; perhatikanlah kiranya bahwa aku menanggung kecelaan sebab karena-Mu. Pada masa itu aku mendapat firman-Mu, maka sudah kukecap nikmatnya, dan firman-Mu bagiku akan kesukaan dan kegemaran hatiku, karena nama-Mu sudah disebut atasku, ya Tuhan, Allah serwa sekalian alam! Bahwa tiada pernah aku duduk di dalam perhimpunan orang yang bersenda gurau hendak menyukakan diriku; supaya boleh aku berkhidmat kepada-Mu, maka duduklah aku seorangku, karena Engkau sudah memenuhi aku dengan amarah. Mengapa maka sengsaraku tiada berkesudahan dan penyakitku pedih begitu, sehingga engganlah ia itu disembuhkan? Bahwa Engkaulah bagiku selaku anak sungai yang kekeringan, selaku air yang tiada tentu jalannya! Lalu berfirmanlah Tuhan demikian: Jikalau engkau bertobat, maka Aku akan mengangkat pula akan dikau dan engkaupun akan menghadap hadirat-Ku; dan jikalau engkau menceraikan yang indah-indah dari pada yang hina, niscaya engkau menjadi bagi-Ku akan mulut. Biarlah mereka itu balik juga kepadamu, tetapi janganlah engkau balik kepada mereka itu. Karena Aku menjadikan dikau akan pagar tembaga yang teguh tentang bangsa ini; sungguhpun mereka itu akan menyerang engkau, tetapi tiada dialahkannya engkau, karena Akulah menyerati engkau akan memeliharakan dan meluputkan dikau, demikianlah firman Tuhan. Maka Aku akan menyentak engkau dari dalam tangan orang jahat itu dan meluputkan dikau dari pada tapak tangan orang lalim. Bermula, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Janganlah engkau mengambil bini dan jangan ada anak laki-laki atau anak perempuan padamu di dalam tempat ini; karena demikianlah firman Tuhan akan hal segala anak laki-laki dan perempuan yang akan jadi di dalam tempat ini, dan lagi akan segala ibunya yang memperanakkan dia dan akan segala bapanya yang beroleh akan dia di dalam tempat ini: Mereka itu akan mati dibunuh dengan bengis, seorangpun tiada akan mengangkat sebiji ratap atasnya dan tiada mereka itu akan dikuburkan, melainkan mereka itu akan menjadi baja di tanah kelak, dan mereka itu akan dihabiskan oleh pedang dan oleh lapar dan segala bangkainyapun akan menjadi makanan unggas yang di udara dan makanan segala margasatwa yang di bumi. Dan lagi firman Tuhan demikian: Janganlah engkau masuk rumah orang yang berkenduri, dan jangan engkau pergi akan meratap dan jangan engkau bercintakan mereka itu, karena Aku sudah melalukan selamat-Ku dan kemurahan-Ku dan rahmat-Ku dari pada bangsa ini, demikianlah firman Tuhan. Bahwa baik orang besar baik orang kecil akan mati kelak di dalam negeri ini dan tiada mereka itu dikuburkan dan tiada diangkat orang sebiji ratap atasnya atau ditoreh orang tubuhnya atau dicukurnya kepalanya karena sebab mereka itu. Lagipun tiada dimakan orang arwah akan menghiburkan orang yang kematian, atau diberikan orang piala penghiburan kepadanya, jikalau karena bapanya atau karena ibunya sekalipun. Dan lagi janganlah engkau masuk rumah perjamuan akan duduk makan minum sehidangan dengan mereka itu. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwasanya di hadapan matamu dan pada zamanmu juga Aku memperhentikan kelak di dalam tempat ini bunyi segala keramaian dan bunyi segala kesukaan dan bunyi suara mempelai laki-laki dan bunyi suara penganten perempuan. Maka akan jadi kelak, apabila engkau menyampaikan segala firman ini kepada bangsa itu, lalu katanya kepadamu: Mengapa maka Tuhan berfirmankan atas kami segala celaka yang besar ini? Apakah salah kami dan apakah dosa kami, yang telah kami perbuat kepada Tuhan, Allah kami? Bahwa hendaklah kaukatakan kepada mereka itu: Yaitu sebab nenek moyang kamu sudah meninggalkan Daku, demikianlah firman Tuhan, dan sudah mengikut dewa-dewa dan sudah berbuat ibadat kepadanya dan sudah menyembah sujud kepadanya dan ditinggalkan Aku dan tiada diturutnya taurat-Ku; dan sebab kamu ini sudah berbuat jahat lebih dari pada nenek moyang kamu; karena sungguh masing-masing kamu berjalan menurut nafsu hatinya yang jahat dan kamu segan mendengar akan Daku. Maka sebab itu Aku kelak akan membuang kamu ke luar negeri ini kepada sebuah negeri yang tiada kamu kenal, baik kamu baik segala nenek moyang kamupun tidak, maka di sanalah boleh kamu berbuat ibadat kepada dewa-dewa pada siang dan malam, karena tiada Aku akan mengasihani kamu. Bahwa sesungguhnya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila tiada lagi kata orang: Demi Tuhan yang hidup, yang sudah menghantar akan bani Israel keluar dari negeri Mesir! Melainkan: Demi Tuhan yang hidup, yang menghantar akan bani Israel keluar dari negeri utara dan dari segala negeri, kepadanyapun sudah dihalaukan-Nya mereka itu! karena Aku akan membawa mereka itu kembali ke dalam negerinya, yang sudah Kukaruniakan kepada nenek moyangnya. Bahwasanya Aku akan menyuruhkan banyak orang nelayan, demikianlah firman Tuhan, maka ia itu akan menangkap mereka itu seperti ikan, kemudian Aku akan menyuruhkan banyak orang pemburu, maka ia itu akan memburu mereka itu dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit, jikalau dari dalam celah-celah bukit batu sekalipun. Karena mata-Ku juga mengamat-amati segala jalan mereka itu, tiada mereka itu terlindung dari pada hadirat-Ku, dan kejahatannyapun tiada tersembunyi dari pada mata-Ku. Sebab itu sekali dua kali Aku akan membalas kepada mereka itu kejahatannya dan dosanya, tegal sudah dinajiskannya negeri-Ku dan dipenuhinya bahagian-Ku pusaka dengan bangkai segala kekejiannya dan segala kegeliannya. Ya Tuhan, Engkau juga kepujianku dan kuatku dan perlidunganku pada hari kepicikan! Kepada-Mu juga akan datang segala bangsa dari pada segala ujung bumi, sambil sembahnya: Bahwa sesunggunnya dusta itulah bahagian pusaka segala nenek moyang kami dan barang yang sia-sia, yang satupun tiada gunanya. Mana boleh manusia memperbuat berhala akan dirinya? tegal ia itu bukan ilah adanya. Bahwasanya sebab itu Aku memberitahu kepada mereka itu sekali ini. Aku memberitahu kepada mereka itu bekas tangan-Ku dan kuasa-Ku, maka akan diketahuinya bahwa Hua itulah nama-Ku! Bahwa dosa orang Yehuda sudah tersurat dengan kalam besi yang ujungnya intan, terukir pada loh hatinya dan pada segala tanduk mezbahmu; bagaimana anak-anak mereka itu mengenangkan mezbahnya dan segala berhala hutan-hutannya di bawah segala pohon kayu yang hijau dan di atas kemuncak segala bukit! Bahwa gunung-Ku, serta dengan padang dan segala harta bendamu kelak Kuberikan akan jarahan, demikianpun segala panggungmu, karena sebab dosa yang pada segala tepi tanahmu. Maka oleh salahmu sendiri kamu akan membiarkan bahagianmu pusaka, yang telah Kukaruniakan kepadamu; maka Akupun akan memperhambakan kamu kepada musuhmu di dalam sebuah negeri yang tiada kamu ketahui; karena suatu api sudah dipasang oleh murka-Ku, maka ia itu akan bernyala-nyala dengan tiada berkesudahan. Demikianlah firman Tuhan: Kutuklah orang yang harap pada manusia dan yang menaruh daging akan lengannya, dan yang hatinya undur dari pada Tuhan! Karena adalah halnya seperti pokok kerendang di padang, yang tiada merasainya apabila datang baiknya, dan tinggallah ia di tempat-tempat kering dalam gurun, di tanah masin, yang tiada diduduki orang. Berkatlah atas orang yang percaya kepada Tuhan dan yang menaruh harapnya pada Tuhan! Karena adalah ia seperti sebatang pohon kayu yang tertanam pada tepi air dan yang merambatkan akarnya pada tepi sungai; maka tiada dirasainya apabila datang panas terik, melainkan daunnya tinggal hijau juga, tiada diindahkannya jikalau kering setahun lamanya dan tiada ia berhenti dari pada berbuah. Adapun hati itu penipulah adanya terlebih dari pada segala sesuatu; sekali-kali tiada ia berketentuan; siapa gerangan boleh mengetahui isinya? Bahwa Akulah, Tuhan, yang menduga hati dan menyelidik batin, hendak membalas kepada tiap-tiap orang sekadar kelakuannya dan sekadar pahala perbuatannya. Seperti ayam hutan mengeram telur yang bukan telurnya sendiri, demikianlah hal orang yang mengumpulkan harta benda tiada dengan benarnya; pada tengah umurnya ia itu akan meninggalkan dia dan kesudahannya akan seperti kesudahan orang ahmak. Suatu takhta kemuliaan, suatu ketinggian dari pada mulanya, itulah tempat makdis kami. Bahwa Tuhan itulah pengharapan orang Israel! Segala orang yang meninggalkan Dikau itu kelak akan dipermalukan! Barangsiapa yang undur dari pada-Ku itu tersuratlah namanya dalam tanah, karena mereka itu sudah meninggalkan mata air hidup, yaitu Tuhan. Ya Tuhan, sembuhkan apalah aku, maka aku akan sembuh; peliharakan apalah aku, maka aku akan terpeliharalah, karena engkau juga kepujianku! Bahwasanya kata mereka itu kepadaku: Di manakah firman Tuhan itu? Baiklah ia itu datang sekarang. Bahwa tiada aku tahu memaksa-maksa terlebih dari pada patut kepada seorang gembala; dan lagi tiada aku menghendaki hari yang amat celaka itu; Engkau juga yang mengetahuinya; bahwa barang yang sudah keluar dari pada mulutku itu adalah di hadapan hadirat-Mu. Jangan apalah Engkau bagiku akan pagar tembok yang sudah roboh; Engkau juga perlindunganku pada masa kesukaran. Hendaklah segala pengusirku dipermalukan, tetapi jangan aku dipermalukan; hendaklah mereka itu dikejutkan, tetapi jangan aku dikejutkan; datangkanlah atas mereka itu hari kesukaran itu dan pecahkanlah mereka itu dengan dua kali pecahnya. Demikianlah firman Tuhan kepadaku: Pergilah engkau berdiri di dalam pintu gerbang anak-anak bangsa itu, dari padanya masuk keluar segala raja orang Yehuda, dan lagi di dalam segala pintu gerbang Yeruzalem. Lalu katakanlah kepada mereka itu: Dengarlah olehmu akan firman Tuhan, hai segala raja orang Yehuda, dan segenap orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalem, yang masuk dari pada pintu-pintu ini! Demikianlah firman Tuhan: Ingatlah akan jiwamu; janganlah kamu menggandar barang gandaran pada hari sabat, jangan bawa masuk akan dia dari pada pintu-pintu Yeruzalem. Dan lagi jangan kamu bawa akan barang gandaran keluar dari pada rumahmu pada hari sabat, dan jangan kerjakan barang sesuatu pekerjaan, melainkan hendaklah kamu sucikan hari sabat itu, setuju dengan firman-Ku yang kepada nenek moyangmu. Tetapi tiada mereka itu mau dengar, dan tiada dicenderungkannya telinganya, melainkan ditegarkannya tengkuknya, sehingga tiada didengarnya dan tiada diterimanya pengajaran. Maka akan jadi, jikalau kamu mendengar akan Daku dengan rajin, demikianlah firman Tuhan, dan pada hari sabat kamu tiada membawa akan barang gandaran masuk dari pada pintu-pintu negeri ini, dan kamu sucikan hari sabat, sehingga tiada kamu kerjakan barang pekerjaan padanya; niscaya dari pada pintu-pintu negeri ini akan masuk raja-raja dan penghulu-penghulu, yang akan bersemayam di atas takhta kerajaan Daud dan mengendarai rata dan kuda, baik mereka itu baik segala penghulu mereka itu dan segala orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalem, maka negeri inipun akan diduduki orang sampai selama-lamanya. Maka mereka itu akan datang dari segala negeri Yehuda dan dari segala jajahan Yeruzalem dan dari tanah Benyamin dan dari tanah datar dan dari pegunungan dan dari sebelah selatan, sambil membawa korban bakaran dan korban sembelihan dan persembahan makanan dan dupa, sambil membawa persembahan puji-pujian ke dalam rumah Tuhan. Tetapi jikalau tiada kamu hendak mendengar akan Daku dalam perkara menguduskan hari sabat atau tiada menggandar barang gandaran atau membawa dia masuk dari pada pintu-pintu Yeruzalem pada hari sabat, niscaya Aku kelak akan menyalakan suatu api di dalam segala pintu gerbangnya, yang makan habis akan segala maligai Yeruzalem dan yang tiada terpadamkan. Bahwa inilah firman yang telah datang kepada Yermia dari pada Tuhan, bunyinya: Bangkitlah engkau, lalu pergi ke rumah penjunan, karena di sana Aku akan memperdengarkan firman-Ku kepadamu. Hata, maka akupun pergilah ke rumah penjunan itu, bahwasanya adalah ia dalam membuat suatu perbuatan di atas pelarik. Maka bejana yang diperbuatnya itu terbantutlah menjadi segumpal tanah liat pula di dalam tangan penjunan itu, lalu diperbuatnya pula dari padanya sebuah bejana yang lain, sebagaimana penjunan itu suka memperbuat dia. Lalu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Bukankah boleh Aku berbuat pada kamupun seperti perbuatan penjunan itu, hai orang isi rumah Israel? demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya seperti tanah liat dalam tangan penjunan, begitulah kamupun dalam tangan-Ku, hai orang isi rumah Israel! Pada sesaat jua Aku memutuskan hukum atas suatu bangsa, atau atas suatu kerajaan, akan membantun dan akan membongkar dan akan menumpas dia. Tetapi apabila bangsa yang sudah Kuputuskan hukum atasnya itu bertobat dari pada kejahatannya, niscaya bersesallah Aku kelak akan jahat yang hendak Kuperbuat akan dia. Demikianpun pada sesaat jua Aku memutuskan hukum atas suatu bangsa atau atas suatu kerajaan, hendak membangunkan dan menetapkan dia, tetapi apabila dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan-Ku, sehingga tiada didengarnya akan suara-Ku, niscaya bersesallah Aku akan segala baik yang telah Kujanji hendak berbuat akan dia. Sekarangpun katakanlah olehmu ini kepada segala orang Yehuda dan kepada segala orang isi Yeruzalem: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku berniatkan suatu jahat atas kamu dan Aku memikirkan suatu kepikiran lawan kamu; sebab itu hendaklah kamu bertobat masing-masing dari pada jalannya yang jahat, dan betulkanlah kelakuanmu dan perbuatanmu. Tetapi mereka itu akan berkata demikian: Tiadalah harap lagi; maka kami hendak menurut kepikiran kami sendiri, dan kami hendak berbuat masing-masing akan kehendak hatinya yang jahat. Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan: Bertanyakanlah di antara segala orang kafir, siapa gerangan tahu mendengar perkara sebagainya? Amat sangat keji barang yang dibuat oleh puteri Israel. Masakan karena sebab bukit batu orang meninggalkan bendang-bendang yang dibasahkan oleh salju Libanon? Masakan karena sebab air keluaran orang meninggalkan air yang sejuk dan yang mengalir selalu? Kendatilah, umat-Ku juga sudah melupakan Daku; mereka itu membakar dupa bagi barang yang sia-sia, yang sudah menggelincirkan mereka itu pada jalannya, pada jalan yang sedia, supaya mereka itu berjalan dalam alur-aluran jalan yang tiada tertambak. Demikianlah mereka itu menjadikan tanahnya akan suatu kerusakan, akan barang campah kekal; barangsiapa yang melalui akan dia, ia itu akan tercengang-cengang serta menggeleng kepalanya. Seperti dengan angin timur akan Kuhamburkan mereka itu di hadapan musuhnya; pada hari kebinasaannya niscaya akan Kutunjuk kepadanya tengkuk, bukannya muka. Bermula, maka pada masa itu kata mereka itu: Mari kita mereka daya upaya akan Yermia, karena belum hilang taurat dari pada segala imam, atau bicara dari pada segala hakim, atau firman dari pada segala nabi. Mari kita mengalahkan dia dengan lidah, jangan kita indahkan barang suatu katanya. Ya Tuhan! tilik apalah akan daku, dan dengarlah kiranya kata segala pembantahku. Patutkah baik itu dibalas dengan jahat? karena digalinya pelobang akan jiwaku. Ingatlah kiranya bagaimana aku sudah berdiri di hadapan hadirat-Mu akan memohon barang yang baik akan mereka itu dan akan menegahkan kehangatan murka-Mu dari padanya. Sebab itu serahkanlah kiranya anak-anak laki-laki mereka itu kepada lapar, biarlah pedang berlumur dengan darah mereka itu, biarlah segala bini mereka itu menjadi bulus dan balu, dan segala laki mereka itu mati dibunuh dan segala teruna mereka itu dimakan pedang dalam peperangan. Biar kedengaranlah erik dari dalam rumah-rumah mereka itu, apabila Kaudatangkan musuh yang menempuh mereka itu dengan sekonyong-konyong; karena mereka itu sudah menggali pelobang hendak menangkap aku, dan sembunyi-sembunyi dipasangnya jerat akan kakiku. Tetapi Engkau, ya Tuhan! mengetahui akan segala bicaranya hendak membunuh aku; jangan apalah Engkau mengadakan gafirat atas salahnya dan jangan Engkau menghapuskan dosanya dari hadapan hadirat-Mu, melainkan hendaklah mereka itu tumbang di hadapan hadirat-Mu. Perbuatlah oleh-Mu akan mereka itu demikian, apabila ketika murka-Mu sudah sampai. Bermula, maka demikianlah firman Tuhan kepadaku: Pergilah engkau, belilah sebuah kendi perbuatan penjunan, lalu bawalah sertamu akan segala tua-tua bangsa itu dan akan segala tua-tua imam. Lalu keluarlah ke lembah Bin-Hinom, yang tentang dengan pintu gerbang Syamsiat; dan serukanlah di sana segala perkataan yang firman-Ku kepadamu kelak; katakanlah ini: Dengarlah olehmu firman Tuhan, hai segala raja Yehuda dan segala orang isi Yeruzalem! Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwasanya Aku akan mendatangkan kelak suatu jahat atas tempat ini, sehingga tiap-tiap orang yang mendengarnya itu akan mendering kedua belah telinganya. Maka itu sebab mereka itu sudah meninggalkan Daku, dan tempat ini sudah dijadikannya tanah lain, dalamnya mereka itu sudah membakar dupa bagi dewata, yang tiada dikenal olehnya dan oleh bapa-bapanya dan segala raja Yehudapun tidak, dan telah dipenuhinya tempat ini dengan darah orang yang tiada bersalah. Dan dibuatnya panggung bagi Baal hendak membakar anak-anaknya dengan api akan korban bakaran bagi Baal, yang bukan pesan-Ku atau firman-Ku dan yang tiada pernah terbit di dalam hati-Ku. Maka sebab itu sungguh hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila tiada lagi dipanggil orang akan tempat ini Tofet, atau lembah Bin-Hinom, melainkan Lembah Pembunuhan. Karena pada tempat ini juga Aku akan membatalkan bicara Yehuda dan Yeruzalem, dan Aku akan merebahkan mereka itu oleh pedang di hadapan segala musuhnya, dan oleh tangan segala orang yang menyengajakan matinya, dan bangkai-bangkainya akan Kuberikan kepada segala unggas yang di udara dan kepada segala margasatwa yang di bumi akan makanannya. Maka negeri ini akan Kujadikan suatu kerobohan dan campah, barangsiapa yang melalui dia itu akan tercengang-cengang dan membuat olok-olok akan dia dalam segala celakanya. Maka Aku akan memberi makan mereka itu daging anak-anaknya laki-laki dan perempuan, masing-masing mereka itu akan makan daging kawannya dalam kegentaran dan kepicikan pengepungan, olehnya segala musuhnya dan segala orang yang menyengajakan matinya itu akan memicikkan mereka itu. Lalu hendaklah engkau memecahkan kendi itu di hadapan mata segala orang yang telah berjalan sertamu; dan hendaklah kaukatakan kepadanya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Begini juga Aku akan memecahkan bangsa ini dan negeri ini, seperti orang memecahkan bejana penjunan, yang tiada dapat diperbaiki pula, maka mereka itu akan dikuburkan dalam Tofet, sehingga tiada lagi tempat akan dikuburkan dalamnya. Demikianlah kelak perbuatan-Ku akan tempat ini dan akan segala orang isinya, begitulah firman Tuhan; bahkan, Aku akan menjadikan negeri ini akan Tofet. Maka segala rumah Yeruzalem dan segala istana raja-raja Yehuda akan menjadi najis sama seperti segala tempat Tofet, serta dengan segala rumah di atas sotohnya juga mereka itu membakar dupa bagi segala tentara di langit dan mempersembahkan persembahan minuman kepada dewata bangsa lain. Hata, setelah sudah Yermia datang dari Tofet, tempat Tuhan sudah menyuruhkan dia akan bernubuat, maka berdirilah ia di penghadapan rumah Tuhan serta katanya kepada segenap orang banyak itu: Bahwa demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwasanya Aku mendatangkan kelak atas negeri ini dan atas segala negerinya segala jahat yang sudah Aku berfirman akan halnya; karena mereka itu sudah menegarkan tengkuknya, sehingga tiada didengarnya akan firman-Ku. Hata, serta didengar imam Pasyhur bin Imer, yang pada masa itu penghulu besar di dalam rumah Tuhan, akan segala perkataan nubut Yermia ini, maka dipalu Pasyhur akan nabi Yermia, lalu ditaruhnya di dalam penjara di atas pintu Benyamin, yang pada rumah Tuhan. Maka pada keesokan harinya, apabila dikeluarkan Pasyhur akan Yermia pula dari dalam penjara, maka kata Yermia kepadanya: Bahwa tiada lagi dinamai Tuhan akan dikau Pasyhur, melainkan Magormisabib; karena demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku menjadikan dikau akan perkara hebat, baik engkau baik segala pengikutmu, maka mereka itu akan rebah mati dimakan pedang musuhnya dan matamupun akan melihatnya; maka segenap orang Yehuda akan Kuserahkan kelak kepada tangan raja Babil, dan Aku membawa akan mereka itu dengan tertawan ke Babil dan mereka itu Kubunuh kelak dengan pedang. Maka segala khazanah negeri ini dan segala kelelahan mereka itu dan segala barang-barangnya yang indah-indah dan segala harta benda raja-raja Yehuda akan Kuserahkan kepada tangan musuhnya, yang akan menjarah dia dan merampas dia dan membawa akan dia ke Babil. Adapun akan engkau, hai Pasyhur! dan segala orang isi rumahmu, semua kamu akan dibawa dengan tertawan, dan kamu akan sampai ke Babil, dan kamu akan mati di sana, dan dikuburkanpun di sana, baik engkau baik segala pengikutmu, kepadanya engkau sudah bernubuat dusta. Ya Tuhan! Engkau sudah memaksakan aku, dan akupun sudah dipaksa, Engkau amat kuat dari padaku, maka Engkau sudah menang; sekarang aku menjadi suatu sindiran pada sepanjang hari, masing-masing mereka itu membuat olok-olok akan daku. Karena tiap-tiap kali aku berkata-kata, tak dapat tiada aku berteriakkan penggagahan dan berseru-serukan kebinasaan; maka firman Tuhan menjadi bagiku akan kecelaan dan nista pada sepanjang hari. Maka jikalau kataku: Tiada lagi aku akan menyebut Dia dan tiada lagi aku akan berkata-kata dengan nama-Nya, lalu adalah di dalam hatiku seperti api bernyala-nyala, yang terkurung di dalam tulang-tulangku; maka aku memenatkan diriku hendak menderita dia, tiada juga dapat. Karena aku sudah mendengar pengulum orang banyak: Adalah kegentaran keliling! berilah tahu dengan apa dapat kami menuduh dia! segala handai dan taulanku mencamkan timpangku, katanya: Mudah-mudahan dapat dibujuk akan dia, sehingga kita mengalahkan dia dan membalas kepadanya. Tetapi Tuhan adalah menyertai aku seperti seorang pahlawan yang hebat, maka sebab itu segala pengusirku akan tergelincir, tiada mereka itu menang, mereka itu akan mendapat malu belaka, sekali-kali tiada beruntung, melainkan kecelaannya akan kekal dan tiada terlupakan. Ya Tuhan serwa sekalian alam! yang menguji segala orang benar, dan yang melihat segala batin dan hati orang! aku kelak melihat pembalasan-Mu berlaku atasnya, karena kepada-Mu juga sudah kunyatakan acaraku. Nyanyilah kamu bagi Tuhan! pujilah Tuhan! karena dilepaskan-Nya jiwa orang miskin dari pada tangan orang jahat. Terkutuklah hari yang padanya aku sudah jadi! Adapun hari ibuku memperanakkan daku, ia itu jangan berolah berkat! Terkutuklah orang yang sudah memberitahu bapaku, katanya: Engkau sudah beranak laki-laki, hendaklah engkau amat bersukacita akan dia! Baiklah orang itu menjadi sama seperti segala negeri yang sudah dibongkar oleh Tuhan dengan tiada sayang akan dia! baiklah pada pagi hari didengarnya keluh kesah dan pada tengah hari tempik sorak perang. Mengapa maka tiada dibunuhnya aku dari pada rahim ibuku? Mengapa maka tiada ibuku telah menjadi kuburku? Mengapa maka rahimnya tiada mengandung dengan tiada berkesudahan? Mengapa gerangan aku sudah keluar dari dalam rahim, akan merasai kesukaran dan kedukaan? karena segala hariku habis juga dengan malu. Sebermula, maka inilah firman yang telah datang dari pada Tuhan kepada Yermia, pada masa disuruhkan raja Zedekia akan Pasyhur bin Malkhia dan akan imam Zefanya bin Maaseya mendapatkan dia serta katanya: Hendaklah kiranya engkau bertanyakan Tuhan karena kami, tegal Nebukadnezar, raja Babil, berperang dengan kami, mudah-mudahan Tuhan berbuat akan kami seperti segala perkara ajaib yang dahulu itu, sehingga raja itu undur dari pada kami. Maka kata Yermia kepadanya: Hendaklah ini kamu katakan kepada Zedekia: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwasanya Aku akan memalingkan segala senjata perang yang pada tanganmu, yang kamu pakai akan berperang dengan raja Babil dan dengan segala orang Kasdim, yang mengepung kamu di luar dewala, dan Aku akan mengumpulkan mereka itu ke pertengahan negeri ini. Dan Aku sendiripun akan berperang lawan kamu dengan tangan yang kuat, bahkan, dengan geram dan dengan kehangatan murka dan dengan garang yang sangat. Maka segala isi negeri ini akan Kupalu, baik manusia baik binatang, mereka itu akan mati oleh bala sampar yang besar. Setelah itu, demikianlah firman Tuhan, Aku akan menyerahkan Zedekia, raja Yehuda, dan segala pegawainya dan segala mereka itu di dalam negeri ini, yang sudah luput dari pada bala sampar dan dari pada pedang dan dari pada bala kelaparan itu, kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, dan kepada tangan segala musuh mereka itu dan kepada tangan segala orang yang menyengajakan matinya; maka dibunuhnya akan mereka itu kelak dengan mata pedang dengan tiada sayang dan dengan tiada belas dan dengan tiada kasihan. Dan lagi hendaklah kamu katakan kepada orang banyak ini: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku menghadapkan kepadamu jalan yang kepada hidup dan jalan yang kepada mati. Barangsiapa tinggal di dalam negeri ini, ia itu akan mati oleh pedang atau oleh lapar atau oleh bala sampar, tetapi barangsiapa yang keluar dari dalamnya dan membelot kepada orang Kasdim, yang mengepung kamu, ia itu akan hidup dan jiwanyapun menjadi rebutannya. Karena Aku sudah menghadapkan wajah-Ku kepada negeri ini akan jahatnya, bukan akan baiknya, demikianlah firman Tuhan, maka ia akan diserahkan kepada tangan raja Babil, yang kelak membakar habis akan dia dengan api. Dan lagi akan hal istana raja Yehuda hendaklah kamu dengar firman Tuhan: Hai isi istana Daud! demikianlah firman Tuhan: Putuskanlah hukum dengan adil pada pagi hari dan lepaskanlah orang yang disamun itu dari pada tangan orang penganiaya, supaya jangan menjulang kehangatan murka-Ku seperti api dan bernyala-nyala sehingga seorangpun tiada dapat memadamkan dia, dari karena jahat segala perbuatanmu. Bahwasanya Aku ini lawanmu, hai orang penduduk lembah, hai bukit batu di padang rata! demikianlah firman Tuhan, hai kamu yang berkata begini: Siapa gerangan akan turun kepada kami, atau siapa gerangan akan masuk ke dalam tempat kediaman kami? Karena Aku akan membalas kepada kamu sekadar hasil perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memasang suatu api di dalam hutanmu, yang makan habis kelak akan segala sesuatu yang kelilingnya. Demikianlah firman Tuhan: Turunlah engkau ke istana raja Yehuda, katakanlah di sana firman ini; katakanlah: Dengarlah olehmu firman Tuhan, hai raja Yehuda, yang duduk di atas takhta Daud! baik engkau baik segala pegawaimu baik segala rakyatmu, yang masuk dari pada pintu-pintu ini! Demikianlah firman Tuhan: Perbuatlah olehmu insaf dan adalat, lepaskanlah orang yang disamun itu dari pada tangan orang penganiaya; jangan kamu menganiayakan orang dagang atau anak piatu atau perempuan janda, jangan menggagahi orang atau menumpahkan darah orang yang tiada bersalah di dalam tempat ini; karena jikalau dengan yakin kamu melakukan perkara ini, niscaya dari pada pintu-pintu istana ini akan masuk raja-raja, yang duduk di atas takhta kerajaan Daud dan yang mengendarai rata dan kuda, baik mereka itu baik segala pegawainya baik segala rakyatnya. Tetapi jikalau kiranya tiada kamu menurut firman ini, niscaya Aku sudah bersumpah demi diri-Ku, demikianlah firman Tuhan, bahwa istana ini akan menjadi sutu kerobohan kelak. Karena demikianlah firman Tuhan akan hal istana raja Yehuda: Jikalau engkau bagi-Ku akan Gilead, akan kemuncak Libanon sekalipun, niscaya Aku menjadikan dikau kelak akan padang tekukur dan akan negeri yang tiada diduduki orang. Maka Aku akan melengkapkan beberapa orang pembinasa lawan engkau, masing-masing dengan senjatanya, maka ia itu akan menebang segala pohon arazmu yang pilihan dan dicampakkannya ke dalam api. Maka pada masa itu, apabila sebanyak bangsa itu melalui negeri ini, serta katanya seorang kepada seorang: Mengapa dibuat Tuhan demikian akan negeri sebesar ini? Lalu akan sahutnya: Yaitu sebab dilupakannya perjanjian Tuhan, Allahnya, dan mereka itu sudah menyembah sujud kepada dewa-dewa dan sudah berbuat bakti kepadanya. Janganlah kamu lagi menangisi orang mati dan jangan lagi kamu meratapi dia, melainkan hendaklah kamu menangisi orang yang sudah pergi, karena sekali-kali tiada ia akan kembali dan tiada dilihatnya pula negeri jadinya. Karena demikianlah firman Tuhan akan hal Salum bin Yosia, raja Yehuda, yang kerajaan akan ganti Yosia, ayahanda baginda: Barangsiapa yang sudah keluar dari dalam tempat ini, ia itu tiada akan masuk pula ke dalamnya. Melainkan di tempat kepadanya dibawa orang akan dia dengan tertawan, di sana juga ia akan mati, dan tiada dilihatnya pula negeri ini. Wai bagi orang yang membangunkan rumahnya di atas barang yang tiada benar dan anjung-anjungnya di atas barang yang tiada betul, yang menyuruh samanya manusia bekerja dengan cuma-cuma dan yang tiada memberi kepadanya upah pekerjaannya! Yang berkata demikian: Bahwa aku hendak membuat akan diriku sebuah rumah yang amat besar dan anjung-anjung peranginan, dan menghiasi dia dengan beberapa tingkap dan menutup dia dengan kayu araz dan menyapu dia dengan sadalinggam. Rajakah engkau, maka engkau bermegah-megah sebab kayu araz? Bukankah ayahmu sudah makan minum serta melakukan insaf dan adalat? maka pada masa itu selamatlah ia. Bahwa ia sudah membenarkan hal orang papa dan miskin, sebab itu selamatlah ia; bukankah begini peri orang mengenal Aku? demikianlah firman Tuhan. Tetapi padamu tiadalah mata atau hati, melainkan akan beroleh laba yang keji dan akan menumpahkan darah orang yang tiada bersalah dan akan menganiayakan dan mengusik orang. Sebab itu firman Tuhan akan hal Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, demikian: Bahwa orang tiada akan angkat biji ratap ini atasnya: Wah, saudaraku laki-laki! atau: Wah, saudaraku perempuan! dan tiada pula orang akan mengangkat biji ratap ini atasnya: Wah, tuanku! atau: Wah, baginda! Melainkan dikuburkan oranglah akan dia seperti ditanamnya akan bangkai keledai, dan dihelanya akan dia dan dibuangnya akan dia jauh dari pada pintu-pintu Yeruzalem. Naiklah kamu ke atas Libanon, berserulah di sana, nyaringkanlah suaramu di atas Bazan, berseru-serulah kepada segala pihak, bahwa segala taulanmu sudah dialahkan. Bahwa Aku sudah berfirman kepadamu pada masa engkau selamat sentosa, tetapi katamu: Tiada aku mau dengar! Demikianlah jalanmu dari pada masa mudamu; tiada pernah engkau mendengar akan suara-Ku. Bahwa segala gembalamu akan dihapuskan oleh angin, segala taulanmu akan dibuang dengan tertawan; pada masa itu niscaya kemalu-maluanlah engkau kelak oleh karena segala kejahatanmu. Hai engkau yang duduk di atas Libanon! yang bersarang pada pohon araz! entah bagaimana engkau akan mengerik apabila segala kesakitan itu datang atasmu seperti atas seorang perempuan yang beranak! Sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, jikalau Khonia bin Yoyakim, raja Yehuda, seolah-olah sebentuk cincin meterai pada tangan-Ku kanan sekalipun, niscaya Kucabut juga akan dia dari padanya. Maka Aku akan menyerahkan dikau kelak kepada tangan orang yang menyengajakan matimu, dan kepada tangan segala orang yang engkau gentar akan mukanya, yaitu kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, dan kepada tangan segala orang Kasdim. Maka Aku akan mengempaskan dikau dan bundamu, yang sudah memperanakkan dikau, ke dalam sebuah negeri yang lain, yang bukan tempat jadimu, dan di sana engkau akan mati. Adapun negeri yang dirindukannya hendak kembali ke sana, sekali-kali tiada mereka itu akan kembali ke dalamnya. Adakah Khonia itu seorang berhala yang dicelakan dan dihancurkan orang? adakah ia sebuah bejana yang tiada dikehendaki orang? Mengapa diempaskan orang akan dia dan akan anak cucunya, dibuangnya akan dia kepada sebuah negeri yang tiada dikenalnya? Hai negeri, hai negeri, hai negeri! dengarlah olehmu firman Tuhan. Demikianlah firman Tuhan: Suratkanlah nama orang ini pada daftar orang bulus, seorang yang beruntung malang seumur hidupnya, karena dari pada segala cucunya seorangpun tiada akan beruntung serta duduk di atas takhta kerajaan Daud atau kerajaan lagi di dalam negeri Yehuda. Wai bagi segala gembala yang menyesatkan dan mencerai-beraikan segala domba tanah-Ku; demikianlah firman Tuhan. Maka sebab itu firman Tuhan, Allah orang Israel, akan hal segala gembala yang menggembalakan umat-Ku, demikian: Bahwa kamu sudah mencerai-beraikan dan menghalaukan segala domba-Ku dan tiada kamu memeliharakan dia! Bahwasanya Aku akan membalas kepadamu segala kejahatan perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan. Tetapi barang yang lagi tinggal dari pada kawan domba-Ku itu akan kukumpulkan dari dalam segala negeri kepadanya sudah Kuhalaukan dia, dan Kukembalikan dia kelak kepada kandang-kandangnya, dan ia akan biak dan bertambah banyaknya. Maka aku akan mengangkat atasnya beberapa gembala yang akan menggembalakan mereka itu, sehingga tiada lagi mereka itu akan takut atau gentar, dan tiada yang akan hilang, demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya hari akan datang, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku menumbuhkan bagi Daud suatu Pucuk, yang adil, maka ia itu akan kerajaan seperti Raja dan iapun akan selamat sentosa dan lagi berbuat insaf dan adalat di atas bumi. pada zaman itu orang Yehuda akan dipeliharakan dan orang Israelpun akan duduk dengan sentosa; maka inilah akan namanya, disebut orang akan dia: Tuhan yang kebenaran kami. Bahwasanya hari akan datang, demikianlah firman Tuhan, apabila tiada lagi mereka itu akan berkata demikian: Demi Tuhan yang hidup, yang sudah menghantar akan segala bani Israel keluar dari negeri Mesir! melainkan: Demi Tuhan yang hidup, yang sudah menghantar akan segala bani Israel keluar dan yang sudah membawa balik akan mereka itu dari negeri utara dan dari segala negeri kepadanya sudah Kuhalaukan mereka itu. Maka mereka itu sekalianpun akan duduk di dalam negerinya sendiri. Adapun akan nabi-nabi itu, bahwa pecahlah hatiku di dalam dadaku, dan gementarlah segala tulangku; adalah halku ini seperti orang mabuk, selaku orang yang sudah minum terlampau banyak air anggur, maka ia itu dari karena Tuhan dan dari karena segala firman kesucianya-Nya. Bahkan, negeri itu penuh dengan orang bermukah! bahkan, tanah itupun muramlah oleh karena laknat, dan segala tempat rumput di padang belantarapun menjadi kering, seba kejahatan perbuatan mereka itu dan kuasanyapun tiada dengan patut. Karena baik nabi baik imam, keduanya orang munafik adanya; jikalau di dalam rumah-Ku sekalipun Kudapati akan kejahatan mereka itu, demikianlah firman Tuhan. Maka sebab itu jalannya akan baginya seperti tempat curam yang licin pada malam gelap; mereka itu tergelincir lalu jatuh ke dalamnya; maka Aku akan mendatangkan celaka ke atasnya pada tahun pembalasannya, demikianlah firman Tuhan. Sesungguhnya sudah Kulihat barang yang tiada patut pada segala nabi Samaria; mereka itu sudah bernubuat dengan nama Baal dan disesatkannya umat-Ku Israel; tetapi pada segala nabi Yeruzalem Kulihat barang yang keji sangat, mereka itu berbuat zinah dan berlaku dengan culas hatinya, dan dikuatkannya tangan segala orang yang berbuat jahat, sehingga tiada mereka itu bertobat masing-masing dari pada kejahatannya, melainkan mereka itu sekalian bagi-Ku seperti Sodom dan segala orang isinya seperti Gomorah! Maka sebab itu firman Tuhan serwa sekalian alam akan hal nabi-nabi itu demikian: Bahwasanya Aku akan memberi makan hia kepadanya, dan memberi minum air empedu kepadanya, karena dari pada nabi-nabi Yeruzalem sudah keluar kekejian itu kepada segala negeri. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Janganlah kamu dengar akan perkataan segala nabi yang bernubuat kepadamu, karena barang yang diberinya tahu kepadamu itu sia-sia belaka, mereka itu mengatakan barang yang terbit dari dalam hatinya sendiri, bukan yang terbit dari pada mulut Tuhan. Selalu mereka itu berkata kepada orang yang mencelakan Daku demikian: Adapun Tuhan sudah berfirman bahwa kamu akan selamat; dan kepada segala orang yang menurut kehendak hatinya sendiri kata mereka itu: Suatupun tiada yang jahat akan berlaku atas kamu. Karena siapa gerangan sudah tahu hadir di dalam majelis bicara Tuhan akan melihat dan mendengar firman-Nya? Masakan orang dapat mendengar dan mengerti firman-Nya! Bahwasanya adalah keluar suatu tofan dari pada Tuhan, kehangatan murka dan puting beliung, yang akan turun kepada kepala segala orang fasik dengan hebatnya. Bahwa murka Tuhan tiada akan undur sebelum selesailah sudah Ia dari pada berbuat segala niat hatinya; pada kemudian hari kamu akan merasainya dengan sungguh-sungguh. Bukannya Aku yang sudah menyuruhkan nabi-nabi itu, maka mereka itu berjalan juga; bukannya Aku yang berfirman kepada mereka itu, maka mereka itu bernubuat juga! Karena jikalau kiranya mereka itu sudah tahu hadir di dalam majelis bicara-Ku, niscaya diperdengarkannya firman-Ku kepada umat-Ku dan dibalikkannya segala umat-Ku dari pada jalannya yang jahat dan dari pada kesalahan perbuatannya. Allahkah Aku ini hanya dari dekat sahaja? demikianlah firman Tuhan; dan bukankah Aku ini Allah dari jauhpun? Dapatkah barang seorang menyembunyikan dirinya pada tempat yang samar, sehingga tiada Aku melihat dia? demikianlah firman Tuhan. Bukankah Aku ini adalah memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman Tuhan. Bahwa sudah Kudengar barang yang dikatakan oleh nabi-nabi yang bernubuat dusta dengan nama-Ku, katanya: Bahwa Aku sudah bermimpi, Aku sudah bermimpi! Berapa lama lagi? bagaimana berani mereka itu? Yaitu segala nabi yang bernubuat dusta dan yang mengatakan segala tipu daya hatinya. Niatnya supaya umat-Ku terlupa akan nama-Ku oleh mimpi-mimpinya, yang diceriterakannya seorang kepada seorang, seperti segala nenek moyangnya terlupa akan nama-Ku oleh karena Baal. Adapun nabi yang sudah bermimpi itu hendaklah diceriterakannya mimpinya, dan pada barangsiapa adalah firman-Ku, hendaklah dikatakannya, tetapi dengan sebenarnya, karena apakah perkaranya merang dengan gandum? demikianlah firman Tuhan. Bukankah firman-Ku juga seperti api? demikianlah firman Tuhan, dan seperti godam yang menghancurluluhkan batu besi? Sebab itu, demikianlah firman Tuhan, sesungguhnya Aku membalas kelak kepada nabi-nabi itu, yang mencuri firman-Ku masing-masing dari pada kawannya. Bahwasanya, demikianlah firman Tuhan, Aku membalas kelak kepada nabi-nabi itu, yang sudah membiasakan lidahnya dalam berkata demikian: Tuhan sudah berfirman. Bahwasanya, demikian firman Tuhan, Aku membalas kelak kepada segala tukang mimpi bohong itu, yang menceriterakan dia dan yang mempersesatkan segala umat-Ku dengan dustanya dan dengan angkaranya! Maka tiada pernah Aku menyuruhkan dia dan tiada pernah Aku berfirman kepadanya, dan sekali-kali tiada pernah mereka itu berfaedah kepada bangsa ini, demikianlah firman Tuhan. Maka apabila bangsa ini, atau barang seorang nabinya atau imamnya bertanya kepadamu demikian: Bagaimana perintah Tuhan? Hendaklah kausahut kepadanya: Apa perintah? demikian inilah firman Tuhan: Bahwa Aku meninggalkan kamu kelak. Adapun nabi atau imam atau umat yang berkata demikian: Perintah Tuhan itu; maka Aku akan membalasnya kepadanya dan kepada segala orang isi rumahnya. Demikian hendaklah kamu berkata masing-masing kepada kawannya dan masing-masing kepada saudaranya: Apakah sudah dijawab oleh Tuhan? atau: Apakah firman Tuhan? Tetapi jangan lagi katamu: Perintah Tuhan, karena barangsiapa yang berkata demikian, niscaya firman-Ku menjadi perintah kepadanya, sebab kamu sudah memutarbalikkan firman Allah yang hidup, Tuhan serwa sekalian alam, yaitu Allah kami. Demikian ini hendaklah kamu berkata kepada nabi itu: Apakah jawab Tuhan? atau: apakah firman Tuhan kepadamu? Tetapi jikalau selalu katamu: Perintah Tuhan, sebab itu, demikianlah firman Tuhan, yaitu sebab katamu: Perintah Tuhan, meskipun Aku sudah menyuruhkan orang kepadamu mengatakan: Janganlah katamu: Perintah Tuhan; bahwasanya sebab itu Aku kelak akan menangkap kamu dan mencampakkan kamu dari hadapan hadirat-Ku, demikianpun negeri yang sudah Kukaruniakan kepadamu dan kepada nenek moyang kamu. Maka Aku akan mengadakan padamu kecelaan yang kekal dan kehinaan yang kekal dan yang tiada terlupa sekali-kali. Sebermula, maka diperlihatkan Tuhan kepadaku tiba-tiba adalah dua rantang berisi buah ara terletak di hadapan kaabah Tuhan, yaitu kemudian dari pada dipindahkan Nebukadnezar, raja Babil, akan Yekhonia bin Yoyakim, raja Yehuda, dengan tertawan, demikianpun segala penghulu Yehuda dan segala tukang kayu dan segala tukang besi, dipindahkannya mereka itu dari Yeruzalem ke Babil. Di dalam rantang satu adalah buah ara yang terlalu baik, seperti buah ara yang masak mula-mula, tetapi di dalam rantang satunya itu adalah buah ara yang terlalu busuk, yang tak boleh dimakan dari karena jahatnya. Maka firman Tuhan kepadaku: Apakah kaulihat! hai Yermia? Maka sahutku: Buah ara; adapun buah ara yang baik itu terlalu baik adanya, dan yang busuk itu terlalu jahat adanya, sehingga tak boleh dimakan dari karena jahatnya. Lalu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Seperti akan buah ara yang baik itu, demikianpun Aku mengetahui kelak akan mereka itu sekalian dari pada orang Yehuda yang sudah dipindahkan dengan tertawan, yang sudah Kupindahkan dari tempat ini ke negeri orang Kasdim, akan baiknya. Dan Aku kelak menilik kepada mereka itu akan baiknya, dan mereka itu akan Kubawa balik ke dalam negeri ini, dan akan Kubangunkan mereka itu, bukan Kupecahkan dia, dan akan Kutetapkan mereka itu, bukan Kucabut dia. Dan Aku akan mengaruniakan kepadanya hati akan mengenal Aku, bahwa Aku ini Tuhan, maka mereka itu bagi-Ku akan umat dan Akupun baginya akan Allah, karena mereka itu akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya. Maka seperti buah ara yang busuk itu, yang tiada boleh dimakan dari karena jahatnya, demikianlah firman Tuhan, akan Kujadikan Zedekia, raja Yehuda, serta dengan segala penghulunya dan sisa orang Yeruzalem, yang lagi tinggal di dalam negeri ini dan yang duduk di tanah Mesir. Maka mereka itu Kutaruh kelak akan perkara hebat bagi segala kerajaan dunia, dan akan kecelaan dan perbahasaan dan akan sindiran dan akan kutuk pada segala tempat kepadanya akan Kuhalaukan mereka itu; dan Aku akan menyuruhkan di antara mereka itu bala pedang dan bala kelaparan dan bala sampar, sehingga habislah sudah mereka itu ditumpas dari dalam negeri yang sudah Kukaruniakan kepadanya dan kepada nenek moyangnya. Sebermula, maka inilah firman yang telah datang kepada Yermia akan hal segenap bangsa Yehuda, pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Yoyakim bin Yosia atas orang Yehuda, yaitu pada tahun yang pertama dari pada kerajaan Nebukadnezar di negeri Babil; yang sudah dikatakan oleh nabi Yermia akan hal segenap bangsa Yehuda kepada segala orang isi Yeruzalem, bunyinya: Mulai dari tahun ketiga belas dari pada kerajaan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai kepada hari ini, yaitu pada tahun yang ketiga likur, sudah datang firman Tuhan kepadaku dan aku sudah menyampaikan dia kepadamu dan aku berkata-kata kepadamu dari pagi-pagi, tetapi tiada juga kamu dengar. Demikianpun sudah disuruhkan Tuhan kepadamu segala hamba-Nya, yaitu segala nabi-nabi, disuruhkan-Nya dari pada pagi-pagi, tetapi tiada juga kamu dengar atau mencenderungkan telingamu akan mendengar. Apabila mereka itu berkata demikian: Tobatlah kamu, masing-masing dari pada jalannya yang jahat dan dari pada kesalahan perbuatannya, supaya kamu boleh duduk di dalam negeri yang telah dikaruniakan Tuhan kepada nenek moyang kamu dari pada zaman datang kepada zaman. Dan janganlah kamu mengikut dewa-dewa akan berbuat bakti kepadanya atau menyembah sujud kepadanya; janganlah kamu membangkitkan murka-Ku oleh perbuatan tanganmu, supaya jangan Aku mendatangkan jahat atasmu. Tetapi tiada juga kamu dengar akan Daku, demikianlah firman Tuhan, melainkan kamu sudah membangkitkan murka-Ku oleh perbuatan tanganmu akan celaka dirimu. Makanya firman Tuhan serwa sekalian alam demikian: Sebab tiada kamu mau dengar akan segala firman-Ku, sesungguhnya Aku akan menyuruhkan Nebukadnezar, raja Babil, yaitu hamba-Ku, dan Kukumpulkan kelak segala bangsa dari utara, demikianlah firman Tuhan, dan Kudatangkan mereka itu atas negeri ini dan atas segala bangsa yang kelilingnya, dan Kutumpas akan dia kelak dan Kutaruh dia akan kerusakan dan akan kecelaan dan akan kerobohan batu selama-lamanya. Maka Kujauhkan kelak dari antaranya bunyi keramaian dan bunyi kesukaan, bunyi suara mempelai dan bunyi suara penganten, bunyi kisaran dan terang segala pelita. Maka segenap negeri ini akan menjadi suatu kerobohan batu dan kerusakan, dan segala bangsa ini akan diperhamba oleh raja Babil tujuh puluh tahun lamanya. Tetapi akan jadi apabila genaplah sudah tujuh puluh tahun itu, bahwa Aku kelak membalas segala kejahatannya kepada raja Babil dan kepada bangsa itu, demikianlah firman Tuhan, dan lagi kepada tanah orang Kasdim dan Kujadikan dia kelak suatu kerobohan yang kekal. Maka Kudatangkan kelak atas negeri itu segala firman-Ku yang telah Kukatakan akan halnya, segala sesuatu yang tersurat dalam kitab ini, yang telah dinubuatkan oleh Yermia akan hal segala bangsa itu. Karena mereka itu juga akan diperhamba oleh bangsa-bangsa yang kuasa dan oleh raja-raja yang besar, demikianlah Aku akan membalas kepadanya sekadar segala kelakuannya dan sekadar perbuatan tangannya. Karena demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel, kepadaku: Ambillah olehmu dari pada tangan-Ku akan piala ini, yang berisi anggur kehangatan murka, dan berilah minum dia kepada segala bangsa kepadanya Aku menyuruhkan dikau. Biarlah mereka itu minum sampai rebah rempah dan menjadi gila dari karena pedang yang Kusuruhkan kelak di antaranya. Hata, maka piala itu kuambil dari pada tangan Tuhan, lalu kuberikanlah minum dia kepada segala bangsa yang aku disuruhkan Tuhan kepadanya; yaitu kepada Yeruzalem dan segala negeri Yehuda serta dengan segala rajanya dan segala penghulunya, hendak menaruh mereka itu akan kerusakan dan kebinasaan dan akan sindiran dan kutuk, seperti pada hari ini adanya. Dan lagi kepada Firaun, raja Mesir, dan segala hambanya dan segala penghulunya dan segala rakyatnya; dan kepada segala bagsa kacau dan segala raja benua Uz dan segala raja negeri orang Filistin dan Askelon dan Gaza dan Ekeron dan sisanya Asdod, dan Edom dan Moab dan bani Ammon; dan kepada segala raja Tsur dan segala raja Sidon dan kepada raja-raja segala pulau-pulau yang diseberang laut, kepada Dedan dan Tema dan Buz dan kepada mereka sekalian yang bercukur ujung rambutnya itu; dan kepada segala raja Arab dan segala raja orang bedui yang duduk di padang belantara; dan kepada segala raja Zimri dan segala raja Elam dan segala raja Medi dan segala raja negeri utara yang hampir dan yang jauh, baik ini baik itu, bahkan, kepada segala kerajaan dunia yang di atas bumi ini. Maka kemudian dari pada sekalian itu akan minum raja Sesakh. Lalu hendaklah engkau katakan kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Minumlah olehmu, jadilah mabuk sampai muntah dan kamu rebah rempah dan tiada bangun pula dari karena pedang yang Kusuruhkan kelak di antara kamu. Maka akan jadi, apabila engganlah mereka itu menerima piala itu dari pada tanganmu akan meminum dia, hendaklah kaukatakan kepadanya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Tak akan jangan kamu minum juga! Karena sesungguhnya adapun Aku mulai menyiksakan negeri yang nama-Ku sudah disebut atasnya, sebab itu masakan kamu dibilang suci dari pada salah? Bahwasanya kamu juga tiada akan lepas siksa, karena Aku ini memanggil pedang datang atas segala orang yang duduk di atas bumi, demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian. Maka sebab hendaklah engkau bernubuat kepada mereka itu segala firman ini, dan katakanlah kepadanya: Bahwa Tuhan juga akan bertempik dari dalam tempat yang tinggi, diperdengarkannya bunyi suaranya dari pada arasy kesucian-Nya; Ia akan bertempik dengan hebat atas tempat kediaman-Nya; Iapun akan bersorak-sorak kepada segala orang isi dunia seperti sorak orang yang mengirik buah anggur. Bunyinya akan sampai kepada ujung bumi, karena Tuhan menyelesaikan acara segala bangsa dan memutuskan hukum atas segala manusia; maka diserahkan-Nya kelak orang fasik kepada pedang, demikianlah firman Tuhan. Dan lagi firman Tuhan semesta alam sekalian demikian: Bala itu akan langsung dari pada bangsa datang kepada bangsa; dan suatu tofan akan turun dari ujung bumi. Maka pada hari itu mayat segala orang yang sudah dibunuh oleh Tuhan itu akan terhantar dari pada ujung bumi datang kepada ujungnya; sebiji ratappun tiada diangkat atasnya, mayatnya tiada akan diangkat atau dikuburkan, melainkan sekalian itu akan baja pada bumi. Raunglah, hai gembala-gembala! eriklah serta bergelumanglah dalam abu, hai segala kepala kawan domba! karena genaplah sudah harimu kamu akan dibantai, karena Aku akan memecahkan kamu dan kamu akan jatuh seperti bejana yang indah-indah. Maka dari pada segala gembala itu larinya akan dilintang, demikianpun keluputan dari pada segala kepala kawan domba. Akan ada bunyi teriak segala gembala dan bunyi raung segala kepala kawan domba, sebab tanahnya sudah dibinasakan olah Tuhan. Segala kandang domba yang sentosa itu sudah roboh dari karena kehangatan murka Tuhan. Seperti singa muda sudah ditinggalkannya perlindungannya, maka sebab itu tanah mereka itu sudah menjadi suatu kerusakan dari karena kehangatan pembinasa dan dari karena kehangatan murka-Nya. Sebermula, maka pada permulaan kerajaan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari pada Tuhan, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan: Pergilah engkau berdiri di penghadapan rumah Tuhan, katakanlah kepada segala orang isi negeri-negeri Yehuda, yang datang akan menyembah sujud ke dalam rumah Tuhan, segala firman yang telah Kusuruh katakan kepadanya, sepatah katapun jangan kaukurangkan. Mudah-mudahan mereka itu akan mendengar, lalu bertobat masing-masing dari pada jalannya yang jahat, sehingga bersesallah Aku akan jahat yang niat-Ku hendak memperbuat kepadanya dari karena kejahatan perbuatannya. Sebab itu katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan: Jikalau tiada kamu mau dengar akan Daku, akan berjalan menurut taurat-Ku, yang telah Kukaruniakan di hadapan kamu, serta enggan mendengar akan kata hamba-Ku, yaitu segala nabi-nabi, yang Kusuruhkan kepadamu, yaitu Kusuruhkan dari pagi-pagi, tetapi tiada kamu mau dengar; niscaya rumah ini Kujadikan kelak seperti Silo, dan negeri inipun Kujadikan akan kutuk bagi segala bangsa yang di atas bumi. Maka segala imam dan nabi-nabi dan orang banyakpun mendengarlah Yermia mengatakan segala perkataan ini di dalam rumah Tuhan. Maka sesungguhnya setelah selesailah sudah Yermia dari pada mengatakan segala firman Tuhan kepada segenap orang banyak itu, ditangkaplah oleh segala imam dan nabi-nabi dan segenap orang banyak itu akan dia, serta katanya: Tak akan jangan engkau akan mati dibunuh. Mengapa engkau sudah bernubuat dengan nama Tuhan, katamu: Bahwa rumah ini menjadi sama seperti Silo kelak dan negeri inipun akan roboh, sehingga seorangpun tiada yang akan duduk dalamnya? Maka berkerumunlah segenap orang banyak itu kepada Yermia ke dalam rumah Tuhan. Serta didengar oleh penghulu-penghulu Yehuda akan segala perkara ini, maka pergilah mereka itu dari istana baginda ke rumah Tuhan, lalu duduklah mereka itu pada pintu baharu, yang pada rumah Tuhan. Pada ketika itu kata segala imam dan nabi-nabi kepada segala penghulu dan segenap orang banyak itu demikian: Bahwa orang ini patut mati dibunuh, karena telah ia bernubuat atas negeri ini, seperti kamu sendiripun sudah mendengar dengan telingamu. Tetapi kata Yermia kepada segala penghulu dan segenap orang banyak itu: Bahwa aku disuruhkan oleh Tuhan akan bernubuat atas rumah ini dan atas negeri ini segala perkataan yang telah kamu dengar itu. Sekarangpun betulkanlah jalanmu dan segala perbuatanmu, dan dengarlah akan firman Tuhan, Allahmu, maka Tuhan kelak bersesal akan jahat yang telah dikatakan-Nya atas kamu. Adapun akan daku, bahwasanya adalah aku dalam kuasa tanganmu, perbuatlah akan daku mana yang baik dan betul kepada pemandanganmu; tetapi ketahuilah olehmu dengan sesungguhnya, jikalau kamu membunuh aku, niscaya kamu tanggungkan darah orang yang tiada bersalah atas dirimu dan atas negeri ini dan atas segala orang isinya; karena sebenarnya aku disuruhkan oleh Tuhan kepadamu akan mengatakan segala firman ini kepada pendengaranmu. Lalu kata segala penghulu dan segenap orang banyak itu kepada segala imam dan nabi-nabi itu: Bahwa tiada patut orang ini kena hukum mati dibunuh, karena adapun ia berkata kepada kita, ia itu dengan nama Tuhan, Allah kita, juga. Dan lagi berbangkitlah beberapa orang dari antara segala tua-tua negeri, lalu mereka itu berkata kepada segenap perhimpunan orang banyak itu, katanya: Bahwa pada zaman Hizkia, raja Yehuda, bernubuatlah Mikha, orang Marasyti, kepada segenap bangsa Yehuda, katanya: Demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian: Bahwa Sion akan ditanggala seperti bendang dan Yeruzalempun akan menjadi suatu kerobohan batu dan bukit rumah ini menjadi tempat hutan yang tinggi. Sudahkah dibunuh Hizkia, raja Yehuda, dan segala orang Yehuda akan dia? bukankah baginda takut akan Tuhan dan meminta doa di hadapan hadirat Tuhan, sehingga bersesallah Tuhan akan jahat yang telah Ia berfirman atas mereka itu? Maka kita hendak berbuat jahat yang besar akan jiwa kita sendiri. Dan lagi adalah dahulu seorang anu, yang bernubuat dengan nama Tuhan, yaitu Uria bin Semaya, dari Kiryat-Yearim, yang bernubuat atas negeri ini dan atas tanah ini, setuju dengan segala perkataan Yermia. Serta didengar oleh raja Yoyakim dan segala hulubalangnya dan segala penghulunya akan perkataan orang itu, maka bagindapun mencahari jalan hendak membunuh dia; demi didengar Uria akan hal itu, maka takutlah ia, lau larilah dam sampailah ia ke Mesir. Tetapi disuruhkan raja Yoyakim beberapa orang ke Mesir, yaitu Elnatan bin Akhbor, dan beberapa orang lainpun sertanya ke Mesir; maka dibawanya akan Uria dari Mesir, lalu di hadapkannya kepada raja Yoyakim, maka dibunuh baginda akan dia dengan pedang, dibuangnya bangkainya dalam kubur orang hina-dina. Tetapi tangan Ahikam bin Safan adalah serta dengan Yermia, sehingga iapun tidak diserahkan ke dalam kuasa orang banyak akan dibunuh. Arakian, maka pada permulaan kerajaan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari pada Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Demikianlah Tuhan sudah berfirman kepadaku: Perbuatkanlah akan dirimu beberapa tali dan kuk, kenakanlah dia pada tengkukmu. Lalu kirimkanlah dia kepada raja Edom dan kepada raja Moab dan kepada raja bani Ammon dan kepada raja Tsur dan kepada raja Sidon oleh tangan segala utusan yang sudah datang ke Yeruzalem menghadap Zedekia, raja Yehuda. Dan suruhlah mereka itu menyampaikan kepada tuan-tuannya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Begini hendaklah kamu bersembah kepada tuan-tuanmu: Bahwa Aku sudah menjadikan bumi dan segala manusia dan binatang yang di atas bumi itu oleh mahakuasa-Ku dan oleh lengan-Ku yang terkedang, dan Kukaruniakan dia kepada barangsiapa yang berkenan kepada pemandangan-Ku. Sekarangpun Aku sudah mengaruniakan segala negeri ini kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, hamba-Ku, jikalau margasatwa yang di padang sekalipun telah Kukaruniakan kepadanya, supaya takluklah ia itu kepadanya. Dan segala bangsapun akan takluk kepadanya dan kepada anaknya dan kepada cucunya, sampai datanglah dewasa negerinya sendiripun dan bangsa yang berkuasa dan raja yang besar-besarpun menaklukkan dia. Maka akan jadi, bahwa bangsa atau kerajaan yang tiada mau takluk kepadanya, yaitu kepada Nebukadnezar, raja Babil, dan yang tiada mau menundukkan tengkuknya di bawah kuk raja Babil, maka kepada bangsa itu Aku akan membalasnya dengan pedang dan dengan lapar dan dengan bala sampar, sehingga sudah mereka itu Kubinasakan oleh tangannya. Sebab itu janganlah kamu mendengar akan nabi-nabimu dan akan petenungmu dan akan pemimpinmu dan akan ahli nujummu dan akan penyulapmu, yang berkata-kata kepadamu demikian: Tiada kamu akan diperhambakan oleh raja Babil. Karena mereka itu bernubuat dusta kepadamu, sehingga kamu akan dibuang jauh dari pada negerimu, dan kamu Kutolak keluar, lalu kamu binasa. Tetapi adapun bangsa yang menundukkan tengkuknya di bawah kuk raja Babil dan memperhambakan dirinya kepadanya, ia itu akan Kutetapkan di dalam negerinya; mereka itu akan mengusahakan dan menduduki tanahnya, demikianlah firman Tuhan. Kemudian berkatalah aku kepada Zedekia, raja Yehuda, setuju dengan segala perkataan ini, kataku: Tundukkanlah olehmu akan tengkukmu di bawah kuk raja Babil dan perhambakanlah dirimu kepadanya dan kepada bangsanya, maka engkau akan selamat. Mengapa engkau akan mati dibunuh kelak, baik engkau baik segala rakyatmu, oleh bala pedang dan bala kelaparan dan bala sampar? seperti yang telah dikatakan Tuhan akan hal tiap-tiap bangsa yang tiada mau takluk kepada raja Babil itu. Sebab itu janganlah kamu dengar akan segala perkataan nabi-nabi yang berkata kepadamu demikian: Tiada kamu akan diperhambakan oleh raja Babil; karena mereka itu bernubuat dusta kepadamu. Karena tiada Aku menyuruhkan dia, demikianlah firman Tuhan, dan mereka itu bernubuat dusta dengan nama-Ku, sehingga Aku kelak menolak keluar akan kamu dan kamupun binasalah, baik kamu baik segala nabi yang bernubuat kepadamu. Dan lagi kataku kepada segala imam dan kepada segenap orang banyak itu demikian: Bahwa inilah firman Tuhan: Janganlah kamu dengar akan perkataan segala nabimu, yang bernubuat kepadamu, katanya: Bahwasanya sekarang segala serba perkakasan rumah Tuhan akan dibawa kembali dari Babil dengan segera juga; karena mereka itu bernubuat dusta kepadamu. Janganlah kamu dengar akan dia, melainkan perhambakanlah dirimu kepada raja Babil, maka kamu akan selamat. Mengapa gerangan negeri ini akan menjadi suatu kerobohan kelak! Maka jikalau kiranya mereka itu nabi adanya dan jikalau firman Tuhan adalah sertanya, baiklah sekarang dipintakannya doa kepada Tuhan serwa sekalian alam, supaya segala serba perkakasan yang lagi tinggal di dalam rumah Tuhan dan di dalam istana raja Yehuda dan di negeri Yeruzalempun jangan dibawa ke Babil juga. Karena demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian akan hal tiang-tiang dan kolam dan segala pelapik dan lebihnya segala serba perkakasan yang lagi tinggal di dalam negeri ini, yang tiada dibawa serta oleh Nebukadnezar, raja Babil, pada masa dipindahkannya Yekhonia bin Yoyakim, raja Yehuda, dari Yeruzalem ke Babil dengan tertawan, dan lagi segala orang Yehuda dan orang Yeruzalem yang bangsawan; demikianlah firman Tuhan serwa sekalain alam, Allah orang Israel, akan hal segala serba perkakasan yang lagi tinggal di dalam rumah Tuhan dan di dalam istana raja Yehuda dan di Yeruzalem: Tak dapat tiada sekalian itu akan dibawa ke Babil juga serta tinggal di sana sampai kepada hari Aku mengambil dia kembali, demikianlah firman Tuhan, lalu Aku membawa balik akan dia dan Aku mengembalikan dia kepada tempat ini. Arakian, maka pada tahun itu juga, yaitu dari pada permulaan kerajaan Zedekia, raja Yehuda, tahun yang keempat, bulan yang kelima, jadilah bahwa nabi Hananya bin Azur, yang dari Gibeon itu, berkata kepadaku di dalam rumah Tuhan, di hadapan mata segala imam dan segenap orang banyak, katanya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah memecahkan kuk raja Babil itu. Dan lagi dalam genap dua tahun Aku membawa balik kepada tempat ini segala serba perkakasan rumah Tuhan yang telah diambil oleh Nebukadnezar, raja Babil, dari tempat ini, dan yang telah dibawanya ke Babil. Dan lagi Aku kelak membawa balik ke tempat ini akan Yekhonia bin Yoyakim, raja Yehuda, dan akan segala orang yang sudah dipindahkan dengan tertawan dari negeri Yehuda ke Babil, demikianlah firman Tuhan; karena Aku kelak akan memecahkan kuk raja Babil itu. Lalu berkata nabi Yermia kepada nabi Hananya di hadapan mata segala imam dan di hadapan mata segenap orang banyak yang berdiri di dalam rumah Tuhan; maka kata nabi Yermia: Amin! Baiklah Tuhan berbuat begitu! baiklah Tuhan menyampaikan segala perkara yang telah kaunubuatkan itu, dibawanya balik kiranya dari Babil ke tempat ini akan segala serba perkakasan rumah Tuhan dan akan segala orang yang sudah dipindahkan dengan tertawan! Tetapi sekarang dengarlah juga olehmu perkataan ini, yang kukatakan di hadapan pendengaranmu dan di hadapan pendengaran segenap orang banyak ini: Adapun segala nabi yang dahulu dari padaku dan dahulu dari padamu dan yang dari dahulukala, ia itu sudah bernubuat atas beberapa negeri dan atas kerajaan yang besar-besar akan hal perang dan kesukaran dan bala sampar; sebab itu, jikalau seorang nabi bernubuat akan hal selamat, apabila nubuat nabi itu jadi, baharulah nyata ia seorang nabi adanya, yang disuruhkan Tuhan dengan sebenarnya. Maka pada masa itu diambil oleh nabi Hananya akan kuk itu dari pada tengkuk nabi Yermia, lalu dipecah-pecahkannya. Maka kata Hananya di hadapan segenap orang banyak itu: Demikianlah firman Tuhan: Begitu juga Aku akan memecahkan kuk Nebukadnezar, raja Babil, dari pada tengkuk segala bangsa, yaitu dalam lagi genap dua tahun. Hata, maka nabi Yermiapun pargilah. Tetapi setelah sudah dipecahkan nabi Hananya akan kuk itu dari pada tengkuk nabi Yermia, datanglah firman Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Pergilah engkau, katakanlah kepada Hananya: Demikianlah firman Tuhan: Bahwa kuk yang dari pada kayu sudah kaupecahkan, sekarang engkau akan memperbuat kuk besi akan gantinya. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, yaitu Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah mengenakan kuk besi kepada tengkuk segala bangsa ini, supaya mereka itu diperhamba oleh Nebukadnezar, raja Babil, maka mereka itu akan memperhambakan dirinya kepadanya; jikalau segala margasatwa di padang sekalipun sudah Kukaruniakan kepadanya. Maka kata nabi Yermia kepada nabi Hananya: Dengarlah olehmu; hai Hananya! bahwasanya engkau tiada disuruhkan Tuhan, melainkan engkau menyebabkan bangsa ini percaya akan dusta. Sebab itu firman Tuhan demikian: Bahwasanya Aku kelak mengempaskan dikau dari atas bumi, maka pada tahun ini juga engkau akan mati, sebab telah kausuruh orang mendurhaka kepada Tuhan. Hata, maka matilah nabi Hananya pada tahun itu juga, bulan yang ketujuh. Sebermula, maka inilah bunyi surat yang dikirimkan nabi Yermia dari Yeruzalem kepada sisa segala tua-tua, yang telah dipindahkan dengan tertawan, dan lagi kepada segala imam dan segala nabi dan segenap orang banyak, yang telah dipindahkan oleh Nebukadnezar dari Yeruzalem ke Babil dengan tertawan; kemudian dari pada raja Yekhonia dan permaisuri dan segala penjawat istana dan segala penghulu Yehuda dan Yeruzalem serta dengan segala tukang kayu dan tukang besi sudah keluar dari Yeruzalem; dikirimkannyalah ke Babil oleh tangan Elasa bin Safan dan Gemarya bin Hilkia, utusan Zedekia, raja Yehuda, kepada Nebukadnezar, raja Babil, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, kepada segala orang yang telah dipindahkan dengan tertawan, yang Kusuruh pindahkan dari Yeruzalem ke Babil. Buatlah olehmu rumah dan diamlah dalamnya, tanamilah kebun-kebun dan makanlah hasilnya; ambillah seorang bini dan beranaklah laki-laki dan perempuan, ambilkanlah bini akan anakmu laki-laki dan berikanlah anakmu perempuan kepada laki-laki, supaya mereka itu beranak laki-laki dan perempuan dan kamu bertambah-tambah banyak di sana dan janganlah susut bilangan kamu; dan sengajakanlah selamat negeri, tempat Kusuruh kamu dipindahkan ke sana dengan tertawan dan pintakanlah doa akan dia kepada Tuhan; karena dalam hal sentosanya kamupun akan bersentosalah. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Jangan kamu ditipu oleh segala nabimu dan segala petenungmu, yang di antara kamu, dan jangan kamu dengar akan pemimpimu yang kamu suruh bermimpi; karena mereka itu bernubuat dusta kepadamu dengan nama-Ku; tiada Kusuruhkan mereka itu, demikianlah firman Tuhan. Karena firman Tuhan demikian: Bahwa sesungguhnya apabila genaplah sudah tujuh puluh tahun pada Babil, maka Aku akan mengunjungi kamu dan menyampaikan kepadamu janji-Ku yang baik itu dan membawa akan kamu balik kepada tempat ini. Karena Aku ini amat mengetahui akan segala maksud yang Kutaruh akan kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu maksud akan hal selamat dan bukan akan barang sesuatu yang jahat, supaya pada akhirnya Aku mengaruniakan kepadamu barang yang kamu harap itu. Pada masa itu kamu akan berseru-seru kepada-Ku dan meminta doa kepada-Ku dengan yakin, dan Akupun mendengar akan kamu kelak. Maka kamu akan mencahari dan mendapat Aku, apabila kamu bertanya akan Daku dengan segenap hatimu. Maka Aku ini akan didapati olehmu, demikianlah firman Tuhan, dan Kujauhkan kelak hal ketawananmu, maka Aku akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari dalam segala tempat yang telah Kuhalaukan kamu ke sana, demikianlah firman Tuhan, dan Aku kelak membawa balik akan kamu ke tempat yang Kusuruh kamu dibawa dari sana dengan tertawan. Adapun katamu ini: Bahwa Tuhan sudah membangunkan beberapa nabi bagi kami di Babil; bahwasanya demikianlah firman Tuhan akan raja yang duduk di atas takhta kerajaan Daud dan mereka itu sekalian yang diam di dalam negeri ini, yaitu segala saudaramu yang tiada keluar sertamu dengan tertawan; demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwasanya Aku menyuruhkan bala pedang dan bala kelaparan dan bala sampar di antara mereka itu kelak, dan Kujadikan mereka itu seperti buah ara yang busuk, yang tiada boleh dimakan dari karena busuknya. Maka aku kelak menghambat akan mereka itu dengan bala pedang dan dengan bala kelaparan dan dengan bala sampar dan Kutaruh mereka itu akan perkara yang hebat bagi segala kerajaan yang di dalam dunia dan akan kutuk dan tamasya yang hebat dan akan kehinaan dan kecelaan di antara segala bangsa, kepadanya juga Aku menghalaukan mereka itu kelak. Maka ia itu sebab tiada didengarnya akan segala firman-Ku, demikianlah firman Tuhan, pada masa disuruhkan hamba-hamba-Ku, yaitu segala nabi, kepadanya dari pagi-pagi; maka tiada juga kamu dengar, demikianlah firman Tuhan. Maka sekarangpun dengarlah olehmu akan firman Tuhan, hai kamu sekalian yang sudah dipindahkan dengan tertawan, yang telah Kusuruhkan dari Yeruzalem ke Babil. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, akan hal Akhab bin Kolaya dan akan hal Zedekia bin Maaseya, yang bernubuat dusta bagimu akan nama-Ku: Bahwasanya Aku menyerahkan keduanya kelak kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, yang akan membunuh mereka itu di hadapan matamu. Maka dari pada mereka itu akan diambil suatu kutuk di antara segala orang Yehuda yang sudah dipindahkan dengan tertawan, yang ada di Babil, bunyinya: Baiklah engkau dijadikan oleh Tuhan sama dengan Zedekia dan Akhab, yang dibakar habis oleh raja Babil dengan api, sebab telah dibuatnya perkara bodoh di antara orang Israel dan dibuatnya zinah dengan bini kawannya, dan dikatakannya dengan nama-Ku barang yang dusta, yang bukan firman-Ku kepadanya; karena Aku yang mengetahuinya dan yang menjadi saksinya, demikianlah firman Tuhan. Dan katakanlah olehmu kepada Semaya, orang Nehelami, ini: Demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian, Allah orang Israel: Sebab engkau sudah mengirimkan beberapa pucuk surat dengan namamu sendiri kepada mereka sekalian yang di Yeruzalem itu dan kepada imam Zefanya bin Maaseya dan kepada segala imampun, bunyinya: Bahwa engkau sudah diangkat imam oleh Tuhan akan ganti imam Yoyada, supaya kamulah pemerintah rumah Tuhan dan kamu masukkan ke dalam penjara dan ke dalam pasungan segala orang gila yang mengatakan dirinya nabi. Sekarang mengapa maka tiada kamu menistakan Yermia, orang Anatoti itu, yang menjadikan dirinya nabi di antara kamu? Karena tambahan pula disuruhkannya ke Babil kepada kami mengatakan: Lagi lama kamu akan di sana; perbuatlah rumah dan duduklah dalamnya, tanamilah kebun-kebun dan makanlah dari pada hasilnya. Adapun imam Zefanya itu sudah membacakan surat itu di hadapan pendengaran nabi Yermia. Maka pada ketika itu juga datanglah firman Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Suruhkan olehmu akan orang mendapatkan mereka itu yang sudah dipindahkan dengan tertawan itu, mengatakan: Demikianlah firman Tuhan akan hal Semaya, orang Nehelami itu: Tegal Semaya sudah bernubuat bagimu, maka tiada Kusuruhkan dia, dan iapun sudah menjadi sebab kamu harap akan dusta; sebab itu firman Tuhan demikian ini: Bahwasanya Aku kelak membalasnya kepada Semaya, orang Nehelami, dan segala benihnya; maka padanya tiada akan ada barang seorang yang duduk di tengah-tengah bangsa ini, atau yang melihat perkara yang baik, yang Kubuat kelak akan umat-Ku ini, demikianlah firman Tuhan, karena telah disuruhnya orang mendurhaka kepada Tuhan. Bermula, maka inilah firman yang telah datang dari pada Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Suratkanlah olehmu segala firman yang telah Kukatakan kepadamu itu di dalam sebuah kitab. Karena sesungguhnya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku menjauhkan hal ketawanan kelak dari pada umat-Ku Israel dan Yehuda, maka Aku membawa balik akan mereka itu ke dalam negeri yang sudah Kukaruniakan kepada nenek moyangnya, dan mereka itu kelak mempunyai dia akan milik pusaka. Maka inilah firman yang telah dikatakan Tuhan akan hal Israel dan Yehuda. Maka demikianlah firman Tuhan: Kedengaranlah bunyi yang hebat; adalah ketakutan, bukan perdamaian. Bertanyalah olehmu dan lihatlah berkeliling, kalau pernah orang laki-laki menyakiti beranak? Mengapa maka Kulihat tiap-tiap orang laki-laki bercekak pinggang seperti perempuan menyakiti beranak dan muka sekaliannya berubah menjadi pucat. Aduh, bagaimana hebat hari itu, belum pernah ada sebagainya; bahwa inilah masa kepicikan bagi Yakub! kendatilah begitu, iapun akan dilepaskan juga dari padanya, karena pada hari itu akan jadi, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, bahwa Aku memecahkan kuknya dari pada tengkukmu dan memutuskan segala tali pengikatmu; dan orang keluaranpun tiada memperhambakan dia pula, melainkan mereka itu akan memperhambakan dirinya kepada Tuhan, Allahnya, dan kepada Daud, rajanya, yang Kubangkitkan bagi mereka itu kelak. Sebab itu jangan engkau takut, hai Yakub, hamba-Ku! demikianlah firman Tuhan, jangan engkau terkejut, hai Israel! karena sesungguhnya Aku akan melepaskan dikau dari negeri yang jauh itu, dan segala anak cucumupun dari negeri tempat kamu dibuang; maka Yakub akan kembali dan akan bersenang dan bersentosa, seorangpun tiada yang akan mengejuti dia. Karena Aku adalah menyertai akan dikau, demikianlah firman Tuhan, hendak menebus engkau, karena sesungguhnya Aku kelak berbuat suatu keputusan dengan segala orang kafir kepadanya Aku sudah menghamburkan dikau, tetapi dengan dikau tiada Kuperbuat keputusan, melainkan Aku akan menyiksakan dikau dengan kadarnya dan tiada membilang akan dikau suci dari pada salah. Karena demikianlah firman Tuhan: Bahwa lukamu itu parah dan balamupun amat pedih. Seorangpun tiada yang membicarakan halmu, tiadalah kesembuhan atau baiknya bagi penyakitmu yang payah itu. Segala taulanmu sudah melupakan dikau, tiada mereka itu bertanya akan dikau, karena engkau sudah Kupalu dengan palu musuh dan dengan sesah yang tiada sayang, sebab kejahatanmu begitu besar dan dosamupun tiada tepermanai banyaknya. Mengapa engkau meraung dari karena lukamu pedihnya tiada terderita? sebab kejahatanmu besar begitu dan dosamupun tiada tepermanai banyaknya, maka Kubuat begitu akan dikau. Kendatilah, maka segala orang yang menelan akan dikau itupun akan ditelan juga, dan segala musuhmupun akan mengembara dengan tertawan; segala orang yang sudah merampasi engkau itupun akan menjadi rampasan dan segala orang yang sudah menjarahi engkau itu kelak Kuserahkan akan jarahan. Karena Aku kelak mengadakan sehat bagimu dan menyembuhkan dikau dari pada segala penyakitmu, demikianlah firman Tuhan, sebab dinamai orang akan dikau: si Kebuangan, yaitu Sion, yang seorangpun tiada peduli akan dia. Demikianlah firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya Aku kelak menyudahkan hal ketawanan segala kemah Yakub dan Aku kelak mengasihani akan segala tempat kediamannya, dan negeri itupun akan dibangunkan pula di atas bukitnya dan kedudukan istana itupun akan seperti adat lama. Maka dari dalamnya akan keluar bunyi puji-pujian dan bunyi orang bermain ramai-ramai, karena Aku kelak memperbanyakkan mereka itu, sekali-kali jangan mereka itu sedikit adanya, dan Aku akan memuliakan dia, sekali-kali tiada mereka itu dihinakan. Maka segala anaknyapun seperti dahulu adanya dan perhimpunannyapun ditetapkan kelak di hadapan hadirat-Ku dan Aku membalas kelak kepada segala orang yang menganiayakan dia. Maka Penghulunyapun akan dari antaranya dan Pemerintahannyapun akan berbangkit dari tengah-tengahnya, maka Akupun akan menghampirkan dia dan iapun akan menghampiri Aku, karena entah siapa meraruh hatinya sendiri akan menghampiri Aku? demikianlah firman Tuhan. Maka kamulah bagi-Ku akan umat dan Akupun bagimu akan Allah. Bahwasanya adalah keluar suatu tofan Tuhan dan kehangatan murka dan puting beliung yang mengandung kebinasaan, maka ia itu akan menimpa kepala segala orang fasik. Maka kehangatan murka Tuhan tiada akan undur sebelum disampaikan-Nya dan diselesaikan-Nya segala niat hati-Nya; apabila ia itu datang pada akhirnya, maka kamu akan merasainya! Maka pada masa itu, demikianlah fiman Tuhan, Aku ini bagi segala suku bangsa Israel akan Allah, dan mereka itupun bagi-Ku akan umat. Demikianlah firman Tuhan: Adapun mereka yang luput dari pada dimakan pedang, ia itu sudah mendapat kasihan, seperti di padang Tiah, tatkala orang Israel pergi akan mendapat kesenangan bagi dirinya. Bahwa Tuhan sudah kelihatan kepada-Ku dari jauh; tegal Aku mengasihi akan dikau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku membujuk engkau dengan kemurahan-Ku. Bahwa Aku akan membangunkan dikau pula dan engkaupun akan dibangunkan, hai puteri Israel! engkau akan berhias pula serta berebana dan keluar dengan orang yang menari ramai-ramai. Bahwa engkau akan menanamkan pula pokok anggur di atas segala bukit Samaria; maka orang yang menanamkan dia itupun akan makan hasilnya. Karena hari akan datang, apabila segala orang penunggu di atas pegunungan Efrayim akan berseru-seru: Mari kita berangkat ke Sion akan menghadap Tuhan, Allah kita! Karena demikianlah firman Tuhan: Bersorak-soraklah kepada Yakub dan berseru-serulah kepada penghulu segala bangsa! Puji-pujilah dengan suara yang nyaring, katakanlah: Karuniakanlah selamat, ya Tuhan! kepada segala umat-Mu, kepada sisa orang Israel! Bahwasanya Aku akan menghantar mereka itu ke mari dari benua utara dan Aku menghimpunkan mereka itu dari segala ujung bumi, maka di antaranya adalah orang buta dan timpang, orang bunting dan yang beranak bersama-sama; suatu perhimpunan yang besar akan kembali ke mari. Maka mereka itu datang sambil menangis, dan Aku menghantar akan mereka itu sambil membujuk-bujuk; bahwa Allahku memimpin mereka itu menyusur sungai-sungai yang berair pada jalan yang rata, padanya tiada terantuk kakinya, karena Akulah bagi Israel akan bapa, dan Efrayim itulah anak-Ku yang sulung. Dengarlah olehmu firman Tuhan, hai segala bangsa! masyhurkanlah dia kepada segala pulau yang jauh-jauh, katakanlah: Adapun Dia yang sudah mencerai-beraikan orang Israel, Ia juga mengumpulkan mereka itu pula dan ditunggui-Nya akan mereka itu seperti seorang gembala akan kawan dombanya. Karena Tuhan sudah menebus Yakub dan dilepaskan-Nya dari dalam tangan orang yang kuat dari padanya. Makanya mereka itu datang dan bersorak-sorak di atas bukit Sion, mereka itu berkerumun kepada segala kebajikan Tuhan, kepada gandum dan air anggur baharu dan minyak dan anak kambing domba dan lembu muda; bahwa hati mereka itu seperti taman yang didirus, dan tiada lagi dirasainya kesusahan. Pada masa itu anak dara kelak bersuka akan penarian ramai-ramai, demikianpun segala orang teruna dan orang tua bersama-sama, karena Aku mengubahkan kelak perkabungan mereka itu menjadi keramaian dan Aku menghiburkan dan menyukakan mereka itu kemudian dari pada kedukaannya. Maka akan hati segala imampun Kuberi minum dengan kelimpahan dan segala umat-Ku dikenyangkan dengan kebaikan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Maka demikianlah firman Tuhan: Bahwa kedengaranlah di negeri Rama bunyi suara ratap dan tangis dan dukacita yang amat sangat, yaitu Rakhel menangisi anak-anaknya, dan engganlah ia dihiburkan karena anak-anaknya, sebab ketiadaannya. Demikianlah firman Tuhan: Tahanilah akan suaramu dari pada menangis dan matamupun dari pada air mata, karena adalah pahala bagi kelelahanmu, demikianlah firman Tuhan; maka mereka itu akan balik kelak dari dalam negeri musuh. Maka adalah harap pada akhirnya, demikianlah firman Tuhan, karena segala anakmu akan balik kelak ke dalam perhinggaan negerinya. Sesungguhnya sudah Kudengar Efrayim berkata dengan rawannya: Bahwa Engkau sudah menyiksakan daku, dan akupun membiarkan diriku disiksakan seperti lembu muda yang belum tahu kuk! Tobatkanlah aku, maka aku akan bertobat, karena Engkaulah Tuhan, Allahku! Setelah sudah bertobat, maka bersesallah aku; setelah sudah sadar akan diriku, maka kutebah dadaku; kemalu-maluanlah aku dan kena bera muka dari malu, sebab aku menanggung kecelaan hal mudaku. Bukankah Efrayim bagi-Ku akan anak yang kekasih? bukankah ia bagi-Ku akan anak timang-timangan? karena seberapa kali Aku berfirman akan halnya, maka sangat terkenanglah Aku akan dia, sebab itu hati-Ku hancur dari karenanya, niscaya Aku mengasihani akan dia kelak, demikianlah firman Tuhan. Dirikanlah akan dirimu beberapa tanda alamat, taruhlah bagi dirimu beberapa tiang peringatan, perhatikanlah jalan raya, jalan yang sudah kauturut; baliklah, hai puteri Israel, baliklah ke mari kepada negeri-negerimu. Entah berapa lama engkau hendak berlambatan, hai anak perempuan yang degil? Bahwa sesungguhnya dijadikan Tuhan suatu perkara yang baharu di atas bumi, yaitu perempuan melindungkan laki-laki. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwa kata ini akan dipakai orang pula di tanah Yehuda dan di dalam segala negerinya, apabila sudah Kuputuskan hal ketawanannya, bunyinya: Diberkati Tuhan kiranya akan dikau, hai tempat kediaman kebenaran dan bukit kesucian! Maka di sana akan duduk orang Yehuda dan di dalam segala negerinya bersama-sama, baik orang berhuma baik orang yang mengembara dengan kawan domba. Karena dengan kelimpahan Aku akan memberi minum kepada orang yang letih lesu, dan Aku akan menyukakan hati segala orang yang berdukacita. Kemudian dari pada itu jagalah aku dari pada tidurku serta kulihat keliling, maka tidurku telah sedap bagiku!) Bahwa sesungguhnya hari akan datang, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku menaburi tempat kediaman orang Israel dan tempat kediaman orang Yehuda dengan benih manusia dan dengan benih binatang. Maka akan jadi, seperti sudah bangun Aku atas mereka itu akan mencabut dan akan merusakkan dan akan membinasakan dan akan mengadakan celaka, begitu juga Aku akan bangun atas mereka itu akan memperusah dan akan menanami, demikianlah firman Tuhan. Pada masa itu tiada lagi kata orang demikian: Bahwa segala bapa sudah makan buah anggur yang belum masak, maka gigi anak-anaknya sudah menjadi ngilu. Melainkan tiap-tiap orang akan mati sebab salahnya sendiri, dan tiap-tiap orang yang makan buah anggur yang belum masak, giginya juga akan ngilu. Bahwa sesungguhnya hari akan datang, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku mendirikan perjanjian baharu dengan orang isi rumah Israel dan dengan orang isi rumah Yehuda; bukan seperti perjanjian yang sudah Kudirikan dengan nenek moyangnya, tatkala Aku memegang tangannya akan menghantar mereka itu keluar dari negeri Mesir, maka perjanjian-Ku itu sudah dirombaknya, sebab itu Kutolak akan mereka itu. Maka inilah perjanjian yang akan Kubuat dengan orang isi rumah Israel kemudian dari pada hari ini, demikianlah firman Tuhan: Bahwa Aku akan memberikan hukum-Ku di dalam hatinya, maka Akulah baginya akan Allah, dan mereka itupun bagi-Ku akan umat. Dan tiada lagi mereka itu akan mengajar seorang akan seorang dan saudara akan saudara, katanya: Hendaklah engkau mengenal akan Tuhan! karena mereka itu sekalian akan mengenal Aku dari pada besar dan kecil, demikianlah firman Tuhan, karena Aku akan mengampuni segala kejahatannya dan tiada Aku ingat lagi akan segala dosanya. Demikianlah firman Tuhan, yang mengaruniakan matahari akan terang pada siang dan peraturan bulan dan segala bintang akan terang pada malam, dan yang membelahkan laut, sehingga bergelora segala ombaknya, Tuhan semesta alam sekalian itulah nama-Nya; jikalau kiranya segala peraturan itu lenyaplah dari hadapan hadirat-Ku, demikianlah firman Tuhan, baharulah benih Israel berhenti dari pada menjadi suatu bangsa di hadapan hadirat-Ku pada segala hari. Demikianlah firman Tuhan: Jikalau kiranya segala petala langit di atas dapat diukur, dan segala alas bumi di bawahpun dapat diduga, baharu Aku membuang segenap benih Israel karena sebab segala perbuatannya, demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila negeri ini akan dibangunkan pula bagi Tuhan dari pada menara Hananiel ke pintu gerbang Ujung, maka dari sanapun akan diukur dengan tali pengukur sampai ke bukit Garib lalu balik ke Goat. Maka segenap lembah mayat dan abu dan segala tanah datar sampai ke sungai Kideron, dan sampai ke penjuru pintu Kuda arah ke timur itu akan suatu kesucian bagi Tuhan, satupun tiada lagi akan dicabut atau dibongkar sampai selama-lamanya. Bermula, maka inilah firman yang telah datang dari pada Tuhan kepada Yermia pada tahun yang kesepuluh dari pada kerajaan Zedekia, raja Yehuda, yaitu pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Nebukadnezar. Maka pada masa itu adalah balatentara raja Babil mengepung Yeruzalem dan nabi Yermia adalah terkurung dalam pelataran biduanda, yang pada istana baginda raja Yehuda. Maka di sana disuruh Zedekia, raja Yehuda, kurungkan dia, titahnya: Mengapa engkau bernubuat ini: Demikianlah firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya Aku kelak menyerahkan negeri ini kepada tangan raja Babil, yang akan mengalahkan dia; dan Zedekia raja Yehudapun tiada akan luput dari pada tangan orang Kasdim, melainkan tak dapat tiada ia diserahkan kepada tangan raja Babil, dan keduanya akan berkata mulut dengan mulut dan berpandang-pandangan mata. Maka dibawanya akan Zedekia ke Babil, yang akan tinggal di sana sampai Aku mengunjungi dia, demikianlah firman Tuhan; karena kendatilah kamu berperang dengan orang Kasdim, tiada juga kamu akan beruntung. Maka sahut Yermia: Bahwa firman Tuhan telah datang kepadaku, bunyinya: Bahwasanya Hanamiel bin Salum, mamakmu, akan datang mendapatkan dikau sambil katanya: Belilah olehmu bendangku, yang dekat Anatot, karena padamu adalah hak tebusan akan membeli dia. Hata, maka datanglah Hanamiel, anak mamakku, seperti firman Tuhan, mendapatkan aku di dalam pelataran biduanda, lalu katanya kepadaku: Belilah kiranya bendangku yang dekat Anatot di tanah Benyamin, karena padamu adalah hak pusaka dan padamu adalah hak tebusan, belilah dia akan dirimu. Maka ketahuilah aku, bahwa ia itu firman Tuhan. Sebab itu akupun membelilah bendang yang dekat Anatot itu dari pada Hanamiel, anak mamakku, dan kutimbang harganya kepadanya tujuh belas syikal perak. Lalu kububuh tanda tangan pada surat itu dan kumeteraikan dia dan kuambil lagi saksi dan kutimbang uang itu kepadanya dengan neraca. Lalu kuambil akan surat pembelian itu, yang sudah dimeteraikan turut adat dan syarat dan satu surat yang terbuka itu, maka surat itu kuberikan kepada Barukh bin Neria bin Makhseya di hadapan mata Hanamiel, anak mamakku, dan di hadapan mata saksi, yang sudah membubuh tanda tangannya pada surat pembelian itu, dan di hadapan mata segala orang Yahudi yang ada duduk di pelataran biduanda. Maka di hadapan mereka itu sekalian kupesan kepada Barukh, kataku: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Ambillah olehmu akan surat pembelian ini, baik yang termeterai baik yang terbuka itu, taruhlah akan dia di dalam sebuah bejana tembikar, supaya terpeliharalah ia beberapa hari lamanya. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwa rumah dan bendang dan kebun anggur lagi akan dibeli di dalam negeri ini! Hata, setelah sudah kuberikan surat pembelian itu kepada Barukh bin Neria, maka kupinta doa kepada Tuhan, sembahku: Ya Tuhan Hua! bahwasanya Engkau juga sudah menjadikan langit dan bumi oleh mahakuasa-Mu dan oleh lengan-Mu yang terkedang, sesuatupun tiada yang mustahil kepada-Mu. Engkau yang berbuat kebajikan kepada orang beribu-ribu, dan membalas kejahatan bapa-bapa ke dalam ribaan anak-anaknya kemudian dari padanya; ya Allah, yang Mahabesar dan Mahakuasa, Tuhan semesta alam sekalian itulah nama-Mu! Besarlah bicara-Mu dan berkuasalah perbuatan-Mu; maka mata-Mu ada memandang segala jalan anak Adam, akan membalas kepada masing-masing sekadar kelakuannya dan sekadar hasil perbuatannya. Engkau yang sudah menjadikan beberapa tanda dan ajaib tatkala di negeri Mesir dan sampai kepada hari inipun; Engkau yang sudah mengadakan suatu nama bagi dirimu, baik di antara orang Israel baik di antara segala manusia yang lain, seperti pada hari ini adanya! Dan yang sudah menghantar akan umat-Mu Israel keluar dari negeri Mesir oleh beberapa tanda dan ajaib dan oleh tangan yang kuat dan lengan yang terkedang dan oleh perkara hebat besar; dan engkau sudah mengaruniakan kepadanya tanah ini, yang sudah Kaujanji kepada nenek moyangnya dengan pakai sumpah, hendak mengaruniakan dia kepada mereka itu, suatu tanah yang berkelimpahan air susu dan madu. Maka mereka itupun sudah masuk ke dalamnya dan sudah beroleh dia akan milik pusaka, tetapi tiada didengarnya akan firman-Mu dan tiada dilakukannya hukum-Mu, satupun tiada dibuatnya dari pada segala pesan-Mu kepadanya, maka sebab itu Engkau sudah mendatangkan celaka ini akan mereka itu. Bahwasanya segala alat penyerang sudah sampai di hadapan negeri akan mengalahkan dia, maka negeri itupun diserahkan kepada tangan orang Kasdim, yang tampil menyerang akan dia, adapun bala pedang dan bala kelaparan dan bala sampar, segala sesuatu yang telah Kaukatakan, itu sudah jadi, maka sesungguhnya Engkaupun melihatnya. Kendatilah demikian, maka Engkau juga sudah berfirman kepadaku, ya Tuhan Hua! belilah bendang itu akan dirimu dengan harganya dan ambillah olehmu akan saksi atasnya; maka dalam pada itupun negeri ini diserahkan juga kepada tangan orang Kasdim! Maka pada ketika itu datanglah firman Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Bahwa sesungguhnya Akulah Tuhan, Allah segala manusia; masakan ada perkara yang mustahil kepada-Ku! Sebab itu firman Tuhan demikian: Bahwasanya Aku menyerahkan negeri ini kepada tangan orang Kasdim dan kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, maka iapun akan mengalahkan dia. Adapun segala orang Kasdim, yang menyerang negeri ini, ia itu akan masuk ke dalamnya, dan dinyalakannya dan dibakarnya habis serta dengan segala rumah, di atas sotohnya juga mereka itu sudah membakar dupa bagi Baal dan sudah mempersembahkan persembahan minuman kepada dewa-dewa, akan membangkitkan murka-Ku. Karena dari pada masa mudanya dibuat oleh bani Israel dan oleh bani Yehuda akan barang yang jahat kepada pemandangan-Ku belaka; bahkan, dibangkitkan bani Israel akan murka-Ku dengan perbuatan tangannya sahaja, demikianlah firman Tuhan. Bahkan, dari pada hari negeri ini dibangunkan sampai kepada hari ini dinyalakannya murka-Ku dan geram-Ku, sehingga Kutumpas akan dia dari hadapan hadirat-Ku. Oleh karena segala kejahatan bani Israel dan bani Yehuda, yang telah dibuatnya akan mendukacitakan Daku, baik mereka itu baik segala rajanya dan segala penghulunya dan segala imamnya dan segala nabinya dan segala orang Yehuda dan segala orang isi Yeruzalem, yang sudah membalikkan tengkuknya kepadaku dan bukan mukanya; jikalau Aku sudah mengajar mereka itu dari pagi-pagi sekalipun, tiada juga mereka itu mau dengar dan tiada juga diterimanya taadib; melainkan telah ditaruhnya akan kekejian mereka itu di dalam rumah atasnya juga nama-Ku sudah disebut, hendak dinajiskannya; dan telah didirikannya segala panggung Baal, yang di lembah Bin Hinom, hendak dijalankannya anak-anaknya laki-laki dan perempuan terus dari pada api, akan memberi hormat kepada Molekh, yang bukan pesan-Ku kepadanya dan tiada juga terbit dari dalam hati-Ku, bahwa mereka itu berbuat perkara yang keji begitu, dan dibujuknya orang Yehudapun akan berbuat dosa. Maka sekarangpun tambahan pula firman Tuhan, Allah orang Israel, akan hal negeri ini, yang kaukatakan ia sudah diserahkan kepada tangan raja Babil oleh pedang dan bala kelaparan dan bala sampar. Bahwasanya Aku akan mengumpulkan mereka itu dari pada segala negeri kepadanya sudah Kuhalaukan mereka itu dengan murka-Ku dan dengan geram-Ku dan dengan kehangatan amarah-Ku; dan Aku kelak membawa balik akan mereka itu ke tempat ini dan Akupun mendudukkan mereka itu dengan sentosa. Bahkan, mereka itulah bagiku akan umat dan Akupun baginya akan Allah. Maka Aku akan memberikan kepadanya satu hati dan satu jalan juga yang setuju akan beribadat kepada-Ku pada segala hari akan baik mereka itu dan akan baik segala anak-anaknya yang kemudian dari padanya. Dan Aku akan membuat dengan mereka itu suatu perjanjian yang kekal, bahwa Aku tiada akan undur dari padanya dengan berbuat baik akan dia, dan Aku kelak memberikan takut akan Daku dalam hatinya, supaya jangan lagi mereka itu undur dari pada-Ku. Dan Akupun akan bergemar dalam berbuat baik akan mereka itu dan Aku akan menetapkan mereka itu di dalam negeri ini dengan sebenarnya dan dengan segenap hati-Ku dan dengan segenap jiwa-Ku. Karena demikianlah firman Tuhan: Sebagaimana sudah Kudatangkan celaka besar atas bangsa ini, demikianpun Aku mendatangkan kelak atasnya segala perkara baik yang telah Kukatakan akan halnya. Maka akan dibeli orang lagi bendang di negeri ini, yang telah kaukatakan akan halnya: Ia itu sudah sunyi, sehingga seorang manusia atau seekor binatangpun tiada lagi dalamnya, tatkala ia itu diserahkan kepada tangan orang Kasdim. Bahwa orang akan membeli lagi bendang dengan harganya dan membubuh tanda tangan dan meterai pada suratnya dan mengambil lagi saksi atasnya di tanah Benyamin dan dijajahan Yeruzalem dan di dalam segala negeri Yehuda dan di dalam segala negeri yang di pegunungan dan di dalam segala negeri yang di padang dan di dalam segala negeri yang di sebelah selatan; karena Aku kelak akan mengubahkan hal ketawanannya, demikianlah firman Tuhan. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepada Yermia pada kedua kalinya, pada masa ia lagi terkurung di pelataran biduanda, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan, yang akan membuatnya, yang menyediakan dia hendak megadakannya; maka Hua itulah nama-Nya. Berserulah olehmu kepada-Ku, maka Aku kelak menyahut kepadamu dan Aku akan memberitahu kepadamu perkara yang besar-besar dan perkara yang terlindung, yang tiada kauketahui. Karena demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel, akan hal segala rumah dalam negeri ini dan akan hal segala istana raja-raja Yehuda, yang dibinasakan oleh segala alat penyerang dan oleh pedang. Ada juga beberapa orang sudah masuk ke dalamnya hendak berperang dengan orang Kasdim, tetapi ia itu juga akan memenuhi dia dengan bangkai segala orang yang sudah Kubunuh dengan murka-Ku dan dengan geram-Ku, sebab Aku sudah berpaling muka-Ku dari pada negeri ini, oleh karena segala kejahatannya. Bahwa sesungguhnya Aku akan membaiki dan menyembuhkan dan memberi sehat kepadanya dan menunjuk kepadanya kelimpahan selamat sentosa yang tiada berkesudahan. Dan Aku akan mengubahkan kelak hal ketawanan orang Yehuda dan hal ketawanan orang Israel dan Aku membangunkan mereka itu seperti pada mulanya. Dan Aku akan membersihkan mereka itu dari pada segala kejahatan, dengan dia juga mereka itu sudah berdosa kepada-Ku, dan Aku akan mengampuni segala kejahatannya, dengan dia juga mereka itu sudah berdosa kepada-Ku dan dengan dia juga mereka itu sudah bersalah kepada-Ku. Maka ia itu jadi bagi-Ku akan nama kesukaan dan akan kepujian dan akan perhiasan di antara segala bangsa di atas bumi, yang akan mendengar kabar akan segala kebajikan yang Kuperbuat akan dia; maka mereka itu akan takut dan gentar dari karena segala kebajikan dan segala selamat yang Kuadakan baginya. Demikianlah firman Tuhan: Bahwa di dalam tempat ini (yang kaukatakan akan halnya demikian: Sunyilah ia, sehingga seorang manusia atau seekor binatangpun tiada di dalamnya), maka di dalam segala negeri Yehuda dan pada segala lorong Yeruzalem, yang rusak begitu, sehingga seorang manusia atau seekor binatangpun tiada di dalamnya, di sana akan kedengaran pula bunyi kesukaan dan bunyi keramaian, bunyi mempelai dan bunyi penganten, bunyi segala orang yang berkata demikian Pujilah olehmu akan Tuhan serwa sekalian alam, karena baiklah Tuhan dan kemurahan-Nyapun kekal selama-lamanya! dan lagi bunyi orang yang membawa persembahan puji-pujian ke dalam rumah Tuhan, karena Aku akan mengangkat pula segala orang tawanan negeri ini seperti pada mulanya, demikian firman Tuhan. Maka firman Tuhan serwa sekalian alam demikian: Di dalam tempat ini, yang rusak sehingga seorang manusia atau seekor binatangpun tiada dalamnya, demikianpun di dalam segala negerinya akan ada pula pondok-pondok gembala, dan kawan-kawan dombapun akan berbaring kelilingnya. Di dalam segala negeri pergunungan dan di dalam segala negeri di padang dan di dalam segala negeri selatan dan di tanah Benyamin dan di dalam segala jajahan Yeruzalem dan di dalam segala negeri Yehuda kawan-kawan domba akan berjalan lalu pula dari bawah tangan orang yang membilang dia, demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya hari akan datang, demikianlah firman Tuhan, apabila Kusampaikan kelak perkara yang baik, yang telah Aku berfirman akan hal orang isi rumah Israel dan akan hal orang isi rumah Yehuda. Maka pada hari itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan pada Daud suatu Pucuk yang adil, maka iapun akan melakukan insaf dan adalat di atas bumi. Maka pada masa itu Yehuda akan merasai selamat dan Yeruzalem akan duduk dengan sentosa, maka inilah juga yang akan memanggil dia, yaitu: Tuhan Kebenaran Kami. Karena demikianlah firman Tuhan: Dari pada Daud tiada akan diputuskan orang yang duduk di atas takhta kerajaan orang isi rumah Israel. Dan lagi dari pada imam orang Lewi tiada akan diputuskan orang yang mempersembahkan korban bakaran dan memasang persembahan makanan dan menyediakan korban sembelihan pada segala hari di hadapan hadirat-Ku. Maka datanglah firman Tuhan kepada Yermia, bunyinya. Demikianlah firman Tuhan: Jikalau kiranya kamu dapat merombak perjanjian-Ku akan siang dan perjanjian-Ku akan malam, sehingga tiada siang dan tiada malam pada masanya, baharulah boleh dirombak perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud, sehingga tiada padanya anak yang kerajaan di atas singgasananya serta dengan segala orang Lewi dan imam, hamba-Ku. Seperti segala tentara di langit tiada tepermanai banyaknya dan pasir di lautpun tiada tersukat, demikianpun Aku akan memperbanyakkan benih Daud, hamba-Ku, dan segala orang Lewi, yang berkhidmat kepada-Ku. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Tiadakah engkau memperhatikan barang yang dikatakan oleh bangsa ini, katanya: Adapun kedua bangsa yang telah dipilih Tuhan, ia itu sudah dibuangnya. Demikianlah dicelakannya umat-Ku, sebab pada pemandangannya mereka itu tiada lagi suatu bangsa adanya. Demikianlah firman Tuhan: Jikalau kiranya tiada perjanjian-Ku akan siang dan malam, jikalau kiranya tiada Kutentukan segala peraturan langit dan bumi, baharu Aku membuang benih Yakub dan benih Daud, hamba-Ku, sehingga tiada Kuambil dari pada benihnya akan memerintahkan bani Ibrahim, Ishak dan Yakub, karena Aku akan mengubahkan hal ketawanannya dan mengasihani akan mereka itu. Bermula, maka inilah firman Tuhan yang telah datang kepada Yermia pada masa Nebukadnezar, raja Babil, dan segala balatentaranya dan segala kerajaan di atas bumi yang di bawah perintah tangannya, dan segala bangsapun berperang melanggar Yeruzalem dan melanggar segala negerinya, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Pergilah engkau, katakanlah olehmu ini kepada Zedekia, raja Yehuda, persembahkanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku menyerahkan negeri ini kelak kepada tangan raja Babil, yang membakar habis akan dia dengan api. Maka engkaupun tiada akan luput dari pada tangannya, melainkan engkau akan ditangkap juga dan diserahkan kepada tangannya, dan matamupun akan memandang kepada mata raja Babil itu, mulutnyapun akan berkata-kata kepada mulutmu dan engkaupun akan sampai ke Babil. Kendatilah, dengarlah juga olehmu firman Tuhan, hai Zedekia, raja Yehuda! demikian inilah firman Tuhan akan halmu: Bahwa engkau tiada akan mati dimakan pedang; melainkan engkau akan mati dengan selamat, dan sebagaimana pembakaran yang karena nenek moyangmu, segala raja dahulu-dahulu, yaitu yang dahulu dari padamu, demikianpun mereka itu akan membakar karenamu dan mengangkat sebiji ratap atasmu, katanya: Wah, tuanku! Bahwasanya kata Tuhan: Aku juga yang sudah berfirman demikian. Maka oleh nabi Yermia disampaikanlah segala firman ini kepada Zedekia, raja Yehuda, di Yeruzalem, pada masa balatentara raja Babil menyerang Yeruzalem dan segala negeri Yehuda yang lagi tinggal itu, dan Lakhis dan Azeka; karena sekalian itulah negeri-negeri berkota benteng yang lagi tinggal di antara segala negeri Yehuda. Bahwa inilah firman yang telah datang kepada Yermia dari pada Tuhan, kemudian dari pada dibuat raja Zedekia suatu perjanjian dengan segenap mereka yang di Yeruzalem, hendak berseru-serukan kemerdekaan bagi mereka itu, supaya mereka itu memberi izin masing-masing akan hambanya laki-laki dan masing-masing akan sahayanya perempuan, jikalau orang Ibrani adanya, pergi dengan merdekanya, asal jangan ada barang seorang yang memperhambakan seorang Yahudi, yaitu seorang saudaranya. Maka segala penghulu dan segenap orang banyakpun dengarlah juga akan hal itu, sehingga mereka itupun masuklah perjanjian, hendak melepaskan masing-masing akan hambanya laki-laki dan masing-masing akan sahayanya perempuan pergi dengan merdekanya, sehingga tiada lagi diperhambakannya mereka itu; sekaliannyapun mendengar dan melepaskan mereka itu pergi. Tetapi kemudian berubahlah mereka itu, dikembalikannya segala hambanya laki-laki dan perempuan, yang telah dilepaskannya pergi dengan merdeka, dipaksainya akan mereka itu menjadi hamba dan sahaya kepadanya pula. Pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada Yermia, dari pada pihak Tuhan, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Bahwa Aku sudah membuat suatu perjanjian dengan nenek moyangmu, tatkala Aku menghantar akan mereka itu keluar dari tanah Mesir, dari dalam tempat perhambaan itu, firman-Ku: Pada tiap-tiap tahun yang ketujuh hendaklah masing-masing kamu menyuruhkan pergi saudaranya, yang orang Ibrani adanya, yang sudah menjual dirinya kepadamu dan sudah berjasa kepadamu enam tahun lamanya, hendaklah kamu melepaskan dia pergi dengan merdekanya. Tetapi nenek moyangmu itu tiada mendengar akan Daku dan tiada diberinya telinga. Tetapi sekarang kamu ini telah bertobat dan telah berbuat barang yang benar kepada pemandangan-Ku dengan berseru-serukan kemerdekaan, masing-masing bagi kawannya, dan kamu telah berbuat suatu perjanjian di hadapan hadirat-Ku di dalam rumah atasnya juga nama-Ku sudah disebut. Tetapi kamu sudah undur pula dan sudah menghinakan nama-Ku, sebab kamu membawa balik masing-masing akan hambanya laki-laki dan masing-masing akan sahayanya perempuan, yang telah kamu lepaskan pergi dengan merdeka menurut sukahatinya, dan kamu gagahi akan mereka itu menjadi hambamu laki-laki dan perempuan pula. Sebab itu, demikianlah firman Tuhan: Tegal tiada kamu mendengar akan Daku akan berseru-serukan kemerdekaan, masing-masing bagi saudaranya dan masing-masing bagi kawannya, bahwasanya sebab itu demikianlah firman Tuhan: Akupun akan berseru-serukan suatu kemerdekaan bagi kamu, akan pedang dan akan bala sampar dan akan bala kelaparan, dan Aku menjadikan kamu kelak akan suatu perkara yang hebat bagi segala kerajaan di bumi. Maka Aku akan menyerahkan segala orang yang sudah mengubahkan perjanjian-Ku, yang tiada menyampaikan segala perkataan perjanjian yang telah dibuatnya di hadapan hadirat-Ku, dan Kusamakan mereka itu dengan anak lembu yang telah dibelakannya dua, lalu berjalan pada sama tengah penggal-penggalnya. Yaitu segala penghulu Yehuda dan segala penghulu Yeruzalem, segala penjawat istana dan segala imam dan segala orang isi negeri, yang sudah berjalan lalu pada sama tengah penggal-penggal anak lembu itu. Bahkan Aku menyerahkan mereka itu kelak kepada tangan segala musuhnya, dan kepada tangan segala orang yang menyengajakan matinya; maka bangkai mereka itu akan menjadi makanan unggas yang di udara dan segala margasatwa yang di bumi. Demikianpun Zedekia, raja orang Yehuda, dan segala penghulunya akan Kuserahkan kepada tangan segala musuhnya dan kepada tangan segala orang yang menyengajakan matinya, yaitu kepada tangan balatentara raja Babil, yang sudah berangkat dari padamu sekarang ini. Bahwasanya Aku akan memberi titah, demikianlah firman Tuhan, dan Aku membawa akan mereka itu kelak kembali kepada negeri ini; maka akan diserangnya dan dialahkannya dan dibakarnya habis dengan api; maka segala negeri Yehuda Kujadikan suatu kerobohan kelak, sehingga seorangpun tiada duduk di dalamnya. Bahwa inilah firman yang telah datang kepada Yermia dari pada pihak Tuhan pada zaman Yoyakim bin Yosia, raja orang Yehuda, bunyinya: Pergilah engkau mendapatkan bangsa orang Rekhabi, berkata-katalah dengan mereka itu dalam rumah Tuhan, dalam salah sebuah dari pada segala bilik itu dan berikanlah air anggur kepada mereka itu, supaya diminumnya. Lalu kuambil akan Yaazanya bin Yermia bin Habazzinya, dan akan segala saudaranya dan segala anaknya laki-laki dan akan segenap bangsa Rekhabi itu. Kuhantar akan mereka itu ke dalam rumah Tuhan, ke dalam bilik anak-anak Hanan bin Yijdalya, aziz Allah itu; adapun biliknya ada pada sisi bilik segala penghulu, di atas bilik Maaseya bin Salum, penunggu ambang itu. Maka di hadapan segala bani bangsa Rekhabi itu kutaruh beberapa cawan dan piala berisi air anggur, lalu kataku kepadanya: Minumlah olehmu air anggur. Tetapi kata mereka itu: Tiada kami mau minum air anggur, karena pesan Yonadab bin Rekhab, bapa kami, kepada kami demikian: Janganlah kamu minum air anggur, baik kamu baik segala anak-anakmu, sampai selama-lamanya jangan; dan lagi janganlah kamu membuat rumah atau menabur biji-bijian atau menanamkan pokok anggur atau menaruh dia bagi dirimu, melainkan hendaklah kamu duduk dalam kemah sepanjang umur hidupmu, supaya umurmu dilanjutkan dengan beberapa hari di dalam negeri tempat kamu menumpang seperti orang dagang. Maka kami sekalianpun menurutlah kata Yonadab bin Rekhab, bapa kami itu, dalam segala sesuatu yang dipesannya kepada kami, sehingga seumur hidup kami tiada pernah kami minum air anggur, baik kami sendiri baik segala bini kami baik segala anak laki-laki dan perempuan kami. Dan tiada kami membuat rumah akan tempat kedudukan kami; demikianpun tiada pada kami barang kebun anggur atau bendang atau biji-bijian; melainkan selalu kami duduk di dalam kemah-kemah juga; demikianlah kami telah menurut dan melakukan segala sesuatu yang telah dipesan oleh bapa kami Yonadab itu. Maka jadi, apabila Nebukadnezar, raja Babil itu, berangkat ke tanah ini, kami berkata demikian: Mari kita pergi ke Yeruzalem, dari karena takut akan balatentara orang Kasdim dan dari karena takut akan balatentara orang Syam, sebab itulah sekarang adalah kami di Yeruzalem. Hata, pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Pergilah engkau, katakanlah kepada segala orang Yehuda dan kepada segala orang isi Yeruzalem: Tiadakah kamu mau menerima taadib, supaya kamu menurut firman-Ku? demikianlah firman Tuhan: Bahwa segala kata Yonadab bin Rekhab, yang telah dipesannya kepada anak-anaknya, supaya jangan diminumnya air anggur, ia itu ditetapkan juga, karena tiada pernah mereka itu minum dia sampai kepada hari ini, melainkan diturutnya juga pesan bapanya, maka Aku sudah berfirman kepadamu dari pagi-pagi, tetapi tiada juga kamu menurut firman-Ku; dan Aku sudah menyuruhkan kepadamu segala hamba-Ku, yaitu segala nabi-nabi, Kusuruhkan dia dari pagi-pagi mengatakan: Hendaklah kiranya kamu bertobat masing-masing dari pada jalannya yang jahat itu dan betulkanlah segala kelakuanmu dan janganlah kamu mengikut dewa-dewa akan berbuat bakti kepadanya, niscaya kamu akan tetap di dalam negeri yang telah Kukaruniakan kepada segala nenek moyangmu, tetapi tiada juga kamu memberi telinga dan tiada juga kamu mendengar akan Daku. Maka tegal segala bani Yonadab bin Rekhab sudah menurut pesan bapanya, yang telah dikatakannya kepada mereka itu, tetapi bangsa ini segan juga mendengar akan Daku. Maka sebab itu firman Tuhan, Allah serwa sekalian alam, Allah orang Israel, demikian: Bahwasanya Aku mendatangkan kelak atas Yehuda dan atas segala orang isi Yeruzalem segala perkara jahat yang telah Aku berfirman atasnya, maka ia itu sebab Aku sudah berfirman kepadanya, tetapi tiada juga mereka itu mau dengar, Aku sudah berseru-seru kepadanya, tetapi tiada juga mereka itu mau menyahut. Maka kepada bangsa orang Rekhabi itu kata Yermia: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Maka sebab kamu sudah menurut pesan Yonadab, bapamu itu, dan kamu sudah melakukan segala hukumnya dan sudah membuat segala sesuatu yang telah dipesannya kepadamu; maka sebab itu juga firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, demikian: Dari pada Yonadab bin Rekhab sekali-kali tiada akan diputuskan orang yang berdiri di hadapan hadirat-Ku pada segala hari. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari pada Tuhan kepada Yermia, bunyinya: Ambillah akan dirimu kertas segulungan, suratkanlah padanya segala firman yang telah Kukatakan kepadamu akan hal orang Israel dan akan hal orang Yehuda dan akan hal segala bangsa, dari pada hari Aku berfirman kepadamu, yaitu dari pada zaman Yosia, datang kepada hari ini. Mudah-mudahan didengar juga oleh bangsa Yehuda akan segala perkara jahat yang hendak Kulakukan atasnya; supaya mereka itu bertobat masing-masing dari pada jalannya yang jahat dan Akupun mengampuni kejahatannya dan dosanya. Hata, maka oleh Yermia dipanggillah akan Barukh bin Neria, lalu Barukhpun menyuratlah dari pada lidah Yermia segala firman Tuhan yang telah dikatakannya kepadanya pada gulungan kertas itu. Maka disuruh Yermia akan Barukh, katanya: Bahwa aku ada aral, sehingga tiada dapat aku masuk ke dalam rumah Tuhan. Sebab itu hendaklah engkau pergi, bacakanlah bunyi gulungan surat yang telah kausuruhkan dari pada lidahku, yaitu segala firman Tuhan, kepada pendengaran orang banyak yang di dalam rumah Tuhan pada hari puasa, demikianpun kepada pendengaran segenap orang Yehuda yang akan datang dari negeri-negerinya hendaklah kaubacakan dia. Mudah-mudahan permintaan doa mereka itu dikabulkan di hadapan hadirat Tuhan, serta mereka itu bertobat masing-masing dari pada jalannya yang jahat; karena dengan sangat besarlah murka dan kehangatan amarah Tuhan sudah berfirman dan mengamang-amang bangsa ini. Hata, maka oleh Barukh bin Neria dibuatlah setuju dengan segala sesuatu yang dipesan oleh nabi Yermia kepadanya, dibacakannya dari pada surat itu segala firman Tuhan di dalam rumah Tuhan. Maka jadi pada tahun yang kelima dari pada kerajaan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, pada bulan yang kesembilan, diseru-serukan oranglah suatu hari puasa di hadapan hadirat Tuhan bagi segenap bangsa yang di Yeruzalem dan bagi mereka sekalian yang datang dari segala negeri Yehuda ke Yeruzalem. Maka dibacakanlah Barukh dari pada surat itu segala perkataan Yermia kepada pendengaran segenap orang banyak itu di dalam rumah Tuhan, di dalam bilik Gemarya bin Safan, karkun itu, di dalam serambi yang di atas sekali, pada tudung pintu baharu rumah Tuhan. Setelah Mikhaya bin Gemarya bin Safan mendengar segala firman Tuhan dari pada surat itu, maka turunlah ia ke istana baginda langsung ke bilik karkun, maka sesungguhnya adalah duduk di sana segala penghulu, yaitu Elisama, karkun, dan Delaya bin Semaya dan Elnatan bin Akhbor dan Khemarya bin Safan dan Zedekia bin Hananya dan segala penghulu itu. Maka oleh Mikhaya diberitahu kepada mereka itu segala firman yang telah didengarnya, apabila dibacakan Barukh bunyi surat itu kepada pendengaran orang banyak. Lalu disuruhkan oleh segala penghulu itu akan Yehudi bin Netanya bin Selemya bin Kusy mendapatkan Barukh, mengatakan: Adapun gulungan surat yang sudah kaubacakan bunyinya kepada pendengaran orang banyak itu, hendaklah kauambil pada tanganmu, lalu datanglah ke mari. Maka oleh Barukh bin Neriapun diambil akan gulungan surat itu pada tangannya, lalu pergilah ia mendapatkan mereka itu. Maka kata mereka itu kepadanya: Silakanlah tuan duduk, bacakan apalah dia kepada pendengaran kamipun. Maka Barukhpun membacakanlah dia kepada pendengaran mereka itu. Maka sesungguhnya serta didengar oleh mereka itu bunyi segala firman itu, maka gentarlah mereka itu serta memandang seorang kepada seorang, lalu katanya kepada Barukh: Tak dapat tiada kami maklumkan juga segala firman ini kepada baginda. Lalu bertanyalah mereka itu akan Barukh, katanya: Berilah kiranya kami tahu bagaimana engkau sudah menyurat segala firman ini? Dari pada lidahnyakah? Maka sahut Barukh kepada mereka itu: Dengan lidahnya juga dibacakannya kepadaku segala firman ini, lalu kusuratkan dia dengan dawat dalam surat ini. Maka kata segala penghulu itu kepada Barukh: Pergilah engkau, sembunyikanlah dirimu, baik engkau baik Yermia, seorangpun jangan tahu di mana tempatmu. Setelah itu, maka masuklah mereka itu menghadap baginda di penghadapan, tetapi gulungan surat itu sudah diletakkannya dahulu di dalam bilik Elisama, karkun itu, maka dimaklumkannyalah segala firman itu kepada pendengaran baginda. Hata, maka oleh bagindapun disuruhkan Yehudi pergi mengambilkan gulungan surat itu; lalu diambilnya dari dalam bilik Elisama, karkun itu, maka dibacakan Yehudi akan dia kepada pendengaran baginda dan kepada pendengaran segala penghulu yang menghadap baginda. Adapun pada masa itu adalah baginda bersemayam di dalam bilik panas, karena adalah bulan yang kesembilan, dan pada perdiangan yang di hadapan baginda itupun adalah api bernyala. Maka sesungguhnya setelah sudah dibacakan Yehudi tiga empat pasal, dikerat-kerat oleh baginda akan dia dengan pisau perancung, kerat-keratnya dicampakkannya ke dalam api yang pada perdiangan itu, sehingga habislah sudah segenap gulungan surat itu dimakan oleh api yang pada perdiangan itu. Maka tiada hati mereka itu berdebar dan tiada juga dikoyak-koyakkannya pakaiannya, baik baginda baik segala hamba baginda, apabila didengarnya segala firman itu. Kendatilah, Elnatan dan Delaya dan Gemarya juga sangat meminta kepada baginda, jangan dibakarnya habis akan gulungan surat itu, tetapi baginda tiada mau menurut katanya. Tambahan pula disuruh baginda akan Yerahmiel bin Hamelekh dan Zeraya bin Azriel dan Selemya bin Abdiel menangkap karkun Barukh dan nabi Yermia itu, tetapi Tuhan juga sudah menyembunyikan keduanya. Maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada Yermia, yaitu setelah sudah dibakar habis oleh baginda akan gulungan surat yang telah disuratkan oleh Barukh dari pada lidah Yermia, bunyinya: Ambilkanlah pula akan dirimu gulungan surat yang lain, suratkanlah padanya segala firman yang mula, yang telah ada pada gulungan surat yang dahulu, yang telah dibakar habis oleh Yoyakim raja Yehuda itu. Dan katakanlah olehmu kepada Yoyakim, raja Yehuda: Demikianlah firman Tuhan: Bahwa engkau sudah membakar habis akan gulungan surat itu, katamu: Mengapa engkau menyurat padanya demikian bunyinya: Tak dapat tiada raja Babil akan datang kelak membinasakan negeri ini dan dijadikannya bahwa seorang manusia atau seekor binatangpun tiada lagi dalamnya? Maka sebab itu firman Tuhan akan hal Yoyakim, raja Yehuda, demikian: Padanya tiada akan ada orang yang bersemayam di atas takhta kerajaan Daud; maka mayatnya akan tercampak pada siang hari dalam panas dan pada malam dalam dingin; maka Aku akan membalas kepadanya dan kepada segala anak cucunya dan kepada segala hambanya segala kejahatan mereka itu, dan Aku kelak mendatangkan atas mereka itu dan atas segala orang isi Yeruzalem dan atas segala orang Yehudapun segala perkara jahat yang telah Kujanji kepadanya, tetapi tiada mereka itu mau dengar. Hata, maka oleh Yermiapun diambillah gulungan surat yang lain, lalu diberikannyalah kepada karkun Barukh bin Neria; maka inipun menyuratlah padanya dari pada lidah Yermia segala bunyi surat yang telah dibakar habis oleh Yoyakim, raja Yehuda itu, dengan api, dan ditambahkan pula padanya beberapa perkataan yang demikian. Sebermula, maka kerajaanlah Zedekia bin Yosia akan ganti Khonia bin Yoyakim, sebab sudah diangkat oleh Nebukadnezar, raja Babil, akan dia menjadi raja atas negeri Yehuda. Maka tiada didengarnya, baik ia baik segala hambanya baik segala orang isi negeri itu, akan firman Tuhan yang dikatakannya dengan lidah nabi Yermia. Maka disuruhkan juga oleh raja Zedekia akan Yehukhal bin Selemya dan Zefanya bin Maaseya, yang imam, mendapatkan nabi Yermia, katanya: Pintakanlah kiranya doa akan kami kepada Tuhan, Allah kami! Pada masa itu Yermia lagi keluar masuk di antara bangsanya, belum ia dimasukkan ke dalam penjara. Maka balatentara Firaun sudah keluar dari negeri Mesir; demi didengar orang Kasdim kabar ini akan halnya, maka berangkatlah mereka itu dari Yeruzalem. Pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada nabi Yermia, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel: Hendaklah kamu katakan kepada raja Yehuda, yang sudah menyuruhkan kamu akan bertanyakan Daku: Bahwasanya balatentara Firaun, yang sudah keluar akan membantu engkau, ia itupun akan balik kembali ke dalam negerinya, ke dalam Mesir; dan segala orang Kasdim itu akan kembali dan menyerang negeri ini, dan mereka itu akan mengalahkan dia dan membakar habis akan dia dengan api. Demikianlah firman Tuhan: Janganlah kamu menipu akan hatimu sendiri dengan kata ini: Bahwasanya orang Kasdim itu akan berangkat dari kami kelak, karena sekali-kali tiada mereka itu akan berangkat; karena jikalau kiranya kamu sudah membunuh segenap tentara orang Kasdim yang berperang dengan kamu itu sekalipun, sehingga dari padanya tinggal lagi hanya beberapa orang terhantar dengan lukanya, masing-masing di dalam kemahnya, niscaya orang itu juga akan berbangkit kelak dan membakar habis akan negeri ini dengan api. Maka jadi, apabila tentara orang Kasdim itu sudah berangkat dari Yeruzalem, karena sebab tentara Firaun itu, maka keluarlah Yermia dari dalam Yeruzalem hendak pergi ke tanah Benyamin, supaya diluputkannya dirinya dari sana ke tengah-tengah orang banyak itu. Serta sampailah ia ke pintu gerbang Benyamin itu, maka adalah di sana seorang penghulu pengawal bernama Yeria bin Selimya bin Hananya, ia itu menangkap nabi Yermia, katanya: Engkau hendak belot serta jatuh kepada orang Kasdim! Maka sahut Yermia: Bohong itu, tiada aku mau jatuh kepada orang Kasdim. Tetapi tiada ia mendengar akan dia, melainkan ditangkap juga oleh Yeria akan Yermia, lalu dibawanya akan dia menghadap segala penghulu. Maka berbangkitlah kehangatan amarah segala penghulu itu akan Yermia, dipalunya akan dia, lalu ditaruhnya akan dia dalam penjara, yang di rumah Yonatan, karkun itu, karena rumah itu juga dibuatnya penjara. Demikian peri Yermiapun masuklah ke dalam bilik penjara yang di bawah tanah, dan Yermiapun adalah di sana beberapa berapa hari lamanya. Maka disuruhkan raja Zedekia akan orang pergi mengambil akan dia dari sana, lalu bertanyalah baginda kepadanya diam-diam di dalam istananya: Adakah barang firman dari pada pihak Tuhan? Maka sahut Yermia: Ada juga; dan lagi sembahnya: Tuanku akan diserahkan kepada tangan raja Babil kelak. Dan lagi sembah Yermia kepada raja Zedekia: Apakah dosa patik kepada tuanku atau kepada segala hamba tuanku atau kepada bangsa ini, maka patik dimasukkannya ke dalam gedung penjara? Sekarang di mana gerangan segala nabi tuanku, yang sudah bernubuat kepada tuanku demikian: Raja Babil sekali-kali tiada akan mendatangi kamu atau negeri ini. Maka sekarangpun, ya tuanku, biarlah kiranya pinta patik dipersembahkan kepada hadirat tuanku, jangan apalah patik dikembalikan ke dalam rumah Yonatan, karkun itu, asal jangan patik mati di sana. Maka baginda raja Zedekiapun memberi titah, lalu ditaruhnya akan Yermia di pelataran biduanda; maka pada tiap-tiap hari diberikan oranglah akan dia roti seketul dari kampung tukang roti, sehingga habislah sudah segala roti di dalam negeri; demikianlah tinggallah Yermia di pelataran biduanda itu. Hata, apabila didengar oleh Sefaca bin Matan dan Gedalya bin Pasyhur dan Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin Malkhia segala perkataan yang dikatakan Yermia kepada orang banyak itu, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan: Barangsiapa yang tinggal di dalam negeri ini, ia itu akan mati kelak oleh pedang dan oleh lapar dan oleh bala sampar, tetapi barangsiapa yang keluar kepada orang Kasdim, ia itu akan hidup, karena ia akan meluputkan jiwanya dan iapun akan hidup; demikianlah firman Tuhan: Sungguh negeri ini akan diserahkan kepada tangan tentara raja Babil, yang akan mengalahkan dia kelak. Lalu sembah segala penghulu itu kepada baginda: Ya tuanku, patutlah orang ini dibunuh juga, karena dengan demikian peri dilemahkannya tangan segala laskar yang lagi tinggal di dalam negeri ini dan tangan segenap orang banyakpun, sebab dikatakannya kepada mereka itu perkataan yang demikian. Bahwa orang ini tiada menuntut selamat bangsa ini, melainkan celakanya. Maka titah raja Zedekia: Tengoklah, adalah ia dalam kuasa tanganmu, karena tiadalah raja yang dapat menegahkan kamu. Lalu diambil oleh mereka itu akan Yermia, dibuangnya akan dia ke dalam perigi Malkhia bin Hammelekh, yang di pelataran biduanda, diulurkannya Yermia dengan tali; adapun di dalam perigi itu tiadalah air, hanya lumpur juga, maka tenggelamlah Yermia dalam lumpur. Serta kedengaranlah kabar kepada Ebed-Melekh, seorang Kusyi dari pada segala sida-sida yang di dalam istana baginda, mengatakan diturunkannya Yermia ke dalam perigi (maka pada masa itu adalah baginda duduk dalam pintu gerbang Benyamin), lalu keluarlah Ebed-Melekh dari dalam istana baginda serta sembahnya kepada baginda demikian: Ya tuanku! adapun patik-patik itu kelakuannya jahat dalam segala sesuatu yang dibuatnya akan nabi Yermia, yang telah dibuangnya ke dalam perigi, karena tak dapat tiada mati juga ia kelak sendirinya dari lapar, tegal di dalam negeri ini tiada lagi roti. Maka titah baginda kepada Ebed-Melekh, orang Kusyi itu, demikian: Ambillah sertamu tiga puluh orang dari sini; naikkanlah nabi Yermia dari dalam perigi itu dahulu dari pada ia mati. Hata, maka oleh Ebed-Melekh dibawalah akan orang itu sertanya, dan iapun masuklah ke dalam istana baginda, sampai ke bawah perbendaharaan, diambilnya dari sana akan beberapa helai kain yang buruk-buruk dan karung yang tua-tua, lalu diulurkannya dengan tali kepada Yermia ke dalam perigi. Maka kata Ebed-Melekh, orang Kusyi itu, kepada Yermia: Sekarang kelekkanlah olehmu kain buruk-buruk dan karung ini di bawah ketiak lenganmu dan kenakanlah tali itu di bawahnya. Maka Yermiapun berbuatlah demikian. Lalu ditariknya akan Yermia naik dari dalam perigi itu dengan tali, maka Yermiapun tinggallah di pelataran biduanda juga. Maka oleh raja Zedekia disuruhkan orang membawa nabi Yermia kepadanya ke pintu yang ketiga, yang pada rumah Tuhan; lalu titah baginda kepada Yermia: Aku hendak bertanya kepadamu akan suatu perkara, satupun jangan kausembunyikan dari padaku. Maka sembah Yermia kepada Zedekia: Apabila patik memberitahu tuanku, jangan apalah patik ini tuanku bunuh; demikianpun apabila patik memberi bicara kepada tuanku, dan tuanku tiada hendak menurut bicara patik. Maka diam-diam baginda raja Zedekia bersumpah setia kepada Yermia, titahnya: Demi Tuhan yang hidup, dan yang sudah menjadikan nyawa kita, sekali-kali tiada aku membunuh engkau atau menyerahkan dikau kepada tangan orang yang menyengajakan matimu! Lalu sembah Yermia kepada Zedekia: Demikianlah firman Tuhan, Allah serwa sekalian alam, yaitu Allah orang Israel: Jikalau kiranya dengan kehendak hatimu sendiri engkau keluar mendapatkan segala penghulu raja Babil, niscaya jiwamu akan hidup, dan negeri inipun tiada akan dibakar habis dengan api, melainkan engkau akan hidup serta dengan segala orang isi istanamu, tetapi jikalau kiranya tiada engkau keluar mendapatkan segala penghulu raja Babil, niscaya negeri ini akan diserahkan kelak kepada tangan orang Kasdim, yang membakar habis akan dia dengan api, dan engkau sendiripun tiada akan luput dari pada tangan mereka itu. Lalu titah raja Zedekia kepada Yermia: Bahwa takutlah aku akan segala orang Yahudi yang sudah jatuh kepada orang Kasdim itu, kalau-kalau diserahkannya aku kepada tangan mereka itu dan dibuatnya olok-olok akan daku kelak. Maka sembah Yermia: Tiada mereka itu akan menyerahkan tuanku; sahaja hendaklah kiranya tuanku menurut firman Tuhan, yang telah patik katakan kepada tuanku ini; niscaya tuanku akan selamat dan jiwa tuankupun akan hidup. Tetapi jikalau kiranya engganlah tuanku keluar, maka firman ini juga sudah dinyatakan Tuhan kepada patik: Bahwasanya segala perempuan yang lagi tinggal di dalam istana raja Yehuda, ia itu akan dihantar keluar kelak kepada segala penghulu raja Babil; mereka itu sendiripun akan berkata kepadamu demikian: Bahwa engkau sudah diasut oleh orang itu, mereka itu sudah berkelebihan atasmu, yaitu segala orang yang telah kaujadikan taulanmu; maka sekarang serta kakimu sudah masuk ke dalam lumpur, mereka itu sekalian undur dari padamu. Demikian dihantar oranglah kelak akan segala anak binimu keluar kepada orang Kasdim; dan engkau sendiripun tiada akan luput dari pada tangannya, melainkan engkau akan diserahkan kepada tangan raja Babil dengan tertawan, dan oleh sebabmu negeri ini akan dibakar habis dengan api. Maka titah Zedekia kepada Yermia: Seorangpun jangan dapat tahu segala perkataan ini, maka engkau tiada akan mati dibunuh. Maka apabila kedengaranlah kepada segala penghulu hal aku sudah berkata-kata dengan dikau, dan mereka itu datang mendapatkan dikau sambil katanya: Beritahulah kamipun barang yang telah kaukatakan kepada baginda itu, jangan kausembunyikan dia dari pada kami, maka tiada kami akan membunuh engkau, dan lagi apa titah baginda kepadamu? hendaklah kaukatakan kepada mereka itu: Bahwa aku sudah mempersembahkan pintaku ke bawah duli baginda, supaya jangan pula baginda menyuruh aku dibawa balik ke dalam rumah Yonatan akan mati di sana. Hata, setelah datang segala penghulu itu mendapatkan Yermia serta bertanyakan dia, maka diberinya jawab akan mereka itu setuju dengan segala perkataan yang dititahkan baginda kepadanya; lalu ditinggalkannya akan dia, sehingga satupun tiada jadi ketahuan dari pada segala perkara ini. Maka tinggallah Yermia di pelataran biduanda sampai kepada hari Yeruzalem dialahkan, dan adalah ia lagi di sana pada ketika Yeruzalem dialahkan oranglah. Sebermula, maka pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaan Zedekia, raja Yehuda, bulan yang kesepuluh, datanglah Nebukadnezar, raja Babil, serta dengan segala balatentaranya ke Yeruzalem lalu dikepungnya. Maka pada tahun yang kesebelas dari pada kerajaan Zedekia, bulan yang keempat pada sembilan hari bulan itu tetaslah pagar tembok negeri. Maka segala penghulu raja Babilpun masuklah ke dalamnya, lalu berdiri dekat dengan pintu gerbang yang di tengah-tengah, yaitu Nergal Sarezar Samgar dan Nebusyazban Rabsaris dan Nergal-Sarezar Rabmag dan segala penghulu raja Babil yang lain. Maka sesungguhnya, serta terlihatlah Zedekia, raja Yehuda dan segala laskarnya akan mereka itu, maka larilah baginda keluar dari dalam negeri pada waktu malam dari pada jalan taman raja dan dari pada pintu yang di tengah pagar tembok yang berlapis itu, maka keluarlah baginda dari pada jalan ke padang. Tetapi diusir juga oleh tentara orang Kasdim akan dia, lalu dihambatnya akan Zedekia, pada padang Yerikho ditangkapnya akan baginda, lalu dibawanya akan baginda ke hulu menghadap Nebukadnezar, raja Babil, yaitu ke Ribla di benua Hamat, maka Nebukadnezarpun memutuskan hukum atasnya. Maka oleh raja Babil dibantai segala anak laki-laki Zedekia di Ribla, di hadapan matanya, dan lagi dibantai oleh raja Babil akan segala orang Yehuda yang bangsawan; dan dicungkilkannya kedua biji mata Zedekia, lalu diikatnya akan dia dengan dua rantai tembaga, hendak membawa akan dia ke Babil. Maka oleh orang Kasdimpun dibakar habislah akan istana baginda dan segala rumah orang banyak itu dengan api dan segala pagar tembok Yeruzalempun dirobohkannyalah. Adapun lebihnya segala orang yang lagi tinggal di dalam negeri dan segala pembelot yang sudah jatuh kepadanya, serta dengan lebihnya mereka sekalian yang lagi tinggal itu, ia itu dibawa oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, ke Babil dengan tertawan. Tetapi dari pada rakyat yang hinadina, yang satupun tiada padanya, ditinggalkan Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, beberapa orang di tanah Yehuda, dan pada masa itu diberinya akan mereka itu beberapa kebun anggur dan bendang. Tetapi akan hal Yermia sudah diberi titah oleh Nebukadnezar, raja Babil, kepada Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, demikian: Angkatlah olehmu akan dia dan pandanglah dengan baik akan dia; jangan kaubuat jahat sesuatu akan dia; melainkan sebagaimana katanya demikianpun perbuatlah olehmu akan dia. Maka sebab itu disuruhkan oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, dan oleh Nebusyazban Rabsaris dan Nergal-Sarezar Rabmag dan oleh segala penghulu raja Babil, disuruhkannya orang mengambil Yermia dari pelataran biduanda, lalu diserahkannya kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan, supaya dihantaranya akan dia ke rumahnya; demikian tinggallah Yermia di antara orang banyak itu. Lagipun firman Tuhan sudah datang kepada Yermia, tatkala ia lagi terkurung di pelataran biduanda itu, bunyinya: Pergilah engkau; katakanlah ini kepada Ebed-Melekh, orang Kusyi itu: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwasanya Aku melakukan kelak segala firman-Ku atas negeri ini akan jahatnya dan bukan akan baiknya, dan pada hari itu engkaupun akan melihatnya. Tetapi pada hari itu juga Aku akan meluputkan dikau, demikianlah firman Tuhan, dan engkaupun tiada akan diserahkan kepada tangan segala orang yang kautakut akan dia. Karena niscaya Aku kelak meluputkan dikau, supaya jangan engkau mati dimakan pedang, melainkan engkau akan meluputkan jiwamu, sebab engkau sudah harap pada-Ku, demikianlah firman Tuhan. Bahwa inilah firman Tuhan yang telah datang kepada Yermia kemudian dari pada disuruhkan Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, akan dia datang dari Rama, yaitu kemudian dari pada disuruhnya ambil akan dia, pada masa ia terikat dengan rantai di antara segala orang Yeruzalem dan Yehuda yang tertawan, yang dipindahkan ke Babil dengan tertawan. Karena oleh penghulu biduanda sudah disuruh ambil akan Yermia, lalu katanya kepadanya: Bahwa Tuhan, Allahmu, juga sudah berfirmankan segala jahat itu atas negeri ini. Dan Tuhanpun sudah mendatangkan dan sudah melakukan sekalian itu seperti firman-Nya, karena kamu sudah berbuat dosa kepada Tuhan dan tiada kamu menurut firman-Nya taktla firman itu sudah datang kepadamu. Maka sekarangpun, tengoklah, aku menguraikan segala rantai yang pada tanganmu, jikalau baik kepada pemandanganmu mengikut akau ke Babil, ikut juga, maka aku akan memandang dengan baik kepadamu; tetapi jikalau pada sangkamu tiada baik pergi sertaku ke Babil, janganlah engkau pergi; bahwasanya seluruh tanah ini adalah di hadapanmu, barang ke mana kausangka baik, pergilah juga ke sana! Baliklah juga kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan, yang telah diangkat oleh raja Babil akan pemerintah atas segala negeri Yehuda, karena iapun tiada akan balik ke mari; hendaklah engkau duduk sertanya di tengah-tengah orang banyak itu, atau pergilah engkau barang ke manapun baik pada sangkamu! Maka oleh penghulu biduanda itu diberikanlah kepadanya bekal pada perjalanannya, lalu dilepaskannya pergi. Demikianlah peri datang Yermia mendapatkan Gedalya bin Ahikam ke Mizpa, maka duduklah ia sertanya di tengah-tengah mereka sekalian yang lagi tinggal di tanah itu. Bermula, serta kedengaranlah kabar kepada segala penglima perang yang di padang, dan kepada segala laskarnyapun, mengatakan raja Babil sudah mengangkat Gedalya bin Ahikam akan pemerintah negeri dan diamanatkannya kepadanya segala orang laki-laki dan perempuan dan anak-anak dan segala orang hina dina mereka itu sekalian yang tiada dipindahkan ke Babil dengan tertawan, maka datanglah mereka itu mendapatkan Gedalya ke Mizpa, yaitu Ismail bin Netanya dan Yohanan dan Yonatan bin Kareyah dan Seraya bin Tanhumit dan bani Efai, orang Netofati itu, dan Yezanya, anak seorang Maakhati, serta dengan segala laskarnya. Maka bersumpahlah Gedalya bin Ahikam bin Safan kepada mereka itu dan segala laskarnya, katanya: Janganlah kamu takut diperhambakan oleh orang Kasdim; tinggallah juga di tanah ini dan bertuankanlah raja Babil, maka kamu akan selamat. Adapun akan daku, bahwasanya aku duduk di Mizpa juga, hendak berdiri di hadapan segala orang Kasdim yang akan datang kepada kita; tetapi adapun kamu ini, baiklah kamu memetik buah anggur dan buah-buah yang lain dan kumpulkanlah minyak, bubuhlah dia dalam bekas-bekasmu dan duduklah dalam segala negeri yang telah kamu ambil akan milikmu. Hata, apabila kedengaranlah kabar kepada segala orang Yahudi yang di tanah Moab dan di antara bani Ammon dan di Edom dan di dalam segala negeri yang lain itu, mengatakan raja Babil sudah meninggalkan lagi beberapa orang di tanah Yehuda dan diangkatnya Gedalya bin Ahikam bin Safan akan pemerintah atas mereka itu, maka kembalilah segala orang Yahudi itu dari pada segala tempat mereka itu sudah dihalaukan kepadanya, lalu datang ke tanah Yehuda mendapatkan Gedalya ke Mizpa, maka dikumpulkannyalah amat banyak air anggur dan buah-buahan. Dan lagi datanglah Yohanan bin Kareyah dan segala panglima tentara yang sertanya dari padang mendapatkan Gedalya ke Mizpa; lalu kata mereka itu kepadanya: Tiadakah engkau tahu bahwa Baalis, raja bani Ammon, sudah menyuruhkan Ismail bin Netanya supaya dibunuhnya akan dikau? Tetapi Gedalya bin Ahikam tiada percaya akan kata mereka itu. Lagipun Yohanan bin Kareyah berkata dengan Gedalya diam-diam di Mizpa, katanya: Biarkanlah kiranya aku pergi membunuh Ismail bin Netanya itu, maka seorangpun tiada akan mengetahuinya! Mengapa gerangan dibunuhnya akan dikau kelak, sehingga tercerai-berailah segala orang Yehuda yang telah dihimpunkan kepadamu dan orang yang lagi tinggal dari pada Yehuda itu akan hilang? Tetapi kata Gedalya bin Ahikam kepada Yohanan bin Kareyah: Jangan engkau membuat perkara yang demikian, karena dusta juga yang kaukatakan akan hal Ismail itu. Tetapi telah jadi pada bulan yang ketujuh, datanglah Ismail bin Netanya bin Elisama, yang dari pada asal raja juga, dan segala penghulu raja, sepuluh orangpun sertanya, mendapatkan Gedalya bin Ahikam ke Mizpa, lalu bersama-sama makan sehidangan di Mizpa. Maka bangkitlah berdiri Ismail bin Netanya dan lagi sepuluh orang itupun sertanya, diparangnya akan Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang, demikianlah peri dibunuh mereka itu akan dia, yang sudah diangkat oleh raja Babil atas negeri itu. Dan lagi dibunuh oleh Ismail akan segala orang Yahudi yang sertanya, yaitu serta dengan Gedalya di Mizpa, dan segala orang Kasdim, segala laskar yang terdapat di sana. Hata, pada keesokan harinya kemudian dari pada dibunuhnya akan Gedalya, seorangpun tiada tahu. Tiba-tiba datanglah beberapa orang dari Sikhem dan dari Silo dan dari Samaria, delapan puluh orang yang bercukur janggutnya dan berkoyak-koyak pakaiannya dan bertoreh-toreh tubuhnya, dan adalah persembahan makanan dan dupa pada tangannya, hendak dibawanya ke dalam rumah Tuhan. Maka Ismail bin Netanyapun keluarlah dari Mizpa pergi menyambut mereka itu sambil berjalan sambil menangis; serta bertemu maka katanya kepada mereka itu: Marilah kamu kepada Gedalya bin Ahikam! Tetapi setelah sampai mereka itu di tengah-tengah negeri, tiba-tiba dibantai oleh Ismail bin Netanya akan mereka itu, dicampakkannya mereka itu ke dalam perigi, baik ia sendiri baik segala orang yang sertanya. Tetapi di antara mereka itu didapati akan sepuluh orang yang berkata kepada Ismail: Jangan kiranya tuan bunuh akan kami, karena pada kami adalah beberapa benda yang tersembunyi di padang dari pada gandum dan syeir dan minyak dan air madu. Maka sebab itu dibiarkannyalah mereka itu, tiada dibunuhnya serta dengan segala saudaranya. Adapun perigi dalamnya dicampak Ismail akan mayat segala orang yang sudah dibunuhnya pada sisi Gedalya itu, ia itu juga perigi yang telah digali oleh raja Asa tatkala berperang dengan Baesa, raja orang Israel, maka ia itu diisi oleh Ismail bin Netanya dengan orang yang terbantai itu. Maka segala orang yang lagi tinggal, yang di Mizpa itu, dibawa oleh Ismail dengan tertawan, serta dengan segala puteri raja, bahkan segala orang yang lagi tinggal di Mizpa, yang telah diserahkan oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, kepada perintah Gedalya bin Ahikam; maka sekalian itu dibawa oleh Ismail bin Netanya dengan tertawan, lalu berjalanlah ia hendak langsung kepada bani Ammon. Hata, serta kedengaranlah kepada Yohanan bin Kareyah dan segala panglima perang yang sertanya, segala jahat yang telah dibuat oleh Ismail bin Netanya, maka dikumpulkannyalah segala laskarnya lalu berjalan hendak pergi berperang dengan Ismail bin Netanya; maka didapatinya akan dia dekat dengan kolam besar yang di Gibeon. Maka sesungguhnya serta terlihatlah mereka itu, yang dengan Ismail, akan Yohanan bin Kareyah dan segala panglima perangpun sertanya, maka amat sukacitalah mereka itu; maka segala orang yang dibawa oleh Ismail dari Mizpa dengan tertawan itu lalu berpaling haluan pergi mendapatkan Yohanan bin Kareyah. Tetapi Ismail bin Netanyapun larilah luput dan delapan orang lainpun sertanya dari hadapan Yohanan, lalu pergilah ia kepada bani Ammon. Pada masa itu diambil oleh Yohanan bin Kareyah dan segala panglima perang yang sertanya akan mereka itu sekalian dari Mizpa yang lagi tinggal, yang telah dirampasnya dari pada Ismail bin Netanya (kemudian dari pada dibunuhnya Gedalya bin Ahikam); yaitu akan segala orang yang tahu perang dan akan segala perempuan dan anak-anak dan akan segala penjawat istana, yang telah dibawanya kembali dari Gibeon; maka berjalanlah mereka itu, lalu didirikannyalah kemahnya di Jerut-Khimham, yang dekat Betlehem, hendak berjalan langsung ke Mesir, dari hadapan orang Kasdim, karena sangat takutlah mereka itu akan dia, sebab Ismail bin Netanya sudah membunuh Gedalya bin Ahikam, yang sudah diangkat oleh raja Babil atas negeri itu. Arakian, maka pada masa itu datanglah segala panglima perang dan Yohanan bin Kareyah dan Yezanya bin Hosaya dan segala rakyat dari pada kecil dan besar, lalu katanya kepada nabi Yermia: Biarlah kiranya pemohon kami berkenan kepada tuan, pintakanlah kiranya doa akan kami, dan akan segala orang yang lagi tinggal ini, kepada Tuhan, Allahmu, karena dari pada orang banyak tinggal kami lagi sedikit, seperti mata tuan sendiri boleh melihatnya. Supaya Tuhan, Allahmu, memberitahu kami jalan yang mana patut kami turut, dan barang apa yang patut kami perbuat. Maka sahut nabi Yermia kepada mereka itu: Sudah kudengar ini; bahwasanya aku akan meminta doa kepada Tuhan, Allahmu, setuju dengan katamu itu, bahwasanya adapun segala firman yang akan disahut oleh Tuhan kelak kepadamu ia itu akan kuberitahu kamu, sepatah katapun tiada akan kutahani dari padamu. Maka kata mereka itu kepada Yermia: Bahwa Tuhan juga pada kami akan saksi yang benar dan setia, jikalau kiranya tiada kami membuat seperti segala firman yang disampaikan Tuhan kelak kepadamu akan hal kami. Kendatilah baik atau jahat, kami juga akan menurut bunyi firman Tuhan, Allah kami, kepadanya kami menyuruhkan dikau sekarang; maka ia itu supaya selamatlah kami apabila kami menurut firman Tuhan, Allah kami. Hata, maka selang sepuluh hari tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepada Yermia. Maka dipanggil oleh Yermia akan Yohanan bin Kareyah, dan akan segala panglima perang yang sertanya, dan akan segala rakyat dari pada besar dan kecil, lalu katanya kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel, kepadanya juga kamu sudah menyuruhkan aku akan mempersembahkan doamu di hadapan hadirat-Nya: Jikalau kamu tetap duduk dalam negeri ini, niscaya kamu Kubangunkan, dan tiada Kurobohkan, dan kamu Kuberi berakar, tiada Kubantun; karena bersesallah Aku akan jahat yang telah Kulakukan atas kamu. Janganlah kamu takut akan raja Babil, yang sangat kamu takut sekarang ini; janganlah kamu takut akan dia, demikianlah firman Tuhan, karena Aku akan serta dengan kamu akan memeliharakan kamu dan akan meluputkan kamu dari pada tangannya. Dan Aku akan mengaruniakan rahmat kepadamu, supaya belas kasihan hatinya akan kamu, dan dibawanya akan kamu kelak kembali ke dalam negerimu. Tetapi jikalau kiranya katamu kelak: Tiada kami mau tinggal dalam negeri ini, sehingga tiada kamu menurut firman Tuhan, Allahmu, serta katamu: Bukan, melainkan kami hendak pergi ke Mesir, di sana tiada kami akan melihat perang atau mendengar bunyi nafiri atau ingin akan roti sebab lapar, maka di sana hendaklah kami tinggal tetap -- sekarangpun, dengarlah olehmu firman Tuhan, hai kamu yang lagi tinggal dari pada orang Yehuda! demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, yaitu Allah orang Israel: Jikalau kiranya kamu menujukkan mukamu hendak pergi ke Mesir akan menumpang di sana seperti orang dagang; tak dapat tiada pedang yang kamu takut sekarang itu kelak mendapati akan kamu di sana, yaitu di dalam negeri Mesir, dan lapar yang kamu khawatir itu akan lekat padamu di sanapun, yaitu di Mesir, dan kamu akan mati di sana. Demikianlah kelak hal segala orang yang mukanya menuju hendak pergi ke Mesir akan menumpang di sana seperti orang dagang; mereka itu akan mati dimakan pedang, dan oleh lapar dan bala sampar, maka dari padanya seorangpun tiada yang akan tinggal atau luput dari pada jahat yang hendak Kudatangkan atasnya kelak. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, yaitu Allah orang Israel: Seperti murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku sudah dicurahkan kepada segala orang isi Yeruzalem, demikianpun kehangatan murka-Ku akan dicurahkan kepadamupun, jikalau kamu pergi ke Mesir; maka kamu akan menjadi suatu kutuk dan kebinasaan dan laknat dan kecelaan, dan tiada lagi kamu akan memandang tempat ini. Bahwa Tuhan juga sudah berfirman kepadamu, hai kamu sekalian yang lagi tinggal dari pada orang Yehuda! janganlah kamu pergi ke Mesir, ketahuilah olehmu dengan sebenarnya, bahwa pada hari ini juga aku naik saksi atas kamu. Jikalau kiranya sekarang kamu menipu dirimu, apabila kamu menyuruhkan daku kepada Tuhan, Allahmu, sambil katamu: Pintalah doa akan kami kepada Tuhan, Allah kami, maka segala sesuatu yang firman Tuhan, Allah kami, berilah tahu kami, niscaya kami akan menurut dia! Sekarang aku sudah memberitahu dia kepadamu; maka jikalau tiada juga kamu mau dengar akan firman Tuhan, Allahmu, dan akan segala sesuatu yang disuruh-Nya aku sampaikan kepadamu; sekarang ketahuilah olehmu dengan sebenarnya, bahwa kamu akan mati kelak oleh pedang dan lapar dan bala sampar di tempat yang kamu berniat sekarang hendak ke sana akan menumpang di sana seperti orang dagang. Hata, setelah sudah Yermia mengatakan kepada segenap orang banyak segala firman Tuhan, Allahnya, yang telah disuruh Tuhan, Allahnya, katakan kepadanya segala firman itu, lalu sahut Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareyah dan segala orang jemawa itu kepada Yermia, katanya: Dusta juga katamu ini; engkau tiada disuruhkan oleh Tuhan, Allah kami, mengatakan: Jangan kamu pergi ke Mesir akan menumpang di sana seperti orang dagang; melainkan engkau diasut oleh Barukh bin Neria akan melawan kami, supaya dapat diserahkannya kami kepada tangan orang Kasdim, supaya dibunuhnya akan kami atau dibawanya akan kami ke Babil dengan tertawan. Demikianlah tiada diturut oleh Yohanan bin Kareyah dan segala panglima perang dan segala rakyat itu akan firman Tuhan, tiada mereka itu tinggal di tanah Yehuda, melainkan diambil oleh Yohanan bin Kareyah dan segala panglima perang akan mereka sekalian yang lagi tinggal dari pada orang Yehuda, yang sudah kembali ke tanah Yehuda dari pada segala bangsa kepadanya mereka itu sudah dihalaukan akan menumpang di sana seperti orang dagang, diambilnya akan segala orang laki-laki dan perempuan dan anak-anak dan akan segala puteri raja dan akan segala orang yang telah ditinggalkan oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, dengan Gedalya bin Ahikam bin Safan, dan lagi akan nabi Yermia dan Barukh bin Neria; lalu pergilah mereka itu ke Mesir, tiada mereka itu mau menurut firman Tuhan, maka sampailah mereka itu ke Takhpanhesy. Maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepada Yermia di Takhpanhesy itu, bunyinya: Ambillah olehmu akan batu besar-besar pada tanganmu, tudungi dia dengan tanah liat dalam pembakaran batu yang dekat pintu istana Firaun di Takhpanhesy, di hadapan mata segala orang Yahudi itu, dan katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian, yaitu Allah orang Israel: Bahwasanya Aku kelak menyuruhkan orang memanggil ke mari Nebukadnezar, raja Babil, yaitu hamba-Ku, dan Aku akan mendirikan takhtanya di atas segala batu ini, yang sudah Kutudungi, maka iapun akan menghamparkan kain permadaninya padanya. Maka iapun akan datang mengalahkan orang Mesir, yang patut mati akan mati, yang patut akan tawanan itu akan ditawan, dan yang patut dimakan pedang itupun akan dimakan pedang. Maka Aku akan menyalakan suatu api di dalam segala rumah berhala Mesir, dibakarnya habis akan dia dan dibawanya akan dia dengan tertawan, dan ditudunginya akan seluruh tanah Mesir seperti seorang gembala manudungi dirinya dengan kainnya, dan iapun akan keluar dari sana dengan selamat. Maka dipecah-pecahkannya kelak segala tiang yang terdiri dari pada Bait-asSyams, yang di Mesir itu, dan segala rumah berhala orang Mesirpun akan dibakarnya habis dengan api. Bahwa inilah firman yang telah datang kepada Yermia akan hal segala orang Yahudi yang duduk di tanah Mesir, pada masa mereka itu duduk di Migdol dan di Takhpanhesy dan di Nof dan di tanah Pateros, katanya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Kamu sudah melihat segala jahat yang sudah Kudatangkan atas Yeruzalem dan atas negeri Yehuda, bahwasanya pada hari ini semuanya itu suatu kerobohan batu adanya, seorangpun tiada duduk dalamnya; yaitu dari sebab kejahatan mereka itu yang telah dibuatnya akan menggalakkan geram-Ku, karena mereka itu sudah pergi akan membakar dupa bagi dewa-dewa, yang tiada pernah diketahuinya atau diketahui oleh kamu atau oleh nenek moyangmu. Maka Aku sudah menyuruhkan kepadamu segala hamba-Ku, yaitu segala nabi-nabi, dari pagi-pagi Kusuruhkan mereka itu mengatakan: Janganlah kamu buat perkara yang keji ini, yang kebencian kepada-Ku! Tetapi tiada mereka itu mau dengar, atau memberi telinga akan diapun tiada mereka itu mau, atau bertobat dari pada kejahatannya, supaya jangan mereka itu membakar dupa bagi dewa-dewa. Maka itulah sebabnya kehangatan amarah-Ku dan murka-Ku sudah dicurahkan dan sudah bernyala-nyala dalam segala negeri Yehuda dan dalam segala lorong-lorong Yeruzalem, sehingga sekalian itu telah menjadi sunyi-senyap dan suatu kerusakan, seperti halnya pada hari ini adanya. Maka sekarangpun, demikianlah firman Tuhan, Allah semesta alam sekalian, yaitu Allah orang Israel: Mengapa maka kamu berbuat jahat yang besar begini akan jiwamu sendiri, maka kamu tumpas bagi dirimu baik laki-laki baik perempuan baik budak-budak baik anak-anak penyusu dari antara orang Yahudi, sehingga tiada kamu tinggalkan bagi dirimu barang sisanya? Dan kamu membangkitkan murka-Ku dengan segala perbuatan tanganmu, tegal kamu membakar dupa bagi dewa-dewa di tanah Mesir, tempat kamu sudah sampai sekarang, hendak menumpang seperti orang dagang, supaya kamu menumpas dirimu sendiri dan supaya kamu menjadi suatu kutuk dan suatu kecelaan di antara segala bangsa yang di atas bumi. Sudahkah kamu lupa akan segala kejahatan nenek moyang kamu, dan akan segala kejahatan raja-raja Yehuda, dan akan segala kejahatan isteri-isterinya, dan akan segala kejahatanmu, dan akan segala kejahatan bini-binimu, yang telah diperbuatnya di tanah Yehuda dan dalam segala lorong-lorong Yeruzalem? Sampai kepada hari ini juga tiada hancur hati mereka itu, dan tiada mereka itu takut atau berjalan menurut taurat-Ku dan syariat-Ku, yang telah Kukaruniakan di hadapan kamu dan di hadapan segala nenek moyangmu. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwasanya Aku kelak menunjukkan wajah-Ku kepadamu akan jahatmu, dan Aku akan menumpas segenap orang Yehuda. Maka Aku akan mengangkat mereka itu sekalian yang lagi tinggal dari pada orang Yehuda, yang telah menunjukkan mukanya hendak pergi ke Mesir, hendak menumpang di sana seperti orang dagang; maka mereka itu sekalian akan dibinasakan di tanah Mesir; mereka itu akan rebah mati dimakan pedang dan dibinasakan oleh lapar, dari pada yang kecil datang kepada yang besar, dan mereka itu akan mati oleh pedang dan oleh lapar, dan mereka itupun akan menjadi suatu kutuk dan suatu perkara hebat dan laknat dan kecelaan. Karena Aku ini akan menuntut bela kepada segala orang yang duduk di Mesir, seperti yang telah Kutuntut bela kepada Yeruzalem dengan pedang dan dengan lapar dan dengan bala sampar; sehingga pada lebihnya segala orang Yehuda, yang telah datang ke Mesir hendak menumpang seperti orang dagang, seorangpun tiada yang akan terlepas atau tinggal akan balik kembali ke tanah Yehuda, yang dirindukan oleh hatinya hendak diam di sana, tetapi mereka itu tiada akan balik ke sana kecuali beberapa orang yang sudah luput. Maka pada masa itu sahutlah segala orang yang tahu akan hal bini-bininya membakar dupa bagi dewa-dewa, dan segala perempuan yang berdiri di situ, suatu kelompok yang besar, dan mereka itu sekalian yang duduk di Mesir dan di Pateros, katanya kepada Yermia: Adapun akan firman yang telah kaukatakan kepada kami dengan nama Tuhan itu, kami tiada mau mendengar akan katamu itu. Melainkan tak dapat tiada kami berbuat juga setuju dengan kata yang telah keluar dari pada mulut kami, yaitu kami hendak membakar dupa dan mempersembahkan minuman bagi Permaisuri di langit, seperti sudah biasa kami perbuat, baik kami baik segala nenek moyang kami, dan segala raja kami dan segala penghulu kami dalam segala negeri Yehuda dan dalam segala lorong-lorong Yeruzalem; bahwa pada masa itu kami lagi makan roti sampai kenyang, dan pada masa itu senanglah kami, tiada tahu merasai jahat. Tetapi semenjak kami berhenti dari pada membakar dupa dan mempersembahkan persembahan minuman kepada Permaisuri di langit, kami kekurangan juga segala sesuatu dan kamipun sudah dibinasakan oleh pedang dan oleh lapar. Dan lagi apabila kami membakar dupa dan mempersembahkan persembahan minuman kepada Permaisuri di langit itu, adakah ia itu dengan tiada setahu laki kami, bila kami memperbuat baginya juadah yang bertulisan dan mempersembahkan kepadanya persembahan minuman? Maka sahut Yermia kepada mereka itu sekalian, yaitu kepada segala orang laki-laki dan perempuan dan kepada segenap orang banyak, yang sudah menyahut kepadanya demikian, katanya: Adapun pembakaran dupa yang telah kamu perbuat dalam segala negeri Yehuda dan dalam segala lorong-lorong Yeruzalem, baik kamu baik segala nenek moyangmu, dan segala rajamu dan segala penghulumu dan segala anak bumi itu, tiadakah diperhatikannya? Sehingga tiada lagi dapat ditahan oleh Tuhan, dari karena kejahatan segala perbuatanmu dan dari karena segala perkara keji yang kamu perbuat; maka itulah sebabnya negerimu sudah menjadi suatu kerobohan batu dan padang tandus dan suatu kutuk sehingga seorangpun tiada duduk dalamnya, seperti pada hari ini adanya. Sebab kamu sudah membakar dupa dan sudah berbuat dosa kepada Tuhan dan tiada kamu menurut firman Tuhan, dan tiada kamu berjalan setuju dengan taurat-Nya dan dengan segala syariat-Nya dan dengan segala kesaksian-Nya, maka itulah sebabnya segala jahat ini berlaku atas kamu, seperti pada hari ini adanya. Dan lagi kata Yermia kepada mereka itu sekalian, dan kepada segala orang perempuan itu: Dengarlah olehmu firman Tuhan, hai kamu sekalian orang Yehuda yang ada di Mesir! Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, bunyinya: Kamu dan segala binimu, barang yang telah kamu katakan dengan mulutmu, ia itu sudah kamu perbuat dengan tanganmu; katamu: Niscaya kami akan menyampaikan segala nazar kami yang telah kami nazarkan serta membakar dupa dan mempersembahkan minuman kepada Permaisuri di langit; bahwa sesungguhnya kamu juga sudah menyampaikan nazarmu dan sudah melakukan nazarmu itu dengan sempurna. Sebab itu dengarlah olehmu firman Tuhan, hai orang Yehuda sekalian yang duduk di Mesir! bahwasanya Aku bersumpah padamu demi nama-Ku yang mahabesar, demikianlah firman Tuhan, bahwa dalam seluruh negeri Mesir nama-Ku sekali-kali tiada lagi akan disebut oleh lidah barang seorang dari pada segala orang Yehuda, atau katanya: Demi Tuhan Hua yang hidup! Bahwasanya bangkitlah juga Aku akan jahat mereka itu dan bukan akan baiknya, sehingga binasalah segala orang Yehuda yang di Mesir itu oleh pedang dan oleh lapar, sehingga tertumpaslah mereka itu sekalian. Maka adapun orang yang akan luput dari pada pedang dan yang akan kembali dari Mesir ke negeri Yehuda, ia itu akan sedikit jua bilangannya; maka segenap sisanya orang Yehuda, yang sudah datang ke Mesir hendak menumpang di sana seperti orang dagang, ia itu akan tahu mana yang akan jadi, entah firman-Ku atau perkataan mereka itu! Maka inilah akan suatu tanda bagimu, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku membalas kepadamu kelak di tempat ini juga, supaya kamu ketahui, bahwa tak dapat tiada segala firman-Ku kelak jadi akan jahat kamu; demikianlah firman Tuhan: Bahwa sesungguhnya Aku akan menyerahkan Firaun Hofera, raja Mesir itu, kepada tangan segala musuhnya, dan kepada tangan segala orang yang menyengajakan matinya, sebagaimana Aku sudah menyerahkan Zedekia, raja Yehuda itu, kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, yaitu musuhnya yang sudah menyengajakan matinyapun. Bahwa inilah firman yang sudah dikatakan nabi Yermia kepada Barukh bin Neria, pada masa disuratkannya dalam sebuah kitab akan segala perkataan itu dari pada lidah Yermia, pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Yoyakim bin Yosia, raja orang Yehuda, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel, akan halmu, hai Barukh! Katamu begini: Wai bagiku sekarang, karena Tuhan sudah menambahi kedukaanku lagi dengan sengsara; penatlah aku berkeluh kesah dan tiada aku mendapat kesenangan. Begini hendaklah kaukatakan kepadanya: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya barang yang telah Kubangunkan itu Kurombak pula dan barang yang telah Kutanam itupun Kucabut pula, bahkan, jikalau segenap negeri ini sekalipun. Maka engkau, patutkah engkau menuntut perkara besar-besar bagi dirimu? Janganlah engkau menuntut dia; karena sesungguhnya Aku kelak mendatangkan jahat atas segala manusia, demikianlah firman Tuhan, tetapi kepadamu Aku sudah mengaruniakan jiwamu akan diluputkan pada segala tempat yang akan kautuju. Bahwa inilah firman Tuhan yang telah datang kepada nabi Yermia akan hal segala orang kafir, akan hal Mesir, akan hal tentara Firaun Nekho, raja Mesir, yang ada di tepi sungai Ferat dekat dengan Karkhemis, yang telah dialahkan oleh Nebukadnezar, raja Babil, pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Yoyakim bin Yosia, raja orang Yehuda: Lengkapkanlah perisai dan selukung; tampillah kepada peperangan! Kenakanlah kuda pada segala rata, naiklah kamu, hai segala orang berkendaraan! Tunjukkanlah beranimu dengan ketopong pada kepalamu, berlayamkanlah lembing dan pakailah baju zirha! Mengapa kiranya Aku melihat mereka itu termangu-mangu serta undur? jikalau segala hulubalang mereka itu sekalipun sudah cabar hatinya, mereka itu lari dengan tiada menoleh; adalah kegentaran berkeliling, demikianlah firman Tuhan. Orang yang pantas janganlah lari berlepas dirinya, dan orang yang perkasapun jangan luput! pada sebelah utara di tepi sungai Ferat mereka itu sudah tergelincuh lalu rebah jatuh. Siapa gerangan dia yang sebak seperti sungai Nil, airnya gemuruh seperti sungai-sungai? Bahwa orang Mesir juga sebaklah seperti sungai Nil, dan airnyapun gemuruh seperti sungai-sungai, katanya: Aku akan berangkat serta menudungi bumi, aku akan membinasakan negeri dan segala orang yang duduk dalamnya. Berjalanlah juga, hai segala kuda! kertak-kertuklah, hai segala rata! tampillah dengan kilatmu, hai segala orang perkasa! baik orang Kusyi dan orang Put yang memegang perisai dan segala orang Ludi yang menyandang dan membentang busur panah. Bahwa sesungguhnya hari ini bagi Tuhan, yaitu bagi Tuhan serwa sekalian alam, suatu hari pembalasan, akan menuntut bela kepada seteru-Nya. Maka sebab itu pedang akan makan sampai kenyang-kenyang dan menjadi mabuk dari pada darah mereka itu! Bahkan, adalah bagi Tuhan, yaitu bagi Tuhan serwa sekalian alam, suatu korban sembelihan di benua utara, di tepi sungai Ferat. Pergilah engkau ke Gilead, ambillah masuh akan dirimu, hai tuan puteri Mesir! Cuma-cumalah engkau berbanyak-banyak obat, karena engkau tiada tersembuhkan. Bahwa kehinaanmu telah kedengaranlah kepada segala bangsa, dan bumipun sudah dipenuhi dengan teriakmu; mereka itu sudah bertempuh-tempuhan, orang perkasa dengan orang perkasa, keduanyapun sudah rebah bersama-sama. Bahwa inilah firman yang telah dikatakan oleh Tuhan kepada nabi Yermia akan hal datang Nebukadnezar, raja Babil, hendak mengalahkan Mesir: Beritahulah dalam seluruh Mesir, wartakanlah di Migdol, perdengarkanlah di Nof dan di Takhpanhesypun, katakanlah ini: Hendaklah masing-masing kamu berdiri pada tempatnya, bersiaplah dirimu, karena adalah pedang makan habis sekaliannya kelilingmu. Mengapa maka segala orangmu yang gagah berani itu sudah dihapuskan? Dari pada mereka itu seorangpun tiada dapat berdiri tetap, karena Tuhan juga yang menghalaukan mereka itu. Adalah banyak yang tergelincuh, lagi rebah timpa-menimpa, sehingga katanya: Mari kita balik kepada bangsa kita dan ke negeri tempat jadi kita, dari sebab pedang yang membinasakan sekaliannya. Di sanapun berserulah mereka itu: Bahwa Firaun, raja Mesir, itu suatu huru-hara adanya, dibiarkannya masa yang baik itu sudah lalu. Sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianlah firman Raja yang bernama Tuhan semesta alam sekalian, seperti gunung Tabor di antara segala gunung dan seperti gunung Karmel pada tepi laut, demikianlah ketentuannya ia akan datang kelak. Perbuatlah akan dirimu pakaian orang buangan, hai segala penduduk, hai puteri Mesir! karena Nof akan kebinasaan kelak dan dibakar habis, sehingga seorangpun tiada duduk dalamnya. Bahwa Mesir itu bagaikan lembu muda yang amat elok, maka orang pembantai ada datang, ia datang dari sebelah utara. Dan lagi segala orang upahannya, yang di antaranyapun, adalah seperti anak lembu yang tambun-tambun, bahwa mereka itupun berpaling dirinya, lalu lari bersama-sama; tiada mereka itu tahan berdiri, karena hari kebinasaannya telah datang atasnya, yaitu hari ketulahannya. Bunyi suaranya seperti bunyi buaya, karena dengan kuasa mereka itu berjalan ke sana, mereka itu datang mendapatkan dia dengan kapak, seperti hendak meramu kayu. Mereka itu sudah menebang hutannya, demikianlah firman Tuhan, jikalau ia itu tiada teresap sekalipun, karena terlebih banyak mereka itu dari pada belalang, tiada tepermanai banyaknya. Puteri Mesir itu sudah dapat malu; ia sudah diserahkan kepada tangan bangsa yang dari utara itu. Bahwa Tuhan semesta alam sekalian, yaitu Allah orang Israel, sudah berfirman demikian: Bahwasanya Aku akan membalas kepada kebanyakan orang No dan kepada Firaun dan kepada Mesir dan kepada segala berhalanya dan kepada segala rajanya dan kepada segala orang yang harap padanya. Maka Aku akan menyerahkan mereka itu kelak kepada tangan segala orang yang menyengajakan matinya, dan kepada tangan Nebukadnezar, raja Babil, dan kepada tangan segala hambanya. Tetapi kemudian dari pada itu negerinyapun akan diduduki pula seperti pada zaman dahulu, demikianlah firman Tuhan. Tetapi engkau, hai Yakub, hamba-Ku! janganlah takut, dan jangan engkau terkejut, hai Israel! karena sesungguhnya Aku akan melepaskan dikau dari pada negeri yang jauh dan benihmu dari pada negeri ketawanannya; maka Yakub akan kembali dan bersenang dan sentosa dan seorangpun tiada akan mengejutkan dia. Maka sebab itu janganlah engkau takut, hai hamba-Ku Yakub! demikianlah firman Tuhan, karena Aku ini adalah serta dengan dikau; karena Aku akan mengadakan kesudahan segala orang kafir, kepadanya Aku sudah menghalaukan dikau, tetapi tiada Aku mengadakan kesudahanmu, jikalau Aku menyiksakan dikau dan tiada membilang akan dikau suci dari pada salah sekalipun. Bahwa inilah firman Tuhan yang telah datang kepada nabi Yermia akan hal orang Filistin, dahulu dari pada dialahkan Firaun akan negeri Gaza. Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya sebaklah air dari sebelah utara menjadi air bah yang meliputi; diliputinya akan bumi dengan segala isinya, akan segala negeri serta dengan orang yang duduk dalamnya. Bahwa segala manusia menangis dan segala orang yang duduk di atas bumipun meraung-raung! Dari pada bunyi pengentak-entak kuku segala kudanya, dari pada menderu bunyi segala ratanya dan dari pada bunyi kertak-kertuk segala jenteranya; bahwa bapa-bapapun tiada lagi menoleh kepada anak-anaknya, demikianlah peri kelemahan segala tangan, sebab sudah sampai hari kebinasaan segala orang Filistin; apabila diputuskan dari pada Tsur dan Sidon segala pembantu yang lagi tinggal, karena Tuhan akan membinasakan segala orang Filistin, segala orang yang lagi tinggal di pantai Kaftor. Bahwa gundulan sudah datang atas Gaza, dan Askelon sudah dirombak; hai orang yang lagi tinggal dalam lembahnya! berapa lama lagi kamu menoreh-noreh tubuhmu? Wai, berapa lama lagi, hai pedang Tuhan! tiada engkau berhenti? Baliklah kiranya kembali ke dalam sarungmu. Hendaklah engkau berhenti dan berdiam dirimu. Tetapi bagaimana boleh engkau berhenti? sebab Tuhan sudah berfirman demikian! ditentukan-Nya begitu bagi Askelon dan bagi tepi laut itu! Bahwa inilah akan hal Moab: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Wai bagi Nebo, karena iapun dibinasakan kelak; Kiryatayim malu; ia sudah dialahkan, kota benteng yang tinggi itu sudah malu dan terkejut. Tiada lagi Moab akan memegahkan dirinya sebab Hezbon; orang sudah memikirkan jahat akan dia, katanya: Mari kita menumpas dia, sehingga tiada lagi ia suatu bangsa adanya. Maka engkaupun akan dirobohkan, hai Madmen! pedangpun akan menghambat engkau! Bahwa adalah bunyi teriak datang dari Horonayim, adalah kebinasaan dan kealahan yang besar! Moab sudah pecah sama sekali; kedengaranlah bunyi teriaknya sampai ke Zoar. Bukit-bukit Luhit dinaiki oranglah sambil menangis-nangis dan di lembah Horonayim kedengaranlah teriak yang putus-putus. Larilah kamu, luputkanlah jiwamu; jadilah seperti pokok onak di padang tekukur. Tegal kamu sudah menaruh harapmu pada segala perbuatanmu dan pada segala harta bendamu, maka kamupun jatuh ke dalam tangan musuh, dan Kamospun dibawa serta di antara segala orang tawanan, baik segala kahinnya dan segala penghulunya bersama-sama. Karena si pembinasa itu akan datang atas segala negeri, sehingga sebuah negeripun tiada akan luput; maka lembah itu akan binasa dan padang ratapun akan rusak, karena demikianlah firman Tuhan. Berikanlah bulu kepada Moab, karena ia akan keluar sambil terbang, dan segala negerinya akan menjadi suatu kerobohan batu, sehingga seorangpun tiada duduk dalamnya. Lakantlah orang yang melakukan pekerjaan Tuhan dengan malas! Laknatlah orang yang menahankan pedangnya dari pada darah! Bahwa dari pada kecil mula Moab telah bersenang, ia sudah berhenti di atas ampasnya, dan tiada ia dituangkan dari pada bejana satu ke dalam bejana yang lain, dan tiada pernah ia dibawa dengan tertawan, maka sebab itu cita rasanya tetaplah sertanya dan baunyapun tiada berubah. Maka sebab itu sesungguhnya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku menyuruhkan kepadanya beberapa orang pencurah akan mencurahkan dia, maka ia itu akan menghampakan segala bejananya dan memecahkan segala bocongnya. Pada masa itu Moab akan dipermalukan oleh Kamos seperti orang isi rumah Israelpun sudah dipermalukan oleh Bait-el, pengharapannya. Entah bagaimana katamu: Bahwa kami ini orang perwira, semuanya kami orang perang yang perkasa! Bahwa Moab sudah rusak dan segala negerinyapun dinyalakan dengan api, dan segala orang terunanya yang pilihan itu sudah dibawa kepada pembantaian, demikianlah firman Raja yang bernama Tuhan semesta alam sekalian. Bahwa kebinasaan Moab adalah hampir akan datang dan celakanyapun bersegera-segera sangat. Hendaklah meratapi akan dia, hai kamu sekalian yang kelilingnya, dan kamu sekalian yang mengenal akan dia dengan namanya. Katakanlah: Bagaimana tongkat yang kuat itu sudah patah, yaitu tongkat yang indah-indah. Turunlah dari pada tempat kemuliaanmu, duduklah di tanah dengan berdahaga, hai puteri Dibon! karena pembinasa Moab sudah berangkat hendak mendatangi engkau, dibinasakannya kelak segala kota bentengmu. Berdirilah pada sisi jalan dan lihatlah olehmu, hai orang isi Aroer! bertanyalah akan orang yang lari dan akan orang yang luput, katakanlah: Apakah telah jadi? Bahwa Moab malu, karena ia sudah alah; tangislah dan raung-raunglah; wartakanlah sepanjang Arnon bahwa Moab sudah rusak! Dan pehukuman sudah berlaku atas tanah datar, atas Hezbon dan atas Yahza dan atas Mefaat, dan atas Dibon dan atas Nebo dan atas Bait-Dibelatayim, dan atas Kiryatayim dan atas Bait-Gamul dan atas Bait-Meon, dan atas Keriot dan atas Bozra dan atas segala negeri di tanah Moab, yang jauh dan yang hampir itu. Bahwa tanduk Moab sudah dipotong dan lengannyapun sudah patah, demikianlah firman Tuhan. Mabukkanlah dia sebab sudah dibesarkannya dirinya kepada Tuhan, lalu Moab akan menggelumang dengan muntahnya sendiri, dan iapun akan diolok-olok. Bukankah orang Israel diolok-olok olehmu juga, seolah-olah sudah didapati akan dia di antara orang pencuri? tiap-tiap kali engkau berkata akan halnya maka engkaupun menggeleng kepala. Tinggalkanlah olehmu akan negeri-negeri dan duduklah dalam bukit-bukit batu, hai orang isi Moab! jadilah engkau bagaikan burung punai, yang memperbuat sarangnya dalam celah-celah pada tepi bukit batu. Bahwa ketahuilah kita akan sombong Moab, bahwa sombongnya tiada beperhinggaan, dan akan congkaknya dan sombongnya dan jemawanya dan kebesaran hatinya. Bahwa ketahuilah Aku, demikianlah firman Tuhan, akan kesangatan geramnya dan akan perkataan bohong segala nabi dustanya, semuanya bohong jua barang yang dibuatnya. Maka sebab itu menangislah aku akan Moab dan meraunglah aku akan seluruh Moab! patutlah orang berkeluh kesah akan hal orang Kir-Heres. Dalam menangisi Yaezar aku hendak menangisi engkaupun, hai pokok anggur Sibma! cabang-cabangmu merambak sampai ke seberang tasik, sampai ke tasik Yaezar; si pembinasa itu sudah tempuh kepada buah-buahmu yang sudah dikumpulkan dan kepada segala buah anggurmu yang sudah dipetik! Sekarang sudah lalu segala kesukaan dan segala tepuk tari dari pada bendang-bendang elok yang di tanah Moab; tiada lagi air anggur diirik-irik dalam apitannya; sorak-sorak yang ramai di bendang-bendang itu sudah kuperhentikan; tiadalah sorak-sorak kesukaan dibendang lagi. Bagaimana besar teriak keluar dari Hezbon! sampai ke Eleala dan sampai ke Yahaz kedengaranlah bunyi suara yang diangkat; dari Zoar sampai ke Horonayim dan sampai ke Ejlat-Syalisia, karena segala sungai Nimrimpun rusaklah! Dan lagi, demikianlah firman Tuhan, Aku memperhentikan kelak dalam Moab segala orang yang mempersembahkan korban di atas panggung dan yang membakar dupa bagi dewa-dewanya. Maka sebab itu hatiku berdukacitakan Moab dan kubunyikan suling ratap; bahkan, akan hal segala orang Kir-Herespun kubunyikan suling ratap, karena hilanglah sudah segala kelebihan yang telah diperolehnya! Aduh, segala kepala sudah gundul dan segala janggut sudah tercabut; pada segala tangan adalah luka dikerat dan pada segala pinggang dikenakan kain karung. Di atas segala sotoh rumah Moab dan dalam segala lorong-lorongnya berkeliling sudah peraung, sebab Moab sudah Kupecahkan seperti bejana yang tiada disuka orang, demikianlah firman Tuhan! Aduh, bagaimana sudah binasa ia! raunglah juga akan dia! Wah, bagaimana Moab sudah membalikkan belakangnya dengan malunya! Bahkan, Moab sudah menjadi suatu perkara yang diolok-olok dan suatu tamasya kepada segala orang yang duduk kelilingnya. Karena demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya ia akan terbang ke mari seperti seekor burung nasar dan mengembangkan sayapnya atas Moab. Bahwa segala negeri sudah dialahkan dan segala kota bentengpun sudah ditawan, maka pada hari itu hati segala orang perkasa dalam Moab seperti hati seorang perempuan yang menyakiti akan beranak. Bahkan, Moab sudah dibinasakan, supaya jangan lagi ia itu suatu bangsa adanya, sebab telah dibesarkannya dirinya kepada Tuhan! Bahwa kegentaran dan keleburan dan jerat atas kamu, hai orang isi Moab, demikianlah firman Tuhan! Barangsiapa yang lari luput dari pada kegentaran, ia itu akan jatuh ke dalam keleburan, dan barangsiapa yang dapat naik dari dalam keleburan, ia itu akan kena jerat, karena Aku ini mendatangkan atasnya, yaitu atas Moab, tahun balasannya, demikianlah firman Tuhan. Dahulu barangsiapa yang lari dari karena digagahi seteru, ia itu mendapat perlindungan di bawah naung Hezbon, tetapi sekarang sudah keluar api dari Hezbon dan nyala apipun dari tengah-tengah Sihon, maka ia itu sudah makan habis akan pelipisan Moab dan akan batu kepala segala orang yang suka akan perang. Wai bagimu, hai Moab! binasalah sudah segala bangsa Kamos, karena segala anakmu laki-laki sudah dibawa dengan tertawan dan segala anakmu perempuanpun kepada perhambaan. Tetapi pada kemudian hari Aku akan mengubahkan hal katawanan Moab, demikianlah firman Tuhan. Sampai di sini tersebutlah pehukuman Moab. Sebermula, akan hal bani Ammon demikianlah firman Tuhan: Entah tiadakah anak pada Israel? tiadakah barang seorang waris padanya? Mengapa maka Malkham sudah mengambil Gad akan pusakanya, dan segala orangnya duduk di dalam negeri-negerinya. Sebab itu, demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya hari akan datang kelak apabila Aku memperdengarkan suatu sorak pedang atas Raba bani Ammon; pada masa itu iapun akan menjadi suatu kerobohan batu dan segala jajahannyapun akan dinyalakan dengan api, dan orang Israel akan menjadi waris orang yang sudah mengambil bahagiannya akan pusaka mereka itu; demikianlah firman Tuhan. Raunglah olehmu, hai Hezbon! sebab Ai sudah dibinasakan! tangislah, hai anak-anak perempuan Raba! kenakanlah kain karung, hendaklah kamu meratap sambil berjalan keliling di dalam kebun-kebun anggur; karena Malkham akan dibawa dengan tertawan dan segala kahinnya dan segala penghulunyapun bersama-sama. Mengapa maka engkau bermegah-megah di antara segala lembah, sebab lembahmu berkelimpahan begitu, hai anak perempuan yang tegar dan congkak? Ditaruhnya harapnya pada harta bendanya serta katanya: Siapakah berani menghampiri aku? Bahwasanya Aku kelak mendatangkan kegentaran atasmu, demikianlah firman Tuhan, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, terlebih dari pada kegentaran yang datang atas mereka sekalian yang kelilingmu itu, maka engkau akan dihalaukan ke sana ke mari dan seorangpun tiada yang mengumpulkan orang yang mengembara itu. Tetapi kemudian dari pada itu Aku akan mengubahkan hal ketawanan bani Ammon, demikianlah firman Tuhan. Bermula, maka inilah akan hal Edom: Demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian: Tiadakah lagi budi di dalam Teman? Lenyapkah bicara orang alim dan hilangkah akalnya? Larilah kamu, balikkanlah belakangmu, duduklah di tempat yang dalam-dalam, hai orang isi Dedan! karena Kudatangkan kebinasaan atas Esaf, maka pembalasan-Ku kepadanya sudah sampai. Jikalau kiranya orang pemetik buah anggur telah datang kepadamu, bukankah ditinggalkannya padamu barang sisanya? atau jikalau pencuri pada malam, bukankah diambilnya hanya seberapa banyak yang cukup kepadanya? Tetapi Aku sudah menelanjangkan Esaf sama sekali, segala tempatnya yang tersembunyi itu sudah Kunyatakan, sehingga tiada dapat disembunyikannya dirinya. Binasalah sudah segala benihnya dan segala kaum keluarganya dan segala orang sekampungnya, maka tiadalah ia lagi. Tinggalkanlah akan segala anakmu piatu, maka Aku kelak menghidupi dia; biarlah segala jandamu perempuan harap pada-Ku. Karena demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya adapun orang yang bukan hukumnya akan minum dari pada piala itu, ia itu akan minum dari padanya juga dengan tiada disayangkan, masakan engkau ini terlepas seperti orang yang suci dari pada salah? Sekali-kali tiada engkau akan dibilang suci dari pada salah, melainkan tak dapat tiada engkau juga akan minum dari padanya. Karena Aku sudah bersumpah demi diri-Ku, demikianlah firman Tuhan, bahwa Bozra akan menjadi suatu kerobohan dan kecelaan dan timbunan batu dan kutuk, dan segala negerinyapun akan menjadi suatu kerobohan batu sampai selama-lamanya. Bahwa kedengaranlah kabar kepadaku dari pada Tuhan, seorang utusan sudah disuruhkan berkeliling di antara segala orang kafir, mengatakan: Berhimpunlah kamu, lalu berjalan mendatangi dia, berbangkitlah akan berperang. Karena sesungguhnya Aku kelak menjadikan dikau terkecil di antara segala bangsa, dan terhina di antara segala manusia. Bahwa hebatmu dan sombong hatimupun sudah menipukan dikau, hai orang yang menduduki bukit batu yang tiada terhampiri dan yang bersangkut paut kepada tinggi bukit! Jikalau engkau membuat sarangmu setinggi tempat sarang burung nasar sekalipun, maka Aku juga akan menerjunkan dikau dari sana, demikianlah firman Tuhan. Demikianlah Edom akan menjadi suatu kerobohan, barangsiapa yang melalui tanahnya itu akan tercengang-cengang, serta bersindir-sindir akan segala balanya. Seperti sudah dibongkar akan Sodom dan Gomorah dan segala daerahnya, demikianlah seorangpun tiada akan duduk di sana dan seorang anak Adampun tiada mendapat tumpangan di sana; demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya seperti seekor singa dari jajahan Yarden yang sunyi itu menerkam akan kandang kambing yang sentosa, demikianpun Aku akan membangatkan jalannya dan menampilkan dia kepadanya, dan barangsiapa yang telah Kupilih akan melawan dia, kepadanya juga Aku memberi firman-Ku, karena siapa gerangan sama-Ku? atau siapa gerangan menentukan bagi-Ku masanya dan tempatnya? dan siapakah gembala yang tahan berdiri di hadapan hadirat-Ku? Sebab itu dengarlah olehmu takdir Tuhan, yang telah ditentukan-Nya atas Edom, dan segala maksud-Nya, yang telah ditentukan-Nya akan segala orang isi Teman; Masakan tiada dihela orang akan dia, jikalau akan yang terkecil dari pada segala kawan kambing sekalipun; masakan kandang kambingnya tiada akan roboh menimpa mereka itu sekalian? Dari pada bunyi jatuhnya bergempalah bumi, maka bunyi teriaknya kedengaranlah sampai ke laut Kolzom. Bahawasanya iapun akan naik dan terbang ke mari seperti burung nasar pantasnya dan dikembangkannya kelak sayapnya atas Bozra, maka pada hari itu hati segala orang Edom yang perkasa itu akan seperti hati seorang perempuan yang menyakiti akan beranak! Sebermula, maka inilah akan hal Damsyik: Bahwa lenyaplah bicara Hamat dan Arpad; mereka itu termangu-mangu dari sebab kabar celaka yang telah didengarnya; pada tepi tasik itu adalah percintaan, tiada boleh orang berhenti di sana. Bahwa Damsyik sudah jadi lemah, ia berpaling dirinya hendak lari! kegentaran berlaku atasnya; kepicikan dan kesakitan telah datang atasnya, selaku orang perempuan yang hendak beranak. Mengapa maka tiada disayangkan akan dia, akan kota benteng yang masyhur dan negeri kesukaan-Ku? Bahwasanya segala orang terunanya akan rebah mati pada lorong-lorongnya, dan segala laskarnyapun akan dibinasakan pada hari itu; demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Maka Aku akan menyalakan suatu api di sebelah dalam pagar tembok Damsyik, yang makan habis kelak akan segala istana Benhadad. Bermula, maka inilah akan hal Kedar dan segala kerajaan Hazor, yang telah dialahkan oleh Nebukadnezar, raja Babil. Demikianlah firman Tuhan: Bangkitlah kamu, berjalanlah mendatangi Kedar, dan binasakanlah segala bani Masyrik. Hendaklah dirampas segala kemahnya dan segala kawan kambingnya; hendaklah dirampas orang akan segala kain permadaninya dan akan segala serba perkakasan rumahnya dan akan segala untanya! hendaklah diserukan orang atasnya: Adalah kegentaran keliling! Larilah kamu, beridar-idarlah ke sana ke mari, duduklah pada tempat yang dalam-dalam, hai orang isi Hazor! demikianlah firman Tuhan, karena Nebukadnezar, raja Babil itu sudah membicarakan suatu niat akan kamu dan dipikirkannya suatu maksud atas mereka itu! Bangkitlah kamu, berangkatlah mendatangi suatu bangsa yang bersentosa dan yang duduk dengan selamat, demikianlah firman Tuhan, maka padanya tiadalah barang pintu atau kancing, dan masing-masing mereka itu duduklah berasing. Maka sekarang segala untanya menjadi jarahan dan kebanyakan lembunya menjadi rampasan, maka Aku akan menghamburkan mereka itu sekalian kepada segala mata angin, mereka yang bercukur ujung rambutnya itu; bahkan, dari pada segala pihak Kudatangkan kelak kebinasaan atas mereka itu; demikianlah firman Tuhan! Maka Hazor akan menjadi suatu sarang ular naga, suatu kerobohan sampai selama-lamanya, seorangpun tiada akan duduk dalamnya dan seorang anak Adampun tiada akan mencahari tumpangan di sana. Bahwa inilah firman Tuhan yang telah datang kepada nabi Yermia akan hal Elam pada permulaan kerajaan Zedekia, raja Yehuda, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian: Bahwasanya Aku akan mematahkan busur Elam dan hulu kuatnyapun. Maka Aku mendatangkan atas Elam kelak keempat angin dari pada keempat ujung langit, dan Aku menghamburkan mereka itu kepada segala mata angin itu, sehingga tiada suatu bangsa yang tiada sampai kepadanya orang Elam yang dihalaukan itu. Maka Aku akan menawarkan hati Elam di hadapan segala musuhnya dan di hadapan segala orang yang menyengajakan matinya, dan Aku akan mendatangkan celaka atasnya dan kehangatan murka-Ku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan menyuruhkan pedang menghambat akan dia, sehingga sudah Kubinasakan mereka itu. Dan Aku akan menaruh arasy-Ku di Elam, dan menumpas dari sana akan raja dan segala penghulu, demikianlah firman Tuhan! Tetapi akan jadi pada kemudian hari, bahwa Aku mengubahkan hal ketawanan Elam; demikianlah firman Tuhan. Sebermula, maka inilah firman yang telah dikatakan Tuhan dengan lidah nabi Yermia akan hal Babil, yaitu negeri orang Kasdim. Masyhurkanlah di antara segala orang kafir, perdengarkanlah dan dirikanlah suatu panji-panji, perdengarkanlah dan jangan sembunyikan dia, katakanlah: Babil sudah dialahkan, Bel sudah mendapat malu, Merodakh sudah dihancurluluhkan; segala berhalanya kemalu-maluanlah, segala berhala tahinya sudah dihancurluluhkan! Karena suatu bangsa mendatangi dia dari sebelah utara, ia itu menjadikan tanahnya suatu kerusakan, sehingga tiada lagi orang penduduknya; dari pada manusia sampai kepada binatang semuanya sudah lari, semuanya sudah lenyap. Maka pada hari itu dan pada masa itu, demikianlah firman Tuhan, akan datang segala bani Israel serta dengan segala bani Yehudapun bersama-sama, sambil berjalan sambil menangis, hendak mencahari Tuhan, Allahnya. Maka mereka itu kelak bertanya-tanya akan Sion dan muka mereka itu akan menuju jalan ke sana; mereka itu akan datang serta bersangkut paut kepada Tuhan dengan suatu perjanjian yang kekal, yang tiada dilupakan lagi. Bahwa umat-Ku telah menjadi laksana kambing yang sesat, yang disesatkan oleh gembalanya di atas gunung-gunung, dan mereka itu telah mengembara dari pada sebuah gunung kepada sebuh gunung, sehingga terlupalah mereka itu akan tempat perhentiannya. Mereka itu telah dimakan habis oleh segala orang yang mendapati akan mereka itu, dan kata segala musuhnya: Kami tiada akan bersalah, karena mereka itu sudah berdosa kepada Tuhan, tempat perlindungan mereka itu, bahkan, kepada Tuhan, pengharapan segala nenek moyangnya. Larilah kamu keluar dari tengah-tengah Babil dan keluarlah kamu dari negeri orang Kasdim; jadilah seperti kambing jantan yang berjalan pada hulu segala kawan kambing. Karena sesungguhnya Aku membangkitkan kelak suatu perhimpunan bangsa yang besar-besar dari benua yang di sebelah utara dan Kudatangkan mereka itu akan mengatur perang lawan dia, lalu iapun akan dialahkan! Adapun anak panah mereka itu, ia itu bagaikan anak panah seorang perkasa, yang tiada pernah kembali dengan hampanya. Pada masa itu negeri Kasdim akan menjadi jarahan; barangsiapa yang menjarah dia, ia itu akan puas-puas; demikianlah firman Tuhan. Tegal kamu sudah menyukakan dirimu dan tegal kamu sudah melompat dengan sukacita, hai segala penjarah bahagian-Ku pusaka! tegal kamu sudah berlezat laksana lembu muda yang mengirik dan kamu sudah meringkik seperti kuda jantan. Maka patutlah kemalu-maluan ibumu, dan bera muka orang yang telah memperanakkan dikau; bahwasanya ia telah menjadi buntut segala orang kafir, suatu padang tekukur, kekeringan dan sunyi senyap. Maka dari karena kehangatan murka Tuhan tiada lagi ia akan diduduki, melainkan ia akan menjadi padang tekukur belaka; barangsiapa yang berjalan lalu dari Babil itu ia akan tercengang-cengang dan bersindir-sindir akan segala balanya. Hendaklah beratur akan menyerang Babil berkeliling, hai kamu sekalian yang membentang busur panah! panahkanlah kepadanya, jangan sayang akan anak panah, karena ia sudah berdosa kepada Tuhan. Bersorak-soraklah kelilingnya! ia menyerahkan dirinya; telah robohlah segala bangun-bangunannya, dirombak oranglah akan segala pagar temboknya! karena inilah pembalasan dari pada Tuhan; balaslah kepadanya dan buatlah akan dia sama seperti yang telah dibuat olehnya! Tumpaslah dari pada Babil akan orang penabur dan akan orang yang memegang sabit pada musim buah-buah; dari karena pedang yang membinasakan masing-masing akan balik kembali kepada bangsanya dan masing-masing akan lari ke negerinya. Bahwa Israel laksana seekor anak domba yang sesat, beberapa singa mengejar akan dia. Mula-mula ia dimakan oleh raja Asyur, kemudian tulang-tulangnyapun dihancurkan oleh Nebukadnezar, raja Babil. Sebab itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Bahwasanya Aku membalas kelak kepada raja Babil dan kepada negerinya, seperti Aku sudah membalas kepada raja Asyurpun. Maka aku mengembalikan Israel kelak kepada kandangnya, supaya iapun dapat makan di atas Karmel dan di atas Bazan, dan perutnyapun dikenyangkan di atas pegunungan Efrayim dan di tanah Gilead. Maka pada hari itu dan pada masa itu, demikianlah firman Tuhan, dicahari akan salah orang Israel, tetapi tiadalah salahnya, dan akan dosa orang Yehuda, tetapi tiada didapati akan barang sesuatu dosanya; karena barangsiapa yang Kubiarkan tinggal lagi, ia itu juga sudah Kuampuni. Berangkatlah kamu mendatangi negeri yang amat besar durhakanya dan orang isi negeri yang patut akan dihukum; binasakanlah dan tumpaslah orangnya yang terkemudian sekali, demikianlah firman Tuhan, dan buatlah akan dia setuju dengan segala pesan-Ku kepadamu. Adalah tempik sorak perang di dalam negeri dan suatu kealahan yang amat besar. Bagaimana sudah patah dan pecah godam segenap bumi! Bagaimana Babil sudah menjadi suatu tamasya yang hebat di antara segala orang kafir! Bahwa Aku juga sudah memasang jerat akan dikau, maka sebab itulah engkau tertangkap, hai Babil, dahulu dari pada engkau tahu; sudah didapati akan dikau, lalu ditangkappun, sebab engkau hendak berperang dengan Tuhan. Bahwa Tuhan sudah membukakan gedung senjata-Nya, dikeluarkan-Nya segala alat senjata murka-Nya, karena inilah suatu perbuatan Tuhan, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, di dalam negeri orang Kasdim. Datanglah kamu menyerang akan dia dari pada segala pihak, bukakanlah segala peluburnya, timbunkanlah dia seperti berkas-berkas gandum, tumpaslah akan dia, jangan adalah baginya barang orang yang lagi tinggal. Bunuhlah olehmu dengan pedang akan segala lembu mudanya, bawalah turun akan dia kepada pembantaian; wai bagi mereka itu, karena sudah sampai harinya dan masa balasannya. Adalah bunyi suara orang yang lari luput dari negeri Babil! Mereka itu mewartakan di Sion pembalasan Tuhan, Allah kami, yaitu pembalasan kaabah-Nya. Biarlah kedengaran bunyimu kepada Babil, hai segala orang pemanah! hai kamu sekalian yang membentang busur! beraturlah tentara; kepungilah akan dia berkeliling; jangan ada seorang jua pun yang lari berlepas dirinya; balaslah kepadanya segala perbuatannya; buatlah akan dia setuju dengan segala sesuatu yang telah dibuat olehnya; karena dengan sombongnya ia sudah mendurhaka kepada Tuhan, Yang Mahasuci orang Israel. Maka sebab itu segala orang terunanya akan rebah mati di lorong-lorongnya, dan segala laskarnyapun akan ditumpas pada hari itu, demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya dari pada pihak-Ku juga berlaku ini atasmu, hai si Congkak! demikianlah firman Tuhan, yaitu Tuhan semesta alam sekalian, karena sudah sampai harimu dan masa apabila Aku membalas kepadamu. Pada masa itu si Congkak itu tergelincuh, lalu jatuh, maka seorangpun tiada yang membangkitkan dia pula; maka Aku akan menyalakan suatu api di dalam segala negerinya, yang makan habis kelak akan segala jajahannyapun. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa bani Israel dan bani Yehudapun sudah dianiayai bersama-sama; barangsiapa yang telah menawani akan mereka itu, ia itu memegang akan mereka itu dengan teguh-teguhnya, tiada dilepaskannya mereka itu pergi! Tetapi kuatlah Penebusnya yang bernama Tuhan semesta alam sekalian! Tak dapat tiada dibantu-Nya akan mereka itu dalam acaranya, sehingga digempakan-Nya bumi dan digentari-Nya akan segala orang Babil. Bahwa pedang akan datang atas segala orang Kasdim, demikianlah firman Tuhan, dan atas segala orang isi Babil dan atas segala penghulunya dan atas segala hakimnya. Pedang akan datang atas segala orang yang berkata dusta, sehingga mereka itu jadi gila; pedang akan datang atas segala pahlawannya, sehingga tawarlah hati mereka itu. Pedang akan datang atas segala kudanya dan atas segala ratanya dan atas segala bangsa kacauan yang di antaranya, sehingga mereka itu selaku orang perempuan; pedang akan datang atas segala harta bendanya, sehingga dijarah rayah akan dia. Kekeringan akan datang kepada segala airnya, sehingga ia itu menjadi tanah juga; karena ia itu sebuah negeri yang penuh dengan patung ukiran dan mereka itu bermegah-megah akan segala berhala yang hebat. Maka sebab itu harimau dahan dan serigala akan duduk di sana dan burung untapun mendapat tempatnya; maka tiada ia didiami lagi sampai selama-lamanya dan seorang manusiapun tiada lagi duduk dalamnya turun-temurun. Seperti sudah dibongkar Allah akan Sodom dan Gomorah dan segala jajahannya, berfirman Tuhan, demikianpun tiada orang akan duduk di sana dan seorang manusiapun tiada akan diam dalamnya. Bahwasanya adalah suatu bangsa datang dari utara, suatu bangsa yang kuat dan raja yang besar-besar akan menampil kepadanya dari pada segala ujung bumi. Mereka itu membawa busur panah dan tumbak; mereka itu bengis, tiada tahu sayang, bunyinya menderu seperti laut, mereka itu mengendarai kuda dan berlengkap akan perang seperti orang satu jua adanya; maka ia itu kelak mendatangi engkau, hai puteri Babil! Serta kedengaranlah kabarnya kepada raja Babil, maka lemahlah kedua belah tangannya, kepicikan berlaku atasnya dan penyakit seperti seorang perempuan yang hendak beranak. Bahwasanya seperti seekor singa dari jajahan Yarden yang sunyi itu menerkam akan kambing yang bersentosa, demikianpun Aku akan menampilkan dia dan menempuhkan dia kepadanya, dan barangsiapa yang Kupilih itupun Kusuruh melawan dia, karena siapa gerangan sama-Ku? atau siapa menentukan bagi-Ku masa dan tempat? dan gembala mana yang tahan berdiri di hadapan hadirat-Ku? Sebab itu dengarlah olehmu bicara Tuhan, yang telah dibicarakan-Nya akan hal Babil, dan kepikiran-Nya yang telah dipikirkan-Nya akan negeri orang Kasdim itu: Masakan tiada dihela orang akan mereka itu, jikalau akan yang terkecil di antara segala kambing domba sekalipun! Masakan tiada kandangnya akan roboh menimpa mereka itu! Bahwa dari karena bunyi ini: Babil sudah dialahkan! bergempalah bumi dan kedengaranlah teriak di antara segala bangsa. Maka demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku mendatangkan kelak suatu angin yang membinasakan Babil dan mereka itu sekalian yang duduk di tengah-tengah orang yang mendurhaka kepada-Ku. Dan Kusuruhkan kelak ke Babil beberapa orang penampi, yang akan menampi dia, dan menghampakan negerinya; maka pada hari celaka itu mereka itu akan mengepung dia berkeliling. Hendaklah orang pemanah membentang busur panahnya mengacu orang pemanah dan mengacu orang yang mengatas-atas dirinya sebab berbaju zirha ia; jangan disayang akan orang-orang terunanya; tumpaslah akan segenap tentaranya. Biarlah segala orang yang tertikam itu terhantar pada segala tanah orang Kasdim dan orang yang tercucuk itu pada segala jalan-jalannya. Karena orang Israel dan orang Yehudapun tiada akan ditinggalkan janda oleh Allahnya, oleh Tuhan serwa sekalian alam, oleh Yang Mahasuci orang Israel, jikalau saratlah tanahnya dengan utang sekalipun. Larilah kamu dari tengah-tengah Babil, luputkanlah kamu masing-masing akan jiwanya, supaya jangan kamupun dibinasakan serta dengan kejahatannya, karena sudah sampai masa tulah dari pada Tuhan, yang akan membalas kepadanya sekadar perbuatannya. Bahwa Babil telah jadi seperti piala keemasan pada tangan Tuhan, yang memabuki segenap isi bumi; segala bangsa sudah minum dari pada air anggurnya, sehingga menjadi gila semuanya. Maka sekonyong-konyong Babil sudah roboh dan pecah, tangislah akan dia, ambillah masuh akan penyakitnya, kalau-kalau ia dapat disembuhkan. Bahwa kita sudah mengobati Babil, tetapi tiada ia tersembuhkan; tinggalkanlah dia, baiklah masing-masing kita pulang ke negerinya, pehukumannya sudah sampai ke langit dan sudah naik sampai di awan-awan. Bahwa Tuhan juga sudah mengadakan pembalasan kita; mari kita pergi mewartakan perbuatan Tuhan, Allah kita, ke Sion. Asahkanlah anak panah, sediakanlah perisai dengan sepertinya! Bahwa Tuhan sudah menjagakan hati segala raja Medi, karena disengajakan-Nya Babil, hendak membinasakan dia, karena inilah tulah dari pada Tuhan dan tulah dari pada kaabah-Nya. Dirikanlah panji-panji di atas pagar tembok Babil, tambahilah pengawal, taruhlah akan pengawal di mana-mana, lengkapkanlah orang pengadang, maka Tuhan juga akan menyampaikan maksud-Nya dan melakukan barang yang telah dikatakan-Nya akan hal orang isi Babil. Hai engkau yang duduk di tempat air banyak dan yang menaruh banyak harta benda, bahwa kesudahanmu sudah sampai dan perhinggaan kekikiranmupun. Bahwa Tuhan semesta alam sekalian itu sudah bersumpah demi diri-Nya: Jikalau Aku sudah memenuhi engkau dengan orang, banyaknya seperti belalang sekalipun, maka kelak bersorak-sorak juga seorang akan seorang dari karena halmu! Tuhan yang sudah menjadikan bumi oleh kuasa-Nya dan yang sudah mengadakan semesta alam sekalian oleh hikmat-Nya dan yang sudah membentangkan langit oleh pengetahuan-Nya; apabila dibunyikan-Nya suara-Nya maka adalah air banyak menderu di dalam langit, dan didatangkan-Nya beberapa awan-awan naik dari tepi bumi, dan diadakan-Nya halilintar dan hujan dan dikeluarkan-Nya angin dari dalam perbendaharaan-Nya. pada masa itu segala manusia bodoh dan tiada berpengetahuan adanya; kemalu-maluanlah segala pandai emas akan patung perbuatannya, karena dusta juga barang yang diperbuatnya, tiadalah nyawa di dalamnya. Sia-sialah adanya dan suatu perbuatan tipu juga; apabila datang percobaan maka hilanglah semuanya. Tetapi bukannya begitu Ia yang menjadi bahagian Yakub, karena Ialah Khalik semesta sekalian, dan tongkat pusaka Yakub, yang bernama Tuhan serwa sekalian alam. Bahwa engkaulah bagi-Ku akan cokmar, akan senjata perang; dengan dikau juga Kuhancurkan beberapa bangsa dan Kubinasakan beberapa kerajaan. Dengan dikau juga sudah Kuhancurkan kuda serta dengan orang yang mengendarainya dan dengan dikau Kuhancurkan rata serta dengan orang yang menaikinya; dengan dikau sudah Kuhancurkan baik laki-laki baik perempuan, dan dengan dikau sudah Kuhancurkan baik orang tua baik orang muda, dan dengan dikau sudah Kuhancurkan baik orang teruna baik anak dara. Dan dengan dikau juga sudah Kuhancurkan gembala serta dengan kawan kambingnya, dan dengan dikau sudah Kuhancurkan orang berhuma serta dengan lembunya dan dengan dikau sudah Kuhancurkan beberapa pemerintah negeri dan orang besar-besar. Tetapi sekarang Aku hendak membalas kepada Babil dan kepada segala orang isi negeri Kasdim segala kejahatan yang telah dibuatnya akan Sion di hadapan matamu, demikianlah firman Tuhan. Bahwasanya Aku juga lawanmu, hai gunung yang membinasakan semuanya, dan yang sudah merusakkan seluruh muka bumi, demikianlah firman Tuhan; sekarang ini Aku hendak mengedangkan tangan-Ku kepadamu dan menggulingkan dikau dari atas gunung batu dan menjadikan dikau akan bukit api yang sudah padam, sehingga sebuah batupun tiada dapat diambil dari padamu akan batu penjuru atau akan batu alas rumah, melainkan engkau akan menjadi suatu kerobohan sampai selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan. Angkatlah panji-panji itu tinggi-tinggi di dalam negeri; bunyikanlah nafiri di antara segala orang kafir, sucikanlah segala orang kafir akan melawan dia, himpunkanlah kepadanya segala kerajaan Ararat, Mini dan Askenaz; angkatlah akan beberapa orang panglima lawan dia; bawalah akan beberapa kuda seperti belalang yang berhulu. Sucikanlah segala orang kafir akan melawan dia, yaitu raja-raja Medi dan segala pemerintahnya dan segala penghulunya dan segenap isi negeri kerajaannya! Biarlah isi dunia gementar dan ketakuan apabila maksud Tuhan akan Babil disampaikan; hendak dijadikan-Nya negeri Babil suatu kerusakan, sehingga seorangpun tiada duduk dalamnya! Bahwa segala pahlawan Babil takut berperang; mereka itu duduk di dalam kota benteng, keberanian mereka itu sudah tawar, mereka itu telah jadi seperti perempuan! segala rumahnya sudah dinyalakan orang dan segala kancingnyapun sudah dipecahkan. Pesuruhan berlari-lari bertemu dengan pesuruhan, kabar menggantikan kabar, hendak memaklumkan kepada raja Babil, bahwa negerinya sudah dialahkan pada segala pihak, dan segala pangkalan tambang sudah diambil dan segala paya kercutpun sudah dibakar habis dengan api dan segala orang perangpun sudah tawarlah hatinya. Bahwasanya demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel: Puteri Babil itu akan jadi seperti tempat pengirik pada masa orang mengirik-irik dia; sedikit lagi maka musim menyabitpun sudah sampai akan dia. Bahwa Nebukadnezar, raja Babil itu, sudah makan habis akan daku, sudah dihancurkannya aku, sudah ditaruhnya akan daku seperti bejana yang hampa, sudah ditelananya aku seperti ular naga lakunya, sudah diisinya perutnya dengan segala nikmatku sampai dimuntahkannya pula. Karena sebab sengsara yang dilakukannya atasku dan atas tubuhku, baiklah disiksa akan Babil, demikian hendaklah kata penduduk Sion; dan karena sebab darahku baiklah disiksa akan segala orang isi negeri Kasdim, demikianlah hendaklah kata Yeruzalem. Maka sebab itu firman Tuhan demikian: Bahwasanya Aku akan membantu engkau dalam acaramu dan Akupun akan menyampaikan pembalasanmu dan Aku akan menohorkan tasiknya dan mengeringkan pancaran airnya. Maka Babil akan jadi suatu robohan batu dan sarang ular naga dan suatu kebinasaan dan kecelaan, sehingga seorangpun tiada duduk dalamnya. Di sana mereka itu bersama-sama mengaum-aum seperti singa dan menggeram seperti anak singa. Perjamuan minum mereka itu akan Kuubahkan baginya menjadi bius, dan Aku akan memabuki mereka itu, sehingga mereka itu terlompat-lompat lalu tertidur sampai selama-lamanya dan tiada jaga pula, demikianlah firman Tuhan! Aku hendak membawa turun akan mereka itu seperti anak domba akan dibantai, seperti domba jantan dan seperti kambing jantan! Bagaimana Sesakh sudah dialahkan dan kepujian segenap isi bumi sudah dirampas! Bagaimana Babil sudah jadi suatu kerusakan di antara segala orang kafir! Bahwa suatu laut sudah naik meliputi Babil; teracaplah ia oleh ombak-ombaknya yang bergelora. Segala negerinya jadi suatu kerobohan, suatu tanah yang kering dan tempat yang sunyi, suatu tanah yang seorangpun tiada duduk dalamnya dan seorang manusiapun tiada lalu dari padanya. Demikianlah Aku membalas kepada Bel di Babil dan barang yang telah ditelannya itu akan Kukeluarkan pula dari dalam mulutnya, maka segala orang kafir tiada lagi berkerumun kepadanya, karena pagar tembok Babil sudah roboh. Hai segala umat-Ku! keluarlah kemu dari dalamnya, hendaklah masing-masing kamu meluputkan nyawanya dari pada kehangatan murka Tuhan. Janganlah tawar hatimu, sehingga ketakutanlah kamu apabila kamu mendengar kabar akan hal negeri itu; karena suatu kabar akan berpecah-pecah pada satu tahun, kemudian suatu kabar yang lain pada tahun itu juga, dan akan ada penggagahan di dalam negeri itu, maka penghulu akan melawan penghulu. Karena sesungguhnya hari akan datang kelak apabila Aku hendak membalas kepada segala patung berhala Babil, maka seluruh tanahnya akan mendapat malu, apabila segala orangnya rebah mati dibunuh di tengah-tengahnya; pada masa itu langit dan bumi dan segala isinyapun akan bersorak-sorak akan Babil, apabila dari sebelah utara datanglah segala pembinasa kepadanya; demikianlah firman Tuhan. Seperti dahulu rebahlah segala orang Israel yang dibunuh oleh Babil itu, demikianpun akan rebah mati segala orang isi negeri itu karena salah Babil. Hai kamu yang luput dari pada pedang! berjalanlah, janganlah kamu berhenti, hendaklah kamu ingat akan Tuhan dari jauh, hendaklah berbangkit rawan hatimu akan Yeruzalem! Lenyaplah bicara kami serta terdengarlah kami akan kecelaan itu, malu sudah menudung muka kami, sebab orang helat sudah masuk ke dalam tempat kesucian rumah Tuhan. Maka sebab itu sesungguhnya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku membalas kepada segala berhalanya, maka pengerik segala orang yang tertikam itu akan memenuhi segenap negeri. Jikalau kiranya Babil naik ke langit, dan jikalau kiranya diteguhkannya ketinggian kota bentengnya sekalipun, dari pada pihak-Ku juga akan datang atasnya segala mereka yang membinasakan dia, demikianlah firman Tuhan! Adalah bunyi penangis dari Babil dan kabar kealahan yang besar dari negeri orang Kasdim! Karena Tuhan membinasakan Babil dan melakukan dari padanya mulut yang besar itu, apabila gelombang mereka itu bergelora seperti lautan besar, yang kedengaran bunyinya sampai ke mana-mana. Apabila si pembinasa itu datang atasnya, yaitu atas Babil, dan segala pahlawannya tertangkap dan segala busur panah mereka itupun patah! karena Tuhan juga Allah yang membalas, tak dapat tiada diadakannya pembalasan. Dan Aku akan memabuki segala rajanya dan segala hakimnya dan segala pemerintahnya dan segala penghulunya dan segala pahlawannya, sehingga tertidurlah mereka itu sampai selama-lamanya dan tiada jaga pula, demikianlah firman Raja yang bernama Tuhan semesta alam sekalian. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa pagar tembok Babil yang tebal itu akan disamakan dengan tanah juga dan segala pintu gerbangnya yang tinggi-tinggi itu akan dinyalakan dengan api, sehingga segala bangsa itu sudah berlelah dengan cuma-cuma dan segala bangsa itupun sudah mengusahakan barang yang akan dimakan api. Bahwa inilah perkara yang dipesan nabi Yermia kepada Seraya bin Neria bin Makhseya, tatkala ia berjalan ke Babil serta dengan Zedekia, raja Yehuda, pada tahun yang keempat dari pada kerajaannya. Maka Seraya itu memerintahkan perjalanannya. Adapun Yermia sudah menyurat dalam sebuah kitab segala celaka yang akan berlaku atas Babil, segala firman akan hal Babil itupun disuratkan. Maka kata Yermia kepada Seraya: Apabila engkau sudah sampai di Babil, hendaklah engkau melihat dan membaca segala perkataan ini; dan hendaklah sembahmu: Ya Tuhan! Engkau sudah berfirman akan hal negeri ini, bahwa Engkau akan menumpas dia, sehingga seorangpun tiada lagi duduk dalamnya, baik manusia baik binatang, melainkan ia akan kebinasaan sampai selama-lamanya. Setelah habis sudah engkau membacakan kitab ini, hendaklah engkau mengikat sebuah batu padanya, lalu campakkanlah dia ke tenah-tengah sungai Ferat, sambil katamu: Demikianlah Babil akan tenggelam dan tiada timbul pula, dari karena celaka yang kelak Kudatangkan atasnya, yang mereka itu akan jadi lemah. -- Sampai di sini adalah tersebut segala perkataan Yermia. Sebermula, adapun umur Zedekia pada masa ia naik raja itu dua puluh satu tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem sebelas tahun lamanya, dan nama bunda baginda itu Hamutal, anak Yermia, dari Libna. Maka dibuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan, seturut segala perbuatan Yoyakim. Maka inilah dari karena murka Tuhan akan Yeruzalem dan Yehuda, sehingga dibuang-Nya mereka itu kelak dari hadapan hadirat-Nya. Maka Zedekiapun mendurhakalah kepada raja Babil. Maka jadi pada tahun yang kesembilan dari pada kerajaannya, bulan yang kesepuluh dan pada sepuluh hari bulan itu, bahwa datanglah Nebukadnezar, raja Babil, serta dengan segala balatentaranya ke Yeruzalem, maka didirikannyalah kemah-kemahnya tentang dengan dia dan dibuatnya perkakasan penyerang akan dia berkeliling. Maka negeri itu dikepung rapat-rapat sampai tahun yang kesebelas dari pada kerajaan raja Zedekia. Maka pada bulan yang keempat, pada sembilan hari bulan itu, begitu besar bala kelaparan di dalam negeri, sehingga tiadalah roti bagi segala rakyat negeri itu. Dan lagi dewala negeripun sudah ditetas, lalu larilah segala laskar keluar dari dalam negeri pada malam, menurut jalan pintu gerang yang dipagar tembok dua lapis, dekat dengan taman baginda; maka segala orang Kasdimpun adalah keliling negeri itu, tetapi mereka itu menurut jalan ke padang. Maka diusirlah oleh tentara orang Kasdim akan baginda, didapatinya akan Zedekia di tanah datar Yerikho, lalu tercerai-berailah segala tentara yang sertanya. Maka ditangkapnyalah akan baginda, dibawanya akan baginda ke hulu menghadap raja Babil ke Ribla di benua Hamat, lalu diputuskan raja Babil hukum atas baginda. Maka dibantai raja Babil akan anak-anak Zedekia di hadapan matanya dan lagi di Ribla itu dibantainya segala penghulu Yehudapun. Dan dibutakannya kedua belah mata Zedekida dan diikatnya akan dia dengan dua rantai tembaga, demikianlah dibawa raja Babil akan dia ke Babil dan ditaruhnya akan dia di dalam penjara sampai kepada hari matinya. Maka pada bulan yang kelima, sepuluh hari bulan, yaitu tahun yang kesembilan belas dari pada kerajaan Nebukadnezar, raja Babil, datanglah ke Yeruzalem Nebuzaradan, penghulu segala biduanda, yang menghadap hadirat baginda raja Babil. Maka dibakarnya habis akan rumah Tuhan dan akan istana baginda dan akan segala rumah di Yeruzalem, dan lagi segala rumah orang besar-besarpun dibakarnya habis dengan api. Maka segala pagar tembok Yeruzalempun keliling dirobohkan oleh segenap tentara orang Kasdim yang menyertai akan segala penghulu biduanda itu. Adapun dari pada orang hina dina bangsa itu dan sisanya bangsa itu yang lagi tinggal di dalam negeri dan segala orang pembelot yang sudah jatuh kepada raja Babil itu, dan orang kebanyakan yang lainpun dibawa oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, dengan tertawan. Tetapi dari pada orang hina dina tanah itu ditinggalkan Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, beberapa orang akan mengusahakan kebun anggur dan bendang. Maka tiang tembaga yang di dalam rumah Tuhan dan segala pelapik dan kolam tembaga yang di dalam rumah Tuhan itu dipecahkan oleh orang Kasdim, lalu dibawanya akan segala tembaga itu ke Babil. Dan lagi dibawanya serta akan segala periuk dan penyodok dan serampang dan bokor percikan dan cerana dan segala perkakasan tembaga, yang terpakai kepada ibadat itu. Dan segala mangkok dan tempat api dan bokor percikan dan periuk dan pelita dan cerana dan piala cucuran, yang semata-mata emas atau perak, itupun dibawa serta oleh penghulu biduanda itu. Dan kedua batang tiang dan kolam sebuah itu dan kedua belas ekor lembu tembaga yang di bawahnya dan segala pelapik, yang telah diperbuat oleh raja Sulaiman akan rumah Tuhan, tiadalah timbangan beratnya tembaga segala serba perkakasan itu. Adapun akan kedua tiang itu tingginya delapan belas hasta sebatang tiang dan adalah sulur batang kelilingnya yang dua belas hasta, tebalnya empat jari, lagi dengan geronggangnya. Dan ganja yang di atasnya itupun dari pada tembaga, tingginya sebuah lima hasta, dan adalah jala-jala dan buah delima pada ganja itu keliling, semuanya tembaga; demikianpun tiang yang lain itu dan segala delimanya. Maka banyak delima itu sembilan puluh enam buah arah keempat mata angin; jumlah segala delima itu seratus buah pada jala-jala itu berkeliling. Maka diambil oleh penghulu biduanda itu akan Seraya, imam besar, dan akan Zefanya, imam yang kedua, dan tiga orang penunggu ambang, dan negeri itu diambilnya akan seorang penjawat istana yang memerintahkan orang laskar, dan akan tujuh orang dari pada mereka yang selalu menghadap baginda, yang terdapat di dalam negeri itu, dan akan karkun besar tentara itu, yang menyurat nama segala rakyat negeri yang patut pergi perang, dan akan enam puluh orang dari pada rakyat negeri yang terdapat di tengah-tengah negeri itu, diambil oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, akan mereka itu sekalian, dibawanya akan dia ke Ribla menghadap raja Babil. Maka dititahkan raja Babil tikam mereka itu, dibunuhnya mereka itu sekalian dalam Ribla di benua Hamat, dan akan segala orang Yehuda dibawanya keluar dari negerinya dengan tertawan. Maka inilah jumlah segala orang yang dipindahkan oleh Nebukadnezar dengan tertawan pada tahun yang ketujuh itu: Tiga ribu dua puluh tiga orang Yahudi. Dan pada tahun yang kedelapan belas dari pada kerajaan Nebukadnezar dipindahkannya dari Yeruzalem delapan ratus tiga puluh dua orang. Dan pada tahun yang ketiga likur dari pada kerajaan Nebukadnezar dipindahkan oleh Nebuzaradan, penghulu biduanda itu, dari pada orang Yahudi tujuh ratus empat puluh lima orang. Jumlah segala orang itu empat ribu enam ratus banyaknya. Maka sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang ketiga puluh tujuh kemudian dari pada Yoyakhin, raja Yehuda, dipindahkan dengan tertawan, pada bulan yang kedua belas dan pada lima likur hari bulan itu, diangkat oleh Ewilmerodakh, raja Babil, pada masa baginda naik raja, akan kepala Yoyakhin, raja Yehuda, dikeluarkannya dari dalam penjara. Maka bagindapun bertitah kepadanya dengan lembut manis dan dikaruniakan baginda kepadanya sebuah kursi yang di atas kursi segala raja-raja yang sertanya di Babil. Dan disalinkannya pakaiannya penjara dan selalu iapun makan ayapan di hadapan baginda pada segala hari umur hidupnya. Maka oleh baginda raja Babil dikaruniakan kepadanya biaya yang tentu akan kehidupannya, dari pada sehari datang kepada sehari sampai hari matinya, yaitu pada segala hari umut hidupnya. Bermula, maka bagaimana sudah duduklah sunyi negeri yang dahulu ramai begitu! ia telah menjadi seperti seorang perempuan janda; yang dahulu besar di antara segala orang kafir, seperti permaisuri di antara segala negeri, sekarang ia sudah takluk dan membawa upeti. Sepanjang malam ia menangis dan air matapun selalu berlinang-linang pada pipinya; seorang penghiburpun tiada padanya di antara segala orang yang dahulu kekasihnya, segala sahabatnya berbuatlah khianat akan dia, dan telah menjadi seterunya. Bahwa Yehuda dipindahkan dengan tertawan dari karena kesukaran dan kebanyakan perhambaan; maka duduklah ia di antara segala orang kafir, tiadalah ia mendapat perhentian; mereka itu sekalian yang mengusir akan dia itu mendapati akan dia di tempat-tempat yang sempit. Bahwa segala jalan Sion itu muramlah, karena seorangpun tiada yang datang memuliakan masa raya; segala pintu gerbangnya sudah rusak, segala imamnya berkeluh kesah, segala anak daranya berdukacita dan ia sendiripun dalam kepahitan hatinya. Segala musuhnya telah menjadi kepala, segala seterunya bersentosalah, karena Tuhan mendukacitakan dia; maka sebab kebanyakan kejahatannya pergilah segala anak-anaknya kepada hal ketawanan di hadapan musuhnya. Demikianlah segala kemuliaan sudah lalu dari pada puteri Sion! segala penghulunya laksana rusa yang tiada mendapat tempat rumput, mereka itu berjalan dengan letihnya di hadapan orang yang mengejar akan dia! Bahwa pada hari kesukarannya dan dalam hal ketawanannya yang sangat, teringatlah Yeruzalem akan segala kesedapan yang padanya dari dahulukala, dan bagaimana bangsanya telah jatuh ke dalam tangan musuh dan tiadalah pembantu padanya, maka segala penganiayanya memandang kepadanya serta mengolok-olokkan kelemahannya. Bahwa sangat besarlah dosa Yeruzalem, sebab itu ia telah jadi seperti seorang najis: Segala orang yang dahulu memberi hormat kepadanya sekarang mencelakan dia, karena telah dilihatnya hal telanjangnya, maka iapun berkeluh kesah dan undur ke belakang. Bahwa najisnya sampai kepada punca pakaiannya; tiada ia sangka akan kesudahannya demikian, sebab itu ia sudah turun amat dalam begitu dan tiadalah penghibur padanya! Ya Tuhan! lihat apalah kesukaranku dan bagaimana musuh mengataskan dirinya dengan sombongnya! Bahwa musuh sudah mengembangkan tangannya atas segala sesuatu yang keinginan kepadanya; bahkan, ia sudah melihat orang kafir masuk ke dalam tempat kesuciannya, akan halnya juga sudah Engkau berfirman, bahwa tiada boleh mereka itu masuk ke dalam sidang-Mu. Segenap bangsanya berkeluh kesah sambil mencahari makan; barang yang indah-indah padanya diberikannya akan beroleh makan akan menyedapkan hatinya! Ya Tuhan! lihatlah kiranya dan pandanglah akan daku bagaimana kehinaan aku. Tiadakah kamu peduli, hai kamu sekalian yang lalu pada jalan? lihatlah dan pandanglah kalau ada penyakit yang sama seperti penyakitku! bagaimana aku dihabiskan dengan kesukaran oleh Tuhan pada hari kehangatan murka-Nya. Dari pada tempat yang tinggi telah dikirim-Nya suatu api ke dalam tulang-tulangku dan ditambahi-Nya akan dia; dibentangkan-Nya suatu jaring di hadapan kakiku, diundurkan-Nya aku ke belakang dan dijadikan-Nya aku seorang celaka yang sakit sepanjang hari. Beratlah tindihnya kuk segala kejahatanku; diikat bersama-sama oleh tangan-Nya dan dikenakan kepada tengkukku! kuatku sudah dilemahkan-Nya, dan akupun diserahkan oleh Tuhan kepada tangan orang yang tiada tertawan olehku. Bahwa Tuhan sudah mencampakkan ke bumi segala orangku yang perkasa, di tengah-tengah aku; diadakan-Nya suatu bicara lawan aku, hendak memecahkan segala orang terunaku; bahwa Tuhan sudah mengirik apitan anggur tuan puteri Yehuda! Maka sebab sekalian ini matakupun menangislah senantisa, air matapun berlinang-linanglah dari pada mataku, karena jauhlah dari padaku penghibur, yang boleh mempersenangkan hatiku! segala anak-anakku sudah binasa sebab musuhpun berkelebihan! Bahwa Sion menadahkan tangannya, tetapi tiadalah penghibur baginya! Tuhan juga sudah berfirman kepada segala musuh Yakub berkeliling, maka di antaranya adalah Yeruzalem seperti seorang najis adanya. Bahwa Tuhan juga adil, karena aku sudah mendurhaka kepada firman-Nya; dengarlah olehmu, hai segala bangsa! Dan lihatlah kesukaranku; bahwa segala anak daraku dan segala orang terunaku sudah dibawa dengan tertawan. Aku sudah berseru-seru kepada segala taulanku, tetapi mereka itu menipukan daku! segala imamku dan segala tua-tuaku sudah putus nyawanya di dalam negeri apabila dicaharinya makan hendak menyedapkan hatinya. Ya Tuhan, lihat apalah bagaimana kepicikan aku! segala isi perutku gementarlah dan hatikupun terbaliklah dalam dadaku, sebab aku sudah mendurhaka sangat begitu. Di luar adalah pedang membuluskan orang, dan di dalam adalah kematian belaka. Mereka itu sudah mendengar keluh kesahku dan tiadalah penghibur padaku. Serta kedengaranlah celakaku kepada segala musuhku, maka sukacitalah hati mereka itu sebab Engkau sudah membuat akan daku demikian. Hendaklah kiranya datang hari yang telah Kautentukan, maka mereka itu akan jadi sama dengan aku. Hendaklah segala kejahatan mereka itu datang di hadapan hadirat-Mu dan buatlah akan mereka itu seperti telah Kaubuat akan daku dari karena segala salahku. Aduh, banyaklah sudah segala keluh kesahku dan hatikupun lemahlah. Bagaimana Tuhan sudah menudungi puteri Sion dengan awan-awan oleh murka-Nya! Kemuliaan Israel sudah dicampakkan-Nya dari langit ke bumi, dan pada masa murka-Nya tiada Ia ingat akan alas kaki-Nya! Bahwa Tuhan sudah menelan semuanya, satupun tiada disayang-Nya! segala kedudukan Yakub sudah dibinasakan-Nya oleh murka-Nya, segala kota benteng puteri Yehuda sudah disamakan-Nya dengan tanah; istana baginda dan segala penghulunyapun sudah diharamkan-Nya. Dengan kehangatan murka-Nya telah ditampasnya tanduk Israel dama sekali; pada masa musuh datang diundurkan-Nya tangan-Nya kanan dan bernyalalah murka-Nya akan Yakub seperti api yang makan keliling! Dibentangkan-Nya busur panah-Nya seperti seorang musuh dan seperti seorang lawanpun diacu-acu-Nya dengan tangan-Nya kanan dan dibunuh-Nya akan segala yang indah-indah kepada mata, kehangatan murka-Nya telah dicurahkan-Nya kepada kemah puteri Sion seperti api. Bahkan, Tuhanpun selaku seorang musuh, ditelan-Nya akan Israel sama sekali, segala maligainyapun sudah ditelan-Nya, dan dibinasakan-Nya segala kota bentengnya dan ditimbunkan-Nya celaka bertambah celaka di atas puteri Yehuda. Dirobohkan-Nya baik pondok baik pagarnya, dan dibinasakan-Nya sidang-Nya, maka telah diadakan Tuhan bahwa di Sion orang melupakan masa raya dan sabat, dan oleh kehangatan murka-Nya telah dibuangnya-Nya akan raja dan akan imam dengan celanya. Bahwa Tuhan sudah menolak mezbah-Nya dan jemulah Ia akan tempat kesucian-Nya! segala pagar tembok maligai itu sudah diserahkan-Nya kepada tangan musuh, maka mereka itu sudah bergaduh-gaduh di dalam rumah Tuhan, ramainya seperti pada hari raya. Bahwa niat Tuhan juga hendak membinasakan pagar tembok puteri Sion; dikenakan-Nya tali sipat; tiada Ia berhenti dari pada menelan; sekarang muramlah kota dan pagar temboknya, bersama-sama ia sudah jadi lemah. Segala pintu gerbangnya sudah tenggelam di dalam tanah, segala kancingnya sudah dibinasakan dan dipecahkan oleh-Nya! Rajanya dan segala penghulunyapun adalah di antara orang-orang kafir! hukumpun tiadalah lagi dan segala nabinyapun tiada lagi beroleh wahyu dari pada Tuhan! Segala tua-tua puteri Sion duduklah di tanah, mereka itu berdiam dirinya, dan menyiram kepalanya dengan abu dan berpakaikan kain karung; segala anak dara Yeruzalem menundukan kepalanya sampai ke bumi. Bahwa mataku bilis dari pada menangis, segala isi perutkupun bergeraklah, limpaku tertumpah ke bumi dari karena luka puteri bangsaku, sebab budak-budak dan anak penyusupun rebahlah pingsan pada lorong-lorong negeri. Katanya kepada emaknya: Di manakah gandum dan air anggur? Di sana mereka itu rebah pingsan seperti orang yang tertikam pada segala lorong negeri! Di sana mereka itu putus nyawa pada ribaan emaknya. Apakah boleh kukatakan kepadamu? bagaimana boleh aku mempersenangkan dikau, hai puteri Yeruzalem! bagaimana boleh aku mendiamkan dan menghiburkan dikau, hai tuan puteri Sion, karena besarlah lukamu seperti laut, siapa gerangan dapat mengobati dikau? Bahwa kepadamu segala nabimu sudah bernubuat dusta dan barang yang bukan-bukan; tiada mereka itu menyatakan kesalahanmu kepadamu, supaya diundurkan dari padamu celaka besar itu; melainkan mereka itu sudah memberitahu kepadamu firman yang dusta dan penipu. Segala orang yang lalu di jalan itu bertepuk-tepuk tangan sebab halmu, mereka itu bersiul dan menggeleng kepala sebab hal puteri Sion, katanya: Inilah dia negeri yang dikatakan makota keelokan dan kesukaan segenap isi bumi? Segala musuhmu ngangakan mulutnya akan dikau; mereka itu bersiul dan mengerut giginya, sambil katanya: Kita sudah menelan dia; bahwa inilah hari yang sudah kita rindukan! sudah kita mendapat dia, sudah kita melihat dia! Bahwa Tuhan sudah membuat barang yang telah diniatkan-Nya; sudah disampaikan-Nya barang yang Ia berfirman dari pada zaman dahulu-dahulu! sudah Ia menumpas dengan tiada menaruh sayang; disukakan-Nya musuhmu sebab halmu dan ditinggikan-Nya tanduk segala lawanmu. Bahwa hati mereka itu menangislah kepada Tuhan: Wai pagar tembok puteri Sion! Biarlah air matamu berlinang-linang seperti anak sungai pada siang dan malam! janganlah engkau bersenang; biji matamupun jangan berhenti! Bangunlah, tangislah sepanjang malam mulai dari pada waktu jaga yang pertama! Curahkanlah hatimu seperti air di hadapan hadirat Tuhan; tadahkanlah tanganmu kepadanya, pohonkanlah akan jiwa anak-anakmu yang terhantar dengan pingsan pada siku segala lorong-lorong sebab lapar! Ya Tuhan, lihatlah kiranya dan pandanglah! siapakah dia yang sudah Kauperbuat demikian? Patutkah perempuan makan anak buahnya, yaitu anak-anak yang diribanya? Patutkah imam dan nabipun dibunuh di dalam tempat kesucian Tuhan? Mereka itu terhantar di tanah dan pada segala lorong, baik tua baik muda; segala anak daraku dan segala orang terunaku sudah rebah dimakan pedang; pada hari murka-Mu sudah Kaubunuh mereka itu, sudah Kaubantai dengan tiada sayang. Segala perkara yang hebat kepadaku sudah Kaupanggil dari maan-mana akan berhimpun seperti kepada hari raya; maka pada hari murka Tuhan seorangpun tiada luput, seorangpun tiada tinggal dengan hidupnya; anak-anak yang telah kuriba dan kupeliharakan itu sudah dibinasakan oleh musuh. Bahwa aku ini seorang yang sudah merasai kesukaran oleh cemeti geram-Nya. Sudah dihantar-Nya dan dijalankan-Nya aku dalam gelap dan bukannya dalam terang. Sungguh beberapa berapa kali dan dengan pelbagai peri diberi-Nya aku merasai tangan-Nya pada tiap-tiap hari. Dikerutkan-Nya dagingku dan kulit tubuhku dan dipatahkan-Nya segala tulang-tulangku. Dilengkung-Nya aku dengan kepahitan dan kesukaran seperti dengan pagar tembok dan dewala. Didudukan-Nya aku di dalam gua-gua yang gelap, seperti orang yang sudah lama mati. Sudah dikepung-Nya aku berkeliling, sehingga tiada boleh aku keluar, dan rantaiku tembaga itu diberatkan-Nya pula. Lagipun apabila aku berseru-seru dan menangis maka doaku didiamkan. Segala jalankau sudah disekat-Nya dengan pagar batu pahat; segala lorongku sudah dibengkang-bengkokkan-Nya. Bahwa Ialah bagiku akan beruang yang mengadang dan akan singa yang mengintai dari pada tempat sembunyi. Segala jalanku sudah dilekak-lekukkan-Nya dan disesatkan-Nya aku pada tempat yang sunyi, dijadikan-Nya aku seorang ketinggalan. Sudah dibentangkan-Nya busur-Nya, dan dijadikan-Nya aku sasaran bagi anak panah-Nya. Diberi-Nya masuk anak panah-Nya sampai ke dalam buah pinggangku. Sepanjang hari aku menjadi suatu sindiran dan permainan bagi segenap bangsaku. Bahwa sudah dikenyangkan-Nya aku dengan kepahitan dan diberi-Nya aku minum hia. Segala gigiku sudah dihancurkan-Nya dengan kersik dan ditekankan-Nya aku dalam abu. Selamat sudah dijauhkan dari pada hatiku, tiada kuketahui lagi akan barang yang baik. Maka sebab itu kataku: Segala beraniku sudah hilang dan segala harapku pada Tuhanpun. Ingatlah kiranya akan kesukaranku dan sengsaraku; semuanya itu hia dan empedu belaka. Hatiku ingat akan hal itu baik-baik, maka tertunduklah hatiku di dalam aku. Maka ini juga hendak kuperhatikan, dan sebab ini haraplah juga aku: Bahwa karena sebab segala kemurahan Tuhan, maka tiada kita dibinasakan sama sekali, dan segala rahmat-Nyapun tiada berkeputusan adanya. Pada tiap-tiap pagi adalah ia itu baharu, dan besarlah setia-Mu! Hendaklah kata hatiku: Tuhan juga bahagianku; sebab itu haraplah aku pada-Nya. Baiklah Tuhan kepada barangsiapa yang menantikan Dia, dan kepada hati yang mencahari Dia. Baiklah orang harap akan selamat dari pada Tuhan dengan berdiam diri. Baiklah pada orang jikalau ia menanggung kuk dari pada masa mudanya. Hendaklah ia duduk pada tempat yang sunyi dan berdiam dirinya, sebab Tuhan sudah menanggungkan dia padanya. Baiklah ditundukkannya mukanya dalam abu, mudah-mudahan adalah pengharapan. Baiklah dibiarkannya pipinya kepada orang yang menampar dia; baiklah ia kenyang-kenyang dengan kecelaan. Karena tiada Tuhan menolak sampai selama-lamanya, melainkan setelah sudah memberi dukacita, dikasihankan-Nya pula dengan sebesar-besar kemurahan-Nya. Karena adapun disiksakan-Nya atau didukacitakan-Nya anak-anak manusia itu bukan dengan sukahati-Nya. Apabila dipijak-pijak dengan kaki akan orang yang terhantar di bumi dengan terbelenggu, apabila orang mendolak-dalikkan perkara orang yang benar di hadapan hadirat Allah taala, apabila orang menganiayakan orang miskin dalam acaranya, bukankah dilihat oleh Tuhan akan sekalian itu? Siapakah dapat suruh menjadi barang sesuatu yang tiada dipesan oleh Tuhan? Bukankah dari pada mulut Allah taala juga keluarlah mana yang baik dan mana yang jahat? Mengapa maka mengaduh manusia yang hidup atau orang sebab disiksa dosanya? Baiklah kita memeriksai dan menyelidik akan segala jalan kita serta hendaklah kita kembali kepada Tuhan! Baiklah kita menadahkan tangan dan hatipun kepada Allah yang di dalam sorga! Bahwa kami sudah bersalah dan kamipun sudah mendurhaka; maka tiada Engkau mengampuni. Engkau sudah menudungi kami dengan murka dan sudah menghambat akan kami; Engkau sudah membunuh dengan tiada menaruh sayang! Bahwa Engkaupun sudah mengelubungi diri-Mu dengan awan-awan, sehingga barang suatu pinta doapun tiada dapat menerusinya. Engkau sudah menjadikan kami akan ampas dan sampah di antara segala bangsa. Segala musuh kami mengangakan mulutnya akan kami. Kegentaran dan keleburan telah menjadi bahagian kami, dan lagi kerusakan dan kebinasaan. Air mataku berlinang-linang seperti aliran anak sungai, sebab luka puteri bangsaku. Mataku mencucurkan air mata dengan tiada berhentinya; tiadalah barang perhentian. Sampai Tuhan memandang dan menilik dari pada sorga. Kuat tubuhku dihabiskan oleh menangis akan hal segala anak dara negeriku. Orang yang bermusuh dengan aku tiada dengan sebab itu sudah sangat mengejar akan daku seperti akan seekor burung. Mereka itu sudah menumpas nyawaku di dalam keleburan dan dilontarkannya pula batu kepadaku. Bahwa segala airpun sudah mengalun-alun di atas kepalaku, lalu kataku: Sudah putuslah harapku. Maka berseru-serulah aku kepada nama-Mu, ya Tuhan! dari dalam keleburan itu; maka Engkaupun mendengar akan bunyi suaraku; jangan apalah Engkau menjauhkan telinga-Mu dari pada keluh kesahku dan dari pada tangisku! Engkau telah hadir pada masa aku berseru-seru kepada-Mu! maka firman-Mu: Janganlah engkau takut! Ya Tuhan! Engkau juga sudah membantu aku dalam acaraku; Engkau juga sudah menebus nyawaku! Ya Tuhan! Engkau sudah melihat segala salah yang dibuat orang kepadaku; benarkan apalah halku! Bahwa Engkau sudah melihat segala bengisnya, dan segala rekanya akan daku! Ya Tuhan! Engkau sudah mendengar segala pengolok-oloknya dan segala rekanya akan daku! Perkataan mulut segala lawanku, dan segala bencana mereka itu pada sepanjang hari. Lihatlah oleh-Mu akan duduk dan bangun mereka itu; bahwa aku menjadi baginya akan permainannya. Ya Tuhan, balaslah kiranya kepada mereka itu sekadar perbuatan tangannya! Bubuhlah suatu tutupan pada hati mereka itu, dan kutuk-Mu biarlah menjadi bahagiannya! Usirlah akan mereka itu dengan murka-Mu dan binasakanlah mereka itu dari bawah langit Tuhan. Wah! bagaimana sudah suramlah emas, serta berubahlah emas yang amat baik adanya! batu-batu tempat sucipun berkaparanlah pada siku segala lorong-lorong! Adapun segala anak-anak Sion, yang ternilai dengan emas tua, bagaimana sekarang mereka itu dibilang sama dengan buli-buli, yang perbuatan tangan penjunan! Jikalau mina gajah sekalipun diturukannya teteknya serta menyusui anak-anaknya, maka puteri bangsaku itu bengislah adanya, selaku burung unta di padang belantara. Lidah anak penyusu lekatlah pada langitan mulutnya dari dagaha; segala anak-anak minta makan, tetapi seorangpun tiada yang membahagi makanan kepadanya. Orang yang dahulu makan segala nikmat, sekarang pingsan dari lapar dalam segala lorong-lorong; dan orang yang dahulu dipeliharakan dengan diberi pakai sekelat kirmizi, sekarang duduk pada timbunan abu. Maka besarlah dosa puteri bangsa-Ku dari pada dosa Sodom, yang telah dibongkar dalam sesaat jua, dan tiada tangan berlelah sebabnya. Dahulu segala penghulunya suci dari pada salju, putih dari pada air susu dan cahaya tubuhnya terlebih dari pada cahaya mutiara, dan parasnyapun seperti permata nilam. Sekarang parasnya muram dari karena kehitam-hitaman, tiada lagi ketahui oranglah akan dia di jalan; kulit tubuhnya lekatlah pada tulang-tulangnya dan sudah kering seperti kayu. Untunglah orang yang mati dimakan pedang dari pada orang yang mati sebab lapar; karena orang ini makin lama makin surut seperti orang yang tertikam, sebab tanahnya tiada lagi berhasil. Tangan perempuan yang memang sayang perangainya, itu sudah merebus anaknya, dikenyangkannya dirinya dengan dagingnya pada masa kepecahan puteri bangsa-Ku. Bahwa Tuhan sudah menyempurnakan geram-Nya, sudah dicurahkan-Nya segala kehangatan murka-Nya dan dinyalakan-Nya suatu api di dalam Sion, yang makan habis akan dia sampai kepada segala kaki temboknya! Maka segala raja di bumi dan segala isi duniapun tiada boleh percaya, bahwa orang pelawan dan musuh dapat masuk dari pada pintu-pintu gerbang Yeruzalem! Maka ia itu dari karena dosa segala nabinya dan salah segala imamnya, yang sudah menumpahkan darah orang yang tiada bersalah di tengah-tengahnya. Seperti orang buta berkelilinglah mereka itu pada segala lorong serta berlumurkan dirinya dengan darah, sehingga takutlah orang menjamah pakaiannya. Tak dapat tiada orang berseru-seru akan dia: Lalulah kamu, ialah seorang najis! Lalulah, lalulah, jangan jamah akan dia! Lagipun barang ke mana mereka itu sudah lari serta mengembara, kata orang di antara segala bangsa kafir: Tak boleh mereka itu lagi duduk di sini! Wajah Tuhan sudah menghamburkan mereka itu, tiada dipandang-Nya akan mereka itu lagi, karena tiada mereka itu sayang akan imam-imam dan tiada dikasihankannya akan segala tua-tua. Lagipun sampai buta mata kami merenung-renung kepada pertolongan kami yang sia-sia, dan lagi kami mengamat-amati kepada suatu bangsa yang tiada dapat membantu. Pada masa itu dikejar oranglah akan kami, sehingga tiada dapat kami balik ke sana ke mari; pada masa itu kesudahan kami hampirlah, dan genaplah segala hari kami; wai, kesudahan kami sudah sampai! Segala pengusir kami pantas dari pada burung nasar di udara; di atas pegunungan disambarnya akan kami dengan sangat geramnya, dan di padangpun diadang-adangnya akan kami! Adapun orang yang disiram bagi Tuhan, yang indah kepada kami seperti nafas, ia itupun sudah tertangkap dalam keleburan mereka itu, maka akan halnya telah kami berkata demikian: Di bawah naungnya juga kami akan hidup di antara segala bangsa kafir! Bergemarlah dan bersukacitalah engkau, hai puteri Edom, yang duduk di benua Uz! Maka kepadamu juga diunjuk piala itu, sehingga terhantar engkau dengan mabuk dan telanjang! Hai puteri Sion! habislah sudah kesalahanmu; tiada lagi dicuca oranglah akan dikau! Hai puteri Edom! dibalasnya kelak segala kejahatanmu dan dinyatakannya segala dosamu! Ya Tuhan! ingat apalah akan barang yang sudah berlaku atas kami, lihatlah dan pandanglah akan hal kami dicelakan ini! Bahwa bahagian pusaka kami sudah jatuh ke dalam tangan orang keluaran, dan segala rumah kamipun ke dalam tangan orang helat. Bahwa kami ini anak piatu yang tiada berbapa, dan ibu kamipun seperti perempuan janda adanya. Air minumpun kami beli dengan uang juga dan kayu apipun kami bayar besar harganya. Kami merasai sengsara pada tengkuk kami, dan kami dikejar sampai letih lesu; tiadalah perhentian bagi kami. Kami sudah berjabat tangan dengan orang mesir dan dengan orang Asyurpun, hendak dikenyangkan dengan makanan. Bahwa segala bapa kami sudah berbuat dosa; sekarang mereka itu tiada lagi, maka kami ini menanggung segala kesalahannya. Hamba-hambapun memerintahkan kami, maka seorangpun tiada yang menyentak kami dari dalam tangannya. Kami pergi mencahari makan dengan membelanjakan nyawa kami, dari karena pedang di padang belantara. Kulit tubuh kami sudah jadi hitam seperti dapur dari karena kesangatan lapar. Mereka itu sudah menggagahi segala perempuan di Sion dan segala anak dara di dalam negeri-negeri Yehuda. Mereka itu sudah menggantungkan segala penghulu pada kayu dan muka orang tua-tuapun tiada diindahkannya. Disuruhnya segala orang teruna berkisar dan segala budak-budakpun berhuyung-huyung di bawah kayu. Tiadalah lagi orang tua-tua di dalam pintu gerbang; orang terunapun berhenti dari pada memetik permainannya. Lenyaplah sudah segala kesukaan hati kami, dan tepuk tari kami sudah berubah menjadi dukacita. Makota sudah gugur dari pada kepala kami! Wai bagi kami, maka kami sudah berbuat dosa begitu! Maka itulah sebabnya hati kami letih lesu, dan itulah sebabnya mata kamipun kaburlah! Oleh sebab bukit Sion yang sudah rusak, sehingga segala rubah berjalan di atasnya! Ya Tuhan! Engkau bersemayamlah sampai selama-lamanya; arasy-Mu itu kekal turun-temurun! Mengapa kiranya Engkau melupakan kami sama sekali? dan meninggalkan kami selama-lamanya? Ya Tuhan! balikkan apalah kami kepada-Mu, niscaya kami akan balik juga! baharuilah kiranya segala hari kami seperti dahulu. Masakan Engkau sudah membuang kami sama sekali! masakan Engkau sangat murka akan kami dengan tiada beperhinggaan? Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang ketiga puluh, bulan yang keempat dan pada lima hari bulan itu, pada masa aku di antara segala orang yang sudah dipindahkan di tepi sungai Khaibar, tiba-tiba terbukalah langit, sehingga kelihatanlah kepadaku beberapa khayal dari pada Allah. Maka pada lima hari bulan itu, tahun yang kelima kemudian dari pada raja Yoyakhin dipindahkan dengan tertawan, datanglah firman Tuhan kepada Yehezkiel bin Buzi, imam di benua orang Kasdim, dekat dengan sungai Khaibar; maka di sana tangan Tuhan berlakulah atasku. Maka kulihat bahwasanya adalah suatu tofan datang dari sebelah utara, sebuah awan yang kabus berisi api dan suatu cahaya kelilingnya, maka dari tengahnya, dari tengah-tengah api itu kelihatanlah sesuatu yang seperti tembaga berkilat. Dan lagi dari tengahnya keluarlah rupa binatang empat ekor, maka inilah rupanya: Adalah padanya seperti rupa manusia juga. Dan tiap-tiap binatang itu bermuka empat, dan pada tiap-tiapnya adalah empat sayapnya, maka kakinya luruslah dan tapak kakinya seperti kuku lembu, gilang-gemilang seperti tembaga yang terupam. Dan di bawah sayapnya adalah tangan manusia pada keempat pihaknya, dan satu muka dan satu sayap adalah pada tiap-tiap keempat pihaknya itu. Maka segala sayapnya bersambatlah satu dengan satu, apabila ia berjalan tak usah ia berpaling dirinya, melainkan apabila ia berjalan ia menuju tempat yang di hadapan mukanya. Maka adalah rupa mukanya demikian: Adalah muka manusia dan muka singa pada sebelah kanannya dan muka lembu dan muka burung nasar pada sebelah kirinya, tiap-tiap muka itu arah ke pihaknya. Maka segala mukanya dan sayapnya bercerai di atas; segala sayap itu berdua-dua bersambat dan dengan dua ditudungkannyalah tubuhnya. Demikianlah masing-masingnya berjalan menuju tempat yang di hadapan mukanya; barang ke mana yang dikehendaki oleh Roh, ke sanapun berjalanlah ia, maka dalam berjalan itu tiada ia berpaling dirinya. Maka adapun rupa segala binatang itu kelihatannya seperti bara api yang bernyala, seperti pedamaran rupanya, dan lagi adalah api mengalir selalu di antara segala binatang itu, dan api itupun bercahayalah dan dari dalam api itupun keluarlah halilintar. Apabila binatang itu berjalan dan balik pula maka adalah seperti halilintar sabung-menyabung rupanya. Maka bila kulihat binatang itu sesungguhnya di tanah adalah suatu jentera pada sisi tiap-tiapnya, yang ada empat tepinya. Maka rupa jentera dan perbuatannya seperti warna permata firuzah, dan rupanya sama pada keempat tepinya, dan lagi rupanya dan perbuatannya seperti kalau ada jentera lagi pada sama tengah jentera itu. Apabila berpusing, maka berpusinglah ia kepada keempat pihaknya, tiada ia berpaling dirinya apabila ia berpusing itu. Maka birai-birainya adalah amat tinggi dan hebat rupanya, karena birai-birai itu penuh dengan mata keliling pada keempat pihaknya. Apabila berjalanlah binatang itu maka berpusinglah segala jentera itupun pada sisinya, dan apabila binatang itu naik dari atas bumi, maka segala jentera itupun naiklah. Barang ke manapun dikehendaki oleh roh, ke sanapun perginya; apabila roh itu hendak berjalan, lalu segala jentera itu terangkat sertanya, karena roh binatang itu adalah di dalam segala jentera itu. Apabila ini berjalan, lalu itupun berpusinglah; apabila ini berhenti, lalu itupun berhentilah; apabila ia naik dari atas bumi, segala jentera itupun terangkatlah sertanya, karena roh binatang itu adalah di dalam segala jentera itu. Dan di atas kepala segala binatang itu adalah rupa bentangan langit, kelihatannya seperti hablur dan amat hebat, ia itu terbentang di atas kepalanya. Maka di bawah bentangan langit itu adalah sayapnya terkembang tegak-tegak sampai bertemu satu dengan satu; tambahan pula adalah pada masing-masing itu lagi dua sayap, yang dipakainya pada kiri kanannya akan menudungi tubuhnya. Maka apabila mereka itu berjalan kudengar bunyi sayapnya seperti bunyi air banyak menderu, seperti bunyi guruh Yang Mahakuasa, seperti bunyi petir dan seperti bunyi suatu tentara! Maka pada mereka itu berhenti dijuntaikannya sayapnya. Apabila berbunyilah guruh dalam bentangan langit yang di atas kepalanya, maka berhentilah ia dan dijuntaikannya sayapnya. Maka di atas bentangan langit yang di atas kepalanya itu adalah seperti rupa arasy, rupanya seperti permata nilam dan di atas rupa arasy itu adalah seperti rupa manusia bersemayam di atasnya. Maka kulihat satu seperti tembaga gemerlapan dengan rupa api di dalamnya, maka keliling pinggangnya lalu ke atas dan dari pada pinggangnya lalu ke bawah kulihat seperti api belaka, dan kelilingnya adalah cahaya yang amat mulia. Seperti rupa pelangi di dalam awan-awan pada masa hujan begitulah rupa cahaya yang mulia itu berkeliling. Demikianlah rupa kemuliaan Tuhan. Demi kulihat itu maka sujudlah aku dengan mukaku di tanah, lalu kudengar suatu bunyi suara yang berkata. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! bangkitlah engkau berdiri dengan kakimu, maka Aku hendak befirman kepadamu! Maka dalam antara Ia berfirman kepadaku datanglah suatu roh ke dalam aku, yang mendirikan aku dengan kakiku, lalu kudengar Ia yang berfirman kepadaku. Maka firman-Nya kepadaku demikian: Hai anak Adam! Aku menyuruhkan dikau kepada bani Israel, kepada bangsa yang bantahan, yang sudah mendurhaka kepada-Ku; baik mereka itu baik segala nenek moyangnyapun sudah mendurhaka kepada-Ku sampai kepada hari ini juga. Karena mereka itulah anak-anak yang tebal mukanya dan tegar hatinya, kepadanya Aku menyuruhkan dikau, dan kepadanyapun hendaklah kaukatan: Demikianlah firman Tuhan Hua! Adapun akan mereka itu mau dengar atau tiada mau dengar, karena mereka itu suatu bangsa bantahan, maka akan diketahuinya juga, bahwa di antaranya adalah seorang nabi. Maka engkau, hai anak Adam! janganlah takut akan mereka itu dan janganlah takut akan perkataannya, jikalau keliling engkau adalah duri dan onak dan engkaupun duduk di antara kelajengking sekalipun! janganlah takut akan perkataannya dan janganlah gentar akan mukanya, karena mereka itulah suatu bangsa yang durhaka! Dan hendaklah kaukatakan segala firman-Ku kepadanya, jikalau mereka itu mau dengar atau tiada mau dengar, karena mereka itu bantahan adanya. Tetapi hai anak Adam! hendaklah engkau mendengar barang yang Aku berfirman kepadamu, janganlah engkau bantahan seperti bangsa bantahan ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah barang yang Kuberikan dikau. Pada masa itu kulihat, heran, maka adalah suatu tangan diunjuk kepadaku, heran, maka dalamnya adalah suatu gulungan surat; maka dibukakan-Nya surat itu di hadapan aku, dan adalah ia itu bersuratan pada kedua mukanya dan barang yang tersurat padanya itulah beberapa biji ratap dan pengaduh dan pengeluh! Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! makanlah barang yang kaudapat; makanlah akan gulungan surat ini, lalu pergilah berkata-kata kepada bangsa Israel. Maka kungangakan mulutku, lalu diberi-Nya aku makan gulungan surat itu, sambil firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! hendaklah engkau kenyangkan perutmu dengan gulungan surat ini, yang Kuberikan dikau. Lalu kumakan, maka dari manisnya adalah ia itu dalam mulutku seperti air madu. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! pergilah engkau mendapatkan bangsa Israel dan berkatalah kepada mereka itu dengan firman-Ku. Karena bukan engkau disuruhkan kepada suatu bangsa yang berbahasa dalam-dalam dan yang berat lidahnya, melainkan kepada bangsa Israel juga. Dan bukannya kepada pelbagai bangsa yang berbahasa dalam-dalam dan yang berat lidahnya, yang tiada dapat engkau mengerti perkataannya; masakan tiada mereka itu mau mendengar juga, jikalau kiranya Kusuruhkan dikau kepadanya! Tetapi bangsa Israel itu akan tiada mau mendengar katamu, sebab mereka itu tiada mau mendengar akan firman-Ku; karena segenap bangsa Israel itu keraslah dahinya dan tegarlah hatinya. Bahwasanya Akupun menjadikan mukamu tebal seperti muka mereka itu dan dahimu keras seperti dahi mereka itu. Kujadikan dahimu seperti intan dan keras dari pada batu gunung; jangan engkau takut akan mereka itu dan jangan engkau gentar akan mukanya, jikalau mereka itu bangsa yang bantahan sekalipun! Dan lagi firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! segala firman-Ku yang hendak Kukatakan kepadamu kelak, taruhlah akan dia di dalam hatimu, sebagaimana engkau sudah mendengar dia dengan telingamu! Dan pergilah engkau mendapatkan mereka itu yang sudah dipindahkan dengan tertawan, yaitu kepada bani bangsamu, berkata-katalah kepada mereka itu dan katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua! kendatilah mereka itu mau dengar atau tidak. Maka oleh Roh diangkat akan daku, lalu kudengar dari belakangku suatu suara yang amat gempita, bunyinya: Segala puji bagi kemuliaan Tuhan dari dalam tempatnya! Dan lagi bunyi sayap segala binatang yang mengepak-epak, kena satu dengan satu, dan bunyi segala jenterapun bersama-sama, suatu bunyi yang amat gempita. Demikianlah peri diangkatlah oleh Roh akan daku, lalu dibawa-Nya aku; maka pergilah aku dengan dukacita besar dan susah hatiku, karena tangan Tuhan adalah berat padaku. Maka pergilah aku mendapatkan mereka yang telah dipindahkan ke Tel-Abib, dan yang duduk di tepi sungai Khaibar, dan yang sudah membangunkan rumahnya di sana; maka tinggallah aku di sana tujuh hari lamanya di antara mereka itu dengan tercengang-cengang. Maka pada kesudahan tujuh hari itu tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! sudah Kuangkat engkau akan penunggu kepada bangsa Israel, supaya engkau mendengar firman itu dari pada mulut-Ku dan engkau menasehatkan mereka itu dari pada pihak-Ku. Apabila firman-Ku akan hal orang fasik demikian: Tak dapat tiada engkau akan mati kelak! maka tiada engkau menasehatkan dia dan satupun tiada katamu akan menasehatkan orang fasik itu dari pada jalannya yang jahat, supaya engkau menghidupi dia, bahwasanya orang fasik itupun akan mati di dalam kesalahannya, tetapi darahnya akan Kutuntut dari pada tanganmu. Tetapi apabila engkau sudah menasehatkan orang fasik itu dan tiada ia bertobat dari pada kejahatannya dan dari pada jalannya yang salah, niscaya orang itu akan mati kelak dalam kejahatannya, tetapi jiwamu akan kaulepaskan. Atau jikalau kiranya seorang yang benar itu undur dari pada jalan yang betul serta berbuat jahat, dan Kuadakan suatu kesentuhan baginya, sehingga matilah ia, jikalau sudah tiada engkau menasehatkan dia, maka iapun akan mati dalam dosanya, dan segala kebajikan yang telah dibuatnya, itu tiada akan diingat lagi, tetapi darahnya akan Kutuntut juga dari pada tanganmu. Tetapi jikalau engkau sudah menasehatkan orang yang benar itu, supaya jangan orang yang benar itu berbuat dosa, lalu tiada juga ia berbuat dosa, maka iapun akan hidup, sebab telah ia menerima nasehat, dan jiwamupun akan kaulepaskan. Maka tangan Tuhan adalah lagi berlaku atasku di sana serta firman-Nya kepadaku: Bangkitlah engkau, pergilah ke lembah, maka di sana Aku akan berfirman kepadamu. Maka bangkitlah aku lalu pergi ke lembah itu, heran, maka kemuliaan Tuhan adalah berdiri di sana, sama seperti kemuliaan yang telah kulihat di tepi sungai Khaibar; maka sujudlah aku dengan mukaku ke tanah. Tetapi Rohpun masuklah dalam aku, didirikannyalah aku dengan kakiku, lalu berfirmanlah Ia kepadaku, demikianlah firman-Nya kepadaku: Pergilah engkau, kurungkanlah dirimu di dalam rumahmu. Karena akan dikau, hai anak Adam! sesungguhnya dibubuhnya tali kelak padamu dan diikatnya engkau dengan dia, sehingga engkau tiada dapat keluar ke tengah-tengah mereka itu. Dan lagi Kulekatkan kelak lidahmu pada langitan mulutmu, sehingga engkau akan kelu, dan tiada lagi engkau seorang penegur baginya, karena mereka itulah suatu bangsa yang bantahan adanya. Tetapi apabila Aku berfirman kepadamu, Aku membukakan mulutmu kelak, lalu hendaklah kaukatakan kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua! Barangsiapa yang mau dengar, baiklah; tiada mau dengarpun baiklah; karena mereka itulah suatu bangsa yang bantahan. Maka engkau, hai anak Adam! ambillah olehmu akan sebuah batu bakar, letakkanlah dia di hadapanmu dan gambarkanlah padanya rupa negeri Yeruzalem. Dan tuliskanlah dia seperti dikepung dan perbuatlah pelbagai perkakasan pelanggar akan dia dan dirikanlah penumbuk tembok akan dia dan taruhlah akan balatentara tentang dengan dia dan bubuhlah penumbuk tembok akan dia berkeliling. Dan lagi ambillah olehmu akan sebuah kuali besi, taruhlah akan dia menjadi dinding besi di antara engkau dengan negeri itu, dan tujukanlah mukamu kepadanya, seolah-olah engkau juga yang menyerang dia. Biarlah ini suatu tanda bagi bangsa Israel! Maka dalam antara itu hendaklah engkau berbaring pada sisimu kiri dan bubuhlah padanya kesalahan bangsa Israel; sekadar bilangan hari engkau berbaring pada sisimu itu engkaupun akan menanggung kesalahan mereka itu. Maka Kujadikan kelak bagimu segala tahun kesalahan mereka itu sama dengan bilangan segala hari itu, tiga ratus sembilan puluh hari lamanya engkau akan menanggung kesalahan bangsa Israel. Setelah sudah engkau menggenapi segala hari itu, lalu pada kedua kalinya hendaklah engkau berbaring pada sisimu kanan, maka engkau akan menanggung kesalahan bangsa Yehudapun empat puluh hari lamanya; tiap-tiap setahun sudah Kujadikan bagimu akan sehari. Maka hendaklah selalu kautujukan mukamu arah ke kepungan Yeruzalem dan lenganmu hendaklah tersingsing, maka dengan demikian peri hendaklah engkau bernubuat akan halnya. Maka sesungguhnya Aku akan membubuh tali padamu, supaya jangan engkau berbalik dirimu dari pada sisimu satu kepada sisimu satunya, sampai sudah kepada engkau menggenapi segala hari pengepunganmu. Dan lagi hendaklah diambil olehmu akan gandum dan syeir dan kacang dan miju dan sekui dan cawak, bubuhlah dia dalam sebuah bejana dan buatlah roti dari padanya akan dirimu; maka seturut bilangan segala hari engkau berbaring pada sisimu satu itu, tiga ratus sembilan puluh hari lamanya, hendaklah engkau makan dia. Adapun makanan yang akan kaumakan itu hendaklah beratnya dua puluh syikal pada sehari, dan hendaklah engkau makan dia tiap-tiap waktu sedikit. Dan lagi airpun hendaklah kauminum dengan takarannya, yaitu seperenam hin, tiap-tiap waktu sedikit. Dan lagi hendaklah engkau makan sebuah apam syeir dan membakar dia di hadapan mata mereka itu dengan tahi yang sudah keluar dari pada manusia. Serta firman Tuhan: Demikianlah segala bani Israel akan makan roti dengan najisnya di antara orang-orang kafir, kepadanya Aku akan menghalaukan mereka itu. Maka sembahku: Ya Tuhan Hua! bahwasanya belum pernah jiwaku menjadi najis, belum pernah aku makan bangkai atau barang binatang yang tercarik-carik dari pada kecilku datang kepada hari ini, dan daging busukpun belum pernah masuk ke mulutku. Lalu firman-Nya kepadaku: Bahwasanya Aku memberikan dikau tahi lembu akan ganti tahi manusia, hendaklah engkau sediakan rotimu dengan dia. Dan lagi firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! bahwasanya Aku memutuskan kelak bekal roti dari pada Yeruzalem, sehingga mereka itu akan makan rotinya dengan ditimbang dan dengan percintaan hatinya dan airnyapun mereka itu akan minum dengan ditakar dan dengan bimbang hatinya; sehingga sama sekali mereka itu kekurangan roti dan air dan seorang memandang kepada seorang dengan bimbang hatinya dan mereka itu makin lama makin habis dalam kejahatannya. Maka engkau, hai anak Adam! ambillah olehmu akan pisau yang tajam, akan sebilah kerampagi orang pencukur, ambillah akan dia dan jalankanlah dia atas kepalamu dan atas janggutmu, kemudian ambillah akan dirimu sebuah neraca akan membahagi rambut itu. Sepertinya hendaklah kaubakar habis dengan api di tengah-tengah negeri, apabila genaplah segala hari kepungan itu; dan sepertiganya hendaklah kauambil dan tetaklah dengan pedang kelilingnya, dan sepertiganya hendaklah engkau hamburkan kepada angin, karena Aku kelak menghunus pedang di belakang mereka itu. Dan lagi hendaklah engkau mengambil sedikit dari padanya, simpulkanlah dia di dalam punca jubahmu. Tetapi dari padanya hendaklah kauambil lagi barang sedikit, campakkanlah ke tengah-tengah api, maka dari padanya akan terbit suatu api yang menjulang kepada segenap rumah Israel. Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa Yeruzalem ini sudah Kutaruh di tengah-tengah segala bangsa dan beberapa negeripun kelilingnya. Tetapi dengan jahat sengajanya dilanggarnya segala hukum-Ku terlebih dari pada segala orang kafir, dan dilanggarnya segala syariat-Ku terlebih dari pada segala negeri yang kelilingnya; karena sudah dibuangnya akan segala hukum-Ku dan tiada ia berjalan setuju dengan syariat-Ku. Maka sebab itu firman Tuhan Hua demikian: Tegal kamu sudah terlebih jahat dari pada segala bangsa yang kelilingmu, dan kamu tiada berjalan setuju dengan syariat-Ku dan tiada menurut hukum-Ku, bahkan, jikalau hukum segala bangsa kafir yang kelilingmu sekalipun tiada juga kamu menurut dia, maka sebab itu firman Tuhan Hua demikian: Bahwasanya dari pada pihak-Ku juga akan berlaku ini atasmu, karena Aku kelak akan memutuskan hukum di tengah-tengah kamu di hadapan mata segala bangsa kafir. Maka Aku akan memperbuat kepadamu barang yang belum pernah Kuperbuat dan yang tiada akan Kuperbuat lagi kemudian, maka ia itu sebab segala perkaramu yang kebencian itu. Maka sebab itu di antara kamu bapa akan makan anaknya dan anak-anakpun akan makan bapanya! dan Aku akan memutuskan hukum di antara kamu dan menghamburkan lebihnya kamu kepada segala angin. Maka sebab itu sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan tiada, sebab kamu sudah menajiskan tempat kesucian-Ku dengan segala perkaramu yang kebencian lagi keji itu, masakan tiada Aku mencukur habis semuanya; mata-Kupun tiada akan sayang dan Akupun tiada akan menaruh kasihan. Sepertiga kamu akan mati oleh bala sampar, dan dihabiskan oleh lapar di tengah-tengah kamu; dan sepertiga pula akan rebah mati dimakan pedang dalam segala jajahanmu; dan sepertiga pula akan Kuhamburkan kepada segala angin serta menghunus pedang di belakang mereka itu. Demikianlah murka-Ku akan disempurnakan dan Aku menanggungkan kelak kehangatan amarah-Ku kepada mereka itu dan memuaskan diri-Ku, maka diketahuinya kelak bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman demikian dengan gairah-Ku, apabila Aku menyempurnakan kehangatan amarah-Ku kepadanya. Dan Kujadikan dikau akan suatu kerusakan dan kecelaan di antara segala orang kafir yang ada keliling engkau, di hadapan mata segala orang yang berjalan lalu. Sehingga kecelaan dan kecucaan itu akan suatu pengajaran dan kecengangan bagi segala orang kafir yang ada keliling kamu, apabila Aku memutuskan hukum di antara kamu dengan murka dan kehangatan amarah dan siksa yang amat hebat; bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman demikian! Apabila Aku menyuruhkan di antaranya segala anak panah bala kelaparan yang jahat dan yang membinasakan, dan yang Kusuruhkan kelak akan membinasakan kamu; karena Aku akan menambahi kelaparan atas kamu, sehingga Kuputuskan segala bekal roti dari padamu. Bahkan, Aku menyuruhkan kepadamu kelak bala kelaparan dan binatang yang buas, yang akan membuluskan kamu; maka bala sampar dan ketumpahan darah, kelak bersama-sama berlaku atas kamu, apabila Kudatangkan pedang di antara kamu; bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman demikian! Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu ke gunung Israel dan bernubuatlah akan halnya; katakanlah: Hai segala gunung Israel, dengarlah olehmu firman Tuhan Hua! demikianlah firman Tuhan Hua kepada segala gunung dan bukit dan lembah dan padang: Bahwasanya Aku mendatangkan atas kamu pedang dan segala tempatmu yang tinggi-tinggi itu akan Kubinasakan. Dan segala mezbahmu akan dirobohkan dan segala tiang syamsiatmu akan dihancurkan, dan Aku mengadakan kelak bahwa segala orangmu yang tertikam itu rebah mati di hadapan segala berhala tahimu. Bahkan, bangkai-bangkai bani Israel akan Kucampakkan kelak di hadapan segala berhala tahinya, dan segala tulang-tulangmu akan Kuhamburkan keliling segala mezbahmu! Pada segala tempat kedudukanmu negeri-negeri akan jadi kerobohan batu dan segala panggungpun menjadi belukar, sehingga habislah sudah segala mezbahmu menjadi kerobohan batu, dan segala berhala tahimu dihancurkan dan dibinasakan dan segala tiang syamsiatmu dipecahkan dan segala perbuatanmupun dihapuskan. Apabila di tengah-tengahmu semuanya rebah mati, baharu kamu akan tahu bahwa Aku ini Tuhan. Tetapi dari padamu Kutinggalkan lagi beberapa orang yang luput dari pada pedang di antara segala orang kafir, apabila kamu sudah dicerai-beraikan kepada segala negeri. Pada masa itu segala orangmu yang sudah luput itu kelak teringat akan Daku di antara segala orang kafir kepadanya mereka itu sudah dihantar dengan tertawan; apabila Aku sudah menghancurkan hati mereka itu yang berzinah, yang selalu undur dari pada-Ku dan mata mereka itu yang sudah mengikut berhala tahinya dengan berzinah, maka mereka itu kelak jemu akan dirinya dari karena segala kejahatan yang telah dibuatnya sekadar segala perbuatannya yang keji itu. Maka diketahuinya kelak bahwa Aku ini Tuhan! Bukan cuma-cuma Aku sudah berfirman bahwa Aku hendak melakukan segala jahat itu atasnya. Demikianlah firman Tuhan Hua: Tamparlah dengan tanganmu dan berentak-entaklah kaki sambil katamu: Aduh! akan segala perbuatan yang keji dan segala kejahatan bangsa Israel, yang akan rebah mati dimakan oleh pedang dan oleh bala kelaparan dan bala sampar. Barangsiapa yang jauh itu akan mati oleh bala sampar, barangsiapa yang dekat itu akan mati dimakan pedang, dan barangsiapa yang lagi tinggal dan sudah luput itupun akan mati kelaparan. Demikianlah peri Aku memuaskan kelak kehangatan murka-Ku akan mereka itu! Maka pada masa itu akan kamu ketahui bahwa Akulah Tuhan, apabila segala orangnya yang mati dibunuh itu terhantar di tengah-tengah segala berhala tahinya dan keliling segala mezbahnya dan di atas segala bukit yang tinggi dan di atas kemuncak segala gunung dan di bawah segala pokok yang hijau dan di bawah segala pohon beraksa yang berdahan besar-besar, di tempat-tempat mereka itu biasa membakar dupa bagi segala berhala tahinya. Karena Aku akan mengedangkan tangan-Ku kelak akan melawan mereka itu dan Kubinasakan tanah itu, bahkan, terlebih binasa ia itu dari pada padang Dibelata, pada segala tempat kedudukan mereka itu. Demikianlah akan diketahui olehnya bahwa Aku inilah Tuhan! Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai engkau, anak Adam! demikianlah firman Tuhan Hua akan hal tanah orang Israel: Kesudahannya sudah sampai! Kesudahannya sudah datang kepada keempat penjuru tanahnya. Sekarang kesudahanmupun sudah sampai! dan Kusuruhkan murka-Ku kepadamu dan Kuhukumkan dikau sekadar segala kelakuanmu, dan segala perbuatanmu yang keji itu Kudatangkan atasmu! Maka mata-Ku tiada akan sayang dan Akupun tiada menaruh kasihan, melainkan segala kelakuanmu akan Kubalas kepadamu, dan segala perbuatanmu yang keji itu akan pulang kepadamu, dan kamupun akan mengetahui bahwa Aku ini Tuhan! Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa suatu jahat yang tiada setaranya, sesungguhnya jahat itu sudah datang. Kesudahan itu telah sampai, kesudahan itu telah sampai, ia itu bangun melawan dikau, bahwasanya ia itu sudah sampai. Ketika akhir sudah datang atasmu, hai orang isi negeri itu! masanya sudah datang, harinyapun sudah hampir; bunyinya gempita terlebih dari pada gemuruh gunung. Sekarang hampir-hampir Aku mencurahkan kehangatan amarah-Ku atas kamu dan menyempurnakan murka-Ku akan kamu dan menghukumkan dikau sekadar kelakuanmu dan mendatangkan atasmu segala perbuatanmu yang keji itu. Maka mata-Ku tiada akan sayang dan Akupun tiada akan menaruh kasihan, melainkan Aku akan membalas kepadamu sekadar segala kelakuanmu dan memulangkan kepadamu segala perbuatanmu yang keji itu, dan akan diketahui olehmu bahwa Aku ini, Tuhan, yang memalu itu. Bahwasanya hari itu, bahkan, hari itu sudah datang, ketika yang akhir telah sampai, tongkatnya sudah tumbuh, congkaknya sudah berbunga. Penggagahan itu sudah sampai tinggi akan menjadi cemeti durhaka itu; bukan dari pada mereka itu dan bukan pula karena kuasanya, dan bukan pula oleh gemparnya, karena tiadalah kuat dalam mereka itu. Bahwa masanya sudah datang, harinya sudah sampai. Orang yang membeli janganlah bersukacita dan orang yang menjualpun janganlah dukacita hatinya, karena kehangatan amarah adalah atas milik orang sekalian. Demikianpun orang yang sudah menjual tiada ia akan kembali kepada barang yang telah dijual itu, jikalau keduanya lagi hidup sekalipun; karena wahyu akan hal milik sekalian itu tak boleh ditiadakan dan masing-masing orang berkanjanglah dalam kejahatannya. Mereka itu meniup nafiri, tetapi tiadalah beraninya; sekaliannya itu disiapkan, tetapi seorangpun tiada yang pergi perang; karena kehangatan murka-Ku adalah atas milik orang sekalian! Diluar adalah pedang, di dalam adalah bala sampar dan lapar; barangsiapa yang di dusun itu mati dimakan pedang dan barangsiapa yang di dalam negeri itu dihabiskan oleh lapar dan bala sampar. Maka jikalau dari pada mereka itu adalah beberapa orang yang luput sekalipun, mereka itu juga akan mengembara di atas gunung-gunung seperti burung punai dari lembah, sekaliannya berkeluh kesah, masing-masing karena kejahatannya sendiri. Segala tangan jadi lemah dan segala lututpun surutlah seperti air. Dan mereka itu berpakaikan kain karung dan bertudungkan kegentaran, dan malupun adalah pada segala muka dan gundul pada segala kepala. Peraknya dicampakkannya kepada jalan, dan emaspun baginya akan kecemaran; bahwa emas dan peraknyapun tiada dapat membantu mereka itu pada hari kehangatan murka Tuhan; mereka itu tiada dapat memuaskan laparnya atau mengenyangkan perutnya, karena ia itulah kesentuhan yang menjatuhkan mereka itu ke dalam jahat. Cahayanya dan indahnya dipakaikannya kepada kebesaran dan patung mereka itu yang kebencian dan berhala mereka itu yang keji itu diperbuatkannya dari padanya, maka sebab itu Kujadikan dia suatu kecemaran baginya. Dan lagi sudah Kuserahkan dia kepada tangan orang keluaran akan jarahan dan kepada orang gagah di bumi akan rampasan, maka ia itu akan menajiskan dia. Dan Aku akan memalingkan wajah-Ku dari padanya, apabila dinajiskannya tempat-Ku yang sembunyi itu, karena orang gagahpun akan masuk ke dalamnya dan menajiskan dia. Ambillah kias! tegal tanah itu penuh dengan hukum kisas dan negeripun saratlah dengan penggagahan, sebab itu Kudatangkan kelak orang kafir yang terjahat, mereka itu akan beroleh rumah-rumahnya akan milik pusaka dan Aku akan memperhentikan congkak orang yang berkuasa itu dan orang takdis mereka itu akan dinajiskan. Bahwa keputusannya datang; mereka itu akan mencahari perdamaian, tetapi perdamaianpun tiada. Celaka akan datang bertambah celaka dan kabar angin bertambah kabar angin; pada masa itu cuma-cuma mereka itu akan mencahari penglihatan seorang nabi, karena taurat sudah lalu dari pada imam dan bicarapun dari pada segala tua-tua. Bahwa raja akan berkabung dan segala penghulu akan berpakaikan kebinasaan dan tangan segala anak bumipun akan gemetar; maka Aku akan berbuat kepadanya sekadar kelakuannya, dan menghukumkan mereka itu seturut hukum-hukumnya; dan akan diketahui olehnya bahwa Aku ini Tuhan. Hata, maka pada tahun yang keenam dan pada bulan yang keenam dan pada lima hari bulan itu, sementara duduklah aku di dalam rumahku dan segala tua-tua Yehudapun ada duduk di hadapanku, tiba-tiba berlakulah tangan Tuhan Hua atasku. Maka kulihat bahwasanya adalah suatu lembaga rupanya seperti api, dari pada pinggangnya lalu ke bawah adalah api dan dari pada pinggangnya lalu ke atas rupanya seperti terang-benderang, seperti tembaga gilang-gemilang. Maka diunjuknya sesuatu yang serupa dengan tangan, disambarnya akan daku pada rambut kepalaku, lalu akupun diangkat oleh Roh sampai di antara langit dengan bumi, maka dalam khayal dari pada Allah itu dibawanya akan daku ke Yeruzalem sampai ke tudung pintu pelataran yang di dalam, arah ke utara, yaitu dahulu tempat terdiri berhala kebencian, yang sudah membangkitkan gairah amat sangat. Maka sesungguhnya adalah di sana kemuliaan Allah orang Israel, serupa dengan lembaga yang kelihatan kepadaku di lembah itu. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! angkatlah matamu, lihatlah ke sebelah utara. Maka kuangkatlah mataku lalu kulihat ke sebelah utara, bahwasanya pada sebelah utara pintu mezbah itu adalah terdiri berhala kebencian itu di dalam pintu. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! lihatkah engkau barang yang dibuatnya? segala kekejian besar yang dibuat oleh bangsa Israel di sana, hendak dijauhkannya Aku dari pada tempat kesucian-Ku! Tetapi engkau akan melihat lagi beberapa kekejian besar yang lain. Lalu dibawanya akan daku ke pintu pelataran, maka kulihat bahwasanya adalah suatu lobang di dalam pagar tembok. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! korekkanlah lebih dalam pagar tembok itu! maka kukoreklah dalam pagar tembok itu, heran, maka adalah di sana suatu pintu. Maka firman-Nya kepadaku: Masuklah engkau; lihatlah segala perbuatan keji yang dibuatnya di sana. Maka masuklah aku, lalu kulihat bahwasanya adalah di sana peta binatang melata yang najis dan binatang empat kaki dan pelbagai berhala tahi bangsa Israel, tertulis pada tembok itu berkeliling. Maka tujuh puluh orang dari pada tua-tua bangsa Israel dan Yaazanya bin Safan di tengah-tengahnya adalah berdiri di sana dengan mukanya menghadap dia, dan masing-masingpun adalah pedupaan pada tangannya, maka asap dupa itupun naiklah ke atas. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! lihatkah engkau barang yang dibuat oleh tua-tua bangsa Israel dalam kegelapan, masing-masing dalam biliknya yang bertulisan? Bagaimana katanya: Tuhan tiada melihat kita; Tuhan sudah meninggalkan negeri ini! Dan lagi firman-Nya kepadaku: Engkau akan melihat lagi beberapa perbuatan yang amat keji, yang dibuat oleh mereka ini. Lalu dibawanya akan daku ke tudung pintu rumah Tuhan yang arah ke utara, bahwasanya adalah duduk di sana beberapa orang perempuan yang menangisi Tamuz. Maka firman-Nya kepadaku: Sudahkah engkau melihat ini, hai anak Adam! Engkau akan melihat beberapa perbuatan keji yang lebih besar lagi. Lalu dibawa-Nya akan daku ke dalam pelataran rumah Tuhan yang di dalam sekali; heran, maka pada pintu kaabah Tuhan antara rambat dengan mezbah itu adalah kira-kira dua puluh lima orang, belakangnya menghadap kaabah Tuhan dan mukanya menghadap ke timur, maka sujudlah mereka itu arah ke timur menyembah matahari. Lalu firman-Nya kepadaku: Sudahkah pernah engkau melihat, hai anak Adam! perkara yang lebih mudah kepada bangsa Yehuda dari pada membuat perkara keji yang dilakukannya di situ; setelah sudah dipenuhinya negeri dengan aniaya, lalu mereka itu balik akan membangkitkan murka-Ku; bahwasanya ditaruhnya cabang-cabang pokok anggur di hadapan hidungnya. Maka sebab itu Aku juga melakukan atasnya kehangatan murka-Ku; mata-Ku tiada akan tahu sayang dan Akupun tiada menaruh kasihan, maka jikalau mereka itu berseru-seru dengan nyaring suaranya kepada telinga-Ku sekalipun, tiada juga Aku mau mendengarkan dia. Hata, kemudian dari pada itu berserulah Ia kepada telingaku dengan nyaring suaranya, katanya: Marilah kamu yang memegang perintah negeri ini, masing-masing dengan senjata yang membinasakan pada tangannya. Heran maka datanglah enam orang dari jalan pintu gerbang yang tinggi dan yang arah ke utara, masing-masingnya adalah cokmar yang membinasakan pada tangannya; maka di tengah-tengahnya adalah seorang yang berpakaikan kain khasah dan pada lambungnya adalah bekas dawat penyurat; maka datanglah mereka itu lalu berdiri di sisi mezbah tembaga itu. Maka kemuliaan Allah orang Israel naiklah dari atas kerubiun yang adalah Ia di atasnya, lalu langsung ke ambang rumah itu; maka dipanggilnya akan orang yang berpakaikan kain khasah dan yang pada lambungnya adalah bekas dawat, penyurat itu. Lalu firman Tuhan kepadanya: Berjalanlah engkau di tengah-tengah negeri, yaitu di tengah-tengah Yeruzalem, dan bubuhlah suatu tanda pada dahi segala orang yang berkeluh kesah dari karena segala perkara keji yang dibuat di tengah-tengahnya itu. Dan kepada yang lain itu firman-Nya di hadapan pendengaranku: Berjalanlah kamu di dalam negeri mengiringkan dia sambil membunuh; matamu janganlah taruh sayang dan janganlah kamu taruh kasihan! Bunuhlah akan orang tua dan orang teruna dan anak dara dan anak-anak dan perempuan sampai binasa semuanya! tetapi janganlah kamu hampir kepada segala orang yang padanya adalah tanda itu, dan hendaklah kamu mulai dari pada tempat kesucian-Ku! Maka mulailah mereka itu dengan segala orang bangsawan yang di hadapan rumah itu. Maka firman-Nya kepada mereka itu: Najiskanlah rumah itu dan penuhilah segala serambinya dengan orang yang mati dibunuh, lalu hendaklah kamu keluar. Hata, maka keluarlah mereka itu, lalu dibunuhnya akan orang yang di dalam negeri itu. Maka dalam antara mereka itu membunuh orang dan aku dihidupinya, maka sujudlah aku dengan mukaku ke tanah, dan berserulah aku demikian: Ya Tuhan Hua! hendaklah Engkau membinasakan segala orang yang lagi tinggal dari pada Israel, sedang Engkau mencurahkan kehangatan murka-Mu kepada Yeruzalem? Lalu firman-Nya kepadaku: Bahwa kejahatan bangsa Israel dan Yehuda itu terlalu besar sekali, dan tanahnya dipenuhi dengan darah dan negerinyapun dengan pendolak-dalik; karena kata mereka itu: Tuhan sudah meninggalkan negeri ini, dan Tuhanpun tiada melihatnya. Maka sebab itu mata-Kupun tiada boleh menaruh sayang dan Akupun tiada mau menaruh kasihan; melainkan perbuatannya Kubalas juga kepada kepalanya! Hata, maka orang yang berpakaikan kain khasah dan yang pada lambungnya adalah bekas dawat itupun kembalilah serta membawa kabar, katanya: Sudah kuperbuat sebagaimana Engkau berpesan kepadaku! Maka kulihat bahwasanya pada bentangan langit yang di atas kepala kerubiun itu adalah seperti permata nilam, suatu lembaga serupa dengan arasy kelihatanlah di atasnya. Maka berfirmanlah Ia kepada orang yang berpakaikan kain khasah itu, firman-Nya: Pergilah engkau sampai di antara segala jentera di bawah kerubiun itu, isilah kedua belah genggammu dengan bara api dari antara kerubiun itu, lalu hamburkanlah dia ke atas negeri itu. Maka pergilah ia di hadapan mataku. Maka berdirilah kerubiun itu pada sebelah kanan rumah itu apabila orang itu ke sana, dan adalah sebuah awan memenuhi pelataran yang di dalam itu; Lalu naiklah kemuliaan Tuhan dari atas kerubiun itu di atas ambang rumah itu, maka rumah itupun dipenuhi dengan sebuah awan dan pelataran itupun penuhlah dengan cahaya kemuliaan Tuhan. Maka kedengaranlah bunyi sayap kerubiun itu sampai ke serambi yang di luar sekali, bagaikan bunyi suara Allah yang Mahakuasa apabila Ia berfirman. Maka jadi apabila disuruhnya orang yang berpakaikan kain khasah itu, firman-Nya: Ambillah olehmu akan api dari antara jentera dari antara kerubiun itu! Lalu datanglah ia berdiri dekat dengan suatu jentera. Maka seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari tengah-tengah kerubiun itu kepada api yang di antara kerubiun itu, diambilnya dari padanya, diberikannya dalam genggam orang yang berpakaikan kain khasah itu; setelah diterimanya keluarlah ia. Maka kelihatanlah pada kerubiun itu sesuatu yang serupa dengan tangan manusia di bawah sayap-sayapnya. Maka kulihat bahwasanya adalah empat jentera pada sisi kerubiun itu, satu jentera pada sisi tiap-tiap kerubian, dan kelihatan segala jentera itu seperti warna permata firuzah rupanya. Maka rupanya sama pada keempat sisinya seperti adalah lagi satu jentera pada sama tengah satu jentera. Apabila ia berjalan maka berjalanlah ia pada keempat pihaknya, dan dalam berjalan itu tiada ia berpaling dirinya; karena ke tempat yang dituju kepalanya ke sana juga ia mengikut, tiada ia berpaling dirinya dalam berjalan itu. Maka segenap tubuh kerubiun itu dan lagi belakangnya dan tangannya dan sayapnya dan jentera itupun penuh dengan mata kelilingnya, dan keempat itupun berjentera. Adapun segala jentera itu kudengar dipanggil akan dia Jal-jal. Dan tiap-tiap kerubiun itu bermuka empat, muka yang satu itu muka kerubiun, dan muka yang kedua itu muka orang, dan yang ketiga itu muka singa, dan yang keempat itu muka burung nasar. Serta naiklah kerubiun itu rupanya sama dengan binatang yang telah kulihat di tepi sungai Khaibar. Apabila berjalan kerubiun itu maka segala jenterapun berpusinglah pada sisinya; dan apabila kerubiun itu mengembangkan sayapnya naiklah mereka itu dari atas bumi; maka segala jentera itu tiada berbalik dirinya dan selalu adalah ia pada sisinya. Apabila ia berhenti, itupun berhentilah, apabila ia naik, itupun naiklah sertanya, karena roh binatang itu adalah di dalamnya. Maka keluarlah kemuliaan Tuhan dari atas ambang rumah itu, lalu berhenti di atas kerubiun itu; maka kerubiun itu mengembangkan sayapnya lalu naik dari atas bumi; kulihat dengan mataku sendiri mereka itu pergi dan segala jentera itupun sertanya; maka kemuliaan Allah orang Israel di atasnya itu adalah berdiri pada tudung pintu timur rumah Tuhan. Maka ini juga binatang yang telah kulihat di bawah Allah orang Israel di tepi sungai Khaibar itu, maka sekarang baharu kuketahui akan dia kerubian adanya. Masing-masingnya bermuka empat dan masing-masingnya bersayap empat dan sesuatu yang serupa dengan tangan manusia adalah di bawah sayapnya. Dan rupa muka mereka itupun sama dengan rupa muka yang telah kulihat di tepi sungai Khaibar, lembaganyapun sama, keadaannyapun sama; masing-masingnya berjalan ke tempat yang dituju mukanya. Maka akupun diangkat oleh Roh, dibawa-Nya akan daku ke pintu timur rumah Tuhan, yang arah ke sebelah timur itu; heran, maka pada pintu gerbang itu adalah dua puluh lima orang dan diantaranya kulihat Jaazanya bin Azur dan Pelaca bin Benaya, penghulu kaum itu. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! bahwa inilah orang yang menyebabkan celaka dan memberi bicara jahat di dalam negeri ini. Katanya: Jangan sampai membuat rumah; jikalau kiranya ini laksana kuali, maka kamipun akan menjadi dagingnya! Maka sebab itu hendaklah engkau bernubuat, hak anak Adam! bernubuatlah akan halnya. Pada masa itu turunlah Roh Tuhan kepadaku, lalu firman-Nya kepadaku, katakanlah ini: Demikianlah firman Tuhan: Hai bangsa Israel! katamu begitu, maka kuketahui akan segala yang terbit dari dalam hatimu! Bahwa kamu sudah memperbanyakkan bilangan orangmu yang dibunuh dalam negeri ini! kamu sudah memenuhi segala lorongnya dengan orang yang dibunuh itu! Sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Adapun segala orang yang sudah kamu bunuh di dalamnya dengan salahmu itu, mereka itulah dagingnya dan negeri inipun kualinya, tetapi kamu akan Kubawa keluar dari tengah-tengahnya. Kamu takut akan pedang, maka pedang juga yang Kudatangkan kepadamu kelak; demikianlah firman Tuhan Hua. Tetapi kamu akan Kubawa keluar dari tengah-tengahnya dan kamu Kuserahkan kelak kepada tangan orang keluaran; demikianlah Aku memutuskan hukum atas kamu! Kamu akan rebah mati dimakan pedang; pada perhinggaan tanah Israel akan Kuputuskan hukum atas kamu, dan diketahui olehmu kelak bahwa Aku ini Tuhan! Maka negeri ini tiada jadi akan kuali bagi kamu, sehingga kamu akan daging di dalamnya, melainkan pada perhinggaan tanah Israel juga Kuputuskan hukum atas kamu kelak! Supaya diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan, yang syariat-Nya tiada kamu jalani dan yang hukum-Nya tiada kamu lakukan; melainkan kamu sudah menurut hukum segala bangsa kafir yang keliling kamu. Kalakian, maka sementara aku bernubuat itu tiba-tiba matilah Pelaca bin Benaya, lalu aku sujud dengan mukaku ke tanah sambil berseru dengan nyaring suaraku, sembahku: Ya Tuhan Hua! hendaklah Engkau sama sekali berbuat keputusan dengan orang Israel yang lagi tinggal itu? Tetapi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! saudaramu, bahkan, saudaramu, orang kaum keluargamu dan orang bangsa Israel yang lagi tinggal itu, maka akan halnya kata orang isi Yeruzalem demikian: Mereka itu sudah dijauhkan dari pada Tuhan! kenapa kami juga sudah dikaruniakan tanah ini akan milik pusaka! Sebab itu hendaklah kaukatakan: Demikianlah firman Tuhan Hua: Jikalau Aku sudah membuang mereka itu jauh di antara segala bangsa kafir sekalipun dan meskipun Aku sudah menghamburkan mereka itu kepada segala negeri, maka Aku juga jadi Kesuciannya pada sedikit hari mereka itu tinggal di dalam negeri-negeri yang mereka itu sudah sampai kepadanya. Sebab itu katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahkan, Aku akan menghimpunkan kamu dari pada segala bangsa, dan mengumpulkan kamu dari pada segala negeri yang telah kamu dihamburkan kepadanya, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu tanah Israel. Maka apabila mereka itu sampai di sana, dilalukannya dari sana kelak segala barang-barangnya yang keji dan segala barang-barangnya yang kebencian. Maka Aku akan mengaruniakan kepadanya satu hati juga dan mengadakan dalam batinnya suatu roh yang baharu, maka hati kebatuan itu akan Kulalukan dari dalam tubuhnya dan Kuberikan mereka itu hati kedagingan. Supaya mereka itu menjalani segala syariat-Ku dan melakukan segala hukum-Ku dan menurut dia; demikianlah mereka itu bagi-Ku akan umat dan Akupun baginya akan Allah. Tetapi barangsiapa yang hatinya dengan ingin dan suka mengikut barang-barangnya yang keji dan yang kebencian itu, ia itu akan Kubalas kejahatannya kepada kepalanya, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka pada masa itu dikembangkan segala kerubiun sayap-sayapnya dan segala jenterapun sertanya dan kemuliaan Allah orang Israelpun adalah padanya di atas. Maka naiklah kemuliaan Tuhan dari atas tengah-tengah negeri, lalu berhenti di atas gunung yang pada sebelah timur negeri itu. Maka aku diangkat oleh Roh, dibawa-Nya akan daku dalam khayal oleh Roh Allah ke benua Kasdim, kepada orang yang sudah dipindahkan dengan tertawan; maka khayal yang telah kulihat itu lalu naiklah dari padaku. Maka akupun mengatakanlah kepada orang yang dipindahkan dengan tertawan itu segala firman Tuhan yang telah diperlihatkan-Nya kepadaku itu. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam, engkau duduk di tengah-tengah suatu bangsa yang bantahan, yang bermata akan melihat, tetapi tiada juga melihat, dan yang bertelinga akan mendengar, tetapi tiada juga mendengar; karena mereka itu suatu bangsa yang bantahan adanya. Maka engkau, hai anak Adam! perbuatlah akan dirimu perkakas kemas-kemasan akan perjalanan, seperti seorang yang dipindahkan dengan tertawan; perbuatlah dia pada siang hari di hadapan mata mereka itu dan lakukanlah dirimu di hadapan matanya seperti seorang yang dibuang dari tempat kedudukannya kepada suatu negeri yang lain; mudah-mudahan diperhatikannya, jikalau mereka itu suatu bangsa bantahan sekalipun. Bawalah keluar akan barang-barangmu yang kemas-kemas itu pada siang hari di hadapan mata mereka itu seperti seorang buangan; tetapi engkau sendiri hendaklah pada malam juga engkau keluar di hadapan mata mereka itu seperti biasa orang buangan keluar. Korekkanlah pagar tembok itu terus di hadapan mata mereka itu, lalu keluar dari padanya. Di hadapan mata mereka itu hendaklah engkau menanggung dia di atas bahumu, apabila sudah gelap hendaklah kaukeluarkan dia serta menudungi mukamu, dan jangan kaulihat ke mana engkau pergi, karena Aku sudah menjadikan dikau akan tanda alamat bagi bangsa Israel itu. Hata, maka kuperbuatlah seperti pesan-Nya kepadaku, pada siang hari kubawa keluar akan barang-barangku yang kemas-kemas itu selaku orang yang pergi berjalan, dan pada petang hari kukoreklah pagar tembok terus dengan tanganku sendiri, setelah gelap keluarlah aku di hadapan mata mereka itu sambil menanggung barang-barangku di atas bahuku. Maka pada pagi hari datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tiadakah orang dari pada bangsa Israel, dari pada bangsa bantahan itu, bertanya kepadamu: Apa engkau buat ini? Katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa firman ini akan hal raja yang di Yeruzalem dan segenap bangsa Israel, yaitu segala orang yang di tengah-tengahnya. Katakanlah ini: Bahwa aku ini bagimu akan tanda; seperti telah aku perbuat itu, demikianpun kelak diperbuat akan mereka itu; bahwa mereka itu akan dibawa pergi dengan tertawan. Maka raja yang di antara mereka itu akan menanggung barang-barangnya di atas bahunya apabila sudah gelap, lalu keluar; maka pagar tembok itupun akan dikorek orang tembus hendak keluar dari padanya, maka mukanya akan ditudunginya, sehingga tiada dilihatnya dengan matanya barang ke mana perginya. Maka Aku akan membentangkan jaring-Ku di hadapannya, dan iapun akan tertangkap dalam jerat-Ku, dan Aku akan membawa dia ke Babil, ke negeri orang Kasdim, tetapi tiada akan dilihatnya negeri itu, jikalau ia akan mati di sana sekalipun. Maka segala orang yang kelilingnya, segala bentaranya dan segala balanyapun akan Kuhamburkan kepada segala mata angin dan menghunus pedang di belakang mereka itu. Pada masa itu akan diketahui olehnya bahwa Akulah Tuhan, yaitu apabila Aku sudah menghamburkan mereka itu di antara segala orang kafir dan sudah mencerai-beraikan mereka itu kepada segala negeri, Karena dari padanya akan Kubiarkan tinggal lagi sedikit orang lepas dari pada pedang dan dari pada bala kelaparan dan dari pada bala sampar, supaya diceriterakannya segala perbuatannya yang keji itu di antara segala bangsa kepadanya mereka itu akan sampai, dan diketahuinya bahwa Akulah Tuhan. Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! engkau akan makan rotimu dengan bimbang hati dan minum airmu dengan gemetar dan khawatir. Maka hendaklah engkau katakan kepada anak bumi itu: Demikianlah firman Tuhan Hua akan hal orang isi Yeruzalem di tanah Israel; mereka itu akan makan rotinya dengan bimbang hatinya, serta minum airnya dengan tercengang-cengang, sehingga sudah negerinya dibinasakan, satupun tiada lagi tinggal dalamnya, sebab aniaya segala orang yang duduk dalamnya. Dan segala negeri orang itu jadi suatu kerobohan batu dan tanah itupun jadi hutan rimba! Pada masa itu akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan! Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! Apakah perbahasaan ini, yang kamu pakai di tanah Israel, bunyinya: Lagi beberapa hari maka segala wahyu akan hilang? Sebab itu katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Aku kelak memperhentikan perbahasaan itu, sehingga tiada ia itu terpakai lagi di tanah Israel! melainkan hendaklah engkau katakan kepada mereka itu: Harinya sudah hampir, dan kegenapan segala wahyupun! Karena tiada akan lagi wahyu yang dusta dan nubuat pembujuk di tengah-tengah bangsa Israel. Karena Aku ini Tuhan, maka Aku akan berfirman dan apapun baik firman-Ku, ia itu akan disampaikan juga dengan tiada dipertangguhkan lagi, karena pada harimu juga, hai bangsa yang bantahan! Kusampaikan kelak firman yang telah Kukatakan itu, demikianlah firman Tuhan Hua. Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! bahwasanya kata bangsa Israel: Adapun khayal yang dilihatnya itu, ia itu akan beberapa berapa hari yang kemudian dan iapun bernubuat akan masa yang lagi jauh! Sebab itu katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Dari pada segala firman-Ku sepatah katapun tiada akan dipertangguhkan lagi, melainkan firman yang telah Kukatakan itu akan disampaikan kelak, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! bernubuatlah akan hal nabi-nabi Israel yang membuat dirinya nabi, dan katakanlah kepada mereka itu, yang nabi dengan kehendaknya sendiri: Dengarlah olehmu firman Tuhan! Demikianlah firman Tuhan Hua: Wai bagi segala nabi gila, yang menurut sangka hatinya sendiri, dan kepadanya tiada pernah dinyatakan barang sesuatu. Seperti rubah pada tempat yang sudah rusak, demikianlah hal segala nabimu, hai orang Israel! Tiada pernah kamu memanjat celah pagar tembok atau membangunkan pagar tembok akan bangsa Israel, akan berdiri tetap di dalam perang pada hari Tuhan. Tipu juga barang yang dilihatnya dan dusta belaka nubuatnya; kata mereka itu: Demikianlah firman Tuhan! maka Tuhanpun tiada menyuruhkan mereka itu, lalu kemaluanlah mereka itu tiada boleh disampaikan barang yang telah dikatakannya. Bukankah khayal tipu juga, yang kamu lihat itu, dan nubuat dusta yang kamu katakan, apabila katamu: Demikianlah firman Tuhan! maka tiada Aku berfirman sekali-kali? Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal kamu berkata tipu dan melihat dusta, sebab itu sugguh Aku kelak membalas dia kepadamu, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan tangan-Ku akan melawan segala nabi yang melihat khayal tipu dan yang bernubuat dusta; mereka itu tiada akan masuk bilangan umat-Ku yang pilihan, dan pada masa disuratkan nama-nama orang Israel, nama mereka itu tiada akan disuratkan, dan ke dalam negeri Israel tiada mereka itu akan masuk; demikianlah akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan Hua! Maka sebab itu, bahkan, sebab disesatkannya segala umat-Ku, katanya: Selamatlah; maka tiada selamat sekali-kali, dan seorang memperbuat pagar dari pada tanah liat dan sesungguhnya seorang lain melumaskan dia dengan kapur, katakanlah kepada mereka yang melumas dengan kapur itu, bahwa pagarnya akan roboh, karena akan ada hujan yang sangat deras dan Aku akan menurunkan hujan air beku, dan angin ribut yang besarpun akan dilepaskan. Maka sesungguhnya apabila pagar itu sudah roboh, bukankah kata orang kepadamu kelak: Di manakah kapur yang telah kamu lumaskan itu? Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Sesungguhnya Aku akan melepaskan suatu tofan dengan kehangatan murka-Ku, dan suatu hujan yang amat deras akan turun oleh amarah-Ku dan hujan air bekupun dengan kehangatan murka-Ku akan membinasakan! Dan Aku akan merobohkan pagar yang telah kamu lumas dengan kapur itu, dan Kucampakkan dia ke bumi dan alasnyapun akan kelihatan! maka apabila robohlah ia itu, kamupun akan binasa di tengah-tengahnya; demikianlah akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan! Demikianlah Aku akan menyempurnakan kehangatan murka-Ku akan pagar itu dan akan mereka sekalian yang melumas dia dengan kapur; dan firman-Ku kepadamu kelak: Bahwa pagar itu tiada lagi, dan orang yang melumas diapun tiada lagi! Yaitu segala nabi Israel yang bernubuat akan hal Yeruzalem dan melihat khayal selamat atasnya, jikalau tiada selamat sekalipun, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka engkau, hai anak Adam! tujukanlah mukamu kepada orang perempuan bangsamu yang bernubuat dari sangka hatinya sendiri, dan benubuatlah engkau akan halnya; katakanlah olehmu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Wai bagi mereka yang menjahit bantal-bantal akan ketiak segala lengan, dan bantal seraga akan kepala pelbagai lembaganya, hendak mengejar jiwa segala umat-Ku, supaya kamu menghidupi jiwamu sendiri. Bolehkah kamu menghinakan Daku di hadapan umat-Ku karena syeir segenggam atau roti sepotong, hendak membunuh orang yang tiada patut dibunuh dan hendak menghidup orang yang tiada patut dihidupi, oleh dusta kamu kepada umat-Ku, yang suka mendengar dusta? Maka sebab itu firman Tuhan Hua demikian: Bahwasanya Aku membalas kelak segala bantal kamu yang mengejar jiwa orang hendak membujuk dia kepada kebinasaan, dan Aku akan menyentak dia dari bawah lenganmu, dan Aku melepaskan kelak segala jiwa yang kamu kejar hendak membujuk dia kepada kebinasaan. Dan segala bantal seragamu akan Kucarik-carik dan umat-Kupun akan Kulepaskan dari pada tanganmu, sehingga tiada lagi mereka itu dalam tanganmu akan suatu perburuan, melainkan akan diketahui olehmu bahwa Akulah Tuhan. Sebab kamu sudah mendukacitakan hati orang yang benar dengan dustamu, sedang tiada Aku mendukakan dia, dan kamu sudah menguatkan tangan orang fasik, sehingga tiada ia balik dari pada jalannya yang jahat akan memeliharakan nyawanya; sebab itu tiada lagi kamu akan melihat khayal penipu, atau bernubuat tenungan, melainkan Aku akan melepaskan umat-Ku dari pada tanganmu dan akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan! Hata, maka pada sekali peristiwa datanglah kepadaku beberapa orang dari pada tua-tua Israel, lalu duduklah mereka itu di hadapan aku. Maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! segala orang ini sudah mendirikan berhala tahinya di dalam hatinya dan ditaruhnya akan kesentuhan kejahatannya betul di hadapan mukanya; masakan mereka itu bertanyakan Daku dengan sungguh-sungguh hatinya! Sebab itu berkatalah kepada mereka itu dan katakanlah ini: Demikianlah firman Tuhan Hua: Barangsiapa dari pada bangsa Israel yang mendirikan berhala tahi di dalam hatinya dan menaruh kesentuhan kejahatannya betul di hadapan mukanya, lalu datang mendapatkan nabi, maka Aku ini, Tuhan, memberi jawab kepadanya kelak sekadar kebanyakan berhala tahinya, supaya dirasai oleh bangsa Israel dalam hatinya, bagaimana mereka itu sudah undur dari pada-Ku dengan segala berhala tahinya itu. Sebab itu katakanlah kepada bangsa Israel: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bertobatlah kamu dan baliklah dari pada segala berhala tahimu dan palingkanlah mukamu dari pada segala perkaramu yang keji itu, karena barangsiapa dari pada bani Israel atau dari pada orang keluaran yang menumpang di antara orang Israel, jikalau ia undur dari pada-Ku dan mendirikan berhala tahinya di dalam hatinya dan menaruh kesentuhan kejahatannya betul di hadapan mukanya, lalu datang kepada nabi akan bertanyakan Daku olehnya, maka Aku ini, Tuhan sendiri, akan memberi jawab kepadanya kelak. Dan Aku menghadap wajah-Ku kepada orang itu dan menaruh dia akan suatu tanda perbahasaan, dan Aku akan menumpas dia dari antara segala umat-Ku, demikianlah diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan. Maka jikalau kiranya seorang nabi dibujuk akan mengatakan barang perkataan, dan Aku sudah membiarkan dia dibujuk, maka Aku akan mengunjuk tangan-Ku dan menumpas dia dari antara umat-Ku Israel. Maka keduanyapun akan menanggung salahnya; sama seperti salah orang yang bertanya, demikianpun salah nabi itu; supaya jangan lagi bangsa Israel itu sesat dari belakang Aku dan jangan lagi dicemarkannya dirinya dengan segala kejahatannya, melainkan mereka itu bagi-Ku akan umat dan Akupun baginya akan Allah, demikianlah firman Tuhan Hua! Hata, maka kemudian dari pada itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! apabila suatu negeri sudah berdosa kepada-Ku dan sudah mendurhaka sangat, dan Akupun sudah mengedangkan tangan-Ku kepadanya dan sudah memutuskan bekal roti dari padanya dan sudah menyuruhkan bala kelaparan ke dalamnya, hendak menumpas dari padanya baik manusia baik binatang; jikalau di antaranya adalah ketiga orang ini: Nuh dan Daniel dan Ayub sekalipun, maka dengan kebenarannya boleh dilepaskannya hanya jiwanya sendiri jua, demikianlah firman Tuhan Hua. Atau apabila Aku membiarkan suatu negeri kepada binatang yang buas-buas akan menghabiskan orang isinya, sehingga negeri itu menjadi sunyi senyap, seorangpun tiada lalu dari sana sebab takut akan binatang yang buas itu; sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua: Jikalau ketiga orang itu adalah di antaranya, masakan dapat dilepaskannya anaknya laki-laki atau perempuan! mereka itu sendiri akan boleh terlepas, tetapi negeri itu menjadi sunyi senyap juga! Atau apabila Aku mendatangkan pedang atas negeri itu, serta firman-Ku: Hai pedang! binasakanlah negeri itu! sehingga Aku menumpas dari padanya baik manusia baik binatang; jikalau ketiga orang itu di tengah-tengahnya sekalipun, sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan dapat dilepaskannya anaknya laki-laki atau perempuan, melainkan hanya mereka itu sendiri juga akan terlepas. Atau apabila Aku menyuruhkan bala sampar ke dalam negeri itu dan Aku mencurahkan kehangatan murka-Ku dengan darah kepada negeri itu, hendak menumpas dari padanya baik manusia baik binatang; jikalau Nuh dan Daniel dan Ayub adalah di tengah-tengahnya sekalipun, sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan dilepaskannya anaknya laki-laki atau perempuan! maka dengan kebenarannya boleh dilepaskannya hanya jiwanya sendiri jua. Tetapi demikianlah firman Tuhan Hua: apabila Aku menyuruhkan ke dalam Yeruzalem keempat bala pehukuman yang sangat ini, yaitu pedang dan lapar dan binatang yang buas dan bala sampar, hendak membinasakan di dalamnya baik manusia baik binatang, sesungguhnya akan tinggal lagi di dalamnya beberapa orang yang sudah luput, yang akan dihantar keluar, baik anak laki-laki baik anak perempuan; bahwasanya mereka itu akan keluar kepadamu, supaya kamu melihat jalannya dan perbuatannya dan kamu menghiburkan dirimu dari pada celaka yang sudah Kudatangkan atas Yeruzalem, dari pada segala sesuatu yang sudah Kulakukan atasnya. Bahkan, mereka itu juga akan menghiburkan kamu, apabila kamu melihat jalannya dan perbuatannya; pada masa itu akan kamu ketahui, bahwa bukannya dengan tiada semena-mena Aku berbuat segala sesuatu yang sudah Kulakukan atasnya, demikianlah firman Tuhan Hua! Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! apakah lebihnya kayu pokok anggur itu dari pada segala kayu yang lain? atau cabang pokok anggur di antara segala kayu di hutan? Bolehkah diambil dari pada kayunya akan memperbuat sesuatu perkakas dari padanya? Bolehkah diambil barang pasak dari padanya akan menggantungkan padanya barang sesuatu serba? Bahwasanya kepada api juga diserahkannya akan dimakan habis, kedua ujungnya sudah habis dimakan api dan tengahnya sudah hangus, bolehkah lagi ia itu berguna kepada barang sesuatu pekerjaan? Bahwasanya pada masa itu lagi betul, barang sesuatu perkakaspun tiada boleh diperbuat dari padanya, istimewa pula sekarang sudah dimakan api dan sudah hanguslah ia, bagaimana boleh diperbuat suatu perkakas dari padanya? Maka sebab itu firman Tuhan Hua: Seperti kayu pokok anggur di antara segala pohon kayu di hutan yang Kuserahkan kepada api akan dimakan habis, demikianpun Kuserahkan segala orang isi Yeruzalem, dan Aku menghadapkan wajah-Ku kepada mereka itu; jikalau mereka itu sudah keluar dari api satu, mereka itu akan dimakan habis oleh api yang lain. Demikianlah diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menghadapkan wajah-Ku kepadanya. Maka negeri itu Kujadikan suatu kebinasaan, sebab sangat mereka itu sudah mendurhaka kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! nyatakanlah olehmu kepada Yeruzalem segala perbuatannya yang keji itu. Katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua akan hal Yeruzalem: Asalmu dan jadimupun dari negeri orang Kanani; maka bapamu itu seorang Amori dan ibumupun seorang Heti. Maka inilah peri jadimu: Pada hari engkau diperanakkan tali pusatmu tiada dikerat dan pada masa Aku memandang kepadamu tiada engkau dimandikan dengan air, dan tiada engkau disapu dengan garam dan tiada dibebat dengan lampin. Seorangpun tiada melihat dengan belas kasihan akan dikau, sehingga diperbuatnya padamu barang suatu dari pada segala perkara ini; melainkan terbuanglah juga engkau di padang dengan kejemuan pada hari jadimu. Maka pada masa itu lalulah Aku dari padamu dan Kulihat engkau bergelumang dengan darahmu, maka kata-Ku kepadamu: Hiduplah engkau dalam darahmu; bahkan, kata-Ku kepadamu: Hiduplah engkau dalam darahmu! Maka bertambahlah besarmu; Aku menjadikan dikau seperti tumbuh-tumbuhan di padang; maka engkaupun bertambahlah besarmu, makin lama makin besar, sehingga engkau menjadi elok sekali, maka susumu makin montok dan rambutmu makin panjang, tetapi engkau juga telanjang bugil. Serta Aku lalu dan terlihatlah Aku akan dikau, sesungguhnya umurmu sudah sampai pada masa balig, maka Akupun mengembangkan sayap-Ku atasmu dan menudungilah ketelanjanganmu, dan Akupun bersumpah setia kepadamu dan Aku masuklah janji dengan dikau, demikianlah firman Tuhan Hua, maka demikian engkau telah menjadi Aku punya. Maka akupun memandikan dikau dengan air dan Kubasuhkan segala darah itu dari padamu, dan Kusapukan dikau dengan minyak bau-bauan. Dan Kukenakan padamu pakaian yang tersuji, dan Aku memberi akan dikau kasut dari pada kulit yang indah-indah dan Kuikatkan pinggangmu dengan kain halus dan Kutudungi kepalamu dengan kain sutera. Dan Kuhiasi engkau dengan pelbagai perhiasan dan Kukenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu. Dan kububuh cincin pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan makota yang indah-indah pada kepalamu. Demikianlah engkau telah dihiasi dengan emas dan perak dan pakaianmupun dari pada kain khasah dan sutera dan kain yang bersuji; maka tepung halus dan air lebah dan minyakpun menjadi makananmu, dan engkau menjadi amat elok, sehingga engkau naik pangkat permaisuri. Tambahan pula termasyhurlah namamu di antara segala orang kafir sebab keelokanmu, karena sempurnalah ia itu oleh kemuliaan-Ku, yang telah Kububuh padamu, demikianlah firman Tuhan Hua. Tetapi engkau sudah harap pada keelokanmu, dan sudah berbuat zinah dengan membuang namamu, dan sudah mencurahkan zinahmu bagi barangsiapa yang berjalan lalu, baginya juga adalah segala keelokanmu. Maka dari pada pakaianmu sudah kauambil akan membuat bagimu panggung pancawarna, lalu engkau berbuat zinah di atasnya; maka belum pernah didengar dan belum pernah dibuat barang yang sebagainya. Maka segala permata perhiasanmu dan emas dan perak, yang telah Kukaruniakan kepadamu itu, telah kauambil, dan dari padanya sudah kauperbuat patung laki-laki akan dirimu, lalu engkaupun berkendak dengan dia. Dan pakaianmu yang bersuji itupun kauambil dan kaukenakan kepadanya, dan engkau sudah menaruh minyak-Ku dan kemenyan-Ku di hadapan mukanya. Dan makanan-Ku, yang telah Kukaruniakan kepadamu, yaitu tepung halus dan minyak dan air madu, yang telah Kuberi makan kepadamu, itu sudah kauletak di hadapan mukanya akan suatu bau yang harum; semua ini sudah jadi, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka engkau sudah mengambil anak-anakmu laki-laki dan perempuan, yang telah kauperanakkan bagi-Ku, kau persembahkan dia kepadanya akan dimakan habis; sedikitkah hal segala zinahmu itu? Bahkan, anak-anak-Ku sudah kaubantai dan kauserahkan dia akan berjalan terus dari pada api baginya. Maka dalam antara segala perbuatanmu yang keji dan segala zinahmu itu sekali-kali tiada engkau ingat akan masa mudamu, tatkala engkau telanjang bugil dan bergelumang dengan darahmu! Dan lagi kemudian dari pada segala kejahatanmu ini (wai, wai bagimu, demikianlah firman Tuhan Hua) telah jadi, bahwa engkau sudah membuat rumah panjang bagimu dan panggungpun pada segala lorong. Pada hulu segala jalan sudah kauperbuat panggung akan dirimu, dan keelokanmu sudah kaujadikan suatu kekejian, pada masa dengan berkangkang kaki engkau membujuk segala orang yang lalu, dan engkau memperbanyakkan zinahmu. Pada masa itu engkaupun berbuat zinah dengan orang Mesir, yang duduk dekat dengan dikau, dan yang umbang tubuhnya, dan engkaupun memperbanyakkan zinahmu hendak membangkitkan murka-Ku. Maka sesungguhnya sebab itu Kukedangkan tangan-Ku kepadamu dan Kukurungkan musaramu, dan Kuserahkan dikau kepada kehendak segala orang yang benci akan dikau, yaitu kepada anak perempuan Filistin, yang sudah malu dari karena jalanmu yang keji itu. Tetapi lalu engkau berbuat zinah dengan bani Asyur, sebab tiada engkau terpuaskan; bahkan, setelah sudah engkau berbuat zinah dengan mereka itu, tiada juga engkau puas. Melainkan engkau sudah memperbanyakkan zinahmu dari pada negeri Kanaan sampai ke benua Kasdim, lalu engkau belum puas juga. Bagaimana lemah hatimu, demikianlah firman Tuhan Hua, maka engkau membuat segala perkara itu, yaitu perbuatan perempuan sundal yang bukan kepalang. Bahwa engkau sudah membuat rumah panjang pada siku segala lorong dan panggungpun pada segala jalan dan bukannya engkau seperti seorang sundal yang minta hadiah, melainkan seperti orang bermukah, yang menerima orang lain pada masa ia lagi dengan lakinya. Bahwa kepada segala orang sundal diberi upah, tetapi engkau juga yang memberi hadiah kepada segala kendakmu dan engkau memberi upah kepadanya, apabila dari mana-mana mereka itu datang mendapatkan dikau akan berbuat zinah dengan dikau. Begitulah engkau menjadi sampah segala perempuan dengan zinahmu itu; karena tiada engkau diikut orang hendak berbuat zinah, tetapi tegal engkau sendiri memberi upah dan bukan diberi upah kepadamu, maka engkau juga sudah menjadi sampah! Maka sebab itu, hai sundal, dengarlah olehmu firman Tuhan! Demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal bisamu sudah tertumpah dan kemaluanmu sudah ditelanjangkan dalam berbuat zinah dengan segala kendakmu dan dengan segala berhala tahi kekejianmu, dan karena darah segala anakmu yang telah kaupersembahkan kepadanya, sebab sekalian itu sesungguhnya Aku menghimpunkan kelak segala kendakmu, kepadanya engkau sudah menyerahkan dirimu, baik yang tetap kaukasihi baik yang kaubenci itu, bahkan, Kuhimpunkan mereka itu sekalian lawan engkau berkeliling dan Aku akan menelanjangkan dikau sehingga dilihatnya ketelanjanganmu. Dan Aku akan menghukumkan dikau atas peri hukum segala perempuan yang bermukah dan yang menumpahkan darah, dan Aku menyerahkan dikau kepada darah kehangatan murka dan cemburuan. Bahkan, kepada tangan mereka itu juga akan Kuserahkan dikau, supaya dibongkarnya segala rumah panjangmu dan ia merobohkan segala panggungmu dan menanggalkan segala pakaianmu dan merampas segala mata benda perhiasanmu dan membuang akan dikau dengan telanjang bugil. Lalu didatangkannya atasmu suatu perhimpunan dan dilontarinya engkau dengan batu, dan diparangnya engkau berpenggal-penggal dengan pedangnya. Dan dibakarnya segala rumahmu habis dengan api dan dihukumkannya engkau di hadapan mata beberapa berapa orang perempuan! Demikianlah Aku akan menyudahkan segala zinahmu dan tiada lagi engkau akan memberikan upah sundal. Demikianlah Aku akan memuaskan kehangatan murka-Ku akan dikau, supaya cemburuan-Ku lalu dari padamu, dan Aku akan berdiam diri-Ku dan tiada menaruh murka lagi. Tegal tiada engkau ingat akan masa mudamu dan engkau sudah menyusahkan Daku selalu dengan segala perkara ini, sebab itu sesungguhnya Akupun akan membalas jalanmu kepada kepalamu, demikianlah firman Tuhan Hua, dan engkau tiada akan menambahi pula perbuatanmu yang keji itu dengan kejahatan lain lagi. Bahwasanya segala orang yang biasa pakai perbahasaan itu akan memakai perbahasaan ini akan halmu: Seperti si emak begitulah anaknya! Engkaulah anak emakmu, yang sudah jemu akan lakinya dan akan anak-anaknya, dan engkaupun saudaralah kepada segala kakak adikmu, yang sudah jemu akan lakinya dan akan anak-anaknya; bahwa emakmu itulah seorang Heti dan bapamupun seorang Amori adanya. Kakakmu perempuan itulah Samaria, yang duduk pada sebelah kirimu dengan segala anak-anaknya, dan adikmu yang duduk pada sebelah kananmu itulah Sodom dengan segala anaknya perempuan. Tetapi tiada engkau menurut jalan mereka itu dan tiada engkau berbuat perbuatan mereka itu yang keji itu, karena ia itu lagi kurang susah kepadamu, melainkan engkau jadi lebih jahat lagi dalam segala kelakuanmu! Sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan adikmu Sodom dan segala anaknya sudah berbuat perkara yang seperti telah kauperbuat itu dengan segala anakmu! Bahwasanya inilah salah Sodom, adikmu itu; jemawa dan kekenyangan makan dan alpa; selamat sentosalah menjadi bahagiannya dan bahagian anak-anaknyapun, tetapi tiada dikuatkannya tangan orang yang kesukaran dan miskin; maka mereka itu makin sombong dan dibuatnya barang yang keji di hadapan hadirat-Ku; setelah Kulihat hal itu maka Kubuanglah mereka itu. Demikianpun Samaria tiada berbuat separuh dari pada segala dosamu, melainkan engkau juga sudah membuat perkara yang keji terlebih banyak dan terlebih besar dari padanya, bahkan, engkau sudah membenarkan kakak adikmu oleh segala perbuatan keji yang telah kauperbuat itu. Sebab itu baiklah engkau menanggung juga aibmu, engkau, yang sudah memutuskan hukum atas kakak adikmu oleh dosamu sendiri; tegal engkau telah berbuat perkara yang keji terlebih dari pada mereka itu, maka didapati akan mereka itu lebih benar dari pada engkau, maka sekarang biar kemalu-maluanlah engkau dan tanggunglah aibmu, karena engkau sudah membenarkan kakak adikmu itu. Maka apabila aku melakukan celakanya dari pada mereka itu, yaitu celaka Sodom dan segala anaknya dan celaka Samaria dan segala anaknya, pada masa itu Kulalukan juga celakamu di tengah-tengahnya. Maka sebab itu engkau akan menanggung aibmu dan engkau akan dipermalukan oleh segala sesuatu yang telah kauperbuat, maka dalam itupun engkau jadi penghibur mereka itu. Apabila saudaramu Sodom dan segala anaknya kembali kepada pangkatnya yang dahulu, dan Samaria dengan segala anaknyapun kembali kepada pangkatnya yang dahulu, maka engkau dengan segala anakmupun akan kembali kepada pangkatmu yang dahulu itu. Bahkan, nama saudaramu Sodom itu tiada terdengar dari pada mulutmu pada masa sombongmu yang besar itu. Dahulu dari pada dinyatakan kejahatanmu, seperti pada masa dicelakan segala anak perempuan Syam dan segala orang yang kelilingnya dan segala anak perempuan Filistin yang mecelakan dikau keliling, segala perbuatanmu yang hina dan keji itu akan kautanggung, demikianlah firman Tuhan. Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Aku hendak berbuat akan dikau seperti engkaupun sudah berbuat akan Daku, engkau yang sudah menghinakan sumpah dan sudah mengubahkan perjanjian. Kendatilah Aku juga hendak ingat akan perjanjian-Ku dengan dikau pada masa mudamu dan membuat dengan dikau suatu perjanjian yang kekal. Pada masa itu teringatlah engkau kelak akan segala jalanmu dengan malu, apabila engkau menerima segala saudaramu, baik yang besar dari pada engkau baik yang kecil dari pada engkau, karena Aku akan mengaruniakan dia kepadamu akan anak-anak, tetapi bukan dari pada hak perjanjianmu. Maka Aku akan membuat perjanjian-Ku dengan dikau dan akan diketahui olehmu bahwa Akulah Tuhan. Apabila engkau ingat akan perkara yang dahulu itu dengan malu, sehingga dari malu tiada berani lagi engkau membuka mulut, apabila Aku mengadakan gafirat atas segala sesuatu yang telah kauperbuat itu, demikianlah firman Tuhan Hua! Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! adakanlah suatu penerka dan karangkanlah suatu perumpamaan bagi bangsa Israel; katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Seekor burung nasar besar, yang besar sayapnya dan panjang bulu kepaknya, yang penuh dengan bulu pelbaga warna, turunlah kepada Libanon, diambilnya dari sana pucuk pohon araz yang kepala. Pucuk yang kepala sekali digentasnya, lalu dibawanya akan dia kepada suatu negeri perniagaan, ditaruhnya akan dia di dalam suatu negeri orang saudagar-saudagar. Dan diambilnya dari pada biji-bijian tanah itu, ditanamnya dalam bendang yang ditentukannya tempatnya pada tanah yang banyak airnya. Maka tumbuhlah ia itu lalu menjadi pokok anggur yang merambat dengan suburnya, tetapi rendah juga pokoknya dengan segala cabangnya cenderung kepadanya dan akarnyapun di bawahnya. Demikian jadilah ia itu suatu pokok anggur yang bercabang-cabang dan berpucuk-pucuk. Dan lagi adalah pula seekor burung nasar besar, yang besar sayapnya dan penuh sesak bulunya, heran, maka pokok anggur itu meraitkanlah akarnya kepadanya dan dari pada petak tempat ia tertanam itu dicenderungkannya cabangnya kepadanya hendak didiriskan olehnya. Maka ia itulah dia, yang sudah ditanam dalam tanah yang baik pada tempat yang banyak airnya, di tempat yang ia dapat berpucuk-pucuk dan berbuah-buah banyak dan boleh menjadi suatu pokok anggur yang amat permai. Katakanlah olehmu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bolehkah ia selamat? bukankah dicabutkannya akarnya dan dikeratnya segala buahnya, sehingga keringlah segala daunnya dan layulah segala pucuknya, bahkan, supaya keringlah ia sama sekali? dan lagi tiada tangan yang kuat atau bangsa yang berkuasa akan datang membantu dia, akan memeliharakan dia dari pada dicabut akarnya. Bahwasanya tanaman yang begitu bolehkah ia itu jadi? apabila ia itu kena angin timur, maka keringlah ia sama sekali, maka pada petak tempat ia bertunas itu, di situ juga akan jadi kering! Maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Katakanlah sekarang kepada bangsa bantahan itu: Tiadakah kamu mengerti apa maknanya? Katakanlah: Bahwasanya raja Babil sudah datang ke Yeruzalem, diambilnya akan rajanya dan akan segala penghulunya, lalu dibawanya akan mereka itu sertanya ke Babil. Dan diambilnya akan orang dari pada asal raja, diperbuatnya suatu perjanjian dengan dia, dan ditanggungkannya sumpah atasnya dan diambilnya akan segala orang bangsawan negeri itu, supaya takluklah kerajaan itu dan jangan dibesarkannya dirinya dan supaya dengan memeliharakan perjanjian iapun boleh tetap. Tetapi iapun sudah mendurhaka kepadanya, dengan menyuruhkan pesuruhan ke Mesir, akan minta dibantu dengan kuda dan banyak rakyat; maka orang yang berbuat demikian bolehkah ia beruntung? bolehkah ia luput? dan orang yang mengubahkan perjanjian bolehkah ia terlepas dari pada siksa? Sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan tiada ia akan mati di tengah-tengah Babil, di tempat kedudukan raja yang sudah merajakan dia, dan yang punya sumpah sudah dicelakannya dan yang punya perjanjian sudah diubahkannya! Maka dalam perang itu tiada juga dibantu akan dia oleh Firaun dengan tentara yang besar atau dengan banyak rakyat, apabila dibangunkan oranglah akan beberapa kubu dan diperbuat oranglah akan beberapa penumbuk pagar tembok, yang akan membinasakan amat banyak orang. Karena ia sudah mencelakan sumpah dan mengubahkan perjanjian, jikalau sudah bertampar tangan sekalipun maka sebab dibuatnya segala perkara ini, sekali-kali tiada ia akan terlepas dari pada siksa! Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua, sesungguh-sungguh Aku hidup, masakan tiada Kubalas kepada kepalanya sumpah-Ku yang telah dicelakannya dan perjanjian-Ku yang telah diubahkannya itu. Maka Aku akan membentangkan jaring-Ku di hadapannya, supaya tertangkaplah ia dalam jerat pemburuan-Ku, dan Aku membawa akan dia ke Babil dan menghukumkan dia di sana, sebab segala durhaka yang telah dibuatnya kepada-Ku. Maka segala orang yang lagi sertanya dan serta dengan segala balanya itupun akan rebah mati dimakan pedang, dan lebihnya akan dihamburkan kepada segala angin, demikianlah akan diketahui olehmu bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman begitu. Demikianlah firman Tuhan Hua: Pada sekali Aku akan mengambil suatu cabang kepala dari pada pohon araz yang tinggi dan Kutetapkan dia; dari pada pucuk-pucuknya yang kepala itu Kugentas sepucuk yang lembut, lalu Kutanam dia di atas kemuncak sebuah gunung yang tinggi lagi dengan besarnya. Di atas pegunungan Israel yang tinggi itu akan Kutanam ia, maka iapun akan bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi sebatang pohon araz yang permai, dan di bawahnya akan bersarang burung dengan pelbagai warna sayapnya, di bawah naung cabang-cabangnya iapun akan bersarang. Maka akan diketahui oleh segala pohon kayu di padang, bahwa Aku ini Tuhan, merendahkan segala pohon yang tinggi dan meninggikan segala pohon yang rendah, bahwa Aku mengeringkan pohon yang hijau dan memperbungakan pohon yang kering itu; bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman, dan Aku juga akan menyampaikan dia. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Apa sebabnya maka kamu pakai perbahasaan ini akan hal tanah Israel, katamu: Bahwa bapa-bapa sudah makan buah anggur yang belum masak, maka gigi anak-anaknya sudah jadi ngilu? Sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan lagi diberi kamu memakai perbahasaan ini akan hal Israel! Bahwsanya segala jiwa orang Aku yang empunya dia, baik jiwa bapa baik jiwa anak, Aku yang empunya dia; maka jiwa yang berdosa itu juga akan mati! Maka jikalau barang seorang benar, dilakukannya barang yang benar dan betul; tiada ia makan di atas gunung-gunung, dan tiada menengadah kepada berhala tahi bangsa Israel, dan tiada mencemarkan dirinya dengan bini samanya manusia, dan tiada menghampiri kepada perempuan yang cemar; dan tiada menganiayakan orang, dan ia memulangkan barang gadaian kepada orang yang berutang, dan tiada ia merampas barang rampasan dan ia memberi dari pada makanannya kepada orang yang berlapar dan menudungi orang telanjang dengan pakaian; dan tiada ia mengambil rubiah dan tiada menerima laba yang terlalu banyak, dan ia menahankan tangannya dari pada aniaya dan ia melakukan yang benar dan setia di antara orang dengan orang; dan ia menjalani segala syariat-Ku dan memeliharakan segala hukum-Ku sambil berlaku dengan setia, maka benarlah orang itu, niscaya iapun akan hidup, demikianlah firman Tuhan Hua! Tetapi jikalau padanya adalah seorang anaknya yang penggagah adanya, yang menumpahkan darah dan yang berbuat akan saudaranya barang sesuatu dari pada segala perkara yang tersebut itu, yang tiada diperbuatnya dahulu, sehingga iapun makan di atas gunung-gunung dan mencemarkan dirinya dengan bini samanya manusia, dan ia menganiayakan orang papa dan miskin, dan merampas barang rampasan dan tiada mengembalikan barang gadai dan ia menengadah kepada berhala tahi, dan berbuat barang yang keji, dan makan rubiah dan menerima laba yang keji; bolehkah ia hidup? Sekali-kali tiada ia akan hidup, sebab diperbuatnya segala perkara yang keji itu, niscaya iapun akan mati dibunuh dan darahnyapun tertanggunglah atasnya! Tetapi sesungguhnya jikalau diperolehnya seorang anaknya, yang melihat segala dosa yang dibuat bapanya, lalu takut dan tiada ia berbuat yang demikian, tiada ia makan di atas gunung-gunung dan tiada ia menengadah kepada berhala tahi bangsa Israel dan tiada ia mencemarkan dirinya dengan bini samanya manusia, dan tiada menganiayakan orang dan tiada memegang gadai dan tiada merampas barang rampasan, melainkan diberikannya dari pada makanannya kepada orang yang berlapar dan ditudunginya orang telanjang dengan pakaian, ditahankannya tangannya dari pada menganiaya akan orang miskin, dan tiada diterimanya rubiah atau laba yang keji, melainkan diturutnya segala hukum-Ku dan dilakukannya segala syariat-Ku, maka orang itu tiada akan mati karena kejahatan bapanya, niscaya hiduplah juga ia! Adapun akan bapanya, tegal ia sudah menganiaya dengan gagahnya dan sudah merampas barang saudaranya, dan telah diperbuatnya barang yang tiada baik di tengah-tengah bangsanya, bahwa sesungguhnya ia juga akan mati karena sebab salahnya sendiri. Maka katamu: Bagaimana? bukankah anak itu menanggung kesalahan bapanya? Jikalau anaknya itu berbuat mana yang benar dan betul dan memeliharakan segala hukum-Ku dan melakukan dia, niscaya iapun akan hidup. Orang yang berbuat dosa, ia itu juga akan mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapanya, dan bapapun tiada akan menanggung kesalahan anaknya; kebenaran orang yang benar akan tertanggung atasnya dan kejahatan orang fasikpun akan tertanggung atasnya. Tetapi jikalau orang fasik itu bertobat dari pada segala dosanya yang telah dibuatnya, lalu dipeliharakannya segala hukum-Ku dan dibuatnya mana yang benar dan betul, niscaya orang itu akan hidup juga, tiada ia akan mati dibunuh. Segala kesalahannya, yang dibuatnya dahulu itu, tiada lagi diihtisabkan kepadanya; maka oleh kebenaran yang telah dilakukannya itu iapun akan hidup juga. Masakan Aku suka akan mati orang fasik! demikianlah firman Tuhan Hua. Bukankah ini yang suka-Ku, apabila ia bertobat dari pada jalannya dan boleh ia hidup? Tetapi apabila orang yang benar itu balik dari pada kebenarannya, dan berbuat jahat dan menurut segala perkara keji, yang dibuat oleh orang fasik itu, patutkah ia hidup? Segala perkara benar yang telah diperbuatnya, itu tiada akan teringat lagi, karena sebab kejahatan yang telah dibuatnya dan karena sebab segala dosa yang telah dibuatnya, sebab itu juga ia akan mati. Mengapa maka katamu ini: Bahwa jalan Tuhan tiada betul adanya! Dengarlah olehmu, hai bangsa Israel! Bolehkah jalan-Ku tiada betul? bukankah istimewa pula segala jalan kamu tiada betul? Jikalau seorang yang benar baik dari pada kebenarannya dan berbuat jahat, lalu mati olehnya, bukankah ia mati karena sebab jahat yang telah dibuatnya? Dan jikalau seorang fasik bertobat dari pada kejahatannya, yang telah dibuatnya itu, lalu melakukan yang benar dan betul, serta memeliharakan hidup jiwanya; maka pada masa itu juga ia sudah ingat dan bertobat dari pada segala kejahatan yang sudah dibuatnya, niscaya hiduplah juga ia, tiada ia akan mati. Kendatilah, maka kata bangsa Israel juga: Bahwa jalan Tuhan tiada betul! Bolehkah jalan-Ku tiada betul, hai bangsa Israel! Bukankah istimewa pula segala jalan kamu tiada betul? Maka sebab itu, hai bangsa Israel! Aku akan menghukumkan kamu, masing-masing sekadar kelakuannya; demikianlah firman Tuhan Hua: Baliklah dan bertobatlah dari pada segala kesalahan kamu dan jangan lagi segala kejahatan itu menjadi suatu kesentuhan kepada kamu! Buanglah dari padamu akan segala kesalahanmu, yang telah kamu buat, dan adakanlah bagimu suatu hati yang baharu dan angan-angan yang baharu, karena mengapa gerangan kamu akan mati, hai bangsa Israel! Bahwa sesungguhnya tiada Aku suka akan kematian orang yang mati itu, demikianlah firman Tuhan Hua; sebab itu bertobatlah kamu dan hiduplah! Adapun akan engkau, angkatlah olehmu sebiji ratap akan hal segala penghulu Israel! Katakanlah: Bukankah ibumu seperti seekor singa betina yang menjungkang di antara segala singa betina? maka di antara segala singa jantanpun dipeliharakannya segala anak-anaknya. Maka dari pada segala anaknya seekor dipeliharakannya, sehingga menjadi seekor singa muda, yang belajar merampas mangsanya dan orangpun dimakannya. Serta kedengaranlah hal itu kepada segala bangsa maka terselinglah ia dalam keleburannya, lalu dibawanya akan dia dengan terkait-kait ke tanah Mesir. Demi dilihat singa betina akan hal sudah putus harapnya, diambilnya pula dari pada segala anaknya seekor, yang dipeliharakannya sampai menjadi singa muda; maka inipun, sebab selalu ia di antara segala singa, ia menjadi seekor singa yang buas, dan belajar merampas mangsanya, dan orangpun dimakannya, digagahinya perempuan janda dan dibinasakannya segala negerinya; maka segenap negeri itu serta dengan segala isinyapun gentarlah akan bunyi pengaum-aumnya. Lalu berkerumunlah kepadanya segala bangsa dari pada segala jajahan yang keliling, dibentangkannya jaringnya akan dia, maka terserlinglah ia dalam keleburannya. Lalu ditaruhnya akan dia dalam kandang dengan terkait-kait, dihantarnya akan dia kepada raja Babil dan dibawanya akan dia ke dalam kota yang teguh, supaya bunyi pengaum-aumnya jangan kedengaran lagi di atas pegunungan Israel. Bahwa ibumu seumpama pokok anggur pada musim berbunga, yang tertanam pada tepi air dan yang berbuah-buah dan bercabang-cabang dari karena banyak airnya. Maka adalah padanya cabang-cabang yang mulia, terpakai kepada tongkat kerajaan, dan batangnyapun tumbuh tinggi di tengah-tengah ranting-ranting yang lebat, maka kelihatanlah ia dengan tingginya dan kebanyakan ranting-rantingnya. Tetapi dengan kehangan murka tercabutlah ia dan tercampak ke bumi, segala buahnyapun dikeringkan oleh angin timur, dan segala cabangnya yang mulia itu dipatahkan, maka keringlah ia lalu dimakan api! Maka sekarang adalah ia tertanam di gurun, di tanah yang kering dan tiada berair. Maka keluarlah api dari pada cabangnya sebatang, yang makan habis akan segala buahnya, maka padanya tiada lagi cabang yang mulia, yang terpakai kepada tongkat kerajaan. Sebermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang ketujuh, bulan yang kelima dan pada sepuluh hari bulan itu datanglah beberapa orang dari pada segala tua-tua Israel hendak bertanyakan Tuhan, lalu duduklah mereka itu di hadapan aku. Maka pada masa itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! berkatalah dengan tua-tua Israel dan katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Datang kamu hendak bertanyakan Akukah? Sesungguh-sungguh Aku ini hidup, manakah boleh kamu bertanyakan Aku, demikianlah firman Tuhan Hua. Bolehkah engkau membenarkan halnya? bolehkah engkau membenarkan halnya? hai anak Adam! Beritahulah kepadanya segala perbuatan keji bapa-bapanya. Katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Tatkala Aku pilih akan Israel, Kuangkat juga tangan-Ku kepada bani bangsa Yakub, dan Kunyatakan diri-Ku kepadanya di tanah Mesir, bahkan, Kuangkat tangan-Ku kepadanya sambil firman-Ku: Aku ini Tuhan, Allahmu! Pada masa itu juga Kuangkat tangan-Ku kepadanya, hendak menghantar akan mereka itu keluar dari negeri Mesir ke negeri yang telah Kupilih bagi mereka itu, suatu negeri yang berkelimpahan air susu dan madu, dan kemuliaan segala negeri. Maka firman-Ku kepada mereka itu: Buanglah olehmu masing-masing akan barang yang keji kepada pemandangannya dan jangan kamu menajiskan dirimu dengan berhala tahi Mesir itu: Bahwa Aku ini Tuhan, Allahmu! Tetapi mereka itu mendurhaka juga kepada-Ku tiada mau dengar akan Daku; seorangpun tiada membuang barang yang keji kepada pemandangannya atau meninggalkan berhala tahi Mesir; maka sebab itu Aku berfirman, bahwa Aku hendak mencurahkan kehangatan murka-Ku kepada mereka itu dan menyempurnakan amarah-Ku kepadanya di tengah-tengah negeri Mesir. Tetapi tiada juga Kubuat itu oleh karena nama-Ku, asal jangan ia itu kehinaan kepada pemandangan segala orang kafir, di antaranya mereka itu ada duduk, supaya Kunyatakan dia di hadapan matanya dengan menghantar akan mereka itu keluar dari negeri Mesir. Setelah Kuhantar akan mereka itu keluar dari negeri Mesir, Kubawa akan mereka itu ke padang Tiah. Maka di sana Kuberikan mereka itu segala syariat-Ku dan Kunyatakan kepadanya segala hukum-Ku, olehnya orang boleh hidup, jikalau diturutnya akan dia. Dan lagi Kutentukan kepadanya segala sabat-Ku akan suatu tanda antara Aku dengan mereka itu, supaya diketahuinya bahwa Aku, Tuhan, yang menguduskan mereka itu. Tetapi di padang Tiah itu bangsa Israel mendurhaka juga kepada-Ku; tiada mereka itu menurut syariat-Ku dan dibuangnya akan segala hukum-Ku, olehnya juga boleh hidup tiap-tiap orang yang menurut dia; dan lagi dihinakannya sangat segala sabat-Ku, sehingga Aku berfirman hendak mencurahkan kehangatan murka-Ku kepada mereka itu di padang Tiah dan menumpas mereka itu. Tetapi tiada juga Kubuat oleh karena nama-Ku, supaya jangan ia itu dihinakan di hadapan mata segala orang kafir, di hadapan matanya juga Aku sudah menghantar akan mereka itu keluar. Dan Kuangkat juga tangan-Ku kepadanya di padang Tiah, supaya jangan Kubawa akan mereka itu ke negeri yang telah Kukaruniakan kepadanya, dan yang berkelimpahan air susu dan madu dan yang kemuliaan segala negeri. Sebab mereka itu sudah membuang segala hukum-Ku dan tiada menurut segala syariat-Ku dan dihinakannya segala sabat-Ku, karena dengan hatinya mereka itu mengikut berhala tahinya. Tetapi mata-Ku juga sayang akan mereka itu, sehingga tiada Kubinasakan mereka itu dan tiada Kubuat keputusannya di padang Tiah itu. Maka firman-Ku kepada segala anak-anaknya di padang Tiah itu: Janganlah kamu turut segala syariat bapa-bapamu, dan jangan turut segala adanya dan jangan cemarkan dirimu dengan berhala tahi mereka itu. Bahwa Aku ini Tuhan, Allahmu, turutlah kamu segala syariat-Ku dan peliharakanlah segala hukum-Ku dan lakukanlah dia, dan sucikanlah segala sabat-Ku, supaya ia itu akan suatu tanda di antara Aku dengan kamu, dan supaya diketahui olehmu, bahwa Aku ini Tuhan, Allahmu. Tetapi anak-anaknyapun mendurhaka kepada-Ku, tiada mereka itu menurut segala syariat-Ku, dan tiada dipeliharakannya segala hukum-Ku akan melakukan dia, olehnya juga boleh hidup tiap-tiap orang yang menurut dia; dan lagi segala sabat-Kupun dihinakannya, sehingga Aku berfirman hendak mencurahkan kehangatan murka-Ku kepadanya dan menyempurnakan amarah-Ku akan mereka itu di padang Tiah. Tetapi Aku juga menahankan tangan-Ku dan tiada Kubuat begitu oleh karena nama-Ku, supaya janganlah ia itu kehinaan kepada pemandangan segala orang kafir, di hadapan matanya juga Aku sudah menghantar akan mereka itu keluar. Dan lagi di padang Tiah juga, sudah Kuangkat tangan-Ku kepadanya, hendak mencerai-beraikan mereka itu di antara segala bangsa, dan menghamburkan mereka itu kepada segala negeri, sebab tiada dilakukannya segala hukum-Ku dan dibuangnya akan segala syariat-Ku dan dihinakannya segala sabat-Ku dan dipandangnya selalu dengan matanya kepada berhala tahi bapa-bapanya. Maka sebab itu Kuberikan juga kepada mereka itu syariat yang tiada baik dan hukum yang olehnya tiada boleh mereka itu hidup. Dan Kubiarkan mereka itu menajiskan dirinya dengan persembahannya, tegal dijalankannya segala anak sulungnya terus dari pada api, supaya Kutaruh mereka itu akan suatu perkara yang hebat, dan supaya diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan. Maka sebab itu, hai anak Adam! berkatalah kepada bangsa Israel dan katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Lagi pada masa itu juga segala bapamu sudah mencelakan Daku dan mendurhaka kepada-Ku dengan sengajanya: Pada masa Aku sudah menghantarkan mereka itu ke dalam negeri yang telah Kujanji pakai sumpah hendak Kukaruniakan kepada mereka itu, karena dilihatnya akan segala bukit yang tinggi dan akan segala pohon kayu yang rindang, di sana dipersembahkannya korbannya dan dibawanya akan segala persembahannya yang mempersakiti hati dan di sanapun ditaruhnya dupanya yang harum, dan dicucurkannya persembahannya minuman. Meskipun Aku sudah berfirman kepadanya akan hal bukit yang harus mereka itu pergi kepadanya, sebab itu juga nama bukit itu tersebut datang kepada hari ini. Maka sebab itu katakanlah olehmu kepada bangsa Israel: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya kamu sudah mencemarkan dirimupun seperti adat segala bapamu, dan kamupun berbuat zinah dengan mengikut segala kekejian mereka itu; lagi dalam persembahan korbanmu, apabila kamu menjalankan anak-anakmu terus dari pada api, maka kamu mencemarkan dirimu dengan segala berhala tahimu sampai kepada hari ini; maka bolehkah kamu bertanyakan Aku hai bangsa Israel? Sesungguh-sungguh Aku ini hidup, tiada boleh kamu bertanyakan Aku, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan lagi barang yang terbit sekarang dalam hatimu itupun sekali-kali tiada akan jadi, yaitu kamu seperti segala orang kafir, seperti segala bangsa negeri-negeri lain, hendak berbuat bakti kepada barang kayu dan batu! Sesungguh-sungguh Aku hidup, demikianlah firman Tuhan Hua: Masakan tiada Aku memerintahkan kamu dengan tangan yang keras dan dengan lengan yang terkedang dan dengan kehangatan murka yang tercurah! Maka Aku akan menghantar kamu keluar dari antara segala bangsa dan menghimpunkan kamu dari pada segala negeri kepadanya juga kamu sudah dihamburkan dengan tangan yang keras dan dengan lengan yang terkedang dan dengan kehangatan murka yang tercurah. Dan Aku akan membawa kamu ke padang segala bangsa dan menghukumkan kamu di sana muka berhadapan dengan muka. Seperti sudah Kuhukumkan nenek moyang kamu di padang negeri Mesir, begitulah Aku akan menghukumkan kamu, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan aku akan menyuruh kamu berjalan lalu dari bawah tongkat dan membawa kamu ke dalam tambatan perjanjian. Dan Aku akan mengasingkan dari padamu segala orang yang durhaka dan bantahan kepada-Ku dan Kubawa akan mereka itu keluar dari dalam negeri tempat mereka itu orang dagang adanya, tetapi dari padanya seorangpun tiada akan kembali ke dalam negeri Israel; demikianlah akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan. Maka kamu, hai bangsa Israel, demikianlah firman Tuhan Hua, dari pada sekarang pergilah juga kamu berbuat ibadat selalu masing-masing kepada berhala tahinya, jikalau kamu tiada mau mendengar akan Daku, tetapi jangan lagi kamu menghinakan nama-Ku yang suci itu, dengan persembahanmu dan dengan berhala tahimu! Karena di atas gunung kesucian-Ku, di atas gunung Israel yang tinggi itu, demikianlah firman Tuhan Hua, di sana juga segenap bangsa Israel akan berbuat bakti kepada-Ku, yaitu segala orang yang di dalam negeri itu, dan di sana juga Aku berkenan akan mereka itu dan di sanapun Aku akan menerima segala persembahan tatanganmu dan segala hulu hasilmu serta dengan segala barang-barangmu yang suci. Dan Aku kelak berkenan akan harum bau persembahanmu, setelah sudah Kuhantar akan kamu keluar dari antara segala bangsa dan Kukumpulkan kamu dari dalam segala negeri kepadanya juga kamu sudah dihamburkan, dan Akupun akan dikuduskan di antara kamu di hadapan mata segala orang kafir. Maka pada masa itu akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku membawa akan kamu ke dalam negeri Israel, yaitu negeri yang telah Kujanji pakai sumpah hendak mengaruniakan dia kepada nenek moyangmu. Maka di sana kamu kelak ingat akan segala perbuatanmu, olehnya juga kamu sudah menajiskan dirimu, maka kamu kelak jemu akan dirimu dari karena segala kejahatan yang sudah kamu perbuat itu. Dan pada masa itu akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan; apabila Aku berbuat akan kamu setuju dengan nama-Ku dan bukan sekadar segala jalanmu yang jahat atau sekadar segala perbuatanmu yang busuk itu; demikianlah firman Tuhan Hua, hai bangsa Israel. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu ke jalan selatan, tiriskanlah perkataanmu ke sebelah selatan dan bernubuatlah akan hal hutan di tanah selatan itu. Katakanlah kepada hutan selatan itu: Dengarlah olehmu firman Tuhan: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku menyalakan suatu api di dalammu yang makan habis kelak akan segala pohon kayu yang hijau dan akan segala pohon kayu yang kering di dalammu, maka nyala api yang menjulang itu tiada akan terpadamkan, dan olehnya juga ia itu akan bernyala-nyala pada segala pihak dari pada selatan datang ke utara. Maka segala manusia akan melihat, bahwa Aku ini, Tuhan, sudah menyalakan dia, sampai tiada ia itu terpadamkan lagi. Lalu sembahku: Ya Tuhan Hua! mereka itu kelak berkata akan halku demikian: Bukankah ia ini seorang pengarang perumpamaan? Maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu ke Yeruzalem dan tiriskanlah perkataanmu kepada segala tempatnya yang suci dan bernubuatlah akan hal tanah Israel. Katakanlah kepada tanah Israel itu: Demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku kelak membalas kepadamu, karena Aku akan menghunus pedang-Ku dari pada sarungnya dan Aku menumpas dari padamu orang yang benar dan orang yang jahat. Maka tegal Aku menumpas dari padamu orang yang benar dan orang yang jahatpun, sebab itu nyatalah pedang-Ku sudah terhunus akan makan segala orang dari selatan datang ke utara. Demikianlah diketahui oleh segala manusia akan hal Aku ini, Tuhan, sudah menghunus pedang-Ku, dan tiada ia itu akan kembali ke dalam sarungnya. Maka engkau, hai anak Adam! berkeluh kesahlah di hadapan mata mereka itu dengan hati yang hancur dan sangat kepahitan. Maka akan jadi, apabila mereka itu bertanya akan dikau: Mengapa maka engkau berkeluh kesah begitu? hendaklah kausahut: Sebab kabar yang telah datang, karena tak dapat tiada hati tiap-tiap orang akan hancur dan segala tangan jadi lemah, dan segala nyawapun padam dan segala lutut lenyap seperti air! bahwasanya ia itu sudah sampai, sudah jadi, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! hendaklah engkau bernubuat dan katakanlah: Demikianlah firman Tuhan: Katakanlah: Pedang, bahkan, pedang itu sudah diasah lagi dikilir! Ia itu sudah diasah hendak diadakan suatu bantaian besar; ia itu sudah dikilir supaya berkilat-kilat adanya! Hai tongkat tentara! hai tongkat kerajaan anakku! dicelakannya segala yang kayu adanya. Maka disuruhnya kilir dia, supaya dipegang dengan tangan; pedang itu sudah diasah dan dikilir hendak diberikan kepada tangan pertanda. Tangislah dan raunglah, hai anak Adam! karena ia itu sudah ditentukan bagi umat-Ku, bagi segala penghulu Israel; mereka itu rebah mati dimakan pedang sama seperti segala umat-Ku; maka sebab itu tamparlah pahamu! Bahwasanya ia itu sudah tahu dicoba; maka bagaimana jikalau dicelakannya tongkat kerajaan sekalipun, entah apa akan boleh jadi? demikianlah firman Tuhan Hua! Maka engkau, hai anak Adam! bernubuatlah dan bertepuklah tangan; biarlah pedang itu makan dua tiga kali; bahwa inilah pedang bagi orang yang akan rebah mati; pedang bantaian besar dan yang masuk sampai ke dalam segala bilik bersekat mereka itu! Supaya hancurlah hati tiap-tiap orang dan diperbanyakkan bilangan orang yang mati kelak; sudah Kutaruh ujung pedang pada segala pintu gerbangnya; wah, sudah tersedia akan berkilat-kilat, sudah diasah akan membantai! Bersiaplah dirimu, baliklah ke kanan; bersedialah, baliklah ke kiri; ke manapun baik engkau balik dirimu, di sanapun ada yang patut disiksa. Maka Aku sendiripun bertepuk tangan dan memperhentikan kehangatan murka-Ku; bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman begitu! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Maka engkau, hai anak Adam! tulislah akan dirimu peta dua jalan, dari padanya pedang raja Babil itu boleh datang; dari pada sebuah negeri juga keduanya keluar, dan tulislah pula peta suatu tangan, tulislah dia pada pangkalan tiap-tiap jalan ke sebuah negeri. Jalan satu hendak kautulis bagi pedang akan pergi ke Raba bani Ammon, dan satunya ke Yehuda, lalu sampai ke kota benteng Yeruzalem. Karena raja Babil akan berdiri pada simpangan jalan, pada pangkalan kedua jalan itu, hendak membilang ramal, dicampurkannya anak panahnya, dan ditanyakannya terafim dan ditengoknya limpa. Pada tangan kanannya adalah untung itu, hai Yeruzalem! Baiklah dibawa akan antar-antar penumbuk tembok, baiklah dibukakan mulut akan berteriak keras; baiklah dinyaringkan suaranya dengan tempik sorak perang baiklah dibawa akan antar-antar penumbuk kepada segala pintu gerbang, baiklah dibangunkan kubu, baiklah diperbuat akan perkakasan penyerang! Tetapi adalah kepadanya, yaitu kepada pemandangannya, seperti pembilang ramal itu dusta, pada sangkanya mereka itu sudah berjanji pakai sumpah, tetapi dinyatakannya kelak khianat mereka itu yang patut mereka itu disiksakan. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal kamu sudah melahirkan khianatmu, dan durhakamupun sudah kenyataan, sehingga nyatalah sudah segala dosamu dan segala perbuatanmu yang jahat itu, dan tegal kamu sudah jadi ketahuan, maka kamupun akan diserahkan kepada siksa. Maka engkau, hai raja Israel! yang sudah najis dan durhaka, bahwa harimu sudah sampai, yaitu masa kejahatan yang terkemudian. Demikianlah firman Tuhan Hua: Lalukanlah tengkuluk itu, tanggalkanlah makota itu, tiada lagi ia itu seperti dahulu; bahwa Akulah meninggikan orang yang rendah dan merendahkan orang yang tinggi. Bahwa Aku menaruh makota itu akan dibalik, dibalik, dibalik belah; maka satupun tiada akan ada sampai datang ia yang berhak atasnya, dan kepadanya juga Kukaruniakan dia. Tetapi engkau, hai anak Adam! bernubuatlah dan katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua akan hal bani Ammon, dan akan pencelaannya; bahkan, katakanlah: Bahwa pedang, bahkan, pedang sudah terhunus akan membantai dan sudah terasah akan menumpas dan ia itu akan berkilat-kilat. Dengan khayal penipu dan dengan ramal dusta ditahankannya akan kamu, hendak menambahkan kamu kepada segala orang yang telah dikerat lehernya, dan yang dibunuh sebab durhakanya, dan yang harinya sudah sampai dan masa kejahatannya yang terkemudian. Pulangkanlah pedang itu ke dalam sarungnya! Pada tempat jadimu, pada tempat asalmu juga akan Kuhukumkan kamu! Dan Kucurahkan kepadamu murka-Ku, dan Kuhembuskan api amarah-Ku kepadamu, dan Kuserahkan kamu kepada tangan orang yang menghanguskan dan yang pereka kebinasaan. Maka kamu akan jadi makanan api dan darahmu akan ada di tengah-tengah negeri, dan tiada peringatan lagi akan kamu, sebab Aku ini, Tuhan, sudah berfirman begitu! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Maka engkau, hai anak Adam! engkau hendak membenarkan hal negeri yang mabuk darah itu? engkau hendak membenarkan halnya? Jangan, melainkan beritahulah mereka mereka itu segala perbuatannya yang keji itu! Katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Hai negeri, yang menumpahkan darah di tengahnya, sehingga sudah sampai masanya, dan yang membuat berhala tahi akan lawan dirinya hendak menajiskan dirinya! oleh darah yang telah kautumpahkan itu, engkau juga bersalah, dan oleh berhala tahi yang telah kauperbuat itu, engkau juga dinajiskan, dan kaudatangkan harimu dan kausampaikan tahunmu; maka sebab itu Aku menyerahkan dikau kepada segala orang kafir akan kecelaan dan kepada segala negeri akan sindiran. Segala orang yang hampir dan yang jauh dari padamu itu mengolok-olok akan dikau, hai engkau yang keji namamu dan yang penuh dengan durhaka. Bahwasanya di dalammu segala penghulu Israel sengaja menumpahkan darah, masing-masing sekadar kuasanya. Di dalammu juga dihinakannya ibu bapa dan dianiayakannya orang dagang dan disengsarakannya anak piatu dan perempuan janda! Bahwa segala benda-Ku yang suci itu sudah kaucelakan dan segala sabat-Ku sudah kauhinakan. Di dalammu telah ada pengumpat dan pengasut akan menumpahkan darah, dan di dalammupun orang makan di atas gunung-gunung, dan dibuatnya beberapa berapa perkara yang keji di dalammu juga. Di dalammu sudah ditelanjangkannya kemaluan bapanya dan digagahinya perempuan yang cemar kainnya, dan dibuatnya perkara yang keji dengan bini kawannya dan orang lain sudah menajiskan menantunya perempuan dengan tiada malu; dan orang lain pula di antaramu sudah menggagahi saudaranya sendiri, yang sebapa dengan dia. Dan di antaramu orang makan suap akan menumpahkan darah; engkau suka mengambil rubiah dan laba yang keji dan mengisap darah samamu manusia, tetapi akan Daku engkau lupa; demikianlah firman Tuhan Hua! Bahwasanya Aku sudah bertampar tangan oleh karena kekikiran yang telah kaulakukan dan oleh karena utang darah yang di tengahmu. Adakah hatimu senang, adakah tanganmu cukup kuat pada hari yang Kusediakan bagimu kelak? Bahwa Aku ini, Tuhan, yang berfirman dan yang menyampaikan dia juga. Karena Aku mencerai-beraikan kamu kelak di antara segala orang kafir dan menghamburkan kamu ke dalam segala negeri; pada masa itu Kulalukan hal najismu itu dari padamu. Dan engkaupun akan membilang dirimu najis di hadapan mata segala orang kafir, dan akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai, anak Adam! bahwa bangsa Israel telah jadi bagi-Ku akan sanga; mereka itu sekalian tembaga dan timah putih dan besi dan timah hitam, dan di tengah-tengah dapur mereka itu sanga perak adanya. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal kamu sekalian sudah menjadi sanga, sebab itu sesungguhnya Aku akan mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yeruzalem. Seperti orang mengumpulkan perak dan tembaga dan besi dan timah hitam dan timah putih di tengah-tengah dapur, sambil menghembuskan api kelilingnya hendak menghancurkan dia, demikianpun Aku akan mengumpulkan kamu kelak dengan murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku, dan menghancurkan kamu di dalam dapur. Bahkan, Aku akan mengumpulkan kamu dan menghembuskan api kehangatan murka-Ku kelilingmu, dan kamupun akan dilebur di tengah-tengahnya; seperti perak dilebur di tengah-tengah dapur, demikianpun kamu akan dilebur di tengah-tengahnya, dan akan diketahui olehmu, bahwa Aku ini, Tuhan, sudah mencurahkan murka-Ku kepadamu! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! katakanlah kepadanya: Engkaulah suatu tanah yang tiada ditebas dan yang tiada dihujani pada hari murka. Mufakat nabi-nabi yang di tengahnya itu laksana singa yang mengaum-aum sambil merampas mangsanya; mereka itu menelan jiwa orang dan dirampasnya harta benda yang indah-indah, dan diperbanyakkannya perempuan janda di dalamnya. Segala imamnyapun menggagahi taurat-Ku, dan menajiskan segala benda-Ku yang suci; tiada dibedakannya antara haram dengan halal, dan tiada diketahuinya bedanya antara yang najis dengan yang tahir, tambahan pula dikatupkannya matanya akan segala sabat-Ku, dan Akupun dihinakan di tengah-tengah mereka itu! Maka segala penghulu yang di tengahnya itu bagaikan serigala yang merampas mangsanya, mereka itu menumpahkan darah, mereka itu membinasakan jiwa hendak mencahari laba yang keji. Maka nabi-nabinyapun melaburkan semuanya akan mereka itu dengan kapur, dipertangguhkannya mereka itu dengan khayal penipu dan ramal dusta, katanya: Demikianlah firman Tuhan Hua! maka tiada juga Tuhan berfirman. Bahwa segala anak bumi itu menganiaya dengan gagahnya dan merampas dengan gelojohnya dan disengsarakannya orang miskin dan papa dan dianiayakannya orang dagang dengan tiada semena-mena. Maka di antaranya Kucahari akan seorang yang membangunkan pagar tembok, dan yang berdiri di celah pagar di hadapan hadirat-Ku akan baiknya negeri itu, supaya jangan Aku membinasakan dia, tetapi akan seorangpun tiada Kudapati. Maka sebab itu Aku mencurahkan murka-Ku kepadanya dan Kuhabiskan mereka itu dengan api kehangatan amarah-Ku, dan Kubalaslah jalannya kepada kepalanya, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! adalah dua orang perempuan, anak seibu juga; ia itu berbuat zinah di Mesir; pada masa mudanya ia berbuat zinah itu, di sanalah susunya dijamah, dan di sanapun mata susunya dipermainkan. Adapun nama perempuan itu Oholah yang tua, dan Oholibah nama adiknya; maka keduanyapun menjadi Aku punya dan diperanakkannya laki-laki dan perempuan; adapun arti namanya maka Samaria itulah Oholah dan Yeruzalem itu Oholibah. Maka Oholah itu berbuat zinah pada masa ia lagi serta-Ku, dan berahilah ia akan segala kekasihnya, akan orang Asyur yang dekat itu; yang berpakaikan warna biru laut, yaitu penghulu dan pemerintah, semuanya orang teruna yang amat elok, serta mengendarai kuda. Demikianlah ia berbuat zinah dengan mereka itu, semuanya bani Asyur yang pilihan, dan dengan segala orang-orang diberahikannya, dan dicemarkannya dirinya dengan segala berhala tahi mereka itu. Dan lagi tiada ditinggalkan zinahnya dengan Mesir, yang sudah berseketiduran dengan dia pada masa mudanya, dan yang sudah menjamah mata susunya pada masa ia lagi anak dara, dan yang sudah melimpahkan zinahnya dengan dia. Maka sebab itu Aku menyerahkan dia kepada tangan segala kendaknya, kepada tangan bani Asyur, yang diberahikannya. Maka mereka itu menelanjangkan dia dan dirampasnya anak-anaknya laki-laki dan perempuan, dibunuhnya dengan pedang; maka masyhurlah namanya di antara segala orang perempuan setelah sudah diputuskan hukum atasnya. Demi dilihat Oholibah, adiknya, akan hal itu, dibuangnya dirinya terlebih pula dari pada kakaknya, dan iapun berbuat zinah yang terlebih jahat dari pada segala zinah kakaknya. Maka berasyiklah ia akan bani Asyur, akan segala penghulu dan pemerintah yang dekat, yang berpakaikan perhiasan dengan sempurna, dan yang mengendarai kuda, semuanya orang teruna yang amat elok. Maka kulihat bagaimana dicemarkannya dirinya, bagaimana keduanya sejalan jua. Bahkan, dibuatnya zinah yang lagi lebih jahat, karena demi dilihatnya tulisan orang laki-laki pada dinding, yaitu peta orang Kasdim tertulis dengan sedelinggam, berpakaian pengikat pada pinggangnya dan destar panca warna pada kepalanya, semuanya serupa dengan panglima perang, seperti orang Babiloni yang di Kasdim, tempat jadinya; maka asyiklah ia akan mereka itu hanya oleh melihat petanya juga, lalu utusanlah ia kepadanya ke benua Kasdim itu. Maka datanglah bani Babil kepadanya hendak berbuat zinah, dicemarkannya dia dengan zinahnya, tetapi setelah sudah ia berbuat zinah dengan mereka itu, maka jemulah juga hatinya akan mereka itu. Demi dibuatnya zinahnya begitu dengan nyata-nyata dan dengan tiada malu, maka jemulah hatiku akan dia, seperti sudah jemu hatiku akan kakaknya. Tetapi diperbanyakkannya juga zinahnya dengan terkenangkan masa mudanya, tatkala ia berbuat zinah di Mesir. Maka asyiklah ia terlebih dari pada segala gundik mereka itu, yang dagingnya seperti daging keledai dan cemarnya seperti cemar kuda. Demikian dilakukannya semula segala perbuatan keji yang telah dibuatnya pada masa mudanya, tatkala orang Mesir itu menjamah mata susunya pada masa mudanya. Maka sebab itu, hai Oholibah! demikianlah firman Tuhan Hua, bahwasanya Aku membangkit lawan dikau segala kendakmu, yang hatimu jemu akan dia dan Kukumpulkan mereka itu kepadamu keliling, yaitu bani Babil dan segala orang Kasdim dan Pekod dan Soa dan Koa dan segala bani Asyurpun sertanya, semuanya orang teruna yang elok, penghulu dan pemerintah dan panglima perang dan menteri, semuanya orang berkendaraan, maka mereka itu akan mendatangi engkau dengan rata dan pedati dan jentera dan suatu perhimpunan bangsa yang berselukung dan berperisai dan berketopong; mereka itu kelak mengepungi engkau keliling, dan Aku mengaruniakan kepadanya hukuman, maka mereka itu akan menghukumkan dikau setuju dengan syaratnya. Dan Aku melakukan kelak gairah-Ku atasmu, sehingga dibuatnya akan dikau sekadar kehangatan geramnya, maka mereka itu akan mengerat hidungmu dan telingamu, setelah itu engkau akan rebah dimakan pedang; dan mereka itu akan merampas anak-anakmu laki-laki dan perempuan dan barang yang lagi tinggal dari padamu itu akan dimakan habis oleh api. Lagipun mereka itu akan menanggalkan pakaianmu dan merampas segala perhiasanmu yang indah-indah. Demikianlah Aku mengadakan kesudahan segala perbuatanmu yang keji dan segala zinahmu, mulanya dari tanah Mesir, maka engkau tiada lagi akan menengadah kepadanya dan tiada lagi engkau terkenangkan Mesir itu. Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku menyerahkan dikau kelak kepada tangan orang yang kaubenci, dan kepada tangan orang yang hatimu jemu akan dia. Maka mereka itu akan berlaku kepadamu dengan benci dan merampas segala hasil pekerjaanmu, dan meninggalkan dikau dengan telanjang bugilmu, maka engkau akan dipermalukan termata-mata dengan segala perbuatanmu yang keji dan segala zinahmu itu. Maka segala perkara itu akan berlaku atasmu, sebab engkau sudah mengikut orang kafir dengan berbuat zinah, sehingga engkau mencemarkan dirimu dengan segala berhala tahinya. Bahwa engkau sudah berjalan pada jalan kakakmu, maka sebab itu pialanyapun Kuberikan pada tanganmu. Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa engkau akan minum isi piala kakakmu, yang dalam dan luas; engkau akan diolok-olok dan disindir, karena piala itu banyak isinya. Engkau akan penuh dengan mabuk dan penyakit, karena piala kakakmu Samaria itulah piala kebinasaan dan kesunyian. Maka engkau akan minum dan mengisap dia habis dan menjilat tembikarnya dan membelahkan dadamu, karena Aku sudah berfirman begitu, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal engkau sudah melupakan Daku dan sudah membuang Aku di belakangmu, baiklah sekarang engkaupun menanggung siksa segala perbuatanmu yang keji dan segala zinahmu itu. Dan lagi firman Tuhan kepadaku: Hai, anak Adam! engkau hendak membenarkankah hak Oholah dan Oholibah itu? Jangan; melainkan beritahulah kepadanya segala perbuatannya yang keji itu: Bahwa mereka itu sudah berbuat zinah dan adalah darah pada tangannya; bahkan, apabila dibuatnya zinah dengan berhala tahinya, dijalankannya juga anaknya, yang telah diperanakkannya bagi Aku, terus dari pada api akan dimakan, hendak memberi hormat kepada berhala itu. Dan lagi inipun dibuatnya kepada-Ku: Pada hari itu juga dinajiskannya tempat kesucian-Ku dan dihinakannya segala sabat-Ku. Karena setelah sudah dibantainya anak-anaknya akan memberi hormat kepada berhala tahinya, pada hari itu juga masuklah mereka itu ke dalam tempat kesucian-Ku hendak menajiskan dia! maka demikianlah perbuatannya di tengah-tengah rumah-Ku! Tambahan pula, setelah sudah engkau utusan kepada orang yang akan datang dari jauh, kepadanya seorang utusan sudah disuruhkan, dan sesungguhnya mereka itu sudah datang, karenanya engkau sudah bersiram dirimu dan bercelak matamu dan menghiasi dirimu dengan benda yang indah-indah; pada masa itu adalah engkau duduk di atas gerai yang mulia dan suatu mejapun tersedia di hadapanmu, dan bau-bauan-Ku dan minyak-Ku yang harum itu sudah kauletak di atasnya. Tatkala gemuruh di sana kurang damai, diambilnya pula akan beberapa orang dari pada orang kebanyakan, yaitu peminum air anggur dari padang, yang membubuh gelang pada tangannya dan makota yang mulia pada kepalanya. Lalu kata-Ku akan hal sundal yang tua itu: Dengan diakah orang hendak lagi berbuat zinah? Dengan diakah? Tetapi masuklah juga orang kepadanya seperti orang masuk kepada perempuan yang sundal adanya, begitulah orang masuk kepada Oholah dan Oholibah, kedua perempuan yang hina itu. Maka sebab itu orang yang adil kelak akan memutuskan hukum atasnya, yaitu hukum atas segala perempuan yang berbuat zinah dan hukum atas segala orang yang menumpahkan darah, karena keduanya orang berzinah adanya dan darahpun adalah pada tangannya. Bahkan, demikianlah firman Tuhan Hua: Datangkanlah atasnya suatu perhimpunan dan taruhlah dia akan tanda yang hebat dan akan rampasan. Maka perhimpunan itu akan merajamkan dia dengan batu, dan memarangkan dia dengan pedang, dan dibunuhnya akan segala anak-anaknya laki-laki dan perempuan dan dibakarnya habis akan segala rumahnya dengan api. Demikianlah Aku akan memperhentikan segala perkara yang keji di dalam negeri itu, supaya segala orang perempuan belajar jangan menurut perbuatanmu yang keji itu. Demikianlah segala perbuatanmu yang keji itu dipulangkan kepadamu kelak, dan kamu akan menanggung segala dosa berhala tahimu, maka akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan Hua! Sebermula, maka datanglah firman Tuhan kepadaku pada tahun yang kesembilan, bulan yang kesepuluh dan pada sepuluh hari bulan itu, bunyinya: Hai anak Adam! suratkanlah olehmu nama hari ini, betul hari ini juga; maka betul pada hari ini juga raja Babil mulai mengepungi Yeruzalem. Dan hadapkanlah kepada bangsa yang bantahan itu suatu perumpamaan, katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua! Jerangkanlah periuk di atas api, jerangkanlah dia, tuanglah air ke dalamnya, bubuhlah dalamnya akan segala penggal-penggal itu bersama-sama, yaitu segala penggal yang baik, paha yang di belakang dan paha yang di depan, penuhilah akan dia dengan tulang-tulang yang bersumsum, ambillah dari pada kawan binatang barang yang pilihan dan pasanglah di bawahnya suatu pancaka dari pada tulang-tulang, didihkanlah dia sampai berbual-bual, dan biarlah segala tulang-tulangpun direbus dalamnya. Sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Wai bagi negeri yang mabuk darah itu! ia itu suatu periuk yang karatnya sudah makan dalam dan tiada boleh dikeluarkan: Ambillah sepenggal-penggal dari dalamnya, maka tiada juga dibuang undi atasnya. Karena adalah darah di tengah-tengahnya; ditumpahkannya pada bukit batu yang gundul; tiada ditumpahkannya pada bumi, supaya ditudungi dengan abu akan dia, hendak membangkitkan kehangatan murka dan hendak membalas amat sangat, maka Kutumpahkan darahnyapun pada bukit batu yang gundul, supaya jangan ditudungi akan dia! Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Wai bagi negeri yang mabuk darah itu! Baiklah Aku membesarkan pula pancaka itu! Bawalah akan kayu lagi, galakkanlah api itu, supaya hancurlah segala daging habis menjadi bubur, dan dibakar habis-habis akan segala tulang-tulang itu! Setelah itu letakkanlah dia di atas bara api dengan hampanya, supaya panaslah ia dan tembaganyapun panas merah, kalau-kalau cemar yang di dalamnya itu hancur dan lalu dari padanya dan karatnyapun habislah. Tetapi cuma-cuma juga orang berlelah! karatnya sudah makan terlalu dalam, tiada boleh dilalukan dari padanya, lagi di dalam apipun tahan karatnya. Di dalam kecemaranmu adalah jahat dengan sengajanya, sebab itu kecemaranmu tiada boleh disucikan, jikalau Aku menyucikan dikau sekalipun; dan lagi tiada juga engkau akan disucikan sebelum sudah Aku menimpakan kepadamu kehangatan murka-Ku! Bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman begitu, maka ia itu akan sampai juga, dan Aku akan membuatnya; Aku tiada alpa atau menaruh sayang atau bersesal; melainkan dihukumkan orang kelak akan dikau sekadar segala kelakuanmu dan segala perbuatanmu yang jahat itu, demikianlah firman Tuhan Hua! Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! bahwa sesungguhnya Aku akan mengambil dari padamu kekenangan matamu oleh suatu bala, tetapi janganlah engkau meratap atau menangis atau bercucuran air matamu. Berdiamlah dirimu dari pada meraung dan jangan engkau berbuat perkabungan akan orang mati; kenakanlah destar pada kepalamu dan kasut pada kakimu; janganlah engkau menudungi mulut dan janggutmu atau makan hidangan orang lain. Hata, maka pada keesokan harinya, apabila aku hendak berkata-kata kepada orang banyak itu, maka pada malam itu biniku sudah mati; lalu pada keesokan harinya kuperbuatlah seperti yang sudah dipesan kepadaku. Maka kata orang banyak itu kepadaku: Tiadakah engkau memberi tahu kami apa artinya engkau berbuat demikian? Lalu kataku kepadanya: Bahwa firman Tuhan sudah datang kepadaku, bunyinya: Katakanlah olehmu kepada bangsa Israel: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku akan menajiskan tempat kesucian-Ku, yaitu kemuliaan kuatmu dan kekenangan matamu dan yang dirindukan hatimu, dan segala anakmu laki-laki dan perempuan, yang telah kamu tinggalkan di belakang itu akan rebah dimakan pedang. Pada masa itu kamu akan berbuat seperti perbuatanku sekarang ini, tiada kamu akan menudungi mulut dan janggut dan tiada makan hidangan orang lain. Dan kepalamu akan berdestar dan kakimupun akan berkasut, dan tiada kamu akan meratap atau menangis, melainkan kamu akan tenggelam dalam kesalahanmu dan berkeluh kesah seorang kepada seorang! Demikianlah Yehezkiel ini jadi bagimu akan suatu tanda alamat; seperti yang telah dibuatnya demikianpun kamu akan berbuat; maka apabila sudah sampai masanya akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan Hua! Maka engkau, hai anak Adam! bukankah akan jadi ini, pada hari Aku melalukan dari padanya kemegahannya dan kesukaannya dan perhiasannya dan kekenangan matanya dan yang dirindukan hatinya, segala anaknya laki-laki dan perempuan; bukankah pada hari itu seorang yang sudah lari berlepas dirinya akan datang kepadamu memberi tahu barang yang telah jadi itu? Pada hari itu juga mulutmupun akan dibukakan oleh orang yang sudah lari itu, maka engkau akan berkata-kata dan tiada lagi berdiam dirimu; demikianlah engkau menjadi baginya akan tanda alamat dan akan diketahui olehnya bahwa Aku ini Tuhan! Hata, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu kepada bani Ammon dan bernubuatlah akan halnya. Katakanlah kepada bani Ammon itu: Dengarlah olehmu firman Tuhan Hua! Demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal kamu sudah bersorak-sorak akan tempat kesucian-Ku, pada masa ia itu dinajiskan, dan akan tanah Israel, pada masa ia itu dibinasakan, dan akan bangsa Yehuda, pada masa mereka itu dibawa dengan tertawan, sebab itu sesungguhnya Aku memberikan kamu kepada bani Masyrik akan miliknya, supaya dibangunkannya kota bentengnya di dalammu dan didirikannyalah rumah-rumahnya di dalammu dan mereka itu akan makan buah-buahmu dan minum air susumu. Dan Raba itu Kujadikan kandang unta dan segala bani Ammon akan kandang kambing, demikianlah akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan! Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal engkau sudah bertepuk tangan dan mengentak-entak kaki, dan amat besukacita hatimu dan membuat olok-olok akan tanah Israel, sebab itu sesungguhnya Aku mengedangkan tangan-Ku kepadamu kelak, dan menyerahkan dikau kepada segala orang kafir akan jarahan dan Aku akan menumpas dikau dari antara segala bangsa yang membinasakan dikau dari dalam segala negeri, dan menghabiskan dikau, maka akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan! Demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal kata Moab dan Seir demikian: Bahwasanya bangsa Yehuda sudah disamakan dengan segala bangsa kafir! sebab itu sesungguhnya Aku akan membukakan Moab dari pada pihak segala negeri, yaitu negerinya sampai yang diperhinggaannya sekali, perhiasan tanah itu Bait-Yesimot dan Baal-Meon dan Kiryatayim, semuanya itu jadi milik bani Masyrik serta dengan segala bani Ammonpun, yang sudah Kuserahkan akan jadi miliknya, sehingga tiada lagi peringatan akan bani Ammon di antara segala bangsa kafir. Demikianpun Aku akan memutuskan hukum di dalam Moab, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan! Demikianlah firman Tuhan Hua: Sedang Edom sudah melakukan dendam belaka kepada bangsa Yehuda dan sudah membalas kepadanya, meskipun ia sendiri bersalah juga, sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua, Aku mengedangkan tangan-Ku kelak kepada Edompun dan menumpas dari padanya baik manusia baik binatang, dan Aku jadikan dia suatu kerobohan batu; maka dari pada Teman sampai ke Dedan mereka itu sekalian akan rebah dimakan pedang. Dan Aku akan menuntut bela kepada Edom oleh tangan umat-Ku Israel, dan dilakukannya kepada Edom kelak barang yang setuju dengan murka-Ku dan dengan kehangatan amarah-Ku, maka dirasainya kelak pembalasan-Ku, demikianlah firman Tuhan Hua. Demikianlah firman Tuhan Hua: Sedang orang Filistin itu sudah melakukan pembalasan dan selalu suka membalas dengan pengolok-olok yang pahit dan dengan kebencian hatinya, hendak membinasakan dengan perseteruan yang kekal; sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku mengedangkan tangan-Ku kepada orang Filistin itu dan Aku akan menumpas segala orang Khereti dan membinasakan segala orang yang lagi tinggal di tepi laut; dan Aku melakukan kepadanya pembalasan yang amat hebat dengan pehukuman siksa dan kehangatan murka, maka diketahuinya kelak bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku menyampaikan pembalasan-Ku kepadanya. Sebermula, maka jadi pada tahun yang kesebelas, pada sehari bulan, datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tegal Tsur sudah berkata akan hal Yeruzalem demikian: Hai, sudah pecahlah pintu segala bangsa yang luas itu! sekarang tak dapat tiada semuanya datang kepadaku juga; sekarang sudah rusaklah ia, maka aku beroleh kelimpahan! Sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Tsur! karena Aku mendatangkan atasmu beberapa bangsa yang kuat, seperti Kudatangkan laut dengan segala ombaknya. Maka dipecahkannya kelak segala pagar tembok Tsur dan dirobohkannya segala bangun-bangunnya, maka jikalau abunya sekalipun Kusapukan dari dalamnya dan Kujadikan dia sebuah bukit batu yang gundul. Tempatnya akan di tengah-tengah laut akan menghamparkan pukat di sana, karena Aku sudah berfirman begitu, demikianlah firman Tuhan Hua, dan iapun akan jadi jarahan segala bangsa! Maka segala anaknya perempuan yang di bendang itu akan mati dimakan pedang, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan. Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku mendatangkan kelak atas Tsur itu Nebukadnezar, raja Babil, dari sebelah utara, yaitu raja atas segala raja, serta dengan banyak kuda dan rata perang dan orang berkendaraan dan suatu tentara yang amat besar. Maka dibunuhnya kelak dengan pedang segala anakmu perempuan yang di bendang dan diperbuatkannya perkakasan akan menyerang engkau, dan antar-antar akan penumbuk pagar tembokmu dan diangkatnya selukung lawan dikau. Maka segala penumbuknya akan memecahkan pagar tembokmu dan alabangkanyapun merobohkan bangun-bangunmu. Dari pada kebanyakan kudanya lebupun akan menudungi engkau, dan dari pada gemuruh bunyi segala orang berkendaraan dan jentera dan ratapun akan goncanglah segala pagar tembokmu, apabila ia masuk dari pada pintu-pintu gerbangmu seperti dari pada celahan tembok negeri yang sudah ditetas. Maka dengan kuku kudanya akan diirik-iriknya segala sesuatu yang pada lorong-lorongmu, dan segala rakyatmu akan dibunuhnya dengan pedang dan segala tiangmu yang indah-indah itu akan roboh ke bumi! Maka dirampasnya kelak segala harta bendamu dan dijarahinya segala daganganmu yang indah-indah dan dirobohkannya segala pagar tembokmu dan dibongkarnya segala rumah peranginanmu, dan segala batumu dan kayumu dan robohan rumahmu akan dibuang olehnya ke tengah-tengah laut. Demikianlah Kuperhentikan kelak bunyi nyanyi-nyanyianmu dan bunyi kecapimupun tiada akan kedengaran lagi. Dan Aku menjadikan dikau bukit batu yang gundul, dan tempat penghamparan pukat, dan engkau tiada akan dibangunkan pula, karena Aku ini, Tuhan, sudah berfirman begitu, demikianlah firman Tuhan Hua! Demikianlah firman Tuhan Hua akan hal Tsur: Bagaimana besar gentarnya segala tepi laut kelak, apabila didengarnya bunyi jatuhnya dan pengirik segala orang yang luka, dan tempik orang berbunuh-bunuhan di tengah-tengahmu. Maka segala raja laut akan turun dari atas singgasananya dan membuang baju selimutnya dan menanggalkan pakaiannya yang tersuji, maka takut dan ngeri akan jadi pakaiannya, dan mereka itu akan duduk di tanah, dan terkejut oleh takut dan ngeri dan kecengangan dan lenyap bicaranya oleh karenamu! Maka dibunyikannya kelak sebiji ratap akan halmu, katanya: Bagaimana engkau sudah hilang, engkau yang ramai terlebih dari pada laut! engkau sebuah negeri yang terpuji-puji! Ia yang pemerintah laut; bahkan, ia dengan segala orang isinya, yang memberi takut kepada segala orang, yang duduk di atas bumi. Maka sekarang begitulah halnya! segala anak kapalpun gentarlah pada hari jatuhmu dan segala tepi lautpun ngerilah akan kesudahanmu! Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Apabila Aku menjadikan dikau sebuah negeri yang sudah roboh, sama dengan negeri yang tiada lagi diduduki orang, apabila Kudatangkan lautan atasmu, sehingga engkau diliputi oleh ombak laut, pada masa itu Kucampakkan dikau kelak ke bawah serta dengan segala mereka yang turun ke dalam keleburan kepada bangsa zaman dahulu! dan Kuberikan dikau petala yang di bawah bumi akan tempat kedudukanmu, di bawah kerobohan batu segala zaman dahulukala serta dengan segala orang yang turun ke dalam alam barzakh, sehingga tiada engkau diduduki lagi apabila Aku mengaruniakan kemuliaan di tanah orang hidup berkeliling. Maka engkau Kujadikan suatu tamasya yang hebat dan engkau akan tiada lagi! jikalau dicahari orang, tiada didapatinya akan dikau sampai selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai engkau, anak Adam! angkatlah olehmu sebiji ratap akan hal Tsur, katakanlah kepada Tsur, yang duduk pada teluk laut dan yang berniaga dengan segala bangsa di tepi laut yang jauh-jauh: Demikianlah firman Tuhan Hua: Hai Tsur! bahwa katamu demikian: Aku ini berpakaikan makota keelokan! Bahwa perhinggaanmu adalah sampai di tengah laut, dan orang yang membuat engkau itu sudah menjadikan dikau suatu keelokan yang sempurna. Kedua pangkalanmu diperbuat oranglah dari pada kayu senobar dari Senir, diambilnya akan kayu araz dari Libanon akan memperbuat tiang kapalmu. Dari pada kayu jati Bazan diperbuatnya segala dayungmu dan segala sangkarmu dari pada gading bertatahkan kayu buksis dari pulau-pulau orang Khitim. Kain bisus bersuji dari pada Mesir bagimu akan kain yang dibuat layar, dan kain biru laut dan ungu dari pulau-pulau Elisapun bagimu akan kemah. Orang Sidon dan Arwad jadi pendayungmu, dan orang alim yang di dalammu, hai Tsur, menjadi mualimmu. Dari Jebal datanglah pandai dan tukangmu akan memakai segala celah-celah perahumu, dari pada mereka itu sekalian yang berlayar di laut adalah awak kapal di dalammu akan berniaga sertamu. Orang Tarsi dan orang Ludi dan Puti adalah di dalam tentaramu dan jadi orang perangmu, digantungkannya di dalammu akan perisai dan ketopong dan dipertambahkannya kemuliaanmu. Bani Arwad adalah serta dengan tentaramu di atas segala dewalamu berkeliling, dan orang Gamadipun di atas bangun-bangunmu, digantungkannya senjatanya pada pagar tembokmu dan disempurnakannya keelokanmu. Bahwa Tarsis lawanmu berniaga dengan pelbagai dagangan yang indah-indah, dan ditukarnya daganganmu dengan perak dan besi dan timah putih dan timah hitam. Orang Yaman dan Tubal dan Mesekhpun datanglah ke pasarmu dan dibayarnya segala daganganmu dengan orang dan tembaga tempawan. Dari Bait-Togarma datanglah kuda penghela dan kuda kendaraan dan bagal akan ditukar dengan daganganmu. Bani Dedanpun datanglah ke pasarmu, maka dengan pertolonganmu beberapa pulau-pulaupun dapat berniaga dan diberikannya dikau segala batang gading dan kayu arang dengan uang tunai. Benua Syampun lawanmu berniaga dengan pelbagai benda, ditukarnya daganganmu dengan permata zamrud dan kain ungu dan perbuatan yang disuji dan bisus dan merjan dan pelbagai permata. Maka orang Yehuda dan orang Israelpun ke pasarmu, dibayarnya segala daganganmu dengan gandum dari Minit dan dari Panaj dan lagi dengan air lebah dan minyak dan minyak bau-bauan. Maka Damsyikpun lawanmu berniaga dengan pelbagai benda, suatu kelimpahan barang yang indah-indah, dengan air anggur dari Khelbon dan dengan bulu kambing yang putih. Orang Wedan dan Yawanipun bertukar dagangan dengan dikau, dibawanya ke pasarmu akan besi yang terupam dan tengguli dan deringu. Maka Dedanpun datanglah ke pasarmu dengan pelbagai pelana dan kain permadani. Maka orang Arab dan segala penghulu dari Kedarpun berniagalah olehmu; mereka itu lawanmu berniaga dengan anak domba dan domba jantan dan dengan kambing jantan. Maka saudagar-saudagar dari Syeba dan dari Raemapun datanglah ke pasarmu; maka dengan keindahan segala rempah-rempah dan dengan pelbagai permata yang indah-indah, dan dengan emaspun ditukarnya segala daganganmu. Baik Haran baik Kanai dan Edan, segala saudagar dari Syeba dan Asyur dan Kilmad datanglah ke pasarmu; mereka itu juga yang menghantar kepadamu di antara segala daganganmu akan kain yang halus tenunannya, dan yang biru laut warnanya dan bersuji, beberapa kayu banyaknya, dan pakaian yang indah-indah berpeti-peti, terikat dan tersimpul dengan tali-tali. Segala sesuatu yang dibawa oleh kapal-kapal Tarsis itulah perniagaanmu; demikianlah engkau penuh, bahkan, berkelimpahanlah engkau di tengah-tengah laut. Bahwa segala pendayungmu sudah membawa akan dikau ke tengah-tengah laut, lalu engkau dikaramkan oleh angin timur di tengah-tengah lautan besar. Segala hartamu yang indah-indah dan segala daganganmu dan segala benda perniagaanmu dan segala awak kapalmu dan segala nakhodamu dan mereka yang memakai celahan perahumu dan yang melakukan daganganmu dan segala orang perang yang di dalammu dan segenap orang banyak yang di tengahmu, semuanya tenggelamlah dalam lautan besar pada hari jatuhmu. Maka dari bunyi pengerik segala mualimmu gentarlah segala pantai yang dekat-dekat. Sekarang turunlah dari kapal-kapalnya segala orang yang berdayung dan segala anak kapal dan segala mualim di lautpun, mereka itu sekalian berdiri di darat. Di sana diperdengarkannya suaranya akan halmu, serta meraung dengan kepahitan hatinya, disiraminya kepalanya dengan duli dan bergelumanglah mereka itu dalam abu. Dan digundulkannya dirinya oleh karenamu, dan ia berpakaikan kain karung dan menangisi engkau dengan kepahitan hatinya dan dengan ratap yang amat pahit. Sambil meraung diangkatnya sebiji ratap akan dikau dan berkabung akan dikau, katanya: Siapa gerangan setara dengan Tsur, sebuah negeri yang bersentosa di tengah-tengah laut? Tatkala segala daganganmu datanglah dari laut, maka dengan dia engkau mengenyangkan beberapa berapa bangsa, dan dengan pelbagai bendamu yang indah-indah dan dengan segala daganganmu sudah kaukayakan segala raja yang di atas bumi. Maka pada masa engkau dipecahkan oleh ombak lalu tenggelam dalam air, maka karamlah juga segala perniagaanmu dan mereka sekalian yang di dalammu itu. Segala orang yang duduk di tepi laut itu tercengang-cenganglah akan dikau dan seramlah rambut segala rajanya; mukanyapun sangat pucat. Segala bangsa yang berniaga itu bersiul akan halmu; engkau telah menjadi suatu tamasya yang hebat dan tiada lagi engkau sampai selama-lamanya! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! katakanlah olehmu kepada raja Tsur: Demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal hatimu sudah membesarkan dirinya begitu serta katamu: Aku ini ilah serta duduk di arasy Allah di tengah-tengah laut! meskipun engkau manusia dan bukan ilah adamu, maka engkau juga sangkakan budimu seperti budi Allah. Bahwasanya berbudi juga engkau terlebih dari pada Daniel! satupun rahasia tiada yang terlindung dari padamu! Dengan kepandaianmu dan dengan akalmu juga engkau beroleh akan segala kekayaan itu dan mendapat emas dan perak itu dalam khazanahmu, dengan kebesaran budimu dalam berniaga telah kauperbanyakkan hartamu selalu, sehingga boleh juga hatimu membesarkan dirinya sebab hartamu itu. Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal engkau sangkakan budimu seperti budi Allah, sebab itu sesungguhnya Aku kelak mendatangkan atasmu beberapa bangsa yang keras dan bengis, maka ia itu akan menghunus pedangnya lawan segala keelokan budimu serta mereka itu akan menghinakan cahayamu. Dan dicampakkannya dikau kelak ke dalam keleburan, dan engkau akan mati seperti orang tertikam di tengah-tengah laut! Pada masa itu dapatkah lagi engkau berkata di hadapan orang yang memarang akan dikau berpenggal-penggal: Bahwa aku ini ilah! Tidak; melainkan engkau manusia juga dan bukan ilah, di dalam tangan orang yang menikam engkau. Bahwa engkau akan mati seperti orang kulup juga, oleh tangan orang helat; Aku sudah berfirman begitu, demikianlah firman Tuhan Hua. Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! angkatlah olehmu sebiji ratap akan hal raja Tsur, katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa dahulu engkaulah meterai kesempurnaan, penuh dengan budi dan sempurnalah keelokanmu! Engkaupun adalah di dalam Eden, taman Allah itu, tudungmu dari pada pelbagai permata yang indah-indah, seperti akik dan zabarjad dan intan, firuzah, unam dan yasyib, nilam, zamrud dan yakut emas; engkau selalu disertai bunyi rebana dan bangsi; pada hari engkau naik raja maka segala perkara itu ditentukan bagimu. Engkaulah seorang kerubiun yang berkembang sayapnya dan yang menaungi, dan telah Kutaruh akan dikau di atas sebuah bukit yang suci; engkau laksana seorang dewa serta berjalan di antara permata gemerlapan. Tiada berkecelaan engkau dalam segala jalanmu, dari pada hari engkau naik raja sampai kepada masa didapati akan perbuatan jahat di dalammu. Dalam kebanyakan perniagaanmu negerimu dipenuhi dengan aniaya, lalu engkau berbuat dosa; maka sebab itu Kuempaskan dikau dengan najismu dari atas bukit Allah, dan engkau, seorang kerubiun yang menaungi, Kuhapuskan dari antara segala permata gemerlapan itu. Bahwa hatimu sudah membesarkan dirinya sebab keelokanmu, maka budimu sudah kaupermalukan dengan kebesaran kemuliaanmu, sekarang Kucampak engkau ke bumi, dan Kuserahkan dikau kepada raja-raja akan suatu tamasya kepadanya. Oleh kebesaran kejahatanmu dan lalim perniagaanmu sudah kauhinakan takhtamu yang suci itu; maka sebab itu Kusuruh keluar api dari dalammu yang makan habis akan dikau kelak dan Aku menghamburkan dikau seperti abu kepada tanah di hadapan mata segala orang yang melihat engkau. Mereka itu sekalian di antara segala bangsa yang mengenal akan dikau, ia itu akan tercengang-cengang; engkau akan menjadi suatu tamasya yang hebat dan engkaupun akan tiada lagi sampai selama-lamanya! Dan lagi datang firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu kepada Sidon dan bernubuatlah akan halnya; katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Sidon! dan Aku akan dipermuliakan di tengah-tengahmu, dan akan diketahuinya, bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku memutuskan hukum dalamnya dan Akupun dikuduskan dalamnya! Karena Aku menyuruhkan kelak bala sampar ke dalamnya dan tumpahlah darah pada segala lorongnya, dan orang yang tertikam akan rebah mati di dalamnya, apabila pedang ada melawan dia berkeliling; demikianlah akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan! Maka bagi bangsa Israel tiada lagi akan ada duri yang melukakan atau onak yang mempersakiti, di antara mereka itu sekalian yang kelilingnya dan yang sudah menyengsarakan dia; dan akan diketahui oranglah bahwa Aku ini Tuhan Hua! Maka demikianlah firman Tuhan Hua: Apabila Aku menghimpunkan bangsa Israel dari antara segala bangsa kepadanya juga sudah Kuhamburkan dia, pada masa itu juga Aku akan dikuduskan baginya dan mereka itu akan duduk di dalam negeri yang telah Kukaruniakan kepada Yakub, hamba-Ku. Dan mereka itu akan duduk di dalamnya dengan sentosa dan membuat rumah-rumah dan menanam pohon anggur, bahkan, mereka itu akan duduk dengan sentosa! apabila Aku sudah memutuskan hukum atas segala orang yang menyengsarakan mereka itu berkeliling; dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan, Allahnya! Sebermula, maka pada tahun yang kesepuluh, bulan yang kesepuluh dan pada dua belas hari bulan itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu kepada Firaun, raja Mesir, dan bernubuatlah akan halnya dan akan hal segenap Mesir itu; katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Firaun, raja Mesir! naga laut yang besar, yang terumbang-umbang di tengah-tengah muaranya, dan yang berkata demikian: Sungaiku itu aku punya; bahkan, aku sudah menjadikan diriku sendiri! Sebab itu Aku kelak membubuh kait pada insangmu dan melekatkan kelak segala ikan sungaimu itu pada sisikmu, dan Kutarik naik akan dikau kelak dari tengah-tengah sungaimu, dan segala ikan sungaimu akan lekat pada sisikmu. Dan Kuempaskan dikau kelak kepada padang, baik engkau baik segala ikan sungaimu, sehingga terhantarlah engkau di padang, dan tiada engkau akan diangkat atau dipungut, melainkan kepada segala margasatwa yang di bumi dan kepada segala unggas yang di udara Kuberikan dikau akan makanannya! Dan akan diketahui oleh segala orang isi negeri Mesir, bahwa Aku ini Tuhan, karena mereka itu sudah menjadi akan tongkat buluh kepada bangsa Israel. Apabila dipegangnya akan dikau dengan tangannya maka patahlah engkau dan terbelah-belah pada segala pihakmu dan bila mereka itu bersandar padamu patahlah engkau, dan kaubiarkan gementar pinggangnya. Sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku mendatangkan pedang atasmu dan Aku akan menumpas dari padamu baik manusia baik binatang. Maka tanah Mesir akan jadi suatu kerusakan dan suatu kerobohan batu dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan; tegal ia sudah berkata demikian: Bahwa sungai itu aku punya, dan aku sudah menjadikan diriku sendiri. Sebab itu Aku akan membalas kepadamu dan kepada sungaimupun, dan Aku menjadikan tanah Mesir kelak suatu kerobohan batu dan tempat yang sunyi senyap dari Migdal sampai ke Siene dan sampai kepada perhinggaan tanah Kusy. Kaki barang seorang manusiapun tiada akan lalu dari sana dan kaki barang seekor binatangpun tiada akan lalu dari sana, dan seorangpun tiada akan duduk di sana empat puluh tahun lamanya. Karena Aku menjadikan tanah Mesir kelak suatu kerusakan di tengah-tengah segala tanah yang rusak itu dan segala negerinyapun di tengah-tengah segala negeri yang roboh, semuanya itu akan rusak empat puluh tahun lamanya dan Aku akan menghamburkan orang isi Mesir itu di antara segala bangsa dan mencerai-beraikan mereka itu kepada segala negeri. Tetapi demikianlah firman Tuhan Hua: Pada kesudahan empat puluh tahun itu akan Kuhimpunkan orang Mesir itu pula dari antara segala bangsa kepadanya juga mereka itu sudah dihamburkan, dan Kuubahkan kelak hal ketawanan orang Mesir dan Kubawa akan mereka itu kembali ke negeri Pateros, yaitu negeri asalnya, dan di sana mereka itu akan jadi suatu kerajaan yang kecil. Ia itu akan kecil di antara segala bangsa, karena Aku akan menjadikan mereka itu terlalu kecil akan memerintahkan bangsa lain. Dan lagi tiada ia menjadi bagi bangsa Israel akan tempat bersandarkan harapnya, melainkan diperingatkannya mereka itu perbuatannya yang salah, yaitu dahulu mereka itu sudah bersandar padanya. Demikianlah akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan Hua. Maka sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang kedua puluh tujuh, bulan yang pertama pada sehari bulan itu, datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! bahwa Nebukadnezar, raja Babil, sudah menyuruh tentaranya mengerjakan suatu pekerjaan yang payah lawan Tsur, maka segala kepala sudah gundul, dan segala bahupun sudah jelas, maka baik ia baik segala tentaranyapun tiada mendapat hasil dari pada pekerjaan yang dikerjakannya lawan dia. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku mengaruniakan benua Mesir kepada Nebukadnezar, raja Babil, supaya dirampasnya segala kekayaannya dan dijarah rayahnya akan dia, maka ia itu menjadi upah tentaranya. Bahkan, upah pekerjaannya, sebab telah ia mengerjakan pekerjaan itu lawan dia, maka Aku mengaruniakan tanah Mesir kepadanya, sebab mereka itu sudah mengerjakan pekerjaan-Ku, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka pada masa itu Aku menumbuhkan tanduk bangsa Israel dan Aku membukakan mulutmupun di tengah-tengah mereka itu, dan akan diketahui olehnya bahwa Aku ini Tuhan. Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! bernubuatlah engkau dan katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Tangislah dan raunglah olehmu: Wai bagi hari itu! Karena hampirlah hari itu, bahkan, hampirlah hari Tuhan, suatu hari yang berawan-awan, maka masa orang kafir sudah sampai! Sebentar lagi maka pedang masuklah ke dalam Mesirpun dan hai-hui akan ada di dalam Kusy, apabila orang tertikam rebah mati di Mesir dan segala kekayaannyapun dibawa lalu dan segala alasnyapun dibongkar! Orang Kusyi dan Puti dan Ludi dan segala orang Magrib dan Kub dan bani negeri perjanjian itupun akan rebah sertanya dimakan pedang. Demikianlah firman Tuhan: Bahkan, semuanya akan rebah mati yang telah jadi pembantu Mesir, dan kebesaran kuasanya akan roboh; dari pada Migdol sampai ke Siene akan rebah mati semua yang di dalamnya dimakan pedang, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka mereka itu akan dibinasakan di tengah-tengah segala tanah yang rusak itu, dan negeri-negerinyapun akan di antara segala negeri yang roboh. Dan akan diketahuinya bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku menyalakan Mesir dengan api, dan pecahlah segala orang yang sudah membantu dia. Pada hari itu juga akan keluar beberapa utusan dari hadapan hadirat-Ku dalam kapal akan mengejutkan orang Kusyi yang alpa itu, maka akan ada hai-hui di antara mereka itu apabila hari Mesir dengan sesungguhnya sudah datang! Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahkan, Aku akan menghabiskan kekayaan Mesir oleh tangan Nebukadnezar, raja Babil. Bahwa ia dan tentaranyapun sertanya, bangsa yang terlalu gagah, akan datang ke mari hendak dibinasakannya negeri ini, dan akan dihunusnya pedangnya lawan Mesir dan dipenuhinya tanah itu dengan orang yang tertikam. Maka Aku akan mengeringkan segala sungai itu dan menyerahkan tanah itu kepada tangan orang jahat, dan Aku akan membinasakan negeri itu dengan segala isinya oleh tangan orang helat; bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman begitu! Demikianlah firman Tuhan Hua: Dan lagi Aku akan membinasakan segala berhala tahi dan menghapuskan segala sesuatu yang bukan ilah adanya dan Nof; dan lagi tiada akan ada raja di negeri Mesir dan Aku mengadakan ketakutan di antara segala orang Mesir. Dan Aku akan membinasakan Pateros dan menyalakan Zoan dengan api dan memutuskan hukum di dalam No, dan mencurahkan murka-Ku kepada Sin, kota benteng Mesir itu, dan Aku akan menumpas Hamon dari dalam No. Dan Aku akan menyalakan Mesir dengan api, dan Sin akan dipersakiti sangat, dan No akan dibelah-belah, dan Nofpun akan sangat kepicikan pada harinya. Segala orang teruna di On dan Pibeset akan rebah mati dimakan pedang dan segala anak darapun akan dibawa dengan tertawan. Dan di Takhpanhesypun siang akan kegelapan, apabila Kupatahkan di sana kuk Mesir dan Kuhabiskan di sana kebesaran kuasanya; pada masa itu ia akan terselubung dengan awan-awan dan segala anaknya perempuan pergi dari sana dengan tertawan. Demikianlah Aku memutuskan hukum kelak di dalam Mesir dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan. Hata, maka jadi pada tahun yang kesebelas, bulan yang pertama dan pada tujuh hari bulan itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai, anak Adam! Aku sudah mematahkan lengan Firaun, raja Mesir itu, bahwasanya ia itu tiada akan terbebat atau terobati atau dibubuh tampal, sehingga ia kuat pula akan memegang pedang. Sebab itu firman Tuhan Hua demikian: Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Firaun, raja Mesir! dan Aku akan mematahkan kedua belah lengannya, baik yang kuat baik yang sudah patah itu, dan Aku akan menggugurkan pedang dari pada tangannya. Dan Aku akan menghamburkan orang Mesir di antara segala bangsa dan mencerai-beraikan mereka itu kepada segala negeri. Dan aku akan menguatkan lengan raja Babil dan memberi pedang-Ku pada tangannya, tetapi lengan Firaun itu akan Kupatahkan, sehingga ia akan berkeluh-kesah di hadapannya seperti orang yang sudah luka parah. Bahkan, Aku akan mengkuatkan lengan raja Babil, tetapi lengan Firaun akan dilemahkan, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan, apabila Kuberikan pedang-Ku pada tangan raja Babil, supaya dilayamkannya atas tanah Mesir. Demikianlah Aku menghamburkan kelak orang Mesir di antara segala bangsa dan mencerai-beraikan mereka itu kepada segala negeri, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan. Hata, maka jadi pada tahun yang kesebelas, bulan yang ketiga, pada sehari bulan itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! katakanlah olehmu kepada Firaun, raja Mesir, dan kepada segala pengiringnya yang mulia itu: Dengan siapa gerangan kausangkakan dirimu sama dalam kebesaranmu ini? Bahwa sesungguhnya Asyur dahulu seperti pohon araz di atas Libanon, elok cabang-cabangnya dan banyak naung daun-daunnya dan tinggi batangnya, sehingga mercunya sampai di awan-awan. Maka oleh airpun ia tumbuh dan oleh pancaran airpun ia makin tinggi, maka sungai-sungainya mengalirlah keliling tempat ia tertanam itu, dijalankannya anak-anak sungainya sampai kepada segala pohon kayu yang di padang. Maka sebab itu batangnya tinggi dari pada segala pohon kayu yang di padang, dan cabang-cabangnyapun makin besar dan ranting-rantingnyapun banyak, sebab dalam bertumbuh iapun berkelimpahan air. Pada cabang-cabangnya bersaranglah segala unggas dari udara dan dalam naungnyapun duduklah beberapa bangsa yang besar-besar. Demikianlah amat permai ia oleh besarnya dan oleh kebanyakan cabang-cabangnya, sebab akarnya adalah di tepi kelimpahan air. Maka segala pohon araz di taman Allah tiada dapat memadamkan kemuliaannya; tiadalah pohon eru yang setara dengan dia dalam bercabang-cabang, dan tiada pohon berangan yang sama dengan dia dalam bertaruk-taruk, maka dalam taman Allah sebatang pohon kayupun tiada yang dapat dibanding dengan keelokannya. Maka Aku yang sudah menjadikan dia permai begitu dengan besar cabang-cabangnya, sehingga dengkilah akan dia segala pohon kayu yang di Eden, yaitu di taman Allah. Maka sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal ia sudah jadi tinggi begitu, dan dinaikkannya mercunya sampai di awan-awan, dan hatinya membesarkan dirinya akan hal itu, sebab itu sudah Kuserahkan dia kepada tangan bangsa yang amat kuasa, supaya disengsarakannya ia sekehendak hatinya, dan Aku sudah membuang dia sebab jahatnya. Pada masa itu iapun terbantun oleh orang yang bengis, oleh bangsa yang lalim, lalu dibiarkannya akan dia dengan terhantar begitu, maka cabang-cabangnyapun gugurlah pada segala bukit dan segala lembah dan ranting-rantingnyapun terhantar dengan patahnya pada tepi segala anak sungai di tanah itu; maka undurlah segala bangsa yang di atas bumi dari bawah naungnya, dibiarkannya akan dia. Maka segala unggas yang di udara lalu berhinggaplah pada batangnya yang tumbang itu, dan segala margasatwa dari padangpun dalam ranting-rantingnya. Maka ia itu supaya jangan lagi pohon kayu yang berkelimpahan air itu membesarkan dirinya sebab lembaganya dan tiada lagi dinaikannya mercunya sampai di awan-awan, dan jangan segala pohon yang kekurangan air itu berkerumun kepadanya sebab besarnya; karena semuanya itu sudah ditentukan kepada mati, kepada alam barzakh, sama seperti manusia yang terhina sekalipun, dengan segala yang turun ke dalam kubur. Demikianlah firman Tuhan Hua: Pada hari ia turun ke dalam alam barzakh, Kujadikan perkabungan di mana-mana, dan Akupun menumpatkan di atasnya pancaran air yang limpah itu dan Kutahankan segala sungainya, sehingga segala sungainya seperti terkurung adanya, dan karena sebabnya sudah Kujadikan Libanon itu hitam, dan segala pohon kayu di padangpun pingsanlah karena sebabnya. Dengan bunyi jatuhnya sudah Kugentarkan segala bangsa, tatkala Kuempaskan dia ke dalam liang lahad serta dengan mereka sekalian yang turun ke dalam kubur; pada masa itu segala pohon kayu Eden, segala pohon pilihan dan keelokan Libanon, segala pohon yang kekurangan air itu menghiburkan dirinya di dalam alam barzakh. Karena sekaliannyapun sudah turun sertanya ke dalam alam barzakh kepada segala orang yang sudah mati dimakan pedang; segala sesuatu yang telah baginya akan lengan, dan yang telah duduk di bawah naungnya di tengah-tengah segala bangsa. Dengan siapa gerangan kausangkakan dirimu sama dalam kemuliaan dan kebesaran di antara segala pohon kayu Eden? Sungguh, engkau akan diempaskan ke bawah serta dengan segala pohon kayu Eden ke dalam alam barzakh! engkaupun akan terhantar di tengah-tengah segala orang yang berkulup, serta dengan segala orang yang sudah dimakan pedang! Inilah hal Firaun dan segala pengiringnya yang mulia-mulia itu, demikianlah firman Tuhan Hua! Bermula, maka jadi pada tahun yang kedua belas, bulan yang kedua belas, dan pada sehari bulan itu datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! angkatlah olehmu sebiji ratap akan hal Firaun, raja Mesir; katakanlah kepadanya: Engkaulah di antara segala bangsa laksana singa yang buas, dan di dalam segala laut engkaupun bagaikan naga besar, di sana engkau mengarunglah segala sungaimu dan engkaupun keruhkanlah segala airnya dengan kakimu. Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa Aku akan membentangkan jaring-Ku akan dikau oleh beberapa bangsa yang besar, dan ditariknya akan dikau naik dengan tali-Ku. Dan Kubiarkan dikau terhantar di tanah dan Kucampakkan dikau kelak kepada padang dan Aku mendatangkan kelak segala unggas dari udara berhinggap di atasmu, dan Kukenyangkan dengan dikau segala margasatwa yang pada seluruh tanah itu. Dan Aku akan menghamburkan dagingmu kepada segala gunung dan memenuhi segala lembah dengan penggal-penggalmu. Dan segala tanah, dalam airnya engkau berenang, akan Kudiris dengan darahmu, sampai kepada pegunungan, sehingga penuhlah segala sungai dengan dia. Dan pada masa kebinasaanmu akan Kutudungi langit dan Kuberi pakai hitam akan segala bintang, dan mataharipun akan Kutudungi dengan awan-awan dan bulanpun tiada lagi akan memberi terangnya. Segala benda di langit yang memberi terangnya itu akan Kuberi pakai hitam oleh karenamu, apabila Aku mendatangkan kegelapan atas tanahmu, demikianlah firman Tuhan Hua. Tambahan pula Aku akan mendukakan hati beberapa berapa bangsa, apabila kabar kebinasaanmu Kusampaikan kepada beberapa berapa bangsa dan negeri yang tiada kauketahui akan dia. Bahkan, beberapa berapa bangsa akan Kujadikan tercengang-cengang, dan raja-rajanyapun akan seram rambutnya oleh karenamu, apabila Kulayamkan pedang-Ku di hadapannya, dan pada hari jatuhmu masing-masing mereka itu akan gemetar dari takut akan hal dirinya. Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa pedang raja Babil akan datang atasmu. Dengan pedang orang pahlawan dari pada bangsa yang terlalu buas Aku menjatuhkan kelak tentaramu yang amat elok, mereka itu akan menyudahkan congkak Mesir dan membinasakan segala kekayaannya. Dan Kubinasakan kelak segala binatangnya dari tanah yang teracap itu; barang kaki manusiapun tiada lagi akan mengeruhkan air itu, dan kaki binatangpun tiada akan mengeruhkan dia. Pada masa itu Aku akan menggenapkan segala airnya dan Aku mengalirkan segala sungainya seperti minyak, demikianlah firman Tuhan Hua; apabila Kujadikan Mesir itu suatu kerusakan dan tanah itupun dihampakan dari pada kepenuhannya, apabila Kupalu segala orang isinya maka diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan! Maka inilah biji ratap yang akan diangkat orang, ia itu akan diangkat oleh anak-anak perempuan segala bangsa; maka akan hal Mesir dan segala kuasanya dan segala kemuliaannya akan diangkat-Nya, demikianlah firman Tuhan Hua! Arakian, maka pada tahun yang kedua belas, pada lima belas hari bulan, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! angkatlah olehmu sebiji ratap akan hal Mesir, yang kuasa itu, dan tangislah engkau dan segala anak perempuan beberapa bangsa yang besar-besarpun akan halnya turun ke dalam alam barzakh serta dengan mereka sekalian yang sudah turun ke dalam keleburan. Siapakah busuk seperti engkau? Turunlah engkau dan baringkanlah dirimu di antara segala orang kulup! Di antara mereka sekalian yang rebah mati dimakan pedang, maka pedang itu dipesan, lalu mereka itu dibantun dengan segala kuasanya dan kebesarannya! Di sana orang penggagah yang amat kuasa itu berkata-kata kepadanya dan kepada segala pembantunya di tengah-tengah alam barzakh; mereka itu sudah turun dan berbaring dengan segala orang kulup yang sudah dimakan pedang. Di sanapun adalah Asyur serta dengan segala rakyatnya; kelilingnya adalah segala kubur mereka itu, semuanya sudah dimakan oleh pedang; yang dapat kuburnya pada tempat yang dalam sekali di liang lahad dan segala rakyatnyapun adalah keliling kuburnya, semuanya itu sudah dibunuh, dimakan pedang, yang dahulu mengadakan kegentaran di tanah orang hidup. Di sanapun adalah Elam dan segala rakyatnya keliling kuburnya; semuanya orang yang sudah dibunuh, dimakan oleh pedang, yang seperti orang kulup sudah turun ke dalam alam barzakh, dan yang dahulu mengadakan kegentaran di tanah orang hidup, dan yang membawa serta akan malunya pada masa ia turun ke dalam liang lahad. Di tengah-tengah segala orang yang sudah dibunuh itu ditentukan baginya tempat pembaringannya di antara segala rakyatnya, yang kubur-kuburnya adalah kelilingnya; semuanya orang kulup juga, yang sudah dimakan pedang; sebab telah diadakannya kegentaran di tanah orang hidup, maka dibawanya serta akan malunya pada masa mereka itu turun ke dalam liang lahad, maka bahagiannya adalah di tengah-tengah segala orang yang sudah dibunuh. Di sanapun adalah Mesekh dan Tubal dengan segala rakyatnya, dan segala kubur mereka itu adalah kelilingnya; semuanya orang kulup juga, yang sudah dimakan pedang, sebab dahulu diadakannya kegentaran di tanah orang hidup. Lagipun tiada mereka itu berbaring pada sisi segala orang pahlawan, yang tiada rebah mati seperti orang kulup, yang sudah turun ke dalam alam barzakh serta dengan segala alat peperangannya, dan pedangnyapun diletak oranglah di bawah kepalanya, melainkan kejahatannya menimpa lagi tulang-tulangnya, sebab dahulu mereka itu mengadakan kegentaran, dan mereka itu penggagah adanya di tanah orang hidup. Demikianpun engkau! di tengah-tengah orang kulup engkau diletak, sebab itu tempat pembaringanmu adalah di antara segala orang yang sudah dimakan pedang. Maka di sanapun adalah raja-raja Edom dengan segala penghulunya, yang sudah diserahkan kepada pedang sementara mereka itu menganiayakan orang; mereka itu mendapat tempat pembaringannya di antara segala orang kulup, di antara orang yang sudah turun ke dalam liang lahad. Di sanapun adalah segala orang gagah dari sebelah utara; mereka itu sekalian dan segala orang Sidoni, yang sudah turun dengan segala orang yang dibunuh, sementara diadakannya kegentaran; di tengah-tengah aniayanya mereka itu dipermalukan, sebab itu tempat pembaringannya adalah di tengah-tengah orang kulup yang sudah dimakan pedang dan dibawanya serta dengan malunya di antara segala orang yang sudah turun ke dalam liang lahad. Maka Firaunpun melihat mereka itu dan dihiburkannya dirinya dari pada rakyatnya dan kuasanya; baik Firaun baik segala tentaranyapun sudah dimakan pedang, demikianlah firman Tuhan Hua! Karena Kubiarkan dia mengadakan kegentaran di tanah orang hidup, tetapi sekarang tak dapat tiada tempat pembaringannya di antara segala orang kulup yang sudah dimakan pedang, yaitu Firaun serta dengan segala balatentaranya; demikianlah firman Tuhan Hua! Hata, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! berkatalah engkau kepada bani bangsamu, katakanlah kepadanya: Apabila Aku mendatangkan pedang kepada salah sebuah negeri dan diangkat oleh orang negeri itu akan seorang dari tengahnya, dijadikannya penunggu bagi dirinya, maka oleh orang itu, apabila dilihatnya pedang datang ke negeri itu, lalu ditiupnya nafiri akan memberitahu orang itu; maka jikalau kiranya ada orang mendengar juga bunyi nafiri, tetapi tiada diperhatikannya, lalu datanglah pedang membinasakan dia, maka darahnya tertanggunglah atasnya. Karena didengarnya bunyi nafiri maka tiada juga diindahkannya; darahnyapun tertanggunglah atasnya, karena jikalau kiranya diindahkannya, maka boleh juga diluputkannya nyawanya. Tetapi jikalau penunggu itu melihat pedang datang, lalu tiada ditiupnya nafiri dan tiada juga diberitahunya orang itu, apabila pedang datang dan binasalah barang seorang, kendatilah orang itu binasa dalam kejahatannya, maka darahnya juga Kutuntut dari pada tangan penunggu itu. Adapun akan engkau, hai anak Adam! Aku sudah mengangkat engkau akan penunggu bagi bangsa Israel, sehingga engkau akan mendengar firman dari pada mulut-Ku dan engkau menasehatkan mereka itu dari pada pihak-Ku. Apabila firman-Ku kepada orang fasik demikianlah: Hai orang fasik! tak akan jangan engkau mati kelak! dan tiada engkau berkata kepadanya akan menasehatkan dia dari pada jalannya, sungguh orang fasik itu akan mati juga dalam kejahatannya, tetapi darahnya akan Kutuntut dari pada tanganmu. Tetapi jikalau engkau sudah menasehatkan orang fasik itu dari pada jalannya, supaya baliklah ia dari padanya, maka tiada juga ia balik dari pada jalannya, niscaya iapun akan mati kelak dalam kejahatannya, tetapi engkau juga akan berlepas nyawamu. Sebab itu, hai anak Adam! katakanlah kepada bangsa Israel ini: Bahwa katamu demikian: Sesungguhnya kesalahan kami dan dosa kami amat berat dan makin lemah kami di bawahnya, entah bagaimana boleh kami hidup? Katakanlah olehmu kepada mereka itu: Sesungguh-sungguh Aku ini hidup! demikianlah firman Tuhan Hua: Masakan Aku suka akan mati orang fasik itu; melainkan inilah suka-Ku, kalau orang fasik bertobat dari pada jalannya dan boleh hidup! Tobatlah, tobatlah dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu, hai bangsa Israel! karena mengapa gerangan kamu akan mati? Tetapi engkau, hai anak Adam! katakanlah olehmu kepada bani umat-Ku: Bahwa kebenaran orang benar tiada akan meluputkan dia pada hari ia berbuat jahat, dan kejahatan orang jahatpun tiada akan menjatuhkan dia pada hari ia bertobat dari pada kejahatannya, dan orang yang benar itu tiada boleh hidup oleh kebenarannya pada hari ia berbuat dosa! Jikalau firman-Ku kepada orang yang benar, bahwa dengan sesungguhnya ia akan hidup, dan ditaruhnya harapnya pada kebenarannya, lalu dibuatnya mana yang tiada betul, maka segala kebenarannya tiada akan diingat, melainkan iapun akan mati juga di dalam kejahatan yang dibuatnya. Demikianpun apabila firman-Ku kepada orang fasik: Tak dapat tiada engkau mati kelak! lalu iapun bertobat dari pada dosanya dan dibuatnya barang yang benar dan betul; jikalau orang fasik itu mengembalikan barang gadaian, dan mengganti barang yang telah dirampas dan menurut segala syariat kehidupan, sehingga tiada lagi dibuatnya sesuatu yang jahat, niscaya iapun akan hidup dan tiada ia mati kelak. Segala dosa yang telah dibuatnya itu akan tiada diihtisabkan kepadanya; sebab telah dibuatnya mana yang benar dan betul, tak dapat tiada iapun akan hidup juga! Kendatilah, maka kata segala bani bangsamu juga: Bahwa jalan Tuhan tiada betul; tetapi jalan mereka itu sendiri tiada betul. Jikalau orang benar undur dari pada kebenarannya dan berbuat perkara yang jahat, lalu mati olehnya, dan jikalau orang fasik bertobat dari pada kejahatannya dan berbuat mana yang benar dan betul, lalu hidup olehnya, bolehkah akan hal itu katamu: Bahwa jalan Tuhan tiada betul? Bahwasanya Aku akan menghukumkan tiap-tiap orang, hai bangsa Israel! sekadar perbuatannya. Hata, maka sekali peristiwa, yaitu pada tahun yang kedua belas dari pada kami dipindahkan dengan tertawan, bulan yang kesepuluh dan pada lima hari bulan itu datanglah kepadaku seorang yang sudah lari berlepas dirinya dari Yeruzalem, mengatakan: Negeri itu sudah binasa! Maka pada malam dahulu dari pada datang orang pelari itu adalah tangan Tuhan berlaku atasku, dan pada pagi datanglah orang itu kepadaku maka dibukakan-Nya mulutku; demikianlah mulutku terbuka sehingga tiada lagi aku kelu. Maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai, anak Adam! kata orang isi negeri-negeri yang sudah rusak di tanah Israel demikian: Bahwa Ibrahim seorang-orangnya juga tatkala tanah ini dikaruniakan kepadanya akan bahagian pusaka, maka kami ini banyaklah; kepada kamipun tanah itu dikaruniakan akan bahagian pusaka! Sebab itu katakanlah olehmu kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa kamu makan barang yang berdarah dan menengadah kepada berhala-berhala tahimu dan kamu menumpahkan darah; masakan kamu beroleh tanah itu akan milik pusaka? Selalu kamu sedia akan menghunus pedang, kamu berbuat barang yang sangat keji dan masing-masing kamu mencemarkan bini kawannya; masakan kamu beroleh tanah itu akan milik pusaka? Begini hendaklah kaukatakan kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Sesungguh-sungguh Aku ini hidup! masakan tiada orang yang duduk di tempat-tempat yang rusak itu akan rebah mati dimakan pedang; dan orang yang duduk di dusun-dusun itu, masakan tiada Kuberikan mereka itu kepada segala margasatwa akan mangsanya! dan orang yang duduk di tempat yang tiada terhampiri dan di dalam gua-gua, masakan tiada mereka itu binasa oleh bala sampar. Karena tanah itu kelak Kutentukan kepada kerusakan dan kebinasaan dan segala kemuliaan kuatnya tiada akan ada lagi, dan segala gunung Israel akan sunyi, sehingga seorangpun tiada lagi berjalan lalu dari padanya. Pada masa itu akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan, apabila sudah Kujadikan tanahnya suatu kerusakan dan kebinasaan, oleh karena sebab segala perkara keji yang telah dibuatnya. Adapun akan dikau, hai anak Adam! segala bani bangsamu berkata-kata akan halmu seorang dengan seorang pada segala dinding dan pada segala pintu rumah; mereka itu berkata seorang kepada seorang dan saudara kepada saudaranya, katanya: Mari kita pergi juga akan mendengar apa-apa firman keluar dari pada Tuhan! Maka datanglah mereka itu kepadamu dengan banyak orangnya, lalu duduklah mereka itu di hadapan mukamu, yaitu umat-Ku, dan didengarnya segala perkataanmu, tetapi tiada diturutnya akan dia; dalam antara mereka itu membawa mulut yang manis-manis, adalah hatinyapun menyengajakan laba yang keji. Karena sesungguhnya engkaulah baginya laksana orang yang merawankan hati dengan nyanyiannya, yang merdu bunyi suaranya, dan yang pandai memetik bunyi-bunyian; jadi mereka itu mendengar juga segala perkataanmu, tetapi seorangpun tiada menurut dia. Tetapi apabila ia itu sudah sampai, bahkan, sudah sampai sekarang, maka akan diketahui olehnya, bahwa adalah seorang nabi di tengah-tengahnya! Hata, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! hendaklah engkau bernubuat akan hal gembala-gembala Israel; bernubuatlah dan katakanlah kepada gembala-gembala itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Wai bagi segala gembala Israel yang menggembalakan dirinya! Bukankah patut orang gembala itu menggembalakan kambing-kambingnya? Bahwa kamu mengenyangkan dirimu dengan susunya dan kamu berpakaikan dirimu dengan bulunya dan yang tambun-tambun kamu bantai, tetapi tiada kamu menggembalakan kawan kambing itu! Yang lemah tiada kamu kuatkan, dan yang sakit tiada kamu obati, dan yang luka tiada kamu bebati, dan yang terhalau tiada kamu bawa balik, dan yang sesat tiada kamu cahari, melainkan kamu sudah memerintahkan dia dengan kekerasan dan dengan bengis. Sebab itu tercerai-berailah mereka itu dengan tiada bergembala dan telah menjadi makanan segala margastwa di padang sebab sesatlah ia. Bahwa kawan kambing-Ku sesatlah di atas segala gunung yang tinggi-tinggi dan di atas kemuncak segala bukit dan tercerai-berailah kawan kambing-Ku di atas seluruh muka bumi; maka seorangpun tiada yang peduli, seorangpun tiada yang mencahari dia! Sebab itu, hai kamu gembala-gembala, dengarlah olehmu firman Tuhan! Sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, masakan tidak, tegal kawan kambing-Ku telah jadi rampasan, dan kawan kambing-Kupun telah menjadi makanan segala margasatwa di padang, dan tegal tiadalah gembala, dan segala gembala-Ku tiada peduli akan kawan kambing-Ku, dan tegal gembala-gembala itu menggembalakan dirinya sahaja dan tiada digembalakannya kawan kambing-Ku, sebab itu, hai gembala-gembala! dengarlah olehmu firman Tuhan! Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku membalas kelak kepada gembala-gembala itu, dan Kutuntut kambing-kambing-Ku dari pada tangannya dan Kupecatkan mereka itu dari pada pangkat gembala kambing, sehingga tiada lagi gembala-gembala itu menggembalakan dirinya, melainkan Kusentak kelak segala kambing-Ku dari dalam mulutnya, supaya jangan lagi jadi makanannya. Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku, bahkan, Aku sendiri akan bertanya akan hal kambing-Ku, dan Aku mencahari dia. Seperti seorang gembala memeriksa kawan kambingnya pada hari ia di tengah-tengah kambingnya yang tercerai-berai, demikianpun Aku akan memeriksa kawan kambing-Ku dan melepaskan dia dari pada segala tempat ia tercerai-berai kepadanya pada hari berkabut dan gelap-gulita. Dan Kuhantarkan mereka itu kelak dari pada segala bangsa dan Kuhimpunkan mereka itu dari dalam segala negeri dan Kubawa akan mereka itu ke dalam negerinya dan Kugembalakan mereka itu di atas gunung-gunung Israel dan pada tepi segala sungai dan pada segala jajahan negeri orang. Aku akan menggembalakan mereka itu pada tempat yang banyak rumputnya, dan kandangnya akan di atas gunung Israel yang tinggi-tinggi; di sana mereka itu akan berbaring dalam kandang yang baik dan makan rumput di tempat yang gemuk-gemuk di atas gunung-gunung Israel. Bahwa Aku sendiri akan menggembalakan kambing-Ku dan Aku akan memberi tempat ia berbaring, demikianlah firman Tuhan Hua! Maka yang sesat itu akan Kucahari, dan yang terhalau itu akan Kubawa balik, dan yang luka itu akan Kubebat, dan yang lemah itu akan Kukuatkan, dan yang gemuk dan kuat itu akan Kujauhkan; bahwa Aku akan menggembalakan dia dengan sepertinya. Tetapi akan kamu, hai segala kambing-Ku! demikianlah firman Tuhan Hua, sesungguhnya Aku akan memutuskan hukum antara kambing dengan domba dan antara domba jantan dengan kambing jantan. Belumkah cukup bagimu mendapat makan di tempat yang berkelimpahan rumput? Patutkah kamu lagi mengirik-irik sisa makananmu dengan kakimu? dan setelah sudah kamu minum air yang duduk itu, patutkah kamu keruhkan sisanya dengan kakimu? Patutkah kambing-kambing-Ku makan barang yang sudah diirik-irik oleh kakimu dan minum barang yang sudah dikeruhkan oleh kakimu? Sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua kepadamu: Bahwa sesungguhnya Aku akan memutuskan hukum antara kambing yang tambun dengan kambing yang kurus; sebab kamu menggasak akan yang lemah-lemah itu dengan lambung dan pahamu dan kamu menanduk-nanduk akan dia, sehingga kamu halaukan dia ke luar sekali, sebab itu Aku akan datang membantu kambing-kambing-Ku, supaya jangan lagi mereka itu jadi rampasan, dan Aku akan memutuskan hukum antara kambing dengan kambing. Dan Kuangkat atasnya kelak seorang Gembala yang esa, yang akan menggembalakan mereka itu, yaitu Daud, hamba-Ku, maka iapun akan menggembalakan mereka itu dan iapun menjadi gembalanya. Dan Aku ini, Tuhan, bagi mereka itu akan Allah dan hamba-Ku Daud itu akan Raja di tengah-tengahnya; bahwa Aku ini Tuhan sudah berfirman begitu. Dan Aku akan membuat suatu perjanjian selamat dengan mereka itu, dan Kuhapuskan kelak segala binatang yang buas dari pada tanah itu, sehingga mereka itu boleh duduk di padang belantara dengan sentosa dan boleh tidur di tengah-tengah hutan. Karena Kujadikan dia dan segala tempat keliling bukit-Ku akan suatu berkat dan Aku memberi turun hujan pada musimnya; hujan berkat yang lebat-lebat akan turun. Maka segala pohon di padangpun akan memberi buah-buahnya dan tanahpun akan memberi hasilnya, dan mereka itu akan ada di bendangnya dengan selamat sentosa, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan, apabila sudah Kupecahkan segala kayu kuknya, dan Kusentak mereka itu dari pada tangan segala orang yang sudah memperhambakan mereka itu. Dan tiada lagi mereka itu jadi rampasan bagi orang kafir, dan tiada lagi mereka itu dimakan oleh margasatwa yang di atas bumi, melainkan mereka itu akan duduk dengan selamat sentosa dan seorangpun tiada akan mengejutkan mereka itu. Dan Kujadikan mereka itu suatu tanaman yang kenamaan, dan di dalam negeri tiada akan ada lagi orang yang dihapuskan oleh lapar, dan tiada lagi mereka itu menganggung kecelaan segala orang kafir. Dan akan diketahuinya, bahwa Aku ini, Tuhan, Allahnya, adalah sertanya, dan mereka itulah umat-Ku, bangsa Israel, demikianlah firman Tuhan Hua. Adapun akan kamu, hai segala kambing-Ku, hai kambing yang Kugembalakan, kamulah manusia, maka Aku ini Allahmu, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu ke pegunungan Seir dan bernubuatlah akan halnya. Katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai pegunungan Seir! dan Aku akan mengedangkan tangan-Ku kepadamu dan menjadikan dikau suatu kerobohan batu dan suatu tamasya yang hebat. Dan segala negerimupun Kujadikan suatu kerobohan batu dan engkau akan menjadi suatu kerusakan, demikianlah akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan! Tegal engkau bermusuh sampai kekal dan sudah menumpahkan darah bani Israel dengan pedangmu pada masa kebinasaan mereka itu, pada masa kesudahan kejahatan mereka itu. Sebab itu sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, Aku jadikan dikau kelak suatu tumpahan darah dan darahpun akan menghambat akan dikau; tegal tiada engkau benci akan darah, maka darahpun akan menghambat akan dikau. Dan Kujadikan pegunungan Seir itu akan suatu kerusakan dan kebinasaan, dan Aku menumpas dari padanya baik yang pergi baik yang datang balik. Dan Kupenuhi segala gunungnya kelak dengan orang yang dibunuh; pada segala bukitmu dan dalam segala lembahmu dan pada tepi segala sungaimu akan terhantar orang yang sudah dimakan pedang. Setelah sudah Kujadikan dikau suatu kerusakan yang kekal dan segala negerimupun tiada diduduki lagi, pada masa itu akan diketahui olehmu, bahwa Aku ini Tuhan. Tegal engkau sudah berkata begini: Dua bangsa dan dua negeri jadi aku punya kelak, dan negeri tempat Tuhan dahulu, kita dapat akan bahagian pusaka! Sebab itu, sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianlah firman Tuhan Hua, bahkan, Aku berbuat akan dikau kelak sekadar amarahmu dan cemburuanmu, seperti engkau juga sudah buat akan mereka itu selalu dengan dengkimu; dan Akupun akan ketahuan di antara mereka itu, apabila Aku memutuskan hukum atasmu; dan akan diketahui olehmu, bahwa Aku ini, Tuhan, sudah mendengar segala hujatmu, yang telah kaukatakan akan pegunungan Israel, katamu: Semuanya sudah rusak, sudah diberikan kepada kita akan jarahan. Demikian engkau sudah mendurhaka kepada-Ku dengan mulutmu dan dengan memperbanyakkan perkataanmu lawan Aku; bahwa Aku juga sudah mendengar dia. Demikianlah firman Tuhan Hua: Apabila bersukacitalah segenap isi negeri, lalu Kuserahkan dikau akan dibinasakan. Seperti hatimu sudah bersukacita akan hal bahagian pusaka bangsa Israel dirusakkan, demikianpun Aku membalas kelak kepadamu; segala pegunungan Seir dan segenap Edom akan menjadi suatu kerusakan belaka, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan! Maka engkau, hai anak Adam! bernubuatlah olehmu akan hal pegunungan Israel, katakanlah: Hai pegunungan Israel! dengarlah olehmu firman Tuhan! Demikianlah firman Tuhan Hua: Tegal kata musuh akan halmu: Hai! lagi segala bukit yang kekal itu jadilah bahagian pusaka kita! Sebab itu bernubuatlah dan katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Oleh karena sebab orang sudah merusakkan dan menelan engkau keliling, supaya engkau jadi bahagian pusaka segala bangsa yang lagi tinggal, dan engkau sudah dikata-katai orang dan sudah difitnahkan oleh segala lidah! sebab itu, hai pegunungan Israel! dengarlah olehmu firman Tuhan Hua, demikianlah firman Tuhan Hua kepada segala gunung dan kepada segala bukit dan kepada segala sungai dan lembah dan kepada segala timbunan batu kerobohan dan kepada segala negeri yang ketinggalan, yang sudah jadi suatu rampasan dan sindiran kepada sisa segala bangsa yang keliling. Sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Masakan tiada dengan api gairah-Ku Aku sudah memutuskan hukum atas segala bangsa yang lagi tinggal itu dan atas Edompun, yang sudah memberikan tanah-Ku kepada dirinya akan milik pusaka dengan segala kesukaan hatinya dan dengan kehangatan nafsunya, seperti kalau ia itu sudah terbuang akan dijarahi. Sebab itu bernubuatlah engkau akan hal tanah Israel dan katakanlah kepada segala gunung dan bukit dan sungai dan lembah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa dengan gairah-Ku dan dengan kehangatan murka-Ku sudah Aku berfirman, sebab kamu sudah menanggung kecelaan bangsa-bangsa kafir! Sebab itu, demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa Aku sudah bersumpah, bahwa sesungguhnya segala bangsa kafir yang kelilingmu itu akan menanggung kecelaannya sendiri! Tetapi kamu, hai gunung-gunung Israel, kamu akan bertumbuh-tumbuhan pula, dan kamu akan memberi buah-buahmu kepada umat-Ku Israel, karena hampirlah mereka itu akan datang. Karena sesungguhnya Aku akan balik kepadamu dan menilik kepadamu dan kamu akan diperusahakan dan ditaburi pula. Dan Aku akan memperbanyakkan manusia di atasmu, segenap bangsa Israel semuanya; dan segala negeri akan diduduki pula, dan segala kerobohan batu akan dibangunkan pula. Dan Aku akan memperbanyakkan di atasmu baik manusia baik binatang, maka mereka itu akan bertambah-tambah dan berbiak-biak, dan Aku memberi kamu diduduki pula seperti pada zaman dahulu-dahulu, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu barang yang baik, terlebih banyak dari dahulu-dahulu, dan akan diketahui olehmu, bahwa Aku ini Tuhan! Dan Aku akan memberi manusia berjalan di atasmu, yaitu umat-Ku Israel; mereka itu mendapat kamu akan milik pusaka dan kamu menjadi bahagiannya pusaka, dan tiada lagi kamu akan membuluskan mereka itu. Demikianlah firman Tuhan Tuhan Hua: Tegal dikatakan orang akan halmu: Engkaulah sebuah negeri yang makan habis akan orang dan yang membuluskan bangsamu; sebab itu tiada lagi engkau akan makan habis akan orang, dan tiada lagi engkau akan membuluskan bangsamu, demikianlah firman Tuhan Hua. Dan Aku adakan kelak bahwa segala hujat orang kafir akan dikau tiada kedengaran lagi, dan tiada lagi engkau akan menanggung kecelaan segala bangsa, dan tiada lagi engkau akan membuluskan bangsamu, demikianlah firman Tuhan Hua. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! adapun bangsa Israel itu, tatkala mereka itu duduk di dalam negerinya, dicemarkannya dengan kelakukannya dan dengan perbuatannya; maka jalan mereka itu di hadapan hadirat-Ku seperti najasat seorang perempuan yang cemar kainnya; dan Kucurahkan kehangatan murka-Ku kepada mereka itu karena sebab segala darah yang telah ditumpahkannya dalam negeri itu, pada masa dicemarkannya dengan berhala tahinya. Maka sebab itu sudah Kuhamburkan mereka itu di antara segala bangsa kafir, lalu tercerai-berailah mereka itu kepada segala negeri; bahwa Aku sudah memutuskan hukum atas mereka itu sekadar kelakuannya dan sekadar perbuatannya. Maka datanglah mereka itu di antara segala orang kafir, setelah sampai di sana dihinakannya juga nama-Ku yang suci, sebab kata orang akan halnya: Bahwa mereka ini umat Tuhan, maka keluar juga mereka itu dari dalam negerinya! Sebab itu Aku sayang akan nama-Ku yang suci itu, yang sudah dihinakan oleh bangsa Israel! di antara orang kafir, yang mereka itu sudah sampai kepadanya. Sebab itu katakanlah olehmu kepada bangsa Israel: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bukan oleh karena kamu Aku membuatnya, hai bangsa Israel! melainkan oleh karena nama-Ku yang suci, yang telah kamu hinakan di antara orang kafir, yang kamu sudah sampai kepadanya. Tetapi Aku akan menguduskan nama-Ku yang mahabesar itu, yang sudah dihinakan oleh orang kafir, dan yang telah kamu hinakan pada masa kamu di antaranya; dan akan diketahui oleh segala bangsa kafir bahwa Aku ini Tuhan, demikianlah firman Tuhan Hua, apabila Aku dikuduskan di antara kamu di hadapan mata mereka itu. Karena Aku akan mengambil kamu dari antara segala orang kafir dan menghimpunkan kamu dari pada segala negeri dan menghantar akan kamu ke dalam negerimu. Dan Aku akan memercikkan air suci kepadamu, lalu kamu akan suci maka dari pada segala kecemaranmu dan dari pada segala berhala tahimu akan Kusucikan kamu, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu hati yang baharu, dan roh yang baharupun akan Kukaruniakan di dalam batinmu, dan hati batu itu akan Kulalukan dari dalam tubuhmu, dan hati dagingpun akan Kukaruniakan kepadamu. Dan Aku akan mengaruniakan Roh-Ku di dalam batinmu serta Kuadakan bahwa kamu menurut segala syariat-Ku, dan memeliharakan dan melakukan segala hukum-Ku. Maka kamu akan duduk di dalam negeri yang sudah Kukaruniakan kepada nenek moyang kamu, dan kamu jadi bagi-Ku akan umat, dan Akupun bagimu akan Allah! Dan Aku akan melepaskan kamu dari pada segala kecemaranmu; dan Aku akan menyuruh kepada gandum serta melimpahkan dia, dan tiada lagi Aku menyuruhkan bala kelaparan di antara kamu. Dan Aku akan melimpahkan buah-buah segala pohon dan hasil segala bendang, sehingga kecelaan bala kelaparan itu tiada lagi jadi bahagianmu di antara segala orang kafir. Pada masa itu kamu kelak ingat akan segala perbuatanmu yang tiada baik itu, dan kamu kelak jemu akan dirimu dari karena segala kejahatanmu dan segala perbuatanmu yang keji itu. Maka bukan oleh karena kamu Aku membuat ini, demikianlah firman Tuhan Hua; baiklah kamu tahu! Hendaklah kamu malu dan kena bera muka akan segala kelakuanmu, hai bangsa Israel! Demikianlah firman Tuhan Hua: Pada hari Aku menyucikan kamu kelak dari pada segala kejahatanmu Kuadakan juga segala negerimu diduduki pula dan segala kerobohan batu akan dibangunkan pula. Tanah yang sudah rusak itu akan diperusah pula, barang di mana ada kerusakan di hadapan mata segala orang yang berjalan lalu. Maka pada masa itu perkataannya akan demikian: Bahwa tanah ini, yang dahulu rusak, sekarang sudah jadi seperti tanah Eden; dan segala negeri ini, yang dahulu sunyi dan rusak dan roboh, sekarang diduduki seperti kota benteng. Dan akan diketahui oleh segala bangsa kafir yang lagi tinggal kelilingmu, bahwa Aku ini, Tuhan, membangunkan pula mana yang sudah rusak dan menanami pula mana yang tandus; bahwa Aku ini Tuhan, sudah berfirman begitu dan Aku juga akan membuatnya! Demikianlah firman Tuhan Hua: Maka dalam itu juga akan Kululuskan kehendak bangsa Israel, bahwa Aku memperbanyakkan mereka itu kelak, sehingga bilangan manusia seperti kambing banyaknya! Seperti bilangan kambing yang disucikan, segala kambing di Yeruzalem pada masa raja itu, demikian akan banyaknya! Segala negeri yang sudah roboh itu akan Kupenuhi dengan manusia berkelompok-kelompok, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan! Sebermula, maka berlakulah tangan Tuhan atasku, dihantar-Nya akan daku keluar oleh Roh Tuhan, lalu didudukkan-Nya aku di tengah-tengah lembah; heran, maka adalah ia itu penuh dengan tulang orang mati. Maka dipimpin-Nya aku keliling pada segala pihaknya; heran, maka adalah amat banyak sekali di atas tanah lembah itu; heran, maka semuanya kering sekali. Maka firman-Nya kepadaku: Hai, anak Adam! bolehkah segala tulang ini hidup pula? Maka sembahku: Ya Tuhan Hua! Engkau juga yang mengetahuinya! Lalu firman-Nya kepadaku: Bernubuatlah engkau atas tulang-tulang ini, katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah olehmu firman Tuhan! Demikian firman Tuhan Hua kepada tulang-tulang ini: Bahwa sesungguhnya Aku akan memberi nyawa di dalammu dan kamu akan hidup pula! Dan Aku akan membubuh urat padamu dan membubuhkan daging padamu dan mengulas kamu dengan kulit dan memberi nyawa di dalammu, supaya hiduplah pula kamu dan supaya diketahui olehmu, bahwa Aku ini Tuhan! Lalu bernubuatlah aku seperti yang sudah dipesan kepadaku, maka sementara aku bernubuat itu datanglah suatu bunyi, heran, maka adalah suatu gerakan besar dan segala tulang-tulang itu menghampirlah tulang kepada tulangnya. Maka kulihat bahwasanya datanglah urat padanya dan dagingpun tumbuhlah padanya dan diulasnya semuanya dengan kulit, tetapi belum ada roh di dalamnya. Lalu firman-Nya kepadaku: Bernubuatlah engkau kepada roh itu, bernubuatlah, hai anak Adam! katakanlah kepada roh itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Hai roh! marilah dari pada keempat mata angin! dan hembuslah kepada orang-orang mati ini, supaya mereka itu hidup pula! Maka bernubuatlah aku seperti yang sudah dipesan kepadaku, lalu datanglah roh ke dalamnya dan sekaliannyapun hiduplah pula dan berdiri dengan kakinya, suatu tentara yang amat besar sekali. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! bahwa tulang-tulang inilah segenap bangsa Israel: Bahwasanya kata mereka itu: Tulang-tulang kami sudah kering dan harap kami sudah hilang dan kamipun sudah putus asa sama sekali! Sebab itu bernubuatlah engkau dan katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku akan membukakan segala kuburmu dan membawa naik akan kamu dari dalam kuburmu, hai segala umat-Ku! dan Kubawa akan kamu kelak ke dalam negeri Israel. Pada masa itu akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan, apabila Aku membukakan segala kuburmu dan membawa naik akan kamu dari dalam kuburmu, hai segala umat-Ku! Karena Aku akan memberikan Roh-Ku di dalam kamu, supaya hiduplah pula kamu dan Aku akan mendudukkan kamu di dalam negerimu, dan akan diketahui olehmu bahwa Aku ini, Tuhan, sudah berfirman dan sudah membuat dia, demikianlah firman Tuhan. Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Adapun engkau, hai anak Adam! ambillah akan dirimu sepotong kayu, suratkanlah padanya: Inilah bagi Yehuda dan segala bani Israel dengan kawan-kawannya; dan ambillah sepotong kayu lain, suratkanlah padanya: Inilah bagi Yehuda dan segala bani Israel dengan kawan-kawannya; dan ambillah sepotong kayu lain, suratkanlah padanya: Inilah bagi Yusuf, kayu Efrayim, dan segenap bangsa Israel dengan kawan-kawannya! Lalu rapatkanlah dia satu dengan satu menjadi sebatang kayu, maka ia itu akan menjadi satu juga di dalam tanganmu. Maka jikalau bani bangsamu bertanya akan dikau, katanya: Tiadakah engkau memberitahu kami apakah artinya ini? Lalu katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku mengambil kelak akan kayu Yusuf, yang pada tangan Efrayim, dan segala suku bangsa Israel dengan kawan-kawannya, dan Aku akan memperhubungkan dia dengan kayu yang lain, dengan kayu Yehuda, dan Kujadikan dia sebatang kayu jua, sehingga satu jua adanya dalam tangan-Ku. Maka kayu yang padanya telah engkau menyurat itu, hendaklah pada tanganmu di hadapan mata mereka itu. Lalu katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku mengambil kelak akan bani Israel dari antara segala orang kafir kepadanya mereka itu sudah pergi, dan Aku akan menghimpunkan mereka itu dari mana-mana dan membawa akan mereka itu ke dalam negerinya. Maka Kujadikan mereka itu sebangsa jua di dalam negeri itu di atas pegunungan Israel, dan seorang Raja jua akan menjadi raja mereka itu sekalian, dan tiada lagi mereka itu dua bangsa dan tiada lagi mereka itu dibahagi jadi dua kerajaan, dan tiada lagi mereka itu akan mencemarkan dirinya dengan berhala tahinya atau dengan segala barangnya yang keji itu atau dengan segala kesalahannya; dan Aku akan melepaskan mereka itu dari pada segala tempat mereka itu telah berbuat dosa, dan Aku akan menyucikan mereka itu, dan mereka itupun jadi bagi-Ku akan umat dan Akupun baginya akan Allah. Dan hamba-Ku Daud itu jadi Raja mereka itu dan seorang orang Gembala jua bagi mereka itu sekalian, dan mereka itu akan berjalan menurut hukum-Ku dan memeliharakan dan melakukan segala syariat-Ku. Dan mereka itu akan duduk di dalam negeri yang telah Kukaruniakan kepada Yakub, hamba-Ku, di tempat sudah duduk segala nenek moyang kamu; maka mereka itupun akan duduk di sana, baik mereka itu baik segala anak cucu cicitnya sampai selama-lamanya, dan Daud, hamba-Ku, akan jadi Penghulu mereka itu sampai selama-lamanya. Dan Aku akan membuat suatu perjanjian selamat dengan mereka itu, yaitu suatu perjanjian yang kekal dengan mereka itu, dan barang yang Kukaruniakan kepadanya itu akan Kukaruniakan dengan limpahnya; dan tempat kesucian-Ku akan Kutaruh di tengah-tengahnya sampai selama-lamanya! Demikianlah akan peri tempat kedudukan-Ku di antara mereka itu, dan Aku baginya akan Allah dan mereka itu bagi-Ku akan umat! Dan akan diketahui oleh segala bangsa kafir, bahwa Aku ini Tuhan, kesucian orang Israel, apabila tempat kesucian-Ku adalah di tengah-tengahnya sampai selama-lamanya! Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! tujukanlah mukamu kepada Juj dan tanah Majuj, raja Rus, Mesekh dan Tubal, dan bernubuatlah akan halnya; katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Juj, raja Rus, Mesekh dan Tubal! Dan Kubawa akan dikau berkeliling dan Kububuh kait pada rahangmu dan Kuhantar keluar akan dikau dengan segala tentaramu dan akan kuda dan orang berkendaraan serta dengan lengkap alat senjatanya, suatu tentara besar dengan perisai dan selukung dan semuanya dengan pedang pada tangannya; orang Farsi dan Kusyi dan Putipun sertanya, semuanya lengkap dengan perisai dan ketopong. Dan Gomer dengan segala balanya; dan Bait-Togarma, yang dari sebelah utara sekali, dengan segala balanya; beberapa berapa bangsapun sertamu! Hendaklah engkau siap dan berlengkaplah engkau dan segala orang yang telah kaukerahkan, dan biarlah engkau menjadi penghulu mereka itu. Beberapa berapa masa dahulu engkau dipanggil dan pada tahun yang kemudian engkau akan datang ke dalam negeri yang sudah dikembalikan dari pada pedang dan yang sudah dihimpunkan dari pada segala bangsa, dan kepada pegunungan Israel yang sudah lama dijadikan suatu kerusakan; mereka itu sekalian dihantar keluar dari pada segala bangsa, lalu duduk di sana dengan selamat sentosa. Maka pada masa itu engkau akan datang naik seperti guruh yang membinasakan dan seperti awan-awan yang menudungi muka tanah, engkau dengan segala balatentaramu dan beberapa berapa bangsapun sertamu. Demikianlah firman Tuhan Hua: Pada hari itu juga akan terbit kepikiran dalam hatimu, dan engkaupun akan mereka barang yang jahat. Dan engkau akan berkata demikian: Bahwa aku hendak berangkat mendatangi sebuah negeri yang terbuka, aku hendak menyerang orang yang alpa, yang duduk dengan sentosa; segala rumah mereka itu tiada berpagar tembok dan tiada padanya barang kancing atau pintu. Aku hendak merampas dan menjarah rayahkan barang-barangnya dan memegang dengan tanganku segala timbunan batu yang diduduki dan suatu bangsa yang sudah dihimpunkan dari antara segala orang kafir dan yang menaruh lembu kambing dan harta benda dan yang duduk di tengah-tengah negeri itu. Bahwa Syeba dan Dedan dan segala saudagar Tarsis dan segala penyamun, kawannya itu, akan berkata kepadamu: Datang engkau akan menjarah rayahkah? sudah engkau mengerahkan segala tentaramu hendak merampas barang-barangkah? hendak membawa lalu akan emas perak dan mengambil akan lembu kambing dan harta dan menjarah banyak barang-barang? Sebab itu bernubuatlah engkau, hai anak Adam! katakanlah kepada Juj: Demikianlah firman Tuhan Hua: Pada hari itu, apabila umat-Ku Israel akan duduk dengan selamat sentosa, masakan tiada engkau akan merasainya! Bahkan, engkau akan datang dari tempatmu, dari sebelah utara sekali, baik engkau baik beberapa berapa bangsapun sertamu, semuanya mengendarai kuda, suatu perhimpunan orang banyak, suatu tentara yang amat besar. Dan engkaupun akan mendatangi umat-Ku Israel hendak menudungi muka tanah seperti awan-awan; maka ia itu akan jadi pada kemudian hari, dan Aku membawa akan dikau ke dalam negeri-Ku, supaya diketahui oleh segala bangsa akan Daku apabila Aku dikuduskan kepadamu, hai Juj! di hadapan mata mereka itu sekalian! Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya engkau juga dia, akan halnya Aku sudah berfirman pada zaman dahulukala dengan lidah hamba-hamba-Ku, segala nabi Israel, yang pada zaman dahulukala sudah bernubuat, bahwa Aku akan mendatangkan dikau atas umat-Ku. Maka akan jadi pada hari itu, pada hari Juj mendatangi negeri Israel, demikianlah firman Tuhan Hua, bahwa kehangatan murka-Ku akan berbangkit dari hadapan hadirat-Ku; bahkan, dengan gairah-Ku dan dengan kehangatan murka-Ku sudah Aku berfirman: Masakan tiada pada hari itu suatu gempa bumi yang amat keras di tanah Israel! Sehingga gentarlah segala ikan di laut dan segala unggas di udara dan segala margasatwa di padang dan segala binatang yang melata di atas bumi di hadapan hadirat-Ku; maka segala gunungpun akan tenggelam dan segala bukit batu yang curampun akan runtuh dan segala pagar tembokpun akan roboh ke bumi. Dan Aku akan memanggil pedang datang atasnya pada segala gunung-Ku, demikianlah firman Tuhan Hua; pedang masing-masing orang akan melawan saudaranya. Dan Aku akan menghukumkan dia dengan bala sampar dan tumpahan darah, dan dengan hujan yang terlampau deras dan dengan hujan air beku yang besar dan dengan api dan belerang Aku akan menghujani dia dan segala balanya dan kebanyakan bangsa yang sertanya. Dan Aku akan mempermuliakan diri-Ku dan menguduskan diri-Ku dan menyatakan diri-Ku kepada mata segala bangsa kafir, dan akan diketahuinya bahwa Aku ini Tuhan! Adapun akan engkau, hai anak Adam! bernubuatlah akan hal Juj, katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwasanya Aku akan membalas kepadamu, hai Juj! raja Rus dan Mesekh dan Tubal! Dan Aku membawa akan dikau berkeliling dan menghalaukan dikau dan membawa naik akan dikau dari sebelah utara sekali dan menghantar akan dikau ke atas gunung-gunung Israel. Di sana Kupalu kelak busurmu dari tanganmu kiri dan Kugugurkan segala anak panahmu dari dalam tanganmu kanan. Di atas pegunungan Israel engkau akan rebah mati, baik engkau baik segala balatentaramu dan segala bangsa yang sertamu; Aku sudah memberikan kamu kepada segala unggas dengan pelbagai sayap dan kepada segala margasatwa di padang akan makanannya. Engkau akan rebah di padang, karena Aku sudah berfirman begitu, demikianlah firman Tuhan Hua. Karena Aku akan mengirimkan suatu api di antara Majuj dan di antara mereka yang duduk di tepi laut itu dengan sentosanya, dan akan diketahuinya, bahwa Aku ini Tuhan! Dan Kuberi kelak nama-Ku yang suci itu ketahuan di antara umat-Ku Israel, dan tiada lagi Kubiarkan nama-Ku yang suci itu dihinakan, melainkan akan diketahui oleh segala bangsa, bahwa Aku ini Tuhan Yang Mahasuci di antara orang Israel! Bahwa sesungguhnya ia itu sudah datang, sudah sampai! demikianlah firman Tuhan Hua: Inilah hari Aku sudah berfirman akan halnya! Pada masa itu segala orang isi negeri-negeri Israel akan keluar dan menyalakan api dan membakar habis akan segala alat senjata dan perisai dan selukung dan busur dan anak panah dan lembing dan tumbak; dibuatnya api itu tujuh tahun lamanya. Sehingga tiada lagi mereka itu pergi mengambil kayu api dari hutan atau meramu kayu di rimba, melainkan dibuatnya api dengan segala alat senjata itu, dan mereka itu akan merampas barang orang yang sudah merampasi mereka itu, dan menjarah barang jarahan orang yang sudah menjarahi mereka itu, demikianlah firman Tuhan Hua! Maka akan jadi pada hari itu, bahwa Aku akan memberikan kepada Juj di antara orang Israel suatu tempat yang dinamai dengan namanya, suatu pekuburan, yaitu lembah orang perjalanan pada tepi laut timur, tetapi lalu disekatkannya jalan bagi orang perjalanan itu; dan di sana dikuburkan oranglah akan Juj dan segala balatentaranya dan dinamainya akan tempat itu Lembah balatentara Juj. Maka orang Israel akan menguburkan mereka itu akan menyucikan tanah tujuh bulan lamanya. Dan segala orang di tanah itu akan menolong menguburkan dia, sehingga masyhurlah namanya pada hari Aku dipermuliakan, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan akan diasingkannya pula beberapa orang yang selalu berjalan keliling di tanah itu serta dengan beberapa orang pembantu akan menguburkan mereka itu sekalian yang lagi ketinggalan di atas muka bumi, hendak menyucikan tanahnya, maka pada kesudahan tujuh bulan itu diperiksainya perkara itu. Maka apabila dilihat oleh orang yang berjalan keliling di tanah itu dalam perjalanannya akan tulang-tulang manusia, didirikannya suatu tanda yang nyata pada sisinya, supaya orang pembantu itu menguburkan dia dalam lembah tentara Juj. Dan lagi dinamainya akan tempat itu Hamona, seperti kalau negeri adanya, maka demikianlah akan disucikannya tanah itu. Adapun akan dikau, hai anak Adam! demikianlah firman Tuhan Hua: Katakanlah kepada segala unggas dengan pelbagai sayapnya, dan kepada segala margasatwa di padang: Berkerumunlah kamu, datanglah ke mari, berhimpunlah bersama-sama dari mana-mana kepada sembelihan-Ku yang sudah Kusembelih bagi kamu, suatu sembelihan besar di atas pegunungan Israel; makanlah dagingnya dan minumlah darahnya! Daging orang pahlawan akan kamu makan dan darah orang besar di dunia akan kamu minum; domba jantan dan anak kambing dan kambing jantan dan lembu muda, semuanya binatang yang tambun-tambun dari Bazan! Kamu akan makan lemaknya sampai kenyang dan minum darah sampai mabuk dari pada sembelihan yang telah Kusembelih bagi kamu. Dan lagi pada meja-Ku kamu akan dikenyangkan dengan kuda dan orang berkendaraan dan orang pahlawan dan pelbagai orang laskar, demikianlah firman Tuhan Hua! Demikianlah akan Kumasyhurkan kemuliaan-Ku di antara segala orang kafir, dan segala orang kafirpun akan melihat hukum-Ku yang Kulakukan itu dan tangan-Ku yang Kutumpangkan padanya. Dan akan diketahui oleh bangsa Israel, bahwa Aku ini Tuhan, Allahnya, dari pada hari itu dan kemudiannya. Dan akan diketahui oleh segala orang kafir, bahwa mereka yang dari pada bangsa Israel itu sudah dibawa dengan tertawan oleh karena kejahatannya, sebab mereka itu sudah mendurhaka kepada-Ku, sehingga Aku menyamarkan muka-Ku dari padanya dan Kuserahkan mereka itu kepada tangan musuhnya, dan mereka itu sekalian rebah mati dimakan pedang. Bahwa sekadar najasatnya dan sekadar kesalahannya sudah Kubuat akan mereka itu dan Kusamarkan muka-Ku dari padanya. Sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua: Sekarang Aku mengubahkan hal ketawanan Yakub, dan Aku mengasihankan segenap bangsa Israel dan gairah-Ku bernyala-nyala oleh karena nama-Ku yang suci itu! Pada masa itu habis sudah mereka itu menanggung kecelaannya dan segala kesalahan yang telah dibuatnya akan Daku, apabila mereka itu duduk di dalam negerinya dengan selamat sentosa dan seorangpun tiada yang mengejutkan mereka itu. Apabila Aku sudah membawa balik akan mereka itu dari pada segala bangsa dan sudah Kuhimpunkan mereka itu dari pada segala negeri musuhnya dan Aku ini dikuduskan kepadanya di hadapan mata beberapa berapa bangsa kafir. Pada masa itu akan diketahuinya, bahwa Aku ini Tuhan, Allahnya, yang sudah membawa akan mereka itu kepada segala bangsa dengan tertawan dan yang sudah mengumpulkan mereka itu pula ke dalam negerinya, sehingga seorangpun tiada lagi ketinggalan di sana. Maka tiada lagi Aku menyamarkan wajah-Ku dari pada mereka itu, apabila sudah Kutuang Roh-Ku kepada bangsa Israel, demikianlah firman Tuhan Hua! Hata, maka pada tahun yang kelima likur dari pada kami dipindahkan dengan tertawan, pada permulaan tahun itu dan pada sepuluh hari bulan itu, yaitu pada tahun yang keempat belas setelah sudah negeri itu dibinasakan, pada hari itu juga berlakulah tangan Tuhan atasku, dibawanya akan daku ke sana. Maka dalam khayal dari pada Allah dibawanya akan daku ke tanah Israel, ditaruhnya aku di atas sebuah gunung yang amat tinggi, dan di atasnya adalah seperti bangunan negeri pada sebelah selatannya. Dibawanya akan daku ke sana, heran, maka adalah di sana seorang rupanya seperti tembaga dan pada tangannya adalah tali rami dan sebatang tumbak pengukur, maka adalah ia berdiri di dalam pintu gerbang. Maka kata orang itu kepadaku: Hai anak Adam! lihatlah olehmu dengan matamu dan dengarlah dengan telingamu dan perhatikanlah segala sesuatu yang Kutunjuk kepadamu kelak, karena supaya Kutunjuk dia kepadamu, maka telah dibawa akan dikau ke mari; dan hendaklah segala sesuatu yang kaulihat di sini engkau beritahu bangsa Israel. Maka sesungguhnya adalah suatu pagar tembok pada sebelah luar rumah itu keliling; adapun tumbak pengukur yang pada tangan orang itu adalah enam hasta panjangnya, tiap-tiap hasta itu sehasta lebih setapak, maka diukurnya lebar pagar rumah itu setumbak dan tingginyapun setumbak. Maka pergilah ia ke pintu gerbang yang arah ke timur lalu iapun naik tangganya, diukurnya ambang pintu itu setumbak lebarnya dan ambang yang lainpun setumbak lebarnya. Maka segala bilik pengawal itu panjanganya setumbak, lebarnyapun setumbak, maka di antara segala bilik pengawal itu adalah jaraknya lima hasta, dan ambang pintu arah ke rambat pintu itu sebelah dalam adalah setumbak. Setelah itu maka diukurnya akan rambat pintu sebelah dalam itu setumbak. Dan diukurnya rambat pintu itu delapan hasta dan segala jenangnya dua hasta dan rambat pintu itu adalah pada sebelah dalam. Adapun bilik pengawal pada pintu sebelah timur itu adalah tiga di sebelah sini dan tiga di sebelah sana; ketiganya sama ukuran juga, dan segala jenangpun sama ukuran pada sebelah sana dan pada sebelah sini. Maka diukurnya akan lebar pintu gerbang itu sepuluh hasta dan panjang pintu itu tiga belas hasta. Di hadapan tiap-tiap bilik pengawal itu adalah ambang yang sehasta, pada kiri kanannya sama, dan segala bilik pengawal itu adalah enam hasta pada sebelah sini dan enam hasta pada sebelah sana. Maka diukurnya pintunya dari pada atap sebuah bilik pengawal sampai kepada atap bilik yang lain, lebarnya lima likur hasta. Maka pintu adalah bertentang dengan pintu. Dan lagi dibuatnya jajaran tiang yang enam puluh hasta, tiap-tiap tiang itu berdirilah berasing pada kiri kanan pintu itu. Maka dari pada tudung pintu sampai kepada rambat pintu pada sebelah dalam itu adalah lima puluh hasta. Dan pada bilik-bilik pengawal itu adalah tingkap-tingkap yang sempit dan pada tiang-tiangnya yang sebelah dalam pada kiri kanan pintu itu, dan lagi pada segala rambat, dan pada segala pihak tingkap-tingkap itu dan pada sebelah dalam dan pada tiang-tiang itu adalah pohon-pohon kurma. Lalu dibawanya akan daku ke serambi yang di luar sekali, maka sesungguhnya adalah di sana beberapa bilik makanan dan suatu dasar dari pada batu rubin keliling pada segala pihak serambi itu, tiga puluh bilik makanan adalah sepanjang dasar itu. Maka dasar itu adalah di sebelah pintu-pintu gerbang setuju dengan panjang segala pintu itu, demikianlah dasar yang di bawah. Maka diukurnya lebarnya dari hadapan pintu yang di bawah sekali sampai di sebelah luar serambi yang di dalam, seratus hasta ke timur dan ke utara. Adapun pintu gerbang pada serambi yang di luar, yang arah ke utara, diukurnya panjangnya dan lebarnya. Maka bilik-bilik pengawalnya adalah tiga di sebelah sini dan tiga di sebelah sana; maka segala jenangnya dan rambatnyapun adalah seukuran dengan pintu yang pertama itu, lima puluh hasta panjangnya dan dua puluh lima hasta lebarnya. Maka segala tingkapnya dan rambatnya dan pohon kurmanyapun sama ukuran dengan pintu yang arah ke timur dan dengan tangga tingkat tujuh yang orang naik ke atasnya dan rambatnyapun adalah di mukanya. Maka pintu serambi yang di dalam itu berbetulan dengan pintu serambi yang di luar, baik pada sebelah utara baik pada sebelah timur; maka diukurnya dari pada pintu sampai kepada pintu seratus hasta. Lalu dibawanya akan daku berjalan ke sebelah selatan, maka sesungguhnya adalah pula suatu pintu gerbang pada sebelah selatan itu; maka diukurnya segala tiangnya dan rambatnya sama ukuran dengan yang dahulu. Maka segala tingkapnya yang pada rambat dan pada kiri kanan itu sama dengan tingkap yang dahulu, lima puluh hasta panjangnya dan dua puluh lima hasta lebarnya. Dan di sini juga orang naik dengan tangga tingkat tujuh dan rambatnya ada di muka, dan pada segala tiangnya, baik pada sebelah sini baik pada sebelah sana adalah pokok kurma. Dan lagi pada serambi yang di dalam itu adalah pintu pada sebelah selatannya, maka diukurnya dari pada pintu sampai kepada pintu pada sebelah selatan seratus hasta. Lalu dibawanya akan daku ke dalam serambi yang di dalam dari pada pintu gerbang selatan, diukurnya pintu selatan itu dengan sama ukuran seperti dahulu. Demikianpun segala bilik pengawalnya dan tiang-tiangnya dan rambatnya sama dengan ukuran yang dahulu itu; dan lagi adalah padanya tingkap-tingkap dan pada rambat-rambatnyapun di kiri kanannya; panjangnya lima puluh hasta, lebarnya dua puluh lima hasta. Maka rambat-rambat yang begitu adalah juga pada segala pintu serambi dalam yang lain; panjangnya lima puluh hasta, lebarnya dua puluh lima hasta. Dan segala rambatnya adalah arah ke serambi luar dan adalah pokok kurma pada segala tiangnya, dan tangganya adalah delapan tingkatnya. Lalu dibawanya akan daku ke serambi dalam itu pada sebelah timur dan diukurnya pintu gerbang dengan ukuran yang dahulu juga; dan segala bilik pengawalnya dan segala tiangnya dan segala rambatnya dengan ukuran yang dahulu juga; dan adalah tingkap-tingkap padanya dan pada tiang-tiang di kiri kanan; maka panjangnya lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta. Dan rambatnya adalah pada sebelah serambi yang di luar dan adalah pohon kurma pada segala tiangnya pada sebelah sini dan pada sebelah sana dan tangganyapun adalah delapan tingkatnya. Lalu dibawanya akan daku ke pintu utara, diukurnya akan dia dengan ukuran yang dahulu itu juga. Segala bilik pengawalnya dan tiangnya dan rambatnya dan adalah tingkap-tingkap pada kiri kanannya, panjangnya lima puluh hasta, lebarnya dua puluh lima hasta. Dan segala tiangnya adalah pada sebelah serambi yang di luar, dan adalah pokok kurma pada segala tiangnya pada sebelah sini dan pada sebelah sana, dan tangganya adalah delapan tingkatnya. Dan adalah sebuah bilik besar, pintunya dekat dengan segala tiang yang pada pintu gerbang itu, di sana dibasuhkan oranglah korban bakaran. Dan dalam rambat pintu gerbang itu adalah dua meja di sebelah sini dan dua meja di sebelah sana akan disembelihkan korban bakaran dan korban karena dosa dan korban karena salah di atasnya. Dan pada sebelah luar tangga dekat dengan pintu gerbang utara adalah lagi dua meja; dan pada sebelah sana rambat pintu itu adalah dua meja. Empat meja pada sebelah sini dan empat meja pada sebelah sana, pada sebelah pintu gerbang itu delapan meja, di atasnya orang menyembelihkan korban. Maka keempat meja akan korban bakaran itu dari pada batu pahat, panjangnya sehasta lebih setengah, dan lebarnyapun sehasta lebih setengah, dan tingginya sehasta; di atasnya diletak oranglah akan segala perkakas yang terpakai dalam menyembelihkan korban bakaran dan korban sembelihan. Dan padanya adalah tepi berkeliling lengkok ke dalam, lebarnya setapak, dan di atas meja-meja itu adalah daging korban itu. Dan pada sebelah luar pintu dalam itu adalah segala bilik biduan di dalam serambi dalam, maka bilik yang di sebelah pintu utara itu menghadap selatan dan sebuah bilik juga pada sebelah pintu timur adalah menghadap utara. Lalu katanya kepadaku: Adapun bilik ini, yang arah ke selatan itu, bagi segala imam yang melakukan pengawalan rumah itu; dan bilik yang arah ke utara itu bagi segala imam yang melakukan pengawalan mezbah; sekalian ini bani Zadok dari pada bani Lewi, yang menghampiri hadirat Tuhan akan berkhidmat kepadanya. Maka diukurnya akan serambi yang di depan pintu panjangnya seratus hasta dan lebarnyapun seratus hasta, betul empat persegi, dan mezbah itu adalah betul di hadapan rumah. Lalu dibawanya akan daku ke dalam rambat rumah itu, diukurnya jenang rambat itu lima hasta dari sebelah sini dan lima hasta dari sebelah sana, dan lebar pintu itu tiga hasta pada sebelah sini dan tiga hasta pada sebelah sana. Adapun panjang rambat itu dua puluh hasta dan lebarnya sebelas hasta dan dengan tangga juga orang naik ke atasnya, dan adalah tiang-tiang pada jenang itu, sebatang di sebelah sini dan sebatang di sebelah sana. Lalu dibawanya akan daku ke dalam kaabah, diukurnya akan segala tiang; enam hasta lebarnya pada sebelah sini dan enam hasta lebarnya pada sebelah sana; itulah lebarnya kemah. Maka lebar pintu itu sepuluh hasta dan kedua pihak pintu itu lima hasta pada sebelah sini dan lima hasta pada sebelah sana; dan diukurnya panjangnya empat puluh hasta dan lebarnya dua puluh hasta. Lalu masuklah ia ke dalam, diukurnya akan jenang pintu dua hasta dan pintu itu enam hasta, dan segala lebar pintu itu tujuh hasta. Dan diukurnya akan panjangnya dua puluh hasta dan lebarnyapun dua puluh hasta, pada sebelah kaabah itu; maka katanya kepadaku: Inilah tempat yang mahasuci. Maka diukurnya dinding rumah itu enam hasta dan lebar petak iringan itu empat hasta keliling rumah itu pada segala pihak. Adapun segala petak iringan itu adalah ia itu satu di atas satu, tiga susun, tiga puluh kali, maka sampailah ia kepada dinding rumah, yang berpetak iringan itu keliling dan yang jadi tumpuannya, meskipun tiada ia terpegang dalam dinding rumah itu. Demikianlah segala petak iringan itu makin orang naik ke atas makin luas, karena sepanjang itu orang boleh berjalan keliling rumah pada segala pihak dan pada lain-lain tingginya, dan makin orang naik, makin luas idarannya. Demikianpun orang boleh naik dari tingkat yang di bawah terus dari pada tingkat yang di tengah sampai ke tingkat yang di atas. Maka kulihat tinggi rumah itu dari pada segala pihak keliling. Maka alas segala petak iringan itu adalah genap setumbak, yang enam hasta betul ukurannya. Adapun lebar pagar tembok yang keliling segala petak iringan di luar itulah lima hasta; demikianpun yang ditinggalkan hampa di antaranya dengan segala petak iringan, yang pada rumah itu. Maka di antara bilik-bilik itu adalah lebarnya dua puluh hasta keliling rumah pada segala pihak. Dan segala pintu petak iringan itu adalah pada sebelah tempat yang ditinggalkan hampa itu; satu pintu pada sebelah utara dan satu pintu pada sebelah selatan, dan lebar tempat yang ditinggalkan hampa itu adalah lima hasta keliling pada segala pihak. Maka bangunan tembok yang tentang dengan tempat tersaku itu lebarnya sampai penjuru pada sebelah barat tujuh puluh hasta, dan tebal tembok itu lima hasta pada segala pihak, dan panjangnya sembilan puluh hasta. Maka diukurnya panjang rumah itu seratus hasta, serta dengan tempat tersaku dan bangunan tembok dan segala dindingnya seratus hasta panjangnya. Dan lebar muka rumah dan tempat tersaku itu pada sebelah timurpun seratus hasta. Dan lagi diukurnya panjang rumah itu di muka tempat tersaku, yang di belakangnya dan segala serambinya pada sebelah sini dan pada sebelah sana, seratus hasta serta dengan kaabah yang di dalam dan segala rambat serambi itu. Segala ambang dan segala tingkap-tingkap yang sempit dan segala serambi kelilingnya pada tiga pihaknya dari pada ambang itu, semuanya berlapis kayu keliling dan sampai di tanah tertudung dengan kayu. Dari pada atasnya pintu rambat sampai di sebelah dalam rumah itu dan lagi di luarnya pada segala dinding keliling pada sebelah dalam dan pada sebelah luar tiap-tiap dengan ukurannya. Maka adalah ia itu diperbuat dengan kerubiun dan pokok kurma berselang-selang seorang kerubiun dengan sebatang pokok; maka pada kerubiun itu adalah dua mukanya. Sehingga muka manusia itu menghadap pokok kurma yang pada sebelah sini dan muka singa itu menghadap pokok kurma yang pada sebelah sana; maka perbuatan yang demikianlah adalah pada segenap rumah itu keliling. Dari pada dasar sampai di atas pintu adalah ukiran kerubiun dan pokok kurma, demikianpun pada dinding kaabah itu. Maka segala jenang pintu kaabah itu empat persegi, dan muka tempat suci itupun sama rupanya. Maka mezbah kayu itu tiga hasta tingginya dan panjangnya dua hasta dan adalah penjurunya dan kakinya dan sisinya dari pada kayu juga. Lalu katanya kepadaku: Bahwa inilah meja di hadapan hadirat Tuhan. Maka pada kaabah dan pada tempat yang suci itu adalah dua pintu. Maka pintu itu bertudung dua, yang berkitar pada dua pihaknya, pada satu pintu adalah dua tudungnya dan pada pintu satunyapun adalah dua tudungnya. Dan pada segala pintu kaabah itu adalah juga terukir kerubiun dan pokok kurma yang begitu seperti pada segala dinding; dan pada sebelah luar arah ke rambat yang di muka itu adalah papan yang tebal-tebal. Maka adalah tingkap-tingkap yang sempit dan pokok kurma pada sebelah sini dan pada sebelah sana pada segala iringan rambat dan pada segala petak iringan rumah dan pada papan yang tebal-tebal itu. Lalu dibawanya akan daku ke luar ke sebelah serambi yang di luar sambil berjalan ke utara; dibawanya akan daku masuk ke dalam bilik-bilik yang tentang dengan tempat tersaku dan tentang dengan perbuatan tembok itu pada sebelah utara. Di hadapan panjang seratus hasta pada pintu sebelah utara, dan lebarnya lima puluh hasta. Berbetulan dengan dua puluh hasta yang pada serambi dalam dan berbetulan dengan dasar pada sebelah serambi yang di luar; maka karangan penjuru adalah tentang dengan karangan penjuru, tiga persegi. Dan di hadapan bilik-bilik itu adalah tempat berjalan yang sepuluh hasta lebarnya dan sebelah dalam lagi suatu dasar yang sehasta, dan pintunya adalah arah ke utara. Maka bilik-bilik yang di atas itu lebih sempit dari pada bilik yang di bawah atau di tengah dan yang dibangunkan tembok, karena perbuatan penjuru sudah diambil dari padanya. Karena adalah ia itu tiga pihaknya dan tiada ia bertiang seperti tiang serambi, sebab itu sempit ia dari pada bilik yang di bawah dan yang di tengah diukur pada natarnya. Adapun pagar tembok yang di luar yang bertimbalan dengan bilik-bilik itu ke sebelah serambi yang di luar, tumpuan bilik-bilik itu panjangnya lima puluh hasta; demikianpun panjang bilik-bilik itu pada sebelah serambi yang di luar, lima puluh hasta, tetapi pada sebelah kaabah itu adalah seratus hasta. Maka pada sebelah bawah bilik-bilik itu arah ke timur adalah pintu, akan masuk ke dalamnya dari serambi yang di luar. Maka dalam lebar pagar tembok serambi sebelah timur dan arah ke tempat tersaku dan berdompak dengan bangunan tembok itu adalah bilik-bilik. Dan di hadapannya ada lagi suatu tempat jalan sama rupanya dengan tempat jalan bilik-bilik pada sebelah utara, sama panjangnya dan sama lebarnya, tempat akan masuk dan tempat akan keluar sama perbuatannya. Dan seperti pintu bilik-bilik pada sebelah selatan, demikianpun yang lain itu, pintu tiap-tiap adalah pada sebelah atas tempat jalan itu pada sebelah pagar tembok yang betul dan arah ke timur orang masuk ke dalamnya. Lalu katanya kepadaku: Adapun bilik-bilik pada sebelah utara dan bilik-bilik pada sebelah selatan, yang arah ke tempat tersaku itu, ia itu bilik yang suci, tempat segala imam yang menghampiri Tuhan itu akan makan barang yang mahasuci adanya, dan di sanapun patut di taruhnya akan barang yang mahasuci itu, baik persembahan makanan baik korban karena dosa dan korban karena salah, sebab tempat itu suci adanya. Apabila imam-imam itu sudah masuk ke dalamnya, tak boleh mereka itu keluar dari pada tempat yang suci ke serambi yang di luar sebelum ditanggalkannya dahulu pakaian yang dipakainya dalam berkhidmat, karena ia itulah suci adanya. Hendaklah mereka itu bersalin pakaian apabila mereka itu menghampiri orang banyak itu. Hata, setelah sudah selesai ia dari pada memberi ukuran segala sesuatu yang pada sebelah dalam rumah itu, lalu dibawanya akan daku keluar ke jalan pintu yang arah ke timur, diukurnya akan sebelah luarnya keliling. Dan diukurnya sebelah timurnya dengan tumbak pengukur itu, lima ratus hasta turut ukuran tumbak itu dari pada pihak kepada pihaknya. Dan diukurnya sebelah utara lima ratus hasta turut ukuran tumbak dari pada pihak sampai kepada pihaknya. Dan diukurnya sebelah selatan lima ratus hasta turut ukuran tumbak. Lalu balik ia ke sebelah barat, diukurnya lima ratus hasta turut ukuran tumbak. Pada keempat pihaknya diukurnya pagar tembok yang keliling, pada pihak panjangnya lima ratus hasta, lebarnyapun lima ratus hasta, akan menceraikan yang suci itu dari pada yang tiada suci adanya. Sudah itu, maka dibawanya akan daku kepada pintu gerbang, yaitu ke pintu yang arah ke timur. Maka sesungguhnya datanglah kemuliaan Allah orang Israel dari sebelah timur, dan bunyinya adalah seperti air banyak menderu dan seluruh jajahan itu diterangkan oleh kemuliaan-Nya. Maka khayal ini serupa juga dengan khayal yang kulihat dahulu, yaitu dengan khayal yang telah kulihat pada masa aku sampai kepada kebinasaan negeri itu; khayal itu serupa dengan khayal yang telah kulihat pada tepi sungai Khaibar. Maka sujudlah aku dengan mukaku sampai ke bumi. Maka kemuliaan Tuhanpun masuklah ke dalam rumah dari pada jalan pintu yang arah ke timur. Maka oleh Roh diangkat akan daku, dibawa-Nya akan daku ke serambi yang di dalam, heran, maka rumah itupun penuhlah dengan kemuliaan Tuhan! Maka kudengar Tuhan berfirman kepadaku dari dalam rumah, sementara orang itu ada berdiri pada sisiku. Maka firman-Nya kepadaku: Hai anak Adam! inilah tempat arasy-Ku dan tempat tapak kaki-Ku, tempat kedudukan-Ku di tengah-tengah bani Israel sampai selama-lamanya; karena tiada lagi bangsa Israel akan menghinakan nama-Ku yang mahasuci, mereka itu tiada dan raja-rajanyapun tiada, dengan zinahnya atau dengan mayat raja-rajanya atau dengan tulang-tulang orang matinya. Pada masa dibubuhnya ambang pintunya dekat dengan ambang pintu-Ku dan jenangnyapun pada sisi jenang-Ku, sehingga hanya satu pagar tembok jaraknya antara mereka itu dengan Aku! Demikianlah dihinakannya nama-Ku yang mahasuci itu oleh perkara keji yang dibuatnya, sehingga Kubinasakan mereka itu dengan kehangatan murka-Ku! Sekarang mereka itu lalukan zinahnya dan mayat raja-rajanya jauh dari pada-Ku, dan Aku akan duduk di tengah-tengah mereka itu sampai selama-lamanya. Hai anak Adam, hendaklah engkau memberitahu hal rumah ini kepada bangsa Israel, supaya malu mereka itu akan segala kejahatannya dan hendaklah mereka itu mengambil ukuran teladannya. Maka jikalau malu mereka itu akan segala sesuatu yang telah dibuatnya, lalu tunjuklah olehmu kepada mereka itu teladan rumah ini dan aturannya dan segala tempat masuk keluarnya dan segala petanya dan segala rencananya dan tulislah bangunannya di hadapan mata mereka itu, supaya dicamkannya segala petanya, dan segala aturannya dan diperbuatnya akan dia begitu. Maka inilah syarat rumah itu: Perhinggaannya di luar akan sampai segala kemuncak bukit itu berkeliling, semuanya itu tempat yang mahasuci, bahwasanya inilah syarat rumah itu. Maka inilah ukuran mezbah dengan hasta, tiap-tiap sehasta itulah dibilang sehasta lebih setapak: Bahwa tepinya sehasta dan lebarnyapun sehasta dan birainya sampai tepi yang di atas itu sejengkal berkeliling; inilah kaki mezbah. Maka dari pada tepinya yang di tanah itu sampai penganjur yang di bawah sekali adalah dua hasta dan lebarnya sehasta dan dari pada penganjur yang terkecil sampai penganjur yang besar itu adalah empat hasta dan lebarnya sehasta; dan Harel itu empat hasta dan dari pada Ariel lalu ke atas adalah keempat tanduk itu. Maka panjang Ariel itu dua belas hasta, lebarnyapun dua belas hasta, empat persegi pada keempat pihaknya. Maka penganjur ini empat belas hasta panjangnya dan empat belas hasta lebarnya pada keempat pihaknya, dan adalah di atasnya keliling suatu birai terdiri yang setengah hasta dan adalah tepinya berkeliling yang sehasta dan tangga mezbah itu adalah pada sebelah timur. Maka katanya kepadaku: Hai anak Adam! demikianlah firman Tuhan Hua: Inilah segala perintah akan hal mezbah itu, pada hari diperbuatnya akan dia kelak akan mempersembahkan korban bakaran di atasnya dan memercikkan darah kepadanya. Pada masa itu akan imam-imam Lewi, yang dari pada bani Zadok dan yang menghampiri Aku, demikianlah firman Tuhan Hua, akan berkhidmat kepada-Ku, hendaklah kauberikan mereka itu seekor anak lembu muda akan korban karena dosa. Dan hendaklah kauambil dari pada darahnya, bubuhlah dia pada keempat tanduk mezbah dan pada keempat ujung penganjur itu dan pada birainya keliling, demikianlah engkau akan menyucikan dia dan mengadakan gafirat atasnya. Dan hendaklah kauambil akan lembu muda korban karena dosa itu, suruhlah orang membakar habis akan dia pada tempat rumah itu yang tentu, di luar perhinggaan yang suci itu. Dan pada hari yang kedua hendaklah engkau mempersembahkan seekor kambing jantan yang tiada celanya akan korban karena dosa, dan hendaklah disucikan orang akan mezbah itu seperti yang telah disucikannya oleh lembu muda itu. Setelah habis sudah engkau menyucikan dia hendaklah engkau mempersembahkan seekor anak lembu, yaitu lembu muda yang satupun tiada celanya, dan lagi seekor domba jantan dari pada kawan, yang satupun tiada celanya, akan korban. Hendaklah engkau mempersembahkan dia akan korban di hadapan hadirat Tuhan, dan segala imam itu akan menghamburkan garam padanya dan mempersembahkan dia kepada Tuhan akan korban bakaran. Tujuh hari lamanya pada tiap-tiap hari hendaklah engkau mempersembahkan seekor kambing jantan akan korban karena dosa, dan lagi seekor anak lembu, yaitu lembu muda, dan seekor domba jantan dari pada kawan itu; dan barang yang kaupersembahkan itu tak boleh ada celanya. Tujuh hari lamanya hendaklah diadakan gafirat atas mezbah dan disucikan dia dan ditahbiskan dia. Setelah genap segala hari itu, lalu pada hari yang kedelapan dan kemudiannya hendaklah segala imam mempersembahkan korban bakaranmu dan korban syukurmu di atas mezbah itu; maka Akupun akan berkenan akan kamu; demikianlah firman Tuhan Hua! Sudah itu, maka dibawanya akan daku balik ke jalan pintu tempat suci yang di luar, yang arah ke timur; maka adalah ia itu tertutup. Maka firman Tuhan kepadaku: Bahwa tak dapat tiada pintu ini tinggal tertutup juga, jangan dibuka akan dia dan seorangpun tiada boleh masuk dari padanya, sebab Tuhan, Allah orang Israel, sudah masuk dari padanya, maka itulah sebabnya ia tertutup. Maka penghulu itu, bahkan, penghulu itu akan duduk juga dalamnya akan santap roti di hadapan hadirat Tuhan; dari pada sebelah rambat pintu hendaklah ia masuk, dan keluar pula dari pada jalan itu juga. Hata, maka dibawanya akan daku dari pada jalan pintu utara ke hadapan rumah, lalu kulihat bahwa sesungguhnya kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Tuhan; lalu sujudlah aku dengan mukaku ke bumi. Maka firman Tuhan kepadaku: Hai anak Adam! perhatikanlah ini dan lihatlah dengan matamu dan dengarlah dengan telingamu akan segala sesuatu yang Aku berfirman akan halnya kepadamu; akan hal segala perintah rumah Tuhan dan segala aturannya, dan perhatikanlah tempat akan masuk ke dalam rumah dan segala tempat akan keluar dari dalam tempat suci itu. Dan katakanlah olehmu kepada orang durhaka, yaitu kepada bangsa Israel: Demikianlah firman Tuhan Hua: Cukupkah sudah bagimu segala perbuatanmu yang keji itu, hai bangsa Israel? Pada masa kamu membawa akan orang keluaran, yang tiada bersunat tubuhnya dan tiada bersunat hatinya, masuk ke dalam tempat-Ku yang suci itu akan menajiskan rumah-Ku; pada masa kamu mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah, dan perjanjian-Ku dirombak olehnya, karena sebab segala perbuatanmu yang keji itu; pada masa kamu tiada melakukan penungguan segala benda-Ku yang suci itu, melainkan sudah kamu wakilkan orang lain akan gantimu, supaya dilakukannya penungguan-Ku di dalam tempat-Ku yang suci itu. Demikianlah firman Tuhan Hua: Dari pada orang keluaran, yang tiada bersunat tubuhnya dan tiada bersunat hatinya, seorangpun tiada boleh masuk ke dalam tempat-Ku yang suci itu, yaitu dari pada segala orang helat yang di antara bani Israel. Tetapi segala orang Lewi yang sudah menjauhkan dirinya dari pada-Ku sangat pada masa orang Israel mulai sesat, yang sudah sesat dari pada-Ku dengan mengikut berhala tahinya, mereka itu akan menanggung juga kesalahannya; tetapi kendatilah demikian mereka itu juga akan berkhidmat dalam tempat-Ku yang suci itu akan berkawal pada segala pintu rumah dan mengerjakan pekerjaan yang lain-lainpun dalam rumah itu, dan mereka itu akan menyembelihkan korban bakaran dan korban sembelihan akan orang banyak itu, dan mereka itu akan berdiri di hadapannya akan berkhidmat kepadanya. Sebab itu mereka itu juga sudah berkhidmat kepadanya di hadapan segala berhala tahinya dan sudah jadi suatu kesentuhan kejahatan bagi bangsa Israel, sebab itu Aku sudah bersumpah atasnya, demikianlah firman Tuhan Hua, bahwa mereka itu akan menanggung kesalahannya. Tetapi tak boleh mereka itu menghampiri Aku akan mengerjakan pekerjaan imam di hadapan hadirat-Ku atau akan menghampiri benda yang suci atau yang mahasuci bagi-Ku; jangan, melainkan mereka itu akan kena malu sebab segala perkara keji yang telah dibuatnya. Tetapi sudah Kujadikan mereka itu pengawal akan mengawali rumah dan akan mengerjakan segala pekerjaan, apapun baik, yang patut dikerjakan dalamnya. Tetapi segala imam Lewi, bani Zadok, yang tetap sudah melakukan pengawalan tempat-Ku yang suci itu pada masa bani Israel sesatlah dari pada-Ku, mereka itu boleh menghampiri Aku akan berkhidmat kepada-Ku, dan mereka itu akan berdiri di hadapan hadirat-Ku akan mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman Tuhan Hua. Mereka itu juga yang akan masuk ke dalam tempat-Ku yang suci itu dan mereka juga akan menghampiri meja-Ku akan berkhidmat dan akan melakukan pengawalan-Ku. Maka akan jadi, apabila mereka itu masuk dari pada pintu-pintu serambi yang di dalam, bahwa dikenakannya pada tubuhnya pakaian kain rami, tetapi barang kain bulu jangan dipakainya apabila mereka itu berkhidmat sebelah dalam segala pintu serambi yang di dalam dan lagi di dalam kaabah. Hendaklah destar dari pada kain rami ada pada kepalanya dan seluar dari pada kain rami pada kakinya; dan jangan mereka itu berpakaikan pakaian yang indah-indah itu apabila mereka itu berpeluh. Maka apabila mereka itu keluar ke serambi yang di luar, yaitu ke serambi yang di luar tempat orang banyak itu, hendaklah ditanggalkannya pakaiannya yang telah dipakainya dalam berkhidmat, dan hendaklah diletakkannya dalam bilik-bilik yang suci, dan hendaklah dikenakannya pakaian yang lain, asal jangan disucikannya orang banyak itu dengan pakaiannya. Dan lagi tak boleh dicukurnya kepalanya habis rambutnya atau dibiarkannya rambutnya terurai, dan hendaklah dibulangnya kepalanya dengan sepertinya. Dan tak boleh seorang imam minum air anggur apabila ia hendak masuk ke dalam serambi yang di dalam itu. Dan tak boleh diambilnya perempuan janda atau yang terbuang itu akan bininya, melainkan hendaklah diperbinikannya anak dara dari pada benih bangsa Israel, tetapi jikalau perempuan janda itu dahulu bini seorang imam, boleh juga diambilnya akan bininya. Dan hendaklah diajarkannya segala umat-Ku bedanya antara yang suci dengan yang tiada suci, dan bedanya antara yang tahir dengan yang najis adanya. Dan mereka itu akan berdiri atas segala acara akan memutuskan hukum seperti hakim seturut segala hukum-Ku, dan hendaklah dipeliharakannya segala hukum-Ku dan segala syariat-Ku dan dipegangnya segala masa raya-Ku dan disucikannya segala sabat-Ku. Maka dari pada mereka itu seorangpun tak boleh menghampiri mayat orang sehingga najislah ia, hanya karena bapanya atau ibunya atau anaknya laki-laki atau anaknya perempuan atau saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan yang belum berlaki, boleh juga dinajiskannya dirinya. Maka setelah sudah disucikannya dirinya pula, hendaklah dibilang baginya tujuh hari; maka pada hari ia masuk pula ke dalam tempat yang suci, ke dalam serambi yang di dalam, akan berkhidmat di dalam tempat yang suci itu, hendaklah dipersembahkannya korban karena dosanya, demikianlah firman Tuhan Hua! Dan tak boleh mereka itu mendapat bahagian pusaka, karena Akulah bahagiannya pusaka, dan jangan engkau berikan mereka itu barang milik di antara orang Israel, karena Aku ini milik mereka itu. Maka korban makanan dan korban karena dosa dan korban karena salah hendaklah dimakannya, dan lagi segala sesuatu yang diharamkan di antara orang Israel itu juga bahagian mereka itu. Dan lagi hulu segala buah-buahanmu, apa-apapun baik, dan segala persembahan tatangan dari pada hulu segala hasil, yang patut dibawa olehmu akan persembahan tatangan, itulah jadi bahagian segala imammu, dan lagi hulu segala adonanmu hendaklah kamu berikan kepada imam, supaya berkat dikekalkan atas rumahmu. Maka barang bangkai atau barang yang tercarik-carik dari pada unggas atau dari pada binatang lain itu tak boleh dimakan oleh segala imam. Maka apabila kamu membahagi-bahagi tanah itu akan milikmu pusaka, hendaklah kamu mengambil suatu persembahan tatangan bagi Tuhan, suatu bahagian tanah yang suci, panjangnya hendaklah dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya sepuluh ribu; maka ia itu akan suci pada segala perhinggaannya keliling. Maka dari pada ini akan bagi tempat yang suci lima ratus dengan lima ratus hasta, betul empat pesegi, dan akan ada tempat di luarnya keliling yang lima puluh hasta. Demikian hendaklah engkau mengukur dengan pengukuran itu, panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya sepuluh ribu hasta; ia itu akan tempat makdis, tempat yang mahasuci. Maka bahagian tanah yang suci itu akan jadi bahagian segala imam yang bekerja dalam tempat yang suci, yang datang hampir akan berkhidmat kepada Tuhan; maka ia itu baginya akan tempat rumah-rumahnya dan akan jajahan yang suci keliling tempat yang suci itu. Dan ukuran yang sama, dua puluh lima ribu hasta panjang dan sepuluh ribu hasta lebar, akan jadi bahagian orang Lewi yang berkhidmat dalam rumah, ia itu akan miliknya, dua puluh bilik. Dan akan milik negeri hendaklah kautentukan lima ribu hasta lebarnya dan dua puluh lima ribu hasta panjangnya, berhadapan dengan persembahan tatangan yang suci itu; maka inilah bagi segenap bangsa Israel. Dan bagi penghulu itu akan barang yang pada kiri kanan persembahan tatangan yang suci itu dan dari pada milik negeri ke sebelah persembahan tatangan yang suci itu dan ke sebelah milik negeri pada penjuru barat arah ke barat dan pada penjuru timur arah ke timur; dan panjangnya akan sekadar panjang tiap-tiap bahagian pusaka yang lain, dari pada perhinggaan barat sampai kepada perhinggaan timur. Maka ia itu baginya akan milik tanah di antara oang Israel, dan penghulu-penghulu-Ku itu tiada lagi akan menganiayakan umat-Ku, melainkan dibiarkannya kepada Israel dan kepada segala sukunya akan tanahnya itu. Demikianlah firman Tuhan Hua: Cukup lama begitu, hai penghulu-penghulu Israel! buanglah olehmu akan aniaya dan kebinasaan dan lakukanlah mana yang benar dan betul; jangan lagi kamu rampas akan miliknya dari pada umat-Ku, demikianlah firman Tuhan Hua! Hendaklah padamu neraca yang betul dan efa yang betul dan bat yang betul. Maka efa dan bat itu hendaklah sama muatnya, sehingga sebat muat sepersepuluh sehomer dan seefapun sepersepuluh sehomer, muat keduanya akan ditolok dengan homer juga. Maka sesyikal akan ada dua puluh gera; dan dua puluh syikal dan dua puluh lima syikal dan lima belas syikal bagimu akan sekati. Maka inilah persembahan tatangan yang patut kamu bawa; seperenam seefa dari pada tiap-tiap sehomer gandum; demikianpun hendaklah kamu mempersembahkan seperenam seefa dari pada sehomer syeir. Maka inilah perintah akan hal minyak, yaitu minyak yang dibawa berbat-bat; sepersepuluh sebat dari pada tiap-tiap kor, yang sama muatnya dengan sehomer, yaitu sepuluh bat, karena sepuluh bat jadi sehomer. Dan lagi seekor domba dari pada kawan domba yang dua ratus ekor banyaknya dari pada tanah Israel yang limpah airnya; ia itu akan korban makanan dan korban bakaran dan korban syukur, akan mengadakan gafirat atas mereka itu, demikianlah firman Tuhan Hua! Maka atas segenap bangsa di tanah itu akan wajib membawa korban tatangan itu kepada penghulu Israel. Tetapi atas penghulu itu wajiblah membawa korban bakaran dan persembahan makanan dan persembahan minuman pada segala masa raya, dan bulan baharu dan segala sabat, pada segala masa raya bangsa Israel. Hendaklah dibelanjakannya korban karena dosa dan persembahan makanan dan korban bakaran dan korban syukur, akan mengadakan gafirat atas bangsa Israel. Demikianlah firman Tuhan Hua: Pada tiap-tiap bulan yang pertama, pada sehari bulan itu hendaklah engkau mengambil akan seekor anak lembu, yaitu lembu muda yang tiada celanya, dan hendaklah engkau menyucikan tempat suci itu. Maka oleh imam akan diambil dari pada darah korban karena dosa, dibubuhnya pada segala jenang pintu rumah dan pada keempat penjuru penganjur mezbah yang di atas sekali dan pada jenang pintu serambi yang di dalam. Demikianpun hendaklah diperbuatnya pada tujuh hari bulan itu, oleh karena orang yang sudah berbuat dosa sebab sesat atau dari alpanya; demikian hendaklah engkau mengadakan gafirat atas rumah itu. Pada bulan yang pertama dan pada empat belas hari bulan itu, hendaklah ada Paskah bagi kamu, maka selama ketujuh hari raya itu hendaklah orang makan apam fatir. Dan pada hari itu juga hendaklah disuruh penghulu mempersembahkan seekor lembu muda karena dirinya sendiri dan karena segenap bangsa di tanah itu akan korban karena dosa. Dan dalam tujuh hari raya itu hendaklah disuruhnya persembahkan kepada Tuhan akan korban bakaran tujuh ekor lembu muda dan tujuh ekor domba jantan yang satupun tiada celanya, pada tiap-tiap ketujuh hari itu, dan akan korban karena dosa seekor kambing jantan pada tiap-tiap hari. Dan akan persembahan makanan hendaklah disuruhnya persembahkan seefa akan tiap-tiap lembu muda dan seefa akan tiap-tiap domba jantan, dan minyak sehin akan tiap-tiap seefa. Maka pada bulan yang ketujuh pada lima belas hari bulan, pada hari raya itu hendaklah disuruhnya persembahkan begitu juga tujuh hari lamanya; seperti korban karena dosa dan seperti korban bakaran dan seperti persembahan makanan dan seperti minyak. Demikianlah firman Tuhan Hua: Adapun pintu serambi dalam yang arah ke timur itu hendaklah terkatup pada enam hari pekerjaan itu, tetapi pada hari sabat hendaklah ia itu berbuka, dan lagi hendaklah ia itu terbuka pada hari raya bulan baharupun. Maka hendaklah penghulu itu ke sana dari pada jalan rambat pintu di luar; dan hendaklah ia berhenti berdiri pada sisi jenang pintu itu, maka segala imam akan mempersembahkan korban bakarannya dan korban syukurnya dan iapun akan meminta doa di ambang pintu; setelah sudah ia keluar maka pintu itu tak boleh ditutup sampai petang hari. Dan segala anak bumi itu akan meminta doa di hadapan tudung pintu itu pada segala sabat dan segala hari raya bulan baharu di hadapan hadirat Tuhan. Adapun korban bakaran yang akan dipersembahkan oleh penghulu itu kepada Tuhan pada sabat hendaklah dari pada enam ekor anak domba jantan, yang satupun tiada celanya. Dan persembahan makanan dari pada seefa akan tiap-tiap domba jantan dan akan segala anak domba itu persembahan makanan sekadar tangannya dapat memberi; dan minyak sehin akan tiap-tiap seefa. Dan pada hari bulan baharu seekor lembu muda, seekor anak lembu, yang satupun tiada celanya, serta dengan anak domba enam ekor dan domba jantan seekor; semuanya itu hendaklah satupun tiada celanya. Dan seefa akan seekor anak lembu dan seefa akan seekor domba jantan hendaklah disuruhnya persembahkan akan persembahan makanan, dan akan segala anak domba itu sekadar tangannya dapat memberi; dan minyak sehin akan tiap-tiap seefa. Maka apabila penghulu itu masuk, hendaklah ia datang dari pada jalan rambat pintu, dan hendaklah ia keluar dari pada jalan itu juga. Tetapi apabila anak bumi itu masuk menghadap hadirat Tuhan pada segala masa raya yang tertentu, hendaklah orang yang masuk dari pada jalan pintu utara akan meminta doa itu keluar dari pada jalan pintu selatan, dan orang yang masuk dari pada jalan pintu selatan itu hendaklah keluar dari pada jalan pintu utara; jangan ia kembali dari pada jalan pintu yang telah ia masuk, melainkan masing-masing orang hendak berjalan langsung. Dan lagi hendaklah penghulu itu berjalan di tengah-tengahnya, apabila mereka itu masuk dan apabila mereka itu keluar hendaklah iapun keluar bersama-sama. Dan pada segala hari raya dan segala masa raya yang tertentu hendaklah ada persembahan makanan seefa akan seekor lembu muda dan seefapun akan seekor domba jantan dan akan segala anak domba itu sekadar tangannya dapat memberi, dan minyak sehin akan tiap-tiap seefa. Dan apabila penghulu itu menyuruh mempersembahkan karena dirinya satu korban dari keridlaan hatinya, yaitu korban bakaran atau korban syukur bagi Tuhan akan persembahan dari keridlaan hati, hendaklah dibukai pintu akan dia, yang arah ke timur, dan hendaklah disuruhnya persembahkan korban bakarannya atau korban syukurnya seperti adat pada hari sabat, tetapi apabila ia keluar hendaklah dikatupkan oranglah pintu kemudian dari pada keluarnya. Dan lagi hendaklah engkau mempersembahkan kepada Tuhan seekor anak domba yang umur setahun dan yang satupun tiada celanya, akan korban bakaran; pada sebilang hari tiap-tiap pagi hendaklah engkau mempersembahkan dia. Dan akan persembahannya makanan hendaklah engkau mempersembahkan pada tiap-tiap pagi seperenam seefa dan minyak sepertiga sehin, akan membasahkan tepung; bahwa ini persembahan makanan bagi Tuhan, suatu hukum yang kekal sampai selama-lamanya. Dan hendaklah dipersembahkan anak domba itu dan persembahan makanan itu dan minyak itu pada tiap-tiap pagi; inilah korban bakaran yang senantisa. Demikianlah firman Tuhan Hua: Apabila penghulu itu memberi hadiah kepada salah seorang dari pada segala anak-anaknya dari pada barangnya pusaka, maka ia itu jadilah bahagian anak-anaknya, dan jadilah baginya akan milik pusaka yang tertentu. Tetapi jikalau dari pada barangnya pusaka diberinya hadiah kepada salah seorang dari pada segala hambanya, ia itu jadi miliknya sampai tahun kemerdekaan, lalu kembali ia itu kepada penghulu, karena ia itu miliknya pusaka, hanya anak-anaknya patut mendapatkan dia. Dan lagi tak boleh diambil oleh penghulu akan barang sesuatu dari pada milik pusaka orang banyak itu, hendak dengan gagah merampas dari padanya miliknya yang tertentu; melainkan dari miliknya sendiri juga hendaklah diberikannya bahagian pusaka kepada anak-anaknya, supaya jangan umat-Ku itu tercerai-berai masing-masing dari pada miliknya pusaka. Setelah itu maka dibawanya akan daku pada jalan tempat masuk dari pada pintu itu ke bilik-bilik yang suci, yang bagi imam-imam, dan yang pada sebelah utara, maka sesungguhnya adalah di sana suatu tempat pada kedua ujungnya, pada sebelah barat. Maka katanya kepadaku: Inilah tempat segala imam akan merebus daging korban karena salah dan korban karena dosa, dan tempat direbusnya kelak akan persembahan makanan, dengan tiada usah dibawanya keluar akan dia ke serambi yang di luar, dan akan menyucikan orang banyak itu demikian. Lalu dibawanya akan daku keluar ke serambi yang di luar, dipimpinnya aku keliling sampai di empat penjuru serambi itu, maka sesungguhnya dalam tiap-tiap keempat penjuru itu adalah pula suatu serambi yang kecil. Pada keempat penjuru serambi itu adalah serambi yang kecil, panjangnya empat puluh hasta, maka keempat serambi ujung itu adalah sama ukurannya; dan kelilingnya adalah pagar tembok, yaitu keliling segala empat serambi itu, dan adalah beberapa penanggahan diperbuat keliling di bawah berdompak dengan pagar tembok itu. Maka katanya kepadaku: Inilah tempat segala jurumasak, yaitu tempat khadim rumah itu akan merebus daging korban orang banyak itu. Setelah itu maka dibawanya pula akan daku ke pintu rumah, maka sesungguhnya adalah beberapa air mengalir dari bawah ambang rumah yang pada sebelah timur; karena muka rumah itu adalah pada sebelah timur, maka segala air itu mengalirlah, dari bawah pihak selatan rumah itu, pada sebelah selatan mezbah. Lalu dibawanya akan daku keluar menurut jalan ke pintu utara dan dipimpinnya aku di luar berkeliling ke pintu yang di luar, yang arah ke timur, maka sesungguhnya keluarlah suatu pancaran air pada sebelah selatan. Serta orang yang pada tangannya adalah tali pengukur itu berjalan ke timur, diukurnya seribu hasta dan disuruhnya aku mengarung air itu; maka dalamnya air itu sampai di mata kaki. Dan lagi diukurnya seribu hasta dan disuruhnya aku mengarung air itu, dalamnya air itu sampai di lutut; dan lagi diukurnya seribu hasta, dan disuruhnya aku mengarung air itu, dalamnya sampai di pinggang. Setelah diukurnya pula seribu hasta, jadilah ia itu sungai yang tiada dapat kuarung, karena airnya terlalu dalam, boleh orang berenang dalam airnya, yaitu suatu sungai yang tiada terarung. Maka katanya kepaku: Sudahkah engkau melihat itu, hai anak Adam? lalu dipimpinnya aku dan dibawanya akan daku balik pada jalan ke tepi sungai itu. Serta aku kembali, bahwasanya adalah amat banyak kayu-kayuan pada tepi sungai itu seberang-menyeberang. Maka katanya kepadaku: Bahwa segala air ini mengalirlah ke Jelilalama dan hilir pula ke padang rata, lalu sampai ke laut, barang di mana ia masuk laut, di sanapun tawarlah airnya. Dan barang ke mana sungai kembar itu mengalir, di sanapun segala binatang hidup dan yang menjulur dalamnya itu akan tinggal dengan hidupnya, dan di sanapun akan ada ikan terlalu banyak, karena barang ke mana air itu sampai, di sanapun sehatlah ia, dan barang ke mana mengalir sungai itu, di sanapun akan hidup semuanya. Maka akan jadi bahwa orang nelayan akan berdiri pada tebingnya dari Ejedi sampai ke En-Ejelayim, yaitu akan tempat dihamparkannya pukat-pukatnya; maka pelbagai macam ikan ada di sana seperti ikan di laut besar dengan amat limpahnya. Tetapi arungannya dan tubirnya tiada akan tawar, melainkan akan asin juga. Dan pada tepi sungai pada tebingnya kiri kanan akan tumbuh pelbagai pokok buah-buah yang daunnya tiada akan layu dan buah-buahnyapun tiada akan kurang, pada tiap-tiap bulan berbuah-buah baharu; sebab airnya selalu mengalir dari dalam tempat yang suci, maka buah-buahnya akan makanan dan daun-daunnya akan obat. Demikianlah firman Tuhan Hua: Inilah perhinggaan tanah keliling, yang akan kamu bahagi-bahagi kepada kedua belas suku bangsa Israel; kepada Yusuf dua bahagian. Dan kamu mendapat dia akan milik pusaka, seorang sama dengan seorangnya; karena Aku sudah bersumpah bahwa Aku hendak mengaruniakan dia kepada nenek moyang kamu, sebab itu tanah ini juga diberikan kepada kamu akan milik pusaka. Maka hendaklah ini perhinggaan tanah itu: Pada sebelah utara dari pada lautan besar turut jalan Hetlon lalu sampai ke Zedada. Hamat, Berota, Siberayim, yang duduknya di antara perhinggaan Damsyik dengan perhinggaan Hamat, dan Hazer dan Hatikhon, yang duduknya berdompak dengan perhinggaan Hawran. Maka perhinggaan itu akan sampai ke Hazar-Enon, perhinggaannya Damsyik, dan segala yang lebih ke utara lagi duduknya dan Hamat. Bahwa ia itulah sebelah utara. Maka pada sebelah timur dari antara Hawran dengan Damsyik dan antara Gilead dengan tanah Israel sampai ke Yarden, dari pada perhinggaan ini sampai ke laut timur itulah sebelah timurnya. Dan pada sebelah selatan sekali dari Tamar sampai ke air perbantahan di Kades, lalu turut sungai sampai ke lautan besar, itulah sebelah selatannya sekali. Dan pada sebelah barat adalah lautan besar dari pada perhinggaan itu sampai tentang jalan orang pergi ke Hamat; itulah sebelah baratnya. Maka tanah itu hendaklah kamu bahagi-bahagi bersama-sama kepada segala suku bangsa Israel. Maka hendaklah kamu menentukan dia akan milik pusaka bagi kamu dan bagi segala orang dagang yang menumpang di antara kamu dan yang sudah beranak berbuah di tengah-tengah kamu; karena hendaklah mereka itu bagimu seperti anak bumi juga di antara segala bani Israel; mereka itupun akan beroleh bahagian pusaka bersama-sama dengan kamu di antara segala suku bangsa Israel. Maka akan jadi dalam suku juga, yang ada menumpang orang dagang itu, hendaklah kamu berikan dia bahagian pusaka, demikianlah firman Tuhan Hua! Maka inilah nama-nama segala suku bangsa itu: Pada sebelah utara sepanjang jalan Hetlon tempat orang pergi ke Hamat sampai ke Hazar-Enon, sepanjang perhinggaan utara Damsyik ke sebelah Hamat, semua tepas dari timur ke barat itulah satu bahagian juga bagi Dan. Dan pada perhinggaan Dan, dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Asyer. Dan pada perhinggaan Asyer dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Naftali. Dan pada perhinggaan Naftali dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Manasye. Dan pada perhinggaan Manasye dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Efrayim. Dan pada perhinggaan Efrayim dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Rubin. Dan pada perhinggaan Rubin dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bagian bagi Yehuda. Dan pada perhinggaan Yehuda dari tepas timur sampai ke tepas barat akan ada persembahan tatangan, yang akan kautatang itu, dua puluh lima ribu hasta lebarnya dan panjangnya sekadar segala bahagiannya dari tepas timur sampai ke tepas barat; dan tempat sucipun akan di tengah-tengahnya. Adapun persembahan tatangan, yang akan kamu persembahkan kepada Tuhan, itu akan dua puluh lima ribu hasta panjangnya dan sepuluh ribu hasta lebarnya. Maka dalamnya akan ada persembahan tatangan yang suci bagi segala imam; ke utara dua puluh lima ribu dan ke barat lebarnya sepuluh ribu, dan ke timur lebarnya sepuluh ribu dan ke selatan panjangnya dua puluh lima ribu hasta; dan tempat sucipun akan di tengah-tengahnya. Maka inilah tanah yang disucikan bagi segala imam dari pada bani Zadok, yang dahulu tetap dalam melakukan pengawalan-Ku, dan tatkala sesatlah segala bani Israel, tiada juga mereka itu sesat seperti segala bani Lewi yang lain. Maka sebab itu jadilah ia itu baginya akan suatu persembahan tatangan dari pada persembahan tatangan tanah itu, suatu benda yang suci atas segala kesucian pada perhinggaan tanah orang Lewi. Dan lagi pada orang Lewi juga akan ada dua puluh lima ribu hasta panjang dan sepuluh ribu hasta lebarnya berdompak dengan perhinggaan tanah imam-imam; semuanya panjangnya dua puluh lima ribu dan lebarnya sepuluh ribu hasta. Maka dari pada satupun tiada boleh dijualnya atau ditukarkannya atau diwakilkannya; bahwa inilah hulu tanah itu, karena kesucianlah adanya bagi Tuhan. Maka lima ribu hasta lebar yang lebih itu, dengan dua puluh lima ribu panjang itulah tanah yang tiada suci, yang tertentu kepada negeri akan tempat kedudukan dan kampung di luar, maka negeri itu akan di tengah-tengahnya. Maka inilah ukur-ukurannya; pada tepas utara empat ribu lima ratus, dan pada tepas selatan empat ribu lima ratus, dan pada tepas timur empat ribu lima ratus, dan pada tepas barat empat ribu lima ratus. Maka pada negeri itu akan ada kampung di luar itu yang pada sebelah utara dua ratus lima puluh dan pada sebelah selatan dua ratus lima puluh dan pada sebelah timur dua ratus lima puluh dan pada sebelah barat dua ratus lima puluh. Dan barang yang lebih pada panjangnya, berdompak dengan persembahan tatangan yang suci itu sepuluh ribu pada sebelah timur dan sepuluh ribu pada sebelah barat, yang berdompak dengan persembahan tatangan yang suci itu; maka hasilnya akan diberi makan kepada segala orang yang dalam pekerjaan negeri. Maka segala pegawai yang dalam pekerjaan negeri itu, ia itu akan diambil dari pada segala suku bangsa Israel juga. Maka segenap persembahan tatangan itu hendaklah dua puluh lima ribu dengan dua puluh lima ribu, empat persegi juga hendaklah kamu perbuat persembahan tatangan yang suci itu, dan milik negeri itupun masuk bilangan. Dan lebihnya akan bahagian penghulu pada sebelah kiri kanan persembahan tatangan yang suci dan milik negeri itu, pada sebelah dua puluh lima ribu hasta persembahan tatangan pada perhinggaan timur dan di barat pada sebelah dua puluh lima ribu hasta pada perhinggaan barat; ia itu akan bahagian penghulu berbetulan dengan segala bahagian yang lain-lain; maka persembahan tatangan yang suci itu akan di tengah-tengahnya. Kecuali milik orang Lewi dan milik negeri, yang di tengah-tengah bahagian penghulu, semuanya yang ada lagi di antara perhinggaan Yehuda dengan perhinggan Benyamin itulah akan bagian penghulu juga. Maka adapun segala suku yang lain itu; dari pada tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Benyamin. Dan pada perhinggaan Benyamin dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Simeon. Dan pada perhinggaan Simeon dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Isakhar. Dan pada perhinggaan Isakhar dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Zebulon. Dan pada perhinggaan Zebulon dari tepas timur sampai ke tepas barat satu bahagian bagi Gad. Dan pada perhinggaan Gad pada tepas selatan sekali di sana turunlah perhinggaan itu dari Tamar ke air perbantahan Kades, lalu turut sungai sampai ke lautan besar. Maka inilah tanah yang hendak kamu bahagi-bahagi akan milik pusaka kepada segala suku bangsa Israel, dan inilah bahagian-bahagian mereka itu, demikianlah firman Tuhan Hua. Maka inilah akan kampung yang di luar negeri; pada sebelah utara empat ribu lima ratus hasta, diukur betul-betul. Maka segala pintu negeri itu akan dinamai dengan nama segala suku bangsa Israel; tiga pintu pada sebelah utara, yaitu pintu Rubin dan pintu Yehuda dan pintu Lewi. Dan pada sebelah timur empat ribu lima ratus hasta dan tiga pintu, yaitu pintu Yusuf dan pintu Benyamin dan pintu Dan. Dan pada sebelah selatan empat ribu lima ratus hasta, diukur betul-betul, dan tiga pintu, yaitu pintu Simeon dan pintu Isakhar dan pintu Zebulon. Dan pada sebelah barat empat ribu lima ratus hasta dan tiga pintunya, yaitu pintu Gad dan pintu Asyer dan pintu Naftali. Maka segenap kelilingnya itu adalah delapan belas ribu hasta; dan dari pada hari itu juga nama negeri itu akan begini: Tuhan adalah di sana. Sebermula, maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babil, ke Yeruzalem, lalu baginda mengepung akan dia. Maka diserahkan Tuhan akan Yoyakim, raja Yehuda itu, kepada tangannya, demikianpun separuh dari pada segala bejana bait-Ullah; maka dibawanya akan dia ke tanah Sinear, ke rumah berhalanya dan disuruhnya bawa masuk segala bejana itu ke dalam gedung perbendaharaan berhalanya. Maka titah baginda kepada Aspenaz, penghulu penjawat istana, disuruhnya bawa serta akan beberapa orang dari bani Israel, yang asal dari raja dan dari orang besar-besar, yaitu beberapa orang muda-muda yang satupun tiada celanya, dan yang baik parasnya dan beradab dan berbudi dan bijaksana dan senang diajar, yang layak akan mengerjakan pekerjaan dalam istana baginda, supaya mereka itu diajarkan suratan dan bahasa orang Kasdim. Maka ditentukan baginda riasa mereka itu pada tiap-tiap hari, yaitu bahagian ayapan dari pada santapan baginda sendiri dan dari pada air anggur santapan bagindapun. Maka akan lamanya pemeliharaan mereka itu ditentukan tiga tahun, kemudian boleh mereka itu menghadap hadirat baginda. Maka di antaranya adalah Daniel dan Hananya dan Misail dan Azarya, yang dari pada bani Yehuda. Maka oleh penghulu penjawat istana itu ditukarlah namanya, akan Daniel dinamanianya Beltsazar dan akan Hananya itu Saderakh dan akan Misail itu Mesakh dan akan Azarya itu Abed-nego. Adapun Daniel itu sudah berniat dalam hatinya tiada ia mau menajiskan dirinya dengan ayapan dari pada persantapan baginda dan dengan air anggur santapan baginda, sebab itu dipintanya maaf kepada penghulu segala penjawat istana, supaya jangan dinajiskan dirinya. Maka dikaruniakan Allah kepada Daniel bahwa ia berolah keridlaan dan kemurahan dari pada penghulu segala penjawat istana itu. Tetapi kata juga penghulu segala penjawat istana kepada Daniel: Takutlah aku akan baginda yang dipertuan, yang sudah menentukan bahagian makanan dan minumanmu, karena mengapa kiranya seri mukamu akan kurang dari pada seri muka segala orang muda-muda yang sebaya dengan dikau? Demikianlah engkau akan menjunjungkan salah di atas kepalaku di hadapan baginda. Lalu kata Daniel kepada penjawat santapan yang telah diangkat oleh penghulu segala penjawat istana atas Daniel, Hananya, Misail dan Azarya. Hendaklah kiranya tuan mencoba juga hamba-hamba tuan ini barang sepuluh hari lamanya, biarlah hamba diberi makanan buah-buahan hasil tanah dan diberi minum air. Lalu hendaklah di hadapan tuan juga orang membanding rupa hamba ini dengan rupa segala orang muda-muda yang selalu makan ayapan baginda, kemudian buatlah akan hamba ini setuju dengan pendapatan tuan itu. Maka diluluskannya kehendak mereka itu, dicobanya akan mereka itu sepuluh hari lamanya. Maka pada kesudahan sepuluh hari itu nyatalah rupanya lebih baik dan tubuhnyapun lebih gemuk dari pada segala orang muda-muda yang selalu makan ayapan baginda. Maka sebab itu dilalukan penjawat santapan akan segala ayapan dan akan air anggur yang ditentukan akan minumannya, diberikannya mereka itu buah-buahan hasil tanah juga. Maka dikaruniakan Allah kepada keempat orang muda-muda itu pengetahuan dan akal pada segala suratan dan ilmu, tambahan pula kepada Daniel dikaruniakan-Nya akal dalam segala khayal dan mimpi. Hata, setelah genap segala hari yang dititah baginda kemudiannya patut dibawa oranglah akan mereka itu masuk, maka oleh penghulu segala penjawat istana dibawa akan mereka itu menghadap hadirat baginda raja Nebukadnezar. Maka dalam baginda bertitah kepada mereka itu tiada didapati antara mereka itu sekalian akan orang yang seperti Daniel, Hananya, Misail dan Azarya; maka menghadaplah mereka itu hadirat baginda. Maka adapun dalam hal segala ilmu dan pengetahuan yang ditanyakan baginda akan mereka itu, didapati baginda akan mereka itu sepuluh kali lebih alim dari pada segala orang sastrawan dan segala ahlulnujum yang dalam seluruh kerajaannya. Maka adalah Daniel di sana sampai tahun yang pertama dari pada kerajaan baginda raja Koresy. Hata, maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Nebukadnezar bermimpilah baginda Nebukadnezar suatu mimpi yang berkhayal, maka sangat berdebarlah hati baginda, sehingga hilanglah tidur dari padanya. Lalu baginda menitah memanggil segala orang satrawan dan ahlulnujum dan tukang sulap dan orang Kasdim, supaya dimaklumkannya kepada baginda mimpinya yang berkhayal itu; maka datanglah mereka itu sekalian menghadap hadirat baginda. Lalu titah baginda kepadanya: Bahwa aku sudah bermimpi suatu mimpi, maka berdebarlah hatiku hendak mengetahui mimpi itu. Maka sembah segala orang Kasdim itu kepada baginda dengan bahasa Arami: Daulat tuanku! hendaklah kiranya tuanku menceriterakan mimpi itu kepada patik, maka patik akan memaklumkan tabirnya kepada tuanku kelak. Maka sahut baginda, titahnya kepada orang Kasdim itu: Kisahnya sudah lesap dari padaku; jikalau kamu tiada dapat memberitahu aku mimpi itu serta dengan tabirnya sekali, niscaya kamu akan ditetak berpenggal-penggal dan rumah-rumahmupun akan dijadikan suatu kerobohan batu! Tetapi jikalau kamu memberitahu mimpi itu dengan tabirnya sekali, niscaya kamu akan berolah dari padaku beberapa anugerah dan karunia dan hormat yang besar; sebab itu, sekarang berilah tahu aku mimpi itu dengan tabirnya sekali. Maka sahut mereka itu pada kedua kalinya, sembahnya: Hendaklah kiranya tuanku menceriterakan mimpi itu kepada patik ini, maka patik maklumkan tabirnya kelak. Maka sahut baginda, titahnya: Nyatalah kepadaku kamu bertangguh-tangguh juga, sedang kamu melihat bahwa kisanya sudah lesap dari padaku. Tetapi jikalau kiranya kamu tiada memberitahu aku mimpi itu, maka hukumanmu akan tentu juga; maka sebab itu kamu mereka perkataan dusta dan penipu di hadapanku, sehingga waktunya juga mendatangkan perubahan; maka sekarang katakanlah mimpi itu kepadaku, maka boleh aku tahu, bahwa kamu dapat memaklumkan tabirnya juga. Maka sahut orang Kasdim itu di hadapan hadirat baginda, sembahnya: Bahwa di atas seluruh muka bumi seorangpun tiada yang dapat memaklumkan perkara yang tuanku titahkan; maka sebab itu tiada pernah seorang raja, jikalau besar dan berkuasa sekalipun, yang menitahkan perkara sebagainya kepada barang seorang sastrawan atau ahlulnujum atau Kasdim. Karena perkara yang tuanku titahkan itu terlalu sukar sulit, sehingga seorangpun tiada yang dapat memaklumkan dia kepada tuanku, melainkan segala dewata juga, yang kedudukannya bukan di antara manusia. Maka sebab itu sangatlah murka dan geramlah baginda, lalu dititahkannya orang membunuh segala orang alim yang di Babil. Maka keluarlah titah itu, bahwa segala orang alim akan dibunuh, lalu dicahari oranglah akan Daniel dan segala taulannya, hendak dibunuhnya akan mereka itupun. Maka pada masa itu berkata-kata Daniel dengan tetap hatinya dan dengan akal budinya kepada Ariokh, penghulu biduanda baginda, yang sudah keluar hendak membunuh segala orang alim yang di Babil itu. Serta bertanyalah ia akan Ariokh, penglima raja itu, katanya: Mengapa gerangan keluarlah titah yang keras begitu dari pada baginda? Maka oleh Ariokh diberitahu hal itu kepada Daniel. Maka pergilah Daniel meminta kepada baginda pertangguhkan waktunya, supaya boleh dimaklumkannya kepada baginda tabir mimpi itu. Lalu pulanglah Daniel ke rumahnya, diberinya tahu hal itu kepada Hananya dan Misail dan Azarya, taulannya, supaya dipintanya rahmat dari pada Allah yang di sorga, akan rahasia ini, supaya jangan Daniel dan segala taulannyapun binasalah serta dengan segala orang alim yang di Babil itu. Hata maka rahasia itu dinyatakan kepada Daniel dalam khayal pada malam, lalu dipuji-puji Daniel akan Allah yang di sorga! Maka jawab Daniel, katanya: Segala puji bagi nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, karena Ia juga yang empunya segala hikmat dan segala kuasa. Ia mengubahkan segala masa dan hal, Ia juga yang memecatkan raja dan Iapun mengangkat akan raja, Ia juga yang memberi hikmat kepada orang alim dan pengetahuan kepada orang yang berakal. Ia juga yang menyatakan perkara yang dalam-dalam dan yang tersembunyi, Ia juga amat mengetahui barang yang di dalam gelap dan serta-Nyapun adalah duduk terang. Kepada-Mu, ya Allah nenek moyangku! aku memuji-muji dan mengucap syukur! sebab Engkau sudah mengaruniakan kepadaku hikmat dan kuasa, dan Engkaupun sudah memberitahu aku barang yang telah kami pinta dari pada-Mu itu; sebab Engkau sudah menyatakan kepada kami hal raja itu! Hata, maka pergilah Daniel mendapatkan Ariokh, yang telah dititahkan oleh baginda membunuh segala orang alim yang di Babil itu; maka pergilah ia, lalu katanya kepadanya: Janganlah tuan bunuh segala orang alim yang di Babil itu! Bawalah akan hamba menghadap baginda juga, maka hamba kelak memaklumkan kepada baginda tabirnya. Maka dengan segeranya dibawa Ariokh akan Daniel menghadap baginda, sambil sembahnya kepada baginda: Bahwa patik sudah mendapat seorang laki-laki di antara segala orang yang sudah dipindahkan dengan tertawan itu, yaitu seorang Yahudi yang akan memaklumkan kepada tuanku tabir mimpi itu kelak. Maka sahut baginda, titahnya kepada Daniel, yang bergelar Beltsazar: Dapatkah engkau maklumkan kepadaku khayal mimpi yang telah kulihat, serta dengan tabirnya sekali? Maka sahut Daniel di hadapan hadirat baginda, sembahnya: Adapun rahasia yang hendak diketahui oleh tuanku, seorang alim atau sastrawan atau ahlulnujum atau petenungpun tiada yang dapat menyatakan dia kepada tuanku. Tetapi adalah Allah di dalam sorga, yang boleh menyatakan segala rahasia dan memberitahu kepada tuanku Nebukadnezar barang yang akan jadi pada kemudian hari; adapun mimpi tuanku dan segala khayal yang tuanku lihat pada peraduan tuanku inilah dia: Adapun akan hal tuanku, pada masa tuanku dalam peraduan terbitlah kepikiran dalam hati tuanku akan barang yang akan jadi kemudian, maka Ia, yang boleh menyatakan segala rahasia, sudah memberitahu tuanku barang yang akan jadi. Adapun akan patik ini, bukan sebab di dalam patik adalah barang hikmat terlebih dari pada segala orang lain, maka rahasia ini dinyatakan kepada patik, melainkan supaya tabirnya dimaklumkan kepada tuanku dan supaya diketahui oleh tuanku akan segala kepikiran hati tuanku itu. Ya tuanku! dalam tuanku melihat itu tiba-tiba adalah suatu patung besar, maka sempurnalah patung itu lagi amat indah-indah, adalah ia itu terdiri di hadapan tuanku dengan sangat hebat rupanya. Maka kepala patung itu dari pada emas tua, dadanya dan lengannya dari pada perak, perutnya dan pahanya dari pada tembaga. Paha belalangnya dari pada besi dan kakinya separuh dari pada besi dan separuh dari pada tanah liat. Maka dalam tuanku merenung-renung kepadanya tiba-tiba gugurlah sebuah batu gunung tiada dengan tolongan tangan, lalu menimpa patung itu pada kakinya yang dari pada besi bercampur tanah liat, dihancurkannya akan dia. Maka pada masa itu serempak sekali dihancurkan besi dan tanah liat dan tembaga dan perak dan emas, semuanya itu jadi seperti sekam yang di tempat pengirik gandum pada musim kemarau; maka diterbangkan angin akan dia, sehingga tiada di dapati lagi akan tempatnya; maka batu gunung yang sudah menghancurluluhkan patung itu, ia itu jadi sebuah gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Maka ia itulah mimpi tuanku; sekarang patik hendak menceriterakan kepada tuanku tabirnya. Ya tuanku! bahwa tuanku juga raja di atas segala raja; karena Allah yang di sorga sudah mengaruniakan kepada tuanku suatu kerajaan yang luas lagi dengan kuatnya serta kemuliaannya. Maka barang di mana duduk manusia dan barang di mana ada binatang di tanah atau unggas di udara, sekalian itu sudah diserahkan-Nya kepada tangan tuanku dan ditaklukkan-Nya kepada pemerintah tuanku; bahwa tuanku juga kepala yang dari pada emas itu! Maka kemudian dari pada tuanku akan terbit sebuah kerajaan yang lain, yang kurang mulia dari pada kerajaan tuanku, lalu sebuah kerajaan pula, yaitu yang ketiga, yang dari pada tembaga, dan yang akan memerintahkan seluruh bumi. Maka kerajaan yang keempat itu akan keras seperti besi, maka tegal segala sesuatu dipecahkan dan dihancurkan oleh besi, maka kerajaan itu juga akan memecahkan dan menghancurluluhkan semuanya. Maka adapun tuanku sudah melihat kaki dan jari-jari kaki separuh dari pada tanah liat penjunan, separuh dari pada besi, maka kerajaan itu akan terbahagi-bahagi dan dalamnya akan ada kuat besi; itulah artinya tuanku sudah melihat besi bercampur dengan tanah liat. Dan adapun jari kaki itu separuh dari pada besi dan separuh dari pada tanah liat, artinya kerajaan itu akan separuh keras dan separuh rapuh. Adapun tuanku melihat besi bercampur tanah liat itu, artinya; mereka itu akan bercampur juga oleh kawin seorang dengan seorang, tetapi tiada dapat dipersatukan, seperti besipun tiada dapat dipersatukan dengan tanah liat. Maka pada zaman raja-raja itu oleh Allah yang di sorga akan diadakan sebuah kerajaan yang pada selama-lamanya tiada dapat dibinasakan, maka kerajaan itu tiada akan diserahkan kepada salah suatu bangsa yang lain, dan ia itupun akan menghancurkan dan meniadakan segala kerajaan itu, tetapi ia sendiri akan kekal sampai selama-lamanya. Maka itulah sebabnya tuanku sudah melihat sebuah batu gunung gugur sendirinya dengan tiada tolongan tangan, lalu dihancurluluhkannya besi dan tembaga dan tanah liat dan perak dan emas. Bahwa Allah taala sudah memaklumkan kepada tuanku, barang yang akan jadi pada kemudian hari; bahwa sesungguhnya inilah mimpi tuanku dan tentulah tabirnya. Maka pada masa itu sujudlah baginda raja Nebukadnezar dengan mukanya sampai ke bumi menyembah Daniel, dan dititahkannya orang membawa akan hadiah dan kemenyan kepadanya akan persembahan. Maka sahut baginda kepada Daniel, titahnya: Sebenarnyalah Allah kamu itulah Allah yang di atas segala dewata dan Tuhan atas segala raja, Ia yang menyatakan segala rahasia, tegal engkau dapat menyatakan rahasia ini! Maka sebab itu dibesarkan baginda akan Daniel, dikaruniakannya kepadanya beberapa berapa anugerah yang besar, dan diangkatnya akan dia jadi pemerintah seluruh benua Babil dan penghulu segala orang alim yang di Babil itu. Tetapi dipinta Daniel kepada baginda, supaya ditanggungkan pemerintahan benua Babil itu atas Saderakh dan Mesakh dan Abed-nego, maka Daniel tetap juga dalam pintu istana baginda. Sebermula, maka oleh baginda raja Nebukadnezarpun diperbuatlah suatu patung dari pada emas, tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta, didirikannyalah di dalam lembah Dura di benua Babil. Maka disuruhkan baginda raja Nebukadnezar akan orang menghimpunkan segala pangeran dan demang dan adipati dan panglima dan bendahara dan menteri dan tumenggung dan mereka sekalian yang memegang perintah dalam segala jajahan negeri, supaya mereka itu datang mentahbiskan patung yang telah didirikan oleh baginda raja Nebukadnezar itu. Maka pada masa itu berhimpunlah segala pangeran dan demang dan adipati dan panglima dan bendahara dan menteri dan tumenggung dan mereka sekalian yang memegang perintah dalam segala jajahan negeri, akan mentahbiskan patung yang telah didirikan oleh baginda raja Nebukadnezar; maka berdirilah mereka itu sekalian menghadap patung yang telah didirikan oleh Nebukadnezar. Maka berserulah seorang bentara dengan kuat: Hai kamu segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasa, ketahuilah olehmu: Apabila kamu mendengar bunyi nafiri dan bangsi, kecapi, harbab, serdam, nobat dan segala jenis bunyi-bunyian, hendaklah kamu menyembah sujud kepada patung keemasan, yang telah didirikan oleh baginda raja Nebukadnezar itu. Maka barangsiapa yang tiada menyembah sujud pada ketika itu juga, ia itu akan dicampak ke dalam dapur api yang bernyala. Maka sebab itu pada masa segala bangsa itu mendengar bunyi nafiri dan bangsi, kecapi, harbab, serdam dan segala jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasa itu menyembah patung keemasan yang telah didirikan oleh baginda raja Nebukadnezar. Tetapi pada masa itu juga datanglah hampir beberapa orang Kasdim, yang seteru dan pengumpat orang Yahudi, sahutnya dan sembahnya kepada baginda raja Nebukadnezar: Daulat tuanku! Adapun tuanku sudah memberi titah bahwa tiap-tiap orang yang mendengar bunyi nafiri, bangsi, kecapi, harbab, serdam, nobat dan segala jenis bunyi-bunyian patut ia sujud menyembah patung keemasan itu; dan barangsiapa yang tiada menyembah sujud itu akan dicampak ke dalam dapur api yang bernyala-nyala. Maka adalah beberapa orang Yahudi yang telah tuanku angkat akan pemerintah atas benua Babil, yaitu Saredakh dan Mesakh dan Abed-nego, ya tuanku! orang itu tiada juga menurut titah tuanku, tiada dibuatnya ibadat kepada dewata tuanku dan tiada mereka itu menyembah patung keemasan, yang telah tuanku dirikan itu. Maka titah baginda raja Nebukadnezar dengan kehangatan murkanya dan sangat geramnya, disuruhkannya orang membawa akan Saderakh dan Mesakh dan Abed-nego menghadap kepadanya. Hata, maka dibawa oranglah akan ketiga orang itu menghadap baginda. Maka sahut nebukadnezar, titahnya kepada mereka itu: Adakah dengan sengaja, hai Saderakh, Mesakh dan Abed-nego, maka tiada kamu berbuat bakti kepada dewaku, dan tiada kamu menyembah patung keemasan yang telah kudirikan itu? Atau sekarang sediakah juga kamu hendak menyembah sujud kepada patung yang telah kuperbuat itu, apabila kamu mendengar bunyi nafiri, bangsi, kecapi, harbab, serdam, nobat dan segala bunyi-bunyian; karena jikalau tiada kamu menyembah kepadanya, niscaya pada ketika itu juga kamu akan dicampak ke dalam dapur api yang bernyala-nyala, maka ilah manakah yang dapat melepaskan kamu dari pada tanganku? Maka sahut Saderakh dan Mesakh dan Abed-nego, sembahnya kepada baginda raja Nebukadnezar: Tiada berguna jikalau patik mempersembahkan kepada tuanku mula kasad patik ini. Jikalau sudah tentu perkara itu atas patik, maka Allah patik, yang patik berbuat ibadat kepada-Nya, itu juga sampai kuasa-Nya akan melepaskan patik dari dalam dapur api yang bernyala-nyala, dan dari pada tangan tuankupun dapat dilepaskan-Nya patik ini! Jikalau kiranya tiada, maka maklumlah kepada tuanku juga, bahwa sekali-kali tiada patik akan berbuat ibadat kepada dewa tuanku dan tiada patik akan menyembah kepada patung keemasan yang telah tuanku dirikan itu. Maka pada masa itu penuhlah raja Nebukadnezar dengan kehangatan murka dan berubahlah air mukanya akan Saredakh dan Mesakh dan Abed-nego, serta titahnya: Hendaklah orang menghangatkan dapur itu tujuh kali lebih panas dari pada biasa dihangatkan dia. Maka dititahkannya beberapa orang yang sangat kuat dari antara orang perangnya mengikat Saderakh dan Mesakh dan Abed-nego dan mencampakkan dia ke dalam dapur api yang bernyala-nyala itu. Lalu ketiga orang itu diikat serta dengan jubahnya dan seluarnya dan destarnya dan segala pakainnya yang lain dan dicampak ke dalam dapur api yang bernyala-nyala. Maka tegal titah baginda sangat keras dan dapurpun sudah dihangatkan amat sangat, sebab itu segala orang yang sudah mengangkat Saderakh dan Mesakh dan Abed-nego itu dibunuh oleh nyala api itu. Tetapi ketiga orang itu, Saderakh dan Mesakh dan Abed-nego, dengan ikatannya jatuhlah di tengah-tengah dapur api yang bernyala-nyala. Maka tercengang-cenganglah baginda raja Nebukadnezar, lalu bangkit berdiri dengan segera sambil titahnya kepada segala menterinya: Bukankah kita suruh buang tiga orang juga ke dalam api itu dengan terikat? Maka sahut mereka itu, sembahnya: Benarlah seperti titah tuanku! Maka titah baginda: Bahwasanya aku melihat orang empat dengan terurai pengikatnya berjalan di tengah-tengah api, dan barang marabahayapun tiada padanya, dan rupa seorang, yang keempat itu, seperti anak dewata juga. Lalu baginda raja Nebukadnezarpun menghampirilah pintu dapur api yang bernyala-nyala sambil titahnya: Hai Saderakh, Mesakh dan Abed-nego, hamba Allah taala! keluarlah, marilah kamu! Lalu keluarlah Saderakh, Mesakh dan Abed-nego dari tengah-tengah api. Sudah itu, maka berhimpunlah segala pangeran dan demang, adipati, dan segala menteri raja, hendak melihat orang itu, karena api tiada berkuasa atas tubuhnya, rambut kepalanyapun tiada hangus dan pakaiannyapun tiada berubah, bahkan, bau sangit apipun tiada terkena kepadanya. Maka titah raja nebukadnezar: Segala puji bagi Allahnya Saderakh, Mesakh dan Abed-nego! yang sudah menyuruhkan malaekat-Nya dan sudah meluputkan hamba-hamba-Nya yang telah harap pada-Nya dan tiada mau menurut titah raja, melainkan telah diserahkannya tubuhnya akan tiada berbuat ibadat atau menyembah kepada dewata, melainkan kepada Allahnya juga. Maka sekarang aku memberi titah, bahwa segala bangsa atau kaum atau orang yang berbagai-bagai bahasa, jikalau ia mengatakan barang hujat akan Allahnya Saderakh, Mesakh dan Abed-nego itu, mereka itu akan ditetak berpenggal-penggal dan rumahnya akan dijadikan suatu kerobohan batu, karena tiadalah Allah lain, yang dapat membantu begitu. Kemudian dilantik baginda akan Saderakh, Mesakh dan Abed-nego dalam pemerintahan benua Babil. Bahwa surat ini dari pada baginda raja Nebukadnezar disampaikan kepada segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasanya, yang duduk pada seluruh muka bumi: Selamat diperbanyakkan kiranya atas kamu! Bahwa berkenanlah kepadaku memaklumkan segala tanda dan ajaib yang telah diadakan Allah taala padaku. Bagaimana besar segala tanda-Nya dan bagaimana ajaib segala perbuatan-Nya! Bahwa kerajaan-Nya juga suatu kerajaan yang kekal dan pemerintahhan-Nyapun tetap turun-temurun. Bahwa aku ini Nebukadnezar adalah dengan senang dalam rumahku, dengan selamat sentosa dalam istanaku. Maka kulihat suatu mimpi yang sudah menggentari aku dan kepikiranku di atas peraduanku dan segala khayal kepalaku sudah mengejutkan daku. Maka bertitahlah aku, dan kusuruh orang membawa menghadap aku segala orang alim yang di Babil, supaya diberinya tahu aku tabir mimpi itu. Pada masa itu datanglah segala sastrawan dan ahlulnujum dan orang Kasdim dan orang petenung, lalu kuceriterakan mimpiku kepadanya, tetapi tiada dapat diberinya tahu aku tabirnya. Maka kemudian datanglah Daniel menghadap aku; adapun namanya Beltsazar turut nama dewaku, dan dalamnya adalah roh dewata mulia raya, maka kuceriterakanlah mimpiku kepadanya. Hai Beltsazar, penghulu segala sastrawan! yang kuketahui akan hal roh dewata mulia raya adalah di dalammu, dan barang suatu rahasiapun tiada terlalu sukar bagimu, berilah tahu aku tabir khayal mimpi yang sudah kulihat itu. Maka inilah segala khayal kepalaku di atas peraduanku: Bahwa sesungguhnya kulihat adalah pohon kayu sebatang di tengah-tengah bumi, dan amat besar tingginya. Maka pohon itu makin besar dan makin kuat, sehingga tingginya sampai ke langit dan kelihatanlah ia sampai kepada ujung bumi. Maka permailah segala daunnya dan banyaklah buahnya, dan padanya adalah makanan bagi segala makhluk dan di bawahnyapun bernaunglah segala margasatwa, dan pada cabang-cabangnya berhinggaplah segala unggas dari udara, dan dari padanya juga segala yang keadaan daging mendapat makan. Dan lagi kulihat dalam khayal kepalaku di atas peraduanku, sesungguhnya turunlah seorang utusan, seorang suci dari langit, yang berseru dengan kuat, demikianlah bunyinya: Buanglah mercu pohon ini, potonglah cabang-cabangnya, gentaslah daun-daunnya, hamburkanlah segala buahnya, supaya segala margasatwa lari dari bawahnya dan segala unggaspun terbang dari cabang-cabangnya. Tetapi biarkanlah batangnya, yang berakar itu, dalam tanah terikat dengan besi dan tembaga dalam rumput di padang, supaya ia dibasahkan oleh air embun dari langit dan bahagiannya dari pada tumbuh-tumbuhan di tanah bersama-sama dengan segala binatang. Biarlah tabiatnya berubah sehingga tiada lagi ia seperti manusia dan diberikan tabiat binatang kepadanya, dan demikian hendaklah berlaku atasnya tujuh masa. Maka perkara ini sudah ditentukan oleh segala utusan dan segala hal ihwal ini dengan firman mereka yang suci, supaya diaku oleh segala orang yang hidup, bahwa Allah taala dipertuhan atas segala kerajaan manusia dan dikaruniakan-Nya kepada barangsiapa yang dikehendaki-Nya, bahkan, boleh diangkat-Nya atasnya akan orang yang terkecil sekali. Maka aku ini raja Nebukadnezar sudah melihat mimpi ini, sekarang, hai Beltsazar, ceriterakanlah tabirnya! karena segala orang alim dalam kerajaanku tiada dapat memberitahu akan tabirnya, tetapi engkau juga dapat, sebab roh dewata mulia raya adalah di dalammu. Pada masa itu heranlah Daniel, yang bernama Beltsazar, dan tercengang-cengang ia kira-kira sejam lamanya dan kepikirannya mendebarkan hatinya! Maka titah baginda kepadanya: Hai Beltsazar! janganlah mimpi dan tabirnya itu memberi dahsyat engkau! Maka sahut Beltsazar, sembahnya: Ya tuanku! baiklah kiranya mimpi itu berlaku atas segala pembenci tuanku dan tabirnya atas segala musuh tuanku! Adapun pohon kayu yang telah tuanku lihat, yang makin besar dan kuat, sehingga tingginya sampai ke langit dan kelihatanlah ia pada seluruh muka bumi, dan yang permai segala daunnya dan banyaklah buahnya dan padanya ada makanan bagi segala makhluk dan di bawahnya duduklah segala margasatwa dari padang dan pada cabang-cabangnya bersaranglah segala unggas dari udara, itulah tuanku juga, yang sudah jadi besar dan berkuasa begitu, dan kuasa tuankupun makin bertambah-tambah, sehingga tuanku hampir sampai ke langit dan kerajaan tuankupun sampai ke ujung bumi. Maka adapun tuanku sudah melihat seorang utusan, seorang yang suci itu, turun dari langit sambil katanya: Buanglah mercu pohon kayu ini, binasakanlah dia, tetapi biarkanlah batangnya dengan akarnya dalam tanah dan dengan pengikat besi dan tembaga dalam rumput di padang, biarlah ia dibasahkan oleh air embun dari langit dan bahagiannyapun serta dengan segala binatang di bumi, sampai sudah berlaku atasnya tujuh masa; maka inilah, ya tuanku! tabirnya, dan inilah takdir Allah taala yang akan berlaku atas tuanku! Bahwa tuanku akan ditolak dari antara manusia dan kedudukan tuanku akan serta dengan segala binatang di padang dan diberikan tuanku makan rumput seperti lembu dan tuanku akan dibasahkan dengan air embun dari langit, demikian akan berlaku atas tuanku tujuh masa, sampai diaku oleh tuanku bahwa Allah taala juga dipertuhan atas segala kerajaan manusia dan dikaruniakan-Nya kepada barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Maka adapun yang dikatakan dari hal batangnya dengan akar pohon itu ditinggalkan; bahwa kerajaan tuanku akan dikekalkan juga pada tuanku, apabila sudah tuanku mengaku, bahwa Tuhan yang di sorga juga yang dipertuhanlah. Maka sebab itu, ya tuanku! hendaklah kiranya bicara patik berkenan kepada tuanku, putuskan apalah segala dosa tuanku oleh kebenaran dan segala kesalahan tuanku oleh belas kasihan akan orang miskin, supaya dilanjutkan kiranya selamat sejahtera tuanku! Hata, maka segala perkara inipun sudah berlaku atas baginda raja Nebukadnezar. Karena dua belas bulan kemudian berjalanlah baginda di atas sotoh istana kerajaan di Babil. Lalu titah baginda demikian: Bukankah ini Babil besar, yang sudah kuperbuat akan tempat kedudukan kerajaan, oleh kuat kuasaku dan dengan kemuliaan kebesaranku? Maka titah ini ada lagi pada lidah baginda tiba-tiba turunlah suatu bunyi suara dari langit, mengatakan: Maklumlah kepadamu, hai raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan itu sudah lalu dari padamu! Dan engkau akan ditolak dari antara manusia dan kedudukanmu akan serta dengan segala binatang di padang; rumput akan diberi makan kepadamu seperti lembu dan dalam hal yang demikian akan berlaku atasmu tujuh masa, sehingga engkau mengaku bahwa Allah taala juga yang dipertuhan atas segala kerajaan manusia dan dikaruniakan-Nya kepada berangsiapa yang dikehendaki-Nya. Maka pada ketika itu juga firman ini berlakulah atas Nebukadnezar, karena iapun ditolak oranglah dan rumputpun dimakannya seperti lembu, dan tubuhnyapun dibasahkan oleh air embun dari langit, sehingga rambutnyapun tumbuhlah seperti bulu burung nasar dan kukunyapun panjanglah seperti cakar unggas. Tetapi pada kesudahan segala hari itu menengadahlah aku ini, Nebukadnezar, dengan mataku ke langit, lalu akalku balik pula ke dalam aku dan akupun memujilah Allah taala, dan akupun membesarkanlah dan memuliakanlah Tuhan yang hidup selama-lamanya, yang punya kerajaan suatu kerajaan yang kekal adanya dan Iapun yang dipertuhan atas sekaliannya turun-temurun. Maka segala orang yang duduk di atas bumi itu dibilang seperti satupun tiada adanya, dan dibuat-Nya akan segala tentara yang di langit dan akan segala orang yang duduk di atas bumi sebagaimana kehendak-Nya, maka seorangpun tiada yang dapat menolak tangan-Nya atau yang dapat berkata kepada-Nya: Apakah Engkau perbuat? Hata, pada masa datanglah pula akalku itu maka aku dikembalikan juga ke dalam kemuliaan kerajaanku dan kepada kebesaranku dan kepada seriku; maka segala pegawai dan orang besar-besarpun menjunjung duliku pula, dan akupun ditetapkan dalam kerajaanku dan lebih lagi dipertambahkan kemuliaan kepadaku. Maka sebab itu aku ini, Nebukadnezar, membesarkan dan memuliakan Raja yang di sorga itu, karena segala perbuatan-Nya itu kebenaran dan segala jalan-Nyapun adalat adanya, dan Iapun dapat merendahkan barangsiapa yang berjalan dengan jemawanya. Sebermula, maka baginda raja Belsyazar berbuatlah suatu perjamuan yang besar akan seribu menterinya dan bagindapun santaplah air anggur di hadapan orang seribu itu. Maka dalam santap air anggur itu bertitahlah Belsyazar: Hendaklah orang membawa akan segala bejana emas perak yang telah dikeluarkan oleh Nebukadnezar, ayahanda baginda, dari dalam kaabah yang di Yeruzalem, supaya dari padanya boleh diminum oleh baginda dan oleh segala menteri dan isteri dan gundik baginda. Hata, maka dibawa oranglah akan segala bejana emas yang telah dikeluarkannya dari dalam kaabah bait-Ullah di Yeruzalem, lalu minumlah dari padanya baik baginda baik segala menterinya dan isterinya dan gundiknya. Maka diminumnya air anggur itu dan dipuji-pujinya segala berhala yang dari pada emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu adanya. Maka pada waktu itu juga tiba-tiba datanglah jari tangan manusia menyurat pada kapur dinding istana baginda, berbetulan dengan kaki dian, maka terlihatlah baginda akan ujung tangan yang menyurat itu. Pada masa itu berubahlah seri muka baginda dan kepikirannya mendebarkan hatinya dan segala pengikat pinggangnyapun terurailah dan lututnyapun berantuk-antuklah. Maka berserulah baginda dengan kuat, disuruhnya orang membawa masuk akan ahlulnujum dan orang Kasdim dan orang petenung. Maka titah baginda kepada segala orang alim di Babil itu: Bahwa barangsiapa yang dapat membaca suratan ini dan memberitahu aku artinya, ia itu akan dikenakan pakaian ungu dan kalung emas pada lehernya dan iapun akan memegang perintah dalam kerajaan ini pada pangkat yang ketiga. Maka datanglah segala orang alim baginda, tetapi tiada mereka itu dapat membaca suratan itu atau memberitahu baginda artinya. Maka pada masa itu baginda raja Belsyazar sangat berdebarlah hatinya dan seri wajah bagindapun berubahlah dan segala menteri bagindapun dahsyatlah. Serta kedengaranlah kepada permaisuri segala perkara yang telah jadi pada baginda dan segala menteri baginda, lalu langsung permaisuri ke tempat perjamuan itu, serta sembahnya: Daulat tuanku! jangan apalah kepikiran tuanku mendebarkan kalbu tuanku dan jangan seri wajah tuanku berubah begitu. Karena dalam kerajaan tuanku adalah seorang, yang dalamnya adalah roh dewata mulia raya dan pada zaman paduka ayahanda tuanku didapati dalamnya akan terang dan akal dan hikmat, seperti hikmat dewata, maka diangkat baginda raja Nebukadnezar, paduka ayahanda tuanku, akan dia menjadi penghulu segala orang sastrawan dan ahlulnujum dan orang Kasdim dan orang petenung, ya tuanku! Karena dalamnya didapati akan roh indah-indah dan akal dan hikmat akan mentabirkan mimpi dan membuka penerka dan menguraikan simpulan, yaitu dalam Daniel, yang dinamai oleh baginda Beltsazar; sebab itu baiklah Daniel itu dipanggil, supaya diberinya tahu artinya ini. Maka dibawa oranglah akan Daniel menghadap baginda, lalu titah baginda kepada Daniel demikian: Engkaukah Daniel itu, seorang dari pada mereka yang sudah dipindahkan dengan tertawan dari negeri Yehuda, yang sudah dibawa ke mari dari antara orang Yahudi oleh paduka marhum? Maka sekarang sudah kudengar akan halmu, bahwa roh dewata adalah di dalammu dan didapati akan terang dan akal dan hikmat yang indah-indah dalammu. Maka tegal sudah dibawa akan segala orang alim, yaitu segala orang sastrawan, menghadap aku, supaya dibacanya akan suratan ini dan diberinya tahu aku artinya, dan tiada mereka itu dapat menyatakan artinya kepadaku; dan tegal aku sudah mendengar akan halmu, bahwa engkau dapat memberi arti yang begitu, dan menguraikan simpulan, sebab itu, jikalau engkau dapat membaca suratan ini dan memberitahu aku artinya, niscaya engkau akan dikenakan pakaian ungu dan kalung emas pada lehermu dan engkau akan memerintahkan kerajaan pada pangkat yang ketiga. Maka sahut Daniel, sembahnya kepada baginda: Bahwa segala anugerah itu tinggal pada tuanku dan hendaklah tuanku mengaruniakan anugerah tuanku kepada orang lain, maka patik juga membacakan suratan ini kepada tuanku serta memaklumkan artinya kepada tuanku. Ya tuanku! bahwa oleh Allah taala sudah dikaruniakan kerajaan dan kuasa dan hormat dan kemuliaan kepada Nebukadnezar, paduka ayahanda tuanku; maka dari pada kuasa yang telah dikaruniakan kepadanya gentarlah akan dia dan berdebarlah hati segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasanya, karena dibunuhnya barangsiapa yang dikehendakinya, dan dihidupinya barangsiapa yang dikehendakinya; ditinggikannya barangsiapa yang dikehendakinya, dan direndahkannya barangsiapa yang dikehendakinya. Tetapi setelah hatinya mengatas-ataskan dirinya dan hatinyapun menjadi keras sampai akan jemawa, maka iapun dicampak ke bawah dari atas takhta kerajaannya dan kemuliaannyapun lalulah dari padanya. Dan iapun ditolak dari antara segala anak manusia dan tabiatnyapun jadi seperti tabiat binatang dan kedudukannya adalah dengan keledai hutan; dan kepadanyapun diberi makan rumput seperti lembu dan tubuhnyapun dibasahkan oleh air embun dari langit, sehingga diakunya bahwa Allah taala juga yang dipertuhan atas segala kerajaan manusia dan diangkat-Nya atas dia barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Tetapi tuanku Belsyazar, putera baginda, tiada merendahkan hati tuanku, jikalau tuanku mengetahui sekalian itu sekalipun. Bahkan, tuanku sudah mendurhaka kepada Tuhan yang di sorga, maka dibawa oranglah akan segala bejana kaabah-Nya di hadapan tuanku, lalu tuanku dan segala menteri dan isteri dan gundik tuanku sudah minum air anggur dari padanya sambil tuanku memuji-muji segala berhala yang dari pada emas, perak, tembaga, besi, kayu dan batu, yang tiada dapat melihat atau mendengar atau tahu barang sesuatu, tetapi tiada tuanku memuliakan Allah, yang dalam tangan-Nya juga adalah nafas tuanku dan dalam kuasa-Nyapun adalah segala jalan tuanku. Sebab itu disuruhkan-Nya ujung tangan ini dan dari padanya juga datanglah suratan ini. Maka inilah bunyi suratan yang tertulis di situ: MENAI, MENAI, TEKAIL, UFARSIN. Dan inilah arti perkataan itu: MENAI, bahwa sudah dibilang Allah akan kerajaan tuanku dan disudahkannya! TEKAIL, tuanku sudah ditimbang dengan neraca, tetapi didapati akan tuanku terlalu ringan! PERAIS, kerajaan tuanku sudah dibahagi dan diberikan kepada orang Medi dan Farsi. Maka pada masa itu bertitahlah raja Belsyazar mengenakan pakaian ungu pada Daniel dan kalung emas pada lehernya, dan orang berseru-seru akan halnya, bahwa ia akan memegang perintah dalam kerajaan itu pada pangkat yang ketiga. Hata, maka pada malam itu juga dibunuh oranglah akan Belsyazar, raja orang Kasdim itu. Sebermula, maka kemudian dari pada itu adalah Darius, orang Medi, naik raja, pada masa umurnya kira-kira enam puluh dua tahun. Maka berkenanlah kepada Darius mengangkat atas kerajaan itu seratus dua puluh orang menteri yang memegang perintah dalam segenap kerajaan itu. Dan di atas sekalian itu adalah tiga perdana menteri, dan Daniel itu seorang dalam ketiga itu, kepadanya juga haruslah segala menteri itu memberi kira-kira, supaya jangan baginda kena rugi. Pada masa itu nyatalah bahwa Daniel terlebih dari pada segala menteri dan perdana menteri itu, karena dalamnya adalah roh yang terutama, sehingga baginda berniat hendak amanatkan kepadanya pemerintahan segenap kerajaannya. Maka sebab itu dicahari-cahari segala menteri dan perdana menteri akan sebab, hendak menuduh Daniel dari hal kerajaan itu, tetapi tiada didapatinya akan barang sesuatu sebab atau salah, karena setiawanlah adanya dan barang sesuatu salah atau jahatpun tiada terdapat dalamnya. Lalu kata orang itu: Tiada boleh juga kita mendapati sebab akan melawan Daniel ini, melainkan jikalau dalam hukum Allahnya kita mendapat barang sesuatu sebab lawan dia. Hata, maka pergilah segala menteri dan perdana menteri itu bersama-sama menghadap baginda, lalu sembahnya: Daulat tuanku, ya raja Darius! Segala perdana menteri kerajaan ini dan segala penghulu dan menteri dan orang bicara dan pemerintah negeri itu sudah bermusyawarat hendak mengadakan suatu titah kerajaan dan menentukan suatu firman, supaya barangsiapa yang dalam tiga puluh hari ini meminta barang sesuatu kepada seorang dewa atau manusia, melainkan kepada tuanku juga, ya tuanku! tak akan jangan orang itu dicampak ke dalam keleburan singa. Maka sekarangpun, ya tuanku! hendaklah kiranya tuanku memberi suatu firman dan meteraikan dia dengan membubuh tanda tangan tuanku, supaya jangan ia itu diubahkan, setuju dengan hukum orang Medi dan Farsi, sehingga ia itu tiada terubahkan. Maka sebab itu dimeteraikan bagnda raja Darius akan suratan dan firman itu. Tetapi akan Daniel, jikalau diketahuinya akan hal surat itu sudah dimeteraikan oleh baginda sekalipun, masuklah juga ia ke dalam rumahnya, yang pada alayatnya adalah tingkap-tingkap terbuka ke kiblat Yeruzalem dan pada sehari tiga kali bertelutlah ia dan meminta doa dan mengucap syukur kepada Allahnya, seperti biasa dibuatnya dahulu. Lalu menyergaplah orang itu akan Daniel, didapatinya akan dia dalam meminta doa dan memohon-mohon di hadapan hadirat Allahnya. Maka datanglah mereka itu hampir, lalu bersembah kepada baginda akan hal firman baginda itu, sembahnya: Bukankah sudah tuanku meteraikan firman, bunyinya, bahwa barangsiapa yang akan meminta barang sesuatu kepada dewa atau manusia dalam tiga puluh hari ini, melainkan kepada tuanku, niscaya orang itu dicampak ke dalam keleburan singa? Maka sahut baginda, titahnya: Sudah tentulah perkara itu seperti hukum orang Medi dan Farsi, yang tiada terubahkan! Maka ujar mereka itu kepada baginda, sembahnya: Bahwa Daniel, seorang dari pada mereka sekalian yang sudah dipindahkan dari Yehuda dengan tertawan, itu tiada mengindahkan titah tuanku, atau akan firman yang telah tuanku meteraikan, melainkan pada sehari tiga kali ia meminta doa. Demi didengar baginda sembah ini, maka amarahlah baginda akan dirinya, ditentukannya dalam hatinya hendak meluputkan Daniel juga, bahkan, sampai waktu masuk matahari bagindapun mencahari upaya hendak meluputkan Daniel. Lalu orang itu mendedasi baginda, sembahnya kepada baginda: Ya tuanku, maklumlah kepada tuanku, inilah suatu hukum orang Medi dan Farsi, bahwa suatu titah dan firman seperti yang telah dimeteraikan oleh tuanku, itu tiada terubahkan lagi. Maka bertitah baginda, lalu dibawa oranglah akan Daniel, dicampakkannya ke dalam keleburan singa sementera baginda bertitah kepada Daniel demikian: Bahwa Allahmu, yang engkau berbuat bakti kepadanya dengan segala tulus hatimu, Ia juga hendaklah kiranya meluputkan dikau! Kemudian dibawa oranglah akan sebuah batu, dibubuhnya pada mulut keleburan itu dan dimeteraikan baginda akan dia dengan cincinnya dan dengan cincin segala menterinya, supaya karena sebab Daniel itu satupun tiada dilainkan. Setelah itu maka pulanglah baginda ke istananya, lalu berbaring dengan tiada santap barang santapan dan dengan tiada dipetik bunyi-bunyian di hadapannya dan antuknyapun lenyaplah dari padanya. Maka pada waktu fajar, pagi-pagi sekali, bangunlah baginda, lalu dengan segera pergilah baginda ke keleburan singa itu. Serta sampailah baginda ke keleburan singa itu, berserulah baginda kepada Daniel dengan amat merdu bunyi suaranya, katanya kepada Daniel: Hai Daniel! hamba Allah yang hidup, adapun Allahmu, yang engkau berbuat bakti kepada-Nya dengan segala tulus hatimu, dapatkah Ia melepaskan dikau juga dari pada segala singa itu? Maka sembah Daniel kepada baginda: Daulat tuanku! Bahwa Allah patik juga sudah menyuruhkan malaekat-Nya, yang mengatupkan mulut segala singa itu, supaya jangan diusiknya akan patik, sebab telah didapati akan patik tiada bersalah di hadapan-Nya dan lagi akan tuankupun tiada patik berbuat barang sesuatu yang salah! Pada masa itu amat bersukacita hati baginda, disuruhnya orang menarik naik akan Daniel dari dalam keleburan itu; setelah ditarik naik akan Daniel dari dalam keleburan, maka satu marapun tiada didapati padanya, sebab sudah diharapnya pada Allahnya. Maka disuruh baginda bawa akan segala orang yang sudah menukasi Daniel dengan nyata-nyata, maka dicampak oranglah akan mereka itu ke dalam keleburan singa, baik mereka itu baik segala anak bininya, maka belum sampai mereka itu ke dasar keleburan itu tiba-tiba disergap oleh segala singa itu akan dia dan diremukkannya segala tulang-tulangnya. Maka pada masa itu dikirim oleh baginda raja Darius surat kepada segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasanya, yang duduk di atas seluruh muka bumi, bunyinya: Sejahteramu bertambah-tambahlah kiranya! Bahwa aku ini memberi titah, dalam segenap hukumat kerajaanku hendaklah orang gentar dan takut akan Allahnya Daniel, karena Ialah Allah yang hidup, dan yang kekal pada selama-lamanya, dan kerajaan-Nyapun tiada berubah dan pemerintahan-Nyapun tiada berkesudahan adanya! Bahwa Ialah Penebus dan Penolong dan Iapun membuat tanda-tanda dan ajaib di dalam langit dan di atas bumi; karena telah dilepaskan-Nya Daniel dari dalam kuasa singa. Maka Daniel itu bersentosalah dalam kerajaan Darius dan dalam kerajaan Koresy, orang Farsi itu. Sebermula, maka pada tahun yang pertama dari pada kerajaan Belsyazar, raja Babil, dilihatlah oleh Daniel suatu mimpi dan khayal kepalanya di atas petidurannya, lalu disuratkannya mimpi itu dengan disebutkan segala hal ihwalnya. Maka jawab Daniel, katanya: Bahwa kulihat dalam khayal pada malam, sesungguhnya turunlah keempat angin dari langit menimpa lautan besar. Maka empat ekor binatang yang besar-besar naiklah dari dalam laut, seekor berlainan dengan seekor. Yang pertama itu seperti singa dan ia bersayap seperti burung nasar; maka kulihat sampai tercabutlah segala bulu sayapnya, lalu diangkat dari atas bumi dan didirikan dengan kakinya seperti manusia dan diberikan kepadanya hati manusia. Maka sesungguhnya binatang yang kedua itu lain rupanya, adalah ia itu seperti beruang dan berdirilah ia pada sebelah satu, dan adalah tiga tulang rusuk dalam mulutnya di antara giginya, maka kata oranglah kepadanya demikian: Bangkitlah engkau berdiri, makanlah olehmu daging banyak! Kemudian dari pada itu kulihat bahwasanya adalah pula seekor binatang lain, seperti harimau kumbang rupanya, dan padanya adalah empat sayap burung pada belakangnya dan lagi ia berkepala empat; maka diberikan kepadanya pemerintahan. Kemudian dari pada itu kulihat dalam khayal pada malam bahwa sesungguhnya binatang yang keempat itu amat hebat dan teguh sendi-sendinya dan amat sangat kuat giginya dari pada besi amat besar; maka makanlah ia dan iapun menghancurkan dan sisanya dipijak-pijaknya dengan kakinya; maka berlainan ia dengan segala binatang yang dahulu dari padanya, dan adalah sepuluh tanduk padanya. Maka sementara aku mengamat-amati segala tanduk itu, heran, maka tumbuhlah sebatang tanduk yang kecil di tengah-tengahnya, olehnya juga tiga tanduk dari pada yang dahulu itu tercabut; maka sesungguhnya pada tanduk sebatang itu adalah mata seperti mata manusia dan suatu mulut, yang mengatakan perkara besar-besar. Maka dalam antara kulihat ini, adalah tertaruh beberapa arasy dan Yang tiada berkesudahan harinya itu bersemayamlah, maka pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut kepala-Nya seperti bulu kambing domba yang amat peresih, dan arasy-Nya bunga-bunga api dan jenteranyapun api bernyala-nyala. Maka suatu sungai api mengalirlah dan berpecah-pecahlah di hadapan-Nya, dan beribu-ribu berkhidmat kepada-Nya dan berlaksa-laksa menghadap hadirat-Nya; maka majelis hukumpun lalu duduklah dan segala suratpun dibukakanlah. Maka pada masa itu kulihat-lihat apakah akan jadi dari bunyi perkataan besar-besar yang dikatakan oleh tanduk itu; maka sementara kulihat itu binatang itupun dibunuh dan tubuhnya dibinasakan, dan diserahkan akan dibakar habis dengan api. Maka adapun bahagian binatang yang tinggal itu, dilalukan juga pemerintahannya, maka diberikan juga kepadanya kelanjutan umurnya sampai kepada masa dan ketika. Maka kulihat dalam khayal pada malam bahwasanya adalah Satu yang seperti anak manusia, datang dengan awan-awan yang di langit, lalu ia datang kepada Yang tiada berkesudahan harinya, dan iapun dihampirkan kepada hadirat-Nya. Maka dikaruniakan kepadanya pemerintahan dan kemuliaan dan kerajaan itu, maka segala bangsa dan kaum dan orang yang berbagai-bagai bahasanyapun berkhidmat kepadanya; maka pemerintahannya kekal dan kerajaannyapun tiada terbinasakan. Pada masa itu aku ini, Daniel, tercucuklah hatiku dalam dadaku, dan segala khayal kepalakupun mengejutkan daku. Maka menghampirilah aku kepada seorang dari pada mereka yang berdiri di situ, lalu bertanyalah aku kepadanya akan ketentuan segala perkara ini; maka berkatalah ia kepadaku, dinyatakannya kepadaku tabir segala perkara ini. Adapun binatang yang amat besar ini, yang empat ekor bilangannya, ia itu empat orang raja yang akan berbangkit dari dalam bumi. Kemudian dari pada itu segala kesucian Allah taala akan menerima kerajaan dan mempunyai kerajaan itu kekal sampai selama-lamanya, bahkan, sampai selama-lamanya. Maka rindulah aku hendak mengetahui ketentuan akan binatang yang keempat itu, yang berlainan dengan sekaliannya, dan yang amat hebat dan bergigi besi dan berkuku tembaga, dan yang makan dan menghancurkan dan memijak-mijak sisanya dengan kakinya. Dan akan sepuluh tanduk yang pada kepalanya dan sebatang tanduk yang tumbuh, sehingga dari pada yang dahulu itu gugur tiga batang, yaitu akan tanduk yang bermata dan bermulut yang mengatakan perkara besar-besar dan yang rupanya jadi besar dari pada segala temannya. Maka akan tanduk itu telah kulihat ia berperang dengan mereka sekalian yang suci, dan dialahkannya. Sampai datang Yang tiada berkesudahan harinya, dan Ia membenarkan hal segala kesucian Allah taala, maka masanya sudah datang, apabila kerajaan itu diberikan kepada mereka yang suci itu akan miliknya. Lalu katanya demikian: Bahwa binatang yang keempat itulah kerajaan yang keempat, yang akan ada di atas bumi dan yang akan berlainan dengan segala kerajaan, maka ia itu akan makan habis akan segenap isi bumi dan memijak-mijak dia, dan menghancurkan dia. Maka adapun sepuluh tanduk itu, dari pada kerajaan satu itu akan berbangkit sepuluh orang raja dan kemudian dari padanya akan berbangkit seorang yang berlainan dengan sekaliannya dan ia akan merendahkan tiga orang raja. Maka ia akan mengatakan beberapa perkataan lawan Allah taala dan dianiayakannya segala umat kesucian Yang Mahatinggi itu dengan bengis dan disengajakannya mengubahkan segala masa dan hukum, dan mereka itu akan diserahkan kepada tangannya sampai satu masa dan dua masa dan setengah masa. Kemudian majelis hukum akan duduk dan dilalukan oranglah kerajaannya akan dibinasakan dan akan dirusakkan sampai kepada kesudahan. Pada masa itu kerajaan dan pemerintahan dan kuasa segala kerajaan yang di bawah segala langit itu akan dikaruniakan kepada segala umat kesucian Yang Mahatinggi, maka kerajaannya itu akan suatu kerajaan yang kekal dan segala pertuanan akan berkhidmat kepadanya dan menurut hukumnya! Maka di sini berhentilah ia dari pada berkata-kata. Adapun akan daku ini, Daniel, maka segala kepikiranku itu memberi dahsyat kepadaku dan seri mukakupun amat berubah, tetapi kutaruhlah akan segala perkara ini dalam hatiku. Sebermula, maka pada tahun yang ketiga dari pada kerajaan Belsyazar dinyatakan kepadaku ini, Daniel, suatu khayal, kemudian dari pada yang dinyatakan kepadaku dahulu itu. Maka kulihat dalam khayal, bahwa dalam khayal adalah aku di dalam kota Syusyan, yang di benua Elam, maka kulihat dalam khayal itu bahwa adalah aku di tepi sungai Ulai. Maka akupun angkatlah mataku, lalu kulihat bahwa sesungguhnya adalah seekor domba jantan berdiri di hadapan sungai itu dan adalah padanya tanduk dua pucuk, maka tanduk itu tinggi adanya, sepucuk tinggi dari pada pucuk yang lain, maka yang tinggi tumbuh kemudian. Maka kulihat domba jantan itu menanduk ke barat dan ke utara dan ke selatan, maka seekor binatangpun tiada dapat melawan dia dan seorangpun tiada dapat melepaskan dari kuasanya, dan dibuatnya barang kehendaknya dan diadakannya perkara besar-besar. Maka dalam antara aku memikirkan hal ini, tiba-tiba datanglah seekor kambing jantan dari sebelah barat atas seluruh bumi, maka tiada ia berjejak di bumi dan pada kambing jantan ini adalah sepucuk tanduk yang indah-indah di antara kedua belah matanya. Maka datanglah ia mendapatkan domba jantan yang bertanduk dua pucuk yang kulihat berdiri di hadapan sungai itu, maka iapun menampil kepadanya dengan kesangatan kuatnya. Maka kulihat ia sampai kepada domba jantan, bagaimana ia menerkup kepadanya dengan geramnya dan menanduk kepadanya dan mematahkan kedua pucuk tanduknya, maka domba jantan itu tiada bergaya lagi hendak berdiri di hadapannya, maka diempaskannya akan dia ke bumi dan dipijak-pijaknya akan dia, dan seorangpun tiada yang dapat melepaskan domba jantan itu dari pada kuasanya. Maka kambing jantan itu jadi besar terlalu amat sekali, tetapi setelah jadi kuat maka tanduk yang besar itu patah, lalu tumbuhlah empat pucuk tanduk yang indah-indah pada tempatnya arah keempat mata angin di langit. Maka dari pada sepucuknya terbilah sepucuk tanduk yang kecil, ia itupun jadi amat sangat besar ke selatan dan ke timur dan ke sebelah tanah yang permai. Maka bertambahlah besar ia sampai ke tentara yang di langit, dan dari pada tentara itu, yaitu dari pada segala bintang, digugurkannya beberapa buah ke bumi, lalu dipijak-pijaknya. Bahkan, dibesarkannya dirinya sampai kepada Penghulu tentara itu dan dilalukannya akan persembahan yang senantiasa dan dirobohkannya tempat kedudukan kesucian-Nya. Maka tentara itu diserahkan kepada kebinasaan serta dengan persembahan yang senantiasa itu oleh perbuatan khianat, dan diempaskannya kebenaran itu ke bumi dan dalam segala yang dibuatnya itu beruntunglah ia. Maka pada masa itu kudengar seorang suci berkata-kata, dan orang suci itupun berkata dengan seorang lain, yang bertanya: Sampai berapa lama akan ada khayal itu akan hal persembahan yang senantiasa dan segala khianat yang membinasakan, dan akan hal tempat suci dan tentara itu diserahkan akan dipijak-pijak? Maka sahutnya kepadaku: Sampai dua ribu tiga ratus kali pagi dan petang, kemudian tempat suci itu akan dibaiki pula. Maka sesungguhnya pada masa aku ini, Daniel, melihat khayal itu, rindulah aku hendak mengetahui artinya: Heran, maka di hadapanku adalah berdiri satu, yang serupa dengan orang laki-laki. Maka kudengar bunyi suara manusia seperti datang dari seberang sungai Ulai, yang berseru, katanya: Hai Jibrail! artikanlah olehmu khayal itu kepada orang ini. Maka datanglah ia berdiri pada sisiku; serta ia datang maka terkejutlah aku, lalu aku sujud, maka katanya kepadaku: Perhatikanlah baik-baik, hai anak Adam! karena khayal ini akan hal akhir zaman. Maka sementara ia berkata kepadaku pingsanlah aku dan terjerumuslah aku dengan mukaku ke bumi, tetapi dijamahnya akan daku, didirikannya aku pula dengan kakiku. Maka katanya: Bahwa aku hendak memberitahu engkau barang yang akan jadi pada akhir kehangatan murka ini, karena pada masa yang tertentu akan datang kesudahannya. Adapun domba jantan yang telah kaulihat dengan tanduk dua pucuk, ia itu raja-raja Medi dan Farsi. Dan kambing randuk jantan itu, ia itu raja negeri Yunan, dan tanduk besar yang di antara kedua belah matanya itu, ia itu rajanya yang pertama. Maka setelah ini dipecahkan, empat orang lain kelak bangkit berdiri akan gantinya, yaitu empat kerajaan yang akan terbit dari dalam bangsa itu, tetapi tiada dengan sama kuat bangsa itu. pada kesudahan kerajaan-kerajaan itu, apabila segala khianat itu meliputi, maka akan bangkit berdiri seorang raja yang keras mukanya dan seperti penerka perbuatannya. Maka kuasanya akan bertambah-tambah, tetapi bukan dengan kuat dirinya sendiri, dan akan dinyatakannya kuasanya dalam membinasakan, dan dalam segala perbuatannya iapun akan beruntung, dan akan dibinasakannya orang-orang yang berkuasa, jikalau umat yang suci itu sekalipun. Dan oleh cerdiknya akan beruntung juga segala tipu yang dikenakannya, lalu ia akan mengatas-ataskan dirinya dalam hatinya dan dibinasakannya beberapa berapa orang yang dalam hal selamat sentosa, dan iapun akan mendurhaka kepada Raja segala raja, tetapi iapun akan dipecahkan tiada dengan tanga. Maka adapun khayal akan pagi dan petang itu, barang yang telah dikatakan akan halnya itu benarlah adanya, tetapi hendaklah engkau ini meteraikan khayal ini karena kurang lagi beberapa berapa hari. Maka adapun aku ini, Daniel, adalah aku lemah dan sakit beberapa hari lamanya, lalu bangunlah aku dan mengerjakan pekerjaan baginda, tetapi tercengang-cengang juga aku akan khayal ini, kendatilah akan barang seorang juapun tiada kutampakkan perkara ini. Sebermula, maka pada tahun yang pertama dari kerajaan Darius bin Ahasywerosy, yang asal orang Medi, dan yang sudah dirajakan atas kerajaan orang Kasdim; pada tahun yang pertama dari pada kerajaannya maka camkanlah aku ini, Daniel, dalam Alkitab akan bilangan tahun, akan halnya Tuhan sudah berfirman kepada nabi Yermia, yaitu bahwa dalam tujuh puluh tahun akan habis sudah segala kerusakan Yeruzalem itu. Maka menengadahlah aku kepada Tuhan Allah, hendak mempersembahkan doa dan pemohon sambil berpuasa dan berpakaikan kain karung dan abu. Maka akupun meminta doalah kepada Tuhan Allahku serta aku mengaku salahku, kataku: Ya Tuhan! Engkau Allah yang mahabesar dan hebat, yang menyampaikan perjanjian dan kemurahan kepada mereka yang kasih akan Dikau, dan yang menurut segala hukum-Mu! Bahwa kami sudah berbuat dosa dan sudah bersalah dan sudah undur dengan khianat, tegal kami sudah menyimpang dari pada segala hukum-Mu dan pesan-Mu. Dan tiada kami mendengar akan hamba-hamba-Mu, segala nabi yang sudah berkata dengan nama-Mu kepada segala raja kami dan kepada segala penghulu kami dan kepada segala nenek moyang kami dan kepada segenap orang isi negeri. Dengan Dikau, ya Tuhan! adalah kebenaran, tetapi dengan kami adalah bera muka dari malu pada hari ini juga; dengan segala orang Yehuda, dengan segala orang isi Yeruzalem, dengan segenap orang Israel, yang dekat dan yang jauh, dalam segala negeri yang sudah Kauhalaukan mereka itu kepadanya dari sebab durhakanya, karena mereka itu sudah mendurhaka kepada-Mu. Ya Tuhan! dengan kami adalah bera muka dari malu, dengan segala raja kami, dan dengan segala penghulu kami, dan dengan segala bapa-bapa kami, karena kami sudah berdosa kepada-Mu. Dengan Tuhan, Allah kami, adalah segala rahmat dan ampun, jikalau kami sudah mendurhaka kepadanya sekalipun. Bahwa sudah kami enggan mendengar akan bunyi suara Tuhan, Allah kami, menyuruh menjalani hukum-Nya, yang telah diberi-Nya di hadapan kami dengan tangan hamba-hamba-Nya, yaitu segala nabi. Bahkan, segenap bangsa Israel sudah melanggar hukum-Mu dan sudah undur dari padanya, dan tiada didengarnya akan bunyi suara-Mu, maka sebab itu sudah Engkau curahkan atas kami laknat dan sumpah yang tersebut dalam taurat Musa, hamba Allah itu, yang akan disampaikan jikalau kami berdosa kepada-Nya. Demikianlah disampaikan-Nya segala firman-Nya, yang telah Ia berfirman atas kami dan atas segala hakim kami, yang sudah memerintahkan kami, bahwa akan didatangkan-Nya atas kami kelak suatu celaka besar, sehingga di bawah segala langit tiada pernah jadi barang yang seperti sudah berlaku atas Yeruzalem itu! Sebagaimana tersurat dalam taurat Musa, segala celaka itu sudah berlaku atas kami dan tiada kami coba memadamkan murka dari hadirat Tuhan, Allah kami, dengan bertobat dari pada segala kesalahan kami, atau dengan berbuat barang yang lebih baik dan dengan setia kepada-Mu. Maka sebab itu serta berjagalah Tuhan, didatangkan-Nya atas kami celaka ini, karena adillah Tuhan, Allah kami, dalam segala perbuatan-Nya yang telah diadakan-Nya, tetapi kami sudah enggan mendengar akan bunyi suara-Nya. Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami! yang sudah menghantarkan umat-Mu keluar dari negeri Mesir dengan tangan yang kuat, dan yang sudah mengadakan suatu nama bagi diri-Mu sampai kepada hari ini, bahwa kami ini sudah berbuat dosa, kami ini sudah berbuat jahat. Ya Tuhan! sekadar segala kebenaran-Mu, hendaklah kiranya murka-Mu dan kehangatan amarah-Mu itu dilalukan dari pada Yeruzalem, negeri-Mu, dan dari pada bukit-Mu yang suci itu; karena oleh dosa kami dan oleh kejahatan nenek moyang kami juga Yeruzalem dan umat-Mu sudah menjadi suatu kecelaan bagi mereka itu sekalian yang keliling kami. Maka sekarang, ya Allah kami! dengar apalah akan doa hamba-Mu dan akan segala pemohonnya, dan karena Tuhan juga hendaklah terang hadirat-Mu bercahaya kepada tempat kesucian-Mu, yang sudah rusak itu! Cenderungkanlah telinga-Mu, ya Allahku! dan dengarlah; bukakanlah mata-Mu dan lihatlah segala kerusakan kami dan negeri yang atasnya sudah disebut nama-Mu, karena kami mempersembahkan segala permintaan doa kami di hadapan hadirat-Mu bukan dengan bertumpu pada kebenaran kami, melainkan pada segala rahmat-Mu, yang amat limpah! Ya Tuhan, dengarlah! ya Tuhan, ampunilah! ya Tuhan, perhatikanlah dan perbuatrlah dia dan jangan Engkau pertangguhkan dia, olah karena diri-Mu, ya Allahku! karena atas negeri-Mu dan atas umat-Mu sudah disebut nama-Mu! Maka sementara lagi aku berkata-kata dan meminta doa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku Israel dan aku mempersembahkan segala pemohonku di hadapan hadirat Tuhan, Allahku, ke kiblat bukit kesucian Allahku! sementara lagi aku berkata dalam doaku, datanglah seorang, yaitu Jibrail, yang telah kulihat dalam khayal dahulu itu, ia terbang dengan segera mendapatkan aku, kira-kira pada waktu persembahan petang hari. Maka berkatalah ia, dan diajarnya aku, katanya: Hai Daniel! sekarang aku sudah datang hendak memberi akal pengertian akan dikau. Pada permulaan doamu itu diberilah firman, lalu datanglah aku hendak memberi akan dikau pengajaran, karena engkaulah seorang yang amat kekasih; sebab itu hendaklah engkau mencamkan perkataan ini dan perhatikanlah baik-baik khayal ini! Bahwa tujuh puluh sabat sudah ditentukan bagi bangsamu dan bagi negerimu yang suci itu akan menutup segala kesalahan dan akan memeteraikan segala dosa dan akan menghapuskan segala kejahatan dan akan mengadakan suatu kebenaran yang kekal, dan akan memeteraikan khayal dan segala nabi dan akan menyirami yang mahasuci itu dengan masuh. Dan lagi ketahuilah olehmu dan hendaklah engkau mengerti, bahwa dari pada keluar firman akan balik kembali dan membangunkan pula Yeruzalem sampai kepada Almasih, Penghulu itu, akan ada tujuh sabat dan enam puluh dua sabat; bahwa negeri itu akan dibaiki dan dibangunkan pula dengan halaman dan kota bentengnya, jikalau pada masa kepicikan sekalipun. Maka kemudian dari pada enam puluh dua sabat Almasih itu akan dihapuskan, tetapi bukan karena dirinya sendiri, maka bangsa seorang raja, yang datang itu, akan membinasakan negeri dan tempat suci itu, dan kesudahannya akan dengan air bah yang meliputi; maka dahulu dari pada kesudahan itu akan ada perang dan kerusakan yang tiada terbaiki lagi. Maka pada sabat satu itu akan dinyatakan perjanjian itu kepada beberapa berapa orang dengan kemuliaannya, dan setengah sabat itu akan memperhentikan korban sembelihan dan persembahan makanan; dan di atas bumbungan kaabah akan terdiri alamat kerusakan yang haram sampai semuanya sudah ditumpas, dan suatu kerusakan yang tiada terbaiki lagi itu sudah dicurahakan kepada si pembinasa itu. Hata, maka pada tahun yang ketiga, dari pada kerajaan Koresy, raja orang Farsi itu, datanglah suatu wahyu kepada Daniel, yang begelar Beltsazar, suatu wahyu yang amat benar akan hal perang besar-besar, maka mengertilah ia maknanya dan diketahuinya akan khayal itu. Maka pada hari itu adalah aku, Daniel, tengah berkabung tiga sabat hari lamanya. Barang makanan yang sedap tiada aku makan dan daging atau air anggurpun tiada masuk ke dalam mulutku, dan lagi tiada aku pakai barang minyak bau-bauan sampai genaplah sudah tiga sabat itu. Maka pada dua puluh empat hari bulan yang pertama itu, tatkala aku di tepi sungai besar, yaitu sungai Hidekel, kuangkatlah mataku lalu kulihat bahwasanya adalah di sana seorang yang berpakaikan kain khasah, pinggangnya bercindaikan emas dari Ufas. Maka tubuhnya seperti permata firuzah dan mukanya seperti rupa kilat dan matanya seperti pedamaran yang bernyala dan lengannya dan kakinya seperti cahaya tembaga yang terupam dan bunyi suaranya seperti bunyi kebanyakan orang menderu. Maka aku ini, Daniel, seorangku jua melihat khayal itu, tetapi segala orang yang sertaku itu tiada melihat khayal itu; maka suatu kegentaran besar datanglah juga atasnya, dan mereka itu lari hendak menyembunyikan dirinya. Sehingga aku ketinggalan seorang orangku jua apabila kulihat khayal yang besar itu; maka tiada aku bergaya lagi dan mukakupun pucat lesi dan tiada aku bersemangat lagi. Maka kudengar bunyi suaranya; demi kudengar bunyi suaranya itu pingsanlah aku terjerumus dengan mukaku ke bumi. Hera, maka adalah suatu tangan menjamah aku, diadakannya bahwa aku merangkak dengan lututku dan kedua tapak tanganku. Maka katanya kepadaku: Hai Daniel, orang yang amat kekasih, perhatikanlah baik-baik segala perkataan yang hendak kukatakan kepadamu; berdirilah dengan kakimu, karena sekarang aku disuruhkan mendapatkan dikau. Demi dikatakannya perkataan ini kepadaku, maka bangkit berdirilah aku serta dengan gemetar. Lalu katanya kepadaku: Jangan takut, hai Daniel! karena dari pada hari yang pertama engkau berniat dalam hatimu hendak mengerti dan merendahkan hatimu di hadapan hadirat Allahmu, diterima juga segala sembahmu dan oleh karena sembahmu itu aku sudah datang. Tetapi penghulu kerajaan Farsi itu adalah berdiri merintangi aku dua puluh satu hari lamanya, maka sesungguhnya Mikhael, seorang dari pada segala penghulu yang terbesar itu, sudah datang membantu aku, tetapi aku tinggal di sana lama begitu serta dengan raja-raja Farsi. Maka sekarang aku sudah datang memberitahu engkau barang yang akan berlaku atas bangsamu pada akhir zaman, karena khayal ini akan beberapa berapa hari lagi. Demi dikatakannya segala perkataan ini kepadaku, tunduklah aku dengan mukaku ke bumi dan akupun termangu-mangu. Tetapi tiba-tiba rupa seorang manusia juga mencecah bibir mulutku, lalu kubukakan mulutku dan berkata-kata, serta kataku kepada orang yang berdiri di hadapanku: Ya tuan! khayal ini mendatangkan penyakit kepada hamba, sehingga tiada hamba bergaya lagi! Maka bagaimana boleh hamba tuan ini berkata dengan tuan hamba? adapun hamba ini tiada bergaya lagi, dan hampir-hampir tiada lagi tinggal barang nafas pada hamba. Maka pada masa itu rupa orang manusia itu menjamah aku pula, dikuatkannya aku, serta katanya: Jangan engkau takut, hai orang yang amat kekasih! selamatlah engkau, jadilah kuat dan pertetapkanlah hatimu! maka sementara ia berkata dengan aku begitu, jadilah aku kuat pula, lalu sembahku: Hendaklah kiranya tuan berkata kepada hamba, karena sudah tuan kuatkan hamba! Maka katanya: Bahwa sekarang diketahui juga olehmu akan sebabnya aku sudah datang mendapatkan dikau ini, sekarang aku hendak balik akan berperang dengan penghulu Farsi; setelah sudah aku keluar dari pada perang itu, sesungguhnya aku datang penghulu Yunanpun. Tetapi aku hendak memberitahu juga kepadamu barang yang tersurat di dalam Kitabulhak; maka sekarang seorangpun tiada pembantuku dalam melawan dia, melainkan Mikhael, penghulu kamu itu. Maka akupun berdirilah sertanya akan menguatkan dan menetapkan dia pada tahun yang pertama dari pada kerajaan Darius, orang Medi itu. Maka sekarang aku hendak memberitahu engkau barang yang amat benar; bahwasanya akan bangkit berdiri lagi tiga orang raja dalam negeri Farsi itu dan yang keempatnya akan beroleh kekayaan besar, lebih dari pada semuanya itu; setelah sudah ia tetap dalam kekayaannya, dibangkitkannya kelak sekaliannya akan melanggar kerajaan Yunan, tetapi akan bangkit berdiri seorang raja yang kuasa, yang akan memerintahkan kerajaan yang besar dan ia akan berbuat barang kehendak hatinya. Tetapi apabila ia berdiri baik-baik, lalu kerajaannya akan dipecahkan dan dibahagi-bahagi kepada keempat mata angin di langit, tetapi bukan kepada anak buahnya dan bukan ia itu setara dengan kerajaan yang telah diperintahkannya, melainkan kerajaannya akan tercarik berpenggal-penggal dan dibahagi kepada orang lain lagi dari pada orang ini. Maka dari pada mereka itu raja di Selatan akan jadi kuasa, demikianpun seorang dari pada segala penghulunya; bahkan, ia itu akan jadi lebih kuasa dari padanya, dan apabila kerajaanlah ia kerajaannya akan amat besar. Maka pada kesudahan beberapa tahun keduanya akan berjanji-janjian, dan anak perempuan raja di Selatan itu akan datang kepada raja di Utara akan mematutkan semuanya tetapi tiada akan diadakannya kuat lengan yang teguh-teguh, karena iapun tiada akan bertahan dan anak buahnyapun tiada; bahkan, ia sendiripun akan diserahkan dan mereka itu sekalian yang mengiring akan dia dan anaknya dan mereka itu sekalian yang dahulu berpaut kepadanya. Tetapi dari pada pangkal akarnya akan bangkit seorang berdiri pada tempatnya, maka ia akan datang dengan balatentara dan iapun akan datang menyerang segala kota benteng raja yang di Utara itu, dan dilanggarnya akan dia dan dialahkannya kelak. Dan lagi dibawanya akan segala berhala mereka itu dan segala patung tuangan mereka itu dan segala bejana mereka itu yang indah-indah dan emas peraknya ke Mesir, dan beberapa tahun lamanya ia akan berkelebihan atas raja yang di Utara. Maka apabila ini berangkat ke negeri raja yang di Selatan, tak dapat tiada ia balik kembali ke negerinya. Tetapi dari pada segala anaknya laki-laki seorang akan masuk perang, dan mengerahkan balatentara yang banyak lagi dengan besarnya dan ia akan berjalan dengan tiada tertegahkan, dan meliputi semuanya seperti air bah dan dengan berulang-ulang berperang iapun akan sampai ke kotanya. Tetapi raja di Selatan akan geram lalu keluar dan berperang dengan dia, yaitu dengan raja yang di Utara, maka inipun akan mengerahkan juga suatu tentara yang besar, tetapi tentara itu akan diserahkan kepada tangannya. Maka ia sendiripun akan menganjur tentaranya dan bertambah-tambah beraninya dan diparangnya berlaksa-laksa orang dengan pedang, tetapi tiada juga ia akan dikuatkan; karena raja dari Utara itu akan datang kembali kelak dan mengerahkan suatu tentara besar dari yang dahulu itu, dan pada kesudahan beberapa tahun yang tentu bilangannya iapun akan berjalan dengan tiada tertegahkan serta dengan tentara yang besar dan amat banyak alat peperangan. Maka pada masa itu banyak orang akan mendurhaka kepada raja di Selatan itu, dan beberapa orang pengharu dari pada bangsamu akan mengatas-ataskan dirinya, akan menyampaikan khayal itu, tetapi mereka itu akan jatuh. Maka raja dari Utara itu akan datang dan membuat kubu akan mengepung dan mengalahkan kota benteng, dan lengan orang Selatan itu tiada akan bertahan, jikalau dengan segala laskar pilihannya sekalipun tiada ia sampai kuat akan melawan. Maka orang yang menyerang akan dia itu akan berbuat barang kehendaknya dan tiada ia akan tahan berdiri di hadapannya, karena ia akan berdiri di tanah yang permai itu dan diselesaikannya dengan tangannya. Setelah itu akan ditujukannya mukanya hendak menaklukkan kepadanya segala kuasa kerajaannya itu, dan iapun akan berpura-pura hendak berjanji akan menyampaikan maksudnya; dan diberikannya dia seorang anaknya akan isterinya hendak membinasakan dia, tetapi tiada ia akan tetap hati dan setiawan kepadanya. Kemudian akan ditujukannya mukanya ke tepi-tepi laut dan dialahkannya banyak di sana, tetapi seorang panglima perang akan menghabiskan sombongnya, yang mencelakan semuanya, dan memulangkan kepadanya sombong yang mencela itu. Kemudian sekali akan ditujukannya mukanya kepada segala kota benteng di tanahnya sendiri, dan iapun akan tergelincir dan jatuh sehingga tiada didapati lagi akan dia. Maka akan berbangkit seorang akan gantinya, yang menyuruhkan berjalan keliling seorang pemungut upeti dengan kemuliaan kerajaan, tetapi dalam sedikit hari iapun akan dipecahkan, tiada dengan huru-hara dan tiada pula dengan perang. Dan akan gantinya kelak berbangkit seorang hina, baginya tiada ditentukan kemuliaan kerajaan, maka ia akan datang juga tiada dengan gagah; dan iapun akan merebut kerajaan itu pada masa huru-hara. Maka lengan yang meliputi sekaliannya akan diliputi olehnya dan dipecahkan olehnya, jikalau penghulu perjanjian sekalipun. Maka dalam berjanji dengan dia iapun akan berlaku dengan tipu dan iapun akan berangkat dan menang dengan sedikit orang juga. Maka tiada dengan gagah iapun akan masuk sampai ke dalam bahagian-bahagian negeri yang kaya sekali dan membuat barang yang belum pernah dibuat oleh bapanya atau oleh neneknya, maka rampasan dan jarahan dan harta dihamburkannya di antara mereka itu, dan iapun akan mereka tipu akan kota benteng yang teguh-teguh; tetapi sekalian itu hanya sedikit lamanya. Karena kemudian akan dibawanya tentaranya kepada peperangan dan niat hatinya hendak melawan raja di Selatan dengan tentara yang besar dan raja di Selatanpun akan berlengkap akan berperang dengan tentara yang besar, tetapi tiada ia akan tahan berdiri, karena mereka itu akan mereka tipu lawan dia; dan orang yang makan ayapan dari padanya juga akan memecahkan dia dan tentaranya akan meliputi dan banyak orang akan rebah mati dibunuh. Maka hati kedua orang raja itu akan sefakat hendak berbuat jahat dan pada meja satu jua keduanya akan berkata-kata dusta; tetapi tiada ia itu akan beruntung karena ia itu akan berkesudahan pada masa yang tertentu. Kemudian iapun akan kembali ke dalam negerinya dengan amat banyak harta benda dan hatinyapun akan melawan perjanjian yang suci; setelah sudah dibuatnya itu, kembalilah ia kelak ke dalam negerinya. Maka apabila sampailah masa yang tertentu itu iapun akan berangkat pula ke Selatan, tetapi pada belakang kali ini tiada akan seperti dahulu; karena akan datang kapal dari negeri Khitim, lalu segala beraninya akan lenyap, dan iapun akan kembali; tetapi dipuaskannya kelak amarahnya akan perjanjian yang suci itu, akan dilakukannya itu dan diberinya telinga akan kata orang yang meninggalkan perjanjian yang suci itu. Maka beberapa penggagah dari antara orangnya akan menajiskan tempat yang suci dan kota itu dengan sengajanya, dan diperhentikannya persembahan yang sehari-hari itu dan didirikannya barang kebencian yang membinasakan itu. Maka kepada orang yang khianat akan perjanjian itu iapun akan pura-pura dengan perkataan pembujuk; tetapi segala umat yang mengetahui akan Allahnya itupun akan mengambil berani dan lagi bertetap hatinya. Maka segala penghulu bangsa itu akan mengajar banyak orang, tetapi mereka itu akan rebah mati dimakan pedang dan nyala api dan dibuang dan dijarahi beberapa hari lamanya. Maka apabila mereka itu hendak dijatuhkan orang demikian, mereka itu akan ditolong dengan pertolongan yang sedikit; maka banyak orang akan berpaut pada mereka itu pada masa yang sangat kepicikan. Maka jikalau rebah mati beberapa penghulunya, ia itu supaya mereka itu diuji dan disucikan dan diputihkan olehnya sampai kepada masa kesudahan; karena ini juga bagi masa yang tertentu. Demikianlah raja itu akan berbuat barang kehendaknya dan mengatas-ataskan dirinya dan membesarkan dirinya atas segala ilah dan barang yang bukan-bukan akan dikatakannya lawan Allah yang di atas segala ilah; maka iapun akan beruntung sampai genaplah sudah murka itu, karena barang yang telah ditentukan itu akan disampaikan juga. Maka tiada juga diindahkannya segala ilah nenek moyangnya atau kehendak orang perempuan, bahkan, barang ilahpun tiada diindahkannya, sebab di atas-ataskannya dirinya kelak dari pada, segala sesuatu. maka iapun akan menyuruh berbuat bakti kepada dewa kota benteng akan ganti Tuhan, kepada suatu dewa yang tiada diketahi oleh nenek moyangnya iapun akan berbuat bakti dengan membawa emas dan perak dan permata yang indah-indah dan pelbagai harta benda. Maka iapun akan membuat tempat tamasya bagi dewa yang lain itu, dan disebutkannya dengan namanya; barangsiapa yang mengaku akan dia, ia itu akan diberinya banyak hormat dan pemerintahan atas banyak orang dan dibahagikannya kepada mereka itu tanah akan upahnya. Maka apabila masa kesudahan sudah sampai bahwa raja dari Selatan itu akan mengikat perang lawan dia, dan raja dari Utarapun mendatangi dia dengan beberapa rata dan orang berkendaraan dan beberapa buah kapal, dan akan menyerang dan meliputi beberapa negeri dan diliputinya dengan air bah. Pada masa itupun akan datang ke dalam negeri yang indah-indah itu dan dijatuhkannya orang berlaksa-laksa, tetapi inipun akan dilepaskan dari pada tangannya, yaitu Edom dan Moab dan ibu negeri bani Ammon. Dan dicapainya dengan tangannya kepada beberapa buah negeri, dan negeri Mesirpun tiada akan luput. Dan diperintahkannya kelak segala harta benda emas perak yang tertaruh, dan segala sesuatu yang kegemaran negeri Mesir dan segala orang Libi dan Kusyipun akan menurut kesan kakinya. Maka kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah utara akan mengejutkan dia, sebab itu iapun akan keluar dengan amat besar amarahnya hendak membinasakan dan menumpas banyak orang. Tetapi sebab didirikannya kemah kerajaannya di antara kedua laut hampir dengan bukit tempat kesucian yang mulia itu, sebab itu iapun akan sampai kepada kesudahannya, sehingga seorang penolongpun tiada padanya. Hata, maka pada masa itu akan bangkit berdiri Mikhael, penghulu besar itu, yang memeliharakan perkara segala bani bangsamu; setelah sudah ada suatu masa kesukaran, begitu besar belum pernah ada dahulu, dari pada jadi suatu bangsa datang kepada hari ini; tetapi pada masa itu bangsamu akan diluputkan, yaitu mereka itu sekalian yang didapati tersurat namanya di dalam Kitab itu. Maka banyaklah orang dari pada mereka yang tidur dalam lebu bumi itu akan bangun pula, setengah kepada hidup yang kekal, setengah kepada kehinaan dan kecelaan yang kekal. Maka segala penghulu akan gemerlap seperti terang cuaca di langit, dan mereka yang membenarkan banyak orang itupun akan seperti segala bintang kekal selama-lamanya! Tetapi akan dikau, hai Daniel! tutuplah olehmu segala perkataan ini dan meteraikanlah kitab ini sampai kepada masa kesudahan; maka pada masa itu banyak orang akan menyelidik dia, dan pengetahuannyapun akan dipertambahkan. Arakian, maka kemudian dari pada itu kulihatlah, yaitu aku ini, Daniel, bahwa sesungguhnya adalah lagi berdiri dua orang yang lain, seorang pada tepi sungai seberang sini dan seorang pada tepi sungai seberapa sana; maka seorangnya berkata keapda orang yang berpakaikan kain khasah dan yang berdiri di atas air sungai itu: Berapa lama lagi kesudahan segala ajaib ini? Lalu kudengar orang yang berpakaikan kain khasah dan yang di atas air sungai itu serta diangkatnya tangan kiri kanannya arah ke langit maka bersumpahlah ia demi Dia yang hidup selama-lamanya, bahwa kemudian dari pada masa yang tertentu dan dua masa dan setengah masa, setelah selesailah sudah ia dari pada menolak umat yang suci itu, segala perkara ini akan digenapi. Setelah kudengar itu maka tiada aku mengerti dia, lalu kataku: Ya Tuan! apa gerangan akan kesudahan segala perkara ini? Tetapi sahutnya: Pergilah, hai Daniel! karena segala perkara ini tertutup dan termeterai sampai kepada masa kesudahan. Supaya banyak orang disucikan dan diputihkan dan dibersihkan, supaya segala orang fasik berbuat fusuk dan tiada bertobat dari pada fusuknya, dan orang yang berbudi itu berlaku dengan budinya. Maka adapun masa persembahan yang sehari-hari itu dijauhkan dan alamat kerusakan itu didirikan, yaitu akan seribu dua ratus sembilan puluh hari. Berbahagialah ia yang bernanti-nanti dan yang sampai kepada seribu tiga ratus tiga puluh lima hari. Tetapi engkau, hai Daniel! pergilah kepada ajalmu dan berhentilah, dan hendaklah engkau sedia akan menerima untungmu pada akhir zaman. Sebermula, maka inilah firman Tuhan, yang telah datang kepada Hosea bin Beeri, pada zaman Uzia, Yotam, Akhaz dan Hiskia, raja-raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas, raja Israel. Permulaan firman Tuhan yang disampaikannya oleh Hosea. Maka firman Tuhan kepada Hosea demikian: Pergilah engkau, ambillah akan dirimu seorang perempuan sundal dan anak-anak sundal, karena orang isi negeri itu sangat berbuat zinah dan undur dari pada Tuhan. Hata, maka pergilah ia, diambilnya akan Gomer, anak perempuan Dibelayim, maka mengandunglah perempuan itu, lalu beranak laki-laki seorang baginya. Maka firman Tuhan kepadanya: Namailah olehmu akan dia Yizriel, karena sedikit hari lagi maka Aku akan membalas darah Yizriel itu kepada bangsa Yehu, dan Aku akan memperhentikan kerajaan dari pada bangsa Israel. Maka akan jadi pada hari itu juga Aku akan mematahkan busur Israel di dalam lembah Yizriel. Kemudian dari pada itu mengandunglah pula perempuan itu, lalu ia beranaklah perempuan seorang; maka firman Tuhan kepadanya: Namailah olehmu akan dia Lo-Rukhama, karena tiada lagi Aku hendak mengasihani bangsa Israel, sehingga Aku memgampuni mereka itu. Tetapi Aku akan mengasihani bangsa Yehuda dan Aku akan menolong mereka itu oleh Tuhan, Allahnya, dan tiada Aku akan menolong mereka itu oleh busur atau pedang atau alat peperangan atau kuda atau orang berkendaraan. Hata, setelah sudah dilepaskannya Lo-Rukhama dari pada susu, mengandunglah pula perempuan itu, lalu beranaklah laki-laki seorang. Maka firman Tuhan: Namailah olehmu akan dia Lo-Ami, karena kamu ini bukannya umat-Ku, dan Aku juga satu pun tiada bagi kamu. Tetapi kemudian bilangan bani Israel akan seperti pasir di laut, yang tiada tersukat atau tepermanai banyaknya, maka akan jadi pada tempat dikatakan kepada mereka itu: Kamu ini bukan umat-Ku, di sana pun akan dikatakan kepadanya: Kamu anak-anak Allah yang hidup! Maka segala bani Israel dan segala bani Yehuda pun akan berhimpun bersama-sama dan diangkatnya akan seorang penghulu atasnya, lalu berangkat keluar dari dalam negeri itu, bahwa sesungguhnya besarlah kiranya akan hari Yizriel itu! Kendatilah kamu menamai saudaramu laki-laki itu Ami dan saudaramu perempuan itu Rukhama! Berbantahlah kamu dengan ibumu; berbantahlah dengan dia, sebab bukan ia bini-Ku dan Akupun bukan lakinya! bahkan, jangan lagi ia membujuk dengan muka tebal dan susu telanjang akan berkendak dan berzinah. Asal jangan Aku mengupaskan pakaiannya sampai ia telanjang dan Kutaruh akan dia seperti pada hari jadinya; asal jangan Kujadikan dia akan tanah pasir dan Kutaruh ia akan tanah yang kering dan Kubiarkan ia mati oleh dahaga. Dan tiada Kusayangkan anak-anaknya sebab mereka itu anak sundal adanya. Sungguh ibu mereka itu orang sundal juga dan yang memperanakkan mereka itu amat jahatlah kelakuannya; karena katanya demikian: Aku hendak mengikut segala kendakku! mereka itu juga yang memberi akan daku roti dan air dan bulu kambing dan kain khasah dan minyak dan penawar. Maka sebab itu sesungguhnya Aku akan memagari jalanmu dengan duri dan menyekat dia dengan ranjau, sehingga tiada lagi ia boleh mendapat jalannya. Maka iapun akan mengikut segala kendaknya, tetapi tiada ia akan berjumpa dengan mereka itu, dan iapun akan mencahari dia, tetapi tiada didapatinya akan mereka itu; pada masa itu iapun akan berkata demikian: Bahwa aku hendak balik kembali kepada lakiku yang dahulu itu, karena dahulu baiklah padaku dari pada sekarang ini. Tetapi sekarang tiada diketahuinya bahwa dahulu Aku juga yang memberi akan dia gandum dan air anggur baharu dan minyak dan lagi Aku yang memperbanyakkan emas peraknya yang sudah dipersembahkannya kepada Baal. Maka sebab itu Aku hendak berpaling diri-Ku dan melalukan gandum-Ku pada masanya dan air anggur-Ku pada musimnya, dan Kujauhkan dari padanya bulu kambing-Ku dan kain khasah-Ku, yang sekarang dipakainya akan menudungi ketelanjangannya. Maka sekarangpun Aku hendak menjadikan dia suatu tamasya dengan segala kecelaannya di hadapan mata segala kendaknya, dan seorangpun tiada yang dapat melepaskan dia dari pada tangan-Ku, dan segala kesukaannya akan Kuperhentikan, segala masa rayanya dan bulan baharunya dan sabatnya dan segala hari besarnya. Dan Aku akan membinasakan pokok anggurnya dan pokok aranya, akan halnya ia telah berkata demikian: Bahwa ia itulah upah persundalanku, yang telah diberikan kepadaku oleh segala kendakku; bahkan, Aku kelak menjadikan dia hutan dan segala margasatwa di padangpun akan makan habis dia. Dan Aku akan membalas kepadanya sekadar segala hari Baal, tatkala ia membakar dupa baginya, tatkala ia berpakaikan segala mata bendanya dan segala perhiasannya akan mengikut kendaknya, tetapi terlupalah ia akan Daku, demikianlah firman Tuhan! Kendatilah, sungguhpun Aku hendak membujuk dia dan menghantar akan dia ke padang belantara, maka di sanapun Aku akan berkata dengan dia hendak membujuk hatinya. Dan Aku akan memberikan kepadanya segala kebun anggurnya dan lembah Akhorpun akan pintu pengharapan; pada masa itu iapun akan mengangkat pula nyanyian berganti-ganti seperti pada masa mudanya, seperti pada masa ia berangkat keluar dari negeri Mesir. Maka akan jadi pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan, bahwa engkau akan memanggil Aku lakimu dan tiada engkau berkata lagi kepada-Ku: Ya Baalku! Karena Aku akan lalukan dari pada mulutnya segala nama Baal, sehingga tiada lagi orang teringat akan namanya! Dan pada hari itu juga Aku akan berbuat suatu perjanjian baginya dengan segala margasatwa yang di padang dan dengan segala unggas yang di udara, dan dengan segala binatang yang melata di atas bumi, dan Aku akan memecahkan busur dan pedang dan perang dari atas bumi dan memberi mereka itu duduk dengan selamat sentosa. Pada masa itu Aku akan bertunangan dengan dikau pada selama-lamanya, bahkan, Aku bertunangan dengan dikau dengan kebenaran dan dengan hukum dan dengan kemurahan dan dengan beberapa rahmat. Dan Aku akan bertunangan dengan dikau dengan setia yang benar, dan engkaupun akan mengetahui akan Tuhan. Maka akan jadi pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan mendengar, yaitu Aku mendengar akan langit dan langitpun mendengar akan bumi, dan bumipun mendengar akan gandum dan air anggur dan minyak, dan inipun mendengar akan Yizriel. Maka Aku akan menaburkan dia di atas bumi bagi diri-Ku, dan Aku akan mengasihankan Lo-Rukhama dan kata-Ku kepada Lo-Ami: Engkaulah umat-Ku! dan iapun akan bersembah: Ya Allahku! Bermula, maka berfirmanlah Tuhan kepadaku pula: Pergilah engkau, kasihlah olehmu akan seorang perempuan yang dahulu dikasihi oleh lakinya, lalu ia berbuat zinah, seperti Tuhanpun sudah kasih akan bani Israel, tetapi mereka itu sudah berpaling dirinya kepada dewa-dewa dan suka akan air anggur yang membual. Hata, maka akupun menebuslah seorang perempuan yang begitu bagi diriku dengan lima belas syikal perak dan syeir sehomer dan syeir setengah homer. Maka kataku kepadanya: Barang beberapa hari lamanya hendaklah engkau duduk seorang orangmu, sebab kehendakku demikian; dengan seorang juapun jangan engkau bersetubuh, maka akupun akan demikian bagimu. Karena bani Israel akan duduk dengan sunyi beberapa berapa hari lamanya dengan tiada raja dan dengan tiada penghulu dan dengan tiada korban dan dengan tiada patung dan dengan tiada efod atau terafim. Kemudian dari pada itu bani Israel akan bertobat dan mencahari Tuhan, Allahnya, dan Daud, rajanya, dan mereka itu akan datang dengan gemetar kepada Tuhan dan kepada kemurahan-Nyapun pada akhir zaman. Dengarlah olehmu firman Tuhan, hai bani Israel! karena adalah pada Tuhan suatu acara dengan segala orang isi negeri itu, sebab di dalam negeri itu setiapun tiada, kemurahanpun tiada, pengetahuan yang dari pada Allahpun tiada. Sumpah dan dusta dan pembunuhan dan curi dan zinahpun meliputi, dan penumpahan darahpun menggantikan penumpahan darah. Sebab itu murunglah tanah itu dan segala orang penduduknyapun jadi lemah, demikianpun segala binatang yang di padang dan segala unggas yang di udara, bahkan, segala ikan di lautpun dihapuskan. Tetapi seorangpun jangan berani berbantah-bantah, jangan menegur seorang juapun, karena bangsamu bagaikan orang yang telah berbantah-bantah dengan imam. Maka sebab itu kamu akan jatuh pada siang hari dan segala nabimupun akan jatuh sertamu pada malam, apabila Aku membinasakan kelak ibumu. Bahwa umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu sudah mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu melakukan imamat bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku juga melupakan anak-anakmu. Makin mereka itu bertambah-tambah banyaknya, makin mereka itu berdosa kepada-Ku; maka sebab itu Aku mengubahkan kelak kemuliaannya menjadi kehinaan. Mereka itu makan dosa umat-Ku dan dipuaskannya hatinya dengan kesalahannya. Seperti imam begitulah orang kebanyakan adanya, sebab itu Aku akan membalas sekadar jalan masing-masing dan sekadar perbuatan tiap-tiap mereka itu. Mereka itu akan makan, tetapi tiada sampai kenyang, mereka itu akan berkendak, tetapi tiada sampai puas nafsunya, karena dengan sengaja juga mereka itu sudah meninggalkan Tuhan! Bahwa persundalan dan air anggur dan air anggur yang baharu itulah menyesatkan hati. Bahwa umat-Ku bertanyakan kayunya dan tongkatnya patutlah memberi tahu kepadanya, karena nafsu persundalan sudah membujuk mereka itu, sehingga dengan berzinah mereka itu sudah undur dari pada Allahnya. Di atas kemuncak segala gunung mereka itu mempersembahkan korban; di atas segala bukit mereka itu membakar dupa, di bawah pohon jati dan pohon hawar dan pohon balut, sebab baik naungnya; sebab itu berkendaklah segala anakmu perempuan dan segala menantumu perempuanpun berbuatlah zinah. Bahwa tiada boleh Aku membalas kepada anakmu perempuan sebab persundalannya, atau kepada menantumu perempuan sebab zinahnya, tegal kamu sendiri bercerai akan bercampur dengan orang sundal dan mempersembahkan korban bersama-sama dengan perempuan jalang yang terjahat. Bahwa suatu bangsa yang tiada berpengetahuan demikian itu menyengajakan kebinasaan dirinya. Jikalau engkau hendak berkendak, hai orang Israel! jangan apalah orang Yehuda bersalah juga! jangan kamu pergi ke Gilgal, jangan berjalan ke Bait-Awen dan jangan kamu bersumpah demikian: Sesungguh-sungguh Tuhan hidup! Sungguh seperti seekor lembu jalang, begitulah orang Israel; maka sekarang Tuhan hendak menggembalakan dia seperti anak kambing di tempat yang luas. Bahwa Efrayim sudah dirantai bersama-sama dengan segala berhalanya; biarkanlah akan dia. Bahwa air anggurnya sudah jadi asam, persundalan mereka itu tiada berkesudahan, kasih mereka itu tiada dengan sungguh, gila mereka itu berkecelaan adanya. Maka angin akan mengikat mereka itu di bawah sayapnya dan mereka itu akan malu dari karena segala persembahannya. Dengarlah olehmu akan ini, hai segala imam! perhatikanlah ini, hai bangsa Israel! berilah telinga akan ini, hai isi istana rajapun! karena dihukumkan akan kamu juga, sebab di atas Mizpa kamu sudah jadi suatu jerat dan di atas Tabor suatu jaring yang terbentang. Bagaimana mereka itu sudah menunduk dan sudah menggali pelubangnya dalam-dalam, tetapi Aku jadi bagi mereka itu sekalian akan jerat pemburu! Bahwa Aku mengenal Efrayim dan Israelpun tiada terlindung dari padaku; biarlah sekarang, hai Efrayim, engkau berkendak juga, hai Israel! engkau mencemarkan dirimu. Mereka itu tiada mematutkan perbuatannya akan bertobat kepada Allahnya; bukan, melainkan suatu nafsu persundalan adalah di antara mereka itu dan tiada diketahuinya akan Tuhan. Maka sombong Israel naik saksi juga atasnya di hadapan mukanya, sebab itu Israel dan Efrayim akan jatuh oleh kejahatannya, dan Yehudapun akan jatuh sertanya. Biarlah mereka itu pergi dengan kambingnya dan dengan lembunya hendak mencahari Tuhan, tiada juga didapatinya akan Dia; sudah dijauhkan Tuhan diri-Nya dari pada mereka itu. Mereka itu sudah mendurhaka kepada Tuhan, karena telah mereka itu beranak haram, sekarang harta bendanya akan dihabiskan dari pada sebulan datang kepada sebulan. Tiuplah olehmu nafiri di Gibea dan serunaipun di Rama; angkatlah olehmu sorak peperangan di Bait-Awen; musuh adalah mengusir, hai orang Benyamin! Bahwa Efrayim akan kerusakan pada hari pehukumannya; barang yang telah Kujanji kepada segala suku bangsa Israel, ia itu niscaya akan sampai! Bahwa segala penghulu orang Yehuda sudah jadi bagaikan orang yang mengundurkan sempadan perhinggaan tanah, maka kepada mereka itu juga Aku akan mencurahkan murka-Ku seperti air! Bahwa dengan sebenarnya Efrayim sudah ditindih dan dihancurkan dari pada masa ia mulai menurut kehendak hatinya. Maka sebab itu Aku ini bagi Efrayim seperti gegat, dan bagi bangsa Yehudapun seperti ulat yang membinasakan. Pada masa Efrayim merasai sakitnya dan Yehudapun lukanya, pergilah Efrayim ke Asyur dan Yehudapun utusanlah kepada raja Yarib, tetapi bukan ia yang dapat menyembuhkan kamu, bukan ia yang dapat mengobati lukamu. Maka Aku jadi bagi Efrayim seperti singa buas dan bagi bangsa Yehuda seperti singa yang ganas! bahwa Aku, bahkan, Aku juga akan merampas dan membawa akan dia serta-Ku; Aku akan menyentak dan seorang penolongpun akan tiada. Bahwa Aku akan pergi dan kembali ke tempat-Ku, sampai sudah mereka itu mengaku salahnya dan mencahari hadirat-Ku; apabila mereka itu kepicikan, niscaya dicaharinya Aku dengan sungguh-sungguh hatinya. Mari kita bertobat kepada Tuhan, karena Ia yang sudah mencarik-carik kita, Iapun akan menyembuhkan kita, dan yang sudah menyesah kita, Iapun akan membebat kita. Maka kemudian dari pada dua hari akan dihidupkan-Nya kita pula, pada hari yang ketiga akan dibangkitkan-Nya kita, supaya hiduplah kita di hadapan hadirat-Nya. Baiklah kita mengusahakan diri kita dengan rajin akan mengenal Tuhan; sebentar lagi Iapun akan terbit bagi kita seperti fajar dan datang atas kita seperti hujan yang limpah, seperti pada masa hujan akhir mendirus tanah dengan limpahnya. Apa yang patut Kuperbuat akan dikau, hai Efrayim! apakah yang patut Kuperbuat akan dikau, hai Yehuda! tegal kebajikanmu seperti awan pada waktu fajar serta lenyap seperti embun pada pagi hari. Maka apabila Aku memberitahu kebinasaan juga dengan lidah nabi-nabi dan Kubunuh mereka itu dengan segala perkataan mulut-Ku, lalu kebajikanmu hanya seperti gemerlapan kilat adanya. Karena sukalah Aku akan kebajikan, bukan akan persembahan, demikianpun akan pengetahuan akan Allah terlebih dari pada akan korban bakaran. Tetapi mereka itu sudah melangkahkan perjanjian seperti Adam; seperti pada tatkala itu mereka itu juga sudah mendurhaka kepada-Ku. Seperti Gilead adalah negeri orang penggagah itu, di sana orang berlumur dengan darah. Seperti orang penyamun mengadang-adang, begitulah pasukan imam-imam; mereka itu membunuh orang di jalan ke Sikhem; bahwasanya mereka itu berbuat barang yang jahat sekali! Maka Aku melihat suatu perkara yang keji di antara bangsa Israel, mulai dari pada masa Efrayim berkendak dan Israel mencemarkan dirinya. Dan lagi engkau juga, hai Yehuda, ditaruhnya bagi dirinya akan suatu penuaian, pada masa Aku membawa balik akan segala umat-Ku yang tertawan itu. Bahwa pada masa Aku hendak menyembuhkan Israel, maka nyatalah kejahatan Efrayim dan kesalahan Samariapun, bagaimana dusta keadaannya, sehingga pencuri yang masuk diam-diam itu jadi penyamun, lalu menyamun pada jalan di luar. Maka tiada mereka itu berkata dalam hatinya, bahwa Kuketahui akan segala kejahatan mereka itu; maka sekarang mereka itu berdiri di hadapan hadirat-Ku, dikelilingi oleh segala perbuatannya. Mereka itu menyukakan raja dengan segala kejahatannya dan penghulu-penghulu itu dengan dustanya. Mereka itu sekalian berbuat zinah, bahwa adanya seperti dapur yang dihangatkan oleh tukang roti, yang berhenti dari pada berjaga kemudian dari pada meramas tepung sampai ia itu sudah khamir. Pada siang hari dipegangnya raja kami dalam hal mabuk; segala penghulu itu sudah dipanasi oleh air anggur, diunjuknya tangannya kepada orang pengolok-olok. Dalam antara itu dipenuhinya hatinya dengan tipunya seperti sebuah dapur; kendatilah tukang roti itu tidur sepanjang malam, pada pagi hari dapur itu hangat juga seperti api yang bernyala. Mereka itu sekalian hangatlah seperti dapur, dimakannya habis akan hakimnya, segala rajanyapun rebah mati, di antara mereka itu seorangpun tiada yang berseru kepada-Ku! Bahwa Efrayim sudah mencampurkan dirinya dengan segala bangsa jadi satu adonan, dan Efrayim bagaikan sebuah apam yang tiada dibalik belah. Bahwa orang keluaran juga makan habis akan kuatnya dan tiada ia sadar; lagipun rambut putih sudah bertaburan padanya dan tiada juga diketahuinya. Demikianpun sombong Efrayim naik saksi atasnya di hadapan mukanya, sebab tiada mereka itu bertobat kepada Tuhan, Allahnya, dan tiada dicaharinya akan Dia dalam sekalian ini. Tetapi selalu Efrayim seperti burung merpati yang bodoh, lagi tiada berakal; sebentar dipanggilnya akan Mesir, sebentar berlarilah ia ke Asyur! Apabila mereka itu pergi ke sana Aku membentangkan jaring-Ku di hadapannya, Aku menjatuhkan mereka itu seperti burung dari udara dan Aku menangkap mereka itu dalam jerat-Ku apabila Kudengar bunyinya. Wai baginya, karena mereka itu sudah sesat dari pada-Ku! Kebinasaan atasnya, karena mereka itu sudah mendurhaka kepada-Ku! Boleh juga Aku menolong mereka itu, tetapi mereka itu berkata dusta kepada-Ku. Tiada pernah mereka itu berseru kepada-Ku dengan hatinya apabila mereka itu menangis pada tempat tidurnya, melainkan mereka itu meraung sebab gandum dan air anggur baharu, tetapi tiada diindahkannya Aku! Bahwasanya Aku juga dapat menguatkan dan menyokong lengannya, tetapi selalu mereka itu berpikirkan jahat akan Daku. Mereka itu tiada berpaling dirinya kepada Yang Mahatinggi, melainkan adanya seperti busur penipu; segala raja mereka itu akan rebah mati dimakan pedang, ia itulah hasil bisik-bisik lidahnya dan bahasa kacauan yang dipakainya di Mesir. Kenakanlah nafiri pada mulutmu, terbanglah ke rumah Tuhan selaku burung nasar, karena mereka itu sudah melangkahkan perjanjian-Ku dan mendurhaka kepada taurat-Ku! Sekarang mereka itu berseru kepada-Ku: Ya Allahku! kami ini Israel, kami mengetahui akan Dikau! Bahwa Israel sudah membuang barang yang baik itu, sekarang musuh juga mengusir akan dia. Mereka itu sudah mengangkat raja, tetapi tiada dengan Aku; mereka itu sudah mengangkat penghulu, tetapi tiada dengan setahu Aku; dari pada emas peraknya telah diperbuatnya berhala akan dirinya yang patut ditumpas. Bahwa lembumu muda, hai Samaria, itulah barang yang keji; murka-Ku bernyala-nyala akan mereka itu; berapa lama kiranya sudah tiada mereka itu terbaiki? Karena dari pada Israel juga asalnya; sungguhpun seorang tukang sudah memperbuat dia, maka tiada juga ia itu ilah adanya, melainkan lembu muda Samaria itu akan dipecah-pecahkan! Karena mereka itu sudah menabur angin, tak akan jangan mereka itu akan mendapat tofan; bahwa tiada akan bertumbuh mayang-mayang gandum padanya; adalah ia itu pucuk yang tiada berbiji-biji; jikalau kiranya adalah isinya, niscaya kelak dimakan habis juga oleh orang keluaran akan dia. Bahwa Israel sudah ditelan; sekarang mereka itu di antara segala orang kafir seperti perkakas rumah yang tiada lagi dikehendaki orang akan dia. Sebab mereka itu sudah berjalan ke Asyur (Efrayim itu bagaikan keledai hutan yang tiada terjinakkan), dengan hadiah ia hendak membeli persahabatan. Tetapi kendatilah mereka itu sudah membeli persahabatan orang kafir, maka Aku juga akan menghimpunkan mereka itu; karena mereka itu sudah jadi terlalu lemah akan menanggung tanggungan raja segala penghulu itu. Pada masa Efrayim memperbanyakkan mezbah hendak berdosa, maka segala mezbah itu telah jadi baginya akan dosa. Pada masa Aku menyurat baginya segala kemuliaan taurat-Ku, disangkakannya ia itu suatu perkara yang ajaib. Adapun akan segala korban yang dipersembahkan kepada-Ku, mereka itu membantai binatang dan dimakannya dagingnya, tetapi Tuhan tiada berkenan akan dia! bahwa dalam itu diingatnya akan kejahatan mereka itu dan dibalasnya dosa mereka itu, tak dapat tiada mereka itu akan kembali ke Mesir. Karena Israel sudah melupakan Khaliknya sementara dibuatnya beberapa maligai! dan lagi Yehudapun sudah memperbanyakkan kota bentengnya, tetapi Aku kelak menyuruhkan suatu api dalam kedua buah negeri itu, yang makan habis akan segala maligainya. Jangan engkau bersukacita demikian, hai Israel, dengan berlompat-lompat seperti segala bangsa, karena engkau sudah undur dari pada Allahmu dengan berbuat zinah, engkau sudah menghendaki upah zinah di atas segala tempat pengirik gandum. Bahwa pelubur dan apitan anggurpun tiada lagi akan mengenyangkan mereka itu, dan air anggur baharupun akan menipu mereka itu. Mereka itu tiada akan kekal dalam negeri Tuhan, melainkan Efrayim akan kembali ke Mesir dan di Asyur mereka itu akan makan barang yang najis. Mereka itu tiada mencurahkan air anggur bagi Tuhan dan akan persembahan mereka itu tiada Ia berkenan, ia itu dibilang bagi mereka itu akan roti perkabungan; barangsiapa yang makan dia, ia itu najis adanya, yaitu makanan mereka itu sendiri dan tiada boleh ia itu masuk ke dalam rumah Tuhan! Apakah kamu perbuat pada segala hari besar, pada hari raya Tuhan? Karena sesungguhnya mereka itu lari dari sebab kebinasaan; Mesir akan menghimpunkan mereka itu dan Memfis akan menguburkan mereka itu; barang keinginan yang telah diperolehnya dengan uangnya itu akan jadi milik pusaka onak dan duri-duripun akan tumbuh di dalam segala rumah mereka itu. Bahwa sudah datang hari pembalasannya, sudah datang hari tulahnya, dan Israelpun akan mengetahuinya. Maka orang nabi itu bodoh dan yang berkata dengan ilham roh itu gila! oleh karena kebesaran kesalahanmu maka besarlah juga kebencian. Bahwa Efrayim hendak melihat lebih jauh dari pada Allahku; maka nabi itu bagai jerat orang pemikat pada segala jalannya; adalah kebencian akan bait Allahnya! Amat sangat mereka itu sudah merusakkan dirinya seperti pada hari Gibea, maka diingat-Nya akan salah mereka itu dan dibalas-Nya dosa mereka itu. Bahwa Aku sudah mendapat Israel seperti buah anggur di padang belantara. Aku memandang kepada nenek moyang kamu seperti kepada buah pohon ara yang baharu pada permulaannya; maka mereka itu sudah pergi mendapatkan Baal Peor dan diserahkannya dirinya kepada berhala tahi itu dan mereka itu menjadi keji seperti barang yang disukainya. Bahwa kepujian Efrayim itu terbanglah seperti dengan sayap burung; tiada lagi orang beranak, tiada lagi orang mengandung, tiada lagi orang menerima! Jikalau mereka itu memeliharakan anak-anak sekalipun, Aku juga merampas dia, sehingga seorangpun tiada lagi; wai, bahkan, berlapis-lapis wai bagi mereka itu apabila Aku sudah menjauhkan diriku dari padanya. Bagaimana sekali Aku sudah melihat Efrayim seperti taman, ditanam di atas bukit batu, maka sekarang tak dapat tiada diserahkan Efrayim anak-anaknya sendiri kepada orang pembunuh. Berikanlah kepada mereka itu, ya Tuhan! barang yang patut diberikan kepadanya; berikanlah kepada mereka itu kandungan yang menggugurkan anak dan susu yang kekeringan. Segala kejahatannya itu di Gilgal; sebab itu dari sana juga mulai benci-Ku akan mereka itu; oleh karena jahat perbuatannya maka Aku akan menghalaukan mereka itu dari dalam rumah-Ku dan tiada lagi Aku mengasihani mereka itu; bahwa segala penghulunya orang durhaka adanya. Bahwa Efrayim sudah kena panas terik; akarnya sudah jadi kering; tiada boleh lagi ia berbuah! Jikalau mereka itu boleh beranak sekalipun, niscaya Aku juga membunuh dia, sampai yang kekasihnya sekali. Bahwa Allahku juga membuang mereka itu, karena tidak ada mereka itu mendengar akan Dia! sebab itu biarlah mereka itu mengembara di antara segala orang kafir. Bahwa dahulu Israel bagaikan pokok anggur yang menjalar jauh dan yang berbuah sampai di puncaknya; maka makin bertambah banyak buahnya, makin diperbanyakkannya mezbahnya; makin baik tanahnya, makin dielokkannya patung-patungnya. Bahwa hatinya sudah membujuk mereka itu, sekarang mereka itu sudah tenggelam dalam salah! maka segala mezbahnya akan dirobohkannya dan segala patung mereka itu akan dibinasakannya. Sekarang boleh mereka itu berkata demikian: Tiadalah raja pada kita; sebab kita tiada takut akan Tuhan, maka apa gerangan seorang raja boleh berbuat akan kita? Adapun sumpah mereka itu, ia itu perkataan angin adanya, dan perjanjian mereka itu bohong; keputusan hukum mereka itu seperti kecubung, yang tumbuh di ladang. Dari karena lembu muda di Bait-Awen maka kepicikanlah segala orang isi Samaria; sebab ia itu sudah dibawa lalu dari padanya, meskipun bangsanya meratapi dia meskipun segala imamnya berarak kelilingnya dengan kemuliaan. Ini, bahkan, ini juga dibawa keAsyur akan persembahan kepada raja Yarib; sekarang bagaimana besar malu Efrayim! bagaimana besar malu Israel dari karena bicaranya! Bahwa raja Samaria itu sudah jadi seperti karam kapal terapung-apung di atas ombak. Sebab segala panggung di Awen, yaitu dosa orang Israel, sudah dibinasakan, dan duri dan onak tumbuh pada segala mezbahnya, mereka itu akan berkata kepada segala gunung: Tudunglah akan kami! dan kepada segala bukit: Timpalah kepada kami! Dosamu, hai Israel! terlebih besar dari pada dosa pada hari Gibea! pada masa itu adalah lagi yang tinggal terdiri; bahwa seperti perang yang di Gibea lawan segala anak bantahan itu, tiada akan datang atas mereka itu. Apabila kehendak-Ku maka Aku menyiksakan mereka itu, dan segala bangsa akan berhimpun lawan mereka itu, hendak dibawanya akan mereka itu dengan terikat dari karena kedua kejahatannya. Sungguhpun dahulu Efrayim seekor lembu yang jinak, yang suka mengirik, tetapi Aku akan mengenakan kuk pada tengkuknya yang gemuk; Aku akan memasang Efrayim, dan Yehuda akan menenggala dan Yakubpun akan menyisir tanah. Taburlah kiranya akan kebenaran, tuailah akan kebajikan, tebaslah akan dirimu suatu bendang yang baharu, karena waktunya sampai akan mencahari Tuhan, supaya datanglah Ia dan diturunkannya kepadamu suatu hujan kebajikan. Bahwa kamu sudah menenggala fusuk dan sudah menuai kejahatan dan memakan buah hasil dusta; sebab pada jalanmu kamu harap akan kebanyakan orang perangmu. Maka sebab itu gempita perang selalu akan berlaku atas bangsamu, dan segala kota bentengmu akan dibinasakan, seperti Bait-Arbel sudah dibinasakan oleh Salman pada masa perangnya, tatkala ibu dihancurkan serta dengan segala anaknya laki-laki. Demikianlah perbuatan Bait-el akan kamu dari karena busuk segala kejahatanmu itu! Apabila fajar merekah, maka raja orang Israel akan ditumpas! Bahwa pada masa Israel lagi budak kecil, maka Kukasihi akan dia dan Kupanggil anak-Ku dari Mesir. Makin mereka itu dipanggil, makin mereka itu menjauhkan dirinya; dipersembahkannya korban kepada Baalim dan dibakarnya dupa bagi segala berhala. Bahwa Aku sendiri sudah mengajar Efrayim berjalan, Kupegang mereka itu pada lengannya, tetapi tiada diakunya, bahwa Aku yang menyembuhkan mereka itu. Bahwa Aku sudah menghelakan mereka itu dengan tali manusia dan dengan tambatan kasih, tetapi pada sangka mereka itu Aku ini baginya seperti orang yang hendak mengenakan kang pada mulutnya, yaitu apabila Aku memberi makan kepadanya! Maka tiada ia akan kembali ke Mesir, melainkan Asyur juga jadi rajanya, karena engganlah mereka itu bertobat. Maka sebab itu pedang akan kekal dalam negeri-negerinya dan membinasakan segala kota bentengnya; maka iapun akan makan buah hasil bicaranya. Tiada pernah umat-Ku kembali kepada-Ku dengan sempurna; jikalau disebutkannya nama Allah taala sekalipun, tiada juga diberinya hormat kepada-Nya. Bagaimana boleh Aku membiarkan dikau, hai Efrayim! bagaimana boleh Aku menyerahkan dikau, hai Israel! bagaimana boleh Aku jadikan dikau seperti Adam dan menyamakan dikau dengan Zeboyim? bahwa hati-Ku terbalik dalam dada-Ku dan segala belas kasihan-Kupun berbangkitlah. Bahwa tiada akan Kusampaikan kehangatan murka-Ku, tiada Aku membinasakan Efrayim sama sekali, karena Akulah Allah, bukan manusia, Aku Yang Mahasuci di antara kamu, tiada akan datang dengan pembalasan yang membinasakan semuanya. Mereka itu akan mengikut Tuhan apabila singa mengaum-aum; pada masa pengaum-aumnya segala anak laki-laki berlari-larian datang dari barat dengan gentarnya. Dengan gentarnya mereka itu akan berlari-larian datang dari Mesir selaku burung, dan dari negeri Asyur bagaikan merpati, dan Aku akan mengaruniakan rumah-rumahnya kepadanya, demikianlah firman Tuhan. Bahwa orang Efrayim sudah mengelilingi Aku selalu dengan dusta dan bangsa Israelpun dengan tipu; maka Yehuda lagi bergoncang, jikalau dipegangnya akan Allah dan setiawanlah ia dengan Yang Mahasuci sekalipun. Bahwa Efrayim mengenyangkan dirinya dengan angin, dikejarnya akan angin timur yang menghanguskan; dari pada sehari datang kepada sehari dipertambahkannya dusta dan celaka; sementara mereka itu berjanji-janjian dengan Asyur maka dihantarnya minyak ke Mesir. Dan lagi dengan Yehudapun adalah acara Tuhan, sebab itu dibalas-Nya kelak kepada Yakub sekadar jalannya, dan dibalas-Nya kepadanya sekadar perbuatannya yang jahat. Tatkala lagi dalam rahim ibunya dipegangnya saudaranya pada tumitnya, tetapi pada masa gagahnya berlakulah ia dengan Allah seperti hulubalang. Bahkan, berlakulah ia dengan Malaekat itu seperti seorang hulubalang, sehingga ia menang, serta menangislah ia dan dipintanya doa; maka di Bait-el juga didapatinya akan Dia dan Iapun berfirmanlah kepada kami. Maka oleh Tuhan, Allah serwa sekalian alam, oleh Tuhan dikaruniakan kepadanya suatu nama peringatan. Maka sebab itu hendaklah engkau bertobat kepada Allahmu; peliharakanlah olehmu kebajikan dan kebenaran dan haraplah senantiasa pada Allahmu. Maka Efrayim itu seorang orang Kanani, pada tangannya adalah neraca penipu, dan berbuat aniaya itulah kesukaannya. Kendatilah, maka berkata juga Efrayim demikian: Jikalau aku sudah jadi kaya, maka barang yang telah kuperoleh itu juga aku punya, dan dalam segala sesuatu yang telah kuperoleh dengan pekerjaanku itu tiada didapati orang akan barang yang salah, yang patut dihukum seperti dosa. Maka dalam itupun Aku juga Tuhan, Allahmu, mulai dari pada negeri Mesir, dan Aku mendudukkan kamu di dalam kemah, seperti lagi pada hari raya itu. Dan Akupun berfirman kepadamu dengan lidah segala nabi, bahkan, Aku sudah memperbanyakkan khayal, dan dengan lidah segala nabipun Kuberitahu beberapa ibarat kepada mereka itu. Jikalau Gilead itu tempat kedudukan fusuk, maka di Gilgal juga diperbuat jahat belaka! Mereka itu sudah mempersembahkan korban kepada lembu jantan, dan lagi segala mezbah mereka itu jadi seperti timbunan batu dan kersik di dalam alur-aluran bendang. Lagipun Yakub sudah lari ke padang Aram dan Israelpun diperhambakan karena sebab seorang perempuan dan karena seorang perempuanpun ia sudah jadi gembala kambing. Tetapi oleh seorang nabi juga sudah Tuhan hantar akan Israel keluar dari Mesir dan oleh seorang nabi juga iapun digembalakan! Bahwa Efrayim sudah membangkitkan murka-Nya amat sangat, sebab itu salah darahnya tertanggunglah atasnya; maka Huapun akan membalas kepadanya segala kecelaannya. Tatkala Efrayim lagi berkata dengan bahasa budak-budak, maka ia ditinggikan amat di antara orang Israel; tetapi setelah ia bersalah dengan Baal matilah ia. Maka sekarang dipertambahkannya pula dengan dosa, di perbuatkannya patung tuangan akan dirinya dari pada peraknya, sekadar akal yang ada padanya, semuanya patung perbuatan tukang yang pandai; maka patut kata orang akan halnya demikian: Barangsiapa yang berbakti kepada lembu muda, tak dapat tiada ia mempersembahkan manusia kelak akan korban! Maka sebab itu sekarang mereka itu seperti sebuah awan pada waktu fajar dan seperti air embun pada pagi hari, yang lenyap seperti sekam, yang diterbangkan oleh angin ribut dari tempat pengirik dan seperti asap, yang naik dari dalam lubang dapur. Kendatilah, maka Aku juga Allahmu, yaitu mulai dari pada Mesir, dan kecuali Aku tiada kamu mengetahui Allah; kecuali Aku tiadalah penolong padamu! Bahwa Aku sudah memeliharakan kamu di padang Tiah, di tanah yang panas sangat. Setelah sudah mereka itu digembalakan dan dikenyangkan, maka jemulah mereka itu dan hatinyapun menjadi tinggi, sebab itu dilupakannya Aku. Maka sebab itu juga Aku jadi baginya seperti singa. Aku mengintai seperti harimau kumbang di jalan. Aku menerkam kepadanya seperti beruang betina yang kehilangan anaknya, dan Kusentak hatinya dari dalam dadanya; pada masa itu Aku makan habis akan mereka itu selaku singa betina, dan segala margasatwa di padangpun mencarik-cariklah mereka itu. Maka ia itu sudah membinasakan dikau, hai Israel! karena hanya dalam Aku adalah pertolongan kamu. Di manakah sekarang rajamu? baiklah dipeliharakannya kamu dalam segala kepicikanmu! di mana gerangan segala hakimmu, yang telah katamu kepadanya: Berikanlah akan kami raja dan penghulu! Maka Akupun sudah memberikan seorang raja kepadamu dengan murka-Ku, dan Kulalukan dia pula dengan geram-Ku. Bahwa kejahatan Efrayim sudah dikarang seperti permata, dan dosanyapun ditaruh seperti mata benda. Penyakit datang atasnya seperti atas perempuan yang hendak beranak; bahwa ialah seperti anak yang tiada berbudi, apabila genaplah harinya tiada diberinya dirinya diperanakkan. Dari pada kuasa neraka dapat Kuluputkan dia dan dari pada kematian dapat Kutebus dia. Hai maut! di manakah bisamu? hai neraka! di manakah kebinasaanmu? Bahwa sesal itu terlindung dari pada mata-Ku. Tegal begitu subur tubuhnya di antara segala saudaranya, maka akan datang kelak suatu angin timur yang menghanguskan, suatu angin dari pada Tuhan akan datang dari padang belantara, yang mengeringkan pancarannya dan menghabiskan mata airnya; maka ia itu akan menjarah segala harta bendanya dan merampas segala serba rumah yang indah-indah. Bahwa Samaria sudah tenggelam dalam salah, karena ia sudah mendurhaka kepada Allahnya; mereka itu akan rebah mati dimakan pedang, segala kanak-kanak penyusu mereka itu akan dihancurkan dan segala perempuan yang mengandung itu akan dibelah perutnya. Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, karena oleh salahmu juga sudah engkau jatuh. Bawalah akan perkataanmu apabila engkau bertobat kepada Tuhan; katakanlah kepadanya: Angkatlah kiranya segala salah dan karuniakanlah kepada kami segala perkara yang baik; maka kamipun akan mempersembahkan buah mulut kami kepadamu seperti lembu muda akan korban syukur. Bahwa tiada lagi Asyur akan pertolongan kami; tiada lagi kami hendak mengendarai kuda, dan tiada lagi akan kami katakan: Ya Allahku! kepada perbuatan tangan kami, karena sesungguhnya pada-Mu juga anak piatu boleh mendapat belas kasihan. Bahwa Aku akan menyembuhkan mereka itu dari pada sesatannya; Aku akan mengasihi mereka itu dengan segenap hati-Ku; karena murka-Ku sudah undur dari padanya. Bahwa Aku jadi bagi Israel akan air embun, dan iapun akan berbunga seperti bakung, dan akarnyapun akan menjalar seperti di Libanon. Segala taruknya akan merambat ke mana-mana dan kemuliaannya akan seperti pohon zait dan harum baunya seperti bau Libanon. Mereka itu akan kembali dan duduk di bawah naungnya; orang akan melihat bendang gandum itu hidup pula dan mereka itu akan berbunga seperti pokok anggur yang harum baunya seperti bau anggur Libanon. Hai Efrayim, apakah lagi perkara-Ku dengan berhala? bahwa Aku meluluskan permintaan doamu dan menilik kepadanya; bahwa Aku ini seperti pohon senobar yang hijau, oleh-Ku juga adalah buah padamu selalu. Siapa gerangan bijak? hendaklah diperhatikannya sekalian ini! siapa gerangan berbudi? hendaklah diketahuinya akan ini, bahwa segala jalan Tuhan betul adanya dan orang yang benar itu menjalani dia, tetapi orang yang durhaka itu akan tergelincuh dan jatuh padanya. Bahwa inilah firman Tuhan yang telah datang kepada Yoel bin Petuil. Dengarlah olehmu ini, hai segala tua-tua! berilah telinga, hai segala orang isi negeri! kalau sudah jadi barang yang demikian ini pada zamanmu atau pada zaman nenek moyang kamu? Ceriterakanlah hal itu kepada anak-anakmu dan hendaklah anak-anakmupun menceriterakan dia kepada anak-anaknya dan anak-anak mereka itu pula kepada gilir orang yang lain. Barang yang ditinggalkan oleh ulat sentadu itu sudah dimakan oleh belalang, dan barang yang ditinggalkan oleh belalang itu sudah dimakan oleh keridik dan barang yang ditinggalkan oleh keridik itu sudah dimakan oleh riang-riang. Jagalah kamu, hai orang pemabuk; tangislah dan raunglah, hai kamu sekalian yang peminum air anggur, sebab air anggur baharu itu sudah putus dari pada mulutmu. Karena suatu bangsa sudah berangkat akan mendatangi tanahku, bangsa yang besar dan tiada tepermanai banyaknya; giginya bagaikan gigi singa dan mereka itu bertaring seperti singa betina. Sudah digundulkannya pokok anggurku dan tunggul mati pokok araku; sudah dikulitinya dan ditumbangkannya sekali-kali, dan cabang-cabangnya sudah putih. Hendaklah orang berkabung seperti pengantin muda yang berpakaikan kain perkabungan karena tunangan pada masa mudanya. Bahwa persembahan makanan dan persembahan minuman sudah putus dari pada rumah Tuhan, dan segala imam, hamba-hamba Tuhan itu, berdukacita hatinya. Rusaklah sudah bendang, murunglah tanah, karena gandum itu binasa dan air anggur baharu sudah kering dan pohon zaitpun sudah layu. Malulah segala orang berhuma dan raunglah segala tukang kebun anggur sebab gandum dan syeir, karena hasil tanah itu sudah hilang. Bahwa pokok anggur itu sudah kering dan pokok ara sudah layu dan pokok delima dan pokok kurma dan pokok limau; segala pohon di padangpun sudah layu; demikianpun layulah sudah kesukaan segala anak Adam. Ikatlah pinggangmu dan rataplah, hai segala imam! tangislah, hai segala khadim mezbah! masuklah dan bermalamlah dengan berpakaikan kain karung, hai segala hamba Allahku! karena persembahan makanan dan persembahan minuman sudah ditegahkan dari pada rumah Allahmu. Sucikanlah suatu hari puasa, serukanlah suatu hari larangan, himpunkanlah segala tua-tua dengan segala orang isi negeri dalam rumah Tuhan, Allahmu, dan berseru-serulah kepada Tuhan. Wah, bagaimana hari itu! niscaya hari Tuhan adalah hampir; maka datanglah ia seperti suatu kebinasaan dari pada pihak Yang Mahakuasa! Bukankah segala makanan sudah putus dari hadapan mata kita? kesukaan dan keramaian dari pada rumah Allah kita? Bahwa segala biji-bijian sudah jadi busuk di bawah gumpal tanahnya, segala peluburpun sudah rusak, segala jelapangpun sudah dirombak, karena habislah segala gandum sudah layur. Wah, bagaimana berkeluh kesah segala binatang jinak; segala kawan lembu sudah bingung, karena tiadalah tempat rumput baginya, dan lagi segala kawan kambing dombapun sudah binasa. Kepada-Mu juga, ya Tuhan! berserulah aku; karena api sudah makan habis akan segala kandang kambing yang di gurun, dan nyala apipun sudah menyalakan segala pohon kayu yang di padang. Lagipun segala margasatwa di padang berteriaklah kepada-Mu, karena kekeringanlah segala aliran air dan apipun sudah makan habis akan segala kandang kambing yang di padang itu. Tiuplah olehmu nafiri di Sion dan bersoraklah di atas bukit kesucian-Ku; hendaklah segala orang isi negeri gementar, karena datanglah hari Tuhan, karena hampirlah ia. Yaitu suatu hari yang gelap-gulita, suatu hari yang berawan-awan dan kegelapan malam! Maka seperti fajar merekah meliputi gunung-gunung, demikianlah suatu bangsa yang besar dan kuat, sebagainya belum pernah ada dari awal zaman, dan tiada pula akan ada pada kemudian hari selagi ada peridaran bumi ini! Di hadapannya adalah suatu api makan selalu dan di belakangnya nyala api menghanguskan; di hadapan mereka itu adalah tanah seperti tanah Eden dan di belakangnya adalah gurun kebinasaan, sehingga satupun tiada dapat luput dari padanya. Seperti rupa kuda, demikianlah rupanya dan seperti orang berkuda, demikianlah pantasnya. Seperti bunyi beberapa rata di atas kemuncak gunung-gunung, demikianlah bunyi lompat mereka itu; seperti keretak bunyi nyala api apabila dimakannya jerami; seperti suatu bangsa kuat yang lengkap akan berperang. Dari hadapannya segala bangsa akan dalam penyakit dan muka segala orangpun suramlah cahayanya. Seperti orang hulubalang mereka itu berlari-larian datang; seperti orang perang mereka itu menaiki dewala; masing-masingnya tampil ke hadapan pada jalannya dan tiada mereka itu menyimpang dari pada jalannya. Tiada mereka itu menyesakkan seorang akan seorang, masing-masingnya langsung pada jalannya sendiri; bahkan, mereka itu menempuh kepada tombak yang teradak, maka tiada pecah ikatan perangnya. Mereka itu berpusing ke sana ke mari dalam negeri dan berjalan di atas dewala; mereka itu naik ke dalam rumah-rumah dan masuk dari pada tingkap selaku orang pencuri. Dari sebab itu bergempalah bumi dan gentarlah segala langit; matahari dan bulanpun jadilah hitam, dan segala bintangpun padamlah cahayanya. Maka dinyaringkanlah Tuhan bunyi suara-Nya di hadapan tentara-Nya; bagaimana amat besar tentara-Nya itu, bagaimana kuat Ia dalam melakukan firman-Nya! Bahkan, besarlah hari Tuhan dan amat sangat hebat; entah siapa dapat menderita dia itu? Tetapi sekarang juga firman Tuhan demikian: Tobatlah kamu kepada-Ku dengan segenap hatimu serta dengan puasa dan dengan tangis dan ratap. Koyakkanlah hatimu, jangan pakaianmu; tobatlah kepada Tuhan, Allahmu, karena Ialah amat mengasihani dan rahmani dan panjang sabar dan besarlah kemurahan-Nya dan bersesallah Ia akan jahat itu. Siapa tahu? mudah-mudahan Ia kembali dan bersesal, dan ditinggalkan-Nya suatu berkat di belakang-Nya akan persembahan makanan dan persembahan minuman bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah olehmu nafiri di Sion, sucikanlah suatu puasa! serukanlah suatu hari larangan! Himpunkanlah orang banyak itu, sucikanlah sidang, kumpulkanlah segala tua-tua! himpunkanlah segala anak-anak dan segala anak penyusu juga; hendaklah mempelai keluar dari dalam bilik bersekatnya dan pengantinpun dari dalam pelaminnya! Hendaklah segala imam, yaitu khadim Tuhanpun, menangis antara serambi yang di hadapan dengan mezbah, sambil sembahnya: Ya Tuhan! sayangkan apalah umat-Mu, jangan bahagian-Mu pusaka Kauserahkan akan dicuca, sehingga orang kafir mengambil suatu perbahasaan akan halnya! mengapa di antara segala bangsa maka orang akan berkata demikian: Di manakah Allah mereka itu? Maka Tuhan juga gairahlah akan hal tanah-Nya dan Iapun sayang akan umat-Nya! Maka sahutlah Tuhan dan berfirmanlah Ia kepada umat-Nya: Bahwasanya Aku mengembalikan kepada kamu gandum dan air anggur baharu dan minyak, sehingga kamu kenyang dengan dia, dan tiada kamu Kuserahkan pula kepada segala orang kafir akan dicucakan. Maka yang berjalan ke utara itu akan Kujauhkan dari padamu, dan Kuhalaukan dia kepada suatu tanah yang kering dan sunyi; hulunya ke laut masyrik dan tutupnya ke laut magrib, maka bau busuknya akan naik dan bau kotornya akan meruap. Demikianlah Iapun akan melakukan perbuatan yang besar-besar. Janganlah engkau takut, hai tanah! hendaklah engkau bersukacita dan bergemar karena Tuhanpun melakukan perbuatan yang besar-besar! Janganlah kamu takut, hai segala margasatwa di padang; bahwa segala tempat rumput di padang akan bertunas muda, dan segala pokokpun akan berbuah-buah pula dan pokok ara dan pokok anggurpun akan memberi hasilnya. Maka segala bani Sion akan bersukacita dan bergemar akan Tuhan, Allahnya; karena Iapun akan mengaruniakan kepadanya hujan awal betul pada musimnya, bahkan, Iapun akan menurunkan kepadamu hujan lebat dengan limpahnya, baik hujan awal baik hujan akhir, seperti dahulu. Maka segala pelubur akan penuh dengan gandum, dan segala apitan akan berkelimpahan air anggur baharu dan minyak. Maka Aku akan memberi kepadamu gantinya hasil segala tahun yang sudah dimakan habis oleh belalang dan keridik dan riang-riang dan sentadu, yaitu tentara-Ku besar yang telah Kusuruhkan kepadamu. Maka kamu akan makan dengan limpah dan sampai kenyang dan kamu akan memuji-muji nama Tuhan, Allahmu, yang sudah mengadakan beberapa ajaib bagi kamu, maka umat-Kupun tiada akan dipermalukan sampai selama-lamanya! Pada masa itu akan diketahui olehmu, bahwa Aku ini di tengah-tengah orang Israel dan Aku ini, Tuhan, Allahmu, tiadalah lain pula; maka umat-Ku tiada akan mendapat malu sampai selama-lamanya. Maka kemudian dari pada itu akan jadi, bahwa Aku mencurahkan Roh-Ku kepada segala manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat dan orang tua-tuamu akan bermimpi, dan orang terunamu akan melihat beberapa khayal; bahkan, kepada hamba laki-laki dan perempuan juga akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari itu. Dan Aku akan mengadakan beberapa tanda ajaib di langit dan di atas bumi, darah dan api dan beberapa tiang asap. Maka matahari akan berubah menjadi gelap dan bumipun menjadi darah dahulu dari pada datang hari Tuhan yang besar dan hebat itu! Maka akan jadi, bahwa barangsiapa yang akan menyebut nama Tuhan ia itu akan terpelihara; karena di atas bukit Sion dan di Yeruzalem orang akan dapat luput, setuju dengan firman Tuhan; demikianpun segala orang yang tinggal, yang akan dipanggil oleh Tuhan. Tetapi sesungguhnya pada hari itu dan pada masa itu, apabila Aku mengembalikan segala orang Yehuda dan orang Yeruzalem yang tertawan itu, pada masa itu akan Kuhimpunkan segala orang kafir dan Kubawa akan mereka itu turun ke lembah Yosafat dan di sana Aku melakukan hukum atas mereka itu oleh karena umat-Ku dan bahagian-Ku pusaka, yaitu orang Israel, yang sudah dicerai-beraikannya di antara segala bangsa dan dibahagi-bahagikannya tanah-Ku, dan dibuangnya undi atas umat-Ku dan diberinya seorang budak laki-laki karena seorang sundal dan dijualnya seorang anak dara karena air anggur secawan! Dan lagi apakah perkara-Ku dengan kamu, hai Tsur dan Sidon dan segala jajahan Filistin? Adakah barang perdakwaanmu atas-Ku? Bahwa sesungguhnya segala jahat yang kamu reka akan Daku itu dengan segera dan dengan sekonyong-konyong Kubalas kepada kepalamu kelak. Bahwa kamu sudah mengambil emas perak-Ku, dan segala mata benda-Ku yang indah-indah itu sudah kamu bawa masuk ke dalam kuilmu. Maka bani Yehuda dan bani Yeruzalem sudah kamu jual kepada bani Yunani, hendak menjauhkan mereka itu dari pada tepi tanahmu. Bahwasanya Aku kelak mendatangkan mereka itu dari tiap-tiap tempat yang kamu sudah menjual mereka itu, dan balasanmu akan Kukembalikan kepada kepalamu. Dan Aku akan menjual anak-anakmu laki-laki dan perempuan kepada bani Yehuda, yang akan menjual dia pula kepada orang Syeba, suatu bangsa yang jauh negerinya. Bahwa sesungguhnya demikianlah firman Tuhan! Serukanlah ini di antara segala orang kafir: Berlengkaplah kamu akan berperang; jagakanlah segala pahlawan; hendaklah mereka itu datang hampir, hendaklah berjalan segala laskar. Tempakanlah olehmu segala cangkulmu jadi pedang dan segala sabitmu jadi mata lembing; hendaklah orang lemah juga mengaku dirinya pahlawan. Berkerumunlah kamu bersama-sama, hai bangsa dari pada segala pihak, berhimpunlah kamu; maka di sanapun Tuhan akan merebahkan segala pahlawanmu. Biarlah segala bangsa itu bangkit lalu berangkat ke lembah Yosafat, maka di sana akan Aku duduk menghukumkan segala bangsa dari segala pihak. Suruhkanlah penyabit, karena segala buah-buahnya sudah masak; marilah, pijaklah apitan anggur, karena penuhlah ia, dan segala tempat air anggurpun sebaklah! Besarlah, besarlah juga kejahatan mereka itu. Berkelompok-kelompok mereka itu terhantar di lembah gulung pengirikan, karena hampirlah hari Tuhan di lembah gulung pengirikan itu. Bahwa matahari dan bulan menjadi gelap dan cahaya segala bintangpun padamlah! Karena Tuhanpun menderu dari dalam Sion, dinyaringkan-Nyalah suara-Nya dari dalam Yeruzalem, sehingga tergoncanglah langit dan bumi; tetapi bagi umat-Nya Tuhan juga akan suatu perlindungan dan akan kuat bagi bani Israel. Maka akan diketahui olehmu kelak, bahwa Aku ini Tuhan, Allahmu, yang diam di Sion, di atas bukit kesucian-Ku, dan Yeruzalempun bagi-Ku akan tempat kesucian-Ku, dan orang keluaranpun tiada lagi akan memijak-mijak dia. Maka akan jadi pada hari itu juga, bahwa segala gunung meniriskan air anggur manis dan segala bukitpun mengalirkan air susu, dan segala sungai Yehuda akan berkelimpahan airnya dan sebuah mata air akan berpancar dari dalam rumah Tuhan akan membasahkan lembah Sitim. Maka Mesir akan kebinasaan dan Edompun akan jadi gurun yang sunyi senyap, oleh karena penggagahan yang dilakukannya atas bani Yehuda, yang di tanahnya mereka itu sudah menumpahkan darah yang suci dari pada salah. Tetapi Yehuda akan kekal pada selama-lamanya dan Yeruzalempun tetap turun-temurun. Dan Aku akan membalas darahnya, yang belum Kubalas, dan Tuhanpun akan diam di Sion! Bahwa inilah perkataan Amos, seorang dari pada segala gembala Tekoa, barang yang telah dilihatnya akan hal Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas, raja Israel, dua tahun dahulu dari pada gempa bumi itu. Demikianlah sabda-Nya: Bahwa Tuhanpun menderu dari dalam Sion, diperdengarkan-Nya bunyi suara-Nya dari dalam Yeruzalem; sehingga murunglah segala pondok gembala dan layulah kemuncak Karmel. Demikianlah firman Tuhan: Oleh karena tiga salahnya Damsyik, bahkan, oleh karena empat tiada akan Kujauhkan itu; sebab telah diiriknya orang Gilead dengan gulungan besi. Maka sebab itu Aku akan mengirimkan suatu api ke dalam istana Hazael, yang makan habis kelak akan segala maligai Benhadad! Dan Aku akan memecahkan segala kancing Damsyik dan membinasakan segala orang penduduk dari dalam lembah On, dan segala orang yang bertongkat dari dalam Bait-Eden, dan segala orang Syam akan dipindahkan ke Kir dengan tertawan; demikianlah firman Tuhan. Dan lagi firman Tuhan demikian: Oleh karena tiga salahnya Gaza, bahkan, oleh karena empat tiada Kujauhkan itu; sebab telah dilakukannya seperti orang tawanan dan diserahkannya kepada Edom segala orang yang sudah menyerahkan dirinya dengan janji. Maka sebab itu akan Kukirim kelak suatu api ke dalam pagar tembok Gaza, yang makan habis akan segala maligainya. Dan Kutumpas kelak segala orang isi dari dalam Asdod dan segala orang yang bertongkat dari dalam Askelon; dan berturut-turut Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Ekeron dan sisa orang Filistin akan binasa kelak, demikianlah firman Hua Tuhan! Dan lagi firman Tuhan demikian: Oleh karena tiga salahnya Tsur, bahkan, oleh karena empat tiada Kujauhkan itu; sebab telah diserahkannya kepada tangan Edom akan orang yang sudah menyerahkan dirinya dengan janji dan tiada mereka itu teringat akan perjanjian saudara dengan saudara. Maka sebab itu Aku akan mengirimkan suatu api ke dalam pagar tembok Tsur, yang makan habis kelak akan segala maligainya. Demikianlah firman Tuhan: Oleh karena tiga salahnya Edom, bahkan, oleh karena empat tiada Kujauhkan itu; sebab telah diusirnya akan saudaranya dengan pedang dan diputuskannya belas kasihannya, dan sebab amarahnya mencarik-carik selalu dan geramnyapun senantiasa bergelora. Maka sebab itu Aku akan mengirimkan suatu api ke dalam Teman, yang makan habis kelak akan segala maligai Bozra. Demikianlah firman Tuhan: Oleh karena tiga salahnya bani Ammon, bahkan, oleh karena empat tiada Kujauhkan itu; sebab telah dibelahkannya perut perempuan Gilead yang bunting, hendak meluaskan perhinggaan tanahnya. Maka sebab itu Aku akan menyalakan suatu api di sebelah dalam pagar tembok Raba, yang makan habis akan segala maligainya; dengan tempik sorak pada masa perang dan dengan ribut pada masa puting beliung. Maka Malkham akan dibawa dengan tertawan, baik ia baik segala penghulunyapun bersama-sama, demikianlah firman Tuhan! Dan lagi demikianlah firman Tuhan: Oleh karena tiga salahnya Moab, bahkan, oleh karena empat tiada Kujauhkan itu; sebab telah dibakarnya tulang-tulang raja Edom menjadi kapur. Maka sebab itu Aku akan mengirimkan suatu api ke dalam Moab, yang makan habis akan segala maligai Keriot; maka Moab akan mati dalam pergaduhan besar dengan tempik sorak pedang dan dengan bunyi nafiri. Maka Aku akan menumpas segala hakim dari antaranya dan membunuh segala penghulunyapun sertanya, demikianlah firman Tuhan! Dan lagi firman Tuhan demikian: Oleh karena tiga salahnya Yehuda, bahkan, oleh karena empat tiada Kujauhkan itu; sebab telah dicelakannya taurat Tuhan dan tiada dipeliharakannya segala hukum-Nya, dan mereka itu disesatkan oleh dustanya, yang telah diturut oleh nenek moyangnyapun. Maka sebab itu Aku akan mengirimkan suatu api ke dalam Yehuda, yang makan habis kelak akan segala maligai Yeruzalem. Dan lagi demikianlah firman Tuhan: Oleh karena tiga salahnya Israel, bahkan, oleh karena empat tiada Kujauhkan itu; sebab dijualnya orang yang tiada bersalah karena uang dan orang yang miskin karena kasut sepasang. Yang terlalu ingin sekali akan kepala orang papa tertudung dengan abu dan yang memutar balikkan perkara orang yang lemah; maka baik orang tua baik orang muda pergi mendapatkan perempuan petenung akan menghinakan nama-Ku yang suci itu. Dan lagi mereka itu berbaringkan dirinya di atas pakaian gadaian pada sisi tiap-tiap mezbah, dan mereka itu minum air anggur orang yang kena denda di dalam rumah berhalanya. Kendatilah, maka Aku juga sudah menumpas orang Amori dari hadapannya, yang setinggi pohon araz dan sekuat pohon jati, tetapi Aku sudah membinasakan buahnya dari atas dan akar-akarnyapun dari bawah. Dan lagi Aku juga yang sudah menghantar akan kamu keluar dari negeri Mesir dan memimpin kamu dalam padang tiah empat puluh tahun lamanya, sampai kamu sudah mengambil tanah orang Amori itu akan milikmu pusaka. Maka dari pada anakmu laki-laki sudah Kuangkat akan nabi-nabi dan dari pada orang terunamupun akan orang nazir. Adakah sekalian ini satupun tiada adanya, hai bani Israel! demikianlah firman Tuhan. Tetapi akan orang nazir itu kamu sudah memberi minum air anggur dan kepada nabi-nabi itu kamu suruh begini: Jangan kamu bernubuat! Bahwasanya Aku akan menindih kamu selaku penggeretan yang sarat menindih berkas-berkas gandum. Sehingga yang pantas sekali tiada dapat lari berlepas, dan yang kuat sekali tiada dapat menggunakan kuatnya, dan yang pahlawan sekali tiada dapat meluputkan jiwanya. Dan lagi orang yang memegang busur panahpun tiada dapat tahan berdiri, dan yang pantas kakinyapun tiada dapat berlepas dirinya, dan yang mengendarai kudapun tiada dapat meluputkan jiwanya. Dan yang berani sekali hatinya di antara segala pahlawanpun akan lari dengan telanjangnya pada hari itu, demikianlah firman Tuhan! Dengarlah olehmu firman ini, yang dikatakan Tuhan akan halmu, hai bani Israel! akan hal segenap bangsa yang sudah Kuhantar keluar dari negeri Mesir, firman-Ku: Dari pada segala bangsa yang di atas bumi hanya kamu yang sudah Kukenal, maka sebab itu juga Aku akan membalas kepadamu segala kejahatanmu. Bolehkah dua orang berjalan bersama-sama, jikalau tiada seorang serta dengan seorang. Bolehkah singa mengaum-aum di dalam hutan, jikalau tiada mangsanya? Adakah singa muda menyaringkan suaranya dari dalam guanya, jikalau tiada diterkamnya barang sesuatu? Bolehkah burung gugur ke bumi sebab kena jerat, jikalau tiada dipasang jerat akan dia? Adakah orang memungut jerat dari atas bumi jikalau satupun tiada ditangkapnya? Jikalau ditiup nafiri di dalam negeri, masakan tiada gemetar orang isinya; bolehkah negeri kena celaka, jikalau tiada dengan kehendak Tuhan? Sahaja Tuhan Hua tiada melakukan barang suatu perkara, sebelum dinyatakannya rahasianya kepada hambanya, yaitu segala nabi-nabi. Bahwa singa sudah mengaum-aum, siapa gerangan tiada takut? bahwa Tuhan Hua sudah berfirman, siapa gerangan tiada bernubuat? Perdengarkanlah ini di dalam segala maligai yang di Asdod, dan di dalam segala istana di negeri Mesir, katakanlah olehmu: Berhimpunlah kamu di atas pegunungan Samaria dan lihatlah gempar besar di tengah-tengahnya dan segala aniaya yang di dalamnya! Karena tiada lagi diketahuinya berbuat barang yang betul, demikianlah firman Tuhan; mereka itu yang mengumpulkan harta benda dalam maligainya dengan pengagah dan perampas. Maka sebab itu firman Tuhan demikian: Bahwa musuh dalam negerimu dari segala tempat keliling, ia itu akan merobohkan kelak segala kuatmu ke bumi, sehingga kamu tiada lagi, dan segala maligaimu kelak dijarahi. Demikianlah firman Tuhan: Seperti kalau seorang gembala menyentak dari pada mulut singa barang dua batang tulang betis atau sekerat telinga, begitulah bani Israel yang duduk di Samaria itupun akan disentak pada penjuru tempat tidur dan pada peraduan. Dengarlah olehmu dan jadilah saksi di dalam rumah Yakub, demikianlah firman Tuhan Hua, Allah serwa sekalian alam: Bahwa apabila Aku membalas segala kejahatan orang Israel, pada masa itu juga Aku akan membalas kepada segala mezbah Bait-el; maka segala tanduk mezbah itu akan dipatahkan, lalu gugur ke bumi. Pada masa itu Aku merobohkan baik balai kambang baik balai peranginan, dan Aku membinasakan kelak segala maligai yang dari pada gading, dan tiada akan lagi rumah besar-besar, demikianlah firman Tuhan! Dengarlah olehmu firman ini, hai kamu lembu Bazan, yang di atas gunung Samaria! yang menganiayakan orang miskin dan memijak-mijak orang papa, dan yang berkata kepada tuan-tuanmu: Berilah supaya kami minum! Maka Tuhan Hua sudah bersumpah demi kesucian-Nya, bahwasanya akan datang atasmu hari, apabila dihalaukannya kamu dengan onak dan orangmu yang lagi tinggal dengan duri yang melukai. Demikian kamu akan keluar tercarik-carik, berpecah-pecah ke sana ke mari, dan kamu akan dihela kepada maligai orang helat! demikianlah firman Tuhan. Pergilah kamu ke Bait-el dan raunglah di Gilgal; tambahkanlah jahat dengan jahat dan bawalah akan persembahanmu pada sebilang pagi dan perpuluhanmu pada tiap-tiap tiga hari. Pasanglah persembahan puji-pujian dengan kemenyan dan roti berkhamirpun sertanya; dan serantakanlah, persembahan yang dari ridla hati, biarlah tiap-tiap orang mendengarnya, karena ia itulah kehendakmu, hai bani Israel! demikianlah firman Tuhan Hua! Maka sebab itu juga Aku sudah memberi kepadamu keperesihan gigi dalam segala negerimu dan kekurangan makan dalam segala tempat kedudukanmu, tetapi tiada juga kamu bertobat kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan. Tambahan pula Aku sudah menahankan hujan dari pada kamu, tatkala lagi tiga bulan dahulu dari pada musim menuai; maka Aku menurunkan hujan kepada sebuah negeri, tetapi kepada sebuah negeri yang lain tiada Kuturunkan hujan, maka sepenggal tanah dihujani dan sepenggal yang lain keringlah oleh sebab tiada dihujani. Maka dari pada dua tiga buah negeri mengembaralah orang ke sebuah negeri hendak minum air, tetapi tiada orang puas; maka tiada juga kamu bertobat kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan. Bahwa kamu sudah Kupalu dengan kelayuran dan dengan untutan; segala kebunmu dan pokok anggurmu dan pokok aramu dan pokok zaitmu sudah dimakan habis oleh sentadu; maka tiada juga kamu bertobat kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan! Bahwa Aku sudah menyuruhkan bala sampar di antara kamu seperti di Mesir, Aku sudah membunuh segala orang terunamu dengan pedang dan Kusuruh segala kudamu dibawa dengan tertangkap, dan bau busuk dari pada segala balatentaramu sudah Kuberi naik sampai ke dalam hidungmu, maka tiada juga kamu bertobat kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan. Bahwa Aku sudah membongkar kamu seperti tatkala dibongkar Allah akan Sodom dan Gomorah, sehingga kamu seperti puntung yang direbut dari dalam nyala api; maka tiada juga kamu bertobat kepada-Ku, demikian firman Tuhan! Maka sebab itu Aku akan berbuat kepadamu demikian, hai orang Israel! maka sebab Aku akan berbuat kepadamu demikian, hai orang Israel, hendaklah kamu sedia akan bertemu dengan Allahmu. Bahwa sesungguhnya Tuhan yang merupakan segala gunung dan yang menjadikan angin, dan yang memberitahu kepada manusia segala kepikiran hatinya, dan yang mengadakan bahwa fajarpun menjadi gelap dan yang menjejak segala tempat tinggi di atas bumi; maka Tuhan, Allah semesta alam sekalian, itulah nama-Nya. Dengarlah olehmu bunyi sebiji ratap ini, yang kuangkat atas kamu, hai bangsa Israel! Bahwa puteri Israel sudah jatuh, tiada dapat ia bangun pula; ia sudah tercampak kepada tanahnya, seorangpun tiada yang mengangkat akan dia. Karena demikianlah firman Tuhan Hua: Adapun orang isi negeri yang keluar beribu, itu akan tinggal seratus, dan yang keluar beratus, itu akan tinggal sepuluh di antara bangsa Israel. Maka sebab itu firman Tuhan kepada bangsa Israel demikian: Caharilah Aku dan hiduplah. Tetapi jangan kamu cahari Bait-el dan jangan pergi ke Gilgal dan jangan berangkat ke Birsyeba! karena sesungguhnya orang Gilgal akan dipindahkan dengan tertawan dan Bait-el akan ditiadakan. Caharilah Tuhan dan hiduplah! asal jangan Ia mendatangi bangsa Yusuf seperti api yang makan habis, sehingga seorangpun tiada yang memadamkan dia di Bait-el. Kamu yang mengubahkan insaf sehingga menjadi hia dan yang mencampak keadilan ke bumi! Adapun yang menjadikan bintang Kartika dan bintang Ed Jabar, dan yang mengubahkan bayang-bayang maut sehingga menjadi pagi hari dan yang menggelapkan siang seperti malam, dan yang memanggil naik segala air laut, lalu dicucurkannya di atas seluruh muka bumi, ia itu Hua nama-Nya. Apabila didatangkan-Nya kebinasaan atas orang yang berkuasa, lalu kota benteng yang amat kuat jadi suatu kerobohan batu. Bahwa mereka itu benci akan orang yang memutuskan hukum dengan adil di dalam pintu gerbang dan dihinakannya orang yang berkata dengan sebenarnya. Maka sebab kamu memijak-mijak orang miskin dan mengambil hadiah dari pada orang yang tiada bersalah, jikalau kamu membuat rumah dari pada batu pahat sekalipun, tiada juga kamu akan duduk di dalamnya; jikalau kamu sudah menanam pokok anggur yang amat indah-indah sekalipun, tiada juga kamu akan minum air anggurnya! Karena Kuketahui bagaimana besar segala kejahatanmu dan bagaimana amat banyak segala dosamu; kamu yang memijak-mijak orang yang benar dan menerima suap dan kamu enggan membenarkan hal orang miskin di dalam pintu gerbang. Maka sebab itu pada masa ini orang yang berakal itu berdiam dirinya, karena masa ini jahat adanya. Tuntutilah barang yang baik, jangan barang yang jahat, supaya kamu boleh hidup, supaya dengan demikian Tuhan, Allah serwa sekalian alam, boleh serta dengan kamu, seperti katamu itu. Bencilah akan yang jahat, kasihlah akan yang baik, biarlah keadilan ditetapkan dalam pintu gerbang, supaya dikasihani Tuhan, Allah serwa sekalian alam, akan sisa Yusuf itu. Sebab itu, demikianlah firman Tuhan, Allah serwa sekalian alam, yaitu Tuhan: Pada segala lorong akan ada peratap dan dalam segala kampung akan orang berkata demikian: Aduh! Aduh, dan dipanggilnya orang dusun akan menangis dan orang yang tahu akan meratap. Bahkan, di dalam segala kebun anggurpun akan ada ratap; apabila Aku berjalan terus dari tengah-tengah kamu, demikianlah firman Tuhan. Wai bagi mereka yang rindukan hari Tuhan itu! apakah akan hari Tuhan itu kepadamu? ia itu gelap, bukannya terang. Seperti orang lari dari hadapan singa lalu diterkam oleh beruang, maka pulang juga ia dengan selamat, lalu bersandar dengan tangannya pada dinding, maka seekor ular memagut dia! Bukankah hari Tuhan itu akan gelap dan tiada terang? bahkan, kegelapan ia sehingga tiadalah terang padanya. Bahwa Aku benci dan jemu akan segala masa rayamu; tiada Aku suka mencium bau segala hari laranganmu. Bahkan jikalau kamu mempersembahkan kepada-Ku korban bakaran atau persembahan makanan sekalipun, tiada juga berkenan Aku akan dia dan tiada Aku mau melihat korban syukurmu dari pada domba jantan yang tambun. Lalukan dari pada-Ku riuh bunyi nyanyianmu; tiada Aku mau mendengar petikan kecapimu. Melainkan hendaklah insaf itu mengalir seperti air dan adalat itu seperti sungai yang deras. Iakah kamu sudah menyampaikan kepada-Ku korban dan persembahan di padang Tiah empat puluh tahun lamanya, hai bangsa Israel? Tatkala kamu mengusung kemah Molekh dan Kiun, patungmu, bintang dewatamu, yang telah kamu perbuat akan dirimu. Maka kamu juga akan Kupindahkan dengan tertawan jauh ke sebelah sana Damsyik, demikianlah firman Tuhan, yang bernama Allah semesta alam sekalian! Wai bagi orang yang senang-senang di Sion dan yang bersentosa di atas gunung Samaria! yang disebut penghulu segala bangsa dan kepadanya datang mereka yang dari pada bangsa Israel. Pergilah kamu ke Kalnai lalu lihatlah; berjalanlah dari sana ke Hamat-Raba, atau turunlah ke Gat orang Filistin; terlebih baikkah mereka itu dari pada kerajaan ini! terlebih luaskah perhinggaan mereka itu dari pada perhinggaanmu? Hai kamu yang sangkakan jauhlah hari tulah itu dan sengajakan masa kesudahan penggagahan itu! Kamu yang berbaring pada gerai gading dan berlezat dirimu di atas geta dan makan segala anak domba dari pada kawan domba itu dan segala anak lembu dari dalam kandang binatang yang tambun. Yang menyanyi disertakan bunyi dandi dan mengarang akan dirinya beberapa bunyi-bunyian seperti Daud! Yang minum air anggur dari dalam piala dan menyapukan dirinya dengan minyak yang terutama, tetapi tiada mereka itu peduli akan luka Yusuf. Maka sebab itu mereka itu juga akan berjalan dengan tertawan pada hulu segala orang yang dipindahkan dengan tertawan itu, maka kemewahan mereka itu sekalian yang lezat itu akan lalu kelak. Maka Tuhan Hua sudah bersumpah demi diri-Nya, demikianlah firman Tuhan, Allah serwa sekalian alam: Bahwa Aku jemu akan jemawa Yakub dan Aku benci akan segala maligainya, maka sebab itu Aku kelak menyerahkan negeri itu serta dengan segala isinya. Pada masa itu akan jadi, jikalau lagi tinggal sepuluh orang laki-laki di dalam sebuah rumah, maka mereka itu akan mati. Bahwa orang keluarganya atau orang yang mengerjakan mayatnya itu menghantar akan mereka itu seorang lepas seorang, maka sementara dibawanya akan mayatnya keluar dari dalam rumah seorang akan berkata kepada orang yang lagi menyelidik dalam rumah: Adakah lagi seorang? maka sahut ini: Seorangpun tiada lagi! Lalu katanya: Berdiamlah dirimu, karena demi nama Tuhan, tiada aku terderita mendengar hal ini! Karena sesungguhnya Tuhan juga berfirman dan dipalunya rumah besar itu dengan belah-belahan dan rumah kecil itu dengan celah-celahan. Bolehkah kuda berlari-lari di atas batu bukit? Bolehkah orang menenggala dengan dia seperti dengan lembu? Bahwa sesungguhnya kamu sudah mengubahkan insaf sehingga menjadi empedu dan buah keadilan menjadi hia. Hai kamu yang bersuka akan barang yang satupun tiada adanya, sedang katamu: Bukankah dengan kuasa kita maka kita sudah meninggikan tanduk kita? Karena sesungguhnya demikianlah firman Tuhan, Allah semesta alam sekalian: Aku membangkitkan lawan kamu, hai bangsa Israel! suatu bangsa yang akan memijak-mijak kamu dari pada tempat orang masuk ke Hamat sampai ke sungai yang di gurun itu. Bahwa demikianlah Tuhan Hua sudah memberi lihat aku; maka sesungguhnya diadakan-Nya beberapa berapa belalang pada mula musim awal, maka sesungguhnya adalah ia itu pada musim awal kemudian dari pada diguntingi bulu domba raja. Maka jadi apabila hampir-hampir dimakannya habis segala tumbuh-tumbuhan yang di tanah itu, maka sembahku: Ya Tuhan Hua! ampunilah kiranya! Bagaimana boleh Yakub lagi tetap berdiri, yang begitu kecil adanya? Maka bersesallah Tuhan akan hal itu, lalu firman Tuhan: Tiada akan jadi itu. Maka demikianlah diberi lihat Tuhan kepadaku: Bahwa Tuhan Hua menyuruh api melakukan hukum-Nya, maka dikeringkannya segala mata air, setelah sudah dimakannya habis dahulu segala perhumaan. Lalu sembahku: Ya Tuhan Hua, berhentilah kiranya! bagaimana boleh Yakub lagi tetap berdiri, yang begitu kecil adanya? Maka bersesallah Tuhan akan hal itu, lalu firman Tuhan Hua: Bahwa perkara ini juga tiada akan jadi. Maka demikianlah diberinya lihat aku: Bahwasanya adalah Tuhan berdiri di atas pagar tembok, yang telah diperbuat atas sipat batu duga dan adalah batu duga pada tangannya. Maka firman Tuhan kepadaku: Apakah engkau lihat, hai Amos? maka sembahku: Sebuah batu duga. Lalu firman Tuhan: Bahwasanya Aku membubuh batu duga di tengah-tengah umat-Ku Israel, tiada lagi Aku akan melalui akan dia. Melainkan segala panggung Ishak akan dibinasakan dan segala tempat suci orang Israel akan dirusakkan, dan Aku akan berbangkit melawan bangsa Yerobeam dengan pedang. Hata, maka Amasya, imam di Bait-el, menyuruhkan orang menghadap Yerobeam, raja Israel, sembahnya: Bahwa Amos sudah bermufakat hendak mendurhaka kepada tuanku di tengah-tengah bangsa Israel; maka peri segala perkataannya begitu, sehingga tiada tertahan lagi dalam negeri itu. Karena demikianlah kata Amos: Bahwa Yerobeam akan dibunuh dengan pedang dan orang Israelpun akan dipindahkan dari dalam negerinya dengan tertawan. Kemudian dari pada itu kata Amasya kepada Amos: Hai penglihat! pergilah, larilah ke tanah Yehuda, makanlah roti di sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi engkau bernubuat di Bait-el, karena ia itulah tempat kesucian baginda dan kedudukan kerajaan. Maka sahut Amos, katanya kepada Amasya: Bahwa bukannya aku ini nabi dan bukannya aku ini anak nabi, melainkan aku ini seorang gembala dan aku memungut buah ara hutan. Tetapi sudah diangkat Tuhan akan daku dari belakang kawan domba, lalu firman Tuhan kepadaku: Pergilah engkau, bernubuatlah kepada umat-Ku Israel. Maka sekarang dengarlah olehmu firman Tuhan! Bahwa katamu: Jangan engkau bernubuat atas Israel dan jangan adalah firman Allah keluar dari pada mulutmu akan hal rumah Ishak. Sebab itu firman Tuhan: Bahwa binimu akan digagahi di dalam negeri dan segala anakmu laki-laki dan perempuan akan rebah mati dimakan pedang dan tanahmupun akan dibahagi-bahagi dengan tali pengukur dan kamupun akan mati pada tanah yang najis dan sesungguhnya Israel akan dipindahkan dari dalam negerinya dengan tertawan! Arakian, maka demikianlah diberi lihat Tuhan Hua kepadaku: Bahwasanya adalah sebuah rantang berisi buah-buahan musim panas. Lalu firman-Nya: Apakah engkau lihat, hai Amos? maka sembahku: Sebuah rantang berisi buah-buahan musim panas! Maka firman Tuhan kepadaku: Bahwa kesudahan sudah sampai bagi umat-Ku Israel; tiada lagi Aku akan melalui dia. Maka pada hari itu segala nyanyian di kaabah akan berubah menjadi pengaduh, demikianlah firman Tuhan Hua, maka akan ada amat banyak bangkai orang terhantar pada segala tempat, dibuang orang akan dia diam-diam. Dengarlah olehmu ini, hai kamu yang menelan orang miskin, dan yang hendak membinasakan segala orang papa yang di dalam negeri! Katamu: Bila gerangan lalu masaraya bulan baharu, supaya boleh kita menjual gandum, akan hari Sabatpun, supaya boleh kita membukakan segala pelubur kita dengan mengecilkan efa dan membesarkan syikal dan menipu dengan neraca yang salah, supaya boleh kita menjual orang miskin karena uang dan orang papapun karena kasut sepasang, dan ganti gandum kita menjual sekam. Bahwa Tuhan sudah bersumpah dengan kemuliaan Yakub: Niscaya tiada Aku melupakan segala perbuatan mereka itu sampai selama-lamanya! Bukankah oleh karena segala perkara ini gemparlah tanah itu dan segala orang penduduknyapun berkabung? bahkan, ia itu akan tenggelam sama sekali seperti dalam sungai dan diombang-ambing dan diliputi seperti oleh sungai Mesir. Maka akan jadi pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan Hua, Aku akan mengadakan bahwa matahari masuk pada waktu lohor dan Aku menggelapkan tanah pada siang hari. Dan Aku akan mengubahkan segala masa rayamu menjadi perkabungan dan segala nyanyianmu menjadi peratapan dan Kukenakan kain karung pada segala pinggang dan gundulan pada segala kepala; bahkan, Aku mengenakan kain perkabungan pada semuanya seperti karena anak laki-laki yang tunggal, maka bagi orang yang terkemudian juga hari itu akan pahit adanya. Bahwasanya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan Hua, apabila Aku mendatangkan bala kelaparan ke dalam negeri; ia itu bukannya lapar akan roti dan bukannya dahaga akan air, melainkan akan mendengar segala firman Tuhan. Maka orang akan mengembara dari pada laut sampai kepada laut, dan dari pada utara datang ke timur orang akan beridar-idar akan menuntut firman, tetapi tiada didapatinya akan dia! Pada hari itu juga anak dara yang terelok dan orang teruna yang pilihan itu akan lemah oleh dahaga. Mereka itu yang bersumpah demi salah Samaria, katanya: Sesungguh-sungguh hiduplah dewa Dan! dan sesungguh-sungguh hiduplah jalan Birsyeba! -- bahkan, mereka itu akan jatuh kelak dan tiada bangun pula! Bermula maka kulihat Tuhan berdiri di atas mezbah, maka firman-Nya kepadaku: Biarlah dipalu orang akan ambang yang di atas, sehingga goncanglah kedua belah jenang dan pecahkanlah dia di atas kepala semuanya! bahkan, Aku akan membunuh mereka itu dengan pedang sampai orang yang terkemudian sekali; seorang pelaripun tiada di antara mereka itu yang dapat lari berlepas dirinya, dan di antara mereka itu seorangpun tiada akan luput dari pada mereka sekalian yang hendak meluputkan dirinya. Jikalau kiranya mereka itu turun sampai ke dalam alam barzakh sekalipun, tangan-Ku juga kelak akan mengambil mereka itu dari sana, dan jikalau mereka itu naik sampai ke langit sekalipun, niscaya Kuturunkan mereka itu dari sana. Dan jikalau kiranya mereka itu menyembunyikan dirinya di atas kemuncak Karmel sekalipun, niscaya Aku menyelidiknya dan mengambil mereka itu dari sana; dan jikalau kiranya mereka itu menyembunyikan dirinya dalam tubir laut sekalipun, niscaya dari sana juga akan Kusuruhkan seekor ular bisa, supaya dipagutnya mereka itu. Dan jikalau mereka itu dipindahkan dengan tertawan di hadapan segala musuhnya sekalipun, niscaya dari sana juga akan Kusuruhkan pedang akan membunuh mereka itu dan Aku akan menatapkan mata-Ku kepada mereka itu akan jahatnya, bukan akan baiknya. Karena Tuhan Hua serwa sekalian alam juga yang menjabat tanah, lalu ia itu hancurlah dan segala orang penduduknyapun berkabunglah, maka adalah halnya seperti tenggelam sama sekali dalam sungai dan diliputi seperti oleh sungai Mesir. Tuhan yang membuat alayatnya di dalam segala langit dan mengalaskan segala lengkungnya di atas bumi, dan yang memanggil naik air laut, lalu mencucurkan dia ke atas muka bumi; bahwa Tuhan itulah nama-Nya! Bukankah kamu bagi-Ku seperti bani Kusy, hai bani Israel? demikianlah firman Tuhan. Bukankah Aku sudah menghantar akan orang Israel keluar dari negeri Mesir dan segala orang Filistin dari Kaftor dan segala orang Aram dari Kir? Bahwasanya mata Tuhan Hua adalah melawan kerajaan yang berdosa ini, supaya Kutumpas akan dia dari atas muka bumi, sahaja tiada Kutumpas bangsa Yakub sama sekali, demikianlah firman Tuhan. Karena sesungguhnya Aku akan berfirman, supaya bangsa Israel dikiraikan di antara segala bangsa, seperti dikiraikan orang akan nyiru dan sebijipun tiada akan jatuh ke bumi. Segala orang yang berdosa di antara umat-Ku itu akan mati dimakan pedang; yaitu mereka yang berkata begini: Bahwa jahat itu tiada akan hampir kepada kita dan tiada ia itu akan bertemu dengan kita! Maka pada hari itu Aku akan membangunkan pula pondok Daud yang sudah buruk itu dan Aku akan menumpatkan segala tetasannya dan membaiki pula segala kerusakannya dan Aku akan membangunkan dia pula seperti pada zaman dahulu kala; supaya sisa Edom jadi miliknya pusaka dan lagi segala bangsa yang atasnya sudah disebut nama-Ku, demikian firman Tuhan yang melakukan perkara ini. Bahwasanya hari akan datang, demikianlah firman Tuhan, apabila orang penenggala akan mengganti orang penyabit dan orang pengapit air anggur mengganti orang penabur biji-bijian, dan segala gunung akan bertiriskan air anggur manis dan segala bukitpun akan berkelimpahan. Karena Aku kelak membawa balik akan segala orang tawanan dari pada umat-Ku Israel, maka mereka itu akan membangunkan pula segala negeri yang roboh itu dan duduk dalamnya dan menanam pokok anggur dan minum air anggurnya, dan mereka itu akan membuat kebun-kebun dan makan buahnya. Maka Aku akan menetapkan mereka itu dalam negerinya dan tiada mereka itu akan dicabut pula dari dalam negerinya, yang telah Kukaruniakan kepadanya, demikianlah firman Tuhan, Allahmu! Bahwa inilah khayal Obaja. Demikianlah firman Tuhan Hua akan hal Edom: Bahwa dari pada Tuhan juga kami sudah mendengar kabar dan bagaimana seorang utusan sudah disuruhkan di antara segala bangsa kafir; bangkitlah berdiri, biar kami berlengkap akan berperang dengan dia. Bahwasanya Aku menjadikan dikau kecil di antara segala bangsa dan kehinaan amat banyak. Bahwa sombong hatimu sudah menipukan dikau, hai engkau yang duduk di bukit batu yang tiada terhampiri, yang bersemayam begitu tinggi dan yang berkata dalam hatimu: Siapa gerangan dapat menolak aku turun ke bumi? Jikalau kiranya engkau sudah naik tinggi seperti burung nasar dan sudah membubuh sarangmu di antara segala bintang sekalipun, niscaya engkau Kutolak kelak dari sana ke bawah, demikianlah firman Tuhan! Jikalau kiranya pencuri atau penyamun pada malam sudah datang kepadamu (wah, bagaimana sudah rusak engkau!), bukankah dicurinya seberapa banyak cukup padanya? Dan jikalau kiranya orang pemungut buah anggur sudah datang kepadamu, bukankah ditinggalkannya beberapa buah sisanya? Tetapi bagaimana sudah diselidik oranglah akan Esaf dan diperiksainya akan barang-barangnya yang tersembunyi? Segala kawan janjimu menyuruh engkau undur dari pada perhinggaan negeri, dan segala sahabatmu menipukan dikau, dan berkelebihanlah ia atasmu, dan yang makan sehidangan dengan dikau itu membubuh jerat akan dikau; bahwasanya tiada ia berakal! Bukankah pada hari itu Aku akan membunuh dari Edom segala orang berbudi dan segala akal dari pegunungan Esaf? demikianlah firman Tuhan. Maka segala pahlawanmu, hai Teman! akan berdiri termangu-mangu, sehingga segala orang laki-laki dari pegunungan Esaf ditumpas oleh pembunuh. Yaitu sebab penggagahan yang dilakukan akan saudaramu Yakub, maka malu akan menudung engkau, dan engkau akan ditumpas sampai selama-lamanya. Pada hari engkau tinggal berdiri melihat-lihat bagaimana orang keluaran yang bengis membawa tentaranya dengan tertawan dan orang helatpun masuk dari pada segala pintu gerbangnya dan dibuangnya undi atas Yeruzalem, maka pada masa itu engkau seperti seorang kawannya. Sekali-kali tiada patut engkau melihat-lihat sahaja pada hari saudaramu, pada hari celakanya! sekali-kali tiada patut engkau bersukacita akan hal bani Yehuda pada masa kebinasaannya, dan sekali-kali tiada patut engkau membesarkan mulutmu pada hari kepicikannya. Sekali-kali tiada patut engkau sudah masuk dari pada pintu gerbang umat-Ku pada hari kebinasaannya; sekali-kali tiada patut engkau, bahkan, engkau sudah melihat-lihat kepada jahatnya pada hari kerusakannya atau engkau mendatangkan tanganmu kepada harta bendanya pada hari kebinasaannya. Sekali-kali tiada patut engkau sudah berdiri pada simpangan jalan akan menumpas segala orangnya yang lari berlepas dirinya; dan engkau sudah menyerahkan orangnya yang luput pada hari kepicikannya. Karena hampirlah hari Tuhan atas segala bangsa kafir; seperti perbuatanmu, demikianpun akan diperbuat padamu dan pembalasanmu itu akan kembali kepada kepalamu. Karena seperti kamu sudah minum di atas gunung kesucian-Ku, demikianpun segala bangsa kafir akan minum seorang lepas seorang, bahkan, mereka itu akan minum dengan gelojohnya, sehingga mereka itu serasa tiada jadi adanya. Tetapi di atas bukit Sion akan ada keluputan dan ia itu akan tempat suci adanya, dan bangsa Yakubpun akan mempunyai pula harta pusakanya akan miliknya. Pada masa itu bangsa Yakub akan seperti api dan bangsa Yusufpun seperti nyala api, dan bangsa Esafpun seperti jerami, yang akan dinyalakannya dan dibakarnya habis; dan satupun tiada sisa akan tinggal dari pada bangsa Esaf, karena demikianlah firman Tuhan. Maka orang dari negeri selatan akan mempunyai pegunungan Esaf dan yang dari tanah datar akan mempunyai negeri Filistin akan miliknya pusaka dan diambilnya akan padang-padang Efrayim dan padang-padang Samaria akan miliknya dan Benyamin Gilead. Maka tentara bani Israel, yang sekarang dipindahkan dengan tertawan, akan mengambil tanah orang Kanani sampai ke Zarfat akan miliknya dan orang Yeruzalem yang dipindahkan dengan tertawan yang di Seferad itu, akan mengambil segala negeri yang di selatan akan miliknya. Bahkan, akan bangkit berdiri beberapa orang penolong di atas bukit Sion akan menghukumkan pegunungan Esaf; maka kerajaan itu akan jadi Tuhan punya! Sebermula, maka datanglah firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai, bunyinya: Bangunlah engkau, pergilah ke Niniwe, negeri besar itu, dan berserulah akan dia, karena kejahatannya sudah naik sampai di hadapan hadirat-Ku. Tetapi bangunlah Yunus hendak lari ke Tarsis dari hadapan hadirat Tuhan, maka turunlah ia ke Yafo, didapatinya akan sebuah kapal yang hendak berlayar ke Tarsis, dibayarnya uang tumpangannya, lalu turunlah ia ke dalamnya hendak berlayar serta mereka itu ke Tarsis dari hadapan hadirat Tuhan. Maka diturunkan Tuhan suatu angin yang keras kepada laut itu, lalu menjadi ribut besar, sehingga hampir-hampir karam kapalnya. Maka ketakutanlah segala awak kapal, masing-masing berseru kepada dewanya dan dibuangnya segala serba yang di kapal itu ke dalam laut hendak meringankan kapal; tetapi Yunus sudah turun ke dalam ruang, dan berbaring, lalu tertidurlah ia dengan lelap. Maka datanglah nakhoda kapal mendapatkan dia sambil katanya: Apakah padamu, maka engkau tidur lelap begitu? bangunlah engkau: berserulah kepada dewamu, mudah-mudahan dewa itu mengasihani akan kita, biar jangan kita binasa! Maka kata mereka itu seorang kepada seorang: Mari, baiklah kita melontar undi, supaya kita ketahui karena siapa bala ini berlaku atas kita. Hata, maka dilontarkannya undi, lalu Yunus yang kena. Maka kata mereka itu kepadanya: Nyatakanlah kiranya kepada kami karena sebab siapa gerangan bala ini berlaku atas kami? Apakah pekerjaanmu? engkau dari mana? apakah negerimu dan dari pada bangsa mana engkau ini? Maka sahutnya kepada mereka itu: Adapun aku ini orang Ibrani dan berbaktilah aku kepada Tuhan, Allah segala langit, yang sudah menjadikan darat dan laut. Maka takutlah orang itu amat sangat, lalu katanya kepadanya: Apakah perbuatanmu? karena ketahuilah orang itu akan hal ia sudah lari dari hadapan hadirat Tuhan, sebab telah diberinya tahu hal itu kepada mereka itu. Lalu kata mereka itu kepadanya: Engkau hendak kami pengapakan, supaya teduhlah laut ini bagi kami? karena makin lama makin bergelora laut itu. Maka sahutnya kepada mereka itu: Angkatlah olehmu akan daku, buanglah aku ke dalam laut, maka lautpun akan teduh bagi kamu, karena ketahuilah aku bahwa ribut besar ini berlaku atas kamu oleh karena aku. Maka orang itu berdayung-dayunglah hendak membawa kapal itu balik ke darat, tetapi tiada dapat, karena makin lama makin bergelora laut itu baginya. Lalu berserulah mereka itu kepada Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan! jangan apalah kami binasa oleh karena sebab jiwa orang ini dan jangan Engkau tanggungkan pada kami darah orang yang tiada bersalah, karena Engkau, ya Tuhan, sudah membuat barang yang Kaukehendaki. Maka diangkat oleh mereka itu akan Yunus, lalu dibuangnya akan dia ke dalam laut, maka teduhlah laut dari pada geloranya. Maka sebab itu takutlah orang itu akan Tuhan amat sangat dan disembelihkannya bagi Tuhan korban sembelihan dan dijanjinya beberapa nazar. Hata, maka dengan takdir Tuhan adalah seekor ikan besar akan menelan Yunus, maka adalah Yunus di dalam perut ikan itu tiga hari dan tiga malam lamanya. Maka dalam perut ikan adalah Yunus meminta doa kepada Tuhan, Allahnya, katanya: Bahwa berserulah aku kepada Tuhan dalam hal kepicikanku, lalu sahutlah Ia kepadaku; menangislah aku di dalam perut kubur itu, lalu Engkau mendengar akan bunyi suaraku! Karena Engkau sudah membuang aku ke dalam tubir, ke dalam hati laut dan aruspun adalah mengelilingi aku, segala ombak dan gelombang-Mu sudah melalu lampau dari atasku. Maka kataku: Bahwa aku sudah dibuang dari hadapan mata-Mu; kendatilah aku juga akan memandang pula kaabah kesucian-Mu. Bahwa segala air itu sudah mengelilingi aku sampai kepada jiwaku dan tubirpun sudah menangkap aku, dan kepalakupun sudah terbelit dengan lumut. Aku sudah turun sampai kepada alas segala gunung dan segala kancing bumipun sudah tertutup di belakang aku sampai selama-lamanya, tetapi Engkau sudah membawa naik akan jiwaku dari dalam kebinasaan, ya Tuhan, Allahku! Pada masa jiwaku kepicikan dalam aku, maka teringatlah aku akan Tuhan, lalu sembahku sampailah kepada-Mu di dalam kaabah tempat kesucian-Mu. Bahwa mereka itu yang mengindahkan barang yang sia-sia, ia itu meninggalkan pancaran selamatnya. Tetapi aku hendak mempersembahkan korban kepada-Mu dengan bunyi puji-pujian dan menyampaikan segala nazar yang telah kujanji kepada-Mu. Bahwa selamat itu dari pada Tuhan datangnya. Hata, maka telah disuruh Tuhan akan ikan itu muntahkan Yunus kepada darat. Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepada Yunus pada kedua kalinya, bunyinya: Bangunlah engkau, pergilah ke Ninewe, negeri besar itu, serukanlah kepadanya seru yang Kukatakan kepadamu kelak. Hata, maka bangunlah Yunus, lalu berjalan ke Ninewe setuju dengan firman Tuhan. Adapun Ninewe itu sebuah negeri yang amat besar, luasnya perjalanan tiga hari. Maka mulailah Yunus berjalan keliling dalam negeri itu satu hari lamanya sambil berseru, katanya: Bahwa lagi empat puluh hari maka Ninewe akan dibongkar balik. Maka percayalah orang Ninewe itu akan Allah, lalu diserantakannya suatu hari puasa, dan mereka itu berpakaikan kain karung, dari pada besar dan kecil. Hata, setelah sampai firman itu kepada raja Ninewe, maka berbangkitlah ia dari atas singgasananya, ditanggalkannya pakaian kerajaannya dan dikenakannya kain karung pada tubuhnya, lalu duduklah baginda dalam abu. Maka disuruh baginda orang berseru-seru dan mengatakan di Ninewe dengan titah raja dan segala orang besar-besarnya, bunyinya: Baik manusia atau binatang baik lembu atau kambing, jangan diberi makan apa-apa, jangan dihantar ke tanah rumput atau diberi minum air! Melainkan hendaklah menusia dan binatangpun berpakaikan kain karung dan hendaklah orang berseru-seru kepada Tuhan dengan sekuat-kuatnya dan hendaklah masing-masing bertobat dari pada jalannya yang jahat dan dari pada aniaya yang pada tangannya! Entah siapa tahu, mudah-mudahan kembalilah Allah dan menyesallah Ia dan berpaling dirinya dari pada kehangatan murka-Nya sehingga tiada kita binasa. Hata, maka dilihat oleh Allah akan perbuatan mereka itu, bahwa mereka itu bertobat dari pada jalannya yang jahat, lalu bersesallah Allah akan jahat yang telah Ia berfirman hendak berbuat kepada mereka itu, maka tiada juga sampai dibuat-Nya itu. Tetapi hal ini mendukacitakan Yunus, sehingga sakitlah hatinya dan berbangkitlah amarahnya. Lalu iapun meminta doa kepada Tuhan, sembahnya: Ya Tuhan! bukankah ini yang sudah kukatakan tatkala aku lagi dalam negeriku! maka sebab itu juga aku hendak mendahuluinya dengan lari ke Tarsis, karena kuketahuilah, bahwa Engkau Allah yang amat mengasihani dan amat sayang dan panjang sabarnya dan besar kemurahan-Nya dan yang bersesal akan jahat. Maka sekarangpun, ya Tuhan! ambillah kiranya jiwaku dari padaku, karena dari pada hidup baiklah aku mati. Maka firman Tuhan: Adakah patut engkau marah begitu? Hata, maka keluarlah Yunus dari dalam negeri itu, lalu duduklah ia tentang sebelah timur negeri, diperbuatnya di sana akan dirinya sebuah pondok, lalu duduklah di bawah naungnya hendak melihat negeri itu dipengapakan. Maka oleh Tuhan Allah diadakan sebatang pohon alhairani, ditumbuhkan-Nya dia ke atas Yunus, supaya ada barang naung di atas kepalanya akan menghiburkan dia dari pada dukacitanya. Maka bersukacitalah hati Yunus akan pohon alhairani itu amat sangat. Tetapi keesokan harinya pada buka fajar diadakan Allah seekor ulat yang mengikil pohon alhairani itu, sehingga layulah ia. Maka setelah terbit matahari, tiba-tiba diadakan Allah suatu angin timur sepoi-sepoi, maka turunlah panas kepada kepala Yunus, sehingga pingsanlah ia; maka dipintanya biarlah jiwanya mati, karena katanya: Dari pada hidup ini baik aku mati. Maka firman Allah kepada Yunus: Patutkah amarahmu berbangkit begitu akan pohon alhairani ini? Maka sahutnya: Patut juga amarahku berbangkit sampai kemati-matian. Maka firman Tuhan: Bahwa engkau sayang akan pohon alhairani ini, yang tiada engkau kerjakan barang pekerjaan padanya dan yang tiada kaupeliharakan, yang sudah tumbuh pada satu malam dan yang hilangpun pada satu malam juga. Entah tiadakah Aku ini sayang akan Ninewe, negeri besar ini, dalamnya adalah lebih dari pada seratus dua puluh ribu orang isinya, yang belum tahu membedakan antara tangan kanan dengan tangan kirinya, tambahan lagi ada banyak binatangnya? Bahwa inilah firman Tuhan yang telah datang kepada Mikha, seorang Morasyti, pada zaman Yotam dan Akhaz dan Yehizkia, raja-raja Yehuda, barang yang telah dilihatnya akan hal Samaria dan Yeruzalem. Dengarlah olehmu, hai segala bangsa! berilah telinga, hai bumi dengan segala isinya! biarlah Tuhan Hua jadi saksi di antara kamu sekalian, yaitu Tuhan dari dalam kaabah kesucian-Nya. Karena sesungguhnya Tuhan keluar dari pada tempat-Nya lalu turun menjejak segala tempat tinggi di bumi. Di bawah-Nya hancurlah segala gunung dan berbelahlah segala lembah! seperti lilin dari hadapan api dan seperti air yang tercurah ke tempat yang dalam. Maka sekalian ini oleh karena salah Yakub dan oleh karena dosa bangsa Israel! Mana gerangan permulaan kesalahan Yakub? Bukankah ia itu di Samaria? Mana gerangan permulaan segala panggung Yehuda? Bukankah ia itu Yeruzalem? Maka sebab itu Samaria Kujadikan kelak padang yang penuh dengan kerobohan batu dan tempat orang menanam pokok anggur; dan Aku akan menghamburkan batu-batunya ke dalam lembah dan membukakan segala alasnya. Dan segala patungnya akan dihancurluluhkan dan segala upah persundalannya akan dibakar habis dengan api, dan segala berhalanya akan Kujadikan suatu kebinasaan; karena dengan upah persundalannya sudah dikumpulkannya dan ia itu kembali akan menjadi upah persundalan. Maka sebab itu aku meratap dan meraung, aku berjalan dengan telanjang dan terurai, aku bergaduh-gaduh seperti naga dan merindu seperti burung unta. Wah, luka parahnya tiada terobatkan! Wah, Yehuda juga yang kena; maka datanglah ia sampai ke pintu gerbang umat-Ku, sampai ke Yeruzalem. Janganlah hal itu kamu kabarkan di Gat, jangan kamu menangis tersedih-sedih! bergelumanglah dirimu dengan abu di Afera. Hendaklah kamu langsung, hai perempuan penduduk Safir! dengan malu ketelanjanganmu; bahwa perempuan penduduk Zaanan tiada keluar; peratapan adalah di Bait-haizal dan ia itu menegahkan kamu dari pada tinggal di sana. Wah, dengan cuma-cuma perempuan penduduk Marot menantikan yang baik, karena yang jahat itu telah turun dari pada Tuhan sampai kepada pintu gerbang Yeruzalem. Kenakanlah kuda pada rata, hai perempuan penduduk Lakhis! bahwa ia sudah memberi teladan dalam berbuat dosa kepada puteri Sion, karena di dalammu telah didapati akan kesalahan orang Israel. Maka sebab itu berikanlah semuanya sampai ke Moreset-Gat; bahwa segala gudang Akhzib telah jadi seperti dahulu Akhzab bagi segala raja orang Israel. Bahwa Aku akan membawa seorang waris yang baharu kepada hartamu, hai perempuan penduduk Maresya! ke Adulam pergilah segala kemuliaan Israel. Gundulkanlah dan bercukurlah dirimu, oleh karena segala anakmu yang kekasih! Luaskanlah gundulanmu seperti burung nasar, sebab mereka itu sudah dipindahkan dari padamu dengan tertawan. Wai bagi mereka sekalian yang mereka barang yang salah dan memikirkan jahat di atas tempat tidurnya; serta teranglah pagi hari, maka dilakukannya seberapa banyak kuat tangannya. Jikalau mereka itu menghendaki bendang, maka dirampasnya, atau rumah, maka diambilnya; demikianlah dirampasnya rumah dari pada tuannya rumah dengan gagah dan harta benda dari pada orang yang empunya dia. Maka sebab itu demikianlah firman Tuhan: Bahwasanya Aku mendatangkan kelak suatu celaka atas bangsa ini, dari padanya tiada dapat kamu menarik ke luar lehermu atau berjalan dengan tegak dalamnya, karena ia itu akan suatu masa yang jahat adanya. Maka pada hari itu juga diangkat oranglah suatu nyanyian akan halmu serta diangkatnya sebiji ratap, katanya dalam ratapnya: Bahwa kita sudah dijarahi habis-habis! Bahagian pusaka bangsaku sudah ditukarnya. Wah, bagaimana Ia sudah undur dari padaku dengan jemu! Segala bendang kita disuruhnya bahagi-bahagi. Bahwa sesungguhnya pada masa itu seorangpun tiada yang melontar undi akan beroleh suatu bahagian bagimu di dalam sidang hamba Tuhan! Jangan bernubuat! biarlah mereka itu bernubuat! Mereka itu tiada akan bernubuat! Maka sebab ini malu dan kecelaan tiada akan lalu dari padamu. Apakah kata orang, hai bangsa Yakub! Adakah kiranya Tuhan bersegera-segera akan murka? Adakah begitu perbuatan-Nya? Maka tiadakah baik segala perkataan-Ku bagi orang yang betul jalannya? Tetapi umat-Ku dahulu itu mendurhaka kepada-Ku seperti musuh; dikupaskannya selimut dan jubah yang indah-indah dari pada tubuh orang yang lalu dari pada jalan dengan senang hatinya, seperti kalau mereka itu kembali dari pada peperangan. Segala bini umat-Ku kamu halaukan dengan gagah dari dalam rumah kesukaannya; dari pada anak-anak penyusunya kamu mengambil perhiasan-Ku sampai selama-lamanya. Bangkitlah kamu, pergilah! Ini bukan lagi tempat perhentianmu! Sebab ia itu sudah dicemarkan olehmu, maka ia itu ditaruh kepada orang penagih utang dengan pengikat yang tiada teruraikan. Jikalau ada seorang yang cakap angin dan penipu, dan yang berkata dengan dustanya begini: Bahwa aku hendak bernubuat bagimu karena air anggur dan tuak! maka ialah seorang nabi adanya bagi bangsa ini! Bahwa sesungguhnya Aku juga akan mengumpulkan semua kamu, hai Yakub, dan menghimpunkan sisa Israel; bersama-sama Aku akan menjadikan mereka itu seperti kambing domba Bozra, seperti suatu kawan kambing di dalam kandangnya; mereka itu akan berdengung-dengung dari karena banyak manusia. Maka jantannya yang kuat itu akan berjalan pada hulu mereka itu; mereka itu menetas dengan kebanyakannya serta keluar masuk dari pada pintu gerbang. Demikianlah Rajanya akan berjalan di hadapan mereka itu dan Tuhanpun pada hulunya! Dan lagi kataku: Dengarlah kiranya olehmu, hai penghulu Yakub dan segala kepala bangsa Isreal! Bukankah patut kamu mengetahui insaf? Mereka itu benci akan mana yang baik dan suka akan jahat; mereka itu menguliti tubuhnya dan menceraikan daging dari pada tulang-tulangnya. Bahkan, mereka itulah dia yang makan daging umat-Ku dan yang menguliti tubuhnya dan mematah-matahkan tulang-tulangnya, dibahagikannya dan diaturnya seperti daging dalam periuk dan seperti penggal-penggal daging dalam belanga. Pada masa itu mereka itu akan berseru-seru kepada Tuhan, tetapi tiada disahut-Nya akan mereka itu, melainkan Iapun akan menyamarkan muka-Nya dari padanya; sebagaimana patut pada perbuatan mereka itu yang jahat itu! Demikianlah firman Tuhan akan hal segala nabi yang menyesatkan umat-Ku: Apabila pada mereka itu ada cukup akan dimamah dengan giginya, maka serunya: Selamatlah! tetapi akan orang yang tiada menyuap mulutnya disediakannya perang. Maka sebab itu akan jadi malam bagimu akan ganti penglihat khayal, dan kegelapan bagimu akan ganti tenungan dan mataharipun akan mati lenyap dari pada nabi-nabi ini dan siang haripun akan jadi hitam baginya. Maka segala pelihat itu akan malu dan segala petenung kena bera muka, semuanya akan berjalan dengan terbelit misainya, karena tiada akan ada barang sahutan dari pada pihak Allah. Tetapi akan daku, bahwasanya adalah aku penuh dengan kuat, penuh dengan Roh Tuhan; dan lagi adalah padaku hak dan berani akan memberitahu Yakub kejahatannya dan Israel dosanya. Maka sebab itu dengarlah olehmu ini, hai segala penghulu bangsa Yakub dan segala kepala bangsa Israel yang jemu akan barang yang betul dan yang memutarbalikkan segala yang benar; yang membangunkan Sion di atas alas darah dan Yeruzalem di atas alas lalim. Bahwa segala penghulunya memutuskan hukum dengan makan suap dan segala imamnya mengajar dengan mengambil upah dan segala nabinya bernubuat karena uang; kendatilah, mereka itu bersandar juga pada Tuhan, katanya: Bukankah Tuhan ada di tengah-tengah kita? Bahwa barang celakapun tiada akan datang atas kita! Maka sekarang oleh karena sebab kamulah Sion akan ditenggala seperti bendang dan Yeruzalem akan menjadi suatu kerobohan batu dan bukit rumah itu akan menjadi busut di hutan. Tetapi pada hari yang terkemudian akan jadi bahwa bukit rumah Tuhan akan ditetapkan di atas kemuncak segala gunung, dan iapun akan ditinggikan dari pada segala bukit, dan segala bangsapun akan berkerumun kepadanya. Dan beberapa berapa bangsa kafir akan pergi serta katanya: Mari kita berjalan naik ke bukit Tuhan dan ke rumah Allah Yakub, supaya diajar-Nya kita akan hal jalan-jalan-Nya, supaya boleh kita berjalan pada lorong-lorongnya; karena dari pada Sion akan terbit hukum, dan firman Tuhanpun dari dalam Yeruzalem. Maka Iapun akan menghukumkan di antara bangsa yang besar-besar dan memutuskan hukum atas beberapa bangsa yang besar dan amat jauh tempatnya; maka mereka itu akan menempa segala pedangnya menjadi penggali dan segala pendahannya menjadi sabit; bahwa bangsa tiada akan menghunus pedang akan melawan bangsa dan tiada lagi mereka itu belajar berperang. Melainkan mereka itu akan duduk masing-masing di bawah pokok anggurnya dan di bawah pokok aranya, dan seorangpun tiada yang akan mengejutkan mereka itu; bahwa inilah firman yang terbit dari pada mulut Tuhan semesta alam sekalian. Biarlah segala bangsa berjalan masing-masing dengan nama dewanya, tetapi kita juga hendak berjalan dengan nama Tuhan, Allah kita, kekal selama-lamanya! Maka pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan, Aku akan menghimpunkan mana yang sesat, dan mengumpulkan mana yang terhalau, dan segala mereka yang kedukacitakan dahulu itu. Maka yang telah sesat itu akan Kujadikan suatu sisa dan yang tercerai-berai itu Kujadikan suatu bangsa yang besar, dan Tuhanpun akan menjadi Rajanya di atas bukit Sion dari pada masa itu sampai selama-lamanya. Maka engkau, hai Migdal-eder, hai Ofel puteri Sion! kemuliaanmu akan datang, bahkan, pemerintahan yang dahulu itu akan datang, yaitu kerajaan puteri Yeruzalem! Maka sekarang, mengapa engkau menangis tersedih-sedih? Tiadakah lagi Raja di antara kamu? Sudah binasakah segala penghulumu, maka engkau kedatangan sakit seperti seorang perempuan yang hendak beranak? Rasailah sakit, hai puteri Sion! seperti seorang perempuan yang menyakiti hendak beranak, tegal tidak dapat tiada engkau meninggalkan negeri lalu duduk di padang dan pergi sampai ke Babil! Maka di sana juga engkau akan ditolong dan di sanapun Tuhan akan menebus engkau dari pada tangan segala musuhmu! Maka sekarang, beberapa bangsa yang besar-besar berhimpun lawan engkau, serta katanya: Bahwa ia sudah jadi najis dan mata kami memandang kepada Sion! Tetapi tiada diketahuinya akan kepikiran Tuhan dan tiada mereka itu mengerti bicara-Nya; bahwa Ia akan mengumpulkan mereka itu seperti berkas-berkas gandum kepada tempat pengirik. Bangunlah engkau dan iriklah hai puteri Sion! bahwasanya Aku memperbuat bagimu sebatang tanduk besi dan kuku dari pada tembaga dan engkau akan menghancurkan beberapa bangsa yang besar-besar, dan hartanya akan kauharamkan bagi Tuhan dan milik mereka itu bagi Tuhan seluruh bumi! Sekarang, biarlah engkau menjarah rayah, hai perempuan penjarah! Biarlah kita dikepung dan dipijak berkeliling! Biarlah segala hakim Israel dipalu dengan tongkat pada pipinya! Maka engkau, hai Betlehem Eferata! Jikalau kecil engkau di antara beribu-ribu negeri Yehuda sekalipun, dari padamu juga akan terbit bagi-Ku seorang yang jadi Pemerintah Israel, maka keluarnya dari pada purbakala, dari pada awal zaman. Maka jikalau kiranya diserahkannya mereka itu sekalipun sampai kepada masa, apabila yang hendak beranak itu sudah beranak, maka segala saudaranya yang tinggal itu akan kembali kepada bani Israel! Maka Iapun akan menyatakan dirinya dan kerajaanlah Ia dengan kuasa Tuhan dan dengan kemuliaan nama Tuhan, Allahnya; maka mereka itu akan duduk, karena Iapun akan besar sampai kepada segala ujung bumi! Maka olehnya juga akan ada selamat! Apabila Asyur hendak masuk ke dalam negeri kita dan memijak-mijak segala maligai kita, maka kita akan menyuruhkan tujuh orang gembala dan delapan hulubalang dari antara orang kebanyakan akan melawan dia. Ia itu akan makan habis tanah Asyur dengan pedang dan tanah Nimrod dengan pedang yang terhunus; demikianlah akan diadakannya keluputan dari pada Asyur, apabila ia hendak masuk ke dalam negeri kita dan melangkahkan perhinggaan kita. Maka orang yang lagi tinggal dari pada Yakub akan ada di antara beberapa berapa bangsa, seperti embun dari pada Tuhan, seperti titik-titik embun pada tumbuh-tumbuhan, yang tiada menantikan orang atau harap akan anak-anak manusia. Bahkan, orang yang lagi tinggal dari pada Yakub akan ada di antara segala bangsa, di antara bangsa yang besar-besar, seperti singa di antara segala binatang yang di hutan, seperti singa yang ganas di antara segala kawan domba, barang yang diterkamnya itu ditekankannya dengan kakinya dan dirampasnya, sehingga seorangpun tiada dapat meluputkan dia. Bahwa tanganmu akan ditinggikan atas segala pembencimu dan segala musuhmu akan ditumpas. Maka akan jadi pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan, bahwa segala kudamu akan Kutumpas dari tengah-tengahmu dan segala ratamu akan Kubinasakan; dan segala negeri tanahmu akan Kurombak dan segala kota bentengmu akan Kurobohkan. Dan segala tenungan akan Kuputuskan dari pada tanganmu dan seorang ahli nujumpun akan tiada lagi padamu. Dan segala patungmu tuangan atau pahatan itu akan Kulalukan dari tengah-tengahmu, dan tiada lagi kamu akan menyembah sujud kepada perbuatan tanganmu. Dan segala hutan-hutanmu akan Kubantun dari tengah-tengahmu dan segala kuilmupun akan Kubinasakan. Dan lagi Aku akan membalas dengan geram dan kehangatan murka-Ku kepada segala bangsa kafir yang tiada mau mendengar. Maka sekarang dengarlah olehmu firman Tuhan! Bangkitlah berdiri, berbantahlah dengan segala gunung, biarlah segala bukit mendengar suaramu! Dengarlah olehmu, hai segala gunung! acara Tuhan, hai segala alas bumi yang tiada tergerakkan! Karena pada Tuhan adalah suatu acara dengan umat-Nya, Iapun hendak berhukum dengan orang Israel! Hai umat-Ku! apakah perbuatan-Ku akan dikau? Dengan apa gerangan Aku sudah mengusik engkau? Naiklah saksi atas-Ku! Bukankah sudah Kuhantar akan kamu keluar dari negeri Mesir dan Kutebus kamu dari dalam rumah perhambaan itu, tatkala Kusuruhkan Musa dan Harun dan Miryam berjalan di hadapanmu? Hai umat-Ku! Ingatlah kiranya akan barang yang dibicarakan oleh Balak, raja Moab itu, dan akan barang yang disahut kepadanya oleh Bileam bin Beor, dan akan segala perkara yang telah jadi dari Sitim sampai ke Gilgal, supaya diketahui olehmu akan segala kebenaran Tuhan. Dengan apa boleh aku menghadap Tuhan dan menyembah sujud kepada Allah taala? Bolehkah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan lembu muda yang umur setahun? Masakan Tuhan berkenan akan domba jantan beribu-ribu, atau akan sungai minyak berlaksa-laksa? Bolehkah aku mempersembahkan anak sulungku karena kesalahanku, atau buah perutku karena dosa jiwaku? Bahwa sudah diberinya tahu kepadamu, hai manusia, mana yang baik; maka apa gerangan dituntut Tuhan dari padamu, melainkan berbuat insaf dan suka akan kemurahan dan berjalan serta Allahmu dengan hati yang rendah! Bahwa suara Tuhan adalah berseru-seru di dalam negeri (karena hikmat yaitulah takut akan nama-Mu!): Dengarlah olehmu bunyi cemeti dan yang sudah menentukan dia! Adakah lagi dalam rumah orang fasik beberapa harta dari lalim dan sebuah efa yang kurang dan yang terkutuk? Bolehkah Aku sabarkan neraca yang salah dan pundi-pundi berisi batu timbangan penipu? Sehingga orang kaya-kayanya mengandungkan gagah dan segala orang isinya berkata bohong dengan lidah penipu di dalam mulutnya? Maka sebab itu juga Aku akan menyesahkan dikau, sehingga engkau pingsan dan Aku mendatangkan kebinasaan atas segala dosamu. Bahwa engkau akan makan, tetapi tiada sampai kenyang, dan laparpun akan berlebih-lebihan di dalam perutmu; bahwa engkau akan undur, tetapi tiada luput, dan jikalau luput sekalipun, maka Aku menyerahkan dikau juga kepada pedang. Bahwa engkau akan menabur, tetapi tiada menuai; engkau akan mengirik buah zait, tetapi tiada mengurapi dirimu dengan minyaknya; engkau akan mengapit air anggur, tetapi tiada minum dari padanya. Karena segala undang-undang Omri itu dipeliharakan, demikianpun segala perbuatan bangsa Akhab, dan engkau berjalan menurut segala bicaranya, sehingga tak dapat tiada Aku menyerahkan dikau akan kebinasaan, dan segala orang isi negeri akan kehinaan, maka engkau akan menanggung kecelaan umat-Ku! Wai bagiku! Karena adalah halku seperti kalau sudah habis pupul agung, kalau sudah habis petikan buah anggur yang terkemudian itu; sebiji buah anggur tiada lagi akan dimakan; cuma-cuma aku ingin akan buah ara yang masak! Bahwa orang yang baik sudah hilang dari dalam negeri dan orang yang tulus hatinya tiada lagi di antara manusia; semuanya mengintai akan menumpahkan darah; seorang mengejar akan seorang dan membentang jaring akan dia. Tangan adalah pada mereka itu hanya akan berbuat jahat; bahwa penghulu minta hadiah dan hakimpun sengajakan upah, dan orang besar menyatakan lobanya dengan tiada malu, semuanya itu minta makin lebih. Adapun yang baik di antara mereka itu, ia itu seperti duri juga adanya, dan yang dikatakan tulus hatinya itu tajam dari pada pagar duri; maka apabila hari segala penunggumu, yaitu hari tulahmu, sudah smapai, maka semuanya akan huru-haralah di antara mereka itu. Jangan lagi percaya akan sahabat, jangan lagi harap pada taulan; peliharakanlah lidahmu dari pada perempuan yang berbaring dalam ribaanmu. Karena anak laki-laki menghinakan bapanya, dan anak perempuan mendurhaka kepada ibunya dan menantu perempuanpun kepada mentuanya perempuan, dan orang isi rumahnya juga menjadi seterunya. Tetapi akan daku, bahwa aku hendak menengadah kepada Tuhan; aku menantikan Allah pohon selamatku; maka Allahku juga akan mendengar suaraku! Jangan engkau sukacita akan halku, hai seteruku! Jikalau kiranya aku sudah jatuh, maka aku akan bangun pula; apabila aku duduk dalam gelap, maka Tuhan juga akan menjadi terangku. Adapun aku menanggung murka Tuhan, sebab aku sudah berbuat dosa, maka ia itu sampai dipadukan-Nya perkaraku dan dilakukan-Nya hakku; bahwa Ia akan mengeluarkan daku kepada terang, dan akupun akan melihat pembalasan-Nya. Maka ia itu akan dilihat oleh seteruku, lalu mukanya akan ketutupan malu, ia yang sudah berkata kepadaku demikian: Di manakah sekarang Tuhan, Allahmu? Bahwa mataku akan memandang kepadanya, lalu ia terpijak-pijak seperti becek di jalan. Bahwa pada masa pagar tembokmu dibangunkan pula, pada hari itu juga segala perhinggaanmu akan diluaskan amat sangat. Maka pada masa itu juga orang akan datang kepadamu dari Asyur dan dari negeri-negeri Mesir dan dari Mesir sampai ke sungai dan dari laut sampai ke laut dan dari gunung sampai ke gunung. Kendatilah, maka tanah ini akan binasa juga oleh karena orang penduduknya, ia itulah hasil perbuatan mereka itu. Gembalakanlah umat-Ku dengan tongkatmu, kawan domba pusakamu, yang diam dalam hutan dengan sunyinya; biarlah ia makan rumput di tengah-tengah Karmel dan di Bazan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu! Seperti pada hari tatkala engkau keluar dari negeri Mesir, demikianpun Aku akan memperlihatkan dia beberapa perkara ajaib. Bahwa segala bangsa kafirpun akan melihatnya serta malu dari karena segala kuasanya; mereka itu akan menekap mulutnya, dan telinganya akan jadi tuli. Mereka itu akan menjilat duli seperti ular; seperti binatang yang menyulur di bumi mereka itu akan bergerak dari dalam kubunya; dengan gemetar mereka itu akan datang kepada Tuhan, Allah kami, dan takut akan Dikau! Siapakah Allah seperti Engkau, yang mengampuni kejahatan dan maafkan kesalahan sisa bahagian-Nya pusaka? Tiada dikekalkan-Nya murka-Nya sampai selama-lamanya, melainkan berkenanlah Ia akan berbuat baik. Bahwa Ia akan mengasihani kami pula, dan Iapun akan menutup segala kesalahan kami; dan segala dosa kami akan Kaucampak ke dalam tubir laut. Bahwa Engkau akan meneguhkan setia kepada Yakub dan kebajikan kepada Ibrahim, yang telah Kaujanji kepada nenek moyang kami pakai sumpah, yaitu dari pada zaman dahulu kala. Bahwa inilah firman akan hal Ninewe, surat khayal Nahum, orang Elkosyi itu. Bahwa Tuhan itu Allah yang cemburuan dan pembalas; Tuhan itu pembalas, yang hebat dengan kehangatan murka-Nya! Tuhan itu pembalas bagi segala musuh-Nya dan dikekalkan-Nya murka-Nya akan segala seteru-Nya. Bahwa Tuhan itu panjang sabar, jikalau besar kuasa-Nya sekalipun, dan sekali-kali tiada dibilang-Nya orang yang bersalah itu suci dari pada salah. Bahwa jalan Tuhan adalah dalam puting beliung dan dalam ribut, dan segala awan itulah duli kaki-Nya. Jikalau diamang-amang-Nya laut, maka kekeringanlah ia dan kekeringanlah segala sungai pun; dan lemahlah Bazan dan Karmel dan layulah segala bunga di Libanon! Bahwa segala gunung bergeraklah di hadapannya dan segala bukitpun goncanglah, dan gempalah bumi di hadapan hadirat-Nya, yaitu dunia dengan segala orang yang duduk dalamnya. Siapa tahan berdiri di hadapan murka-Nya; siapa dapat menderita kehangatan amarah-Nya? Geram-Nya itu seperti api melelehkan semuanya dan bukit batupun dipecah-pecahkan olehnya. Bahwa Tuhan itu baik dan suatu perlindungan pada masa kepicikan; diketahui-Nya akan mereka sekalian yang harap pada-Nya. Seperti dengan air bah yang meliputi ditiadakan-Nya segala sesuatu yang melawan Dia, dan kegelapanpun mengejar akan segala seteru-Nya. Mengapa kamu mereka jahat lawan Tuhan? Bahwa Ia juga yang membuat kesudahan dengan bala, yang tiada usah diadakan sampai dua kali. Bahkan, jikalau mereka itu dianyam bersama-sama seperti duri dan jikalau mereka itu mabuk dari pada kebanyakan minumnya, mereka itu akan dihabiskan juga seperti jerami yang kering. Bahwa dari padamu sudah keluar seorang yang mereka jahat lawan Tuhan, seorang menteri Belial. Demikianlah firman Tuhan: Bagaimana sentosapun disangkakannya hal dirinya, bagaimana banyakpun bilangan mereka itu, niscaya mereka itu akan disabit habis-habis juga dan mereka itupun akan lenyap dengan segera. Tetapi kamu, yang sudah Kutindih itu tiada akan Kutindih lagi. Karena sekarang Aku akan memecahkan kuknya, yang dikenakan padamu, dan Aku memutuskan segala pengikatmu. Tetapi akan halmu Tuhan sudah berfirman, bahwa kepujianmu tiada akan berpecah-pecah lagi! Dari dalam rumah berhalamu akan Kutumpas segala patung pahatan dan tuangan, dan Kujadikan dia kuburmu, sebab engkau sudah mencelakan Daku! Lihatlah di atas gunung-gunung ada kaki orang yang mengabarkan barang yang baik, yang memberitahu selamat: Peganglah segala masa rayamu, hai Yehuda! Sampaikanlah segala nazarmu, karena orang jahat itu tiada lagi meliputi tanahmu; sudah ditumpas habis-habis akan dia. Bahwa ia menampil sampai di hadapan matamu, orang yang dari hadapannya terbang semuanya. Tungguilah akan kota benteng! Taruhlah akan orang peninjau di jalan! Ikatlah pinggangmu! Kuatkanlah dirimu seboleh-bolehnya! Bahkan, Tuhan akan membangunkan pula kemuliaan Yakub, demikianpun kemuliaan Israel, meskipun penjarah sudah menjarahi dia sampai hampa dan sudah membinasakan segala cabang pokok anggurnya.) Bahwa perisai segala pahlawannya sudah jadi merah, segala orang perwira sudah jadi kirmizi warnanya; segala sabit rata perangnya itu api adanya apabila ia siap akan berperang, dan segala lembingpun dilayamkan. Bahwa segala rata perang itu gempitalah bunyinya sepanjang segala jalan dan berkeretak-keretuk sepanjang segala lebuh pasar; bahwa rupa mereka itu seperti pedamaran dan sabung-menyabung seperti kilat. Bahwa dipanggilnya akan segala panglima perangnya; mereka itu tergelincuh dalam datangnya, mereka itu bersegera-segera kepada pagar temboknya dan tudung penumbuk dewala itu sudah sedia. Maka pintu segala sungai dibukakan, lalu maligai itu roboh tenggelam dalam air! Maka permaisurinya dibawa dengan tertawan dan tersingkap tudung mukanya; segala hamba sahayanya mengiringkan dia sambil berkeluh kesah seperti merpati, sambil menebah-nebah dadanya. Bahwa adalah Ninewe itu seperti telaga air mulai dari pada hari jadinya; lihatlah bagaimana lari semuanya. Kata orang: Berhentilah, berdiri! Tetapi seorangpun tiada yang menoleh. Rampaslah perak, rampaslah emas! Tiada habisnya segala mata benda yang indah-indah dan segala serba kegemaran! Bahwa hampalah ia dan sudah dihampakan, dijarah semuanya; hancurlah hati tiap-tiap orang, berantuklah segala lutut dan segala pinggang merasai sakit; segala muka ketutupan merah api! Di mana sekarang gua singa itu? Di mana gerangan tempat singa yang ganas? Yaitu tempat singa jantan dan betina berjalan dengan anaknya dan seorangpun tiada yang mengusik dia! Tempat singa merampas mangsanya cukup bagi segala anaknya dan mencekik mangsanya karena segala betinanya; dan dipenuhinya guanya dengan rampasan dan tempat kediaman dengan mangsanya. Bahwasanya Aku hendak membalas kepadamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam; dan Aku akan membakar segala ratanya sampai menjadi asap, dan segala singamu akan dimakan pedang dan Aku akan menghabiskan segala rampasanmu dari atas bumi, dan bunyi suara segala utusanmu tiada akan kedengaran lagi. Wai bagi negeri yang mabuk darah itu, yang dusta dan penipu belaka! Penuhlah ia dengan aniaya dan tiada berhenti segala rampasannya! Adalah bunyi cemeti dan keretak-keretuk bunyi segala jenteranya. Segala kuda berentak-entakkan kakinya dan segala ratapan ramai bunyinya. Orang berkendaraan berlari-lari datang; segala pedang bernyala-nyala, segala lembing berkilat-kilat! Entah berapa banyak orang yang dibunuh, berapa timbunan mayat orang! Tiada kesudahannya segala bangkai, sehingga orang tersentuh kepadanya! Bahwa sudah penuhlah takaran zinah perempuan sundal yang amat elok parasnya, yang pandai bermain mata, yang sudah menjual beberapa bangsa dengan zinahnya dan beberapa kaum dengan main matanya. Bahwasanya Aku hendak membalas kepadamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan Aku akan menyingsingkan punca kainmu sampai di atas mukamu, dan Aku memperlihatkan ketelanjanganmu kepada segala bangsa dan kemaluanmu kepada segala kerajaan! Dan Aku akan menyuruh melontari engkau dengan barang yang keji, dan Aku akan menjadikan dikau suatu perkara yang aib dan suatu tamasya. Maka akan jadi bahwa barangsiapa yang melihat engkau itu akan lari dari padamu sambil katanya: Bahwa Ninewe sudah binasa; entah siapa sayang akan dia? Di mana aku mencahari penghibur bagimu? Baikkah engkau dari pada No-Ammon, yang kedudukannya di tepi sungai Nil, yang dikelilingi oleh air, dan lautpun akan bentengnya dan lautpun akan pagar temboknya? Bahwa negeri Kusy dan Mesir itulah kuatnya dengan tiada berkeputusan; orang Puti dan Libim itu akan pembantunya. Kendatilah, ia juga sudah dipindahkan dengan tertawan dan berjalanlah ia dengan tertawan! Dan lagi segala anak-anaknya dihancurkan pada pangkalan segala jalan, dan dilontar oranglah undi atas segala orangnya yang bangsawan, dan diikat oranglah dengan rantai segala orang besar-besarnya. Demikianlah engkaupun akan minum piala bius dan menanggung segala tanda aibmu, dan lagi tak dapat tiada engkau akan mencahari pertolongan dan perlindungan kepada musuh. Segala kota bentengmu seperti pokok ara dengan hulu buahnya; apabila digoncang maka gugurlah ia ke dalam mulut orang yang hendak makan dia. Bahwasanya segala rakyat di tengahmu itu sudah jadi seperti perempuan; segala pintu negerimu ternganga dari sendirinya kepada musuhmu dan segala kota bentengmu dimakan habis oleh api. Kumpulkanlah air akan dirimu bagi kepungan itu; kuatkanlah segala bentengmu, masuklah ke dalam geluh dan iriklah akan tanah liat; baikilah akan dapur batu. Maka kamu akan dimakan habis juga oleh api, dan ditumpas oleh pedang; kamu akan dimakan habis seperti jengkerik; meskipun kamu bertambah-tambah seperti jengkerik dan berbanyak-banyak seperti belalang! Adalah padamu banyak saudagar, terlebih dari pada bintang yang di langit, seperti jengkerik juga adanya, mereka itu menyerang lalu terbang. Segala penghulumu itu seperti belalang dan segala panglima perangmupun seperti bala belalang; mereka itu bertentara dalam pagar pada hari dingin; apabila terbitlah matahari maka terbanglah ia, sehingga tiada lagi ketahuan di mana dahulu tempatnya! Bahwa segala gembalamu itu tertidurlah, hai raja Asyur! Segala panglima perangmu adalah berbaring; segala rakyatmu sudah tercerai-berai di atas gunung-gunung, dan seorangpun tiada yang memulihkan dia pula! Tiadalah pembebatan bagi lukamu; balamu itu sangatlah pedih; segala orang yang mendengar kabar akan halmu itu akan bertepuk-tepuk tangan; karena atas siapa gerangan kejahatanmu sudah tiada berlaku senantiasa? Bahwa inilah firman yang telah dinyatakan kepada nabi Habakuk. Ya Tuhan! Sampai berapa lama menangislah aku, maka tiada Engkau sahut? Dengan nyaring suaraku aku berseru kepada-Mu dari karena gagah itu, maka aku tiada Kaulepaskan. Mengapa Engkau memperlihatkan aku kejahatan dan memberikan aku memandang sengsara? Hanya kerusakan dan penggagahan adalah di hadapan mataku; baharu habis perbantahan maka mulai geger pula. Maka sebab itu hukum dihalai-balaikan dan insafpun tiada lagi boleh menang; karena orang fasik merajalela atas orang yang benar; maka sebab itu hukumpun keluar terbalik. Lihatlah berkeliling di antara segala orang kafir, pandanglah baik-baik, jadilah heran dan tercengang-cengang, karena Aku mengerjakan suatu pekerjaan pada zamanmu, yang tiada dapat kamu percaya, jikalau diberitahu oranglah kepadamu sekalipun. Bahwasanya Akulah yang membangkitkan segala orang Kasdim, suatu bangsa yang berani dan pantas, yang berjalan melalui seluasnya bumi hendak mengambil tempat kedudukan akan miliknya pusaka, yang dahulu bukan dia punya. Bahwa hebat dan dahsyatlah adanya, tiada diketahuinya akan hukum, melainkan yang keluar dari padanya sendiri. Adapun kudanya itu terlebih tangkas dari pada harimau kumbang, dan terlebih galak dari pada gurk pada malam; bahwa segala orang berkendaraannya itu menampil dari jauh, mereka itu datang beterbangan seperti burung nasar yang menyambar mangsanya. Dengan mabuk darah mereka itu sekalian datang, mukanya yang hitam arah ke sebelah timur, dihelakannya orang tawanan seperti pasir banyaknya. Maka dicelakannya raja-raja dan dibuatnya olok-olok akan segala penghulu; ditertawakannya segala benteng, karena ditimbunkannya lebu dan diangkatnya akan dia. Lalu sombongnya naik di kepala dan dilangkahkannya segala perhinggaan dan ditenggelamkannya dirinya dalam salah! -- Maka kuasanya baginya akan Allah! Bukankah dari dahulu kala Engkau juga Tuhan, Allahku, Yang Mahasuci? Bahwa tiada kami akan mati! Ya Tuhan! Engkau juga sudah menentukan dia akan dihukum; ya gunung batu! Engkau sudah mengalaskan dia akan disiksa. Bahwa terlalu suci mata-Mu dari pada Engkau dapat melihat kejahatan, dan tiada boleh Engkau memandang kesusahan; entah bagaimana boleh Engkau memandang orang yang berbuat khianat? Bagaimana boleh Engkau berdiam diri-Mu, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari padanya! Bagaimana boleh Engkau menjadikan manusia seperti ikan di laut, seperti binatang yang menyulur dan padanya tiadalah pemerintah! Sehingga ditariknya naik sekalian itu dengan kail, dan dikumpulkannya dalam pukatnya dan dihimpunkannya dalam jaringnya, sementara ia bersukacita dan tamasya. Dan sebab itu dipersembahkannya korban kepada pukatnya, dan dibakarnya dupa bagi jaringnya, karena olehnya juga bahagiannya sudah jadi gemuk dan makanannyapun sudah jadi lemak. Dan begitu boleh dihampakannya pukatnya selalu, dengan tiada tahu sayang dan dengan membunuh beberapa bangsa! Bahwa adalah aku berdiri pada pertungguanku dan berjaga di atas bangun-bangun, dan kutinjau hendak melihat barang yang akan dikatakan-Nya kepadaku dan barang yang akan disahut-Nya kepada pengaduhku. Pada masa itu sahutlah Tuhan kepadaku, firman-Nya: Suratkanlah khayal ini dan ukirkanlah dia pada loh batu, supaya ia itu dapat dibaca oleh segala orang yang lalu. Karena khayal itu lagi bagi suatu masa yang tertentu, tetapi menyengajakan juga kesudahannya dan tiada ia itu akan dusta; jikalau ia itu berlambatan, hendaklah kamu menantikan dia, karena ia itu sungguh akan datang dan tiada ia itu tertinggal. Bahwasanya biarlah orang yang tiada betul hatinya tiada mengindahkan dia, tetapi orang benar itu akan hidup oleh percayanya. Bahwa sesungguhnya air anggur itu khianat adanya, demikianpun orang lalim yang gagah, tiada boleh ia kekal; orang yang membuka perutnya amat lebar seperti alam barzakh, dan tiada tahu kenyang seperti maut dan yang menghelakan segala bangsa kepadanya dan menghimpunkan segala bangsa kepadanya. Bukankah sekalian itu akan mengangkat suatu perbahasaan akan halnya dan membuat beberapa ibarat akan dia, serta katanya: Wai bagi orang yang menambah-nambahkan barang yang bukan dia punya! Berapa lama, maka adalah ia seperti orang yang menenggelamkan dirinya dalam utang. Bukankah sekonyong-konyong akan berbangkit segala orang piutangmu dan berjaga segala pengusikmu, lalu engkau dijarahi olehnya? Oleh karena engkau sudah menjarahi banyak bangsa kafir, maka orang sisa segala bangsa itu juga akan menjarahi engkau, sebab segala darah manusia yang tertumpah dan segala gagah yang dibuat akan tanah dan akan negeri serta dengan segala orang isinya. Wai bagi orang yang menuntut laba keji bagi isi rumahnya, hendak menaruh sarangnya di tempat yang tinggi dan melindungkan dirinya dari pada celaka. Bahwa kecelaan juga yang sudah kaubicarakan bagi isi rumahmu; dengan menumpas beberapa bangsa engkau sudah berdosa kepada jiwamu sendiri. Karena batu dari pada tembok juga berseru dan kasau dari pada atap rumahpun menyahut! Wai bagi orang yang membangunkan negeri di atas darah dan yang mengalaskan pagar tembok di atas lalim! Bahwasanya bukankah ia itu datangnya dari pada pihak Tuhan serwa sekalian alam, bahwa segala bangsapun berlelah bagi barang yang sia-sia belaka? Karena bumi itu akan dipenuhi dengan pengetahuan akan kemuliaan Tuhan seperti air menudungi tubir laut. Wai bagi orang yang memberi minum akan kawannya, yang menambahkan pula bocong anggurnya dan lagi memabuki, hendak melihat ketelanjangannya! Bahwa engkau juga akan kenyang dengan malu dan kecelaan; engkaupun akan minum dan ditelanjangkan kemaluanmu; maka piala dari pada tangan kanan Tuhanpun akan balik kepadamu dan muntah yang keji akan ada pada segala kemuliaanmu. Karena gagah yang dilakukan di atas Libanon itu akan menudungi engkau, dan kerusakan binatangnya itu akan menempuh akan dikau, oleh karena darah manusia yang tertumpah itu dan oleh karena aniaya yang dilakukan pada tanah dan negeri dan pada segala orang isinya. Apa guna kiranya patung pahatan itu, bahwa tukang yang pandai sudah memahat dia? Dan patung tuangan bukankah ia itu pengajar dusta juga adanya? Bolehkah tukang itu harap pada perbuatannya sendiri? Bukan diperbuatnya berhala juga yang kelu adanya? Wai bagi orang yang berkata kepada kayu: Jagalah engkau! Dan kepada batu yang diam itu: Bangunlah engkau! Bolehkah ia itu mengajar dia? Bahwasanya jikalau ia itu disalut dengan perak atau dengan emas sekalipun, maka tiada juga nyawa atau nafas di dalamnya. Tetapi Tuhan adalah dalam kaabah kesucian-Nya, maka berdiamlah dirimu di hadapan hadirat-Nya, hai isi segenap bumi! Bahwa inilah suatu doa nabi Habakuk pada Syijonot. Ya Tuhan! Aku sudah mendengar kabar-Mu, maka ketakutanlah aku! Ya Tuhan! Peliharakanlah kiranya perbuatan-Mu di tengah-tengah segala tahun, nyatakanlah dia di tengah-tengah segala tahun! Pada waktu murka hendaklah kiranya Engkau ingat akan rahmat. Bahwa Allah datang dari Teman dan Yang Mahasuci dari pegunungan Paran. -- Selah! -- Maka kemuliaan-Nya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya. Maka tangan-Nya memancarkan sinar, suatu cahaya seperti cahaya matahari, maka ia itulah selimut kemuliaan-Nya! Di hadapan hadirat-Nya berjalanlah bala sampar dan kilatpun keluar di hadapan kaki-Nya. Di tempat Ia berdiri gempalah bumi, ke mana Ia memandang dicerai-beraikannya segala bangsa, dan segala gunung yang kekalpun berbelah-belah dan segala bukit dari purbakalapun tenggelamlah; segala peredaran zamanpun Dia punya. Bahwa aku melihat pula segala pondok Kusyan kedatangan takut, dan segala kain kemah-kemah benua Midian itu goyanglah. Adakah murka Tuhan terkena kepada segala sungai? Adakah amarah-Mu terkena kepada segala sungai? Adakah geram-Mu terkena kepada laut? Maka Engkau mengendarai kuda-Mu dan kendaraan kemenangan-Mu. Bahwa air bah itu berseru kepada busur-Mu akan pertolongan. Maka sumpah perjanjianpun goncanglah. -- Selah! -- Bahwa beberapa sungai menggelembunglah dari dalam bumi. Serta terlihat segala gunung akan Dikau, maka dirasainya sakit dari takut, air bahpun sudah meliputi; tubirpun sudah menyaringkan suaranya dan mengangkat tebing-tebingnya ke atas. Bahwa matahari dan bulanpun berhentilah pada tempat kediamannya; dengan terang berjalanlah segala anak panah-Mu, dengan cahayapun pendahan-Mu yang gemerlap. Dengan murka Engkau sudah menjalani tanah itu dan dengan amarah Engkau sudah mengirik segala orang kafir. Bahwa Engkau sudah keluar akan membantu umat-Mu, yang mengupayakan selamat serta dengan Almasih-Mu; bahwa Engkau meremukkan kepala rumah orang fasik, sambil membuka alasnya sampai di bumbungan. -- Selah! Dengan tongkatnya juga Engkau mencucuk terus kepala bala-balanya, yang sudah menghamburkan daku seperti puting beliung, dan yang amat suka menelan orang miskin, seperti binatang ganas dalam lubangnya. Demikianlah Engkau menjalankan kuda-Mu pada laut, lalu bertimbunlah segala air yang bergelora. Apabila ia itu kudengar maka berdebarlah hatiku, akan bunyi suara itu gemetarlah bibir mulutku, dan lemahlah segala tulang-tulangku dan berantuklah lututku. Tetapi sekarang senanglah aku pada hari kepicikan, karena Iapun akan berangkat melawan bangsa yang sudah menempuh kepada kami dengan gagahnya. Kendatilah pokok ara tiada berbunga dan pokok anggurpun tiada berbuah, dan pokok zaitpun janji dengan dusta dan segala bendangpun tiada keluarkan makanan, dan segala kawan domba dirampas dari dalam kandang dan seekor lembupun tiada lagi dalam kandang; maka aku juga akan berbangkit rawan hatiku akan Tuhan dan hatiku kelak bersukacita akan Allah, pohon selamatku! Bahwa Tuhan Hua itulah kuatku, dijadikan-Nya kakiku seperti kaki kijang dan diberi-Nya aku menjejak tempatku yang tinggi-tinggi! Bahwa inilah firman Tuhan yang telah datang kepada Zefanya bin Kusyi bin Gedalya bin Amarya bin Hiskia, pada zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda. Bahwa Aku akan memungut habis segala sesuatu dari dalam negeri ini, demikianlah firman Tuhan. Aku akan memungut habis baik manusia baik binatang; Aku akan memungut habis baik unggas yang di udara baik segala ikan yang di dalam laut dan segala orang fasik serta dengan segala yang menyebabkan jatuhnya; bahkan Aku akan menumpas segala manusia dari dalam negeri ini, demikianlah firman Tuhan. Dan Aku akan mengedangkan tangan-Ku kepada Yehuda dan kepada segala orang isi Yeruzalem; dan Aku akan menumpas dari dalam tempat ini segala sisa Baal dan nama Kemarim serta dengan segala kahinnya; dan mereka sekalian yang menyembah sujud di atas sotoh rumah kepada tentara yang di langit, dan lagi mereka yang menyembah sujud sambil bersumpah demi Tuhan sambil bersumpah demi Malkham; dan mereka sekalian yang undur dari belakang Tuhan, dan mereka sekalian yang tiada mencahari Tuhan dan tiada bertanya akan Dia. Berdiamlah dirimu di hadapan hadirat Tuhan Hua, karena hari Tuhan itu telah hampirlah, karena Tuhan sudah menyediakan suatu korban sembelihan dan telah disucikan-Nya segala orang jemputan-Nya. Maka akan jadi pada hari korban sembelihan Tuhan, bahwa Aku akan membalas kepada segala penghulu dan kepada segala putera raja dan kepada mereka sekalian yang berpakaikan pakaian orang helat. Dan pada hari itu juga Aku akan membalas kepada segala orang yang melompat ambang, dan yang memenuhi rumah tuannya dengan gagah dan tipu. Maka pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan, akan ada bunyi penangis dari pada Pintu Ikan, dan peraung dari pertengahan negeri dan teriak pembunuhan besar dari sebelah bukit. Tangislah kamu, hai segala orang isi Makhtesy! Karena segala orang Kanani itu sudah dibinasakan, dan segala orang yang mengangkat perak itu sudah ditumpas! Maka akan jadi pada masa itu juga, bahwa Aku akan menyelidik Yeruzalem dengan suluh dan Aku akan membalas kepada segala orang laki-laki yang sudah jadi beku di atas ampasnya dan yang berkata dalam hatinya: Bahwa Tuhan tiada berbuat barang baik atau barang jahat. Sebab itu maka harta benda mereka itu akan jadi rampasan dan segala rumah mereka itu akan kebinasaan; bahwa dibangunkannya rumah, tetapi tiada mereka itu akan duduk dalamnya; ditanamnya pokok anggur, tetapi tiada mereka itu akan minum air anggurnya. Bahwa hari besar Tuhan sudah hadir; telah hampirlah Ia dan sengajakan datang; amat pahitlah akan teriak pada hari Tuhan itu, dan orang pahlawan sekalipun akan berteriak dengan kepahitan! Bahwa hari itu akan hari kehangatan murka, suatu hari kepicikan dan ketakutan, suatu hari penggagahan dan kebinasaan, suatu hari gelap gulita, suatu hari yang berawan-awan dan kegelapan malam. Suatu hari bunyi nafiri dan tempik sorak perang kepada segala kota benteng dan kepada segala bangun-bangun yang tinggi. Pada hari itu Aku akan menakuti manusia, sehingga mereka itu berjalan keliling seperti orang buta, sebab mereka itu sudah berdosa kepada Tuhan, dan darah mereka itu akan tertumpah seperti lebu dan dagingnyapun seperti tahi. Baik emasnya baik peraknya tiada dapat meluputkan mereka itu pada hari kehangatan murka Tuhan, melainkan oleh api gairah-Nya akan dimakan habis akan seluruh tanah ini; karena diadakan-Nya kelak kesudahan, bahkan, kesudahan yang segera pada segala orang penduduk tanah ini! Baiklah kamu putus harap dan hatimu berdukacita, hai bangsa yang tiada tahu pucat muka. Dahulu dari pada takdir itu beranak (maka seperti sekam terbanglah segala hari), dahulu dari pada kamu kedatangan kehangatan murka Tuhan! Dahulu dari pada kamu kedatangan hari murka Tuhan! Caharilah Tuhan, hai kamu sekalian di dalam negeri yang lembut hatimu, dan yang lagi melakukan hukum-Nya! Usahakanlah kebenaran, usahakanlah rendah hati, mudah-mudahan kamu dilindungkan pada hari murka Tuhan. Bahwasanya Gaza akan ditinggalkan dan Askelonpun dibinasakan; maka Asdod akan dihampakan pada tengah hari dan Ekeronpun dibantun. Wai bagi segala orang yang duduk di tepi laut, yaitu bangsa Khereti! Bahwa firman Tuhan adalah lawan engkau, hai Kanaan, negeri orang Filistin! Karena Aku membinasakan dikau, sehingga seorang pendudukpun tiada lagi di dalammu. Maka pesisir laut akan jadi tempat pondok-pondok orang gembala dan kandang-kandang domba yang dipagari. Maka pantai itu akan jadi bahagian orang sisa bangsa Yehuda, supaya dihantarnya dombanya ke sana dan di tempat ada dahulu rumah-rumah Askelon, mereka itu akan membaringkan kawan binatangnya; yaitu apabila Tuhan, Allahnya, sudah menilik akan mereka itu dan dibawa-Nya akan mereka itu kembali dari hal ketawanannya. Bahwa Aku sudah mendengar pengolok-olok orang Moab dan pemaki segala bani Ammon, bagaimana dicucakannya umat-Ku tatkala ditaklukkannya negerinya dengan jemawa. Maka sebab itu sesungguh-sungguh Aku ini hidup, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, niscaya Moab akan jadi seperti Sodom dan bani Ammonpun seperti Gomorah, yaitu padang jelatang dan cebakan garam dan suatu kerobohan sampai selama-lamanya! Orang yang lagi tinggal dari pada umat-Ku itu kelak menyerang akan dia, dan orang yang lagi tinggal dari pada umat-Ku kelak mengambil dia akan miliknya pusaka. Maka ia itu akan balasan jemawanya, sebab dengan congkaknya telah dicucakannya dan dicelakannya umat Tuhan serwa sekalian alam. Maka hebatlah Tuhan kepada mereka itu, apabila sudah ditumpas-Nya segala dewata negeri itu; apabila tiap-tiap orang, di manapun baik tempat kedudukannya, menyembah sujud kepada-Nya; segala bangsa dari pantai yang jauh-jauh. Demikian kamupun, hai orang Kusy! sudah ditentukan akan dimakan oleh pedang-Ku. Dan lagi akan dikedangkan-Nya tangan-Nya ke sebelah utara dan dibinasakan-Nya Asyur, dan dijadikan-Nya Ninewe suatu kerobohan kelak dan akan gurun yang kekeringan. Dan di tengahnya akan berkaparan segala kawan domba dan suatu kawan binatang hutan; demikianpun burung enggang dan burung hantu akan bermalam dalam karangan bunga rumahnya, bunyinya akan garau dari dalam tingkap-tingkapnya; segala ambang pintu sudah ditimpa kerobohan batu dan segala karangan dari pada kayu araz sudah tersentak. Inikah negeri yang amat ramai dan yang duduk dengan sentosa, dan yang berkata dalam hatinya: Akulah dia dan lain dari padaku satupun tiada! Bagaimana ia sudah jadi suatu kerobohan, suatu tempat perhentian binatang yang ganas; barangsiapa yang berjalan melalui dia itu akan menyindirkan dia dan menunjuk dengan tangannya kepadanya. Wai bagi negeri yang hebat dan yang bercemar lalim! Tiada ia mendengar akan tegur dan tiada ia menerima taadib, dan tiada ia harap pada Tuhan dan tiada ia menghampiri kepada Allahnya. Segala penghulu yang di tengah-tengahnya itu seperti singa yang mengaum-aum, segala hakimnya seperti gurk pada malam, yang tiada mengikil akan tulang-tulang sampai kepada pagi hari. Segala nabinya itu angkara dan orang penipu yang tiada tahu malu; segala imamnya menajiskan tempat yang suci dan digagahinya akan taurat. Maka Tuhan yang adil ada di tengah-tengahnya, Ia yang tiada berbuat salah, yang pada tiap-tiap pagi menyatakan hukum-Nya dengan terang, tiada kurang apa-apa; hanya orang terbalik itu tiada tahu malu! Bahwa Aku sudah menumpas beberapa bangsa dan membinasakan kota bentengnya dan menjadikan sunyi segala jalannya, sehingga seorangpun tiada lalu dari padanya; segala negeri mereka itu sudah dirobohkan, sehingga seorangpun tiada lagi dalamnya, seorangpun tiada lagi isinya. Maka kata-Ku: Mudah-mudahan engkau takut akan Daku, engkau menerima taadib, supaya jangan tempat kedudukannya dibinasakan sama sekali, apabila patut Aku membalas kepadanya; tetapi mereka itu merajinkan dirinya akan berbuat jahat makin lama makin banyak. Sebab itu nantikanlah Aku, demikianlah firman Tuhan, pada hari Aku bangkit akan menyerang; karena sudah tentu dalam hukum-Ku Aku hendak menghimpunkan segala bangsa dan mengumpulkan segala kerajaan akan mencurahkan kepada mereka itu murka-Ku dan segala kehangatan amarah-Ku, karena segenap tanah ini akan dimakan habis oleh api gairah-Ku! Tetapi pada masa itu Aku akan mengaruniakan kepada segala bangsa lidah yang suci; supaya mereka itu sekalian menyebut nama Tuhan, dan supaya mereka itu berbuat bakti kepada-Nya dengan sama sebahu. Pada masa itu dibawa orang kelak dari sebelah sana Sungai Kusy sekali akan bau-bauan yang harum dengan limpahnya, lalu dipersembahkannya kepada-Ku. Pada hari itu engkau tiada lagi akan malu dari karena segala perbuatanmu, yang olehnya engkau sudah mendurhaka kepada-Ku; karena Aku membuang dari tengahmu segala kemegahan congkakmu, dan tiada lagi engkau akan membesarkan dirimu di atas bukit kesucian-Ku! Maka sisa yang Kutinggalkan kelak di tengah-tengahmu itu akan suatu bangsa yang lembut dan rendah hatinya dan yang harap pada nama Tuhan. Maka sisa orang Israel tiada lagi akan berbuat salah, atau berkata dusta, dan lidah penipupun tiada lagi terdapat dalam mulutnya, melainkan mereka itu akan mencahari makannya dan berbaring dan seorangpun tiada yang mengusik akan dia. Bersoraklah engkau, hai puteri Sion! Bertempiksoraklah, hai orang Israel! Bersuka-sukaanlah dan berbangkitlah rawan segenap hatimu, hai puteri Yeruzalem! Bahwa Tuhan sudah melalukan hukummu, dan disapukan-Nya habis seterumu; bahwa Raja orang Israel, yaitu Tuhan, adalah di tengah-tengahmu; tiada lagi engkau akan melihat barang jahat! Pada hari itu juga orang akan berkata kepada Yeruzalem demikian: Janganlah engkau takut, hai Sion, janganlah beri tanganmu menjadi lemah. Bahwa Tuhan, Allahmu, adalah di tengah-tengahmu, suatu Pahlawan yang akan menang; dengan sepenuh-penuh kesukaan-Nya Iapun akan bergemar akan dikau; dengan kasih-Nya Iapun akan berdiam dirinya dan dengan tempik sorak Iapun bersukacita akan dikau. Tiada lagi kedukaan akan menjauhkan barang seorang dari pada perhimpunan pada masa raya; dan akan berbangkit rawan hati mereka itu sekalian, yang dahulu menanggung malu. Bahwasanya pada masa itu Aku akan meluluskan segala kehendakmu, dan Kukaruniakan selamat kepada orang yang sesat dan segala yang terhalau itu akan Kukumpulkan, dan Kujadikan mereka itu suatu kepujian dan kemegahan, yaitu mereka yang dahulu segenap isi bumi jadi saksi akan malunya. Pada masa itu Aku membawa akan dikau ke dalam negerimu, dan pada masa itu Aku menghimpunkan dikau; karena Kujadikan dikau suatu kepujian dan suatu kemegahan di antara segala bangsa yang di atas bumi, apabila di hadapan matamu Aku membawa kembali segala yang tertawan itu, demikianlah firman Tuhan! Sebermula, maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Darius, pada bulan yang keenam dan pada sehari bulan itu, datanglah firman Tuhan dengan lidah nabi Hajai kepada Zerubbabil bin Sealtiel, raja Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, katanya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, bunyinya: Bahwa kata bangsa ini: Harinya belum sampai, yaitu hari rumah Tuhan dibangunkan pula. Maka datanglah firman Tuhan dengan lidah nabi Hajai, bunyinya: Adakah ketika yang baik pada kamu akan duduk dalam rumah-rumahmu, yang elok perbuatannya, sedang rumah ini lagi rusak? Sekarangpun, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Perhatikanlah segala jalanmu. Kamu menaburkan banyak, tetapi hasilnya hanya sedikit; kamu makan, tetapi bukan sampai kenyang; kamu minum, tetapi bukan sampai puas hati; kamu berpakai-pakai, tetapi bukan sampai suhu tubuhmu, dan barangsiapa yang menerima upah, ia itu menerima upahnya dalam pundi-pundi yang berpesok. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Perhatikanlah segala jalanmu. Pergilah kamu ke gunung meramu kayu dan bangunkanlah pula rumah ini, maka Aku kelak berkemah akan dia dan Akupun akan dipermuliakan, demikianlah firman Tuhan. Bahwa kamu ingin akan banyak, maka kamu beroleh hanya sedikit, dan apabila kamu sudah membawa pulang akan dia, lalu Aku menghembus ke dalamnya. Mengapa maka begitu? demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Oleh karena sebab rumah-Ku yang rusak adanya, sedang hatimu bersukacita, masing-masing akan rumahnya sendiri. Maka sebab itu langitpun menahani air embun dari padamu dan bumipun menahani hasilnya dari padamu. Karena Aku sudah memanggil suatu kekeringan datang atas tanah itu dan atas segala gunung dan atas gandum dan atas air anggur dan atas minyak dan atas segala hasil bumi dan atas segala manusia dan atas segala binatang dan atas segala perbuatan tangan. Hata, maka pada masa itu didengarlah oleh Zerubbabil bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan segala orang lain itu akan bunyi firman Tuhan, Allahnya, dan akan sabda nabi Hajai, yang telah disuruhkan oleh Tuhan, Allahnya; maka takutlah orang banyak itu di hadapan hadirat Tuhan. Maka kata Hajai, utusan Tuhan itu, dengan firman Tuhan kepada orang banyak itu begini: Bahwa Aku adalah menyertai kamu! demikianlah firman Tuhan. Maka dijagakan Tuhan hati Zerubbabil bin Sealtiel, penghulu Yehuda, dan hati Yosua bin Yozadak, imam besar, dan hati segenap orang banyak yang lagi tinggal itu, lalu datanglah mereka itu mengerjakan pekerjaan rumah Tuhan serwa sekalian alam, yaitu Allah mereka itu. Hata, maka pada empat likur hari bulan, pada bulan yang keenam dan pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Darius, pada bulan yang ketujuh, pada selikur hari bulan itu, datanglah firman Tuhan dengan lidah nabi Hajai, bunyinya: Katakanlah sekarang kepada Zerubbabil bin Sealtiel, penghulu Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada orang yang lagi tinggal itu, demikian: Siapa yang tinggal di antara kamu, yang telah mengetahui akan rumah ini dengan kemuliaannya yang dahulu itu? Maka bagaimana adanya kamu melihat dia sekarang? Bukankah kepada pemandanganmu seakan-akan satupun tiada adanya? Tetapi sekarang pertetapkanlah hatimu, hai Zerubbabil, demikianlah firman Tuhan! Dan beranikanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar! Dan pertetapkanlah hatimu, hai segala anak bumi! Demikianlah firman Tuhan, bekerja sahaja, karena Aku adalah menyertai kamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Dengan sama peri seperti tatkala Aku berjanji dengan kamu, tatkala kamu keluar dari Mesir, maka Roh-Ku akan ada di tengah-tengah kamu senantiasa; janganlah kamu takut. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Sekali lagi, seketika juga adanya, maka Aku akan menggentarkan segala langit dan bumi dan laut dan darat. Bahkan, Aku akan menggentarkan segala bangsa, maka mereka itu akan datang kepada kegemaran segala bangsa, dan Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemuliaan, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Aku yang empunya segala perak; Aku yang empunya segala emas; demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Adapun kemuliaan rumah yang kemudian ini akan lebih besar dari pada kemuliaan rumah yang dahulu itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam; dan dalam tempat ini akan Kukaruniakan selamat, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Hata, maka pada empat likur hari bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Darius, datanglah firman Tuhan dengan lidah nabi Hajai, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bertanyakanlah sekarang segala imam akan taurat, katakanlah: Apabila seorang membawa akan daging yang suci dalam punca kainnya, maka dengan punca itu terkenalah ia kepada roti atau kepada gulai atau kepada air anggur atau kepada minyak atau kepada barang makanan, bolehkah ia itu jadi suci? Maka sahut segala imam itu, katanya: Tak boleh. Maka kata Hajai: Jikalau barang seorang najis oleh bangkai, lalu terkena kepada sesuatu dari pada segala perkara itu, bolehkah ia itu jadi najis? Maka sahut segala imam itu, katanya: Ia itu akan najis juga. Maka sahut Hajai, katanya: Begitulah hal bangsa ini dan begitulah hal kebanyakan orang ini di hadapan hadirat-Ku, demikianlah firman Tuhan, dan begitulah hal segala perbuatan tangan mereka itu dan barang yang dipersembahkannya di sana, semuanya itu najis adanya! Maka sekarang, hendaklah kiranya kamu memperhatikan hal itu dari pada hari ini dan yang sudah lalu, dahulu dari pada batu ditumpangkan di atas batu pada kaabah Tuhan. Pada masa orang belum membuat dia, tatkala datanglah orang kepada timbunan gandum yang dua puluh gantang, maka didapatinya akan hanya sepuluh gantang, dan tatkala ia datang kepada tempat air anggur hendak menciduk lima puluh takar dari dalam apitan, maka didapatinya akan hanya dua puluh. Maka kamu sudah Kupalu dengan kelayuran dan dengan untutan dan dengan hujan air beku kepada segala perbuatan tanganmu, maka dari padamu seorangpun tiada yang datang kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan. Hendaklah kiranya kamu memperhatikan hal itu, dari pada hari ini dan yang sudah lalu, mulai dari pada empat likur hari bulan yang kesembilan sampai kepada hari dibubuh alas kaabah Tuhan, perhatikanlah itu baik-baik! Sekarang adakah lagi biji-bijian dalam pelubur? Bahwa baik pokok anggur, atau pokok ara, dan pokok delima dan pokok zait yang belum berbuah, maka mulai dari pada hari ini juga Aku memberkati dia! Maka pada kedua kalinya datanglah firman Tuhan kepada Hajai, pada empat likur hari bulan itu, bunyinya: Katakanlah olehmu ini kepada Zerubbabil, penghulu Yehuda: Bahwa Aku akan menggerakkan segala langit dan bumi. Dan Aku akan membongkarbalikkan segala kursi kerajaan dan Aku akan membinasakan kuasa kerajaan segala bangsa, dan Aku akan membalik belah segala kendaraan serta dengan orang yang mengendarainya, dan segala kuda dan segala orang yang mengendarainya itu akan terhembalang masing-masing oleh pedang kawannya. Maka pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Aku kelak mengangkat akan dikau, hai Zerubbabil, hai anak Sealtiel, hamba-Ku! demikianlah firman Tuhan, dan Kujadikan dikau akan cincin meterai, karena engkau yang sudah Kupilih, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Sebermula maka pada bulan yang kedelapan, tahun yang kedua dari pada kerajaan Darius, datanglah firman Tuhan kepada nabi Zakharia bin Berekhia bin Ido, bunyinya: Bahwa sangat murkalah Tuhan akan nenek moyangmu. Maka sebab itu, katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Kembalilah kiranya kamu kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, maka Akupun akan kembali kepadamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Janganlah kiranya kamu seperti nenek moyangmu, kepadanya segala nabi sudah berseru-seru demikian: Firman Tuhan serwa sekalian alam: Hendaklah kamu bertobat dari pada perbuatanmu yang jahat dan dari pada segala kelakuanmu yang jahat itu; tetapi tiada juga didengarnya akan Daku dan tiada diindahkannya Aku, demikianlah firman Tuhan. Adapun segala nenek moyangmu itu, di manakah mereka itu sekarang? Dan segala nabi itu, hidupkah mereka itu selama-lamanya? Kendatilah, maka segala firman-Ku dan segala syariat-Ku yang telah Kuamanatkan kepada hamba-Ku segala nabi itu, bukankah ia itu sudah mengenai nenek moyang kamu, sehingga selalu harus mereka itu berkata demikian: Seperti niat Tuhan hendak berbuat akan kami setuju dengan jalan kami dan setuju dengan perbuatan kami, demikianpun sudah dibuatnya akan kami! Hata, maka pada empat likur hari, bulan yang kesebelas, yaitu bulan Syebat, pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Darius, datanglah firman Tuhan kepada nabi Zakharia bin Berekhyia bin Ido, bunyinya: Maka pada waku malam kulihat, bahwasanya adalah seorang laki-laki mengendarai kuda merah, maka berhentilah ia di tengah-tengah segala pokok murd, yang pada tempat dalam, dan di belakangnya adalah beberapa ekor kuda merah dan merah tua dan putih warnanya. Maka sembahku: Apakah artinya sekalian ini, ya tuan? Maka sahut malaekat yang berkata kepadaku itu: Bahwa Aku akan menyatakan kepadamu artinya sekalian ini. Lalu sahut orang yang berdiri di tengah-tengah pokok murd itu, katanya: Inilah dia, yang disuruhkan Tuhan keluar akan berjalan keliling pada seluruh bumi. Maka sahutlah mereka itu kepada Malaekat Tuhan, yang berdiri di tengah-tengah pokok murd itu, katanya: Bahwa kami sudah berkeliling di atas bumi, maka sesungguhnya seluruh bumi itu selamat sentosa. Maka sahutlah Malaekat Tuhan itu, katanya: Ya Tuhan serwa sekalian alam! Berapa lama lagi, maka Engkau tiada mengasihani Yeruzalem dan segala negeri Yehuda? Adapun Engkau murka akan dia itu sudah lebih dari tujuh puluh tahun lamanya. Maka disahut oleh Tuhan kepada malaekat yang berkata dengan aku itu perkataan yang baik dan yang menghiburkan hati. Lalu kata malaekat yang berkata dengan aku itu: Berserulah engkau dan katakanlah: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa sangat berbangkitlah gairah-Ku akan Yeruzalem dan akan Sion. Dan dengan sangat geram berbangkitlah murka-Ku akan segala bangsa congkak, yang sudah menolong akan jahatnya tatkala Aku murka seketika lamanya. Maka sebab itu firman Tuhan demikian: Bahwa Aku kembali kepada Yeruzalem dengan belas kasihan, maka rumah-Ku akan dibangunkan pula dalamnya, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan tali pengukurpun dibentang atas Yeruzalem. Dan lagi serukanlah ini: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa lagi segala negeri-Ku akan berkelimpahan baiknya, karena Tuhan lagi akan menghiburkan Sion dan Yeruzalem lagi jadi negeri pilihan-Nya. Hata, maka kuangkat mataku, kulihat bahwasanya adalah empat batang tanduk. Maka kataku kepada malaekat yang berkata dengan aku itu: Apakah artinya ini? Maka sahutnya kepadaku: Bahwa tanduk inilah dia yang sudah menganiayakan Yehuda dan Israel dan Yeruzalem. Setelah itu, maka ditunjuk Tuhan kepadaku empat orang tukang besi. Maka sembahku: Orang ini datang membuat apakah? Maka sahutnya: Ia inilah segala tanduk yang sudah menganiayakan Yehuda, sehingga seorangpun tiada berani mengangkat kepalanya, tetapi sekarang orang ini sudah datang mengejuti mereka itu dan mengempaskan tanduk segala bangsa yang sudah mengangkat tanduknya lawan negeri Yehuda hendak menganiayakan dia. Maka kembali kuangkat mataku, kulihat bahwasanya adalah seorang laki-laki dan pada tangannya adalah tali pengukur. Maka kataku: Engkau hendak kemana? Lalu katanya kepadaku: Hendak mengukur Yeruzalem, dan hendak melihat berapa akan lebarnya dan berapa akan panjangnya. Maka sesungguhnya berjalanlah malaekat yang berkata dengan aku itu, lalu keluarlah seorang malaekat yang lain bertemu dengan dia. Maka katanya kepadanya: Pergilah mendapatkan orang muda itu, katakanlah kepadanya: Bahwa Yeruzalem akan diduduki orang berkampung-kampung dari karena kebanyakan manusia dan binatang yang di dalamnya. Dan Aku jagi baginya akan pagar api berkeliling, demikianlah firman Tuhan, dan di tengah-tengahnya Aku jadi akan kemuliaan. Dengarlah, dengarlah, larilah dari tanah Utara, demikianlah firman Tuhan, hai kamu yang sudah Kucerai-beraikan kepada keempat mata angin, demikianlah firman Tuhan! Dengarlah, hai Sion! Luputkanlah dirimu dari sana, hai engkau yang lagi duduk di tanah Babil! Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam (setelah sudah disuruhkan-Nya aku dengan kemuliaan kepada segala bangsa yang dahulu menjarahi akan dikau): Bahwasanya barangsiapa yang mengusik kamu, ia itu mengusik biji mata-Ku! Karena sesungguhnya, jikalau sahaja Aku menggerakkan tangan-Ku atasnya, maka mereka itu jadi suatu jarahan bagi segala orang yang dahulu hambanya. Demikianlah diketahui olehmu kelak, bahwa aku telah disuruhkan oleh Tuhan serwa sekalian alam! Bersorak-soraklah dan bersuka-sukaanlah, hai puteri Sion! Karena sesungguhnya Aku datang dan Aku akan duduk di tengah-tengah kamu, demikianlah firman Tuhan. Maka pada hari itu beberapa bangsa yang besar-besar akan bersangkut-paut kepada Tuhan, dan jadi umat bagi-Ku! Demikianlah Aku akan duduk di tengah-tengah kamu dan akan diketahui olehmu, bahwa telah disuruhkan Tuhan serwa sekalian alam akan daku mendapatkan kamu! Pada masa itu Tuhan mempunyai Yehuda akan pusaka-Nya, akan bahagian-Nya di tanah suci, dan Yeruzalempun akan jadi pula negeri pilihan-Nya! Diamlah kamu, hai segala manusia, di hadapan hadirat Tuhan! Karena sudah bangunlah Ia dari dalam kediaman kesucian-Nya! Kemudian dari pada itu diberinya aku melihat Yosua, imam besar itu, berdiri di hadapan Malaekat Tuhan dan syaitanpun adalah berdiri pada kanannya akan menuduh dia. Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada syaitan: Dilaknatkan Tuhan akan dikau, hai syaitan! Bahkan, engkau dilaknatkan oleh Tuhan, yang memilih Yeruzalem! Bukankah ia ini suatu puntung yang sudah direbut dari dalam api? Adapun Yosua itu adalah berpakaikan pakaian yang kotor pada masa ia berdiri di hadapan Malaekat itu. Maka sahut Ia dan berfirmanlah Ia kepada mereka itu sekalian yang berdiri di hadapan hadirat-Nya, katanya: Tanggalkanlah kamu pakaian yang kotor ini dari padanya. Setelah itu berfirmanlah Ia kepadanya: Bahwasanya Aku sudah maafkan segala kesalahanmu, dan Aku mengenakan pakaian persalin kepadamu! Maka sebab itu firman-Ku: Hendaklah dikenakan destar yang suci pada kepalanya! Maka dikenakan orang destar yang suci itu pada kepalanya dan dikenakannya pakaian imam kepadanya, sementara Malaekat Tuhan adalah hadir. Maka bersaksilah Malaekat Tuhan itu kepada Yosua, katanya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Jikalau engkau menjalani segala jalan-Ku dan jikalau engkau melakukan pengawalan-Ku dan lagi memerintahkan rumah-Ku dengan bijaksana dan menunggui segala serambi-Ku, maka Aku akan mengaruniakan kepadamu kelak beberapa pemimpin dari pada mereka yang hadir di sini. Sekarang dengarlah olehmu, hai Yosua, imam besar! Baik engkau baik segala kawanmu yang duduk di hadapanmu, karena mereka itu juga akan tanda alamat! Bahwa sesungguhnya Aku akan mendatangkan Pucuk itu, yaitu hamba-Ku. Tambahan pula, adapun batu yang telah Kububuh di hadapan Yosua, pada sebuah batu itu adalah mata tujuh biji, bahwasanya Aku sendiri akan mengukirkan ukirannya, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan tanah ini pada satu hari jua. Maka pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, kamu akan menjemput pula seorang akan seorang di bawah pokok anggur dan di bawah pokok ara. Maka kembalilah malaekat yang berkata dengan aku itu, lalu dijagakannya aku seperti orang yang dijagakan dari pada tidurnya. Maka katanya kepadaku: Apakah engkau lihat? Maka sahutku: Bahwasanya aku melihat sebuah kaki pelita dari pada emas belaka, dan tempat minyaknya adalah pada kepalanya, dan ketujuh pelitanyapun adalah padanya, dan lagi pada ketujuh pelita itu adalah tujuh cerat, yang di atas kepalanya. Dan adalah dua batang pokok zait di atasnya, sebatang pada sebelah kanan tempat minyak itu, dan sebatang pada sebelah kirinya. Maka sahutlah aku, kataku kepada malaekat yang berkata dengan aku itu: Ya tuan! Apakah artinya ini? Maka sahut malaekat yang berkata dengan aku itu, katanya kepadaku: Tiadakah engkau tahu artinya ini? Maka kataku: Tidak tuan! Lalu sahutlah ia, katanya kepadaku: Inilah firman Tuhan kepada Zerubbabil, bunyinya: Bukannya oleh kuat dan bukannya oleh gagah, melainkan oleh Roh-Ku juga ia itu akan jadi, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Siapakah engkau, hai gunung yang tinggi? Di hadapan Zerubbabil engkau akan jadi padang rata, pada masa dikeluarkannya batu yang kepala itu, sambil bersorak-sorak: Selamatlah, selamatlah atasnya! Arakian, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Bahwa tangan Zerubbabil sudah membubuh alas rumah ini, maka tangannya juga akan menyudahkan dia; demikianlah diketahi olehmu, bahwa aku disuruhkan oleh Tuhan serwa sekalian alam mendapatkan kamu! Sekarang di manakah ia yang mencelakan hari segala perkara kecil itu? Hendaklah hati mereka itu bersukacita, tegal dilihatnya batu ini ditentukan tempatnya oleh tangan Zerubbabil! Maka mata Tuhan ketujuh biji itu adalah memandang seluruh bumi berkeliling! Lalu sahut aku, kataku kepadanya: Apakah artinya kedua batang pokok zait pada kiri kanan kaki pelita itu? Dan pada kedua kalinya kataku kepadanya: Apakah artinya kedua cabang pokok zait yang di dalam kedua corong keemasan, dari padanya dituangnya ke dalam pelita keemasan itu? Maka jawabnya kepadaku, katanya: Tiadakah engkau tahu artinya ini? Maka sahutku: Tidak tahu, tuan! Lalu katanya: Bahwa inilah kedua pucuk minyak yang berdiri di hadapan Tuhan seluruh bumi! Maka kembali kuangkat mataku lalu kulihat, bahwasanya adalah suatu gulungan surat yang terbuka. Maka bertanyalah ia kepadaku: Apakah engkau lihat? Maka sahutku: Aku melihat suatu gulungan surat yang terbuka, panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta. Lalu katanya kepadaku: Inilah kutuk yang keluar atas seluruh tanah itu; karena barangsiapa yang mencuri, ia itu akan ditumpas setuju dengan barang yang tersebut pada sebelahnya dan barangsiapa yang makan sumpah, ia itu akan ditumpas setuju dengan barang yang tersebut pada sebelahnya yang lain itu. Bahwa Aku mengeluarkan kutuk ini, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, supaya sampailah ia ke dalam rumah orang pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya ia bermalam di dalam rumah mereka itu dan membinasakan baik kayu baik batunya. Maka kembali pula datanglah malaekat yang berkata dengan aku itu, katanya kepadaku: Sekarang angkatlah matamu dan lihatlah barang yang akan keluar sekarang. Maka kataku: Apakah ini? Maka sahutnya: Barang yang keluar sekarang, ia itu sebuah efa, dan lagi katanya: Inilah perbuatan mereka yang jahat dalam segenap negeri itu. Maka sesungguhnya adalah suatu tutupan dari pada timah hitam diangkat dan adalah seorang perempuan duduk di tengah-tengah efa itu. Maka kata malaekat: Inilah si fusuk itu! Maka diempaskannya dia ke bawah, di tengah-tengah efa itu, dan dicampakkannya batu timah itu pada mulutnya. Maka kuangkat mataku, lalu kulihat bahwasanya adalah keluar dua orang perempuan yang mengembangkan sayapnya dalam angin, karena adalah padanya sayap seperti sayap burung laklak, lalu diangkatnya akan efa itu ke antara langit dengan bumi. Maka kataku kepada malaekat yang berkata dengan aku itu: Ke mana hendak dibawa orang ini akan efa itu? Maka sahutnya kepadaku: Hendak dibuatnya sebuah rumah akan dia di tanah Sinear, di sana ia akan diletak dan ditaruh pada alasnya. Maka kembali pula kuangkat mataku dan kulihat, bahwasanya adalah keluar empat buah rata dari antara dua buah gunung, maka gunung itu dari pada tembaga. Pada rata yang pertama adalah kuda merah dan pada rata yang kedua adalah kuda hitam, dan pada rata yang ketiga adalah kuda putih, dan pada rata yang keempat adalah kuda dauk, semua kuda teji. Maka ujar aku, kataku kepada malaekat yang berkata dengan aku: Apakah artinya ini, tuan? Maka sahut malaekat itu, katanya kepadaku: Bahwa inilah keempat angin di langit, yang keluar setelah sudah ia menghadap dahulu hadirat Tuhan seluruh bumi. Adapun raja yang berkuda hitam itu, ia itu keluar ke tanah Utara, dan yang putih itu keluar kemudian ke Barat, dan yang dauk itu keluar ke Selatan. Dan yang merah itu keluar sambil berjalan sambil mencahari berkeliling di bumi itu; karena sudah katanya: Pergilah, berjalanlah keliling di bumi. Lalu berjalanlah ia berkeliling di bumi itu. Lalu berserulah ia kepadaku, katanya kepadaku: Bahwasanya adapun yang sudah pergi ke tanah Utara itu, ia itu sudah menaruh Roh-Ku pada tanah Utara itu. Setelah itu, maka datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Ambillah olehmu dari pada mereka yang sudah kembali dari hal ketawanan, yaitu dari Kheldai, dari Tobia dan dari Yedaya, dan pada hari itu juga pergilah ke rumah Yosia bin Zefanya, yang sudah datang dari Babil, yaitu ambillah olehmu dari pada mereka itu emas dan perak, dan perbuatlah makota, dan kenakanlah dia pada kepala Yosua bin Yozadak, imam besar, dan katakanlah ini kepadanya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, bunyinya: Bahwasanya adapun orang yang bernama Pucuk itu, Ia itu akan tumbuh kelak dari dalam tempat-Nya dan Iapun akan membangunkan kaabah Tuhan! Bahkan, Iapun akan membangunkan kaabah Tuhan dan berpakaikan perhiasan dan bersemayam di atas takhta-Nya dan memegang perintah, dan Iapun akan jadi Imam di atas takhta-Nya, dan bicara selamat akan ada di antara keduanya itu. Maka makota-makota ini adalah bagi Khelim dan Tobia dan Khen bin Zefanya akan tanda peringatan di dalam kaabah Tuhan. Maka dari negeri yang jauh-jauh akan datang orang akan membangunkan kaabah Tuhan; dan akan diketahui olehmu, bahwa sudah disuruhkan Tuhan serwa sekalian alam akan daku mendapatkan kamu! Maka ini akan jadi, jikalau dengan rajin kamu mendengar akan bunyi suara Tuhan, Allahmu! Hata, maka pada tahun yang keempat dari pada kerajaan Darius, datanglah firman Tuhan kepada Zakharia, yaitu pada empat hari bulan yang kesembilan, yaitu pada bulan Khislew. Tatkala disuruhkan oranglah akan Sarezar dan Regim Melekh dan segala orang pengiringnya dari Bait-el akan menyembah sujud di hadapan hadirat Tuhan, dan akan bertanyakan segala imam yang di dalam rumah Tuhan serwa sekalian alam dan segala nabipun demikian: Haruskah kami menangis pada bulan yang kelima dan mengasingkan diri kami seperti biasa kami berbuat sekarang sudah beberapa berapa tahun lamanya? Maka pada masa itu datanglah firman Tuhan serwa sekalian alam kepadaku, bunyinya: Katakanlah kepada segenap bangsa negeri ini dan kepada segala imam demikian: Pada masa kamu berpuasa dan meratap pada bulan yang kelima dan yang ketujuh, sekarang sudah tujuh puluh tahun lamanya, adakah kamu berpuasa dalam sedikit juga karena Aku? Dan pada masa kamu makan minum, bukankah kamu sendiri juga yang makan minum itu? Bukankah ini juga perkataan yang telah diserukan Tuhan dengan lidah segala nabi dahulu, tatkala Yeruzalem lagi diduduki dan selamat sentosa, dan segala negeripun yang kelilingnya, dan tanah selatan dan tanah datarpun lagi diduduki? Setelah itu, maka datanglah firman Tuhan kepada Zakharia, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Jadilah setiawan dan adil dalam memutuskan hukum dan lakukanlah kebajikan dan kemurahan seorang akan seorang. Dan jangan kamu menganiayakan perempuan janda atau anak piatu atau orang dagang atau orang miskin, dan jangan kamu mereka jahat dalam hatimu seorang akan seorang. Tetapi engganlah mereka itu mendengar, dan dihadapkannya bahunya akan melawan dan ditumpatkannya telinganya, sebab tiada mereka itu mau mendengar. Dan dikeraskannya hatinya seperti batu intan, supaya jangan didengarnya akan hukum dan segala firman yang disampaikan Tuhan serwa sekalian alam kepadanya oleh Roh-Nya dan oleh segala nabi yang dahulu itu; maka sebab itu berbangkitlah kehangatan murka dari pada pihak Tuhan serwa sekalian alam. Maka telah jadi juga seperti mereka itu tiada mau dengar pada masa dipanggil akan dia, begitu Akupun tiada mau dengar pada masa mereka itu berseru-seru, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Maka sebab itu Aku sudah mengembuskan mereka itu, seperti dengan angin ribut, di antara segala bangsa kafir yang tiada diketahuinya, dan tanah yang ditinggalkannya itu lalu dibinasakan, sehingga seorangpun tiada berjalan melalui dia atau kembali kepadanya, dan mereka itu sendiri juga yang mengadakan bahwa negeri yang mulia itu menjadi suatu kebinasaan adanya. Kemudian dari pada itu datanglah firman Tuhan serwa sekalian alam, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa Aku sudah bergairah akan Sion dengan sebesar gairah-Ku; bahkan, Aku sudah bergairah akan dia dengan kehangatan murka-Ku. Demikianlah firman Tuhan: Bahwa Aku sudah kembali kepada Sion, dan Aku akan duduk di tengah-tengah Yeruzalem, dan Yeruzalem akan disebut negeri kebenaran, dan bukit Tuhan serwa sekalian alam akan disebut bukit kesucian. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa akan duduk lagi orang-orang tua laki-laki dan perempuan pada lorong-lorong Yeruzalem, masing-masing dengan tongkat pada tangannya dari karena sangat tuanya. Dan segala lorong negeri itu akan penuh dengan budak laki-laki dan perempuan yang ramai-ramai bermain pada segala lorongnya. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Sebab ajaiblah perkara itu kepada pemandangan orang yang lagi tinggal dari pada bangsa itu pada hari ini, masakan ia itu ajaib kepada pemandangan-Ku? demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Dan lagi firman Tuhan serwa sekalian alam demikian: Bahwasanya Aku akan melepaskan umat-Ku dari negeri di sebelah matahari terbit dan dari negeri di sebelah matahari masukpun. Dan Aku membawa akan mereka itu ke mari, supaya mereka itu duduk di dalam Yeruzalem; maka mereka itu bagi-Ku akan umat dan Aku baginya akan Allah dengan kebenaran dan dengan keadilan. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Kuatkanlah tanganmu, hai kamu yang pada hari ini mendengar segala perkataan itu dari pada mulut segala nabi! Apakah bedanya antara hari dibubuh alas rumah Tuhan dengan sekarang kaabah itu disudahkan? Karena dahulu dari pada hari itu manusia tiada mendapat upah pekerjaannya dan binatangpun tiada mendatangkan hasil, dan tiadalah kesenangan bagi orang yang keluar atau masuk, dari karena musuh dan segala manusiapun mengusik seorang akan seorang. Tetapi sekarang Aku bagi orang yang lagi tinggal dari pada bangsa ini bukan seperti pada hari dahulu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Karena barang yang tertabur itu akan menjadi juga, dan pokok anggurpun akan memberi buahnya dan bumipun akan memberi hasilnya dan langitpun akan memberi air embunnya; dan Kukaruniakan kelak semuanya itu kepada orang yang lagi tinggal dari pada bangsa ini akan bahagiannya pusaka. Maka akan jadi, sebagaimana kamu telah menjadi suatu kutuk di antara segala bangsa kafir, hai bangsa Yehuda, dan hai bangsa Israel, demikianpun Aku akan memberikan selamat kepadamu, supaya kamu menjadi berkat; janganlah kamu takut, melainkan kuatkanlah tanganmu. Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Seperti Aku sudah kasadkan mendatangkan jahat atasmu tatkala bapa-bapamu membangkitkan kehangatan murka-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, sehingga tiada Aku menaruh sayang lagi, demikianpun kasadku pada hari itu hendak berbuat baik akan Yeruzalem dan akan bangsa Yehuda; janganlah kamu takut! Sahaja hendaklah kamu membuat segala perkara ini: Berkatalah benar seorang kepada seorang, dan putuskanlah hukum dengan adil dan benar dan taruhlah belas kasihan dalam segala pintu gerbangmu. Dan jangan kamu mereka jahat dalam hatimu seorang akan seorang, dan jangan kamu suka bersumpah dusta, karena Aku benci akan segala perkara ini, demikianlah firman Tuhan. Dan lagi datanglah firman Tuhan serwa sekalian alam kepadaku, bunyinya: Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Bahwa puasa pada bulan yang keempat dan puasa pada yang kelima dan puasa pada yang ketujuh dan puasa pada yang kesepuluh itu akan jadi suatu kesukaan dan keramaian dan masa raya bagi bangsa Yehuda; sahaja hendaklah kamu kasih akan kebenaran dan akan selamat. Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Akan jadi lagi, bahwa beberapa bangsa dan orang isi negeri yang besar-besar akan datang ke mari. Maka orang isi negeri akan mendapatkan orang isi negeri yang lain, sambil katanya: Mari kita pergi bersama-sama akan menyembah sujud di hadapan hadirat Tuhan, dan akan mencahari Tuhan serwa sekalian alam, maka akupun hendak ke sana! Demikianlah akan datang beberapa bangsa yang besar-besar dan yang berkuasa, hendak mencahari Tuhan serwa sekalian alam ke Yeruzalem, lalu menyembah sujud di hadapan hadirat Tuhan! Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: Maka pada hari itu juga akan jadi, bahwa sepuluh orang dari pada bahasa segala bangsa akan memegang, jikalau hanya punca kain seorang orang Yahudi sekalipun, sambil katanya: Biarlah kami berjalan sertamu, karena telah kami dengar, bahwa Allah adalah menyertai kamu! Bahwa inilah firman Tuhan: Di dalam negeri Haderakh dan Damsyik akan ada perhentiannya, karena yang terutama dari pada segala manusia ia itu Tuhan punya, seperti segala suku bangsa Israel! Demikianpun di dalam Hamat, yang pada perhinggaannya, dan di dalam Tsur dan Sidon, bagaimana besar bijaknya sekalipun! Karena bagaimanapun kuat kota benteng Tsur, jikalau sudah dikumpulkannya bagi dirinya perak seperti abu banyaknya dan emas seperti duli yang di jalan sekalipun, sesungguhnya Tuhan akan menjatuhkan dia ke dalam kuasa orang helat dan akan merobohkan pagar temboknya ke dalam laut dan membakar habis akan dia dengan api. Bahwa Askelon akan melihatnya lalu takut, dan Gazapun akan merasai sakit sangat, demikianpun Ekeron, karena barang yang diharapnya itu memberi malu kepadanya; maka raja Gaza akan binasa dan Askelon tiada akan diduduki lagi. Di dalam Asdod akan duduk bani haram, dan lagi jemawa orang Filistin akan Kubinasakan! Demikianlah Aku menjauhkan darahnya dari dalam mulut mereka itu dan barang keji itu dari antara giginya; dan yang lagi tinggal dari pada mereka itu akan bagi Allah kita; bahkan, mereka itu akan beramah-ramahan di dalam negeri Yehuda dan orang Ekeron akan sama seperti orang Yebuzi. Maka Aku akan menaruh suatu tentara keliling rumah-Ku, supaya jangan orang berjalan terus dan balik pula sekehendaknya, dan seorang lalimpun jangan lagi menempuh akan dia; karena sekarang Aku sudah menilik akan dia dengan mata-Ku. Bersukacitalah engkau, hai puteri Sion! Bersorak-soraklah, hai puteri Yeruzalem! Bahwa sesungguhnya Rajamu datang kepadamu dengan adil, dan ialah penolong selamat, hatinyapun lembut dan ia mengendarai seekor keledai, seekor anak keledai betina. Karena Aku akan membinasakan segala rata peperangan dari Efrayim dan segala kudapun dari Yeruzalem, dan busur peperangan akan dipatahkan, maka Iapun akan menyuruh segala bangsa berdamai, dan kerajaannya akan dari laut sampai kepada laut dan dari sungai sampai kepada ujung bumi. Maka akan dikau, yang punya orang tawanan sudah Kulepaskan dari dalam perigi buta oleh karena darah perjanjian, hendaklah kamu kembali ke dalam kota, hai orang terbelenggu yang lagi harap! Maka pada hari ini juga Aku memberitahu kamu, bahwa Aku akan membalas baik kepadamu dua lapis banyaknya; karena Aku akan membentang Yehuda bagi-Ku seperti busur, dan Efrayim akan Kusiapkan bagi perang, dan segala anakmu laki-laki, hai Yehuda, akan Kuajak berperang dengan segala anakmu, hai Yunan, dan Kujadikan dikau akan pedang orang pahlawan! Maka Tuhan akan kelihatan atas mereka itu, dan segala anak panahnya akan keluar seperti kilat, dan Tuhan Huapun akan meniup nafiri dan tampil ke hadapan dengan angin ribut dari selatan. Bahwa Tuhan serwa sekalian alam akan melindungkan mereka itu, dan mereka itu akan makan dan melontarkan batu pengali-ali, dan minum dan beramai-ramaian seperti dengan air anggur, dan memenuhi segala cerana seperti bokor percikan di mezbah. Maka pada hari itu akan dikaruniakan Tuhan, Allahnya, kepada mereka itu selamat, seperti kepada kawan domba umat-Nya; karena beberapa tiang batu yang berkarangan akan didirikan seperti panji-panji pada tanahnya. Hai, betapa besar kemuliaannya! Hai, betapa besar keelokannya! Bahwa gandum akan memberi sukacita kepada segala orang teruna dan air anggurpun kepada segala anak dara. Pintalah olehmu hujan dari pada Tuhan, maka pada musim hujan akhir akan diadakan Tuhan beberapa awan yang kabus, dan dikaruniakan-Nya kepada mereka itu hujan yang lebat, sehingga hijaulah tumbuh-tumbuhan di bendangnya masing-masing. Bahwa sesungguhnya dusta juga adanya barang yang dijanji terafim, dan tipu adanya barang yang dilihat oleh segala petenung, dan diceriterakannya beberapa mimpi yang sia-sia, dan diberinya penghiburan yang tiada berguna! Maka sebab itu sesatlah mereka itu seperti kambing domba dan mereka itu mengembara ke sana ke mari, sebab tiada mereka itu bergembala. Bahwa akan segala gembala telah bernyala murka-Ku, dan akan segala kambing jantan telah Kubalas; tetapi Tuhan serwa sekalian alam memeliharakan pula segala kambing-Nya, yaitu bangsa Yehuda, dan dijadikan-Nya mereka itu seperti kuda yang dilengkapkannya indah-indah akan peperangan! Dari padanya juga batu penjuru, dari padanya juga pasak, dari padanya juga busur peperangan, dan dari padanya juga akan keluar segala yang bernama panglima! Maka di dalam perang mereka itu akan seperti pahlawan yang memijak-mijak musuhnya dalam lecak di jalan, karena pada masa mereka itu berperang, adalah Tuhan menyertai akan mereka itu dan dipermalukannya kelak segala orang yang mengendarai kuda. Demikianlah akan Kujadikan perkara bangsa Yehuda dan menang bangsa Yusuf, dan mereka itu Kududukkan pula dalam negerinya; karena Aku berbelaskasihanlah akan mereka itu, dan hal mereka itu kelak seperti tiada pernah Aku membuang mereka itu; karena Aku ini Tuhan, Allahnya, dan Aku mendengar akan doanya. Maka Efrayim akan seperti seorang pahlawan dan hatinya akan bersukacita seperti oleh anggur; dan segala anak-anaknyapun akan melihat hal itu lalu bersukacita dan hatinyapun bergemar akan Tuhan. Maka Kudatangkan mereka itu kelak dengan isyarat-Ku dan Kukumpulkan mereka itu, karena mereka itu juga sudah Kutebus; dan mereka itu akan bertambah-tambah banyaknya seperti dahulu bertambah-tambah banyak mereka itu. Dan lagi Aku sudah menghamburkan mereka itu di antara segala bangsa, maka di sana juga mereka itu ingat akan nama-Ku; maka sebab itu sekarang juga kembalilah mereka itu dan anak-anaknyapun dengan selamat sentosa. Karena Aku membawa balik akan mereka itu dari negeri Mesir dan Aku menghimpunkan mereka itu dari Asyur, dan Aku menghantar akan mereka itu ke tanah Gilead dan ke Libanon, yang akan tiada cukup tempat baginya. Apabila mereka itu akan mengarung suatu laut kepicikan, maka dipalu Tuhan kelak akan segala ombak laut itu, dan sungai yang amat dalampun akan kekeringanlah, dan jemawa Asyur itu akan diempaskan ke bawah, dan tongkat kerajaan Mesir akan dilalukan. Maka Aku akan memberanikan mereka itu dengan tolongan Tuhan, sehingga dengan nama-Ku mereka itu tampil ke hadapan, demikianlah firman Tuhan! Bukakanlah segala pintumu, hai Libanon! supaya segala pohon arazmu dimakan habis oleh api. Raunglah kamu, hai segala pohon senobar, karena segala pohon araz itu sudah ditebang, segala batang yang mulia itu sudah dibinasakan! Raunglah kamu, hai segala pohon jati di Bazan, sebab sudah tumbang hutan yang lebat itu! Adalah bunyi tangis gembala, sebab kemuliaan mereka itu sudah rusak; adalah bunyi pengaum-aum singa, sebab kemegahan Yarden sudah binasa! Demikianlah firman Tuhan, Allahku: Gembalakanlah segala domba sembelihan itu! Yang dibantai oleh tuannya, maka tiada salah pada sangkanya, dan kata orang yang menjual dia: Segala puji bagi Tuhan, karena aku sudah jadi kaya! Dan dari pada gembalanya seorangpun tiada sayang akan dia. Bahwasanya aku juga tiada lagi boleh sayang akan orang isi negeri ini, demikianlah firman Tuhan, karena Kulihat seorang diserahkan kepada tangan seorang dan semuanya kepada tangan rajanya, dan dihancurluluhkannya negeri itu, maka tiada boleh Aku melepaskan mereka itu dari pada tangannya. Lalu aku yang menggembalakan segala domba sembelihan ini, oleh karena mereka itu domba yang teraniaya adanya, maka sudah kuambil akan diriku tongkat gembala dua batang: sebatang Kunamai Kasih, dan sebatang Tambatan; lalu aku menggembalakan domba itu. Maka ketiga orang gembala itu kuputuskan pada sebulan jua, karena habislah sabar hatiku akan dia, dan lagi dicelakannya juga akan daku. Maka sebab itu kataku: Tiada mau aku menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati! Yang hendak dibinasakan, biarlah dibinasakan, dan dari pada yang lagi tinggal itu, biarlah masing-masing makan daging kawannya! Lalu kuambil akan tongkatku Kasih itu, kupatahkan dia dan kurombak perjanjian yang telah kuadakan dengan segala bangsa. Demikianlah pada hari itu ia itu ditiadakannya; maka mereka itu yang teraniaya di antara kawan domba itu, dan yang sudah mengindahkan daku, lalu mengaku bahwa inilah firman Tuhan adanya. Maka kataku kepadanya: Jikalau baik kepada pemandanganmu, berikanlah aku upahku, dan jikalau tidak, biarkanlah juga! Maka ditimbangnya upahku tiga puluh keping perak. Maka firman Tuhan kepadaku: Campakkanlah dia bagi penjunan! Indah sekali upah yang dinilaikannya aku; maka kuambil akan tiga puluh keping perak itu, kucampaklah ke dalam rumah Tuhan bagi penjunan. Lalu kupatahkan tongkatku yang kedua, yaitu Tambatan, kutiadakan persaudaraan di antara Yehuda dengan Israel. Setelah itu, maka firman Tuhan kepadaku: Ambillah akan dirimu perkakasan seorang gembala yang bodoh. Karena sesungguhnya Aku akan mengangkat atas bangsa ini seorang gembala yang tiada memeliharakan mana yang sengajakan binasa; mana yang sesat tiada akan dicaharinya dan yang luka tiada akan diperobatkannya, dan yang penat tiada akan didukungnya, melainkan ia akan makan daging segala yang tambun dan mencarik-carik dia sampai di kukunya. Wai bagi gembala yang tiada berguna dan yang meninggalkan kawan domba itu! Bahwa pedang akan terkena kepada lengannya dan kepada mata kanannya! Lengannya akan capik sama sekali dan mata kanannyapun akan buta! Bahwa inilah firman Tuhan akan hal Israel. Maka berfirmanlah Tuhan, yang membentangkan langit dan mengalaskan bumi dan yang menjadikan nyawa di dalam batin manusia. Bahwasanya Aku menjadikan Yeruzalem suatu piala berisi minuman bius bagi segala bangsa keliling, apabila ia sendiri bagi Yehuda dan bagi Yeruzalem akan baluarti. Bahkan, akan jadi pada hari itu juga, bahwa Aku jadikan Yeruzalem akan batu tanggungan bagi segala bangsa; barangsiapa yang mengangkat akan dia itu akan kena parut amat banyak, jikalau berhimpun segala bangsa yang di atas bumi akan melawan dia sekalipun. Maka pada hari itu juga, demikianlah firman Tuhan, akan Kupalu segala kuda dengan kekejutan dan segala orang yang mengendarainya dengan gila; tetapi atas bangsa Yehuda mata-Ku akan terbuka selalu, sementara Aku memalu orang berkendaraan dari pada segala bangsa dengan buta matanya. Lalu segala pemimpin orang Yehuda akan berkata dalam hatinya: Bahwa orang isi Yeruzalem bagi-Ku akan kuat dengan tolongan Tuhan serwa sekalian alam, Allahnya. Maka pada hari itu juga Aku jadikan segala pemimpin orang Yehuda seperti dapur api bagi kayu dan seperti pedamaran yang bernyala bagi segala berkas, dan mereka itu akan makan pada kiri kanan habis segala bangsa keliling, tetapi Yeruzalem akan tetap pada tempat Yeruzalem dahulu. Maka Tuhan akan memberi berkat kepada segala kemah Yehuda dahulu, supaya kemuliaan istana Daud dan kemuliaan orang isi Yeruzalem jangan membesarkan dirinya dari pada Yehuda. Maka pada hari itu Tuhanpun akan perlindungan keliling orang isi Yeruzalem, dan yang terlemah di antara mereka itu akan jadi seperti Daud pada hari itu, dan istana Daudpun akan seperti ilah, seperti Malaekat Tuhan di hadapan mereka itu. Maka akan jadi pada hari itu juga, bahwa Aku akan membinasakan segala bangsa yang datang menyerang Yeruzalem. Tetapi kepada isi istana Daud dan kepada orang isi Yeruzalem Aku akan mencurahkan Roh rahmat dan permintaan doa; dan mereka itu akan memandang kepadaku, yang telah ditikamnya, dan mereka itu akan meratap akan dia, selaku peratap akan anak laki-laki yang tunggal, dan mereka itu akan menangisi dia tersedih-sedih, selaku orang menangisi anak sulung. Maka pada hari itu akan ada peratap besar di Yeruzalem, seperti peratap Hadad-rimon di lembah Megidon. Maka segenap orang isi negeri akan meratap, tiap-tiap bangsa sendiri-sendiri; bangsa istana Daud sendiri, dan segala isterinyapun sendiri, dan bangsa isi rumah Natan sendiri, dan segala bininyapun sendiri; dan bangsa isi rumah Lewi sendiri, dan segala bininyapun sendiri; dan bangsa isi rumah Simai sendiri, dan segala bininyapun sendiri. Maka dari pada segala bangsa yang lain tiap-tiap bangsa sendiri, dan segala bininyapun sendiri. Maka pada hari itu juga suatu pancuran air akan terbuka bagi isi istana Daud dan bagi segala orang isi Yeruzalem, akan membasuhkan segala dosa dan segala kecemaran. Maka akan jadi pada hari itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, bahwa Aku akan menghapuskan dari pada tanah itu nama segala berhala, sehingga tiadalah lagi peringatan akan dia, dan lagi segala nabi dan syaitan yang najis akan Kulalukan dari pada tanah itu. Maka akan jadi, apabila lagi seorang bernubuat, bahwa ibu bapanya yang telah memperanakkan dia itu, akan berkata kepadanya: Tak boleh lagi engkau hidup, karena engkau telah berkata dusta demi nama Tuhan; maka ibu bapanya yang telah memperanakkan dia itu akan menikam dia jikalau ia bernubuat. Maka akan jadi pada hari itu, bahwa segala nabi itu akan malu melihat khayal dan bernubuat, dan tiada lagi mereka itu akan berpakaikan baju selimut kambeli akan menyamarkan dirinya. Melainkan akan katanya: Bukannya aku ini seorang nabi, bahwa aku ini seorang peladang; karena dari pada kecilku aku dalam pekerjaan orang. Maka jikalau kata orang kepadanya: Apakah segala luka ini pada tanganmu? Lalu akan sahutnya: Ia itu sebab aku dipalu dalam rumah mereka yang kasih akan daku itu. Hai pedang! Jagalah engkau, paranglah akan Gembala-Ku dan akan orang kepercayaan-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam; paranglah akan Gembala itu sehingga segala domba tercerai-berai! Tetapi Aku akan mengunjuk tangan-Ku kepada yang kecil-kecil! Maka akan jadi pada seluruh tanah itu, demikianlah firman Tuhan, dua bahagian dari padanya akan ditumpas dan putus nyawanya, hanya sepertiga akan tinggal padanya. Maka sepertiga akan Kumasukkan ke dalam api dan menyucikan dia seperti disucikan orang akan perak, dan menguji dia, seperti diuji orang akan emas; maka ia itu akan menyebut nama-Ku dan Akupun mendengar akan dia; bahwa akan kata-Ku: Inilah umat-Ku! Dan kata mereka itu: Tuhan itulah Allahku! Bahwasanya akan datang hari, yang ditentukan oleh Tuhan, apabila jarahanmu dibahagi-bahagi di tengah-tengahmu. Karena Aku akan menghimpunkan segala bangsa akan berperang dengan Yeruzalem, maka negeri itu akan dialahkan, dan segala rumahnya dijarahi, dan segala perempuan digagahi, dan setengah orang isi negeri akan dibawa keluar dengan tertawan, tetapi yang lagi tinggal dari pada orang banyak itu tiada akan ditumpas. Pada masa itu Tuhan akan keluar, lalu berperang dengan segala bangsa itu, seperti pada hari Ia berperang, pada hari peperangan. Maka pada hari itu kakinya akan berjejak pada Bukit Zaitun, yang pada sebelah timur Yeruzalem, dan Bukit Zaitun itu akan terbelah dua ke timur dan ke barat, sehingga jadi lembah yang amat besar; maka setengah bukit itu akan lalu ke utara dan setengahnya ke selatan. Pada masa itu kamu akan lari ke lembah bukit itu, karena panjang lembah bukit itu sampai ke Azal; adapun larimu itu seperti tatkala kamu lari dari pada gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda, karena Tuhan, Allahku, akan datang dan segala orang sucipun serta-Nya. Maka akan jadi pada hari itu, bahwa tiada lagi terang cuaca langit akan digelapkan. Bahkan, ia itu akan suatu hari yang esa, ketahuan kepada Tuhan, dan yang bukan siang bukan malam; tetapi datang pada masa petang, maka jadi terang. Maka pada hari itu juga akan jadi, bahwa beberapa air hidup akan mengalir dari dalam Yeruzalem, setengahnya ke laut timur dan setengahnya ke laut barat; maka ia itu akan mengalir baik pada musim panas baik pada musim sejuk. Maka Tuhan akan Raja atas seluruh bumi; dan pada hari itu Tuhan akan esa, dan nama-Nyapun esa! Maka seluruh tanah ini keliling akan seperti padang dari Geba sampai ke Rimon, pada sebelah selatan Yeruzalem; maka negeri itu akan ditinggikan dan diduduki pada tempatnya, dari pintu Benyamin sampai kepada tempat pintu yang pertama, sampai ke pintu penjuru, dan dari menara Hananiel sampai kepada apitan anggur baginda. Di mana-mana akan duduk orang dan akan tiada lagi barang laknat, dan orang isi Yeruzalem akan duduk dengan selamat sentosa. Maka dengan bala ini kelak dipalu Tuhan akan segala bangsa yang lagi hendak berperang dengan Yeruzalem; daging tubuhnya akan hilang sementara lagi mereka itu berdiri dengan kakinya, dan matanyapun akan habis di dalam lekuknya, dan lidahnyapun akan hancur di dalam mulutnya. Maka akan jadi pada hari itu, bahwa diadakan Tuhan suatu huru-hara besar di antara mereka itu, sehingga seorang mencapai tangan seorang dan masing-masing menaikkan tangannya akan melawan kawannya. Dan lagi segenap orang Yehudapun akan berperang di dalam Yeruzalem; dan dibawa oranglah ke dalamnya akan kekayaan segala bangsa yang keliling, emas, perak dan pakaian amat banyak. Maka segala kuda dan bagal dan unta dan keledai dan binatang lain, yang di dalam tempat tentara itu, semuanya itu akan kena sama bala. Lalu akan jadi, bahwa segala orang yang lagi tinggal dari pada segala bangsa yang sudah menyerang Yeruzalem itu akan datang ke sana pada sebilang tahun akan menyembah sujud kepada Raja, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, dan akan memegang masa raya pondok daun-daunan. Maka akan jadi, bahwa dari pada segala bangsa yang di atas bumi, barangsiapa yang tiada pergi ke Yeruzalem akan menyembah sujud kepada Raja, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, maka kepada orang itu tiada akan turun hujan. Dan jikalau bangsa Mesir tiada pergi atau datang, jikalau tiada dibuatnya itu, mereka itu akan kena sama bala yang didatangkan Tuhan atas segala bangsa lain yang tiada pergi memegang masa raya pondok daun-daunan. Demikianlah akan jadi siksa dosa orang Mesir dan siksa dosa segala bangsa itu, jikalau tiada mereka itu pergi memegang masa raya pondok daun-daunan. Pada hari itu akan tersurat pada pakaian segala kuda demikian: Kesucian Tuhan! Dan segala periuk di dalam rumah Tuhan itu akan seperti segala bokor percikan di hadapan mezbah. Bahkan, segala periuk yang di dalam Yeruzalem dan di tanah Yehuda itu akan suci bagi Tuhan serwa sekalian alam; dan barangsiapa yang mempersembahkan korban itu akan mengambil dia akan menanak di dalamnya; dan pada hari itu juga tiada akan ada lagi seorang orang Kanani di dalam rumah Tuhan serwa sekalian alam! Bahwa inilah tanggungan firman Tuhan kepada orang Israel dengan lidah Maleakhi. Bahwa sudah Kukasihi akan kamu, demikianlah firman Tuhan! Tetapi katamu: Dalam hal yang mana sudah Kaukasihi akan kami? Bukankah Esaf itu saudara Yakub? demikianlah firman Tuhan! Kendatilah, maka sudah Kukasihi akan Yakub juga. Tetapi akan Esaf sudah Kubenci, dan pegunungannya sudah Kujadikan suatu kebinasaan, dan bahagiannya pusaka sudah Kuserahkan kepada naga hutan akan mangsanya. Jikalau kata Esaf: Sungguhpun kita diberi melarat, tetapi kita akan membangunkan pula segala kerobohan kita, niscaya Tuhan serwa sekalian alam akan berfirman demikian: Biarlah mereka itu membangunkan pula, maka Aku juga akan merombak dia! Dan dipanggil oranglah kelak akan mereka itu suatu benua kejahatan dan bangsa yang kena murka Tuhan sampai selama-lamanya. Maka matamupun akan melihat hal itu dan kamu akan berkata demikian: Segala puji bagi Tuhan sampai dari jauh, dari pada perhinggaan Israel! Bahwa patutlah anak laki-laki memberi hormat kepada bapanya dan seorang hamba kepada tuannya; maka jikalau Aku ini Bapa, di mana gerangan hormat akan Daku? Dan jikalau Aku ini Tuhan, di mana gerangan takut akan Daku? Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam kepadamu, hai segala imam! yang menghinakan nama-Ku; kendatilah katamu: Dalam hal yang mana kami menghinakan nama-Mu? Bahwa kamu membawa di atas mezbah-Ku akan roti yang haram; jikalau kamu bertanya: Dengan apa kami mengaibkan Dikau? Dengan ini, bahwa katamu: Meja Tuhan itu suatu kecelaan adanya. Karena apabila kamu membawa barang sesuatu yang buta akan persembahan, tiada ia itu jahat kepadamu, dan jikalau kamu membawa akan barang yang timpang atau sakit, tiada ia itu jahat kepadamu! Jikalau kiranya kamu menyampaikan barang itu kepada penghulumu, masakan ia berkenan akan kamu, masakan ia ridlakan mukamu! demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Maka sekarangpun jikalau kamu meminta doa kepada hadirat Allah, supaya dikasihankan-Nya kamu, maka barang yang begitu datanglah dari pada tanganmu, bolehkah Ia ridla akan kamu? demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Siapakah di antara kamu cukup beraninya? Baiklah ditutupnya segala pintu dan jangan lagi dengan cuma-cuma dinyalakannya api di atas mezbah-Ku! Bahwa tiada Aku berkenan akan kamu; demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan tiada Aku suka akan persembahan makanan yang dari pada tanganmu. Bahwasanya dari pada tempat matahari terbit sampai ke tempat matahari masuk nama-Ku akan besar di antara segala bangsa dan pada segala tempat akan dibawa bau-bauan dan persembahan yang suci kepada nama-Ku, karena nama-Ku akan besar di antara segala bangsa, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Maka kamu mengaibkan dia, tegal katamu: Meja Tuhan itu berkecelaan dan barang yang datang di atasnya itu makanan yang keji. Dan lagi katamu: Lihatlah, bagaimana susah pekerjaan ini! Tetapi kamu sendiri juga yang menjadikan dia tiada berguna, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam; tegal kamu mempersembahkan barang yang telah dirampas dan yang timpang dan sakit akan korban. Masakan Aku berkenan akan barang yang begitu dari pada tanganmu! demikianlah firman Tuhan. Bahkan, kena laknat orang pembohong, seandainya di antara kawannya adalah seekor jantan yang telah dinazarkannya, lalu dipersembahkannya kepada Tuhan seekor yang sudah rusak! Karena Aku ini Raja yang mahabesar, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan nama-Kupun hebat di antara segala bangsa! Maka sekarangpun, hai segala imam, firman ini adalah kepadamu! Jikalau tiada kamu mendengar akan dia dan jikalau tiada kamu memperhatikan dia, supaya kamu memberi hormat kepada nama-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, maka Aku menyuruhkan kutuk kelak di antara kamu, dan melaknatkan segala berkatmu; bahkan, Aku lagi sudah melaknatkan segala perkara itu, sebab tiada kamu memperhatikan dia. Bahwasanya oleh karenamu Aku akan membinasakan segala taburan dan Aku mencampak kepada mukamu tahi segala masa raya tahimu; ia itulah perolehanmu dari padanya. Bukankah kamu tahu juga, bahwa Aku sudah menyuruhkan firman ini kepadamu, yaitu perjanjian-Ku yang telah Kubuat dengan Lewi? demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Adapun perjanjian-Ku dengan dia itulah hidup dan selamat, dan lagi Kukaruniakan dia kepadanya, supaya takutlah ia akan Daku, maka takutlah ia akan hadirat-Ku dan gentarlah ia akan nama-Ku! Maka hukum kebenaran adalah pada lidahnya dan barang lalimpun tiada didapati pada bibirnya; dengan selamat dan tulus hati berjalanlah ia serta dengan Aku dan ditobatkannya banyak orang dari pada kesalahannya. Karena haruslah bibir imam itu memeliharakan pengetahuan dan kepada lidahnyapun orang bertanyakan bunyi taurat, karena ialah utusan Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi kamu sudah menyimpang dari pada jalan itu dan sudah menjadi sebab banyak orang melangkahkan taurat; bahwa kamu sudah membusukkan perjanjian dengan Lewi itu; demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Maka sebab itu Aku juga sudah menghinakan kamu dan merendahkan kamu di antara segenap orang banyak, tegal tiada kamu memeliharakan segala jalan-Ku dan sudah memandang muka orang dalam hal taurat. Bukankah kita sekalian se-Bapa juga? Bukankah Allah yang esa sudah menjadikan kita? Mengapa maka kita berbuat khianat seorang akan seorang serta menghinakan perjanjian nenek moyang kita? Bahwa orang Yehuda sudah berbuat khianat, dan perkara yang keji sudah dibuat di antara orang Israel, dan di Yeruzalem; karena orang Yehuda sudah menghinakan barang kesucian Tuhan, yang dikasihinya, dan mereka itu sudah berbinikan perempuan yang menyembah dewata orang helat. Bahwa Tuhan akan menumpas orang yang berbuat begitu dari dalam kemah Yakub, jikalau ia penunggu atau biduan atau dipersembahkannya korban kepada Tuhan serwa sekalian alam sekalipun! Tambahan pula perbuatanmu ini, maka kamu menudungi mezbah Tuhan dengan air mata, dengan tangis dan keluh kesah; sehingga tiada lagi Ia mau menilik kepada persembahanmu atau menerima sesuatu dari pada tanganmu dengan keridlaan. Maka katamu lagi: Mengapa itu? Yaitu sebab Tuhan itulah saksi antara engkau dengan binimu pada masa mudamu, kepadanya engkau sudah khianat, yaitu kepada dia, yang sobatmu, dan isteri perjanjianmu. Maka bukankah yang satu itu sudah berbuat demikian, pada masa tubuhnya lagi kuat? Tetapi apakah dituntut oleh yang satu itu? Yaitu satu benih dari pada Allah! Sebab itu, ingatlah baik-baik, jangan kamu pakai kuatmu akan berbuat khianat kepada bini masa mudamu. Karena bencilah Aku akan talak, demikianlah firman Tuhan, Allah orang Israel, dan akan memberi malu kepada bini yang sopan, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Sebab itu, ingatlah baik-baik, jangan kamu pakai kuatmu akan berbuat khianat! Bahwa kamu memenatkan Tuhan dengan segala perkataanmu, maka katamu juga: Dengan apa kami memenatkan Dia? Yaitu sebab katamu: Barangsiapa yang berbuat jahat, ia itu baik kepada pemandangan Tuhan, dan akan orang yang begitu, Ia berkenan! Maka di mana gerangan Allah yang mengadakan hukum? Bahwasanya Aku menyuruhkan utusan-Ku, yang menyediakan jalan di hadapan hadirat-Ku, dan dengan segera akan datang kepada kaabahnya Tuhan, yang kamu cahari, dan Malaekat perjanjian, yang kamu rindukan itu, bahwasanya Ia datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Tetapi siapa gerangan akan menderita hari kedatangan-Nya? Dan siapa tahan berdiri, apabila kelihatanlah Ia? Karena Iapun seperti api pandai emas dan seperti sabun benara! Maka Iapun akan duduk menghalusi dan mempersihkan perak dan mempersihkan segala bani Lewi, sambil menjauhkan dari padanya segala sanga seperti dari pada emas dan perak, supaya dapat dipersembahkannya persembahan kepada Tuhan dengan kebenaran. Dan supaya segala persembahan Yehuda dan Yeruzalem boleh memperkenankan Tuhan, seperti pada zaman dahulukala dan pada tahun yang dahulu-dahulu. Maka pada masa itu Aku akan menghampiri kamu hendak berhukum, dan dengan segera Aku akan memutuskan hukum atas segala tukang sulap dan atas orang yang berbuat zinah, dan atas orang yang bersumpah dusta dan atas orang yang dengan gagahnya menahani upah orang upahan, dan yang menganiayakan perempuan janda dan anak piatu dan orang dagang, dan yang tiada takut akan Daku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Karena Aku ini, Tuhan, tiada berubah; itulah sebabnya maka kamu, hai bani Yakub, belum ditumpas. Dari pada zaman nenek moyangmu juga kamu sudah undur dari pada segala syariat-Ku, dan tiada kamu memeliharakan dia. Hendaklah kamu kembali kepada-Ku, maka Akupun akan kembali kelak kepada kamu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Tetapi katamu: Dalam hal yang mana kami akan kembali? Bolehkah manusia menipu Allah? Maka kamu hendak menipu Aku! Jikalau katamu: Dengan apa gerangan kami hendak menipu Engkau? Yaitu dengan segala perpuluhan dan persembahan tatangan! Bahwa laknat, bahkan, laknat itu kamu datangkan atas dirimu, hai segenap bangsa ini, sebab kamu hendak menipu Aku! Bawalah olehmu akan segala perpuluhanmu ke dalam perbendaharaan rumah-Ku, supaya adalah makanan dalam rumah-Ku; dan cobailah akan Daku dengan demikian, kalau-kalau tiada Aku membukai akan kamu segala pintu langit dan mencurahkan kepadamu berkat yang tiada sempat kamu taruh; demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Maka oleh karenamu juga Aku akan melaknatkan si pembinasa, supaya jangan lagi dibinasakannya hasil bendang atau dibuluskannya pokok anggurmu yang di ladang, demikialah firman Tuhan serwa sekalian alam! Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, karena kamu akan jadi suatu tanah yang permai, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Segala perkataanmu sudah terlalu keras kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan; meskipun katamu begini: Apakah kata kami yang tiada Kausuka itu? Bahwa katamu: Cuma-cuma juga berbuat ibadat kepada Allah! Dan apakah faedahnya kami melakukan pengawalannya dan kami berpakaikan kain perkabungan di hadapan hadirat Tuhan serwa sekalian alam! Sekarangpun kami sebutkan berbahagia orang yang sombong, karena rumah orang yang berbuat jahat itu sentosa; jikalau orang yang mencobai Allah sekalipun, ia itu lepas dari pada celaka. Tetapi hendaklah segala orang yang berbakti kepada Tuhan itu berkata seorang kepada seorang: Bahwa sesungguhnya Tuhan juga mengamat-amati dan mendengarnya dan di hadapan hadirat-Nya adalah sebuah kitab peringatan tersurat bagi segala orang yang takut akan Tuhan dan yang mengindahkan nama-Nya! Karena, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, pada hari yang Kudatangkan kelak mereka itu jadi bagi-Ku milik yang kekasih, dan Aku berlaku kepada mereka itu dengan kasih seperti seorang bapa mengasihi akan anaknya yang menurut perintahnya. Pada masa itu kamu akan menoleh dan melihat bedanya antara orang yang benar dengan orang fasik, antara orang yang berbakti kepada Allah dengan orang yang tiada berbakti kepada-Nya! Karena sesungguhnya hari itu datang bernyala-nyala seperti dapur, maka segala orang sombong dan segala orang yang berbuat jahat itu akan seperti jerami, dan hari yang akan datang itu kelak menyalakan mereka itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, sehingga baik akar baik cabang tiada lagi tinggal pada mereka itu. Akan tetapi bagi kamu yang takut akan nama-Ku akan terbit matahari kebenaran dan di bawah kepaknya akan ada penyembuhan; maka kamu akan keluar dan beramai-ramai seperti anak-anak lembu yang tambun. Maka kamu akan memijak-mijak segala orang fasik, sehingga mereka itu menjadi lebu duli di bawah tapak kakimu, yaitu pada hari yang Kudatangkan kelak, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam! Hendaklah kamu ingat akan taurat Musa, hamba-Ku, yang telah Aku berfirman kepadanya di atas Horeb di hadapan segenap orang Israel, dengan segala syariatnya dan hukumnya. Bahwasanya Aku menyuruhkan kepadamu Elia, nabi itu, dahulu dari pada datang hari Tuhan yang besar dan hebat itu! Maka iapun akan membalikkan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya dan hati anak-anak itu kepada bapanya, supaya jangan Aku datang dan Kupalu bumi dengan karam! Bahwa inilah silsilah Yesus Kristus, yaitu anak Daud, anak Ibrahim. Maka Ibrahim memperanakkan Ishak; dan Ishak memperanakkan Yakub; dan Yakub memperanakkan Yehuda serta adik-beradik; maka Yehuda dengan Tamar memperanakkan Pares dan Zarah; dan Pares memperanakkan Ezrom; dan Ezrom memperanakkan Aram; maka Aram memperanakkan Aminadab; dan Aminadab memperanakkan Nahsyun; dan Nahsyun memperanakkan Salmun; maka Salmun dengan Rahab memperanakkan Boaz; dan Boaz memperanakkan Obed dengan isterinya bernama Rut; dan Obed memperanakkan Isai. Dan Isai memperanakkan Baginda Daud. Maka Daud dengan bekas isteri Uria memperanakkan Sulaiman; maka Sulaiman memperanakkan Rehabiam; dan Rehabiam memperanakkan Abia; dan Abia memperanakkan Asa; dan Asa memperanakkan Yosapat; dan Yosapat memperanakkan Yoram; dan Yoram memperanakkan Uzia; dan Uzia memperanakkan Yotam; dan Yotam memperanakkan Ahaz; dan Ahaz memperanakkan Hizkia; dan Hizkia memperanakkan Manasye; dan Manasye memperanakkan Amun; dan Amun memperanakkan Yosia; dan Yosia memperanakkan Yekhonya dan adik-beradik, pada masa dibuang ke Babil. Kemudian dari pada masa dibuang ke Babil itu, maka Yekhonya pun memperanakkan Syaaltiel; dan Syaaltiel memperanakkan Zarubabil; dan Zarubabil memperanakkan Abihud; dan Abihud memperanakkan Elyakim; dan Elyakim memperanakkan Azur; maka Azur memperanakkan Saduk; dan Saduk memperanakkan Akhim; dan Akhim memperanakkan Elihud; dan Elihud memperanakkan Eliazar; dan Eliazar memperanakkan Mattan; dan Mattan memperanakkan Yakub; dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maryam; ialah yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus. Adapun sekalian keturunan daripada Ibrahim sampai kepada zaman Daud, jadi empat belas keturunan; dan dari zaman Daud sampai kepada masa dibuang ke Babil, itu pun empat belas keturunan; dan daripada masa dibuang ke Babil sampai kepada masa Kristus, itu pula empat belas keturunan. Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian halnya: Tatkala Maryam, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maryam itu hamil daripada Rohulkudus. Maka Yusuf, suaminya itu, oleh sebab ia seorang yang lurus hati, dan tiada hendak memberi malu kepadanya dengan nyata, bermaksudlah ia akan menceraikan dia dengan senyap. Tetapi sedang ia berpikir demikian, kelihatanlah padanya di dalam mimpi seorang malaekat Tuhan, yang berkata, "Hai Yusuf, anak Daud, janganlah engkau kuatir menerima Maryam itu menjadi isterimu, karena kandungannya itu terbitnya daripada Rohulkudus. Maka ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Dia Yesus, karena Ialah yang akan melepaskan kaumnya daripada segala dosanya." Maka sekaliannya itu berlaku, supaya sampailah barang yang difirmankan oleh Tuhan dengan lidah nabi, bunyinya: Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan seorang anak laki-laki, dan disebut orang namanya: Immanuel, yang diterjemahkan artinya, Allah beserta kita. Maka bangunlah Yusuf daripada tidurnya, diperbuatnyalah sebagaimana pesan malaekat Tuhan kepadanya, lalu diterimanya Maryam isterinya. Maka tiadalah Yusuf bersetubuh dengan Maryam sehingga Maryam melahirkan seorang anak laki-laki, lalu diberinya nama kepada-Nya Yesus. Setelah lahir Yesus di Bethlehem di tanah Yudea, pada zaman Baginda Herodes, maka datanglah beberapa orang majus dari benua sebelah timur ke Yeruzalem, katanya, "Di manakah raja orang Yahudi yang baharu lahir itu? Karena kami sudah melihat bintangnya di sebelah timur, maka kami datang hendak menyembah Dia." Apabila didengar oleh Baginda Herodes akan hal itu, maka terkejutlah ia beserta seisi negeri Yeruzalem. Maka dihimpunkannya segala kepala imam dan ahli Taurat itu, lalu bertanya kepada mereka itu, di tempat mana Kristus akan lahir. Lalu berkatalah mereka itu kepadanya, "Di negeri Bethlehem, di tanah Yudea, karena demikianlah disuratkan oleh nabi: Hai Bethlehem di tanah Yehuda, sekali-kali tiada engkau yang terkecil di antara segala penghulu Yehuda, karena dari dalam engkau akan keluar seorang pembesar, yang akan menggembalakan kaumku Israel." Kemudian daripada itu dirahasiakan oleh Herodes memanggil segala orang majus, lalu diselidikinya dengan teliti ketika mana yang telah kelihatan bintang itu. Lalu disuruhkannya mereka itu ke Bethlehem sambil bertitah, "Pergilah kamu selidik dengan secukupnya tentang hal kanak-kanak itu, dan apabila kamu sudah jumpa Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia." Setelah didengarnya titah baginda itu, maka berjalanlah mereka itu pergi, dan bintang yang telah dilihatnya di sebelah timur itu mendahului mereka itu, lalu berhentilah di sebelah atas tempat kanak-kanak itu. Serta dilihatnya bintang itu, maka bersukacitalah hati mereka itu dengan kesukaan yang teramat besar. Maka masuklah mereka itu ke dalam rumah itu, lalu dilihatnya kanak-kanak itu dengan Maryam, ibunya; maka sujudlah mereka itu menyembah Dia, dibukakannya segala tempat peremasannya, serta dipersembahkannya beberapa persembahan, yaitu: emas dan kemenyan dan mur. Setelah dinyatakan oleh Allah kepada mereka itu di dalam mimpi supaya jangan balik dari situ kepada Herodes, maka pulanglah mereka itu ke negerinya mengikut jalan yang lain. Sepeninggal orang majus, maka kelihatanlah kepada Yusuf di dalam mimpi seorang malaekat berkata, "Bangunlah engkau, ambil kanak-kanak itu serta dengan ibunya, bawa lari ke Mesir, dan tinggallah di sana sehingga aku beri tahu lagi kepada engkau; karena Herodes akan mencari kanak-kanak itu hendak membunuh Dia." Maka bangunlah ia, membawa kanak-kanak itu beserta dengan ibunya pada malam hari, lalu berangkat pergi ke Mesir. Maka tinggallah ia di sana sehingga mati Herodes, supaya sampailah barang yang difirmankan oleh Allah dengan lidah nabi, bunyinya: Bahwa dari Mesir Aku memanggil Anak-Ku. Kemudian daripada itu, setelah Herodes mengerti bahwa ia diakali oleh orang majus itu, maka terlalulah murka baginda; lalu dititahkannya orang pergi membunuh sekalian kanak-kanak laki-laki yang ada di negeri Bethlehem dan di dalam segala daerah jajahannya yang berumur daripada dua tahun ke bawah, menurut ketika yang diselidikinya dengan teliti daripada orang majus itu. Tatkala itu sampailah barang yang disabdakan oleh Nabi Yermia, bunyinya: Adalah suatu suara telah kedengaran di negeri Rama, yang menangis dan meratap amat sangat, yaitu Rahel menangiskan anak-anaknya, tiadalah ia mau dihiburkan, sebab anaknya sudah hilang. Apabila Herodes sudah mati, maka kelihatanlah seorang malaekat Tuhan kepada Yusuf di dalam mimpi di tanah Mesir, sambil berkata, "Bangunlah dan bawa kanak-kanak itu serta dengan ibunya, dan berangkatlah ke tanah Israel; karena segala orang yang hendak membunuh kanak-kanak itu sudah mati." Maka bangunlah ia, dibawanya kanak-kanak itu beserta dengan ibunya, lalu sampailah ke tanah Israel. Setelah didengarnya Arkhilaus menjadi raja di tanah Yudea, menggantikan Herodes, ayahnya itu, maka takutlah Yusuf pergi ke sana; tetapi sebab dinyatakan oleh Allah kepadanya di dalam mimpi, lalu pergilah ia menyimpang ke daerah tanah Galilea, kemudian tibalah ia serta diam di dalam sebuah negeri yang bernama Nazaret, supaya sampailah sabda segala nabi, bahwa Yesus akan bergelar Nazari. Pada zaman itu datanglah Yahya Pembaptis mengajar di padang belantara Yudea, katanya, "Bertobatlah kamu, karena kerajaan surga sudah dekat." Karena inilah dia, yang dikatakan halnya oleh Nabi Yesaya: Suara orang yang berseru-seru di padang belantara: sediakanlah jalan Tuhan, luruskanlah segala lorongnya. Adapun pakaian Yahya daripada bulu unta, dan ikat pinggangnya daripada kulit, dan makanannya belalang dan air madu hutan. Tatkala itu keluarlah orang isi negeri Yeruzalem, dan seisi tanah Yudea dan segenap daerah jajahan Sungai Yarden, mendapatkan Yahya; lalu dibaptiskannya mereka itu di dalam Sungai Yarden, sambil masing-masing mengaku dosanya. Tetapi apabila dilihatnya banyak daripada orang Parisi dan Saduki pun datang minta dibaptiskan, berkatalah ia kepada mereka itu, "Hai bangsa ular, siapakah mengajar kamu melarikan dirimu daripada murka yang datang kelak? Keluarkanlah olehmu buah-buahan yang berpadan dengan tobat. Dan janganlah kamu sangka di dalam hatimu, mengatakan: Bahwa Ibrahim bapa kita; karena aku berkata kepadamu, bahwa Allah berkuasa menjadikan anak-anak Ibrahim daripada batu-batu ini. Sekarang pun sudah sedia kapak di akar pohon kayu; maka tiap-tiap pohon kayu yang tiada berbuahkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api. Sungguhpun aku ini membaptiskan kamu dengan air, supaya kamu bertobat, tetapi Orang yang akan datang kemudian daripadaku, Ialah lebih berkuasa daripadaku; maka tiadalah berlayak aku menjadi pengangkat kasut-Nya: Ialah akan membaptiskan kamu dengan Rohulkudus dan api. Nyirunya ada di dalam tangan-Nya; maka Ia akan membersihkan segenap tempat pengiriknya, lalu Ia mengumpulkan gandumnya masuk ke dalam lumbung, tetapi sekamnya akan habis dibakar-Nya dengan api yang tiada dapat dipadamkan." Kemudian daripada itu datanglah Yesus dari Galilea ke Yarden supaya dibaptiskan oleh Yahya. Tetapi Yahya menolak kehendak-Nya sambil berkata, "Patutlah hamba ini dibaptiskan oleh Tuhanku, masakan Tuhanku datang kepada hamba!" Tetapi Yesus menyahut serta berkata kepadanya, "Biarkanlah, karena demikianlah patut bagi kita menggenapi segala syarat agama." Lalu diturutnya. Setelah Yesus dibaptiskan, naiklah Ia dari dalam air itu dengan segera, maka terbukalah langit, lalu dilihat-Nya Roh Allah turun seperti seekor burung merpati datang ke atas-Nya. Maka suatu suara dari langit mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya pun Aku berkenan." Kemudian daripada itu, lalu Yesus dibawa oleh Roh masuk ke padang belantara supaya dicobai oleh Iblis. Setelah sudah Ia puasa empat puluh hari empat puluh malam lamanya, kemudian laparlah Ia. Maka datanglah pencoba itu serta berkata kepada-Nya, "Jikalau Engkau Anak Allah, suruhkanlah segala batu ini menjadi roti." Tetapi jawab-Nya serta berkata, "Telah tersurat: Bahwa bukannya dengan roti sahaja manusia akan hidup, melainkan dengan tiap-tiap firman yang keluar daripada mulut Allah." Kemudian daripada itu Iblis itu pun membawa Yesus ke negeri suci, lalu ditaruhnya Dia di atas bubungan Bait Allah, serta berkata kepada-Nya, "Jikalau Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri Engkau ke bawah, karena telah tersurat: Bahwa Ia akan berfirman kepada segala malaekat-Nya dari hal-Mu, maka mereka itu akan menatang Engkau di tangannya, supaya jangan terantuk kaki-Mu pada batu." Maka kata Yesus kepadanya, "Telah tersurat pula: Janganlah engkau mencobai Allah Tuhanmu." Maka sekali lagi pula Iblis membawa Yesus ke atas sebuah gunung yang amat tinggi, lalu memperlihatkan kepada-Nya sekalian kerajaan dunia ini beserta dengan segala kemuliaannya; sambil berkata kepada-Nya, "Sekaliannya ini aku berikan kepada-Mu, jikalau Engkau sujud menyembah aku." Lalu kata Yesus kepadanya, "Nyahlah engkau dari sini, hai Iblis, karena telah tersurat: Hendaklah engkau menyembah Allah Tuhanmu, dan beribadat hanya kepada-Nya sahaja." Setelah itu maka undurlah Iblis daripada-Nya, lalu datanglah malaekat melayani Dia. Setelah didengar oleh Yesus, bahwa Yahya sudah tertangkap, baliklah Ia ke tanah Galilea. Maka ditinggalkan-Nya negeri Nazaret, lalu masuk dan diam di Kapernaum, yang di pantai tasik, di dalam jajahan Zebulon dan Naftali, supaya sampailah sabda Nabi Yesaya, demikian: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, yang di sebelah jalan ke tasik, di seberang Yarden, yaitu Galilea, tanah orang kafir; maka kaum yang diam di dalam gelap telah melihat terang-menerang, dan bagi orang sekalian yang diam di tanah bayang-bayang maut, terbitlah terang. Semenjak itu mulailah Yesus mengajar, serta berkata, "Bertobatlah kamu, karena kerajaan surga sudah dekat." Ketika Ia berjalan-jalan di pantai Tasik Galilea, dilihat-Nya orang dua beradik, yaitu Simon yang dipanggil Petrus dengan saudaranya Andreas, yang sedang menebar jala di tasik, karena mereka itu nelayan. Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Marilah, ikutlah Aku, maka Aku akan menjadikan kamu kelak penjala orang." Maka dengan segeranya mereka itu meninggalkan jalanya, lalu mengikut Dia. Setelah Ia berjalan dari sana, dilihat-Nya orang lain pula dua beradik, yaitu Yakub anak Zabdi dengan saudaranya Yahya, di dalam perahu beserta dengan bapanya membubuli jalanya, lalu dipanggilnya mereka itu. Sebentar itu juga keduanya itu meninggalkan perahu itu dan bapanya, lalu mengikut Dia. Maka berjalanlah Yesus mengelilingi seluruh tanah Galilea sambil mengajar di dalam segala rumah sembahyang mereka itu, serta memberitakan Injil dari hal kerajaan Allah, dan menyembuhkan segala penyakit, dan melenyapkan segala aib tubuh orang di antara kaum itu. Maka pecahlah kabar dari hal Dia di seluruh benua Syam; lalu dibawa oranglah kepada-Nya sekalian orang yang sakit, yang ditimpa oleh berbagai-bagai penyakit dan sengsara, dan orang yang dirasuk setan, dan orang gila babi dan orang tepok; lalu disembuhkan-Nya mereka itu. Maka banyaklah orang dari Galilea dan Dekapolis dan Yeruzalem dan Yudea serta dari seberang Yarden mengikut Dia. Apabila Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas sebuah bukit; setelah Ia duduk, murid-murid-Nya pun datanglah kepada-Nya. Lalu Ia membuka mulut-Nya sambil mengajar mereka itu, kata-Nya, "Berbahagialah segala orang yang rendah hatinya, karena mereka itu yang empunya kerajaan surga. Berbahagialah segala orang yang berdukacita, karena mereka itu akan dihiburkan. Berbahagialah segala orang yang lembut hatinya, karena mereka itu akan mewarisi bumi. Berbahagialah segala orang yang lapar dan dahaga akan kebenaran, karena mereka itu akan dijamu sehingga kenyang. Berbahagialah segala orang yang menaruh kasihan, karena mereka itu akan beroleh rahmat. Berbahagialah segala orang yang suci hatinya, karena mereka itu akan memandang Allah. Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah segala orang yang teraniaya oleh sebab kebenaran, karena mereka itu yang empunya kerajaan surga. Berbahagialah kamu apabila orang mencela kamu dan menganiaya kamu serta mengumpat kamu dengan dusta oleh sebab Aku. Bersukacitalah kamu sambil bersukaria, sebab besarlah pahalamu di surga; karena sedemikian itu juga segala nabi yang dahulu daripada kamu terkena aniaya." "Bahwa kamu inilah garam dunia. Jikalau garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat ia diasinkan pula? Tiadalah ia berguna lagi, hanyalah akan dibuang dan dipijak-pijak orang. Kamu ini terang dunia. Sebuah negeri yang di atas gunung, mustahillah ia tersembunyi. Tiada pula orang memasang pelita, lalu menudung dia dengan gantang, melainkan ditaruhkan di atas kaki pelita, maka ia memberi terang kepada segala orang yang di dalam rumah. Demikian juga hendaklah terangmu bercahaya-cahaya di hadapan segala orang, supaya dilihatnya kebajikanmu, lalu dipermuliakannya Bapamu yang di surga." "Janganlah kamu sangkakan Aku datang hendak merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi; bukannya Aku datang hendak merombak, melainkan hendak menggenapkan. Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sehingga langit dan bumi lenyap, satu noktah atau satu titik pun sekali-kali tiada akan lenyap daripada hukum Taurat itu sampai semuanya telah jadi. Sebab barangsiapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini, dan mengajar demikian kepada orang, ialah yang akan disebut terkecil di dalam kerajaan surga; tetapi barangsiapa yang menurut hukum dan mengajarkan dia, ialah yang akan disebut besar di dalam kerajaan surga. Karena Aku berkata kepadamu: Jikalau tiada kebenaranmu terlebih daripada kebenaran segala ahli Taurat dan orang Parisi, sekali-kali tiada dapat kamu masuk ke dalam kerajaan surga. Kamu sudah mendengar barang yang dikatakan kepada orang dahulu kala, yaitu: Janganlah engkau membunuh, dan barangsiapa yang membunuh, ia akan terkena hukum. Tetapi Aku berkata kepadamu, bahwa tiap-tiap orang yang marah akan saudaranya, ia akan terkena hukum; dan barangsiapa yang berkata kepada saudaranya: Hai jahil! ia akan dihukumkan oleh majelis besar; dan barangsiapa yang berkata: Hai gila! ia akan terkena hukum masuk api neraka. Sebab itu, jikalau engkau hendak mempersembahkan persembahanmu di tempat korban, dan di sana engkau teringat, bahwa saudaramu ada sakit hati kepadamu, maka tinggalkanlah persembahanmu pada tempat korban itu, baliklah engkau berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembalilah pula mempersembahkan persembahanmu. Lekaslah engkau berdamai dengan lawanmu, selagi engkau bersama-sama dengan dia di jalan; supaya jangan lawanmu itu menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim pula menyerahkan engkau kepada pegawai, lalu engkau dimasukkan ke dalam penjara. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sekali-kali tiada engkau dapat keluar dari sana, selagi engkau belum menjelaskan utangmu sehabis-habisnya. Kamu sudah mendengar perkataan demikian: Janganlah engkau berzinah. Tetapi Aku ini berkata kepadamu, bahwa tiap-tiap orang yang memandang seorang perempuan serta bergerak syahwatnya, sudahlah ia berzinah dengan dia di dalam hatinya. Jikalau mata kananmu mendatangkan kesalahan padamu, koreklah dia, buangkan daripadamu; karena lebih baik engkau hilang sesuatu anggotamu, daripada segenap tubuhmu dibuangkan ke dalam neraka. Dan jikalau tangan kananmu mendatangkan kesalahan padamu, keratlah dia, buangkan daripadamu; karena lebih baik hilang sesuatu anggotamu, daripada segenap tubuhmu dibuangkan ke dalam neraka. Dan lagi dikatakan: Bahwa barangsiapa yang menceraikan bininya, hendaklah ia memberi surat talak kepadanya. Tetapi Aku ini berkata kepadamu: Barangsiapa yang menceraikan bininya lain daripada sebab berzinah, ialah menjadi pohon yang sebab perempuan itu berzinah; dan barangsiapa yang berbinikan perempuan yang diceraikan demikian, ia pun berzinah juga. Lagi pula kamu sudah mendengar barang yang dikatakan kepada orang dahulu kala: Janganlah engkau bersumpah dusta, melainkan wajiblah engkau menyampaikan kepada Tuhan segala sumpahmu itu. Tetapi Aku ini berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu bersumpah, baik demi langit, karena ia itu arasy Allah, atau demi bumi, karena ia itu alas kaki-Nya, ataupun demi Yeruzalem, karena ia itu negeri Raja yang Mahamulia; dan jangan engkau bersumpah demi kepalamu, karena tiadalah engkau berkuasa menjadikan putih atau hitam sehelai rambut pun; melainkan padalah perkataanmu dengan berkata: Ya, di atas yang ya, atau tidak, di atas yang tidak; lebih daripada itu jahat. Kamu sudah mendengar perkataan demikian: Mata ganti mata, dan gigi ganti gigi; tetapi Aku ini berkata kepadamu: Jangan melawan orang yang jahat, melainkan barangsiapa yang menampar pipi kananmu, berilah kepadanya pipi yang sebelah lagi. Dan jikalau seorang hendak mendakwa engkau, lalu mengambil bajumu, biarlah ia mengambil jubahmu juga. Dan lagi barangsiapa yang memaksa engkau berjalan satu mil jauhnya, pergilah sertanya dua kali ganda. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu, jangan menolak kehendak orang yang hendak meminjam daripadamu. Kamu sudah mendengar perkataan demikian: Hendaklah engkau mengasihi temanmu, dan membenci seterumu. Tetapi Aku ini berkata kepadamu: Kasihilah akan seterumu, dan doakan orang yang menganiayakan kamu, supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga; karena Ia menerbitkan matahari-Nya bagi orang yang jahat dan yang baik, dan Ia menurunkan hujan ke atas orang yang benar dan yang tiada benar. Karena jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah pahalamu? Bukankah pemungut cukai pun memperbuat demikian? Dan jikalau kamu memberi salam kepada saudaramu sahaja, apakah lebihnya perbuatan kamu daripada orang lain? Bukankah orang kafir pun memperbuat demikian itu? Sebab itu hendaklah kamu ini sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna adanya." "Ingatlah baik-baik: Jangan kamu berbuat segala ibadatmu di hadapan orang hendak menunjukkan kepada mereka itu; jikalau demikian, tiadalah kamu mendapat pahala daripada Bapamu yang di surga. Sebab itu, apabila engkau memberi sedekah, jangan engkau memasyhurkan hal itu di mana-mana, seperti yang diperbuat oleh orang munafik di dalam rumah sembahyang dan sepanjang jalan, supaya mereka itu dipuji orang. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tiadalah pahalanya lagi bagi mereka itu. Tetapi engkau ini, apabila memberi sedekah, janganlah diketahui oleh tangan kirimu akan barang yang diperbuat oleh tangan kananmu, supaya sedekahmu itu tiada kelihatan; maka Bapamu yang nampak barang yang tiada kelihatan, Ialah akan membalas kepadamu. Apabila kamu berdoa, janganlah kamu menyerupai orang munafik; karena mereka itu suka berdoa sambil berdiri di dalam rumah sembahyang dan pada siku jalan, supaya mereka itu dipandang orang. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tiadalah pahalanya bagi mereka itu. Tetapi engkau ini, apabila engkau hendak berdoa, masuklah ke dalam bilikmu, kuncikan pintu bilikmu itu, lalu berdoa kepada Bapamu yang tiada kelihatan, maka Bapamu yang nampak barang yang tiada kelihatan itu, Ialah akan meluluskan kepadamu. Apabila kamu berdoa, janganlah kamu mengulang-ulangi perkataan seperti adat orang kafir; karena mereka itu menyangkakan, bahwa dikabulkan doanya oleh sebab banyak perkataannya. Janganlah kamu menyerupai mereka itu; karena Bapamu mengetahui barang keperluanmu dahulu daripada kamu memohonkan daripada-Nya. Sebab itu, hendaklah kamu berdoa demikian: Ya Bapa kami yang di surga, dipermuliakanlah kiranya nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu, seperti di surga, demikian juga di atas bumi. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kiranya kepada kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami. Dan janganlah membawa kami kepada pencobaan, melainkan lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, tak dapat tiada Bapamu yang di surga akan mengampuni kesalahan kamu pun. Tetapi jikalau tiada kamu mengampuni kesalahan orang, niscaya Bapamu pun tiada akan mengampuni kesalahan kamu. Dan apabila kamu puasa, janganlah kamu menyerupai orang munafik dengan muramnya; karena mereka itu mengubahkan rupa mukanya, supaya kelihatan pada orang mereka itu puasa. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tiadalah pahalanya bagi mereka itu. Tetapi engkau ini, apabila engkau puasa, minyakilah kepalamu, dan basuhlah mukamu, supaya jangan tampak kepada orang engkau puasa, hanya tampak kepada Bapamu yang tiada kelihatan itu; maka Bapamu yang nampak barang yang tiada kelihatan itu, Ialah akan memberi pahala kepadamu." "Janganlah kamu menghimpunkan harta benda bagi dirimu di atas bumi, yaitu di tempat gegat dan karat yang membinasakan, dan pencuri yang memecah rumah atau mencuri, melainkan himpunkanlah harta benda bagi dirimu di surga, yaitu di tempat yang tiada gegat dan karat membinasakan, dan tiada pencuri memecah rumah atau mencuri. Karena barang di mana ada hartamu, di situlah juga hatimu. Adapun mata itu, ialah pelita tubuh; sebab itu, jikalau matamu baik, tak dapat tiada seluruh tubuhmu pun bercahaya adanya. Tetapi jikalau matamu jahat, niscaya seluruh tubuhmu pun gelap adanya. Sebab itu, jikalau terang yang di dalam dirimu menjadi gelap alangkah besarnya gelap itu! Tiada dapat seorang jua pun bertuankan dua orang; karena tak dapat tiada seorang dibencinya dan seorang dikasihinya kelak, atau ia berpegang pada seorang dan meringankan yang lain. Tiadalah dapat kamu bertuhankan Allah bersama-sama dengan Mammon." "Sebab itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu kuatir akan hal nyawamu, yaitu apakah yang hendak kamu makan atau minum, atau dari hal tubuhmu, apakah yang hendak kamu pakai. Bukankah nyawa itu lebih daripada makanan, dan tubuh itu lebih daripada pakaian? Tengoklah burung di udara, tiada ia menabur benih dan tiada ia menuai, atau menghimpunkan bekal ke dalam lumbung, maka Bapamu yang di surga juga memeliharakan dia. Bukankah kamu terlebih daripada segala burung itu? Siapakah di antara kamu dengan kuatirnya dapat melanjutkan umurnya barang sedikit pun? Dan lagi apakah sebabnya kamu menaruh kuatir tentang pakaianmu? Perhatikanlah bunga bakung di padang, bagaimana tumbuhnya; tiada ia bekerja, dan tiadalah pula ia memintal benang. Aku berkata kepadamu: Meskipun Sulaiman dengan segala kemuliaannya, tiada ia dihiasi seperti salah satu daripada segala kuntum bunga itu. Jikalau sedemikian Allah menghiasi rumput di padang, yang ada pada hari ini dan esoknya dibuangkan ke dalam dapur api, apatah lagi Ia melebihkan kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir, mengatakan: Apakah yang hendak kami makan? atau: Apakah yang hendak kami minum? atau: Apakah yang hendak kami pakai? Karena semuanya ini dituntut oleh orang kafir, padahal Bapamu yang di surga terlebih mengetahui segala perkara itu perlu bagi kamu. Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah serta kebenaran-Nya, maka sekaliannya itu juga akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hal esok hari; karena esok hari itu ada kuatirnya sendiri. Cukuplah tiap-tiap hari ada dengan kesusahannya sendiri." "Janganlah kamu menuduh orang, supaya jangan kamu dituduh. Karena dengan tuduhan yang kamu menuduh, kamu akan dituduh pula, dan dengan ukuran yang kamu mengukur, kamu akan diukurkan juga. Apakah sebabnya engkau memandang selumbar yang di dalam mata saudaramu itu, tetapi balok yang di dalam matamu sendiri tiada engkau sadar? Bagaimana boleh engkau mengatakan kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari dalam matamu, sedang ada balok di dalam matamu sendiri? Hai munafik! Keluarkanlah dahulu balok itu dari dalam matamu sendiri, kemudian baharulah engkau nampak terang akan mengeluarkan selumbar dari dalam mata saudaramu itu. Janganlah kamu memberi barang yang kudus pada anjing, dan jangan dicampakkan mutiaramu di hadapan babi, kalau-kalau dipijak-pijaknya dengan kakinya serta berbalik mencarik kamu. Pintalah, maka akan diberi kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah pintu, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena tiap-tiap orang yang meminta, ialah menerima; dan yang mencari, ialah mendapat; dan yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan. Siapakah di antara kamu, jikalau anaknya meminta roti, memberi batu kepadanya? Atau jikalau ia meminta ikan, diberinya ular? Sebab itu, jikalau kamu yang jahat sekalipun tahu juga memberi pemberian yang baik kepada anakmu, apatah lagi Bapamu yang di surga akan memberi barang yang baik kepada orang yang memohonkan daripada-Nya? Sebab itu barang apa pun yang kamu suka orang akan berbuat padamu, sedemikian juga hendaklah kamu berbuat kepadanya; karena inilah hukum Taurat dan kitab nabi-nabi." "Masuklah kamu daripada pintu yang sempit; karena luaslah pintu dan lebarlah jalan yang membawa kepada kebinasaan, dan banyaklah orang yang masuk daripadanya. Karena sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang membawa kepada hidup, dan hanya sedikit orang yang mendapat dia. Jagalah dirimu daripada segala nabi palsu, yang datang kepadamu dengan menyerupai dirinya seperti domba, tetapi di dalam hati mereka itu seperti serigala yang buas. Daripada buah-buahannya kamu akan mengenali dia. Pernahkah orang memetik buah anggur daripada pokok duri, atau buah ara daripada pokok onak? Demikian juga tiap-tiap pohon kayu yang baik, berbuahkan buah yang baik; tetapi pohon kayu yang jahat, berbuahkan buah yang jahat. Tiada dapat pohon kayu yang baik berbuahkan buah yang jahat, atau pohon yang jahat itu berbuahkan buah yang baik. Tiap-tiap pohon kayu yang tiada memberi buah yang baik, akan ditebang dan dibuangkan ke dalam api. Sebab itu daripada buah-buahannya kamu akan mengenali dia. Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru Aku, Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan surga; hanyalah orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari itu kelak banyaklah orang yang akan berkata kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah dengan nama Tuhan kami mengajar, dan dengan nama Tuhan kami membuangkan setan, dan dengan nama Tuhan kami mengadakan banyak mujizat? Pada ketika itu Aku akan berkata kepada mereka itu dengan nyata: Bahwa tiada pernah Aku mengenal kamu; undurlah daripada-Ku, hai kamu yang mengerjakan jahat. Sebab itu barangsiapa yang mendengar segala perkataan-Ku ini serta menurut dia, ialah diumpamakan dengan seorang yang bijak, yang mendirikan rumahnya di atas batu; maka turunlah hujan lebat dan air pun bahlah, serta angin kencang bertiup dan menempuh rumah itu; tetapi tiada ia roboh, karena ia beralaskan batu. Dan lagi, barangsiapa yang mendengar segala perkataan-Ku ini, tetapi tiada menurut dia, ialah diumpamakan dengan seorang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir; maka turunlah hujan lebat dan air pun bahlah, serta angin kencang bertiup dan menempuh rumah itu; lalu robohlah ia, maka sangatlah besar robohnya itu." Setelah sudah Yesus mengatakan segala perkara itu, maka sangat heranlah orang banyak akan pengajaran-Nya itu. Karena Ia mengajar mereka itu sama seperti orang yang menaruh kuasa, lain sekali daripada segala ahli Taurat itu. Setelah Yesus turun dari atas bukit itu, maka banyaklah orang mengikut Dia. Maka datanglah seorang yang kena bala zaraat sujud menyembah Dia sambil katanya, "Ya Tuhan, jikalau kiranya Tuhan kehendaki, niscaya Tuhan dapat mentahirkan hamba." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya serta menjamah dia, kata-Nya, "Aku kehendaki, tahirlah engkau!" Maka seketika itu juga bala zaraatnya pun lenyaplah. Maka kata Yesus kepadanya, "Ingatlah baik-baik, jangan engkau katakan apa-apa kepada barang seorang pun, melainkan pergilah menunjukkan dirimu kepada imam, dan persembahkanlah persembahan yang dipesankan oleh Musa, yaitu akan menjadi suatu tanda kepada mereka itu." Setelah Ia masuk ke negeri Kapernaum, datanglah kepada-Nya seorang penghulu laskar, memohon kepada-Nya, sambil berkata, "Ya Tuhan, budak sahaya terbaring di rumah dengan sakit tepok, dan teramat sangat sengsaranya." Maka kata Yesus kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkan dia." Tetapi sahut penghulu itu, katanya, "Ya Tuhan, sahaya tiada layak, bahwa Tuhan masuk ke dalam rumah sahaya; hanya katakanlah sepatah kata sahaja, niscaya budak sahaya akan sembuh. Karena sahaya ini pun seorang yang di bawah perintah, dan ada di bawah perintah sahaya pula beberapa laskar. Jikalau sahaya berkata kepada seorang daripadanya: Pergilah, ia pun pergi; dan kepada yang lain pula: Marilah, ia pun datang; dan kepada hamba sahaya: Buatlah itu, maka dibuatnyalah." Apabila didengar oleh Yesus demikian, heranlah Ia sambil berkata kepada orang yang mengikut Dia, "Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Di antara orang Israel pun belum pernah Aku melihat iman yang seteguh ini. Dan lagi Aku berkata kepadamu, bahwa banyaklah orang akan datang dari sebelah timur dan barat, dan duduk bersama-sama dengan Ibrahim dan Ishak dan Yakub di dalam kerajaan surga; tetapi anak buah kerajaan itu akan dibuangkan ke dalam gelap yang di luar, di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi." Lalu kata Yesus kepada penghulu itu, "Pulanglah engkau, sama seperti yang engkau percaya menjadilah bagimu." Maka budak itu pun sembuhlah pada ketika itu juga. Maka datanglah Yesus ke dalam rumah Petrus, dilihatnya mak mentua Petrus terbaring demam. Maka dijamah-Nya tangannya, lalu hilanglah demamnya itu; maka perempuan itu pun bangunlah, lalu melayani Dia. Setelah petang hari, maka dibawa oranglah kepada-Nya beberapa banyak orang yang dirasuk setan, maka dibuangkan-Nya setan itu dengan sepatah kata, dan disembuhkan-Nya segala orang yang sakit itu, supaya sampailah sabda Nabi Yesaya, demikian bunyinya: Bahwa Ialah mengambil segala kelemahan kita, dan menanggung segala kesakitan kita. Apabila dilihat oleh Yesus akan orang banyak mengelilingi Dia, disuruh-Nya murid-murid-Nya menyeberang ke seberang. Maka datanglah seorang ahli Taurat mengatakan kepada-Nya, "Ya Guru, sahaya hendak mengikut barang kemana pun Guru pergi." Maka kata Yesus kepadanya, "Bagi serigala ada lubangnya, dan bagi segala burung pun ada sarangnya, tetapi Anak manusia tiada bertempat hendak membaringkan kepala-Nya." Adalah pula seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, "Ya Tuhan, izinkanlah kepada hamba pergi dahulu menguburkan bapa hamba." Tetapi kata Yesus kepadanya, "Ikutlah Aku, biarlah orang mati menguburkan orangnya yang mati." Apabila Yesus naik ke dalam sebuah perahu, lalu diiringkan oleh murid-murid-Nya. Maka sekonyong-konyong turunlah angin ribut yang besar ke tasik itu, sehingga perahu itu ditimbus ombak; akan tetapi Yesus ada tidur juga. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, "Ya Tuhan, tolonglah, binasa kami!" Maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu takut, hai kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Ia sambil melarang angin dan ombak itu; maka jadilah teduh sekali. Maka heranlah sekalian orang, katanya, "Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan laut pun menurut perintah-Nya?" Setelah Ia sampai ke seberang, di tanah Gadara, maka bertemulah dengan Dia dua orang yang dirasuk setan, yang datang daripada kubur-kubur dengan amat sangat garangnya, sehingga seorang pun tiada dapat lalu pada jalan itu. Maka berteriaklah kedua-duanya, katanya, "Apakah perkara kami kena-mengena dengan Engkau, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang ke mari ini hendak menyiksakan kami dahulu daripada masanya?" Maka tiada berapa jauh daripada mereka itu adalah sekawan babi yang banyak sedang mencari makan. Maka segala setan itu pun meminta kepada Yesus katanya, "Jikalau Engkau mau membuangkan kami, suruhlah kami masuk ke dalam kawanan babi itu." Maka kata-Nya kepada setan itu, "Pergilah!" Lalu keluarlah segala setan itu serta masuk ke dalam babi sekawan itu, maka terjunlah semua babi itu dari tempat curam ke dalam tasik, lalu matilah lemas di dalam air. Maka sekalian penjaga babi itu pun berlarilah masuk ke dalam negeri, lalu dikabarkannya segala perkara itu, dan dari hal orang yang dirasuk setan itu. Maka segeralah keluar seisi negeri mendapatkan Yesus; serta dilihatnya Dia, lalu dipintanya Dia akan undur daripada daerah jajahannya. Maka naiklah Yesus ke dalam sebuah perahu, serta menyeberang, lalu tibalah di negeri-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang yang sakit tepok, terbaring di atas tempat tidurnya; apabila dilihat oleh Yesus akan percaya mereka itu, maka kata-Nya kepada orang yang sakit tepok itu, "Tetapkanlah hatimu, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka adalah di situ beberapa orang ahli Taurat yang berpikir-pikir di dalam hatinya, "Bahwa orang ini menghujat." Serta diketahui oleh Yesus akan segala pikiran hati mereka itu, lalu kata-Nya, "Apakah sebabnya kamu berpikir jahat di dalam hatimu? Yang manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampunikah? atau mengatakan: Bangunlah berjalan? Tetapi supaya kamu mengetahui bahwa Anak manusia di dalam dunia ini berkuasa akan mengampuni dosa" (maka kata-Nya kepada orang yang sakit tepok itu,) "Bangunlah engkau, angkat tempat tidurmu, pulanglah ke rumahmu." Maka bangunlah ia, lalu pulang ke rumahnya. Apabila orang banyak melihat hal itu, takutlah mereka itu serta memuliakan Allah, yang telah mengaruniakan kuasa sedemikian itu kepada manusia. Maka berjalanlah Yesus dari sana, lalu dilihat-Nya seorang yang bernama Matius duduk di rumah pencukaian; maka kata Yesus kepadanya, "Ikutlah Aku." Lalu bangunlah ia serta mengikut Dia. Tatkala Yesus duduk makan di dalam rumah, maka banyaklah orang pemungut cukai dan orang berdosa pun datang duduk makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Apabila dilihat oleh orang Parisi akan hal itu, maka kata mereka itu kepada murid-murid-Nya, "Apakah sebabnya guru kamu makan bersama-sama dengan orang pemungut cukai dan orang berdosa?" Serta didengar oleh Yesus perkataan ini, maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Orang yang sehat itu tiada perlukan tabib, hanyalah orang yang sakit. Tetapi pergilah kamu sambil memikirkan arti perkataan ini: Bahwa belas kasihan yang Aku kehendaki, bukanlah persembahan, karena bukannya Aku datang memanggil orang yang benar, hanyalah orang yang berdosa." Tatkala itu datanglah murid-murid Yahya kepada Yesus, katanya, "Apakah sebabnya kami dan orang Parisi pun puasa, tetapi murid-murid-Mu sendiri tidak?" Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Bolehkah sahabat-sahabat mempelai berdukacita selagi ada mempelai itu sertanya? Tetapi ada harinya kelak yang mempelai itu diambil daripadanya, baharulah mereka itu akan puasa. Seorang pun tiada menampalkan secarik kain yang baharu pada pakaian yang lama; karena koyaklah pula penampal itu daripada pakaian yang lama itu, sehingga koyaknya lebih besar lagi. Dan tiada pula orang membubuh air anggur yang baharu ke dalam kerbat kulit yang lama. Jikalau sedemikian, pecahlah kerbat kulit itu dan air anggur itu pun tumpahlah, dan kerbat itu juga binasalah; melainkan air anggur yang baharu patutlah dibubuh orang ke dalam kerbat yang baharu, dan kedua-duanya terpeliharalah." Tatkala Yesus bertutur demikian kepada mereka itu, datanglah seorang penghulu sujud menyembah Dia, katanya, "Anak hamba yang perempuan baharu mati, datanglah kiranya meletakkan tangan-Mu atasnya, niscaya hiduplah ia semula." Maka bangkitlah Yesus serta mengikut dia, diiringkan oleh segala murid-Nya. Maka adalah seorang perempuan, yang berpenyakit bulan sudah dua belas tahun lamanya, datang dari belakang menjamah kaki jubah Yesus. Karena ia berkata di dalam hatinya, "Jikalau hamba menjamah jubah-Nya sahaja, niscaya hamba akan sembuh." Maka berpalinglah Yesus, serta melihat dia, kata-Nya, "Tetapkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu sudah menyembuhkan dikau." Maka pulihlah perempuan itu daripada ketika itu juga. Setelah tiba Yesus di rumah penghulu itu, dan melihat segala peniup bangsi dan banyak orang yang riuh rendah, lalu kata-Nya, "Undurlah kamu, budak perempuan ini bukannya mati, hanya tidur." Maka mereka itu pun mentertawakan Dia. Tetapi apabila orang banyak itu sudah diusir ke luar, masuklah Ia, lalu memegang tangannya, maka bangunlah budak perempuan itu. Maka pecahlah kabarnya di seluruh tanah itu. Apabila Yesus berjalan dari sana, adalah pula dua orang buta mengikut Dia sambil berseru dengan nyaring, "Ya, Anak Daud, kasihankanlah kami." Setelah Ia sampai ke rumah, orang-orang buta itu pun datang menghadap Dia, lalu berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Adakah kamu percaya, bahwa Aku berkuasa berbuat perkara ini?" Maka kata kedua-duanya, "Kami percaya, ya Tuhan!" Lalu dijamah-Nya mata mereka itu sambil berkata, "Sama seperti yang kamu percaya menjadilah bagi kamu." Maka celiklah mata kedua-duanya itu, lalu Yesus pun berpesanlah sangat-sangat, kata-Nya, "Ingat baik-baik, jangan seorang pun mengetahui perkara ini." Tetapi serta keluar kedua orang itu, dipecah-pecahkannya kabar dari hal Dia di seluruh tanah itu. Apabila mereka itu keluar, dibawa oranglah pula kepada Yesus seorang kelu yang dirasuk setan. Setelah dibuangkan-Nya setan itu, bertutur-tuturlah orang kelu itu. Maka heranlah orang banyak itu sambil kata-Nya, "Belum pernah kelihatan barang yang demikian itu di antara orang Israel." Tetapi kata orang Parisi, "Bahwa dengan kuasa penghulu setan, Ia membuangkan setan itu." Maka berjalanlah Yesus mengelilingi segala negeri dan kampung, serta mengajar di dalam segala rumah sembahyang mereka itu, sambil mengabarkan Injil dari hal kerajaan Allah, dan menyembuhkan segala penyakit, dan melenyapkan segala aib tubuh orang. Serta dilihatnya orang ramai itu, jatuhlah belas kasihan-Nya akan mereka itu, karena sekaliannya letih lesu dan bercerai-berai seperti domba yang tiada bergembala. Lalu kata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Sungguhpun tuaiannya banyak, tetapi orang yang menuai itu sedikit sahaja. Oleh sebab itu, pintalah kepada Tuhan yang empunya tuaian itu, supaya Ia menyuruh orang menuai ke tempat tuaiannya." Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu diberi-Nya kuasa kepada mereka itu atas segala setan, akan membuangkan dia, dan menyembuhkan segala penyakit, dan melenyapkan segala aib tubuh orang. Maka inilah nama-nama kedua belas rasul, yaitu: Pertama-tama Simon yang disebut Petrus, dan Andreas saudaranya; dan Yakub anak Zabdi, dan Yahya saudara Yakub; dan Pilipus dan Bartolomius; dan Tomas, dan Matius, pemungut cukai itu, dan Yakub anak Alpius, dan Tadius; dan Simon orang Kanani, dan Yudas Iskariot, yaitu yang menyerahkan Yesus. Maka kedua belas orang inilah disuruhkan oleh Yesus dengan pesan-Nya demikian, "Janganlah kamu pergi ke negeri orang kafir dan jangan kamu masuk negeri orang Samaria, melainkan pergilah kamu kepada segala domba kaum Israel yang sesat itu. Maka sambil kamu berjalan itu, kabarkanlah: Bahwa kerajaan surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang yang sakit, hidupkanlah orang yang mati, tahirkanlah orang yang kena bala zaraat dan buangkanlah segala setan. Karena dengan percuma kamu dapat, berikanlah juga dengan percuma. Dan jangan kamu membawa emas atau perak atau tembaga di dalam ikat pinggangmu; atau barang tempat bekal bagi perjalanan, atau dua helai baju, atau kasut, atau tongkat pun; karena tiap-tiap orang yang bekerja, patut mendapat makanannya. Dan apabila kamu masuk ke dalam barang sesuatu negeri atau kampung, periksalah olehmu, siapa yang patut-patut di sana, lalu tinggallah di situ, sehingga kamu berangkat pula dari tempat itu. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam padanya. Dan jikalau isi rumah itu berlayak, biarlah sejahteramu turun ke atasnya; tetapi jikalau tiada, berbaliklah sejahteramu itu kepadamu pula. Maka barangsiapa yang tiada menerima kamu atau tiada mendengar perkataanmu, apabila kamu keluar dari rumah atau negeri itu, kebaskanlah debu kakimu. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa pada hari kiamat terlebih ringan siksa tanah Sodom dan Gomorah daripada siksa negeri itu. Ingatlah olehmu, Aku ini menyuruhkan kamu seperti domba di antara serigala. Sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular, dan tulus hati seperti burung merpati. Tetapi berjaga-jagalah dirimu daripada orang, karena mereka itu akan menyerahkan kamu kepada beberapa majelis, dan kamu akan disesah oleh mereka itu di dalam segala rumah sembahyang mereka itu. Dan lagi, kamu akan dibawa menghadap pemerintah dan raja-raja oleh sebab Aku, yaitu akan menjadi suatu kesaksian pada mereka itu dan pada segala orang kafir pun. Tetapi apabila kamu diserahkan oleh mereka itu, janganlah kamu bimbang akan hal bagaimana atau apa yang hendak kamu katakan kelak; karena pada ketika itu juga akan dikaruniakan kepadamu barang yang wajib kamu katakan. Karena bukannya kamu sendiri yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu yang berkata di dalam dirimu. Maka saudara akan menyerahkan nyawa saudaranya sampai mati dibunuh, dan bapa akan menyerahkan nyawa anaknya. Dan anak-anak itu akan mendurhaka kepada ibu bapanya, serta membunuh dia. Maka kamu akan dibenci oleh sekalian orang sebab nama-Ku, tetapi orang yang bertekun sampai ke akhir, ialah akan diselamatkan. Apabila kamu dianiayakan oleh orang di dalam sebuah negeri, larilah ke negeri yang lain, karena dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa tiada habis kamu menjalani segala negeri Israel, sebelum datang Anak manusia. Seorang murid tiada lebih daripada gurunya, dan seorang hamba pula tiada lebih daripada tuannya. Maka cukuplah bagi murid itu jikalau halnya sama dengan gurunya, dan demikian bagi hamba itu sama dengan tuannya. Jikalau tuan rumah itu dikata orang ia Baalzebul, apatah lagi akan segala orang isi rumahnya. Sebab itu, janganlah kamu takut akan mereka itu, karena suatu pun tiada yang tertudung, yang tiada dibukakan kelak, dan suatu pun tiada yang tersembunyi, yang tiada dinyatakan kelak. Barang yang Aku katakan kepadamu di dalam gelap, hendaklah kamu katakan di tengah terang; dan barang yang Aku bisikkan ke telingamu, hendaklah kamu serukan dari atas sotoh rumah. Janganlah kamu takut akan orang yang membunuh tubuh, dan yang tiada berkuasa mematikan jiwa; tetapi yang terutama sekali hendaklah kamu takuti Dia, yang berkuasa membinasakan baik tubuh atau jiwa di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual orang dua ekor seduit? Tetapi seekor pun tiada jatuh ke tanah, jikalau tiada dengan kehendak Bapamu. Maka rambut di atas kepalamu juga semuanya sudah terhitung. Oleh yang demikian, janganlah kamu takut; karena kamu ini terlebih indah daripada burung pipit yang banyak itu. Sebab itu, tiap-tiap orang yang mengaku Aku di hadapan manusia, maka Aku ini juga akan mengaku dia di hadirat Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa yang menyangkal Aku di hadapan manusia, maka Aku ini juga akan menyangkal dia di hadirat Bapa-Ku yang di surga. Janganlah kamu sangkakan Aku datang membawa keamanan di atas bumi ini. Bukannya Aku datang membawa keamanan, melainkan pedang. Karena Aku datang menceraikan orang dengan bapanya, dan anak yang perempuan dengan ibunya, dan menantu yang perempuan dengan mak mentuanya; dan orang yang serumahnya masing-masing akan menjadi seterunya. Siapa yang mengasihi bapanya atau ibunya lebih daripada-Ku, tiada ia berlayak kepada-Ku dan siapa yang mengasihi anaknya laki-laki atau anaknya yang perempuan lebih daripada-Ku, tiada ia berlayak kepada-Ku. Dan barangsiapa yang tiada menanggung salibnya serta mengikut Aku, tiada ia berlayak kepada-Ku. Siapa yang memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan nyawa; dan siapa yang kehilangan nyawanya oleh sebab Aku, ialah akan mendapat nyawa. Siapa yang menyambut kamu, ialah menyambut Aku, dan siapa yang menyambut Aku, ialah menyambut Dia, yang menyuruh Aku. Siapa yang menyambut seorang nabi sebab nabi namanya, ialah akan mendapat pahala sama seperti nabi; dan siapa yang menyambut seorang benar sebab benar namanya, ialah akan mendapat pahala sama seperti seorang benar. Dan barangsiapa yang memberi minum, meskipun secawan air sejuk sahaja, kepada seorang daripada yang kecil ini, sebab murid namanya, sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sekali-kali tiada akan hilang pahalanya." Setelah sudah Yesus berpesan demikian kepada kedua belas murid-Nya itu, maka berangkatlah Ia dari sana, hendak mengajar dan mengabarkan Injil di dalam segala negeri mereka itu. Apabila didengar oleh Yahya tatkala ia di dalam penjara akan segala hal pekerjaan Kristus, lalu berpesanlah ia kepada murid-muridnya, menyuruh bertanya kepada Yesus, "Engkaukah yang akan datang itu, atau harus kami menantikan seorang lainkah?" Maka jawab Yesus kepada mereka itu, kata-Nya, "Pergilah kamu kabarkan kepada Yahya segala hal yang kamu dengar dan lihat, yaitu orang buta celik matanya, dan orang timpang berjalan betul, dan orang yang kena bala zaraat ditahirkan, dan orang tuli mendengar, dan orang mati dihidupkan, dan Injil dikabarkan kepada orang miskin. Maka berbahagialah orang yang tiada menaruh syak kepada-Ku." Setelah mereka itu pergi, mulailah Yesus bertutur kepada orang banyak itu akan hal Yahya, kata-Nya, "Apakah yang kamu pergi lihat ke padang belantara? Sebatang buluhkah yang digoyangkan oleh angin? Atau apakah yang kamu pergi lihat? Seorang yang memakai pakaian yang haluskah? Sesungguhnya, orang yang memakai pakaian yang halus itu, ada di dalam istana raja-raja. Atau apakah sebabnya kamu pergi itu? Hendak melihat seorang nabikah? Bahkan, Aku berkata kepadamu: Bahwa ada seorang yang terlebih lagi daripada seorang nabi. Karena inilah dia, yang tersurat halnya: Bahwa ketahuilah olehmu, Aku menyuruhkan utusan-Ku lebih dahulu daripada-Mu, maka ialah akan menyediakan jalan di hadapan-Mu. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa di antara segala orang yang dilahirkan oleh perempuan, belum bangkit seorang pun yang lebih besar daripada Yahya Pembaptis; tetapi yang terkecil di dalam kerajaan surga, itulah yang lebih besar daripadanya. Maka daripada zaman Yahya Pembaptis sampai sekarang ini, kerajaan surga sangatlah diserbu orang, dan orang yang menyerbu itu merebut akan dia. Karena segala nabi dan Taurat ada nubuatnya sampai pada zaman Yahya itu. Dan jikalau kamu menerima itu: Ia inilah Elias, yang akan datang itu. Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar. Dengan apakah hendak Aku umpamakan orang zaman ini? Adalah mereka itu sama seperti budak-budak yang duduk di pasar-pasar, serta berseru kepada segala kawannya, katanya: Kami sudah meniup suling bagi kamu, tiada juga kamu menari; kami sudah meratap, tetapi tiada juga kamu menangis. Karena Yahya itu sudah datang dengan tiada makan dan minum, maka kata orang: Bahwa ia menaruh setan. Sekarang Anak manusia datang makan serta minum maka kata orang: Tengoklah, seorang gelojoh dan peminum anggur, sahabat orang pemungut cukai dan orang berdosa. Maka hikmat itu dibenarkan oleh perbuatannya." Kemudian daripada itu mulailah Yesus mencelakan negeri-negeri, yaitu tempat yang terlebih banyak mujizat diadakan-Nya, oleh sebab segala negeri itu tiada bertobat, kata-Nya, "Celakalah engkau, hai Khorazin! Celakalah engkau, hai Baitsaida! Karena jikalau di dalam Tsur dan Sidon sudah jadi segala mujizat seperti yang sudah berlaku di dalam kamu, tak dapat tiada sudah lama ia bertobat serta berkainkan karung dan berabu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Bahwa pada hari kiamat terlebih ringan siksa Tsur dan Sidon daripada siksa kamu. Dan engkau, hai Kapernaum! Engkau ditinggikan sampai ke langit? Sampai ke dalam alam maut engkau akan ditolakkan, karena jikalau di dalam Sodom sudah jadi mujizat yang telah berlaku di dalam engkau, niscaya tinggallah ia sampai kepada masa ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Bahwa pada hari kiamat terlebih ringan siksa tanah Sodom daripada siksa engkau." Pada waktu itu berkatalah Yesus demikian, "Ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Aku memuji Engkau sebab Engkau melindungkan perkara ini daripada orang budiman dan berpengetahuan, dan menyatakan dia kepada kanak-kanak. Ya Bapa, karena yang sedemikian itulah berkenan pada pemandangan-Mu. Segala sesuatu sudah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku, dan seorang pun tiada mengenal Anak itu, hanyalah Bapa sahaja, dan seorang pun tiada mengenal Bapa itu, hanyalah Anak sahaja, dan lagi orang yang hendak dinyatakan kepada-Nya oleh Anak itu. Marilah kepada-Ku, hai kamu sekalian yang berlelah dan yang menanggung berat. Aku ini akan memberi sentosa kepadamu. Tanggunglah kuk Aku, dan belajarlah kepada-Ku; karena Aku lembut dan rendah hati; maka kamu akan mendapat sentosa bagi jiwamu. Karena kuk Aku senang rasanya, dan tanggungan Aku ringan adanya." Pada masa itu juga berjalanlah Yesus pada hari Sabbat melalui ladang-ladang gandum, maka laparlah murid-murid-Nya, lalu mereka itu memetik mayang-mayang gandum, serta dimakannya. Apabila dilihat oleh orang Parisi akan hal itu, berkatalah mereka itu kepada-Nya, "Tengoklah, murid-murid-Mu berbuat barang yang tiada halal diperbuat orang pada hari Sabbat." Tetapi kata Ia kepada mereka itu, "Belumkah kamu membaca barang yang diperbuat oleh Daud, tatkala ia lapar dan segala orang yang beserta dengan dia, di dalam hal ia sudah masuk ke dalam Rumah Allah, lalu makan roti persembahan itu, yang tiada halal dimakan olehnya atau oleh orang yang beserta dengan dia, melainkan oleh imam-imam sahaja? Atau belumkah kamu membaca nas di dalam kitab Taurat, bahwa pada hari Sabbat itu segala imam di dalam Rumah Allah melanggar hukum hari Sabbat dengan tiada menjadi salah? Tetapi Aku berkata kepadamu: Bahwa adalah di sini seorang yang lebih besar daripada Rumah Allah itu. Tetapi jikalau kamu sudah mengetahui akan arti perkataan ini: Bahwa belas kasihan yang Aku kehendaki, bukanlah persembahan, niscaya tiadalah kamu menyalahkan orang yang tiada bersalah itu, karena Anak manusia itulah Tuhan atas hari Sabbat juga." Maka berangkatlah Ia dari sana, lalu masuk ke dalam rumah sembahyang orang-orang itu. Di sana adalah seorang yang mati tangan sebelah; maka supaya dapat menyalahkan Dia bertanyalah mereka itu kepada Yesus, "Halalkah menyembuhkan orang pada hari Sabbat?" Tetapi berkatalah Ia kepada mereka itu, "Jikalau barang seorang di antara kamu menaruh seekor domba, yang jatuh ke dalam telaga buta pada hari Sabbat, tiadakah dicapainya dan ditariknya keluar akan dia? Apatah lagi manusia, yang terlebih indah daripada seekor domba? Sebab itu halal juga berbuat baik pada hari Sabbat." Lalu kata Yesus kepada orang itu, "Kedangkanlah tanganmu!" Maka dikedangkannya, lalu sembuhlah tangan itu, menjadi baik pula sama seperti tangannya yang sebelah lagi. Maka keluarlah orang Parisi hendak melawan Yesus serta berunding, peri bagaimana mereka itu dapat membunuh Dia. Tetapi serta diketahui oleh Yesus akan hal itu, undurlah Ia dari sana; maka banyaklah orang mengikut Dia, lalu Ia menyembuhkan sekaliannya, sambil melarangkan mereka itu, supaya jangan mereka itu memasyhurkan Dia. Supaya sampailah sabda Nabi Yesaya, bunyinya: Inilah hamba pilihan-Ku, dan kekasih-Ku, yang berkenan kepada hati-Ku; maka Aku akan membubuhkan Roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan menyatakan hukum kepada segala orang kafir. Tiada Ia akan berbantah atau berteriak, dan seorang pun tiada mendengar suara-Nya serata-rata jalan. Buluh yang terkulai tiada dipatahkan-Nya, dan sumbu yang sedang berasap itu pun tiada dipadamkan-Nya, sehingga ia mengeluarkan hukuman dengan jaya. Dan kepada nama-Nya segala orang kafir akan berharap. Tatkala itu dibawa oranglah kepada Yesus seorang yang dirasuk setan, yang buta dan kelu; maka disembuhkan-Nya dia, sehingga orang yang kelu itu bertutur serta nampak. Maka tercengang-cenganglah orang banyak itu serta berkata, "Bukankah Ia ini Anak Daud?" Tetapi serta didengar oleh orang Parisi akan hal itu, berkatalah mereka itu, "Bahwa orang ini membuangkan setan hanya dengan pertolongan Baalzebul, penghulu setan itu." Maka oleh sebab Yesus mengetahui pikiran mereka itu, berkatalah Ia kepada mereka itu, "Bahwa tiap-tiap kerajaan yang berlawan-lawan sama sendiri, binasa kelak; dan tiap-tiap negeri atau rumah yang berlawan-lawan sama sendiri, tiada akan kekal adanya. Dan jikalau Iblis itu membuangkan Iblis, tak dapat tiada ia berlawan-lawan sama sendiri; bagaimanakah gerangan kerajaannya berdiri? Dan jikalau Aku ini membuangkan setan dengan pertolongan Baalzebul, dengan pertolongan siapakah pula anak-anakmu itu dapat membuang dia? Sebab itu mereka itu juga akan menjadi hakimmu. Tetapi jikalau Aku membuangkan setan dengan kuasa Roh Allah, niscaya kerajaan Allah datang kepadamu. Atau bagaimanakah dapat seorang masuk ke dalam rumah orang yang kuat serta merampas hartanya, kecuali diikatnya dahulu orang yang kuat itu? Kemudian baharulah dapat ia merampasi rumahnya itu. Siapa yang tiada masuk pihak Aku, ialah melawan Aku, dan siapa yang tiada mengumpulkan beserta dengan Aku, ialah mencerai-beraikan. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Bahwa segala dosa orang dan hujatnya pun akan diampuni, tetapi menghujat Roh itu tiada akan diampuni. Dan barangsiapa yang mengatakan perkataan yang melawan Anak manusia, ia itu akan diampuni; tetapi barangsiapa yang mengatakan perkataan yang melawan Rohulkudus, ia itu tiada akan diampuni, baik di dalam dunia ini, baik di dalam akhirat. Jikalau dikatakan pohon kayu itu baik, maka buahnya pun baik, jikalau dikatakan pohon kayu itu jahat, maka buahnya pun jahat juga. Karena pohon kayu itu dapat dikenal daripada buahnya. Hai bangsa ular, masakan dapat kamu mengatakan barang yang baik, sedang kamu sendiri jahat? Karena melimpah dari dalam hati melalui mulut. Adapun orang yang baik mengeluarkan barang yang baik daripada perbendaharaan hati yang baik; dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat daripada perbendaharaan hati yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Bahwa dari hal tiap-tiap kata yang sia-sia, yang dikatakan orang, wajiblah mereka itu menanggungnya pada hari kiamat. Karena dengan perkataanmu engkau akan dibenarkan, dan dengan perkataanmu juga engkau akan disalahkan." Tatkala itu adalah beberapa ahli Taurat dan orang Parisi menyahut sambil katanya, "Hai Guru, kami hendak melihat suatu tanda ajaib daripada-Mu." Tetapi jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Suatu bangsa yang jahat dan berzinah menuntut barang tanda ajaib; tetapi tiadalah akan diberi tanda padanya, melainkan tanda ajaib Nabi Yunus. Karena sama seperti Yunus di dalam perut ikan raya tiga hari tiga malam lamanya, demikian juga Anak manusia akan ada di dalam hati bumi kelak tiga hari tiga malam lamanya. Maka pada hari kiamat orang Niniwe akan berbangkit bersama-sama dengan bangsa ini dan akan menyalahkan dia, karena mereka itu sudah bertobat menurut pengajaran Yunus; maka sesungguhnya di sini ada seorang yang lebih besar daripada Yunus. Maka raja perempuan dari tanah sebelah selatan akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan bangsa ini dan akan menyalahkan dia, karena raja perempuan itu datang dari ujung bumi hendak mendengar hikmat Sulaiman; maka sesungguhnya di sini ada seorang yang lebih besar daripada Sulaiman. Tetapi apabila setan itu sudah keluar dari dalam orang itu, ia menjalani tempat yang tiada berair serta mencari perhentian, dan tiada didapatinya. Lalu katanya: Aku hendak pulang ke rumahku, yaitu daripada tempat yang aku sudah keluar; maka apabila ia tiba, didapatinya tempat itu kosong dan tersapu serta terhias. Kemudian pergilah ia mengambil tujuh setan yang lain pula bersama-sama dengan dia sendiri, yaitu yang terlebih jahat daripadanya, lalu masuklah ia diam di situ; maka hal orang yang dimasukinya itu, akhirnya menjadi terlebih jahat daripada awalnya. Demikian juga akan jadi kelak pada bangsa yang jahat ini." Sedang Yesus lagi bertutur dengan orang banyak itu, kelihatanlah ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar hendak bertutur dengan Dia. Maka kata seorang kepada-Nya, "Tengoklah, ibu dan saudara Tuan berdiri di luar, hendak bertutur dengan Tuan." Maka jawab Yesus kepada orang yang berkata demikian itu, "Siapakah ibu-Ku? dan siapakah saudara-saudara-Ku?" Lalu diulurkan-Nya tangan-Nya kepada murid-murid-Nya sambil berkata, "Tengok, inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Karena barangsiapa yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga, ialah saudara-Ku laki-laki, dan saudara-Ku yang perempuan, dan ibu-Ku adanya." Pada hari itu juga keluarlah Yesus dari rumah itu, lalu duduk di pantai tasik. Maka banyaklah orang berhimpun datang kepada-Nya. Sebab itu naiklah Ia ke dalam sebuah perahu lalu duduk, maka orang banyak sekalian itu pun berdirilah di pantai. Maka dikatakan-Nyalah kepada mereka itu banyak perkara dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang penabur keluar hendak menabur benih; maka sedang ia menabur, ada separuh jatuh di tepi jalan, lalu datanglah burung-burung makan sehingga habis benih itu. Ada separuh jatuh di tempat yang berbatu-batu, yang tiada banyak tanahnya; maka dengan segera benih itu tumbuh, sebab tanahnya tiada dalam. Akan tetapi, ketika matahari naik, layulah ia, dan sebab tiada berakar, keringlah ia. Ada juga separuh jatuh di tengah semak duri, maka duri itu pun tumbuh serta membantutkan benih itu. Dan ada pula separuh jatuh di tanah yang baik, sehingga mengeluarkan buah, ada yang seratus, ada yang enam puluh, ada yang tiga puluh kali ganda banyaknya. Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar." Maka datanglah murid-murid itu serta berkata kepada-Nya, "Apakah sebabnya Rabbi berkata kepada mereka itu dengan perumpamaan?" Maka jawab Yesus sambil berkata kepada mereka itu, "Bahwa kepada kamu diberi karunia mengetahui segala rahasia kerajaan surga, tetapi kepada mereka itu tiada dikaruniakan. Karena barangsiapa yang mempunyai barang sesuatu, kepadanya akan diberi lagi, dan ia akan beroleh dengan limpahnya. Tetapi barangsiapa yang tiada mempunyai sesuatu itu, daripadanya juga akan diambil barang yang ada padanya. Oleh sebab itu Aku bertutur kepada mereka itu dengan perumpamaan, karena mereka itu melihat dengan tiada melihat, dan mendengar dengan tiada mendengar atau mengerti. Demikian disampaikanlah bagi mereka itu sabda Nabi Yesaya, bunyinya: Bahwa dengan pendengar kamu akan mendengar, tetapi sekali-kali tiada kamu akan mengerti. Dan dengan penglihat kamu akan melihat, tetapi sekali-kali tiada kamu nampak. Karena kaum ini sudah keras hati, dan pendengarnya pun berat, dan matanya sudah dikejamkannya, supaya jangan sekali-kali mereka itu nampak dengan matanya, dan mendengar dengan telinganya, dan mengerti dengan hatinya, dan bertobat pula, lalu Aku pun menyembuhkan mereka itu. Tetapi berbahagialah mata kamu sebab nampak, dan telinga kamu sebab mendengar. Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Bahwa banyaklah nabi dan orang benar sudah rindu hendak melihat segala perkara yang kamu lihat ini, maka tiada mereka itu dapat melihatnya; dan hendak mendengar segala perkara yang kamu dengar, tiada juga mereka itu dapat mendengarnya. Sebab itu dengarlah oleh kamu pengertian perumpamaan orang yang menabur benih itu! Bahwa apabila orang mendengar Perkataan kerajaan itu dan tiada ia mengerti, maka datanglah si Jahat merebut barang yang tertabur di dalam hatinya itu; inilah dia yang tertabur di tepi jalan. Tetapi yang tertabur di tempat berbatu-batu, itulah orang yang mendengar Perkataan itu, lalu segeralah menyambut dia dengan sukacitanya; tetapi tiadalah ia berakar di dalam dirinya, hanyalah bertahan seketika sahaja. Lalu apabila datang kesusahan atau aniaya oleh sebab Perkataan itu, sebentar itu juga kecil hati mereka itu. Maka yang tertabur di tengah semak duri itu, ialah orang yang mendengar Perkataan itu, tetapi bantutlah Perkataan itu oleh sebab percintaan dunia ini beserta segala tipu daya kekayaannya, sehingga tiada berbuah. Maka yang tertabur di tanah yang baik itu, ialah orang yang mendengar Perkataan itu serta mengerti dia; lalu berbuahlah ia sungguh-sungguh, sehingga mengeluarkan buah, ada yang seratus, ada yang enam puluh, ada yang tiga puluh kali gandanya." Suatu perumpamaan yang lain pula dibentangkan-Nya di hadapan mereka itu, kata-Nya, "Bahwa kerajaan surga itu diumpamakan dengan seorang yang menabur benih yang baik di ladangnya; maka sedang orang tidur, datanglah seterunya menabur pula benih lalang di dalam gandum itu, lalu ia pergi. Apabila tunasnya menyorong dan berbuah, baharulah lalang itu pun kelihatan. Maka datanglah segala hamba orang yang empunya ladang itu, serta berkata kepadanya: Tuan, bukankah Tuan menabur benih yang baik di ladang Tuan itu? Dari manakah lalang itu? Maka sahutnya kepada mereka itu: Bahwa seterulah yang membuat demikian itu. Maka kata segala hamba itu kepadanya: Sukakah Tuan, kami pergi memungut lalang itu? Maka katanya: Jangan, sebab barangkali apabila kamu pungut lalang itu, gandum itu pun tercabut juga sertanya. Biarlah kedua-duanya itu tumbuh bersama-sama sampai musim menuai. Pada ketika menuai itu kelak aku akan berkata kepada orang yang menuai: Kumpulkanlah lalang itu dahulu, dan ikatkanlah beberkas-berkas supaya dibakar, tetapi gandumnya itu bawalah masuk ke dalam lumbungku." Suatu perumpamaan yang lain pula dibentangkan-Nya di hadapan mereka itu, kata-Nya, "Bahwa kerajaan surga itu seumpama sebiji sesawi, yang diambil orang, ditaburkannya di ladangnya. Sungguhpun ia itu tampak terlebih kecil daripada segala jenis benih, tetapi apabila ia tumbuh, besarlah ia daripada sekalian pokok sayur-sayuran, dan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara pun datang bersarang di cabang-cabangnya." Dan lagi suatu perumpamaan yang lain dikatakan-Nya kepada mereka itu, "Bahwa kerajaan surga itu seumpama ragi, yang diambil oleh seorang perempuan, dibubuhnya dalam tepung tiga sukatan, sampai khamir semuanya." Segala perkara ini dikatakan oleh Yesus kepada orang banyak itu dengan perumpamaan, dan tiada Ia bertutur kepada mereka itu lain daripada dengan perumpamaan, supaya sampailah barang yang telah disabdakan oleh nabi itu, yaitu: Aku akan membuka mulut-Ku dengan perumpamaan, dan Aku akan menyatakan barang yang tersembunyi daripada awal dunia. Kemudian daripada itu Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu masuklah Ia ke dalam rumah. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya, serta berkata, "Artikanlah kepada kami perumpamaan dari hal lalang yang di ladang itu." Maka jawab-Nya kepada mereka itu, "Adapun orang yang menabur benih yang baik itu, ialah Anak manusia; dan ladang itu, ialah dunia ini; dan benih yang baik itu, ialah anak-anak kerajaan itu; dan lalang itu, ialah anak si Jahat. Dan seteru yang menabur lalang itu, ialah Iblis; dan musim menuai, ialah kesudahan alam; dan orang yang menuai itu, ialah segala malaekat. Maka sama seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar habis dengan api, sedemikianlah akan jadi pada kesudahan alam. Maka Anak manusia akan menyuruhkan segala malaekat-Nya, lalu malaekat itu akan mengumpulkan dari dalam kerajaan-Nya segala penggoda dan sekalian orang yang durhaka. Lalu dibuangkan-Nya ke dalam dapur yang berapi; di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi. Pada masa itu segala orang yang benar akan bercahaya seperti matahari di dalam kerajaan Bapanya. Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar." "Adapun kerajaan surga itu seumpama mata benda yang tersembunyi di dalam tanah, yang didapati oleh orang, lalu disembunyikannya pula; maka sebab sukacitanya pergilah ia menjualkan segala sesuatu yang ada padanya, lalu dibelinya tanah itu. Dan lagi kerajaan surga itu seumpama seorang saudagar yang mencari mutiara yang elok. Apabila didapatinya sebiji mutiara yang mahal harganya, pergilah ia menjualkan segala sesuatu yang ada padanya, lalu dibelinya mutiara itu." "Dan lagi pula kerajaan surga itu seumpama pukat, yang dilabuhkan orang di laut dan yang mengumpulkan berjenis-jenis ikan. Setelah penuh, ditarik orang naik ke pantai, lalu mereka itu duduk memilih, yaitu yang baik ditaruhnya di dalam bekasnya, tetapi yang tiada baik itu dibuangkannya. Demikianlah akan jadi pada kesudahan alam: Segala malaekat akan keluar mengasingkan orang jahat dari antara orang yang benar. Lalu membuangkan mereka itu ke dalam dapur yang berapi; di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi. Sudahkah kamu mengerti segala perkara ini?" Maka jawab mereka itu kepada-Nya, "Mengerti." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sebab itu, tiap-tiap ahli Taurat, yang menjadi murid pada hal kerajaan surga, ialah seumpama seorang tuan rumah, yang mengeluarkan daripada hartanya yang tersimpan barang yang baharu dan yang lama." Setelah sudah Yesus mengatakan segala perumpamaan itu, lalu berangkatlah Ia dari sana. Setelah Ia sampai ke negeri-Nya sendiri, diajarkan-Nya orang-orang di dalam rumah sembahyang mereka itu, sehingga segala orang itu pun heranlah, serta berkata, "Dari manakah orang ini beroleh hikmat yang demikian, serta mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Dan bukankah ibu-Nya bernama Maryam, dan saudara-saudara-Nya Yakub, dan Yusuf, dan Simon, dan Yudas? Dan lagi saudara-Nya yang perempuan itu pun bukankah semuanya ada di antara kita di sini? Dari manakah Ia ini beroleh segala perkara itu?" Maka mereka itu menaruh syak akan Dia. Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Seorang nabi bukannya tiada berhormat, kecuali di dalam negerinya dan di dalam rumahnya sendiri." Maka di sana tiadalah dapat Ia mengadakan barang sesuatu mujizat, sebab mereka itu tiada percaya. Pada masa itu kedengaranlah kabar dari hal Yesus kepada Herodes, yang digelar raja seperempat negeri. Lalu bersabdalah baginda kepada segala hambanya, "Inilah Yahya Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya dapat memperbuat segala mujizat ini." Adapun Herodes itu sudah menangkap Yahya, lalu diikatnya dia, dan dimasukkannya ke dalam penjara oleh sebab Herodiah, isteri Pilipus, saudaranya itu; karena Yahya telah berkata kepada Herodes, "Haramlah bagimu beristerikan dia." Maka Herodes hendak membunuh dia, tetapi takut pula ia akan orang banyak, karena mereka itu menilik Yahya itu seorang nabi. Tetapi pada perjamuan hari lahir Herodes, menarilah anak Herodiah yang perempuan itu di tengah orang, serta menyukakan hati baginda. Oleh sebab itu bersumpah janjilah Herodes akan memberi padanya barang apa yang dipintanya. Maka anak perempuan itu telah diasut oleh bundanya, sebab itu katanya, "Berilah kepada patik kepala Yahya Pembaptis di sini di dalam sebuah dulang." Maka berdukacitalah hati baginda, tetapi oleh sebab sumpah itu, dan lagi oleh sebab segala orang yang duduk santap sehidangan dengan dia, dititahkannya berikan juga. Lalu disuruhkannya orang pergi memancung kepala Yahya di dalam penjara. Maka kepala itu pun dibawa oranglah di dalam sebuah dulang, dan diberikan kepada anak perempuan itu, maka ia pun membawa kepada bundanya. Maka datanglah murid-murid Yahya mengambil mayatnya, lalu menguburkan dia; maka pergilah mereka itu memberi tahu kepada Yesus. Apabila didengar oleh Yesus akan kabar itu, undurlah Ia dari sana berperahu ke tempat yang sunyi seorang diri-Nya. Setelah orang banyak mendengar hal itu, masing-masing pun keluarlah dari negerinya mengikut Dia mendarat. Maka Yesus pun sampailah, lalu dilihat-Nya orang teramat banyak; maka jatuhlah kasihan-Nya akan mereka itu, lalu disembuhkan-Nya segala orang sakit. Setelah hari petang, maka datanglah murid-murid itu kepada-Nya serta berkata, "Tempat ini sunyi, dan hari pun sudah suntuk, suruhkanlah orang banyak ini pulang, supaya mereka itu pergi ke kampung-kampung membeli makanan bagi dirinya." Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Tak usahlah orang-orang itu ke mana-mana, kamu berilah mereka itu makan." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, "Kami tiada menaruh barang sesuatu di sini, hanyalah roti lima ketul dan ikan dua ekor sahaja." Maka kata-Nya, "Bawalah dia ke mari kepada-Ku." Maka disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput; maka diambil-Nya roti lima ketul dan ikan dua ekor itu, lalu Ia menengadah ke langit serta memberi berkat, kemudian Ia memecahkan roti itu serta memberikan kepada murid-murid-Nya, dan murid-murid pula memberikan kepada orang banyak itu. Lalu makanlah sekaliannya hingga kenyang. Maka diangkat oranglah segala sisanya, penuh dua belas bakul banyaknya. Adapun yang makan roti itu ada kira-kira lima ribu orang laki-laki, lain pula segala perempuan dan kanak-kanak. Sebentar itu juga dikerah-Nya murid-murid itu naik ke dalam perahu akan menyeberang dahulu daripada Dia, sementara Ia lagi menyuruh pulang orang banyak itu. Setelah sudah disuruhkan-Nya orang banyak itu pulang, Ia pun naik ke atas gunung hendak berdoa. Apabila hari sudah malam, maka tinggallah Ia di situ seorang diri-Nya. Adapun perahu itu sudah sampai di tengah tasik dengan terlalu kesusahan sebab ombak, karena angin sakal. Maka pada waktu lepas pukul tiga malam, datanglah Yesus kepada mereka itu, berjalan di atas air tasik itu. Apabila dilihat oleh murid-murid-Nya akan Dia berjalan di atas air tasik itu, maka terkejutlah sekaliannya sambil katanya, "Itu hantu!" Lalu berteriaklah mereka itu sebab takutnya. Tetapi dengan segeranya Yesus bertutur kepada mereka itu, kata-Nya, "Tetapkanlah hatimu, inilah Aku, jangan takut." Maka sahut Petrus serta berkata kepada-Nya, "Ya Tuhan, jikalau sungguh Tuhan, suruhlah hamba datang kepada Tuhan, berjalan di atas air juga." Maka kata-Nya, "Marilah." Lalu turunlah Petrus dari dalam perahu, serta berjalan di atas air hendak mendapatkan Yesus. Tetapi apabila dirasainya angin ribut itu, takutlah ia; serta hampirlah ia tenggelam, berteriaklah ia, katanya, "Ya Tuhan, tolonglah hamba!" Maka dengan segeranya Yesus mengulurkan tangan-Nya mencapai dia sambil berkata kepadanya, "Hai engkau yang kurang percaya; apakah sebabnya bimbang hatimu?" Setelah keduanya naik ke dalam perahu, maka berhentilah angin itu. Maka segala orang yang di dalam perahu itu pun datanglah sujud menyembah Yesus sambil katanya, "Sesungguhnya Tuhanlah Anak Allah." Maka menyeberanglah mereka itu, lalu sampai ke tanah Genesaret. Apabila orang isi negeri itu kenal Yesus, mereka itu pun menyuruhkan orang pergi ke segenap negeri yang berkeliling, lalu dibawa oranglah kepada-Nya segala orang yang sakit; maka mereka itu pun meminta kepada-Nya supaya boleh menjamah kaki jubah-Nya sahaja. Maka seberapa orang yang menjamah Dia itu pun sembuhlah. Tatkala itu datanglah kepada Yesus orang-orang Parisi dan ahli Taurat dari Yeruzalem serta berkata, "Apakah sebabnya murid-murid-Mu melanggar adat istiadat orang tua-tua? Karena tiada mereka itu membasuh tangannya apabila hendak makan." Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu pun melanggar hukum Allah oleh sebab adat istiadat orang tua-tua kamu? Karena Allah telah berfirman: Hormatilah ibu bapamu! dan lagi: Siapa yang mencerca bapanya atau ibunya, ialah akan mati dibunuh. Tetapi kata kamu ini: Barangsiapa yang berkata kepada bapanya atau ibunya, bahwa barang yang patut menjadi faedahmu daripadaku itulah kupersembahkan kepada Allah; maka tiada wajib orang itu memberi hormat kepada bapanya atau ibunya lagi. Demikianlah kamu meniadakan firman Allah oleh sebab adat istiadat orang tua-tua kamu. Hai orang munafik, benar sekali barang yang disabdakan oleh Nabi Yesaya dahulu dari hal kamu demikian ini: Bahwa kaum ini menghormati Aku dengan mulutnya, tetapi hatinya jauh daripada-Ku. Sia-sialah mereka itu menyembah Aku, karena mereka itu mengajarkan hukum-hukum akal manusia." Maka dipanggil-Nya pula orang banyak itu, lalu berkata kepada mereka itu, "Dengarlah dan ketahuilah olehmu! Bukannya barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang, melainkan barang yang keluar dari dalam mulut, itulah yang menajiskan orang." Lalu murid-murid-Nya pun datang, serta berkata kepada-Nya, "Tahukah Rabbi bahwa orang Parisi itu sakit hati, tatkala didengarnya perkataan yang demikian?" Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Sesuatu tanaman, yang tiada ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga, ialah akan dicabut. Biarkanlah orang itu. Mereka itu pemimpin buta daripada orang yang buta. Jikalau orang buta memimpin orang buta, niscaya keduanya pun akan jatuh ke dalam lubang." Maka sahut Petrus serta berkata kepada-Nya, "Artikanlah kepada kami perumpamaan ini." Tetapi kata Yesus, "Sampai sekarang ini kamu pun kurang pahamkah juga? Tiadakah kamu mengerti, bahwa barang apa yang masuk ke dalam mulut itu terus ke dalam perut dan dibuangkan ke dalam jamban? Tetapi barang apa yang keluar dari dalam mulut, itulah datang dari dalam hati; maka itulah yang menajiskan orang. Karena dari dalam hati itu pun keluar pikiran yang jahat, bunuhan, zinah, persundalan, pencurian, saksi dusta, hujat; segala hal itulah yang menajiskan orang, tetapi makan dengan tangan yang tiada berbasuh, tiada menajiskan orang." Maka Yesus pun keluarlah dari sana, serta berangkat ke jajahan Tsur dan Sidon. Maka adalah seorang perempuan Kanani datang dari jajahan itu, serta berteriak, katanya, "Ya Tuhan, ya Anak Daud, kasihankanlah hamba; karena anak hamba yang perempuan dirasuk setan terlalu sangat." Tetapi sepatah kata pun tiada dijawab oleh Yesus kepada perempuan itu. Maka datanglah murid-murid-Nya meminta kepada-Nya, serta berkata, "Suruhlah perempuan itu pergi, karena ia berteriak-teriak di belakang kita." Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Tiadalah Aku disuruhkan kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat dari antara bani Israel." Maka datanglah perempuan itu sujud menyembah Dia, katanya, "Ya Tuhan, tolonglah hamba!" Tetapi jawab Yesus, kata-Nya, "Tiada patut diambil roti dari anak-anak, lalu mencampakkan kepada anjing." Maka kata perempuan itu, "Benarlah, ya Tuhan, tetapi anjing itu pun makan segala remah-remah, yang jatuh dari atas meja tuannya." Lalu jawab Yesus, serta berkata kepadanya, "Hai perempuan, besarlah imanmu; jadilah bagimu sama seperti engkau kehendaki." Maka sembuhlah anaknya yang perempuan itu pada ketika itu juga. Maka berjalanlah Yesus dari sana, serta tiba dekat Tasik Galilea; maka naiklah Ia ke atas gunung, lalu duduk di sana. Maka banyaklah orang datang kepada-Nya membawa orang timpang, dan orang kudung, dan orang buta, dan orang kelu, dan banyak orang lain-lain pun, lalu meletakkan mereka itu di kaki Yesus. Maka disembuhkan-Nya mereka itu, sehingga orang banyak itu heran, melihat orang kelu berkata-kata, dan orang kudung sembuh, dan orang timpang berjalan betul, dan orang buta melihat; lalu dipermuliakannya Tuhan orang Israel. Maka dipanggil oleh Yesus akan murid-murid-Nya, lalu kata-Nya, "Hati-Ku sangat kasihan akan orang banyak ini, karena sudah tiga hari lamanya mereka itu tinggal bersama-sama dengan Aku, maka satu pun tiada padanya yang hendak dimakannya; tiadalah Aku mau menyuruh dia pulang dengan laparnya, sebab barangkali pingsan mereka itu kelak di jalan." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, "Dari manakah kita mendapat sebegitu banyak roti di padang belantara ini akan mengenyangkan orang yang sebanyak ini?" Maka kata Yesus kepadanya, "Berapa ketul roti ada padamu?" Maka katanya, "Ada tujuh ketul, dan sedikit ikan kecil-kecil." Maka disuruh-Nya orang banyak itu duduk di tanah; lalu diambil-Nya roti yang tujuh ketul dan ikan itu, diucap-Nya syukur dan dipecah-pecahkan-Nya, serta diberi-Nya kepada murid-murid-Nya, maka murid-murid-Nya pula memberikan dia kepada orang banyak itu. Maka makanlah sekaliannya sampai kenyang. Lalu diangkat oranglah segala sisanya itu, tujuh bakul penuh. Adapun segala orang yang makan itu empat ribu orang laki-laki banyaknya, lain pula perempuan dan kanak-kanak. Setelah disuruh-Nya pulang orang banyak itu, maka Ia pun naik ke dalam perahu, lalu tibalah di jajahan Magadan. Maka datanglah orang Parisi dan orang Saduki pun hendak mencobai Yesus, meminta Dia menunjukkan kepadanya suatu tanda ajaib dari langit. Tetapi jawab-Nya serta berkata kepada mereka itu, "Apabila petang hari kamu berkata: Cuaca baik, karena merah langit. Dan pada pagi hari katamu: Hari ini hendak ribut, karena langit merah serta redup. Sungguhpun rupa langit itu kamu tahu membedakan, tetapi tanda ajaib zaman ini tiada kamu ketahui. Suatu bangsa yang jahat dan berzinah menuntut barang tanda ajaib, maka tiada diberi tanda kepadanya, melainkan tanda ajaib Nabi Yunus." Kemudian ditinggalkan-Nya mereka itu serta pergi. Apabila murid-murid-Nya sampai ke seberang, terlupalah mereka itu membawa roti. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Ingatlah baik-baik, jagalah diri kamu daripada ragi orang Parisi dan orang Saduki." Maka berbicaralah mereka itu sama sendirinya, katanya, "Ia berkata begitu sebab tiada kita membawa roti." Maka diketahui oleh Yesus akan pikirannya; lalu berkata kepada mereka itu, "Hai orang yang kurang percaya, apakah sebabnya kamu berbicara sama sendirimu, oleh sebab tiada roti padamukah? Belumkah kamu mengerti, dan tiadakah kamu ingat dari hal roti lima ketul bagi lima ribu orang itu, dan berapa bakul sisanya telah kamu angkat? Atau dari hal tujuh ketul roti bagi empat ribu orang, dan berapa bakul sisanya telah kamu angkat? Bagaimanakah yang kamu tiada mengerti, bahwa bukannya dari hal roti Aku berkata kepadamu? Tetapi jagalah dirimu daripada ragi orang Parisi dan orang Saduki itu." Maka baharulah mereka itu mengerti, bahwa bukan Ia berkata tentang menjaga dirinya daripada ragi, melainkan daripada pengajaran orang Parisi dan orang Saduki. Setelah sampai Yesus ke jajahan Kaisaria Pilipi, bertanyalah Ia kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, "Menurut kata orang: Siapakah Anak manusia?" Maka berkatalah mereka itu, "Ada yang mengatakan: Yahya Pembaptis; dan ada yang mengatakan: Elias; ada pula yang mengatakan: Yermia, atau seorang dari antara segala nabi." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Tetapi kata kamu ini, siapakah Aku?" Maka sahut Simon Petrus, katanya, "Tuhanlah Kristus, Anak Allah yang hidup." Lalu jawab Yesus, serta berkata kepadanya, "Berbahagialah engkau, hai Simon, anak Yunus! Karena bukannya keadaan manusia yang menyatakan hal itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Maka Aku pun berkata kepadamu, bahwa engkau inilah Petrus, dan di atas batu ini Aku akan membangunkan sidang-Ku; dan segala pintu alam maut pun tiada akan dapat mengalahkan dia. Maka Aku akan memberi kepada engkau anak kunci kerajaan surga; dan barang apa yang engkau ikatkan di atas bumi, itu pun terikat juga di surga, dan barang apa yang engkau orakkan di atas bumi, itu pun terorak juga di surga." Lalu Ia berpesan kepada murid-murid-Nya, jangan mengatakan kepada seorang jua pun, bahwa Ialah Kristus adanya. Daripada masa itu mulailah Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya, bahwa Ia wajib pergi ke Yeruzalem, lalu merasai banyak sengsara daripada orang tua-tua, dan daripada kepala imam dan ahli Taurat, sehingga dibunuh, kemudian Ia bangkit pula pada hari yang ketiga. Maka Petrus membawa Dia sertanya, lalu mulai menegur Dia, katanya, "Dijauhkan Allah, ya Tuhan! Sekali-kali jangan perkara ini akan jadi pada-Mu." Tetapi berpalinglah Yesus sambil berkata kepada Petrus, "Pergilah ke belakang Aku, hai Iblis! Engkaulah menjadi suatu penyesat bagi-Ku, karena bukannya engkau memikirkan barang daripada Allah, melainkan barang daripada manusia." Setelah itu berkata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jikalau barangsiapa hendak mengikut Aku, haruslah ia menyangkali dirinya serta menanggung salibnya, lalu mengikut Aku. Karena barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan nyawa; tetapi barangsiapa yang kehilangan nyawanya oleh karena Aku, ialah akan mendapat nyawa. Apakah untungnya kepada seorang, jikalau ia beroleh segenap dunia ini, tetapi jiwanya binasa? Atau apakah yang patut diberi orang akan menebus jiwanya? Karena Anak manusia akan datang dengan kemuliaan Bapa-Nya beserta dengan segala malaekat-Nya; pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap-tiap orang menurut perbuatannya. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ada beberapa orang yang berdiri di sini, yang tiada akan merasai mati, sebelum dilihatnya Anak manusia datang dengan kerajaan-Nya." Lepas enam hari, maka Yesus pun mengambil Petrus dan Yakub dan Yahya saudara Yakub itu, lalu membawa mereka itu ke atas sebuah gunung yang tinggi, berasing. Maka berubahlah rupa-Nya di hadapan mereka itu, serta bersinarlah muka-Nya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih seperti terang siang adanya. Tiba-tiba kelihatanlah kepada mereka itu Musa dan Elias bertutur dengan Yesus. Maka kata Petrus kepada Yesus, "Ya Tuhan, baiklah kita diam di sini; jikalau Tuhan kehendaki, biarlah hamba membuat pondok tiga buah di sini, yaitu sebuah bagi Tuhan, dan sebuah bagi Musa, dan sebuah bagi Elias." Maka sementara ia lagi berkata-kata, sekonyong-konyong adalah sebuah awan yang bercahaya menaungi mereka itu; lalu kedengaranlah suatu suara dari dalam awan itu mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya pun Aku berkenan; dengarlah olehmu akan Dia." Apabila didengar oleh murid-murid akan suara itu, maka jatuhlah mereka itu tersungkur, dengan sangat ketakutan. Maka datanglah Yesus menjamah mereka itu sambil berkata, "Bangunlah, dan jangan kamu takut." Serta mereka itu mengangkat matanya, seorang pun tiada dilihatnya, hanyalah Yesus seorang diri-Nya. Maka tatkala mereka itu turun dari atas gunung itu, berpesanlah Yesus kepada mereka itu, serta berkata, "Janganlah kamu mengatakan penglihatan ini kepada seorang jua pun, sebelum Anak manusia bangkit dari antara orang mati." Maka murid-murid-Nya pun bertanya kepada-Nya sambil berkata, "Apakah sebabnya segala ahli Taurat mengatakan, bahwa tak dapat tiada Elias akan datang dahulu?" Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Memang Elias itu datang serta memperbaiki segala sesuatu. Tetapi Aku berkata kepadamu, bahwa Elias itu sudah datang, maka tiadalah dikenal orang akan dia, melainkan mereka itu melakukan ke atasnya sekehendak hatinya. Demikian juga Anak manusia pun akan dianiayakan orang." Maka baharulah murid-murid itu mengerti, bahwa Ia mengatakan kepadanya tentang hal Yahya Pembaptis. Apabila mereka itu sampai kepada orang banyak, maka datanglah seorang bertelut di hadapan Yesus, sambil berkata, "Ya Tuhan, kasihankanlah anak hamba yang laki-laki, karena ia gila babi, lagi amat sangat sengsaranya; karena kerapkali ia jatuh ke dalam api dan kerapkali ke dalam air, maka hamba sudah membawa dia kepada murid-murid Tuhan, tetapi mereka itu tiada dapat menyembuhkan dia." Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Hai bangsa yang tiada percaya dan yang sesat ini, berapa lamakah lagi Aku beserta dengan kamu? Dan berapa lamakah lagi Aku sabar akan kamu? Bawalah dia kepada-Ku!" Lalu Yesus pun menengking dia, sehingga keluarlah setan itu daripadanya; maka budak itu pun pulihlah pada ketika itu juga. Setelah itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dengan senyap-senyap serta berkata, "Apakah sebabnya kami ini tiada dapat membuangkan setan itu?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Oleh sebab kurang imanmu, karena dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau kamu menaruh iman sebesar biji sesawi, maka kamu berani mengatakan pada gunung ini: Pindahlah engkau dari sini ke sana, niscaya berpindahlah ia kelak; bahkan, tiada barang sesuatu pun yang mustahil padamu. Tetapi sejenis ini dengan suatu pun tiada dapat keluar, hanyalah dengan doa dan puasa sahaja." Tatkala mereka itu berjalan-jalan di tanah Galilea, kata Yesus kepada mereka itu, "Bahwa Anak manusia akan diserahkan ke tangan orang; lalu orang-orang itu akan membunuh Dia; maka pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula." Maka murid-murid itu sangat berdukacita. Apabila mereka itu sampai ke Kapernaum, datanglah orang pemungut uang yang dua dirham itu kepada Petrus, serta berkata, "Tiadakah guru kamu membayar uang yang dua dirham itu?" Maka kata Petrus, "Bayar." Setelah Petrus masuk ke dalam rumah, maka Yesus pun mendahului dia bertutur, kata-Nya, "Hai Simon, apakah sangkamu? Raja-raja di dunia ini memungut cukai atau hasil dari siapakah? Daripada segala anaknyakah, atau daripada orang keluarankah?" Maka sahutnya, "Daripada orang keluaranlah." Lalu kata Yesus kepadanya, "Jikalau demikian, bebaslah segala anak itu. Tetapi supaya jangan kita menyakitkan hati mereka itu, pergilah engkau ke tasik mengail, dan ambillah ikan yang mula-mula timbul; dan apabila engkau membuka mulutnya, engkau akan mendapat sekeping uang empat dirham; ambillah uang itu, lalu berikan kepada mereka itu bagi Aku dan bagi engkau pun." Pada ketika itu juga datanglah murid-murid itu kepada Yesus, serta berkata, "Siapakah yang terlebih besar di dalam kerajaan surga?" Maka dipanggil oleh Yesus seorang kanak-kanak, didirikan-Nya di tengah-tengah mereka itu, serta berkata, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau tiada kamu berbalik menjadi seperti kanak-kanak, sekali-kali tiada kamu masuk ke dalam kerajaan surga. Sebab itu, barangsiapa yang merendahkan dirinya seperti kanak-kanak ini, ialah yang terlebih besar di dalam kerajaan surga. Dan barangsiapa yang menyambut seorang kanak-kanak seperti yang demikian ini atas nama-Ku, ialah menyambut Aku. Tetapi barangsiapa yang mendatangkan kesalahan kepada barang seorang daripada kanak-kanak yang percaya akan Daku ini, maka lebih baik padanya, jikalau sebuah batu kisaran digantungkan pada lehernya, lalu ia ditenggelamkan di tengah-tengah laut. Wai atas dunia ini oleh karena mendatangkan kesalahan. Karena tak dapat tiada bahwa kesalahan itu akan datang, tetapi wai atas orang yang menyebabkan kesalahan itu. Sebab itu, jikalau tanganmu atau kakimu mendatangkan kesalahan padamu, keratlah dia, buangkan daripadamu, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan kudung atau timpang daripada engkau dibuangkan ke dalam api yang kekal dengan bertangan dua atau berkaki dua. Dan jikalau matamu mendatangkan kesalahan padamu, koreklah dia dan buangkan daripadamu, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan sebelah mata sahaja daripada engkau dibuangkan ke dalam api neraka dengan kedua belah matamu. Ingatlah baik-baik, janganlah kamu menghinakan barang seorang daripada kanak-kanak yang kecil ini; karena Aku berkata kepadamu, bahwa segala malaekat mereka itu yang di surga senantiasa memandang wajah Bapa-Ku yang di surga. Karena Anak manusia datang menyelamatkan yang sesat. Bagaimanakah sangkamu? Jikalau pada seorang ada domba seratus ekor, lalu sesat seekor daripadanya itu, bukankah yang sembilan puluh sembilan ekor itu ditinggalkannya di atas gunung, lalu pergi sambil mencari seekor yang sesat itu? Dan kalau-kalau kiranya didapatinya, sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bersukacitalah ia atas seekor itu lebih daripada sukacitanya atas sembilan puluh sembilan yang tiada sesat itu. Demikian juga Bapa-Ku yang di surga bukan kehendak-Nya, supaya binasa satu orang daripada yang kecil ini. Jikalau saudaramu bersalah kepadamu, pergilah engkau menasehatkan dia di antara engkau dengan dia sendiri; jikalau ia menurut nasehatmu, sudahlah engkau mendapat balik saudaramu itu. Tetapi jikalau tiada diturutnya, bawalah sertamu seorang atau dua orang lagi, supaya dengan mulut dua tiga orang saksi itu tiap-tiap perkataan dapat ditetapkan. Dan jikalau ia menolak perkataan mereka itu, katakanlah hal itu kepada sidang; tetapi jikalau tiada juga ia mendengar sidang itu pun, biarlah ia menjadi padamu seperti orang kafir dan seperti orang pemungut cukai. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barang apa yang kamu ikat di atas bumi, itulah terikat kelak di surga, dan barang apa yang kamu orak di atas bumi, itu pun terorak kelak di surga. Lagi pula Aku berkata kepadamu: Jikalau dua orang daripadamu sehati di atas bumi ini di dalam barang sesuatu hal yang akan dipintanya, ia itu akan diadakan baginya oleh Bapa-Ku yang di surga. Karena barang di mana ada dua atau tiga orang berhimpun atas nama-Ku, di situlah Aku ada di tengah-tengah mereka itu." Setelah itu Petrus pun menghampiri Yesus serta berkata, "Ya Tuhan, berapa kalikah saudara hamba yang bersalah kepada hamba, patut hamba mengampuni dia? Sehingga sampai tujuh kalikah?" Maka kata Yesus kepadanya, "Bukannya Aku berkata kepadamu: Sehingga sampai tujuh kali, melainkan sehingga sampai tujuh puluh kali tujuh. Sebab itulah kerajaan surga diumpamakan dengan seorang raja, yang hendak menjelaskan kira-kira dengan segala hambanya. Apabila dimulainya menjelaskan kira-kira itu, dibawa oranglah kepadanya seorang yang berutang uang selaksa talenta. Tetapi sebab tiada padanya pembayar itu, diperintahkan oleh tuannya, bahwa ia dijualkan bersama-sama dengan anak bininya, dan segala sesuatu yang ada padanya menjadi pembayar utangnya itu. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah karena hamba, hamba akan membayar semuanya kepada Tuan. Maka kasihanlah tuan yang empunya hamba itu, lalu melepaskan dia, dan utangnya itu pun dihalalkannya. Tetapi apabila hamba itu keluar, bertemulah ia dengan seorang kawannya yang berutang padanya seratus dinar; maka dipegangkannya dia serta dicekikkannya lehernya, katanya: Bayarlah utangmu kepadaku. Lalu sujudlah kawannya itu, meminta kepadanya sambil berkata: Sabarlah karena sahaya, tentu sahaya membayar padamu. Tetapi tiadalah ia mau, hanyalah ia pergi membuangkan kawannya itu ke dalam penjara, sehingga dijelaskannya utang itu. Apabila dilihat oleh segala kawannya barang yang berlaku itu, berdukacitalah mereka itu amat sangat, lalu pergi menyatakan kepada tuannya segala hal itu. Kemudian dipanggil oleh tuannya hamba itu, lalu katanya kepadanya: Hai hamba yang jahat, bahwa semua utangmu itu sudah kuhalalkan sebab engkau meminta kepadaku. Bukankah patut engkau pun mengasihani kawanmu sama seperti aku sudah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu, lalu diserahkannya dia kepada penunggu penjara, sehingga dibayarnya semua utangnya itu. Demikian juga Bapa-Ku yang di surga akan memperbuat padamu, jikalau tiada kamu mengampuni kesalahan saudara masing-masing, dengan sungguh-sungguh hatimu." Tatkala Yesus telah menyudahkan segala ucapan itu, berangkatlah Ia dari tanah Galilea, lalu sampai ke jajahan tanah Yudea yang di seberang Sungai Yarden. Maka amatlah banyak orang mengikut Dia, lalu disembuhkan-Nya mereka itu di sana. Maka datanglah orang Parisi kepada-Nya hendak mencobai Dia, serta bertanya kepada-Nya, "Halalkah orang menceraikan bininya karena tiap-tiap sebab?" Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Tiadakah kamu membaca, bahwa Ia yang menjadikan manusia pada mulanya menjadikan laki-laki dan perempuan, lalu berfirman: Karena sebab itu hendaklah orang meninggalkan ibu bapanya, dan berdamping dengan bininya; lalu keduanya itu menjadi sedarah-daging? Sehingga mereka itu bukannya lagi dua orang, melainkan sedarah-daging adanya. Sebab itu, yang telah dijodohkan oleh Allah, janganlah diceraikan oleh manusia." Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Kalau begitu, apakah sebabnya Musa menyuruh memberi surat talak serta menceraikan dia?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Oleh sebab keras hatimu Musa meluluskan kamu menceraikan binimu; tetapi pada mulanya bukan demikian adanya. Aku berkata kepadamu: Barangsiapa yang menceraikan bininya, kecuali sebab hal zinah, lalu berbinikan orang lain, ialah berzinah. Dan barangsiapa yang berbinikan perempuan yang sudah diceraikan demikian, ia pun berzinah juga." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, "Jikalau demikian ini perihal laki dengan bini, tiada berfaedah kawin." Tetapi kata-Nya kepada mereka itu, "Bukannya sekalian orang mengerti perkataan ini, hanyalah orang-orang yang dikaruniakan sahaja. Karena ada orang kembiri yang lahir sedemikian daripada perut ibunya; dan ada lagi orang kembiri yang dikembirikan orang; dan ada pula orang kembiri yang sudah mengembirikan dirinya sendiri sebab karena kerajaan surga. Siapa yang dapat mengerti yang demikian, hendaklah ia mengerti." Tatkala itu adalah orang membawa kanak-kanak kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan ke atasnya dan mendoakan, tetapi murid-murid-Nya menengking orang itu. Tetapi kata Yesus, "Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepada-Ku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan surga." Maka Ia pun meletakkan tangan-Nya ke atas kanak-kanak itu, kemudian berangkatlah Ia dari sana. Maka tiba-tiba datanglah seorang kepada-Nya, serta berkata, "Ya Guru, kebajikan apakah patut hamba perbuat, supaya beroleh hidup yang kekal?" Maka kata Yesus kepadanya, "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku dari hal kebajikan? Ada Satu Yang Baik. Tetapi jikalau engkau mau masuk kepada hidup, turutlah hukum-hukum itu." Maka berkatalah ia kepada-Nya, "Hukum manakah itu?" Maka kata Yesus, "Jangan engkau membunuh, jangan engkau berzinah, jangan engkau mencuri, jangan engkau menjadi saksi dusta. Hormatkanlah ibu bapamu, dan lagi: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Maka kata orang muda itu kepada-Nya, "Sekalian ini sudah hamba turut; apakah lagi kurang pada hamba?" Maka kata Yesus kepadanya, "Jikalau engkau hendak menjadi sempurna pergilah engkau, jualkan barang apa yang ada padamu, dan sedekahkanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga; dan marilah mengikut Aku." Tetapi apabila didengar oleh orang muda perkataan ini, pergilah ia dengan dukacitanya, karena ia berharta banyak. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa sukarlah seorang yang kaya masuk ke dalam kerajaan surga. Dan lagi pula Aku berkata kepadamu: Lebih mudahlah seekor unta masuk ke lubang jarum daripada seorang yang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah." Setelah didengar oleh murid-murid itu yang demikian, tercenganglah mereka itu amat sangat, lalu katanya, "Kalau begitu, siapakah akan beroleh selamat?" Maka sambil memandang mereka itu berkatalah Ia, "Kepada manusia perkara ini mustahil, tetapi kepada Allah tiada ada perkara yang mustahil." Lalu sahut Petrus serta berkata kepada-Nya, "Kami ini sudah meninggalkan semuanya serta mengikut Rabbi. Apakah kelak kami akan peroleh?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa pada masa kejadian alam yang baharu, apabila Anak manusia kelak duduk di atas takhta kemuliaan-Nya, maka kamu ini pun, yang sudah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta serta menghakimkan dua belas suku bangsa bani Israel. Dan barangsiapa yang sudah meninggalkan rumah, atau saudaranya laki-laki, atau saudaranya yang perempuan, atau bapanya atau ibunya atau anak-anaknya, atau tanahnya, sebab karena nama-Ku, ia itu akan beroleh seratus kali ganda, serta mewarisi hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian, dan orang yang terkemudian itu akan menjadi yang terdahulu." "Karena kerajaan surga itu adalah seumpama seorang tuan rumah, yang keluar pada pagi-pagi hari hendak mengupah orang bekerja di dalam kebun anggurnya. Setelah ia bersetuju dengan orang upahan akan sedinar sehari, disuruhnya mereka itu masuk ke kebunnya itu. Maka keluarlah ia sekira-kira pukul sembilan pagi, maka dilihatnya pula orang lain terdiri-diri di pasar dengan sia-sia. Lalu katanya kepada mereka itu: Pergilah kamu pun ke kebun anggur itu, dan barang apa yang patut aku berikan kepadamu. Lalu orang itu pun pergilah. Kemudian pergi pula tuan itu ke luar sekira-kira pukul dua belas, dan pukul tiga petang, maka diperbuatnyalah demikian juga. Serta tuan itu keluar lagi sekira-kira pukul lima petang, didapatinya orang lain pula terdiri-diri sahaja, lalu katanya kepada mereka itu: Apakah sebabnya kamu berdiri di sini dengan sia-sia sehari suntuk? Maka kata mereka itu kepadanya: Oleh sebab seorang pun tiada mengupah kami. Lalu berkatalah ia kepadanya: Pergilah kamu juga ke kebun anggur itu. Setelah malam hari, maka kata tuan yang empunya kebun anggur itu kepada mandurnya: Panggillah orang yang bekerja itu, bayarlah upahnya, mulai daripada orang yang terakhir masuk sampai kepada yang mula-mula. Apabila datang orang yang baharu masuk pada pukul lima petang, tiap-tiap orang itu menerima satu dinar. Apabila datang orang yang mula-mula itu, disangkakannya akan menerima lebih; tetapi tiap-tiap orang itu pun menerima satu dinar. Setelah diterimanya, maka bersungut-sungutlah mereka itu kepada tuan rumah itu, katanya: Bahwa orang yang terakhir ini bekerja hanya sejam sahaja lamanya, maka Tuan menyamakan dia dengan kami, yang sudah menanggung keberatan dan kepanasan sehari suntuk. Tetapi jawab tuan itu kepada seorang dari antara mereka itu: Hai sahabat, tiada aku membuat salah padamu, bukankah engkau bersetuju dengan aku satu dinar? Ambillah bahagianmu, dan pergilah; maka kepada orang yang terakhir ini, aku hendak memberi sama banyak dengan engkau pun. Tiadakah boleh aku berbuat sekehendakku atas milikku sendiri? Atau jahatkah pemandanganmu oleh sebab aku ini baik? Demikianlah orang yang terakhir itu akan menjadi yang mula-mula, dan yang mula-mula itu akan menjadi yang terakhir." Tatkala Yesus hendak pergi naik ke Yeruzalem, maka dibawa-Nya kedua belas murid-Nya sahaja, lalu berkata kepada mereka itu di tengah jalan itu, "Bahwa kita ini pergi naik ke Yeruzalem, dan Anak manusia itu akan diserahkan ke tangan kepala imam dan ahli Taurat, maka mereka itu akan menghukumkan Dia mati. Lalu menyerahkan Dia ke tangan orang kafir, supaya Ia diolok-olokkannya dan disesahnya, serta disalibkannya, dan pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula." Pada waktu itu datanglah kepada-Nya ibu anak-anak Zabdi bersama-sama dengan kedua anaknya itu, lalu sujud sambil menyampaikan suatu permintaan kepada-Nya. Maka kata Yesus kepadanya, "Apakah kehendakmu?" Maka kata perempuan itu kepada-Nya, "Suruhkanlah kiranya kedua anak sahaya ini duduk seorang di sebelah kanan Tuan dan seorang di sebelah kiri di dalam kerajaan Tuan." Maka jawab Yesus serta berkata, "Kamu kurang mengerti permintaanmu sendiri. Bolehkah kamu minum cawan minuman yang Aku akan minum itu?" Maka katanya kepada-Nya, "Boleh." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguhnya cawan minuman-Ku itu kelak kamu akan minum juga, tetapi akan hal duduk di sebelah kanan-Ku dan di sebelah kiri-Ku itu, bukannya hak bagi-Ku memberinya, hanyalah diberi kepada orang-orang, yang dipersediakan baginya oleh Bapa-Ku." Apabila kesepuluh murid itu mendengar hal itu, naiklah marahnya akan kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil segala murid itu, lalu kata-Nya, "Kamu ketahui bahwa orang yang memerintah atas segala bangsa menjalankan perintahnya di atas mereka itu, serta pembesarnya memegang kuasa atasnya. Tetapi bukannya demikian di antara kamu, melainkan barangsiapa yang hendak menjadi besar di antara kamu, ialah patut menjadi pelayanmu; dan barangsiapa yang hendak menjadi kepala di antara kamu, ialah patut menjadi hamba kepada kamu sekalian. Seperti Anak manusia pun bukannya datang supaya dilayani, melainkan supaya melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi orang banyak." Apabila mereka itu berjalan ke luar dari negeri Yerikho, maka amatlah banyak orang mengikut Dia. Maka adalah dua orang buta duduk di tepi jalan; serta didengarnya bahwa Yesus ada lalu, berseru-serulah keduanya, katanya, "Ya Tuhan, ya Anak Daud, kasihankanlah kami." Maka orang banyak itu menengking mereka itu menyuruh diam, tetapi makin kuat keduanya berseru, katanya, "Ya Tuhan, ya Anak Daud, kasihankanlah kami!" Maka berdirilah Yesus, serta memanggil keduanya itu, lalu berkata, "Apakah yang kamu suka Aku perbuat padamu?" Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Ya Tuhan, mohonlah mata kami dicelikkan." Maka kasihanlah Yesus akan mereka itu, lalu menjamah matanya; maka seketika itu juga nampak pula mereka itu, lalu mengikut Dia. Apabila mereka itu tiba dekat negeri Yeruzalem, dan sampai ke Baitfagi, yang di Bukit Zaitun, lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Pergilah kamu ke kampung yang di hadapan kamu, maka dengan segeranya kamu akan jumpa seekor keledai tertambat beserta dengan anaknya; orakkanlah talinya, bawa dia kepada-Ku. Jikalau barang seorang berkata apa-apa kepadamu, hendaklah kamu katakan: Bahwa Tuhan berkehendak akan dia, maka dengan segeranya ia menyuruh bawa." Segala perkara ini telah berlaku supaya sampailah sabda nabi, demikian: Katakanlah kepada puteri Sion: Tengok Rajamu datang kepadamu, dengan rendah hati-Nya mengendarai seekor keledai, yaitu seekor keledai muda, anak daripada binatang yang menanggung kuk. Maka pergilah murid-murid itu, serta berbuat sebagaimana yang dipesankan oleh Yesus kepada mereka itu. Maka dibawanya keledai itu dengan anaknya, serta membubuhkan ke atasnya pakaian mereka itu, lalu duduklah Ia di atasnya. Maka kebanyakan orang membentangkan pakaiannya di jalan, dan ada yang lain pula mengerat carang-carang kayu, lalu dihamparkannya di jalan. Maka orang banyak yang berjalan di hadapan dan yang mengikut itu pun bersorak-soraklah, katanya, "Hosanna bagi Anak Daud, mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan, Hosanna di tempat yang Mahatinggi." Serta Ia masuk ke Yeruzalem, gemparlah segala isi negeri itu, katanya, "Siapakah ini?" Maka kata orang banyak itu, "Inilah Nabi; yaitu Yesus dari negeri Nazaret di tanah Galilea." Maka masuklah Yesus ke dalam Bait Allah, lalu mengusir segala orang yang berjual beli di dalam Bait Allah, diterbalikkan-Nya meja-meja orang yang menukar uang, dan kursi orang yang menjual burung merpati, serta berkata kepada mereka itu, "Telah tersurat: Bahwa Rumah-Ku akan disebut rumah tempat berdoa; tetapi kamu ini menjadikan dia gua penyamun." Maka orang buta dan orang timpang pun datang kepada-Nya di dalam Bait Allah, lalu disembuhkan-Nya mereka itu. Tetapi apabila kepala-kepala imam dan ahli Taurat melihat segala perbuatan-Nya yang ajaib itu, dan sekalian budak yang bersorak-sorak di dalam Bait Allah dengan kata, "Hosanna bagi Anak Daud," maka marahlah mereka itu, serta berkata kepada Yesus, "Adakah Engkau dengar apa kata budak-budak ini?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Bahkan, tetapi belum pernahkah kamu membaca: Bahwa dari mulut kanak-kanak dan budak-budak yang menyusu pun Tuhan sudah menyempurnakan puji-pujian?" Maka Yesus pun meninggalkan mereka itu, serta keluar dari negeri itu pergi ke Baitani, lalu bermalam di situ. Pada pagi-pagi harinya, apabila Ia kembali ke negeri itu, Ia berasa lapar. Serta dipandang-Nya sepohon ara di sisi jalan, pergilah Ia ke situ, dan didapati-Nya satu apa pun tiada di pohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah Ia kepadanya, "Janganlah jadi buah daripadamu lagi selama-lamanya." Maka dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu. Apabila murid-murid itu melihat hal yang demikian, maka mereka itu pun heranlah, serta berkata, "Bagaimanakah pohon ara ini telah layu dengan seketika itu juga?" Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau kamu menaruh iman dan tiada bimbang, maka bukannya sahaja kamu dapat melakukan perbuatan seperti yang dilakukan atas pohon ara ini, melainkan jikalau kamu berkata kepada bukit ini: Terangkatlah engkau dan terbuang ke dalam laut, tak dapat tiada akan jadi kelak. Dan barang apa pun yang kamu pinta di dalam doamu, jikalau dengan yakin, niscaya kamu akan beroleh." Setelah Yesus masuk ke dalam Bait Allah, sedang Ia mengajar orang, datang kepada-Nya kepala-kepala imam dan orang tua-tua kaum itu, katanya, "Dengan kuasa apakah Engkau membuat segala perkara ini, dan siapakah yang memberi kuasa yang demikian kepada-Mu?" Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Aku pun hendak bertanya juga satu perkara padamu. Jikalau kamu dapat mengatakan kepada-Ku, niscaya Aku pun mengatakan kepadamu dengan kuasa apakah Aku berbuat segala perkara ini. Baptisan Yahya itu, dari manakah? Dari surgakah, atau daripada manusiakah?" Maka berbicaralah mereka itu sama sendirinya, katanya, "Jikalau kita katakan: Dari surga, niscaya kata-Nya kepada kita: Apakah sebabnya kamu tiada percaya akan dia? Tetapi jikalau kita katakan: Daripada manusia, maka takut pula kita akan orang banyak, karena sekaliannya menilik Yahya itu seorang nabi." Maka sahutnya kepada Yesus, katanya, "Tiada kami ketahui." Lalu ujar Yesus kepada mereka itu, "Kalau begitu maka Aku pun tiada mau mengatakan kepadamu dengan kuasa apakah Aku berbuat segala perkara ini. Tetapi apakah pikiran kamu? Bahwa adalah seorang yang mempunyai dua orang anak laki-laki; maka pergilah ia kepada yang sulung serta berkata: Hai anakku, pergilah engkau bekerja hari ini di dalam kebun anggur itu. Maka ia menyahut, katanya: Sahaya Tuan; tetapi tiada ia pergi. Lalu ia pergi kepada yang kedua serta berkata demikian juga. Maka menyahutlah ia, katanya: Tiada sahaya mau; tetapi kemudian menyesallah ia, lalu pergi. Siapakah antara kedua anak itu yang melakukan kehendak bapanya?" Maka kata mereka itu, "Yang kedua itu." Lalu kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa orang pemungut cukai dan perempuan sundal pun mendahului kamu masuk kerajaan Allah. Karena Yahya sudah datang kepadamu akan menunjukkan jalan kebenaran, maka tiada kamu percaya akan dia; tetapi orang pemungut cukai dan perempuan sundal itu sudah percaya akan dia. Sungguhpun kamu ini sudah melihat hal itu, tetapi akhirnya pun tiada juga kamu bertobat, sehingga sampai kamu percaya akan dia." "Dengarlah suatu perumpamaan yang lain: Bahwa adalah seorang tuan rumah membuka kebun anggur, dipagarnya sekeliling, dan digalinya tempat apitan anggur, dan didirikannya suatu bangun-bangun, lalu disewakannya kebun itu kepada beberapa orang dusun, serta pergi ke negeri yang lain. Apabila hampir musim buah, maka disuruhkannya segala hambanya kepada orang dusun itu akan menerima buahnya. Orang dusun itu pun memegangkan hamba-hambanya, yang seorang dipukulnya, dan seorang dibunuhnya, dan seorang lagi dirajamnya. Lalu disuruhkan oleh tuan itu pula hamba yang lain, lebih banyak daripada yang mula-mula itu; maka diperbuat oleh orang dusun ke atasnya seperti yang dahulu. Pada akhirnya disuruhkannya kepada mereka itu anaknya laki-laki, katanya: Tak dapat tiada orang dusun itu akan menghormatkan anakku ini. Tetapi apabila orang dusun itu melihat anaknya itu, lalu berkatalah mereka itu sama sendirinya: Inilah warisnya; marilah kita membunuh dia, dan mengambil warisannya. Maka mereka itu pun memegangkan dia serta mencampakkan ke luar dari dalam kebun anggur itu, lalu membunuh dia. Apabila datang tuan yang empunya kebun anggur itu, apakah kelak diperbuatnya ke atas orang dusun itu?" Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Dengan sejahat-jahat bunuh tuan itu akan membunuh orang jahat itu, dan kebun anggur itu pun disewakannya pula kepada orang dusun yang lain, yaitu yang menyerahkan buah kepadanya pada musimnya." Maka kata Yesus kepadanya, "Belum pernahkah kamu membaca di dalam Alkitab: Bahwa batu yang dibuangkan oleh tukang-tukang rumah, ialah sudah menjadi batu penjuru; demikianlah perbuatan Tuhan, maka hal itu ajaiblah pada mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil daripadamu, dan diberikan kepada suatu bangsa yang menerbitkan buahnya. Maka barangsiapa yang jatuh di atas batu itu, ia akan remuk; tetapi orang yang ditimpa oleh batu itu, hancurlah ia kelak." Apabila kepala-kepala imam dan orang Parisi itu mendengar segala perumpamaan-Nya, maka diketahuinya bahwa mereka itu sendiri yang disindirkan-Nya. Maka tatkala mereka itu mencari jalan hendak menangkap Dia, datanglah takut mereka itu akan orang banyak, karena orang banyak itu menilik Dia seorang nabi. Maka bertuturlah pula Yesus kepada mereka itu dengan perumpamaan, kata-Nya, "Bahwa kerajaan surga itu diumpamakan dengan seorang raja, yang membuat perjamuan kawin bagi puteranya, lalu menyuruhkan hamba-hambanya memanggil orang jemputan pada perjamuan kawin itu, tetapi tiadalah mereka itu mau datang. Maka disuruhkannya pula hamba yang lain, titahnya: Katakanlah kepada orang jemputan itu: Ingatlah, perjamuanku sudah aku sediakan, maka lembu-lembuku dan binatang yang tambun sudah bersembelih, dan semuanya sudah sedia; datanglah kepada perjamuan kawin. Tetapi tiada juga mereka itu peduli serta pergi, seorang ke ladangnya, dan seorang ke perniagaannya. Maka orang lain pula memegangkan hamba-hambanya, menistai dan membunuh dia. Maka murkalah baginda itu, lalu disuruhkannya laskarnya membinasakan segala orang pembunuh itu serta membakar negerinya. Lalu titahnya kepada segala hambanya: Sungguhpun perjamuan kawin itu sudah sedia, tetapi orang jemputan itu tiada berlayak. Sebab itu pergilah kamu ke simpang-simpang jalan, dan seberapa banyak orang yang kamu berjumpa, jemputlah kepada perjamuan kawin itu. Maka hamba itu pun keluarlah ke jalan-jalan, dihimpunkannya sekalian orang yang dijumpainya, yaitu yang jahat dan yang baik. Maka penuhlah tempat perjamuan kawin itu dengan orang yang dijamu. Maka masuklah raja itu hendak melihati orang yang dijamu itu, lalu dilihatnya di situ seorang yang tiada memakai pakaian perjamuan kawin. Maka bertitahlah ia kepadanya: Hai tolan, bagaimanakah engkau masuk ke mari dengan tiada memakai pakaian perjamuan kawin? Maka kebenganglah orang itu. Maka titah baginda itu kepada hambanya: Ikatlah kaki tangannya, buangkan ke dalam gelap yang di luar; di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi. Karena banyaklah orang yang dijemput, tetapi sedikit yang terpilih." Setelah itu pergilah orang Parisi berunding bagaimana hendak menjaring perkataan Yesus. Maka mereka itu menyuruhkan murid-murid-Nya sendiri dengan orang Herodiani kepada-Nya mengatakan, "Hai Guru, kami tahu, bahwa Tuan seorang yang benar, dan jalan Allah itu Tuan ajarkan dengan sebenarnya, serta tiada indahkan seorang jua pun, karena tiada Tuan menilik rupa orang. Sebab itu katakanlah kepada kami, apakah pikir Tuan? Patutkah membayar uang upeti kepada Kaisar atau tiada?" Tetapi sebab Yesus mengetahui kejahatan mereka itu, lalu kata-Nya, "Hai orang munafik, apakah sebabnya kamu mencobai Aku? Tunjukkanlah kepada-Ku uang upeti itu." Maka dibawanya kepada-Nya satu dinar. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Rupa siapakah ini dan cap siapakah ini?" Maka sahut mereka itu, "Kaisar punya." Lalu kata Yesus kepada mereka itu, "Kalau begitu, bayarlah kepada Kaisar barang yang Kaisar punya, dan kepada Allah barang yang Allah punya." Setelah didengarnya yang demikian, heranlah mereka itu, maka ditinggalkannya Dia lalu pergi. Pada hari itu juga datanglah kepada-Nya beberapa orang Saduki, yang mengatakan, bahwa tiadalah kiamat, lalu mereka itu menyoal Dia, katanya, "Ya Guru, Musa berpesan kepada kita, jikalau mati seorang, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya memperisterikan bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya. Adalah dengan kami tujuh orang bersaudara laki-laki; maka yang pertama itu berbini lalu mati; dan sebab tiada beranak, tinggallah bininya bagi saudaranya. Sedemikian juga yang kedua dan yang ketiga pun, sampai yang ketujuh itu. Kemudian daripada sekaliannya, matilah pula perempuan itu. Pada hari kiamat kelak perempuan itu jadi bini sipakah dari antara ketujuh orang itu? Karena semuanya telah memperbinikan dia." Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Kamu sesat, sebab tiada mengetahui isi Alkitab atau kuasa Allah. Karena pada hari kiamat kelak tiadalah orang kawin, dan tiada orang dikawinkan, melainkan keadaannya itu seperti malaekat yang di surga. Tetapi akan hal kebangkitan orang mati itu, belumkah kamu membaca barang yang difirmankan oleh Allah kepadamu, demikian: Aku inilah Tuhan Ibrahim, dan Tuhan Ishak, dan Tuhan Yakub? Karena Allah itu bukannya Tuhan orang mati, melainkan Tuhan orang hidup." Apabila orang banyak mendengar yang demikian, sangat heranlah mereka itu akan pengajaran-Nya. Setelah orang Parisi mendengar akan hal Yesus menumpatkan mulut orang Saduki, lalu mereka itupun berhimpunlah. Maka seorang dari antara mereka itu, seorang fakih, menyoal Yesus hendak mencobai Dia, katanya, "Hai Guru, hukum manakah yang besar di dalam Taurat?" Maka kata Yesus kepadanya, "Hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal budimu. Inilah hukum yang besar dan yang terutama. Dan hukum yang kedua bersama dengan itu, demikian: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum ini bergantung segenap kitab Taurat dan kitab segala nabi." Tatkala orang Parisi lagi berhimpun, bertanyalah Yesus kepada mereka itu, kata-Nya, "Apakah pikiran kamu tentang Kristus itu? Anak siapakah Dia?" Maka sahut mereka itu kepada-Nya, "Anak Daud." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Kalau begitu, bagaimanakah Daud itu sendiri memanggil Dia Tuhan dengan ilham Roh, demikian: Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Tuhanku: Duduklah Engkau di sebelah kanan-Ku, sehingga Aku menaklukkan segala musuh-Mu di bawah kaki-Mu? Jikalau Daud sendiri memanggil Dia Tuhan, bagaimanakah pula Ia jadi anaknya?" Maka seorang pun tiada dapat menyahut sepatah kata pun kepada-Nya, dan daripada hari itu juga seorang pun tiada berani menyoal Dia lagi. Setelah itu bertuturlah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, kata-Nya, "Bahwa ahli Taurat dan orang Parisi duduk di atas kursi Musa. Sebab itu, hendaklah kamu membuat dan menurut segala sesuatu yang dikatakannya kepadamu; tetapi perbuatannya jangan kamu lakukan; karena mereka itu berkata-kata sahaja, tetapi tiada mengamalkan. Maka diikatkannya tanggungan yang berat dan yang sukar dipikul, lalu meletakkan di atas bahu orang, tetapi mereka itu sendiri dengan jarinya pun tiada mau menggerakkan dia. Maka segala perbuatannya dilakukannya sahaja, supaya dilihat orang; maka pengikat sembahyang dilebarkannya, dan rumbai-rumbai pakaiannya dilabuhkannya, dan lagi mereka itu suka duduk di tempat yang mulia di dalam perjamuan, dan di kursi yang kehormatan di dalam rumah sembahyang, dan suka mereka itu diberi hormat di pasar, dan suka dipanggil orang Guru Besar. Tetapi janganlah kamu ini dipanggil orang Guru Besar, karena Satu sahaja Guru kamu, maka kamu sekalian ini bersaudara. Dan janganlah kamu memanggil Bapa akan barang seorang pun di dalam dunia ini, karena Satu sahaja Bapa kamu, yaitu yang ada di surga. Dan lagi janganlah kamu dipanggil orang Penganjur, karena Penganjur kamu Satu sahaja, yaitu Kristus. Tetapi yang terlebih besar di antara kamu, hendak menjadi hamba kepada kamu. Barangsiapa yang meninggikan dirinya, ia itu akan direndahkan; dan barangsiapa yang merendahkan dirinya, ia itu akan ditinggikan. Wai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik! Karena kamu menutup pintu kerajaan surga menahan orang, maka kamu ini tiada masuk, dan orang yang ingin masuk kamu tegahkan. Wai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik! Karena kamu mengelilingi laut dan darat hendak membawa seorang sahaja masuk agama; dan apabila ia sudah masuk, maka kamu jadikan dia anak isi neraka dua kali ganda daripada kamu sendiri. Wai bagi kamu, hai pemimpin yang buta, yang berkata: Barangsiapa yang bersumpah demi Bait Allah, tiada mengapa; tetapi barangsiapa yang bersumpah demi emas Bait Allah, maka tertanggunglah. Hai orang bodoh dan buta! Apakah yang lebih besar: Emaskah atau Bait Allah yang menguduskan emas itu? Dan lagi katamu: Barangsiapa yang bersumpah demi tempat korban, tiada mengapa; tetapi barangsiapa yang bersumpah demi persembahan yang di atas tempat korban itu, maka tertanggunglah. Hai orang buta, apakah yang lebih besar: Persembahankah atau tempat korban yang menguduskan persembahan itu? Sebab itu, siapa yang bersumpah demi tempat korban, ialah bersumpah demi tempat korban itu juga, dan demi segala sesuatu yang di atasnya. Dan siapa yang bersumpah demi Bait Allah, ialah bersumpah demi Bait Allah itu juga, dan demi Tuhan yang diam di dalamnya. Dan siapa yang bersumpah demi surga, ialah bersumpah demi arasy Allah, dan demi Tuhan yang duduk di atasnya. Wai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik! Karena kamu membayar sepersepuluh daripada selasih dan adas manis dan jintan, tetapi hal ihwal yang terlebih wajib di dalam Taurat, seperti keadilan dan belas kasihan dan setiawan, kamu tinggalkan. Inilah yang patut diperbuat, dan yang lain itu pun jangan ditinggalkan. Hai pemimpin yang buta, yang menapis nyamuk, tetapi menelan unta. Wai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik! Karena kamu membersihkan luar cawan dan pinggan, tetapi di dalamnya ada penuh dengan rampasan dan lobamu. Hai orang Parisi yang buta! Bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan dan pinggan, supaya luarnya pun menjadi bersih. Wai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik! Karena kamu seumpama kubur yang bersapu kapur; sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi di dalamnya berisi tulang orang mati dan berbagai-bagai najis. Sedemikian juga kamu ini pun dari luar kelihatan benar kepada orang, tetapi di dalam penuh kamu dengan munafik dan dosa. Wai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik! Karena kamu memperbuat kubur nabi-nabi, dan menghiasi nisan kubur orang benar. Lalu katamu: Jikalau kami sudah ada pada zaman nenek moyang kami, niscaya tiadalah kami bersekutu dengan orang yang menumpahkan darah nabi-nabi. Demikianlah kamu menyaksikan dirimu sendiri, bahwa kamulah anak cucu orang yang membunuh nabi-nabi itu. Baiklah kamu menggenapi dosa nenek moyangmu itu! Hai ular dan benih ular! Bagaimanakah dapat kamu lari melepaskan dirimu daripada hukuman neraka? Sebab itu ingatlah, bahwa Aku ini akan menyuruhkan kepadamu beberapa nabi dan orang budiman dan ahli Taurat. Maka separuhnya akan kamu bunuh dan kamu salibkan, dan separuhnya lagi akan kamu sesah di dalam rumah sembahyang dan menghambat dari sebuah negeri ke sebuah negeri. Supaya tertanggunglah atas kamu segala darah orang benar yang tumpah di atas bumi, yaitu daripada darah Habel yang benar sehingga sampai kepada darah Zakaria anak Barakia, yang telah kamu bunuh di antara Rumah Allah dengan tempat korban. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa segala perkara ini akan berlaku ke atas bangsa ini." "Hai Yeruzalem, Yeruzalem, yang membunuh nabi-nabi, dan yang merajam segala orang yang disuruhkan kepadamu. Berapa banyak kali sudah Aku berkehendak menghimpunkan anak-anakmu, seperti seekor ibu ayam menghimpunkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi tiada kamu mau. Sesungguhnya rumahmu kelak tertinggal sunyi senyap. Karena Aku berkata kepadamu, bahwa daripada masa ini tiada lagi kamu melihat Aku, sehingga kamu berkata: Mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan." Maka keluarlah Yesus dari dalam Bait Allah lalu pergi; maka datanglah murid-murid-Nya menunjukkan kepada-Nya bangunan Bait Allah. Maka Ia menyahut serta berkata kepada mereka itu, "Bukankah kamu nampak sekalian ini? Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tiadalah akan tinggal tersusun di sini sebuah batu di atas yang lain, yang tiada akan dirombak kelak." Tatkala Ia duduk di atas Bukit Zaitun, maka murid-murid itu datang kepada-Nya ketika sama sendiri, serta berkata, "Nyatakanlah kiranya kepada kami, masa manakah perkara ini berlaku kelak, dan apakah alamat kedatangan-Mu dan kesudahan alam ini?" Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Ingatlah baik-baik, jangan barang seorang menyesatkan kamu. Karena banyak orang akan datang dengan nama-Ku, katanya: Aku inilah Kristus! maka mereka itu menyesatkan banyak orang. Maka kamu akan mendengar dari hal peperangan dan kabar peperangan; ingatlah, jangan kamu terkejut; karena tak dapat tiada segala perkara ini akan berlaku, tetapi itu pun belum sampai kepada kesudahan itu. Karena bangsa akan berbangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan; maka akan jadi bala kelaparan dan gempa bumi sini sana. Tetapi semuanya itu hanya permulaan sengsara. Pada masa itu kamu akan diserahkan orang akan disengsarakan, dan kamu akan dibunuh orang; dan kamu akan dibenci oleh segala bangsa sebab nama-Ku. Dan kemudian daripada itu banyaklah orang menaruh syak, lalu seorang akan menyerahkan seorang yang lain, dan seorang akan membenci seorang yang lain. Maka banyak nabi palsu akan terbit kelak, dan akan menyesatkan beberapa banyak orang. Dan sebab makin bertambah dosa, maka kasih orang banyak tawarlah kelak. Tetapi barangsiapa yang bertekun sampai ke akhir, ialah akan diselamatkan. Maka Injil kerajaan ini akan dimasyhurkan di dalam seluruh dunia ini akan menjadi suatu kesaksian bagi segala bangsa; kemudian daripada itu, baharulah tiba kesudahan itu. Sebab itu, apabila kamu melihat kebencian yang mendatangkan kebinasaan itu terdiri di tempat kudus, seperti yang disabdakan oleh Nabi Daniel (siapa yang membaca, camkanlah hal itu), pada ketika itu orang yang di tanah Yudea hendaklah lari ke gunung; dan orang yang di atas sotoh rumah, janganlah turun ke bawah dan membawa ke luar apa-apa yang di dalam rumahnya; dan lagi orang yang di ladangnya, janganlah pulang mengambil pakaiannya. Wai bagi segala perempuan yang mengandung dan yang menyusui anaknya pada masa itu! Hendaklah kamu berdoa, minta pelarianmu itu janganlah berlaku pada musim dingin atau hari Sabbat. Karena pada ketika itu akan timbul sengsara yang besar, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam sehingga sampai sekarang ini, dan kemudian daripada itu juga tiada akan jadi pula. Dan jikalau sekiranya tiada disingkatkan masanya, niscaya tiadalah seorang pun yang selamat; tetapi karena sebab sekalian orang yang terpilih, disingkatkan masa itu. Jikalau pada ketika itu ada seorang berkata kepadamu: Tengok, inilah Kristus! Atau: Itulah Kristus! Janganlah kamu percaya. Karena beberapa Kristus palsu dan nabi palsu akan terbit, serta mengadakan pekerjaan yang ganjil sekali dan perbuatan yang heran, supaya menyesatkan, jikalau boleh, orang yang terpilih itu juga. Perhatikanlah, Aku sudah mengatakan itu kepadamu terlebih dahulu. Sebab itu, jikalau kata orang kepadamu: Tengok, Ia ada di padang belantara; janganlah kamu pergi ke sana; atau: Tengok, Ia ada di dalam bilik; janganlah kamu percaya. Karena seperti kilat memancar dari timur, dan bercahaya sampai ke barat, demikian juga kedatangan Anak manusia. Karena barang di mana ada bangkai, di situlah juga berkerumun burung nazar. Maka sejurus kemudian daripada ketika sengsara itu, matahari akan dikelamkan, dan bulan juga tiada akan bercahaya, dan segala bintang di langit akan gugur, dan segala kuat kuasa yang di langit itu pun akan berguncang-gancing. Setelah itu kelak kelihatan tanda Anak manusia di langit; maka segala bangsa manusia yang di bumi akan meratap, lalu mereka itu akan memandang Anak manusia datang di atas awan dari langit, dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. Maka Ia pun akan menyuruhkan malaekat-Nya meniup sangkakala yang besar bunyinya, dan akan menghimpunkan sekalian orang-Nya yang terpilih daripada keempat penjuru alam, yaitu dari tepi langit sampai ke tepinya yang lain. Ambillah ibaratnya daripada pohon ara: Pada ketika carangnya lembut dan daunnya bertunas, memang kamu ketahui, bahwa musim panas sudah hampir. Demikian juga kamu: Pada masa kamu nampak segala sesuatu itu jadi, ketahuilah olehmu, bahwa hal itu sudah dekat di muka pintu. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa bangsa ini tiada akan lenyap, sebelum segala perkara itu jadi. Maka langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku kekal. Tetapi akan hari dan ketikanya tiada diketahui oleh seorang jua pun, meskipun malaekat yang di surga atau Anak itu, melainkan hanya Bapa sahaja. Maka sebagaimana keadaan pada zaman Nuh itu, demikian juga hal kedatangan Anak manusia. Karena sama juga seperti pada zaman yang dahulu daripada air bah, orang makan minum dan kawin serta mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan tiadalah mereka itu sadar, sehingga tiba air bah itu melenyapkan sekaliannya, demikian juga hal kedatangan Anak manusia itu. Pada masa itu baharulah ada dua orang di ladang, maka seorang akan dibawa, dan seorang ditinggalkan. Dan lagi ada dua orang perempuan mengisar pada kisaran, itu pun seorang akan dibawa, dan seorang ditinggalkan. Sebab itu berjaga-jagalah kamu, karena tiada kamu ketahui, pada hari yang mana Tuhanmu akan tiba. Tetapi perkara ini kamu ketahui: Bahwa jikalau tuan rumah sudah mengetahui pada waktu yang mana pencuri datang, tak dapat tiada berjaga-jagalah ia dan tiada dibiarkannya rumahnya dipecah. Oleh sebab itu hendaklah kamu juga bersedia; karena Anak manusia akan tiba pada suatu saat yang tiada kamu sangka-sangka. Siapakah kelak hamba yang setiawan dan budiman, yang ditetapkan oleh tuannya atas isi rumahnya akan memberi makanan kepadanya pada waktu yang tertentu? Berbahagialah hamba itu, yang apabila tuannya tiba, didapatinya sedang berbuat demikian. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, ia akan menetapkan dia atas segala sesuatu miliknya. Tetapi jikalau hamba yang jahat itu berpikir di dalam hatinya: Tuanku lambat lagi datang; lalu dimulainya memukul teman-temannya, serta makan minum dengan orang pemabuk, maka tuan hamba itu akan tiba pada suatu hari yang tiada disangkakannya, dan pada saat yang tiada diketahuinya, lalu menyesah dia teramat sangat, sambil menetapkan bahagiannya bersama-sama dengan orang munafik; maka di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi." "Pada ketika itu kerajaan surga kelak seumpama sepuluh anak dara, yang membawa pelitanya, lalu keluar hendak mengelu-elukan pengantin laki-laki. Maka dari antara mereka itu ada lima orang yang bodoh, dan lima orang yang berakal. Karena yang bodoh itu tiada membawa minyak, hanyalah pelitanya. Tetapi yang berakal itu membawa minyak di dalam bekasnya beserta dengan pelitanya. Maka pada ketika pengantin itu terlambat datang, mengantuklah mereka itu sekalian, lalu tertidur. Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia. Lalu bangunlah sekalian anak dara itu serta menyediakan pelita masing-masing. Maka kata yang bodoh itu kepada yang berakal: Berilah kami minyakmu, karena pelita kami hendak padam. Tetapi sahut yang berakal itu, katanya: Barangkali tiada cukup untuk kami dengan kamu; baiklah kamu pergi kepada orang berjual, belilah untuk dirimu sendiri. Sepeninggal mereka itu pergi membeli minyak, maka tibalah pengantin itu, dan anak dara yang bersedia itu pun masuklah mengiringkan pengantin itu kepada perjamuan kawin; maka pintu pun terkuncilah. Kemudian daripada itu datang pula anak dara yang lain itu sambil berkata: Ya Tuan, ya Tuan, bukakanlah kiranya kami pintu. Tetapi ia menjawab serta berkata: Sesungguhnya aku berkata kepadamu: Tiada aku kenal kamu. Sebab itu hendaklah kamu berjaga-jaga, karena tiada kamu ketahui akan hari atau waktunya." "Karena hal itu sama seperti seorang yang hendak pergi ke tanah yang lain; maka dipanggilnya segala hambanya yang khas, lalu diserahkannya miliknya kepadanya. Maka ada seorang yang diberinya lima talenta, ada seorang yang diberi dua, dan ada seorang pula yang diberi satu; masing-masing menurut kadarnya. Lalu berangkatlah tuan itu ke tanah lain. Maka orang yang menerima lima talenta itu, segeralah pergi menjalankan modalnya, sehingga memperoleh keuntungan lima talenta. Demikian juga orang yang menerima dua talenta, memperoleh keuntungan dua talenta. Tetapi orang yang menerima satu talenta itu pergi menggali lobang di tanah, menyembunyikan uang tuannya itu. Setelah beberapa lama kemudian daripada itu, maka tibalah tuan segala hamba itu memeriksai kira-kira mereka itu. Maka datanglah orang yang menerima lima talenta itu menghadap, serta membawa keuntungan yang lima talenta itu, katanya: Ya Tuanku, lima talenta Tuan serahkan kepada hamba; tengoklah kiranya hamba dapat keuntungan lima talenta. Maka kata tuannya kepadanya: Sabaslah, hai hamba yang baik dan setiawan, atas yang sedikit pun engkau setia; aku akan menetapkan engkau atas hal ikhwal yang banyak. Masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu. Maka datanglah pula orang yang menerima dua talenta itu menghadap, serta berkata: Ya Tuanku, dua talenta Tuan serahkan kepada hamba; tengoklah kiranya hamba dapat keuntungan dua talenta. Maka kata tuannya kepadanya: Sabaslah, hai hamba yang baik dan setiawan, dengan yang sedikit pun engkau setia; aku akan menetapkan engkau atas hal ikhwal yang banyak. Masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu. Maka orang yang telah menerima satu talenta itu pun datang menghadap, serta berkata: Ya Tuan, hamba mengetahui, bahwa Tuanlah seorang bengis, yang menuai di tempat Tuan tiada menabur dan mengumpulkan di tempat Tuan tiada menghambur; sebab itu takutlah hamba, lalu pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Tengok, inilah yang Tuan punya. Maka jawab tuannya, serta berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat dan malas, sudah engkau ketahui, bahwa aku menuai di tempat yang tiada aku tabur dan mengumpulkan di tempat yang tiada aku hamburkan; sebab itu, wajiblah engkau menyerahkan uangku kepada orang yang menjalankan uang, supaya apabila aku datang kelak, boleh aku mendapat uangku kembali beserta dengan bunganya. Sebab itu ambillah daripadanya talenta itu, berikanlah kepada orang yang menaruh sepuluh talenta itu. Karena barangsiapa yang mempunyai barang sesuatu, kepadanya akan diberi lagi, dan ia akan beroleh dengan limpahnya; tetapi barangsiapa yang tiada mempunyai sesuatu itu, maka daripadanya juga akan diambil barang yang ada padanya; maka hamba yang tiada berguna itu, buangkanlah ke dalam gelap yang di luar; di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi." "Apabila Anak manusia datang kelak dengan kemuliaan-Nya, dan segala malaekat-Nya pun serta-Nya, lalu Ia akan duduk di atas takhta kemuliaan-Nya; maka sekalian bangsa manusia pun akan dihimpunkan di hadapan-Nya, dan Ia akan mengasingkan mereka itu seorang daripada seorang, sama seperti gembala mengasingkan domba daripada kambing. Lalu dihimpunkan-Nya domba itu di sebelah kanan-Nya, tetapi kambing itu di sebelah kiri-Nya. Kemudian Raja itu pun kelak bertitahlah kepada mereka itu yang di sebelah kanan-Nya: Marilah, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, memiliki warisan, yaitu kerajaan yang disediakan bagimu daripada awal kejadian alam. Karena pada masa Aku lapar, kamu memberi Aku makan; Aku dahaga, kamu memberi Aku minum; Aku seorang keluaran, kamu menyambut Aku; Aku bertelanjang, kamu memakaikan Aku dengan pakaian; Aku sakit, kamu melawati Aku; Aku di dalam penjara, kamu datang berjumpa Aku. Lalu menyahutlah kelak segala orang yang benar, serta berkata kepada-Nya: Ya Tuhan, masa manakah kami nampak Tuhan lapar, lalu kami memberi makan? atau dahaga, lalu kami memberi minum? Atau masa manakah kami nampak Tuhan seorang keluaran, lalu kami menyambut Tuhan? atau bertelanjang, lalu kami memakaikan dengan pakaian? Atau masa manakah kami nampak Tuhan sakit, atau di dalam penjara, lalu kami melawati Tuhan? Maka Raja itu akan menjawab, serta bersabda kepada mereka itu: Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa barang sebagaimana yang kamu sudah berbuat kepada seorang-orang saudara-Ku yang terlebih hina ini, itulah perbuatan kamu kepada-Ku. Kemudian Raja itu pun akan bertitah kepada mereka itu yang di sebelah kiri-Nya: Undurlah dari hadapan-Ku, hai laknat, masuklah ke dalam api neraka yang kekal, yang disediakan bagi Iblis dan segala pesuruhnya. Karena pada masa Aku lapar, tiada kamu memberi Aku makan; Aku dahaga, tiada kamu memberi Aku minum; Aku seorang keluaran, tiada kamu menyambut Aku; Aku bertelanjang, tiada kamu memakaikan Aku dengan pakaian; Aku sakit dan di dalam penjara, tiada kamu melawati Aku; lalu mereka itu pun akan menyahut, katanya: Ya Tuhan, masa manakah kami nampak Tuhan lapar dan dahaga, atau seorang keluaran, atau bertelanjang, atau sakit, atau di dalam penjara, dan tiada kami melayani Tuhan? Kemudian Raja itu akan menjawab, serta bersabda kepada mereka itu: Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa barang sebagaimana yang tiada kamu perbuat kepada seorang daripada orang yang terlebih hina ini, maka tiada juga perbuatan kamu kepada-Ku. Maka mereka itu akan pergi masuk ke dalam sengsara yang kekal; tetapi orang yang benar itu ke dalam hidup yang kekal." Setelah Yesus menyudahkan segala ucapan itu, maka bertuturlah pula Ia kepada murid-murid-Nya, "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Pasah, dan Anak manusia akan diserahkan, supaya Ia disalibkan." Maka pada masa itu berhimpunlah segala kepala imam dan orang tua-tua kaum itu di balai Imam Besar, yang bernama Kayafas, lalu berpakatlah mereka itu sama sendirinya hendak menangkap Yesus dengan muslihat, supaya membunuh Dia. Tetapi kata mereka itu, "Janganlah pada hari raya, supaya jangan timbul huru-hara di antara kaum itu." Tatkala Yesus di Baitani di dalam rumah Simon yang kena bala zaraat, maka datanglah kepada-Nya seorang perempuan, yang membawa suatu buli-buli berisi minyak wangi yang mahal harganya, lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus, pada waktu Ia duduk makan. Setelah dilihat oleh murid-murid itu maka masing-masing pun sakit hatilah, serta berkata, "Apakah maksud keborosan itu? Karena minyak ini boleh laku dijual dengan mahal harganya, disedekahkan kepada orang miskin." Tetapi serta tampak hal itu kepada Yesus, lalu berkatalah Ia kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu menyusahkan perempuan itu? Karena ia membuat suatu kebajikan kepada-Ku. Sebab orang miskin senantiasa bersama-sama dengan kamu, tetapi Aku ini tiada selalu bersama-sama dengan kamu. Karena di dalam hal perempuan itu mencurahkan minyak ini di atas tubuh-Ku itu, seolah-olah diperbuatnya akan menyediakan hal menguburkan Aku kelak. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Barang di mana pun di dalam seluruh dunia ini Injil itu dimasyhurkan, perbuatan perempuan ini akan disebutkan juga menjadi suatu peringatan atasnya." Kemudian pergilah seorang dari antara kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada segala kepala imam, serta berkata, "Apakah hendak kamu beri aku, jikalau aku menyerahkan Yesus kepadamu?" Maka mereka itu pun menimbangkan tiga puluh keping perak baginya. Daripada waktu itu Yudas mencari suatu ketika yang baik akan menyerahkan Dia kepada mereka itu. Pada hari yang pertama daripada hari raya roti yang tiada beragi, datanglah murid-murid itu kepada Yesus, katanya, "Ke manakah Tuhan suka kami menyediakan bagi Tuhan makanan Pasah?" Maka kata Yesus, "Pergilah kamu ke dalam negeri kepada si anu itu, katakanlah kepadanya, yaitu: Kata Guru demikian: Ajal-Ku sudah dekat; maka di dalam rumahmu Aku hendak makan Pasah beserta dengan murid-murid-Ku." Maka diperbuatlah oleh murid-murid itu seperti Yesus berpesan kepada mereka itu, serta menyediakan Pasah itu. Setelah hari malam, duduklah Yesus makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Sedang mereka itu makan, maka berkatalah Yesus, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku." Maka berdukacitalah mereka itu amat sangat, lalu masing-masing pun mulai berkata kepada-Nya, "Ya Tuhan, hamba inikah?" Maka jawab Yesus serta berkata, "Bahwa orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku, itulah dia yang akan menyerahkan Aku. Maka Anak manusia pergi juga, sebab sudah tersurat halnya; tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak manusia! Alangkah baiknya bagi orang itu, jikalau tiada ia dilahirkan." Maka sahut Yudas, yang akan menyerahkan Dia itu, katanya, "Hamba inikah, ya Rabbi?" Maka kata Yesus kepadanya, "Adalah seperti katamu itu." Sementara mereka itu makan, diambil oleh Yesus roti dan diberkati-Nya, lalu dipecah-pecahkan-Nya serta diberikan-Nya kepada murid-murid itu sambil berkata, "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Lalu diangkat-Nya cawan minuman, diucapkan-Nya syukur serta diberikan-Nya kepada mereka itu sambil berkata, "Minumlah kamu sekalian dari cawan itu. Karena inilah darah-Ku, yaitu darah perjanjian (baharu), yang ditumpahkan karena orang banyak, jalan keampunan dosa. Tetapi Aku berkata kepadamu, bahwa daripada ketika ini tiada lagi Aku minum air buah anggur sehingga sampai kepada hari Aku minum dia yang baharu bersama-sama dengan kamu di dalam kerajaan Bapa-Ku." Setelah sudah mereka itu menyanyikan puji-pujian, keluarlah mereka itu menuju ke Bukit Zaitun. Lalu kata Yesus kepada mereka itu, "Kamu sekalian kelak menaruh syak akan Daku pada malam ini, karena ada tersurat: Bahwa Aku akan memalu gembala, dan domba yang sekawan itu akan bercerai-berai. Tetapi kemudian daripada Aku bangkit pula, Aku akan berjalan dahulu daripada kamu ke Galilea." Maka sahut Petrus, serta berkata kepada-Nya, "Jikalau semuanya menaruh syak akan Tuhan sekalipun, tetapi hamba ini tidak." Maka kata Yesus kepadanya, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa pada malam ini juga, sebelum ayam berkokok kelak, engkau sudah menyangkali Aku tiga kali." Maka kata Petrus kepada-Nya, "Biarpun hamba mati bersama-sama dengan Tuhan, sekali-kali tiada hamba akan menyangkali Tuhan." Demikian juga kata sekalian murid itu pun. Setelah itu datanglah Yesus dengan mereka itu kepada suatu taman bernama Getsemani, lalu kata-Nya kepada murid-murid itu, "Duduklah kamu di sini, sementara Aku pergi ke situ berdoa." Maka dibawa-Nya Petrus dan kedua anak Zabdi serta-Nya, lalu Ia mulai berdukacita sehingga sangat susah hati. Kemudian kata Yesus kepada mereka itu, "Hati-Ku amat sangat berdukacita, hampir mati rasa-Ku; tinggallah kamu di sini dan berjagalah serta-Ku." Maka berjalanlah Ia ke hadapan sedikit, lalu sujudlah Ia berdoa, kata-Nya, "Ya Bapa-Ku, jikalau boleh, biarlah kiranya cawan ini lepas daripada-Ku; tetapi di dalam itu pun bukannya kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu juga." Maka kembalilah Ia kepada murid-murid itu, didapati-Nya mereka itu tertidur; lalu kata-Nya kepada Petrus, "Hai, tiadakah kamu sanggup berjaga satu jam pun serta-Ku? Berjagalah dan berdoalah, supaya jangan kamu kena pencobaan; sungguhpun hati berkehendak, tetapi tubuh lemah." Maka pergilah Ia pula pada kedua kalinya berdoa, kata-Nya, "Ya Bapa-Ku, jikalau cawan ini tiada boleh lepas daripada-Ku, melainkan Aku juga meminum dia, biarlah kehendak-Mu jadi." Apabila Ia kembali lagi, didapati-Nya mereka itu tertidur pula, karena matanya berat rasanya. Maka dibiarkan-Nya mereka itu, lalu pergi pula pada ketiga kalinya berdoa, serta mengulangi perkataan itu juga. Kemudian baliklah Ia kepada murid-murid itu serta berkata kepada mereka itu, "Tidurlah kamu lagi dan hilangkan lelahmu; sekarang waktunya sudah hampir, maka Anak manusia akan diserahkan ke tangan orang berdosa. Bangunlah kamu, marilah kita pergi; tengoklah, orang yang menyerahkan Aku sudah dekat." Maka tengah Ia lagi berkata-kata, datanglah Yudas, seorang daripada kedua belas murid itu, dan sertanya itu amat banyak orang berpedang dan berbelantan, yang disuruh oleh kepala imam dan orang tua-tua kaum itu. Maka orang itu yang menyerahkan Yesus, memberi isyarat kepada mereka itu dengan katanya, "Barangsiapa yang aku akan cium, itulah Dia; tangkaplah Dia." Maka seketika itu juga datanglah ia mendapatkan Yesus sambil katanya, "Assalam 'alaikum, ya Rabbi!" lalu mencium Dia. Maka kata Yesus kepadanya, "Hai Sahabat, lakukanlah maksud engkau datang ini." Kemudian mereka itu pun menghampiri Dia sambil mendatangkan tangan ke atas-Nya, lalu menangkap Dia. Maka adalah seorang daripada orang yang bersama-sama dengan Yesus mengedangkan tangannya, dan menghunus pedangnya, lalu memarang hamba Imam Besar dan mengerat telinganya. Lalu kata Yesus kepadanya, "Sarungkanlah pedangmu balik; karena segala orang yang main pedang akan mati dengan pedang. Pada sangkamu, tiadakah boleh Aku memohonkan kepada Bapa-Ku, sehingga Ia mengaruniakan kepada-Ku lebih daripada dua belas legion malaekat walaupun sekarang ini juga? Jikalau begitu, bagaimanakah dapat disampaikan isi Alkitab yang mengatakan, bahwa tak dapat tiada akan jadi demikian?" Maka pada ketika itu juga kata Yesus kepada orang banyak itu, "Kamu keluar seolah-olah melawan penyamunkah dengan berpedang dan berbelantan hendak menangkap Aku? Setiap-tiap hari Aku duduk mengajar di dalam Bait Allah, dan tiada juga kamu menangkap Aku. Tetapi semuanya ini berlaku, supaya sampailah isi kitab segala nabi." Lalu sekalian murid itu pun larilah meninggalkan Dia. Adapun orang yang telah menangkap Yesus itu, membawa Dia kepada Kayafas, Imam Besar, yaitu di tempat sedia berhimpun segala ahli Taurat dan orang tua-tua kaum itu. Tetapi Petrus mengikut Yesus dari jauh, sehingga sampai ke balai Imam Besar itu, lalu masuklah ia duduk bersama-sama segala hamba hendak melihat akibatnya. Maka kepala-kepala imam dan segala orang Majelis Bicara itu pun mencari kesaksian dusta ke atas Yesus, supaya mereka itu dapat membunuh Dia; maka tiadalah mereka itu dapat, walaupun banyak saksi dusta datang. Tetapi kemudian daripada itu datanglah dua orang, katanya, "Inilah orang yang menyebut perkataan: Aku dapat meruntuhkan Bait Allah, dan membangunkan dia di dalam tiga hari." Maka berdiri tegaklah Imam Besar itu serta berkata kepada-Nya, "Tiadakah Engkau menyahut sesuatu pun? Apakah yang disaksikan orang ini atas Engkau?" Tetapi Yesus diam sahaja. Maka kata Imam Besar itu kepada-Nya, "Aku menuntut sumpahmu demi Allah yang hidup mengatakan kepada kami, kalau-kalau engkau ini Kristus, Anak Allah itu." Maka kata Yesus kepadanya, "Seperti kata Tuan. Tetapi Aku berkata kepadamu, daripada sekarang ini kamu akan nampak Anak manusia duduk di sebelah kanan Kodrat, serta datang di atas awan dari langit." Lalu Imam Besar itu pun mengoyakkan pakaiannya sendiri, serta berkata, "Ia menghujat Allah; apa gunanya lagi saksi bagi kita? Sekarang kamu sudah mendengar hujat-Nya itu. Apakah pikiran kamu?" Maka mereka itu menyahut, katanya, "Yang patutnya Ia mati." Lalu mereka itu meludahi muka-Nya, serta meninju Dia; dan ada yang menampar Dia, sambil berkata, "Nubuatkanlah kami, hai Kristus, siapakah yang memukul Engkau?" Adapun Petrus itu duduk di luar di serambi balai; maka datanglah kepadanya seorang dayang, katanya, "Engkau juga bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu?" Tetapi ia bersangkal di hadapan sekalian orang itu, katanya, "Tiada aku mengerti, apa yang engkau katakan." Apabila ia keluar ke serambi hadapan, maka seorang dayang yang lain pula melihat dia, serta berkata kepada orang yang di situ, "Orang ini pun ada bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu juga." Maka lagi pula ia bersangkal dengan sumpah, "Tiada aku kenal orang itu." Sejurus lagi orang yang berdiri di situ datang dan berkata kepada Petrus, "Sungguhlah engkau ini juga seorang daripada mereka itu, karena lidahmu menyatakan engkau." Lalu mulailah ia mengutuki dirinya sambil bersumpah, "Tiada aku kenal orang itu." Maka pada sesaat itu juga ayam pun berkokoklah. Maka teringatlah Petrus akan perkataan Yesus, demikian, "Sebelum ayam berkokok kelak, engkau sudah menyangkali Aku tiga kali." Lalu keluarlah ia, serta menangis tersedih-sedih. Setelah hari siang, maka segala kepala imam dan orang tua-tua kaum pun berundinglah atas hal Yesus, supaya dibunuhkan Dia. Maka diikatnya Dia serta dibawa pergi, lalu diserahkannya kepada Pilatus, yaitu wakil pemerintah. Apabila dilihat oleh Yudas yang telah menyerahkan Yesus itu, bahwa sudah dijatuhkan hukum atas-Nya, maka menyesallah ia, lalu dipulangkannya balik perak yang tiga puluh keping itu kepada kepala imam dan orang tua-tua itu, katanya, "Aku berdosa, sebab menyerahkan darah orang yang tiada bersalah." Tetapi kata mereka itu, "Apakah kena-mengena dengan kami? Itu tanggungan engkaulah." Maka ia pun mencampakkan segala keping perak itu ke dalam Bait Allah itu serta berjalan, lalu pergi menggantung dirinya. Maka kepala imam itu pun memungut keping perak itu sambil berkata, "Tiada halal ditaruhkan uang ini ke dalam peti derma, karena itulah suatu harga darah." Lalu berpakatlah mereka itu membeli dengan uang itu sebidang tanah tukang periuk, akan menjadi tempat pekuburan orang keluaran. Itulah sebabnya tanah itu dinamakan Tanah Darah, hingga hari ini. Tatkala itu sampailah barang yang disabdakan oleh Nabi Yermia, bunyinya: Bahwa mereka itu mengambil ketiga puluh keping perak, yaitu harga orang yang ditaksirkan harga nilai bani Israel, serta memberikan itu menjadi pembayar harga sebidang tanah tukang periuk, seperti yang difirmankan oleh Tuhan kepadaku. Maka berdirilah Yesus di hadapan pemerintah, lalu bertanyalah pemerintah kepada-Nya, serta berkata, "Engkau inikah Raja orang Yahudi?" Maka kata Yesus, "Seperti kata Tuan." Tatkala Ia dituduh oleh kepala-kepala imam dan orang tua-tua itu, suatu apa pun tiada disahut-Nya. Lalu kata Pilatus kepada-Nya, "Tiadakah Engkau mendengar beberapa banyak perkara yang disaksikannya atas Engkau?" Maka sepatah kata pun tiada disahut-Nya kepadanya, sehingga heranlah sangat pemerintah itu. Maka pada masa raya biasa pemerintah itu melepaskan bagi orang banyak seorang yang terpenjara, barangsiapa yang dikehendaki oleh mereka itu. Tetapi waktu itu ada seorang terpenjara yang termasyhur jahatnya, bernama Barabbas. Apabila orang banyak itu sudah berhimpun, berkatalah Pilatus kepada mereka itu, "Siapakah yang kamu suka aku lepaskan bagimu? Barabbaskah atau Yesus, yang dikatakan Kristus?" Karena diketahuinya, bahwa oleh sebab dengki mereka itu menyerahkan Dia. Sedang Pilatus duduk di atas kursi pengadilan, maka disuruh oleh isterinya kepadanya, mengatakan, "Jangan berbuat barang apa pun ke atas orang yang benar itu; karena beberapa banyak hal sudah kutanggung pada hari ini di dalam mimpi sebab karena Dia." Tetapi kepala imam dan orang tua-tua itu pun mengasut orang banyak itu, supaya minta lepaskan Barabbas, dan membunuh Yesus. Lalu jawab pemerintah itu, katanya kepada mereka itu, "Yang manakah daripada kedua orang ini kamu suka aku lepaskan bagimu?" Maka kata mereka itu, "Barabbaslah." Maka kata Pilatus kepada mereka itu, "Jikalau demikian, apakah wajib kuperbuat kepada Yesus yang dikatakan Kristus?" Maka jawab mereka itu sekalian, "Wajiblah Ia disalibkan." Tetapi kata Pilatus, "Kejahatan apakah yang dilakukan-Nya?" Maka makin sangatlah mereka itu berteriak, "Wajiblah Ia disalibkan!" Apabila tampak kepada Pilatus, bahwa perkataannya sia-sia sahaja, melainkan makin bertambah lagi huru-hara, lalu ia pun mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak itu, katanya, "Aku suci daripada darah orang yang benar ini tertanggunglah atas kamu!" Maka menyahutlah sekalian orang banyak itu, katanya, "Tertanggunglah darah-Nya atas kami sekalian dan anak-anak kami." Setelah itu dilepaskannya Barabbas bagi mereka itu, tetapi Yesus disesahnya, serta diserahkannya, supaya disalibkan. Kemudian daripada itu maka laskar pemerintah itu pun membawa Yesus ke dalam balai pengadilan, lalu dihimpunkannya kepada-Nya segenap pasukan laskar itu. Maka mereka itu menyentak pakaian Yesus, lalu dikenakan kepada-Nya jubah ungu. Dan dianyamkannya suatu makota daripada duri, serta dibubuhkannya di kepala-Nya, dan diberinya sebatang buluh ke tangan kanan-Nya; lalu bertelutlah mereka itu di hadapan-Nya sambil mengolok-olokkan Dia, katanya, "Daulat Raja orang Yahudi!" Maka mereka itu pun meludahi Dia, serta mengambil buluh itu memalu kepala-Nya. Setelah diolok-olokkannya, maka disentaknya pula jubah itu, dikenakannya pakaian-Nya sendiri, lalu membawa Dia pergi, supaya disalibkan. Apabila keluar, terjumpalah mereka itu dengan seorang orang Kireni, bernama Simon; maka orang itu pun dipaksanya memikul kayu salib Yesus. Setelah sampai mereka itu ke tempat yang bernama Golgota, artinya Tempat Tengkorak, lalu mereka itu memberi Yesus air anggur bercampur empedu; setelah dikecap-Nya, maka tiadalah Ia mau minum. Setelah disalibkannya Yesus, maka mereka itu pun berbahagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu duduklah mereka itu menunggui Dia di sana. Maka di sebelah atas kepala-Nya dilekatkannya tulisan tuduhan ke atas Dia, tertulis, "Inilah Yesus, Raja orang Yahudi." Tatkala itu juga disalibkan dua orang penyamun beserta dengan Dia, seorang di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Nya. Maka orang yang lalu-lalang di situ mencercai Dia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, katanya, "Cih, Engkau yang meruntuhkan Bait Allah dan membangunkan dia pula di dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu sendiri. Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari kayu salib itu!" Demikian juga segala kepala imam dan ahli Taurat dan orang tua-tua itu mengolok-olokkan Dia serta berkata, "Orang lain sudah diselamatkan-Nya, tetapi tiada dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri. Ia Raja orang Israel, sekarang hendaklah Ia turun dari salib, baharulah kita percaya akan Dia. Ia sudah harap kepada Allah, biarlah sekarang Allah juga menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenankan Dia; karena Ia berkata: Aku Anak Allah." Demikian juga penyamun yang disalibkan serta-Nya itu pun mencelakan Dia. Maka daripada pukul dua belas tengah hari gelaplah seluruh tanah itu hingga pukul tiga petang. Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, kata-Nya, "Eli, Eli, lama sabakhtani!" Artinya, "Ya Tuhan-Ku, ya Tuhan-Ku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku?" Apabila didengar oleh beberapa orang yang berdiri di tempat itu, berkatalah mereka itu, "Orang ini memanggil Elias." Maka dengan segera berlarilah seorang daripada mereka itu mengambil suatu lumut karang, diisinya dengan cuka, dibubuhnya pada sebatang buluh, lalu diberinya minum kepada-Nya. Tetapi kata orang lain, "Janganlah, kita lihat kalau-kalau Elias datang menyelamatkan Dia!" Maka berserulah pula Yesus dengan suara besar, lalu menyerahkan roh-Nya. Maka sekonyong-konyong tirai di dalam Bait Allah cariklah terbelah dua, dari atas sampai ke bawah; dan bumi pun gempa; dan batu-batu gunung terbelah-belah. Dan kubur-kubur pun terbuka, dan beberapa mayat orang suci yang sudah wafat bangkit pula; dan keluar daripada kuburnya, maka kemudian daripada kebangkitan Yesus, masuklah mereka itu ke dalam negeri kudus, lalu kelihatan kepada banyak orang. Apabila penghulu laskar dan orang-orang sertanya, yang menunggui Yesus, nampak gempa bumi dan segala perkara yang berlaku itu, takutlah mereka itu amat sangat, katanya, "Sungguhlah orang ini Anak Allah." Maka adalah di sana beberapa banyak orang perempuan memandang dari jauh, yaitu yang sudah mengikut Yesus dari Galilea dan melayani Dia; di antaranya juga Maryam Magdalena, dan Maryam ibu Yakub dan Yosis, dan ibu anak-anak Zabdi. Setelah hari petang, datanglah seorang-orang kaya, yang bernama Yusuf, dari negeri Arimatea; maka ia pun seorang murid Yesus juga. Maka pergilah ia menghadap Pilatus meminta mayat Yesus. Lalu Pilatus pun menyuruh berikan dia. Maka Yusuf mengambil mayat itu, dikapaninya dengan kain halus yang bersih. Lalu ditaruhnya ke dalam kuburnya sendiri yang baharu, yang sudah dipahatnya di dalam batu; maka digolekkannya sebuah batu besar pada pintu kubur itu, lalu pergi. Maka adalah di situ Maryam Magdalena dan Maryam yang lain itu duduk bertentangan dengan kubur itu. Maka pada keesokan harinya, yaitu lepas daripada hari Persediaan, berhimpunlah kepala-kepala imam dan orang Parisi menghadap Pilatus, katanya, "Ya Tuan hamba, kami teringat bahwa si penyesat itu berkata tatkala Ia lagi hidup, yaitu: Lepas tiga hari Aku akan bangkit pula. Sebab itu kiranya Tuan hamba menyuruhkan orang menjaga kubur itu hingga hari yang ketiga, supaya jangan murid-murid-Nya datang mencuri Dia, serta mengatakan kepada kaum, bahwa Ia sudah bangkit dari antara orang mati; maka kesesatan yang akhir itu menjadi terlebih jahat daripada yang awal." Maka kata Pilatus kepada mereka itu, "Kamu boleh dapat orang jaga; pergilah kamu menjaga dengan sehabis usahamu." Lalu pergilah mereka itu menjaga kubur itu, setelah dimeteraikannya batu itu dengan pertolongan orang jaga sekalian. Tatkala hari Sabbat itu sudah lalu, yaitu waktu dinihari pada hari yang pertama di dalam minggu itu, datanglah Maryam Magdalena dan Maryam yang lain itu hendak melihat kubur itu. Maka sekonyong-konyong jadilah gempa bumi yang besar, karena seorang malaekat Tuhan turun dari surga, serta datang menggolekkan batu itu dari kubur, lalu duduk di atas. Maka adalah rupanya seperti kilat, dan pakaiannya putih seperti salju. Maka orang jaga itu pun menggeletar oleh sebab takut akan dia, sehingga kelihatan seperti orang mati. Lalu malaekat itu menjawab serta berkata kepada perempuan itu, "Janganlah kamu takut, karena aku mengetahui, bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu; tiadalah Ia di sini, karena Ia sudah bangkit seperti kata-Nya dahulu. Marilah kamu, lihatlah tempat Tuhan sudah terbaring itu. Pergilah kamu dengan segera mengatakan kepada murid-murid-Nya, bahwa Ia sudah bangkit dari antara orang mati, dan akan berjalan dahulu daripada kamu ke Galilea; di sanalah kelak kamu melihat Dia; ingatlah, Aku sudah mengatakan hal itu kepadamu." Maka segeralah perempuan itu meninggalkan kubur itu dengan ketakutan dan sangat kesukaan, sambil berlari hendak memberi tahu hal itu kepada murid-murid Yesus. Maka tiba-tiba Yesus pun bertemulah dengan mereka itu, serta kata-Nya, "Sejahteralah kamu!" Maka datanglah perempuan itu memeluk kaki-Nya, serta menyembah Dia. Lalu sabda Yesus kepadanya, "Janganlah kamu takut! Pergilah kamu memberi tahu kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka itu pergi ke Galilea, di sanalah kelak mereka itu melihat Aku." Sepeninggal mereka itu pergi, tibalah beberapa orang jaga di dalam negeri memberi tahu kepada kepala-kepala imam segala sesuatu yang sudah berlaku itu. Maka berhimpunlah mereka itu dengan orang tua-tua serta berpakat, lalu diberinya banyak uang perak kepada beberapa laskar itu, serta berkata, "Katakanlah olehmu: Murid-murid-Nya datang pada malam, tengah kami tidur, serta mencuri Dia. Dan jikalau perkara itu kedengaran kepada pemerintah kelak, maka kami akan membujuk dia, serta melindungkan kamu." Lalu diambilnya uang itu, diperbuatnya sebagaimana yang diajarkan kepadanya. Maka masyhurlah perkataan ini di antara orang Yahudi hingga sekarang ini. Maka kesebelas murid itu pun pergilah ke Galilea, ke sebuah gunung yang ditentukan oleh Yesus kepada mereka itu. Apabila dilihatnya Yesus, lalu mereka itu sujud menyembah Dia; tetapi ada juga orang yang menaruh syak. Maka Yesus menghampiri mereka itu, lalu bertutur kepada mereka itu, sabda-Nya, "Bahwa segala kuasa dikaruniakan kepada-Ku. Baik di surga baik di atas bumi ini. Sebab itu pergilah kamu, jadikanlah sekalian bangsa itu murid-Ku, serta membaptiskan dia dengan nama Bapa, dan Anak dan Rohulkudus; dan mengajar dia menurut segala sesuatu yang Aku pesan kepadamu. Maka ketahuilah olehmu: Aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam." Bahwa inilah permulaan Injil dari hal Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti yang tersurat di dalam kitab Nabi Yesaya, bunyinya: Sesungguhnya, Aku menyuruhkan utusan-Ku dahulu daripada-Mu yang akan menyediakan jalan-Mu. "Adalah suara orang yang berseru-seru di padang belantara: Sediakanlah jalan Tuhan dan luruskanlah lorong-lorong-Nya!" Maka datanglah Yahya membaptiskan orang di padang belantara, serta mengabarkan baptisan tobat, jalan keampunan dosa. Tatkala itu keluar seisi tanah Yahudi serta segala orang isi negeri Yeruzalem mendapatkan Yahya, lalu mereka itu dibaptiskannya di dalam Sungai Yarden, sambil mereka itu mengaku dosanya. Maka pakaian Yahya daripada bulu unta dan ikat pinggangnya daripada kulit, maka makanannya belalang dan air madu hutan. Maka ia mengajar orang, katanya, "Kemudian daripada aku ini akan datang kelak seorang yang lebih berkuasa daripadaku, maka tunduk menguraikan tali kasut-Nya pun aku ini tiada berlayak. Adapun aku membaptiskan kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptiskan kamu dengan Rohulkudus." Pada masa itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, lalu Yahya membaptiskan Dia di dalam Sungai Yarden. Maka ketika Ia naik keluar dari air itu, dilihat-Nya langit terbelah, serta Roh Allah turun ke atas-Nya seperti seekor burung merpati. Lalu kedengaranlah suatu suara dari langit, mengatakan, "Engkau inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mu juga Aku berkenan!" Pada masa itu juga Roh membawa Yesus ke padang belantara. Adalah Ia di padang belantara itu empat puluh hari lamanya dicobai oleh Iblis, maka Ia hidup di antara binatang-binatang yang buas, tetapi malaekat pun melayani Dia. Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea memasyhurkan Injil Allah, serta berkata, "Waktunya sudah sampai, kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah kamu dan percayalah akan Injil itu." Maka ketika Ia berjalan-jalan di pantai Tasik Galilea, dilihat-Nya Simon dan Andreas, saudara Simon, tengah menebar jala di tasik, karena mereka itu nelayan. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Marilah, ikutlah Aku, maka Aku menjadikan kamu kelak penjala orang." Sebentar itu juga mereka itu meninggalkan jalanya, lalu mengikut Dia. Setelah Yesus berjalan dari sana belum berapa jauhnya, terpandanglah Ia akan Yakub, anak Zabdi dengan Yahya, saudaranya itu, mereka itu duduk di dalam perahu membubuli jalanya. Langsunglah ia memanggil mereka itu, maka mereka itu pun meninggalkan Zabdi, bapanya, di dalam perahu beserta dengan orang gaji itu, lalu pergi mengikut Yesus. Maka berjalanlah mereka itu masuk ke Kapernaum, lalu pada hari Sabbat masuklah Yesus ke dalam rumah sembahyang serta mengajar orang. Maka sangat heranlah orang sekalian akan pengajaran-Nya itu, karena Ia mengajar mereka itu sebagai seorang yang menaruh kuasa, lain sekali daripada segala ahli Taurat itu. Pada waktu itu adalah di dalam rumah sembahyang itu seorang yang dirasuk setan, maka berteriaklah ia, katanya, "Hai, Yesus, orang Nazaret, apakah kena-mengena kami dengan Engkau? Engkau datang mau membinasakan kami, aku tahu siapa Engkau ini, yaitu Yang Kudus datang daripada Allah." Maka Yesus menengking dia, kata-Nya, "Diam! Keluarlah engkau daripada orang ini!" Maka setan itu sangat mengharu orang itu, sambil menjerit dengan nyaring suaranya, lalu keluar daripadanya. Maka tercengang-cenganglah mereka itu sehingga bertanya seorang kepada seorang, katanya, "Wah! Apakah ini? Pengajaran yang baharukah? Karena segala setan pun diperintah-Nya dengan kuasa, sehingga menurut perintah-Nya." Maka dengan segera berpecah-pecahlah kabar dari hal Yesus itu di seluruh daerah jajahan Galilea. Sebentar itu juga keluarlah mereka itu dari rumah sembahyang itu, lalu masuk ke dalam rumah Simon dan Andreas bersama-sama dengan Yakub dan Yahya. Adalah mak mentua Simon terbaring demam di sana, maka segeralah mereka itu memberitahu akan halnya kepada Yesus. Maka datanglah Yesus memegang tangannya serta membangunkan dia, lalu hilanglah demamnya, maka perempuan itu pun melayani mereka itu sekalian. Setelah sudah petang hari, pada waktu matahari masuk, dibawa mereka itulah kepada-Nya segala orang sakit serta orang yang dirasuk setan. Maka seisi negeri itu pun berhimpunlah di muka pintu. Lalu disembuhkan-Nya banyak orang yang kena sakit berbagai-bagai penyakitnya dan setan pun banyak dibuangkan-Nya, maka tiada diizinkan-Nya setan itu berkata-kata, karena setan itu mengenal Dia. Maka pada dini hari ketika lagi gelap, bangunlah Yesus, lalu keluarlah Ia pergi kepada suatu tempat yang sunyi, di sanalah Dia berdoa. Maka Simon dengan segala orang sertanya menyusul Dia. Setelah dijumpainya Dia, maka kata mereka itu kepada-Nya, "Semua orang mencari Rabbi!" Lalu berkatalah Yesus kepadanya, "Marilah kita pergi ke lain tempat, ke kampung-kampung yang dekat ini, supaya di sana pun Aku dapat mengajar, karena itulah sebabnya Aku datang ke luar." Lalu Ia pergi mengajar di dalam segala rumah sembahyang mereka itu di seluruh tanah Galilea serta membuangkan setan. Maka datanglah kepada Yesus seorang yang kena bala zaraat memohon sambil bertelut ke hadapan-Nya, katanya, "Jikalau kiranya Rabbi kehendaki, niscaya Rabbi dapat mentahirkan hamba." Maka tergeraklah hati-Nya dengan kasihan, lalu diulurkan-Nya tangan-Nya, dijamah-Nya dia serta berkata kepadanya, "Aku kehendaki, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah bala zaraat daripada orang itu, lalu tahirlah ia. Maka setelah dipesani-Nya sangat-sangat, disuruh-Nya dia pergi dengan segera, sambil berkata kepadanya, "Ingatlah baik-baik, jangan engkau katakan apa-apa kepada barang seorang pun, melainkan pergilah menunjukkan dirimu kepada imam, dan persembahkanlah persembahan karena ketahiranmu, seperti yang dipesankan oleh Musa, yaitu akan menjadi suatu tanda kepada mereka itu." Tetapi, keluarlah orang itu, lalu mulai memecahkan kabar sana-sini serta memasyhurkan perkara itu, sehingga Yesus tiada dapat masuk lagi ke dalam negeri itu dengan nyata-nyata, melainkan adalah Ia di luar di tempat-tempat yang sunyi; maka banyaklah orang datang kepada-Nya dari segala pihak. Adalah beberapa hari kemudian daripada itu, masuklah pula Yesus ke Kapernaum, maka kedengaranlah kabar mengatakan bahwa Ia ada di rumah. Lalu dengan segeralah orang banyak berhimpun, sehingga tiada bertempat lagi, meskipun di muka pintu, maka dikatakan-Nya firman Allah kepada mereka itu. Maka datanglah orang membawa ke hadapan-Nya seorang sakit tepok, diusung oleh empat orang. Tetapi sebab mereka itu tiada dapat menghampiri Yesus karena orang banyak itu, maka dibukakannyalah atap yang di tempat-Nya itu; setelah dipecahkannya, lalu tempat orang sakit tepok itu berbaring diulurkannya ke bawah. Serta dilihat oleh Yesus akan percaya mereka itu, maka kata-Nya kepada orang sakit tepok itu, "Hai, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Adalah juga duduk di sana beberapa orang ahli Taurat yang berpikir-pikir di dalam hatinya: Apakah sebabnya orang ini berkata demikian? Ia menghujat! Siapakah dapat mengampuni dosa, kecuali Satu sahaja, yaitu Allah. Pada ketika itu juga diketahui oleh Yesus di dalam hati-Nya, bahwa mereka itu berpikir-pikir demikian di dalam dirinya, lalu berkatalah Ia kepada mereka itu, "Apakah sebabnya hati kamu berbalah-balah? Yang manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang sakit tepok ini: Dosamu sudah diampunikah, atau mengatakan: Bangunlah engkau, angkat tempat tidurmu itu, lalu berjalan? Tetapi supaya kamu mengetahui, bahwa Anak manusia di dalam dunia ini berkuasa mengampuni dosa," maka kata-Nya kepada orang yang sakit tepok itu, "Aku ini berkata kepadamu, bangunlah engkau, angkat tempat tidurmu itu, pulanglah ke rumahmu!" Pada ketika itu juga bangunlah ia, diangkatnya tempat tidurnya itu, lalu pergi ke luar di hadapan orang sekalian itu, sehingga sekaliannya itu pun tercengang-cenganglah serta memuliakan Allah, katanya, "Wah, belum pernah kami melihat yang demikian ini!" Maka keluarlah pula Yesus menuju ke pantai tasik, maka orang banyak pun datanglah kepada-Nya, lalu diajar-Nya mereka itu. Maka tengah Ia berjalan lalu di situ, dilihat-Nya Lewi, anak Alpius, duduk di rumah pencukaian, maka kata Yesus kepadanya, "Ikutlah Aku." Lalu bangunlah ia serta mengikut Dia. Maka tatkala Yesus duduk makan di dalam rumah orang itu, banyaklah orang pemungut cukai dan orang berdosa pun duduk makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, karena adalah di situ banyak orang, yang telah mengikut Dia. Apabila ahli Taurat dan orang Parisi terpandang Yesus makan dengan orang pemungut cukai dan orang berdosa, maka katanya kepada murid-murid-Nya, "Ia makan minum bersama-sama dengan orang pemungut cukai dan orang berdosa?" Apabila Yesus mendengar perkataan ini, maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Orang yang sehat itu tiada perlukan tabib, hanyalah orang yang sakit. Bukanlah Aku ini datang memanggil orang yang benar, melainkan orang yang berdosa." Adapun murid-murid Yahya dan orang Parisi pun tengah puasa, maka datanglah mereka itu serta bertanya kepada Yesus, "Apakah sebabnya murid-murid Yahya dan orang Parisi pun puasa, tetapi murid-murid-Mu sendiri tidak?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Bolehkah sahabat-sahabat mempelai itu puasa selagi mempelai itu ada sertanya? Selagi mempelai itu ada sertanya, tiada boleh mereka itu puasa. Akan tetapi ada harinya kelak, yang mempelai itu diambil daripadanya, baharulah mereka itu akan puasa. Maka seorang pun tiada menampalkan secarik kain yang baharu pada pakaian yang lama, karena koyaklah pula penampal itu, yaitu kain yang baharu mengoyak yang lama itu sehingga koyaknya lebih besar lagi. Dan seorang pun tiada membubuh air anggur yang baharu ke dalam kerbat kulit yang lama, karena air anggur yang baharu itu kelak memecahkan kerbat kulit, lalu air anggur itu tertumpah dan kerbat itu pun binasalah, melainkan air anggur yang baharu patutlah dibubuh orang ke dalam kerbat yang baharu." Pada suatu hari Sabbat berjalanlah Yesus melalui ladang-ladang gandum, lalu murid-murid-Nya pun, sambil berjalan, memetik mayang gandum. Maka kata orang Parisi kepada Yesus, "Tengok, apakah sebabnya mereka itu berbuat pada hari Sabbat barang yang tiada halal?" Maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Belum pernahkah kamu membaca barang yang diperbuat oleh Daud, tatkala ia kekurangan, dan lapar dengan segala orang yang sertanya, di dalam hal ia sudah masuk ke dalam Rumah Allah, zaman Abiyatar, imam besar, lalu makan roti persembahan itu, yang tiada halal dimakan melainkan oleh imam-imam sahaja, dan diberikannya juga kepada orang yang sertanya?" Dan lagi kata-Nya kepada mereka itu, "Hari Sabbat itu diadakan karena manusia, bukannya manusia diadakan karena hari Sabbat. Sebab itu Anak manusia pun adalah Tuhan atas hari Sabbat juga." Maka masuklah pula Yesus ke dalam rumah sembahyang, maka adalah di situ seorang yang mati tangan sebelah. Maka orang pun mengintai Dia, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabbat, supaya dapat menyalahkan Dia. Maka kata Yesus kepada orang yang mati tangan sebelah itu, "Berdirilah engkau di tengah-tengah." Lalu kata-Nya kepada mereka itu sekalian, "Patutkah pada hari Sabbat berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa atau membunuh?" Maka diamlah mereka itu. Lalu Yesus memandang sekeliling kepada mereka itu dengan marah sambil berdukacita, sebab keras hati mereka itu, lalu kata-Nya kepada orang sakit itu, "Kedangkanlah tanganmu!" Maka dikedangkannya, lalu sembuhlah tangannya itu. Apabila orang Parisi itu keluar, langsunglah mereka itu berpakat dengan orang Herodiani ke atas Yesus, bagaimana dapat membunuh Dia. Maka berangkatlah Yesus dengan murid-murid-Nya menuju ke tasik, maka terlalu banyak orang mengikut Dia, yaitu orang dari Galilea dan dari Yudea, dari Yeruzalem dan dari Idumea, dan lagi dari seberang Sungai Yarden dan orang dari daerah Tsur dan Sidon, terlalu banyak orang datang kepada-Nya setelah didengarnya akan segala perbuatan-Nya yang ganjil itu. Maka disuruh-Nya murid-murid-Nya selalu menyediakan sebuah perahu kecil bagi-Nya, supaya jangan orang menyesak Dia. Karena banyak orang sudah disembuhkan-Nya, sehingga seberapa orang pun yang ditimpa barang penyakit datang mendesak-desakkan Dia, hendak menjamah Dia sahaja. Maka segala orang yang dirasuk setan itu pun, apabila dilihatnya akan Yesus, mereka itu meniarap ke hadapan-Nya sambil berteriak, katanya, "Engkaulah Anak Allah." Maka berpesanlah Yesus sangat-sangat kepada mereka itu, supaya jangan mereka itu memasyhurkan Dia. Maka naiklah Yesus ke atas sebuah gunung, lalu dipanggil-Nya barangsiapa yang dikehendaki-Nya, maka datanglah mereka itu kepada-Nya. Maka ditetapkan-Nya dua belas orang, supaya mereka itu bersama-sama dengan Dia, dan supaya mereka itu disuruh-Nya pergi mengajar orang, dan lagi akan beroleh kuasa membuangkan setan. Maka ditetapkan-Nya kedua belas orang itu, yaitu Simon, yang digelar-Nya Petrus, dan Yakub anak Zabdi, dan Yahya saudara Yakub; keduanya itu digelar-Nya Buanergis, artinya, anak-anak guruh. Dan Andreas, dan Pilipus, dan Bartolomius, dan Matius, dan Tomas, dan Yakub anak Alpius, dan Tadius, dan Simon orang Kanani, dan Yudas Iskariot, yaitu yang menyerahkan Yesus. Maka masuklah Ia ke dalam sebuah rumah, lalu orang banyak itu pun datanglah berhimpun pula, sehingga tiada lagi sempat mereka itu makan. Setelah kedengaran kabar itu kepada kaum keluarga Yesus, keluarlah mereka itu hendak menegahkan Dia, karena kata orang, "Ia gila." Demikian pun segala ahli Taurat, yang sudah datang dari Yeruzalem, berkata, "Ia menaruh Baalzebul, dan dengan pertolongan penghulu setan Ia membuangkan segala setan itu." Lalu Yesus memanggil mereka itu sekalian serta berkata kepada mereka itu dengan perumpamaan, "Bagaimanakah Iblis boleh membuangkan Iblis? Jikalau barang suatu kerajaan berlawan-lawan sama sendiri, tiadalah boleh kerajaan itu berdiri. Dan jikalau seisi rumah tangga berlawan-lawan sama sendiri, tiadalah boleh isi rumah itu berdiri. Dan jikalau Iblis berbangkit berlawan sama sendiri serta berselisih, tiadalah boleh ia berdiri, melainkan itulah kesudahannya. Maka tiada barang seorang pun dapat masuk ke dalam rumah orang yang kuat akan merampas hartanya, kecuali diikatnya dahulu orang yang kuat itu, baharulah dapat ia merampasi rumahnya itu. Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, bahwa segala jenis dosa akan diampuni kepada segala anak Adam, demikian juga segala rupa hujat yang dihujatkannya; akan tetapi barangsiapa yang menghujat Rohulkudus, tiadalah ia beroleh keampunan selama-lamanya, melainkan kekallah dosanya itu." Demikianlah ujar Yesus, sebab kata mereka itu, "Ia menaruh setan." Maka datanglah ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya, berdiri di luar serta menyuruhkan orang memanggil Dia. Maka orang banyak pun duduklah berkeliling Dia, maka kata beberapa orang kepada-Nya, "Tengoklah, ibu dan saudara Tuan berdiri di luar mencari Tuan!" Maka jawab-Nya kepada mereka itu, kata-Nya, "Siapakah ibu-Ku dan siapakah saudara-saudara-Ku?" Lalu Ia menoleh memandangi sekalian orang yang keliling-Nya, sambil berkata, "Tengok, inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Karena barangsiapa yang melakukan kehendak Allah, ialah saudara-Ku laki-laki, dan saudara-Ku yang perempuan dan ibu-Ku adanya." Maka mulailah pula Yesus mengajar orang dekat tasik; lalu berkerumunlah terlalu banyak orang kepada-Nya, sehingga terpaksalah Ia naik ke dalam sebuah perahu dan duduk di tasik, maka orang banyak sekalian pun tinggallah di darat, dekat tasik itu. Maka diajar-Nya beberapa perkara kepada mereka itu dengan berbagai-bagai perumpamaan, serta berkata kepada mereka itu di dalam pengajaran-Nya demikian, "Dengarlah olehmu! Adalah seorang penabur keluar hendak menabur benih. Maka sedang ia menabur, ada separuh jatuh di tepi jalan, lalu datanglah burung-burung makan sehingga habis benih itu. Ada separuh jatuh di tempat yang berbatu-batu, yang tiada banyak tanahnya, maka dengan segera benih itu tumbuh, sebab tanahnya tiada dalam. Akan tetapi ketika matahari naik, layulah ia, lalu keringlah, sebab tiada berakar. Ada juga separuh jatuh di tengah semak duri, maka duri itu pun tumbuh serta membantutkan benih itu, sehingga tiadalah ia berbuah. Dan ada pula separuh jatuh di tanah yang baik, sehingga dikeluarkannya buah, yang tumbuh dan makin bertambah-tambah buahnya, yaitu: Ada yang tiga puluh, ada yang enam puluh dan ada yang seratus kali gandanya." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Barangsiapa yang bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar." Tatkala Yesus sendiri sahaja, maka orang, yang mengiringkan Dia bersama-sama dengan kedua belas murid-Nya itu, bertanyakan hal perumpamaan itu kepada-Nya. Maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Kepada kamu diberi karunia mengetahui rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada sekalian orang yang di luar itu, diberitahu segala perkara ini dengan perumpamaan, supaya mereka itu melihat dengan matanya, tetapi tiada nampak, dan mendengar dengan telinganya, tetapi tiada mengerti, supaya jangan mereka itu akan bertobat, lalu beroleh keampunan dosa." Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Tiadakah kamu mengetahui arti perumpamaan ini? Dan bagaimanakah kamu dapat mengerti perumpamaan yang lain? Adapun penabur itu, ialah yang menabur Perkataan. Maka inilah yang di tepi jalan, di tempat Perkataan itu ditabur, yaitu apabila mereka itu mendengar, maka dengan seketika itu juga datanglah Iblis mengambil Perkataan, yang tertabur di dalam hatinya. Demikian pula, yang ditabur pada tempat yang berbatu-batu, yaitu apabila mereka itu mendengar Perkataan itu, segeralah disambutnya dengan bersukacita hatinya. Tetapi tiadalah ia berakar di dalam dirinya, hanyalah bertahan seketika sahaja, lalu apabila datang kesusahan atau aniaya oleh sebab Perkataan itu, sebentar itu juga kecillah hati mereka itu. Maka yang ditabur di tengah semak duri itu pula, ialah orang yang sudah mendengar Perkataan itu, lalu masuk ke dalam hatinya segala percintaan dunia ini beserta segala tipu daya kekayaan dan keinginan akan berbagai-bagai perkara yang lain sambil membantutkan Perkataan itu, sehingga tiada ia berbuah. Tetapi inilah, yang ditabur pada tanah yang baik, yaitu orang yang mendengar Perkataan itu serta menerima dia, lalu berbuahlah ia, ada yang tiga puluh ganda, ada yang enam puluh, ada yang seratus kali gandanya." Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Biasakah orang memasang pelita, supaya ditaruhnya di bawah gantang, atau di bawah katil? Bukankah supaya ditaruhnya di atas kaki pelita? Karena suatu pun tiada yang tersembunyi, melainkan dinyatakan kelak, dan suatu pun tiada rahasia, melainkan dibukakan kelak. Jikalau barang seorang bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Perhatikanlah olehmu akan barang yang kamu dengar: Dengan sukatan yang kamu menyukat, akan disukatkan pula kepada kamu, dan akan ditambahi pula padamu. Karena orang yang mempunyai barang sesuatu, kepadanya juga akan diberi lagi, dan orang yang tiada mempunyai sesuatu itu, daripadanya juga diambil barang yang ada padanya." Maka kata-Nya lagi, "Demikianlah kerajaan Allah sebagai seorang yang menabur benih di tanah, lalu ia tidur dan bangun malam dan siang, maka benih itu pun timbul dan tumbuh, tetapi tiada diketahuinya bagaimana tumbuhnya itu. Maka bumi itu mengeluarkan buah dari dirinya sendiri, mula-mula kecambah, kemudian mayangnya, akhirnya butir gandum yang sepenuh-penuhnya di dalam mayang itu. Maka pada masa buahnya masak, lalu segera disuruhnya orang membawa sabit, sebab sudah sampai musim menuai." Maka kata-Nya, "Bagaimanakah hendak kita ibaratkan kerajaan Allah, atau dengan perumpamaan apakah dapat kita terangkan hal itu? Yaitu sebagai benih sebiji sesawi, apabila ditaburkan di tanah, nampak terlebih kecillah ia daripada segala jenis benih di bumi ini, tetapi setelah sudah ditabur, tumbuhlah ia, lalu menjadi lebih besar daripada segala pokok sayur-sayuran serta mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara pun dapat bersarang di bawah daun yang rindang itu." Dengan banyak perumpamaan yang demikian ini, dikatakan-Nya Perkataan itu kepada mereka itu, sebagaimana mereka itu dapat mengerti. Maka tiada Yesus bertutur kepada mereka itu lain daripada dengan perumpamaan, tetapi apabila Ia tinggal dengan murid-murid-Nya sahaja, maka diartikan-Nya segala perkara itu kepada mereka itu. Pada hari itu juga, ketika petang, kata Yesus kepada mereka itu, "Marilah kita menyeberang ke seberang." Setelah disuruh-Nya orang banyak itu pergi, lalu murid-murid-Nya membawa Yesus seada-adanya ke dalam perahu, yaitu bersama-sama dengan beberapa buah perahu kecil yang lain pun. Maka tiba-tiba turunlah angin ribut yang besar, lalu gelombangnya pun menempuh masuk ke dalam perahu, sehingga hampir penuh dengan air. Maka Ia sendiri ada di buritan sedang tidur di atas bantal, lalu mereka itu membangunkan Dia, katanya, "Ya, Guru! Tiadakah Tuan peduli kita ini binasa?" Maka bangunlah Ia, lalu melarang angin itu serta berkata kepada tasik itu, "Diam, teduhlah engkau!" Maka berhentilah angin itu, lalu teduh benar-benarlah. Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu begitu takut? Belumkah kamu percaya?" Maka takutlah mereka itu sangat-sangat, lalu berkata seorang kepada seorang, "Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan tasik pun menurut perintah-Nya?" Maka sampailah mereka itu ke seberang tasik, ke tanah orang Gerasa. Setelah Yesus turun dari perahu, sebentar itu juga bertemulah dengan Dia seorang, yang datang daripada kubur-kubur dan yang dirasuk setan, yaitu seorang yang bertempat di kubur-kubur orang; maka seorang pun tiada dapat mengikat dia, walau dengan rantai sekalipun. Karena kerap kali sudah ia dirantaikan kakinya dan dibelenggu, tetapi segala rantai itu diputuskannya belaka, dan belenggu kakinya itu pun dihancurkannya, maka seorang pun tiada ada kekuatan memerintah dia. Maka senantiasa, siang malam adalah ia di kubur-kubur dan di bukit-bukit, berteriak serta menyiksakan dirinya dengan batu. Akan tetapi, setelah dilihatnya Yesus dari jauh, berlarilah ia datang menyembah Dia, sambil berseru dengan nyaring suaranya, katanya, "Apakah perkara aku kena-mengena dengan Engkau hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi! Aku menuntut sumpah-Mu demi Allah, jangan Engkau menyiksakan aku!" Karena sudah dikatakan Yesus kepadanya, "Hai, setan, keluarlah engkau daripada orang ini." Maka bertanyalah Ia kepadanya, "Siapakah namamu?" Maka sahutnya, "Legion, itulah namaku, karena kami banyak." Lalu ia meminta amat sangat kepada Yesus, supaya jangan disuruh-Nya pergi keluar dari negeri itu. Maka adalah di sana pada bukit itu babi sekawan besar sedang mencari makan. Maka segala setan itu pun meminta Yesus, katanya, "Suruhkanlah kami masuk ke dalam kawan babi itu!" Maka diluluskan-Nyalah, lalu keluarlah segala setan itu serta masuk ke dalam sekawan babi itu, maka semua babi itu terjunlah dari lereng bukit yang curam ke dalam tasik, sekira-kira dua ribu ekor banyaknya, lalu matilah lemas di dalam air. Maka orang penjaga babi itu pun berlarilah, lalu dikabarkannya perkara itu di dalam negeri dan di kampung pun. Maka keluarlah orang melihat apa yang jadi itu. Maka datanglah sekaliannya kepada Yesus serta melihat orang yang sudah dirasuk setan itu sekarang duduk serta berkain, dan dengan siumannya, yaitu orang yang dirasuk Legion itu; maka takutlah mereka itu. Maka orang yang sudah melihatnya itu mengabarkan kepada mereka itu segala perihal orang yang dirasuk setan itu, dan dari hal babi itu pun. Lalu mereka itu meminta Yesus undur daripada daerah jajahannya. Maka pada ketika Ia naik ke dalam perahu pula, orang yang sudah dirasuk setan itu memohon kepada-Nya, supaya boleh ia bersama-sama dengan Yesus. Akan tetapi tiada diizinkan-Nya kepada orang itu, hanya kata-Nya, "Pergilah, pulanglah ke rumahmu, kepada sanak-saudaramu, lalu kabarkanlah kepada mereka itu, berapa besarnya perkara yang diperbuat Tuhan kepadamu, dan lagi betapa Ia mengasihani engkau." Maka pergilah ia, lalu memasyhurkan di negeri Dekapolis, berapa besarnya perkara yang diperbuat Yesus kepadanya, maka sekalian orang pun heranlah. Setelah Yesus kembali pula menyeberang dengan perahu itu ke seberang, lalu berhimpunlah banyak orang mendapatkan Dia, maka Ia pun ada dekat tasik. Maka datanglah seorang penghulu rumah sembahyang, bernama Yairus; serta dilihatnya Yesus, maka sujudlah ia pada kaki-Nya, sambil memohonkan Dia amat sangat, katanya, "Anak kecil hamba yang perempuan hampir mati, datanglah kiranya meletakkan tangan-Mu atasnya, supaya ia sembuh dan hidup." Lalu pergilah Yesus sertanya, maka banyaklah orang mengikut dan mendesakkan Dia. Maka adalah seorang perempuan yang berpenyakit bulan, sudah dua belas tahun lamanya, yaitu yang sudah kena banyak susah daripada banyak tabib, dan karena itu pun sudah menghabiskan segala miliknya dengan tiada berfaedah, melainkan makin lama makin bertambah payah sakitnya itu. Setelah didengarnya akan hal Yesus, maka masuklah ia ke dalam orang banyak itu dari belakang, lalu menjamah jubah-Nya, karena katanya, "Jikalau hamba menjamah jubah-Nya sahaja, niscaya sembuhlah hamba ini." Maka seketika itu juga terhentilah lelehan darahnya itu, lalu dirasainya pada tubuhnya, bahwa sembuhlah ia daripada penyakitnya itu. Sebentar itu juga Yesus berasa di dalam diri-Nya suatu khasiat sudah keluar daripada-Nya, lalu berpalinglah Ia kepada orang banyak itu serta berkata, "Siapakah yang menjamah pakaian-Ku?" Maka kata murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tuan melihatkah orang banyak ini mendesakkan Tuan, maka kata Tuan: Siapa menjamah Aku?" Maka Yesus memandang sekeliling hendak melihat perempuan yang berbuat perkara itu. Maka perempuan itu pun takut dan menggeletar, sebab diketahuinya barang yang sudah berlaku padanya, lalu datanglah ia sujud di hadapan Yesus serta memberitahu segala halnya dengan sebenarnya. Maka kata Yesus kepadanya, "Hai anak-Ku! Imanmu sudah menyembuhkan engkau. Pulanglah engkau dengan sejahtera, dan pulihlah daripada penyakitmu itu." Di dalam Ia sedang berkata-kata, datanglah beberapa orang dari rumah penghulu itu berkata, "Anak Tuan sudah mati; apa sebabnya lagi Tuan menyusahkan Guru?" Tetapi Yesus dengan tiada memberatkan perkataan yang dikatakan itu, lalu berkata kepada penghulu itu, "Jangan takut, percayalah!" Maka tiada diberi-Nya barang seorang pun mengikut Dia, hanyalah Petrus dan Yakub, dan Yahya, saudara Yakub itu. Lalu tibalah mereka itu di rumah penghulu itu, maka dilihat oleh Yesus huru-hara itu, dan orang yang menangis dan meratap terlalu sangat. Setelah Ia masuk, maka kata-Nya kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu bergaduh dan menangis? Budak ini bukan mati, hanya tidur sahaja." Maka mereka itu mentertawakan Dia. Tetapi setelah disuruh-Nya sekalian orang itu keluar, maka dibawa-Nya bapa budak itu dan ibunya dan orang-orang yang serta-Nya itu, lalu masuk ke dalam tempat budak itu. Maka dipegang-Nya tangan budak itu serta berkata kepadanya, "Talita kumi!" yang diterjemahkan artinya, "Hai budak perempuan, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Maka seketika itu juga budak itu pun bangunlah, lalu berjalan; karena umurnya sudah sampai dua belas tahun. Maka tercengang-cenganglah mereka itu sekalian serta heran terlalu sangat. Maka sangatlah dipesankan-Nya, supaya jangan perkara itu ketara, lalu disuruh-Nya memberi makan budak perempuan itu. Maka pergilah Yesus dari sana, lalu sampai ke negeri sendiri; maka murid-murid-Nya mengikut Dia. Maka pada hari Sabbat mulailah Ia mengajar di dalam rumah sembahyang, maka sekalian orang pun heranlah tatkala mendengar Dia, serta berkata, "Dari manakah orang ini beroleh perkara yang demikian? Dan macam manakah hikmat yang dikaruniakan kepada-Nya, dan lagi Ia mengadakan juga mujizat yang demikian dengan tangan-Nya? Bukankah orang ini tukang kayu, anak Maryam, dan saudara Yakub dan Yoses dan Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-Nya yang perempuan pun ada di antara kita di sini?" Maka mereka itu menaruh syak akan Yesus. Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Seorang nabi bukannya tiada berhormat, kecuali di dalam negerinya sendiri dan di antara sanak-saudaranya dan di dalam isi rumahnya." Maka di sana tiadalah Ia mengadakan barang sesuatu mujizat pun, melainkan ada sedikit orang sakit yang disembuhkan-Nya dengan meletakkan tangan ke atas mereka itu. Maka heranlah Yesus, sebab mereka itu tiada percaya. Lalu pergilah Ia berjalan ke kampung-kampung yang sekeliling serta mengajar orang. Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu menyuruhkan mereka itu berdua-dua; maka diberi-Nya kuasa kepada mereka itu atas segala setan. Lalu dipesankan-Nya kepada mereka itu supaya jangan membawa barang sesuatu pun pada perjalanannya, hanyalah sebatang tongkat sahaja, tetapi roti pun jangan, pundi-pundi pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh juga memakai kasut, tetapi jangan memakai dua lapis baju dalam. Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Barang di mana kamu masuk ke dalam rumah orang, di situlah kamu tinggal, sehingga kamu berangkat pula dari tempat itu. Maka tempat mana yang tiada menerima kamu, atau tiada hendak mendengar akan kamu, apabila kamu keluar dari situ pula, kebaskanlah debu yang di tapak kakimu, akan menjadi suatu kesaksian pada mereka itu." Maka keluarlah mereka itu serta mengajar orang, bahwa patut orang bertobat. Maka mereka itu membuangkan beberapa setan dan mengurapi beberapa banyak orang sakit dengan minyak, serta menyembuhkan mereka itu. Maka kedengaranlah kabar Yesus kepada Baginda Herodes, karena sudah termasyhur nama Yesus, dan kata orang, "Yahya Pembaptis sudah bangkit pula dari antara orang mati, itulah sebabnya dapat bergerak segala khasiat di dalam-Nya." Maka ada orang berkata, "Inilah Elias"; ada pula yang berkata, "Inilah seorang nabi, sama seperti barang seorang dari antara segala nabi." Tetapi tatkala Herodes mendengar hal itu, sabdanya, "Yahya inilah yang kupenggalkan kepalanya, ia bangkit pula." Karena Herodes sendiri sudah menyuruhkan orang menangkap Yahya, lalu diikatnya dia di dalam penjara oleh sebab Herodiah, isteri Pilipus, saudaranya itu, karena Herodes sudah beristerikan dia. Karena Yahya telah berkata kepada Herodes, "Haramlah bagimu mengambil isteri saudaramu." Maka Herodiah menaruh dendam akan Yahya hendak membunuh dia, tetapi tiada boleh; karena Herodes takut akan Yahya, sebab diketahuinya: Ialah seorang yang benar lagi suci, maka selalu dijagainya dia; dan apabila ia mendengar Yahya, sangatlah serba salah hatinya, dan ia suka mendengarkan dia. Maka apabila sampai kepada suatu hari yang baik (yaitu pada hari lahir Herodes) diadakannya suatu perjamuan bagi segala pegawai yang besar-besar dan panglimanya dan orang yang bangsawan di negeri Galilea. Tatkala itu anak perempuan Herodiah sendiri masuk serta menari, maka disukakannya hati Herodes dengan segala orang yang duduk santap sehidangan dengan dia. Maka bertitahlah baginda kepada anak perempuan itu, "Pintalah kepadaku barang kehendakmu, aku akan memberi kepadamu." Lalu bersumpah-janjilah Herodes kepadanya, sabdanya, "Barang apa pun yang engkau pinta kepadaku, aku beri kepadamu, walau setengah kerajaanku ini sekalipun." Maka keluarlah anak perempuan itu, lalu bertanya kepada bundanya, "Apakah yang hendak kupinta?" Maka jawab bundanya, "Pintalah kepala Yahya Pembaptis." Maka sebentar itu juga masuklah ia dengan gopoh-gopoh menghadap baginda serta meminta, katanya, "Patik kehendaki, supaya Tuanku sekarang juga berikan kepala Yahya Pembaptis di dalam sebuah dulang kepada patik ini." Maka baginda pun terlalu bersusah hati; akan tetapi oleh sebab sumpahnya sendiri, dan lagi oleh sebab segala orang yang duduk santap sehidangan dengan dia, tiada ia mau menolakkan permintaannya. Sebentar itu juga baginda menyuruhkan seorang biduanda serta bertitah padanya akan mengambil kepala Yahya. Maka orang itu pun pergilah memancung kepala Yahya di dalam penjara. Lalu dibawanya kepala itu di dalam sebuah dulang, dan diberikannya kepada anak perempuan itu; maka anak perempuan itu pun memberikan dia pula kepada bundanya. Setelah kedengaran hal itu kepada murid-murid Yahya, datanglah mereka itu mengambil mayatnya, lalu ditaruhkannya di dalam kubur. Maka berhimpunlah sekalian rasul datang kepada Yesus, lalu mengabarkan kepada-Nya segala perkara, baik yang diperbuatnya atau yang diajarkannya. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Marilah kamu sendiri ke tempat yang sunyi, supaya memperhentikan lelahmu di situ." Karena banyak orang yang pergi datang, sehingga makan pun tiada sempat mereka itu. Maka pergilah sekaliannya berperahu kepada suatu tempat yang sunyi senyap berasing. Tetapi banyak orang melihat mereka itu pergi dan banyak orang kenal Dia, lalu keluarlah mereka itu daripada segala negeri, bersama-sama berjalan kaki, serta berlari berhimpun ke sana akan mendahului orang yang berperahu itu. Maka tatkala Yesus turun dari perahu, dilihat-Nya suatu perhimpunan orang banyak, lalu jatuhlah kasihan-Nya akan mereka itu, karena sekaliannya seumpama domba yang tiada bergembala, maka Ia mulai mengajarkan banyak perkara kepada mereka itu. Maka setelah hampir hari petang, datanglah murid-murid-Nya serta berkata, "Tempat ini sunyi dan hari pun hampir petang; suruhkanlah orang ini pulang, supaya mereka itu pergi ke dusun-dusun dan kampung-kampung yang keliling akan membeli makanan bagi dirinya, karena tiada mereka itu menaruh barang sesuatu pun akan dimakannya." Tetapi jawab Yesus, kata-Nya, "Kamu berilah mereka itu makan." Maka kata murid-murid-Nya kepada-Nya, "Kamikah pergi membeli roti barang dua ratus dinar harganya akan memberi makan orang-orang ini?" Maka berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya, "Berapa ketul roti ada padamu? Pergi lihat." Setelah diketahuinya, maka katanya, "Ada roti lima ketul, dan ikan dua ekor." Maka dikatakan-Nya kepada mereka itu menyuruh duduk orang sekalian itu bertumpuk-tumpuk di atas rumput hijau itu. Lalu duduklah mereka itu berkelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh banyaknya. Maka Yesus pun mengambil roti lima ketul dan ikan dua ekor itu, lalu menengadah ke langit serta memberi berkat, kemudian Ia memecahkan roti itu, dan memberikan kepada murid-murid-Nya, supaya mereka itu meletakkan di hadapan segala orang itu; demikian juga ikan yang dua ekor itu dibahagikan-Nya kepada orang sekalian. Maka makanlah sekaliannya sampai kenyang. Kemudian diangkat oranglah segala sisanya, dua belas bakul penuh, lain daripada sisa ikan itu. Adapun yang makan roti itu, yaitu lima ribu orang laki-laki banyaknya. Maka sebentar itu juga dikerah-Nya murid-murid-Nya dahulu naik perahu akan menyeberang ke negeri Baitsaida, sementara Ia lagi menyuruh pulang orang banyak itu. Setelah Ia meminta diri daripadanya, lalu pergilah Ia ke gunung hendak berdoa. Setelah sudah petang hari, maka perahu itu pun sampai di tengah tasik, sedang Yesus seorang diri di darat. Maka dilihat-Nya mereka itu sangat payah berdayung karena angin sakal, lalu pada waktu lepas pukul tiga malam datanglah Ia kepadanya, yaitu dengan berjalan di atas air tasik, hendak melintas mereka itu. Akan tetapi ketika mereka itu nampak Dia berjalan di atas air tasik itu, disangkakannya hantu, lalu berteriaklah mereka itu, karena sekaliannya memandang Yesus sehingga terkejut, tetapi dengan segeranya Ia bertutur dengan mereka itu, serta berkata kepadanya, "Tetapkanlah hatimu, inilah Aku, jangan takut!" Lalu naiklah Yesus ke dalam perahu mendapatkan mereka itu, maka berhentilah angin itu, sehingga sekaliannya heran dan tercengang-cengang di dalam dirinya terlalu sangat; karena mereka itu belum mengerti dan tiada memperhatikan hal memberikan roti itu, oleh sebab keras hatinya. Maka menyeberanglah mereka itu, lalu sampai ke Genesaret dan berlabuh di sana. Setelah mereka itu turun dari perahu, maka sebentar itu juga orang-orang kenal Yesus, lalu bersegeralah mereka itu berjalan seluruh tanah yang sekeliling, serta mulai membawa segala orang sakit di atas tempat baringnya, yaitu ke tempat yang didengarnya ada Yesus. Dan barang di mana juga Ia masuk, baik kampung baik negeri ataupun dusun, orang membawa segala orang sakit ke pasar negerinya, serta memohonkan izin daripada Yesus, kalau-kalau boleh menjamah kaki jubah-Nya sahaja; maka seberapa orang yang menjamah Dia itu pun sembuhlah. Maka orang Parisi serta beberapa orang ahli Taurat, yang sudah datang dari Yeruzalem, berhimpun kepada-Nya. Apabila dilihatnya beberapa orang murid-Nya makan roti dengan tangan yang cemar, yaitu yang tiada berbasuh dahulu, (karena orang Parisi dan segala orang Yahudi tiadalah makan, kecuali orang-orang itu membasuh tangannya dengan tertibnya, yaitu menurut adat istiadat orang tua-tua. Demikian juga apabila pulang dari pasar, tiada mereka itu makan, sebelum membasuh rata dirinya; dan lagi banyak perkara lain, yang diterimanya dan diturutnya, seperti basuhan segala cawan dan tempat minuman kayu, dan periuk tembaga), lalu orang Parisi dan ahli Taurat bertanya kepada-Nya, "Apakah sebabnya murid-murid-Mu tiada melakukan dirinya sebagai adat istiadat orang tua-tua, tetapi mereka itu makan roti dengan tiada membasuh tangannya?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Benar sekali barang yang Nabi Yesaya telah bernubuat akan hal kamu, orang munafik, seperti yang tersurat: Bahwa kaum ini menghormati Aku dengan mulutnya. Tetapi hatinya jauh daripada-Ku. Sia-sialah mereka itu menyembah Aku, karena mereka itu mengajarkan hukum-hukum akal manusia. Hukum Allah kamu tinggalkan, tetapi adat istiadat manusia kamu pegang." Maka kata-Nya lagi kepada mereka itu, "Sesungguhnya kamu menolakkan hukum Allah, supaya dapat kamu menurut adat istiadat orang tua-tuamu. Karena Musa berkata: Hormatilah ibu bapamu, dan: Barangsiapa yang mencerca bapanya atau ibunya, ialah akan mati dibunuh. Tetapi kamu ini berkata: Baiklah, jika seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Korban, (artinya persembahan kepada Allah) itulah barang yang patut menjadi faedahmu daripadaku, maka tiada kamu beri ia berbuat barang sesuatu lagi bagi bapanya atau ibunya. Demikianlah kamu meniadakan firman Allah oleh adat istiadat orang tua-tuamu yang sudah kamu tentukan, dan banyak perkara yang sebagai itu kamu perbuat." Maka dipanggil-Nya pula orang banyak itu, lalu berkata kepada mereka itu, "Dengarlah kamu sekalian akan Daku, dan hendaklah kamu mengerti! Tiadalah barang sesuatu pun yang datang dari luar orang, serta masuk ke dalamnya, dapat menajiskan dia, hanyalah barang yang keluar dari dalam orang, itulah menajiskan dia. Barangsiapa yang bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar." Maka tatkala Yesus meninggalkan orang banyak itu serta masuk ke dalam rumah, datanglah murid-murid-Nya bertanyakan hal perumpamaan ini kepada-Nya. Lalu kata-Nya kepada mereka itu, "Kamu pun sebegitu kurang pahamkah juga? Tiadakah kamu mengerti, bahwa barang apa yang masuk ke dalam orang dari luar tiada dapat menajiskan dia? Karena itu bukannya masuk ke dalam hati, melainkan ke dalam perut, lalu keluar ke dalam jamban, dengan demikianlah membersihkan segala makanan itu?" Maka kata-Nya lagi, "Barang yang keluar dari dalam orang, itulah menajiskan dia. Karena dari dalam, yaitu dari dalam hati orang, keluar pikiran yang jahat, zinah, curi, bunuhan, permukahan, kekikiran, kejahatan, tipu, hawa nafsu jahat, mata jahat, hujat, congkak, kebodohan. Segala perkara yang jahat ini keluar dari dalam hati, dan menajiskan orang." Maka berangkatlah Yesus dari sana, lalu pergi ke jajahan Tsur dan Sidon. Maka masuklah Ia ke sebuah rumah, kehendak-Nya jangan diketahui oleh seorang jua pun, tetapi tiada dapat Ia bersembunyi. Karena dengan segera kedengaran kabar Yesus kepada seorang perempuan, yang anaknya yang perempuan dirasuk setan, lalu datang serta sujud pada kaki-Nya. Adapun perempuan itu seorang orang Gerika, bangsa Siro Puniki. Maka ia meminta Yesus membuangkan setan itu dari dalam anaknya. Tetapi kata-Nya kepada perempuan itu, "Biarlah anak-anak dikenyangkan dahulu, karena tiada patut diambil roti dari anak-anak, lalu mencampakkan kepada anjing." Maka sahut perempuan itu, serta berkata kepada-Nya, "Benarlah, ya Rabbi, tetapi anjing yang di bawah meja itu pun makan segala remah-remah anak-anak itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Oleh karena katamu ini pergilah engkau; sudahlah keluar setan itu dari dalam anakmu." Setelah perempuan itu sampai ke rumahnya, didapatinya demikian, yaitu budak itu berbaring di atas tempat tidur, dan setan itu pun sudah keluar. Apabila Yesus keluar dari jajahan Tsur pula melalui Sidon, sampailah Ia ke Tasik Galilea di tengah-tengah jajahan Dekapolis. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang tuli yang gagap, lalu dipintanya Yesus meletakkan tangan ke atasnya. Maka diasingkan-Nya orang itu daripada orang banyak itu, lalu dimasukkan-Nya jari-Nya ke dalam telinganya; kemudian Ia meludah serta menjamah lidahnya. Sambil menengadah ke langit Ia mengeluh serta berkata kepada orang itu, "Eppata," artinya: Terbukalah! Seketika itu juga terbukalah telinganya dan terurailah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata betul. Maka dipesankan-Nya kepada mereka itu, supaya hal itu jangan dikatakan kepada seorang jua pun, tetapi makin Ia melarangkan, makin sangat mereka itu memasyhurkan perkara itu. Maka tercengang-cenganglah mereka itu terlalu sangat, katanya, "Segala perbuatan-Nya baik adanya. Ia membuat orang tuli itu mendengar, dan orang kelu itu berkata-kata." Pada masa itu amatlah banyak orang berhimpun pula, dan tiadalah padanya barang sesuatu pun yang hendak dimakannya. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Hati-Ku sangat kasihan akan orang banyak ini, karena sudah tiga hari lamanya mereka itu tinggal bersama-sama dengan Aku, maka tiadalah barang sesuatu pun yang hendak dimakannya. Dan jikalau Aku menyuruhkan orang-orang ini pulang ke rumahnya dengan laparnya, niscaya pingsanlah mereka itu di jalan, karena ada yang datang dari jauh." Maka sahut murid-murid-Nya kepada-Nya, "Dari manakah orang sekalian ini dapat dikenyangkan dengan roti di padang belantara ini?" Maka bertanyalah Yesus kepada mereka itu, "Berapa ketul roti ada padamu?" Maka jawabnya, "Tujuh ketul." Maka disuruh-Nya orang banyak itu duduk di tanah. Lalu diambil-Nya roti tujuh ketul itu, diucapkan-Nya syukur dan dipecah-pecahkan-Nya serta diberi-Nya kepada murid-murid-Nya, supaya mereka itu menyampaikan dia ke hadapan orang banyak itu, lalu mereka itu pun meletakkan di hadapan orang banyak itu. Adalah lagi pada mereka itu sedikit ikan kecil-kecil. Setelah diberkati-Nya, ikan itu pun disuruh-Nya letakkan di hadapan orang sekalian itu. Maka makanlah mereka itu sekalian sampai kenyang; lalu orang mengangkat segala sisa roti yang tinggal itu, tujuh bakul penuh. Adapun orang yang sudah makan itu, sekira-kira empat ribu banyaknya, maka Yesus menyuruhkan mereka itu pergi. Sebentar itu juga Ia naik perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, lalu tibalah di jajahan negeri Dalmanuta. Maka datanglah orang Parisi serta mulai berbalah dengan Yesus, yaitu hendak meminta suatu tanda ajaib dari langit akan mencobai Dia. Maka keluh-kesahlah Ia amat sangat di dalam diri-Nya, kata-Nya, "Apakah sebabnya bangsa ini menuntut suatu tanda? Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu: Kepada bangsa ini tiada diberi barang suatu tanda apa pun." Maka ditinggalkan-Nya mereka itu, lalu naik perahu pulang serta pergi ke seberang. Maka terlupalah murid-murid itu membawa roti, dan di dalam perahu itu mereka itu tidak ada suatu pun lebih daripada seketul roti sahaja. Maka Yesus berpesan kepada mereka itu, kata-Nya, "Ingatlah baik-baik, jagalah dirimu daripada ragi orang Parisi dan daripada ragi orang Herodiani." Maka berbicaralah mereka itu sama sendiri, katanya, "Ia berkata begitu sebab tiada roti pada kita." Tetapi diketahui oleh Yesus akan pikirannya, lalu berkata kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu berbicara sebab tiada roti padamu? Belumkah kamu tahu, dan belumkah kamu mengerti? Keraskah hatimu lagi? Kamu bermata, tiadakah kamu nampak? Kamu bertelinga, tiadakah kamu mendengar? Dan tiadakah kamu ingat, tatkala Aku pecahkan roti yang lima ketul di antara lima ribu orang itu, berapa bakul sisa roti kamu angkat?" Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Dua belas bakul." "Lagi, tatkala yang tujuh ketul di antara empat ribu orang itu, berapa bakul sisa roti kamu angkat?" Maka jawab mereka itu, "Tujuh bakul." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Belumkah kamu mengerti?" Maka datanglah mereka itu ke negeri Baitsaida. Maka dibawa oranglah kepada Yesus seorang buta, dipinta-Nya menjamah orang itu. Maka Yesus pun memegang tangan orang buta itu, lalu memimpin dia ke luar dusun. Setelah diludahi-Nya mata orang itu, Ia pun meletakkan tangan-Nya ke atas orang itu, serta bertanya kepadanya, "Adakah engkau nampak apa-apa?" Maka menengoklah Ia sambil berkata, "Hamba nampak orang, karena hamba nampak mereka itu seperti pohon kayu berjalan." Kemudian pula diletakkan-Nya tangan-Nya pada matanya, lalu nampaklah ia baik-baik sehingga pulihlah ia, dan dapat melihat sekaliannya dengan terang. Maka disuruh-Nya pulang ke rumahnya, kata-Nya, "Ke kampung pun jangan engkau masuk." Maka keluarlah Yesus dengan murid-murid-Nya menuju ke kampung-kampung dekat Kaisaria Pilipi. Sedang Ia berjalan, bertanyalah Ia kepada murid-murid-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Menurut kata orang siapakah Aku?" Maka sahut murid-murid itu, katanya, "Ada yang mengatakan: Elias; ada pula yang mengatakan: Seorang dari antara sekalian nabi." Maka bertanyalah Yesus kepada mereka itu, "Tetapi kata kamu ini, siapakah Aku?" Lalu sahut Petrus, serta berkata kepada-Nya, "Tuhanlah Kristus." Maka dipesankan-Nya amat sangat kepada mereka itu, jangan mengatakan dari hal-Nya kepada seorang jua pun. Maka mulailah Yesus mengajar murid-murid-Nya, bahwa wajib Anak manusia itu akan merasai banyak sengsara, dan ditolak oleh segala orang tua-tua dan kepala-kepala imam dan ahli Taurat sehingga dibunuh oleh mereka itu, lalu Ia akan bangkit pula kemudian daripada tiga hari lamanya. Maka segala perkataan ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Maka Petrus membawa Yesus sertanya, lalu mulai menegur Dia. Tetapi berpalinglah Yesus serta melihat murid-murid-Nya, lalu menghardik Petrus, kata-Nya, "Pergilah ke belakang Aku, hai Iblis! Karena engkau bukan memikirkan perkara Allah, melainkan perkara manusia." Maka dipanggil-Nya segala orang banyak itu serta dengan murid-murid-Nya, lalu berkata kepada mereka itu, "Barangsiapa yang hendak menurut Aku, haruslah ia menyangkali dirinya serta mengangkat salibnya lalu mengikut Aku, karena barangsiapa, yang hendak memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan nyawa; tetapi barangsiapa yang kehilangan nyawanya oleh karena Aku dan karena Injil, ialah akan memeliharakan nyawa. Karena apakah untungnya kepada seorang, jikalau ia beroleh segenap dunia itu, tetapi jiwanya binasa? Atau apakah yang patut diberi orang akan menebus jiwanya? Sebab itu barangsiapa yang malu mengaku Aku dan perkataan-Ku di antara bangsa yang berzinah dan berdosa ini, maka Anak manusia itu pun kelak malulah mengaku dia, apabila Ia datang dengan kemuliaan Bapa-Nya beserta dengan segala malaekat-Nya yang kudus." Maka berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Adalah beberapa orang yang berdiri di sini, yang tiada akan merasai mati sebelum dilihatnya kerajaan Allah datang dengan kuasa." Lepas enam hari maka Yesus pun mengambil Petrus dan Yakub dan Yahya, lalu membawa mereka itu ke atas sebuah gunung yang tinggi, berasing, maka berubahlah rupa-Nya di hadapan mereka itu. Maka pakaian-Nya pun bercahaya-cahaya terlalu sangat putihnya, sehingga tiada seorang penatu pun di atas bumi dapat memutihkan yang sedemikian itu. Maka kelihatanlah pada mereka itu Elias dan Musa berkata-kata dengan Yesus. Lalu Petrus pun berkata kepada Yesus, "Ya Rabbi, baiklah kita diam di sini; biarlah kami membuat pondok tiga buah, yaitu sebuah bagi Rabbi dan sebuah bagi Musa dan sebuah bagi Elias." Karena tiada diketahuinya apa yang hendak dikatakannya, sebab mereka itu terlalu sangat takut. Maka adalah sebuah awan menaungi mereka itu, lalu kedengaranlah suatu suara dari dalam awan itu mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarlah akan Dia." Maka dengan sekonyong-konyong, ketika mereka itu memandang sekeliling, tiada mereka itu nampak lagi seorang jua pun, hanyalah Yesus sahaja sertanya. Maka tatkala mereka itu turun dari atas gunung itu berpesanlah Yesus kepada mereka itu, jangan memberitahu kepada seorang jua pun barang yang telah dilihatnya itu, sehingga lepas daripada Anak manusia bangkit dari antara orang mati. Maka ditaruhnya perkataan ini di dalam hatinya, sambil bertanya-tanya sama sendirinya, apakah arti kata: Bangkit dari antara orang mati itu? Maka bertanyalah mereka itu kepada Yesus, katanya, "Bukankah segala ahli Taurat mengatakan, bahwa tak dapat tiada Elias akan datang dahulu?" Maka jawab-Nya kepada mereka itu, "Memang Elias itu datang dahulu serta membaiki segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah yang telah tersurat dari hal Anak manusia, bahwa Ia akan merasai banyak sengsara dan Ia akan dihinakan orang? Tetapi Aku berkata kepadamu, bahwa Elias itu memang sudah datang, maka diperbuat mereka itu akan dia barang sekehendaknya, seperti yang tersurat tentang dia." Apabila Yesus sampai kepada murid-murid-Nya, dilihat-Nya terlalu banyak orang mengelilingi mereka itu beserta beberapa ahli Taurat pun bersoal-soal dengan mereka itu. Maka sebentar itu juga tercenganglah segala orang banyak tatkala melihat Dia, serta berlari memberi salam kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka itu, "Apakah perkara yang kamu perbantahkan dengan orang ini?" Maka seorang dari antara orang banyak itu menyahut kepada-Nya, "Ya Guru, hamba sudah bawa kepada Guru anak hamba laki-laki yang gila babi. Barang di mana sahaja setan itu merasuk dia, ia dipontang-pantingkannya, sehingga berbuihlah mulutnya serta kertak giginya, dan lagi makin kuruslah ia. Dan hamba sudah berkata kepada murid-murid Tuan, supaya mereka itu membuangkan setan itu, tetapi tiadalah cakap mereka itu." Maka jawab Yesus kepada mereka itu, kata-Nya, "Hai bangsa yang tiada percaya ini! Berapa lamakah lagi Aku beserta dengan kamu? Dan berapa lamakah harus Aku sabar akan kamu? Bawalah dia kepada-Ku!" Maka dibawanya budak itu kepada-Nya. Apabila setan itu memandang Yesus, maka seketika itu juga setan itu membanting-bantingkan budak itu, sehingga rebahlah ia ke tanah dan berguling-guling dengan berbuih-buih mulutnya. Lalu Yesus bertanya kepada bapa budak itu, "Berapa lama sudah jadi demikian padanya?" Maka katanya, "Dari kecil. Dan kerap kali dicampakkannya ke dalam api dan ke dalam air, hendak dibunuhnya. Sebab itu kalau Tuhan boleh menolong dia, kasihanilah kami dan tolonglah kami." Tetapi sahut Yesus kepadanya, "Bagaimana: Kalau boleh? Segala perkara boleh jadi bagi orang yang percaya." Maka berteriaklah bapa budak itu sambil menangis, katanya, "Ya Tuhan, hamba percaya, tolonglah akan iman hamba yang kurang." Serta dilihat oleh Yesus akan orang banyak berkerumun di tempat itu, maka ditengking-Nya setan itu serta berkata kepadanya, "Hai setan yang kelu dan tuli, Aku suruhkan engkau keluar daripadanya, dan jangan engkau masuk pula ke dalamnya." Lalu keluarlah setan itu sambil berteriak dan membanting-bantingkan dia terlalu sangat, maka budak itu kelihatan seperti orang mati, sehingga kebanyakan orang berkata, "Sudah mati ia." Tetapi Yesus memegang tangannya serta mengangkat dia, lalu bangunlah ia. Setelah Yesus masuk ke dalam rumah, maka bertanyalah murid-murid-Nya kepada-Nya dengan sulitnya, katanya, "Apakah sebabnya kami ini tiada dapat membuangkan setan itu?" Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Bangsa itu tidak boleh keluar dengan jalan apa pun melainkan dengan doa." Maka keluarlah mereka itu dari sana melalui Galilea, tetapi Yesus tiada mau seorang jua pun mengetahui. Karena Ia mengajar murid-murid-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Anak manusia itu akan diserahkan ke tangan orang, lalu orang-orang itu akan membunuh Dia. Setelah Ia dibunuh oleh mereka itu, maka pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula." Tetapi tiadalah mereka itu mengerti perkataan itu, dan takutlah juga bertanya kepada-Nya. Maka datanglah mereka itu ke Kapernaum. Tatkala Yesus ada di rumah, maka Ia pun bertanya kepada murid-murid-Nya, "Apakah perkara yang kamu bicarakan di tengah jalan?" Tetapi mereka itu pun diam sahaja, karena mereka itu sudah berbalah-balahan di jalan, siapakah yang terlebih besar. Maka duduklah Yesus, lalu memanggil kedua belas murid itu, serta berkata kepada mereka itu, "Jikalau seorang hendak menjadi yang pertama, haruslah ia menjadi yang akhir daripada sekalian, dan pelayan orang sekalian." Lalu Ia mengambil seorang kanak-kanak, serta mendirikan dia di tengah-tengah mereka itu. Setelah dipeluk-Nya dia, kata-Nya lagi kepada mereka itu, "Barangsiapa yang menyambut seorang kanak-kanak seperti yang demikian ini atas nama-Ku, maka ialah menyambut Aku; dan barangsiapa juga yang menyambut Aku ini, sebenarnya bukan ia menyambut Aku, melainkan Dia, yang sudah menyuruhkan Aku." Maka kata Yahya kepada-Nya, "Ya Guru, kami sudah melihat seorang, yang tiada mengikut kita, membuangkan setan dengan nama Guru; lalu kami larangkan dia, sebab tiada ia mengikut kita." Tetapi kata Yesus, "Jangan dilarangkan dia, karena tiada seorang pun mengadakan mujizat dengan nama-Ku, dan boleh dengan segeranya menjahatkan Aku. Karena barangsiapa yang tiada melawan kita, ialah kawan kita. Bahkan, barangsiapa yang memberi minum secawan air karena nama-Ku, oleh sebab kamu ini pengiring Kristus, sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sekali-kali tiada akan hilang pahalanya. Barangsiapa yang mendatangkan kesalahan kepada seorang jua pun daripada kanak-kanak yang percaya akan Daku ini, maka lebih baik padanya, jikalau pada lehernya dikenakan sebuah batu kisaran, lalu ia dicampakkan ke dalam laut. Dan jikalau tanganmu mendatangkan kesalahan padamu, keratlah dia; sebab lebih baik engkau masuk dengan tangan sebelah sahaja ke dalam hidup kekal, daripada engkau masuk dengan berdua belah tangan ke dalam jahanam, yaitu ke dalam api yang tiada terpadamkan, di tempat ulatnya pun tiada mati, dan apinya juga tiada terpadam. Dan jikalau kakimu mendatangkan kesalahan padamu, keratlah dia; karena lebih baik engkau masuk dengan kaki sebelah sahaja ke dalam hidup kekal, daripada engkau dibuangkan dengan berdua belah kaki ke dalam jahanam. Dan lagi, jikalau matamu mendatangkan kesalahan padamu, buanglah dia, sebab lebih baik engkau masuk dengan mata sebelah sahaja ke dalam kerajaan Allah, daripada engkau dibuangkan dengan kedua belah matamu ke dalam jahanam, di tempat ulatnya pun tiada mati, dan apinya juga tiada terpadam. Karena masing-masing akan digarami dengan api. Garam itu baik adanya; tetapi jikalau garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat kamu memasinkan dia? Hendaklah kamu menaruh garam di dalam dirimu, dan berdamailah seorang dengan seorang." Maka berangkatlah Yesus dari sana, dan sampailah ke jajahan negeri Yudea dan ke seberang Yarden; maka banyak orang berhimpun pula datang kepada-Nya, lalu diajar-Nya pula mereka itu seperti adat-Nya. Maka datanglah beberapa orang Parisi hendak mencobai Dia, serta bertanya kepada-Nya, "Halalkah seorang menceraikan bininya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka itu, "Apakah yang dipesan oleh Musa kepadamu?" Maka kata mereka itu, "Musa meluluskan orang membuat surat talak, lalu menceraikan dia." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Memang oleh sebab keras hatimu disuratkannya hukum ini bagimu. Akan tetapi daripada awal kejadian alam, Allah menjadikan mereka itu laki-laki dan perempuan. Karena sebab itu hendaklah orang meninggalkan bapanya dan ibunya, dan berdamping dengan bininya, lalu keduanya itu menjadi sedarah-daging, sehingga mereka itu bukannya lagi dua orang, melainkan sedaging juga adanya. Sebab itu, barang yang telah dijodohkan oleh Allah, janganlah diceraikan oleh manusia." Maka ketika Ia telah tiba di rumah, bertanyalah murid-murid-Nya pula kepada-Nya akan hal itu. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Barangsiapa yang menceraikan bininya, lalu berbinikan orang lain, ialah berbuat zinah terhadap bininya yang dahulu itu. Dan jikalau seorang perempuan menceraikan lakinya, lalu berlakikan orang lain, ia pun berbuat zinah." Pada suatu hari adalah orang membawa kanak-kanak kepada Yesus, supaya Ia menjamah kanak-kanak itu. Tetapi murid-murid-Nya menengking orang-orang yang membawa mereka itu. Serta Yesus nampak hal itu, maka marahlah Ia, serta berkata kepada mereka itu, "Biarkanlah kanak-kanak itu datang kepada-Ku, jangan dilarangkan mereka itu, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan Allah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Barangsiapa yang tiada menerima kerajaan Allah itu seperti seorang kanak-kanak, tiadalah ia akan masuk ke dalamnya." Setelah dipeluk-Nya kanak-kanak itu, diletakkan-Nya tangan-Nya di atasnya dan diberkati-Nya mereka itu. Tatkala Yesus keluar di jalan, berlari-larilah seorang datang kepada-Nya serta bertelut, lalu bertanya kepada-Nya, "Ya Guru yang baik, apakah yang patut hamba berbuat, supaya hamba menjadi waris hidup yang kekal?" Maka jawab Yesus kepadanya, "Apakah sebabnya engkau katakan Aku ini baik? Seorang pun tiada yang baik, hanya Satu, yaitu Allah. Memang engkau tahu akan hukum Allah, yaitu: Jangan engkau membunuh, jangan engkau berzinah, jangan engkau mencuri, jangan engkau menjadi saksi dusta, jangan engkau menipu orang, dan lagi, hormatkanlah ibu bapamu." Maka katanya kepada-Nya, "Ya Guru, sekalian ini hamba sudah turut dari kecil." Lalu Yesus memandang orang muda itu, dan Ia mengasihi dia, serta berkata kepadanya, "Hanya satu perkara lagi engkau kekurangan: Pergilah, jualkan barang apa yang ada padamu dan berikanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, lalu marilah, dan ikutlah Aku." Tetapi berdukacitalah ia sebab perkataan itu, lalu pergi dengan susah hatinya, karena ia berharta banyak. Lalu Yesus memandang sekeliling, serta berkata kepada murid-murid-Nya, "Alangkah sukarnya bagi orang yang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah!" Maka tercengang-cenganglah murid-murid-Nya oleh sebab perkataan itu. Tetapi kata-Nya lagi pula kepada mereka itu, "Hai anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam kerajaan Allah bagi orang yang berharapkan harta bendanya sahaja. Lebih mudahlah seekor unta masuk ke lubang jarum daripada seorang yang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah." Tetapi makin sangat tercenganglah mereka itu serta kata seorang kepada seorang, "Kalau begitu, siapakah akan beroleh selamat?" Lalu Yesus memandang mereka itu serta kata-Nya, "Kepada manusia perkara itu mustahil, tetapi bukannya kepada Allah; karena kepada Allah segala sesuatu ada di dalam kuasa-Nya." Kemudian mulailah Petrus berkata kepada-Nya, "Kami ini sudah meninggalkan semuanya serta mengikut Rabbi." Maka kata Yesus, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tiadalah barang seorang pun yang sudah meninggalkan rumahnya, atau saudaranya yang laki-laki, atau saudaranya yang perempuan, atau ibunya, atau bapanya, atau anak-anaknya, atau tanahnya, karena sebab Aku dan sebab Injil, melainkan ia akan beroleh seratus kali ganda pada masa sekarang di dunia ini, yaitu rumah dan saudara laki-laki dan perempuan, dan ibu dan anak-anak, dan tanah, serta dengan aniaya, tetapi pada masa yang akan datang kelak ia beroleh hidup yang kekal. Maka banyak orang yang dahulu akan terkemudian, dan yang kemudian itu terdahulu." Adalah mereka itu berjalan naik ke Yeruzalem, dan Yesus berjalan dahulu di hadapan mereka itu, maka tercenganglah mereka itu, dan orang yang mengikut itu pun takut. Pada waktu itu dibawa-Nya pula kedua belas murid itu, lalu Ia mulai mengatakan kepada mereka itu segala perkara yang akan berlaku atas-Nya, kata-Nya, "Sekarang kita naik ke Yeruzalem, dan Anak manusia akan diserahkan ke tangan kepala-kepala imam dan segala ahli Taurat, maka mereka itu akan menghukumkan Dia mati dibunuh, dan akan menyerahkan Dia ke tangan orang kafir. Lalu mereka itu mengolok-olokkan Dia dan meludahi Dia, serta menyesah dan membunuh Dia, tetapi pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula." Maka datanglah Yakub dan Yahya, anak-anak Zabdi kepada Yesus serta berkata kepada-Nya, "Ya Guru, kami suka yang Guru membuatkan kami barang apa yang kami pohonkan daripada Guru." Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Apakah kehendak kamu yang patut Aku buatkan kamu?" Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Berilah kami duduk, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri di dalam kemuliaan Guru." Tetapi kata Yesus kepadanya, "Kamu tiada ketahui apa yang kamu pinta. Bolehkah kamu minum cawan minuman yang Aku akan minum itu? Atau bolehkah kamu dibaptiskan dengan baptisan yang Aku akan dibaptiskan itu?" Maka kata keduanya, "Boleh." Lalu berkata Yesus kepadanya, "Sesungguhnya cawan minuman yang Aku minum itu kelak, kamu akan minum juga, dan dengan baptisan yang Aku ini dibaptiskan kelak, kamu pun akan dibaptiskan pula; tetapi akan hal duduk di sebelah kanan-Ku dan di sebelah kiri-Ku itu bukannya hak bagi-Ku memberinya, hanyalah akan diberikan kepada orang, yang baginya hal itu sudah disediakan." Serta kesepuluh orang itu mendengar perkara itu, mulailah mereka itu marah akan Yakub dan Yahya. Lalu dipanggil oleh Yesus akan mereka itu sekalian, serta kata-Nya, "Kamu ketahui bahwa orang, yang dihisabkan memerintah atas segala bangsa, menjalankan perintahnya di atas mereka itu, serta pembesarnya memegang kuasa atasnya. Tetapi bukannya demikian di antara kamu, melainkan barangsiapa, yang hendak menjadi besar di antara kamu, ialah patut menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa di antara kamu yang hendak menjadi kepala, ialah patut menjadi hamba kepada sekalian. Karena Anak manusia pun bukannya datang supaya dilayani, melainkan supaya melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi orang banyak." Maka tibalah mereka itu di Yerikho. Apabila Yesus keluar dari Yerikho dengan murid-murid-Nya dan amat banyak orang serta-Nya, adalah anak Timeus bernama Bartimeus yang buta, duduk di tepi jalan, meminta sedekah. Setelah didengarnya bahwa itulah Yesus, orang Nazaret, mulailah ia berseru-seru, katanya, "Ya Yesus, Anak Daud, kasihankanlah hamba!" Maka banyak orang menengking dia, menyuruh diam, tetapi makin sangat ia berseru, "Ya Anak Daud, kasihankanlah hamba ini!" Maka berdirilah Yesus serta berkata, "Panggillah dia." Lalu mereka itu pun memanggil orang buta itu, katanya, "Pertetapkanlah hatimu; bangunlah, Ia memanggil engkau." Maka ditinggalkannya selimutnya, lalu bangkit berdiri serta datang kepada Yesus. Maka sahut Yesus serta berkata kepadanya, "Apakah engkau suka yang Aku ini akan perbuat bagimu?" Maka kata orang buta itu kepada-Nya, "Ya Guru, mohonlah hamba dapat melihat." Maka kata Yesus kepadanya, "Pergilah engkau, imanmu sudah memulihkan engkau." Seketika itu juga ia menerima penglihatannya, lalu mengikut Yesus sepanjang jalan. Apabila mereka itu menghampiri negeri Yeruzalem, dekat dengan Baitfagi dan Baitani, berhampiran dengan Bukit Zaitun, maka Yesus pun menyuruh dua orang murid-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Pergilah kamu ke dusun yang di hadapan kamu; apabila kamu masuk ke dalamnya, kamu akan jumpa seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggang oleh seorang jua pun; orakkanlah talinya, bawa dia ke mari. Jikalau barang seorang pun berkata kepadamu: Apakah sebabnya kamu berbuat begitu? Hendaklah kamu katakan: Bahwa Tuhan berkehendak akan dia, maka dengan segeranya ia akan menyuruh bawa." Maka pergilah mereka itu, didapatinya seekor keledai muda tertambat dekat pintu di luar pada jalan, lalu diorakkannyalah talinya. Maka beberapa orang yang berdiri di situ berkata kepadanya, "Buat apakah kamu lepaskan keledai muda itu?" Tetapi mereka itu menyahut kepadanya seperti yang dikatakan oleh Yesus; lalu dibiarkannya kedua orang itu pergi. Maka dibawanya keledai muda itu kepada Yesus, serta membubuhkan ke atasnya pakaian mereka itu, lalu duduklah Ia di atasnya. Maka banyaklah orang membentangkan pakaiannya di jalan, dan ada yang lain pula menghamparkan carang-carang kayu, yang dikeratnya dari bendang. Maka orang yang berjalan di hadapan dan yang mengikut itu pun bersorak-soraklah, katanya, "Hosanna, mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan. Mubaraklah kerajaan nenek moyang kita Daud yang datang ini: Hosanna di tempat Yang Mahatinggi!" Maka masuklah Ia ke Yeruzalem ke dalam Bait Allah; setelah sudah Ia memandang semuanya sekeliling, maka sebab hari sudah petang, keluarlah Ia pergi ke Baitani bersama-sama dengan kedua belas murid-Nya. Pada keesokan harinya, setelah mereka itu keluar dari Baitani, Ia pun berasa lapar. Demi terpandang dari jauh sepohon ara yang berdaun, pergilah Ia melihat kalau-kalau boleh dapat apa-apa padanya; tatkala Ia sampai ke situ, suatu pun tiada dijumpai-Nya, melainkan daun sahaja; karena belum sampai musim buah ara. Maka kata Yesus padanya, "Janganlah barang seorang pun makan lagi buah daripadamu selama-lamanya." Maka murid-murid-Nya mendengar perkataan ini. Maka tibalah mereka itu di Yeruzalem. Setelah Yesus masuk ke dalam Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang yang berjual beli di dalam Bait Allah itu, diterbalikkan-Nya meja-meja orang yang menukar uang, dan kursi orang yang menjual uang, dan kursi orang yang menjual burung merpati. Dan lagi tiada diberi-Nya seorang jua pun membawa barang suatu perkakas rumah menerusi Bait Allah. Lalu Ia mengajar, serta berkata kepada mereka itu, "Bukankah telah tersurat: Bahwa Rumah-Ku akan disebut rumah tempat berdoa bagi segala bangsa? Tetapi kamu sudah menjadikan dia gua orang penyamun." Maka perkataan itu kedengaran kepada segala kepala imam dan ahli Taurat, lalu mereka itu mencari daya upaya, hendak membunuh Dia; karena mereka itu takut akan Dia, sebab sekalian orang pun sangat heranlah akan pengajaran-Nya. Maka tiap-tiap petang Ia keluar dari negeri itu. Tatkala mereka itu lalu pada pagi-pagi, mereka itu nampak pohon ara itu sudah kering sampai ke akarnya. Maka teringatlah Petrus akan hal itu, lalu berkata kepada-Nya, "Ya Rabbi, tengoklah, pohon ara, yang Rabbi kutuki ini, sudah layu." Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Percayalah akan Allah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa yang akan berkata kepada gunung ini: Terangkatlah engkau dan tercampaklah ke dalam laut! Dan tiada bimbang di dalam hatinya, melainkan yakin, bahwa perkataannya jadi kelak, niscaya jadilah baginya. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Barang apa yang kamu pohonkan dan pinta, jikalau kamu yakin seolah-olah sudah kamu terima, niscaya kamu akan beroleh. Apabila kamu berdiri berdoa, ampunilah jikalau kamu menaruh barang pengaduan atas seorang jua pun, supaya Bapamu yang di surga juga boleh mengampuni kelak segala kesalahanmu. Tetapi jikalau tiada kamu ampuni, maka Bapamu juga yang di surga tiada akan mengampuni segala kesalahanmu." Maka datanglah pula mereka itu ke Yeruzalem. Maka tengah Yesus berjalan-jalan di dalam Bait Allah, datanglah kepada-Nya segala imam dan ahli Taurat dan orang tua-tua, serta bertanya kepada-Nya, "Dengan kuasa apakah Engkau membuat segala perkara ini? Atau siapakah yang memberi Engkau kuasa akan membuat segala perkara ini?" Maka jawab Yesus kepada mereka itu, "Aku pun hendak bertanya juga satu perkara padamu; jawablah kepada-Ku, dan Aku juga memberitahu kepadamu dengan kuasa apa Aku berbuat segala perkara ini. Baptisan Yahya itu, asalnya dari surgakah, atau daripada manusiakah? Jawablah kepada-Ku." Maka berbicaralah mereka itu sama sendiri, katanya, "Jikalau kita katakan: Dari surga, Ia akan berkata: Apakah sebabnya kamu tiada percaya akan dia? Dan jikalau kita katakan dari manusia --"; mereka itu takut akan orang ramai, karena dengan sesungguhnya segala orang menilik Yahya itu seorang nabi. Lalu mereka itu menjawab kepada Yesus, serta berkata, "Tiada kami ketahui." Maka ujar Yesus kepada mereka itu, "Kalau begitu maka Aku pun tiada mau mengatakan kepadamu dengan kuasa apa Aku berbuat segala perkara ini." Maka mulailah Yesus bertutur kepada mereka itu dengan perumpamaan, "Adalah seorang membuka kebun anggur, dipagarnya sekeliling, dan digalinya tempat apitan anggur, dan didirikannya suatu bangun-bangun, lalu disewakannya kepada beberapa orang dusun serta berangkat ke negeri yang lain. Maka pada musimnya disuruhkannya seorang hambanya kepada orang dusun itu, supaya ia dapat menerima hasil kebun anggur itu daripada tangan orang dusun itu. Lalu orang dusun itu memegangkan dia, memalu dan menghalaukan dia dengan hampanya. Dan lagi ia menyuruhkan kepada mereka itu seorang hamba yang lain, maka hamba itu pun dilukakan oleh mereka itu di kepalanya serta dipermalukan. Lagi pula ia menyuruh orang lain, maka orang itu pun dibunuh oleh mereka itu, dan banyaklah orang lain lagi disuruhnya, maka orang-orang itu pun separuh dipukul, dan separuh dibunuh oleh mereka itu. Adalah lagi padanya seorang, yaitu anaknya laki-laki yang dikasihinya, maka pada akhirnya ia menyuruhkan dia kepada mereka itu, sebab pikirannya: Tentu mereka itu menghormatkan anakku ini. Tetapi kata orang-orang dusun itu sama sendiri: Inilah warisnya; mari, biarlah kita membunuh dia, dan pusaka itu menjadi hak kita. Lalu dipegangkannya dia, dan dibunuhnya, serta dibuangkannya ke luar kebun anggur itu. Apakah kelak diperbuat oleh tuan yang empunya kebun anggur itu? Tak dapat tiada ia akan datang membunuh segala orang dusun itu, lalu memberikan kebun anggur itu kepada orang lain. Belumkah kamu membaca nas ini: Bahwa batu yang dibuangkan oleh segala tukang rumah, itu sudah menjadi batu penjuru; demikianlah perbuatan Tuhan, maka hal itu ajaiblah pada mata kita?" Maka mereka itu mencari jalan hendak menangkap Yesus, tetapi takut mereka itu akan orang banyak, karena mereka itu mengetahui, bahwa perumpamaan itu dikatakan-Nya atas hal mereka itu sendiri. Lalu mereka itu membiarkan Dia serta pergi. Maka mereka itu menyuruhkan kepada-Nya beberapa orang Parisi dan orang Herodiani, hendak menjaring perkataan-Nya. Maka datanglah mereka itu kepada Yesus, lalu berkata kepada-Nya, "Ya Guru, kami tahu, bahwa Guru seorang yang benar, serta tiada mengindahkan seorang jua pun, karena Guru tiada menilik rupa orang, melainkan jalan Allah Tuan ajarkan dengan sebenarnya. Patutkah membayar uang upeti kepada Kaisar atau tiada? Harus kami beri atau tiadakah?" Tetapi sebab Ia mengetahui pura-pura mereka itu, lalu bertanya kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu mencobai Aku? Bawalah suatu dinar kepada-Ku, supaya Kulihat." Maka dibawanyalah. Lalu kata Yesus kepada mereka itu, "Rupa siapakah ini dan cap siapakah ini?" Maka sahut mereka itu, "Kaisar punya." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Kalau begitu, bayarlah kepada Kaisar barang yang Kaisar punya, dan kepada Allah barang yang Allah punya." Maka heranlah mereka itu akan Dia. Maka datanglah kepada-Nya beberapa orang Saduki, yang mengatakan bahwa tiadalah kiamat, lalu mereka itu menyoal Dia, katanya, "Ya Guru, Musa telah menyuratkan hukum ini bagi kita, bahwa jikalau mati saudara seorang, serta ia meninggal bini, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya mengambil bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya. Adalah orang bertujuh saudara. Maka yang pertama itu berbini, tetapi matilah ia dengan tiada beranak. Dan yang kedua pun mengambil perempuan itu, lalu mati dengan tiada beranak; dan yang ketiga itu pun demikian. Maka ketujuh-tujuhnya itu tiada meninggal anak; kemudian daripada sekaliannya, matilah pula perempuan itu. Pada hari kiamat kelak, perempuan itu jadi bini siapakah dari antara ketujuh orang itu? Karena ketujuhnya telah memperbinikan dia." Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Bukankah di dalam hal ini kamu sesat, sebab tiada kamu mengetahui akan isi Alkitab dan akan kuasa Allah? Karena apabila mereka itu bangkit kelak dari antara orang mati, tiadalah mereka itu kawin atau dikawinkan, melainkan keadaan mereka itu seperti malaekat yang di surga. Tetapi akan hal orang mati dibangkitkan, tiadakah kamu membaca di dalam kitab Musa dari hal semak duri, bagaimana Allah sudah berfirman kepadanya demikian: Aku inilah Tuhan Ibrahim, dan Tuhan Ishak, dan Tuhan Yakub? Maka Allah itu bukannya Tuhan orang mati, melainkan Tuhan orang hidup; maka amatlah sangatnya sesat kamu." Maka datanglah seorang ahli Taurat; setelah didengarnya bagaimana mereka itu berbalah-balah sedang diketahuinya, bahwa Yesus sudah memberi jawab yang baik, lalu ia pula menyoal Dia, katanya, "Hukum yang manakah dikatakan yang terutama sekali?" Maka jawab Yesus kepadanya, "Hukum yang terutama inilah: Dengarlah olehmu, hai Israel, adapun Allah Tuhan kita, Ialah Tuhan yang Esa; maka hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal-budimu, dan dengan segala kuatmu. Dan yang kedua inilah: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Maka tiadalah hukum lain, yang lebih besar daripada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada-Nya, "Ya Guru, amat benarlah segala kata Guru, bahwa Allah itu Esa adanya, dan tiada yang lain, melainkan Allah; dan hal mengasihi Tuhan dengan sebulat-bulat hati, dan dengan sepenuh akal-budi, dan dengan segenap jiwa, dan dengan segala kuat, dan lagi mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, itulah terutama daripada segala korban bakaran dan persembahan sembelihan." Apabila Yesus melihat bahwa ia sudah menyahut dengan bijaksana, berkatalah Ia kepadanya, "Engkau tiada jauh lagi daripada kerajaan Allah." Maka tiada seorang pun berani menyoal Dia lagi. Maka mengajarlah pula Yesus di dalam Bait Allah, serta berkata, "Bagaimanakah dikatakan oleh ahli Taurat, bahwa Kristus itu anak Daud? Karena Daud itu sendiri sudah berkata dengan jalan Rohulkudus: Tuhan telah berfirman kepada Tuhanku: Duduklah Engkau di sebelah kanan-Ku sehingga Aku menaklukkan segala musuh-Mu di bawah kaki-Mu. Adapun Daud sendiri memanggil Dia, Tuhan, maka bagaimanakah pula Ia jadi anaknya?" Maka kebanyakan orang itu sangatlah suka mendengar akan Yesus. Maka berkatalah Ia kepada mereka itu di dalam pengajaran-Nya, "Jagalah dirimu daripada segala ahli Taurat, yang suka berjalan-jalan dengan berjubah panjang, dan lagi suka diberi hormat kepadanya di pasar, dan duduk di kursi yang kehormatan di dalam rumah sembahyang dan di tempat yang mulia di dalam perjamuan, dan yang menghabiskan harta segala janda, dan melanjutkan doanya dengan jalan berpura-pura; mereka itu pun akan terkena hukum yang terlebih berat." Pada suatu hari duduklah Yesus bertentangan dengan peti derma, serta melihat peri orang banyak memasukkan uang ke dalam peti derma itu; maka beberapa orang yang kaya memasukkan banyak uang ke dalamnya. Maka datanglah juga seorang janda yang miskin, lalu dimasukkannya uang dua keping, yaitu seduit. Maka Yesus memanggil murid-murid-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Janda yang miskin ini sudah memberi lebih banyak daripada segala orang, yang memasukkan uang ke dalam peti derma itu. Karena sekalian orang itu sudah memasukkan uang daripada kemewahannya, tetapi perempuan ini telah memasukkan daripada kekurangannya semua yang ada padanya, yaitu segenap kehidupannya." Tatkala Yesus keluar dari Bait Allah, kata seorang murid-Nya kepada-Nya, "Ya Guru, tengoklah, alangkah indahnya rupa batu ini, dan alangkah besarnya bangunan itu!" Maka kata Yesus kepadanya, "Tampakkah engkau segala bangunan yang besar ini? Sebuah batu pun tiada akan tinggal tersusun di atas batu yang lain, yang tiada akan dirombak." Maka setelah Yesus duduk di atas Bukit Zaitun berhadapan dengan Bait Allah itu, bertanyalah Petrus dan Yakub dan Yahya dan Andreas kepada-Nya ketika sama sendiri, "Nyatakanlah kiranya kepada kami, bilakah segala perkara itu akan berlaku kelak? Dan apakah alamatnya, apabila semuanya itu hampir jadi kelak?" Maka jawab-Nya kepada mereka itu, serta mulai berkata demikian, "Ingatlah baik-baik, jangan kamu disesatkan orang. Karena banyak orang akan datang dengan nama-Ku, katanya: Aku inilah Kristus! Maka mereka itu akan menyesatkan banyak orang. Apabila kamu mendengar dari hal peperangan dan kabar peperangan, jangan kamu terkejut, karena tak dapat tiada segala perkara itu akan berlaku, tetapi itu pun belum sampai kepada kesudahannya itu. Karena bangsa akan berbangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan; maka akan jadi gempa bumi sini sana, dan lagi bala kelaparan dan huru-hara pun akan jadi, maka itulah permulaan segala kesusahan. Tetapi kamu jagalah dirimu sendiri, karena mereka itu akan menyerahkan kamu kepada beberapa majelis, dan di dalam segala rumah sembahyang kamu akan disesah, dan lagi kamu akan dibawa menghadap pemerintah dan raja-raja oleh sebab Aku, yaitu akan menjadi suatu kesaksian pada mereka itu. Maka tak dapat tiada Injil itu akan dimasyhurkan dahulu kepada sekalian bangsa. Tetapi apabila kamu dibawa oleh mereka itu ke hadapan tempat bicara serta diserahkan, janganlah dahulu kamu kuatir akan barang yang hendak kamu katakan, melainkan barang yang dikaruniakan kepadamu pada ketika itulah kamu katakan, karena bukannya kamu ini yang berkata-kata, melainkan Rohulkudus. Maka saudara akan menyerahkan nyawa saudaranya sampai mati dibunuh, dan bapa akan menyerahkan nyawa anaknya; dan anak-anak itu akan mendurhaka kepada ibu bapanya, lalu membunuh dia. Maka kamu akan dibenci oleh sekalian orang, karena sebab nama-Ku; tetapi barangsiapa yang bertekun sampai ke akhir, ialah akan diselamatkan. Apabila kamu melihat kebencian yang mendatangkan kebinasaan itu terdiri di tempat yang tiada patut (siapa yang membaca, camkanlah hal itu), pada ketika itu orang yang di tanah Yudea, hendaklah lari ke gunung. Dan orang yang di atas sotoh rumah, janganlah turun ke bawah atau masuk membawa ke luar apa-apa dari dalam rumahnya; dan orang yang di ladangnya, janganlah pulang mengambil pakaiannya. Tetapi, wai atas segala perempuan yang mengandung dan yang menyusui anak pada masa itu. Hendaklah kamu berdoa, supaya pelarianmu itu jangan berlaku pada musim dingin; karena segala hari itu pun akan timbul sengsara, seperti yang demikian belum pernah berlaku daripada awal kejadian alam, yang dijadikan Allah, sampai sekarang ini, dan sekali-kali tiada akan jadi kelak. Dan jikalau sekiranya masa itu tiada disingkatkan oleh Tuhan, niscaya tiada seorang pun selamat; tetapi karena sebab segala orang pilihan yang telah dipilih-Nya, disingkatkan-Nyalah segala hari itu. Dan lagi jikalau pada waktu itu barang seorang berkata kepadamu: Tengoklah, inilah Kristus! Atau: Itulah Kristus! Janganlah kamu percaya itu! Karena beberapa Kristus palsu dan nabi palsu akan terbit, serta mengadakan pekerjaan yang ganjil dan perbuatan yang heran supaya menyesatkan, jikalau boleh, orang yang terpilih itu juga. Tetapi kamu ini, perhatikanlah! Sudah Kuingatkan semuanya kepadamu terlebih dahulu. Tetapi pada masa itu, kemudian daripada sengsara itu, matahari akan dikelamkan, dan bulan pun tiada akan memberi cahayanya. Dan segala bintang di langit akan gugur, dan segala kuat kuasa yang di langit itu pun akan bergoncang-gancing. Lalu mereka itu kelak tampak Anak manusia datang di dalam awan dengan kuasa yang besar dan dengan kemuliaan. Kemudian Ia akan menyuruhkan segala malaekat-Nya akan menghimpunkan sekalian orang yang terpilih itu daripada keempat penjuru alam, yaitu dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Ambillah ibaratnya daripada pohon ara. Pada ketika carangnya lembut, dan daunnya bertunas, memang kamu ketahui, bahwa musim panas sudah hampir. Demikian juga hal kamu ini, pada masa kamu nampak segala sesuatu itu jadi, ketahuilah olehmu, bahwa hal itu sudah dekat di muka pintu. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa bangsa ini tiada akan lenyap, sebelum segala perkara itu jadi. Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu tiada diketahui oleh seorang jua pun, baik segala malaekat yang di surga pun tidak, atau Anak itu pun tidak, hanyalah Bapa sahaja. Ingatlah baik-baik, berjagalah dan berdoalah, karena tiada kamu mengetahui, bilakah waktunya itu. Adalah hal itu seumpama seorang yang pergi ke luar negerinya, yang meninggalkan rumahnya dan yang memberi kuasa kepada segala hambanya serta menentukan pekerjaannya masing-masing, lalu berpesan kepada penunggu pintu, supaya berjaga-jaga. Sebab itu berjagalah kamu, karena tiada kamu mengetahui, bilakah tuan rumah itu tiba kelak, entahkan pada petangkah, atau tengah malamkah, atau ketika ayam berkokok, atau pagi harikah? Supaya jangan tiba-tiba ia datang, serta mendapati kamu tertidur. Barang yang Aku katakan kepada kamu, itu juga Aku katakan kepada sekalian orang, yaitu: Berjaga-jagalah!" Adalah lagi dua hari dahulu daripada hari raya Pasah dan roti yang tiada beragi; maka segala kepala imam dan ahli Taurat mencari daya upaya hendak menangkap Yesus dengan muslihat, dan membunuh Dia. Karena kata mereka itu, "Janganlah pada hari raya, supaya jangan timbul huru-hara di antara kaum itu." Tatkala Yesus di Baitani di dalam rumah Simon yang kena bala zaraat, maka sedang Ia duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu jati dan mahal harganya, maka dibukanya buli-buli itu, lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus. Maka adalah beberapa orang gusar akan perkara itu, katanya, "Apakah sebabnya minyak narwastu itu diboroskan sahaja? Karena kalau dijual, niscaya harganya lebih tiga ratus dinar, dan dapat diberikan kepada orang miskin." Lalu mereka itu memarahi dia. Tetapi kata Yesus, "Biarkanlah dia; apakah sebabnya kamu menyusahkan dia? Ia membuat suatu kebajikan kepada-Ku. Sebab orang-orang miskin senantiasa bersama-sama dengan kamu, dan jikalau kamu sudi, dapatlah kamu berbuat baik kepada mereka itu, tetapi Aku ini tiada selalu bersama-sama dengan kamu. Perempuan ini sudah berbuat seberapa dapat dibuatnya, yaitu ia datang hendak mengurapi tubuh-Ku, seolah-olah suatu persediaan bagi hal menguburkan kelak. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Barang di mana pun di dalam seluruh dunia ini Injil itu dimasyhurkan, maka perbuatan perempuan ini akan disebutkan juga, menjadi suatu peringatan atasnya." Maka Yudas Iskariot, yaitu seorang daripada kedua belas murid itu, pergilah kepada kepala-kepala imam, hendak menyerahkan Yesus kepada mereka itu. Maka sukacitalah mereka itu mendengar hal itu, lalu berjanji memberi uang kepadanya. Maka Yudas pun mencari daya, bagaimana dapat menyerahkan Dia pada suatu ketika yang baik. Pada hari raya yang pertama daripada hari raya roti yang tiada beragi, yaitu pada waktu anak domba Pasah itu disembelih, berkatalah murid-murid-Nya kepada-Nya, "Ke manakah Tuhan suka kami akan pergi menyediakan Pasah itu, supaya Tuhan makan?" Maka disuruhkan-Nya dua orang murid-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Pergilah kamu masuk ke dalam negeri, di sana akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air, ikutlah dia. Maka barang di mana ia masuk, hendaklah kamu berkata kepada tuan rumah itu: Kata Guru: Di manakah bilik, tempat Aku akan makan Pasah dengan murid-murid-Ku? Maka ia pun akan menunjukkan kepadamu suatu bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya, di sana sediakanlah Pasah itu bagi kita." Maka pergilah murid-murid-Nya itu masuk ke dalam negeri, lalu didapatinya seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka itu, maka disediakannyalah Pasah itu. Setelah hari malam, datanglah Yesus beserta dengan kedua belas murid-Nya. Maka sedang mereka itu duduk makan, berkatalah Yesus, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa seorang dari antara kamu, yang duduk makan dengan Aku, akan menyerahkan Aku." Maka berdukacitalah mereka itu masing-masing, lalu berkatalah seorang lepas seorang, "Sahayakah dia?" Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Ialah seorang dari antara kedua belas kamu, yang mencelupkan roti di dalam pinggan bersama-sama dengan Aku. Maka Anak manusia memang meninggalkan dunia ini, seperti yang tersurat hal-Nya, tetapi wai atas orang yang menyerahkan Anak manusia itu! Alangkah baiknya bagi orang itu, jikalau tiada ia dilahirkan." Sementara mereka itu makan, diambil oleh Yesus roti dan diberkati-Nya, lalu dipecah-pecahkan-Nya, serta diberikan-Nya kepada mereka itu, kata-Nya, "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Lalu diangkat-Nya cawan minuman, diucapkan-Nya syukur serta diberikan-Nya kepada mereka itu, maka sekaliannya pun minumlah dari cawan itu. Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Inilah darah-Ku, yaitu darah perjanjian-Ku yang ditumpahkan karena orang banyak. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa tiadalah lagi Aku akan minum air buah anggur ini, sampai kepada hari Aku akan minum dia yang baharu di dalam kerajaan Allah." Setelah sudah mereka itu menyanyikan puji-pujian, keluarlah semuanya menuju ke Bukit Zaitun. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Kamu sekalian kelak menaruh syak, karena ada tersurat: Aku akan memalu gembala, dan segala domba pun akan bercerai-berai. Tetapi kemudian daripada Aku bangkit pula, Aku akan berjalan dahulu daripada kamu ke Galilea." Maka kata Petrus kepada-Nya, "Jikalau segala mereka itu akan menaruh syak sekalipun, tetapi sahaya tidak." Maka kata Yesus kepadanya, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa pada hari ini, yaitu pada malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau sudah menyangkali Aku tiga kali." Tetapi makin sangat lagi Petrus berkata, "Biarpun hamba mati bersama-sama dengan Tuhan, sekali-kali tiada juga hamba akan menyangkali Tuhan." Sedemikian juga kata mereka itu sekalian. Maka datanglah mereka itu kepada suatu tempat yang bernama Getsemani; lalu kata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Duduklah kamu di sini, sementara Aku pergi berdoa." Lalu dibawa-Nya Petrus dan Yakub dan Yahya serta-Nya, maka Ia ditimpa oleh ketakutan yang amat besar, dan makin sangat Ia susah hati. Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Hati-Ku amat sangat berdukacita, hampir mati rasa-Ku, tinggallah kamu di sini, berjagalah." Maka berjalanlah Ia ke hadapan sedikit, lalu sujud ke tanah, serta berdoa, jikalau boleh kiranya ketika itu akan terlepas daripada-Nya. Maka kata-Nya, "Abba, ya Bapa, segala sesuatu ada di dalam kuasa-Mu, biarlah kiranya cawan ini lepas daripada-Ku, tetapi di dalam itu pun bukannya kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu sahaja jadi." Maka datanglah Ia, didapati-Nya mereka itu tertidur, lalu kata-Nya kepada Petrus, "Hai Simon, tidurkah engkau? Tiadakah sanggup engkau berjaga sejam sahaja lamanya? Berjagalah dan berdoalah, supaya jangan kamu kena pencobaan; sungguhpun hati berkehendak, tetapi tubuh lemah." Lalu pergi pula Yesus serta berdoa dengan mengatakan perkataan itu juga. Apabila Ia kembali lagi, didapati-Nya mereka itu tertidur pula, karena matanya berat rasanya, dan tiada mereka itu tahu, apa yang hendak disahutkannya kepada-Nya. Maka datanglah Ia pada ketiga kalinya, lalu berkata kepada mereka itu, "Tidurlah kamu lagi dan hilangkan lelahmu; sekarang cukuplah; waktunya sudah genap; sungguh, Anak manusia diserahkan ke tangan orang berdosa. Bangunlah kamu, marilah kita pergi; tengok, orang yang menyerahkan Aku sudah dekat." Seketika itu juga, tengah Ia lagi berkata-kata, datanglah Yudas, seorang daripada kedua belas murid itu, dan sertanya lagi amat banyak orang berpedang dan berbelantan, yang disuruh oleh segala kepala imam dan ahli Taurat dan orang tua-tua. Maka orang yang menyerahkan Yesus itu sudah memberi isyarat kepada mereka itu, katanya, "Barangsiapa yang aku akan cium, itulah Dia; tangkaplah Dia, dan bawalah Dia dengan cermat." Maka datanglah ia, lalu segera mendapatkan Yesus sambil berkata kepada-Nya, "Ya Rabbi! Rabbi!" Maka diciumnya Dia. Lalu mereka itu pun mendatangkan tangannya ke atas Yesus, serta menangkap Dia. Maka seorang di antara segala orang yang berdiri di situ menghunus pedangnya, lalu memarang hamba Imam Besar dan mengerat telinganya. Maka ujar Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Kamu ini sudah keluar seolah-olah melawan seorang penyamun, dengan berpedang dan berbelantan, hendak menangkap Aku. Setiap-tiap hari Aku ada di antara kamu di dalam Bait Allah sambil mengajar, dan tiada pula kamu menangkap Aku; -- tetapi semuanya ini berlaku, supaya sampailah isi Alkitab." Maka larilah sekalian murid-Nya meninggalkan Dia. Maka adalah seorang orang muda mengikut Yesus, tubuhnya berselimutkan hanya sehelai kain putih yang halus, maka mereka itu memegangkan dia. Tetapi ia pun meninggalkan kainnya itu, lalu lari bertelanjang. Maka mereka itu membawa Yesus kepada Imam Besar; di situ berhimpun segala kepala imam dan orang tua-tua dan ahli Taurat. Maka Petrus pun mengikut Dia dari jauh, sampai ke dalam balai Imam Besar itu, lalu duduklah ia bersama-sama dengan segala hamba, serta berdiang dekat api. Maka segala kepala imam dan segenap Majelis mencari kesaksian melawan Yesus hendak membunuh Dia; tetapi tiada dapat. Karena banyak orang naik saksi dusta atas-Nya, tetapi segala kesaksian itu tiada bersetuju. Adalah beberapa orang berdiri serta naik saksi dusta atas-Nya, katanya, "Kami sudah mendengar kata orang ini: Aku akan meruntuhkan Bait Allah ini, yang diperbuat oleh tangan manusia, dan di dalam tiga hari Aku akan membangunkan Bait Allah yang lain, yang bukan perbuatan tangan manusia." Walaupun demikian, maka kesaksian mereka itu tiada juga bersetuju. Maka berdiri tegaklah Imam Besar di tengah-tengah itu, serta bertanya kepada Yesus, katanya, "Tiadakah Engkau mau menyahut sesuatu pun? Apakah yang disaksikan orang ini atas Engkau?" Tetapi Yesus diam sahaja, tiada Ia menyahut barang apa pun. Maka lagi pula Imam Besar itu bertanya kepada-Nya, katanya, "Sungguhkah Engkau Kristus, Anak Allah Yang Dipuji itu?" Maka jawab Yesus, "Akulah Dia; maka kamu akan memandang Anak manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa, serta datang dengan awan dari langit." Lalu Imam Besar mengoyakkan pakaiannya sambil berkata, "Apakah gunanya lagi saksi bagi kita? Kamu sudah mendengar hujat-Nya itu. Apakah bicaramu?" Lalu mereka itu sekalian menyalahkan Dia patut mati dibunuh. Maka mulailah beberapa orang meludahi Yesus serta menudungi muka-Nya, dan meninju Dia, serta berkata kepada-Nya, "Bernubuatlah!" Maka segala hamba itu pun menampar muka-Nya. Maka pada ketika Petrus ada di bawah di halaman balai, datanglah satu daripada dayang Imam Besar. Apabila ia nampak Petrus berdiang, lalu ia pun memandang dia, serta katanya, "Engkau juga bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Tetapi bersangkallah Petrus serta berkata, "Aku tiada tahu, dan tiada aku mengerti apa katamu ini." Lalu keluarlah ia ke pintu serambi, maka ayam pun berkokoklah. Maka dayang itu lagi nampak dia, lalu katanya kepada segala orang yang berdiri di situ, "Ia ini pun seorang daripada mereka itu." Tetapi bersangkallah pula ia. Sejurus lagi berkata pula beberapa orang yang berdiri di situ kepada Petrus, "Sesungguhnya engkau seorang daripada mereka itu, karena engkau juga orang Galilea." Lalu Petrus mulai mengutuki dirinya sambil bersumpah, katanya, "Tiada kukenal orang yang kamu katakan itu." Pada saat itu juga ayam pun berkokoklah pada kedua kalinya. Lalu teringatlah Petrus akan perkataan yang dikatakan oleh Yesus kepadanya, yaitu, "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau sudah menyangkali Aku tiga kali." Sedang mengingat itu, menangislah ia. Sebentar pada pagi-pagi hari, maka segala kepala imam dan orang tua-tua, dan ahli Taurat, serta segenap Majelis itu, berbicaralah sama sendirinya, lalu diikatnya Yesus, dibawanya pergi dan diserahkannya kepada Pilatus. Maka bertanyalah Pilatus kepada-Nya, "Engkaukah raja orang Yahudi?" Maka jawab-Nya kepadanya, "Seperti kata Tuan." Maka segala kepala imam itu menuduh Yesus atas banyak perkara. Maka bertanyalah pula Pilatus kepada-Nya, katanya, "Tiadakah Engkau mau menyahut barang apa pun? Dengarlah, atas berapa banyak perkara Engkau dituduh oleh mereka itu sekalian!" Tetapi tiada sesuatu pun disahut oleh Yesus, sehingga heranlah Pilatus. Pada hari raya itu Pilatus biasa melepaskan bagi mereka itu seorang yang terpenjara, yaitu barangsiapa yang dipinta oleh mereka itu. Maka adalah seorang yang bernama Barabbas, yang terbelenggu bersama-sama dengan segala kawannya yang sudah mengadakan huru-hara, dan yang membunuh orang di dalam huru-hara itu. Maka orang banyak itu pun pergi menghadap Pilatus memohonkan dia berbuat bagi mereka itu seperti biasanya. Maka sahut Pilatus kepada mereka itu, katanya, "Maukah kamu aku melepaskan bagimu raja orang Yahudi itu?" Karena diketahuinya, bahwa segala kepala imam dengan sebab dengki juga sudah menyerahkan Dia. Tetapi kepala-kepala imam itu pun mengasut orang banyak itu, supaya lebih baik melepaskan Barabbas bagi mereka itu. Maka sahut Pilatus lagi kepada mereka itu, katanya, "Apakah kamu suka aku perbuat ke atas orang yang kamu katakan raja orang Yahudi itu?" Maka berteriaklah pula mereka itu, "Salibkanlah Dia!" Lalu kata Pilatus kepada mereka itu, "Kejahatan apakah yang dilakukan-Nya?" Maka makin sangatlah mereka itu berteriak, "Salibkanlah Dia!" Maka oleh sebab Pilatus hendak menyenangkan hati orang banyak itu, dilepaskannyalah Barabbas bagi mereka itu, lalu disesahnya Yesus, serta diserahkannya akan disalibkan. Maka beberapa laskar membawa Dia ke dalam halaman balai, yaitu ke rumah Majelis Bicara, lalu dihimpunkannya segenap pasukan laskar. Maka dikenakannya kepada Yesus jubah ungu, dan dianyamkannya suatu makota daripada duri, serta dibubuhkannya di kepala-Nya. Lalu mereka itu mulai memberi salam kepada-Nya, katanya, "Daulat Raja orang Yahudi!" Maka dipalunya kepala-Nya dengan sebatang buluh, dan diludahinya, lalu mereka itu bertelut sambil menyembah Dia. Setelah sudah mereka itu mengolok-olokkan Dia, maka mereka itu pun menanggalkan daripada-Nya jubah ungu itu, serta mengenakan pula pakaian-Nya sendiri, lalu membawa Dia ke luar, supaya Ia disalibkan oleh mereka itu. Maka lalu di situ seorang yang datang dari bendang, yaitu seorang orang Kireni namanya Simon, bapa Iskandar dan Rufus, maka ia dipaksanya akan memikul kayu salib itu. Maka dibawanya Yesus ke tempat Golgota, yang diterjemahkan artinya: Tempat Tengkorak. Maka diberinya minum kepada-Nya, yaitu air anggur yang bercampur mur, tetapi tiada diterima-Nya. Maka disalibkannya Dia, lalu dibahagikannya pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya, supaya ditentukan bahagian masing-masing. Maka pada pukul sembilan pagi disalibkannya Dia. Maka tulisan tuduhan ke atas Dia tertulis di sebelah atas-Nya, yaitu, "Raja orang Yahudi." Maka disalibkannya serta-Nya dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Nya. Demikian sampailah nas Alkitab, bunyinya: Bahwa Ia dihisabkan kepada pihak orang durhaka. Maka segala orang yang lalu di tempat itu mencercai Dia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, katanya, "Cih, Engkau yang meruntuhkan Bait Allah dan membangunkan dia pula di dalam tiga hari! Coba selamatkan diri-Mu sendiri, dan turunlah dari kayu salib itu!" Demikian juga segala kepala imam dan ahli Taurat mengolok-olokkan Dia, serta berkata sama sendirinya, "Orang lain sudah diselamatkan-Nya tetapi tiada dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri! Hai Kristus, Raja orang Israel, turunlah sekarang dari atas kayu salib, supaya kami nampak dan kami percaya." Maka orang yang disalibkan serta-Nya itu juga mencelakan Dia. Setelah sampai pukul dua belas tengah hari, gelaplah seluruh tanah itu sampai pukul tiga petang. Maka pada jam pukul tiga, berserulah Yesus dengan nyaring suara-Nya, kata-Nya, "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?" Yang diterjemahkan artinya, "Ya Tuhan-Ku, ya Tuhan-Ku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku?" Setelah didengar oleh beberapa orang yang berdiri di tempat itu, maka katanya, "Dengar, Ia memanggil Elias." Maka berlarilah seorang mengisi cuka ke dalam lumut karang, dibubuhnya pada sebatang buluh, lalu diberinya minum kepada-Nya, katanya, "Tunggulah, kita lihat entah Elias datang menurunkan Dia." Tetapi berserulah Yesus dengan suara besar, lalu putuslah nyawa-Nya. Maka tirai Bait Allah cariklah terbelah dua, dari atas sampai ke bawah. Apabila penghulu laskar, yang berdiri berhadapan dengan Dia, sudah melihat mati-Nya sebegitu, lalu ia berkata, "Sungguhlah, orang ini Anak Allah!" Maka adalah di sana beberapa orang perempuan memandang segala perkara itu dari jauh; di antaranya juga Maryam Magdalena dan Maryam ibu Yakub yang kecil dan Yosias, dan Salome, semuanya telah mengikut Yesus, dan melayani Dia sementara Ia lagi di Galilea; dan banyak perempuan lain pun, yang sudah naik ke Yeruzalem serta-Nya. Setelah hari sudah petang (karena itu hari Persediaan, yaitu hari yang dahulu daripada hari Sabbat), maka datanglah Yusuf, orang Arimatea, yaitu seorang sidang Majelis Bicara yang kehormatan, ia sendiri juga menanti kerajaan Allah; maka dengan berani hati ia masuk menghadap Pilatus serta meminta mayat Yesus. Tetapi heranlah Pilatus yang Ia sudah mati, lalu dipanggilnya penghulu laskar itu serta bertanya kepadanya, kalau-kalau sudah lama Ia mati. Setelah hal itu diketahuinya daripada penghulu laskar itu, diberikannyalah mayat itu kepada Yusuf. Maka Yusuf pun membeli kain halus, lalu menurunkan mayat Yesus, dikapaninya dengan kain halus itu, serta meletakkan Dia di dalam kubur, yang terpahat di dalam batu; kemudian ia menggolekkan sebuah batu ke pintu kubur itu. Tetapi Maryam Magdalena dan Maryam ibu Yosias itu pun melihat tempat Yesus ditaruh itu. Tatkala hari Sabbat itu sudah lalu, maka Maryam Magdalena dan Maryam ibu Yakub, dan Salome pun membeli rempah-rempah yang harum, supaya mereka itu datang mengurapi Dia. Maka waktu dini hari, pada hari yang pertama di dalam minggu itu, datanglah mereka itu ke kubur, ketika matahari terbit. Maka katanya sama sendirinya, "Siapakah gerangan menolong kita menggolekkan batu itu dari pintu kubur?" Serta ditengok oleh mereka itu, dilihatnya batu itu sudah tergolek, karena batu itu terlalu besar. Lalu masuklah mereka itu ke dalam kubur, dilihatnya seorang muda duduk di sebelah kanan, yang berpakaikan suatu jubah yang putih; maka tercengang-cenganglah segala perempuan itu. Maka kata orang muda itu kepada mereka itu, "Janganlah kamu tercengang; kamu mencari Yesus, orang Nazaret, yang sudah disalibkan itu. Ia sudah bangkit, tiada Ia di sini, tengoklah tempat orang meletakkan Dia. Tetapi pergilah kamu, katakanlah kepada segala murid-Nya dan kepada Petrus pun, bahwa Ia akan berjalan dahulu daripada kamu ke Galilea, di sana kamu akan melihat Dia seperti sabda-Nya kepada kamu." Lalu dengan gopoh-gopoh keluarlah mereka itu sambil berlari dari kubur itu, karena gentar dan dahsyat menimpa mereka itu, maka satu pun tiada dikatakannya kepada seorang jua pun, sebab sekaliannya itu takut. Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari yang pertama di dalam minggu itu, maka mula-mula kelihatanlah Ia kepada Maryam Magdalena, yang daripadanya telah dibuangkan-Nya tujuh setan. Maka pergilah perempuan itu memberitahu hal itu kepada segala orang, yang dahulu mengiring Yesus, yang sedang berdukacita dan menangis. Setelah sudah mereka itu mendengar kabar Yesus hidup, dan lagi Ia dilihat oleh perempuan itu, maka tiadalah percaya mereka itu. Kemudian daripada itu kelihatanlah Yesus dengan rupa yang lain kepada dua orang daripada mereka itu, tatkala keduanya berjalan menuju ke dusun. Maka pergilah keduanya memberitahu hal itu kepada segala murid yang lain itu; tetapi kepada orang ini mereka itu juga tiadalah percaya. Kemudian kelihatanlah Yesus kepada kesebelas murid-Nya, tengah mereka itu duduk makan, maka dicela-Nya mereka itu sebab kurang percaya dan keras hatinya, dan lagi karena tiada mereka itu percaya akan orang, yang sudah melihat Dia kemudian daripada Ia bangkit. Lalu bersabdalah Yesus kepada mereka itu, "Pergilah kamu ke seluruh bumi, beritakanlah Injil itu kepada sekalian alam. Barangsiapa yang percaya dan yang dibaptiskan, ialah akan diselamatkan, tetapi barangsiapa yang tiada percaya itu, ialah akan dihukumkan. Maka segala tanda ini akan menyertai orang yang percaya itu: Bahwa atas nama-Ku mereka itu akan membuangkan setan dan mereka itu akan berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa; mereka itu akan mengangkat ular, maka jikalau mereka itu minum barang yang membawa mati, tiadalah hal itu akan memberi bahaya kepada mereka itu; maka mereka itu akan meletakkan tangannya ke atas orang sakit, lalu orang itu pun akan sembuh." Setelah Tuhan (Yesus) bersabda demikian kepada mereka itu, maka terangkatlah Ia naik ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka segala orang itu pun pergilah, serta memberitakan di mana-mana, maka Tuhan membantu mereka itu, dan meneguhkan firman itu dengan sekalian tanda ajaib yang mengiringi dia. Sedangkan banyak orang sudah mencoba mengarang hikayat dari hal segala perkara yang menjadi yakin di antara kita, sebagaimana yang diserahkan kepada kita oleh orang, yang dari mulanya melihat dengan matanya sendiri dan menjadi pengajar Injil itu, maka tampaknya baik kepadaku pun, yang telah menyelidiki segala perkara itu dengan betul-betul dari asalnya, menyuratkan bagimu dengan peraturannya, hai Teopilus yang mulia, supaya engkau dapat mengetahui kesungguhan segala sesuatu yang diajarkan kepadamu. Pada zaman Herodes, raja negeri Yudea, adalah seorang imam, namanya Zakaria, yaitu daripada bahagian Abia; dan ia ada seorang isteri keturunan Harun, namanya Elisabet. Adapun keduanya itu taat kepada Allah, serta menurut segala firman dan hukum-hukum Tuhan dengan tiada bercela. Tetapi mereka itu tiada beranak, karena Elisabet itu mandul, dan keduanya pun sudah sangat lanjut umurnya. Maka berlakulah tatkala ia memegang pekerjaan imam di hadapan Allah menurut peraturan gilirannya, bahwa ia terkena undi, menurut pekerjaan imam, akan masuk ke dalam Bait Allah membakar kemenyan. Maka segenap perhimpunan kaum itu ada sembahyang di luar pada ketika membakar kemenyan itu. Maka kelihatanlah kepada Zakaria seorang malaekat Tuhan terdiri di sebelah kanan tempat persembahan membakar kemenyan itu. Lalu Zakaria pun terkejut memandang dia, serta datang ketakutan atasnya. Tetapi berkatalah malaekat itu kepadanya, "Janganlah takut, hai Zakaria, karena permohonanmu sudah diluluskan, dan isterimu Elisabet itu akan beranakkan bagimu seorang anak laki-laki, maka hendaklah engkau menamai dia Yahya. Dan akan jadi kesukaan dengan sukaria bagimu, serta banyak orang akan menyukakan kelahirannya. Karena ia akan menjadi besar kepada pemandangan Tuhan, dan tiada ia akan minum air anggur atau minuman yang keras; dan ia akan penuh dengan Rohulkudus daripada rahim ibunya. Maka ia akan mengembalikan banyak orang bani Israel kepada Allah, Tuhannya itu. Dan ialah yang akan berjalan di hadapan Tuhan dengan roh dan kuasa Elias, akan membalikkan hati segala bapa kepada anak-anaknya dan orang ingkar kepada perasaan hati orang yang benar; dan akan menyediakan suatu kaum yang lengkap bagi Tuhan." Maka kata Zakaria kepada malaekat itu, "Bagaimanakah hamba hendak mengerti perkara ini? Karena hamba sudah tua, dan isteri hamba pun sudah sangat lanjut umurnya." Maka malaekat itu menjawab, serta berkata kepadanya, "Aku inilah Jibrail, yang berdiri di hadapan Allah, dan Aku disuruhkan mengatakan kepadamu, serta menyampaikan kabar kesukaan ini. Ingatlah, engkau akan menjadi kelu dan sekali-kali tiada dapat berkata-kata sehingga sampai kepada hari hal ini berlaku kelak, oleh sebab engkau tiada percaya akan perkataanku, yang akan disampaikan pada ketikanya." Maka orang banyak itu pun ternanti-nantilah akan Zakaria, serta sangat heran sebab ia lambat di dalam Bait Allah itu. Maka tatkala ia keluar, tiadalah ia dapat berkata-kata lagi dengan mereka itu; maka sudahlah mereka itu mengetahui bahwa Zakaria telah terpandang suatu penglihatan di dalam Bait Allah; lalu ia berisyarat berulang-ulang kepada mereka itu, langsunglah kelu. Setelah genap hari pekerjaannya itu, pulanglah ia ke rumahnya. Kemudian daripada itu hamillah Elisabet, isterinya itu, lalu menyembunyikan dirinya lima bulan lamanya, serta berkata, "Sedemikian inilah perbuatan Tuhan kepadaku pada masa Ia menilik aku, hendak menghilangkan maluku kepada orang-orang." Pada bulan yang keenam, maka malaekat Jibrail itu disuruhkan Allah ke sebuah negeri di Galilea, yang bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang laki-laki bernama Yusuf, keturunan Daud; maka nama perawan itu Maryam. Maka malaekat itu pun datanglah kepadanya, serta berkata, "Sejahteralah engkau, yang sudah beroleh anugerah! Tuhanlah beserta dengan engkau." Maka terkejutlah ia sebab katanya demikian, serta berpikir akan pengertian salam ini. Maka kata malaekat itu kepada Maryam, "Janganlah takut, hai Maryam! Karena engkau sudah beroleh anugerah Allah. Sesungguhnya engkau akan hamil, dan beranakkan seorang anak laki-laki, maka hendaklah engkau namakan Dia Yesus. Maka Ia akan menjadi besar, dan Ia akan dikatakan Anak Allah Yang Mahatinggi; maka Allah, Tuhan kita, akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, nenek moyang-Nya itu. Maka Ia pun akan menjadi raja atas benih Yakub selama-lamanya, dan kerajaan-Nya itu tiada berkesudahan." Lalu kata Maryam kepada malaekat itu, "Bagaimanakah perkara ini boleh jadi, karena hamba belum mengetahui laki-laki?" Maka jawab malaekat itu serta berkata kepadanya, "Bahwa Rohulkudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau. Sebab itu juga Yang Kudus yang akan diperanakkan itu, kelak dikatakan Anak Allah. Sesungguhnya keluargamu, Elisabet, itu pun mengandung seorang anak laki-laki pada masa tuanya; maka sekarang ini sudah masuk bulannya yang keenam, yang dahulunya dikatakan mandul; karena tiap-tiap firman Allah, satu pun tiada yang mustahil." Maka kata Maryam, "Sesungguhnya, hamba ini hamba Tuhan; jadilah kiranya pada hamba sebagaimana katamu." Maka gaiblah malaekat itu daripadanya. Pada masa itu juga berangkatlah Maryam, serta pergi dengan segeranya ke pegunungan, ke sebuah negeri di tanah Yehuda; lalu masuklah ia ke dalam rumah Zakaria, serta memberi salam kepada Elisabet. Maka berlakulah tatkala Elisabet mendengar salam Maryam itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu, dan Elisabet pun penuh dengan Rohulkudus. Lalu ia pun berseru dengan nyaring suaranya, katanya, "Engkaulah yang berbahagia di antara sekalian perempuan, dan berbahagialah juga kandunganmu. Dari manakah jadi padaku, bahwa ibu Tuhanku datang berjumpa dengan aku? Karena sesungguhnya ketika tiba salammu itu ke telingaku, meloncatlah kanak-kanak itu di dalam rahimku dari sebab sukacitanya. Maka berbahagialah perempuan yang sudah percaya ini; karena barang yang dikatakan kepadanya daripada Tuhan akan disampaikan kelak." Maka kata Maryam, "Jiwaku megahkan Tuhan, dan rohku bersukaria akan Allah Juruselamatku. Karena Ia telah menilik akan kerendahan hamba-Nya; bahwa sesungguhnya daripada sekarang ini, sekalian bangsa akan mengatakan aku berbahagia. Karena Yang Mahakuasa telah mengadakan kepadaku perbuatan yang besar; maka kuduslah nama-Nya. Maka rahmat-Nya tetap turun-temurun atas segala orang yang takut akan Dia. Maka Ia menunjukkan perbuatan yang berkuasa dengan tangan-Nya; dan mencerai-beraikan orang yang berhati sombong. Ia menurunkan raja dari atas takhtanya, dan meninggikan orang yang rendah. Maka orang yang lapar dikenyangkan dengan kebajikan; dan orang yang kaya disuruh-Nya pergi dengan kosong. Ia menolong bani Israel hamba-Nya, mengenangkan rahmat-Nya, sebagaimana yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, yaitu Ibrahim dan benihnya selama-lamanya." Maka tinggallah Maryam bersama-sama dengan Elisabet sekira-kira tiga bulan lamanya, lalu ia pulang ke rumahnya. Maka Elisabet pun genaplah bulannya akan bersalin, lalu ia beranakkan seorang anak laki-laki. Maka orang sekampungnya dan kaum keluarganya mendengar, bahwa Tuhan sudah mengembangkan rahmat-Nya kepadanya; maka mereka itu pun bersukacitalah dengan dia. Maka pada hari yang kedelapannya datanglah orang menyunatkan kanak-kanak itu, serta hendak menamakan dia Zakaria menurut nama bapanya. Maka sahut ibunya serta berkata kepadanya, "Bukan begitu, melainkan ia akan dinamakan Yahya." Maka kata mereka itu kepadanya, "Tiada seorang pun dari antara kaum keluargamu yang bernama ini." Lalu mereka itu bertanya kepada bapanya dengan isyarat, apa namanya yang ia suka kanak-kanak itu dinamakan. Maka dipintanya suatu papan tulis, lalu dituliskannya demikian, "Yahyalah namanya." Maka mereka itu sekalian pun heranlah. Dengan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan memuji Allah. Maka datanglah ketakutan atas sekalian orang yang diam sekelilingnya, maka segala perkataan ini disiarkan orang pada seluruh pegunungan Yudea. Maka segala orang mendengar itu pun menyimpan di dalam hatinya, serta berkata, "Apakah kelak derajatnya kanak-kanak itu?" Karena tangan Tuhan ada beserta dengan dia. Maka Zakaria bapanya pun penuhlah dengan Rohulkudus, lalu bernubuat, katanya, "Segala puji bagi Allah, Tuhan orang Israel; karena Ia telah melawat kaum-Nya serta memberi penebusannya, dan membangunkan bagi kita suatu tanduk selamat di dalam isi rumah Daud hamba-Nya itu (seperti yang difirmankan-Nya dengan lidah segala nabi-Nya yang kudus, daripada permulaan dunia), yaitu kelepasan daripada musuh kita, dan dari dalam tangan segala orang yang membenci kita. Supaya Ia menunjukkan kasihan-Nya kepada nenek moyang kita, serta mengenang perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpahan yang disumpahkan-Nya kepada Ibrahim, nenek moyang kita, meluluskan kita sehingga kita, terlepas daripada tangan musuh, beribadat kepada-Nya dengan tiada takut, dengan kesucian dan keadilan di hadapan-Nya seumur hidup kita. Adapun engkau ini, hai anakku, engkau akan dikatakan seorang nabi Allah Yang Mahatinggi, karena engkau berjalan di hadapan Allah menyediakan jalan-Nya, akan memberi pengetahuan akan hal selamat kepada kaum-Nya di dalam keampunan dosanya, sebab kemurahan rahmat daripada Tuhan kita, maka cahaya dari atas pun datang melawat kita, akan memberi terang kepada orang yang diam di dalam gelap dan bayang-bayang maut, akan menujukan kaki kita kepada jalan sejahtera." Maka kanak-kanak itu pun makin besarlah dan bertambah-tambah kuat rohnya; maka ia tinggal di padang belantara, sehingga sampai kepada masa ia menyatakan dirinya kepada orang Israel. Pada masa itu juga keluarlah suatu titah Kaisar Augustus, menyuruhkan menghitung segala manusia di seluruh kerajaan itu. Inilah pertama kali perhitungan manusia yang diperbuat tatkala Kirenius menjadi wakil pemerintah di benua Syam. Maka segala orang yang hendak dihitung itu pun masing-masing kembalilah ke negerinya sendiri. Demikian juga Yusuf keluar dari negeri Nazaret di jajahan Galilea ke negeri Daud yang bernama Betlehem, di jajahan Yudea, karena ia daripada suku dan keturunan Daud, supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maryam tunangannya yang sedang hamil itu. Tatkala mereka itu di sana, Maryam pun genaplah bulannya akan bersalin. Lalu bersalinlah ia akan seorang anak laki-laki, yaitu anak yang sulung; maka dibedunginya dengan kain lampin, dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tiada tempat bagi mereka itu di dalam rumah persinggahan. Maka di jajahan itu pun ada beberapa orang gembala, yang tinggal di padang menjaga kawan binatangnya pada waktu malam. Maka tiba-tiba terdirilah seorang malaekat Tuhan di sisinya, dan kemuliaan Tuhan pun bercahaya sekeliling mereka itu; lalu sangatlah takut sekaliannya. Maka kata malaekat itu kepada mereka itu, "Janganlah takut, karena sesungguhnya Aku memberitakan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum; sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan itu, di dalam negeri Daud. Maka inilah tandanya bagimu: Kamu akan jumpa seorang kanak-kanak berbedung dengan kain lampin dan berbaring di dalam palungan." Maka sekonyong-konyong adalah beserta dengan malaekat itu beberapa banyak bala tentara surga, yang memuji Allah serta katanya, "Segala kemuliaan bagi Allah di tempat Yang Mahatinggi, dan sejahtera di atas bumi di antara orang yang diperkenan-Nya." Apabila segala malaekat itu kembali dari mereka itu ke surga, berkatalah gembala itu sama sendirinya, "Marilah kita pergi ke Betlehem melihat perkara yang sudah jadi itu, yang dinyatakan oleh Tuhan kepada kita." Maka mereka itu pun pergilah dengan segeranya, lalu dijumpainya Maryam dan Yusuf, dan kanak-kanak itu terbaring di dalam palungan. Apabila dilihatnya, lalu dimasyhurkannya firman yang disabdakan kepadanya dari hal kanak-kanak itu. Maka sekalian orang yang mendengar itu pun heranlah akan segala perkara yang dikatakan oleh gembala itu kepadanya. Tetapi Maryam menyimpan sekalian perkataan ini, sambil berpikir di dalam hatinya. Maka gembala itu pun kembalilah serta memuji dan memuliakan Allah, sebab segala perkara yang didengar dan dilihatnya, sebagaimana yang dikatakan kepadanya. Apabila genap delapan hari Ia bersunat, lalu disebut namanya Yesus, seperti yang dikatakan oleh malaekat, sebelum Ia dikandungkan di dalam rahim. Setelah sudah lepas pantang menurut Taurat Musa, maka dibawanya kanak-kanak itu ke Yeruzalem hendak menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti yang tersurat di dalam hukum Allah: Bahwa tiap-tiap anak sulung laki-laki yang mula-mula membuka rahim ibunya akan terserah kepada Allah, dan lagi hendak mempersembahkan korban, sebagaimana yang tersebut di dalam hukum Allah, yaitu: Burung tekukur sepasang, atau anak merpati dua ekor. Maka adalah seorang di Yeruzalem yang bernama Simeon. Adapun orang itu benar lagi takut akan Allah, serta menantikan penghiburan bagi bani Israel, maka Rohulkudus pun ada di atasnya. Maka sudahlah diturunkan wahyu kepadanya oleh Rohulkudus, bahwa tiadalah ia merasai mati sebelum dipandangnya Kristus Tuhan itu. Dengan kuasa Roh itu masuklah ia ke dalam Bait Allah, maka tatkala Yesus, kanak-kanak itu, dibawa masuk oleh ibu bapa-Nya hendak membuatkan Dia menurut hukum Taurat, lalu Simeon pun memangku Dia, serta memuji Allah, katanya, "Ya Tuhan, sekarang biarlah hambamu kembali dengan sejahtera menurut sebagaimana firman-Mu. Karena mataku telah melihat selamat yang daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan sekalian bangsa; yaitu suatu terang-menerang bercahaya kepada orang kafir, dan kemuliaan bagi kaum-Mu Israel." Maka bapa-Nya dan ibu-Nya pun heran akan barang yang dikatakan dari hal Dia; maka Simeon pun memberkati keduanya itu, serta berkata kepada Maryam, ibu-Nya, "Tengoklah, kanak-kanak ini ditentukan akan menjatuhkan dan membangunkan beberapa banyak orang Israel, dan akan menjadi suatu alamat yang dibantah. Maka suatu pedang akan menembuskan jiwamu sendiri, -- supaya ketara pikiran hati orang banyak." Maka ada pula seorang nabiah bernama Hanna, anak Panuil, daripada suku bangsa Asyir; maka ia sangat lanjut umurnya, dan ia bersuami tujuh tahun lamanya kemudian daripada masa ia menjadi perawan, dan ia sudah janda sehingga umurnya delapan puluh empat tahun; maka tiada ia meninggalkan Bait Allah, melainkan sembahyang dan puasa serta berdoa siang malam. Pada ketika itu juga datanglah ia mengucap syukur kepada Allah, serta mengatakan dari hal kanak-kanak itu kepada sekalian orang yang menantikan penebusan Yeruzalem. Setelah digenapkannya segala sesuatu yang wajib menurut hukum Tuhan, maka kembalilah mereka itu ke Galilea, yaitu negerinya sendiri Nazaret. Maka kanak-kanak itu pun makin besar dan bertambah kuat, dan penuhlah Ia dengan hikmat, dan anugerah Allah ada di atas-Nya. Maka tiap-tiap tahunlah ibu bapa-Nya pergi ke Yeruzalem pada masa raya Pasah. Tatkala umur-Nya dua belas tahun, naiklah mereka itu beraya menurut adat masa raya; serta lepas masa raya itu, tatkala keduanya berjalan pulang, maka tertinggallah Yesus, kanak-kanak itu, di Yeruzalem dengan tiada setahu ibu bapa-Nya; melainkan disangkanya Ia ada di antara orang yang berjalan sertanya, sehingga sampai sejauh sehari perjalanan, lalu dicarinya Dia di antara kaum keluarga dan kenal-kenalannya; tetapi sebab tiada dijumpainya, berbaliklah keduanya ke Yeruzalem mencari Dia. Lepas tiga hari, dijumpainya Dia di dalam Bait Allah sedang duduk di tengah-tengah guru-guru di situ, mendengar mereka itu bersoal jawab. Maka sekalian orang yang mendengar Dia itu pun tercengang-cenganglah akan pengetahuan dan jawab-Nya. Maka tercenganglah ibu bapa-Nya melihat Dia; lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, "Hai anakku, apakah sebabnya Engkau berbuat demikian kepada kami? Tengoklah, bapa-Mu dengan aku mencari Engkau dengan bersusah payah." Maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu mencari Aku? Tiadakah kamu ketahui, bahwa Aku wajib ada di dalam pekerjaan Bapa-Ku?" Tetapi ibu bapa-Nya tiada paham akan perkataan yang dikatakan-Nya itu. Maka pulanglah Ia sertanya, lalu tibalah di Nazaret; dan diturut-Nya perintahnya. Maka ibu-Nya menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya. Maka Yesus pun makin bertambah-tambah hikmat dan besar-Nya, dan makin diperkenan Allah dan manusia. Maka pada tahun yang kelima belas pada zaman Kaisar Tiberius tatkala Pontius Pilatus menjadi wakil pemerintah Yudea, dan Herodes menjadi raja Galilea, dan Pilipus, saudara Herodes, raja di jajahan Ituria serta Terakhonitis, dan Lisanias raja Abilene, pada zaman Hannas dan Kayafas menjadi Imam Besar, turunlah firman Allah kepada Yahya, anak Zakaria, di padang belantara; lalu datanglah ia ke seluruh jajahan keliling Sungai Yarden mengabarkan baptisan tobat, jalan keampunan dosa, seperti yang tersurat di dalam kitab Nabi Yesaya, bunyinya, "Suara orang yang berseru-seru di padang belantara: Sediakanlah jalan Tuhan, dan luruskanlah lorong-lorong-Nya. Tiap-tiap lembah akan ditimbun, dan tiap-tiap gunung dan bukit pun akan direndahkan; dan yang bengkok akan diluruskan, dan yang lekuk-lekak akan diratakan; dan sekalian manusia akan melihat selamat yang daripada Allah." Maka kata Yahya kepada orang banyak yang datang dengan maksud dibaptiskannya itu, "Hai benih ular, siapakah menunjukkan kepadamu jalan melarikan dirimu daripada kemurkaan yang akan datang kelak? Keluarkanlah olehmu buah-buahan yang berpadan dengan tobat, dan janganlah kamu mulai berkata di dalam hatimu sendiri: Bahwa Ibrahimlah bapa kita. Karena aku berkata kepadamu, bahwa Allah berkuasa menjadikan anak-anak Ibrahim daripada batu-batu ini. Sekarangpun sudah sedia kapak di akar pohon kayu; maka tiap-tiap pohon kayu yang tiada berbuah yang baik, ia itu akan ditebang dan dibuang ke dalam api." Maka orang banyak itu pun menanya dia, katanya, "Apakah juga wajib kami perbuat?" Maka ia menjawab serta berkata kepada mereka itu, "Orang yang menaruh dua helai baju, hendaklah memberi sehelai kepada orang yang tiada; dan orang yang menaruh makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga." Maka datanglah juga orang pemungut cukai minta dibaptiskan serta berkata kepadanya, "Ya Guru, apakah yang wajib kami perbuat?" Maka katanya kepada mereka itu, "Janganlah kamu menuntut lebih daripada barang yang ditetapkan kepadamu." Maka ada beberapa laskar pula menanya dia, katanya, "Apakah yang wajib kami ini perbuat?" Maka katanya kepada mereka itu, "Jangan kamu merampas, dan jangan kamu membawa aduan yang palsu ke atas barang seorang pun; melainkan padalah kamu dengan gajimu." Tatkala kaum itu sedang menanti, serta berbicara di dalam hatinya tentang Yahya kalau-kalau ia ini Kristus, maka jawab Yahya serta berkata kepada sekalian orang itu, "Aku ini membaptiskan kamu dengan air, tetapi adalah kelak datang seorang yang lebih berkuasa daripadaku, maka menguraikan tali kasut-Nya pun aku ini tiada berlayak, Ialah akan membaptiskan kamu dengan Rohulkudus dan api. Nyirunya ada di dalam tangan-Nya; maka Ia akan membersihkan segenap tempat pengirik-Nya, lalu Ia mengumpulkan gandum-Nya masuk ke dalam lumbung, tetapi sekamnya akan habis dibakar-Nya dengan api yang tiada dapat dipadamkan." Maka dengan beberapa nasehat yang lain pula diberitakannya kabar kesukaan kepada kaum itu. Tetapi Herodes, raja seperempat negeri itu, yang dihardik oleh Yahya karena sebab Herodiah, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan yang diperbuat oleh Herodes itu, maka ditambahinya pula sekalian ini dengan menutup Yahya di dalam penjara. Maka berlakulah, tatkala segenap kaum itu dibaptiskan dan Yesus juga dibaptiskan sambil Ia berdoa, bahwa langit pun terbukalah; lalu Rohulkudus turun ke atas-Nya berlembaga seperti seekor burung merpati, maka suatu suara dari langit mengatakan, "Engkau inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mu juga Aku berkenan." Maka Yesus sendiri tatkala Ia mulai mengajar, umur-Nya sekira-kira tiga puluh tahun; maka pada sangka orang Ia itu anak Yusuf, anak Heli, anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanna, anak Yusuf, anak Matatias, anak Amos, anak Nahun, anak Esli, anak Naggai, anak Maat, anak Matatias, anak Simai, anak Yusikh, anak Yuda, anak Yuana, anak Resa, anak Zorubabil, anak Syaaltiel, anak Neri, anak Malkhi, anak Adi, anak Kosam, anak Elmodam, anak Er, anak Yusa, anak Eliazar, anak Yorim, anak Matat, anak Lewi, anak Simeon, anak Yehuda, anak Yusuf, anak Yonan, anak Elyakim, anak Malia, anak Minna, anak Matata, anak Natan, anak Daud, anak Isai, anak Obed, anak Boaz, anak Sala, anak Nahsyun, anak Aminadab, anak Admin, anak Arni, anak Ezrom, anak Paris, anak Yehuda, anak Yakub, anak Ishak, anak Ibrahim, anak Tarah, anak Nahor, anak Sarukh, anak Ragau, anak Palik, anak Abir, anak Sala, anak Kainan, anak Arpaksad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh, anak Metusalah, anak Enokh, anak Yarid, anak Mahlalel, anak Kainan, anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah. Maka Yesus pun, penuhlah dengan Rohulkudus, balik dari Yarden, lalu Roh itu membawa Dia ke padang belantara empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Selama itu suatu apa pun tiada dimakan-Nya. Setelah genap hari itu, Ia berasa lapar. Maka kata Iblis itu kepada-Nya, "Jikalau Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti!" Maka jawab Yesus kepadanya, "Adalah tersurat: Bahwa bukannya dengan roti sahaja manusia akan hidup." Maka Iblis pun membawa Dia ke kemuncak gunung, lalu memperlihatkan kepada-Nya segala kerajaan dunia ini sekejap ketika lamanya. Maka kata Iblis itu kepada-Nya, "Kepada Engkaulah hendak kuberikan kesemua kuasa ini dan kemuliaannya; karena semua itu terserah kepadaku, dan kepada barangsiapa yang kukehendaki, aku berikan. Sebab itu jikalau Engkau sujud menyembah aku, maka sekalian itu milik Engkaulah." Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Adalah tersurat: Bahwa wajiblah engkau sujud menyembah Allah Tuhanmu, dan beribadat hanya kepada-Nya sahaja." Maka dibawanya Dia ke Yeruzalem, lalu ditaruhnya di atas bubungan Bait Allah serta berkata kepada-Nya, "Jikalau Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah; karena telah tersurat: Bahwa Ia akan berfirman kepada malaekat-Nya dari hal-Mu, akan memeliharakan Dikau; dan malaekat itu akan menatang Engkau di tangannya, supaya jangan terantuk kaki-Mu pada batu." Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Adalah tersebut: Janganlah engkau mencobai Allah Tuhanmu." Setelah Iblis itu menggenapi segala pencobaan ke atas-Nya, lalu undurlah ia dari Yesus seketika lamanya. Kemudian baliklah Yesus ke Galilea dengan kuasa Roh; maka masyhurlah kabar-Nya di seluruh jajahan itu. Lalu Ia mengajar di dalam segala rumah sembahyang mereka itu, dan sekalian orang pun memuji Dia. Maka tibalah Ia di Nazaret, tempat Ia dididik; maka pada hari Sabbat masuklah Ia ke rumah sembahyang seperti biasanya, lalu berdiri hendak membacakan. Maka diunjukkan orang kepada-Nya kitab Nabi Yesaya. Setelah dibuka-Nya kitab itu, lalu dijumpai-Nya nas yang ada tersurat: Roh Tuhan ada di atas-Ku, sebab Ia sudah mengurapi Aku, akan memberitakan kabar kesukaan kepada orang miskin, dan menyuruhkan Aku mengabarkan kebebasan bagi orang yang tertawan, dan menyembuhkan penglihatan orang buta, melepaskan orang yang tertindih, dan mengabarkan tahun karunia Tuhan. Setelah ditutup-Nya kita itu, maka dipulangkan-Nya kepada khadim, lalu duduk; maka mata sekalian orang yang di dalam rumah sembahyang itu pun terlekatlah kepada-Nya. Maka mulailah Ia mengatakan kepada mereka itu demikian, "Pada hari ini isi kitab yang kamu dengar itu sudah sampai." Maka sekalian orang itu pun menyungguhkan Dia, serta heran akan perkataan yang elok keluar daripada mulut-Nya, sambil katanya, "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Tak dapat tiada kamu akan mengatakan perumpamaan ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri; barang yang kami dengar Engkau perbuat di Kapernaum itu, perbuatlah juga di sini di dalam negeri-Mu sendiri." Dan lagi kata-Nya, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Tiadalah seorang nabi diindahkan di dalam negerinya sendiri. Tetapi Aku berkata kepadamu dengan sebenarnya, bahwa pada zaman Elias ada banyak janda di antara orang Israel, tatkala langit tertutup tiga tahun enam bulan lamanya sehingga datang bala kelaparan besar di seluruh tanah itu; tetapi Elias itu tiada disuruhkan kepada seorang jua pun, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarepta di tanah Sidon. Dan pada zaman Nabi Elisa ada banyak orang yang kena bala zaraat di antara orang Israel, dan tiadalah seorang pun ditahirkan, melainkan Naaman orang Syam itu sahaja." Maka sekalian orang itu pun sangatlah marahnya di dalam rumah sembahyang tatkala didengarnya perkataan yang demikian ini. Lalu berbangkitlah mereka itu menolakkan Yesus ke luar negeri serta membawa Dia ke kemuncak gunung di mana negerinya dibangunkan, hendak menjatuhkan Dia ke bawah. Tetapi lalulah Ia dari tengah-tengah mereka itu serta berjalan pergi. Langsung Ia turun ke Kapernaum, sebuah negeri di Galilea. Di situlah Ia mengajar orang pada hari Sabbat. Maka sangat heranlah mereka itu akan pengajaran-Nya itu, karena perkataan-Nya itu dengan kuasa. Adalah di dalam rumah sembahyang itu seorang yang dirasuk setan, maka berteriaklah ia dengan nyaring suaranya, katanya, "Ah, apakah kena-mengena kami dengan Engkau, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang mau membinasakan kamikah? Aku tahu siapa Engkau ini, yaitu Yang Kudus datang daripada Allah." Lalu Yesus menengking dia, kata-Nya, "Diam, keluarlah engkau daripada orang ini!" Maka setan itu pun menghempaskan orang itu di tengah-tengah orang banyak, lalu keluarlah setan itu dari dalamnya dengan tiada menyakiti dia. Maka tercengang-cenganglah mereka itu sekalian serta bertutur-tutur sama sendirinya, katanya, "Wah! Perkataan apakah ini? Karena dengan kuat kuasa diperintah-Nya setan itu sehingga keluar!" Maka masyhurlah kabar dari hal Yesus itu pada segala daerah jajahan itu. Maka bangkitlah Ia keluar dari dalam rumah sembahyang itu masuk ke dalam rumah Simon. Maka mak mentua Simon itu tengah demam sangat, lalu orang meminta Yesus menolong dia. Maka berdirilah Ia di sisinya melarangkan demam itu, lalu demam itu pun hilanglah; maka sekejap itu juga ia bangkit melayani mereka itu. Apabila matahari masuk, maka segala orang, yang ada padanya orang sakit dengan berbagai-bagai penyakit, membawa orang sakit itu kepada-Nya; maka Ia pun meletakkan tangan ke atas tiap-tiap orang itu, serta menyembuhkan dia. Maka setan-setan pun keluarlah daripada banyak orang itu, sambil berteriak, katanya, "Engkau inilah Anak Allah." Lalu Yesus melarangkan setan-setan itu berkata-kata, sebab diketahui oleh setan itu bahwa Ialah Kristus. Setelah hari siang, keluarlah Ia pergi kepada suatu tempat yang sunyi; maka orang banyak itu pun mencari Dia, lalu datang kepada-Nya, hendak menahan supaya jangan meninggalkan mereka itu. Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Wajiblah juga kepada negeri lain pun Aku memberitakan kabar kesukaan dari hal kerajaan Allah; maka itulah sebabnya Aku disuruhkan." Maka Ia pun mengajarlah di dalam sekalian rumah sembahyang di Yudea. Tatkala orang banyak mengasak Yesus hendak mendengar firman Allah, sedang Ia berdiri di pantai Tasik Genesaret, maka dilihat-Nyalah dua buah perahu tertambat di tepi tasik itu; tetapi orang pemukat sudah turun dari perahu itu membasuh pukatnya. Maka naiklah Yesus ke dalam perahu yang sebuah, yaitu perahu Simon, lalu meminta dia tolakkan jauh sedikit dari darat. Maka duduklah Ia, lalu mengajar orang banyak dari perahu itu. Setelah sudah Ia berhenti bertutur, maka kata-Nya kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam, dan labuhkanlah pukatmu akan menangkap ikan." Maka sahut Simon, katanya, "Ya Rabbi, semalam-malaman kami berlelah, suatu pun tiada dapat; tetapi sebab perkataan Rabbi hamba melabuhkan pukat itu." Setelah dilabuhkan, dilengkungnya ikan terlalu banyak, sehingga koyaklah pukatnya itu. Maka mereka itu pun menggamit kawan-kawannya, yang di dalam perahu lain itu, supaya datang membantu; maka datanglah mereka itu, lalu diisinya sarat kedua buah perahu itu, sehingga hampir tenggelam. Apabila Petrus melihat hal itu, sujudlah ia pada lutut Yesus, katanya, "Ya Tuhan, tinggalkanlah kiranya hamba, karena hamba ini orang yang penuh dosa." Sebab tercengang-cenganglah ia beserta dengan orang-orang yang ada bersama-sama dengan dia, karena perolehan ikan yang didapatinya itu; demikian juga Yakub dan Yahya, anak-anak Zabdi, yang sepencarian dengan Simon. Maka kata Yesus kepada Simon, "Jangan takut, daripada sekarang ini engkau menjadi pemukat orang." Setelah perahu itu disadaikannya ke darat, maka mereka itu pun meninggalkan semuanya, lalu mengikut Yesus. Maka berlakulah tatkala Ia di dalam sebuah negeri, bahwa adalah seorang yang kena bala zaraat dengan dahsyatnya; apabila dilihatnya Yesus, maka sujudlah orang itu serta memohonkan kepada-Nya, katanya, "Ya Tuhan, jikalau kiranya Tuhan kehendaki, niscaya Tuhan dapat mentahirkan hamba." Lalu Yesus pun mengulurkan tangan-Nya serta menjamah dia, kata-Nya, "Aku kehendaki, tahirlah engkau!" Seketika itu juga bala zaraat itu pun lenyaplah. Maka berpesanlah Yesus kepadanya, "Jangan mengatakan kepada seorang jua pun, melainkan pergilah menunjukkan dirimu kepada imam, dan persembahkanlah persembahan karena ketahiranmu, seperti yang dipesankan oleh Musa, yaitu akan menjadi suatu tanda kepada mereka itu." Tetapi makin masyhurlah kabar-Nya; lalu berkerumunlah sekalian orang banyak itu, hendak mendengar Dia, dan meminta sembuhkan penyakit mereka itu. Tetapi Yesus menarik diri-Nya ke tempat yang sunyi, lalu berdoa. Tatkala Yesus mengajar pada suatu hari, adalah orang Parisi dan ahli Taurat duduk di situ, yang datang dari tiap-tiap kampung di tanah Galilea dan Yudea, dan dari Yeruzalem; maka kuasa daripada Tuhan telah ada kepada-Nya sehingga Ia menyembuhkan orang. Maka ada pula orang mengusung seorang yang sakit tepok di atas usungan; maka dicarinya jalan hendak membawa masuk dan meletakkan dia di hadapan Yesus. Tetapi sebab mereka itu tiada lulus membawa orang itu masuk karena orang bersesak, naiklah mereka itu ke atas atap rumah, lalu diulurkannya ke bawah usungan dari celah atap genting itu ke tengah-tengah di hadapan Yesus. Setelah Yesus nampak percaya mereka itu, berkatalah Ia, "Hai manusia, dosamu sudah diampuni." Maka ahli Taurat dan orang Parisi mulai berbicara, katanya, "Siapakah orang ini yang mengatakan hujat itu? Siapakah dapat mengampuni dosa kecuali Satu sahaja, yaitu Allah?" Tetapi sebab Yesus mengetahui pikiran mereka itu, maka Ia pun menjawablah serta berkata kepada mereka itu, "Apakah kamu berbicara di dalam hatimu? Yang manakah lebih mudah mengatakan: Dosamu sudah diampunikah, atau mengatakan: Bangunlah berjalan? Tetapi supaya kamu mengetahui, bahwa Anak manusia ada kuasa di dalam dunia ini mengampuni dosa," maka kata-Nya kepada orang yang sakit tepok itu, "Aku berkata kepadamu, bangunlah engkau, angkat tempat tidurmu, pulanglah ke rumahmu." Seketika itu juga bangunlah ia di hadapan mereka itu, lalu diangkatnya tempat tidur yang di atasnya ia berbaring itu, langsung berjalan pulang ke rumahnya serta memuliakan Allah. Maka tercengang-cenganglah mereka itu sekalian, lalu memuliakan Allah, dan menaruh ketakutan yang amat sangat, katanya, "Pada hari ini kami nampak suatu perkara yang ajaib." Kemudian daripada itu keluarlah Yesus pergi, lalu nampak seorang pemungut cukai bernama Lewi, sedang duduk di rumah pencukaian, maka kata-Nya kepada orang itu, "Ikutlah Aku." Maka ditinggalkannya semua, lalu bangun mengikut Yesus. Maka Lewi pun memberi Yesus suatu perjamuan besar di dalam rumahnya sendiri. Di sana ada amat banyak orang pemungut cukai dan lain-lain, yang duduk makan serta-Nya. Maka bersungut-sungutlah orang Parisi dan ahli Tauratnya kepada murid-murid Yesus, katanya, "Apakah sebabnya kamu makan minum dengan orang pemungut cukai dan orang berdosa?" Maka Yesus pun menjawab serta berkata kepada mereka itu, "Orang yang sehat itu tiada perlukan tabib, hanyalah orang yang sakit. Bukannya Aku datang memanggil orang yang benar, melainkan orang yang berdosa, supaya bertobat." Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Murid-murid Yahya kerap kali puasa dan berdoa, sedemikian itu juga orang Parisi; tetapi murid-murid-Mu sendiri makan minum sahaja." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Bolehkah sahabat-sahabat mempelai itu disuruh puasa olehmu, selagi ada mempelai itu sertanya? Tetapi ada harinya kelak, yang mempelai itu diambil daripadanya, pada masa itu baharulah mereka itu akan puasa." Maka dikatakan-Nya pula suatu perumpamaan kepada mereka itu, "Bahwa seorang pun tiada yang mengoyakkan secarik kain daripada pakaian yang baharu, ditampalkan pada pakaian yang lama; jikalau sedemikian, yang baharu itu pun koyaklah, dan secarik yang baharu itu juga tiada berpadan dengan yang lama. Dan seorang pun tiada yang membubuh air anggur yang baharu ke dalam kerbat kulit yang lama; jikalau sedemikian, air anggur yang baharu itu kelak meletupkan kerbat itu, lalu air anggurnya itu pun tumpahlah, dan kerbat itu juga binasalah; melainkan air anggur yang baharu patutlah dibubuhkan ke dalam kerbat yang baharu. Maka tiada seorang pun yang minum air anggur yang lama, ingin akan air anggur yang baharu, karena katanya: Yang lama itulah sedap rasanya." Adalah pada suatu hari Sabbat sambil Yesus berjalan melalui ladang-ladang gandum, murid-murid-Nya pun memetik mayang-mayang gandum, digisarnya dengan tangan, lalu dimakannya. Tetapi berkatalah beberapa orang Parisi, "Apakah sebabnya kamu perbuat barang yang tiada halal pada hari Sabbat?" Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Belumkah lagi kamu membaca barang yang diperbuat oleh Daud tatkala ia lapar dan segala orang yang beserta dengan dia? Di dalam hal ia sudah masuk ke dalam Rumah Allah, serta mengambil roti persembahan, lalu dimakannya, dan diberikannya juga kepada orang yang beserta dengan dia, yang tiada halal dimakan, melainkan oleh imam sahaja?" Maka berkatalah Yesus lagi kepada mereka itu, "Anak manusia itulah Tuhan atas hari Sabbat juga." Pada suatu hari Sabbat yang lain, masuklah Yesus ke dalam rumah sembahyang, serta mengajar; maka adalah di sana seorang yang mati tangan kanannya. Maka ahli Taurat dan orang Parisi pun mengintai, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabbat, supaya dapat menyalahkan Dia. Tetapi Ia sendiri mengetahui pikiran mereka itu, lalu berkatalah Ia kepada orang yang mati tangan itu, "Bangunlah engkau berdiri di tengah-tengah." Maka bangkitlah ia berdiri di tengah. Maka berkata pula Yesus kepada mereka itu, "Aku hendak bertanya kepadamu: Halalkah pada hari Sabbat berbuat baik atau berbuat jahat menyelamatkan nyawa atau membunuh?" Maka Yesus memandang sekeliling kepada mereka itu, lalu kata-Nya kepada orang itu, "Kedangkanlah tanganmu!" Maka dikedangkannya, lalu sembuhlah tangannya; maka mereka itu sekalian pun sangatlah geram, serta berunding sama sendirinya, apa yang patut mereka itu perbuat ke atas Yesus. Pada masa itu juga keluarlah Yesus pergi ke sebuah gunung akan berdoa; maka semalam-malaman itu berdoalah Ia kepada Allah. Setelah sudah hari siang, dipanggil-Nya murid-murid-Nya, dan dipilih-Nya dari antara mereka itu dua belas orang, yang digelarkan-Nya rasul, yaitu Simon, yang digelari-Nya Petrus, dan Andreas saudaranya, dan Yakub, dan Yahya, dan Pilipus, dan Bartolomius, dan Matius, dan Tomas, dan Yakub, anak Alpius, dan Simon yang digelar Zelotis, dan Yudas, anak Yakub, dan Yudas Iskariot, yang menjadi orang belot. Maka turunlah Yesus bersama-sama dengan mereka itu, lalu berdiri pada tempat yang rata, beserta dengan beberapa banyak murid-murid-Nya, dan terlalu banyak orang dari seluruh tanah Yudea dan dari Yeruzalem, dan dari pantai laut dekat Tsur dan Sidon, yang datang hendak mendengar Dia dan meminta sembuhkan penyakit mereka itu, dan orang yang dirasuk setan itu pun disembuhkan-Nya. Dan segala orang banyak pun bermaksud hendak menjamah Dia, sebab ada khasiat keluar daripada-Nya, sehingga disembuhkan-Nya mereka itu sekalian. Setelah sudah Ia mengangkat mata-Nya kepada murid-murid-Nya, lalu berkatalah Ia, "Berbahagialah kamu yang miskin; karena kamulah yang empunya kerajaan Allah. Berbahagialah kamu yang lapar sekarang ini; karena kamu akan dikenyangkan. Berbahagialah kamu yang menangis sekarang ini; karena kamu akan tertawa kelak. Berbahagialah kamu apabila orang membenci kamu, dan apabila orang mengasingkan kamu, dan mencela serta menghinakan nama kamu seolah-olah jahat, oleh sebab Anak manusia. Hendaklah kamu bersukacita melompat-lompat pada hari itu; karena sesungguhnya besar pahalamu di surga; sebab sedemikian itu juga diperbuat oleh orang tua-tuamu ke atas nabi-nabi. Tetapi, wai bagi kamu yang kaya, karena sudahlah dengan itu penghiburanmu. Wai bagi kamu, hai orang yang kenyang sekarang ini; karena kamu akan lapar kelak. Wai bagimu, yang tertawa sekarang ini; karena kamu akan berdukacita dan menangis. Wai bagimu, apabila kamu dipuji oleh sekalian orang, karena sedemikian itu juga telah diperbuat oleh orang tua-tuanya kepada segala nabi palsu. Tetapi kepada kamu ini yang mendengar, Aku berkata demikian: Kasihilah seterumu, dan perbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuki kamu; dan doakan orang yang mencercai kamu. Kepada orang yang menampar pipimu sebelah, berilah juga kepadanya pipi yang sebelah lagi; dan orang yang mengambil jubahmu, jangan ditegahkan mengambil bajumu lagi. Berilah kepada tiap-tiap orang yang meminta kepadamu; dan daripada orang yang mengambil barang-barangmu, jangan dituntut kembali. Maka sama seperti kamu suka orang akan berbuat padamu sedemikian itu juga hendaklah kamu berbuat kepadanya. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah pahalamu? Karena orang yang berdosa pun mengasihi orang yang mengasihi dia. Dan jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apakah juga pahalamu? Karena orang berdosa pun berbuat sedemikian itu juga. Dan jikalau kamu meminjamkan kepada orang yang kamu berharap akan menerima kembali daripadanya, apakah pula pahalamu? Karena orang yang berdosa itu pun meminjamkan kepada orang berdosa, akan menerima kembali sebanyak itu juga. Tetapi hendaklah kamu mengasihi seterumu, dan berbuat baik, dan memberi pinjam dengan tiada berharap akan menerima balik; maka berpahala besarlah kamu kelak, dan kamu akan menjadi anak-anak Yang Mahatinggi, karena Ialah murah kepada orang yang tiada syukur dan yang jahat. Hendaklah kamu berpengasihan sama seperti Bapamu juga berpengasihan. Dan janganlah kamu menuduh orang, niscaya kamu pun tiada akan dituduh; dan jangan menyalahkan orang, niscaya kamu pun tiada akan disalahkan; lepaskanlah, niscaya kamu pun akan dilepaskan. Berilah, niscaya kepada kamu pun akan diberi: Suatu sukatan yang betul, ditekan-tekan, dan digoncang-goncang sehingga melembak, akan diberi orang kepada ribaanmu, karena dengan sukatan yang kamu menyukat, akan disukatkan pula kepada kamu." Maka dikatakan-Nya pula kepada mereka itu suatu perumpamaan, kata-Nya, "Dapatkah orang buta memimpin orang buta? Tiadakah kedua-duanya pun akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tiada lebih daripada gurunya; tetapi tiap-tiap murid yang sudah cukup pelajaran itu akan menjadi sama seperti gurunya. Apakah sebabnya engkau memandang selumbar yang di dalam mata saudaramu itu; tetapi balok yang di dalam matamu sendiri tiada engkau sadari? Bagaimana boleh engkau mengatakan kepada saudaramu itu: Hai Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang di dalam matamu itu, sedangkan engkau sendiri tiada nampak balok yang di dalam matamu? Hai munafik, keluarkanlah dahulu balok itu dari dalam matamu sendiri, kemudian baharulah engkau nampak terang akan mengeluarkan selumbar dari dalam mata saudaramu itu. Karena tiadalah pohon kayu yang baik, yang berbuahkan buah yang tiada baik, atau pohon kayu yang buruk, yang berbuahkan buah yang baik, sebab tiap-tiap pohon kayu dikenal daripada buahnya sendiri, karena daripada pokok duri tiada orang memetik buah ara, dan daripada semak duri tiada orang memetik buah anggur. Adapun orang yang baik, mengeluarkan barang yang baik daripada perbendaharaan hati yang baik; dan orang yang jahat, mengeluarkan barang yang jahat daripada perbendaharaan hati yang jahat; karena melimpah dari dalam hati melalui mulutnya. Apakah sebabnya kamu memanggil Aku: Tuhan, Tuhan! tetapi tiada kamu perbuat menurut perkataan-Ku? Tiap-tiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengar perkataan-Ku serta menurut, maka Aku hendak menyatakan kepadamu seumpama siapa ia, yaitu seumpama seorang yang mendirikan sebuah rumah, dan yang menggali sehingga dalam, lalu ditaruhnya alasan di atas batu; maka apabila tiba air bah serta arus menempuh rumah itu, tiadalah dapat menggerakkan dia, karena perbuatannya kukuh. Tetapi orang yang mendengar dengan tiada menurut, ialah seumpama seorang, yang mendirikan sebuah rumah di atas tanah dengan tiada beralasan; maka arus pun menempuh rumah itu, lalu segera robohlah, maka besarlah kerusakan rumah itu." Setelah Yesus menamatkan segala perkataan-Nya kepada pendengaran kaum itu, lalu masuklah Ia ke Kapernaum. Maka adalah seorang hamba penghulu laskar, yang amat disayangi oleh tuannya, sakit payah hampir mati. Setelah didengar oleh penghulu laskar itu dari hal Yesus, maka disuruhnya kepada-Nya orang tua-tua Yahudi, meminta Dia datang menyembuhkan hambanya. Apabila mereka itu sampai kepada Yesus, lalu dipintanya sangat-sangat kepada-Nya, serta berkata, "Layaklah ia ditolong Tuan, karena ia mengasihi bangsa kita, dan ialah yang mendirikan rumah sembahyang kita." Maka Yesus pun pergilah bersama-sama dengan mereka itu. Apabila mereka itu sudah dekat dengan rumah itu, maka disuruhkan oleh penghulu laskar beberapa sahabatnya pula kepada-Nya, mengatakan, "Ya Tuhan, janganlah bersusah, karena sahaya tiada layak dilawati oleh Tuhan ke dalam rumah sahaya; sebab itu rasanya, sahaya sendiri tiadalah berlayak datang kepada Tuhan, hanya katakanlah sepatah kata sahaja, niscaya hamba sahaya akan sembuh. Karena sahaya ini pun seorang yang di bawah perintah, dan di bawah perintah sahaya pula ada beberapa laskar; jikalau sahaya berkata kepada seorangnya: Pergilah, ia pun pergi; dan kepada yang lain pula: Marilah, ia pun datang; dan kepada hamba sahaya: Buatlah itu, maka dibuatnyalah." Apabila didengar oleh Yesus demikian, heranlah Ia akan dia; lalu berpaling kepada orang banyak yang mengikut Dia, kata-Nya, "Aku berkata kepadamu, di antara orang Israel sekalipun belum pernah Aku melihat iman yang sebegitu besar." Setelah pesuruh itu kembali ke rumah itu, lalu didapatinya hamba itu sudah sembuh. Kemudian daripada itu berjalanlah Yesus ke sebuah negeri yang bernama Nain; maka murid-murid-Nya dan sekalian orang banyak itu pun berjalanlah serta-Nya. Apabila Ia mendekati pintu negeri itu, adalah seorang mati diusung ke luar, yaitu anak maknya yang laki-laki tunggal; maka mak itu janda; dan ada pula banyak orang negeri itu beserta dengan dia. Serta Tuhan melihat perempuan itu, jatuhlah kasihan-Nya akan dia, lalu kata-Nya, "Janganlah engkau menangis." Maka dihampiri-Nya dan dijamah-Nya usungan itu, lalu orang yang mengusung itu pun berdirilah. Maka kata Yesus, "Hai orang muda! Aku berkata kepadamu: Bangkitlah!" Maka orang yang mati itu pun bangkitlah duduk, lalu mulai berkata-kata; kemudian diserahkannya kepada maknya. Maka ketakutanlah sekalian orang itu, lalu memuliakan Allah, katanya, "Seorang nabi yang besar telah terbit di antara kita, dan Allah telah melawat kaum-Nya." Maka masyhurlah kabar dari hal Yesus itu ke seluruh tanah Yudea dan segala jajahan sekeliling. Maka segala hal itu dikabarkanlah kepada Yahya oleh murid-muridnya. Maka Yahya pun memanggil dua muridnya, lalu menyuruh bertanya kepada Tuhan, "Engkau inikah yang akan datang itu, atau harus kami menantikan seorang lainkah?" Setelah sampai keduanya kepada Yesus, berkatalah mereka itu, "Yahya Pembaptis menyuruhkan kami kepada Tuhan, bertanya: Engkau inikah yang akan datang itu, atau harus kami menantikan seorang lainkah?" Pada ketika itu juga Yesus menyembuhkan banyak orang yang kena penyakit, dan bala dan setan, dan mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Pergilah kamu, kabarkan kepada Yahya barang yang kamu tampak dan dengar; yaitu, orang buta celik matanya, orang timpang berjalan betul, orang yang kena bala zaraat ditahirkan, orang tuli sudah mendengar, orang mati dihidupkan, dan Injil diberitakan kepada orang miskin, maka berbahagialah orang yang tiada menaruh syak akan Daku." Setelah utusan Yahya itu pergi, maka mulailah Yesus bertutur kepada orang banyak akan hal Yahya, kata-Nya, "Apakah yang kamu pergi lihat ke padang belantara? Sebatang buluhkah yang digoyangkan oleh angin? Atau apakah yang kamu pergi lihat? Seorang yang memakai pakaian yang haluskah? Sesungguhnya orang yang berpakaian indah-indah dan hidup dengan lazatnya ada di dalam istana raja-raja. Atau apakah yang kamu pergi lihat? Seorang nabikah? Bahkan, Aku berkata kepadamu: Ada yang terlebih lagi daripada seorang nabi. Karena inilah dia yang tersebut halnya: Bahwa ketahuilah olehmu, Aku menyuruhkan utusan-Ku dahulu daripada-Mu, ialah menyediakan jalan di hadapan-Mu. Maka Aku berkata kepadamu, bahwa di antara segala orang yang dilahirkan oleh perempuan, tiadalah seorang pun yang lebih besar daripada Yahya; tetapi yang terkecil di dalam kerajaan Allah, itulah yang lebih besar daripadanya." Maka segenap kaum yang mendengar Dia, dan orang pemungut cukai itu pun menyungguhkan Allah di dalam hal mereka itu dibaptiskan dengan baptisan Yahya. Tetapi orang Parisi dan fakih menolakkan kehendak Allah atas dirinya sendiri, di dalam hal mereka itu tiada dibaptiskan oleh Yahya. "Dengan apakah gerangan hendak Aku umpamakan orang zaman ini, dan apakah hal yang seumpama mereka itu? Adalah mereka itu sama seperti budak-budak yang duduk di pasar, serta berseru seorang kepada seorang, katanya: Kami sudah meniup suling bagi kamu, tiada juga kamu menari; dan kami sudah meratap tetapi tiada juga kamu menangis. Karena Yahya Pembaptis sudah datang, tiada makan roti atau minum air anggur, maka katamu ia bersetan. Maka Anak manusia datang makan serta minum, maka katamu: Tengoklah seorang gelojoh dan peminum anggur sahabat orang pemungut cukai dan orang berdosa. Maka hikmat itu dibenarkan oleh sekalian anaknya." Adalah seorang Parisi menjemput Yesus makan bersama-sama dengan Dia. Maka masuklah Ia ke rumah orang Parisi itu, lalu duduk makan. Di dalam negeri itu adalah seorang perempuan berdosa; apabila diketahuinya bahwa Yesus tengah duduk makan di dalam rumah orang Parisi itu, maka dibawanya suatu buli-buli berisi minyak wangi. Maka berdirilah perempuan itu di belakang, dekat kaki Yesus sambil menangis, lalu mulailah ia membasahkan kaki-Nya dengan air matanya dan menyapu dengan rambutnya, lalu diciumnya kaki-Nya itu, serta diurapinya dengan minyak wangi. Tetapi apabila orang Parisi, yang menjemput Yesus, melihat hal itu, berkatalah ia di dalam hatinya, katanya, "Orang ini, jikalau Ia seorang nabi, niscaya diketahui-Nya siapa dan apa macamnya perempuan itu yang menjamah Dia, karena perempuan ini seorang berdosa." Maka Yesus sambil menjawab berkata kepadanya, "Hai Simon, ada satu perkara yang hendak Kukatakan kepadamu." Maka kata-Nya, "Ya Guru, katakanlah." "Adalah dua orang yang berutang kepada seorang yang meminjamkan uang; maka yang seorang berutang lima ratus dinar, dan yang lain lima puluh. Maka sebab pada mereka itu tiada pembayarnya, dilepaskannya kedua-duanya daripada utang. Sekarang yang manakah daripada dua orang itu akan terlebih mengasihi dia?" Maka sahut Simon, katanya, "Hamba sangka, orang yang dilepaskannya daripada utang yang terlebih banyak itu." Maka kata Yesus kepadanya, "Betullah sangkamu itu." Lalu berpalinglah Ia kepada perempuan itu serta berkata kepada Simon, "Engkau nampakkah perempuan ini? Bahwa Aku masuk ke rumahmu, tiada engkau memberi air akan pembasuh kaki-Ku, tetapi ia membasahkan kaki-Ku dengan air matanya, dan menyapu dengan rambutnya. Tiada engkau mencium Aku, tetapi perempuan ini semenjak Aku masuk tiada berhenti mencium kaki-Ku. Tiada engkau mengurapi kepala-Ku; tetapi perempuan ini mengurapi kaki-Ku dengan minyak wangi. Oleh sebab itu Aku berkata kepadamu, bahwa dosanya yang banyak itu diampunilah, karena kasihnya amat sangat; tetapi kepada orang yang diampuni sedikit, kasihnya juga sedikit." Lalu kata-Nya kepada perempuan itu, "Segala dosamu sudah diampuni." Maka orang yang duduk makan bersama-sama mulailah berkata di dalam hatinya, "Siapakah orang ini yang dapat juga mengampuni dosa?" Maka kata Yesus kepada perempuan itu, "Imanmu sudah menyelamatkan engkau, pulanglah engkau dengan sejahtera." Kemudian daripada itu, maka Yesus pun menjalani seluruh negeri dan kampung, serta memberitakan dan memasyhurkan kabar kesukaan dari hal kerajaan Allah, dan kedua belas murid itu ada bersama-sama dengan Dia, dan beberapa perempuan yang sudah disembuhkan-Nya daripada dirasuk setan dan berbagai-bagai kesakitan, yaitu Maryam yang disebut Magdalena, yang sudah keluar tujuh setan dari dalamnya, dan lagi Yohanna isteri Khuza, jurukunci Herodes, dan Susana, dan banyak perempuan lain-lain, yang membelanjakan hartanya sebab melayani Yesus serta murid-murid-Nya. Tatkala sekalian orang banyak berhimpun, dan dari tiap-tiap negeri pun orang datang kepada-Nya, lalu bertuturlah Ia dengan perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar hendak menabur benihnya; maka sedang ia menabur, ada separuh jatuh di tepi jalan, lalu dipijak-pijak orang, dan burung-burung dari udara pun makan sehingga habis benih itu. Ada separuh jatuh di atas batu; setelah tumbuh, layulah ia sebab tiada lembab. Ada juga separuh jatuh di tengah-tengah semak duri; maka duri itu pun tumbuh bersama-sama, serta membantutkan benih itu. Dan ada pula separuh jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh sehingga mengeluarkan buah seratus kali ganda." Sedang Ia berkata demikian ini, maka berserulah Ia, "Barangsiapa yang bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar." Maka murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya apa arti perumpamaan ini. Maka Yesus pun berkatalah, "Bahwa kepada kamu diberi karunia mengetahui rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada orang lain itu dengan perumpamaan, supaya dengan melihat jangan mereka itu nampak, dan dengan mendengar jangan mereka itu mengerti. Maka inilah arti perumpamaan itu: Adapun benih itulah Perkataan Allah. Maka yang di tepi jalan itu, ialah orang yang mendengar, kemudian datanglah Iblis mengambil Perkataan itu dari dalam hatinya, supaya jangan mereka itu percaya dan diselamatkan. Dan yang di atas batu itu, ialah orang, serta mendengar, menyambut Perkataan itu dengan sukacita; maka orang itu tiada berakar; mereka itu percaya untuk seketika sahaja, dan pada masa pencobaan undurlah mereka itu. Maka yang jatuh di tengah-tengah semak duri itu, ialah orang yang sudah mendengar, dan serta berjalan dibantutkan oleh kuatir dan kekayaan dan kesukaan dunia ini, maka tiadalah mengeluarkan buah dengan sempurnanya. Tetapi yang di tanah yang baik itu, ialah orang, yang sesudahnya mendengar Perkataan itu, berpegang teguh di dalam hati yang tulus dan baik, lalu mengeluarkan buah dengan bertekun. Tiadalah seorang pun memasang pelita, lalu menudung dengan suatu bekas, atau meletakkan di bawah katil; melainkan diletakkannya di atas kaki pelita, supaya orang yang masuk tampak terang itu. Karena suatu pun tiada yang tersembunyi, yang tiada dinyatakan kelak; atau tiadalah rahasia yang tiada akan diketahui, melainkan ketara kelak. Sebab itu beringatlah bagaimana kamu dengar; karena barangsiapa mempunyai sesuatu, kepadanya akan diberi lagi, dan barangsiapa yang tiada mempunyai sesuatu itu, daripadanya juga diambil barang yang disangkanya ada padanya." Maka datanglah kepada-Nya ibu dan saudara-saudara-Nya, tetapi mereka itu tiada dapat menghampiri Dia oleh sebab orang bersesak. Maka orang pun berkabar kepada-Nya dengan kata, "Ibu dan saudara Tuan berdiri di luar hendak berjumpa dengan Tuan." Tetapi jawab-Nya serta berkata kepada mereka itu, "Adapun ibu-Ku dan saudara-Ku, ialah, yang mendengar firman Allah serta menurut." Adalah pada suatu hari Yesus dengan murid-murid-Nya naik ke dalam sebuah perahu, lalu berkata kepada mereka itu, "Marilah kita menyeberang ke seberang tasik." Maka bertolaklah mereka itu. Tetapi sementara mereka itu berlayar, tertidurlah Ia, lalu turunlah angin ribut ke tasik itu, memenuhi perahu itu dengan air, sehingga nyaris bahaya. Maka datanglah mereka itu mendapatkan Yesus, serta membangunkan Dia, katanya, "Ya Rabbi, ya Rabbi, binasalah kita!" Maka bangunlah Ia sambil melarang angin dan gelombang itu; lalu berhentilah, menjadi teduh. Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Di manakah imanmu?" Maka takutlah mereka itu serta heran sambil berkata seorang kepada seorang, "Siapakah Ia ini, yang memerintah angin dan air, sehingga menurut Dia?" Maka berlayarlah mereka itu sampai ke tanah orang Gerasa, yang berseberangan dengan Galilea. Setelah Ia naik ke darat, maka bertemulah dengan Dia seorang dari negeri itu, yang dirasuk setan; maka telah beberapa lama orang itu tiada berkain, dan tiada diam di dalam rumah, melainkan di kubur-kubur. Serta dilihatnya Yesus, maka berteriaklah ia serta sujud di hadapan-Nya sambil berkata dengan suara yang nyaring, "Apakah perkara aku kena-mengena dengan Engkau, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi; aku minta, janganlah Engkau menyiksakan aku." (Katanya begitu) sebab Yesus menyuruh setan itu keluar daripada orang itu; karena kerapkali setan itu mengharu dia; maka ia dirantai dan dibelenggu serta dikawal oranglah; tetapi segala rantai itu habis diputuskannya, lalu ia dihalaukan oleh setan itu ke tempat sunyi. Maka bertanyalah Yesus kepadanya, "Siapakah namamu?" Maka katanya, "Legion," karena banyaklah setan yang masuk ke dalamnya. Maka segala setan itu meminta Yesus supaya jangan disuruhkan-Nya masuk ke tempat yang tiada terduga dalamnya. Maka adalah di sana sekawan babi yang banyak sedang mencari makan di bukit; lalu setan itu pun meminta Yesus, supaya dibiarkannya masuk ke dalam babi itu; maka dibiarkan-Nyalah. Maka keluarlah setan itu daripada orang itu serta masuk ke dalam babi; maka terjunlah sekawan babi itu dari tempat yang curam ke dalam tasik, lalu mati lemas. Apabila penjaga babi itu pun melihat hal itu, berlarilah mereka itu, lalu dikabarkannya di dalam negeri dan di kampung. Maka keluarlah mereka itu pergi melihat barang yang berlaku itu, serta datang mendapatkan Yesus, lalu dijumpainya orang, yang setan sudah keluar dari dalamnya, duduk di kaki Yesus dan sudah berkain, dan dengan siumannya; maka takutlah mereka itu. Maka orang yang telah melihat hal itu menceriterakan kepada mereka itu, peri bagaimana orang yang dirasuk setan itu telah dipulihkan. Maka sekalian orang banyak dari seluruh jajahan Gerasa meminta Yesus undur daripada mereka itu, karena sangatlah besar ketakutan atasnya. Maka Yesus pun naik ke dalam perahu, lalu balik. Tetapi orang, yang daripadanya setan sudah keluar itu, meminta Yesus, supaya boleh bersama-sama dengan Dia; akan tetapi disuruh-Nya pulang, kata-Nya, "Pulanglah engkau ke rumahmu, lalu ceriterakanlah berapa besarnya hal yang diperbuat Allah bagimu." Maka orang itu pun pergilah, lalu memasyhurkan di seluruh negeri, berapa besar perbuatan Yesus kepadanya. Serta Yesus balik, maka Ia disambut oleh orang banyak, karena sekaliannya ada menantikan Dia datang. Maka datanglah seorang yang bernama Yairus, yaitu seorang penghulu rumah sembahyang; maka sujudlah ia pada kaki Yesus sambil memohonkan Dia datang ke rumahnya. Karena ada padanya seorang anak perempuan yang tunggal, kira-kira dua belas tahun umurnya, yang hampir mati. Sedang Yesus berjalan, maka orang banyak pun mendesak-desakkan Dia. Adalah seorang perempuan yang berpenyakit bulan sudah dua belas tahun lamanya, maka walaupun dihabiskannya hartanya kepada tabib, tetapi tiada dapat disembuhkan oleh seorang jua pun. Maka datanglah perempuan itu dari belakang menjamah kaki jubah Yesus; maka seketika itu juga terhentilah lelehan darahnya. Maka kata Yesus, "Siapakah yang menjamah Aku?" Setelah sekaliannya bersangkal, maka kata Petrus, "Rabbi, orang banyak mengimpit dan menyesak Rabbi." Maka kata Yesus, "Ada orang yang menjamah Aku, karena Kurasai suatu kekuatan sudah keluar daripada-Ku." Tetapi apabila perempuan itu tampak akan dirinya tiada dapat bersembunyi, datanglah ia dengan geletarnya, lalu sujud di hadapan Yesus sambil menyatakan di hadapan segenap kaum itu sebabnya ia menjamah Dia, dan peri bagaimana ia sembuh pada ketika itu juga. Maka kata Yesus kepadanya, "Hai anak-Ku, imanmu sudah menyembuhkan engkau, pergilah engkau dengan sejahtera." Di dalam Ia sedang berkata-kata, datanglah seorang dari rumah penghulu rumah sembahyang itu, katanya, "Anak Tuan sudah mati, janganlah menyusahkan Guru." Tetapi Yesus yang mendengar itu, menjawab kepadanya, "Jangan takut, percayalah sahaja, maka ia akan sembuh." Setelah Ia tiba di rumah itu, maka tiada diberi-Nya seorang pun masuk serta-Nya, melainkan Petrus dan Yahya dan Yakub dan bapa budak itu dengan ibunya. Maka orang-orang pun semuanya menangis dan meratapkan dia; tetapi kata Yesus, "Jangan menangis; bukannya ia mati, melainkan tidur." Maka mereka itu pun mentertawakan Dia, karena diketahuinya, bahwa ia sudah mati. Tetapi Yesus memegang tangan budak itu, lalu berseru, kata-Nya, "Hai anak perempuan, bangunlah!" Maka rohnya pun kembalilah pula, lalu bangunlah ia dengan segera; maka Yesus menyuruh memberi budak itu makan. Maka tercengang-cenganglah ibu bapanya; lalu Yesus berpesan kepada mereka itu jangan mengatakan hal itu kepada seorang jua pun. Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu diberi-Nya kuat kuasa atas segala setan, dan akan menyembuhkan berbagai-bagai penyakit. Maka disuruhkan-Nya mereka itu mengabarkan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit. Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Jangan kamu bawa apa-apa pada perjalananmu; tongkat pun jangan, pundi-pundi pun jangan, roti pun jangan, uang pun jangan, berbaju dua pun jangan. Maka ke rumah mana jua pun kamu masuk, tinggallah di sana, dan dari situ pula kamu keluar. Maka seberapa banyak orang yang tiada menerima kamu, apabila kamu keluar dari negeri itu, kebaskanlah debu yang di tapak kakimu, akan menjadi suatu kesaksian pada mereka itu." Maka keluarlah mereka itu pergi ke seluruh kampung sambil memberitakan kabar kesukaan dan menyembuhkan orang sana sini. Maka kedengaranlah kepada Herodes, raja seperempat negeri, segala hal yang sudah jadi itu; maka bimbanglah ia sebab ada separuh orang mengatakan: Yahya sudah bangkit dari antara orang mati; dan ada juga separuh orang mengatakan: Elias sudah kelihatan; dan ada pula yang lain mengatakan, bahwa seorang dari antara nabi-nabi dahulu kala sudah bangkit. Maka kata Herodes, "Bahwa Yahya itu sudah kupancung kepalanya; tetapi siapakah gerangan orang ini, yang dari hal-Nya kudengar demikian?" Lalu dicarinya jalan hendak melihat Dia. Setelah kembali rasul-rasul itu, maka diceriterakannya kepada Yesus segala sesuatu yang diperbuatnya. Maka dibawa-Nya mereka itu serta-Nya undur berasing ke sebuah negeri yang bernama Baitsaida. Tetapi sedang orang banyak mengetahui akan hal itu, lalu mereka itu mengikut Dia; maka Yesus pun menyambut mereka itu, serta bertutur kepadanya dari hal kerajaan Allah sambil menyembuhkan orang yang berlayak disembuhkan. Maka hari pun hampir malam; lalu datanglah kedua belas murid itu berkata kepada-Nya, "Suruhkanlah orang banyak ini pulang, supaya mereka itu pergi ke kampung-kampung dan dusun-dusun yang sekeliling, akan menumpang dan mencari makanan, karena di sini kita di tempat yang sunyi." Tetapi kata Yesus kepada murid-murid itu, "Kamu berilah mereka itu makan." Maka kata murid-murid itu, "Tiadalah pada kami roti lebih daripada lima ketul, dan ikan dua ekor, kecuali kami pergi membeli makanan untuk kaum sebanyak ini." Karena ada kira-kira lima ribu orang laki-laki banyaknya. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya, "Suruhlah mereka itu duduk bertumpuk-tumpuk, kira-kira lima puluh orang setumpuk." Maka diperbuat oleh murid-murid demikian, serta menyuruh duduk sekaliannya. Maka Yesus pun mengambil roti lima ketul, dan ikan dua ekor itu, lalu menengadah ke langit, serta memberkati dia, kemudian Ia memecahkan roti itu, dan memberikan kepada murid-murid-Nya, supaya mereka itu meletakkan di hadapan orang banyak itu. Maka makanlah sekaliannya sampai kenyang; lalu diangkat oranglah segala sisanya dua belas bakul penuh. Tatkala Yesus munajat, adalah murid-murid itu serta-Nya; maka bertanyalah Ia kepada mereka itu, kata-Nya, "Menurut kata orang banyak, siapakah Aku ini?" Maka sahut mereka itu, katanya, "Yahya Pembaptis"; tetapi ada yang mengatakan: "Elias"; ada pula yang mengatakan: "Bahwa seorang dari antara nabi-nabi dahulu kala sudah bangkit." Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Tetapi kata kamu ini, siapakah Aku?" Maka sahut Petrus, katanya, "Kristus yang daripada Allah." Maka dipesankan-Nya amat sangat kepada mereka itu sambil melarang jangan mengatakan yang demikian kepada seorang jua pun, kata-Nya, "Bahwa wajib Anak manusia merasai banyak sengsara, dan ditolak oleh orang tua-tua dan kepala-kepala imam serta ahli Taurat, sehingga dibunuh, kemudian Ia bangkit pula pada hari yang ketiga." Maka kata-Nya kepada sekalian orang, "Jikalau barangsiapa hendak mengikut Aku, haruslah ia menyangkali dirinya serta menanggung salibnya tiap-tiap hari, lalu mengikut Aku. Karena barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan nyawa; tetapi barangsiapa yang kehilangan nyawanya oleh karena Aku, ialah akan memeliharakan nyawa. Apakah untungnya kepada seorang, jikalau ia beroleh segenap dunia ini, tetapi dirinya sendiri hilang atau binasa? Karena barangsiapa yang malu mengaku Aku dan perkataan-Ku, maka Anak manusia itu pun malu mengaku dia, apabila Ia datang kelak dengan kemuliaan-Nya sendiri dan dengan kemuliaan Bapa-Nya dengan kemuliaan segala malaekat-Nya yang kudus. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ada beberapa orang yang berdiri di sini, yang tiada akan merasai mati sebelum dilihatnya kerajaan Allah." Sekira-kira delapan hari kemudian daripada perkataan itu, maka Yesus pun membawa serta-Nya Petrus dan Yahya dan Yakub, lalu naik gunung, hendak berdoa. Maka sedang Ia berdoa, berubahlah rupa muka-Nya, dan pakaian-Nya pun menjadi putih bersinar-sinar. Maka tiba-tiba adalah dua orang bertutur dengan Dia, yaitu Musa dan Elias, yang kelihatan dengan kemuliaan serta berkata-kata dari hal mati-Nya, yang akan digenapkan-Nya di Yeruzalem. Adapun Petrus dan orang yang sertanya itu pun mengantuklah amat sangat; tetapi setelah terjaga, dilihatnya kemuliaan Yesus dan kedua orang itu berdiri serta-Nya itu. Maka tatkala kedua orang itu hendak bercerai daripada-Nya, kata Petrus kepada Yesus, "Ya Rabbi, baiklah kita diam di sini; biarlah kami membuat pondok tiga buah, yaitu sebuah bagi Rabbi dan sebuah bagi Musa, dan sebuah bagi Elias"; tetapi tiadalah ia sadar akan apa yang dikatakannya itu. Maka sedang ia lagi berkata-kata demikian, datanglah sebuah awan menaungi mereka itu; maka takutlah mereka itu tatkala termasuk ke dalam awan itu. Lalu kedengaranlah suatu suara dari dalam awan itu mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang terpilih. Dengarlah olehmu akan Dia." Serta kedengaran suara itu, maka ternampaklah Yesus seorang diri-Nya sahaja. Maka murid-murid pun diamlah, tiada diceriterakannya kepada seorang jua pun pada masa itu akan hal yang dilihatnya itu. Pada keesokan harinya tatkala mereka itu turun dari gunung itu, maka terlalulah banyak orang datang berjumpa dengan Yesus. Di antara orang banyak itu adalah seorang berseru, katanya, "Ya Guru, hamba mohonkanlah kiranya Tuan menengokkan anak hamba; karena ialah anak hamba yang tunggal. Ada suatu setan merasuk dia, tiba-tiba budak itu berteriak, dan setan itu menggoncang dia sehingga berbuih mulutnya, dan jarang ditinggalkannya dia, sehingga dirusakkannya belaka. Dan hamba sudah minta murid-murid Tuan membuangkan setan itu, tetapi tiada dapat." Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Hai bangsa yang tiada percaya dan yang sesat ini, berapa lamakah lagi Aku beserta dengan kamu dan sabar akan kamu? Bawalah anakmu itu ke mari." Sementara ia lagi di jalan, maka ia dipontang-pantingkan oleh setan itu ke bawah, dan digoncangkannya amat sangat. Tetapi Yesus pun menengking setan itu, lalu memulihkan budak itu; maka diserahkan-Nya balik kepada bapanya. Maka tercenganglah sekaliannya akan kemuliaan Allah itu. Sementara orang sekalian lagi heran akan segala perkara yang diperbuat-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya, "Masukkanlah perkataan ini ke dalam telingamu, karena Anak manusia akan diserahkan ke tangan orang." Tetapi mereka itu tiada mengerti perkataan itu, karena ia itu tersembunyi daripada mereka itu, supaya arti perkataan itu jangan nyata kepada mereka itu; maka takutlah mereka itu menanya Dia atas perkataan itu. Maka timbullah suatu pikiran di dalam hati mereka itu: Siapakah yang terlebih besar di antara mereka itu. Tetapi sedang Yesus mengetahui akan pikiran hatinya itu, lalu diambil-Nya seorang kanak-kanak, didirikan-Nya di sisi-Nya, serta berkata kepada mereka itu, "Barangsiapa yang menyambut kanak-kanak ini atas nama-Ku, ialah menyambut Aku; dan barangsiapa yang menyambut Aku, ialah menyambut Dia yang menyuruh Aku; karena yang terlebih kecil di antara kamu sekalian, ialah yang besar." Maka sahut Yahya, katanya, "Ya Rabbi, kami sudah melihat seorang yang dengan nama Rabbi membuangkan setan; maka kami larangkan dia sebab tiada ia turut mengikut Rabbi." Tetapi kata Yesus kepadanya, "Jangan dilarangkan dia, karena barangsiapa yang tiada melawan kamu, ialah kawan kamu." Apabila hampir genap masanya Yesus dinaikkan ke surga, maka ditetapkan-Nya tujuan-Nya akan berjalan ke Yeruzalem, serta menyuruhkan beberapa pesuruh di hadapan-Nya. Maka pergilah mereka itu, lalu masuk ke dalam sebuah kampung orang Samaria akan menyediakan bagi-Nya tempat persinggahan. Tetapi tiadalah mereka itu menerima Dia, sebab perjalanan-Nya menuju ke Yeruzalem. Apabila murid-murid-Nya, yaitu Yakub dan Yahya, melihat hal itu, berkatalah mereka itu, "Maukah Tuhan, kami menyuruhkan api turun dari langit akan menghanguskan mereka itu?" Tetapi Yesus berpaling serta menghardik keduanya. Maka pergilah mereka itu ke sebuah kampung yang lain. Sedang mereka itu berjalan, berkatalah seorang kepada Yesus, "Hamba hendak mengikut barang ke mana Guru pergi." Maka kata Yesus kepadanya, "Bagi serigala ada lubangnya, dan bagi segala burung pun ada sarangnya, tetapi Anak manusia tiada bertempat hendak membaringkan kepala-Nya." Maka kata Yesus kepada seorang lain, "Ikutlah Aku." Tetapi kata orang itu, "Izinkanlah hamba pergi dahulu menguburkan bapa hamba." Tetapi kata Yesus kepadanya, "Biarlah orang mati menguburkan orangnya yang mati; tetapi engkau ini, pergilah memasyhurkan kerajaan Allah." Maka kata seorang yang lain pula, "Hamba hendak mengikut Tuhan; tetapi izinkanlah hamba pulang memberi selamat tinggal kepada seisi rumah hamba." Maka kata Yesus kepadanya, "Tiadalah seorang pun yang berpegang kepada tenggala serta menoleh ke belakang, berlayak bagi kerajaan Allah." Setelah itu, maka Tuhan pun menentukan tujuh puluh murid Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Sungguhpun tuaiannya banyak, tetapi orang yang menuai itu sedikit sahaja; sebab itu pintalah kepada Tuhan yang empunya tuaiannya itu, supaya Ia menyuruh orang menuai ke tempat tuaiannya. Pergilah kamu! Ingat-ingat, Aku menyuruh kamu seperti anak domba di antara serigala. Jangan membawa pundi-pundi, atau tempat bekal, atau kasut; dan jangan memberi salam kepada barang seorang pun di jalan. Apabila kamu masuk ke rumah mana pun, hendaklah kamu berkata dahulu: Sejahteralah bagi rumah ini. Jikalau ada anak sejahtera di situ, maka sejahteramu itu pun akan tinggal tetap kepadanya; tetapi jikalau tiada, berbaliklah sejahtera itu kepada kamu. Di dalam rumah itulah kamu tinggal serta makan minumlah barang yang diberinya; karena tiap-tiap orang yang bekerja, niscaya mendapat upahnya. Janganlah kamu berpindah-pindah dari sebuah rumah ke sebuah rumah. Apabila kamu masuk ke negeri mana pun serta orang menerima kamu, makanlah barang yang dihidangkan bagimu, dan sembuhkanlah orang sakit di situ, serta katakan kepadanya: Kerajaan Allah sudah dekat dengan kamu. Apabila kamu masuk ke negeri mana pun, tetapi orangnya tiada menerima kamu, pergilah kamu ke luar ke jalan-jalannya, katakanlah: Debu negerimu yang lekat pada kaki kami itu pun, kami kebaskan kepadamu; akan tetapi ketahuilah olehmu, bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Maka Aku berkata kepadamu, bahwa pada hari itu siksa negeri Sodom terlebih ringan daripada siksa negeri itu. Celakalah engkau, hai Khorazin! Celakalah engkau, hai Baitsaida! Karena jikalau di dalam Tsur dan Sidon sudah jadi segala mujizat seperti yang sudah berlaku di dalam kamu, tak dapat tiada sudah lama ia bertobat serta duduk berkainkan karung dan berabu. Tetapi siksa Tsur dan Sidon pada hari kiamat terlebih ringan daripada siksa kamu. Dan engkau, hai Kapernaum, engkau ditinggikan sampai ke langitkah? Sampai ke dalam alam maut engkau akan ditolakkan. Siapa yang mendengar kamu, ialah mendengar Aku, dan siapa yang menolak kamu, ialah menolak Aku; dan siapa yang menolak Aku, ialah menolak Dia, yang menyuruh Aku." Maka kembalilah ketujuh puluh murid itu dengan sukacitanya serta berkata, "Ya Tuhan, segala setan juga takluk kepada kami atas nama Tuhan." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Aku nampak Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Ingatlah, Aku memberi kamu kuasa memijak ular dan kalajengking, dan kuasa atas segala kekuatan musuh; maka suatu pun tiada yang memberi bahaya kepadamu. Tetapi di dalam hal ini jangan kamu bersukacita, yaitu bahwa segala setan takluk kepadamu; melainkan bersukacitalah sebab namamu tersurat di dalam surga." Pada ketika itu juga bergemarlah Yesus di dalam Rohulkudus serta kata-Nya, "Ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, Aku memuji Engkau, sebab Engkau melindungkan perkara ini daripada orang budiman dan berpengetahuan dan menyatakan dia kepada anak-anak; ya Bapa, karena yang sedemikian itulah berkenan pada pemandangan-Mu. Segala sesuatu sudah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku, dan seorang pun tiada mengenal Anak itu, hanyalah Bapa sahaja, dan seorang pun tiada mengenal Bapa itu, hanyalah Anak sahaja, dan lagi orang, yang hendak dinyatakan kepadanya oleh Anak itu." Maka berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya sendiri, serta berkata, "Berbahagialah mata yang nampak barang yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepadamu, bahwa banyaklah nabi dan raja ingin hendak melihat segala perkara yang kamu tampak ini, maka tiada mereka itu dapat melihatnya; dan hendak mendengar perkara yang kamu dengar ini, maka tiada mereka itu dapat mendengarnya." Adalah seorang fakih berdiri hendak mencobai Dia, katanya, "Ya Guru, apakah yang wajib sahaya perbuat, supaya menjadi waris hidup yang kekal?" Maka kata Yesus kepadanya, "Apakah yang tersurat di dalam kitab Taurat? Bagaimanakah engkau baca?" Maka jawabnya serta berkata, "Hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segala kuatmu, dan dengan sepenuh akal budimu, dan sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Maka kata Yesus kepadanya, "Betullah jawabmu itu. Perbuatlah demikian, niscaya engkau akan hidup." Tetapi orang itu hendak membenarkan dirinya, lalu katanya kepada Yesus, "Siapakah gerangan sesama manusia itu?" Maka ujar Yesus sambil kata-Nya, "Bahwa adalah seorang yang turun dari Yeruzalem ke Yerikho; maka jatuhlah ia ke tangan penyamun, yang merampas pakaiannya serta memukul dia, lalu pergi meninggalkan dia hampir mati. Kebetulan turunlah dengan jalan itu juga seorang imam; apabila dilihatnya dia, maka menyimpanglah ia melintas dia. Sedemikianpun seorang suku bangsa Lewi, apabila sampai ke tempat itu serta terpandang akan dia, maka menyimpanglah ia melintas dia. Tetapi seorang Samaria, yang sedang berjalan datang ke tempat ia terhantar; apabila terpandang akan dia, maka jatuhlah kasihannya, lalu ia menghampiri dia serta membebatkan lukanya, sambil menuang minyak dan air anggur ke atasnya; setelah itu ia pun menaikkan dia ke atas keledainya sendiri, lalu membawa dia ke rumah tumpangan, serta membela dia. Pada keesokan harinya dikeluarkannya dua dinar, diberikannya kepada tuan rumah tumpangan itu sambil katanya: Belakanlah dia, dan barang apa yang engkau belanjakan lebih daripada itu aku ganti, apabila aku datang kembali. Dari antara tiga orang itu yang manakah pada sangkamu, yang menjadi sesama manusia pada orang yang jatuh ke tangan penyamun?" Maka katanya, "Ialah yang menaruh belas kasihan kepadanya." Maka kata Yesus kepadanya, "Pergilah, dan engkau perbuatlah sedemikian itu juga." Maka sambil berjalan masuklah Yesus ke dalam sebuah kampung; maka adalah seorang perempuan bernama Marta menyambut Dia ke dalam rumahnya. Maka Marta itu ada seorang saudara perempuan bernama Maryam, yang duduk di ujung kaki Yesus, serta mendengar perkataan-Nya. Tetapi Marta itu bersibuk melayan, menghampiri Yesus serta berkata, "Ya Tuhan, tiadakah Tuhan hiraukan saudara sahaya membiarkan sahaya melayani seorang diri? Sebab itu suruhlah dia menolong sahaya." Maka Tuhan pun menjawab serta berkata kepadanya, "Marta, Marta, engkau bersusah-susah dan kuatir dari hal banyak; tetapi hanyalah satu sahaja yang perlu; karena Maryam sudah memilih bahagian yang baik, yang tiada akan diambil daripadanya." Adalah pada suatu tempat Yesus berdoa; apabila Ia berhenti, maka berkatalah seorang murid-Nya kepada-Nya, "Ya Tuhan, ajarlah kiranya kami berdoa, seperti Yahya juga mengajar murid-muridnya." Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Ya Bapa, dipermuliakanlah kiranya nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu; berilah kami tiap-tiap hari makanan kami yang secukupnya pada sehari; dan ampunilah kiranya segala dosa kami, karena kami pun mengampuni tiap-tiap orang yang berkesalahan kepada kami; dan janganlah membawa kami kepada pencobaan." Maka kata Yesus kepadanya, "Siapakah di antara kamu yang menaruh seorang sahabat, dan pergi kepadanya tengah-tengah malam sambil berkata kepadanya: Hai Sahabat, berilah aku meminjam roti tiga ketul, karena seorang sahabatku singgah dari perjalanannya kepadaku, maka suatu pun tiada padaku, yang hendak kujamukan dia. Maka sahabatnya itu pun akan menyahut dari dalam: Jangan menyusahkan aku, pintu itu sudah terkunci, dan anak-anakku ada bersama-sama dengan aku di tempat tidur, tiada boleh aku bangun, memberi engkau. Maka Aku berkata kepadamu, meskipun tiada ia bangun memberi dia sebab ia sahabatnya, tetapi oleh sebab ia meminta bertalu-talu, maka pada akhirnya ia bangun, lalu memberi dia seberapa banyak yang diperlukannya. Maka Aku ini berkata kepadamu pula: Pintalah, maka akan diberi kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah pintu, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena tiap-tiap orang yang meminta, ialah menerima; dan yang mencari, ialah mendapat, dan yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan. Bapa yang manakah di antara kamu, jikalau anaknya meminta roti, memberi batu kepadanya? Atau jikalau ia meminta ikan, diberinya ular? Atau jikalau ia meminta telur, diberinya kalajengking? Sebab itu, jikalau kamu, yang jahat sekalipun, tahu juga memberi pemberian yang baik kepada anakmu, apatah lagi Bapamu yang di surga akan memberi Rohulkudus kepada orang yang memohonkan daripada-Nya." Pada suatu hari Yesus sedang membuangkan suatu setan yang kelu. Tatkala setan itu sudah keluar, maka orang kelu itu pun berkata-kata, lalu heranlah orang banyak. Tetapi adalah beberapa orang dari antara mereka itu mengatakan, "Bahwa orang ini membuangkan setan dengan pertolongan Baalzebul, penghulu setan itu." Ada pula lain orang mencobai Dia serta meminta kepada-Nya suatu tanda ajaib dari langit. Tetapi sebab Yesus mengetahui pikiran mereka itu, berkatalah Ia kepada mereka itu, "Bahwa tiap-tiap kerajaan yang berlawan-lawan sama sendiri, binasa kelak; dan tiap-tiap isi rumah yang berlawan-lawan sama sendiri itu tercampak. Dan jikalau Iblis berlawan-lawan sama sendiri, bagaimanakah gerangan kerajaannya berdiri? Karena katamu, dengan pertolongan Baalzebul Aku membuangkan setan. Tetapi jikalau Aku ini membuangkan setan dengan pertolongan Baalzebul itu, dengan pertolongan siapakah pula anak-anakmu itu dapat membuangkan dia? Sebab itu mereka itu juga akan menjadi hakimmu. Tetapi jikalau Aku dengan kuasa Allah membuangkan setan itu, niscaya kerajaan Allah telah datang kepadamu. Apabila seorang kuat, yang lengkap dengan senjatanya, menunggui istananya sendiri, maka miliknya pun selamatlah. Tetapi apabila seorang yang lebih kuat menyerangi serta mengalahkan dia, niscaya dirampasnya segala alat senjatanya yang diharapkannya itu, lalu dibahagi-bahaginya rampasan itu. Barangsiapa yang tiada masuk pihak Aku, ialah melawan Aku; dan barangsiapa yang tiada mengumpulkan beserta dengan Aku, ialah mencerai-beraikan. Apabila setan sudah keluar dari dalam orang itu, ia menjalani tempat yang tiada berair serta mencari perhentian, dan tiada didapatinya, lalu katanya: Aku hendak pulang ke rumahku, yaitu ke tempat yang aku sudah tinggalkan. Maka apabila ia tiba, didapatinya rumah itu bersapu serta terhias. Kemudian pergilah ia mengambil tujuh setan yang lain pula bersama-sama dengan dia sendiri, yaitu yang terlebih jahat daripadanya, lalu masuklah ia diam di situ; maka hal orang, yang dimasukinya itu, akhirnya menjadi terlebih jahat daripada awalnya." Tatkala Yesus lagi mengatakan perkara itu, datang seorang perempuan dari antara orang banyak bersuara sambil berkata kepada-Nya, "Berbahagialah rahim yang mengandungkan Engkau, dan tetek yang telah Engkau hisap." Tetapi kata Yesus, "Bahkan, berbahagialah orang yang mendengar firman Allah serta memegangnya." Apabila orang banyak datang berkerumun kepada-Nya, mulailah Yesus bertutur demikian, "Adapun bangsa ini, ialah suatu bangsa yang jahat; ia menuntut suatu tanda ajaib, tetapi tiadalah akan diberi tanda lain padanya, melainkan tanda ajaib Nabi Yunus. Karena sama seperti Yunus menjadi suatu tanda ajaib kepada orang Ninewe, sedemikian juga Anak manusia kepada bangsa ini. Maka raja perempuan dari tanah sebelah selatan akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan orang bangsa ini dan akan menyalahkan mereka itu; karena raja perempuan itu datang dari ujung bumi hendak mendengar hikmat Sulaiman, maka sesungguhnya di sini ada seorang yang lebih besar daripada Sulaiman. Maka orang Ninewe akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan bangsa itu dan akan menyalahkan dia; karena mereka itu sudah bertobat oleh sebab pengajaran Yunus, maka sesungguhnya di sini ada seorang yang lebih besar daripada Yunus. Apabila seorang memasang pelita, tiada pernah ia meletakkan di ceruk-ceruk, atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki pelita, supaya orang yang masuk tampak terang itu. Adapun pelita tubuhmu, yaitu mata; jikalau matamu baik, tak dapat tiada seluruh tubuhmu pun bercahaya adanya; tetapi jikalau matamu jahat, niscaya tubuhmu pun gelap adanya. Sebab itu jaga baik-baik, supaya terang yang di dalammu itu, jangan menjadi gelap. Jikalau seluruh tubuhmu itu terang, sehingga tiada yang gelapnya, niscaya bercahayalah semuanya, sama seperti pelita menerangkan engkau dengan cahayanya." Sedang Yesus bertutur, maka datanglah seorang Parisi menjemput Dia makan sertanya; maka masuklah Ia ke rumahnya, lalu duduk makan. Tetapi heranlah orang Parisi itu apabila melihat, bahwa tiada Ia membasuh tangan dahulu daripada makan. Maka kata Tuhan kepadanya, "Hai kamu orang Parisi, yang membersihkan cawan dan pinggan di sebelah luarnya sahaja, tetapi hati kamu penuh dengan rampasan dan kejahatan. Hai kamu yang bodoh, bukankah Yang menjadikan di sebelah luar, itu juga menjadikan yang di sebelah dalam? Tetapi sedekahkanlah barang yang di dalamnya itu, maka semuanya itu bersihlah bagimu. Wai kamu, hai orang Parisi! Karena kamu membayar sepersepuluh dari selasih dan inggu dan sayur-sayuran, pada halnya kamu melalui hukum dan kasih Allah. Inilah yang patut diperbuat, dan yang lain itu pun jangan ditinggalkan. Wai kamu, hai orang Parisi! Karena kamu suka duduk di kursi yang kehormatan di dalam segala rumah sembahyang dan kamu suka diberi hormat di pasar. Wai kamu, yang seumpama kubur, yang tiada kelihatan lagi, dan orang yang berjalan di atasnya tiada mengetahuinya." Maka jawab seorang fakih serta berkata kepada-Nya, "Ya Guru, dengan kata yang sedemikian itu, Guru mencela kami juga." Maka kata Yesus, "Wai kamu juga, hai fakih! Karena kamu meletakkan ke atas orang tanggungan yang berat dan yang sukar dipikul, tetapi kamu sendiri dengan jarimu pun tiada menyentuh tanggungan itu. Wai kamu! Karena kamu memperbuat kubur nabi-nabi, tetapi orang tua-tuamu membunuh dia. Oleh yang demikian kamulah saksi yang memperkenankan perbuatan orang tua-tuamu itu, karena mereka itu yang membunuh dia, tetapi kamu yang memperbuat kuburnya. Sebab itu juga hikmat Allah telah berfirman: Bahwa Aku menyuruhkan kepada mereka itu beberapa nabi dan rasul, maka separuhnya akan dibunuh, dan separuhnya akan dianiaya oleh mereka itu. Supaya dituntut kembali darah sekalian nabi yang ditumpahkan semenjak awal kejadian alam daripada bangsa ini, yaitu mulai daripada darah Habel sampai kepada darah Zakaria yang telah dibunuh di antara tempat korban dengan Rumah Allah; bahkan, Aku berkata kepadamu, bahwa daripada bangsa ini akan dituntut kembali semuanya itu. Wai kamu, hai fakih! Karena anak kunci makrifat sudah kamu ambil; maka kamu sendiri tiada masuk, dan orang yang hendak masuk, kamu gendalakan." Setelah Yesus keluar dari sana, maka ahli Taurat dan orang Parisi itu pun mulailah menyusahkan Dia, dan mengusik di dalam beberapa hal; serta mengadang Dia hendak menangkap sesuatu yang keluar daripada mulut-Nya. Tatkala berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga orang-orang terpijak-pijak satu dengan yang lain, maka mulailah Ia bertutur kepada murid-murid-Nya dahulu, "Jagalah dirimu daripada ragi orang Parisi, yaitu munafik. Tetapi suatu pun tiada tersembunyi, yang tiada dinyatakan kelak, dan tiadalah rahasia, yang tiada dibukakan kelak. Sebab itu barang yang kamu katakan di dalam gelap, akan didengar di tengah terang; dan barang yang kamu bisikkan ke telinga orang di dalam bilik, akan diserukan dari atas sotoh rumah. Maka Aku berkata kepadamu, hai sahabat-Ku: Janganlah kamu takut akan orang yang membunuh tubuh, dan kemudian suatu pun tiada dapat diperbuatnya lagi. Tetapi Aku hendak menyatakan kepadamu akan siapa yang patut kamu takut, yaitu takutlah akan Dia, yang sesudah Ia membunuh, berkuasa membuangkan ke dalam neraka, bahkan, Aku berkata kepadamu: Hendaklah kamu takuti Dia. Bukankah burung pipit dijual orang lima ekor dua duit? Maka pada pemandangan Allah seekor pun tiada terlupa. Bahkan lagi rambut di kepalamu semuanya sudah terhitung. Janganlah kamu takut: Kamu terlebih indah daripada burung pipit yang banyak itu. Maka Aku berkata kepadamu: Tiap-tiap orang yang mengaku Aku di hadapan manusia, maka Anak manusia juga mengaku dia di hadapan malaekat Allah. Tetapi barangsiapa yang menyangkali Aku di hadapan manusia, maka ia pun akan disangkali di hadapan malaekat Allah. Dan barangsiapa yang mengatakan perkataan yang melawan Anak manusia, ia itu akan diampuni; tetapi kepada orang yang menghujat Rohulkudus, tiada akan diampuni. Apabila orang membawa kamu ke hadapan majelis di rumah-rumah sembahyang, dan ke hadapan raja dan pemerintah, janganlah kamu bimbang akan hal bagaimana atau apa yang hendak kamu jawabkan, atau apa yang hendak kamu katakan; karena Rohulkudus akan mengajar kamu pada saat itu juga, apa yang wajib kamu katakan." Adalah seorang dari antara orang banyak itu yang berkata kepada-Nya, "Ya Guru, suruhkanlah saudaraku berbahagi pusaka dengan hamba." Tetapi kata Yesus kepadanya, "Hai engkau, siapakah menjadikan Aku hakim atau pembahagi atas harta kamu?" Dan lagi kata-Nya kepada mereka itu, "Ingatlah baik-baik, jagalah dirimu daripada segala tamak, karena kehidupan orang bukannya bergantung kepada kelebihan hartanya." Lalu Ia bertutur kepada mereka itu dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah tanah seorang yang kaya mengeluarkan perolehan banyak. Maka berpikirlah ia di dalam hatinya, katanya: Apakah patut kuperbuat? Karena aku tiada bertempat hendak menyimpan segala hasil ladangku. Maka katanya: Bahwa inilah kuperbuat; hendak kurombak segala lumbungku, lalu membangunkan yang lebih besar, di situ aku hendak menyimpan semua gandum dan hartaku. Maka aku akan berkata kepada jiwaku: Hai jiwaku, engkau ada banyak harta tersimpan untuk beberapa tahun, senangkanlah dirimu, makan minum dan bersukacitalah. Tetapi firman Allah kepadanya: Hai bodoh, bahwa malam ini juga nyawamu akan dituntut daripadamu; maka barang yang engkau sudah sediakan itu menjadi hak siapakah? Demikianlah hal orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, tetapi tiada ia kaya kepada Allah." Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Sebab itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu kuatir akan hal nyawamu, yaitu apa yang hendak kamu makan; atau dari hal tubuhmu, apa yang hendak kamu pakai. Karena nyawa itu lebih daripada makanan, dan tubuh itu lebih daripada pakaian. Perhatikanlah hal burung gagak, tiada ia menabur benih atau menuai, dan tiada padanya tempat bekal atau lumbung, maka Allah juga memeliharakan dia, apatah lagi lebihnya kamu daripada burung-burung itu! Siapakah di antara kamu dengan kuatirnya dapat melanjutkan umurnya barang sedikit pun? Jikalau yang sedikit ini pun tiada dapat kamu perbuat, apakah sebabnya kamu kuatir akan lain-lain itu? Perhatikanlah hal bunga bakung, bagaimana tumbuhnya; tiada ia memintal benang, dan tiadalah pula ia bertenun; maka Aku berkata kepadamu: Meskipun Sulaiman dengan segala kemuliaannya, tiada ia dihiasi seperti salah satu daripada kuntum bunga itu. Jikalau sedemikian Allah menghiasi rumput di padang, yang ada pada hari ini dan esoknya dibuangkan ke dalam dapur api, apatah lagi Ia melebihkan kamu, hai orang yang kurang percaya. Demikian kamu ini, janganlah mencari barang apa yang hendak kamu makan, dan yang hendak kamu minum, janganlah kamu bimbang. Karena semuanya ini dituntut oleh orang kafir di dalam dunia ini; tetapi Bapamu terlebih mengetahui akan hal itu perlu bagi kamu. Tetapi carilah kerajaan-Nya, maka sekaliannya itu ditambahkan kepadamu. Janganlah takut, hai sekawan domba yang kecil ini, karena itulah kesukaan Bapamu mengaruniai kamu kerajaan itu. Jualkanlah barang yang ada padamu dan sedekahkanlah; perbuatlah akan dirimu pundi-pundi yang tiada akan buruk, suatu harta yang tiada berkesudahan di surga, yaitu di tempat pencuri tiada masuk, dan yang tiada gegat membinasakan. Karena barang di mana ada hartamu, di situlah juga hatimu." "Hendaklah pinggangmu berikat dan pelitamu menyala; dan hendaklah kamu seumpama orang, yang menunggu tuannya apabila ia kembali daripada perjamuan kawin; supaya apabila ia datang serta mengetuk pintu, mereka itu boleh dengan segeranya membukakan pintu baginya. Berbahagialah segala hamba, yang didapati oleh tuannya sedang berjaga ketika ia tiba; sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa tuan itu pun akan mengikat pinggangnya sendiri, serta mempersilakan mereka itu duduk makan, lalu datang melayani mereka itu. Jikalau ia tiba pada waktu jaga yang kedua atau yang ketiga, serta didapatinya mereka itu ada demikian juga, maka berbahagialah hamba-hamba itu. Tetapi ini kamu ketahui: Bahwa jikalau tuan rumah itu sudah mengetahui pada waktu yang mana pencuri datang, tak dapat tiada berjaga-jagalah ia, dan tiada dibiarkannya rumahnya dipecah. Oleh sebab itu hendaklah kamu juga bersedia; karena Anak manusia akan tiba pada suatu saat yang tiada kamu sangka-sangka." Maka kata Petrus, "Ya Tuhan, perumpamaan ini, Tuhan tujukan kepada kamikah, atau kepada orang sekaliankah?" Maka kata Tuhan, "Siapakah jurukunci yang setiawan dan budiman, yang ditetapkan oleh tuannya atas isi rumahnya, akan membahagikan makanan masing-masing pada waktu yang tertentu? Berbahagialah hamba, yang didapati oleh tuannya sedang berbuat demikian ketika ia tiba itu. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, ia akan menetapkan dia atas segala sesuatu miliknya. Tetapi jikalau hamba itu akan berkata di dalam hatinya: Tuanku lambat lagi datang; lalu mulai memukul hamba laki-laki dan perempuan, serta makan dan minum sampai mabuk, maka tuan hamba itu akan tiba pada suatu hari yang tiada disangkakannya, dan pada saat yang tiada diketahuinya, lalu menyesah dia teramat sangat, sambil menetapkan bahagiannya bersama-sama dengan orang kafir. Adapun hamba yang sudah mengetahui kehendak tuannya, pada halnya tiada ia bersiap atau melakukan kehendak tuannya itu, ia akan disesah amat sangat. Tetapi yang tiada mengetahui itu, serta melakukan barang yang patut ia disesah, maka ia akan disesah sedikit sahaja. Karena kepada tiap-tiap orang yang dikaruniakan banyak, daripadanyalah akan dituntut banyak, dan kepada orang yang diamanatkan banyak, daripadanyalah akan dituntut balik terlebih banyak. Adapun kedatangan-Ku ini hendak melemparkan api ke atas bumi; dan betapakah sukanya Aku, kalau-kalau api itu sudah menyala! Tetapi haruslah Aku dibaptiskan dengan suatu baptisan, dan bagaimana susah hati-Ku selagi belum itu digenapi! Adakah kamu sangka kedatangan-Ku ini membawa keamanan di atas bumi? Aku berkata kepadamu: Tidak, melainkan perselisihan. Karena daripada ketika ini lima orang di dalam sebuah rumah akan berlawan-lawan sama sendiri, yaitu tiga orang melawan dua, dan dua melawan tiga, dan bapa melawan anaknya laki-laki, dan anak laki-laki melawan bapanya; ibu melawan anaknya yang perempuan, dan anak yang perempuan melawan ibunya; mak mentua melawan menantunya yang perempuan, dan menantu yang perempuan melawan mak mentua." Dan lagi pula berkata Yesus kepada orang banyak, "Apabila kamu nampak suatu awan naik di sebelah barat, dengan segera kamu berkata: Hujan akan turun; maka berlaku demikian. Dan apabila angin selatan bertiup, maka katamu: Hari akan panas terik; maka berlakulah demikian. Hai munafik, maka bumi dan langit kamu tahu menyatakan, dan bagaimanakah yang tiada kamu tahu menyatakan keadaan zaman ini? Apakah sebabnya tiada dapat kamu mengambil keputusan yang sungguh daripada dirimu sendiri? Karena jikalau engkau pergi bersama-sama dengan lawanmu menghadap hakim, perusahakanlah dirimu sementara berjalan itu, supaya engkau terlepas daripadanya; asal jangan ia membawa engkau kepada hakim, dan hakim pula menyerahkan engkau kepada pegawai, dan pegawai itu membuang engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sekali-kali tiada engkau dapat keluar dari sana, selagi engkau belum menjelaskan utangmu sehabis-habisnya." Pada masa itu juga ada beberapa orang yang memberitahu kepada Yesus dari hal orang Galilea, yang darahnya dicampurkan oleh Pilatus dengan korban mereka itu. Maka jawab-Nya serta berkata kepada mereka itu, "Adakah kamu sangka, bahwa orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada dosa sekalian orang Galilea yang lain itu, sebab merasai sengsara yang demikian itu? Aku berkata kepadamu: Bukannya begitu; tetapi jikalau tiada kamu bertobat, niscaya kamu sekalian pun akan binasa begitu juga. Atau pada sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa oleh menara di Siloam itu, lebih bersalahkah daripada sekalian orang yang diam di Yeruzalem? Aku berkata kepadamu: Bukannya begitu; tetapi jikalau tiada kamu bertobat, niscaya kamu sekalian pun akan binasa sedemikian itu juga." Maka dikatakan-Nya perumpamaan ini, "Adalah seorang mempunyai sepohon ara ditanam di dalam kebun anggurnya; maka datanglah ia mencari buahnya pada pohon itu, tetapi tiada didapatinya. Lalu katanya kepada penunggu kebun itu: Tengoklah, sudah tiga tahun lamanya aku datang mencari buah pada pohon ara ini, tiada dapat; tebanglah dia, apa gunanya lagi ia menyempitkan tanah itu? Maka ia pun menyahut sambil berkata kepadanya: Ya Tuan, biarkanlah dia lagi tahun ini, sehingga sahaya mencangkul kelilingnya dan membajakkan dia, jikalau ia berbuah lagi kemudian hari, baiklah; jikalau tiada, bolehlah Tuan menebang dia." Tatkala Yesus sedang mengajar di dalam sebuah rumah sembahyang pada hari Sabbat, maka kelihatanlah seorang perempuan yang dirasuk setan sehingga lemah sudah delapan belas tahun lamanya, sampai bungkuk belakangnya, dan tiada dapat lagi menegakkan dirinya. Apabila Yesus nampak dia, lalu Ia memanggil perempuan itu serta berkata kepadanya, "Hai perempuan, terlepaslah engkau daripada penyakit lemahmu itu." Lalu diletakkan-Nya tangan-Nya atas perempuan itu; maka sebentar itu juga betullah belakangnya itu, lalu ia memuliakan Allah. Maka gusarlah hati penghulu rumah sembahyang itu sebab Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabbat, lalu katanya kepada orang banyak, "Ada enam hari yang patut orang bekerja; sebab itu patut di dalam hari itulah orang datang akan disembuhkan, tetapi jangan pada hari Sabbat." Tetapi sahut Tuhan kepadanya, serta berkata, "Hai munafik, bukankah pada hari Sabbat kamu masing-masing melepaskan lembu atau keledainya daripada kandang, akan membawa pergi minum. Akan tetapi perempuan ini, seorang anak Ibrahim, yang diikat oleh setan, wah, sudah delapan belas tahun lamanya, tiadakah patut ia dilepaskan daripada pengikat ini pada hari Sabbat?" Tatkala Yesus berkata demikian, malulah sekalian lawan-Nya, tetapi segala orang banyak itu bersukacita karena segala perbuatan mulia-mulia yang telah diperbuat-Nya. Setelah itu kata Yesus, "Apakah yang seumpama kerajaan Allah, dan dengan apakah hendak Kuumpamakan dia? Yaitu seumpama sebiji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di dalam kebunnya sendiri; maka tumbuhlah benih itu, lalu menjadi pohon, dan burung-burung di udara pun bersarang di cabang-cabangnya." Maka kata-Nya pula, "Dengan apakah hendak Kuumpamakan kerajaan Allah? Yaitu seumpama ragi, yang diambil oleh seorang perempuan, dibubuhnya dalam tepung tiga sukatan, sampai khamir semuanya." Maka berjalanlah Yesus daripada sebuah negeri ke sebuah negeri dan kampung-kampung mengajar serta melangsungkan perjalanan-Nya ke Yeruzalem. Maka berkatalah seorang kepada-Nya, "Ya Tuhan, sedikitkah sahaja orang yang beroleh selamat?" Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Usahakanlah dirimu masuk daripada pintu yang sempit; karena Aku berkata kepadamu: Banyaklah orang yang ingin masuk, tetapi tiada dapat. Apabila tuan rumah itu bangun menutup pintu, dan kemudian kamu datang berdiri di luar mengetuk pintu dengan kata: Ya Tuan, bukakanlah kami pintu! maka ia pun akan menjawab sambil berkata kepadamu: Aku tiada tahu, dari mana kamu datang; baharulah kamu akan mulai berkata-kata: Kami sudah makan minum di hadapan Tuan, dan Tuan mengajar di lorong-lorong negeri kami. Maka ia akan berkata kepadamu: Aku tiada tahu, dari mana kamu datang; undurlah daripada-Ku, kamu sekalian, yang mengerjakan kejahatan. Di sanalah kelak tangisan dan kertak gigi, ketika kamu memandang Ibrahim, dan Ishak, dan Yakub, dan segala nabi di dalam kerajaan Allah, tetapi kamu akan ditolakkan ke luar. Maka ada orang yang datang kelak dari sebelah timur dan barat, dari sebelah utara dan selatan, dan akan dijamu di dalam kerajaan Allah. Sesungguhnya ada orang yang terkemudian akan menjadi yang terdahulu; dan ada orang yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian." Pada ketika itu juga datanglah beberapa orang Parisi, serta berkata kepada-Nya, "Keluarlah Tuan pergi dari sini, karena Herodes hendak membunuh Tuan." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Pergilah kamu katakan kepada si serigala itu: Sesungguhnya Aku membuang setan, dan menyembuhkan orang pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku menyudahkan pekerjaan-Ku. Tetapi haruslah Aku melangsungkan perjalanan-Ku pada hari ini dan besok dan lusa; karena tak boleh seorang nabi dibunuh di luar Yeruzalem. Hai Yeruzalem, Yeruzalem, yang membunuh nabi-nabi, dan yang merajam segala orang yang disuruhkan kepadamu! Berapa banyak kali sudah Aku berkehendak menghimpunkan anak-anakmu, seperti seekor ibu ayam menghimpunkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi tiada kamu mau. Sesungguhnya rumahmu kelak tertinggal sunyi senyap; maka Aku berkata kepadamu, bahwa tiada lagi kamu akan melihat Aku, sehingga datang ketikanya kamu berkata: Mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan!" Tatkala Yesus masuk ke rumah seorang penghulu orang Parisi pada suatu hari Sabbat makan roti, maka orang pun mengintai Dia. Maka adalah di hadapan-Nya seorang yang sakit basal air. Maka Yesus pun bertanyalah kepada orang fakih dan orang Parisi, kata-Nya, "Halalkah menyembuhkan orang pada hari Sabbat, atau tiada?" Tetapi mereka itu diam sahaja. Maka dipegang-Nya orang sakit itu, serta disembuhkan-Nya dia, lalu disuruh-Nya pulang. Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Siapakah di antara kamu, yang tiada bersegera menarik keluar keledai atau lembunya yang jatuh ke dalam perigi pada hari Sabbat?" Maka tiadalah juga mereka itu dapat menjawab atas perkara itu. Maka Ia mengatakan suatu perumpamaan kepada orang yang dijemput itu, tatkala Ia nampak bagaimana mereka itu memilih tempat yang di atas, maka kata-Nya kepada mereka itu, "Apabila engkau dijemput orang kepada perjamuan kawin, jangan duduk pada tempat yang di atas, sebab barangkali ada dijemputnya orang yang lebih dihormati daripada engkau, lalu orang yang sudah menjemput engkau dan dia, datang sambil berkata kepada engkau: Berilah tempat itu kepada orang ini; lalu dengan malu sahaja engkau akan duduk pada tempat yang di bawah sekali. Melainkan apabila engkau dijemput orang, pergilah engkau duduk di tempat yang di bawah sekali, supaya apabila orang, yang menjemput engkau, datang, berkata kepada engkau: Hai Sahabat silakanlah naik ke atas lagi; baharulah engkau beroleh kemegahan di hadapan sekalian orang yang duduk makan bersama-sama dengan engkau. Karena tiap-tiap orang, yang meninggikan dirinya, ia itu akan direndahkan, dan barangsiapa yang merendahkan dirinya, ia itu akan ditinggikan." Maka berkatalah juga Yesus kepada orang yang menjemput Dia, "Apabila engkau membuat perjamuan tengah hari atau malam, jangan dipanggil sahabatmu atau saudaramu atau kaum keluargamu, atau orang sekampungmu yang kaya-kaya; supaya jangan mereka itu dapat membalas jemputanmu. Melainkan apabila engkau membuat perjamuan, jemputlah orang yang miskin, dan kudung, dan timpang, dan buta; maka berbahagialah engkau kelak, sebab tiada apa hendak dibalaskannya kepada engkau; karena engkau dibalas pada hari kebangkitan orang benar." Setelah didengar demikian oleh seorang dari antara mereka itu yang duduk makan serta-Nya, maka berkatalah ia kepada Yesus, "Berbahagialah orang yang akan dijamu di dalam kerajaan Allah." Maka kata Yesus kepadanya, "Adalah seorang yang membuat perjamuan yang besar, dan dijemputnya beberapa banyak orang; maka pada ketika orang hendak makan, disuruhkannya hambanya kepada orang jemputan itu mengatakan: Marilah, karena semuanya sudah sedia. Maka mereka itu sekalian dengan tiada berkecuali mulai berdalih-dalih. Maka kata yang pertama kepadanya: Aku sudah membeli ladang, dan aku perlu ke luar pergi melihat dia; mintalah aku dimaafkan. Maka kata yang lain: Aku sudah membeli lembu lima pasang, dan aku hendak pergi mencobai dia; mintalah aku dimaafkan. Maka kata yang lain pula: Aku baharu kawin, sebab itu aku tiada boleh datang. Maka kembalilah hamba itu, serta memberitahu hal itu kepada tuannya. Lalu marahlah tuan rumah itu sambil berkata kepada hambanya itu: Keluarlah engkau pergi dengan segera ke jalan-jalan dan lorong negeri, bawalah ke mari orang miskin, dan orang kudung, dan orang buta, dan orang timpang. Maka kata hamba itu: Ya Tuan, apalah yang Tuan suruh itu sudahlah diperbuat, tetapi tempat ada lagi. Maka kata tuan itu kepada hambanya: Keluarlah engkau pergi ke jalan-jalan raya dan tempat semak, dan ajaklah orang masuk, supaya rumahku penuh. Karena Aku berkata kepadamu: Bahwa seorang pun tiada dari antara segala orang jemputan itu akan merasai perjamuan-Ku itu." Maka teramatlah banyak orang berjalan mengiringkan Yesus; lalu Ia berpaling sambil berkata kepada mereka itu, "Jikalau barang seorang datang kepada-Ku dan tiada membenci bapanya, dan ibu, dan bini, dan anak, dan saudara laki-laki, dan saudara yang perempuan, bahkan, nyawanya sendiri pun, tiada dapat ia menjadi murid-Ku. Barangsiapa yang tiada menanggung salibnya serta mengikut Aku, tiada dapat ia menjadi murid-Ku. Karena siapakah di antara kamu, yang hendak membangunkan sebuah menara, tiada duduk dahulu menganggarkan belanjanya, kalau-kalau cukup akan melengkapkannya? Supaya jangan, setelah dibubuhnya alas, maka tiada dapat menyudahkan, lalu segala orang yang melihat hal itu mulai mengolok-olokkan dia, katanya: Orang ini sudah mulai membangunkan bangunan, tetapi tiada dapat menyudahkan. Atau raja manakah hendak pergi melanggar berperang dengan seorang raja lain, yang tiada duduk dahulu bermusyawarat kalau-kalau ia boleh tahan dengan sepuluh ribu orang menghadap dua puluh ribu musuh? Jikalau tiada, sedang raja lain itu berjauhan, maka disuruhkannyalah utusannya bertanyakan syarat perdamaian. Sedemikian juga barangsiapa di antara kamu, yang tiada meninggalkan segala sesuatu yang dipunyainya, tiada dapat menjadi murid-Ku. Adapun garam itu baik; tetapi jikalau garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat ia dimasinkan pula? Maka tiadalah ia berguna kepada tanah atau baja pun, melainkan akan dibuang sahaja. Siapa yang bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar." Adalah segala orang pemungut cukai dan orang berdosa menghampiri Yesus, hendak mendengar perkataan-Nya. Maka bersungut-sungutlah orang Parisi dan ahli Taurat, serta berkata, "Orang ini menyambut orang berdosa, dan makan pula sertanya." Lalu dikatakan-Nya perumpamaan ini kepada mereka itu, kata-Nya, "Siapakah dari antara kamu, yang menaruh domba seratus ekor, lalu kehilangan seekor daripadanya itu, yang tiada meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor itu di padang belantara, lalu pergi mencari yang hilang itu, sehingga dapat? Dan jikalau didapatinya, maka diangkatnya ke atas bahunya dengan sukacitanya. Setelah sampai ke rumahnya, maka dipanggilnya sahabat-sahabat dan orang sekampungnya, serta berkata kepada mereka itu: Bersukacitalah kamu beserta dengan aku, karena aku telah mendapat dombaku yang hilang itu. Maka Aku berkata kepadamu: Demikian juga kesukaan di surga kelak sebab satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sembilan puluh sembilan orang benar yang tak usah bertobat." "Atau perempuan manakah pula yang menaruh sepuluh keping uang perak, jikalau ia kehilangan sekeping, yang tiada memasang pelita serta menyapu rumah dan menyuluh dengan cermat sehingga dapat? Setelah didapatinya, maka dipanggilnya sahabatnya yang perempuan dan orang sekampungnya, katanya: Bersukacitalah kamu beserta dengan aku, karena aku telah mendapat uang perakku yang hilang itu. Maka Aku berkata kepadamu: Demikian juga jadi kesukaan di hadapan malaekat Allah sebab satu orang berdosa yang bertobat." Maka kata Yesus, "Adalah seorang yang mempunyai dua anak laki-laki. Maka kata yang bungsu itu kepada bapanya: Ya Bapa, berilah aku bahagian harta yang jatuh kepadaku. Maka dibahagikannya harta kepada kedua-duanya. Tiada berapa lama kemudian daripada itu, maka anak yang bungsu itu pun mengemaskan sekaliannya, lalu pergi ke negeri yang jauh; maka di sanalah diboroskannya hartanya itu dengan kelakuan yang jahat. Setelah dihabiskannya kesemuanya, jadilah suatu bala kelaparan yang dahsyat di dalam negeri itu; maka ia pun mulai merasa kekurangan. Lalu pergilah ia memperhambakan dirinya kepada seorang daripada anak negeri itu; maka orang itu pun menyuruhkan dia ke ladangnya menjaga babinya. Maka inginlah ia akan mengisi perutnya dengan hampas kulit, makanan babi, tetapi tiada seorang pun memberikan kepadanya. Lalu sadarlah ia akan dirinya serta berkata: Berapa banyak orang gaji bapaku yang beroleh makanan dengan berlimpah-limpah, tetapi aku di sini binasa dengan kelaparan! Aku hendak bangkit pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Ya Bapa, sahaya berbuat dosa terhadap surga dan Bapa; tiadalah lagi sahaya berlayak disebut anak Bapa; jadikanlah sahaya seperti seorang dari antara orang gaji Bapa. Maka bangkitlah ia, lalu pergi kepada bapanya. Tetapi sedang ia lagi jauh, bapanya sudah nampak dia, lalu jatuhlah kasihannya, serta berlarilah bapanya memeluk lehernya sambil mencium dia. Maka kata anaknya kepadanya: Ya Bapa, sahaya sudah berbuat dosa kepada surga dan Bapa, tiadalah lagi sahaya berlayak disebut anak Bapa. Tetapi berkatalah bapa itu kepada hambanya: Bawalah dengan segeranya jubah yang elok sekali, pakaikan kepadanya, dan kenakanlah sebentuk cincin ke jarinya, dan kasut di kakinya. Dan bawalah anak lembu yang tambun, sembelihkan, biar kita makan dan bersukaria, karena anakku ini sudah mati, dan hidup balik; ia sudah hilang, dan dapat balik. Maka mulailah mereka itu bersukaria. Maka anaknya yang sulung itu ada di ladang; sedang ia pulang serta dekat dengan rumah itu, didengarnya bunyi-bunyian dan tari-tarian. Lalu dipanggilnya seorang daripada hamba-hamba itu serta bertanya, apa barang yang berlaku itu. Maka kata hamba itu kepadanya: Adik Tuan sudah kembali, dan bapa Tuan sudah menyembelihkan anak lembu yang tambun itu, sebab ia dapat balik dia dengan selamatnya. Maka marahlah ia, tiada mau masuk rumah; lalu bapanya keluar membujuk dia masuk. Tetapi ia menyahut serta berkata kepada bapanya: Tengoklah, berapa tahun lamanya sahaya memperhambakan diri sahaya kepada Bapa, dan belum pernah Bapa memberi sahaya seekor anak kambing, supaya sahaya dapat bersukaria dengan handai-tolan sahaya. Tetapi tatkala anak Bapa ini balik yang sudah menelan harta bapa itu dengan perempuan sundal, maka bapa sembelihkan dia anak lembu yang tambun itu. Maka kata bapanya kepadanya: Hai anakku, engkau ini senantiasa bersama-sama dengan aku, dan segala sesuatu hak aku itulah hak engkau. Patutlah bersukaria dan bersukacita, karena adikmu ini sudah mati, dan hidup balik; ia sudah hilang, dan dapat balik." Dan lagi berkatalah Ia pula kepada murid-murid-Nya, "Adalah seorang kaya yang menaruh seorang jurukunci; maka orang itu diadukan orang kepada tuannya sebab memboroskan harta benda tuannya. Maka tuan itu pun memanggil dia, serta berkata kepadanya: Apakah ini yang kudengar dari halmu? Serahkanlah kira-kira dari hal jawatanmu; karena tiada boleh lagi engkau menjadi jurukunci. Maka kata jurukunci di dalam hatinya: Apakah hendak kuperbuat? Karena tuanku memecat aku daripada jawatan jurukunci ini? Bahwa mencangkul aku tiada kuat, meminta sedekah aku malu. Aku tahu juga apa yang hendak kuperbuat, apabila aku dipecat daripada jawatan jurukunci ini, supaya dapat aku diterima kelak di dalam rumah orang. Maka dipanggilnya tiap-tiap orang berutang kepada tuannya, serta berkata kepada yang pertama: Berapa banyak engkau berutang kepada tuanku? Maka katanya: Minyak seratus tong. Lalu katanya kepadanya: Terimalah surat utangmu ini, duduk lekas, tuliskan lima puluh. Setelah itu berkatalah ia kepada yang lain: Engkau ini, berapa banyak utangmu? Maka katanya: Gandum seratus pikul. Maka katanya kepadanya: Terimalah surat utangmu ini, tuliskan delapan puluh. Maka tuan itu pun memuji jurukunci yang tiada setia itu, sebab hal itu dilakukannya dengan cerdiknya; karena anak-anak dunia ini terlebih cerdik di dalam pergaulannya daripada anak-anak cahaya. Maka Aku berkata kepadamu: Carilah sahabat bagi dirimu dengan Mammon yang lekat lalim, supaya apabila Mammon kelak hilang daripadamu, sahabat itu pun kelak menerima kamu di dalam tempat kediaman yang kekal. Siapa yang setia dengan perkara yang terlebih kecil, ia setia juga dengan perkara yang besar, dan siapa yang tiada adil di dalam perkara yang terlebih kecil, ia tiada adil juga di dalam perkara yang besar. Sebab itu jikalau kamu tiada setia dengan Mammon yang lekat lalim itu, siapakah yang mempercayakan kamu di atas harta yang benar? Jikalau kamu tiada setia dengan hak orang lain, siapakah pula akan memberi kepadamu hak kamu sendiri? Tiada seorang hamba dapat bertuankan dua orang, karena tak dapat tiada seorang dibencinya dan yang lain itu dikasihinya kelak; atau ia berpegang pada seorang, dan meringankan yang lain. Tiadalah dapat kamu bertuhankan Allah bersama-sama dengan Mammon." Apabila orang Parisi, yang memang loba akan uang, mendengar segala perkataan itu, lalu diolok-olokkannya Yesus. Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Kamulah, yang membenarkan dirimu sendiri di hadapan orang; tetapi Allah mengetahui hatimu; karena barang yang nampak tinggi pada pemandangan manusia, itulah kebencian kepada Allah. Adapun hukum Taurat dan surat segala nabi tetap sehingga sampai pada zaman Yahya; kemudian daripada itu dimasyhurkan kerajaan Allah, dan tiap-tiap orang berebut-rebut masuk ke dalamnya. Tetapi lebih mudah langit dan bumi ini lenyap daripada hilang satu noktah Taurat. Maka barangsiapa yang menceraikan bininya, lalu berbinikan lain orang, ialah berzinah; dan siapa yang berbinikan perempuan yang diceraikan oleh lakinya, maka ia pun berzinah juga." "Adalah seorang orang kaya; maka ia memakai pakaian ungu dan kain halus, serta hidup bersuka-suka dengan kemewahannya tiap-tiap hari. Tetapi ada pula seorang peminta sedekah, bernama Lazarus, terbaring di muka pintu orang kaya itu katup dengan pekung; dan sedang ingin hendak mengenyangkan dirinya dengan remah yang jatuh dari atas meja orang kaya itu. Maka anjing pun datang menjilat pekungnya. Maka tiada berapa lama matilah si peminta sedekah itu, lalu dibawa oleh malaekat ke atas pangku Ibrahim. Dan orang kaya itu pun matilah juga, lalu dikuburkan. Maka dengan sengsaranya di dalam alam maut, ia pun menengadahlah, lalu terpandanglah Ibrahim dari jauh dan Lazarus di atas pangkunya. Maka berserulah ia, katanya: Ya Bapaku Ibrahim, kasihankanlah hamba dan suruhlah kiranya Lazarus datang, supaya dicelupkannya ujung jarinya ke dalam air, dan menyejukkan lidah hamba; karena hamba merasa sengsara di dalam nyala api ini. Tetapi kata Ibrahim: Hai anakku, ingatlah, engkau sudah menerima kesenanganmu pada masa hidupmu, tetapi Lazarus itu sudah menerima kecelakaannya; sekarang di sini ia dihiburkan, tetapi engkau disengsarakan. Tambahan pula, di antara kamu dengan kami ada suatu selang yang besar, supaya orang yang dari sini hendak pergi ke sana tiada dapat, dan orang dari sana pun tiada dapat menyeberang kepada kami. Maka kata orang itu: Jikalau demikian, hamba sembahlah, kiranya Bapa menyuruhkan dia ke rumah bapa hamba; karena hamba ada lagi lima saudara laki-laki; kiranya ia menyatakan kepada mereka itu keadaan hamba, supaya jangan mereka itu juga termasuk ke tempat sengsara ini. Tetapi kata Ibrahim: Mereka itu ada kitab Musa dan nabi-nabi, hendaklah diturutnya. Maka katanya: Bukannya demikian, ya Bapaku Ibrahim, melainkan jikalau kiranya seorang daripada orang mati pergi kepada mereka itu, niscaya mereka itu akan bertobat. Tetapi kata Ibrahim: Jikalau mereka itu tiada mau mendengar akan Musa dan nabi-nabi itu, tiada juga mereka itu akan yakin, jikalau seorang bangkit dari antara orang mati sekalipun." Maka bertuturlah Tuhan kepada murid-murid-Nya, "Tak dapat tiada akan jadi beberapa perkara yang mendatangkan kesalahan; tetapi celakalah atas orang, yang menyebabkan kesalahan itu! Maka lebih beruntung baginya, jikalau sebuah batu kisaran dikenakan ke lehernya, lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut, daripada ia mendatangkan kesalahan kepada seorang daripada kanak-kanak ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu bersalah, tegurkanlah dia; jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Jikalau ia bersalah kepadamu tujuh kali sehari, dan tujuh kali pula balik kepadamu dengan katanya: Aku menyesal, hendaklah engkau mengampuni dia!" Maka berkatalah rasul-rasul itu kepada Yesus, "Tambahilah iman kami!" Maka kata Yesus, "Jikalau kamu menaruh iman sebesar biji sesawi, maka kamu berani mengatakan pada pohon ara ini: Tercabutlah dan tertanam di laut, maka ia menurut perintahmu kelak. Siapakah di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang menenggala atau menggembala, yang berkata tatkala hamba itu balik dari bendang: Mari lekas duduk makan? Bukankah ia akan berkata kepadanya: Siapkan makananku, ikatlah pinggangmu melayani aku, sehingga sudah aku makan minum, baharulah engkau pula makan minum? Adakah diucapkannya syukur kepada hamba itu sebab diperbuatnya seperti yang disuruhnya itu? Demikianlah juga kamu, apabila kamu sudah berbuat segala perkara yang diperintahkan atasmu itu, berkatalah: Bahwa kami ini hamba yang tiada berguna; kami hanya berbuat barang yang wajib atas kami." Di dalam perjalanan-Nya ke Yeruzalem, dilalui-Nya tengah-tengah negeri Samaria dan Galilea. Serta masuk ke dalam sebuah kampung, Ia dijumpai oleh sepuluh orang yang kena bala zaraat, yang terdiri dari jauh. Maka mereka itu pun berteriak, katanya, "Ya Yesus, ya Rabbi, kasihankanlah kami!" Apabila Yesus nampak mereka itu, lalu berkatalah Ia kepada mereka itu, "Pergilah kamu tunjukkan dirimu kepada imam-imam." Maka sambil berjalan, mereka itu pun tahirlah. Maka seorang daripada mereka itu, tatkala ia nampak dirinya sembuh, berbaliklah ia sambil memuliakan Allah dengan nyaring suaranya; lalu sujud ke kaki Yesus, serta mengucap syukur kepada-Nya; maka orang itu, ialah seorang Samaria. Maka jawab Yesus serta berkata, "Bukankah sepuluh orang yang telah ditahirkan? Tetapi di manakah yang sembilan lagi? Tidakkah ada seorang pun yang balik ke mari memuliakan Allah, lain daripada orang keluaran ini?" Dan lagi kata-Nya kepada orang itu, "Bangunlah engkau pulang! Imanmu sudah menyelamatkan engkau." Tatkala Ia ditanya oleh orang Parisi, bilakah kerajaan Allah itu datang, lalu jawab-Nya kepada mereka itu, kata-Nya, "Adapun kedatangan kerajaan Allah itu bukannya nampak dengan lahir; tiada pula orang mengatakan: Tengoklah, ada di sini, atau ada di sana; karena kerajaan Allah itu adalah di antara kamu." Maka kata-Nya kepada murid-murid itu, "Bahwa ada harinya kelak apabila kamu ingin hendak memandang satu daripada hari Anak manusia itu, tetapi tiada kamu dapat. Maka orang akan berkata kepadamu: Tengoklah di situ! Tengoklah di sini! Janganlah kamu pergi atau mengikut! Karena seperti kilat yang berkilat daripada satu ujung langit kepada ujung yang lain, demikian juga keadaan Anak manusia pada hari-Nya itu. Tetapi dahulu daripada itu tak dapat tiada Ia merasai banyak sengsara, dan ditolak oleh bangsa ini. Dan sebagaimana yang berlaku pada zaman Nuh, demikian juga akan berlaku pada zaman Anak manusia. Orang makan minum, kawin dan dikawinkan sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu air pun bahlah membinasakan sekaliannya. Demikian juga seperti yang berlaku pada zaman Lut: Orang makan, minum, membeli, menjual, menanam, dan mendirikan bangunan; tetapi pada hari Lut keluar dari Sodom itu, turunlah hujan api dan belerang dari langit membinasakan sekaliannya; sebagai itu juga kelak berlaku pada hari Anak manusia dinyatakan. Pada hari itu barangsiapa yang di atas sotoh rumah dan hartanya di dalam rumah, janganlah ia turun ke bawah membawa ke luar harta itu, dan siapa yang ada di ladangnya pun janganlah pulang. Ingatlah akan bini Lut itu. Barangsiapa yang mencari jalan hendak memeliharakan nyawanya, ia akan kehilangan nyawa; dan siapa yang kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkan nyawa. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu juga kelak ada dua orang di atas satu tempat tidur; maka seorang akan dibawa, dan seorang ditinggalkan. Dan lagi ada dua orang akan mengisar bersama-sama, itu pun seorang akan dibawa, dan seorang ditinggalkan. Dan ada dua orang di ladang, maka seorang akan dibawa, dan seorang ditinggalkan." Maka sahut mereka itu serta berkata kepada-Nya, "Di manakah, ya Tuhan?" Maka kata Yesus kepadanya, "Barang di mana ada bangkai, di situlah juga berkerumun burung nasar." Maka diceriterakan-Nya suatu perumpamaan kepada mereka itu, bahwa mereka itu wajib berdoa senantiasa dengan tiada putus harap, kata-Nya, "Bahwa di dalam sebuah negeri adalah seorang hakim yang tiada takut akan Allah, dan tiada mengindahkan manusia. Di dalam negeri itu juga adalah seorang janda, yang kerapkali datang kepadanya, serta berkata: Benarkanlah kiranya perkara hamba di hadapan lawan hamba. Maka beberapa lamanya hakim itu enggan; tetapi akhirnya berkatalah ia di dalam hatinya: Meskipun aku tiada takut akan Allah dan tiada mengindahkan manusia, tetapi sebab janda ini menyusahkan aku, biarlah aku membenarkan dia, supaya jangan lagi akhirnya ia mengaduhi aku." Maka kata Yesus, "Dengarlah apa yang dikatakan oleh hakim yang lalim itu! Tiadakah Allah kelak membenarkan hal orang-orang pilihan-Nya yang menyeru Dia siang malam, meskipun dengan lambatnya kepada mereka itu? Bahkan, Aku berkata kepadamu: Dengan segeranya Ia akan membenarkan hal mereka itu. Tetapi entahkan Anak manusia jumpa iman di atas bumi ini, apabila Ia datang kelak?" Maka dikatakan-Nya pula perumpamaan kepada beberapa orang yang menyangkakan dirinya benar, dan yang mempertiadakan orang lain, "Bahwa adalah dua orang naik masuk ke Bait Allah hendak berdoa, yaitu yang seorang, ialah orang Parisi, dan yang lain, seorang pemungut cukai. Maka berdirilah orang Parisi itu serta berdoa di dalam hatinya demikian: Ya Allah, aku ucapkan syukur kepadamu, sebab aku bukannya sama seperti orang lain, yaitu orang perampas, orang lalim, orang berzinah, atau seperti orang pemungut cukai ini. Aku puasa dua kali seminggu, dan aku membayar zakat sepersepuluh daripada segala kehasilanku. Akan tetapi orang pemungut cukai itu berdiri dari jauh, tiada berani ia menengadah ke langit, melainkan menepuk dadanya sahaja, serta berkata: Ya Allah, kasihankanlah hamba, orang berdosa ini! Maka Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya dibenarkan Allah, lain sekali daripada orang Parisi itu; karena tiap-tiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan; tetapi yang merendahkan dirinya akan ditinggikan." Maka orang pun membawa juga kanak-kanak kepada Yesus, supaya dijamah-Nya; tetapi serta murid-murid-Nya melihat hal itu, lalu murid itu pun menengking mereka itu. Tetapi Yesus memanggil kanak-kanak itu datang kepada-Nya, sambil kata-Nya, "Biarkanlah kanak-kanak itu datang kepada-Ku, jangan dilarangkan mereka itu, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan Allah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa yang tiada menyambut kerajaan Allah sama seperti kanak-kanak itu, tiadalah dapat masuk ke dalamnya." Adalah seorang penghulu bertanya kepada Yesus, katanya, "Ya Guru yang baik, apakah wajib hamba perbuat, supaya hamba menjadi waris hidup yang kekal?" Maka kata Yesus kepadanya, "Apakah sebabnya engkau katakan Aku ini baik? Seorang pun tiada yang baik, hanya Satu, yaitu Allah. Memang engkau tahu akan hukum Allah: Jangan engkau berzinah, jangan engkau membunuh, jangan engkau mencuri, jangan engkau menjadi saksi dusta, hormatkanlah ibu bapamu." Maka katanya, "Sekalian ini hamba sudah turut dari kecil." Setelah didengar oleh Yesus, berkatalah Ia kepadanya, "Hanya satu perkara lagi engkau kekurangan: Jualkan barang apa yang ada padamu, dan sedekahkanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga; dan marilah mengikut Aku." Setelah didengarnya demikian, maka sangatlah dukacita hatinya, karena ia amat kaya. Apabila Yesus nampak halnya itu, berkatalah Ia, "Alangkah sukarnya bagi orang yang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah! Lebih mudahlah seekor unta masuk ke lubang jarum daripada seorang yang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah." Maka orang yang mendengar itu pun berkatalah, "Kalau begitu, siapakah akan beroleh selamat?" Tetapi kata Yesus, "Barang yang mustahil kepada manusia, bukannya mustahil kepada Allah." Maka kata Petrus, "Tengoklah, kami ini sudah meninggalkan milik kami serta mengikut Rabbi." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tiadalah seorang jua pun yang meninggalkan rumah, atau bini, atau sanak-saudara, atau ibu bapa, atau anak-anak sebab karena kerajaan Allah, yang tiada menerima pula banyak gandanya pada masa ini, dan di dalam akhirat hidup yang kekal." Maka dibawanya kedua belas murid itu, serta berkata kepada mereka itu, "Bahwa kita ini berjalan naik ke Yeruzalem, maka segala sesuatu yang disuratkan oleh nabi-nabi akan disampaikan atas Anak manusia. Karena Ia akan diserahkan ke tangan orang kafir, dan Ia diolok-olokkan, dan dinistakan, serta diludahi orang; dan mereka itu pun menyesah lalu membunuh Dia, maka pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula." Maka tiadalah mereka itu mengerti suatu apa pun; dan perkataan ini tersembunyilah daripadanya, tiada diketahuinya akan hal yang dikatakan itu. Tatkala Ia datang dekat Yerikho, adalah seorang buta duduk di tepi jalan meminta sedekah. Serta didengarnya orang banyak lalu, maka ia pun bertanya, "Apakah ini?" Maka jawab orang kepadanya, bahwa Yesus orang Nazaret lalu. Maka berseru-serulah ia, katanya, "Ya Yesus, Anak Daud, kasihankanlah hamba." Maka orang yang berjalan dahulu itu menengking dia, menyuruh diam, tetapi makin kuat ia berseru, "Ya Anak Daud, kasihankanlah hamba." Maka berdirilah Yesus serta menyuruh orang membawa dia kepada-Nya. Setelah ia datang dekat, lalu Yesus menanya dia, "Apakah yang engkau suka Aku perbuat padamu?" Maka ia pun berkata, "Ya Tuhan, mohonlah hamba dapat melihat." Maka kata Yesus kepadanya, "Melihatlah pula engkau! Imanmu sudah memulihkan engkau." Seketika itu juga nampak pula ia, lalu mengikut Dia sambil memuliakan Allah. Maka segenap kaum, yang melihat hal itu pun, memuji-muji Allah. Maka masuklah Yesus melalui negeri Yerikho. Maka adalah seorang bernama Zakheus, yaitu kepala pemungut cukai, lagi kaya. Maka dicarinya jalan hendak melihat siapa gerangan Yesus itu, tetapi tiada dapat oleh sebab orang banyak, lagi ia rendah. Maka berlarilah ia dahulu, lalu memanjat sepohon ara hendak melihat Yesus, karena dari situlah Ia akan lalu. Tatkala sampai ke tempat itu, maka Yesus pun memandang ke atas dan berkata kepadanya, "Hai Zakheus, turunlah engkau dengan segera, karena pada hari ini tak dapat tiada Aku menumpang di dalam rumahmu." Maka segeralah ia turun, menyambut Dia dengan sukacitanya. Maka sekalian orang yang melihat hal itu bersungut-sungutlah, serta berkata, "Bahwa kepada seorang yang berdosa Ia pergi menumpang!" Maka berdirilah Zakheus serta berkata kepada Tuhan, "Sesungguhnya setengah daripada harta hamba, ya Tuhan, hamba sedekahkan kepada orang miskin, dan jikalau hamba sudah memperdayakan harta orang, hamba mengembalikan empat kali ganda." Maka Yesus pun berkatalah kepadanya, "Pada hari ini datanglah selamat kepada seisi rumah ini, karena ia ini juga terhisab kepada anak Ibrahim. Karena Anak manusia datang hendak mencari dan menyelamatkan yang sesat." Setelah sudah orang mendengar segala perkara itu, Ia pun melanjutkan pertuturan-Nya dengan suatu perumpamaan, karena Ia sudah dekat dengan Yeruzalem, dan lagi sebab disangka orang kerajaan Allah akan kelihatan pada masa itu juga. Sebab itu kata Yesus, "Adalah seorang orang bangsawan hendak berangkat ke negeri yang jauh akan menerima kerajaan bagi dirinya, lalu kembali. Maka dipanggilnya sepuluh orang hambanya, lalu diberinya kepada mereka itu sepuluh kati perak, serta berkata kepadanya: Berniagalah kamu sehingga aku pulang. Tetapi anak negerinya itu membenci dia, lalu menyuruh seorang utusan mengikut dia, mengatakan: Kami tiada mau orang ini menjadi raja kami. Tatkala ia kembali daripada menerima kerajaan itu, maka disuruhnya panggil segala hamba yang diberi uang perak itu datang kepadanya, supaya diketahuinya berapa pendapatan masing-masing di dalam perniagaan itu. Maka datanglah yang pertama itu menghadap, serta berkata: Ya Tuan, perak Tuan yang sekati itu menjadi sepuluh kati lebihnya. Maka kata tuan itu kepadanya: Sabaslah, hai hamba yang baik; oleh sebab engkau setia dengan yang sedikit, engkau diberi kuasa memerintah sepuluh buah negeri. Maka datanglah yang kedua menghadap, serta berkata: Ya Tuan, perak Tuan yang sekati itu sudah menjadi lima kati lebihnya. Maka berkatalah juga tuan kepada orang itu: Engkau pun ditetapkan memerintah lima buah negeri. Maka datanglah yang lain itu menghadap, katanya: Ya Tuan, inilah perak Tuan sekati itu, yang hamba menyimpan di dalam sapu tangan; sebab hamba takut akan Tuan, karena Tuan seorang yang keras hati; Tuan mengambil yang tiada Tuan taruh, dan menuai yang tiada Tuan tabur. Maka kata tuan itu kepadanya: Hai hamba yang jahat, dengan perkataanmu itu aku menghukumkan engkau. Sudahkah engkau ketahui, bahwa aku ini seorang yang keras hati, yang mengambil barang yang tiada kutaruh, dan menuai barang yang tiada kutabur? Apakah sebabnya tiada engkau taruhkan uang perakku itu di tempat orang menjalankan uang? Supaya apabila aku kembali dapat kuambil balik beserta dengan bunganya? Lalu ia berkata pula kepada orang yang berdiri di situ: Ambilkan daripadanya perak sekati itu, dan serahkan kepada orang yang menaruh sepuluh kati itu. Maka kata orang kepadanya: Ya Tuan, sudah ada padanya sepuluh kati. Maka Aku berkata kepadamu, barangsiapa yang mempunyai barang sesuatu, kepadanya akan diberi lagi, tetapi barangsiapa yang tiada mempunyai sesuatu itu, daripadanya juga diambil barang yang ada padanya. Tetapi segala seteruku itu yang tiada suka aku menjadi raja mereka itu, bawalah ke mari dan bunuh mereka itu di hadapanku." Setelah Ia berkata demikian, maka dilangsungkannya perjalanannya naik menuju ke Yeruzalem. Tatkala mereka itu tiba dekat Baitfagi dan Baitani pada gunung yang bernama Bukit Zaitun, disuruh-Nya dua orang murid-Nya, kata-Nya, "Pergilah kamu ke kampung yang di hadapan kamu; apabila kamu masuk kampung itu, kamu akan jumpa seekor anak keledai tertambat, yang belum pernah ditunggang orang; orakkanlah talinya, bawa dia ke mari. Jikalau barang seorang bertanya kepadamu: Apakah sebabnya kamu orakkan dia? Katakanlah begini: Tuhan berkehendak akan dia." Maka orang yang disuruhkan itu pergilah, lalu didapatinya betul seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka itu. Sedang mereka itu mengorakkan tali anak keledai itu, maka kata orang yang mempunyainya, "Apakah sebabnya kamu lepaskan anak keledai itu?" Maka kata mereka itu, "Tuhan berkehendak akan dia." Lalu dibawanyalah kepada Yesus, dan dihamparkannya pakaiannya sendiri di atas anak keledai itu, serta didudukkannya Yesus di atasnya. Maka sementara Ia berjalan, orang pun membentangkan pakaiannya di jalan. Apabila Ia sudah dekat dengan tempat curam Bukit Zaitun itu, maka sekalian murid-Nya yang banyak itu pun mulailah bersukacita dan memuji Allah dengan nyaring suaranya, oleh sebab segala mujizat yang dilihatnya itu, katanya, "Mubaraklah Raja yang datang dengan nama Tuhan; sejahtera di surga, dan kemuliaan di tempat Yang Mahatinggi!" Maka antara orang banyak itu ada beberapa orang Parisi berkata kepada-Nya, "Ya Guru, tegurkan murid-murid-Mu itu." Maka jawab Yesus, kata-Nya, "Aku berkata kepadamu, jikalau mereka itu diam, niscaya batu akan bersorak." Tatkala Ia sudah dekat serta nampak negeri itu, Ia pun menangislah akan dia, sambil berkata, "Jikalau kiranya pada hari ini sahaja engkau sudah mengetahui akan barang yang dapat membawa sejahtera kepadamu! Tetapi sekarang ini semuanya itu terlindung daripada matamu. Karena harinya akan datang atasmu, yang segala musuhmu berkubu sekeliling engkau, serta mengepung engkau dan mengimpit daripada segala pihak, dan engkau diempaskannya sehingga rata dengan tanah beserta dengan anak-anakmu yang ada padamu, dan tiada ditinggalkannya tersusun sebuah batu pun di atas yang lain di dalam negerimu, oleh sebab engkau tiada sadar akan masa yang engkau dilawat." Maka masuklah Yesus ke dalam Bait Allah, serta mulai mengusir segala orang yang berjual-jualan di situ, sambil berkata kepada mereka itu, "Adalah tersurat: Bahwa Rumah-Ku akan menjadi rumah tempat berdoa; tetapi kamu ini menjadikan dia gua penyamun." Maka sehari-harilah Ia mengajar di dalam Bait Allah itu. Tetapi kepala-kepala imam dan ahli Taurat beserta dengan penghulu kaum itu mencari daya akan membunuh Dia. Maka tiada didapatinya seperti yang dimaksudkannya itu; karena segenap kaum itu berpaut kepada-Nya serta mendengarkan Dia. Adalah pada suatu hari sedang Yesus mengajar kaum itu di dalam Bait Allah, serta memberitakan kabar kesukaan, maka datanglah kepala-kepala imam dan ahli Taurat beserta dengan orang tua-tua, lalu mereka itu berkata kepada-Nya, "Katakanlah kepada kami, dengan kuasa apakah Engkau membuat segala perkara ini, atau siapakah yang memberi kuasa ini kepada-Mu?" Maka Ia menjawab serta berkata kepada mereka itu, "Aku pun hendak bertanya juga satu perkara padamu; katakanlah kepada-Ku! Baptisan Yahya itu, asalnya dari surgakah, atau daripada manusiakah?" Maka berbicaralah mereka itu sama sendirinya, katanya, "Jikalau kita katakan: Dari surga, niscaya Ia akan berkata: Apakah sebabnya kamu tiada percaya akan dia? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, niscaya semua orang akan merajam kita"; karena sekaliannya yakin akan Yahya itu seorang nabi. Maka jawab mereka itu, "Kami tiada ketahui dari mana asalnya." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Aku pun tiada mau mengatakan kepadamu dengan kuasa apa Aku berbuat segala perkara ini." Maka mulailah Ia mengatakan perumpamaan ini kepada kaum itu, "Bahwa adalah seorang yang membuka kebun anggur; kemudian disewakannya kepada beberapa orang dusun, serta pergi beberapa lamanya ke negeri yang lain. Maka pada musim anggur disuruhkannya seorang hambanya kepada orang dusun itu, supaya mereka itu menyerahkan kepadanya sebahagian daripada buah kebun anggur itu. Tetapi orang dusun itu memalu dia serta mengusir pergi dengan tangan kosong. Lalu disuruhkannya pula seorang hambanya yang lain; maka hamba itu pun dipalunya dan dinistakannya sambil diusirnya pergi dengan tangan kosong juga. Kemudian disuruhkannya hambanya yang ketiga; tetapi hamba itu pula dilukakannya, lalu ditolakkannya ke luar. Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah pula hendak kuperbuat lagi? Baik kusuruhkan anakku yang kukasihi; barangkali mereka itu akan menghormatkan dia. Tetapi apabila orang dusun itu melihat anaknya itu, maka berbicaralah mereka itu sama sendirinya, katanya: Inilah warisnya; marilah kita membunuh dia, supaya pusakanya menjadi hak kita. Lalu dicampakkannya dia ke luar kebun anggur itu dan dibunuhnya. Apakah sekarang akan diperbuat oleh tuan kebun anggur ke atas orang dusun itu? Niscaya ia akan datang membunuh segala orang dusun itu, lalu menyerahkan kebun anggur itu kepada orang lain pula." Setelah didengarnya perkataan demikian, maka mereka itu pun berkatalah, "Dijauhkan Allah!" Tetapi Yesus memandang mereka itu sambil berkata, "Apakah pula arti barang yang tersurat demikian: Bahwa batu yang dibuangkan oleh tukang-tukang rumah, ialah sudah menjadi batu penjuru? Maka tiap-tiap orang yang jatuh di atas batu itu, ia akan remuk; tetapi orang yang ditimpa oleh batu itu, hancurlah ia kelak." Pada ketika itu ahli Taurat dan kepala-kepala imam mencari jalan hendak mendatangkan tangan ke atas Yesus, tetapi mereka itu takut akan orang ramai itu; karena diketahuinya, bahwa perumpamaan ini ditujukan oleh Yesus kepada diri mereka itu sendiri. Maka mereka itu pun mengintai Dia, serta menyuruhkan beberapa orang penyuluh berpura-pura seolah-olah orang tulus, hendak menangkap perkataan-Nya supaya dapat menyerahkan Dia kepada pembesar dan kuasa pemerintah. Maka bertanyalah mereka itu kepada-Nya, "Hai Guru, kami tahu bahwa Tuan mengatakan dan mengajarkan dengan hati yang tulus, dan tiada membedakan di antara seorang dengan yang lain, melainkan jalan Allah itu Tuan ajarkan dengan sebenarnya. Patutkah kami membayar uang upeti kepada Kaisar atau tiada?" Tetapi sebab Ia mengetahui muslihat mereka itu, lalu berkata kepada mereka itu, "Tunjukkanlah kepada-Ku suatu dinar. Rupa siapakah dan cap siapakah ini?" Maka sahut mereka itu, "Kaisar punya." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Kalau begitu, bayarlah kepada Kaisar barang yang Kaisar punya, dan kepada Allah barang yang Allah punya." Maka tiadalah dapat mereka itu menangkap perkataan-Nya di hadapan orang banyak; maka heranlah mereka itu akan jawab-Nya, lalu diamlah. Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang bersangkal dari hal kiamat, lalu menyoal Dia, serta berkata, "Ya Guru, Musa telah menyuratkan hukum ini bagi kita, bahwa jikalau saudara seorang yang berbini mati, tetapi tiada beranak, hendaklah saudaranya memperisterikan bininya itu akan menerbitkan benih bagi saudaranya. Adalah orang bertujuh saudara laki-laki, maka yang pertama itu berbini, lalu mati dengan tiada beranak; maka yang kedua, dan yang ketiga pun memperisterikan bini itu; maka demikianlah ketujuh-tujuhnya itu pun mati dengan tiada meninggalkan anak. Kemudian sekali matilah pula perempuan itu. Pada hari kiamat kelak perempuan itu jadi bini siapakah dari antara mereka itu? Karena ketujuhnya telah memperbinikan dia." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Anak-anak dunia ini kawin dan dikawinkan; tetapi orang yang dihisabkan berlayak akan masuk akhirat dan mendapat kebangkitan dari antara orang mati itu, tiadalah kawin atau dikawinkan; karena tiada mereka itu dapat mati balik lagi; karena keadaannya itu serupa dengan malaekat; dan mereka itulah anak Allah dari sebab anak kebangkitan itu. Tetapi hal orang mati dibangkitkan itu, sudah dinyatakan juga oleh Musa di dalam fasal belukar duri, tatkala disebutkannya Allah: Tuhan Ibrahim dan Tuhan Ishak dan Tuhan Yakub. Tetapi Allah itu bukannya Tuhan orang mati, melainkan Tuhan orang hidup; karena sekaliannya hidup kepada Allah." Maka jawab beberapa ahli Taurat, katanya, "Ya Guru, betullah kata-Mu itu." Tetapi tiadalah mereka itu berani menyoal Dia atas barang sesuatu lagi. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Bagaimanakah yang orang mengatakan Kristus itu anak Daud? Karena Daud sendiri mengatakan di dalam kitab Zabur: Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Tuhanku: Duduklah Engkau di sebelah kanan-Ku, sehingga Aku menaklukkan segala musuh-Mu menjadi alas kaki-Mu. Jikalau demikian Daud memanggil Dia Tuhan, bagaimanakah pula Ia jadi anaknya?" Maka berkatalah Yesus di hadapan segenap kaum itu kepada murid-murid-Nya demikian, "Jagalah dirimu daripada segala ahli Taurat, yang suka berjalan-jalan dengan berjubah panjang, dan lagi suka diberi hormat kepadanya di pasar, dan suka akan kursi yang kehormatan di dalam segala rumah sembahyang, dan akan tempat yang mulia di dalam perjamuan, dan yang menghabiskan harta segala janda, dan melanjutkan doanya dengan jalan berpura-pura. Maka mereka itu akan terkena hukum yang terlebih berat." Maka Yesus pun mengangkat mata-Nya, lalu nampak orang yang kaya-kaya sedang memasukkan uang dermanya ke dalam peti derma. Maka dilihat-Nya pula seorang janda yang miskin memasukkan duit dua keping di situ. Lalu kata Yesus, "Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa janda yang miskin ini sudah memasukkan lebih daripada sekaliannya. Karena sekalian orang itu sudah memasukkan uang derma daripada kemewahannya, tetapi perempuan ini telah memasukkan daripada kekurangannya semua yang ada padanya, yaitu segenap kehidupannya." Tatkala orang berkata-kata akan hal Bait Allah itu terhias dengan batu yang indah-indah dan berbagai-bagai persembahan, maka kata Yesus, "Adapun barang yang kamu lihat ini, ada harinya kelak yang sebuah batu pun tiada akan tinggal tersusun di atas batu yang lain, yang tiada akan dirombak." Maka bertanyalah mereka itu kepada-Nya, serta berkata, "Ya Guru, bilakah perkara itu akan berlaku? Dan apakah alamatnya yang semuanya itu hampir jadi kelak?" Maka kata-Nya, "Ingatlah baik-baik, jangan kamu disesatkan orang! Karena banyak orang akan datang dengan nama-Ku, katanya: Aku inilah Dia; dan lagi: Waktunya sudah dekat! Janganlah kamu ikut orang itu. Apabila kamu mendengar dari hal peperangan dan huru-hara, janganlah kamu terkejut; karena tak dapat tiada segala perkara itu akan berlaku dahulu, tetapi kesudahan itu bukannya datang dengan segeranya." Lalu kata-Nya kepada mereka itu, "Bahwa bangsa akan berbangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan jadi gempa bumi yang besar, dan sini sana bala kelaparan dan sampar, dan kelihatan hal yang memberi dahsyat serta tanda ajaib yang besar-besar dari langit. Tetapi terlebih dahulu daripada segala perkara itu, orang akan mendatangkan tangannya ke atasmu dan menganiayakan kamu, sehingga kamu diserahkan ke dalam segala rumah sembahyang dan ke dalam penjara, serta dibawa menghadap raja dan pemerintah, oleh sebab nama-Ku. Maka akibatnya, kamu menaikkan saksi bagi-Ku. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, jangan mempersediakan jawabmu terlebih dahulu. Karena Aku ini memberi lidah kepadamu dan hikmat, yang tiada dapat dilawani atau dibantahi oleh segala lawanmu. Kamu diserahkan juga oleh ibu bapamu, dan oleh saudara-saudaramu dan kaum keluargamu serta sahabat-sahabatmu, dan beberapa dari antara kamu akan dibunuh orang. Maka kamu akan dibenci oleh sekalian orang sebab nama-Ku. Tetapi sehelai rambut kepalamu pun tiada akan binasa. Dengan tekunmu kamu akan beroleh nyawamu. Tetapi apabila kamu nampak Yeruzalem dilengkungi oleh laskar, lalu kamu ketahui, bahwa kebinasaannya sudah dekat. Pada masa itu hendaklah orang yang di tanah Yudea lari ke gunung, dan orang yang di dalam negeri itu hendaklah ke luar, dan orang yang di luar negeri itu jangan masuk ke dalamnya. Karena itulah hari tuntutan bela, supaya semuanya yang tersurat itu dapat disampaikan. Wai segala perempuan yang mengandung dan yang menyusui anaknya pada masa itu! Karena pada ketika itu akan timbul suatu kesusahan yang besar ke atas tanah itu dan murka ke atas kaum ini, maka mereka itu akan jatuh oleh sebab mata pedang dan dibawa menjadi tawanan segala bangsa; dan Yeruzalem akan dipijak-pijak oleh orang kafir, sehingga genap segala zaman orang kafir itu. Dan akan ada beberapa tanda ajaib pada matahari dan bulan dan bintang-bintang; dan di atas bumi kesusahan pada segala bangsa berkacau-bilau, sebab menderu mendesah laut dan gelombang. Maka orang pun rebah mati kelak, sebab ketakutan dan sebab menantikan segala perkara yang akan berlaku ke atas bumi ini; karena segala kuat kuasa langit itu pun akan berguncang-gancing. Lalu mereka itu akan memandang Anak manusia datang di dalam awan, dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. Tetapi apabila segala perkara ini mulai berlaku, tegaklah kamu serta menengadah, karena kelepasan bagimu sudah dekat." Maka dikatakan-Nya kepada mereka itu suatu perumpamaan, "Tengoklah pohon ara dan segala pohon lain! Apabila kamu melihat pohon itu baharu bertunas, kamu sendiri ketahui bahwa musim panas sudah hampir. Demikian juga hal kamu ini pada masa kamu nampak segala sesuatu itu jadi, ketahuilah olehmu bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa bangsa ini tiada akan lenyap sebelum segala perkara itu jadi. Maka langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku kekal. Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan ditakluk oleh gelojoh dan mabuk dan percintaan kehidupan ini, sehingga dengan tiada disangka-sangka hari itu terentang ke atasmu seperti jerat. Karena demikianlah kelak datangnya ke atas sekalian orang yang diam di seluruh muka bumi. Tetapi berjaga-jagalah senantiasa serta berdoa, supaya kamu kuat melepaskan diri daripada segala sesuatu yang akan jadi itu, dan tahan menghadap Anak manusia." Maka pada siang Yesus mengajar di dalam Bait Allah, tetapi pada malam keluarlah Ia bermalam di atas gunung yang bernama Bukit Zaitun. Maka pagi-pagi sekalian kaum itu pun datang kepada-Nya akan mendengar Dia di dalam Bait Allah. Maka hari raya roti yang tiada beragi, yang bernama Pasah itu, sudahlah hampir; dan kepala-kepala imam dan ahli Taurat mencari daya, bagaimana hendak membunuh Yesus; karena mereka itu takut akan kaum itu. Lalu Iblis pun masuklah ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, yaitu seorang yang terhisab kepada dua belas murid itu. Maka pergilah ia kepada kepala-kepala imam dan penghulu laskar serta berbicara peri bagaimana ia hendak menyerahkan Yesus kepada mereka itu. Maka bersukacitalah mereka itu sambil berjanji memberi uang kepadanya. Maka Yudas pun mengakulah, serta mencari ketika yang baik akan menyerahkan Yesus kepada mereka itu pada waktu lengang. Maka sampailah hari raya roti yang tiada beragi itu, yang anak domba Pasah itu wajib disembelih. Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yahya, katanya, "Pergilah kamu sediakan Pasah bagi kita, supaya kita makan." Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Ke manakah Tuhan suka kami pergi menyediakan Pasah?" Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Serta kamu masuk ke dalam negeri, akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air; ikutlah dia ke dalam rumah yang ia masuk. Lalu katakanlah kepada tuan rumah itu: Guru suruh bertanya kepadamu, kata-Nya: Di manakah bilik tempat Aku hendak makan Pasah dengan murid-murid-Ku? Maka ia pun akan menunjukkan kepadamu sebuah bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya; di situlah kamu bersiap!" Lalu pergilah mereka itu, maka didapatinya betul seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka itu, maka disediakannyalah Pasah itu. Setelah sampai waktunya, maka Yesus pun duduklah beserta dengan rasul-rasul itu. Lalu Ia berkata kepada mereka itu, "Aku tersangatlah ingin hendak makan Pasah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku merasai sengsara, karena Aku berkata kepadamu: Tiadalah lagi Aku akan makan dia, sehingga Pasah itu disempurnakan di dalam kerajaan Allah." Maka disambut-Nya cawan minuman, lalu diucapkan-Nya syukur, serta berkata, "Ambillah ini, bahagikan di antara kamu! Karena Aku berkata kepadamu: Bahwa daripada ketika ini tiada lagi Aku minum air buah anggur sehingga kerajaan Allah itu datang." Maka Yesus pun mengambil roti, lalu diucapkan-Nya syukur, dipecah-pecahkan-Nya, serta diberikan-Nya kepada mereka itu, kata-Nya, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu; perbuatlah demikian menjadi suatu peringatan akan Daku." Demikian juga cawan minuman itu, sesudahnya makan, kata-Nya, "Cawan minuman ini adalah perjanjian baharu di dalam darah-Ku, yang ditumpahkan karena kamu. Tetapi tengoklah! Tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama-sama dengan Aku di meja ini. Karena Anak manusia akan pergi juga, seperti yang ditakdirkan atas-Nya; tetapi wai atas orang itu yang menyerahkan Dia!" Maka mulailah mereka itu bertanya-tanya sama sendirinya, siapakah gerangan dari antara mereka itu yang bermaksud membuat demikian. Maka timbullah suatu pertengkaran di antara mereka itu: Siapakah dari antara mereka itu yang terbilang besar. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Raja-raja segala bangsa memerintahkan rakyatnya, dan orang yang memegang kuasa atas mereka itu digelar dermawan. Tetapi kamu ini jangan jadi demikian, melainkan yang terlebih besar di antara kamu, patut menjadi seperti yang terlebih muda, dan yang memerintah, patut menjadi seperti yang melayan. Karena siapakah yang lebih besar, orang yang duduk makankah, atau yang melayankah? Bukankah orang yang duduk makan itu? Tetapi Aku inilah ada di antara kamu seperti orang yang melayani. Tetapi kamulah yang bertekun bersama-sama dengan Aku di dalam segala pencobaan atas-Ku; sebab itu Aku menentukan bagimu kerajaan, sebagaimana Bapa-Ku juga menentukan dia bagi-Ku, supaya kamu makan minum semeja dengan Aku di dalam kerajaan-Ku, dan kamu duduk di atas takhta menghakimkan dua belas suku bangsa Israel." "Hai Simon, Simon! Tengoklah Iblis sangat meminta kamu, hendak menampi kamu seperti gandum. Tetapi Aku ini mendoakan engkau, supaya imanmu jangan gugur; dan jikalau engkau bertobat, sokonglah saudara-saudaramu." Maka kata Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, jikalau beserta Tuhan, rela hatiku masuk ke dalam penjara, atau mati sekalipun." Tetapi kata Yesus, "Hai Petrus, ayam tiada akan berkokok hari ini sehingga engkau bersangkal tiga kali, bahwa tiada engkau kenal Aku." Maka kata Yesus kepada murid-murid itu, "Tatkala Aku menyuruhkan kamu keluar dengan tiada membawa pundi-pundi atau tempat bekal atau kasut, adakah kamu kekurangan barang sesuatu?" Maka kata mereka itu, "Tiada." Lalu kata-Nya kepada mereka itu, "Tetapi sekarang siapa yang ada pundi-pundi, biarlah ia bawa dia, dan yang ada tempat bekal begitu juga; tetapi siapa yang tiada menaruh sesuatu, hendaklah ia menjual bajunya akan membeli pedang. Karena Aku berkata kepadamu, barang yang tersurat tentang Aku ini pun, tak dapat tiada akan disampaikan lagi, yaitu: Bahwa Ia dihisabkan kepada pihak orang durhaka. Karena barang yang ditentukan atas-Ku itu pun ada kesudahannya." Maka kata mereka itu, "Ya Tuhan, tengoklah, di sini ada pedang dua bilah." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sudahlah." Maka keluarlah Yesus, lalu pergi ke Bukit Zaitun seperti biasanya; maka murid-murid itu pun mengikut Dia. Setelah sampai ke tempat itu, berkatalah Ia kepada mereka itu, "Berdoalah kamu, supaya jangan kamu kena pencobaan!" Maka Yesus pun undur daripada mereka itu sekira-kira sepelempar batu jauhnya, lalu bertelut dan berdoa, kata-Nya, "Ya Bapa, jikalau berkenan kepada-Mu, jauhkanlah kiranya cawan minuman ini daripada-Ku, tetapi di dalam itu pun bukannya kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu sahaja jadi." Maka kelihatanlah kepada-Nya seorang malaekat dari langit menguatkan Dia. Maka di dalam ketakutan yang amat sangat, makin bersungguh-sungguh hati Ia berdoa, sehingga peluh-Nya menjadi seperti darah menitik ke bumi. Setelah bangkit daripada berdoa, pergilah Ia kepada murid-murid-Nya, lalu didapati-Nya mereka itu tertidur oleh sebab dukacitanya. Maka berkatalah Ia kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu tidur? Bangun dan berdoalah kamu, supaya jangan kamu kena pencobaan." Sedang Ia lagi berkata-kata, kelihatanlah orang banyak, beserta dengan orang yang bernama Yudas itu, yaitu seorang daripada kedua belas murid itu, yang mengepalakan mereka itu, lalu menghampiri Yesus serta mencium Dia. Lalu kata Yesus kepadanya, "Hai Yudas, dengan suatu ciumkah engkau menyerahkan Anak manusia?" Serta orang yang dekat Yesus itu nampak perkara yang akan berlaku itu, maka berkatalah mereka itu, "Ya Tuhan, kami parangkah dengan pedang ini?" Maka seorang dari antara mereka itu memarang hamba Imam Besar dan mengerat telinga kanannya. Tetapi Yesus menjawab serta berkata, "Sudahlah dengan itu!" Lalu Ia menjamah telinganya itu sambil memulihkan dia. Maka kata Yesus kepada kepala-kepala imam dan penghulu Bait Allah dan orang tua-tua yang menyerang Dia, "Kamu keluarkah seolah-olah melawan seorang penyamun dengan berpedang dan berbelantan? Setiap-tiap hari Aku ada bersama-sama dengan kamu di dalam Bait Allah, tiada pula kamu kedangkan tangan ke atas-Ku; tetapi inilah saat kamu dan kuasa kegelapan itu." Maka mereka itu pun menangkap Yesus, lalu membawa dan mengantarkan Dia ke rumah Imam Besar. Tetapi Petrus mengikut dari jauh. Apabila mereka itu sudah menyalakan api di tengah-tengah halaman balai dan duduk bersama-sama, lalu Petrus pun datang duduk di antara mereka itu. Maka seorang dayang tatkala melihat dia dekat api yang menyala, lalu menatap dia sambil berkata, "Orang ini juga beserta dengan Dia!" Tetapi ia bersangkal, katanya, "Hai perempuan, aku tiada kenal Dia." Maka tiada berapa lama antaranya seorang lain pula terpandangkan dia, lalu berkata, "Engkau pun seorang daripada mereka itu." Tetapi kata Petrus, "Hai orang, aku tidak." Sekira-kira satu jam kemudian daripada itu seorang lain lagi menyungguhkan serta berkata, "Dengan sesungguhnya orang ini juga beserta dengan Dia, karena ia ini pun orang Galilea." Tetapi kata Petrus, "Hai orang, tiada aku mengerti apa engkau katakan." Maka seketika itu juga, sedang lagi ia berkata-kata, ayam pun berkokoklah. Maka berpalinglah Yesus memandang Petrus; lalu teringatlah Petrus akan perkataan Yesus seperti yang dikatakan-Nya kepadanya: Bahwa sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau sudah menyangkali Aku tiga kali. Lalu keluarlah ia, serta menangis tersedih-sedih. Maka segala orang yang memegang Yesus itu, mengolok-olokkan sambil memalu Dia. Kemudian mereka itu pun menudungi muka Yesus, lalu bertanya kepada-Nya, katanya, "Nubuatkanlah, siapa yang memukul Engkau?" Maka banyak perkataan yang lain lagi dikeluarkannya menistai Dia. Setelah hari siang maka berhimpunlah sidang Majelis orang tua-tua kaum, yaitu kepala-kepala imam dan ahli Taurat, lalu mereka itu membawa Yesus menghadap Majelis Bicaranya. Maka katanya, "Jikalau sungguh Engkau Kristus, katakanlah kepada kami." Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Jikalau kiranya Aku mengatakan kepadamu, tiada akan kamu percaya. Dan jikalau Aku bertanya kepada kamu, tiada akan kamu jawab. Tetapi daripada sekarang ini Anak manusia akan duduk di sebelah kanan kodrat Allah." Maka kata sekaliannya, "Kalau begitu, Engkau inikah Anak Allah?" Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Seperti katamu sendiri, Akulah Dia!" Maka kata mereka itu, "Apakah gunanya lagi saksi bagi kita? Karena kita sendiri sudah mendengar daripada mulut-Nya sendiri." Maka sekalian orang banyak pun bangkitlah, lalu membawa Yesus menghadap Pilatus. Maka mulailah mereka itu sekalian menuduh Dia, serta berkata, "Adalah orang ini kami dapati menyesatkan bangsa kami dan menegahkan orang membayar uang upeti kepada Kaisar, serta mengatakan diri-Nya sendiri Kristus, seorang raja." Maka Pilatus pun bertanya kepada-Nya, katanya, "Engkaukah raja orang Yahudi?" Maka sahut Yesus kepadanya serta berkata, "Seperti kata Tuan." Maka kata Pilatus kepada kepala-kepala imam dan orang banyak itu, "Aku dapati orang ini tiada bersalah!" Maka makin berkeras kehendak mereka itu, katanya, "Ia menghasut kaum itu sambil mengajar orang di seluruh tanah Yudea dari Galilea sampai ke tempat ini." Setelah Pilatus mendengar demikian, lalu ia bertanya, kalau orang itu orang Galilea. Setelah diketahuinya, bahwa Ia terhisab kepada pemerintahan Herodes, maka disuruhnya bawa Dia kepada Herodes, yang ada pada masa itu juga di Yeruzalem. Apabila Herodes melihat Yesus, maka sangatlah ia sukacita; karena sudah lama ia hendak melihat Dia, sebab didengarnya banyak dari hal Dia, dan harap juga ia melihat suatu mujizat yang diperbuat-Nya. Lalu disoalnya Dia dengan beberapa banyak pertanyaan, tetapi Yesus tiada menyahut suatu apa pun kepadanya. Maka segala kepala imam dan ahli Taurat itu pun berdirilah menuduh Dia dengan kerasnya. Maka Herodes beserta dengan laskarnya itu pun mengejikan sambil mengolok-olokkan Dia, dikenakannya pakaian yang indah kepada-Nya, disuruhnya bawa kembali kepada Pilatus. Maka daripada hari itu juga Herodes dan Pilatus bersahabat-sahabat satu dengan yang lain, pada halnya keduanya dahulu berseteru sama sendirinya. Setelah Pilatus memanggil segala kepala imam dan penghulu serta kaum itu berhimpun, maka berkatalah ia kepada mereka itu, "Kamu sudah membawa orang ini kepadaku seolah-olah Ia seorang yang menyesatkan kaum itu, maka sesungguhnya aku ini memeriksai Dia di hadapan kamu, tetapi suatu pun tiada kesalahan-Nya kudapati pada orang itu, seperti tuduhan kamu atas-Nya. Demikian juga pendapatan Herodes, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kita; maka sesungguhnya suatu pun tiada perbuatan-Nya yang berpatutan dengan mati. Sebab itu sekarang aku akan menyesah Dia, lalu melepaskan Dia." Karena pada hari raya itu wajiblah Pilatus melepaskan seorang terpenjara bagi mereka itu. Tetapi berteriaklah mereka itu ramai-ramai sama sekali, katanya, "Lenyapkanlah orang ini, lepaskan Barabbas bagi kami!" Maka Barabbas itu seorang yang dipenjarakan sebab kedurhakaannya di dalam negeri, dan sebab bunuhan. Maka sekali lagi Pilatus berkata kepada mereka itu, sebab maksudnya hendak melepaskan Yesus. Tetapi berteriaklah mereka itu, katanya, "Salibkanlah, salibkan Dia!" Maka pada ketiga kalinya Pilatus bertanya kepada mereka itu, "Kejahatan apakah yang dilakukan oleh orang ini? Suatu pun tiada kesalahan kudapati yang patut Ia mati dibunuh; sebab itu aku akan menyesah Dia, lalu melepaskan Dia." Tetapi makin sangat mereka itu berkeras dengan nyaring suaranya meminta Ia disalibkan. Maka menanglah serunya itu. Lalu Pilatus pun memberi keputusannya menurut permintaan mereka itu. Maka dilepaskannyalah orang yang dipenjarakan oleh sebab kedurhakaan dan bunuhannya itu, sebagaimana yang dipinta oleh mereka itu, tetapi Yesus diserahkannya menurut kehendak hati mereka itu. Maka sambil mereka itu berjalan membawa Yesus, dipegangkannya seorang orang Kireni bernama Simon, yang datang dari bendang, maka diletakkannya kayu salib itu ke atas bahunya, supaya dipikulnya mengikut Yesus dari belakang. Maka amatlah banyak perhimpunan orang mengiringkan dia, dan beberapa perempuan yang meratap dan menangiskan Dia. Tetapi Yesus sambil berpaling kepada mereka itu lalu berkata, "Hai anak perempuan Yeruzalem, janganlah kamu menangiskan Aku, melainkan tangiskanlah dirimu dan anak-anakmu sendiri. Karena tengoklah: Ada harinya kelak, yang orang akan berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan rahim yang tiada mengandung, dan tetek yang tiada menyusukan anak. Pada masa itulah orang akan mulai berkata-kata kepada gunung: Timpalah kami! dan kepada bukit-bukit: Tutupilah kami! Karena jikalau demikian perbuatannya pada kayu yang hidup, apatah lagi pada yang kering?" Maka orang pun membawa juga dua orang jahat hendak dibunuh beserta dengan Dia. Setelah sampai ke tempat yang bernama Tengkorak, di situlah Ia disalibkan oleh mereka itu bersama-sama dengan kedua orang jahat itu pun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Maka berdoalah Yesus, kata-Nya, "Ya Bapa, ampunilah kiranya mereka itu, karena tiada diketahuinya apa yang diperbuatnya." Lalu mereka itu berbahagi-bahagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Maka kaum itu berdirilah memandang. Tetapi penghulu-penghulu menistakan Dia, katanya, "Orang lain sudah diselamatkan-Nya, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jikalau Ia sungguh Kristus Allah, pilihan-Nya." Maka segala laskar itu pun datang mengolok-olokkan Dia juga, serta membawakan Dia cuka, sambil katanya, "Jikalau Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu sendiri!" Adalah juga suatu tulisan di sebelah atas-Nya demikian, "Inilah Raja orang Yahudi." Maka seorang daripada orang jahat yang digantung itu pun menghujat Dia, "Bukankah Engkau ini Kristus? Selamatkanlah diri-Mu sendiri serta kami." Tetapi yang lain itu menjawab serta menghardik dia, katanya, "Tiadakah engkau ini takut akan Allah, sedang engkau kena hukum serupa itu juga? Kita memang dengan sepatutnya, karena kita menerima balasan yang berpadan dengan perbuatan kita; tetapi orang ini suatu pun tiada perbuatan-Nya yang salah." Lalu katanya, "Ya Yesus, ingatlah kiranya akan hamba pada ketika Tuhan tiba kelak di dalam kerajaan-Mu." Maka kata Yesus kepadanya, "Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Hari ini juga engkau bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Adalah kira-kira pukul dua belas tengah hari gelaplah seluruh tanah itu hingga pukul tiga petang. Maka cahaya matahari pun hilanglah; dan tirai Bait Allah cariklah terbelah dua. Maka berserulah Yesus dengan suara besar, kata-Nya, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Aku serahkan roh-Ku." Setelah dikatakan-Nya demikian, maka putuslah nyawa-Nya. Apabila penghulu laskar melihat akan barang yang berlaku itu, maka ia pun memuliakan Allah, katanya, "Sungguhlah, Orang ini benar." Maka segala orang banyak yang telah berkerumun memandang perkara yang ajaib itu, setelah dilihatnya barang yang berlaku itu, maka pulanglah sekaliannya itu dengan menepuk dadanya. Maka segala kenal-kenalannya dan juga perempuan-perempuan yang sudah mengikut Yesus dari Galilea, berdiri dari jauh memandang segala perkara ini. Maka adalah seorang bernama Yusuf, seorang sidang Majelis Bicara, orang yang baik lagi adil, (ia tiada bersetuju dengan keputusan dan perbuatan mereka itu), yaitu orang Arimatea, sebuah negeri orang Yahudi; dan ialah sedang menanti kerajaan Allah. Maka orang ini pergi menghadap Pilatus meminta mayat Yesus. Lalu diturunkannya mayat itu, serta dikapaninya dengan kain halus, kemudian ditaruhnya mayat itu ke dalam kubur batu yang berpahat, tempat belum pernah ditaruhkan barang seorang pun. Maka adalah hari Persediaan, dan hari Sabbat pun sudahlah hampir. Maka segala perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, itu pun mengikut dan melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya ditaruh. Maka kembalilah mereka itu serta menyediakan rempah-rempah yang harum dan minyak bau-bauan. Tetapi pada hari yang pertama di dalam minggu itu, yaitu waktu dini hari, pergilah perempuan-perempuan itu ke kubur membawa rempah-rempah yang harum, yang disediakannya itu. Lalu didapatinya batu sudah tergolek dari kubur itu. Setelah masuk, maka didapatinya bahwa mayat Tuhan Yesus itu sudah tiada. Maka sedang mereka itu termangu-mangu, tiba-tiba ada dua orang terdiri di sisinya berpakaian yang bersinar-sinar. Maka takutlah mereka itu amat sangat dengan menundukkan mukanya ke tanah; lalu berkatalah kedua orang itu kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu mencari Yang Hidup di antara yang mati? Tiada Ia di sini, melainkan Ia sudah bangkit. Ingatlah bagaimana perkataan-Nya kepadamu tatkala Ia lagi di Galilea, mengatakan: Bahwa tak dapat tiada Anak manusia akan diserahkan ke tangan orang berdosa, dan Ia disalibkan, dan bangkit pula pada hari yang ketiga." Maka mereka itu pun teringatlah akan perkataan Yesus, lalu pulanglah dari kubur itu serta memberitahu segala perkara itu kepada kesebelas murid dan kepada sekalian orang lain pun. Adapun perempuan itu, yaitu Maryam Magdalena dan Yohana, dan Maryam, ibu Yakub; maka perempuan lain-lain yang beserta dengan mereka itu pun menyatakan segala perkara itu kepada rasul-rasul. Tetapi pada perasaan mereka itu adalah perkataan perempuan itu seperti cakap angin sahaja, maka tiadalah mereka itu percaya kepada perempuan itu. Tetapi Petrus pun bangkit serta berlari ke kubur; lalu tunduk menengok ke dalam, maka satu apa pun tiada dilihatnya melainkan kain kapan, lalu pulanglah ia ke rumah serta heran akan perkara yang sudah berlaku itu. Pada hari itu juga adalah dua orang dari antara mereka itu sedang berjalan ke sebuah kampung yang bernama Emmaus sekira-kira perjalanan tiga jam jauhnya dari Yeruzalem. Maka bercakap-cakaplah mereka itu sama sendirinya dari hal segala perkara yang sudah berlaku itu. Maka tatkala keduanya bercakap-cakap dan bertanya seorang kepada seorang, tiba-tiba Yesus sendiri menghampiri mereka itu sambil berjalan sertanya; tetapi mata mereka itu tertahan daripada mengenal Dia. Lalu Ia bertanya kepada mereka itu, "Apakah cakapan ini yang kamu cakapkan sama sendirimu sambil berjalan?" Maka terhenti diamlah keduanya dengan dukacita rupanya. Maka jawab seorangnya, yang bernama Keleopas, serta berkata kepada-Nya, "Engkau sendiri sahajakah musafir di Yeruzalem, yang belum mengetahui segala perkara yang sudah berlaku di situ di dalam sedikit hari ini?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Perkara apakah itu?" Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Dari hal Yesus orang Nazaret, yaitu seorang Nabi yang berkuasa di atas perbuatan dan perkataan-Nya di hadapan Allah dan segenap kaum itu; dan bagaimana kepala-kepala imam dan penghulu-penghulu kita telah menyerahkan Dia akan dihukumkan mati, lalu disalibkannya Dia. Tetapi kita berharap, bahwa Ialah yang akan membebaskan bani Israel. Tambahan pula, hari ini genap hari yang ketiga semenjak segala perkara itu sudah berlaku. Dan lagi pula beberapa perempuan dari pihak kami, yang pada hari ini ada di kubur, mendahsyatkan kami, dan tatkala mereka itu tiada jumpa mayat-Nya itu, kembalilah mereka itu sambil berkata, bahwa mereka itu sudah nampak suatu penglihatan, yaitu malaekat yang mengatakan: Ia hidup pula. Lalu pergilah beberapa orang dari pihak kami ke kubur, didapatinya betul seperti kata perempuan itu; tetapi Yesus sendiri tiada dilihatnya." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Hai orang bodoh, dan yang berhati bantut akan mempercayai segala sesuatu yang disabdakan oleh nabi-nabi itu! Bukankah wajib Kristus itu merasai sengsara ini, lalu masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Maka mulai daripada Musa dan segala nabi-nabi diartikannya kepada mereka itu dari dalam segenap Alkitab akan barang yang tersurat tentang diri-Nya sendiri. Maka ketiganya itu pun makin dekat dengan kampung, ke tempat mereka itu hendak pergi; maka Yesus pun merupakan seolah-olah Ia hendak berjalan langsung. Tetapi keduanya itu hendak menahankan Dia, katanya, "Tinggallah kiranya dengan kami, karena sudah hampir malam, dan hari pun sudah suntuk." Maka singgahlah Ia tinggal bersama-sama dengan mereka itu. Maka sedang Ia duduk sertanya hendak makan, diambil-Nya roti, diberkati-Nya dan dipecah-pecahkan-Nya, lalu diberikan-Nya kepada mereka itu. Maka teranglah mata keduanya, lalu mereka itu kenal Yesus itu; maka Ia pun gaiblah. Maka berkatalah mereka itu seorang kepada seorang, "Bukankah hangus hati kita, tatkala Ia bersabda kepada kita di jalan sambil mengartikan Alkitab kepada kita?" Pada ketika itu juga keduanya itu bangkit serta balik ke Yeruzalem; lalu didapatinya kesebelas murid itu sudah berhimpun dan orang yang sertanya itu pun ada bersama-sama, mengatakan, "Sungguhlah Tuhan sudah bangkit dan kelihatan kepada Simon." Maka kedua orang itu pun menceriterakan lagi segala perkara yang sudah berlaku di jalan itu, dan bagaimana Yesus dapat dikenal oleh mereka itu tatkala Ia memecahkan roti itu. Sedang mereka itu lagi bercakapkan segala perkara itu, tiba-tiba terdirilah Yesus di tengah-tengah mereka itu. Tetapi terkejutlah mereka itu dengan sangat ketakutan, sebab disangkanya hantu. Lalu Yesus pun bertanya kepada mereka itu, "Apakah sebabnya kamu terkejut? Dan apakah sebabnya timbul wasangka di dalam hati kamu? Tengoklah tangan-Ku dan kaki-Ku: Inilah Aku sendiri! Jamahlah Aku, dan lihatlah, karena hantu tiada berdaging dan tulang seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Setelah Ia berkata demikian, ditunjukkan-Nya kepada mereka itu tangan-Nya dan kaki-Nya. Maka sedang mereka itu lagi belum percaya dari sebab sukacita dan herannya, bertanyalah Ia kepada mereka itu, "Adakah kamu menaruh makanan di sini?" Lalu diberinya Dia ikan goreng sepotong. Maka Ia pun menyambut, lalu dimakan-Nya di hadapan mereka itu. Maka bersabdalah Ia kepada mereka itu, "Inilah perkataan-Ku yang sudah Kukatakan kepadamu, tatkala Aku lagi bersama-sama dengan kamu: Bahwa tak dapat tiada akan disampaikan hal-Ku di dalam Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan Zabur itu." Lalu dibukakan-Nya akal mereka itu, supaya mengerti Alkitab, sambil bersabda kepada mereka itu, "Adalah tersurat bahwa Kristus wajib merasai sengsara, kemudian bangkit pula dari antara orang mati pada hari yang ketiga; dan akan dikabarkan jalan bertobat dan keampunan dosa kepada sekalian bangsa dengan nama-Nya, -- mulai dari Yeruzalem. Maka kamulah saksinya di dalam segala perkara itu. Dan tengoklah, Aku ini menurunkan ke atasmu Perjanjian Bapa-Ku. Tetapi kamu ini nantilah di dalam negeri ini, sehingga kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat Yang Mahatinggi." Maka Yesus pun membawa mereka itu ke luar dekat Baitani, lalu mengangkat tangan-Nya memberkati mereka itu. Maka sambil Ia memberkati mereka itu, Ia bercerai daripada mereka itu, lalu terangkat naik ke surga. Maka mereka itu menyembah Dia, lalu kembali ke Yeruzalem dengan amat sukacitanya; dan senantiasalah mereka itu ada di dalam Bait Allah memuji-muji Allah. Maka pada awal pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itulah juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya, maka jikalau tidak ada Ia, tiadalah juga barang sesuatu yang telah jadi. Di dalamnya itu ada hidup, dan hidup itulah terang manusia. Maka terang itu bercahaya di dalam gelap, maka gelap itu tiada sadar akan Dia. Maka adalah seorang yang disuruh oleh Allah, namanya Yahya. Ialah datang memberi kesaksian, hendak menyaksikan hal terang itu, supaya sekalian orang percaya oleh sebab Dia. Maka ia sendiri bukan terang itu, melainkan hendak menyaksikan hal terang itu. Maka terang yang sebenarnya itu, yaitu yang menerangi tiap-tiap orang, turun ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia ini dijadikan-Nya, tetapi dunia itu tiada mengenal Dia. Maka datanglah Ia kepada milik-Nya sendiri, dan orang yang dimiliki-Nya itu pun tiada menerima Dia. Tetapi seberapa banyak orang yang menerima Dia, kepada mereka itulah diberi-Nya hak akan menjadi anak-anak Allah, yaitu kepada segala orang yang percaya akan nama-Nya; yang kejadian-Nya bukan daripada darah, dan bukan daripada tabiat tubuh, dan bukan daripada kehendak seorang laki-laki, melainkan daripada Allah. Maka Firman itu telah menjadi manusia serta tinggal di antara kita (dan kami sudah memandang kemuliaan-Nya, seperti kemuliaan Anak yang tunggal yang daripada Bapa), penuh dengan anugerah dan kebenaran. Maka Yahya itu menyaksikan Dia sambil berseru, katanya, "Inilah Dia, yang sudah kukatakan hal-Nya, bahwa Yang datang kemudian daripadaku, Ialah jadi dahulu daripadaku, karena adalah Ia dahulu daripadaku." Sebab daripada kelimpahan-Nya, kita sekalian sudah menerima anugerah dan karunia. Karena Taurat sudah diberi oleh Musa, tetapi anugerah dan kebenaran sudah didatangkan oleh Yesus Kristus. Maka Allah belum pernah dilihat oleh seorang jua pun; tetapi Anak yang tunggal, yang di atas pangku Bapa, Ialah yang sudah menyatakan Dia. Maka inilah kesaksian Yahya itu, tatkala orang Yahudi menyuruhkan beberapa Imam dan orang Lewi dari Yeruzalem akan bertanya kepadanya demikian, "Siapakah engkau?" Maka mengakulah ia, dan tiada ia bersangkal; maka mengakulah ia demikian, "Aku ini bukannya Kristus itu." Maka bertanyalah mereka itu kepadanya, "Kalau begitu, siapakah engkau? Engkaukah Elias?" Maka katanya, "Bukan." "Engkaukah nabi itu?" Maka jawabnya, "Bukan." Lalu kata mereka itu kepadanya, "Siapakah gerangan engkau? Supaya dapat kami memberi jawab kepada orang yang menyuruhkan kami ini. Apakah kata engkau akan hal dirimu?" Maka katanya, "Aku inilah suara orang yang berseru-seru di padang belantara: Luruskanlah jalan Tuhan! menurut seperti sabda Nabi Yesaya." Adapun orang yang disuruh itu orang Parisi. Maka mereka itu menanya dia, serta berkata kepadanya, "Jikalau engkau ini bukan Kristus, dan bukan Elias, dan bukan nabi itu, apakah sebabnya engkau membaptiskan orang?" Maka jawab Yahya kepadanya, katanya, "Aku ini membaptiskan dengan air sahaja, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia, yang tiada kamu kenal, yaitulah Dia, yang datang kemudian daripadaku, maka menguraikan tali kasut-Nya pun aku ini tiada berlayak." Segala perkara itu telah jadi di Baitani, di seberang Sungai Yarden, di tempat Yahya membaptiskan orang. Pada keesokan harinya ia nampak Yesus datang kepadanya, lalu katanya, "Lihatlah Anak domba Allah, yang mengangkut dosa isi dunia. Inilah Dia, yang kukatakan hal-Nya, bahwa kemudian daripadaku datang seorang, yang jadi dahulu daripadaku, karena Ia telah ada dahulu daripadaku. Dahulu aku tiada kenal Dia; tetapi supaya Ia dinyatakan kepada bangsa Israel, itulah sebabnya aku datang membaptiskan dengan air." Maka Yahya pun menyaksikan serta berkata, "Aku sudah nampak Roh Allah turun dari langit, seperti seekor burung merpati, lalu hinggap di atas-Nya. Maka aku pun belum kenal Dia; tetapi Yang menyuruhkan aku membaptiskan dengan air itu, sudah mengatakan kepadaku: Ke atas siapa kelak engkau nampak Roh itu turun dan tinggal di atas-Nya, itulah Dia yang membaptiskan dengan Rohulkudus. Sesungguhnya aku sudah nampak, lalu menyaksikan bahwa Ia inilah Anak Allah." Pada keesokan harinya berdirilah pula Yahya bersama-sama dengan dua orang muridnya. Apabila dipandangnya Yesus berjalan, maka katanya, "Lihatlah Anak domba Allah." Maka kedua orang murid itu mendengar perkataannya demikian, lalu mereka itu mengikut Yesus. Maka berpalinglah Yesus, serta dilihat-Nya keduanya mengikut Dia, lalu berkatalah Ia kepada mereka itu, "Apakah kamu cari?" Maka sahut mereka itu, "Ya Rabbi!" (yang diterjemahkan artinya Guru); "Di manakah Rabbi tinggal?" Maka kata-Nya kepada mereka itu, "Marilah kamu lihat!" Lalu datanglah mereka itu melihat tempat Ia tinggal itu, maka keduanya tinggal bersama-sama dengan Yesus pada hari itu. Waktu itu ada kira-kira pukul empat petang. Adapun Andreas, saudara Simon Petrus, ialah seorang daripada keduanya, yang mendengar perkataan Yahya itu, dan sudah mengikut Yesus. Maka Andreas itu mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, serta berkata kepadanya, "Kami sudah jumpa Messias (yang diterjemahkan artinya Kristus)." Ia membawa Simon kepada Yesus. Maka Yesus memandang dia lalu berkata, "Engkau ini Simon, anak Yahya, engkau akan dinamai Kefas, (yang diterjemahkan artinya Petrus)." Pada keesokan harinya Ia hendak pergi ke Galilea; lalu berjumpa dengan Pilipus, serta berkata kepadanya, "Ikutlah Aku." Adapun Pilipus itu orang Baitsaida, yaitu senegeri dengan Andreas dan Petrus. Kemudian berjumpa Pilipus itu dengan Natanael, lalu berkata kepadanya, "Kami sudah jumpa Dia, yang dari hal-Nya disuratkan oleh Musa di dalam Taurat, dan oleh segala nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf, orang Nazaret." Maka kata Natanael kepadanya, "Bolehkah Nazaret itu mendatangkan barang yang baik?" Maka kata Pilipus, "Marilah engkau lihat!" Maka Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata dari halnya, "Tengoklah, seorang orang Israel yang sungguh, yang tiada tipu daya padanya." Maka kata Natanael kepada-Nya, "Bagaimanakah Rabbi mengenal hamba?" Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Sebelum Pilipus memanggil engkau, tatkala engkau di bawah pohon ara itu, sudah Aku nampak engkau." Maka sahut Natanael kepada-Nya, "Ya Rabbi, Rabbilah Anak Allah! Rabbilah Raja bani Israel!" Maka Yesus menjawab serta berkata kepadanya, "Percayakah engkau oleh sebab Aku mengatakan kepadamu, Aku nampak engkau di bawah pohon ara itu? Engkau akan nampak perkara yang lebih besar daripada ini." Lalu kata-Nya pula kepadanya, "Sesungguh-sungguhnya, Aku berkata kepada kamu: Bahwa kamu akan nampak langit terbuka, dan segala malaekat Allah naik turun ke atas Anak manusia." Maka dua hari kemudian daripada itu ada suatu perjamuan kawin di negeri Kana, di tanah Galilea, dan ibu Yesus ada di sana. Maka Yesus pun dengan murid-murid-Nya dijemput kepada perjamuan kawin itu. Apabila kekurangan air anggur, berkatalah ibu Yesus kepada-Nya, "Mereka itu tiada berair anggur." Maka kata Yesus kepadanya, "Hai perempuan, apakah yang kena-mengena di antara Aku dengan engkau? Saat-Ku belum sampai." Maka kata ibu-Nya kepada segala pelayan itu, "Perbuatlah barang apa yang Ia katakan kepadamu." Maka adalah di situ terletak tempayan batu enam buah, yaitu menurut adat basuhan orang Yahudi, tiap-tiap tempayan itu muat dua tiga buyung air. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Isikanlah air ke dalam segala tempayan ini." Maka mereka itu pun mengisi penuh sampai ke mulutnya. Lalu kata-Nya kepada mereka itu, "Cedoklah sekarang, dan bawalah kepada kepala perjamuan itu." Maka dibawanyalah. Setelah dikecap oleh kepala perjamuan akan air yang sudah jadi anggur itu (tiada diketahuinya, dari mana datangnya, tetapi ketahuanlah pada segala pelayan, yang mencedokkan air itu), maka kepala perjamuan itu pun memanggil mempelai laki-laki, lalu katanya kepadanya, "Biasanya tiap-tiap orang menjamukan dahulu air anggur yang baik, dan setelah puas orang minum, baharu dijamukannya yang kurang baik; tetapi Tuan menyimpan air anggur yang baik sampai sekarang." Maka inilah permulaan segala tanda ajaib, yang diperbuat oleh Yesus di negeri Kana, di tanah Galilea, dan Ia menyatakan kemuliaan-Nya; maka murid-murid-Nya itu pun percayalah akan Dia. Kemudian daripada itu turunlah Yesus ke Kapernaum dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya; maka tinggallah mereka itu di sana tiada berapa hari lamanya. Maka hampirlah hari raya Pasah orang Yahudi, lalu berangkatlah Yesus naik ke Yeruzalem. Maka dijumpai-Nya di dalam Bait Allah beberapa orang menjual lembu dan domba dan burung merpati, dan beberapa orang penukar uang yang duduk di situ. Maka diperbuat-Nya suatu cemeti daripada tali, diusir-Nya sekalian orang dari dalam Bait Allah itu, dan juga segala domba dan lembu itu; dan lagi dicurahkan-Nya segala duit orang penukar uang, dan mejanya juga diterbalikkan-Nya. Maka kata-Nya kepada orang yang menjual burung merpati itu, "Bawalah segala barang ini dari sini, janganlah rumah Bapa-Ku ini kamu jadikan suatu tempat orang berjual beli." Maka teringatlah oleh murid-murid-Nya bahwa sudah tersurat: Gairah karena rumah-Mu kelak menghancurkan Aku. Maka jawab orang Yahudi itu kepada Yesus, katanya, "Apakah tanda Engkau tunjukkan kepada kami, yang Engkau dapat berbuat demikian?" Lalu jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Runtuhkanlah Bait Allah ini, maka Aku akan membangunkan dia pula di dalam tiga hari." Maka kata orang Yahudi itu, "Empat puluh enam tahun lamanya orang membangunkan Bait Allah ini, dan Engkau ini dapat membangunkan dia di dalam tiga hari?" Tetapi Bait Allah, yang dikatakan-Nya itu, yaitu tubuh-Nya sendiri. Tatkala Ia sudah bangkit dari antara orang mati, baharulah teringat murid-murid-Nya bahwa Ia sudah mengatakan ini; maka percayalah mereka itu akan Alkitab dan akan perkataan yang telah dikatakan oleh Yesus itu. Maka pada waktu Yesus di Yeruzalem, yaitu ketika hari raya Pasah, banyak orang percaya akan nama-Nya, sebab telah dilihat oleh mereka itu akan segala tanda ajaib, yang diperbuat-Nya. Tetapi Yesus sendiri tiada mempercayakan diri-Nya kepada mereka itu, sebab dikenal-Nya mereka itu sekalian. Dan lagi sebab tiada Ia berhajat akan seorang jua pun memberi kesaksian dari hal manusia, karena Ia sendiri mengetahui barang yang ada di dalam hati manusia. Adalah seorang orang Parisi, namanya Nikodemus, seorang penghulu orang Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada malam, lalu berkata kepada-Nya, "Ya Rabbi, kami tahu Rabbi seorang Guru yang datang daripada Allah, karena tiadalah seorang pun dapat memperbuat segala tanda ajaib, seperti Guru perbuat, jikalau tiada Allah ada sertanya." Maka Yesus pun menjawab serta berkata kepadanya, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau seorang tiada diperanakkan pula, tiada dapat ia melihat kerajaan Allah." Maka kata Nikodemus kepada-Nya, "Bagaimanakah orang dapat diperanakkan pada masa tuanya? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya, dan diperanakkan pula?" Maka jawab Yesus, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau barang seorang tiada diperanakkan daripada air dan Roh, tiada boleh ia masuk ke dalam kerajaan Allah. Barang yang diperanakkan daripada tabiat tubuh, tubuh juga; dan barang yang diperanakkan daripada Roh, Roh juga. Jangan engkau heran, sebab sudah Kukatakan kepadamu: Bahwa wajib kamu diperanakkan pula. Angin bertiup barang ke mana dikehendakinya, dan engkau mendengar bunyi derunya, tetapi tiada engkau tahu dari mana datangnya dan ke mana perginya. Demikianlah hal tiap-tiap orang, yang jadi daripada Roh itu." Maka sahut Nikodemus serta berkata kepada-Nya, "Bagaimanakah segala perkara ini boleh jadi?" Maka kata Yesus kepadanya, "Engkaukah guru orang Israel, dan tiadalah engkau mengerti perkara ini? Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Kami katakan barang yang kami ketahui, dan kami saksikan barang yang kami sudah nampak, tetapi tiada kamu menerima kesaksian kami itu. Jikalau Aku sudah mengatakan kepadamu perkara dunia maka tiada kamu percaya, masakan dapat kamu percaya jikalau Aku mengatakan kepadamu perkara surga? Seorang pun tiada naik ke surga, kecuali Ia yang sudah turun dari surga, yaitu Anak manusia. Sebagaimana Musa telah menaikkan ular itu di padang belantara, begitulah juga wajib Anak manusia dinaikkan, supaya barangsiapa yang percaya beroleh hidup yang kekal di dalam Dia. Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa yang percaya akan Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Karena Allah menyuruhkan Anak-Nya ke dalam dunia ini, bukannya sebab hendak menghukumkan dunia itu, melainkan supaya dunia ini diselamatkan oleh-Nya. Barangsiapa yang percaya akan Dia, tiadalah ia dihukumkan, tetapi orang yang tiada percaya itu memang sudah dihukumkan, sebab tiada ia percaya akan nama Anak Allah yang tunggal itu. Maka inilah hukumannya, bahwa terang sudah datang ke dalam dunia, tetapi gelap itu lebih disukai manusia daripada terang itu, sebab segala perbuatan mereka itu jahat adanya. Karena barangsiapa yang berbuat kejahatan, benci akan terang dan tiada datang kepada terang itu, supaya jangan kelak segala perbuatannya kena tempelak. Tetapi orang yang berbuat benar datang kepada terang, supaya nyata segala perbuatannya itu dikerjakan di dalam Allah." Kemudian daripada itu datanglah Yesus dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea; maka tinggallah Ia di sana bersama-sama dengan mereka itu, sambil membaptiskan orang. Tetapi Yahya ada juga membaptiskan orang di Ainun dekat Salim, karena banyak air di situ, maka datanglah orang, lalu dibaptiskannya. Karena pada masa itu Yahya belum lagi dibuang ke dalam penjara. Tatkala itu terbitlah suatu perselisihan antara beberapa murid Yahya dengan seorang Yahudi dari hal perbasuhan. Lalu datanglah mereka itu kepada Yahya serta berkata kepadanya, "Ya Rabbi, adapun orang yang bersama-sama dengan Rabbi di seberang Yarden, yang Rabbi saksikan, tengoklah, Ia pun membaptiskan orang, dan sekalian orang datang kepada-Nya." Maka jawab Yahya, katanya, "Seorang pun tiada dapat mengambil barang sesuatu, jikalau tiada dikaruniakan kepadanya dari surga. Maka kamu sendiri juga menyaksikan kepadaku, bahwa aku telah berkata demikian: Aku ini bukan Kristus itu, melainkan: Aku disuruhkan terlebih dahulu daripada-Nya. Adapun orang yang empunya mempelai perempuan, itulah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki yang berdiri dan mendengar dia, bersukacita sangat sebab mendengar suara mempelai laki-laki itu; sekarang ini kesukaanku sudah genap. Patutlah Ia makin bertambah, dan berkata-kata dari hal bumi, tetapi aku ini makin kurang. Adapun Yang datang dari atas, ada di atas sekalian; maka yang daripada bumi ini, terhisab kepada bumi, tetapi Yang datang dari surga, Ia lebih daripada sekalian. Maka Ia pun menyaksikan tentang barang yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi seorang pun tiada menerima kesaksian-Nya itu. Barangsiapa yang sudah menerima kesaksian-Nya telah memeteraikan, bahwa Allah benar adanya. Karena Ialah, yang disuruhkan oleh Allah mengatakan firman Allah, sebab Allah mengaruniakan Roh dengan tiada berhingga. Maka Bapa mengasihi Anak itu, dan segala sesuatu diserahkan-Nya ke tangan-Nya. Barangsiapa yang percaya akan Anak itu, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa yang mendurhaka kepada Anak itu, ia pun tiada akan nampak hidup, melainkan murka Allah tinggal di atasnya." Setelah Yesus mengetahui sebagaimana yang orang Parisi sudah mendengar bahwa Yesus itu memperoleh lebih banyak murid dan membaptiskan orang lebih banyak daripada Yahya, (meskipun Yesus sendiri tiada membaptiskan orang, melainkan murid-murid-Nya membaptiskan), ditinggalkan-Nyalah tanah Yudea, serta berangkat kembali pula ke Galilea. Tetapi haruslah Ia melalui tanah Samaria. Lalu datanglah Ia ke sebuah negeri di Samaria, bernama Sikhar, dekat sebidang tanah, yang dahulu telah diberikan oleh Yakub kepada Yusuf, anaknya itu. Maka di situlah perigi Yakub. Maka Yesus, sebab penat berjalan, segeralah duduk di sisi perigi itu, yaitu kira-kira pukul dua belas tengah hari. Maka datanglah seorang orang perempuan Samaria hendak mencedok air; maka kata Yesus kepadanya, "Aku minta minum." Karena murid-murid-Nya sudah pergi ke dalam negeri membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, "Masakan Tuan, seorang Yahudi, meminta minum daripada sahaya, seorang orang perempuan Samaria?" Karena orang Yahudi memang tiada beramah-ramahan dengan orang Samaria. Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Jikalau engkau mengetahui akan anugerah Allah dan akan siapa yang berkata kepadamu, Aku minta minum, tak dapat tiada engkau pun sudah meminta kepada-Nya, maka sudahlah Ia memberi air yang hidup kepadamu." Maka kata perempuan itu kepada-Nya, "Ya Tuan, Tuan tidak ada barang sesuatu buat timba, sedang perigi ini dalam; dari manakah Tuan peroleh air yang hidup itu? Masakan Tuan lebih besar daripada Yakub, moyang kami, yang telah memberikan perigi ini kepada kami, maka ia sendiri minum daripadanya, dan anak-anaknya dan sekalian kawan binatang hidup-hidupannya?" Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Barangsiapa yang minum air ini, ia akan dahaga pula; tetapi barangsiapa yang minum air itu yang akan Kuberikan kepadanya, tiadalah ia akan dahaga selama-lamanya, karena air yang Aku berikan kepadanya itu, akan menjadi di dalamnya suatu mata air yang memancar sampai kepada hidup yang kekal." Maka kata perempuan itu kepada-Nya, "Ya Tuan, berilah hamba air itu, supaya jangan kiranya hamba dahaga dan tak usah lagi hamba datang ke mari mencedok air." Maka kata Yesus kepadanya, "Pergilah panggil lakimu, lalu datang ke mari." Maka sahut perempuan itu, katanya, "Hamba tiada berlaki." Maka kata Yesus kepadanya, "Benarlah katamu, hamba tiada berlaki; karena lima orang sudah jadi lakimu, dan yang sekarang ada padamu, itulah memang bukan lakimu. Benarlah katamu itu." Lalu kata perempuan itu kepada-Nya, "Wah Tuan, hamba rasa, Tuan seorang nabi. Nenek moyang kami telah sembahyang di atas bukit ini, maka kata kamu, bahwa Yeruzalem itulah tempat yang patut orang sembahyang." Maka kata Yesus kepadanya, "Hai perempuan, percayalah kepada-Ku, bahwa masanya akan datang apabila kamu akan menyembah Bapa itu, bukan di atas bukit ini dan bukan pula di Yeruzalem. Memang kamu ini menyembah barang yang tiada kamu ketahui; kami ini menyembah barang yang kami ketahui; karena selamat itu daripada orang Yahudi datangnya. Tetapi masanya akan datang, dan sekarang sudah sampai, bahwa segala penyembah yang benar itu akan menyembah Bapa dengan roh dan kebenaran; karena Bapa itu berkenan akan orang yang sedemikian itulah menyembah Dia. Allah itu Roh adanya; maka orang yang menyembah Dia, wajiblah menyembah dengan roh dan kebenaran." Maka kata perempuan itu kepada-Nya, "Hamba tahu Messias akan datang yang dinamai Kristus; apabila Ia datang, Ia akan mengabarkan segala perkara itu kepada kami." Maka kata Yesus kepadanya, "Akulah Dia yang bertutur dengan engkau." Pada ketika itu datanglah murid-murid-Nya; maka heranlah mereka itu, sebab Yesus bertutur dengan seorang perempuan. Tetapi seorang pun tiada bertanya, "Apakah Rabbi cari?" Atau, "Apakah Rabbi cakapkan dengan dia?" Lalu perempuan itu meninggalkan buyungnya, pergi ke negeri serta berkata kepada segala orang, "Marilah lihat, ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu perbuatanku. Bukankah Ia ini Kristus?" Maka sekalian orang itu pun pergi ke luar dari negerinya, lalu mendapatkan Yesus. Sementara itu dipinta oleh murid-murid-Nya kepada-Nya, katanya, "Ya Guru, silakanlah makan." Tetapi kata-Nya kepada mereka itu, "Ada rezeki pada-Ku hendak Kumakan yang kamu tiada ketahui." Lalu berkatalah murid-murid itu sama sendirinya, "Adakah orang membawakan Dia makanan?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Adapun rezeki-Ku, yaitu melakukan kehendak Dia, yang menyuruhkan Aku, dan menyempurnakan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu berkata, bahwa lagi empat bulan musim menuai? Sungguh Aku berkata kepadamu: Angkatlah matamu, pandanglah segala ladang; karena sekarang ini sudah masak semuanya, sedia akan dituai. Maka orang yang menuai itu mendapat upah, dan mengumpulkan hasil bagi hidup yang kekal, supaya baik yang menabur, baik yang menuai itu, sama-sama bersukacita. Karena di dalam hal inilah sebenar-benar makna pepatah itu: Lain orang menabur, lain orang menuai. Akulah menyuruhkan kamu akan menuai barang yang tiada kamu kerjakan; orang lain sudah bekerja, dan kamu pun masuk ke dalam pekerjaannya." Maka banyak orang Samaria dari isi negeri itu percaya akan Yesus, oleh sebab kenyataan perempuan itu, katanya, "Ia sudah mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kubuat." Serta sampai orang Samaria itu kepada Yesus, dipintanya, supaya Ia tinggal bersama-sama dengan mereka itu; lalu tinggallah Ia di sana dua hari lamanya. Maka terlebih banyak lagi orang percaya, karena mendengar perkataan Yesus sendiri. Lalu kata mereka itu kepada perempuan itu, "Sekarang kami percaya bukannya oleh sebab tuturanmu sahaja, melainkan kami sendiri sudah mendengar dan mengetahui, bahwa Ia ini sungguhlah Juruselamat dunia ini." Maka dua hari kemudian daripada itu berangkatlah Yesus dari sana pergi ke Galilea, karena Ia sendiri menyaksikan, bahwa seorang nabi tiada berhormat di dalam negerinya sendiri. Apabila Ia sampai ke Galilea, maka Ia pun disambut oleh orang Galilea, karena mereka itu sudah nampak segala sesuatu yang diperbuat-Nya di Yeruzalem pada masa raya itu; sebab mereka itu juga pergi merayakan hari raya itu. Maka datanglah Ia sekali lagi ke negeri Kana di tanah Galilea, yaitu di tempat air dijadikan-Nya anggur itu. Maka adalah seorang pegawai raja, yang anaknya laki-laki sakit di Kapernaum. Setelah didengarnya bahwa Yesus sudah datang dari tanah Yudea ke Galilea, pergilah ia mendapatkan Yesus, dipintanya datang menyembuhkan anaknya itu, karena ia tengah hendak mati. Lalu kata Yesus kepadanya, "Jikalau tiada kamu nampak tanda ajaib dan mujizat, tiadalah kamu percaya." Maka kata pegawai raja itu kepada-Nya, "Ya Tuhan, marilah sebelum anakku mati." Maka kata Yesus kepadanya, "Pergilah engkau, anakmu itu hidup." Maka percayalah orang itu akan perkataan yang dikatakan oleh Yesus kepadanya, lalu pergilah ia. Tetapi sedang ia lagi berjalan, bertemulah ia dengan hamba-hambanya, yang membawa kabar mengatakan bahwa anaknya itu sudah hidup. Maka bertanyalah ia kepada mereka itu pukul berapa ia sudah segar. Maka katanya kepadanya, "Kemarin pukul satu hilanglah demamnya." Lalu diketahuilah oleh bapa budak itu, bahwa pada jam itu juga Yesus sudah berkata kepadanya, "Anakmu itu hidup," maka ia sendiri pun beserta dengan segala isi rumahnya percayalah. Maka inilah tanda ajaib yang kedua, yang diperbuat oleh Yesus, setelah Ia datang dari tanah Yudea ke Galilea. Kemudian daripada itu adalah hari raya orang Yahudi; maka Maka di Yeruzalem dekat "Pintu domba" adalah suatu kolam, menurut bahasa Ibrani dinamai Baitesda; maka padanya ada lima serambi. Di serambi itu adalah terhantar amat banyak orang sakit, yaitu orang buta dan timpang dan lumpuh, sekaliannya menantikan air kolam itu berkocak. Karena terkadang-kadang turunlah seorang malaekat ke dalam kolam itu serta mengocakkan airnya; maka barangsiapa yang terlebih dahulu turun ke dalam kolam itu, sesudahnya berkocak air itu, ia pun sembuhlah dari barang sesuatu penyakit apa pun, yang diidapinya. Maka adalah di sana seorang yang sakit sudah tiga puluh delapan tahun lamanya. Apabila dilihat oleh Yesus akan dia terhantar, serta diketahui-Nya, bahwa sudah sekian lama ia sakit, berkatalah Ia kepadanya, "Maukah engkau jadi sembuh?" Maka sahut orang sakit itu kepada-Nya, "Ya Tuhan, hamba tiada ada orang yang membawa hamba masuk ke dalam kolam ini apabila airnya berkocak, tetapi sementara hamba datang, sudah orang lain turun mendahului hamba." Lalu kata Yesus kepadanya, "Bangkitlah engkau, angkat tempat tidurmu dan berjalan." Maka seketika itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tempat tidurnya serta berjalan. Adapun hari itu, yaitu hari Sabbat. Sebab itu kata orang Yahudi kepada orang yang disembuhkan itu, "Hari ini adalah hari Sabbat, tiada patut bagimu membawa tempat tidurmu itu." Maka ia pun menyahut kepada mereka itu, "Orang yang menyembuhkan aku itu, Ialah yang berkata kepadaku: Angkatlah tempat tidurmu dan berjalan." Lalu bertanyalah mereka itu kepadanya, "Siapakah orang itu, yang berkata kepadamu: Angkatlah tempat tidurmu dan berjalan?" Tetapi orang yang disembuhkan itu tiada mengetahui siapa Dia, karena Yesus sudah undur, sebab amat banyak orang di tempat itu. Kemudian daripada itu berjumpa Yesus dengan dia di dalam Bait Allah, lalu berkata kepadanya, "Perhatikanlah baik-baik engkau sudah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya jangan engkau kena barang yang lebih dahsyat pula." Maka pergilah orang itu serta mengabarkan kepada orang Yahudi, bahwa yang menyembuhkan dia itu Yesus. Maka itulah sebabnya orang Yahudi pun menganiayakan Yesus, yaitu karena Ia memperbuat perkara itu pada hari Sabbat. Maka jawab Yesus kepada mereka itu, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang ini, dan Aku pun bekerja juga." Sebab itu makin sangat lagi orang Yahudi mencari upaya hendak membunuh Dia, bukan sahaja sebab melanggar hukum hari Sabbat, melainkan sebab Ia mengatakan Allah itu Bapa-Nya sendiri, menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Anak itu tiada boleh membuat barang sesuatu menurut kehendak-Nya sendiri, melainkan Ia melihat Bapa itu berbuat; karena barang apa yang diperbuat oleh Bapa, itu juga diperbuat oleh Anak itu. Karena Bapa mengasihi Anak itu dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala hal yang diperbuat-Nya sendiri; bahkan, Ia akan menunjukkan kerja yang lebih besar lagi daripada semuanya ini kepada-Nya, sehingga kamu pun heran, karena sama seperti Bapa membangkitkan segala orang mati sambil menghidupkan dia, demikian juga Anak itu menghidupkan pula barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Karena Bapa itu tiada menghukumkan seorang jua pun, melainkan Ia telah menyerahkan segala hukum itu kepada Anak itu, supaya sekalian orang menghormatkan Anak itu sama seperti Ia juga menghormatkan Bapa juga. Siapa yang tiada menghormatkan Anak itu, samalah juga tiada menghormatkan Bapa yang menyuruhkan Dia. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Barangsiapa yang mendengar perkataan-Ku serta percaya akan Yang menyuruhkan Aku, ia itu beroleh hidup yang kekal, dan tiada masuk ke dalam hukuman, melainkan ia sudah berpindah daripada mati kepada hidup. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa ketikanya akan datang dan sekarang ini ada juga, bahwa segala orang mati akan mendengar suara Anak Allah dan orang yang mendengar itu akan hidup. Karena sama seperti Bapa itu menaruh hidup di dalam diri-Nya, demikian juga dikaruniakan-Nya kepada Anak itu menaruh hidup di dalam diri-Nya. Dan lagi diberi-Nya kuasa kepada-Nya akan melakukan hukuman, sebab Ia itulah Anak manusia adanya. Jangan kamu heran akan hal itu, karena datang ketikanya apabila sekalian orang yang di dalam kubur akan mendengar suara-Nya, lalu mereka itu akan keluar; yaitu segala orang yang sudah berbuat baik akan bangkit kepada hidup yang kekal, dan segala orang yang sudah berbuat jahat akan bangkit menerima hukuman. Suatu pun tiada Aku dapat berbuat menurut kehendak-Ku sendiri, melainkan Aku menjalankan hukum sebagaimana yang Aku dengar, dan hukum-Ku itu adil adanya; karena bukannya Aku mencari kehendak diri-Ku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan Aku. Jikalau Aku menyaksikan dari hal diri-Ku, maka kesaksian-Ku itu tiada benar. Ada yang lain yang menyaksikan dari hal diri-Ku, maka Aku tahu bahwa benarlah kesaksian yang disaksikan-Nya dari hal-Ku itu. Kamu ini memang menyuruhkan orang kepada Yahya, maka ia pun menyaksikan atas yang benar itu. Tetapi Aku ini tiada menerima kesaksian daripada pihak manusia, hanya inilah Aku katakan, supaya kamu ini selamat kelak. Adapun Yahya itu, ialah suatu pelita yang berpasang dan bercahaya; tetapi kamu ini hendak menyukakan hatimu hanya seketika sahaja lamanya di dalam cahayanya. Tetapi Aku ini menaruh kesaksian yang lebih besar daripada kesaksian Yahya itu; karena segala kerja yang Bapa serahkan itu kepada-Ku supaya Aku menyempurnakan dia, segala kerja itulah yang Aku perbuat, semuanya itu menyaksikan dari hal-Ku, yaitu bahwa Bapa itu sudah menyuruhkan Aku. Maka Bapa itu yang sudah menyuruhkan Aku, Ia sendiri telah menyaksikan dari hal-Ku. Kamu belum pernah mendengar suara-Nya atau nampak rupa-Nya, dan firman-Nya pun tiada kamu pegang tetap di dalam hatimu; karena akan Dia, yang disuruh-Nya itu pun, kamu tiada percaya. Kamu menyelidiki isi Alkitab, karena pada sangkamu di dalamnya itu kamu beroleh hidup yang kekal; maka kitab itu juga menyaksikan dari hal-Ku; tetapi tiada kamu mau datang kepada-Ku supaya kamu beroleh hidup. Aku ini menerima kehormatan bukannya daripada pihak manusia; tetapi Aku kenal kamu, bahwa kamu tiada menaruh kasih Allah di dalam hatimu. Aku ini datang dengan nama Bapa-Ku, tetapi tiada kamu menerima Aku; jikalau seorang lain datang dengan namanya sendiri, tentu kamu menerima dia. Bagaimana boleh kamu percaya, selagi kamu mencari kehormatan dari antara sama sendirimu, tetapi tiada kamu menuntut kehormatan daripada Allah yang Esa? Jangan kamu sangkakan Aku ini menuduh kamu di hadapan Bapa itu. Memang ada seorang yang menuduh kamu, yaitu Musa, yang kamu harapkan. Karena jikalau kamu percaya akan Musa, tentu juga kamu percaya akan Daku, sebab Musa telah menyuratkan tentang Aku ini. Tetapi jikalau tiada kamu percaya akan segala kitab Musa, bagaimanakah kelak kamu percaya akan perkataan-Ku?" Kemudian daripada itu pergilah Yesus ke seberang Tasik Galilea, yaitu Tasik Tiberias. Maka amatlah banyak orang mengikut Dia, sebab melihat segala tanda ajaib yang diperbuat-Nya pada orang sakit. Maka naiklah Yesus ke atas sebuah gunung, lalu duduklah Ia di situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Tatkala itu Pasah sudah hampir, yaitu hari raya orang Yahudi. Apabila Yesus mengangkat mata-Nya serta memandang sekalian orang banyak, yang datang kepada-Nya, maka kata-Nya kepada Pilipus, "Dari manakah dapat kita membeli roti, supaya orang banyak ini makan?" Maka Yesus berkata demikian sebab hendak mencobai dia, karena Ia sendiri mengetahui apa yang hendak dibuat-Nya. Maka sahut Pilipus kepada-Nya, "Roti yang dua ratus dinar harganya, tiada cukup bagi mereka itu, walaupun seorang sedikit." Maka seorang daripada murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang budak, yang menaruh roti jelai lima ketul dengan ikan kecil dua ekor; tetapi apakah gunanya itu pada orang sebanyak ini?" Lalu kata Yesus, "Suruhlah duduk sekalian orang itu." Maka di tempat itu banyak rumput, lalu duduklah segala orang laki-laki sahaja, sekira-kira lima ribu orang banyaknya. Kemudian Yesus mengambil roti itu, serta mengucapkan syukur, lalu membahagikan kepada segala orang yang duduk itu, demikian juga ikan itu, seberapa banyak yang dikehendakinya. Setelah kenyang mereka itu sekalian, maka Ia pun berkatalah kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah segala sisanya, supaya barang apa pun jangan terbuang." Lalu mereka itu pun mengumpulkan dia penuh dua belas bakul dengan remah roti jelai lima ketul itu, yaitu sisa orang yang sudah makan itu. Setelah dilihat oleh segala orang akan tanda ajaib yang diperbuat oleh Yesus, maka kata mereka itu, "Sesungguhnya Ia inilah Nabi, yang datang ke dalam dunia ini." Serta Yesus mengetahui mereka itu berniat datang berebut akan Dia hendak menjadikan Dia raja, maka undurlah Ia pula ke atas gunung, seorang diri-Nya. Setelah petang hari turunlah murid-murid-Nya ke tasik, lalu mereka itu naik ke dalam perahu akan menyeberang tasik menuju ke Kapernaum. Pada ketika itu hari sudah gelap, tetapi Yesus belum datang kepada mereka itu. Maka tasik itu pun sangat berombak, sebab angin keras bertiup. Setelah mereka itu berdayung sekira-kira dua tiga mil jauhnya, tiba-tiba dilihatnya Yesus berjalan di atas air tasik, datang menghampiri perahunya, lalu takutlah mereka itu. Tetapi kata Yesus kepada mereka itu, "Inilah Aku, jangan takut." Sedang mereka itu tengah suka hendak menyambut Dia naik ke dalam perahu, langsunglah perahu itu sampai ke pantai, ke tempat yang ditujuinya. Pada keesokan harinya tatkala orang banyak, yang berdiri di seberang tasik itu, nampak tiadalah ada perahu lain di situ, hanya sebuah sahaja, dan lagi Yesus tiada naik ke dalam perahu itu beserta dengan murid-murid-Nya, melainkan murid-murid sendiri sahaja yang menyeberang, maka ada pula perahu lain-lain datang dari Tiberias, dekat tempat orang makan roti sesudah Tuhan mengucapkan syukur itu. Lalu apabila orang banyak itu melihat bahwa Yesus tiada di situ dan segala murid-Nya pun tiada, maka orang banyak itu pun naik ke dalam perahu, dan pergi ke Kapernaum mencari Yesus. Setelah mereka itu berjumpa dengan Dia di seberang tasik itu, mereka itu pun berkata kepada-Nya, "Ya Rabbi, bilakah Rabbi datang ke mari?" Maka jawab Yesus kepada mereka itu, kata-Nya, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, kamu ini mencari Aku bukannya sebab kamu sudah nampak tanda ajaib, melainkan sebab kamu makan roti, sehingga kenyang. Janganlah kamu bekerja karena makanan yang fana, melainkan karena makanan yang baka, yaitu yang akan diberi kepadamu oleh Anak manusia, karena Ialah yang dimeteraikan oleh Bapa itu, yaitu Allah." Lalu bertanyalah mereka itu kepada-Nya, "Apakah yang patut kami perbuat akan menjalankan pekerjaan Allah?" Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Inilah pekerjaan Allah, bahwa wajiblah kamu percaya akan Dia, yang disuruhkan oleh Allah itu." Lalu kata mereka itu kepada-Nya, "Apakah tanda ajaib yang Tuan perbuat, supaya boleh kami tampak, lalu percaya akan Tuan? Apakah Tuan perbuat? Nenek moyang kami makan Manna di padang belantara, seperti yang tersurat itu: Ia sudah mengaruniakan mereka itu roti dari surga akan makanannya." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Bukannya Musa yang memberikan kamu roti dari surga itu, melainkan Bapa-Ku yang mengaruniakan kamu Roti yang benar itu dari surga. Karena Roti Allah adalah Dia itu, yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada isi dunia ini." Lalu kata mereka itu kepada-Nya, "Ya Tuhan, berilah kiranya kami Roti ini selalu." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Aku inilah Roti Hidup itu. Siapa yang datang kepada-Ku, tiadalah ia akan lapar lagi, dan siapa yang percaya akan Daku, tiadalah ia akan dahaga lagi. Aku sudah berkata kepadamu: Kamu sudah nampak Aku, tetapi tiada kamu percaya. Segala sesuatu yang Bapa karuniakan kepada-Ku, itulah juga akan datang kepada-Ku, dan orang yang datang kepada-Ku, sekali-kali tiada Aku akan menolak dia. Karena Aku turun dari surga, bukannya sebab Aku melakukan kehendak diri-Ku, melainkan kehendak Dia itu yang menyuruhkan Aku. Tetapi inilah kehendak Bapa yang menyuruhkan Aku: Supaya daripada segala sesuatu yang dikaruniakan-Nya kepada-Ku, tiada Aku hilang barang apa pun, melainkan Aku ini menghidupkan dia pada hari kiamat. Karena inilah kehendak Bapa-Ku, bahwa masing-masing yang memandang Anak itu serta percaya akan Dia kelak beroleh hidup yang kekal, maka Aku ini akan menghidupkan dia pada hari kiamat." Lalu bersungut-sungutlah orang Yahudi akan Dia, sebab Ia berkata, "Aku inilah Roti, yang turun dari surga itu." Maka kata mereka itu, "Bukankah orang ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kami kenal? Bagaimanakah orang ini dapat berkata: Aku ini turun dari surga?" Maka jawab Yesus kepada mereka itu, kata-Nya, "Jangan kamu bersungut-sungut di antara sama sendirimu! Seorang pun tiada boleh datang kepada-Ku, jikalau tiada hatinya ditarik oleh Bapa yang menyuruhkan Aku; maka Aku ini akan menghidupkan dia pada hari kiamat. Adalah tersurat di dalam kitab nabi-nabi, yaitu: Bahwa mereka itu sekalian diajar oleh Allah. Maka masing-masing yang sudah mendengar serta belajar kepada Bapa, ialah datang kepada-Ku. Bukannya kata-Ku bahwa seorang sudah nampak Bapa, melainkan Dia yang datang daripada Allah telah nampak Bapa itu. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Barangsiapa yang percaya, ialah menaruh hidup yang kekal. Aku inilah Roti Hidup itu. Nenek moyang kamu telah makan Manna di padang belantara, dan mati juga mereka itu. Inilah Roti yang turun dari surga, supaya orang makan daripadanya dan tiada mati. Aku inilah Roti yang hidup, yang turun dari surga; jikalau barang seorang pun makan daripada Roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Aku akan berikan itu, ia itu tubuh-Ku, karena kehidupan isi dunia ini." Lalu berbahaslah orang Yahudi di antara sama sendirinya, sambil berkata, "Bagaimanakah orang ini dapat memberi kami makan tubuh-Nya?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau tiada kamu makan tubuh Anak manusia dan minum darah-Nya, tiadalah kamu menaruh hidup di dalam dirimu. Barangsiapa yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku, padanyalah hidup yang kekal, dan Aku ini akan menghidupkan dia pada hari kiamat. Karena tubuh-Ku itulah makanan yang sungguh-sungguh, dan darah-Ku itulah minuman yang sungguh-sungguh. Siapa yang makan tubuh-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku tinggal di dalam dia. Sebagaimana Bapa yang hidup itu menyuruhkan Aku, dan Aku pun hidup oleh karena Bapa itu, demikian juga siapa yang makan Aku, ia pun akan hidup oleh sebab Aku. Inilah Roti yang turun dari surga, bukannya seperti yang dimakan oleh nenek moyangmu, akhirnya mati. Siapa yang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." Segala perkara itu dikatakan-Nya di dalam rumah sembahyang, tatkala Ia mengajar di Kapernaum. Maka banyak orang daripada murid-murid-Nya, yang mendengar perkataan-Nya demikian, berkatalah, "Perkataan ini sukar diartikan, siapakah gerangan dapat mendengarnya?" Tetapi Yesus sedang mengetahui sendiri, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut akan hal itu, berkatalah kepada mereka itu, "Adakah perkara itu mendatangkan syak ke atas kamu? Bagaimanakah kelak jadinya apabila kamu memandang Anak manusia naik ke tempat asal-Nya? Roh itulah yang menghidupkan, tubuh suatu pun tiada gunanya. Adapun perkataan yang Aku katakan kepadamu, itulah roh dan hidup adanya. Tetapi adalah di antara kamu beberapa orang yang tiada percaya." Karena dari mulanya diketahui oleh Yesus siapa yang tiada percaya, dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Maka kata-Nya, "Itulah sebabnya Aku berkata kepadamu, bahwa seorang pun tiada boleh datang kepada-Ku, jikalau tiada dikaruniakan kepadanya oleh Bapa." Sebab itu banyaklah murid-murid-Nya undur, dan tiada lagi berjalan dengan Dia. Lalu kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya itu, "Kamu ini hendak pergi jugakah?" Maka sahut Simon Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Hanya Tuhan sahaja yang menaruh perkataan hidup yang kekal. Kami ini sudah percaya dan yakin, bahwa Tuhanlah yang Kudus datang daripada Allah." Maka jawab Yesus kepada mereka itu, "Bukankah Aku sudah memilih kamu kedua belas orang ini? Tetapi seorang di antara kamu menjadi suatu Iblis." Maka Ia berkata itu tentang Yudas, anak Simon Iskariot; karena memang ialah yang akan menyerahkan Yesus, dan ia pun seorang daripada kedua belas murid itu. Kemudian daripada itu berjalanlah Yesus di tanah Galilea, karena tiada Ia mau melalui tanah Yudea, sebab orang Yahudi mencari upaya akan membunuh Dia. Tetapi hari raya orang Yahudi sudah hampir, yaitu Hari Raya Pondok. Maka kata saudara-saudara-Nya kepada-Nya, "Berangkatlah dari sini, dan pergilah ke tanah Yudea, supaya murid-murid-Mu juga boleh memandang segala mujizat yang Engkau adakan. Karena seorang pun tiada membuat barang sesuatu dengan sembunyi, jikalau ia sendiri hendak menjadi masyhur. Sedangkan Engkau membuat segala perkara itu, nyatakanlah diri-Mu kepada isi dunia ini." Karena saudara-saudara-Nya pun tiadalah percaya akan Dia. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Saat-Ku belum sampai; tetapi saatmu itu senantiasa sedia. Tiada dapat isi dunia ini membenci kamu, tetapi ia membenci Aku, oleh karena Aku ini menyaksikan dari halnya, bahwa segala perbuatannya jahat adanya. Hendaklah kamu pergi memuliakan hari raya. Aku belum hendak pergi memuliakan hari raya ini, karena saat-Ku belum sampai." Lalu tinggallah Ia di Galilea setelah sudah Ia berkata demikian kepada mereka itu. Tetapi setelah saudara-saudara-Nya sudah pergi memuliakan hari raya itu, lalu Ia sendiri pun pergi juga, bukan dengan nyata-nyata, melainkan dengan sulitnya. Maka orang Yahudi mencari Dia pada hari raya itu serta berkata, "Di manakah Dia?" Adalah banyak persungutan akan Dia di antara orang banyak; ada orang yang berkata, "Ia orang baik"; yang lain pula berkata, "Bukan, melainkan Ia menyesatkan orang banyak itu." Tetapi tiada seorang pun berani berkata-kata dengan bebas dari hal Dia, sebab takut akan orang Yahudi. Setelah sampai pertengahan hari raya itu, naiklah Yesus masuk ke dalam Bait Allah serta mengajar. Maka heranlah orang Yahudi serta berkata, "Bagaimanakah orang ini paham akan kitab-kitab dengan tiada belajar?" Lalu jawab Yesus kepada mereka itu, serta kata-Nya, "Pengajaran-Ku itu bukan daripada-Ku, melainkan daripada Dia yang menyuruhkan Aku. Jikalau barang seorang suka melakukan kehendak Allah, ia akan mengerti tentang pengajaran ini, kalau daripada Allah datangnya, atau Aku mengeluarkan perkataan daripada diri-Ku sendiri. Siapa yang mengeluarkan perkataan daripada dirinya sendiri itu menuju kepada kehormatannya sendiri, tetapi siapa yang menuju kepada kehormatan yang menyuruhkan Dia, ia itulah benar, dan barang kejahatan pun tiada padanya. Tiadakah Musa memberi Taurat kepadamu? Maka seorang pun tiada daripada kamu yang melakukan Taurat itu. Apakah sebabnya kamu mencari jalan hendak membunuh Aku?" Maka jawab orang banyak itu, "Engkau ada bersetan. Siapakah gerangan mencari jalan hendak membunuh Engkau?" Lalu kata Yesus kepada mereka itu, "Hanya satu perbuatan sudah Kuperbuat, itu pun kamu sekalian heran. Maka Musa sudah memberi kamu hukum bersunat itu (bukan asalnya itu daripada Musa, melainkan daripada nenek moyangmu); maka kamu menyunatkan orang pada hari Sabbat. Jikalau seorang disunatkan pada hari Sabbat, supaya jangan hukum Musa dilanggar marahkah kamu akan Daku, oleh sebab Aku menyembuhkan seorang seluruh tubuhnya pada hari Sabbat? Janganlah kamu hakimkan menurut rupa sahaja, melainkan jatuhkanlah hukum dengan adil." Maka berkatalah beberapa orang isi negeri Yeruzalem, "Bukankah ini Dia, yang dicari orang jalan hendak membunuh? Tengoklah, Ia berkata-kata dengan bebasnya, maka mereka itu tiada berkata apa-apa kepada-Nya. Bolehkah jadi yang segala penghulu itu tahu dengan sesungguhnya bahwa Ia inilah Kristus? Memang akan orang ini kami tahu dari mana asal-Nya; tetapi apabila Kristus datang kelak, tiada seorang pun yang mengetahui dari mana asal-Nya." Maka berserulah Yesus dengan nyaring suara-Nya di dalam Bait Allah, tengah Ia mengajar, serta berkata, "Kamu sekalian mengenal Aku, dan kamu pula mengetahui dari mana asal-Ku; dan tiada Aku datang dengan kehendak-Ku sendiri, melainkan Ia yang menyuruhkan Aku itu ada benar, yaitu yang tiada kamu kenal. Aku kenal Dia, karena Aku datang daripada-Nya, dan Ialah yang menyuruhkan Aku." Lalu mereka itu mencari jalan hendak menangkap Dia, tetapi tiada seorang pun berani mengenakan tangan kepada-Nya, karena saatnya belum datang. Tetapi banyaklah orang dari antara orang ramai itu percaya akan Dia, serta berkata, "Apabila Kristus datang, adakah Ia mengadakan tanda ajaib lebih banyak daripada yang diadakan oleh orang ini?" Setelah orang Parisi sudah mendengar orang banyak itu bercakap-cakap akan segala perkara itu dari hal Dia, lalu kepala-kepala imam dan orang Parisi pun menyuruhkan beberapa orang hambanya supaya mereka itu menangkap Dia. Maka kata Yesus, "Hanyalah seketika lamanya lagi Aku bersama-sama dengan kamu, lalu Aku pergi kepada Dia yang menyuruhkan Aku. Kamu akan mencari Aku, maka tiada kamu dapat, dan di mana Aku ada, kamu ini tiada boleh datang." Sebab itu berkatalah orang Yahudi di antara sama sendirinya, "Ke manakah orang ini hendak pergi yang kita tiada boleh dapat Dia? Hendak pergi kepada orang yang tercerai-berai di antara orang Gerika, serta mengajar orang Gerikakah? Apakah artinya perkataan yang dikatakan-Nya itu: Kamu akan mencari Aku, maka tiada dapat, dan di mana Aku ada, kamu ini tiada boleh datang?" Maka pada hari yang akhir, yaitu hari yang besar pada masa raya itu, berdirilah Yesus serta berseru, kata-Nya, "Jikalau seorang yang dahaga, hendaklah ia datang kepada-Ku, lalu minum. Barangsiapa yang percaya akan Daku, seperti yang tersebut di dalam Alkitab, dari dalamnya itu akan mengalir beberapa sungai air hidup." Ia mengatakan ini dari hal Roh, yang akan diterima oleh segala orang yang percaya akan Dia; karena pada masa itu Rohulkudus itu belum ada, sebab Yesus belum dipermuliakan. Apabila didengar oleh beberapa orang di antara orang ramai itu akan perkataan itu, berkatalah mereka itu, "Sesungguhnya orang inilah Nabi itu." Ada orang lain pun berkata, "Ia inilah Kristus." Ada yang lain pula berkata, "Masakan Kristus itu terbit dari Galilea? Bukankah kata Alkitab bahwa daripada benih Daud dan dari Betlehem, tempat Daud, terbit Kristus itu?" Lalu timbullah suatu perselisihan di antara orang banyak itu oleh karena Yesus. Setengah mereka itu hendak menangkap Dia, tetapi tiada seorang pun berani mengenakan tangannya kepada-Nya. Maka kembalilah hamba-hamba itu kepada kepala-kepala imam dan orang Parisi, lalu kata mereka itu kepada hamba itu, "Apakah sebabnya kamu tiada membawa Dia?" Maka sahut segala hamba itu, "Belum pernah orang berkata-kata seperti orang ini." Maka jawab orang Parisi kepada mereka itu, "Sudahkah kamu juga tersesat? Adakah seorang jua pun daripada sekalian penghulu atau orang Parisi, yang percaya akan Dia? Cih, orang ramai ini, yang tiada tahu akan Taurat itu, terkutuklah mereka itu!" Maka bertanyalah Nikodemus (seorang dari antara mereka itu yang datang dahulu kepada Yesus), kepada mereka itu, demikian, "Adakah Taurat kita menghukumkan orang, sebelum didengar apa yang dikatakannya, dan diketahui apa yang diperbuatnya?" Lalu menjawablah mereka itu serta berkata kepada-Nya, "Engkau pun dari Galileakah? Selidikilah dan amatilah, bahwa dari Galilea itu tiada terbit seorang nabi pun." Maka masing-masing pun pulang ke rumahnya. Tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Pada pagi-pagi hari datanglah Ia pula ke dalam Bait Allah, maka sekalian orang banyak pun datang kepada-Nya, lalu duduklah Ia mengajar mereka itu. Adalah ahli Taurat dan orang Parisi pun membawa seorang perempuan yang ditangkap tengah berbuat zinah, didirikannya di tengah-tengah, serta berkata kepada Yesus, "Ya Guru, perempuan ini didapati tengah berbuat zinah. Di dalam Taurat dipesan oleh Musa akan merajam perempuan yang demikian. Apakah kata Guru dari halnya?" Maka mereka itu mengatakan ini hendak mencobai Dia, supaya didapatinya jalan mengadukan Dia. Tetapi Yesus tunduk melukis tanah dengan jari-Nya. Maka sebab berulang-ulang mereka itu bertanya juga, tegaklah Ia serta berkata kepada mereka itu, "Siapa di antara kamu yang tiada berdosa, hendaklah ia dahulu melempar batu kepada perempuan ini." Lalu tunduk pula Ia lagi melukis tanah itu. Setelah mereka itu mendengar kata yang demikian, keluarlah mereka itu seorang lepas seorang, mulai daripada yang tua-tua sampai kepada yang akhir; maka tinggallah Yesus seorang diri-Nya dan perempuan itu berdiri di tengah-tengah. Apabila Yesus tegak, tiada dilihat-Nya seorang pun kecuali perempuan itu, lalu berkatalah Ia kepadanya, "Hai perempuan, di manakah mereka itu? Tiadakah seorang pun yang menyalahkan engkau?" Maka kata perempuan itu, "Seorang pun tiada, ya Rabbi." Lalu kata Yesus kepadanya, "Kalau demikian Aku ini pun tiada mau menghukumkan engkau; pergilah engkau, dan daripada sekarang ini jangan berbuat dosa lagi." Maka bertuturlah Yesus pula kepada mereka itu sambil berkata, "Aku inilah terang dunia. Siapa yang mengikut Aku, tiada akan berjalan di dalam gelap, melainkan akan beroleh terang hidup itu." Lalu kata orang Parisi kepada-Nya, "Engkau menyaksi akan diri-Mu, kesaksian-Mu itu tiada benar." Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Jikalau Aku menyaksikan dari hal diri-Ku sendiri pun, benar juga kesaksian-Ku itu, karena Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi, tetapi kamu ini tiada mengetahui dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kamu ini memang menghakimkan menurut rupa orang, maka Aku ini tiada menghakimkan seorang pun. Tetapi jikalau Aku juga menghakimkan, maka hukum-Ku itu benar, oleh karena Aku ini bukan bersendiri sahaja, melainkan Aku dengan Bapa yang menyuruhkan Aku. Dan di dalam Tauratmu juga tersurat, bahwa kesaksian dua oranglah yang benar adanya. Aku inilah yang menyaksi akan diri-Ku sendiri, dan lagi Bapa, yang menyuruhkan Aku, Ia pun menyaksi akan Daku." Lalu kata mereka itu kepada-Nya, "Di manakah Bapa-Mu itu?" Maka jawab Yesus, "Kamu tiada kenal Aku, dan Bapa-Ku pun tidak. Jikalau kamu kenal Aku, niscaya kamu kenal Bapa-Ku juga." Segala perkataan itu dikatakan-Nya dekat tempat peti derma tengah Ia mengajar di dalam Bait Allah; maka seorang pun tiada menangkap Dia, karena saatnya belum datang. Maka kata-Nya pula kepada mereka itu, "Aku ini pergi, dan kamu akan mencari Aku, dan kamu akan mati di dalam dosamu, tetapi ke tempat Aku ini pergi, kamu tiada boleh sampai." Lalu kata orang Yahudi, "Ia hendak membunuh diri-Nyakah? sebab kata-Nya: Ke tempat Aku ini pergi kamu tiada boleh sampai?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Kamu ini dari bawah, Aku ini dari atas; kamu ini dari dunia ini, Aku ini bukan dari dunia ini. Sebab itu Aku sudah berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati di dalam dosamu, karena jikalau kamu tiada percaya bahwa Aku inilah Dia, maka kamu akan mati di dalam dosamu." Lalu kata mereka itu kepada-Nya, "Siapakah Engkau ini?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Apakah gunanya Aku lagi berkata kepadamu? Adalah banyak perkara yang hendak Kukatakan dan bicarakan dari hal kamu, tetapi Yang menyuruhkan Aku itu benar. Apa yang Kudengar daripada-Nya itu juga Kukatakan kepada isi dunia ini." Maka mereka itu tiada mengerti bahwa yang dikatakan-Nya kepada mereka itu, ialah dari hal Bapa. Sebab itu berkatalah Yesus kepada mereka itu, "Apabila kamu sudah menaikkan Anak manusia kelak, baharulah kamu akan tahu bahwa Aku inilah Dia, dan suatu pun tiada Aku perbuat dengan kehendak-Ku sendiri, melainkan sebagaimana Bapa-Ku mengajar Aku, demikianlah Aku katakan. Maka Yang menyuruhkan Aku, Ia bersama-sama dengan Aku; maka Bapa itu tiada meninggalkan Aku seorang diri, karena senantiasa Aku perbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Tatkala Ia berkata demikian, banyaklah orang sudah percaya akan Dia. Lalu kata Yesus kepada orang Yahudi yang percaya akan Dia, "Jikalau kamu ini berpegang teguh pada perkataan-Ku, baharulah dengan sesungguhnya kamu menjadi murid-Ku; dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itulah akan memerdekakan kamu." Maka sahut mereka itu kepada-Nya, "Kami ini keturunan Ibrahim, dan belum pernah kami menjadi hamba kepada seorang jua pun, bagaimanakah kata-Mu: Kamu akan dimerdekakan?" Maka jawab Yesus kepada mereka itu, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa yang berbuat dosa, ialah hamba dosa. Adapun hamba itu tiada tinggal di dalam rumah selama-lamanya, hanya Anak itu tinggal di dalamnya selama-lamanya. Jikalau Anak itu memerdekakan kamu, baharulah merdeka kamu dengan sesungguhnya. Aku tahu bahwa kamu keturunan Ibrahim, tetapi kamu mencari jalan akan membunuh Aku, oleh sebab perkataan-Ku tiada masuk ke dalam hatimu. Aku ini mengatakan barang yang Aku sudah nampak kepada Bapa-Ku; dan kamu pun berbuat barang yang kamu sudah mendengar daripada bapamu." Maka sahut mereka itu serta berkata kepada-Nya, "Ibrahim, ialah bapa kami." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Jikalau kamu anak Ibrahim, niscaya kamu akan berbuat juga perbuatan Ibrahim. Tetapi sekarang kamu mencari jalan akan membunuh Aku, yaitu seorang yang mengatakan kepadamu barang yang benar, yang Aku dengar daripada Allah; ini tiada diperbuat oleh Ibrahim. Kamu ini mengerjakan segala perbuatan bapamu." Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Bukannya kami jadi daripada zinah. Adalah Satu Bapa kami, yaitu Allah." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Jikalau Allah itu Bapamu, niscayalah kamu mengasihi Aku, karena daripada Allah Aku datang dan Aku ada di sini; karena Aku pun bukan datang dengan kehendak-Ku sendiri, melainkan Ialah yang menyuruhkan Aku. Apakah sebabnya tiada kamu mengerti akan peribahasa-Ku? Memang sebab kamu tiada dapat mendengar perkataan-Ku ini. Kamu ini daripada bapamu Iblis, dan segala hawa nafsu bapamu itulah yang kamu turut. Ialah pembunuh manusia dari mulanya, tiada ia berdiri di atas yang benar, oleh karena kebenaran tidak ada di dalamnya. Jikalau ia mengatakan bohong, maka ia mengatakan menurut tabiatnya sendiri, karena ia pembohong dan bapa pembohong. Tetapi Aku ini, sebab mengatakan yang benar itu, maka tiadalah kamu percaya akan Daku. Siapakah di antara kamu dapat menyalahkan Aku tentang dosa? Jikalau Aku mengatakan yang benar, apakah sebabnya tiada kamu percaya akan Daku? Barangsiapa yang daripada Allah, ia juga mendengar akan firman Allah. Itulah sebabnya kamu tiada mendengar firman itu, karena kamu bukan daripada Allah." Maka jawab orang Yahudi serta berkata kepada-Nya, "Bukankah betul yang kami katakan, bahwa Engkaulah seorang Samaria, dan ada bersetan." Maka jawab Yesus, "Aku ini tiada bersetan, tetapi Aku menghormatkan Bapa-Ku, dan kamu menghinakan Aku. Aku ini tiada menuntut kemuliaan bagi diri-Ku sendiri, tetapi ada Satu yang menuntut dan yang menghukumkan. Sesungguh-sungguhnya, Aku berkata kepadamu, jikalau barang seorang menurut perkataan-Ku, tiada ia akan nampak maut selama-lamanya." Lalu kata orang Yahudi itu kepada-Nya, "Bahkan, sekarang kami tahu, bahwa Engkau ada bersetan. Ibrahim dan segala nabi sudah mati, maka kata Engkau ini: Jikalau barang seorang menurut perkataan-Ku, tiada ia akan merasai mati selama-lamanya. Adakah Engkau ini lebih besar daripada bapa kami Ibrahim, yang sudah mati itu? Dan segala nabi pun sudah mati. Setara dengan siapakah Engkau hendak menjadikan diri-Mu?" Maka jawab Yesus, "Jikalau Aku ini mempermuliakan diri-Ku sendiri, niscayalah kemuliaan-Ku itu tiada berguna. Tetapi Bapa-Ku itu yang mempermuliakan Aku, Ia itulah yang kamu katakan Tuhanmu. Kamu tiada kenal Dia, tetapi Aku kenal Dia; jikalau Aku berkata bahwa tiada Aku kenal Dia, niscaya Aku ini sama juga seperti kamu jadi pembohong; tetapi Aku kenal Dia, dan Aku menurut firman-Nya. Adapun Ibrahim, bapa kamu, gemar melihat hari-Ku; ia sudah nampak Dia dan bersukacita." Lalu kata orang Yahudi itu kepada-Nya, "Umurmu belum lagi lima puluh tahun, dan sudahkah Engkau nampak Ibrahim?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum Ibrahim ada, Aku ini sudah ada." Lalu mereka itu sekalian memungut batu sebab hendak merajam Dia, tetapi Yesus menyembunyikan diri-Nya serta keluar dari dalam Bait Allah itu. Tatkala Ia lalu, dilihat-Nya seorang yang buta dari mula jadinya. Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, katanya, "Ya Rabbi, siapakah yang berbuat dosa: Orang inikah atau ibu bapanyakah, sehingga ia buta dari mula jadinya?" Maka jawab Yesus, "Bukan orang ini berbuat dosa; dan bukan orang tuanya, melainkan supaya kekayaan Allah dinyatakan padanya. Selagi hari siang wajiblah kita mengerjakan pekerjaan Allah, yang menyuruhkan Aku. Karena malam akan datang, apabila seorang pun tiada dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia ini. Akulah terang dunia." Setelah Ia berkata demikian, lalu Ia berludah ke tanah, serta membuat tanah itu lembik dengan ludah-Nya, disapukan-Nya tanah lembik itu kepada mata orang buta itu, sambil berkata kepadanya, "Pergilah engkau basuh di kolam Siloam!" yang diterjemahkan artinya: Suruhan. Maka pergilah ia membasuh, lalu kembalilah ia dengan celik matanya. Maka kata orang sekampungnya dan orang lain pun yang dahulu nampak dia meminta sedekah, "Bukankah ia ini dia, yang sudah duduk meminta sedekah itu?" Maka ada orang yang mengatakan, "Inilah dia." Ada pula yang mengatakan, "Bukan, hanya serupa dengan dia." Ia sendiri berkata, "Akulah dia." Lalu kata mereka itu kepadanya, "Bagaimanakah matamu dapat celik?" Maka sahutnya, "Ada seorang yang bernama Yesus membuat tanah itu lembik, lalu disapukan-Nya kepada mataku sambil kata-Nya: Pergilah engkau basuh ke kolam Siloam. Maka pergilah aku basuh ke situ, lalu aku pun nampaklah." Lalu mereka itu bertanya kepadanya, "Di manakah orang itu?" Maka jawabnya, "Aku tiada tahu." Maka mereka itu pun membawa orang yang dahulu buta itu kepada orang Parisi. Adapun hari itu hari Sabbat ketika Yesus membuat tanah itu lembik dan mencelikkan matanya. Maka bertanyalah pula orang Parisi kepadanya, bagaimana halnya ia mendapat penglihatan. Maka katanya kepada mereka itu, "Ditaruh-Nya tanah lembik pada mataku, dan aku basuh, lalu aku nampak." Maka berkatalah setengah orang Parisi itu, "Orang itu bukan daripada Allah, karena tiada Ia menurut hukum hari Sabbat." Ada pula orang yang berkata, "Bagaimanakah seorang berdosa dapat mengadakan tanda yang demikian?" Maka berpihak-pihaklah di antara mereka itu. Oleh sebab itu bertanyalah mereka itu kepada orang yang dahulu buta itu, "Apakah kata engkau dari hal Dia, karena Ia sudah mencelikkan matamu?" Maka sahutnya, "Nabilah Ia." Maka tiadalah orang Yahudi itu percaya, bahwa dahulu Ia buta dan sekarang matanya nampak, sehingga dipanggilnya ibu bapa orang yang dapat penglihatannya itu, lalu bertanyalah mereka itu kepadanya, katanya, "Ia inikah anakmu, yang kamu katakan ia buta dari mula jadinya? Bagaimanakah ia nampak sekarang ini?" Maka sahut ibu bapanya serta berkata, "Kami kenal bahwa ia ini anak kami, dan lagi ia buta dari mula jadinya, tetapi bagaimana jalannya sekarang ia dapat penglihatan, tiadalah kami tahu, atau siapa yang mencelikkan matanya tiada juga kami tahu. Tanyalah dia sendiri, ia sudah akil balig, biarlah ia sendiri memberitahu akan hal dirinya." Ibu bapanya berkata demikian itu sebab mereka itu takut akan orang Yahudi; karena orang Yahudi sudah sepakat, bahwa jikalau ada orang mengaku Dia itu Kristus, orang itu dibuang dari rumah sembahyang. Oleh sebab itu kata ibu bapanya: Ia sudah akil balig, tanyalah dia sendiri. Maka mereka itu pun memanggil orang yang dahulunya buta itu sekali lagi, serta berkata kepadanya, "Hormatkanlah Allah! Kami ini tahu, bahwa orang itu seorang berdosa." Lalu sahutnya, "Entahkan Ia seorang berdosa tiadalah aku tahu, hanya satu perkara aku tahu: Bahwa dahulu aku buta, dan sekarang aku nampak." Lalu kata mereka itu pula kepadanya, "Apakah diperbuat-Nya pada engkau? Bagaimanakah Ia mencelikkan matamu?" Maka sahutnya kepada mereka itu, "Sudah aku katakan kepadamu, tetapi tiada juga kamu dengarkan. Apakah sebabnya kamu hendak mendengar lagi? Maukah kamu juga menjadi murid-Nya?" Lalu mereka itu menghinakan dia, serta berkata, "Engkau inilah murid-Nya, tetapi kami ini murid Musa. Kami ini tahu bahwa Allah sudah berfirman kepada Musa, tetapi akan orang ini tiada kami tahu dari mana datang-Nya." Maka sahut orang itu serta berkata kepada mereka itu, "Heran sekali itu, kamu tiada tahu dari mana datang-Nya, sedang Ia sudah mencelikkan mataku. Kita tahu bahwa Allah tiada mendengarkan orang yang berbuat dosa, hanya orang yang menyembah Allah dan yang melakukan kehendak-Nya, ialah sahaja yang didengarkan-Nya. Semenjak awal dunia ini belum pernah kedengaran halnya orang mencelikkan mata manusia, yang buta dari mula jadinya. Jikalau orang itu bukan daripada Allah, tiadalah dapat memperbuat apa-apa." Lalu jawab mereka itu serta berkata kepadanya, "Engkau ini lahir di dalam dosa semata-mata, maka engkau mau mengajar kamikah?" Maka mereka itu membuangkan dia ke luar. Apabila didengar oleh Yesus bahwa orang itu sudah dibuang orang ke luar, lalu berkatalah Ia kepadanya tatkala berjumpa dengan dia, "Percayakah engkau akan Anak Allah?" Lalu sahut orang itu, katanya, "Siapakah Dia itu, ya Rabbi, supaya hamba boleh percaya akan Dia?" Maka kata Yesus kepadanya, "Engkau sudah nampak Dia, dan yang bertutur dengan engkau, itulah Dia." Maka katanya, "Ya Tuhan, hamba percaya." Lalu ia sujud menyembah Dia. Maka kata Yesus, "Kedatangan-Ku ke dalam dunia ini karena hal hukuman, supaya orang yang tiada nampak itu boleh nampak, dan orang yang nampak itu menjadi buta." Maka beberapa orang Parisi yang beserta dengan Yesus, mendengar perkataan ini, lalu berkata kepada-Nya, "Kami pun butakah?" Lalu kata Yesus kepada mereka itu, "Jikalau kamu buta, tiadalah kamu berdosa; tetapi sebab kamu berkata: Kami nampak, kekallah dosamu itu." "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa yang tiada masuk kandang domba daripada pintu, melainkan memanjat daripada tempat lain, ialah seorang pencuri dan penyamun. Tetapi yang masuk daripada pintu itu, ialah gembala domba. Maka kepada orang ini pintu dibukakan oleh penunggu pintu, dan segala domba itu mendengar akan suaranya, maka ia memanggil segala dombanya sendiri itu masing-masing dengan namanya, lalu membawa ke luar. Apabila sudah ia mengeluarkan segala dombanya itu, berjalanlah ia dahulu, dan domba-domba itu pun mengikut dia, sebab segala domba itu mengenal suaranya. Tetapi akan orang lain sekali-kali tiada diikutnya, melainkan lari daripadanya, sebab tiada dikenalnya suara orang lain." Maka perumpamaan itu dikatakan oleh Yesus kepada mereka itu; tetapi tiada mereka itu mengerti yang dikatakan-Nya kepada mereka itu. Maka berkatalah pula Yesus kepada mereka itu, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Aku ini pintu bagi domba itu. Sekalian orang yang datang dahulu daripada-Ku, itulah pencuri dan penyamun, tetapi domba itu tiada mendengar akan mereka itu. Aku inilah Pintu. Jikalau barang seorang masuk daripada-Ku, ia terpelihara kelak, dan ia pun masuk keluar serta mendapat makanan. Adapun pencuri itu datang hanya akan mencuri dan membunuh dan membinasakan, Aku ini datang supaya domba itu memperoleh kehidupan dengan berkelimpahan. Akulah Gembala yang baik; maka gembala yang baik itu menyerahkan nyawa-Nya ganti segala domba itu. Tetapi orang upahan yang bukan gembala, dan lagi domba itu bukan miliknya sendiri, apabila dipandangnya serigala datang, ditinggalkannya kawan domba itu serta lari melepaskan dirinya, maka serigala itu menerkam domba itu sambil mencerai-beraikan dia. Maka orang upahan itu lari karena memang ia seorang upahan sahaja, dan tiadalah ia peduli akan domba itu. Akulah Gembala yang baik; maka Aku kenal domba-domba-Ku, dan domba-Ku itu juga kenal Aku, sebagaimana Bapa kenal Aku, dan Aku pun kenal Bapa; maka Aku menyerahkan nyawa-Ku karena segala domba itu. Ada lagi pada-Ku domba lain, yang bukan masuk kandang domba ini; maka sekalian itu juga wajib Aku bawa, dan domba-domba itu kelak mendengar akan suara-Ku, lalu akan menjadi sekawan, dan gembala seorang sahaja. Oleh sebab itulah Bapa mengasihi Aku, karena Aku ini menyerahkan nyawa-Ku, supaya boleh Aku terima kembali. Seorang pun tiada mengambil dia daripada-Ku, tetapi Aku ini menyerahkan dia dengan rela hati-Ku. Aku berkuasa menyerahkan dia dan berkuasa pula mengambil dia kembali; kuasa ini Aku terima daripada Bapa-Ku." Maka berpihak-pihaklah di antara orang Yahudi oleh karena perkataan itu. Maka banyak daripada mereka itu sudah mengatakan, "Ia ada bersetan, dan gila, apakah sebabnya kamu mendengarkan Dia?" Ada pula yang mengatakan, "Ini bukanlah perkataan seorang yang bersetan. Dapatkah gerangan setan mencelikkan mata orang buta?" Pada waktu itu adalah hari raya memulih Bait Allah di Yeruzalem, dan pada masa itu musim dingin. Maka berjalan-jalanlah Yesus di dalam Bait Allah, yaitu di serambi Sulaiman. Lalu orang Yahudi melingkungi Dia sekeliling serta bertanya kepada-Nya, "Berapa lamakah lagi Engkau membimbangkan hati kami? Jikalau Engkau ini Kristus, katakanlah kepada kami dengan terus terang." Maka jawab Yesus kepada mereka itu, "Aku sudah katakan itu kepadamu, tiada kamu percaya; segala perbuatan yang Aku lakukan atas nama Bapa-Ku, ia itulah menyaksikan dari hal-Ku. Tetapi kamu ini tiada percaya, karena kamu bukan masuk bilangan domba-Ku. Segala domba-Ku mendengar akan suara-Ku, dan Aku kenal dia, dan sekaliannya pun mengikut Aku, dan Aku memberikan kepadanya hidup yang kekal, maka sekali-kali tiada domba-domba itu akan binasa selama-lamanya, dan seorang pun tiada dapat merampas dia dari dalam tangan-Ku. Maka Bapa-Ku, yang menyerahkan dia kepada-Ku, adalah lebih besar daripada sekalian; maka seorang pun tiada dapat merampas dia dari dalam tangan Bapa-Ku. Aku dan Bapa itu Satu adanya." Lalu sekali lagi orang Yahudi memungut batu hendak merajam Dia. Maka jawab Yesus kepada mereka itu, "Banyak perbuatan yang baik daripada Bapa-Ku Aku tunjukkan kepadamu; oleh karena perbuatan yang manakah kamu hendak merajam Aku?" Lalu jawab orang Yahudi kepada-Nya, "Memang karena perbuatan yang baik tiada kami merajam Engkau, hanya sebab menghujat Allah, dan lagi sebab Engkau ini seorang manusia menjadikan diri-Mu Allah." Maka jawab Yesus kepada mereka itu, "Bukankah di dalam Tauratmu telah tersurat demikian: Aku sudah berfirman, kamulah alihah? Jikalau kepada orang-orang yang sudah disampaikan firman Allah itu dipanggil alihah, (maka isi Alkitab itu tiada dapat dibatalkan), patutkah kamu ini mengatakan kepada Dia itu, yang dikuduskan oleh Bapa dan yang disuruhkan-Nya ke dalam dunia: Engkau ini menghujat Allah, sebab kata-Ku: Aku ini Anak Allah? Jikalau tiada Aku kerjakan segala pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya akan Daku. Tetapi jikalau Aku mengerjakan dia, percayalah akan pekerjaan itu, meskipun tiada kamu percaya akan Daku, supaya kamu makin mengetahui dan mengerti bahwa Bapa itu di dalam Aku dan Aku pun di dalam Bapa." Maka lagi pula mereka itu mencari jalan hendak menangkap Dia, tetapi terlepaslah Ia daripada tangan mereka itu. Lalu pergilah Ia pula ke seberang Yarden, ke tempat Yahya mula-mula membaptiskan orang, lalu tinggallah Ia di situ. Maka banyak orang datang kepada-Nya serta berkata, "Memang Yahya suatu pun tiada berbuat tanda ajaib, tetapi segala perkara yang dikatakan oleh Yahya dari hal orang ini benar adanya." Maka banyaklah orang percaya akan Yesus di situ. Adalah seorang yang sakit bernama Lazarus, orang Baitani, dari kampung Maryam dan saudaranya bernama Marta. Maka Maryam itulah yang mengurapi Yesus dengan minyak bau-bauan, dan yang menyapu kaki-Nya dengan rambutnya, yang empunya saudara laki-laki bernama Lazarus, yang sakit itu. Maka kedua saudaranya yang perempuan itu pun menyuruh orang kepada Yesus, mengatakan, "Ya Rabbi, orang yang Rabbi kasihi itu sakit." Tetapi ketika Yesus mendengar demikian, maka kata-Nya, "Penyakit ini tiada membawa kepada maut, melainkan oleh sebab kemuliaan Allah, supaya Anak Allah dipermuliakan oleh karena itu." Tetapi Yesus kasih akan Marta, dan saudaranya yang perempuan, dan Lazarus itu. Setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus itu sakit, maka berhentilah Ia dua hari lagi di situ. Kemudian daripada itu berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya, "Marilah kita kembali ke tanah Yudea." Maka kata murid-murid-Nya kepada-Nya, "Ya Rabbi, baharu orang Yahudi mencari jalan hendak merajam Rabbi, dan sekarang Rabbi hendak kembali pula ke sana lagi?" Lalu jawab Yesus, "Bukankah di dalam sehari dua belas jam? Jikalau seorang berjalan pada siang hari, tiadalah ia terantuk, sebab dilihatnya terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, terantuklah ia, karena terang itu tiada di dalamnya." Inilah kata Yesus; dan lagi kata-Nya kepada mereka itu, "Sahabat kita Lazarus telah tertidur, tetapi Aku pergi akan membangunkan dia." Lalu kata murid-murid itu kepada-Nya, "Ya Rabbi, jikalau ia tertidur, sembuhlah ia kelak." Adapun Yesus sudah mengatakan dari hal mati Lazarus, tetapi mereka itu menyangka bahwa Ia mengatakan dari hal kesenangan tidur. Lalu berkatalah Yesus kepada mereka itu dengan terus terang, "Lazarus sudah mati. Dan sukacitalah Aku karena kamu bahwa Aku tidak ada di sana, supaya kamu percaya; tetapi marilah kita pergi kepadanya." Lalu kata Tomas yang bergelar Didimus kepada sama-sama murid itu, "Marilah kita juga pergi, biarlah kita mati bersama-sama dengan Dia." Apabila Yesus itu sampai, didapati-Nya bahwa Lazarus sudah empat hari lamanya di dalam kubur. Adapun Baitani itu dekat Yeruzalem, sekira-kira dua mil jauhnya dari sana. Maka banyaklah orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maryam menghiburkan mereka itu karena saudaranya itu. Setelah Marta mendengar kabar bahwa Yesus datang, pergilah ia mengalu-alukan Dia; tetapi Maryam tinggallah duduk di rumah. Lalu kata Marta kepada Yesus, "Ya Rabbi, jikalau Rabbi ada di sini, tiadalah mati saudara hamba itu, tetapi sekarang ini juga hamba tahu bahwa barang apa pun yang Rabbi pinta kepada Allah, maka Allah kelak mengaruniakan kepada Rabbi." Maka kata Yesus kepadanya, "Saudaramu itu akan bangkit pula." Kata Marta kepada Yesus, "Hamba tahu, bahwa ia akan bangkit pada kebangkitan hari kiamat." Maka kata Yesus kepadanya, "Aku inilah Kebangkitan dan Hidup; siapa yang percaya akan Daku, walaupun sudah mati, ia akan hidup; dan barangsiapa yang hidup serta percaya akan Daku tiadalah ia akan mati selama-lamanya. Engkau percayakah ini?" Sahut Marta kepada Yesus, "Ya Rabbi, hamba ini percaya bahwa Rabbilah Kristus, Anak Allah, yang wajib datang ke dalam dunia ini." Setelah sudah ia berkata demikian, maka pergilah ia memanggil Maryam, saudaranya itu dengan sulitnya, katanya, "Guru ada, dan Ia memanggil engkau." Apabila didengarnya, bangunlah ia dengan segeranya serta datang kepada Yesus. Tetapi Yesus belum masuk ke kampung, melainkan adalah Ia lagi di tempat Marta berjumpa dengan Dia. Maka segala orang Yahudi yang melawati Maryam di rumah serta menghiburkan dia, apabila dilihatnya Maryam bangun dengan segeranya, lalu mereka itu pun mengikut dia, karena pada sangkanya Maryam itu pergi ke kubur akan menangis di situ. Setelah sampai Maryam ke tempat Yesus ada, serta nampak Dia, maka sujudlah ia pada kaki-Nya sambil berkata kepada-Nya, "Ya Rabbi, jikalau Rabbi ada di sini, tiadalah mati saudara hamba itu." Setelah Yesus nampak Maryam menangis, dan segala orang Yahudi yang datang sertanya itu pun menangis bersama-sama, tergeraklah hati-Nya dengan sangat iba rasa-Nya, serta kata-Nya, "Di manakah kamu taruhkan dia?" Maka kata mereka itu kepada-Nya, "Ya Rabbi, marilah lihat." Maka menangislah Yesus. Lalu kata orang Yahudi itu, "Tengoklah, bagaimana Ia kasih akan dia!" Tetapi di antara mereka itu ada pula yang berkata, "Tiadakah berkuasa Ia, yang mencelikkan mata orang yang buta itu, membuat supaya orang ini juga jangan mati?" Maka ibalah hati Yesus pula tatkala tiba di kubur. Adapun kubur itu suatu gua, dan sebuah batu penutupnya. Lalu kata Yesus, "Undurkan batu ini." Maka kata Marta, saudara orang yang mati itu, "Ya Rabbi, sekarang ia berbau busuk, karena sudah empat hari lamanya." Maka kata Yesus kepada perempuan itu, "Bukankah Aku berkata kepadamu, jikalau engkau percaya kelak, engkau akan nampak kemuliaan Allah?" Lalu mereka itu mengundurkan batu itu. Maka menengadahlah Yesus serta berkata, "Ya Bapa, Aku ucapkan syukur kepada-Mu sebab Engkau mendengar akan Daku. Maka Aku sudah mengetahui bahwa Engkau selalu mendengar akan Daku, tetapi oleh sebab orang banyak yang berdiri sekeliling inilah Kukatakan, supaya mereka itu sekalian kelak percaya bahwa Engkaulah yang menyuruhkan Aku." Setelah Ia berkata demikian, berserulah Ia dengan suara yang kuat, kata-Nya, "Hai Lazarus, marilah keluar!" Lalu keluarlah orang yang sudah mati itu, terikat kaki tangannya dengan kain kapan, dan mukanya pun berbalut dengan sapu tangan. Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Lepaskan, biar dia pergi." Maka banyaklah dari antara orang Yahudi yang datang melawati Maryam dan yang memandangi perbuatan Yesus itu, percayalah akan Dia. Tetapi setengah mereka itu sudah pergi kepada orang Parisi, lalu mengatakan kepadanya barang yang diperbuat oleh Yesus itu. Oleh sebab itu segala kepala imam dan orang Parisi menghimpunkan orang Majelis Besar, lalu berkata, "Apakah daya kita perbuat, sebab orang itu mengadakan banyak tanda ajaib? Jikalau kita membiarkan Dia demikian kelak segala orang percaya akan Dia, lalu orang Rum akan datang mengambil tempat kita, dan bangsa kita pun ditawannya." Maka di antara mereka itu adalah seorang bernama Kayafas, yaitu Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka itu, "Kamu ini tiada mengetahui barang apa pun, tiada juga kamu memikirkan bahwa berfaedah bagi kamu, jikalau satu orang mati menggantikan kaum, asalkan jangan segenap bangsa akan binasa." Tetapi ia mengatakan itu bukannya daripada dirinya sendiri, melainkan sebab ia Imam Besar pada tahun itu bernubuatlah ia bahwa Yesus akan mati kelak ganti bangsa itu. Dan bukan sahaja menggantikan bangsa itu, melainkan supaya segala anak Allah yang tercerai-berai itu pun dihimpunkannya menjadi satu. Maka daripada hari itu juga mereka itu bermupakat hendak membunuh Yesus. Sebab itu tiada lagi Yesus berjalan dengan nyatanya di antara orang Yahudi, melainkan undurlah Ia dari sana ke daerah jajahan yang dekat padang belantara, ke sebuah negeri yang bernama Efrayim, di situlah Ia tinggal bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Tatkala itu hampirlah hari raya Pasah orang Yahudi dan banyak orang dari daerah jajahan itu pergi ke Yeruzalem dahulu daripada hari raya Pasah itu, supaya mereka itu bersuci diri. Lalu mereka itu mencari Yesus serta berkata sama sendiri sambil berdiri di dalam Bait Allah, "Apakah sangkamu? Tiadakah Ia akan datang beserta di dalam hari raya ini?" Tetapi kepala-kepala imam dan orang Parisi pun sudah memberi perintah, jikalau barang seorang mengetahui akan tempat tinggal Yesus, hendaklah menyatakan, supaya mereka itu dapat menangkap Dia. Maka enam hari dahulu daripada hari raya Pasah itu datanglah Yesus ke Baitani, di tempat Lazarus dibangkitkan oleh Yesus dari antara orang mati. Di situ mereka itu membuat suatu perjamuan bagi-Nya, dan Marta adalah melayani; maka Lazarus itu seorang daripada orang yang duduk makan dengan Yesus. Lalu diambil oleh Maryam sekati minyak narwastu jati yang mahal harganya, diurapinya kaki Yesus serta disapunya kaki-Nya itu dengan rambutnya. Maka semerbaklah bau minyak narwastu itu memenuhi rumah itu. Tetapi kata seorang murid-Nya, yaitu Yudas Iskariot, yang kemudian menyerahkan Dia, "Apakah sebabnya minyak ini tiada dijual dengan harga tiga ratus dinar, dan disedekahkan kepada orang miskin?" Maka Yudas berkata demikian itu, bukan sebab diindahkannya hal orang miskin, melainkan sebab ia pencuri, dan memegang pundi-pundi serta mengambil uang yang dimasukkan ke dalamnya. Maka kata Yesus, "Biarkanlah perempuan itu, minyak narwastu itu seolah-olah ditaruhnya bagi hari Aku dikuburkan. Karena orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku ini tiada selalu padamu." Banyaklah orang Yahudi dapat tahu bahwa Yesus ada di sana; maka datanglah mereka itu, bukan karena Yesus sahaja, melainkan karena hendak melihat Lazarus juga yang dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Maka berpakatlah segala kepala imam, supaya membunuh Lazarus juga, karena oleh sebab dia itu banyaklah orang Yahudi sudah pergi, lalu percaya akan Yesus. Pada keesokan harinya, tatkala segala orang banyak yang sudah datang memuliakan hari raya itu, mendengar kabar Yesus pergi ke Yeruzalem, lalu mereka itu mengambil pelepah pohon kurma serta pergi menyambut Dia, sambil bersorak, katanya, "Hosanna, mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan, yaitu Raja bani Israel!" Maka Yesus pun mendapat seekor keledai muda, lalu duduklah di atasnya, seperti yang tersurat itu, bunyinya: Janganlah takut, ya puteri Sion. Tengoklah, Rajamu datang dengan mengendarai seekor anak keledai! Mula-mula murid-murid-Nya tiada mengerti segala perkara itu; tetapi setelah Yesus dipermuliakan, baharulah terkenang mereka itu, bahwa segala perkara itu telah tersurat dari hal Dia, dan lagi mereka itu sudah berbuat hal itu kepada-Nya. Lalu bersaksilah orang banyak yang beserta dengan Yesus tatkala Ia memanggil Lazarus keluar dari dalam kubur dan membangkitkan dia dari antara orang mati. Itulah sebabnya orang banyak itu pun pergi menyambut Dia, sebab mereka itu mendengar, bahwa Yesus sudah mengadakan tanda ajaib itu. Lalu kata orang Parisi sama sendirinya, "Kamu lihat, bahwa usahamu suatu pun tiada gunanya; tengok, seisi dunia sudah pergi mengikut Dia." Adalah beberapa orang Gerika di antara segala orang yang sudah datang sembahyang pada hari raya itu. Orang-orang itu sudah datang kepada Pilipus, orang Baitsaida di tanah Galilea, lalu minta kepadanya, katanya, "Tuan, kami hendak melihat Yesus." Maka datanglah Pilipus mengatakan hal itu kepada Andreas; lalu datanglah Andreas dan Pilipus mengatakan kepada Yesus. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu, "Sudahlah sampai saatnya yang Anak manusia itu akan dipermuliakan. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau sebiji gandum tiada jatuh ke tanah dan mati, tinggallah ia sebiji juga; tetapi jikalau ia mati, ia berbuah banyak. Siapa yang mengasihi nyawanya, ia akan kehilangan nyawa, dan siapa yang membenci nyawanya di dalam dunia ini, ia akan menaruh nyawa bagi hidup yang kekal. Jikalau barang seorang bertaat kepada-Ku, hendaklah ia mengikut Aku, dan di tempat Aku ini ada, di situ hamba-Ku juga akan ada. Jikalau barang seorang bertaat kepada-Ku, ialah dimuliakan oleh Bapa. Sekarang ini jiwa-Ku sangat berdukacita; apakah Aku hendak katakan? Ya Bapa, selamatkanlah Aku daripada saat itu! Tetapi karena itulah Aku sampai kepada saat ini. Ya Bapa, permuliakanlah nama-Ku!" Lalu kedengaranlah suatu suara dari langit mengatakan, "Aku sudah permuliakan Dia, dan Aku akan mempermuliakan Dia pula." Lalu orang banyak, yang berdiri di situ sambil mendengar suara itu, berkata, "Inilah bunyi guruh"; maka ada pula yang berkata, "Seorang malaekat berkata kepada-Nya." Maka jawab Yesus serta berkata, "Bukannya karena Aku kedengaran suara ini, melainkan karena kamu. Sekarang adalah masa hukuman dunia; sekarang penghulu dunia akan dibuang ke luar. Apabila Aku ini dinaikkan dari atas bumi, Aku akan menarik orang sekalian datang kepada-Ku." Tetapi inilah dikatakan-Nya hendak menyatakan perihal mati-Nya. Lalu jawab orang banyak kepada-Nya, "Kami sudah mendengar daripada hukum Taurat, bahwa Kristus itu hidup selama-lamanya, bagaimanakah Engkau ini berkata, bahwa tak dapat tiada Anak manusia itu akan dinaikkan? Siapakah Anak manusia itu?" Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Hanya sedikit waktu lagi ada terang itu di antara kamu; berjalanlah selagi ada terang itu padamu, supaya jangan kamu didahului oleh gelap. Siapa yang berjalan di dalam gelap, tiada ia tahu ke mana perginya. Selagi ada terang itu padamu, percayalah akan terang itu, supaya kamu menjadi anak terang." Sungguhpun banyak tanda ajaib diperbuat oleh Yesus di hadapan mereka itu, tetapi tiada juga mereka itu percaya akan Dia, supaya sampailah sabda Nabi Yesaya yang telah disabdakannya: Ya Tuhan, siapakah yang sudah percaya akan kabar kami? Dan kepada siapakah tangan Tuhan sudah dinyatakan? Oleh sebab itulah tiada dapat mereka itu percaya, karena sabda Nabi Yesaya pula: Allah membutakan mata mereka itu, dan mengeraskan hatinya, supaya jangan mereka itu nampak dengan matanya atau mengerti dengan hatinya, atau bertobat, maka Aku menyembuhkan mereka itu. Inilah yang disabdakan oleh Nabi Yesaya sebab ia sudah melihat kemuliaan-Nya, dan bersabda dari hal-Nya. Meskipun demikian, maka banyaklah dari antara segala penghulu yang percaya akan Dia, tetapi oleh sebab orang Parisi tiada mereka itu mengaku, supaya jangan mereka itu dibuang dari rumah sembahyang. Karena mereka itu suka akan kemuliaan dari manusia lebih daripada kemuliaan dari Allah. Maka berserulah Yesus, kata-Nya, "Siapa yang percaya akan Daku bukanlah ia percaya akan Daku, melainkan akan Dia yang menyuruhkan Aku. Dan siapa yang melihat Aku, ia pun melihat Dia yang menyuruhkan Aku. Aku ini datang ke dalam dunia ini menjadi suatu terang, supaya barangsiapa yang percaya akan Daku jangan ia tinggal di dalam gelap. Dan jikalau barang seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tiada mengindahkan Dia, maka bukanlah Aku menghukumkan orang itu, karena bukannya Aku datang menghukumkan isi dunia ini, melainkan hendak menyelamatkan isi dunia. Siapa yang membuang Aku dan tiada menerima perkataan-Ku, ia ada Satu yang menghukumkan dia. Maka perkataan yang Aku katakan, itulah yang akan menghukumkan dia pada hari kiamat. Karena Aku ini sudah berkata-kata bukannya dengan kehendak-Ku sendiri, melainkan Bapa yang menyuruh Aku, Ia telah memberi Aku suatu pesan, apa yang patut Kukatakan, dan apa yang patut Kututurkan. Dan Aku tahu bahwa pesan-Nya itulah hidup yang kekal. Sebab itu barang yang Aku ini katakan, maka sebagaimana Bapa itu telah berfirman kepada-Ku, begitulah Aku katakan." Maka dahulu daripada hari raya Pasah itu, diketahui oleh Yesus bahwa waktunya sudah sampai yang Ia wajib keluar daripada dunia ini kepada Bapa. Sedangkan Ia sudah mengasihi segala orang-Nya di dalam dunia ini, maka dikasihi-Nya juga mereka itu sampai kepada kesudahannya. Pada ketika perjamuan malam, tatkala Iblis sedia menggerakkan hati Yudas Iskariot, anak Simon itu, akan menyerahkan Yesus, sedangkan Yesus mengetahui bahwa Bapa itu sudah menyerahkan segala sesuatu ke tangan-Nya, dan lagi Ia datang daripada Allah dan kembali kepada Allah, maka bangunlah Ia daripada makan, serta menanggalkan jubah-Nya, lalu mengambil sehelai kain, dan mengikat pinggang-Nya. Setelah itu Ia menuang air ke dalam sebuah bokor, lalu mulai membasuh kaki murid-murid-Nya dan menyapu dengan kain yang terikat dipinggang-Nya itu. Kemudian datanglah Ia kepada Simon Petrus. Maka kata Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, masakan Tuhan membasuh kaki hamba ini?" Jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Barang yang Aku perbuat, engkau tiada tahu sekarang, tetapi kemudian kelak engkau mengerti." Maka kata Petrus kepada-Nya, "Jangan sekali-kali Tuhan membasuh kaki hamba ini." Jawab Yesus kepadanya, "Jikalau tiada Aku membasuhkan engkau, tiadalah engkau beroleh bahagian bersama-sama dengan Aku." Maka kata Simon Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, jangankan kaki hamba sahaja, melainkan juga tangan dan kepala hamba." Kata Yesus kepadanya, "Siapa yang sudah mandi itu tak usah dibasuh lain daripada kakinya sahaja, karena sucilah ia semata-mata; kamu ini pun suci, tetapi bukan semua kamu." Karena Ia sudah tahu orang yang akan menyerahkan Dia; oleh sebab itulah Ia berkata, "Bukannya semua kamu suci." Tatkala Yesus sudah membasuh kaki segala murid-Nya dan memakai jubah-Nya, lalu duduklah Ia pula serta berkata kepada mereka itu, "Mengertikah kamu yang Aku perbuat kepadamu? Kamu ini memanggil Aku Guru dan Tuhan, maka betullah katamu itu, karena Akulah Dia. Jikalau Aku, Tuhan dan Guru, sudah membasuh kakimu, patutlah kamu juga membasuh kaki sama sendiri. Karena Aku sudah memberi teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti Aku perbuat kepadamu. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Seorang hamba tiadalah lebih besar daripada tuannya, dan seorang pesuruh pun tiadalah lebih besar daripada yang menyuruh dia. Jikalau kamu mengetahui segala perkara ini, berbahagialah kamu jikalau kamu melakukan dia. Aku berkata bukan dari hal kamu sekalian; karena Aku ini tahu, siapa pilihan-Ku; tetapi supaya isi Alkitab itu sampai, yaitu: Orang yang makan roti-Ku itu mengangkat tumitnya melawan Aku. Sekarang ini Aku mengatakan perkara itu kepadamu sebelum ia itu jadi, supaya apabila jadi kelak, kamu akan percaya bahwa Akulah Dia. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa yang menyambut barang seorang yang Aku suruh, ialah menyambut Aku; tetapi siapa yang menyambut Aku, ialah menyambut Dia yang menyuruh Aku." Setelah Yesus berkata demikian, maka sangatlah iba hati-Nya, lalu bersaksi, kata-Nya, "Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku." Maka segala murid itu pandang-memandanglah seorang kepada seorang dengan tiada tentu akan siapa yang dikatakan-Nya itu. Seorang dari antara murid-murid Yesus, yaitu yang dikasihi oleh Yesus, bersandar di sebelah kanan-Nya. Maka Simon Petrus menggamit murid itu, lalu berkata kepadanya, "Tanyalah siapa dia yang dikatakan-Nya itu." Oleh yang demikian, sedangkan murid itu bersandar di dada Yesus, lalu bertanya, "Ya Tuhan, siapakah dia itu?" Maka jawab Yesus, "Itulah dia, yang Aku celupkan sesuap dan beri kepadanya." Lalu Ia mengambil sesuap itu, serta mencelupkan dia, lalu memberikan kepada Yudas, anak Simon Iskariot itu. Setelah Yudas menerima sesuap itu, masuklah Iblis ke dalamnya. Lalu kata Yesus kepadanya, "Barang yang engkau berniat, perbuatlah lekas." Tetapi tiadalah seorang pun daripada mereka itu sekalian yang makan bersama-sama itu mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepadanya. Karena ada yang bersangka, oleh sebab Yudas itu memegang pundi-pundi, bahwa Yesus seolah-olah bermaksud hendak berkata kepadanya, "Belikanlah kita barang yang perlu untuk hari raya"; atau supaya diberinya barang apa-apa kepada orang miskin. Setelah diambil oleh Yudas sesuap itu, keluarlah ia dengan segeranya; maka hari pun malamlah. Setelah Yudas keluar, maka kata Yesus, "Sekarang ini Anak manusia dipermuliakan, dan Allah pun dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, maka Allah juga akan mempermuliakan Dia di dalam diri-Nya, bahkan, segeralah dipermuliakan-Nya akan Dia. Hai anak-anak-Ku, hanyalah seketika lagi lamanya Aku bersama-sama dengan kamu. Maka kamu akan mencari Aku, dan seperti Aku sudah berkata kepada orang Yahudi: Bahwa ke tempat Aku ini pergi, kamu ini tiada boleh sampai, begitulah juga Aku berkata kepada kamu sekarang. Suatu hukum yang baharu Aku beri kepada kamu, yaitu: Hendaklah kamu berkasih-kasih sama sendiri sama seperti Aku mengasihi kamu, supaya kamu juga berkasih-kasih sama sendiri. Dengan hal ini sekalian orang akan mengetahui bahwa kamu murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu menaruh kasih sama sendiri." Maka kata Simon Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, ke manakah Tuhan hendak pergi?" Maka jawab Yesus kepadanya, "Ke tempat Aku pergi itu, tiada dapat engkau mengikut Aku sekarang ini; tetapi kemudian kelak engkau akan mengikut Aku." Maka kata Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, apakah sebabnya hamba tiada dapat mengikut Tuhan sekarang ini? Hamba hendak menyerahkan nyawa hamba karena Tuhan." Jawab Yesus, "Maukah engkau menyerahkan nyawamu karena Aku? Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau sudah menyangkali Aku tiga kali." "Janganlah diberi hatimu terharu; percayalah akan Allah, dan percayalah akan Daku juga! Di dalam rumah Bapa-Ku adalah banyak tempat kediaman; jikalau tiada demikian, niscaya sudah Aku katakan kepadamu; karena Aku pergi menyediakan tempat bagimu. Dan jikalau Aku pergi serta sudah menyediakan tempat bagimu itu, Aku akan kembali lalu menyambut kamu datang kepada-Ku, supaya di tempat Aku ini ada, di situ juga kamu ada. Dan tempat Aku pergi, jalannya kamu ketahui." Maka kata Tomas kepada-Nya, "Ya Tuhan, kami tiada tahu ke mana Tuhan pergi; bagaimanakah kami tahu jalannya?" Maka kata Yesus kepadanya, "Aku inilah Jalan dan Kebenaran dan Hidup; seorang pun tiada sampai kepada Bapa, kecuali dengan Aku. Jikalau kamu sudah kenal Aku, niscaya kamu kenal Bapa-Ku pun; maka daripada waktu ini kamu kenal Dia dan sudahlah kamu nampak Dia." Maka kata Pilipus kepada-Nya, "Ya Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, maka padalah itu bagi kami." Kata Yesus kepadanya, "Hai Pilipus, sekian lamanya Aku bersama-sama dengan kamu, dan tiadakah engkau kenal Aku? Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa. Bagaimanakah katamu: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami? Tiadakah engkau percaya bahwa Aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukannya Aku katakan dengan kehendak-Ku sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku, Ialah mengadakan segala perbuatan itu. Percayalah akan Daku bahwa Aku ini di dalam Bapa dan Bapa pun di dalam Aku; jikalau tiada sekalipun, percayalah akan Daku oleh karena segala perbuatan itu. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa yang percaya akan Daku, ia pun akan melakukan segala perbuatan yang Aku ini perbuat, dan ia melakukan perbuatan yang lebih besar daripada ini, karena Aku ini pergi kepada Bapa-Ku. Dan barang apa pun yang kamu pinta atas nama-Ku, itulah Aku buatkan kelak, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jikalau kamu minta kepada-Ku barang sesuatu atas nama-Ku, aku ini akan membuatkan dia. Jikalau kamu mengasihi Aku, turutlah segala hukum-Ku. Dan Aku akan mintakan kepada Bapa, maka Ia akan mengaruniakan kepada kamu Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh kebenaran, yang dunia ini tiada dapat menyambut, oleh sebab tiada ia nampak Dia, dan tiada kenal Dia; tetapi kamu ini kenal Dia, karena Ia tinggal beserta dengan kamu, dan Ia akan ada di dalam kamu. Tiadalah Aku akan meninggalkan kamu piatu, Aku datang kepadamu kelak. Hanya seketika lagi maka isi dunia ini tiada lagi nampak Aku, tetapi kamu ini nampak Aku, karena Aku ini hidup, maka kamu akan hidup juga. Pada hari itu juga kamu akan mengetahui bahwa Akulah di dalam Bapa-Ku, dan kamu pun di dalam Aku, dan Aku juga di dalam kamu. Siapa yang memeliharakan hukum-Ku serta menurut dia, ia itulah mengasihi Aku; dan siapa yang mengasihi Aku, ia pun akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku juga akan mengasihi dia sambil menyatakan diri-Ku kepadanya." Maka kata Yudas (bukannya Iskariot itu) kepada-Nya, "Ya Tuhan, bagaimanakah halnya Tuhan hendak menyatakan Diri kepada kami dan tidak kepada seisi dunia ini?" Maka jawab Yesus serta berkata kepadanya, "Jikalau barang seorang mengasihi Aku, ia akan menurut perkataan-Ku, maka Bapa-Ku itu mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya dan akan diam bersama-sama dengan dia. Siapa yang tiada mengasihi Aku, tiada juga ia menurut perkataan-Ku; dan perkataan yang kamu dengar itu bukan perkataan-Ku, melainkan firman Bapa itu, yang menyuruh Aku. Segala perkara ini Aku katakan kepadamu selagi Aku tinggal bersama-sama dengan kamu. Tetapi Penolong itu, yaitu Rohulkudus, yang akan disuruhkan oleh Bapa atas nama-Ku, ialah akan mengajarkan kepadamu segala perkara itu, dan akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang Aku sudah katakan kepadamu. Sejahtera Aku tinggalkan padamu, bahkan, sejahtera-Ku sendiri Aku berikan kepadamu, bukan seperti diberi oleh dunia ini Aku berikan kepadamu. Janganlah susah hatimu dan jangan takut. Kamu telah mendengar bahwa Aku ini mengatakan kepadamu: Aku pergi dan Aku kembali kepadamu kelak. Jikalau kamu mengasihi Aku, niscaya kamu bersukacita bahwa Aku pergi kepada Bapa, karena Bapa-Ku itu lebih mulia daripada Aku. Sekarang Aku telah mengatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila sudah jadi kelak kamu percaya. Tiada banyak lagi Aku akan bertutur dengan kamu, karena penghulu dunia ini datang, dan sekali-kali tiada ia berhak atas Aku; tetapi supaya diketahui oleh isi dunia ini bahwa Aku mengasihi Bapa; dan Aku perbuat juga sama seperti yang difirmankan oleh Bapa itu kepada-Ku. Bangunlah kamu, marilah kita pergi dari sini." "Aku inilah Pokok Anggur yang benar, dan Bapa-Ku ialah Pembelanya. Tiap-tiap carang di dalam Aku yang tiada berbuah dikerat-Nya; dan tiap-tiap carang yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya makin lebat lagi ia berbuah. Kamu ini memang suci oleh karena perkataan yang sudah Kukatakan kepadamu. Hendaklah kamu tetap di dalam Aku, dan Aku juga di dalam kamu. Sama seperti carang tiada dapat berbuah dengan kuasa dirinya sendiri, jikalau tiada tetap pada pokok anggur, demikian juga kamu pun tiada dapat, jikalau tiada kamu tetap di dalam Aku. Aku inilah Pokok Anggur yang benar, dan kamulah carang-carangnya. Siapa yang tetap di dalam Aku, dan Aku pun di dalam dia, ialah berbuah lebat; karena kalau tiada beserta dengan Aku, suatu pun tiada dapat kamu perbuat. Jikalau barang seorang tiada tetap di dalam Aku, terbuanglah ia ke luar sama seperti carang itu, serta menjadi kering; kemudian ia itu dikumpulkan orang, dibuangkannya ke dalam api, lalu hangus. Jikalau kamu tetap di dalam Aku, dan perkataan-Ku tetap di dalam kamu, pintalah barang apa yang kamu kehendaki, itu akan dikaruniakan kepadamu kelak. Di dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu kalau kamu berbuah lebat, serta menjadi murid-murid Aku." "Sebagaimana Bapa sudah mengasihi Aku, demikian juga Aku sudah mengasihi kamu; tetaplah kamu di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menurut segala hukum-Ku, niscaya kamu akan tetap di dalam kasih-Ku, sama seperti Aku sudah menurut segala hukum Bapa-Ku dan tetaplah di dalam kasih-Nya. Maka segala perkara ini Aku katakan kepadamu, supaya kesukaan-Ku tetaplah di dalam kamu, dan kesukaanmu pun sempurnalah. Inilah hukum-Ku, yaitu hendaklah kamu berkasih-kasih sama sendiri sama seperti Aku sudah mengasihi kamu. Pada seorang pun tiada kasih yang lebih daripada ini, yaitu sehingga ia menyerahkan nyawanya karena segala sahabatnya. Kamu inilah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat barang yang Aku pesankan kepada kamu. Tiadalah lagi Aku memanggil kamu hamba; karena seorang hamba tiada mengetahui yang diperbuat oleh tuannya; tetapi Aku sudah memanggil kamu sahabat, oleh sebab segala perkara Aku dengar daripada Bapa-Ku, itulah Aku beritahu kepadamu. Bukannya kamu ini yang memilih Aku, melainkan Aku inilah yang memilih kamu serta menetapkan kamu, supaya kamu ini pergi mengeluarkan buah, dan buahmu itu kekal adanya; supaya barang apa pun yang kamu pohonkan kepada Bapa dengan nama-Ku, Ia karuniakan kepada kamu. Inilah Aku berpesan kepadamu, supaya kamu berkasih-kasih sama sendiri." "Jikalau isi dunia ini membenci kamu, ketahuilah olehmu, bahwa ia sudah membenci Aku dahulu daripada kamu. Jikalau kamu daripada dunia ini, maka dunia ini patut mengasihi haknya sendiri, tetapi sebab kamu bukan daripada dunia ini, melainkan Aku ini sudah memilih kamu daripada dunia, itulah sebabnya dunia ini membenci kamu. Ingatlah kamu akan perkataan yang Aku katakan kepadamu itu: Seorang hamba tiada lebih besar daripada tuannya. Jikalau mereka itu menganiayakan Aku, niscaya mereka itu akan menganiayakan kamu juga; jikalau mereka itu menurut perkataan-Ku, maka perkataan kamu pun akan diturutnya. Tetapi segala perkara itu akan diperbuatnya kepada kamu oleh karena nama-Ku; sebab mereka itu tiada kenal Dia yang menyuruh Aku. Jikalau tiada Aku datang berkata-kata kepada mereka itu, maka tiadalah mereka itu berdosa, tetapi sekarang mereka itu tidak ada dalih tentang dosanya. Siapa yang membenci Aku, ia membenci Bapa-Ku juga. Jikalau tiada Aku melakukan di antara mereka itu beberapa perbuatan yang belum pernah dilakukan oleh seorang lain jua pun, maka tiadalah mereka itu berdosa; tetapi sekarang mereka itu sudah melihatnya, dan membenci Aku dan BapaKu. Tetapi hal ini jadi demikian, supaya sampailah perkataan yang tersurat di dalam Taurat-Nya, bunyinya: Bahwa mereka itu sudah membenci Aku dengan tiada suatu sebabnya. Akan tetapi apabila datang Penolong yang akan Kusuruhkan kepadamu daripada Bapa, yaitu Roh kebenaran yang keluar daripada Bapa itu, ialah akan menyaksikan dari hal-Ku. Dan kamu pun akan menjadi saksi-Ku, oleh sebab kamu telah ada bersama-sama dengan Aku dari mulanya." "Segala perkara ini Aku katakan kepadamu, supaya jangan kamu berasa syak. Maka kamu akan ditolakkan orang daripada rumah sembahyang, bahkan, waktunya akan datang kelak, bahwa barangsiapa yang membunuh kamu itu akan bersangka ia berbuat bakti kepada Allah. Segala perkara itu akan diperbuat oleh mereka itu, sebab tiada dikenalnya Bapa atau Aku." "Tetapi semuanya ini sudah Kukatakan kepadamu, supaya apabila waktunya sampai kelak kamu boleh ingat, bahwa Aku ini sudah mengatakan demikian kepadamu. Segala perkara ini belum Kukatakan kepadamu dari mulanya, karena Aku ada lagi bersama-sama dengan kamu. Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang menyuruh Aku, maka tiada seorang dari antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke manakah Tuhan hendak pergi? Hanyalah sebab Aku sudah mengatakan segala perkara itu kepadamu, maka dukacita telah penuh di dalam hatimu. Tetapi Aku ini mengatakan yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jikalau Aku ini pergi, karena jikalau tiada Aku pergi, tiadalah Penolong itu akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan menyuruhkan Dia kepadamu. Apabila Ia datang maka Ialah akan menerangkan kepada isi dunia ini dari hal dosa dan keadilan dan hukuman; dari hal dosa, sebab tiada mereka itu percaya akan Daku; dari hal keadilan, sebab Aku pergi kepada Bapa dan tiada lagi kamu melihat Aku; dari hal hukuman, sebab penghulu dunia ini sudah dihukumkan. Banyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung dia. Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran, maka Ia pun akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena tiada Ia berkata-kata dengan kehendak-Nya sendiri, melainkan barang yang didengar-Nya itu juga akan dikatakan-Nya; dan dikabarkan-Nya kepadamu segala perkara yang akan datang. Maka Ia akan memuliakan Aku, karena Ia akan mengambil daripada hak Aku, lalu mengabarkan kepadamu. Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga hak Aku, oleh sebab itu Aku berkata, bahwa diambil-Nya daripada hak Aku, lalu dikabarkan-Nya kepadamu." "Hanya seketika lagi maka tiada kamu memandang Aku, dan lagi pula seketika sahaja, maka kamu akan melihat Aku." Maka berkatalah beberapa orang murid-Nya sama sendiri, "Apakah artinya yang dikatakan-Nya kepada kita: Hanya seketika lagi maka tiada kamu memandang Aku, dan lagi pula seketika sahaja, maka kamu akan melihat Aku? dan: Sebab Aku pergi kepada Bapa?" Lalu berkatalah mereka itu, "Apakah artinya yang dikatakan-Nya, Hanya seketika lagi? Tiada kita mengerti apakah yang dikatakan-Nya itu." Maka diketahui oleh Yesus, bahwa mereka itu hendak menanya Dia, lalu kata Yesus kepadanya, "Adakah kamu berunding sama sendirimu di atas hal ini, sebab kata-Ku: Hanya seketika lagi, maka tiada kamu memandang Aku, dan lagi pula seketika sahaja maka kamu akan melihat Aku? Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan menangis dan meratap, tetapi isi dunia ini akan bersukacita; maka kamu ini akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Apabila seorang perempuan sakit bersalin, berdukacitalah ia, sebab saatnya sudah sampai; tetapi apabila ia sudah melahirkan anak itu, tiada diingatnya lagi akan sengsara itu oleh sebab sukacita, karena ada seorang manusia lahir ke dalam dunia ini. Demikian kamu pun berdukacita sekarang ini; tetapi Aku akan melihat kamu pula, lalu hatimu sukacita kelak, dan seorang pun tiada dapat mengambil kesukaanmu itu daripadamu. Dan pada hari itu suatu pun tiada kamu akan bertanya lagi kepada-Ku. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau kamu meminta barang sesuatu kepada Bapa, Ia kelak mengaruniakan kepadamu dengan nama-Ku. Sampai sekarang ini belum pernah kamu meminta barang apa pun dengan nama-Ku. Pintalah, maka kamu akan mendapat supaya kesukaanmu sempurna adanya. Segala perkara itu Aku sudah katakan kepadamu dengan perumpamaan; maka waktunya datang kelak Aku tiada lagi berkata kepadamu dengan perumpamaan, melainkan dengan berterus terang Aku akan mengabarkan kepadamu dari hal Bapa itu. Pada hari itulah kamu akan minta dengan nama-Ku, dan tiada Aku berkata kepadamu bahwa Aku ini akan mintakan kamu kepada Bapa, karena Bapa sendiri mengasihi kamu oleh sebab kamu ini mengasihi Aku, dan sebab kamu sudah percaya, bahwa Aku ini datang daripada Allah. Maka Aku telah datang daripada Bapa, lalu masuk ke dalam dunia ini; kemudian Aku meninggalkan dunia pula serta pergi kepada Bapa." Maka kata murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tengoklah sekarang ini Rabbi berkata terus terang dan tiada lagi berkata dengan perumpamaan. Sekarang kami tahu bahwa Rabbi mengetahui segala sesuatu dan tiada perlu seorang menanya Rabbi; oleh itulah kami percaya bahwa Rabbi telah datang daripada Allah." Lalu jawab Yesus kepada mereka itu, "Percayakah kamu sekarang? Tengoklah, waktunya datang, bahkan, sudahlah datang, bahwa kamu akan dicerai-beraikan masing-masing ke tempatnya sendiri serta meninggalkan Aku seorang diri; tetapi tiadalah Aku seorang diri, karena Bapa itu menyertai Aku. Segala perkara ini telah Kukatakan kepadamu, supaya di dalam Aku kamu sentosa. Di dalam dunia ini kamu merasai sengsara; tetapi tetapkanlah hatimu: Bahwa Aku ini sudah mengalahkan dunia ini." Demikianlah kata Yesus, lalu menengadah ke langit serta berkata, "Ya Bapa, waktunya sudah sampai, permuliakanlah kiranya Anak-Mu, supaya Anak-Mu memuliakan Engkau. Seperti Engkau telah mengaruniakan kuasa kepada-Nya memerintah segala manusia, supaya Ia pula memberikan hidup yang kekal kepada masing-masing yang Engkau anugerahkan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka itu mengenal Engkau, Allah yang Esa dan benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu. Aku sudah memuliakan Engkau di atas bumi sambil menyempurnakan pekerjaan yang telah Engkau serahkan kepada-Ku akan membuat dia. Dan sekarang, ya Bapa, permuliakanlah Aku di hadirat-Mu sendiri dengan kemuliaan yang sudah ada pada-Ku di hadirat-Mu sebelum ada dunia ini. Aku sudah menyatakan nama-Mu kepada orang yang telah Engkau serahkan kepada-Ku daripada dunia ini; mereka itu milik-Mu, lalu Engkau serahkan mereka itu kepada-Ku, dan mereka itu telah menurut firman-Mu. Sekarang mereka itu mengetahui bahwa segala sesuatu yang telah Engkau karuniakan kepada-Ku itu, asalnya daripada-Mu. Karena segala firman yang telah Engkau firmankan kepada-Ku, itulah Aku sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui dengan sesungguhnya bahwa Aku datang daripada-Mu, dan lagi mereka itu percaya bahwa Engkaulah yang menyuruhkan Aku. Maka Aku ini mendoakan mereka itu; bukan seisi dunia Kudoakan, melainkan segala orang yang Engkau serahkan kepada-Ku, karena mereka itu milik-Mu. Segala milik-Ku itu juga milik-Mu, dan milik-Mu itu pula milik-Ku, dan Aku dipermuliakan di dalam mereka itu. Tiada lagi Aku ini di dalam dunia, tetapi mereka itu ada di dalam dunia, dan Aku ini datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharakanlah kiranya mereka itu atas nama-Mu yang telah Engkau karuniakan kepada-Ku, supaya mereka itu menjadi satu juga sama seperti kita. Selagi Aku bersama-sama dengan mereka itu, Aku ini memeliharakan mereka itu atas nama-Mu yang Engkau karuniakan kepada-Ku, dan Aku sudah menjagai mereka itu, dan seorang pun tiada daripada mereka itu yang hilang kecuali anak kebinasaan itu, supaya isi Alkitab itu sampai. Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu; maka Aku mengatakan perkara ini selagi Aku ada di dalam dunia, supaya mereka itu beroleh sukacita-Ku di dalam hatinya dengan sempurnanya. Aku ini sudah menyampaikan firman-Mu kepada mereka itu; maka isi dunia ini benci akan mereka itu, oleh sebab mereka itu bukan daripada dunia ini, seperti Aku juga bukan daripada dunia ini. Tiadalah Aku pinta supaya Engkau mengambil mereka itu dari dalam dunia ini, hanyalah supaya Engkau memeliharakan mereka itu daripada yang jahat. Mereka itu bukan daripada dunia ini, seperti Aku juga bukan daripada dunia. Kuduskanlah mereka itu di dalam kebenaran; firman-Mu itulah kebenaran. Sebagaimana Engkau menyuruhkan Aku ke dalam dunia ini, begitu juga Aku menyuruhkan mereka itu ke dalam dunia. Dan karena mereka itu Aku menguduskan diri-Ku, supaya mereka itu juga dikuduskan di dalam kebenaran. Bukan karena mereka itu sahaja Aku berdoa ini, melainkan karena segala orang yang percaya akan Daku oleh sebab pengajaran mereka itu pun; supaya semuanya jadi satu juga sama seperti Engkau di dalam Aku, ya Bapa, dan Aku pun di dalam Engkau, supaya mereka itu pun jadi satu di dalam Kita, sehingga isi dunia ini percaya bahwa Engkaulah yang menyuruh Aku. Dan Aku sudah memberikan kepadanya kemuliaan yang telah Engkau karuniakan kepada-Ku; supaya mereka itu juga jadi satu, seperti Kita ini jadi satu adanya. Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka itu sempurna di dalam satu persekutuan; supaya isi dunia ini mengetahui bahwa Engkau yang menyuruh Aku serta mengasihi mereka itu sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku suka bahwa orang yang telah Engkau serahkan kepada-Ku itu ada bersama dengan Aku barang di mana Aku ada, supaya mereka itu nampak kelak kemuliaan-Ku yang telah Engkau karuniakan kepada-Ku, karena Engkau mengasihi Aku dahulu daripada asas dunia. Ya Bapa yang adil, walaupun isi dunia ini tiada mengenal Engkau, tetapi Aku ini kenal Engkau, dan mereka itu pun sudah mengetahui bahwa Engkau yang menyuruh Aku. Dan Aku sudah memberitahu nama-Mu kepada mereka itu dan Aku akan memasyhurkan pula, supaya kasih yang seperti Engkau kasih akan Daku itu tetap di dalam mereka itu, dan Aku pun tetap di dalam mereka itu juga." Setelah Yesus berkata demikian, maka keluarlah Ia bersama-sama dengan segala murid-Nya pergi ke seberang anak Sungai Kidron; di tempat itu adalah suatu taman; maka masuklah Yesus ke situ dengan murid-murid-Nya. Tetapi Yudas, yang menyerahkan Dia, mengetahui juga tempat itu, karena kerapkali sudah Yesus berhimpun di situ beserta dengan murid-murid-Nya. Maka Yudas membawa suatu pasukan laskar beserta dengan segala hamba kepala-kepala imam dan orang Parisi, lalu datang ke situ dengan tanglung dan suluh serta senjata. Maka Yesus sedang mengetahui segala perkara yang akan berlaku atas-Nya, keluarlah serta berkata kepada mereka itu, "Siapakah kamu cari?" Maka sahut mereka itu kepada-Nya, "Yesus orang Nazaret." Maka kata Yesus kepada mereka itu, "Akulah Dia." Maka Yudas, yang hendak menyerahkan Dia, ada berdiri bersama-sama dengan mereka itu. Apabila dikatakan oleh Yesus, "Akulah Dia," Maka undurlah mereka itu serta rebah ke tanah. Maka Yesus bertanya pula kepada mereka itu, "Siapakah kamu cari?" Maka jawab mereka itu, "Yesus orang Nazaret itu." Maka sahut Yesus, "Aku sudah mengatakan kepadamu Akulah Dia; sebab itu, jikalau kamu mencari Aku, biarkanlah orang ini pergi." Yaitu supaya sampailah perkataan yang dikatakan-Nya itu, "Akan segala orang yang Engkau serahkan kepada-Ku itu, seorang pun tiada Aku hilangkan." Maka Simon Petrus, yang berpedang, menghunus pedang itu, lalu memarang hamba Imam Besar dan mengerat telinga kanannya. Adapun nama hamba itu Malkhus. Lalu kata Yesus kepada Petrus, "Sarungkanlah pedangmu. Masakan tiada Aku minum cawan minuman yang diberi oleh Bapa kepada-Ku?" Maka pasukan laskar dan panglima dan segala hamba orang Yahudi itu pun menangkap Yesus, dan mengikat Dia, lalu dibawanya Dia mula-mula kepada Hanna, karena ialah mentua Kayafas, yang menjadi Imam Besar pada tahun itu. Adapun Kayafas itulah yang memberi nasehat kepada orang Yahudi, bahwa berfaedahlah jikalau satu orang mati akan ganti kaum itu. Maka Simon Petrus dan seorang murid lain mengikut Yesus. Adapun murid lain itu dikenal oleh Imam Besar, maka masuklah ia beserta dengan Yesus ke dalam balai Imam Besar; tetapi Petrus berdiri di luar, di muka pintu. Lalu keluarlah murid lain yang dikenal oleh Imam Besar itu, serta bertutur dengan perempuan yang menunggui pintu, lalu ia membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan yang menunggui pintu itu kepada Petrus, "Bukankah engkau juga seorang daripada murid-murid orang itu?" Maka jawabnya, "Bukan." Di situ berdirilah segala hamba dan laskar yang sudah memasang api arang karena musim dingin, serta berdiang; maka Petrus juga berdiri beserta dengan mereka itu berdiang. Maka Imam Besar itu menyoal Yesus dari hal murid-murid-Nya, dan dari hal pengajaran-Nya. Lalu sahut Yesus kepadanya, "Aku ini sudah berkata-kata dengan terus terang kepada isi dunia; senantiasa Aku mengajar di dalam rumah sembahyang dan di dalam Bait Allah, yaitu di tempat sekalian orang Yahudi berhimpun, dan suatu pun tiada Aku katakan dengan sembunyi. Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku? Soallah orang yang sudah mendengar, apa yang Aku katakan kepada mereka itu; mereka itu mengetahui barang yang Kukatakan itu." Apabila Ia sudah mengatakan ini, seorang laskar yang berdiri di situ pun menampar muka-Nya sambil berkata, "Begitukah Engkau menyahut Imam Besar?" Maka sahut Yesus kepadanya, "Jikalau salah kata-Ku itu, nyatakanlah salah itu; tetapi jikalau betul, apakah sebabnya engkau menampar Aku?" Lalu Hannas menyuruhkan Dia dengan ikatannya menghadap Kayafas, Imam Besar itu. Maka Simon Petrus lagi berdiri berdiang. Lalu kata orang kepadanya, "Bukankah engkau juga seorang daripada murid-Nya?" Maka bersangkallah ia, katanya, "Bukan." Maka kata seorang daripada segala hamba Imam Besar, yang bersanak saudara dengan orang yang dikerat oleh Petrus telinganya itu, katanya, "Bukankah aku melihat engkau di dalam taman bersama-sama dengan Dia?" Lalu Petrus pun bersangkal pula; maka pada saat itu juga ayam pun berkokoklah. Lalu Yesus pun dibawa oranglah daripada Kayafas kepada istana pemerintah, yaitu pada pagi-pagi hari. Maka orang Yahudi tiada masuk ke dalam balai pengadilan itu, supaya jangan mereka itu kena najis, melainkan dapat juga makan Pasah. Sebab itu keluarlah Pilatus kepada mereka itu serta katanya, "Apakah tuduhanmu ke atas orang ini?" Maka mereka itu menyahut serta berkata kepadanya, "Jikalau orang ini bukan seorang jahat, tiada juga kami menyerahkan Dia kepada Tuan." Lalu kata Pilatus kepada mereka itu, "Hendaklah kamu mengambil Dia dan kamu hukumkan Dia menurut hukum Tauratmu!" Kata orang Yahudi kepadanya, "Kami ini tiada berhak membunuh seorang jua pun." Supaya sampailah perkataan Yesus, yang dikatakan-Nya akan menyatakan perihal mati-Nya. Setelah Pilatus masuk pula ke dalam balai pengadilan itu, lalu ia memanggil Yesus, serta bertanya kepada-Nya, "Engkaukah raja orang Yahudi?" Maka sahut Yesus, "Adakah kata Tuan ini daripada diri Tuan sendiri, atau orang lainkah yang mengatakan kepada Tuan akan hal-Ku?" Maka jawab Pilatus, "Aku ini orang Yahudikah? Bangsa-Mu sendiri dan segala kepala imam itulah yang sudah menyerahkan Engkau kepadaku. Apakah perbuatan-Mu?" Maka sahut Yesus, "Kerajaan-Ku itu bukannya daripada dunia ini; jikalau kerajaan-Ku daripada dunia ini, niscaya berperanglah segala laskar-Ku, supaya jangan Aku diserahkan kepada orang Yahudi; tetapi sekarang kerajaan-Ku itu bukan dari sini." Lalu kata Pilatus kepada-Nya, "Engkau seorang rajakah juga?" Maka sahut Yesus, "Benar seperti kata Tuan bahwa Aku ini seorang raja. Itulah sebabnya Aku telah lahir, dan inilah sebabnya Aku telah datang ke dalam dunia ini, supaya Aku menyaksikan kebenaran. Barangsiapa yang gemar akan kebenaran itu, ia mendengar akan suara-Ku." Kata Pilatus kepada-Nya, "Apakah kebenaran itu?" Setelah ia berkata demikian, maka keluarlah ia pula kepada orang Yahudi, lalu katanya kepada mereka itu, "Aku ini tiada mendapat suatu salah pun pada-Nya. Tetapi adalah suatu adat padamu, bahwa pada hari raya Pasah aku melepaskan seorang bagimu; sukakah kamu aku melepaskan bagimu Raja orang Yahudi itu?" Lalu mereka itu berteriak pula, katanya, "Janganlah Dia, melainkan Barabbas." Adapun Barabbas itu seorang penyamun. Setelah itu Pilatus pun mengambil Yesus, lalu menyesah Dia. Maka segala laskar menganyamkan daripada duri suatu makota serta membubuhkan di atas kepala-Nya, dan dipakaikannya kepada-Nya jubah ungu; lalu datanglah mereka itu kepada-Nya serta berkata, "Daulat Raja orang Yahudi!" serta ditampar-tamparnya muka-Nya. Maka keluarlah pula Pilatus serta berkata kepada mereka itu, "Tengoklah, aku membawa Dia keluar kepadamu, supaya kamu ketahui bahwa suatu pun tiada aku mendapat salah pada-Nya." Maka keluarlah Yesus, bermakota duri dan berjubah ungu. Lalu kata Pilatus kepada mereka itu sekalian, "Tengoklah orangnya!" Serta segala kepala imam dan segala hamba pun nampak Dia, berteriaklah mereka itu sekalian sambil katanya, "Salibkanlah, salibkanlah Dia!" Maka kata Pilatus kepada mereka itu, "Kamu ambillah Dia, dan salibkanlah Dia! Karena aku ini tiada mendapat salah pada-Nya." Maka sahut orang Yahudi kepadanya, "Pada kami ada suatu hukum, dan menurut hukum itu wajiblah Ia mati, oleh sebab Ia mengatakan diri-Nya Anak Allah." Apabila Pilatus mendengar perkataan itu, makin sangatlah ia takut; maka masuklah ia pula ke dalam balai pengadilan itu, serta berkata kepada Yesus, "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tiada memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya, "Dengan aku tiadakah Engkau mau berkata? Tiadakah Engkau ketahui bahwa aku berkuasa melepaskan Engkau, dan aku berkuasa mensalibkan Engkau?" Maka sahut Yesus, "Suatu pun tiadalah Tuan berkuasa atas Aku, jikalau sekiranya tiada diberi kepada Tuan dari atas; oleh sebab itu orang yang menyerahkan Aku kepada Tuan, ialah lebih besar dosanya." Daripada ketika itu Pilatus mencari upaya akan melepaskan Dia; tetapi berserulah orang Yahudi dengan nyaring, katanya, "Jikalau Tuan melepaskan orang ini, bukannya Tuan sahabat Kaisar lagi; barangsiapa yang menjadikan dirinya raja, ialah melawan Kaisar." Setelah didengar oleh Pilatus perkataan ini, maka dibawanya Yesus keluar, lalu duduklah ia di atas kursi pengadilan di tempat yang bernama Hamparan Batu, yaitu dengan bahasa Ibrani Gabata namanya. Pada hari itu hari Persediaan Pasah, sekira-kira pukul dua belas tengah hari. Maka kata Pilatus kepada orang Yahudi, "Tengoklah, rajamu!" Tetapi berteriaklah mereka itu, katanya, "Buanglah, buanglah Dia! Salibkanlah Dia!" Maka kata Pilatus kepada mereka itu, "Rajamu itu patutkah aku salibkan?" Maka sahut segala kepala imam, "Tiadalah pada kami raja lain daripada baginda Kaisar juga." Lalu Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka itu, supaya Ia disalibkan. Maka mereka itu pun mengambil Yesus; lalu keluarlah Ia memikul kayu salib-Nya sendiri menuju ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, yaitu dengan bahasa Ibrani disebut Golgota. Di situlah mereka itu mensalibkan Dia beserta dengan dua orang lain pada sebelah-menyebelah, tetapi Yesus di tengah-tengah. Maka Pilatus pun menyuratkan suatu tulisan, dilekatkannya di kepala tiang kayu salib itu, tersurat demikian, "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Maka tulisan itu dibacalah oleh banyak orang Yahudi, karena tempat Yesus disalibkan itu adalah dekat negeri, dan lagi tersurat dengan bahasa Ibrani dan bahasa Rum dan bahasa Gerika. Lalu kata segala kepala imam orang Yahudi kepada Pilatus, "Janganlah kiranya Tuan tulis: Raja orang Yahudi, melainkan: akulah Raja orang Yahudi, sebagaimana yang dikatakan-Nya itu." Maka sahut Pilatus, "Apa yang sudah kutuliskan itu, sudahlah!" Maka segala laskar itu setelah sudah mensalibkan Yesus, lalu mengambil pakaian-Nya, dibahaginya empat, yaitu untuk tiap-tiap laskar satu bahagian, dan jubah-Nya pun; tetapi jubah itu tiada berjahit, hanyalah sehelai tenunan dari atas sampai ke bawah. Maka berkatalah mereka itu sama sendiri, "Janganlah kita mengoyak dia, tetapi baiklah kita membuang undi atasnya akan mengetahui siapa yang mendapat dia," supaya sampailah kata Alkitab itu yang mengatakan: Mereka itu sudah berbahagi-bahagi pakaian-Ku sama sendiri, dan atas jubah-Ku mereka itu sudah membuang undi. Demikianlah juga diperbuat oleh segala laskar itu. Maka dekat kayu salib Yesus berdirilah ibu-Nya dan saudara ibu-Nya yang perempuan, Maryam isteri Keleopas, dan Maryam Magdalena. Apabila Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya itu pun berdiri dekat, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, "Hai perempuan, tengoklah anakmu!" Kemudian Ia berkata kepada murid itu, "Tengoklah ibumu!" Maka daripada ketika itu juga murid itu menyambut dia ke dalam rumahnya sendiri. Kemudian daripada itu Yesus sedang mengetahui bahwa segala sesuatu telah selesai (supaya sampailah kata Alkitab itu), maka berkatalah Ia, "Aku dahaga." Maka adalah terletak di situ suatu bekas penuh berisi cuka; lalu dibubuh oranglah suatu lumut karang, yang bermuat cuka penuh, pada sebatang zufa, disampaikannya ke mulut Yesus. Setelah Yesus mengecap cuka itu, maka kata-Nya, "Sudahlah genap!" Lalu Ia menundukkan kepala-Nya, serta menyerahkan roh-Nya. Maka sebab hari itu hari Persediaan, datanglah orang Yahudi kepada Pilatus, supaya jangan mayat tinggal tergantung pada kayu salib pada hari Sabbat (karena hari itulah hari Sabbat yang besar), dipintanya akan mematahkan kaki mereka itu, dan menurunkan mayatnya. Maka datanglah segala laskar itu, lalu dipatahkannya kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain, yang disalibkan dengan Dia itu. Tetapi apabila mereka itu datang kepada Yesus serta melihat Dia sudah mati, tiadalah dipatahkannya kaki-Nya, hanyalah seorang laskar menikam rusuk Yesus dengan tombaknya, maka sekejap itu juga mengalir ke luar darah dengan air. Maka orang yang sudah melihat itu, ialah sudah memberi kesaksian, dan kesaksiannya itu benar; dan ia mengetahui bahwa ia mengatakan yang benar, supaya kamu pun boleh percaya. Karena segala perkara itu telah jadi, supaya sampailah kata Alkitab itu: Sebilah tulang-Nya pun tiada akan dipatahkan. Dan ada pula nas Alkitab mengatakan: Mereka itu akan memandang Dia, yang telah ditikamnya. Kemudian daripada itu Yusuf, orang Arimatea (seorang murid Yesus juga, tetapi bersembunyi, oleh sebab takutnya akan orang Yahudi), minta izin kepada Pilatus akan menurunkan mayat Yesus; maka Pilatus pun mengizinkan. Lalu pergilah ia dan mengambil mayat Yesus. Maka Nikodemus (yang dahulu mendapatkan Yesus pada malam) datanglah juga, serta membawa suatu campuran mur dan gaharu, sekira-kira seratus kati beratnya. Lalu mereka itu mengambil mayat Yesus, dan mengapankan dengan kain kapan beserta dengan rempah-rempah itu, sebagai adat orang Yahudi menguburkan. Maka dekat tempat Yesus disalibkan itu adalah suatu taman, dan di dalam taman itu suatu kubur yang baharu, di dalamnya belum pernah ditaruhkan barang seorang pun. Di situlah ditaruhnya mayat Yesus oleh karena hari Persediaan orang Yahudi, sebab kubur itu pun dekat. Maka pada hari yang pertama di dalam minggu itu, pada pagi-pagi hari ketika gelap, datanglah Maryam Magdalena ke kubur itu, dilihatnya batunya sudah tergolek dari kubur. Lalu berlarilah ia datang kepada Simon Petrus, dan kepada murid yang lain, yang dikasihi oleh Yesus, serta berkata kepada mereka itu, "Orang sudah membawa Tuhan keluar dari dalam kubur, tiada kami tahu di mana di taruh orang." Maka keluarlah Petrus dengan murid yang lain itu, serta tiba di kubur. Maka keduanya itu berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari dahulu, lebih cepat daripada Petrus, lalu sampai ke kubur terlebih dahulu. Sambil tunduk memandang ke dalam, dilihatnya segala kain kapan itu terletak, tetapi tiada ia masuk. Kemudian Petrus pun tibalah dari belakang dia, serta masuk ke dalam kubur, lalu nampak kain kapan itu terletak, dan saputangan, yang dahulu di kepala-Nya itu, tiada terletak bersama-sama dengan kain kapan, melainkan berasing tergulung pada tempatnya sendiri. Lalu murid yang lain yang terdahulu sampai ke kubur itu pun masuk, lalu nampak dan percaya. Karena belum lagi mereka itu mengerti kata Alkitab bahwa seharusnya Ia bangkit dari antara orang mati. Lalu pulanglah mereka itu ke rumahnya. Tetapi Maryam itu berdiri di luar, dekat kubur sambil menangis. Tatkala menangis tunduklah ia menengok ke dalam kubur; lalu dilihatnya dua orang malaekat berpakaian putih duduk, yaitu seorang di kepala dan seorang di kaki pada tempat mayat Yesus terletak dahulu. Maka berkatalah malaekat itu kepada Maryam, "Hai perempuan, apakah sebabnya engkau menangis?" Maka kata Maryam kepadanya, "Sebab orang sudah mengambil Tuhan, dan hamba tiada tahu, di mana orang menaruh Dia." Setelah Maryam berkata demikian, berpalinglah ia, lalu nampak Yesus berdiri, tetapi tiada dikenalnya bahwa Ialah Yesus. Maka bertanyalah Yesus kepadanya, "Hai perempuan, apakah sebabnya engkau menangis? Siapa engkau cari?" Maka sebab Maryam menyangka, ia itu penunggu taman, menyahutlah ia kepada-Nya, "Tuan, kalau Tuan membawa Dia dari sini, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya boleh sahaya pergi mengambil Dia." Lalu berkatalah Yesus kepadanya, "Maryam." Maka berpalinglah Maryam sambil sembahnya dengan bahasa Ibrani, "Rabbuni!" artinya Guru. Maka Yesus pun bersabda kepadanya, "Janganlah engkau menyentuh Aku, karena belum Aku naik kepada Bapa, tetapi pergilah engkau kepada segala saudara-Ku, dan katakanlah pada mereka itu, Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, dan kepada Tuhan-Ku dan Tuhanmu." Maka pergilah Maryam Magdalena dan mengabarkan kepada murid-murid itu, katanya, "Aku sudah berjumpa dengan Tuhan"; dan lagi kata-Nya kepada mereka itu bahwa Ia sudah mengatakan segala perkara itu kepadanya. Setelah petang hari, yaitu pada hari yang pertama di dalam minggu itu, dan sedang segala pintu terkunci di tempat tinggal murid itu, sebab takut akan orang Yahudi, datanglah Yesus tiba-tiba terdiri di tengah-tengah mereka itu serta mengucapkan kepada mereka itu, "Sejahteralah kamu!" Setelah sudah berkata demikian, Ia pun menunjukkan kepada mereka itu tangan-Nya dan rusuk-Nya. Maka sukacitalah murid-murid itu tatkala nampak Tuhan itu. Maka Yesus pun mengucapkan sekali lagi kepada mereka itu, "Sejahteralah kamu! Sebagaimana Bapa telah menyuruh Aku, demikian juga Aku ini menyuruh kamu." Setelah sudah diucapkan-Nya yang demikian, lalu dihembus-Nya kepada mereka itu sambil bersabda kepada mereka itu, "Terimalah olehmu Rohulkudus. Barangsiapa yang kamu ampunkan dosanya, maka dosanya terampun, dan ke atas barangsiapa yang kamu tanggungkan dosanya, maka tertanggunglah dosa atasnya." Adapun Tomas, seorang daripada kedua belas murid itu, yang bergelar Didimus, tiada bersama-sama dengan mereka itu tatkala Yesus datang. Lalu berkatalah murid yang lain-lain itu kepada Tomas, "Adalah kami sekalian sudah jumpa Tuhan itu." Tetapi berkatalah Tomas kepada mereka itu, "Selagi belum aku nampak parut kena paku di tangan-Nya dan mencocokkan jariku di parut itu, dan aku mencocokkan tanganku di rusuk-Nya, tiadalah aku percaya." Ada delapan hari kemudian daripada itu berhimpunlah pula murid-murid Yesus di dalam rumah, dan Tomas juga bersama-sama dengan mereka itu. Tatkala pintu rumah itu terkunci, tiba-tiba terdirilah Yesus di tengah-tengah sambil berkata, "Sejahteralah kamu!" Lalu Ia pun bersabda kepada Tomas, "Ulurkanlah jarimu, lihatlah tangan-Ku, dan ulurkanlah tanganmu serta letakkanlah di rusuk-Ku, dan janganlah engkau syak, melainkan yakinlah." Maka sahut Tomas sambil berkata kepada-Nya, "Ya Allah, ya Tuhanku." Maka berkatalah Yesus kepadanya, "Oleh sebab engkau sudah nampak Aku, engkau sudah percaya juga; berbahagialah orang yang percaya, meskipun tiada nampak." Sungguhpun banyak tanda ajaib yang lain juga diperbuat oleh Yesus di hadapan murid-murid-Nya yang tiada disuratkan di dalam kitab ini; tetapi sekalian tanda ini sudah disuratkan, supaya kamu yakin, bahwa Yesus itulah Kristus, yaitu Anak Allah, dan supaya kamu yang yakin itu beroleh hidup dengan nama-Nya. Kemudian daripada itu Yesus menyatakan diri-Nya pula kepada murid-murid-Nya di tasik Tiberias. Maka Ia sudah menyatakan diri-Nya demikian ini. Di situ ada Simon Petrus dan Tomas, yang bergelar Didimus, dan Natanael dari negeri Kana di tanah Galilea, dan anak-anak Zabdi dan dua orang murid-murid-Nya yang lain bersama-sama. Maka kata Simon Petrus kepada mereka itu, "Aku hendak pergi menangkap ikan." Maka sahut mereka itu kepadanya, "Kami pun hendak pergi besertamu." Maka pergilah mereka itu berperahu; maka pada malam itu suatu pun tiada yang didapatinya. Setelah terbit fajar terdirilah Yesus di pantai; tetapi tiada diketahui oleh murid-murid itu bahwa Ialah Yesus. Lalu Yesus pun bertanya kepada mereka itu, "Hai anak-anak-Ku, adakah lauk padamu?" Maka jawab mereka itu kepada-Nya, "Tidak ada." Maka bersabdalah Yesus kepada mereka itu, "Labuhkanlah pukatmu di sebelah kanan perahu itu, niscaya kamu beroleh." Maka dilabuhkannya pukatnya, lalu oleh sebab teramat banyak ikan masuk, tiada dapat mereka itu menariknya. Maka kata murid yang dikasihi oleh Yesus itu kepada Petrus, "Itulah Tuhan." Setelah didengar oleh Simon Petrus bahwa Ialah Tuhan itu, maka diikatkannya bajunya pada pinggangnya, sebab tiada ia berbaju, lalu terjunlah ia ke dalam laut. Tetapi murid-murid yang lain pula datang dengan perahu itu, karena mereka itu tiada berapa jauh dari darat, hanya ada sekira-kira dua ratus hasta sahaja, sambil menarik pukat yang penuh dengan ikan. Setelah mereka itu naik ke darat, maka mereka itu pun nampak bara api, dan ikan terletak di atasnya dengan roti. Maka bersabdalah Yesus kepada mereka itu, "Bawalah sedikit ikan, yang baharu kamu tangkap." Lalu Simon Petrus naik ke dalam perahu menarik pukat itu ke darat, penuh dengan ikan besar-besar, yaitu seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, meskipun sedemikian banyaknya, tiada juga koyak pukat itu. Maka bersabdalah Yesus kepada mereka itu, "Marilah makan." Tetapi tiadalah seorang di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapa Engkau ini?" karena diketahuinya bahwa Ialah Tuhan. Maka datanglah Yesus serta mengambil roti dan memberikan kepada mereka itu, dan demikian juga Ia memberi ikan. Maka inilah kali yang ketiga bahwa Yesus menyatakan diri-Nya kepada murid-murid-Nya kemudian daripada Ia bangkit dari antara orang mati. Setelah mereka itu makan, bertanyalah Yesus kepada Simon Petrus, "Hai Simon, anak Yahya, adakah engkau mengasihi Aku lebih daripada orang-orang ini?" Lalu sembah Petrus, "Ya Tuhan, bahwa Tuhan juga sedia mengetahui yang hamba ini mengasihi Tuhan." Maka sabda Yesus kepadanya, "Peliharakanlah segala anak domba-Ku." Maka bertanyalah Ia lagi kepadanya pada kali yang kedua, "Hai Simon, anak Yahya, adakah engkau mengasihi Aku?" Maka sembah Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, bahwa Tuhan juga sedia mengetahui yang hamba ini mengasihi Tuhan." Maka sabda Yesus kepadanya, "Gembalakanlah segala domba-Ku." Lalu Ia bertanya kepadanya pada kali yang ketiga, "Hai Simon, anak Yahya, adakah engkau mengasihi Aku?" Lalu Petrus pun berdukacitalah, oleh sebab sudah tiga kali Ia bertanya kepadanya, "Adakah engkau mengasihi Aku?" Maka sembah Petrus kepada-Nya, "Ya Tuhan, bahwa segala sesuatu ada di dalam pengetahuan Tuhan, dan Tuhan juga mengetahui yang hamba ini mengasihi Tuhan." Lalu bersabdalah Yesus kepadanya, "Peliharakanlah segala domba-Ku. Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu: Tatkala engkau muda, engkau sendiri mengikat pinggangmu, lalu pergi barang ke mana-mana kehendak hatimu; tetapi apabila engkau sudah tua kelak, engkau akan mengulurkan tanganmu, lalu seorang lain akan mengikatkan pinggangmu, dan membawa engkau barang ke mana yang tiada engkau suka." Demikian sabda-Nya akan menyatakan dengan perihal mati yang manakah Petrus akan mempermuliakan Allah kelak. Setelah sudah dikatakan-Nya ini, lalu bersabdalah Ia kepada Petrus, "Ikutlah Aku." Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam bersandar di dada Yesus sambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?" Lalu apabila Petrus nampak murid itu, maka katanya kepada Yesus, "Ya Tuhan, bagaimanakah hal orang ini kelak?" Lalu bersabda Yesus kepadanya, "Jikalau Kukehendaki orang ini tinggal sehingga Aku datang, apakah kena-mengena dengan engkau? Engkau ikutlah Aku." Semenjak itu masyhurlah perkataan ini di antara segala saudara: Bahwa murid itu tiada mati kelak; tetapi bukan demikian sabda Yesus, bahwa murid itu tiada akan mati, melainkan: Jikalau Kukehendaki orang ini tinggal sehingga Aku datang, apakah kena-mengena dengan engkau? Maka ia itulah murid yang menyaksikan segala perihal ini, dan yang telah menyuratkan segala perkara ini; dan kita ketahui, bahwa kesaksiannya itu dengan sebenar-benarnya. Ada lagi banyak perkara lain-lain yang diperbuat oleh Yesus, maka jikalau segala perkara itu satu-satu disuratkan, pada sangkaku dunia ini pun tiada termuat kitab-kitab yang disuratkan itu. Adapun hikayat yang pertama sudah kukarangkan, hai Teofilus, dari hal segala perkara yang Yesus berbuat dan mengajar daripada permulaan, hingga kepada hari Ia dinaikkan, yaitu lepas daripada Ia memberi hukum kepada rasul-rasul yang sudah dipilih-Nya itu dengan kuasa Rohulkudus. Maka kepada mereka itu juga Ia menyatakan diri-Nya kemudian daripada sengsara-Nya pula dengan beberapa kenyataan bahwa Ia hidup, yaitu tatkala Ia kelihatan kepada mereka itu selang empat puluh hari lamanya, dan memberitakan dari hal kerajaan Allah. Tatkala Yesus berhimpun dengan rasul-rasul, maka dipesankan-Nya kepada mereka itu jangan meninggalkan Yeruzalem, melainkan menantikan Perjanjian Bapa "yang kamu mendengar daripada-Ku itu, karena Yahya membaptiskan orang dengan air, tetapi kamu ini akan dibaptiskan dengan Rohulkudus di dalam sedikit hari lagi." Maka mereka itu yang sudah berhimpun bertanya kepada-Nya, katanya, "Ya Tuhan, pada masa inikah Tuhan membangunkan pula kerajaan bagi bani Israel?" Maka sabda Yesus kepada mereka itu, "Bahwa tiadalah perlu bagi kamu mengetahui masa atau ketika, yang ditetapkan oleh Bapa menurut kuasa-Nya sendiri. Tetapi kamu akan beroleh kuasa kelak apabila Rohulkudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi bagi-Ku, baik di Yeruzalem, baik di seluruh tanah Yudea atau di Samaria, sehingga sampai ke ujung bumi." Setelah sudah Ia bersabda demikian, maka terangkatlah Ia sedang mereka itu memandang Dia, dan suatu awan meraibkan Dia daripada penglihatan mereka itu. Maka sedang mereka itu lagi menatap Dia ketika naik ke langit itu, tiba-tiba terdirilah dua orang dekat mereka itu berpakaian putih, yang berkata, "Hai kamu orang Galilea, apakah sebabnya kamu berdiri menatap ke langit? Adapun Yesus yang dinaikkan ke surga dari hadapan kamu itu, begitu juga akan turun pula seperti kamu lihat Ia pergi ke surga itu." Setelah itu kembalilah rasul-rasul itu ke Yeruzalem daripada gunung yang bernama Bukit Zaitun yang dekat dengan Yeruzalem, sejauh perjalanan yang halal pada hari Sabbat. Setelah masuk ke dalam negeri, maka naiklah mereka itu ke dalam bilik yang di atas, yaitu tempat kediaman Petrus dan Yahya dan Yakub dan Andreas dan Pilipus dan Tomas dan Bartolomeus dan Matius dan Yakub anak Alpius dan Simon Zelotis serta Yudas anak Yakub. Maka mereka itu sekalian bertekun dengan sehati berdoa beserta dengan beberapa perempuan dan Maryam, ibu Yesus, dan dengan saudara-Nya. Pada masa itu berdirilah Petrus di antara segala murid itu (maka orang yang berhimpun itu sekira-kira seratus dua puluh orang banyaknya), lalu kata Petrus, "Hai Tuan-tuan dan Saudara sekalian, bahwa tak dapat tiada nas Alkitab itu akan disampaikan, seperti yang dikatakan terlebih dahulu oleh Rohulkudus dengan lidah Daud tentang Yudas, yang jadi pemimpin segala orang yang menangkap Yesus itu. Karena dahulu Yudas sudah dihisabkan kepada bilangan kita dan beroleh sama jawatan ini. Adapun orang ini memperoleh sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu jatuh terjerumus, serta terbelah dua, sehingga terburai isi perutnya. Maka maklumlah hal itu kepada seisi Yeruzalem, sehingga tanah itu dinamai dengan bahasanya sendiri Hakal Dama, artinya Tanah Darah. Karena adalah tersurat di dalam kitab Zabur: Biar sunyi tempat kediamannya, dan: Biar jangan orang diam di dalamnya; dan lagi: Biar pegangannya didapati oleh orang lain. Sebab itu di antara sekalian orang yang senantiasa beserta dengan kita tatkala Tuhan Yesus masuk keluar dengan kita, semenjak baptisan Yahya hingga kepada hari Ia dinaikkan dari hadapan kita, maka seorang dari antara mereka itu haruslah menjadi saksi bersama-sama dengan kita dari hal kebangkitan Yesus itu." Lalu dihadapkannya dua orang, yaitu Yusuf yang disebut Barsabas dengan gelaran Yustus, dan lagi Matias. Maka mereka itu pun berdoa, katanya, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengetahui akan hati sekalian orang tunjukkanlah kiranya daripada kedua orang ini yang mana Engkau pilih, akan menerima jawatan rasul ini, yang ditinggalkan oleh Yudas, yang pergi ke tempatnya sendiri." Maka dibuangnya undi bagi kedua orang itu, dan Matias yang kena; lalu ia terhisablah kepada bilangan rasul bersama-sama dengan yang sebelas itu. Apabila sampai hari Pentakosta, maka mereka itu sekalian pun berhimpun bersama-sama. Maka sekonyong-konyong turunlah dari langit suatu bunyi seolah-olah serbu angin yang besar, yang menumpatkan segenap rumah tempat mereka itu duduk. Maka kelihatanlah kepada mereka itu beberapa lidah seperti api rupanya yang berbelah-belah, dan hinggap di atas tiap-tiap orang itu. Maka mereka itu sekalian pun penuh dengan Rohulkudus, sehingga mereka itu mulai berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa, sebagaimana yang diilhamkan oleh Roh kepadanya akan bertutur. Maka adalah beberapa orang Yahudi diam di Yeruzalem, yaitu orang yang beribadat, daripada segala penjuru alam. Serta kedengaran bunyi itu, maka orang banyak itu pun berkerumunlah termangu-mangu, oleh sebab tiap-tiap orang itu mendengar rasul-rasul itu menuturkan dengan bahasa orang-orang itu sendiri. Maka tercengang-cenganglah sekaliannya dengan heran, lalu berkata, "Bukankah sekalian orang yang bertutur ini orang Galilea? Dan bagaimanakah yang pada pendengaran kita ini, tiap-tiap orang berkata-kata di dalam bahasa kita sendiri di tempat kita sudah lahir? Yaitu orang Parti dan Medi, orang Elami, dan orang yang mendiami Mesopotami dan Yudea dan Kapadoki dan Pontos dan Asia, dan Perigia dan Pampilia dan Mesir dan segala jajahan Libia yang dekat dengan Kireni, dan orang keluaran dari Rum, baik orang Yahudi atau orang mualaf, orang Kereti dan orang Arab, kita sekalian mendengar mereka itu menuturkan perbuatan Allah yang besar ajaib dengan bahasa masing-masing kita sendiri!" Maka tercengang-cenganglah mereka itu sekalian serta berkacau-bilau, sehingga berkata seorang kepada seorang, "Apakah maknanya ini?" Tetapi orang lain mengolok-olokkan, katanya, "Orang ini penuh dengan air anggur manis." Tetapi Petrus pun berdirilah beserta dengan kesebelas rasul itu, lalu mengangkat suaranya sambil berkata kepada mereka itu, "Hai orang Yahudi dan kamu sekalian yang diam di Yeruzalem, ketahuilah olehmu hal ini, dan perhatikanlah perkataanku! Karena sekaliannya ini bukannya mabuk seperti sangkamu, sebab baharu pukul sembilan pagi; melainkan inilah hal yang disabdakan oleh Nabi Yoel: Maka firman Allah: Bahwa akan berlaku kelak pada akhir zaman, Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas segala manusia, sehingga anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan orang muda-mudamu akan melihat beberapa penglihatan, dan orang tua-tuamu akan mimpi berbagai-bagai mimpi, dan ke atas segala hamba-Ku laki-laki dan perempuan pun, Aku akan mencurahkan Roh-Ku pada masa itu, dan mereka itu akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan ajaib pada langit di atas, dan tanda pada bumi di bawah; yaitu darah dan api dan uap asap. Maka matahari akan dikelamkan, dan bulan menjadi darah, sebelum tiba Hari Tuhan, yaitu Hari yang besar dan mulia itu. Maka akan jadi kelak, barangsiapa yang menyeru nama Tuhan, ialah yang selamat. Hai orang Israel, dengarlah olehmu akan perkataanku ini: Adapun Yesus orang Nazaret itu, seorang yang disahkan Allah kepadamu dengan perbuatan kuasa dan mujizat dan tanda ajaib yang diadakan Allah dengan tangan Yesus di antara kamu, seperti yang kamu ketahui sendiri; maka Dialah, yang diserahkan menurut niat azali dan pengetahuan Allah, telah kamu salibkan, dan kamu bunuh dengan tangan orang kafir. Ia itu juga yang dibangkitkan pula oleh Allah tatkala dilenyapkan-Nya sengsara maut, karena mustahil Ia ditakluk oleh maut. Karena Daud mengatakan tentang Dia demikian: Bahwa Aku terpandang-pandang akan Tuhan senantiasa di hadapanku, karena Ia ada pada kananku, supaya jangan aku bergoyang. Sebab itulah hatiku suka, dan lidahku bersorak; bahkan, tubuhku juga diam atas pengharapan, karena tiada Engkau akan membiarkan jiwaku di dalam alam maut, dan tiada Engkau beri Orang kudus-Mu kena binasa. Karena Engkau sudah memberitahu aku jalan hidup, dan Engkau akan memenuhi aku dengan kesukaan menghadap wajah-Mu. Hai Tuan-tuan dan Saudara sekalian, beranilah aku mengatakan kepadamu dari hal nenek moyang kita Daud, bahwa ia mati serta dikuburkan, dan ada lagi kuburnya di antara kita hingga sekarang ini. Tetapi oleh sebab ia seorang nabi dan mengetahui, bahwa Allah bersumpah janji dengan dia akan hal seorang yang terbit kelak daripada sulbi benihnya akan dinaikkan ke atas takhtanya, maka dengan pengetahuan cara nabi ia mengatakan dari hal kebangkitan Kristus, bahwa tiadalah Ia dibiarkan di dalam alam maut, atau tubuh-Nya takluk kepada kebinasaan. Adalah Yesus ini yang dibangkitkan oleh Allah, dari hal-Nya itu sekalian kami inilah menjadi saksi. Setelah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah serta menerima daripada Bapa Perjanjian Rohulkudus, dicurahkan-Nya Roh itu seperti yang kamu ini lihat dan dengar itu. Karena bukannya Daud naik ke surga, melainkan ia sendiri mengatakan: Tuhan telah berfirman kepada Tuhan-Ku: Duduklah Engkau di sebelah kanan-Ku, sehingga Aku menaklukkan segala musuh-Mu menjadi alas kaki-Mu. Sebab itu hendaklah diketahui oleh segala isi rumah Israel dengan yakin, bahwa Allah sudah menjadikan Yesus itu Tuhan dan Kristus, yaitu Yesus itulah, yang kamu ini salibkan itu." Setelah didengarnya demikian, maka pedihlah hati orang sekalian, lalu berkatalah mereka itu kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara sekalian, apakah yang wajib kami perbuat?" Maka kata Petrus kepada mereka itu, "Hendaklah kamu bertobat dan berbaptis masing-masing kamu dengan nama Yesus Kristus akan jalan keampunan dosamu, lalu kamu akan beroleh anugerah Rohulkudus. Karena bagi kamulah Perjanjian itu dan bagi anak-anakmu, dan bagi sekalian orang yang jauh-jauh, seberapa banyak yang akan dipanggil masuk oleh Allah, Tuhan itu." Maka dengan banyak perkataan yang lain-lain lagi diberinya kesaksian dan nasehat kepada mereka itu, katanya, "Lepaskanlah dirimu daripada bangsa yang bengkok ini." Maka segala orang yang menerima perkataannya itu pun dibaptiskanlah; maka pada hari itu juga bertambahlah bilangan mereka itu sekira-kira tiga ribu orang. Maka mereka itu pun bertekun di dalam pengajaran rasul-rasul, dan di dalam persekutuan, dan di dalam hal memecahkan roti, dan doa. Maka datanglah ketakutan ke atas tiap-tiap orang, dan banyaklah mujizat dan tanda ajaib diadakan oleh rasul-rasul itu. Maka sekalian orang yang percaya itu adalah bersama-sama, dan segala milik itu dipunyainya bersama-sama. Maka dijualkannya harta bendanya, dan dibahagi-bahagikannya di antara sekalian orang sekadar kekurangan masing-masing. Maka sehari-hari dengan tekunnya mereka itu masuk Bait Allah dengan sehati, serta memecahkan roti di dalam rumahnya, lalu makan dengan syukur dan tulus hatinya, sambil memuji Allah, dan mereka itu diperkenan oleh segenap kaum itu. Maka sehari-hari bilangannya itu ditambahi Tuhan dengan orang yang beroleh selamat. Maka Petrus dan Yahya pun pergi naik ke Bait Allah pada waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang. Maka adalah seorang yang timpang dari rahim ibunya diusung orang; ia itu diletakkan sehari-hari di pintu Bait Allah yang bernama Pintu Elok, meminta sedekah kepada orang yang masuk Bait Allah itu. Apabila dilihatnya Petrus dan Yahya hendak masuk Bait Allah, maka ia pun meminta sedekah. Tetapi Petrus dan Yahya menatap dia, katanya, "Pandanglah kami." Lalu ia memperhatikan keduanya itu berharap akan beroleh barang sesuatu daripada mereka itu. Maka kata Petrus, "Emas perak tidak ada padaku, tetapi apa yang ada padaku, itulah aku berikan kepadamu, yaitu: Dengan nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu Petrus pun memegang tangan kanannya dan menegakkan dia; maka seketika itu juga kuatlah kakinya dan mata kakinya. Maka melompatlah ia, lalu berdiri, dan berjalan; kemudian masuklah ia beserta dengan keduanya itu ke dalam Bait Allah, sambil berjalan dan melompat-lompat dan memuji Allah. Maka segenap kaum itu nampak dia berjalan-jalan dan memuji-muji Allah, serta kenal dia bahwa ialah yang duduk meminta sedekah di pintu Bait Allah yang bernama Pintu Elok itu. Maka sekalian orang itu pun heran serta tercengang-cengang amat sangat sebab perkara yang sudah jadi bagi orang itu. Tetapi sementara orang itu lagi berpaut kepada Petrus dan Yahya, maka berlari berkerumunlah segenap kaum itu di serambi yang bernama Serambi Sulaiman dengan heran yang amat sangat. Tatkala Petrus melihat hal itu, lalu berkatalah ia kepada segenap kaum itu, "Hai orang Israel, apakah sebabnya kamu heran akan hal orang ini? Dan apa sebabnya kamu menatap kami seolah-olah dengan kuasa atau ibadat kami sendiri orang ini kami beri berjalan? Bahwa Tuhan Ibrahim dan Tuhan Ishak dan Tuhan Yakub, yaitu Tuhan nenek moyang kita, mempermuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus, yang memang kamu ini serahkan dan kamu sangkal di hadapan Pilatus tatkala ia bermaksud melepaskan Dia. Tetapi kamu ini menyangkali Orang yang Kudus dan Benar itu, serta memintakan seorang pembunuh dilepaskan sebagai suatu karunia kepadamu. Dan kamu membunuh Penghulu hayat, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dari halnya itu kami inilah menjadi saksi. Dan dari sebab alasan iman akan nama-Nya itu, maka nama-Nya itu juga sudah menguatkan orang yang kamu lihat dan kenal ini; bahkan iman, yang dari sebab Yesus itu, mengaruniakan dia kesehatan yang sempurna di hadapan kamu sekalian. Dan sekarang, hai Saudara-saudara, aku ketahui kamu melakukan hal itu dengan jahilmu sama seperti penghulumu juga. Tetapi barang yang terdahulu diberitakan oleh Allah dengan lidah segala nabi akan hal Kristusnya merasai sengsara, demikian juga disampaikan-Nya. Sebab itu hendaklah kamu menyesal dan bertobat, supaya dosamu dihapuskan, dan supaya datang juga masa yang senang daripada hadirat Tuhan, dan Ia menyuruhkan Kristus Yesus yang terdahulu ditetapkan bagimu. Ialah yang tak dapat tiada disambut oleh surga sampai kepada masa segala sesuatu disempurnakan, sama seperti difirmankan oleh Allah dengan lidah nabi-nabi-Nya yang suci daripada awal dunia ini. Memang Musa sudah mengatakan: Bahwa Allah Tuhanmu akan menerbitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu seperti aku ini; maka kepada-Nyalah hendak kamu dengar akan segala sesuatu apa pun yang Ia akan bersabda kepadamu. Tetapi tiap-tiap orang yang tiada mendengarkan nabi itu, ialah akan ditumpaskan dari antara kaum itu. Dan segala nabi-nabi, mulai daripada Semuel dan nabi-nabi yang kemudian, seberapa banyak yang sudah bersabda, semuanya juga sudah memberitakan dari hal zaman ini. Maka kamu inilah anak cucu nabi-nabi dan waris Perjanjian yang dijanjikan oleh Allah kepada nenek moyangmu, tatkala Ia berfirman kepada Ibrahim: Bahwa di dalam benihmu itu segala bangsa di dunia ini akan beroleh berkat. Maka bagi kamulah terutama sekali Allah sudah menerbitkan hamba-Nya itu, serta menyuruhkan Dia akan memberi berkat kepadamu, supaya masing-masing kamu bertobat daripada kejahatanmu." Sedang keduanya lagi bertutur kepada kaum itu, maka datanglah kepadanya imam-imam, dan penghulu Bait Allah, serta orang Saduki, dengan sakit hatinya sebab keduanya itu mengajarkan kepada kaum dan mengabarkan, bahwa di dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Lalu mereka itu pun menangkap kedua rasul itu, serta membawa ke dalam tahanan sampai besoknya, karena hari sudah malam. Tetapi banyak orang yang mendengar perkataan itu sudah percaya; maka banyaknya orang laki-laki itu ada sekira-kira lima ribu. Pada keesokan harinya berhimpunlah di Yeruzalem segala penghulu dan orang tua-tua dan ahli Tauratnya, dan Hannas, Imam Besar, dan Kayafas dan Yahya dan Iskandar, dan sekalian orang itu pun yang daripada asal bangsa Imam Besar ada di situ. Setelah didirikannya rasul-rasul itu di tengah-tengah, lalu disoalnya mereka itu, "Dengan kuasa apakah atau dengan nama siapakah kamu ini melakukan perkara itu?" Kemudian Petrus yang penuh dengan Rohulkudus menjawab mereka itu, "Hai penghulu kaum dan orang tua-tua, jikalau kami ini diperiksa pada hari ini atas suatu kebaikan kepada seorang yang telah sakit, dengan kuasa apa orang ini sembuh, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh segenap kaum Israel, bahwa dengan nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, dan yang dibangkitkan Allah dari antara orang mati itu, bahkan, dengan kuasa-Nyalah orang ini berdiri di hadapan kamu sembuh. Maka Yesus itu juga batu yang dicelakan oleh kamu tukang-tukang rumah, sudah menjadi batu penjuru. Maka tiadalah keselamatan di dalam barang seorang lain pun; karena di bawah langit tiada lagi nama lain yang dikaruniakan kepada manusia, yang di dalamnya kita selamat." Tatkala mereka itu melihat keberanian hati Petrus dan Yahya itu, serta pula tampak tiada berpelajaran dan orang yang bersahaja, heranlah sekaliannya; maka baharulah dikenalnya keduanya, bahwa dahulu mereka itu bersama-sama dengan Yesus. Dan sebab melihat orang yang sudah sembuh itu ada berdiri beserta dengan mereka itu, maka suatu pun tiada dapat dibantahinya lagi. Setelah sudah disuruhnya keluar keduanya itu daripada Majelis, lalu berundinglah mereka itu sama sendiri, katanya, "Apakah hendak kita perbuat atas orang ini? Karena sesungguhnya suatu tanda ajaib yang nyata sudah diadakannya, yang masyhur kepada seisi negeri Yeruzalem, sehingga tiada dapat kita bersangkal. Tetapi supaya hal itu jangan berpecah lebih jauh di antara kaum, baiklah kita mengugut mereka itu, supaya jangan lagi mereka itu berkata-kata dengan nama itu kepada seorang jua pun." Maka mereka itu pun memanggil keduanya itu, lalu diamarkannya mereka itu jangan sekali-kali lagi berkata-kata atau mengajar dengan nama Yesus itu. Tetapi sahut Petrus dan Yahya itu sambil berkata kepada mereka itu, "Timbangkanlah kiranya sendiri, kalau-kalau benar kepada pemandangan Allah menurut kamu ini terlebih daripada menurut Allah. Karena kami ini mustahil akan berhenti mengatakan barang yang sudah kami tampak dan kami dengar itu." Tetapi mereka itu mengugut lagi, lalu melepaskan keduanya itu, karena mereka itu tiada mendapat sesuatu sebab akan menyiksa dia, sebab takutkan kaum itu; karena sekaliannya memuliakan Allah dari sebab perkara yang sudah berlaku itu. Karena orang yang dilakukan mujizat ke atasnya sehingga ia sembuh itu, sudah lebih daripada empat puluh tahun umurnya. Setelah sudah terlepas maka keduanya itu pun pergilah kepada kawan-kawannya, lalu diceriterakannya segala perkara yang dikatakan kepadanya oleh kepala-kepala imam dan orang tua-tua itu. Apabila mereka itu mendengar itu, lalu mereka itu mengangkat suaranya kepada Allah dengan sehati sambil berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah juga yang menjadikan langit dan bumi dan laut dengan segala isinya, yang telah difirmankan oleh Rohulkudus dengan lidah nenek moyang kami Daud hamba-Mu itu, demikian: Apakah sebabnya segala orang kafir mengadakan huru-hara, dan segala kaum itu memikirkan perkara yang sia-sia? Segala raja di dunia berbangkit, dan penghulu-penghulu pun berhimpun, hendak melawan Tuhan dan melawan Kristus-Nya. Karena dengan sesungguhnya di dalam negeri ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta dengan orang kafir dan segala kaum Israel itu sudah berhimpun melawan Yesus hamba-Mu yang kudus, yang telah Engkau urapi itu, akan menggenapkan barang yang terdahulu ditetapkan akan berlaku oleh tangan-Mu dan oleh niat-Mu yang azali, dan sekarang ini, ya Tuhan, tengoklah kiranya akan segala ugutnya itu, dan berilah kiranya hamba-hamba-Mu ini karunia mengatakan firman-Mu dengan terus terang, serta mengedangkan tangan kuasa-Mu akan menyembuhkan orang, dan mengadakan beberapa tanda ajaib dan mujizat dengan nama Yesus hamba-Mu yang kudus." Setelah sudah mereka itu berdoa, maka berguncanglah tempat mereka itu berhimpun itu, lalu sekaliannya penuhlah dengan Rohulkudus, sehingga mereka itu dapat mengatakan firman Allah dengan berani hatinya. Adapun orang banyak yang sudah percaya itu, hidup sehati sejiwa, dan tiada seorang pun mengatakan barang sesuatu yang dipunyainya itu miliknya sendiri, melainkan semuanya dipunyainya bersama-sama. Maka dengan kuasa yang besar rasul-rasul itu naik saksi tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan besarlah anugerah bagi mereka itu sekalian. Maka seorang pun tiada yang berkekurangan di antara mereka itu, karena seberapa banyak orang yang mempunyai tanah atau rumah, sudah menjual semuanya itu, lalu membawa harga barang yang terjual itu, serta mempersembahkan di kaki rasul-rasul itu, maka dibahagi-bahagilah kepada tiap-tiap orang sekadar kekurangan masing-masing. Adapun Yusuf yang digelar oleh rasul-rasul itu Barnabas, (yang diterjemahkan artinya Anak Penghiburan) seorang Lewi asal dari negeri Kiperus, itu pun mempunyai sebidang tanah, maka dijualkannya dia, lalu dibawanya uang itu serta dipersembahkannya di kaki rasul-rasul juga. Adalah seorang namanya Ananias dengan bininya Sapira menjualkan suatu miliknya; maka disebelahkannya sebahagian daripada harganya dengan setahu bininya itu, lalu dibawanya yang sebahagian lagi, dipersembahkannya di kaki segala rasul. Tetapi kata Petrus, "Hai Ananias, apakah sebabnya Iblis menumpati hatimu sehingga engkau berdusta kepada Rohulkudus, dan menyebelahkan harga sebidang tanah itu? Selagi belum dijual, bukankah milikmu sendiri? Dan setelah sudah terjual, bukankah harganya itu di dalam kuasamu? Apakah sebabnya engkau sudah merundingkan perbuatan ini di dalam hatimu? Bukannya engkau berdusta kepada manusia, melainkan kepada Allah." Apabila Ananias mendengar perkataan ini, maka rebahlah ia lalu putus nyawanya. Maka ketakutan yang sangat besar pun datanglah menimpa sekalian orang yang mendengar hal itu. Maka orang muda-muda di situ pun bangkitlah membalut dia, lalu mengusung ke luar dan menanamkan. Sekira-kira tiga jam kemudian daripada itu, bininya itu pun masuklah, dengan tiada menyangka akan barang yang sudah berlaku itu. Maka kata Petrus kepadanya, "Katakanlah kepadaku, sungguhkah tanah itu kamu sudah jual dengan sekian harganya?" Maka kata perempuan itu, "Sungguh sekian itulah harganya." Tetapi kata Petrus kepadanya, "Apakah sebabnya kamu bersepakat mencobai Roh Tuhan? Tengok, bahwa kaki orang yang menanamkan lakimu itu ada di muka pintu, dan mereka itulah akan mengusung engkau ke luar." Maka ia pun rebahlah seketika itu juga dekat kaki Petrus, langsung putus nyawanya. Lalu masuklah orang muda-muda itu, didapatinya perempuan itu sudah mati; maka diusungnya ke luar dan ditanamkannya di sisi lakinya. Maka ketakutan yang sangat besar pun datanglah menimpa segenap sidang jemaat itu dan sekalian orang yang mendengar hal itu. Maka banyaklah tanda ajaib dan mujizat diadakan oleh rasul-rasul di antara kaum itu, dan mereka itu sekalian pun berhimpunlah dengan sehati di dalam Serambi Sulaiman. Maka yang lain itu seorang pun tiada berani bercampur dengan mereka itu, tetapi kaum itu memuliakan mereka itu. Maka makin bertambah-tambahlah bilangan orang yang percaya akan Tuhan, yaitu teramatlah banyak orang laki-laki dan perempuan, sehingga orang sakit pun dibawa orang ke luar ke jalan, diletakkannya di atas tempat tidur dan balai-balai, supaya apabila Petrus lalu, sekurang-kurangnya terkena bayangnya kepada barang seorang dari antara mereka itu. Maka banyak orang dari negeri yang sekeliling Yeruzalem itu pun berhimpun juga membawa orang sakit dan orang yang dirasuk setan; maka sekaliannya itu pun disembuhkannya pula. Tetapi Imam Besar itu berdirilah beserta dengan sekalian orangnya, yaitu mazhab orang Saduki, maka hatinya teramatlah dengki, lalu menangkap rasul-rasul itu serta menutup di dalam penjara negeri. Tetapi seorang malaekat Tuhan membukakan pintu penjara itu pada malamnya, lalu mengeluarkan mereka itu serta berkata, "Pergilah kamu berdiri di dalam Bait Allah mengatakan kepada kaum itu akan segala perkataan dari hal Hidup itu." Setelah didengarnya demikian, pergilah mereka itu ke dalam Bait Allah pada pagi-pagi, lalu mengajar di situ. Maka datanglah Imam Besar beserta dengan sekalian orangnya menghimpunkan sidang Majelis Bicara serta segala orang tua-tua bani Israel, lalu menyuruhkan orang ke penjara akan mengambil sekalian rasul itu. Tetapi pegawai yang datang itu tiada jumpa mereka itu di dalam penjara; lalu kembalilah mereka itu memberitahu, katanya, "Penjara itu kami dapati terkunci dengan cermatnya, dan penunggu penjara itu pun ada berdiri di muka segala pintu itu; tetapi setelah kami buka, maka kami dapati tiada seorang pun lagi di dalamnya." Apabila penghulu Bait Allah dan kepala-kepala imam mendengar perkataan itu, maka berharu-birulah mereka itu dari sebab hal rasul itu, bagaimana lagi akibatnya kelak. Maka datanglah seorang berkata kepada mereka itu, "Tengoklah, orang yang kamu masukkan ke dalam penjara itu ada berdiri di dalam Bait Allah mengajar kaum itu." Lalu pergilah penghulu Bait Allah itu beserta dengan pegawainya mengambil rasul-rasul itu, tetapi bukannya dengan kekerasan, karena mereka itu takut dirajam oleh kaum itu. Maka dibawanya rasul-rasul itu ke hadapan Majelis Besar. Lalu Imam Besar itu pun memeriksai mereka itu, katanya, "Sudah sangat kami larangkan kamu mengajar dengan nama ini, tetapi kamu siar-siarkan juga pengajaranmu itu di seluruh Yeruzalem, bahkan, kamu bermaksud hendak menanggungkan darah Orang ini ke atas kami." Tetapi sahut Petrus dan rasul-rasul itu serta berkata, "Wajiblah orang menurut Allah terlebih daripada manusia. Adapun Allah Tuhan nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang sudah kamu ini bunuh dengan menggantungkan Dia pada kayu itu. Ia inilah ditinggikan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juruselamat akan mengaruniakan tobat kepada bani Israel dan jalan keampunan dosa. Dan kami inilah saksi atas segala perkara itu, demikian juga Rohulkudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia." Setelah sudah mereka itu mendengar perkataan ini, maka sangatlah geram hatinya serta bermaksud hendak membunuh rasul-rasul itu. Tetapi bangkitlah di dalam Majelis itu seorang orang Parisi bernama Gamaliel, yaitu seorang fakih, yang dihormati oleh segenap kaum itu; maka disuruhnya bawa keluar orang itu sedikit waktu. Lalu berkatalah ia kepada sidang Majelis itu, "Hai orang Israel, ingat-ingatlah akan dirimu sendiri tentang orang-orang ini apa yang kamu hendak lakukan. Karena dahulu daripada masa ini berbangkitlah Taidas mengatakan dirinya orang yang megah; maka kepadanya itu berpaut sekira-kira empat ratus orang laki-laki banyaknya. Maka ia pun dibunuh, dan seberapa banyak orang yang menurut dia itu pun berpecah-belahlah, tiada jadi apa-apa. Kemudian daripada orang ini, berbangkitlah Yudas, orang Galilea, pada masa menghitung orang; lalu ia menarik kaum menurut kedurhakaannya; maka ia pun binasa juga, dan seberapa banyak orang yang menurut dia itu pun cerai-berailah juga. Maka sekarang aku berkata kepadamu: Undurlah daripada orang ini, dan biarkanlah mereka itu; karena jikalau maksud ini atau pekerjaan ini asalnya daripada manusia, niscaya ia itu binasa kelak; tetapi jikalau asalnya daripada Allah, tiada dapat kamu mengalahkan mereka itu, melainkan tampaklah kamu bermusuh dengan Allah." Maka sidang Majelis itu pun bersetujulah dengan dia, lalu dipanggilnya segala rasul itu serta disesahnya sambil melarang mereka itu berkata-kata dengan nama Yesus; kemudian dilepaskannya mereka itu. Maka rasul-rasul itu pun pergilah dari hadapan Majelis itu dengan sukacitanya sebab dibilangkan berlayak menanggung kecelaan karena nama Yesus. Maka tiadalah mereka itu berhenti mengajar sehari-hari di dalam Bait Allah dan di rumah orang, sambil memberitakan kabar kesukaan dari hal Kristus Yesus. Pada masa itu tatkala murid-murid sudah bertambah-tambah banyak, bangkitlah suatu sungutan orang Yahudi peranakan Gerika ke atas orang Ibrani, sebab segala janda mereka itu dilalaikan di dalam hal pemeliharaan sehari-hari. Lalu kedua belas rasul itu menghimpunkan sekalian murid yang banyak itu, serta berkata, "Tiada patut kami ini melalaikan pemberitaan firman Allah sebab melayani meja. Sebab itu, hai Saudara sekalian, pilihlah di antara kamu tujuh orang yang terpuji dan penuh dengan Rohulkudus dan hikmat, yang dapat kami wakilkan atas pekerjaan ini. Tetapi kami ini kelak tetap di dalam doa dan di dalam hal menjalankan firman itu." Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu, lalu memilih Stepanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman dan Rohulkudus, dan lagi Pilipus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Timon, dan Parmenas, dan Nikolaus, yaitu seorang mualaf asalnya dari negeri Antiokhia. Maka sekalian orang itu dibawanya menghadap rasul-rasul; lalu rasul itu pun berdoa, dan meletakkan tangannya ke atas mereka itu. Maka makin masyhurlah firman Allah itu, dan bilangan murid-murid pun bertambahlah banyak di Yeruzalem; dan amatlah banyak imam juga taat kepada iman. Maka Stepanus yang penuh dengan anugerah dan kuasa itu pun mengadakanlah beberapa mujizat dan tanda ajaib yang besar di antara kaum. Tetapi beberapa orang yang terhisab kepada rumah sembahyang, yang dikatakan rumah sembahyang orang Libertini dan orang Kireni dan orang Iskandaria dan lagi orang Kilikia dan Asia, bangkit berbalah-balah dengan Stepanus. Maka tiada dapat mereka itu melawan yang dikatakannya dengan hikmat dan Roh itu. Lalu mereka itu pun memakat beberapa orang akan mengatakan, "Kami sudah mendengar dia mengatakan perkataan hujat ke atas Musa dan Allah." Kemudian dihasutnya kaum itu dan orang tua-tua dan ahli Taurat, lalu diserbunya Stepanus dan dipegangkannya serta dibawanya ke hadapan Majelis Besar, lalu diadakannya beberapa saksi dusta yang mengatakan, "Orang ini tiada berhenti mengeluarkan perkataan hujat ke atas tempat yang kudus ini dan hukum Taurat, karena kami sudah mendengar dia berkata, bahwa Yesus orang Nazaret itu akan meruntuhkan tempat ini dan mengubahkan adat istiadat yang diturunkan Musa kepada kita." Lalu sekalian orang yang duduk di dalam Majelis itu menatap Stepanus, dan mukanya kelihatan kepada mereka itu seolah-olah muka malaekat rupanya. Maka kata Imam Besar, "Betulkah perkataan orang itu?" Maka jawab Stepanus, "Hai Tuan-tuan, Saudara-saudara dan Bapa sekalian, dengarlah: Bahwa Allah yang Mahamulia telah menyatakan diri-Nya kepada nenek moyang kita Ibrahim tatkala ia lagi di negeri Mesopotami, sebelum ia diam di negeri Haran. Maka Tuhan berfirman kepadanya: Keluarlah engkau dari dalam tanah airmu, dan dari kaum keluargamu, dan pergilah kepada suatu negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Lalu keluarlah ia dari tanah orang Kasdim, serta diamlah di Haran. Maka kemudian daripada mati bapanya, Allah memindahkan dia dari sana ke tanah ini, yang sekarang kamu ini diami. Maka tiada dikaruniakannya kepadanya suatu milik yang kekal di tanah ini, setapak kaki pun tidak, tetapi dijanjikan-Nya mengaruniakan kepadanya tanah ini menjadi miliknya turun-temurun tatkala ia belum beranak. Maka firman Allah demikian: Bahwa benihnya akan menumpang di dalam negeri asing, lalu diperhambakan dan dianiayakan empat ratus tahun lamanya. Dan lagi firman Allah: Bahwa Aku akan menghukumkan bangsa yang memperhambakan mereka itu, dan kemudian daripada itu baharulah mereka itu akan keluar dari sana, lalu beribadat kepada-Ku di tempat ini. Lalu dikaruniakan-Nya kepadanya Perjanjian persunatan; maka demikianlah Ibrahim telah memperanakkan Ishak, lalu menyunatkan dia pada hari yang kedelapannya, dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas nenek moyang ini. Tetapi nenek moyang kita dengki akan Yusuf serta menjualkan dia ke negeri Mesir, dan Allah menyertai dia, serta melepaskan daripada segala sengsaranya, lalu mengaruniakan dia anugerah dan hikmat di hadapan Firaun, raja Mesir itu, yang melantik dia menjadi perdana menteri di seluruh tanah Mesir dan segala isi istananya. Maka datanglah bala kelaparan ke atas seluruh tanah Mesir dan Kanaan itu beserta dengan kesukaran yang besar, sehingga nenek moyang kita tiada lagi dapat makanan. Tetapi setelah didengar oleh Yakub bahwa ada gandum di Mesir, maka disuruhkannya nenek moyang kita ke sana pada pertama kalinya. Maka pada kedua kalinya, lalu Yusuf menyatakan dirinya kepada saudara-saudaranya, dan baharulah nyata kepada Firaun akan asal usul Yusuf itu. Maka Yusuf pun menyuruh menjemput Yakub, bapanya itu, beserta dengan segala sanak-saudaranya, tujuh puluh lima orang banyaknya. Maka turunlah Yakub ke Mesir, kemudian matilah ia serta segala nenek moyang kita pun; maka mayat mereka itu dibawa orang ke Sikhem, dikuburkan di dalam kubur yang dibeli oleh Ibrahim daripada benih Emor di Sikhem dengan uang perak. Tetapi tatkala masanya sudah dekat dengan Perjanjian yang dijanjikan Allah kepada Ibrahim, maka bertambah-tambah banyaklah kaum itu di Mesir, sehingga sampai kepada masa raja Mesir lain, yang tiada mengenal Yusuf. Maka raja itu memperdayakan bangsa kita dan menganiayakan nenek moyang kita, sehingga dipaksanya membuangkan kanak-kanaknya supaya jangan hidup. Pada masa itulah Musa lahir dan parasnya amat elok, maka ia dipeliharakan tiga bulan lamanya di dalam rumah bapanya. Tatkala ia dibuangkan, maka puteri Firaun pun memungut dia, dididiknya seperti anaknya sendiri. Maka Musa pun diajar oranglah segala ilmu orang Mesir, sehingga ia berkuasa dengan perkataan dan perbuatannya. Setelah genap empat puluh tahun umurnya, tergeraklah hatinya hendak melawat segala saudaranya, yaitu bani Israel. Serta terpandang akan seorang yang teraniaya, lalu ia membantu serta membelakan orang yang teraniaya itu dengan membunuh orang Mesir itu. Karena pada sangka Musa, saudara-saudaranya itu dapat mengerti bahwa dengan tangannya Allah hendak mengaruniakan kepada mereka itu kemerdekaan; tetapi tiada juga mereka itu mengerti. Pada keesokan harinya pula datanglah ia tatkala orang berkelahi, dan mendamaikan mereka itu, katanya: Hai Tuan-tuan, kamu ini bersaudara; apakah sebabnya kamu beraniaya-aniaya sama sendiri? Tetapi orang yang menganiayakan kawan itu menolakkan dia, katanya: Siapakah yang menjadikan engkau penghulu dan hakim atas kami? Engkau ini hendak membunuh aku seperti engkau membunuh orang Mesir itu kelamarinkah? Maka oleh sebab perkataan itu Musa pun larilah, lalu menjadi seorang penumpang di tanah Midian; maka di situ diperolehnya dua anak laki-laki. Setelah genap empat puluh tahun, maka kelihatanlah kepadanya di padang belantara dekat Gunung Torsina seorang malaekat di dalam belukar duri yang menyala. Serta hal itu dilihat oleh Musa, heranlah ia akan penglihatan itu; tetapi apabila dihampirinya hendak mengamat-amati, maka kedengaranlah suara Tuhan berfirman, Aku inilah Tuhan nenek moyangmu, yaitu Tuhan Ibrahim dan Tuhan Ishak dan Tuhan Yakub. Maka menggeletarlah Musa sehingga tiada berani lagi mengamat-amatinya. Maka Tuhan berfirman kepadanya: Tanggalkanlah kasut daripada kakimu itu, karena tempat engkau berdiri itulah tanah yang kudus. Bahwa sudah lama Aku melihat aniaya yang ditanggung oleh kaum hamba-Ku di negeri Mesir itu, dan keluh kesahnya pun Kudengar, maka Aku turun hendak melepaskan mereka itu; sekarang pergilah, Aku menyuruh engkau ke Mesir. Maka Musa itulah yang ditolak oleh mereka itu dengan katanya: Siapakah yang menjadikan engkau penghulu dan hakim? maka ialah juga yang disuruh Allah menjadi penghulu dan pemerdeka dengan pertolongan malaekat yang kelihatan kepadanya di dalam belukar duri itu. Ia itu juga yang membawa mereka itu ke luar, kemudian daripada diadakannya mujizat dan tanda ajaib di tanah Mesir, dan di laut Kolzom, dan di padang belantara empat puluh tahun lamanya. Maka Musa itulah yang berkata kepada bani Israel: Bahwa seorang Nabi akan diterbitkan Allah bagimu dari antara saudaramu seperti aku ini. Maka ialah yang ada di dalam perhimpunan di padang belantara beserta dengan malaekat, yang bertutur kepadanya di gunung Torsina itu, dan beserta dengan nenek moyang kita, dan yang menerima segala firman yang hidup, supaya disampaikannya kepada kita. Tetapi nenek moyang kita tiada mau menurut, melainkan menolak dia, serta memalingkan hatinya ke Mesir, sambil berkata kepada Harun: Perbuatkanlah kami berhala, yang akan menjadi penganjur kami, karena Musa yang membawa kami ke luar dari Mesir itu, tiada kami ketahui apa jadinya. Pada masa itu juga diperbuatlah oleh mereka itu suatu patung anak lembu, lalu dipersembahkannya persembahan kepada berhala itu, dan mereka itu pun bersukarialah akan perbuatan tangannya. Maka Allah pun berpalinglah sambil membiarkan mereka itu akan berbakti kepada segala tentara langit, seperti yang tersurat di dalam kitab nabi-nabi: Hai Isi rumah Israel, pernahkah kamu mempersembahkan kepada-Ku ini korban sembelihan dan persembahan empat puluh tahun lamanya di padang belantara? Sesungguhnya kamu mengarak kemah Molokh itu dan bintang Rempan, berhalamu, yaitu segala patung yang kamu perbuat hendak disembah; sebab itu Aku akan memindahkan kamu ke sebelah sana negeri Babil. Maka Kemah Kesaksian itu ada pada nenek moyang kita di padang belantara, sama seperti yang difirmankan Allah menurut firman-Nya kepada Musa, bahwa hendaklah diperbuatnya seperti teladan yang telah dilihatnya itu. Maka nenek moyang kita, yang menerima kemah itu, sudah membawa masuk bersama-sama dengan Yusak ke dalam tanah tatkala ditakluknya orang kafir, yang dihalaukan Allah di hadapan nenek moyang kita, hingga kepada zaman Daud. Maka Daudlah memperoleh anugerah daripada Allah, serta minta izin menyediakan suatu tempat kediaman bagi Tuhan Yakub. Tetapi Sulaimanlah yang membangunkan sebuah rumah bagi Allah. Akan tetapi Allah Yang Mahatinggi itu tiada mendiami rumah yang diperbuat dengan tangan manusia, seperti sabda nabi: Bahwa surga itulah arasy-Ku, dan bumi itulah alas kaki-Ku. Apakah jenis rumah hendak kamu bangunkan bagi-Ku? firman Tuhan, atau apakah tempat perhentian-Ku? Bukankah sekaliannya ini perbuatan tangan-Ku juga? Hai kamu yang keras tengkuk, dan yang tiada bersunat hati dan telinga, senantiasa kamu menghalangi Rohulkudus. Sebagaimana nenek moyangmu, demikianlah kamu juga. Manakah nabi yang tiada dianiayakan oleh nenek moyangmu itu? Mereka itu juga membunuh segala orang yang menelah dari hal kedatangan Orang Yang Benar itu, yaitu yang sekarang kamu serahkan, dan kamu bunuh. Kamulah yang sudah menerima Taurat, yang disampaikan oleh malaekat, tetapi tiada kamu turut." Apabila mereka itu mendengar yang demikian, geramlah hatinya dan dikertakkannya giginya kepadanya. Tetapi Stepanus, yang penuh dengan Rohulkudus, menengadah ke langit serta nampak kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah, lalu katanya, "Tengok, aku nampak langit terbuka, dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Tetapi berteriaklah mereka itu dengan nyaring suaranya, sambil menutup telinganya, lalu menerkam dia dengan sepakat, dan membuangkan ke luar negeri sambil merajam dia. Maka segala saksi itu pun meletakkan pakaian masing-masing di kaki seorang muda yang bernama Saul. Lalu mereka itu merajam Stepanus tatkala ia tengah berseru dengan katanya, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Maka bertelutlah ia sambil berseru dengan nyaring suaranya, "Ya Tuhan, janganlah kiranya dosa ini ditanggungkan ke atas mereka itu!" Lepas ia berkata demikian, maka matilah ia. Maka Saul pun berkenanlah akan hal Stepanus mati dibunuh itu. Maka pada hari itu datanglah aniaya yang besar ke atas sidang jemaat yang di Yeruzalem, lalu berpecah-belahlah mereka itu sekalian ke segenap tanah Yudea dan Samaria, kecuali rasul-rasul sahaja. Maka adalah beberapa orang yang beribadat menguburkan mayat Stepanus, dan meratapkan dia amat sangat. Tetapi Saul itu membinasakan sidang jemaat itu sambil melanggar masuk ke dalam tiap-tiap rumah, serta menghela orang, baik laki-laki baik perempuan, diserahkannya ke dalam penjara. Maka sekalian orang yang berpecah-belah itu pun sambil berjalan, memberitakan kabar kesukaan. Dan Pilipus turun ke negeri Samaria mengabarkan kepada orang di situ dari hal Kristus itu. Maka orang banyak itu pun sepakat memperhatikan barang yang dikatakan oleh Pilipus sementara mereka itu mendengar dan melihat segala tanda ajaib yang diperbuatnya itu. Karena dari dalam banyak orang yang dirasuk setan, segala setan itu sudah keluar sambil berteriak dengan nyaring suaranya; dan banyak pula orang tepok dan timpang dipulihkannya. Maka amatlah besar kesukaan di dalam negeri itu. Maka dahulu daripada itu adalah di negeri itu seorang bernama Simon membuat sihir, serta mengherankan bangsa Samaria itu, dan mengatakan dirinya orang besar-besar. Maka sekalian orang kecil besar berpaut kepadanya serta mengatakan, "Orang inilah kuasa Allah yang disebut kuasa besar itu." Maka mereka itu sekalian berpaut kepadanya sebab sudah lama ia sangat mengherankan mereka itu dengan segala sihirnya itu. Tetapi tatkala mereka itu percaya akan Pilipus yang memberitakan kabar kesukaan dari hal kerajaan Allah dan nama Yesus Kristus itu, maka mereka itu sekalian, baik laki-laki baik perempuan pun, berbaptislah. Maka Simon pun percaya juga, dan setelah ia dibaptiskan tetaplah ia bersama-sama dengan Pilipus; maka tercengang-cenganglah ia melihat segala tanda ajaib dan mujizat yang besar-besar yang diadakan itu. Setelah rasul-rasul di Yeruzalem mendengar akan hal orang Samaria sudah menurut firman Allah, maka disuruhkannya Petrus dan Yahya kepada mereka itu. Setelah tiba, keduanya itu pun mendoakan orang Samaria, supaya mereka itu memperoleh Rohulkudus, karena Rohulkudus itu belum lagi turun ke atas barang seorang pun daripada mereka itu, melainkan mereka itu hanya baharu dibaptiskan dengan nama Tuhan Yesus sahaja. Sebab itu kedua rasul itu meletakkan tangannya ke atas mereka itu, lalu mereka itu pun beroleh Rohulkudus. Apabila dilihat oleh Simon, bahwa Rohulkudus itu dikaruniakan oleh sebab rasul-rasul meletakkan tangannya ke atas orang, maka diunjukkannya uang kepada keduanya, serta berkata, "Berilah kiranya aku juga kuasa itu, supaya ke atas barangsiapa yang aku letakkan tanganku, ialah beroleh Rohulkudus." Tetapi berkatalah Petrus kepadanya, "Binasa uangmu ini beserta dengan engkau, sebab sangkamu anugerah Allah dapat dibeli dengan uang. Tiadalah bahagian atau hak bagimu di dalam hal ini; karena hatimu tiada lurus kepada Allah. Sebab itu bertobatlah engkau daripada kejahatanmu itu, dan berdoalah kepada Tuhan, kalau-kalau niat hatimu ini diampuni kelak. Karena aku tampak, bahwa engkau ini ada di dalam empedu yang pahit, dan dibelenggu oleh kejahatan." Maka sahut Simon sambil berkata, "Tolonglah kamu doakan aku kepada Tuhan, supaya jangan barang sesuatu yang kamu katakan itu berlaku atasku." Setelah kedua rasul itu menyaksikan dan memasyhurkan firman Tuhan, maka kembalilah mereka itu ke Yeruzalem, sambil memberitakan kabar kesukaan di dalam beberapa banyak kampung orang Samaria. Adalah seorang malaekat Tuhan berkata kepada Pilipus, "Bangkit dan pergilah engkau ke sebelah selatan mengikut jalan yang turun dari Yeruzalem ke Gaza, jalan itu sunyi." Lalu bangkitlah ia, serta berjalan pergi. Maka seorang Habsyi, yaitu sida-sida, menteri besar Kandake, permaisuri negeri Habsyi, yang memerintahkan segenap perbendaharaannya, pergi ke Yeruzalem sembahyang. Adapun pada masa itu ia sedang kembali hendak pulang sambil duduk di atas kendaraannya membaca kitab Nabi Yesaya. Maka Roh pun berkata kepada Pilipus, "Pergilah dekat dan beserta dengan kendaraan itu." Maka Pilipus pun berlarilah kepadanya, lalu didengarnya ia tengah membaca kitab Nabi Yesaya, maka katanya, "Adakah Tuan mengerti, apa yang Tuan baca itu?" Maka berkatalah ia, "Bagaimana dapat mengerti, jikalau tiada orang menunjukkan?" Lalu diajaknya Pilipus naik duduk sertanya. Adapun nas yang dibacanya di dalam kitab itu, demikian bunyinya: Bahwa Ia dibawa seperti seekor domba akan disembelih, dan seperti seekor anak domba bisu di hadapan penggunting, demikianlah tiada Ia membuka mulutnya, maka di dalam hal Ia dihinakan itu, hukum yang adil tiada dilakukan ke atasnya; maka siapa dapat menceriterakan bangsa zamannya itu? Karena nyawanya diambil daripada bumi ini. Maka kata sida-sida itu kepada Pilipus, "Aku sembahlah Tuan, nyatakanlah dari hal siapakah yang disabdakan demikian oleh nabi itu? Dari hal dirinya sendiri atau orang lainkah?" Lalu Pilipus pun bertuturlah, dan daripada nas ini mulailah ia memberitakan kepadanya kabar kesukaan dari hal Yesus. Maka di dalam berjalan itu, sampailah keduanya kepada suatu tempat yang berair; maka kata sida-sida itu, "Di sini ada air, sapakah yang menggendalakan aku daripada berbaptis?" Maka jawab Pilipus, "Jikalau Tuan percaya dengan sebulat-bulat hati, bolehlah." Maka ujarnya, "Sahaja percaya bahwa Yesus Kristus itulah Anak Allah!" Lalu ia menyuruhkan kendaraan itu berhenti; maka keduanya pun turunlah ke dalam air, yaitu Pilipus dan sida-sida itu; lalu Pilipus membaptiskan dia. Tatkala mereka itu naik dari dalam air, maka Roh Tuhan pun meraibkan Pilipus, dan sida-sida itu tiada lagi nampak dia, lalu ia berjalan pulang dengan sukacitanya sepanjang jalan. Tetapi Pilipus itu didapati orang di Asdod; maka sambil berjalan ia memberitakan kabar kesukaan di dalam seluruh negeri, sehingga ia sampai ke Kaisaria. Maka Saul yang sedang menyemburkan ugut dan bunuhannya ke atas murid-murid Tuhan itu, sudah pergi kepada Imam Besar, meminta daripadanya beberapa pucuk surat kuasa hendak membawa ke rumah sembahyang di negeri Damsyik, supaya jikalau dijumpainya orang yang menurut jalan agama itu, baik laki-laki baik perempuan, dibawanya berikat ke Yeruzalem. Sedang ia berjalan dekat dengan Damsyik, tiba-tiba memancarlah suatu cahaya dari langit sekeliling dia; maka rebahlah ia ke tanah, lalu didengarnya suatu suara yang mengatakan kepadanya, "Saul, Saul, apakah sebabnya engkau aniayakan Aku?" Maka sahutnya, "Siapakah Engkau, ya Tuhan?" Maka Ia pun bersabda, "Akulah Yesus, yang engkau aniayakan. Bangkit dan masuklah ke dalam negeri, di sana akan dikatakan kepadamu barang yang wajib engkau perbuat." Maka orang yang berjalan bersama-sama dengan dia itu pun berdiri tercengang, mendengar suara itu, tetapi tiada nampak barang seorang pun. Maka Saul pun bangkitlah daripada rebahnya; apabila matanya terbuka, suatu pun tiada dilihatnya. Lalu dipimpin oranglah tangannya, dibawa masuk ke negeri Damsyik. Maka tiga hari lamanya ia tiada berpenglihatan, dan tiada ia makan atau minum pun. Maka di Damsyik ada seorang murid bernama Ananias. Maka sabda Tuhan kepadanya di dalam suatu penglihatan, "Hai Ananias!" Maka katanya, "Sahaya, Tuhan." Maka sabda Tuhan kepadanya, "Bangkit pergilah engkau ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan tanyakan di rumah Yudas seorang bernama Saul, orang Tarsus, karena sekarang ia berdoa, dan sudah nampak seorang bernama Ananias datang masuk serta meletakkan tangan ke atasnya, supaya ia berpenglihatan pula." Maka jawab Ananias, "Ya Tuhan, hamba sudah mendengar banyak dari hal orang ini, berapa jahat yang dilakukannya kepada segala orang suci Tuhan di Yeruzalem. Dan di sini pun ia memperoleh kuasa daripada kepala-kepala imam mengikat segala orang yang menyebut nama-Mu." Tetapi sabda Tuhan kepadanya, "Pergilah engkau, karena ialah suatu alat yang terpilih bagi-Ku akan memasyhurkan nama-Ku kepada segala orang kafir dan raja-raja, dan bani Israel pun, karena Aku ini akan menunjukkan kepadanya, berapa banyak sengsara wajib dirasainya kelak oleh sebab nama-Ku." Maka Ananias pun pergilah, lalu masuk ke dalam rumah itu, serta meletakkan tangan ke atasnya, katanya, "Hai saudaraku Saul, aku ini disuruhkan oleh Tuhan, yaitu Yesus yang menyatakan diri-Nya kepadamu di jalan yang engkau tempuh itu, supaya engkau nampak semula, dan supaya engkau penuh dengan Rohulkudus." Maka seketika itu juga gugurlah selaput daripada matanya, lalu ia pun nampak semula, maka bangkitlah ia, lalu dibaptiskan. Maka makanlah ia sehingga kuat pula. Lalu tinggallah ia beberapa hari lamanya bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik itu. Pada ketika itu juga diberitakannya di dalam rumah sembahyang dari hal Yesus, bahwa Ialah Anak Allah. Tetapi tercengang-cenganglah sekalian orang yang mendengar dia, lalu berkata, "Bukankah ia ini dia, yang membunuh segala orang yang menyebutkan nama ini di Yeruzalem? Maka ia datang ke mari dengan maksud itu juga supaya dibawanya mereka itu berikat ke hadapan kepala-kepala imam." Maka Saul pun makin bertambah-tambah kuat tenaganya, dan orang Yahudi yang diam di Damsyik itu pun diharu-birukannya tatkala ia menyatakan bahwa Yesus itulah Kristus. Setelah beberapa hari lamanya, maka bermupakatlah orang Yahudi hendak membunuh dia. Tetapi muslihat mereka itu ketahuanlah kepada Saul. Maka mereka itu pun menunggui segala pintu gerbang siang malam, supaya dapat membunuh dia; tetapi murid-murid-Nya mengambil dia pada waktu malam, diulurkannya ke bawah dari tembok di dalam suatu keranjang. Setelah sampai ke Yeruzalem, maka dicobanya hendak berkawan dengan murid-murid itu; tetapi segala murid itu takut akan dia, tiada percaya bahwa ia itu seorang murid. Tetapi Barnabas menyambut dia serta membawa kepada rasul-rasul itu sambil menceriterakan peri bagaimana Saul sudah nampak Tuhan di jalan, dan Tuhan bersabda kepadanya, dan bagaimana ia memasyhurkan nama Yesus di negeri Damsyik dengan terus terang. Maka Saul itu pun berjalan keluar masuk bersama-sama dengan rasul-rasul itu di Yeruzalem, serta memasyhurkan nama Tuhan dengan terus terang. Maka ia pun bertutur dan berbalah-balah dengan orang Yahudi peranakan Gerika; tetapi mereka itu pun mencari akal hendak membunuh dia. Serta hal itu diketahui oleh segala saudara itu, lalu mereka itu membawa dia ke Kaisaria, disuruhkannya pergi ke Tarsus. Lalu sidang jemaat di seluruh tanah Yudea dan Galilea dan Samaria itu pun sejahteralah dan sempurna, serta berjalan dengan takut akan Tuhan, maka dengan pertolongan Rohulkudus bertambah-tambahlah banyaknya. Di dalam Petrus berjalan di seluruh daerah itu, maka singgahlah ia pula kepada orang-orang suci yang diam di Lidda. Maka di sana dijumpainya seorang bernama Eneas, yang terhantar di tempat tidurnya delapan tahun lamanya, karena terkena tepok. Lalu kata Petrus kepadanya, "Hai Eneas, bahwa Yesus Kristuslah yang memulihkan engkau. Bangkit, siapkanlah tempat tidurmu sendiri." Maka seketika itu juga bangkitlah ia. Maka tampaklah ia kepada sekalian orang yang di Lidda dan Saron itu, lalu mereka itu pun berpalinglah kepada Tuhan. Adalah di negeri Yoppe seorang murid perempuan bernama Tabita, yang diterjemahkan artinya Dorkas; maka perempuan itu limpah dengan kebajikan dan amalan sedekah yang diperbuatnya. Pada masa itu jatuhlah ia sakit, lalu mati. Setelah mayatnya dimandikan, diangkat oranglah ke dalam bilik yang di atas. Maka sebab negeri Lidda itu berdekat dengan Yoppe, kedengaranlah kepada murid-murid bahwa Petrus ada di sana, lalu disuruhkan dua orang kepadanya mengajak dia, "Jangan lambat datang kepada kami." Maka bangkitlah Petrus lalu pergilah sertanya. Setelah tiba, maka orang pun membawa dia ke dalam bilik yang di atas itu. Maka segala janda, yang berdiri di sisinya, menangis dan menunjukkan baju-baju dan pakaian, yang diperbuat oleh Dorkas itu tatkala ia lagi bersama-sama mereka itu. Setelah sekalian orang disuruhkan keluar oleh Petrus, maka bertelutlah ia berdoa, lalu berpalinglah kepada mayat itu, katanya, "Hai Tabita, bangkitlah!" Maka ia pun membuka matanya, dan serta dilihatnya Petrus, duduklah ia. Maka Petrus itu mengulurkan tangannya serta menegakkan dia sambil memanggil orang-orang suci dan janda-janda itu, lalu diunjukkannya dia kepada mereka itu dengan hidupnya. Maka masyhurlah hal itu kepada seisi negeri Yoppe itu, lalu banyaklah orang percaya akan Tuhan. Maka tinggallah Petrus beberapa hari lamanya di Yoppe bersama-sama dengan seorang bernama Simon, penyamak kulit. Adalah di negeri Kaisaria seorang bernama Kornelius, yaitu penghulu laskar daripada pasukan yang dinamakan pasukan Italia. Ia itu orang yang beribadat, lagi takut akan Allah, serta dengan segala isi rumahnya, yang memberi banyak sedekah kepada kaum, dan senantiasa berdoa kepada Allah. Maka ada kira-kira pukul tiga petang dilihatnya dengan terangnya di dalam suatu penglihatan seorang malaekat Allah datang mendapatkan dia serta berkata kepadanya, "Hai Kornelius!" Maka ia pun menatap malaekat itu dengan ketakutannya sambil berkata, "Apakah ini, ya Tuhan?" Maka katanya kepadanya, "Segala doamu dan sedekahmu sudah naik menjadi peringatan kepada Allah. Sekarang ini suruhkanlah orang ke Yoppe, dan panggil seorang bernama Simon, yang bergelar Petrus. Ia menumpang kepada seorang bernama Simon, penyamak kulit, rumahnya dekat dengan tepi laut." Setelah malaekat yang berkata dengan dia itu sudah gaib, lalu ia memanggil dua daripada hambanya, dan seorang laskar yang beribadat dari antara orang yang senantiasa melayani dia; lalu diceriterakannya segala perkara itu kepadanya, sambil menyuruhkan mereka itu ke Yoppe. Maka pada keesokan harinya sedang mereka itu lagi berjalan dan mendekati negeri itu, naiklah Petrus ke atas sotoh berdoa, sekira-kira pukul dua belas tengah hari. Maka laparlah ia dan ingin hendak makan; tetapi sementara orang bersiap, terlalailah ia; dan di dalam itu ia nampak langit terbuka, lalu turun suatu bekas seperti kain yang besar rupanya, terulur sampai ke tanah berpunjut empat. Di dalamnya ada segala jenis binatang yang berkaki empat dan yang melata di bumi, dan burung yang di udara. Maka datanglah suatu suara kepadanya mengatakan, "Hai Petrus, bangkitlah engkau, sembelihlah lalu makan!" Tetapi kata Petrus, "Tidaklah demikian, ya Tuhan, sebab belum pernah hamba makan barang sesuatu yang haram dan najis." Maka datanglah pula suara itu kepadanya pada kedua kalinya, mengatakan, "Barang yang dihalalkan Allah, jangan engkau haramkan." Maka tiga kali hal itu berlaku demikian, langsunglah bekas itu terangkat kembali ke langit. Maka sedang Petrus lagi bergundah di dalam hatinya akan pengertian penglihatan yang dilihatnya itu, terdirilah orang yang disuruhkan oleh Kornelius itu di muka pintu bertanyakan rumah Simon, serta memanggil dan bertanya, kalau-kalau Simon yang bergelar Petrus itu ada menumpang di situ. Sementara Petrus lagi memikirkan penglihatannya itu, kata Roh kepadanya, "Tengok, ada tiga orang mencari engkau. Bangunlah engkau, lalu turun pergi bersama-sama dengan mereka itu; jangan syak, karena Akulah yang menyuruhkan mereka itu." Lalu turunlah Petrus mendapatkan orang-orang itu, serta berkata, "Aku inilah yang kamu cari. Apakah sebabnya kamu ini datang ke mari?" Maka kata mereka itu, "Bahwa Kornelius, seorang penghulu laskar, yaitu seorang yang benar dan yang takut akan Allah, lagi terpuji kepada segenap bangsa Yahudi, sudah diingatkan oleh Allah dengan malaekat yang kudus menjemput Tuan ke rumahnya, hendak mendengar perkataan daripada Tuan." Maka Petrus pun mengajak ketiga orang itu masuk, lalu ditumpangkannya mereka itu. Pada keesokan harinya bangkitlah ia serta pergi bersama-sama dengan mereka itu, diiringkan oleh beberapa saudara dari Yoppe. Maka pada esoknya pula tibalah mereka itu di Kaisaria. Maka Kornelius pun menantikan mereka itu sesudah ia menghimpunkan kaum keluarganya dan sahabatnya yang karib. Tatkala Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambut dia serta sujud di kakinya menyembah dia. Tetapi Petrus menarik dia ke atas, katanya, "Berdirilah, aku ini pun seorang manusia juga." Maka sambil bertutur-tutur dengan dia, masuklah ia ke dalam, lalu dijumpainya banyak orang sudah berhimpun. Lalu kata Petrus kepada mereka itu, "Kamu sendiri mengetahui, bahwa tiada halal bagi seorang Yahudi berkarib atau bercampur dengan orang bangsa asing; tetapi Allah sudah menunjukkan kepadaku, supaya aku jangan mengatakan barang seorang pun haram atau najis. Sebab itulah aku datang juga dengan tiada enggan, tatkala aku dipanggil. Karena itu aku bertanya: Apakah sebabnya kamu memanggil aku?" Lalu berkatalah Kornelius, "Bahwa empat hari yang lalu, waktu begini juga pukul tiga petang, hamba berdoa di dalam rumah hamba; tiba-tiba terdirilah seorang di hadapan hamba dengan pakaian yang bercahaya-cahaya; maka katanya: Hai Kornelius, doamu sudah diterima, dan sedekahmu pun diingati oleh Allah. Sebab itu suruhkanlah orang ke Yoppe memanggil Simon, yang bergelar Petrus; ia menumpang di rumah Simon, penyamak kulit, dekat dengan tepi laut. Seketika itu juga hamba menyuruhkan orang menjemput Tuan; maka baik juga Tuan sudah datang. Sebab itu sekarang kami sekalian hadir di sini di hadirat Allah akan mendengar segala perkara yang dipesankan Tuhan kepada Tuan." Maka Petrus pun bertuturlah, katanya, "Dengan sesungguhnya aku tampak, bahwa Allah tiada menilik atas rupa orang, melainkan di antara segala bangsa barangsiapa yang takut akan Dia dan mengerjakan amalan yang saleh, ialah yang diperkenan oleh-Nya. Maka itulah sabda yang disampaikan kepada bani Israel, tatkala diberitakannya kabar kesukaan, yaitu sejahtera oleh Yesus Kristus, Ialah Tuhan atas sekalian. Maka kamu sendiri mengetahui kabar yang dimasyhurkan di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea yaitu kemudian daripada baptisan yang diberitakan oleh Yahya itu, dari hal Yesus, orang Nazaret itu, bagaimana Allah sudah mengurapi Dia dengan Rohulkudus dan kuasa, yang berjalan sekeliling berbuat kebajikan, dan menyembuhkan sekalian orang yang dikuasai oleh Iblis; sebab Allah beserta dengan Dia. Maka kamilah saksi dari hal segala perkara yang diperbuatnya, baik di tanah Yahudi atau di Yeruzalem; Ialah yang dibunuh orang dengan menggantungkan Dia pada kayu. Maka Ialah yang dibangkitkan hidup oleh Allah pada hari yang ketiga, serta diberi Ia menyatakan diri-Nya, bukannya kepada segenap kaum itu, melainkan kepada beberapa banyak saksi yang dipilih oleh Allah terlebih dahulu, yaitu kepada kami yang sudah makan minum bersama-sama dengan Dia kemudian dari pada Ia bangkit dari antara orang mati. Maka dipesankannya kepada kami memberitakan kepada kaum, dan menyaksikan bahwa Ialah yang ditetapkan oleh Allah menjadi hakim segala orang yang hidup dan yang mati. Maka akan Dia itu segala nabi-nabi pun menyaksikan, bahwa barangsiapa yang percaya akan Dia kelak menerima keampunan dosa oleh sebab nama-Nya." Sedang Petrus lagi mengatakan perkataan itu, turunlah Rohulkudus ke atas sekalian orang yang mendengar perkataan itu. Maka segala orang beriman yang menurut adat bersunat, seberapa banyak yang datang menyertai Petrus, tercengang-cenganglah, sebab ke atas orang kafir juga dicurahkan anugerah Rohulkudus itu. Karena didengarnya mereka itu berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa serta memegahkan Allah. Lalu kata Petrus, "Dapatkah seorang menegahkan air itu daripada membaptiskan orang yang sudah menerima Rohulkudus sama seperti kami ini?" Maka disuruhnyalah membaptiskan mereka itu dengan nama Yesus Kristus. Kemudian mereka itu pun mintalah Petrus tinggal di situ beberapa hari lamanya. Maka kedengaranlah kepada rasul-rasul dan saudara-saudara yang di tanah Yudea bahwa orang kafir juga sudah mendengarkan firman Allah. Setelah Petrus tiba di Yeruzalem, maka orang yang menurut adat bersunat itu pun berbantah-bantahlah dengan dia, sambil berkata, "Engkau sudah pergi kepada orang yang tiada bersunat, serta makan bersama-sama dengan mereka itu." Tetapi mulailah Petrus menyatakan hal itu kepada mereka itu dengan tertibnya, serta berkata, "Tatkala aku ini sedang berdoa di negeri Yoppe, dan di dalam terlalai aku nampak suatu penglihatan, yaitu suatu bekas seperti kain yang besar rupanya turun terulur dari langit berpunjut empat, datang kepadaku. Apabila kutatap dan perhatikan dia maka kutampak segala binatang yang berkaki empat di bumi dan binatang yang liar, dan yang melata, dan burung yang di udara. Dan aku dengar pula suatu suara berkata kepadaku: Hai Petrus, bangkitlah, sembelihlah lalu makan! Tetapi kataku: Tidaklah demikian, ya Tuhan, sebab barang yang haram atau najis belum pernah masuk ke dalam mulutku. Tetapi suatu suara menjawab kedua kalinya dari langit: Barang yang dihalalkan Allah, jangan engkau haramkan. Maka tiga kali hal itu berlaku demikian, lalu semuanya itu pun terangkat balik ke langit. Maka seketika itu juga ada tiga orang berdiri di hadapan rumah yang kami tumpang itu, disuruh dari Kaisaria mendapatkan aku. Maka Roh menyuruh aku pergi bersama-sama dengan mereka itu dengan tiada syak, dan keenam saudara ini pun mengiringkan aku bersama-sama, lalu masuklah kami ke dalam rumah orang itu. Maka ia pun menceriterakanlah kepada kami bagaimana ia nampak malaekat itu berdiri di dalam rumahnya, yang berkata kepadanya: Suruhkanlah orang ke Yoppe memanggil Simon, yang bergelar Petrus; ia akan mengatakan kepadamu perkataan yang menyebabkan engkau ini beserta dengan seisi rumahmu akan diselamatkan. Tatkala aku mulai bertutur-tutur, turunlah Rohulkudus ke atas mereka itu sama juga seperti ke atas kita pada mulanya. Maka teringatlah aku akan sabda Tuhan seperti yang disabdakan-Nya: Sungguhpun Yahya membaptiskan dengan air, tetapi kamu ini akan dibaptiskan dengan Rohulkudus. Sebab itu jikalau Allah sudah mengaruniakan kepada mereka itu sama karunia seperti kepada kita tatkala kita percaya akan Tuhan Yesus Kristus, apalah aku ini, dapatkah aku menahan Allah?" Setelah didengarnya demikian, maka diamlah mereka itu, lalu memuliakan Allah, serta berkata, "Jikalau begitu, kepada orang kafir pun Allah mengaruniakan jalan tobat yang menuju kepada hidup." Maka sekalian orang yang berpecah-belah oleh sebab aniaya yang berbangkit karena Stepanus itu pun mengembaralah sampai ke Feniki dan Kiperus dan Antiokhia, tetapi tiada memberitakan firman itu kepada seorang pun kecuali kepada orang Yahudi. Tetapi di antara mereka itu ada pula orang Kiperus dan orang Kireni, yang tatkala tiba di Antiokhia bertutur juga kepada orang Gerika, memberitakan kabar kesukaan dari hal Yesus, Tuhan itu. Maka adalah tangan Tuhan menyertai mereka itu, sehingga besarlah bilangan orang yang percaya, serta berpaling kepada Tuhan. Maka kedengaranlah kabar mereka itu kepada sidang jemaat yang di Yeruzalem; lalu sidang jemaat itu pun menyuruhkan Barnabas ke Antiokhia. Apabila ia sudah tiba, serta nampak anugerah Allah, maka sukacitalah ia, lalu dinasehatkannyalah sekalian orang itu, supaya tetap niat hati mereka itu berpaut kepada Tuhan. Karena Barnabas itu seorang yang baik, lagi penuh dengan Rohulkudus dan iman. Maka makin bertambah banyaklah orang berpaling kepada Tuhan. Kemudian keluarlah Barnabas pergi ke Tarsus mencari Saul. Tatkala dijumpainya dia, lalu dibawanyalah ke Antiokhia. Demikianlah setahun genap lamanya keduanya itu berhimpun bersama-sama dengan sidang jemaat, serta mengajar beberapa banyak orang. Maka di Antiokhialah murid-murid itu mula-mula disebut orang Kristen. Pada masa itu datanglah beberapa orang nabi dari Yeruzalem turun ke Antiokhia. Maka bangkitlah seorang dari antara mereka itu bernama Agabus, lalu menyatakan dengan ilham Roh, bahwa suatu bala kelaparan yang besar akan jadi di seluruh dunia ini. Maka berlakulah yang demikian itu pada zaman Kelaudius. Lalu murid-murid itu pun bersetujulah menurut kadar masing-masing mengirim pertolongan kepada sekalian saudara yang diam di tanah Yudea. Demikianlah juga dilakukannya mengirimkan dengan tangan Barnabas dan Saul kepada orang tua-tua itu. Pada masa itu juga Baginda Herodes menyuruh aniayakan beberapa orang sidang jemaat. Maka dibunuhnya Yakub, saudara Yahya, dengan pedang. Apabila dilihatnya bahwa perbuatan itu memperkenankan orang Yahudi, langsunglah ia memegangkan Petrus, yaitu pada hari raya roti yang tiada beragi. Setelah sudah ditangkapnya dia, maka dimasukkannya ke dalam penjara, serta diserahkannya kepada enam belas laskar menjagai dia empat-empat orang bergilir-gilir, maksudnya menghadapkan dia kepada kaum itu kemudian daripada Pasah. Maka oleh sebab itu terkurunglah Petrus di dalam penjara, tetapi sidang jemaat itu mendoakan dia kepada Allah dengan bersungguh-sungguh. Apabila Herodes hendak membawa dia ke luar, maka pada malam itu juga, sedang Petrus tidur di antara dua laskar terbelenggu dengan dua rantai, dan lagi ada beberapa orang jaga di muka pintu sedang menjaga penjara itu, tiba-tiba terdirilah seorang malaekat Tuhan di situ, dan suatu cahaya bersinar di dalam bilik itu; lalu ditepuknya rusuk Petrus, sambil mengejutkan dia, katanya, "Bangunlah segera!" Maka gugurlah belenggunya daripada tangannya. Maka kata malaekat itu kepadanya, "Ikatlah pinggangmu, pakailah kasutmu!" Lalu diperbuatnyalah demikian. Maka katanya kepadanya, "Pakailah pakaianmu, ikutlah aku!" Maka Petrus pun keluar mengikut dia, tetapi tiada diketahuinya akan perbuatan malaekat itu sungguh, melainkan pada sangkanya sudah nampak suatu penglihatan sahaja. Setelah sudah dilaluinya kawal yang pertama dan yang kedua itu, maka sampailah keduanya itu ke pintu besi yang menuju ke negeri; maka terbukalah pintu itu sendiri kepada mereka itu, lalu mereka itu keluar serta melalui satu lorong, maka dengan sekonyong-konyong gaiblah malaekat itu daripadanya. Tatkala Petrus sadar akan dirinya, maka katanya, "Sekarang tahulah aku dengan sesungguhnya bahwa Tuhan telah menyuruhkan malaekat-Nya melepaskan aku daripada tangan Herodes dan daripada segala maksud kaum Yahudi itu." Setelah sudah ia memikirkan perkara itu, pergilah ia ke rumah Maryam, ibu Yahya, yang bergelar Markus; di situ ada beberapa banyak orang berhimpun sedang berdoa. Apabila diketuknya pintu besar maka datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode, hendak mendengar. Serta dikenalnya suara Petrus, lalu tiadalah jadi ia membuka pintu itu karena sukacita, melainkan berlarilah masuk memberitahu, bahwa Petrus ada berdiri di muka pintu. Maka kata mereka itu kepadanya, "Engkau gila!" Tetapi perempuan itu berkuat menyungguhkan seperti yang dikatakannya itu. Lalu kata mereka itu, "Itulah malaekatnya." Tetapi Petrus tiada berhenti mengetuk-ngetuk; setelah mereka itu membuka pintu itu, lalu dilihatnya dia sambil tercengang-cengang. Maka ia pun berisyarat dengan tangannya menyuruh diam, lalu diceriterakannya kepada mereka itu bagaimana Tuhan sudah membawa dia keluar dari dalam penjara itu, dan lagi katanya, "Kabarkanlah hal itu kepada Yakub dan saudara-saudara." Kemudian keluarlah ia pergi ke tempat lain. Setelah siang hari, bukanlah sedikit kacau-bilau di antara segala laskar apa kejadian Petrus itu. Setelah Herodes mencari Petrus tiada dapat, maka diperiksainya segala penjaga itu, dititahkannya membunuh mereka itu. Lalu berangkatlah ia dari tanah Yudea ke Kaisaria, serta tinggal di situ. Maka Herodes pun sangat murkanya akan orang Tsur dan Sidon; tetapi mereka itu datang menghadap dia dengan sepakat. Sesudah Belastus, bentara dalam, dijadikannya sahabatnya, lalu dipohonkannya perdamaian, karena negerinya sendiri bergantung rezekinya pada negeri raja itu. Pada suatu hari yang tertentu, Herodes pun memakai pakaian kerajaannya, lalu duduk di atas takhtanya serta mengatakan suatu ucapan kepada mereka itu. Maka menyahutlah orang banyak itu dengan sorak katanya, "Inilah suara suatu dewa, bukannya suara manusia!" Pada saat itu juga Herodes dipalu oleh malaekat Tuhan, sebab tiada diberinya hormat kepada Allah. Maka ia pun matilah dimakan cacing. Maka firman Allah itu pun makin bertambah-tambah masyhur. Maka kembalilah Barnabas dan Saul dari Yeruzalem setelah diselesaikannya pekerjaan itu, sambil membawa Yahya yang bergelar Markus sertanya. Adalah di Antiokhia di dalam sidang jemaat beberapa nabi dan guru, yaitu Barnabas dan Simeon yang bergelar Nigar, dan Lukius orang Kireni, dan Menahen saudara susuan Herodes, raja seperempat negeri, dan Saul. Sedang mereka itu mengerjakan sembahyang kepada Tuhan serta puasa, maka kata Rohulkudus, "Asingkanlah bagi-Ku Barnabas dan Saul, supaya mereka itu melakukan pekerjaan yang Aku untukkan kepada mereka itu." Maka mereka itu puasa dan berdoa, lalu meletakkan tangan ke atas Saul dan Barnabas, serta menyuruhkan mereka itu pergi. Tatkala disuruh oleh Rohulkudus, maka pergilah keduanya itu turun ke Salukia, dan dari situ berlayarlah mereka itu ke Kiperus. Serta tiba di Salamis, lalu diberitakannyalah firman Allah di dalam segala rumah sembahyang orang Yahudi; maka Yahya pun beserta dengan mereka itu menjadi penolongnya. Setelah mereka itu menjajahi segenap pulau itu sampai ke Pafos, dijumpainya seorang tukang sihir, yaitu seorang nabi palsu orang Yahudi, Bar Yesus namanya, yang ada bersama-sama dengan Sergius Paulus, seorang bijaksana, pemerintah negeri itu. Maka ialah memanggil Barnabas dan Saul datang, hendak mendengar firman Allah. Tetapi Elimas, tukang sihir itu (karena demikian diterjemahkan namanya), melawan mereka itu hendak memalingkan pemerintah itu daripada iman. Tetapi Saul, yang disebut Paulus juga, penuh dengan Rohulkudus menatap dia, sambil katanya, "Hai engkau, yang penuh dengan segala tipu daya dan kejahatan, anak Iblis, seteru segala yang benar! Tiadakah engkau mau berhenti daripada membengkokkan jalan Tuhan yang betul? Tengoklah, bahwa sekarang juga tangan Tuhan datang ke atasmu dan engkau akan buta, tiada nampak matahari beberapa waktu lamanya." Maka seketika itu juga ia ditimpa oleh kabur dan gelap, sehingga ia berpusing-pusing mencari orang memimpin tangannya. Apabila pemerintah itu melihat akan hal yang berlaku itu percayalah ia, serta sangat heranlah akan pengajaran Tuhan itu. Maka Paulus dengan orang yang besertanya itu pun berlayarlah dari Pafos sampai ke Perga di tanah Pampilia. Maka Yahya pun bercerailah daripada mereka itu, lalu kembali ke Yeruzalem. Tetapi mereka itu berjalan langsung dari Perga sehingga sampai ke Antiokhia di tanah Pisidia; maka masuklah mereka itu ke dalam rumah sembahyang pada hari Sabbat, lalu duduk. Lepas membacakan Taurat dan kitab nabi-nabi, maka penghulu-penghulu rumah sembahyang itu pun menyuruhkan orang kepada rasul-rasul itu mengatakan, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, jikalau kiranya ada pada kamu suatu perkataan menasehatkan kaum ini, katakanlah." Maka bangkitlah Paulus memberi isyarat dengan tangannya serta berkata, "Hai orang Israel, dan kamu yang takut akan Allah, dengarlah! Bahwa Allah, Tuhan kaum Israel ini telah memilih nenek moyang kita, serta meninggikan kaum itu tatkala menumpang di tanah Mesir, lalu membawa mereka itu keluar dari sana dengan kuasa yang ajaib. Adalah kira-kira empat puluh tahun lamanya Ia bersabar akan kelakuan mereka itu di padang belantara. Setelah sudah dibinasakannya tujuh bangsa di tanah Kanaan, lalu dibahagi-bahagikannya tanah mereka itu menjadi pusaka kaum itu, sekira-kira empat ratus lima puluh tahun lamanya. Kemudian daripada itu diadakannya beberapa hakim, sehingga sampai kepada zaman Nabi Semuel. Kemudian daripada itu dipinta oleh mereka itu seorang raja, lalu dikaruniakan Allah kepada mereka itu Saul anak Kisy, yaitu seorang daripada suku bangsa Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah sudah ia dipecatkan Allah, lalu diangkatkannya Daud menjadi raja bagi mereka itu; maka diakuinyalah dia serta berfirman: Aku sudah mendapat Daud anak Isai, seorang yang berkenan pada hati-Ku, ialah akan melakukan segenap kesukaan-Ku. Maka daripada benih Daud itulah Allah, menurut perjanjian-Nya, menerbitkan kepada bani Israel seorang Juruselamat, yaitu Yesus. Maka dahulu daripada kedatangan-Nya sudah diberitakan oleh Yahya suatu baptisan tobat kepada segenap kaum Israel. Tatkala Yahya sedang menyempurnakan pekerjaannya, berkatalah ia: Siapa kamu sangkakan aku ini? Aku ini bukannya Dia, tetapi sesungguhnya adalah seorang yang datang kemudian daripadaku, yang aku ini menanggalkan kasut daripada kaki-Nya pun tiada berlayak. Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, anak cucu Ibrahim, dan segala di antara kamu yang takut akan Allah, kepada kita sudah disampaikan kabar selamat ini. Karena orang yang diam di Yeruzalem beserta dengan penghulu-penghulunya tiada mau mengenal Yesus itu, serta menghukumkan Dia; dengan yang demikian digenapkannya segala sabda nabi-nabi, yang dibacakan pada tiap-tiap hari Sabbat. Dan meskipun tiada didapatinya barang sebab yang berpadan dengan mati-Nya, tetapi dipintanya kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. Setelah mereka itu menggenapkan segala perkara yang tersurat dari hal-Nya itu, maka diturunkannya Dia daripada kayu salib, lalu ditaruh-Nya ke dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Maka kelihatanlah Ia beberapa hari lamanya kepada orang-orang yang datang dari Galilea bersama-sama dengan Dia naik ke Yeruzalem, maka sekarang mereka itulah menjadi saksi-Nya kepada kaum ini. Maka kami ini memberitakan kepada kamu kabar kesukaan, yaitu perjanjian yang dijanjikan kepada nenek moyang kita, seperti yang disempurnakan Allah kepada anak cucu kita di dalam hal Ia membangkitkan Yesus, seperti itulah juga yang tersurat di dalam Mazmur yang kedua: Engkaulah Anak-Ku, pada hari inilah Aku telah memperanakkan Engkau. Tetapi akan hal Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati supaya jangan Ia kembali kepada kebinasaan, maka itulah sebabnya difirmankan demikian: Bahwa Aku akan mengaruniakan kepadamu segala berkat Daud yang kudus dan kekal. Itulah sebabnya pula Ia berfirman di dalam nas Mazmur yang lain: Tiadalah Engkau beri Orang Kudus-Mu kena binasa. Karena sesudah Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, langsunglah ia mati, lalu ia dikuburkan pada sisi nenek moyangnya, serta kena binasa. Tetapi Ia yang dibangkitkan Allah itu tiada kena binasa. Sebab itu ketahuilah olehmu, hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, bahwa oleh karena Orang inilah diberitakan kepadamu jalan keampunan dosa, dan oleh karena Dia juga barangsiapa yang percaya itu dibenarkan daripada segala sesuatu yang tiada dapat kamu dibenarkan oleh Taurat Musa. Sebab itu ingatlah baik-baik, supaya jangan berlaku atasmu seperti yang tersurat di dalam kitab nabi-nabi: Lihatlah, hai kamu yang menghinakan, hendaklah kamu heran serta lenyap, karena pada zamanmu juga Aku mengerjakan suatu pekerjaan yang tiada sekali-kali kamu akan percaya jikalau dinyatakan orang kepadamu sekalipun." Tatkala mereka itu keluar, maka sangatlah orang-orang itu minta supaya perkataan itu dikatakan kepada mereka itu pada hari Sabbat yang akan datang. Setelah perhimpunan itu berpecah, maka banyaklah orang Yahudi dan orang mualaf yang beribadat mengikut Paulus dan Barnabas, yang berkata kepada mereka itu menyuruh bertekun di dalam anugerah Allah. Maka pada hari Sabbat yang datang itu, hampir segenap negeri itu berhimpun mendengar firman Allah. Tetapi apabila dilihat oleh orang Yahudi akan orang banyak itu, maka sangatlah dengki mereka itu serta membantahi perkataan Paulus itu sambil menghujat. Maka Paulus dan Barnabas pun berkata-kata dengan beraninya, katanya, "Wajiblah firman Allah itu dikatakan terlebih dahulu kepada kamu, tetapi sedang kamu menolakkan dia dan mengirakan dirimu sendiri tiada berlayak bagi hidup yang kekal, maka berpalinglah kami kepada orang kafir. Itulah sebabnya dipesankan Tuhan kepada kami, firman-Nya: Aku jadikan Engkau suatu terang bagi segala orang kafir, supaya Engkau mendatangkan selamat sampai ke ujung bumi." Maka orang-orang kafir yang mendengar itu pun bersukacitalah sambil memuliakan firman Allah, dan seberapa banyak orang yang ditentukan bagi hidup yang kekal itu juga percayalah. Maka dimasyhurkanlah firman Tuhan di seluruh jajahan itu. Tetapi orang Yahudi menghasut segala perempuan beribadat yang mulia-mulia, dan orang besar-besar di negeri itu, lalu mendatangkan aniaya ke atas Paulus dan Barnabas, serta membuangkan mereka itu dari dalam jajahannya. Maka rasul-rasul itu pun mengebaskan debu kakinya akan menjadi suatu kesaksian atas mereka itu, lalu pergi ke Ikonium. Maka murid-murid itu pun penuhlah dengan sukacitanya dan dengan Rohulkudus. Maka di Ikonium masuklah kedua rasul itu bersama-sama ke dalam rumah sembahyang orang Yahudi, serta berkata sebegitu, sehingga terlalu banyak orang Yahudi dan orang Gerika itu pun percayalah. Tetapi pihak orang Yahudi yang degil itu menghasut dan menggusarkan hati orang kafir itu melawan saudara-saudara itu. Maka itulah sebabnya beberapa lama rasul-rasul itu tinggal di situ sambil berkata-kata dengan beraninya sebab bergantung kepada Tuhan yang menyaksikan firman anugerah-Nya, dan mengadakan tanda ajaib dan mujizat dengan tangan mereka itu. Maka sekalian orang banyak di dalam negeri itu pun berpihak-pihaklah, yaitu sebahagian masuk pihak Yahudi, dan yang lain itu masuk pihak rasul-rasul. Maka tatkala orang kafir dan orang Yahudi pun bersama-sama dengan penghulunya bersepakat hendak menganiayakan dan merajam kedua rasul itu, dan keduanya itu pun dapat mengetahui hal itu, lalu lari ke negeri Listera dan Derbe di tanah Likaonia dan daerah jajahannya sekeliling. Di sanalah pula mereka itu memberitakan kabar kesukaan itu. Adalah di Listera itu seorang terduduk sahaja dengan kakinya lemah, yaitu lumpuh daripada rahim ibunya, yang belum pernah berjalan. Maka orang ini pun mendengar tuturan Paulus, yang menatap dia dan tampak bahwa ada iman kepadanya yang ia dapat disembuhkan, lalu berkatalah Paulus dengan nyaring suaranya, "Berdiri tegak di atas kakimu." Maka melompatlah ia langsung berjalan-jalan. Tatkala orang banyak nampak perbuatan Paulus itu, mereka itu pun mengangkat suaranya sambil berkata dengan bahasa Likaonia, "Dewa-dewa telah turun kepada kita menjelma menjadi manusia." Lalu digelarkannya Barnabas itu Zius, tetapi Paulus itu Hermes, sebab ialah pemberita yang terutama. Maka Imam Zius yang rumah berhalanya menghadap negeri itu pun datanglah membawa segala lembu dan karangan bunga ke pintu-pintu negeri, hendak membuat korban bersama-sama dengan orang banyak itu. Tetapi setelah hal itu didengar oleh kedua rasul itu, yaitu Barnabas dan Paulus, lalu dikoyakkannya pakaiannya sendiri sambil berlari masuk ke dalam orang banyak serta berteriak, katanya, "Hai Tuan-tuan, apakah sebabnya kamu berbuat segala perkara ini? Kami ini pun manusia juga serupa dengan kamu dan memberitakan kepada kamu kabar kesukaan, supaya kamu berpaling daripada barang yang sia-sia ini kepada Allah yang hidup, yang menjadikan langit dan bumi dan laut dengan segala isinya. Ialah yang pada zaman yang telah lalu membiarkan segala orang kafir menurut jalannya sendiri, meskipun Ia menyatakan diri-Nya sendiri dengan berbuat kebajikan, dan mengaruniakan kamu hujan dari langit dan musim buah-buahan yang mewah, sambil memuaskan hatimu dengan makanan dan kesukaan." Dengan perkataan ini sukar rasul itu menahan orang banyak daripada berbuat korban kepadanya. Tetapi tibalah di situ beberapa orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium menghasut orang banyak, lalu merajam Paulus sambil menghela dia ke luar negeri dengan menyangkakan ia sudah mati. Tetapi setelah murid-murid itu berdiri sekeliling dia, maka ia pun bangkitlah, lalu masuk ke dalam negeri, maka pada keesokan harinya keluarlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Setelah diberitakannya kabar kesukaan kepada isi negeri itu dan beberapa banyak orang dijadikannya murid, lalu kembalilah kedua rasul itu ke Listera dan ke Ikonium dan ke Antiokhia, sambil menetapkan hati murid-murid dan menyuruh bertekun di dalam iman dengan katanya, bahwa tak dapat tiada kita masuk kerajaan Allah dengan menanggung beberapa banyak sengsara. Setelah ditetapkannya bagi mereka itu ketua-ketua di dalam tiap-tiap sidang jemaat, serta berdoa dan puasa, maka diserahkannyalah mereka itu kepada Tuhan yang dipercayainya. Apabila rasul-rasul itu sudah menjajahi tanah Pisidia, maka sampailah keduanya ke tanah Pampilia. Maka diberitakannya firman itu di Perga, lalu turun ke Atalia, dan dari sana berlayarlah keduanya itu ke Antiokhia, di tempat mereka itu dahulu diserahkan kepada anugerah Allah bagi pekerjaan yang baharu digenapkannya itu. Setelah tiba di situ, lalu mereka itu menghimpunkan sidang jemaat itu, serta menceriterakan segala perkara yang dilakukan Allah dengan mereka itu, dan perihal Allah membukakan pintu iman kepada orang kafir. Maka tinggallah kedua rasul itu beberapa lamanya bersama-sama dengan murid-murid itu. Maka tibalah beberapa orang dari Yudea, lalu mengajar saudara-saudara itu, katanya, "Jikalau tiada kamu disunatkan menurut adat Musa, tiada boleh kamu dapat selamat." Maka timbullah suatu perselisihan dan perbalahan yang besar di antara Paulus dan Barnabas dengan mereka itu, lalu mereka itu pun menetapkan Paulus dan Barnabas dan beberapa orang lain dari antara mereka itu akan pergi naik ke Yeruzalem kepada rasul-rasul dan ketua-ketua bertanyakan masalah itu. Oleh sebab itu sidang jemaat itu mengantar kedua rasul itu ke luar, lalu keduanya itu pun melalui Feniki dan Samaria sambil menceriterakan dari hal orang kafir bertobat, serta mendatangkan sukacita yang besar kepada segala saudara itu. Serta tiba di Yeruzalem, maka keduanya itu pun disambut oleh sidang jemaat dan rasul-rasul serta ketua-ketua itu, lalu diceriterakannya segala perkara yang dilakukan Allah dengan mereka itu. Tetapi bangkitlah beberapa orang daripada mazhab orang Parisi yang sudah percaya, sambil katanya, "Wajiblah menyunatkan orang-orang itu, dan memesankan mereka itu menurut Taurat Musa." Maka rasul-rasul dan ketua-ketua itu pun berhimpunlah hendak menimbangkan hal itu. Apabila mereka itu sedang bertengkar-tengkar sangat, bangkitlah Petrus serta berkata kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, kamu ketahui bahwa sudah lama Allah memilih aku di antara kamu, supaya dengan lidahku orang kafir harus mendengar firman Injil, lalu percaya. Maka Allah, yang mengetahui hati orang, menyaksikan bagi mereka itu dengan mengaruniakan mereka itu Rohulkudus sama seperti Ia mengaruniai kita; maka suatu pun tiada diperbuat-Nya perbedaan di antara kita dengan mereka itu, sesudah hati mereka itu disucikan-Nya oleh sebab iman. Jikalau begitu apakah sebabnya kamu mencobai Allah dengan meletakkan suatu kuk ke atas tengkuk murid-murid itu yang tiada tertanggung oleh nenek moyang kita atau oleh kita ini? Tetapi yakinlah kita bahwa oleh sebab anugerah Tuhan Yesus, kita akan diselamatkan serupa dengan mereka itu juga." Maka sekalian orang banyak itu pun diamlah, lalu mendengar Barnabas dan Paulus menceriterakan segala tanda ajaib dan mujizat yang diadakan Allah di antara orang kafir oleh keduanya itu. Setelah habis keduanya berkata-kata itu, maka menyahutlah Yakub serta berkata, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, dengarlah aku! Bahwa sudah diceriterakan oleh Simon atas peri bagaimana pada mulanya Allah menilik orang kafir serta memilih daripadanya suatu kaum untuk nama-Nya. Maka hal itu bersetuju dengan segala sabda nabi-nabi, seperti yang tersurat ini: Kemudian daripada itu Aku akan kembali, dan membangunkan pula kemah Daud yang sudah runtuh itu, dan pecah-pecahannya kelak Aku bangunkan pula, dan Aku akan menegakkan dia, supaya orang yang tertinggal itu mencari Tuhan, dan segala orang kafir yang ke atasnya sudah disebutkan nama-Ku, demikianlah firman Tuhan yang membuat segala perkara itu, seperti yang nyata daripada awal dunia ini. Sebab itu pada timbanganku ini: Jangan menyusahkan orang yang daripada pihak kafir berpaling kepada Allah, melainkan menyurat kepada mereka itu, supaya mereka itu menjauhkan dirinya daripada najis berhala, daripada zinah, daripada binatang yang mati darah tertahan, dan daripada darah. Karena Musa daripada zaman purbakala ada orang yang memasyhurkan dia di dalam tiap-tiap negeri dengan membacakan Tauratnya di dalam rumah-rumah sembahyang pada tiap-tiap hari Sabbat." Setelah itu, maka tampaknya baik kepada segala rasul dan ketua-ketua beserta dengan segenap sidang jemaat akan memilih beberapa orang dari antara mereka itu menyuruh ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang bergelar Barsabas, dan Silas, pemimpin di antara segala saudara. Maka dikirimkannya sepucuk surat di tangan mereka itu, demikian bunyinya, "Salam daripada rasul-rasul dan ketua-ketua dan saudara-saudara kepada saudara-saudara, asalnya orang kafir di Antiokhia dan benua Syam dan Kilikia. Sepanjang pendengaran kami adalah beberapa orang yang datang daripada kami mengacaukan kamu dengan perkataan yang mengharukan hati kamu, pada halnya tiada kami memberi pesan kepada mereka itu, sehingga kami sudah memutuskan bersepakat memilih beberapa orang menyuruhkan kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi itu, yaitu orang yang telah menyerahkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab itu kami menyuruhkan Yudas dan Silas, yang sendiri dengan lidah juga mengabarkan hal itu pun kepada kamu. Karena berkenan kepada Rohulkudus dan kepada kami, bahwa janganlah diletakkan ke atas kamu barang tanggungan yang lebih berat daripada yang wajib ini, yaitu menjauhkan dirimu daripada makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dan daripada darah dan binatang yang mati darah tertahan, dan daripada zinah. Jikalau kamu menjaga dirimu sendiri daripada segala perkara ini, sabaslah kamu. Sejahteralah kamu." Setelah mereka itu diizinkan, maka turunlah mereka itu ke Antiokhia; lalu dihimpunkannya sekalian orang banyak serta mengunjukkan surat itu. Apabila mereka itu sudah membaca surat itu, lalu bersukacitalah sekaliannya sebab kabar penghiburan itu. Maka Yudas dan Silas, yang sendirinya pun nabi juga, menyegarkan hati segala saudara itu sambil meneguhkan mereka itu dengan beberapa banyak perkataan. Setelah berhenti beberapa lamanya di sana, lalu mereka itu diizinkan oleh saudara-saudara itu kembali dengan sejahteranya kepada orang yang sudah menyuruhkan mereka itu. Tetapi Silas suka juga tinggal di sana. Maka Paulus dan Barnabas berhenti lagi di Antiokhia mengajar dan memberitakan firman Tuhan bersama-sama dengan beberapa banyak orang lain pula. Beberapa hari kemudian daripada itu kata Paulus kepada Barnabas, "Marilah kita balik melawat saudara-saudara di dalam segala negeri yang sudah kita beritakan firman Tuhan, melihat bagaimana halnya." Barnabas telah bermaksud hendak membawa Yahya yang bergelar Markus sertanya juga. Tetapi pada pikiran Paulus tiada baik membawa dia itu, yang sudah meninggalkan keduanya itu di Pampilia, dan tiada pergi bersama-sama kepada pekerjaan itu. Maka jadilah suatu perselisihan sangat, sehingga mereka itu bercerailah; maka Barnabas itu pun membawa Markus sertanya, lalu berlayar ke Kiperus, tetapi Paulus memilih Silas, lalu berangkat setelah ia diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada anugerah Tuhan. Maka dijajahinya benua Syam dan Kilikia, sambil menetapkan hati segala sidang jemaat itu. Maka sampailah ia pula ke Derbe dan ke Listera. Maka adalah di sana seorang murid namanya Timotius, anak seorang perempuan Yahudi yang beriman, tetapi bapanya orang Gerika. Maka Timotius itu terpuji kepada segala saudara yang di Listera dan di Ikonium itu. Dengan orang inilah Paulus hendak berjalan bersama-sama, lalu Paulus membawa dia, serta menyunatkan dia oleh sebab orang Yahudi yang diam di jajahan itu, karena orang-orang di situ mengetahui bahwa bapanya itu orang Gerika. Maka sambil berjalan melalui negeri-negeri itu, mereka itu menyatakan kepada segala saudara itu hukum-hukum yang disahkan oleh rasul-rasul dan ketua-ketua di Yeruzalem, supaya diturutnya. Demikianlah segala sidang jemaat itu diteguhkan imannya, dan makin sehari makin bertambah lagi bilangannya. Maka dijajahinya tanah Perigia dan Galatia, sebab ditegahkan oleh Rohulkudus mengatakan firman di Asia. Setelah sampai bertentang dengan Misia, maka dicobanya hendak masuk ke Betinia, tetapi tiada diizinkan oleh Roh Yesus kepada mereka itu. Maka sambil melalui negeri Misia, mereka itu turun ke Teroas. Maka pada waktu malam tampaklah kepada Paulus suatu penglihatan; yaitu terdiri seorang orang Makedonia mengajak dia, katanya, "Marilah menyeberang ke Makedonia menolong kami." Setelah dilihatnya penglihatan itu, maka bersegeralah kami hendak pergi ke Makedonia, sebab pada keputusan kami Allah memanggil kami ke sana memberitakan kabar kesukaan kepada mereka itu. Setelah kami berlayar dari Teroas, kami tujukan haluan kami ke Samoterake; dan pada keesokan harinya ke Neapolis; dan dari situ ke Pilipi, yaitu sebuah negeri di Makedonia, kepala jajahan itu, jajahan Rum. Di negeri inilah kami berhenti beberapa hari lamanya. Pada hari Sabbat pergilah kami ke luar daripada pintu negeri ke tepi sungai, di situ kami sangkakan ada suatu tempat sembahyang, lalu duduklah kami serta bercakap-cakap dengan perempuan yang sudah berhimpun itu. Adalah seorang perempuan namanya Lidia, penjual kain ungu, asalnya dari negeri Tiatira, yang beribadat kepada Allah, mendengar kami; maka hatinya dibukakan Tuhan, sehingga diperhatikannya barang yang dikatakan oleh Paulus itu. Setelah ia dibaptiskan serta dengan isi rumahnya, lalu diajaknya kami, katanya, "Jikalau pada sangka Tuan-tuan, hamba ini taat kepada Tuhan, marilah masuk tinggal di rumah hamba." Lalu dipaksanya kami. Maka jadilah tatkala kami pergi ke tempat orang berdoa itu, ada berjumpa dengan kami seorang budak perempuan yang berjin penilik, yang mendatangkan keuntungan besar kepada tuan-tuannya dengan tiliknya itu. Maka budak perempuan itu pun mengikut Paulus dan kami, sambil berseru-seru, katanya, "Orang-orang inilah hamba Allah Yang Mahatinggi, yang memberitakan kepada kami jalan selamat." Maka inilah diperbuatnya beberapa hari lamanya; tetapi Paulus berasa susah, lalu berpaling dan berkata kepada jin itu, "Dengan nama Yesus Kristus aku suruh engkau keluar daripadanya." Maka keluarlah ia dengan seketika itu juga. Apabila dilihat oleh tuan-tuannya, bahwa pengharapan keuntungannya sudah hilang, lalu mereka itu pun memegangkan Paulus dan Silas serta menghela mereka itu ke pekan menghadap orang besar-besar, lalu dibawanya mereka itu menghadap penghulu-penghulu negeri itu, katanya, "Orang-orang ini orang Yahudi, sangat mengharu-birukan negeri kita, dan meletakkan adat istiadat yang tiada halal diterima atau diturut oleh kita ini orang Rum." Maka orang banyak itu pun berbangkit melawan mereka itu; lalu penghulu negeri itu pun mengoyakkan pakaian mereka itu serta menghukumkan membalun mereka itu dengan galah. Apabila orang itu sudah membalun mereka itu beberapa liang, maka orang itu pun membuangkan mereka itu ke dalam penjara, serta berperintah kepada ketua penjara menjaga mereka itu dengan secukupnya. Maka ia pun setelah sudah menerima perintah yang demikian, lalu memasukkan mereka itu ke dalam penjara tempat yang di dalam sekali, dan memasungkan kakinya dengan kayu pasung. Tetapi tatkala hampir tengah malam, Paulus dan Silas pun berdoalah sambil menyanyikan puji-pujian bagi Allah, maka segala orang yang terpenjara itu pun sedang mendengar mereka itu. Maka dengan sekonyong-konyong timbullah suatu gempa bumi yang besar sehingga berguncang kaki tembok penjara itu. Dengan seketika itu juga terbukalah segala pintu, dan belenggu sekalian orang itu pun terlucutlah. Maka ketua penjara itu terkejut daripada tidurnya dan terpandangkan pintu-pintu penjara itu terbuka, maka dihunusnya pedangnya hendak membunuh dirinya, karena pada sangkanya orang yang terpenjara itu sudah lari. Maka Paulus pun berteriaklah dengan nyaring suaranya, katanya, "Jangan membinasakan dirimu, karena kami sekalian ada di sini." Lalu ketua penjara itu meminta beberapa suluh serta berlari menggeletar masuk dan sujud di hadapan Paulus dan Silas itu. Kemudian dibawanya keduanya itu ke luar, lalu berkata, "Ya Tuan-tuan, apakah wajib hamba perbuat supaya beroleh selamat?" Maka kata mereka itu, "Percayalah akan Tuhan Yesus, maka engkau akan beroleh selamat, yaitu engkau beserta dengan seisi rumah engkau." Lalu keduanya itu pun mengatakan firman Tuhan kepadanya dan kepada sekalian orang yang ada di dalam rumahnya. Pada waktu malam itu juga dibawanya mereka itu, lalu dibasuhnya bilurnya; maka seketika itu juga ia pun dibaptiskan bersama-sama dengan sekalian orangnya. Maka dibawanya keduanya itu naik ke dalam rumahnya, lalu diletakkannya hidangan di hadapan mereka itu, dan ia bersukacita dengan seisi rumahnya sebab ia telah percaya akan Allah. Setelah siang hari, maka penghulu-penghulu negeri itu pun menyuruhkan pegawai-pegawai Majelis, katanya, "Lepaskanlah kedua orang itu!" Lalu dimaklumkan perkataan ini kepada Paulus oleh ketua penjara itu, katanya, "Penghulu-penghulu negeri sudah berperintah melepaskan Tuan-tuan. Sebab itu silakanlah tuan-tuan ke luar berjalan dengan sejahtera." Tetapi kata Paulus kepada mereka itu, "Kami ini sudah dibalun di hadapan orang banyak dengan tiada keputusan hakim, meskipun kami orang Rum, dan dibuangkan ke dalam penjara; sekarang ini mereka itu hendak mengeluarkan kami dengan senyap? Tidak sekali-kali, biarlah mereka itu datang sendiri membawa kami ke luar." Maka perkataan itu dimaklumkan pula oleh pegawai-pegawai Majelis kepada penghulu-penghulu negeri itu. Lalu mereka itu pun takutlah tatkala didengarnya keduanya itu orang Rum. Maka datanglah mereka itu membujuk keduanya itu; lalu dibawanya ke luar, dipintanya mereka itu undur dari negeri itu. Maka keluarlah keduanya dari dalam penjara itu, lalu masuk ke dalam rumah Lidia. Setelah berjumpa dengan segala saudara itu, maka dinasehatkannya mereka itu, dan keduanya itu pun berjalanlah. Setelah mereka itu menjajahi Ampipolis dan Apolonia, tibalah mereka itu di Tesalonika; di situ ada rumah sembahyang orang Yahudi. Maka Paulus pun masuklah berjumpa dengan orang-orang itu seperti kebiasaannya, dan pada tiga hari Sabbat berturut-turut ia berbicara dengan mereka itu dari hal isi Alkitab, menunjukkan dan menyatakan bahwa tak dapat tiada Kristus itu merasai sengsara, dan bangkit dari antara orang mati, katanya, "Yesus, yang aku ini beritakan kepada kamu, itulah Kristus." Adalah beberapa orang dari antara mereka itu yakin, lalu bersahabat dengan Paulus dan Silas; demikian juga amat banyak orang Gerika yang beribadat, dan beberapa banyak perempuan yang ternama. Tetapi orang Yahudi itu dengan dengkinya membawa beberapa orang jahat-jahat yang hanyut-hanyut di pekan, lalu diadakannya suatu perkumpulan orang banyak mengharukan negeri itu, serta menempuh rumah Yason mencari rasul-rasul hendak membawa ke luar kepada orang banyak. Tetapi sedang tiada dijumpainya keduanya itu, maka dihelanya Yason dan beberapa orang saudara ke hadapan pemerintah negeri itu sambil berteriak, katanya, "Orang-orang, yang sudah membuat huru-hara seluruh dunia ini, ada juga datang di sini, dan Yason sudah menyambut mereka itu! Maka orang sekalian ini melakukan diri bersalahan dengan hukum Kaisar dengan mengatakan: Ada pula lain raja, yaitu Yesus." Maka diharukannya orang banyak dan pemerintah negeri itu tatkala mereka itu mendengar hal itu. Apabila Yason dan lain-lain itu menjamin dirinya kepada mereka itu, lalu mereka itu pun melepaskan dia. Dengan segeranya saudara-saudara itu menyuruhkan Paulus dan Silas ke Berea pada waktu malam. Apabila tiba di sana, langsunglah mereka itu masuk ke dalam rumah sembahyang orang Yahudi. Maka orang yang di situ lebih baik daripada orang yang di Tesalonika itu, karena orang-orang ini telah menerima firman itu dengan sukacitanya serta sehari-hari menyelidiki isi Alkitab kalau sungguh hal itu demikian. Oleh sebab itu banyaklah orang di antara mereka itu yang percaya, demikian juga daripada perempuan Gerika yang kaya-kaya dan banyak laki-laki. Tetapi apabila diketahui oleh orang Yahudi di Tesalonika itu akan hal firman Allah itu sudah diberitakan juga di Berea oleh Paulus, maka datanglah mereka itu ke sana, demikian juga menghasut dan mengharu orang banyak. Maka bersegeralah saudara-saudara itu menyuruhkan Paulus pergi sehingga sampai ke laut. Maka tinggallah Silas dan Timotius di sana. Tetapi orang yang mengiringkan Paulus itu mengantar dia sampai ke Atina, dan setelah diterimanya pesan Paulus bagi Silas dan Timotius menyuruh keduanya datang kepada Paulus dengan segeranya, lalu kembalilah mereka itu. Maka sedang Paulus lagi menantikan keduanya itu di Atina, marahlah hatinya tatkala memandang negeri itu penuh dengan segala berhala. Lalu berundinglah ia di dalam rumah sembahyang dengan orang-orang Yahudi dan segala orang yang beribadat, dan di pekan pun pada tiap-tiap hari dengan orang yang berjumpa dengan dia. Maka ada pula beberapa orang yang memegang pengajaran orang Epikuri dan Stoiki berbantah dengan dia. Ada yang berkata, "Apakah hendak dikatakan oleh si peleter ini?" Tetapi yang lain pula berkata, "Tampaknya ia memasyhurkan dewa-dewa asing," ... karena Paulus memberitakan kabar kesukaan dari hal Yesus dan kebangkitan itu. Maka mereka itu pun memegangkan Paulus serta membawa dia ke Areopagus itu, katanya, "Bolehkah kami mengetahui jenis pengajaran baharu yang engkau katakan ini? Karena engkau membawa perkara-perkara yang ajaib ke telinga kami; sebab itu kami hendak mengetahui apa artinya hal ini." Maka segala orang Atina dan orang keluaran yang menumpang di situ pun tiada membuangkan waktunya kepada yang lain melainkan bercakap-cakap dan mendengar akan barang yang baharu sahaja. Maka berdirilah Paulus di tengah-tengah Areopagus itu, serta berkata, "Hai orang Atina, menurut sekalian yang tampak kepadaku, kamu teramatlah sangat mengindahkan agama. Karena tatkala aku berjalan-jalan sambil memperhatikan segala barang yang kamu sembah, maka aku jumpa juga suatu tempat korban yang tertulis demikian: Kepada Tuhan yang tiada dikenal. Sebab itu barang yang kamu sembah dengan tiada kenal, itulah hendak aku ini nyatakan kepada kamu. Maka Allah, yang menjadikan dunia dengan segala isinya, Ialah, yang menjadi Tuhan langit dan bumi, tiada mendiami rumah-rumah berhala yang diperbuat dengan tangan, dan tiada pula Ia berkehendak dilayani dengan tangan manusia, seolah-olah Ia ada kekurangan apa-apa, karena Ia sendiri mengaruniai sekaliannya hidup dan nafas dan segala sesuatu itu. Maka daripada satu sahaja Ia menjadikan segala bangsa manusia akan mendiami seluruh muka bumi, setelah ditentukannya perhinggaan yang tetap, dan sempadan tempat kediamannya, supaya mereka itu mencari Allah, mudah-mudahan mereka itu terabakan Dia dan jumpa Dia, meskipun Ia tiada jauh daripada kita masing-masing. Karena di dalam Dia juga kita hidup dan bergerak dan ada, seperti yang dikatakan oleh beberapa pengarang syairmu: Karena kita pun benih daripada-Nya juga. Maka oleh sebab kita dijadikan Allah, tiadalah patut kita menyangkakan zat Allah itu serupa dengan emas atau perak atau batu yang berukir dengan kepandaian dan akal manusia. Segala zaman jahiliah itu dialpakan juga oleh Allah, tetapi sekarang ini segala orang di mana-mana pun disuruhnya bertobat. Karena sudah ditetapkan-Nya suatu hari, yang dijatuhkan-Nya hukum ke atas isi dunia ini dengan adil-Nya, oleh seorang yang ditetapkan-Nya dengan mensahkan Dia kepada sekalian manusia, di dalam hal Ia membangkitkan Dia dari antara orang mati." Apabila mereka itu sudah mendengar dari hal kebangkitan orang mati itu, maka setengah orang mengolok-olokkan; tetapi yang lain berkata, "Kita hendak mendengar engkau dari hal itu sekali lagi." Dengan hal yang demikian keluarlah Paulus dari antara mereka itu. Tetapi ada juga beberapa orang berpaut kepadanya serta percaya. Di antaranya juga ada Dionisius orang Majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris dan orang lain-lain pun bersama-sama dengan mereka itu. Kemudian daripada itu berangkatlah Paulus dari Atina lalu sampai ke Korintus. Maka dijumpainya seorang orang Yahudi bernama Akila, peranakan negeri Pontus, yang baharu tiba dari Italia dengan bininya Periskila, karena Kelaudius sudah menitahkan sekalian orang Yahudi keluar dari Rum. Maka datanglah ia mendapatkan keduanya itu. Maka oleh sebab pencariannya serupa, ia pun tinggallah bekerja bersama-sama dengan keduanya; sebab pencarian mereka itu menjadi tukang kemah. Maka pada tiap-tiap hari Sabbat Paulus berbicaralah di dalam rumah sembahyang, serta meyakinkan baik orang Yahudi, baik orang Gerika. Tetapi setelah Silas dan Timotius itu tiba dari Makedonia, maka Paulus pun berusahalah memberitakan firman itu sahaja, serta menyaksikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus itulah Kristus. Tetapi tatkala mereka itu melawan dan menghujat, maka dikebaskannya pakaiannya, serta berkata kepada mereka itu, "Darahmu atas kepalamu sendiri; aku tiada salah; daripada masa ini aku hendak pergi kepada orang kafir." Maka pergilah ia dari sana ke rumah Titus Yustus, yaitu seorang yang beribadat kepada Allah, rumahnya berhubung dengan rumah sembahyang. Maka Kerispus, penghulu rumah sembahyang itu, bersama-sama dengan segala isi rumahnya sudah percaya akan Tuhan, dan banyaklah orang Korintus yang mendengar, langsung percaya lalu dibaptiskan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Paulus pada waktu malam di dalam suatu penglihatan, "Janganlah engkau takut, melainkan katakanlah, dan jangan diam! Karena Aku ini beserta dengan engkau, dan tiada seorang pun akan melanggar engkau sehingga menyakiti engkau; sebab banyak orang Aku ada di dalam negeri ini." Maka Paulus pun tinggallah di situ setahun enam bulan lamanya, serta mengajarkan firman Allah di antara mereka itu. Tetapi tatkala Galio menjadi pemerintah di benua Akhaya, maka berbangkitlah orang Yahudi sepakat melawan Paulus, lalu membawa dia menghadap Majelis Mahkamat, katanya, "Orang inilah memakat orang akan beribadat kepada Allah atas jalan yang bersalahan dengan hukum Taurat." Tetapi tatkala Paulus hendak membuka mulutnya, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, "Hai orang Yahudi, jikalau sesungguhnya itu suatu perkara yang salah atau kejahatan yang keji, patutlah aku dengan sabar mendengar kamu. Tetapi jikalau ini masalah dari hal perkataan dan nama-nama atau hukum kamu, periksalah oleh kamu sendiri; aku ini tiada mau menjadi hakim atas perkara ini." Lalu diusirnya mereka itu dari Majelis Mahkamat itu. Maka mereka itu pun memegangkan Sostenis, penghulu rumah sembahyang itu, lalu memukul dia di hadapan Majelis Mahkamat itu; tetapi suatu pun tiada dipedulikan oleh Galio akan segala perkara itu. Setelah Paulus tinggal beberapa hari lamanya di situ, lalu ia meminta diri kepada saudara-saudara itu, serta berlayar ke benua Syam bersama-sama dengan Periskila dan Akila, yaitu setelah Paulus mencukur rambut kepalanya di negeri Kenkeria, karena ia sudah bernazar. Maka sampailah ketiganya ke Epesus, lalu Paulus pun meninggalkan keduanya itu di situ, tetapi ia sendiri langsung masuk ke dalam rumah sembahyang, lalu berbicara dengan orang Yahudi. Apabila mereka itu mengajak dia tinggal sedikit lama di situ, maka tiadalah ia bersetuju, melainkan sambil meminta diri ia berkata, "Insya Allah aku akan kembali kepadamu." Lalu berlayarlah ia dari Epesus. Setelah sampai ke Kaisaria, maka naiklah ia (ke Yeruzalem) sambil memberi salam kepada sidang jemaat itu, lalu turun ke Antiokhia. Setelah ia tinggal di sana beberapa lamanya, lalu berangkatlah ia serta menjajahi seluruh tanah Galatia dan Perigia, sambil menetapkan hati sekalian murid itu. Maka datanglah ke Epesus seorang orang Yahudi bernama Apollos, peranakan negeri Iskandaria, seorang alim, lagi sangatlah paham akan isi Alkitab. Adapun orang ini sudah diajarkan jalan Tuhan, dan dengan bersungguh-sungguh hati ia berkata-kata dan mengajar dengan cermat dari hal Yesus, meskipun ia hanya mengetahui baptisan Yahya sahaja. Maka mulailah ia berkata-kata dengan beraninya di dalam rumah sembahyang. Tetapi setelah Periskila dan Akila mendengar dia, keduanya itu pun menyambut dia sambil menerangkan kepadanya jalan Allah dengan lebih cermat lagi. Tatkala ia hendak menyeberang ke Akhaya, maka segala saudara itu pun menyukakan maksudnya, serta berkirim surat kepada murid-murid itu minta menyambut dia. Setelah tiba, maka dengan berkata Allah ia memberi pertolongan yang berharga kepada segala orang yang percaya. Karena dengan bijaknya ia mengalahkan perbantahan orang Yahudi di hadapan orang banyak, sambil menyatakan dari dalam Alkitab bahwa Yesus itulah Kristus. Tatkala Apollos lagi di Korintus, sesudah Paulus menjajahi tanah hulu sampai ke Epesus, maka dijumpainya beberapa murid di situ. Maka berkatalah ia kepada mereka itu, "Sudahkah kamu menerima Rohulkudus tatkala kamu percaya?" Maka jawab mereka itu, "Belum pernah kami dengar kalau-kalau ada Rohulkudus." Maka katanya, "Kalau begitu, dengan baptisan yang manakah kamu dibaptiskan?" Maka jawab mereka itu, "Dengan baptisan Yahya." Lalu kata Paulus, "Yahya itu membaptiskan dengan baptisan bertobat, serta mengatakan kepada kaum itu bahwa wajib percaya akan Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus." Setelah mereka itu mendengar hal itu, lalu sekaliannya itu dibaptiskan dengan nama Tuhan Yesus. Dan apabila Paulus sudah meletakkan tangannya ke atas mereka itu, maka turunlah Rohulkudus ke atas mereka itu, lalu mereka itu pun berkatalah dengan berbagai-bagai bahasa sambil bernubuat. Maka sekaliannya itu ada kira-kira dua belas orang. Maka Paulus pun masuklah ke dalam rumah sembahyang serta berkata-kata dengan beraninya tiga bulan lamanya, sambil berbicara dan meyakinkan orang tentang kerajaan Allah. Tetapi apabila setengah orang mengeraskan hatinya dan ingkar, serta mencerca jalan itu di hadapan orang banyak, maka undurlah ia daripada mereka itu, lalu mengasingkan murid-murid itu. Maka pada tiap-tiap hari ia berbicara di dalam sekolah Tiranus. Demikianlah halnya selama dua tahun, sehingga segala orang yang diam di tanah Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi, baik orang Gerika. Maka Allah mengadakan beberapa mujizat yang luar biasa dengan tangan Paulus, sehingga saputangan dan kain bekas tubuhnya pun sudah dibawa orang kepada orang yang sakit itu, lalu penyakit itu pun hilanglah daripada mereka itu, dan segala setan pun keluarlah. Tetapi ada juga beberapa tukang mentera Yahudi yang berjalan-jalan keliling menjampi orang-orang yang dirasuk setan dengan menyebut nama Tuhan Yesus, katanya, "Aku menyumpahi kamu dengan nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." Maka adalah tujuh orang laki-laki, anak Sekewa, Imam Besar orang Yahudi yang melakukan hal yang sedemikian ini. Tetapi jawab setan itu serta berkata kepada mereka itu, "Yesus itu aku kenal, dan Paulus itu aku tahu, tetapi kamu ini siapa?" Lalu orang yang dirasuk setan itu pun menerkam mereka itu, lalu membelasah keduanya, serta menewaskan mereka itu sehingga lari dari dalam rumah itu bertelanjang dan dengan lukanya. Maka pecahlah kabar itu di antara segala orang Yahudi dan orang Gerika yang diam di Epesus; maka datanglah ketakutan atas mereka itu sekalian, dan nama Tuhan Yesus pun dipermuliakanlah. Maka banyaklah orang yang sudah percaya itu pun datang sambil mengaku dan menyatakan segala perbuatannya. Bahkan, beberapa banyak orang yang sudah mengamalkan segala hikmat yang ganjil itu menghimpunkan sekalian pestaka, lalu dibakar di hadapan orang sekalian; dan dijumlahkan harganya sekira-kira lima puluh ribu keping perak. Demikianlah firman itu makin bertambah-tambah masyhur dan menang oleh sebab kuasa Tuhan. Setelah selesai segala perkara itu, maka Paulus pun bermaksud di dalam hatinya hendak menjajahi Makedonia dan Akhaya, lalu pergi ke Yeruzalem, katanya, "Sesudah tiba di sana kelak, tak dapat tiada aku melihat Rum juga." Setelah disuruhkannya dua orang penolongnya ke Makedonia, yaitu Timotius dan Erastus, tinggallah ia sendiri sedikit hari lagi di Asia. Pada masa itu juga jadilah huru-hara yang besar dari hal agama Kristen. Karena ada seorang bernama Demeterius, tukang perak menempa rumah-rumahan berhala Artemis dengan perak, yang mendatangkan pekerjaan banyak kepada tukang-tukang itu. Maka dihimpunkannya mereka itu bersama-sama dengan orang-orang yang serupa pencahariannya, katanya, "Hai Tuan-tuan, kamu tahu bahwa daripada pekerjaan ini kita mendapat untung baik. Dan kamu lihat dan dengar bahwa bukannya di Epesus sahaja, melainkan di seluruh Asia Paulus ini sudah memakat dan memalingkan banyak orang, dengan mengatakan bahwa barang yang diperbuat dengan tangan manusia bukan dewa-dewa adanya. Oleh yang demikian bukannya sahaja bahaya kepada pencarian kita ini sehingga cela, melainkan rumah Artemis, dewi yang besar itu pun, tiada akan diindahkan orang lagi, lalu hilanglah kelak kebesaran dewi yang disembah oleh segala isi tanah Asia dan seluruh dunia ini." Setelah mereka itu mendengar hal itu, maka naiklah marahnya, lalu berteriak, katanya, "Besarlah Artemis orang Epesus!" Maka sangatlah haru-biru di dalam negeri itu, lalu sepakat mereka itu mengerumun ke tempat tamasya sambil memegangkan Gayus dan Aristarkhus, orang Makedonia, pengiring Paulus berjalan. Apabila Paulus hendak masuk ke dalam antara orang banyak itu, lalu murid-murid itu pun menahan dia. Maka ada pula beberapa penghulu Asia, yang bersahabat dengan Paulus itu berpesan kepadanya minta jangan ia berani masuk ke tempat tamasya itu. Maka orang-orang pun berteriaklah setengah kata begini dan setengah begitu. Karena perhimpunan itu di dalam huru-hara, dan kebanyakan orang tiada mengetahui apa sebabnya mereka itu berhimpun. Lalu mereka itu mengeluarkan dari antara orang banyak Iskandar, yang disorongkan oleh orang Yahudi ke hadapan. Maka Iskandar itu pun memberi isyarat dengan tangannya, hendak menjawabkan kepada orang banyak itu. Tetapi serta diketahui oleh mereka itu, bahwa ia itu orang Yahudi, maka sekaliannya pun sekatalah berteriak sekira-kira dua jam lamanya, "Besarlah Artemis orang Epesus itu!" Setelah jurutulis negeri mendiamkan orang banyak itu, lalu katanya, "Hai orang Epesus, di manakah seorang di antara manusia yang tiada ketahui, bahwa negeri orang Epesus ini penunggu Artemis yang besar dan berhala yang turun daripada Zius itu? Maka sedang segala perkara itu tiada dapat dibantahi, patutlah kamu diam dan jangan berbuat barang sesuatu dengan gopoh-gopoh. Karena kamu sudah membawa orang-orang ini ke mari, walaupun mereka itu bukan penyamun harta berhala dan bukan penghujat dewi kita. Sebab itu jikalau Demeterius dan tukang-tukang yang bersama-sama dengan dia itu ada sesuatu pengaduan atas barang seorang, maka Majelis Pengadilan ada, dan hakim pun ada, biarlah mereka itu berdakwa satu dengan yang lain. Tetapi jikalau kamu menuntut di dalam perkara yang lain, maka bolehlah diselesaikan dia di dalam Sidang Majelis yang sah. Karena kita ini di dalam bahaya akan didakwa oleh sebab huru-hara yang jadi pada hari ini dengan tiada sesuatu sebab yang dapat kita menjawab dari hal perkumpulan riuh ini." Setelah sudah ia berkata demikian, maka disuruhnya perhimpunan itu pulang. Setelah berhenti riuh itu, maka Paulus pun memanggil murid-murid itu serta menasehatkan mereka itu, dan setelah ia meminta diri, lalu pergilah ia ke Makedonia. Apabila ia sudah menjajahi segala jajahan itu dan memberi orang-orang itu beberapa nasehat, langsunglah ia masuk ke tanah Gerika. Lepas tiga bulan ia di sana, diadakan oleh orang Yahudi suatu pakatan ke atasnya, tatkala ia hendak berlayar ke benua Syam. Lalu ditentukannya hendak kembali melalui Makedonia. Maka ia pun diiringkan sehingga sampai ke tanah Asia oleh Sopater bin Pirus orang Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus orang-orang Tesalonika, dan Gayus orang Derbe, dan Timotius, dan Tikhikus dan Teropimus orang-orang Asia. Maka segala orang itu pun pergi dahulu menantikan kami di Teroas. Maka kami pun berlayarlah dari Pilipi kemudian daripada hari raya roti yang tiada beragi; maka di dalam lima hari tibalah kami di Teroas kepada mereka itu. Maka di situlah kami tinggal tujuh hari lamanya. Maka pada hari yang pertama di dalam minggu itu tatkala kami berhimpun memecahkan roti, bertuturlah Paulus dengan mereka itu sebab maksudnya hendak berlayar pada keesokan harinya sambil melanjutkan ucapannya sehingga sampai tengah malam. Adalah beberapa banyak pelita di dalam bilik yang di atas, di tempat kami berhimpun. Maka ada seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela sudah terlelap. Maka oleh sebab Paulus terlalu lama berkata-kata, lalu ia ditawan oleh lelapnya itu sehingga jatuh dari tingkat yang ketiga, kemudian orang pun mengangkat dia sudah mati. Maka Paulus pun turunlah, merebahkan diri kepadanya sambil mendekap dia, katanya, "Janganlah kamu bergaduh, karena ada lagi nyawanya." Setelah ia naik balik ke atas dan memecahkan roti, lalu makanlah ia sambil bercakap-cakap lama sehingga sampai dini hari, baharulah ia berangkat. Maka orang pun membawa budak itu dengan hidup; maka sekaliannya beroleh penghiburan banyak. Maka kami pun naiklah dahulu ke kapal, lalu berlayar ke Asos, dengan maksud hendak menyambut Paulus di sana, karena demikianlah pesannya, sedang ia sendiri hendak berjalan kaki. Setelah ia berjumpa dengan kami di Asos, lalu kami menyambut dia, langsung pergi ke Mitilene. Maka berlayarlah kami dari sana, dan pada keesokan harinya kami bertentangan dengan pulau Khios; dan pada lusanya kami singgah di Samos, dan pada tulatnya tibalah kami di Miletus. Karena maksud Paulus akan berlayar melintas Epesus, supaya jangan berlambatan di tanah Asia sebab ia hendak bangat, kalau boleh ia tiba di Yeruzalem pada hari raya Pentakosta. Maka dari Miletus disuruhnya orang ke Epesus memanggil ketua-ketua sidang jemaat. Setelah datang orang itu kepadanya, maka berkatalah ia kepada mereka itu, "Telah maklumlah kepada kamu daripada hari mula-mula aku memijak tanah Asia ini, bagaimana pergaulan aku dengan kamu senantiasa, sambil beribadat kepada Tuhan dengan kerendahan hati dan dengan air mata, serta dengan beberapa pencobaan daripada pakatan orang Yahudi yang berlaku atasku; maka daripada segala perkara yang berfaedah kepadamu suatu pun tiada aku sembunyikan, melainkan aku memberitakan kepadamu, serta mengajar kamu di hadapan orang banyak dan di dalam rumah-rumah, sambil menyaksikan kepada orang Yahudi dan orang Gerika dari hal berpaling kepada Allah dan beriman kepada Tuhan kita Yesus. Sekarang ketahuilah: Aku ini terikat di dalam Roh pergi ke Yeruzalem, tiadalah aku ketahui apa yang akan berlaku ke atasku di situ, hanyalah Rohulkudus itu menyaksikan aku dari sebuah ke sebuah negeri, menyatakan bahwa pengikat dan sengsara menantikan aku. Tetapi sekali-kali tiada aku mengindahkan nyawaku berharga kepada diriku, asalkan dapat aku menyempurnakan jalan tanggunganku dan jawatan, yang aku telah peroleh daripada Tuhan Yesus, yaitu hendak menyaksikan Injil dari hal anugerah Allah. Sekarang ingatlah, aku ini ketahui bahwa kamu sekalian, yang sudah aku lewati dengan memberitakan kerajaan Allah itu, tiada akan memandang mukaku lagi. Oleh sebab itu pada hari ini aku menyatakan kepada kamu, bahwa aku lepas daripada darah sekalian orang. Karena tiada kusembunyikan apa-apa, melainkan kuberitakan kepadamu segenap kehendak Allah. Ingatlah akan dirimu sendiri dan akan segenap kawan itu, yang di antaranya kamu ditetapkan menjadi gembala oleh Rohulkudus, akan menggembalakan sidang jemaat Allah, yang sudah ditebus-Nya dengan darah-Nya sendiri. Maka aku ini ketahui bahwa sepeninggal aku kelak masuk di antara kamu beberapa serigala yang ganas, yang tiada menyayangkan kawan itu; maka dari antara kamu sendiri pun akan berbangkit beberapa orang yang memberi pengajaran salah, menarik hati murid-murid itu mengikut dia. Sebab itu berjagalah, dan ingatlah bahwa tiga tahun lamanya siang malam tiadalah aku berhenti-henti, menasehatkan tiap-tiap orang dengan air mataku. Sekarang aku serahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman anugerah-Nya itu, yang berkuasa meneguhkan kamu serta mengaruniai kamu warisan bersama-sama dengan segala orang yang disucikan itu. Maka tiadalah aku tamak akan perak atau emas atau pakaian orang. Maka kamu sendiri pun mengetahui bahwa tanganku ini sudah berusaha mencukupkan nafakah aku dan orang-orang yang beserta dengan aku. Di dalam segala sesuatu sudah aku menunjukkan kamu teladan bagaimana yang patut kamu usahakan menolong orang yang lemah, dan mengingat perkataan Tuhan Yesus, seperti yang dikatakan-Nya sendiri: Bahwa terlebih berkat memberi daripada menerima." Setelah Paulus berkata demikian, bertelutlah ia sambil berdoa bersama-sama dengan mereka itu sekalian. Maka mereka itu pun menangislah tersedih-sedih, lalu memeluk leher Paulus sambil mencium dia, dengan teramat dukacitanya oleh sebab perkataan yang telah dikatakannya itu, bahwa mereka itu tiada akan memandang mukanya lagi. Lalu dihantarnya dia ke kapal. Setelah kami bercerai dengan mereka itu, lalu berlayarlah kami langsung ke Kus, dan pada keesokan harinya sampai ke Rodus, dan dari sana ke Patara. Apabila kami dapat sebuah kapal yang hendak menyeberang ke Feniki, maka kami pun naik lalu berlayar. Setelah Kiperus kelihatan kepada kami di sebelah kiri, lalu berlayarlah kami ke benua Syam serta turun di negeri Tsur; karena di situlah kapal itu memunggah muatannya. Maka kami pun berjumpalah dengan beberapa murid dan tinggallah di sana tujuh hari lamanya; maka mereka itu pun mengingatkan kepada Paulus dengan ilham Roh, supaya jangan ia naik ke Yeruzalem. Setelah genap hari kami tinggal di situ, maka kami pun keluarlah melangsungkan pelayaran kami; maka sekaliannya dengan anak bininya mengantar kami sampai ke luar negeri, lalu bertelutlah kami berdoa di pantai. Setelah bersalam-salaman seorang dengan seorang, lalu naiklah kami ke kapal, dan mereka itu pun pulanglah ke rumahnya. Setelah sampai pelayaran kami dari Tsur tiba di Tolemais, lalu kami memberi salam kepada segala saudara, dan tinggallah sertanya satu hari lamanya. Maka pada keesokan harinya kami pun berangkatlah, lalu sampai ke Kaisaria, serta masuk ke dalam rumah Pilipus, guru Injil itu, yaitu seorang daripada ketujuh orang itu, lalu tinggallah kami sertanya. Adapun orang ini mempunyai empat anak perawan, yang bernubuat. Sementara kami tinggal beberapa hari lamanya di situ, maka turunlah dari tanah Yudea seorang nabi, namanya Agabus, lalu datang kepada kami, mengambil ikat pinggang Paulus, mengikat kaki tangannya sendiri serta berkata, "Inilah sabda Rohulkudus, bahwa orang yang empunya ikat pinggang ini, sedemikian inilah akan diikat di Yeruzalem oleh orang Yahudi dan diserahkan ke tangan orang kafir." Setelah kami mendengar demikian, maka kami ini beserta dengan orang isi negeri itu pun meminta dia jangan naik ke Yeruzalem. Lalu jawab Paulus, "Apakah gunanya kamu menangis dan menghancurkan hatiku? Karena aku ini rela bukannya diikat sahaja, melainkan mati juga di Yeruzalem karena sebab nama Tuhan Yesus." Sedang ia tiada dapat dinasehatkan, maka kami pun berhentilah sambil berkata, "Kehendak Tuhan jadilah." Kemudian daripada itu kami pun bersedia, lalu naik ke Yeruzalem. Maka adalah beberapa murid dari Kaisaria menyertai kami lalu membawa kami kepada Menason, orang Kiperus yang sudah lama menjadi murid, maka di rumahnya kami hendak menumpang. Tatkala kami tiba di Yeruzalem, maka segala saudara itu pun menyambut kami dengan sukacitanya. Pada keesokan harinya pergilah Paulus bersama-sama dengan kami kepada Yakub, maka segala ketua-ketua pun ada di situ. Setelah memberi salam kepada mereka itu, maka ia pun menceriterakan segala perkara satu berturut satu yang diadakan oleh Allah dengan pekerjaan-Nya di antara orang kafir. Maka mereka itu pun, setelah mendengar hal itu, memuliakan Allah sambil berkata kepada Paulus, "Hai Saudara, engkau lihat, berapa ribu orang di antara orang Yahudi yang sudah percaya, tetapi sekaliannya itu memegang Taurat dengan gairah. Tetapi dari hal engkau telah dikabarkan orang kepada mereka itu, bahwa engkau mengajarkan segala orang Yahudi, yang duduk di antara orang kafir itu, berpaling daripada Musa, mengatakan: Jangan menyunatkan anak-anaknya atau menurut adat istiadatnya; sekarang bagaimanakah halnya? Tak dapat tiada mereka itu akan mendengar bahwa engkau sudah tiba. Oleh sebab itu perbuatlah ini yang kami ikhtiarkan kepadamu. Pada kami ada empat orang yang bernazar; bawalah orang-orang itu dan sucikan dirimu dengan mereka itu, serta tanggunglah belanjanya supaya mereka itu boleh dicukur kepalanya, dan sekalian orang mengetahui, bahwa segala halmu yang termaklum kepada mereka itu semuanya tiada benar, pada halnya engkau sendiri pun menurut Taurat juga. Tetapi akan hal orang kafir yang percaya itu, kami sudah berkirim surat memberi keputusan, supaya mereka itu menjauhkan dirinya daripada makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dan daripada darah, dan daripada binatang yang mati darah tertahan, dan daripada zinah." Lalu Paulus pun membawa mereka itu sertanya, dan pada keesokan harinya disucikannya dirinya beserta dengan mereka itu, lalu masuk ke dalam Bait Allah menyatakan kegenapan hari kesucian itu, sehingga dipersembahkan persembahan untuk tiap-tiap orang itu. Apabila hampir genap tujuh hari lamanya, maka orang Yahudi dari Asia itu pun yang memandang Paulus di dalam Bait Allah itu, mengharu orang banyak, lalu didatangkannya tangan ke atas Paulus, sambil berteriak, katanya, "Hai segala orang Israel, tolong! Inilah dia yang mengajarkan sekalian orang di mana-mana mencelakan kaum, dan Taurat, dan tempat ini. Dan lagi beberapa orang Gerika pun sudah dibawanya ke dalam Bait Allah, serta menajiskan tempat yang kudus ini." Karena mereka itu dahulunya nampak Teropimus orang Epesus itu beserta dengan dia di dalam negeri, yang pada sangka mereka itu sudah dibawa oleh Paulus ke dalam Bait Allah. Maka gemparlah seisi negeri itu, dan kaum itu pun berkerumunlah. Lalu dipegangkannya Paulus, dihelanya ke luar Bait Allah, dan seketika itu juga segala pintunya ditutupkan oranglah. Tatkala mereka itu hendak membunuh dia, maka sampailah kabar kepada panglima laskar, bahwa segenap Yeruzalem di dalam huru-hara. Maka ia pun segeralah membawa beberapa laskar dan penghulu laskar sambil turun berlari-lari kepada mereka itu, maka mereka itu, apabila terpandang akan panglima laskar dan laskar itu, berhentilah daripada memukul Paulus. Lalu panglima laskar itu datang dekat sambil memegangkan dia dan memberi perintah merantaikan dia dengan dua rantai, dan bertanya siapa dia dan apa yang dilakukannya. Maka setengah orang berteriak kata begini, dan setengah orang kata begitu di antara orang banyak. Tetapi oleh sebab tiada dapat ketentuan karena riuh itu, maka diperintahkannya membawa dia ke dalam kota. Setelah sampai ke tangga, maka ia pun diusung oleh beberapa laskar, karena rempuh kaum itu. Karena sekalian orang banyak itu mengikut dari belakang sambil berteriak-teriak, "Lenyapkanlah dia!" Apabila Paulus hendak dibawa masuk ke dalam kota, berkatalah ia kepada panglima laskar itu, "Bolehkah hamba mengatakan sesuatu kepada Tuan?" Maka jawabnya, "Tahukah engkau bahasa Gerika? Bukankah engkau ini orang Mesir yang dahulu menggerakkan huru-hara dan membawa ke luar empat ribu orang penyamun ke padang belantara itu?" Tetapi kata Paulus, "Hamba ini orang Yahudi dari Tarsus, anak negeri daripada suatu negeri yang termasyhur di tanah Kilikia, dan hamba mintalah kepada Tuan berilah hamba izin berkata-kata kepada kaum itu." Setelah diizinkannya, maka Paulus pun berdirilah di atas tangga itu memberi isyarat dengan tangannya kepada kaum itu, dan apabila sudah senyap sekali, ia pun berkatalah dengan bahasa Ibrani, katanya, "Hai Tuan-tuan, Saudara-saudara dan orang tua-tua, dengarlah kiranya akan jawab yang aku katakan sekarang ini kepadamu!" Setelah mereka itu mendengar ia bertutur dengan bahasa Ibrani makin senyaplah mereka itu. Lalu kata Paulus, "Aku ini orang Yahudi, lahir di Tarsus, di tanah Kilikia, tetapi dididik di dalam negeri ini, berguru kepada Gamaliel yang telah mengajarkan dengan tertibnya hukum nenek moyang kita, dan dengan gairah pula aku beribadat kepada Allah sama seperti kamu sekalian pada hari ini. Aku sudah menganiayakan orang yang menurut jalan agama ini sehingga membunuh, mengikat dan menyerahkan orang ke dalam penjara, baik laki-laki baik perempuan. Dan lagi Imam Besar juga dapat menyaksikan halku, serta segenap Majelis orang tua-tua pun; daripada mereka itu juga aku terima beberapa pucuk surat kiriman untuk saudara-saudara itu, lalu pergi ke Damsyik hendak membawa juga orang yang di sana berikat ke Yeruzalem, supaya disiksakan. Maka berlakulah, tatkala aku lagi berjalan hampir dengan Damsyik, bahwa sekira-kira tengah hari tiba-tiba bersinar-sinarlah dari langit suatu cahaya yang besar sekeliling aku. Lalu rebahlah aku ke tanah, serta terdengar suatu suara mengatakan kepadaku, "Hai Saul, Saul, apakah sebabnya engkau aniayakan Aku?" Maka jawabku: Siapakah Engkau, ya Tuhan? Maka kata-Nya kepadaku: Aku ini Yesus orang Nazaret yang engkau aniayakan. Sungguhpun segala orang yang bersama-sama dengan aku itu nampak cahaya itu, tetapi tiada mendengar suara Dia, yang berkata kepadaku itu. Maka kataku: Ya Tuhan, apakah yang wajib aku perbuat? Maka bersabda Tuhan kepadaku: Bangkitlah engkau, pergi ke Damsyik; di sana akan dikatakan kepadamu segala perkara yang ditetapkan engkau perbuat. Sedang aku tiada dapat melihat dari sebab kemuliaan cahaya itu, maka dipimpinlah tanganku oleh orang yang beserta dengan aku, lalu sampailah ke Damsyik. Maka ada seorang, namanya Ananias, yang beribadat menurut hukum Taurat, yang terpuji kepada sekalian orang Yahudi yang diam di situ, datang menghampiri aku sambil katanya: Hai saudaraku Saul, nampaklah pula engkau! Pada ketika itu juga aku pun nampak dia. Maka katanya: Bahwa Allah Tuhan nenek moyang kita sudah menetapkan engkau terdahulu akan mengetahui kehendak-Nya dan memandang Yang Benar itu, serta mendengar suara dari dalam mulut-Nya. Karena engkau akan menjadi saksi bagi-Nya kepada sekalian manusia tentang segala yang sudah engkau tampak dan dengar itu. Dan sekarang, apakah sebabnya engkau berlambat-lambatan? Bangkitlah engkau, terimalah baptisan dan sucikanlah dirimu daripada dosa dengan menyeru nama-Nya. Maka berlakulah tatkala aku sudah pulang ke Yeruzalem, dan sedang berdoa di dalam Bait Allah, bahwa aku pun terlalailah, serta nampak Dia itu, yang bersabda kepadaku: Cepatlah, keluar lekas dari Yeruzalem; karena mereka itu tiada akan menerima kesaksianmu tentang Aku. Maka kataku: Ya Tuhan, mereka itu sendiri mengetahui bahwa orang yang percaya akan Tuhan sudah kupenjarakan dan kusesah di dalam segala rumah sembahyang. Dan tatkala darah Stepanus, yaitu saksimu, ditumpahkan, aku ada juga berdiri dekat serta memperkenankan, dan menunggu pakaian orang yang membunuh dia. Maka sabdanya kepadaku: Pergilah berjalan, karena Aku akan menyuruhkan engkau jauh dari sini kepada orang kafir." Maka mereka itu mendengar Paulus sampai kepada perkataan ini, lalu mengangkat suara sambil katanya, "Lenyapkanlah orang yang semacam itu daripada bumi ini, karena tiada layak ia hidup lagi." Sambil berteriak mereka itu melemparkan pakaiannya serta menyiramkan debu ke atas, lalu panglima laskar itu memberi perintah membawa Paulus ke dalam kota, disuruh periksa dengan menyesah dia, supaya dapat mengetahui apa sebabnya mereka itu berteriak sedemikian atasnya. Setelah ia diikat dengan tali kulit, maka Paulus pun berkatalah kepada penghulu laskar yang berdiri dekat itu, "Bolehkah kamu menyesah seorang Rum sebelum ia dihukumkan?" Apabila penghulu laskar itu mendengar demikian, maka pergilah ia kepada panglima laskar memberitahu hal itu sambil berkata, "Apakah Tuan hendak lakukan? Karena orang ini orang Rum." Maka panglima laskar itu pun datanglah serta berkata kepadanya, "Katakanlah kepadaku, engkau ini sungguhkah orang Rum?" Maka katanya, "Sungguh." Maka jawab panglima laskar itu, "Aku ini sudah beroleh hak menjadi anak negeri itu dengan membelanjakan jumlah besar." Maka kata Paulus, "Tetapi hamba ini peranakan Rum." Lalu segala orang yang sedang hendak memeriksai dia itu pun segeralah undur daripadanya, dan panglima laskar itu pun takut juga sebab mengetahui bahwa ia orang Rum, dan sebab ia sudah mengikat Paulus itu. Tetapi pada keesokan harinya, sebab hendak mengetahui halnya dengan sah yang menyebabkan ia dituduh oleh orang Yahudi itu, dioraknya pengikatnya, disuruhnya kepala-kepala imam dan segenap Majelis Besar itu berhimpun, lalu dibawanya Paulus turun, serta dihadapkannya dia ke hadapan mereka itu. Maka Paulus menatap Sidang Majelis itu, katanya, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, aku ini hidup di hadapan Allah dengan segala perasaan hatiku yang tulus ikhlas hingga kepada hari ini." Maka Ananias, Imam Besar itu pun, menyuruhkan orang yang berdiri dekat Paulus menamparkan mulutnya. Lalu kata Paulus kepadanya, "Allah akan menampar engkau, hai dinding yang bersapu kapur! Sungguhkah engkau ini duduk menghukumkan aku menurut hukum, sedangkan engkau melawan hukum dengan memerintahkan aku ditampar itu?" Maka kata orang yang berdiri dekat itu, "Engkau mencercai Imam Besar Allahkah?" Maka jawab Paulus, "Hai saudara-saudaraku, tiada aku ketahui, bahwa ia itu Imam Besar; karena adalah tersurat: Janganlah engkau menjahatkan penghulu kaummu." Tetapi apabila Paulus nampak yang sebahagian itu orang Saduki, dan yang lain itu orang Parisi, lalu berserulah ia, katanya, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara aku ini orang Parisi dan anak orang Parisi. Maka sebab pengharapan kebangkitan orang mati aku didakwa." Setelah ia berkata demikian, maka bangkitlah suatu perbantahan di antara orang Parisi dengan orang Saduki, dan orang banyak itu pun bersebelahlah. Karena orang Saduki mengatakan bahwa tiadalah kiamat, dan tiada juga malaekat atau roh; tetapi orang Parisi mengaku ada semuanya itu. Maka bangkitlah gaduh yang besar, dan beberapa ahli Taurat daripada pihak orang Parisi bangkit sambil berbalah-balah, ujarnya, "Pada pendapatan kami suatu pun tiada kejahatan orang ini; tetapi apakah salahnya kalau-kalau suatu roh atau malaekat bertutur dengan dia?" Tetapi apabila bangkit suatu perbantahan yang besar itu, maka panglima laskar itu pun menyuruh segala laskar itu turun mengambil Paulus dengan keras dari tengah-tengah mereka itu serta membawa dia ke dalam kota, sebab ia takut kalau-kalau Paulus dikoyak-koyak oleh mereka itu. Maka pada malamnya itu berdirilah Tuhan di sisinya sambil bersabda, "Tetapkanlah hatimu! Karena sebagaimana engkau sudah menyaksikan hal-Ku di Yeruzalem, sedemikian itu juga wajib engkau menyaksikan di Rum." Setelah siang hari maka orang Yahudi itu pun bersepakatlah menjunjung sumpah mengatakan, bahwa tiada mereka itu mau makan atau minum sehingga sampai Paulus dibunuhnya. Maka banyaknya mereka itu lebih daripada empat puluh orang yang bersepakat dengan sumpah itu. Sekalian orang itu pun pergilah kepada kepala-kepala imam dan orang tua-tua, serta berkata, "Kami sudah menjunjung sumpah yang besar, bahwa suatu pun tiada kami mau makan sebelum kami membunuh Paulus. Oleh sebab itu sekarang hendaklah kamu dengan Majelis itu menyatakan kepada panglima laskar itu, supaya ia membawa dia turun kepada kamu, seolah-olah kamu bermaksud hendak menyelidiki perkaranya dengan lebih tertibnya. Tetapi kami ini sudah sedia akan membunuh dia sebelum ia datang dekat." Tetapi tatkala anak laki-laki saudara Paulus yang perempuan mendengar dari hal pakat itu, lalu ia pun pergilah masuk ke dalam kota memberitahu kepada Paulus. Maka dipanggil oleh Paulus seorang penghulu laskar itu serta katanya, "Bawalah orang muda ini kepada panglima laskar; karena ada suatu perkara hendak dimaklumkannya kepadanya." Maka ia pun mengambil serta membawa dia kepada panglima laskar itu, lalu katanya, "Adalah Paulus orang yang terpenjara itu memanggil hamba meminta bawakan orang muda ini kepada Tuan, karena ada suatu perkara hendak dimaklumkannya kepada Tuan." Maka panglima laskar itu pun memegang tangannya, lalu membawa dia ke sebelah berasing, serta bertanya, "Apakah yang hendak engkau katakan kepadaku itu?" Maka jawabnya, "Adalah orang Yahudi sudah bersepakat akan minta Tuan membawa Paulus besok turun menghadap Sidang Majelis, seolah-olah Tuan bermaksud hendak menyelidiki halnya dengan lebih tertib lagi. Sebab itu janganlah kiranya Tuan luluskan kehendak mereka itu, karena daripada mereka itu ada lebih empat puluh orang mengendap dia menjunjung sumpah tiada mau makan atau minum sehingga Paulus dibunuhnya. Maka sekarang ini sekaliannya itu sudah sedia menantikan izin Tuan." Oleh yang demikian, maka panglima laskar itu pun menyuruhkan orang muda itu pulang sambil berperintah kepadanya, "Jangan mengatakan kepada barang seorang pun, bahwa engkau sudah menyatakan perkara ini kepadaku." Lalu dipanggilnya dua orang penghulu laskar itu serta katanya, "Lengkapkanlah dua ratus orang laskar supaya pergi ke Kaisaria, dan tujuh puluh orang berkuda, dan dua ratus orang bertombak, pada pukul sembilan malam ini. Dan sediakan beberapa kendaraan akan menaikkan Paulus ke atasnya, serta bawa dia dengan sejahteranya kepada Pelik, pemerintah itu." Maka ditulisnya sepucuk surat, demikian bunyinya, "Salam daripada hamba, yaitu Kelaudius Lisias datang kepada Pelik pemerintah yang amat mulia. Bahwa orang ini sudah dipegangkan oleh orang Yahudi, dan sedang mereka itu hendak membunuh dia, maka hamba pun datanglah beserta dengan segala laskar melepaskan dia, sebab hamba sudah mendengar, bahwa ia ini orang Rum. Maka oleh sebab hamba bermaksud hendak mengetahui akan sebabnya mereka itu menyalahkan dia, hamba bawalah dia turun menghadap Sidang Majelis mereka itu. Maka hamba dapati dia itu disalahkan atas beberapa masalah hukum mereka itu, tetapi suatu pun tiada tuduhan atasnya yang berpadan dengan hukum bunuh atau penjara. Dan tatkala dinyatakan kepada hamba, bahwa ada suatu pakatan jahat ke atas orang ini, maka dengan segeranya hamba antarkan dia ini menghadap Tuan, sambil memberi perintah juga kepada segala lawannya mengadukan dia di hadapan Tuan." Demikianlah segala laskar itu mengambil Paulus sebagaimana yang diperintahkan kepada mereka itu, lalu membawa dia pada waktu malam ke Antipateris. Tetapi pada keesokan harinya mereka itu meninggalkan segala orang yang berkuda itu pergi dengan dia, lalu mereka itu balik ke kota. Tatkala sampai ke Kaisaria maka mereka itu pun mempersembahkan surat itu kepada pemerintah, dan Paulus pun dibawalah menghadap. Setelah dibacanya surat itu, bertanyalah ia akan jajahan asalnya dia, maka tatkala diketahuinya bahwa Paulus itu orang Kilikia, lalu katanya, "Aku akan memeriksa perkaramu, apabila segala lawanmu itu juga tiba di sini." Maka diperintahkannya Paulus itu ditahan di dalam istana Herodes. Maka lima hari kemudian daripada itu turunlah Ananias, Imam Besar, dengan beberapa orang tua-tua dan seorang pengacara bernama Tertullus; semuanya itu memberi kenyataan kepada pemerintah mengadukan Paulus. Tatkala Paulus dipanggil maka mulailah Tertullus menuduh dia, katanya, "Ya Tuan hamba Pelik yang amat mulia, bahwa dengan karunia Tuan hamba, maka hamba sekalian beroleh sangat sejahtera, dan dengan kebijakan Tuan hamba telah diadakan beberapa kemajuan untuk bangsa ini. Maka senantiasalah barang di mana-mana pun hamba sekalian menyambut semuanya itu dengan beberapa syukur. Tetapi supaya jangan hamba sekalian lagi menjemukan Tuan hamba, maka hamba sekalian mintalah kemurahan Tuan hamba mendengar sedikit perkataan hamba sekalian. Karena orang ini hamba sekalian dapati seperti sampar, yaitu seorang penggerak huru-hara kepada sekalian orang Yahudi di seluruh dunia, dan menjadi kepala mazhab Nasrani, yang juga sudah mencoba menajiskan Bait Allah; tetapi hamba sekalian memegangkan dia, serta hendak menghukumkan dia menurut hukum hamba sekalian; tetapi datanglah Lisias, panglima itu, menyentak dia dengan gagahnya daripada tangan hamba sekalian, sambil menyuruh segala penuduhnya datang menghadap Tuan; dan jikalau Tuan hamba memeriksa dia maka dapatlah Tuan hamba sendiri mengetahui daripadanya segala perkara sebabnya yang hamba sekalian ini mendakwa dia." Maka segala orang Yahudi itu pun, yang menyertai tuduhan itu, menyungguhkan bahwa segala perkara itu betul demikian. Setelah pemerintah itu menggamit dia menyuruh berkata-kata, lalu Paulus pun menjawab demikian ini, "Sepanjang yang hamba ketahui, Tuan menjadi hakim di atas bangsa ini sudah beberapa tahun lamanya, maka dengan tetap hati hamba memberi jawaban hamba ini, tampaknya Tuan boleh mengambil paham, bahwa tiada lebih daripada dua belas hari semenjak hamba naik ke Yeruzalem hendak sembahyang. Maka tiadalah orang berjumpa hamba berbalah dengan barang seorang pun, atau menghasut orang banyak mengadakan huru-hara, baik di dalam Bait Allah atau di mana-mana pun di dalam negeri. Dan tiada pula mereka itu dapat menerangkan kepada Tuan tuduhan mereka itu atas hamba sekarang ini. Tetapi inilah yang hamba mengaku kepada Tuan bahwa menurut jalan agama yang mereka itu mengatakan suatu mazhab itu, maka demikianlah hamba menyembah Allah, Tuhan nenek moyang hamba, serta percaya akan segala sesuatu seperti yang tersurat di dalam hukum Taurat dan kitab nabi-nabi; dan hamba menaruh harap akan Allah sama seperti mereka itu sendiri juga berharap, bahwa ada kelak kebangkitan daripada mati, baik bagi orang benar, baik bagi orang yang tiada benar. Di dalam hal ini juga hamba berusahakan diri, supaya senantiasa hamba menaruh perasaan hati yang suci, baik kepada Allah atau manusia. Maka selang beberapa tahun lamanya datanglah hamba membawakan sedekah kepada bangsa hamba, dan lagi beberapa persembahan. Di dalam hal yang demikian ini dijumpainya hamba, sesudah hamba bersuci di dalam Bait Allah, bukannya bersama-sama dengan orang banyak dan bukannya dengan riuh rendah; melainkan ada beberapa orang Yahudi sahaja dari Asia, yang patut ada di sini menghadap Tuan membawa tuduhannya kalau mereka itu ada barang pendakwaannya atas hamba. Maka sebab orang itu tidak ada, biarlah orang-orang ini sendiri mengatakan apa perbuatan salah yang sudah didapatinya tatkala hamba berdiri di hadapan Majelis itu, melainkan hanya sebab satu perkataan ini sahaja, yang hamba serukan tatkala hamba berdiri di antara mereka itu, yaitu: Dari hal kebangkitan orang mati sahaja hamba ini didakwa di hadapan Tuan pada hari ini." Tetapi Pelik, yang terlebih tepat mengetahui jalan agama Kristen itu, sudah menangguhkan keputusan kepada mereka itu, serta katanya, "Apabila Lisias, panglima laskar itu, turun ke mari kelak, aku akan memutuskan perkaramu ini." Maka diberinya perintah kepada penghulu laskar itu akan menahani dia di dalam tahanan, tetapi dengan ringannya, dan jangan seorang daripada sahabat-sahabatnya dilarangkan melayani dia. Setelah beberapa hari antaranya, tibalah Pelik dengan Derusilla isterinya, yaitu seorang perempuan Yahudi; lalu disuruhnya panggil Paulus, serta mendengar dia dari hal iman akan Kristus Yesus. Tetapi tatkala Paulus bertutur dari hal keadilan dan hal tahan nafsu dan hukuman yang akan datang itu, maka takutlah Pelik, lalu menjawab, "Sudah sekarang, pergilah, bila ada kelapangan aku akan memanggil engkau." Dan lagi ia harap akan Paulus memberi dia uang. Sebab itu disuruhnya dia berulang-ulang datang menghadap, lalu bercakap-cakap dengan dia. Tetapi setelah genap dua tahun lamanya, maka Pelik itu pun digantikan oleh Porkius Pestus; maka sebab Pelik hendak mengambil hati orang Yahudi ditinggalkannya Paulus terbelenggu di dalam tahanan. Setelah tiba Pestus di jajahan pemerintahannya, maka lepas tiga hari berangkatlah ia dari Kaisaria naik ke Yeruzalem. Maka kepala-kepala imam dan orang besar-besar Yahudi memberi kenyataan kepadanya mengadukan Paulus, serta memohonkan karunia hendak melawan Paulus dengan jalan Pestus memanggil dia ke Yeruzalem; maka mereka itu sudah membuat pakat mengendap hendak membunuh dia di jalan. Tetapi Pestus menjawab, bahwa Paulus itu sudah tertahan di Kaisaria, dan ia sendiri pun bermaksud hendak pergi segera ke sana. "Sebab itu," katanya, "hendaklah segala orang, yang ada hak di antara kamu, turun bersama-sama dengan aku, dan jikalau ada apa-apa kesalahan orang itu, biarlah mereka itu mendakwa dia." Setelah Pestus tinggal bersama-sama dengan mereka itu tiada lebih daripada delapan atau sepuluh hari lamanya, maka turunlah ia ke Kaisaria; dan pada keesokan harinya duduklah ia di atas kursi pengadilan, lalu memberi perintah membawa Paulus ke hadapannya. Setelah Paulus tiba, maka orang Yahudi, yang sudah turun dari Yeruzalem berdiri sekeliling dia, membawa beberapa banyak pendakwaan yang berat ke atasnya, yang tiada dapat diterangkan oleh mereka itu; sedang Paulus menyatakan di dalam jawabannya, katanya, "Bahwa suatu pun tiada dosa hamba melanggar hukum orang Yahudi, atau kepada Bait Allah, atau kepada Kaisar pun." Tetapi Pestus, oleh sebab hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab kepada Paulus, katanya, "Maukah engkau naik ke Yeruzalem dan di sana dihakimkan segala perkara ini di hadapanku?" Maka kata Paulus, "Adalah hamba ini berdiri di hadapan kursi pengadilan Kaisar, tempat yang wajib hamba dihakimkan; tetapi kepada orang Yahudi suatu pun tiada kesalahan hamba, seperti terlebih maklum kepada Tuan juga. Jikalau hamba bersalah dan sudah melakukan barang sesuatu yang berpadan dengan hukum bunuh, tiadalah hamba enggan daripada mati; tetapi jikalau tiada benar barang yang dituduh oleh mereka itu atas hamba, maka tiadalah seorang pun boleh menyerahkan hamba kepada mereka itu. Bahwa hamba memanjat pengadilan Kaisar." Maka Pestus pun, lepas daripada bermusyawarat dengan Sidang Majelis itu, menjawablah, "Engkau memanjat pengadilan Kaisar, maka kepada Kaisarlah wajib engkau pergi." Beberapa hari kemudian daripada itu, tibalah Baginda Agerippa dengan Bernike di Kaisaria, hendak menghormatkan Pestus. Sementara keduanya tinggal beberapa hari di situ, maka Pestus pun membentangkan perkara Paulus di hadapan baginda itu, katanya, "Adalah di sini seorang tahanan yang ditinggalkan oleh Pelik, maka tatkala patik di Yeruzalem, segala kepala imam dan orang tua-tua Yahudi memberi kenyataan tentang dia, serta meminta jatuhkan hukum ke atasnya. Maka jawab patik kepada mereka itu, bahwa tiada lazim bagi orang Rum menyerahkan barang seorang sebelum diperhadapkan orang yang dituduh dengan orang yang menuduh itu, serta beroleh kesempatan akan memberi jawaban di dalam pendakwaan atasnya. Apabila mereka itu sudah datang berhimpun di sini, tiadalah patik lambatkan lagi, melainkan pada keesokan harinya duduklah patik di atas kursi pengadilan memberi perintah orang itu menghadap. Tatkala itu orang-orang yang menuduh itu pun berdirilah, tetapi tiadalah mereka itu membawa tuduhan daripada perkara jahat seperti yang patik ini sangkakan, melainkan ada beberapa masalah sahaja ke atasnya dari hal agama mereka itu sendiri, dan lagi tentang seorang bernama Yesus yang sudah mati itu, yang diaku Paulus Ia hidup. Maka oleh sebab patik ini sudah serba salah di dalam pemeriksaan perkara itu, lalu patik bertanya kalau-kalau ia mau pergi ke Yeruzalem, dan dihakimkan perkara itu di sana. Tetapi sebab Paulus memanjat pengadilan minta ditahan sehingga keputusan baginda Kaisar itu, maka patik memberi perintah menahan dia, sehingga patik mengantarkan dia kepada Kaisar." Maka kata Agerippa kepada Pestus, "Aku sendiri pun suka hendak mendengar orang itu." Maka sembahnya, "Besok hari dapatlah Tuanku mendengar dia." Maka pada keesokan harinya datanglah Agerippa dan Bernike dengan selengkap kebesarannya masuk ke tempat Majelis Bicara bersama-sama dengan segala panglima laskar dan orang besar-besar negeri itu; maka dengan perintah Pestus, Paulus pun dibawalah masuk menghadap. Lalu kata Pestus, "Ya Baginda Agerippa dan Tuan-tuan sekalian yang hadir bersama-sama dengan kami di sini, tengok inilah orang yang karena sebabnya segenap kaum Yahudi, baik di Yeruzalem baik di sini, sudah mengadu kepada patik dengan teriaknya mengatakan bahwa tiada layak ia hidup lagi. Tetapi tampak kepada patik ini, bahwa suatu pun tiada perbuatannya itu yang berpadan dengan hukum bunuh. Dan sebab ia sendiri memanjat pengadilan baginda Kaisar itu, maka patik sudah menentukan akan menyuruhkan dia. Tetapi tiadalah ketahuan barang yang patik hendak tuliskan kepada yang dipertuan baginda itu; sebab itu inilah patik membawa dia menghadap Tuan-tuan sekalian, terutama sekali Tuanku Baginda Agerippa, supaya lepas daripada pemeriksaan itu dapat patik barang sesuatu yang akan patik tuliskan. Karena pada sangka patik, tiada semenggah menyuruhkan orang tahanan dengan tiada menyatakan juga tuduhan itu ke atasnya." Maka titah Agerippa kepada Paulus, "Engkau diizinkan berkata-kata di atas membenarkan hal diri engkau sendiri." Lalu Paulus pun mengangkat tangannya sambil mengatakan jawabannya, "Ya Tuanku Baginda Agerippa, bahwa pada perasaan patik beruntunglah diri patik, sebab pada hari ini patik terkena mempersembahkan jawaban ke bawah duli Tuanku tentang segala tuduhan orang Yahudi atas patik. Istimewa pula sebab Tuanku terlebih mengetahui segala adat istiadat dan masalah di antara orang Yahudi; oleh sebab itu mohonlah patik Tuanku mendengar patik dengan tenang hati Tuanku. Telah maklumlah kepada segala orang Yahudi akan hal kelakuan patik dari muda patik, yaitu daripada permulaan di antara orang bangsa patik dan di Yeruzalem, karena mereka itu kenal patik dari awal, dan jikalau mau, dapatlah mereka itu menyaksikan, bahwa patik sudah hidup seperti seorang Parisi menurut mazhab yang terlebih taat di dalam ibadat patik sekalian. Sekarang patik berdiri di sini terdakwa oleh sebab pengharapan kepada perjanjian, yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang patik sekalian, yang akan harap dicapai juga oleh kedua belas suku bangsa patik sekalian, dan sebab itu dengan taat beribadat kepada Allah siang malam. Maka sebab pengharapan itulah, ya Tuanku, patik didakwa oleh orang Yahudi itu. Apakah sebabnya Tuan-tuan sekalian menyangkakan mustahil, jikalau Allah membangkitkan orang mati? Dengan sesungguhnya patik ini sudah bersangka sendiri, bahwa wajib patik melakukan beberapa banyak perseteruan lawan nama Yesus orang Nazaret itu. Maka itu pun sudah juga patik perbuat di Yeruzalem, yaitu setelah patik mendapat kuasa daripada kepala-kepala imam, lalu patik kurungkan beberapa banyak orang suci di dalam penjara, dan tatkala mereka itu dibunuh patik pun menyukakannya. Dan kerapkali patik siksakan mereka itu di dalam segala rumah sembahyang itu, dan memaksa mereka itu menghujat, dan sebab tersangat geram akan mereka itu, patik hambat walaupun sampai di negeri asing. Maka di dalam hal itu tatkala patik sedang berjalan ke Damsyik dengan kuasa dan izin kepala-kepala imam itu, maka pada tengah hari, ya Tuanku, patik nampak di jalan itu suatu cahaya dari langit yang terlebih terang cahayanya daripada matahari, bersinar-sinar sekeliling patik dan segala orang yang berjalan bersama-sama patik itu. Tatkala patik sekalian sudah rebah ke tanah, patik dengar suatu suara mengatakan kepada patik dengan bahasa Ibrani: Saul, Saul, apakah sebabnya engkau aniayakan Aku? Sukarlah bagimu menendang kosa. Maka kata patik: Siapakah Engkau, ya Tuhan? Maka kata Tuhan itu: Akulah Yesus yang engkau aniayakan; tetapi bangkit dan berdiri tegaklah engkau, karena inilah sebabnya Aku kelihatan kepada engkau, hendak menetapkan engkau menjadi rasul dan saksi, baik dari segala perihal yang sudah engkau tampak baik dari hal yang di dalamnya Aku akan dinyatakan kepada engkau kelak; sambil melepaskan engkau daripada kaum itu dan daripada orang kafir yang Aku ini suruhkan engkau pergi akan mencelikkan mata mereka itu, supaya mereka itu berpaling daripada gelap kepada terang, dan daripada kuasa Iblis kepada Allah, dan supaya mereka itu beroleh keampunan dosa dan bahagian bersama-sama dengan segala orang yang dikuduskan itu oleh sebab iman kepada-Ku. Itulah sebabnya, ya Tuanku Baginda Agerippa, tiadalah patik ingkar daripada menurut penglihatan yang dari surga itu, melainkan patik kabarkan dahulu baik kepada orang di Damsyik baik di Yeruzalem serta di seluruh tanah Yudea, demikian juga kepada orang kafir, supaya mereka itu bertobat, dan berpaling kepada Allah dengan berbuat amal yang bersetuju dengan tobat itu. Oleh sebab segala perkara itulah, maka orang Yahudi itu memegangkan patik di dalam Bait Allah mencoba membunuh patik. Tetapi sebab sudah beroleh pertolongan Allah, maka hingga kepada hari ini patik ada lagi, serta naik saksi di hadapan segala orang, baik kecil atau besar, dengan tiada mengatakan barang yang lain melainkan barang yang disabdakan oleh nabi-nabi dan Musa, yang akan berlaku kelak, yaitu bahwa wajib Kristus merasai sengsara, dan wajib Ia yang pertama-tama bangkit dari antara orang mati akan memberitakan suatu terang kepada kaum kita ini dan kepada orang kafir pun." Sedang ia memberi jawabannya demikian, maka Pestus pun berkatalah dengan nyaring suaranya, "Gila engkau, hai Paulus, ilmu yang berlebih-lebih itu menggilakan engkau." Tetapi kata Paulus, "Bukannya hamba gila, ya Pestus yang mulia, melainkan hamba mengatakan yang benar dan yang berakal baik. Karena baginda itu mengetahui segala perkara itu, sebab kepadanya juga hamba sembahkan dengan bebasnya, karena hamba yakin, bahwa segala sesuatu itu termaklum kepadanya, oleh sebab perkara itu bukannya berlaku di ceruk-ceruk. Ya Tuanku Baginda Agerippa, percayakah Tuanku akan nabi-nabi itu? Patik ketahui bahwa Tuanku percaya." Maka Agerippa pun bersabdalah kepada Paulus, "Nyaris engkau meyakinkan aku menjadi orang Kristen." Maka sembah Paulus, "Patik pohonkan kepada Allah bahwa lambat dengan bangatnya bukannya Tuanku sahaja, melainkan segala orang yang sudah mendengar patik pada hari ini juga, boleh menjadi sama seperti patik ini, kecuali belenggu ini." Maka bangkitlah baginda itu diiringkan oleh pemerintah dan Bernike dan segala orang yang duduk beserta dengan mereka itu, dan setelah undur mereka itu pun bercakap-cakaplah sama sendiri, katanya, "Orang ini berbuat suatu pun tiada yang berpadan dengan hukum bunuh atau penjara." Maka sabda Agerippa kepada Pestus, "Orang ini sudah boleh dilepaskan, kalau tiada ia memanjat pengadilan Kaisar." Setelah sudah ditetapkan perihal kami hendak berlayar ke Italia, maka diserahkannya Paulus dan beberapa orang belenggu yang lain kepada penghulu laskar bernama Yulius daripada pasukan Kaisar itu. Maka kami pun naiklah ke sebuah kapal yang dari Aderamitium, yang sedang berlayar menyusur teluk rantau Asia, lalu kami pun bertolaklah. Maka adalah bersama-sama dengan kami Aristarkus, orang Makedonia dari negeri Tesalonika. Pada keesokan harinya singgahlah kami di Sidon. Maka Yulius itu, yang berbudi bahasa kepada Paulus, mengizinkan dia pergi kepada sahabat-sahabatnya menyenangkan diri. Setelah bertolak dari sana, berlayarlah kami menyusur Kiperus sebab angin sakal. Tatkala kami sudah menyeberang Laut Kilikia dan Pampilia, lalu tibalah kami di Mira di tanah Likia. Maka di sana penghulu laskar itu mendapat sebuah kapal dari Iskandaria yang hendak berlayar ke Italia, lalu kami pun ditumpangkannya ke dalam kapal itu. Maka beberapa hari lamanya kami berlayar perlahan-lahan, dan dengan kesukarannya kami menghampiri Kenidus, dan sedang angin menahan kami, maka berlayarlah kami menyusur pulau Kerete melalui Salmone, dan dengan kesukarannya menyusur pulau itu, maka tibalah kami pada suatu tempat bernama Pelabuhan Elok, dekat negeri Lasea. Setelah beberapa hari lamanya tampaklah bahaya ke atas pelayaran itu, karena hari puasa pun sudah lepas, lalu Paulus pun mengingatkan, sambil berkata kepada mereka itu, "Ya Tuan-tuan, hamba tampak bahwa pelayaran ini kelak bermarabahaya dan kerugian banyak, bukannya kepada muatan dan kapal ini sahaja, melainkan nyawa kita juga." Akan tetapi penghulu laskar itu terlebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda kapal itu daripada sekalian yang dikatakan oleh Paulus itu. Maka oleh sebab letaknya pelabuhan itu tiada baik bagi menumpang semusim dingin, maka kebanyakan orang pun menetapkan ikhtiarnya hendak langsung berlayar dari situ, mudah-mudahan dapat mereka itu sampai ke Penik, lalu tinggal semusim dingin itu di sana, yaitu suatu pelabuhan di pulau Kerete, yang menghadap barat daya dan barat laut. Maka tatkala angin selatan bertiup sepoi-sepoi, mereka itu pun menyangka bahwa maksudnya sudah sampai, lalu membongkar sauh, serta berlayar menyusur pantai Kerete. Tetapi tiada berapa lama antaranya turunlah memukul ke situ suatu angin puting beliung yang bernama Yurakulon. Tatkala kapal itu dibawa angin dan tiada dapat melawannya, maka kami biarkan sahaja lalu berhanyut. Dan tatkala kami di bawah angin menyusur sebuah pulau kecil bernama Kelauda, maka dengan sukarnya dapatlah kami menarik sampan. Setelah dinaikkannya sampan itu, dicarinya akal membarut kapal itu, dan sebab takut terdampar pada Sirtis, maka diturunkannya segala alat kapal, dan demikianlah terapung-apung. Sebab kami sangat terlambung-lambung oleh ribut, maka pada keesokan harinya mereka itu pun membuangkan muatan ke laut, dan lusanya membuangkan beberapa perkakas kapal dengan tangan sendiri. Tatkala tiada kelihatan matahari dan bintang beberapa hari lamanya, dan angin ribut tersangat kuat menimpa kami, maka akhirnya putuslah segala pengharapan kami akan beroleh selamat. Maka sedang sudah lama orang tiada makan, lalu berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka itu sambil berkata, "Ya Tuan-Tuan, sepatutnya didengarkan perkataan hamba: Jangan berlayar dari Kerete sehingga mendapat marabahaya dan kerugian ini. Tetapi sekarang pun hamba menasehatkan Tuan-tuan menetapkan hati; karena nyawa Tuan-tuan sekalian tiada akan hilang, melainkan kapal sahaja. Karena pada malam tadi terdirilah di sisi hamba seorang malaekat daripada Allah yang memiliki hamba ini dan yang hamba sembah itu, katanya: Jangan takut, hai Paulus. Tak dapat tiada engkau akan berdiri di hadapan Kaisar, maka sesungguhnya Allah telah mengaruniakan kepadamu sekalian orang yang berlayar bersama-sama dengan engkau. Oleh yang demikian, ya Tuan-tuan, tetapkanlah hatimu, karena hamba yakin akan Allah, bahwa sebagaimana firman yang diturunkan-Nya kepada hamba, itulah akan berlaku. Akan tetapi tak dapat tiada kita akan terdampar pada sebuah pulau." Tatkala sampai kepada malam yang keempat belas sedang kami terapung-apung di laut Aderia, maka sekira-kira tengah malam kelasi-kelasi itu pun, yang menyangkakan sudah dekat dengan daratan, membuangkan batu duga, lalu didapatinya dua puluh depa dalamnya; maka tiada berapa jauh dari situ dibuangnya pula batu duga dan didapatinya lima belas depa. Dan sebab takutkan kalau-kalau terkandas ke atas tempat berbatu karang, maka mereka itu pun melabuhkan empat sauh daripada buritan, serta mencita-cita akan hari siang. Tetapi tatkala kelasi-kelasi itu mencari akal hendak berlepas diri meninggalkan kapal itu serta menurunkan sampan ke laut dengan berpura-pura hendak mengulurkan sauh dari haluan, maka berkatalah Paulus kepada penghulu laskar dan segala laskar itu, "Jikalau mereka itu tiada tinggal di kapal, maka Tuan-tuan ini sekali-kali tiada dapat selamat." Lalu segala laskar itu pun mengerat tali sampan itu dan membiarkan hanyut. Tatkala hari hendak siang, maka Paulus pun mengajak sekalian orang makan sambil katanya, "Inilah hari yang keempat belas Tuan-tuan ternanti-nanti, senantiasa berlapar dengan tiada makan barang sesuatu pun. Oleh sebab itu hamba pinta Tuan-tuan kiranya makan, karena inilah mendatangkan selamat. Sebab tiada sehelai rambut akan binasa daripada kepala seorang pun dari antara Tuan-tuan." Setelah dikatakannya demikian, maka diambilnya roti dan diucapkannya syukur kepada Allah di hadapan mereka itu sekalian, maka dipecahkannya itu lalu mulailah makan. Kemudian tetaplah hati sekaliannya itu, lalu mereka itu pun makan. Adalah banyaknya kami di dalam kapal itu dua ratus tujuh puluh enam orang. Setelah kenyanglah mereka itu makan, maka kapal itu pun dianggalkan oleh mereka itu dengan membuangkan gandum ke laut. Setelah siang hari, maka tiada dikenalnya daratan itu, tetapi dilihatnya suatu teluk yang berpantai; maka berikhtiarlah mereka itu kalau-kalau dapat mendamparkan kapal itu ke sana. Maka dikeratnya segala tali sauh itu, ditinggalkannya di dalam laut, sambil mengorak pengikat kemudi itu dan menaikkan layar agung menambang angin, lalu ditujukannya ke pantai itu. Maka sampai kepada suatu tempat dua arus, lalu mereka itu pun mendamparkan kapal itu sehingga haluannya lekat tiada dapat bergerak, tetapi buritannya habis pecah oleh sebab kekuatan gelombang itu. Lalu segala laskar itu pun bermaksud hendak membunuh sekalian orang belenggu, supaya jangan seorang pun sambil berenang langsung lari. Tetapi oleh sebab penghulu laskar itu hendak menyelamatkan Paulus itu, maka dirintanginya maksud mereka itu sambil memerintahkan, bahwa segala orang yang tahu berenang hendaklah terjun ke laut dan naik ke darat dahulu. Dan yang lain-lain itu, separuh berpegang pada papan, dan separuh pada pecahan-pecahan kapal. Dengan hal yang demikian mereka itu sekalian selamat sampai ke darat. Tatkala kami sudah selamat, baharulah kami ketahui bahwa pulau itu bernama Melite. Maka orang pulau itu pun menunjukkan kasihan yang teramat sangat kepada kami, karena dinyalakannya api serta menyambut kami sekalian sebab kena hujan dan dingin. Tetapi apabila Paulus sudah memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkan ke atas api itu, maka keluarlah seekor ular, sebab hangat itu, memagut tangannya. Apabila orang pulau itu terpandang binatang itu tergantung pada tangannya, maka mereka itu pun berkatalah sama sendiri, "Tiada syak lagi orang ini pembunuh orang, walaupun ia sudah terlepas daripada bahaya laut, tetapi Dewi Pembalas tiada membiarkan dia hidup." Lalu Paulus pun mengebaskan binatang itu ke dalam api dan suatu pun tiada ia berasa sakit. Maka mereka itu bersangka bahwa ia akan bengkak, atau seketika itu juga rebah mati. Tetapi apabila sudah lama mereka itu menunggu dan tiada kelihatan barang sesuatu bahaya atasnya, maka berubahlah sangka mereka itu, lalu mengatakan bahwa Paulus suatu dewa. Maka dekat dengan tempat itu juga adalah beberapa bidang tanah yang dipunyai oleh seorang bernama Pubelius, penghulu pulau itu; maka ia telah menyambut dan menjamu kami dengan kemurahan tiga hari lamanya. Maka adalah bapa Pubelius terbaring demam dan ceretkan darah; maka masuklah Paulus kepadanya, lalu berdoa sambil meletakkan tangan ke atasnya menyembuhkan dia. Setelah itu, maka orang lain-lain yang ada berpenyakit di pulau itu pun datanglah serta disembuhkannya. Maka mereka itu pun menghormatkan kami dengan beberapa hormat; dan tatkala kami hendak bertolak, mereka itu membawakan kami barang yang perlu. Maka lepas tiga bulan lamanya berlayarlah kami dengan sebuah kapal yang dari Iskandaria bergambar Dioskuri (anak kembar: Kastor dan Poluk), yang berlabuh semusim dingin di pulau itu. Serta tiba di Sirakusa, maka singgahlah kami di situ tiga hari lamanya. Dari sana berlayarlah kami berbelok-belok dan sampailah ke Regium. Maka pada keesokan harinya turun angin selatan yang membawa kami, lalu pada lusanya kami tiba di Putioli. Di situlah kami berjumpa dengan saudara-saudara, yang menjemput kami singgah tujuh hari lamanya beserta dengan mereka itu; kemudian pergilah kami ke Rum. Setelah saudara-saudara yang di sana mendengar hal ihwal kami, maka datanglah mereka itu sampai ke pekan Apius dan Kedai Tiga berjumpa dengan kami. Tatkala Paulus terpandang mereka itu, lalu mengucapkan syukur kepada Allah sambil menetapkan hatinya. Tatkala kami telah masuk ke negeri Rum, maka Paulus pun diizinkan diam berasing beserta dengan seorang laskar yang menjaga dia. Lepas tiga hari maka dipanggilnya segala orang besar-besar Yahudi berhimpun. Setelah sudah mereka itu berkumpul, berkatalah ia kepada mereka itu, "Hai saudara-saudaraku, sungguhpun aku ini tiada melakukan barang sesuatu yang melawan kaum atau adat nenek moyang kita, tetapi sudah terserah menjadi orang belenggu dari Yeruzalem sehingga sampai ke tangan orang Rum. Maka mereka itu pun memeriksa aku, lalu bermaksud hendak melepaskan aku, karena suatu pun tiada yang menyebabkan aku patut mati dibunuh. Tetapi tatkala orang Yahudi berkuat membantah itu, maka terpaksalah aku memanjat pengadilan Kaisar, bukannya sebab aku ada sesuatu pengaduan ke atas kaumku. Maka itulah sebabnya aku meminta kamu datang ke mari hendak melihat kamu dan bercakap-cakap dengan kamu; karena dari sebab pengharapan bani Israel aku menanggung belenggu ini." Maka kata mereka itu kepadanya, "Surat pun tiada kami ini terima dari Yudea akan halmu, dan daripada segala saudara yang datang ke mari seorang pun tiada yang menceriterakan atau mengatakan apa-apa kecelaanmu. Tetapi kami suka juga hendak mendengar daripadamu pikiranmu; karena dari hal mazhab ini sudah termaklum kepada kami bahwa dicela di mana-mana pun." Setelah ditetapkannya suatu hari kepada Paulus, maka amatlah banyak orang datang kepadanya ke tempat ia menumpang itu. Maka kepada mereka itu ia menerangkan segala hal itu sambil menyaksikan kerajaan Allah; dan mulai dari dalam Taurat Musa dan dari dalam kitab nabi-nabi ia meyakinkan mereka itu dari hal Yesus, dari pagi hingga petang. Maka ada orang yang percaya akan barang yang dikatakannya itu, dan ada yang tiada percaya; dan sebab mereka itu di antara sama sendiri tiada bersetuju, maka berpecah-belahlah mereka itu tatkala Paulus mengatakan sepatah kata ini, "Bahwa benar sekali seperti yang dikatakan oleh Rohulkudus dengan mulut Nabi Yesaya kepada nenek moyang kita, sabda-Nya: Pergilah engkau kepada kaum ini, lalu katakan: Bahwa dengan pendengar kamu akan mendengar, tetapi sekali-kali tiada kamu akan mengerti. Dan dengan penglihat kamu akan melihat, tetapi sekali-kali tiada kamu nampak, karena kaum ini sudah keras hati, dan pendengarnya pun berat, dan matanya sudah dikejamkannya, supaya jangan sekali-kali ia nampak dengan matanya, dan mendengar dengan telinganya, dan mengerti dengan hatinya, dan bertobat pula, lalu Aku pun menyembuhkan dia. Sebab itu ketahuilah olehmu, bahwa keselamatan yang daripada Allah disampaikan kepada orang kafir; maka mereka itulah mendengarkan kelak." Setelah sudah dikatakannya demikian, maka pulanglah segala orang Yahudi itu dengan berbalah-balahan sama sendirinya. Maka tinggallah Paulus di dalam rumah yang disewanya itu dua tahun genap, sambil menyambut segala orang yang datang melawat dia, serta memberitakan kerajaan Allah dan mengajarkan segala hal ihwal Tuhan Yesus Kristus dengan beraninya dan tiada bertegah. Daripada Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul, dan diasingkan untuk memberitakan Injil Allah, (yang dijanjikan Allah terdahulu dengan mulut nabi-nabi-Nya di dalam kitab-kitab yang kudus,) dari hal Anak-Nya, (yang menurut keadaan daging sudah jadi daripada benih Daud, tetapi menurut keadaan roh penyuci sudah ditetapkan menjadi Anak Allah dengan kuasa, karena sebab kebangkitan-Nya dari antara orang mati), yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena Dialah kami sudah beroleh anugerah dan jawatan rasul bagi membawa sekalian orang kafir kepada jalan iman yang taat karena nama-Nya. Dan dari antara mereka itu kamu juga yang dipanggil menjadi milik Kristus: Datang kepada segala orang yang ada di negeri Rum, yang dikasihi oleh Allah, dan dipanggil menjadi orang suci, turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah Bapa kita dan Tuhan kita Yesus Kristus. Pertama-tama aku ucapkan syukur kepada Tuhanku oleh sebab Yesus Kristus untuk kamu sekalian, sebab imanmu dimasyhurkan di seluruh dunia. Maka Allahlah, yang kepada-Nya aku beribadat di dalam rohku dengan memberitakan Injil Anak-Nya, menjadi saksiku, betapa tekunnya aku mengenangkan kamu, senantiasa di dalam doaku, memohonkan dengan jalan bagaimanapun jikalau ada bahagiaku, dengan kehendak Allah, datang berjumpa dengan kamu. Karena aku rindu hendak memandang kamu, supaya boleh aku membahagi-bahagikan kepada kamu karunia rohani, menetapkan kamu; artinya, supaya aku dengan kamu bersama-sama dapat dikuatkan oleh iman masing-masing, baik imanmu dan imanku. Maka aku tiada suka yang kamu tiada mengetahui, hai saudara-saudaraku, bahwa sudah beberapa kali aku berniat hendak datang kepadamu (maka sampai sekarang ini tergendala aku), supaya di antara kamu pula aku peroleh buah-buahan, sama seperti di antara orang kafir yang lain juga. Maka aku ini terutang, baik kepada orang Gerika, baik kepada orang bangsa lain, baik kepada orang yang berpengetahuan atau kepada orang yang jahil. Oleh yang demikian menurut kehendak hatiku sedialah aku suka datang, memberitakan kabar kesukaan kepada kamu yang ada di negeri Rum juga. Karena tiadalah aku berasa malu mengaku Injil itu; karena ia itulah suatu kuasa Allah yang mendatangkan selamat kepada tiap-tiap orang yang percaya, terutama sekali kepada orang Yahudi, dan kepada orang Gerika juga. Karena di dalamnya itu kebenaran Allah dinyatakan daripada iman kepada iman, seperti yang telah tersurat: Bahwa orang benar itu akan hidup oleh sebab iman. Karena murka Allah dinyatakan dari surga atas segala keadaan fasik dan kelaliman orang, yang menimbuskan kebenaran dengan kelaliman, sebab barang yang dapat diketahui dari hal Allah telah termaklum kepada mereka itu, karena Allah sudah menyatakan kepada mereka itu. Karena semenjak awal kejadian alam segala sifat-Nya yang tiada kelihatan, yaitu kodrat dan zat ilahiat-Nya yang kekal itu, dapat dipandang terang dengan akal di dalam yang dijadikan, supaya mereka itu tiada dapat mendalihkan dirinya; karena sungguhpun mereka itu mengenal Allah, tetapi mereka itu tiada memuliakan Dia seperti Allah atau mengucap syukur kepada-Nya, melainkan mereka itu sudah menjadi sia-sia di dalam pikirannya, dan hati mereka itu yang bebal itu menjadi gelap. Dengan mengaku dirinya bijak, maka mereka itu menjadi bodoh, sambil menukarkan kemuliaan Allah yang baka dengan rupa ukiran gambar manusia yang fana, dan segala burung, dan binatang yang berkaki empat dan yang melata. Sebab itu Allah membiarkan mereka itu di dalam segala keinginan hatinya kepada kecemaran akan menajiskan tubuhnya di antara sama sendirinya; sebab mereka itu menukarkan kebenaran Allah dengan dusta, dan menyembah sambil beribadat kepada makhluk ganti kepada Khalik yang dipuji selama-lamanya. Amin. Itulah sebabnya Allah menyerahkan mereka itu kepada segala hawa nafsu yang keji, karena perempuannya mengubahkan adat yang lazim kepada adat yang bersalahan; demikian juga laki-laki meninggalkan adat yang lazim dengan perempuan serta menyala-nyala di dalam syahwatnya seorang kepada seorang, yaitu laki-laki dengan laki-laki melakukan perbuatan yang keji, serta memperoleh di dalam dirinya pembalasan yang berpadan dengan dosa yang sesat itu. Maka sebab mereka itu enggan berpegangkan Allah di dalam marifatnya, maka mereka itu diserahkan Allah kepada angan-angan yang keji, sehingga melakukan barang yang tiada senonoh, penuh dengan segala kelaliman, kejahatan, loba, dendam, sarat dengan kedengkian, perbunuhan, perkelahian, tipu daya, khianat, penghasut, pengumpat, kebencian Allah, penghina, penyombong, tekebur, penimbulkan akal jahat, tiada taat kepada ibu bapa, tiada berakal, orang yang mungkirkan janji, tiada penyayang, tiada berbelaskasihan; meskipun mereka itu mengetahui hukum Allah, bahwa orang yang melakukan demikian itu padan dengan mati, tetapi bukannya mereka itu melakukan demikian sahaja, melainkan memperkenankan pula orang-orang yang memperbuat sedemikian itu. Sebab itu tiadalah dapat engkau mendalihkan dirimu, hai orang, siapa pun engkau yang menyalahkan orang; karena di dalam hal engkau menyalahkan orang lain, engkau sudah menyalahkan dirimu sendiri; sebab engkau yang menyalahkan itu berbuat sedemikian itu juga. Maka termaklumlah kepada kita bahwa hukum Allah itu jatuh dengan adil ke atas orang yang melakukan sedemikian itu. Hai orang, yang menyalahkan orang yang berbuat demikian itu, padahalnya engkau melakukan sedemikian itu juga, adakah engkau sangkakan, engkau ini terlepas daripada hukum Allah? Atau engkau hinakankah kemurahan-Nya yang limpah dan sabar dan panjang hati-Nya, dengan tiada mengetahui bahwa kemurahan Allah itu menarik engkau kepada hal bertobat? Tetapi menurut degilmu dan hati yang tiada mau bertobat, engkau menghimpunkan kemurkaan ke atas dirimu untuk hari murka dan kenyataan hukum Allah yang adil. Yang akan membalas ke atas tiap-tiap orang menurut perbuatan masing-masing, yaitu hidup yang kekal untuk orang yang mencari kemuliaan dan kehormatan dan peri yang tiada berkebinasaan di dalam berbuat baik dengan tekunnya; tetapi murka dan geram itu ke atas orang yang loba dan tiada taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman, siksa dan ketakutan itu ke atas tiap-tiap jiwa manusia yang mengerjakan kejahatan itu, terutama sekali orang Yahudi, demikian juga orang Gerika; tetapi kemuliaan dan kehormatan dan sejahtera itu untuk tiap-tiap orang yang mengerjakan kebajikan, terutama sekali untuk orang Yahudi, demikian juga orang Gerika. Sebab Allah tiada menilik atas rupa orang. Karena seberapa banyak orang yang berbuat dosa, dengan tiada bertaurat, akan dibinasakan juga di luar hukum Taurat; dan seberapa banyak orang yang berbuat dosa, sedang takluk di bawah hukum Taurat, akan dihukumkan oleh Taurat itu. Karena bukannya orang yang mendengar bunyi Taurat itu benar kepada Allah, melainkan orang yang mengamalkan hukum Taurat itu akan dibenarkan. Karena jikalau orang kafir yang tiada bertaurat itu, dengan tabiatnya sendiri, berbuat seperti hukum Taurat itu, maka orang itulah yang tiada bertaurat ini menjadi Taurat bagi dirinya, melakukan diri seperti orang yang menunjukkan bahwa isi Taurat itu tertulis di dalam hatinya, dan perasaan hatinya menyaksikan demikian itu, dan pikiran mereka itu di antara sama sendirinya itu berbalah-balah atau pun membenarkan dia pada hari Allah menghakimkan segala rahasia manusia itu oleh sebab Kristus Yesus, bersetuju dengan Injil yang kuberitakan. Tetapi jikalau engkau berpegang kepada nama Yahudi sambil berharap kepada Taurat dan memegahkan dirimu tentang Allah, serta mengetahui kehendak-Nya dan membedakan makna yang terutama sebab diajari dari dalam Taurat, dan jikalau engkau yakin akan dirimu menjadi pemimpin orang buta dan penerang bagi orang yang di dalam gelap, dan pelatih orang jahil, dan guru kanak-kanak, sebab engkau menaruh hakekat pengetahuan dan segala yang benar di dalam Taurat itu; jikalau begitu, hai engkau yang mengajar orang lain, tiadakah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajarkan bahwa jangan orang mencuri, tetapi engkau mencurikah? Engkau yang mengatakan orang jangan berzinah, tetapi engkau berzinahkah? Engkau yang membenci segala berhala, tetapi engkau rampaskah rumah berhala? Engkau yang memegahkan dirimu di dalam hal Taurat, tetapi engkau hinakankah Allah dengan melanggar hukum Taurat? Karena nama Allah dihujat oleh sebab kamu di antara orang kafir, seperti yang telah tersurat itu. Adapun sunat itu sebenarnya berfaedah juga, jikalau engkau mengikut hukum Taurat itu; tetapi jikalau engkau menjadi pelanggar hukum Taurat, maka sunatmu itu pun menjadi batal. Sebab itu, jikalau orang yang tiada bersunat itu menurut segala hakekat hukum Taurat itu, bukankah yang tiada bersunat itu terhisab bersunat juga? Dan orang yang memang tiada bersunat, tetapi melakukan hukum Taurat itu, akan menyalahkan engkau yang menjadi pelanggar hukum Taurat, walaupun engkau berkitab dan bersunat itu. Karena yang sebenar Yahudi itu, bukannya Yahudi pada lahir sahaja, dan yang sebenar sunat itu bukannya sunat yang lahir pada tubuhnya sahaja; melainkan Yahudi yang sebenarnya itu, ialah Yahudi yang pada batinnya, dan sunat yang sebenarnya itu, ialah sunat hati, yaitu yang rohani, bukannya menurut sebagaimana rukun. Maka kepujian orang itu bukannya daripada manusia melainkan daripada Allah. Jikalau demikian, apakah kelebihan orang Yahudi? Atau apakah faedahnya sunat itu? Banyaklah di dalam berbagai-bagai peri. Pertama-tama sebab segala firman Allah sudah diamanatkan kepada mereka itu. Karena apakah halnya? Jikalau beberapa orang menjadi tiada beriman, dapatkah ketiadaan iman mereka itu membatalkan setiawan Allah? Sekali-kali tidak, melainkan Allah itu benar, tetapi segala manusia pembohong, seperti yang tersurat ini: Supaya Engkau nyata benar di dalam firman-Mu, dan menang apabila Engkau disalahkan orang. Tetapi jikalau kesalahan kita menyatakan keadilan Allah, apakah hendak kita katakan? Lalimkah Allah menurunkan murka-Nya? (aku berkata ini cara manusia). Sekali-kali tidak, karena jikalau demikian, bagaimanakah Allah menghakimkan dunia ini? Tetapi jikalau kebenaran Allah oleh sebab dustaku itu melimpah kepada kemuliaan-Nya, apakah sebabnya aku lagi dihukumkan seperti orang berdosa? Dan apakah sebabnya kami tiada berkata (seperti kami difitnahkan oleh beberapa orang bahwa kami sudah berkata), "Biarlah kita berbuat jahat, supaya baiknya datang?" maka mereka itu terkena hukum dengan adil. Sekarang bagaimanakah? Adakah kita orang Yahudi menaruh suatu kelebihan? Sekali-kali tidak, karena dahulu kami sudah menyalahkan orang Yahudi dan juga orang Gerika, bahwa mereka itu sekalian tertakluk ke bawah dosa; seperti yang tersurat demikian ini: Bahwa tiadalah seorang yang benar, bahkan, seorang pun tiada, tiadalah seorang yang berakal, tiadalah seorang yang menuntut akan Allah; sekalian mereka itu sudah menyimpang ke lain, sekaliannya itu menjadi sia-sia; tiadalah seorang yang berbuat kebajikan, bahkan, seorang pun tidak; maka kerongkongnya itu seperti kubur yang terbuka; dengan lidahnya mereka itu membuat tipu daya, maka bisa ular tedung itu ada di bibirnya, dan mulutnya penuh dengan kutuk dan kebengisan, kakinya pantas pada menumpahkan darah orang; segala jalannya mendatangkan kebinasaan dan kemalangan; dan jalan sejahtera tiada dikenalnya; maka ketakutan akan Allah tiada di hadapan matanya. Tetapi kita ketahui: Bahwa seberapa banyak yang dikatakan di dalam Taurat, itulah yang dikatakan kepada orang yang takluk di bawah hukum Taurat, supaya tiap-tiap mulut orang boleh dikatupkan dan seisi dunia ini jatuh ke bawah hukuman Allah. Karena dengan melakukan hukum Taurat tiada seorang pun dibenarkan; sebab dari dalam Taurat itu datang pengenalan dosa sahaja. Tetapi sekarang dengan tiada bertaurat sudah dinyatakan kebenaran Allah, yang disaksikan oleh Taurat dan nabi-nabi, yaitu kebenaran Allah oleh sebab iman kepada Yesus Kristus untuk sekalian orang yang percaya; karena tiada perbedaan, sebab sekaliannya sudah berbuat dosa dan kurang kemuliaan daripada Allah, serta dibenarkan cara karunia sahaja, dengan anugerah Allah, oleh sebab penebusan yang ada di dalam Yesus Kristus, yang di hadapan Allah menjadi pendamai dengan jalan iman kepada darah-Nya, akan menunjukkan kebenaran-Nya, sebab dibiarkan-Nya segala dosa yang terdahulu di dalam masa panjang sabar Allah, akan menunjukkan kebenaran-Nya itu pada masa ini, bahwa Ia sendiri ada adil, dan Ia membenarkan pula orang yang menaruh iman kepada Yesus. Jikalau begitu, di manakah kemegahan itu? Itu sudah ditolak. Atas hukum manakah? Atas hukum melakukan syariat Tauratkah? Bukan, melainkan atas hukum iman. Sebab itu kami sifatkan, bahwa orang dibenarkan oleh iman, bukan dengan melakukan syariat Taurat. Atau adakah Allah itu Tuhan orang Yahudi sahaja? Bukankah Ia itu Tuhan orang kafir juga? Bahkan, untuk orang kafir itu juga. Karena Allah itu memang Esa, yang akan membenarkan orang yang bersunat dari sebab iman, dan orang yang tiada bersunat itu pun oleh sebab iman. Jikalau begitu, adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Sekali-kali tidak, melainkan kami meneguhkan Taurat. Apakah hendak kita katakan dari hal Ibrahim, nenek moyang Karena jikalau Ibrahim itu dibenarkan oleh sebab perbuatannya, ada juga kemegahan padanya, tetapi bukannya kepada Allah. Karena apakah kata Alkitab? Bahwa Ibrahim percaya akan Allah, maka itulah dihisabkan kepadanya menjadi kebenaran. Maka kepada orang yang bekerja itu, adalah gajinya, bukan dihisabkan seperti pemberian, melainkan seperti hak; tetapi kepada orang yang tiada bekerja, melainkan percaya akan Dia yang membenarkan orang fasik itu, maka imannya itu dihisabkan menjadi kebenaran. Sama seperti Daud pun mengatakan bahagia atas orang itu yang dihisabkan Allah kepadanya kebenaran, dengan tiada perbuatan itu, katanya: Berbahagialah segala orang yang diampunkan kesalahannya dan dosanya sudah tertudung; berbahagialah orang yang tiada akan dihisab dosanya oleh Tuhan. Jikalau begitu, bahagia itu diuntukkan kepada orang yang bersunat sahajakah? Atau kepada orang yang tiada bersunat juga? Karena kami mengatakan, bahwa kepada Ibrahim itu imannya dihisabkan menjadi kebenaran. Tetapi bagaimanakah iman itu sudah terhisab kepadanya? Tatkala ia sudah bersunatkah? Atau belum bersunatkah? Bukannya pada masa bersunat, melainkan pada masa belum bersunat, dan tanda sunat itu diterimanya menjadi meterai kebenaran, yang daripada iman, tatkala ia belum bersunat; karena atas peri demikian ia menjadi bapa sekalian orang yang beriman walaupun mereka itu tiada bersunat, supaya kebenaran itu dihisabkan kepada mereka itu, dan lagi menjadi bapa orang yang bersunat itu pun, yaitu orang-orang yang bukannya bersunat sahaja, melainkan yang mengikut tapak iman Ibrahim, bapa kita, tatkala ia belum bersunat. Karena bukannya oleh sebab Taurat datang perjanjian itu kepada Ibrahim dan benihnya, bahwa ia menjadi waris dunia ini, melainkan oleh sebab kebenaran yang daripada iman. Karena jikalau orang yang melakukan syariat Taurat menjadi waris itu, niscaya sia-sialah iman itu, dan perjanjian itu pun batallah. Karena yang didatangkan oleh Taurat itu murka, tetapi barang di mana yang tiada bertaurat, di situ tiadalah pelanggar hukum. Itulah sebabnya warisan itu beralas kepada iman, yaitu menurut anugerah, supaya perjanjian itu tetap kepada segenap benihnya, bukannya kepada yang bertaurat sahaja, melainkan kepada yang beriman seperti Ibrahim, yang menjadi bapa kita sekalian, (seperti yang tersurat: Bahwa Aku sudah menjadikan engkau bapa kepada beberapa banyak bangsa), di hadapan Yang dipercayainya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati, dan menyebutkan barang yang tidak ada sama seperti sudah ada. Karena tatkala Ibrahim sudah hilang pengharapan, maka ia sudah harap juga dengan iman, yang ia menjadi bapa kepada beberapa banyak bangsa, sebagaimana yang difirmankan: Bahwa demikianlah akan jadi benihmu kelak. Dan dengan tiada lemah di dalam imannya, ia tampak dirinya sendiri seperti sudah mati karena umurnya sekira-kira seratus tahun, dan kandungan Sarah pun sudah mati; tetapi sebab ingat akan perjanjian Allah tiadalah ia bimbang, dengan tiada iman, melainkan ia makin dikuatkan oleh imannya, dengan mempermuliakan Allah, dan sangat yakin, bahwa Allah berkuasa menyampaikan barang yang dijanjikan-Nya. Itulah sebabnya juga imannya itu dihisabkan kepadanya menjadi kebenaran. Tetapi perkataan "dihisabkan kepadanya itu" bukannya tersurat kepada Ibrahim sahaja, melainkan karena kita juga, akan dihisabkan itu kelak bagi kita yang percaya akan Dia, Yang sudah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yang telah diserahkan karena segala dosa kita dan Yang dibangkitkan karena sebab hal membenarkan kita. Di dalam hal kita dibenarkan oleh karena iman, ada kita beroleh sentosa dengan Allah oleh sebab Tuhan kita, Yesus Kristus, yang oleh-Nya juga kita diberi masuk, oleh sebab iman, kepada anugerah ini, yang di dalamnya itu kita hidup; maka kita bermegah-megah dari sebab pengharapan akan kemuliaan Allah. Tetapi bukannya itu sahaja, melainkan juga kita bermegah-megah di dalam kesukaran, sebab mengetahui, bahwa kesukaran itu mendatangkan sabar, dan sabar itu mendatangkan hati yang teguh, dan hati yang teguh itu mendatangkan pengharapan, dan pengharapan itu tiada mempermalukan, sebab kasih Allah sudah dicurahkan rata ke dalam hati kita oleh Rohulkudus yang dikaruniakan kepada kita. Karena tatkala kita lagi lemah, maka Kristus pun matilah karena orang fasik, pada masa yang tetap. Karena jarang sangat seorang mau mati karena orang yang benar. Barangkali karena orang yang baik ada juga orang yang berani mati. Tetapi Allah sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita di dalam hal Kristus telah mati karena kita, tatkala kita ditaklukkan oleh dosa. Sedangkan sekarang kita dibenarkan oleh darah-Nya, maka terlebih lagi kita akan beroleh selamat daripada kemurkaan, dengan jalan Dia. Karena jikalau kita, tatkala lagi seteru Allah, diperdamaikan dengan Allah oleh sebab kematian Anak-Nya, maka terlebih pula kita, sesudah diperdamaikan itu, akan beroleh selamat oleh sebab hidup-Nya. Bukannya demikian sahaja, melainkan kita bermegah-megah pula akan Allah oleh sebab Tuhan kita Yesus Kristus, yang oleh-Nya sekarang ini kita memperoleh perdamaian. Sebab itu, sebagaimana oleh sebab seorang maka dosa sudah masuk ke dalam dunia ini, dan maut oleh sebab dosa, dan atas peri demikian maut itu menimpa sekalian manusia, maka karena itulah sekaliannya berbuat dosa, karena sebelum ada Taurat itu, maka dosa sudah ada di dalam dunia; tetapi dosa itu tiada dihisab selagi tidak ada Taurat. Akan tetapi maut itu memerintah dari zaman Adam hingga zaman Musa, sama juga atas orang yang tiada berbuat dosa sebagaimana kesalahan Adam, yang menjadi suatu teladan Yang akan datang itu. Tetapi karunia Allah bukannya seperti dosa itu. Karena jikalau banyak orang sudah mati oleh sebab dosa seorang, maka terlebih lagi anugerah Allah dan pemberian-Nya melimpah kepada banyak orang di dalam anugerah, yaitu Yesus Kristus yang Seorang juga. Maka pemberian itu berlainan halnya dengan yang disebabkan oleh dosa seorang. Karena hukuman dari sebab seorang itu membawa kepada hal kena hukum, tetapi karunia Allah, yang dari sebab banyak dosa, membawa kepada hal dibenarkan. Karena jikalau dengan dosa seorang maut sudah memerintah oleh sebab seorang itu, maka terlebih lagi orang-orang, yang menerima kemewahan anugerah-Nya dan kebenaran yang dikaruniakan itu, akan memerintah di dalam hidup oleh sebab Seorang, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sebagaimana oleh sebab satu dosa sekalian manusia terkena hukum, begitulah oleh sebab Satu perbuatan yang benar itu, sekalian manusia dibenarkan, supaya beroleh hidup. Karena sama seperti oleh sebab hal seorang tiada taat, banyak orang menjadi orang berdosa, demikian juga oleh sebab taat Seorang, yang banyak itu dijadikan orang benar. Kemudian masuk pula Taurat itu, supaya dosa itu makin bertambah; tetapi di mana dosa sudah bertambah-tambah, di situlah anugerah Allah melimpah-limpah, supaya sebagaimana dosa itu memerintah di dalam maut, sedemikian itu juga anugerah memerintah dengan kebenaran kepada hidup yang kekal, oleh sebab Yesus Kristus Tuhan kita. Jikalau begitu, apakah hendak kita katakan? Bertekunkah kita di dalam dosa supaya anugerah Allah bertambah-tambah? Sekali-kali tidak. Maka kita ini yang sudah mati lepas daripada dosa, bagaimanakah dapat lagi kita hidup di dalamnya? Atau tiadakah kamu ketahui bahwa seberapa banyak kita yang dibaptiskan ke dalam Kristus Yesus itu, telah dibaptiskan ke dalam maut-Nya? Demikianlah kita dikuburkan serta-Nya oleh baptisan itu ke dalam maut, supaya sebagaimana Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, sedemikian itu juga kita ini pun dapat berjalan di dalam suatu hidup yang baharu. Karena jikalau kita sudah menjadi satu dengan Dia, dengan mengambil bahagian di dalam hal mati-Nya, begitu juga kita menjadi satu dengan Dia di dalam hal kebangkitan-Nya, sedang mengetahui hal ini: Bahwa tabiat kita yang lama sudah disalibkan serta-Nya, supaya diri dosa dilenyapkan, jangan kita diperhambakan lagi oleh dosa; karena orang yang sudah mati itu, sudah dilepaskan daripada dosa. Tetapi jikalau kita sudah mati dengan Kristus, yakinlah kita bahwa kita akan hidup juga dengan Dia; sebab kita mengetahui, bahwa Kristus yang sudah dibangkitkan dari antara orang mati itu, tiada mati lagi; maka maut itu pun tiada lagi memegang kuasa atas-Nya. Karena akan hal mati-Nya itu, maka matilah Ia sekali sahaja untuk dosa, tetapi akan hal hidup-Nya itu, hiduplah Ia untuk Allah. Demikianlah juga kamu wajib menghisabkan dirimu mati lepas daripada dosa, tetapi hidup bagi Allah di dalam Kristus Yesus. Sebab itu janganlah dosa itu memerintah di dalam dirimu yang fana, sehingga kamu menurut hawa nafsunya, dan janganlah kamu serahkan anggotamu kepada dosa menjadi alat kejahatan, melainkan serahkanlah dirimu kepada Allah, seperti orang mati balik hidup, dan anggotamu itu kepada Allah menjadi alat kebenaran. Karena dosa itu tiada lagi dapat kuasa atasmu, sebab kamu bukannya di bawah Taurat, melainkan di bawah anugerah. Apakah ikhtiar? Patutkah kita berbuat dosa sebab kita bukannya di bawah Taurat, melainkan di bawah anugerah? Sekali-kali tidak. Tiadakah kamu ketahui, bahwa kepada siapa kamu menyerahkan dirimu seperti hamba yang taat, maka kamu menjadi hamba dialah yang kamu turut, baik kepada dosa menuju maut, atau kepada taat menuju kebenaran. Tetapi syukurlah kepada Allah, sedang dahulu kamu menjadi hamba dosa, tetapi sekarang dengan bersungguh-sungguh hati kamu taat kepada jenis pengajaran yang kamu diajarkan. Setelah dimerdekakan daripada dosa, maka jadilah kamu hamba kepada kebenaran. (Aku berkata cara manusia oleh sebab kelemahan tabiat diri kamu), karena sama seperti dahulu kamu menyerahkan anggotamu menjadi hamba kepada kecemaran dan fasik yang mengerjakan fasik, demikian juga sekarang kamu menyerahkan anggotamu menjadi hamba kepada kebenaran yang mengerjakan kesucian. Karena tatkala kamu menjadi hamba dosa, maka terlepaslah kamu daripada kebenaran. Apakah faedah yang sudah kamu peroleh di dalam perkara-perkara yang kamu berasa malu sekarang ini? Karena kesudahannya itu maut. Tetapi sekarang, setelah kamu merdeka daripada dosa, dan menjadi hamba kepada Allah, maka kamu beroleh buah-buahan yang menuju kesucian, dan kesudahannya itu hidup yang kekal. Karena upah dosa itu maut, tetapi karunia Allah itu hidup yang kekal di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Tiadakah kamu ketahui, hai saudara-saudaraku, (karena aku berkata kepada orang yang mengetahui hukum Taurat) bahwa hukum itu memerintahkan orang selama ia hidup? Karena seorang perempuan yang bersuami terikat oleh hukum kepada suaminya selagi suami itu hidup; tetapi jikalau suami itu mati, terlepaslah perempuan itu daripada hukum suami. Sebab itu, jikalau perempuan itu berlakikan orang lain tatkala suaminya lagi hidup, maka ia dikata orang perempuan berzinah; tetapi jikalau suaminya itu mati, terlepaslah perempuan itu daripada hukum itu, sehingga bukanlah ia perempuan berzinah, walaupun berlakikan orang lain. Demikian juga, hai saudara-saudaraku, kamu ini pun dimatikan lepas daripada hukum Taurat itu oleh tubuh Kristus, supaya menjadi satu dengan yang lain, yaitu dengan Dia, yang sudah dibangkitkan dari antara orang mati, supaya kita mengeluarkan buah-buahan bagi Allah. Tatkala kita lagi hidup di dalam tabiat duniawi, maka segala hawa nafsu yang penuh dengan dosa, yang dibangkitkan oleh hukum Taurat itu, bekerjalah di dalam anggota kita akan mengeluarkan buah-buahan bagi maut, tetapi sekarang kita sudah terlepas daripada hukum Taurat itu, sedang kita sudah mati lepas daripada hukum itu, yang di dalamnya kita terpegang, sehingga kita berbuat ibadat baharu yang rohani, bukannya ibadat lama yang menurut sebagaimana rukun sahaja. Apakah sekarang hendak kita katakan? Hukum Taurat itu dosakah? Sekali-kali tidak. Hanya aku tiada tahu dosa, jikalau tiada sebab hukum Taurat itu, karena tiada aku tahu akan hal tamak, jikalau tiada Taurat itu mengatakan: Janganlah engkau tamak! Tetapi sedang dosa itu digerakkan oleh sebab penyuruhan itu, maka ia mengerjakan di dalam diriku berbagai-bagai hal tamak; karena jikalau tiada hukum Taurat, dosa pun matilah. Dahulu aku ini hidup dengan tiada bertaurat, tetapi tatkala penyuruhan itu tiba, maka dosa itu hidup pula, tetapi aku ini matilah; dan penyuruhan yang kepada hidup itu, kudapati menuju maut. Karena sedang dosa itu digerakkan oleh sebab penyuruhan itu, maka ia memperdayakan aku dan membunuh aku atas peri demikian. Jadi, hukum Taurat itu kudus, dan penyuruhan itu pun kudus serta adil dan sempurna. Jikalau begitu, yang baik itu menjadi mautkah kepadaku? Sekali-kali tidak. Melainkan dosa, supaya nyata ia itu dosa, yang mendatangkan maut itu kepadaku dengan jalan menggunakan yang baik itu, supaya nyata dosa itu teramat sangat besarnya oleh penyuruhan itu. Karena kita ketahui, bahwa hukum itu rohani, tetapi aku ini di dalam keadaan tubuh, terjual ke bawah dosa. Karena barang yang kulakukan tiada aku tahu, karena bukannya barang yang aku gemar, aku amalkan, melainkan barang yang aku benci, itulah aku buat. Tetapi jikalau aku perbuat barang yang tiada aku gemar, maka aku mempersetujukan bahwa Taurat itu baik adanya. Oleh yang demikian, sekarang ini bukanlah lagi aku ini yang melakukan dia, melainkan dosa yang diam di dalam diriku. Karena aku mengetahui, bahwa tiada diam di dalam diriku, yaitu di dalam keadaan tubuhku, barang yang baik; karena kehendak ada padaku, tetapi melakukan yang baik itu, tidak. Karena yang baik yang aku gemar itu, tiada aku perbuat, melainkan yang jahat yang aku tiada gemar, itulah aku amalkan. Tetapi jikalau aku ini perbuat barang yang aku tiada gemar itu, maka bukanlah lagi aku ini yang melakukan itu, melainkan dosa yang diam di dalam diriku. Oleh yang demikian tampak kepadaku hukum ini: Sedang aku gemar berbuat yang baik, maka jahat itu sudah hadir. Karena aku memperkenankan hukum Allah menurut batin manusia, akan tetapi aku tampak ada lain hukum di dalam anggotaku, yang berperang dengan hukum akalku, serta membawa aku ke dalam tawanan di bawah hukum dosa di dalam anggotaku. Wah, aku orang yang celaka ini! Siapakah gerangan akan melepaskan aku keluar dari dalam tubuh maut ini? Mengucap syukurlah aku kepada Allah oleh Yesus Kristus Tuhan kita! Oleh yang demikian, maka aku ini sendiri dengan hati mengikut hukum Allah, tetapi dengan tabiat duniawi takluk ke bawah hukum dosa. Maka oleh sebab itu sekarang tiadalah lagi hukuman ke atas orang yang di dalam Kristus Yesus. Karena hukum Roh yang mengaruniakan hidup di dalam Kristus Yesus sudah memerdekakan aku daripada hukum dosa dan maut itu. Karena barang yang tiada boleh diperbuat oleh hukum Taurat, sebab lemah oleh karena tabiat manusia itu, diperbuat oleh Allah yang menyuruhkan Anak-Nya sendiri di dalam rupa manusia yang berdosa, yaitu sebab karena dosa itu, dengan menjatuhkan hukum ke atas dosa di dalam tabiat manusia, supaya syarat hukum Taurat itu dapat disempurnakan di dalam diri kita, yang tiada menurut kehendak tabiat duniawi, melainkan menurut kehendak Roh. Karena orang yang menurut tabiat duniawi, memikirkan hal dunia itu, tetapi orang yang menurut Roh itu, memikirkan hal rohani itu. Karena pikiran tabiat duniawi itulah maut; tetapi pikiran rohani itulah hidup lagi sentosa. Karena pikiran tabiat duniawi itulah perseteruan dengan Allah, sebab tiada takluk ke bawah hukum Allah, bahkan, tiada dapat juga. Maka orang yang di dalam tabiat duniawi itu, tiada dapat memperkenankan Allah. Tetapi kamu ini bukannya di dalam tabiat duniawi, melainkan di dalam Roh, yaitu jikalau Roh Allah ada diam di dalam dirimu. Jikalau barang seorang tiada menaruh Roh Kristus, bukannya ia milik Kristus. Tetapi jikalau Kristus ada di dalam dirimu, maka tubuh itu memang mati sebab dosa, tetapi Roh itu hidup oleh sebab kebenaran. Tetapi jikalau Roh Dia, Yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati itu, diam di dalam dirimu, maka Ia itu, Yang membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati itu, akan menghidupkan juga tubuh kamu yang fana itu dengan Roh-Nya yang diam di dalam dirimu. Oleh yang demikian, hai saudara-saudaraku, kita ini terutang bukannya kepada tabiat duniawi akan hidup menurut tabiat duniawi itu, karena jikalau kamu hidup menurut tabiat duniawi, maka kamu akan mati kelak; tetapi jikalau dengan Roh itu kamu mematikan perbuatan tubuh itu, maka kamu akan hidup kelak. Karena seberapa banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, maka itulah anak-anak Allah. Karena bukannya kamu menerima roh perhambaan pula akan takut, melainkan kamu sudah menerima Roh menjadi anak angkat, yang di dalamnya kita menyeru, "Abba, ya Bapa." Maka Roh itu sendiri menyaksikan beserta dengan roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah. Tetapi jikalau anak-anak, maka warislah juga, yaitu waris Allah, dan sewaris dengan Kristus, jikalau kita sama merasa sengsara dengan Dia, supaya sama juga kita dipermuliakan. Karena menurut pendapatku, bahwa sengsara yang pada zaman ini tiada berpadan jikalau dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Karena dengan pengharapan yang sangat rindu ternanti-nantilah segala makhluk akan kenyataan anak-anak Allah. Karena segala makhluk sudah ditaklukkan kepada yang sia-sia, bukannya dengan kehendaknya sendiri, melainkan dengan kehendak Dia yang menaklukkan mereka itu, tetapi dengan pengharapan, bahwa pada akhirnya segala makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan daripada perhambaan kebinasaan, masuk kepada kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Karena kita ketahui, bahwa segenap makhluk itu sama mengerang dan sama merasa kesakitan beranak sampai sekarang ini. Dan bukannya itu sahaja, melainkan kita sendiri pun yang beroleh buah sulung Roh itu, bahkan, kita ini sendiri juga mengerang pada batinnya dengan menanti-nanti hal menjadi anak angkat, yaitu tebus tubuh kita. Karena atas pengharapan sahaja kita sudah beroleh selamat; tetapi pengharapan yang kelihatan itu bukannya pengharapan, karena barang yang dilihat orang, apakah sebabnya lagi diharapkan? Tetapi jikalau kita berharap akan barang yang tiada tampak kepada kita, maka dengan sabarnya kita menantikan dia. Demikian juga Roh itu pun menolong pada kelemahan kita. Karena tiada kita tahu akan barang yang hendak kita pohonkan dengan sepatutnya; melainkan Roh itu sendiri memohonkan karena kita dengan keluh kesah, yang tiada terkatakan. Dan Tuhan, yang menyelidiki hati manusia, mengetahui apa maksud Roh itu, sebab Roh itu memohonkan karena segala orang suci, menurut kehendak Allah. Tetapi kita mengetahui, bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama mendatangkan kebajikan bagi orang yang mengasihi Allah, yaitu bagi orang yang dipanggil menurut kehendak Allah. Karena orang yang dikenal-Nya terdahulu, ia itu juga ditetapkan-Nya terdahulu akan menjadi serupa dengan teladan Anak-Nya, supaya Ia itu menjadi anak sulung di antara beberapa banyak saudara. Dan orang-orang yang ditetapkan-Nya terdahulu, mereka itulah juga dipanggil-Nya, dan orang-orang yang dipanggil-Nya itu, mereka itulah juga dibenarkan-Nya, dan orang-orang, yang dibenarkan-Nya itu, mereka itulah juga dipermuliakan-Nya. Sekarang apakah hendak kita katakan atas segala hal itu? Jikalau Allah memihak kita, siapakah lawan kita? Maka Ia yang tiada menahan Anak-Nya sendiri, hanya menyerahkan Dia karena kita sekalian, masakan Ia itu tiada juga mengaruniakan serta-Nya segala sesuatu bagi kita? Siapakah akan mengadukan orang pilihan Allah? Maka Allah yang membenarkan. Siapakah yang menjatuhkan hukum? Kristus Yesus itulah, yang sudah mati, bahkan, yang dihidupkan pula, dan yang ada di sebelah kanan Allah, dan yang memohonkan karena kita. Siapakah yang dapat menceraikan kita daripada kasih Kristus? Kesukarankah atau sengsarakah, atau aniayakah, atau kelaparankah, atau keadaan bertelanjangkah, atau marabahayakah, atau pedangkah? Seperti yang tersurat: Bahwa karena sebab Engkaulah kami dimatikan berhari-hari; maka kami dihisabkan seperti domba yang akan disembelih. Tetapi di dalam segala perkara itu kita sangat menang oleh sebab Dia yang mengasihi kita. Karena aku yakin, bahwa baik maut atau hidup, baik malaekat atau penguasa, baik hal yang ada sekarang ini atau yang akan datang, atau sesuatu kuat kuasa, baik tinggi atau dalam, atau barang makhluk yang lain pun, tiada dapat menceraikan kita daripada kasih Allah, yang di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Maka dengan nama Kristus aku mengatakan kebenaran, tiada aku berdusta, (dan perasaan hatiku pun menyaksikan beserta dengan aku di dalam Rohulkudus), bahwa aku sangat duka cita dan susah yang tiada berkeputusan di dalam hatiku. Karena aku sendiri rela terlaknat dijauhkan daripada Kristus karena saudara-saudaraku, keluargaku yang sedaging sedarah, yaitu orang-orang Israel yang ada hak menjadi anak angkat, dan kemuliaan Allah, dan pakat setia, dan Taurat, dan ibadat, dan segala perjanjian Allah, dan yang empunya segala nenek moyang, dan dari antaranya terbit Kristus cara manusia, yang di atas sekalian, Tuhan yang terpuji selama-lamanya. Amin. Tetapi bukannya seolah-olah firman Allah itu tiada sampai. Karena bukannya semua yang berasal Israel itu Israel, dan bukannya semua yang dari sebab benih Ibrahim menjadi anak-anaknya, melainkan: Di dalam Ishak itulah akan dinamakan benihmu. Artinya: Bukannya anak-anak daging darah itu anak-anak Allah, melainkan anak-anak perjanjian itulah dihisabkan benihnya. Karena demikianlah bunyi firman perjanjian itu: Pada masa sebegini Aku akan datang, dan Sarah akan beroleh seorang anak laki-laki. Tetapi bukannya demikian itu sahaja, melainkan tatkala Ribkah juga menjadi hamil oleh seorang, yaitu Ishak, nenek moyang kita. Karena sebelum kanak-kanak itu lahir dan sebelum melakukan barang yang baik atau jahat, (supaya tetap niat azali Allah menurut kehendak-Nya sendiri, yaitu bukannya dari sebab perbuatan manusia, melainkan dari sebab panggilan Allah), adalah difirmankan kepada Ribkah itu: Bahwa yang sulung akan menjadi hamba kepada yang muda. Seperti yang tersurat: Bahwa Yakub Kukasihi, tetapi Esap Kubenci. Apakah yang hendak kita katakan? Lalimkah Allah itu? Mustahil. Karena Tuhan telah berfirman kepada Musa: Bahwa Aku akan menaruh belas kasihan kepada barangsiapa yang Kukasihani, dan Aku akan menaruh sayang kepada barangsiapa yang Kusayangi. Oleh yang demikian hal itu bukannya bergantung kepada kehendak orang, atau usaha orang, melainkan kepada belas kasihan Allah. Karena Alkitab menyatakan kepada Firaun: Bahwa sebab itulah Aku menegakkan engkau, supaya Aku menunjukkan kodrat-Ku di dalam dirimu, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di dalam seluruh dunia ini. Oleh yang demikian Allah menaruh belas kasihan akan barangsiapa yang dikehendaki-Nya, dan Ia mengeraskan hati akan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Barangkali sekarang engkau berkata kepadaku, "Apakah sebabnya Ia lagi mencari salah? Karena siapakah dapat melawan kehendak-Nya?" Hai manusia, siapakah engkau yang hendak berjawab dengan Allah? Dapatkah gerangan barang yang diperbuat itu berkata kepada yang membuatnya, "Apakah sebabnya engkau sudah membuat aku sedemikian ini?" Bukankah tukang periuk itu berkuasa atas tanah liat itu memperbuat daripada segumpal itu juga suatu bekas kemuliaan, dan yang lain pula suatu bekas kehinaan? Tetapi bagaimanakah, jikalau Allah, sebab hendak menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, menanggung dengan panjang sabar akan bekas kemurkaan, yang disediakan kepada kebinasaan, supaya Ia memberi orang tahu akan kekayaan kemuliaan-Nya atas bekas belas kasihan, yang disediakan-Nya terdahulu untuk kemuliaan, yaitu seperti bekas itu juga kita sudah dipanggil-Nya, bukannya daripada bangsa Yahudi sahaja, melainkan daripada orang kafir juga. Seperti firman-Nya pula di dalam kitab Nabi Hosea, bunyinya, "Yang bukan kaum-Ku itu akan Kusebutkan kaum-Ku; dan yang bukan dikasihi itu akan Kusebutkan kekasih-Ku." "Maka akan jadi bahwa di tempat yang sudah difirmankan kepada mereka itu: Kamu ini bukannya kaum-Ku, maka di situlah mereka itu akan disebutkan anak-anak Allah yang hidup itu." Maka Yesaya pun menyerukan atas hal Israel demikian: Jikalau bilangan bani Israel menjadi seperti pasir di laut sekalipun, maka yang sisanya itu sahaja akan diselamatkan. Karena Tuhan akan menetapkan hukuman-Nya yang adil di atas bumi ini dengan kekerasan dan dengan segera. Dan seperti sabda Yesaya terdahulu: Jikalau kiranya tiada Tuhan segala bala tentara itu meninggalkan suatu benih bagi kita, niscaya sudahlah kita menjadi sama seperti Sodom dan Gomorah. Apakah yang hendak kita katakan? Bahwa orang kafir, yang tiada menuntut kebenaran, sudah mencapai kebenaran, yaitu kebenaran yang dari dalam iman. Tetapi bani Israel yang menuntut hukum kebenaran, tiada sampai kepada hukum itu. Apakah sebabnya? Sebab mereka itu bukannya menuntut dengan iman, melainkan seolah-olah dari perbuatan dirinya. Maka terantuklah mereka itu pada batu antukan, seperti yang tersurat: Tengoklah, Aku meletakkan di dalam Sion sebuah batu antukan dan sebuah batu syak, maka barangsiapa yang percaya akan Dia, tiada akan diaibkan. Hai saudara-saudaraku, kehendak hatiku dan doaku kepada Allah, yaitu karena orang Israel, supaya mereka itu beroleh selamat. Karena aku menyaksikan bagi mereka itu, bahwa mereka itu ada suatu usaha kepada Allah, tetapi tiada dengan berpengetahuan. Karena sebab tiada mengenal kebenaran Allah, dan sebab hendak mendirikan kebenarannya sendiri, maka tiadalah mereka itu menaklukkan dirinya kepada kebenaran Allah. Karena Kristus itulah penyudah Taurat, menjadi kebenaran bagi tiap-tiap orang yang percaya. Sebab Musa telah menyuratkan bahwa orang yang melakukan kebenaran dari dalam Taurat itu akan hidup olehnya. Tetapi kebenaran dari dalam iman mengatakan demikian, "Janganlah berkata-kata di dalam hatimu: Siapakah yang akan naik ke surga? (artinya membawa Kristus turun). Atau: Siapakah yang akan turun ke dalam alam berzakh?" (artinya membawa Kristus naik dari antara orang mati). Tetapi apakah katanya itu? Dekat engkau ada perkataan itu, di dalam mulutmu, dan di dalam hatimu, yaitulah perkataan iman, yang kami beritakan. Karena jikalau engkau mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus itu Tuhan, dan yakin di dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati itu, maka engkau akan selamat. Karena dengan hati orang percaya sehingga beroleh kebenaran, tetapi dengan mulut orang mengaku sehingga beroleh selamat. Karena nas Alkitab mengatakan: Bahwa tiap-tiap orang yang percaya akan Dia tiada diaibkan kelak. Sebab tiadalah perbedaannya antara orang Yahudi dengan orang Gerika. Karena Tuhan itulah juga Tuhan bagi sekalian, murah kepada sekalian yang menyeru Dia. Karena tiap-tiap orang, yang menyeru nama Tuhan, akan selamat. Sekarang bagaimanakah pula mereka itu hendak menyeru yang belum dipercayainya? Dan bagaimanakah mereka itu hendak percaya akan yang belum didengarnya, dan bagaimanakah mereka itu dapat mendengar, jikalau tiada seorang yang memberitakan? Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak kaki orang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik. Tetapi bukan sekaliannya menurut Injil itu. Karena sabda Yesaya demikian: Ya Tuhan, siapakah yang percaya akan berita kami? Oleh yang demikian nyatalah iman itu datang daripada berita, tetapi berita itu atas sabda Kristus. Tetapi kataku, "belumkah mereka itu mendengar? Bahkan! Kabarnya sudah berpecah-pecah di seluruh dunia, dan perkataannya sampai ke ujung bumi." Tetapi kataku, "Tiadakah bani Israel mengerti? Bahkan, pertama-tama Musa mengatakan: Bahwa Aku ini membangkitkan gairah kamu atas suatu bangsa yang tiada tersebut, maka Aku akan membangkitkan kemarahanmu ke atas suatu bangsa yang jahil. Tetapi Yesaya itu dengan beraninya bersabda: Aku didapati oleh orang yang tiada mencari Aku; dan Aku menyatakan diri-Ku kepada orang yang tiada bertanya akan Daku. Tetapi firmannya kepada bani Israel: Bahwa berhari-hari Aku mengulurkan tangan-Ku kepada kaum yang ingkar dan yang babil." Maka kataku, "Sudahkah Allah menolak umat-Nya itu?" Sekali-kali tidak. Karena aku ini seorang Israel juga, benih Ibrahim, suku bangsa Benyamin. Allah itu tiada menolak umat-Nya, yang diketahui-Nya terdahulu. Atau tiadakah kamu mengetahui nas Alkitab dari hal Elias, bagaimana ia mengadukan bani Israel kepada Allah? Ya Tuhan, nabi-nabi-Mu sudah dibunuh oleh mereka itu, dan segala tempat korban-Mu sudah dibongkarnya; maka aku tinggal seorang diri sahaja, dan mereka itu menuntut nyawaku. Tetapi apakah yang diwahyukan kepadanya? Aku ada lagi tinggal bagi diri-Ku tujuh ribu orang laki-laki yang tiada bertelut kepada Baal. Demikianlah pada masa ini pun ada lagi sisa menurut pilihan anugerah. Tetapi jikalau daripada anugerah, maka bukanlah daripada perbuatan manusia, sebab jikalau daripada perbuatan itu, anugerah itu bukannya lagi anugerah. Jikalau begitu, bagaimanakah halnya? Apa yang dicari oleh bani Israel itu tiada dapat; tetapi orang pilihan sudah dapat, maka yang lain itu sudah dijadikan-Nya keras hati, sebagaimana yang tersurat: Bahwa Allah memberi kepada mereka itu suatu roh penidur, dan mata yang tiada mau melihat, dan telinga yang tiada mau mendengar, hingga kepada hari ini. Maka Daud pun berkata: Biarlah hidangan mereka itu menjadi suatu jerat, dan suatu perangkap, dan suatu alat jatuhan, dan pembalasan kepada mereka itu. Dan biarlah mata mereka itu dikaburkan, supaya jangan nampak, dan belakang mereka itu senantiasa dibungkukkan. Sekarang kataku: Bahwa akan hal mereka itu terantuk, yaitu supaya mereka itu jatuhkah? Sekali-kali tidak. Melainkan oleh sebab jatuhnya itu tibalah selamat kepada orang kafir, supaya membangkitkan gairah bani Israel. Jikalau jatuhnya itu menjadi kekayaan isi dunia, dan kerusakannya itu menjadi kekayaan orang kafir, maka terlebih pula jikalau bilangannya menjadi genap. Tetapi kepada kamu, yang asalnya daripada kafir, aku berkata, "Sepanjang aku ini menjadi rasul untuk orang kafir, aku memuliakan jawatanku, kalau-kalau aku dapat membangkitkan gairah di dalam hati orang yang daripada daging darahku, dan boleh membawa kepada selamat setengah orang daripada mereka itu. Karena jikalau hal Israel terbuang menjadi perdamaian bagi seisi dunia, apakah pula penerimaan mereka itu melainkan hidup daripada mati? Jikalau kepal yang pertama itu kudus, maka gumpalnya itu pun demikian juga, dan jikalau akar itu kudus, maka cabang-cabangnya itu pun demikian juga. Tetapi jikalau beberapa cabang sudah patah, dan engkau, yang jadi pohon zaitun hutan, disisipkan ke dalamnya, lalu memperoleh sama-sama bahagian daripada lemak akar pohon zaitun itu, janganlah engkau memegahkan dirimu kepada cabang-cabang itu. Tetapi jikalau engkau memegahkan dirimu sekali pun, ingatlah: Bukannya engkau yang menanggung akar itu, melainkan akar itu menanggung engkau. Jikalau katamu sekarang: Cabang-cabang itu sudah dipatahkan, supaya aku ini dapat disisipkan ke dalamnya. Baiklah. Oleh sebab tiada percaya, patahlah cabang-cabang itu, tetapi engkau ini tetap oleh sebab iman. Janganlah engkau besar hati, melainkan hendaklah engkau takut. Karena jikalau Allah tiada menyayangi cabang-cabang yang asal itu, niscaya engkau pun tiada akan disayangi-Nya. Sebab itu perhatikanlah kemurahan dan kekerasan Allah; yaitu atas orang yang sudah jatuh itulah kekerasan-Nya; tetapi atas engkau kemurahan Allah, jikalau engkau tetap di dalam kemurahan-Nya. Jikalau tidak, maka engkau juga akan dikerat. Tetapi mereka itu juga akan disisipkan, jikalau mereka itu tiada tetap di dalam hal tiada beriman, karena Allah berkuasa menyisipkan pula mereka itu. Karena jikalau engkau sudah dikerat daripada asal pohon zaitun hutan, lalu disisipkan kepada pohon zaitun yang baik, yaitu yang bukan asalmu, maka terlebih pula cabang-cabang yang asal itu disisipkan kepada pohon-pohon zaitun sendiri itu." Karena tiada aku suka, hai saudara-saudaraku, bahwa kamu tiada mengetahui rahasia ini, (supaya jangan kamu sangkakan dirimu itu pandai), yaitu bahwa kekerasan itu menimpa sebahagian bani Israel, sehingga genap bilangan orang kafir pun masuk iman. Lalu segenap bani Israel akan selamat, seperti tersurat: Bahwa dari Sion akan datang Penyelamat itu; maka Ialah akan menjauhkan segala perkara fasik daripada Yakub. Maka inilah perjanjian-Ku dengan mereka itu, apabila Aku menghapuskan segala dosanya. Maka tentang hal Injil, mereka itu menjadi seteru oleh karena kamu; tetapi menurut pilihan, mereka itu dikasihi oleh sebab segala nenek moyang. Karena Allah tiada menyesal akan segala karunia-Nya, dan akan panggilan-Nya itu. Karena seperti kamu ini dahulu durhaka kepada Allah, tetapi sekarang beroleh rahmat oleh sebab kedurhakaan bani Israel itu, maka demikian juga orang itu pun sekarang telah durhaka, supaya oleh sebab rahmat yang ditunjukkan kepadamu itu, maka mereka itu pun sekarang beroleh rahmat juga. Karena sekaliannya dikurungkan oleh Allah kepada kedurhakaan, supaya atas sekaliannya itu Ia menurunkan rahmat. Alangkah dalamnya kekayaan dan hikmat dan pengetahuan Allah, sehingga tiada terselidik segala hukum-Nya dan tiada terduga segala jalan-Nya! Karena siapakah yang mengetahui maksud Tuhan? Atau siapakah yang menjadi pembicara-Nya? Atau siapakah yang terlebih dahulu sudah memberi Dia apa-apa, supaya dibalas-Nya pula? Karena dari pada-Nya dan oleh-Nya dan kepada-Nya ada segala sesuatu. Kepada-Nyalah kemuliaan itu selama-lamanya! Amin. Sebab itu, hai saudara-saudaraku, aku mintalah kamu, oleh sebab segala rahmat Allah, mempersembahkan tubuhmu menjadi korban yang hidup lagi kudus dan yang berkenan kepada Allah, maka itulah ibadatmu yang patut. Dan janganlah kamu menurut teladan orang dunia ini, melainkan ubahkanlah rupamu dengan pembaharuan hatimu, supaya kamu dapat mengenal apa kehendak Allah, yaitu akan hal yang baik dan yang berkenan dan yang sempurna. Karena oleh sebab anugerah yang dikaruniakan kepadaku, maka aku berkata kepada tiap-tiap orang yang ada di antara kamu: Janganlah menyangkakan dirinya berlebih-lebih daripada sangka yang patut, melainkan hendaklah ia menyangka dengan pikiran yang sempurna, sekadar bahagian iman yang dibahagikan Allah kepada masing-masing. Karena sama seperti kita menaruh di dalam satu tubuh banyak anggota, tetapi semua anggota itu bukannya memegang serupa pekerjaan, demikianlah juga kita yang banyak ini menjadi satu tubuh di dalam Kristus, tetapi masing-masing anggota beranggotakan yang lain. Sedangkan kita menaruh karunia yang berlain-lainan menurut kadar anugerah yang dikaruniakan kepada kita itu: Jikalau nubuat, lakukanlah atas kadar iman; jikalau layanan, lakukanlah atas jalan melayani; jikalau yang mengajar, lakukanlah atas jalan pengajaran; jikalau yang menasehatkan, lakukanlah atas jalan nasehat; dan yang memberi, hendaklah dengan kemurahan; dan yang memerintahkan, hendaklah dengan usaha; dan yang menunjukkan belas kasihan, hendaklah dengan sukacitanya. Hendaklah kasih itu dengan tulus ikhlas. Bencilah akan yang jahat; berpautlah kepada yang baik, maka di dalam berkasih-kasihan dengan saudara-saudara, hendaklah kamu bersayang-sayang satu dengan yang lain; hendaklah seorang mendahului seorang di dalam hal memberi hormat. Maka di dalam usaha jangan lengai; hendaklah bersungguh-sungguh di dalam roh, beribadat kepada Tuhan, sambil bersukacita di dalam pengharapan, bersabar di dalam sengsara dan bertekun di dalam doa. Tolonglah mencukupkan kekurangan orang suci; gemarlah memberi pertumpangan. Pintakanlah berkat bagi orang yang menganiaya kamu; pintakanlah berkat dan jangan melaknatkan orang. Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita; dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kamu sehati seorang dengan yang lain. Janganlah mencita-cita perkara-perkara yang tinggi, melainkan tunduklah kepada yang rendah. Jangan bersangka dirimu pandai. Jangan membalas kejahatan orang dengan kejahatan. Pikirkanlah barang yang baik di dalam pemandangan orang sekalian. Jikalau boleh, dengan seboleh-bolehnya daripada pihak kamu, hendaklah kamu berdamai dengan orang sekalian. Hai kekasihku, janganlah kamu sendiri membalas, melainkan berilah keluasan kepada kemurkaan, karena adalah tersurat: Bahwa kepada Akulah ada pembalasan; Aku ini akan membalaskan, kata firman Tuhan. Melainkan jikalau seterumu lapar, berilah dia makan; jikalau ia dahaga, berilah dia minum. Karena dengan perbuatan yang demikian kelak engkau akan menimbunkan bara api atas kepalanya. Janganlah engkau ditewaskan oleh kejahatan, melainkan tewaskanlah kejahatan itu dengan kebajikan. Hendaklah tiap-tiap orang menaklukkan dirinya ke bawah segala kuasa yang di atasnya itu. Karena tiada kuasa melainkan daripada Allah; maka segala kuasa yang ada itu ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa yang melawan kuasa itu, ialah melanggar peraturan Allah; tetapi orang yang melanggar itu akan menerima hukuman ke atas dirinya sendiri. Karena segala pemerintah bukannya mendatangkan takut atas perbuatan yang baik, melainkan atas perbuatan yang jahat. Maukah tidak engkau takut akan kuasa itu? Lakukanlah kebajikan, maka engkau akan menerima kepujian daripadanya. Karena ialah hamba Allah yang mendatangkan kebajikan kepadamu. Tetapi jikalau engkau melakukan kejahatan, hendaklah engkau berasa takut, karena bukannya sia-sia dipegangnya pedang itu, sebab ialah hamba Allah, penyampaikan kemurkaan-Nya atas barangsiapa yang melakukan kejahatan. Oleh sebab itu wajiblah menaklukkan diri, bukan sahaja oleh sebab kemurkaan itu, melainkan oleh sebab perasaan hati juga. Karena sebab itulah kamu membayar hasil juga; sebab ialah pegawai Allah yang senantiasa menjunjung pekerjaan itu. Bayarlah kepada orang sekalian barang yang kamu terutang, yaitu hasil kepada yang kamu terutang hasil, dan cukai kepada yang kamu terutang cukai. Takutlah akan orang yang kamu terutang takut, dan berilah hormat kepada yang kamu terutang hormat. Janganlah kamu berutang barang apa kepada seorang jua pun, melainkan berkasih-kasihan sama sendirimu. Karena siapa yang mengasihi orang, ialah yang sudah melakukan syariat Taurat. Karena firman ini: Janganlah engkau berzinah, janganlah engkau membunuh, janganlah engkau mencuri, janganlah engkau tamak, dan barang sesuatu penyuruhan yang lain itu pun sudah terkumpul di dalam perkataan ini, yaitu: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Maka kasih itu tiada mengerjakan kejahatan atas sesama manusia. Oleh sebab itu kasih itu menjadi jalan melakukan syariat Taurat itu. Demikian pula sedang kamu mengetahui keadaan masa sekarang ini, bahwa waktunya sudah sampai, kamu patut bangun daripada tidur. Karena sekarang selamat itu makin terlebih dekat kepada kita daripada tatkala kita mulai masuk iman. Maka waktu sudah jauh malam, dan siang sudah dekat. Sebab itu hendaklah kita membuangkan segala perbuatan yang gelap, dan hendaklah kita bersenjatakan terang. Hendaklah kita berjalan dengan kelakuan yang senonoh, seperti yang patut pada siang hari; jangan dengan lazat dan mabuk, dan jangan dengan persundalan dan percabulan, dan jangan dengan perkelahian dan cemburuan. Melainkan hendaklah kamu bersalut dengan Yesus Kristus Tuhan itu, dan jangan melazatkan tabiat tubuhmu sehingga menguatkan hawa nafsu. Adapun orang yang lemah imannya itu kamu sambutlah, tetapi bukannya dengan maksud berbalah-balah di dalam hal yang waham. Sebab ada orang yang yakin boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya itu makan sayur-sayuran sahaja. Biarlah orang yang makan itu jangan meringankan orang yang tiada makan, dan biarlah orang yang tiada makan itu jangan menyalahkan orang yang makan, sebab Allah telah menerima dia. Siapakah engkau ini yang menyalahkan hamba orang lain? Maka kepada tuannya sendirilah baik ia tegak atau rebah; tetapi ia akan tetap tegak, karena Tuhan berkuasa menegakkan dia. Maka ada juga orang yang membedakan satu hari lebih indah daripada hari yang lain, tetapi ada yang lain pula mensifatkan tiap-tiap hari itu sama sahaja. Hendaklah masing-masing yakin di dalam hatinya sendiri. Siapa yang memegang hari itu, biarlah dipegangnya karena Tuhan, dan siapa yang makan itu, biarlah ia makan karena Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah; dan siapa yang tiada mau makan itu, biarlah ia tiada mau makan karena Tuhan, dan mengucap syukur kepada Allah juga. Karena di antara kita seorang pun tiada yang hidup bagi dirinya sendiri, dan seorang pun tiada yang mati bagi dirinya sendiri. Karena jikalau kita hidup, kita hidup bagi Tuhan, atau jikalau kita mati, kita mati bagi Tuhan. Sebab itu jikalau kita hidup atau mati sekalipun, kita ini milik Tuhan. Karena bagi maksud inilah Kristus telah mati dan hidup balik, supaya Ia memerintah menjadi Tuhan atas orang yang sudah mati dan yang hidup. Tetapi engkau ini, apakah sebabnya engkau menyalahkan saudaramu? Atau engkau, apakah sebabnya engkau memudahkan saudaramu pula? Karena kita sekalian kelak akan menghadap kursi pengadilan Allah. Karena adalah tersurat: Demi hidup-Ku ini firman Tuhan, bahwa tiap-tiap lutut akan bertelut kepada-Ku, dan tiap-tiap lidah akan mengaku kepada Allah. Oleh yang demikian, maka masing-masing kita wajib akan memberi kira-kira kelak dari hal dirinya sendiri kepada Allah. Sebab itu, biarlah jangan kita lagi bertuduh-tuduhan sama sendiri, melainkan terlebih baik kamu memutuskan ini: Bahwa jangan seorang memberi syak atau sakit hati kepada saudara itu. Maka aku tahu dan yakin di dalam Tuhan Yesus, bahwa suatu pun tiada yang najis sendiri, melainkan kepada orang yang menyangkakan apa-apa najis, maka kepadanyalah najis. Karena jikalau saudaramu berdukacita oleh sebab makananmu itu, maka bukannya lagi engkau menurut jalan kasih. Janganlah membinasakan dia oleh sebab makananmu itu, sebab karena dia itu Kristus sudah mati. Sebab itu janganlah yang baik bagimu itu dikeji orang, karena kerajaan Allah itu bukannya hal makan minum, melainkan kebenaran dan sejahtera dan kesukaan di dalam Rohulkudus. Karena siapa yang taat kepada Kristus di dalam hal itu, maka ialah yang diperkenan oleh Allah dan diindahkan oleh manusia. Sebab itu biarlah kita menuntut barang yang mendatangkan sejahtera dan meneguhkan iman kita di antara sama sendiri. Janganlah merusakkan perbuatan Allah oleh sebab makanan. Segala makanan itu memang suci, tetapi salahnya bagi orang yang makan itu dengan syak. Baiklah jangan makan daging, atau minum air anggur, atau sebarang apa pun, yang saudaramu itu menaruh syak. Adapun iman yang ada padamu itu, peganglah bagi dirimu di hadapan Allah. Berbahagialah orang yang tiada menyalahkan dirinya atas hal yang disangkakannya baik. Tetapi siapa yang makan dengan waswas, ialah terhukum, sebab bukannya beralaskan iman. Maka barang sesuatu yang tiada beralaskan iman, itu dosa. Maka wajiblah kita yang kuat ini menanggung kelemahan orang yang lemah, dan jangan kita menyukakan diri kita sendiri. Biarlah masing-masing kita menyukakan sama-sama manusia di dalam hal yang baik akan meneguhkan iman. Karena Kristus pun tiada menyukakan diri-Nya sendiri, melainkan seperti yang tersurat: Bahwa segala cela orang, yang mencela Engkau, sudah menimpa aku. Karena seberapa banyak hal yang tersurat terdahulu itu, sudah disuratkan akan menjadi pengajaran bagi kita, supaya kita menaruh harap dari sebab sabar dan dari sebab penghiburan, yang daripada Alkitab. Maka Allah, yang pohon segala sabar dan penghiburan itu, mengaruniai kamu apalah kiranya menjadi sehati sama sendirimu, menurut teladan Kristus Yesus, supaya dengan sehati dan semulut kamu memuliakan Allah, yaitu Bapa Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab itu, hendaklah kamu bersambut-sambutan sama sendirimu, sama juga seperti Kristus sudah menyambut kamu kepada kemuliaan Allah. Maka inilah kataku: Bahwa Kristus sudah menjadi pelayan orang yang memegang hukum sunat, karena sebab kebenaran Allah, supaya Ia meneguhkan perjanjian-Nya kepada nenek moyang kita; dan supaya orang kafir pun akan memuliakan Allah sebab rahmat-Nya seperti yang tersurat: Bahwa inilah sebabnya aku memuji Engkau di tengah-tengah orang kafir serta menyanyikan nama-Mu. Dan lagi katanya: Bersoraklah, hai segala orang kafir, beserta dengan umat Allah. Dan lagi pula: Pujilah Tuhan itu, hai sekalian orang kafir, dan biarlah segala bangsa pun memuji Dia. Dan sabda Yesaya pula: Bahwa akar Isai itu akan terbit kelak, dan Ialah yang bangkit akan memerintahkan segala orang kafir; maka kepada-Nyalah orang kafir itu berharap. Kiranya Allah, yang pohon pengharapan itu, memenuhi kamu dengan segala kesukaan dan sentosa di dalam iman, supaya makin kayalah kamu di dalam pengharapan itu oleh sebab kuat kuasa Rohulkudus. Hai saudara-saudaraku, aku ini sendiri pun yakin akan hal kamu, bahwa kamu juga penuh dengan kebaikan, dan berisi dengan segala jenis pengetahuan, dan cakap juga menasehatkan sama sendirimu. Meskipun demikian, berani juga aku menyurat kepadamu di dalam sedikit hal, seperti hendak mengingatkan kamu pula, oleh sebab anugerah yang dikaruniakan Allah kepadaku, supaya aku menjadi pesuruh Kristus Yesus untuk orang kafir, akan mengerjakan pekerjaan suci tentang Injil Allah, supaya orang kafir itu menjadi suatu persembahan yang berkenan kepada Allah dan yang disucikan oleh Rohulkudus. Sebab itu di dalam Kristus Yesus aku megah atas segala perkara yang aku perbuat karena Allah. Karena tiada aku berani mengatakan barang apa pun, kecuali yang sudah diadakan oleh Kristus dengan diriku, akan menjadikan orang kafir itu penurut, dengan perkataan dan perbuatan; dengan kuasa tanda ajaib dan mujizat dan dengan kuasa Rohulkudus, sehingga mulai dari Yeruzalem dan sekeliling sampai ke Ilirikum aku sudah rata memberitakan Injil Kristus. Maka di dalam itu aku sudah berusaha hendak memberitakan kabar kesukaan hanya di tempat yang nama Kristus itu belum termaklum, supaya jangan aku membangunkan rumah di atas alasan orang lain; melainkan seperti yang tersurat: Bahwa orang yang belum dapat kabar dari hal Dia, akan nampak, dan orang yang belum mendengar itu akan mengerti. Maka sebab itu juga, beberapa kali aku sudah tergendala hendak datang kepadamu, tetapi oleh karena sekarang ini tiada lagi tempat menjalankan pekerjaanku di dalam jajahan ini, dan karena sudah beberapa tahun lamanya aku rindu hendak datang kepadamu, apabila aku berangkat ke negeri Ispanyol, maka aku harap, di dalam perjalananku, singgah kepadamu dan kamulah mengantar aku ke sana, sesudah dapat aku dahulu memuaskan hatiku di dalam sedikit hal dengan kamu. Tetapi sekarang ini aku pergi ke Yeruzalem akan menyampaikan derma kepada orang suci. Karena orang Makedonia dan Akhaya sudah mempersetujukan suatu kumpulan uang untuk orang suci yang miskin di Yeruzalem. Maka itulah menjadi persetujuan mereka itu; dan terutanglah mereka itu kepada orang-orang itu, karena jikalau orang kafir sudah masuk bahagian di dalam hal rohani dengan mereka itu, maka orang kafir itu pun terutang juga melayani mereka itu dengan hal duniawi. Apabila aku sudah menyelesaikan perkara itu dan sudah menyerahkan dengan sahnya buah itu kepada mereka itu, maka aku akan berlayar ke Ispanyol melalui kamu. Maka aku ketahui, bahwa apabila aku datang kepadamu, maka aku datang dengan sepenuh-penuh berkat Kristus. Tetapi aku minta kamu, hai saudara-saudaraku, dengan karena Tuhan kita Yesus Kristus dan dengan karena kasih Rohulkudus, usahakanlah dirimu beserta dengan aku di dalam doamu kepada Allah karena aku, supaya aku terlepas daripada orang fasik di Yudea, dan layananku untuk Yeruzalem boleh berkenan kepada orang suci itu, dan supaya aku boleh, jikalau dengan kehendak Allah, mendapatkan kamu dengan sukacita, beristirahat bersama-sama dengan kamu. Mudah-mudahan Allah, yang pohon sejahtera itu, adalah kiranya beserta dengan kamu sekalian. Amin. Maka aku pertaruhkan kepadamu Pebe, saudara kita yang perempuan ini, yang menjadi pelayan sidang jemaat di Kenkeria itu. Terimalah dia dengan karena Tuhan seperti yang patut kepada orang suci, dan tolonglah dia di dalam tiap-tiap perkara yang ia perlukan kamu. Karena ia itu juga sudah menjadi penolong kepada banyak orang, dan kepada aku sendiri pun. Sampaikanlah salam kepada Periskila dan Akila, kawan-kawanku di dalam pekerjaan Kristus Yesus; maka keduanya sudah menggalangkan tengkuknya sendiri karena nyawaku, maka bukannya aku ini sahaja bersyukur kepada mereka itu, melainkan juga segala sidang jemaat dari antara orang kafir pun. Salam juga kepada sidang jemaat yang di dalam rumahnya. Salam kepada Epainetus, yang kukasihi, yaitu buah sulung Kristus di tanah Asia. Salam kepada Maryam yang sudah berlelah sangat-sangat karena kamu. Salam kepada Anderonikus dan Yunias, keluargaku dan kawanku di dalam penjara, yang termasyhur di antara rasul-rasul, dan yang juga terlebih dahulu daripada aku beriman kepada Kristus. Salam kepada Ampeliatus yang kukasihi di dalam Tuhan. Salam kepada Urbanus, yang kawan kami di dalam pekerjaan Kristus, dan Istakhis kekasihku. Salam kepada Apelles yang didapati setia di dalam Kristus. Salam kepada orang isi rumah Aristobulus. Salam kepada Herodion, keluargaku itu. Salam kepada orang isi rumah Narkisus, yang di dalam Tuhan. Salam kepada Teripena dan Teriposa, yaitu perempuan yang berlelah-lelah di dalam Tuhan. Salam kepada Persis, perempuan yang dikasihi itu, yang sangat berlelah-lelah di dalam Tuhan. Salam kepada Rupus yang terpilih di dalam Tuhan, dan kepada ibunya, yang sudah menjadi ibuku juga. Salam kepada Asinkeritus dan Pelegon, dan Hermes, dan Paterobas, dan Hermas, dan segala saudara yang beserta dengan mereka itu. Salam kepada Pilologus dan Yulia, dan kepada Nerius dan saudaranya yang perempuan, dan kepada Olimpas, dan sekalian orang suci yang beserta dengan mereka itu. Hendaklah kamu bersalam-salaman sama sendirimu dengan kucup yang kudus. Maka salam sekalian sidang jemaat Kristus kepada kamu. Aku minta kamu, hai saudara-saudaraku, akan memperhatikan segala orang yang mendatangkan perselisihan dan waham bersalahan dengan pengajaran yang kamu pelajari. Hendaklah kamu menyimpang daripada mereka itu. Karena orang yang semacam ini bukannya bertuhankan Tuhan kita, yaitu Kristus, melainkan bertuhankan perutnya sendiri; dan dengan perkataan yang manis dan elok mereka itu memperdayakan orang yang tulus hati. Karena taatmu sudah masyhur kepada orang sekalian. Sebab itu aku bersukacita oleh sebab kamu, tetapi aku kehendaki, supaya kamu menjadi bijak di dalam hal yang baik, dan suci daripada hal yang jahat. Maka Allah, yang pohon sejahtera itu, akan meremukkan Iblis itu dengan segeranya di bawah tapak kakimu. Maka anugerah Tuhan kita Yesus adalah kiranya beserta dengan kamu! Salam Timotius, kawan di dalam pekerjaanku, kepada kamu, dan salam keluargaku Lukius dan Yason dan Sosipater. Aku ini Tertius, yang menulis surat ini, berkirim salam kepadamu di dalam Tuhan. Dan salam kepadamu daripada Gayus, yang memberi aku dan segenap sidang jemaat itu pertumpangan. Dan salam kepadamu daripada Erastus, bendahara negeri, dan daripada Kuartus, saudara itu. Adalah kiranya anugerah Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kamu sekalian! Amin. Maka bagi Tuhan yang berkuasa meneguhkan kamu, (menurut Injil yang aku ajarkan, dan menurut pemberitaan dari hal Yesus Kristus itu, sebagaimana kenyataan rahasia yang terlindung semenjak zaman yang azali, tetapi sekarang ini sudah ketara dan dinyatakan kepada segala orang kafir, menurut firman Allah yang kekal itu, dengan kitab nabi-nabi akan membawa mereka itu kepada iman yang taat) bahkan, bagi Allah yang Esa di dalam hikmat-Nya semata-mata itu, oleh karena Yesus Kristus, adalah kemuliaan itu selama-lamanya. Amin. Daripada Paulus, yang dengan kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan Sostenes, saudara kita, kepada sidang jemaat Allah yang di negeri Korintus, yaitu kepada segala orang yang dikuduskan di dalam Kristus Yesus, dan yang dipanggil menjadi orang suci, dengan sekalian orang yang menyeru nama Tuhan kita Yesus Kristus di segala tempat, yaitu tempat mereka itu dan kita; turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus. Maka senantiasalah aku mengucapkan syukur kepada Allah karena kamu sebab anugerah Allah yang dikaruniakan kepadamu di dalam Kristus Yesus, bahwa di dalam Dia itu kamu dikayakan di dalam tiap-tiap hal, yaitu di dalam segala hal pemberitaan dan segala pengetahuan; seperti kesaksian dari hal Kristus itu sudah ditetapkan di dalam kamu, sehingga tiada kamu berkekurangan barang sesuatu karunia, sementara menantikan kenyataan Tuhan kita Yesus Kristus, yang juga akan menetapkan kamu sampai kepada kesudahan, supaya kamu tiada bercela pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Maka Allah itu setiawan, yang sudah memanggil kamu masuk ke dalam persekutuan Anak-Nya, Yesus Kristus, Tuhan kita. Hai saudara-saudaraku, aku mintalah kamu dengan nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu sekalian menjadi sepakat, dan jangan kamu berpihak-pihak di antara kamu, melainkan hendaklah kamu menjadi satu, dengan satu hati dan satu pikiran. Karena sudah diberitahu kepadaku dari hal kamu, hai saudara-saudaraku, oleh orang isi rumah Kheloe, bahwa ada pertengkaran di antara kamu. Dengan perkataan itu aku bermaksud, bahwa kamu masing-masing ada berkata, "Bahwa aku ini pihak Paulus"; "Aku ini pihak Apollos"; "Aku ini pihak Kefas"; "aku ini pihak Kristus." Adakah Kristus dibahagi-bahagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau dengan nama Pauluskah kamu dibaptiskan? Aku bersyukur kepada Allah, bahwa seorang pun tiada di antara kamu yang telah kubaptiskan, melainkan Kerispus dan Gayus, supaya jangan barang seorang pun berkata bahwa kamu sudah dibaptiskan dengan namaku. Tetapi aku juga sudah membaptiskan orang isi rumah Stepanus, maka lain daripada itu tiadalah kuingat, kalau-kalau sudah aku membaptiskan orang. Karena Kristus menyuruh aku bukannya akan membaptiskan orang, melainkan akan memberitakan kabar kesukaan, bukannya dengan hikmat perkataan, supaya jangan salib Kristus itu menjadi sia-sia. Karena pengajaran dari hal salib itu menjadi kebodohan kepada segala orang yang menuju kebinasaan; tetapi kepada kita yang menuju keselamatan itulah menjadi kuasa Allah. Karena adalah tersurat: Bahwa Aku akan membinasakan hikmat orang yang berhikmat itu, dan kebijakan orang yang bijak itu akan Kulenyapkan. Manakah orang yang bijak itu? Manakah ahli Taurat itu? Manakah pembahas di dalam zaman ini? Bukankah Allah menjadikan hikmat dunia ini bodoh? Karena sedang dunia ini dengan hikmatnya sendiri tiada dapat mengenal Allah di dalam hikmatnya, maka itulah sebabnya kehendak Allah menyelamatkan orang yang percaya dengan kebodohan pengajaran itu. Sedang orang Yahudi minta tunjukkan tanda ajaib, dan orang Gerika mencari hikmat, maka kita ini memberitakan Kristus yang tersalib, yaitu suatu syak kepada orang Yahudi, dan suatu kebodohan kepada orang kafir, tetapi kepada orang yang dipanggil, baik orang Yahudi baik orang Gerika, Kristus itulah kuasa Allah dan hikmat Allah. Karena kebodohan Allah itu lebih besar hikmatnya daripada manusia; dan kelemahan Allah itu lebih gagah daripada manusia. Lihatlah olehmu, hai saudara-saudaraku, akan perihal kamu dipanggil itu, bahwa bukan ada banyak orang di antara kamu yang bijak menurut pemandangan dunia ini, dan bukan ada banyak yang berkuasa, dan bukan ada banyak yang berbangsa; tetapi yang bodoh di dalam dunia ini dipilih Allah, supaya Ia mempermalukan orang yang berhikmat itu, dan yang lemah di dalam dunia ini dipilih Allah, supaya Ia mempermalukan yang gagah itu; dan yang rendah di dalam dunia ini dan yang hina dipilih Allah, bahkan, hal yang tiada berharga apa pun, supaya Ia mempertiadakan hal yang berharga, supaya jangan barang seorang pun memegahkan dirinya di hadapan Allah. Tetapi dengan berkat Allah kamu ini ada di dalam Kristus Yesus, yang sudah menjadi bagi kita hikmat daripada Allah, yaitu kebenaran, dan kesucian, dan penebusan, supaya (seperti yang tersurat): Siapa yang memegahkan diri, biarlah ia memegahkan diri di dalam Tuhan. Demikian aku pun, tatkala aku sudah datang kepadamu, hai saudara-saudaraku, bukannya aku datang dengan petah lidah atau hikmat di dalam hal aku memberitakan rahasia Allah kepadamu. Karena aku sudah bermaksud, bukannya hendak mengetahui apa-apa di antara kamu, melainkan Yesus Kristus, yang telah tersalib itu. Aku sudah ada di dalam kelemahan dan ketakutan dan geletar yang sangat di antara kamu. Maka perkataanku dan pemberitaanku bukannya dengan perkataan hikmat yang menarik hati orang, melainkan dengan penunjukan roh dan kuasa Allah, supaya imanmu jangan bergantung kepada akal manusia, melainkan kepada kuasa Allah. Adapun hikmat itu kami katakan di antara orang yang sempurna. Tetapi bukannya hikmat dunia ini, dan bukannya hikmat raja-raja dunia ini, yang ditiadakan kelak, melainkan kami mengatakan hikmat Allah yang sudah dirahasiakan dan yang tersembunyi, dan yang sudah ditetapkan Allah terlebih dahulu daripada dunia ini untuk kemuliaan kita, yang tiada dikenal oleh seorang pun daripada raja-raja dunia ini. Karena jikalau mereka itu sudah mengenal dia, niscaya tiadalah mereka itu menyalibkan Tuhan, pohon segala kemuliaan itu, melainkan seperti yang tersurat: Barang yang mata tiada tampak, dan telinga tiada mendengar, dan yang tiada timbul di dalam hati manusia, itulah yang disediakan Allah bagi orang yang mengasihi Dia. Tetapi kepada kita Allah sudah menyatakan itu dengan Roh-Nya, karena Roh itulah menyelidik segala sesuatu, walaupun perkara Allah yang dalam-dalam. Karena manusia yang manakah mengetahui batin orang, melainkan roh yang ada di dalam orang itu? Demikianlah juga tiada seorang pun mengetahui batin Allah, melainkan Roh Allah itu. Tetapi kita ini telah menerima bukannya roh dunia ini, melainkan Roh yang daripada Allah, supaya kita dapat mengetahui barang yang dikaruniakan Allah kepada kita. Maka barang yang kami katakan itu pun bukannya dengan pengajaran manusia, melainkan dengan pengajaran Roh, sambil membandingkan barang rohani dengan rohani. Tetapi orang duniawi tiada menerima barang yang daripada Roh Allah itu, karena perkara itu menjadi kebodohan kepadanya, dan tiada dapat mengenalnya, sebab perkara itu diselidik dengan peri rohani. Tetapi orang yang rohani itu menyelidiki segala perkara, maka ia sendiri tiada diselidik oleh seorang jua pun. Karena siapakah yang mengetahui kasad Tuhan sehingga dapat mengajar Tuhan? Tetapi kita ini menaruh kasad Kristus. Hai saudara-saudaraku, dahulu tiada dapat aku mengatakan kepada kamu seperti kepada orang yang rohani, melainkan seperti kepada orang yang di dalam tabiat duniawi, yaitu seperti kepada orang yang menjadi kanak-kanak di dalam Kristus. Maka susu kuberikan kamu, bukannya makanan; karena kamu belum tahan, bahkan, sampai sekarang ini kamu belum tahan, sebab kamu lagi di dalam tabiat duniawi. Karena jikalau ada dengki dan pertengkaran di antara kamu, bukankah kamu di dalam tabiat duniawi serta melakukan cara orang dunia? Karena apabila seorang berkata, "Bahwa aku ini pihak Paulus", dan yang lain berkata, "aku ini pihak Apollos", bukankah kamu orang duniawi? Apollos itu apa? Dan Paulus itu apa? Mereka itu pelayan sahaja, yang olehnya kamu masuk iman, yaitu sebagaimana Tuhan sudah mengaruniakan kepada masing-masing itu. Aku ini yang menanam, Apollos yang menyiram, tetapi Allah yang menumbuhkan. Oleh yang demikian penanam pun tidak, penyiram pun tidak dihargakan, melainkan hanya Allah yang menumbuhkan. Maka yang menanam dan yang menyiram itu menjadi sama, tetapi masing-masing akan memperoleh pahalanya sendiri, sekadar pekerjaannya sendiri. Karena kami orang bekerja bersama-sama dengan Allah, maka kamu huma Allah, dan bangunan Allah. Maka menurut sebagaimana anugerah Allah yang dikaruniakan kepadaku menjadi seperti kepala tukang rumah yang pandai, aku sudah meletakkan alas, maka orang lain membangunkan rumah di atasnya. Tetapi biarlah masing-masing memperhatikan bagaimana ia membangunkan di atasnya itu. Karena lain alasan tiadalah dapat diletakkan oleh seorang jua pun, kecuali yang sudah terletak, yaitu Yesus Kristus. Jikalau barang seorang mendirikan rumah emas, perak, batu yang indah-indah, kayu, rumput kering, atau jerami di atas alasan itu, maka pekerjaan masing-masing itu ketaralah kelak. Karena Hari itu akan menerangkan halnya, sebab dinyatakan itu dengan api; maka api itu sendiri akan menguji jenis pekerjaan masing-masing itu. Jikalau pekerjaan barang seorang tinggal tetap, yang dibangunkannya di atas alasan itu, niscaya diperolehnya pahala kelak. Jikalau pekerjaan seorang terbakar, niscaya rugilah ia. Maka ia sendiri akan selamat, tetapi seolah-olah orang yang menerusi api. Tiadakah kamu ketahui bahwa kamu rumah Allah, dan Roh Allah diam di dalam kamu? Jikalau barang seorang membinasakan rumah Allah, maka ia akan dibinasakan Allah; karena rumah Allah itu kudus, yaitu kamulah. Janganlah seorang pun menipu diri. Jikalau barang seorang di antara kamu menyangka dirinya sendiri bijak di dalam dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya boleh ia menjadi pandai. Karena hikmat dunia ini menjadi kebodohan kepada Allah. Karena adalah tersurat: Bahwa Tuhan menangkap orang yang berhikmat itu di dalam cerdik orang itu sendiri. Dan lagi: Bahwa Tuhan mengetahui akan pikiran orang yang berhikmat itu sia-sia semuanya. Oleh yang demikian janganlah seorang pun bermegah-megah atas hal manusia. Karena segala sesuatu kepunyaanmu, baik Paulus, baik Apollos, baik Kefas, baik dunia ini, baik hidup, baik mati, baik hal yang ada sekarang ini, atau yang akan datang kelak, yaitu segala sesuatu kepunyaanmu. Tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus itu milik Allah. Atas peri demikian hendaklah kami disifatkan orang seperti hamba-hamba Kristus dan pemelihara rahasia Allah. Dan lagi wajib di dalam hal pemelihara itu, bahwa masing-masing didapati setiawan. Tetapi tentang aku tersangatlah ringan jikalau aku dihakimkan oleh kamu atau oleh suatu keputusan manusia, bahkan, aku sendiri pun tiada menghakimkan diriku. Karena suatu pun tiada aku mengetahui kesalahanku sendiri; tetapi dengan hal yang demikian aku belum diperbenarkan, melainkan yang menghakimkan aku itulah Tuhan. Oleh yang demikian janganlah kamu memutuskan barang sesuatu hal dahulu daripada waktunya, sehingga datang Tuhan, yang akan menerangkan barang yang tersembunyi di dalam gelap, dan akan menyatakan segala kasad hati orang. Pada masa itulah masing-masing akan beroleh kepujian daripada Allah. Segala hal ini, hai saudara-saudaraku, kuambil kias atas diriku sendiri dan Apollos oleh karena kamu, supaya kamu dapat mempelajari di dalam hal kami "bahwa janganlah melampaui barang yang tersurat", supaya jangan seorang membesarkan diri atas nama seorang mengatas orang yang lain. Karena siapakah gerangan melebihkan engkau? Dan apakah yang ada padamu yang bukan engkau terima? Dan jikalau engkau sudah menerima itu, apakah sebabnya engkau memegahkan dirimu seolah-olah engkau bukan menerima itu? Memang kamu sudah kenyang, dan memang kamu sudah kaya, dan kamu memerintah dengan tiada perlukan kami. Wah, sukanya aku jikalau kamu sudah memerintah, supaya kami dapat memerintah beserta dengan kamu! Karena aku sangka, bahwa Allah telah menjadikan kami ini rasul-rasul yang terlebih hina seperti orang yang dihukumkan sampai mati. Karena kami menjadi suatu tamasya kepada isi dunia ini, baik kepada malaekat, baik kepada manusia pun. Kami ini menjadi bodoh oleh sebab Kristus; tetapi kamulah bijak di dalam Kristus; kami ini lemah, tetapi kamulah kuat, kamulah mulia, tetapi kami ini hina. Maka sehingga sampai kepada waktu ini kami menderita lapar, dan dahaga, dan kekurangan pakaian, dan terkena sesah, dan tiada bertempat tetap, dan berlelah-lelah bekerja dengan tangan kami sendiri. Maka hamun orang, kami balas dengan berkat, aniaya orang, kami deritakan, cerca orang, kami balas dengan perkataan yang manis. Maka kami menjadi seperti sampah dunia ini dan sampah sarap di dalam pemandangan orang sekalian, sehingga sampai sekarang ini. Maka aku menuliskan ini bukannya hendak mempermalukan kamu, melainkan hendak menasehatkan kamu seperti anak-anak yang kukasihi. Karena meskipun kamu ada sepuluh ribu guru di dalam Kristus, tetapi kamu tiada banyak Bapa; karena di dalam Kristus Yesus aku ini telah memperanakkan kamu dengan Injil itu. Sebab itu aku mintalah kamu: Turutlah teladanku. Maka itulah sebabnya aku menyuruhkan Timotius kepada kamu, yaitu anakku yang kukasihi dan setiawan di dalam Tuhan; ialah akan mengingatkan kamu segala perihal jalanku di dalam Kristus Yesus, sebagaimana yang kuajarkan di mana-mana pun di dalam tiap-tiap sidang jemaat. Tetapi adalah beberapa orang yang membesarkan dirinya seolah-olah tiada aku berani datang kepadamu. Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu yang membesarkan diri sahaja, melainkan kuasanya itu. Karena kerajaan Allah itu bukannya berwujud atas perkataan, melainkan atas kuasa. Apakah kamu kehendaki? Patutkah aku datang kepadamu dengan rotan, atau dengan kasih dan hati yang lembut? Dengan sesungguhnya kedengaranlah kabar bahwa ada zinah di antara kamu, bahkan, semacam zinah yang sedemikian itu tiadalah kedapatan, walaupun di antara orang kafir, sehingga seorang memperbinikan isteri bapanya. Dan kamu ini membesarkan dirimu, maka tiadakah lebih patut kamu berdukacita, supaya orang yang melakukan perbuatan ini dibuangkan dari antaramu? Adapun aku ini sungguhpun diriku tiada hadir, tetapi rohku hadir, maka sama seperti aku hadir, sudahlah sedia hukumanku atas orang yang mengerjakan sedemikian ini. Dengan nama Tuhan kita Yesus, baiklah kamu bersama-sama rohku dengan kuasa Tuhan kita Yesus, akan menyerahkan orang semacam itu kepada Iblis untuk membinasakan tubuhnya, supaya rohnya terselamat di dalam Hari Tuhan itu. Maka hal memegahkan dirimu itu tiada baik. Tiadakah kamu ketahui bahwa ragi yang sedikit itu mengkhamirkan segenap gumpal tepung itu? Buangkan ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi segumpal yang baharu, sebab kamu memang tiada bercampur ragi. Karena sudah tersembelih Pasah kita, yaitu Kristus. Sebab itu biarlah kita merayakan masa raya bukannya dengan ragi yang lama, dan bukannya dengan ragi yang niat jahat dan berkejahatan, melainkan dengan peri yang tiada beragi, yaitu dengan hati yang jernih dan yang benar. Aku sudah menyuratkan kepadamu di dalam suratku minta jangan bercampur dengan orang yang berzinah; artinya: Jangan semata-mata bercampur dengan orang yang berzinah di dalam dunia ini atau orang tamak, atau pendaya, atau penyembah berhala. Jikalau demikian, tak dapat tiada kamu keluar dari dalam dunia. Tetapi sekarang aku menyuratkan kepadamu, jangan bercampur dengan orang yang dikatakan saudara, jikalau ia orang yang berzinah atau tamak, atau penyembah berhala, atau penghamun, atau pemabuk, atau pendaya; maka jangan kamu makan sehidang dengan orang sedemikian itu. Karena apakah wajibnya aku menghakimkan orang luar? Bukankah wajib kamu menghakimkan orang dalam? Tetapi orang luar itu, Allah yang menghakimkan. Maka jauhkanlah orang yang jahat itu dari antara kamu. Beranikah barang seorang di antara kamu, jikalau ada suatu pendakwaan ke atas sama sendiri, pergi berhukum di hadapan hakim kafir, dan tiada di hadapan orang suci? Atau tiadakah kamu mengetahui bahwa menghakimkan dunia ini terletak pada orang suci kelak? Dan jikalau dunia ini dihakimkan oleh kamu, tiadalah kamu berlayak menghakimkan perkara yang tersangat kecil? Tiadakah kamu mengetahui bahwa kita akan menghakimkan malaekat kelak? Apatah lagi hal ihwal tentang kehidupan ini? Sebab itu, jikalau kamu terkena menghakimkan hal ihwal kehidupan ini, adakah kamu hadapkan segala hal itu kepada pengadilan orang yang tiada terbilang kepada sidang jemaat itu? Aku mengatakan ini, supaya kamu berasa malu. Tiadakah seorang pun di antara kamu yang bijak, yang dapat memberi keputusan perkara antara saudara-saudaranya? Tetapi saudara dengan saudara pergi berhukum, apatah lagi hal itu kepada orang-orang kafir! Dengan sebenarnya hal itu memang menjadi cela kepadamu, bahwa kamu mendakwa sama sendirimu. Apakah sebabnya tiada kamu rela beralah? Apakah sebabnya tiada kamu rela tertipu? Tetapi kamu sendiri berbuat salah dan menipu, apatah lagi kepada saudara-saudaramu! Tiadakah kamu mengetahui bahwa orang lalim tiada akan menjadi waris kerajaan Allah? Janganlah kamu tersesat. Orang berzinah, dan penyembah berhala, dan orang bermukah, dan orang semburit, dan orang yang berburit, dan pencuri, dan orang tamak, dan pemabuk, dan pencerca, dan pendaya, semuanya itu tiada akan menjadi waris kerajaan Allah. Dan semacam itulah ada setengah dari antara kamu dahulu, tetapi kamu sudah dibasuh, dan kamu telah dikuduskan, dan kamu telah dibenarkan dengan nama Tuhan Yesus Kristus dan dengan Roh Allah Tuhan kita. Maka "Segala sesuatu halal bagiku," tetapi bukan semuanya itu berfaedah. "Segala sesuatu halal bagiku," tetapi aku ini tiada mau takluk ke bawah kuasa barang sesuatu pun. "Adapun makanan itu bagi perut, dan perut itu bagi makanan," tetapi kedua-duanya itu akan dilenyapkan Allah. Tetapi tubuh itu bukannya untuk persundalan, melainkan bagi Tuhan, dan Tuhan itu bagi tubuh. Maka Allah telah membangkitkan Tuhan itu dan akan membangkitkan kita juga dengan kodrat-Nya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa tubuhmu itu anggota Kristus? Patutkah sekarang aku membawa segala anggota Kristus itu menjadikan dia anggota perempuan sundal? Jangan sekali-kali. Atau tiadakah kamu mengetahui bahwa yang melekat kepada sundal menjadi setubuh? Karena firman Tuhan: Bahwa keduanya itu akan menjadi sedaging. Tetapi orang yang melekat kepada Tuhan menjadi satu roh. Larilah daripada zinah! Maka tiap-tiap dosa lain yang dilakukan orang, ia itu dari luar tubuh itu; tetapi orang yang bersundal itu, ialah berdosa kepada tubuhnya sendiri. Atau tiadakah kamu mengetahui bahwa tubuhmu itulah rumah Rohulkudus yang diam di dalammu itu, yang telah kamu peroleh daripada Allah, dan bukan kamu milikmu sendiri? Karena kamu sudah dibeli dengan harga tunai. Sebab itu hendaklah kamu memuliakan Allah dengan tubuhmu. Menjawab segala pertanyaan di dalam suratmu itu, maka baiklah laki-laki jangan menyentuh perempuan, akan tetapi dari sebab zinah, maka hendaklah tiap-tiap laki-laki beristerikan isterinya sendiri, dan tiap-tiap perempuan bersuamikan suaminya sendiri. Hendaklah suami itu menggenapkan kewajibannya kepada isterinya, demikianlah juga isteri itu kepada suaminya. Maka isteri itu tiada berkuasa atas tubuhnya sendiri, melainkan suami itu. Demikian juga suami itu tiada berkuasa atas tubuhnya sendiri, melainkan isteri itu. Janganlah bertahar-tahar sama sendirimu, kecuali dengan izin masing-masing untuk seketika lamanya, supaya kamu sempat berdoa dan kemudian bersama-sama pula, supaya jangan kamu dicobai oleh Iblis, oleh sebab kamu tiada dapat menahan dirimu. Tetapi inilah kukatakan bukannya perintah, melainkan timbangan hati sahaja. Maka aku suka, biarlah segala orang menjadi seperti aku ini, tetapi masing-masing beroleh karunia yang berbeda-beda daripada Allah, yaitu seorang begini, dan seorang begitu. Tetapi kepada orang bujang dan kepada janda aku mengatakan, bahwa baiklah mereka itu hidup seperti aku ini. Tetapi jikalau mereka itu tiada dapat menahan dirinya, biarlah mereka itu kawin, karena lebih baik kawin daripada menyala berahinya. Tetapi kepada orang yang sudah kawin itu aku berpesan (yaitu bukannya aku ini melainkan Tuhan): Bahwa janganlah isteri itu undur daripada suaminya. (Tetapi jikalau ia sudah undur, maka hendaklah ia senantiasa bujang, atau rujuk kepada suaminya;) dan janganlah suami itu meninggalkan isterinya. Maka kepada orang yang lain itu aku ini yang berkata (dan bukannya Tuhan): Bahwa jikalau barang seorang saudara beristeri yang tiada beriman, dan isteri itu suka diam bersama-sama dengan dia, maka janganlah suami itu meninggalkan dia. Dan perempuan yang bersuamikan suami yang tiada beriman, dan suami itu suka diam bersama-sama dengan dia, maka janganlah ia meninggalkan suami itu. Karena suami yang tiada beriman itu dikuduskan di dalam isterinya, dan isteri yang tiada beriman itu dikuduskan di dalam saudara itu. Jikalau tiada yang demikian, niscaya najislah anak-anakmu itu, tetapi sekarang kuduslah ia. Tetapi jikalau orang yang tiada beriman itu undur, biarlah ia undur. Maka saudara laki-laki atau saudara perempuan itu tiada terikat lagi di dalam hal yang demikian. Tetapi kamu telah dipanggil Allah hidup di dalam perdamaian. Hai isteri orang, bagaimanakah engkau mengetahui, kalau-kalau engkau akan menyelamatkan suamimu? Atau hai suami orang, bagaimanakah engkau mengetahui, kalau-kalau engkau akan menyelamatkan isterimu? Tetapi sebagaimana Tuhan sudah membahagi-bahagi kepada masing-masing, dan sebagaimana masing-masing dipanggil oleh Allah, demikian hendaklah ia berbuat. Maka demikianlah peraturanku di dalam segala sidang jemaat. Jikalau seorang dipanggil sedang sudah tersunat, janganlah ia meniadakan sunatnya. Dan jikalau seorang dipanggil sedang belum bersunat, janganlah ia disunatkan. Maka sunat itu suatu pun tiada apa-apa, dan hal yang tiada bersunat itu suatu pun tiada apa-apa; melainkan menjunjung hukum Allah. Maka hendaklah masing-masing tetap di dalam hal panggilan yang ia telah dipanggil itu. Jikalau engkau dipanggil sedang menjadi hamba, jangan engkau bersusah; tetapi jikalau engkau dapat juga dimerdekakan lebih baik terima. Karena siapa yang dipanggil di dalam Tuhan sedang menjadi hamba, ialah orang merdeka Tuhan; sedemikian pula siapa yang dipanggil sedang menjadi orang yang merdeka, ialah hamba Kristus. Maka kamu sudah dibeli dengan harga tunai; janganlah kamu menjadi hamba orang. Hai saudara-saudaraku, hendaklah masing-masing tetap di dalam hal ia dipanggil itu beserta dengan Allah. Tentang hal perawan, tiada padaku firman Tuhan, tetapi aku memberi ikhtiar seperti orang kepercayaan oleh karena rahmat Tuhan. Maka pada pemandanganku, baiklah hal yang demikian oleh sebab kesukaran yang pada masa ini, yaitu baiklah orang tinggal sebagaimana ia memang ada. Jikalau engkau terikat kepada isteri, janganlah menuntut kelepasan. Jikalau engkau terlepas daripada isteri, janganlah mencari isteri. Tetapi jikalau engkau kawin, tiadalah engkau berdosa, dan jikalau seorang perawan kawin, tiadalah ia berdosa. Tetapi orang yang sedemikian itu akan ditimpa oleh kesukaran dirinya. Maka aku ini sayangkan kamu. Maka inilah kataku, hai saudara-saudaraku, bahwa waktu sudah singkat. Sebab itu daripada masa ini biarlah orang yang beristeri itu menjadi seperti yang tiada beristeri; dan orang yang menangis seperti yang tiada menangis, dan orang yang bersukacita seperti yang tiada bersukacita, dan orang yang membeli seperti yang tiada mempunyai; dan orang yang memakai dunia ini, pakailah seperti orang yang tiada memakai; karena keadaan dunia ini akan lenyap. Tetapi kehendak aku janganlah kamu kuatir. Maka orang yang tiada beristeri itu sangat ingat akan perkara daripada Tuhan, yaitu bagaimana ia dapat membuat Tuhan berkenan akan dia. Tetapi orang beristeri sangat ingat akan perkara dunia, yaitu bagaimana ia dapat membuat isterinya berkenan akan dia, dan hatinya bercabang dua. Maka perempuan yang tiada bersuami itu dan perawan sangat ingat akan perkara daripada Tuhan, supaya ia kudus, baik tubuh baik rohnya. Tetapi perempuan yang bersuami itu sangat ingat akan perkara dunia, yaitu bagaimana ia dapat membuat suaminya berkenan akan dia. Maka yang kukatakan ini berfaedah bagi kamu, bukannya aku hendak menjerat kamu, melainkan hendak menyempurnakan kamu, sehingga kamu bertekun kepada Tuhan dengan tiada kebimbangan. Tetapi jikalau seorang menyangkakan tiada menjalankan dengan sepatutnya kepada anak perawannya di dalam hal ia sudah lepas daripada akil balig, maka jikalau disangkanya perlu mengawinkan dia, biarlah ia berbuat sekehendak hatinya. Tiadalah ia berbuat dosa, maka bolehlah mereka itu kawin. Tetapi siapa yang tetap hatinya dan dengan tiada terpaksa, melainkan ada kuasa atas kehendaknya sendiri, dan sudah menetapkan di dalam hatinya hendak memeliharakan anak perawannya itu, maka perbuatannya itu baik juga. Oleh yang demikian maka orang yang mengawinkan anak perawannya itu baik perbuatannya dan orang yang tiada mengawinkan dia itu, lebih baik perbuatannya. Maka seorang perempuan yang bersuami terikat selagi suaminya itu hidup; tetapi jikalau suami itu mati, maka bebaslah ia berkawin dengan barangsiapa yang diperkenannya, asal di dalam Tuhan sahaja. Tetapi pada pemandanganku, ia lebih senang jikalau ia tinggal sebagaimana memang ada. Maka pada pikiranku, bahwa aku juga ada Roh Allah. Adapun akan hal barang yang dipersembahkan kepada berhala, kita ketahui "bahwa kita sekalian berpengetahuan." Maka pengetahuan itu membesarkan diri, tetapi kasih itu meneguhkan hati. Jikalau seorang menyangkakan dirinya mengetahui barang sesuatu, belumlah ia mengetahui sebagaimana patut diketahuinya. Tetapi jikalau barang seorang mengasihi Allah, ialah dikenal oleh Allah. Tentang hal makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala itu, kita mengetahui bahwa berhala itu satu pun tidak di dalam dunia ini, dan tiadalah ada Allah lain hanya Yang Esa itu. Karena jikalau maklum dewa-dewa ada sekalipun, baik di langit, baik di atas bumi, sebagaimana ada dewa-dewa banyak dan penguasa pun banyak, tetapi kepada kita ada Satu sahaja, yaitu Allah Bapa, maka segala sesuatu daripada Dialah asalnya, dan kita menuju Dia, dan Tuhan pun Satu juga, yaitu Yesus Kristus, oleh sebab-Nyalah ada segala sesuatu, dan kita pun ada oleh sebab-Nya. Tetapi bukannya sekalian orang berpengetahuan ini. Maka ada beberapa orang yang hingga sekarang ini mahir dengan berhala dan makan yang sudah dipersembahkan kepada berhala, dan perasaan hati mereka itu, sebab lemah, menjadi najis. Sebenarnya makanan itu tiada membawa lebih dekat kepada Allah. Jikalau kita tiada makan sekalipun, tiada apa kekurangan kita, dan jikalau kita makan pun, tiada apa kelebihan kita. Tetapi ingatlah kamu, supaya jangan kebebasanmu itu menjadi suatu syak kepada orang yang lemah. Karena jikalau seorang memandang engkau yang berpengetahuan itu, duduk makan di dalam rumah berhala, tiadakah perasaan hatinya yang lemah itu menjadi berani hendak makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala? Karena oleh sebab pengetahuanmu itu binasalah orang yang lemah, yaitu saudara itu, karenanya juga Kristus sudah mati. Tetapi jikalau atas peri demikian kamu berdosa kepada saudara-saudara itu, dan melukakan perasaan hatinya yang lemah itu, maka kamu juga berdosa kepada Kristus. Oleh sebab itu jikalau makanan mendatangkan syak kepada saudaraku itu, sekali-kali tiadalah aku mau makan daging lagi, supaya jangan aku mendatangkan syak kepada saudaraku. Bukankah aku bebas? Bukankah aku seorang rasul? Bukankah aku sudah memandang Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu ini jadi kenyataan pekerjaanku di dalam Tuhan? Jikalau aku bukannya rasul kepada orang lain, tetapi kepada kamu aku rasul; karena meterai jawatanku rasul itu kamu inilah di dalam Tuhan. Maka inilah jawabanku kepada orang yang memeriksai hal aku. Tiadakah kami berhak makan dan minum? Tiadakah kami berhak membawa beserta dengan kami seorang isteri Kristen, sama seperti lain-lain rasul, dan saudara-saudara Tuhan, dan Kefas? Atau aku dengan Barnabas sahajakah yang tiada berhak berhenti daripada pekerjaan tangan? Siapakah pernah menjadi laskar atas perbelanjaannya sendiri? Dan siapakah pula yang membuka kebun anggur tiada boleh makan buah-buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan sekawan lembu dan yang tiada minum susunya itu? Adakah aku berkata ini cara manusia? Atau tiadakah kata Taurat sedemikian itu juga? Karena adalah tersurat di dalam Taurat Musa: Bahwa janganlah engkau menyimpai mulut lembu yang sedang mengirik itu. Adakah Allah memikirkan lembu itu? Atau adakah yang difirmankan-Nya itu semata-mata karena kita? Bahkan, karena kita juga sudah tersurat, bahwa orang yang menenggala itu harus menenggala dengan pengharapan, dan yang mengirik itu pun dengan pengharapan mendapat bahagian. Jikalau kami menabur benih rohani kepada kamu, suatu perkara besarkah jikalau kami menuai buah duniawi daripada kamu? Jikalau orang lain beroleh hak atas kamu, apatah lagi kami? Tetapi tiadalah kami menggunakan hak itu, melainkan kami menderita segala hal, supaya jangan kami menyekat Injil Kristus. Tiadakah kamu mengetahui, bahwa orang yang mengerjakan kewajiban rumah Allah, itu mendapat makan daripada rumah Allah, dan orang yang menunggu tempat korban itu pun mendapat bahagian dengan tempat korban itu? Demikianlah juga sudah ditetapkan oleh Tuhan, bahwa orang yang memberitakan Injil hendaklah mendapat kehidupannya daripada Injil itu. Tetapi aku ini tiada menggunakan satu pun daripada segala hal itu; dan bukannya aku menyuratkan hal itu, supaya dilakukan demikian kepadaku. Karena lebih baik aku mati daripada itu, maka kemegahanku itu tiada boleh disia-siakan, oleh seorang jua pun. Karena jikalau aku memberitakan kabar kesukaan, bukanlah megah kepadaku, sebab kewajiban itu tertanggung atasku; bahkan, wai atasku, jikalau tiada aku memberitakan kabar kesukaan itu. Karena jikalau aku berbuat demikian itu dengan kehendakku sendiri, adalah suatu pahala padaku; tetapi jikalau bukannya dengan kehendakku sendiri, maka ia itu suatu jawatan yang dipercayakan kepadaku. Jikalau demikian, apakah pahalaku? Inilah: Aku memberitakan kabar kesukaan itu dengan tiada berupah, sehingga aku tiada melakukan kebebasanku di dalam hal memberitakan Injil itu. Karena meskipun aku merdeka daripada orang sekalian, maka aku telah memperhambakan diriku untuk sekalian orang, supaya aku beroleh lebih banyak orang. Maka kepada orang Yahudi aku menjadi seperti seorang Yahudi, supaya aku memperoleh orang Yahudi itu. Dan kepada orang yang di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang di bawah hukum Taurat, walaupun aku sendiri tiada di bawah hukum Taurat, supaya aku memperoleh orang yang di bawah hukum Taurat itu. Maka kepada orang yang tiada mempunyai hukum Taurat, aku menjadi seperti orang yang tiada mempunyai hukum Taurat, meskipun aku tiada lepas daripada hukum Allah, melainkan takluk di bawah hukum Kristus, supaya aku memperoleh orang yang tiada mempunyai hukum Taurat. Maka kepada orang yang lemah aku menjadi seperti orang lemah, supaya aku memperoleh orang yang lemah. Maka kepada orang sekalian aku sudah menjadi segala sesuatu, supaya boleh dengan seboleh-bolehnya aku dapat menyelamatkan beberapa orang. Tetapi segala sesuatu itu aku perbuat karena sebab Injil itu, supaya aku masuk sama bahagian di dalamnya itu. Tiadakah kamu mengetahui, bahwa segala orang yang sedang berlari di tempat orang berlumba itu, semuanya berlari-lari, tetapi hanya seorang sahaja yang beroleh kemenangan? Maka hendaklah kamu berlari seperti yang demikian, supaya kamu beroleh kemenangan. Maka tiap-tiap orang perlawanan yang memahirkan diri di dalam permainan, bertahan di dalam segala sesuatu; mereka itu akan beroleh suatu makota yang akan binasa, tetapi kita ini beroleh suatu makota yang tiada akan binasa. Sebab itu aku ini berlari-lari sedemikian, bukannya dengan tiada berketentuan. Demikianlah juga tinjuku, bukannya seperti memalu angin, melainkan aku menyiksa tubuhku, dan aku memperhambakan dia, supaya jangan aku, yang sudah mengajar orang lain itu, sendiri akan terbuang. Maka bukannya aku suka kamu tiada mengetahui, hai saudara-saudaraku, bahwa nenek moyang kita telah ada di bawah awan dan sekaliannya itu melalui laut; dan sekaliannya telah dibaptiskan di dalam awan dan di dalam laut, supaya menjadi satu dengan Musa, dan sekaliannya telah makan makanan rohani yang serupa, dan sekaliannya telah minum minuman rohani yang serupa. Karena mereka itu telah minum daripada batu rohani yang mengikut mereka itu, maka batu itulah Kristus. Tetapi akan kebanyakan mereka itu Allah tiada berkenan. Sebab itulah mereka itu binasa di dalam padang belantara. Tetapi segala perkara itu menjadi teladan bagi kita, supaya jangan kita ingin akan perkara yang jahat, seperti mereka itu juga. Janganlah pula kamu menjadi penyembah berhala, sebagaimana beberapa mereka itu, karena telah tersurat: Bahwa kaum itu sudah duduk makan dan minum, lalu bangkit bermain. Janganlah kita juga mengerjakan zinah, seperti yang dikerjakan oleh beberapa mereka itu, dan di dalam satu hari sudah rebah mati dua puluh tiga ribu orang. Dan jangan kita pula mencobai Tuhan, sebagaimana beberapa mereka itu sudah mencobai, lalu dibinasakan oleh ular. Dan lagi jangan kamu bersungut-sungut, sebagaimana beberapa mereka itu sudah bersungut-sungut, lalu dibinasakan oleh malakulmaut. Segala perkara itu sudah berlaku atas mereka itu menjadi teladan, dan yang telah tersurat seperti nasehat bagi kita, orang akhir zaman. Sebab itu siapa yang menyangkakan dirinya itu tegak, hendaklah ia beringat jangan ia jatuh. Karena hanya pencobaan yang lazim kepada manusia sudah berlaku atas kamu. Tetapi Allah itu setiawan, yang tiada membiarkan kamu dicobai lebih daripada kekuatanmu, melainkan dengan pencobaan itu Ia akan mengadakan suatu jalan kelepasan, supaya cakap kamu menahannya. Sebab itu, hai segala kekasihku, larikanlah dirimu daripada menyembah berhala. Aku ini berkata seperti kepada orang yang bijak, kamu timbanglah barang yang kukatakan ini. Adapun cawan berkat yang kita berkati, bukankah ia itu persekutuan di dalam darah Kristus? Dan roti yang kita pecahkan, bukankah ia itu persekutuan di dalam tubuh Kristus? Sebab roti itu seketul, maka kita yang banyak ini menjadi tubuh sebatang, karena kita sekalian mendapat bahagian daripada roti yang seketul itu. Tengoklah adat bani Israel! Bukankah orang yang makan persembahan itu mengambil bahagian daripada persembahan itu? Bagaimanakah kataku? Bahwa barang yang dipersembahkan kepada berhala menjadi apa-apakah? Atau berhala itu menjadi apa-apakah? Melainkan inilah kataku, bahwa barang yang dipersembahkannya itu dipersembahkannya kepada segala setan, bukannya kepada Allah. Tetapi aku tiada suka kamu bersekutu dengan segala setan itu. Tiada boleh kamu minum daripada cawan Tuhan beserta dengan cawan segala setan. Dan tiada boleh kamu mendapat bahagian daripada hidangan Tuhan beserta dengan hidangan segala setan itu. Atau kita bangkitkankah kemurkaan Tuhan? Adakah kita lebih kuat daripada Tuhan? Segala sesuatu halal, tetapi bukan semuanya itu berfaedah. Maka segala sesuatu halal, tetapi bukan semuanya itu menetapkan hati. Biarlah tiada seorang pun mencari faedahnya sendiri, melainkan faedah orang lain. Maka barang sesuatu yang terjual di pasar daging, makanlah dengan tiada memeriksai sebab perasaan hati, karena Tuhan mempunyai bumi ini beserta dengan segala isinya. Jikalau barang seorang daripada orang kafir menjemput kamu dan kamu suka pergi, makanlah barang apa yang dihadapkan kepada kamu dengan tiada memeriksai sebab perasaan hati. Tetapi jikalau barang seorang berkata kepadamu, "Bahwa makanan ini sudah dipersembahkan kepada berhala," janganlah makan, sebab karena orang yang mengatakan demikian, dan sebab perasaan hati; artinya: Bukannya perasaan hati kamu sendiri, melainkan perasaan hati orang lain. Karena apakah sebabnya kemerdekaanku itu dihukumkan oleh perasaan hati orang lain? Jikalau aku ini dengan ucapan syukur menerima bahagianku, apakah sebabnya aku diumpat orang atas hal yang aku ucapkan syukur itu? Sebab itu, baik kamu makan atau minum, baik barang sesuatu perbuatanmu, perbuatlah sekalian itu kepada kemuliaan Allah. Janganlah kamu mendatangkan syak, baik kepada orang Yahudi, baik kepada orang Gerika, atau kepada sidang jemaat Allah, sebagaimana aku juga menyukakan orang sekalian di dalam segala perkara, bukannya dengan mencari faedahku sendiri, melainkan faedah orang banyak, supaya mereka itu beroleh selamat. Hendaklah kamu menurut teladanku, seperti aku pun menurut teladan Kristus. Aku memuji kamu sebab kamu ingat akan daku di dalam segala perkara, dan berpegang teguh kepada segala syarat, seperti yang telah kuserahkan kepadamu. Tetapi aku suka kamu mengetahui, bahwa kepala tiap-tiap laki-laki itu Kristus, dan kepala perempuan itu laki-laki, dan kepala Kristus itu Allah. Maka tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan bertudung kepala, menghinakan kepalanya. Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan tiada bertudung kepala, menghinakan kepalanya, karena ia sama seperti sudah dicukur rambutnya. Karena jikalau seorang perempuan tiada bertudung, biarlah rambutnya digunting juga. Tetapi jikalau menjadi suatu malu kepada perempuan itu digunting atau dicukur rambutnya, biarlah ia bertudung. Karena laki-laki itu tiada patut menudung kepalanya, sebab ia peta dan kemuliaan Allah; tetapi perempuan itu kemuliaan laki-laki. Karena laki-laki itu bukan asalnya daripada perempuan, melainkan perempuan itu asalnya daripada laki-laki. Dan laki-laki itu bukannya dijadikan karena perempuan, melainkan perempuan itu karena laki-laki. Sebab itulah perempuan itu wajib memakai di kepalanya suatu tanda ia takluk, oleh sebab segala malaekat. Walaupun demikian, di dalam Tuhan perempuan bergantung kepada laki-laki, sama seperti laki-laki bergantung kepada perempuan. Karena seperti perempuan itu asalnya daripada laki-laki, demikian pula laki-laki jadi daripada perempuan; tetapi sekaliannya daripada Allah. Kamu timbangkanlah sendiri: Adakah patut seorang perempuan berdoa kepada Allah dengan tiada bertudung? Tiadakah keadaan itu sendiri menyatakan kepada kamu, bahwa jikalau seorang laki-laki ada berambut panjang menjadi suatu kehinaan kepadanya? Tetapi jikalau perempuan ada berambut panjang, menjadi suatu kemuliaan kepadanya! Karena rambutnya itu dikaruniakan kepadanya untuk penudung. Tetapi jikalau barang seorang suka berbantah-bantah, maka kita ini tiada menaruh adat yang demikian dan segala sidang jemaat Allah pun tidak. Tetapi di dalam memberi peraturan ini, tiadalah aku memuji kamu, sebab kamu datang berhimpun ini bukannya mendatangkan kebajikan, melainkan mendatangkan kejahatan. Karena pertama-tama aku dengar: Apabila kamu berhimpun di dalam sidang jemaat, adalah beberapa perbalahan timbul di antara kamu, dan aku percaya juga sedikit. Karena tak dapat tiada menjadi beberapa pihak di antara kamu juga, supaya orang yang setiawan itu menjadi nyata di antara kamu. Sebab itu, apabila kamu berhimpun sama sendiri, itu bukannya cara makan perjamuan Tuhan. Karena di dalam perjamuan itu masing-masing berebut-rebut makan makanannya sendiri, sehingga ada yang lapar, ada yang mabuk. Tiadakah ada bagimu rumah, tempat kamu makan dan minum? Atau kamu hinakankah sidang jemaat Allah, dan mempermalukan orang yang tiada menaruh apa-apa? Apakah hendak kukatakan kepadamu? Aku pujikah kamu? Di dalam hal ini tiada aku memuji kamu. Karena barang yang aku ini sudah terima daripada Tuhan, itulah juga aku serahkan kepada kamu, yaitu bahwa pada malam tatkala Tuhan Yesus diserahkan itu diambilnya roti; dan setelah sudah Ia mengucapkan syukur dipecah-pecahkan-Nya, sambil kata-Nya, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu; perbuatlah demikian, menjadi suatu peringatan akan Daku." Demikian juga cawan minuman itu, sesudah makan, kata-Nya, "Cawan minuman ini adalah perjanjian baharu di dalam darah-Ku. Maka seberapa banyak kali kamu minum, perbuatlah demikian menjadi suatu peringatan akan Daku." Karena seberapa banyak kali kamu makan roti ini dan minum daripada cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan hingga Ia datang. Sebab itu barangsiapa yang makan roti itu, dan minum daripada cawan Tuhan itu dengan tiada berlayak, maka salahlah ia kepada tubuh dan darah Tuhan. Tetapi hendaklah orang menguji dirinya sendiri, dan dengan demikian hendaklah ia makan roti dan minum daripada cawan itu. Karena orang yang makan dan minum dengan tiada membedakan tubuh Tuhan, maka ia makan dan minum suatu hukuman atas dirinya sendiri. Maka itulah sebabnya banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan bukan sedikit yang mati. Tetapi jikalau kita menyalahi diri kita sendiri, niscaya tiadalah kita dihukumkan. Tetapi jikalau kita dihukumkan, maka kita disiksa oleh Tuhan, supaya jangan kita akan terkena hukum bersama-sama dengan dunia ini. Sebab itu, hai saudara-saudaraku, apabila kamu berhimpun makan, nantikanlah kamu seorang akan seorang. Jikalau barang seorang lapar, biarlah ia makan di rumahnya, supaya jangan perhimpunanmu itu mendatangkan hukuman ke atasmu. Maka hal yang lain-lain itu aku hendak aturkan, apabila aku datang kelak. Adapun akan hal segala karunia yang rohani, hai saudara-saudaraku, tiada aku suka kamu tiada mengetahui. Maka kamu mengetahui, bahwa tatkala kamu lagi kafir, kamu sudah tertarik kepada berhala yang tiada bersuara itu, sebagaimana yang kamu sudah ditarik itu. Sebab itu aku menyatakan kepada kamu, bahwa dari antara orang-orang yang berkata-kata dengan ilham Roh Allah itu, tiada seorang pun mengatakan "Yesus itu laknat," dan tiada seorang pun dapat mengatakan "Yesus itu Tuhan" melainkan dengan Rohulkudus. Adalah berbagai-bagai karunia, tetapi roh-Nya itu Satu. Dan ada berbagai-bagai jawatan, tetapi Tuhannya itu Satu. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah itu juga yang mengerjakan segala hal itu di dalam sekalian orang. Tetapi kenyataan Roh itu dikaruniakan kepada masing-masing, supaya mendatangkan faedah. Karena kepada seorang dikaruniakan oleh Roh perkataan hikmat; dan kepada yang lain, perkataan marifat, menurut kuasa Roh itu juga; dan kepada orang lain, iman di dalam Roh itu juga; dan kepada yang lain, karunia menyembuhkan di dalam Roh yang Satu itu juga; dan kepada orang lain, perbuatan mujizat, dan kepada yang lain nubuat, dan kepada yang lain membedakan segala roh, dan kepada orang lain berjenis-jenis karunia lidah, dan kepada yang lain pengetahuan mengartikan makna lidah itu. Tetapi sekaliannya itu dikerjakan oleh Roh yang Satu itu juga dengan membahagi-bahagi kepada masing-masing, sebagaimana kehendak-Nya. Karena sebagaimana tubuh itu satu dan anggotanya banyak, dan segala anggota tubuh itu, meskipun banyak, menjadi satu tubuh, demikianlah juga Kristus. Karena di dalam Satu Roh juga kita sekalian sudah dibaptiskan menjadi satu tubuh, baik orang Yahudi, baik orang Gerika, baik abdi, baik orang yang merdeka; maka kita sekalian diisikan dengan Roh yang Satu juga. Karena tubuh itu pun bukannya satu anggotanya, melainkan banyak. Jikalau kaki berkata, "Bahwa sebab aku bukannya tangan, tiada aku terhisab kepada tubuh," maka bukanlah dengan sebab itu kaki itu tidak terhisab kepada tubuh. Dan jikalau telinga berkata, "Sebab aku bukannya mata, tiada aku terhisab kepada tubuh," maka bukanlah dengan sebab itu telinga itu tidak terhisab kepada tubuh. Jikalau segenap tubuh itu menjadi mata, di manakah pendengaran itu? Dan jikalau semuanya itu menjadi pendengaran, di manakah pencium itu? Tetapi Allah sudah mengaturkan segala anggota, tiap-tiap satu daripadanya di dalam tubuh, sebagaimana kehendak-Nya. Jikalau sekaliannya itu menjadi satu anggota, di manakah tubuh itu? Sungguhpun anggota itu banyak, tetapi tubuh satu sahaja. Maka tiadalah boleh mata itu berkata kepada tangan, "Aku tiada perlu akan dikau"; atau kepala pula berkata kepada kaki, "Aku tiada perlu akan kamu." Apatah lagi segala anggota tubuh yang rupanya sangat lemah, itu terlebih perlu. Dan anggota tubuh yang kita sangkakan kurang mulia itu, kita limpahkan kemuliaan ke atasnya, bahkan, anggota kita yang kurang elok itu beroleh lebih keelokan. Tetapi anggota kita yang elok tiada perlu yang demikian, melainkan Allah sudah mengaturkan tubuh itu dengan mengaruniakan lebih banyak kemuliaan kepada anggota yang berkekurangan itu, supaya jangan ada penceraian di dalam tubuh itu, melainkan segala anggota itu tolong-menolong satu dengan yang lain. Dan jikalau satu anggota itu merasai sakit, segala anggota itu pun sama merasai sakit; dan jikalau satu anggota dipermuliakan, segala anggota itu pun sama bersukacita. Maka kamu inilah tubuh Kristus, dan kamu masing-masing anggotanya. Maka Allah telah menetapkan beberapa orang di dalam sidang jemaat, pertama-tama rasul-rasul, kedua nabi-nabi, ketiga guru-guru, kemudian mujizat, kemudian pula kuasa menyembuhkan orang, pertolongan, perintahan, dan jenis-jenis karunia lidah. Semuanya itu rasulkah? Semuanya itu nabikah? Semuanya itu gurukah? Semuanya itu mengerjakan mujizatkah? Adakah semuanya beroleh kuasa menyembuhkan orang? Dapatkah semuanya itu berkata-kata dengan karunia lidah? Dapatkah semuanya itu mengertikan makna lidah? Tetapi usahakanlah dirimu akan beroleh segala karunia yang terlebih besar. Maka aku menunjukkan kepadamu suatu jalan yang terutama sekali. Jikalau aku berkata-kata dengan segala bahasa manusia dan malaekat sekalipun, tetapi aku tiada menaruh kasih, niscaya aku sudah menjadi seperti gong yang berbunyi, atau genta yang gemerincing. Dan jikalau aku dapat karunia bernubuat, dan aku mengetahui segala rahasia dan segala marifat, dan jikalau aku menaruh iman yang sempurna, sehingga dapat aku memindahkan segala gunung sekalipun, tetapi aku tiada menaruh kasih, niscaya aku bukan suatu apa pun. Jikalau aku sedekahkan segala hartaku menjamu orang miskin, dan jikalau aku serahkan tubuhku dibakar, tetapi aku tiada menaruh kasih, niscaya satu pun tiada berfaedah kepadaku. Adapun kasih itu panjang sabar dan penyayang; kasih itu tiada dengki; kasih itu tiada memegahkan dirinya, tiada sombong; tiada melakukan yang tiada senonoh, tiada mencari keuntungan dirinya sahaja; tiada pemarah; tiada menyimpan kesalahan orang; tiada gemar akan lalim, melainkan bersukacita dengan yang benar. Maka ia tahan menanggung segala sesuatu, dan percaya akan segala sesuatu, dan harap akan segala sesuatu, dan sabar akan segala sesuatu. Maka kasih itu tiada berkesudahan; tetapi nubuat itu akan ditiadakan, dan segala karunia lidah itu akan berhenti, dan segala marifat akan ditiadakan. Karena pengetahuan kita belum sempurna, dan hal kita bernubuat belum sempurna, tetapi apabila yang sempurna itu tiba, maka yang belum sempurna itu akan ditiadakan. Tatkala aku lagi kanak-kanak, aku bertutur seperti kanak-kanak, dan berasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak; sekarang semenjak sudah menjadi orang akil balig, maka keadaan kanak-kanak itu sudah kutiadakan. Karena sekarang ini kita nampak di dalam cermin muka kelam; tetapi pada masa itu kelak muka bertentang dengan muka. Maka sekarang pengetahuanku belum sempurna, tetapi pada masa itu aku akan mengetahui sebagaimana aku juga telah diketahui. Dengan yang demikian tinggallah iman, dan pengharapan, dan kasih, ketiga perkara ini, tetapi di dalam ketiganya itu yang terlebih besar, ialah kasih. Hambatlah olehmu kasih itu; dan lagi usahakanlah dirimu akan beroleh segala karunia yang rohani, tetapi terlebih pula supaya kamu bernubuat. Karena orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu, bukannya berkata kepada manusia, melainkan kepada Allah, karena tiada seorang pun mengerti, melainkan dengan Roh ia mengatakan rahasia. Tetapi orang yang bernubuat itu, ia mengatakan kepada manusia perkataan yang meneguhkan iman, dan nasehat dan penghiburan. Maka orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu meneguhkan imannya sendiri, tetapi orang yang bernubuat itu meneguhkan iman sidang jemaat. Aku suka jikalau kamu sekalian berkata-kata dengan karunia lidah, tetapi lebih lagi jikalau kamu bernubuat. Maka orang yang bernubuat itu lebih besar daripada orang yang berkata-kata dengan karunia lidah, kecuali jikalau yang berkata-kata dengan karunia lidah itu tahu mengartikan makna lidah itu, supaya sidang jemaat itu beroleh keteguhan iman. Tetapi jikalau demikian, hai saudara-saudaraku, jikalau kiranya aku datang berkata-kata kepadamu dengan karunia lidah, apakah aku menguntungkan kamu, jikalau tiada aku berkata-kata kepadamu dengan kenyataan atau dengan pengetahuan atau dengan nubuat atau dengan pengajaran? Walaupun benda yang tiada bernyawa, tetapi yang berbunyi, baik suling atau kecapi, jikalau tiada berlainan bunyinya, bagaimanakah dapat dikenal yang mana bunyi suling, yang mana bunyi kecapi itu? Karena jikalau nafiri berbunyi tiada berketentuan, siapakah gerangan bersiap akan berperang? Demikianlah juga kamu ini dengan lidahmu itu, jikalau tiada kamu melafalkan perkataan yang mudah dierti, bagaimanakah orang dapat mengerti barang yang dikatakan? Karena hal itu seolah-olah kamu membuangkan perkataan ke dalam angin. Adalah di dalam dunia ini sebegitu banyak jenis bahasa, dan satu pun tiada yang tiada bermakna. Sebab itu jikalau aku tiada mengetahui arti bahasa itu, maka aku menjadi kepada yang berkata-kata itu orang asing, dan yang berkata-kata itu menjadi orang asing kepadaku. Demikianlah juga kamu, sedang kamu mengusahakan dirimu akan beroleh karunia rohani, carilah supaya kamu berkelimpahan di dalam hal meneguhkan iman sidang jemaat. Sebab itu, hendaklah orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu berdoa, supaya ia dapat mengertikan bahasa itu. Karena jikalau aku berdoa dengan karunia lidah, maka rohku berdoa, tetapi akalku tiada mendatangkan faedah. Sekarang apakah halnya? Bahwa aku hendak berdoa dengan roh itu, dan aku hendak juga berdoa dengan akal itu; dan aku hendak menyanyi dengan roh itu, dan aku hendak juga menyanyi dengan akal itu. Jikalau tiada demikian, apabila engkau mengucapkan syukur dengan roh, bagaimanakah orang, yang tiada berkarunia itu, boleh mengaminkan ucapan syukurmu, sedang ia tiada mengerti apa katamu? Karena sesungguhnya, engkau ini mengucapkan syukur dengan sepatutnya, tetapi orang lain tiada terbangun imannya. Maka mengucap syukurlah aku kepada Allah, sebab aku tahu berkata-kata dengan karunia lidah, lebih daripada kamu sekalian. Tetapi di dalam sidang jemaat aku lebih suka mengatakan lima perkataan dengan akalku, supaya aku mengajar orang lain daripada sepuluh ribu perkataan dengan karunia lidah. Hai saudara-saudaraku, janganlah kamu menjadi budak-budak di dalam akalmu, melainkan di dalam hal kejahatan patutlah kamu menjadi kanak-kanak; tetapi di dalam akalmu itu hendaklah kamu menjadi sempurna. Maka di dalam hukum Taurat adalah tersurat: Bahwa dengan orang yang berbahasa asing dan bibir bangsa asing akan Kukatakan kepada kaum ini. Walaupun demikian, maka tiada juga mereka itu mendengar akan Daku, firman Tuhan. Sebab itu segala karunia lidah itu menjadi suatu tanda, bukannya kepada orang yang beriman, melainkan kepada orang yang tiada beriman, tetapi nubuat itu bukannya bagi orang yang tiada beriman, melainkan bagi orang yang beriman. Oleh yang demikian, jikalau segenap sidang jemaat berhimpun bersama-sama, dan sekalian sedang berkata-kata dengan karunia lidah, lalu masuk orang yang tiada berkarunia atau orang yang tiada beriman, tiadakah mereka itu mengatakan, bahwa kamu ini gila? Tetapi jikalau sekaliannya sedang bernubuat, lalu masuk seorang yang tiada beriman atau tiada berkarunia itu, maka orang itu akan ditempelak oleh sekaliannya, dan dikira-kirakan oleh sekaliannya itu, sehingga perasaan hatinya pun ketara, dan dengan demikian sujudlah ia menyembah Allah sambil menyatakan, bahwa dengan sesungguhnya Allah ada di antara kamu. Sekarang bagaimanakah halnya, hai saudara-saudaraku? Bahwa apabila kamu berhimpun, biarlah masing-masing ada dengan mazmur, ada dengan pengajaran, ada dengan kenyataan, ada dengan karunia lidah, ada dengan pengetahuan mengertikan makna lidah itu. Maka hendaklah segala hal itu meneguhkan iman. Jikalau barang seorang berkata-kata dengan karunia lidah, biarlah dua orang atau sebanyak-banyaknya tiga orang, tetapi seorang lepas seorang, dan biarlah seorang mengertikan maknanya. Tetapi jikalau tiada orang yang tahu mengertikan, biarlah ia berdiam diri di dalam sidang jemaat itu, hanya berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Dan biarlah dua atau tiga orang yang bernubuat itu berkata-kata, dan yang lain-lain itu menimbangkan kata-katanya. Tetapi jikalau kepada seorang yang duduk di situ masuk suatu ilham, hendaklah orang yang pertama itu berdiam diri. Karena sekalian kamu boleh bernubuat seorang lepas seorang, supaya sekaliannya boleh paham dan sekaliannya dinasehatkan. Adapun roh nabi-nabi itu takluk kepada nabi-nabi; karena Allah Ialah Tuhan sejahtera, bukannya kusut. Maka seperti di dalam segala sidang jemaat orang suci, hendaklah segala perempuan berdiam dirinya di dalam sidang-sidang jemaat itu. Karena tiada diizinkan kepada mereka itu berkata-kata melainkan wajiblah mereka itu takluk, seperti kata Taurat juga. Jikalau mereka itu suka belajar apa-apa, biarlah mereka itu bertanya kepada suaminya sendiri di rumah, karena menjadi suatu aib bagi perempuan berkata-kata di dalam sidang jemaat. Daripada kamukah firman Allah itu sudah keluar? Atau kepada kamu sahajakah firman itu sudah sampai? Jikalau barang seorang menyangkakan dirinya nabi atau orang rohani, hendaklah ia mengetahui barang yang aku suratkan kepadamu itulah hukum Tuhan. Tetapi jikalau barang seorang tiada hendak mengetahuinya, biarlah ia tiada mengetahui. Sebab itu, hai saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu akan bernubuat, dan janganlah menahan orang berkata-kata dengan karunia lidah. Tetapi segala perkara itu hendaklah dilakukan dengan senonoh dan dengan peraturannya. Maka aku menyatakan kepada kamu, hai saudara-saudaraku, akan Injil yang aku beritakan kepada kamu, dan yang telah kamu terima itu, dan yang di dalamnya juga kamu berdiri tetap, dan olehnya juga kamu beroleh selamat, asal kamu berpegang teguh kepada perkataan yang kuberitakan kepada kamu, kecuali imanmu itu sia-sia. Karena pertama-tama kuserahkan kepada kamu barang yang telah kuterima juga, yaitu bahwa Kristus mati itu karena dosa kita setuju dengan nas Alkitab, dan Ia sudah dikuburkan, dan pada hari yang ketiga Ia sudah dibangkitkan pula setuju dengan nas Alkitab, dan Ia sudah kelihatan kepada Kefas, kemudian kepada kedua belas orang itu; kemudian daripada itu Ia kelihatan pula kepada saudara lebih daripada lima ratus orang di dalam sekaligus, maka kebanyakan mereka itu lagi hidup hingga sekarang, tetapi beberapa orang yang sudah meninggal. Kemudian Ia kelihatan kepada Yakub, kemudian pula kepada segala rasul. Pada akhir sekali Ia kelihatan kepada aku juga, yang seperti anak guguran. Karena aku inilah yang terlebih hina di antara segala rasul itu, sehingga tiada layak aku digelar rasul, oleh sebab aku sudah menganiayakan sidang jemaat Allah. Tetapi oleh sebab anugerah Allah aku telah menjadi sebagai aku ada; dan anugerah-Nya kepadaku itu tidak menjadi sia-sia, melainkan aku berlelah lebih daripada mereka itu sekalian; tetapi bukannya aku, melainkan anugerah Allah yang beserta dengan aku. Sebab itu, baik aku, baik mereka itu, sebagaimana kami beritakan, begitulah juga kamu telah percaya. Jikalau Kristus diberitakan orang, bahwa Ia sudah dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimanakah beberapa orang di antara kamu boleh mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Tetapi jikalau tidak ada kebangkitan orang mati, niscaya Kristus pun tiada dibangkitkan. Jikalau Kristus tiada dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah juga iman kamu. Dan lagi nyatalah kami saksi dusta dari hal Allah, sebab kami menyaksikan bersalahan tentang Allah bahwa Ia sudah membangkitkan Kristus yang tiada dibangkitkan-Nya, jikalau sungguh orang mati tiada dibangkitkan. Karena jikalau orang mati tiada dibangkitkan, niscaya Kristus pun sudah tiada dibangkitkan. Tetapi jikalau Kristus tiada dibangkitkan, sia-sialah iman kamu, dan lagi kamu tinggallah di dalam dosamu. Demikian juga segala orang yang telah mati di dalam Kristus itu pun telah binasa. Jikalau di dalam kehidupan ini sahaja kita berharap kepada Kristus, maka kitalah yang terlebih malang daripada sekalian manusia. Tetapi sesungguhnya Kristus sudah dibangkitkan dari antara orang mati, menjadi buah sulung di antara segala orang yang sudah mati. Karena sedang maut itu diadakan oleh sebab seorang manusia, begitu juga kebangkitan dari antara orang mati itu diadakan oleh sebab seorang manusia. Karena sama seperti di dalam Adam mati segala manusia, begitu juga di dalam Kristus sekaliannya akan dihidupkan. Tetapi masing-masing menurut peraturan gilirannya; adapun buah sulung itulah Kristus, kemudian segala umat Kristus pada masa kedatangannya kelak. Kemudian tiba kesudahan itu, apabila diserahkannya kerajaan itu kepada Allah, Bapa, setelah dilenyapkannya segala perintah, dan segala kuasa memerintah, dan kuat kuasa. Karena tak dapat tiada Ia memerintah menjadi raja, sehingga Allah menaklukkan segala musuh di bawah kaki-Nya. Adapun musuh yang akhir sekali yang dilenyapkan, yaitu maut. Karena "segala sesuatu sudah ditaklukkan Allah ke bawah kaki-Nya." Tetapi apabila difirmankan-Nya bahwa segala sesuatu sudah ditaklukkan, maka nyatalah Ia, yang menaklukkan segala sesuatu itu, terkecuali. Apabila segala sesuatu sudah ditaklukkan kepada-Nya itu, maka pada masa itu Anak itu pun akan menaklukkan diri-Nya kepada Dia, yang menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, supaya Allah menjadi semuanya di dalam sekalian. Jikalau tiada demikian, apakah sebabnya orang mau dibaptiskan karena orang mati? Jikalau langsung orang mati itu tiada dibangkitkan, apakah sebabnya orang dibaptiskan juga karena orang mati itu? Apakah sebabnya kita ini setiap waktu masuk ke dalam bahaya? Setiap-tiap hari aku menahan mati, hai saudara-saudaraku, demi kemegahanku dari hal kamu yang ada padaku di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Jikalau dengan peri manusia sudahlah aku berlaga dengan binatang buas di Epesus, apakah faedahnya kepadaku? Jikalau orang mati tiada dibangkitkan, marilah kita makan dan minum, karena besok kita mati. Janganlah tersesat: Pergaulan yang jahat merusakkan kelakuan yang baik. Hendaklah kamu sadar dengan sepatutnya dan jangan berbuat dosa; karena ada beberapa orang yang tiada mengenal Allah. Aku mengatakan ini, supaya kamu berasa malu. Tetapi ada orang akan berkata, "Peri bagaimanakah orang mati itu dibangkitkan? Dan dengan rupa tubuh semacam apakah mereka itu datang?" Hai orang bodoh! Barang yang engkau ini taburkan, tiada diberi hidup sebelum mati. Dan yang engkau tabur itu, bukannya engkau menabur tubuh yang boleh menjadi, melainkan biji yang berkupas, barangkali gandum atau lain-lain. Tetapi Allah mengaruniai dia suatu tubuh sebagaimana kehendak-Nya, dan kepada tiap-tiap jenis benih tubuhnya sendiri. Maka bukannya segala yang bernyawa itu sejenis, melainkan manusia lain jenis, binatang lain jenis, burung lain jenis, ikan lain jenis. Dan adalah beberapa lembaga di langit, dan beberapa lembaga di bumi; tetapi kemuliaan lembaga yang di langit itu lain, dan kemuliaan lembaga yang di bumi itu lain. Kemuliaan matahari lain, dan kemuliaan bulan lain, dan kemuliaan bintang-bintang lain; karena suatu bintang berbeda dengan bintang yang lain tentang kemuliaannya. Demikianlah juga kebangkitan orang mati. Adalah ditaburkan dengan peri kebinasaan, dibangkitkan dengan peri tiada kebinasaan; ditaburkan dengan kehinaan, dibangkitkan dengan kemuliaan; ditaburkan dengan kelemahan, dibangkitkan dengan kuasa; ditaburkan tubuh nafsani, dibangkitkan tubuh rohani. Jikalau ada tubuh nafsani, adalah juga tubuh rohani. Demikian juga ada tersurat: Bahwa manusia yang pertama, yaitu Adam, menjadi nyawa yang hidup. Maka Adam yang akhir itu menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi bukan mula-mula menjadi yang rohani, melainkan yang nafsani, kemudian yang rohani itu. Maka manusia yang pertama itu berasal daripada bumi, yaitu tanah, manusia yang kedua itu berasal dari surga. Maka sebagaimana yang daripada bumi itu, demikianlah juga segala orang yang daripada bumi. Dan sebagaimana yang dari surga itu, demikianlah juga segala yang dari surga asalnya. Dan sebagaimana kita memakai rupanya yang daripada bumi ini, demikianlah juga kita akan memakai rupanya yang daripada surga itu. Tetapi inilah kukatakan, hai saudara-saudaraku, bahwa daging dan darah tiada dapat mewarisi kerajaan Allah; dan keadaan yang akan binasa tiada mewarisi keadaan yang tiada akan binasa. Ingatlah, aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: Bahwa bukan sekalian kita ini akan mati, tetapi kita sekalian akan diubahkan, di dalam sesaat, di dalam sekejap mata pada bunyi sangkakala yang akhir; karena sangkakala akan berbunyi, dan segala orang mati akan dibangkitkan dengan keadaan yang tiada akan binasa, dan kita ini akan diubahkan. Karena tak dapat tiada keadaan yang akan binasa ini akan memakai keadaan yang tiada akan binasa, dan peri yang akan mati ini tak dapat tiada akan memakai peri yang tiada akan mati. Tetapi apabila keadaan yang akan binasa ini sudah memakai keadaan yang tiada akan binasa, dan peri yang akan mati ini sudah memakai peri yang tiada akan mati, baharulah akan sampai kelak perkataan yang tersurat ini: Bahwa maut sudah ditelan di dalam kemenangan. Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Adapun sengat maut itulah dosa, dan kuasa dosa itulah Taurat; tetapi syukurlah kepada Allah yang mengaruniai kita kemenangan oleh sebab Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab itu, hai saudara-saudara yang kukasihi, hendaklah kamu tetap dengan tiada bergerak, dan senantiasalah berusaha di dalam pekerjaan Tuhan, karena kamu mengetahui, bahwa usahamu tiada sia-sia di dalam Tuhan. Adapun akan hal mengumpulkan uang untuk orang suci itu, sebagaimana yang telah kupesankan kepada segala sidang jemaat di Galatia, demikian juga hendaklah kamu perbuat. Pada tiap-tiap hari Ahad, hendaklah kamu masing-masing menyimpankan uang di dalam persimpanannya sendiri atas kadarnya, supaya jangan pada masa aku datang, baharu hendak dikumpulkan. Apabila aku tiba kelak, maka dengan surat aku akan menyuruhkan orang, yaitu orang kepercayaan yang kamu pilih, membawa pemberianmu itu ke Yeruzalem. Dan jikalau mustahak pula aku ini pergi, bolehlah mereka itu pergi dengan aku. Tetapi aku akan datang kepadamu, apabila aku sudah melalui negeri Makedonia, karena aku hendak melalui Makedonia dahulu. Tetapi barangkali aku akan tinggal beberapa lamanya dengan kamu, ataupun akan tinggal semusim dingin, supaya kamu boleh mengantar aku barang ke mana aku hendak pergi. Maka kali ini aku tiada mau singgah sahaja kepadamu, melainkan aku harap hendak tinggal beberapa lamanya serta kamu, jikalau diizinkan Tuhan. Tetapi aku akan tinggal di Epesus hingga kepada hari Pentakosta, karena sudah terbuka bagiku suatu pintu yang besar dan kelapangan, dan ada banyak lawan di situ. Jikalau datang Timotius, tolonglah supaya ia beserta kamu dengan tiada takut, karena ia mengerjakan pekerjaan Tuhan seperti aku ini juga. Sebab itu biarlah jangan barang seorang menghinakan dia. Tetapi hendaklah kamu mengantar dia berjalan dengan sejahteranya, supaya ia boleh datang kepadaku, karena aku menantikan dia dengan segala saudara itu. Adapun akan saudara kita Apollos, aku sudah minta dia sangat-sangat, supaya ia pergi kepadamu dengan saudara-saudara itu. Maka sekali-kali tiada ia mau pergi sekarang ini, tetapi ia akan datang juga apabila ia mendapat ketika yang baik. Berjagalah kamu, berdirilah tetap di dalam iman, lakukanlah dirimu seperti laki-laki, biarlah kamu jadi gagah. Biarlah segala perbuatan kamu dengan kasih. Hai saudara-saudaraku, aku mintalah kamu: (kamu kenal orang isi rumah Stepanus, bahwa ialah buah sulung di negeri Akhaya, dan yang mereka itu menyerahkan dirinya sendiri melayani orang-orang suci), supaya kamu ini pun takluk kepada orang yang demikian dan kepada tiap-tiap orang yang membantu dan berusaha. Maka aku bersukacita akan kedatangan Stepanus dan Portunatus serta Akhaikus, karena mereka itu sudah menggenapi barang yang kurang bagi pihak kamu. Karena mereka itu sudah menyegarkan hatiku dan hatimu. Sebab itu indahkanlah orang yang demikian itu. Segala sidang jemaat yang di Asia berkirim salam kepadamu. Maka Akila dan Periskila pun berkirim salam banyak-banyak kepadamu di dalam Tuhan beserta dengan segala sidang jemaat yang di dalam rumahnya itu. Segala saudara berkirim salam kepadamu. Hendaklah kamu bersalam-salaman sama sendirimu dengan kucup yang kudus. Inilah salam daripada aku, Paulus, dengan bekas tanganku sendiri. Jikalau barang seorang tiada mengasihi Tuhan itu, biarlah ia terlaknat. Maranata! (artinya Tuhan kami, datanglah!) Maka anugerah Tuhan Yesus itu menyertai kiranya kamu. Adalah kasihku menyertai kamu sekalian di dalam Kristus Yesus. Daripada Paulus, rasul Kristus Yesus dengan kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, kepada sidang jemaat Allah yang ada di negeri Korintus serta segala orang suci di seluruh tanah Akhaya, turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus. Segala puji bagi Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa pohon segala rahmat, dan Allah pohon segala penghiburan, yang menghiburkan kita di dalam segala kesukaran kita, supaya dapat kita menghiburkan orang yang di dalam barang sesuatu kesusahan, dengan penghiburan yang kami ini pun telah dihiburkan oleh Allah. Karena sebagaimana sengsara Kristus limpah kepada kami, demikianlah juga penghiburan kami limpah oleh sebab Kristus itu. Tetapi jikalau kami kena sengsara, yaitu karena penghiburan dan keselamatan kamu, dan juga jikalau kami dihiburkan, yaitu karena penghiburan bagimu, yang bekerja di dalam hal kamu menderitakan dengan sabar segala sengsara semacam itu yang kami rasai juga. Maka pengharapan kami untuk kamu telah tetap, sebab mengetahui, bahwa sebagaimana kamu masuk bahagian di dalam segala sengsara itu, demikianlah juga kamu masuk bahagian penghiburan itu. Karena tiada kami kehendaki, hai saudara-saudaraku, bahwa kamu tiada mengetahui hal kesukaran yang sudah menimpa kami di tanah Asia: Bahwa sudah ditanggungkan atas kami teramat sangat berat, jauh lebih daripada kekuatan kami, sehingga nyaris putus harap kami akan hidup lagi. Bahkan, kami sendiri menetapkan di dalam diri kami itulah hukum mati, supaya jangan kami harap akan diri kami sendiri, melainkan akan Allah yang membangkitkan orang mati; yang telah melepaskan kami daripada kematian yang sebegitu besar itu, dan yang akan melepaskan kami kelak. Maka kepada-Nyalah kami menaruh harap, bahwa Ia akan melepaskan kami lagi, dengan bantuan doamu pun karena kami, supaya banyak orang mengucap syukur karena kami dari sebab karunia yang disampaikan kepada kami oleh doa orang banyak itu. Karena inilah kemegahan kami, yaitu kenyataan perasaan hati kami, bahwa kami telah melakukan diri di dalam dunia ini, istimewa pula kepada pihak kamu, dengan keadaan yang suci dan tulus ikhlas daripada Allah, bukannya dengan hikmat duniawi, melainkan dengan anugerah Allah. Karena kami tuliskan tiadalah lain barang kepadamu daripada apa yang kamu kenal atau akui sah; maka aku harap akan kamu akui itu sah sehingga sampai kepada kesudahan kelak, sebagaimana juga sudah kamu akui kami sedikit, yaitu bahwa kami menjadi kemegahan kamu, demikianlah kamu pun menjadi kemegahan kami pada hari Tuhan kita Yesus. Maka dengan pengharapan ini aku sudah berniat lebih dahulu hendak datang kepada kamu, supaya kamu beroleh kesukaan pada kedua kali, yaitu aku hendak singgah kepada kamu, kemudian langsung ke Makedonia, dan dari Makedonia balik pula kepadamu, langsung diantar oleh kamu ke tanah Yudea. Tatkala aku berniat yang demikian, sudahlah aku menunjukkan kurang tetap hati? Atau barang yang kuniatkan itu, adakah aku berniat cara manusia, sehingga "ya" dan "tidak" itu sama kepadaku? Demi Allah yang setiawan, bahwa perkataan kami kepada kamu itu bukanlah "ya" dan "tidak" itu sama. Karena Anak Allah, Kristus Yesus, yang sudah diberitakan di antara kamu oleh kami, yaitu oleh aku dan Silwanus dan Timotius, bukannya "ya" dan "tidak", melainkan di dalam Dia itu menjadi "ya". Karena seberapa banyak perjanjian Allah yang ada, maka di dalam Dia menjadi "ya". Sebab itu Amin juga oleh Dia, kepada kemuliaan Allah oleh kami. Maka Ia, yang meneguhkan kami dengan kamu di dalam Kristus, dan yang sudah mengurapi kami, itulah Allah; Ialah juga telah memeteraikan kita sambil mengaruniakan cengkeram Roh masuk ke dalam hati kita. Tetapi aku ini bersaksikan Allah atas jiwaku, bahwa dari sebab kasihan akan kamu aku belum datang ke Korintus. Bukannya supaya kami memerintah iman kamu, melainkan menjadi pembantu pada sukacitamu; karena dengan iman kamu berdiri tetap. Maka aku sudah menetapkan di dalam hatiku demikian ini, bahwa tiada lagi aku datang kepada kamu dengan dukacita. Karena jikalau aku ini mendukakan kamu, maka siapakah yang dapat menyukakan aku, melainkan orang yang sudah kudukakan itu? Maka inilah yang sebenarnya sudah kusuratkan, supaya jangan, apabila aku tiba kelak, aku beroleh dukacita daripada orang yang aku patut beroleh sukacita, sedang aku berharap kepada kamu sekalian, bahwa kesukaanku itu menjadi kesukaan kamu sekalian. Karena aku menyurat kepadamu dengan sangat kesusahan dan hancur hati, serta dengan berlinang-linang air mataku, bukannya supaya kamu didukakan, melainkan supaya kamu mengetahui kasih yang ada padaku itu berlimpah-limpah kepada kamu. Tetapi jikalau barang seorang mendatangkan dukacita, maka ia mendatangkan dukacita itu bukannya kepada aku sahaja, melainkan separuhnya (supaya jangan aku menekan sangat berat) kepada kamu sekalian. Maka padalah siksa yang diadakan oleh kebanyakan orang bagi orang yang semacam itu. Sebaliknya itu patutlah kamu mengampuni dan menghiburkan dia, supaya jangan orang itu karam oleh tersangat dukacitanya. Sebab itu aku mintalah kamu menetapkan kasihmu kepadanya. Karena sebab inilah juga aku sudah menyuratkan, supaya aku dapat menguji kamu, kalau-kalau kamu taat di dalam segala perkara. Barangsiapa yang kamu ampuni, aku pun mengampuni juga, karena barang apa pun yang sudah kuampunkan itu, (kalau-kalau kiranya ada apa-apa yang harus kuampunkan) maka kuampunilah dari sebab kamu di hadirat Kristus, supaya jangan kita dialahkan oleh daya Iblis, karena kita mengetahui muslihatnya. Tatkala aku tiba di Teroas dengan maksud memberitakan Injil Kristus, dan tatkala suatu pintu terbuka bagiku di dalam Tuhan, maka tiadalah senang hatiku, sebab tiada berjumpa saudaraku Titus itu. Sebab itu sesudah meminta diri kepada mereka itu, pergilah aku ke Makedonia. Tetapi syukurlah kepada Allah yang senantiasa mengarak kami di dalam perarakan sebab kemenangan di dalam Kristus, serta menyatakan bau harum pengetahuan akan Kristus dengan lidah kami di segala tempat. Karena kami menjadi suatu bau harum Kristus kepada Allah di antara segala orang yang akan diselamatkan dan yang akan dibinasakan, yaitu kepada orang yang akan dibinasakan, kami menjadi suatu bau maut menuju mati; tetapi kepada orang yang akan diselamatkan, suatu bau hayat menuju hidup. Siapakah yang lengkap bagi hal yang demikian? Karena kami ini bukannya seperti kebanyakan orang yang mencari untung dirinya sendiri sahaja dengan firman Allah, melainkan kami berkata-kata dengan tulus ikhlas, sebagaimana daripada Allah, di hadirat Allah di dalam Kristus. Adakah kami ini pula mulai memuji diri kami sendiri? Atau perlukah kami akan surat kepujian, seperti beberapa orang, kepada kamu atau daripada kamu? Bahkan, kamulah surat kiriman kami, yang tertulis di dalam hati kami, dan yang dikenal dan dibaca oleh orang sekalian. Maka nyatalah kamu menjadi surat Kristus yang ditulis oleh kami, tertulis oleh kami, tertulis bukannya dengan dawat, melainkan dengan roh Allah yang hidup, bukannya di atas loh batu, melainkan pada loh, yaitu hati manusia. Maka pengharapan yang sedemikian itu kepada Allah, kami peroleh dengan berkat Kristus. Bukan pula kami ini sendiri pandai akan mengira barang sesuatu dengan kepandaian sendiri, melainkan kepandaian kami itu datang daripada Allah. Ialah juga menjadikan kami pandai menjadi pesuruh perjanjian baharu, bukan pula menurut seperti huruf, melainkan menurut Roh; karena huruf itu mematikan, tetapi Roh itu menghidupkan. Tetapi jikalau jawatan yang membawa maut dengan tulisan yang terukir pada loh batu itu telah datang dengan kemuliaannya, sehingga bani Israel tiada dapat merenung muka Musa oleh sebab (cahaya) kemuliaan mukanya, yaitu (cahaya) kemuliaan yang akan lenyap, bukankah jawatan Roh itu terlebih kemuliaannya? Karena jikalau jawatan yang mendatangkan hukum itu menaruh kemuliaan, apatah lagi jawatan yang mendatangkan kebenaran melimpah dengan kemuliaan. Karena dengan sebenarnya yang dahulu dimuliakan itu, bukanlah dimuliakan di dalam hal ini, dari sebab kemuliaan inilah, yang terlampau sangat itu. Karena jikalau yang akan lenyap itu ada dengan kemuliaannya, maka terlebih lagi yang kekal itu di dalam kemuliaan. Maka oleh sebab kami menaruh pengharapan yang demikian itu, beranilah kami berkata-kata, dan bukanlah seperti Musa yang berselubung, supaya bani Israel jangan dapat merenung kesudahan hal yang akan lenyap itu. Tetapi pikiran mereka itu sudah dikeraskan, karena sehingga sampai kepada hari ini masa membaca perjanjian lama selubung itu ada lagi, belum tersingkap, sebab selubung itu hanya ditiadakan oleh Kristus. Bahkan, sehingga sampai kepada hari ini, apabila kitab Musa dibaca, maka selubung itu meliputi hati mereka itu. Tetapi apabila hatinya itu berpaling kepada Tuhan, maka selubung itu akan terbuang. Adapun Tuhan itu Roh, dan barang di mana ada Roh Tuhan, di situlah kebebasan. Tetapi kita sekalian dengan muka tiada berselubung ini, membayangkan kemuliaan Tuhan seperti suatu cermin muka, dan berubah kepada rupa itu juga, daripada kemuliaan kepada kemuliaan, sebagaimana daripada Tuhan Roh itu. Sebab itu sedang kami memegang jawatan ini, sebagaimana kami telah beroleh rahmat, maka tiadalah kami tawar hati, tetapi kami sudah membuangkan segala perkara tersembunyi yang mendatangkan malu, dan tiada kami melakukan diri dengan tipu daya atau memutarkan firman Allah, melainkan dengan menyatakan yang benar itu kami mengenalkan diri kami kepada perasaan hati orang sekalian di hadirat Allah. Akan tetapi jikalau Injil kami terlindung, maka terlindunglah ia kepada orang yang akan binasa, yang telah dibutakan oleh penghulu dunia mata hati orang yang tiada percaya itu, supaya jangan mereka itu diterangi oleh cahaya Injil kemuliaan Kristus, yaitu bayang-bayang Allah. Karena kami bukannya memasyhurkan diri kami sendiri, melainkan Kristus Yesus, bahwa Ialah Tuhan, dan kami ini sendiri hambamu oleh sebab Yesus. Karena Allah yang sudah berfirman: Hendaklah terang itu bercahaya dari dalam gelap, Ialah juga bercahaya di dalam hati kami menerangkan orang dengan makrifat kemuliaan Allah di dalam wajah Kristus. Tetapi benda yang mulia ini ada pada kami di dalam bekas yang daripada tanah, supaya kelebihan kuasanya nyata asal daripada Allah dan bukanlah daripada kami sendiri. Maka kami disesakkan di dalam segala sesuatu, tetapi tiada terapit; kami bimbang hati, tetapi tiada putus harap; kami terkena aniaya, tetapi tiada ditinggalkan, kami diempaskan, tetapi tiada binasa. Senantiasa kami menanggung sengsara kematian Yesus di dalam tubuh kami di mana-mana kami pergi, supaya kehidupan Yesus itu juga dinyatakan kepada tubuh kami. Karena kami yang hidup ini senantiasa terserah kepada maut dari sebab Yesus, supaya kehidupan Yesus itu juga dinyatakan kepada tubuh kita yang akan mati itu. Dengan demikian maut itu bekerja di dalam kami, tetapi hidup itu di dalam kamu. Tetapi sedangkan kami menaruh roh iman itu juga, sebagaimana yang tersurat: Bahwa aku sudah percaya, maka itulah sebabnya aku sudah berkata; demikianlah juga kami ini pun percaya, maka itulah sebabnya kami berkata-kata juga. Sebab mengetahui bahwa Allah yang sudah membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kami juga dengan Yesus itu, dan akan menghadapkan kami dengan kamu. Sebab segala perkara ini jadi karena kamu, supaya anugerah, yang bertambah-tambah dari sebab makin besar bilangan orang itu, memperbanyakkan syukur itu kepada kemuliaan Allah. Sebab itu tiada kami tawar hati, karena meskipun keadaan kami yang lahir ini dibinasakan, tetapi keadaan yang batin kami itu dibaharui sehari-hari. Karena kesukaran kami yang ringan seketika lamanya itu, mengerjakan berlimpah-limpah bagi kami suatu kemuliaan kekal yang penuh, karena kami tiada memandang barang yang kelihatan itu, melainkan yang tiada kelihatan, sebab barang yang kelihatan itu sementara sahaja; tetapi barang yang tiada kelihatan itu kekal adanya. Karena kami mengetahui bahwa jikalau kemah tempat kami diam di dalam dunia ini dirobohkan, kami beroleh sebuah rumah daripada Allah, yaitu suatu tempat kediaman, bukan diperbuat dengan tangan, hanya kekal di surga. Karena itulah sebabnya kami mengeluh di sini serta rindu hendak bersalut dengan rumah kami yang dari surga itu. Jikalau kami bersalut, tiadalah kami didapati bertelanjang. Karena selagi kami di dalam kemah ini, kami mengeluh sebab berat tanggungan, karena tiada kami suka ditelanjangkan, melainkan disalutkan, supaya yang akan mati itu diliputi oleh hidup. Maka yang menyediakan kami kepada hal itu, ialah Allah, yang sudah mengaruniakan kita cengkeram Roh. Oleh yang demikian senantiasalah kami menetapkan hati kami sebab mengetahui, bahwa selagi kami diam di dalam tubuh ini, maka kami berjauhan dengan Tuhan. Karena perjalanan kami dengan iman, bukannya dengan penglihatan. Tetapi kami tetap hati dan terlebih suka kami bercerai dengan tubuh, lalu diam beserta dengan Tuhan. Oleh sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalamnya baik kami diam di luarnya, menjadi berkenan kepada-Nya. Karena tak dapat tiada kita sekalian akan jadi nyata di hadapan kursi pengadilan Kristus, supaya tiap-tiap orang menerima balasan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh tubuh itu, baik atau jahat. Sedang kami mengetahui dari hal takut akan Tuhan, maka itulah sebabnya kami mengajak orang, tetapi kepada Allah sudahlah kami nyata; maka haraplah aku juga nyata kepada perasaan hati kamu. Maka tak usah lagi kami menyatakan hal diri kami sendiri kepada kamu, melainkan kami memberi kamu suatu sebab bagi memegahkan pihak kami, supaya dapat kamu menjawab kepada orang yang memegahkan diri dari hal perkara lahir, tetapi bukannya dari hal perkara batin. Karena jikalau kami hilang akal, maka kepada Allahlah; atau jikalau kami berakal yang nyaman, bagi kamulah. Karena kasih Kristus itu menggerakkan hati kami, sebab kami yakin, bahwa Seorang telah mati karena orang sekalian, itulah sebabnya sekaliannya telah mati. Dan Ia telah mati karena orang sekalian, supaya orang yang lagi hidup itu jangan lagi hidup bagi dirinya sendiri, melainkan bagi Dia itu, yang telah mati dan bangkit pula karena mereka itu. Oleh sebab itu daripada sekarang ini tiada kami mengenal seorang juapun atas peri manusianya. Meskipun kami sudah mengenal Kristus atas peri manusianya, tetapi sekarang ini tiada lagi kami mengenal Dia seperti yang demikian. Sebab itulah jikalau barang seorang hidup di dalam Kristus, maka ialah kejadian yang baharu; maka perkara-perkara yang lama itu sudah lenyap, bahkan, yang baharu sudah terbit. Tetapi segala perkara itu asalnya daripada Allah, yang sudah memperdamaikan kita dengan diri-Nya sendiri oleh sebab Kristus, dan yang mengaruniai kita jawatan perdamaian. Karena Allah di dalam Kristus itu adalah memperdamaikan isi dunia ini dengan diri-Nya sendiri, serta tiada menghitungkan dosa mereka itu ke atas mereka itu, dan sudah menanggungkan ke atas kami kabar perdamaian itu. Sebab itu kami menjadi utusan bagi pihak Kristus, seolah-olah Allah minta dengan lidah kami. Maka kami mintalah bagi pihak Kristus: Biarlah kamu diperdamaikan dengan Allah! Maka Ia, yang tiada mengenal dosa, telah dijadikan-Nya dosa ganti kita, supaya kita ini akan menjadi kebenaran Allah di dalam Dia. Tetapi kami yang sama bekerja itu mintalah juga kamu, supaya jangan kamu menerima anugerah Allah dengan sia-sia. Karena demikianlah firman-Nya: Pada masa yang diperkenankan, Aku telah mendengarkan engkau, dan pada hari keselamatan sudah Aku menolong engkau. Sesungguhnya sekarang inilah masa yang diperkenankan itu, bahkan, sekarang inilah hari keselamatan itu. Di dalam barang sesuatu pun tiada kami mendatangkan syak, supaya jangan pekerjaan kami dicela. Melainkan di dalam segala perkara, kami menyatakan diri kami sendiri menjadi hamba Allah, dengan banyak sabar, di dalam sengsara, di dalam kesukaran, di dalam ketakutan, dengan kena sesah, dengan kena penjara, dengan kena berbagai-bagai huru-hara, dengan berlelah, dengan berjaga, dengan puasa; dengan kesucian, dengan pengenalan, dengan panjang hati, dengan kemurahan, di dalam Rohulkudus, dengan kasih yang tulus ikhlas, dengan pemberitaan yang benar, dengan kuat kuasa Allah, dengan senjata kebenaran di tangan kiri dan kanan, dengan kemuliaan dan kehinaan, dengan umpat dan puji; laksana penipu, tetapi juga benar; laksana tiada berkenal, tetapi berkenal juga; seperti mati, tetapi sesungguhnya kami hidup; dengan disiksa, tetapi tiada mati; laksana dukacita, tetapi senantiasa bersukacita; seperti orang miskin, tetapi mengayakan banyak orang; dengan tiada berkepunyaan, tetapi mempunyai sekaliannya. Hai orang Korintus, mulut kami terbuka kepada kamu, dan hati kami lapang. Kamu tiada sempit di dalam kami, tetapi kamu sempit di dalam perasaan hatimu. Sekarang hendaklah berbalas-balas, (aku berkata seperti kepada anak-anakku): Biarlah kamu juga lapang. Jangan kamu terkena kuk bersama orang yang tiada beriman; karena apakah persekutuan kebenaran dengan kejahatan? Atau bagaimanakah terang dengan gelap boleh berjodoh? Dan pakat apakah yang ada di antara Kristus dengan Belial? Atau apakah bahagian orang beriman dengan yang tiada beriman? Dan apakah perhubungan yang ada di antara rumah Allah dengan berhala? Karena kita inilah rumah Allah yang hidup, seperti firman Allah: Bahwa Aku akan diam dan bergerak di antara mereka itu, dan Aku akan menjadi Tuhan mereka itu, dan mereka itu akan menjadi umat-Ku. Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara orang kafir, dan bercerailah kamu, kata firman Tuhan, dan jangan menyentuh barang yang najis; maka Aku akan menyambut kamu, dan menjadi Bapa bagimu, dan kamu akan menjadi bagi-Ku anak-anak laki-laki dan perempuan, kata firman Tuhan Yang Mahakuasa. Sedang ada bagi kita perjanjian yang demikian, hai kekasihku, hendaklah kita bersuci daripada segala najis tubuh dan roh, serta menyempurnakan kesucian dengan takut akan Allah. Bukakanlah hatimu kepada kami. Bahwa seorang pun tiada kami aniayakan, seorang pun tiada kami rusakkan, dari seorang pun tiada kami mencari laba. Aku berkata demikian, bukannya hendak menyalahkan kamu, karena dahulu sudah kukatakan, bahwa kamu itu di dalam hati kami akan mati bersama-sama dan hidup bersama-sama. Besarlah yakinku kepadamu, dan sangatlah megah aku akan kamu. Penuhlah aku dengan penghiburan, dan aku sarat dengan sukacita di dalam segala kesukaran kami. Karena tatkala kami tiba di Makedonia, maka diri kami tiadalah juga terlepas, melainkan disusahkan di dalam segala sesuatu, yaitu dari luar perkelahian, dari dalam ketakutan. Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati, itu juga menghiburkan kami dengan kedatangan Titus; dan bukannya dengan kedatangannya itu sahaja, melainkan dengan penghiburan yang ia sudah dihiburkan oleh kamu juga, tatkala diceriterakannya kepada kami kerinduanmu, dan tangisanmu, dan usahamu karena aku, sehingga terlebih besar sukacitaku. Karena meskipun aku sudah mendukakan kamu dengan surat kiriman itu, maka tiadalah aku menyesal. Jikalau aku sudah menyesal sekalipun (karena sudah nyata kepadaku, bahwa surat kiriman itu sudah mendukakan kamu, walaupun seketika sahaja lamanya), maka sekarang sukacitalah aku. Bukannya sebab kamu sudah berdukacita itu, melainkan sebab kamu berdukacita sehingga bertobat. Karena kamu berdukacita itu menurut kehendak Allah, supaya di dalam barang sesuatu hal jangan kamu mendapat rugi oleh sebab kami. Karena dukacita yang menurut kehendak Allah mengerjakan tobat menuju selamat, yang tiada mengadakan sesal; tetapi dukacita dunia ini membawa kepada maut. Karena perhatikanlah perkara itu juga, yang kamu berdukacita itu menurut kehendak Allah, betapa besarnya usaha yang dikerjakan-Nya di dalam kamu, dan lagi jawab dan gusar dan ketakutan dan kerinduan dan kerajinan dan pembalasan. Di dalam segala sesuatu itu kamu sudah menyatakan dirimu suci di dalam perkara itu. Oleh yang demikian, walaupun aku sudah menyurat kepadamu, itu bukannya karena sebab orang yang berbuat salah, dan bukannya karena sebab orang yang menanggung salah, melainkan supaya taatmu karena kami dinyatakan kepadamu kelak di hadirat Allah. Itulah yang menghiburkan kami. Tetapi di dalam penghiburan itu, makin lebih pula sukacita kami sebab kesukaan Titus itu, karena rohnya disegarkan oleh kamu sekalian. Karena jikalau aku memegahkan kamu di dalam sebarang hal kepadanya, tiada aku mendapat malu, melainkan seperti kami sudah mengatakan segala sesuatu kepadamu dengan benar, demikianlah juga kemegahan kami terhadap Titus itu sudah nyata benar. Maka cita-citanya akan kamu makin bertambah-tambah, sebab ia mengenangkan taat kamu sekalian, dan bagaimana kamu menyambut Dia dengan takut dan geletar. Maka sukacitalah aku, sebab di dalam segala sesuatu aku menaruh yakin akan kamu. Maka kami memberitahu kepadamu, hai saudara-saudaraku, akan anugerah Allah yang dikaruniakan-Nya di dalam segala sidang jemaat Makedonia. Sedang mereka itu di dalam percobaan yang sangat susah, maka kesukaan mereka itu, beserta dengan kepapaannya yang amat sangat telah mencurahkan kemurahan mereka itu yang berlebih-lebih. Karena menurut kadarnya (aku menyaksikan), bahkan, terlebih daripada kadar, mereka itu sudah memberi dengan kerelaannya, serta meminta kami dengan teramat sangat akan anugerah itu boleh menurut melayani orang-orang suci itu. Maka ini bukannya seperti yang kami sudah harap, melainkan mereka itu dahulu menyerahkan diri kepada Tuhan, lalu kepada kami menurut kehendak Allah, sehingga kami minta Titus, sebagaimana dahulu ia memulai, demikianlah juga ia menggenapkan kebajikan itu di antara kamu juga. Maka oleh sebab kamu mewah di dalam segala sesuatu, yaitu iman dan pemberitaan dan makrifat dan segala usaha dan kasihmu kepada kami, sudikanlah kamu melimpahkan di dalam kebajikan ini juga. Bukannya aku mengatakan ini seperti perintah, melainkan dengan menyatakan usaha orang lain bagi menguji ikhlas kasihmu. Karena kamu mengetahui anugerah Tuhan kita Yesus Kristus bahwa Ia, walaupun kaya, tetapi menjadi papa karena sebab kamu, supaya kamu ini dengan jalan kepapaannya itu menjadi kaya. Di dalam hal ini aku memberi ikhtiarku. Karena hal itu berfaedah bagimu, yaitu bahwa semenjak tahun yang lalu kamulah yang pertama memulakan bukannya melakukan sahaja, melainkan menyukakan juga. Sekarang ini genapkanlah juga perbuatan itu, supaya sebagaimana ada kehendak hatimu itu, demikianlah juga ada kesudahan perbuatan itu sekadar perolehanmu. Karena jikalau ada kehendak hati, itulah yang diperkenankan menurut kadar masing-masing, bukannya barang yang tiada padanya. Karena bukannya supaya orang lain boleh jadi senang, dan kamu susah, melainkan sama berat. Pada masa ini kelebihan kamu boleh mencukupkan kekurangan mereka itu, supaya kelebihan mereka itu pula boleh mencukupkan kekurangan kamu, supaya menjadi sama berat, sebagaimana yang tersurat: Bahwa orang yang beroleh banyak itu tiada berlebih, dan yang beroleh sedikit tiada berkekurangan. Tetapi syukurlah kepada Allah yang mengaruniakan usaha yang demikian itu juga karena kamu ke dalam hati Titus. Karena sesungguhnya ia telah menerima nasehat kami, dan sedang dirinya sangat usaha, pergilah ia kepada kamu dengan kehendaknya sendiri. Maka kami menyuruh bersama-sama dengan dia akan saudara kita, yang terpuji di dalam pemberitaan Injil di antara segala sidang jemaat. Dan bukannya demikian sahaja, melainkan ia sudah ditetapkan juga oleh segala sidang jemaat menjadi pengiring kami di dalam kebajikan itu, yang kami jalankan kepada kemuliaan Tuhan sendiri menjadi suatu kenyataan atas kerelaan hati kami, hendak menegahkan supaya jangan orang mencela kami di dalam hal pemberian besar yang kami pegang itu. Karena kami hendak memeliharakan nama, bukan sahaja pada pemandangan Tuhan, melainkan pada pemandangan manusia juga. Maka kami menyuruh beserta dengan keduanya itu akan saudara kita, yang telah beberapa kali nyata kepada kami ada usahanya di dalam beberapa perkara; dan sekarang ini makin lebih lagi usahanya, sebab tersangat yakin akan kamu. Tentang Titus itu, maka ia itulah sekutuku dan kawan bekerja sertaku untuk kamu, dan tentang kedua saudara kita itu, maka mereka itulah menjadi pesuruh segala sidang jemaat, dan kemuliaan Kristus. Sebab itu tunjukkanlah tanda kasihmu kepada mereka itu di hadapan segala sidang jemaat itu, dan kemegahan kami atas pihak kamu. Adapun akan hal menolong orang suci itu, tiadalah perlu bagiku menyurat kepadamu, karena aku mengetahui kerelaan hatimu, yang aku megahkan pihak kamu kepada orang Makedonia, yaitu bahwa Akhaya sudah bersedia setahun lalu, dan usahamu itu telah menggerakkan hati kebanyakan orang itu. Maka aku menyuruhkan saudara-saudara itu, supaya kemegahan kami atas pihak kamu tiada hampa di dalam perkara ini, supaya kamu bersedia seperti sudah kukatakan, supaya jangan, kalau-kalau datang orang-orang Makedonia sertaku dan jumpa kamu belum bersedia, kami ini (jangan pula kami mengata: kamu) malu di dalam pengharapan besar itu. Sebab itu aku pikir perlu meminta saudara-saudara itu pergi kepada kamu dahulu, mempersediakan terdahulu kemurahan yang telah kamu janjikan itu, supaya tersedia yang termaklum itu seperti pemberian ikhlas dan bukannya pemberian dengan terpaksa. Tetapi ingatlah perkataan ini: Orang yang menabur berdikit-dikit, ia akan menuai berdikit-dikit juga, dan orang yang menabur dengan lebihnya, ia akan menuai dengan lebihnya juga. Biarlah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan duka atau paksa. Karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Maka Allah berkuasa mencurahkan segala anugerah-Nya berlimpah-limpah ke atas kamu, supaya kamu dengan senantiasa ada berkecukupan di dalam segala sesuatu, dan boleh melimpah di dalam berbagai-bagai kebajikan, sebagaimana yang tersurat: Bahwa Ia ada menghamburkan, dan Ia ada memberi kepada orang miskin; maka kebenaran-Nya kekal selama-lamanya. Tetapi Tuhan yang mengaruniakan benih kepada penabur, dan roti untuk makanan, Ialah juga akan mengaruniakan dan memperbanyakkan taburanmu dan melebatkan buah-buahan kebajikan kamu, sehingga kamu kaya di dalam segala sesuatu melakukan segala kemurahan, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh kami. Karena pekerjaan kebajikan ini bukannya sahaja mencukupkan kekurangan orang suci, melainkan bertambah-tambah lagi dengan memperbanyakkan ucapan syukur kepada Allah. Dan oleh sebab nyata ketetapan kamu di dalam pekerjaan kebajikan ini, maka mereka itu memuliakan Allah karena sebab taat atas pengakuan kamu kepada Injil Kristus, dan karena sebab kemurahan pemberianmu kepada mereka itu dan kepada sekalian orang. Dan juga di dalam mereka itu mendoakan kamu ada rindu akan kamu oleh sebab terkenangkan anugerah Allah yang teramat sangat kepadamu. Syukurlah kepada Allah sebab anugerah-Nya yang tiada terkira-kira itu. Adapun aku ini, Paulus sendiri, menasehatkan kamu dengan lemah lembut dan kemurahan Kristus, aku yang, jikalau berhadap agaknya "merendahkan diri", tetapi jikalau berjauhan "berani sangat" kepadamu. Aku mintalah, supaya jangan, apabila aku datang, terpaksa menunjukkan beraniku dengan kekerasan, sebagaimana aku niatkan ke atas beberapa orang yang membilangkan kami seolah-olah kami melakukan diri kami menurut hawa nafsu dunia. Karena meskipun kami hidup menurut keadaan dunia, maka tiada juga kami berperang menurut keadaan dunia. Karena senjata peperangan kami itu bukannya menurut keadaan dunia, melainkan kuasa Allah akan merobohkan kota yang teguh-teguh, menjatuhkan segala bicara orang, dan segala perkara yang melawan makrifat Allah, dan kami menawan tiap-tiap pikiran bertaat kepada Kristus; dan sedialah kami menghukumkan tiap-tiap hal tiada taat, apabila taatmu sudah sempurna kelak. Tengoklah barang yang ada di hadapanmu. Jikalau barang seorang yakin akan dirinya jadi milik Kristus, biarlah ia memikirkan ini lagi di dalam dirinya sendiri, yaitu sebagaimana ia sendiri menjadi milik Kristus, demikianlah juga kami pun. Karena jikalau aku memegahkan sangatpun atas kuasa kami, yang dikaruniakan Tuhan untuk membangunkan kamu dan bukan untuk merobohkan kamu, niscaya tiada aku dipermalukan, supaya jangan kelihatan seolah-olah aku hendak mengugut kamu dengan surat-surat kiriman itu. Karena kata orang, suratnya itu berat dan keras, tetapi sikapnya lemah, dan perkataannya tiada berharga. Biarlah orang yang demikian itu menimbangkan perkara ini, bahwa sebagaimana perkataan kami di dalam surat-surat kiriman, apabila berjauhan, demikianlah juga perbuatan kami, apabila hadir. Karena tiada kami berani masuk bilangan orang yang memuji dirinya sendiri, atau membandingkan diri kami dengan mereka itu, melainkan mereka itu, yang mengukur diri sendiri dengan dirinya, dan membandingkan diri sendiri dengan dirinya, tiada berpengertian. Tetapi kami ini tiada hendak bermegah-megah dengan tiada perhinggaan, melainkan menurut kadar perhinggaan yang dihinggakan Allah kepada kami, sehingga sampai kepada kamu juga. Karena tiada kami mengembangkan diri kami berlebih-lebih, seolah-olah kami belum sampai kepadamu, karena kami sudah sampai sejauh kamu dengan memberitakan Injil Kristus. Maka bukanlah kami memegahkan diri, dengan tiada perhinggaan, atas kelelahan orang lain, melainkan kami berharap, sebagaimana imanmu bertambah, kami akan diindahkan di antara kamu, berpadan dengan jajahan yang akan kami pegang, supaya kami memberitakan kabar kesukaan sehingga melewati kamu, bukan pula kami hendak memegahkan diri di dalam jajahan orang lain atas pekerjaannya yang sudah sedia. Tetapi barangsiapa yang memegahkan dirinya itu, biarlah ia memegahkan dirinya di dalam Tuhan. Karena bukannya orang yang memuji dirinya sendiri itu sah, melainkan orang yang dipuji oleh Tuhan itu. Hendaklah kiranya kamu sabar dengan aku di dalam kebodohanku yang sedikit itu; sebenarnya sabarlah kamu juga dengan aku. Karena aku cemburu kepada kamu dengan suatu cemburuan ilahi, sebab sudah aku tunangkan kamu dengan seorang laki-laki, hendak menghadapkan kamu seperti seorang perawan yang suci kepada Kristus. Akan tetapi aku takut kalau-kalau jadi seperti ular memperdayakan Hawa dengan tipu dayanya, demikianlah juga rusaklah pikiranmu dan renggang daripada tulus ikhlas dan kesucian yang menuju kepada Kristus. Karena jikalau orang yang datang memberitakan Yesus yang lain pula, yang tiada kami beritakan, atau jikalau kamu menerima roh yang berlainan daripada yang sudah kamu terima, atau Injil yang berlainan daripada yang sudah kamu sambut, maka kamu hanya menerima sahaja. Karena aku mensifatkan diriku sedikit pun tiada terkurang daripada "rasul-rasul yang terutama itu." Sungguhpun aku kurang paham di dalam hal pertuturanku, tetapi bukannya demikian di dalam hal pengetahuan, melainkan di dalam segala perkara, kami sudah menyatakan pengetahuan itu kepada kamu di antara orang sekalian. Sudahkah aku berdosa di dalam hal merendahkan diriku sendiri, supaya kamu ini ditinggikan, sebab aku memberitakan kepadamu Injil Allah dengan percuma sahaja? Aku sudah merugikan sidang-sidang jemaat yang lain, mengambil upah daripada mereka itu, supaya aku boleh melayani kamu. Dan tatkala aku ada bersama-sama dengan kamu di dalam kekurangan, tiada aku menjadi suatu beban ke atas seorang jua pun, karena kekuranganku itu dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Di dalam segala sesuatu aku menahan diriku daripada menjadi suatu beban kepada kamu, dan demikianlah kelak aku akan menahan diriku. Dengan kebenaran Kristus yang ada di dalam diriku, kemegahan ini tiada dapat ditahan daripadaku di dalam segala jajahan Akhaya. Apakah sebabnya? Adakah sebab aku tiada mengasihi kamu? Allah yang mengetahui. Tetapi apa yang kubuat itu kelak akan kubuat lagi, supaya aku menghilangkan sebab daripada orang-orang yang suka mencari sebab, supaya di dalam hal mereka itu bermegah-megah akan menjadi sama seperti kami juga. Karena orang yang semacam itu rasul-rasul palsu, yang bekerja dengan tipu daya, dan yang merupakan dirinya seolah-olah rasul-rasul Kristus. Maka tiadalah ajaib perkara itu, karena Iblis sendiri pun merupakan dirinya seperti malaekat yang suci. Oleh sebab itu bukanlah suatu hal yang ganjil, jikalau segala pengiringnya juga merupakan dirinya seolah-olah pengiring yang sungguh; maka kesudahan mereka itu dibalas sebagaimana perbuatannya sendiri. Dan lagi pula kataku: Biarlah jangan seorang pun menyangka aku ini bodoh; tetapi jikalau demikian sangkamu, terimalah juga aku seperti orang bodoh, supaya aku pun boleh megah sedikit. Adapun barang yang kukatakan itu tiada kukatakan menurut kehendak Tuhan, melainkan seolah-olah orang bodoh yang berani memegahkan diri. Sedang banyak orang memegahkan dirinya menurut kemegahan dunia, maka aku pun hendak memegahkan diriku. Karena dengan sukanya kamu sabar akan orang bodoh, oleh sebab kamu berakal. Karena kamu menderita, jikalau orang memperhambakan kamu, jikalau orang makan kamu, jikalau orang menawan kamu, jikalau orang meninggikan dirinya, jikalau orang menampar mukamu. Maka sangatlah malu aku mengatakan ini, seolah-olah kami ini sudah lemah. Tetapi di dalam hal mana pun orang berani, (aku berkata dengan kebodohan) aku berani juga. Orang Ibranikah mereka itu? Demikianlah juga aku. Orang Israelkah mereka itu? Demikianlah juga aku. Keturunan Ibrahimkah mereka itu? Demikianlah juga aku. Pesuruh Kristuskah mereka itu? (aku berkata seperti orang yang sudah hilang akal), aku ini lebih lagi. Di dalam kelelahan terlebih banyak, di dalam penjara berlebih-lebih, disesah terlampau sangat, kerapkali di dalam bahaya maut. Daripada orang Yahudi lima kali aku menerima sesah, tiap-tiap kali empat puluh kurang satu; tiga kali aku dicemuk, sekali aku dirajam, tiga kali karam kapal, sehari semalam aku hanyut di laut, banyak kali di dalam perjalanan, di dalam beberapa bahaya sungai, di dalam beberapa bahaya penyamun, di dalam beberapa bahaya daripada bangsaku, di dalam beberapa bahaya daripada orang kafir, di dalam beberapa bahaya negeri, di dalam beberapa bahaya di padang belantara, di dalam beberapa bahaya di laut, di dalam beberapa bahaya di antara saudara-saudara yang munafik, di dalam kelelahan dan kesusahan, kerapkali berjaga, di dalam kelaparan dan dahaga, kerapkali di dalam puasa dengan kedinginan dan bertelanjang. Dan lagi (lain daripada segala perkara itu, yang tiada termasuk di dalam hal ini) yang menimpa aku setiap hari, yaitu susah akan hal segala sidang jemaat. Siapakah yang lemah, yang aku tiada sama berasa lemah? Siapakah yang disyakkan hatinya, yang aku ini tiada hancur hati? Jikalau tak boleh tidak aku bermegah-megah, maka aku akan memegahkan atas hal kelemahanku. Maka Allah, yaitu Bapa Tuhan Yesus yang terpuji selama-lamanya itu, mengetahui bahwa tiada aku dusta. Maka di negeri Damsyik pemerintah yang di bawah baginda Aretas itu menyuruh berjaga negeri orang Damsyik akan menangkap aku, maka di dalam suatu keranjang aku diulurkan ke bawah menerusi suatu jendela pada tembok, dan demikianlah luputlah aku daripada tangannya. Maka wajiblah aku bermegah-megah, walaupun hal itu tiada berfaedah. Karena aku hendak memberitakan penglihatan dan wahyu daripada Tuhan. Bahwa aku kenal seorang yang di dalam Kristus, maka empat belas tahun lalu, orang itu telah terangkat sampai ke langit yang ketiga, (entahkan di dalam tubuh tiada kuketahui, entahkan di luar daripada tubuh, tiada kuketahui, Allah juga yang mengetahui). Dan aku mengetahui orang yang tersebut itu, (entahkan di dalam tubuh atau bercerai daripada tubuh, tiada kuketahui, Allah juga yang mengetahui) bahwa ia dibawa ke Firdaus, lalu mendengar perkataan yang tiada boleh disebutkan, yaitu yang tiada halal kepada manusia menyebut. Maka bagi pihak orang yang tersebut itulah aku bermegah-megah, tetapi bagi pihak aku sendiri tiada aku memegahkan, kecuali akan segala kelemahanku. Karena jikalau aku ingin hendak bermegah-megah, tiadalah aku bodoh, karena aku mengatakan yang benar; tetapi aku tahan, supaya jangan seorang pun mengirakan aku ini terlebih daripada yang tampak pada sikap keadaanku, atau yang didengar daripadaku, dan oleh sebab menilik segala kelebihan wahyu yang teramat sangat. (Sebab itu) supaya jangan aku membesarkan diriku, maka aku telah diberi suatu duri menikam ke dalam tubuhku, yaitu suatu pesuruh Iblis, yang menggocoh aku, supaya jangan aku membesarkan diriku. Di dalam hal ini sudah tiga kali aku memohon kepada Tuhan, supaya hal itu terlepas daripadaku. Maka firman-Nya kepadaku, "Padalah bagimu anugerah-Ku, karena kuasa-Ku disempurnakan di dalam kelemahan." Sebab itu dengan terlebih suka aku bermegah-megah di dalam segala kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun ke atasku. Maka itulah sebabnya segala kelemahan dan kecelaan dan kesukaran dan aniaya dan kesempitan menjadi kesukaanku karena Kristus. Sebab apabila aku lemah, pada masa itulah aku kuat. Aku telah menjadi bodoh, tetapi kamu ini pula memaksa aku; karena aku ini patut disungguhkan oleh kamu. Karena satu pun tiada aku terkurang daripada "rasul-rasul yang terutama itu", meskipun aku tiada jadi apa-apa. Karena segala tanda rasul itu sudah dilakukan di antara kamu dengan sangat tekun, yaitu dengan tanda ajaib dan mujizat dan kuat kuasa. Karena di dalam hal manakah yang kamu terkurang bertentangan sidang jemaat yang lain-lain itu, kecuali yang aku sendiri tiada menjadi beban kepada kamu? Maafkanlah khilafku ini. Ingatlah, inilah kali yang ketiga aku bersedia hendak datang kepadamu, dan aku tiada akan menjadi suatu beban kepada kamu. Karena aku bukan berkehendakkan hartamu, hanya diri kamu. Karena bukannya wajib anak-anak menyediakan untuk ibu bapanya, melainkan ibu bapa untuk anak-anaknya. Tetapi aku ini dengan teramat suka akan berbelanja dan dibelanjakan karena jiwamu. Jikalau aku mengasihi kamu teramat sangat, adakah aku dikasihi makin kurang? Tetapi biarlah begitu, aku ini tiada membebankan kamu, melainkan sebab cerdik, aku tangkap kamu dengan muslihat. Sudahkah aku mengambil laba daripada kamu dengan orang-orang yang telah kusuruhkan kepadamu itu? Aku sudah meminta Titus pergi, lalu aku suruhkan saudara itu sertanya. Sudahkah Titus itu mengambil laba daripada kamu? Tiadakah kami berdua melakukan diri menurut Roh satu itu juga? Tiadakah kami berjalan menurut tapak itu juga? Maka sudah lama kamu menyangka, bahwa kami menyungguhkan diri kepada kamu. Di hadapan Allah kami berkata-kata di dalam Kristus. Tetapi sekaliannya itu, hai kekasih, akan meneguhkan imanmu. Karena aku kuatir, jangan pula pada masa kedatanganku aku dapati kamu tiada seperti yang aku suka, demikianlah juga kamu dapati aku tiada seperti yang kamu suka; aku kuatir ada perbantahan, kedengkian, kemarahan, hal berpihak-pihak, umpat, bisik-bisik, kesombongan, huru-hara; aku kuatir, apabila aku datang lagi, Tuhanku merendahkan aku di hadapan kamu, sehingga aku berdukacita akan banyak orang yang masa dahulu sudah berbuat dosa, dan belum lagi bertobat daripada kecemaran dan zinah dan percabulan yang dilakukan oleh mereka itu. Bahwa inilah kali yang ketiga aku datang kepadamu. Maka wajiblah tiap-tiap perkataan akan diteguhkan dengan lidah dua atau tiga orang saksi. Aku sudah berkata terdahulu dan kukatakan lagi terdahulu (seperti tatkala aku berhadir pada kali yang kedua, dan tiada berhadir sekarang ini) kepada mereka itu yang masa dahulu berbuat dosa dan kepada segala orang yang lain-lain itu, bahwa jikalau aku datang lagi, tiadalah aku sayangkan orang, sedang kamu menuntut kenyataan Kristus yang berkata-kata di dalam aku, yang tiada lemah kepada kamu, melainkan berkuasa di antara kamu. Karena memang Ia disalibkan dari sebab kelemahan, tetapi Ia hidup dari sebab kuasa Allah. Karena kami ini pun lemah juga di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama Dia, dari sebab kuasa Allah atas kamu. Cobalah dirimu sendiri kalau-kalau kamu ada di dalam iman, bahkan, ujilah dirimu sendiri. Atau tiadakah kamu mengetahui dirimu sendiri bahwa Yesus Kristus ada di dalam kamu? Kecuali kamu ada bercela. Tetapi haraplah aku bahwa kamu kelak mengetahui kami ini tiada bercela. Tetapi kami memohonkan kepada Allah, supaya jangan kamu berbuat barang kejahatan, bukannya supaya kamu ini nampak sudah beruji, melainkan supaya kamu ini berbuat kebajikan, walaupun kami ini menjadi seperti orang yang ada bercela. Karena tiada boleh kami melakukan apa-apa lawan yang benar, melainkan menurut yang benar. Karena kami bersukacita, apabila kami ini lemah, dan kamu ini kuat. Ini pun kami doakan juga bagi kesempurnaan kamu. Maka inilah sebabnya aku menyuratkan yang demikian, selagi aku jauh, supaya apabila aku hadir kelak, jangan aku memakai kekerasan menurut kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepadaku, akan membangunkan dan bukan akan merobohkan. Pada akhirnya, hai saudara-saudaraku, bersukacitalah, biarlah kamu sempurna, hendaklah kamu bernasehat-nasehat, hendaklah kamu bersehati, hendaklah kamu berdamai. Maka Allah pohon kasih dan perdamaian akan menyertai kamu kelak. Hendaklah kamu bersalam-salaman sama sendirimu dengan kucup yang kudus. Segala orang suci itu berkirim salam kepadamu. Maka anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah dan persekutuan Rohulkudus adalah kiranya beserta dengan kamu sekalian. Daripada Paulus, seorang rasul (bukannya daripada manusia, dan bukan pula dengan jalan seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Yesus Kristus serta Allah Bapa, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati), serta dengan segala saudara yang ada besertaku, kepada segala sidang jemaat di Galatia, turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa kita, supaya dapat melepaskan kita daripada dunia yang jahat ini menurut kehendak Allah, yaitu Bapa kita. Bagi-Nyalah kemuliaan kekal selama-lamanya! Amin. Aku heran bahwa kamu sebegitu lekas berpaling daripada Dia, yang memanggil kamu di dalam anugerah Kristus kepada suatu Injil yang berlainan, padahal yang lain itu bukannya Injil; tetapi ada setengah orang yang mengharukan kamu dan yang hendak menyungsangkan Injil Kristus. Tetapi jikalau kami ini atau seorang malaekat dari surga sekalipun akan memberitakan kepadamu Injil lain daripada yang telah kami beritakan kepadamu, biarlah ia terlaknat. Sebagaimana yang telah kami katakan dahulu, sekarang pun kukatakan pula, bahwa jikalau barang seorang memberitakan Injil kepadamu lain daripada yang telah kamu terima itu, biarlah ia terlaknat. Sekarang aku menyukakan manusiakah, atau Allah? Atau aku mencari jalan diperkenan oleh manusiakah? Jikalau aku lagi mencari jalan diperkenan oleh manusia, maka bukanlah aku hamba Kristus. Karena aku memaklumkan kepadamu, hai saudara-saudaraku, bahwa Injil yang telah kuberitakan itu, bukanlah pendapatan manusia. Karena bukannya aku ini sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia itu kupelajari, melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus. Karena kamu sudah mendengar hal kehidupanku yang dahulu di dalam agama Yahudi, bahwa aku terlampau sangat menganiayakan sidang jemaat Allah serta membinasakan dia, dan majulah aku di dalam agama Yahudi lebih daripada kebanyakan orang yang sebaya dengan aku, sebab teramat sangat usaha atas segala adat-istiadat nenek moyangku. Tetapi tatkala sudah dikehendaki Allah, yang memilih aku daripada rahim ibuku dan memanggil aku dengan anugerah-Nya itu, menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara orang kafir, maka sebentar itu juga tiada aku bermusyawarat dengan seorang jua pun; langsung tiada aku naik ke Yeruzalem mendapatkan orang-orang yang menjadi rasul dahulu daripadaku, melainkan aku pergi ke tanah Arab, lalu kembali pula ke Damsyik. Tiga tahun kemudian daripada itu naiklah aku ke Yeruzalem hendak berkenal dengan Kefas; maka diamlah aku sertanya lima belas hari lamanya. Tetapi rasul-rasul yang lain seorang pun tiada kujumpa, kecuali Yakub, saudara Tuhan itu. Tentang hal yang kusuratkan kepadamu ini, sesungguhnya di hadapan Allah aku tiada berdusta. Kemudian daripada itu pergilah aku ke benua Syam dan Kilikia, tetapi rupa aku belum dikenal oleh sidang jemaat Kristus di tanah Yudea; hanya mereka itu mendengar kata-kata sahaja, bahwa orang yang dahulu menganiayakan kita itu, sekarang ini memberitakan kabar kesukaan dari hal iman, yang dahulu dibinasakannya itu. Lalu mereka itu memuliakan Allah karena sebab aku. Selang empat belas tahun kemudian daripada itu naiklah aku pula ke Yeruzalem dengan Barnabas sambil membawa Titus besertaku. Adapun aku naik itu dengan ilham, lalu kubentangkan di hadapan mereka itu Injil yang kuberitakan di antara orang kafir itu, tetapi terutama sekali kepada segala orang yang terbilang, supaya jangan sia-sia pekerjaanku yang sekarang ini ataupun yang sudah-sudah itu. Sungguhpun Titus, yang beserta dengan aku, itu bangsa Gerika, tetapi tiada juga ia dipaksa akan bersunat, oleh sebab segala saudara palsu yang dibawa masuk dengan sembunyi, yaitu yang telah datang dengan bersembunyi mengintip kebebasan kami, yang kami peroleh di dalam Kristus Yesus, supaya mereka itu membawa kami masuk ke dalam perhambaan. Maka seketika pun tiada kami takluk kepada mereka itu, supaya kebenaran Injil itu tinggal tetap kepadamu. Tetapi daripada orang yang dikatakan terbilang itu (sebagaimana besar pun tiada menjadi perbedaan kepadaku, sebab Allah tiada membedakan orang atas rupanya), karena orang yang terbilang itu tiada meletakkan atasku suatu hukum pun, tetapi pada sebaliknya, tatkala mereka itu tampak, bahwa sudah diamanatkan kepadaku pemberitaan Injil bagi orang yang tiada bersunat itu, sama seperti kepada Petrus bagi orang yang bersunat itu, (karena Tuhan, yang melakukan kuasa-Nya di dalam Petrus atas jawatan rasul bagi orang yang bersunat, Ialah juga melakukan kuasanya di dalam aku kepada orang kafir); maka tatkala mereka itu sudah tampak anugerah yang telah dikaruniakan kepadaku itu, lalu Yakub dan Kefas dan Yahya, yang dibilangkan menjadi tiang itu pun berjabat tangan dengan aku dan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami ini pergi kepada orang kafir, tetapi mereka itu pergi kepada orang yang bersunat itu. Hanya kehendak mereka itu supaya kami ingat akan orang-orang miskin itu, maka itulah barang yang aku memang rajin mengerjakannya. Tetapi tatkala Kefas itu tiba di Antiokhia, lalu aku melawan dia di hadapan orang, sebab ia berdiri di atas yang salah. Karena dahulu daripada datang beberapa orang daripada pihak Yakub, ia sudah makan bersama-sama dengan orang kafir; tetapi tatkala mereka itu tiba, ia pun undur dan mengasingkan dirinya, sebab takut akan orang yang bersunat itu. Dan orang Yahudi yang lain-lain itu pun sama berpura-pura dengan dia sehingga Barnabas pun disesatkan oleh pura-puranya itu. Tetapi apabila aku tampak bahwa kelakuan mereka itu tiada betul menurut kebenaran Injil, maka kukatakan kepada Kefas di hadapan orang sekalian, "Jikalau engkau, seorang Yahudi, hidup cara orang kafir dan bukan cara orang Yahudi, bagaimanakah engkau memaksa orang kafir itu hidup cara Yahudi?" Bahwa asal kita ini Yahudi, dan bukannya orang-orang berdosa dari antara orang kafir, tetapi kami mengetahui, bahwa tiada seorang dibenarkan oleh sebab melakukan hukum Taurat, melainkan oleh sebab iman kepada Kristus Yesus, demikianlah kita ini sudah percaya akan Kristus Yesus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman kepada Kristus dan bukannya oleh sebab melakukan hukum Taurat, karena dengan melakukan hukum Taurat itu seorang pun tiada dibenarkan. Tetapi jikalau kita sendiri, sedang mencari jalan hendak dibenarkan di dalam Kristus, nyata menjadi orang berdosa, adakah Kristus itu pelayan dosa? Mustahil! Karena jikalau aku membangunkan pula barang yang telah aku rusakkan itu, niscaya nyatalah aku menjadi pelanggar hukum. Karena oleh sebab hukum Taurat aku ini mati lepas daripada hukum Taurat, supaya aku hidup kepada Allah. Aku sudah tersalib serta dengan Kristus. Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku; tetapi hidup yang sekarang aku hidup di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada Anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan diri-Nya karena aku. Maka tiadalah aku menolakkan anugerah Allah; karena jikalau kebenaran itu datang dengan jalan Taurat, maka Kristus mati itu sia-sialah sahaja. Hai orang Galatia yang bodoh, siapakah yang sudah merasuk kamu, yang tergambar di matamu Yesus Kristus sudah tersalib? Adapun perkara ini hanya aku hendak mengetahui daripada kamu: Adakah kamu menerima Roh itu dari sebab melakukan hukum Taurat atau sebab pemberitaan iman? Adakah kamu sebegitu bodoh? Sedang kamu sudah mulai dengan Roh, sekarang kamu hendak menyudahkan atas peri duniawi? Sia-siakah kamu menanggung hal yang sekian banyak itu? Jikalau sungguh, ia itu menjadi sia-sia. Maka Ia yang mengaruniakan Roh itu kepadamu, dan mengadakan mujizat di antara kamu itu, yaitu dari sebab melakukan hukum Tauratkah, atau sebab pemberitaan iman? Maka adalah ia itu seperti hal Ibrahim sudah percaya akan Allah, maka ia itu dihisabkan kepadanya menjadi kebenaran. Sebab itu hendaklah kamu mengetahui, bahwa segala orang yang beriman itulah anak-anak Ibrahim. Maka sebab di dalam Alkitab dahulu sudah nyata, bahwa Allah membenarkan orang kafir dari sebab iman, maka dinyatakan-Nya kabar kesukaan terdahulu kepada Ibrahim, firman-Nya: Di dalam engkau segala orang kafir akan beroleh berkat. Sebab itulah segala orang yang beriman itu beroleh berkat beserta dengan Ibrahim yang mukmin itu. Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada di bawah kutuk; karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat di dalam kitab Taurat. Bahwa tiada seorang pun dibenarkan oleh syariat Taurat di hadapan Allah, maka hal itu sudah nyata, sebab: Orang yang benar akan hidup dari sebab iman. Tetapi syariat Taurat itu bukannya berasal daripada iman, melainkan orang yang melakukan syariat Taurat itu akan hidup oleh sebab itu. Maka Kristus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat itu dengan menjadi suatu kutuk karena kita, karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu, supaya berkat Ibrahim sampai kepada orang kafir di dalam Yesus Kristus, dan supaya kita menerima Roh yang dijanjikan itu oleh sebab iman. Hai saudara-saudaraku, aku berkata cara manusia: Bahwa jikalau kiranya perjanjian manusia sekalipun sudah disahkan, maka tiadalah seorang pun membatalkan atau menambah. Segala perjanjian itu dijanjikan Allah kepada Ibrahim dan kepada benihnya. Maka bukannya firman itu: Dan kepada segala benihnya, seolah-olah kepada orang banyak, melainkan seolah-olah kepada Satu: Dan kepada benihmu, maka Ialah Kristus. Maka inilah kukatakan: Bahwa perjanjian, yang dahulu disahkan oleh Allah itu, tiada dapat dibatalkan oleh syariat Taurat, yang sudah terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga perjanjian itu ditiadakan. Karena jikalau warisan datang daripada syariat Taurat, maka bukanlah ia daripada perjanjian; akan tetapi Allah sudah menganugerahkan dia kepada Ibrahim dengan perjanjian. Apakah maksud syariat Taurat itu? Ia itu diadakan karena sebab kesalahan, hingga waktu benih yang kepadanya dijanjikan perjanjian itu datang; maka syariat Taurat itu sudah disampaikan oleh malaekat ke tangan seorang pengantara. Maka pengantara itu bukannya di dalam hal seorang sahaja; tetapi Allah itu hanya Esa. Jikalau begitu, adakah syariat Taurat itu berlawanan dengan segala perjanjian Allah? Mustahil! Karena jikalau sudah diberi suatu syariat Taurat yang boleh menghidupkan, niscaya kebenaran itu berasal daripada syariat Taurat. Akan tetapi Alkitab itu sudah mengurung segala sesuatu di bawah kuasa dosa, supaya perjanjian yang datang dari sebab iman kepada Yesus Kristus dapat dikaruniakan kepada orang-orang yang beriman. Tetapi sebelum iman itu datang, kita sudah tertahan di dalam kawalan di bawah kuasa syariat Taurat, terkurung sehingga iman akan dinyatakan kelak. Dengan hal yang demikian syariat Taurat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman. Tetapi setelah datang iman itu, maka tiadalah lagi kita di bawah perintah pelatih itu. Karena kamu sekalian anak-anak Allah oleh sebab iman kepada Kristus Yesus. Karena seberapa banyak kamu, yang dibaptiskan kepada Kristus, sudah bersalut dengan Kristus. Maka tiada lagi orang Yahudi atau orang Gerika, tiada lagi abdi atau orang merdeka, tiada lagi laki-laki atau perempuan; karena kamu ini sekalian menjadi satu di dalam Kristus Yesus. Tetapi jikalau kamu jadi milik Kristus, kamulah benih Ibrahim, yaitu waris setuju dengan perjanjian itu. Maka inilah aku mengatakan: Selama waris itu lagi kanak-kanak, suatu pun tiada ia berbeda dengan hamba, walaupun ia menjadi tuan atas sekaliannya. Tetapi ia di bawah perintah wakil dan pemelihara, sehingga sampai kepada masa yang ditetapkan dahulu oleh bapanya. Demikianlah juga kita ini, tatkala lagi kanak-kanak, maka kita takluk di bawah alif-ba-ta dunia. Tetapi tatkala genap masanya, Allah pun menyuruhkan Anak-Nya, yang lahir daripada seorang perempuan, dan yang takluk di bawah syariat Taurat, supaya Ia boleh menebus segala orang yang takluk di bawah syariat Taurat itu, dan supaya kita beroleh hak anak angkat. Adapun hal kamu menjadi anak-anak, maka Allah sudah menyuruhkan Roh Anak-Nya masuk ke dalam hati kita yang menyeru, "Abba, ya Bapa!" Dengan hal yang demikian bukan lagi engkau menjadi hamba, melainkan anak; dan jikalau anak, maka dijadikanlah juga waris oleh Allah. Akan tetapi pada masa itu, sebab kamu tiada mengenal Allah, kamu memperhambakan dirimu kepada dewa-dewa yang sebenarnya tiada ada. Tetapi sekarang sedang kamu sudah mengenal Allah, istimewa pula dikenal oleh Allah, bagaimanakah kamu berpaling balik pula kepada alif-ba-ta dunia itu, yaitu yang lemah dan papa, sehingga kamu mau memperhambakan dirimu kepadanya lagi sekali? Kamu memegang segala hari dan bulan dan masa raya dan tahun. Maka kuatirlah aku akan kamu, kalau-kalau kelelahanku kepada kamu menjadi sia-sia. Hai saudara-saudaraku, aku mintalah kamu menjadi seperti aku ini, karena aku pun menjadi seperti kamu. Maka suatu pun tiada kamu berbuat salah kepadaku. Tetapi kamu mengetahui bahwa oleh sebab kesakitan tubuh aku memberitakan Injil kepadamu dahulu. Adapun akan perihal tubuhku yang menjadi pencobaan kepadamu, tiada kamu kejikan dan tiada kamu tolak, melainkan sudah kamu sambut aku seolah-olah malaekat Allah, bahkan, seolah-olah Kristus Yesus. Di manakah sekarang bahagiamu? Karena aku menyaksikan kamu, bahwa - jikalau boleh - sudahlah kamu mencungkil biji matamu, lalu memberikan kepadaku. Aku menjadi seterumukah, sebab mengatakan barang yang benar kepadamu? Bukan dengan tulusnya orang-orang itu menghambat hati kamu dengan usahanya, melainkan hendak memalingkan kamu, supaya kamu berpaling kepada mereka itu. Maka baik juga selalu kita dicari orang dengan usaha di dalam perkara yang baik, dan bukan sahaja pada masa aku hadir beserta dengan kamu. Hai kanak-kanakku, karena kamu aku seolah-olah menanggung sakit hendak bersalin, sehingga Kristus menjelma di dalam kamu. Sebenarnya aku suka, jikalau boleh sekarang aku ada beserta dengan kamu dan mengubah suaraku, karena hatiku telah bimbang akan hal kamu. Katakanlah kepadaku, hai kamu yang suka takluk di bawah syariat Taurat, tiadakah kamu mendengar bunyi Taurat itu? Karena ada tersurat bahwa Ibrahim itu beranak dua orang, yang seorang anak dengan hamba yang perempuan, dan yang seorang dengan perempuan merdeka. Adapun anak yang dengan hamba yang perempuan itu diperanakkan atas perihal manusia yang memang; tetapi anak yang dengan perempuan merdeka itu telah jadi oleh sebab perjanjian. Segala perkara itu menjadi suatu ibarat, karena dua perempuan ini menjadi dua perjanjian, satu dari gunung Torsina yang memperanakkan anak-anak bagi perhambaan, yaitu Hagar. Adapun Hagar ini gunung Torsina di tanah Arab sama seperti Yeruzalem yang ada sekarang ini, karena ialah menjadi hamba beserta dengan anak-anaknya. Akan tetapi Yeruzalem yang di atas itulah merdeka, yaitu ibu kita. Karena ada tersurat: Bersukacitalah, hai engkau yang mandul dan yang tiada beranak, hendaklah bertempik sorak hai engkau yang tiada menanggung sakit bersalin. Karena perempuan yang ditinggalkan itu lebih banyak anaknya daripada perempuan yang bersuami. Adapun kamu ini, hai saudara-saudaraku, anak-anak perjanjian seperti Ishak. Tetapi sama seperti pada masa itu orang yang diperanakkan atas perihal manusia yang memang itu sudah menganiayakan dia yang diperanakkan atas peri rohani, demikianlah juga sekarang ini. Akan tetapi bagaimanakah bunyi Alkitab itu? Buangkanlah hamba yang perempuan itu dengan anaknya, karena anak hamba yang perempuan itu tiada akan mewarisi beserta dengan anak daripada perempuan yang merdeka itu. Sebab itu, hai saudara-saudaraku, kita ini bukannya anak-anak hamba yang perempuan, melainkan anak-anak perempuan yang merdeka. Maka dengan kemerdekaan, Kristus telah memerdekakan kita; sebab itu hendaklah kamu berdiri tetap, dan jangan kamu dikenakan kuk perhambaan itu sekali lagi. Sesungguhnya, aku ini Paulus berkata kepadamu, bahwa jikalau kamu bersunat, maka Kristus tiada lagi mendatangkan faedah kepadamu. Aku menyaksikan pula kepada tiap-tiap orang yang bersunat itu, bahwa wajiblah ia melakukan segenap hukum Taurat. Maka kamu yang hendak dibenarkan oleh Taurat itu sudah bercerai daripada Kristus; kamu sudah terkeluar daripada anugerah Allah. Karena oleh Roh itu kita ini dengan iman menantikan kebenaran yang kita harapkan. Karena di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tiada bersunat satu pun tiada berfaedah, melainkan iman yang bekerja oleh sebab kasih. Bahwa dahulu baik usahamu; siapakah yang menggendalakan kamu sehingga tiada kamu taat kepada yang benar itu? Adapun pujukan ini bukannya daripada Tuhan, yang telah memanggil kamu. Maka ragi yang sedikit mengkhamirkan tepung segumpal. Aku ini menaruh yakin kepada kamu di dalam Tuhan, bahwa kamu tiada memikirkan barang sesuatu yang lain; tetapi orang, walaupun siapa, yang mengacaukan hatimu itu akan menanggung hukumannya. Adapun aku ini, hai saudara-saudaraku, jikalau aku lagi memberitakan hal sunat itu, apakah sebabnya aku lagi dianiayakan? Jikalau demikian, salib itu tiadalah lagi menjadi syak. Biarlah segala orang yang menggoncang hatimu itu kudung. Karena kamu ini, hai saudara-saudaraku, sudah dipanggil kepada kemerdekaan; tetapi kemerdekaan itu janganlah dipakai menurut hawa nafsu, melainkan oleh kasih perhambakanlah dirimu sama sendiri. Karena segenap Taurat itu telah diringkaskan dengan sepatah kata, yaitu: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri. Tetapi jikalau kamu bergigit-gigit dan bertelan-telan sama sendiri, ingatlah baik-baik supaya jangan kamu terbinasa sama sendiri. Tetapi demikian inilah kataku: Berjalanlah kamu dengan Roh, niscaya kehendak tabiat duniawi tiada akan kamu genapkan. Karena kehendak tabiat duniawi berlawan dengan Roh, dan kehendak Roh itu berlawan dengan tabiat duniawi, karena keduanya itu berlawanan, supaya jangan kamu lakukan barang yang kamu kehendaki. Tetapi jikalau kamu dipimpin oleh Roh, maka tiadalah kamu di bawah syariat Taurat. Maka perbuatan menurut hawa nafsu itu telah nyata, yaitu zinah, kecemaran, percabulan, menyembah berhala, hobatan, perseteruan, perkelahian, cemburuan, kemarahan, perlawanan, perceraian, bidat, dengki, mabuk, berlazat-lazat dan sebagainya. Maka akan hal segala perkara itu lagi aku berkata kepadamu, seperti yang dahulu sudah kukatakan kepadamu, bahwa orang yang mengamalkan segala perkara yang demikian itu tiada akan mewarisi kerajaan Allah. Tetapi buah-buahan Roh, ialah kasih, sukacita, perdamaian, panjang hati, kemurahan, kebaikan, setiawan, lemah lembut, tahan nafsu. Maka tiada ada hukum yang melarangkan yang demikian. Tetapi segala orang yang milik Kristus Yesus itu sudah menyalibkan hawa nafsunya dengan segala cita-cita dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh sebab Roh itu, biarlah juga kita berjalan menurut Roh itu. Janganlah kita memegahkan diri, sehingga kita menyakiti hati sama sendiri, dan berdengki-dengkian sama sendiri. Hai saudara-saudaraku, jikalau seorang kedapatan di dalam barang sesuatu kesalahan, hendaklah kamu, yang rohani itu, membaikkan orang yang demikian, dengan roh yang lemah lembut sambil memperhatikan dirimu sendiri, supaya jangan engkau juga kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung beban sama sendiri, maka demikianlah kamu menggenapkan hukum Kristus. Karena jikalau barang seorang menyangkakan dirinya indah padahal ia bukannya indah, ialah menipu dirinya sendiri. Tetapi hendaklah masing-masing menguji perbuatannya sendiri, baharulah boleh ia megah akan hal dirinya sahaja, dan bukannya memegahkan diri di hadapan orang lain. Karena masing-masing akan menanggung bebannya sendiri. Hendaklah orang yang diajarkan firman itu memberi bahagian segala hartanya kepada yang mengajar itu. Janganlah kamu tersesat: Allah tiada boleh diolok-olokkan; karena barang yang ditabur orang, itu juga akan dituainya. Karena barangsiapa yang menabur di dalam hawa nafsunya itu akan menuai kebinasaan daripada hawa nafsunya; tetapi barangsiapa yang menabur di dalam Roh itu, akan menuai hidup yang kekal daripada Roh itu. Janganlah kita jemu akan berbuat baik; karena kita akan menuai pada masanya, jikalau tiada kita letih. Sebab itu, sedang ada kesempatan pada kita, biarlah kita berbuat baik kepada orang sekalian, terutama sekali kepada segala saudara yang sama-sama beriman. Lihatlah betapa besar huruf yang kutuliskan kepadamu dengan tanganku sendiri. Bahwa segala orang yang hendak menunjukkan keelokannya cara manusia itulah sahaja memaksa kamu bersunat, hanya supaya jangan mereka itu teraniaya dari sebab salib Kristus itu. Karena mereka itu sendiri yang bersunat pun tiada memegang syariat Taurat, melainkan kehendak mereka itu kamu bersunat, supaya mereka itu boleh bermegah-megah di dalam hal dirimu. Tetapi dijauhkanlah aku daripada bermegah-megah, kecuali dari hal salib Tuhan kita Yesus Kristus, maka oleh sebabnya juga dunia ini tersalib bagiku, dan aku pun tersalib bagi dunia. Karena baik hal sunat baik hal tiada bersunat itu tiada berfaedah, melainkan hanya suatu kejadian yang baharu. Turunlah kiranya sejahtera dan rahmat ke atas segala orang yang melakukan dirinya menurut syarat itu, dan ke atas Israel Allah itu. Daripada masa ini janganlah barang seorang pun menyusahkan aku; karena pada tubuh aku ini ada parut-parut Yesus itu. Adalah kiranya anugerah Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, hai saudara-saudaraku. Amin. Daripada Paulus rasul Kristus Yesus dengan kehendak Allah, kepada segala orang suci yang ada di Epesus dan yang beriman kepada Kristus Yesus, turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus. Segala puji bagi Allah, yaitu Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang sudah memberkati kita di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari surga, sebagaimana yang Ia memilih kita di dalam Kristus itu sebelum dunia ini dijadikan, supaya kita suci dan tiada bercela di hadapan Tuhan, yang dengan kasih-Nya telah mentakdirkan kita menjadi anak angkat-Nya oleh sebab Yesus Kristus, menurut kerelaan kehendak-Nya, akan mendatangkan puji sebab kemuliaan anugerah-Nya, yang dianugerahkan-Nya kepada kita di dalam kekasih-Nya, yang di dalam Dia itu kita beroleh penebusan oleh sebab darah-Nya, yaitu keampunan segala dosa, menurut kelimpahan anugerah-Nya itu, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dengan segala hikmat dan makrifat. Maka Ia sudah menyatakan kepada kita rahasia kehendak-Nya menurut kesukaan-Nya, sebagaimana Ia sendiri sudah bermaksud, hendak melakukan, apabila masanya genap, akan mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus, baik barang yang di surga baik barang yang di atas bumi. Di dalam Dia itu juga kami sudah dijadikan waris, ditakdirkan menurut keputusan Allah, yang melakukan segala sesuatu setuju dengan maksud kehendak-Nya sendiri, supaya kami menjadi suatu kepujian bagi kemuliaan-Nya, yaitu kami yang pertama-tama menaruh harap akan Kristus itu. Di dalam Dia kamu juga (setelah kamu mendengar sabda kebenaran, yaitu Injil keselamatan kamu), tatkala kamu sudah percaya, maka kamu sudah dimeteraikan dengan Rohulkudus yang dijanjikan itu, maka Ia menjadi cengkeram atas warisan kita bagi penebusan itu yang menjadikan kita milik Allah, akan mendatangkan puji kepada kemuliaan-Nya. Sebab itu aku pun, setelah mendengar akan iman kamu kepada Tuhan Yesus dan akan kasihmu kepada segala orang suci itu, tiada berhenti daripada mengucapkan syukur karena kamu, sambil menyebut kamu di dalam doaku, supaya Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa pohon segala kemuliaan, mengaruniakan kepadamu Roh hikmat dan kenyataan dengan pengenalan akan Dia, dan menerangkan mata hatimu, sehingga kamu dapat mengetahui apa pengharapan panggilan Allah, dan bagaimana limpahnya kemuliaan warisan-Nya di antara orang-orang suci; dan betapa besar kuasa-Nya kepada kita yang percaya, yaitu kuasa yang bekerja menurut kuat kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus, pada masa Ia membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di surga, jauh lebih tinggi daripada segala pemerintah dan penguasa dan kekuatan dan perintah dan tiap-tiap orang yang ternama, bukannya di dalam dunia ini sahaja, melainkan yang di akhirat pun. Dan segala sesuatu ditaklukkan Allah di bawah kaki-Nya, serta dijadikan-Nya Dia kepala atas segala sesuatu hal sidang jemaat, sedang sidang itu menjadi tubuh-Nya, yaitu kegenapan Dia, yang menggenapi semuanya di dalam sekalian. Maka kamu pun dahulu sudah mati oleh sebab segala kesalahan dan dosamu, yang dahulu kamu lakukan menurut istiadat dunia ini, ialah menurut kuasa penguasa di udara, yaitu roh yang lagi bekerja di dalam hati anak-anak durhaka. Maka di antara mereka itu kita sekalian ini pun dahulu menurut hawa nafsu tubuh kita, sambil melakukan kehendak tubuh dan ingatan itu, dan kita sudah berkeadaan anak-anak yang dimurkai sama seperti orang lain itu juga. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat-Nya, maka sebab besar kasih-Nya yang dilimpahkan-Nya kepada kita, tatkala kita mati oleh sebab kesalahan kita, sudah menghidupkan kita beserta dengan Kristus (maka dari sebab anugerah-Nya kamu diselamatkan), dan di dalam Kristus Yesus Ia sudah membangkitkan dan mendudukkan kita beserta dengan Kristus itu di surga, supaya pada segala masa yang akan datang kelak Ia menunjukkan kelimpahan anugerah-Nya yang amat sangat dengan kemurahan-Nya kepada kita di dalam Kristus Yesus. Karena dengan anugerah itu kamu diselamatkan oleh sebab iman, maka hal itu bukannya pekerjaan kamu, melainkan karunia Allah, bukannya daripada perbuatan, supaya jangan barang seorang memegahkan dirinya. Karena kita ini perbuatan Dia, dijadikan di dalam Kristus Yesus akan membuat kebajikan, yang disediakan Allah terdahulu, supaya kita melakukan sekaliannya itu. Sebab itu ingatlah, bahwa dahulu kamu pada lahirnya kafir dan dikata "tiada bersunat" oleh orang, yang dikatakan "bersunat", yang pada lahirnya dibuat dengan tangan. Tatkala itu kamu jauh daripada Kristus, asing daripada hak orang Israel, dan orang asing di dalam perjanjian yang dijanjikan itu, dengan tiada berpengharapan dan dengan tiada bertuhan di dalam dunia ini. Tetapi di dalam Kristus Yesus, kamu yang dahulu berjauhan, sekarang sudah didekatkan oleh darah Kristus. Karena Ia sendiri menjadi perdamaian kita, yang menjadikan dua pihak itu satu dan merobohkan dinding penyekat yang di tengah, yaitu perseteruan itu, dengan menyerahkan tubuh-Nya, sesudah dilenyapkan-Nya hukum Taurat dengan segala syariatnya, supaya dijadikannya di dalam diri-Nya kedua pihak itu satu manusia yang baharu dengan mengadakan perdamaian, supaya boleh memperdamaikan keduanya itu menjadi satu tubuh kepada Allah oleh sebab salib itu, dengan melenyapkan perseteruan di situ. Maka datanglah Ia memberitakan kabar kesukaan dari hal perdamaian kepada kamu yang jauh, dan perdamaian kepada orang yang dekat, karena oleh sebab Dia kita kedua pihak itu dapat menghampiri Bapa dengan Roh yang satu itu. Oleh yang demikian bukan lagi kamu menjadi orang asing dan penumpang, melainkan kamu anak negeri sama dengan orang suci dan orang seisi rumah Allah, dibangunkan di atas alas segala rasul dan nabi-nabi, maka batu penjurunya itulah Kristus Yesus sendiri. Maka di dalam Kristus segenap bangunan disusunkan, lalu bertambah-tambah menjadi rumah Allah yang kudus di dalam Tuhan. Di dalam-Nyalah kamu juga didirikan bersama-sama menjadi tempat kediaman Allah oleh Roh. Maka itulah sebabnya aku ini, Paulus, yang terbelenggu karena Kristus Yesus oleh sebab kamu orang kafir asalnya, (kamu memang sudah mendengar dari hal peraturan menjalankan anugerah Allah, yang dikaruniakan kepadaku untuk kamu), yaitu, bahwa rahasia itu sudah dinyatakan kepadaku dengan jalan wahyu, seperti yang telah kusuratkan di atas dengan ringkasnya. Dengan itu, apabila kamu membaca, bolehlah kamu mengetahui pengertianku atas rahasia Kristus, (yang pada zaman dahulu belum diberitakan kepada segala anak Adam, seperti sekarang sudah dinyatakan oleh Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus), yaitu bahwa orang kafir itu menjadi sama waris dan sama anggota daripada satu tubuh dan sama teman bahagian daripada perjanjian di dalam Kristus Yesus oleh sebab Injil. Aku telah dijadikan pelayan Injil menurut karunia anugerah Allah yang dikaruniakan kepadaku menurut seperti kuat kuasa-Nya itu. Maka kepada aku ini, yang terlebih hina daripada segala orang suci, sudah dikaruniakan anugerah ini akan memberitakan kepada orang kafir kekayaan Kristus yang tiada terkira-kira itu, dan akan menerangkan kepada orang sekalian bagaimana halnya menjalankan rahasia yang telah beberapa zaman lamanya tersembunyi di dalam Allah, yang menjadikan semesta sekalian, supaya sekarang berbagai-bagai hikmat Allah diberitakan oleh sidang jemaat kepada segala pemerintah dan penguasa yang di surga, menurut seperti maksud-Nya yang kekal, yang ditetapkan-Nya di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia itu kita beroleh keluasan hati, dan jalan menghampiri Allah dengan harap oleh sebab iman kita kepada Dia. Sebab itu aku pinta, supaya jangan kamu tawar hati di dalam kesukaranku karena kamu, yang menjadi kemuliaan bagimu. Maka itulah sebabnya aku bertelut sambil memohonkan kepada Bapa itu, yang daripada-Nyalah tiap-tiap bangsa di surga dan di atas bumi ada nama, kiranya Ia mengaruniai kamu, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, supaya kamu dikuatkan dengan kuasa-Nya oleh Roh-Nya di dalam hatimu, supaya Kristus diam di dalam hatimu oleh iman, dan kamu berakar dan beralas di dalam kasih, supaya kamu dapat mengerti dengan segala orang suci itu berapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya, dan lagi mengetahui kasih Kristus yang melebihi makrifat, supaya kamu dipenuhi dengan segala kelimpahan Allah. Maka bagi Allah, yang berkuasa melakukan dengan berlebih-lebihan daripada barang apa yang kita pohonkan atau sangkakan, menurut kuasanya yang bekerja di dalam kita. Bagi-Nyalah kemuliaan di dalam sidang jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun selama-lamanya. Amin. Maka itulah sebabnya aku ini, Paulus, yang terbelenggu karena Tuhan, minta kamu melakukan dirimu berpadan dengan panggilan yang kamu sudah dipanggil itu, dengan segala kerendahan hati dan lemah lembut serta dengan panjang hati, menaruh sabar sama sendiri dengan kasih, sambil berusaha memeliharakan persatuan roh dengan perhubungan sejahtera; satu tubuh dan satu Roh seperti yang kamu sudah dipanggil di dalam satu pengharapan atas hal yang kamu sudah dipanggil itu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa kepada sekalian, Ia itu di atas sekalian, dan oleh sekalian, dan di dalam sekalian. Tetapi kepada kita masing-masing sudah diberi anugerah menurut ukuran pemberian Kristus itu. Maka itulah sebabnya kata nas: Tatkala Ia naik ke atas, Ia membawa tawanan yang tertawan, dan Ia telah mengaruniakan beberapa pemberian kepada manusia. Tetapi yang dikatakan Ia sudah naik itu bukankah artinya bahwa dahulu Ia turun ke bumi yang di bawah sekali? Maka Ia yang sudah turun, itulah juga yang sudah naik lebih tinggi di atas segala langit itu, supaya Ia menggenapi segala sesuatu. Dan Ialah sudah mengangkat setengah orang menjadi rasul-rasul, setengah menjadi nabi-nabi, setengah menjadi pemberita Injil, dan setengah menjadi gembala dan guru agama, akan melengkapkan orang-orang suci bagi pekerjaan melayani di dalam hal mendirikan tubuh Kristus, sehingga kita sekalian sampai kepada persatuan iman dan makrifat Anak Allah, dan menjadi orang yang sudah akil balig, sehingga bertambah-tambah sempurna sama dengan Kristus, supaya jangan lagi kita menjadi kanak-kanak, beralun-alun seperti gelombang, dan ditiup oleh segala jenis angin pengajaran, dengan semu daya manusia dan cerdiknya, yang membawa kepada segala akal yang sesat, melainkan dengan berpegang kebenaran di dalam kasih, hendaklah kita makin sempurna di dalam segala sesuatu kepada yang menjadi kepala, yaitu Kristus. Daripada-Nyalah segenap tubuh itu berhubung-hubungan dan bercantum teguh dengan tiap-tiap sendi yang sudah sedia, menurut kadar pekerjaan tiap-tiap anggota, memberi tubuh itu bertambah-tambah akan meneguhkan dirinya di dalam hal kasih. Demikian inilah kukatakan dan saksikan di dalam Tuhan, supaya jangan lagi kamu berjalan seperti orang kafir yang melakukan diri menurut pikirannya yang sia-sia, digelapkan akalnya, dijauhkan daripada kehidupan dengan Allah oleh sebab kejahilan yang ada di dalam dirinya, dan oleh sebab kedegilan hatinya. Maka sebab sudah hilang perasaan, mereka itu menyerahkan dirinya kepada percabulan, melakukan segala perbuatan yang cemar dengan lobanya. Tetapi bukannya begitu kamu ini belajar daripada Kristus, jikalau sungguh kamu sudah mendengarkan Dia, dan sudah diajari di dalamnya sebagaimana kebenaran itu ada di dalam Yesus, yaitu akan hal kelakuanmu yang dahulu itu, kamu membuangkan perangaimu yang lama, yang rusak menurut daya hawa nafsu, supaya roh pikiranmu dibaharui di dalam kamu, sambil berperangaikan perangai yang baharu, yang dijadikan menurut teladan Allah di dalam kebenaran dan kesucian yang benar. Sebab itu hendaklah kamu berhenti daripada berbuat dusta, dan masing-masing berkata benar dengan sesamanya manusia, karena kita menjadi anggota di antara sama sendiri. Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa, jangan kamu simpan kemarahanmu sehingga matahari masuk; jangan kamu beri tempat kepada Iblis. Biarlah orang yang sudah mencuri itu jangan mencuri lagi, melainkan terlebih baik ia berlelah dengan tangannya mengerjakan barang yang halal, supaya boleh ia membahagi apa-apa kepada orang yang berkekurangan. Jangan mengeluarkan perkataan yang busuk daripada mulutmu, melainkan barang apa yang baik akan meneguhkan iman sebagaimana yang perlu, supaya ia itu memberi berkat kepada orang yang mendengarnya. Dan jangan kamu mendukakan Roh Allah yang kudus, yang di dalamnya itu kamu sudah dimeteraikan sehingga hari penebusan. Biarlah segala kepahitan, dan gusar dan marah dan gaduh dan umpat dibuang beserta dengan segala kejahatan. Hendaklah kamu murah hati di antara sama sendiri, dan lembut hati, sambil bermaaf-maafan sama sendiri, sebagaimana Allah juga di dalam Kristus sudah mengampuni kamu. Sebab itu hendaklah kamu menjadi penurut teladan Allah, seperti anak-anak yang dikasihi-Nya, dan berjalanlah di dalam kasih, sebagaimana Kristus juga sudah mengasihi kamu dan sudah menyerahkan diri-Nya karena kita menjadi suatu persembahan dan korban yang berbau harum kepada Allah. Tetapi zinah dan segala perbuatan yang cemar atau tamak, jangan sampai disebut namanya pun di antara kamu, sebagaimana yang patut bagi orang suci. Demikian juga barang yang keji dan percakapan yang sia-sia dan jenaka, yaitu perkara yang tiada berlayak; melainkan lebih baik mengucap syukur. Karena ini kamu ketahui dengan sesungguhnya, bahwa tiada orang yang berzinah, atau orang yang cemar, atau orang yang tamak, yang menyembah berhala, beroleh warisan di dalam kerajaan Kristus dan Allah itu. Biarlah jangan orang memperdayakan kamu dengan perkataan yang sia-sia; karena itulah sebabnya datang murka Allah atas anak-anak durhaka. Sebab itu janganlah kamu sepakat dengan mereka itu. Karena dahulu kamu gelap, tetapi sekarang kamu terang dengan berkat Tuhan. Berjalanlah kamu seperti anak-anak terang, (karena buah-buahan terang itulah kebaikan dan keadilan dan kebenaran), sambil menguji apa yang berkenan kepada Tuhan. Dan jangan kamu bersekutu dengan segala perbuatan gelap yang tiada berfaedah, melainkan lebih baik menyalahkan dia, karena segala perkara yang diperbuatnya di dalam sulit itu, walau menyebutnya pun malu. Karena segala perkara yang disalahkan itu, dinyatakan oleh terang. Karena barang yang dinyatakan itu memang terang. Itulah sebabnya kata firman: Bangunlah, hai engkau yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati; maka Kristus akan bercahaya atasmu. Sebab itu ingat baik-baik bagaimana kamu melakukan dirimu, bukannya seperti orang yang tiada berakal, melainkan seperti orang yang berakal, dengan tiada membuangkan waktu, karena masa ini masa jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, melainkan hendaklah mengerti apa kehendak Tuhan. Jangan kamu mabuk anggur, hal itu mendatangkan percabulan, melainkan hendaklah kamu penuh dengan Roh, serta berkata-kata di antara sama sendirimu dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani sambil menyanyi dan bunyikan puji-pujian dengan hatimu kepada Tuhan; dan senantiasa mengucap syukur atas segala perkara kepada Allah, yaitu Bapa dengan nama Tuhan kita Yesus Kristus, sambil menaklukkan dirimu kepada sama sendiri dengan takut akan Yesus Kristus. Hai segala isteri orang, hendaklah kamu tunduk kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami itu menjadi kepala kepada isteri, seperti Kristus juga menjadi kepala kepada sidang jemaat, maka Ialah yang menyelamatkan tubuh itu. Tetapi sebagaimana sidang jemaat itu takluk kepada Kristus, demikianlah juga segala isteri orang takluk kepada suaminya di dalam segala sesuatu. Hai segala suami, kasihlah akan isterimu, seperti Kristus juga sudah mengasihi sidang jemaat, dan menyerahkan diri-Nya karenanya, supaya Ia menguduskan sidang itu setelah disucikan-Nya dengan baptisan air oleh firman Allah, dan supaya Ia mendirikan sidang itu di hadapan-Nya sendiri dengan kemuliaan, dengan tiada cacat atau kerut atau barang sebagainya, melainkan supaya ia menjadi kudus dengan tiada bercela. Demikian juga patut segala suami itu mengasihi isterinya, seperti mengasihi tubuhnya sendiri. Maka orang yang mengasihi isterinya, ialah mengasihi dirinya sendiri. Karena tiada seorang pernah membenci tubuhnya sendiri, melainkan membela dan memeliharakan dia, sebagaimana Kristus juga dengan sidang jemaat itu, karena kita ini anggota tubuh-Nya. Itulah sebabnya seorang meninggalkan ibu bapanya serta berdamping dengan isterinya, dan keduanya itu akan menjadi sedaging adanya. Rahasia ini besar, tetapi aku kiaskan di sini kepada Kristus dan sidang jemaat itu. Tetapi hendaklah kamu masing-masing pun mengasihi isteri sendiri, seperti diri sendiri; biarlah isteri itu ingat, supaya ia menghormatkan suaminya. Hai anak-anak, turutlah perintah ibu bapamu di dalam Tuhan, karena itulah yang sebenarnya. Hormatkanlah ibu bapamu (maka itulah hukum yang pertama dengan suatu perjanjian), supaya jadi baik padamu, dan engkau hidup lama di dalam dunia ini. Hai segala bapa, jangan kamu menggusari anak-anakmu, melainkan peliharalah mereka itu dengan pengajaran yang sopan dan nasehat Tuhan. Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, bukannya dengan berpura-pura seperti hendak menyukakan orang, melainkan seperti hamba Kristus, yang melakukan kehendak Allah daripada hati, dengan rela bekerja seperti kepada Tuhan dan bukannya kepada manusia, sebab mengetahui apa yang baik diperbuat masing-masing, itulah juga diterimanya daripada Tuhan, baik hamba baik merdeka. Hai sekalian tuan-tuan, hendaklah kamu perbuat demikian juga kepada hamba-hambamu, dan perhentikanlah ugut-ugutanmu, sebab mengetahui bahwa Tuhan mereka itu dan Tuhan kamu ada di surga, dan Ia tiada menilik orang atas rupanya. Akhirnya: Hendaklah kamu menjadi perkasa di dalam Tuhan dan dengan kuat kuasa-Nya. Pakailah olehmu selengkap senjata Allah, supaya kamu tahan melawan segala semu daya Iblis. Karena kita bergumul, bukannya dengan manusia, melainkan dengan segala penguasa dan kuasa, dan penghulu dunia yang memerintahkan kegelapan, dan segala kuasa roh yang jahat di udara. Sebab itu peganglah selengkap senjata Allah, supaya dapat kamu bertahan pada hari yang malang dan berdiri tetap, sesudah kamu melakukan segala sesuatu. Sebab itu hendaklah kamu berdiri tetap, dengan pinggangmu berikatkan perihal yang benar, dan memakai zirah kebenaran, dan kakimu berkasutkan persediaan Injil perdamaian itu, dan senantiasa memegang perisai, yaitu iman, maka dengan dia itu dapat kamu memadamkan segala anak panah berapi daripada si Jahat itu. Dan sambutlah ketopong keselamatan, dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dengan segala doa dan permintaan. Berdoalah tiap-tiap waktu dengan Roh sambil berjaga-jaga di dalam hal itu dengan segala usaha dan permintaan karena sekalian orang suci itu, dan karena aku pun, supaya aku dikaruniai perkataan di dalam hal membuka mulutku akan memberitakan rahasia Injil itu dengan berani hati. Karena Injil itulah aku menjadi utusan yang terbelenggu, supaya di dalam hal Injil itu dapat aku berkata-kata dengan berani, seperti yang patut aku berkata. Tetapi supaya kamu ini pun dapat mengetahui halku dan bagaimana keadaanku, maka Tikhikus, saudara yang dikasihi itu lagi hamba yang setiawan di dalam Tuhan, akan menyatakan sekaliannya itu kepadamu, yang sudah kusuruhkan kepadamu karena maksud itu juga, supaya kamu dapat mengetahui hal ihwal kami, dan supaya ia menguatkan hatimu. Sejahteralah kiranya atas saudara-saudara itu, dan kasih dengan iman daripada Allah Bapa, dan Tuhan Yesus Kristus; dan anugerah Allah menyertai kiranya orang sekalian yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tiada berkebinasaan. Daripada Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada segala orang suci di dalam Kristus Yesus di negeri Pilipi, serta dengan segala pemimpin dan pembela sidang, turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah Bapa kita dan daripada Tuhan Yesus Kristus. Seberapa kali aku ingat akan kamu, aku ucapkan syukur kepada Tuhanku, (di dalam tiap-tiap doaku senantiasalah aku mendoakan kamu sekalian dengan sukacita), oleh sebab persekutuanmu di dalam pemberitaan Injil itu daripada hari yang mula-mula itu hingga sekarang ini. Aku yakin akan hal ini juga, bahwa Ia yang sudah memulai di dalam kamu suatu pekerjaan yang baik, akan menyudahkan dia sehingga sampai kepada Hari Kristus Yesus. Memang patut bagiku berpikir demikian akan hal kamu sekalian, sebab aku menaruh kamu di dalam hatiku, sedang kamu sekalian beroleh bahagian anugerah itu bersama-sama dengan aku, baik di dalam hal aku terbelenggu, baik di dalam hal aku menjawabkan dan menetapkan Injil itu. Sebab Allah menjadi saksiku betapa aku rindu akan kamu sekalian dengan pengasihan Kristus Yesus. Dan inilah kudoakan, supaya kasihmu makin banyak bertambah-tambah dengan pengenalan dan segala pengertian, sehingga kamu dapat menguji yang mana terutama, supaya kamu menjadi suci dan tiada bersalah sehingga sampai kepada Hari Kristus, dipenuhi dengan buah-buah kebenaran yang ada oleh sebab Yesus Kristus, kepada kemuliaan dan kepujian Allah. Aku suka kamu mengetahui, hai saudara-saudaraku, bahwa segala perkara yang sudah berlaku atasku itu sudah jadi semata-mata kepada kemajuan berita Injil, sehingga segala hal aku terbelenggu itu menjadi nyata karena Kristus kepada sekalian laskar istana dan orang lain-lain, dan kebanyakan saudara-saudara beroleh pengharapan kepada Tuhan oleh sebab belengguku itu, lalu makin lebih berani mengucapkan firman Allah dengan tiada takut. Sungguh, setengah orang yang memberitakan Kristus itu dari sebab dengki dan perselisihan, setengah orang pula dengan tulus ikhlas, maka orang itu berbuat demikian dari sebab kasih, karena mengetahui bahwa aku ditetapkan kepada hal menjawabkan Injil itu; tetapi yang lain itu memasyhurkan Kristus sebab perlawanan, bukannya dengan tulus, melainkan dengan sangka hendak membangkitkan kesusahan ke atasku di dalam hal aku terbelenggu ini. Biar dengan sebagaimana pun, baik dengan pura-pura, baik dengan sungguh, maka Kristus itu dimasyhurkan juga; maka sukacitalah aku akan hal itu, bahkan, senantiasalah aku akan bersukacita, karena aku mengetahui, bahwa ia itu akan berbalik menjadi keselamatanku oleh sebab doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus, seperti yang kunantikan dengan rindu dan yang kuharap bahwa di dalam suatu pun tiada aku menjadi malu, melainkan dengan segala keluasan hati, seperti sediakala, maka demikian juga sekarang pun, Kristus itu dimuliakan di dalam tubuhku, baik dengan hidup atau mati. Karena kepadaku hidup itu Kristus, dan mati itu untung. Tetapi jikalau aku hidup di dalam tubuh ini, menjadi manfaat bagi pekerjaanku, maka tiadalah kutahu apa, yang kupilih; aku bimbang di antara keduanya itu, aku ingin hendak pergi dan diam beserta dengan Kristus, karena itulah yang teramat baik; tetapi diam di dalam tubuh ini terlebih berguna karena kamu. Dan dengan menaruh keyakinan ini, maka aku ketahuilah, bahwa aku akan hidup dan tinggal dengan kamu sekalian, supaya kamu maju dan bersukacita di dalam iman, supaya hal kamu memegahkan aku makin bertambah di dalam Kristus Yesus, oleh sebab kedatanganku sekali lagi kepadamu. Hanya biarlah kehidupanmu di dalam sidang jemaat berpadan dengan Injil Kristus, supaya baik aku datang melihat kamu, baik berjauhan, boleh aku mendengar hal kamu, bahwa kamu berdiri tetap di dalam satu roh, dengan sehati bersungguh-sungguh berlomba karena iman Injil itu; dengan tiada digentarkan oleh lawanmu di dalam barang sesuatu hal, yang nyata bagi mereka itu menjadi tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu selamat, yaitu daripada Allah. Karena kepada kamu ini sudah dianugerahkan oleh karena Kristus bukan sahaja percaya akan Dia, melainkan menderita sengsara juga karena Dia, menanggung serupa sengsara yang sudah kamu lihat di dalam halku dan sekarang kamu dengar ada padaku. Sebab itu jikalau di dalam Kristus ada nasehat, jikalau ada penghiburan kasih, jikalau ada persekutuan Roh, jikalau ada pengasihan dan belas kasihan, kamu genapkanlah kesukaanku, supaya kamu bersehati, dan menaruh sama kasih, menjadi sejiwa dan sepikir. Satu pun jangan dilakukan dengan berlawan-lawanan atau dengan sombong, melainkan dengan rendah hati, masing-masing menyangkakan orang lain ada lebih daripada dirinya sendiri. Jangan seseorang memikirkan dirinya sendiri sahaja, melainkan hal orang lain juga. Taruhlah di dalam hatimu ingatan ini yang sudah ada di dalam Kristus Yesus, yang, walaupun Ia dengan keadaan Allah, tiada mengirakan hal itu sebagai suatu keuntungan menjadi setara dengan Allah, melainkan menghampakan diri-Nya menjadi hamba di dalam keadaan sama dengan manusia, dan kelihatan di dalam sikap seperti manusia; Ia sudah merendahkan diri-Nya dan taat sehingga sampai kepada maut, yaitu mati tersalib. Sebab itulah juga Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahkan Dia suatu nama yang di atas segala nama, supaya dengan nama Yesus itu akan bertelut segala lutut, daripada yang di surga dan yang di atas bumi dan yang di bawah bumi, dan segala lidah mengaku bahwa Yesus Kristus itu Tuhan, kepada kemuliaan Allah, yaitu Bapa. Oleh yang demikian, hai segala kekasihku, sebagaimana kamu senantiasa ada bertaat, bukannya pada masa aku hadir sahaja, melainkan terlebih pula sekarang pada masa berjauhan dengan aku, kerjakanlah selamatmu sendiri dengan takut dan gentar, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, baik kehendak baik usaha, menurut kerelaan-Nya. Kerjakanlah segala sesuatu dengan tiada bersungut-sungut dan berbantah-bantah, supaya kamu tiada bersalah, dan hatimu pun tulus, menjadi anak-anak Allah yang tiada bercela di tengah-tengah bangsa yang bengkok dan terbalik, di antaranya kamu bercahaya seperti penerang di dalam dunia ini, sambil menjunjung firman yang memberi hidup itu, supaya aku megah pada Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang sia-sia dan tiada berusaha dengan sia-sia. Tetapi meskipun darahku ditumpahkan menjadi persembahan cucuran ke atas imanmu yang sebagai korban dan ibadat, maka sukacita juga aku dan bersukacita dengan kamu sekalian, dan kamu pun hendaklah menyukakan yang sedemikian itu juga, dan bersukacita dengan aku. Tetapi dengan berkat Tuhan Yesus aku harap menyuruhkan Timotius pergi kepadamu dengan segeranya, supaya aku senang hati apabila aku mendapat tahu akan segala hal ihwalmu. Karena tiada seorang pun padaku yang sama sehati dengan aku, dan yang bersungguh-sungguh akan memperdulikan segala hal ihwalmu. Karena sekaliannya mencari faedah sendiri, bukannya perkara Kristus Yesus. Tetapi kamu mengetahui setianya yang sudah diuji, bahwa seperti anak dengan bapa, demikianlah ia telah berkhidmat kepadaku di dalam memberitakan Injil. Aku harap menyuruhkan dia itu dengan segeranya, apabila aku sudah nampak bagaimana kesudahan segala hal ihwalku. Tetapi dengan berkat Tuhan kuharap, bahwa aku sendiri juga akan datang dengan segeranya. Tetapi pada pikiranku patutlah aku menyuruhkan kepadamu Epafroditus, saudaraku dan temanku di dalam pekerjaan dan peperanganku, yaitu pesuruhmu dan pelayan di dalam hal kekuranganku, sedang ia rindu akan kamu sekalian, maka susah pula hatinya sebab kamu sudah mendengar bahwa ia terkena sakit. Karena dengan sesungguhnya ia sudah sakit hampir mati, tetapi Allah mengasihani dia, bukannya akan dia sahaja, melainkan akan daku pun, supaya jangan dukacitaku bertambah-tambah. Oleh sebab itu aku menyuruhkan dia dengan lebih cepatnya, supaya apabila kamu tampak dia, kamu boleh bersukacita pula, dan aku pun kurang duka cita. Sebab itu sambutlah dia karena Tuhan, dengan segala sukacita, dan hormatkanlah orang yang sedemikian. Karena oleh sebab pekerjaan Kristus sudah hampir ia mati, membuang nyawanya, akan mencukupkan barang yang kurang di dalam hal kamu melayani aku. Lain daripada itu, hai saudara-saudaraku, hendaklah kamu bersukacita di dalam Tuhan. Maka tiada aku segan berulang menyuratkan perkara serupa itu kepadamu, karena ia itu menjadi selamat bagi kamu. Jagalah dirimu daripada "anjing-anjing"; jagalah dirimu daripada orang yang berbuat jahat; jagalah dirimu daripada sunat yang salah, karena kita ini sunat yang betul, kita yang beribadat kepada Allah dengan Roh dan yang memegahkan dari sebab Kristus Yesus, dan tiada berharap akan perkara yang lahir, walaupun aku ini boleh juga berharap akan perkara yang lahir. Jikalau barang seorang yang lain menyangka boleh berharap akan perkara yang lahir, maka terlebih pula aku ini, yang disunatkan pada delapan hari umurku, berasal bangsa Israel, daripada suku bangsa Benyamin, seorang Ibrani keturunan orang Ibrani; tentang hal syariat Taurat, aku seorang Parisi; tentang hal usaha, aku menganiayakan sidang jemaat; tentang hal kebenaran yang di dalam syariat Taurat, aku tiada bercela. Tetapi barang apa yang dahulu menjadi untung kepadaku, itu juga kubilangkan menjadi rugi oleh karena Kristus. Bahkan, segala sesuatu pun kubilangkan menjadi rugi dibanding dengan kemuliaan makrifat akan Kristus Yesus Tuhanku itu, karena sebab Dialah aku deritakan kerugian segala sesuatu, dan semuanya kubilangkan menjadi sampah, supaya Kristus menjadi keuntunganku, dan aku nyata di dalam Dia, bukannya dengan menaruh kebenaran sendiri yang daripada syariat Taurat, melainkan dengan kebenaran yang terbit oleh sebab iman akan Kristus, yaitu kebenaran yang daripada Allah oleh sebab iman, supaya dapat aku mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan di dalam sengsara-Nya, akan menjadi serupa dengan Dia di dalam hal mati-Nya, kalau-kalau aku dapat sampai kepada kebangkitan dari antara orang mati itu. Bukannya seolah-olah aku sudah mencapai itu, atau sudah menjadi sempurna; tetapi aku berusaha menuju itu, kalau-kalau dapat aku berpegang juga, sebagaimana aku pun sudah dipegangkan oleh Kristus Yesus. Hai saudara-saudaraku, aku ini tiada mengirakan diriku sudah berpegang itu, tetapi satu perkara kubuat: Aku melupakan segala perkara yang di belakang, serta meregangkan diriku kepada yang di hadapan, sambil berlari-lari kepada sasaran menuju kepada pahala, yaitu panggilan Allah yang di atas di dalam Kristus Yesus. Sebab itu, seberapa orang yang sempurna, hendaklah kita memikirkan yang demikian, dan jikalau lain pikiranmu di dalam barang sesuatu hal, maka itu pun akan dinyatakan Allah kepadamu. Hanya barang di mana kita sudah sampai, biarlah kita berjalan menurut itu juga. Hai saudara-saudaraku, hendaklah kamu sekalian menurut teladanku, dan perhatikanlah segala orang yang berjalan sedemikian, sebagaimana kami menjadi teladanmu. Karena banyak orang yang melakukan dirinya menjadi seteru kepada salib Kristus, yang aku sudah mengatakan beberapa kali kepadamu, tetapi sekarang juga aku katakan dengan tangisku. Maka kesudahan mereka itu menjadi kebinasaan, dan mereka itu bertuhankan perut, dan perkara yang malu menjadi mulia kepada mereka itu, yang memikirkan perkara duniawi sahaja. Tetapi tanah air kita ada di surga, dari sana juga kita menantikan Juruselamat, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubahkan rupa tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia itu, menurut seperti kuat kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Oleh yang demikian, hai saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindui itu, dan yang menjadi kesukaanku dan makotaku, maka atas peri demikian hendaklah kamu tetap di dalam Tuhan, hai kekasihku. Aku mintalah Eiodia dan aku mintalah Sintikhe, keduanya bersehati di dalam Tuhan. Bahkan, kepada engkau pun, hai (Sinsigus) temanku yang benar, aku mintalah menolong kedua perempuan itu, yang sudah berlelah bersama-sama dengan aku di dalam memberitakan Injil beserta dengan Kelemen juga, dan segala temanku yang lain-lain pun, yang namanya ada tersurat di dalam kitab hayat. Bersukacitalah kamu di dalam Tuhan senantiasa, dan lagi sekali aku mengatakan: Bersukacitalah kamu. Biarlah lembut hatimu diketahui oleh orang sekalian. Maka Tuhan ada dekat. Jangan kamu kuatir akan barang sesuatu hal, melainkan di dalam tiap-tiap sesuatu biarlah segala kehendakmu dinyatakan kepada Allah dengan doa dan permintaan serta dengan mengucap syukur. Dan sejahtera Allah yang melebihi segala akal itu akan mengawali hatimu dan pikiranmu di dalam Kristus Yesus. Lain daripada itu, hai saudara-saudaraku, barang apa yang benar, barang apa yang indah, barang apa yang adil, barang apa yang suci, barang apa yang molek, barang apa yang kedengaran baik, jikalau ada sesuatu kebaikan dan jikalau ada sesuatu kepujian, itulah yang hendak kamu pikirkan. Maka barang apa juga yang kamu pelajari dan terima dan dengar dan tampak dari hal aku, itulah yang hendak kamu lakukan; maka Allah, pohon sejahtera itu, akan menyertai kamu. Tetapi aku amat bersukacita di dalam Tuhan sebab pada akhirnya kamu membangkitkan semula ingatanmu akan daku; sungguhpun dahulu kamu ingat akan hal itu, tetapi kamu tiada sempat. Bukannya aku berkata demikian sebab kekurangan, karena aku ini sudah belajar di dalam segala hal ihwal memadakan dengan barang yang ada padaku. Aku tahu berhemat-hemat, dan aku tahu juga bermewah-mewah; di dalam tiap-tiap hal dan di dalam segala sesuatu aku sudah paham, baik di dalam hal kenyang atau lapar, baik di dalam hal mewah atau kekurangan. Segala sesuatu aku cakap menanggung di dalam Dia yang menguatkan aku. Tetapi kamu sudah berbuat baik dengan mengambil bahagian di dalam kesusahanku. Maka kamu sendiri pun, hai orang Pilipi, mengetahui juga, bahwa pada permulaan pemberitaan Injil, tatkala aku sudah keluar dari Makedonia, satu sidang pun tiada masuk di dalam perkiraan beri-memberi dengan aku, melainkan kamu sahaja. Karena tatkala aku di Tesalonika sudah juga kamu berkirim beberapa kali bagi kekuranganku. Bukannya pemberian yang kucari, melainkan aku mencari buah-buahan yang melimpah kepada perkiraanmu. Aku sudah menerima sekaliannya itu, bahkan, lebih daripada secukupnya; maka aku telah sarat semenjak aku menerima daripada Epafroditus pemberian kamu, yaitu suatu bauan yang harum dan persembahan yang disukai dan diperkenan Allah. Maka Tuhanku akan mencukupkan segala kekuranganmu menurut kekayaan-Nya dengan kemuliaan-Nya di dalam Kristus Yesus. Maka kepada Allah, yaitu Bapa kita, itulah kemuliaan selama-lamanya. Amin. Sampaikanlah salamku kepada tiap-tiap orang suci di dalam Kristus Yesus. Dan salam kepadamu daripada saudara-saudara yang beserta dengan aku. Salam kepadamu daripada segala orang suci, terutama sekali daripada orang di istana Kaisar. Adalah kiranya anugerah Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu. Daripada Paulus, rasul Kristus Yesus dengan kehendak Allah, beserta Timotius saudara kita, kepada segala saudara yang suci dan beriman di dalam Kristus, yang di Kolose, turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah, yaitu Bapa kita. Kami ucapkan syukur kepada Allah, yaitu Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, dengan mendoakan kamu senantiasa, sebab mendengarkan imanmu akan Kristus Yesus dan kasihmu kepada segala orang suci itu, dan lagi oleh sebab pengharapan yang tersimpan bagi kamu di surga, yang kamu sudah mendengar dahulu dengan sabda kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepadamu; demikianlah juga yang tersiar dengan berbuah dan bertambah-tambah di dalam seluruh dunia seperti di dalam kamu juga daripada masa kamu sudah mendengar dan mengenal anugerah Allah dengan sebenarnya, sama seperti yang kamu sudah belajar daripada Epafras, teman kami yang dikasihi di dalam pekerjaan kami, yang menjadi hamba Kristus yang setiawan karena kamu, dan yang sudah menyatakan kepada kami kasihmu yang di dalam Roh. Sebab itulah kami pun, daripada hari kami telah mendengar yang demikian, tiadalah kami berhenti-henti mendoakan kamu, sambil memohon supaya kamu dipenuhi dengan makrifat mengetahui kehendak Allah di dalam segala hikmat dan pengertian rohani, supaya kehidupanmu berlayak kepada Tuhan, menjadi berkenan kepada-Nya di dalam segala perkara, sambil berbuah dengan tiap-tiap kebajikan dan bertambah-tambah di dalam makrifat Allah. Kiranya kamu menjadi kuat dengan segala kekuatan menurut seperti kuasa kemuliaan-Nya kepada segala hal sabar dan panjang hati, serta dengan sukacita mengucap syukur kepada Bapa, yang menjadikan kamu berlayak akan beroleh bahagian warisan orang-orang suci di tempat terang itu. Maka Ialah yang sudah melepaskan kita daripada kuasa gelap, dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak yang dikasihi-Nya, oleh Dia itu kita mendapat penebusan, yaitu keampunan segala dosa, dan Ialah yang menjadi bayang Allah yang tiada kelihatan itu, yaitu Anak sulung yang terlebih dahulu daripada segala makhluk, karena di dalam Dia itu sudah dijadikan segala sesuatu yang di langit dan yang di bumi, yang kelihatan dan yang tiada kelihatan, baik singgasana, baik perintah, baik penguasa, baik kuasa; maka segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan bagi Dia; dan Ialah, yang terlebih dahulu daripada sekaliannya, dan segala sesuatu wujudnya ada di dalam Dia; dan Ialah yang menjadi kepala tubuh, yaitu sidang jemaat; Ialah yang menjadi Awal dan menjadi Sulung dari antara orang mati, supaya di dalam segala sesuatu Ialah yang terutama. Karena adalah kegemaran Allah, bahwa segala kesempurnaan itu terhimpun di dalam Dia, dan oleh sebab Dia segala sesuatu diperdamaikan oleh Allah dengan diri-Nya (setelah diperbuat-Nya perdamaian dengan darah-Nya di kayu salib itu), maka oleh sebab Dia juga diperdamaikan-Nya baik segala yang di bumi baik segala yang di langit. Kamu ini dahulu berjauhan dan ingatanmu berseteru menurut perbuatanmu yang jahat, tetapi sekarang Ia telah memperdamaikan kamu dengan jalan mati-Nya di dalam tubuh-Nya yang binasa, membawa kamu suci, dan tiada bercacat dan cela ke hadirat Allah, asal kamu tekun di dalam iman, dengan tetap dan teguh, apatah lagi tiada kamu berpaling daripada pengharapan yang di dalam Injil, yang sudah kamu dengar, dan yang sudah diberitakan kepada sekalian makhluk yang di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, sudah menjadi pelayan-Nya. Sekarang aku berasa sukacita di dalam sengsara yang kutanggung karena kamu, dan menggenapkan di dalam diriku jumlah sengsara Kristus karena tubuh-Nya, yaitu sidang jemaat. Maka aku sudah dijadikan pelayan sidang itu, menurut seperti jawatan yang dikaruniakan Allah kepadaku karena kamu akan menyampaikan firman Allah, yaitu rahasia yang sudah tersembunyi berzaman-zaman dan turun-temurun, tetapi sekarang sudah dinyatakan kepada orang-orang suci-Nya. Maka kepada mereka itulah Allah dengan kehendak-Nya sudah menyatakan bagaimana kayanya kemuliaan rahasia itu kepada orang kafir, yaitu Kristus di dalam kamu itulah pengharapan akan beroleh kemuliaan, yang kami ini beritakan, sambil menasehatkan tiap-tiap orang dan mengajar tiap-tiap orang dengan segala hikmat, supaya dapat kami mendirikan tiap-tiap orang menjadi sempurna di dalam Kristus. Maka itulah maksud aku berlelah juga, dan berusaha dengan sungguh, sekadar kuasa-Nya yang bekerja di dalam aku dengan kuat. Karena aku suka kamu mengetahui, bahwa aku teramat sangat karena kamu dan karena orang-orang yang di Laodikia dan segala orang yang belum memandang mukaku di dalam keadaan tubuh ini, supaya hati mereka itu hibur, berhubung bersama-sama di dalam kasih, sampai datang kepada segala kekayaan akal yang mengerti dengan secukupnya, sehingga dapat mengetahui rahasia Allah, yaitu Kristus. Di dalam Dia itu ada segala perhimpunan hikmat dan makrifat terlindung. Aku mengatakan ini, supaya seorang pun tiada dapat memperdayakan kamu dengan perkataan yang manis. Karena sungguhpun diriku tiada hadir, tetapi rohku menyertai kamu dengan sukacita, sebab memandang peraturanmu dan ketetapan imanmu kepada Kristus. Sedang kamu sudah mengaku Kristus Yesus, Tuhan itu, maka berjalanlah menurut Dia, berakar dan berteguh di dalam Dia dan tetap di dalam iman, sebagaimana yang kamu sudah diajarkan, dengan memperbanyakkan syukur. Ingatlah baik-baik, supaya jangan seorang dapat menawan kamu dengan ilmu filsafat dan tipu daya yang tiada berguna, menurut pengajaran manusia dan menurut alif-ba-ta dunia, bukannya menurut Kristus, karena di dalam Dialah terhimpun segala kelimpahan wujud Allah berlembaga, dan kamu pun disempurnakan di dalam Dia itu, yang menjadi kepala segala perintah dan kuasa. Di dalam Dia juga kamu disunatkan dengan suatu sunat, yang bukannya dengan tangan di dalam hal menanggalkan tubuh yang berdosa ini, yaitu dengan sunat Kristus itu. Maka kamu dikuburkan serta-Nya di dalam baptisan, dan di dalam baptisan itulah kamu dibangkitkan juga serta-Nya, oleh sebab percaya akan kuasa Allah yang membangkitkan Dia dari antara orang mati itu. Maka kamu pun, yang dahulu mati oleh sebab segala dosa dan tabiatmu duniawi itu, sudah dihidupkan-Nya beserta dengan Dia, maka diampunkan-Nya segala dosa kita, serta dihapuskan-Nya surat utang dengan segala syaratnya yang menindih dan melawan kita, dan diambil-Nya dia daripada kita, lalu dipakukan-Nya kepada salib. Setelah ditolakkan-Nya segala penguasa dan kuasa, lalu Ia menunjukkan nyata-nyata, serta menewaskan sekaliannya dengan salib-Nya itu. Sebab itu jangan seorang pun boleh menyalahkan kamu di dalam hal makanan atau minuman atau di dalam masa raya atau bulan baharu atau hari Sabbat, yang menjadi suatu bayang segala perkara yang akan datang, tetapi wujudnya itulah Kristus. Jangan seorang pun dapat mengecewakan kamu daripada pahalamu, dengan peri merendahkan diri dan dengan menyembah segala malaekat sambil berkuat di atas penglihatannya, dengan sia-sia membesarkan dirinya menurut angan-angannya, dan tiada berpegang teguh kepada Kepala itu, daripada-Nyalah segenap tubuh dilengkapi dan dihubung dengan sendi dan pengikatnya, dan bertambah-tambah dengan karunia Allah. Jikalau kamu sudah mati beserta dengan Kristus lepas daripada keadaan dunia yang mula-mula itu, apakah sebabnya kamu menaklukkan dirimu kepada berbagai-bagai peraturan seolah-olah kamu lagi hidup di dalam dunia? Yaitu, "Jangan dipegang, jangan dikecap, jangan dijamah!" Semuanya itu perkara-perkara yang akan binasa dengan sebab dipakai dan terbit daripada segala hukum dan pengajaran manusia. Adapun segala perkara itu, walaupun dianggap hikmat sebab melakukan ibadat menurut sangka sendiri dan rendah hati dan menyiksakan diri, tetapi semuanya itu tiada berfaedah, hanya akan memuaskan kehendak hati. Sebab itu jikalau kamu sudah dibangkitkan beserta dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk-Nya di sebelah kanan Allah. Tetapkanlah pikiranmu di dalam perkara yang di atas, jangan di dalam perkara yang di bumi. Karena kamu sudah mati, dan hidupmu ada terselindung beserta dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang menjadi hayat kita, akan dinyatakan kelak, lalu kamu pun akan dinyatakan beserta dengan Dia di dalam kemuliaan. Padamkanlah segala nafsu duniawi, yaitu zinah, najis, hawa nafsu, keinginan yang jahat, dan lagi tamak yang serupa dengan penyembah berhala; maka oleh sebab segala perkara itulah datang murka Allah; maka kamu pun dahulu melakukan dirimu di dalam hal itu, tatkala kamu hidup di dalam segala perkara itu. Tetapi sekarang hendaklah kamu pun meninggalkan segala perkara ini: kemarahan, geram, kejahatan, umpat, perkataan keji yang keluar daripada mulutmu. Jangan seorang bercakap bohong kepada yang lain, sedang kamu sudah menanggalkan perangai yang lama itu dengan segala kelakuannya, dan bertabiatkan perangai yang baharu, yang lagi dibaharui sehingga datang kepada makrifat menurut teladan (Allah) yang menjadikan dia. Di dalam hal itu tiada lagi orang Gerika atau orang Yahudi, sunat atau tiada bersunat, Barbar atau Tartar, abdi atau orang merdeka, melainkan Kristus itulah semua dan di dalam semuanya. Sebab itu sebagaimana orang pilihan Allah lagi kudus dan dikasihi-Nya, hendaklah kamu bersalut dengan belas kasihan, kemurahan, rendah hati, lemah lembut, panjang hati; bersabar-sabar seorang dengan seorang dan bermaaf-maafan sama sendiri, jikalau barang seorang menaruh sakit hati pada yang lain. Sebagaimana Tuhan sudah mengampuni kamu, demikianlah juga kamu pun. Tetapi yang terutama daripada sekaliannya itu kasih, yang menjadi pengikat kesempurnaan. Biarlah sentosa yang daripada Kristus memerintah di dalam hati kamu, maka kepada hal itu juga kamu sudah dipanggil di dalam tubuh yang Satu; dan hendaklah kamu syukur. Biarlah perkataan Kristus itu diam di dalam dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan nasehat-menasehatkan sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani menyanyilah dengan syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan barang apa yang kamu perbuat baik dengan perkataan atau pekerjaan, hendaklah sekaliannya itu dengan nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah, yaitu Bapa oleh-Nya itu. Hai segala isteri orang, hendaklah kamu tunduk kepada suamimu, sebagaimana yang perpatutan di dalam Tuhan. Hai segala suami, kasihilah isterimu, janganlah kamu kasar akan dia. Hai anak-anak, turutlah perintah ibu bapamu di dalam segala perkara, karena itulah yang berkenan kepada Tuhan. Hai segala bapa, janganlah kamu menyakiti hati anak-anakmu, supaya jangan tawar hatinya. Hai segala hamba orang, di dalam segala sesuatu hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, bukannya dengan berpura-pura seperti hendak menyukakan orang, melainkan dengan tulus hati serta dengan takut akan Tuhan. Barang apa yang kamu perbuat, perbuatlah bersungguh-sungguh, sebagaimana kepada Tuhan dan jangan seperti kepada manusia, sedangkan kamu mengetahui, bahwa daripada Tuhan kamu akan menerima warisan itu menjadi balasan bagimu. Karena kamu menjadi hamba kepada Tuhan Kristus. Karena orang yang berbuat salah akan menanggung kesalahan yang diperbuatnya itu, dan tiadalah orang dibedakan atas rupanya. Hai tuan-tuan, hendaklah kamu melakukan barang yang adil dan insaf kepada hamba-hambamu, sedangkan mengetahui bahwa kamu pun ada Satu Tuan di surga. Hendaklah kamu bertekun di dalam doa, dan jagalah di dalam hal itu dengan mengucap syukur, sambil mendoakan kami juga, supaya Allah membukakan kami suatu pintu bagi pemberitaan Injil, akan berkata-kata dari hal rahasia Kristus, yang menyebabkan juga aku terbelenggu, supaya aku boleh menyatakan hal itu, sebagaimana yang patut aku berkata-kata. Hendaklah kamu melakukan dirimu dengan bijaksana kepada orang luar, dengan tiada membuangkan waktu. Hendaklah senantiasa perkataanmu itu berkat, dimasinkan dengan garam, supaya dapat kamu mengetahui bagaimana kamu memberi jawab kepada tiap-tiap orang. Segala hal ihwalku akan dinyatakan kepadamu oleh Tikhikus, saudara yang dikasihi, lagi hamba yang setiawan dan temanku di dalam pekerjaan Tuhan, yang telah kusuruhkan pergi kepadamu karena maksud inilah, supaya kamu mengetahui akan hal ihwal kami, dan supaya ia menguatkan hati kamu, bersama-sama dengan Onesimus, saudara yang setiawan dan yang dikasihi, yang setanah air dengan kamu. Maka keduanya itu akan menyatakan kepadamu segala hal yang sedang berlaku di sini. Salam kepadamu daripada Aristarkhus, temanku, yang terpenjara bersama-sama, dan daripada Markus yang sepupu dengan Barnabas (tentang dialah kamu sudah dipesankan, maka jikalau ia datang kepadamu, terimalah dia), lagi Yesus, yang digelar Yustus itu berkirim salam. Maka bertiga inilah sahaja daripada pihak bersunat, yang menjadi temanku bekerja bersama-sama karena kerajaan Allah, yaitu orang yang menjadi penghibur kepadaku. Salam kepadamu daripada Epafras yang setanah air dengan kamu, yaitu hamba Kristus Yesus yang senantiasa berusaha mendoakan kamu, supaya tetaplah kamu serta sempurna dan yakin cukup di dalam segala kehendak Allah. Aku menyaksikan atas orang itu, bahwa ia sangat berlelah karena kamu dan karena segala orang yang di Laodikia dan yang di Hierapolis. Salam kepadamu daripada Lukas, tabib yang dikasihi itu, dan salam Demas pun. Salam kepada saudara-saudara yang di Laodikia, dan kepada Numpas, dan kepada sidang yang di rumahnya itu. Dan apabila surat ini sudah dibacakan di antara kamu, hendaklah dibacakan pula kepada sidang jemaat di Laodikia, dan kamu bacakanlah juga surat yang datang dari Laodikia. Dan katakanlah kepada Arkhipus, "Ingat baik-baik akan jawatan yang engkau sudah terima dengan berkat Tuhan, supaya menyempurnakan dia." Salam daripada aku ini, Paulus, dengan bekas tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku ini. Adalah kiranya anugerah Allah menyertai kamu. Daripada Paulus dan Silwanus dan Timotius datang kepada sidang jemaat orang Tesalonika yang di dalam Allah, yaitu Bapa kita, dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera. Senantiasalah kami ucapkan syukur kepada Allah sebab kamu sekalian, sambil menyebut kamu di dalam segala doa kami, maka dengan tiada berkeputusan kami teringat akan perbuatanmu yang dengan iman, dan usaha kasihmu, dan sabar pengharapanmu akan Tuhan kita Yesus Kristus di hadirat Allah, yaitu Bapa kita, sebab kami mengetahui akan hal kamu sudah dipilih, hai saudara-saudaraku yang dikasihi Allah, karena pemberitaan Injil kami yang sudah sampai kepadamu itu bukannya dengan perkataan sahaja, melainkan juga dengan kuasa, dan dengan Rohulkudus, dan sangat yakin, seperti yang memang kamu tahu bagaimana kami sudah melakukan diri di antara kamu karena kamu. Maka kamu ini sudah menjadi penurut teladan kami dan teladan Tuhan; meskipun di dalam beberapa sengsara, kamu sudah menerima firman itu dengan kesukaan yang datang daripada Rohulkudus, sehingga kamu menjadi teladan kepada segala orang yang beriman di Makedonia dan Akhaya itu. Karena daripada kamu telah keluar bunyi firman Tuhan, bukannya di Makedonia dan Akhaya sahaja, melainkan di dalam setiap tempat imanmu kepada Allah sudah termasyhur, sehingga tak usah lagi kami mengatakan apa-apa. Karena mereka itu sendiri memberitakan dari hal kami, bagaimana hal kami mendapat jalan masuk mendapatkan kamu, dan bagaimana kamu berpaling kepada Allah daripada segala berhala akan beribadat kepada Allah yang hidup dan benar itu, dan menantikan kedatangan anak-Nya dari surga, yang sudah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus yang melepaskan kita daripada kemurkaan yang akan datang kelak. Karena kamu sendiri mengetahui, hai saudara-saudaraku, yang kami sudah datang mendapat kamu itu tiada menjadi sia-sia, sungguhpun dahulu kami merasa kesusahan dan siksa di Pilipi, sebagaimana yang kamu ketahui, tetapi di dalam Tuhan kita makin berani kami memberitakan Injil Allah kepadamu di dalam perlawanan yang amat sangat. Karena nasehat kami itu bukannya peri yang sesat, dan bukannya dengan tiada ikhlas, dan bukannya dengan semu daya, melainkan sebagaimana kami sudah dipatutkan oleh Allah mempercayakan Injil itu kepada kami, maka demikianlah kami beritakan, bukannya seperti hendak menyukakan manusia, melainkan Allah yang menguji hati kita. Karena tiada pernah kami mengumbuk-umbukkan kamu, sebagaimana kamu pun mengetahui; tiada juga kami bertudung dengan tamak, Allahlah saksinya; maka tiada juga kami mencari kemuliaan daripada manusia, baik daripada kamu, baik daripada orang lain, sungguhpun ada kuasa kepada kami menunjukkan kemuliaan kami sebab kami menjadi rasul-rasul Kristus, tetapi kami lemah lembut di antara kamu seperti seorang ibu mengasuh anak-anaknya sendiri. Oleh yang demikian, sebab sangat sayang akan kamu, maka sukalah kami bukan sahaja memberi kepadamu Injil Allah itu, melainkan jiwa kami juga dari sebab kamu sudah menjadi sangat dikasihi oleh kami. Karena kamu ingat, hai saudara-saudaraku, akan kelelahan dan kesusahan kami, yaitu siang malam kami sudah bekerja supaya jangan kami membebankan seorang pun di antara kamu, maka sudahlah kami beritakan Injil Allah itu kepadamu. Maka kamulah menjadi saksinya serta Allah juga, betapa suci dan benar dan dengan tiada bercela kami sudah melakukan diri kami terhadap kamu yang beriman. Seperti yang kamu ketahui bagaimana kami menasehatkan kamu masing-masing, seperti seorang bapa akan anak-anaknya sendiri, sambil menguatkan hatimu dan meminta supaya kelakuanmu berpatutan kepada Allah, yang sudah memanggil kamu masuk ke dalam kerajaan-Nya dan kemuliaan-Nya. Maka itulah sebabnya kami ini pun mengucapkan syukur kepada Allah dengan tiada berkeputusan, sebab tatkala kamu sudah menerima firman Allah daripada pemberitaan kami, lalu kamu menyambut firman itu, bukannya seperti perkataan manusia, melainkan seperti sungguh perkataan Allah, yang bekerja di dalam kamu juga yang beriman. Karena kamu ini, hai saudara-saudaraku, menjadi penurut teladan segala sidang jemaat Allah di tanah Yudea yang di dalam Kristus. Karena kamu sudah merasai serupa sengsara itu juga daripada orang sebangsa dengan kamu sendiri, seperti mereka itu juga sudah merasa daripada orang Yahudi, yang sudah membunuh Tuhan Yesus dan juga beberapa nabi, dan sudah menghambat kami ke luar. Maka mereka itu tiada menyukakan Allah dan melawan segala manusia, serta melarangkan kami daripada berkata kepada orang kafir supaya mereka itu beroleh selamat; maka orang Yahudi itu senantiasalah menggenapkan dosa-dosanya; tetapi murka Allah sudah datang ke atasnya dengan sepenuh-penuhnya. Tetapi kami ini, hai saudara-saudaraku, sebab kami sudah terabut daripada kamu di dalam sedikit masa ini hilang di mata, bukan di hati, maka sudahlah kami berusaha dengan teramat sangat hendak berjumpa kamu dengan sangat rindu; sebab itu kami sudah berniat hendak datang kepadamu, yaitu aku Paulus ini sekali dua lagi, maka Iblis itu sudah menggendalakan kami. Siapakah gerangan menjadi pengharapan atau kesukaan atau makota kemegahan kami? Bukankah kamu juga di hadirat Tuhan kita Yesus pada masa kedatangan-Nya? Sesungguhnya kamulah yang menjadi kemuliaan dan kesukaan kami. Sebab itu apabila kami tiada tertahan lagi rindunya, maka berpikirlah kami bahwa baiklah kami ditinggalkan sendiri di Atina, maka kami menyuruhkan Timotius, yaitu saudara kita dan hamba Allah di dalam pemberitaan Injil Kristus akan menetapkan dan menguatkan kamu di dalam imanmu, supaya jangan seorang pun bergoyang di dalam segala kesusahan ini. Karena kamu sendiri mengetahui bahwa bagi hal inilah kita telah ditetapkan. Karena tatkala kami bersama-sama dengan kamu, sudah kami katakan kepadamu terlebih dahulu bahwa kita akan merasai susah, sebagaimana yang sudah jadi dan kamu pun mengetahui. Maka itulah sebabnya, tatkala aku ini pun tiada tertahan lagi rindunya, lalu mengutus supaya dapat mengetahui imanmu, sebab takut kamu sudah dicobai oleh si pencoba itu, sehingga menjadi sia-sia kelelahan kami. Tetapi sedangkan Timotius sudah balik kepada kami daripada kamu membawakan kami kabar yang baik dari hal iman dan kasihmu, dan akan hal kamu senantiasa menaruh kenang-kenangan yang baik ke atas kami, dan rindu hendak berjumpa dengan kami, sebagaimana kami juga dengan kamu, maka itulah sebabnya sudah hibur hati kami tentang kamu, oleh sebab iman kamu, hai saudara-saudaraku, walaupun di dalam segala kesukaran dan kesusahan kami. Karena sekarang hiduplah kami, asalkan kamu tetap di dalam Tuhan. Karena ucapan syukur yang manakah dapat kami ucapkan kepada Allah dari hal kamu sebab segala sukacita yang kami sukakan karena kamu di hadapan Tuhan kita? Maka siang malam kami berdoa dengan amat sangat, supaya dapat kami memandang kamu, dan mencukupkan barang yang lagi kurang di dalam imanmu. Mudah-mudahan Allah, yaitu Bapa kita sendiri, dan Tuhan kita Yesus kiranya menujukan perjalanan kami kepadamu. Dan Tuhanlah kiranya membuat kamu bertambah-tambah dan limpah di dalam kasih kepada sama sendiri dan kepada orang sekalian, sebagaimana kasih kami kepada kamu, supaya Ia meneguhkan hatimu di dalam keadaan yang suci dengan tiada bercacat cela di hadirat Allah, yaitu Bapa kita, pada masa kedatangan Tuhan kita Yesus beserta dengan segala orang suci-Nya. Dan lagi, hai saudara-saudaraku, kami mintalah dan memberi kamu nasehat di dalam Tuhan Yesus, yaitu sebagaimana sudah kamu terima daripada kami bagaimana yang patut kamu melakukan dirimu dan menyukakan Allah, (seperti yang kamu lakukan juga), supaya kamu makin bertambah-tambah usaha. Karena kamu mengetahui hukum-hukum yang sudah kami berikan kepada kamu atas kuasa Tuhan Yesus. Karena demikian inilah kehendak Allah, yaitu hendaklah kamu menjadi suci; sebab itu wajiblah kamu menjauhkan dirimu daripada zinah; sehingga masing-masing kamu tahu memilih isteri sendiri di dalam hal yang kudus dan hormat, bukannya di dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang kafir yang tiada mengenal Allah; dan jangan seorang pun melanggar hukum dan berbuat salah kepada saudaranya di dalam hal itu, karena Tuhan menjadi pembela atas segala perkara itu, seperti yang sudah kami katakan terlebih dahulu dan saksikan kepadamu. Karena Allah sudah memanggil kita bukannya karena melakukan yang najis, melainkan yang kudus. Oleh sebab itu orang yang menolak, bukannya menolakkan manusia, melainkan Allah, yang mengaruniakan Roh-Nya yang kudus kepada kamu. Adapun hal kasih di antara saudara dengan saudaramu itu, tak usahlah disuratkan kepadamu, karena kamu sendiri telah diajari oleh Allah berkasih-kasihan sama sendiri. Karena dengan sebenarnya kamu ada berbuat demikian kepada segala saudara di seluruh Makedonia. Tetapi kami mengingatkan kamu, hai saudara-saudaraku, supaya kasihmu makin bertambah-tambah, dan kamu berusaha hidup dengan senyap, sambil memperhatikan pekerjaanmu sendiri, dan bekerja dengan tanganmu, seperti yang telah kami pesankan; supaya kamu melakukan dirimu dengan senonoh kepada orang luar, dan tiada bergantung kepada orang. Maka kami tiada suka, hai saudara-saudaraku, yang kamu tiada mengetahui dari hal orang mati, supaya jangan kamu berdukacita sama seperti orang-orang lain yang tiada menaruh harap. Karena jikalau kita percaya bahwa Yesus sudah mati dan bangkit pula, demikianlah juga orang yang mati di dalam iman kepada Yesus itu akan dibawa Allah beserta-Nya. Karena kami mengatakan demikian ini kepadamu dengan firman Tuhan, bahwa kita yang sedang hidup ini dan yang tertinggal hingga kepada kedatangan Tuhan, tiada akan mendahului orang yang sudah mati. Karena Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan suatu sorak, dengan suara penghulu malaekat, dan dengan bunyi sangkakala Allah; maka segala orang yang telah mati di dalam Kristus akan bangkit dahulu, kemudian kita yang sedang hidup, yang telah tertinggal ini, akan diambil ke dalam awan bersama-sama dengan mereka itu menghadap Tuhan di dalam awang-awangan; demikianlah kelak kita senantiasa bersama-sama dengan Tuhan. Oleh sebab itu hendaklah kamu menguatkan hati sama sendirimu dengan perkataan ini. Tetapi dari hal segala masa dan ketika itu, hai saudara-saudaraku, tak usahlah disuratkan kepadamu. Karena kamu sendiri mengetahui dengan secukupnya bahwa Hari Tuhan itu datang seperti pencuri pada malam. Apabila orang berkata, "Sejahtera dan selamat," maka tiba-tiba datang kebinasaan ke atas mereka itu, seperti kesakitan beranak atas perempuan yang hamil; maka sekali-kali tiada mereka itu akan dapat melepaskan diri. Tetapi kamu ini, hai saudara-saudaraku, tiadalah di dalam gelap, sehingga Hari itu menimpa kamu seperti seorang pencuri. Karena kamu sekalian ini anak-anak terang dan anak-anak siang, bukannya kita terhisab kepada malam atau kepada gelap. Sebab itu, biarlah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, melainkan biarlah kita jaga dan siuman. Karena orang yang tidur, tidur pada malam, dan orang yang mabuk, mabuk pada malam. Tetapi kita ini yang terhisab kepada siang, biarlah kita siuman, dan memakai baju zirah iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan selamat. Karena Allah menguntukkan kita bukannya akan ditimpa murka, melainkan akan beroleh selamat oleh Tuhan kita Yesus Kristus, yang sudah mati karena kita, sehingga baik kita jaga baik kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. Oleh sebab itu nasehatkanlah sama sendirimu, dan teguhkanlah seorang dengan seorang, seperti yang kamu berbuat juga. Hai saudara-saudaraku, kami mintalah kamu menghormatkan orang-orang yang berlelah di antara kamu, dan yang mengepalai kamu di dalam Tuhan, dan yang memberi kamu nasehat; dan hendaklah kamu mengindahkan mereka itu teramat sangat dengan kasih oleh sebab kerjanya. Berdamailah di antara sama sendirimu. Hai saudara-saudaraku, kami minta kamu nasehatkan orang yang tiada menurut perintah, kuatkan orang yang tawar hati, tolong orang yang lemah, sabarlah akan orang sekalian. Ingat baik-baik, jangan seorang pun membalas kejahatan dengan kejahatan kepada seorang jua pun, melainkan senantiasa menuju kebajikan kepada sama sendirimu dan bagi orang sekalian. Hendaklah kamu bersukacita senantiasa; dan berdoa dengan tiada berkeputusan; dan ucapkanlah syukur di dalam segala sesuatu, karena inilah kehendak Allah di dalam Kristus Yesus kepada kamu. Jangan dipadamkan Roh itu; dan nubuat pun jangan diringankan. Hendaklah segala perkara kamu uji, dan yang baik kamu pegang. Jauhkanlah dirimu daripada segala jenis kejahatan. Maka Allah sendiri, yang pohon sejahtera itu, menguduskan kiranya kamu dengan sempurnanya; dan segenap roh dan nyawa dan tubuh kamu terpelihara dengan tiada bercacat cela pada masa kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. Maka Allah yang memanggil kamu itu setia, dan Ialah juga akan menyempurnakan itu. Hai saudara-saudaraku, doakanlah kami. Salam kepada segala saudara dengan kucup yang kudus. Aku mintalah kamu dengan seboleh-bolehnya dengan nama Tuhan, supaya surat ini dibacakan kepada saudara-saudara sekalian. Adalah kiranya anugerah Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kamu. Daripada Paulus dan Silwanus dan Timotius datang kepada sidang jemaat orang Tesalonika yang di dalam Allah, yaitu Bapa kita, dan di dalam Tuhan Yesus Kristus; turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Allah, yaitu Bapa, dan daripada Tuhan Yesus Kristus. Maka patutlah kami senantiasa ucapkan syukur kepada Allah karena kamu, hai saudara-saudaraku, sebagaimana layak juga oleh sebab imanmu makin bertambah-tambah, dan peri kasih di antara sama sendirimu berlimpah-limpah kepada masing-masing kamu sekalian, sehingga kami sendiri megah akan hal kamu di dalam segala sidang jemaat Allah, sebab tekun dan imanmu di dalam segala aniaya dan kesusahan yang kamu tanggung. Itulah menjadi suatu tanda hukuman Allah yang adil, bahwa kamu dihisabkan berlayak bagi kerajaan Allah, maka karena itulah juga kamu merasai sengsara; sedangkan pada pemandangan Allah menjadi adil membalaskan kesusahan kepada orang yang menyusahkan kamu, dan kepada kamu yang disusahkan itu membalaskan kesenangan beserta dengan kami, pada masa Tuhan Yesus itu dinyatakan dari surga dengan segala bala tentara malaekat-Nya, dengan api yang bernyala, membalas atas segala orang yang tiada mengaku Allah, dan atas segala orang yang tiada mau menurut Injil Tuhan kita Yesus. Maka mereka itu akan terkena siksa kebinasaan yang kekal, dijauhkan dari hadirat Allah dan dari kemuliaan kodrat-Nya, pada masa Ia akan datang kelak supaya dipermuliakan di dalam segala orang suci-Nya, dan menjadi suatu ajaib pada Hari itu kepada segala orang yang percaya, karena kesaksian kami kepadamu itu dipercayai. Sebab itulah kami senantiasa mendoakan kamu, supaya Tuhan kita menghisabkan kamu berlayak dengan keadaan kamu dipanggil itu, dan dengan kuasanya menyempurnakan segala kehendakmu kepada yang baik dan pekerjaan imanmu, sehingga nama Tuhan kita Yesus dipermuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia, menurut anugerah Allah dan Tuhan Yesus Kristus. Adapun akan hal kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, dan akan hal kita akan berhimpun bersama-sama dengan Dia, kami mintalah kamu, hai saudara-saudaraku, jangan lekas pikiranmu bingung dan gentar, baik tentang karunia roh baik tentang perkataan atau tentang surat, yang dikatakan datang daripada kami, seolah-olah Hari Tuhan sudah tiba. Jangan kamu tertipu oleh seorang jua pun dengan barang sesuatu daya, karena tiada akan jadi kelak sebelum orang banyak berpaling daripada iman itu dahulu, dan dinyatakan kelak si Orang yang mengamalkan dosa itu, yaitu anak jahanam, yang melawan, dan meninggikan dirinya mengatas segala sesuatu yang dianggap seperti Allah dan yang disembah, sehingga ia bertegak di dalam Bait Allah serta menyatakan dirinya ialah Allah. Tiadakah kamu ingat bahwa pada masa aku sedang beserta dengan kamu sudah aku katakan segala perkara itu kepadamu? Sekarang ini kamu mengetahui apa yang menahankan dia lagi, supaya ia boleh dinyatakan pada masa yang tertentu baginya. Karena rahasia durhaka itu sedia telah bekerja: hanya ia, yang menahankan lagi hingga sekarang ini, wajib dilenyapkan terlebih dahulu. Barulah si Durhaka itu akan dinyatakan kelak, yang akan dijahanamkan oleh Tuhan Yesus dengan nafas mulut-Nya, dan dilenyapkannya dengan cahaya kedatangan-Nya. Adapun kedatangan si Durhaka itu menurut gerak Iblis, dengan segala kuasa dan tanda ajaib dan mujizat yang palsu, dan dengan segala semu daya kejahatan bagi orang-orang yang akan binasa, sebab mereka itu tiada menaruh kasih akan yang benar supaya mereka itu selamat. Maka itulah sebabnya didatangkan Allah ke atasnya suatu kuasa yang menyesatkan, supaya mereka itu percaya akan yang dusta, supaya sekalian yang tiada percaya akan yang benar dan yang berkenan akan yang jahat itu dihukumkan. Tetapi patutlah kami ini senantiasa mengucap syukur kepada Allah dari hal kamu, hai saudara-saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan, dari sebab kamu sudah dipilih Allah daripada mulanya akan beroleh selamat, di dalam hal kamu dikuduskan oleh Roh, dan kamu percaya akan yang benar. Maka kepada hal itu kamu sudah dipanggilnya dengan Injil yang kami beritakan itu, akan memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab itu, hai saudara-saudaraku, hendaklah kamu berdiri tetap, serta memegang segala pengajaran yang sudah diajarkan kepadamu, baik dengan perkataan baik dengan surat kami. Maka Tuhan kita Yesus Kristus sendiri beserta Allah, yaitu Bapa kita, yang sudah mengasihi kita dan mengaruniakan penghiburan yang kekal dan pengharapan yang baik oleh sebab anugerah-Nya, menghiburkan kiranya hatimu dan meneguhkan di dalam tiap-tiap pekerjaan dan perkataan yang baik. Akhirnya, hai saudara-saudaraku, hendaklah kamu mendoakan kami, supaya firman Tuhan kembang dan dipermuliakan, seperti yang ada di antara kamu juga, dan supaya kami dilepaskan daripada segala orang yang nakal dan jahat, karena iman itu bukannya bahagian semua orang. Tetapi setiawan juga Tuhan, maka Ialah akan meneguhkan kamu dan memeliharakan kamu daripada si Jahat itu. Maka di dalam Tuhan haraplah kami akan kamu, bahwa kamu membuat dan akan membuat barang yang kami pesan kepadamu. Maka ditujukan Tuhan kiranya hatimu kepada kasih Allah dan sabar Kristus itu. Hai saudara-saudaraku, kami berpesan kepadamu dengan nama Tuhan Yesus Kristus, menjauhkan dirimu daripada tiap-tiap saudara yang tiada senonoh kelakuannya, dan tiada menurut pengajaran yang diterimanya daripada kami. Karena kamu sendiri mengetahui bagaimana patut kamu menurut teladan kami, karena kami tiada melakukan diri dengan tiada senonoh di antara kamu; tiada juga kami makan makanan dengan percuma daripada tangan orang, melainkan dengan berlelah dan bersusah payah bekerja siang malam, supaya jangan kami membebankan barang seorang di antara kamu. Bukannya sebab kami tiada berhak, melainkan supaya kami menjadikan diri kami suatu teladan yang patut kamu turut. Karena pada masa kami lagi beserta dengan kamu, berpesanlah kami kepadamu inilah: Jikalau barang seorang tiada mau bekerja, jangan ia makan. Karena kami dengar akan hal beberapa orang di antara kamu yang hidup dengan tiada senonoh, yaitu dengan tiada bekerja, melainkan menjadi pengganggu orang. Maka kepada orang semacam itu kami pesan dan memberi nasehat di dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka itu bekerja dengan senyap dan makan rezekinya sendiri. Tetapi kamu ini, hai saudara-saudaraku, jangan jemu berbuat baik. Jikalau barang seorang tiada menurut seperti perkataan kami yang di dalam surat kiriman ini, camkanlah orang itu dan jangan bercampur gaul dengan dia, supaya ia boleh menjadi malu. Jangan kamu hisabkan dia seperti seteru, melainkan nasehatkan dia seperti seorang saudara. Maka Tuhan sendiri, yang pohon segala sejahtera, kiranya mengaruniakan kamu sejahtera senantiasa di dalam segala perkara. Maka Tuhan menyertai kiranya kamu sekalian. Salam daripada aku ini, Paulus, dengan bekas tanganku sendiri, yang menjadi tanda pada tiap-tiap surat kiriman; demikianlah tulisanku. Adalah kiranya anugerah Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kamu sekalian. Daripada Paulus, rasul Kristus Yesus menurut firman Allah, Juruselamat kita, dan Yesus Kristus yang menjadi pengharapan kita, datang kepada Timotius, yang sebenar-benar menjadi anakku di dalam iman. Turunlah kiranya atasmu anugerah dan rahmat dan sejahtera daripada Allah, yaitu Bapa, dan daripada Kristus Yesus Tuhan kita. Tatkala aku tengah hendak pergi ke Makedonia, aku sudah minta engkau tinggal di Epesus, supaya engkau mengamarkan kepada beberapa orang jangan mengajarkan suatu pengajaran yang berlainan, atau mengindahkan ceritera bohong dan silsilah yang tiada berkesudahan, yang mendatangkan orang-orang berbantah-bantah lebih daripada menjaga rumah tangga Allah dengan iman. Maka tujuan amaran itu kasih yang terbit daripada hati yang jernih dan daripada perasaan yang baik dan daripada iman yang sungguh; maka ada beberapa orang yang menyimpang daripada perkara ini, lalu berpaling kepada pertuturan yang sia-sia, hendak menjadi pendeta Taurat, walaupun mereka itu tiada mengerti barang yang dikatakannya atau yang disungguhkannya dengan yakin. Tetapi kita mengetahui bahwa syariat Taurat itu baik, jikalau orang menjalankan dia dengan sepatutnya, serta menaruh insaf bahwa hukum itu diadakan bukannya bagi orang yang benar, melainkan bagi orang fasik dan yang tiada mau diperintahkan, bagi orang yang tiada beragama dan orang yang penuh dengan dosa, bagi orang yang najis dan yang mencela, bagi orang yang membunuh bapanya dan yang membunuh ibunya, dan bagi segala pembunuh, bagi orang yang berzinah dan orang semburit, dan yang mencuri orang, dan yang membuat dusta dan yang bersumpah dusta, dan barang apa pun yang bersalahan dengan pengajaran yang benar itu, menurut seperti bunyi Injil yang memberitakan kemuliaan Allah yang terpuji, maka itulah yang diamanatkan kepadaku. Maka aku bersyukur kepada Kristus Yesus Tuhan kita, yang sudah menguatkan aku oleh sebab Ia sudah menaruh kepercayaan kepadaku, lalu aku ditetapkan-Nya kepada pekerjaan ini, sungguhpun dahulu aku menjadi penghujat dan penganiaya dan pemaki; tetapi aku sudah beroleh rahmat oleh sebab aku sudah melakukan perkara itu di dalam keadaan yang jahil, sebelum aku beriman. Tetapi anugerah Tuhan kita sudah teramat sangat limpah beserta dengan iman dan kasih yang di dalam Kristus Yesus. Perkataan ini sungguh dan patut sekali diterima, bahwa Kristus Yesus sudah datang ke dalam dunia ini menyelamatkan orang berdosa; maka di antara mereka itu akulah yang terlebih besar dosanya. Tetapi inilah sebabnya aku sudah beroleh rahmat, yaitu supaya di dalam hal aku yang terlebih besar dosanya itu, Yesus Kristus menunjukkan sehabis-habis sabar-Nya, dan aku menjadi suatu teladan bagi segala orang yang percaya akan Dia kelak, menuju hidup yang kekal. Maka segala kehormatan dan kemuliaan bagi Raja yang kekal, yang tiada berkebinasaan dan tiada kelihatan, yaitu Allah yang Esa, selama-lamanya. Amin. Inilah pesan yang aku pertaruhkan kepadamu, hai anakku Timotius, menurut seperti segala nubuat dari halmu yang dahulu itu, supaya dengan nubuat itu engkau berlawan dengan sungguh-sungguh, sambil berteguh di dalam iman dan perasaan hati yang baik, yang sudah ditolak oleh beberapa orang lalu karamlah imannya. Demikianlah Himeneus dan Iskandar, yang sudah aku serahkan kepada Iblis, supaya mereka itu diajar jangan menghujat. Sebab itu nasehatku pertama-tama supaya permohonan, doa, permintaan dan perihal mengucap syukur bagi sekalian orang dilakukan; bagi segala raja dan segala orang besar-besar, supaya boleh kita melakukan suatu kehidupan yang aman dan sejahtera di dalam segala ibadat dan hal yang sopan. Maka itulah yang baik dan diperkenan pada pemandangan Juruselamat kita Allah, yang berkehendakkan sekalian manusia beroleh selamat dan sampai kepada pengenalan dari hal yang benar. Karena Allah itu hanya Satu, dan pengantara pun Satu di antara Allah dengan manusia, maka Ia pun manusia juga, yaitu Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan orang sekalian, yaitu suatu kesaksian pada masa yang sudah ditentukan. Maka bagi hal itulah aku ini ditetapkan menjadi pemberita dan rasul (aku mengatakan yang sungguh, aku tiada berdusta), dan menjadi guru bagi orang kafir dari hal iman dan yang benar itu. Sebab itu demikian inilah kehendakku, bahwa segala orang laki-laki berdoa pada segenap tempat, serta menadahkan tangan yang suci dengan tiada marah dan perbantahan. Demikianlah juga segala perempuan menghiasi dirinya dengan memakai pakaian yang patut, serta dengan sopan dan siuman; bukannya dengan rambut beranyam dan emas atau mutiara atau pakaian yang berharga; melainkan dengan perbuatan yang baik, seperti yang patut bagi perempuan yang hendak beribadat kepada Allah. Adapun perempuan itu hendaklah ia belajar dengan senyapnya, dan bersungguh-sungguh merendahkan dirinya. Tetapi tiada aku mengizinkan seorang perempuan mengajar atau memerintah atas laki-laki, melainkan hendaklah ia berdiam diri. Karena Adam sudah dijadikan dahulu, kemudian baharulah Hawa; maka bukannya Adam yang teperdaya, melainkan perempuan itu teperdaya, sehingga ia termasuk ke dalam kesalahan. Tetapi ia akan diselamatkan oleh sebab memperanakkan anak-anak, jikalau ia bertekun di dalam iman dan kasih dan kekudusan, serta dengan siuman. Maka inilah perkataan yang sungguh: Jikalau barang seorang berkehendakkan jawatan gembala sidang, maka tujuannya itu kepada suatu pekerjaan yang baik. Sebab itu hendaklah gembala sidang itu tiada bercela, yaitu menjadi suami seorang isteri sahaja, menahan diri, siuman, berkelakuan sopan, suka memberi tumpangan, tahu mengajar orang; bukannya pemabuk atau orang perkelahian, melainkan orang yang lembut hati, bukannya orang yang berbantah-bantah, dan bukannya orang ingin akan uang; melainkan yang memerintahkan isi rumahnya dengan sempurna, dan yang memeliharakan anak-anaknya bertaat kepadanya dengan sopan santunnya; jikalau barang seorang tiada tahu memerintahkan isi rumahnya sendiri, bagaimanakah dapat ia menjaga sidang jemaat Allah? Jangan orang yang baharu masuk agama, supaya jangan ia membesarkan diri sambil terkena hukuman Iblis. Dan lagi patutlah ia mendapat nama yang baik di antara orang luar, supaya jangan ia terkena cela dan jerat Iblis. Demikian juga hendaklah segala pembela sidang itu menaruh sopan, jangan lidah bercabang, jangan ditawan oleh anggur, jangan mencari laba yang keji; hendaklah mereka itu menaruh rahasia iman di dalam perasaan hati yang suci. Dan lagi hendaklah orang itu diuji dahulu. Kemudian, jikalau mereka itu tiada bercacat cela, biarlah mereka itu memegang jawatan pembela sidang itu. Demikian juga hendaklah segala isterinya itu menaruh sopan, jangan menfitnahkan orang, maka hendaklah mereka itu menahan diri, dan dipercayai di dalam segala perkara. Hendaklah pembela sidang itu menjadi suami seorang isteri sahaja, serta memerintahkan anak-anaknya dan isi rumahnya dengan sempurna. Karena orang, yang sudah memegang jawatan pembela sidang itu dengan sepertinya, mendapat suatu martabat yang tinggi bagi dirinya dan besar kebebasan menjalankan pekerjaannya dengan iman kepada Kristus Yesus. Maka inilah kutuliskan kepadamu berharap akan datang kepadamu dengan segeranya; tetapi jikalau aku terlambat, maka dapatlah engkau mengetahui bagaimana orang patut melakukan dirinya di dalam Rumah Allah, yaitu sidang Allah yang hidup, suatu tiang dan alas dari hal yang benar. Dengan tiada terkira-kira besarnya rahasia ibadat kita: Ialah, Yang dinyatakan di dalam tubuh manusia, dibenarkan di dalam Roh, kelihatan kepada malaekat, diberitakan di antara segala orang kafir, dipercayai di dalam dunia, terangkat ke dalam kemuliaan. Tetapi Roh itu berkata dengan nyata, bahwa pada akhir zaman beberapa orang akan gugur daripada iman, sebab berpaling kepada penguasa, yang menyesatkan orang, dan kepada beberapa pengajaran setan-setan, oleh keadaan orang munafik yang memberitakan dusta, yang di dalam perasaannya seperti diselar dengan besi hangat, sambil melarangkan menikah dan memantangkan berbagai-bagai jenis makanan yang dijadikan Allah, supaya diterima dengan syukur oleh orang yang beriman dan yang mengetahui akan hal yang benar. Karena sekalian yang dijadikan Allah itu baik, dan satu pun tiada patut terbuang, jikalau ia itu diterima dengan syukur, karena itulah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa. Jikalau engkau ingatkan segala perkara itu kepada saudara-saudara kita, niscaya engkaulah akan menjadi hamba yang baik kepada Kristus Yesus, mahir di dalam pengajaran iman dan dengan segala pengajaran yang baik yang telah engkau turut dengan taatnya. Tetapi tolakkanlah segala ceritera sia-sia semacam ceritera perempuan-perempuan tua itu. Amalkanlah ibadat. Karena senam bagi tubuh itu sedikit sahaja gunanya; tetapi ibadat itu berguna di dalam segala sesuatu, sebab ada padanya perjanjian hidup yang sekarang ini dan yang akan datang. Maka perkataan ini sungguh dan patut sekali diterima. Karena inilah sebabnya kita berlelah dan bersungguh-sungguh oleh sebab kita sudah menaruh harap akan Allah yang hidup, maka Ialah Juruselamat segala manusia, istimewa pula segala orang yang beriman. Segala perkara itulah engkau pesan dan engkau ajarkan. Biarlah jangan seorang pun mempermudahkan engkau sebab engkau muda, melainkan hendaklah engkau menjadi suatu teladan bagi segala orang yang beriman, baik di dalam pertuturan baik kelakuan baik kasih baik iman atau kesucian. Bertekunlah engkau di dalam hal membacakan, dan menasehatkan, dan mengajar, sehingga aku datang. Jangan engkau melalaikan karunia di dalammu itu, yang telah dikaruniakan kepadamu oleh nubuat tatkala tangan ketua-ketua itu dihantarkan atasmu. Hendaklah engkau rajin di dalam segala perkara itu, dan serahkanlah dirimu kepada hal itu, supaya nyata kepada sekalian orang akan hal engkau maju itu. Ingatlah akan dirimu dan akan pengajaranmu; bertekunlah di dalam hal ini, karena di dalam mengerjakan ini engkau akan selamat, baik dirimu sendiri baik orang yang mendengar engkau. Maka seorang tua-tua jangan engkau tengking, melainkan nasehatkan dia seperti kepada seorang bapa; dan akan orang muda-muda seperti kepada saudara; dan akan perempuan-perempuan tua seperti kepada ibu; dan akan yang muda itu seperti kepada saudara perempuan dengan sehabis-habis suci. Kasihankanlah segala perempuan janda yang janda betul. Tetapi jikalau barang seorang janda yang ada beranak cucu, hendaklah mereka itu belajar mula-mula membuat kebajikan kepada isi rumahnya sendiri, dan membalas kepada orang tuanya; karena inilah yang berkenan pada pemandangan Allah. Adapun perempuan yang janda betul, yaitu badan sebatang kara, ia berharap kepada Allah, dan bertekun di dalam doa dan permintaannya siang malam. Tetapi yang mencari kesukaan itu hidup seperti mati. Maka inilah engkau pesankan, supaya mereka itu tiada bercacat cela. Tetapi jikalau barang seorang tiada memeliharakan kaum keluarganya, istimewa pula orang isi rumahnya, maka ia telah menyangkal iman, dan lebih jahat ia daripada orang yang tiada beriman. Jangan didaftarkan nama perempuan janda yang di bawah umur enam puluh tahun. Maka hendaklah nyata, bahwa ia itu sudah bersuamikan seorang suami sahaja, dan yang ternama sebab perbuatan yang baik dengan sebab ia memeliharakan anak-anak, dan menyambut orang keluaran, dan membasuh kaki orang suci, dan menolong orang yang susah, dan berusaha di dalam segala kebajikan. Tetapi engganlah akan segala perempuan janda yang muda, karena apabila mereka itu berasa berahi bersalahan dengan Kristus, mereka itu pun inginlah hendak kawin, dan terkena hukum sebab mungkir akan janjinya yang dahulu itu. Dan lagi mereka itu belajar jadi malas, dan bertandang dari sebuah rumah ke sebuah rumah; tetapi mereka itu bukannya malas sahaja, melainkan menjadi pembawa mulut dan pengganggu orang juga, serta mengatakan perkara-perkara yang tiada patut dicakapkan. Sebab itu kehendakku bahwa segala janda yang muda itu berkawin dan beroleh anak-anak dan memeliharakan isi rumahnya, dan jangan memberi barang sebab kepada lawan kita untuk mengumpat, karena memang ada beberapa orang yang telah menyimpang mengikut Iblis. Jikalau barang seorang laki-laki atau perempuan yang beriman itu mempunyai janda, hendaklah ia menolong mereka itu dan jangan sidang jemaat itu terbeban, supaya dapat sidang itu menolong segala perempuan yang janda betul. Adapun ketua-ketua yang memerintah baik-baik itu, patutlah diberi hormat dua kali ganda, istimewa pula orang yang berusaha memberitakan firman dan yang mengajar. Karena demikian inilah bunyi Alkitab: Bahwa janganlah engkau menyimpai mulut lembu yang sedang mengirik itu; dan lagi: Bahwa tiap-tiap orang yang bekerja, niscaya ada upahnya. Jangan engkau menerima tuduhan atas seorang ketua-ketua, kecuali jikalau ada dua tiga orang saksi. Maka orang yang telah sabit dosanya, hendaklah engkau tempelak di hadapan orang sekalian, supaya orang lain itu berasa takut. Dengan sungguhnya aku berpesan kepadamu di hadapan Allah dan Kristus Yesus serta segala malaekat yang terpilih itu, hendaklah engkau memeliharakan segala perkara itu dengan ikhlas, dan dengan tiada melebihkan seorang daripada yang lain. Jangan engkau mengantarkan tangan dengan gopoh-gopoh atas seorang jua pun, dan jangan bersekutu di dalam dosa orang lain. Peliharakanlah dirimu dengan suci. Jangan engkau minum air sahaja, melainkan minumlah anggur sedikit, karena perutmu dan kelemahanmu yang berulang-ulang itu. Maka dosa setengah orang nyata sekali, sehingga mendahului hukumannya; tetapi dosa setengah orang pula nyata kemudiannya. Demikianlah juga segala kebajikan pun ada yang nyata sekali, dan yang berlainan halnya itu pun tiada tersembunyi. Adapun seberapa banyak hamba yang menjadi abdi, hendaklah mensifatkan tuannya itu berlayak diberi segala kehormatan, supaya jangan menjadi suatu hujat kepada nama Allah dan pengajaran (Injil) itu. Maka orang yang bertuankan orang beriman itu, janganlah mempermudahkan tuannya itu oleh sebab menjadi bersaudara, melainkan hendaklah orang itu terlebih taat lagi kepada tuannya, oleh sebab tuannya itu beriman dan dikasihi (Allah), yaitu orang yang berusaha berbuat kebajikan. Demikianlah engkau ajar dan nasehatkan. Jikalau barang seorang mengajar pengajaran yang berbeda, dan tiada bersetuju dengan perkataan yang benar, yaitu perkataan Tuhan kita Yesus Kristus, dan pengajaran yang menuju ibadat kepada Allah itu, maka orang itu membesarkan diri dengan tiada mengetahui apa-apa, melainkan gila bersoal-soal dan berbalah-balah, yang mendatangkan dengki, perkelahian, berbagai-bagai umpat, sangka-sangka yang jahat, pertengkaran orang yang rusak akalnya dan yang sudah tersentak perasaan yang benar, menyangkakan bahwa ibadat itu menjadi suatu daya memperoleh laba. Adapun ibadat itu sungguhlah besar labanya, jikalau disertai dengan hati yang senang; karena kita sudah membawa satu pun tidak ke dalam dunia ini, sebab itu satu pun tidak juga boleh kita bawa ke luar. Tetapi sedang ada pada kita makanan atau pakaian, biarlah kita berpada dengan itu. Tetapi orang yang berkehendakkan menjadi kaya itu jatuh ke dalam pencobaan dan jerat dan banyak keinginan yang bodoh dan yang mendatangkan bencana, yang menenggelamkan manusia ke dalam kerusakan dan kebinasaan. Karena tamak akan uang itulah akar segala jenis kejahatan; maka ada orang, yang merebutnya itu, telah tersesat daripada iman, sehingga menikamkan banyak duka cita ke dalam dirinya. Tetapi engkau ini, hai hamba Allah, larikan dirimu daripada segala perkara itu, dan tuntut olehmu kebenaran, ibadat, iman, kasih, sabar dan hati yang lemah lembut. Berusahalah dengan bersungguh-sungguh di dalam peperangan iman, mencapai hidup yang kekal, yang engkau telah dipanggil itu, sedang sudah engkau ikrarkan ikrar yang baik di hadapan banyak saksi. Maka aku pesankan kepadamu di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus, yang menyaksikan ikrar yang baik itu di hadapan Pontius Pilatus, supaya engkau memeliharakan hukum itu dengan tiada bercacat dan dengan tiada bercela, sehingga kelihatan Tuhan kita Yesus Kristus; maka hal itu akan ditunjukkan pada masanya oleh Mahakuasa yang Esa dan Pohon selamat, yaitu Raja atas sekalian raja, dan Tuan atas segala yang dipertuan, Yang hanya mempunyai zat yang tiada mati, dan mendiami terang yang tiada terhampiri; Yang tiada pernah dilihat atau dapat dilihat orang, maka bagi-Nyalah kemuliaan dan kuasa yang kekal. Amin. Pesankanlah kepada segala orang yang kaya di dalam alam ini, supaya jangan mereka itu tinggi hati, dan jangan harap kepada kekayaan yang tiada tetap itu, melainkan kepada Allah, yang mengaruniai kita segala sesuatu dengan limpahnya bagi menggunakan sekaliannya, dan supaya mereka itu berbuat baik, sehingga kaya dengan kebajikan, dan menaruh peri dermawan, dan gemar berberi-berian, sambil membubuh bagi dirinya alas yang baik hingga kepada masa yang akan datang, supaya mereka itu mencapai hidup yang sungguh itu. Hai Timotius, peliharakanlah petaruhan yang tertaruh kepadamu, dan palingkan dirimu daripada segala percakapan orang sesat yang sia-sia, dan perbantahan makrifat yang bukan dengan sebenarnya dikatakan makrifat, yang beberapa orang sedang mengaku itu telah tersesat daripada iman. Daripada Paulus, rasul Kristus Yesus dengan kehendak Allah memberitakan janji kehidupan yang ada di dalam Kristus Yesus, datang kepada Timotius, anakku yang dikasihi. Turunlah kiranya atasmu anugerah dan rahmat dan sejahtera daripada Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita. Syukurlah aku kepada Allah, yang aku beribadat kepada-Nya dengan perasaan hati yang suci menurut sebagaimana teladan nenek moyangku, bahwa dengan tiada berkeputusan aku ingat engkau di dalam segala doaku siang dan malam, sebab mengenangi air matamu sehingga aku rindu hendak berjumpa dengan engkau, supaya penuh sukaku; sambil teringat-ingat akan iman yang sungguh di dalam dirimu, yang mula-mula sudah diam di dalam hati nenekmu Lois dan ibumu Eunike itu, tetapi telah yakinlah aku bahwa di dalam engkau pun ada. Maka itulah sebabnya aku mengingatkan engkau supaya engkau membangkitkan karunia Allah yang di dalam dirimu dengan hal tanganku sudah terhantar atasmu itu. Sebab Allah sudah mengaruniai kita bukannya suatu roh penakut, melainkan roh kuasa dan kasih dan memerintahkan diri. Sebab itu janganlah malu tentang hal mengaku Tuhan kita, dan jangan malu sebab aku yang terbelenggu karena Tuhan, melainkan hendaklah engkau bersama-sama merasai sengsara karena Injil menurut kuasa Allah, yang sudah menyelamatkan kita, dan memanggil kita dengan panggilan yang kudus, bukannya menurut kadar perbuatan kita, melainkan menurut maksud-Nya sendiri dan anugerah yang dikaruniakan kepada kita di dalam Kristus Yesus dahulu daripada zaman yang azali, tetapi sekarang telah nyata oleh kedatangan Juruselamat kita Kristus Yesus, yang sudah melenyapkan maut, dan menimbulkan hidup dan peri yang tiada berkebinasaan dengan Injil, maka bagi hal itulah aku ini ditetapkan menjadi pemberita dan rasul dan guru. Maka itulah sebabnya aku menderitakan segala perkara ini. Tetapi tiada juga aku malu, karena aku tahu kepada siapa yang sudah kupercayai, dan yakinlah aku bahwa Ia berkuasa akan memeliharakan petaruhanku hingga kepada Hari itu. Ambillah teladan daripada segala perkataan yang benar, yang telah engkau dengar daripadaku dengan iman dan kasih yang di dalam Kristus Yesus. Peliharakanlah petaruhan yang baik itu oleh Rohulkudus yang diam di dalam kita. Engkau pun mengetahui hal ini bahwa segala orang yang di tanah Asia itu sudah berpaling daripadaku; di antara mereka itu Pigelus dan Hermogenes. Maka Tuhanlah kiranya mengaruniakan rahmat kepada orang isi rumah Onesiporus, karena sudah beberapa kali ia menyegarkan hatiku, dan tiada ia malu karena rantaiku, melainkan tatkala ia di negeri Rum, ia sudah mencari aku dengan usaha sehingga berjumpa dengan aku. (Maka Tuhanlah kiranya mengaruniakan dia bahagia mendapat rahmat daripada Tuhan pada Hari itu); maka sebagaimana di dalam beberapa perkara ia sudah melayani aku di Epesus engkau pun terlebih mengetahui. Sebab itu akan engkau ini, hai anakku, hendaklah engkau berkuat di dalam anugerah yang di dalam Kristus Yesus. Dan barang yang telah engkau dengar daripadaku di antara banyak orang saksi, amanatkanlah kepada orang yang setiawan, yang akan berlayak mengajar orang lain pula. Hendaklah engkau sama-sama menderita sengsara dengan aku seperti seorang laskar Kristus Yesus yang baik. Maka tiada seorang laskar pun yang sedang berperang itu mengusutkan hatinya dengan perkaranya sendiri, supaya ia menyukakan yang sudah mengerah dia menjadi laskar. Dan jikalau orang berlawan di dalam permainan tiada ia diberi makota, kecuali ia sudah berlawan menurut seperti peraturannya. Adapun orang dusun yang berlelah itu, patutlah ia mula-mula mendapat buah-buahan itu. Perhatikanlah perkataanku itu, karena di dalam segala perkara kelak Tuhan akan memberi pengertian kepadamu. Ingatlah akan Yesus Kristus keturunan Daud, sudah bangkit dari antara orang mati, sama seperti Injil yang aku beritakan itu; maka oleh sebab hal itulah aku menanggung sengsara, sehingga terbelenggu, seolah-olah orang durjana, tetapi firman Allah bukannya terbelenggu. Itulah sebabnya aku deritakan segala sesuatu oleh karena segala orang yang terpilih, supaya mereka itu pun beroleh selamat yang di dalam Kristus Yesus beserta dengan kemuliaan yang kekal. Maka inilah perkataan yang sungguh, "Bahwa jikalau kita sudah mati serta-Nya, kita akan hidup serta-Nya juga; dan jikalau tahan kita menderita, kita akan memerintah serta-Nya; jikalau kita menyangkal Dia, maka Ia pun akan menyangkal kita; jikalau kita tiada setia, maka Ia tinggal setia, karena tiada boleh Ia menyangkal diri-Nya." Ingatkanlah segala perkara itu kepada orang-orang, dengan menasehatkan mereka itu bersungguh-sungguh di hadirat Tuhan, supaya jangan mereka itu berbantah-bantah dari hal perkataan, yang satu pun tiada gunanya, melainkan akan membinasakan orang yang mendengarnya. Berusahalah engkau memperhadapkan dirimu benar kepada Allah sama seperti seorang hamba yang tiada bermalu, dan yang menjalankan perkataan dari hal yang benar itu dengan sebenarnya. Tetapi palingkanlah dirimu daripada segala percakapan orang sesat yang sia-sia, karena orang yang semacam itu makin bertambah-tambah lagi kejahatannya, dan perkataan mereka itu makan dalam seperti pekung; di antara mereka itu ada Himeneus dan Piletus, yang sudah tersesat daripada hal yang benar itu, serta mengatakan bahwa kebangkitan itu sudah lalu, maka ada beberapa orang yang terbalik imannya. Akan tetapi asas Allah yang teguh itu berdiri tetap, dan bermeterai ini, "Bahwa Tuhan mengenal orang-orang milik-Nya"; dan lagi, "Barangsiapa yang menyebut nama Tuhan, hendaklah ia menjauhkan dirinya daripada kejahatan." Adapun di dalam sebuah rumah yang besar bukannya perkakas emas dan perak sahaja, melainkan kayu dan tanah juga; maka setengah kepada yang indah, dan setengah kepada yang hina. Sebab itu jikalau barang seorang bersuci diri daripada yang hina itu, maka ia menjadi suatu bekas kepada yang indah itu, yang sudah dikuduskan, berlayak dipakai oleh tuannya, dan sedia kepada tiap-tiap pekerjaan yang baik. Tetapi larikanlah dirimu daripada segala keinginan orang muda-muda, dan tuntutlah olehmu kebenaran, iman, kasih, dan perdamaian, beserta dengan segala orang yang menyeru nama Tuhan dengan hati yang jernih. Tetapi tolakkanlah segala perbantahan yang bodoh dan yang tiada berguna itu, sedang diketahui bahwa hal itu mendatangkan perkelahian. Seorang hamba Tuhan tiada patut berkelahi, melainkan manis dan lemah lembut kepada orang sekalian, pandai mengajar orang, dan sabar atas kesukaran, dengan lemah lembut menegur ajar segala lawannya, mudah-mudahan Allah mengaruniakan mereka itu hal bertobat, sehingga sampai kepada pengenalan dari hal yang benar, dan lepas dengan siuman daripada jerat Iblis, yang sedang menawan mereka itu akan melakukan kehendaknya. Perhatikanlah! Pada akhir zaman akan datang kelak suatu masa yang sukar. Karena segala orang akan mengasihi dirinya sendiri, dan tamak akan uang, membesarkan dirinya, congkak, mengumat orang, durhaka kepada ibu bapanya, tiada syukur, fasik, tiada berpengasihan, tiada mau berdamai, menfitnahkan orang, tiada memerintahkan dirinya, garang, tiada gemar akan baik, pembelot, angkara, sombong, melebihkan kesukaan daripada mengasihi Allah, yang merupakan dirinya seperti orang beribadat, tetapi kuasa ibadat itu telah ditolakkannya, maka daripada orang itu palingkanlah dirimu. Karena di antara orang semacam itulah yang mencuri masuk ke dalam rumah, lalu melarikan perempuan yang bodoh-bodoh, yang sarat dengan dosanya, dipimpin oleh berbagai-bagai keinginannya, yang senantiasa belajar, tetapi tiada pernah sampai kepada pengenalan akan yang benar. Maka sama seperti Yannes dan Yamberes berlawan dengan Musa, demikianlah juga orang-orang itu melawan hal yang benar itu, yaitu orang yang rusak akalnya, dan tertolak daripada iman. Tetapi tiada mereka itu akan maju lagi, karena kejahilan mereka itu akan nyata kepada orang sekalian, sama seperti kejahilan kedua orang itu. Tetapi engkau ini sudah menurut pengajaranku, dan kelakuanku, dan tujuanku, dan imanku, dan panjang sabarku, dan kasihku, dan tekunku, dan segala aniaya dan sengsara yang berbagai-bagai sudah menimpa aku di Antiokhia, dan di Ikonium, dan di Listera. Alangkah banyaknya aniaya sudah aku kena, tetapi daripada sekalian itu Tuhan sudah melepaskan aku! Bahkan, segala orang yang hendak hidup beribadat kepada Allah di dalam Kristus Yesus akan terkena aniaya. Tetapi orang jahat dan penipu kelak akan bertambah-tambah jahatnya, menyesatkan dan tersesat. Tetapi hendaklah engkau ini tetap di dalam segala perkara yang telah engkau pelajari, dan yang telah engkau yakin, dengan mengingatkan siapa yang telah menjadi gurumu; dan lagi dari kecil engkau sudah mengenal akan kitab yang kudus, yang boleh memberi kepadamu akal mendatangkan selamat oleh iman akan Kristus Yesus. Adapun tiap-tiap kitab yang diwahyukan Allah berfaedah bagi pelajaran, bagi hal menyatakan yang salah, bagi hal membaiki yang rusak, dan bagi hal mengajarkan jalan yang benar, supaya hamba Allah itu sempurna, terlengkap bagi segala perbuatan yang baik. Maka di hadirat Allah dan Kristus Yesus, yang akan menjadi hakim segala orang yang hidup dan yang sudah mati, dan demi kedatangan-Nya dan kerajaan-Nya, aku berpesan kepadamu dengan sesungguhnya: Hendaklah engkau memberitakan Firman itu, hendaklah engkau bersedia, baik pada masa senang atau tiada senang; nyatakanlah salah orang, tegurkanlah, nasehatkanlah dengan panjang sabar dan dengan pengajaran. Karena masanya akan datang kelak manakala orang tiada tahan akan pengajaran yang benar; tetapi sebab gatal telinganya hendak mendengar, maka dihimpunkannya guru-guru bagi dirinya menurut hawa nafsunya sendiri, dipalingkannya telinganya daripada yang benar, lalu menyimpang kepada segala ceritera bohong. Tetapi hendaklah engkau ini beringat di dalam segala perkara, tanggunglah kesukaran, kerjakanlah pekerjaan guru Injil, lakukanlah kewajibanmu dengan secukupnya. Karena aku telah sedia dipersembahkan, dan masa ajalku sudah sampai. Aku telah berusaha dengan bersungguh-sungguh di dalam peperangan iman, aku telah menyempurnakan usahaku, aku telah memeliharakan iman; pada akhirnya makota kebenaran telah tersedia bagiku yang akan dikaruniakan kepadaku pada Hari itu oleh Tuhan, yaitu hakim yang adil itu; dan bukan kepadaku sahaja, melainkan juga kepada sekalian orang yang telah sangat gemar akan kedatangan-Nya. Usahakanlah dirimu datang kepadaku dengan segeranya. Karena Demas sudah meninggalkan aku sebab mengasihi dunia ini, dan ia sudah pergi ke Tesalonika; dan Kereskes ke Galatia, dan Titus ke Dalmatia; hanya Lukas ada besertaku. Ambillah Markus dan bawa dia sertamu, karena ia berguna kepadaku di dalam hal menjalankan pekerjaan. Maka Tikhikus sudah kusuruhkan ke Epesus. Apabila engkau datang kelak bawakanlah baju luar yang telah aku tinggalkan di Teroas di rumah Karpus, dan segala kitab, istimewa pula segala kertas kulit itu. Adapun Iskandar, tukang tembaga itu, sudah membuat banyak bencana atasku, maka Tuhanlah akan membalaskan dia sebagaimana perbuatannya. Jagalah dirimu daripadanya, karena Ia sudah tersangat melawan perkataan kita. Pada masa jawabku yang pertama tiada seorang pun menyebelah aku, melainkan sekaliannya meninggalkan aku; janganlah kiranya hal itu tertanggung di atas mereka itu. Akan tetapi Tuhan sudah menyertai aku sambil menguatkan aku, supaya berita Injil termasyhur oleh sebab aku, dan segala orang kafir dapat mendengarnya; maka terlepaslah aku daripada mulut singa itu. Tuhan akan melepaskan aku daripada tiap-tiap kebengisan dan akan menyelamatkan aku sehingga masuk ke dalam kerajaan-Nya yang di surga, maka bagi-Nyalah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. Salam kepada Periska dan Akila, serta kepada isi rumah Onesiporus. Maka Erastus sudah tinggal di Korintus; dan Teropimus sudah aku tinggalkan di dalam sakit di Miletus. Usahakanlah dirimu datang ke mari sebelumnya musim dingin. Maka Eubulus dan Pudens dan Linus dan Kelaudia dan sekalian saudara berkirim salam kepadamu. Adalah kiranya Tuhan menyertai rohmu, dan anugerah Allah menyertai kiranya kamu sekalian. Daripada Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus karena iman segala orang pilihan Allah, dan karena pengetahuan akan hal yang benar, menurut sebagaimana ibadat kepada Allah, dengan pengharapan akan hidup yang kekal, yang sudah dijanjikan terlebih dahulu daripada zaman yang azali oleh Allah, yang mustahil bohong itu, (maka Firman-Nya itu sudah dinyatakan-Nya pada masa-Nya di dalam berita yang diamanatkan kepadamu menurut seperti firman Allah, Juruselamat kita), datang kepada Titus, yang sebenar-benar menjadi anakku yang seiman. Turunlah kiranya atasmu anugerah dan sejahtera daripada Allah yaitu Bapa, dan daripada Kristus Yesus, Juruselamat kita. Maka inilah sebabnya aku telah meninggalkan engkau di pulau Kerete, supaya engkau menyempurnakan barang apa yang belum sempurna, dan supaya engkau menetapkan ketua-ketua di dalam tiap-tiap negeri seperti yang telah kupesani kepadamu, yaitu barangsiapa yang tiada bercela, dan suami seorang isteri sahaja, dan anak-anaknya beriman dan tiada di dalam tuduhan percabulan, dan tiada durhaka. Karena seorang gembala sidang itu sebagaimana wakil Allah tiada harus bercela; jangan ia beraja di hati, jangan lekas marah, jangan menjadi pemabuk atau orang perkelahian, jangan mencari laba yang keji; melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, memerintahkan dirinya, adil, suci, menahan diri, berpaut kepada perkataan yang sungguh menurut pengajaran itu, supaya dapat ia menasehatkan orang di dalam pengajaran yang benar itu, dan menempelak orang yang melawan. Karena ada banyak orang yang degil, orang yang mengeluarkan kata sia-sia, dan orang penipu, istimewa pula orang yang memegang hukum sunat, yang mulutnya harus dikatupkan, yaitu orang yang membuat supaya terbalik segenap isi rumah orang, dengan mengajarkan barang yang tiada patut sebab laba yang keji. Maka seorang daripada mereka itu, yaitu nabinya sendiri, sudah berkata: Bahwa orang Kerete itu senantiasa pembohong, binatang yang jahat, orang gelojoh yang malas. Maka benarlah kesaksian itu. Sebab itu tempelakkanlah mereka itu dengan keras, supaya mereka itu menjadi sempurna di dalam iman, dan jangan mereka itu mengindahkan segala ceritera dongeng Yahudi dan hukum orang yang berpaling daripada yang benar. Maka kepada orang yang suci tiap-tiap perkara ada suci; tetapi kepada orang yang najis dan yang tiada beriman satu pun tiada suci, melainkan akalnya dan perasaan hatinya pun najis. Maka mereka itu mengaku dirinya mengenal Allah, tetapi dengan perbuatannya mereka itu membukankan Dia, terkena benci dan menjadi durhaka, dan bagi sebarang apa pun pekerjaan yang baik tiada berguna. Tetapi hendaklah engkau ini mengatakan barang yang berpatutan dengan pengajaran yang benar, yaitu: Segala orang tua wajiblah menahan diri, dan sopan, memerintahkan dirinya, dan menjadi sempurna di dalam iman dan kasih dan sabar; demikianlah juga segala perempuan tua wajiblah berkelakuan seperti yang patut bagi orang yang saleh, jangan menfitnahkan orang, jangan menjadi hamba kepada air anggur, melainkan menjadi guru perkara kebajikan, supaya mereka itu mengajar perempuan yang muda-muda itu mengasihi suaminya, dan menyayangi anak-anaknya, dan memerintahkan dirinya, dan menjadi suci, dan rajin memeliharakan rumah tangga, dan baik hatinya, dan tunduk kepada suaminya, supaya jangan menjadi suatu hujat kepada Firman Allah. Demikian juga nasehatkanlah segala orang laki-laki yang muda-muda memerintahkan dirinya; maka di dalam segala sesuatu hendaklah engkau sendiri menunjukkan suatu teladan segala perbuatan yang baik; dan di dalam pengajaranmu tunjukkanlah tulus dan sopan, dan beritakanlah berita yang benar, yang tiada dapat disalahkan, supaya orang pihak lawan kita berasa malu sebab tiada dapat menjahatkan kita. Dan nasehatkanlah segala hamba orang menaklukkan dirinya kepada tuannya dan memperkenankan dia di dalam segala perkara dengan tiada melawan kata-katanya, dan dengan tiada mencuri, melainkan menunjukkan setia yang sempurna, supaya di dalam segala perkara mereka itu menjadi suatu perhiasan bagi pengajaran Allah, Juruselamat kita. Karena sudahlah kelihatan anugerah Allah yang mendatangkan keselamatan kepada segala manusia, dan yang mengajar kita supaya kita menolakkan keadaan yang fasik dan segala hawa nafsu dunia ini, lalu melakukan diri kita di dalam dunia ini dengan sopan, dan dengan adil, dan dengan ibadat, serta menantikan pengharapan yang berkat dan kenyataan kemuliaan yang Mahabesar dan Juruselamat kita Kristus Yesus, yang sudah menyerahkan diri-Nya karena kita, supaya Ia menebus kita daripada segala dosa, dan supaya Ia menyucikan bagi diri-Nya suatu kaum akan milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Katakanlah segala perkara itu, dan nasehatkan serta tempelak dengan secukup perintah. Jangan engkau dipermudahkan oleh seorang jua pun. Ingatkanlah mereka itu supaya mereka itu menaklukkan dirinya kepada segala kuasa dan pemerintah, dan taat, dan sedia akan tiap-tiap pekerjaan yang baik; jangan mengumpat orang, jangan berbantah-bantah, melainkan hendaklah manis lakunya, serta menunjukkan hati yang sehabis-habis lembut kepada orang sekalian; karena kita pun dahulu jahil, tiada taat, sesat, menjadi hamba kepada berbagai-bagai hawa nafsu dan kesukaan dunia, hidup di dalam kejahatan dan dengki, dan kebencian, dan berbenci-bencian satu kepada yang lain. Tetapi tatkala itu sudah nyata kemurahan Juruselamat kita Allah dan kasih-Nya akan manusia, yang sudah menyelamatkan kita bukannya dari sebab perbuatan yang kita perbuat di dalam kebenaran, melainkan menurut rahmatnya dengan baptisan yang mengadakan kejadian yang baharu, dan dengan keadaan baharu yang dikerjakan oleh Rohulkudus, yang sudah dicurahkan-Nya ke atas kita dengan limpah-Nya oleh sebab Yesus Kristus, supaya kita, yang telah dibenarkan oleh sebab anugerah-Nya, dijadikan waris seperti pengharapan kita akan beroleh hidup yang kekal. Sungguhlah perkataan itu; maka kehendakku: Engkau menguatkan segala perkara itu, supaya orang, yang sudah percaya akan Allah itu, berusaha mengerjakan segala kebajikan. Segala perkara itu baik dan berfaedah kepada manusia. Tetapi palingkanlah dirimu daripada perbantahan yang bodoh dan ceritera silsilah, dan pertengkaran dan perkelahian dari hal hukum Taurat, karena segala perkara itu tiada berfaedah dan sia-sia. Adapun orang yang mengadakan mazhab kemudian daripada nasehat sekali dua, tolakkanlah dia, sebab engkau ketahui bahwa orang yang semacam itu telah sesat dan berdosa, maka ialah yang meletakkan hukuman atas dirinya sendiri. Apabila aku menyuruhkan Artemas kepadamu kelak atau Tikhikus, berusahalah engkau datang kepadaku ke Nikopolis; karena aku sudah berniat hendak tinggal semusim dingin di situ. Adapun akan Zenas, fakih itu, dan Apollos, hendaklah engkau mengantar keduanya dengan usaha, supaya satu pun tiada kekurangan kepada mereka itu. Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan kebajikan akan menggenapkan barang yang mustahak, supaya jangan mereka itu hidup dengan percuma. Maka segala orang yang besertaku berkirim salam kepadamu. Salam kepada segala orang yang mengasihi kita di dalam iman. Adalah kiranya anugerah Allah menyertai kamu sekalian. Daripada Paulus, seorang yang terbelenggu karena Kristus Yesus, serta Timotius, saudara itu, datang kepada Pilemon yang kami kasihi, dan yang menjadi teman kami di dalam pekerjaan, dan kepada saudara kami Appia, dan kepada Arkhipus, teman kami di dalam perang rohani, dan kepada sidang di rumahmu. Turunlah kiranya atasmu anugerah dan sejahtera daripada Allah, yaitu Bapa kita, dan daripada Tuhan Yesus Kristus. Aku ucapkan syukur senantiasa kepada Tuhanku, sambil menyebutkan engkau di dalam segala doaku. Sebab aku mendengar dari hal kasihmu dan dari hal yakinmu kepada Tuhan Yesus dan kepada segala orang suci, (aku berdoa) supaya kiranya persekutuan imanmu berfaedah dengan pengenalan tiap-tiap perkara yang baik, yang ada di dalam kita untuk hal Kristus. Karena aku sudah sangat sukacita dan hibur dari karena kasihmu, sebab hati orang suci sudah engkau segarkan, ya saudaraku. Sebab itu, walaupun di dalam Kristus sangat besar yakinku menyuruh engkau berbuat barang yang patut, tetapi oleh sebab kasih maka terlebih suka aku meminta kepadamu, yaitu aku ini, Paulus, orang yang tua, dan sekarang lagi terbelenggu karena Kristus Yesus, aku mintalah engkau karena anakku yang telah kuperoleh di dalam hal aku terbelenggu ini, yaitu Onesimus, yang dahulu tiada berguna kepadamu, tetapi sekarang berguna kepadamu dan kepadaku. Ia itu kusuruhkan kembali kepadamu, yaitu dia, yang buah hatiku; maka aku sudah bermaksud hendak menahan dia sertaku, supaya ia melayani aku di dalam hal aku terbelenggu karena Injil akan gantimu; tetapi dengan tiada izinmu tiadalah aku suka berbuat apa-apa, supaya jangan kebajikanmu seolah-olah engkau dipaksa, melainkan dengan rela. Karena barangkali inilah sebabnya ia diceraikan daripadamu seketika lamanya, supaya engkau boleh memiliki dia selama-lamanya, tiadalah lagi seperti hamba, melainkan lebih indah daripada hamba, yaitu saudara yang dikasihi, terutama sekali oleh aku, apatah lagi oleh engkau, baik di dalam keadaan tubuh, baik di dalam Tuhan. Sebab itu, jikalau engkau membilangkan aku seorang sahabat, terimalah dia sama seperti aku. Tetapi jikalau ia sudah merugikan engkau dan berutang kepadamu, taruhkanlah ke atas tanggunganku, maka aku ini, Paulus, menulis dengan tanganku sendiri, akulah akan membayarnya balik, supaya jangan sampai aku mengatakan bahwa dirimu sendiri terutang kepadaku. Bahkan, saudaraku, biarlah aku beroleh keuntungan daripada engkau di dalam Tuhan; segarkanlah hatiku di dalam Kristus. Maka oleh sebab menaruh yakin akan taatmu aku suratkan kepadamu dengan mengetahui, bahwa engkau akan berbuat lebih daripada apa yang aku katakan itu. Sementara itu sediakanlah juga aku suatu tempat menumpang; karena aku harap bahwa dengan berkat doamu aku akan dikembalikan kepadamu kelak. Maka Epafras, temanku di dalam penjara karena Kristus Yesus, berkirim salam kepadamu, dan lagi Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas yaitu temanku sama-sama bekerja. Adalah kiranya anugerah Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu. Setelah sudah Allah berfirman pada zaman dahulu kala kepada segala nenek moyang kita dengan lidah nabi-nabi beberapa kali dan atas berbagai-bagai peri, maka berfirmanlah Ia pula pada akhirnya kepada kita di dalam Anak-Nya, yang ditetapkan-Nya menjadi waris segala sesuatu, oleh-Nya juga dijadikan-Nya sekalian alam. Maka Ialah menjadi cahaya kemuliaan Allah dan zat Allah yang kelihatan, serta Ia menanggung segala sesuatu dengan firman kuasa-Nya; dan setelah Ia membuat persucian segala dosa, maka duduklah Ia di sebelah kanan Yang Mahabesar di dalam ketinggian; maka Ia menjadi sebegitu mulia daripada segala malaekat, sebagaimana nama yang diperoleh-Nya menjadi waris terlebih indah daripada malaekat itu. Karena malaekat manakah dari antara segala malaekat itu yang pernah difirmankan-Nya: Engkaulah Anak-Ku, hari inilah Aku memperanakkan Dikau? dan lagi: Aku ini akan menjadi Bapa kepada-Nya, dan Ia pun menjadi Anak kepada-Ku? Dan lagi, apabila Anak sulung itu dibawa-Nya ke dunia, lalu Ia berfirman: Hendaklah segala malaekat Allah menyembah Dia. Maka akan hal segala malaekat itu demikian kata-Nya: Ia menjadikan segala malaekat-Nya angin, dan pesuruh-Nya nyala api; tetapi akan hal Anak itu firman-Nya: Arasy-Mu, ya Allah, ada selama-lamanya; dan tongkat keadilan yaitulah tongkat kerajaan-Mu. Engkau mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan; itulah sebabnya Engkau diurapi terlebih daripada segala tolanmu oleh Allah, Tuhanmu, dengan minyak alamat kesukaan. Dan lagi: Engkaulah, ya Tuhan, yang pada mulanya membubuh alas bumi ini, dan langit itu pun perbuatan tangan-Mu; maka sekaliannya itu akan binasa, tetapi Engkaulah yang kekal; sekaliannya itu akan menjadi buruk seperti kain baju, dan seperti selimut Engkau akan menggulung dia, dan seperti suatu kain baju sekaliannya itu berubah; tetapi Engkaulah, yang tiada berubah, dan tahun-Mu tiada berkesudahan. Kepada malaekat manakah ada pernah Ia berfirman: Duduklah Engkau di sebelah kanan-Ku, sehingga Aku menaklukkan segala musuh-Mu menjadi alas kaki-Mu? Bukankah sekaliannya itu roh yang berkhidmat kepada Allah, yang diutuskan karena melayani manusia yang akan mewarisi keselamatan? Sebab itu patutlah kita terlebih lagi ingat akan segala perkara yang sudah kedengaran itu, supaya jangan kita boleh hanyut. Karena jikalau firman yang difirmankan Allah dengan lidah malaekat-Nya itu sudah nyata tetap, dan tiap-tiap kesalahan dan durhaka itu ada balasannya dengan adil, bagaimanakah dapat kita terlepas jikalau kita ini melalaikan keselamatan yang sebegitu besar? yang mula-mula diberitakan Tuhan, lalu disungguhkan kepada kita oleh segala orang yang sudah mendengarnya; maka Allah pun telah mensahkan mereka itu dengan tanda ajaib, dan mujizat dan berbagai-bagai kuasa, dan dengan hal mengaruniakan Rohulkudus menurut kehendak-Nya sendiri. Karena bukannya kepada malaekat ditaklukkan-Nya dunia yang akan datang itu, yang kita katakan halnya. Tetapi ada seorang yang menyatakan di dalam suatu nas, katanya: Apatah manusia sehingga Engkau ingat akan dia, atau anak manusia sehingga Engkau melawat dia? Seketika lamanya Engkau menjadikan dia sedikit rendah daripada malaekat; Engkau mengenakan makota kepadanya dengan kemuliaan dan kehormatan (dan Engkau menetapkan dia menjadi kepala atas segala perbuatan tangan-Mu); maka segala sesuatu sudah Engkau taklukkan ke bawah kaki-Nya. Adapun di dalam hal segala sesuatu yang ditaklukkan kepada-Nya itu, maka suatu pun tidak berkecuali, yang tiada takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum juga kita lihat sekaliannya itu tertakluk kepada-Nya. Tetapi kita menengok Dia yang seketika lamanya telah dijadikan sedikit rendah daripada segala malaekat itu, yaitu Yesus, yang dikenakan makota kemuliaan dan kehormatan, oleh sebab sengsara mautnya, sehingga dengan anugerah Allah Ia merasai mati karena segala manusia. Karena sudah patut kepada Allah, yang karena-Nya dan oleh-Nya juga ada segala sesuatu, supaya Ia, yang membawa beberapa banyak anak kepada kemuliaan, menyempurnakan Penganjur keselamatan mereka itu dengan banyak sengsara. Karena yang menguduskan dan yang dikuduskan itu pun sekaliannya daripada Satu juga asalnya; maka itulah sebabnya Ia tiada malu mengaku mereka itu saudara, yaitu firmannya: Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan di antara sidang jemaat Aku akan memuji Engkau dengan nyanyian. Dan lagi: Aku ini akan menaruh harap kepada-Nya. Dan lagi pula: Tengok, Aku inilah dengan anak-anak yang dikaruniakan Allah kepada-Ku. Sebab itu, sedang anak-anak itu sama-sama ada berdaging dan berdarah, maka Ia pun demikian juga keadaan-Nya, supaya dengan maut itu ditiadakan-Nya dia, yang memegang kuasa maut, yaitu Iblis. Dan supaya dilepaskan-Nya seberapa banyak orang yang oleh sebab takut akan maut itu tertawan seumur hidupnya di dalam perhambaan. Karena dengan sesungguhnya bukannya malaekat yang ditolongnya, melainkan keturunan Ibrahim yang ditolongnya itu. Dari sebab itu haruslah Ia dirupakan sama dengan saudara-saudara-Nya itu di dalam segala perkara, supaya di dalam ibadat kepada Allah Ia menjadi Imam Besar yang berkasihan dan setiawan, akan mengadakan perdamaian karena segala dosa kaum itu. Sedangkan Ia sendiri telah merasa sengsara tatkala terkena coba, dapatlah Ia menolong orang yang terkena coba itu. Maka dari sebab itu, hai saudara-saudaraku yang suci, yang beroleh sama bahagian di dalam panggilan surga, amat-amatilah Rasul lagi Imam Besar yang telah kita akui, yaitu Yesus, yang setiawan kepada yang menetapkan Dia, seperti Musa pun di dalam segenap isi rumah Allah itu. Karena Ia telah dibilangkan berlayak menerima lebih kemuliaan daripada Musa, seumpama orang yang telah mendirikan rumah beroleh lebih kemuliaan daripada rumah itu. Karena tiap-tiap rumah itu dibangunkan oleh orang; tetapi yang membangunkan segala sesuatu, ialah Allah. Adapun Musa itu setiawan di dalam segenap isi rumah Allah seperti hamba, akan menyatakan segala perkara yang akan difirmankan kelak, tetapi Kristus itu sebagaimana seorang anak berkuasa atas isi rumah Allah; maka kita inilah isi rumah-Nya itu, asal kita tetap di dalam iman dan harap, yang menjadi kemegahan kita, hingga kepada kesudahannya. Sebab itu seperti firman Rohulkudus itu, "Pada hari ini, jikalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah kamu mengeraskan hatimu seperti pada masa Penggusaran, pada hari pencobaan di padang belantara itu, di tempat segala nenek moyangmu mencobai dengan menguji Aku, dan sudah nampak segala perbuatan-Ku empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka akan orang zaman ini, serta berfirman: Bahwa hati mereka itu selalu sesat, tetapi mereka itu tiada mengenal segala jalan-Ku; sebab itu Aku telah bersumpah dengan murka-Ku: Bahwa sekali-kali tiada mereka itu akan masuk perhentian-Ku." Ingatlah baik-baik, hai saudara-saudaraku, jangan seorang pun daripada kamu berhati jahat dengan tiada beriman sehingga berpaling daripada Allah yang hidup itu; melainkan bernasehat-nasehatlah sama sendirimu tiap-tiap hari, selagi disebut orang "Hari ini"; supaya jangan seorang pun daripada kamu menjadi keras hati dengan tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bahagian di dalam Kristus, asal kita berpaut kepada harap yang mula-mula itu, hingga kepada kesudahannya; sedangkan sudah tersurat: Pada hari ini, jikalau kamu mendengar suaranya, janganlah kamu mengeraskan hatimu seperti pada masa Penggusaran. Karena siapakah orang yang, meskipun mendengar, menggusari Allah? Bukankah orang-orang yang sudah keluar dari Mesir dengan pimpinan Musa? Siapakah yang sudah dimurka-Nya empat puluh tahun lamanya itu? Bukankah orang-orang yang sudah berbuat dosa sehingga bergelimpang mayatnya di padang belantara itu? Dan siapakah yang disumpahkan-Nya bahwa sekali-kali tiada mereka itu akan masuk perhentian-Nya? Bukankah segala orang yang durhaka itu? Maka tampaklah kepada kita bahwa tiada boleh mereka itu masuk sebab tiada beriman. Sebab itu, sedang ada lagi tinggal perjanjian dari hal masuk perhentian-Nya itu, maka hendaklah kita takut supaya jangan kelak nyata barang seorang daripada kamu tertinggal di belakang. Karena kabar kesukaan sudah diberitakan kepada kita, sama seperti kepada mereka itu juga; tetapi berita yang kedengaran itu tiada mendatangkan faedah kepada mereka itu, sebab tiada disertai oleh iman bagi orang yang mendengar itu. Karena kita yang sudah beriman ini masuk perhentian itu, sebagaimana yang Ia telah berfirman, "Seperti Aku telah bersumpah dengan murka-Ku: Bahwa sekali-kali tiada mereka itu akan masuk perhentian-Ku" walaupun segala perbuatan itu sudah lengkap daripada masa kejadian dunia. Karena ada suatu nas yang telah difirmankan-Nya dari hal hari yang ketujuh demikian ini: Maka berhentilah Allah pada hari yang ketujuh daripada segala perbuatan-Nya; dan lagi, di sini pula: Bahwa sekali-kali tiada mereka itu akan masuk perhentian-Ku. Oleh sebab itu sedangkan ada tinggal setengah orang yang akan masuk perhentian itu, dan orang yang kepadanya kabar kesukaan sudah diberitakan terlebih dahulu itu tiada masuk sebab durhaka, maka lagi sekali ditentukan-Nya suatu hari, yaitu: "Hari ini", dengan firman-Nya di dalam kitab Daud kemudian berselang beberapa lama, seperti yang telah tersebut dahulu itu: Bahwa pada hari ini, jikalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah kamu mengeraskan hatimu. Karena jikalau Yusak sudah membawa mereka itu masuk ke dalam perhentian, niscaya tiadalah Allah menyebutkan hari yang lain kemudian daripada itu. Jikalau begitu, tetaplah suatu Masa Perhentian bagi kaum Allah. Karena orang yang sudah masuk ke dalam perhentian-Nya itu telah berhenti sendiri daripada pekerjaannya, sama seperti sudah diperbuat Allah. Sebab itu, hendaklah kita mengusahakan diri masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh, seperti teladan durhaka itu. Karena firman Allah itu hidup dan berkuasa, dan lebih tajam daripada pedang bermata dua, dan makan dalam sehingga menceraikan nyawa dan roh, serta sendi dan sumsum, dan tahu menyelidik segala ingatan dan niat hati. Maka tiada suatu makhluk pun yang tersamar kepada-Nya, melainkan nyata dan terbuka segala sesuatu kepada pemandangan Allah, yang harus kita memberi jawab kepada-Nya. Sedangkan ada kepada kita seorang Imam Mahabesar, yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus, Anak Allah, maka hendaklah kita memegang pengakuan itu. Karena kita tidak ada Imam Besar yang tiada menaruh belas kasihan akan segala kelemahan kita, melainkan yang sudah terkena coba di dalam segala perkara sama seperti kita, dan lagi tiada berdosa. Sebab itu, biarlah kita menghampiri takhta anugerah Allah dengan keluasan hati, supaya kita beroleh rahmat, dan dapat anugerah menjadi pertolongan pada masanya. Karena tiap-tiap imam besar yang dipilih dari antara manusia, ialah ditetapkan karena manusia di dalam hal beribadat kepada Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa-dosa orang; dan yang boleh menahan sabar akan orang yang jahil dan yang sesat, sebab ia sendiri pun diliputi dengan kelemahan; maka dari sebab itu wajiblah ia mempersembahkan korban karena dosa, bukan sahaja karena kaum itu, melainkan juga karena dirinya sendiri. Seorang pun tiada mencari kemuliaan itu bagi dirinya sendiri, melainkan jikalau ia dipanggil oleh Allah, seperti Harun. Demikian juga Kristus tiada menuntut hak kemuliaan Imam Besar, melainkan Ia yang telah berfirman kepada-Nya: sebagaimana Ia juga berfirman di dalam nas yang lain: Bahwa Engkaulah menjadi Imam selama-lamanya, menurut peraturan Malkisedik. Maka Ia pun, tatkala di dalam keadaan manusia, sudah mempersembahkan doa dan permintaan kepada Yang Berkuasa menyelamatkan Dia daripada maut, dengan teriak yang kuat, dan dengan air mata-Nya, maka doa-Nya dikabulkan dari sebab ketakutan-Nya akan Allah; sungguhpun Ia Anak, tetapi sudahlah Ia belajar taat dengan segala sesuatu yang dirasai-Nya itu, maka setelah Ia disempurnakan, baharulah Ia menjadi pohon selamat yang kekal bagi segala orang yang bertaat kepada-Nya, serta Ia digelar oleh Allah Imam Besar, menurut peraturan Malkisedik. Adapun dari halnya itu banyak yang hendak kita katakan, tetapi susah akan menerangkan dia, sebab sudah berat pendengaranmu. Jikalau ditimbang lamanya, patut kamu menjadi guru, tetapi wajib pula orang mengajarkan kepadamu segala perkara alif-ba-ta dari firman Allah; maka kamu telah menjadi seperti yang wajib mendapat air susu, dan bukannya makanan yang biasa. Karena masing-masing yang menyusu itu, tiada paham akan perkataan dari hal hakekat, sebab ia kanak-kanak. Tetapi makanan yang biasa itulah bagi orang akil balig, yaitu kepada orang yang oleh sebab biasa menggunakan akalnya, dapat membedakan baik dan jahat. Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah, dan pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman yang kekal. Demikianlah kita berbuat kelak, jikalau diizinkan Allah. Karena orang-orang, yang sekali sudah diterangkan hatinya, dan sudah merasa-rasa karunia yang dari surga itu, dan sudah sama beroleh bahagian daripada Rohulkudus, dan yang sudah masuk hati firman Allah yang baik itu, beserta dengan segala kuat kuasa zaman yang akan datang, lalu berpaling, masakan orang itu dibaharukan balik kepada tobat, oleh sebab mereka itu sendiri sudah menyalibkan Anak Allah, serta diberi malu dengan nyata-nyata. Karena tanah, yang mengisap air hujan yang kerapkali turun ke atasnya itu dan mengeluarkan sayur-sayuran berguna bagi orang yang karenanya orang berusaha itu, beroleh berkat daripada Allah. Tetapi jikalau tanah itu mengeluarkan semak duri dan onak, terbuanglah ia dan berdekat dengan laknat, maka kesudahannya akan terbakar. Walaupun kami berkata demikian, tetapi dari hal kamu, hai kekasihku, kami menaruh yakin akan perkara-perkara yang lebih baik dan yang menuju kepada selamat. Karena bukannya Allah tiada adil, sehingga Ia lupa akan perbuatanmu dan kasihmu yang sudah kamu tunjukkan terhadap nama-Nya di dalam hal kamu sudah melayani orang-orang suci itu dan sekarang ini pun melayan. Inilah kehendak kami supaya kamu masing-masing menunjukkan usaha yang serupa itu juga sehingga berpaut kepada pengharapan dengan yakin hingga kepada kesudahan, supaya jangan kamu jadi lalai, melainkan jadi penurut teladan orang-orang yang mewarisi segala perjanjian Allah dari sebab iman dan sabarnya. Karena tatkala Allah berjanji kepada Ibrahim, sedang tiada dapat Ia bersumpah demi Yang terlebih besar, maka bersumpahlah Ia demi diri-Nya, sambil berfirman: Dengan sesungguhnya Aku akan memberkati engkau dengan sebesar-besar berkat, dan memperbanyakkan engkau berganda-ganda. Demikianlah setelah sudah ia menanti dengan sabar, maka diperolehnyalah perjanjian itu. Karena manusia bersumpah demi yang terlebih besar daripada dirinya, dan sumpah itulah menyungguhkan perkaranya, sehingga menyudahkan segala perbantahannya. Oleh yang demikian, sebab Allah teramat sangat hendak menyatakan kepada segala waris perjanjian itu ketetapan maksud-Nya, maka diselitkan-Nya dengan suatu sumpah, supaya dengan sebab dua perkara yang tetap itu yang di dalamnya mustahil bagi Allah berdusta, kita akan beroleh hati yang kuat, yaitu kita ini yang mencari perlindungan, hendak mencapai pengharapan yang terletak di hadapan kita, yang ada kepada kita seperti sauh jiwa tetap dan teguh, yang masuk ke dalam sekali di belakang tirai, di tempat Yesus sudah masuk menjadi Penganjur karena kita, yang menjadi Imam Besar selama-lamanya menurut peraturan Malkisedik. Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim, kepadanyalah juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh esa. Makna Malkisedik itu jikalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai: Yang tiada berbapa, dan tiada beribu, dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal atau berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan dengan Anak Allah, maka kekallah ia Imam selama-lamanya. Perhatikanlah olehmu betapa besarnya orang itu yang kepadanya Ibrahim, nenek moyang kita, sudah memberi sepuluh esa daripada segala rampasannya. Segala orang daripada benih Lewi yang menerima jawatan imam itu beroleh hukum mengambil hasil di dalam sepuluh esa daripada kaum itu menurut seperti hukum Taurat, yaitu daripada saudara-saudara mereka itu, walaupun mereka itu sudah terpancar daripada pinggang Ibrahim, tetapi Malkisedik, yang tiada terhisab keturunannya dari antara mereka itu, sudah mengambil hasil di dalam sepuluh esa daripada Ibrahim, serta memberkati dia, yang beroleh segala perjanjian itu. Tetapi sekali-kali tiada dapat dibantahi bahwa orang yang kurang itu diberkati oleh orang yang lebih. Maka di sini yang menerima hasil di dalam sepuluh esa itu orang yang akan fana, tetapi di sana ada seorang yang disaksikan bahwa ia kekal. Maka boleh dikatakan bahwa dengan jalan Ibrahim itu Lewi yang menerima hasil sepuluh esa itu pun sudah membayar sepuluh esa itu, karena ia lagi di dalam pinggang bapanya tatkala Malkisedik berjumpa dengan dia. Sebab itu jikalau kesempurnaan itu sudah dicapai dengan sebab imamat daripada suku bangsa Lewi (karena dengan alasan itulah kaum itu menerima hukum Taurat), maka apakah gunanya seorang imam yang lain terbit menurut peraturan Malkisedik, dan yang bukan terhisab menurut peraturan Harun? Karena jikalau imamat itu bertukar, tak dapat tiada hukum Taurat itu pun bertukar juga. Karena segala perkara itu telah dikatakan dari hal seorang yang terhisab kepada lain suku bangsa, maka daripada suku bangsa itu seorang pun belum membuat pekerjaan di tempat korban itu. Karena sudah nyata bahwa Tuhan kita terpancar daripada suku bangsa Yehuda, maka dari hal suku bangsa itu suatu pun tiada dikatakan oleh Musa tentang hal imam-imam. Maka amatlah sangat nyatanya jikalau menurut seperti teladan Malkisedik itu bangkit seorang imam lain, yang telah dijadikan bukannya menurut Taurat daripada hukum keturunan, melainkan menurut kuasa hidup yang tiada berkebinasaan. Karena dari halnya itu sudah disaksikan: Bahwa Engkaulah Imam selama-lamanya menurut peraturan Malkisedik. Dengan yang demikian hukum yang dahulu itu dibatalkan dari sebab lemah dan tiada berguna, (karena hukum Taurat itu sudah membawa satu pun tiada kepada kesempurnaan), tetapi hal itu mendatangkan suatu pengharapan yang lebih baik, yang olehnya itu kita menghampiri Allah. Dan lagi sebagaimana Yesus bukan menjadi Imam Besar dengan tiada mengangkat sumpah (karena mereka itu sudah menjadi imam dengan tiada sumpah, tetapi Ia ini dengan diangkatkan sumpah oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Tuhan sudah bersumpah, dan tiada akan menyesal, Engkaulah Imam selama-lamanya.) Demikian juga Ia menjadi pengaku atas perjanjian yang terlebih baik. Dan banyaklah mereka itu telah dijadikan imam oleh sebab maut menggendalakan mereka itu tinggal tetap; tetapi Ia ini, sebab Ia kekal selama-lamanya, ada berimamat yang tiada berpindah kepada orang lain. Oleh sebab itulah Ia berkuasa juga menyelamatkan dengan sempurnanya segala orang yang menghampiri Allah oleh sebab Dia, sedangkan Ia hidup senantiasa memohonkan syafaat karena mereka itu. Karena patutlah bagi kita seorang Imam Besar yang demikian itu, yaitu kudus, tiada bersalah, tiada bernajis, diasingkan daripada orang-orang berdosa, dan ditinggikan daripada segala langit, yang tak usah, sebagaimana segala imam besar, sehari-hari mempersembahkan beberapa korban, dahulu karena dosa-dosanya sendiri, kemudian karena dosa-dosa kaum itu. Karena ini Ia sudah berbuat sekali sahaja bagi sekalian tatkala Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri. Karena Taurat itu menetapkan orang yang lemah menjadi imam besar, tetapi perkataan sumpah yang kemudian daripada Taurat itu menetapkan seorang Anak, yang sudah jadi sempurna selama-lamanya. Adapun di dalam segala perkara yang kami katakan demikian itu, inilah yang terutama: Bahwa kita ada seorang Imam Besar yang demikian itu, yang duduk di sebelah kanan arasy Yang Mahabesar di surga, yaitu pelayan di tempat yang kudus dan di kemah yang benar, yang didirikan oleh Tuhan, bukannya oleh manusia. Karena tiap-tiap imam besar ditetapkan bagi mempersembahkan persembahan dan korban, maka dari sebab itu wajiblah Imam Besar itu ada padanya barang sesuatu yang dipersembahkannya. Jikalau sekiranya Ia di atas bumi ini, tiada sekali-kali Ia menjadi Imam, oleh sebab sudah ada orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat itu, yang melakukan peraturan ibadat kepada suatu peta dan bayang segala perkara yang di surga, sebagaimana Musa telah difirmankan Allah tatkala ia tengah hendak membuat kemah itu, yaitu firman-Nya: Perhatikanlah supaya engkau membuat sekaliannya itu menurut teladan yang ditunjukkan kepadamu di gunung itu. Tetapi sekarang ini Yesus telah beroleh suatu jawatan yang terlebih utama, karena Ia menjadi pengantara suatu perjanjian yang terlebih utama, yang ditetapkan atas segala janji yang terlebih utama. Karena jikalau sungguh perjanjian yang pertama itu tiada bercela, niscaya tiada akan dicari sebab bagi yang kedua. Karena Ia menyalahkan mereka itu dengan firman-Nya, "Ingatlah, harinya akan datang kelak, firman Tuhan, Aku akan mengadakan Perjanjian Baharu kepada segala isi rumah Israel dan segala isi rumah Yehuda; bukannya menurut seperti perjanjian yang sudah Aku buat dengan segala nenek moyang mereka itu, pada hari tatkala Aku memegang tangannya memimpin mereka itu keluar dari negeri Mesir; karena tiada mereka itu tetap kepada Perjanjian-Ku itu, dan tiadalah Aku mengindahkan mereka itu, firman Tuhan. Karena inilah Perjanjian yang hendak Kujanjikan kepada segala isi rumah Israel kemudian daripada masa itu, firman Tuhan; maka Aku akan memasukkan hukum-hukum-Ku ke dalam ingatan mereka itu, dan di dalam hati mereka itu juga akan Kusuratkan itu, dan Aku akan menjadi Tuhan kepada mereka itu, dan mereka itu akan menjadi kaum kepada-Ku. Dan tiada lagi masing-masingnya akan mengajar orang senegerinya, dan masing-masing akan saudara-saudaranya, mengatakan: Kenallah Tuhan! Karena sekaliannya akan mengenal Aku, kecil dan besar; karena Aku akan berpengasihan atas kesalahannya, dan dosa-dosanya itu pun akan Kuluputkan daripada ingatan-Ku." Dengan menyebutkan perkataan "Perjanjian Baharu" itu, Ia telah mengatakan yang pertama itu lama; adapun barang yang menjadi lama dan sudah tua itu hampir akan lenyap. Adapun perjanjian yang pertama itu ada padanya syarat-syarat kebaktian dan tempat yang kudus di dunia ini. Karena kemah sudah tersedia, bahagian yang di depannya itu, maka di dalamnya ada kaki dian dan meja dan roti persembahan, yang dinamakan tempat kudus. Dan di balik tirai yang kedua itulah kemah yang dinamakan mahakudus; di dalamnya itu ada perukupan emas, dan peti perjanjian yang bersalut kelilingnya dengan emas, di dalamnya itu ada bokor emas yang berisi manna, dan tongkat Harun yang sudah bertunas, dan kedua loh batu perjanjian; dan di atasnya itu kedua Karub kemuliaan yang menaungi tutupan peti perjanjian itu; tetapi dari segala perkara itu sekarang tiada dapat dikatakan satu-satu. Setelah lengkap segala perkara yang demikian itu, maka masuklah segala imam berulang-ulang ke dalam bahagian kemah yang di depannya itu menyempurnakan ibadat; tetapi ke dalam bahagian kemah yang kedua itu hanyalah imam besar sahaja masuk setahun sekali, bukannya dengan tiada membawakan darah, yang dipersembahkannya karena dirinya sendiri dan karena kesalahan kaum itu. Dengan yang demikian Rohulkudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang mahakudus itu belum lagi terbuka selagi bahagian kemah yang di depan itu ada terdiri, yang menjadi suatu perumpamaan masa sekarang ini, menurut sebagaimana yang dipersembahkan beberapa persembahan dan korban, yang tiada dapat membuat orang, yang melakukan ibadat itu, sempurna tentang perasaan, sedang perkara itu beserta dengan makanan dan minuman dan berbagai-bagai basuhan itu hanya hukum-hukum cara lahir sahaja, yang ditanggungkan atas orang hingga kepada masa segala sesuatu akan disempurnakan kelak. Tetapi tatkala Kristus tiba menjadi Imam Besar yang pohon segala kebajikan yang akan datang kelak, maka dengan menerusi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukannya diperbuat dengan tangan, artinya yang bukannya daripada alam ini, dan bukannya dengan membawa darah kambing jantan dan anak lembu, melainkan darahnya sendiri, masuklah Ia sekali bagi sekalian ke dalam tempat kudus, serta mengerjakan suatu penebusan yang kekal. Karena jikalau darah kambing jantan dan darah lembu jantan dan abu anak lembu betina dipercikkan kepada orang yang bernajis itu menguduskan mereka itu bagi menyucikan tubuh pada lahirnya, istimewa pula darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal itu sudah mempersembahkan diri-Nya sendiri dengan tiada bercacat cela kepada Allah itu, menyucikan kita pada batinnya daripada perbuatan yang membawa mati, supaya kamu beribadat kepada Allah yang hidup itu. Maka itulah sebabnya Ia menjadi pengantara suatu Perjanjian yang baharu, supaya orang yang dipanggil itu boleh memegang janji dari hal menerima warisan yang kekal, tatkala berlaku suatu kematian bagi menebus kesalahan orang yang termasuk perjanjian yang lama itu. Karena jikalau ada wasiat, wajib ada kematian orang yang mewasiatkan itu. Karena wasiat berjalan kuasanya di dalam hal orang-orang mati; karena selagi hidup orang yang berwasiat itu, maka wasiat itu sekali-kali tidak berjalan kuasanya. Dari sebab itu perjanjian yang pertama itu pun ditahbiskan dengan darah. Karena adalah Musa, setelah segala penyuruhan itu habis dikatakannya kepada segenap kaum itu, menurut seperti hukum Taurat, lalu diambilnya darah anak-anak lembu dan darah kambing jantan itu, serta air, dan benang bulu merah, dan zufa, sambil memercik baik kitab itu baik segenap kaum itu, serta berkata: Inilah darah perjanjian yang difirmankan Allah bagi kamu. Dan kemah itu pun dengan sekalian perkakas ibadat itu diperciknya serupa itu juga dengan darah. Bahkan, menurut hukum Taurat hampir-hampir sekalian perkara disucikan dengan darah, dan lain daripada menumpahkan darah tiadalah ada ampun. Sebab itu, wajiblah bahwa peta-peta segala perkara yang di surga itu disucikan dengan yang demikian tetapi segala perkara yang samawi itu juga disucikan dengan korban yang terlebih baik daripada sekaliannya itu. Karena Kristus itu sudah masuk bukannya ke dalam tempat kudus perbuatan tangan, yang hanya menjadi suatu teladan tempat kudus yang sebenarnya itu; melainkan ke dalam surga yang benar, maksudnya sekarang Ia menghadap hadirat Allah karena kita. Bukannya supaya Ia mempersembahkan diri-Nya kerapkali, seperti imam besar pada tiap-tiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Karena jikalau begitu tak dapat tiada kerapkali Ia merasai sengsara daripada masa dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ini, pada akhir zaman, Ia sekali juga sudah menjadi nyata akan melenyapkan dosa dengan keadaan mengorbankan diri-Nya sendiri. Sedangkan manusia telah tentu satu kali akan mati, dan kemudian daripada itu datang hukuman, demikianlah juga Kristus, sesudah satu kali dipersembahkan akan menanggung dosa orang banyak, maka pada kali yang kedua kelak, dengan tiada menanggung dosa, Ia akan kelihatan kepada segala orang yang menantikan Dia, akan menyelamatkan mereka itu. Karena sedangkan Taurat itu hanya menunjukkan bayang-bayang segala berkat yang akan datang itu, bukannya zat yang sungguh segala perkara itu, maka ia itu dengan korban itu juga, yang senantiasa dipersembahkan oleh imam-imam tiap-tiap tahun, sekali-kali tiada dapat menyempurnakan orang-orang yang menghampiri itu. Jikalau dapat, bukankah korban itu tiada dipersembahkan lagi? Sebab orang yang melakukan ibadat, jikalau sekali sudah disucikan, tiadalah lagi berasa dosa pada hatinya. Tetapi di dalam hal segala korban itu tiap-tiap tahun dibangkitkan suatu ingatan akan dosa-dosa; karena mustahillah darah lembu kambing itu boleh menghapuskan dosa. Maka itulah sebabnya tatkala Kristus itu masuk ke dalam dunia kata-Nya, "Bahwa korban dan persembahan tiada Engkau kehendaki, tetapi Engkau sudah menyediakan bagi-Ku suatu tubuh; maka korban bakaran, dan korban karena dosa tiada Engkau berkenan, lalu kata-Ku: Lihatlah, Aku sudah tiba (maka di dalam kitab yang bergulung sudah tersurat dari hal-Ku) hendak melakukan kehendak-Mu, ya Allah." Setelah sudah Ia mengatakan yang di atas itu, yaitu, "Korban dan persembahan dan korban bakaran dan korban karena dosa tiada Engkau kehendaki dan tiada Engkau berkenan" (yang dipersembahkan menurut hukum Taurat); kemudian kata-Nya pula, "Lihatlah, Aku sudah tiba hendak melakukan kehendak-Ku." Maka yang pertama itu ditolakkan-Nya, supaya ditetapkan-Nya yang kedua. Dengan kehendak-Nya itu, kita sudah disucikan oleh korban tubuh Kristus sekali sahaja bagi sekalian. Maka tiap-tiap imam berdirilah sehari-hari di dalam berbuat ibadat, dan kerapkali mempersembahkan korban itu juga, yang sekali-kali tiada dapat menghapuskan dosa; tetapi Ia, sesudah mempersembahkan satu korban karena segala dosa, lalu duduklah di sebelah kanan Allah selama-lamanya. Daripada masa itulah Ia menantikan segala musuh-Nya dijadikan alas kaki-Nya, karena dengan satu persembahan Ia telah menyempurnakan segala orang, yang disucikan itu, selama-lamanya. Maka Rohulkudus pun menyatakan hal itu kepada kita, karena setelah Ia berfirman: Inilah perjanjian yang hendak Kuperbuat dengan mereka itu kemudian daripada masa itu, kata firman Tuhan: Maka Aku memasukkan hukum-hukum-Ku ke dalam hati mereka itu, dan menyuratkan dia ke dalam ingatan mereka itu; dan segala dosa dan kesalahan mereka itu akan Kuluputkan daripada ingatan-Ku. Tetapi di mana ada ampun, di situ tiada perlu lagi korban karena dosa. Sebab itu, hai saudara-saudaraku, sedang hati kita sudah berani hendak masuk ke dalam tempat kudus dari sebab darah Yesus, dengan jalan yang baharu dan hidup, yang dibukakan-Nya bagi kita menerusi tirai, yaitu tubuh-Nya; dan sedang kita ada seorang Imam yang Mulia, yang berkuasa atas isi Rumah Allah; maka biarlah kita menghampiri Dia dengan hati yang tulus dan dengan sepenuh-penuh iman, sedang hati kita terpercik sehingga suci daripada perasaan hati yang jahat, dan tubuh kita dibasuh dengan air yang bersih, maka biarlah kita berpegang tetap atas pengakuan harap kita dengan tiada menaruh bimbang, karena Yang berjanji itu setia, dan biarlah kita hirau-menghiraukan sama sendiri akan membangkitkan kasih dan perbuatan yang baik. Janganlah kita undur daripada berhimpun bersama-sama, sebagaimana biasa setengah orang berbuat, melainkan bernasehat-nasehatlah sama sendiri, maka itu pun makin lebih, sebab kamu lihat Hari itu telah hampir. Karena jikalau kita berbuat dosa dengan sengaja kemudian daripada kita telah beroleh pengenalan akan yang benar itu, maka tidak ada lagi korban karena dosa, melainkan ada dahsyat orang menantikan hukuman itu, dan ada suatu hangat api yang akan melulur segala yang melawan. Adapun orang yang menolakkan hukum Musa itu, mati dibunuh dengan tiada dikasihani, atas kesaksian dua tiga orang saksi; kamu pikirlah, betapa berat lagi siksa yang patut dikenakan atas orang yang sudah melanyakkan Anak Allah itu, dan yang membilangkan najis darah perjanjian yang dalamnya Ia dikuduskan itu, dan yang mengolok-olokkan Roh pohon anugerah itu. Karena kita mengenal Dia yang sudah berfirman: Kepada Akulah ada pembalasan, Aku ini akan membalaskan. Dan lagi pula: Tuhan yang akan menghakimkan kaumnya. Maka dahsyatlah jikalau jatuh ke tangan Allah yang hidup itu. Tetapi ingatlah akan masa yang dahulu itu, tatkala hatimu sudah diterangkan, lalu kamu menderita azab sengsara dengan perlawanan yang amat sangat; dan separuhnya kamu menjadi suatu tamasya orang dengan segala nista atau aniaya, dan separuhnya terbabit dengan orang yang terkena seperti yang demikian itu. Karena kamu sudah menunjukkan kasihan atas orang yang terpenjara, dan dengan rela juga kamu kabulkan milikmu menjadi rampasan, sebab mengetahui bahwa kamu sendiri ada milik yang terlebih baik, lagi kekal. Sebab itu janganlah kamu menghilangkan harap percayamu yang mendatangkan pahala yang besar. Karena tekun yang wajib bagimu, supaya setelah sudah melakukan kehendak Allah, kamu boleh memegang perjanjian itu. Karena hanya seketika sahaja lamanya maka Tuhan yang datang itu akan tiba kelak dengan tiada berlambatan. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh sebab iman; dan jikalau ia undur, maka Roh-Ku tiada berkenan akan dia. Tetapi kita ini bukannya orang yang undur sehingga binasa, melainkan orang yang beriman sehingga selamat jiwa. Adapun iman itulah percaya yang sungguh akan hal perkara-perkara yang diharapkan, dan keyakinan akan hal perkara-perkara yang tiada kelihatan. Karena di dalam hal iman segala datuk nenek itu sudah terpuji. Dengan iman kita mengetahui bahwa semesta alam ini sudah jadi oleh firman Allah, sehingga barang yang kelihatan bukannya dijadikan daripada barang yang kelihatan. Dari sebab iman juga Habel sudah mempersembahkan kepada Allah suatu korban yang terlebih indah daripada persembahan Kain, dan sebab imannya itu sudah disaksikan bahwa ia orang yang benar, sebab Allah menyaksikan di dalam hal persembahannya; dan oleh sebab imannya ia berkata-kata lagi, walaupun ia sudah mati. Maka dari sebab iman juga Henokh sudah digaibkan, supaya jangan ia merasai mati; dan ia tiada dijumpai orang, sebab Allah sudah mengambil dia; karena sebelum ia digaibkan itu sudah ada kesaksian tentang dia, bahwa ia diperkenankan Allah. Jikalau tiada beriman, mustahil diperkenan Allah; karena orang yang menghampiri Allah itu, wajiblah ia yakin bahwa Allah ada, dan lagi bahwa Ialah pemberi pahala kepada segala orang yang mencari Dia. Dari sebab iman juga Nuh mempersediakan sebuah bahtera akan menyelamatkan seisi rumahnya dengan berasa takut tatkala ia difirmankan Allah dari hal perkara-perkara yang belum kelihatan; maka menurut imannya itu ia menyalahkan isi dunia ini, serta mewarisi kebenaran yang menurut iman itu. Dari sebab iman juga Ibrahim menurut tatkala ia dipanggil, sehingga ia keluar pergi kepada suatu tempat, yang ia akan menerima menjadi warisan; lalu keluarlah ia dengan tiada mengetahui ke mana hendak pergi. Dari sebab iman juga ia telah menumpang di tanah yang dijanjikan seperti di tanah orang, maka duduklah ia di dalam kemah, demikian juga Ishak dan Yakub, yang sama waris dengan dia di dalam perjanjian itu juga, karena ia berharap akan negeri yang beralas itu, yang dibangunkan dan dijadikan oleh Allah. Dari sebab iman juga Sarah sendiri sudah beroleh khasiat mengandung, walaupun sangat lanjut umurnya daripada masa mengandung, oleh sebab ia yakin bahwa setialah Ia yang sudah berjanji itu. Sebab itu juga daripada seorang, yang sama seperti mati, sudah terpancar beberapa banyak orang yang seperti bintang di langit dan seperti pasir di pantai laut yang tiada tepermanai banyaknya. Di dalam iman juga sekaliannya itu sudah mati dengan tiada sempat menerima perjanjian itu, tetapi menurut imannya tampak sekaliannya itu serta menyambut dari jauh, sambil mengaku dirinya orang dagang dan penumpang di dalam dunia ini. Karena orang yang berkata demikian itu menyatakan bahwa negeri sendiri yang dicarinya. Dan jikalau sungguh mereka itu sudah ingat akan negeri yang dari mana mereka itu datang, maka tak dapat tiada mereka itu sudah ada kesempatan akan kembali. Tetapi yang sebenarnya mereka itu ingin akan sebuah negeri yang lebih baik, yaitu yang samawi; itulah sebabnya Allah tiada berasa malu akan mereka itu, disebutkan Tuhan mereka itu, karena Ia sudah menyediakan sebuah negeri bagi mereka itu. Dari sebab iman juga Ibrahim itu, tatkala diuji, mempersembahkan Ishak, dan ia, yang sudah menyambut segala perjanjian itu, tiada segan mengorbankan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya sudah difirmankan demikian: Bahwa daripada Ishak benihmu tersebut. Karena ia memikirkan bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang walaupun daripada mati; maka daripada misalan itulah ia sudah mendapat dia balik. Dari sebab iman juga Ishak sudah memberkati Yakub dan Esaf berhubung dengan perkara-perkara yang akan datang. Dari sebab iman juga Yakub, tatkala tengah hendak mati, memberkati tiap-tiap anak Yusuf, maka sembahyanglah ia sambil bersandar kepada kepala tongkatnya. Dari sebab iman juga Yusuf, tatkala hampir sampai ajalnya, mengatakan dari hal bani Israel akan keluar, serta berpesan dari hal tulang-tulangnya. Dari sebab iman juga Musa, setelah lahir, disembunyikan oleh ibu bapanya tiga bulan lamanya, sebab mereka itu tampak bahwa kanak-kanak itu elok rupanya, maka tiadalah mereka itu takut akan titah raja. Dari sebab iman juga Musa enggan dikatakan anak puteri Firaun tatkala ia sudah besar; maka relalah ia teraniaya bersama-sama dengan kaum Allah daripada menyukakan kesukaan yang berdosa seketika lamanya; karena pada pemandangannya kecelaan dari hal Kristus itu lebih besar harganya daripada segala kekayaan Mesir, sebab ia memandang kepada pahala. Dari sebab iman juga ia meninggalkan tanah Mesir dengan tiada takut akan murka raja itu, karena tetaplah ia seolah-olah ia nampak Yang tiada kelihatan. Dari sebab iman juga ia menentukan Pasah, dan adat memercikkan darah, supaya malakulmaut jangan menyentuh segala anak sulung bani Israel. Dari sebab iman juga mereka itu melalui laut Kolzom, seperti tanah daratan; maka orang Mesir yang mencoba berbuat demikian sudah tenggelam. Dari sebab iman juga roboh tembok negeri Yerikho, setelah sudah dikelilingi tujuh hari lamanya. Dari sebab iman juga Rahab, perempuan sundal itu, tiada terkena binasa beserta dengan orang durhaka itu, oleh sebab sudah menyambut orang yang mengintai itu dengan sejahteranya. Dan apakah lagi yang hendak kukatakan? Karena waktuku suntuk jikalau aku menceriterakan hal Gideon, dan Barak, dan Simson, dan Yepta, dan Daud, dan Semuel, dan segala nabi itu, maka dari sebab iman juga mereka itu sudah menewaskan beberapa kerajaan, melakukan perbuatan yang benar, beroleh segala perjanjian, menutup mulut singa, memadamkan kuasa api, melepaskan diri daripada mata pedang, dan daripada lemah sudah menjadi kuat, dan makin gagah di dalam peperangan, dan mengundurkan segala bala tentara musuh sehingga lari. Maka ada beberapa perempuan mendapat balik orangnya hidup daripada mati; yang lain disengsarakan, maka tiada mereka itu mau menerima kelepasannya, supaya memperoleh kebangkitan yang lebih baik; maka orang lain pula terkena pencobaan dengan olok-olok dan sesah, dan lagi belenggu dan penjara; dan dirajam, dan digergaji, dan dicobai, dan mati dibunuh dengan pedang, mengembara dengan berpakaiankan kulit domba dan kulit kambing, maka berkekurangan mereka itu, dan dianiayakan dan disiksakan, (sebenarnya tiada layak isi dunia ini akan mereka itu), maka mereka itu mengembara di padang belantara dan segala gunung, dan gua dan lubang-lubang tanah. Maka sekalian orang itu, walaupun sudah terpuji oleh sebab imannya, tetapi barang yang dijanji itu mereka itu tiada dapat. Karena Allah sudah menyediakan barang yang terlebih baik bagi kita, maksudnya supaya jangan mereka itu jadi sempurna dengan tiada kita. Oleh sebab itu, sedangkan kita dilingkungi dengan sebegitu banyak orang yang menyaksikan seperti awan rupanya, maka hendaklah kita membuangkan tiap-tiap pikulan yang berat, dan dosa yang mudah menjerat kita, dan biarlah kita berlari dengan tekun di dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita, serta memandang kepada Yesus, yang mengadakan dan menyempurnakan iman. Maka Ia pun, karena kesukaan yang menanti Dia sudah menderita sengsara salib dengan tiada mengindahkan malunya, lalu duduk di sebelah kanan arasy Allah. Oleh sebab itu timbangkanlah Dia, yang sudah menderitakan segala perkataan orang berdosa yang mengatas melawan Dia, supaya jangan kamu jemu dengan tawar hatimu. Maka kamu belum lagi melawan sehingga berdarah di dalam hal berlawan dengan dosa, dan kamu sudah lupa akan nasehat yang mengingatkan kamu seperti mengingatkan anak-anak, katanya: Hai anakku, janganlah engkau meringankan ajaran Tuhan, dan jangan tawar hati apabila engkau terkena hukuman-Nya; karena orang yang dikasihi oleh Tuhan itu diajari-Nya, dan tiap-tiap anak yang diterima-Nya itu dipukul-Nya. Adapun barang yang kamu deritakan itu menjadi pengajaran bagimu; maka Allah melakukan ke atas kamu serupa dilakukan-Nya ke atas anak-anak-Nya; karena anak siapakah gerangan yang tiada diajari oleh bapanya? Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal. Dan lagi kita sudah ada bapa darah daging yang mengajar kita, serta kita sudah memberi hormat kepadanya; bukankah terlebih patut kita menaklukkan diri kepada Bapa segala roh itu sehingga beroleh hidup? Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di dalam kekudusan-Nya. Adapun segala ajaran bagi sementara ini belum mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian kelak dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada orang yang mahir dengan ajaran itu. Sebab itu angkatkanlah tangan yang lesu, dan lutut yang tepok; dan ratakanlah jalan kakimu, supaya yang timpang itu jangan terpelecok, melainkan biarlah sembuh. Tuntutlah olehmu perdamaian dengan orang sekalian, dan lagi kesucian, maka dengan tiada kesucian itu tiadalah seorang pun dapat memandang Tuhan. Tengokkanlah baik-baik, supaya jangan barang seorang tiada mendapat anugerah Allah, dan jangan barang sesuatu akar yang pahit tumbuh dan mengadakan kesusahan, sehingga orang banyak itu dinajiskan-Nya; dan jangan barang seorang berkendak, atau menjadi orang fasik, seperti Esaf, yang menukarkan hak menjadi anak sulung itu sebab sedikit makanan. Karena sudah kamu ketahui bahwa kemudian daripada itu, tatkala ia hendak mencapai pusaka berkat itu, ia ditolakkan, karena tiada ia mendapat kesempatan bertobat, walaupun hal itu dicarinya dengan air matanya. Karena bukannya kamu datang ke sebuah gunung yang tiada boleh disentuh, dan yang menyala apinya, dan kepada keadaan kelam kabut, dan gelap, dan angin ribut, dan kepada bunyi nafiri, dan suara firman, sehingga orang yang mendengar itu sudah memohonkan jangan diturunkan firman lagi. Karena mereka itu tiada tertahan menanggung bunyi firman itu: Bahwa jikalau seekor binatang sekalipun menyentuh gunung itu, akan dirajam; maka sebegitu dahsyat penglihatan itu, sehingga Musa berkata: Aku menggeletar dengan ketakutan. Tetapi kamu sudah datang ke gunung Sion, dan ke negeri Allah yang hidup, yaitu Yeruzalem yang di surga, dan kepada perhimpunan berlaksa-laksa malaekat, dan kepada sidang jemaat segala anak sulung yang sudah tersurat namanya di surga, dan kepada Allah, Hakim bagi orang sekalian, dan kepada segala roh orang yang benar yang sudah jadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara Perjanjian yang Baharu itu, dan kepada darah yang dipercikkan, yang mengatakan perkara-perkara yang lebih baik daripada darah Habel. Ingatlah baik-baik, jangan kamu tolak Dia yang berfirman itu. Karena jikalau orang, yang sudah menolak Dia yang berfirman di dunia ini, tiada dapat melepaskan diri, apatah lagi kita ini jikalau kita berpaling daripada Dia, yang berfirman dari surga. Tatkala itu suaranya menggerakkan bumi itu, tetapi sekarang Ia telah berjanji sambil berfirman: Bahwa lagi sekali kelak Aku ini akan mengguncangkan bukan sahaja bumi ini melainkan langit juga. Adapun perkataan "Lagi sekali" itu menunjukkan perubahan segala perkara yang bergerak, yaitu barang yang dijadikan, sehingga yang tiada bergerak itu tinggal. Sebab itu, sedangkan kita menerima kerajaan yang tiada bergerak, baiklah kita bersyukur, maka dengan jalan itu dapat kita berbuat ibadat yang berkenan kepada Allah dengan hormat dan takut; karena Tuhan kita itu seumpama api yang menghanguskan. Biarlah tetap kasihmu kepada saudara-saudara. Janganlah kamu lupa akan memberi tumpangan kepada orang, karena dengan perbuatan yang demikian orang sudah memberi tumpangan kepada malaekat dengan tiada setahunya. Ingatlah akan orang yang terbelenggu, seolah-olah kamu yang terbelenggu sertanya, dan akan orang yang terkena aniaya, seolah-olah tubuhmu pun terkena aniaya. Hendaklah hal nikah itu diindahkan di antara orang sekalian, dan tempat tidur jangan jadi najis; karena orang berkendak dan orang berzinah akan disiksakan Allah kelak. Lepaskanlah dirimu daripada kasih akan uang, dan padakanlah dengan barang yang ada padamu; karena Tuhan sendiri sudah berfirman: Bahwa sekali-kali tiada Aku akan membiarkan engkau, dan sekali-kali tiada Aku meninggalkan engkau, sehingga dengan yakin kita dapat berkata: Bahwa Tuhanlah Penolong aku, tiadalah aku takut kelak. Apakah gerangan manusia boleh buat ke atasku? Ingatlah akan orang-orang yang menjadi pemimpinmu, yaitu orang yang sudah menyatakan firman Allah kepadamu, dan dengan memperhatikan akhir kehidupannya, ikutlah teladan imannya. Adapun Yesus Kristus itu tiada berubah, baik kelemarin, baik hari ini, dan selama-lamanya. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai pengajaran bidaah; karena yang sebenarnya baiklah hati kita diteguhkan dengan anugerah Allah, bukannya dengan segala makanan, yang tiada memberi faedah kepada orang yang telah melakukan hal itu. Maka kita ada suatu tempat korban, dan segala orang yang melakukan ibadat di kemah itu tiada berhak makan makanan daripada tempat korban itu. Karena segala bangkai binatang yang darahnya dibawa masuk ke dalam tempat kudus oleh imam besar itu karena dosa, dihanguskan di luar tempat segala kemah. Sebab itulah Yesus pun, supaya dapat menguduskan kaum itu dengan darah-Nya sendiri, sudah menderita sengsara di luar pintu gerbang. Dengan hal yang demikian biarlah kita keluar menghadap Dia di luar tempat segala kemah itu, serta menanggung kecelaan-Nya. Karena di sini kita tiada mempunyai sebuah negeri yang kekal, melainkan kita cari negeri yang akan datang. Sebab itu dengan jalan Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku nama-Nya. Dan jangan kamu lalai daripada berbuat kebajikan serta menunjukkan murah hati, karena korban yang sedemikian itulah Allah sangat berkenan. Turutlah orang yang menjadi pemimpinmu, dan tunduklah kepadanya; karena mereka itu memeliharakan jiwamu, seperti orang yang memberi penyahutan, supaya mereka itu melakukan perbuatan itu dengan sukacitanya, bukan dengan duka cita; karena yang demikian itu tiada berfaedah kepadamu. Doakanlah kami, karena kami yakin bahwa kami menaruh perasaan hati yang baik hendak melakukan diri kami di dalam segala perkara dengan sepatutnya. Aku mintalah kamu mendoakan berlebih-lebih, supaya dengan segeranya aku dikembalikan kepadamu. Maka Allah, pohon sejahtera itu, yang telah membawa Gembala domba yang besar itu kembali dari antara orang-orang mati, yaitu Tuhan kita Yesus, dengan darah Perjanjian yang kekal itu, Ialah kiranya menjadikan kamu sempurna di dalam segala perkara yang baik, supaya kamu melakukan kehendak-Nya; dan Ia juga mengadakan di dalam kita barang yang berkenan kepada-Nya oleh sebab Yesus Kristus. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin. Tetapi aku mintalah kamu, hai saudara-saudaraku, tahanlah kiranya bunyi nasehatku itu, karena telah kusuratkan kepadamu dengan ringkasnya. Ketahuilah olehmu bahwa Timotius, saudara kita, sudah lepas; dengan dialah, jikalau segera ia tiba, aku akan datang berjumpa kamu. Salam kepada sekalian orang yang menjadi pemimpin kamu, dan kepada segala orang suci. Maka orang yang dari negeri Italia pun berkirim salam kepadamu. Adalah kiranya anugerah Allah menyertai kamu sekalian. Salam daripada aku, Yakub, hamba Allah dan hamba Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku bangsa yang bertaburan. Hai saudara-saudaraku, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sifatkanlah semuanya itu kesukaan sahaja, oleh sebab mengetahui, bahwa ujian imanmu itu mengerjakan tekun. Biarlah tekun itu bekerja dengan sempurnanya, supaya kamu jadi sempurna dan cukup lengkap, dan tiada berkekurangan di dalam sesuatu apa pun. Jikalau ada orang di antara kamu yang kurang bijak, hendaklah ia memohonkan kepada Allah, yang mengaruniakan dengan murahnya kepada tiap-tiap orang dengan tiada membangkit-bangkitkan, niscaya dikaruniakan-Nya kelak kepadanya. Tetapi biarlah ia memohonkan dengan iman, dengan tiada bimbang; karena orang yang bimbang itu seumpama ombak laut, yang ditiup angin terhantar ke sana ke mari. Maka orang yang semacam itu janganlah menyangka, bahwa ia akan beroleh barang apa pun daripada Tuhan; ialah orang yang bercabang hatinya, tiada tetap segala jalannya. Tetapi biarlah saudara yang rendah memegahkan dirinya di dalam hal ia ditinggikan; dan orang yang kaya di dalam hal ia direndahkan, karena seperti bunga rumput ia akan hilang kelak. Karena matahari itu terbit dengan panas terik, serta melayukan rumput itu dan bunganya luruh, dan keelokan rupanya pun hilanglah; demikianlah juga orang yang kaya itu pun layu pada segala perjalanannya. Berbahagialah orang yang sabar menanggung pencobaan, karena sesudah ia tahan uji, ia akan menerima kelak makota hidup, yang dijanjikan Allah kepada segala orang yang mengasihi Dia. Seorang pun jangan, apabila ia terkena pencobaan, berkata, "Bahwa aku terkena pencobaan Allah," karena Allah tiada tercoba dengan kejahatan, dan Ia sendiri tiada mencoba seorang jua pun; tetapi tiap-tiap orang terkena pencobaan apabila ia ditarik dan diperdayakan oleh hawa nafsunya sendiri. Kemudian hawa nafsu itu setelah sudah mengandung, lalu memperanakkan dosa, dan dosa itu setelah sudah cukup besarnya akan memperanakkan maut. Janganlah kamu sesat, hai saudara-saudara yang kukasihi. Adapun tiap-tiap anugerah yang baik dan tiap-tiap karunia yang sempurna itu dari atas, turun daripada Bapa, pohon segala penerang dari langit, maka Ialah yang tiada berubah dan tiada berbayang perubahan-Nya. Maka menurut kehendak-Nya sendiri Ia sudah menjadikan kita dengan firman-Nya yang benar, supaya kita menjadi suatu jenis buah yang sulung di antara segala makhluk-Nya. Kamu pun mengetahui yang demikian, hai saudara-saudara yang kukasihi. Tetapi biarlah tiap-tiap orang pantas mendengar, lambat berkata-kata, lambat marah. Karena amarah manusia itu bukannya mengerjakan yang benar kepada Allah. Sebab itu sambil membuangkan segala najis dan kejahatan yang melimpah itu, terimalah dengan lemah lembut pengajaran yang sudah tertanam di dalam kamu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi penurut pengajaran itu, bukannya orang yang mendengar sahaja dengan memperdayakan dirinya sendiri. Karena jikalau barang seorang menjadi orang yang mendengar pengajaran itu, tetapi tiada menurut, ialah seumpama orang yang memandang mukanya yang sebenar di dalam cermin; karena ia tampak dirinya dan pergi, langsung terlupa akan bagaimana rupanya itu. Tetapi orang yang menyelidik hukum yang sempurna, yaitu hukum kemerdekaan, serta bertekun, tiada menjadi orang mendengar yang terlupa, melainkan orang yang menurut dengan sebenarnya, maka ialah orang yang berbahagia di dalam hal ia menurut itu. Jikalau barang seorang menyangkakan dirinya beribadat, tetapi tiada menahan lidahnya melainkan menipu dirinya, maka ibadat orang itu sia-sialah. Adapun ibadat yang suci dan tiada bercacat di hadirat Allah, yaitu Bapa, inilah dia: Melawat yatim piatu dan janda-janda di dalam kesusahannya, dan memeliharakan diri daripada dunia ini dengan tiada bercela. Hai saudara-saudaraku, yang beriman kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang mulia, janganlah kamu tunjukkan iman itu dengan menilik atas rupa orang. Karena jikalau masuk ke dalam rumah sembahyangmu seorang yang bercincin emas berpakaian indah, dan di situ masuk juga seorang miskin yang berpakaian buruk; lalu kamu indahkan orang yang berpakaian indah itu sambil berkata, "Silakanlah Tuan duduk di sini di tempat yang baik," dan kepada orang yang miskin itu kamu berkata, "Berdirilah engkau di situ, atau duduk pada alas kakiku"; bukankah kamu sudah membuat perbedaan di dalam hatimu, dan menjadi hakim dengan pikiran yang jahat? Dengarlah, hai saudara-saudara yang kukasihi, bukankah Allah memilih orang yang miskin kepada dunia menjadi kaya dengan iman, dan waris kerajaan yang telah dijanjikan kepada segala orang yang mengasihi Dia? Tetapi kamu ini sudah menghinakan orang miskin. Bukankah segala orang kaya menganiayakan kamu, dan menghela kamu ke dalam mahkamat? Bukankah mereka itu yang menghujat nama yang mulia, yang disebutkan atas kamu itu? Akan tetapi jikalau kamu menurut hukum kerajaan, sebagaimana nas Alkitab: Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, maka baik juga perbuatanmu itu; tetapi jikalau kamu menilik atas rupa orang, kamu berbuat dosa, dan kamu dihukumkan oleh hukum itu menjadi orang melanggar hukum. Karena barangsiapa yang memegang segenap hukum itu, tetapi melangkah salah suatu perkara, maka salahlah ia kepada sekaliannya. Karena Ia yang telah berfirman: Jangan berzinah, itu juga berfirman: Jangan membunuh. Jikalau engkau tiada berzinah, tetapi membunuh, niscaya engkau sudah menjadi orang yang melanggar hukum. Katakanlah begitu dan turutlah begitu seperti orang yang akan dihakimkan oleh hukum kemerdekaan. Karena hukuman tiada mengasihani orang yang tiada menunjukkan kasihan. Maka kasihan itu mengatas hukuman. Hai saudara-saudaraku, apakah faedahnya jikalau orang mengatakan dirinya ada iman, tetapi tiada padanya perbuatan, dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jikalau ada saudara-saudara laki-laki atau saudara yang perempuan tiada cukup makan pakai sehari-hari, lalu berkata seorang dari antara kamu kepadanya, "Selamat jalan, hangatlah kiranya dirimu, dan makan sehingga kenyang"; tetapi tiada kamu memberi kepadanya barang yang patut bagi tubuhnya, maka apakah faedahnya? Demikianlah juga iman, jikalau tiada disertai perbuatan, matilah ia sendiri. "Benar," kata setengah orang, "engkau ada iman, dan aku ada perbuatan, tunjukkanlah kepadaku imanmu itu dengan tiada perbuatanmu, maka aku pun akan menunjukkan kepadamu imanku daripada perbuatanku." Engkau ini percaya bahwa Allah Satu sahaja adanya. Benar, segala setan pun percaya juga, dan menggeletar. Hendaklah engkau mengetahui, hai orang yang sia-sia, bahwa iman dengan tiada perbuatan itu kosong! Bukankah nenek moyang kita Ibrahim dibenarkan oleh sebab perbuatannya di dalam hal ia hendak mengorbankan Ishak anaknya itu di atas tempat korban? Maka nyatalah kepadamu bahwa iman beserta dengan perbuatannya itu sudah bekerja bersama-sama, sehingga oleh sebab segala perbuatan itu imannya itu sudah menjadi sempurna. Oleh yang demikian sampailah nas Alkitab, yang mengatakan: Bahwa Ibrahim sudah percaya akan Allah, maka itulah dihisabkan kepadanya menjadi kebenaran; maka ia pun dikatakan sahabat Allah. Maka nyatalah kepadamu bahwa orang dibenarkan oleh sebab perbuatannya, dan bukannya oleh sebab iman sahaja. Bukankah begitu juga Rahab perempuan sundal itu dibenarkan oleh sebab perbuatannya di dalam hal ia menyambut dan mengulurkan keluar pesuruh itu dari jalan yang lain? Karena sebagaimana tubuh dengan tiada roh itu mati, demikianlah juga iman dengan tiada perbuatan itu mati. Hai saudara-saudaraku, janganlah kamu semuanya hendak menjadi guru, sebab mengetahui bahwa kami akan menerima hukuman yang terlebih berat; karena kita sekalian bersalah di dalam banyak perkara. Jikalau barang seorang tiada bersalah di dalam hal berkata-kata, ialah orang yang sempurna, yang juga boleh menahan segenap tubuhnya. Jikalau kita mengenakan kang di mulut kuda supaya ia menurut perintah kita, lalu kita belokkan tujuan segenap badannya. Ingatlah pula akan segala kapal walaupun sebegitu besar, yang ditolak oleh angin keras, dibelokkan ke mana-mana dikehendaki oleh gerakan jurumudi dengan kemudi yang sangat kecil. Demikianlah juga lidah, suatu anggota yang kecil, tetapi sangatlah ia membesarkan dirinya. Tengoklah berapa besarnya hutan dibakar oleh api yang kecil. Adapun lidah itu suatu api; maka di antara segala anggota kita lidah itulah suatu dunia kejahatan, maka ialah yang mencacatkan segenap tubuh dan menghanguskan segala gerakan hidup kita, sedang ia sendiri dihanguskan oleh api neraka. Karena segala jenis binatang yang liar dan burung dan binatang yang melata dan yang di dalam laut itu dapat dijinakkan, dan sudah juga dijinakkan oleh manusia; tetapi lidah itu tiada orang boleh menjinakkan; ialah suatu celaka yang tiada diam, penuh dengan bisa yang membunuh. Dengan lidah itu kita memuji Tuhan, yaitu Bapa, dan dengan lidah itu juga kita mengutuki manusia yang dijadikan atas teladan Allah. Daripada mulut itu juga keluar puji-pujian dan kutuk. Perkara yang demikian ini, hai saudara-saudaraku, tiadalah patut. Adakah mata air memancutkan air tawar dan air pahit daripada mata air yang satu itu juga? Hai saudara-saudaraku, bolehkah pohon ara berbuahkan buah zaitun, atau pohon anggur berbuahkan buah ara? Maka tiada boleh air masin mengeluarkan air tawar. Siapakah di antara kamu yang bijak dan berpengetahuan? Biarlah ia menunjukkan segala perbuatannya daripada kelakuan yang baik, dengan kebijakan yang lemah lembut. Tetapi jikalau ada kamu menaruh perasaan yang dengki sangat dan perbantahan di dalam hatimu, janganlah meninggikan diri dan janganlah mendusta dengan melawan yang benar. Maka kebijakan itu bukan kebijakan yang datang dari atas, melainkan dari dunia, yaitu yang berasal daripada hawa nafsu, dan kehendak Iblis. Karena barang di mana ada perasaan yang dengki dan perbantahan, di situlah huru-hara dan segala perbuatan yang jahat. Tetapi kebijakan yang dari atas itu pertama-tama suci, kemudian suka berdamai, manis lakunya, seturut, penuh dengan belas kasihan dan buah-buahan yang baik, dengan tiada syak, dan dengan tiada munafik. Maka buah-buahannya, yaitu kebenaran, ditaburkan dengan perdamaian oleh segala orang yang mengerjakan perdamaian. Dari manakah datang peperangan, dan dari manakah datang perkelahian di antara kamu? Bukankah datangnya daripada segala hawa nafsumu yang berlawan-lawanan di dalam segala anggotamu? Kamu menaruh keinginan, tetapi tiada beroleh. Kamu bunuh dan berdengki, tetapi tiada memperoleh; kamu berkelahi dan berperang, tetapi tiada beroleh, sebab tiada kamu minta; maka kamu minta, tetapi tiada beroleh, sebab salah permintaanmu, yaitu sebab kamu hendak menghabiskan menurut hawa nafsumu. Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah. Atau sia-siakah, pada sangkamu, yang dikatakan oleh kitab: Roh yang didudukkan-Nya di dalam kita gemar akan kedengkian? Tetapi Ia mengaruniakan anugerah yang lebih banyak. Maka itulah sebabnya kata nas Alkitab: Allah melawan orang sombong, tetapi Ia mengaruniakan anugerah kepada orang yang rendah hati. Serahkanlah dirimu kepada Allah, tetapi lawanlah Iblis, maka Iblis itu akan lari kelak daripadamu. Hampirilah Allah, maka Ia akan menghampiri kamu. Bersihkanlah tanganmu, hai orang-orang berdosa; dan sucikanlah hatimu, hai orang-orang yang bercabang hati. Rasalah susah hati dan meratap serta menangis; biarlah tertawamu menjadi ratap, dan kesukaanmu menjadi kedukaan. Hendaklah kamu merendahkan diri di hadirat Tuhan, maka Ia akan meninggikan kamu kelak. Hai saudara-saudaraku, jangan seorang mencela orang. Adapun orang yang mencela saudaranya atau menyalahkan saudaranya, ialah mencela hukum serta menyalahkan hukum. Tetapi jikalau engkau menyalahkan hukum itu, bukannya engkau penurut hukum itu, melainkan hakimnya. Maka hanyalah Satu yang memberi hukum dan yang menjadi hakim, Ialah yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan, tetapi siapakah engkau ini yang menyalahkan sesamamu manusia? Hai kamu yang berkata, "Bahwa hari ini atau besoknya biarlah kita pergi ke negeri anu serta menahun di situ, dan berniaga dan mencari laba"; padahalnya kamu tiada mengetahui apa yang akan jadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya suatu uap, yang kelihatan seketika sahaja lamanya, lalu lenyap. Melainkan patutlah kamu berkata, "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu." Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan jemawamu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada diperbuatnya, maka menjadi dosalah baginya. Hai kamu orang kaya, pergilah kamu menangis dan meraung sebab segala siksa yang akan datang ke atasmu. Maka kekayaanmu sudah binasa, dan pakaianmu sudah dimakan gegat. Emas perakmu sudah berkarat dan karatnya akan naik saksi atasmu, dan memakan dagingmu sebagaimana api. Kamu sudah menghimpunkan harta pada akhir zaman. Tengoklah, upah orang yang berusaha menuai di ladangmu, yang kamu tahan dengan tipu daya itu, berteriak dan teriak orang yang menuai itu telah masuk ke dalam telinga Tuhan segala tentara. Kamu sudah hidup dengan kemewahan di dunia, dan mendapat kesukaan; kamu sudah memuaskan hatimu pada hari menyembelih. Kamu sudah menghukumkan dan membunuh orang yang benar itu; ia tiada melawan kamu. Sebab itu, hai saudara-saudaraku, bersabarlah kamu sehingga sampai kepada Hari kedatangan Tuhan. Tengoklah, orang dusun menanti hasil yang berharga keluar daripada bumi dengan sabar, sehingga ditimpa hujan pada musim bah dan pada musim kemarau. Bersabarlah juga kamu, tetapkanlah hatimu, karena kedatangan Tuhan itu telah hampir. Hai saudara-saudaraku, jangan bersungut sama sendiri, supaya jangan kamu terkena hukum. Ingatlah, bahwa hakim ada berdiri di muka pintu. Hai saudara-saudaraku, ambillah teladan kesusahan dan sabar segala nabi, yang sudah bersabda dengan nama Tuhan. Ingatlah, bahwa orang yang bersabar itu kita bilangkan berbahagia; maka kamu telah mendengar akan sabar Ayub, dan kamu sudah nampak kesudahan perbuatan Tuhan, bahwa sangatlah kasihan dan rahmat Tuhan adanya. Tetapi yang terutama sekali, hai saudara-saudaraku, jangan kamu bersumpah, baik demi surga baik demi bumi atau barang sumpah yang lain; melainkan biarlah "Ya" kamu di atas yang "Ya", dan "Tidak" kamu di atas yang "Tidak", supaya jangan kamu terkena hukum. Adakah barang seorang di antara kamu yang susah? Hendaklah ia berdoa. Adakah barang seorang yang senang hati? Hendaklah ia menyanyikan Mazmur. Adakah barang seorang di antara kamu yang sakit? Hendaklah ia memanggil ketua-ketua sidang jemaat, dan hendaklah mereka itu mendoakan dia, sambil mengurapi dia dengan minyak, dengan nama Tuhan. Maka doa yang disertai iman akan menyembuhkan orang sakit itu, dan Tuhan akan membangkitkan dia; dan jikalau ia sudah berbuat dosa, maka ia akan diampunkan dosanya. Oleh sebab itu, hendaklah kamu masing-masing mengaku-akui dosamu di antara sama sendiri dan mendoa-doakan sama sendirimu, supaya kamu selamat. Adapun doa orang yang benar, dengan bersungguh-sungguh hati itu besar khasiatnya. Adapun Elias itu sama sifatnya dengan kita, maka ia berdoa dengan yakin supaya jangan turun hujan, maka tiadalah turun hujan di tanah itu tiga tahun enam bulan lamanya. Maka berdoa pula ia, lalu langit pun menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan isinya. Hai saudara-saudaraku, jikalau barang seorang di antara kamu sesat daripada yang benar, lalu seorang yang lain mentobatkan dia, maka hendaklah kamu ketahui, bahwa orang yang mentobatkan seorang yang berdosa daripada jalannya yang sesat itu, akan menyelamatkan jiwa orang itu daripada maut, dan akan menutup dosa yang banyak. Daripada Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada segala orang pilihan, yaitu musafir yang bertaburan di Pontus dan Galatia dan Kapadokia dan Asia dan Betinia, yang terpilih di atas kehendak azali Allah Bapa di dalam kesucian yang daripada Roh, menuju kepada taat dan percikan dengan darah Yesus Kristus; mudah-mudahan bertambah-tambahlah kepadamu anugerah dan sejahtera. Segala puji bagi Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang menurut seperti rahmat-Nya yang amat besar telah menjadikan kita baharu, sehingga kita beroleh pengharapan yang hidup oleh sebab kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, akan mendapat warisan yang tiada akan binasa dan tiada bercacat dan tiada akan layu, tersimpan di dalam surga bagi kamu, yang dengan kuasa Allah terpelihara dari sebab iman menuju kepada keselamatan yang sedia akan dinyatakan pada akhir zaman. Di dalam hal ini kamu bersukacita, walaupun sementara sedikit masa, jikalau wajib, kamu menanggung duka cita di dalam berbagai-bagai pencobaan, supaya kesungguhan imanmu yang diuji itu (yang lebih indah daripada emas yang akan binasa walaupun berlebur uji dengan api) didapati mendatangkan puji dan kemuliaan serta kehormatan, pada masa Yesus Kristus kelihatan kelak, yang sebelum kamu tampak, kamu kasih akan Dia, walaupun sekarang ini kamu belum nampak Dia, kamu percaya, dan karena Dia kamu bersukaria sangat dengan sukacita yang tiada terkatakan dan megah, sambil memperoleh faedah imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Adapun dari hal keselamatan itu dengan usahanya sudah dituntut dan diperiksakan oleh nabi-nabi, yang bernubuat dari hal anugerah yang akan datang kepadamu, sambil memeriksakan masanya dan bagaimana keadaan masa yang ditunjukkan oleh Roh Kristus yang ada di dalam mereka itu, tatkala Roh itu sudah menyatakan terlebih dahulu segala sengsara Kristus dan kemuliaan yang berikut-ikut itu. Maka kepada mereka itu sudah dinyatakan bahwa bukannya bagi dirinya sendiri, melainkan bagi kamu, mereka itu sudah melayani di dalam segenap perkara, yang sekarang ini kamu diberitahu oleh orang yang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu dengan Rohulkudus yang disuruhkan datang dari surga; maka perkara itulah malaekat ingin hendak mengetahui. Sebab itu hendaklah ingatanmu tajam, dan hendaklah kamu beringat, dan menaruh sepenuh-penuh harap akan anugerah yang akan disampaikan kepadamu pada masa Yesus Kristus kelihatan kelak. Sebagaimana anak-anak yang taat, janganlah kamu merupakan kehidupanmu menurut hawa nafsumu yang dahulu itu, tatkala kamu di dalam masa jahiliat, melainkan, sebagaimana Tuhan yang sudah memanggil kamu itu ada kudus, demikian juga kamu pun hendaklah kudus di dalam segenap perkara kehidupanmu; sebab sudah tersurat: Hendaklah kamu kudus, karena Aku kudus. Jikalau kamu menyeru Dia Bapa, yang menghakimkan orang dengan tiada berat sebelah menurut seperti perbuatan masing-masing, maka hendaklah kamu melakukan dirimu dengan takut selama kamu menumpang di dunia ini, sebab mengetahui bahwa kamu sudah ditebus daripada kehidupanmu yang sia-sia, yang turun-temurun daripada nenek moyangmu, bukan dengan barang yang akan binasa, seumpama dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mulia, yang seperti darah anak domba yang tiada bercela dan tiada bercacat, yaitu darah Kristus. Ia sudah ditakdirkan sebelum alam ini dijadikan, tetapi baharu menjadi nyata pada akhir zaman ini karena sebab kamu; maka oleh sebab Dialah kamu menjadi orang yang percaya kepada Allah, yang membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan memberi Dia kemuliaan, sehingga imanmu dan pengharapanmu berpaut kepada Allah. Sedangkan kamu sudah menyucikan jiwamu di dalam taatmu kepada yang benar, sehingga kamu kasih dengan tulusnya akan segala saudara, maka hendaklah kamu berkasih-kasihan sama sendirimu dengan bersungguh-sungguh hati, karena kamu sudah diperanakkan pula, bukannya daripada benih yang akan binasa, melainkan yang tiada akan binasa, yaitu dengan firman Allah yang hidup dan kekal. Karena: Segala manusia seperti rumput, dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput; maka rumput itu layu, dan bunganya luruh; tetapi firman Allah itu kekal selama-lamanya. Maka inilah kabar kesukaan yang diberitakan kepadamu. Sebab itu buangkanlah segala kejahatan dan segala tipu daya dan munafik dan dengki dan segala umpat, seperti kanak-kanak yang baharu jadi hendaklah kamu ingin akan susu yang jati, yang tiada bercampur, supaya dengan dia itu kamu subur menuju keselamatan. Jikalau kamu sudah rasa bahwa Tuhan itu murah, maka Ialah kamu hampiri, yaitu batu yang hidup, sungguhpun dibuang oleh manusia, tetapi pada pemandangan Allah terpilih, lagi indah, maka hendaklah kamu pun, seperti batu yang hidup, dibangunkan menjadi sebuah rumah yang rohani dan imamat yang kudus, supaya mempersembahkan korban rohani, yang berkenan kepada Allah oleh sebab Yesus Kristus. Karena ada tersurat di dalam Alkitab: Bahwa Aku ada membubuh di dalam Sion sebuah batu penjuru yang terpilih, lagi indah; maka orang yang percaya akan Dia tiada akan diberi malu. Sebab itu kepada kamu yang percaya menjadi suatu keindahan, tetapi kepada orang yang tiada percaya: Maka batu yang dibuang tukang-tukang itu, itulah juga sudah menjadi batu penjuru; dan: Suatu batu antukan dan sebuah batu syak; mereka itu terantuk oleh sebab tiada menurut firman Allah; maka yang demikian sudah ditentukan bagi mereka itu. Tetapi kamu inilah suatu keluarga yang terpilih, suatu imamat yang berkerajaan, suatu bangsa yang kudus, suatu kaum milik Allah sendiri, supaya kamu memasyhurkan segala kebaikan Tuhan, yang telah memanggil kamu keluar dari dalam gelap masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib itu; yaitu kamu yang dahulunya "bukan umat", tetapi sekarang ini menjadi "umat Allah"; yang dahulu belum beroleh rahmat, tetapi sekarang ini telah beroleh rahmat. Hai kekasihku, aku minta kepadamu seperti kepada orang musafir dan orang yang menumpang di dunia ini, hendaklah kamu menjauhkan dirimu daripada segala keinginan tabiat duniawi yang berperang dengan jiwa; hendaklah kelakuanmu di antara orang kafir itu baik, supaya di dalam hal kamu dijahatkan oleh mereka itu seolah-olah orang yang berbuat jahat, maka dari sebab perbuatanmu yang baik, yang dilihatnya itu, dapat mereka itu memuliakan Allah pada Hari Tuhan melawat mereka itu. Hendaklah kamu takluk karena Tuhan kepada segala kuasa yang ditetapkan oleh manusia, baik kepada raja, sedang ialah yang di atas sekali; baik kepada segala pemerintah, sedang ialah yang disuruhkan oleh raja akan mendatangkan pembalasan atas orang-orang yang berbuat jahat, dan puji kepada orang yang berbuat baik. Karena begitulah kehendak Allah, supaya dengan perbuatan yang baik kamu mengatupkan mulut kebebalan orang jahil, seperti orang bebas; bukan seperti orang yang memakai kebebasan itu untuk menudung kejahatan, melainkan seperti hamba Allah. Hormatkanlah sekalian orang. Kasihlah akan segala saudara. Takutilah akan Allah. Hormatkanlah raja. Hai segala hamba, takluklah kepada tuanmu dengan sehabis-habis hormat, bukan sahaja kepada yang baik dan manis lakunya, melainkan kepada yang bengis juga. Karena itulah yang berkenan kepada Allah, jikalau dari sebab perasaan hati di hadirat Allah orang tahan menderita kesusahan dan sengsara dengan tiada semena-mena. Karena apakah kemegahannya, jikalau dengan sabar kamu tahan apabila kamu disiksakan dari sebab berbuat dosa? Tetapi jikalau dengan sabar kamu tahan sengsara dari sebab berbuat baik, maka itulah yang berkenan kepada Allah. Karena bagi maksud inilah kamu sudah dipanggil; sebab Kristus sudah menanggung sengsara juga karena kamu, ditinggalkan-Nya suatu teladan bagimu, supaya kamu mengikut kesan-Nya. Ialah yang tiada berbuat dosa, tiada pula didapati tipu daya dari dalam mulut-Nya; tatkala Ia kena nista, tiada membalas dengan nista, dan tatkala Ia kena sengsara, tiada mengugut, melainkan menyerahkan diri-Nya kepada Allah yang menghakimkan dengan adilnya. Ia sendiri sudah menanggung segala dosa kita di dalam tubuh-Nya di atas kayu salib, supaya kita dimatikan daripada dosa lalu hidup bagi hal yang benar; maka dari sebab bilur-Nya kamu sudah disembuhkan. Karena dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang ini kamu sudah kembali kepada gembala, yaitu Pemelihara jiwamu. Demikian juga kamu, hai segala isteri orang, hendaklah kamu tunduk kepada suamimu sendiri sahaja, supaya jikalau ada yang melawan firman itu, boleh dialahkan oleh kelakuan isterinya, dengan tiada sepatah kata, apabila mereka itu memandang kelakuanmu yang suci dan yang disertai takut akan Allah. Janganlah kamu menghiasi dirimu yang lahir, dengan rambut yang beranyam, dan memakai barang emas, atau memakai pakaian yang indah-indah, melainkan sifat yang baik pada hatinya, itulah perhiasan yang tiada akan binasa, yaitu perangai yang lemah lembut dan pendiam, yang besar harganya di hadirat Allah. Karena demikian juga pada zaman dahulu kala segala perempuan yang kudus, yang menaruh harap akan Allah itu, menghiasi dirinya juga, sambil tunduk kepada suaminya sendiri sahaja, seperti Sarah telah menurut perintah Ibrahim dengan memanggil dia tuan. Adapun kamu ini sudah menjadi anak-anaknya, jikalau kamu berbuat baik, dengan tiada takut di dalam kewajibanmu. Demikianlah juga kamu, hai segala suami orang, hendaklah kamu duduk dengan isterimu dengan budi pekerti yang baik, sebab mereka itu pihak yang lebih lemah keadaannya, serta memberi hormat kepadanya, sebab kamu juga sama waris anugerah Allah, yaitu hidup, supaya doamu jangan tergendala. Pada akhirnya, hendaklah kamu sekalian sehati, dan berbelas kasihan, dan mengasihi segala saudara, dan penyayang, dan rendah hati; janganlah kamu membalas kejahatan dengan kejahatan atau membalas maki dengan maki, melainkan memintakan berkat, karena bagi yang demikian itu kamu sudah dipanggil, supaya kamu mendapat berkat akan menjadi warisanmu. Karena: Orang yang suka akan hidup, dan beroleh masa yang baik hendaklah ia menahan lidahnya daripada mengatakan yang jahat, dan bibirnya supaya jangan mengatakan barang tipu daya; dan hendaklah ia menyimpang daripada kejahatan, lalu berbuat baik; hendaklah ia mencari perdamaian dan menuntut dia; karena pemandangan Tuhan itu di atas orang yang benar, dan pendengaran-Nya di atas permintaan mereka itu, tetapi penglihatan Tuhan menentang orang yang berbuat jahat. Siapakah yang akan membuat bencana ke atasmu, jikalau kamu rajin berbuat baik? Tetapi jikalau kamu terkena sengsara oleh sebab hal yang benar, kamu berbahagia; dan ugut orang janganlah kamu takut, dan jangan kamu terkejut. Kuduskanlah di dalam hatimu Kristus itu menjadi Tuhan, dan hendaklah bersedia senantiasa memberi jawab kepada tiap-tiap orang yang menanya kamu dari hal pengharapan yang ada kepadamu, tetapi dengan lemah lembut dan hormat, serta dengan putih hatimu, supaya di dalam hal kamu dikatakan jahat itu memberi malu orang yang menista kehidupanmu yang baik di dalam Kristus. Karena lebih baik kamu menanggung sengsara (jikalau dengan kehendak Allah) sebab berbuat baik, daripada kamu menanggung sengsara sebab berbuat jahat. Sebab Kristus pun sudah sekali merasai mati karena dosa-dosa orang, yaitu Orang benar karena orang-orang yang tiada benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; sungguhpun Ia mati dibunuh di dalam tubuh, tetapi hidup di dalam roh. Di dalam roh itu Ia pun pergilah mengajar segala roh yang di dalam penjara, yang dahulu durhaka tatkala Allah memanjangkan sabar-Nya pada zaman Nuh, sementara bahtera itu disediakan, yang di dalamnya sedikit orang sahaja (yaitu delapan jiwa orang) sudah dibawa dengan selamat melalui air itu. Adapun air itu ibaratnya yang sekarang menyelamatkan kamu, yaitu baptisan, yang artinya bukannya dari hal menghilangkan kecemaran tubuh, melainkan memohonkan perasaan hati yang baik kepada Allah, dari sebab kebangkitan Yesus Kristus, yang sudah naik ke surga, serta duduk di sebelah kanan Allah, lalu segala malaekat dan kuasa dan perintah pun takluk kepada-Nya. Sedangkan Kristus sudah merasai sengsara di dalam keadaan tubuh manusia, hendaklah kamu pun berperisaikan dengan niat yang serupa itu juga; karena orang yang merasai sengsara di dalam keadaan tubuh itu, berhenti daripada berbuat dosa, supaya sepanjang umurmu yang tinggal lagi, jangan kamu menurut segala keinginan manusia, melainkan kehendak Allah. Karena cukuplah sudah kamu berbuat seperti kehendak orang kafir pada masa yang telah lalu itu dengan melakukan dirimu di dalam percabulan, hawa nafsu, mabuk, lazat, minum tiada berhingga, menjadi penyembah berhala yang diharamkan itu. Di dalam hal itu mereka itu memikirkan ganjil, bahwa kamu tiada mengikut menyertai mereka itu di dalam segala lubuk percabulan itu juga, sehingga mereka itu mengumpat kamu; tetapi mereka itu wajib memberi jawab kelak kepada Dia, yang sedia akan menghukumkan segala orang yang hidup dan yang mati. Karena dengan maksud itulah Injil itu diberitakan kepada orang-orang mati pun, supaya mereka itu dihukumkan menurut seperti keadaan manusia, tetapi hidup menurut keadaan Allah di dalam roh. Tetapi zaman yang akhir itu sudah dekat. Sebab itu hendaklah pikiranmu sempurna, dan berdoa dengan siumannya. Maka yang terutama sekali, hendaklah kamu sangat berkasih-kasihan sama sendirimu, karena kasih itu menutup dosa yang banyak. Hendaklah kamu masing-masing bersambut-sambutan dengan tiada bersungut-sungut; maka sekadar karunia yang ada pada masing-masing, hendaklah melayani di antara kamu sendiri, seperti bendahari yang baik, yang berpegang atas berbagai-bagai anugerah Allah; jikalau barang seorang berkata-kata, hendaklah perkataannya bersetuju dengan firman Allah; jikalau barang seorang melayani orang, hendaklah dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dipermuliakan di dalam segala sesuatu oleh karena Yesus Kristus; maka bagi-Nyalah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin. Hai kekasihku, janganlah kamu heran akan hal api pencobaan di antara kamu, yang akan datang ke atasmu menguji kamu, seolah-olah suatu perkara yang ajaib berlaku atasmu, melainkan oleh sebab kamu beroleh bahagian di dalam sengsara Kristus, bersukacitalah kamu; supaya pada masa kelihatan kemuliaan-Nya kelak kamu akan bersukacita dan bersukaria. Jikalau kamu terkena cela karena nama Kristus berbahagialah kamu, karena Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah diam di atas kamu. Biarlah jangan barang seorang di antara kamu merasai sengsara sebagai seorang pembunuh atau pencuri atau seorang yang berbuat jahat, atau seorang yang masuk campur di dalam perkara orang lain; tetapi jikalau barang seorang terkena sengsara oleh sebab ia orang Kristen, janganlah ia malu, melainkan dengan nama itu hendaklah ia memuliakan Allah. Karena sudah sampai waktunya hukuman mulai berlaku pada isi rumah Allah, tetapi jikalau pada kita ini mulanya, apakah kesudahannya segala orang yang tiada menurut Injil Allah itu? Dan jikalau sukar orang benar beroleh selamat, apatah kelak jadinya orang fasik dan yang berdosa itu? Sebab itu hendaklah segala orang yang merasai sengsara menurut seperti kehendak Allah menyerahkan jiwanya kepada Khalik yang setiawan, sambil melakukan yang benar. Maka kepada segala ketua-ketua yang di antara kamu inilah nasehatku (karena aku sendiri pun ketua juga, dan sudah menjadi saksi dari hal segala sengsara Kristus, dan juga masuk bahagian kemuliaan yang akan menjadi nyata kelak): Gembalakanlah kawan domba Allah yang ada di antaramu, jangan sebab terpaksa, melainkan dengan sesuka hati menurut kehendak Allah; dan jangan sebab hendak beroleh laba yang keji, melainkan dengan sebulat-bulat hati; dan jangan melakukan dirimu seperti pemerintah atas orang yang diserahkan kepadamu, melainkan menunjukkan dirimu menjadi teladan kepada kawan domba itu. Dan apabila kelihatan kelak Penghulu gembala itu, maka kamu akan beroleh makota kemuliaan yang tiada akan layu. Sebagai lagi, hai kamu orang muda, hendaklah kamu tunduk kepada ketua-ketua itu, dan hendaklah kamu sekalian dengan hati yang rendah bertolong-tolongan sama sendirimu; karena Allah melawan orang sombong, tetapi Ia mengaruniakan anugerah kepada orang yang rendah hati. Sebab itu hendaklah kamu merendahkan dirimu ke bawah tangan Allah Yang Mahakuasa itu, supaya Ia meninggikan kamu pada masanya; serahkanlah segala kuatirmu kepada-Nya, karena Ialah yang memperdulikan kamu. Hendaklah kamu beringat, hendaklah kamu berjaga-jaga; adapun Iblis, seterumu itu, seperti singa yang mengaum berjalan-jalan mencari siapa yang dapat dilulurnya. Lawanlah dia dengan imanmu yang teguh, sebab mengetahui bahwa segala sengsara yang semacam itu juga ada berlaku di atas segala saudaramu yang di dalam seluruh dunia ini. Maka Allah, pohon segala anugerah, yang sudah memanggil kamu masuk kemuliaan-Nya yang kekal itu di dalam Kristus, sesudahnya kamu merasai sengsara di dalam sedikit masa, sendiri akan menjadikan kamu sempurna dan tetap dan kuat dan beralas. Baginyalah kuasa selama-lamanya! Amin. Dengan tulisan Silwanus, saudara kita yang setiawan pada sangkaku, maka aku merencanakan kepadamu surat ini dengan ringkasnya, hendak mengingatkan dan menyaksikan bahwa inilah yang sebenar-benar anugerah Allah. Bertekunlah kamu di dalamnya! Adapun sidang jemaat yang di Babil, yang terpilih sama seperti kamu sendiri, berkirim salam kepadamu, demikianlah juga anakku Markus. Hendaklah kamu bersalam-salaman sama sendirimu dengan kucup pengasihan. Sejahteralah kiranya kamu sekalian, yang ada di dalam Kristus. Daripada Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada segala orang yang sudah beroleh iman, yang sama indahnya dengan iman kami oleh karena keadilan Allah, Tuhan kita, dan Yesus Kristus, Juruselamat: Mudah-mudahan bertambah-tambahlah kepadamu anugerah dan sejahtera di dalam hal mengenal Allah dan Yesus, Tuhan kita. Sedangkan kuasa kodrat-Nya telah mengaruniakan kepada kita segala perkara yang berguna bagi hidup dan ibadat oleh sebab keadaan mengenal Dia yang memanggil kita dengan kemuliaan-Nya dan ketinggian-Nya, maka dengan jalan itu sudah dikaruniakan-Nya kepada kita segala perjanjian yang indah-indah dan yang terlebih besar itu, supaya dengan dia itu kamu ada bahagian di dalam sifat ilahi sambil melepaskan diri daripada keadaan yang akan binasa yang ada di dalam dunia oleh sebab hawa nafsu. Karena sebab yang demikian itu hendaklah kamu berusaha menambah imanmu dengan kebaikan yang ikhlas; dan kebaikanmu itu ditambah dengan pengetahuan; dan pengetahuanmu itu ditambah dengan kelakuan tertib; dan tertibmu itu ditambah dengan tekun; dan tekunmu itu ditambah dengan ibadat; dan ibadatmu itu ditambah dengan kasih akan segala saudara, dan kasihmu akan segala saudara itu ditambah dengan pengasihan. Karena jikalau segala perkara itu ada padamu dan bertambah-tambah, maka itulah yang menahan kamu daripada menjadi malas atau daripada hidup tiada berfaedah tentang hal mengenal akan Tuhan kita Yesus Kristus. Karena orang yang tiada padanya segala perkara itu, ialah bermata kabur, tampak hanya benda yang dekat sahaja, dan terlupa ia akan kesucian daripada dosanya yang lama itu. Oleh sebab itu, hai saudara-saudaraku, sedangkan kamu dipanggil dan dipilih, lebihkanlah usahamu meneguhkan hal itu; karena jikalau kamu berbuat yang demikian, sekali-kali tiada kamu akan terserandung. Karena demikian itulah kamu akan dikaruniakan berlebih-lebih jalan masuk ke dalam kerajaan yang kekal, yaitu kerajaan Yesus Kristus, Tuhan kita lagi juruselamat. Oleh sebab itu senantiasalah aku akan bersedia mengingatkan kamu tentang segala perkara ini, walaupun kamu mengetahui semuanya, dan kamu tetap di dalam pengajaran yang benar sebagaimana sudah kamu terima. Pada pikiranku patut, selagi aku diam di dalam kemah ini, aku menggerakkan kamu dengan mengingatkan kamu; sebab mengetahui bahwa kemahku ini dengan segeranya akan hilang kelak, sebagaimana Tuhan kita Yesus Kristus sudah menyatakan kepadaku. Sesungguhnya aku akan berusaha, supaya pada tiap-tiap masa, kemudian daripada kematianku, kamu dapat mengenang segala perkara ini. Karena kami bukannya menurut jalan ceritera bohong yang direka dengan muslihat, tatkala kami menyatakan kepada kamu dari hal kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, melainkan kami sendiri sudah memandang kebesaran-Nya. Karena Ia sudah beroleh kehormatan dan kemuliaan daripada Allah Bapa tatkala kedengaran kepadanya suatu suara daripada kemuliaan yang Mahabesar demikian, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, Ialah yang berkenan kepada-Ku." Maka kami sendiri sudah mendengar suara ini turun dari langit tatkala kami ada beserta dengan Dia di atas gunung yang kudus itu. Maka ada pula kepada kita perkataan yang dinubuatkan menjadi lebih teguh, maka baik kamu perhatikan dia, seperti akan pelita yang bercahaya di dalam suatu tempat yang gelap, sehingga hari siang, dan bintang timur terbit bercahaya di dalam hatimu. Tetapi yang terutama sekali hendaklah kamu ingat perkara ini, yaitu tiada suatu nubuat di dalam Alkitab itu datang daripada akal orang sendiri, karena tiada pernah ada nubuat yang jadi dengan kehendak manusia, melainkan datangnya daripada Allah, diucapkan oleh orang yang digerakkan oleh Rohulkudus. Tetapi dahulu ada juga beberapa nabi palsu di antara kaum itu, demikian pula di antara kamu akan ada kelak beberapa guru palsu, yang akan membawa pengajaran sesat dengan sulit, yang membinasakan orang, maka mereka itu menyangkali Tuhan yang telah menebus mereka itu, serta mendatangkan ke atas dirinya kebinasaan dengan segeranya. Maka banyak orang yang akan mengikut perbuatannya yang cabul; dan jalan yang benar itu akan dicela orang oleh sebab mereka itu. Dengan tamaknya kelak mereka itu akan mencari untung daripada kamu dengan perkataan munafik. Maka hukuman mereka itu yang dari dahulu itu tiada berlambatan akan jatuh ke atas dirinya, dan kebinasaannya tiada tidur. Karena jikalau malaekat tatkala berbuat dosa tiada disayangkan Allah, melainkan dibuangkannya ke dalam neraka dan ditahankannya di dalam gua gelap sehingga dijatuhkannya hukum, dan jikalau tiada Ia menyayangkan orang dahulu kala itu, hanya memeliharakan Nuh, penganjur jalan yang benar, bersama-sama dengan tujuh orang lain, tatkala didatangkannya air bah ke atas dunia orang fasik itu; dan jikalau Ia telah menjadikan negeri Sodom dan Gomorah itu abu dan menghukumkan dia sehingga binasa, sambil menjadikan sekaliannya itu teladan bagi segala orang yang melakukan dirinya fasik, serta melepaskan Lut, orang benar itu, yang merasa susah oleh sebab kelakuan cabul orang-orang jahat itu, (karena tatkala orang benar itu duduk di antara mereka itu, oleh sebab memandang dan mendengar, maka susahlah jiwanya sehari-hari dengan perbuatan haram), jikalau begitu, sudah nyata bahwa Tuhan tahu melepaskan segala orang yang beribadat dari dalam pencobaan, dan tahu mengawali orang-orang yang tiada benar sehingga sampai kepada hari hukuman, supaya disiksakannya mereka itu, istimewa pula orang-orang yang melakukan dirinya menurut tabiat duniawi, di dalam hawa nafsu yang najis, dan menghinakan segala kuasa. Mereka itu berani dan beraja di hati, dan tiada gentar mengumpat segala yang mulia-mulia, padahal segala malaekat, walaupun lebih besar kuat kuasanya, tiada mengumpat mereka itu kepada Tuhan. Tetapi orang-orang ini seumpama makhluk yang tiada berakal, bertabiat binatang yang diburu dan dibunuh, mencela segala perkara yang mereka itu sendiri jahil; maka tak dapat tiada mereka itu akan binasa oleh sebab perbuatannya sendiri yang binasa, mendapat upah kesalahannya. Maka mereka itu mensifatkan hidup dengan lazatnya pada siang hari itu suatu kesukaan, serta menjadi cacat dan cela di dalam hal menyesatkan kamu apabila mereka itu makan dengan kamu. Maka mata mereka itu penuh dengan zinah; dan tiada mau berhenti daripada dosa, sambil mengumpan orang yang tiada tetap, dengan hati yang biasa tamak, anak-anak laknat; mereka itu dengan meninggalkan jalan yang lurus, lalu sesat, sambil mengikut jalan anak Beor, yaitu Bileam, yang suka akan upah perbuatan salah, tetapi ia sudah terkena tempelak sebab kesalahannya itu: seekor keledai yang bisu berkata dengan suara manusia, membatalkan kebebalan nabi itu. Orang-orang ini seperti mata air yang tiada berair dan kabut yang ditiup angin ribut, baginyalah gelap gulita sudah tersedia. Karena membesarkan diri dengan perkataan yang sia-sia, mereka itu mengumpan orang, yang baharu lepas daripada orang yang melakukan perbuatan yang sesat itu, dengan jalan menurut hawa nafsu dengan percabulannya. Mereka itu menjanjikan kebebasan kepada orang-orang itu, padahal mereka itu sendiri menjadi hamba kepada keadaan yang akan binasa; karena orang menjadi hamba kepada barang yang mengalahkan dia. Karena, jikalau kemudian daripada mereka itu terlepas daripada najis dunia oleh sebab pengenalan akan Tuhan, yaitu Yesus Kristus, Juruselamat, lalu mereka itu berbalik pula terjerat di dalam segala perkara itu serta dialahkan, maka hal yang akhir itu sudah menjadi lebih jahat daripada awalnya. Karena terlebih baik bagi mereka itu jikalau tiada mengenal jalan yang benar daripada sesudahnya mengenal itu lalu berpaling daripada hukum yang kudus, yang diserahkan kepadanya. Maka sudahlah berlaku ke atas mereka itu seperti perumpamaan yang benar ini, yaitu, "Anjing berbalik menjilat muntahnya"; dan "babi yang dimandikan balik berkubang di dalam kubang." Hai kekasihku, inilah surat yang kedua yang kukirim kepadamu; maka di dalam kedua-duanya itu aku membangkitkan ingatanmu yang tulus itu dengan jalan mengingatkan kamu, supaya kamu ingat akan perkataan yang sudah disabdakan dahulu oleh nabi-nabi yang kudus, dan akan hukum Tuhan lagi Juruselamat, dengan jalan rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu. Pertama sekali ingatlah bahwa pada akhir zaman akan datang kelak beberapa pengolok dengan olok-oloknya, yang melakukan dirinya menurut hawa nafsu sendiri, sambil berkata, "Manakah kedatangan-Nya yang dijanjikan-Nya itu? Karena daripada masa nenek moyang kita mati, maka segala sesuatu serupa sebagaimana daripada mula kejadian alam." Karena dengan sengaja mereka itu melupakan yang sebenarnya sudah ada segala langit dari dahulu kala, dan bumi pun dijadikan daripada air di tengah-tengah air oleh firman Allah. Dengan jalan itu dunia, yang ada pada masa itu, sudah binasa diliputi oleh air bah. Tetapi segala langit yang ada ini serta bumi ini ditaruhkan untuk api oleh firman itu juga, tersedia sehingga hari hukuman dan kebinasaan segala orang fasik. Tetapi perkara yang satu ini jangan kamu lupakan, hai segala kekasihku, bahwa satu hari kepada Tuhan sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari. Maka Tuhan tiada berlambatan di dalam hal perjanjian itu sebagaimana ada beberapa orang yang membilangkan hal itu lambat, melainkan panjang sabar akan kamu, tiada Ia gemar akan seorang pun binasa, melainkan sehingga sekaliannya sampai kepada tobat. Tetapi Hari Tuhan itu akan tiba kelak seperti pencuri; lalu segala langit itu akan lenyap dengan bunyi yang sangat dahsyat, dan segala anasir akan terbakar lalu hancur, dan bumi serta segala perbuatan yang ada di dalamnya akan dihanguskan. Oleh sebab segala perkara itu akan binasa kelak atas peri yang demikian, bagaimanakah patut kamu melakukan dirimu di dalam kehidupan yang suci dan beribadat? Sambil menantikan dan menyegerakan kedatangan Hari Allah itu, yang menyebabkan segala langit akan terbakar lalu binasa, dan segala anasir akan terbakar lalu cair. Tetapi menurut seperti janji Tuhan, kita menantikan langit yang baharu dan suatu bumi yang baharu, yang berisi kebenaran. Sebab itu, hai kekasihku, sedang kamu menantikan segala perkara itu, berusahalah supaya kamu didapati dengan sejahtera, dan dengan tiada bercacat dan tiada bercela pada pemandangan Tuhan. Dan hendaklah kamu hargakan bahwa panjang sabar Tuhan kita itu mendatangkan selamat, demikianlah juga Paulus, saudara kita yang dikasihi itu, sudah menyuratkan kepada kamu sekadar pengetahuan yang dikaruniakan kepadanya. Demikianlah di dalam segala surat kirimannya dikatakannya dari hal segala perkara itu. Di dalamnya itu ada juga beberapa perkara yang susah dimengerti, maka orang yang tiada berpelajaran dan yang tiada tetap itu memutarbalikkan sama seperti kitab-kitab yang lain itu, sehingga mendatangkan kebinasaan atas dirinya sendiri. Maka kamu ini, hai kekasihku, sedangkan kamu memang sudah mengetahui segala perkara itu, hendaklah kamu beringat, supaya jangan kamu sama terhanyut oleh sebab kesesatan segala orang jahat itu, lalu jatuh daripada keadaanmu yang teguh ini; melainkan bertambah-tambahlah di dalam anugerah, dan pengenalan akan Tuhan kita Yesus Kristus, Juruselamat. Baginyalah kemuliaan, baik sekarang ini baikpun selama-lamanya. Amin. Maka barang yang sudah ada daripada mulanya, barang yang telah kami dengar, barang yang telah kami tampak dengan mata kami, barang yang telah kami pandang, dan yang dijamah oleh tangan kami, yaitu dari hal firman hayat, (adapun hayat itu sudah dinyatakan dan kami telah tampak dia, lalu menyaksikan dan memberitakan kepadamu hayat yang kekal, yang sudah ada beserta dengan Bapa, lalu dinyatakan kepada kita); maka barang yang telah kami tampak dan dengar, kami beritakan pula kepada kamu, supaya kamu pun beroleh persekutuan serta kami; sesungguhnya persekutuan kami itu beserta dengan Bapa dan dengan Yesus Kristus, Anak-Nya itu. Maka inilah kami suratkan segala halnya, supaya sempurna sukacita kita. Maka inilah beritanya yang sudah kami dengar daripada-Nya, lalu beritakan kepada kamu, bahwa Allah itu Ialah terang adanya, dan sekali-kali tiada gelap di dalam-Nya. Jikalau kita mengatakan bahwa kita beroleh persekutuan serta-Nya, tetapi berjalan di dalam gelap, maka kita dusta dan tiada melakukan yang sebenarnya. Tetapi jikalau kita berjalan di dalam terang, sebagaimana Ia juga ada di dalam terang, maka bersekutulah kita seorang dengan seorang, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita daripada segala dosa. Jikalau kita mengatakan bahwa kita tiada berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran itu tiada pada kita. Jikalau kita mengaku segala dosa kita, maka Allah itu setia dan adil, sehingga Ia mengampuni segala dosa kita, dan menyucikan kita daripada segala kejahatan. Jikalau kita mengatakan bahwa kita tiada pernah berbuat dosa, maka kita menjadikan Allah pendusta, dan firman-Nya tiada pada kita. Hai anak-anakku, inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu, dan Ialah menjadi korban perdamaian karena segala dosa kita; bukannya karena dosa-dosa kita sahaja, melainkan karena dosa seisi dunia ini juga. Dengan yang demikianlah kita mengetahui bahwa kita sudah mengenal Dia, jikalau kita menurut hukum-hukum-Nya. Maka orang yang berkata, "Aku kenal Dia," tetapi tiada menurut hukum-hukum-Nya, menjadi seorang pendusta, dan kebenaran itu tiada di dalam Dia. Tetapi barangsiapa yang menurut firman-Nya, sesungguhnya di dalam dialah kasih Allah menjadi sempurna. Dengan yang demikianlah kita mengetahui bahwa kita ada di dalam Dia. Maka orang yang mengatakan dirinya tinggal di dalam Dia, sepatutnyalah ia melakukan dirinya sama seperti Kristus sudah melakukan diri-Nya. Hai segala kekasihku, bukannya hukum baharu yang aku suratkan bagimu itu, melainkan hukum lama yang sudah kamu terima dari mulanya. Maka hukum lama itu, ialah firman yang kamu sudah dengar. Tetapi aku menyuratkan hukum baharu bagimu, barang yang benar di dalam hal Kristus dan di dalam hal kamu, karena gelap itu sudah lenyap, dan terang yang benar sudah bercahaya-cahaya. Barangsiapa yang mengatakan dirinya di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ialah di dalam gelap sampai sekarang ini. Maka orang yang mengasihi saudaranya itu, ia tinggal di dalam terang, dan di dalam orang itu tiadalah ada barang yang syak. Tetapi orang yang membenci saudaranya, ialah di dalam gelap dan berjalan gelap, dan tiada tentu tujuannya, karena matanya sudah digelapkan oleh gelap itu. Hai anak-anakku, aku menyuratkan bagimu sebab segala dosamu telah diampuni karena nama Kristus. Hai segala bapa, aku menyuratkan bagimu sebab kamu sudah mengenal Dia yang sedia sudah ada dari mulanya. Hai segala orang muda, aku menyuratkan bagimu sebab kamu sudah mengalahkan si Jahat itu. Hai anak-anakku, aku menyuratkan bagimu sebab kamu sudah mengenal Bapa. Hai segala bapa, aku telah menyuratkan bagimu sebab kamu sudah mengenal Dia yang sedia sudah ada mulanya. Hai segala orang muda, aku telah menyuratkan bagimu sebab kamu kuat, dan firman Allah tinggal di dalam kamu, dan kamu sudah mengalahkan si Jahat itu. Janganlah kamu mengasihi dunia atau barang yang ada di dalam dunia. Jikalau barang seorang mengasihi dunia, maka kasih Bapa itu tiadalah ada di dalam dia. Karena segala yang ada di dalam dunia, yang keinginan tubuh dan keinginan mata, dan hidup dengan jemawa itu bukannya daripada Bapa, melainkan daripada dunia. Maka dunia ini lenyap, demikian juga keinginan duniawi; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah kekal selama-lamanya. Hai anak-anakku, akhir zaman telah sampai; dan sebagaimana yang sudah kamu dengar bahwa si Dajal akan datang kelak, maka sekarang ini pun ada banyak "Dajal"; dengan jalan itu kita mengetahui bahwa inilah akhir zaman. Maka orang-orang itu sudah keluar dari antara kita, tetapi mereka itu bukannya asal daripada kita; karena jikalau mereka itu daripada kita asalnya, tak dapat tiada bertekunlah mereka itu beserta dengan kita; tetapi mereka itu sudah keluar pergi supaya nyata bahwa orang-orang itu bukan semuanya daripada kita asalnya. Maka kamu ini telah beroleh karunia, yaitu kamu diurapi oleh yang kudus itu, dan kamu mengetahui segala sesuatu. Bukannya aku menulis kepadamu sebab kamu tiada mengetahui keadaan yang benar, melainkan sebab kamu mengetahui dia, dan sebab tidak ada dusta keluar daripada keadaan yang benar. Siapakah pendusta itu melainkan orang yang menyangkal bahwa Yesus itu Kristus? Maka orang yang menyangkal Bapa dengan Anak itu, ialah si Dajal. Barangsiapa yang menyangkali Anak, tiada juga ber-Bapa, maka orang yang mengaku Anak itu, ada ber-Bapa. Adapun kamu ini, barang yang sudah kamu dengar dari mulanya, biarlah tetap di dalam kamu. Jikalau barang yang sudah kamu dengar dari mulanya itu tetap di dalam kamu, maka kamu pun akan tinggal kelak di dalam Anak dan di dalam Bapa itu. Inilah perjanjian, yang Ia sendiri sudah janjikan kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Segala perkara ini telah kusuratkan bagimu dari hal orang-orang yang hendak membawa kamu kepada jalan yang sesat. Adapun kamu ini, maka karunia Roh yang telah kamu peroleh daripada-Nya itu tinggal di dalam kamu, dan tak usah kamu diajar oleh seorang pun lagi; melainkan karunia-Nya itu memberi kamu pengajaran dari hal segala perkara, dan sungguhlah karunia itu bukannya palsu, dan seperti kamu sudah diajarnya, maka tinggallah kamu di dalam Dia. Sekarang ini, hai anak-anakku, tinggallah kamu di dalam Dia, supaya apabila Ia nyata kelak, kita beroleh keluasan hati, dan tiada malu di hadapan Dia pada masa kedatangan-Nya. Jikalau kamu mengetahui bahwa Ia itu benar, niscaya kamu mengetahui juga bahwa tiap-tiap orang yang berbuat benar, ialah berasal daripada-Nya. Tengoklah, alangkah besarnya kasih yang dikaruniakan oleh Bapa kepada kita, sehingga kita dikatakan anak-anak Allah! Demikianlah hal kita. Maka inilah sebabnya dunia ini tiada mengenal kita, oleh sebab tiada dikenalnya Tuhan. Hai segala kekasihku, sekarang kita ini menjadi anak-anak Allah, maka belum lagi nyata bagaimana akan jadinya kita kelak. Tetapi kita mengetahui, bahwa jikalau Ia sudah nyata kelak, kita pun menjadi serupa dengan Dia, karena kita akan melihat Dia sebagaimana Ia ada. Dan barangsiapa yang ada pengharapan ini kepada Dia, ialah menyucikan dirinya, sebagaimana Kristus juga suci ada-Nya. Barangsiapa yang berbuat dosa, ialah berbuat durhaka, karena dosa itulah keadaan durhaka. Maka kamu mengetahui bahwa Kristus itu diberi nyata supaya Ia melenyapkan segala dosa; maka di dalam-Nya itu tiada ada dosa. Barangsiapa yang tinggal di dalam Dia, tiadalah berbuat dosa; maka barangsiapa yang berbuat dosa, belum nampak Dia dan belum kenal Dia. Hai anak-anakku, janganlah ada barang seorang membawa kamu kepada jalan yang sesat. Maka orang yang berbuat barang yang benar itu, ialah benar, seperti Kristus benar ada-Nya. Maka orang yang berbuat dosa ialah daripada Iblis asalnya, karena Iblis itu dari mulanya berbuat dosa. Maka inilah sebabnya Anak Allah itu diberi nyata, supaya Ia boleh membinasakan segala perkerjaan Iblis itu. Barangsiapa yang berasal daripada Allah, tiadalah berbuat dosa, karena benih Allah tinggal di dalam orang itu; maka tiada dapat ia berbuat dosa, karena ia berasal daripada Allah. Di dalam hal ini telah nyata segala Anak Allah dengan anak Iblis: Barangsiapa yang tiada berbuat barang yang benar itu bukannya daripada Allah, demikianlah juga orang yang tiada mengasihi saudaranya. Karena inilah pesan yang sudah kamu dengar dari mulanya: Bahwa patut kita berkasih-kasihan sama sendiri; bukannya seperti Kain, yang berasal daripada si Jahat, membunuh saudaranya. Apakah sebabnya ia membunuh dia? Sebab segala perbuatannya jahat, dan perbuatan saudaranya itu benar adanya. Hai saudara-saudaraku, janganlah heran, jikalau dunia ini membenci kamu. Maka kita ini mengetahui bahwa kita telah lepas daripada mati menuju hidup, karena kita mengasihi segala saudara. Maka orang yang tiada mengasihi, tinggallah di dalam maut. Barangsiapa yang membenci saudaranya, ialah seorang pembunuh; dan kamu mengetahui bahwa kepada seorang pembunuh tiada ada hidup yang kekal di dalam dirinya. Dengan yang demikian kita sudah mengetahui kasih yang benar, oleh sebab Ia sudah menyerahkan nyawa-Nya karena kita; maka patutlah kita pun menyerahkan nyawa kita karena segala saudara. Tetapi barangsiapa ada berharta dunia dan tampak saudaranya di dalam kekurangan, lalu menutup pintu hatinya daripada orang itu, bagaimanakah boleh kasih Allah tinggal di dalamnya? Hai anak-anakku, jangan kita mengasihi dengan perkataan atau dengan lidah, melainkan dengan perbuatan dan dengan sesungguhnya. Dengan yang demikian kita mengetahui bahwa asal kita daripada kebenaran, lalu kita akan meneguhkan hati kita di hadirat Tuhan; karena walaupun di dalam barang sesuatu hal hati kita menyalahkan kita, maka Allah itu terlebih besar daripada hati kita, dan mengetahui segala sesuatu. Hai segala kekasihku, jikalau hati kita tiada menyalahkan kita, maka kita ada keluasan hati kepada Allah; dan barang apa yang kita pohonkan, kita peroleh daripada-Nya, sebab kita menurut segala hukum-Nya dan melakukan barang yang berkenan kepada-Nya. Inilah hukum-Nya, yang wajib kita percaya akan nama anak-Nya Yesus Kristus, sambil berkasih-kasihan sama sendiri, sebagaimana Ia sudah mengaruniakan kita hukum. Maka orang yang menurut segala hukum-Nya, ialah tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam dia. Dengan ini kita mengetahui bahwa Tuhan tinggal di dalam kita, dengan Roh yang sudah dikaruniakan-Nya kepada kita. Hai segala kekasihku, janganlah percaya akan sebarang roh, melainkan ujilah segala roh itu, kalau-kalau daripada Allah datangnya; karena banyak nabi palsu sudah keluar ke seluruh dunia. Dengan yang demikian dapatlah kamu mengenal Roh Allah, yaitu tiap-tiap roh, yang mengaku bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia, itu daripada Allah; dan tiap-tiap roh, yang tiada mengaku Yesus itu, bukanlah daripada Allah, melainkan inilah roh si Dajal, yang telah kamu dengar yang akan datang, dan sekarang ini sudah ada di dalam dunia. Hai anak-anakku, kamu ini daripada Allah, dan telah mengalahkan mereka itu, karena terlebih besarlah Ia yang ada di dalam kamu daripada dia yang ada di dalam dunia. Mereka itu daripada dunia; sebab itulah mereka itu berkata-kata cara dunia, dan dunia ini menurut dia. Kita ini daripada Allah; dan orang yang mengenal Allah ialah mendengarkan kita; maka orang yang bukan daripada Allah tiadalah ia mendengarkan kita. Dengan yang demikian dapatlah kita mengenal roh yang benar dan roh yang sesat itu. Hai segala kekasihku, hendaklah kita berkasih-kasihan sama sendiri, karena kasih itu daripada Allah; dan barangsiapa yang menaruh kasih, ialah asalnya daripada Allah dan mengenal Allah, maka orang yang tiada menaruh kasih itu tiada mengenal Allah; karena Allah itu kasih adanya. Di dalam inilah kasih Allah itu sudah diberi nyata kepada kita, bahwa Allah sudah menyuruhkan anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia ini, supaya dengan Dia itu kita boleh hidup. Di dalam hal inilah kasih, yaitu bukannya kita yang sudah mengasihi Allah, melainkan Allah yang sudah mengasihi kita, dan yang sudah menyuruhkan anak-Nya menjadi korban perdamaian karena segala dosa kita. Hai segala kekasihku, jikalau sebegitu Allah sudah mengasihi kita, maka kita pun patutlah berkasih-kasihan sama sendiri. Maka seorang pun belum pernah memandang Allah; jikalau kita berkasih-kasihan sama sendiri, Allah tinggal di dalam kita, dan kasih-Nya sempurnalah di dalam kita. Dengan inilah dapat kita mengetahui bahwa kita tinggal di dalam Dia, dan Ia pun di dalam kita, oleh sebab Ia telah mengaruniakan kita daripada Roh-Nya. Dan kami ini sudah nampak, lalu menyaksikan, bahwa Bapa sudah menyuruhkan Anak itu menjadi Juruselamat dunia ini. Barangsiapa yang mengaku bahwa Yesus itu Anak Allah, maka Allah itu tinggal di dalam dia dan ia pun di dalam Allah. Dan kita ini sudah mengetahui dan sudah percaya akan kasih Allah kepada kita. Maka Allah itu kasih, dan orang yang tinggal di dalam kasih tinggal di dalam Allah, dan Allah tinggal di dalam dia. Di dalam inilah kasih itu sempurna di dalam kita, supaya kita beroleh keluasan hati pada Hari hukuman, karena sebagaimana Kristus di dalam kasih, sebegitu juga kita di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, tetapi kasih yang sempurna membuangkan ketakutan, karena ketakutan itu mendatangkan siksa, dan orang yang takut itu belum sempurna kasihnya. Maka kita menaruh kasih, oleh sebab Ia mula-mula mengasihi kita. Jikalau barang seorang berkata, "Aku mengasihi Allah," dan membenci saudaranya, maka orang itu pendusta, karena orang yang tiada mengasihi saudaranya yang ia tampak, tiadalah dapat ia mengasihi Allah yang belum ia tampak. Maka hukum ini telah kita dapat daripada-Nya, bahwa orang yang mengasihi Allah, hendaklah mengasihi saudaranya juga. Barangsiapa yang percaya bahwa Yesus itu Kristus, maka orang itu berasal daripada Allah; dan barangsiapa yang mengasihi Allah, yang telah menjadikan dia, ia pun mengasihi orang yang berasal daripada-Nya. Dengan inilah kita mengetahui, bahwa kita mengasihi segala Anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah sambil melakukan hukum-hukum-Nya, karena inilah kasih akan Allah, yaitu menurut hukum-hukum-Nya; maka hukum-hukum-Nya itu bukannya berat. Karena barang apa pun yang berasal daripada Allah mengalahkan dunia; maka inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yaitu iman kita. Siapakah dia yang mengalahkan dunia ini, melainkan hanya orang yang percaya bahwa Yesus itu Anak Allah? Inilah Dia, yang sudah datang dengan air dan dengan darah, yaitu Yesus Kristus, maka bukannya dengan air sahaja, melainkan dengan air dan dengan darah. Maka Roh itu yang menyaksikan, karena Roh itulah yang benar. Karena tiga yang menjadi saksi di surga, yaitu Bapa dan Firman dan Rohulkudus, maka ketiga-Nya itu menjadi Satu; dan ada tiga menjadi saksi di bumi, yaitu Roh dan air dan darah, maka ketiganya itu menjadi satu tujuan. Jikalau kesaksian manusia kita terima, maka lebih besarlah lagi kesaksian Allah, karena inilah kesaksian Allah, yaitu bahwa Ia sudah menyaksikan dari hal Anak-Nya itu. Maka orang yang percaya akan Anak Allah ada kesaksian di dalam dirinya; maka orang yang tiada percaya akan Allah, menjadikan Dia pendusta, sebab orang itu tiada percaya akan kesaksian yang disaksikan Allah dari hal Anak-Nya. Maka inilah kesaksiannya: Allah sudah mengaruniakan kita hidup yang kekal, dan hidup itulah di dalam Anak-Nya. Maka orang yang mempunyai Anak itu, mempunyai hidup, dan orang yang tiada mempunyai Anak Allah itu, tiada mempunyai hidup itu. Segala perkara ini telah kusuratkan kepadamu supaya kamu mengetahui, bahwa kamu beroleh hidup yang kekal, yaitu kamu yang percaya akan nama Anak Allah. Maka inilah ketetapan hati kita terhadap Tuhan, yaitu jikalau kita memohonkan barang sesuatu menurut kehendak-Nya, Ia meluluskan permintaan kita. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia meluluskan tentang barang apa yang kita pohonkan, maka tahulah kita bahwa kita telah memperoleh segala permintaan yang sudah kita pohonkan daripada-Nya. Jikalau barang seorang nampak saudaranya berbuat dosa yang tiada membawa mati, hendaklah ia mendoakan, maka Allah akan mengaruniakan dia hidup, yaitu tiap-tiap orang yang berbuat dosa yang tiada membawa mati. Maka ada suatu dosa membawa mati; bukannya dari hal itu aku katakan yang ia patut mendoakan. Adapun tiap-tiap kesalahan itu dosa; maka ada suatu dosa tiada membawa mati. Maka kita mengetahui bahwa barangsiapa yang berasal daripada Allah tiada berbuat dosa, melainkan orang yang berasal daripada Allah itu memeliharakan diri, dan si Jahat itu tiada menjamah dia. Maka kita mengetahui bahwa asal daripada Allah, dan segenap dunia ini letaknya di dalam kuasa si Jahat. Tetapi kita mengetahui bahwa Anak Allah sudah tiba, lalu mengaruniakan kita akal supaya kita mengenal akan yang Benar; maka kita ini ada di dalam Yang Benar, yaitu di dalam Anak-Nya, Yesus Kristus. Maka inilah Tuhan yang sebenarnya, yaitu Allah, dan hidup yang kekal. Hai anak-anakku, peliharakanlah dirimu daripada segala berhala. Daripada aku, seorang ketua, kepada encik Sitti yang terpilih, dengan anak-anaknya yang kukasihi dengan sebenarnya; dan bukan aku ini sahaja, melainkan juga segala orang yang sudah mengenal kebenaran itu, yaitu dari sebab kebenaran yang tinggal di dalam kita, dan yang menyertai kita sampai selama-lamanya. Turunlah kiranya anugerah dan rahmat dan sentosa menyertai kita daripada Allah Bapa, dan daripada Yesus Kristus, Anak Bapa itu, di dalam kebenaran dan kasih. Maka aku sangat bersukacita sebab telah kudapati beberapa orang anak-anakmu yang melakukan dirinya di dalam kebenaran, sebagaimana hukum yang sudah kita terima daripada Bapa itu. Hai encik Sitti, bukannya seolah-olah hukum baharu yang kusuratkan bagimu, melainkan hukum yang sudah ada pada kita dari mulanya, sekarang aku mintalah engkau, supaya kita berkasih-kasihan sama sendiri. Inilah kasih, yaitu melakukan diri kita menurut hukum-Nya. Maka inilah hukum itu sebagaimana yang sudah kamu dengar dari mulanya, yaitu hendaklah kamu berjalan di dalam kasih. Karena banyak orang penyesat sudah keluar ke seluruh dunia, yang tiada mengaku bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia. Inilah penyesat dan si Dajal. Ingatlah akan dirimu, supaya jangan kamu kehilangan barang yang telah kita kerjakan, melainkan supaya kamu mendapat pahalamu dengan secukupnya. Barangsiapa yang melangkah, dan tiada tinggal tetap di dalam pengajaran Kristus, tiadalah mempunyai Allah. Tetapi orang yang tinggal tetap di dalam pengajaran itu, orang itulah mempunyai baik Bapa itu, baik Anak itu. Jikalau barang seorang datang kepadamu dan membawa pengajaran lain daripada itu, janganlah kamu terima dia masuk ke dalam rumahmu, dan jangan memberi salam kepadanya. Karena barangsiapa yang memberi salam kepadanya, ia itu sama bersalah di dalam perbuatannya yang jahat itu. Sungguhpun banyaklah perkara yang hendak kusuratkan kepadamu, tetapi tiada aku bermaksud hendak membuatnya dengan kertas dan dawat, melainkan aku harap akan datang kepadamu dan bercakap semuka, supaya sempurnalah sukacita kita. Maka segala anak daripada saudaramu perempuan yang terpilih itu berkirim salam kepadamu. Daripada aku, seorang ketua, kepada Gayus yang dikasihi, yang dengan sebenarnya kukasihi. Hai kekasihku, aku berdoa supaya engkau selamat dan afiat di dalam segala sesuatu, sebagaimana jiwamu pun selamat. Karena aku sangat bersukacita tatkala beberapa orang tiba serta menyaksikan kebenaranmu, bagaimana engkau berjalan di dalam kebenaran. Maka tiada padaku sukacita yang lebih besar daripada ini, mendengarkan anak-anakku berjalan di dalam kebenaran. Hai kekasihku, engkau melakukan dirimu dengan setia di dalam barang sesuatu perbuatanmu terhadap mereka itu, yaitu saudara-saudara kita dan orang musafir, yang sudah menyaksikan kasihmu di hadapan sidang jemaat; maka baik juga perbuatanmu jikalau engkau kelak mengantarkan mereka itu, sebagaimana yang berkenan kepada Allah. Oleh sebab dengan karena nama Tuhan mereka itu sudah pergi dengan tiada mengambil upah daripada orang kafir itu. Sebab itu patutlah kita ini menyambut orang yang demikian, supaya boleh kita menjadi kawan bekerja bersama-sama untuk kebenaran. Maka aku sudah menyuratkan beberapa perkara kepada sidang jemaat, tetapi Dioterepes yang hendak menjadi kepala atas mereka itu, tiada mau menerima kami. Sebab itu jikalau aku datang, aku akan mengingatkan segala pekerjaan yang diperbuatnya itu, sebab ia sudah menista kami; maka itu pun tiada cukup, karena bukan sahaja ia sendiri tiada mau menerima segala saudara itu, melainkan juga menegahkan orang, yang hendak menerima mereka itu, serta menolak ke luar dari sidang jemaat. Hai kekasihku, janganlah engkau ikut teladan yang jahat, melainkan yang baik. Adapun orang yang berbuat baik itu daripada Allah; maka orang yang berbuat jahat itu belum nampak Allah. Maka akan Demeterius itu diberi kesaksian yang baik oleh orang sekalian, dan oleh kebenaran itu juga; maka kami itu pun memberi kesaksian yang baik, dan engkau mengetahui bahwa kesaksian kami itu benar adanya. Banyaklah perkara yang hendak kusuratkan kepadamu, tetapi tiada aku suka menuliskan dengan dawat dan kalam; tetapi aku harap dengan segera berjumpa dengan engkau, lalu kita akan bercakap semuka. Sejahteralah kiranya engkau. Segala sahabat berkirim salam kepadamu. Sampaikanlah kiranya salam kepada tiap-tiap seorang daripada segala sahabat kita. Daripada Yehuda, hamba Yesus Kristus, dan saudara Yakub, kepada segala orang panggilan yang dikasihi di dalam Allah Bapa dan terpelihara karena Yesus Kristus: Mudah-mudahan bertambah-tambahlah kepadamu rahmat dan sejahtera dan kasih. Hai segala kekasihku, tatkala aku menghabiskan usahaku menulis surat kepadamu dari hal keselamatan kita bersama-sama, maka pada perasaanku terpaksalah aku menulis akan mengingatkan kamu bersungguh-sungguh berebutkan iman yang sudah sekali bagi sekalian dikaruniakan kepada segala orang suci. Karena ada beberapa orang merangkak masuk dengan sembunyi, yaitu orang yang dahulunya sudah tersedia hukumannya; orang fasik, yang mengubahkan anugerah Allah, Tuhan kita, kepada perkara melakukan percabulan, sambil menyangkal Penghulu dan Tuhan kita yang Esa, yaitu Yesus Kristus. Tetapi aku suka hendak mengingatkan kamu, walaupun kamu mengetahui segala sesuatu itu dengan serta mertanya, bagaimana yang Tuhan, (sesudahnya menyelamatkan suatu kaum keluar dari negeri Mesir), kemudian daripada itu membinasakan mereka itu yang tiada beriman. Dan segala malaekat yang tiada mengindahkan derajatnya, melainkan meninggalkan tempat kediamannya sendiri, ditahan-Nya di dalam belenggu yang kekal di dalam gelap hingga kepada Hari hukuman yang besar itu. Sebagaimana Sodom dan Gomorah dan segala negeri yang berdekatan dengan negeri itu, samalah juga seperti mereka itu telah menyerahkan diri kepada perbuatan zinah serta mengikut makhluk lain, menjadi suatu teladan dengan menanggung siksa api yang kekal. Meskipun demikian hukumannya, tetapi orang-orang yang termimpi-mimpi itu juga mencemarkan tubuhnya, dan mensifatkan segala kuasa itu kosong, serta mengeji segala yang mulia-mulia. Tetapi Mikhail, penghulu malaekat, tatkala ia berlawan dengan Iblis, berbalah-balahan dari hal mayat Musa, tiada berani ia mencerca ke atasnya, melainkan katanya, "Dihardik Tuhan kiranya akan dikau." Akan tetapi segala orang ini mengeji barang apa yang tiada diketahuinya, dan barang yang mereka itu mengerti dengan sebab keadaannya seperti makhluk yang tiada berakal, maka di dalam perkara itulah mereka itu binasa. Karamlah mereka itu, karena mereka itu sudah menurut jalan Kain, dan membuang diri menurut kesalahan Bileam sebab upah, lalu binasa di dalam keadaan yang durhaka sama seperti Korah. Maka inilah orang yang menjadi cacat cela di dalam segala perjamuan kasihmu, apabila mereka itu makan jamu bersama kamu, dengan tiada malu, memperdulikan diri sendiri sahaja, laksana awan yang tiada berair dibawa oleh angin; seperti pohon pada akhir musim kemarau, tiada berbuah, yang dua kali mati, dan tercabut dengan akarnya; sebagai gelombang besar di laut, menyemburkan malunya sendiri; seperti bintang yang beredar; maka bagi segala orang itu gelap gulita sudah tersedia selama-lamanya. Maka atas mereka itu juga Henokh, keturunan yang ketujuh daripada Adam, sudah bernubuat, katanya, "Tengoklah, Tuhan telah datang dengan berpuluh-puluh ribu orang sucinya, hendak memutuskan hukum-Nya atas orang sekalian, dan hendak menjatuhkan hukum ke atas segala orang fasik di dalam hal segala perbuatannya yang fasik itu, yang telah dilakukannya dengan fasiknya, dan di dalam hal segala kekerasan yang dikatakan oleh orang berdosa yang fasik ke atas-Nya." Maka mereka itulah orang yang bersungut-sungut dan mengadu-adu, serta menurut hawa nafsunya, dan mulut mereka itu mengeluarkan cakap besar, sambil mengangkat-angkat orang dengan sebab hendak mencari faedahnya sendiri. Tetapi kamu ini, hai kekasihku, hendaklah kamu ingat akan perkataan yang dikatakan dahulu oleh segala rasul Tuhan kita Yesus Kristus, sebagaimana mereka itu sudah mengatakan kepada kamu, bahwa pada akhir zaman akan datang kelak beberapa pengolok, yang menurut hawa nafsunya yang jahat itu. Maka mereka itulah yang membuat penceraian, yaitu orang yang menurut hawa nafsu dan yang tiada berisi Roh. Tetapi kamu ini, hai kekasihku, dirikanlah dirimu di atas alasan imanmu yang amat kudus, sambil berdoa di dalam Rohulkudus. Peliharakanlah dirimu di dalam kasih Allah, sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus membawa kepada hidup yang kekal. Maka akan orang yang bimbang kasihankanlah, dan sentakkanlah mereka itu dari dalam api dan selamatkanlah mereka itu; dan kepada yang lain hendaklah kamu kasihan dengan berjaga-jaga, dengan membenci akan pakaiannya yang cemar dengan hawa nafsu. Maka bagi Dia yang berkuasa memeliharakan kamu daripada terserandung, serta mendirikan kamu dengan tiada bercela di hadapan kemuliaan-Nya, dengan sukacita yang amat sangat, yaitu bagi Allah yang Esa lagi Juruselamat kita dengan jalan Yesus Kristus Tuhan kita, adalah kiranya kemuliaan dan kebenaran dan kodrat dan kuasa yang sedia ada lebih dahulu daripada segala masa, dan sekarang ini hingga selama-lamanya. Amin. Bahwa inilah wahyu daripada Yesus Kristus, yang dianugerahkan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-Nya perkara-perkara yang tak dapat tiada akan jadi dengan segeranya; maka disuruhkan-Nya malaekat-Nya memberitahu dia kepada hamba-Nya, yaitu Yahya, yang menyaksikan firman Allah dan kesaksian Yesus Kristus, yaitu seberapa perkara yang dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan segala orang yang mendengar perkataan nubuat ini, dan yang memasukkan ke dalam hati segala barang yang tersurat di dalamnya; karena masanya sudah dekat. Daripada Yahya, datang kepada ketujuh sidang jemaat yang di Asia, turunlah kiranya atas kamu anugerah dan sejahtera daripada Dia yang ada, dan Yang sudah sedia ada, dan Yang akan datang kelak, dan daripada ketujuh roh yang di hadapan arasy-Nya; dan daripada Yesus Kristus yang menjadi saksi yang setiawan, yaitu yang menjadi Sulung dari antara orang mati, dan yang menjadi Penghulu di atas segala raja di dunia ini. Maka bagi Dia yang mengasihi kita, dan yang sudah melepaskan kita daripada segala dosa dengan darah-Nya, dan yang menjadikan kita suatu kerajaan dan imam-imam bagi hadirat Bapa-Nya yaitu Allah; bagi-Nyalah kemuliaan dan kuasa selama-lamanya. Amin. Tengoklah, Ia datang dengan awan, dan Ia akan kelihatan kepada tiap-tiap mata, demikian juga kepada orang yang menikam Dia; maka segala bangsa di dunia ini akan memandang Dia serta meratap. Bahkan, Amin. "Aku inilah Alif dan Ya," demikianlah firman Allah Tuhan itu, Yang ada, dan Yang sudah sedia ada, dan Yang akan datang kelak, yaitu Yang Mahakuasa. Aku ini Yahya, saudaramu dan tolanmu di dalam kesusahan dan di dalam kerajaan dan di dalam sabar yang ada di dalam Yesus, aku telah ada di pulau yang bernama Patmos dari sebab firman Allah dan kesaksian dari hal Yesus. Pada Hari Tuhan aku digerakkan oleh Roh, dan kudengar dari belakangku suatu suara yang besar seperti bunyi sangkakala, katanya, "Barang apa engkau tampak, suratkanlah di dalam suatu kitab, lalu kirimkan kepada ketujuh sidang jemaat, yaitu ke Epesus, dan ke Smirna, dan ke Pergamus, dan ke Tiatira, dan ke Sardis, dan ke Filadelfia, dan ke Laodikea." Maka berpalinglah aku menuju kepada suara yang bertutur dengan aku. Sambil berpaling aku tampaklah tujuh kaki dian daripada emas, dan di tengah-tengah kaki dian itu seorang yang seperti Anak manusia, berjubah panjang sampai ke kaki, dan bergetangdadakan cindai daripada emas. Maka kepala-Nya dan rambut-Nya putih, seperti bulu domba yang putih, putihnya seperti salju; maka mata-Nya seperti nyala api; dan kaki-Nya serupa tembaga bergilap, seolah-olah merah api di dalam tanur; dan bunyi suara-Nya menderu seperti bunyi air yang banyak. Maka Ia memegang di dalam tangan kanan-Nya tujuh bintang, dan terjulur dari dalam mulut-Nya sebilah pedang tajam bermata dua; dan wajah-Nya seperti matahari bercahaya terik. Tatkala aku nampak Dia, maka rebahlah aku pada kaki-Nya seperti orang mati. Maka diletakkan-Nya tangan kanan-Nya ke atasku sambil berkata, "Jangan takut, Aku inilah yang awal dan yang akhir, dan yang hidup. Aku sudah mati, maka tengoklah, sekarang Aku hidup selama-lamanya, serta ada pada-Ku anak kunci maut dan alam maut. Sebab itu suratkanlah barang yang sudah engkau tampak, baik barang yang ada pada masa ini, baik barang yang pada masa akan datang kelak. Adapun akan rahasia tentang ketujuh bintang yang sudah engkau tampak di dalam tangan kanan-Ku, dan ketujuh kaki dian daripada emas itu, ketahuilah: ketujuh bintang itu, yaitu malaekat ketujuh sidang jemaat itu; dan ketujuh kaki dian itu, yaitu ketujuh sidang jemaat itu adanya." "Suratkanlah kepada malaekat sidang jemaat yang di Epesus seperti yang demikian: Bahwa inilah sabda daripada Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya itu, yang berjalan ke sana kemari di antara ketujuh kaki dian emas itu: Aku tahu segala perbuatanmu dan kelelahan dan sabarmu, dan Aku tahu bahwa engkau tiada boleh tahan segala orang jahat, tetapi engkau sudah mencoba orang-orang yang mengatakan dirinya rasul, tetapi bukan, dan sudah engkau dapati mereka itu pendusta; dan engkau tahan sabar dan sudah menanggung karena nama-Ku dengan tiada jemu. Tetapi Aku ada suatu hal ke atasmu, yaitu engkau sudah meninggalkan kasihmu yang mula-mula itu. Sebab itu ingatlah dari mana engkau jatuh, dan bertobatlah, dan lakukanlah perbuatan yang mula-mula itu; jikalau tiada, Aku akan datang kepadamu, lalu mengalihkan kaki dianmu itu daripada tempatnya, kecuali engkau bertobat. Tetapi ada padamu perkara ini, yaitu engkau benci akan segala perbuatan orang Nikolai, yang Aku pun benci juga. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar kata Roh itu kepada segala sidang jemaat. Maka kepada orang yang menang, kepadanyalah Aku akan memberi makan buah pohon hayat yang di dalam Firdaus Allah." "Suratkanlah kepada malaekat sidang jemaat yang di Smirna seperti yang demikian: Inilah sabda daripada Dia yang awal dan yang akhir, yang sudah mati, lalu hidup balik: Aku tahu kesusahanmu dan kepapaanmu (tetapi engkau kaya), dan Aku tahu hujat daripada orang-orang yang mengatakan dirinya orang Yahudi, tetapi bukan, melainkan suatu jemaat Iblis. Janganlah engkau takut akan segala kesusahan yang akan engkau rasai kelak. Tengoklah, Iblis itu hendak memasukkan setengah daripada kamu ke dalam penjara, supaya kamu dicobai; dan kamu mendapat kesusahan kelak sepuluh hari lamanya. Biarlah engkau setia sehingga mati, dan Aku akan memberi engkau makota hayat itu. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar kata Roh itu kepada segala sidang jemaat. Maka orang yang menang, sekali-kali tiada akan terkena bahaya maut yang kedua itu." "Suratkanlah kepada malaekat sidang jemaat yang di Pergamus seperti yang demikian: Inilah sabda daripada Dia yang berpedang tajam bermata dua itu: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di tempat Iblis bertakhta. Engkau berpegang kepada nama-Ku dan tiada menyangkal iman kepada-Ku, walaupun di dalam masa Antipas, saksi-Ku yang setia itu, yang sudah dibunuh di hadapan kamu, di tempat Iblis diam. Tetapi Aku ada sedikit perkara ke atasmu, yaitu ada padamu orang-orang yang berpegang kepada pengajaran Bileam, yang sudah mengajar Balak menjerat bani Israel, sehingga mereka itu makan barang yang dipersembahkan kepada berhala, dan lagi berzinah. Begitu juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada pengajaran orang Nikolai, serupa itu juga. Sebab itu, hendaklah bertobat. Jikalau tidak, Aku akan datang kepadamu dengan segeranya, lalu memerangi mereka itu dengan pedang yang di mulut-Ku ini. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar kata Roh kepada segala sidang jemaat. Maka kepada orang yang menang, kepadanyalah Aku akan memberi Manna yang tersembunyi itu, dan Aku akan memberi kepadanya suatu batu putih dan pada batu itu tersurat suatu nama baharu, yang tiada diketahui oleh seorang pun, melainkan oleh orang yang menerima dia." "Suratkanlah kepada malaekat sidang jemaat yang di Tiatira itu seperti yang demikian: Inilah sabda Anak Allah, yang mata-Nya seperti nyala api, dan kaki-Nya serupa tembaga bergilap: Aku tahu segala perbuatanmu, dan kasih dan iman dan layan dan sabarmu, dan segala perbuatanmu yang akhir itu terlebih daripada yang awal. Tetapi Aku ada suatu hal ke atasmu, yaitu engkau membiarkan perempuan bernama Izebel yang mengatakan dirinya nabiah, dan yang mengajar serta menyesatkan hamba-hamba-Ku berzinah dan makan barang yang dipersembahkan kepada berhala. Aku sudah memberi dia tempoh supaya ia sempat bertobat, tetapi ia tiada mau bertobat daripada zinahnya itu. Tengoklah, Aku akan menjatuhkan dia sakit ke atas tempat tidurnya, dan mereka itu yang berzinah dengan dia masuk ke dalam kesusahan yang besar, kecuali mereka itu bertobat daripada mengikut segala perbuatan perempuan itu. Dan anak-anaknya akan Kubunuh dengan bala sampar, dan segala sidang jemaat pun akan mengetahui bahwa Akulah yang menyelidik jiwa dan hati orang, dan Aku akan membalas kamu menurut perbuatan masing-masing. Tetapi kepada kamu segala orang lain di Tiatira Kukatakan, seberapa banyak orang yang tiada memegang pengajaran itu, dan yang (menurut kata mereka itu) tiada mengetahui segala perkara Iblis yang dalam-dalam, maka tiada Aku letakkan ke atasmu beban yang lain. Akan tetapi barang yang ada padamu, peganglah teguh-teguh sehingga Aku datang. Maka orang yang menang, dan yang memeliharakan segala pekerjaan-Ku hingga kesudahannya, maka Aku memberi dia kuasa atas segala orang kafir; dan ia akan memerintah mereka itu dengan tongkat besi, seperti periuk belanga tanah pun diremukkan orang, yaitu dengan kuasa, sebagaimana Kuperoleh daripada Bapa-Ku; dan Aku akan memberi dia bintang fajar itu. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar kata Roh kepada segala sidang jemaat." "Suratkanlah kepada malaekat sidang jemaat yang di Sardis itu seperti yang demikian: Inilah sabda daripada Dia yang mempunyai ketujuh Roh Allah, dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala perbuatanmu, bahwa engkau sudah disangka hidup, tetapi yang sebenarnya engkau mati. Jagalah dan kuatkanlah segala yang ada tinggal dan yang hendak mati; karena Aku dapati tiada barang perbuatanmu yang sempurna pada pemandangan Tuhanku. Sebab itu, ingatlah bagaimana telah engkau terima dan dengar; peliharakanlah itu dan bertobat. Jikalau engkau tidak jaga kelak, Aku akan datang seperti pencuri, dan engkau tiada tahu akan waktunya yang Aku datang kelak kepadamu. Tetapi ada juga padamu di Sardis itu sedikit orang yang belum menajiskan pakaiannya; maka mereka itulah akan berjalan besertaku dengan berpakaian putih, karena mereka itu berlayak. Maka orang yang menang akan dipakaikan dengan pakaian putih dan sekali-kali tiada Aku akan menghapuskan namanya dari dalam kitab hayat, dan Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan segala malaekat-Nya. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar kata Roh kepada segala sidang jemaat." "Suratkanlah kepada malaekat sidang jemaat yang di Filadelfia seperti yang demikian: Inilah sabda daripada Dia yang kudus dan yang benar, yang memegang anak kunci Daud, yang membuka, dan tiada seorang pun dapat menutup, dan yang menutup, tiada dapat seorang pun membuka: Aku tahu segala perbuatanmu (tengoklah Aku sudah menghadapkan padamu pintu terbuka, yang seorang pun tiada dapat menutupnya) karena meskipun kuasamu sedikit, tetapi engkau sudah menurut perkataan-Ku dengan tiada menyangkal nama-Ku. Tengoklah, Aku serahkan beberapa orang daripada jemaat Iblis, yang mengatakan dirinya orang Yahudi, tetapi bukan, melainkan berbuat dusta; tengoklah, Aku akan membuat mereka itu datang menyembah menghadap kakimu, sehingga mengetahui bahwa Aku ini mengasihi engkau. Maka oleh sebab engkau sudah memeliharakan pengajaran-Ku dari hal sabar itu, Aku pun akan memeliharakan engkau daripada masa pencobaan yang akan datang ke atas segala isi dunia, supaya mencoba segala orang yang duduk di bumi. Dengan segera Aku datang; berpeganglah kepada barang yang ada padamu, supaya jangan barang seorang mengambil makotamu. Maka orang yang menang, hendak Kujadikan dia suatu tiang di dalam rumah Tuhan-Ku, dan sekali-kali tiada ia akan keluar dari situ; dan Aku akan menyuratkan kepadanya nama Tuhan-Ku dan nama negeri Tuhan-Ku, yaitu Yeruzalem yang baharu yang turun dari surga daripada Tuhan-Ku itu, dan lagi nama-Ku yang baharu itu. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar kata Roh kepada segala sidang jemaat." "Suratkanlah kepada malaekat sidang jemaat yang di Laodikea seperti yang demikian: Inilah sabda daripada Dia yang bernama Amin, yaitu saksi yang setiawan dan benar, awal segala kejadian Allah: Aku tahu segala perbuatanmu; engkau itu sejuk pun tidak, hangat pun tidak. Aku suka jikalau engkau sejuk atau hangat. Oleh sebab engkau begitu suam, dan hangat pun tidak, sejuk pun tidak, maka Aku hendak meludahkan engkau dari dalam mulut-Ku. Dengan sebab katamu: Aku kaya dan sudahlah aku beroleh kekayaan dan satu pun tiada kekurangan padaku, padahal tiada engkau mengetahui bahwa engkaulah orang malang, dan yang tiada terkasihan, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang, sebab itu Aku ikhtiarkan engkau membeli kepada-Ku emas yang sudah beruji dengan api supaya engkau kaya; dan pakaian putih, supaya engkau berkain, dan jangan ketara malu keadaanmu yang bertelanjang, dan lagi celak-mencelak matamu supaya engkau boleh nampak. Maka seberapa banyak orang yang Kukasihi, Aku tegur dan ajar; sebab itu berusahalah serta bertobat. Tengoklah, Aku berdiri di muka pintu sambil mengetuk; jikalau barang seorang mendengar suara-Ku serta membukakan pintu, maka masuklah Aku kepadanya, lalu makan dengan dia dan ia dengan Aku. Maka orang yang menang, Aku memberi dia duduk dengan Aku di atas arasy-Ku, sebagaimana Aku juga menang serta duduk dengan Bapa-Ku di atas arasy-Nya. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar kata Roh kepada segala sidang jemaat." Kemudian daripada itu aku tampak suatu pintu terbuka di surga, maka suara yang mula-mula kudengar itu seperti bunyi sangkakala bertutur kepadaku, katanya, "Naiklah ke mari, Aku menunjukkan kepadamu barang yang tak dapat tiada akan jadi kemudian kelak." Langsunglah aku digerakkan oleh Roh, maka kelihatanlah arasy terdiri di surga, dan Yang duduk di atas arasy itu. Maka Ia yang duduk itu rupanya seperti permata yasib dan akik; dan ada suatu pelangi melengkung arasy itu, seperti zamrud rupanya. Dan keliling arasy itu ada dua puluh empat takhta dan di atas segala takhta itu ada duduk dua puluh empat ketua-ketua, yang berpakaian putih dan di atas kepalanya bermakota emas. Maka keluarlah dari dalam arasy itu kilat dan beberapa suara dan guruh; dan ada tujuh buah pelita berpasang di hadapan arasy itu; yaitu ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan arasy itu seolah-olah laut kaca, seperti hablur rupanya dan di tengah arasy serta berkeliling arasy itu ada empat zat yang hidup, penuh dengan mata di hadapan dan di belakang. Adapun zat yang hidup yang pertama itu seperti rupa singa, dan zat yang hidup yang kedua seperti anak lembu, dan zat yang hidup yang ketiga seperti muka manusia, dan zat yang hidup yang keempat seperti burung nasar yang terbang. Maka keempat zat yang hidup itu masing-masing ada bersayap enam, penuh dengan mata sekeliling di luar dan di dalam; maka keempatnya dengan tiada berhenti siang malam menyebut, "Kudus, kudus, kudus Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, Yang sudah sedia ada, dan Yang ada, dan Yang akan datang kelak." Dan tiap-tiap kali apabila zat yang hidup itu memuliakan dan menghormatkan serta mengucapkan syukur kepada Dia yang duduk di atas arasy itu dan yang hidup selama-lamanya, maka sujudlah kedua puluh empat ketua-ketua itu di hadirat Dia yang duduk di atas arasy itu, lalu menyembah Dia yang hidup selama-lamanya, sambil mereka itu menanggalkan makotanya di hadapan arasy itu, katanya, "Ya Allah, Tuhan kami, berlayaklah Engkau memegang kemuliaan dan kehormatan dan kuasa; karena Engkaulah yang menjadikan segala sesuatu, dan dengan kehendak-Mu juga sekaliannya itu ada dan sudah dijadikan." Maka aku tampak di dalam tangan kanan Dia, yang duduk di atas arasy itu, ada sebuah kitab, yang bertulis luar dalamnya, dan bermeterai dengan tujuh meterai. Dan aku tampak pula seorang malaekat yang gagah memberitakan dengan suara besar, katanya, "Siapakah berlayak membuka kitab itu dan mengoyakkan meterainya?" Maka baik di surga, baik di bumi, atau di bawah bumi, seorang pun tiada yang cakap membuka kitab itu atau memandangnya. Maka sangatlah aku menangis oleh sebab tiada seorang pun didapati yang berlayak membuka kitab itu atau memandangnya. Maka ada seorang dari antara segala ketua-ketua itu berkata kepadaku, "Janganlah menangis; tengoklah, Singa yang daripada suku bangsa Yehuda, yaitu Akar Daud itu, sudah beroleh kemenangan sehingga membuka kitab dan ketujuh meterainya itu." Maka aku tampak di tengah-tengah arasy, di antara keempat zat yang hidup, dan di tengah segala ketua-ketua itu terdirilah seekor anak domba seperti sudah tersembelih rupanya, yang bertanduk tujuh, dan bermata tujuh, yaitu ketujuh Roh Allah, yang sudah disuruhkan ke seluruh bumi ini. Maka datanglah Anak domba itu mengambil kitab itu daripada tangan kanan Dia yang duduk di atas arasy itu. Setelah diambil-Nya kitab itu, maka sujudlah keempat zat yang hidup dan kedua puluh empat ketua itu di hadapan Anak domba itu, masing-masing sedang memegang kecapi dan bokor emas penuh dengan kemenyan, yaitu segala doa orang-orang suci. Maka menyanyilah mereka itu suatu nyanyian yang baharu, bunyinya, "Berlayaklah Engkau mengambil kitab itu dan membuka meterainya; karena Engkau sudah tersembelih, lalu dengan darah-Mu Engkau menebus (orang) bagi Allah daripada tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan mereka itu bagi Tuhan kita suatu kerajaan, dan imam-imam; lalu mereka itu memerintah di atas bumi." Maka aku tampak, dan aku dengar suara malaekat yang banyak sekeliling arasy dan segala zat yang hidup dan segala ketua itu; maka banyaknya itu beribu-ribu laksa, yang mengatakan dengan suara besar, "Berlayak Anak domba yang tersembelih itu menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji." Maka aku dengar pula tiap-tiap makhluk yang di surga, dan yang di atas bumi, dan yang di bawah bumi, dan yang di laut, dan segala yang di dalamnya itu mengatakan, "Bagi Dia yang duduk di atas arasy, dan bagi Anak domba itu adalah puji dan kehormatan dan kemuliaan dan kuasa selama-lamanya." Maka keempat zat yang hidup itu mengatakan, "Amin." Dan segala ketua itu sujudlah menyembah. Maka aku tampak bagaimana Anak domba itu membuka satu dari antara ketujuh meterai itu, lalu aku dengar satu dari antara keempat zat yang hidup itu berkata seperti bunyi guruh, "Marilah." Maka aku tampak adalah seekor kuda putih, dan orang yang duduk di atasnya itu ada berpanah; maka suatu makota pun dikaruniakanlah kepadanya, lalu keluarlah ia dengan tanda kemenangan dan supaya ia menang lagi. Tatkala Anak domba itu membuka meterai yang kedua itu, aku dengar zat yang hidup yang kedua itu berkata, "Marilah." Dan keluar pula seekor kuda lain, yang merah menyala; maka kepada orang yang duduk di atasnya itu dikaruniakan kuasa mengambil perdamaian dari bumi sehingga orang berbunuh-bunuhan; dan sebilah pedang yang besar dikaruniakanlah kepadanya. Tatkala Anak domba itu membuka meterai yang ketiga itu, aku dengar zat yang hidup yang ketiga itu berkata, "Marilah." Dan aku tampak adalah seekor kuda hitam, dan orang yang duduk di atasnya itu ada neraca di tangannya; dan aku dengar bunyi seperti suara di tengah-tengah keempat zat yang hidup itu mengatakan, "Secupak gandum sedinar harganya, dan jelai tiga cupak sedinar harganya. Tetapi minyak dengan air anggur itu janganlah engkau rusakkan." Tatkala Anak domba itu membuka meterai yang keempat itu, aku dengar suara zat yang hidup yang keempat itu berkata, "Marilah." Maka aku tampak adalah seekor kuda kelabu, dan orang yang duduk di atasnya itu Maut namanya, dan alam maut itu pun mengikut sertanya; maka kepada keduanya itu dikaruniakan kuasa atas seperempat bumi akan membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan dengan maut, dan dengan binatang buas-buas di bumi. Tatkala Anak domba itu membuka meterai yang kelima itu, aku tampak di bawah tempat persembahan itu segala jiwa orang yang telah terkena bunuh karena firman Allah dan karena kesaksian yang dipegang oleh mereka itu; maka berteriaklah mereka itu dengan suara besar, katanya, "Berapa lamakah lagi, ya Tuhan yang kudus dan yang benar, Engkau tiada menghukumkan dan membelakan darah kami ke atas segala orang yang duduk di bumi itu?" Maka kepada masing-masing dikaruniakanlah sehelai jubah putih, dan dikatakan kepada mereka itu bahwa haruslah mereka itu bersabar di dalam sedikit masa, sehingga genap bilangan segala orang yang sertanya menjadi hamba, yaitu saudara-saudaranya yang akan dibunuh kelak sama seperti mereka itu juga. Maka aku tampak tatkala Anak domba itu membuka meterai yang keenam itu, bahwa jadilah gempa bumi besar, dan matahari pun menjadi hitam seperti suatu kain kabungan daripada rambut, dan bulan semata-mata menjadi seperti darah, dan segala bintang di langit sudah gugur ke bumi, seperti pohon ara yang meluruhkan buah buruknya tatkala digoncang oleh angin yang besar. Dan langit itu pun hilanglah seperti surat yang digulung, dan tiap-tiap gunung dan pulau sudah berubah ke luar daripada tempatnya. Dan segala raja di bumi dan orang besar-besar, dan panglima, dan orang kaya-kaya, dan yang berkuasa, dan tiap-tiap orang, baik hamba baik merdeka, sekaliannya bersembunyi di dalam segala gua dan di celah-celah batu gunung, serta berkata kepada gunung-gunung dan batu-batu itu, "Timpalah kami, lindungkanlah kami daripada wajah Dia yang duduk di atas arasy itu, dan daripada murka Anak domba itu: Karena Hari yang besar, yaitu Hari murkanya itu sudah tiba dan siapakah yang dapat menahan?" Kemudian daripada itu aku tampak empat malaekat terdiri pada keempat penjuru alam, memegang keempat mata angin, supaya jangan angin bertiup di bumi atau di laut atau di atas sesuatu pohon kayu. Maka aku tampak pula ada seorang malaekat lain naik daripada matahari hidup, memegang meterai Allah yang hidup itu; maka malaekat itu pun berteriaklah dengan suara besar kepada keempat malaekat itu, yang sudah dikaruniakan kuasa merusakkan bumi dan laut itu, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon kayu, sehingga kami memeteraikan segala hamba Allah pada dahinya." Maka aku dengar banyaknya segala orang yang sudah bermeterai itu, jumlahnya seratus empat puluh empat ribu yang sudah bermeterai daripada segala suku bangsa bani Israel: yaitu daripada suku Yehuda sudah bermeterai dua belas ribu; daripada suku Rubin dua belas ribu; daripada suku Gad dua belas ribu; daripada suku Asyir dua belas ribu; daripada suku Naftali dua belas ribu; daripada suku Manasye dua belas ribu; daripada suku Simeon dua belas ribu; daripada suku Lewi dua belas ribu; daripada suku Isakhar dua belas ribu; daripada suku Zebulon dua belas ribu; daripada suku Yusuf dua belas ribu; daripada suku Benyamin sudah bermeterai dua belas ribu. Kemudian daripada itu aku tampak ada suatu perhimpunan besar, yang tiada seorang pun dapat menghitung, yaitu daripada segala bangsa dan segala suku dan segala kaum dan segala bahasa, berdirilah sekaliannya di hadapan arasy dan di hadapan Anak domba itu, berjubah putih, dan pelepah kurma di dalam tangannya; maka mereka itu berseru-serulah dengan suara besar, katanya, "Selamat bagi Tuhan kami yang duduk di atas arasy itu, dan bagi Anak domba itu." Segala malaekat itu pun berdirilah sekeliling arasy dan sekeliling segala ketua dan keempat zat yang hidup itu, lalu sujud di hadapan arasy serta menyembah Allah, katanya, "Amin; bahwa segala puji, dan kemuliaan, dan hikmat, dan ucapan syukur, dan hormat, dan kuasa, dan kekuatan bagi Tuhan kami, sampai selama-lamanya. Amin." Maka seorang dari antara ketua-ketua itu bertanya serta berkata kepadaku, "Orang-orang yang berjubah putih ini, siapakah mereka itu dan dari manakah mereka itu datangnya?" Lalu kataku kepadanya, "Tuan juga yang mengetahuinya." Maka katanya kepadaku, "Inilah orang-orang yang datang ke luar daripada kesusahan besar itu, dan mereka itu sudah membasuh jubahnya dan memutihkan dengan darah Anak domba itu. Maka itulah sebabnya mereka itu ada di hadapan arasy Allah, dan mereka itu beribadat kepada-Nya siang malam di dalam rumah-Nya; dan Ia yang duduk di atas arasy itu akan membentangkan kemah-Nya menaungi mereka itu. Maka tiada mereka itu akan lapar atau dahaga lagi, dan tiada mereka itu dipukul oleh panas matahari atau barang sesuatu yang hangat, karena Anak domba yang di tengah arasy itu akan menjadi gembala mereka itu, dan akan membawa mereka itu kepada segala mata air hayat; maka Allah pun akan menyapukan segala air mata daripada mata mereka itu." Tatkala Anak domba itu membuka meterai yang ketujuh itu, sunyi-senyaplah di dalam surga ada kira-kira setengah jam lamanya. Maka aku tampak ketujuh malaekat yang berdiri di hadirat Allah itu, maka dikaruniakanlah kepada mereka itu tujuh sangkakala. Maka datanglah seorang malaekat yang lain serta berdiri di sisi tempat persembahan itu, sambil memegang perukupan emas, maka dikaruniakanlah kepadanya beberapa banyak kemenyan, supaya ia dapat mempersembahkan dia itu bersama-sama dengan doa segala orang suci di atas tempat persembahan emas yang di hadapan arasy itu. Maka asap kemenyan bersama-sama dengan doa segala orang suci itu naiklah ke hadirat Allah dari tangan malaekat itu. Maka malaekat itu pun mengambil perukupan itu, serta mengisi itu dengan api dari tempat persembahan itu, sambil mencampakkan ke bumi; lalu jadilah beberapa bunyi guruh dan beberapa suara dan kilat, dan gempa bumi. Maka ketujuh malaekat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersedialah hendak meniup. Maka malaekat yang pertama itu meniup sangkakalanya, lalu turunlah hujan batu dan api bercampur dengan darah, maka sekaliannya itu dicurahkan ke bumi. Lalu hanguslah sepertiga bumi itu, dan hanguslah sepertiga segala pohon kayu, dan hanguslah segala rumput yang hijau itu. Maka malaekat yang kedua itu pun meniup sangkakalanya, maka jadilah seolah-olah sebuah gunung besar menyala dengan api, dicampakkan ke laut; maka laut itu sepertiganya menjadi darah; dan matilah sepertiga daripada segala makhluk yang bernyawa di laut itu; dan binasalah sepertiga daripada segala kapal. Maka malaekat yang ketiga itu pun meniup sangkakalanya, lalu gugurlah dari langit sebuah bintang besar, yang menyala seperti suluh, maka bintang itu menimpa sepertiga daripada segala sungai dan segala mata air. Adapun nama bintang itu Afsantin, maka sepertiga daripada segala air pun menjadi Afsantin; lalu banyaklah orang yang mati karena air itu, oleh sebab air itu sudah menjadi pahit. Maka malaekat yang keempat itu pun meniup sangkakalanya, lalu disiksakan sepertiga matahari, dan sepertiga bulan, dan sepertiga segala bintang, supaya gelaplah sepertiganya itu, dan supaya tiada terang sepertiga daripada siang hari, dan malam pun demikianlah juga. Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung nasar terbang di tengah langit mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai, wai atas segala orang yang duduk di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang lain lagi, yaitu daripada ketiga malaekat yang akan meniupnya kelak." Maka malaekat yang kelima itu pun meniup sangkakalanya, lalu aku tampak sebuah bintang yang sudah gugur dari langit ke bumi; maka dikaruniakanlah kepadanya anak kunci pintu lubang yang tiada terduga dalamnya. Maka ia pun membuka pintu lubang yang tiada terduga dalamnya itu, lalu naik asap keluar dari lubang itu, seperti asap daripada tanur yang besar, sehingga matahari dan udara gelap dari sebab asap lubang itu. Kemudian keluarlah daripada asap itu belalang ke atas bumi, maka dikaruniakanlah kuasa kepadanya seperti kuasa kalajengking yang di bumi ini. Maka dikatakan kepadanya bahwa tiada boleh ia merusakkan rumput yang di bumi, atau barang tumbuh-tumbuhan, atau barang pohon kayu, melainkan hanya manusia yang tiada bermeterai Allah di dahinya. Maka dipesankan kepadanya, supaya jangan membunuh mereka itu, hanya menyiksakan lima bulan lamanya. Adapun siksanya itu seperti siksa tatkala orang disengat kalajengking. Pada masa itu kelak orang akan mencari mati, tetapi tiada dapat; maka suka mereka itu akan mati, tetapi mati itu lari daripada mereka itu. Adapun rupa belalang itu seperti rupa kuda yang bersedia hendak berperang, maka di kepalanya ada seperti makota yang serupa dengan emas, dan mukanya seperti muka manusia. Dan ia ada berambut seperti rambut perempuan, dan giginya seperti gigi singa. Dan dadanya seperti baju besi, dan bunyi sayapnya seperti bunyi angkatan perang yang berkuda banyak berlari-lari hendak berperang. Dan ia ada berekor seperti ekor kalajengking lagi bersengat, dan di dalam ekornya itu ada kuasanya menyakiti orang lima bulan lamanya. Maka ia berajakan malaekat lubang yang tiada terduga dalamnya, namanya di dalam bahasa Ibrani Abbaddon, dan di dalam bahasa Gerika Apollion namanya. Adapun bala yang pertama itu sudah lepas. Tengoklah yang akan datang lagi dua bala kemudian daripada itu. Maka malaekat yang keenam itu pun meniup sangkakalanya, lalu aku dengar suatu suara keluar dari keempat tanduk tempat persembahan emas yang di hadirat Allah itu, mengatakan kepada malaekat yang keenam yang memegang sangkakala itu, "Lepaskanlah keempat malaekat yang terikat dekat sungai yang besar, yaitu Sungai Ferat." Maka dilepaskanlah keempat malaekat yang memang sudah bersedia karena jam dan hari dan bulan dan tahun itu, supaya mereka itu membunuh sepertiga daripada segala manusia. Adapun banyaknya segala tentara yang berkuda itu dua laksa-laksa, sudah kudengar jumlahnya itu. Maka menurut penglihatanku segala kuda dan segala orang yang menunggang kuda itu rupanya demikian: Mereka itu berbaju besi yang merah seperti api, dan biru tua, dan warna belerang; dan kepala kuda itu seperti kepala singa, dan daripada mulutnya keluar api dan asap dan belerang. Maka dari sebab ketiga bala itu sepertiga daripada segala manusia mati dibunuh dengan api dan asap dan belerang yang keluar dari dalam mulutnya. Karena kuasa segala kuda itu ada di dalam mulutnya dan di dalam ekornya: Karena ekornya itu serupa ular, yaitu berkepala, dan dengan itu ia menyakiti. Dan segala manusia yang lain yang tiada dibunuh dengan segala bala ini, berpaling pun tidak daripada segala perbuatan tangannya, melainkan senantiasa menyembah segala setan dan segala berhala emas, perak, tembaga, batu, atau kayu, yang tiada dapat melihat atau mendengar ataupun berjalan. Maka belum juga mereka itu mau bertobat daripada membunuh orang, atau daripada hobatannya, atau zinahnya, atau curinya. Maka aku tampak seorang malaekat lain yang gagah, turun dari langit, berjubahkan awan, dan pelangi di atas kepalanya, dan mukanya seperti matahari, dan kakinya seperti tiang daripada api, dan di tangannya ada sebuah kitab kecil yang terbuka; maka kaki kanannya berpijak di laut, dan kaki kiri di darat; maka berteriaklah ia dengan suara besar seperti bunyi singa menikas, dan tatkala ia berteriak, ketujuh guruh pun membunyikan bunyi masing-masing. Tatkala ketujuh guruh sudah berbunyi itu, sedang aku hendak menyuratkan, lalu aku dengar suatu suara dari langit, katanya, "Meteraikanlah barang apa yang ketujuh guruh itu sudah mengatakan dan jangan dituliskan." Adapun malaekat yang sudah kutampak berpijak di laut dan di darat mengangkatkan tangan kanannya arah ke langit, serta bersumpah demi Allah yang hidup selama-lamanya, dan yang menjadikan langit dengan segala isinya, dan bumi dengan segala isinya, dan laut dengan segala isinya, bahwa tiada akan ada tempohnya lagi; tetapi pada masa suara malaekat yang ketujuh itu, apabila ia hendak meniup sangkakalanya, baharulah rahasia Allah genap, menurut seperti kabar kesukaan yang diberitakan kepada segala hamba-Nya, yaitu nabi-nabi. Adapun suara yang sudah kudengar dari langit itu, bertutur lagi kepadaku, serta katanya, "Pergilah, ambil kitab yang terbuka di tangan malaekat yang berpijak di laut dan di darat." Lalu pergilah aku kepada malaekat itu sambil berkata kepadanya, "Berilah kiranya aku kitab kecil itu." Maka katanya kepadaku, "Ambillah dan makanlah semuanya, dan ia akan memahitkan perutmu, tetapi di dalam mulutmu berasa manis seperti air madu." Maka kuambillah kitab yang kecil daripada tangan malaekat itu, lalu kumakan semuanya; maka di mulutku manisnya seperti air madu, dan sesudah kumakan, perutku berasa pahit. Lalu dikatakan kepadaku, "Hendaklah engkau bernubuat pula dari hal beberapa kaum dan beberapa bangsa dan berbagai-bagai bahasa serta beberapa raja." Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang sembahyang di dalamnya itu; dan biarkanlah halaman yang di luar Bait Allah itu, jangan diukur dia, karena sudah diberikan kepada orang kafir, dan negeri yang kudus itu akan dipijaknya empat puluh dua bulan lamanya." "Maka Aku akan memberi kedua orang saksiku bernubuat seribu dua ratus enam puluh hari lamanya, berkainkan kain guni." Maka itulah yang diumpamakan kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang tegak di hadirat Tuhan yang empunya bumi itu. Dan jikalau barang seorang hendak merusakkan keduanya itu, api keluar dari dalam mulutnya memakan segala seterunya; dan jikalau barang seorang hendak merusakkan keduanya itu, maka tak dapat tiada ia akan mati atas peri demikian. Maka keduanya itu ada berkuasa mengunci langit, supaya jangan turun hujan selama keduanya bernubuat itu; dan keduanya itu berkuasa atas segala air menjadikan dia darah, dan menimpa bumi dengan segala jenis bala seberapa kali dikehendakinya. Apabila kesaksiannya itu sudah disempurnakannya, lalu binatang buas yang keluar dari dalam lubang yang tiada terduga itu akan memerangi keduanya, dan mengalahkan dia, serta membunuh dia. Adapun mayatnya itu bergelimpang di jalan negeri besar, yang dengan kiasan disebut Sodom dan Mesir, di situlah juga Tuhannya tersalib. Maka beberapa banyak orang dari antara segala kaum dan suku dan bahasa dan bangsa pun memandang mayatnya itu tengah empat hari lamanya, dan tiada mereka itu meluluskan mayatnya ditaruh di dalam kubur. Dan segala orang yang duduk di atas bumi ini bersukacita atasnya dan bersukaria, dan berhadiah-hadiahan sama sendiri, sebab kedua orang nabi itu sudah menyiksakan segala orang yang duduk di atas bumi ini. Kemudian daripada tengah empat hari itu, masuklah ke dalam keduanya nafas nyawa daripada Allah, lalu bangkitlah ia berdiri; maka datanglah ketakutan yang besar ke atas segala orang yang nampak keduanya itu. Maka orang-orang itu sudah mendengar suatu suara besar dari langit yang berkata kepada keduanya, "Naiklah ke mari." Lalu naiklah keduanya itu ke langit di dalam awan, dan segala seterunya pun nampak dia. Pada ketika itu juga jadilah gempa bumi yang besar, sehingga robohlah sepersepuluh negeri itu; maka matilah di dalam gempa bumi itu tujuh ribu orang, dan yang tinggal lagi itu ketakutanlah sambil memuliakan Allah yang di surga. Adapun bala yang kedua itu sudah lepas; tengoklah bala yang ketiga itu datang dengan segeranya. Maka malaekat yang ketujuh itu pun meniup sangkakalanya, lalu kedengaranlah beberapa suara besar di surga mengatakan, "Kerajaan dunia ini menjadi kerajaan Tuhan kita, dan kerajaan Kristusnya, maka Ia akan memerintah kelak selama-lamanya." Lalu kedua puluh empat ketua yang duduk di kursinya di hadirat Allah itu sujud menyembah Allah, serta berkata, "Kami ucapkan syukur kepada-Mu, ya Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, Yang ada, dan Yang sudah sedia ada, karena Engkau telah melakukan kodrat-Mu yang besar itu, dan Engkau telah memerintah! Segala orang kafir itu sudah naik marahnya, tetapi murka-Mu sudah sampai, dan ketika orang mati dihukumkan, dan sudah sampai ketika memberi pahala segala hamba-Mu, yaitu nabi-nabi dan orang-orang suci dan orang yang takut akan nama-Mu, baik kecil baik besar; dan lagi sudah sampai ketika membinasakan segala orang yang merusakkan bumi ini." Maka terbukalah Rumah Allah yang di surga, lalu kelihatanlah tabut Perjanjian Allah di dalam Rumah-Nya itu; maka jadilah beberapa kilat dan suara dan guruh dan gempa bumi dan hujan batu yang lebat. Maka kelihatanlah di langit suatu alamat yang besar, yaitu seorang perempuan bersalut dengan matahari, dan bulan ada di bawah kakinya, dan di kepalanya bermakotakan dua belas bintang. Adalah ia itu mengandung dan berteriak sebab sakit dan sengsara hendak beranak. Maka kelihatanlah suatu alamat yang lain pula di langit, yaitu ada seekor naga besar yang merah menyala, berkepala tujuh, dan bertanduk sepuluh, dan di kepalanya bermakota tujuh; dan ekornya menyeret sepertiga daripada segala bintang di langit, lalu dicampakkannya ke bumi. Maka berdirilah naga itu di hadapan perempuan yang sedang hendak beranak itu, supaya apabila ia sudah beranak, naga itu dapat melulur anaknya itu. Lalu ia memperanakkan seorang anak laki-laki, yang akan memerintah segala bangsa dengan tongkat besi; maka anaknya itu pun disambar, dibawa kepada Allah dan kepada arasy-Nya. Maka perempuan itu pun larilah ke padang belantara; di situ ada suatu tempat disediakan Allah baginya, supaya ia dipeliharakan di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Maka jadilah suatu peperangan di surga, yaitu Mikhail serta segala malaekatnya berperang dengan naga itu; dan naga serta segala tentaranya pun berperanglah; maka naga dan tentaranya itu tiada menang, dan tempatnya pun sudah hilang di surga. Maka tercampaklah naga besar itu, yaitu ular tua, yang dinamakan Iblis dan Syaitan itu, yang menyesatkan segala isi dunia; bahkan, ia sudah tercampak ke bumi, dan segala tentaranya itu pun sudah tercampak juga beserta dengan dia. Maka aku dengar pula suatu suara yang besar di surga, mengatakan, "Sekarang sampailah keselamatan dan kodrat dan kerajaan Tuhan kita, dan kuasa Kristusnya itu; karena sudah tercampak ke bawah Penuduh segala saudara kita, yang menuduh mereka itu di hadirat Tuhan kita itu siang malam. Sekaliannya itu sudah mengalahkan dia oleh sebab darah Anak domba itu, dan oleh sebab perkataan kesaksian mereka itu; dan mereka itu tiada menyayangi nyawanya, walaupun sampai mati. Sebab itu bersoraklah, hai surga, dan segala yang duduk di dalamnya. Wai bagi bumi dan laut, karena Iblis sudah turun kepadamu dengan besar kemarahannya, sebab mengetahui bahwa ketikanya sudah singkat." Apabila naga itu melihat bahwa dirinya sudah tercampak ke bumi, ia pun menghambat perempuan yang memperanakkan Anak laki-laki itu. Maka dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ular itu. Maka ular itu pun menyemburkan air seperti suatu sungai dari dalam mulutnya dari belakang perempuan itu, supaya ia dihanyutkan oleh air sungai itu. Tetapi bumi itu sudah menolong perempuan itu dengan mengangakan mulutnya serta menelan air sungai yang disemburkan oleh naga dari dalam mulutnya itu. Maka naiklah marah naga akan perempuan itu, lalu pergi memerangi benih perempuan itu yang lagi tinggal, yaitu segala orang yang menurut hukum-hukum Allah serta berpegang kepada kesaksian Yesus itu. Lalu berdirilah ia di atas pantai laut. Maka aku tampak pula seekor binatang buas ke luar dari dalam laut, yang bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh, dan di atas tanduknya itu bermakota sepuluh, dan di kepalanya beberapa nama hujat. Adapun binatang yang kutampak itu rupanya seperti harimau kumbang, dan kakinya seperti kaki beruang, dan mulutnya seperti mulut singa. Maka naga itu memberi dia kekuatannya sendiri, dan takhtanya, dan kuasa yang besar. Maka aku tampak satu daripada kepalanya itu rupanya seperti luka yang membawa mati; tetapi luka parahnya itu sudahlah sembuh, dan segala isi dunia pun heranlah akan binatang itu, lalu mengikut dia, sambil menyembah naga itu, oleh sebab ia sudah memberi kuasa kepada binatang itu; maka binatang itu pun disembahnya juga serta berkata, "Siapakah yang sama dengan binatang ini? Dan siapakah yang dapat melawan dia?" Maka binatang itu diberilah suatu mulut penuh dengan tekebur dan hujat; maka ia pun diberi kuasa melakukan yang demikian empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah-Nya, serta segala yang mendiami surga itu; dan ia pun diluluskan membuka peperangan dengan segala orang suci dan menewaskan dia, dan diberi kuasa atas tiap-tiap suku dan kaum dan bahasa dan bangsa. Maka sekalian yang diam di bumi ini akan menyembah dia, yaitu yang namanya tiada tersurat di dalam kitab hayat Anak domba yang tersembelih, daripada asas dunia ini. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar. Barangsiapa yang membawa orang ke dalam tawanan, ia sendiri tak dapat tiada masuk ke dalam tawanan; barangsiapa yang membunuh orang dengan pedang, ia sendiri tak dapat tiada akan dibunuh dengan pedang. Di dalam hal inilah patut bagi segala orang suci menunjukkan sabar dan iman. Maka aku tampak seekor binatang buas yang lain keluar dari dalam bumi yang bertanduk dua, seperti tanduk Anak domba; maka ia bertutur seperti seekor naga; dan ia melakukan segala kuasa binatang yang pertama itu di hadapannya, dan dunia ini dengan segala yang diam di dalamnya disuruhnya menyembah binatang yang pertama itu, yang sudah sembuh luka parahnya itu, serta mengadakan tanda ajaib yang besar-besar, sehingga menurunkan api dari langit ke bumi di hadapan manusia pun. Maka ia menyesatkan segala yang diam di dunia ini dengan jalan berbagai-bagai tanda ajaib yang diberi kuasa kepadanya melakukan di hadapan binatang itu. Maka ia menyuruhkan isi dunia membuat patung bagi binatang yang sudah kena luka pedang tetapi hidup. Maka ia pun diberi kuasa memberi nafas kepada patung binatang itu, supaya patung binatang itu berkata-kata, dan membuat seberapa banyak orang yang tiada menyembah patung binatang itu supaya dibunuh, dan ia membuat sekalian orang, kecil besar, kaya miskin, merdeka atau hamba, supaya semuanya itu diberi suatu tanda di tangan kanannya atau di dahinya; dan seorang pun tiada boleh berjual beli melainkan orang yang ada padanya tanda itu, yaitu nama binatang itu atau angka bilangan huruf namanya itu. Maka inilah "hikmat". Biarlah orang yang mengerti, menghitung bilangan angka binatang itu; karena itulah bilangan angka manusia. Adapun jumlahnya itu enam ratus enam puluh enam. Maka tiba-tiba aku tampak Anak domba itu berdiri di atas Gunung Sion, dan beserta dengan Dia ada seratus empat puluh empat ribu orang yang tertulis nama Anak domba dan nama Bapa-Nya itu di dahinya. Maka kudengar suatu suara dari langit, seperti bunyi banyak air menderu dan seperti bunyi guruh yang besar. Adapun suara yang kudengar itu seperti bunyi orang pemetik kecapi memetik kecapinya, maka mereka itu menyanyi suatu nyanyian baharu di hadapan arasy itu, dan di hadapan keempat zat yang hidup dan segala ketua itu; dan seorang pun tiada dapat belajar nyanyian itu, hanya keseratus empat puluh empat ribu orang, yang ditebus dari bumi. Inilah orang yang belum menajiskan dirinya dengan perempuan, karena mereka itu teruna; dan inilah orang yang mengikut Anak domba itu barang ke mana Ia pergi. Maka orang ini sudah ditebus dari antara manusia menjadi buah sulung bagi Allah dan bagi Anak domba itu, dan di dalam mulutnya tiada didapati dusta, dan tiada bercacat cela. Maka aku tampak seorang malaekat yang lain terbang di tengah langit, dan padanya ada Injil yang kekal hendak diberitakannya kepada segala orang yang duduk di bumi ini, yaitu kepada tiap-tiap bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, sambil katanya dengan suara besar, "Takutlah akan Allah dan hormatilah Dia, karena ketika hukuman-Nya sudah sampai, dan sembahlah Dia yang menjadikan langit dan bumi serta laut dan segala mata air." Maka ada yang lain lagi, yaitu malaekat yang kedua mengikut dia, serta berkata, "Sudahlah roboh, sudahlah roboh negeri Babil yang besar, yang memberi segala bangsa minum air anggur yang menaikkan hawa nafsu zinahnya." Maka ada yang lain pula, yaitu malaekat yang ketiga mengikut keduanya itu, serta berkata dengan suara besar, "Jikalau barang seorang menyembah binatang itu dengan patungnya, serta menerima tanda di dahinya atau di tangannya, maka ia juga akan minum kelak daripada air anggur, yaitu murka Allah yang tersedia dengan tiada bercampur di dalam cawan murka-Nya itu; dan ia akan disiksakan dengan api dan belerang, di hadirat segala malaekat yang kudus, dan di hadirat Anak domba itu, dan asap siksanya itu naiklah ke atas selama-lamanya; maka mereka itu tiada berhenti merasa siksa siang malam, yaitu segala orang yang menyembah binatang dan menyembah patungnya itu dan yang menerima tanda namanya itu. Di dalam hal inilah patut bagi segala orang suci menunjukkan sabar, yaitu bagi orang yang menurut segala hukum Allah dan iman akan Yesus." Maka kudengar suatu suara dari langit berkata, "Suratkanlah seperti yang demikian ini: Berbahagialah segala orang yang sudah mati, yaitu mati di dalam Tuhan daripada sekarang ini. Bahkan, kata Roh itu, mereka itu akan berhenti daripada segala kelelahannya; karena segala perbuatannya mengikut menyertai mereka itu." Maka aku tampak adalah suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang, rupanya seperti Anak manusia, bermakota emas di kepala-Nya dan di dalam tangan-Nya ada sebilah sabit yang tajam. Maka keluarlah pula seorang malaekat yang lain dari dalam Rumah Allah, yang menyeru dengan suara besar kepada orang yang duduk di atas awan itu, katanya, "Sampaikanlah sabitmu dan hendaklah menuai, karena musim menuai sudah sampai, sebab tuaian bumi itu sudah sangat masak." Lalu orang yang duduk di atas awan itu pun menyembatkan sabitnya ke bumi, lalu bumi itu pun dituailah. Maka keluarlah seorang malaekat yang lain lagi dari dalam Rumah Allah yang di surga; ia juga ada memegang sebilah sabit yang tajam. Maka keluarlah pula dari tempat persembahan seorang malaekat yang lain, yaitu yang berkuasa atas api, sambil bersuara dengan suara besar kepada dia yang memegang sabit yang tajam itu, katanya, "Sabitkanlah sabitmu yang tajam itu, kumpulkanlah segala gugusan anggur bumi, karena buahnya sudah cukup masak." Lalu malaekat itu menyembatkan sabitnya itu ke bumi, serta mengumpulkan buah anggur bumi itu, sambil mencampakkan dia ke dalam irikan yang besar, yaitu murka Allah; dan buah anggur itu diirik orang di luar negeri; maka darah pun mengalirlah dari dalam irikan itu setinggi kang di mulut kuda, sejauh seribu enam ratus setadi. Maka aku tampak pula di langit suatu alamat yang lain, yang besar lagi ajaib, yaitu tujuh malaekat yang memegang tujuh bala yang akhir; karena dengan dialah penyudah murka Allah. Lalu aku tampak seakan-akan laut kaca bercampur api, dan segala orang yang sudah menewaskan binatang itu dan patungnya dan angka bilangan namanya itu, berdiri di tepi laut kaca memegang segala kecapi Allah, sambil menyanyikan nyanyian Musa hamba Allah itu, dan nyanyian Anak domba itu, katanya, "Besar dan ajaiblah segala perbuatan-Mu, ya Allah, Tuhan Yang Mahakuasa; maka adil dan benarlah segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa. Siapakah yang tiada takut, ya Tuhan, dan yang tiada memuliakan nama-Mu? Karena hanyalah Engkau yang kudus. Maka segala bangsa akan menghadap dan menyembah Engkau, oleh sebab segala keadilan-Mu telah nyata." Kemudian daripada itu aku tampak Rumah Allah, yaitu kemah kesaksian yang di surga itu, terbuka, lalu keluarlah dari dalam Rumah Allah itu ketujuh malaekat yang memegang ketujuh bala itu, berkainkan kain kasa bersih yang bercahaya, dan bergetangdadakan cindai daripada emas. Maka satu daripada keempat zat yang hidup itu mengunjukkan kepada ketujuh malaekat itu tujuh buah bokor emas, penuh dengan murka Allah yang hidup selama-lamanya. Maka Rumah Allah itu dipenuhilah dengan asap daripada kemuliaan Allah, dan daripada kodrat-Nya; dan seorang pun tiada dapat masuk ke Rumah Allah itu hingga genap ketujuh bala yang daripada ketujuh malaekat itu. Maka aku dengar pula suatu suara besar dari dalam Rumah Allah itu berkata kepada ketujuh malaekat itu, "Pergilah kamu dan curahkan ketujuh bokor murka Allah itu ke bumi." Maka malaekat yang pertama itu pun pergilah, lalu mencurahkan bokornya ke bumi; maka ia itu menjadi suatu penyakit pekung yang busuk dan bisa ke atas segala orang yang ada bertanda binatang itu dan yang menyembah patungnya itu. Maka malaekat yang kedua itu pun mencurahkan bokornya ke dalam laut; maka laut itu pun berubah menjadi darah, seperti darah orang mati, dan segala yang hidup bernyawa sudah mati, yaitu segala yang ada di laut. Maka malaekat yang ketiga itu pun mencurahkan bokornya ke dalam segala sungai dan segala mata air; maka sekaliannya itu pun berubah menjadi darah. Lalu aku dengar malaekat segala air itu mengatakan, "Adillah Engkau, Yang ada, dan Yang sudah sedia ada, dan Yang kudus, oleh sebab Engkau sudah menjatuhkan hukum yang demikian, karena orang-orang itu sudah menumpahkan darah segala orang suci dan nabi-nabi, dan Engkau telah memberi mereka itu minum darah. Hal itu berpadanlah dengan perbuatan mereka itu." Maka aku dengar dari tempat persembahan itu, mengatakan, "Bahkan, ya Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adil dan benarlah segala hukuman-Mu itu." Maka malaekat yang keempat itu pun mencurahkan bokornya ke atas matahari, lalu matahari itu beroleh kuasa menghanguskan segala manusia dengan api; maka segala manusia itu pun hanguslah dengan hangat yang amat sangat, lalu mereka itu menghujat nama Allah yang berkuasa atas segala bala itu; tiada pula mereka itu bertobat sehingga memberi hormat kepada-Nya. Maka malaekat yang kelima itu pun mencurahkan bokornya ke atas takhta binatang itu, maka kerajaannya itu pun gelaplah, lalu mereka itu menggigit-gigit lidahnya masing-masing sebab sakit, serta menghujat Allah yang di surga sebab sakitnya dan pekungnya itu; maka tiada juga mereka itu bertobat daripada perbuatannya itu. Maka malaekat yang keenam itu pun mencurahkan bokornya ke dalam sungai yang besar, yaitu Sungai Ferat, maka airnya itu pun keringlah, supaya sedia jalan bagi raja-raja yang dari sebelah matahari hidup itu. Maka aku tampak keluar dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu, tiga roh yang najis, serupa katak; karena ketiganya itu roh setan-setan yang mengadakan beberapa ajaib, yang pergi mendapatkan segala raja-raja seluruh dunia hendak menghimpunkan mereka itu melawan pada hari yang besar itu, yaitu Hari Allah Yang Mahakuasa. "Ingatlah olehmu, Aku datang seperti seorang pencuri; maka berbahagialah orang yang berjaga-jaga sambil memeliharakan pakaiannya, supaya jangan ia berjalan bertelanjang dan orang nampak kemaluannya." Maka roh setan-setan itu pun menghimpunkan segala raja-raja itu berhimpun ke tempat yang disebut dengan bahasa Ibrani Harmagedon. Maka malaekat yang ketujuh itu pun mencurahkan bokornya ke atas udara, lalu kedengaranlah suatu suara besar dari dalam Rumah Allah, daripada arasy itu, berkata, "Semuanya sudah genap." Maka sabung-menyabunglah kilat, dan kedengaranlah beberapa suara dan guruh, dan gempa bumi pun jadilah teramat sangat, seperti yang tiada pernah jadi semenjak manusia ada di bumi ini, yaitu gempa bumi yang sedemikian dan yang sebesar itu. Maka negeri yang besar itu pun pecahlah belah tiga, dan segala negeri orang kafir itu pun robohlah, dan negeri Babil yang besar itu tiada dilupakan di hadirat Allah, sehingga ia diberi cawan air anggur, yaitu murka-Nya yang hangat itu. Segala pulau pun lenyaplah, dan gunung-gunung pun tiada terjumpa lagi. Maka turunlah hujan batu lebat menimpa manusia, berat ketulnya lebih kurang setalenta, maka manusia itu pun menghujat Allah dari sebab bala hujan batu itu, karena tersangatlah besar bala itu. Maka datanglah seorang daripada ketujuh malaekat, yang membawa ketujuh bokor itu, bertutur dengan aku, katanya, "Marilah ke mari, aku hendak menunjukkan kepadamu hukuman atas sundal besar yang duduk pada air yang banyak; dengan dialah segala raja di bumi telah bersundal, dan segala isi dunia pun mabuk dengan air anggur persundalannya itu." Maka ia membawa rohku ke padang belantara, lalu aku nampak seorang perempuan duduk di atas seekor binatang merah kirmizi, yang katup dengan nama hujat, dan yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh. Adapun perempuan itu berkain ungu dan merah kirmizi warnanya, dan memakai emas dan permata serta berbagai-bagai mutiara, dan di dalam tangannya ada suatu cawan emas yang penuh dengan segala haram dan najis persundalannya itu; dan di dahinya ada tertulis suatu nama, yaitu rahasia, "Babil yang besar, ibu segala sundal dan segala haram yang di bumi." Maka aku tampak perempuan itu mabuk darah, yaitu darah segala orang suci dan darah segala saksi Yesus itu. Maka heranlah aku melihat dia dengan heran yang amat sangat. Lalu kata malaekat itu kepadaku, "Apakah sebabnya engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu, dan rahasia binatang yang membawa dia, yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu. Adapun binatang yang engkau tampak itu dahulu ada, sekarang tidak; maka ia tengah hendak naik dari dalam lubang yang tiada terduga dalamnya itu, lalu masuk ke dalam kebinasaan. Segala orang di dunia, yang tiada tersurat namanya di dalam kitab hayat itu daripada asas dunia ini, akan menjadi heran apabila mereka itu melihat binatang, yang dahulu ada, dan sekarang tidak, dan yang akan datang lagi. Di sini perlu akal yang mengandung hikmat! Adapun ketujuh kepala itulah tujuh buah gunung, tempat perempuan itu duduk, dan itulah juga tujuh raja. Maka lima orang sudah jatuh, dan seorang ada lagi, dan yang lain itu belum datang; dan apabila ia datang kelak, tak dapat tiada ia tinggal sedikit masa lamanya. Adapun binatang yang dahulu ada dan yang sekarang tidak, ialah yang kedelapan, dan yang terhisab kepada ketujuhnya itu, dan ia juga masuk ke dalam kebinasaan. Dan kesepuluh tanduk yang engkau tampak itulah sepuluh orang raja yang belum menerima kerajaannya, tetapi mereka itu berkuasa seperti raja-raja bersama-sama dengan binatang itu sejam sahaja lamanya. Sekaliannya itu sepakat, lalu mereka itu menyerahkan kekuatannya dan kuasanya kepada binatang itu. Sekaliannya itu akan berperang melawan Anak domba itu, tetapi Anak domba itu akan menewaskan mereka itu; karena Ialah Tuan sekalian tuan, dan Raja atas segala raja; dan segala yang mengiringkan Dia itu pun menanglah, yaitu segala yang dipanggil dan yang terpilih, dan yang setia." Maka katanya kepadaku, "Adapun segala air yang engkau tampak di tempat perempuan sundal itu duduk, itulah beberapa kaum dan orang banyak dan segala bangsa dan bahasa. Maka kesepuluh tanduk dan binatang, yang engkau tampak itu, akan membenci perempuan sundal itu, lalu menjadikan dia sunyi dan bertelanjang, serta memakan dagingnya, dan membakar dia dengan api. Sebab Allah sudah menurunkan niat ke dalam hatinya akan melakukan kehendak Allah, lalu mereka itu menjadi sepakat, serta menyerahkan kerajaan mereka itu kepada binatang itu, sehingga firman Allah itu sampai. Adapun perempuan yang engkau tampak itulah negeri besar, yang memerintah segala raja-raja di bumi." Kemudian daripada itu aku tampak seorang malaekat yang lain turun dari langit, yang berkuasa besar, maka bumi itu diterangkan dengan kemuliaan malaekat itu. Maka bersuaralah ia dengan sekuat-kuat hati, katanya, "Sudahlah roboh, sudahlah roboh negeri Babil yang besar itu, dan telah jadi tempat kediaman segala setan, dan penjara tiap-tiap roh yang najis, dan suatu sangkaran tiap-tiap burung yang najis dan yang dibenci. Karena segala bangsa sudah mabuk dengan air anggur sundal itu yang menaikkan nafsu zinahnya, dan segala raja di bumi pun berzinahlah dengan dia, dan segala saudagar di bumi ini pun makin kaya dari sebab tersangat limpah kemewahannya." Lalu aku dengar suatu suara yang lain pula dari langit berkata, "Keluarlah daripadanya, hai kaumku, supaya jangan kamu terbabit di dalam segala dosanya, dan jangan kamu sama kena segala balanya; karena dosa-dosanya sudah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan diingati Allah akan segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya seperti yang diperbuatnya, dan perbuatlah dua kali ganda daripada segala perbuatannya; maka di dalam cawan yang telah dicampurkannya, campurkanlah baginya dua kali ganda. Sebagaimana ia memegahkan dirinya serta hidup dengan lazat, sebanyak itulah juga hendaklah kamu beri dia sengsara dan ratap, karena ia berkata di dalam hatinya: Aku duduk seperti raja perempuan; bukannya aku janda, dan sekali-kali tiada aku akan meratap. Sebab itulah di dalam satu hari segala balanya akan datang, yaitu maut, dan ratap, dan kelaparan; maka ia akan dibakar dengan api; karena kuatlah Allah, Tuhan yang menghukumkan dia. Segala raja di dunia, yang sudah berzinah dan duduk dengan lazatnya bersama dengan dia, akan menangis dan meratapkan dia apabila mereka itu memandang asap api yang membakar dia, sambil berdiri dari jauh sebab takut akan sengsaranya, serta berkata: Wai, wai negeri Babil yang besar, negeri yang teguh itu! Di dalam satu jam sahaja lamanya hukuman atasmu sudah tiba. Dan segala saudagar di bumi akan menangis dan meratapkan dia, oleh sebab seorang pun tiada membeli dagangannya lagi, yaitu dagangan emas dan perak dan permata, dan berbagai-bagai mutiara, dan kain kasa, dan kain ungu, dan sutera, dan kain merah kirmizi, dan segala kayu yang harum baunya, dan segala bekas diperbuat dengan gading, dan segala bekas diperbuat dengan kayu yang berharga mahal, dan yang diperbuat dengan tembaga, dan besi, dan batu marmar, dan lagi kulit manis, dan minyak bau-bauan, dan kemenyan, dan mur, dan dupa, dan air anggur, dan minyak zaitun, dan tepung halus, dan gandum, dan lembu, dan domba, dan kuda, dan kenaikan, dan abdi, dan diri manusia. Maka buah-buahan, yang diingini oleh hatimu sudah lenyap daripadamu, dan segala yang sedap dan indah-indah itu sudah hilang daripadamu; sekali-kali tiada akan didapati lagi. Segala saudagar dagangan ini, yang sudah dikayakan olehnya, akan berdiri dari jauh sebab takut akan sengsaranya, sambil menangis dan meratap, katanya: Wai, wai negeri besar, yang berhias dengan kain kasa dan kain ungu dan kain merah kirmizi, dan bersalut dengan emas dan permata dan mutiara! Di dalam satu jam sahaja lamanya segala kekayaan yang sebegitu besar sudah binasa. Maka tiap-tiap nakhoda kapal, dan tiap-tiap orang pelayaran, dan segala anak perahu, dan seberapa orang yang pencahariannya di laut itu berdiri dari jauh, lalu berteriaklah mereka itu tatkala melihat asap api yang membakar dia, sambil berkata: Negeri manakah yang sama dengan negeri besar ini? Mereka itu menyiramkan debu ke atas kepalanya sendiri serta berteriak sambil menangis dan meratap, katanya: Wai, wai negeri besar, di dalamnyalah segala orang, yang berkapal di laut, sudah menjadi kaya dengan segala harta bendanya; maka di dalam satu jam sahaja lamanya ia sudah binasa. Hai isi surga, dan segala orang suci, dan rasul-rasul, dan nabi-nabi sorakkanlah dia! Karena Allah sudah menjatuhkan hukuman ke atasnya bagi kamu." Maka diangkatlah oleh seorang malaekat yang kuat sebuah batu yang seperti batu kisaran rupanya, lalu dicampakkannya ke laut sambil katanya, "Dengan suatu pelempar yang sedemikian inilah kelak Babil, negeri besar itu, akan tercampak, dan sekali-kali tiada kelihatan lagi. Dan bunyi orang yang bermain kecapi dan yang menyanyi dan yang meniup suling dan nafiri sekali-kali tiada akan terdengar lagi di dalammu, dan seorang yang berkepandaian di dalam sesuatu kepandaian sekali-kali tiada akan didapati lagi di dalammu, dan bunyi kisaran sekali-kali tiada akan terdengar lagi di dalammu, dan cahaya pelita sekali-kali tiada akan bercahaya lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan pun sekali-kali tiada akan terdengar lagi di dalammu. Karena segala saudagarmu itu orang besar-besar di dunia; oleh sebab hobatanmu telah tersesat segala bangsa. Maka di dalamnya itu didapati darah segala nabi dan orang suci, dan darah segala orang yang dibunuh di atas bumi ini." Kemudian daripada itu aku dengar bunyi seperti suatu sebab segala hukumannya benar lagi adil; karena Ia telah menghukumkan sundal besar itu, yang merusakkan dunia dengan persundalannya itu, dan Ia telah membelakan darah segala hambanya atas sundal itu." Dan lagi kata mereka itu pada kedua kalinya, "Halleluyah! Bahkan, asapnya naik selama-lamanya." Maka kedua puluh empat ketua dan keempat zat yang hidup itu pun sujud menyembah Allah yang duduk di atas arasy itu sambil berkata, "Amin! Halleluyah!" Maka kedengaranlah suatu suara dari arasy itu berkata, "Pujilah Tuhan kita, hai kamu sekalian hamba-Nya yang takut akan Dia, baik kecil baik besar." Maka aku dengar seperti bunyi suara orang ramai, dan seperti bunyi banyak air menderu, dan seperti bunyi guruh yang besar berkata, "Halleluyah! Karena Tuhan kita, Allah Yang Mahakuasa, sungguh memerintah. Hendaklah kita bersukacita dan bersukaria, dan hendaklah kita memberi Dia hormat; karena ketika kawin Anak domba itu sudah tiba, dan isteri-Nya pun sudah bersedia. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan orang-orang suci itu." Lalu katanya kepadaku, "Suratkanlah demikian ini: Berbahagialah segala orang yang dijemput kepada perjamuan kawin Anak domba itu." Maka katanya kepadaku, "Inilah yang sebenar-benar perkataan Allah." Lalu sujudlah aku menyembah dia, tetapi katanya kepadaku, "Janganlah begitu! Aku pun hamba, sama dengan engkau juga, dan dengan segala saudaramu yang memegang kesaksian Yesus. Sembahlah Allah, karena kesaksian Yesus itulah roh nubuat." Maka aku tampak langit terbuka, lalu kelihatan seekor kuda putih, dan orang yang duduk di atasnya itu bernama Setiawan dan Benar, maka dengan keadilan Ia memutuskan hukum dan mengadakan peperangan. Maka mata-Nya itu seperti nyala api, dan di kepala-Nya, ada makota banyak; maka ada suatu nama tertulis kepada-Nya yang tiada diketahui oleh seorang jua pun, melainkan Ia sendiri; dan Ia berjubah yang dipercik dengan darah, dan nama-Nya dikatakan, "Firman Allah." Maka segala tentara yang di surga mengiringkan Dia dengan menunggang kuda putih, berkainkan kain kasa putih lagi bersih. Dan daripada mulut-Nya keluar sebilah pedang yang tajam, supaya dengan dia itu Ia boleh memarang segala orang kafir. Maka Ia pun akan memerintah mereka itu dengan tongkat besi, dan Ialah yang mengirik irikan anggur, yaitu kehangatan murka Allah Yang Mahakuasa. Pada jubah-Nya dan paha-Nya ada tertulis suatu nama, yaitu, "Raja atas segala raja, dan Tuan sekalian tuan." Maka aku tampak pula seorang malaekat berdiri di dalam matahari, lalu ia bertempik dengan suara besar sambil berkata kepada segala burung yang terbang di udara, "Marilah berhimpun kepada perjamuan Allah yang besar, supaya kamu boleh makan daging segala raja, dan daging panglima, dan daging orang yang gagah, dan daging segala kuda dan segala orang yang menunggang dia, dan daging sekalian orang, baik merdeka baik hamba, kecil dan besar." Maka aku tampak binatang itu dan segala raja di bumi dengan tentaranya berhimpun hendak berperang dengan Dia yang menunggang kuda itu, dan dengan tentaranya itu. Maka binatang itu pun tertangkaplah beserta dengan nabi palsu yang sudah mengadakan beberapa tanda ajaib di hadapannya. Dengan itu ia menyesatkan segala orang yang bertanda binatang itu, dan yang menyembah patungnya; maka keduanya itu dicampakkan hidup-hidup ke dalam laut api yang bernyala dengan belerang; dan segala orang lain itu mati dibunuh dengan pedang Dia yang duduk di atas kuda itu, yaitu pedang yang keluar daripada mulut-Nya. Maka segala burung itu pun kenyanglah dengan daging mereka itu. Maka aku tampak pula seorang malaekat turun dari langit memegang anak kunci pintu lubang yang tiada terduga dalamnya, dan suatu rantai besar di dalam tangannya; maka ia pun memegangkan naga itu, yaitu ular tua, yang menjadi Iblis dan Syaitan, dan merantaikan dia seribu tahun lamanya, dan mencampakkan dia ke dalam lubang yang tiada terduga dalamnya itu, lalu menutup lubang itu, dan membubuh meterai di atasnya, supaya tiada ia menyesatkan segala bangsa lagi, sehingga genap seribu tahun itu; kemudian daripada itu tak dapat tiada ia akan dilepaskan kelak sedikit masa lamanya. Maka aku tampaklah beberapa takhta, dan ada orang duduk di atasnya, maka kepada mereka itu diserahkan kuasa menghukumkan; dan lagi aku tampak segala nyawa orang yang dipancung kepalanya sebab menyaksikan Yesus dan firman Allah, dan yang tiada menyembah binatang itu atau patungnya, dan yang tiada bertanda di dahinya atau di tangannya. Maka mereka itu sekalian hidup balik dan memerintah beserta dengan Kristus seribu tahun lamanya. Tetapi segala orang mati yang lain itu tiada hidup balik sehingga genap seribu tahun itu; maka inilah kebangkitan yang pertama. Berbahagialah dan kuduslah orang, yang masuk bahagian di dalam kebangkitan yang pertama itu; maka mati yang kedua tiada berkuasa atas mereka itu, melainkan mereka itu menjadi imam kepada Allah dan kepada Kristus, dan akan memerintah beserta dengan Dia seribu tahun lamanya. Apabila genap seribu tahun itu, maka Iblis pun akan dilepaskan pula dari dalam belenggunya, lalu keluar hendak menyesatkan segala bangsa yang ada di dalam empat penjuru alam, seperti Yajuj wa Majuj, supaya menghimpunkan mereka itu akan berperang, maka banyaknya mereka itu seperti pasir di pantai laut. Maka mereka itu pun naiklah ke tanah yang luas, lalu mengepungi tempat bala tentara segala orang suci dan negeri yang dikasihinya itu, maka turunlah api dari langit menghanguskan mereka itu. Maka Iblis yang menyesatkan mereka itu tercampaklah ke dalam laut api dan belerang itu, di tempat binatang dan nabi palsu itu ada, maka mereka itu akan terkena siksa siang malam selama-lamanya. Maka aku tampak suatu arasy putih yang besar, dan Yang duduk di atasnya; daripada hadirat-Nyalah bumi dan langit itu lenyap, sehingga tempatnya pun tiada didapati lagi. Lalu aku tampak segala orang mati, besar kecil, berdiri di hadapan arasy itu, dan segala kitab pun dibukakanlah; dan dibukakan pula sebuah kitab yang lain, yaitu kitab hayat; maka segala orang yang mati itu dihukumkan menurut segala perbuatannya yang tersurat di dalam kitab-kitab itu. Lalu laut itu pun mengeluarkan segala orang yang sudah mati di dalamnya, dan maut serta alam maut itu pula mengeluarkan segala orang yang sudah mati di dalamnya; lalu mereka itu dihukumkan menurut perbuatan masing-masing. Maka maut dan alam maut itu pun dicampakkanlah ke dalam laut api itu; inilah mati yang kedua, yaitu laut api. Dan jikalau barang seorang tiada dijumpai namanya tersurat di dalam kitab hayat itu, maka ia pun dicampakkanlah ke dalam laut api itu. Maka aku tampak pula langit baharu dan bumi baharu; karena langit mula-mula dan bumi mula-mula itu sudah lenyap, dan laut pun tidak ada lagi. Maka aku tampak negeri yang kudus. Yeruzalem baharu, turun dari surga daripada Allah, lengkap seperti seorang pengantin perempuan terhias bagi suaminya. Maka aku dengar suatu suara besar daripada arasy itu mengatakan, "Ingatlah bahwa tempat kediaman Allah itu bersama-sama dengan manusia, dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka itu, dan mereka itu akan menjadi kaum-Nya, dan Allah sendiri akan beserta dengan mereka itu; dan Ia akan menyapukan segala air mata daripada matanya, maka tiadalah akan ada lagi maut, atau perkabungan, atau tangisan, atau kesakitan pun tiada akan ada lagi, karena segala perkara yang pertama sudah lenyap." Maka Ia yang duduk di atas arasy itu pun berfirman, "Tengoklah, Aku jadikan semuanya baharu." Dan lagi firman-Nya, "Suratkanlah, karena perkataan inilah tetap dan benar." Maka firman-Nya kepadaku, "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu Yang awal dan Yang akhir. Kepada orang yang dahaga kelak Aku akan memberi minum daripada mata air hayat dengan percuma. Maka orang yang menang itu kelak akan mewarisi segala perkara ini; maka Aku akan menjadi Tuhannya, dan ia akan menjadi anak kepada-Ku. Tetapi bagi orang yang penakut dan yang tiada beriman dan yang keji, dan segala pembunuh, dan orang yang berzinah, dan orang hobatan, dan yang menyembah berhala, dan segala pendusta, maka bahagiannya itu ada di dalam laut yang bernyala dengan api dan belerang, yaitu mati yang kedua." Maka datanglah seorang daripada ketujuh malaekat yang sudah memegang ketujuh bokor penuh dengan ketujuh bala yang akhir itu, lalu bertuturlah kepadaku, katanya, "Marilah aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan itu, yaitu isteri Anak domba itu." Lalu ia membawa rohku naik ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, serta menunjukkan kepadaku Yeruzalem, negeri yang kudus itu, turun dari surga daripada Allah, penuh dengan kemuliaan Allah. Maka cahayanya serupa seperti permata yang amat berharga, seperti permata yasib, jernih seperti hablur; maka ia berdewala besar lagi tinggi, dan berpintu gerbang dua belas; maka pada segala pintu gerbang itu dua belas malaekat, dan nama-nama pun tertulis kepada segala pintu itu, yaitu nama-nama kedua belas suku bangsa bani Israel; di sebelah timur tiga pintu gerbang, dan di sebelah utara tiga pintu gerbang, dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Maka dewala negeri ada dua belas asas, dan berukir di atasnya itu dua belas nama daripada kedua belas rasul Anak domba itu. Adapun orang yang bertutur kepadaku itu ada memegang suatu pengukur, yaitu tongkat emas, mengukur negeri itu, dan pintunya dan dewalanya. Maka negeri itu empat persegi, dan panjangnya sama besar dengan lebarnya. Maka dengan pengukur itu diukurnya negeri itu, yaitu dua belas ribu setadi; maka panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama adanya. Dan diukurnya pula dewala negeri itu seratus empat puluh empat hasta menurut ukuran manusia, yang menjadi ukuran bagi malaekat itu. Dewalanya itu diperbuat dengan permata yasib; dan negeri itu emas jati, seperti kaca yang jernih. Segala asas dewala negeri itu dihiasi dengan segala jenis permata; adapun asas yang pertama yasib, dan yang kedua nilam, dan yang ketiga akik putih, dan yang keempat zamrud, dan yang kelima batu unam, dan yang keenam akik merah, dan yang ketujuh piruz, dan yang kedelapan arzak, dan yang kesembilan yakut kuning, dan yang kesepuluh akik hijau, dan yang kesebelas pusparagam, dan yang kedua belas martais. Adapun kedua belas pintu gerbang itu dua belas butir mutiara, tiap-tiap pintu itu daripada sebutir mutiara. Dan jalan negeri itu emas jati, seperti kaca yang hening. Maka aku tampak tiada Rumah Allah di dalamnya, karena Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, dan Anak domba itulah rumah-Nya. Maka negeri itu tiada berhajat akan matahari atau bulan bercahaya ke atasnya, karena kemuliaan Allah menerangi dia, dan Anak domba itulah pelitanya. Dan segala bangsa pun akan berjalan di dalam cahayanya, dan segala raja di bumi membawa kemuliaannya ke dalam negeri itu. Maka pintu gerbangnya sekali-kali tiada tertutup pada siang hari, karena malam tiada ada di sana kelak. Maka orang akan membawa ke dalamnya kemuliaan dan kehormatan segala bangsa, tetapi sekali-kali tiada akan masuk ke dalamnya barang apa yang najis, atau orang yang mengerjakan haram dan dusta, melainkan hanyalah orang yang tersurat namanya di dalam kitab hayat Anak domba itu. Lalu ia menunjukkan kepadaku suatu sungai berisi air hayat, jernih seperti hablur, mengalir ke luar daripada arasy Allah dan Anak domba itu. Maka di tengah-tengah jalan negeri itu dan seberang-menyeberang sungai itu ada pohon hayat yang berbuah dua belas jenis; maka tiap-tiap bulan berbuah, dan segala daun pohon itu untuk menyembuhkan segala bangsa. Maka tidaklah ada laknat di sana; maka arasy Allah dan Anak domba itu akan terdiri di dalamnya, dan segala hamba-Nya akan berbuat ibadat kepada-Nya, dan mereka itu akan memandang wajah-Nya, dan nama-Nya itu ada di dahi mereka itu. Maka tiadalah ada malam lagi kelak, dan mereka itu tiada berkehendakkan cahaya pelita dan cahaya matahari, karena Tuhan, yaitu Allah, akan menerangkan mereka itu, dan mereka itu akan memerintah kelak selama-lamanya. Lalu kata-Nya kepadaku, "Segala perkataan inilah tetap dan benar. Adapun Allah, Tuhan segala roh nabi-nabi itu, sudah menyuruhkan malaekat-Nya akan menunjukkan kepada segala hamba-Nya barang yang tak dapat tiada akan jadi kelak dengan segeranya. Ingatlah, Aku datang kelak dengan segeranya. Berbahagialah orang yang menurut segala perkataan nubuat di dalam kitab ini." Maka akulah Yahya yang mendengar dan tampak segala perkara ini. Tatkala sudah kudengar dan tampak, aku pun sujud menyembah malaekat yang menunjukkan segala perkara itu kepadaku. Maka katanya kepadaku, "Janganlah begitu! Aku pun hamba sama dengan engkau juga, dan dengan segala saudaramu, nabi-nabi itu, dan dengan segala orang yang menurut segala isi kitab ini. Sembahlah Allah!" Lalu katanya kepadaku, "Janganlah engkau meteraikan segala perkataan nubuat di dalam kitab ini, karena masanya sudah dekat. Maka orang yang jahat, biarlah langsung ia melakukan kejahatan, dan orang yang cemar, biarlah langsung ia menjadi cemar; dan orang yang benar, biarlah langsung ia mengerjakan kebenaran; dan orang yang kudus, biarlah langsung ia menjadi kudus. Ingatlah, Aku datang kelak dengan segeranya, dan pahala daripada Aku ada menyertai Aku, supaya Aku akan membalas kepada tiap-tiap orang menurut seperti perbuatannya. Maka Aku inilah Alif dan Ya, Yang terdahulu dan Yang terkemudian, Yang awal dan Yang akhir. Berbahagialah segala orang yang membasuh jubahnya, sehingga mereka itu berhak menghampiri pohon hayat itu, dan masuk ke dalam negeri itu daripada pintu gerbangnya. Tetapi segala anjing dan orang hobatan, dan orang berzinah, dan segala pembunuh, dan segala orang yang menyembah berhala, dan barangsiapa yang cinta akan dusta dan berbuat dusta itu semuanya tinggal di luar." "Aku ini Yesus sudah menyuruhkan malaekat-Ku hendak menyaksikan segala perkara ini kepadamu bagi segala sidang jemaat, Akulah Akar dan Benih Daud, dan Bintang fajar yang gilang-gemilang itu." Lalu Roh dan pengantin perempuan itu berkata, "Marilah!" Dan orang yang mendengar itu, biarlah ia berkata, "Marilah!" Dan orang yang dahaga, biarlah ia datang, dan barangsiapa yang berkehendak, biarlah ia mengambil air hayat itu dengan percuma. Maka aku menyatakan kepada tiap-tiap orang yang mendengar perkataan nubuat di dalam kitab ini, bahwa jikalau barang seorang menambah apa-apa kepada perkataan itu, niscaya Allah akan menambah kepadanya berbagai-bagai bala yang tersurat di dalam kitab ini; dan jikalau barang seorang mengurangkan daripada perkataan di dalam kitab nubuat ini, niscaya Allah akan menghilangkan bahagiannya daripada pohon hayat dan daripada negeri yang kudus, yaitu yang tersurat di dalam kitab ini. Maka Ia yang menyaksikan segala perkara ini berkata, "Bahkan, Aku datang dengan segeranya." Amin, marilah, ya Tuhan Yesus! Adalah kiranya anugerah Tuhan Yesus menyertai orang sekalian. Amin.